270

lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP(ANDAL)

REKLAMASI PULAU H(LUAS ± 63 Ha)

DiKawasan Pantai Utara Jakarta

Kelurahan Pluit, Kecamatan Penjaringan,Kota Administrasi Jakarta Utara

PT. TAMAN HARAPAN INDAHIntiland Tower Penthouse Floor,

Jl. Jenderal Sudirman 32, Jakarta 10220

2015

Page 2: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7
Page 3: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

-iii-

DAFTAR ISI

SURAT PENGANTAR iKATA PENGANTAR iiDAFTAR ISI iiiDAFTAR TABEL viiDAFTAR GAMBAR ixDAFTAR LAMPIRAN xii

BAB I PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG I – 1

1.2. TUJUAN DAN MANFAAT RENCANA KEGIATAN I – 41.2.1. Tujuan Rencana Kegiatan I – 41.2.2. Manfaat Rencana Kegiatan I – 5

1.3. PELAKSANAAN STUDI I – 61.3.1. Pemrakarsa I – 61.3.2. Pelaksana Studi AMDAL I – 7

1.4. DESKRIPSI RENCANA KEGIATAN I – 81.4.1. Status dan Lingkup Rencana I – 81.4.2. Uraian Rencana Kegiatan I – 8

1.5. KAJIAN ALTERNATIF I – 35

1.6. HASIL PELIBATAN MASYARAKAT I – 35

1.7. DAMPAK PENTING HIPOTETIK I – 401.7.1. Identifikasi Dampak Potensial I – 401.7.2. Evaluasi Dampak Potensial I – 431.7.3. Daftar Dampak Penting Hipotetik (DPH) I – 52

1.8. BATAS WILAYAH STUDI DAN BATAS WAKTU KAJIAN I – 551.8.1. Batas Wilayah Studi I – 551.8.2. Batas Waktu Kajian I – 58

Page 4: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

-iv-

BAB II RONA LINGKUNGAN HIDUP

2.1. KOMPONEN FISIK KIMIA II – 12.1.1. Iklim II – 12.1.2. Kualitas Udara II – 42.1.3. Kebisingan II – 52.1.4. Kualitas Air Laut II – 52.1.5. Kuantitas Air Permukaan (Banjir) II – 72.1.6. Hidro Oseanografi II – 11

2.2. KOMPONEN BIOLOGI II – 312.2.1. Fauna Darat II – 312.2.2. Biota Laut II – 32

2.3. KOMPONEN SOSIAL EKONOMI DAN BUDAYA II – 372.3.1. Luas dan Batas Wilayah II – 372.3.2. Kependudukan II – 382.3.3. Sarana dan Prasarana II – 402.3.4. Kebersihan II – 462.3.5. Kamtibmas II – 462.3.6. Keadaan Umum Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zahman Jakarta

(PPSNZJ) II – 462.3.7. Persepsi Masyarakat II – 49

2.4. KESEHATAN MASYARAKAT II – 492.4.1. Banyaknya Sarana dan Prasarana Kesehatan II – 492.4.2. Banyaknya Dokter Praktek II – 50

2.5. TRANSPORTASI DARAT II – 50

2.6. TRANSPORTASI LAUT II – 51

2.7. KEGIATAN DI SEKITAR LOKASI PROYEK II – 53

BAB III PRAKIRAAN DAMPAK PENTING

3.1. KRITERIA PRAKIRAAN DAMPAK PENTING III – 1

3.2. TAHAP PRA KONSTRUKSI III – 23.2.1. Perubahan Persepsi Masyarakat Akibat Penetapan Lokasi Proyek III – 2

Page 5: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

-v-

3.3. TAHAP KONSTRUKSI III – 33.3.1. Penurunan Kualitas Udara Akibat Mobilisasi Alat dan Bahan Material III – 33.3.2. Peningkatan Kebisingan Akibat Mobilisasi Alat dan Bahan Material III – 43.3.3. Perubahan Pola Arus Akibat Reklamasi III – 63.3.4. Perubahan Pola Gelombang Akibat Reklamasi III – 183.3.5. Abrasi Dan Sedimentasi Akibat Reklamasi III – 223.3.6. Penurunan Kualitas Air Laut Akibat Aktivitas Tenaga Kerja III – 303.3.7. Penurunan Kualitas Air Laut Akibat Reklamasi III – 313.3.8. Perubahan Kualitas Air Laut (Suhu) Akibat Pekerjaan Causeway III – 333.3.9. Peningkatan Volume Sampah Padat Akibat Aktivitas Tenaga Kerja III – 343.3.10. Gangguan Utilitas Akibat Reklamasi III – 353.3.11. Terbukanya Kesempatan Kerja Akibat Rekrutmen Tenaga Kerja III – 363.3.12. Gangguan Aktivitas Nelayan Akibat Reklamasi III – 363.3.13. Gangguan Aktivitas Nelayan Akibat Pekerjaan Causeway III – 373.3.14. Gangguan Kamtibmas Akibat Mobilisasi Alat Dan Bahan Material III – 383.3.15. Gangguan Kamtibmas Akibat Reklamasi III – 393.3.16. Gangguan Kamtibmas Akibat Kegiatan Rekrutmen dan Aktivitas

Tenaga Kerja III – 403.3.17. Perubahan Persepsi Masyarakat Akibat Rekrutmen dan Aktivitas

Tenaga Kerja III – 403.3.18. Perubahan Persepsi Masyarakat Akibat Kegiatan Mobilisasi Alat dan

Bahan Material III – 413.3.19. Perubahan Persepsi Masyarakat Akibat Reklamasi III – 423.3.20. Perubahan Persepsi Masyarakat Akibat Pekerjaan Causeway III – 433.3.21. Gangguan Transportasi Darat Akibat Mobilisasi Alat Dan Bahan

Material III – 433.3.22. Gangguan Transportasi Laut Akibat Kegiatan Mobilisasi Alat dan

Bahan Material III – 443.3.23. Gangguan Transportasi Laut Akibat Reklamasi III – 453.3.24. Gangguan Transportasi Laut Akibat Pekerjaan Causeway III – 46

3.4. TAHAP PASCA KONSTRUKSI III – 463.4.1. Penurunan Kualitas Air Laut Akibat Keberadaan Causeway III – 463.4.2. Perubahan Pola Arus Akibat Keberadaan Lahan Reklamasi III – 473.4.3. Perubahan Pola Gelombang Akibat Keberadaan Lahan Reklamasi III – 483.4.4. Abrasi Dan Sedimentasi Akibat Keberadaan Lahan Reklamasi III – 493.4.5. Penurunan Muka Tanah (Land Subsidence) III – 503.4.6. Perubahan Persepsi Masyarakat Akibat Keberadaan Lahan Reklamasi III – 513.4.7. Perubahan Persepsi Masyarakat Akibat Demobilisasi Peralatan III – 51

Page 6: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

-vi-

BAB IV EVALUASI SECARA HOLISTIK

4.1. TELAAHAN HOLISTIK TERHADAP DAMPAK PENTING IV – 14.1.1. Tahap Pra Konstruksi IV – 14.1.2. Tahap Konstruksi IV – 14.1.3. Tahap Pasca Konstruksi IV – 4

4.2. ARAHAN PENGELOLAAN DAMPAK LINGKUNGAN IV – 74.2.1. Tahap Pra Konstruksi IV – 74.2.2. Tahap Konstruksi IV – 84.2.3. Tahap Pasca Konstruksi IV – 14

4.3. REKOMENDASI PENILAIAN KELAYAKAN LINGKUNGAN IV – 16

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 7: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

-vii-

DAFTAR TABEL

1.1. Tim Penyusun Studi AMDAL Reklamasi Pulau H I – 71.2. Komposisi Tenaga Kerja Konstruksi Reklamasi Pulau H I – 171.3. Jenis Peralatan Konstruksi I – 171.4. Ketinggian Puncak Setiap Segmen Tanggul I – 251.5. Ukuran Batu Untuk Lereng Bawah Tanggul I – 271.6. Ukuran Batu Untuk Lereng Atas Tanggul I – 271.7. Lapisan Filter Tanggul I – 281.8. Penurunan Muka Tanah Total I – 281.9. Jadwal Pelaksanaan Reklamasi Pulau H I – 341.10. Identifikasi Dampak Potensial Rencana Kegiatan I – 401.11. Matriks Interaksi Antara Komponen Kegiatan dan Komponen Lingkungan I – 411.12. Definisi Operasional Skor Dampak Penting Hipotetik I – 431.13. Evaluasi Dampak Potensial I – 441.14. Daftar Dampak Penting Hipotetik I – 521.15. Batas Waktu Kajian I – 581.16. Ringkasan Proses Pelingkupan I – 59

2.1. Curah Hujan Bulanan 2003-2012 II – 12.2. Variasi Suhu Bulanan (°C) 2003-2012 II – 22.3. Hasil Pengukuran Kualitas Udara II – 42.4. Hasil Pengukuran Tingkat Kebisingan II – 52.5. Hasil Analisis Kualitas Air Laut II – 62.6. Elevasi penting pasang surut (cm), diikatkan pada MSL II – 182.7. Hasil analisis plankton (Fitoplankton) II – 332.8. Hasil analisis plankton (Zooplankton) II – 342.9. Hasil Analisis Benthos II – 362.10. Luas Wilayah Kelurahan Pluit menurut status tanah II – 372.11. Luas Wilayah Menurut Peruntukan Tanah II – 372.12. Luas Wilayah, Jumlah dan Kepadatan Penduduk serta Rasio Jenis Kelamin di

Kelurahan Pluit Tahun 2013 II – 382.13. Jumlah Penduduk dan Rasio Jenis Kelamin di Kelurahan Pluit Tahun 2013 II – 382.14. Mobilitas Penduduk Kelurahan Pluit Tahun 2013 II – 382.15. Jumlah Penduduk Kelurahan Pluit Menurut Kelompok Umur II – 392.16. Jumlah Penduduk Kelurahan Pluit Berdasarkan Jenis Mata Pencaharian II – 402.17. Banyaknya Bangunan Rumah Tinggal II – 412.18. Sarana Jalan II – 412.19. Sarana Angkutan Jalan II – 422.20. Sarana Kepentingan Umum II – 422.21. Bangunan Vital II – 432.22. Tempat Peribadatan II – 43

Page 8: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

-viii-

2.23. Bantuan Sosial II – 442.24. Tingkat Sekolah Dasar (SD) II – 442.25. Sekolah Menengah Pertama (SLTP) II – 442.26. Sekolah Menengah Umum (SMU) II – 442.27. Taman Kanak-kanak II – 452.28. Kursus Kejuruan/Keterampilan II – 452.29. Jumlah Penduduk Kelurahan Pluit Berdasarkan Tingkat Pendidikan II – 452.30. Kegiatan Kebersihan II – 462.31. Jumlah Kapal Berdasarkan GT di PPSNZJ Tahun 2013 II – 472.32. Jumlah Kapal Yang Mendaratkan Ikan Menurut Jenis Penangkapan Ikan dan Ukuran

Kapal Perikanan Tahun 2013 II – 472.33. Jumlah Alat Tangkap di PPSNZJ Tahun 2013 II – 482.34. Jumlah Nelayan Menurut Ukuran dan Alat Tangkap di PPSNZJ, Tahun 2013 II – 482.35. Persepsi Responden Terhadap Rencana Reklamasi Pulau H II – 492.36. Sarana dan Prasarana Kesehatan II – 492.37. Data Dokter Praktek II – 502.38. Hasil Pengamatan Lalu Lintas Kawasan Pantai Mutiara Tahun 2010 II – 502.39. Data Lalu Lintas Andal Busway Koridor XII (2012) II – 51

3.1. Prakiraan Dampak Penting Reklamasi Pulau H III – 53

4.1. Ringkasan Analisis Dampak ............................................................................................. IV – 18

Page 9: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

-ix-

DAFTAR GAMBAR

I.1. Peta Rencana Bentuk Pulau Reklamasi Kawasan Reklamasi Pantura Jakarta I – 9I.2. Peta Rencana Bentuk Pulau Reklamasi Kawasan Reklamasi Pantura Jakarta I – 10I.3. Batas Lokasi Reklamasi Pulau H I – 12I.4. Koordinat Rencana Reklamasi Pulau H I – 13I.5. Peta Jalur Pipa Di Sekitar Rencana Reklamasi Pulau H (Survey PT. LAPI

Ganeshatama Consulting, 2013) I – 14I.6. Peta Fasilitas PHE ONWJ (Pertamina, September 2013) I – 15I.7. Jalur Pengangkutan Material Pasir Laut, Batuan dan Top Soil I – 20I.8. Ponton Penyemprot Pasir I – 22I.9. Ujung Jaringan Pipa, Pembuangan Campuran Secara Mendatar I – 23I.10. Penampang Melintang Tanggul (PT. Taman Harapan Indah, 2014) I – 24I.11. Lokasi segmen pada Pulau H (PT. Taman Harapan Indah, 2014) I – 26I.12. Urutan Pekerjaan Reklamasi I – 30I.13. STA Position Coordinate of Road Plan and Exixsting with Causeway H Island I – 31I.14. Typical Dike Exixsting with Upgrade Road and West Side Causeway of Pantai Mutiara I – 32I.15. Bagan Alir Dampak Potensial I – 42I.16. Bagan Alir Dampak Penting Hipotetik I – 53I.17. Bagan Alir Pelingkupan I – 54I.18. Peta Wilayah Studi I – 57

II.1. Curah Hujan Bulanan Rata-Rata (Tahun 2003-2012) II – 2II.2. Variasi Suhu Bulanan 2003-2012 II – 2II.3. Rataan Kelembaban Bulanan 2003-2012 II – 3II.4. Arah dan Kecepatan Angin (Periode 2003 – 2012) II – 4II.5. Jaringan Drainase Menuju Waduk Pluit II – 8II.6. Hydrograf Debit Banjir Saluran Tubagus Angke II – 9II.7. Hydrograf Debit Banjir Saluran Bandengan II – 9II.8. Hydrograf Debit Banjir Kali Besar II – 10II.9. Hydrograf Debit Banjir Anak Kali Ciliwung II – 10II.10. Hydrograf Debit Banjir Anak Kali Karang II – 11II.11. Kontur penurunan muka tanah (Sumber: Abidin et al. 2001) II – 12II.12. Perubahan elevasi muka tanah di beberapa tempat di Jakarta (Sumber: Abidin et al.,

2009) II – 13II.13. Tahapan reklamasi Pantai Mutiara (Sumber: Lee et al (2003) dalam EXPO 2012) II – 14II.14. Laju penurunan muka tanah (m/tahun) berdasarkan survey (Sumber: EXPO 2012) II – 14II.15. Citra pada bagian A dari reklamasi (Sumber: EXPO 2012) II – 15II.16. Citra pada bagian B dari reklamasi (Sumber: EXPO 2012) II – 16II.17. Citra pada bagian C dari reklamasi (Sumber: EXPO 2012) II – 16II.18. Analisis subsidence menggunakan data LIDAR (Sumber: EXPO 2012) II – 17

Page 10: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

-x-

II.19. Subsidence tren menggunakan data LIDAR (Sumber: EXPO 2012) II – 17II.20. Kondisi pasang surut di Pantai Mutiara II – 18II.21. Peta Batimetri Perairan Sekitar Pulau H II – 19II.22. Data Gelombang Di Sekitar Rencana Lokasi Pulau H II – 20II.23. Windrose Jakarta Utara (1989-2012) II – 22II.24. Waverose di Teluk Jakarta dari 1989-2012 II – 24II.25. Gelombang musim barat dengan kondisi eksisting II – 25II.26. Gelombang musim timur dengan kondisi eksisting II – 26II.27. Lokasi sumber input sedimen II – 26II.28. Sedimen tersuspensi pada kondisi eksisting II – 27II.29. Endapan sedimen pada kondisi eksisting II – 28II.30. Endapan sedimen pada kondisi eksisting II – 29II.31. Lokasi titik pengamatan II – 30II.32. Endapan sedimen pada titik pengamatan kondisi eksisting II – 30II.33. Lokasi inlet dan Outlet PLTU Muara Karang II – 31II.34. Piramida Penduduk di Kelurahan Pluit Tahun 2013 II – 40II.35. Lokasi Sampling II – 52II.36. Kegiatan Sekitar Proyek (Pulau H) II – 54

III.1. Model Rambatan Bising III – 5III.2. Tingkat Kebisingan di Sekitar Lokasi Akibat Mobilisasi Alat dan Bahan Materal III – 5III.3. Mesh Model Hidrodinamika III – 6III.4. Kondisi Batas Untuk Pasang Surut III – 7III.5. Perbandingan Seri Waktu Data Pengukuran dan Model III – 7III.6. Korelasi Data Pengukuran Dan Model III – 8III.7. Pola Arus Saat Menuju Pasang Sebelum Reklamasi III – 9III.8. Pola Arus Saat Pasang Sebelum Reklamasi III – 9III.9. Pola Arus Saat Menuju Surut Sebelum Reklamasi III – 10III.10. Pola Arus Saat Surut Pasang Sebelum Reklamasi III – 10III.11. Pola Arus Saat Menuju Pasang sesudah Reklamasi III – 11III.12. Pola Arus Saat Pasang sesudah Reklamasi III – 12III.13. Pola Arus Saat Menuju Surut sesudah Reklamasi III – 12III.14. Pola Arus Saat Surut sesudah Reklamasi III – 13III.15. Lokasi titik tinjau III – 14III.16. Perbandingan Elevasi Dan Kecepatan Arus Di Titik 1 III – 15III.17. Perbandingan Elevasi Dan Kecepatan Arus Di Titik 2 III – 15III.18. Perbandingan Elevasi Dan Kecepatan Arus Di Titik 3 III – 16III.19. Perbandingan Elevasi Dan Kecepatan Arus Di Titik 4 III – 17III.20. Gelombang musim barat dengan kondisi eksisting III – 19III.21. Gelombang musim barat pada dengan Pulau H terbangun III – 19III.22. Gelombang musim timur dengan kondisi eksisting III – 20III.23. Gelombang musim timur dengan Pulau H terbangun III – 21III.24. Sedimen tersuspensi pada kondisi eksisting III – 22

Page 11: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

-xi-

III.25. Sedimen tersuspensi pada kondisi Pulau H terbangun III – 23III.26. Endapan sedimen pada kondisi eksisting III – 24III.27. Endapan sedimen pada kondisi rencana Pulau H III – 24III.28. Sedimen tersuspensi pada kondisi eksisting III – 25III.29. Sedimen tersuspensi pada kondisi Pulau H terbangun III – 26III.30. Endapan sedimen pada kondisi eksisting III – 27III.31. Endapan sedimen pada kondisi pulau H terbangun III – 27III.32. Lokasi titik pengamatan III – 28III.33. Endapan sedimen pada titik pengamatan kondisi eksisting III – 28III.34. Endapan sedimen pada titik pengamatan kondisi Pulau H terbangun III – 29III.35. Perbandingan pada kedua kondisi III – 29III.36. Sebaran TSS Saat Pasang III – 31III.37. Sebaran TSS Saat Surut III – 32III.38. Perbandingan Suhu Air Laut Di Titik Inlet Sebelum Dan Sesudah Pekerjaan Causeway III – 33

IV.1. Bagan Alir Dampak Penting IV – 6

Page 12: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7
Page 13: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Pendahuluan

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

I – 1

BAB IPENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Kawasan Pantai Utara Jakarta yang mempunyai panjang pantai sekitar 32 (tiga puluh dua)kilometer merupakan kawasan strategis bagi Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta sekaligussebagai Ibukota Negara Republik Indonesia sebagai pintu gerbang Indonesia, dengan berbagaiaktivitas masyarakat dan pembangunan yang beragam, termasuk obyek vital. BerdasarkanRencana Tata Ruang Wilayah Tahun 2030 sebagaimana diatur dalam Peraturan Daerah Nomor 1Tahun 2012 telah ditetapkan bahwa Kawasan Pantai Utara Jakarta sebagai Kawasan StrategisProvinsi. Berdasarkan Perda Nomor 1 Tahun 2014 tentang RDTR dan Pembagian Zonasi, Pasal189 ayat (1) dinyatakan bahwa Rencana kawasan yang diprioritaskan penanganannya diKecamatan Penjaringan nantinya akan dilakukan pengembangan kawasan hunian dilengkapiprasarana perdagangan dan jasa, wisata, dan olahraga di Kawasan Pantura Kelurahan KamalMuara, Kapuk Muara, dan Kelurahan Pluit.

Kebijakan, rencana dan program penataan kembali Kawasan Pantai Utara Jakarta yang telahdigagas sejak tahun 1990 terus mengalami penyempurnaan. Konsep penataan kembali PanturaJakarta yang mencakup konsep reklamasi pulau dan konsep revitalisasi pantai lama yang dimuatdi dalam Keputusan Presiden Nomor 52 Tahun 1995 tentang Reklamasi Kawasan Pantura Jakartatelah diakomodasi ke dalam Peraturan Presiden Nomor 54 tahun 2008 tentang Penataan RuangKawasan Jabodetabekpunjur. Di dalam Rencana Tata Ruang tersebut, selain mengatur tata ruangmakro Provinsi DKI Jakarta dan Kabupaten Bogor, Kota Bogor, Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi,Kabupaten Tangerang dan Kota Tangerang serta Kota Depok, dimuat juga zonasi perlindungandan zonasi pemanfaatan kawasan Pantura. Mengacu ke zonasi tersebut dapat dipahami bahwapenataan kembali kawasan Pantura Jakarta diarahkan kewujud reklamasi pulau, dimana jarakantara garis pantai lama dengan pulau reklamasi ± 200 m. Arahan tata ruang di dalam peraturanpresiden tersebut dijabarkan ke dalam Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 1 tahun 2012tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi DKI Jakarta 2030, yang memuat arahan rencanastruktur tata ruang, sistem infrastruktur dan rencana pola ruang kawasan Pantura Jakarta yangterpisah dari daratan lama, yang pembangunannya melalui pendekatan reklamasi pulau.

Untuk mengimplementasikan Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2008, maka dilakukan studiKajian Lingkungan Hidup Strategis Teluk Jakarta (Pantura Tangerang, Jakarta dan Bekasi)sebagai upaya untuk mengurangi resiko lingkungan terhadap berbagai kegiatan yang ada diwilayah Pantai Utara Teluk Jakarta. Sesuai Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor7169/MENLH/03/2011 tentang Hasil Pelaksanaan Kajian Lingkungan Hidup Strategis KawasanTeluk Jakarta, untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan di Teluk Jakarta maka perludiperhatikan isu-isu strategis lingkungan hidup, antara lain land subsidence, rob dan kenaikan

Page 14: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Pendahuluan

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

I – 2

muka air laut, banjir/genangan, abrasi dan kerusakan pantai, degradasi ekosistem mangrove,ketersediaan dan kerawanan air bersih, sedimentasi, pencemaran perairan akibat limbah domestikdan industri, penanganan sampah, pemanfaatan ruang laut, tidak adanya visi keberlanjutan dalamkonteks persaingan global/regional wilayah Teluk Jakarta, kebijakan yang ada belum secara jelasmerespon dan mengantisipasi permasalahan yang ada, inefisiensi pemanfaatan lahan ditandaidengan kepadatan tinggi dalam pemukiman horisontal, pola penataan spasial yang kurangmempertimbangkan keseimbangan dan keselarasan sosial dan ekonomi mengakibatkan segregasisosial, rawan konflik sosial, penurunan daya saing dan kualitas lingkungan hidup, kemiskinan danhilangnya kesempatan berusaha mengancam strata ekonomi lemah.

Untuk memperoleh gambaran utuh tentang dinamika konsep penataan kembali Kawasan PanturaJakarta dapat dijelaskan beberapa hal penting tentang pemanfaatan dan resiko lingkungankawasan pantai ini. Dalam kurun waktu sejak tahun 1990 sampai dengan tahun 2010, yakni masaproses penyusunan dan pemantapan konsep penataan kembali Kawasan Pantura Jakarta tidakbanyak dilakukan perbaikan sarana dan prasarana kawasan pantai, sementara itu prosespembebanan lingkungan sebagai akibat pembangunan fisik bagian-bagian Kota Jakarta yangsangat pesat ke segala arah sejak periode tahun 1975 sampai dengan tahun 1995 selainmemberikan manfaat bagi penduduk kota juga menimbulkan permasalahan lingkungan. Masalahutama yang dihadapi adalah minimnya prasarana drainase, prasarana transportasi, prasaranasanitasi dan perumahan bagi rakyat. Akumulasi dampak pembangunan fisik berlangsung dikawasan pantai yang fisiknya merupakan dataran rendah yang sangat datar. Bahkan 40% dari luaswilayah Jakarta Utara merupakan sub merged land, yakni dataran yang lebih rendah dari mukalaut. Topografi kawasan pantai yang lebih rendah dari muka laut menimbulkan masalah lingkungantatkala berfungsi sebagai ujung pembuangan (end of pipe) aliran air permukaan dan aliran limbahcair. Karena terbatasnya jaringan sanitasi dan drainase kota, maka aktivitas perkotaan terutama dibagian kota berkepadatan tinggi menimbulkan masalah lingkungan yang serius, sementara itubahan-bahan pencemar yang dibawa oleh aliran 13 sungai tersebar di perairan laut dangkal mulaidari pantai Marunda di sebelah Timur hingga Kamal Muara di sebelah Barat.

Upaya untuk menanggulangi dan mencegah penurunan kualitas lingkungan hidup dan penyediaanlokasi pembangunan baru di kawasan pantai dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya dengancara reklamasi yang parsial. Awal tahun 1990 muncul masalah lingkungan akibat konflikpenggunaan tanah di kawasan pantai, antara lain gangguan terhadap instalasi PLN di MuaraKarang. Upaya penyelesaian masalah dilakukan melalui rekayasa teknik dengan cara mengaturaliran sirkulasi air out let air hasil pendinginan mesin, dan menjauhkannya dari lokasi in take airpendingin. Sejak masa itu Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melakukankajian penataan Pantai Utara Jakarta dan dilanjutkan dengan kajian-kajian sektoral oleh DinasTata Ruang DKI Jakarta, Dinas Perikanan DKI Jakarta dan BAPPEDA.

Di dalam Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2012 tentang Rencana TataRuang Wilayah Provinsi DKI Jakarta Tahun 2030, Kawasan Pantura Jakarta ditetapkan sebagaiKawasan Strategis untuk kepentingan ekonomi, lingkungan dan sosial budaya. Pada pasal 101dimuat arahan Kawasan Strategis Pantura Jakarta sebagai berikut:

Page 15: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Pendahuluan

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

I – 3

1. Kawasan Strategis Pantura mencakup pengembangan areal reklamasi dan kawasan daratanpantai dilakukan secara terpadu yang bersama-sama ditetapkan sebagai satu kawasanperencanaan.

2. Pelaksanaan reklamasi harus memperhatikan kepentingan lingkungan, kepentinganpelabuhan, kepentingan kawasan berhutan bakau, kepentingan nelayan, dampak terhadapbanjir rob dan kenaikan permukaan laut serta sungai, kepentingan dan fungsi lain yang ada diKawasan Pantura.

Pada pasal 102 dinyatakan bahwa:1. Penyelenggaraan reklamasi Pantura diarahkan bagi terwujudnya lahan hasil reklamasi siap

bangun dan pemanfaatannya sesuai dengan tata ruang yang terpadu dengan penataankembali kawasan daratan Pantura.

2. Penataan kembali kawasan daratan Pantura diarahkan bagi tercapainya penataan ruang yangberhasil guna dan berdaya guna, peningkatan kualitas lingkungan dan perumahan,pelestarian bangunan bersejarah, kelancaran lalu lintas, dan peningkatan fungsi sistempengendalian banjir baik itu banjir rob dan kenaikan muka laut/sungai.

3. Penyelenggaraan reklamasi serta pengelolaan tanah hasil reklamasi dan penataan kembalikawasan daratan Pantura, dilaksanakan secara terpadu melalui kerjasama usaha yang salingmenguntungkan antara Pemerintah Daerah, masyarakat dan dunia usaha.

Berdasarkan Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 121 Tahun 2012 tentang PenataanRuang Kawasan Reklamasi Pantai Utara Jakarta, dijelaskan bahwa Kawasan Reklamasi PantaiUtara Jakarta adalah kawasan pengembangan lahan baru melalui pembentukan pulau-pulau hasilkegiatan reklamasi pada perairan laut Teluk Jakarta dalam rangka meningkatkan manfaatsumberdaya lahan ditinjau dari sudut lingkungan dan sosial ekonomi yang dilakukan oleh orangatau sekelompok orang dengan cara pengurugan, pengeringan lahan atau drainase.

PT. Taman Harapan Indah sebagai salah satu pengembang telah memperoleh Persetujuan PrinsipReklamasi Pulau H seluas ± 63 Ha dari Gubernur Provinsi DKI Jakarta dengan surat Nomor 1277/-1.794.2, tanggal 21 September 2012, dan Persetujuan Prinsip dari Gubernur Provinsi DKI Jakartadengan surat Nomor 543/-1.794.2, tanggal 10 Juni 2014 perihal Perpanjangan Persetujuan PrinsipReklamasi Pulau H atas nama PT. Taman Harapan Indah (Terlampir).

Sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan, PeraturanMenteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 5 Tahun 2012 tentang Jenis Rencana Usahadan/atau Kegiatan yang Wajib Dilengkapi AMDAL dan Keputusan Gubernur KDKI Jakarta Nomor2863 Tahun 2001 tentang Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang Wajib Dilengkapi AMDALdi Wilayah Provinsi DKI Jakarta, maka rencana kegiatan Reklamasi Pulau H seluas ± 63 Hatergolong wajib dilengkapi dengan dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup(AMDAL), yang terdiri dari Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup (KA-ANDAL),Analisis Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL), Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) danRencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL). Di dalam Peraturan Menteri Negara Lingkungan

Page 16: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Pendahuluan

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

I – 4

Hidup Nomor 5 Tahun 2012 dijelaskan bahwa untuk kegiatan Reklamasi Pantai (semua besaran)wajib dilengkapi dengan dokumen AMDAL.

Mengingat intensitas kegiatan reklamasi relatif tinggi, maka besar kemungkinan kegiatan padatahap konstruksi dan pasca konstruksi potensial menimbulkan dampak penting (positif dan negatif)terhadap komponen lingkungan fisik kimia, hayati, sosekbud dan lingkungan binaan di sekitarnya.Untuk mengendalikan dampak penting tersebut perlu dilakukan identifikasi dampak penting melaluistudi Analisis Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL) yang didahului dengan penyusunan KerangkaAcuan (KA-ANDAL). Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup (KA-ANDAL) ReklamasiPulau H (luas ± 63 Ha) telah mendapat persetujuan dari Komisi Penilai Amdal Provinsi DKI JakartaNomor 48/KA.Andal/-1.774.151 tanggal 12 September 2014. Penyusunan ANDAL ini mengacupada Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup RI Nomor 16 Tahun 2012 tentang PedomanPenyusunan Dokumen Lingkungan Hidup. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun2012 tentang Izin Lingkungan, sesuai dengan kewenangannya dokumen AMDAL ini dibahas olehTim Teknis dan Komisi Penilai AMDAL Provinsi DKI Jakarta dan merupakan AMDAL tunggal.

1.2. TUJUAN DAN MANFAAT RENCANA KEGIATAN

1.2.1. Tujuan Rencana Kegiatan

Tujuan reklamasi dan penataan ruang Kawasan Pantura Jakarta secara umum sesuaiPeraturan Daerah DKI Jakarta Nomor 8 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Reklamasidan Rencana Tata Ruang Pantura Jakarta yang sudah diakomodasikan ke dalam PeraturanDaerah DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah DKIJakarta 2030, antara lain:1. Tercapainya pemanfaatan ruang yang berkualitas untuk mewujudkan kota Jakarta

sebagai kota pelayanan yang strategis dan memiliki daya saing yang tinggi dalamperkembangan dunia;

2. Tercapainya pemanfaatan ruang yang berkualitas untuk mewujudkan keseimbangankepentingan kesejahteraan dan keamanan;

3. Terselenggarannya pemanfaatan ruang berwawasan lingkungan dengan memperhatikanpemanfaatan ruang kawasan lindung dan kawasan budidaya serta kelestarian bangunandan lingkungan bersejarah;

4. Mengendalikan pertumbuhan kota Jakarta ke arah Selatan, dan dengan demikianmelindungi wilayah Selatan Jakarta sebagai daerah resapan air.

Tujuan reklamasi atau pembangunan lahan Pulau H adalah:1. Pemanfaatan ruang yang berkualitas untuk mewujudkan Kota Jakarta sebagai kota

pelayanan yang strategis dan memiliki daya saing yang tinggi dalam perkembangankota-kota di dunia;

Page 17: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Pendahuluan

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

I – 5

2. Pemanfaatan ruang yang berkualitas untuk mewujudkan keseimbangan kepentingankesejahteraan dan keamanan;

3. Mendukung terwujudnya Kawasan Reklamasi Pantura Jakarta sebagai kawasanstrategis sesuai Peraturan Daerah DKI Jakarta No. 1 Tahun 2012.

4. Mendukung Pemerintah DKI Jakarta dalam mengembangkan program penyediaan danpenyiapan lahan hasil reklamasi bagi pembangunan pemukiman, komersial, jasa danrekreasi beserta sarana dan prasarana lingkungan yang memadai;

5. Kontribusi dalam rangka perbaikan dan peningkatan kualitas lingkungan (revitalisasi)melalui penataan kembali dan penyediaan sarana dan prasarana lingkungan, perbaikankampung;

6. Kontribusi dalam rangka peningkatan aksesibilitas antara Kawasan Pantura Jakartadengan wilayah di sekitarnya.

1.2.2. Manfaat Rencana Kegiatan

Penyelenggaraan reklamasi serta pengelolaan tanah hasil reklamasi dan penataan kembalikawasan daratan dilaksanakan secara terpadu melalui kerjasama usaha yang salingmenguntungkan antara Pemerintah Daerah, masyarakat dan dunia usaha.

Rencana kegiatan reklamasi Pulau H yang akan dilaksanakan oleh manajemen PT. TamanHarapan Indah, diharapkan dapat memberi manfaat dan kegunaan bagi pihak-pihak sebagaiberikut:

1. Bagi Pemerintaha. Mendukung program Pemerintah Daerah Provinsi DKI Jakarta yang berdasarkan

Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah(RTRW) 2030;

b. Mendorong kemajuan sikap, pengetahuan dan ketrampilan masyarakat sertakemampuan partisipasi kelembagaan masyarakat dalam pembangunan khususnyadalam bidang pengadaan lahan reklamasi sebagai lahan potensial yang cukup bagikebutuhan masyarakat;

c. Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia (SDM), memberi lapangan kerja bagimasyarakat luas, meningkatkan pelayanan jasa pada bidang terkait, serta usaha-usaha ekonomi produktif masyarakat setempat.

2. Bagi Masyarakata. Membuka lapangan kerja bagi masyarakat sekitar proyek, dapat menumbuhkan

usaha ekonomi produktif masyarakat dan pada gilirannya dapat meningkatkan tarafhidup dan kesejahteraan masyarakat, serta kemampuan partisipasi masyarakatdalam pembangunan;

Page 18: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Pendahuluan

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

I – 6

b. Memenuhi kebutuhan lahan reklamasi bagi masyarakat yang lebih berkualitas dalamjumlah yang cukup;

c. Memelihara kelestarian lingkungan pantai dengan adanya perlindungan pantai olehpulau baru sebagai lahan reklamasi;

3. Bagi Perusahaan (Pemrakarsa)a. Kegiatan reklamasi sebagai lahan yang potensial sebagai sebuah usaha/investasi

(bisnis) jangka panjang diharapkan dapat memberi manfaat/keuntungan ekonomi-finansial yang layak bagi perusahaan secara berkelanjutan;

b. Memberi kontribusi bagi peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) dan memajukanpembangunan di Wilayah DKI Jakarta;

c. Mendorong tumbuh dan berkembangnya partisipasi swasta dan masyarakat sekitarlokasi proyek dalam mengembangkan kerjasama kemitraan dengan perusahaan laindalam tata hubungan kerjasama yang saling mendukung dan memberi keuntunganyang layak, memenuhi rasa keadilan dan berkelanjutan;

d. Dengan kegiatan ini diharapkan dihasilkan tata ruang terpadu yang berhasil guna danberdaya guna, meningkatkan kualitas lingkungan sekitar, serta meningkatkan fungsisistem pengendalian banjir.

1.3. PELAKSANAAN STUDI

1.3.1. Pemrakarsa

Nama Pemrakarsa : PT. Taman Harapan IndahAlamat Kantor : Intiland Tower Penthouse Floor,

Jl. Jenderal Sudirman 32, Kelurahan Karet Tengsin,Kecamatan Tanah Abang, Kota Administrasi Jakarta Pusat.

Nomor Telp., Faks. : (021) 5708181, 5708182Email : [email protected] Jawab : Ir. Suhendro PrabowoJabatan : Direktur UtamaJenis Kegiatan : Reklamasi Pulau H.Lokasi Kegiatan : Kawasan Pantai Utara Jakarta, Kelurahan Pluit, Kecamatan

Penjaringan, Kota Administrasi Jakarta Utara.Luas Lahan Reklamasi : ± 63 Ha (Persetujuan Prinsip Reklamasi Pulau H, Nomor

1277/-1.794.2, tanggal 21 September 2012 dan PerpanjanganPersetujuan Prinsip Nomor 543/-1.794.2, tanggal 10 Juni2014).

Page 19: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Pendahuluan

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

I – 7

1.3.2. Pelaksana Studi AMDAL

Nama Perusahaan : PT. Geo MitrasamayaNo. Registrasi Kompetensi : 061/LPJ/AMDAL-1/LRK/KLH, tanggal 24 Desember 2014Alamat Kantor : Jl. H. Awi No. 30, Jatiluhur, Jatiasih, Kota Bekasi.Nomor Telp., Faks. : (021) 82429153, 82429154E-mail : [email protected]; [email protected] Jawab : Drs. Pinondang TambunanJabatan : Direktur Utama

Tim penyusun studi AMDAL Reklamasi Pulau H dapat dilihat pada Tabel 1.1 berikut.

Tabel 1.1. Tim Penyusun Studi AMDAL Reklamasi Pulau HNo. Nama Jabatan KeahlianTim Penyusun1. Dr. Khoe Susanto K. MS. Ketua

TimBiologi, Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan (S2 & S3Ilmu Lingkungan)(Sertifikat Kompetensi No. 000986/SKPA-P1/LSK-INTAKINDO/VIII/2013) / K.018.08.10.09.000244, Tanggal 31-08-2013.

2. Ir. Merdeka Simbolon Anggota Fisik Kimia(Sertifikat Kompetensi No. 001066/SKPA/LSK-INTAKINDO/XI/2013)/ K.020.11.10.09.000290, Tanggal 04-11-2013.

3. Drs. Yeremiah R. Tjamin, MSi. Anggota Kualitas Udara(Sertifikat Kompetensi No. 000995/SKPA-P1/LSK-INTAKINDO/X/2013) / K.019.10.10.09.000268, Tanggal 02-10-2013.

4. Dr. Urip Rahmani, M.Si. Anggota Sosial Ekonomi Budaya dan Perikanan(Sertifikat Kompetensi No. 001254/SKPA-P1/LSK-INTAKINDO/VI/2014) / K.037.06.11.10.000450, Tanggal 22 Juni2014.

5. Iswanto, S. Kom. Anggota Sistem Informasi(Sertifikat Kompetensi No. 000856/SKPA/LSK-INTAKINDO/III/2013)/ A.062.03.13.09.000672, Tanggal 21-03-2013.

Tenaga Ahli1. Ir. H. Taufik Jaafar Anggota Reklamasi Civil Construction2. Ir. Hernawan Mahfudz, MS. Anggota Hidrodinamika3. Santoso, A.Md. Anggota Oceanografi4. Yusuf Adam Priohandono Anggota Geologi Laut5. Satria Indratmoko, S.Si. Anggota Sistem Informasi Geografis (GIS)6. Budi Dwi Handoko, ST. Anggota Transportasi7. Edward Tambunan, SE. Anggota Sosial Ekonomi8. Tugiyo, SKM. MSi Anggota Ahli Kesehatan Masyarakat

Pengalaman kerja (Curriculum Vitae) dan foto copy sertifikat Kompetensi Tim PenyusunAMDAL dan tenaga ahli telah dilampirkan dalam dokumen ANDAL ini. Selain tenaga ahlitersebut, penyusunan dokumen AMDAL ini juga didukung oleh beberapa tenaga ahliperencana dari Pemrakarsa Kegiatan (PT. Taman Harapan Indah).

Page 20: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Pendahuluan

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

I – 8

1.4. DESKRIPSI RENCANA KEGIATAN

1.4.1. Status dan Lingkup Rencana

Pada saat penyusunan Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) ini kegiatan fisik reklamasibelum berlangsung. Kajian ANDAL ini diutamakan untuk bahan pendukung permohonansurat izin lingkungan sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012 tentang IzinLingkungan yang akan disampaikan ke BPTSP Provinsi DKI Jakarta. PelaksanaanKonsultasi publik sesuai dengan SK. Gubernur KDKI Jakarta No.76 Tahun 2001 tentangPedoman Operasional Keterlibatan Masyarakat dan Keterbukaan Informasi dalam ProsesAMDAL, telah dilaksanakan pada hari Selasa, 11 Juni 2013 (Berita Acara, Notulen danDaftar Hadir – Terlampir) dan pengumuman rencana kegiatan di Harian Rakyat Merdekatanggal 5 Juli 2013 (Lampiran 4).

1.4.2. Uraian Rencana Kegiatan

Berdasarkan Batasan Ruang Kawasan Reklamasi pada Peraturan Gubernur Provinsi DKIJakarta Nomor 121 Tahun 2012, dijelaskan bahwa Kawasan Reklamasi mencakup kawasanperairan laut Teluk Jakarta yang diukur dari garis pantai utara Jakarta secara tegak lurus kearah laut sampai garis yang menghubungkan titik-titik terluar yang menunjukkan kedalamanlaut 8 (delapan) meter dan di dalamnya terdapat kawasan pengembangan lahan barumelalui pembangunan pulau-pulau hasil kegiatan reklamasi.

Berdasarkan Arahan Pengembangan Kawasan Reklamasi pada Peraturan GubernurProvinsi DKI Jakarta Nomor 121 Tahun 2012, Reklamasi Pulau H termasuk padapengembangan kawasan reklamasi bagian Sub-Kawasan Barat. Dalam arahan jugadijelaskan terhadap kanal vertikal antara Pulau G dan Pulau H dialokasikan untuk jalur pipaBahan Bakar Minyak (BBM) bawah laut dan pipa gas bawah laut dan tidak diperbolehkanuntuk kegiatan lain yang tidak berhubungan langsung. Berdasarkan Perda Nomor 1 Tahun2014 tentang RDTR dan Pembagian Zonasi, Pasal 189 ayat (1) dinyatakan bahwa Rencanakawasan yang diprioritaskan penanganannya di Kecamatan Penjaringan (Kelurahan Pluit)nantinya akan dilakukan pengembangan kawasan hunian dilengkapi prasaranaperdagangan dan jasa, wisata, dan olahraga.

Peta Rencana Bentuk Pulau Reklamasi Kawasan Reklamasi Pantura Jakarta padaLampiran I Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 121 Tahun 2012 dapat dilihatpada Gambar I.1.

Berdasarkan lokasi rencana Reklamasi Pulau H terdapat Pipa PHE ONWJ, maka recanareklamasi Pulau H akan dilakukan pergeseran dengan jarak dengan pipa tersebut ± 146,58m, dari jarak minimal 40 meter dari kaki tanggul yang ditetapkan Peraturan Gubernur Nomor146 Tahun 2014 tentang Pedoman Teknis Membangun dan Pelayanan Perizinan PrasaranaReklamasi Kawasan Strategis Pantura Jakarta. Rencana Bentuk Pulau Reklamasi KawasanReklamasi Kawasan Strategis Pantura Jakarta dapat dilihat pada Gambar I.2.

Page 21: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Pendahuluan

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

I – 9

Page 22: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Pendahuluan

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

I – 10

Page 23: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Pendahuluan

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

I – 11

1. Lokasi Kegiatan

Lokasi Kegiatan Reklamasi Pulau H terletak di perairan laut dangkal di sisi UtaraKelurahan Pluit, Kecamatan Penjaringan, Kota Administrasi Jakarta Utara seluas ± 63Ha, dengan batas sebagai berikut:a. Sebelah Utara : Perairan Pantai Utara Jakarta sampai kedalaman -8 meter.b. Sebelah Timur : Perairan Kawasan Ancolc. Sebelah Selatan : Kawasan Pantai Mutiarad. Sebelah Barat : Perairan Muara Karang

Untuk lebih jelasnya, lokasi rencana kegiatan Reklamasi Pulau H dapat dilihat padaGambar I.3. sedangkan koordinat lokasi rencana Reklamasi Pulau H dapat dilihat padaGambar I.4.

Karakter/tipologi lingkungan dan kegiatan sekitar lokasi proyek adalah sebagai berikut:a. Saat ini lokasi rencana Reklamasi Pulau H berada di bagian Utara Kawasan Pantai

Mutiara masih berupa perairan laut dangkal yang terbuka dengan kedalaman sampaidengan -8 meter.

b. Di bagian Selatan adalah kawasan Pantai Mutiara dan Pelabuhan Muara Baru.c. Bagian Barat terdapat Perairan Muara Karang dan PLTGU Muara Karang.d. Bagian Timur terdapat Perairan Ancol.e. Permukiman terdekat adalah di sebelah Selatan yaitu Kelurahan Pluit dan

Kawasan Pantai Mutiara.f. Batimetri pantai di bagian Selatan rencana Reklamasi Pulau H mencapai kedalaman

-6,00 m.g. Tipe pasang surut adalah campuran dan cenderung semi diurnal.h. Berdasarkan hasil survey bawah laut yang dilakukan oleh PT. Ganeshatama

Consulting tahun 2013 untuk mengetahui kondisi dasar laut di areal lokasi reklamasiPulau H, di sekitar lokasi proyek saat ini terdapat jalur Pipa PT. Pertamina HuluEnergi ONWJ , Pipa PLN dan Pipa PT. Nusantara Regas (Gambar I.5).

i. Berdasarkan peta dari Pertamina (Gambar I.6) di sekitar lokasi rencana ReklamasiPulau H terdapat fasilitas PHE ONWJ yaitu line 26” PCP-ORF Muara Karang danOnshore Receiving Facility (ORF) Muara Karang dan ORF Tanjung Priok yangberfungsi menyuplai bahan bakar gas ke PLN untuk menerangi wilayah Jakarta.

Page 24: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Pendahuluan

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

I – 12

Page 25: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Pendahuluan

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

I – 13

Gambar I.4. Koordinat Rencana Reklamasi Pulau H

Page 26: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Pendahuluan

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

I – 14

Gambar I.5. Peta Jalur Pipa Di Sekitar Rencana Reklamasi Pulau H (Survey PT. LAPI Ganeshatama Consulting, 2013)

Page 27: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Pendahuluan

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

I – 15

Gambar I.6. Peta Fasilitas PHE ONWJ (Pertamina, September 2013)

Page 28: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Pendahuluan

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

I – 16

2. Tahapan Rencana Kegiatan

Secara garis besar kegiatan yang akan dilaksanakan oleh PT. Taman Harapan Indahdibagi menjadi tiga tahapan, yaitu tahap pra konstruksi, konstruksi dan pasca konstruksi.Uraian mengenai tahapan rencana kegiatan adalah sebagai berikut:

a. Tahap Pra Konstruksi

Penetapan lokasi proyek areal reklamasi Pulau H seluas ± 63 Ha sesuai denganPersetujuan Prinsip Reklamasi Pulau H seluas ± 63 Ha dari Gubernur Provinsi DKIJakarta dengan surat Nomor 1277/-1.794.2, tanggal 21 September 2012 danPerpanjangan Persetujuan Prinsip dari Gubernur Provinsi DKI Jakarta dengan suratNomor 543/-1.794.2, tanggal 10 Juni 2014 perihal Perpanjangan Persetujuan PrinsipReklamasi Pulau H atas nama PT. Taman Harapan Indah (Terlampir) dan sesuaikoordinat yang ditetapkan oleh Dinas Tata Ruang Provinsi DKI Jakarta.

Sebagai pendukung dalam penetapan lokasi proyek, PT. Taman Harapan Indah akanmelakukan studi tematik sesuai dengan Persetujuan Prinsip Reklamasi Pulau H,antara lain:1) Kajian Hidrodinamika berkaitan dengan penentuan jarak/lebar kanal baik vertikal

maupun horizontal telah dilakukan oleh PT. LAPI Ganeshatama Consulting (2013).2) Kajian Penanggulangan Banjir yang terintegrasi dengan kebijakan Pemerintah

Provinsi DKI Jakarta telah dilakukan oleh PT. LAPI Ganeshatama Consulting(2013).

3) Kajian Dampak Pemanasan Global (Global Warming) telah dilakukan oleh PT.LAPI Ganeshatama Consulting (2013).

4) Masterplan dan Panduan Rancang Kota (Urban Design Guideline/UDGL) yangsesuai dengan penataan kembali Kawasan Pantura.

5) Perencanaan infrastruktur/prasarana dasar.6) Perencanaan pengambilan material reklamasi.

Lokasi sumber material harus ditetapkan asalnya agar memudahkan dalammenentukan jenis dan route pengangkutan material. Lokasi sumber material dipilihlokasi terdekat dengan lokasi kegiatan dan moda pengangkutan yang mudah.Area penambangan (pengerukan) pasir laut yang dipilih untuk memenuhikebutuhan material pasir dalam rangka proyek reklamasi ini bersumber darieksplorasi di wilayah Kabupaten Serang, Provinsi Banten yang telah memiliki IzinKuasa Pertambangan Golongan C, serta dokumen AMDAL dan/atau UKL & UPL.Kebutuhan tanah merah dan batu akan dipenuhi melalui mekanismelelang/penunjukkan pihak ke-3 (tiga) sesuai dengan prosedur yang berlaku. Baturencananya akan didatangkan dari daerah Kabupaten Serang, Provinsi Banten,sedangkan tanah merah (top soil) rencananya akan didatangkan dari daerahKabupaten Lebak, Provinsi Baten.

Page 29: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Pendahuluan

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

I – 17

b. Tahap Konstruksi

Secara garis besar pekerjaan yang akan dilaksanakan pada tahap konstruksi proyekadalah sebagai berikut:

1) Rekrutmen dan Aktivitas Tenaga KerjaPada tahap konstruksi proyek Reklamasi Pulau H (± 63 Ha), tenaga kerja yangterserap dapat dilihat pada Tabel 1.2. Tenaga kerja konstruksi proyek akanditempatkan di bedeng-bedeng (kontainer) sementara yang terdapat di dekatlokasi reklamasi (Kawasan Pantai Mutiara) dilengkapi dengan fasilitas MCKPortable (10 unit @ 3 m3/hari) dan secara rutin diangkut oleh mobil air kotor SudinKebersihan Kota Administrasi Jakarta Utara atau swasta yang mempunyai izinBPTSP. Selain itu, di lokasi bedeng pekerja akan disediakan air PAM, listrik dankontainer sampah.

Tabel 1.2. Komposisi Tenaga Kerja Konstruksi Reklamasi Pulau HNo. Kualifikasi Tenaga Kerja Jumlah Tenaga Kerja

Orang %1 Tenaga Ahli (Perencana) 7 2,332 Tenaga Ahli Teknik Sipil 4 1,333 Tenaga Ahli Bidang Lain 6 2,004 Tenaga Pengawas Lapangan 12 4,005 Pelaksana (Tukang) 75 25,006 Pembantu Pelaksana (Kenek) 188 62,677 Tenaga penjaga Keamanan 8 2,67

Jumlah 300 100Sumber: PT. Taman Harapan Indah, 2013

Kebutuhan air bersih tahap konstruksi sebesar 28,8 m3/hari disuplai dari mobiltanki dengan perhitungan sebagai berikut:a) Mandi/Cuci Buruh Konstruksi (menginap) = 275 orang x 100 L/orang/hari =

27,5 m3/harib) Pegawai / Staf Perencana = 25 orang x 50 L/orang/hari = 1,3 m3/hari

2) Mobilisasi Alat dan Bahana) Jenis-jenis peralatan yang dibutuhkan dan akan digunakan dalam kegiatan

Reklamasi Pulau H dapat dilihat pada Tabel 1.3.

Tabel 1.3. Jenis Peralatan KonstruksiNo. Jenis Alat Nama Kegiatan Volume1 Penghampar/penimbun pasir spray pontoon

Reklamasi

82 Pemuat tanah truck 53 Alat penggali exavator 154 Alat pancang vertikal drain perforated vertical drain 55 Alat Grading grading 156 Alat angkut pasir TSHD

ShoreProtection

507 Alat penghampar material spray pontoon 108 Alat pembantu penghampar material CSD 159 Barge barge 810 Kapal pembantu kapal 5

Sumber: PT. Taman Harapan Indah, 2013

Page 30: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Pendahuluan

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

I – 18

b) Jenis dan volume material utama yang diperlukan untuk adalah:No. Jenis Material Jumlah

Kebutuhan Asal AlatAngkut

1 Batu < 1 ton 314.000 m3 Provinsi Banten danProvinsi Lampung Kapal

Ponton2 Batu > 1 ton 217.000 m3

3 Pasir untuk tanggul dan causeway 2,4 juta m3 Kabupaten Serang danKabupaten Lampung4 Pasir untuk pulau 9,2 juta m3

5 Tanah urug (top soil) 315.000 m3 Kabupaten Lebak Truk

Pengangkutan material reklamasi berupa pasir laut dan batu, dll diangkutmelalui laut menggunakan kapal tongkang dengan kapasitas 1.500-3.000 tonsebanyak ± 5 kapal/hari, sedangkan material reklamasi yang diangkut melaluijalan darat adalah tanah (top soil) serta peralatan konstruksi menggunakan trukmaksimal sebesar ± 110 kendaraan/hari dari daerah Lebak, Banten,Jabodetabek melalui Jl. Tol Jakarta – Merak masuk ke kawasann Pluit – PantaiMutiara dan akan di dumping di lahan kosong sebelah Utara RegataApartment. (Gambar I.7). Lokasi pengambilan material direncanakan dari:(1) Lokasi pasir di Kabupaten Serang dengan Izin Usaha Pertambangan

Operasi Produksi Pasir Laut Di Lepas Pantai Utara Kabupaten Serang a/nPT. Jetstar (Blok 1) Nomor 540/010/IUP/BPTPM/2014 dari Bupati Serang:- 50 53’ 1.5” LS; 1060 11’ 50.0” BT- 50 53’ 1.5” LS; 1060 14’ 15.0” BT- 50 51’ 49.5” LS; 1060 14’ 15.0” BT- 50 51’ 49.5” LS; 1060 11’ 50.0” BT

(2) Lokasi pasir di Kabupaten Serang dengan Izin Usaha PertambanganOperasi Produksi Pasir Laut Di Lepas Pantai Utara Kabupaten Serang a/nPT. Jetstar (Blok 2) Nomor 540/011/IUP/BPTPM/2014 dari Bupati Serang:- 50 53’ 11.50” LS; 1060 11’ 50.00” BT- 50 54’ 26.10” LS; 1060 11’ 50.00” BT- 50 54’ 26.10” LS; 1060 12’ 10.00” BT- 50 54’ 35.50” LS; 1060 12’ 10.00” BT- 50 54’ 35.50” LS; 1060 13’ 7.60” BT- 50 53’ 59.80” LS; 1060 13’ 7.60” BT- 50 53’ 59.80” LS; 1060 14’ 15.00” BT- 50 53’ 11.50” LS; 1060 14’ 15.00” BT

(3) Lokasi pasir di Kabupaten Serang dengan Izin Usaha PertambanganOperasi Produksi Pasir Laut Di Lepas Pantai Utara Kabupaten Serang a/nPT. Jetstar (Blok 3) Nomor 540/012/IUP/BPTPM/2014 dari Bupati Serang,dengan koordinat:- 50 54’ 09.80” LS; 1060 13’ 17.60” BT- 50 54’ 09.80” LS; 1060 14’ 55.90” BT- 50 54’ 26.10” LS; 1060 14’ 55.90” BT- 50 54’ 26.10” LS; 1060 17’ 27.00” BT- 50 54’ 58.40” LS; 1060 17’ 27.00” BT

Page 31: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Pendahuluan

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

I – 19

- 50 54’ 58.40” LS; 1060 14’ 40.00” BT- 50 54’ 42.10” LS; 1060 14’ 40.00” BT- 50 54’ 42.10” LS; 1060 13’ 43.10” BT- 50 54’ 35.50” LS; 1060 13’ 43.10” BT- 50 54’ 35.50” LS; 1060 13’ 17.60” BT

(4) Lokasi pasir di Kabupaten Serang dengan Izin Usaha PertambanganOperasi Produksi Pasir Laut Di Lepas Pantai Utara Kabupaten Serang a/nPT. Jetstar (Blok 4) Nomor 540/008/IUP/BPTPM/2014 dari Bupati Serang,dengan koordinat:- 50 54’ 26.10” LS; 1060 17’ 27.00” BT- 50 54’ 58.40” LS; 1060 17’ 27.00” BT- 50 54’ 58.40” LS; 1060 17’ 47.00” BT- 50 56’ 22.00” LS; 1060 17’ 47.00” BT- 50 56’ 22.00” LS; 1060 19’ 11.40” BT- 50 56’ 37.60” LS; 1060 19’ 11.40” BT- 50 56’ 37.60” LS; 1060 19’ 30.00” BT- 50 55’ 08.10” LS; 1060 19’ 30.00” BT- 50 55’ 08.10” LS; 1060 18’ 54.40” BT- 50 54’ 35.50” LS; 1060 18’ 54.40” BT- 50 54’ 35.50” LS; 1060 17’ 40.00” BT- 50 54’ 26.10” LS; 1060 17’ 40.00” BT

(5) Lokasi pasir di Provinsi Lampung dengan Keputusan Badan PenanamanModal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Daerah Provinsi LampungNomor 540/3710/KEP/II.07/2015 tentang Persetujuan Peningkatan IzinUsaha Pertambangan Eksplorasi Menjadi Izin Usaha PertambanganOperasi Produksi Pasil Laut Kepada PT. Lautan Indonesia Persada; sertaKeputusan Gubernur Lampung Nomor G/130/II.05/HK/2015 tentang IzinLingkungan Rencana Kegiatan Penambangan Pasir Laut Di KecamatanRajaBasa Kabupaten Lampung Selatan Provinsi Lampung oleh PT.Lautan Indonesia Persada, dengan koordinat:- -60 0’ 58.89” LS; 1050 36’ 16.19” BT- -60 0’ 58.89” LS; 1050 37’ 59.99” BT- -60 2’ 38.58” LS; 1050 37’ 59.99” BT- -60 2’ 38.58” LS; 1050 36’ 16.19” BT

(6) Lokasi batu di Provinsi Banten dan Provinsi Lampung, dengan koordinat:- 50 54’ 11.17” LS; 1060 1’ 14.91” BT- 50 53’ 31.30” LS; 1060 4’ 25.73” BT- 50 53’ 11.53” LS; 1060 2’ 41.00” BT- 60 1’ 54.44” LS; 1050 56’ 52.12” BT- 50 46’ 4.05” LS; 1050 47’ 13.24” BT

(7) Tanah merah (top soil) rencananya akan didatangkan dari daerahKabupaten Lebak, Provinsi Baten.

Page 32: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Pendahuluan

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

I – 20

Page 33: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Pendahuluan

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

I – 21

3) ReklamasiPekerjaan reklamasi meliputi pengangkutan pasir hingga lokasi yang akan direklamasi, pengurugan pasir dan pembangunan tanggul. Aktivitas pengengkutanpasir dilakukan dari lokasi sumber material urug menuju lokasi Pulau Hmenggunakan TSHD. Kegiatan pengurugan dan pembangunan tangguldirencanakan bertahap, dimana tanggul dilaksanakan pada tahap awal hinggamencapai sekitar elevasi muka air laut dan selanjutnya diikuti oleh pemasanganbund dan pekerjaan tanggul. Secara garis besar pekerjaan reklamasi dilakukansebagai berikut (Gambar I.12):

a) Pengurugan(1) Uraian Tentang Pengerukan dan Proses Pengangkutan

Pasir dikeruk dari area konsesi. Trailing Suction Hopper Dredger (TSHD)ukuran sedang dan besar, kapasitas 10.000- 40.000 m3 dapat mengerukpada kedalaman ini dan sepertinya ukuran inilah yang dipakai oleh parakontraktor. TSHD menggunakan satu atau dua pipa isap untuk mengerukbahan pasir ini dan menempatkan kerukan ini ke hopper. Air yangberlebih, yang digunakan untuk memompa pasir ke hopper diarahkan kepinggir kapal melalui sistem pelimpah. Dalam area galian pasir yangbagus, THSD ini akan terisi penuh dalam waktu 1,0-2,0 jam. Dalam areagalian dengan komposisi lanau dan lempung yang banyak, pengisianTHSD akan berlangsung lebih lama, hingga beberapa jam, sementarabahan-bahan halusnya akan dihanyutkan ke pinggir kapal. Setelahpengisian, THSD ini berlayar ke lokasi reklamasi.

Di tempat reklamasi THSD ini mengeluarkan muatannya ke urugan atauke tempat penumpukan bawah laut yang dengan melalui Pengeruk Isap(stasioner) dimana pasir akan menuju ke sinker line, lalu ke urugan.

(2) Uraian Proses PenguruganProses pengurugan adalah sebagai berikut:

(a) Proses penguruganMetode pengurugan dilakukan dengan system gravitasi. Pasir akandiangkat dengan menggunakan TSHD dari lokasi borrow area kelokasi proyek. Setelah TSHD yang berisi muatan pasir sampai kelokasi proyek, system penyemprotan pasir akan disambungkandengan TSHD. Pasir dipompa melalui pipa untuk kemudiandisebarkan pada lokasi penimbunan menggunakan spray pontoonatau spray barge. Pontoon ini menyebarkan campuran air dan pasirsecara vertikal ke dalam air. Pada lokasi perairan dalam, pasirpertama-tama ditimbun dengan menggunakan spray pontoon, lapis

Page 34: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Pendahuluan

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

I – 22

demi lapis. Lapisan pasir yang pertama disebar jangan terlalu tebaluntuk mencegah ketidakstabilan dasar laut. Dua lapisan pasir yangterletak paling bawah harus memiliki ketebalan tidak lebih dari 0.7 m.Lapisan pasir setelahnya dapat ditimbun dengan ketebalan 2-3 m.Setelah timbunan mendekati permukaan air, dimana penggunaanspray pontoon sudah tidak bisa dilakukan, penimbunan dari ataspermukaan air akan dilakukan. Pasir dialirkan dari kapal denganmenggunakan pipa kelokasi timbunan. Kemudian timbunan pasirakan disebar dan didorong menggunakan Bulldozers. Prosespengurugan terdiri dari:

- Pengurugan Pasir Pada Perairan DalamPada perairan dalam, pertama-tama pasir ditempatkan denganmenggunakan ponton semprot atau bargas semprot, yang mampumengurug area ini secara lapis demi lapis. Lapisan pasir pertamapada dasar laut haruslah relatif tipis untuk menghindariketakstabilan dasar laut (gelombang lumpur). Kedua lapisantambahan lainnya haruslah dengan ketebalan tidak lebih dari 0,7m. Lapisan-lapisan berikutnya (di atas ketebalan 1,4 m) dapatditempatkan lapis demi lapis dengan ketebalan 2-3 m. Lapisan-lapisan yang lebih atas lainnya ditempatkan sebagai uruganpermukaan seperti yang diurakan sebelumnya. Pasir dipompakanmelalui jaringan pipa ke ponton/bargas penyemprot atau penyebardi lokasi proyek. Ponton ini biasanya membuang campuran air danpasir secara vertikal seperti yang disajikan pada Gambar I.8.Ponton sebar ini dapat secara tepat mengendalikan kecepatandan densitas campuran air-pasir dan dapat menggerakkan pontonpada kecepatan yang beragam agar dapat menempatkan volumepasir atau tebal lapisan secara tepat. Ponton/bargas semprot inidapat digunakan hingga ke kedalaman perairan sekitar 1,0 m(kedalalaman ini sudah termasuk lapisan pasir yang telahdisebarkan sebelumnya).

Page 35: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Pendahuluan

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

I – 23

Gambar I.8. Ponton Penyemprot Pasir

- Pengurugan Pasir Pada Perairan DangkalPada perairan dangkal, pengurugan pasir hanya dapat dilakukandengan metode di-atas-air. Perairan ini terlalu dangkal untukbargas sebar. Prosedur pengurugan dasar laut ini dapat dilakukanuntuk kontur kedalaman elevasi acuan -6 m. pasir juga dapatdibuang secara mendatar, di atas muka air (Gambar I.9).Campuran pasir dan air keluar dari pipa di atas muka air, pasirakan mengendap dan airnya mengalir kembali ke laut. Buldozeryang berada di depan pipa akan mendorong pasir yangmengendap di depan pipa agar pasir tersebut tidak menghalangialiran dari pipa. Pasir digunakan untuk membuat pematang yangsejajar dengan arah pengurugan tetapi terletak di depan ujungpipa untuk mengarahkan bentuk pengurugan.

Page 36: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Pendahuluan

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

I – 24

Gambar I.9. Ujung Jaringan Pipa, Pembuangan Campuran SecaraMendatar

(b) Pemasangan PVDPemasangan vertical drain/PVD dilakukan dengan 2 metode yangberbeda, yaitu dilakukan dari laut dengan pontoon dan pemasangandari darat. Untuk mempercepat proses konsolidasi di lokasi rencanatanggul, pemasangan PVD dilakukan dari pontoon ketika ketebalantimbunan mencapai sekitar 1.5 atau 2 m. Sementara itu untukmempermudah proses pengerjaan, pemasangan PVD diareareklamasi dilakukan dari darat ketika timbunan telah berada diatasmuka air laut dan dapat diakses dari darat.

Sedangkan metode pengurugan disesuaikan dengan kedalaman perairanrencana Pulau H, dimana bagian Utara lebih dalam dibandingkan bagianSelatan.

(3) Penahapan Pembangunan, Kendala Akibat StabilitasStabilitas tanggul selama dan persis setelah pembangunan merupakanaspek kritis, khususnya di bagian yang lebih dalam. Untuk penghitunganstabilitas diperlukan selang waktu pembangunan (minimum) tertentu diantara beberapa tahapan untuk memastikan stabilitas timbunan pasir(yang diurug secara bertahap). Kontraktor haruslah mematuhi selangminimum sebagaimana yang diberikan dan memastikannya denganmelakukan monitoring penurunan muka-tanah dan tekanan pori. Padabagian-bagian yang lebih dalam, dipersyaratkan juga waktu-tunggutertentu untuk memberi waktu terjadinya proses konsolidasi.

Page 37: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Pendahuluan

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

I – 25

b) Pekerjaan Tanggul(1) Tipikal Penampang Melintang

Berdasarkan optimalisasi biaya dan desain hidraulik, ditentukan desainoptimal penampang melintang. Penampang melintang optimal mempunyaispesifikasi sebagai berikut (lihat Gambar I.10):(a) Talud tanggul bagian bawah (lower slope) dengan kemiringan 1:6;(b) Berm direncanakan dengan lebar 8 m pada muka air rencana (Design

Water Level), dengan elevasi pada waktu konstruksi di LWS + 4.4 m;(c) Talud tanggul bagian atas (upper slope) dengan kemiringan 1:1;

Page 38: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Pendahuluan

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

I – 26

Gambar I.10. Penampang Melintang Tanggul (PT. Taman Harapan Indah, 2014)

Page 39: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Pendahuluan

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

I – 27

Di sekeliling pulau terdapat berm dengan lebar 8 m yang berfungsisebagai pantai publik. Desain tanggul Pulau H telah mempertimbangkankeberadaan/jarak dengan jalur Pipa Gas Bawah Laut.

(a) SegmenBerdasarkan desain hidraulik, Pulau H dibagi menjadi 9 segmen.Segmen-segmen tersebuat adalah segmen-1, segmen 2, segmen3a,segmen 3b, segmen 3c, segmen 4, segmen 5, segmen 6a, dansegmen 6b. Gambar I.11 menerangkan lokasi segmen pada pulau H.

(b) Desain HidraulikDalam perencanaan tanggul laut, kriteria desain yang digunakanadalah sebagai berikut:- Rencana umur konstruksi adalah 50 tahun- Penurunan muka tanah (land subsidence) = 7.5 cm/tahun- Dalam desain, diperhitungkan penurunan muka tanah dalam

waktu 50 tahun- Muka air rencana (DWL = design water level)

Desain tanggul laut terdiri dari beberapa bagian berikut:(a) Ketinggian Puncak

Ketinggian puncak desain (setelah 50 tahun) ditampilkan pada TabelTabel 1.4.

Tabel 1.4. Ketinggian Puncak Setiap Segmen Tanggul

SegmenElevasiBerm

[LLWS+m]

LebarBerm

[m]Kemiringanlereng atas

Kemiringanlerengbawah

ElevasiPuncak

[LLWS+m]1 2.3 8 1:3 1:6 4,32 2.3 8 1:3 1:6 4,3

3a 2.3 8 1:3 1:6 4,33b 2.3 8 1:3 1:6 4,3 hingga 4,53c 2.3 8 1:3 1:6 4,54 2.3 8 1:3 1:6 4,5 hingga 4,05 2.3 8 1:3 1:6 4,0 hingga 3,3

6a 2.3 8 1:3 1:6 3,36b -2.6 8 1:3 1:6 3,3

Sumber: PT. Taman Harapan Indah, 2014

Page 40: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Pendahuluan

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

I – 28

Gambar I.11. Lokasi segmen pada Pulau H (PT. Taman Harapan Indah, 2014)

Page 41: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Pendahuluan

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

I – 29

(b) Perlindungan Lereng Bawah TanggulPenentuan ukuran batuan di lereng bawah tanggul didasarkan padabesarnya gelombang yang mungkin terjadi pada setiap segmentanggul. Gelombang yang datang dengan arah tidak tegak lurusdengan tanggul dapat memperkecil ukuran batu yang dibutuhkan.Tabel 1.5 menyajikan informasi tentang ukuran batu yang digunakanpada setiap segmen tanggul.

Tabel 1.5. Ukuran Batu Untuk Lereng Bawah TanggulSegmen Ukuran Batuan Ketebalan Lapisan

[m]1 60-300 kg 0,92 300-1.000 kg 1,33a 1.000-3.000 kg 1,93b 1.000-3.000 kg 1,93c 1.000-3.000 kg 1,94 300-1.000 kg 1,35 60-300 kg 0,96a 10-60 kg 0,56b 10-60 kg 0,5

Sumber: PT. Taman Harapan Indah, 2014

(c) Perlundungan Lereng Atas TanggulLereng atas tanggul merupakan tempat terjadinya rayapangelombang. Beban pada bagian lereng yang berada di atas tanggullebih kecil dari pada lereng di bagian bawah dikarenakan adanyaberm. Tabel 1.6 merangkum ukuran batu yang dibutuhkan untuklereng atas tanggul.

