Upload
leque
View
216
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
i
EVALUASI STANDAR PENILAIAN
PEMBELAJARAN MATEMATIKA PROGRAM RSBI
DI SMAN 1 WONOSARI GUNUNGKIDUL
TESIS
Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Derajat Magister
Program Studi Pendidikan Matematika
Oleh :
SUYONO
S851008048
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
EVALUASI STANDAR PENILAIAN
PEMBELAJARAN MATEMATIKA PROGRAM RSBI
DI SMAN 1 WONOSARI GUNUNGKIDUL
Disusun oleh :
SUYONO
S851008048
Telah disetujui Tim Pembimbing
Pada tanggal :………………………………
Pembimbing I,
Dr. Mardiyana, M.Si.
NIP. 19660225 199302 1 002
Pembimbing II,
Drs. Pangadi, M.Si.
NIP. 19571012 199103 1 001
Mengetahui,
Ketua Program Studi Pendidikan Matematika,
Dr. Mardiyana, M.Si.
NIP. 19660225 199302 1 002
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
EVALUASI STANDAR PENILAIAN
PEMBELAJARAN MATEMATIKA PROGRAM RSBI
DI SMAN 1 WONOSARI GUNUNGKIDUL
Disusun oleh :
SUYONO
S851008048
Telah Disetujui dan Disahkan oleh Tim Penguji Pada Tanggal ........................................
Jabatan Nama Tanda Tangan
Ketua Prof. Dr. Budiyono, M.Sc . ....................................
Sekretaris Dr. Riyadi, M.Si. ................................. ...
Penguji : 1. Dr. Mardiyana, M.Si. ....................................
2. Drs. Pangadi, M.Si. ....................................
Mengetahui
Surakarta, Februari 2012
Direktur PPs UNS
Prof. Dr. Ir. Ahmad Yunus, M.S. NIP.19610717 198601 1 001
Ketua Program Studi Pendidikan Matematika
Prof. Dr. Budiyono, M.Sc
NIP.19530915 197903 1 003
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini saya:
Nama : Suyono
NIM : S851008048
Menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa tesis berjudul EVALUASI STANDAR
PENILAIAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PROGRAM RSBI DI SMAN
1 WONOSARI GUNUNGKIDUL (Penelitian dilaksanakan di kelas X) adalah
betul-betul karya saya sendiri. Hal-hal yang bukan karya saya dalam tesis ini
diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Apabila dikemudian hari terbukti pernyataan saya tidak benar, saya bersedia
menerima sanksi akademik berupa pencabutan tesis dan gelar yang saya peroleh
dari tesis tersebut.
Surakarta, Februari 2012
Yang membuat pernyataan
Suyono
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
MOTTO
“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila kamu telah
selesai dari suatu urusan, kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan yang lain
dan hanya kepada Tuhanlah hendaknya kamu berharap”
(QS. Alam Nasyrah: 6-8)
“Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada
Allah” (QS Ali Imron: 159)
Dengan segala keikhlasan karya sederhana ini penulis persembahkan kepada:
1. Ayahda tercinta
2. Isteriku tercinta
3. Anak-anakku tersayang.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas ijin, rahmat dan
hidayahNya serta dengan usaha yang sungguh-sungguh akhirnya penulis dapat
menyelesaikan penyusunan tesis ini. Selain itu, dukungan, bimbingan, dan
dorongan dari semua pihak yang sangat berarti bagi penulis dalam menyelesaikan
tesis ini. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa hormat
dan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada:
1. Direktur Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta yang
telah memberikan kesempatan penulis untuk menyelesaikan tesis ini.
2. Dr. Mardiyana, M,Si, Dosen Pembimbing 1 yang penuh dengan kearifan telah
bersedia memberikan bimbingan, petunjuk, saran, dan dorongan kepada
penulis dalam menyelesaikan tesis ini.
3. Drs. Pangadi, M,Si, Dosen Pembimbing II yang telah memberikan
bimbingan, petunjuk, saran, dan dorongan kepada penulis dalam
menyelesaikan tesis ini.
4. Seluruh Staf Pengajar Program Studi Matematika Program Pascasarjana
Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan bekal ilmu,
bimbingan dan dorongan pada penulis dalam menyelesaikan studi.
5. Drs. Tamsir. M.Pd, Kepala Sekolah RSBI SMA N 1 Wonosari yang telah
memberikan ijin dan membantu penulis untuk mengadakan penelitian.
6. Suryanto, S.Pd. M.Pd, Ketua Pelaksana RSBI SMA N 1 Wonosari yang
telah membantu penulis dalam melaksanakan penelitian.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
7. Drs. Aris Feriyanto, Wakasek Kurikulum RSBI SMA N 1 Wonosari yang
telah membantu penulis dalam melaksanakan penelitian.
8. Drs. Paryoko dan Tumini, S.Pd, Pengampu Matematika Kelas X RSBI SMA
N 1 Wonosari yang telah membantu penulis dalam melaksanakan penelitian.
9. Peserta didik kelas X RSBI SMA N 1 Wonosari yang telah memberikan
penjelasan dengan kesungguhan kepada penulis pada saat wawancara.
10. Teman-teman pendidik RSBI SMA N 1 Wonosari yang telah memberi
bantuan dan dorongan kepada penulis untuk menyelesaikan studi.
11. Teman-teman mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika Program
Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta yang member bantuan dan
dorongan kepada penulis untuk menyelesaikan studi.
12. Isteri dan anak-anak tercinta yang telah memberikan dorongan dalam
menyelesaikan studi.
13. Semua pihak yang telah membantu penulis selama mengikuti pendidikan
yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu.
Semoga bimbingan, dorongan, dan bantuan yang telah diberikan,
dinilai sebagai amal kebaikan dan Allah SWT.
Surakarta, Januari 2012
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN PEMBIBING ...................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN TESIS ................................................................. iii
PERNYATAAN ................................................................................................ iv
MOTTO............................................................................................................. v
KATA PENGANTAR ....................................................................................... vi
DAFTAR ISI ....................................................................................................viii
DAFTAR TABEL ............................................................................................. xii
DAFTAR GAMBAR .........................................................................................xiii
DAFTAR GRAFIK............................................................................................xiv
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xv
ABSTRAK ........................................................................................................xvii
ABSTRACT ........................................................................................................xix
BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1
B. Identifikasi Masalah .................................................................... 9
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
C. Pemilihan Masalah ...................................................................... 11
D. Pembatasan Masalah ................................................................... 11
E. Rumusan Masalah ....................................................................... 12
F. Tujuan Penelitian ........................................................................ 13
G. Manfaat Penelitian ...................................................................... 15
BAB II KAJIAN PUSTAKA........................................................................................ 17
A. Pengertian Sekolah Bertaraf Internasional ................................... 17
B. Pelaksanaan Program RSBI SMA................................................ 18
1. Proses Pembelajaran ............................................................. 18
2. Peningkatan Mutu Penilaian ................................................. 20
3. Peningkatan Mutu Kompetensi Lulusan ............................... 27
4. Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Pendidikan ............. 28
C. Standar Penilaian Pendidikan ...................................................... 29
1. Pengertian Standar Penilaian ................................................ 29
2. Prinsip Penilaian................................................................... 34
3. Teknik Penilaian................................................................... 36
4. Intrumen Penilaian ............................................................... 42
5. Aspek yang Dinilai ............................................................... 43
6. Prosedur Penilaian ................................................................ 44
7. Mekanisme Penilaian ........................................................... 47
D. Peningkatan Kualitas Pembelajaran Melalui Penilaian ................. 54
1. Tujuan Penilaian untuk Belajar ............................................. 54
2. Penilaian Berbasis Kelas ...................................................... 56
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
3. Strategi Penilaian Belajar dalam Kelas ................................. 57
4. Penilaian untuk Belajar dan Peningkatan Standar ................. 60
5. Penilaian Otentik .................................................................. 60
E. Sistem Penilaian Pembelajaran Berbasis Kompetensi ................. 62
1. Sistem Penilaian Berbasis Kompetensi Dasar ....................... 62
2. Penilaian Matematika Berbasis Kompetensi ......................... 63
F. Evaluasi Program ........................................................................ 69
1. Pengertian Evaluasi .............................................................. 69
2. Tujuan Evaluasi Program ..................................................... 70
3. Model Evaluasi CIPP .......................................................... 71
G. Penelitian yang Relevan .............................................................. 73
H. Kerangka Berpikir ....................................................................... 76
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................................... 78
A. Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................... 78
B. Jenis dan Strategi Penelitian ........................................................ 79
C. Sumber Data ............................................................................... 82
D. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 84
E. Validitas Keabsahan Data ............................................................ 85
F. Teknik Analisis Data ................................................................... 87
G. Reduksi Data ............................................................................... 87
H. Penyajian Data ............................................................................ 87
I. Penarikan Kesimpulan ................................................................. 88
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................................... 89
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
A. Deskripsi Umum SMA N 1 Wonosari ......................................... 89
B. Deskripsi Data Penelitian ............................................................ 96
C. Pembahasan ................................................................................ 125
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN .................................. 148
A. Kesimpulan ................................................................................ 148
B. Implikasi .................................................................................... 152
C. Saran/Rekomendasi ................................................................... 155
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 156
LAMPIRAN-LAMPIRAN ................................................................................. 160
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Rataan hasil TPM Semester Genap RSBI SMA N 1
Wonosari Tahun Pelajaran 2010/2011 ........................................ 8
Tabel 2.1 Tata Cara Penilaian KKM Peserta Didik ..................................... 22
Tabel 2.2 Kriteria Keunggulan Standar Penilaian SMA-BI ......................... 26
Tabel 2.3 Kriteria Keunggulan Standar Kelulusan SMA-BI ........................ 27
Tabel 2.4 Klasifikasi Teknik Penilaian dan Bentuk Intrumen ...................... 42
Tabel 2.5 Aspek yang dinilai dalam berbagai mata pelajaran ...................... 44
Tabel 2.6 Implementasi Strategi Penilaian Untuk Belajar .......................... 58
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian ........................................................................ 78
Tabel 4.1 Persentase Ketercapaian Ketuntasan Ulangan Harian 1 ............... 121
Tabel 4.2 Persentase Ketercapaian Ketuntasan Ulangan Harian 2 ............... 121
Tabel 4.3 Rekapitulasi Nilai Ujian Sertifikasi ............................................. 124
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Mekanisme Penilaian Hasil Belajar Peserta didik ................... 47
Gambar 2.2 Kerangka Berpikir Penelitian ................................................. 77
Gambar 3.1 Triangulasi Sumber Data ........................................................ 86
Gambar 3.2 Alur Analisis Data .................................................................. 88
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiv
DAFTAR GRAFIK
Grafik 4.1 Karakteristik Pendidik Berdasarkan Kepangkatan
Di RSBI SMA N 1 Wonosari ................................................. 93
Grafik 4.2 Keadaan peserta didik Berdasarkan Jenis Kelamin ................. 94
Grafik 4.3 Persentase Ketercapaian Ketuntasan Ulangan Tengah
Semester Gasal Tahun Pelajaran 2011/2012 ........................... 122
Grafik 4.4 Hasil Ujian Nasional Matematika 3 Tahun Terakhir ............... 123
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kisi-Kisi Pedoman Pengumpulan Data ................................... 160
Lampiran 2 Lembar Pengamatan/Observasi .............................................. 163
Lampiran 3 Pedoman Wawancara dengan Kepala Sekolah ........................ 173
Lampiran 4 Pedoman Wawancara dengan Ketua Pelaksana Program ........ 176
Lampiran 5 Pedoman Wawancara dengan Wakasek Kurikulum ................ 178
Lampiran 6 Pedoman Wawancara dengan Wakasek Kesiswaan ................ 180
Lampiran 7 Pedoman Wawancara dengan Pendidik Matematika ............... 181
Lampiran 8 Pedoman Wawancara dengan Peserta Didik ........................... 183
Lampiran 9 Catatan Lapangan Hasil Observasi ......................................... 185
Lampiran 10 Catatan Lapangan Hasil Pengamatan Dokumen ...................... 187
Lampiran 11 Hasil Wawancara dengan Kepala Sekolah .............................. 196
Lampiran 12 Hasil Wawancara dengan Ketua Pelaksana Program............... 201
Lampiran 13 Hasil Wawancara dengan Wakasek Kurikulum ...................... 204
Lampiran 14 Hasil Wawancara dengan Wakasek Kesiswaan....................... 209
Lampiran 15 Hasil Wawancara dengan Bapak Drs. Prayoko ....................... 211
Lampiran 16 Hasil Wawancara dengan Ibu Tumin,S,Pd .............................. 215
Lampiran 17 Hasil Wawancara dengan peserta didik kelas XA,C dan D ..... 218
Lampiran 18 Hasil Wawancara dengan peserta didik kelas XE .................... 221
Lampiran 19 Hasil Wawancara dengan peserta didik kelas XB ................... 224
Lampiran 20 SK RSBI SMA N 1 Wonosari ................................................ 226
Lampiran 21 Sertifikat ISO ......................................................................... 231
Lampiran 22 Sertifikat Akreditasi ............................................................... 232
Lampiran 23 Kriteria Ketuntasan Minimal .................................................. 234
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xvi
Lampiran 24 Surat perjanjian kerjasama “Sister School” ............................ 235
Lampiran 25 Silabus Matematika Kelas X .................................................. 236
Lampiran 26 RPP Matematika Kelas X ....................................................... 238
Lampiran 27 Analisis SK-KD ..................................................................... 242
Lampiran 28 Soal Ulangan Harian .............................................................. 246
Lampiran 29 Soal Ulangan Tengah Semester .............................................. 247
Lampiran 30 Analisis Nilai Ulangan Harian ................................................ 251
Lampiran 31 Hasil Analisis Ulangan Tengah Semester ............................... 253
Lampiran 32 Data Prestasi Peserta Didik 2010/2011 ................................... 254
Lampiran 33 Rekapitulasi Nilai UN Matematika IPA Tiga Tahun Terakhir . 257
Lampiran 34 Rekapitulasi Hasil Ujian Sertifikasi ........................................ 258
Lampiran 35 Rekapan Kelanjutan Studi Peserta Didik ................................ 259
Lampiran 36 Surat Ijin dan Surat Keterangan Penelitian............................. 260
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xvii
ABSTRAK
Suyono, NIM S851008048. Evaluasi Standar Penilaian Pembelajaran Matematika Program RSBI di SMA N 1 Wonosari Gunungkidul. Komisi Pembimbing I: Dr. Mardiyana, M.Si. Pembimbing II: Drs. Pangadi, M.Si. Tesis: Program Studi Pendidikan Matematika, Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta, 2012.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan: 1). Konteks pada Standar Penilaian Pembelajaran Matematika. 2). Masukan pada Standar Penilaian Pembelajaraan Matematika. 3). Proses pada Pelaksanaan Standar Penilaian Pembelajaran Matematika. 4). Produk Standar Penilaian Pembelajaran Matematika.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif model evaluasi CIPP (Contex, Input, Proses, Product). Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara, observasi, dan dokumentasi. Pemeriksaan keabsahan data menggunakan triangulasi sumber data, dan review informan. Teknik analisa data meliputi tiga kegiatan yaitu, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa: 1). Pada Konteks; (a). Sekolah telah menerapkan standar penilaian pembelajaran matematika yang berlaku pada program RSBI. Pelaksanaan penilaian hasil belajar peserta didik yang telah dilaksanakan didasarkan pada data sahih, mendidik, terbuka, transparan, menyeluruh, terpadu, objektif, berkesinambungan, adil, dan menggunakan acuan kriteria (b). Target pencapaian rata-rata nilai ujian nasional matematika minimal 85. Pada saat penelitian ini dilaksanakan KKM yang ditetapkan 71 naik satu poin dari yang diberlakukan sebelumnya. (c). Dukungan terhadap standar penilaian pembelajaran matematika ditunjukkan dengan adanya: kualifikasi yang dimiliki oleh Kepala Sekolah sudah sesuai dengan persyaratan Kepala Sekolah untuk SBI, kebijakan memberi kemudahan bagi pendidik melanjutkan pendidikan studi pascasarjana, sistem penilaian berbasis TIK, sekolah telah mengadakan kerjasama “Sister School” dalam ujian sertifikasi internasional dengan Cambridge. 2). Pada Masukan: (a). Rancangan penilaian kognitif matematika telah disusun pada awal tahun pelajaran dan disosialisasikan oleh pendidik kepada peserta didiknya. (b). Rancangan penilaian yang disusun pihak sekolah meliputi penilaian: ulangan tengah semester, ulangan semester, ulangan kenaikan kelas, ujian sekolah serta ujian setifikasi. 3). Pada Proses; (a). Ulangan harian telah dilaksanakan dengan prosedur yang benar. (b). Secara kelembagaan sekolah telah melaksanakan penilaian untuk mengetahui tingkat ketercapaian standar kompetensi peserta didik terhadap seluruh mata pelajaran. 4). Pada Produk; (a). Tingkat prestasi belajar matematika peserta didik kelas X dalam mengikuti ulangan harian 1 sebesar 15,7% dan ulangan harian 2 sebesar 39,7%. (b). Tingkat prestasi belajar matematika peserta didik kelas X dalam ulangan tengah semester gasal sebesar 17,8%. (c). Prestasi peserta didik dalam olimpiade
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xviii
matematika tahun pelajaran 2010/2011 juara 2 tingkat Kabupaten. (d). Rata-rata ujian nasional matematika tahun pelajaran 2009/2010 sebesar 6,48 dan tahun pelajaran 2010/2011 sebesar 8,02. (e). Hasil ujian sertifikasi matematika tahun pelajaran 2010/2011 nilainya di atas C sebesar 59%. (f). Peserta didik program RSBI yang diterima di Perguruan Tinggi tahun pelajaran 2010/2011 sebesar 81,3%.
Kata kunci: CIPP, Evaluasi Program, Standar Penilaian, SMA RSBI
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xix
ABSTRACT
Suyono NIM S851008048. Evaluation on Mathematics Learning Assessments Standard for RSBI Program in SMA 1 Wonosari Gunungkidul. The First Commission of Supervision: Dr. Mardiyana, M.Si. The second Supervision: Drs. Pangadi, M.Si. Thesis: Study Program of Mathematics Education, Post Graduation Program of Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2012
The research aims are to determine and to describe: 1)/ The Contex of Learning Assessment Standard on Mathematics. 2). The Input of Mathematics learning assessment standard, 3). The Process of Applying the Assessment Standard on Mathematics Learning. 4) The Products of Mathematics Learning Assessment Standard.
This research used a qualitative approach descriptive CIPP (Contex, Input, Proces, Product). evaluation model. Techniques of colecting data were by: interview, observation, and documentation. Inspection of authenticity of data use triangulation of[is source of data, and informan review. Data analysis technique involves three activities, such as, data reduction, data presentation, and conclusion.
Based on the results of research it was found that: 1) In the Contex: (a). School have applied standard assessment of study of mathematics applying for an RSBI program. Execution of assessment of result learn educative by participant which have been executed to be based on data of sahih, educative, open, transparent, totally, inwrought, objective, continual, fair, and use criterion reference. (b). Goals attainment of mean assess minimum mathematics national test 85, At the time of this research is executed by specified KKM 71 going up one poin from which gone into effect before all. (c) The supports of mathematics learning assessment are shown by the existence of: the education qualification of the head master fulfils to which is established for an SBI derives big ease to teachers to take post graduate programs, the application of ICT based assessment, and the “Sister School” collaboration for international tuition with Cambridge University. 2). In the Input: (a). The design of assessments on cognitive domains on mathematics learning has been arranged and socialized to students by the teachers at the beginning, but those on affective including tags has not yet. (b) The assessment designs arranged by the institution consist of mid-term and post-term tests, gradual tests, school–based exams, and certification examination. 3). In the Process: (a). The daily review test has been done within the appropriate procedures, (b) Institutionally, the school have done such assessments for measuring the level of students’ competence standard against all courses. 4). In the Product: (a) The X year students’ progression level of mathematics learning at the 1st daily review is 15,7% whereas the 2nd is 39,7%; (b) The mathematics learning achievement of the X year students along the odd mid semester is 17,8%; (c) educative Participant achievement in school year mathematics olympiad 2010 / 2011 champion 2 Sub-Province storey;level. (d) Test school year mathematics
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xx
national mean 2009/2010 equal to 6,48 and school year 2010/ 2011 equal to 8,02.. (e) The certification examination result on mathematics of 2010/2011 is 59%. (f) The graduated students of 2010/2011 who were accepted in accredited colleges is approximately 81,3 %.
Keywords: CIIPP, Evaluation Program, Standard Assessment, SMA RSBI.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan masyarakat global dewasa ini telah menciptakan berbagai
perubahan-perubahan yang dapat menjadi tantangan yang komplek, baik bagi
individu, kelompok, maupun organisasi. Peluang dan atau tantangan dapat
diantisipasi oleh sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Sumber daya
manusia (SDM) merupakan sumber daya terpenting yang dimiliki oleh suatu
organisasi, salah satu implikasinya ialah bahwa investasi terpenting yang mungkin
dilakukan oleh organisasi adalah di bidang sumber daya manusia (Sondang
P.Siagian, 2000:181). Terlebih lembaga pendidikan yang selama ini diyakini
sebagai salah satu strategi yang efektif dalam mencetak lulusan (output) yang
memiliki kualitas SDM yang handal.
Pendidikan merupakan modal utama bagi suatu bangsa dalam upaya
meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang dimilikinya. Sumber daya
manusia yang berkualitas akan mampu mengelola sumber daya alam dan memberi
layanan secara efektif dan efisien untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Oleh karena itu, hampir semua bangsa berusaha meningkatkan kualitas
pendidikannya termasuk Indonesia.
Upaya yang dilakukan pemerintah dalam meningkatkan kualitas
pendidikan adalah diterbitkannya Undang-Undang (UU) Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional. Pada pasal 50 ayat 3 menyatakan bahwa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
“Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah menyelenggarakan sekurang-kurangnya
satu satuan pendidikan pada semua jenjang pendidikan untuk dikembangkan
menjadi satuan pendidikan yang bertaraf Internasional”.
Pada lampiran Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang
Pembagian Urusan Pemerintah Antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah
Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota menegaskan bahwa Pemerintah
Daerah Provinsi berwenang sebagai penyelenggara dan/atau pengelola satuan
pendidikan program studi bertaraf internasional pada jenjang pendidikan dasar
dan menengah. Pemerintah Kabupaten/Kota berwenang sebagai penyelenggara
dan pengelola satuan pendidikan sekolah dasar bertaraf internasional.
Dalam rangka mewujudkan visi dan menjalankan misi pendidikan
nasional, diperlukan acuan dasar (benchmark) bagi setiap penyelenggara satuan
pendidikan. Terkait dengan itu, terdapat tujuh kriteria penyelenggaraan
pendidikan yang harus menjadi pedoman agar tujuan dapat terwujud. Ada pun
kriteria yang dimaksud adalah sebagai berikut:
1. Pendidikan yang berisi muatan yang seimbang dan holistik.
2. Proses pembelajaran yang demokratis, mendidik, memotivasi, mendorong
kreativitas, dan dialogis.
3. Hasil pendidikan yang bermutu dan terukur.
4. Berkembangnya profesionalisme pendidik dan tenaga kependidikan.
5. Tersedianya sarana dan prasarana belajar yang memungkinkan
berkembangnya potensi peserta didik secara optimal.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
6. Berkembangnya pengelolaan pendidikan yang memberdayakan satuan
pendidikan.
7. Terlaksananya evaluasi, akreditasi, dan sertifikasi yang berorientasi pada
peningkatan mutu pendidikan secara berkelanjutan.
Sesuai dengan amanat perundang-undangan, Direktorat Jenderal
Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan Nasional mengembangkan SMA
yang berpotensi untuk melaksanakan proses layanan pendidikan yang berkualitas
untuk menghasilkan lulusan yang memiliki potensi dan prestasi berdaya saing
secara nasional maupun internasional.
Pelayanan pendidikan yang berkualitas tersebut diawali dengan program
rintisan SMA Bertaraf Internasional yang dikembangkan dengan memberikan
kualitas kepada stakeholders. Keberhasilan penyelenggaraan program Rintisan
SMA Bertaraf Internasional dapat pula menjadi bahan rujukan bagi lembaga
penyelenggara pendidikan lain untuk memberi jaminan kualitas. Jika jaminan
kualitas diimplementasikan secara luas, maka kualitas pendidikan secara nasional
akan meningkat, sehingga pada akhirnya peningkatan kualitas pendidikan akan
berdampak pada peningkatan kualitas sumber daya manusia secara nasional.
Agar kualitas pendidikan sesuai dengan apa yang seharusnya dan
diharapkan oleh masyarakat maka perlu ada suatu acuan atau standar, sehingga
setiap sekolah secara bertahap dapat mencapai standar yang telah ditentukan.
Acuan tersebut bersifat nasional dan upaya pembinaan sekolah diarahkan untuk
mencapai standar nasional. Apabila sekolah telah mampu mencapai standar
nasional, selanjutnya dapat dikembangkan untuk mencapai standar internasional.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
Dengan kata lain, standar nasional pendidikan adalah target minimal yang harus
dicapai dalam peningkatan mutu pendidikan.
Kebijakan yang digulirkan oleh pemerintah pusat kepada daerah, dalam
pelaksanaannya tidak selalu mulus dalam arti semua kebijakan dapat dilaksanakan
di daerah. Hal ini menjadi kendala untuk mengimplementasikan diantaranya
adalah kesiapan sumber daya alam, sumber daya manusia, peran serta pemangku
kepentingan, dana, dan sebagainya.
Sekolah yang telah ditetapkan sebagai RSBI dalam pelaksanaannya harus
memenuhi delapan standar yang sekaligus menjadi sasaran untuk pencapaian
tujuan pendidikan itu sendiri yaitu terdiri: standar akreditasi, standar kurikulum,
standar proses pembelajaran, standar penilaian, standar pendidik, standar tenaga
kependidikan, standar sarana dan prasarana, dan standar pengelolaan serta standar
pembiayaan pendidikan. Dalam praktik pengelolaannya, semua komponen
tersebut merupakan obyek penjaminan mutu pendidikan. Maksudnya adalah
bahwa mutu pendidikan yang akan dicapai oleh sekolah obyeknya adalah
komponen-komponen pendidikan tersebut. Tingkatan dan kualifikasi mutu
pendidikan yang akan dicapai sebagai RSBI untuk menuju SBI minimal adalah
bertaraf atau setara dengan tingkatan dan kualifikasi mutu pendidikan dari negara-
negara anggota OECD, negara maju lain, dan atau sekolah bertaraf internasional
lain, baik dari dalam maupun luar negeri. Komponen-komponen pendidikan
dalam sistem tersebut dikelompokkan menjadi dua, yaitu dalam IKKM dan IKKT.
Oleh karena itu, setiap sekolah yang menyelenggarakan pendidikan sebagai
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
RSBI/SBI harus didasarkan atas kedua hal tersebut untuk dapat dipenuhi
semuanya.
Bagi sekolah yang ditetapkan menjadi RSBI, maka diharapkan sekolah
tersebut mampu melakukan langkah-langkah strategis, sebagai suatu persiapan
menuju sekolah yang benar-benar memiliki karakteristik internasional yang
mandiri. Strategi yang dapat ditempuh secara ideal antara lain melalui analisis
kondisi dan potensi satuan pendidikan di sekolahnya sendiri, untuk mengetahui
sejauh mana potensi kekuatan sekolah untuk menjadi RSBI, seberapa besar
kelemahan yang ada, seberapa besar ancaman dari dalam dan luar sekolah, serta
seberapa besar peluang yang ada bagi sekolah untuk melaksanakan RSBI. Dari
hasil analisis ini selanjutnya sekolah secara khusus dapat melakukan berbagai
langkah yang tepat untuk mengatasi berbagai kendala, kelemahan, dan ancaman
yang timbul, sehingga sekolah mampu menjalankan RSBI secara baik dan
profesional menurut kemampuan dan kondisi masing-masing.
Kebijakan Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas), M Nuh, yang
menghentikan pendirian sekolah Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI)
tahun pelajaran 2011/2012, menunjukkan bahwa belum tercapainya kesesuaian
antara Standar Nasional Pendidikan (SNP) dengan kondisi satuan pendidikan.
Pemberhentian izin pendirian RSBI disebabkan makin menjamurnya
sekolah tersebut dan tanpa kontrol ketat, serta belum dipenuhinya alokasi 20
persen siswa berprestasi dari keluarga miskin. RSBI yang cenderung eksklusif
dan menarik biaya mahal sebagai salah satu faktor pendorong Kemendiknas
mengeluarkan aturan penghentian izin pendirian RSBI.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
Menanggapi hal tersebut Evaluasi Forum Pendidik Independen Indonesia
(FGII) terhadap RSBI dan SBI menyebutkan dari sisi fasilitas, sarana dan
prasarana gedung sekolah memang terpenuhi. Namun, sumber daya manusia
(SDM) masih kedodoran (http://diksia.com/bergulirnya-permasalah-rsbi-di-dunia-
pendidikan/)
Semua sekolah memang punya potensi untuk berkembang menjadi RSBI.
Namun untuk bisa menerapkan kurikulum internasional, tidaklah semudah
digambarkan. Sebab kurikulum internasional yang akan diadopsi itu memiliki
standar yang harus dipenuhi oleh sekolah. Dari segi sarana prasarana misalnya,
kurikulum internasional itu sudah mengarah ke basis teknologi informasi. Setiap
ruangan belajar harus memiliki fasilitas multimedia untuk mendukung materi
pembelajaran. Hal ini harus didukung dengan kemampuan pendidik dalam
menguasai TIK. Demikian juga dengan bahasa pengantar pembelajaran, sudah
mengarah ke bilingual, yaitu Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Ini juga
menuntut kesiapan dari masing-masing pendidik mata pelajaran.
Untuk mewujudkan pelaksanaan kurikulum tambahan tentunya sekolah
membutuhkan tambahan dana untuk menyediakan sarana dan prasarana seperti
Laboratorium TIK, Bahasa, Multimedia dan Science /Technology serta tenaga
pendidik yang baik dan tentunya juga berstandar Internasional. Anggaran dana
tambahan tersebut sesuai era otonomi daerah rencananya disediakan oleh
pemerintah pusat dan daerah dengan perimbangan 40% : 60%. Namun pada
implementasinya rencana ini belum terlaksana baik. Hal ini kemungkinan
disebabkan oleh kekurang sesuaian Visi, Misi dan Strategi antara pemerintah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
pusat dan daerah sehingga akan berpotensi menghambat percepatan pencapaian
tujuan didirikannya RSBI.
Dalam bidang tenaga pendidik selain memenuhi Standar Pendidik semua
pendidik mampu memfasilitasi pembelajaran berbasis TIK, pendidik mata
pelajaran kelompok sains, matematika, dan inti kejuruan mampu mengampu
pembelajaran berbahasa Inggris.
Dalam penilaian disamping memenuhi standar penilaian yang berlaku
nasional, namun demikian karena rintisan SMA bertaraf internasional adalah
sekaligus juga sekolah yang merujuk sekolah yang bertaraf internasional, maka
sekolah harus memfasilitasi peserta didiknya yang ingin mengikuti ujian
mendapatkan ijazah/sertifikat internasional untuk melanjutkan pendidikan di luar
negeri. Untuk mengikuti ujian internasional membutuhkan dana yang tinggi,
karena itu memerlukan dukungan dana dari orang tua atau stakeholder sekolah.
Demikian juga pada bidang-bidang yang lain, selain memenuhi Standar Nasional
Pendidikan (SNP) masih harus mempunyai nilai lebih.
Untuk memenuhi hal-hal tersebut tidak mudah baik bagi sekolah, para
pendidik, orang tua/wali peserta didik dan peserta didik itu sendiri. Dari segi
penilaian berbasis TIK pasti membutuhkan biaya yang sangat tinggi, pengadaan
multi media, fasilitas TIK tiap ruang kelas, laptop bagi para pendidik, laptop bagi
peserta didik. Biaya tersebut tidak mungkin akan terpenuhi hanya dari dana
pendamping yang diberikan oleh Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah,
kekurangan pendanaan akhirnya dibebankan pada orang tua/wali peserta didik.
Sehingga orang tua/wali peserta didik mengeluarkan biaya pendidikan putra-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
putrinya lebih banyak. Tidak sedikit orang tua berpenghasilan minim tidak
mampu menyekolahkan putra-putrinya di sekolah RSBI. Meskipun ada alokasi
beasiswa dari dana pendamping Pemerintah Pusat untuk peserta didik tidak
mampu. Tetapi kebutuhan harian untuk memenuhi sarana belajar masih tinggi.