Tabel 1.6. Ukuran Batu Untuk Lereng Atas TanggulSegmen Ukuran Batuan Ketebalan Lapisan

[m]1 60-300 kg 0,92 300-1.000 kg 1,33a 1.000-3.000 kg 1,93b 1.000-3.000 kg 1,93c 1.000-3.000 kg 1,94 300-1.000 kg 1,35 60-300 kg 0,96a 10-60 kg 0,56b 10-60 kg 0,5

Sumber: PT. Taman Harapan Indah, 2014

(d) Lapisan Filter (Granular dan Geotekstil)Lapisan filter digunakan agar tidak terjadi erosi yang terjadi akibatgradasi ukuran pelindung pantai dengan tanah yang begitu besar.Batuan berukuran lebih kecil digunakan sebagai lapisan filter.Lapisan filter untuk tanggul pada setiap segmen dirangkum padaTabel 1.7.

Page 42: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Pendahuluan

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

I – 30

Tabel 1.7. Lapisan Filter Tanggul

Segmen Ukuranbatuan Ketebalan

Lapisan Filter-1 Lapisan Filter-2

Ukuran Ketebalan[m] Ukuran Ketebalan

[m]1 60-300 kg 0,9 10-60 kg 0,5 - -2 300-1.000 kg 1,3 10-60 kg 0,5 - -3a 1.000-3.000 kg 1,9 60-300 kg 0,9 10-60 kg 0,53b 1.000-3.000 kg 1,9 60-300 kg 0,9 10-60 kg 0,53c 1.000-3.000 kg 1,9 60-300 kg 0,9 10-60 kg 0,54 300-1.000 kg 1,3 10-60 kg 0,5 - -5 60-300 kg 0,9 10-60 kg 0,5 - -6a 10-60 kg 0,5 - - - -6b 10-60 kg 0,5 - - - -

Sumber: PT. Taman Harapan Indah, 2014

GeotekstilGeotekstil digunakan untuk mencegah tanah yang dilindungi tererosi.Dua jenis geoteksitil dipakai. Untuk bagian puncak hingga bermdigunakan geotekstil, sedangkan dari berm hingga dasar tanggulmemakai geomatrass. Ukuran maksimum batuan yang dapatdiletakkan di atas geotekstil adalah 10-60 kg.

(e) Struktur Ujung Bawah (Toe Structure)Struktur ujung bawah berfungsi untuk menahan lapisan armor danerosi di sekitar tanggul. Panjang minimum untuk struktur ujung bawahdidesain minimal 5 kali diameter batuan dengan ketebalan minimal 2kali diameter batuan.

(f) Penurunan Muka Tanah TotalPenurunan muka tanah total terjadi di area tanggul dan pulau hasilreklamasi. Besarnya penurunan tanah dapat dilihat pada Tabel 1.8.Perhitungan ini memakai acuan waktu handover 720 hari.

Tabel 1.8. Penurunan Muka Tanah Total

Chainage Boreholereferensi

ElevasiTimbunan

Teoritis[m+LLWS]

(a)

TotalSettlements

[m](b)

ElevasiKonstruksi[m+LLWS]

LandSubsidence

[m](c)

Elevasipuncak

di tahun ke-50[m+LLWS](d = a-b-c)

ElevasiDesain

Reklamasi[m+LLWS]

0+300 BH-6 10,2 4,29 7,10 1,5 4,41 4,300+700 BH-13 9,0 2,98 6,27 1,5 4,52 4,301+000 BH-14 10,9 4,63 7,57 1,5 4,77 4,501+500 BH-16 9,5 3,39 7,06 1,5 4,61 4,502+300 BH-10 8,0 3,00 5,29 1,5 3,50 3,302+900 BH-3 8,1 3,09 5,51 1,5 3,51 3,30

BH-5 9,9 3,97 6,81 1,5 4,43 4,30BH-8 9,7 3,65 6,58 1,5 4,55 4,40BH-9 9,8 3,65 6,78 1,5 4,65 4,50BH-12 9,6 3,48 7,13 1,5 4,62 4,50

Sumber: PT. Taman Harapan Indah, 2014

Page 43: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Pendahuluan

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

I – 31

Proses pembuatan tanggul sesuasi dengan urutan berikut:(1) Pemasangan bund

Ketika penimbunan mencapai sekitar elevasi muka air laut, pemasanganbund dilakukan disekeliling tanggul. Bund difungsikan untukmeminimalkan butiran-butiran halus material timbunan terbawa atautergerus oleh pergerakan air laut atau gelombang. Setelah bund terbentuk,penimbunan area reklamasi dapat dilanjutkan sampai elevasi yangdirencanakan.

(2) Pengerjaan tanggulPekerjaan tanggul dapat dilakukan secara bersamaan dengan prosespenimbunan area reklamasi. Hal pertama yang harus disiapkan dalampengerjaan tanggul adalah proses pengupasan (trimming) kemiringantanggul agar sesuai dengan kemiringan yang direncanakan. Kemiringanterluar dari timbunan akan terbentuk secara alami dari kemiringantimbunan pasir. Kemiringan ini biasanya mencapai sekitar 1:10. Olehsebab itu untuk mencapai kemiringan tanggul 1:6, pengupasan harusdilakukan. Alat yang biasa digunakan adalah excavator (long arm) ataugrab dredger untuk lokasi yang dalam. Setelah kemiringan tanggulterbentuk, pemasangan geotektil ditanggul bagian bawah dapat dilakukan.Kemudian diikuti dengan pemasangan lapisan batu mulai dari batu yangpaling kecil (filter) sampai batuan yang terbesar (armour).

c) Pekerjaan CausewayPembuatan causeway ini bersifat massif dengan lebar pada puncaknya sebesar30 m dengan tinggi pada puncak LLWS+4m. Causeway ini berfungsi sebagaipenghubung antara daratan dengan pulau reklamasi. Maksimum overtoping yangdiperbolehkan pada causeway ini adalah 5l/s/m.

Material yang digunakan pada konstruksi causeway sama dengan materialreklamasi yakni pasir dan baru yang volumenya telah dihitung dalam kebutuhanmaterial reklamasi di atas. Untuk lapisan atas causeway digunakan aspal, karenaakan difungsikan sebagai jalan akses ke pulau reklamasi. Pekerjaan causeway iniakan berlangsung selama 17 bulan.

Pembuatan causeway ini bersifat massif dengan lebar 30 meter (2 jalur) danpanjang 300 meter yang digunakan sebagai penghubung antara daratan denganpulau reklamasi (Gambar I.13 dan I.14). Hal ini berfungsi untuk mengantisipasidampak terhadap gangguan outlet PLTU Muara Karang yang berada di KawasanPantai Mutiara, serta sesuai dengan Peraturan Gubernur Provinsi DKI JakartaNomor 146 Tahun 2014 tentang Pedoman Teknis Membangun dan PelayananPerizinan Prasaranan Reklamasi Kawasan Strategis Pantai Utara Jakarta.

Page 44: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Pendahuluan

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

I – 32

Gambar I.12. Urutan Pekerjaan Reklamasi

Page 45: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Pendahuluan

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

I – 33

Gambar I.13. STA Position Coordinate of Road Plan and Exixsting with Causeway H Island

Page 46: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Pendahuluan

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

I – 34

Gambar I.14. Typical Dike Exixsting with Upgrade Road and West Side Causeway of Pantai Mutiara

Page 47: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Pendahuluan

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

I – 35

c. Tahap Pasca Konstruksi

Pada Tahap Pasca Konstruksi kegiatan yang ada meliputi:

1) Keberadaan CausewaySetelah proses pembuatan causeway yang memerlukan pemeliharaan. Hal-halyang belum dapat dibahas dalam dokumen seperti koordinasi dengan kegiatansekitar (Pertamina dan Pelabuhan Muara Baru), perlu dilakukanpembahasan/koordinasi sebelum pelaksanaan reklamasi dilakukan. Sedangkankajian mengenai sebaran air buangan PLTU Muara Karang setelah causewayterbentuk akan diuraikan pada prakiraan dampak.

2) Keberadaan Lahan ReklamasiSetelah proses pengurugan dan pekerjaan tanggul selesai, akan dihasilkan lahanhasil reklamasi Pulau H seluas ± 63 Ha dan tanggul. Kegiatan pembangunan diatas lahan hasil reklamasi Pulau H ini harus mengurus ijin lingkungan tersendirisesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan yang ada.

3) Demobilisasi PeralatanSambil menunggu masa settlement lahan dilakukan pengembalian alat-alat beratyang telah digunakan dalam pekerjaan reklamasi.

Page 48: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Pendahuluan

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

I – 36

Tabel 1.9. Jadwal Pelaksanaan Reklamasi Pulau HWaktu Pelaksanaan

Rencana Kegiatan

1 Penetapan Lokasi Proyek

1 Rekrutmen dan Aktivitas Tenaga Kerja2 Mobilisasi Alat dan Bahan3 Reklamasi4 Pembuatan Causeway

1 Keberadaan Causeway2 Keberadaan Lahan Reklamasi3 Demobilisasi Peralatan

Tahap Pasca Konstruksi

Tahap Konstruksi

2014NO 2015 20192017 2018

Tahap Pra Konstruksi

20162013

Sumber: PT. Taman Harapan Indah, 2014

Page 49: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Pendahuluan

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

I – 37

1.5. KAJIAN ALTERNATIF

Di dalam studi Andal ini tidak dilakukan kajian alternatif karena aspek pertimbangan lingkunganhidup telah dikaji dalam studi kelayakan proyek.

1.6. HASIL PELIBATAN MASYARAKAT

PT. Taman Harapan Indah sebagai pemrakarsa dan Kantor Kelurahan Pluit telah melaksanakankegiatan konsultasi publik dan partisipasi masyarakat sebagaimana diatur dalam Peraturan MenteriNegara Lingkungan Hidup Nomor 17 Tahun 2012 tentang Pedoman Keterlibatan MasyarakatDalam Proses AMDAL dan Izin Lingkungan. Konsultasi masyarakat ini telah dilakukan padatanggal 11 Juni 2013, bertempat di Restoran Moonstar Jl. Pluit Utara Raya No. 56, Pluit dandihadiri oleh Camat Penjaringan, Lurah Pluit, LMK, Pengurus RT/RW, BPLHD Provinsi DKIJakarta, KLH Kota Administrasi Jakarta Utara serta Tokoh Masyarakat dan nelayan dari KelurahanPluit. Keterlibatan masyarakat dan keterbukaan informasi dalam proses AMDAL merupakan halyang penting bagi kelanjutan dari rencana kegiatan Reklamasi Pulau H ini. Dialogberkesinambungan bersama masyarakat sekitar yang diprakirakan akan terkena dampak langsungdan tidak langsung telah dilaksanakan dan hubungan dengan masyarakat sekitar akan tetapdipelihara. Rangkuman hasil konsultasi publik tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Josef Mangondow Kabuloh (Rw.06/Rt.21, Jl.Taman Pluit Kencana Utara No.53, Pluit)a. Dampak negatf banjir ROB harus diutamakan, antisipasi banjir pemukiman warga di

daratan.b. Sheetpile pantai mix dengan program Pemda DKI yaitu membangun terlebih dahulu

dengan tanggul raksasa yang pembiayaannya sudah jelas (APBN dan APBD,Swasta/Consorsium)

c. Pengalaman: pembangunan Pluit City berdampak negatif bagi PLTU, supplier listrik Jawa-Bali. Sekarang akibat pembangunan Pluit City produktivitas PLTU tinggal 70%. Kalaureklamasi 15 pulau dilaksanakan, produktivitasnya mungkin tinggal 20%. Apakah dampaknegatif seperti itu sudah masuk dalam kajian Amdal yang dimaksud, belum lagi dampaknegatif bagi kehidupan komunitas kelautan: rumpon, biota laut, terumbu karang, dll.

2. Rudy Trisno (Rw.015, Muara Karang 3B/11)a. Permasalahan banjir jika terjadi, apa jaminannya yang lebih konkrit.b. Permasalahan lalu lintas jika bagian reklamasi yang lain belum selesai bagaimana

penanggulangannya.

3. H. Fahyumi N (Ketua Rw.01/04, Muara Angke)a. Harapan saya selaku Ketua Rw.01 Muara Angke: pada prinsipnya saya setuju, namun

saya mohon kepada PT.Taman Harapan Indah agar bisa memperhatikan dampaklingkungannya agar terbentuknya Pulau H tidak menimbulkan dampak negatif.

Page 50: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Pendahuluan

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

I – 38

b. Saran saya, agar di pinggiran Teluk Jakarta ini ada nelayan yang mengembangkanbudidaya kerang hijau dan bagaimana nanti kalau reklamasi pantai tersebut dilakukan,dimana tempat budidaya kerang hijau dan rajungan untuk bisa berkarya/bekerja.

4. Nugroho Syam Subagiyo (UPT. Pelabuhan Perikanan Muara Angke)a. Reklamasi pulau harus mengacu pada UU No.28 Tahun 2007 tentang pengelolaan pantai,

pesisir pulau pulau kecil khususnya Rencana Tata Ruang Pantai, Pesisir yangdiimplementasikan melalui Perda.

b. Reklamasi Pulau H tidak mengganggu akses keluar masuk kapal, nelayan/perikanan yangbasecampnya di Pelabuhan Perikanan Muara Angke.

c. Memberikan kompensasi kepada para nelayan yang terkena dampak lingkungan darikegiatan reklamasi (berupa sarana operasional penangkapan ikan).

5. Suherman (Kelompok Usaha Bersama Nelayan Muara Angke)a. Penyampaian materi sosialisasi oleh konsutan Amdal (bapak Susanto) sangat jelas tidak

seperti sosialisasi amdal sebelumnya kurang jelas dan tidak menguasai materi.b. Apa yang akan saya tanyakan semuanya sudah dijelaskan oleh konsultan amdal dengan

baik sehingga tidak ada yang akan saya sampaikan lagi.c. Saya hanya mengharapkan agar pengembang dapat menciptakan lapangan pekerjaan

khususnya buat nelayan tradisional.d. Agar lebih memperhatikan nasib nelayan-nelayan kecil dari segi pendidikan anak-anak

nelayan.

6. Yudianto (Rw.011 Muara Angke Blok F/8, Rt.006/011, Kel. Pluit)a. Harus ada jaminan terhadap nelayan tradisional Muara Angke untuk dapat keluar masuk

lokasi kegiatan.b. Pada saat pembangunan pulau, tidak mengganggu aktivitas nelayan tradisional.c. Harus ada solusi yang saling menguntungkan akibat dari pembangunan Pulau H.

7. Iis Aris (LMK 020, Rt.04/Rw.020, Perumahan Cinta Kasih Tzu-chi 2, Blok B1-3C, MuaraAngke)a. Pada dasarnya saya setuju saja, asalkan warga kami yang berasal dari ekonomi

menengah ke bawah dapat menjadi bagian SDM di dalam pekerjaan Pulau H. Termasukpara nelayan tradisional yang nanti pada akhirnya dapat berpotensi di dalam Pulau Htersebut, mengingat jarak mata pencaharian nelayan dari daratan wilayah Muara Angkemenjadi sangat jauh. Mohon diberi solusi untuk itu.

8. Andi Jefluddin (Muara Angke Rt.005/27 Rw.02, Pluit Jakarta Utara)a. Melibatkan warga setempat dalam proses pembangunannya.b. Ramah lingkungan dan ramah nelayan.c. Agar nelayan pesisir diizinkan untuk mencari ikan di sekitar pulau yang akan dibangun dan

dapat menjadi sarana untuk pariwisata.

Page 51: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Pendahuluan

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

I – 39

d. Memberikan bantuan untuk kepentingan masyarakat guna untuk pendidikan warga yangberlokasi di Muara Angke.

e. Membuat jalan/akses jalan sendiri baik dalam masa pembangunan ataupun setelahselesai pembangunan.

9. Ponisih (Warga Kel. Pluit)a. Jangan menghambat lalu lintas nelayan.b. Agar memperhatikan banjir ROB.c. Nelayan harus diperhatikan.d. Dampak lingkungan harus diperhatikan.

10. Yati (Warga Rw.04/Rt.03, Muara Angke)a. Reklamasi Pulau H sosialisasinya sangat diterima, beda dengan sosialisasi reklamasi yang

sudah-sudah. Narasumber/ konsultan Amdalnya sangat menguasai bidangnya.

11. Riadi (Warga Rw.10, Muara Karang)a. Penjelasan oleh konsultan/narasumber (bapak Susanto) sangat sistematis,

penyampaiannya sangat jelas dan menguasai permasalahan reklamasi sehingga dapatkami terima. Berbeda dengan sosialisasi sebelumnya tidak jelas dan tidak menguasaipermasalahan sehingga kami menolak.

b. Antara pulau-pulau dengan daratan akan terjadi pendangkalan/endapan, agar hal inidiperhatikan dan menjadi tanggung jawab siapa?

c. Akses nelayan tradisional jangan sampai terganggu akibat pendangkalan tersebut.d. Agar ada jaminan bagi nelayan untuk bisa masuk/mendekat ke lingkungan sekitar proyek.e. Agar diberi kebebasan bagi nelayan mendarat/berlabuh/sandar kapal.

12. Fauzi (Warga Rw.011)a. Regulasi undang-undang pengelolaan pesisir (UU No.27 dan UU No.17 tentang pelayaran)

agar diacu dalam kajian Amdal.b. Akses nelayan agar tetap dipertimbangkan.

13. Subando (Warga Rw.06)a. Implementasi Amdal agar diperhatikan.b. Agar lebih berpihak kepada masyarakat dan lingkungan.c. Pemukiman penduduk eksisting cenderung terkena banjir ROB.d. Produktivitas PLTU Muara Karang agar diperhatikan

14. Nugroho (Warga Rt.06)a. Bagaimana situasi lingkungan setelah reklamasi?b. Banjir ROB dilingkungan pemukiman nelayan sering terjadi agar diperhatikan.c. Jarak pantai Mutiara dengan Pulau H ± 300 meter, agar diperhatikan.

Page 52: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Pendahuluan

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

I – 40

15. H. Yan M. Sasmitaa. Banjir ROB saat ini cukup tinggi di lingkungan masyarakat/pemukiman nelayan.b. Harapan nelayan agar proyek ini jangan merusak tatanan kehidupan nelayan.c. Agar memperhatikan kekeruhan air laut agar tidak mematikan biota laut.d. Agar memperhatikan kehidupan nelayan, jangan menghambat lalu lintas nelayan.e. Lingkungan pantai agar diperhatikan dari pencemaran.

16. PLN/GM PLTU Muara Karang (bpk Rudy)a. Selama ini telah dilakukan koordinasi intensif dengan kami terkait dengan rencana

Reklamasi Pulau H.b. Kami berharap koordinasi yang sudah baik selama ini dapat dipertahakan/ditingkatkan

sehingga dampak reklamasi terhadap lingkungan sekitarnya (PLTU Muara Karang) dapatdihindari.

17. Camat Penjaringan (Bpk. Rusdiyanto)a. Pengembang agar lebih arif dalam memperhatikan kepentingan masyarakat dan

lingkungan.b. Penataan dan perbaikan infrastruktur perlu diperhatikan.c. Agar pengembang melakukan CSR bagi masyarakat sekitar.

Tanggapan Konsultan PT Geo Mitrasamaya (Bpk Khoe Susanto)1. Konsep Reklamasi Pantura Jakarta terintegrasi dengan konsep Revitalisasi, dua hal yang

tidak dapat dipisahkan.2. Pemrakarsa reklamasi (PT Taman Harapan Indah) mempunyai hak untuk melaksanakan

reklamasi Pulau H, namun juga mempunyai kewajiban revitalisasi yang akan ditandatanganimelalui Perjanjian Kerjasama (PKS) antar Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan PT TamanHarapan Indah. Di dalam PKS terdapat kewajiban-kewajiban yang harus dilaksanakan olehpengembang (PT Taman Harapan Indah) yang nantinya diimplementasikan ke dalamProgram-program CSR bagi Nelayan dan masyarakat pantai sekitar Pulau H (KelurahanPluit).

3. Masyarakat harap bersabar, karena reklamasi saat ini belum dilaksanakan, nantinya setelahlahan reklamasi terbentuk akan dilakukan pembangunan di atasnya sekaligus denganprogram Revitalisasi dan program CSR bagi masyarakat pesisir dan nelayan.

4. Saat ini Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah memanggil semua pengembang untukmeminta keseriusan membangun di Jakarta, tidak hanya memiliki izin semata. Tujuannyaagar pengembang segera membangun dan berpartisipasi dalam program Revitalisasi danCSR bagi masyarakat sekitar proyek.

5. Untuk penanggulangan ROB ada 2 (dua) skenario, yaitu jangka pendek melaluipembentukan/penguatan tanggul di pantai oleh Pemda Provinsi DKI Jakarta dan masing-masing pengembang dan jangka panjang Pemerintah Daerah dan Pemerintah Pusatmembangun Tanggul Raksasa (Giant Sea Wall). Sedangkan untuk program pengendalianbanjir di daratan melalui koordinasi wilayah Jabodetabekpuncur, Pengerukan dan Normalisasi

Page 53: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Pendahuluan

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

I – 41

Sungai dan Waduk, pengendalian sampah, penyuluhan masyarakat di bantaran sungai danwaduk dan lain-lain.

6. Bentuk Pulau Reklamasi Pulau H berjarak 300 m dari daratan dan antar pulau merupakanhasil kajian Replanning Pulau Reklamasi yang kemudian ditetapkan Melalui PeraturanGubernur No. 121 Tahun 2012 mengenai Penataan Ruang Kawasan Reklamasi PanturaJakarta yang penetapannya melalui kajian, diskusi, koordinasi dan kesepakatan bersamaantar stakeholder yang berkepentingan dibantu berbagai pakar dari Perguruan Tinggi ternamadi Indonesia.

7. Sebelumnya telah dilakukan KLHS Pantura Jakarta bersama dengan wilayah Tangerang danBekasi pada tahun 2010, sebagai bahan masukan bagi penyusunan Peraturan Gubernur No,121 Tahun 2012 mengenai Penataan Ruang Kawasan Reklamasi Pantura Jakarta. KLHS danPeraturan Gubernur No, 121 Tahun 2012 mengenai Penataan Ruang Kawasan ReklamasiPantura Jakarta juga telah diakomodir dalam Perda No. 1 Tahun 2012 tentang RTRWProvinsi Jakarta 2013.

8. Bentuk Pulau Reklamasi Pulau H ini yang berjarak dengan daratan dan jarak antar pulau 300m, dengan demikian telah mengakomodir berbagai isu lingkungan seperti : Banjir, Alurpelayaran, Aktivitas Nelayan, keberadaan PLTU Muara Karang dan lain-lain.

9. Di sekitar pulau H tidak terdapat Rumpon dan terumbu karang.10. Pengangkutan material dan peralatan reklamasi mayoritas melalui transportasi laut, untuk

menghindari gangguan transportasi darat yang saat ini kondisinya sudah jenuh.11. Nantinya akan dibuat jembatan sementara dari daratan ke Pulau H untuk jalan kerja

reklamasi, sedangkan antar Pulau Reklamasi nantinya akan dibangun jalan penghubung dariTimur ke Barat.

Tanggapan Pengembang (PT Taman Harapan Indah)1. Terimakasih atas berbagai saran masukan ibu dan bapak sekalian. Saran masukan ibu dan

bapak akan kami perhatikan, terutama berbagai potensi dampak yang akan muncul padasaat reklamasi Pulau H.

2. Saat ini sesuai Persetujuan Prinsip Gubernur Provinsi DKI Jakarta mengenai ReklamasiPulau H yang sudah kami peroleh, kami sedang melakukan berbagai kajian seperi : KajianHidrodinamika, kajian penanggulangan banjir, amdal, master plan dan Panduan RancangKota (UDGL) pemanasan global dan lain-lain.

3. Terkait dengan kewajiban kami sebagai pengembang, akan dibuat Perjanjian Kerjasama(PKS) antara PT Taman Harapan Indah dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

4. Program bantuan sosial kemasyarakatan (CSR) untuk masyarakat nelayan dan pesisir(Warga Kelurahan Pluit dan sekitarnya) akan kami perhatikan dan nantinya akan kamikoordinasikan dengan pihak-pihak terkait.

5. Sebelum pelaksanaan reklamasi Pulau H kami akan berkoordinasi dengan instansi terkait dankegiatan sekitar (PLTU Muara Karang).

6. Kami akan melaksanakan reklamasi sesuai arahan Persetujuan Prinsip dan rekomendasi dariberbagai Instansi terkait.

Page 54: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Pendahuluan

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

I – 42

1.7. DAMPAK PENTING HIPOTETIK

1.7.1. Identifikasi Dampak Potensial

Metode yang digunakan dalam identifikasi dampak potensial ini adalah matriks interaksisederhana (Tabel 1.11) yang berguna dalam melihat hubungan sebab akibat antarakomponen kegiatan dan komponen lingkungan. Sementara untuk melihat strata dampakbaik dampak primer, sekunder, tersier dan seterusnya digunakan bagan alir (Gambar I.15).Sebagai masukan untuk menentukan dampak potensial telah dilakukan diskusi denganpemrakarsa guna mendapatkan uraian deskripsi kegiatan, selain itu juga melakukan studipustaka dan observasi lapangan guna mendapatkan gambaran komponen lingkungan dilokasi kegiatan. Hal yang tidak terlewatkan adalah memasukkan informasi yang diperolehdari masyarakat melalui konsultasi publik. Pada Tabel 1.10 disajikan dampak potensial yangmungkin ditimbulkan oleh rencana kegiatan Reklamasi Pulau H.

Tabel 1.10. Identifikasi Dampak Potensial Rencana KegiatanTahapanKegiatan Komponen Kegiatan Dampak Potensial Yang Ditimbulkan

Pra Konstruksi Penetapan Lokasi Proyek Perubahan persepsi masyarakatKonstruksi Rekrutmen dan Aktivitas Tenaga Kerja Penurunan Kualitas Air Laut

Peningkatan Volume Sampah PadatGangguan FaunaGangguan Biota LautTerbukanya Kesempatan KerjaTerbukanya Kesempatan BerusahaGangguan Estetika LingkunganGangguan Sanitasi LingkunganGangguan KamtibmasPerubahan Persepsi Masyarakat

Mobilisasi Alat dan Bahan Penurunan Kualitas UdaraPeningkatan KebisinganGangguan KamtibmasPerubahan Persepsi MasyarakatGangguan Transportasi DaratGangguan Transportasi Laut

Reklamasi Penurunan Kualitas Air LautGangguan UtilitasGangguan Biota LautGangguan Aktivitas NelayanGangguan KamtibmasPerubahan Persepsi MasyarakatGangguan Transportasi Laut

Pekerjaan Causeway Gangguan Aktivitas NelayanPerubahan Persepsi MasyarakatGangguan Transportasi Laut

Pasca Konstruksi Keberadaan Causeway Penurunan Kualitas Air LautGangguan Biota LautGangguan Aktivitas Nelayan

Keberadaan Lahan Reklamasi Peningkatan Kuantitas Air Permukaan (Banjir)Perubahan Pola ArusPerubahan Pola GelombangAbrasi dan SedimentasiPenurunan Muka Tanah (Land Subsidence)Gangguan Aktivitas Nelayan

Page 55: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Pendahuluan

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

I – 43

TahapanKegiatan Komponen Kegiatan Dampak Potensial Yang Ditimbulkan

Perubahan Persepsi MasyarakatDemobilisasi Peralatan Gangguan Aktivitas Nelayan

Gangguan KamtibmasPerubahan Persepsi MasyarakatGangguan Transportasi DaratGangguan Transportasi Laut

Tabel 1.11. Matriks Interaksi Antara Komponen Kegiatan dan Komponen Lingkungan

No.

Komponen Kegiatan

Komponen LingkunganTa

hap

Pra

Kons

truks

i

Taha

pKo

nstru

ksi

Taha

pPa

sca

Kons

truks

i

Pene

tapa

n Lo

kasi

Proy

ek

Rekr

utm

enda

n Ak

tivita

sTen

aga K

erja

Mobi

lisas

i Alat

dan

Baha

n

Rekla

mas

i

Peke

rjaan

Cau

sewa

y

Kebe

rada

anCa

usew

ay

Kebe

rada

an L

ahan

Rek

lamas

i

Dem

obilis

asi P

erala

tan

FISIK KIMIA1. Penurunan Kualitas Udara X2. Peningkatan Kebisingan X3. Penurunan Kualitas Air Laut X X X4. Peningkatan Kuantitas Air Permukaan (Banjir) X5. Perubahan Pola Arus X6. Perubahan Pola Gelombang X7. Abrasi dan Sedimentasi X8. Peningkatan Volume Sampah Padat X9. Gangguan Utilitas X

10. Penurunan Muka Tanah (Land Subsidence) XBIOLOGI

1. Gangguan Fauna X2. Gangguan Biota Laut X X X

SOSEKBUD – KESEHATAN MASYARAKAT1. Terbukanya Kesempatan Kerja X2. Terbukanya Kesempatan Berusaha X3. Gangguan Estetika Lingkungan X4. Gangguan Sanitasi Lingkungan X5. Gangguan Aktivitas Nelayan X X X X X6. Gangguan Kamtibmas X X X X7. Perubahan Persepsi Masyarakat X X X X X X X

TATA RUANG1. Gangguan Transportasi Darat X X2. Gangguan Transportasi Laut X X X X

Page 56: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Pendahuluan

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

I – 44

TahapPra Konstruksi Tahap Konstruksi Tahap

Pasca Konstruksi

Rencana KegiatanReklamasi Pulau H

Penetapan LokasiProyek

Rekrutmen danAktivitas Tenaga

KerjaReklamasiMobilisasi Alat

dan BahanKeberadaanCauseway

KeberadaanLahan Reklamasi

DemobilisasiPeralatan

PenurunanKualitas Udara

PeningkatanKebisingan

PenurunanKualitas Air Laut

PeningkatanKuantitas Air

Permukaan (Banjir)

Perubahan PolaArus

Perubahan PolaGelombang

Abrasi danSedimentasi

PeningkatanVolume Sampah

Padat

Gangguan BiotaLaut

Gangguan Fauna

TerbukanyaKesempatan

Kerja

TerbukanyaKesempatan

Berusaha

GangguanEstetika

Lingkungan

GangguanSanitasi

Lingkungan

Gangguan Kamtibmas

Perubahan Persepsi Masyarakat

GangguanTransportasi

Darat

GangguanTransportasi Laut

PekerjaanCauseway

GangguanAktivitas Nelayan Gangguan Utilitas Penurunan Muka

Tanah

Gambar I.15. Bagan Alir Dampak Potensial

Page 57: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Pendahuluan

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

I – 45

1.7.2. Evaluasi Dampak Potensial

Dampak-dampak potensial di atas kemudian dievaluasi untuk menentukan apakah perludikaji lebih lanjut dalam Prakiraan Dampak. Evaluasi dilakukan dengan modifikasi metodeBlock (Block, 1999) berupa evaluasi masing-masing dampak berdasarkan 3 (tiga) kriteria:tingkat keseriusan dampak, peluang dampak terdeteksi dan frekuensi dampak. Definisioperasional 3 (tiga) kriteria tersebut disajikan pada Tabel 1.12.

Tabel 1.12. Definisi Operasional Skor Dampak Penting Hipotetik

Skor Keseriusan Dampak Peluang DampakTerdeteksi Frekuensi Dampak

1 Tidak serius ≤ 10 % (sangat kecil) Jarang, 1x per 6 bulan2 Kurang serius 11 – 30 % (kecil) Kadang-kadang, 1x per 3 bulan3 Sedang, dapat dipulihkan 31 – 69 % (sedang) Berulang, 1x per bulan4 Serius, sulit dipulihkan 70 – 89 % (besar) Sering, 1x per minggu5 Sangat Serius/Katastrofik ≥ 90 % (sangat besar) Kontinyu, > 1x per minggu

Penilaian sifat penting menggunakan hasil perkalian skor ketiga kriteria tersebut, denganmedian kemungkinan nilai perkalian sebagai batasan suatu dampak potensial dikatakandampak penting hipotetik atau tidak. Tiga kriteria yang dipakai masing-masing mempunyai 5(lima) kemungkinan nilai, dengan demikian ada 30 nilai perkalian yang mungkin denganmedian 24,5. Dengan demikian suatu dampak potensial dikatakan termasuk dampak pentinghipotetik bila nilai hasil perkalian ketiga kriteria tersebut ≥ 25.

Untuk dampak potensial yang tidak termasuk dampak penting hipotetik (DPH) dengan totalskor perkalian tiga kriteria Metode Block yakni skor 20 – 24, walaupun tidak dilakukanprakiraan dampak penting namun pengelolaannya tetap dicantumkan dalam RKL dan RPL.

Matriks evaluasi dampak potensial tahap prakonstruksi, konstruksi dan pasca konstruksimasing-masing disajikan pada Tabel 1.13.

Page 58: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Pendahuluan

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

I – 46

Tabel 1.13. Evaluasi Dampak Potensial

No.Komponen KegiatanYang Menimbulkan

DampakJenis Dampak Potensial Evaluasi Dampak Potensial

(dengan metode block) SkorHasil

Perkalian 3Kriteria

Dampak PentingHipotetik

Tahap Pra Konstruksi1 Penetapan Lokasi Proyek Perubahan persepsi masyarakat a. Keseriusan dampak adalah sedang dan dapat dipulihkan, karena penetapan lokasi proyek sesuai dengan

persetujuan prinsip dari Gubernur Provinsi DKI Jakarta dan sesuai dengan Peraturan Gubernur ProvinsiDKI Jakarta Nomor 121 Tahun 2012.

3

36 Termasuk DPHb. Peluang terdeteksinya dampak adalah besar, karena hingga saat ini kekuatiran masyarakat terhadapdampak reklamasi masih cukup tinggi dan terungkap juga saat konsultasi publik. 4

c. Frekuensi dampak berulang selama penetapan lokasi proyek, karena persepsi masyarakat terhadapdampak-dampak yang ditimbulkan dari kegiatan reklamasi. 3

Tahap Konstruksi1 Rekrutmen dan Aktivitas

Tenaga KerjaPenurunan Kualitas Air Laut a. Keseriusan dampak adalah sedang dan dapat dipulihkan, karena air limbah yang dihasilkan dari aktivitas

buruh konstruksi proyek merupakan air limbah domestik. 3

30 Termasuk DPHb. Peluang terdeteksinya dampak adalah kecil, karena volume buangan air limbah yang dihasilkan dari 300orang pekerja kontruksi diperkirakan sebesar 15 m3/hari tidak dibuang langsung ke perairan laut. 2

c. Frekuensi dampak kontinyu dari aktivitas pekerja konstruksi akan berlangsung setiap hari selamaberlangsungnya pekerjaan konstruksi. 5

Peningkatan Volume SampahPadat

a. Keseriusan dampak adalah sedang dan dapat dipulihkan, karena aktivitas pekerja konstruksi tidaksekaligus sebanyak 300 orang, namun rekrutmen tenaga kerja dilakukan secara bertahap dandisesuaikan dengan pekerjaan pada tahap konstruksi.

3

30 Termasuk DPHb. Peluang terdeteksinya dampak adalah kecil, karena volume sampah padat yang akan dihasilkan padatahap kontruksi diperkirakan sebesar ± 0,9 m3/hari. 2

c. Frekuensi dampak akan berlangsung kontinue setiap hari selama aktivitas tenaga kerja tahap konstruksiberlangsung. 5

Gangguan Fauna a. Keseriusan dampak adalah kurang serius karena berdasarkan rona awal jenis fauna darat yang dominandijumpai di wilayah studi adalah jenis-jenis burung merandai. Jenis burung yang dijumpai antara lain :burung pecuk, kuntul, belibis, burung layang layang (Hirundo sp), burung Gereja (Passer montana) danburung Merpati (Columba livia). Jenis serangga yang sering dijumpai terutama dari jenis Lepidoptera(kupu-kupu) dan Odonata (capung). Jenis hewan mamalia yang dijumpai hanyalah jenis hewanpeliharaan antara lain anjing (Canis canis) dan kucing (Felix sp).

2

10Tidak termasuk

DPH, tidakdikelola dan

dipantaub. Peluang terdeteksinya dampak gangguan fauna sangat kecil, karena di sekitar wilayah studi bukandaerah habitat satwa liar karena merupakan areal perumahan. 1

c. Frekuensi terjadinya dampak adalah kontinyu selama adanya aktivitas tenaga kerja pada tahapkonstruksi. 5

Gangguan Biota Laut a. Keseriusan dampak adalah sedang dan dapat dipulihkan karena limbah domestik pekerja baik air limbahmaupun sampah tidak dibuang langsung ke perairan laut. 3

12Tidak termasuk

DPH, tidakdikelola dan

dipantau

b. Peluang dampak sangat kecil, karena aktivitas tenaga kerja kontruksi tidak sekaligus dilakukan sebanyak300 orang, melainkan secara bertahap sesuai tahapan pelaksanaan konstruksi. 1

c. Frekuensi terjadinya dampak adalah sering, karena aktivitas tenaga kerja akan berlangsung terus-menerus selama tahap konstruksi. 4

Terbukanya Kesempatan Kerja a. Keseriusan dampak adalah sedang dan dapat dipulihkan karena adanya harapan dari masyarakattehadap ketersediaan lapangan perkerjaan pada kegiatan Reklamasi Pulau H, namun penerimaan 3 27 Termasuk DPH

Page 59: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Pendahuluan

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

I – 47

No.Komponen KegiatanYang Menimbulkan

DampakJenis Dampak Potensial Evaluasi Dampak Potensial

(dengan metode block) SkorHasil

Perkalian 3Kriteria

Dampak PentingHipotetik

tenaga kerja disesuaikan dengan kulaifikasi yang dibutuhkan.b. Dengan penerimaan tenaga kerja yang dominan didatangkan oleh kontrakor, maka peluang yang terjadi

adalah sedang. 3

c. Frekuensi terjadinya dampak adalah berulang, karena rekrutmen tenaga kerja dilakukan setiap bulanselama tahap konstruksi. 3

Terbukanya KesempatanBerusaha

a. Keseriusan dampak adalah sedang dan dapat dipulihkan karena harapan masyarakat adanya aktivitastenaga kerja yang akan memenuhi kebutuhannya seperti makan dan minum dengan memanfaatkanwarung-warung makan di sekitar lokasi proyek.

3

18Tidak termasuk

DPH, tidakdikelola dan

dipantaub. Peluang dampak kecil, karena penerimaan tenaga kerja konstruksi tidak sekaligus dilakukan sebanyak

300 orang, melainkan secara bertahap sesuai dengan kebutuhan kegiatan konstruksi. 2

c. Frekuensi terjadinya dampak adalah berulang, karena rekrutmen tenaga kerja dilakukan setiap bulanselama reklamasi. 3

Gangguan Estetika Lingkungan a. Keseriusan dampak adalah kurang serius karena sumber dampaknya sampah domestik yang telahdirencanakan pengelolaannya. 2

16Tidak termasuk

DPH, tidakdikelola dan

dipantaub. Peluang dampak kecil, karena dampak primernya peningkatan volume sampah padat yang akan

dihasilkan pada tahap kontruksi diperkirakan relatif kecil sebesar ± 0,9 m3/hari. 2

c. Frekuensi terjadinya dampak adalah sering. 4Gangguan Sanitasi Lingkungan a. Keseriusan dampak adalah kurang serius karena sumber dampaknya sampah domestik yang telah

direncanakan pengelolaannya. 2

16Tidak termasuk

DPH, tidakdikelola dan

dipantaub. Peluang dampak kecil, karena dampak primernya peningkatan volume sampah padat yang akan

dihasilkan pada tahap kontruksi diperkirakan relatif kecil sebesar ± 0,9 m3/hari. 2

c. Frekuensi terjadinya dampak adalah sering. 4Gangguan Kamtibmas a. Keseriusan dampak gangguan kamtibmas akibat aktivitas tenaga kerja sedang dan dapat dipulihkan

karena meskipun jumlah tenaga kerja pada saat pekerjaan puncak cukup banyak 300 orang, namunakan diterapkan tata tertib bagi buruh konstruksi baik di lokasi proyek maupun di tempat penampunganburuh konstruksi.

3

27 Termasuk DPHb. Dampak gangguan kamtibmas akibat aktivitas tenaga kerja sedang dan dapat dipulihkan karenameskipun jumlah tenaga kerja pada saat pekerjaan puncak cukup banyak 300 orang, namun akanditerapkan tata tertib bagi buruh konstruksi baik di lokasi proyek maupun di tempat penampungan buruhkonstruksi.yang akan berlanjut ke gangguan kamtibmas, maka peluang terjadinya dampak adalahsedang.

3

c. Frekuensi dampak terjadi dapat berulang selama tahap konstruksi berlangsung. 3Perubahan Persepsi Masyarakat a. Keseriusan dampak gangguan kamtibmas akibat aktivitas tenaga kerja sedang dan dapat dipulihkan

karena meskipun jumlah tenaga kerja pada saat pekerjaan puncak cukup banyak 300 orang, namunakan diterapkan tata tertib bagi buruh konstruksi baik di lokasi proyek maupun di tempat penampunganburuh konstruksi.

3

27 Termasuk DPHb. Dampak gangguan kamtibmas akibat aktivitas tenaga kerja sedang dan dapat dipulihkan karenameskipun jumlah tenaga kerja pada saat pekerjaan puncak cukup banyak 300 orang, namun akanditerapkan tata tertib bagi buruh konstruksi baik di lokasi proyek maupun di tempat penampungan buruhkonstruksi.yang akan berlanjut ke gangguan kamtibmas, maka peluang terjadinya dampak sedang.

3

c. Frekuensi terjadinya dampak adalah berulang, karena rekrutmen tenaga kerja dilakukan setiap bulanselama tahap konstruksi. 3

Page 60: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Pendahuluan

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

I – 48

No.Komponen KegiatanYang Menimbulkan

DampakJenis Dampak Potensial Evaluasi Dampak Potensial

(dengan metode block) SkorHasil

Perkalian 3Kriteria

Dampak PentingHipotetik

2 Mobilisasi Alat dan Bahan Penurunan Kualitas Udara a. Keseriusan dampak adalah sedang dan dapat dipulihkan, karena mobilisasi alat dan bahan materialmenggunakan kendaraan dan peralatan dengan kondisi kendaraan baik sehingga tingkat emisikendaraan relatif kecil. Hasil rona lingkungan berdasarkan data sekunder di kawasan Pantai Mutiarakadar CO sebesar 694 µg/m3 dan 523 µg/m3 masih dibawah baku mutu (26.000 µg/m3).

3

45 Termasuk DPHb. Peluang dampak terhadap kualitas udara tergolong sedang, karena intensitas pengangkutan peralatandan material selama reklamasi berlangsung cukup tinggi dan berakumulasi dengan aktivitas lalu lintaskegiatan lainnya.

3

c. Frekuensi dampak akan berlangsung kontinyu > 1 kali per minggu karena pada saat puncak pekerjaanreklamasi akan terjadi mobilisasi alat dan bahan rutin hampir setiap hari. 5

Peningkatan Kebisingan a. Keseriusan dampak adalah sedang dan dapat dipulihkan, karena mobilisasi alat dan bahan materialmenggunakan kendaraan dan peralatan dengan kondisi kendaraan baik sehingga tingkat bising relatifkecil. Hasil rona lingkungan berdasarkan data sekunder di kawasan Pantai Mutiara tingkat kebisingan 55– 68 dB(A).

3

45 Termasuk DPHb. Peluang dampak terhadap peningkatan kebisingan tergolong sedang, karena intensitas pengangkutanperalatan dan material selama reklamasi berlangsung cukup tinggi dan berakumulasi dengan aktivitaslalu lintas kegiatan lainnya.

3

c. Frekuensi dampak akan berlangsung kontinyu > 1 kali per minggu karena pada saat puncak pekerjaanreklamasi akan terjadi mobilisasi alat dan bahan rutin hampir setiap hari. 5

Gangguan Kamtibmas a. Keseriusan dampak gangguan kamtibmas akibat mobilisasi alat dan bahan bersifat sedang dan dapatdipulihkan, karena merupakan dampak turunan dari perubahan persepsi masyarakat. 3

45 Termasuk DPHb. Peluang dampak terhadap Gangguan Kamtibmas tergolong sedang, karena intensitas pengangkutan

peralatan dan material selama reklamasi berlangsung cukup tinggi dan berakumulasi dengan aktivitaslalu lintas kegiatan lainnya.

3

c. Frekuensi dampak akan berlangsung kontinyu > 1 kali per minggu karena pada saat puncak pekerjaanreklamasi akan terjadi mobilisasi alat dan bahan rutin hampir setiap hari. 5

Perubahan Persepsi Masyarakat a. Keseriusan dampak perubahan persepsi masyarakat bersifat sedang dan dapat dipulihkan, karenamobilisasi alat dan bahan tidak serantak dikerjakan, melainkan secara bertahap sesuai dengan tahapanreklamasi.

3

45 Termasuk DPHb. Dengan pengelolaan lebih ditekankan pada dampak primernya yakni kualitas udara, kebisingan,transportasi darat dan laut, sehingga peluang terjadinya dampak persepsi masyarakat adalah sedang. 3

c. Frekuensi dampak akan berlangsung kontinyu > 1 kali per minggu karena pada saat puncak pekerjaanreklamasi akan terjadi mobilisasi alat dan bahan rutin hampir setiap hari. 5

Gangguan Transportasi Darat a. Keseriusan dampak gangguan transportasi darat adalah sedang dan dapat dipulihkan, karena mobilisasialat dan bahan dilakukan secara bertahap sesuai pentahapan pelaksanaan reklamasi. 3

60 Termasuk DPHb. Peluang dampak adalah besar, karena kondisi jalan di sekitar proyek saat ini tergolong padat dan bersifatkumulatif dengan kegiatan hunial, jasa perdagangan. 4

c. Frekuensi dampak akan berlangsung kontinyu > 1 kali per minggu karena pada saat puncak pekerjaanreklamasi akan terjadi mobilisasi alat dan bahan rutin hampir setiap hari. 5

Gangguan Transportasi Laut a. Keseriusan dampak gangguan transportasi laut adalah sedang dan dapat dipulihkan, karena mobilisasialat dan bahan dilakukan secara bertahap sesuai pentahapan pelaksanaan reklamasi. 3

45 Termasuk DPHb. Peluang dampak adalah sedang, karena mobilisasi alat dan bahan bertahap sesuai pentahapanpelaksanaan reklamasi. 3

Page 61: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Pendahuluan

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

I – 49

No.Komponen KegiatanYang Menimbulkan

DampakJenis Dampak Potensial Evaluasi Dampak Potensial

(dengan metode block) SkorHasil

Perkalian 3Kriteria

Dampak PentingHipotetik

c. Frekuensi dampak akan berlangsung kontinyu > 1 kali per minggu karena pada saat puncak pekerjaanreklamasi akan terjadi mobilisasi alat dan bahan rutin hampir setiap hari. 5

3 Reklamasi Penurunan Kualitas Air Laut a. Keseriusan dampak adalah kurang serius, karena potensi dampak pengurugan/reklamasi terhadappenurunan kualitas air laut bersifat lokasi dengan intensitas rendah. 2

30 Termasuk DPHb. Peluang dampak adalah sedang, karena pengurugan/reklamasi dilakukan di perairan laut dangkal. 3c. Frekuensi dampak kontinyu > 1 kali per minggu, karena reklamasi dilakukan setiap hari. 5

Gangguan Utilitas a. Keseriusan dampak adalah sedang dan dapat dipulihkan, karena berdasarkan lokasi rencana ReklamasiPulau H terdapat Pipa PHE ONWJ, maka recana reklamasi Pulau H akan dilakukan pergeseran denganjarak minimal dengan pipa tersebut ± 146,58 m yang akan ditetapkan dalam Peraturan Gubernur tentangKetentuan Teknis Membangun dan Pelayanan Perizinan Prasarana Reklamasi Kawasan StrategisPantura Jakarta.

3

60 Termasuk DPHb. Peluang dampak besar, karena di sekitar lokasi reklamasi Pulau H terdapat jalur Pipa PHE ONWJ, Pipa

PLN, Nizam Zachman, Pelabuhan Muara Baru, Kawasan Pantai Mutiara dan PLTGU Muara Karang. 4

c. Frekuensi dampak kontinyu > 1 kali per minggu, karena reklamasi hampir dilakukan setiap hari. 5Gangguan Biota Laut a. Keseriusan dampak adalah sedang dan dapat dipulihkan, karena biota laut yang terganggu hanya pada

kegiatan pengurugan/reklamasi dan perairan sekitar lokasi reklamasi. 3

18Tidak termasuk

DPH, tidakdikelola dan

dipantaub. Peluang dampak kecil, karena sebaran dampaknya terbatas (lokal) dan di lokasi sekitar reklamasi bukan

habitat potensial biota laut. 2

c. Frekuensi dampak berulang. 3Gangguan Aktivitas Nelayan a. Keseriusan dampak adalah sedang dan dapat dipulihkan, karena berdasarkan data sekunder rona

lingkungan penduduk Kelurahan Pluit berdasarkan mata pencaharian nelayan sebanyak 2.692 orang dandikaitkan dengan hasil konsultasi publik yang berharap tidak adanya gangguan terhadap aktivitasnelayan.

336 Termasuk DPH

b. Peluang dampak adalah besar, karena pelaksanaan reklamasi dilakukan di perairan laut. 4c. Frekuensi dampak berulang. 3

Gangguan kamtibmas a. Keseriusan dampak gangguan kamtibmas akibat mobilisasi alat dan bahan bersifat sedang dan dapatdipulihkan, karena merupakan dampak turunan dari perubahan persepsi masyarakat. 3

45 Termasuk DPHb. Peluang dampak terhadap Gangguan Kamtibmas tergolong sedang, karena intensitas pengangkutan

peralatan dan material selama reklamasi berlangsung cukup tinggi dan berakumulasi dengan aktivitaslalu lintas kegiatan lainnya.

3

c. Frekuensi dampak akan berlangsung kontinyu > 1 kali per minggu karena pada saat puncak pekerjaanreklamasi akan terjadi mobilisasi alat dan bahan rutin hampir setiap hari. 5

Perubahan Persepsi Masyarakat a. Keseriusan dampak perubahan persepsi masyarakat bersifat sedang dan dapat dipulihkan, karenamerupakan dampak turunan. 3

27 Termasuk DPHb. Peluang terjadinya dampak sedang karena meskipun bukan areal utama aktivitas nelayan, adakekuatiran timbul gangguan terhadap aktivitas nelayan yang berlanjut terhadap perubahan persepsimasyarakat.

3

c. Frekuensi dampak berulang. 3Gangguan Transportasi Laut a. Keseriusan dampak gangguan transportasi laut sedang dan dapat dipulihkan, karena kegiatan

pengurugan/reklamasi bertahap dan bukan di jalur pelayaran. 330 Termasuk DPHb. Peluang dampak adalah kecil, karena akan dilakukan pemasangan rambu keselamatan pelayaran di

sekitar lokasi reklamasi. 2

Page 62: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Pendahuluan

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

I – 50

No.Komponen KegiatanYang Menimbulkan

DampakJenis Dampak Potensial Evaluasi Dampak Potensial

(dengan metode block) SkorHasil

Perkalian 3Kriteria

Dampak PentingHipotetik

c. Frekuensi dampak akan berlangsung kontinyu > 1 kali per minggu karena pada kegiatan reklamasi akandilakukan rutin hampir setiap hari. 5

3 Pekerjaan Causeway Gangguan Aktivitas Nelayan a. Keseriusan dampak adalah sedang dan dapat dipulihkan, karena berdasarkan data sekunder ronalingkungan penduduk Kelurahan Pluit berdasarkan mata pencaharian nelayan sebanyak 2.692 orang dandikaitkan dengan hasil konsultasi publik yang berharap tidak adanya gangguan terhadap aktivitasnelayan.

336 Termasuk DPH

b. Peluang dampak adalah besar, karena pelaksanaan pembuatan Causeway dilakukan di perairan laut. 4c. Frekuensi dampak berulang. 3

Perubahan Persepsi Masyarakat a. Keseriusan dampak perubahan persepsi masyarakat bersifat sedang dan dapat dipulihkan, karenamerupakan dampak turunan. 3

27 Termasuk DPHb. Peluang terjadinya dampak sedang karena meskipun bukan areal utama aktivitas nelayan, adakekuatiran timbul gangguan terhadap aktivitas nelayan yang berlanjut terhadap perubahan persepsimasyarakat.

3

c. Frekuensi dampak berulang. 3Gangguan Transportasi Laut a. Keseriusan dampak gangguan transportasi laut tidak serius, karena pembuatan Causeway bukan di jalur

pelayaran. 1

10Tidak termasuk

DPH, tidakdikelola dan

dipantau

b. Peluang dampak adalah kecil, karena akan dilakukan pemasangan rambu keselamatan pelayaran disekitar lokasi Causeway. 2

c. Frekuensi dampak akan berlangsung kontinyu > 1 kali per minggu karena pada pekerjaan Causewayakan dilakukan rutin hampir setiap hari. 5

Tahap Pasca Konstruksi1 Keberadaan Causeway Penurunan Kualitas Air Laut a. Keseriusan dampak adalah kurang serius, karena potensi dampak keberadaan Causeway terhadap

penurunan kualitas air laut bersifat lokal dengan intensitas rendah. 2

30 Termasuk DPHa. Peluang dampak adalah sedang, karena keberadaan causeway mempengaruhi sebaran air panasbuangan dari PLTU Muara Karang. 3

b. Frekuensi dampak kontinyu > 1 kali per minggu. 5Gangguan Biota Laut a. Keseriusan dampak adalah sedang dan dapat dipulihkan, karena biota laut yang terganggu hanya pada

lokasi pembuatan causeway dan perairan sekitar lokasi Causeway. 3

18Tidak termasuk

DPH, tidakdikelola dan

dipantaua. Peluang dampak kecil, karena sebaran dampaknya terbatas (lokal) dan di lokasi sekitar Causeway bukan

habitat potensial biota laut. 2

b. Frekuensi dampak berulang. 3Gangguan Aktivitas Nelayan a. Keseriusan dampak adalah sedang dan dapat dipulihkan, karena berdasarkan data sekunder rona

lingkungan penduduk Kelurahan Pluit berdasarkan mata pencaharian nelayan sebanyak 2.692 orang dandikaitkan dengan hasil konsultasi publik yang berharap tidak adanya gangguan terhadap aktivitasnelayan.

318

Tidak termasukDPH, tidak

dikelola dandipantaub. Peluang dampak adalah sedang, karena causeway berada pada perairan laut dangkal. 3

c. Frekuensi dampak kadang-kadang dan berlangsung lama akibat keberadaan causeway. 22 Keberadaan Lahan

ReklamasiPeningkatan Kuantitas AirPermukaan (Banjir)

a. Keseriusan dampak adalah kurang serius, karena berdasarkan data sekunder rona lingkungan debitbanjir saluran Tubagus Angke adalah sebesar 21,80 m3/hari, saluran Bandengan adalah sebesar 31,84m3/detik, saluran Kali Besar adalah sebesar 271,81 m3/detik, anak Kali Ciliwung adalah sebesar 123,99m3/detik, serta anak Kali Karang adalah sebesar 156,51 m3/detik dan berdasarkan hasil pemodelankeberadaan lahan reklamasi Pulau H tidak mempengaruhi kondisi syarat batas elevasi pasang surut di

2 16Tidak termasuk

DPH, tidakdikelola dan

dipantau

Page 63: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Pendahuluan

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

I – 51

No.Komponen KegiatanYang Menimbulkan

DampakJenis Dampak Potensial Evaluasi Dampak Potensial

(dengan metode block) SkorHasil

Perkalian 3Kriteria

Dampak PentingHipotetik

batas muara Kali Karang.b. Peluang dampak adalah kecil, karena berdasarkan hasil pemodelan keberadaan lahan reklamasi Pulau

H tidak mempengaruhi kondisi syarat batas elevasi pasang surut di batas muara Kali Karang. 2

c. Frekuensi dampak sering dan berlangsung lama akibat keberadaan lahan reklamasi Pulau H. 4Perubahan Pola Arus a. Keseriusan dampak adalah sedang dan dapat dipulihkan, perubahan pola arus dipengaruhi oleh

perubahan pola gelombang yang akan dipengaruhi musim. 3

60 Termasuk DPH

b. Peluang dampak adalah besar, karena keberadaan causeway mepengaruhi arus laut, berdasarkan hasilpemodelan pada musim barat tinggi gelombang pada lokasi reklamasi mencapai 0.6 m pada kondisieksisting, sedangkan pada kondisi reklamasi Pulau H terbangun, tinggi gelombang berkurang drastisterutama di daerah bayangan reklamasi. Di daerah bayangan tersebut mencapai 0.1 m sedangkan padamusim timur tinggi gelombang pada lokasi reklamasi mencapai 0.9 m pada kondisi eksisting, sedangkanpada kondisi reklamasi Pulau H terbangun, tinggi gelombang berkurang drastis terutama di daerahbayangan reklamasi.Di daerah bayangan tersebut mencapai 0.4 m.

4

c. Frekuensi dampak kontinyu dan berlangsung lama akibat keberadaan lahan reklamasi Pulau H. 5Perubahan Pola Gelombang a. Keseriusan dampak adalah sedang dan dapat dipulihkan, perubahan pola gelombang dipengaruhi musim

barat dan musim timur. 3

60 Termasuk DPH

b. Peluang dampak adalah besar, karena pada hasil simulasi yang dilakukan menunjukan pada musimbarat tinggi gelombang pada lokasi reklamasi mencapai 0.6 m pada kondisi eksisting, sedangkan padakondisi reklamasi Pulau H terbangun, tinggi gelombang berkurang drastis terutama di daerah bayanganreklamasi. Di daerah bayangan tersebut mencapai 0.1 m sedangkan pada musim timur tinggi gelombangpada lokasi reklamasi mencapai 0.9 m pada kondisi eksisting, sedangkan pada kondisi reklamasi PulauH terbangun, tinggi gelombang berkurang drastis terutama di daerah bayangan reklamasi. Di daerahbayangan tersebut mencapai 0.4 m.

4

c. Frekuensi dampak kontinyu dan berlangsung lama akibat keberadaan lahan reklamasi Pulau H. 5Abrasi dan Sedimentasi a. Keseriusan dampak adalah sedang dan dapat dipulihkan, merupakan dampak turunan dari pola

gelombang dan pola arus. 3

36 Termasuk DPHb. Dengan pengelolaan lebih ditekankan pada dampak primernya yakni pola gelombang dan pola arus,sehingga peluang terjadinya dampak abrasi dan sedimentasi adalah sedang. 3

c. Frekuensi dampak sering dan berlangsung lama akibat keberadaan lahan reklamasi Pulau H. 4Penurunan Muka Tanah (LandSubsidence)

a. Keseriusan dampak adalah serius dan sulit dipulihkan, menurut para ahli penurunan muka tanah diJakarta berkisar hingga 15 cm/tahun. Pada beberapa lokasi bahkan dapat mencapai 6 – 7 cm/Tahun(Abidin et al, 2009)..

4

80 Termasuk DPHb. Peluang dampak adalah besar, karena berdasarkan data sekunder yang menggunakan data LIDARtimes series menunjukkan laju penurunan adalah 0.1 m pada tahun 2012. 4

c. Frekuensi dampak kontinyu dan berlangsung lama akibat keberadaan lahan reklamasi Pulau H. 5Gangguan Aktivitas Nelayan a. Keseriusan dampak adalah sedang dan dapat dipulihkan, karena berdasarkan data sekunder rona

lingkungan penduduk Kelurahan Pluit berdasarkan mata pencaharian nelayan sebanyak 2.692 orang dandikaitkan dengan hasil konsultasi publik yang berharap tidak adanya gangguan terhadap aktivitasnelayan.

318

Tidak termasukDPH, tidak

dikelola dandipantaub. Peluang dampak adalah sedang, karena lahan reklamasi berada pada perairan laut dangkal. 3

c. Frekuensi dampak kadang-kadang dan berlangsung lama akibat keberadaan lahan reklamasi. 2Perubahan Persepsi Masyarakat a. Keseriusan dampak perubahan persepsi masyarakat bersifat sedang dan dapat dipulihkan, karena 3 27 Termasuk DPH

Page 64: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Pendahuluan

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

I – 52

No.Komponen KegiatanYang Menimbulkan

DampakJenis Dampak Potensial Evaluasi Dampak Potensial

(dengan metode block) SkorHasil

Perkalian 3Kriteria

Dampak PentingHipotetik

merupakan dampak turunan.b. Dengan pengelolaan lebih ditekankan pada dampak primernya yakni kuantitas air permukaan (banjir),

penurunan muka tanah, pola arus dan gelombang, gangguan aktivitas nelayan maka peluang terjadinyadampak persepsi masyarakat adalah sedang.

3

c. Frekuensi dampak berulang akibat keberadaan lahan reklamasi. 33. Demobilisasi Peralatan Gangguan Aktivitas Nelayan a. Keseriusan dampak adalah sedang dan dapat dipulihkan, karena berdasarkan data sekunder rona

lingkungan penduduk Kelurahan Pluit berdasarkan mata pencaharian nelayan sebanyak 2.692 orang dandikaitkan dengan hasil konsultasi publik yang berharap tidak adanya gangguan terhadap aktivitasnelayan.

318

Tidak termasukDPH, tidak

dikelola dandipantaub. Peluang dampak adalah sedang, karena lahan reklamasi berada pada perairan laut dangkal. 3

c. Frekuensi dampak kadang-kadang dan berlangsung 6 bulan selama tahap pasca konstruksi. 2Gangguan Kamtibmas a. Keseriusan dampak gangguan kamtibmas akibat kegiatan demobilisasi peralatan bersifat sedang dan

dapat dipulihkan, karena merupakan dampak turunan dari perubahan persepsi masyarakat. 3

18Tidak termasuk

DPH, tidakdikelola dan

dipantaub. Peluang dampak adalah kecil, karena pengelolaan lebih ditekankan pada dampak primernya yakni

perubahan persepsi masyarakat. 2

c. Frekuensi dampak terjadi dapat berulang 6 bulan selama tahap pasca konstruksi. 3Perubahan Persepsi Masyarakat a. Keseriusan dampak perubahan persepsi masyarakat bersifat kecil, karena merupakan dampak turunan,

bersifat sementara dan intensitasnya rendah. 2

18Tidak termasuk

DPH, tidakdikelola dan

dipantaub. Dengan pengelolaan lebih ditekankan pada dampak primernya yakni transportasi darat dan laut,

sehingga peluang terjadinya dampak persepsi masyarakat adalah sedang. 3

c. Frekuensi dampak berulang selama 6 bulan pada tahap pasca konstruksi. 3Gangguan Transportasi Darat a. Keseriusan dampak adalah sedang dan dapat dipulihkan, karena berdasarkan data sekunder rona

lingkungan di Kawasan Pantai Mutiara, menunjukkan bahwa pada persimpangan Jl. Pluit Utara Raya –Jl. Pluit Samudera 2 tergolong cukup padat pada jam sibuk pagi dan sore serta pada hari libur.Kepadatan ini bukan hanya disebabkan oleh kegiatan Pantai Mutiara, namun juga oleh kegiatan fasilitasumum yang dapat dicapai dari jalan-jalan di persimpangan ini antara lain sekolah dan gereja.

318

Tidak termasukDPH, tidak

dikelola dandipantaub. Peluang dampak adalah kecil, karena demobilisasi peralatan lebih banyak melalui laut. 2

c. Frekuensi dampak berulang selama 6 bulan pada tahap pasca konstruksi. 3Gangguan Transportasi Laut a. Keseriusan dampak gangguan transportasi laut tergolong kurang serius karena intensitasnya rendah dan

akan dilakukan pengaturan demobilisasi peralatan secara bertahap 2

12Tidak termasuk

DPH, tidakdikelola dan

dipantaub. Peluang dampak adalah kecil, karena demobilisasi peralatan hanya berlangsung singkat dan tidak

kontinyu pada masa pasca kontruksi. 2

c. Frekuensi dampak berulang selama 6 bulan pada tahap pasca konstruksi. 3

Page 65: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Pendahuluan

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

I – 53

1.7.3. Daftar Dampak Penting Hipotetik (DPH)

Berdasarkan hasil evaluasi dampak potensial maka diperoleh komponen lingkungan yangterkena dampak dan akan dikaji dalam dokumen ANDAL yang disebut sebagai dampakpenting hipotetik (DPH). Daftar dampak penting hipotetik (DPH) berdasarkan evaluasidampak potensial dapat dilihat pada Tabel 1.14 berikut.

Tabel 1.14. Daftar Dampak Penting Hipotetik

No. Dampak Penting Hipotetik Sumber Dampak

I. Tahap Pra Konstruksi1. Perubahan Persepsi masyarakat Penetapan lokasi proyek

II. Tahap Konstruksi1. Penurunan Kualitas Udara Mobilisasi alat dan bahan material2. Peningkatan Kebisingan Mobilisasi alat dan bahan material3. Penurunan Kualitas Air Laut Reklamasi, rekrutmen dan aktivitas tenaga kerja4. Peningkatan Volume Sampah Padat Rekrutmen dan aktivitas tenaga kerja5. Gangguan Utilitas Reklamasi6. Terbukanya Kesempatan Kerja Rekrutmen dan aktivitas tenaga kerja7. Gangguan Aktivitas Nelayan Reklamasi dan pekerjaan causeway

8. Gangguan Kamtibmas Mobilisasi alat dan bahan material, reklamasi,rekrutmen dan aktivitas tenaga kerja

9. Perubahan Persepsi MasyarakatMobilisasi alat dan bahan material, reklamasi,pekerjaan causeway, rekrutmen dan aktivitas tenagakerja

10. Gangguan Transportasi Darat Mobilisasi alat dan bahan material11. Gangguan Transportasi Laut Mobilisasi alat dan bahan material dan reklamasi

III. Tahap Pasca Konstruksi1. Penurunan Kualitas Air Laut Keberadaan causeway2. Perubahan Pola Arus Keberadaan lahan reklamasi3. Perubahan Pola Gelombang Keberadaan lahan reklamasi4. Abrasi dan Sedimentasi Keberadaan lahan reklamasi5. Penurunan Muka Tanah (Land Subsidence) Keberadaan lahan reklamasi6. Perubahan Persepsi Masyarakat Keberadaan lahan reklamasi

Page 66: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Pendahuluan

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

I – 54

TahapPra Konstruksi Tahap Konstruksi Tahap

Pasca Konstruksi

Rencana KegiatanReklamasi Pulau H

Penetapan LokasiProyek

Rekrutmen danAktivitas Tenaga

KerjaReklamasiMobilisasi Alat

dan BahanKeberadaanCauseway

KeberadaanLahan Reklamasi

DemobilisasiPeralatan

PenurunanKualitas Udara

PeningkatanKebisingan

PenurunanKualitas Air Laut

Perubahan PolaArus

Perubahan PolaGelombang

PeningkatanVolume Sampah

Padat

TerbukanyaKesempatan

Kerja

Gangguan Kamtibmas

Perubahan Persepsi Masyarakat

GangguanTransportasi

Darat

GangguanTransportasi Laut

PekerjaanCauseway

GangguanAktivitas Nelayan Gangguan Utilitas Penurunan Muka

Tanah

Abrasi danSedimentasi

Gambar I.16. Bagan Alir Dampak Penting Hipotetik

Page 67: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Pendahuluan

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

I – 55

Gambar I.17. Bagan Alir Pelingkupan

Tahapan Kegiatan:1. Pra konstruksi2. Konstruksi3. Pasca konstruksi

Komponen Lingkungan:1. Fisik kimia2. Biologi3. Sosial ekonomi budaya4. Tata ruang

Identifikasidampak

potensial

Evaluasidampak

potensial

Dampak Potensial

Pra KonstruksiPerubahan Persepsi Masyarakat

Konstruksi1. Penurunan Kualitas udara2. Peningkatan Kebisingan3. Penurunan Kualitas Air Laut4. Peningkatan Volume Sampah Padat5. Gangguan Utilitas6. Penurunan Muka Tanah (land subsidence)7. Gangguan Fauna8. Gangguan Biota Laut9. Terbukanya Kesempatan kerja10. Terbukanya Kesempatan berusaha11. Gangguan Estetika Lingkungan12. Gangguan Sanitasi Lingkungan13. Gangguan Aktivitas Nelayan14. Gangguan Kamtibmas15. Perubahan Persepsi Masyarakat16. Gangguan Transportasi Laut17. Gangguan Transportasi Darat

Pasca Konstruksi1. Penurunan Kualitas Air Laut2. Peningkatan Kuantitas Air Permukaan3. Perubahan Pola Arus4. Perubahan Pola Gelombang5. Abrasi dan Sedimentasi6. Penurunan Muka Tanah/Land Subsidence7. Gangguan Aktivitas Nelayan8. Gangguan Kamtibmas9. Perubahan Persepsi Masyarakat10. Gangguan Transportasi Laut11. Gangguan Transportasi Darat

Dampak Penting Hipotetik

Pra KonstruksiPerubahan Persepsi Masyarakat

Konstruksi1. Penurunan Kualitas udara2. Peningkatan Kebisingan3. Penurunan Kualitas Air Laut4. Peningkatan Volume Sampah Padat5. Gangguan Utilitas6. Terbukanya Kesempatan kerja7. Gangguan Aktivitas Nelayan8. Gangguan Kamtibmas9. Perubahan Persepsi Masyarakat10. Gangguan Transportasi Laut11. Gangguan Transportasi Darat

Pasca Konstruksi1. Penurunan Kualitas Air Laut2. Penurunan Muka Tanah (land subsidence)3. Perubahan Pola Arus4. Perubahan Pola Gelombang5. Abrasi dan Sedimentasi6. Perubahan Persepsi Masyarakat

Page 68: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Pendahuluan

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

I – 56

1.8. BATAS WILAYAH STUDI DAN BATAS WAKTU KAJIAN

1.8.1. Batas Wilayah Studi

Wilayah studi adalah ruang dimana komponen/sup-komponen/parameter lingkungan yangada di dalamnya dipengaruhi dan dimungkinkan dipengaruhi, baik secara langsung maupuntidak langsung oleh kegiatan disekitar proyek. Oleh sebab itu, batas wilayah studi ANDAL ini(Gambar I.18) akan ditentukan berdasarkan:

1. Batas Proyek

Batas-batas proyek Reklamasi Pulau H ini adalah perairan Teluk Jakarta seluas ± 63 Ha,yang berbatasan dengan:a. Sebelah Utara : Perairan Pantai Utara Jakarta sampai kedalaman -8 meterb. Sebelah Timur : Perairan Kawasan Ancolc. Sebelah Selatan : Kawasan Pantai Mutiarad. Sebelah Barat : Perairan Muara Karang

2. Batas Ekologis

Batas Ekologis adalah ruang persebaran dampak dari suatu rencana usaha dan/ataukegiatan menurut media transportasi limbah (air dan udara) dimana proses alami yangberlangsung di dalam ruang tersebut diperkirakan akan mengalami perubahanmendasar. Termasuk dalam ruang ini adalah ruang di sekitar rencana kegiatan yangsecara ekologis memberi dampak terhadap aktivitas usaha dan/atau kegiatan. KawasanPantai Mutiara yaitu di sepanjang Jl. Pluit Utara Raya sampai dengan Jl. Pluit Samudera2 (± 1 km dari lokasi proyek). Untuk Perairan Laut, batas ekologis terluar mencakup jarak± 2,0 km ke arah Utara. Adapun rincian masing-masing batas ekologis adalah sebagaiberikut:a. Gangguan Utilitas radius ± 500 m dari lokasi proyek;b. Perubahan Pola Arus radius ± 2 km dari lokasi proyek;c. Perubahan gelombang radius ± 2 km dari lokasi proyek;d. Gangguan Transportasi darat radius ± 1 km dari lokasi proyek;e. Gangguan Transportasi Laut radius ± 2 km dari lokasi proyek;f. Penurunan Kualitas Air Laut radius ± 1 km dari lokasi proyek;g. Peningkatan Kebisingan radius ± 100 m dari lokasi proyek;h. Penurunan Kualitas Udara radius ± 100 m dari lokasi proyek;i. Peningkatan volume sampah padat radius ± 200 m dari lokasi proyek.