Sejalan dengan program pemerintah tentang SBI, di Kabupaten
Gunungkidul baru ada satu SMA RSBI, yaitu SMA N 1 Wonosari. Dengan
menjadi RSBI, sekolah berkewajiban menciptakan sistem penilaian pembelajaran
yang tentu lebih baik. Lebih baik yang dimaksud adalah penilaian pembelajaran
yang tentu saja memenuhi standar penilaian yang telah ditetukan pemerintah.
Namun belum menjamin bahwa semua pendidik di SMA RSBI SMA N 1
Wonosari dalam penilaian pembelajaran sudah memenuhi standar penilaian yang
ditetapkan oleh pemerintah.
Hasil Ujian Nasional program RSBI SMA N 1 Wonosari tahun pelajaran
2009/2010 pada mata pelajaran matematika ada peserta didik yang memperoleh
nilai 3,00, ini berarti ada peserta didik program RSBI SMA N 1 Wonosari tidak
lulus ujian nasional. Hasil TPM Kelas X tahun pelajaran 2010/2011 semester
genap program RSBI SMA N 1 Wonosari prestasi matematika paling rendah.
Tabel 1.1 Rataan hasil TPM semester genap tahun pelajaran 2010/2011 Bhs.
Ind
Bhs.
Ing Mtk Bio Fis Kim Eko Geo Sos Sej
5,42 6,95 4,82 7,20 5,30 6,31 6,75 6,17 7,81 6,60
Sumber SMA N 1 Wonosari.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, dapat
diidentifikasikan beberapa masalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan mutu dan kualitas sumber daya manusia Indonesia tidaklah hal
mudah. Untuk itu perlu usaha keras dalam segala bidang khususnya bidang
pendidikan. Pendidikan yang baik akan menghasilkan manusia yang siap
bersaing di kancah daerah, nasional ataupun global. Penelitian yang muncul
dari hal ini adalah apakah tingkat Pendidikan yang tidak memenuhi standar
mutu akan menghasilkan SDM yang rendah.
2. Sistem penerimaan peserta didik baru pada program RSBI yang kurang tepat
dimungkinkan akan menghasilkan prestasi lulusan RSBI lebih rendah dengan
sekolah reguler. Oleh karena itu perlu diteliti efisiensi penyelenggaraan
penerimaan peserta didik baru.
3. Mengembangkan sekolah dari RSBI menjadi SBI bukanlah hal yang mudah.
Ini disebabkan karena sekolah tidak hanya dituntut meningkatkan sarana
prasarana saja tetapi juga dituntut meningkatkan kualitas pendidik dan tenaga
kependidikan, meningkatkan pelaksanaan proses pembelajaran dengan
berbagai inovasi sehingga pembelajaran menjadi berkualitas, menyiapkan
sistem manajemen dengan baik, mengubah kultur/budaya sekolah. Penelitian
yang muncul dari hal ini adalah usaha apa yang dilakukan sekolah untuk
mengembangkan sekolah dari RSBI menjadi SBI dan kendala apa yang
dihadapi sekolah dalam mengembangkan sekolah dari RSBI menjadi SBI.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
4. SMA N 1 Wonosari telah ditetapkan sebagai Rintisan Sekolah Bertaraf
Internasional dalam pelaksanaannya belum bisa menjamin memenuhi
delapan standar nasional pendidikan dan ditambah pengayaan peningkatan
mutu pendidikan yang mengacu pada standar mutu pendidikan bertaraf
internasional pada negara-negara OECD. Penelitian yang muncul dari hal ini
adalah bagaimana standar penilaian pembelajaran matematika yang
dilaksanakan di RSBI SMA N 1 Wonosari.
5. Karakteristik pendidik mata pelajaran berbeda-beda sehingga pemahaman
dan pelaksanaan teknik penilaian pada tiap-tiap sekolah berbeda tergantung
kreaktivitas masing-masing pendidik. Penelitian yang muncul dari hal ini
adalah apakah semakin tinggi tingkat pendidikan pendidik semakin kreaktif
menentukan teknik penilaian dalam melaksanakan penilaian peserta didik.
6. Penilaian hasil belajar oleh pendidik belum dilakukan secara
berkesinambungan, tidak memantau proses dan kemajuan belajar peserta
didik. Penelitian yang muncul dari hal ini adalah apakah penilaian yang
berkesinambungan meningkatkan efektivitas kegiatan pembelajaran.
7. Sebagian besar pendidik mata pelajaran matematika masih kesulitan dalam
menyampaikan pelajaran dan penilaian dalam Bahasa Inggris. Penelitian yang
muncul dari hal ini adalah: a) Bagaimanakah penilaian pembelajaran
matematika dengan Bahasa Inggris. b) Kendala apakah yang dihadapi
pendidik dalam penilaian pembelajaran matematika menggunakan bahasa
Inggris. c) Usaha apakah yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
pendidik matematika dalam penilaian pembelajaran matematika dengan
menggunakan bahasa Inggris.
8. Sebagian besar pendidik di SMA N 1 Wonosari Gunungkidul kesulitan
menggunakan model penilaian sekolah unggul dari negara maju yang
mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan. Penelitian yang
muncul dari hal ini adalah kendala apa yang dihadapi pendidik dalam
menggunakan model penilaian sekolah unggul dari negara maju dan usaha
apa yang dilakukan untuk meningkatkan teknik penilaian.
C. Pemilihan Masalah
Karena keterbatasan waktu dan biaya, serta agar penelitian dapat terfokus,
maka dalam penelitian ini hanya menyelesaikan masalah nomor 4 pada
identifikasi masalah di atas, yaitu: Bagaimana standar penilaian pembelajaran
matematika yang dilaksanakan di RSBI SMA N 1 Wonosari.
D. Pembatasan Masalah
Berdasarkan pemilihan masalah, serta agar penelitian dapat terfokus maka
penelitian menitikberatkan evaluasi standar penilaian pembelajaran matematika
program RSBI di SMA N 1 Wonosari kelas X semester gasal tahun pelajaran
2011/2012.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
E. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan fokus
penelitian tersebut di atas maka dapat dirumuskan masalah dalam penelitian ini
sebagai berikut:
1. Konteks (context) pada standar penilaian pembelajaran matematika di RSBI
SMA N 1 Wonosari.
a. Sejauh mana standar penilaian pembelajaran matematika di RSBI SMA
N 1 Wonosari sesuai dengan standar penilaian program RSBI?
b. Sejauh mana sekolah menetapkan target pencapaian dalam memenuhi
standar penilaian pembelajaran matematika program RSBI?
c. Sejauh mana dukungan sekolah terhadap standar penilaian pembelajaran
matematika program RSBI?
2. Masukan (input) pada standar penilaian pembelajaran matematika di RSBI
SMA N 1 Wonosari.
a. Bagaimanakah standar penilaian pembelajaran matematika yang
dirancang oleh pendidik matematika kelas X program RSBI?
b. Bagaimanakah standar penilaian pembelajaran matematika yang
dirancang oleh sekolah program RSBI?
3. Proses (process) pada pelaksanaan standar penilaian pembelajaran
matematika di RSBI SMA N 1 Wonosari.
a. Bagaimanakah pelaksanaan standar penilaian pembelajaran matematika
yang dilaksanakan oleh pendidik matematika kelas X program RSBI?
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
b. Bagaimanakah pelaksanaan standar penilaian pembelajaran matematika
yang dilaksanakan oleh sekolah program RSBI?
4. Produk (product) pada standar penilaian pembelajaran matematika di RSBI
SMA N 1 Wonosari.
a. Sejauh mana tingkat prestasi matematika peserta didik kelas X dalam
ulangan harian?
b. Sejauh mana tingkat prestasi matematika peserta didik kelas X dalam
ulangan tengah semester?
c. Sejauh mana tingkat prestasi matematika peserta didik dalam olimpiade?
d. Sejauh mana hasil ujian nasional matematika peserta didik tiga tahun
terakhir?
e. Sejauh mana hasil ujian sertifikasi matematika peserta didik?
f. Sejauh mana persentase peserta didik yang melanjutkan studi ke
Perpendidikan Tinggi?
F. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan:
1. Konteks (context) pada standar penilaian pembelajaran matematika di RSBI
SMA N 1 Wonosari.
a. Kesesuaian standar penilaian pembelajaran matematika di RSBI SMA N
1 Wonosari dengan standar penilaian program RSBI.
b. Target pencapaian sekolah dalam memenuhi standar penilaian
pembelajaran matematika program RSBI.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
c. Dukungan sekolah terhadap standar penilaian pembelajaran matematika
program RSBI.
2. Masukan (input) standar penilaian pembelajaran matematika dirancang di
RSBI SMA N 1 Wonosari.
a. Rancangan standar penilaian pembelajaran matematika oleh pendidik
matematika kelas X program RSBI.
b. Rancangan standar penilaian pembelajaran matematika oleh sekolah
program RSBI.
3. Proses (process) pelaksanaan standar penilaian pembelajaran matematika di
RSBI SMA N 1 Wonosari.
a. Pelaksanaan standar penilaian pembelajaran matematika oleh pendidik
matematika kelas X program RSBI
b. Pelaksanaan standar penilaian pembelajaran matematika oleh sekolah
program RSBI.
4. Produk (product) standar penilaian pembelajaram matematika di RSBI SMA
N 1 Wonosari.
a. Tingkat prestasi matematika peserta didik kelas X dalam ulangan harian.
b. Tingkat prestasi matematika peserta didik kelas X dalam ulangan tengah
semester.
c. Tingkat prestasi matematika peserta didik dalam Olimpiade.
d. Hasil ujian nasional matematika tiga tahun terakhir.
e. Hasil ujian sertifikasi matematika peserta didik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
f. Persentase peserta didik RSBI yang melanjutkan studi ke Perpendidikan
Tinggi.
G. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
a. Hasil penelitian diharapkan membuka wawasan tentang Rintisan Sekolah
Bertaraf Internasional yang berkualitas, sehingga mampu bersaing di
tingkat Internasional.
b. Dijadikan bahan penelitian dan kajian lebih lanjut tentang peningkatan
mutu pendidikan SMA Bertaraf Internasional dan jenjang pendidikan
lainnya.
2. Manfaat Praktis
Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini bagi:
a. Peserta didik
Membuka pemahaman bagi peserta didik tentang Rintisan Sekolah
Bertaraf Internasional sehingga peserta didik mampu beradaptasi dan
melaksanakannya.
b. Lembaga sekolah
Memberi masukan pada Sekolah Rintisan SMA Bertaraf
Internasional atau sekolah yang bermaksud meningkatkan kinerja menjadi
Sekolah Bertaraf Internasional.
c. Kepala Sekolah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang apa
yang sudah dilaksanakan oleh pendidik dalam rangka
mengimplementasikan pedoman penjaminan mutu SBI untuk mata
pelajaran matematika sehingga dapat menjadi bahan evaluasi bagi kepala
sekolah terhadap pendidik matematika.
d. Pendidik
Sebagai umpan balik terhadap teknik penilaian yang selama ini telah
dilaksanakan dan dapat meningkatkan proses pembelajaran matematika di
masa mendatang.
e. Dinas Pendidikan Gunungkidul
Sebagai bahan masukan untuk mengambil kebijakan dan
pembiayaan penyelenggaraan SMA Bertaraf Internasional.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Sekolah Bertaraf Internasional
Di dalam Panduan Penyelenggaraan RSMABI (2009:9) dijelaskan
pengertian Sekolah Bertaraf Internasional adalah satuan pendidikan yang
diselenggarakan dengan menggunakan Standar Nasional Pendidikan (SNP) dan
diperkaya dengan standar salah satu negara anggota Organizatian for Economic
Co-opration and Development (OECD) dan/atau negara maju lainnya.
Dari pengertian tersebut maka pengertian SMA BI adalah SMA Nasional
yang menyiapkan peserta didiknya berdasarkan Standar Nasional Pendidikan
(SNP) Indonesia dan mengembangkan keunggulan yang mengacu pada
peningkatan daya saing yang setara dengan mutu sekolah-sekolah unggul tingkat
internasional.
Dengan pengertian ini, SMA BI dirumuskan sebagai berikut:
SNP (Standar Nasional Pendidikan) adalah standar minimal yang harus dipenuhi
Oleh satuan pendidikan meliputi standar: isi, proses, kompetensi lulusan, pendidik
dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan, dan
penilaian. Sedangkan “X” dapat berupa pengaturan, pengayaan, pengembangan,
perluasan, dan pendalaman pada peningkatan mutu pendidikan yang mengacu
pada standar mutu pendidikan bertaraf internasional pada negara-negara OECD
SMA Bertaraf Internasional = SNP + X
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
dan negara-negara maju lainnya yang memiliki keunggulan tertentu dalam bidang
pendidikan.
Untuk mewujudkan SMA bertaraf internasional, Direktorat Pembinaan
SMA mengembangkan program Rintisan SMA Bertaraf Internasional (RSMABI)
dengan menerapkan beberapa strategi utama. Pertama, pengembangan
sumberdaya manusia, modernisasi manajemen dan kelembagaan. Kedua,
melakukan konsolidasi untuk menemukan praktek yang baik dan pelajaran yang
dapat dipetik baik melalui lokakarya atau seminar dalam meningkatkan mutu
pembelajaran.
B. Pelaksanaan Program Rintisan SMA Bertaraf Internasional
Pelaksanaan Program Rintisan SMA Bertaraf Internasional meliputi:
1. Proses Pembelajaran
Gagne dan Briggs (1979:3) instruction atau pembelajaran adalah suatu
sistem yang bertujuan untuk membantu proses belajar peserta didik, yang
berisi serangkaian peristiwa yang dirancang, disusun sedemikian rupa untuk
mempengaruhi dan mendukung terjadinya proses belajar peserta didik yang
bersifat internal.
Proses pembelajaran SBI diatur dalam Permendiknas Nomor 78 Tahun
2009 pasal 5 sebagai berikut:
a. SBI melaksanakan standar proses yang diperkaya dengan model proses
pembelajaran di Negara anggota OECD atau Negara maju lainnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
b. Proses pembelajaran sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) menerapkan
pendekatan pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi
aktif, kreatif, efektif, menyenangkan dan kontekstual.
c. SBI dapat menggunakan bahasa pengantar bahasa Inggris dan atau
bahasa asing lainnya yang digunakan dalam forum internasional bagi
mata pelajaran tertentu.
d. Pembelajaran mata pelajaran bahasa Indonesia, pendidikan agama, dan
pendidikan kewarganegaraan, pendidikan sejarah dan muatan local
menggunakan bahasa pengantar bahasa Indonesia.
e. Penggunaan bahasa pengantar bahasa Inggris atau bahasa asing lainnya.
Proses pembelajaran harus interaktif, inspiratif, menyenangkan, dan
menantang sehingga dapat memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi
aktif. Proses pembelajaran memberikan ruang yang cukup untuk peserta didik
agar memiliki akhlak mulia, budi pekerti luhur, kepribadian unggul,
kepemimpinan, jiwa entrepreneuship, jiwa patriot, jiwa inovator, prakarsa,
kreativitas, kemandirian berdasarkan bakat, minat dan perkembangan fisik
maupun psikologisnya secara optimal yang terintegrasi pada keseluruhan
kegiatan pembelajaran.
Pendidikan harus dapat mengembangkan proses pembelajaran yang
membangun pengalaman belajar peserta didik melalui kegiatan eksplorasi,
elaborasi, dan konfirmasi yang efektif dan efisien. Mutu proses pembelajaran
ditingkatkan dengan menerapkan model-model pembelajaran yang secara
nyata telah berhasil diterapkan dengan baik pada sekolah unggul dari Negara
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
maju (seperti: penerapan standar belajar, standar mengajar, persiapan
pembelajaran, penentuan indikator hasil belajar, pemilihan bahan ajar, strategi
pembelajaran, pengelolaan kelas, pemilihan alat peraga pembelajaran, dan
pemilihan sumber belajar). Menurut Whicker, et al (1997), efek positif dari
pembelajaran kooperatif dalam meningkatkan prestasi, sikap, kemampuan
berpikir yang lebih tinggi, dan kepercayaan diri peserta didik. model penemuan
terbimbing dapat menjadi salah satu pembelajaran menyenangkan dan efektik
Dumitrascu (2009). Mutu pembelajaran ditingkatkan dengan dukungan
penerapan TIK pada semua mata pelajaran serta menggunakan bahasa Inggris
untuk kelompok sains dan matematika di jurusan IPA. Pengembangan
berikutnya untuk mata pelajaran ekonomi pada jurusan IPS.
2. Peningkatan Mutu Penilaian
Menurut Panduan Penyelenggaraan Program Rintisan SMA bertaraf
internasional (R-SMA-BI), sekolah perlu mengembangkan instrumen
penilaian autentik yaitu penilaian yang diperoleh dari proses pembelajaran
yang mengukur tiga ranah penilaian, yaitu kognitif, psikomotorik, dan afektif,
termasuk penilaian portofolio. Hasil belajar peserta didik dapat diukur
melalui ujian sekolah, ujian nasional, dan ujian internasional yang diperkaya
dengan model penilaian sekolah unggul dari Negara maju yang mempunyai
keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan. Ujian sekolah dan ujian
nasional bersifat wajib. Ujian internasional bersifat pilihan, karena
memerlukan dukungan dana dari orang tua atau stakeholder, namun sekolah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
harus berupaya memfasilitasi peserta didik yang ingin mengikuti ujian
internasional tersebut untuk mendapatkan sertifikat internasional.
Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh,
menganalisa dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta
didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga
menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan. Sistem
Penilaian dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dikembangkan
berdasarkan pada prinsip-prinsip berbasis kompetensi, yaitu bahwa penilaian
dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi. Penilaian pencapaian
kompetensi diukur berdasarkan indikator keberhasilan belajar yang
dikembangkan dari kompetensi dasar dan standar kompetensi.
Penilaian dilakukan untuk mengukur tiga aspek berikut:
a. Kognitif (Pengetahuan dan Pemahaman Konsep)
b. Psikomotorik(Praktik)
c. Afektif (Sikap) meliputi penilaian terhadap motivasi, partisipasi,
kedisiplinan.
Adapun mata pelajaran tertentu dengan penilaian aspek tertentu
ditentukan berdasarkan aspek yang paling dominan. Penilaian dilakukan
menggunakan acuan kriteria, yaitu berdasarkan apa yang bisa dilakukan
peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran, dan bukan untuk
menentukan posisi/ranking seseorang terhadap kelompoknya. Sistem
penilaian yang dilakukan adalah sistem penilaian berkelanjutan.
Berkelanjutan dalam arti semua indikator ditagih, kemudian hasilnya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
dianalisis untuk menentukan Kompetensi Dasar yang telah dan belum
dicapai, serta untuk mengetahui kesulitan belajar peserta didik.
Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut, berupa
perbaikan proses belajar selanjutnya, program, remidi bagi peserta didik yang
pencapaian kompetensinya di bawah kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dan
program pengayaan bagi peserta didik yang telah memenuhi KKM. Penilaian
dilakukan dengan cara:
Tabel 2.1 Tata Cara Penilaian KKM peserta didik. TES NON-TES
1. Tes Lisan 2. Tes Tulis dari tes subyektif
dan tes obyektif 3. Unjuk kerja/praktik
1. Produk 2. Portofolio (kumpulan karangan, naskah
pidato, laporan dan sebagainya) 3. Tingkah laku (skala sikap, penilaian
diri, pengamatan perilaku, kuisioner, buku harian)
Penilaian dilakukan selama proses pembelajaran (authentic
assessment) maupun hasil akhir pembelajaran. Penilaian selama proses
pembelajaran dilakukan melalui penugasan, pengamatan dan atau portofolio.
Penilaian hasil akhir pembelajaran dilakukan melalui tes tertulis, hasil
karya/produk dan ujian praktik
Aturan tentang penilaian dalam SBI diatur dalam Permendiknas No.
78 Tahun 2009 pasal 15 sebagai berikut:
a. SBI menerapkan standar penilaian yang diperkaya dengan system
penilaian pendidikan sekolah unggul di Negara anggota OECD atau
Negara maju lainnya yang mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang
pendidikan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
b. SBI menerapkan model penilaian otentik dan mengembangkan model
penilaian berbasis teknologi informasi dan komunikasi.
c. Peserta didik SBI wajib mengikuti ujian nasional.
d. BI melaksanakan ujian sekolah yang mengacu pada kurikulum satuan
pendidikan yang bersangkutan.
e. SBI dapat melaksanakan ujian sekolah sebagaimana dimaksud pada ayat
(4) dalam bahasa Inggris atau bahasa asing.
f. SBI dapat memfasilitasi peserta didiknya untuk mengakses sertifikasi yang
diakui secara internasional dan/atau mengikuti ujian akhir sekolah yang
sederajat dari Negara anggota OECD atau Negara maju lainnya yang
mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan.
Menurut Panduan Penyelenggaraan Program Rintisan SMA bertaraf
internasional (R-SMA-BI) Standar Penilaian pada Program Rintisan SMA
Bertaraf Internasional secara umum mengacu kepada beberapa hal berikut ini:
a. Prinsip Penilaian
Pelaksanaan penilaian hasil belajar peserta didik didasarkan pada data
sahih yang diperoleh berdasarkan prinsip-prinsip penilaian melalui
prosedur dan instrumen yang memenuhi persyaratan. Prinsip penilaian
mengacu kepada standar penilaian meliputi: mendidik, terbuka, transparan,
menyeluruh, terpadu, obyektif, berkesinambungan, adil, dan menggunakan
acuan criteria.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
b. Mekanisme Penilaian
1) Penilaian dilakukan oleh dua pihak, yaitu pendidik dan sekolah.
2) Penilaian oleh pendidik dilaksanakan untuk mengumpulkan data dan
membuat keputusan tentang peserta didik mengenai unit kompetensi
dasar.
3) Sekolah melakukan penilaian untuk mengumpulkan data tentang
peserta didik menyangkut ketercapaian standar kompetensi seluruh
mata pelajaran.
4) Penilaian dilakukan dalam bentuk ulangan harian dan ulangan tengah
semester, ulangan akhir semester, ulangan kenaikan kelas, dan
kelulusan ditetapkan menggunakan Nilai Batas Ambang Kompetensi
(NBAK) ideal 75%. Peserta didik yang tidak mencapai NBAK
diberikan program remidi.
c. Prosedur Penilaian
Prosedur penilaian harus dirancang secara cermat, meliputi kegiatan
sebagai berikut:
1) Pada saat mengembangkan silabus, pendidik mengembangkan indikator
pencapaian penguasaan kompetensi dasar dan teknik penilaian yang
relevan.
2) Pada saat mengembangkan rencana pelaksanaan pembelajaran,
pendidik melengkapi contoh instrument.
3) Pada saat mengembangkan instrumen untuk ulangan tengah semester,
ulangan akhir semester, dan ulangan kenaikan kelas, pendidik terlebih
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
dahulu menyusun kisi-kisi yang memuat indikator yang representatif
terhadap indikator-indikator yang ada di dalam silabus.
4) Pemberitahuan kepada peserta didik kapan suatu teknik penilaian akan
diterapkan.
5) Pelaksanaan ulangan, baik ulangan harian, ulangan tengah semester,
ulangan akhir semester, maupun ulangan kenaikan kelas dilaksanakan
dengan prosedur yang benar yang menjamin azas-azas penilaian
sebagaimana sudah ditetapkan dalam prinsip penilaian.
d. Intrumen Penilaian
1) Pengembangan instrumen penilaian dilakukan dengan prosedur yang
benar sesuai degan kaidah pengembangan setiap jenis instrumen.
2) Instrumen yang digunakan dalam ulangan akhir semester dan ulangan
kenaikan kelas dianalisis, baik secara kualitatif maupun secara
kuantitatif memenuhi persyaratan sebagai instrumen beracuan kriteria.
3) Instrumen yang digunakan bervariasi sesuai dengan kompetensi yang
akan diukur. Strategi asesmen seperti performance test, portofolio, test
paper and pencil,dan asesmen authentic. Serta instrumen lain yang
dikembangkan oleh Sekolah, termasuk standar penilaian.
4) Pola penilaian yang selama ini memberi penekanan pada aspek produk
ilmiah pada ranah kognitif level rendah perlu segera disesuaikan.
Berbagai referensi menyebutkan bahwa diperlukan pola penilaian
proses disamping produk dan penilaian yang komprehensif yang
menyangkut kognitif tingkat tinggi. Pola penilaian yang berbentuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
problem based yang memerlukan kemampuan berpikir analisis-sintesis
sangat cocok dengan pendidikan bertaraf internasional.
Kriteria standar penilaian yang dapat sekolah kembangkan sebagai
berikut:
Tabel 2.2 Kriteria Keunggulan Standar Penilaian SMA-BI No. Standar SMA-BI Kriteria Keunggulan SMA-BI
1. Pendidik melaksanakan penilaian yang meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotor dalam pelaksanaan pembelajaran
Pendidik menggunakan instrumen evaluasi aspek kognitif dengan tingkat validitas soal yang terukur.
Pendidik menggunakan instrumen evaluasi afektif secara proporsional.
Pendidik menggunakan instrumen evaluasi psikomotor secara proporsional.
Sekolah memiliki model yang mengintegrasikan sistem penilaian dalam ketiga ranah sebagai ukuran efektivitas kinerja belajar peserta didik.
2. Pendidik melaksanakan penilaian proses
Pendidik memiliki dokomen hasil penilaian proses.
Pendidik menggunakan sistem pengolahan hasil penilaian proses dalam mengukur efektivitas kinerja belajar.
3. Pendidik melaksanakan penilaian portopolio
Sekolah menetapkan standar dalam pengelolaan data portopolio peserta didik.
4. Sekolah melaksanakan ujian untuk mengukur kinerja belajar untuk memperoleh sertifikasi bertaraf internasional
Sekolah melakukan kerjasama dengan lembaga/institusi internasional dalam melaksanakan pengujian peserta didik agar memperoleh sertifikat internasional.
5. Sekolah menggunakan soal-soal olimpiade untuk menguji tingkat penguasaan pengetahuan peserta didik
Pendidik menggunakan soal-soal olimpiade untuk melakukan pengujian tingkat kesiapan daya kompetisi peserta didik dalam menghadapi olimpiade.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
3. Peningkatan Mutu Kompetensi Lulusan
Penetapan kompetensi lulusan SMA bertaraf internasional
menerapkan standar kelulusan yang lebih tinggi dari pada standar nasional
pendidikan, meraih prestasi tingkat internasional pada bidang sains,
matematika, teknologi, seni dan olahraga. Kelulusan memperoleh pengakuan
internasional yang dibuktikan dengan sertifikat.
Tabel 2.3 Kriteria Keunggulan Standar Kelulusan SMA-BI No. Standar SMA-BI Kriteria Keunggulan SMA-BI
1. Manusia berakhlak mulia, inovatif, dan kreatif.
Menetapkan indikator dan kriteria peserta didik berakhlak mulia, inovatif, dan kreatif.
2. Hasil UN di atas Standar Nasional.
Minimum rata-rata pada tingkat satuan pendidikan 7,5.
3. Menetapkan Standar Kompetesi bahasa inggris
Peserta didik memperoleh Skor TOEFL Minimum 450 atau ekuivalen dengan 45 IBT TOEFL skor.
4. Menetapkan standart pembinaan prestasi bidang akademik, olahraga dan seni.
Berhasil mewujudkan target minimal dalam waktu tiga tahun : 6 medali tingkat kabupaten (juara I) 4 medali tingkat provinsi (juara
I,II,III) 2 medali tingkat nasional (juara I-
IV, dan harapan I,II,III) 1 medali internasional (juara) Memiliki bukti fisik karya peserta
didik atau pendididk yang dipublikasikan dalam media bertaraf internasional.
5. Kompetensi bidang TIK. Menggunakan internet sebagai sumber belajar, media komunikasi, media kolaborasi global.
Mampu membeberkan pikiran melalui media web.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
4. Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Dalam rangka meningkatkan mutu SDM sekolah harus
mengembangkan program peningkatan kompetensi pendidik melalui
peningkatan kualifikasi pendidikan minimal 30 % pendidik berpendidikan S2/
S3 dari perpendidikan tinggi yang program studinya terakreditasi A dengan
program studi sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan di sekolah.
Selain itu kompetensi pendidik dalam pengelolaan sistem
pembelajaran ditingkatkan untuk menuju pada proses pembelajaran yang
setara dengan proses pembelajaran pada sekolah unggul dari Negara maju.
Untuk itu sekolah perlu mengembangkan pula kompetensi bahasa Inggris
pendidik dan kompetensi pada bidang TIK terutama untuk pendidik
kelompok sains dan matematika. Peningkatan mutu SDM melalui kegiatan
pelatihan dalam bentuk pemagangan, studi banding, workshop (on the job
training atau of the job training). Dan seminar yang dilaklukan oleh masing-
masing sekolah atau bekerjasama dengan lembaga pendidikan di luar sekolah
yang memiliki kewenangan dan kompetensi yang relevan.
Kepala Sekolah harus mempunyai visi internasional, mampu
membangun jejaring internasional, memiliki kompetensi manajerial, serta
jiwa kepemimpinan dan entrepreneurship yang kuat dalam memfasilitasi
seluruh anggota komunitas sekolah untuk mengembangkan keunggulan
kompetitif dan komparatif bertaraf internasional. Untuk mendukung
kelancaran tugas tersebut kepala sekolah harus berpendidikan minimal S2 dan
mampu berbahasa Inggris secara aktif. Pada usaha peningkatan mutu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
pengelolaan sekolah mengembangkan jaringan kerjasama tingkat local,
nasional dan internasional dalam bentuk sister school. Dalam meningkatkan
mutu prosedur pengelolaan secara bertahap sekolah perlu mengusahakan
untuk memperoleh sertifikat ISO 9001 versi 2000 dan ISO 14000.
C. Standar Penilaian Pendidikan
1. Pengertian Standar Penilaian
Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2007:
Standar penilaian pendidikan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan
dengan mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik.
Penilaian pendidikan adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi
untuk menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik.
Kualitas pendidikan sangat ditentukan oleh kemampuan satuan
pendidikan dalam mengelola proses pembelajaran. Penilaian merupakan
bagian yang penting dalam pembelajaran. Dengan melakukan penilaian,
pendidik sebagai pengelola kegiatan pembelajaran dapat mengetahui
kemampuan yang dimiliki peserta didik, ketepatan metode mengajar yang
digunakan, dan keberhasilan peserta didik dalam meraih kompetensi yang
telah ditetapkan. Berdasarkan hasil penilaian, pendidik dapat mengambil
keputusan secara tepat untuk menentukan langkah yang harus dilakukan
selanjutnya. Hasil penilaian juga dapat memberikan motivasi kepada peserta
didik untuk berprestasi lebih baik
Ditinjau dari sudut profesionalisme tugas kependidikan, kegiatan
penilaian merupakan salah satu ciri yang melekat pada pendidik profesional.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
Seorang pendidik profesional selalu menginginkan umpan balik atas proses
pembelajaran yang dilakukannya. Hal tersebut dilakukan karena salah satu
indikator keberhasilan pembelajaran ditentukan oleh tingkat keberhasilan
yang dicapai peserta didik. Dengan demikian, hasil penilaian dapat dijadikan
tolok ukur keberhasilan proses pembelajaran dan umpan balik bagi pendidik
untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran yang dilakukan.
Ada empat istilah yang terkait dengan konsep penilaian yang digunakan
untuk mengetahui keberhasilan belajar peserta didik, yaitu pengukuran,
pengujian, penilaian, dan evaluasi.
a. Pengukuran (measurement)
Pengukuran merupakan suatu proses pemberian angka kepada
suatu atribut atau karakteristik tertentu yang dimiliki oleh orang, hal, atau
obyek tertentu menurut aturan atau formulasi yang jelas pembelajaran
(Harun Rasyid dan Mansur, 2007). Allen & Yen (1979) menyatakan
bahwa: “Measurement is the assigning of numbers to individuals in a
systematic way as a means of representing properties of the individuals”.
(Pengukuran adalah pemberian angka-angka pada peserta didik secara
sistematis sebagai alat yang mewakili kemampuan yang dimiliki para
perserta didik tersebut) Pengukuran pada dasarnya merupakan kegiatan
penentuan angka bagi objek secara sistematik.