Page 69: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Pendahuluan

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

I – 57

3. Batas Sosial

Batas sosial ditetapkan dengan membatasi batas-batas terluar dengan memperhatikanhasilidentifikasi komunitas masyarakat yang berada diluar batas proyek dan ekologisnamun berpotensi terkena dampak yang mendasar dari rencana kegiatan. Oleh karenaitu batas sosial adalah batas proyek dengan pemukiman terdekat/sekitar. Dengandemikian batas kajian sosial meliputi pemukiman-pemukiman penduduk di sekitar proyek(Kelurahan Pluit), yang meliputi Rw 01, 04, 06, 10, 11, 15, 20 dan 27.

4. Batas Administrasi

Batas administrasi adalah ruang dimana masyarakat dapat secara leluasa melakukankegiatan sosial ekonomi dan sosial budaya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di dalam ruang tersebut. Batas ruang ini dapat berupa batasadministrasi pemerintahan atau batas konsesi pengelolaan sumber daya oleh suatudan/atau kegiatan. Dengan memperhatikan batas-batas tersebut di atas danmempertimbangkan kendala-kendala teknis yang dihadapi (dana, waktu dan tenaga)maka akan diperoleh batas administrasi yang meliputi:a. Kelurahan : Pluitb. Kecamatan : Penjaringanc. Wilayah : Kota Administrasi Jakarta Utarad. Provinsi : DKI Jakarta

Page 70: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Pendahuluan

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

I – 58

Page 71: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Pendahuluan

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

I – 59

1.8.2. Batas Waktu Kajian

Batas waktu kajian masing-masing dampak penting hipotetik disajikan pada Tabel 1.15.Secara umum batas waktu kajian tahap pra konstruksi, konstruksi sampai pasca konstruksiadalah mulai tahun 2014 sampai tahun 2024.

Tabel 1.15. Batas Waktu KajianNo. Dampak Penting Hipotetik Batas Waktu

Kajian (Tahun) Keterangan

I. Tahap Pra Konstruksi

1. Perubahan Persepsi masyarakat 2013 – 2014 Selama masa pra konstruksi ReklamasiPulau H

II. Tahap Konstruksi

1. Penurunan Kualitas Udara 2015 – 2019 Selama masa konstruksi ReklamasiPulau H

2. Peningkatan Kebisingan 2015 – 2019 Selama masa konstruksi ReklamasiPulau H

3. Penurunan Kualitas Air Laut 2015 – 2019 Selama masa konstruksi ReklamasiPulau H

4. Peningkatan Volume Sampah Padat 2015 – 2019 Selama masa konstruksi ReklamasiPulau H

5. Gangguan Utilitas 2015 – 2019 Selama masa konstruksi ReklamasiPulau H

6. Terbukanya Kesempatan Kerja 2015 – 2019 Selama masa konstruksi ReklamasiPulau H

7. Gangguan Aktivitas Nelayan 2015 – 2019 Selama masa konstruksi ReklamasiPulau H

8. Gangguan Kamtibmas 2015 – 2019 Selama masa konstruksi ReklamasiPulau H

9. Perubahan Persepsi Masyarakat 2015 – 2019 Selama masa konstruksi ReklamasiPulau H

10. Gangguan Transportasi Darat 2015 – 2019 Selama masa konstruksi ReklamasiPulau H

11. Gangguan Transportasi Laut 2015 – 2019 Selama masa konstruksi ReklamasiPulau H

III. Tahap Pasca Konstruksi

1. Penurunan Kualitas Air Laut 2019 – 2024 5 tahun sejak terbentuknya lahanreklamasi

2. Perubahan Pola Arus 2019 – 2024 5 tahun sejak terbentuknya lahanreklamasi

3. Perubahan Pola Gelombang 2019 – 2024 5 tahun sejak terbentuknya lahanreklamasi

4. Abrasi dan Sedimentasi 2019 – 2024 5 tahun sejak terbentuknya lahanreklamasi

5. Penurunan Muka Tanah (Land Subsidence) 2019 – 2024 5 tahun sejak terbentuknya lahanreklamasi

6. Perubahan Persepsi Masyarakat 2019 – 2024 5 tahun sejak terbentuknya lahanreklamasi

Page 72: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Pendahuluan

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

I – 60

Tabel 1.16. Ringkasan Proses Pelingkupan

No.Komponen

Kegiatan YangMenimbulkan

Dampak

Pengelolaan Lingkunganyang Sudah DirencanakanSejak Awal Sebagai Bagian

Dari Rencana Kegiatan

KomponenLingkungan

Terkena Dampak

PelingkupanWilayah

StudiBatas Waktu

KajianJenis DampakPotensial

Evaluasi Dampak Potensial(dengan metode block) Skor

HasilPerkalian danKesimpulan

Tahap Pra Konstruksi1 Penetapan Lokasi

ProyekSosialisasi ke tokohmasyarakat (Kelurahan Pluit)

PersepsiMasyarakat

Perubahanpersepsimasyarakat

a. Keseriusan dampak adalah sedang dan dapatdipulihkan, karena penetapan lokasi proyek sesuaidengan persetujuan prinsip dari Gubernur Provinsi DKIJakarta dan sesuai dengan Peraturan Gubernur ProvinsiDKI Jakarta Nomor 121 Tahun 2012.

3

36Termasuk DPH

KelurahanPluit

Sebelumdimulai

kegiatanreklamasi

Pulau H (2013-2014)b. Peluang terdeteksinya dampak adalah besar, karena

hingga saat ini kekuatiran masyarakat terhadapdampak reklamasi masih cukup tinggi dan terungkapjuga saat konsultasi publik.

4

c. Frekuensi dampak berulang selama penetapan lokasiproyek, karena persepsi masyarakat terhadap dampak-dampak yang ditimbulkan dari kegiatan reklamasi.

3

Tahap Konstruksi1 Rekrutmen dan

Aktivitas TenagaKerja

Penyediaan MCK Portable dilokasi proyek dan di bedengpekerja

Kualitas Air Laut PenurunanKualitas Air Laut

a. Keseriusan dampak adalah sedang dan dapatdipulihkan, karena air limbah yang dihasilkan dariaktivitas buruh konstruksi proyek merupakan air limbahdomestik.

3

30Termasuk DPH

Perairan lautdi sekitarproyekdengan

radius ± 500m

SelamakegiatanreklamasiPulau H

berlangsung(Tahun 2015-

2019)

b. Peluang terdeteksinya dampak adalah kecil, karenavolume buangan air limbah yang dihasilkan dari 300orang pekerja kontruksi diperkirakan sebesar 15 m3/haritidak dibuang langsung ke perairan laut.

2

c. Frekuensi dampak kontinyu dari aktivitas pekerjakonstruksi akan berlangsung setiap hari selamaberlangsungnya pekerjaan konstruksi.

5

Penyediaan tempat sampahdi lokasi proyek dan dibedeng pekerja

Volume SampahPadat

PeningkatanVolume SampahPadat

a. Keseriusan dampak adalah sedang dan dapatdipulihkan, karena aktivitas pekerja konstruksi tidaksekaligus sebanyak 300 orang, namun rekrutmentenaga kerja dilakukan secara bertahap dan disesuaikandengan pekerjaan pada tahap konstruksi.

3

30Termasuk DPH

Di lokasiproyek dandi bedeng

pekerjadengan

radius ± 200m.

SelamakegiatanreklamasiPulau H

berlangsung(Tahun 2015-

2019)b. Peluang terdeteksinya dampak adalah kecil, karena

volume sampah padat yang akan dihasilkan pada tahapkontruksi diperkirakan sebesar ± 0,9 m3/hari.

2

c. Frekuensi dampak akan berlangsung kontinue setiaphari selama aktivitas tenaga kerja tahap konstruksiberlangsung.

5

- Fauna Gangguan Fauna a. Keseriusan dampak adalah kurang serius karenaberdasarkan rona awal jenis fauna darat yang dominandijumpai di wilayah studi adalah jenis-jenis burung

210

Tidak termasukDPH, tidak

- -

Page 73: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Pendahuluan

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

I – 61

No.Komponen

Kegiatan YangMenimbulkan

Dampak

Pengelolaan Lingkunganyang Sudah DirencanakanSejak Awal Sebagai Bagian

Dari Rencana Kegiatan

KomponenLingkungan

Terkena Dampak

PelingkupanWilayah

StudiBatas Waktu

KajianJenis DampakPotensial

Evaluasi Dampak Potensial(dengan metode block) Skor

HasilPerkalian danKesimpulan

merandai. Jenis burung yang dijumpai antara lain :burung pecuk, kuntul, belibis, burung layang layang(Hirundo sp), burung Gereja (Passer montana) danburung Merpati (Columba livia). Jenis serangga yangsering dijumpai terutama dari jenis Lepidoptera (kupu-kupu) dan Odonata (capung). Jenis hewan mamaliayang dijumpai hanyalah jenis hewan peliharaan antaralain anjing (Canis canis) dan kucing (Felix sp).

dikelola dandipantau

b. Peluang terdeteksinya dampak gangguan fauna sangatkecil, karena di sekitar wilayah studi bukan daerahhabitat satwa liar karena merupakan areal perumahan

1

c. Frekuensi terjadinya dampak adalah kontinyu selamaadanya aktivitas tenaga kerja pada tahap konstruksi. 5

- Biota Laut Gangguan BiotaLaut

a. Keseriusan dampak adalah sedang dan dapatdipulihkan karena limbah domestik pekerja baik airlimbah maupun sampah tidak dibuang langsung keperairan laut.

3

12Tidak termasuk

DPH, tidakdikelola dan

dipantau

- -

b. Peluang dampak sangat kecil, karena aktivitas tenagakerja kontruksi tidak sekaligus dilakukan sebanyak 300orang, melainkan secara bertahap sesuai tahapanpelaksanaan konstruksi

1

c. Frekuensi terjadinya dampak adalah sering, karenaaktivitas tenaga kerja akan berlangsung terus-menerusselama tahap konstruksi.

4

Memprioritaskan tenaga kerjasetempat bila kualifikasi danketrampilan yang dibutuhkansesuai

KesempatanKerja

TerbukanyaKesempatanKerja

a. Keseriusan dampak adalah sedang dan dapatdipulihkan karena adanya harapan dari masyarakattehadap ketersediaan lapangan perkerjaan padakegiatan Reklamasi Pulau H, namun penerimaan tenagakerja disesuaikan dengan kulaifikasi yang dibutuhkan.

3

27Termasuk DPH

KelurahanPluit

SelamakegiatanreklamasiPulau H

berlangsung(Tahun 2015-

2019)b. Dengan penerimaan tenaga kerja yang dominan

didatangkan oleh kontrakor, maka peluang yang terjadiadalah sedang.

3

c. Frekuensi terjadinya dampak adalah berulang, karenarekrutmen tenaga kerja dilakukan setiap bulan selamatahap konstruksi.

3

- KesempatanBerusaha

TerbukanyaKesempatanBerusaha

a. Keseriusan dampak adalah sedang dan dapatdipulihkan karena harapan masyarakat adanya aktivitastenaga kerja yang akan memenuhi kebutuhannyaseperti makan dan minum dengan memanfaatkanwarung-warung makan di sekitar lokasi proyek.

318

Tidak termasukDPH, tidakdikelola dan

dipantau

- -

b. Peluang dampak kecil, karena penerimaan tenaga kerja 2

Page 74: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Pendahuluan

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

I – 62

No.Komponen

Kegiatan YangMenimbulkan

Dampak

Pengelolaan Lingkunganyang Sudah DirencanakanSejak Awal Sebagai Bagian

Dari Rencana Kegiatan

KomponenLingkungan

Terkena Dampak

PelingkupanWilayah

StudiBatas Waktu

KajianJenis DampakPotensial

Evaluasi Dampak Potensial(dengan metode block) Skor

HasilPerkalian danKesimpulan

konstruksi tidak sekaligus dilakukan sebanyak 300orang, melainkan secara bertahap sesuai dengankebutuhan kegiatan konstruksi.

c. Frekuensi terjadinya dampak adalah berulang, karenarekrutmen tenaga kerja dilakukan setiap bulan selamatahap

3

Penyediaan tempat sampahdi lokasi proyek dan dibedeng pekerja

EstetikaLingkungan

GangguanEstetikaLingkungan

a. Keseriusan dampak adalah kurang serius karenasumber dampaknya sampah domestik yang telahdirencanakan pengelolaannya

2 16Tidak termasuk

DPH, tidakdikelola dan

dipantau

- -

b. Peluang dampak kecil, karena dampak primernyapeningkatan volume sampah padat yang akandihasilkan pada tahap kontruksi diperkirakan relatif kecilsebesar ± 0,9 m3/hari.

2

c. Frekuensi terjadinya dampak adalah sering 4Penyediaan MCK Portabledan tempat sampah di lokasiproyek dan di bedeng pekerja

SanitasiLingkungan

GangguanSanitasiLingkungan

a. Keseriusan dampak adalah kurang serius karenasumber dampaknya sampah domestik yang telahdirencanakan pengelolaannya

2 16Tidak termasuk

DPH, tidakdikelola dan

dipantau

- -

b. Peluang dampak kecil, karena dampak primernyapeningkatan volume sampah padat yang akandihasilkan pada tahap kontruksi diperkirakan relatif kecilsebesar ± 0,9 m3/hari.

2

c. Frekuensi terjadinya dampak adalah sering 4Penyuluhan dan Penerapantata tertib buruh konstruksiproyek

Kamtibmas GangguanKamtibmas

a. Keseriusan dampak gangguan kamtibmas akibataktivitas tenaga kerja sedang dan dapat dipulihkankarena meskipun jumlah tenaga kerja pada saatpekerjaan puncak cukup banyak 300 orang, namunakan diterapkan tata tertib bagi buruh konstruksi baik dilokasi proyek maupun di tempat penampungan buruhkonstruksi.

3

27Termasuk DPH

PemukimanPenduduk

danpenghuniKawasan

PantaiMutiara.

SelamakegiatanreklamasiPulau H

berlangsung(Tahun 2015-

2019)b. Dampak gangguan kamtibmas akibat aktivitas tenaga

kerja sedang dan dapat dipulihkan karena meskipunjumlah tenaga kerja pada saat pekerjaan puncak cukupbanyak 300 orang, namun akan diterapkan tata tertibbagi buruh konstruksi baik di lokasi proyek maupun ditempat penampungan buruh konstruksi.yang akanberlanjut ke gangguan kamtibmas, maka peluangterjadinya dampak adalah sedang.

3

c. Frekuensi dampak terjadi dapat berulang selama tahapkonstruksi berlangsung. 3

- PersepsiMasyarakat

PerubahanPersepsi

a. Keseriusan dampak gangguan kamtibmas akibataktivitas tenaga kerja sedang dan dapat dipulihkan 3 27

Termasuk DPHKelurahan

PluitSelamakegiatan

Page 75: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Pendahuluan

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

I – 63

No.Komponen

Kegiatan YangMenimbulkan

Dampak

Pengelolaan Lingkunganyang Sudah DirencanakanSejak Awal Sebagai Bagian

Dari Rencana Kegiatan

KomponenLingkungan

Terkena Dampak

PelingkupanWilayah

StudiBatas Waktu

KajianJenis DampakPotensial

Evaluasi Dampak Potensial(dengan metode block) Skor

HasilPerkalian danKesimpulan

Masyarakat karena meskipun jumlah tenaga kerja pada saatpekerjaan puncak cukup banyak 300 orang, namunakan diterapkan tata tertib bagi buruh konstruksi baik dilokasi proyek maupun di tempat penampungan buruhkonstruksi.

reklamasiPulau H

berlangsung(Tahun 2015-

2019)b. Dampak gangguan kamtibmas akibat aktivitas tenaga

kerja sedang dan dapat dipulihkan karena meskipunjumlah tenaga kerja pada saat pekerjaan puncak cukupbanyak 300 orang, namun akan diterapkan tata tertibbagi buruh konstruksi baik di lokasi proyek maupun ditempat penampungan buruh konstruksi.yang akanberlanjut ke gangguan kamtibmas, maka peluangterjadinya dampak adalah sedang.

3

c. Frekuensi terjadinya dampak adalah berulang, karenarekrutmen tenaga kerja dilakukan setiap bulan selamatahap konstruksi.

3

2 Mobilisasi Alat danBahan

Penggunaan kendaraanproyek dengan kondisi mesindan mobil yang layak

Kualitas Udara PenurunanKualitas Udara

a. Keseriusan dampak adalah sedang dan dapatdipulihkan, karena mobilisasi alat dan bahan materialmenggunakan kendaraan dan peralatan dengan kondisikendaraan baik sehingga tingkat emisi kendaraan relatifkecil. Hasil rona lingkungan berdasarkan data sekunderdi kawasan Pantai Mutiara kadar CO sebesar 694 µg/m3

dan 523 µg/m3 masih dibawah baku mutu (26.000µg/m3).

3

45Termasuk DPH

Badan jalanyang dilaluikendaraanpengangkut

alat danbahan di

sekitar lokasiproyek

SelamakegiatanreklamasiPulau H

berlangsung(Tahun 2015-

2019)

b. Peluang dampak terhadap kualitas udara tergolongsedang, karena intensitas pengangkutan peralatan danmaterial selama reklamasi berlangsung cukup tinggi danberakumulasi dengan aktivitas lalu lintas kegiatanlainnya

3

c. Frekuensi dampak akan berlangsung kontinyu > 1 kaliper minggu karena pada saat puncak pekerjaanreklamasi akan terjadi mobilisasi alat dan bahan rutinhampir setiap hari

5

Penggunaan kendaraanproyek dengan kondisi mesindan mobil yang layak

Kebisingan PeningkatanKebisingan

a. Keseriusan dampak adalah sedang dan dapatdipulihkan, karena mobilisasi alat dan bahan materialmenggunakan kendaraan dan peralatan dengan kondisikendaraan baik sehingga tingkat bising relatif kecil. Hasilrona lingkungan berdasarkan data sekunder di kawasanPantai Mutiara tingkat kebisingan 55 – 68 dB(A).

3 45Termasuk DPH

Pada badanjalan yang

dilaluikendaraanpengangkut

alat danbahan di

sekitar lokasi

SelamakegiatanreklamasiPulau H

berlangsung(Tahun 2015-

2019)b. Peluang dampak terhadap peningkatan kebisingantergolong sedang, karena intensitas pengangkutan 3

Page 76: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Pendahuluan

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

I – 64

No.Komponen

Kegiatan YangMenimbulkan

Dampak

Pengelolaan Lingkunganyang Sudah DirencanakanSejak Awal Sebagai Bagian

Dari Rencana Kegiatan

KomponenLingkungan

Terkena Dampak

PelingkupanWilayah

StudiBatas Waktu

KajianJenis DampakPotensial

Evaluasi Dampak Potensial(dengan metode block) Skor

HasilPerkalian danKesimpulan

peralatan dan material selama reklamasi berlangsungcukup tinggi dan berakumulasi dengan aktivitas lalulintas kegiatan lainnya

proyek

c. Frekuensi dampak akan berlangsung kontinyu > 1 kaliper minggu karena pada saat puncak pekerjaanreklamasi akan terjadi mobilisasi alat dan bahan rutinhampir setiap hari

5

- Kamtibmas GangguanKamtibmas

a. Keseriusan dampak gangguan kamtibmas akibatmobilisasi alat dan bahan bersifat sedang dan dapatdipulihkan, karena merupakan dampak turunan dariperubahan persepsi masyarakat.

3

45Termasuk DPH

PemukimanPenduduk

danpenghuniKawasan

PantaiMutiara

SelamakegiatanreklamasiPulau H

berlangsung(Tahun 2015-

2019)

b. Peluang dampak terhadap Gangguan Kamtibmastergolong sedang, karena intensitas pengangkutanperalatan dan material selama reklamasi berlangsungcukup tinggi dan berakumulasi dengan aktivitas lalulintas kegiatan lainnya

3

c. Frekuensi dampak akan berlangsung kontinyu > 1 kaliper minggu karena pada saat puncak pekerjaanreklamasi akan terjadi mobilisasi alat dan bahan rutinhampir setiap hari

5

- PersepsiMasyarakat

PerubahanPersepsiMasyarakat

a. Keseriusan dampak perubahan persepsi masyarakatbersifat sedang dan dapat dipulihkan, karena mobilisasialat dan bahan tidak serantak dikerjakan, melainkansecara bertahap sesuai dengan tahapan reklamasi.

3

45Termasuk DPH

PemukimanPenduduk

danpenghuniKawasan

PantaiMutiara

SelamakegiatanreklamasiPulau H

berlangsung(Tahun 2015-

2019)

b. Dengan pengelolaan lebih ditekankan pada dampakprimernya yakni kualitas udara, kebisingan, transportasidarat dan laut, sehingga peluang terjadinya dampakpersepsi masyarakat adalah sedang.

3

c. Frekuensi dampak akan berlangsung kontinyu > 1 kaliper minggu karena pada saat puncak pekerjaanreklamasi akan terjadi mobilisasi alat dan bahan rutinhampir setiap hari

5

Pengaturan mobilisasi alatdan bahan reklamasidilakukan malam hari hinggamenjelang pagi hari

TransportasiDarat

GangguanTransportasiDarat

a. Keseriusan dampak gangguan transportasi darat adalahsedang dan dapat dipulihkan, karena mobilisasi alat danbahan dilakukan secara bertahap sesuai pentahapanpelaksanaan reklamasi

3

60Termasuk DPH

Pada badanjalan yang

dilaluikendaraanpengangkut

alat danbahan di

sekitar lokasiproyek

SelamakegiatanreklamasiPulau H

berlangsung(Tahun 2015-

2019)

b. Peluang dampak adalah besar, karena kondisi jalan disekitar proyek saat ini tergolong padat dan bersifatkumulatif dengan kegiatan hunial, jasa perdagangan

4

c. Frekuensi dampak akan berlangsung kontinyu > 1 kaliper minggu karena pada saat puncak pekerjaan 5

Page 77: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Pendahuluan

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

I – 65

No.Komponen

Kegiatan YangMenimbulkan

Dampak

Pengelolaan Lingkunganyang Sudah DirencanakanSejak Awal Sebagai Bagian

Dari Rencana Kegiatan

KomponenLingkungan

Terkena Dampak

PelingkupanWilayah

StudiBatas Waktu

KajianJenis DampakPotensial

Evaluasi Dampak Potensial(dengan metode block) Skor

HasilPerkalian danKesimpulan

reklamasi akan terjadi mobilisasi alat dan bahan rutinhampir setiap hari

Memasang rambu-rambupada areal reklamasi.

Transportasi Laut GangguanTransportasi Laut

a. Keseriusan dampak gangguan transportasi laut adalahsedang dan dapat dipulihkan, karena mobilisasi alat danbahan dilakukan secara bertahap sesuai pentahapanpelaksanaan reklamasi

3

45Termasuk DPH

PerairanLaut sekitar

LokasiProyek.

SelamakegiatanreklamasiPulau H

berlangsung(Tahun 2015-

2019)

b. Peluang dampak adalah sedang, karena mobilisasi alatdan bahan bertahap sesuai pentahapan pelaksanaanreklamasi.

3

c. Frekuensi dampak akan berlangsung kontinyu > 1 kaliper minggu karena pada saat puncak pekerjaanreklamasi akan terjadi mobilisasi alat dan bahan rutinhampir setiap hari

5

3. Reklamasi - Kualitas Air Laut PenurunanKualitas Air Laut

a. Keseriusan dampak adalah kurang serius, karenapotensi dampak pengurugan/reklamasi terhadappenurunan kualitas air laut bersifat lokasi denganintensitas rendah

2

30Termasuk DPH

PerairanLaut sekitar

LokasiProyekdengan

radius ± 1,0km.

SelamakegiatanreklamasiPulau H

berlangsung(Tahun 2015-

2019)

b. Peluang dampak adalah sedang, karenapengurugan/reklamasi dilakukan di perairan laut dangkal 3

c. Frekuensi dampak kontinyu > 1 kali per minggu, karenapekerjaan causeway hampir dilakukan setiap hari 5

Pelaksanaan reklamasisesuai Persetujuan PrinsipGubernur

Utilitas (jalur PipaMigas BawahLaut (PT.Pertamina),PelabuhanPerikanan NizamZachman,Pelabuhan MuaraBaru, KawasanPantai Mutiaradan PLTGUMuara Karang)

Gangguan Utilitas a. Keseriusan dampak adalah sedang dan dapatdipulihkan, karena berdasarkan lokasi rencanaReklamasi Pulau H terdapat Pipa PHE ONWJ, makarecana reklamasi Pulau H akan dilakukan pergeserandengan jarak minimal dengan pipa tersebut ± 146,58 myang akan ditetapkan dalam Peraturan Gubernurtentang Ketentuan Teknis Membangun dan PelayananPerizinan Prasarana Reklamasi Kawasan StrategisPantura Jakarta.

3

60Termasuk DPH

PerairanLaut sekitar

LokasiProyekdengan

radius 500m.

SelamakegiatanreklamasiPulau H

berlangsung(Tahun 2015-

2019)

b. Peluang dampak adalah besar, karena di sekitar lokasireklamasi Pulau H terdapat jalur Pipa PHE ONWJ, PipaPLN, Nizam Zachman, Pelabuhan Muara Baru,Kawasan Pantai Mutiara dan PLTGU Muara Karang.

4

c. Frekuensi dampak kontinyu > 1 kali per minggu, karenapekerjaan tanggul hampir dilakukan setiap hari 5

- Biota Laut Gangguan BiotaLaut

a. Keseriusan dampak adalah sedang dan dapatdipulihkan, karena biota laut yang terganggu hanyapada kegiatan pengurugan/reklamasi dan perairansekitar lokasi reklamasi.

318

Tidak termasukDPH, tidakdikelola dan

dipantau

- -

b. Peluang dampak kecil, karena sebaran dampaknya 2

Page 78: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Pendahuluan

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

I – 66

No.Komponen

Kegiatan YangMenimbulkan

Dampak

Pengelolaan Lingkunganyang Sudah DirencanakanSejak Awal Sebagai Bagian

Dari Rencana Kegiatan

KomponenLingkungan

Terkena Dampak

PelingkupanWilayah

StudiBatas Waktu

KajianJenis DampakPotensial

Evaluasi Dampak Potensial(dengan metode block) Skor

HasilPerkalian danKesimpulan

terbatas (lokal) dan di lokasi sekitar reklamasi bukanhabitat potensial biota laut.

c. Frekuensi dampak berulang 3- Aktivitas Nelayan Gangguan

Aktivitas Nelayana. Keseriusan dampak adalah sedang dan dapat

dipulihkan, karena berdasarkan data sekunder ronalingkungan penduduk Kelurahan Pluit berdasarkan matapencaharian nelayan sebanyak 2.692 orang dandikaitkan dengan hasil konsultasi publik yang berharaptidak adanya gangguan terhadap aktivitas nelayan.

336

Termasuk DPH

Di perairanlaut sekitaryang dilalui

olehnelayan.

SelamakegiatanreklamasiPulau H

berlangsung(Tahun 2015-

2019)b. Peluang dampak adalah besar, karena pelaksanaanreklamasi dilakukan di perairan laut. 4

c. Frekuensi dampak berulang 3- Kamtibmas Gangguan

kamtibmasa. Keseriusan dampak gangguan kamtibmas akibat

mobilisasi alat dan bahan bersifat sedang dan dapatdipulihkan, karena merupakan dampak turunan dariperubahan persepsi masyarakat.

3

45Termasuk DPH

PemukimanPenduduk

danpenghuniKawasan

PantaiMutiara danperairan laut

sekitarproyek.

SelamakegiatanreklamasiPulau H

berlangsung(Tahun 2015-

2019)

b. Peluang dampak terhadap Gangguan Kamtibmastergolong sedang, karena intensitas pengangkutanperalatan dan material selama reklamasi berlangsungcukup tinggi dan berakumulasi dengan aktivitas lalulintas kegiatan lainnya.

3

c. Frekuensi dampak akan berlangsung kontinyu > 1 kaliper minggu karena pada saat puncak pekerjaanreklamasi akan terjadi mobilisasi alat dan bahan rutinhampir setiap hari.

5

- PersepsiMasyarakat

PerubahanPersepsiMasyarakat

a. Keseriusan dampak perubahan persepsi masyarakatbersifat sedang dan dapat dipulihkan, karenamerupakan dampak turunan.

3

27Termasuk DPH

PemukimanPendudukpenghuniKawasan

PantaiMutiara dan

perairansekitarproyekdengan

radius ± 2km.

SelamakegiatanreklamasiPulau H

berlangsung(Tahun 2015-

2019)

b. Peluang terjadinya dampak sedang karena meskipunbukan areal utama aktivitas nelayan, ada kekuatirantimbul gangguan terhadap aktivitas nelayan yangberlanjut terhadap perubahan persepsi masyarakat.

3

c. Frekuensi dampak berulang.

3

- Transportasi Laut GangguanTransportasi Laut

a. Keseriusan dampak gangguan transportasi laut sedangdan dapat dipulihkan, karena kegiatanpengurugan/reklamasi bertahap dan bukan di jalurpelayaran.

3 30Termasuk DPH

Perairan lautdi sekitarproyekdengan

SelamakegiatanreklamasiPulau H

Page 79: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Pendahuluan

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

I – 67

No.Komponen

Kegiatan YangMenimbulkan

Dampak

Pengelolaan Lingkunganyang Sudah DirencanakanSejak Awal Sebagai Bagian

Dari Rencana Kegiatan

KomponenLingkungan

Terkena Dampak

PelingkupanWilayah

StudiBatas Waktu

KajianJenis DampakPotensial

Evaluasi Dampak Potensial(dengan metode block) Skor

HasilPerkalian danKesimpulan

b. Peluang dampak adalah kecil, karena akan dilakukanpemasangan rambu keselamatan pelayaran di sekitarlokasi reklamasi.

2radius ± 2

km.berlangsung(Tahun 2015-

2019)c. Frekuensi dampak akan berlangsung kontinyu > 1 kali

per minggu karena pada kegiatan reklamasi akandilakukan rutin hampir setiap hari.

5

4 PekerjaanCauseway

- Aktivitas Nelayan GangguanAktivitas Nelayan

a. Keseriusan dampak adalah sedang dan dapatdipulihkan, karena berdasarkan data sekunder ronalingkungan penduduk Kelurahan Pluit berdasarkan matapencaharian nelayan sebanyak 2.692 orang dandikaitkan dengan hasil konsultasi publik yang berharaptidak adanya gangguan terhadap aktivitas nelayan.

336

Termasuk DPH

Di perairanlaut sekitaryang dilalui

oleh nelayan

SelamakegiatanreklamasiPulau H

berlangsung(Tahun 2015-

2019)b. Peluang dampak adalah besar, karena pelaksanaanpembuatan Causeway dilakukan di perairan laut. 4

c. Frekuensi dampak berulang. 3- Persepsi

MasyarakatPerubahanPersepsiMasyarakat

a. Keseriusan dampak perubahan persepsi masyarakatbersifat sedang dan dapat dipulihkan, karenamerupakan dampak turunan.

3

27Termasuk DPH

Pemukimanpenduduk,penghuniKawasan

PantaiMutiara danperairan laut

sekitarproyek.

SelamakegiatanreklamasiPulau H

berlangsung(Tahun 2015-

2019)

b. Peluang terjadinya dampak sedang karena meskipunbukan areal utama aktivitas nelayan, ada kekuatirantimbul gangguan terhadap aktivitas nelayan yangberlanjut terhadap perubahan persepsi masyarakat

3

c. Frekuensi dampak berulang 3Pemasangan rambu-rambupelayaran di sekitar areareklamasi

Transportasi Laut GangguanTransportasi Laut

a. Keseriusan dampak gangguan transportasi laut tidakserius, karena pembuatan Causeway bukan di jalurpelayaran

110

Tidak termasukDPH, tidakdikelola dan

dipantau

Perairan lautdi sekitarproyekdengan

radius ± 2km.

SelamakegiatanreklamasiPulau H

berlangsung(Tahun 2015-

2019)

b. Peluang dampak adalah kecil, karena akan dilakukanpemasangan rambu keselamatan pelayaran di sekitarlokasi Causeway

2

c. Frekuensi dampak akan berlangsung kontinyu > 1 kaliper minggu karena pada pekerjaan Causeway akandilakukan rutin hampir setiap hari

5

Tahap Pasca Konstruksi1 Keberadaan

Causeway- Kualitas Air Laut Penurunan

Kualitas Air Lauta. Keseriusan dampak adalah kurang serius, karena

potensi dampak keberadaan Causeway terhadappenurunan kualitas air laut bersifat lokal denganintensitas rendah

230

Termasuk DPH

PerairanLaut sekitar

LokasiProyekdengan

radius ± 2km.

SelamakegiatanreklamasiPulau H

berlangsung(Tahun 2015-

2019)

b. Peluang dampak adalah sedang, karena keberadaancauseway mempengaruhi sebaran air panas buangandari PLTU Muara Karang.

3

Page 80: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Pendahuluan

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

I – 68

No.Komponen

Kegiatan YangMenimbulkan

Dampak

Pengelolaan Lingkunganyang Sudah DirencanakanSejak Awal Sebagai Bagian

Dari Rencana Kegiatan

KomponenLingkungan

Terkena Dampak

PelingkupanWilayah

StudiBatas Waktu

KajianJenis DampakPotensial

Evaluasi Dampak Potensial(dengan metode block) Skor

HasilPerkalian danKesimpulan

c. Frekuensi dampak kontinyu > 1 kali per minggu 5- Biota Laut Gangguan Biota

Lauta. Keseriusan dampak adalah sedang dan dapat

dipulihkan, karena biota laut yang terganggu hanyapada lokasi pembuatan causeway dan perairan sekitarlokasi Causeway

3 18Tidak termasuk

DPH, tidakdikelola dan

dipantau

- -

b. Peluang dampak kecil, karena sebaran dampaknyaterbatas (lokal) dan di lokasi sekitar Causeway bukanhabitat potensial biota laut

2

c. Frekuensi dampak berulang 3Pemasangan rambu-rambukaut setelah reklamasiselesai.

Aktivitas Nelayan GangguanAktivitas Nelayan

a. Keseriusan dampak adalah sedang dan dapatdipulihkan, karena berdasarkan data sekunder ronalingkungan penduduk Kelurahan Pluit berdasarkan matapencaharian nelayan sebanyak 2.692 orang dandikaitkan dengan hasil konsultasi publik yang berharaptidak adanya gangguan terhadap aktivitas nelayan.

3 18Tidak termasuk

DPH, tidakdikelola dan

dipantau

- -

b. Peluang dampak adalah sedang, karena causewayberada pada perairan laut dangkal. 3

c. Frekuensi dampak kadang-kadang dan berlangsunglama akibat keberadaan causeway. 2

2 Keberadaan LahanReklamasi

- Kuantitas AirPermukaan(Banjir)

PeningkatanKuantitas AirPermukaan(Banjir)

a. Keseriusan dampak adalah kurang serius, karenaberdasarkan data sekunder rona lingkungan debit banjirsaluran Tubagus Angke adalah sebesar 21,80 m3/hari,saluran Bandengan adalah sebesar 31,84 m3/detik,saluran Kali Besar adalah sebesar 271,81 m3/detik,anak Kali Ciliwung adalah sebesar 123,99 m3/detik,serta anak Kali Karang adalah sebesar 156,51 m3/detikdan berdasarkan hasil pemodelan keberadaan lahanreklamasi Pulau H tidak mempengaruhi kondisi syaratbatas elevasi pasang surut di batas muara Kali Karang.

216

Tidak termasukDPH, tidakdikelola dan

dipantau

- -

b. Peluang dampak adalah kecil, karena berdasarkan hasilpemodelan keberadaan lahan reklamasi Pulau H tidakmempengaruhi kondisi syarat batas elevasi pasangsurut di batas muara Kali Karang.

2

c. Frekuensi dampak sering dan berlangsung lama akibatkeberadaan lahan reklamasi Pulau H. 4

- Pola Arus Perubahan PolaArus

a. Keseriusan dampak adalah sedang dan dapatdipulihkan, perubahan pola arus dipengaruhi olehperubahan pola gelombang yang akan dipengaruhimusim.

3 60Termasuk DPH

PerairanLaut sekitar

LokasiProyekdengan

radius ± 2

SelamakegiatanreklamasiPulau H

berlangsung(Tahun 2015-

b. Peluang dampak adalah besar, karena keberadaancauseway mepengaruhi arus laut, berdasarkan hasil 4

Page 81: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Pendahuluan

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

I – 69

No.Komponen

Kegiatan YangMenimbulkan

Dampak

Pengelolaan Lingkunganyang Sudah DirencanakanSejak Awal Sebagai Bagian

Dari Rencana Kegiatan

KomponenLingkungan

Terkena Dampak

PelingkupanWilayah

StudiBatas Waktu

KajianJenis DampakPotensial

Evaluasi Dampak Potensial(dengan metode block) Skor

HasilPerkalian danKesimpulan

pemodelan pada musim barat tinggi gelombang padalokasi reklamasi mencapai 0.6 m pada kondisi eksisting,sedangkan pada kondisi reklamasi Pulau H terbangun,tinggi gelombang berkurang drastis terutama di daerahbayangan reklamasi. Di daerah bayangan tersebutmencapai 0.1 m sedangkan pada musim timur tinggigelombang pada lokasi reklamasi mencapai 0.9 m padakondisi eksisting, sedangkan pada kondisi reklamasiPulau H terbangun, tinggi gelombang berkurang drastisterutama di daerah bayangan reklamasi.Di daerahbayangan tersebut mencapai 0.4 m.

km. 2019)

c. Frekuensi dampak kontinyu dan berlangsung lamaakibat keberadaan lahan reklamasi Pulau H. 5

- Gelombang Perubahan PolaGelombang

a. Keseriusan dampak adalah sedang dan dapatdipulihkan, perubahan pola gelombang dipengaruhimusim barat dan musim timur.

3

60Termasuk DPH

PerairanLaut sekitar

LokasiProyekdengan

radius ± 2km.

SelamakegiatanreklamasiPulau H

berlangsung(Tahun 2015-

2019)

b. Peluang dampak adalah besar, karena pada hasilsimulasi yang dilakukan menunjukan pada musim barattinggi gelombang pada lokasi reklamasi mencapai 0.6 mpada kondisi eksisting, sedangkan pada kondisireklamasi Pulau H terbangun, tinggi gelombangberkurang drastis terutama di daerah bayanganreklamasi. Di daerah bayangan tersebut mencapai 0.1m sedangkan pada musim timur tinggi gelombang padalokasi reklamasi mencapai 0.9 m pada kondisi eksisting,sedangkan pada kondisi reklamasi Pulau H terbangun,tinggi gelombang berkurang drastis terutama di daerahbayangan reklamasi. Di daerah bayangan tersebutmencapai 0.4 m.

4

c. Frekuensi dampak kontinyu dan berlangsung lamaakibat keberadaan lahan reklamasi Pulau H. 5

- Abrasi danSedimentasi

Abrasi danSedimentasi

a. Keseriusan dampak adalah sedang dan dapatdipulihkan, merupakan dampak turunan dari polagelombang dan pola arus.

3

36Termasuk DPH

PerairanLaut sekitar

LokasiProyekdengan

radius ± 2km.

SelamakegiatanreklamasiPulau H

berlangsung(Tahun 2015-

2019)

b. Dengan pengelolaan lebih ditekankan pada dampakprimernya yakni pola gelombang dan pola arus,sehingga peluang terjadinya dampak abrasi dansedimentasi adalah sedang.

3

c. Frekuensi dampak sering dan berlangsung lama akibatkeberadaan lahan reklamasi Pulau H. 4

- Muka Tanah Penurunan Muka a. Keseriusan dampak adalah serius dan sulit dipulihkan, 4 80 Di lahan Selama

Page 82: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Pendahuluan

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

I – 70

No.Komponen

Kegiatan YangMenimbulkan

Dampak

Pengelolaan Lingkunganyang Sudah DirencanakanSejak Awal Sebagai Bagian

Dari Rencana Kegiatan

KomponenLingkungan

Terkena Dampak

PelingkupanWilayah

StudiBatas Waktu

KajianJenis DampakPotensial

Evaluasi Dampak Potensial(dengan metode block) Skor

HasilPerkalian danKesimpulan

(LandSubsidence)

Tanah (LandSubsidence)

menurut para ahli penurunan muka tanah di Jakartaberkisar 6 – 7 cm/Tahun (Abidin et al, 2009)..

Termasuk DPH hasilreklamasiPulau H.

kegiatanreklamasiPulau H

berlangsung(Tahun 2015-

2019)

b. Peluang dampak adalah besar, karena berdasarkandata sekunder yang menggunakan data LIDAR timesseries menunjukkan laju penurunan adalah 0.1 m padatahun 2012.

4

c. Frekuensi dampak kontinyu dan berlangsung lamaakibat keberadaan lahan reklamasi Pulau H. 5

Pemasangan rambu-rambulaut setelah reklamasi selesai.

Aktivitas Nelayan GangguanAktivitas Nelayan

a. Keseriusan dampak adalah sedang dan dapatdipulihkan, karena berdasarkan data sekunder ronalingkungan penduduk Kelurahan Pluit berdasarkan matapencaharian nelayan sebanyak 2.692 orang dandikaitkan dengan hasil konsultasi publik yang berharaptidak adanya gangguan terhadap aktivitas nelayan.

3 18Tidak termasuk

DPH, tidakdikelola dan

dipantau

- -

b. Peluang dampak adalah sedang, karena lahanreklamasi berada pada perairan laut dangkal. 3

c. Frekuensi dampak kadang-kadang dan berlangsunglama akibat keberadaan lahan reklamasi. 2

- PersepsiMasyarakat

PerubahanPersepsiMasyarakat

a. Keseriusan dampak perubahan persepsi masyarakatbersifat sedang dan dapat dipulihkan, karenamerupakan dampak turunan.

3

27Termasuk DPH

Pemukimanpenduduk

danpenghuniKawasan

PantaiMutiara.

SelamakegiatanreklamasiPulau H

berlangsung(Tahun 2015-

2019)

b. Dengan pengelolaan lebih ditekankan pada dampakprimernya yakni kuantitas air permukaan (banjir),penurunan muka tanah, pola arus dan gelombang,gangguan aktivitas nelayan maka peluang terjadinyadampak persepsi masyarakat adalah sedang.

3

c. Frekuensi dampak berulang akibat keberadaan lahanreklamasi. 3

3. DemobilisasiPeralatan

- Aktivitas Nelayan GangguanAktivitas Nelayan

a. Keseriusan dampak adalah sedang dan dapatdipulihkan, karena berdasarkan data sekunder ronalingkungan penduduk Kelurahan Pluit berdasarkan matapencaharian nelayan sebanyak 2.692 orang dandikaitkan dengan hasil konsultasi publik yang berharaptidak adanya gangguan terhadap aktivitas nelayan.

3 18Tidak termasuk

DPH, tidakdikelola dan

dipantau

- -

b. Peluang dampak adalah sedang, karena lahanreklamasi berada pada perairan laut dangkal. 3

c. Frekuensi dampak kadang-kadang dan berlangsung 6bulan selama tahap pasca konstruksi. 2

Demobilisasi Peralatankonstruksi dilakukan melaluiperairan laut

Kamtibmas GangguanKamtibmas

a. Keseriusan dampak gangguan kamtibmas akibatkegiatan demobilisasi peralatan bersifat sedang dandapat dipulihkan, karena merupakan dampak turunan

318

Tidak termasukDPH, tidak

- -

Page 83: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Pendahuluan

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

I – 71

No.Komponen

Kegiatan YangMenimbulkan

Dampak

Pengelolaan Lingkunganyang Sudah DirencanakanSejak Awal Sebagai Bagian

Dari Rencana Kegiatan

KomponenLingkungan

Terkena Dampak

PelingkupanWilayah

StudiBatas Waktu

KajianJenis DampakPotensial

Evaluasi Dampak Potensial(dengan metode block) Skor

HasilPerkalian danKesimpulan

dari perubahan persepsi masyarakat. dikelola dandipantaub. Peluang dampak adalah kecil, karena pengelolaan lebih

ditekankan pada dampak primernya yakni perubahanpersepsi masyarakat.

2

c. Frekuensi dampak terjadi dapat berulang 6 bulanselama tahap pasca konstruksi. 3

- PersepsiMasyarakat

PerubahanPersepsiMasyarakat

a. Keseriusan dampak perubahan persepsi masyarakatbersifat kecil, karena merupakan dampak turunan,bersifat sementara dan intensitasnya rendah.

218

Tidak termasukDPH, tidakdikelola dan

dipantau

- -

b. Dengan pengelolaan lebih ditekankan pada dampakprimernya yakni transportasi darat dan laut, sehinggapeluang terjadinya dampak persepsi masyarakat adalahsedang.

3

c. Frekuensi dampak berulang selama 6 bulan pada tahappasca konstruksi. 3

Demobilisasi Peralatankonstruksi dilakukan melaluiperairan laut

TransportasiDarat

GangguanTransportasiDarat

a. Keseriusan dampak adalah sedang dan dapatdipulihkan, karena berdasarkan data sekunder ronalingkungan di Kawasan Pantai Mutiara, menunjukkanbahwa pada persimpangan Jl. Pluit Utara Raya – Jl.Pluit Samudera 2 tergolong cukup padat pada jam sibukpagi dan sore serta pada hari libur. Kepadatan ini bukanhanya disebabkan oleh kegiatan Pantai Mutiara, namunjuga oleh kegiatan fasilitas umum yang dapat dicapaidari jalan-jalan di persimpangan ini antara lain sekolahdan gereja.

3 18Tidak termasuk

DPH, tidakdikelola dan

dipantau

- -

b. Peluang dampak adalah kecil, karena demobilisasiperalatan lebih banyak melalui laut. 2

c. Frekuensi dampak berulang selama 6 bulan pada tahappasca konstruksi. 3

- Transportasi Laut GangguanTransportasi Laut

a. Keseriusan dampak gangguan transportasi lauttergolong kurang serius karena intensitasnya rendahdan akan dilakukan pengaturan demobilisasi peralatansecara bertahap

2 12Tidak termasuk

DPH, tidakdikelola dan

dipantau

- -

b. Peluang dampak adalah kecil, karena demobilisasiperalatan hanya berlangsung singkat dan tidak kontinyupada masa pasca kontruksi.

2

c. Frekuensi dampak berulang selama 6 bulan pada tahappasca konstruksi. 3

Page 84: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7
Page 85: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Rona Lingkungan Hidup

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

II – 1

BAB II

RONA LINGKUNGAN HIDUP

2.1. KOMPONEN FISIKA-KIMIA

Data iklim diperoleh dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Stasiun Tanjung Priok.

Untuk memberikan deskripsi rona awal curah hujan, suhu udara, arah dan kecepatan angin di

Pantai Utara Jakarta, diambil dari Stasiun Tanjung Priok untuk data 10 (sepuluh) tahun terakhir.

2.1.1. Iklim

1. Data Iklim

Iklim di lokasi dideskripsikan lewat parameter-parameter: tipe iklim, curah hujan, suhu

udara, kelembaban relatif (RH) udara serta arah dan kecepatan angin. Data iklim yang

dipakai adalah data tahun 2003-2014 dari Stasiun Meteorologi Tanjung Priok, Jakarta

Utara.

a. Tipe Iklim

Data selama tahun 2003-2014 menunjukkan curah hujan tahunan rata-rata sebesar

1.816 mm/tahun. Nisbah rata-rata bulan kering terhadap bulan basah adalah 0,7027

atau 70,27%. Dengan demikian, menurut klasifikasi iklim Schmidt dan Ferguson, tipe

iklim daerah sekitar termasuk tipe iklim D. Hal ini berarti iklim di daerah tersebut

tergolong sedang karena jumlah bulan kering relatif sama dibanding jumlah bulan

basah.

b. Curah Hujan

Curah hujan rata-rata bulanannya disajikan pada Gambar II.1. Curah hujan rata-rata

bulanan di atas 100 mm (bulan basah) dijumpai pada bulan November–Maret dan

juga di Bulan Mei, dengan curah hujan tertinggi pada bulan Februari. Curah hujan

bulanan rata-rata di bawah 60 mm (bulan kering) dijumpai pada Bulan Juli -

September.

Page 86: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Rona Lingkungan Hidup

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

II – 2

Gambar II.1. Curah Hujan Rata-Rata Bulanan 2003-2014 (Data Stasiun Meteorologi

Tanjung Priok)

c. Suhu Udara

Variasi suhu bulanan disajikan pada Tabel 2.1 dan Gambar II.2. Suhu minimum

Bulanan terendah dijumpai pada Bulan Februari, dengan nilai 25,0 °C; sedangkan

suhu maksimum bulanan tertinggi dijumpai pada Bulan Oktober, dengan nilai 33,3

°C. Variasi suhu berkisar antara 6,0 -7,3 °C. Variasi suhu terbesar dijumpai pada

Bulan Agustus dan September dengan rentang 25,5- 32,8 °C untuk bulan Agustus

dan 25,9-33,1 °C untuk bulan September.

Tabel 2.1. Variasi Suhu Bulanan (°C) 2003-2014 Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des

Minimum 25.2 25.0 25.6 26.0 26.1 25.8 25.4 25.5 25.9 26.8 26.0 25.6

Rataan 27.8 27.6 28.3 28.9 28.9 28.6 28.3 28.5 28.9 29.3 28.9 28.2

Maksimum 31.2 31.0 32.0 32.9 33.0 32.6 32.4 32.8 33.1 33.3 32.9 31.7 Sumber Data: Stasiun Meteorologi Tanjung Priok

Gambar II.2. Variasi Suhu Bulanan 2003-2014 (Data Stasiun Meteorologi

Tanjung Priok)

Page 87: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Rona Lingkungan Hidup

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

II – 3

d. Kelembaban

Kelembaban berkisar dari minimum 69,5% pada bulan Agustus sampai maksimum

80,6% pada bulan Februari, dengan rata-rata 74,0 %. Variasi bulanan kelembaban

sekitar lokasi disajikan pada Gambar II.3.

Gambar II.3. Rataan Kelembaban Bulanan 2003-2014 (Data Stasiun Meteorologi

Tanjung Priok)

e. Arah dan Kecepatan Angin

Kecepatan angin rata-rata bulanan berkisar antara 0,51-5,26 m/s dengan rata-rata

2,78 m/s. Distribusi arah dan kecepatan angin disajikan pada Gambar II.4. Arah angin

dominan berasal dari Barat dengan kecepatan dominan 2,1-3,6 m/s serta dari Timur

Laut dengan kecepatan dominan 3,6-5,7 m/s.

Gambar II.4. Arah dan Kecepatan

Page 88: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Rona Lingkungan Hidup

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

II – 4

2.1.2. Kualitas Udara

Pengukuran terhadap kualitas udara di sekitar lokasi reklamasi, yakni di Pantai Mutiara

(Perairan Laut Dangkal Sisi Utara Kelurahan Pluit) telah dilakukan untuk mengetahui kondisi

kualitas udara sebelum kegiatan reklamasi berlangsung. Hasil pengukuran kualitas udara

disajikan pada Tabel 2.2 berikut.

Tabel 2.2. Hasil Pengukuran Kualitas Udara

NO PARAMETER WAKTU

PENGUKURAN BAKU MUTU

HASIL

U1 U2

1 Nitrogen Dioksida (NO2) 1 jam 400 µ g/Nm3 1) 6.55 20.59

2 Sulfur Dioksida (SO2) 1 jam 900 µ g/Nm3 1) < 9.441 < 9.441 3 Karbon Monoksida (CO) 1 jam 26000 µ g/Nm3 1) 2286 1143

4 Debu (TSP) 24 jam 230 µ g/Nm3 1) 71.68 31.21 5 Oksidan (O3)* 1 jam 200 µ g/Nm3 1) < 0.6171 < 0.6171

6 Timbal (Pb)* 24 jam 2 µ g/Nm3 1) < 0.64 < 0.04

7 Hidrokarbon (HC)* 3 jam 160 µ g/Nm3 1) 0.0007 0.0074 Temperatur

- -

30ᴼC 30ᴼC

Kelembaban Relatif 59% 58%

` Kecepatan Angin 4.2 - 14.2 Km/Jam 4.4 - 13.6 Km/Jam

Arah Angin Selatan Selatan

Sumber : PT. Mitralab Buana, September 2013 Keterangan : *) = Parameter yang belum diakreditasi

¹) = Keputusan Gubernur Prov. DKI Jakarta Nomor 551/2001 (Lampiran I) U1 = Depan Pos Satpam; U2 = Depan Apartemen Regata

Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa secara keseluruhan parameter kualitas udara yang

diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan

Gubernur Prov. DKI Jakarta Nomor 551/2001).

2.1.3. Kebisingan

Pengukuran tingkat kebisingan juga dilakukan di sekitar lokasi reklamasi untuk mengetahui

kondisi intensitas bising sebelum kegiatan Reklamasi Pulau H berlangsung. Hasil

pengukuran tingkat kebisingan dapat dilihat pada Tabel 2.3.

Tabel 2.3. Hasil Pengukuran Tingkat Kebisingan

No LOKASI WAKTU

SAMPLING HASIL

PENGUKURAN BAKU MUTU *)

1 Depan Pos Satpam

Pantai Mutiara 10.45 - 11.00

(WIB) 54.7 dBA

Perumahan dan Pemukiman : 55 dBA 2

Depan Apartemen Regata

11.05 - 11.20 (WIB)

50.6 dBA

Sumber : PT. Mitralab Buana, September 2013 Keterangan : *) = Keputusan Gubernur Prov. DKI Jakarta Nomor 551/2001 (Lampiran III)

Tentang Syarat Kebisingan Maksimum yang diperkenankan.

Hasil pengukuran tingkat kebisingan di sekitar lokasi proyek berkisar antara 50,6 – 54,7

dBA, masih memenuhi nilai baku kebisingan sesuai Keputusan Gubernur Prov. DKI Jakarta

Nomor 551/2001.

Page 89: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Rona Lingkungan Hidup

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

II – 5

2.1.4. Kualitas Air Laut

Pengukuran terhadap kondisi fisik kimia kualitas air laut di sekitar lokasi kegiatan saat studi

ANDAL (2013) ini telah dilakukan di 4 (empat) lokasi untuk mengetahui kondisi kualitas air

laut sebelum kegiatan reklamasi berlangsung. Hasil pengukuran kualitas air laut dapat dilihat

pada Tabel 2.4 berikut.

Tabel 2.4. Hasil Analisis Kualitas Air Laut

No PARAMETER SATUAN BAKU MUTU ** HASIL UJI

AL 1 AL 2 AL 3 AL 4

A FISIKA

1 Kecerahan m Coral > 5

4.5 5.0 1.2 1.5 Mangrove > 3

2 Kekeruhan NTU < 5 < 5.0 < 5.0 < 5.0 < 5.0

3 Kebauan - alami Tidak

berbau Tidak berbau

Tidak berbau

Tidak berbau

4 Total Padatan Tersuspensi (TSS)*

mg/L 80 24.7 20.4 17.6 18.1

5 Suhu ᴼC

Alami

28.8 29.4 28.9 29.6 Coral 28 – 30 Mangrove 28 – 32

6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil 7 Sampah - Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil

B KIMIA

1 pH* - 7 - 8,5 7.20 7.23 7.11 7.18

2 Salinitas % Alami 31.3 30.1 31.2 31.3

3 BOD mg/L 20 12 11 11 12 4 Oksigen Terlarut (DO) mg/L > 5 3.18 3.31 3.26 3.14

5 Amoniak (NH₃-N)* mg/L 0,3 0.75 0.52 0.065 < 0.011

6 Fosfat (PO₄) mg/L 0,015 1.32 0.76 0.54 0.77

7 Nitrat (NO₃-N) mg/L 0,008 < 2.21 < 2.21 < 2.21 < 2.21

8 Sianida (CN) mg/L 0,5 < 0.005 < 0.005 < 0.005 < 0.005

9 Sulfida (H₂)S mg/L 0,01 < 0.04 < 0.04 < 0.04 < 0.04

10 Fenol mg/L 0,002 < 0.1 < 0.1 < 0.1 < 0.1

11 MBAS* mg/L 1 < 0.020 < 0.020 < 0.020 < 0.020

12 Minyak & Lemak* mg/L 1 < 1.41 < 1.41 < 1.41 < 1.41

13 Raksa (Hg) mg/L 0,001 < 0.0005 < 0.0005 < 0.0005 < 0.0005

14 Krom Valensi 6 (Cr⁶⁺) mg/L 0,005 < 0.005 < 0.005 < 0.005 < 0.005

15 Arsenat (As) mg/L 0,012 < 0.002 < 0.002 < 0.002 < 0.002

16 Kadmium (Cd)* mg/L 0,001 < 0.0016 < 0.0016 < 0.0016 < 0.0016

17 Timbal (Pb) mg/L 0,008 < 0.025 < 0.025 < 0.025 < 0.025

18 Nikel (Ni) mg/L 0,05 < 0.020 < 0.020 < 0.020 < 0.020

19 Tembaga (Cu)* mg/L 0,008 < 0.004 < 0.004 < 0.004 < 0.004 20 Seng (Zn)* mg/L 0,05 < 0.006 < 0.006 < 0.006 < 0.006

C MIKROBIOLOGI 1 Total Coliform MPN/100mL 1000 0 0 0 0

2 Bakteri Patogen Sel/100ml Nihil Negatif Negatif Negatif Negatif

Sumber : PT. Mitralab Buana, September 2013

Keterangan: * Parameter yang sudah diakreditasi.

** Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 51 Tahun 2004 (Lampiran III), Baku Mutu Air Laut untuk Biota Laut.

”<” Menunjukkan milai terkecil dari pengukuran yang didapatkan berdasarkan metode yang digunakan.

AL1 : Air Laut 1, Titik Koordinat S 06005’30,0” E 106047’13,38”

AL2 : Air Laut 2, Titik Koordinat S 06005’30,48” E 106047’43,86”

AL3 : Air Laut 3, Titik Koordinat S 06004’57,36” E 106047’23,7”

AL4 : Air Laut 4, Titik Koordinat S 06004’01,09” E 106047’38,04”

Page 90: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Rona Lingkungan Hidup

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

II – 6

Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa Amoniak di lokasi AL1 dan AL2 di atas baku mutu,

dan kadar Fosfat di semua lokasi pengukuran berada di atas baku mutu yang ditetapkan.

Tingginya kadar fosfat dan amoniak menunjukkan perairan di sekitar lokasi proyek telah

terkontaminasi oleh air limbah dari kegiatan domestic di daratan yang terbawa melalui aliran

waduk pluit yang bermuara ke perairan pantai utara. Berdasarkan data pemantauan tahun

2010 dan data pengukuran kualitas air laut tahun 2013, terlihat bahwa parameter Fosfat dan

Amoniak/Nitrat cenderung tinggi.

Sedimen tersuspensi didominasi oleh sumber muara sungai dan berfungsinya pompa Pluit,

sehingga meningkatkan beban sedimen tersuspensi dari 0,14 – 0,28 g/m^3 oleh

peningkatan laju air (Gambar II.5). Konsentrasi ini lebih (jauh) rendah dari nilai konsestrasi

sampling TSS (Tabel 2.4), sehingga tidak tervalidasi.

Gambar II.5. Sedimen tersuspensi pada kondisi eksisting

2.1.5. Kuantitas Air Permukaan (Banjir)

Informasi kondisi hidrologi di daratan sekitar Pulau H bersumber dari Kajian Sistem Tata Air

Upland Area Reklamasi Pulau H yang dilakukan oleh PT. LAPI Ganeshatama Consulting,

Agustus 2013, yang mencakup jaringan drainase sekitar daratan terdekat di bagian Selatan

Page 91: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Rona Lingkungan Hidup

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

II – 7

rencana Pulau H, yaitu yang mengalir menuju Waduk Pluit serta Kali Karang yang berlokasi

di bagian Barat rencana Pulau H.

Debit banjir dari hulu yang mengalir menuju Waduk Pluit didasarkan pada data debit banjir

dengan periode ulang 50 tahun sebagaimana ditunjukkan oleh Gambar II.6 (Kajian dan

Perencanaan Teknis Sistem Polder Pintu Air Hailai Marina Jakarta, PT. Matra Ciptraripta

Consult, Tahun 2010). Sedangkan debit banjir Kali Karang didasarkan analisa konsultan

dengan periode ulang rencana 25 tahun mengingat kali karang merupakan salah satu kali

besar yang berada dibagian Barat rencana Pulau H.

Debit banjir sistem jaringan drainase menuju Waduk Pluit ditunjukan oleh hisdrograf saluran

Tubagus Angke, saluran Bandengan, saluran Kali Besar, anak Kali Ciliwung dan anak Kali

Karang (Gambar II.7, II.8, II.9, II.10 dan II.11). Debit banjir saluran Tubagus Angke adalah

sebesar 21,80 m3/hari, saluran Bandengan adalah sebesar 31,84 m3/detik, saluran Kali

Besar adalah sebesar 271,81 m3/detik, anak Kali Ciliwung adalah sebesar 123,99 m3/detik,

serta anak Kali Karang adalah sebesar 156,51 m3/detik.

Page 92: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Rona Lingkungan Hidup

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

II – 8

Gambar II.6. Jaringan Drainase Menuju Waduk Pluit

Page 93: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Rona Lingkungan Hidup

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

II – 9

Gambar II.7. Hydrograf Debit Banjir Saluran Tubagus Angke

Gambar II.8. Hydrograf Debit Banjir Saluran Bandengan

Page 94: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Rona Lingkungan Hidup

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

II – 10

Gambar II.9. Hydrograf Debit Banjir Kali Besar

Gambar II.10. Hydrograf Debit Banjir Anak Kali Ciliwung

Page 95: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Rona Lingkungan Hidup

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

II – 11

Gambar II.11. Hydrograf Debit Banjir Anak Kali Karang

2.1.6. Land Subsidence level untuk Jakarta Utara

Selain banjir yang disebabkan oleh luapan air sungai, daerah Jakarta Utara juga rawan oleh

fenomena banjir rob. Banjir rob merupakan istilah banjir yang disebabkan oleh meluapnya

air laut hingga ke darat. Banjir rob ini umumnya terjadi saat air laut mengalami pasang

tinggi. Banjir rob ini juga terjadi karena ada kecenderungan penurunan muka tanah di

daerah Jakarta Utara. Dengan menurunnya permukaan tanah mempunyai arti bahwa

daratan berada lebih rendah daripada air laut. Permukaan tanah ini umumnya disebabkan

oleh kehilangan cadangan air tanah di dalam tanah Jakarta. Kekosongan ini dikompensasi

dengan menurunnya muka tanah. Penurunan muka tanah di Jakarta di beberapa lokasi

sebesar 6 – 7 cm/Tahun (Abidin et al, 2009).

Penurunan muka tanah di Jakarta dapat disebabkan oleh empat hal, yaitu: ekstraksi air

tanah yang berlebihan, beban bangunan dan konstruksi, konsolidasi tanah alluvial dan

aktifitas tektonik. Sampai saat ini, tidak terdapat informasi mengenai kontribusi setiap faktor

pada penurunan muka tanah di setiap lokasi dan varasi secara spasial dari penurunan

tersebut. Pada kasus Jakarta, aktifitas tektonik merupakan faktor yang paling sedikit

berpengaruh sedangkan pengambilan air tanah merupakan kontributor tertinggi. Gambar

berikut memperlihatkan kontur penurunan muka tanah selama periode 1982 sampai 1991

dan dari 1991 sampai 1997.

Page 96: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Rona Lingkungan Hidup

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

II – 12

Gambar II.12. Kontur penurunan muka tanah (Sumber: Abidin et al. 2009)

Gambar II.13. Perubahan elevasi muka tanah di beberapa tempat di Jakarta (Sumber: Abidin

et al., 2009)

Page 97: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Rona Lingkungan Hidup

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

II – 13

Berdasarkan Lee et al (2003), Pantai Mutiara direklamasi dengan tiga tahap pembangunan.

Tahap pertama adalah bagian A (Gambar II.14) dibangun dari tahun 1986 sampai 1988,

tahap kedua adalah bagian B diselesaikan tahun 1994 dan tahap ketiga atau bagian C

diselesaikan tahun 2007. Oleh karena itu, penurunan muka tanah telah berlangsung selama

17 tahun terakhir. Dalam rangka keperluan analisis dari laju penurunan suatu titik, referensi

diatur sebesar 0.65 m di jalan bagian barat. Dengan acuan tersebut dan 17 tahun waktu

penurunan, laju penurunan muka tanah dapat dihitung seperti pada Gambar II.15. Hasil

analisis survei tersebut memberikan laju penurunan rata-rata sekitar 2.5 cm/tahun.

Gambar II.14. Tahapan reklamasi Pantai Mutiara (Lee et al (2003) dalam EXPO 2012)

Page 98: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Rona Lingkungan Hidup

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

II – 14

Gambar II.15. Laju penurunan muka tanah (m/tahun) (EXPO 2012)

Dari sumber referensi tersebut dapat disimpulkan bahwa menurut Abidin et al menjelaskan

penurunan muka tanah di Jakarta antara 6-15 cm per tahun dan berdasarkan Lee et al laju

penurunan muka tanah di Pantai Mutiara rata-rata sekitar 2,5 cm per tahun. Dalam Per.

Gub. No. 146 Tahun 2014 tentang Pedoman Teknis Membangun dan Pelayanan Perizinan

Prasarana Reklamasi Kawasan Strategis Pantai Utara Jakarta dinyatakan asumsi

penurunan muka tanah antara 7-14 cm/tahun, sedangkan desain teknis reklamasi yang

digunakan di Pulau H asumsi penurunan muka tanah sebesar 7,5 cm.

2.1.7. Hidro Oseanografi

Kondisi hidrooseanografi di sekitar rencana Pulau H dapat dijelaskan berdasarkan beberapa

variabel, diantaranya yang didukung oleh kajian dengan tingkat lebih luas namun tetap

relevan terhadap kondisi perairan sekitar Pulau H.

1. Oceanografi

a. Kondisi Pasang Surut Pantai Mutiara

Kondisi pasang surut di pantai Mutiara diperlihatkan oleh Gambar II.16. Dari gambar

tersebut dapat terlihat bahwa tunggang pasang surut pada tanggal 5 Mei 2012 sampai

Page 99: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Rona Lingkungan Hidup

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

II – 15

dengan tanggal 7 Juni 2012 adalah 1.2 m. Jenis pasang surut adalah diurnal dilihat

dari Gambar II.16 dan perhitungan bilangan Formzhal yaitu sebesar 3.414. Elevasi

penting dari analisis pasang surut di pantai Mutiara ini diperlihatkan oleh Tabel 2.5.

HHWL atau Highest High Water Spring dapat mencapai 66.58 cm dari muka laut rata-

rata sedangkan Lowest Water Spring dapat mencapai -58.42 cm dari muka laut rata-

rata.

Gambar II.16. Kondisi pasang surut di Pantai Mutiara

Tabel 2.5. Elevasi penting pasang surut (cm), diikatkan pada MSL

b. Batimetri

Kondisi batimetri di perairan sekitar rencana Pulau H dijelaskan melalui hasil survai

yang dilakukan pada tahun 2013 (PT. LAPI Ganeshatama Consulting) (Gambar II.17).

Berdasarkan hasil tersebut lokasi rencna Pulau H berada pada kedalaman –6 m d di

bagian Selatan, sedangkan di bagian Utara berada pada kedalaman -8 m.

Page 100: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Rona Lingkungan Hidup

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

II – 16

Gambar II.17. Peta Batimetri Perairan Sekitar Pulau H

Page 101: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Rona Lingkungan Hidup

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

II – 17

2. Gelombang

Hasil studi yang dilakukan PT. Taman Harapan Indah bekerjasama dengan PT. LAPI

Ganeshatama Consulting (Agustus 2013) tentang analisis gelombang dapat diuraikan

sebagai berikut:

a. Data Angin dan Gelombang

Data yang digunakan sebagai input untuk kajian kondisi gelombang adalah data dari

model global NOAA Wavewatch III. Pada data tersebut dapat ditentukan gelombang

yang pernah terjadi selama kurun waktu 2000-2012 di daerah Jakarta Utara. Gambar

II.18 memperlihatkan perbandingan data hasil pengukuran dan data model global

memperlihatkan di antara data dan model memperlihatkan korelasi satu sama lain.

Sehingga model ini dapat digunakan untuk analisis kondisi gelombang di daerah

kajian.

Gambar II.18. Data Gelombang Di Sekitar Rencana Lokasi Pulau H

Variasi tinggi gelombang di seluruh perairan Indonesia diperlihatkan oleh Gambar

II.19. Secara umum energi gelombang di Laut Jawa dekat dengan perairan Teluk

Jakarta dikategorikan sedang. Secara umum pola angin di Jakarta Utara dan

sekitarnya dapat dibagi menjadi empat kategori berdasarkan musim, yaitu:

1) Musim barat (Desember, Januari, Februari)

Pada bulan Desember, Januari dan Februari arah angin bertiup dominan dari arah

barat (43.60%), barat laut (25.21%), dan barat daya (12.09%) dengan kecepatan

dominan 3-5 m/det (32.94%), 5-7 m/det (31.24%) dan 1-3 m/det (17.30%). Hal ini

Page 102: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Rona Lingkungan Hidup

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

II – 18

terjadi karena adanya pengaruh dari angin pasat timur laut dimana angin datang

dari daerah bertekanan tinggi di lintang 300 LU menuju daerah bertekanan rendah

di ekuator.

2) Musim Peralihan 1 (Maret, April, Mei)

Pengaruh dari pergerakan matahari dari selatan ke utara pada bulan Maret, April

dan Mei menyebabkan adanya transisi perubahan arah datangnya angin bertiup.

Di Wilayah Tarakan pada musim peralihan 1 ini dominasi angin musim barat

berkurang dengan komposisi arah datang angin yaitu tenggara (18.44%), timur

(16.89%) dan barat daya (13.86%). Sedangkan dari segi kecepatan angin bertiup

musim peralihan 1 ini juga menunjukkan ada pengurangan dari musim barat di

mana prosentasi angin yang bertiup dengan kecepatan 3-5 m/det berkurang dari

32.94% menjadi 39.31%, sedangkan terlihat juga prosentasi rentang kecepatan

angin 1-3 m/det naik menjadi 30.09% dan rentang 5-7 m/det turun menjadi

21.16%.

3) Musim Timur (Juni, Juli, Agustus)

Perubahan pola arah bertiup angin dari musim barat dan peralihan 1 terlihat pada

musim timur ini, dimana dominasi arah angin berasal dari tenggara (50.98%), timur

(25.26%), selatan (13.78%) melampaui prosentase angin yang datang dari lintang

tinggi, hal ini terjadi pengaruh dari adanya angin pasat tenggara dimana daerah

tekanan tinggi terbentuk pada 300 LS. Kecepatan angin berhembus juga

bertambah pada musim timur ini yaitu rentang 3-5 m/det (34.45%), rentang 5-7

m/det bertambah prosentasinya menjadi 33.87% dan rentang 7-9 m/det bertambah

menjadi 14.45%.

4) Musim Peralihan 2 (September, Oktober, November)

Pengaruh dari pergerakan matahari dari utara ke selatan pada bulan September,

Oktober dan November menyebabkan adanya transisi perubahan arah datangnya

angina bertiup. Di Wilayah Jakarta Utara pada musim peralihan 2 ini dominasi

angin musim timur berkurang dan ditandai oleh berkurangnya prosentase angin

dari arah tenggara (29.09%), timur (16.68%) dan selatan (15.37%).

Pola windrose tahunan dari data sepanjang 24 tahun (1989-2012) menunjukkan angin

Tenggara adalah angin dominan dengan frekuensi kejadian mencapai 25.07%.

Dominan kedua adalah angin dari timur dengan frekuensi kejadian 15.20%.

Sedangkan angin dari barat mencapai 14.53%. Kecepatan dominan berada pada

kisaran 3-5 m/detik dengan frekuensi 36.28% , kisaran 5-7 m/detik mencapai 27.36%

sedangkan kecepatan angin dengan kisaran 1-3 m/detik memiliki frekuensi sebesar

21.92%.

Page 103: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Rona Lingkungan Hidup

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

II – 19

Sumber data: PT. LAPI Ganeshatama Consulting (Agustus, 2013).

Gambar II.19. Windrose Jakarta Utara (1989-2012)

Pola gelombang di wilayah Jakarta Utara yang didapat dari model global Wavewatch

III dapat juga dibagi menjadi empat kategori berdasarkan musim, yaitu:

1) Musim Barat (Desember, Januari, Februari)

Pada bulan Desember, Januari, Februari angin bertiup terutama dari Barat Laut

(39.26%), Barat (32.05%) dan Utara (10.92%) dengan kecepatan dominan 3

sampai 5 m/det (32.94%), 5-7 m/det (31.24%) dan 1-3 m/det (17.30%). Panjang

fetch dari Barat Laut sekitar 145 km menyebabkan gelombang dari Barat Laut

mendominasi frekuensi kejadian dengan persentase sebesar 39.26% diikuti oleh

gelombang dari Barat mencapai 32.05%. Tinggi gelombang dominan adalah 0.6-

1.0 m (25.23%), 1.0-1.4 m (20.10%) dan 0.2-0.6 m (19.19%). Periode gelombang

dominan adalah 5-7 detik (26.77%), 7-9 detik (25.29%), 9-11 detik (23.60%).

Gelombang tertinggi terjadi di musim barat dibandingkan dengan musim lainnya

dengan gelombang yang melebihi 2.2 m mencapai 3.67%.

2) Musim Peralihan I (Maret, April, Mei)

Pergeseran arah angin dominan dan kecepatan pada musim peralihan ini juga

merubah arah gelombang dominan seperti dari Timur (16.13%), penurunan dari

arah Barat (32.05%) dan penurunan dominasi dari arah Barat Laut (10.25%).

Page 104: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Rona Lingkungan Hidup

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

II – 20

Sedangkan untuk tinggi gelombang dominan tidak berubah secara signifikan

namun terjadi pengurangan nilai ditandai dengan peningkatan di sekitar 0.2

sampai 0.6 m (20.14%), penurunan di 0.6-1.0 m (17.42%) dan 1.0-1.4 m (8.45%)

dibandingkan dengan musim barat. Periode dominan yang terjadi adalah 5-7 detik

(22.83%), 7-9 detik (15.52%) dan 9-11 detik (7.00%).

3) Musim Timur (Juni, Juli, Agustus)

Pada musim timur ini, arah gelombang dominan dari Timur (24.91%), Timur Laut

(2.15%) dan Barat (1.04%). Tinggi dominan berada pada kisaran 0.6-1.0 m

(11.00%) diikuti oleh kisaran 1.0-1.4 m (7.76%) dan 0.2-0.6 m (7.75%). Periode

domain berada pada kisaran 7-9 detik (14.68%) dan 5-7 detik (11.49%).

4) Musim Peralihan II (September, Oktober, November)

Pada musim peralihan kedua ini terlihat bahwa kondisi gelombang mendekati

kondisi musim peralihan pertama dimana tinggi gelombang dominan berada pada

kisaran 0.2-0.6 m (15.55%) dan 0.6-1.0 m (12.77%). Periode gelombang dominan

adalah 5-7 detik (17.96%), 7- 9 detik (11.68%) dan 3-5 detik (5.96%). Sedangkan

arah gelombang dari Timur (15.78%), Timur Laut (4.65%) dan Barat (9.72%).

Pola waverose dari data tahunan selama 24 tahun (1989-2012) menunjukkan

gelombang dominan berasal dari Timur dengan frekuensi kejadian mencapai 14.64%

diikuti oleh dominan kedua dari Barat dengan frekuensi kejadian 13.74% (Gambar

II.20). Sedangkan tinggi gelombang dominan 0.6-1.0 m (16.54%) dan 0.2-0.6 m

(15.63%). Periode gelombang dominan berada pada kisaran 5-7 detik dengan

frekuensi kejadian 19.71%, periode 7-9 detik mencapai 16.73%.

Page 105: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Rona Lingkungan Hidup

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

II – 21

Sumber data: PT. LAPI Ganeshatama Consulting (Agustus, 2013).

Gambar II.20. Waverose di Teluk Jakarta dari 1989-2012

b. Simulasi Gelombang

Untuk kajian ini (PT. LAPI Ganeshatama Consulting, Agustus 2013) dilakukan

simulasi penjalaran gelombang sampai ke daerah pantai menggunakan model MIKE

SW. Simulasi untuk kondisi eksisting sebelum reklamasi dilakukan menggunakan

gelombang yang paling tinggi yaitu 4 m dan periode 13.017 detik dari arah Utara.

Pada kajian ini digunakan model dari MIKE SW.

1) Desain Simulasi

Hasil simulasi gelombang untuk kondisi maksimum diperlihatkan oleh Gambar

II.21. Arah dominan gelombang sampai ke daerah pantai Mutiara adalah dari Barat

Page 106: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Rona Lingkungan Hidup

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

II – 22

Laut sedangkan tinggi gelombang maksimum yang terjadi sebelum gelombang

tersebut pecah adalah sekitar 1.4 m di utara pantai Mutiara. Setelah gelombang

pecah secara berangsur angsur energinya pun berkurang dimana di pantai

Mutiara sekitar 0.8 m. Hal ini pun berlaku untuk kondisi dimana pulau H telah

terbangun tetapi terjadi pengurangan yang cukup signifikan di muara waduk Pluit.

Gelombang musim barat datang dari arah Barat Laut dengan ketinggian

maksimum 4 meter. Hasil simulasi pada musim barat pada kondisi eksisting

diperlihatkan oleh Gambar II.21. Energi gelombang meluruh seiring dengan

penjalaran menuju pantai Jakarta. Tinggi gelombang pada lokasi reklamasi

mencapai 0.6 m pada kondisi eksisting.

Gambar II.21. Gelombang Musim Barat Dengan Kondisi Eksisting

Gelombang musim timur datang dari arah Timur Laut juga dengan ketinggian

maksimum 4 meter. Hasil simulasi pada pada musim timur pada kondisi eksisting

diperlihatkan oleh Gambar II.22. Energi gelombang meluruh seiring dengan

penjalaran menuju pantai Jakarta. Tinggi gelombang pada lokasi reklamasi

mencapai 0.9 m pada kondisi eksisting. Apabila meninjau kedua musim angin

dominan tersebut maka gelombang dari musim timur memberikan gelombang

yang lebih besar di lokasi reklamasi.

Page 107: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Rona Lingkungan Hidup

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

II – 23

Gambar II.22. Gelombang Musim Timur Dengan Kondisi Eksisting

3. Kondisi Sedimentasi Sekitar Pulau H

Kondisi sedimentasi di sekitar rencana Pulau H diidentifikasi melalui hasil survai dan

interpretasi sumber-sumber sedimen potensial di sekitar Pulau H (Gambar II.23), yaitu

muara Kali Karang dan pompa Pluit yang memberikan jumlah sedimen konservatif

sebesar 10 kg/m3 dan 0,001 kg/m3 secara kontinyu.

Gambar II.23. Lokasi sumber input sedimen

Page 108: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Rona Lingkungan Hidup

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

II – 24

Pola endapan sedimen diperlihakan oleh Gambar II.24 dan II.25. Untuk endapan

sedimen tanpa sumber pompa Pluit besaran endapan adalah sekitar 0,13 m/tahun.

Warna merah menggambarkan nilai endapan sebesar 0.13 m/tahun dan warna ungu

menyatakan gerusan sebesar 0.13 m/tahun. Pada kajian ini dapat diperlihatkan pola

endapan sedimen secara kualitatif dimana ada beberapa daerah yang mengalami

endapan dan ada beberapa area yang mengalami gerusan. Gerusan terjadi di saluran

muara pompa Pluit, hal ini diakibatkan oleh kecepatan aliran akibat pompa yang lebih

dominan dari pada kecepatan aliran di saluran akibat hidrodinamika pasang surut.

Sedangkan endapan terjadi di sekitar mulut saluran muara pompa Pluit atau sebelah

tenggara dari rencana wilayah reklamasi Pulau H.

Gambar II.24. Endapan sedimen pada kondisi eksisting

Pola endapan sedimen sebagaimana diperlihakan oleh Gambar II.25 menunjukkan

kondisi endapan dengan pompa Pluit. Warna merah menggambarkan nilai endapan

sebesar 0.9 m .Pada kajian ini dapat diperlihatkan pola endapan sedimen secara

kualitatif dimana ada beberapa daerah yang mengalami endapan dan Sedangkan

endapan terjadi di sekitar mulut saluran muara pompa Pluit atau sebelah tenggara dari

rencana wilayah reklamasi Pulau H. Akibat dari adanya sumber sedimen dari pompa

menyebabkan adanya endapan di depan mulut pompa. Pompa yang mengeluarkan

sumber sedimen memberikan pengurangan gerusan.

Page 109: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Rona Lingkungan Hidup

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

II – 25

Gambar II.25. Endapan sedimen pada kondisi eksisting

4. Sebaran Thermal Di Sekitar PLTU Muara Karang

Kondisi sirkulasi PLTU Muara Karang dijelaskan berdasarkan posisi inlet dan outlet PLTU

Muara Karang diperlihatkan oleh Gambar II.26 berikut.

Page 110: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Rona Lingkungan Hidup

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

II – 26

Gambar II.26. Lokasi inlet dan Outlet PLTU Muara Karang

Dengan menggunakan debit outlet dan inlet adalah 12 m3/s untuk outlet Barat dan 48

m/s3 untuk outlet Timur serta thermal konservatif berdasarkan selisih terhadap suhu air

laut normal atau ∆T sebesar 100oC untuk inlet dan 60oC untuk outlet sebelah Timur dan

40oC untuk outlet sebelah Barat, maka outlet sebelah Timur lebih dominan meningkatkan

suhu perairan sekitarnya. Aliran thermal dari outlet sebelah Timur mengalir ke Pantai

Mutiara. Suhu air laut pada posisi inlet saluran air pendingin PLTU/PLTGU Muara Karang

adalah sekitar 30,2 0C.

2.2. KOMPONEN BIOLOGI

2.2.1. Fauna Darat

Jenis fauna darat yang dominan dijumpai di wilayah studi adalah jenis-jenis burung

merandai. Jenis burung yang dijumpai antara lain : burung pecuk, kuntul, belibis, burung

layang layang (Hirundo sp), burung Gereja (Passer montana) dan burung Merpati (Columba

livia). Jenis serangga yang sering dijumpai terutama dari jenis Lepidoptera (kupu-kupu) dan

Odonata (capung). Jenis hewan mamalia yang dijumpai hanyalah jenis hewan peliharaan

antara lain anjing (Canis canis) dan kucing (Felix sp).

Page 111: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Rona Lingkungan Hidup

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

II – 27

2.2.2. Biota Laut

1. Plankton

Berdasarkan informasi dari hasil laporan pemantauan perairan Pantai Mutiara tahun

2010, diketahui bahwa Phytoplankton yang dijumpai saat pasang dan surut berjumlah 12

marga yang terdiri dari kelompok Chrysophyta, Euglenophyta dan Pyrophyta. Kelompok

Chrysophyta mempunyai frekuensi kejadian lebih besar dibanding Euglenophyta dan

Pyrophyta.

Hasil analisis plankton (Fitoplankton) di perairan laut sekitar lokasi rencana Reklamasi

Pulau H dapat dilihat pada Tabel 2.6.

Page 112: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Rona Lingkungan Hidup

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

II – 28

Tabel 2.6. Hasil analisis plankton (Fitoplankton)

No. Individu Hasil

AL 1 AL 2 AL 3 AL 4

CHRYSOPHYTA

1 Amphipora sp - 2 1 -

2 Ampora sp 2 2 - - 3 Bacteriastrum hyalinum 3 5 3 4

4 Bacteriastrum varians 2 3 2 1

5 Biddulphia mobiliensis 2 2 3 2

6 Biddulphia sinensis 1 1 3 2

7 Chaetoceros affine 4 3 4 4 8 Chaetoceros brevis 3 2 4 3

9 Chaetoceros curvisetum 5 6 5 6 10 Chaetoceros didymus 4 3 4 4

11 Chaetoceros laevis 1 2 1 1

12 Chaetoceros lorenzianum - - 2 2 13 Chaetoceros pendulum 1 1 2 2

14 Chaetoceros sp 1 1 0 15 Coscinodiscus asteromphalus 2 3 1 2

16 Coscinodiscus sp 5 3 4 3 17 Climacosphenia sp 1 - - 2

18 Ditylum sol 4 6 5 4

19 Eucampia sp - 1 2 - 20 Guinardia flaccida 4 6 5 6

21 Hemiaulus sinensis 1 - 2 2

22 Hemidiscus cuneiformis 2 1 - 1

23 Hyalodiscus stelliger 2 1 - 2

24 Lauderia barealis 9 7 8 7 25 Nitzschia lanceolata 2 2 - -

26 Nitzschia longissima 1 4 3 2

27 Nitzschia seriata 8 13 12 10

28 Nitzschia sigma 2 2 2 29 Pleurosigma angulatum 1 2 2 1

30 Pleurosigma compactum 1 1 - -

31 Pleurosigma elongatum 3 4 2 3 32 Pleurosigma normanii 1 - 2 1

33 Pleurosigma ractum 2 1 - 2 34 Pleurosigma sp - 1 1 -

35 Phizosolenia alata 5 3 4 4

36 Phizosolenia arafurensis 1 2 1 1 37 Phizosolenia calcar avis 2 2 3 3

38 Phizosolenia rebusta 2 2 39 Phizosolenia setigera 4 6 5 4

40 Phizosolenia styliformis 2 4 3 3

41 Phizosolenia stolterfothii 3 5 4 4 42 Phizosolenia sp - 1 - -

43 Stephanopyxis sp 2 2 - 2 44 Thalassionema nitzschiodes 5 5 6 8

45 Thalassiothrix frauenfeldii 15 15 14 10 Jumlah Individu/mL sampel 118 135 126 122

Jumlah Taxa 38 40 35 37

Index Diversitas H' = -E Pi Ln pi 3,3574 3,4031 3,3136 3,4013

(SHANON - WEAVER, 1949)

H-max = LnS 3,6376 3,6889 3,5553 3,6109 Equalitas € = H'/H-max 0,9230 0,9225 0,9320 0,9420

Sumber: PT. Mitralab Buana, September 2013

Keterangan: AL1 : Air Laut 1, Titik Koordinat S 06005’30,0” E 106047’13,38”

AL2 : Air Laut 2, Titik Koordinat S 06005’30,48” E 106047’43,86”

AL3 : Air Laut 3, Titik Koordinat S 06004’57,36” E 106047’23,7”

AL4 : Air Laut 4, Titik Koordinat S 06004’01,09” E 106047’38,04”

Page 113: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Rona Lingkungan Hidup

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

II – 29

Dari tabel di atas keberadaan Fitoplankton pada AL1 sampai dengan AL4

memperlihatkan jumlah Taxa cukup besar (35 – 40) dengan indeks diversitas H’ di

masing-masing titik sampel tergolong cukup tinggi (antara 3,3136 dan 3,6889). Hal ini

menunjukkan kondisi kualitas perairan di sekitar lokasi proyek masih baik bagi kehidupan

fitoplankton. Hal ini didukung oleh keberadaan nutrien seperti fosfat dan nitrat di perairan

laut sekitar lokasi proyek.

Hasil analisis plankton (Zooplankton) di perairan laut sekitar lokasi rencana Reklamasi

Pulau H dapat dilihat pada Tabel 2.7.

Tabel 2.7. Hasil analisis plankton (Zooplankton)

No. Individu Hasil

AL 1 AL 2 AL 3 AL 4

ARTHROPODA CRUSTACEA

1 Acartia sp 1 - 2 1 2 Acartia sp (Nauplius) 3 3 3 3

3 Calanus sp (Nauplius) 2 2 3 1

4 Oithona sp 1 1 -

5 Oithona (Nauplius) 3 3 3 4

6 CEPEPODA (sp1) 1 - -2 2 7 CEPEPODA (sp2 nauplius) 3 2 2

PROTOZOA

CILIATA

8 Amphorellopsis acuta 3 3 4 4

9 Codonellopsis frigita 2 2 1 10 Codonellopsis parva 1 3 2 3

11 Favella sp 1 2 2 1

12 Leprotintinnus nordgvisti - - 2 - 13 Tintinnopsis beroidea 3 3 - 2

14 Tintinnopsis gracilis 2 2 3 2 15 Tintinnopsis radix 4 3 3 4

16 Tintinnopsis sp - - 1 - 17 Tintinnus lusus undae 3 - 3 3

SARCODINA

Globigerina sp - 2 - 1

Jumlah Individu/mL sampel 32 31 35 33 Jumlah Taxa 14 13 15 14

Index Diversitas H' = -E Pi Ln pi 2.5445 2.5278 2.6339 2.5247

(SHANON - WEAVER, 1949)

H-max = LnS 2.6391 2.5649 2.7081 2.6391

Equalitas € = H'/H-max 0.9642 0.9855 0.9726 0.9567

Sumber: PT. Mitralab Buana, September 2013

Keterangan: AL1 : Air Laut 1, Titik Koordinat S 06005’30,0” E 106047’13,38”

AL2 : Air Laut 2, Titik Koordinat S 06005’30,48” E 106047’43,86”

AL3 : Air Laut 3, Titik Koordinat S 06004’57,36” E 106047’23,7”

AL4 : Air Laut 4, Titik Koordinat S 06004’01,09” E 106047’38,04”

Dari tabel di atas keberadaan Zooplankton pada AL1 sampai dengan AL4

memperlihatkan jumlah Taxa sedang (13 – 15) dengan indeks diversitas H’ di masing-

masing titik sampel tergolong sedang (2,5247 – 2,6339) yang didominasi oleh jenis

Protozoa. Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa kualitas perairan laut di

Page 114: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Rona Lingkungan Hidup

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

II – 30

sekitar lokasi proyek juga cukup baik bagi kehidupan Zooplankton. Hal ini didukung oleh

keanekaragaman fitoplankton yang cukup banyak di perairan laut sekitar lokasi proyek.

2. Bentos

Bentos mencakup semua organisme yang hidup di dasar atau di dalam dasar perairan.

Peranan bentos di perairan sangat besar, antara lain sebagai pengurai bahan-bahan

organik yang terdapat di dasar atau di dalam perairan dan sebagai indikator biologis

apabila terjadi penurunan kualitas ekosistem perairan.

Berdasarkan informasi dari hasil laporan pemantauan perairan Pantai Mutiara tahun

2010, diketahui bahwa di sekitar wilayah studi terdapat 3 kelas bentos, yaitu Mollusca,

Gastropoda dan Scapoda. Keanekaragaman jenis bentos di sekitar wilayah studi

tergolong sedang, dengan nilai indeks keragaman jenis berkisar antara 2,2114 sampai

2,4104 (tergolong sedang). Hal ini menunjukkan bahwa kualitas perairan laut di sekitar

lokasi proyek masih cukup baik bagi kehidupan Bentos. Hal ini didukung oleh data

pengukuran kualitas air laut yang menunjukkan parameter yang cenderung berlebih

adalah Fosfat dan Nitrat, bukan golongan logam berat.

Hasil analisis bentos di perairan laut sekitar lokasi rencana Reklamasi Pulau H dapat

dilihat pada Tabel 2.8.

Page 115: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Rona Lingkungan Hidup

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

II – 31

Tabel 2.8. Hasil Analisis Bentos

No. Individu Hasil

AL 1 AL 2 AL 3 AL 4

MOLLUSCA

BIVALVIA

1 Limaria sp 4 5 5 4 2 Tellina sp1 2 3 3 2

3 Tellina sp2 4 3 - 3

4 Veneridae 3 4 4 2

5 BIVALVIA (sp1) - 2 1 -

6 BIVALVIA (sp2) 2 - 2 2 7 BIVALVIA (sp3) 2 1 - 1

GASTROPODA 8 Atys sp 4 5 4 5

9 Nassarius sp 2 - - 1

10 Velixlum sp 1 1 - 11 Turitella sp 1 - - 1

12 GASTROPODA (sp1) 1 1 1 1 13 GASTROPODA (sp2) - 1 2

SCAPHOPODA 14 Dentallium sp 3 - 2 2

PROTOZOA

FORAMINIFERA 15 Asterorotalia sp 12 10 9 14

16 Cavarotalia sp 14 14 16 15

17 Guingueloculina sp1 8 5 - 6

18 Guingueloculina sp2 5 4 5 4

Jumlah Individu/mL sampel 67 59 55 63 Jumlah Taxa 18 14 13 15

Index Diversitas H' = -E Pi Ln pi 2.4104 2.3287 2.2114 2.2972

(SHANON - WEAVER, 1949)

H-max = LnS 2.7081 3.8074 3.7004 2.7081 Equalitas € = H'/H-max 0.8901 0.6116 0.5976 0.8483

Sumber: PT. Mitralab Buana, September 2013

Keterangan: AL1 : Air Laut 1, Titik Koordinat S 06005’30,0” E 106047’13,38”

AL2 : Air Laut 2, Titik Koordinat S 06005’30,48” E 106047’43,86”

AL3 : Air Laut 3, Titik Koordinat S 06004’57,36” E 106047’23,7”

AL4 : Air Laut 4, Titik Koordinat S 06004’01,09” E 106047’38,04”

3. Nekton

Nekton (ikan) merupakan biota air yang mempunyai pergerakan yang lebih bebas

dibandingkan dengan bentos dan plankton. Dengan kebebasannya tersebut, ikan bisa

melakukan perpindahan dari satu tempat ke tempat lain bila terjadi tekanan terhadap

kehidupannya (perubahan fisik kimia perairan). Perairan laut sekitar lokasi proyek

merupakan areal yang padat dengan aktivitas usaha seperti Kawasan Perumahan Pantai

Mutiara di sebelah selatan, Pelabuhan Muara Baru (Niza Zachman) di sebelah tenggara

dan PLTGU Muara Karang di sebelah barat daya dan bukan areal tangkapan ikan

potensial. Berdasarkan informasi dari Nelayan jenis ikan yang umumnya dijumpai di

sekitar lokasi proyek adalah ikan teri dan ikan tembang.

Page 116: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Rona Lingkungan Hidup

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

II – 32

2.3. KOMPONEN SOSIAL EKONOMI BUDAYA

2.3.1. Luas dan Batas Wilayah

Kelurahan Pluit luasnya ± 771,19 ha seluruhnya merupakan tanah Negara yang dikelola

oleh PT. Jakarta Propertindo (d/h PT. Pembangunan Pluit Jaya) dan Dinas Perikanan

Peternakan dan Kelautan Provinsi DKI Jakarta, dengan batas-batas sebagai berikut:

1. Sebelah Utara : Pantai Laut Jawa

2. Sebelah Timur : Sepanjang Tepi Waduk Pluit sebelah Barat

3. Sebelah Selatan : Jl. Pluit Karang Selatan – Jl. Pluit Selatan

4. Sebelah Barat : Kali Muara Angke – Kali Cisadane.

Luas wilayah Kelurahan Pluit menurut status tanah dan peruntukannya dapat dilihat pada

Tabel 2.9 dan 2.10.

Tabel 2.9. Luas Wilayah Kelurahan Pluit menurut status tanah

No. Status Tanah Luas (Ha)

1. Tanah Negara 95,02

2. Tanah Milik 58,91

3. Tanah Wakaf 0,60

4. Tanah HGB 596,60

5. Lain - lain 20,06 Jumlah 771,19 ha

Sumber: Laporan Hasil Pembinaan dan Kegiatan Pemerintah Kelurahan Pluit, Februari 2013

Pengelolaan tanah tersebut dilakukan oleh PT. Jakarta Propertindo untuk wilayah Muara

Karang dan Pluit, sedangkan untuk wilayah Muara Angke dibawah pembinaan Dinas

Perikanan Peternakan dan Kelautan Provinsi DKI Jakarta.

Tabel 2.10. Luas Wilayah Menurut Peruntukan Tanah

No. Peruntukan tanah Luas (Ha)

1. Perumahan 655,51 2. Industri -

3. Fasilitas Umum 38,56

4. Fasilitas Sosial 57,06

5. Lain - lain 20,06

Jumlah 771,19 ha Sumber: Laporan Hasil Pembinaan dan Kegiatan Pemerintah Kelurahan Pluit, Februari 2013

Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa status tanah yang dominan di Kelurahan Pluit

adalah tanah HGB dengan peruntukan perumahan.

Page 117: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Rona Lingkungan Hidup

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

II – 33

2.3.2. Kependudukan

Kelurahan Pluit terdiri dari 19 Rukun Warga (RW), 233 Rukun Tangga (RT) dan 19 Lembaga

Musyawarah Kelurahan (LMK). Jumlah penduduk di Kelurahan Pluit, Kecamatan

Penjaringan, Jakarta Utara pada tahun 2013 sebanyak 3.664 jiwa yang terdiri dari 24.230

jiwa laki-laki dan 24.683 jiwa perempuan. Jumlah Kepala Keluarga di Kelurahan Pluit

sebanyak 14.499 KK. Dengan luas wilayah Kelurahan Pluit sebesar 7,719 km2, maka

kepadatan penduduk di Kelurahan Pluit sebesar 6.342 jiwa/km2. Jumlah dan kepadatan

penduduk tersaji pada Tabel 2.11.

Tabel 2.11. Luas Wilayah, Jumlah dan Kepadatan Penduduk serta Rasio Jenis Kelamin di Kelurahan Pluit Tahun 2013

Luas Wilayah (km2)

Jumlah (Jiwa) Kepadatan jiwa/km2 Rata-rata Jiwa per KK

L P Total

7,719 24.230 24.683 48913 6.342 3,37 Sumber : Kecamatan Penjaringan Dalam Angka Tahun 2014

Ditinjau dari komposisi penduduk menurut jenis kelamin di Kelurahan Pluit menunjukkan

bahwa penduduk perempuan lebih banyak dibandingkan dengan laki-laki. Rasio jenis

kelamin penduduk Kelurahan Pluit adalah 98. Ini berarti bahwa setiap 100 orang perempuan

terdapat 98 laki-laki. Data jumlah penduduk serta rasio jenis kelamin disajikan pada Tabel

2.12.

Tabel 2.12. Jumlah Penduduk dan Rasio Jenis Kelamin di Kelurahan Pluit Tahun 2013

Laki Perempuan Rasio Jenis Kelamin

24.230 24.683 98,16 Sumber: Kecamatan Penjaringan Dalam Angka Tahun 2014

Kenaikan dan penurunan penduduk bisa disebabkan oleh adanya migrasi dan banyaknya

kelahiran atau kematian. Migrasi disebabkan oleh adanya perpindahan penduduk baik yang

datang ataupun yang keluar ke/dari suatu wilayah. Jumlah kelahiran, kematian, penduduk

yang datang dan yang pindah dapat dilihat pada Tabel 2.13.

Tabel 2.13. Mobilitas Penduduk Kelurahan Pluit Tahun 2013

Jumlah Penduduk Kelahiran CBR Kematian CDR Datang Pindah

48.913 626 138 1345 1173 Sumber: Kecamatan Penjaringan Dalam Angka Tahun 2014

Berdasarkan Tabel di atas terlihat bahwa pada tahun 2013 pada umumnya jumlah penduduk

yang lahir dan datang lebih banyak daripada jumlah penduduk yang mati dan pindah.

Besarnya Reit Kelahiran Kasar (Crude Birth Rate (CBR)) menunjukkan banyaknya kelahiran

per 1000 penduduk. CBR di Keluarah Pluit sebesar 12,80 yang dibulatkan menjadi 12

artinya terdapat 12 kelahiran per 1000 penduduk. Reit Kematian Kasar (Crude Death Rate

Page 118: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Rona Lingkungan Hidup

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

II – 34

(CDR) sebesar 2,82 yang dibulatkan menjadi 3 artinya terdapat 3 (tiga) penduduk yang

mati per 1000 penduduk.

Jumlah penduduk menurut kelompok umur dan jenis kelamin dapat dilihat pada Tabel 2.14,

Gambar Piramida Penduduk tersaji pada Gambar II.27, sedangkan jumlah penduduk

berdasarkan mata pencaharian dapat dilihat pada Tabel 2.15.

Tabel 2.14. Jumlah Penduduk Kelurahan Pluit Menurut Kelompok Umur

No. Umur

(Tahun)

WNI WNA Keterangan

Jumlah % L

(Jiwa) P

(Jiwa) Jumlah

L (Jiwa)

P (Jiwa)

Jumlah

1. 0 – 4 1.674 1.594 3.268 - - - 3.268 7,06 2. 5 – 9 1.746 1.676 3.422 - - - 3.422 7,39

3. 10 – 14 1.694 1.639 3.333 - - - 3.333 7,20

4. 15 – 19 1.814 1.609 3.423 1 2 3 3.426 7,40 5. 20 –24 1.751 1.576 3.327 3 1 4 3.331 7,19

6. 25 – 29 1.808 1.668 3.476 2 3 5 3.481 7,52 7. 30 – 34 1.903 1.716 3.619 2 4 6 3.625 7,83

8. 35 – 39 1.898 1.584 3.482 3 2 5 3.487 7,53

9. 40 – 44 1.774 1.611 3.385 4 4 8 3.393 7,33 10. 45 – 49 1.829 1.503 3.332 4 3 7 3.338 7,21

11. 50 – 54 1.744 1.533 3.277 8 4 12 3.289 7,10 12. 55 – 59 1.662 1.489 3.151 5 4 9 3.160 6,82

13. 60 – 64 1.587 1.391 2.978 3 4 7 2.985 6,44

14. 65 – 69 666 811 1.478 4 1 5 1.483 3,20 15. 70 –74 476 587 1.063 2 6 8 1.071 2,31

16. 75 – keatas 76 147 223 2 2 4 227 0,49

Jumlah 24.102 22.134 46.236 43 40 83 46.319 100,00 Sumber: Monografi Kelurahan (2009)

Berdasakan Tabel di atas terlihat bahwa jumlah penduduk paling banyak dijumpai pada

kelompok umur 30-34 tahun sebanyak 3.625 jiwa (7,83%). Usia yang dikatakan masih

inproduktif antara 0-14 tahun berjumlah 10.023 jiwa (21,64%), usia produktif antara 15 – 64

berjumlah 33.516 jiwa (72,36%) dan yang dikatakan non-produktif usia 65 ke atas

berjumlah 2.780 jiwa (6,00%). Hasil perhitungan diketahui bahwa Rasio Beban

Ketergantungan (depedency ratio) penduduk di Kelurahan Pluit sebesar 38,20% dibulatkan

menjadi 38%. Ini berarti bahwa setiap seratus penduduk usia produktif di Kelurahan Pluit

menanggung 38 jiwa penduduk in-produktif dan non produktif.

Page 119: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Rona Lingkungan Hidup

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

II – 35

Gambar II.27. Piramida Penduduk di Kelurahan Pluit Tahun 2013

Tabel 2.15. Jumlah Penduduk Kelurahan Pluit Berdasarkan Jenis Mata Pencaharian

No. Jenis Mata Pencaharian Jenis Kelamin

Jumlah (Jiwa)

Persentase (%) Laki-laki

(Jiwa) Perempuan

(Jiwa)

1. Karyawan Swasta/Negeri/TNI 8067 5712 13779 42,50

2. Pedagang 6934 3820 10754 33,17

3. Nelayan 2692 - 2692 8,30

4. Pensiunan 539 240 779 2,40

5. Pertukangan 31 - 31 0,10

6. Penganguran 618 370 988 3,05

7. Fakir miskin 357 267 624 1,92

8. Lain-lain 841 1931 2772 8,55

Sumber: Laporan Hasil Pembinaan dan Kegiatan Pemerintah Kelurahan Pluit, Februari 2013

Berdasarkan data di atas terlihat bahwa jenis mata pencaharian penduduk yang dominan di

Kelurahan Pluit adalah Karyawan Swasta/Negeri/TNI sebanyak 13.779 jiwa (42,5%).

2.3.3. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana yang terdapat di Kelurahan Pluit dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Bangunan Rumah Tinggal

Banyaknya bangunan rumah tinggal di Kelurahan Pluit dapat dilihat pada Tabel 2.16

berikut.

Page 120: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Rona Lingkungan Hidup

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

II – 36

Tabel 2.16. Banyaknya Bangunan Rumah Tinggal

No. Jenis Bangunan Banyaknya

Bangunan Keterangan

1. Bangunan Permanen 10.582 Unit

2. Bangunan Bantaran Kali/Liar 750 Unit Kali Muara Angke

J U M L A H 11.332 Unit

Sumber: Laporan Hasil Pembinaan dan Kegiatan Pemerintah Kelurahan Pluit, Februari 2013

Berdasarkan data di atas, bangunan rumah tinggal liar yang berada di bantaran Kali

Muara Angke cukup banyak yairu 750 unit bangunan rumah tinggal. Hal ini menunjukkan

adanya rentang kondisi ekonomi yang besar antara kelas masyarakat menengah-tinggi

dan kelas masyarakat bawah.

2. Sarana Jalan

Sarana jalan yang terbangun di Kelurahan Pluit terdiri dari jalan rotocol, jalan ekonomi,

jalan MHT dan lain-lain. Secara rinci sarana jalan dapat dilihat pada Tabel 2.17 berikut.

Tabel 2.17. Sarana Jalan

No. Jenis Jalan Panjangnya

1. Jalan Protokol 20,78 Km

2. Jalan Ekonomi 10,05 Km

3. Jalan MHT 5,12 Km

4. Lain – lain 13,08 Km

J U M L A H 50,03 Km

Sumber: Laporan Hasil Pembinaan dan Kegiatan Pemerintah Kelurahan Pluit, Februari 2013

Berdasarkan data di atas terlihat bahwa jalan yang dominan di Kelurahan Pluit adalah

jalan protocol sepanjang 20,78 Km.

3. Sarana Angkutan Jalan

Sarana angkutan jalan yang terdapat di Kelurahan Pluit dapat dilihat pada Tabel 2.18

berikut.

Page 121: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Rona Lingkungan Hidup

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

II – 37

Tabel 2.18. Sarana Angkutan Jalan

No. Jenis Angkutan No. Bus Jumlah Keterangan

1. Bus Patas P 37 17 Mr. Angke – Blok M

2. Trans Jakarta - - Pluit – Pinang Ranti 3. Truk 25

4. Kopami U 02 23 Mr. Karang – Senen

5. Metromini U 30 20 Mr. Karang – Kota

6. Ojek Sepeda Motor B 01 10 Mr. Angke – Grogol 7. Ojek Sepeda B 011 50 Mr. Angke – Mr. Baru

8. Angkot KWK B 06 25 Mr. Angke - Pademangan

J U M L A H 268

Sumber: Laporan Hasil Pembinaan dan Kegiatan Pemerintah Kelurahan Pluit, Februari 2013

Di samping sarana angkutan tersebut juga ada angkutan kendaraan umum yang

berlintas antara lain : Bajaj, Taxi, Colt (Oprengan) dan lain-lain. Dengan banyaknya jenis

angkutan jalan di wilayah Kelurahan Pluit, maka memperpadat kondisi lalu lntas pada

jaringan jalan yang ada di Wilayah Kelurahan Pluit.

Adapun sarana angkutan perahu Nelayan di pendaratan ikan Muara Angke sebanyak

8.779 buah yang terdiri dari:

a. Kapal Motor : 1.580 Buah

b. Motor Tempel : 6.729 Buah

c. Lain – lain : 470 Buah

4. Sarana Kepentingan Umum

Banyaknya Sarana Kepentingan Umum di Kelurahan Pluit dalam bulan ini dapat dilihat

pada Tabel 2.19 berikut.

Tabel 2.19. Sarana Kepentingan Umum

No. JENIS SARANA JUMLAH KETERANGAN

1. Mandi Cuci Kakus 6 Rw. 01 dan 011 Mr. Angke

2. Hydran Percontohan 4 PHPT Mr. Angke

3. Pompa Penanggulangan Banjir 15 Pluit, Muara Karang dan Muara Angke

4. Mini Plant PAM Jaya 1 Muara Karang

5. Booster PAM Jaya 1 Muara Karang

6. Lain - lain 1 Muara Karang

J U M L A H 28

Sumber: Laporan Hasil Pembinaan dan Kegiatan Pemerintah Kelurahan Pluit, Februari 2013

Berdasarkan data di atas terlihat bahwa sarana kepentingan umum yang dominan di

Kelurahan Pluit adalah Pompa Penanggulangan Banjir dan MCK.

Page 122: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Rona Lingkungan Hidup

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

II – 38

5. Bangunan Vital

Banyaknya Bangunan Vital di Kelurahan Pluit dapat dilihat pada Tabel 2.20 berikut.

Tabel 2.20. Bangunan Vital

No. JENIS BANGUNAN JUMLAH KETERANGAN

1. PLTU / PLTG 2 Pikiterm Jabar

2. Telkom 1 STO

3. PAM JAYA 2 Cabang

4. Polsek / Pospol 3 Penjaringan, Pluit, Muara Karang, Muara

Angke

5. Pemadam Kebakaran 2 Pluit, Muara Angke

6. Gedung Pemerintah 7

7. Gedung Swasta 70

8. Gedung Pertemuan 1 Muara Angke

9. Gedung Pelayanan Kesehatan 7 Klinik

J U M L A H 95

Sumber: Laporan Hasil Pembinaan dan Kegiatan Pemerintah Kelurahan Pluit, Februari 2013

Pembangkit listrik Tenaga Uap yang berlokasi di Jl. Pluit Utara Raya mendistribusikan ke

sekitar DKI Jakarta dan Jawa Barat. Gedung Pemerintah dimaksud yaitu : Kantor

Kelurahan Pluit, Puskesmas, PHPT, Kantor Perwakilan Kecamatan Pulau Seribu, dan

lain-lain. Sedangkan gedung swasta yaitu: PT. Pembangunan Pluit Jaya, Jawa Barat

Indah dan CO, Gedung Developer, Bank – bank, dan lain-lain.

6. Sarana Peribadatan

Banyaknya tempat peribadatan di Kelurahan Pluit dapat dilihat pada Tabel 2.21 berikut.

Tabel 2.21. Tempat Peribadatan

No. Jenis Tempat Peribadatan Banyaknya

1. Masjid 7 2. Musholla 3 3. Gereja 14

4. Pura 1 5. Kuil / Klenteng / Vihara 11 J U M L A H 36

Sumber: Laporan Hasil Pembinaan dan Kegiatan Pemerintah Kelurahan Pluit, Februari 2013

Berdasarkan data di atas terlihat bahwa tempat peribadatan yang dominan di Kelurahan

Pluit adalah Gereja dan Kuil/Klenteng/Vihara.

Page 123: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Rona Lingkungan Hidup

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

II – 39

7. Bidang Sosial

Dalam rangka meringankan beban masyarakat karena dampak krisis moneter dan krisis

ekonomi Kepala Kelurahan Pluit bekerja sama dengan/dermawan atau pengurus RT dan

RW serta tokoh masyarakat telah mengadakan bantuan kepada masyarakat kurang

mampu di Kelurahan Pluit, Khususnya di wilayah Muara Angke dan luar wilayah

Kelurahan Pluit. Adapun bantuan yang diberikan berupa:

Tabel 2.22. Bantuan Sosial

No. Jenis Kegiatan / Bantuan Kelurahan Pluit Luar Kelurahan Pluit

1. Bantuan Sosial Sembako di Eks Kebakaran 2 1

J U M L A H 2 1

Sumber: Laporan Hasil Pembinaan dan Kegiatan Pemerintah Kelurahan Pluit, Februari 2013

8. Bidang Pendidikan

Banyaknya sarana pendidikan di wilayah Kelurahan Pluit adalah:

a. Pendidikan Formal

Sarana pendidikan formal yang ada diwilayah Kelurahan Pluit, adalah sebagai berikut:

Tabel 2.23. Tingkat Sekolah Dasar (SD)

No. Jenis Sekolah J U M L A H

Gedung Sekolah Murid Guru

1. Negeri 2 2 541 55

2. Bersubsidi 0 0 0 0 3. Swasta 8 8 921 110

4 Ibtidiyah 1 1 112 5

J U M L A H 11 11 1.574 170

Sumber: Laporan Hasil Pembinaan dan Kegiatan Pemerintah Kelurahan Pluit, Februari 2013

Tabel 2.24. Sekolah Menengah Pertama (SLTP)

No. Jenis Sekolah J U M L A H

Gedung Sekolah Murid Guru

1. Negeri 1 1 287 21

2. Bersubsidi 0 0 0 0

3. Swasta 9 9 1,109 31 4 Ibtidiyah 1 1 89 0

J U M L A H 11 11 1,485 52

Sumber: Laporan Hasil Pembinaan dan Kegiatan Pemerintah Kelurahan Pluit, Februari 2013

Tabel 2.25. Sekolah Menengah Umum (SMU)

No. Jenis Sekolah J U M L A H

Gedung Sekolah Murid Guru 1. Negeri 1 1 589 35

2. Bersubsidi 0 0 0 0

3. Swasta 4 4 929 50

J U M L A H 5 5 1,518 85

Sumber: Laporan Hasil Pembinaan dan Kegiatan Pemerintah Kelurahan Pluit, Februari 2013

Page 124: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Rona Lingkungan Hidup

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

II – 40

Berdasarkan data di atas terlihat bahwa sarana pendidikan formal SD hingga SLTA di

Kelurahan Pluit tergolong cukup banyka (memadai).

b. Pendidikan Non Formal

Sarana Pendidikan non Formal yang ada di wilayah Kelurahan Pluit, adalah sebagai

berikut:

Tabel 2.26. Taman Kanak-kanak

No. Jenis Sekolah J U M L A H

Gedung Sekolah Murid Guru

1. Negeri 0 0 0 0

2. Bersubsidi 0 0 0 0

3. Swasta 10 10 995 52 J U M L A H 10 10 995 52

Sumber: Laporan Hasil Pembinaan dan Kegiatan Pemerintah Kelurahan Pluit, Februari 2013

Tabel 2.27. Kursus Kejuruan/Keterampilan

No. Macam / Jenis Kursus Banyaknya

1. Bahasa Inggris 10 2. Montir Mobil 2

3. Setir Mobil 2

4. Komputer 6

5. Kecantikan 3

6. Elektronik 22 7. Lain - lain 5

J U M L A H 50

Sumber: Laporan Hasil Pembinaan dan Kegiatan Pemerintah Kelurahan Pluit, Februari 2013

Sarana pendidikan non formal yang ada di wilayah Kelurahan Pluit cukup banyak

untuk mendukung peningkatan ketrampilan warga yang putus sekolah.

Masyarakat Kelurahan Pluit pada umumnya sudah mampu mengenyam pendidikan yang

juga didukung oleh keberadaan sarana dan prasarana pendidikan negeri ataupun

swasta. Walaupun masih ada penduduk yang memiliki tingkat pendidikan yang relatif

rendah yaitu tidak bersekolah, tidak tamat SD, tamat SD dan tamat SMP. Adapun jumlah

penduduk Kelurahan Pluit berdasarkan tingkat pendidikannya dapat dilihat ada Tabel

2.28.

Tabel 2.28. Jumlah Penduduk Kelurahan Pluit Berdasarkan Tingkat Pendidikan

No. Tingkat Pendidikan Jenis Kelamin

Jumlah (Jiwa) Laki-laki (Jiwa) Perempuan (Jiwa)

1. Tidak sekolah 781 933 1714

2. Tidak tamat SD 2648 3459 6107

3. Tamat SD 4847 4911 9758 4. Tamat SMP 5506 5599 11105

5. Tamat SMA 7347 5419 12766

6. Tamat Akademi/P.T. 2942 1776 4718

Sumber: Monografi Kelurahan Pluit (2009)

Page 125: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Rona Lingkungan Hidup

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

II – 41

2.3.4. Kebersihan

1. Sarana dan Petugas Kebersihan

Banyaknya Sarana dan Petugas Kebersihan di wilayah Kelurahan Pluit terdiri dari

kontainer 12 buah, truk 10 buah, gerobak 40 dan petugas 159 orang.

2. Kegiatan Kebersihan

Kegiatan Kebersihan bulan ini di wilayah Kelurahan Pluit adalah sebagai berikut:

Tabel 2.29. Kegiatan Kebersihan

No. Tanggal Jenis Kegiatan Lokasi

1. Setiap minggu dalam sebulan Kerja Bakti kebersihan lingkungan Wilayah Kelurahan Pluit

2. Setiap Jum’at dalam sebulan PSN Wilayah Kelurahan Pluit

Sumber: Laporan Hasil Pembinaan dan Kegiatan Pemerintah Kelurahan Pluit, Februari 2013

2.3.5. Kamtibmas

Disamping Pos Linmas di Kelurahan Pluit terdapat 2 Pos Polisi, 2 Sub Pos Polisi, 1 Pos

Mitra dan 1 Pos Polsek Metro Penjaringan dengan Kekuatan Anggota sebagai berikut:

1. Polsek Metro Penjaringan : 150 Personil

2. Pos Polisi Pluit Indah : 10 Personil

3. Pos Polisi Muara Karang : 10 Personil

4. Sub Pos Polisi : 10 Personil

5. Pos Mitra Babinsa : 10 Personil

Jumlah : 190 Personil

Dalam rangka menanggulangi Keamanan dan Ketertiban di wilayah Kelurahan Pluit

disamping Anggota Linmas, Kepolisian dibantu juga oleh Mitra Babinsa 78 orang dan

Bantuan Polisi (Banpol) 30 orang personil yang tersebar di beberapa lingkungan RW.

2.3.6. Keadaan Umum Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zahman Jakarta (PPSNZJ)

Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zahman Jakarta (PPSNZJ sebagai salah satu

pelabuhan perikanan terbesar di Pulau Jawa, termasuk pelabuhan perikanan kelas A yang

terletak di Muara Baru, Kecamatan Penjaringan Jakarta Utara dan berbatasan langsung

dengan sebelah utara yaitu laut Jawa, sebelah barat yaitu Pantai Seruni, kawasan Waduk

Pluit, sebelah selatan yaitu Kelurahan Penjaringan, dan sebelah timur yaitu Pelabuhan

Sunda Kelapa. Lahan yang dimiliki secara keseluruhan sekitar 98 ha, yang terbagi dalam

tiga wilayah yaitu kawasan industri 48 ha, kawasan fasilitas perum dan UPT PPSJ 10 ha

dan kolam pelabuhan 40 ha. Areal PPSNZJ seluas 1.110.000 m2 dikelola oleh UPT Pusat

Page 126: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Rona Lingkungan Hidup

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

II – 42

(UPTP). Lahan di sekitar PPS Jakarta terdiri dari wilayah perekonomian, pariwisata dan

industri.

Unit penangkapan ikan terdiri dari kapal, alat tangkap dan nelayan. Berikut adalah

penjelasan mengenai unit penangkapan ikan yang terdapat di PPS Nizam Zahman Jakarta.

1. Kapal Perikanan

Kapal-kapal yang terdapat di PPS Nizam Zahman Jakarta meliputi kapal perikanan kayu

maupun besi. Unit penangkapan di PPSNZJ memiliki ukuran yang berbeda, ukuran

berdasarkan Gross Tonnage (GT) terdiri dari 6 (enam) kategori ukuran kapal yaitu 11-20

GT, 21-30 GT, 31-50 GT, 51-100 GT, 101-200 GT dan >200 GT. Di PPSNZJ didominasi

oleh ukuran kapal 51-100 GT sebesar 505 unit. Ukuran kapal juga menentukan daerah

tangkapan ikan, semakin besar GT akan semakin jauh daerah tangkapan (fishing

ground). Jumlah kapal perikanan berdasarkan GT dapat dilihat pada Tabel 2.30.

Tabel 2.30. Jumlah Kapal Berdasarkan GT di PPSNZJ Tahun 2013

No. Ukuran Kapal (GT) Jumlah Kapal (Unit)

1. 11-20 2

2. 21-30 383

3. 31-50 136

4. 51-100 505 5. 101-200 438

6. >200 14

Jumlah 1.478

Sumber : PPSNZJ, tahun 2013

Jumlah kapal yang mendaratkan hasil tangkapan di PPSNZJ tahun 2013 sebanyak 3.911

unit. Jumlah kapal terbanyak yang mendaratkan hasil tangkapan di PPSNZJ tahun 2013

adalah Bouke Ami sebnyak 1.530 Unit. Secara rinci jumlah kapal yang mendaratkan hasil

tangkapan di PPSNZJ tahun 2013 tersaji pada Tabel 2.31.

Tabel 2.31. Jumlah Kapal Yang Mendaratkan Ikan Menurut Jenis Penangkapan Ikan dan Ukuran Kapal Perikanan Tahun 2013

Ukuran Kapal Perikanan (GT)

Jumlah Jenis Alat Penangkapan Ikan (Unit)

Rawai Tuna

Pukat Cincin

Gillnet Bouke

Ami

Pancing Cumi

Pancing Ulur

Pengangkut

Jumlah 3.911 587 1.154 29 1.530 8 11 592

>5 - - - - - - - - 5-10 - - - - - - - -

11-20 10 2 - - - - - 8

21-30 1.129 109 7 15 796 - - 202

31-50 359 66 2 5 254 1 - 31

51-100 1.338 266 488 - 454 1 4 125 101-200 1.048 141 656 9 26 6 7 203

>200 27 3 1 - - - - 23

Page 127: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Rona Lingkungan Hidup

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

II – 43

2. Alat penangkapan ikan

Alat tangkap yang dioperasikan kapal-kapal yang masuk ke PPS Nizam Zahman Jakarta

antara lain Rawa Tuna, Pukat Cincin, Jarring Insang Hanyut, Bouke Ami, Pancing Ulur,

Pancing Cumi, Pukat Ikan. Pada tahun 2013, alat tangkap yang mendominasi adalah

Bouke Ami sebanyak 539 unit . Jumlah alat tangkap yang berada di PPSNZJ sebanyak

1.353 unit dan dapat dilihat pada Tabel 2.32.

Tabel 2.32. Jumlah Alat Tangkap di PPSNZJ Tahun 2013

No. Jenis Alat Tangkap Jumlah Alat Tangkap (Unit)

1. Rawai tuna/longline 339 2. Pukat cincin/purse seine 426

3. Jaring insang hanyut/gillnet 23

4. Bouke ami/stick hed drift net 539

5. Pancing cumi/squid jig 9 6. Pancing ulur/handline 13

7. Pukat ikan/fish net 4

Jumlah 1.353

Sumber : PPSNZJ, T2013

3. Nelayan

Masyarakat nelayan dalam sistem perikanan tangkap merupakan elemen penting dalam

sebuah unit penagkapan iakan disamping kapal penangkap ikan dan alat tangkap yang

digunakan. Jumlah nelayan pada setiap jenis alat tangkap jumlahnya sesuai dengan

alat tangkap dan ukuran kapal. Kapal dengan alat tangkap long line > 30 GT

membutuhkan sekitar 15 orang nelayan dalam pengoperasiannya. Alat tangkap gill net >

30 GT membutuhkan sekitar 10 orang, sedangka alat tangkap purse seine membutuhkan

sekitar 30 nelayan dalam pengoperasiannya. Secara rinci jumlah nelayan yang berada di

PPSNZJ pada tahun 2013 tersaji pada Tabel 2.33.

Tabel 2.33. Jumlah Nelayan Menurut Ukuran dan Alat Tangkap di PPSNZJ, Tahun 2013

Alat tangkap Ukuran Kapal (GT)

Jumlah 11-20 21-30 31-50 51-100 101-200 >200

Pengangkut - 83 35 204 950 174 1446

Bouke ami - 3637 1286 2737 219 - 7879

Gillnet - 32 16 - 282 67 397 Handline - 12 48 154 267 - 481

Huhate - 14 - 20 - - 34

Longline 21 782 416 1695 890 - 3804

Pancing cumi - 116 - 27 71 - 214

Fish net - - - - 6 - 6 Purse seine - 191 110 5809 8991 57 15168

Jumlah 21 4867 1911 10646 11676 308 29429

Sumber : PPSNZJ, Tahun 2013

Page 128: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Rona Lingkungan Hidup

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

II – 44

2.3.7. Persepsi Masyarakat

Sikap dan Persepsi responden (masyarakat) terhadap rencana kegiatan Reklamasi Pulau H

yang berada pada wilayah Kelurahan Pluit, Kecamatan Penjaringan ditanggapi beragam

oleh masyarakat sekitar dengan berbagai macam pendapat dan tanggapan. Namun, pada

umumnya masyarakat belum memberikan respon yang positif terhadap rencana kegiatan ini,

karena belum memahami tujuan dari kegiatan reklamasi, begitupula teknis pelaksanaan

kegiatan reklamasi serta manfaat yang akan diperoleh oleh masyarakat dari kegiatan

Reklamasi Pulau H. Persepsi masyarakat di Wilayah Studi yang diwakili oleh responden

dapat dilihat pada Tabel 2.34 berikut.

Tabel 2.34. Persepsi Responden Terhadap Rencana Reklamasi Pulau H

No. Tanggapan Jumlah Tanggapan

(responden)

1. Setuju 58 2. Tidak Setuju 2

3 Abstain 5 Sumber : Rekapitulasi Survei Responden di Kelurahan Pluit, 2013

Berdasarkan data di atas terlihat bahwa mayoritas responden (89,2%) menyatakan setuju

dengan rencana reklamasi Pulau H.

2.4. KESEHATAN MASYARAKAT

2.4.1. Banyaknya Sarana dan Prasarana Kesehatan

Sarana dan Prasarana Kesehatan yang ada di wilayah Kelurahan Pluit adalah sebagai

berikut:

Tabel 2.35. Sarana dan Prasarana Kesehatan

No. Jenis Sarana dan Prasarana Banyaknya

1. Rumah Sakit 0 2. Puskesmas 1

3. Posyandu 8

4. UPGK 5

5. Karang Balita 2

6. Dokter Praktek 54 7. Apotik 6

8. Klinik Kesehatan 1

9. Sin She 5

10. Akupuntur 3

11. PPKB 18 12. BKIA 1

13 Klinik KB 1

14. Taman Gizi 1

15. Kursus 8

16. Lain – lain 0 J U M L A H 114

Sumber: Laporan Hasil Pembinaan dan Kegiatan Pemerintah Kelurahan Pluit, Februari 2013

Page 129: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Rona Lingkungan Hidup

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

II – 45

Berdasarkan data di atas terlihat bahwa sarana dan prasarana kesehatan yang dominan di

Kelurahan Pluit adalah Dokter Praktek, PPKB dan Posyandu.

2.4.2. Banyaknya Dokter Praktek

Dokter yang praktek di wilayah Kelurahan Pluit, adalah sebagai berikut:

Tabel 2.36. Data Dokter Praktek

No. Jenis Dokter Banyaknya

1. Ahli Jantung 2

2. Ahli Kandungan 2

3. Ahli Bedah 3

4. Ahli Penyakit Dalam 1

5. Ahli Penyakit Mata 1 6. Psikiater 1

7. Psikholog 1

8. Dokter Hewan 4

9. Dokter Gigi 12 10. Dokter Umum 25

11. Lain - lain 2

J U M L A H 54 Sumber: Laporan Hasil Pembinaan dan Kegiatan Pemerintah Kelurahan Pluit, Februari 2013

2.5. TRANSPORTASI DARAT

Hasil pemantauan Kawasan Pantai Mutiara tahun 2010 (Tabel 2.37), menunjukkan bahwa pada

persimpangan Jl. Pluit Utara Raya – Jl. Pluit Samudera 2 tergolong cukup padat pada jam sibuk

pagi dan sore serta pada hari libur. Kepadatan ini bukan hanya disebabkan oleh kegiatan Pantai

Mutiara, namun juga oleh kegiatan fasilitas umum yang dapat dicapai dari jalan-jalan di

persimpangan ini antara lain sekolah dan gereja.

Tabel 2.37. Hasil Pengamatan Lalu Lintas Kawasan Pantai Mutiara Tahun 2010

Lokasi Arah

Volume (SMP/jam)

Kap.

Volume Kapasitas Rasio

Pagi

(08.00 –

11.00)

Siang

(12.00 –

15.00)

Sore

(16.00 –

19.00)

Pagi

(08.00 –

11.00)

Siang

(12.00 –

15.00)

Sore

(16.00 –

19.00)

Jl. Pantai

Mutiara

Raya

Menuju ke Utara (Jl. Pantai

Utara Raya)

611 545 413 1950 0.313 0.279 0.212

Menuju ke Timur (Lokasi

Kawasan Pantai Mutiara)

364 369 554 1950 0.187 0.189 0.284

Sumber: Laporan Implementasi RKL & RKL, 2010

Berdasarkan data Andal Busway Koridor XII (2012), flow lalu lintas di Jl. Pluit Selatan memiliki

kecepatan 50-65 km/jam dengan panjang antrian mencapai 20-30 m. Hasil pencacahan volume

kendaraan di Jl. Pluit Selatan yang memiliki kapasitas 4950 smp/jam adalah sebagai berikut:

Page 130: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Rona Lingkungan Hidup

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

II – 46

Tabel 2.38. Data Lalu Lintas Andal Busway Koridor XII (2012)

Jam Pengamatan V/C Rasio Tingkat Pelayanan Jalan (Level of

Service)

08.00-09.00 0,80-0,86 E (Sangat Buruk)

12.00-13.00 0,76-0,78 D (Buruk)

17.00-18.00 0,82-0,87 E (Sangat Buruk)

2.6. TRANSPORTASI LAUT

Pemantauan jumlah dan aktifitas kapal di sekitar perairan Pantai Mutiara yang dilakukan oleh

Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman Jakarta (PPSNZJ) yang akan mempengaruhi

kapasitas dermaga dan kolam pelabuhan. Menurut Sam (2012) rasio tingkat pemanfaatan

dermaga dan kolam pelabuhan di PPSNZJ sudah mencapai 100% bahkan pemanfaatan dermaga

dan kolam pelabuhan di PPSNZJ sudah melebihi kapasitas dan daya tampungnya. Perlu ada

pengaturan dan pengelolaan kapal yang bersandar di PPSNZJ dan pengaturan selama ini

dilakukan oleh petugas syahbandar perikanan. Peningkatan aktifitas kapal perikanan mendorong

pertumbuhan pelabuhan. Mulai dari peningkatan pembangunan dermaga dan kolam pelabuhan

untuk memenuhi kapasitas dan daya tampungnya, sampai pada peningkatan bahan-bahan

pemenuhan kebutuhan dan berbekalan kapal perikanan. Dengan demikian, dari aspek ini

pengelolaan pelabuhan perikanan sesuai dengan konsep Eco Port.

Kapal-kapal yang terdapat di PPS Nizam Zahman Jakarta meliputi kapal perikanan kayu maupun

besi. Unit penangkapan di PPSNZJ memiliki ukuran yang berbeda, ukuran berdasarkan Gross

Tonnage (GT) terdiri dari 6 (enam) kategori ukuran kapal yaitu 11-20 GT, 21-30 GT, 31-50 GT, 51-

100 GT, 101-200 GT dan >200 GT. Di PPSNZJ didominasi oleh ukuran kapal 51-100 GT sebesar

505 unit dari total kapal 1.478 unit (PPSNZJ, tahun 2013). Ukuran kapal juga menentukan daerah

tangkapan ikan, semakin besar GT akan semakin jauh daerah tangkapan (fishing ground).

Jumlah kapal yang mendaratkan hasil tangkapan di PPSNZJ tahun 2013 sebanyak 3.911 unit.

Jumlah kapal terbanyak yang mendaratkan hasil tangkapan di PPSNZJ tahun 2013 adalah Bouke

Ami sebnyak 1.530 Unit.

Data dari pipp.djpt.kkp.go.id pada April 2015, memperlihatkan frekuensi kunjungan kapal di

Pelabuhan Perikanan Nizam Zachman sebanyak 262 kali, dengan rincian kategori kapal > 20 – 30

GT sebanyak 86 kali, > 30 – 50 GT sebanyak 13 kali, > 50 – 100 GT sebanyak 99 kali dan > 100 –

200 sebanyak 64 kali.

Page 131: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Rona Lingkungan Hidup

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

II – 47

Gambar II.28.

Page 132: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Rona Lingkungan Hidup

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

II – 48

2.7. KEGIATAN DI SEKITAR LOKASI PROYEK

Saat ini, kegiatan yang berada di sekitar lokasi proyek antara lain adalah: Lokasi Rencana

Reklamasi Pulau F, G dan I, serta jalur Pipa Migas PHE ONWJ, jalur Pipa PLN, Pelabuhan Muara

Baru, Kawasan Pantai Mutiara dan PLTGU Muara Karang (Gambar II.29).

Pelabuhan Perikanan Nizam Zachman adalah pelabuhan yang terletak di teluk Jakarta. lebih

tepatnya di Kelurahan Penjaringan, Kota Administrasi Jakarta Utara. Untuk mendukung sistem

distribusi perikanan pada pelabuhan ini, pelabuhan ini dilengkapi dengan akses jalan utama yang

menghubungkan pelabuhan perikanan tersebut ke beberapa lokasi strategis di wilayahnya. Untuk

menunjang pengolahan maupun pemasaran, dalam hal ini ekspor maupun impor dalam produk

perikanan pelabuhan ini ditunjang juga dengan akses jalan menuju bandara dengan jarak tempuh

25 km ke Bandara Soekarno Hatta dan 35 km ke Bandara Halim Perdana Kusuma. Untuk

menunjang kegiatan distribusi melalui laut, pelabuhan ini ditunjang dengan akses jalan darat

sejauh 3 km dari Pelabuhan Sunda Kelapa dan 12 km dari Pelabuhan Tanjung Priok. Untuk

menunjang kegiatan perikanan, pengolahan dan pemasaran hasil perikanan Pelabuhan Perikanan

Nizam Zachman ditunjang dengan sarana dan prasarana yang memadai termasuk di dalamnya

terdapat 49 perusahaan yang berlokasi di pelabuhan dengan kegiatan usaha baik kegiatan

utamanya sebagai perusahaan penangkapan sampai dengan perusahaan pengolah produk

perikanan dan pemasaran produk perikanan, sampai dengan perusahaan yang mendukung

kegiatan kelautan dan perikanan di dalam pelabuhan.

Page 133: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Rona Lingkungan Hidup

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

II – 49

Sumber Peta: Perubahan Per. Gub. No. 146 Tahun 2014

Keterangan: Pulau D sedang proses reklamasi, Pulau L seluas ± 119 Ha telah direklamasi (sedang penyelesaian tanggul) dan Pulau Lainnya Belum Direklamasi

Gambar II.29. Kegiatan Sekitar Proyek (Pulau H)

Page 134: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7
Page 135: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Prakiraan Dampak Penting

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

III – 1

BAB IIIPRAKIRAAN DAMPAK PENTING

3.1. KRITERIA PRAKIRAAN DAMPAK PENTING

Dalam melakukan prakiraan dampak penting, terlebih dahulu diindikasikan dampak pentinghipotetik yang timbul dengan mengacu pada pelingkupan dampak penting hipotetik yang terdapatdalam Kerangka Acuan (KA-ANDAL). Terhadap dampak penting hipotetik yang diindikasikantimbul, maka dengan menggunakan berbagai metode prakiraan dampak penting seperti yangdikemukakan pada BAB III ini, akan dilakukan analisis dampak penting untuk mengetahui besarandampak serta sifat penting dampak, dan selanjutnya akan dikaji keterkaitan masing-masingdampak penting dalam BAB evaluasi dampak penting.

Jenis dampak penting hipotetik yang timbul pada masing-masing tahapan kegiatan adalah sebagaiberikut:

Tahap Pra Konstruksi1. Perubahan persepsi masyarakat yang bersumber dari Penetapan lokasi proyek

Tahap Konstruksi1. Penurunan kualitas udara yang bersumber dari mobilisasi alat dan bahan material2. Peningkatan kebisingan yang bersumber dari mobilisasi alat dan bahan material3. Penurunan kualitas air laut yang bersumber dari reklamasi, rekrutmen dan aktivitas tenaga

kerja4. Peningkatan volume sampah padat yang bersumber dari rekrutmen dan aktivitas tenaga kerja5. Gangguan utilitas yang bersumber dari reklamasi6. Terbukanya kesempatan kerja yang bersumber dari rekrutmen dan aktivitas tenaga kerja7. Gangguan aktivitas nelayan yang bersumber dari reklamasi dan pekerjaan causeway8. Gangguan kamtibmas yang bersumber dari mobilisasi alat dan bahan material, reklamasi,

rekrutmen dan aktivitas tenaga kerja9. Perubahan persepsi masyarakat yang bersumber dari mobilisasi alat dan bahan material,

reklamasi , pekerjaan causeway, rekrutmen dan aktivitas tenaga kerja10. Gangguan transportasi darat yang bersumber dari mobilisasi alat dan bahan material11. Gangguan transportasi laut yang bersumber dari mobilisasi alat dan bahan material dan

reklamasi

Tahap Pasca Konstruksi1. Kualitas air laut dari keberadaan lahan reklamasi dan causeway2. Perubahan pola arus yang bersumber dari keberadaan lahan reklamasi3. Perubahan pola gelombang yang bersumber dari keberadaan lahan reklamasi

Page 136: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Prakiraan Dampak Penting

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

III – 2

4. Penurunan muka tanah (land subsidence) yang bersumber dari keberadaan lahan reklamasi5. Perubahan persepsi masyarakat yang bersumber dari keberadaan lahan reklamasi

3.2. TAHAP PRA-KONSTRUKSI

3.2.1. Perubahan Persepsi Masyarakat Akibat Penetapan Lokasi Proyek

Dampak perubahan persepsi masyarakat bersumber dari kegiatan penetapan lokasiproyek pada tahap pra-konstruksi reklamasi.

Lokasi Reklamasi Pulau H berada di wilayah Kelurahan Pluit, Kecamatan Penjaringan,Kota Administrasi Jakarta Utara seluas ± 63 Ha sesuai dengan Persetujuan PrinsipReklamasi Pulau H dari Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 1277/-1.794.2, tanggal 21September 2012 dan Perpanjangan Persetujuan Prinsip Nomor 543/-1.794.2, tanggal 10Juni 2014. Kegiatan reklamasi ini diprakirakan akan berdampak terhadap perubahanpersepsi masyarakat akibat adanya kekhawatiran masyarakat sekitar terkena dampaknegatif dari kegiatan proyek.

PT. Taman Harapan Indah sebagai Pemrakarsa Kegiatan berkoordinasi dengan KantorKelurahan Pluit telah melakukan konsultasi publik dan sosialisasi rencana kegiatan denganmasyarakat sekitar sebagaimana diatur dalam SK. Gubernur KDKI Jakarta Nomor 76Tahun 2001 tentang Pedoman Operasional Keterlibatan Masyarakat dan KeterbukaanInformasi dalam Proses AMDAL. Dalam konsultasi publik/sosialisasi rencana kegiatantersebut telah dijelaskan berbagai dampak positif dan dampak negatif yang mungkin timbulakibat kegiatan reklamasi, dan berbagai masukan/usul/tanggapan serta harapan-harapandari masyarakat sekitar juga telah terungkap, antara lain adanya kekhawatiran terjadinyabanjir rob di pemukiman warga/nelayan, gangguan biota laut, gangguan aktivitas lalu lintaskapal nelayan tradisional, memperhatikan kehidupan nelayan, agar pengembang lebih arifdalam memperhatikan kepentingan masyarakat dan lingkungan, penataan dan perbaikaninfrastruktur serta melakukan CSR bagi masyarakat sekitar, sehingga dialog danhubungan dengan masyarakat sekitar yang diprakirakan terkena dampak langsung dantidak langsung perlu diperhatikan.

Ditinjau dari besaran dampak, kegiatan penetapan lokasi proyek reklamasi terhadapperubahan persepsi masyarakat tergolong dampak negatif besar, karena jumlahkomunitas nelayan yang berada di sekitar wilayah studi (Kelurahan Pluit) banyak, yaitu2.692 orang dan di selatan lokasi proyek merupakan areal kawasan pemukiman pendudukPantai Mutiara.