Pengukuran (measurement) adalah proses penetapan ukuran terhadap
suatu gejala menurut aturan tertentu (Guilford, 1982). Pengukuran pendidikan
berbasis kompetensi berdasar pada klasifikasi observasi unjuk kerja atau
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
kemampuan peserta didik dengan menggunakan suatu standar. Pengukuran
dapat menggunakan tes dan non-tes. Pengukuran pendidikan bisa bersifat
kuantitatif atau kualitatif. Kuantitatif hasilnya berupa angka, sedangkan
kualitatif hasilnya bukan angka (berupa predikat atau pernyataan kualitatif,
misalnya sangat baik, baik, cukup, kurang, sangat kurang), disertai
deskripsi penjelasan prestasi peserta didik. Pengujian merupakan bagian
dari pengukuran yang dilanjutkan dengan kegiatan penilaian.
b. Penilaian (assessment)
Penilaian merupakan komponen penting dalam penyelenggaraan
pendidikan. Upaya meningkatkan kualitas pendidikan dapat ditempuh
melalui peningkatan kualitas pembelajaran dan kualitas penilaiannya.
Sistem pembelajaran yang baik akan menghasilkan kualitas belajar yang
baik, kualitas pembelajaran dapat dilihat dari hasil penilaiannya.
Selanjutnya sistem penilaian yang baik akan mendorong pendidik untuk
menentukan strategi mengajar yang baik dan memotivasi peserta didik
untuk belajar yang lebih baik. Penilaian didefinisikan sebagai proses
pengumpulan informasi tentang kinerja peserta didik, untuk digunakan
sebagai dasar dalam membuat keputusan.
Menurut Permendiknas Republik Indonesia tentang Standar
Penilaian Pendidikan penilaian pendidikan adalah proses pengumpulan
dan pengolahan informasi untuk menentukan pencapaian hasil belajar
peserta didik. Penilaian dimaknai sebagai penafsiran hasil pengukuran dan
penentuan pencapaian hasil belajar (Sri Wardhani, 2004)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
Kellough dan Kellough (Swearingen, 2006) mengidentifikasi
tujuan penilaian adalah untuk;(1) membantu belajar peserta didik, (2)
mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan peserta didik, (3) menilai
efektifitas strategi pengajaran,(4) menilai dan meningkatkan efektifitas
program kurikulum, (5) menilai dan meningkatkan efektifitas pengajaran,
(6) menyediakan data yang membantu dalam membuat keputusan, dan (7)
komunikasi dan melibatkan orang tua peserta didik.
Johson & Johson(2002) dalam Budiyono(2011) menggolongkan
penilaian kedalam tiga jenis yaitu: penilaian diagnostic, penilaian formatif,
dan penilaian sumatif. Penilaian diagnostik dilakukan untuk mengetahui
kekuatan dan kelemahan peserta didik. Dengan penilaian diagnostik, para
pendidik diharapkan dapat mengetahui kesalahan dan atau miskonsepsi
yang terjadi sebelum atau sesudah pembelajaran berlangsung.
Penilaian formatif dilaksanakan secara pereodik sepanjang satuan
pembelajaran, misalnya setelah setiap satu pokok bahasan diberikan.
Penilaian formatif memberikan balikan kepada peserta didik yang terkait
dengan kemajuan yang telah ia capai. Penilaian formatif memberikan
balikan kepada pendidik terkait dengan kemajuan proses pembelajaran
yang dirancangnya dalam kaitanya dengan efektifitas pembelajaran yang
menjadi tujuannya.
Penilaian sumatif dilakukan pada akhir satuan pembelajaran untuk
menentukan status final peserta didik dan atau untuk menentukan kadar
efektifitas program pembelajaran.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
Penilaian (assessment) adalah istilah umum yang mencakup semua
metode yang biasa digunakan untuk menilai unjuk kerja individu atau
kelompok peserta didik. Proses penilaian mencakup pengumpulan bukti
yang menunjukkan pencapaian belajar peserta didik. Penilaian merupakan
suatu pernyataan berdasarkan sejumlah fakta untuk menjelaskan
karakteristik seseorang atau sesuatu (Griffin & Nix, 1991). Penilaian
mencakup semua proses pembelajaran. Oleh karena itu, kegiatan penilaian
tidak terbatas pada karakteristik peserta didik saja, tetapi juga mencakup
karakteristik metode mengajar, kurikulum, fasilitas, dan administrasi
sekolah. Instrumen penilaian untuk peserta didik dapat berupa metode
dan/atau prosedur formal atau informal untuk menghasilkan informasi
tentang peserta didik. Instrumen penilaian dapat berupa tes tertulis, tes
lisan, lembar pengamatan, pedoman wawancara, tugas rumah, dan
sebagainya. Penilaian juga diartikan sebagai kegiatan menafsirkan data
hasil pengukuran atau kegiatan untuk memperoleh informasi tentang
pencapaian kemajuan belajar peserta didik
c. Evaluasi (evaluation)
Nitko & Brookhart dalam Harun dan Mansur (2007)
mendefinisikan evaluasi sebagai suatu proses penetapan nilai yang
berkaitan dengan kinerja dan hasil karya peserta didik. Evaluasi
merupakan salah satu serangkaian kegiatan dalam meningkatkan kualitas,
kinerja atau produktivitas suatu lembaga dalam melaksanakan
programnya. Harun dan Mansur menyatakan Komponen yang harus
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
dievaluasi agar hasilnya dapat meningkatkan kualitas pembelajaran adalah
masukan, lingkungan sekolah, dan keluarannya. Selama ini yang
dievaluasi adalah prestasi belajar peserta didik, khususnya pada ranah
kognitif saja. Ranah efektif jarang diperhatikan lembaga pendidikan,
walau semua menganggap hal itu penting, karena sulit mengukurnya,
apalagi mengevaluasi ketiga komponen tersebut di atas.
Evaluasi memerlukan data hasil pengukuran dan informasi hasil
penilaian yang memiliki banyak dimensi, seperti kemampuan, kreativitas,
sikap, minat, ketrampilan, dan sebagainya. Pengukuran, penilaian, dan
evaluasi besifat bertahap, maksudnya kegiatan dilakukan secara berurutan,
dimulai dengan pengukuran, kemudian penilaian, dan terakhir evaluasi.
2. Prinsip Penilaian
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penilaian hasil belajar
peserta didik antara lain (Depdiknas, 2008):
a. Penilaian ditujukan untuk mengukur pencapaian kompetensi.
b. Penilaian menggunakan acuan kriteria yakni berdasarkan pencapaian
kompetensi peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran.
c. Penilaian dilakukan secara menyeluruh dan berkelanjutan.
d. Hasil penilaian ditindaklanjuti dengan program remedial bagi peserta didik
yang pencapaian kompetensinya di bawah kriteria ketuntasan dan program
pengayaan bagi peserta didik yang telah memenuhi kriteria ketuntasan.
e. Penilaian harus sesuai dengan kegiatan pembelajaran.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun
2007 Tentang Standar Penilaian Pendidikan menyatakan bahwa penilaian
hasil belajar peserta didik harus memperhatikan prinsip-prinsip sebagai
berikut:
o Sahih (valid), yakni penilaian didasarkan pada data yang mencerminkan
kemampuan yang diukur.
o Objektif, yakni penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas,
tidak dipengaruhi subjektivitas penilai.
o Adil, yakni penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik,
dan tidak membedakan latar belakang sosial-ekonomi, budaya, agama,
bahasa, suku bangsa, dan jender.
o Terpadu, yakni penilaian merupakan komponen yang tidak terpisahkan
dari kegiatan pembelajaran.
o Terbuka, yakni prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar
pengambilan keputusan dapat diketahui oleh pihak yang berkepentingan.
o Menyeluruh dan berkesinambungan, yakni penilaian mencakup semua
aspek kompetensi dengan menggunakan berbagai teknik yang sesuai,
untuk memantau perkembangan kemampuan peserta didik.
o Sistematis, yakni penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap
dengan mengikuti langkah-langkah yang baku.
o Menggunakan acuan kriteria, yakni penilaian didasarkan pada ukuran
pencapaian kompetensi yang ditetapkan.
o Akuntabel, yakni penilaian dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
teknik, prosedur, maupun hasilnya.
3. Teknik Penilaian
Permendiknas No. 22 tahun 2006 menyatakan bahwa Standar Isi (SI)
untuk satuan Pendidikan Dasar dan Menengah mencakup lingkup materi
minimal dan tingkat kompetensi minimal untuk mencapai kompetensi lulusan
minimal pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Di dalam SI dijelaskan
bahwa kegiatan pembelajaran dalam KTSP meliputi tatap muka, penugasan
terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur. Tatap muka adalah
pertemuan formal antara pendidik dan peserta didik dalam pembelajaran di
kelas. Penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur adalah
kegiatan pembelajaran berupa pendalaman materi pembelajaran oleh peserta
didik yang dirancang oleh pendidik untuk mencapai standar kompetensi.
Waktu penyelesaian penugasan terstruktur ditentukan oleh pendidik,
sedangkan waktu penyelesaian kegiatan mandiri tidak terstruktur diatur
sendiri oleh peserta didik
Berbagai macam teknik penilaian dapat dilakukan secara
komplementer (saling melengkapi) sesuai dengan kompetensi yang dinilai.
Teknik penilaian yang dimaksud antara lain melalui tes, observasi,
penugasan, inventori, jurnal, penilaian diri, dan penilaian antar teman yang
sesuai dengan karakteristik kompetensi dan tingkat perkembangan peserta
didik.
a. Tes adalah pemberian sejumlah pertanyaan yang jawabannya dapat benar
atau salah. Tes dapat berupa tes tertulis, tes lisan, dan tes praktik atau tes
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
kinerja. Tes tertulis adalah tes yang menuntut peserta tes memberi jawaban
secara tertulis berupa pilihan dan/atau isian. Tes yang jawabannya berupa
pilihan meliputi pilihan ganda, benar-salah, dan menjodohkan. Sedangkan
tes yang jawabannya berupa isian dapat berbentuk isian singkat dan/atau
uraian. Tes lisan adalah tes yang dilaksanakan melalui komunikasi
langsung (tatap muka) antara peserta didik dengan pendidik. Pertanyaan
dan jawaban diberikan secara lisan. Tes praktik (kinerja) adalah tes yang
meminta peserta didik melakukan perbuatan/mendemonstasikan/
menampilkan keterampilan.
Dalam rancangan penilaian hasil belajar, tes dilakukan secara
berkesinambungan melalui berbagai macam ulangan dan ujian. Ulangan
meliputi ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester,
dan ulangan kenaikan kelas. Sedangkan ujian terdiri atas ujian nasional
dan ujian sekolah.
Ulangan adalah proses yang dilakukan untuk mengukur pencapaian
kompetensi peserta didik secara berkelanjutan dalam proses pembelajaran,
untuk melakukan perbaikan pembelajaran, memantau kemajuan dan
menentukan keberhasilan belajar peserta didik.
Ulangan harian adalah kegiatan yang dilakukan secara periodik
untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah
menyelesaikan satu kompetensi dasar (KD) atau lebih.
Ulangan tengah semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh
pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
melaksanakan 8 – 9 minggu kegiatan pembelajaran. Cakupan ulangan
tengah semester meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan
seluruh KD pada periode tersebut.
Ulangan akhir semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh
pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik pada akhir
semester. Cakupan ulangan akhir semester meliputi seluruh indikator yang
merepresentasikan semua KD pada semester tersebut.
Ulangan kenaikan kelas adalah kegiatan yang dilakukan oleh
pendidik pada akhir semester genap untuk mengukur pencapaian
kompetensi peserta didik pada akhir semester genap pada satuan
pendidikan yang menggunakan sistem paket. Cakupan ulangan kenaikan
kelas meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan semua KD pada
semester genap.
Ujian adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengukur pencapaian
kompetensi peserta didik sebagai pengakuan prestasi belajar dan/atau
penyelesaian dari suatu satuan pendidikan.
Ujian Nasional adalah kegiatan pengukuran pencapaian kompetensi
peserta didik pada beberapa mata pelajaran tertentu dalam kelompok mata
pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi dalam rangka menilai
pencapaian Standar Nasional Pendidikan.
Ujian Sekolah adalah kegiatan pengukuran pencapaian kompetensi
peserta didik yang dilakukan oleh satuan pendidikan untuk memperoleh
pengakuan atas prestasi belajar dan merupakan salah satu persyaratan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
kelulusan dari satuan pendidikan. Mata pelajaran yang diujikan pada ujian
sekolah adalah mata pelajaran pada kelompok mata pelajaran ilmu
pengetahuan dan teknologi yang tidak diujikan pada ujian nasional, dan
aspek kognitif dan/atau psikomotorik untuk kelompok mata pelajaran
agama dan akhlak mulia, serta kelompok mata pelajaran kewarganegaraan
dan kepribadian.
b. Observasi adalah penilaian yang dilakukan melalui pengamatan terhadap
peserta didik selama pembelajaran berlangsung dan/atau di luar kegiatan
pembelajaran. Observasi dilakukan untuk mengumpulkan data kualitatif
dan kuantitatif sesuai dengan kompetensi yang dinilai, dan dapat dilakukan
baik secara formal maupun informal. Penilaian observasi dilakukan antara
lain sebagai penilaian akhir kelompok mata pelajaran agama dan akhlak
mulia, kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian,
kelompok mata pelajaran estetika, serta kelompok mata pelajaran jasmani,
olahraga, dan kesehatan.
c. Penugasan adalah pemberian tugas kepada peserta didik baik secara
perorangan maupun kelompok. Penilaian penugasan diberikan untuk
penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur, dan dapat
berupa praktik di laboratorium, tugas rumah, portofolio, projek, dan/atau
produk.
d. Portofolio adalah kumpulan dokumen dan karya-karya peserta didik dalam
bidang tertentu yang diorganisasikan untuk mengetahui minat,
perkembangan prestasi, dan kreativitas peserta didik (Popham, 1999).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
Bentuk ini cocok untuk mengetahui perkembangan unjuk kerja peserta
didik dengan menilai bersama karya-karya atau tugas-tugas yang
dikerjakannya. Peserta didik dan pendidik perlu melakukan diskusi untuk
menentukan skor. Pada penilaian portofolio, peserta didik dapat
menentukan karya-karya yang akan dinilai, melakukan penilaian sendiri
kemudian hasilnya dibahas. Perkembangan kemampuan peserta didik
dapat dilihat pada hasil penilaian portofolio. Teknik ini dapat dilakukan
dengan baik apabila jumlah peserta didik yang dinilai sedikit.
Permendiknas No 41 Tahun 2007 Standar Proses Lampiran IV
tentang penilaian hasil pembelajaran menyatakan bahwa penilaian
dilakukan secara Konsisten, sistematik, dan terprogram dengan
menggunakan tes dan non tes yang salah satunya adalah portofolio. Model
Penilaian Berbasis Portofolio (Portofolio Based Assesment) adalah suatu
usaha untuk memperoleh berbagai informasi secara berkala,
berkesinambungan dan menyeluruh tentang proses dan hasil pertumbuhan
dan perkembangan wawasan pengetahuan, sikap dan keterampilan peserta
didik yang bersumber dari catatan dokumentasi pengalaman belajarnya.
Portofolio adalah kumpulan dokumen dan karya-karya peserta
didik dalam bidang tertentu yang diorganisasikan untuk mengetahui minat,
perkembangan prestasi, dan kreativitas peserta didik (Depdiknas, 2008).
e. Projek adalah tugas yang diberikan kepada peserta didik dalam kurun
waktu tertentu. Peserta didik dapat melakukan penelitian melalui
pengumpulan, pengorganisasian, dan analisis data, serta pelaporan hasil
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
kerjanya. Penilaian projek dilaksanakan terhadap persiapan, pelaksanaan,
dan hasil.
f. Produk (hasil karya) adalah penilaian yang meminta peserta didik
menghasilkan suatu hasil karya. Penilaian produk dilakukan terhadap
persiapan, pelaksanaan/proses pembuatan, dan hasil.
g. Inventori merupakan teknik penilaian melalui skala psikologis yang
dipakai untuk mengungkapkan sikap, minat, dan persepsi peserta didik
terhadap objek psikologis.
h. Jurnal merupakan catatan pendidik selama proses pembelajaran yang berisi
informasi hasil pengamatan terhadap kekuatan dan kelemahan peserta
didik yang berkait dengan kinerja ataupun sikap dan perilaku peserta didik
yang dipaparkan secara deskriptif.
i. Penilaian diri merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta
didik untuk menilai dirinya sendiri mengenai berbagai hal. Dalam
penilaian diri, setiap peserta didik harus mengemukakan kelebihan dan
kekurangan dirinya secara jujur.
j. Penilaian antarteman merupakan teknik penilaian dengan cara meminta
peserta didik mengemukakan kelebihan dan kekurangan temannya dalam
berbagai hal secara jujur.
Kombinasi penggunaan berbagai teknik penilaian di atas akan memberikan
informasi yang lebih akurat tentang kemajuan belajar peserta didik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
4. Intrumen Penilaian
Setiap teknik penilaian harus dibuatkan instrumen penilaian yang
sesuai. Tabel berikut menyajikan klasifikasi penilaian dan bentuk instrumen.
Tabel 2.4 Klasifikasi Teknik Penilaian dan Bentuk Instrumen
Teknik Penilaian Bentuk Instrumen • Tes tertulis
• Tes pilihan: pilihan ganda, benar-salah, menjodohkan dll.
• Tes isian: isian singkat dan uraian
• Tes lisan
• Daftar pertanyaan
• Tes praktik (tes kinerja)
• Tes identifikasi • Tes simulasi • Tes uji petik kinerja
• Penugasan individual atau kelompok
• Pekerjaan rumah • Projek
• Penilaian portofolio
• Lembar penilaian portofolio
• Jurnal • Buku cacatan jurnal
• Penilaian diri • Kuesioner/lembar penilaian diri
• Penilaian antarteman • Lembar penilaian antarteman
Instrumen tes berupa perangkat tes yang berisi soal-soal, instrumen
observasi berupa lembar pengamatan, instrumen penugasan berupa lembar
tugas projek atau produk, instrumen portofolio berupa lembar penilaian
portofolio, instrumen inventori dapat berupa skala Thurston, skala Likert atau
skala Semantik, instrumen penilaian diri dapat berupa kuesioner atau lembar
penilaian diri, dan instrumen penilaian antarteman berupa lembar penilaian
antarteman. Setiap instrumen harus dilengkapi dengan pedoman penskoran.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
5. Aspek yang dinilai
Penilaian dilakukan secara menyeluruh yaitu mencakup semua aspek
kompetensi yang meliputi kemampuan kognitif, psikomotorik, dan afektif.
Kemampuan kognitif adalah kemampuan berpikir yang menurut taksonomi
Bloom secara hierarkis terdiri atas pengetahuan, pemahaman, aplikasi,
analisis, sintesis, dan evaluasi. Pada tingkat pengetahuan, peserta didik
menjawab pertanyaan berdasarkan hapalan saja. Pada tingkat pemahaman,
peserta didik dituntut untuk menyatakan jawaban atas pertanyaan dengan
kata-katanya sendiri. Misalnya, menjelaskan suatu prinsip atau konsep. Pada
tingkat aplikasi, peserta didik dituntut untuk menerapkan prinsip dan konsep
dalam suatu situasi yang baru. Pada tingkat analisis, peserta didik diminta
untuk menguraikan informasi ke dalam beberapa bagian, menemukan asumsi,
membedakan fakta dan pendapat, dan menemukan hubungan sebab akibat.
Pada tingkat sintesis, peserta didik dituntut merangkum suatu cerita,
komposisi, hipotesis, atau teorinya sendiri, dan mensintesiskan pengetahuan.
Pada tingkat evaluasi, peserta didik mengevaluasi informasi, seperti bukti
sejarah, editorial, teori-teori, dan termasuk di dalamnya melakukan judgement
(pertimbangan) terhadap hasil analisis untuk membuat keputusan.
Dalam laporan hasil belajar peserta didik, terdapat komponen
pengetahuan yang umumnya merupakan representasi aspek kognitif,
komponen praktek yang melibatkan aspek psikomotorik, dan komponen
sikap yang berkaitan dengan kondisi afektif peserta didik terhadap mata
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
pelajaran tertentu. Tabel berikut menyajikan berbagai aspek yang dinilai
untuk lima kelompok mata pelajaran (sesuai PP no. 19 tahun 2005 pasal 64).
Tabel 2.5 Aspek yang dinilai dalam berbagai mata pelajaran
No Kelompok mata pelajaran
Contoh Mata pelajaran Aspek yang dinilai
1 Agama dan akhlak mulia
Pendidikan Agama Pengetahuan dan sikap
2 Kewarganegaraan dan kepribadian
Pendidikan Kewarganegaraan
Pengetahuan dan sikap
3 Ilmu Pengetahuan dan Matematika Pengetahuan dan sikap
Tenologi Fisika, Kimia, Biologi
Pengetahuan, praktik, dan sikap
Ekonomi, Sejarah, Geografi, Sosiologi, Antropologi
Pengetahuan dan sikap
Bhs Indonesia, bhs Inggris, bhs Asing lain
Pengetahuan, praktik, dan sikap
Teknologi Informasi dan Komunikasi
Pengetahuan, praktik, dan sikap
4 Estetika Seni Budaya Praktik dan sikap 5 Jasmani, olahraga,
dan kesehatan Pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan
Pengetahuan, praktik, dan sikap
6. Prosedur Penilaian.
PP No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan dan
Permendiknas No. 20 tahun 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan
menyatakan bahwa penilaian pada jenjang pendidikan dasar dan menengah
terdiri atas penilaian hasil belajar oleh: pendidik, satuan pendidikan, dan
pemerintah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
a. Penilaian hasil belajar oleh pendidik
Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan secara
berkesinambungan, bertujuan untuk memantau proses dan kemajuan
belajar peserta didik serta untuk meningkatkan efektivitas kegiatan
pembelajaran. Penilaian ini dilaksanakan dalam bentuk penugasan,
ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan
ulangan kenaikan kelas. Berbagai macam ulangan dilaksanakan dengan
menggunakan teknik dan instrumen yang sesuai dengan kebutuhan.
Penilaian hasil belajar oleh pendidik digunakan untuk (a) menilai
pencapaian kompetensi peserta didik, (b) bahan penyusunan laporan hasil
belajar, dan (c) memperbaiki proses pembelajaran. Penilaian dilakukan
dengan menggunakan berbagai instrumen baik tes maupun nontes atau
penugasan yang dikembangkan sesuai dengan karateristik kelompok mata
pelajaran.
Penilaian yang dilakukan oleh pendidik harus terencana, terpadu,
menyeluruh, dan berskesinambungan. Dengan penilaian ini diharapkan
pendidik dapat (a) mengetahui kompetensi yang telah dicapai peserta
didik, (b) meningkatkan motivasi belajar peserta didik, (c) mengantarkan
peserta didik mencapai kompetensi yang telah ditentukan, (d)
memperbaiki strategi pembelajaran, dan (e) meningkatkan akuntabilitas
sekolah. Ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan ulangan
kenaikan kelas dilakukan oleh pendidik di bawah koordinasi satuan
pendidikan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
b. Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan.
Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan dilakukan untuk
menilai pencapaian kompetensi peserta didik pada semua mata pelajaran.
Penilaian ini meliputi:
1) Penilaian akhir untuk semua mata pelajaran pada kelompok mata
pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok mata pelajaran
kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan
kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga, dan kesehatan. Penilaian
akhir digunakan sebagai salah satu persyaratan untuk menentukan
kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan dan harus
mempertimbangkan hasil penilaian peserta didik oleh pendidik.
2) Ujian Sekolah untuk semua mata pelajaran pada kelompok ilmu
pengetahuan dan teknologi (yang tidak dinilai melalui Ujian Nasional)
dan aspek kognitif dan/atau psikomotorik untuk kelompok mata
pelajaran agama dan akhlak mulia, serta kelompok mata pelajaran
kewarganegaraan dan kepribadian. Ujian Sekolah juga merupakan salah
satu persyaratan untuk menentukan kelulusan peserta didik dari satuan
pendidikan.
c. Penilaian hasil belajar oleh pemerintah.
Penilaian hasil belajar oleh pemerintah bertujuan untuk menilai
pencapaian kompetensi lulusan secara nasional pada mata pelajaran
tertentu dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi
yang dilakukan dalam bentuk Ujian Nasional (UN).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
Kriteria kelulusan UN dikembangkan oleh BSNP dan ditetapkan
dengan Peraturan Menteri. Peserta UN memperoleh Surat Keterangan
Hasil Ujian Nasional (SKHUN) yang diterbitkan oleh satuan pendidikan
penyelenggara UN.
Peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan pada
pendidikan dasar dan menengah setelah (a) menyelesaikan seluruh
program pembelajaran, (b) memperoleh nilai minimal baik pada penilaian
akhir untuk seluruh mata pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan
akhlak mulia, kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian,
kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani,
olah raga, dan kesehatan, (c) lulus ujian sekolah/madrasah dan (d) lulus
ujian nasional.
7. Mekanisme Penilaian
Sistem penilaian meliputi kegiatan perancangan dan pelaksanaan
penilaian, analisis dan tindak lanjut hasil penilaian, serta pelaporan penilaian.
Mekanisme penilaian hasil belajar peserta didik digambarkan pada gambar
berikut:
Gambar 2.1 Mekanisme Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik
PPeerreennccaannaaaann PPeenniillaaiiaann
PPeellaakkssaannaaaann PPeenniillaaiiaann
AAnnaalliissiiss HHaassiill PPeenniillaaiiaann
TTiinnddaakk LLaannjjuutt HHaassiill PPeenniillaaiiaann
PPeellaappoorraann HHaassiill PPeenniillaaiiaann
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
a. Perencanaan Penilaian
Perencanaan penilaian mencakup penyusunan kisi-kisi yang
memuat indikator dan strategi penilaian. Strategi penilaian meliputi
pemilihan metode dan teknik penilaian, serta pemilihan bentuk instrumen
penilaian.
1) Perencanaan penilaian oleh pendidik
Secara teknis kegiatan pada tahap perencanaan penilaian oleh pendidik
sebagai berikut:
a) Menjelang awal tahun pelajaran, pendidik mata pelajaran sejenis
pada satuan pendidikan (MGMP sekolah) melakukan :
pengembangan indikator pencapaian KD,
penyusunan rancangan penilaian (teknik dan bentuk penilaian)
yang sesuai,
pembuatan rancangan program remedial dan pengayaan setiap
KD,
penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) masing-masing
mata pelajaran melalui analisis indikator dengan memperhatikan
karakteristik peserta didik (kemampuan rata-rata peserta
didik/intake), karakteristik setiap indikator (kesulitan/kerumitan
atau kompleksitas), dan kondisi satuan pendidikan (daya
dukung, misalnya kompetensi pendidik, fasilitas sarana dan
prasarana).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
b) Pada awal semester pendidik menginformasikan KKM dan silabus
mata pelajaran yang di dalamnya memuat rancangan dan kriteria
penilaian kepada peserta didik.
c) Pendidik mengembangkan indikator penilaian, kisi-kisi, instrumen
penilaian (berupa tes, pengamatan, penugasan, dan sebagainya) dan
pedoman penskoran.
2) Perencanaan penilaian oleh satuan pendidikan
Perencanaan penilaian oleh satuan pendidikan meliputi kegiatan
sebagai berikut:
a) Melalui rapat dewan pendidik, satuan pendidikan melakukan:
pendataan KKM setiap mata pelajaran,
penentuan kriteria kenaikan kelas,
penentuan kriteria nilai akhir kelompok mata pelajaran agama dan
akhlak mulia, kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan
kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok
mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan, dengan
mempertimbangkan hasil penilaian oleh pendidik,
penentuan kriteria kelulusan ujian sekolah,
koordinasi ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan
ulangan kenaikan kelas.
b) Membentuk tim untuk menyusun instrumen penilaian (untuk
ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan ujian
sekolah) yang meliputi:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
pengembangan kisi-kisi penulisan soal (di dalamnya terdapat
indikator soal),
penyusunan butir soal sesuai dengan indikator dan bentuk soal,
serta mengikuti kaidah penulisan butir soal,
penelaahan butir soal secara kualitatif, dilakukan oleh pendidik
lain (bukan penyusun butir soal) pengampu mata pelajaran yang
sama dengan butir soal yang ditelaahnya,
perakitan butir-butir soal menjadi perangkat tes.
b. Pelaksanaan penilaian
Pelaksanaan penilaian adalah penyajian penilaian kepada peserta
didik. Penilaian dilaksanakan dalam suasana kondusif, tenang dan nyaman
dengan menerapkan prinsip valid, objektif, adil, terpadu, terbuka,
menyeluruh, menggunakan acuan criteria, dan akuntabel.
1). Pelaksanaan penilaian oleh pendidik
Kegiatan yang dilakukan oleh pendidik pada tahap ini meliputi:
a) Melaksanakan penilaian menggunakan instrumen yang telah
dikembangkan;
b) Memeriksa hasil pekerjaan peserta didik mengacu pada pedoman
penskoran, untuk mengetahui kemajuan hasil belajar dan kesulitan
belajar peserta didik;
Hasil pekerjaan peserta didik untuk setiap penilaian dikembalikan
kepada masing-masing peserta didik disertai balikan/komentar yang
mendidik misalnya, mengenai kekuatan dan kelemahannya. Ini
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
merupakan informasi yang dapat dimanfaatkan oleh peserta didik
untuk (a) mengetahui kemajuan hasil belajarnya, (b) mengetahui
kompetensi yang belum dan yang sudah dicapainya, (c) memotivasi
diri untuk belajar lebih baik, dan (d) memperbaiki strategi belajarnya.
Feedback dapat dilakukan dalam bentuk tertulis atau dalam bentuk
dialog (Weisberg, 2006)
2). Pelaksanaan penilaian oleh satuan pendidikan
Pelaksanaan penilaian oleh satuan pendidikan meliputi kegiatan
berikut:
a) Melaksanakan koordinasi ulangan tengah semester, ulangan akhir
semester, dan ulangan kenaikan kelas;
b) Melakukan penilaian akhir untuk mata pelajaran pada kelompok
mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kewarganegaraan dan
kepribadian, estetika, dan jasmani, olahraga, dan kesehatan;\
c) Menyelenggarakan ujian sekolah untuk mata pelajaran pada
kelompok ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak diujikan
secara nasional, serta aspek kognitif dan/atau psikomotor untuk mata
pelajaran dalam kelompok agama dan akhlak mulia, serta
kewarganegaraan dan kepribadian. Penyelenggaraan ujian sekolah
mengacu pada Prosedur Operasi Standar Ujian Sekolah (POS-US)
yang diterbitkan oleh BSNP.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
3). Pelaksanaan penilaian oleh pemerintah
Pelaksanaan penilaian oleh pemerintah merupakan kegiatan
pengelolaan dan pengendalian pelaksanaan UN mengacu Prosedur
Operasi Standar Ujian Nasional (POS-UN).
c. Analisis hasil penilaian.
1). Analisis hasil penilaian oleh pendidik
Kegiatan yang dilakukan oleh pendidik pada tahap analisis
adalah menganalisis hasil penilaian menggunakan acuan kriteria yaitu
membandingkan hasil penilaian masing-masing peserta didik dengan
standar yang telah ditetapkan. Untuk penilaian yang dilakukan oleh
pendidik hasil penilaian masing-masing peserta didik dibandingkan
dengan KKM. Analisis ini bermanfaat untuk mengetahui kemajuan
hasil belajar dan kesulitan belajar peserta didik, serta untuk
memperbaiki pembelajaran.
2). Analisis hasil penilaian oleh satuan pendidikan.
Kegiatan analisis hasil penilaian oleh satuan pendidikan meliputi:
a) Menganalisis hasil belajar peserta didik kelas X dan XI
dibandingkan dengan nilai KKM yang telah ditetapkan untuk
masing-masing mata pelajaran;
b) Menganalisis hasil ujian sekolah dengan membandingkan hasil ujian
sekolah masing-masing peserta didik dengan batas kelulusan ujian
sekolah yang telah ditentukan;
c) Menganalisis hasil penilaian kelompok mata pelajaran agama dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
akhlak mulia, kewarganegaraan dan kepribadian, estetika, serta
jasmani, olahraga, dan kesehatan sesuai dengan kriteria yang telah
ditetapkan;
d) Melalui rapat dewan pendidik, satuan pendidikan menetapkan dapat
tidaknya peserta didik kelas X dan kelas XI naik kelas berdasarkan
kriteria kenaikan kelas yang telah ditetapkan;
e) Melalui rapat dewan pendidik, satuan pendidikan menetapkan
peserta didik yang lulus dari satuan pendidikan sesuai dengan
kriteria kelulusan yang telah ditetapkan.