Page 137: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Prakiraan Dampak Penting

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

III – 3

Dengan memperhatikan kriteria penentu dampak penting:1. Jumlah manusia yang terkena dampak cukup banyak, sehingga dampak dapat

digolongkan menjadi Penting (P).2. Luas wilayah persebaran dampak cukup luas (Kelurahan Pluit), sehingga dampak

dapat digolongkan menjadi Penting (P).3. Intensitas dampak relatif tinggi berlangsung selama tahap prakonstruksi dan dapat

berlanjut hingga tahap pascakonstruksi reklamasi Pulau H, sehingga dampak dapatdigolongkan menjadi Penting (P).

4. Komponen lingkungan yang terkena dampak lebih dari satu komponen (persepsimasyarakat dan kamtibmas), sehingga dampak dapat digolongkan menjadi Penting (P).

5. Dampak bersifat kumulatif dengan kegiatan lain (rencana reklamasi Pulau F, G, dan IBagian Barat) yang ada di sekitar lokasi reklamasi Pulau H, sehingga tergolongdampak Penting (P).

6. Dampak terhadap perubahan persepsi masyarakat ini dapat dipulihkan, sehinggadampak dapat digolongkan menjadi Tidak Penting (TP).

Berdasarkan kriteria di atas, maka dampak terhadap perubahan persepsi masyarakattermasuk kategori dampak penting.

3.3. TAHAP KONSTRUKSI

3.3.1. Penurunan Kualitas Udara Akibat Mobilisasi Alat dan Bahan Material

Dampak penurunan kualitas udara bersumber dari kegiatan mobilisasi alat dan bahanmaterial reklamasi.

Mobilisasi alat dan bahan material diperkirakan akan meningkatkan kadar debu dan emisigas seperti CO, CO2, NO2, SO2 di udara akibat emisi kapal dan kendaraan bermotor yangdigunakan.

Peralatan untuk reklamasi yaitu penghampar/penimbun pasir, pemuat tanah, alat penggali,alat pancang vertikal drain, alat grading, sedangkan peralatan untuk shore protection yaitualat angkut, penghampar material, pembantu penghampar material, barge dan kapalpembantu yang berjumlah 136 unit. Jenis dan volume material utama yang diperlukanuntuk konstruksi Pulau H adalah Batu < 1 ton (314.000 m3), Batu > 1 ton (217.000 m3),Pasir untuk tanggul (2,4 juta m3), Pasir untuk pulau (9,2 juta m3) dan Tanah urug/top soil(315.000 m3).

Jalur mobilisasi alat dan bahan material akan memanfaatkan jalur eksisting untukmobilisasi yang melalui darat. Dengan penggunan truk angkut 20 ton, silt content 8,5%,maka faktor emisi debu adalah 2,548 kg/km. Hasil estimasi sebaran debu dengan model

Page 138: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Prakiraan Dampak Penting

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

III – 4

line source Caline4 dengan kecepatan angin rata-rata 3 m/s dan mixing height 300 m,menunjukkan pada jarak 25 m, kegiatan pengangkutan alat dan bahan akan menyebabkanpeningkatan konsentrasi debu sebesar 271,7 µg/m3 (Lampiran 11). Hasil pengukuranterakhir kualitas udara ambien (September 2013) menunjukkan konsentrasi debu sebesar71,68 µg/m3. Dengan demikian saat kegiatan mobilisasi berlangsung konsentrasi debu disepanjang jalan akan mencapai 343,4 µg/m3. Angka ini telah melebihi baku mutu (230µg/Nm3). Ditinjau dari besaran dampak, dampak kegiatan mobilisasi alat dan bahanmaterial reklamasi terhadap penurunan kualitas udara tergolong dampak negatif besar.

Dengan memperhatikan kriteria penentu dampak penting:1. Jumlah manusia yang terkena dampak cukup banyak, sehingga dampak dapat

digolongkan menjadi Penting (P).2. Luas wilayah persebaran dampak cukup luas, sehingga dampak dapat digolongkan

menjadi Penting (P).3. Intensitas dampak relatif tinggi namun berlangsung singkat selama mobilisasi alat dan

bahan material, sehingga dampak dapat digolongkan menjadi Tidak Penting (TP).4. Komponen lingkungan yang terkena dampak lebih dari satu komponen (persepsi

masyarakat dan kamtibmas), sehingga dampak dapat digolongkan menjadi Penting (P).5. Dampak bersifat kumulatif dengan kegiatan lain yang ada di sekitar lokasi reklamasi

pulau H, sehingga tergolong dampak Penting (P).6. Dampak terhadap penurunan kualitas udara ini dapat dipulihkan, sehingga dampak

dapat digolongkan menjadi Tidak Penting (TP).

Berdasarkan kriteria di atas, maka dampak terhadap penurunan kualitas udara termasukkategori dampak penting.

3.3.2. Peningkatan Kebisingan Akibat Mobilisasi Alat dan Bahan Material

Kegiatan mobilisasi alat dan bahan material akan berdampak terhadap kebisingan akibataktivitas kendaraan pengangkut alat berat dan bahan material konstruksi.

Peralatan untuk reklamasi yaitu penghampar/penimbun pasir, pemuat tanah, alat penggali,alat pancang vertikal drain, alat grading, sedangkan peralatan untuk shore protection yaitualat angkut, penghampar material, pembantu penghampar material, barge dan kapalpembantu yang berjumlah 136 unit. Jenis dan volume material utama yang diperlukanuntuk konstruksi Pulau H adalah Batu < 1 ton (314.000 m3), Batu > 1 ton (217.000 m3),Pasir untuk tanggul (2,4 juta m3), Pasir untuk pulau (9,2 juta m3) dan Tanah urug/top soil(315.000 m3).

Besaran dampak kebisingan di lingkungan sekitar jalan akses dihitung berdasarkan modelrambatan bising (Gambar III.1). Pemodelan rambatan bising menunjukkan pada jarak 25m tingkat kebisingan akan mencapai 64 dBA (Gambar III.2). Hasil pemantauan

Page 139: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Prakiraan Dampak Penting

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

III – 5

menunjukkan tingkat kebisingan di sekitar lokasi Reklamasi Pulau H adalah 54,7 dBA (U1)dan 50,6 dBA (U2). Dengan demikan saat kegiatan konstruksi proyek reklamasi Pulau Hakan mencapai 64 dBA. Tingkat kebisingan ini sudah melebihi baku tingkat kebisingansesuai KepMenLH No. 48 Tahun 1996 sebesar 55 dBA bagi peruntukkan perumahan danpemukiman.

Gambar III.1. Model Rambatan Bising

Gambar III.2. Tingkat Kebisingan di Sekitar Lokasi Akibat Mobilisasi Alat dan BahanMaterial

Ditinjau dari besaran dampak, dampak kegiatan mobilisasi alat dan bahan materialreklamasi terhadap peningkatan kebisingan tergolong dampak negatif besar.Dengan memperhatikan kriteria penentu dampak penting:1. Jumlah manusia yang terkena dampak cukup banyak, sehingga dampak dapat

digolongkan menjadi Penting (P).

Page 140: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Prakiraan Dampak Penting

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

III – 6

2. Luas wilayah persebaran dampak cukup luas, sehingga dampak dapat digolongkanmenjadi Penting (P).

3. Intensitas dampak relatif tinggi berlangsung singkat selama mobilisasi alat dan bahanmaterial, sehingga dampak dapat digolongkan menjadi Tidak Penting (TP).

4. Komponen lingkungan yang terkena dampak lebih dari satu komponen, sehinggadampak dapat digolongkan menjadi Penting (P).

5. Dampak bersifat kumulatif dengan kegiatan lain yang ada di sekitar lokasi reklamasiPulau H, sehingga tergolong dampak Penting (P).

6. Dampak terhadap peningkatan kebisingan ini dapat dipulihkan, sehingga dampak dapatdigolongkan menjadi Tidak Penting (TP).

Berdasarkan kriteria di atas, maka dampak terhadap peningkatan kebisingan termasukkategori dampak penting.

3.3.3. Penurunan Kualitas Air Laut Akibat Aktivitas Tenaga Kerja

Kegiatan/aktivitas buruh konstruksi proyek Reklamasi Pulau H sebanyak ± 300 orangberpotensi menghasilkan limbah cair domestik dari kegiatan Mandi Cuci Kakus (MCK).Limbah cair domestik tersebut apabila tidak dikelola dengan baik akan mengakibatkanmenurunnya kualitas air laut dengan parameter utama pH, Total Suspended Solid (TSS),Ammonia (NH3), fosfat (PO4) dan BOD. Besaran dampak yang disebabkan dari rekrutmendan aktivitas tenaga kerja terhadap penurunan kualitas air laut tergolong dampak negatifkecil, karena limbah cair pekerja konstruksi tidak dibuang langsung ke perairan laut dankeberadaan pekerja konstruksi tidak sekaligus, melainkan bertahap sesuai kemajuanpekerjaan di lapangan.

Dengan memperhatikan kriteria penentu dampak penting:1. Jumlah manusia yang terkena dampak cukup banyak, sehingga dampak dapat

digolongkan menjadi Penting (P).2. Luas wilayah persebaran dampak relatif terbatas di dekat bedeng pekerja, sehingga

dampak dapat digolongkan menjadi Tidak Penting (TP).3. Intensitas dampak relatif tinggi berlangsung cukup lama selama aktivitas tenaga kerja

dan pekerjaan reklamasi berlangsung, sehingga dampak dapat digolongkan menjadiPenting (P).

4. Komponen lingkungan yang terkena dampak lebih dari satu komponen (kualitas air lautdan persepsi masyarakat), sehingga dampak dapat digolongkan menjadi Penting (P).

5. Dampak bersifat kumulatif dengan kegiatan lain yang ada di sekitar lokasi reklamasiPulau H, sehingga tergolong dampak Penting (P).

6. Dampak terhadap penurunan kualitas air laut ini dapat dipulihkan, sehingga dampakdapat digolongkan menjadi Tidak Penting (TP).

Page 141: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Prakiraan Dampak Penting

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

III – 7

Berdasarkan kriteria di atas, maka dampak aktivitas tenaga kerja reklamasi terhadappenurunan kualitas air laut termasuk kategori dampak penting.

3.3.4. Penurunan Kualitas Air Laut Akibat Reklamasi

Penurunan kualitas air laut berupa peningkatan TSS dapat terjadi pada saat kegiatanpekerjaan reklamasi. Prakiraan besaran dampak peningkatan TSS dilakukan denganpemodelan sebaran TSS dengan skenario beban sebesar 10 kg/m3. Pemodelan dilakukandengan bantuan software MIKE 21 untuk daerah cakupan titik koordinat (sistem UTM 48S)Barat Laut 684439; 9343000 dan titik Tenggara 720913; 9322324, dengan mesh modeltanpa dan dengan Pulau H. Hasil pemodelan menunjukkan konsentrasi TSS dapatmencapai 500 mg/L di lokasi pengisian pasir reklamasi. Konsentrasi TSS akan kembalinormal pada jarak 100 – 300 m. Perairan terdampak saat surut (Gambar III.3) lebih luasdibanding saat pasang (Gambar III.4).

Gambar III.3. Sebaran TSS Saat Pasang

Page 142: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Prakiraan Dampak Penting

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

III – 8

Gambar III.4. Sebaran TSS Saat Surut

Rona awal TSS di perairan lokasi reklamasi Pulau H saat pengurugan berkisar 17,6-24,7mg/L. Dengan demikian saat kegiatan berlangsung TSS akan meningkat menjadi 517,6-524,7 mg/L, sehingga besaran dampak tergolong negatif besar.

Evaluasi sifat penting dampak adalah sebagai berikut:1. Jumlah manusia yang terkena dampak cukup banyak, sehingga dampak dapat

digolongkan menjadi Penting (P).2. Luas wilayah persebaran dampak cukup luas, sehingga dampak dapat digolongkan

menjadi Penting (P).3. Intensitas dampak tinggi karena TSS berpotensi meningkat 500 mg/L dan berlangsung

lama selama pekerjaan reklamasi, sehingga dampak dapat digolongkan menjadiPenting (P).

4. Komponen lingkungan yang terkena dampak lebih dari satu komponen, sehinggadampak dapat digolongkan menjadi Penting (P).

5. Dampak bersifat kumulatif dengan kegiatan lain yang ada di sekitar lokasi reklamasiPulau H, sehingga tergolong dampak Penting (P).

Page 143: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Prakiraan Dampak Penting

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

III – 9

6. Dampak terhadap penurunan kualitas air laut ini dapat dipulihkan, sehingga dampakdapat digolongkan menjadi Tidak Penting (TP).

Berdasarkan kriteria di atas, maka dampak terhadap penurunan kualitas air laut termasukkategori dampak penting.

3.3.5. Peningkatan Volume Sampah Padat Akibat Aktivitas Tenaga Kerja

Kegiatan/aktivitas buruh konstruksi proyek Reklamasi Pulau H sebanyak ± 300 orang jugaberpotensi menghasilkan sampah padat berupa sisa-sisa makanan, minuman dan lain-lainyang apabila tidak dikelola dengan baik juga akan mengakibatkan menurunnya kualitas airlaut di sekitarnya. Volume sampah padat yang akan ditimbulkan dari aktivitas tenaga kerjasebesar ± 0,9 m3/hari yang tergolong dampak negatif kecil.

Dengan memperhatikan kriteria penentu dampak penting:1. Jumlah manusia yang terkena dampak cukup banyak, sehingga dampak dapat

digolongkan menjadi Penting (P).2. Luas wilayah persebaran dampak sempit, terbatas di sekitar bedeng pekerja, sehingga

dampak dapat digolongkan menjadi Tidak Penting (TP).3. Intensitas dampak relatif kecil berlangsung selama aktivitas tenaga kerja berlangsung,

sehingga dampak dapat digolongkan menjadi Tidak Penting (TP).4. Komponen lingkungan yang terkena dampak lebih dari satu komponen (kualitas air laut,

persepsi masyarakat), sehingga dampak dapat digolongkan menjadi Penting (P).5. Dampak bersifat kumulatif dengan kegiatan lain yang ada di sekitar lokasi reklamasi

Pulau H, sehingga tergolong dampak Penting (P).6. Dampak terhadap peningkatan volume sampah padat ini dapat dipulihkan, sehingga

dampak dapat digolongkan menjadi Tidak Penting (TP).

Berdasarkan kriteria di atas, maka dampak terhadap peningkatan volume sampah padattermasuk kategori dampak penting.

3.3.6. Gangguan Utilitas Akibat Reklamasi

Kegiatan Pengurugan/Reklamasi Pulau H dan pekerjaan tanggul akan berdampakterhadap utilitas yang ada di sekitar proyek (jalur Pipa PHE ONWJ dan Pipa PLN).Terhadap jarak tanggul dengan Pipa PHE ONWJ dan Pipa PLN telah ditetap jarak ±146,58 m dari jarak minimal yang ditetapkan pada Peraturan Gubernur Provinsi DKIJakarta Nomor 146 Tahun 2014 yaitu jarak minimum kaki tanggul 40 m. Dampak terhadapgangguan utiltas ini berupa kemungkinan pecahnya pipa PHE ONWJ dan PLN yang akanberakibat terhadap gangguan suplai bahan bakar sehingga suplai listrik sistem Jawa Baliakan terganggu. Dengan demikian, besaran dampaknya tergolong negatif besar. Terkaitdengan keamanan pipa PHE ONWJ, dengan asumsi pesimis dapat dijelaskan sebagai

Page 144: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Prakiraan Dampak Penting

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

III – 10

berikut: Elevasi berm 2,3 m, lebar berm 8 m, tinggi tanggul + 4,3 m (segmen 1, 2 dan 3 a),slope tanggul bagian atas 1 : 3, dan slope tanggul bagian bawah 1 : 6,. Jadi jarak puncaktanggul ke kaki lereng tanggul sekitar 49 m. Dengan desain jarak ke pipa PHE ONWJsekitar 146,58 m, maka reklamasi pulau H disimpulkan aman bagi pipa PHE ONWJ. Hal initermasuk aktivitas konstruksi dan penempatan alat berat untuk pembuatan tanggul danpengurugan lahan reklamasi.

Dengan memperhatikan kriteria penentu dampak penting:1. Jumlah manusia yang terkena dampak banyak, sehingga dampak dapat digolongkan

menjadi Penting (P).2. Luas wilayah persebaran dampak luas, sehingga dampak dapat digolongkan menjadi

Penting (P).3. Intensitas dampak relatif tinggi berlangsung lama selama pekerjaan reklamasi,

sehingga dampak dapat digolongkan menjadi Penting (P).4. Komponen lingkungan yang terkena dampak lebih dari satu komponen (persepsi

masyarakat dan kamtibmas), sehingga dampak dapat digolongkan menjadi Penting (P).5. Dampak bersifat kumulatif dengan kegiatan lain yang ada di sekitar lokasi reklamasi

Pulau H, sehingga tergolong dampak Penting (P).6. Dampak terhadap gangguan utilitas ini sulit dipulihkan, sehingga dampak dapat

digolongkan menjadi Penting (P).

Berdasarkan kriteria di atas, maka dampak terhadap gangguan utilitas termasuk kategoridampak penting.

3.3.7. Terbukanya Kesempatan Kerja Akibat Rekrutmen Tenaga Kerja

Kegiatan rekrutmen tenaga kerja konstruksi Reklamasi Pulau H diprakirakan akanberdampak positif terhadap kesempatan kerja bagi masyarakat. Kegiatan konstruksiReklamasi Pulau H dengan luas ± 63 Ha akan menyerap tenaga kerja sebanyak ± 300orang dan diprakirakan dapat menyerap tenaga kerja sekitar (Kelurahan Pluit, KecamatanPenjaringan). Dalam pelaksanaan reklamasi, pemrakarsa (PT. Taman Harapan Indah)akan bekerjasama dengan beberapa kontraktor sehingga rekrutmen akan dilakukan olehmasing-masing kontraktor yang ditunjuk. Dengan ikut sertanya penduduk sekitar(Kelurahan Pluit, Kecamatan Penjaringan) sebagai tenaga kerja konstruksi proyek akanmengurangi jumlah pengangguran yang ada. Namun demikian, tenaga kerja konstruksireklamasi memerlukan keahlian dan kualifikasi yang sulit dipenuhi dari warga sekitar,sehingga dampaknya tergolong dampak positif kecil.

Dengan memperhatikan kriteria penentu dampak penting:1. Jumlah manusia yang terkena dampak sedikit, sehingga dampak dapat digolongkan

menjadi Tidak Penting (P).

Page 145: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Prakiraan Dampak Penting

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

III – 11

2. Luas wilayah persebaran dampak cukup luas, sehingga dampak dapat digolongkanmenjadi Penting (P).

3. Intensitas dampak relatif tinggi namun berlangsung singkat selama rekrutmen tenagakerja, sehingga dampak dapat digolongkan menjadi Tidak Penting (TP).

4. Komponen lingkungan yang terkena dampak lebih dari satu komponen (pendapatanmasyarakat dan kamtibmas, sehingga dampak dapat digolongkan menjadi Penting (P).

5. Dampak bersifat kumulatif dengan kegiatan lain yang ada di sekitar lokasi reklamasi,sehingga tergolong dampak Penting (P).

6. Dampak terhadap terbukanya kesempatan kerja ini dapat dipulihkan, sehingga dampakdapat digolongkan menjadi Tidak Penting (TP).

Berdasarkan kriteria di atas, maka dampak terhadap terbukanya kesempatan kerjatermasuk kategori dampak penting.

3.3.8. Gangguan Aktivitas Nelayan Akibat Reklamasi

Kegiatan reklamasi pada tahap konstruksi akan berdampak terhadap aktivitas nelayanyakni maneuver ponton, barge, alat pemasang batu untuk tanggul, serta peralatan yanglainnya. Berdasarkan laporan hasil pembinaan dan kegiatan pemerintah Kelurahan Pluit,Februari 2013, yang bermatapencaharian sebagai nelayan sebanyak 2.692 orang.Kegiatan-kegiatan tersebut di atas akan mengganggu aktivitas nelayan yang ingin melintasmencari ikan (melaut) ke Pantai Utara Jakarta maupun ke Pantai Utara Tangerang.

Data dari pipp.djpt.kkp.go.id pada April 2015, memperlihatkan frekuensi kunjungan kapal diPelabuhan Perikanan Nizam Zachman sebanyak 262 kali, dengan rincian kategori kapal >20 – 30 GT sebanyak 86 kali, > 30 – 50 GT sebanyak 13 kali, > 50 – 100 GT sebanyak 99kali dan > 100 – 200 sebanyak 64 kali. Hal ini menunjukkan di pelabuhan tersebutdidominasi oleh kapal-kapal besar yang melaut di perairan laut dalam dan bukan di arearencana Reklamasi Pulau H.

Pada saat konsultasi publik terungkap adanya kekuatiran nelayan terganggu aktivitasnyaakibat kegiatan reklamasi. Kegiatan reklamasi Pulau H yang berpotensi menimbulkangangguan terhadap aktivitas nelayan dan perikanan samudra adalah pada saat mobilisasikapal TSHD, ponton/barge pengangkut pasir dan batu serta aktivitas pengurugan danpekerjaan tanggul. Besaran dampak tergolong dampak negatif besar.

Dengan memperhatikan kriteria penentu dampak penting:1. Jumlah manusia yang terkena dampak cukup banyak, sehingga dampak dapat

digolongkan menjadi Penting (P).2. Luas wilayah persebaran dampak terbatas di sekitar lokasi Pulau H dan Causeway,

sehingga dampak dapat digolongkan menjadi Tidak Penting (TP).

Page 146: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Prakiraan Dampak Penting

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

III – 12

3. Intensitas dampak relatif tinggi berlangsung lama selama pekerjaan reklamasi,sehingga dampak dapat digolongkan menjadi Penting (P).

4. Komponen lingkungan yang terkena dampak lebih dari satu komponen (pendapatanmasyarakat dan persepsi masyarakat), sehingga dampak dapat digolongkan menjadiPenting (P).

5. Dampak bersifat kumulatif dengan kegiatan lain yang ada di sekitar lokasi reklamasiPulau H (rencana reklamasi Pulau F dan G), sehingga tergolong dampak Penting (P).

6. Dampak terhadap gangguan aktivitas nelayan ini dapat dipulihkan, sehingga dampakdapat digolongkan menjadi Tidak Penting (TP).

Berdasarkan kriteria di atas, maka dampak terhadap gangguan aktivitas nelayan termasukkategori dampak penting.

3.3.9. Gangguan Aktivitas Nelayan Akibat Pekerjaan Causeway

Kegiatan pekerjaan causeway sepanjang ± 300 m diprakirakan akan berdampak terhadapgangguan aktivitas nelayan yakni maneuver ponton, barge, alat pemasang batu untuktanggul, serta peralatan yang lainnya. Besaran dampak yang disebabkan dari pekerjaancauseway sama dengan dampak kegiatan reklamasi Pulau H terhadap gangguan aktivitasnelayan, yaitu tergolong dampak negatif besar. Dengan adanya mobilisasi kapalpengangkut material dan pekerjaan fisik bangunan Causeway, akan mengakibatkanaktivitas nelayan yang biasanya melintasi di perairan sekitar lokasi causeway akanterganggu, dan para nelayan harus berputar ke arah utara dengan jarak lintas sekitar 1,0km ke arah tengah.

Dengan memperhatikan kriteria penentu dampak penting:1. Jumlah manusia yang terkena dampak cukup banyak, sehingga dampak dapat

digolongkan menjadi Penting (P).2. Luas wilayah persebaran dampak terbatas di sekitar lokasi causeway, sehingga

dampak dapat digolongkan menjadi Tidak Penting (TP).3. Intensitas dampak relatif tinggi berlangsung singkat selama pekerjaan causeway,

sehingga dampak dapat digolongkan menjadi Tidak Penting (TP).4. Komponen lingkungan yang terkena dampak lebih dari satu komponen (pendapatan

masyarakat dan persepsi masyarakat, sehingga dampak dapat digolongkan menjadiPenting (P).

5. Dampak bersifat kumulatif dengan kegiatan lain yang ada di sekitar lokasi Pulau H(recana reklamasi Pulau F dan G), sehingga tergolong dampak Penting (P).

6. Dampak terhadap gangguan aktivitas nelayan ini dapat dipulihkan, sehingga dampakdapat digolongkan menjadi Tidak Penting (TP).

Berdasarkan kriteria di atas, maka dampak terhadap gangguan aktivitas nelayan termasukkategori dampak penting.

Page 147: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Prakiraan Dampak Penting

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

III – 13

3.3.10. Gangguan Kamtibmas Akibat Mobilisasi Alat Dan Bahan Material

Kegiatan mobilisasi alat dan bahan material konstruksi/pengangkutan batu, tanah urug danpasir urug proyek Reklamasi Pulau H diprakirakan akan berdampak terhadap kamtibmasdi sekitar lokasi proyek. Dampak yang akan terjadi merupakan dampak primer (langsung)akibat kasus pencurian alat dan bahan proyek, maupun dampak turunan (sekunder) akibatpenurunan kualitas udara, kebisingan, pengotoran badan jalan dan gangguan kelancaranlalu lintas darat maupun laut di sekitar lokasi proyek yang dapat menimbulkan gangguankamtibmas. Pada saat konsultasi publik, terdapat kekuatiran masyarakat terutamapenghuni perumahan Pantai Mutiara akan terganggu akibat mobilisasi alat dan bahanmaterial reklamasi yang melintas di sekitar perumahan Pantai Mutiara, sehingga hal iniperlu mendapat perhatian.

Peralatan untuk reklamasi yaitu penghampar/penimbun pasir, pemuat tanah, alat penggali,alat pancang vertikal drain, alat grading, sedangkan peralatan untuk shore protection yaitualat angkut, penghampar material, pembantu penghampar material, barge dan kapalpembantu yang berjumlah 136 unit. Jenis dan volume material utama yang diperlukanuntuk konstruksi Pulau H adalah Batu < 1 ton (314.000 m3), Batu > 1 ton (217.000 m3),Pasir untuk tanggul (2,4 juta m3), Pasir untuk pulau (9,2 juta m3) dan Tanah urug/top soil(315.000 m3).

Pada rona lingkungan menunjukan bahwa hasil pemantauan Kawasan Pantai Mutiaratahun 2010, menunjukkan bahwa pada persimpangan Jl. Pluit Utara Raya – Jl. PluitSamudera 2 tergolong cukup padat pada jam sibuk pagi dan sore serta pada hari libur.Kepadatan ini bukan hanya disebabkan oleh kegiatan Pantai Mutiara, namun juga olehkegiatan fasilitas umum yang dapat dicapai dari jalan-jalan di persimpangan ini antara lainsekolah dan gereja.

Data persepsi masyarakat menunjukkan 89,2% setuju, sehingga besaran dampakterhadap kamtibmas tergolong dampak negatif kecil.

Dengan memperhatikan kriteria penentu dampak penting:1. Jumlah manusia yang terkena dampak cukup banyak, sehingga dampak dapat

digolongkan menjadi Penting (P).2. Luas wilayah persebaran dampak cukup luas, sehingga dampak dapat digolongkan

menjadi Penting (P).3. Intensitas dampak relatif tinggi berlangsung lama selama mobilisasi alat dan bahan

material, sehingga dampak dapat digolongkan menjadi Penting (P).4. Komponen lingkungan yang terkena dampak lebih dari satu komponen, sehingga

dampak dapat digolongkan menjadi Penting (P).5. Dampak bersifat kumulatif dengan kegiatan lain yang ada di sekitar lokasi reklamasi,

sehingga tergolong dampak Penting (P).

Page 148: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Prakiraan Dampak Penting

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

III – 14

6. Dampak terhadap gangguan kamtibmas ini dapat dipulihkan, sehingga dampak dapatdigolongkan menjadi Tidak Penting (TP).

Berdasarkan kriteria di atas, maka dampak terhadap gangguan kamtibmas termasukkategori dampak penting.

3.3.11. Gangguan Kamtibmas Akibat Reklamasi

Kegiatan reklamasi Pulau H seluas ± 63 Ha diprakirakan akan berdampak terhadapKamtibmas. Dampak yang akan terjadi terhadap kamtibmas merupakan dampak turunan(sekunder) akibat berbagai potensi dampak negatif yang muncul selama pelaksanaanreklamasi. Pada saat konsultasi publik terungkap adanya kekuatiran masyarakat/persepsinegatif masyarakat aka terkena dampak negatif selama kegiatan reklamasi Pulau Hberlangsung terutama akibat pencemaran perairan, gangguan terhadap aktivitas nelayan,gangguan terhadap transportasi darat dan laut dan gangguan terhadap utilitas yangterdapat di sekitar lokasi Pulau H.

Kekuatiran/persepsi negatif masyarakat ini pada akhirnya berpotensi menimbulkandampak lanjutan berupa gangguan kamtibmas Mengingat pekerjaan reklamasiberlangsung di perairan pantai/laut, besaran dampak kegiatan reklamasi tehadapkamtimas tergolong dampak negatif kecil.

Dengan memperhatikan kriteria penentu dampak penting:1. Jumlah manusia yang terkena dampak sedikit, sehingga dampak dapat digolongkan

menjadi Tidak Penting (TP).2. Luas wilayah persebaran dampak terbatas di sekitar lokasi Pulau H, sehingga dampak

dapat digolongkan menjadi Tidak Penting (TP).3. Intensitas dampak relatif tinggi berlangsung lama selama pekerjaan reklamasi,

sehingga dampak dapat digolongkan menjadi Penting (P).4. Komponen lingkungan yang terkena dampak lebih dari satu komponen, sehingga

dampak dapat digolongkan menjadi Penting (P).5. Dampak bersifat kumulatif dengan kegiatan lain (rencana reklamasi Pulau F dan G)

yang ada di sekitar lokasi reklamasi Pulau H, sehingga tergolong dampak Penting (P).6. Dampak terhadap gangguan kamtibmas ini dapat dipulihkan, sehingga dampak dapat

digolongkan menjadi Tidak Penting (TP).

Berdasarkan kriteria di atas, maka dampak terhadap gangguan kamtibmas termasukkategori dampak penting.

Page 149: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Prakiraan Dampak Penting

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

III – 15

3.3.12. Gangguan Kamtibmas Akibat Kegiatan Rekrutmen dan Aktivitas Tenaga Kerja

Kegiatan/aktivitas buruh konstruksi proyek Reklamasi Pulau H sebanyak ± 300 orangdiprakirakan akan berdampak terhadap kamtibmas. Aktivitas buruh konstruksi proyekReklamasi Pulau H yang kurang sesuai dengan budaya masyarakat sekitar serta adanyadampak-dampak negatif yang diakibatkan oleh aktivitas buruh konstruksi tersebut padaakhirnya dapat menimbulkan gangguan kamtibmas. Mengingat di sekitar lokasi proyeksaat ini terdapat berbagai kegiatan yang membutuhkan privacy, ketenangan dankenyamanan yang tinggi seperti Kawasan Pantai Mutiara, maka hal ini perlu diperhatikandan diantisipasi sejak dini. Besaran dampak tergolong dampak negatif besar, karenajumlah tenaga kerja yang akan ada cukup banyak (sebanyak ± 300 orang) dan bedengpekerja berada di kawasan pemukiman elit Pantai Mutiara yang tergolong padat.

Dengan memperhatikan kriteria penentu dampak penting:1. Jumlah manusia yang terkena dampak cukup banyak, sehingga dampak dapat

digolongkan menjadi Penting (P).2. Luas wilayah persebaran dampak terbatas di sekitar lokasi Pulau H dan di bedeng

pekerja, sehingga dampak dapat digolongkan menjadi Tidak Penting (TP).3. Intensitas dampak relatif tinggi berlangsung lama selama rekrutmen dan aktivitas

tenaga kerja, sehingga dampak dapat digolongkan menjadi Penting (P).4. Komponen lingkungan yang terkena dampak lebih dari satu komponen, sehingga

dampak dapat digolongkan menjadi Penting (P).5. Dampak bersifat kumulatif dengan kegiatan lain yang ada di sekitar lokasi reklamasi,

sehingga tergolong dampak Penting (P).6. Dampak terhadap gangguan kamtibmas ini dapat dipulihkan, sehingga dampak dapat

digolongkan menjadi Tidak Penting (TP).

Berdasarkan kriteria di atas, maka dampak terhadap gangguan kamtibmas termasukkategori dampak penting.

3.3.13. Perubahan Persepsi Masyarakat Akibat Rekrutmen dan Aktivitas Tenaga Kerja

Kegiatan/aktivitas buruh konstruksi proyek Reklamasi Pulau H sebanyak ± 300 orangdiprakirakan akan berdampak terhadap kamtibmas. Aktivitas buruh konstruksi proyekReklamasi Pulau H yang kurang sesuai dengan budaya masyarakat sekitar serta adanyadampak-dampak negatif yang diakibatkan oleh aktivitas buruh konstruksi tersebut padaakhirnya dapat menimbulkan gangguan terhadap masyarakat sekitar. Mengingat di sekitarlokasi proyek saat ini terdapat berbagai kegiatan yang membutuhkan privacy, ketenangandan kenyamanan yang tinggi seperti Kawasan Pantai Mutiara, maka hal ini perludiperhatikan dan diantisipasi sejak dini. Pada saat konsultasi publik, terdapat harapanmasyarakat Kelurahan Pluit, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara untuk dapat bekerjaselama reklamasi Pulau H berlangsung.

Page 150: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Prakiraan Dampak Penting

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

III – 16

Besaran dampak yang disebabkan dari rekrutmen dan aktivitas tenaga kerja terhadapperubahan persepsi masyarakat tergolong dampak negatif besar, karena jumlah tenagakerja yang akan ada cukup banyak (sebanyak ± 300 orang) dan bedeng pekerja berada dikawasan pemukiman elit Pantai Mutiara yang tergolong padat.

Dengan memperhatikan kriteria penentu dampak penting:1. Jumlah manusia yang terkena dampak cukup banyak, sehingga dampak dapat

digolongkan menjadi Penting (P).2. Luas wilayah persebaran dampak terbatas di sekitar lokasi Pulau H dan Bedeng

Pekerja, sehingga dampak dapat digolongkan menjadi Tidak Penting (TP).3. Intensitas dampak relatif tinggi berlangsung lama selama rekrutmen dan aktivitas

tenaga kerja, sehingga dampak dapat digolongkan menjadi Penting (P).4. Komponen lingkungan yang terkena dampak lebih dari satu komponen, sehingga

dampak dapat digolongkan menjadi Penting (P).5. Dampak bersifat kumulatif dengan kegiatan lain yang ada di sekitar lokasi reklamasi

Pulau H, sehingga tergolong dampak Penting (P).6. Dampak terhadap perubahan persepsi masyarakat ini dapat dipulihkan, sehingga

dampak dapat digolongkan menjadi Tidak Penting (TP).

Berdasarkan kriteria di atas, maka dampak terhadap perubahan persepsi masyarakattermasuk kategori dampak penting.

3.3.14. Perubahan Persepsi Masyarakat Akibat Kegiatan Mobilisasi Alat Dan Bahan Material

Kegiatan mobilisasi alat dan bahan material konstruksi/pengangkutan batu, tanah urug danpasir urug proyek Reklamasi Pulau H diprakirakan akan berdampak terhadap kamtibmasdi sekitar lokasi proyek. Dampak yang akan terjadi merupakan dampak turunan (sekunder)akibat penurunan kualitas udara, kebisingan, pengotoran badan jalan dan gangguankelancaran lalu lintas darat maupun laut di sekitar lokasi proyek yang dapat menimbulkangangguan terhadap masyarakat sekitar. Kekuatiran tersebut telah disampaikan wargapada saat konsultasi publik sehingga perlu mendapat perhatian.

Peralatan untuk reklamasi yaitu penghampar/penimbun pasir, pemuat tanah, alat penggali,alat pancang vertikal drain, alat grading, sedangkan peralatan untuk shore protection yaitualat angkut, penghampar material, pembantu penghampar material, barge dan kapalpembantu yang berjumlah 136 unit. Jenis dan volume material utama yang diperlukanuntuk konstruksi Pulau H adalah Batu < 1 ton (314.000 m3), Batu > 1 ton (217.000 m3),Pasir untuk tanggul (2,4 juta m3), Pasir untuk pulau (9,2 juta m3) dan Tanah urug/top soil(315.000 m3). Mengingat, bahan material dan peralatan yang digunakan selama pekerjaanreklamasi banyak, maka besaran dampak Mobilisasi Alat Dan Bahan Material terhadapkamtibmas tergolong dampak negatif besar.

Page 151: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Prakiraan Dampak Penting

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

III – 17

Dengan memperhatikan kriteria penentu dampak penting:1. Jumlah manusia yang terkena dampak cukup banyak, sehingga dampak dapat

digolongkan menjadi Penting (P).2. Luas wilayah persebaran dampak cukup luas, sehingga dampak dapat digolongkan

menjadi Penting (P).3. Intensitas dampak relatif tinggi berlangsung lama selama mobilisasi alat dan bahan

material, sehingga dampak dapat digolongkan menjadi Penting (P).4. Komponen lingkungan yang terkena dampak lebih dari satu komponen, sehingga

dampak dapat digolongkan menjadi Penting (P).5. Dampak bersifat kumulatif dengan kegiatan lain yang ada di sekitar lokasi reklamasi

Pulau H, sehingga tergolong dampak Penting (P).6. Dampak terhadap perubahan persepsi masyarakat ini dapat dipulihkan, sehingga

dampak dapat digolongkan menjadi Tidak Penting (TP).

Berdasarkan kriteria di atas, maka dampak terhadap perubahan persepsi masyarakattermasuk kategori dampak penting.

3.3.15. Perubahan Persepsi Masyarakat Akibat Reklamasi

Kegiatan reklamasi Pulau H seluas ± 63 Ha diprakirakan akan berdampak terhadapPerubahan Persepsi Masyarakat. Dampak yang akan terjadi terhadap perubahan persepsimasyarakat merupakan dampak turunan (sekunder) akibat berbagai potensi dampaknegatif yang muncul selama pelaksanaan reklamasi seperti gangguan terhadap aktivitasnelayan, gangguan terhadap transportasi darat dan laut, gangguan terhadap kegiatansekitar/utilitas. Kekuatiran/persepsi negatif masyarakat ini telah disampaikan pada saatkonsultasi publik. Mengingat pekerjaan reklamasi berlangsung di perairan pantai/laut dandikaitkan dengan data persepsi masyarakat menunjukkan 89,2% setuju, besaran dampakkegiatan reklamasi tehadap persepsi masyarakat tergolong dampak negatif kecil.

Dengan memperhatikan kriteria penentu dampak penting:1. Jumlah manusia yang terkena dampak sedikit, sehingga dampak dapat digolongkan

menjadi Tidak Penting (TP).2. Luas wilayah persebaran dampak terbatas di sekitar lokasi Pulau H, sehingga dampak

dapat digolongkan menjadi Tidak Penting (TP).3. Intensitas dampak relatif tinggi berlangsung selama reklamasi, sehingga dampak dapat

digolongkan menjadi Penting (P).4. Komponen lingkungan yang terkena dampak lebih dari satu komponen, sehingga

dampak dapat digolongkan menjadi Penting (P).5. Dampak bersifat kumulatif dengan kegiatan lain yang ada di sekitar lokasi reklamasi

Pulau H, sehingga tergolong dampak Penting (P).6. Dampak terhadap perubahan persepsi masyarakat ini dapat dipulihkan, sehingga

dampak dapat digolongkan menjadi Tidak Penting (TP).

Page 152: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Prakiraan Dampak Penting

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

III – 18

Berdasarkan kriteria di atas, maka dampak terhadap perubahan persepsi masyarakattermasuk kategori dampak penting.

3.3.16. Perubahan Persepsi Masyarakat Akibat Pekerjaan Causeway

Kegiatan pekerjaan causeway diprakirakan akan berdampak terhadap perubahan persepsimasyarakat. Perubahan persepsi masyarakat terhadap rencana pembangunan Causewaymerupakan bagian dari kekuatiran masyarakat terhadap Reklamasi Pulau H yang telahdisampaikan pada saat konsultasi publik, karena Causeway merupakan bagian darikegiatan Reklamasi Pulau H. Mengingat di wilayah studi (Kelurahan Pluit) penduduk yangbermatapencaharian sebagai nelayan sebanyak 2.692 orang dan dikaitkan dengan datapersepsi masyarakat menunjukkan 89,2% setuju, maka dampak pekerjaan causewayterhadap perubahan persepsi masyarakat tergolong dampak negatif kecil.

Dengan memperhatikan kriteria penentu dampak penting:1. Jumlah manusia yang terkena dampak cukup banyak, sehingga dampak dapat

digolongkan menjadi Penting (P).2. Luas wilayah persebaran dampak terbatas di sekiar lokasi Causeway, sehingga

dampak dapat digolongkan menjadi Tidak Penting (TP).3. Intensitas dampak relatif tinggi berlangsung singkat selama pekerjaan causeway,

sehingga dampak dapat digolongkan menjadi Tidak Penting (TP).4. Komponen lingkungan yang terkena dampak lebih dari satu komponen, sehingga

dampak dapat digolongkan menjadi Penting (P).5. Dampak bersifat kumulatif dengan kegiatan lain yang ada di sekitar lokasi reklamasi,

sehingga tergolong dampak Penting (P).6. Dampak terhadap perubahan persepsi masyarakat ini dapat dipulihkan, sehingga

dampak dapat digolongkan menjadi Tidak Penting (TP).

Berdasarkan kriteria di atas, maka dampak terhadap perubahan persepsi masyarakattermasuk kategori dampak penting.

3.3.17. Gangguan Transportasi Darat Akibat Mobilisasi Alat Dan Bahan Material

Kegiatan molilisasi alat dan bahan material pada tahap konstruksi proyek reklamasi PulauH diprakirakan akan berdampak terhadap transportasi darat pada badan jalan yang dilaluikendaraan pengangkut alat dan bahan konstruksi/tanah urug tersebut. Pengangkutan alatberat dan bahan material konstruksi sebagian dilakukan melalui jalan darat terutama jalanlingkungan Kawasan Pantai Mutiara. Pengangkutan alat berat dan bahan konstruksi/tanahurug melalui jalan darat akan mengakibatkan meningkatnya arus lalu lintas, pengotoranbadan jalan dan dapat menyebabkan kerusakan badan jalan bila melampaui daya dukungbadan jalan yang dilalui. Jenis dan volume material utama yang akan melalui darat adalahtanah urug/top soil sebesar 315.000 m3. Mobilisasi tanah urug ini akan dilakukan dengan

Page 153: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Prakiraan Dampak Penting

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

III – 19

dump truk kapasitas 20 m3 dan berlangsung selama 6 bulan. Dengan demikian bangkitantruk di jalan sekitar seperti Jl. Pluit Samudera dan Jl. Pantai Mutiara akan mencapai 6-7truk/jam atau 20 smp/jam, maka dampak mobilisasi alat dan bahan material terhadapgangguan transportasi darat tergolong dampak negatif besar.

Dengan memperhatikan kriteria penentu dampak penting:1. Jumlah manusia yang terkena dampak cukup banyak, sehingga dampak dapat

digolongkan menjadi Penting (P).2. Luas wilayah persebaran dampak cukup luas, sehingga dampak dapat digolongkan

menjadi Penting (P).3. Intensitas dampak relatif tinggi berlangsung lama selama mobilisasi alat dan bahan

material, sehingga dampak dapat digolongkan menjadi Penting (P).4. Komponen lingkungan yang terkena dampak lebih dari satu komponen, sehingga

dampak dapat digolongkan menjadi Penting (P).5. Dampak bersifat kumulatif dengan kegiatan lain yang ada di sekitar lokasi reklamasi,

sehingga tergolong dampak Penting (P).6. Dampak terhadap gangguan transportasi darat ini dapat dipulihkan, sehingga dampak

dapat digolongkan menjadi Tidak Penting (TP).

Berdasarkan kriteria di atas, maka dampak terhadap gangguan transportasi darattermasuk kategori dampak penting.

3.3.18. Gangguan Transportasi Laut Akibat Kegiatan Mobilisasi Alat dan Bahan Material

Data dari pipp.djpt.kkp.go.id pada April 2015, memperlihatkan frekuensi kunjungan kapal diPelabuhan Perikanan Nizam Zachman sebanyak 262 kali, dengan rincian kategori kapal >20 – 30 GT sebanyak 86 kali, > 30 – 50 GT sebanyak 13 kali, > 50 – 100 GT sebanyak 99kali dan > 100 – 200 sebanyak 64 kali. Hal ini menunjukkan di pelabuhan tersebutdidominasi oleh kapal-kapal besar yang melaut di perairan laut dalam dan bukan di arearencana Reklamasi Pulau H.

Peralatan untuk reklamasi yaitu penghampar/penimbun pasir, pemuat tanah, alat penggali,alat pancang vertikal drain, alat grading, sedangkan peralatan untuk shore protection yaitualat angkut, penghampar material, pembantu penghampar material, barge dan kapalpembantu yang berjumlah 136 unit.

Jenis dan volume material utama yang akan melalui laut adalah Batu < 1 ton (314.000 m3),Batu > 1 ton (217.000 m3), Pasir untuk tanggul (2,4 juta m3) dan Pasir untuk pulau (9,2 jutam3). Mengingat volume peralatan dan bahan material yang akan digunakan selamakegiatan reklamasi berlangsung tergolong besar, maka dampak mobilisasi alat dan bahanmaterial terhadap transportasi laut tergolong dampak negatif besar.

Page 154: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Prakiraan Dampak Penting

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

III – 20

Dengan memperhatikan kriteria penentu dampak penting:1. Jumlah manusia yang terkena dampak cukup banyak, sehingga dampak dapat

digolongkan menjadi Penting (P).2. Luas wilayah persebaran dampak luas, sehingga dampak dapat digolongkan menjadi

Penting (P).3. Intensitas dampak relatif tinggi berlangsung lama selama mobilisasi alat dan bahan

material, sehingga dampak dapat digolongkan menjadi Penting (P).4. Komponen lingkungan yang terkena dampak lebih dari satu komponen (persepsi

masyarakat dan kamtibmas), sehingga dampak dapat digolongkan menjadi Penting (P).5. Dampak bersifat kumulatif dengan kegiatan lain yang ada di sekitar lokasi reklamasi

Pulau H, sehingga tergolong dampak Penting (P).6. Dampak terhadap transportasi laut ini dapat dipulihkan, sehingga dampak dapat

digolongkan menjadi Tidak Penting (TP).

Berdasarkan kriteria di atas, maka dampak terhadap gangguan transportasi laut termasukkategori dampak penting.

3.3.19. Gangguan Transportasi Laut Akibat Reklamasi

Besaran dampak yang disebabkan dari reklamasi seluas ± 63 Ha terhadap gangguantransportasi laut tergolong dampak negatif besar, karena lokasi Pulau H berdekatandengan Pelabuhan Samudra Nizam Zachman yang merupakan pelabuhan samudraterbesar di Indonesia dengan aktivitas yang sangat padat. Dengan adanya reklamasi yaitukegiatan manuver alat-alat berat yang akan mengakibatkan aktivitas kapal PelabuhanSamudra Nizam Zachman.

Dengan memperhatikan kriteria penentu dampak penting:1. Jumlah manusia yang terkena dampak cukup banyak, sehingga dampak dapat

digolongkan menjadi Penting (P).2. Luas wilayah persebaran dampak terbatas di sekitar lokasi Pulau H, sehingga dampak

dapat digolongkan menjadi Tidak Penting (P).3. Intensitas dampak relatif rendah berlangsung selama reklamasi Pulau H, sehingga

dampak dapat digolongkan menjadi Tidak Penting (TP).4. Komponen lingkungan yang terkena dampak lebih dari satu komponen (persepsi

masyarakat dan kamtibmas), sehingga dampak dapat digolongkan menjadi Penting (P).5. Dampak bersifat kumulatif dengan kegiatan lain yang ada di sekitar lokasi reklamasi,

sehingga tergolong dampak Penting (P).6. Dampak terhadap gangguan transportasi laut ini dapat dipulihkan, sehingga dampak

dapat digolongkan menjadi Tidak Penting (TP).

Berdasarkan kriteria di atas, maka dampak terhadap gangguan transportasi laut termasukkategori dampak penting.

Page 155: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Prakiraan Dampak Penting

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

III – 21

3.3.20. Gangguan Transportasi Laut Akibat Pekerjaan Causeway

Kegiatan pekerjaan causeway diprakirakan akan berdampak terhadap gangguantransportasi laut. Besaran dampak merupakan dampak turunan yang disebabkan daripekerjaan causeway terhadap gangguan transportasi laut tergolong dampak negatif kecil,karena lokasi Causeway bukan areal jalur pelayaran. Dengan adanya pekerjaan causewayyaitu kegiatan manuver alat-alat berat yang akan mengakibatkan aktivitas kapal PelabuhanSamudra Nizam Zachman.

Dengan memperhatikan kriteria penentu dampak penting:1. Jumlah manusia yang terkena dampak sedikit, sehingga dampak dapat digolongkan

menjadi Tidak Penting (P).2. Luas wilayah persebaran dampak terbatas di sekitar lokasi Causeway, sehingga

dampak dapat digolongkan menjadi Tidak Penting (TP).3. Intensitas dampak relatif tinggi berlangsung singkat selama pekerjaan causeway,

sehingga dampak dapat digolongkan menjadi Tidak Penting (TP).4. Komponen lingkungan yang terkena dampak lebih dari satu komponen (persepsi

masyarakat dan kamtibmas), sehingga dampak dapat digolongkan menjadi Penting (P).5. Dampak bersifat kumulatif dengan kegiatan lain yang ada di sekitar lokasi reklamasi

Pulau H, sehingga tergolong dampak Penting (P).6. Dampak terhadap gangguan transportasi laut ini dapat dipulihkan, sehingga dampak

dapat digolongkan menjadi Tidak Penting (TP).

Berdasarkan kriteria di atas, maka dampak terhadap gangguan transportasi laut termasukkategori dampak penting.

3.4. TAHAP PASCA KONSTRUKSI

3.4.1. Penurunan Kualitas Air Laut (Suhu) Akibat Keberadaan Causeway

Keberadaan causeway Pulau H dengan struktur masif sepanjang ± 300 m berpotensimenyebabkan perubahan suhu air laut. Prakiraan besaran dampak perubahan suhudilakukan lewat pemodelan perubahan suhu di titik inlet PLTU Muara Karang. Pemodelandilakukan dengan bantuan software MIKE 21 untuk daerah cakupan titik koordinat (sistemUTM 48S) Barat Laut 684439; 9343000 dan titik Tenggara 720913; 9322324, denganmesh model tanpa dan dengan Pulau H. Debit di dua titik outlet PLTU Muara Karangadalah 12 m3/s untuk outlet Barat dan 48 m3/s untuk outlet Timur. Hasil pemodelanmenunjukkan pada suhu di titik inlet akan menurun 0,8-1,0 °C (Gambar III.5).

Suhu air laut pada posisi inlet saluran air pendingin PLTU/PLTGU Muara Karang adalahsekitar 30,2 0C, sehingga tergolong dampak positif kecil.

Page 156: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Prakiraan Dampak Penting

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

III – 22

Gambar III.5. Perbandingan Suhu Air Laut Di Titik Inlet Sebelum Dan Sesudah PekerjaanCauseway

Debit outlet dan inlet yang diambil adalah 12 m3/s untuk outlet barat dan 48 m3/s untukoutlet timur. Skenario simulasi menggunakan thermal konservatif dari selisih terhadaptemperatur air laut normal atau ΔT sebesar 100 C untuk inlet dan 60 C untuk outlet sebelahtimur dan 40 C untuk outlet sebelah barat. Data arus yang digunakan adalah hasil simulasihidrodinamika.

Dengan memperhatikan kriteria penentu dampak penting:1. Jumlah manusia yang terkena dampak cukup banyak, sehingga dampak dapat

digolongkan menjadi Penting (P).2. Luas wilayah persebaran dampak terbatas di sekitar lokasi Causeway, sehingga

dampak dapat digolongkan menjadi Tidak Penting (TP).3. Intensitas dampak relatif rendah berlangsung selama bangunan causeway ada,

sehingga dampak dapat digolongkan menjadi Penting (P).4. Komponen lingkungan yang terkena dampak lebih dari satu komponen (persepsi

masyarakat dan kamtibmas), sehingga dampak dapat digolongkan menjadi Penting (P).5. Dampak bersifat kumulatif dengan kegiatan lain yang ada di sekitar lokasi reklamasi,

sehingga tergolong dampak Penting (P).

Page 157: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Prakiraan Dampak Penting

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

III – 23

6. Dampak terhadap perubahan pola arus ini dapat dipulihkan, sehingga dampak dapatdigolongkan menjadi Tidak Penting (TP).

Berdasarkan kriteria di atas, maka dampak terhadap perubahan pola arus termasukkategori dampak penting.

3.4.2. Perubahan Pola Arus Akibat Keberadaan Lahan Reklamasi

Keberadaan lahan reklamasi Pulau H diprakirakan akan berdampak terhadap perubahanpola arus. Prakiraan besaran dampak dilakukan dengan membandingkan pola arussebelum dan sesudah reklamasi.

Pemodelan dilakukan dengan bantuan software MIKE 21 untuk daerah cakupan titikkoordinat (sistem UTM 48S) Barat Laut 684439; 9343000 dan titik Tenggara 720913;9322324, dengan mesh model tanpa dan dengan Pulau H seperti pada Gambar III.6 dankondisi batas pasang surut seperti pada Gambar III.7; sedangkan untuk debit dischargemeliputi outlet PLTU 60 m3/s, Kali Karang 60 m3/s, dan inlet PLTU 60 m3/s.

Gambar III.6. Mesh Model Hidrodinamika

Page 158: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Prakiraan Dampak Penting

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

III – 24

Gambar III.7. Kondisi Batas Untuk Pasang Surut

Verifikasi model hidrodinamika dilakukan dengan data lapangan tanggal 9 Mei 2013 4:00sampai dengan tanggal 13 Mei 2013 4:00 saat kegiatan survei dilakukan. Pada simulasiperiode ini adalah periode spring. Hasil perbandingan time-series diperlihatkan olehGambar III.8, sedangkan trendline dan korelasi diperlihatkan pada Gambar III.9. Verifikasimemberikan hasil yang baik baik dengan sedikit perbedaan magnitudo dan fasa.

Gambar III.8. Perbandingan Seri Waktu Data Pengukuran dan Model

Page 159: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Prakiraan Dampak Penting

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

III – 25

Gambar III.9. Korelasi Data Pengukuran Dan Model

Hasil pemodelan pola arus sebelum reklamasi disajikan pada Gambar III.10 sampaidengan Gambar III.13 yang mewakili kondisi menuju pasang, pasang, menuju surut dansurut. Terlihat pola arus akibat operasi pompa memperlihatkan nilai kecepatan yang lebihdominan daripada arus akibat pasang surut. Pada kondisi sebelum reklamasi terlihatbahwa arus dari arah pompa Pluit dapat dengan bebas mengalir ke arah lepas pantai.Sedangkan pada elevasi muka air tidak terdapat perbedaan signifikan secara spasial diwilayah kajian dengan kata lain pada wilayah kajian memiliki fasa yang sama yang dilaluioleh pasang surut dari lepas pantai.

Gambar III.10. Pola Arus Saat Menuju Pasang Sebelum Reklamasi

Page 160: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Prakiraan Dampak Penting

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

III – 26

Gambar III.11. Pola Arus Saat Pasang Sebelum Reklamasi

Gambar III.12. Pola Arus Saat Menuju Surut Sebelum Reklamasi

Page 161: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Prakiraan Dampak Penting

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

III – 27

Gambar III.13. Pola Arus Saat Surut Pasang Sebelum Reklamasi

Hasil simulasi perubahan pola arus akibat reklamasi Pulau H disajikan pada Gambar III.14sampai dengan Gambar III.17. Terlihat bahwa reklamasi pulau H pada keempat kondisitidak ada perubahan pola arus yang berarti dengan asumsi pompa bekerja dengan baik.Kondisi sirkulasi arus pasang surut sedikit berbeda dengan pada kondisi eksisting dimanadi sebelah selatan reklamasi Pulau H kecepatan arus sangat kecil.

Page 162: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Prakiraan Dampak Penting

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

III – 28

Gambar III.14. Pola Arus Saat Menuju Pasang sesudah Reklamasi

Gambar III.15. Pola Arus Saat Pasang sesudah Reklamasi

Page 163: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Prakiraan Dampak Penting

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

III – 29

Gambar III.16. Pola Arus Saat Menuju Surut sesudah Reklamasi

Gambar III.17. Pola Arus Saat Surut sesudah Reklamasi

Page 164: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Prakiraan Dampak Penting

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

III – 30

Perbandingan parameter hidrodinamika seperti elevasi dan kecepatan arus dilakukan pada4 titik. Titik 1 berada di dekat pompa Pluit, titik 2 di dekat rencana reklamasi Pulau H, titik3 pada muara saluran pompa pasar ikan dan yang terakhir titik 4 di dekat antara muaraKali Karang dan sebelah barat pantai Mutiara (Gambar III.18).

Gambar III.18. Lokasi titik tinjau

Tidak ditemukan perbedaan kecepatan arus yang berarti antara kondisi sebelum dengansesudah reklamasi; pengoperasian pompa yang ada memberikan perbedaan kecepatanyang signifikan.

Pada titik 1, berfungsinya pompa memberikan perubahan terhadap besaran kecepatan.Pada kondisi eksisting tanpa pompa kecepatan rata - rata hanya mencapai 0.0015 m/smeningkat menjadi 0.017 m/s dengan kehadiran pompa Pluit. Selanjutnya jugadiperlihatkan tidak perubahan yang signifikan dengan terbangunnya reklamasi Pulau Hdimana besaran kecepatan rata - rata tetap di sekitar 0.017 m/s.

Page 165: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Prakiraan Dampak Penting

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

III – 31

Gambar III.19. Perbandingan Elevasi Dan Kecepatan Arus Di Titik 1

Gambar III.20. Perbandingan Elevasi Dan Kecepatan Arus Di Titik 2

Page 166: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Prakiraan Dampak Penting

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

III – 32

Pada titik 2 berfungsinya pompa Pluit juga menambah besaran kecepatan arus dari 0.03m/s menjadi 0.08 m/s. Sedangkan dibangunnya reklamasi Pulau H tidak memberikandampak pengurangan maksimum ataupun minimum kecepatan arus.

Pada titik 3 yaitu titik saluran pompa Pasar Ikan bermuara, keberadaan pompa tersebutmeningkatkan besaran kecepatan sedangkan hadirnya reklamasi Pulau H tidakmengurangi kecepatan akibat terhalangnya pengaruh arus pasang surut.

Pada titik 4 atau titik dimana keluarnya outlet 2 PLTU Muara Karang seperti pada kasussebelumnya pompa meningkatkan besaran kecepatan daripada kondisi tanpa pompa,namun pada titik 4 ini berbeda dengan titik 3 dimana kehadiran reklamasi Pulau H tidakmemberikan perubahan kecepatan.

Dampak yang terjadi berupa perubahan kecepatan arus intensitasnya rendah, namunperubahan ini bersifat permanen. Dampak perubahan kecepatan arus ini termasukdampak negatif kecil.

Gambar III.21. Perbandingan Elevasi Dan Kecepatan Arus Di Titik 3

Page 167: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Prakiraan Dampak Penting

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

III – 33

Gambar III.22. Perbandingan Elevasi Dan Kecepatan Arus Di Titik 4

Dengan memperhatikan kriteria penentu dampak penting:1. Jumlah manusia yang terkena dampak cukup banyak, sehingga dampak dapat

digolongkan menjadi Penting (P).2. Luas wilayah persebaran dampak terbatas di sekitar lokasi Pulau H, sehingga dampak

dapat digolongkan menjadi Tidak Penting (TP).3. Intensitas dampak relatif rendah berlangsung lama selama lahan reklamasi Pulau H

berada, sehingga dampak dapat digolongkan menjadi Tidak Penting (TP).4. Komponen lingkungan yang terkena dampak lebih dari satu komponen, sehingga

dampak dapat digolongkan menjadi Penting (P).5. Dampak bersifat kumulatif dengan kegiatan lain yang ada di sekitar lokasi reklamasi

Pulau H, sehingga tergolong dampak Penting (P).6. Dampak terhadap perubahan pola arus ini sulit dipulihkan, sehingga dampak dapat

digolongkan menjadi Penting (P).

Berdasarkan kriteria di atas, maka dampak terhadap perubahan pola arus termasukkategori dampak penting.

Page 168: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Prakiraan Dampak Penting

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

III – 34

3.4.3. Perubahan Pola Gelombang Akibat Keberadaan Lahan Reklamasi

Keberadaan lahan reklamasi Pulau H diprakirakan akan berdampak terhadap perubahanpola gelombang. Prakiraan besaran dampak dilakukan dengan membandingkan polagelombang sebelum dan sesudah reklamasi.

Pemodelan gelombang dilakukan dengan software MIKE SW, dengan skenario tinggigelombang maksimum 4 m dan periode 13,017 s dari Utara.

Pola gelombang sebelum reklamasi untuk kondisi maksimum diperlihatkan pada GambarIII.23 dan Gambar III.24. Arah dominan gelombang sampai ke daerah pantai Mutiaraadalah dari Barat Laut sedangkan tinggi gelombang maksimum yang terjadi sebelumgelombang tersebut pecah adalah sekitar 1.4 m di utara pantai Mutiara. Setelahgelombang pecah secara berangsur angsur energinya pun berkurang dimana di pantaiMutiara sekitar 0.8 m. Hal ini pun berlaku untuk kondisi dimana pulau H telah terbanguntetapi terjadi pengurangan yang cukup signifikan di muara waduk Pluit.

Gelombang musim barat datang dari arah Barat Laut dengan ketinggian maksimum 4meter. Hasil simulasi pada musim barat pada kondisi eksisting dan kondisi reklamasiterbangun diperlihatkan oleh Gambar III.23 dan Gambar III.24. Energi gelombang meluruhseiring dengan penjalaran menuju pantai Jakarta. Tinggi gelombang pada lokasi reklamasimencapai 0.6 m pada kondis eksisting, sedangkan pada kondisi reklamasi Pulau Hterbangun, tinggi gelombang berkurang drastis terutama di daerah bayangan reklamasi. Didaerah bayangan tersebut mencapai 0.1 m.

Page 169: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Prakiraan Dampak Penting

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

III – 35

Gambar III.23. Gelombang musim barat dengan kondisi eksisting

Gambar III.24. Gelombang musim barat pada dengan Pulau H terbangun

Page 170: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Prakiraan Dampak Penting

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

III – 36

Gelombang musim timur datang dari arah Timur Laut juga dengan ketinggian maksimum 4meter. Hasil simulasi pada pada musim timur pada kondisi eksisting dan kondisi reklamasiterbangun diperlihatkan oleh Gambar III.25 dan Gambar III.26. Energi gelombang meluruhseiring dengan penjalaran menuju pantai Jakarta.Tinggi gelombang pada lokasi reklamasimencapai 0.9 m pada kondisi eksisting, sedangkan pada kondisi reklamasi Pulau Hterbangun, tinggi gelombang berkurang drastis terutama di daerah bayangan reklamasi.Didaerah bayangan tersebut mencapai 0.4 m.

Apabila meninjau kedua musim angin dominan tersebut maka gelombang dari musim timurmemberikan gelombang yang lebih besar di lokasi reklamasi baik pada kondisi eksistingmaupun kondisi reklamasi Pulau H terbangun. Pada kondisi Pulau H terbangun di daerahbayangan bangunan reklamasi tinggi gelombang yang terjadi lebih tinggi pada musim timurdiakibatkan bentuk morfologi Pulau H yang terbuka kearah timur.

Gambar III.25. Gelombang musim timur dengan kondisi eksisting

Page 171: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Prakiraan Dampak Penting

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

III – 37

Gambar III.26. Gelombang musim timur dengan Pulau H terbangun

Hasil kajian dari simulasi gelombang memberikan gambaran bahwa pembangunanreklamasi Pulau H dapat mengurangi efek serangan gelombang di daerah bayangan PulauH baik pada musim barat yaitu sebesar 83% dan musim timur sebesar 65%. Hal inidiakibatkan oleh morfologi Pulau H yang terbuka di sebelah timur. Besaran dampakkeberadaan lahan reklamasi terhadap pola gelombang ini tergolong negatif kecil.

Dengan memperhatikan kriteria penentu dampak penting:1. Jumlah manusia yang terkena dampak cukup banyak, sehingga dampak dapat

digolongkan menjadi Penting (P).2. Luas wilayah persebaran dampak cukup luas, sehingga dampak dapat digolongkan

menjadi Penting (P).3. Intensitas dampak relatif tinggi berlangsung lama selama pekerjaan reklamasi Pulau H,

sehingga dampak dapat digolongkan menjadi Penting (P).4. Komponen lingkungan yang terkena dampak lebih dari satu komponen, sehingga

dampak dapat digolongkan menjadi Penting (P).5. Dampak bersifat kumulatif dengan kegiatan lain yang ada di sekitar lokasi reklamasi

Pulau H, sehingga tergolong dampak Penting (P).6. Dampak terhadap perubahan pola gelombang ini sulit dipulihkan, sehingga dampak

dapat digolongkan menjadi Penting (P).

Page 172: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Prakiraan Dampak Penting

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

III – 38

Berdasarkan kriteria di atas, maka dampak terhadap perubahan pola gelombang termasukkategori dampak penting.

3.4.4. Abrasi Dan Sedimentasi Akibat Keberadaan Lahan Reklamasi

Perubahan abrasi dan sedimentasi merupakan dampak turunan perubahan pola arus.Prakiraan besaran dampak dilakukan lewat pemodelan transpor sedimen.

Pola endapan sedimen diperlihakan oleh Gambar III.27 dan Gambar III.28. Warna merahmenggambarkan nilai endapan sebesar 0.9 m .Pada kajian ini dapat diperlihatkan polaendapan sedimen secara kualitatif dimana ada beberapa daerah yang mengalamiendapan dan Sedangkan endapan terjadi di sekitar mulut saluran muara pompa Pluit atausebelah tenggara dari rencana wilayah reklamasi Pulau H. Pola endapan pada scenarioeksisting dan rencana tidak terdapat perbedaan yang signifikan. Namun akibat dari adanyasumber sedimen dari pompa menyebabkan adanya endapan di depan mulut pompa.Pompa yang mengeluarkan sumber sedimen memberikan pengurangan gerusan sehinggatampak pada Gambar III.27 dan Gambar III.28 hampir tidak terjadi gerusan dengan efeksedimentasi bertambah ditandai dengan bertambahnya area-area dimana terjadisedimentasi.

Gambar III.27. Endapan sedimen pada kondisi eksisting

Page 173: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Prakiraan Dampak Penting

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

III – 39

Gambar III.28. Endapan sedimen pada kondisi pulau H terbangun

Untuk melihat perbedaan antara kondisi eksisting dan reklamasi Pulau H terbangundilakukan ekstraksi data pada titik tertentu seperti yang diperlihatkan oleh Gambar III.29.Titik tersebut berada pada mulut muara saluran pompa Pluit. Pada Gambar III.30memperlihatkan area tersedimentasi yaitu di dekat saluran keluar dari Pompa Pluit.Gambar III.30 dan Gambar III.31 tidak memperlihatkan perbedaan yang signifikanterjadinya sedimentasi di lokasi kajian. Dan juga pada kondisi eksisting dan Pulau Hterbangun tidak ada perbedaan yang signifikan. Terlihat pada Gambar III.32 adanyaperbedaan sekitar 0.05% dalam sedimentasi dasar perairan.

Page 174: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Prakiraan Dampak Penting

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

III – 40

Gambar III.29. Lokasi titik pengamatan

Gambar III.30. Endapan sedimen pada titik pengamatan kondisi eksisting

Page 175: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Prakiraan Dampak Penting

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

III – 41

Gambar III.31. Endapan sedimen pada titik pengamatan kondisi Pulau H terbangun

Gambar III.32. Perbandingan pada kedua kondisi

Besaran dampak perubahan abrasi dan sedimentasi dapat disimpulkan sebagai berikut:1. Keberadaan reklamasi Pulau H tidak mempengaruhi sirkulasi sedimen di lokasi studi.2. Terjadi pengendapan sedimen di lokasi muara pompa Pluit akibat sedimen yang

dibawa oleh pompa Pluit dan gerusan dari muara secara lokal. Tidak terdapatperbedaan perubahan level dasar air yang signifikan antara lokasi eksisting danreklamasi Pulau H.

3. Besaran dampak tergolong dampak negatif kecil.

Page 176: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Prakiraan Dampak Penting

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

III – 42

Dengan memperhatikan kriteria penentu dampak penting:1. Jumlah manusia yang terkena dampak cukup banyak, sehingga dampak dapat

digolongkan menjadi Penting (P).2. Luas wilayah persebaran dampak cukup luas, sehingga dampak dapat digolongkan

menjadi Penting (P).3. Intensitas dampak relatif tinggi berlangsung lama selama pekerjaan reklamasi Pulau H,

sehingga dampak dapat digolongkan menjadi Penting (P).4. Komponen lingkungan yang terkena dampak lebih dari satu komponen (kualitas air laut

dan persepsi masyarakat), sehingga dampak dapat digolongkan menjadi Penting (P).5. Dampak bersifat kumulatif dengan kegiatan lain (rencana reklamasi Pulau F, G dan I

Bagian Barat) yang ada di sekitar lokasi reklamasi, sehingga tergolong dampak Penting(P).

6. Dampak terhadap perubahan Abrasi dan Sedimentasi ini sulit dipulihkan, sehinggadampak dapat digolongkan menjadi Penting (P).

Berdasarkan kriteria di atas, maka dampak terhadap penurunan kualitas air laut termasukkategori dampak penting.

3.4.5. Penurunan Muka Tanah (Land Subsidence)

Keberadaan lahan reklamasi Pulau H seluas ± 63 Ha pada tahap pasca konstruksi akanberdampak terhadap penurunan muka tanah (land subsidence). Informasi land subsidencedari sumber referensi Abidin et al penurunan muka tanah di daratan Jakarta antara 6-15cm/tahun. Dalam Per. Gub. No. 146 Tahun 2014 tentang Pedomen Teknis Membangundan Pelayanan Perizinan Prasarana Reklamasi Kawasan Strategis Pantai Utara Jakartasebagai acuan referensi penurunan muka tanah antara 7-14 cm/tahun, sedangkan desainteknis reklamasi yang digunakan di Pulau H asumsi penurunan muka tanah sebesar 7,5cm. Besaran dampak yang disebabkan keberadaan lahan reklamasi terhadap penurunanmuka tanah tergolong dampak negatif besar.