3) Analisis hasil penilaian oleh pemerintah.
Kegiatan analisis hasil penilaian oleh pemerintah yaitu
menganalisis hasil UN setiap sekolah untuk pemetaan daya serap.
d. Tindak lanjut hasil analisis.
Analisis hasil penilaian telah dilakukan perlu ditindak lanjuti.
1) Tindak lanjut oleh pendidik.
Kegiatan yang dilakukan oleh pendidik sebagai tindak lanjut hasil
analisis meliputi:
a) Pelaksanaan program remedial untuk peserta didik yang belum
tuntas (belum mencapai KKM) untuk hasil ulangan harian dan
memberikan kegiatan pengayaan bagi peserta didik yang telah
tuntas;
b) Pengadministrasian semua hasil penilaian yang telah dilaksanakan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
2). Tindak lanjut oleh satuan pendidikan.
Kegiatan yang dilakukan oleh satuan pendidikan sebagai tindak lanjut
hasil analisis meliputi:
a) Menyiapkan laporan hasil belajar (rapor) peserta didik;
b) Satuan pendidikan penyelenggara ujian menerbitkan ijazah bagi
peserta didik yang lulus dari satuan pendidikan sesuai dengan
kriteria kelulusan.
D. Peningkatan Kualitas Pembelajaran Melalui Penilaian
Sesuai dengan peraturan Pemerintah Nomor 19/2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan, rintisan SMA bertaraf internasional sebagai sekolah di
Indonesia wajib mengikuti ketentuan standar penilaian yang berlaku secara
nasional. Namun demikian karena rintisan SMA bertaraf internasional adalah
sekaligus juga sekolah yang merujuk sekolah bertaraf internasional, maka sekolah
memfasilitasi peserta didiknya yang ingin mengikuti ujian mendapatkan
ijazah/setifikat internasional untuk melanjutkan pendidikan di luar negeri.
1. Tujuan Penilaian untuk Belajar.
Prinsip yang mendasari penilain untuk belajar memberikan harapan
bagi peserta didik dan pendidik dapat meningkatkan kualitas pembelajaran.
Assessment Reform Group (2002), mendefinisikan penilaian sebagai berikut:
Assesment for learning is the process of seeking and interpreting evidence for
use by learners and their teachers to decide where the learners are in their
learning, where they need to go and how best to get there. Penilaian untuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
belajar memberikan penekanan pada proses yang dilakukan oleh pendidik
maupun peserta didik untuk mencari dan menginterprestasikan informasi atau
keterangan yang berkaitan dengan masalah yang dihadapi oleh peserta didik
dalam pembelajaran.
Garfield (1994) menyatakan bahwa tujuan primer dari setiap penilaian
adalah untuk meningkatkan pembelajaran perserta didik. CEA (2003)
menyajikan tujuan penilaian untuk:
a. Memberikan wawasan tentang belajar peserta didik kepada pendidik.
b. Meningkatkan kesuksesan untuk semua.
c. Membantu proses penetapan tujuan.
d. Memungkinkan refleksi secara kontinu terhadap apa yang peserta didik
ketahui sekarang dan apa yang mereka butuhkan untuk diketahui
berikutnya.
e. Mengukur apa yang dinilai,
f. Mempromosikan intervensi secara cepat dan menghubungkan dengan
penetapan tujuan pembelajaran.
g. Meningkatkan standar yang diperoleh peserta didik.
Dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran melalui penilaian,
Assessment Reform Group (1999) menyatakan bahwa untuk memperbaiki
proses pembelajaran bergantung pada lima faktor kunci, yaitu:
a. Siapkan umpan balik (feedback) yang efektif pada peserta didik.
b. Libatkan secara aktif peserta didik dalam pembelajaran mereka sendiri.
c. Sesuaikan pengajaran untuk memperoleh catatan hasil penilaian.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
d. Penghargaan sangat mempegaruhi penilaian dalam motivasi dan kesadaran
diri peserta didik, keduanya berpengaruh secara krusial pada pembelajaran.
e. Peserta didik perlu menilai diri mereka sendiri dan memahami bagaimana
memperbaikinya.
Peningkatan kualitas pembelajaran sangat dipengaruhi oleh
pemahaman dan ketrampilan pendidik terhadap penilaian. Clarke (2005)
dalam Harun dan Mansur maenyatakan bahwa penilaian untuk belajar akan
berhasil dengan baik dalam praktek di kelas, jika seorang pendidik memiliki
kemampuan dan ketrampilan untuk merencanakan, menyusun tujuan
pembelajaran, dan kriteria sukses sebelum pembelajaran berlangsung.
Kemudian selama proses pembelajaran pendidik perlu memiliki strategi dan
metode penilaian yang dapat menumbuhkan kepercayaan diri, motivasi, dan
rasa tanggungjawab peserta didik terhadap belajar mereka sendiri.
2. Penilaian Berbasis Kelas.
Badan Standar Nasional Pendidikan menyatakan bahwa penilaian
berbasis kelas merupakan “suatu kegiatan yang dilakukan oleh pembelajaran
berupa pengumpulan informasi selama pembelajaran berlangsung melalui
prosedur, alat penilaian, dan berbagai teknik yang sesuai dengan kompetensi
yang akan dinilai”.
Penilaian di tingkat pusat sampai dengan tingkat sekolah, lebih banyak
berkenaan dengan mekanisme pengelolaan dan biasanya tidak berkenaan
dengan kegiatan interaksi langsung antara pendidik dan peserta didik. Oleh
karena itu, sering kali diistilahkan dengan penilaian program tingkat makro.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
57
Sedangkan penilaian terhadap program di tingkat kelas yang pendidiknya
langsung beinteraksi dengan peserta didik, biasanya disebut penilaian tingkat
mikro (Depdiknas. 2003).
3. Strategi Penilaian untuk Belajar dalam Kelas.
Associaton for Achievement and Improvement trough Assessment
(AAIA)(2001b) mengembangkan strategi penerapan penilaian untuk
pembelajaran dalam kelas, yang terdiri atas empat tahap, yaitu:
a. Tahap Identifikasi
Pada tahap ini, dilakukan identifikasi strategi yaitu:
1) Sharing tujuan pembelajaran dengan peserta didik
2) Mendorong peserta didik agar dapat mengetahui dan memahami
standar yang mereka ingin capai.
3) Melibatkan peserta didik dalam penilaian diri.
4) Memberikan umpan balik.
5) Memiliki keyakinan bahwa semua peserta didik dapat diperbaiki.
6) Melibatkan pendidik dan peserta didik dalam refleksi dan riviu
informasi penilaian.
b. Tahap Implementasi Strategi.
Tahap ini, merupakan implementasi strategi yang diperoleh dalam
praktek di kelas secara efektif.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
58
Tabel 2.6 Implementasi Strategi Penilaian untuk belajar.
Strategi Implementasi
Sharing Tujuan Pembelajaran dengan peserta didik
Informasi tujuan pembelajaram pada awal selama pelajaran dengan bahasa yang dipahami oleh peserta didik.
Gunakan tujuan pembelajaran sebagai dasar untuk questioning dan feedback selama pelajaran
Evaluasi umpan balik dalam kaitan dengan capai prestasi sebagai dasar dalam merencanakan tahapan belajar berikutnya.
Membantu peserta didik agar mengetahui dan mengakui standar yang mereka ingin capai
Tunjukkan pekerjaan peserta didik yang sesuai dengan kriteria.
Berikan kriteria yang jelas yang sesuai dengan tujuan pembelajaran pada peserta didik.
Berikan model pekerjaan sebagai contoh Menjamin ada kejelasan dan harapan
dalam menyajikan pekerjaan. Menyajikan pekerjaan peserta didik
dengan menunjukkan prosesnya.
Melibatkan peserta didik dalam penilaian diri
Memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengemukakan apa yang telah dipelajari, dan kesulitan-kesulitan yang ditemui selama pembelajaran.
Mendorong peserta didik untuk bekerja bersama fokus bagaimana memperbaiki belajar.
Tanyakan pada Peserta didik untuk menyatakan tahapan berpikir mereka
Berikan waktu peserta didik untuk merefleksi belajar mereka.
Identifikasi bersama dengan peserta didik tahapan belajar berikutnya.
Memberikan umpan balik sehingga peserta didik dapat menetapkan langkah-langkah belajar berikutnya yang lebih baik dan bagaimana mencapainya
Memberikan umpan balik secara langsung dan tertulis.
Umpan balik secara konstruktif Identifikasi apa yang telah dilakukan
dengan baik oleh peserta didik, kebutuhan peserta didik, untuk diperbaiki dan bagaimana melakukannya.
Identifikasi tahapan-tahapan belajar berikutnya untuk individu dan kelompok.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
59
Memiliki kepercayaan bahwa setiap peserta didik dapat diperbaiki/ ditingkatkan
Identifikasi tahapan-tahapan sederhana yang memunkinkan peserta didik untuk melihat kemajuan mereka, sehingga membangun kepercayaan dan kesadaran diri.
Membantu peserta didik untuk menyatakan pikiran dan alasan mereka dalam situasi kelas yang terjamin.
Melibatkan pendidik dan peserta didik dalam merefleksikan dan mereviu informasi penilaian.
Refleksi dengan peserta didik atas pekerjaan peserta didik.
Memilh tugas yang sesuai sehingga memperoleh kualitas informasi penilaian.
Memberikan waktu pada peserta didik untuk merefleksikan apa yang telah mereka pelajari dan pahami, dan untuk mengidentifikasi kesulitan-kesulitan yang dihadapi peserta didik.
Memutuskan perencanaan, evaluasi tugas-tugas secara efektif, sebagian hasil penilaian.
c. Tahap Refleksi
Pada tahap ini, kegiatan yang dilakukan adalah mendorong
pendidik untuk mengidentifikasikan dan merefleksikan aktivitas
keseharian mareka dalam kelas, untuk menolong peserta didik belajar
melalui penjelasan harapan dan umpan balik yang konstruktif, dan
mengidentifikasikan tahapan belajar berikutnya.
d. Tahap Reviu Kebijakan Penilaian dan Perencanaan Peningkatan Sekolah.
Pada tahapan ini, kegiatan yang dilakukan berkaitan dengan hasil
yang diperoleh dari ketiga tahap sebelumnya. Berdasarkan hasil tersebut,
ditinjau kembali kebijakan penilaian dan rencana peningkatan sekolah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
60
4. Penilaian untuk Belajar dan Peningkatan Standar
Upaya peningkatan kualitas pendidikan diperlukan kualitas sistem
penilaian. Undang-Undang Sistem pendidikan Nasional Tahun 2003 pasal 58
ayat (1) bahwa “evaluasi hasil belajar peserta didik dilakukan oleh pendidik
untuk memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil belajar peserta didik
secara berkesinambungan”. Pada dasarnya, penilaian umumnya memiliki
misi untuk memperbaiki standar, tidak sekedar mengukur peserta didik.
Dorongan utama dibalik gerakan standarisasi yang sekarang lagi digalakkan
oleh Badan Standar Nasional pendidikan (BSNP) adalah harapan bahwa
seluruh peserta didik bisa mencapai standar yang tinggi. Sehingga luaran
pendidikan kita dapat bersaing ditingkat global.
Weeden, Winter, & Brodfoot (2002) dalam Harun dan Mansur (2007)
menyatakan prestasi belajar peserta didik dapat ditingkatkan jika pendidik:
a. Menyusun rencana secara cermat.
b. Memiliki tujuan pembelajaran yang jelas.
c. Pescaya pada perserta didiknya
d. Memberikan umpan balik yang tepat
e. Melibatkan peserta didik dalam proses penilaian.
5. Penilaian Otentik
Istilah penilaian otentik belakang ini telah banyak digunakan dalam
pendidikan. Penggunaan istilah otentik formal yang pertama dalam konteks
pembelajaran dan penilaian dilakukan oleh Archbald dan Newmann (1988).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
61
Penilaian tentang prestasi otentik menekankan sifat, pencapaian, atau
pembelajaran atau penilaian otentik menekankan sebuah cara penilaian dan
membiarkan sifat pencapaian (prestasi) sendiri tanpa diuji. Menurut
Permendiknas No.41 Tahun 2007 Standar Proses lampiran IV: Penilaian
Otentik merupakan usaha untuk mengukur atau memberikan penghargaan
atas kemampuan seseorang yang benar-benar menggambarkan apa yang
dikuasainya.
Asesmen otentik adalah jawaban terhadap kritik bahwa asesmen yang
dilakukan pendidik kebanyakan adalah paper and pencil test yang lebih
berorientasi kepada pengujian pengetahuan Peserta didik yang bersifat
kognitif dan/atau teoretis.
Berikut ini diberikan penjelasan mengenai authentic assessment, yang
diambil dari http://jonathan.mueller.faculty.noctrl.edu. Authentic asessment
(AA) didefinisikan sebagai “A form of assessment in which students are
asked to perform real-world tasks that demonstrate meaningful application of
essential knowledge and skills”. Berdasarkan pengertian tersebut maka dapat
dikatakan bahwa asesmen otentik adalah asesmen di mana para peserta didik
diminta untuk mendemonstrasikan aplikasi dari pengetahuan dan
keterampilan yang diperoleh dalam kelas ke kejadian nyata. Beberapa orang
mengatakan AA adalah performance assessment (asesmen kinerja, sebab
lebih menitikberatkan kepada kinerja daripada pengetahuan semata), atau
alternative assessment (asesmen alternatif, sebab berbeda dengan asesmen
tradisional), atau direct assessment (asesmen langsung, sebab AA
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
62
menyediakan bukti langsung dari aplikasi pengetahuan). http:
//budiyono.staff.fkip.uns.ac.id/2010/05/10/seminar-nasional-5-mei-2010/#_ftn2
E. Sistem Penilaian Pembelajaran Matematika Berbasis Kompetensi
1. Sistem Penilaian Pembelajaran Berbasis Kompetensi Dasar.
a. Kompetensi Dasar:
Kompetensi dasar merupakan kompetensi minimal dalam mata
pelajaran yang harus dimiliki oleh lulusan atau kompetensi minimal yang
harus dapat dilakukan atau ditampilkan oleh peserta didik dari standar
kompetensi untuk suatu mata pelajaran tertentu.
Kompetensi dasar matematika adalah kompetensi minimal dalam
pelajaran matematika yang harus dikuasai peserta didik. Kompetensi dasar
ini merupakan penjabaran dari standar kompetensi yang dikembangkan
dengan menyempurnakan kata kerja operasional, antara lain: menghitung,
mengidentifikasi, membedakan, menafsirkan, menganalisis, menerapkan
dan merangkum.
Setiap kompetensi dasar memiliki sejumlah indikator. Indikator
adalah gejala, perbuatan, respon yang ditunjukkan atau dilakukan oleh
peserta didik berkaitan kompetensi dasar. Indikator menjadi pedoman
pengukuran tingkat pencapaian belajar peserta didiksesuai kompetensi
dasar yang harus dimiliki, oleh karenanya indikator dalam dokumen
kurikulum 2004 dapat diartikan sebagai indikator pencapaian kompetensi
peserta didik. Dengan demikian indikator dapat menjadi salah satu acuan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
63
dalam membuat soal untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta
didik.
b. Sistem Penilaian Berbasis Kompetensi Dasar
Sistem penilaian berbasis kompetensi dasar adalah uraian keterangan
yang teratur sebagai penjelasan tentang prosedur dan cara menilai
pencapaian kompetensi dasar oleh peserta didik. Instrumen penilaiannya
dikembangkan dengan mengacu pada indikator-indikator pencapaian
kompetensi yang ditetapkan. Penilaian dilakukan mencakup semua
kompetensi dasar. Penilaiannya berbasis kelas dengan ciri-ciri: memenuhi
prinsip dasar penilaian (valid, adil, terbuka, bermakna, berkesinambungan,
obyektif), menggunakan acuan patokan dan belajar tuntas, berorientasi
kompetensi, terintegrasi dengan proses pembelajaran, dilakukan oleh
pendidik dan peserta didik.
2. Penilaian Pembelajaran Matematika Berbasis Kompetensi.
a. Tujuan Pembelajaran matematika
Secara umum penilaian pembelajaran dilakukan dengan tujuan (a)
mengetahui pengetahuan awal peserta didik, (b) mengetahui tingkat
pencapaian kompetensi, (c) mengetahui perkembangan peserta didik, (d)
mendiagnosis kesulitan belajar peserta didik, (e) mengetahui hasil suatu
proses pembelajaran, (f) memotivasi peserta didik belajar dan (g) memberi
umpan balik kepada pendidik tentang pembelajaran yang dikelolanya.
Penekanan pembelajaran matematika lebih diutamakan pada proses
dengan tidak melupakan pencapaian tujuan. Tujuan yang paling utama
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
64
dalam pembelajaran matematika adalah mengatur jalan pikiran untuk
memecahkan masalah bukan hanya menguasai konsep dan perhitungan
walaupun sebagaian besar belajar matematika adalah belajar konsep
struktur ketrampilan menghitung dan menghubungkan konsep-konsep
tersebut. Andi Hakim Nasution (1982:12) mengemukakan bahwa dengan
menguasai matematika orang akan belajar menambah kepandaiannya.
Sementara itu Nana Sudjana (1995:22) mengemukakan bahwa hasil
belajar matematika adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki peserta
didik setelah ia memperoleh pengalaman belajarnya. Gagne (1997:47-48)
mengelompokkan hasil belajar menjadi lima bagian dalam bentuk
kapabilitas yakni keterampilan intelektual strategi kognitif, informasi
verbal, keterampilan motorik dan sikap.
Pada intinya tujuan peserta belajar matematika di sekolah adalah
agar peserta didik mampu menggunakan atau menerapkan matematika
yang dipelajari untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari,
belajar matematika lebih lanjut dan belajar pengetahuan lain. Tujuan itu
dapat tercapai bila kompetensi peserta didik dibina dengan baik.
Kompetensi peserta didik dalam belajar matematika meliputi (a)
memahami konsep matematika yang dipelajari, (b) memiliki kemampuan
mengkomunikasikan gagasan dengan simbol-simbol dan atau model
matematika, (c) mampu menggunakan penalaran pada pola, sifat atau
melakukan manipulasi matematika dalam generalisasi, menyusun bukti
atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika, (d) menunjukkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
65
kemampuan strategis dalam membuat atau merumuskan, menafsirkan dan
menyelesaikan model matematika dalam pemecahan masalah, dan (e)
memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan
sehari-hari.
b. Penilaian dalam matematika.
Penilaian dalam matematika perlu menekankan keterampilan
bermatematika, bukan hanya pengetahuan matematika. Sebagai
konsekuensi, pendidik hendaknya memperhatikan benar kemampuan
berpikir yang ingin dinilainya. Selain itu, titik berat penilaian dalam
matematika hendaknya diberikan kepada penilaian yang terintegrasi
dengan kegiatan pembelajaran. Penilaian yang terintegrasi dengan kegiatan
pembelajaran harus mencakup soal atau tugas yang memerlukan
kemampuan berpikir tingkat tinggi. Soal atau tugas demikian akan
mendorong peserta didik untuk senantiasa berusaha meningkatkan
kemampuan berpikirnya. Penilaian akhir terhadap peserta didik hendaknya
berdasarkan pada teknik penilaian yang beragam. Tingkat kesukaran soal
untuk penilaian akhir hendaknya bukan karena kerumitan prosedural yang
harus dilakukan peserta didik, melainkan karena kebutuhan akan tingkat
pemahaman dan pemikiran yang lebih tinggi.
c. Ranah Penilaian Pembelajaran Matematika (Kognitif, Afektif dan
Psikomotor)
Penilaian terhadap pencapaian kompetensi peserta didik mencakup
penilaian pada ranah kognitif, afektif dan psikomotor. Yang sudah terbiasa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
66
dilakukan dalam penilaian pembelajaran selama ini adalah penilaian
menyangkut ranah kognitif. Penilaian umumnya dilakukan dengan tes
tertulis dan bentuk soalnya pilihan ganda.
Kompetensi peserta didik dalam ranah afektif yang perlu dinilai
utamanya menyangkut sikap dan minat peserta didik dalam belajar
matematika. Secara teknis penilaian ranah afektif dilakukan melalui dua
hal yaitu (a) laporan diri oleh peserta didik yang biasanya dilakukan
dengan pengisian angket anonim dan (b) pengamatan sistematis oleh
pendidik terhadap afektif peserta didik. Kompetensi peserta didik dalam
ranah psikomotor menyangkut gerak otot kecil. Kemampuan psikomotor
yang dibina dalam belajar matematika misalnya berkaitan dengan
kemampuan mengukur (dengan satuan tertentu, baik satuan baku maupun
tidak baku), menggambar bentuk-bentuk geometri (bangun datar, bangun
ruang, garis, sudut dll) dengan menggunakan alat (misalnya penggaris,
jangka, busur derajat dll) atau tanpa alat. Kemampuan psikomotor yang
dipelajari peserta didik dalam belajar matematika tidak dapat terlepas dari
kemampuan kognitifnya. Sebagai contoh, peserta didik dibina
kompetensinya menyangkut kemampuan melukis jaring-jaring kubus.
Kemampuan dalam melukis jaring-jaring kubus secara psikomotor dapat
dilihat dari gerak tangan peserta didik dalam menggunakan peralatan
(jangka dan penggaris) saat melukis. Namun untuk dapat melukis jaring-
jaring kubus setidaknya diperlukan pengetahuan (kognitif) tentang bentuk
jaring-jaring kubus dan cara melukis garis-garis tegak lurus. Secara teknis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
67
penilaian ranah psikomotorik dapat dilakukan dengan pengamatan (perlu
lembar pengamatan) dan tes perbuatan.
d. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar
Hasil belajar peserta didik dipengaruhi oleh dua faktor utama yaitu
faktor dari dalam diri peserta didik dan faktor yang datang dari luar diri
peserta didik atau factor lingkungan. Menurut Slameto (2003:54-72),
faktor-faktor yang mempengaruhi belajar adalah :
(1) Faktor-faktor Internal
- Jasmaniah (kesehatan, cacat tubuh)
- Psikologis (intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan,
kesiapan)
- Kelelahan
(2) Faktor-faktor Eksternal
- Keluarga (cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga,
suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua,
latar belakang kebudayaan)
- Sekolah (metode mengajar, kurikulum, relasi pendidik dengan
peserta didik, relasi peserta didik dengan peserta didik, disiplin
sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran, keadaan
gedung, metode belajar, tugas rumah)
- Masyarakat (kegiatan peserta didik dalam masyarakat, mass media,
teman bergaul, bentuk kehidupan masyarakat).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
68
Menurut Caroll dalam R Angkowo & A. Kosasih (2007:51), bahwa
hasil belajar peserta didik dipengaruhi oleh lima faktor yaitu (1) bakat
belajar, (2) waktu yang tersedia untuk belajar, (3) kemampuan individu,
(4) kualitas pengajaran, (5) lingkungan.
Clark dalam Nana Sudjana & Ahmad Rivai (2001:39)
mengungkapkan bahwa hasil belajar peserta didik di sekolah 70%
dipengaruhi oleh kemampuan peserta didik dan 30% dipengaruhi oleh
lingkungan. Sedangkan menurut Sardiman (2007:39-47), faktor-faktor
yang mempengaruhi belajar adalah faktor intern (dari dalam) diri peserta
didik dan faktor ekstern (dari luar) peserta didik. Berkaitan dengan faktor
dari dalam diri peserta didik, selain faktor kemampuan, ada juga faktor
lain yaitu motivasi, minat, perhatian, sikap, kebiasaan belajar, ketekunan,
kondidi sosial ekonomi, kondisi fisik dan psikis. Kehadiran faktor
psikologis dalam belajar akan memberikan andil yang cukup penting.
Faktor-faktor psikologis akan senantiasa memberikan landasan dan
kemudahan dalam upaya mencapai tujuan belajar secara optimal. Thomas
F. Staton dalam Sardiman (2007:39) menguraikan enam macam faktor
psikologis yaitu (1) motivasi, (2) konsentrasi, (3) reaksi, (4) organisasi, (5)
pemahaman, (6) ulangan.
Dari beberapa pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa
faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar peserta didik adalah faktor
internal peserta didik antara lain sikap peserta didik terhadap matematika,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
69
sedangkan faktor eksternal antara lain model pembelajaran yang
digunakan pendidik di dalam proses belajar mengajar.
F. Evaluasi Program
1. Pengertian Evaluasi
Menurut Suharsimi Arikunto (2010:2) evaluasi adalah kegiatan untuk
mengumpulkan informasi tentang bekerjanya sesuatu, yang selanjutnya
informasi tersebut digunakan untuk menentukan alternative yang tepat dalam
mengambil sebuah keputusan. Dalam proses evaluasi terdapat beberapa
komponen, yaitu mengumpulkan data/informasi yang diperlukan sebagai
dasar dalam menentukan nilai sesuatu yang menjadi obyek evaluasi.
Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Bab I
Ketentuan Umum pasal 1 ayat 18 menyatakan bahwa evaluasi pendidikan
adalah kegiatan pengendalian, penjaminan, dan penetapan mutu pendidikan
terhadap komponen pendidikan pada setiap jalur, jenjang, dan jenis
pendidikan sebagai bentuk pertanggungjawaban penyelenggaraan pendidikan.
Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007: 310) mengartikan evaluasi
sebagai penilaian. Dipihak lain, Alkin (dalam Djuju Sudjana, 2006: 20)
mengatakan bahwa: “evaluation is the process accertaining the decision
areas of concern, selecting appropriatein order to report summary data
useful to decision makers in selecting among alternatives.” (evaluasi adalah
proses pengambilan keputusan, untuk memilih data laporan yang ringkas dan
digunakan untuk memilih beberapa alternatif).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
70
Komite Studi Nasional tentang Evaluasi (National Study Committee
on Evaluation) dari UCLA (Stark & Thomas, 1994 : 12), menyatakan bahwa :
“Evaluation is the process of ascertaining the decision of concern, selecting
appropriate information, and collecting and analiyzing information in order
to report summary data useful to decision makers in selecting among
alternatives”. Evaluasi merupakan suatu proses atau kegiatan pemilihan,
pengumpulan, analisis dan penyajian informasi yang sesuai unuk mengetahui
sejauh mana suatu tujuan program, prosedur, produk atau strategi yang
dijalankan telah tercapai, sehingga bermanfaat bagi pengambilan keputusan
serta dapat menentukan beberapa alternative keputusan untuk program
selanjutnya.
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa evaluasi
merupakan proses yang sistematis dan berkelanjutan untuk mengumpulkan,
mendiskripsikan, menginterpresentasikan dan menyajikan informasi untuk
dapat digunakan sebagai dasar membuat keputusan dan atau menyusun
kebijakan. Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa evaluasi adalah
proses penilaian terhadap komponen pendidikan dengan kriteria tertentu yang
dianalisis dan dapat dipertanggungjawabkan.
2. Tujuan Evaluasi Program
Setiap kegiatan yang dilaksanakan mempunyai tujuan tertentu,
demikian juga denga evaluasi. Menurut Suharsimi Arikunto dan Cepi
Safrudin (2010:13) ada dua tujuan evaluasi yaitu tujuan umum dan tujuan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
71
khusus. Tujuan umum diarahkan kepada program keseluruhan, sedangkan
tujuan khusus lebih difokuskan pada masing-masing komponen.
Implementasi program harus senantiasa dievaluasi untuk melihat
sejauh mana program tersebut telah berhasil mencapai tujuan program yang
telah ditetapkan sebelumnya. Karenanya, evaluasi program bertujuan untuk
menyediakan data dan informasi serta rekomendasi bagi pengambil
kebijakan.
3. Model Evaluasi CIPP
Dalam penelitian ini model evaluasi program yang digunakan adalah
model CIPP (Context, input, process, and product). Model evaluasi ini
dikembangkan oleh Daniel Stuffleabem, dkk (1967) di Ohio State University.
Model evaluasi ini pada awalnya digunakan untuk mengevaluasi ESEA (The
Elementary and Secondary Education Act). CIPP merupakan singkatan dari,
context evaluation : evaluasi terhadap konteks, input evaluation : evaluasi
terhadap masukan, process evaluation : evaluasi terhadap proses, dan product
evaluation : evaluasi terhadap hasil. Keempat singkatan dari CIPP tersebut
itulah yang menjadi komponen evaluasi.
Model CIPP berorientasi pada suatu keputusan (a decision oriented
evaluation approach structured). Tujuannya adalah untuk membantu
administrator (Kepala Sekolah dan pendidik) didalam membuat keputusan.
Menurut Stufflebeam, (1993:118) dalam Eko Putro Widoyoko
mengungkapkan bahwa, “The CIPP approach is based on the view that the
most important purpose of evaluation is not to prove but improve.” Konsep
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
72
tersebut ditawarkan oleh Stufflebeam dengan pandangan bahwa tujuan
penting evaluasi adalah bukan membuktikan, tetapi untuk memperbaiki.
Konsep evaluasi model CIPP (Context, Input, Prosess, and Product)
pertama kali dikemukakan oleh Stufflebeam tahun 1965 sebagai hasil
usahanya mengevaluasi ESEA (The Elementary and Secondary Act). Konsep
tersebut ditawarkan Stufflebeam dengan pandangan bahwa tujuan penting
evaluasi adalah bukan membuktikan tetapi untuk memperbaiki.
Sudjana dan Ibrahim (2004:246) menerjemahkan masing-masing
dimensi tersebut dengan makna :
1. Context, situasi atau latar belakang yang mempengaruhi jenis-jenis tujuan
dan strategi pendidikan yang akan dikembangkan dalam sistem yang
bersangkutan, situasi ini merupakan faktor eksternal, seperti misalnya
masalah pendidikan yang dirasakan, keadaan ekonomi negara, dan
pandangan hidup masyarakat.
2. Input, sarana/modal/bahan dan rencana strategi yang ditetapkan untuk
mencapai tujuan pendidikan, komponen input meliputi Peserta didik,
pendidik, desain, sarana, dan fasilitas.
3. Process, pelaksanaan strategi dan penggunaan sarana/modal/bahan di
dalam kegiatan nyata di lapangan, komponen proses meliputi
pembelajaran.
4. Product, hasil yang dicapai baik selama maupun pada akhir
pengembangan sistem pendidikan yang besangkutan, komponen produk
meliputi pengetahuan, kemampuan, dan sikap (peserta didik dan lulusan).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
73
G. Penelitian yang Relevan
Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional merupakan kebijakan baru yang
berusaha untuk menciptakan lulusan sekolah yang memiliki standar nasional dan
internasional sekaligus. Penelitian yang telah dilakukan berkaitan program RSBI
dapat disebutkan antara lain:
Penelitian Yulia Maftuhah Hidayati (2009) berjudul “Analisis Proses
Pembelajaran Matematika di SMA Negeri Surakarta”. Hasil penelitian
menyimpulkan bahwa proses pembelajaran matematika di SMA N 1 dan 4 sudah
berlangsung dengan baik sesuai dengan prinsip-prinsip pembelajaran yakni
terpusat pada Peserta didik sudah terlaksana tetapi hasilnya masih belum sesuai
dengan yang diharapkan. Pembelajaran kontekstual di SMA N 1 dan 4 sudah
terlaksana tetapi komponen yang mendukung pembelajaran kontekstual masih ada
yang belum terpenuhi. Pembelajaran kontruktivisme di SMA N 1 dan 4 Surakarta
belum berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
Penelitian Azimmatul Ihwah (2009) berjudul “Profil Peserta didik Kelas
Rintisan SMA Bertaraf Internasional (SMA BI) di SMA MTA Surakarta dalam
Belajar Konsep Matematika ditinjau dari Intellegence Quotient (IQ) Peserta didik
Tahun Pelajaran 2008/2009”. Dalam penelitian ini menyimpulkan bahwa strategi
belajar konsep matematika Peserta didik RSBI di tinjau dari IQ Peserta didik,
Peserta didik dengan IQ rendah: 1) berusaha menerjemahkan terlebih dahulu
semua bentuk materi/soal matematika berbahasa Inggris, 2) membaca handout
materi terlebih dahulu sebelum materi diterangkan, 3) jika mengalami kesulitan
dalam memahami materi/konsep matematika tertentu maka Peserta didik bertanya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
74
langsung pada temannya dan 4) dapat paham terhadap materi/konsep tertentu
setelah disampaikan berulang-ulang. Peserta didik pada golongan IQ sedang: 1)
tidak menterjemahkan dahulu semua bentuk materi/soal matematika berbahasa
Inggris kecuali soal cerita, 2) membaca handout materi yang diberikan pendidik,
3) berusaha menganalisis terlebih dahulu materi jika mengalami kesulitan dalam
memahami materi/konsep matematika baru bertanya pada pendidik/teman dan 4)
mengerjakan soal-soal latihan untuk menambah pemahaman terhadap suatu
konsep. Peserta didik pada golongan IQ tinggi: 1) menterjemahkan dahulu semua
bentuk materi/soal matematika berbahasa Inggris, 2) membaca handout materi
terlebih dahulu sebelum materi diterangkan, 3) berusaha menganalisis terlebih
dahulu materi jika mengalami kesulitan dalam memahami materi/konsep
matematika baru bertanya pada pendidik/teman dan 4) berlatih soal-soal yang
bervariasi dapat menambah pemahaman terhadap suatu konsep. Pelaksanaan
pembelajaran di kelas RSBI yang diinginkan Peserta didik sehingga dapat
menumbuhkan minat belajar matematika Peserta didik ditinjau dari IQ Peserta
didik sebagai berikut: Peserta didik pada golongan IQ rendah: 1) menginginkan
pendidik untuk sabar dalam menyampaikan materi/konsep matematika, 2)
menginginkan pendidik untuk mampu memahami kemampuan Peserta didiknya
masing-masing, 3) pendidik mampu membuat Peserta didiknya aktif, 4) dengan
pemberian latihan soal seperti PR/tugas/ulangan dan mendorong minat belajar
Peserta didik. Peserta didik pada golongan IQ sedang: 1) tertarik belajar
matematika jika pendidik memberi penjelasan mengenai manfaat/kaitan antara
materi di kehidupan sehari-hari, 2) menginginkan pendidik mrmberikan tugas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
75
dengan soal yang bervariasi, 3) pembelajaran yang terjadi saat ini sudah sesuai
dengan keinginan Peserta didik. Peserta didik pada golongan IQ tinggi: 1) sesuai
dengan metode mengajar di kelas seperti yang sudah dilakukan pendidik selama
ini, 2) menginginkan pendidik mampu menjelaskan konsep secara mendalam.
Penelitian Yayuk Ernawati (2011) berjudul “Pelaksanaan Rintisan Sekolah
Bertaraf Internasional di SMA 1 Kediri”. Dalam penelitian ini menyimpulkan
bahwa: 1) Pelaksanaan pembelajaran sekolah bertaraf internasional tetap
menggunakan kurikulum nasional (KTSP) namun ada pengembangan sesuai
dengan kebutuhan Peserta didik tersebut. Dalam proses kegiatan belajar mengajar
SMA Negeri 1 Kediri menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar,
walaupun belum maksimal. Dalam penggunaan media pembelajaran hanya
sebagian pendidik saja yang bisa menggunakannya disebabkan karena terbatasnya
sumber daya manusia. 2) Keunggulan SMAN 1 Kediri adalah terletak pada
prestasi Peserta didik baik prestasi akademik maupun prestasi non akademik di
tingkat kota maupun propinsi. Keunggulan lainnya terletak pada sarana dan
prasarana yang memadai, walaupun masih ada yang perlu dibenahi. 3) Kendala
yang dihadapi oleh SMA Negeri 1 Kediri adalah terbatasnya sumber daya
manusia pendidik dan murid baik dalam komunikasi bahasa Inggris maupun
dalam penggunaan media pembelajaran dan faktor dana yang sangat menghambat
kegiatan belajar mengajar.
Kesamaan penelitian ini dengan penelitian-penelitian yang telah
disebutkan adalah sama-sama merupakan penelitian berjenis kualitatif pada
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
76
program RSBI. Perbedaan penelitian ini adalah tempat pelaksanaan penelitian di
RSBI SMAN 1 Wonosari Gunungkidul.
H. Kerangka Berpikir
Kerangka berpikir dalam penelitian ini disusun berdasarkan kajian teori
yang telah dikemukakan diatas. Evaluasi standar penilaian pembelajaran
matematika program RSBI di SMA N 1 Wonosari bertujuan untuk mengetahui
sejauh mana standar penilaian pembelajaran matematika program RSBI di SMA
N 1 Wonosari telah tercapai.
Pelaksanaan evaluasi model CIPP dikembangkan dengan melakukan
evaluasi mengenai konteks, masukan, proses, dan produk. Pada evaluasi konteks
yaitu mengenai kesesuaian standar penilaian pembelajaran matematika di RSBI
SMA N 1 Wonosari dengan standar penilaian RSBI, penetapan terget pencapaian
dalam memenuhi standar penilaian pembelajaran matematika, dan dukungan
sekolah terhadap standar penilaian pembelajaran matematika di RSBI SMA N 1
Wonosari. Evaluasi masukan mengenai standar penilaian pembelajaran
matematika yang dirancang oleh pendidik matematika kelas X di RSBI SMA N 1
Wonosari dan standar penilaian pembelajaran matematika yang dirancang oleh
SMA N 1 Wonosari program RSBI. Evaluasi proses mengenai pelaksanaan
standar penilaian pembelajaran matematika yang dilaksanakan oleh pendidik
matematika kelas X di RSBI SMA N 1 Wonosari dan pelaksanaan standar
penilaian pembelajaran matematika yang dilaksanakan di RSBI SMA N 1
Wonosari. Evaluasi produk mengenai prestasi peserta didik kelas X SMA N 1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
77
Wonosari dalam mewujudkan target ketuntasan belajar, prestasi peserta didik
SMA N 1 Wonosari program RSBI dalam olimpiade, hasil ujian nasional tiga
tahun terakhir SMA N 1 Wonosari, hasil ujian sertifikasi peserta didik SMA N 1
Wonosari program RSBI.
Kerangka pemikiran yang dimaksud adalah cara penulisan berfikir dalam
mengidentifikasi dan menganalisis masalah hingga dapat diambil suatu
kesimpulan untuk dapat direkomendasikan. Kerangka penulisan penelitian sebagai
berikut:
nnn
Gambar 2.2 Kerangka Berpikir Penelitian
Context Kesesuaian
standar penilaian pembelajaran matematika.
Target pencapaian
Dukungan
Input Rancangan standar penilaian pembelajaran matematika. Pendidik Sekolah
Process Pelaksanaan standar penilaian pembelajaran matematika Pendidik Sekolah
Evaluasi
Product Prestasi
Matematika Hasil ulangan harian Hasil UTS Hasil UN Hasil ujian
sertifikasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
78
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di SMA Negeri 1 Wonosari yang merupakan
salah satu SMA RSBI di Kabupaten Gunungkidul Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta, yang mana SMA N 1 Wonosari memiliki potensi pada
peningkatan kualitas pendidikan.
2. Waktu Penelitian
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian
No Jenis Kegiatan 2011 2012
Mei Juni Juli Agt Sept Okt Nop Des Jan
1 Pengajuan judul
2 Penyusunan
Proposal
3 Pengajuan Surat
ijin
4 Pengumpulan
data
5 Analisis data
6 Laporan
penelitian
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
79
B. Jenis dan Strategi Penelitian
Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif .
Menurut Lexy J. Moleong (2007:6), penelitian kualitatif adalah penelitian
yang bermaksud untuk memahami fenomena apa yang dialami oleh subyek
penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain,
secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa,
pada satu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai
metode alamiah.
Iskandar (2009:11) menjelaskan bahwa pendekatan kualitatif adalah
suatu proses penelitian dan pemahaman yang berdasarkan pada metodologi
yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan masalah manusia. Pendekatan
kualitatif menekankan pada makna, penalaran, definisi suatu situasi tertentu,
lebih banyak meneliti hal-hal yang berhubungan dengan kehidupan sehari-
hari.
Penelitian ini menggunakan model CIPP (Contex, Input, Process,
Product) yang dikembangkan oleh Stufflebeam & Shinkfield (1985)
Strategi yang digunakan dalam penelitian ini adalah strategi penelitian
kualitatif yaitu menggunakan:
1. Natural setting, yaitu keadaan lingkungan terjadi secara alami. Dalam hal
penelitian ini berusaha mengungkap secera utuh mengenai standar
penilaian RSBI di SMAN 1 Wonosari Gunungkidul.
2. Human Instrument, data diperoleh langsung dari narasumber. Dalam
penelitian ini yang menjadi intrumen penelitian adalah:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
80
a. Drs. Tamsir, M.Pd, Kepala Sekolah SMA N 1 Wonosari.
b. Aris Feriyanto, S.Pd, Wakil Kepala Sekolah bidang Kurikulum SMA
N 1 Wonosari
c. Drs. Muchayat, Wakil Kepala Sekolah bidang Kesiswaan SMAN 1
Wonosari.
d. Suryanto, S.Pd. M.Pd, Koordinator Pengelola Program RSBI SMA N
1 Wonosari.
e. Drs. Prayoko, pendidik mata pelajaran matematika kelas X program
RSBI SMA N 1 Wonosari.
f. Tumini, S.Pd, pendidik mata pelajaran matematika kelas X program
RSBI SMA N 1 Wonosari
g. Sulasmi, S.Pd, pendidik bimbingan karier program RSBI kelas X
program RSBI SMA N 1 Wonosari.
h. Sriyanto, S.Si, selaku koordinator Unit Informasi Manajemen dan
Penilaian.
i. Peserta didik RSBI kelas X SMA N 1 Wonosari.
3. Purporsive Sampling, sampel diambil dan dipilih secara sengaja karena
alasan tertentu. Dalam menentukan intrumen penelitian, peneliti memilih
berdasarkan kompetensi yang dimiliki untuk menjawab rumusan masalah
penelitian. Alasan pemilihan human intrument untuk masing-masing
intrumen adalah sebagai berikut:
a. Drs. Tamsir, M.Pd, Kepala Sekolah SMA N 1 Wonosari, dipilih
karena memiliki tanggung jawab terhadap seluruh kegiatan di sekolah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
81
b. Aris Feriyanto, S.Pd, Wakil Kepala Sekolah bidang Kurikulum SMA
N 1 Wonosari, dipilh karena memiliki tanggung jawab untuk
merencanakan, mengawasi proses belajar mengajar dan penilaian.
c. Drs. Muchayat, Wakil Kepala Sekolah bidang kesiswaan SMAN 1
Wonosari. Dipilih karena bertangung jawa terhadap dokumentasi
prestasi peserta didik.
d. Suryanto, S.Pd, M.Pd, Koordinator Pengelola Program RSBI SMA N
1 Wonosari, dipilih karena bertanggung jawab terhadap pelaksanaan
program RSBI di SMA N 1 Wonosari.
e. Drs. Prayoko, pendidik mata pelajaran matematika kelas X program
RSBI SMA N 1 Wonosari, dipilih karena merupakan obyek pendidik
mata pelajaran matematika kelas X di SMA N 1 Wonosari.
f. Tumini, S.Pd, pendidik mata pelajaran matematika kelas X program
RSBI SMA N 1 Wonosari, dipilih karena merupakan obyek pendidik
mata pelajaran matematika kelas X di SMA N 1 Wonosari.
g. Sulasmi, S.Pd, pendidik bimbingan karier program RSBI kelas X
program RSBI SMA N 1 Wonosari, dipilih karena bertanggung jawab
terhadap dokumentasi alumni peserta didik SMA N 1 Wonosari yang
melanjutkan ke Perguruan Tinggi.
h. Sriyanto, S.Si, Koordinator Unit Informasi Manajemen dan Penilaian.
Dipilih karena bertanggung jawab terhadap pengolahan hasil penilaian
di SMA N 1 Wonosari
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
82
i. Peserta didik RSBI kelas X SMA N 1 Wonosari, dipilh karena obyek
dalam proses belajar mengajar dan penilaian.
4. Negociate, data penelitian dinegosiasikan dengan narasumber sehingga
didapatkan keabsahan dan keakuratan data. Dalam penelitian ini, selain
dengan melakukan wawancara dan dokumentasi, juga dilakukan
perbandingan dengan data-data pendukung yang ada.
C. Sumber Data
Menurut Loflad dalam Lexy J Moleong (2001: 157) mengemukakan,
sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan
selebihnya adalah data tambahan. Sumber data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah:
1. Informan
Informan adalah semua pihak yang membantu peneliti sebagai
sumber data selama penelitian berlangsung. Pemilihan informan
dilakukan secara purposive, sedangkan informan yang terlibat dalam
penelitian ini ialah Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah urusan
Kurikulum, Wakil Kepala Sekolah urusan Kesiswaan, Koordinator
Program RSBI, Pendidik mata pelajaran matematika kelas X,
Koordinator unit manajemen dan penilain, BK, dan peserta didik kelas X
2. Tempat dan Peristiwa
Tempat dan peristiwa menjadi informasi, karena dalam
pengamatan harus sesuai dengan konteksnya dan setiap situasi sosial
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
83
melibatkan tempat, perilaku, dan aktivitasnya. Peneliti mengambil
tempat penelitian di SMA N 1 Wonosari. Peristiwa adalah segala
aktifitas atau kejadian yang dijumpai peneliti di lokasi penelitian. Semua
peristiwa yang dijumpai peneliti yang relevan dengan penelitian yaitu
berkaitan dengan standar penilaian program RSBI SMA N 1 Wonosari.
3. Arsip dan Dokumen
Arsip dan dokumen yang menjadi sumber data dalam penelitian
ini meliputi segala bentuk literatur/pustaka/arsip dan dokumen yang
relevan dengan obyek penelitian Menurut Suharsimi Arikunto (2002 :
206) metode dokumentasi yaitu mencari data atau hal-hal mengenai
variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah,
prasasti, notulen rapat, agenda dan sebagainya. Dalam menggunakan
metode ini penelitian menggunakan check list untuk menentukan
variabel yang sudah ditentukan.
Dokumen dan arsip dalam penelitian ini berupa data yang
berkaitan dengan standar penilaian SMAN 1 Wonosari Program RSBI.
Data yang diperlukan antara lain SK tentang RSBI, Akriditasi, Sertifikat
ISO,Visi dan Misi SMA N 1 Wonosari, Dokumen KTSP, Rancangan
Penilaian, Analisis hasil ulangan, Soal-soal ulangan, arsip prestasi siswa
dan arsip alumni siswa yang melanjutkan ke perguruan tinggi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
84
D. Teknik Pengumpulan Data
Sesuai dengan tahapan penelitian dalam penelitian kualitatif,
instrumen utama adalah peneliti sendiri. Metode pengumpulan data yang
diperlukan dalam penelitian ini adalah:
1. Wawancara
Metode wawancara (disebut pula interview) adalah cara pengumpulan
data yang dilakukan melalui percakapan antara peneliti (atau seseorang yang
ditugasi) dengan subyek penelitian atau responden atau sumber data. Dalam
hal ini pewawancara mengadakan percakapan sedemikian hingga pihak yang
diwawancarai bersedia terbuka mengeluarkan pendapatnya
(Budiyono:2003:52).
Wawancara dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui
informasi dari Kepala Sekolah Ketua Program RSBI, Wakil Kepala Sekolah
Urusan Kurikulum, dan Pendidik tentang pelaksanaan penilaian
pembelajaran matematika di SMA RSBI 1 Wonosari. Adapun langkah yang
dilakukan peneliti dalam melakukan wawancara adalah menyusun pedoman
wawancara sehingga wawancara bisa terarah pada fokus penelitian.
2. Observasi
Observasi merupakan pengumpulan data yang dilakukan dengan
mengadakan pengamatan serta pencatatan terhadap gejala-gejala yang
ditemui di lapangan. Observasi dilakukan untuk mengumpulkan data-data
secara langsung yang terkait dengan standar penilaian di SMA Negeri 1
Wonosari. Pada observasi yang dilakukan peneliti mendatangi langsung ke
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
85
satuan pendidikan. Pada saat observasi peneliti melengkapi dengan
instrument observasi
3. Dokumentasi
Metode dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data dengan
cara mengambil catatan-catatan, laporan-laporan yang digunakan sebagai
penunjang dan pelengkap untuk mempertajam evaluasi mengenai proses
pembelajaran. (Budiyono:2003:54) mengungkapkan bahwa, “Metode
dokumentasi adalah cara pengumpulan data dengan melihatnya dalam
dokumen-dokumen yang telah ada. Dokumen-dokumen tersebut biasanya
merupakan dokumen resmi yang telah terjamin keakuratannya”.
Dokumentasi digunakan untuk mencari hal-hal atau variabel yang
berupa catatan, transkip, buku, surat kabar dan lain-lain yang berkaitan
dengan topik yang sedang diteliti.
E. Validitas Keabsahan Data
Untuk menguji validitas data, peneliti menggunakan pengujian
triangulasi data. Cara ini mengarahkan peneliti agar di dalam mengumpulkan
data, menggunakan berbagai sumber data yang berbeda-beda yang
tersedia (H.B. Sutopo, 2006:94).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
86
Gambar 3.1 Triangulasi Sumber Data
Peneliti dalam menguji validitas data dengan membandingkan dan
mengecek balik data dengan informasi yang diperoleh melalui beberapa
sumber data untuk data yang sama. Dengan demikian data yang diperoleh
dapat dikontrol oleh data yang sama meskipun dari sumber yang berbeda.
Prosedur kerja yang digunakan adalah: 1) Kehadiran peneliti di lokasi
studi, yakni peneliti secara langsung hadir di lokasi untuk melakukan
pengumpulan data. Kehadiran peneliti di lokasi dilakukan dengan waktu dua
bulan. Hubungan baik yang terjalin sangat bermanfaat untuk mempermudah
pelaksanaan pengumpulan data, 2) Melakukan wawancara mendalam
terhadap informan kunci untuk mendapatkan informasi secara langsung
tentang standar penilaian program RSBI, 3) Mengadakan pengamatan
program RSBI yang berlangsung. Hal ini untuk meyakinkan apakah
informasi yang mereka berikan sesuai dengan pelaksanaannya, 4) Mencatat
berbagai sumber dokumen dan arsip yang berhubungan dengan masalah
penelitian.
Review informan untuk mengulangi catatan laporan yang telah
disusun kepada informannya, dengan maksud informan memperbaiki bila ada
Wawancara
Observasi
Dokumentasi
Informan 1
Informan 2
Informan 3
Data
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
87
kekeliruan dan menambahkan sekiranya ada yang masih kurang, sehingga
sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.
F. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis data
kualitatif. Dalam penelitian kualitatif, analisis data dilakukan sejak awal dan
sepanjang proses penelitian berlangsung. Teknik analisis data dalam
penelitian ini menggunakan tiga prosedur sebagai berikut:
1. Reduksi Data
Reduksi data merupakan proses seleksi, pemfokusan,
penyederhanaan dan abstraksi dari semua jenis informasi yang tertulis
lengkap dalam catatan lapangan (fieldnote) (H.B. Sutopo, 2006:114).
Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis yang menajamkan,
menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan
mengorganisir data sedemikian rupa sehingga kesimpulan finalnya dapat
ditarik dan diverifikasi. Dalam hal ini, penulis membuat catatan
lapangan, kemudian penulis memilih di antara catatan-catatan itu, mana
yang dipakai dan mana yang dibuang.
2. Penyajian Data
Penyajian data yaitu merangkum hal-hal pokok yang kemudian
disusun dalam bentuk deskripsi yang naratif dan sistematik sehingga
dapat memudahkan untuk mencari tema sentral sesuai dengan fokus atau
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
88
rumusan unsur-unsur yang dievaluasi serta mempermudah untuk member
makna.
3. Penarikan Kesimpulan (Verifikasi)
Penarikan kesimpulan dapat dikatakan sebagai pencarian makna
dari data-data yang telah dikumpulkan. Kegiatan ini dilakukan dengan
cara mencari tema, pola, bentuk, hubungan, persamaan dan perbedaan,
dan sebagainya. Dalam menarik kesimpulan senantiasa terus-menerus
dilakukan verifikasi selama penelitian berlangsung. Kesimpulan yang
diperoleh melalui analisis data dijadikan pedoman untuk menyusun
rekomendasi/saran dan implikasi.
Dari tahapan analisis tersebut, maka dapat digambarkan alur analisis
data dengan menggunakan model interaktif sebagai berikut Miles dan
Huberman dalam Sugiyono, 2009: 247).
Gambar 3.2 Alur analisis data
Pengumpulan Data
Penarikan Kesimpulan
Reduksi Data Penyajian Data
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 89
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Umum SMA N 1 Wonosari Gunungkidul
1. Sejarah SMA N 1 Wonosari
SMA N 1 Wonosari terletak di Jalan Brigen Katamso 04 Wonosari
Gunungkidul Yogyakarta Telepon/Fax (0274) 391079. Email: info@sma1
wonosari.sch.id. Website: http://www.sma1wonosari.sch.id. SMA N 1
Wonosari berdiri pada tahun 1964 dengan nomor Sk: 79/SK/111, Tanggal 30-
07- 64.
SMA N 1 Wonosari sebagai sekolah negeri yang terfavorit di
Gunungkidul pada tahun pelajaran 2006/2007 membuka kelas program SBI
untuk jurusan IPA dengan swadaya murni belum dapat bantuan dari
pemerintah. Setelah berjalan satu tahun program SBI maka pada tahun
pelajaran 2007/2008 SMA N 1 Wonosari ditetapkan menjadi sekolah
penyelenggara program Rintisan Sekolah Menengah Atas Bertaraf
Internasional dengan nomor: 697/C4/MN/2007 oleh Direktur Pembinaan
Sekolah Menengah Atas. dan masih terbatas jurusan IPA. Sehingga saat ini
SMA N 1 Wonosari melaksanakan program RSBI dan Program Akselerasi.
Surat Keputusan penyelenggara RSBI SMA N 1 Wonosari disajikan dalam
Lampiran 20.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
90
2. Visi dan Misi Sekolah
Visi Sekolah
SMA N 1 Wonosari terpercaya untuk mewujudkan lulusan yang
membanggakan dan menyadari sebagai bagian masyarakat internasional yang
beradab dan bermartabat.
Visi SMA N 1 Wonosari menurut Drs. Tamsir, M.Pd sebagai Kepala
Sekolah SMA N 1 Wonosari pada saat wawancara dengan peneliti (Jumat,
23 September 2011, pukul 10.05 WIB)
“Visi SMA N 1 Wonosari ingin menghasilkan lulusan: 1) yang memiliki kemampuan dan kecakapan yang mempuyai daya saing global, 2) berbudi pekerti luhur, berbudaya Pancasila dan seterusnya. 3) yang peduli terhadap kesetaraan gender, lingkungan dan hak asasi manusia”.
Misi sekolah
a. Melaksanakan pendidikan, pembimbingan, dan pelatihan secara efektif
untuk mengembangkan daya pikir, daya kalbu, dan daya fisik secara
optimal sehingga peserta didik menjadi insani yang berjati diri Indonesia
dan sadar sebagai bagian masyarakat internasional.
b. Melibatkan para peserta didik dalam proses pemecahan masalah sehingga
peserta didik siap menghadapi perubahan di tingkat lokal, nasional,
regional dan internasional.
c. Melaksanakan program peduli lingkungan secara efektif untuk
meningkatkan kesadaran peserta didik tentang pentingnya kelestarian dan
pemeliharaan lingkungan hidup.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
91
d. Meningkatkan kapasitas sumberdaya insani dan non insani sekolah
sehingga mampu memberikan layanan berstandar internasional.
e. Meningkatkan pencintraan publik sebagai sekolah berstandar
internasional yang siap menhantarkan peserta didik menghadapi era
global.
3. Tujuan Sekolah
Tujuan Sekolah SMA N 1 Wonosari:
a. Peserta didik memiliki karakter kuat berupa ”kaya hati, jernih dalam
berpikir dan berjiwa wangi” sebagai cermin jati diri insan Indonesia yang
beradab dan bermartabat.
b. Peserta didik mampu mencapai rerata nilai ujian nasional sebagai cermin
penguasaan ilmu pengetahuan di atas rerata nilai nasional minimal 85.
c. Peserta didik yang diterima di perPendidikan tinggi favorit bertaraf
internasional di tingkat lokal, nasional, dan internasional mencapai 85%.
d. Peserta didik yang mampu mencapai standar nilai minimal sertifikasi
(ujian internasional) mencapai 60% dari peserta.
e. Peserta didik memiliki kemampuan dibidang karya ilmiah hingga dapat
bersaing di forum internasional.
f. Peserta didik mampu memanfaatkan teknologi informasi dan
komunikasi.
g. Peserta didik mempunyai kecakapan menggunakan Bahasa Inggris
dengan standar minimal skor TOEFL 500.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
92
h. Peserta didik care terhadap seni budaya bangsa hingga dapat
dibanggakan pada forum internasional.
i. Peserta didik memiliki pola hidup sehat yang tercermin dari aktivitas
pada berbagai bentuk kegiatan olahraga dan kesehatan yang mendukung
pencapaian prestasi peserta didik dan kinerja sumberdaya insan sekolah.
j. Peserta didik memiliki kesadaran tentang pentingnya kelestarian dan
pemeliharaan lingkungan hidup.
k. Sekolah memiliki format kegiatan yang mapan untuk mengembangkan
jati diri dan karakter peserta didik sesuai dengan standar internasional
yang beradab dan bermartabat.
l. Sekolah memiliki standar pembelajaran, pendidikan, pembimbingan,
pembinaan, dan pelatihan peserta didik yang optimal melibatkan peserta
didik dalam proses pemecahan masalah di tingkat lokal, nasional,
regional, dan internasional.
m. Sekolah memiliki jaringan sisters school dengan sekolah setara dan
perPendidikan tinggi di dalam maupun luar negeri.
n. Sekolah memiliki standar penilaian sesuai ketentuan kurikulum nasional
dengan merujuk pada lembaga penguji tingkat internasional dari salah
satu Negara OECD.
o. Kapasitas sumberdaya insani sekolah mampu mendukung dan
memberikan layanan pendidikan sesuai standar internasional.
p. Kapasitas sumberdaya non insani sekolah mampu memberikan layanan
pendidikan sesuai standar internasional.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
93
q. Citra publik sebagai sekolah bertaraf internasional positif baik di tingkat
lokal, nasional, regional, dan internasional.
4. ISO
Dalam meningkatkan mutu managemen pengelolaan SMA N 1
Wonosari telah memperoleh sertifikat ISO 2001-2008. (SK ISO pada
Lampiran 21).
5. Akreditasi
SMA N 1 Wonosari mempunyai nilai akreditasi 97,06 dari Badan
Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah Sertifikat Akreditasi disajikan dalam
Lampiran 22.
6. Karakteristik Pendidik
Tenaga pendidik pada tahun pelajaran 2011/2012 berjumlah 52 orang.
Karakteristik golongan kepangkatan pendidik sebagai berikut:
Sumber : SMA N 1 Wonosari Tahun 2011
Grafik 4.1 Karakteristik pendidik berdasarkan kepangkatan di SMA N 1 Wonosari, Juli2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
94
Berdasarkan Grafik 4.1 diketahui bahwa hampir seluruh tenaga
pendidik di SMA N 1 Wonosari merupakan Pegawai Negeri Sipil dengan
jenjang kepangkatan terbanyak golongan IVa.
7. Keadaan Peserta Didik
Jumlah peserta didik SMA N 1 Wonosari adalah 611 peserta didik.
Keadaan menurut jenis kelamin peserta didik putra dan putri adalah sebagai
berikut :
Sumber : SMA N 1 Wonosari Grafik 4.2 Keadaan peserta didik SMA N 1 Wonosari berdasarkan jenis
kelamin, September 2011.
Berdasarkan Grafik 4.2 banyaknya peserta didik putri lebih banyak
dari pada putra. Dalam upaya menerapkan manajemen sekolah peka gender
SMA N 1 Wonosari aktif mengikuti sosialisasi pengarusutamaan gender
bidang pendidikan yang disampaikan oleh Prof. Dr. Ismi Dwi Astuti
Nurhaeni, M.Si dari UNS Surakarta.
8. Sarana dan Prasarana
SMA Negeri 1 Wonosari memiliki 20 ruang kelas dengan fasilitas:
a. Kipas angin
b. Lampu penerangan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
95
c. LCD/projector dan layar
d. Speaker central
e. Speaker aktif
Sarana lain yang telah dimiliki :
a. Hotspot yang menjangkau lebih dari 75% area sekolah
b. Perpustakaan digital
c. Komputer akses internet di perpustakaan
d. Laboratorium Kimia
e. Laboratorium Fisika
f. Laboratorium Biologi
g. Laboratorium Komputer
h. Ruang AVA
i. Ruang TRRC
j. Ruang Multimedia.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
96
B. Deskripsi Data Penelitian
1. Konteks (context) pada standar penilaian pembelajaran matematika
program RSBI SMA N 1 Wonosari
a. Kesesuaian standar penilaian pembelajaran matematika di SMA N 1
Wonosari dengan standar penilaian program RSBI.
Standar penilaian pembelajaran matematika di SMA N 1
Wonosari yang telah dilaksanakan, yaitu sistem penilaian
berkesinambungan yang dilaksanakan oleh pendidik, sekolah,
pemerintah. Hasil belajar peserta didik diukur melalui ulangan harian,
ulangan tengah semester, ulangan semester, ulangan kenaikan kelas,
ujian sekolah, dan ditambah ujian internasional dari Cambridge.
Penilaian hasil belajar peserta didik berbasis TIK, ulangan tengah
semester, ulangan semester, dan ujian sekolah dikoreksi dengan
komputer. Hasil penelitian standar penilaian di RSBI SMA N 1 Wonosari
dapat disampaikan berikut,
Menurut kepala sekolah Drs. Tamsir, M.Pd sebagai Kepala Sekolah SMA N 1 Wonosari sistem penilaian yang dilaksanakan di SMA N 1 Wonosari sesuai dengan SNP yaitu penilaian yang dilaksanakan oleh pendidik, sekolah, dan pemerintah. Ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, ulangan kenaikan kelas, ujian sekolah, ujian nasional, dan ditambah ujian sertifikasi bagi peserta didik yang ingin mengikuti ujian sertifikasi. Dalam beberapa hal ada perbedaan, ulangan harian di SMA 1 Wonosari wajib menggunakan essai. Jadi menggunakan uraian maksudnya anak agar benar-benar menguasai kompetensi, sehingga dia kalau tes berbentuk uraian mau tidak mau anak menguasai masalah, menguasai uraiannya, menguasai detilnya. Kemudian pada ulangan mid semester dan semester merupakan evaluasi sekolah harus menggunakan obyektif, agar mudah diukur, sejauh mana pencapaian keberhasilan proses pembelajaran, dengan cara itu maka akan terbangun budaya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
97
belajar, penguasaan kompetensi yang sebenarnya. Kemudian pada akhir semester sekolah akan mengukur secara riil nilai melalui ulangan secara obyektif, nilai tidak bisa ditambah atau dikurangi, dari situ kita dapatkan informasi yang nyata tentang keberhasilan proses pembelajaran (Hasil wawancara, Jumat, 23 Sept 2011, pukul 10.00 WIB. Video no. 1).
Hal yang sama juga disampaikan Bapak Suryanto, S.Pd. M.Pd
sebagai Ketua Pelaksana Program RSBI SMA N 1 Wonosari bahwa
sistem penilaian yang telah dilaksanakan program RSBI SMA N 1
Wonosari sesuai dengan SNP. Penilaian oleh pendidik, sekolah,
pemerintah dan ditambah ujian sertifikasi sifatnya pilihan. Sebagaimana
disampaikan dengan peneliti pada saat wawancara sebagai berikut
(Sabtu, 24 September 2011, pukul 10.30 WIB)
“Sistem penilaiannya sesuai dengan SNP ditambah ujian sertifikasi dari Cambridge. Ada ulangan harian, ulangan semester, ujian sekolah, ujian nasional, dan ditambah ujian sertifikasi bagi peserta didik yang menginginkan sertifikat internasional.”