Dengan memperhatikan kriteria penentu dampak penting:1. Jumlah manusia yang terkena dampak cukup banyak, sehingga dampak dapat

digolongkan menjadi Penting (P).2. Luas wilayah persebaran dampak terbatas di lokasi lahan reklamasi Pulau H, sehingga

dampak dapat digolongkan menjadi Tidak Penting (TP).3. Intensitas dampak relatif rendah berlangsung singkat selama masa settlement lahan

reklamasi, sehingga dampak dapat digolongkan menjadi Tidak Penting (TP).4. Komponen lingkungan yang terkena dampak lebih dari satu komponen, sehingga

dampak dapat digolongkan menjadi Penting (P).5. Dampak bersifat kumulatif sejalan dengan waktu, sehingga tergolong dampak Penting

(P).

Page 177: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Prakiraan Dampak Penting

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

III – 43

6. Dampak terhadap penurunan muka tanah ini dapat dipulihkan, sehingga dampak dapatdigolongkan menjadi Tidak Penting (TP).

Berdasarkan kriteria di atas, maka dampak terhadap penurunan muka tanah termasukkategori dampak penting.

3.4.6. Perubahan Persepsi Masyarakat Akibat Keberadaan Lahan Reklamasi

Keberadaan lahan reklamasi diperkirakan akan berdampak terhadap perubahan persepsimasyarakat. Dampak yang akan muncul tergolong dampak negatif kecil, mengingatlingkungan sekitar Pulau H merupakan kawasan pemukiman Pantai Mutiara dan terdapatperkampungan nelayan serta padat dengan berbagai kegiatan sekitar PLTU MuaraKarang, Pelabuhan Nusantara Nizam Zachman dan lain-lain). Keberadaan pulau reklamasidiapresiasi positif oleh masyarakat, sebagaimana terekam dalam survai responden dimana89,2% responden menyatakan setuju dengan kegiatan reklamasi Pulau H. Jika demikian,maka dampak terhadap reklamasi Pulau H dapat berpotensi bersifat negatif, jika harapanmasyarakat terhadap kesempatan kerja, pencemaran lingkungan, gangguan terhadapakses nelayan tidak terealisasi.

Dengan memperhatikan kriteria penentu dampak penting:1. Jumlah manusia yang terkena dampak banyak, sehingga dampak dapat digolongkan

menjadi Penting (TP).2. Luas wilayah persebaran dampak terbatas di sekitar lokasi Pulau H, sehingga dampak

dapat digolongkan menjadi Tidak Penting (TP).3. Intensitas dampak relatif tinggi berlangsung selama lahan reklamasi Pulau H berada,

sehingga dampak dapat digolongkan menjadi Penting (P).4. Komponen lingkungan yang terkena dampak lebih dari satu komponen, sehingga

dampak dapat digolongkan menjadi Penting (P).5. Dampak bersifat kumulatif dengan kegiatan lain yang ada di sekitar lokasi reklamasi

Pulau H, sehingga tergolong dampak Penting (P).6. Dampak terhadap perubahan persepsi masyarakat ini dapat dipulihkan, sehingga

dampak dapat digolongkan menjadi Tidak Penting (TP).

Berdasarkan kriteria di atas, maka dampak terhadap perubahan persepsi masyarakattermasuk kategori dampak penting.

Page 178: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Prakiraan Dampak Penting

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

III – 44

Tabel 3.1. Prakiraan Dampak Penting Reklamasi Pulau H

No.

Komponen Kegiatan

Komponen Lingkungan

Taha

pPr

aKon

stru

ksi

Taha

pKo

nstru

ksi

Taha

pPa

sca

Kons

truks

i

Pene

tapa

n Lo

kasi

Proy

ek

Rekr

utm

enda

n Ak

tivita

sTen

aga K

erja

Mobi

lisas

i Alat

dan

Baha

n

Rekla

mas

i

Peke

rjaan

Cau

sewa

y

Kebe

rada

an C

ause

way

Kebe

rada

an L

ahan

Rek

lamas

i

Dem

obilis

asi P

erala

tan

FISIK KIMIA1. Penurunan Kualitas Udara -b/p2. Peningkatan Kebisingan -b/p3. Penurunan Kualitas Air Laut -k/p -b/p +k/p4. Perubahan Pola Arus -k/p5. Perubahan Pola Gelombang -k/p6. Abrasi dan Sedimentasi -k/p7. Peningkatan Volume Sampah Padat -k/p8. Gangguan Utilitas -b/p9. Penurunan Muka Tanah (Land Subsidence) -b/p

SOSEKBUD – KESEHATAN MASYARAKAT1. Terbukanya Kesempatan Kerja +k/p2. Gangguan Aktivitas Nelayan -b/p -b/p3. Gangguan Kamtibmas -b/p -k/p -k/p4. Perubahan Persepsi Masyarakat -b/p -b/p -b/p -k/p -k/p -k/p

TATA RUANG1. Gangguan Transportasi Darat -b/p2. Gangguan Transportasi Laut -b/p -k/p -k/p

Keterangan:- = negatif+ = positifk = kecilb = besarp = pentingtp = tidak penting

Page 179: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Evaluasi Secara Holistik

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

IV – 1

BAB IVEVALUASI SECARA HOLISTIK

TERHADAP DAMPAK LINGKUNGAN

4.1. TELAAHAN HOLISTIK TERHADAP DAMPAK PENTING

Sebagaimana diuraikan pada BAB III tentang analisis prakiraan dampak penting yangmenghasilkan informasi mengenai besaran dan sifat penting dampak untuk setiap dampak penting(DP). Selanjutnya akan dilakukan evaluasi atau telaahan keterkaitan dan interaksi seluruh dampakpenting, baik dampak penting yang tergolong dampak primer, sekunder maupun tersier. Evaluasiterhadap dampak penting tersebut dilakukan dengan menggunakan instrument bagan alir dampakpenting, sehingga akan terlihat mana dampak penting yang tergolong dampak langsung (primer)dan mana dampak penting yang tidak langsung (sekunder atau tersier). Hasil evaluasi terhadapdampak penting hipotetik tersebut digunakan sebagai acuan dalam menentukan upaya-upayapengendalian dampak negatif dan penanganan dampak positif yang dituangkan dalam RencanaPengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL).

4.1.1. Tahap Pra-Konstruksi

Kegiatan yang dilakukan pada tahap prakonstruksi adalah penetapan lokasi. Kegiatan iniakan menimbulkan dampak penting berupa perubahan persepsi masyarakat. Dampak inimerupakan dampak langsung (primer).

4.1.2. Tahap Konstruksi

Kegiatan pada tahap konstruksi meliputi rekrutmen dan aktivitas tenaga kerja, mobilisasi alatdan bahan, reklamasi dan pekerjaan causeway.

Kegiatan rekrutmen dan aktivitas tenaga kerja akan menimbulkan dampak pentingterbukanya kesempatan kerja, penurunan kualitas air laut dan peningkatan volume sampahpadat, yang selanjutnya akan menimbulkan dampak turunan berupa perubahan persepsimasyarakat dan gangguan kamtibmas. Jumlah tenaga kerja yang terlibat dapat mencapai300 orang.

Rekrutmen tenaga kerja sebanyak ± 300 orang ini merupakan dampak positif primer. Dalampelaksanaan konstruksi proyek, pemrakarsa kegiatan (PT. Taman Harapan Indah) akanbekerjasama dengan beberapa kontraktor sehingga rekrutmen akan dilakukan oleh masing-masing kontraktor/sub kontraktor yang ditunjuk. Tenaga kerja konstruksi proyek yang akandirekrut oleh masing-masing kontraktor/sub kontraktor sebagian berasal dari penduduksekitar proyek (Kelurahan Pluit, Kecamatan Penjaringan). Dengan ikut sertanya penduduk

Page 180: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Evaluasi Secara Holistik

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

IV – 2

sekitar (Kecamatan Penjaringan) sebagai tenaga kerja konstruksi proyek akan mengurangijumlah pengangguran yang ada. Hal ini sejalan dengan harapan masyarakat sekitar dantokoh masyarakat yang disampaikan pada saat konsultasi publik dan wawancara denganresponden yang mengharapkan adanya manfaat dari pembangunan proyek yang berkaitandengan penyerapan tenaga kerja lokal. Terbukanya kesempatan kerja ini pada akhirnyaakan berdampak lebih lanjut (dampak sekunder dan tersier) terhadap persepsi positifmasyarakat (Kelurahan Pluit, Kecamatan Penjaringan) dan kamtibmas.

Aktivitas tenaga kerja konstruksi proyek sebanyak ± 300 orang berpotensi menghasilkanlimbah cair domestik dari kegiatan mandi cuci kakus (MCK). Limbah cair domestik tersebutapabila tidak dikelola dengan baik pada akhirnya akan mengakibatkan menurunnya kualitasair laut di sekitarnya dengan parameter utama pH, Total Suspended Solid (TSS), Ammonia(NH3), Phospat (PO4) dan BOD. Dampak terhadap penurunan kualitas air laut merupakandampak langsung (primer) yang akan berdampak terhadap kehidupan biota laut danpersepsi masyarakat (dampak sekunder dan tersier).

Kegiatan buruh konstruksi sebanyak 300 orang tersebut akan menghasilkan sampah padatberupa sisa-sisa makanan, minuman dan lain-lain. Dampak terhadap sampah padat inimerupakan dampak langsung (dampak primer) yang akan berdampak lebih lanjut terhadappersepsi masyarakat (dampak sekunder) dan gangguan kamtibmas (dampak tersier).

Kegiatan mobilisasi alat dan bahan akan berdampak penting primer berupa gangguantransportasi darat dan transportasi laut. Transportasi tanah urug (tanah merah) sebanyak ±315.000 m3 akan berdampak terhadap transportasi darat pada badan jalan yang dilaluikendaraan pengangkut (Jl. Pluit Raya dan jalan lingkungan Kawasan Pantai Mutiara).Kegiatan tersebut akan mengakibatkan meningkatnya arus lalu lintas, pengotoran badanjalan dan dapat mengakibatkan kerusakan badan jalan bila tonase kendaraan pengangkutalat dan bahan konstruksi melampaui daya dukung badan jalan yang dilalui. Dampakterhadap transportasi darat ini merupakan dampak primer yang akan berdampak lebih lanjutterhadap kualitas udara (dampak sekunder), persepsi masyarakat (dampak tersier) dankamtibmas (dampak kuarter). Aktivitas truk pengangkut tanah urug juga merupakan sumberkebisingan yang berpotensi melebihi baku tingkat kebisingan.

Kegiatan mobilisasi pasir urug dan batu akan meningkatkan aktivitas transportasi laut.Dampak ini merupakan dampak primer. Gangguan transportasi laut akan menimbulkandampak sekunder gangguan aktivitas nelayan yang selanjutnya akan berdampak terhadappersepsi masyarakat dan kamtibmas (dampak sekunder dan tersier).

Kegiatan Reklamasi Pulau H seluas ± 63 Ha akan menimbulkan dampak penting PenurunanKualitas Air Laut, Gangguan Utilitas, Gangguan Aktivitas Nelayan, Gangguan Kamtibmas,Perubahan Persepsi Masyarakat, Gangguan Transportasi Laut. Kegiatan reklamasi akanmeningkatkan Total Suspended Solid (TSS) air laut sekitar lokasi Pulau H. Peningkatan TSS

Page 181: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Evaluasi Secara Holistik

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

IV – 3

ini berpotensi mecapai lebih dari 5 kali kondisi biasa tanpa kegiatan. Meningkatnya TSS iniakan mengakibatkan berkurangnya penetrasi sinar matahari ke dalam perairan sehinggaproduktivitas primer menurun dan kandungan oksigen terlarut dalam perairan laut akanberkurang. Hal ini pada akhirnya akan berdampak terhadap kehidupan biota laut (plankton,benthos dan nekton).

Kegiatan reklamasi akan berdampak terhadap gangguan utilitas di sekitar rencanaReklamasi Pulau H. Berdasarkan lokasi rencana Reklamasi Pulau H terdapat Pipa PHEONWJ, maka recana reklamasi Pulau H akan dilakukan pergeseran dengan jarak minimaldengan pipa tersebut ± 146,58 m yang ditetapkan dalam Peraturan Gubernur 146 Tahun2014 tentang Ketentuan Teknis Membangun dan Pelayanan Perizinan Prasarana ReklamasiKawasan Strategis Pantura Jakarta. Dampak terhadap gangguan utilitas merupakandampak langsung (dampak primer) yang akan berdampak lebih lanjut terhadap persepsimasyarakat (dampak sekunder) dan kamtibmas (dampak tersier).

Kegiatan reklamasi dan pekerjaan causeway diprakirakan akan berdampak terhadapaktivitas nelayan di sekitarnya akibat pelaksanaan pekerjaan konstruksi fisik di lapangan.Mengingat saat ini, di sekitar lokasi proyek (Kelurahan Pluit) terdapat Pelabuhan Muara Barudan Pelabuhan Nizam Zahman yang beraktivitas di sekitar lokasi proyek, maka hal ini perlumendapat perhatian. Dampak gangguan terhadap aktivitas nelayan merupakan dampaklangsung (primer) yang akan berdampak lebih lanjut terhadap persepsi masyarakat(sekunder) dan kamtibmas (tersier).

4.1.3. Tahap Pasca Konstruksi

Kegiatan tahap pascakonstruksi meliputi keberadaan causeway, keberadaan lahanreklamasi, demobilisasi peralatan.

Keberadaan causeway akan menyebabkan dampak penting penurunan kualitas air laut.Keberadaan causeway yang konstruksinya masif akan mengubah pola persebaran buanganair pendingin PLTU Muara Karang. Debit di dua titik outlet PLTU Muara Karang adalah 12m3/s untuk outlet Barat dan 48 m3/s untuk outlet Timur. Hasil pemodelan menunjukkan padasuhu di titik inlet akan menurun 0,8-1,0 °C. Dampak kualitas air laut (suhu) merupakandampak positif yang bersifat langsung (primer).

Keberadaan lahan reklamasi Pulau H akan berdampak penting terhadap pola arusKeberadaan lahan reklamasi seluas ± 63 Ha dan causeway akan mengakibatkan terjadinyaperubahan pola arus menyusur pantai (longshore current) di sekitar lokasi proyek.Perubahan ini merupakan dampak langsung (primer) yang akan berdampak lebih lanjutterhadap abrasi dan sedimentasi (dampak sekunder), persepsi masyarakat (dampak tersier)dan kamtibmas (dampak kuarter). Dampak yang terjadi merupakan dampak lanjutan yangprosesnya dimulai sejak tahap konstruksi dan terus berlanjut hingga tahap pasca konstruksi.

Page 182: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Evaluasi Secara Holistik

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

IV – 4

Keberadaan lahan reklamasi Pulau H juga berdampak penting terhadap pola gelombangKeberadaan lahan reklamasi seluas ± 63 Ha akan mengakibatkan terjadinya perubahanpola gelombang di sekitar lokasi proyek. Perubahan pola gelombang ini merupakan dampaklangsung (primer) yang akan berdampak lebih lanjut terhadap abrasi dan sedimentasi(dampak sekunder), persepsi masyarakat (dampak tersier) dan kamtibmas (dampakkuarter). Dampak yang terjadi merupakan dampak lanjutan yang prosesnya dimulai sejaktahap konstruksi dan terus berlanjut hingga tahap pasca konstruksi.

Keberadaan lahan reklamasi juga akan mengakibatkan terjadinya abrasi dan sedimentasiakibat perubahan pola arus (arus menyusur pantai) dan pola gelombang di sekitar lokasiproyek. Dampak yang akan terjadi merupakan dampak lanjutan yang prosesnya dimulaisejak tahap konstruksi dan terus berlanjut hingga tahap pasca konstruksi. Dampak abrasidan sedimentasi ini merupakan dampak sekunder yang akan berdampak lebih lanjutterhadap persepsi masyarakat dan kamtibmas.

Pada tahap pasca konstruksi yang berdampak penting terhadap penurunan muka tanahadalah keberadaan lahan reklamasi. Dampak yang terjadi merupakan dampak langsung(primer) yang akan berdampak lebih lanjut terhadap persepsi masyarakat (dampaksekunder).

Keberadaan lahan reklamasi Pulau H seluas ± 63 Ha akan berdampak penting terhadappersepsi masyarakat. Dampak yang terjadi merupakan dampak turunan (sekunder/tersier)akibat dampak-dampak negatif yang akan muncul akibat keberadaan lahan reklamasi dandemobilisasi peralatan konstruksi, seperti banjir, abrasi dan sedimentasi yang akan berlanjutterhadap dampak gangguan kamtibmas.

Page 183: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Evaluasi Secara Holistik

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

IV – 5

TahapPra Konstruksi Tahap Konstruksi Tahap

Pasca Konstruksi

Rencana KegiatanReklamasi Pulau H

Penetapan LokasiProyek

Rekrutmen danAktivitas Tenaga

KerjaReklamasiMobilisasi Alat

dan BahanKeberadaanCauseway

KeberadaanLahan Reklamasi

DemobilisasiPeralatan

PenurunanKualitas Udara

PeningkatanKebisingan

PenurunanKualitas Air Laut

Perubahan PolaArus

Perubahan PolaGelombang

PeningkatanVolume Sampah

Padat

TerbukanyaKesempatan

Kerja

Gangguan Kamtibmas

Perubahan Persepsi Masyarakat

GangguanTransportasi

Darat

GangguanTransportasi Laut

PekerjaanCauseway

GangguanAktivitas Nelayan Gangguan Utilitas Penurunan Muka

Tanah

Abrasi danSedimentasi

Gambar IV.1. Bagan Alir Dampak Penting

Page 184: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Evaluasi Secara Holistik

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

IV – 6

4.2. ARAHAN PENGELOLAAN DAMPAK LINGKUNGAN

Pengelolaan lingkungan hidup disusun untuk menangani dampak penting yang telah diprediksi darikajian ANDAL dengan menggunakan pendekatan-pendekatan rasional yang akan diterapkanmelalui pendekatan teknologi, sosial ekonomi dan institusi. Pendekatan teknologi adalah cara-carapengelolaan lingkungan hidup yang berorientasi pada teknologi yang dapat digunakan untukmengelola dampak penting lingkungan hidup dari suatu kegiatan. Pencegahan dampak negatifterhadap lingkungan melalui aplikasi teknologi yang dapat diterapkan oleh pemrakarsa denganmempertimbangkan biaya dan kemampuan. Pendekatan sosial ekonomi dilakukan dalam rangkamenanggulangi dampak besar dan penting melalui tindakan-tindakan yang bermotifkan sosialekonomi, penyediaan fasilitas umum dan fasilitas sosial untuk masyarakat serta bantuan sosialkemasyarakatan lainnya sesuai dengan kemampuan yang dimiliki Pemrakarsa. Pendekataninstitusi adalah mekanisme kelembagaan yang akan ditempuh Pemrakarsa dalam rangkamenanggulangi dampak besar dan penting lingkungan hidup. Pendekatan ini mencakuppengelolaan lingkungan melalui koordinasi dengan instansi yang berwenang dalam pengawasandampak lingkungan dan kerjasama dengan instansi terkait dalam pengendalian dampaklingkungan hidup.

4.2.1. Tahap Pra-Konstruksi

1. Perubahan Persepsi Masyarakat

Arahan pengelolaan lingkungan adalah:a. Melakukan sosialisasi rencana kegiatan Reklamasi Pulau H kepada

masyarakat/tokoh masyarakat sekitar (Kelurahan Pluit, Kecamatan Penjaringan).b. Memberi informasi kepada masyarakat luas tentang rencana kegiatan reklamasi

Pulau H melalui pengumuman di media masa dan pengumuman di KantorKelurahan Pluit.

c. Melakukan koordinasi dengan berbagai instansi terkait di sekitar lokasi proyekterutama Kelurahan Pluit, Lembaga Musyawarah Kelurahan (LMK) berkaitandengan rencana kegiatan Reklamasi Pulau H seluas ± 63 Ha.

d. Membentuk Divisi Hubungan Masyarakat (Humas) yang berperan serta sebagaipenghubung antara Pemrakarsa Kegiatan (PT. Taman Harapan Indah) denganmasyarakat/instansi terkait.

Arahan pemantauan lingkungan adalah:Pemantauan persepsi masyarakat dilakukan dengan wawancara secara purposivesampling dengan responden yang dapat mewakili aspirasi masyarakat sekitar(Kelurahan Pluit). Data yang ada ditabulasi dan dianalisis secara deskriptif.

Page 185: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Evaluasi Secara Holistik

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

IV – 7

4.2.2. Tahap Konstruksi

1. Penurunan Kualitas Udara

Arahan pengelolaan lingkungan adalah:a. Menggunakan kendaraan angkutan proyek yang layak operasi (lulus uji KIR).b. Pengangkutan tanah urug melalui jalan raya tidak melebihi kapasitas angkut dan

ditutup terpal sehingga tidak tercecer.c. Pengaturan waktu mobilisasi alat dan bahan material, yaitu pukul 22.00-05.00d. Membatasi kecepatan kendaraan pengangkut saat melewati daerah perumahane. Menempatkan petugas kebersihan untuk membersihkan badan jalan sekitar

(Kawasan Pantai Mutiara) yang dilalui kendaraan pengangkut bila ada cecerantanah urug yang dapat mengakibatkan tebaran debu.

Arahan pemantauan lingkungan adalah:Pemantauan kualitas udara tahap konstruksi di lokasi proyek dilakukan denganpengambilan sampel udara dengan gas sampler dan kertas saring untuk dianalisis dilaboratorium sesuai Standar Nasinonal Indonesia (SNI). Parameter yang diukur adalahCO, SO2, NO2, dan debu. Data yang diperoleh dibandingkan dengan baku mutu udaraambient (SK. Gubernur KDKI Jakarta Nomor 551 Tahun 2001) serta rona awal padastudi ANDAL.

2. Peningkatan Kebisingan

Arahan pengelolaan lingkungan adalah:a. Menggunakan kendaraan angkutan proyek yang layak operasi (lulus uji KIR)b. Pengaturan waktu mobilisasi alat dan bahan material, yaitu pukul 22.00-05.00c. Pengangkutan sebagian besar peralatan dan bahan material reklamasi melalui jalur

laut.

Arahan pemantauan lingkungan adalah:Pemantauan tingkat kebisingan tahap konstruksi di lokasi proyek dilakukan dengan alatSound Level Meter. Data yang diperoleh dibandingkan dengan baku mutu kebisingan(SK. Gubernur KDKI Jakarta Nomor 551 Tahun 2001) serta rona awal pada studiANDAL.

3. Penurunan Kualitas Air Laut

Arahan pengelolaan lingkungan adalah:a. Pengelolaan Reklamasi:

1) Mengatur penurunan pasir ke dasar laut pada kecepatan rendah dalam volumeyang relatif kecil, tersebar dan merata.

Page 186: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Evaluasi Secara Holistik

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

IV – 8

2) Pentahapan pekerjaan reklamasi (zonasi)3) Menjaga dan mengontrol sambungan pipa penyemprot pasir setiap hari selama

pekerjaan pengurugan/reklamasi berlangsung.4) Memasang silt screen untuk meminimalkan penyebaran sedimen dan padatan di

perairan sekitar Pulau H.5) Pengurugan tanah merah (top soil) pada lokasi-lokasi ruang terbuka hijau/taman

dilakukan setelah penanggulan sehingga tidak tercecer ke perairan di sekitarrecana Pulau H.

6) Memasang drainase vertikal (vertical drain) untuk mempercepat konsolidasibahan urugan.

7) Pentahapan pekerjaan pembuatan tanggul (zonasi)8) Pengaturan peletakan batuan untuk mengurangi turbulensi air laut

b. Pengelolaan Pekerjaan Causeway:1) Pengaturan pekerjaan Causeway dari daratan ke pulau reklamasi2) Pembuatan causeway ini bersifat massif dengan lebar pada puncaknya sebesar

30 m dengan tinggi pada puncak LLWS+4m. Causeway ini berfungsi sebagaipenghubung antara daratan dengan pulau reklamasi. Maksimum overtopingyang diperbolehkan pada causeway ini adalah 5l/s/m.

c. Pengelolaan Aktivitas Tenaga Kerja:1) Menyediakan tempat sampah (basah dan kering) di lokasi proyek untuk

menampung sampah dari aktivitas buruh konstruksi dan mengangkutnya setiaphari ke lokasi pembuangan akhir bekerjasama dengan Suku Dinas KebersihanKota Administrasi Jakarta Utara/pihak swasta yang memiliki Izin BPTSP ProvinsiDKI Jakarta.

2) Menyediakan sarana MCK Portable di sekitar lokasi proyek selama tahapkonstruksi reklamasi dan bila sudah penuh disedot/diangkut dengan Mobil AirKotor Suku Dinas Kebersihan Kota Administrasi Jakarta Utara.

3) Menerapkan ketentuan/peraturan larangan (tata tertib) bagi buruh konstruksiuntuk tidak membuang sampah padat dan limbah cair ke perairan laut dan pantaisekitar lokasi proyek.

Arahan pemantauan lingkungan adalah:Pemantauan kualitas air laut di sekitar lokasi kegiatan dilakukan dengan pengambilansampel air laut menggunakan jerigen putih volume 2 liter untuk dianalisis dilaboratorium sesuai SNI. Data yang ada dibandingkan dengan baku mutu sesuai KEP.51/MENLH/2004 Lampiran III untuk Biota Laut.

Page 187: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Evaluasi Secara Holistik

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

IV – 9

4. Peningkatan Volume Sampah Padat

Arahan pengelolaan lingkungan adalah:a. Tenaga kerja konstruksi proyek akan ditempatkan di bedeng-bedeng sementara

(kontainer) yang terdapat di dekat lokasi reklamasi (Kawasan Pantai Mutiara)dilengkapi dengan kontainer sampah terpisah untuk sampah organik dananorganik.

b. Menerapkan ketentuan/peraturan larangan (tata tertib) buruh konstruksi untuk tidakmembuang sampah padat ke perairan laut dan pantai di perairan pantai/laut dan dibedeng pekerja.

c. Menyediakan tempat-tempat sampah di pantai sekitar lokasi proyek dan di bedengpekerja yang dipisahkan antara sampah organik dan anorganik untuk menampungsampah padat dari aktivitas buruh konstruksi reklamasi.

d. Melakukan pengawasan kebersihan lingkungan di sekitar lokasi reklamasi dan dibedeng pekerja secara kontinyu setiap hari yang dilakukan oleh petugas kebersihankhusus selama konstruksi reklamasi berlangsung.

e. Membersihkan perairan sekitar proyek dan bedeng pekerja dari sampah-sampahyang ada setiap hari yang dilakukan oleh petugas kebersihan khusus selama tahapkonstruksi reklamasi berlangsung.

f. Secara periodik, setiap hari sampah padat yang terkumpul diangkut ke lokasipembuangan akhir bekerjasama dengan Suku Dinas Kebersihan Kota AdministrasiJakarta Utara atau pihak swasta yang mempunyai izin dari BPTSP Provinsi DKIJakarta.

Arahan pemantauan lingkungan adalah:Pemantauan sampah padat di area lokasi bedeng pekerja dilakukan denganpengamatan dan pencatatan di lapangan. Data yang diperoleh dan dianalisis secaradeskriptif.

5. Gangguan Utilitas

Arahan pengelolaan lingkungan adalah:a. Melakukan pekerjaan tanggul dan reklamasi sesuai pedoman teknis pada Peraturan

Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 146 Tahun 2014 yakni jarak minimal kakitanggul pulau reklamasi adalah 40 m terhadap jaringan pipa PHE ONWJ. Jarakminimal dasar tanggul dengan pipa PHE ONWJ yang akan dilakukan di reklamasiPulau H adalah 146,58 m.

b. Pengaturan posisi peralatan pembuatan tanggul dan pengurugan pada jarak amanterhadap pipa PHE ONWJ

c. Menghentikan kegiatan pengurugan/reklamasi apabila terjadi gangguan terhadaputilitas di sekitar lokasi reklamasi.

Page 188: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Evaluasi Secara Holistik

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

IV – 10

d. Melakukan koordinasi dengan PT. Pertamina, Pelabuhan Perikanan NizamZachman, Pelabuhan Muara Baru, Pengelola Kawasan Pantai Mutiara dan PLTGUMuara Karang.

Arahan pemantauan lingkungan adalah:Pemantauan utilitas di sekitar lokasi reklamasi Pulau H terutama pada pipa PHE ONWJdilakukan dengan pengamatan di lapangan. Data yang diperoleh dianalisis secaradeskriptif.

6. Terbukanya Kesempatan Kerja

Arahan pengelolaan lingkungan adalah:a. Menginformasikan adanya lowongan kerja yang dibutuhkan melalui Kantor

Kelurahan Pluit dan Kecamatan Penjaringan.b. Bekerjasama dengan unsur Kelurahan Pluit untuk mengisi peluang kesempatan

kerja. Mengutamakan/memprioritaskan kepada penduduk sekitar proyek (KelurahanPluit, Kecamatan Penjaringan) untuk mengisi lowongan pekerjaan yang adasepanjang memenuhi persyaratan yang berlaku dan sesuai kualifikasi yangdibutuhkan.

c. Mewajibkan kepada Kontraktor Pelaksana Reklamasi Pulau H untuk menggunakantenaga kerja sekitar proyek (Kelurahan Pluit, Kecamatan Penjaringan) sepanjangmemenuhi persyaratan yang berlaku dan sesuai kualifikasi yang dibutuhkan.

Arahan pemantauan lingkungan adalah:Pemantauan kesempatan kerja di sekitar lokasi proyek dilakukan dengan mengkaji datayang ada di bagian personalia proyek. Data yang ada dianalisis secara deskriptif.

7. Gangguan Aktivitas Nelayan

Arahan pengelolaan lingkungan adalah:a. Pengelolaan Reklamasi:

1) Melakukan koordinasi/sosialisasi adanya rencana kegiatan reklamasi Pulau Hkepada komunitas nelayan yang bermukim di sekitar lokasi proyek (KelurahanPluit).

2) Melakukan koordinasi dengan organisasi masyarakat (ormas) atau kelompokmasyarakat, seperti himpunan nelayan, dewan kelurahan, tokoh masyarakat danlain-lain.

3) Memasang tanda-tanda rambu lalu lintas pelayaran di sekitar lokasi reklamasi,terutama pada saat tambat di lokasi mooring dan kegiatan fisik berlangsungsehingga tidak mengganggu aktivitas nelayan di sekitar lokasi proyek.

Page 189: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Evaluasi Secara Holistik

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

IV – 11

4) Memasang tanda-tanda rambu lalu lintas pelayaran di sekitar lokasi tanggul,terutama pada saat tambat di lokasi mooring dan kegiatan fisik berlangsungsehingga tidak mengganggu aktivitas nelayan di sekitar lokasi proyek.

b. Pengelolaan Pekerjaan Causeway:1) Melakukan koordinasi/sosialisasi adanya rencana kegiatan pembuatan

Causeway Pulau H kepada komunitas nelayan yang bermukim di sekitar lokasiproyek (Kelurahan Pluit).

2) Melakukan koordinasi dengan organisasi masyarakat (ormas) atau kelompokmasyarakat, seperti himpunan nelayan, dewan kelurahan, tokoh masyarakat danlain-lain.

3) Memasang tanda-tanda rambu lalu lintas pelayaran di sekitar lokasi CausewayPulau H terutama pada saat tambat di lokasi mooring dan kegiatan fisikberlangsung sehingga tidak mengganggu aktivitas nelayan di sekitar lokasiproyek.

Arahan pemantauan lingkungan adalah:Pemantauan gangguan aktivitas nelayan di lokasi proyek dilakukan denganpengamatan dan pencatatan bentuk-bentuk gangguan lingkungan yang terjadi dilapangan. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif.

8. Gangguan Kamtibmas

Arahan pengelolaan lingkungan adalah:a. Pengelolaan Mobilisasi alat dan bahan material:

1) Mengelola berbagai dampak yang akan muncul akibat kegiatan mobilisasi alatdan bahan material Reklamasi Pulau H seperti penurunan kualitas udara,kebisingan dan gangguan transportasi darat dan laut.

2) Melakukan koordinasi dengan aparat keamanan sekitar (Polisi Air, Linmas,Babinsa, aparat Kel. Pluit, Lembaga Musyawarah Kelurahan dan lain-lain).

b. Pengelolaan Reklamasi:1) Mengelola berbagai dampak yang akan muncul akibat kegiatan Reklamasi Pulau

H seperti penurunan kualitas air laut, peningkatan kuantitas air permukaan, dangangguan transportasi darat dan laut.

2) Menempatkan satuan petugas pengaman di sekitar lokasi reklamasi.3) Melakukan koordinasi dengan aparat keamanan sekitar (Polisi Air, Pelabuhan

Samudra Nizam Zachman, Linmas, Babinsa, aparat Kel. Pluit, LembagaMusyawarah Kelurahan dan lain-lain).

Page 190: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Evaluasi Secara Holistik

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

IV – 12

c. Pengelolaan Aktivitas Tenaga Kerja:1) Mengelola berbagai dampak yang akan muncul akibat aktivitas buruh konstruksi

Pulau H seperti penurunan kualitas air laut dan peningkatan volume sampahpadat.

2) Menempatkan satuan petugas pengaman di sekitar lokasi proyek dan bedengpekerja.

3) Mewajibkan penggunaan tanda pengenal (ID card) bagi yang keluar masuk kelokasi proyek.

4) Mewajibkan kepada pekerja/buruh konstruksi proyek untuk mematuhi peraturandan menjaga keamanan dan ketertiban lingkungan proyek selama tahapkonstruksi reklamasi berlangsung.

5) Melakukan koordinasi dengan aparat keamanan sekitar (Polisi Air, Linmas,Babinsa, aparat Kel. Pluit, Lembaga Musyawarah Kelurahan dan lain-lain).

Arahan pemantauan lingkungan adalah:Pemantauan kamtibmas di di sekitar lokasi proyek dilakukan dengan pengamatan danpencatatan bentuk-bentuk gangguan lingkungan yang terjadi di lapangan, mengkajidata yang tersedia di bagian keamanan PT. Taman Harapan Indah. Data yangdiperoleh dianalisis secara deskriptif.

9. Perubahan Persepsi Masyarakat

Arahan pengelolaan lingkungan adalah:a. Pengelolaan mobilisasi alat dan bahan material:

1) Koordinasi dengan berbagai instansi terkait di sekitar lokasi proyek terutamadengan Sudin Perhubungan Kota Administrasi Jakarta Utara selama Mobilisasialat dan bahan material Reklamasi.

2) Mengelola berbagai dampak yang akan muncul selama mobilisasi alat danbahan material Reklamasi Pulau H (kualitas udara, kebisingan, transportasi daratdan laut).

b. Pengelolaan Reklamasi:1) Melakukan sosialisasi rencana Reklamasi Pulau H kepada masyarakat/tokoh

masyarakat Kelurahan Pluit dan instansi terkait (Pelabuhan Samudra NizamZachman, PT Pertamina Hulu Energi ONWJ, PT PLN, PT Nusantara Regas dll)

2) Koordinasi dengan berbagai instansi terkait di sekitar lokasi proyek terutamadengan Pelabuhan Samudra Nizam Zachman, PT Pertamina Hulu Energi ONWJ,PT PLN, PT Nusantara Regas, Kelurahan Pluit, Lembaga MusyawarahKelurahan Pluit selama pekerjaan reklamasi.

3) Membentuk Divisi Hubungan Masyarakat (Humas) yang berperan sebagaipenghubung antara Pemrakarsa Kegiatan (PT. Taman Harapan Indah) denganmasyarakat/instansi terkait.

Page 191: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Evaluasi Secara Holistik

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

IV – 13

4) Mengelola berbagai dampak negatif yang akan muncul selama tahap konstruksiReklamasi Pulau H (kualitas air laut, abarasi dan sedimentasi, kuantitas airpermukaan, sampah padat, biota laut, transportasi darat dan laut) sertagangguan terhadap utilitas sekitar proyek

c. Pengelolaan pekerjaan Causeway:1) Mengelola berbagai dampak yang akan muncul selama pekerjaan tanggul

reklamasi Pulau H (kualitas air laut, transportasi laut dan gangguan aktivitasnelayan).

2) Koordinasi dengan berbagai instansi terkait di sekitar lokasi proyek terutamadengan Pelabuhan Samudra Nizam Zachman, PT Pertamina Hulu Energi ONWJ,PT PLN, PT Nusantara Regas selama pekerjaan Causeway Pulau H

d. Pengelolan aktivitas tenaga kerja:1) Mengelola berbagai dampak yang akan muncul akibat aktivitas buruh konstruksi

Pulau H seperti penurunan kualitas air laut dan peningkatan volume sampahpadat.

2) Mewajibkan kepada pekerja/buruh konstruksi proyek untuk mematuhi peraturandan menjaga keamanan dan ketertiban lingkungan proyek selama tahapkonstruksi reklamasi berlangsung.

3) Membentuk Divisi Hubungan Masyarakat (Humas) yang berperan sebagaipenghubung antara Pemrakarsa Kegiatan (PT. Taman Harapan Indah) denganmasyarakat/instansi terkait.

Arahan pemantauan lingkungan adalah:Pemantauan persepsi masyarakat dilakukan dengan wawancara secara purposivesampling dengan responden yang dapat mewakili aspirasi masyarakat sekitar(Kelurahan Pluit). Data yang ada ditabulasi dan dianalisis secara deskriptif.

10. Gangguan Transportasi Darat

Arahan pengelolaan lingkungan adalah:a. Sebelum kegiatan mobilisasi alat dan bahan material konstruksi dimulai,

pemrakarsa proyek (PT Taman Harapan Indah) akan menginformasikan,berkoordinasi/komunikasi dengan tokoh masyarakat kawasan Pantai Mutiara

b. Pengangkutan tanah urug/tanah merah oleh kontraktor/suplier dilakukan sesuai jalurtransportasi darat yang telah ditentukan sesuai SOP dan berkoordinasi denganDinas Perhubungan dan Transpotasi DKI Jakarta.

c. Pemrakarsa Kegiatan (PT. Taman Harapan Indah) nantinya akan memeriksakebenaran lokasi tanah urug/tanah merah dan memiliki Dokumen Lingkungan(AMDAL dan/atau UKL/ UPL).

Page 192: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Evaluasi Secara Holistik

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

IV – 14

d. Kontraktor/suplier tanah urug/tanah merah harus memberikan uang jaminanperbaikan/pemeliharaan jalan ke Pemda/Walikota Kota Administrasi Jakarta Utaradan mematuhi ketentuan SK Walikota Kota Administrasi Jakarta Utara Nomor 13tahun 2000 tentang Reklamasi/Pengurugan.

e. Pengangkutan alat dan bahan material konstruksi/tanah urug dilakukan tidak padajam-jam sibuk, yaitu pada malam hari antara pukul 22.00 – 05.00 WIB.

f. Kendaraan pengangkut tanah dilengkapi dengan penutup/terpal dan muatan tanahurug tidak melebihi kapasitas angkut kendaraan yang digunakan sehingga tanahtidak tercecer dan mengotori badan jalan.

g. Tonase kendaraan pengangkut tanah yang digunakan tidak melampaui dayadukung/kapasitas badan jalan yang dilalui sehingga tidak terjadi kerusakan badanjalan.

h. Kendaraan pengangkut tanah dibersihkan terlebih dahulu sebelum meninggalkanlokasi sumber tanah galian dan lokasi proyek.

i. Kontraktor/suplier tanah urug/tanah merah wajib menjaga kebersihan dan kondisibadan jalan, dan harus menempatkan petugas pengelola kebersihan jalan di sekitarproyek setiap hari selama pengangkutan tanah berlangsung.

Arahan pemantauan lingkungan adalah:Pemantauan transportasi darat di sekitar proyek dilakukan dengan pengamatan danpencatatan lapangan. Data yang ada dianalisis secara deskriptif dengan metode dayadukung beban jalan (V/C Ratio) dan tingkat pelayanan badan jalan, serta kecepatan.

11. Gangguan Transportasi Laut

Arahan pengelolaan lingkungan adalah:a. Pengangkutan pasir urug oleh kontraktor/suplier dilakukan sesuai jalur transportasi

laut yang telah ditentukan sesuai SOP dan berkoordinasi dengan Suku DinasPerhubungan dan Transpotasi Laut Kota Administrasi Jakarta Utara.

b. Mengikuti peraturan pelayaran yang berlaku di wilayah yang dilewati dari lokasipengerukan sampai ke lokasi reklamasi/proyek dan sebaliknya, termasukkelengkapan sarana navigasi.

c. Berkoordinasi dengan Pelabuhan Nizam Zachman dan Kesyahbandaran PelabuhanSunda Kelapa.

d. Memasang tanda-tanda rambu lalu lintas pelayaran di sekitar lokasi proyek,terutama pada saat tambat di lokasi mooring sehingga tidak mengganggu kapal-kapal yang lewat ke daerah tersebut.

e. Pemrakarsa Kegiatan (PT. Taman Harapan Indah) nantinya akan memeriksakebenaran lokasi penambangan pasir urug dan memiliki Dokumen Lingkungan(AMDAL dan/atau UKL/UPL).

Page 193: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Evaluasi Secara Holistik

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

IV – 15

Arahan pemantauan lingkungan adalah:Pemantauan gangguan transportasi laut di sekitar proyek dilakukan denganpengamatan dan pencatatan lapangan. Data yang ada dianalisis secara deskriptif.

4.2.3. Tahap Pasca Konstruksi

1. Penurunan Kualitas Air Laut (Suhu)

Arahan pengelolaan lingkungan adalah:a. Melakukan maintenance dredging pada kanal sisi Selatan Pulau H agar outlet dari

PLTU Muara Karang tidak terganggu.

Arahan pemantauan lingkungan adalah:Pemantauan kualitas air laut di sekitar lokasi kegiatan dilakukan dengan pengambilansampel air laut menggunakan jerigen putih volume 2 liter untuk dianalisis dilaboratorium sesuai SNI. Data yang ada dibandingkan dengan baku mutu sesuai KEP.51/MENLH/2004 Lampiran III untuk Biota Laut.

2. Perubahan Pola Arus

Arahan pengelolaan lingkungan adalah:a. Melakukan maintenance dredging di lokasi terjadinya sedimentasi berdasarkan hasil

pemantauan setelah pulau H terbentuk sesuai rekomendasi dari PelabuhanSamudra Nizam Zachman dan Kesyahbandaran Sunda Kelapa.

Arahan pemantauan lingkungan adalah:Pemantauan perubahan pola arus tahap pasca konstruksi di sekitar perairan laut lokasikegiatan dilakukan dengan pengamatan dan pencatatan di lapangan. Data yangdiperoleh dianalisis secara deskriptif dan visual, yakni dalam bentuk grafik stickplot arusberdasarkan waktu, dari gambar stickplot tersebut akan terlihat kecepatan dan arahselama pengukuran.

3. Perubahan Pola Gelombang

Arahan pengelolaan lingkungan adalah:a. Melakukan maintenance dredging di lokasi terjadinya sedimentasi berdasarkan hasil

pemantauan setelah pulau H terbentuk sesuai rekomendasi dari PelabuhanSamudra Nizam Zachman dan Kesyahbandaran Sunda Kelapa.

Arahan pemantauan lingkungan adalah:Pemantauan perubahan pola gelombang tahap konstruksi di lokasi proyek dilakukandengan pengamatan dan pencatatan di lapangan. Data yang diperoleh dianalisis

Page 194: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Evaluasi Secara Holistik

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

IV – 16

secara deskriptif dan visual, yakni dalam bentuk grafik stickplot gelombangberdasarkan waktu, dari gambar stickplot tersebut akan terlihat tinggi gelombang danarah selama pengukuran.

4. Abrasi dan Sedimentasi

Arahan pengelolaan lingkungan adalah:a. Melakukan maintenance dredging di lokasi terjadinya sedimentasi berdasarkan hasil

pemantauan setelah pulau H terbentuk sesuai rekomendasi dari PelabuhanSamudra Nizam Zachman dan Kesyahbandaran Sunda Kelapa.

Arahan pemantauan lingkungan adalah:Pemantauan perubahan pola gelombang tahap konstruksi di lokasi proyek dilakukandengan Pengamatan langsung di lapangan. Data yang ada dibandingkan dengan dataabrasi dan sedimentasi awal sebelum kegiatan dimulai.

5. Penurunan Muka Tanah (Land Subsidence)

Arahan pengelolaan lingkungan adalah:a. Mematangkan lahan hasil reklamasi agar terkonsolidasi sebelum digunakan untuk

pembangunan di atasnya selama ± 3 tahun.

Arahan pemantauan lingkungan adalah:Pemantauan terhadap penurunan muka tanah (Land Subsidence) tahap pascakonstruksi di sekitar perairan laut lokasi kegiatan dilakukan dengan pengamatan danpencatatan di lapangan. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif dan visual.

6. Perubahan Persepsi Masyarakat

Arahan pengelolaan lingkungan adalah:a. Tetap melakukan koordinasi dengan berbagai instansi terkait di sekitar lokasi

kegiatan terutama dengan Kelurahan Pluit, Lembaga Musyawarah Kelurahan (LMK)Pluit selama pasca konstruksi reklamasi Pulau H.

b. Membentuk Divisi Hubungan Masyarakat (Humas) yang berperan sebagaipenghubung antara Pemrakarsa Kegiatan (PT. Taman Harapan Indah) denganmasyarakat/instansi terkait.

c. Mengelola berbagai dampak negatif yang akan muncul selama tahap pascakonstruksi Reklamasi Pulau H (perubahan pola arus, abrasi dan sedimentasi,morfologi pantai dan penurunan muka tanah).

d. Merealisasikan Program Corporate Social Responsibility (CSR) bagi wargamasyarakat sekitar (Kelurahan Pluit, Kecamatan Penjaringan) dan programpenerimaan tenaga kerja yang ada pada tahap pasca konstruksi.

Page 195: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Evaluasi Secara Holistik

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

IV – 17

Arahan pemantauan lingkungan adalah:Pemantauan persepsi masyarakat dilakukan dengan wawancara secara purposivesampling dengan responden yang dapat mewakili aspirasi masyarakat sekitar(Kelurahan Pluit). Data yang ada ditabulasi dan dianalisis secara deskriptif.

4.3. REKOMENDASI PENILAIAN KELAYAKAN LINGKUNGAN

Rekomendasi kelayakan lingkungan kegiatan reklamasi Pulau H seluas ± 63 Ha dilakukan denganmenekankan keberlanjutan ekologis. Berdasarkan hasil evaluasi dampak penting secara holistikdiketahui rencana Reklamasi Pulau H seluas ± 63 Ha menimbulkan dampak penting, baik positifmaupun negatif. Dampak positif yang ditimbulkan adalah peningkatan kesempatan kerja danpenurunan suhu air laut di intake PLTU Muara Karang, yang mempunyai efek multiplier pentingberupa peningkatan efisiensi produksi listrik dan dengan demikian peningkatan pendapatan PLN.Sementara dampak negatif penting yang timbul berupa penurunnan kualitas air laut (peningkatanTSS), perubahan pola arus, perubahan pola gelombang, abrasi dan sedimentasi, gangguanutilitas, gangguan transportasi darat, transportasi laut, serta penurunan kualitas udara danpeningkatan kebisingan.

Dampak-dampak negatif seperti penurunan air laut dapat dikelola lewat perencanaan teknisreklamasi yang baik; sedangkan perubahan pola arus, pola gelombang, serta dampak turunannyaberupa aberasi dan sedimentasi dapat dikelola dengan disain bentuk pulau yang meminimalkanperubahan pola arus dan pola gelombang.

Dampak penting gangguan utilitas dapat dikelola dengan mengeser posisi pulau dan menjagajarak aman dengan utilitas yang ada.

Dengan demikian dapat disimpulkan kegiatan reklamasi Pulau H seluas ± 63 Ha layak lingkungan.

Page 196: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Evaluasi Secara Holistik

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

IV – 18

Tabel 4.1. Ringkasan Analisis Dampak

No. Dampak Penting Hipotetik Rona Lingkungan Hidup Awal Hasil Prakiraan Dampak Hasil Evaluasi Dampak

Tahap Pra Konstruksi1. Perubahan Persepsi Masyarakat PT. Taman Harapan Indah sebagai Pemrakarsa Kegiatan berkoordinasi

dengan Kantor Kelurahan Pluit telah melakukan konsultasi publik dansosialisasi rencana kegiatan dengan masyarakat sekitar sebagaimana diaturdalam SK. Gubernur KDKI Jakarta Nomor 76 Tahun 2001 tentang PedomanOperasional Keterlibatan Masyarakat dan Keterbukaan Informasi dalamProses AMDAL. Dalam konsultasi publik/sosialisasi rencana kegiatantersebut telah dijelaskan berbagai dampak positif dan dampak negatif yangmungkin timbul akibat kegiatan reklamasi, dan berbagaimasukan/usul/tanggapan serta harapan-harapan dari masyarakat sekitarjuga telah terungkap, antara lain adanya kekhawatiran terjadinya banjir robdi pemukiman warga/nelayan, gangguan biota laut, terumbu karang,gangguan aktivitas lalu lintas kapal nelayan tradisional, memperhatikankehidupan nelayan, agar pengembang lebih arif dalam memperhatikankepentingan masyarakat dan lingkungan, penataan dan perbaikaninfrastruktur serta melakukan CSR bagi masyarakat sekitar, sehingga dialogdan hubungan dengan masyarakat sekitar yang diprakirakan terkenadampak langsung dan tidak langsung perlu diperhatikan.

Besarnya Dampak:Besar

Sifat Penting Dampak:Penting

Semua dampak penting yang timbul dapat dikeloladengan disain bentuk Pulau H, menggeser posisiPulau H untuk menjaga jarak aman dengan utilitasyang ada, serta perencanaan teknis pelaksanaanreklamasi yang baik.

Tahap Konstruksi1. Penurunan Kualitas udara Hasil pengukuran kualitas udara ambien pada saat studi ANDAL dilakukan,

terlihat bahwa kualitas udara masih berada di bawah baku mutu yangditetapkan (SK. Gubernur KDKI Jakarta No. 551 tahun 2001)

Besarnya Dampak:Besar

Sifat Penting Dampak:Penting

2. Peningkatan Kebisingan Tingkat kebisingan di sekitar lokasi kegiatan berkisar antara 54,7 dBA (U1)dan 50,6 dBA (U2), masih di bawah nilai ambang batas yang dipersyaratkan(SK. GUB. KDKI Nomor 551 Tahun 2001).

Besarnya Dampak:BesarSifat Penting Dampak:Penting

3. Penurunan Kualitas Air Laut Pengukuran terhadap kondisi fisik kimia kualitas air laut di sekitar lokasikegiatan saat studi ANDAL (2013) ini telah dilakukan di 4 (empat) lokasiuntuk mengetahui kondisi kualitas air laut sebelum kegiatan reklamasiberlangsung menunjukkan bawah parameter kualitas air laur TSS dankekeruhan masih di bawah baku mutu Keputusan Menteri NegaraLingkungan Hidup Nomor 51 Tahun 2004 (Lampiran III), Baku Mutu Air Lautuntuk Biota Laut.

Besarnya Dampak:Besar

Sifat Penting Dampak:Penting

4. Peningkatan volume sampah padat Kegiatan/aktivitas buruh konstruksi proyek Reklamasi Pulau H sebanyak ±300 orang juga berpotensi menghasilkan sampah padat berupa sisa-sisamakanan, minuman dan lain-lain yang apabila tidak dikelola dengan baikjuga akan mengakibatkan menurunnya kualitas air laut di sekitarnya.Volume sampah padat yang akan ditimbulkan dari aktivitas tenaga kerjasebesar ± 0,9 m3/hari.

Besarnya Dampak:Kecil

Sifat Penting Dampak:Penting

Page 197: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Evaluasi Secara Holistik

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

IV – 19

No. Dampak Penting Hipotetik Rona Lingkungan Hidup Awal Hasil Prakiraan Dampak Hasil Evaluasi Dampak

5. Gangguan utilitas Utilitas yang ada di sekitar lokasi rencana reklamasi Pulau H adalah jalurPipa PHE ONWJ dan Pipa PLN, Pelabuhan Muara Baru, Kawasan PantaiMutiara dan PLTGU Muara Karang. Terhadap jarak tanggul dengan PipaPHE ONWJ dan Pipa PLN telah ditetap jarak minimal ± 146,58 m.

Besarnya Dampak:Besar

Sifat Penting Dampak:Penting

6. Terbukanya Kesempatan kerja Berdasarkan data rona awal, diketahui bahwa jumlah penduduk KelurahanPluit sebanyak 46.567 jiwa. Jumlah penduduk yang bekerja di KelurahanPluit sebesar 32.419 jiwa.

Besarnya Dampak:Kecil

Sifat Penting Dampak:Penting

7. Gangguan Aktivitas Nelayan Berdasarkan laporan hasil pembinaan dan kegiatan pemerintah KelurahanPluit, Februari 2013, yang bermatapencaharian sebagai nelayan sebanyak2.692 orang jiwa dan Berdasarkan data statistik perikanan tangkap Tahun2012, jenis-jenis ikan yang banyak dijumpai di sekitar wilayah Teluk Jakartaadalah: cumi-cumi (58.337 spesies), cakalang (30.553 spesies), layang(23.670 spesies), madidihang (13.661 spesies) dan tuna mata besar (13.594spesies).

Besarnya Dampak:Besar

Sifat Penting Dampak:Penting

8. Gangguan Kamtibmas Berdasarkan data rona awal, wilayah Kelurahan Pluit, KecamatanPenjaringan merupakan kawasan yang padat penduduk dan ramai, baikpada siang hari maupun malam hari. Kegiatan yang berlangsung cukupkompleks, yakni perkantoran, pertokoan, jasa perdagangan, industry, mal,hotel dan pemukiman penduduk. Keadaan Kamtibmas di wilayah ini cukuprawan terhadap tingkat kejahatan kriminal.

Besarnya Dampak:Kecil

Sifat Penting Dampak:Penting

9. Perubahan Persepsi Masyarakat Hasil pengamatan yang dilakukan melalui wawancara dan dialog terhadap ±65 responden masyarakat yang dianggap dapat mewakili aspirasimasyarakat sekitar (Kelurahan Pluit), terlihat bahwa sebanyak 58 respondenmenyatakan setuju terhadap pembangunan proyek dengan alasan adanyakesempatan kerja dan peluang berusaha, dan sebanyak 2 respondenmengharapkan agar pemrakarsa memperhatikan masalah lingkungan,seperti genangan air/banjir, kemacetan lalu lintas, kebisingan dan polusiudara (debu).

Besarnya Dampak:Kecil

Sifat Penting Dampak:Penting

10. Gangguan transportasi darat Saat ini kondisi lalu lintas pada badan jalan di sekitar lokasi proyek tergolongpadat pada jam sibuk pagi dan sore hari.

Besarnya Dampak:Besar

Sifat Penting Dampak:Penting

11. Gangguan transportasi laut Pemantauan jumlah dan aktifitas kapal di sekitar perairan Pantai Mutiarayang dilakukan oleh Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam ZachmanJakart (PPSNZJ) yang akan mempengaruhi kapasitas dermaga dan kolampelabuhan. Menurut Sam (2012) rasio tingkat pemanfaatan dermaga dankolam pelabuhan di PPSNZJ sudah mencapai 100% bahkan pemanfaatandermaga dan kolam pelabuhan di PPSNZJ sudah melebihi kapasitas dandaya tampungnya. Perlu ada pengaturan dan pengelolaan kapal yang

Besarnya Dampak:Kecil

Sifat Penting Dampak:Penting

Page 198: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Evaluasi Secara Holistik

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

IV – 20

No. Dampak Penting Hipotetik Rona Lingkungan Hidup Awal Hasil Prakiraan Dampak Hasil Evaluasi Dampak

bersandar di PPSNZJ dan pengaturan selama ini dilakukan oleh petugassyahbandar perikanan. Peningkatan aktifitas kapal perikanan mendorongpertumbuhan pelabuhan. Mulai dari peningkatan pembangunan dermagadan kolam pelabuhan untuk memenuhi kapasitas dan daya tampungnya,sampai pada peningkatan bahan-bahan pemenuhan kebutuhan danberbekalan kapal perikanan. Dengan demikian, dari aspek ini pengelolaanpelabuhan perikanan sesuai dengan konsep Eco Port.

Tahap Operasi1. Penurunan kualitas air laut Pengukuran terhadap kondisi fisik kimia kualitas air laut di sekitar lokasi

kegiatan saat studi ANDAL (2013) ini telah dilakukan di 4 (empat) lokasiuntuk mengetahui kondisi kualitas air laut sebelum kegiatan reklamasiberlangsung menunjukkan bawah parameter kualitas air laur TSS dankekeruhan masih di bawah baku mutu Keputusan Menteri NegaraLingkungan Hidup Nomor 51 Tahun 2004 (Lampiran III), Baku Mutu Air Lautuntuk Biota Laut.

Besarnya Dampak:Kecil

Sifat Penting Dampak:Penting

2. Perubahan Pola Arus Pola arus akibat operasi pompa memperlihatkan nilai kecepatan yang lebihdominan daripada arus akibat pasang surut. Pada kondisi sebelumreklamasi terlihat bahwa arus dari arah pompa Pluit dapat dengan bebasmengalir ke arah lepas pantai. Sedangkan pada elevasi muka air tidakterdapat perbedaan signifikan secara spasial di wilayah kajian dengan katalain pada wilayah kajian memiliki fasa yang sama yang dilalui oleh pasangsurut dari lepas pantai.

Besarnya Dampak:Kecil

Sifat Penting Dampak:Penting

3. Perubahan pola gelombang Energi gelombang meluruh seiring dengan penjalaran menuju pantaiJakarta. Tinggi gelombang pada lokasi reklamasi mencapai 0.6 m padakondis eksisting, sedangkan pada kondisi reklamasi Pulau H terbangun,tinggi gelombang berkurang drastis terutama di daerah bayangan reklamasi.Di daerah bayangan tersebut mencapai 0.1 m.

Besarnya Dampak:Kecil

Sifat Penting Dampak:Penting

4. Abrasi dan sedimentasi Perubahan abrasi dan sedimentasi merupakan dampak turunan perubahanpola arus. Prakiraan besaran dampak dilakukan lewat pemodelan transporsedimen. Pemodelan dilakukan untuk 2 skenario yaitu tanpa dan denganberoperasinya pompa Pluit dengan sumber sedimen sungai yang bermuaradi sekitar lokasi reklamasi Pulau H yaitu muara Karang Angke, danCengkareng. Masing masing memberikan jumlah konservatif sedimensebesar 10 kg/m3 secara kontinyu di setiap sumber debit. Tambahansumber sedimen adalah dari sumber pompa yang diasumsikan cukup kecilyaitu sebesar 0.001 kg/m3.

Besarnya Dampak:Kecil

Sifat Penting Dampak:Penting

5. Penurunan muka tanah (landsubsidence)

Menurut para ahli penurunan muka tanah di Jakarta berkisar hingga 15cm/tahun. Pada beberapa lokasi bahkan dapat mencapai 6 – 7 cm/Tahun(Abidin et al, 2009).

Besarnya Dampak:Besar

Sifat Penting Dampak:Penting

Page 199: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Evaluasi Secara Holistik

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha)

IV – 21

No. Dampak Penting Hipotetik Rona Lingkungan Hidup Awal Hasil Prakiraan Dampak Hasil Evaluasi Dampak

6. Perubahan Persepsi Masyarakat Hasil pengamatan yang dilakukan melalui wawancara dan dialog terhadap ±65 responden masyarakat yang dianggap dapat mewakili aspirasimasyarakat sekitar (Kelurahan Pluit), terlihat bahwa sebanyak 58 respondenmenyatakan setuju terhadap pembangunan proyek dengan alasan adanyakesempatan kerja dan peluang berusaha, dan sebanyak 2 respondenmengharapkan agar pemrakarsa memperhatikan masalah lingkungan,seperti genangan air/banjir, kemacetan lalu lintas, kebisingan dan polusiudara (debu).

Besarnya Dampak:Kecil

Sifat Penting Dampak:Penting

Page 200: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7
Page 201: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

DAFTAR PUSTAKA

Van bemmelen, R.W, 1949. The Geology of Indonesia and Adjacent Archipelagoes

Kastoro and Birowo S. 1977. Hasil Pendahuluan Pengamatan Arus dari Beberapa Tempat di TelukJakarta dan Sekitarnya. Lembaga Oseanologi Nasional Jakarta

Odum, E.P.1980. Fundamental of Ecology. W.B. Sounders, Philadelphia

Ongkosongo, O.S.R. 1981. Pola pertumbuhan pantai di Jawa. PIT IAGI ke IX, Yogyakarta: 22 p

Ongkosongo, O.S.R. 1990. Sedimen Dasar Teluk Jakarta. LON LIPI, Jakarta

American Public Health Association 1992. Standard Methods for the Examination of Water andWastewater. 18th Ed.APHA-AWWA-WPCF. Washington DC

Pusat Penelitian Oseanografi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (P2O-LIPI) (1995), OceanographyResearch Centre – Indonesian Institute of Science. Kondisi lingkungan perairan Teluk Jakartadan sekitarnya

Suyarso, 1995. Atlas Oseanologi Teluk Jakarta. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia PusatPenelitian dan Pengembangan Oseanologi (P2O LIPI), Jakarta, 160 pp

Block, M.R. 1999. Identifying Environmental Aspects and Impacts. Asq.Milwaukel

Ongkosongo, O.S.R. 2001. Background to the Study Sites in the Bay of Jakarta and Kepulauan Seribu,Unesco Reports in Marine Science 40

Pusat Penelitian Oseanografi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (P2O-LIPI). 2004

Page 202: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

DISHIDROS-TNI AL, 2008. Daftar Pasang Surut Kepulauan Indonesia. Dinas Hidro-Oseanografi TNI-AL,Jakarta Utara

Kementrian Pekerjaan Umum 2010. JCDS: Atlas Jakarta Coastal Defense

Taurusman, A.A. (2010). Community structure of macrozoobenthic feeding guilds in responses toeutrophication in Jakarta Bay. Biodiversitas 11(3):133-138

Timotius, 2010. Fenomena Genangan Air Laut Akibat Pasang (Rob)

Pantai Mutiara, 2010. Laporan Implementasi RKL dan RPL Kawasan Pantai Mutiara

Kantor Otoritas Pelabuhan Tanjung Priok dan Pelindo II, 2012. Analisa Dampak Lingkungan HidupPembangunan Pelabuhan di Kalibaru Jakarta Utara

Badan Otoritas Pelabuhan Tanjung Priok dan Pelindo II, 2012. Pola Arus Di Utara Pulau Jawa

Data Statistik Perikanan Tangkap, 2012. Perikanan Laut

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Stasiun Tanjung Priok (2003 – 2012), 2013

PT. Ganeshatama Consulting, 2013. Laporan Akhir Pemodelan Hidrodinamika Laut Reklamasi Pulau H

PT. Ganeshatama Consulting, 2013. Laporan Akhir Kajian Sistem Tata Air Polder Pluit Jakarta Utara

PT. Ganeshatama Consulting, 2013. Laporan Akhir Kajian Global Warming Reklamasi (Pulau H)

PT. Ganeshatama Consulting, 2013. Laporan Akhir Kajian Sistem Tata Air Upland Area ReklamasiPulau H

Kelurahan Pluit, Februari 2013. Laporan Hasil Pembinaan dan Kegiatan Pemerintah Kelurahan Pluit

Page 203: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Andal RKL-RPL Reklamasi Pulau HPT. Taman Harapan Indah

1

DAFTAR PERBAIKANANDAL DAN RKL-RPL REKLAMASI PULAU H

BERDASARKAN NOTULEN PEMBAHASANTIM KOMISI PROVINSI DKI JAKARTA

Kamis / 21 Mei 2015

I. Informasi Umum1. Kegiatan Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha) berlokasi di Kawasan Pantai Utara Jakarta, Kelurahan Pluit, Kecamatan Penjaringan, Kota Adminsitrasi Jakarta Utara2. Rencana kegiatan: Luas lahan reklamasi ± 63 Ha (Persetujuan Prinsip Reklamasi Pulau H Nomor 1277/-1.794.2 tanggal 21 September 2012 dan Perpanjangan

Persetujuan Prinsip Nomor 543/-1.794.2 tanggal 10 Juni 2014)3. Penanggung Jawab Kegiatan

Perusahaan : PT. Taman Harapan IndahAlamat : Intiland Tower Penthouse Floor,

Jl. Jenderal Sudirman 32, Kelurahan Karet Tengsin,Kecamatan Tanah Abang, Kota Administrasi Jakarta Pusat.

Penanggung Jawab : Ir. Suhendro PrabowoJabatan : Direktur Utama

4. Konsultan PenyusunPerusahaan : PT. Geo MitrasamayaNomor Registrasi Kompetensi : 061/LPJ/AMDAL-1/LRK/KLHMasa Berlaku : 24 Desember 2014 s.d. 23 Desember 2017Penanggungjawab : Drs. Pinondang TambunanAlamat : Jalan H. Awi No.30, Jatiluhur, Jatiasih, Kota BekasiKualifikasi Tim Penyusun AMDAL:- 4 (empat) orang Kompetensi Ketua Tim- 1 (satu) orang Kompetensi Anggota Tim

Page 204: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Andal RKL-RPL Reklamasi Pulau HPT. Taman Harapan Indah

2

II. Masukan, Saran dan Tanggapan dari Komisi Penilai Amdal Daerah Provinsi DKI JakartaNo MASUKAN, SARAN, TANGGAPAN KETERANGAN PARAF

Pimpinan Rapat (Ir. Andono Warih, M.Sc)Masukan, saran dan tanggapan dari Tim Teknis agar dikonsultasikan kepada Tim Teknis Semua masukan tim teknis telah

diakomodir dan dikonsultasikan ke timteknis (Andal, RKL dan RPL)

Perbaikan agar disampaikan kembali kepada Tim Teknis untuk mendapatkan persetujuan Perbaikan Andal, RKL dan RPL telahdisampaikan ke tim teknis.

Bp. Dida Kusnida1 Antisipasi adanya land subsidence 15 cm/tahun terutama pada saat pasca rekonstruksi (Abidin

et.al, 2009) bandingkan dengan konsolidasi proses ( 7 – 7,5 cm/tahun)Sesuai arahan Pergub No. 146 tahun2014 tentang Pedoman TeknisMembangun dan pelayanan PerizinanPrasarana Reklamasi KawasanStrategis pantura Jakarta landsubsidence harus diasumsikan antara7-14 cm/tahun. Dalam desain reklamasiPulau H land subsidence diasumsikansebear 7,5 cm/tahun. Hal ini mengacupada land subsidence di daratanSelatan Pulau H (Kawasan pantaiMutiara) sebesar 2,5-6 cm/tahunselama 17 tahun. ANDAL, Hal II – 16.

2 Dijelaskan secara prinsip bagaimana terjadinya penurunan suhu di daerah inlet PLTGU.(Bagaimana causeway menjamin terjadinya penurunan suhu tersebut di atas)

Terjadinya penurunan suhu di daerahinlet PLTGU akibat keberadaanCauseway, karena massa air buangan(outlet) PLTGU terpisah denganmassa air inlet PLTGU akibatkeberadaan Causeway yang masif.ANDAL, Hal III – 33.

Page 205: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Andal RKL-RPL Reklamasi Pulau HPT. Taman Harapan Indah

3

No MASUKAN, SARAN, TANGGAPAN KETERANGAN PARAF3 Pasang silt screen di sekitar daerah pengisian bahan material reklamasi secara gravitasi

(suspended material di permukaan laut)Sesuai arahan Pergub No. 146 tahun2014 tentang Pedoman TeknisMembangun dan pelayanan PerizinanPrasarana Reklamasi KawasanStrategis pantura Jakarta, setiappengembang reklamasi diwajibkanmemasang Silt Screen, maka di lokasiPulau H juga akan dipasang silt screenuntuk mencegah penyebaran padatantersuspensi ke perairan sekitarnya.Telah dicantumkan di RKL Hal II – 2.

4 Rona awal untuk kualitas air laut, membandingkan dua hasil pengukuran dapat dilakukan jikalokasinya sama. Jika lokasinya berbeda tidak dapat dijadikan sebagai dasar

Telah diperbaiki. Data yangdicantumkan untuk hasil pengukurankualitas air laut saat studi andalReklamasi Pulau H. Andal Hal II – 5s/d. II – 6.

Agar dibuat peta geometri sebelum, selama reklamasi dan setelah reklamasi Mengingat kajian Andal ini difokuskanuntuk kegiatan reklamasi, maka petageometri setelah reklamasi belumdapat ditampilkan.

I Wayan Nurjaya1 Sebaiknya ditambahkan Sub Bab Geologi Pesisir Teluk Jakarta pada Bab II Komponen Fisik Kimia

karena masalah utama di daratan Pantai Jakarta adalah land subsidence yang berdampak kepadabanjir di Jakarta Utara

Telah diperbaiki. Andal Hal II – 11 s/d.II – 17.

2 Terminologi komponen oseanografi sebaiknya mengacu kepada aturan AMDAL seperti batimetri,pasang surut, gelombang dan arus. Karena di dokumen masih ada hidro dinamka, tidak salah tetapidisesuaikan dengan aturan AMDAL

Telah diperbaiki. Andal Hal II – 18.

Page 206: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Andal RKL-RPL Reklamasi Pulau HPT. Taman Harapan Indah

4

No MASUKAN, SARAN, TANGGAPAN KETERANGAN PARAF3 Pada batimetri Gambar II.22 dan Gambar II.23 mohon digabung dan digambarkan kontur-kontur

kedalamanTelah diperbaiki. Andal Hal II – 19.

4 Data gelombang dari angin dan Model Global NOA pada Gambar II.24 terlihat tidak memilikikemiripan dan pola yang baik karena selisih data cukup besar, lagi pula terlihat kontradiktif. Biladata angin naik, data dari model rendah. Mohon diperiksa kembali. Bila perlu tidak usahdibandingkan karena grid model terlalu besar dibandingkan dengan satu titik pengukuran, terlihattidak bagus.

Telah diperbaiki. Andal Hal II – 20.

5 Mohon ada penjelasan-penjelasan yang lebih kaya lagi dari gambar-gambar model yang telahdibuat, terutama metode-metode yang digunakan dan arti fisik dari gambar termasuk keterangangambar-gambarnya

Penjelasan tentang model telahdijelaskan pada Andal Bab III.

6 Mohon kalau ada hasil simulasi dispersi thermalnya dilengkapi dalam dokumen terkait denganGambar II.36, pada halaman II.35

Telah dicantumkan. Andal Hal III – 33.

7 Pada dampak penting sudah bagus ada skenario model yang telah dilakukan, cuma belum terlihatada hasil validasi modelnya

Telah dilengkapi pada setiap modelyang dicantumkan di dokumen AndalBab III.

8 Pada matriks RPL (hal III-6) dalam kolom metode pengumpulan dan analisis data belum jelasdinyatakan, misalnya perubahan pola gelombang Pengukuran langsung di lapangan denganpelampung. Abrasi dan sedimentasi metode pengumpulannya belum ada.Mohon dapat melengkapi sehingga pelaksana RPL nanti dapat lebih jelas

Telah diperbaiki. RPL Hal III – 6.