Bapak Drs. Aris Feriyanto sebagai Wakil Kepala Sekolah Urusan
Kurikulum di RSBI SMA N 1 Wonosari menambahkan bahwa standar
penilaian di RSBI SMA N 1 Wonosari sesuai dengan SNP yang
ditambah ujian sertifikasi dari Cambridge. Penilaian dengan tes dan non
tes dalam bentuk tertulis maupun lisan, pengamatan, kinerja, sikap,
penilaian hasil belajar peserta didik mencakup tiga aspek kognitif,
afektif, dan psikomotorik. Penilaian di RSBI SMA N 1 Wonosari yang
berkesinambungan, penilaian oleh pendidik, sekolah dan pemerintah
Sebagaimana disampaikan pada saat wawancara dengan peneliti sebagai
berikut,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
98
“Standar penilaian yang dilakukan di SMA N 1 sama dengan yang ditetapkan dalam SNP yang ditambah ujian sertifikasi dari Cambridge. Penilaian dilakukan dengan menggunakan tes dan non tes dalam bentuk tertulis maupun lisan, pengamatan kinerja, sikap, penilaian hasil karya, portofolio, dan penilaian diri. Dalam penilaian hasil belajar peserta didik perlu memperhatikan aspek kognitif, afektif, dan psikomotor peserta didik secara komprehensif. tidak sepotong-sepotong, sehingga peserta didik dinilai secara utuh dan menyeluruh (Sabtu, 24 September 2011, pukul 11.00 WIB . Video no. 2).”
Hasil wawancara dengan Bapak Drs. Paryoko sebagai pengampu
mata pelajaram matematika kelas X bahwa standar penilaian
pembelajaran matematika di RSBI SMA N 1 Wonosari sesuai dengan
kebijakan sekolah. Bapak Jenis penilaian yang digunakan ulangan
harian, tugas tertulis, ulangan tengah semester, ulangan semester, dan
penilaian otentik. Sebagaimana disampaikan pada saat wawancara
sebagai berikut (Selasa, 18 Oktober 2011, pukul 11.30 WIB. Video. 3),
“Penilaian yang digunakan ada ulangan harian, tugas tertulis, ulangan tengah semester, ulangan semester, penilian otentik.”
Ibu Tumini, S.Pd pengampu matematika kelas X di RSBI SMA N
1 Wonosari menambahkan bahwa standar penilaian pembelajaran
matematika di RSBI SMA N 1 Wonosari sama dengan SNP tapi sekolah
membuat kebijakan bahwa ulangan tengah semester, ulangan semester
ulangan kenaikan kelas, ujian sekolah dalam bentuk pilihan ganda dan
dikoreksi dengan komputer. Penilaian pembelajaran matematika
mengukur aspek kognitif dan afektif. Dalam KTSP tidak ada penilaian
psikomotorik untuk matematika. Sebagaimana disampaikan pada saat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
99
wawancara dengan peneliti sebagai berikut (Rabu, 2 November 2011,
pukul 11.30 WIB, Video no. 4),
“Penilaian yang saya gunakan ulangan harian, tugas, mid semester, dan ulangan semester. Untuk ulangan mid semester dan ulangan semester dikoordinir oleh sekolah dan dikoreksi dengan komputer. Penilaian pembelajaran matematika mengukur aspek kogitif dan afektif karena dalam matematika tidak mengukur aspek psikomotorik.”
b. Penetapan target pencapaian dalam memenuhi standar penilaian
pembelajaran matematika di RSBI SMA N 1 Wonosari.
1) Tujuan sekolah
Hasil pengamatan dokumen oleh peneliti hari Senin, 3 Oktober
2011, pukul 10.00 WIB bahwa SMA N 1 Wonosari telah menetapkan
target pencapaian tujuan sekolah dalam memenuhi standar penilaian
(CD no. 2).
Menurut Bapak Kepala Sekolah bahwa SMA N 1 Wonosari
telah menetapkan tujuan sekolah namun untuk mencapai tujuan
sekolah tidaklah semudah membalik telapak tangan, oleh sebab itu
melalui tahapan-tahapan pencapaian yang setiap tahun dievaluasi
kertercapaianya. guna perbaikan selanjutnya SMA N 1 Wonosari
mimiliki sistem informasi hasil analisis evaluasi kinerja,
melaksanakan pemantauan kinerja dan pencapaian target output.
Sebagaimana disampaikan pada saat wawancara dengan peneliti
sebagai berikut.
“Untuk mencapai tujuan sekolah tidaklah semudah membalik telapak tangan, oleh sebab itu melalui tahapan-tahapan pencapaian yang setiap tahun dievaluasi kertercapaianya. guna
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
100
perbaikan selanjutnya SMA N 1 Wonosari mimiliki sistem informasi hasil analisis evaluasi kinerja, melaksanakan pemantauan kinerja dan pencapaian target output.”
Bapak Suryanto, S.Pd. M.Pd, sebagai Ketua Pelaksana program
membenarkan bahwa SMA N 1 Wonosari Wonosari telah menetapkan
indikator pencapaian, menetapkan intrumen pengukuran,
melaksanakan evaluasi pencapaian, dan target pencapaiannya 2014.
Sebagaimana disampaikan pada saat wawancara dengan peneliti
sebagai berikut.
“SMA N 1 Wonosari telah menetapkan indikator pencapaian, menetapkan intrumen pengukuran, melaksanakan evaluasi pencapaian, dan target pencapaiannya 2014.”
Menurut Drs. Aris Feriyanto sebagai Wakasek Kurikulum SMA
N 1 Wonosari bahwa dalam KTSP SMA N 1 Wonosari telah
menetapkan tujuan sekolah, diantaranya yang sesuai dengan standar
penilain adalah sekolah memiliki standar penilaian yang sesuai
ketentuan kurikulum nasional dengan merujuk pada lembaga penguji
tingkat internasional dari salah satu negara OECD. Sekolah
menargetkan terpenuhi pada tahun 2014., Sebagaimana disampaikan
pada saat wawancara dengan peneliti sebagai berikut,
“Dalam KTSP SMA N 1 Wonosari telah menetapkan tujuan sekolah, diantaranya yang sesuai dengan standar penilaian adalah sekolah memiliki standar penilaian yang sesuai ketentuan kurikulum nasional dengan merujuk pada lembaga penguji tingkat internasional dari salah satu negara OECD. Sekolah menargetkan terpenuhi pada tahun 2014.”
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
101
2) Kriteria Kentutasan Minimal (KKM)
Hasil pengamatan dokumen oleh peneliti bahwa KKM
matematika program RSBI SMA N 1 Wonosari belum mencapai 75
(CD no. 1 dan KKM disajikan pada lampiran 23). Hal ini ditegaskan
dari hasil wawancara oleh Drs. Muhayat sebagai pendidik matematika
dan menjabat Wakil Kepala Sekolah Urusan Kesiswaan dengan
peneliti (Rabu, 13 Oktober 2011, pukul 13.00 WIB),
“Untuk meningkatkan KKM dari 71 menjadi 75 tidak hanya sekedar mengubah angkanya, tetapi kita harus mengikuti segala konsekwensinya termasuk proses. Jadi prosesnya itu mulai dari siswanya, Pendidiknya maupun sarana dan prasarana sekolah, sehingga kenaikan 71 menjadi 75 tidak hanya menambah angka tetapi menambah kualitas.”
Hal yang sama ditegaskan oleh Bapak Kepala Sekolah SMA N 1
Wonosari berikut ini,
“KKM kurang dari 75 karena kita membaca betul secara nyata unsur-unsur yang menentukan KKM, saya tidak ingin memaksakan diri kalau memang pada kenyataannya belum sampai, jadi kalau kita memaksakan diri khawatir saya adalah nanti ada penilaian-penilaian semu yang memaksakan diri agar nilainya sama dengan KKM, kalau itu terjadi maka membawa kebohongan kepada anak-anak, artinya nilai anak tidak merupakan nilai riil. Lebih baik KKM dipertahankan pada tahapan sekarang dan dinaikkan secara bertahap sesuai dengan kemampuan kita meningkatkan KKM itu.”
c. Dukungan sekolah terhadap standar penilaian pembelajaran
matematika di SMA N 1 Wonosari.
Dalam rangka meningkatkan standar penilaian terutama
peningkatan standar penilaian pembelajaran matematika harus ada
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
102
dukungan dari berbagai pihak. Dukungan SMA N 1 Wonosari terhadap
standar penilaian matematika adalah :
1) Kepala sekolah bervisi internasional.
Kepala sekolah harus mempunyai visi internasional, mampu
membangun jejaring internasional, memiliki kompetensi managerial,
serta jiwa kepemimpinan dan entrepreneurship yang kuat dalam
memfasilitasi seluruh anggota komunitas sekolah untuk
mengembangkan keunggulan kompetitif dan komparatif bertaraf
internasional. Hasil pengamatan dokumen hari Senin, 3 Oktober 2011,
pukul 11.00 WIB oleh peneliti bahwa Kepala Sekolah SMA N 1
Wonosari telah memiliki ijazah S2 pendidikan dari UNY, dan juga
berpengalaman melakukan kunjungan ke sekolah atau dalam agenda
peningkatan standar penilaian ke negara Malaysia dan Singapura (CD
no. 2)
2) Kemudahan pendidik dalam melanjutkan pendidikan.
Untuk meningkatkan mutu penilaian oleh pendidik, SMA N 1
Wonosari memberikan kemudahan pendidik dalam melanjutkan
pendidikan. Sebagaimana diungkapkan oleh Kepala Sekolah pada saat
wawancara dengan peneliti (Jumat, 23 September 2011, pukul 10.05
WIB),
“Pada prinsipnya kami mendukung bagi teman-teman pendidik untuk melajutkan pendidikan dan sekolah memberi subsidi dana sebesar 10 juta bagi pendidik yang mengikuti program pascasarjana, tetapi jika sebagian pendidik terfokus mengikuti program pascasarjana, maka kami khawatir proses belajar mengajar menjadi terbengkelai.”
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
103
3) Memiliki fasilitas TIK yang mendukung standar penilaian
pembelajaran matematika.
Sebagai sekolah bertaraf internasional, fasilitas teknologi
informasi itu sangat penting terutama untuk peningkatan standar
penilaian, Meskipun masih terbatas SMA N 1 Wonosari mempunyai
fasilitas TIK yang digunakan dalam sistem penilaian berbasis TIK.
Hasil pengamatan observasi oleh peneliti hari Senin, 12 September
2011, Pukul 11.30 WIB bahwa SMA N 1 Wonosari memiliki website,
dan memberikan kemudahan pendidik dalam menggunakan sarana
dan prasarana TIK untuk mengoptimalkan penilaian. SMA N 1
Wonosari juga merencanakan pengembangan aplikasi TIK pendukung
manajemen penilaian (CL no.1 dan Video no.5).
4) Kerjasama “Sister School” dengan sekolah bertaraf internasional
dalam bidang penilaian.
Sebagai Sekolah Rintisan Bertaraf Internasional kerjasama
dengan sekolah bertaraf internasional sangat diperlukan terutama
untuk meningkatkan standar penilaian. RSBI SMA N 1 Wonosari
bekerjasama dengan Cambridge dan SMA N 1 Wonosari bekerjasama
dengan SMA N 1 Yogyakarta sebagai Centre Cambridge.
Sebagaimana disampaikan oleh Bapak Suryanto, S.Pd.M.Pd sebagai
Ketua Program RSBI SMA N 1 Wonosari pada saat wawancara
dengan peneliti (Sabtu, 24 September 2011, pukul 10.30 WIB) sebagai
berikut,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
104
“Standar penilaian RSBI merujuk pada kurikulum Cambridge. SMA N 1 Wonosari bekerjasama dengan SMA N 1 Yogyakarta sebagai Centre Cambridge. SMA N 1 Wonosari pernah mengadakan kunjungan ke: 1)Gandhi Memorial Internasional school Jakarta, 2)Kharisma Bangsa Global Education Jakarta, 3)SMA N 3 Semarang. 4)Sekolah Menengah Kebangsaan St John of Malaysia, 5) Sekolah Menengah Kebangsaan Seri Bintang selatan Malaysia, 6)Henderson Secondary School Singapura. Adapaun kerjasama yang dilaksanakan dalam bentuk: berbagi profil sekolah, pertemuan ilmiah, berbagi pengalaman, dan berbagi kegiatan budaya .”
Hasil pengamatan dokumen oleh peneliti hari Senin, 3 Oktober
2011, pukul 13.00 WIB RSBI SMAN 1 Wonosari meningkatan
kerjasama bertaraf internasional dalam penilaian dengan SMA N 1
Yogyakarta dan sebagai tempat pelaksanaan ujian sertifikasi bagi
peserta didik SMA N 1 Wonosari (CD no. 3 dan Lampiran 24)
2. Masukan (Input) standar penilaian program RSBI SMAN 1 Wonosari
a. Rancangan standar penilaian pembelajaran matematika oleh
pendidik matematika kelas X di RSBI SMA N 1 Wonosari.
1) Rancangan Penilaian pembelajaran matematika kelas X.
Pada awal tahun pelajaran 2011/2012, pendidik mata pelajaran
matematika kelas X membuat rancangan penilaian hasil belajar
peserta didik yang terdiri dari aspek yang dinilai, Jenis penilaian,
frekuensi penilaian, dan bobot penilaian. sebagaimana disampaikan
oleh bapak Drs. Paryoko sebagai pengampu matematika kelas X
SMA N 1 Wonosari pada peneliti (Selasa, 18 Oktober 2011, pukul
11.30 WIB)
“O.ya. diawal tahun harus membuat perangkat pembelajaran, begitu juga rancangan penilaiannya, dan pada pertama kali saya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
105
masuk kelas, saya menginformasikan rancangan penilaian yang saya gunakan dan ditandatangani oleh perwakilan kelas”.
Hal yang sama ibu Tumini, S.Pd pengampu matematika kelas
X di RSBI SMA N 1 Wonosari mensosialisasikan rancangan
penilaian pada peserta didik pada awal semester. Rancangan penilaian
Ibu Tumini, S,Pd berisi: 1) Jenis penilaian yaitu: Kuis, PR, Tugas,
Ulangan Harian, (Rabu, 2 November 2011, pukul 12.00 WIB)
menyampaikan, ulangan tengah semester, dan semester. 2) Aspek
yang dinilai yaitu: Kognitif dan afektif. 3) Bobot penilian, 4)
Frekuensi penilian. Sebagaimana disampaikan pada saat wawancara
dengan peneliti sebagai berikut,
“Ya, saya mensosialisasikan pada peserta didik yang saya ampu diawal semester, rancangan penilaian yang berisi: 1)Aspek yang dinilai yaitu aspek kognitif dan afektif. 2) Jenis penilaian yaitu kuis, PR, tugas, ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, 3)Frekuensi penilaian. 4)Bobot penilaian.”
Menurut peserta didik kelas X bahwa bapak/ibu pendidik
matematika yang mengajar di kelas mereka pada awal semester
mensosialisasikan rancangan penilaian yang akan digunakan. Petikan
hasil wawancara dengan peserta didik kelas XA sebagai berikut.
Peneliti : “Apakah bapak/ibu pendidik matematika diawal semester mensosialisasikan rancangan penilaiannya di?”
XA : “Ya, diawal semester mengumumkan rancangan penilaianya.”
Petikan hasil wawancara dengan peserta didik kelas kelas XD
sebagai berikut,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
106
Peneliti : “Apakah bapak/ibu pendidik matematika diawal semester mensosialisasikan rancangan penilaiannya di?”
XD : “Rancangan penilaianya diumumkan pada awal masuk kelas dan ditandatangani oleh perwakilan kelas.”
Petikan hasil wawancara dengan peserta didik kelas XB sebagai
berikut,
Peneliti : “Apakah rancangan penilaian yang akan digunakan pendidik matematika anda disosialisasikan diawal semester?”
XB : “Ya bapak ibu Pendidik diawal semester mengumumkan rancangan penilaianya yang akan digunakan dalam penilaian nanti dan ditandatangani oleh ketua kelas.”
Petikan hasil wawancara dengan peserta didik kelas XE sebagai
berikut,
Peneliti : “Apakah rancangan penilaian yang akan digunakan pendidik matematika anda disosialisasikan diawal semester?”
XE : “Ya pak Paryoko diawal semester mengumumkan rancangan penilaianya, jenis yang digunakan dan berapa kali ulangan.”.
Hasil pengamatan dokumen silabus dan RPP yang dibuat oleh
pendidik matematika kelas X pada Rabu, 18 Oktober 2011, pukul
11.00 WIB menunjukkan bahwa diawal tahun pelajaran melakukan
analisis SK-KD, mengembangkan indikator pencapaian KD,
menyusun rancangan penilaian, membuat rancangan program
remedial/pengayaan dan menetapkan kriteria ketuntasan belajar (CD
no. 5, Analisis SK-KD dalam Lampiran 27 )
2) Intrumen penilaian
Pada awal tahun pelajaran pendidik di SMA N 1 Wonosari
mengembangkan intrumen penilaian dengan bahasa Indonesia dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
107
bahasa Inggris. Mengembangkan model penilaian dengan
menggunakan soal-soal seleksi masuk perPendidikan tinggi dan soal-
soal olimpiade tingkat nasional maupun internasional. Petikan hasil
wawancara dengan bapak Drs. Paryoko sebagai pengampu
matematika kelas X SMA N 1 Wonosari sebagai berikut,
Peneliti : “Bahasa apa yang bapak gunakan dalam soal-soal ulangan?”
Pry : “Untuk ulangan harian saya pakai bahasa Indonesia dan Inggris.”
Peneliti : “Bagaimanakah bapak merencanakan model penilaian yang merujuk sekolah bertaraf internasional?”
Pry : “Untuk meningkatkan kualitas penilaian kami melakukan kajian soal-soal dari seleksi masuk perPendidikan tinggi dan soal-soal dari olimpiade.”
Hal ini dibenarkan dari pernyataan peserta didik. Petikan hasil
wawancara dengan kelas XE sebagai berikut,
Peneliti : “Anda sekolah di RSBI. Bagaimana bapak /ibu Pendidik mempersiapkan anda untuk ujian internasional nanti?”.
XE : “Diberikan soal-soal pengayaan yang harus dikerjakan”. Peneliti : ”Soal-soalnya diambil dari mana? XE : “Soal-soalnya diambil dari ujian sertifikasi tahun
kemarin, dari ujian masuk perPendidikan tinggi, dan dari olimpiade. Tapi hanya pengayaan nanti belum tentu semua ikut ujian sertifikasi.”
Menurut Ibu Tumini, S.Pd untuk meningkatkan kuaitas
penilaian bahasa yang digunakan dalam intrumen penilaian
menggunakan bahasa Indonesia untuk ulangan harian, untuk ulangan
tengah semester dan ulangan semester menggunakan bahasa
Indonesia dan bahasa Inggris. Sebagaimana disampaikan pada saat
wawancara dengan peneliti sebagai berikut,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
108
“Untuk meningkatkan kualitas penilaian sebagai sekolah RSBI, soal-soal ulangan harian menggunakan bahasa Indonesia, untuk ulangan Tengah semester dan ulangan semester menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Dalam meningkatkan kualitas penilaian kami mengembangkan intrumen penilaian dari soal-soal ujian masuk perPendidikan tinggi dan soal-soal olimpiade.” Petikan hasil wawancara dengan kelas XB sebagai berikut,
Peneliti : “Anda sekolah di RSBI. Bagaimana bapak /ibu Pendidik mempersiapkan anda untuk ujian internasional nanti?”
XB : “Bu Pendidik sudah menyiapkan soal-soal yang berbobot. Dalam latihan soal diselibkan soal-sol yang sulit.”
Peneliti : “Soal-soalnya diambil dari mana?” XB : “Dak tahu pokoknya sulit, sepertinya dari soal-soal
ujian masuk perPendidikan tinggi.”
Hasil pengamatan dokumen silabus dan RPP yang dibuat oleh
pendidik matematika kelas X pada Rabu, 18 Oktober 2011, pukul
11.00 WIB menunjukkan bahwa perumusan intrumen penilaian sesuai
dengan indikator keberhasilan belajar peserta didik. Intrumen yang
dirumuskan pendidik matematika kelas X SMA N 1 Wonosari adalah
tes obyektif, tes uraian dan tugas (CD no. 5, Silbus dan RPP disajikan
dalam Lampiran 25, 26).
b. Rancangan standar penilaian pembelajaran matematika oleh
sekolah program RSBI
1) Rancangan penilaian pembelajaran matematika oleh sekolah program
RSBI.
Rancangan penilaian program RSBI SMA N 1 Wonosari sama
dengan yang ditetapkan oleh SNP. Diawal tahun pelajaran SMA N 1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
109
melaksanakan workshop yang diikuti seluruh pendidik sekolah.
Kegiatan yang dilaksanakan meliputi: pendataan KKM setiap mata
pelajaran, penentuan kriteria kenaikan kelas, penentuan kriteria nilai
akhir 5 kelompok mata pelajaran, penentuan kriteria kelulusan ujian
sekolah
Hasil pengamatan dokumen oleh peneliti hari senin, 3 Oktober
2011, pukul 09.00 WIB SMA N 1 Wonosari memiliki kriteria
kenaikan kelas, kriteria kelulusan, kriteria penjurusan sesuai dengan
KKM dan karakteristik peserta didik (CD no.1).
Soal-soal matematika RSBI SMA N 1 Wonosari dibuat oleh
tim. Tim menyusun intrumen penilaian matematika yang akan
digunakan untuk ulangan tengah semester, ulangan akhir semester,
dan ujian sekolah. Tugas tim penyusun intrumen penilaian meliputi:
mengembangkan kisi-kisi soal, menyusun butir soal, sesuai dengan
indikator dan bentuk soal. perakitan butir-butir soal menjadi
perangkat tes. Hasil wawancara dengan Drs. Muhayat sebagai Wakil
Kepala Sekolah urusan Kesiswaan dan pengampu matematika sebagai
berikut,
“Ya intrumen penilaian matematika dibuat oleh tim. Sekolah diawal tahun pelajaran membetuk tim penyusun intrumen penilaian untuk ulangan semester, ulangan semester, dan uijian sekolah. Tugas tim tersbut meliputi membuat kisi-kisi soal, menyusun butir soal, sesuai dengan indikator, dan merakit butir-butir soal menjadi perangkat tes”. Hasil wawancara dengan Drs. Aris Feriyanto sebagai Wakasek
Kurikulum menambahkan bahwa,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
110
“Rancangan penilaian yang dilaksanakan tahun pelajaran ini sesuai dengan SNP sekolah akan melaksanakan: 1)Ulangan tengah semester minggu pertama bulan Oktober, 2)Ulangan akhir semester minggu pertama dan kedua bulan Desember, 3)Ulangan kenaikan kelas kelas minggu kedua dan ketiga bulan Juni, 4)Untuk persiapan ujian nasional bagi kelas XII diadakan Tryout UN sebanyak 6 kali, 5)Ujian sertifikasi Cambridge bagi yang mengikuti dilaksanakan minggu ketiga Oktober sampai dengan minggu pertama bulan November yang bertempat di SMA N 1 Yogyakarta, 6)Ujian akhir bulan April dan bulan Mei yang akan ditetapkan pemerintah.”
2) Model-model soal yang dikembangkan
SMA N 1 Wonosari merencanakan pembuataan naskah soal
sebanyak 1500 butir soal, dan menyiapkan ujian sertifikasi bagi
peserta didik yang mengikuti. SMA N 1 Wonosari mengembangkan
model penilaian dengan menggunakan soal-soal seleksi masuk
perPendidikan tinggi dan soal-soal olimpiade, dikembangkan sesuai
kebutuhan peserta didik (CD no. 1). Hasil pengamatan dokumen
Senin, 3 Oktober 2011 SMA N 1 Wonosari mempunyai dokumen
soal-soal yang disesuaiakan dengan kurikulum. Hal ini ditegaskan
oleh Bapak Kepala Sekolah SMA N 1 Wonosari dalam wawancara
dengan peneliti sebagai berikut,
“Rancangan penilaian di SMA N 1 Wonosari sesuai dengan SNP hanya ditambah ujian sertifikasi, hanya yang membedakan untuk ulangan harian kebijakan sekolah harus berbentuk essai, untuk ulangan yang dikoordinir sekolah berbentuk pilihan ganda. Dalam menyiapkan ujian sertifikasi sekolah merencanakan pembuatan bank soal, setiap mata pelajaran bejumlah 1500 butir soal yang merujuk dangan Cambridge.”
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
111
Hasil wawancara oleh peneliti dengan Suryanto, S.Pd. M.Pd
sebagai ketua program RSBI SMA N 1 Wonosari (Sabtu, 24
September 2011, pukul 10.30 WIB) menyampaikan bahwa,
“Untuk model penilaian sama seperti dalam SNP, hanya sekolah mengembangkan dan menggunakan soal-soal olimpiade sebagai rujukan mutu yang ditulis dalam bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris, soal-soal itu dikembangkan dan bekerja sama dengan ahli yang berkompeten, mengembangkan kompetensi pendidik menguasai soal-soal”. Model penilaian SMA N 1 Wonosari belum punya kalau teknik
penilainya menggunakan tes, non tes, penugasan perorangan atau
kelompok, tugas mandiri terstuktur maupun mandiri tidak terstuktur.
Teknik tes berupa tes tertulis, tes lisan, tes praktik atau tes kinerja.
SMA N 1 Wonosari mengembangkan model penilaian dengan soal-
soal seleksi masuk perguruan tinggi dan olimpiade. Hasil wawancara
dengan Wakasek kurikulum sebagai berikut,
“Model penilaian SMA N 1 Wonosari belum punya kalau teknik penilaianya menggunakan tes, non tes, penugasana perorangan atau kelompok, tugas mandiri terstuktur maupun mandiri tidak terstuktur. Teknik tes berupa tes tertulis, tes lisan, tes praktik atau tes kinerja. Yang melakukan penilaian : 1). Penilaian oleh pendidik yaitu ulangan harian, penugasan, dan penilaian akhlak mulia dan kepribadian. 2) Penilaian oleh satuan pendidikan yaitu ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, ulangan kenaikan kelas dan ujian sekolah. 3) Penilaian yang dilakukan Pemerintah yaitu UN. Sebagai RSBI ditambah ujian Sertifikasi dari Cambridge. SMA N 1 Wonosari mengembangkan model penilaian menggunakan soal-soal yang digunakan dalam seleksi masuk perPendidikan tinggi dan mengembangkan model penilaian dengan soal-soal olimpiade.” Untuk mempersiapkan peserta didik mengikuti ujian sertifikasi
bapak Drs. Muhayat sebagai Wakasek kesiswaan dan sekaligus
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
112
pengampu matematika kelas XII di SMA N 1 Wonosari model
penilaian yang ia gunakan dengan mengembangkan soal-soal dari
ujian masuk pergurauan tinggi dan olimpiade. Hal ini disampaikan
pada saat wawancara sebagai berikut.
“Untuk mempersiapkan ujian sertifikasi saya mengembangkan intrumen penilaian yang sesuai kebutuhan peserta didik kami dengan soal-soal dari olimpiade dan soal-soal ujian masuk perPendidikan tinggi.”
3. Proses (Process) standar penilaian pembelajaran matematika program
RSBI SMAN 1 Wonosari.
a. Pelaksanaan standar penilaian pembelajaran matematika oleh
pendidik matematika kelas X program RSBI.
1) Ulangan harian.
Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh,
menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar
peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan,
sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan
keputusan. Oleh sebab itu pendidik harus melaksanakan penilaian
hasil belajar .
Hasil Wawancara oleh peneliti dengan bapak Drs. Prayoko, hari
Selasa, 18 Oktober 2011, pukul 11.30 WIB bahwa beliau telah
melaksanakan ulangan harian setelah selesai satu bab, yang terdiri dari
beberapa kompetensi dasar. Ulangan harian dengan bahasa Inggris
dan bahasa Indonesia. Kemudian secepatnya beliau mengoreksi,
dalam selang seminggu hasilnya telah dikembalikan kepada peserta
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
113
didik. Peserta didik dapat melihat letak kesalahannya, apabila ada
kesalahan dalam mengoreksi peserta didik diminta menyampaikan
kepada pendidik. Petikan wawancaranya sebagai berikut:
Peneliti : “Kapan Bapak melaksanakan ulangan harian?” Pry : “Untuk melaksanakan ulangan harian kalau materinya
sudah selesai dalam satu bab, yang terdiri dari beberapa KD tapi karena keterbatasan waktu akhirnya beberapa KD saya rangkum.”
Peneliti : “Apakah ulangan yang bapak koreksi langsung dikembalikan kepada peserta didik tanpa ada komentar?”
Pry : “Biasanya saya target satu minggu setelah ulangan hasilnya saya berikan kepada anak-anak tetapi kadang lebih dari satu minggu belum bisa menyampaikan ke anak-anak, setelah selesai saya sampaikan kepada anak-anak, saya suruh untuk dikoreksi kagi mungkin ada kesalahan menjumlahkan atau kesalahan mengoreksi dan itu nanti biasanya ada umpan balik ke saya, kalau ada komplain masalah ya itu tadi jumlah tidak pas atau benar saya salahkan”.
Adapun Ibu Tumini, S.Pd, melaksanakan ulangan harian setelah
menyelesaikan minimal dua kompetensi dasar. Ulangan segera
dikoreksi apabila tidak banyak tugas. Setelah dikoreksi dikembalikan
kepada peserta didik, Selain ulangan harian nilai tugas juga
dimanfaatkan. Petikan wawancara dengan ibu Tumini, S.Pd (hari
Rabu, 2 November 2011, pukul 12.00 WIB) sebagai berikut;
Peneliti : “Kapan ibu memberikan ulangan harian?” Tmn : “Berdasarkan banyak sedikitnya materi dalam satu
standar kompetensi. Apabila dalam satu standar kompetensi materinya tidak banyak maka ulangannya dilaksanakan setelah selesai satu standar. Rata-rata setelah selesai materi dalam dua atau tiga kompetensi dasar.”
Peneliti : “Bagaimana ibu mengoreksi hasil ulangan peserta didik?”
Tmn : “Untuk koreksi saya selalu menekankan pada diri saya, setiap selesai ulangan secepatnya saya koreksi. Hal ini
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
114
bisa menguranggi beban pekerjaan dan peserta didik segera mengetahui hasilnya. Setelah selesai dikoreksi secepatnya dibagikan kepada siswa.”
Peneliti : “Apakah dalam mengembalikan hasil pekerjaan peserta didik disertai balikan/komentar yang mendidik?”
Tmn : “Gimana ya inilah tugas yang terberat kalau mengampu beberapa kelas, kalau setiap ulangan disertai balikan dan ulangan setiap kelas hampir bersamaan ya berat sekali, ya kalau pas tidak banyak pekerjaan ya saya kasih komentar dan biasanya banyak yang tidak.”
2) Analis hasil pekerjaan peserta didik.
Analisis hasil pekerjaan peserta didik yang dilakukan oleh
pendidik matematika kelas X adalah membandingkan hasil penilaian
masing-masing peserta didik dengan KKM. Analisis ini bermanfaat
untuk mengetahui kemajuan hasil belajar dan kesulitan belajar peserta
didik, serta untuk memperbaiki pembelajaran. Hasil wawancara
dengan bapak Drs. Prayoko bahwa dia telah melakukan analisis hasil
pekerjaan peserta didik dan mengatahui manfaatnya. Hasil wawancara
dengan peneliti sebagai berikut,
“ Ya saya menganalisis hasil ulangan yang sudah saya ujikan dari situ saya tahu pencapaian kompetensi anak dan sejauh mana efektifitas mengajar saya.” Hal yang juga disampaikan oleh ibu Tumini, S.Pd dia telah
menganalisis, cara menganalisis dan mengetahui manfaatnya.
Sebagaimana terungkap dalam petikan wawancara sebagai berikut:
Peneliti : “Apakah ibu menganalisis hasil pekerjaan peserta didik?”
TMN : “Ya untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa maka harus saya mengenalisis hasil penilaian.”
Peneliti : “Bagaimana cara ibu menganalisis?” TMN : “Membandingkan hasil penilaian masing-masing
peserta didil dengan KKM.”
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
115
Dari hasil pengamatan dokumen bahwa pendidik mata pelajaran
matematika kelas X SMA N 1 Wonosari telah melakukan analisis
hasil ulangan peserta didik (CD no. 5 dan Lampiran 30).
3) Remedial
Pelakasanaan remedial dilaksanakan untuk peserta didik yang
mendapat nilai ulangan harian di bawah KKM mata pelajaran atau
peserta didik yang pada saat diadakan ulangan harian tidak hadir
dengan tanpa alasan yang jelas (dianggap telah mengikuti ulangan
harian). Ketentuan remedial di SMA N 1 Wonosari dilaksanakan satu
kali untuk setiap ulangan harian dan nilai hasil remedial maksimal
sama dengan nilai KKM. Hasil Wawancara oleh peneliti dengan
bapak Drs. Prayoko, hari Selasa, 18 Oktober 2011, pukul 11.30 WIB
bahwa beliau telah melaksanakan remedial. Sebagaimana terungkap
dalam petikan wawancara sebagai berikut,
Peneliti ; “Apakah bapak melaksanakan remedial?” Pry : “Ya, waktunya sore hari. Tapi sulit mencari waktu
karena banyaknya kegiatan anak ataupun saya sendiri.”
Hal yang sama disampaikan oleh peserta didik kelas XA bahwa
pendidik matematika yang mengajarnya di kelas XA mengadakan
ulangan harian setelah satu bab. Hasil ulangan dikembalikan kepada
peserta didik setelah dikoreksi sekitar satu minggu. Hasil ulangan
dikomentari secara umum di depan kelas agar menjadi pembelajaran
peserta didik yang lain dan ada pelaksanaan remedial. Sebagaimana
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
116
terungkap dalam petikan wawancara dengan peserta didi kelas XA
sebagai berikut;
Peneliti : “Kapan pendidik matematika anda memberikan ulangan harian?”
XA : “Pendidik kami memberikan ulangan harian setelah materi selesai dalam satu bab.”
Peneliti : “Berapa lama memberikan hasil ulangan?”. XA : “Untuk pak Prayoko biasanya satu minggu.” Peneliti : “Apakah pada pekerjaan anda ada catatan-catatan?” XA : “Diberikan secara umum di depan kelas karena kalau
diberikan di masing-masing pekerjaan saya kurang paham kesulitannya, kalau disampaikan secara umum dan langsung diketahui letak kesulitannya maka saya akan lebih paham.”
Adapun Ibu Tumini, S.Pd, melaksanakan remedial setelah
dikoreksi apabila tidak banyak tugas. Setelah dikoreksi dikembalikan
kepada peserta didik, peserta didik yang belum mencapai KKM diberi
pelajaran remedial. Selain ulangan harian nilai tugas juga
dimanfaatkan. Petikan wawancara dengan ibu Tumini, S.Pd (hari
Rabu, 2 November 2011, pukul 12.00 WIB) sebagai berikut;
Peneliti : “Apakah ibu mengolah hasil penilaian?” Tmn : “Ya untuk mengetahui ketuntasan belajar peserta didik
maka harus saya mengolah hasil penilaian.” Peneliti : “Bagaimana ibu memanfaatkan hasil penilaian untuk
perbaikan pembelajaran?” Tmn : “Ya kalau yang belum mencapai KKM diremedi,
kemudian bagi yang sudah tuntas saya beri pengayaan soal, sehingga yang sudah tuntas apa yang diperoleh tidak hanya berhenti sampai disitu.”
Peneliti : “Apakah ibu melakukan penilaian tugas?’ Tmn : “Untuk saya pribadi, setiap apa yang mereka kerjakan
kemudian setiap keaktifan mereka tentu saja akan berpengaruh terhadap nilai anak tadi.”
Menurut peserta didik kelas X D bahwa ibu Tumini, S.Pd
yang mengajar matematika di kelas mereka, melaksanakan ulangan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
117
harian setelah selesai satu materi. Sebelum ulangan peserta didik
diberi kesempatan untuk menyampaikan kesulitan yang dihadapi
dalam menguasai materi. Hasil ulangan dikoreksi dan dikembalikan
kepada peserta didik. Pada pekerjaan peserta didik sebagian diberi
komentar tentang kesalahannya. Petikan wawancara dengan peserta
didik kelas XD sebagai berikut;
Peneliti : “Kapan pendidik matematika anda memberikan ulangan harian?”
XD : “Ulangan harian dilaksanakan kalau materi sudah selesai, sebelumnya bu Pendidik memberi kesempatan untuk bertanya jika ada kesulitan-kesulitan yang dihadap.”
Peneliti : “Berapa lama memberikan hasil ulangan?”. XD : “Hasil ulangan dikembalikan pada pertemuan berikutnya.” Peneliti : “Apakah pada pekerjaan anda ada catatan-catatan?” XD : “Dikoreksi dan dikembalikan, sebagian besar diberi
catatan sendiri oleh bu Tumini,” Peneliti : “Apakah pendidik matematika anda memberi tugas?” XD : “Banyak pak, karena nilainya diperhitungkan.”
Hasil pengamatan dokumen oleh peneliti bahwa Ulangan harian
mata pelajaran matematika kelas X semester gasal telah dilaksanakan
Contoh soal ulangan harian disajikan dalam Lampiran 28.
b. Pelaksanaan standar penilaian pembelajaran matematika oleh
sekolah program RSBI .
1) Pelaksanaan penilaian ulangan tengah semester gasal SMA N 1
Wonosari tahun pelajaran 2011/2012.
Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan dilakukan untuk
menilai pencapaian kompetensi peserta didik pada semua mata
pelajaran. SMA N 1 Wonosari mengkoordinir ulangan tengah semester,
ulangan akhir semester, ulangan kenaikan kelas dan ujian sekolah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
118
Sebagaimana dijelaskan oleh bapak kepala sekolah pada saat
wawancara bahwa,
“Sekolah mengkoodinasi ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, ulangan kenaikan kelas, dan ujian sekolah. Soalnya pilihan ganda dan dikoreksi sekolah mengunakan komputer.”
Hasil observasi oleh peneliti hari Senin, 3 Oktober 2011 bahwa
SMA N 1 Wonosari telah melaksanakan ulangan tengah semester
gasal dilaksanakan tanggal 3 Oktober sampai dengan 10 Oktober
2011. Soal matematika menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa
Inggris (Soal ulangan tengah semester gasal Lampiran 29).
2) Analisis hasil ulangan tengah semester
Kegiatan pada tahap analisis adalah menganalisis hasil
penilaian menggunakan acuan kriteria yaitu membandingkan hasil
penilaian masing-masing peserta didik dengan standar yang telah
ditetapkan. Nilai masing-masing peserta didik dibandingkan dengan
KKM. Peserta didik yang nilainya dibawah KKM dinyatakan belum
tuntas. Analisis ini bermanfaat untuk mengetahui kemajuan hasil
belajar dan kesulitan belajar peserta didik, serta untuk memperbaiki
pembelajaran.
Hasil wawancara dengan Bapak Sriyanto, S.Pd koordinator TI
SMA N 1 Wonosari hari Kamis, 24 November 2011 bahwa analisis
nilai dan analisis butir soal di SMA N 1 Wonosari berbasis TIK
dengan menggunakan scanpax acadamic adison. Fasilitas TIK untuk
pengolahan hasil penilaian sudah cukup memadai, untuk pengolahan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
119
nilai ulangan tengah semester, ulangan semester dan ujian sekolah
dengan komputer. (Video no. 5 dan hasil analisis disajikan dalam
Lampiran 31)
3) Tindak lanjut hasil ulangan tengah semester.
Hasil wawancara oleh peneliti dengan Bapak Sriyanto, S.Pd
pada hari Kamis, 24 November 2011 pukul 12.00 WIB bahwa sesuai
kebijakan sekolah 3 hari setelah ulangan dilaksanakan nilai ulangan
tengah semester harus sudah dilaporkan kepada orang tua peserta
didik dan ditempel di papan pengumuman SMA N 1 Wonosari
(Video no. 5)
Hasil wawancara peneliti dengan peserta didik kelas XB dia
telah melihat hasilnya di papan pengumuman dan internet.
Sebagaimana petikan hasil wawancara sebagai berikut,
Peneliti : “Apakah anda sudah mengetahui hasil ulangan tengah semester gasal tahun 2011?”
XB : “Sudah diumumkan oleh wali kelas dan ditempel di papan informasi. Saya juga bisa upload di internet.”
Hasil wawancara dengan peserta didik kelas XE bahwa dia
sudah melihat hasilnya di papan informasi SMA N 1 Wonosari.
Sebagaimana petikan hasil wawancara sebagai berikut.
Peneliti : “Apakah anda sudah mengetahui hasil nilai ulangan tengah semester gasal yang diujikan tanggal 3 sampai 10 November 2011?”
XE ; “Sudah, itu masih ditempel di papan informasi.”
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
120
4) Ujian sertifikasi peserta didik
Pelakasanaan ujian sertifakasi SMA N 1 Wonosari memilih
pada bulan Oktober-November dengan pertimbangan untuk persiapan
ujian sekolah maupun ujian nasional, sebagaimana disampaikan oleh
Drs. Aris Feriyanto Wakasek Kurikulum SMA N 1 Wonosari sebagai
berikut,
“Untuk pelaksanaan ujian sertifikasi internasional memilih bulan Oktober-Nopember dengan pertimbangan-pertimbangan tertentu untuk persiapan ujian sekolah maupun ujian nasional, ujian setifikasi sifatnya pilihan artinya peserta didik boleh memilih satu, dua, atau semua mapel MIPA dan bahasa Inggris, bahkan tidak memilih.”
Bapak Suryanto, S.Pd. M.Pd, Ketua Pelaksana Program RSBI
SMA N 1 Wonosari menambahkan ujian setifikasi dilaksanakan di
SMA N 1 Yogyakarta, untuk tahun ini peserta didik yang mengikuti
67 perserta didik untuk semua program. Petikan hasil wawancara
dengan bapak Suryanto, S.Pd. M.Pd sebagai berikut;
Peneliti : “Apakah SMA N 1 Wonosari melaksanakan atau memfasilitasi peserta didiknya mengikuti ujian sertifikasi?”
SR : “Ya. Sekolah memfasiltasi bagi peserta didik yang mau mengikuti ujian sertifikasi karena sifatnya pilihan.”
Peneliti : “Apakah semua peserta didik mengikuti ujian sertifikasi?”
SR : “Tidak karena sifatnya pilihan untuk tahun kemarin jumlah yang mengikuti ada 66 peserta didik.”
Peneliti : “Adakah syarat khusus bagi siswa yang akan mengikuti?”
SR : “Bagi peserta didik yang mengikuti sertifikasi melunasi administrasi sebesar Rp750.000,00 setiap mata pelajaran yang diikuti dan ujianya bertempat di SMA N 1 Yogyakarta.”
Peneliti : “Untuk tahun ini berapa peserta didik yang sudah mendaftar ujian sertifikasi?”
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
121
SR : “Untuk tahun ini ada 67 peserta didik yang sudah mendaftar.”
Peneliti : “Meningkat pesertanya ya?” SR : “Meningkat satu, tapi tahun kemarin hanya untuk jurusan
IPA, tetapi untuk tahun ini untuk semua jurusan, jadi 67 peserta didik dari 192 .“
4. Produk (Product) pada standar penilaian pembelajaran matematika
program RSBI SMA N 1 Wonosari
a. Prestasi matematika peserta didik kelas X dalam ulangan harian.
Ketuntasan belajar matematika ulangan harian 1 yang diujikan oleh
Bpk Drs. Prayoko sebagai pendidik mata pelajaran matematika pada
pokok bahasan Eksponen dan Logaritama hasilnya sebagai berikut :
Tabel 4.1 Persentase ketercapaian ketuntasan Ulangan Harian 1,
Kelas XA XB XC XD XE XF Total
Jumlah 31 32 32 32 32 32 191
Ketuntasan (%) 16,1 18,7 12,5 21,8 9,3 15,6 15,7
Sumber :Nilai matematika kelas X Drs Prayoko SMA N 1 Wonosari
Ketuntasan belajar matematika ulangan harian 2 yang diujikan oleh
Ibu Tumini, S.Pd sebagai pendidik mata pelajaran matematika pada
pokok bahasan sistem persamaan linier hasilnya sebagai berikut :
Tabel 4.2 Persentase ketercapaian ketuntasan Ulangan Harian 2,
Kelas XA XB XC XD XE XF Total
Jumlah 31 32 32 32 32 32 191
Ketuntasan (%) 48,4 21,9 75 28,1 15,6 50 39,7
Sumber :Nilai matematika kelas X Tumini, S.Pd SMA N 1 Wonosari
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
122
b. Prestasi matematika peserta didik kelas X dalam ulangan tengah
semester
Hasil pengamatan dokumen oleh peneliti bahwa mata pelajaran
yang KKM-nya 75 baru dua mata pelajaran, mata pelajaran lainnya
kurang dari 7,5 (CD no.4)
Rekapitulasi nilai Ulangan Tengah Semester Gasal Tahun
pelajaran 2011/2012 SMA N 1 Wonosari yang dilaksanakan tanggal 3
Oktober sampai dengan 10 Oktober 2011.
Sumber : SMA N 1 Wonosari Tahun 2011
Grafik 4.4 Persentase Ketercapaian Ketuntasan Ulangan Tengah Semester gasal tahun pelajaran 2011/2012.
Berdasarkan grafik di atas menunjukkan bahwa hanya empat mata
pelajaran yang ketuntasannya di atas 75%, bahkan mata pelajaran
matematika hanya 17,8% yang tuntas.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
123
c. Prestasi matematika peserta didik dalam Olimpiade.
Hasil pengamatan dokumen oleh peneliti hari Rabu, 5 Oktober
2011 pukul 12.00 WIB bahwa prestasi bidang matematika yang diraih
SMA N 1 Wonosari tahun pelajaran 2010/2011 juara 2 tingkat
Kabupaten Gunungkidul (CD no. 4 dan Lampiran 32).
d. Hasil Ujian Nasional Matematika 3 tahun terakhir.
Hasil Ujian Nasional yang diselenggarakan pemerintah pusat tiga
tahun terakhir mata pelajaran matematika. (Lampiran 33)
Grafik 4.4 Hasil Ujian Nasional mata pelajaran matematika tiga tahun
terakhir. Di SMA N 1 Wonosari, Juli 2011.
Tahun pelajaran 2009/2010 adalah lulusan pertama program RSBI
SMA N 1 Wonosari. Program RSBI yang dimaksud untuk SMA N 1
Wonosari hanya jurusan IPA. Berdasarkan Grafik 4.4 terlihat tahun
pelajaran 2009/2010 nilai terendah sebesar 3.00, tertingi sebesar 9.00
dan rata-rata sebesar 6,48. Tahun pelajaran 2010/2011 terendah sebesar
3,75, tertinggi sebesar 10,00, dan rata-rata sebesar 8,02
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
124
e. Hasil Ujian sertifikasi matematika peserta didik
Hasil ujian sertifikasi Cambridge Internasional Examination (CIE)
tahun 2010 (Lampiran 34). Rekapitulasi nilai Jumlah peserta yang
mengikuti ujian 66 peserta didik dari jumlah 134 peserta didik program
IPA, yang terdistribusi pada tabel di bawah ini,
Tabel 4.3 Rekapitulasi nilai ujian sertifikasi Cambridge Internasional Examination (CIE) tahun 2010.
Nilai Inggris Mat Bio Kim Fis A+ - - - - - A - 1 - - - B - 8 - - 1 C 1 21 1 - 1 D 2 6 4 1 2 E - 9 2 2 2 F - - - 2 1 G - - - 1 - U 6 4 - - -
Terdaftar tapi tidak ikut ujian
- 2 1 - -
Jumlah 9 51 8 6 7 Sumber : Nilai ujian sertifikasi SMA N 1 Wonosari, tahun 2011
f. Peserta didik yang melanjutkan ke perguruan tinggi program RSBI
SMA N 1 Wonosari tahun pelajaran 2010/2011.
Pada tahun pelajaran 2010/2011 yang termasuk program RSBI
adalah peserta didik untuk jurusan IPA yang berjumlah 134 peserta didik.
Peserta didik yang diterima di perguruan tinggi negeri sebanyak 62,
peserta didik dan yang diterima di perguruan tinggi swasta sebanyak 47.
Jadi peserta didik yang diterima di perguruan tinggi seluruhnya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
125
sebanyak 109 peserta ddik pada tahun pelajaran 2010/2011. Jadi
persentase peserta didik yang melanjutkan ke perguruan tinggi ada
81,3%. Data peseta didik yang melajutkan ke perguruan tinggi disajikan
dalam Lampiran 35.
C. Pembahasan
Berikut ini peneliti menganalisis data yang berhasil dikumpulkan di
lapangan sesuai dengan rumusan masalah yang selanjutnya dihubungkan dengan
teori yang sudah ada
1. Konteks (Context) pada standar penilaian pembelajaran matematika
program RSBI
a. Kesesuaian standar penilaian pembelajaran matematika di SMA N
1 Wonosari dengan standar penilaian program RSBI.
Menurut Standar Penilaian Pendidikan Permendiknas nomor 20
tahun 2007 Standar Penilaian Pendidikan menurut Permendiknas nomor
20 tahun 2007 adalah Standar nasional pendidikan yang berkaitan
dengan mekanisme, prosedur, dan intrumen penilaian hasil belajar
peserta didik. Penilaian pendidikan adalah proses pengumpulan dan
pengolahan informasi untuk menentukan pencapaian hasil belajar peserta
didik. Prinsip penilaian meliputi: mendidik, terbuka, menyeluruh,
terpadu, obyektif, berkesinambungan, adil, dan menggunakan acuan.
Menurut Panduan Penyelenggaraan Program Rintisan SMA
bertaraf internasional (R-SMA-BI) Standar Penilaian pada Program
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
126
Rintisan SMA Bertaraf Internasional bahwa Penilaian dilakukan dalam
bentuk ulangan harian dan ulangan tengah semester, ulangan akhir
semester, ulangan kenaikan kelas, dan kelulusan ditetapkan
menggunakan Nilai Batas Ambang Kompetensi (NBAK) ideal 75%.
Peserta didik yang tidak mencapai NBAK diberikan program remidi.
Implementasi dari Permendiknas di atas, SMA N 1 Wonosari
sebagai sekolah rintisan bertaraf internasional telah melaksanakan
standar penilaian yang berlaku secara nasional dan sekolah juga
memfasilitasi peserta didiknya untuk mengikuti ujian sertifikasi
internasional. Penilaian yang diperoleh dari proses pembelajaran
mengukur tiga ranah yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik. Penilaian
dilakukan untuk memantau proses, kemajuan dan perbaikan hasil belajar
peserta didik secara berkesinambungan. Hasil belajar peserta didik diukur
melalui ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan semester,
ulangan kenaikan kelas, ujian sekolah, ujian nasional dan ujian
internasional. Ujian sekolah dan ujian nasional bersifat wajib sedangkan
ujian internasional bersifat pilihan.
Dari hasil penelitian di lapangan, peneliti menemukan adanya
perbedaan dengan landasan teori yang peneliti jabarkan sebelumnya dan
hasil wawancara tentang kesesuaian standar penilaian RSBI SMA N 1
Wonosari yang dilaksanakan sesuai dengan SNP. Namun pada saat
pelaksanaan penelitian ini berlangsung SMA N 1 Wonosari menetapkan
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) matematika sebesar 71 naik satu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
127
poin dari sebelumnya, secara bertahap disesuaikan dengan kondisi yang
ada saat ini dan pada tahun 2014 akan mencapai sesuai standar penilaian
yang ditetapkan RSBI yaitu Nilai Batas Ambang Kompetensi (NBAK)
ideal 75%.
b. Penetapan target pencapaian dalam memenuhi standar penilaian
pembelajaran matematika di RSBI SMA N 1 Wonosari.
Penetapan kompetensi lulusan SMA bertaraf internasional
menerapkan standar kelulusan yang lebih tinggi dari pada standar
nasional pendidikan, meraih prestasi tingkat internasional pada bidang
sains, matematika, teknologi, seni dan olahraga. Kriteria Keunggulan
Standar Kelulusan SMA-BI minimum rata-rata pada tingkat satuan
pendidikan adalah 75.
Hasil penelitian dokumen bahwa tujuan sekolah SMA N 1
Wonosari memiliki indikator; yang dapat diukur, spesifik, dapat dicapai,
dapat dilaksanakan, dan ditentukan batas waktunya. Tujuan sekolah
SMA N 1 Wonosari yang sesuai dengan standar penilaian adalah:
1. Peserta didik mampu mencapai rerata nilai ujian nasional sebagai
cermin penguasaan ilmu pengetahuan di atas rerata nilai nasional
minimal 85.
2. Peserta didik yang diterima di perguruan tinggi favorit bertaraf
internasional di tingkat lokal, nasional, dan internasional mencapai
85%.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
128
3. Peserta didik yang mampu mencapai standar nilai minimal sertifikasi
(ujian internasional) mencapai 60% dari peserta.
Tujuan sekolah RSBI SMA N 1 Wonosari menetapkan rata-rata
nilai ujian nasional minimal 85 ini berarti penetapan target pencapaian
tujuan sekolah di atas kriteria standar kelulusan SMA-BI.
Data hasil penelitian di lapangan, peneliti menemukan rata-rata
nilai ujian nasional matematika SMA N 1 memenuhi kriteria kelulusan
SMA-BI tercapai pada tahun pelajaran 2010/2011, rata-rata nilai ujian
matematika sebesar 8,02.
SMA N 1 Wonosari juga menyadari untuk mewujudkan tujuan itu
tidaklah mudah mengingat kondisi faktor pendukung yang dimiliki
sekarang ini, oleh sebab itu secara bertahap akan mewujudkan tujuan itu
pada tahun 2014.
Sebagai target sekolah dalam pencapaian kompetensi mata
pelajaran matematika maka SMA N 1 Wonosari menetapkan kriteria
ketuntasan minimal matematika tahun pelajaran 2011/2012 sebesar 71.
Ketetapan KKM matematika sebesar ini tidak sesuai dengan standar yang
ditetapkan pada panduan RSBI. Menurut panduan RSBI bahwa sekolah
RSBI harus menetapkan KKM di atas 75. Ketetapan KKM SMA N 1
Wonosari belum mencapai 75 bukan tanpa alasan, sebagaimana
disampaikan oleh bapak Kepala Sekolah SMA N 1 Wonosari berikut ini
“KKM kurang dari 75 karena kita membaca betul secara nyata unsur-unsur yang menentukan KKM, saya tidak ingin memaksakan diri kalau memang pada kenyataannya belum sampai, jadi kalau kita memaksakan diri khawatir saya adalah nanti ada penilaian-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
129
penilaian semu yang memaksakan diri agar nilainya sama dengan KKM, kalau itu terjadi maka membawa kebohongan kepada anak-anak, artinya nilai anak tidak merupakan nilai riil. Lebih baik KKM dipertahankan pada tahapan sekarang dan dinaikkan secara bertahap sesuai dengan kemampuan kita meningkatkan KKM itu”. Dari uraian diatas peneliti berkesimpulan bahwa: Penetapan target
pencapaian standar penilaian pembelajaran matematika belum terpenuhi,
namun nilai ujian nasional matematika yang dicapai tahun pelajaran
2010/2011 telah melampaui batas yang ditetapkan oleh standar kelulusan
SMA-BI, tahun pelajaran 2011/2012. Target pencapaian yang ditentukan
dalam tujuan sekolah itu SMA N 1 Wonosari berusaha dengan bertahap
untuk memenuhinya yang disesuaikan dengan kondisi yang ada sekarang
ini,
c. Dukungan sekolah terhadap standar penilaian pembelajaran
matematika di RSBI SMA N 1 Wonosari.
Ketercapaian standar penilaian harus didukung dari beberapa pihak
terutama faktor kepala sekolah. Sesuai dengan ketentuan RSBI kepala
sekolah harus bervisi internasional yang ditunjukkan dengan telah
memperoleh ijazah pascasarjana dan berpengalaman melaksanakan
kegiatan diluar negeri pada negara anggota OECD. Dimilikinya syarat
tersebut diharapakan Kepala Sekolah dapat memahami pendidikan
sebagai profesi, mempertahankan standar etika profesionalisme dan
menyajikan proses kepemimpinan untuk meningkatkan standar
penilaian.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
130
Kepemimpinan merupakan kekuatan aspirasional, kekuatan
semangat, dan kekuatan moral yang kreatif, mampu mempengaruhi para
peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan untuk mengubah sikap,
sehingga mereka konforn dengan keinginan pemimpin. Pemimpin dapat
mempengaruhi moral, kepuasan kerja, keamanan, kualitas dan terutama
tingkat prestasi suatu organisasi.
Efektifitas pemimpin ditentukan oleh interaksi antara tingkah laku
kepala sekolah sebagai manager dengan karakteristik situasi. Profil
kepemimpinan kepala sekolah mempunyai peran penting dalam
mempengaruhi kinerja seluruh karyawan dan pendidik.
Kepala sekolah harus memahami kultur sekolah yang ada sekarang
ini, dan menyadari bahwa hal itu tidak lepas dari struktur dan pola
kepemimpinannya. Perubahan kultur yang lebih "sehat" harus dimulai
dari kepemimpinan kepala sekolah. Kepala sekolah harus
mengembangkan kepemimpinan berdasarkan dialog, saling perhatian
dan pengertian satu dengan yang lain.
(http://pakPendidikonline.pendidikan.net/pradigma_pdd_ms_depan_37.ht
ml diakses Senin, 10 Okt 2011, pukul 19.00)
Kultur sekolah yang baik dan Kepala Sekolah bervisi internasional
merupakan dukungan sekolah terhadap standar penilaian SMA N 1
Wonosari yang dimiliki saat ini.
Kebijakan di SMA N 1 Wonosari sangat mendukung terhadap
peningkatan standar penilaian dengan diberinya kemudahan bagi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
131
pendidik melanjutkan program studi pascasarjana. Meningkatnya
pendidikan bagi pendidik diharapkan meningkatnya profesional pendidik
dalam penilaian. Hasil wawancara dengan kepala sekolah menunjukkan
SMA N 1 Wonosari memberikan kemudahan pendidik dalam
melanjutkan pendidikan.
Rendahnya penghasilan pendidik sehingga memaksa mereka
bekerja bermacam-macam sehingga melalaikan melaksanakan tugas, dan
banyaknya pungutan dan pembiayaan kepada mereka sehingga
mengurangi kemampuan ekonomis untuk mengembangkan profesi. Hal
ini tidak demikian berlaku di SMA N 1 Wonosari.
Pendidik adalah kompunen kegiatan pengembang Sekolah Bertaraf
Internasional (SBI) dimana pendidik harus meningkatkan tingkat
pendidikan minimal S1, sesuai dengan bidang pendidikan dan mata
pelajaran yang diajarkan (Dirjen Dikdasmen, 2006). Data dokumen
menunjukkan bahwa persentase latar belakang pendidikan dengan bidang
yang diampunya SMA N 1 Wonosari di atas 80%.
Dalam rangka meningkatkan mutu SDM terutama dalam
mengembangkan sistem penilaian SMA N 1 Wonosari mengembangkan
program peningkatan kompetensi penilaian bagi pendidik melalui
kegiatan pelatihan, penataran, studi banding, workshop (on the job
training atau of the job training) diawal tahun pelajaran, seminar yang
dilaksanakan oleh sekolah atau bekerjasama dengan lembaga pendidikan
di luar sekolah yaitu dengan UNY, UNS, dan LPMP Yogyakarta.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
132
Menerapkan penilaian berbasis TIK, apabila digunakan dengan
baik dapat menjadi media pengolahan hasil penilaian belajar peserta
didik yang efektif. Salah satu contoh penerapan TIK adalah penggunaan
komputer dalam sistem penilaian. Dengan komputer pendidik lebih
mudah dalam pengolahan hasil belajar peserta didik. Teknologi komputer
dengan kemampuannya yang tinggi dapat dijadikan sebagai sarana
penyampaian informasi dan ilmu pengetahuan serta sebagai sarana untuk
memperoleh umpan balik bagi peserta didik.
Komputer memberi kemudahan pendidik menganalis hasil
penilaian, dan bagi peserta didik untuk mengerjakan latihan, melakukan
kegiatan simulasi karena tersedia animasi grafik, warna, dan musik yang
dapat menambah realisme. Penggunaan komputer dapat sebagai alat
intruksional yang disebut dengan pengajaran dengan bantuan komputer
(Computer Assisted Intruction).
SMA N 1 Wonosari telah menerapkan penilaian berbasis TIK,
meskipun rasio jumlah komputer tidak sebanding dengan jumlah peserta
didik yang ada. SMA N 1 Wonosari memiliki website, website dapat
diakses, Web sebagai media online penilaian, Website sebagai forum
online warga sekolah. Sekolah juga merencanakan aplikasi TIK
pendukung manajemen penilain, LAN ke ruang Pendidik, tersediannya
komputer akses internet SIM administrasi pembelajaran, dan tersedianya
CD/VCD intrumen penilaian.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
133
Penggunaan fasilitas internet, email, facebook, upload/download
materi-materi pelajaran ataupun soal-soal tugas dan evaluasi dapat
mempermudah komunikasi peserta didik dengan pendidik. Namun ini
akan terlaksana dengan baik apabila fasilitas medukung memadai,
Apabila fasilitas yang tersedia hanya di sekolah, komunikasi dengan
internet menjadi kurang efektif. Tetapi apabila semua peserta didik dan
pendidik memiliki sambungan internet di rumah, maka komunikasi dapat
dilakukan setiap saat, sehingga penggunaan Teknologi Informasi dan
Komunikasi menjadi efektif.
Dalam rangka peningkatan kualitas penyelenggaraan pendidikan
sesuai dengan perkembangan global, tuntutan kebutuhan masyarakat dan
perkembangan landasan yuridis bidang pendidikan, khususnya Undang-
Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
maka SMA N 1 Wonosari sebagai Sister School menjalin kerjasama
dengan SMA N 1 Yogyakarta sebagai Centre Cambride akan membina,
memfasilitasi kurikulum, bahan ajar, sertifikasi, informasi pendidikan,
dan sumber daya manusia.
Pelaksanaan kerjasama SMA N 1 Wonosari dengan sekolah
bertaraf internasional yaitu kerjasama dengan Sekolah: 1) Sekolah
Menengah Kebangsaan St JONN of Malaysia, 2) Sekolah Menengah
Kebangsaan Seri Bintang Selatan Malaysia, 3) Henderson Secondary
School Singapura. Kerjasama dilaksanakan dalam bentuk: 1)Kunjungan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
134
Sekolah, 2)Berbagi profil sekolah dan pertemuan ilmiah, 3)Berbagi
kegiatan Budaya.
Data hasil wawancara dengan ketua pelaksana program RSBI dan
dengan Wakasek Kurikulum menunjukkan bahwa SMA N 1 Wonosari
melakukan kerjasama dengan SMA N 1 Yogyakarta sebagai Centre
Cambridge dalam ujian sertifikasi peserta didik. Pelaksanaan ujian
sertifikasi bagi peserta didik dilaksanakan pada bulan Nopember di SMA
N 1 Yogyakarta.
Dari uraian diatas peneliti berkesimpulan bahwa: Kepala sekolah
bervisi internasioanl, kebijakan sekolah, pendidik, dan fasilitas TIK
yang dipunyai sekarang meskipun masih terbatas merupakan dukungan
sekolah terhadap standar penilaian pembelajaran matematika.
2. Masukan (Input) pada standar penilaian pembelajaran matematika
program RSBI SMA N 1 Wonosari
a. Rancangan standar penilaian pembelajaran matematika oleh
pendidik matematika kelas X program RSBI.
Hasil wawancara menunjukkan bahwa pendidik matematika kelas
X telah membuat rancangan penilaian yang dibuat pada awal tahun
pelajaran. Pendidik juga mensosialisasikan kepada peserta didik pada
kelas yang diampunya dan rancangan penilaian ditanda tangani oleh
perwakilan kelas.
Hasil pengamatan dokumen juga menunjukkan bahwa diawal
tahun pelajaran melakukan analisis SK-KD, mengembangkan indikator
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
135
pencapaian KD, menyusun rancangan penilaian, membuat rancangan
program remedial/pengayaan dan menetapkan kriteria ketuntasan belajar.
Menurut standar penilaian program RSBI SMA dalam panduan
penyelengaraan program RSBI SMA (2009) bahwa prosedur penilaian
harus dirancang dengan cermat dan memberitahukan kepada peserta
didik kapan teknik penilaian akan diterapkan.
PP No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan dan
Permendiknas No. 20 tahun 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan
menyatakan bahwa penilaian pada jenjang pendidikan dasar dan
menengah terdiri atas penilaian hasil belajar oleh: pendidik, satuan
pendidikan, dan pemerintah. Penilaian yang dilakukan oleh pendidik
harus terencana, terpadu, menyeluruh, dan berskesinambungan.
Dari hasil penelitian di lapangan, peneliti belum menemukan
rancangan penilaian aspek afektif dan penilaian portofolio yang disusun
oleh pendidik matematika kelas X.