9 Matrik RKL/RPL, ada perubahan gelombang, abrasi agar dibuat lebih detail metodenya sehinggamemudahkan dalam pengawasan

Telah diperbaiki RKL Hal II – 11 danRPL Hal III – 6.

DR. Suyud w. Utomo, M.Si1 Tenaga kerja yang akan digunakan apakah ada yang dari tenaga kerja asing. Pengalaman

lapangan banyak yang tenaga kenek/tenaga tukang tidak bisa berbahasa Indonesia, konon merekaorang asing yang dibawa pemborong.

Tenaga kerja level tukang dan kenekrencananya semuanya berasal daritenaga kerja Indonesia. Andal Hal I - 17

2 Jelaskan tenaga kerja level mana saja yang menggunakan tenaga kerja asing? Untuk tenaga kerja asing yangdigunakan rencananya level pengawas

Page 207: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Andal RKL-RPL Reklamasi Pulau HPT. Taman Harapan Indah

5

No MASUKAN, SARAN, TANGGAPAN KETERANGAN PARAF(manajemen konstruksi).Andal Hal I – 17.

3 Terselenggaranya ruang yang berwawasan lingkungan seperti apa yang dimaksud ini.? Telah diperbaiki. Andal Hal I – 5.4 Kontribusi dalam perbaikan lingkungan hal 1-5 konkritnya seperti apa? Kontribusi dalam rangka perbaikan dan

peningkatan kualitas lingkungan(revitalisasi) melalui penataan kembalidan penyediaan sarana dan prasaranalingkungan seperti perbaikan jalan,saluran drainase, penghijauan,perbaikan sanitasi lingkungan danperbaikan kampung. Andal Hal I – 5.

5 Selain pemukiman terdekat apakah ada nelayan yang beroperasi diwilayah studi, apakah adanelayan yang mobilitasnya di wilayah studi?

Di wilayah studi bukan areal tangkapanikan/biota laut karena bukan daerahpotensial habiat ikan/biota laut.Aktivitas nelayan hanya melintas disekitar wilayah studi untuk beraktivitasdi utara Pantura Jakarta.

6 Semua material urug, batu, tanah, pasir harus sudah mendapatkan izin lingkungan Telah dicantumkan di RKL untukpersyaratan supplier pasir, batu dantanah merah (top soil). RKL Hal II – 9s/d. II – 10.

7 Pemantauan tenaga kerja dilakukan dengan menganalisis asal tenaga kerja dari mana saja, apakahada yang dari tenaga kerja local, berapa banyak dll IV-10

Telah diperbaiki. RPL III – 3 dan III – 4.

8 Di sosialisasi ada permintaan jaminan nelayan tradisional tidak terganggu mobilitasnya, bagaimanahasil kajian kok tidak ada?

Pengelolaan terhadap gangguanaktivitas nelayan telah dicantumkan diRKL hal II – 6.Prakiraan dampak terhadap aktivitas

Page 208: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Andal RKL-RPL Reklamasi Pulau HPT. Taman Harapan Indah

6

No MASUKAN, SARAN, TANGGAPAN KETERANGAN PARAFnelayan telah dicantumkan di dokumenAndal Hal III – 6 dan III – 7.

9 Permintaan warga agar warga menengah kebawah menjadi bagian SDA dalam pembangunan,bagaimana realisasinya?

Dalam dokumen Andal telahdiprakirakan dampak Reklamasi PulauH terhadap Terbukanya KesempatanKerja bagi masyarakat sekitar. AndalHal III – 36.Warga sekitar akan diprioritaskansebagai tenaga kerja apabilamemenuhi persyaratan dan kualifikasiyang dibutuhkan. Telah dicantumkan diRKL Hal II – 6.

10 Di RKL RPL tidak terlihat permintaan warga dari hasil sosialisasi seperti no 8 dan 9 Tidak semua apa yang disampaikanwarga/masyarakat diakomodir diRKL/RPL. Masukan warga yangdiakomodir adalah yang terkaitdengan isu lingkungan seperti:kesempatan kerja, pencemaran airlaut, gangguan aktivitas nelayan,gangguan transportasi darat dan laut.Semua kekuatiran warga yang terkaitisu lingkungan telah diakomodir diRKL dan RPL.

Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Sunda Kelapa (Bp. Agus)Harus menjalin koordinasi yang baik dengan Syahbandaran dan seluruh stakeholders baik di daratmaupun di laut

Sebelum dan selama kegiatanreklamasi berlangsung akan dilakukankoordinasi dengan semua stake holder

Page 209: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Andal RKL-RPL Reklamasi Pulau HPT. Taman Harapan Indah

7

No MASUKAN, SARAN, TANGGAPAN KETERANGAN PARAFdi darat maupun di laut. Telahdicantumkan di RKL Hal II – 10.

Direktorat Pelabuhan dan Pengerukan Ditjenhub Kementerian Perhubungan (Bp. Rio)1 Agar pemrakarsa memperhatikan peraturan yang terkait dengan perairan dalam pelaksanaan

Reklamasi Pulau HSemua ketentuan peraturanperundang-undangan baik di tingkatpusat (Peraturan Pemerintah danPeraturan Menteri) maupun di tingkatdaerah (Perda dan Gubernur) akandiperhatikan dalam pelaksanaanreklamasi Pulau H.

2 Kegiatan pengerukan harus tercover dalam dokumen AMDAL sehingga pada saat pengurusan IzinPengerukan tidak perlu Adendum AMDAL

Dalam desain reklamasi Pulau H initidak ada pengerukan. Telahdicantumkan di dokumen. Andal HalI – 21 s/d. I – 32.

3 Agar seluruh peralatan dan material yang dibutuhkan akan digunakan pada Kegiatan ReklamasiPulau H dicantumkan di dalam dokumen AMDAL. Pola pengambilan materialnya juga agardiuraikan di dalam dokumen.

Telah dicantumkan di dokumen. AndalHal I – 17.

4 Pedoman Teknis Pengerukan Reklamasi dari Kementerian Perhubungan agar dapat dijadikanacuan sehingga dapat memperkaya dokumen

Desain reklamasi Pulau H ini telahmengakomodir/mengacu PedomanTeknis Pengerukan Reklamasi dariKementerian Perhubungan

5 Harus ada MoU dengan seluruh pihak stakeholders, terutama terkait dengan utilitas-utilitas eksisting MoU dengan pihak pihak terkait saat inimasih dalam proses

6 Perlu adanya antisipasi dengan kegiatan sekitar di Reklamasi Pulau H Dampak terhadap kegiatan sekitartelah dikaji dalam Andal dapat dilihat dihal III – 35. Pengelolaan dampakterhadap kegiatan sekitar telah

Page 210: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Andal RKL-RPL Reklamasi Pulau HPT. Taman Harapan Indah

8

No MASUKAN, SARAN, TANGGAPAN KETERANGAN PARAFdicantumkan di RKL Hal II – 5 danPemantauannya di RPL Hal III – 3.

Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman Jakarta (Ibu Dameria Siagian)1 Sebelum dilaksanakan kegiatan reklamasi perlu dilakukan pengukuran kedalam laut Pengukuran kedalaman laut telah

dilakukan. Peta Bathimetri telahdicantumkan di Andal Hal II – 19.

2 Setelah pelaksanaan reklamasi, pengukuran kedalaman laut kembali dilakukan sehingga diketahuiapakah ada sedimentasi di alur ataupun kolam pelabuhan

Pemantauan terhadap prosessedimentasi telah dicantumkan di RPLHal III – 3.

3 Jadwal kegiatan reklamasi, agar dikomunikasikan ke seluruh stakeholder sehingga dapatdisesuaikan terhadap kegiatan lainnya

Akan diperhatikan. Sebelum danselama reklamasi Pulau H akandilakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait. Telah dicantumkan diRKL Hal II – 8.

4 Penunjukan unit sebagai tempat pengaduan, sehingga jika ada pengaduan atau permasalahandapa segera terselesaikan

Pembentukan Posko dan PersonilHumas untuk mengakomodir aspirasimasyarakat telah dicantumkan didokumen RKL Hal II – 8.

5 Perlu sosialisasi bukan hanya kepada PPS Nizam Zachman tetapi yang lebih penting kepada :- Pemilik kapal- Pengguna jasa di PPSNZJ / investor- Masyarakat di PPSNZJ

Akan diperhatikan dan dikoordinasikan

6 Rambu-rambu yang jelas untuk keamanan kapal-kapal yang keluar masuk pelabuhan Pemasangan rambu-rambukeselamatan pelayaran telahdicantumkan di RKL Hal II – 10.

7 Apakah dimungkinkan untuk tukar guling Saat ini belum terpikirkan untukmelakukan tukar guling.

Page 211: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Andal RKL-RPL Reklamasi Pulau HPT. Taman Harapan Indah

9

No MASUKAN, SARAN, TANGGAPAN KETERANGAN PARAF8 Kalau ada kerusakan atau sedimen terhadap alur / kolam pelabuhan maka diminta pengembang

yang akan bertanggung jawab dan mengembalikan ke semulaPada prinsipnya dampak yang timbulterhadap kegiatan sekitar akibatkegiatan Reklamasi Pulau H menjaditanggungjawab pemrakarsa (PT TamanHarapan Indah). Pengelolaan danpemantauan gangguan terhadapkegiatan sekitar telah dicantumkan diRKL Bab II dan RPL Bab III.

Ir. Suryadarma1 Abrasi merupakan dampak dari adanya perubahan pola arus Dampak terhadap abrasi telah dikaji di

Andal Hal III – 22. Pengelolaan abrasitelah dicantumkan di RKL Hal II – 4 danPemantauan Abrasi di RPL Hal III – 3.

2 Masukan dan saran pada pembahasan sidang Tim Teknis belum diakomodasi Masukan dan saran pembahasansidang Tim Teknis telah diakomodir didokumen Andal Bab I, II, III, IV, RKLBab II dan RPL Bab III.

Liliansari Loadin SKM, M.Si1 Evaluasi rona, data kualitas air laut 2010 dan 2012, titik yang baru dibandingkan dengan titik yang

lama? Tidak ada evaluasi, mengapa terjadi penurunanTelah diperbaiki di Andal Hal II – 6.

2 Indikator keragaman biota laut seharusnya dapat di evaluasi terkait dengan kualitas air Telah dicantumkan di Andal Hal II – 34.3 RKL-RPL jangan normatif, agar dibuat lebih spesifik terkait dengan pengukuran dan metode-nya. RKL Bab II dan RPL Bab III telah

diperbaiki.4 RKL-RPL-nya agar diperbaiki, terutama indikatornya agar tidak dibuat normatif, indikator harus

dibuat terukurIndikator telah diperbaiki. RKL Bab IIdan RPL Bab III.

5 Mengapa abrasi terkadang menjadi sumber dampak tetapi terkadang menjadi dampak Abrasi merupakan dampak primerakibat perubahan pola arus dan

Page 212: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Andal RKL-RPL Reklamasi Pulau HPT. Taman Harapan Indah

10

No MASUKAN, SARAN, TANGGAPAN KETERANGAN PARAFgelombang. Abrasi menjadi sumberdampak bila menimbulkan dampakturunan/lanjutan

6 Lama konstruksi jika tidak yakin waktunya, agar jangan diberikan batasan waktunya Lama konstruksi telah ditentukansesuai dengan progress saat ini danmasih sesuai/relevan. Andal Hal I – 34.

Ir. Hesti D. Nawangsidi, MT1 Agar lebih dijelaskan dalam dokumen Andal bagaimana terkait dengan pelaksanaan reklamasi. Desain teknis reklamasi telah

dijelaskan di Andal Hal I – 29.2. Informasi penambahan terkait tidak hanya vertical drain Metode kompaksi dan pencegahan

likuifaksi telah dilengkapi di Andal HalI – 29.

3. SImulasi harus diuraikan asumsi dan parameternya didalam dokumen Asumsi dan parameter simulasipemodelan telah dicantumkan di awalsub bab Andal Bab III yangdicantumkan pemodelan.

4. Hasil model jika tidak terlihat pada gambar, agar dapat diuraikan di dalam dokumen Telah diperbaiki/dilengkapi di Andal HalIII – 8 s/d. III – 33.

5. Gangguan transportasi laut akibat pengangkutan, dasarnya apa sehingga kesimpulannya negatif? Telah dicantumkan di PrakiraanDampak Andal Hal III -

6. Apa beda antara sedimentasi dengan kualitas air karena menggunakan parameter yang sama yaituTSS, lebih baik menggunakan ketebalan per satuan waktu

Pemodelan sedimen tersuspensimemodelkan pola sedimentasi TSSeksisting saat terjadi perubahan polaarus (terutama arus yang melambat),sedangkan pemodelan sebaran TSSmemodelkan pola sebaran beban TSSyang masuk ke perairan saat reklamasi

Page 213: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Andal RKL-RPL Reklamasi Pulau HPT. Taman Harapan Indah

11

No MASUKAN, SARAN, TANGGAPAN KETERANGAN PARAF7. RKL agar dapat diusulkan kelembagaan dengan stakeholders terkait, misalnya dengan pelabuhan

Nizam Zachman, KSOP sunda kelapa. Hasil koordinasi agar ditembuskan kepada PemerintahProvinsi DKI Jakarta

Telah dilengkapi di RKL Hal II – 8.

Masukan Tertulis1 Hal I-11 Butir (f) : Kedalaman -2 m LWS tidak berlaku untuk Pulau H. Pulau H berlokasi lebih

Utara dari Pantai Mutiara, sehingga garis pantai Pulau H adalah batas Utara PantaiMutiara. Batinetri bagian Selatan Pulau H adalah sekitar -6,00 m (Gambar 1.5).

Telah diperbaiki,(ANDAL, Hal. I – 11).

2 Hal I-21 Dalam Proses Pengurugan perlu dijelaskan pemasangan vertical drain, karenadiperlukan untuk akselerasi pemadatan lahan Pulau H dan menghindarkan landsubsidence (lihat Gambar 1.10).

Telah dijelaskan,(ANDAL, Hal. I – 29).

3 Hal I-22 Pengurugan Pasir pada Perairan Dangkal : Di Pulau H tidak terdapat batimetri -1,00 m,sehingga uraian tersebut tidak relevan.

Telah diperbaiki,(ANDAL, Hal. I – 22).

4 Hal I-25 Desain Hidraulik : ditambahkan kriteria desain, seperti pasang surut, sea level rise,wave set-up dan wave set down, storm surge, dll yang dipertimbangkan, sehinggadirancang tinggi tanggul, final elevation lahan, dan slope.

Telah ditambahkan,(ANDAL, Hal. I – 25).

5 Hal II-21 Batimetri bagian Selatan Pulau H adalah -1,2 m dikoreksi. Garis pantai di SelatanPulau H adalah batas Utara Pantai Mutiara. Batimetri bagian Selatan Pulau H adalah -6,00 m (Gambar 1.5).

Telah diperbaiki,(ANDAL, Hal. II – 21).

6 Hal II-22 Gambar II.22 dan Gambar II.23 Batimetri Dishidros dan Hasil Survey tidak terbaca. Telah diperbesar, (ANDAL, Hal. II – 22)7 Hal II-24 Gambar II.25 terlampau makro. Telah dihapus.8 Hal II-31 Sedimen Tersuspensi : perlu diuraikan konsentrasi sedimen tersuspensi dari muara

Kali Karang dan pompa waduk Pluit. Gambar II.31 : satuan tidak terbaca.Telah ditambahkan,(ANDAL, Hal. II – 30).

9 Hal II-33 Gambar II.33 Bed Level Change perlu diuraikan dan disebutkan satuan waktunya. Telah diuraikan, (ANDAL, Hal. II – 31).10 Hal III-4 Penurunan kualitas udara : Disebutkan model line sources untuk prediksi kualitas

udara yang digunakan, termasuk parameter dan cara kerja model.Telah dilampirkan,(ANDAL, Lampiran 11).

11 Hal III-9s/d III-15

Disebutkan model perubahan arah dan kecepatan arus sesudah reklamasi Pulau Hyang digunakan, termasuk parameter dan cara kerja model.

Telah ditambahkan,(ANDAL, Hal. III – 6 s/d. III – 8).

Page 214: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Andal RKL-RPL Reklamasi Pulau HPT. Taman Harapan Indah

12

No MASUKAN, SARAN, TANGGAPAN KETERANGAN PARAF12 Hal III-17

danIII-18

Disebutkan model perubahan gelombang sesudah reklamasi Pulau H yang digunakan,termasuk parameter dan cara kerja model.

Telah ditambahkan,(ANDAL, Hal. III – 18).

13 Hal III-19 Abrasi dan Sedimentasi: dalam uraian Hal III-19 s/d III-28 tidak ada penjelasan tentangabrasi.

Telah ditambahkan,(ANDAL, Hal. III – 22).

14 Hal III-20 Sedimen Tersuspensi tanpa Sumber Pompa Pluit: Disebutkan model perubahansedimen tersuspensi sesudah reklamasi Pulau H yang digunakan, termasuk parameterdan cara kerja model.

Telah ditambahkan,(ANDAL, Hal. III – 22).

15 Hal III-21 Endapan Sedimen tanpa Sumber Pompa Pluit: Disebutkan model perubahan endapansedimen sesudah reklamasi Pulau H yang digunakan, termasuk parameter dan carakerja model.

Telah ditambahkan,(ANDAL, Hal. III – 22).

16 Hal II-22 Sedimen Tersuspensi dengan Sumber Pompa Pluit: Disebutkan model perubahansedimen tersuspensi sesudah reklamasi Pulau H yang digunakan, termasuk parameterdan cara kerja model.

Telah ditambahkan,(ANDAL, Hal. III – 22).

17 Hal III-25 Endapan Sedimeni dengan Sumber Pompa Pluit: Disebutkan model perubahanendapan sedimen sesudah reklamasi Pulau H yang digunakan, termasuk parameterdan cara kerja model.

Telah ditambahkan,(ANDAL, Hal. III – 22).

18 Hal III-29 Penurunan Kualitas Air Laut: Disebutkan model perubahan kualitas air (konsentrasiTSS) sesudah reklamasi Pulau H yang digunakan, termasuk parameter dan cara kerjamodel.Apa beda sub-bagian ini dengan prediksi perubahan sedimen tersuspensi?

- Telah ditambahkan, (ANDAL, Hal.III – 31).

- Pemodelan sedimen tersuspensimemodelkan pola sedimentasi TSSeksisting saat terjadi perubahan polaarus (terutama arus yang melambat),sedangkan pemodelan sebaran TSSmemodelkan pola sebaran bebanTSS yang masuk ke perairan saatreklamasi.

Page 215: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Andal RKL-RPL Reklamasi Pulau HPT. Taman Harapan Indah

13

No MASUKAN, SARAN, TANGGAPAN KETERANGAN PARAF19 III-31 Perubahan Suhu Akibat Pekerjaan Causeway: Disebutkan model perubahan suhu

sesudah pekerjaan causeway yang digunakan, termasuk parameter dan cara kerjamodel.

Telah ditambahkan,(ANDAL, Hal. III – 34).

20 III-33 Perlu dilakukan analisis tingkat keamanan pipa PHE ONWJ :Analisis pesimis : Elevasi berm 2,3 m; lebar berm 8 m; tinggi tanggul +4,3 m (segmen1, 2, dan 3a), slope tanggul bagian atas 1 : 3; dan slope tanggul bagian bawah 1 : 6.Jadi jarak puncak tanggul ke kaki lereng tanggul sekitar 49 m. Dengan desain jarak kepipa PHE ONWJ sekitar 146,58 m, maka reklamasi Pulau H dianggap aman bagi pipaPHE ONWJ. Hal ini termasuk aktifitas konstruksi oleh penempatan alat berat untukpembuatan tanggul dan pengurugan lahan reklamasi.

Telah diperbaiki,(ANDAL, Hal. III – 35).

21 III-34 Yang disebutkan hanya jumlah nelayan. Perlu dijelaskan tentang frekuensi aktifitasnelayan untuk dibandingkan dengan frekuensi aktifitas reklamasi.

Telah diperbaiki,(ANDAL, Hal. III – 36).

22 III-35 Yang disebutkan hanya panjang causeway. Perlu dijelaskan tentang frekuensi aktifitasnelayan untuk dibandingkan dengan frekuensi aktifitas pembangnan causeway.

Telah diperbaiki,(ANDAL, Hal. III – 37).

23 III-40 Gangguan transportasi darat akibat mobilisasi alat dan bahan reklamasi: Harusdianalisis volume lalu-lintas angkutan alat dan bahan reklamasi melalui jalan daratuntuk dibandingkan dengan volume lalu-lintas yang tertera pada Tabel 2.41 Hal II-54.

Telah diperbaiki,(ANDAL, Hal. III – 43).

24 III-41 Gangguan transportasi laut akibat mobilisasi alat dan bahan reklamasi: Harusdianalisis volume lalu-lintas angkutan alat dan bahan reklamasi melalui jalan laut untukdibandingkan dengan volume lalu-lintas yang tertera pada Tabel 2.34 dan Tabel 2.35Hal II-51.

Telah diperbaiki,(ANDAL, Hal. III – 44).

25 III-43 Gangguan transportasi laut akibat pembangunan causeway: harus dijelaskan dandirinci sumber gangguan terhadap transportasi laut (misalnya oleh angkutan bahankonstruksi causeway; atau oleh keberadaan causeway).

Telah diperbaiki,(ANDAL, Hal. III – 46).

26 III-43 Penurunan kualitas air laut oleh keberadaan causeway: Disebutkan model perubahansuhu air laut sesudah keberadaan causeway yang digunakan, termasuk parameter dancara kerja model.

Telah diperbaiki,(ANDAL, Hal. III – 46).

Page 216: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Andal RKL-RPL Reklamasi Pulau HPT. Taman Harapan Indah

14

No MASUKAN, SARAN, TANGGAPAN KETERANGAN PARAF27 III-44 Perubahan pola arus oleh keberadaan lahan reklamasi: Disebutkan model perubahan

pola arus sesudah keberadaan lahan reklamasi yang digunakan, termasuk parameterdan cara kerja model.Yang disebutkan pola arus perlu jelas: arah dan kecepatan arus.

Telah diperbaiki,(ANDAL, Hal. III – 47).

28 III-45 Perubahan pola gelombang oleh keberadaan lahan reklamasi: Disebutkan modelperubahan pola gelombang sesudah keberadaan lahan reklamasi yang digunakan,termasuk parameter dan cara kerja model.

Telah diperbaiki,(ANDAL, Hal. III – 48).

29 III-45 Abrasi dan sedimentasi oleh keberadaan lahan reklamasi: Disebutkan modelperubahan abrasi dan sedimentasi sesudah keberadaan lahan reklamasi yangdigunakan, termasuk parameter dan cara kerja model.Dalam uraian harus dijelaskan tentang abrasi.

Telah diperbaiki,(ANDAL, Hal. III – 48).

30 III-46 Penurunan muka tanah: Disebutkan model penghitungan land subsidence yangdigunakan, termasuk parameter dan cara kerja model.

Telah diperbaiki,(ANDAL, Hal. III – 50).

RKL31 II-2 Penurunan kualitas udara: Dapat ditambahkan pengaturan waktu mobilisasi alat dan

bahan material, yaitu pukul 22.00 – 05.00.Telah diperbaiki,(RKL, Hal. II – 2).

32 II-2 Peningkatan kebisingan : Dapat ditambahkan pengaturan waktu mobilisasi alat danbahan material, yaitu pukul 22.00 – 05.00

Telah diperbaiki,(RKL, Hal. II – 2).

33 II-2 Penurunan kualitas air laut:Pengeluaran lapisan dasar yang merupakan alas bahan urugan selanjutnya dilakukandengan cara mengatur penurunan pasir ke dasar laut pada kecepatan rendah dst. :Uraian tidak jelas! Dalam rencana reklamasi Pulau H tidak dijelaskan ada kegiatanpengerukan lapisan dasar!

Telah diperbaiki,(RKL, Hal. II – 2).

34 II-3 Perubahan pola arus:− Yang dikelola adalah perubahan arus, bukan gelombang.− Apakah pengelolaan akan dilakukan dengan pemasangan tetrapod?

Telah diperbaiki,(RKL, Hal. II – 3).

Page 217: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Andal RKL-RPL Reklamasi Pulau HPT. Taman Harapan Indah

15

No MASUKAN, SARAN, TANGGAPAN KETERANGAN PARAF35 II-4 Perubahan gelombang: Apakah pengelolaan akan dilakukan dengan pemasangan

tetrapod?Telah diperbaiki,(RKL, Hal. II – 4).

36 II-5 Gangguan utilitas: dapat ditambahkan pengaturan posisi peralatan pembuatan tangguldan pengurugan pada jarak aman terhadap pipa PHE ONWJ.

Telah diperbaiki,(RKL, Hal. II – 4).

RPL37 Disesuaikan dengan RKL. Telah disesuaikan.

Ir. Alvinsyah, MSEMasukan – masukan belum diakomodasi secara tepat Telah diperbaiki masukan saat

pembahasan tim teknisDinas Perhubungan dan Transportasi Provinsi DKI Jakarta (Bp. Junaedi)

1 Sejauh mana perizinan reklamasi Pulau H sebelum melanjutkan tahapan pelaksanaan Pulau Htersebut ? Pualau H ini bertema apa nantinya?

Perizinan saat ini sampai perpanjanganizin reklamasi Pulau H (Lampiran 3).

2 Penetapan luasan rencana reklamasi harus dipastikan perizinannya, karena terkait RaperdaPantura Jakarta, Pulau H termasuk di dalamnya

Reklamasi Pulau H akan mengikutisemua ketentuan/perizinan yang ada.

3 Penjadwalan pelaksanaan Reklamasi Pulau H ini agar didetailkan, pihak mana yang terlibat sesuaidengan tahapan di dalamnya, rencana pengambilan material reklamasi, perjalanan material,pelaksanaan reklamasi dan pengawasannya

Jadwal reklamasi Pulau H telahdicantumkan di Andal Hal I – 34.

4 Kapal untuk pengangkut material reklamasi seperti apa? Dalam pelaksanaan kegiatan agarberkoordinasi dengan instansi terkait sesuai jadwal no.3 di atas (Dinas Perhubungan danTransportasi Provinsi DKI Jakarta, Distrik Navigasi Kelas I Tanjung Priok, Kantor KPLP TanjungPriok dan KSOP Sunda Kelapa / Tanjung Priok) menyangkut perihal alur pelayaran (keselamatanpelayaran) dan penempatan Sarana Bantu Navigasi Pelayaran (SBNP)

Jenis kapal yang akan digunakanadalah TSHD telah dicantumkan diAndal hal I – 21 dan koordinasi dengansemua stake holder terkait akandiperhatikan (RKL Hal II – 8).

5 Perizinan SIKK (Surat Izin Kerja Keruk) dan SIKR (Surat Izin Kerja Reklamasi) agar diurus terlebihdahulu ke Direktorat Pelabuhan dan Pengerukan sebelum pelaksanaan reklamasi dilaksanakan

Akan diperhatikan dan diurus keDitjenhub Kementerian Perhubungan.

6 Keterkaitan Pulau H dengan pulau lain, terutama perihal transportasi daratannya, mengingatkebijakan transportasi JR di Provinsi DKI Jakarta

Dampak terhadap transportasi darattelah dicantumkan di Andal Hal III – 43dan pengelolaannya di RKL Hal II – 9.

Page 218: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Andal RKL-RPL Reklamasi Pulau HPT. Taman Harapan Indah

16

No MASUKAN, SARAN, TANGGAPAN KETERANGAN PARAF7 Dampak sosial/masyarakat khususnya nelayan di Pelabuhan Nizam Zachman, apa upaya yang

dilakukan terkait dampak masyarakat/sosial tersebutDampak gangguan aktivitas nelayantradisional dan Nelayan PelabuhanNizam Zachman telah dicantumkan diAndal Hal III – 35 dan pengelolaannyadi RKL Hal II – 5.

8 Kajian Andalalin pasca konstruksi agar dipenuhi Dokumen Andal ini hanya membahaskegiatan Reklamasi Pulau H tidaktermasuk kegiatan pembangunan diatasnya

Dinas Perindustrian dan Energi Provinsi DKI Jakarta (Bp. Lili Rahardjo)1 Sebelum dalam tahap pra konstruksi, pemrakarsa menyampaikan perencanaan pengambilan

material reklamasi untuk diberikan rekomendasi teknis pengambilam material oleh DinasPerindustrian dan Energi Provinsi DKI Jakarta dengan melampirkan Kajian Rencana PengambilanMaterial, Rencana Pelaksanaan Kegiatan Reklamasi dan Kajian Kondisi Bawah Dasar Laut

Akan diperhatikan dan dikoordinasikandengan Dinas Perindustrian dan EnergiProvinsi DKI Jakarta.

2 Material reklamasi harus dilakukan uji material reklamasi di Laboratorium yang terakreditasi Akan diperhatikan dan dilaksanakan.Dinas Kelautan Pertanian dan Ketahanan Pangan (Ibu Eny Suparyani)

1 Dinas Kelautan Pertanian dan Ketahanan Pangan sebagai pembina masyarakat nelayanmenginginkan jaminan (seperti yang dikehendaki nelayan dan investor) bahwa selama prosespengangkutan material tidak mengganggu alur kapal dan bongkar muat. Bagaimana simulasinya?

Dampak gangguan transportasi lauttelah dicantumkan di Andal hal III – 45dan pengelolaannnya di RKL Hal II – 9.

2 Apabila ada aset-aset Pemerintah Pusat/Provinsi yang terkena proyek, maka proses penghapusandan konversi penggantiannya harus dikerjakan lebih dulu

Akan diperhatikan, namun dari kajianawal di lokasi proyek tidak ada asetpemerintah yang akan dihapus/konversi penggantian.

3 Selain kajian-kajian terkait Reklamasi, perlu juga dibuat kajian valuasi ekonomi sumber daya lautyang hilang

Kajian valuasi ekonomi sumber dayalaut yang hilang tidak masuk lingkupAndal dan lokasi proyek dan sekitarnyabukan wilayah sumberdaya laut yang

Page 219: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Andal RKL-RPL Reklamasi Pulau HPT. Taman Harapan Indah

17

No MASUKAN, SARAN, TANGGAPAN KETERANGAN PARAFpotensial berprospek ekonomi tinggi.

4 Agar pemrakarsa dapat mensosialisasikan ke masyarakat terkait pelaksanaan reklamasi, manfaatdan dampaknya terhadap masyarakat sehingga dapat menjernihkan sikap skeptis masyarakatterkait pelaksanaan reklamasi

Sosialisasi awal saat penyusunan KAAndal telah dilakukan kepadamasyarakat sekitar termasuk komunitasnelayan (Lampiran 5).

UPPP. Muara Angke (Bp. H. Iwan)1 Pulau H dampaknya tidak begitu langsung terhadap Muara Angke karena lebih dekat ke Muara

BaruDampak terhadap kegiatan sekitartelah dicantumkan di Andal Hal III – 5dan Pengelolaannya di RKL Hal II – 5.

2 Agar ada koordinasi dan komunikasi terkait dengan pelaksanaan reklamasi kepada stakeholders Koordinasi dan komunikasi akandilakukan dengan stake holder terkait.Telah dicantumkan di RKL hal II – 8.

KPLH JU (Ibu Endah)1 Perhitungan pasirnya agar ditentukan berapa rit karena akan mempengaruhi beban lalu lintas Telah dicantumkan di Andal Hal I – 18.2 Matriks RKL-RPL, pelaporan agar menambahkan instansi KPLH Jakarta Utara Telah dilengkapi. RKL Bab II dan RPL

Bab III.3 Implementasinya untuk tahap konstruksi agar dilaporkan setiap 3 (tiga) bulan dan pada tahap pasca

konstruksi setiap 6 (enam) bulan ke instansi yang berwenang dengan tembusan ke KPLH JakartaUtara

Akan diperhatikan dan dilaksanakan(RKL Bab I).

BPTSP Provinsi DKI Jakarta (Bp. Cucu Asmara)Semua perijinan yang harus dimiliki dalam Kegiatan Reklamasi Pulau H, agar diurus ke BPTSPProvinsi DKI Jakarta

Akan diperhatikan dan dilaksanakan.

Sekretariat Walikota Jakarta Utara1 Memperhatikan masalah kehidupan nelayan:

- Apakah reklamasi ini merubah kondisi biota laut yang mempengaruhi penghasilan nelayan. Jikareklamasi ini mengubah kondisi lingkungan apa yang akan dilakukan oleh pemrakarsa kegiatan

- Apakah masyarakat nelayan secara operasional jadi lebih sulit untuk mencari ikan jika reklamasi

Lokasi Reklamasi Pulau H bukan arealyangkapan ikan/habitat biota laut yangpotensial. Prakiraan dampak terhadapgangguan aktivitas nelayan telah

Page 220: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Andal RKL-RPL Reklamasi Pulau HPT. Taman Harapan Indah

18

No MASUKAN, SARAN, TANGGAPAN KETERANGAN PARAFterjadi apalagi ada sekian banyak pulau reklamasi di Pesisir Jakarta Utara dicantumkan di Andal Hal III – 36 dan

pengelolaannya di RKL Hal II – 6.2 Dampak terhadap daratan Jakarta Utara

- Apakah rekalamasi ini berdampak pada air pasang laut atau tidak kemudian apakah berpengaruhpada rob yang sering melanda Jakarta Utara

Dampak reklamasi Pulau H terhadapAspek Hidrodinamika telahdicantumkan di Andal Hal III – 7 sampaiIII – 32.

3 Mohon agar ada studi terkait nomor 1 dan 2 yang akurat dan sudah diuji di lapangan Studi tematik yang menjadi kewajibanpemrakrsa sesuai arahan PeraturanGubernur Tentang Izin PrinsipReklamasi telah dilaksanakan dandiakomodir dalam Andal (Bab II danBab III)

Formapel Jakarta Utara (Bp. Satria)1 Pemrakarsa harus memperhitungkan dampak penting yang muncul dengan reklamasi ini, terutama

terkait dengan kepentingan masyarakat dan lingkungan baik yang ada di darat maupun di laut.Untuk kepentingan masyarakat di darat, apa yang dapat dilakukan pemrakarsa berkaitdan dengandampak negatif yang timbul seperti makin tingginya permukaan air laut dan banjir?

Sesuai diskusi diskusi sebelumnyabanjir dan kenaikan muka air lautbukan termasuk dampak penting.Dampak terhadap masyarakat (Tenagakerja, Aktivitas Nelayan, Transportasidarat dan laut, Persepsi Masyarakatdan Kamtibmas) telah dikaji dalamAndal (Bab III)

2 Apa upaya pemrakarsa untuk mengantisipasi kepentingan masyarakat lingkungan sekitar yangmasih menjadikan laut sebagai sumber mata pencahariannya? Apakah ada kompensasi selamamereka tidak bisa mencari makan akibat adanya pelaksanaan Reklamasi Pulau H ini?

Kompensasi berupa RevitalisasiKawasan Pantura Jakarta yangmerupakan bagian yang tidakterpisahkan dengan Reklamasi PanturaJakarta

Page 221: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Andal RKL-RPL Reklamasi Pulau HPT. Taman Harapan Indah

19

No MASUKAN, SARAN, TANGGAPAN KETERANGAN PARAFKelurahan Pluit Kota Administrasi Jakarta Utara (Bp. Eddy S.A)

1 Agar memperhatikan dampak terhadap masyarakat terutama nelayan Prakiraan dampak terhadap gangguanaktivitas nelayan telah dicantumkan diAndal Hal III – 36 dan pengelolaannyadi RKL Hal II – 6.

2 Pemrakarsa agar melaporkan setiap kegaiatan yang akan dilaksanakan kepada instansi terkait danberkoordinasi dengan tokoh masyarakat dan masyarakat.

Akan diperhatikan dan dilaksanakan.

3 Agar memperhatikan arus pengangkutan material yang melewati darat, dampaknya terhadapkemacetan, polusi udara dan kerusakan fasilitas umum.

Dampak gangguan transportasi darattelah dicantumkan di Andal Hal III – 43dan Pengelolaannya di RKL Hal II – 9.

LMK RW.016 Pantai Mutiara, Kel. Pluit (Bp. Antony Kosim)1 Harus ada “involved pemerintah RI/Pemda”, ikut saham minimal 51% dalam developer Hal ini kewenangan Pemerintah Pusat

dan Pemda Provinsi DKI Jakarta.2 Developer harus berkredibilitas baik sehingga dapat mengelola kawasan secara berkelanjutan dan

berkesinambunganAkan diperhatikan.

3 Mendukung atas perkembangan Reklamasi Jakarta Masyarakat pada umumnyamendukung Reklamasi dengan catatandampak negatifnya harus diminimalisirdan dampak positifnya ditingkatkan.

4 Pulau-pulau yang direklamasi dengan fungsi / tata kota yang jelas yaitu : pemukiman, restoran,reklasi, pasar ikan, apartemen, hotel, dermaga, dll.

Kegiatan di atas Pulau Pulau Reklamsitelah dibuat master plannya. NamunAndal ini hanya membahas kegiatanReklamasinya saja.

HSNI (Bp. Iyan)1 Agar apa yang terdapat dalam dokumen AMDAL, dapat diimplementasikan dengan benar oleh

pemrakarsaAkan diperhatikan dan dilaksanakan.

2 Dari 17 pulau yang akan dibangun, agar pemrakarsa dapat berpikir bersama untuk kepentingan Akan diperhatikan dan dikoordinasikan.

Page 222: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Andal RKL-RPL Reklamasi Pulau HPT. Taman Harapan Indah

20

No MASUKAN, SARAN, TANGGAPAN KETERANGAN PARAFnelayan sehingga mereka tidak terganggu mata pencahariannya

3 Agar dipikirkan bersama, masalah pengerukan sedimen yang setiap tahunnya menjadi masalah diLaut Jakarta

Pengelolaan sedimentasi telahdicantumkan di RKL Hal II – 4.

WALHI (Bp. Nana)1 Dalam dokumen agar diperkuat terkait data biota laut seperti terumbu karang, ikan dan rumput laut Di lokasi wilayah studi tidak ada

terumbu karang dan rumput laut danbukan wilayah tangkapan ikan/habitatbiota laut yang potensial.

2 Agar dapat diperjelas untuk rencana permukaan lokasi reklamasi dan bandingkan dengandaratan/pesisir di sebrang lokasi

Rencana level desain reklamasi dantanggul telah dicantumkan di Andal HalI – 21 sampai I – 32.

3 Agar lebih mengkaji lebih dalam terkait dengan dampak lingkungan hidupnya dibandingkan denganteknik pembangunannya

Dampak reklamasi Pulau H terhadapkomponen lingkungan telahdicantumkan di ndal Bab III.

Sekretariat Komisi Penilai Amdal Daerah1 I – 40

I – 41Tabel 1.10 Identifikasi Dampak Potensial Rencana Kegiatan berbeda dengan Tabel 1.11Matriks Interaksi Antara Komponen Kegiatan dengan Komponen Lingkungana. Pada Tahapan Kegiatan Konstruksi, Komponen Kegiatan Pekerjaan Causeway,

- Tabel 1.10 tidak ada dampak perubahan pola arus, perubahan pola gelombang,abrasi dan sedimentasi. Tabel 1.11 ketiga komponen lingkungan tersebut ada

b. Pada Tahapan Kegiatan Pasca Konstruksi, Komponen Kegiatan KeberadaanCauseway,- Tabel 1.10 tidak ada dampak perubahan pola arus, perubahan pola gelombang,

abrasi dan sedimentasi. Tabel 1.11 ketiga komponen lingkungan tersebut ada- Tabel 1.10 ada dampak penurunan kualitas air laut, dan gangguan biota laut, tetapi

pada tabel 1.11 tidak ada komponen lingkungan biota laut

Telah diperbaiki Andal Hal I – 41.

Page 223: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Andal RKL-RPL Reklamasi Pulau HPT. Taman Harapan Indah

21

No MASUKAN, SARAN, TANGGAPAN KETERANGAN PARAF2 I - 42 Gambar I.15 Bagan Alir Dampak Potensial

a. Pada Tahap Kegiatan Konstruksi, Kegiatan Reklamasi:- Ada dampak peningkatan volume sampah padat, tetapi dampak ini tidak ada pada

identifikasi dan matriks interaksib. Pada tahap kegiatan konstruksi, kegiatan pekerjaan causeway:

- Tidak ada dampak perubahan pola arus, pola gelombang, abrasi dan sedimentasi,konsisten dengan identifikasi dampak tetapi tidak konsisten dengan matriks interaksi

c. Pada tahap kegiatan pasca konstruksi, kegiatan keberadaan causeway:- Ada dampak perubahan persepsi masyarakat, dampak tersebut tidak ada pada saat

identifikasi dan matriks interaksi- Ada dampak penurunan kualitas air laut dan gangguan biota laut, konsisten dengan

identifikasi dampak tetapi tidak konsisten dengan matriks interaksi- Tidak ada dampak pola arus, pola gelombang, abrasi dan sedimentasi, konsisten

dengan identifikasi dampak tetapi tidak konsisten dengan matriks interaksid. Pada tahap kegiatan pasca konstruksi, kegiatan demobilisasi peralatan:

- Tidak ada dampak gangguan aktivitas nelayan, tidak konsisten dengan identifikasidampak dan matriks interaksi

Telah diperbaiki Andal Hal I – 42.

3 I - 47 Tabel 1.13 Evaluasi Dampak Potensial- Pada tahap konstruksi, kegiatan reklamasi tidak ada evaluasi dampak peningkatan

volume sampah padat, konsisten dengan identifikasi dampak dan matriks interaksi,tetapi tidak konsisten dengan bagan alir

Telah diperbaiki Andal Hal I – 47.

4 I - 48 Tabel 1.13 Evaluasi Dampak Potensial- Pada tahap konstruksi, kegiatan pekerjaan causeway tidak ada evaluasi dampak pola

arus, pola gelombang, abrasi dan sedimentasi, konsisten dengan identifikasi dampakdan bagan alir, tetapi tidak konsisten dengan matriks interaksi

Telah diperbaiki Andal Hal I – 48.

5 I - 49 Tabel 1.13 Evaluasi Dampak Potensial, tahap pasca konstruksi, kegiatan keberadaancauseway

Telah diperbaiki Andal Hal I – 49.

Page 224: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Andal RKL-RPL Reklamasi Pulau HPT. Taman Harapan Indah

22

No MASUKAN, SARAN, TANGGAPAN KETERANGAN PARAFa. Tidak ada evaluasi dampak pola arus, pola gelombang, abrasi dan sedimentasi,

konsisten dengan identifikasi dampak dan bagan alir, tetapi tidak konsisten denganmatriks interaksi

b. Tidak ada evaluasi dampak perubahan persepsi masyarakat, tidak konsisten denganbagan alir, tetapi konsisten dengan identifikasi dan matriks interaksi

c. Ada evaluasi dampak penurunan kualitas air laut dan gangguan biota laut, konsistendengan identifikasi dan bagan alir, tetapi tidak konsisten dengan matriks interaksi

6 I - 52 Tabel 1.14 Daftar Dampak Penting Hipotetika. Pada pekerjaan causeway, ada DPH perubahan pola arus, perubahan pola

gelombang, abrasi dan sedimentasi, dan perubahan persepsi masyarakat. Tetapipada tabel 1.13 evaluasi dampak potensial, tidak dievaluasi

b. Pada pekerjaan causeway, ada DPH Gangguan Tranportasi Laut. Tetapi pada tabel1.13 evaluasi dampak potensial, hasil evaluasi komponen ini tidak termasuk DPHdengan total skor 10 (tidak termasuk DPH, tidak dikelola dan dipantau)

c. Pada keberadaan causeway, ada DPH perubahan pola arus, perubahan polagelombang, abrasi dan sedimentasi. Tetapi pada tabel 1.13 evaluasi dampakpotensial, tidak dievaluasi

d. Pada demobilisasi peralatan, perubahan persepsi masyarakat menjadi DPH tetapipada evaluasi dampak tidak menjadi DPH

Telah diperbaiki Andal Hal I – 52.

7 I - 53 Gambar I-16. Bagan Alir Dampak Penting Hipotetika. Pada Tahap Konstruksi, Pekerjaan Causeway

- Ada DPH Perubahan Pola Arus, Pola Gelombang dan Perubahan PersepsiMasyarakat tetapi pada tahap evaluasi dampak, komponen ini tidak dievaluasi;

- Ada DPH Gangguan Transportasi Air Laut, tetapi pada tahap evaluasi dampak,komponen ini tidak termasuk DPH dengan total skor 10 (tidak termasuk DPH, tidakdikelola dan dipantau);

- Abrasi dan sedimentasi tidak termasuk DPH, tetapi pada tabel 1.14 Daftar DPH

Telah diperbaiki Andal Hal I – 53.

Page 225: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Andal RKL-RPL Reklamasi Pulau HPT. Taman Harapan Indah

23

No MASUKAN, SARAN, TANGGAPAN KETERANGAN PARAFtermasuk DPH

b. Pada Tahap Pasca Konstruksi, Keberadaan Causeway- Ada DPH Perubahan Pola Arus tetapi pada tahap evaluasi dampak, komponen ini

tidak dievaluasi;- Perubahan Pola Gelombang dan Abrasi dan sedimentasi tidak termasuk DPH, tetapi

pada tabel 1.14 Daftar DPH termasuk DPHc. Pada Tahap Pasca Konstruksi, Demobilisasi Peralatan

- Ada DPH Perubahan Persepsi Masyarakat, tetapi pada hasil evaluasi dampak tidaktermasuk DPH dengan skor 18 (tidak termasuk DPH, tidak dikelola dan dipantau)

8 HalI - 68

Tabel 1.16 Ringkasan Proses Pelingkupan,- Tahap konstruksi, pekerjaan causeway, untuk dampak potensial gangguan

transportasi laut, hasil perkalian dan kesimpulan tidak sesuai dengan skor padaevaluasi dampak potensialnya

Telah diperbaiki Andal Hal I – 68.

9 HalIII-1

Pada tahap konstruksi, perubahan pola arus, perubahan pola gelombang, abrasi dansedimentasi diinformasikan ada yang bersumber dari pekerjaan causeway, tetapi padabab III belum ada analisis dampak penting untuk mengetahui besaran dampak serta sifatpenting dampak untuk masing-masing komponen lingkungan tersebut yang bersumberdari pekerjaan causeway

Telah diperbaiki Andal Hal III – 1.

10 HalIII - 28

Kesimpulan untuk abrasi dan sedimentasi agar diperbaiki karena pada kesimpulananalisis disebutkan “dampak terhadap penurunan kualitas air laut”

Telah diperbaiki Andal Hal III – 30.

11 HalIII - 2

Pada tahap pasca konstruksi, penurunan kualitas air laut, perubahan pola arus,perubahan pola gelombang, diinformasikan ada yang bersumber dari pekerjaancauseway, tetapi pada bab III belum ada analisis dampak penting untuk mengetahuibesaran dampak serta sifat penting dampak untuk masing-masing komponen lingkungantersebut yang bersumber dari pekerjaan causeway

Telah diperbaiki Andal Hal III – 2.

12 HalIV - 3

Dinyatakan bahwa “kegiatan tahap konstruksi yang berdampak penting terhadap abrasidan sedimentasi adalah kegiatan reklamasi dan pekerjaan causeway”. Hal ini tidak terlihat

Telah diperbaiki Andal Hal IV – 1 s/d.IV – 6.

Page 226: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Andal RKL-RPL Reklamasi Pulau HPT. Taman Harapan Indah

24

No MASUKAN, SARAN, TANGGAPAN KETERANGAN PARAFpada gambar IV.1 Bagan Alir Dampak Penting. Abrasi dan sedimentasi tidak menjadidampak turunan dari kegiatan pekerjaan causeway

13 HalIV - 6

Dinyatakan bahwa “kegiatan tahap pasca konstruksi yang berdampak penting terhadappola gelombang adalah keberadaan lahan reklamasi dan causeway”. Hal ini tidak terlihatpada gambar IV.1 Bagan Alir Dampak Penting. Pola Gelombang hanya diakibatkan darikeberadaan lahan reklamasi

Telah diperbaiki Andal Hal IV – 1 s/d.IV – 6.

14 HalIV - 7

Dinyatakan bahwa “kegiatan tahap pasca konstruksi yang berdampak penting terhadapabrasi dan sedimentasi adalah keberadaan lahan reklamasi dan causeway”. Hal ini tidakterlihat pada gambar IV.1 Bagan Alir Dampak Penting. Pola Gelombang hanyadiakibatkan dari keberadaan lahan reklamasi

Telah diperbaiki Andal Hal IV – 1 s/d.IV – 6.

15 HalIV - 16

Pada telaahan holistik terhadap dampak penting untuk tahap pasca konstruksi (4.1.3)terdapat 6 (enam) DPH yaitu penurunan kualitas air laut, perubahan pola arus, perubahanpola gelombang, abrasi dan sedimentasi, penurunan muka tanah dan perubahan persepsimasyarakat. Tetapi Pada Bagian 4.2. Arahan Pengelolaan Dampak Lingkungan, hanyadiuraikan arahan pengelolaan untuk 5 (lima) DPH. Dampak Abrasi dan sedimentasi tidakdiuraikan arahan pengelolaannya.

Telah diperbaiki Andal Hal IV – 7 s/d.IV – 16.

16 HalIV - 1

Agar dibedakan antara Izin PPLH dan Izin Lainnya. Izin Membangun Prasarana tidaktermasuk Izin PPLH

Telah diperbaiki RKL-RPL Hal IV – 1.

17 Belum ada paraf tim teknis Sedang proses

Page 227: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Andal RKL-RPL Reklamasi Pulau HPT. Taman Harapan Indah

1

DAFTAR PERBAIKANANDAL DAN RKL-RPL REKLAMASI PULAU H

BERDASARKAN NOTULEN PEMBAHASANTIM TEKNIS PROVINSI DKI JAKARTA

Kamis / 2 April 2015

I. Informasi Umum1. Kegiatan Reklamasi Pulau H (Luas ± 63 Ha) berlokasi di Kawasan Pantai Utara Jakarta, Kelurahan Pluit, Kecamatan Penjaringan, Kota Adminsitrasi

Jakarta Utara2. Rencana kegiatan:

Luas lahan reklamasi ± 63 Ha (Persetujuan Prinsip Reklamasi Pulau H Nomor 1277/-1.794.2 tanggal 21 September 2012 dan Perpanjangan PersetujuanPrinsip Nomor 543/-1.794.2 tanggal 10 Juni 2014)

3. Penanggung Jawab KegiatanPerusahaan : PT. Taman Harapan IndahAlamat : Intiland Tower Penthouse Floor, Jl. Jenderal Sudirman 32, Kelurahan Karet Tengsin, Kecamatan Tanah Abang, Kota

Administrasi Jakarta Pusat.Penanggung Jawab : Ir. Suhendro PrabowoJabatan : Direktur Utama

4. Konsultan PenyusunPerusahaan : PT. Geo MitrasamayaNomor Registrasi Kompetensi : 061/LPJ/AMDAL-1/LRK/KLHMasa Berlaku : 24 Desember 2014 s.d. 23 Desember 2017Penanggungjawab : Drs. Pinondang TambunanAlamat : Jalan H. Awi No.30, Jatiluhur, Jatiasih, Kota Bekasi

Page 228: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Andal RKL-RPL Reklamasi Pulau HPT. Taman Harapan Indah

2

Kualifikasi Tim Penyusun AMDAL :- 4 (empat) orang Kompetensi Ketua Tim- 1 (satu) orang Kompetensi Anggota Tim

II. Masukan, Saran dan Tanggapan dari Tim Teknis Penilai Amdal Daerah Provinsi DKI JakartaNo MASUKAN, SARAN, TANGGAPAN KETERANGAN HALAMAN PARAF

Pimpinan Rapat (Ir. Andono Warih, M.Sc)1 Pembahasan saat ini menjadi bahan dasar untuk sidang Pembahasan

Andal RKL-RPL dengan Komisi Penilai AmdalSubstansi dokumen Andal, RKL danRPL telah diperbaiki sesuai arahan timteknis sebagai bahan untukpembahasan Andal, RKL dan RPL

2. Berdasarkan PerMenlh Nomor 08 Tahun 2013 tentang Tata LaksanaPenilaian Dan Pemeriksaan Dokumen Lingkungan Hidup SertaPenerbitan Izin Lingkungan, maka pembahasan ini dimulai denganpenyampaian paparan atas Andal dan dokumen RKL-RPL olehpemrakarsa dan konsultan (Rangkaian Mulai dari Kerangka Acuan,Metode, DPH, Penetapan Dampak Penting, Arahan Pengelolaan danPemantauan, RKL-RPL)

3 Prakiraan dampak, semua sifat dampaknya penting tetapi besarandampaknya kecil. Apakah benar demikian?

Telah diperbaiki di Bab PrakiraanDampak Penting (Bab III)

BAB III

4 Berdasarkan PerMenlh Nomor 16 Tahun 2012 tentang PedomanPenyusunan Dokumen Lingkungan Hidup, dijelaskan bahwa metodeprakiraan dampak penting menjelaskan tentang prakiraan besarandan sifat penting untuk masing-masing DPH termasuk rumus-rumusdan asumsi prakiraan dampak. Dalam dokumen ini belum dilampirkanrumus-rumus dan asumsi prakiraan dampak tersebut

Rumus-rumus dan asumsi yangdigunakan dalam Prakiraan DampakPenting telah dilampirkan.

Lampiran 11

Page 229: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Andal RKL-RPL Reklamasi Pulau HPT. Taman Harapan Indah

3

No MASUKAN, SARAN, TANGGAPAN KETERANGAN HALAMAN PARAF5 Sebelum dilakukan Sidang Komisi Penilai Amdal, agar dokumen

diperbaiki dahulu sesuai dengan masukan, saran dan tanggapan dariTim Teknis

Substansi dokumen Andal, RKL danRPL telah diperbaiki sesuai masukan,saran dan tanggapan tim teknis sebagaibahan untuk pembahasan Andal, RKLdan RPL.

6 Perbaikan agar disampaikan kembali kepada Tim Teknis untukmendapatkan persetujuan

Dokumen yang telah diperbaiki telahdisampaikan kembali kepada tim teknis.

DR. Suyud w. Utomo, M.Si1 Hal I-9 terdapat Gambar Pulau-Pulau Reklamasi, Dokumen Amdal

harus mengkaji kegiatan-kegiatan sekitar yang terkait, sebagian darikajian tersebut sudah diuraikan. Ada beberapa hal yang masih perludikonfirmasi:a. Apakah sudah ada kegiatan reklamasi di pulau G dan pulau I?

Bagaimana dengan jadwal pelaksanaan reklamasi pulau-pulautersebut? Karena jika Pulau G jadwal pelaksaan reklamasi terlebihdahulu maka harus diantisipasi dampaknya

b. Hal I-11 sudah menguraikan kegiatan sekitar lokasi yang terkenadampak. Apakah kegiatan sekitar lokasi tersebut hanyadiidentifikasi kegiatannya atau sudah memperhitungkan resikodampak kegiatan tersebut?

c. Bagaimana antisipasi terhadap kegiatan Pelabuhan Muara Barudan PLTGU Muara Karang ? Apakah ada permodelannya?

a. Saat ini belum ada kegiatanreklamasi di Pulau G dan Pulau I.

b. Dampak reklamasi pulau H telahdiprakirakan resikonya terhadapkegiatan sekitar sebagai DPHGangguan Utilitas.

c. Pemodelan dampak pembangunancauseway terhadap PLTGU MuaraKarang telah dicantumkan didokumen Dampak reklamasi PulauH terhadap Pelabuhan Muara Baru

ANDAL, II – 54.

ANDAL, I – 47.

ANDAL, II – 31dan III – 33.

Page 230: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Andal RKL-RPL Reklamasi Pulau HPT. Taman Harapan Indah

4

No MASUKAN, SARAN, TANGGAPAN KETERANGAN HALAMAN PARAFtelah diantisipasi di RKL(pengelolaan dampak transportasilaut)

2 Prakiraan dampak masih banyak yang bersifat normatif/kualitatif atauberdasarkan hasil simulasi. Jika berdasarkan hasil simulasi, dalamprakiraan dampak harus disampaikan. Apakah hasil simulasi tersebutada didalam lampiran atau didalam pembahasan dokumen.

Prakiraan dampak yang bersifatkuantitatif/simulasi/pemodelan telahdicantumkan di dokumen.

ANDAL, BAB III

3 Hal I-28, terdapat Gambar 1.13 Ujung Jaringan Pipa, PembuanganCampuran Secara Mendatar.- Apa yang dimaksud dengan pembuangan campuran?

- Apa maksud dari gambar tersebut?- Apakah nanti pelaksanaanya akan seperti gambar tersebut?- Terkait dengan kekeruhan, apakah sudah dibuat permodelannya?- Dalam prakiraan dampak, kegiatan ini menggunakan metode apa?

Apakah sudah dibuat permodelannya

- Yang dimaksud dengan pembuangancampuran adalah campuran pasir danair yang disemprotkan secaramendatar untuk selanjutnya pasirakan mengendap di lokasi yangdiurug dan airnya akan kembali kelaut.

- Maksud dari Gambar I.9 tersebutuntuk menjelaskan metodepengurugan/reklamasi di Pulau Hdengan menggunakan pipa untukmenyemprotkan pasir

ANDAL, I – 21s/d. I – 23.

ANDAL, I – 23.

4. Hal I-28, terdapat pernyataan, “hal-hal yang belum dapat dibahasdalam dokumen seperti koordinasi dengan kegiatan sekitar(Pertamina dan Pelabuhan Muara Baru), perlu dilakukanpembahasan/koordinasi sebelum pelaksanaan reklamasi dilakukan”.

Koordinasi dengan kegiatan sekitar(Pertamina dan Pelabuhan Muara Baru)telah dicantumkan di RKL

RKL, II – 5.

Page 231: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Andal RKL-RPL Reklamasi Pulau HPT. Taman Harapan Indah

5

No MASUKAN, SARAN, TANGGAPAN KETERANGAN HALAMAN PARAF- Kapan akan dilakukan koordinasi dengan Petamina dan

Pelabuhan Muara Baru? Agar segera dikonkretkan dandimasukkan ke dalam dokumen RKL-RPL

5. Hal I-31, Hasil Pelibatan Masyarakat.- Saran dari masyarakat cukup tajam dan kompleks, mulai dari

jaminan untuk nelayan, banjir, rob, implementasi AMDAL, dsb.Hasil dari konsultasi publik agar benar-benar diperhatikan.

- Apakah dari 13 DPH tersebut sudah memasukkan hasil darikonsultasi publik?

- Komitmen dari pemrakarsa untuk mengakomodir saran-saran darimasyarakat pada saat konsultasi publik tersebut, CSR untuknelayan dan masyarakat pesisir. Agar diperiksa kembali RKL-RPLapakah sudah meng-cover hal tersebut?

- Saran dan masukan konsultasi publiktelah diakomodir dalam penentuanDPH dan prakiraan dampak pentingdan RKL.

- Hasil konsultasi publik telahdicantumkan dan sebagai masukanuntuk pelingkupan.

- CSR untuk nelayan dan masyarakatpesisir telah dicantumkan di RKL.

ANDAL, I – 35s/d. I – 39.

ANDAL, I – 35s/d. I – 39.

RKL, II – 12.

6 Gangguan Biota Laut tidak termasuk DPH, tidak dikelola dan dipantaudikarenakan peluang dampak sangat kecil, karena aktivitas tenagakerja konstruksi tidak sekaligus dilakukan sebanyak 300 orang,melainkan secara bertahap sesuai dengan tahap konstruksi.- Apa maksud dari tidak sekaligus dilakukan 300 orang, melainkan

secara bertahap?- Berapa pekerja yang tinggal di basecamp dan lokasi kegiatan?

Dampak sanitasi lingkungannya agar diperjelas untuk di basecampdan lokasi kegiatan

- Tenaga kerja konstruksi 300 orangbertahap tidak sekaligus maksudnyaakan disesuaikan dengan progresspekerjaan reklamasi di lapangan.Pada tahap awal persiapan reklamasidibutuhkan hanya sekitar 50 orangdan akan meningkat hingga puncakpekerjaan reklamasi akan terdapat300 orang tenaga konstruksi dilapangan.

ANDAL, I – 17.

Page 232: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Andal RKL-RPL Reklamasi Pulau HPT. Taman Harapan Indah

6

No MASUKAN, SARAN, TANGGAPAN KETERANGAN HALAMAN PARAF- Tenaga kerja konstruksi yang tinggal

di bedeng pekerja di Selatan lokasiPulau H sekitar 275 orang.

- Kebutuhan air bersih, pengolahan airlimbah dan sampah padat di bedengpekerja dan sekitarnya telahdicantumkan di dokumen.

7 Prakiraan dampak masih bersifat normatif/kualitatif, tapi jikadigunakan permodelan dan data menjadi spesifik untuk kegiatanreklamasi ini. Agar diperbaiki kembali

Prakiraan dampak yang bersifatkuantitatif/simulasi/pemodelan telahdicantumkan di dokumen.

ANDAL, Bab III.

8 Mengapa Konsultasi Publik masih mengacu kepada SK. GubernurKDKI Jakarta No. 76 Tahun 2001 tentang Pedoman OperasionalKeterlibatan Masyarakat dan Keterbukaan Informasi dalam ProsesAMDAL, seharusnya sudah mengacu kepada PerMenLH Nomor 17Tahun 2012 tentang Pedoman Keterlibatan Masyarakat dalam ProsesAnalisasi Dampak Lingkungan Hidup dan Izin Lingkungan

Konsultasi publik telah mengacu padaSK. Gubernur KDKI Jakarta No.76Tahun 2001 tentang PedomanOperasional Keterlibatan Masyarakatdan Keterbukaan Informasi dalamProses AMDAL, seharusnya sudahmengacu kepada PerMenLH Nomor 17Tahun 2012 tentang PedomanKeterlibatan Masyarakat dalam ProsesAnalisasi Dampak Lingkungan Hidupdan Izin Lingkungan. Hal ini telihatdengan telah ditunjuknya/ditetapkannyaperwakilan masyarakat dalam prosesAmdal

Lampiran 6

Page 233: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Andal RKL-RPL Reklamasi Pulau HPT. Taman Harapan Indah

7

No MASUKAN, SARAN, TANGGAPAN KETERANGAN HALAMAN PARAF9 Bab IV:

a. Judulnya Evaluasi Secara Holistik, mengapa tidak EvaluasiDampak saja?

b. Mengapa isi dari BAB IV ini masih terdapat DPHc. Pada bagian 4.2. Arah Pengelolaan Dampak Lingkungan,

mengapa masih terdapat uraian dampak yang sebenarnya sudahdibahas pada bab sebelumnya, contoh:- Perubahan persepsi masyarakat, terdapat uraian Dampak yang

akan terjadi terhadap perubahan persepsi masyarakattergolong kecil, intensitasnya relatif tinggi, luas persebarandampak cukup luas, komponen lingkungan yang terkenadampak lebih dari satu komponen, bersifat kumulatif, dst .....

a. Judul Evaluasi Secara Holistiksesuai pedoman penyusunan Andalberdasarkan Permen LH No. 16Tahun 2012

b. Istilah DPH di bab IV telahdihilangkan

c. Arahan pengelolaan dampaklingkungan telah diperbaiki

ANDAL, Bab IV.

ANDAL, Bab IV

ANDAL, IV – 7s/d. IV – 16.

10 Dokumen RKL RPL, pemrakarsa yang akan mengimplementasikan.Agar pemrakarsa benar-benar memahaminya dan apakahpemrakarsa dapat melakukannya atau tidak?

Dokumen RKL dan RPL telah dipelajarioleh Pemrakarsa

11 Untuk instansi pengawas agar dimasukkan BPLHD Provinsi DKIJakarta.

Telah dicantumkan di RKL-RPL RKL-RPL

12 Coba diperiksa lagi dokumen Andal dengan Kerangka Acuannya. Dokumen ANDAL telah disesuaikan/diverifikasi dengan KA-ANDAL

Ir. Suryadarma1 Dalam pelingkupan penurunan kualitas air laut, dampak turunannya

apa? Seharusnya dampaknya tidak langsung ke perubahan persepsimasyarakat

Penurunan kualitas air laut dampakturunannya adalah gangguan biota lautyang akan berdampak lebih lanjutterhadap perubahan persepsimasyarakat

ANDAL, I – 42.

Page 234: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Andal RKL-RPL Reklamasi Pulau HPT. Taman Harapan Indah

8

No MASUKAN, SARAN, TANGGAPAN KETERANGAN HALAMAN PARAF2 - Pola arus mengapa dilihat dari pasang surut, seharusnya dari

musim. Apakah ada kemungkinan terjadinya abrasi dansedimentasi? Bagaimana bentuk pengelolaannya? Seharusnyamenjadi DPH.

- Bagaimana dampaknya terhadap perubahan pola air dan akibatnyaterhadap daerah/kegiatan lain. Hal tersebut yang perlu diantisipasi

- Pola arus telah dikaji berdasarkanpasang surut dan musim (selamasetahun)

- Abrasi dan sedimentasi telahdicantumkan sebagai DPH

- Dampak perubahan pola arus, abrasidan sedimentasi telah dicantumkan didokumen

- Pengelolaan Abrasi dan sedimentasitelah dicantumkan di RKL

- ANDAL, I – 47.

- ANDAL, I – 47.

- ANDAL, I – 47.

- RKL, II – 4.

3 Pola arus dan pola gelombang tidak berdiri sendiri. Ada perubahanpola arus dan perubahan pola gelombang, dampaknya apa?

Dampak perubahan pola arus, polagelombang, abrasi dan sedimentasitelah dicantumkan di dokumen

ANDAL, I – 42.

RKL-RPL4 Bentuk Pengelolaan Penurunan Air Laut adalah “pengeluaran lapisan

dasar yang merupakan alas bahan urugan”,- Apakah akan dibuat sandkey? Akan dibuat tanggul, dibersihkan dulu

lumpurnya, diisi pasir baru untuk lokasi tanggul? Hal ini tidakdijelaskan di dalam dokumen, tetapi dalam RKL-RPLnya diuraikan

- Jika ada pengeluaran lapisan dasar harus dihitung dulu volumelumpur yang akan dikeluarkan, akan dilakukan dumping dimana?

- Jika pengurugan terlebih dahulu, relatif di cukup kedalaman sekitar5 – 8 meter, pada saat musim barat apakah pasirnya tidak hanyutjika tidak ada pengaman tanggul terlebih dahulu? Hal ini juga akanberdampak kepada hal lainnya

Uraian keseluruhan metode/teknikreklamasi yang akan digunakan diPulau H telah diperbaiki

ANDAL, I – 21s/d. I – 32.

Page 235: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Andal RKL-RPL Reklamasi Pulau HPT. Taman Harapan Indah

9

No MASUKAN, SARAN, TANGGAPAN KETERANGAN HALAMAN PARAF5 Dampak Gangguan Aktivitas Nelayan, sebenarnya bukan ke nelayan

saja. Tetapi ada keberadaan Pelabuhan Perikanan Nizam Zachmandan Pelabuhan Sunda Kelapa sehingga perlu adanya koordinasi.Sebelum ada reklamasi, mereka bisa menggunakan jalur lurus dalampelayarannya, tetapi dengan adanya pulau, mereka harus belokterlebih dahulu. Dalam dokumen tidak dibahas terkait keduapelabuhan tersebut

- Dampak reklamasi Pulau H terhadapPelabuhan Perikanan NizamZachman dan Pelabuhan SundaKelapa telah dicantumkan di dampakterhadap kegiatan sekitar.

- Koordinasi dengan pengelolaPelabuhan Perikanan NizamZachman dan Pelabuhan SundaKelapa telah dicantumkan di RKL.

- ANDAL, I – 47dan I – 65.

- RKL, II – 5.

Masukan Tertulis1 Apa benar keadaan batimetri di lokasi studi berada pada kedalaman 0

m LWS (garis pantai) sampai kedalaman – 2 LWS (lihat halaman I-11). Bukankah lokasi Pulau H berada pada kedalaman – 6m s/d – 8 m(lihat Gambar 1.5 dan Tabel 1.4). Agar dikoreksi.

Telah diperbaiki ANDAL, I – 11.

2 Dalam proses pengurugan, apakah dilakukan pengurugan terlebihdahulu baru dibuat/dibentuk tanggul, atau dibuat tanggul terlebihdahulu. Konsekwensinya bila diurug terlebih dahulu maka akan adamaterial pasir yang hanyut terbawa arus yang akan berdampakterhadap sedimentasi dan kualitas air laut. Perlu dijelaskan.

Penjelasan mengenai metode/teknikreklamasi telah diuraikan di dokumen.Tidak dilakukan pengerukan pada dasarlaut.

ANDAL, I – 29.

3 Apakah dengan adanya Causeway nantinya akan dimanfaatkansebagai jalan penghubung antara lahan reklamasi Pantai Mutiaradengan Pulau H, karena pada Gambar I.10 tidak terlihat adahubungan antara jalan yang ada di kawasan Pantai Mutiara denganTanggul pada Causway. Agar diklarifikasi.

Telah dicantumkan di dokumen ANDAL, I – 29.

Page 236: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Andal RKL-RPL Reklamasi Pulau HPT. Taman Harapan Indah

10

No MASUKAN, SARAN, TANGGAPAN KETERANGAN HALAMAN PARAF4 Dalam Jadwal Pelaksanaan pada Tabel 1.10, tidak terlihat

pengangkutan tanah Top Soil. Kegiatan ini masuk kegiatan mobilitasalat dan material atau masuk kegiatan pengurugan. Agar dijelaskan.

Pengangkutan tanah top soil masukdalam kegiatan mobilisasi alat danmaterial.

ANDAL, I – 18s/d. I – 20.

5 Agar dikaji kembali proses pelingkupan, antara lain :a. Apakah dengan menetapkan penurunan kualitas air laut sebagai

DPH apakah terhenti sampai dikualitas air laut saja. Setelah itulantas apa. Seharusnya dengan terganggunya kualitas air lautmaka yang akan terganggu adalah kehidupan biota laut. Sehinggaseharusnya biota laut merupakan dampak penting hipotetik (DPH)juga.

b. Bila perubahan pola gelombang maupun perubahan pola arusditetapkan sebagai DPH dengan skor 60 dan disebutkan bahwaperubahannya bersifat permanen baik pada tahap konstruksimaupun tahap pasca konstruksi, lantas akibatnya apa terhadaplingkungan dan tentu tidak berhenti disitu saja. Dengan terjadinyaperubahan pola arus maupun perubahan pola gelombang yangperlu diantisipasi adalah dimana akan terjadi abrasi dan dimanaterjadinya sedimentasi. Hal inilah yang perlu diantisipasi danbagaimana mengelolanya, karena disebutkan perubahan morfologipantai merupakan dampak turunan dari pola arus dan perubahanpola gelombang akan tetapi dianggap tidak penting dan tidakserius. Apakah ini tidak kontradiktif dimana dampak primernyadianggap serius, sulit dipulihkan dan bersifat permanen, akantetapi dampak turunannya dianggap tidak serius dan tidak penting.Agar dikaji kembali.

a. DPH penurunan kualitas air lauttidak menimbulkan DPH terhadapbiota laut karena lokasi sekitarPulau H adalah PLTGU danPelabuhan, bukan daerahtangkapan ikan (habitat biota laut)yang potensial

b. Abrasi dan sedimentasi sebagaidampak turunan dari perubahanpola arus dan gelombang telahdimasukkan sebagai DPH danprakiraan dampaknya telah dikaji

ANDAL, I – 42dan I – 47.

ANDAL, I – 42dan I – 47.

Page 237: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Andal RKL-RPL Reklamasi Pulau HPT. Taman Harapan Indah

11

No MASUKAN, SARAN, TANGGAPAN KETERANGAN HALAMAN PARAF6 Seharusnya dilihat lagi dampak primer yang menjadi DPH dan

dampak lanjutannya atau dampak sekundernya yang akan menerimadampak sebaiknya juga ditetapkan sebagai DPH. Seperti padaGambar 1.15. Bagan Alir Dampak Penting Hipotetik, dampakterhadap pola arus dan perubahan pola gelombang tidak langsungmemberikan dampak terhadap perubahan persepsi masyarakat, akantetapi bila terjadi pola arus dan pola gelombang kemungkinanterjadinya abrasi dan sedimentasilah yang dikhawatirkan masyarakatsehingga timbul persepsi negatif. Demikian pula dengan terjadinyapenurunan kualitas air laut tidak langsung berdampak terhadappersepsi masyarakat, akan tetapi dengan terjadinya penurunankualitas air laut maka akan mengganggu biota perairan yang akanmenyebabkan terjadinya persepsi negatif bagi masyarakat. Agar dikajikembali.

DPH penurunan kualitas air laut tidakmenimbulkan DPH terhadap biota lautkarena lokasi sekitar Pulau H adalahPLTGU dan Pelabuhan, bukan daerahtangkapan ikan (habitat biota laut) yangpotensial

Abrasi dan sedimentasi sebagaidampak turunan dari perubahan polaarus dan gelombang telah dimasukkansebagai DPH dan prakiraan dampaknyatelah dikaji

ANDAL, I – 42dan I – 47.

ANDAL, I – 42dan I – 47.

7 Terkait dengan perbaikan dari pertanyaan No. 4 dan No.5 maka perludikaji kembali dalam prakiraan dampak penting pada Bab III dan akantercermin nantinya pada Tabel 3.1. (bukan Tabel 5.1.).

Prakiraan Dampak Penting telahdiperbaiki

ANDAL, Bab III.

RKL-RPL8 Apa benar pengelolaan penurunan kualitas air laut dengan cara

“pengeluaran lapisan dasar yang merupakan alas bahan urugan”.Apakah semua lumpur yang ada dilokasi reklamasi akan dikerukterlebih dahulu dan baru digelar pasir urug. Bila benar kegiatan itumaka berapa volume lumpur hasil kerukan yang dihasilkan dan akandi dumping dimana. Perlu diklarifikasi karena dalam dokumen Andaltidak ada informasi tersebut.

- Penjelasan mengenai metode/teknikreklamasi telah diuraikan di dokumen.Tidak dilakukan pengerukan padadasar laut.

- Pengelolaan kualitas air laut telahdicantumkan dalam dokumen.

ANDAL, I – 29.

RKL, II – 2.

Page 238: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Andal RKL-RPL Reklamasi Pulau HPT. Taman Harapan Indah

12

No MASUKAN, SARAN, TANGGAPAN KETERANGAN HALAMAN PARAF9 Apakah pengelolaan perubahan pola arus maupun pengelolaan pola

gelombang bentuk pengelolaannya sama persis. Agar diklarifikasi.Telah diperbaiki RKL, II – 3 dan

II – 4.10 Perlu diklarifikasi rencana pengelolaan perubahan pola arus dan

perubahan pola gelombang, antara lain :a. Apakah pengelolaan dampak yang akan dilakukan berupa

“memasang bangunan/turap penahan gelombang di sekelilingtanggul reklamasi Pulau H dengan Beton tetrapod”. Bukankahperlindungan lahan reklamasi dengan memasang tetrapodmerupakan bagian dari perlindungan lahan reklamasi darihantaman gelombang agar tidak merusak lahan reklamasi yangsudah dibentuk. Akan tetapi dengan terbentuknya pulau yangmenjorok ketengah laut akan dapat membelokkan gelombangataupun arus laut, yang kemungkinan dapat menyebabkan abrasiataupun sedimentasi ditempat lain. Hal inilah harus diantisipasi.Jadi agar dipahami bahwa pengelolaannya bukan terhadap pulauyang terbentuk dan sudah disiapkan perlindungannya darikemungkinan dirusak oleh gelombang laut akan tetapi daerah lainyang tidak terlindungi dan mungkin terkena dampak. Agardiklarifikasi.

b. Apakah bentuk pengelolaannya berupa pemantauan terhadap poladan kecepatan arus, proses abrasi dan sedimentasi. Apakahbentuk pengelolaannya hanya berupa pemantauan saja, lantaskalau sudah dipantau mau diapakan. Agar dijelaskan.

c. Diatas disebutkan akan dipantau apakah terjadi abrasi ataupunsedimentasi. Kalau kegiatan ini diperkirakan akan menyebabkan

a. Pengelolaan dampak Abrasi danSedimentasi di luar pulau H telahdicantumkan di dokumen.

b. Hasil pemantauan pola arus,gelombang, abrasi dan sedimentasiuntuk mengkoreksi/ validasi hasilpemodelan

c. Abrasi dan sedimentasi telahdimasukkan sebagai DPH dan

RKL, II – 4.

ANDAL, I – 47.

Page 239: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Andal RKL-RPL Reklamasi Pulau HPT. Taman Harapan Indah

13

No MASUKAN, SARAN, TANGGAPAN KETERANGAN HALAMAN PARAFterjadinya abrasi dan sedimentasi ditempat lain, kenapa dalamidentifikasi dampak kedua komponen tersebut tidak diidentifikasidan tidak menjadi DPH. Agar diklarifikasi.

prakiraan dampaknya telah dikaji

11 Apa hubungannya kemungkinan gangguan terhadap keberadaanutilitas yang ada dengan SOP yang terdapat pada Pergub. Prov. DKIJakarta No. 146 Tahun 2014 karena pedoman tersebut tidakmengatur bila terjadi gangguan terhadap utilitas yang ada. Yang perludijelaskan adalah bagaimana agar tidak terjadi gangguan terhadaputilitas yang ada, dan bila terjadi gangguan terhadap utilitas yang adaapa yang harus dilakukan. Yang perlu dijelaskan bentuk pengelolaanseperti apa yang harus dilakukan.

Arahan Pergub. Prov. DKI Jakarta No.146 Tahun 2014 terutama jarak minimallokasi Pulau H dengan Kabel BawahLaut dijadikan acuan untuk penetapanjarak aman Pulau H dengan lokasiKabel Bawah Laut (prinsip menghindariterjadinya dampak).

ANDAL, I – 8.

12 Perlu di klarifikasi bentuk pengelolaan pada tahap pasca konstruksi,antara lain :a. Apakah bentuk pengelolaan yang akan dilakukan akibat terjadinya

perubahan pola arus dan perubahan pola gelombang adalahdengan menjaga keutuhan tanggul pantai/breakwater penahangelombang agar tidak terjadi abrasi. Lahan reklamasi telahdirancang dengan membuat tanggul yang tahan terhadaphantaman gelombang, dan dengan sendirinya akan terus dirawatagar lahan reklamasi yang terbentuk tidak rusak. Ini bukanpengelolaan lingkungan akan tetapi bentuk perawatan terhadapkeberadaan lahan hasil reklamasi. Yang perlu dikelola adalah bilaarah arus dan kelombang berbelok karena adanya pulau reklamasiini dan menghantam pantai yang ada, atau menyebabkanterjadinya abrasi ditempat lain, apa yang harus dilakukan. Hal

a. Pengelolaan abrasi dan sedimentasidi luar pulau H telah dicantumkan diRKL

RKL, II – 4.

Page 240: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Andal RKL-RPL Reklamasi Pulau HPT. Taman Harapan Indah

14

No MASUKAN, SARAN, TANGGAPAN KETERANGAN HALAMAN PARAFinilah yang perlu dijelaskan.

b. Apakah bentuk pengelolaan berupa pemantauan terhadapperubahan pola gelombang dan perubahan pola arus dan prosesterjadinya abrasi dan sedimentasi. Lantas setelah dilakukanpemantauan bila terjadi abrasi dan sedimentasi, selanjutnya apayang akan dilakukan. Agar dijelaskan.

b. Hasil pemantauan pola arus,gelombang, abrasi dan sedimentasiuntuk mengkoreksi/validasi hasilpemodelan.

Liliansari Loadin SKM, M.Si1 - Tahapan reklamasi harus jelas terlebih dahulu, sehingga dapat

diperkirakan dampaknya baru merumuskan RKL-RPL-nya.- Apakah dalam Kerangka Acuan sudah masuk keseluruhan tahapan

reklamasi ? Mengapa didalam dokumen Andal, terdapat beberapahal yang tidak diuraikan. Jika dalam Kerangka Acuan belummencakup keseluruhan tahapan reklamasi, dokumen Andalharusnya sudah dapat menjelaskan secara detail

Metode tahapan pekerjaan reklamasitelah dicantumkan/diperbaiki didokumen.

ANDAL, I – 21s/d. I – 32.

2 Deskripsi kegiatan kurang lengkap, agar dilengkapi dengan kajianstudi yang telah dilakukan

Deskripsi kegiatan telah dilengkapi. ANDAL, I – 21s/d. I – 32.

3 Kajian studi dan simulasi yang telah dilakukan sudah bagus dan datayang dihasilkan juga bagus, tetapi tidak terlihat pemanfaatannya didokumen Andal dan RKL RPL

Hasil studi tematik telah dicantumkan didokumen Andal (prakiraan dampakpenting)

ANDAL, Bab III.

4 Hasil sosialisasi Hal I-31, “pembangunan Pluit City berdampak negatifbagi PLTU, supplier listrik Jawa-Bali. Sekarang akibat pembangunanPluit City produktivitas PLTU tinggal 70%. Kalau reklamasi 15 pulaudilaksanakan, produktivitasnya mungkin tinggal 20%. Apakah dampaknegatif seperti itu sudah masuk dalam kajian Amdal yang dimaksud ?”Pernyataan ini harus dapat dijelaskan didalam dokumen

Dampak terhadap PLTGU MuaraKarang telah dicantumkan di dokumen

ANDAL, III – 33.

Page 241: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Andal RKL-RPL Reklamasi Pulau HPT. Taman Harapan Indah

15

No MASUKAN, SARAN, TANGGAPAN KETERANGAN HALAMAN PARAF5. Klarifikasi yang diberikan terhadap tanggapan masyarakat agar

diperbaiki, dibuat lebih menjawab pertanyaan dari masyarakat danpembahasannya tidak terlalu luas.

Telah diperbaiki. ANDAL, I – 38s/d. I – 39.

6. Dalam rona awal, terdapat kajian perubahan iklim tetapi tidak telihatpemanfaatannya dari kajian tersebut.

Hasil kajian perubahan iklim telahdigunakan untuk desain teknis tanggulPulau H

7. - Untuk data kualitas, apakah ada data primer?- Dalam Kerangka Acuan Andal disetujui September 2014, tetapi

data-data yang disajikan tahun 2010 dan 2013. Sedangkan didalam Kerangka Acuan dijelaskan akan dilakukan sampling.Apakah sudah dilakukan pengambilan sampling?

- Apakah data-data sekunder yang disajikan masih valid untukdigunakan?

- Pengambilan data-data sekunder agar dapat dijelaskan kapanwaktu pengambilannya

Sampling telah dilakukan pada tahun2013 dan telah dicantumkan dalamdokumen.

ANDAL, II – 4 s/d.II – 6.

8 Pada Kualitas Air laut, terdapat tabel kualitas air laut tahun 2010 (halII-10) dan tabel kualitas air laut tahun 2013 (II-12), tetapi tidak adauraian terkait dengan perbandingan dan penjelasannya.

Telah diperbaiki. ANDAL, II – 6.

9 Untuk komponen Biologi, hasil analisisnya dilengkapi denganintrepetasi. Komponen biologi agar dijadikan indikator dalam RKL-RPL

Hasil analisi komponen biota laut telahdilengkapi.

ANDAL, II – 32s/d. II – 36.

10 Dalam RKL-RPL:- Jangan digabungkan antara pemantauan dan pengelolaan- Indikator harus terukur

Penggunaan pemantauan di uraianRKL telah diperbaikiIndikator telah diperbaiki

RKL, Bab II.

Page 242: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Andal RKL-RPL Reklamasi Pulau HPT. Taman Harapan Indah

16

No MASUKAN, SARAN, TANGGAPAN KETERANGAN HALAMAN PARAFIr. Hesti D. Nawangsidi, MT

1 Pada waktu penyiapan lahan, apa upaya yang dilakukan agarsettlement dapat dikendalikan. Agar dijelaskan didalam dokumen

Telah dicantumkan di dokumen ANDAL, I – 21s/d. I – 32.

2. Agar ada klarifikasi pada statement yang diberikan oleh masyarakat didalam Sosialisasi Publik. Karena tidak semua statement tersebutmemberikan informasi yang benar

Telah dicantumkan di dokumen ANDAL, I – 35s/d. I – 39.

3. Seharusnya apa yang ada di dalam dokumen RKL-RPL adalahkomponen yang sudah dilakukan uji dan dianggap penting.

RKL dan RPL telah disesuaikan denganhasil Prakiraan Dampak Penting

ANDAL, Bab IIIdan RKL.

4. Dokumen harus diperbaiki menyeluruh karena tim penyusun AMDALharus mengetahui pelaksanaan kegiatan reklamasi secara detail.Banyak kegiatan reklamasi pada bagian perancangan yang tidakdiuraikan didalam dokumen, padahal banyak tindakan-tindakan yangsudah disiapkan di dalam perancangan. Oleh karena itu banyak datadan informasi untuk keperluan desain ditulis dalam rona lingkungan,misalnya: storm surge, sea level rise, land subsidence level

Telah diperbaiki keseluruhan Andal, RKL danRPL

5. Rona Lingkungan harus diuji kembali mana yang relevan, perlu dandigunakan untuk perkiraan dampak. Data-data yang disampaikanbelum tentu sama dengan modelnya. Karena dalam prakiraandampak juga tidak jelas model yang digunakan. Agar disesuaikansehingga angka yang digunakan sama, contoh data batimetri:- Hal I-11 disebutkan kedalaman -2 m bagian Selatan- Hal I-22 tertulis pada bagian Selatan sebesar -6,0 m- Hal II-33 pada gambar di sekitar utara berkisar 5 dan 6- Pada uraiannya Hal II- 32, bagian Selatan rencana Pulau H adalah

sekitar -1,2 m dan di bagian Utara sekitar -8 m

Telah diperbaiki. ANDAL, I – 21s/d. I – 32.

Page 243: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Andal RKL-RPL Reklamasi Pulau HPT. Taman Harapan Indah

17

No MASUKAN, SARAN, TANGGAPAN KETERANGAN HALAMAN PARAFReklamasi merupakan permasalahan engineering sehingga haruspasti.

6. Rona lingkungan:- Informasi yang ada di dalam rona lingkungan, tidak ada

kesimpulannya. Jika tidak dimanfaatkan sebaiknya dihilangkandalam rona lingkungan

- Terdapat informasi prakiraan jika Pulau H terbangun tetapidimasukkan dalam rona lingkungan, contoh hal II-41 dan hal II-42terkait dengan simulasi gelombang

Telah diperbaiki. ANDAL, Bab II.

7. Prakiraan dampak:- Hampir seluruhnya subyektif dan tidak ada dasarnya, prakiraan

dampak langsung kepada kesimpulan, contoh untuk landsubsidence menggunakan data 6 – 7 cm/Tahun (Abidin et al, 2009)padahal data eksisting yang dimiliki banyak dan perhitunganprakiraannya dan argumentasinya tidak ada. Jika tidak adadasarnya, maka prakiraan dampak tersebut bersifat subyektif dantidak valid

- Hasil modelling agar dijelaskan model yang digunakan, metode,teknik, simulasi, cara kerja, parameter yang pertimbangkan, proseskerja, data yang digunakan, hasilnya dan interpretasinya sehinggadapat disimpulkan prakiraan dampaknya

Telah diperbaiki ANDAL, Bab III.

8. RKL-RPL- Agar bisa diimplementasikan oleh pemrakarsa- Jika ada yang dimitrakan dengan pihak lain agar dijelaskan- Tidak normatif, jika koordinasi harus jelas subyeknya

Telah diperbaiki RKL-RPL

Page 244: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Andal RKL-RPL Reklamasi Pulau HPT. Taman Harapan Indah

18

No MASUKAN, SARAN, TANGGAPAN KETERANGAN HALAMAN PARAF9. Perlu adanya kajian terkait dengan dampak termal suhu laut. Air

outlet dari sebelah timur masuk ke Pantai Mutiara dan kemudianPulau H membangun cause way, tadinya laut bebas, lalu tercampurdan balik kembali ke inlet pendingin dan suhunya menurun sehinggadapat beroperasi dengan baik. Tujuan dibangunnya causeway adalahuntuk memutarkan aliran lebih jauh, harus dibuktikan berapa?Pulau lain melakukan model hidrodinamika, dengan mencari titik yangmendekati inlet pendingin, sehingga dapat dibuktikan bahwa terjadipenurunan suhu. Kerjasama dengan PLN dan PLTU dapat lebihmudah

Telah dicantumkan dalam prakiraandampak penting.

ANDAL, III – 33.

11. Utilitas pipa PHE ONWJ, berdasarkan Peraturan Gubernur Nomor146 Tahun 2014 tentang Pedoman Teknis Membangun danPelayanan Perizinan Prasarana Reklamasi Kawasan StrategisPantura Jakarta bahwa reklamasi Pulau H akan dilakukan pergeserandengan jarak minimal dengan pipa tersebut 146,58 m.Kajian studi harus menyatakan berapa jarak aman-nya, karenadampak yang dikhawatirkan adalah pipanya settlement, crack, dsb.Jadi harus dihitung berapa jarak amannya.

Telah dicantumkan di dokumen. ANDAL, I – 8 danIII – 35.

12. Dokumen agar diperbaiki kembali, lebih fokus, rencana kegiatan yangdiduga akan menimbulkan dampak, deskripsi kegiatan lingkungansekitar yang relevan saja, data yang digunakan valid, prakiraannyajuga harus valid dan dapat dipertanggungjawabkan, serta RKL-RPLnya harus mengikuti.

Dokumen telah dipebaiki secarakeseluruhan

Andal, RKL danRPL

Page 245: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Andal RKL-RPL Reklamasi Pulau HPT. Taman Harapan Indah

19

No MASUKAN, SARAN, TANGGAPAN KETERANGAN HALAMAN PARAFMasukan Tertulis

1. Hal penting yang tidak dikaji dalam dokumen ANDAL adalah potensidampak terhadap perubahan suhu air laut yang berasal dari outletPLTU Muara Karang.Walaupun dalam KA ANDAL tidak dikategorikan sebagai DPH,dampak tersebut perlu dikaji untuk memberikan informasi bagi parapihak.

Hasil kajian telah dicantumkan diprakiraan dampak penting

ANDAL, III – 33.

2. Konstruksi substansi dokumen ANDAL :- Data dan informasi dibedakan antara yang dibutuhkan untuk

perancangan (design) tanggul dan lahan reklamasi dengan datadan informasi untuk analisis dampak lingkungan. Uraian pada HalII-16 s/d Hal II-31 tentang kenaikan muka laut (sea level rise); landsubsidence; storm surge adalah data yang diperlukan untukperancangan tanggul dan lahan.

- Uraian tentang kondisi lingkungan hanya yang relevan dengankajian dampak lingkungan. Perubahan iklim (Hal II-4) hanyamerupakan uraian umum.

- Uraian pada Hal II-41 dan Hal II-42 adalah prakiraan perubahangelombang sesudah Pulau H terbangun, bukan kondisi tinggigelombang eksisting.

- Prakiraan dampak tidak dibangun berdasarkan logical frameworkserta tidak menjelaskan metode prediksi yang digunakan, carakerja model, penjelasan tentang hasil simulasi, dan kriteria dampakpenting cenderung normatif, sehingga kesimpulan tentangprakiraan dampak cenderung ‘loncat dan subyektif’. Hal ini

- Telah dihilangkan

- Telah diperbaiki

- Telah diperbaiki

- Prakiraan Dampak penting telahdiperbaiki.

ANDAL, II – 3.

ANDAL, II – 25.

ANDAL, Bab III.

Page 246: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Andal RKL-RPL Reklamasi Pulau HPT. Taman Harapan Indah

20

No MASUKAN, SARAN, TANGGAPAN KETERANGAN HALAMAN PARAFmencakup sebagian besar prakiraan dampak dalam Bab III.

Jika sifatnya subyektif, maka relatif tidak rasional dan dampak pentingyang dipilih menjadi tidak valid.

3. RKL dan RPL:- Cara pengelolaan cenderung normatif dan tidak spesifik. Misalnya :

pengaturan pekerjaan causeway dari darat ke pulau reklamasi (HalII-3).

- Cara pengelolaan harus dapat dilaksanakan oleh pemrakarsasecara mandiri atau bekerjasama dengan pihak lain. Misalnya :Pengangkutan tanah tidak melampaui kapasitas angkut (Hal II-1).

- Pengelolaan lingkungan campur aduk dengan pemantauanlingkungan (Hal II-3, II-4, II-5, dst).

- Telah diperbaiki.

- Telah diperbaiki.

- Telah diperbaiki.

RKL, II – 3.

RKL, II – 1.

RKL, Bab II.

4. Koordinat pada Gambar 1.4 merupakan koordinat baru atau lama(Gambar 1.5)?

Gambar I.4 dan I.5 adalah koordinatbaru.

ANDAL, I – 13dan I – 14.

5. Hal I-12 Uraian tentang batimetri -2 m berjarak hingga 300 m, danseterusnya : seharusnya yang diuraikan adalah batimetri pada lokasiPulau H. Bandingkan dengan data elevasi dasar laut bagian Selatansebesar -6,0 m pada Tabel 1.4 dan Gambar II.33.

Telah diperbaiki ANDAL, I – 11.

6. Jika jarak minimal menurut PerGub DKI Jakarta No. 146 Tahun 2014adalah sebesar 146,58 m, berapa rancangan jarak Pulau H terhadapjalur pipa PHE ONWJ? Jarak dihitung dari ujung toe atau lower slopeatau yang lain? Dampak yang dikhawatirkan terjadi pada pipa bawahlaut adalah kejadian settlement. Mengapa dampak terhadapkemungkinan settlement pipa PHE ONWJ tidak dikaji?

Telah dicantumkan. ANDAL, I – 8 danIII – 33.

Page 247: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Andal RKL-RPL Reklamasi Pulau HPT. Taman Harapan Indah

21

No MASUKAN, SARAN, TANGGAPAN KETERANGAN HALAMAN PARAF7. Gambar II.48 Lokasi inlet dan oulet PLTU Muara Karang seharusnya

menggambarkan posisinya terhadap Pantai Mutiara dan rencanaPulau H, sehingga dapat memberikan penjelasan tentang aliranefluen dari outlet Timur PLTU Muara Karang.

Telah diperbaiki ANDAL, II – 40dan III – 33.

8. Hal II-65 Transportasi darat : belum menjelaskan tentang kapasitasjalan eksisting.

Telah dilengkapi ANDAL, II – 50s/d. II – 51.

9. Hal II-65 Transportasi laut : uraian tidak relevan dan tidakmemberikan informasi untuk pengkajian dampak lingkungan.

Telah diperbaiki ANDAL, II – 51.

10. Apakah studi hidrodinamika PT LAPI Ganeshatama Consultingmenggunakan software MIKE SW (Hal II-39)

PT LAPI Ganeshatama Consultingmenggunakan software MIKE SW.

Tim penyusun AMDAL perlu memperbaiki dokumen ANDAL, RKLdan RPL:

11. Menyusun kembali deskripsi rencana kegiatan dengan memuatseluruh data yang dipertimbangkan dalam rancangan tanggul danlahan reklamasi yang menjadi boundary condition. Di samping itu datanumerikdan informasi deskriptif diperbaiki secara cermat dan spesifikuntuk rencana reklamasi Pulau H.

Telah diperbaiki ANDAL, I – 21s/d. I – 32.

12. Komponen untuk menjelaskan rona lingkungan hidup dipilih yangrelevan, bukan hal-hal umum, dan yang digunakan untuk analisisprakiraan dampak.

Rona Lingkungan Awal telah diperbaikikeseluruhan.

ANDAL, Bab II.

13. Prakiraan dampak perlu diperbaiki secara menyeluruh. Padaprinsipnya prakiraan dampak harus dapat menjelaskan secaramemadai proses analisis yang dilakukan oleh tim penyusun, sehinggahasilnya dapat dipertanggungjawabkan.

Prakiraan dampak penting telahdiperbaiki keseluruhan.

ANDAL, Bab III.

Page 248: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Andal RKL-RPL Reklamasi Pulau HPT. Taman Harapan Indah

22

No MASUKAN, SARAN, TANGGAPAN KETERANGAN HALAMAN PARAF14. Dokumen RKL dan RPL memuat hal-hal praktis yang dapat

dilaksanakan pemrakarsa.Telah diperbaiki RKL dan RPL.

Ir. Alvinsyah, MSE1 Gangguan Transportasi Darat

- Hal II-65, tabel 2.40 Hasil Pengamatan lalu Lintas. Pada kolomvolume kapasitas rasio, berdasarkan data yang disajikan terlihatbagus. Tetapi pada uraian disebutkan cukup padat. Secara angka,interpretasi terlihat tidak konsisten, sehingga perlu adanya datadukungan hasil verifikasi di lapangan

- Bab III, prakiraan dampaknya hanya dinyatakan negatif besar.Kapan rencana pelaksanaan reklamasinya? Secara reporting perluditunjukkan prediksi untuk tahun 2015, hal ini bisa didapatkan daridata pada tahun 2010 dan tahun 2013, tahun 2015 dapat dilihattrend-nya, bagaimana perubahannya sehingga bisa ditunjukkanprakiraan dampaknya negatif dan besar

- Gangguan lalu lintas berkaitan dengan time dan space. Dari segitime telah dapat dari data yang ada, tetapi terkait dengan space,kajian ini dibatasi oleh lingkup wilayah. Pengangkutan alat danmaterialnya tidak disebutkan sumbernya darimana. Pengangkutanpada malam hari antara pukul 21.00 – 05.00 WIB. Pernyataantersebut harus ditunjukkan perhitungannya. Pemrakarsa harusnyamemiliki informasi terkait dengan sumber material dan jalur lalulintasnya seperti apa, sehingga didapatkan arahan pengelolaannya.Kewajiban dari pemrakarsa adalah memberikan arahan kepadakontraktor untuk meminimalkan resiko gangguan lalu lintas ini.

Telah diperbaiki

Telah diperbaiki

Telah diperbaiki

ANDAL, II – 50s/d. II – 51.

ANDAL, III – 44.

ANDAL, III – 44.

Page 249: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Andal RKL-RPL Reklamasi Pulau HPT. Taman Harapan Indah

23

No MASUKAN, SARAN, TANGGAPAN KETERANGAN HALAMAN PARAF2 Gangguan Transportasi laut

- Implikasi pada tahap konstruksi, pemrakarsa sudah memilikistrategi pelaksanaannya terkait siapa kontraktornya dan bagaimanacaranya

- Pergerakan laut ini ada Pelabuhan Perikanan Nizam Zachman danMuara Angke. Prediksi dampaknya adalah dampak penting. Harusdijelaskan apa ukurannya sehingga disimpulkan mengganggu?Harus ada rekomendasi dari bentuk pengelolaannya sehinggaresiko gangguan terhadap kegiatan pelayaran dari PelabuhanPerikanan Nizam Zachman dan Muara Angke dapat diminimalkan.Hal tersebut belum terlihat di dalam dokumen, agar dapatdieksplorasi kembali

Telah diperbaiki

Telah dicantumkan di dokumen

RKL, II – 9.

ANDAL, II – 51.

3 Pemrakarsa reklamasi harus mengetahui informasi terkait dengantime schedule pelaksanaan reklamasi pulau lainnya, hal inidimaksudkan agar pelaksanaan reklamasi dapat berjalan dengansimultan. Informasi tersebut dapat menggambarkan time overlapping-nya Pulau H sehingga dapat digunakan untuk mengantisipasi dampakakumulatif

Akan diperhatikan ANDAL, I – 34.

4 Terdapat missing link antara kesimpulan dampak, rona danprakiraannya.

Telah diperbaiki keseluruhan terkaittransportasi darat dan laut.

ANDAL, I – 42,II – 50 s/d. II – 51dan III – 44.

5 RKL-RPL harusnya ada kajian studi tematik. Kajian tersebut dipakaidan dikemas dalam konsep pengelolaan dampak. Apakah RKL-RPLini sudah berdasarkan kajian studi tematiknya? Agar dilampirkan studitematik yang paling relevan

Saat ini belum ada kajian lalu lintas.

Page 250: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Andal RKL-RPL Reklamasi Pulau HPT. Taman Harapan Indah

24

No MASUKAN, SARAN, TANGGAPAN KETERANGAN HALAMAN PARAF6 Strategi pengelolaan harusnya terukur tidak hanya normatif Telah diperbaiki RKL, II – 9.7 - Apakah sudah ditentukan jalur yang akan dilalui oleh dump truk

pada malam hari- Bagaimana dengan strategi mobilisasi dump truck- Adakah kawasan yang dapat digunakan untuk lokasi dump truk

berkumpul- Strategi terkait mobilisasi dump truck agar dapat lebih dipertajam

dalam RKL-RPL

Telah dicantumkan di dokumen ANDAL, I – 20dan RKL, II – 9.

Dr. Ikbal Mahmud, M.Eng1 AMDAL adalah kajian Analisis Mengenai Dampak Lingkungan baik

positif maupun negatif. Dampak positifnya harus kita optimalkan, dannegatifnya harus kita minimalkan. Apa kerugian dari kegiatanreklamasi, dapat diuraikan didalam dokumen sehingga didapatkangambaran negatif dari kegiatan reklamasi dan bagaimana carameminimalkannya

Dampak positif maupun negatif yangakan muncul akibat reklamasi pulau Htelah diuraikan dalam prakiraan dampakpentingCara meminimalkan dampaknya telahdiuraikan di RKL.

ANDAL, Bab III.

RKL, Bab II.

2. Karena kegiatan pelaksanaan reklamasi ini banyak bersinggungandengan beberapa kegiatan di sekitar lokasi. Sebaiknya pada saatpembahasan sidang Amdal dengan Komisi Penilai Amdal agar dapatdiundang kegiatan-kegiatan sekitar yang terkait, agar tidak timbulpersoalan ketika pelaksanaannya.

Masukan untuk BPLHD/Komisi PenilaiAmdal Provinsi DKI Jakarta

3 Agar dapat disajikan gambaran kondisi eksisting lapangan sepertiapa, dapat berupa uraian dan dilengkapi dengan foto-foto

Telah dicantumkan ANDAL, I – 12.

4 Terkait dengan pengambilan material di sumbernya, harus ada kajianmengenai perencanaan dan pengambilan material reklamasi danharus mendapat persetujuan dari Dinas Perindustrian dan Energi

Lokasi rencana sumber material (pasir,batu dan tanah merah) telahdicantumkan di dokumen.

ANDAL, I – 20.

Page 251: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Andal RKL-RPL Reklamasi Pulau HPT. Taman Harapan Indah

25

No MASUKAN, SARAN, TANGGAPAN KETERANGAN HALAMAN PARAFProvinsi DKI Jakarta. Hal ini tercantum dalam Persetujuan PrinsipReklamasi Pulau H atas nama PT. Taman Harapan Indah Nomor1227/-1.794.2 tanggal 21 September 2012. Hal ini belum tergambardidalam dokumen Andal. Lokasi pengambilan material juga harusdijelaskan lebih detail dalam dokumen Andal

5 Berkaitan dengan tenaga kerja konstruksi berjumlah 300 orang,- Bagaimana dengan penempatan tenaga kerjanya, apakah di darat

atau di laut?- Bagaimana dengan kebutuhan air bersihnya- Bagaimana pengelolaan air limbahnya- Bagaimana pengelolaannya sampah- Lengkapi dengan kajian sosialnya

Telah diuraikan di dokumen ANDAL, I – 17.

6 Pekerjaan causeway, agar lebih mendetailkan informasi terkait:- Apa saja pekerjaannya?- Material yang diperlukan- Waktu yang dibutuhkan untuk pekerjaan causeway- Dampak yang ditimbulkan dari pekerjaan causeway- Mengapa diperlukan pekerjaan causeway- Dimensi ketinggiannya apakah mengganggu lalu lintas dibawahnyaApa maksud dari pernyataan “berfungsi untuk mengantisipasi dampakterhadap gangguan PLTU Muara Karang”

- Perkejaan sama dengan reklamasi- Material pasir dan baru- Selama 17 bulan.- Dampak pekerjaan causeway- Mengurangi panas air laut sebagai

intake PLTU Muara Karang.- Dimensi: tinggi +4 m LLWS, panjang

300 m, lebar 30 m.

- ANDAL, I – 29.- ANDAL, I – 29.- ANDAL, I – 29.- ANDAL, I – 40.- ANDAL, I – 29.

- ANDAL, I – 29.

7 Kegiatan reklamasi, apakah benar tidak ada gangguang biota lautbaik pada kegiatan konstruksi maupun pasca konstruksi? Agardiperiksa kembali

Biota laut tidak termasuk dampakpenting karena lokasi sekitar Pulau Hadalah PLTGU dan Pelabuhan, bukandaerah tangkapan ikan, plankton dan

ANDAL, I – 47dan II – 32.

Page 252: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Andal RKL-RPL Reklamasi Pulau HPT. Taman Harapan Indah

26

No MASUKAN, SARAN, TANGGAPAN KETERANGAN HALAMAN PARAFbenthos yang potensial .

8 RKL RPL agar ditambahkan lokasi pengamatan dan koordinatnya,tidak hanya tertulis di sekitar lokasi proyek.

Telah dilengkapi. RKL, II – 13 s/d.II – 15 dan RPL,III – 8 s/d. III – 10.

Masukan Tertulis1. - Dokumen KA. Andal dikirim kepada Tim Teknis pada bulan

Juli 2013 Mengapa penyusunan Dokumen Andal, RKL, RPLbaru dilakukan sekarang, setelah 1,5 tahun. Agar dijelaskan.

Karena proses perbaikan danrekomendasi KA Andal berlangsunglama, sehingga penyusunan dokumenAndal, RKL dan RPL nyamenyesuaikan

2. I-2 Beberapa pernyataan disini:1. Sekitar 40% dari luas wilayah Jakarta Utara adalah daratan

yang lebih rendah dari muka laut2. Ada 13 sungai bermuara ke pantai Jakarta Utara antara

Marunda sampai Kamal Muara.Dari kedua pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwakeberadaan pulau hasil reklamasi yang disusun seperti“pagar” dalam Gambar I.1, nanti sangat berpotensi menambahgenangan (banjir) diwilayah Jakarta Utara, karena aliran airsungai pasti akan melambat. Agar ditanggapi.

Bentuk pulau-pulau reklamasi telahdiatur dalam Per. Gub. Prov. DKIJakarta No. 121 Tahun 2012. DalamPer. Gub. Tersebut bentuk pulau-pulaureklamasi tidak menempel darateksisting, serta dibentuk kanal lateraldan vertikal untuk memperpanjangaliran 13 sungai di Jakarta. Dampakkuantitas air permukaan telahdicantumkan dalam dokumen.

ANDAL, I – 47.

3. I-2 Disini dijelaskan bahwa salah satu amanat dalam Perda. Prov.DKI Jakarta nomor 1 tahun 2002, pasal 101 adalah“Pelaksanaan reklamasi harus memperhatikan kepentingannelayan”. Terkait amanat Perda ini, jelaskan apa yang akandilakukan Pemrakarsa untuk para nelayan ini, baik pada tahap

Pengelolaan dampak terhadap aktivitasnelayan telah dicantumkan di dokumenRKL. Kepentingan nelayan padadasarnya adalah kegiatan CSR danmempehatikan jalur nelayan, hal ini

RKL, II – 6.

Page 253: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Andal RKL-RPL Reklamasi Pulau HPT. Taman Harapan Indah

27

No MASUKAN, SARAN, TANGGAPAN KETERANGAN HALAMAN PARAFkonstruksi dan maupun pada tahap pasca konstruksi (operasi)nanti.

telah diatur dalam Per. Gub.No. 121Tahun 2011 yang mengatur kanallateral dan vertikal untuk jalur nelayan.

4. I-7 Sebagaimana telah disampaikan dalam sidang Ka. Andaldulu, Tim Penyusun Dokumen agar dilengakpi dengan AhliKesehatan Masyarakat.

Telah dilengkapi ANDAL, I – 7.

5. I-8 Dengan pertimbangan adanya Pipa PHE ONWJ, maka lokasireklamasi akan digeser. Agar dijelaskan, kearah mana danseberapa jauh lokasi pulau H akan digeser.

Lokasi reklamasi digeser ke arah Timursejauh 146,58 m dari Pipa PHE ONWJ.

ANDAL, I – 14.

6. I-11 Disini dijelaskan bahwa lokasi reklamasi untuk pulau H sangatbersinggungan dengan beberapa kegiatan yang sudah eksis,seperti pipa PT. Pertamina, pipa PLN, pipa PT. NusantaraRegas dan beberapa fasilitas milik negara lainnya. Mengacupada Tabel 1.10 (Jadwal Pelaksanaan Reklamasi), dimanapada pertengahan tahun 2015 ini kegiatan reklamasi sudahakan dimulai. Berkenaan dengan hal ini, agar dijelaskansudah sejauh mana koordinasi telah dilakukan dengan pihak-pihak terkait. Lampirkan bukti-bukti hasil kesepatan denganpihak-pihak tersebut.

Koordinasi dengan pihak terkait masihdalam proses dan telah dicantumkandalam RKL.Sejauh ini belum dilakukan koordinasi,karena menunggu perijinan reklamasiselesai.

RKL, II – 5.

7. I-11 Beri gambaran, seperti apa kondisi lahan eksisting danlingkungan disekitarnya saat ini dan sertakan foto-foto.

Telah dicantumkan di dokumen ANDAL, I – 12.

8. I-6 Material penguruganMelihat besarnya kebutuhan material pengurugan, makaharus dipastikan pengambilan bahan-bahan urugan tsb. tidakakan merusak lingkungan dilokasi pengambilan. Terkait hal

Page 254: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Andal RKL-RPL Reklamasi Pulau HPT. Taman Harapan Indah

28

No MASUKAN, SARAN, TANGGAPAN KETERANGAN HALAMAN PARAFini:1. Jelaskan nama lokasi tempat pengambilan material. Nama

desa, kecamatan, kabupaten dan propinsi (untuk materialdidarat) dan koordinat (untuk material yang diambil dilaut).

2. Lampirkan Izin Pengambilan Material Urugan yang dimilikipihak penyuplai material dari Instansi yang berwewenang.

Sumber material pengurugan telahdicantumkan di dokumen

Izin Pengambilan Material Urugan telahdicantumkan dalam dokumen.

ANDAL, I – 18s/d. I – 20.

ANDAL, I – 18s/d. I – 19.

9. I-18 Tabel 1.3 Jenis Peralatan KonstruksiDidalam tabel ini yang harus disajikan adalah nama alat yangdibutuhkan, bukan fungsi alat. Tabel 1.3 agar diperbaiki.

Telah diperbaiki ANDAL, I – 17.

10. I-19 Untuk material urugan yang dibutuhkan agar dibuat tabelseperti berikut.

NO. JENISMATERIAL

JUMLAHKBUTUHAN

ASALMATERIAL

ALATANGKUT

Telah dicantumkan di dokumen ANDAL, I – 18.

11. I-19 Lazimnya sebelum kegiatan reklamasi dilakukan, area yangakan direklamasi dibersihkan, lumpur-lumpur yang adadikeruk dan dipindahkan ketempat lain. Bagaimana denganreklamasi Pulau H ini? Bila ada, agar dijelaskan: Berapajumlah material yang akan dikeruk, kemana akan dipindahkandan harus dipastikan bahwa penempatan hasil keruk ini tidakakan mengganggu area yang ditempatinya. Jelaskan jugakegiatan pengerukan ini didalam Tabel 1.10 (JadwalPelaksanaan).

Tidak ada pengerukan lumpur. Metode/teknik reklamasi telah diuraikan didokumen.

ANDAL, I – 21s/d. I – 32.

Page 255: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Andal RKL-RPL Reklamasi Pulau HPT. Taman Harapan Indah

29

No MASUKAN, SARAN, TANGGAPAN KETERANGAN HALAMAN PARAF12. I-22 Causeway

1. Berapa ketinggian causeway dan apakah keberadaancauseway yang membentang dari pulau H ke daratantidak akan mengganggu lalu lintas laut antara pulau Hdengan daratan nantinya ?.

2. Salah fungsi causeway adalah untuk antisipasi dampakterhadap gangguan PLTU Muara karang. Agar dijelaskan,maksudnya apa ?.

Telah dicantumkan di dokumen

Causeway dibangun untukmemperpanjang aliran air buangan(outlet) air bahang PLTU karenamemutar lebih jauh, sehingga akanterjadi penurunan suhu di lokasi inlet airpendingin PLTGU. Telah dicantumkandi dokumen.

ANDAL, I – 29.

ANDAL, III – 33.

13. I-28 Pengerukan, pengangkutan dan pengurukan. Disampingmaterial pasir, agar dijelaskan juga:1. Bagaimana proses pengerukan, pengangkutan, dumping

dan pengurukan materail batu dan tanah (top soil).2. Untuk transportasi melalui darat, agar dijelaskan rute jalan

yang akan dilewati dan dihitung ritase kendaraan.3. Jelaskan perparkiran kendaraan di area dumping (lokasi,

kapasitas dll).

1. Proses reklamasi telah dijelaskan.

2. Telah dijelaskan dalam dokumen.

3. Telah dijelaskan dalam dokumen.

ANDAL, I – 21.

ANDAL, I – 18.

ANDAL, I – 18.

14. I-29 Pada Tahap Pasca Reklamasi, agar ditambahkan kegiatanPemeliharaan Tanggul dan Pulau Hasil Reklamasi.

Kegiatan yang potensial menimbulkandampak pada tahap pasca konstruksiadalah keberadaan causeway,keberadaan lahan reklamasi dandemobilisasi peralatan. Keberadaan

ANDAL, I – 33.

Page 256: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Andal RKL-RPL Reklamasi Pulau HPT. Taman Harapan Indah

30

No MASUKAN, SARAN, TANGGAPAN KETERANGAN HALAMAN PARAFreklamasi termasuk tanggul dan lahanreklamasi hanya menunggu masasettlement selama 5 tahun untukselanjutnya dilakukan pembangunan diatas pulau reklamasi.

15. I-30 Tabel 1.10 Jadwal PelaksanaanDidalam tabel ini agar ditambahkan:

1. Pada Tahap Prakonstruksi. Tambahkan PengurusanPerizinan dan kegiatan Sosialisasi

2. Tahap Pasca Konstruksi. Tambahkan PemeliharaanTanggul & Pulau

Kegiatan yang potensial menimbulkandampak pada tahap pasca konstruksiadalah keberadaan causeway,keberadaan lahan reklamasi dandemobilisasi peralatan. Keberadaanreklamasi termasuk tanggul dan lahanreklamasi hanya menunggu masasettlement selama 5 tahun untukselanjutnya dilakukan pembangunan diatas pulau reklamasi.

ANDAL, I – 34.

17. I-31 Hasil Pelibatan MasyarakatKegiatan sosialisasi kepada masyarakat sekitar telahdilakukan pada tanggal 11 Juni 2013. Diingatkan lagi,beberapa saran dan harapan masyarakat seperti lalu lintaskendaraan saat konstruksi, memanfaatkan tenaga kerja lokal,akses jalur nelayan, konpensasi dan lain-lain agar benar-benar diperhatikan oleh pemrakarsa.

Hasil konsultasi publik telah diakomodirdalam dokumen.

ANDAL, I – 35s/d. I – 39.

18. I-36I-38I-53

Gangguan Transportasi DaratDidalam Tabel 1.11 Identifikasi dampak potensial, Tabel 1.12Matrik interakaksi dan Tabel 1.17 Batas waktu kajian, muncul

Telah diinformasikan dalam deskripsikegiatan.

ANDAL, I – 18.

Page 257: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Andal RKL-RPL Reklamasi Pulau HPT. Taman Harapan Indah

31

No MASUKAN, SARAN, TANGGAPAN KETERANGAN HALAMAN PARAFGangguan Transportasi Darat, bahkan dalam Gambar 1.16Bagan alir pelingkupan, menjadi DPH. Sementara didalamDiskripsi Rencana Kegiatan, Transportasi Darat sama sekalitidak disinggung. Agar diklarifikasi dan ditambahkan.

19. I-41 Didalam Evaluasi Dampak Potensial (Tabel 1.14), mengapaGangguan Biota Laut tidak menjadi DPH. Pengurugan lautseluas 62 Ha, jelas akan mengganggu bioat laut, bahkanmemusnahkan biota laut yang tertimbun material reklamasi.Agar diklarifikasi.

Biota laut tidak termasuk dampakpenting karena lokasi sekitar Pulau Hadalah PLTGU dan Pelabuhan, bukandaerah tangkapan ikan, plankton danbenthos yang potensial .

ANDAL, I – 47dan II – 32.

RKL-RPL20 - Pada Tahap Konstruksi

Sekiranya ada Kegiatan Pengerukan Lumpur dalam areareklamasi, agar ditambahkan dalam Sumber Dampak.

Tidak ada pengerukan dasar laut.Metode reklamasi telah diuraikan didokumen.

ANDAL, I – 21s/d. I – 32.

21 - Lokasi Pengelolaan, Kata-kata “sekitarnya” sebaiknyadihilangkan, karena membingungkan. Agar diganti dengantempat atau lokasi yang lebih jelas.

Telah diperbaiki RKL dan RPL.

22 II-10 Agar ditambahkan:Penimbunan lahan (laut) seluas lebih dari 63 Ha, akanmenimbulkan dampak terhadap Biota Laut.

Biota laut tidak termasuk dampakpenting karena lokasi sekitar Pulau Hadalah PLTGU dan Pelabuhan, bukandaerah tangkapan ikan, plankton danbenthos yang potensial .

ANDAL, I – 47dan II – 32.

Dinas Penataan Kota (Bp. Joni)Kewajiban-kewajiban yang terdapat dalam SIPPT agar dapatdirealisasikan

Akan diperhatikan nantinya. Andal inihanya membahas kegiatanpengurugan/reklamasi Pulau H

Page 258: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Andal RKL-RPL Reklamasi Pulau HPT. Taman Harapan Indah

32

No MASUKAN, SARAN, TANGGAPAN KETERANGAN HALAMAN PARAFBiro Penaataan Kota dan LH (Ibu Frida)

1 - Kegiatan ini sudah dikeluarkan Persetujuan Prinsip ReklamasiPulau H Nomor 1277/-1.794.2 tanggal 21 September 2012 danPerpanjangan Persetujuan Prinsip Nomor 543/-1.794.2 tanggal 10Juni 2014).

- Terkait kedua surat tersebut, di dalam Surat PerpajanganPersetujuan Prinsip-nya dinyatakan bahwa Persetujuan PrinsipReklamasi Pulau H Nomor 1277/-1.794.2 tanggal 21 September2012 masih berlaku.

- Hal I-3, agar kalimat “namun Persetujuan Prinsip tersebut telahmendapat perpanjangan dari Gubernur Provinsi DKI Jakarta” dapatdiganti karena kedua surat tersebut masih berlaku.

- Hal I-16 hanya disebutkan Surat Perpanjangan Persetujuan Prinsip,sebaiknya dicantumkan kedua surat tersebut Surat PersetujuanPrinsip dan Surat Perpanjangan Persetujuan Prinsip

Telah diperbaiki di dokumen

Telah diperbaiki di dokumen

ANDAL, I – 3.

ANDAL, I – 16.

2 Kajian yang ditetapkan dalam Izin Persetujuan Prinsip, pada halamanI-16 diinformasikan bahwa telah dilaksanakan kajian tersebut. Tetapisecara administrasi akan diterima oleh Pemerintah Provinsi DKIJakarta setalah mendapat pengesahan dari masing-masing SKPDyang ditetapkan dalam Persetujuan Prinsip tersebut, yaitu:- Kajian Hidrodinamika harus disahkan oleh Dinas Pekerjaan Umum

Provinsi DKI Jakarta- Kajian Penanggulangan Bajir disahkan oleh Dinas Pekerjaan

Umum Provinsi DKI Jakarta- Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) yang

Akan diperhatikan dan diproses sesuaiketentuan

ANDAL, I – 16.

Page 259: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Andal RKL-RPL Reklamasi Pulau HPT. Taman Harapan Indah

33

No MASUKAN, SARAN, TANGGAPAN KETERANGAN HALAMAN PARAFdirekomendasikan oleh BPLHD Provinsi DKI Jakarta

- Masterplan dan Panduan Rancangan Kota (Urban DesignGuideline/UDGL) dikoordinasikan oleh Dinas Penataan Kota

- Kajian Dampak Pemanasan Global (Global Warming) disahkanoleh Dinas Pekerjaan Umum Provinsi DKI Jakarta

- Perencanaan Pengambilan Material Reklamasi yangdirekomendasikan oleh Dinas Perindustrian dan Energi ProvinsiDKI Jakarta

- Perencanaan infrastruktur/prasarana dasar yang direkomendasikanoleh SKPD terkait di Pemerintah Provinsi DKI Jakarta

Ketika semua kajian telah disahkan oleh SKPD terkait, pemrakarsadapat melaporkan kepada Gubernur Provinsi DKI Jakarta untuk dapatditerbitkan Izin Pelaksanaannya

3 Terkait kontribusi PT. Taman Harapan Indah harus tertuang dalamSurat Perjanjian Pemenuhan Kewajiban. Surat Perjanjian ini dibuatsetelah pemrakarsa mendapatkan Izin Pelaksanaan.

Akan diperhatikan dan dilaksanakan

4 Dalam Surat Perpanjangan Persetujuan Prinsip Rekalamasi Pulau HNomor 543/-1.794.2 tanggal 10 Juni 2014:- PT. Taman Harapan Indah dalam pelaksanaan reklamasi

dikenakan kewajiban, kontribusi dan kontribusi tambahan. Hal iniakan ditetapkan dalam Surat Perjanjian Pemenuhan Kewajiban

- PT. Taman Harapan Indah juga diharuskan untuk menyusunrencana bisnis dalam pemanfaatan kawasan reklamasi dandisampaikan kepada Gubernur

- Mengingat persetujuan prinsip ini akan habis masa berlakunya

Hal yang terkait dengan kewajiban dankeharusan yang ditetapkan olehPemda/Gubernur Provinsi DKI Jakartaakan diperhatikan dan dilaksanakan.

Page 260: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Andal RKL-RPL Reklamasi Pulau HPT. Taman Harapan Indah

34

No MASUKAN, SARAN, TANGGAPAN KETERANGAN HALAMAN PARAFpada bulan Juni 2015, agar semua kajian yang sudah dilaksanakanagar segera disahkan oleh SKPD sehingga pemrakarsa tidak harusmemperpanjang persetujuan prinsip kembali tetapi bisa mengurusIzin Pelaksanaan

Bidang Pencegahan Dampak Lingkungan (Bp. Herman)1 Agar ada sinergi antara pemrakarsa dan konsultan AMDAL dan

konsultan perencana dalam membuat perencanaan pelaksanaanreklamasi

Akan diperhatikan dan telah dilakukankoordinasi antara pemrakarsa dankonsultan penyusun Andal.

2 Bagaimana cara mengatasi degradasi lingkungan dan meningkatkanpelestarian lingkungan di Zona Teluk Jakarta

Pengelolaan semua dampak pentingyang diperkirakan muncul akibatreklamsi Pulau H telah dicantumkan diRKL

RKL, Bab III.

3 Harus memperhatikan utilitas dibawah laut-nya - Dampak terhadap utilitas bawah lauttelah dicantumkan di dokumen

- Pengelolaan dampak gangguanutilitas telah dicantumkan di RKL

- ANDAL, III – 35.

- RKL, II – 5.

Ka. Sub Bid AMDAL (Ir. Rina Suryani, MT)1 Terkait dengan lokasi pengambilan material untuk urugan. Lokasi

tempat sumber material harus sudah memiliki Izin Lingkungan. IzinLingkungan tersebut agar dapat dilampirkan

Saat ini belum ditetapkan MoU denganPerusahaan Suplier Material Urug,namun persyaratan tersebut telahdicantumkan di RKL.

RKL, II – 10.

2 - Dokumen Andal harus menjelaskan terkait dengan volumepengerukan, lokasi pengerukan yang berizin, waktu pengerukan,ritasi dan bagaimana pengangkutannya, karena ini akan diperlukandalam pengurusan izin di Kementerian Perhubungan.

Tidak ada pengerukan dasar laut.Metode reklamasi telah diuraikan didokumen.

ANDAL, I – 21s/d. I – 32.

Page 261: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

Andal RKL-RPL Reklamasi Pulau HPT. Taman Harapan Indah

35

No MASUKAN, SARAN, TANGGAPAN KETERANGAN HALAMAN PARAF- Volume pengerukan dan lokasi dumping akan dimasukkan ke

dalam diktum tersendiri pada Izin Lingkungan3 Lokasi dumping harus sesuai dengan rekomendasi dari KSOP Tidak ada pengerukan dasar laut.

Metode reklamasi telah diuraikan didokumen.

ANDAL, I – 21s/d. I – 32.

Page 262: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7
Page 263: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

-1-

TANGGAPANPERBAIKAN KEDUA ANDAL, RKL dan RPL RENCANA REKLAMASI PULAU H

Hesti D. Nawangsidi

ANDAL TANGGAPAN KETERANGAN PARAFHal I-21 Dalam uraian Sub-bab 3) Reklamasi: diawali dengan penjelasan tentang sistem

reklamasi, yang menjelaskan tentang hubungan antara metode pengurugandengan pembangunan tanggul, apakah pengurugan hingga selesai baru ditanggul;atau simultan antara pengurugan dengan penanggulan; atau cara lainnya.Penjelasan dapat dikembangkan dari uraian Hal I-28 alinea terakhir dan Hal I-29dengan uraian yang lebih rinci. Hal ini penting dijelaskan untuk memprakirakanpotensi disperse bahan urugan keperairan sekitar. Catatan: penanggulan sesudahseluruh penggelaran material urug selesai dilakukan akan memberikan dampakyang berbeda dengan penggelaran material urug dilakukan secara simultan denganpenanggulan.

Penanggulan akan dilakukan simultandengan pengurugan. Telah dicantumkan diAndal. Hal I-21

Hal II-11s/d II-18

- Uraian tentang land subsidence: apakah bagian dari Hidrooseanografi?- Bagaimana menyimpulkan potensi land subsidence dari sumber Abidin, et al

dengan sumber Lee, et al?

- Land subsidence telah dikeluarkan darisub bab Hidrooseanografi. Andal Hal II-11s/d II-18.

- Informasi land subsidence dari sumberreferensi Abidin et al penurunan mukatanah di Jakarta antara 6-15 cm per tahundan berdasarkan Lee et al laju penurunanmuka tanah di Pantai Mutiara rata-ratasekitar 2, 5 cm per tahun digunakansebagai informasi. Dalam PerGub No. 146tahun 2014 sebagai acuan referensi

Page 264: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

-2-

ANDAL TANGGAPAN KETERANGAN PARAFpenurunan muka tanah antara 7-14cm/tahun. Sedangkan desain teknisreklamasi yang digunakan di Pulau Hasumsi penurunan muka tanah sebesar7,5 cm. Telah dicantumkan di Andal HalII-13.

Hal II-27 Gambar II.28 Sedimen tersuspensi: satuan adalah g/m3. Bagaimana validasinyadibandingkan dengan data TSS pada Tabel 2.5 Hal II-6?

Satuan beban sedimen g/m3 mempunyaidimensi yang sama dengan rona TSS (mg/Latau g/m3). Beban sedimen ini (0,14-0,28g/m3) adalah peningkatan yang berasal darilimpasan air Kali Karang dan kaliCengkareng serta limpasan pompa Pluit.

Hal II-28dan II-29

- Gambar II.29 dan II.30 Endapan sedimen (bed level change): satuan waktu?- Apakah dengan dan tanpa pompa Pluit mempengaruhi bed change di intake

saluran air pendingin PLTU/PLTGU Muara Karang? Hasil simulasi harus sangathati-hati, karena saluran air pendingin PLTU/PLTGU Muara Karang sangatsensitive terhadap endapan sedimen, karena mempengaruhi debit dan suhu airlaut. Simulasi ini harus diverifikasi kembali.

- Gambar II.30 hasil simulasi menunjukkan endapan hingga 0,9 m di dalam saluranair pendingin PLTU/PLTGU Muara Karang, apakah mungkin? Sedang kedalamansaluran hanya sekitar 2 – 2,5 m. Harus diverifikasi kembali.

- Apalagi jika dikaitkan dengan Gambar II.31 dan II.32 pada Hal II-30: bed levelchange tertinggi pada lokasi 12 yang terletak di Utara pantai Mutiara, bukankearah Barat. Bagaimana menghubungkan hasil simulasi satu dengan lainnya?

Satuan waktu endapan sedimen adalah pertahun telah dicantumkan di Andal Hal II-23.

Hal III-22s/d III-30

- Sub-Bab 3.3.5 Abrasi dan Sedimentasi: bagian ini adalah prakiraan pada TahapPasca Konstruksi, yakni sesudah Pulau H terbangun secara keseluruhan, jadidipindahkan menggantikan Sub-Bab 3.4.4.

- Karena tidak ada prakiraan tentang abrasi (penggerusan/erosi), nomenklatur

Telah diperbaiki.Sub bab 3.3.4. Andal HalIII-38

Page 265: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

-3-

ANDAL TANGGAPAN KETERANGAN PARAFabrasi dihapus saja.

Hal III-30 Sub-Bab 3.3.6 Penurunan Kualitas Air Akibat Aktivitas Tenaga Kerja: dihitungbeban limbah 300 pekerja dan diuraikan bahwa limbah cair domestik diolahsebelum dibuang. Dalam hal ini pada Hal I-17 butir 1) harus diuraikan carapengolahan limbah cair domestik pekerja.

Limbah cair domestik pekerja/buruhkonstruksi ditampung di MCK Portable dansecara rutin diangkut oleh mobil air kotorSudin Kebersihan Kota Administrasi JakartaUtara atau swasta yang mempunyai izinBPTSP. Telah dicantumkan di Andal I-17.

Hal III-31 Sub-bab 3.3.7 Harus disebutkan metode yang digunakan dalam prakiraan sebaranTSS. Jika diasumsikan beban material reklamasi pada tahap konstruksi yangpotensial tersebar keperairan laut di sekitarnya adalah 10 kg, maka prakiraankonsentrasi sedimen tersuspensi yang terdispersi ke perairan laut di sekitarkegiatan reklamasi Pulau H maksimum adalah 500 mg/l baik pada saat pasangmaupun surut (perhatikan konsentrasi dengan warna hijau muda). Pada saatpasang konsentrasi tertinggi berada di sekitar bagian Selatan rencana Pulau H danpada saat surut berada di sekitar Baratdaya rencana Pulau H di sekitar lokasiintake saluran air pendingin PLTU/PLTGU Muara Karang.Legenda Gambar III.36 dan III.37 diperjelas supaya terlihat satuannya.

Telah diperbaiki Andal Hal III-7

Hal III-33 - Sub-bab 3.3.8 Dipindahkan ke Tahap Paska Konstruksi Sub-bab 3.4.1.Perubahan suhu air laut terjadi sesudah causeway terbangun.

- Harus disebutkan metode prakiraan perubahan suhu yang digunakan.- Disebutkan suhu air laut 28,8oC, dimana? Suhu pada intake saluran air pendingin

PLTU/PLTGU Muara Karang adalah 30,2oC.

Telah diperbaiki Andal Hal III-21.

Hal III-34 Sub-bab 3.3.9: Bagaimana mungkin 0,9 m3/hari sampah menjadi dampak penting?Pertimbangannya tidak relevan.

Sampah padat menjadi dampak pentinguntuk mengantisipasi pengotoranlingkungan baik di darat (dekat perumahan

Page 266: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

-4-

ANDAL TANGGAPAN KETERANGAN PARAFpantai mutiara) maupun di perairan lautsekitar lokasi Pulau H, Meskipun besarandampaknya kecil (0,9 ,m3/hari).Pertimbangan sifat penting dampakPeningkatan Volume Sampah Padat akibatmobilisasi tenaga kerja telah dicantumkan diAndal Hal III-9.

Hal III-36 Sub-bab 3.3.12: Sumber yang mengganggu aktifitas nelayan dan perikanansamudra kegiatan apa? Kaitkan dengan uraian pada bagian b) Hal I-21 s/d I-29.Apakah maneuver ponton, barge, alat pemasang batu untuk tanggul, atau yanglain? Harus ada penjelasan sehingga dikategorikan sebagai dampak penting.

Telah dicantumkan di Andal Hal III-11.

Hal III-37 Sub-bab 3.3.13: Sumber apa yang mengganggu aktifitas nelayan dan perikanansamudra dalam pekerjaan causeway? Kaitkan dengan uraian pada bagian e) Hal I-29. Harus ada penjelasan sehingga dikategorikan sebagai dampak penting.

Telah dicantumkan di Andal Hal III-12.

Hal III-38 Sub-bab 3.3.14: Jika gangguan kamtibmas disebabkan mobilisasi alat dan bahanmaterial, harus dinyatakan persepsi masyarakat terhadap lalu-lintas mobilisasi alatdan bahan material, sehingga dapat dianggap sebagai dampak besar dan penting.

Telah dicantumkan di Andal Hal III-13.

Hal III-39 Sub-bab 3.3.15: Jika gangguan kamtibmas disebabkan kegiatan reklamasi, harusdinyatakan persepsi masyarakat terhadap aktifitas reklamasi, sehingga potensialmembentuk sikap negatif masyarakat dan selanjutnya potensial mempengaruhigangguan kamtibmas.

Telah dicantumkan di Andal Hal III-14.

Hal III-40 Sub-bab 3.3.17: Bagaimana menyimpulkan sebagai dampak besar dan penting?Tidak ada informasi tentang proporsi masyarakat yang berpersepsi positif ataunegatif terhadap rekrutmen dan aktifitas tenaga kerja.

Telah dicantumkan di Andal Hal III-15, padasaat konsultasi publik terungkat tingkatpengangguran di Kelurahan Pluit,Kecamatan Penjaringan cukup tinggi dan

Page 267: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

-5-

ANDAL TANGGAPAN KETERANGAN PARAFwarga mengharapkan bekerja selamakegiatan Reklamasi Pulau H berlangsung.Selain itu, jumlah buruh konstruksi tergolongbanyak 300 orang, yang berpotensimenimbulkan gangguan kamtibmas ditempat penampungan sementara di dekatperumahan Pantai Mutiara sehinggadampaknya tergolong besar. Penentuansifat penting dampak menggunakan 6kriteria dampak penting sesuai Permen LHNo. 16 Tahun 2012.

Hal III-41 Sub-bab 3.3.18: Bagaimana menyimpulkan sebagai dampak besar dan penting?Tidak ada informasi tentang proporsi masyarakat yang berpersepsi positif ataunegatif terhadap mobilisasi alat dan bahan material.

Telah dicantumkan di Andal Hal III-16.

Hal III-42 Sub-bab 3.3.19: Bagaimana menyimpulkan sebagai dampak besar dan penting?Tidak ada informasi tentang proporsi masyarakat yang berpersepsi positif ataunegatif terhadap reklamasi.

Telah dicantumkan di Andal Hal III-17.

Hal III-43 Sub-bab 3.3.20: Bagaimana menyimpulkan sebagai dampak besar dan penting?Tidak ada informasi tentang proporsi masyarakat yang berpersepsi positif ataunegatif terhadap pekerjaan causeway.

Telah dicantumkan di Andal Hal III-18.

Hal III-45 Sub-bab 3.3.23: Apa dasar menyimpulkan bahwa dampak reklamasi terhadaptransportasi laut adalah negatif kecil?

Dampak reklamasi terhadap transportasilaut merupakan dampak negatif besar.Telah diperbaiki di Andal Hal III-20.

Hal III-46 Sub-bab 3.3.24: Apa dasar menyimpulkan bahwa dampak pekerjaan causewayterhadap transportasi laut adalah negatif kecil?

Karena lokasi Causeway bukan wilayah alurpelayaran. Andal Hal III-21.

Page 268: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

-6-

ANDAL TANGGAPAN KETERANGAN PARAFHal III-46 Sub-bab 3.4.1: dipindahkan dari Sub-bab 3.3.8. Telah diperbaki. Andal Hal. III-22.Hal III-50 Sub-bab 3.4.5: Bagaimana relasi reklamasi Pulau H dengan land subsidence dan

apa dasar menyimpulkan merupakan dampak negatif besar?Karena dari pengalaman lahan reklamasiyang telah diurug di Pantura Jakarta terjadiland subsidence setiap tahunnya. Andal HalIII-39.

Hal III-51 Sub-bab 3.4.6: Bagaimana menyimpulkan sebagai dampak besar dan penting?Tidak ada informasi tentang proporsi masyarakat yang berpersepsi positif ataunegatif terhadap keberadaan lahan reklamasi.

Dampak perubahan persepsi masyarakatterhadap keberadaan lahan reklamasimerupakan dampak lanjutan, karena sejakawal (prakonstruksi) terdapat persepsinegatif masyarakat, dan terdapat kekuatiranmasyarakat akan terkena dampak negatifselama tahap konstruksi Reklamasi Pulau H(Hasil Konsultasi Publik Lampiran 6 ANDAL)dan pengalaman konstruksi reklamasi diPantura Jakarta terjadi persepsi negatifmasyarakat, maka diprakirakan setelahlahan reklamasi Pulau H terbentuk akanterjadi perubahan persepsi masyarakat (HalIII-39).

Hal III-52 Sub-bab 3.4.7: Bagaimana menyimpulkan sebagai dampak besar dan penting?Tidak ada informasi tentang proporsi masyarakat yang berpersepsi positif ataunegatif terhadap demobilisasi peralatan.

Dampak demobilisasi peralatan terhadapperubahan sikap dan persepsi masyarakatbukan dampak penting. Telah dihilangkan.Andal Hal III-40.

Page 269: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

-7-

ANDAL TANGGAPAN KETERANGAN PARAFRKLII-3 Perubahan pola arus :

Bagaimana cara mengelola melalui pengerukan pada lokasi sedimentasi danpemasangan breakwater pada lokasi abrasi? Pada tahap konstruksi, pemantauanpola arus (arah dan kecepatan) tidak dapat langsung diikuti oleh pengerukan danpembuatan breakwater. Cara pengelolaan harus logis.

Telah diperbaiki RKL Hal II-9.

II-4 Perubahan pola gelombang:Bagaimana cara mengelola melalui pengerukan pada lokasi sedimentasi danpemasangan breakwater pada lokasi abrasi? Pada tahap konstruksi, pemantauangelombang tidak dapat langsung diikuti oleh pengerukan dan pembuatanbreakwater. Cara pengelolaan harus logis.

Telah diperbaiki RKL Hal II-9.

II-7 Gangguan kamtibmas :Pengelolaan berbagai dampak negatif oleh mobilisasi peralatan, reklamasi, aktifitasburuh dan lain-lain harus dijelaskan secara rinci. RKL adalah pedoman pemrakarsamelakukan tindakan operasional, jadi harus rincidan jelas apa yang dikelola.

Telah diperbaiki RKL Hal II-5.

II-7 Perubahan persepsi masyarakat:Pengelolaan berbagai dampak negatif oleh mobilisasi peralatan, reklamasi,pembuatan causeway, dan aktifitas buruh harus dijelaskan secara rinci. RKLadalah pedoman pemrakarsa melakukan tindakan operasional, jadi harus rinci danjelas apa yang dikelola.

Telah diperbaiki RKL Hal II-6.

II-9 Gangguan transportasi laut:Sehingga pengangkutan material reklamasi melalui laut harus berkoordinasidengan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut. Terlebih di Selatan Pulau Hterdapat pelabuhan perikanan samudra Nizam Zachman dan pelabuhan perikananSunda Kelapa.

Telah diperbaiki RKL Hal II-8.

Page 270: lingkunganhidup.jakarta.go.id · diukur di 2 (dua) titik lokasi masih berada di bawah baku mutu yang ditetapkan (Keputusan ... 6 Lapisan Minyak - Nihil Nihil Nihil Nihil Ni hil 7

-8-

ANDAL TANGGAPAN KETERANGAN PARAFII-10 Penurunan kualitas air laut:

Bagaimana cara menjaga kanal di Selatan Pulau H dari sedimentasi?Telah dicantumkan di RKL Hal II-9.

II-10 Perubahan pola arus:Apakah maintenance dredging pada lateral kanal akan mengatasi perubahan polaarus oleh keberadaan lahan reklamasi dan causeway?

Telah diperbaiki RKL Hal II-9.

II-11 Perubahan pola gelombang:Apakah maintenance dredging pada lateral kanal akan mengatasi perubahan polaarus oleh keberadaan lahan reklamasi dan causeway?

Telah diperbaiki RKL Hal II-9.

II-12 Penurunan muka tanah (Land Subsidence):Penurunan muka tanah terjadi dimana? Jika terjadi di Pulau H, tidak termasuklingkup dampak lingkungan.

Land subsidence di Pulau H merupakanDampak Lingkungan yang terjadi di lokasiproyek, sehingga tetap diperlukanpengelolaan lingkungan (RKL) danpemantauan lingkungan (RPL). RKL HalII-10. dan RPL Hal III-6.

II-12 Perubahan persepsi masyarakat:Pengelolaan berbagai dampak negatif selama tahap pasca konstruksi Pulau Hharus dijelaskan secararinci. RKL adalah pedoman pemrakarsa melakukantindakan operasional, jadi harus rinci dan jelas apa yang dikelola.

Telah diperbaiki di RKL Hal II-11.

RKL Disesuaikan dengan RPL. Telah disesuaikan RKL Bab II dan RPL BabIII.