Dari uraiaan tersebut diatas peneliti berkesimpulan bahwa
Rancangan penilaian kognitif pembelajaran matematika kelas X yang
dibuat oleh pendidik matematika kelas X RSBI SMA N 1 Wonosari
telah sesuai,
Hasil wawancara dengan pendidik matematika kelas X
menunjukkan bahwa pendidik matematika kelas X RSBI SMA N 1
Wonosari telah mengembangkan intrumen penilaian diawal tahun
pelajaran dengan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Mengembangkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
136
model penilaian dengan menggunakan soal-soal seleksi masuk
perPendidikan tinggi dan soal-soal olimpiade tingkat nasional maupun
internasional.
Hasil pengamatan dokumen silabus dan RPP yang dibuat oleh
pendidik matematika kelas X menunjukkan bahwa perumusan intrumen
penilaian sesuai dengan indikator keberhasilan belajar peserta didik.
Intrumen yang dirumuskan pendidik matematika kelas X SMA N 1
Wonosari adalah tes obyektif, tes uraian dan tugas. Perencanaan
penilaian mencakup penyusunan kisi-kisi yang memuat indikator dan
strategi penilaian. Strategi penilaian meliputi pemilihan metode dan
teknik penilaian, serta pemilihan bentuk instrumen penilaian;
Menurut standar penilaian program RSBI SMA dalam panduan
penyelengaraan program RSBI SMA (2009) bahwa pada saat
mengembangkan silabus pendidik mengembangkan indikator pencapaian
penguasaan kompetensi dasar dan teknik penilaian yang relevan dan pada
saat mengembangkan RPP pendidik melengkapi contoh instrumen.
Dari uraiaan tersebut diatas peneliti berkesimpulan bahwa
rancangan intrumen penilaian pembelajaran matematika kelas X yang
dibuat oleh pendidik matematika kelas X RSBI SMA N 1 Wonosari
telah sesuai,
Perencanaan penilaian oleh pendidik menurut Permendiknas No.
20 tahun 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan sebagai berikut:
1) Menjelang awal tahun pelajaran, pendidik mata pelajaran sejenis pada
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
137
satuan pendidikan (MGMP sekolah) melakukan :
pengembangan indikator pencapaian KD,
penyusunan rancangan penilaian (teknik dan bentuk penilaian)
yang sesuai,
pembuatan rancangan program remedial dan pengayaan setiap KD,
penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) masing-masing
mata pelajaran melalui analisis indikator dengan memperhatikan
karakteristik peserta didik (kemampuan rata-rata peserta
didik/intake), karakteristik setiap indikator (kesulitan/kerumitan
atau kompleksitas), dan kondisi satuan pendidikan (daya dukung,
misalnya kompetensi Pendidik, fasilitas sarana dan prasarana).
2) Pada awal semester pendidik menginformasikan KKM dan silabus
mata pelajaran yang di dalamnya memuat rancangan dan kriteria
penilaian kepada peserta didik.
3) Pendidik mengembangkan indikator penilaian, kisi-kisi, instrumen
penilaian (berupa tes, pengamatan, penugasan, dan sebagainya) dan
pedoman penskoran.
b. Rancangan standar penilaian pembelajaran matematika oleh
sekolah program RSBI.
Hasil wawancara menunjukkan bahwa RSBI SMA N 1 Wonosari
telah merancang penilaian pembelajaran matematika. Rancangan
penilaian pembelajaran matematika di RSBI SMA N 1 Wonosari adalah
1) Ulangan tengah semester minggu pertama bulan Oktober, 2) Ulangan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
138
akhir semester minggu pertama dan kedua bulan Desember, 3) Ulangan
kenaikan kelas kelas minggu kedua dan ketiga bulan Juni, 4) Untuk
persiapan ujian nasional bagi kelas XII diadakan Tryout UN sebanyak 6
kali, 5) Ujian sertifikasi Cambridge bagi yang mengikuti dilaksanakan
minggu ketiga Oktober sampai dengan minggu pertama bulan November
yang bertempat di SMA N 1 Yogyakarta, 6) Ujian akhir bulan April dan
bulan Mei yang akan ditetapkan pemerintah.”
Hasil wawancara menunjukkan bahwa RSBI SMA N 1 Wonosari
diawal tahun pelajaran telah membentuk tim penyusun intrumen
penilaian matematika. Tim menyusun intrumen penilaian matematika
yang akan digunakan untuk ulangan tengah semester, ulangan akhir
semester, dan ujian sekolah. Tugas tim penyusun intrumen penilaian
meliputi: mengembangkan kisi-kisi penulisan soal, menyusun butir soal,
sesuai dengan indikator dan bentuk soal. perakitan butir-butir soal
menjadi perangkat tes.
Hasil pengamatan dokumen RSBI SMA N 1 Wonosari telah
memiliki kriteria kenaikan kelas, kriteria kelulusan, dan kriteria
penjurusan.
Menurut standar penilaian program RSBI SMA dalam panduan
penyelengaraan program RSBI SMA (2009) bahwa pengembangan
intrumen penilaian dilakukan dengan prosedur yang benar sesuai dengan
kaidah pengembangan setiap jenis intrumen dan intrumen yang
digunakan dalam ulangan akhir semester dan ulangan kenaikan kelas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
139
dianalisis baik secara kualitatif maupun secara kuantitatif memenuhi
persyaratan sebagai intrumen beracuan kriteria.
Langkah awal perencanaan penilaian oleh satuan pendidikan
menurut Permendiknas No. 20 tahun 2007 tentang Standar Penilaian
Pendidikan adalah membentuk tim untuk menyusun instrumen penilaian
(untuk ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan ujian
sekolah) yang meliputi: 1) Pengembangan kisi-kisi penulisan soal (di
dalamnya terdapat indikator soal), 2) Penyusunan butir soal sesuai
dengan indikator dan bentuk soal, serta mengikuti kaidah penulisan butir
soal, 3) Penelaahan butir soal secara kualitatif, dilakukan oleh pendidik
lain (bukan penyusun butir soal) pengampu mata pelajaran yang sama
dengan butir soal yang ditelaahnya, 4) Perakitan butir-butir soal menjadi
perangkat tes.
Dari uraiaan tersebut diatas peneliti berkesimpulan bahwa
rancangan penilaian pembelajaran matematika kelas X di RSBI SMA
N 1 Wonosari telah sesuai.
Hasil pengamatan dokumen dan wawancara SMA N 1 Wonosari
belum memiliki model penilaian namun sekolah telah mengembangkan
model penilaian dengan menggunakan soal-soal seleksi masuk
perPendidikan tinggi dan soal-soal olimpiade yang dikembangkan sesuai
kebutuhan. Hasil pengamatan dokumen bahwa SMA N 1 Wonosari
memiliki bank soal matematika berjumlah 1500 butir soal.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
140
3. Proses (process) pada standar penilaian pembelajaran matematika
program RSBI SMA N 1 Wonosari
a. Pelaksanaan standar penilaian pembelajaran matematika oleh
pendidik matematika kelas X program RSBI
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidik matematika kelas X
di RSBI SMA N 1 Wonosari telah melaksanakan ulangan harian.
Ulangan harian yang dilakukan oleh pendidik materinya belum tentu
satu bab yang terdiri dari beberapa kompetensi dasar, tergantung
kesiapan kelas.
Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh,
menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar
peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan,
sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan
keputusan. Oleh sebab itu pendidik harus melaksanakan penilaian hasil
belajar.
Penilaian untuk belajar memberikan penekanan pada proses yang
dilakukan oleh pendidik maupun peserta didik untuk mencari dan
menginterprestasikan informasi atau keterangan yang berkaitan dengan
masalah yang dihadapi oleh peserta didik dalam pembelajaran
(Assessment Reform Group),
Garfield (1994) menyatakan bahwa tujuan primer dari setiap
penilaian adalah untuk meningkatkan pembelajaran perserta didik. CEA
(2003) menyajikan tujuan penilaian untuk:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
141
1) Memberikan wawasan tentang belajar peserta didik kepada pendidik.
2) Meningkatkan kesuksesan untuk semua.
3) Membantu proses penetapan tujuan.
4) Memungkinkan refleksi secara kontinu terhadap apa yang peserta
didik ketahui sekarang dan apa yang mereka butuhkan untuk diketahui
berikutnya.
5) Mengukur apa yang dinilai,
6) Mempromosikan intervensi secara cepat dan menghubungkan dengan
penetapan tujuan pembelajaran.
7) Meningkatkan standar yang diperoleh peserta didik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidik matematika kelas X
telah melaksanakan analiasis hasil pekerjaan peserta didik. Analisis yang
dilakukan oleh pendidik matematika kelas X adalah membandingkan
hasil penilaian masing-masing peserta didik dengan KKM. Analisis ini
bermanfaat untuk mengetahui kemajuan hasil belajar dan kesulitan
belajar peserta didik, serta untuk memperbaiki pembelajaran.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidik matematika kelas X
RSBI SMA N 1 Wonosari telah menindak lanjuti hasil penilaian peserta
didik. Pendidik mata pelajaran matematika kelas X telah mengadakan
ulangan harian, mengoreksi pekerjaan peserta didik, mengembalikan
hasil pekerjaan peserta didik dan memberikan komentar yang mendidik
pada, menganalisis hasil penilaian, dan melaksanakan remedial.
Remedial dilaksanakan untuk peserta didik yang mendapat nilai ulangan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
142
harian di bawah KKM mata pelajaran atau peserta didik yang pada saat
diadakan ulangan harian tidak hadir dengan tanpa alasan yang jelas
(dianggap telah mengikuti ulangan harian). Ketentuan remedial di SMA
N 1 Wonosari dilaksanakan satu kali untuk setiap ulangan harian dan
nilai hasil remedial maksimal sama dengan nilai KKM.
Hasil pekerjaan peserta didik untuk setiap penilaian dikembalikan
kepada masing-masing peserta didik namun belum tentu disertai
balikan/komentar yang mendidik. Pendidik matematika kelas X belum
memahami betul pentingnya balikan/komentar yang mendidik bagi peserta
didik. Dalam tinjuan pustaka telah disebutkan bahwa prestasi belajar
peserta didik dapat ditingkatkan jika pendidik: a). Menyusun rencana
secara cermat, b). Memiliki tujuan pembelajaran yang jelas, c). Percaya
pada peserta didik, d). Memberikan umpan balik yang tepat, e).
Melibatkan peserta didik dalam proses penilaian.
Pembelajaran tuntas adalah pola pembelajaran yang menggunakan
prinsip ketuntasan secara individual. Selanjutnya dilakukan penilaian
terhadap hasil pembelajaran untuk mengukur tingkat pencapaian
kompetensi peserta didik, serta digunakan sebagai bahan penyusunan
laporan kemajuan hasil belajar dan memperbaiki proses pembelajaran.
Dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran melalui
penilaian, Assessment Reform Group (1999) menyatakan bahwa untuk
memperbaiki proses pembelajaran bergantung pada lima faktor kunci,
yaitu:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
143
1) Siapkan umpan balik (feedback) yang efektif pada peserta didik.
2) Libatkan secara aktif peserta didik dalam pembelajaran mereka
sendiri.
3) Sesuaikan pengajaran untuk memperoleh catatan hasil penilaian.
4) Penghargaan sangat mempegaruhi penilaian dalam motivasi dan
kesadaran diri peserta didik, keduanya berpengaruh secara krusial
pada pembelajaran.
5) Peserta didik perlu menilai diri mereka sendiri dan memahami
bagaimana memperbaikinya.
b. Pelaksanaan standar penilaian pembelajaran matematika oleh
sekolah program RSBI.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa RSBI SMA N 1 Wonosari
menkoordinir ulangan tengah semester, ulangan semester, ulangan kenaikan
kelas, ujian sekolah dan memfasiltasi peserta didik yang mengikuti ujian
sertifikasi. Pada saat peneliti melakukan penelitian RSBI SMA N 1 Wonosari
telah melaksanakan ulangan tengah semester gasal, Sekolah menentukan
kebijakan bahwa soalnya berbentuk obyektif. Soal metematika yang diujikan
dengan menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.
Kualitas pendidikan sangat ditentukan oleh kemampuan satuan
pendidikan dalam mengelola proses pembelajaran. Penilaian merupakan
bagian yang penting dalam pembelajaran. Dengan melakukan penilaian,
pendidik sebagai pengelola kegiatan pembelajaran dapat mengetahui
kemampuan yang dimiliki peserta didik, ketepatan metode mengajar
yang digunakan, dan keberhasilan peserta didik dalam meraih
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
144
kompetensi yang telah ditetapkan. Berdasarkan hasil penilaian, pendidik
dapat mengambil keputusan secara tepat untuk menentukan langkah yang
harus dilakukan selanjutnya. Hasil penilaian juga dapat memberikan
motivasi kepada peserta didik untuk berprestasi lebih baik.
.Menurut Panduan Penyelenggaraan Program Rintisan SMA
bertaraf internasional (R-SMA-BI), sekolah perlu mengembangkan
instrumen penilaian autentik yaitu penilaian yang diperoleh dari proses
pembelajaran yang mengukur tiga ranah penilaian, yaitu kognitif,
psikomotorik, dan afektif, termasuk penilaian portofolio. Hasil belajar
peserta didik dapat diukur melalui ujian sekolah, ujian nasional, dan ujian
internasional yang diperkaya dengan model penilaian sekolah unggul dari
Negara maju yang mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang
pendidikan. Ujian sekolah dan ujian nasional bersifat wajib. Ujian
internasional bersifat pilihan, karena memerlukan dukungan dana dari
orang tua atau stakeholder, namun sekolah harus berupaya memfasilitasi
peserta didik yang ingin mengikuti ujian internasional tersebut untuk
mendapatkan sertifikat internasional.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa analisis hasil penilaian di
RSBI SMA N 1 Wonosari berbasis komputer. Ulangan tengah semester,
ulangan semester, ulangan kenaikan kelas, dan ujian sekolah dianalisis
dengan komputer. Fasilitas TIK untuk mendukung standar penilaian
sudah cukup memadai.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
145
Sesuai dengan kebijakan di RSBI SMA N 1 Wonosari bahwa hasil
penilaian peserta didik harus dilaporkan kepada orang tua wali murid
setelah tiga hari setelah mata pelajaran diujikan termasuk matematika.
Hasil penilaian peserta didik ditempelkan pada papan pengumuman atau
diakses lewat internet dengan mudah.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa RSBI SMA N 1 Wonosari
memfasilitasi peserta didiknya yang ingin mengikuti ujian setifikasi.
Karena sifatnya pilihan peserta didik yang mengikuti ujian sertifikasi.
Pada tahun pelajaran 2010/2011 peserta didik yang mengikuti ujian
sertifikasi untuk tahun ini sejumlah 67 peserta didik dari 192 peserta
didik kelas XII tahun pelajaran 2011/2012. Pelaksanaan ujian sertifikasi
bertempat di SMA N 1 Yogyakarta.
4. Produk (product) pada standar penilaian pembelajaran matematika
program RSBI di SMA N 1 Wonosari
a. Prestasi matematika peserta didik kelas X dalam ulangan harian.
Berdasarkan analisis penilaian ulangan harian 1 matematika kelas
X yang diujikan oleh Bapak Drs. Prayoko pada pokok bahasan Eksponen
dan Logaritma persentase ketercapaian ketuntasan belajaran sangat
rendah sekali tidak mencapai 75% hanya mencapai 15,7%. Hal ini tidak
sesuai dengan ketentuan RSBI yaitu Nilai Batas Ambang Ketercapaian
Minimal 75%.
Begitu juga berdasarkan analisis penilaian ulangan harian 2
matematika kelas X yang diujikan oleh Ibu. Tumini, S.Pd pada pokok
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
146
bahasan sistem persamaan linear ketercapaian ketuntasan belajar masih
sangat rendah yaitu 39,7%.
b. Prestasi matematika peserta didik kelas X dalam ulangan tengah
semester,
SMA N 1 Wonosari melaksanakan Ulangan Tengah Semesrter
Gasal Tahun pelajaran 2011/2012 tanggal 3 Oktober sampai dengan 10
Oktober 2011. Pelaksanaanya seperti ujian dengan diawasi setiap ruang
dua pengawas karena tempatnya tidak memungkinkan maka tempat
duduknya setiap meja dua peserta didik dari kelas yang berbeda dan
tingkat yang berbeda. Berdasarkan analisis ketuntasan nilai UTS semester
gasal tahun pelajaran 2011/2012 hanya empat mata pelajaran yang
persentase ketuntasannya diatas 75%. Bahkan mata pelajaran hanya 17,8%
yang tuntas. Dalam hal ini ketuntasan nilai UTS Semester gasal tahun
pelajaran 2011/2012 tidak memenuhi Nilai Ambang Batas Minimal 75%.
c. Prestasi matematika peserta didik dalam Olimpiade
Hasil pengamatan dokumen oleh peneliti bahwa SMA N 1
Wonosari yang sangat favorit di Gunungkidul mempunyai prestasi
akademik yang membanggakan di tingkat Kabupaten maupun tingkat
Propinsi bahkan tingkat nasional, namun prestasi dalam bidang
matematika belum membangakan. Prestasi bidang matematika yang
diraih SMA N 1 Wonosari tahun pelajaran 2010/2011 juara 2 Olimpiade
tingkat Kabupaten Gunungkidul.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
147
d. Hasil ujian Sertifikasi peserta didik
Ujian sertifikasi Cambridge Iternational Examination (CIE) tahun
tahun pelajaran 2010/2011 jumlah peserta didik yang mengikuti ujian 66
peserta didik dari jumlah 134 peserta didik jurusan IPA, dari 66 tersebut
yang mengikuti ujian matematika sebanyak 51 peserta didik. Hasilnya
ujian sertifikasi matematika cukup bagus, peserta didik hasilnya di atas C
sebanyak 30 peserta didik ( 59%).
e. Nilai Ujian Nasional matematika 3 tahun terakhir.
Tahun pelajaran 2009/2010 tahun pertama RSBI SMA N 1
Wonosari mengikuti uijan nasional rata-rata ujian nasional matematika
6,48, nilai terendah 3,00 dan tertinggi 9,00. Rata-rata ujian nasional
matematika tahun pelajaran 2010/2011 adalah 8,02, terendah 3,75, dan
tertinggi 10,00. Hasil Ujian Nasional tahun pelajaran 2010/2011
prestasinya membanggakan, semua mata pelajaran yang diujikan rata-
ratanya peringkat 1 untuk wilayah Kabupaten Gunungkidul kecuali mata
pelajaran Bahasa Indonesia. Hasil kelulusanya 100%.
f. Peserta didik yang melanjutkan ke perguruan tinggi program RSBI
SMA N 1 Wonosari tahun pelajaran 2010/2011.
Pada tahun pelajaran 2010/2011 yang termasuk program RSBI
adalah peserta didik untuk jurusan IPA yang berjumlah 134 peserta didik.
Peserta didik yang diterima di perguruan tinggi negeri 109 peserta didik.
Jadi persentase peserta didik yang melanjutkan studi sebesar 81,3%
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
148
BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan data yang dikumpulkan dan analisis yang telah dilakukan,
maka dapat ditarik kesimpulan untuk menjawab permasalahan penelitian yang
telah dirumuskan. Adapun kesimpulan yang dimaksud adalah sebagai berikut:
1. Konteks (context) pada standar penilaian pembelajaran matematika di
RSBI SMA N 1 Wonosari.
a. Kesesuaian standar penilaian pembelajaran matematika di RSBI
SMA N 1 Wonosari dengan standar penilaian program RSBI.
Pada prinsipnya SMA N 1 Wonosari telah menerapkan standar
penilaian pembelajaran matematika yang berlaku pada program RSBI.
Penilaian hasil belajar peserta didik yang telah dilaksanakan didasarkan
pada data sahih, mendidik, terbuka, transparan, menyeluruh, terpadu,
obyektif, berkesinambungan, adil, dan menggunakan acuan kriteria.
b. Target pencapaian sekolah dalam memenuhi standar penilaian
pembelajaran matematika program RSBI.
RSBI SMA N 1 Wonosari telah menetapkan target pencapaian rata-
rata nilai ujian nasional matematika minimal 8,5. Pada tahun pelajaran
2011/2012 mendapat nilai rata-rata ujian nasional matematika 8,02.
Adapun kriteria standar kelulusan SMA-BI sebesar 7,5 ini berarti target
yang ditetapkan sekolah belum tercapai tetapi nilai ujian nasional
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
`149
matematika yang dicapai telah melampaui batas yang ditetapkan oleh
standar kelulusan SMA-BI.
Pada saat penelitian ini dilaksanakan KKM yang ditetapkan 71 naik
satu poin dari yang diberlakukan sebelumnya. Dalam memenuhi
ketentuan yang ditetapkan program RSBI, sekolah melaksanakan secara
bertahap. Target terpenuhi tahun 2014.
c. Dukungan sekolah terhadap standar penilaian pembelajaran
matematika program RSBI.
Dukungan terhadap standar penilaian pembelajaran matematika
ditunjukkan dengan adanya:
1) Kepala Sekolah telah memenuhi kualifikasi sesuai dengan pesyaratan
Kepala sekolah untuk program RSBI, baik secara akademik,
kepemimpinan, managerial, dan akuntabelitas personal
2) Sekolah memberi kemudahan bagi pendidik untuk melanjutkan studi
ke program pascasarjana.
3) Sekolah telah menerapkan sistem penilaian sudah berbasis TIK, guna
pengolahan hasil belajar peserta didik.
4) Sekolah telah mengadakan Kerjasama “Sister School” dalam ujian
sertifikasi internasional dengan Cambridge.
2. Masukan (input) pada standar penilaian pembelajaran matematika di
RSBI SMA N 1 Wonosari.
a. Rancangan standar penilaian pembelajaran matematika oleh
pendidik matematika kelas X.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
`150
Rancangan penilaian matematika yang disusun oleh pendidik
mencakup penilian kognitif, dan afektik. Rancangan penilaian kognitif
matematika telah disusun pada awal tahun pelajaran dan disosialisasikan
oleh pendidik kepada peserta didiknya. Namun untuk rancangan penilaian
aspek afektif belum disusun di awal tahun pelajaran.
b. Rancangan standar penilaian pembelajaran matematika oleh sekolah
program RSBI.
Rancangan penilaian yang disusun pihak sekolah meliputi penilaian
ulangan tengah semester, ulangan semester, ulangan kenaikan kelas, ujian
sekolah serta ujian sertifikasi. Jadi rancangan penilaian tersebut telah
sesuai dangan mekanisme dan prosedur standar RSBI.
RSBI SMA N 1 Wonosari belum memliki model penilaian, namun
untuk menguji tingkat penguasaan pengetahuan peserta didik dengan
menggunakan soal-soal olimpiade dan ujian masuk perguruan tinggi.
3. Proses (process) pada standar penilaian pembelajaran matematika di
RSBI SMA N 1 Wonosari.
a. Pelaksanaan standar penilaian pembelajaran matematika oleh
pendidik matematika kelas X.
Pelaksanaan ulangan harian telah dilaksanakan dengan prosedur
yang benar yang menjamin azas-azas penilaian sebagaimana sudah
ditetapkan dalam prinsip penilaian. Pendidik matematika kelas X telah
memiliki dokumen hasil penilaian proses yang dipakai sebagai acuan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
`151
untuk mengetahui efektifitas kegiatan belajar mengajar dan tingkat
keberhasilan peserta didik.
b. Pelaksanaan standar penilaian pembelajaran matematika oleh
sekolah program RSBI.
Secara kelembagaan RSBI SMA N 1 Wonosari telah melaksanakan
penilaian untuk mengetahui tingkat ketercapaian standar kompetensi
peserta didik terhadap seluruh mata pelajaran. Ulangan tengah semester
gasal tahun pelajaran 2011/2012 telah dilaksanakan dengan prosedur yang
benar yang menjamin azas-azas penilaian sebagaimana sudah ditetapkan
dalam prinsip penilaian. Hasil ulangan dikoreksi dan dianalisis dengan
komputer.
Peserta didik RSBI SMA N 1 Wonosari yang mengikuti ujian
sertifikasi tahun pelajaran 2011/2012 berjumlah 67 dari 192 peserta didik
kelas XII. Pelaksanaan ujian sertifikasi bertempat di SMA N 1 Yogyakarta
sebagai Centre Cambridge.
4. Produk (product) pada standar penilaian pembelajaran matematika di
RSBI SMA N 1 Wonosari .
Berdasarkan hasil analisis data dapat dinyatakan sebagai berikut:
a. Tingkat prestasi belajar matematika peserta didik kelas X dalam mengikuti
ulangan harian 1 sebesar 15,7% dan ulangan harian 2 sebesar 39,7%. Ini
berarti belum mencapai target sesuai yang diatur dalam RSBI, yaitu Nilai
Batas Ambang Ketercapaian Kompetensi (NABK) ideal 75%
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
`152
b. Tingkat prestasi belajar matematika peserta didik kelas X dalam mengikuti
ulangan tengah semester sebesar 17,8%. Ini berarti belum mencapai target
sesuai yang diatur dalam RSBI, yaitu Nilai Batas Ambang Ketercapaian
Kompetensi (NABK) ideal 75%
c. Prestasi peserta didik dalam olimpiade matematika tahun pelajaran
2010/2011 juara 2 tingkat Kabupaten.
d. Rata-rata ujian nasional matematika tahun pelajaran 2009/2010 sebesar
6,48 dan tahun pelajaran 2010/2011 sebesar 8,02.
e. Hasil ujian sertifikasi matematika tahun pelajaran 2010/2011 peserta didik
RSBI SMA N 1 Wonosari yang nilainya di atas C sebesar 59%
f. Persentase peserta didik RSBI yang melanjutkan studi ke Perguruan
Tinggi tahun pelajaran 2010/2011 sebesar 81,3%
B. Implikasi.
Berdasarkan temuan-temuan dari penelitian ini, maka berimplikasi
langsung terhadap pelaksanaan RSBI di SMA N 1 Wonosari, sebagai sebagai
berikut:
1. Penilaian merupakan bagian yang penting dalam pembelajaran. Dengan
melakukan penilaian, pendidik sebagai pengelola kegiatan pembelajaran
dapat mengetahui kemampuan yang dimiliki peserta didik, ketepatan metode
mengajar yang digunakan, dan keberhasilan peserta didik dalam meraih
kompetensi yang telah ditetapkan. Oleh karena itu, pendidik dalam menyusun
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
`153
rencana pelaksanaan penilaian harus berorientasi pada tercapainya tujuan
penilaian, tidak sekedar terpenuhi administrasi pendidik.
2. Penerapan metode pembelajaran bertujuan untuk mengimplementasikan
rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata sehingga tujuan
pembelajaran tercapai secara optimal. Oleh karena itu pendidik harus memilih
metode yang banyak melibatkan aktifitas peserta didik karena lebih potensial
untuk mencapai kompetensi atau tujuan yang diharapkan.
3. Ulangan harian merupakan langkah yang dilakukan pendidik untuk
mengetahui apakah peserta didik sudah memahami pelajaran yang telah
dipelajari atau belum, selanjutnya dari hasil ulangan itu dipergunakan untuk
menentukan langkah selanjutnya, apakah harus mengulang pembelajaran atau
melanjutkan materi baru. Oleh karena itu setelah selesai satu atau dua
kompetensi dasar pendidik segera melakukan ulangan. Hasil pekerjaan
peserta didik segera dikoreksi, tunjukkan letak kesalahan peserta didik dan
beri komentar yang mendidik pada pekerjaan peserta didik. Dengan
memberikan catatan kesalahan peserta didik dan komentar pada pekerjaan
peserta didik meningkatkan motivasi belajar.
4. Input (peserta didik) untuk sekolah RSBI merupakan bagian yang pokok
karena menjadi produk yang akan dihasilkan dan diharapkan mampu
menjawab dari hal negatif tentang pendidikan di Indonesia. Program RSBI
dalam pendidikan mampu mendorong peserta didik pada peningkatan
motivasi untuk meningkatkan kemampuan dalam berbahasa inggris dan
kemampuan menggunakan ICT, dan internet. Pada sisi lain, dampak negatif
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
`154
bagi peserta didik dari keluarga kurang mampu sehingga menimbulkan
kesenjangan karena terpenuhinya fasilitas tersebut, sedangkan untuk sekolah
non RSBI fasilitas tidak memadai bahkan kurang atau tidak ada sama sekali.
5. Peranan masyarakat dan orang tua dalam membantu peningkatan hasil belajar
peserta didik sangat membantu program sekolah. Peran masyarakat dan orang
tua dalam hal ini berkaitan dengan dorongan peserta didik untuk mengikuti
les atau jam-jam tambahan diluar kegiatan sekolah, biaya untuk membantu
kegiatan pembelajaran, program sarana prasarana dan kegiatan lainya. Pada
perkembangan selanjutnya sekolah RSBI, secara bertahap dukungan biaya
pemerintah akan berkurang, dengan demikian sekolah harus mandiri dan
biaya yang dibebankan ke orangtua menjadi lebih besar, untuk menanggung
biaya operasional dalam pembelajaran RSBI cukup tinggi, memenuhi standar
internasional.
C. Saran/Rekomendasi
Berdasarkan hasil temuan dalam penelitian ini maka peneliti
merekomendasikan antara lain:
1. Bagi Sekolah yang akan melaksanakan program SBI hendaknya bukan
sekedar mencari proyek dari pemerintah semata, akan tetapi jauh sebelumnya
telah disiapkan semua kompunen-komponennya seperti standar penilaian,
SDM (kepala sekolah, pendidik, staf, peserta didik), sarana prasarana, secara
matang.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
`155
2. Tersusunnya standar penilaian pembelajaran matematika RSBI secara
fleksibel, sehingga sebagai acuan yang jelas arah dan penerapannya.
3. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) disesuaikan dengan ketentuan kriteria
RSBI.
4. Perencanaan penilaian yang terdapat dalam silabus dan RPP matematika
harus mengembangkan indikator pencapaian penguasaan kompetensi dasar
dan teknik penilaian yang relevan.
5. Pada saat mengembangkan intrumen untuk ulangan tengah semester, ulangan
akhir semester, dan kenaikan kelas Tim penyusun intrumen di RSBI SMA N
1 Wonosari terlebih dulu harus menyusun kisi-kisi yang memuat indikator
yang representatif terhadap indikaotor-indikator yang ada dalam silabus.
6. Penilaian oleh pendidik matematika RSBI SMA N 1 Wonosari belum
memenuhi harapan oleh sebab itu pendidik matematika harus memperbaiki
proses pembelajaran dan pelaksanaan penilaian. Mengefektifkan program
remedial/pengayaan.
7. Sekolah RSBI hendaknya lebih mengoptimalkan peran masyarakat, orangtua,
komite, dan pemerintah untuk kepentingan kemajuan sekolah, karena sekolah
memerlukan daya dukung dalam hal perencanaan, pelaksanaan, monitoring,
dan evaluasi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
160
Lampiran 1
KISI-KISI PEDOMAN PENGUMPULAN DATA
A. TUJUAN PENELITIAN
Untuk mengetahui:
1. Koteks
2. Input
3. Process
4. Products
B. KISI-KISI PENGUMPULAN DATA
No Data diperlukan Sub data Teknil Evaluasi
Responden
1 Deskripsi umum SMA N 1 Wonosari
Sejarah atau letak SMA N 1 Wonosari
Observasi & Wawancara
Kepsek
Visi-Misi SMA N 1 Wonosari
Observasi, Dokumentasi &Wawancara
Kepsek
Akreditasi SMA N 1 Wonosari
Dokumentasi Kepsek
Karakteristik pendidik SMAN 1 Wonosari
Observasi & Dokumentasi
Wakasek Kur
Keadaan peserta didik SMA N 1 Wonosari
Dokumentasi/Wawancara
BK
Sarana dan Prasarana SMA N 1 Wonosari
Dokumentasi /Wawancara
Kepsek dan Waka Sarpras
2 Deskripsi data hasil penelitian 1. Konteks
Kesesuaian standar penilaian SMA N 1 Wonosari dengan standar penilaian program RSBI
Wawancara
Kepsek , Waka Kur, Ket. Prog, dan Guru matematika
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
161
2. Input
Penetapan target pencapaian tujuan sekolah dalam memenuhi standar penilaian Menetapkan tujuan
sekolah yang relevan dengan standar penilaian
Menetapkan KKM, sesuai dengan standar penilaian.RSBI
Wawancara & Dokumentasi
Kepsek , Waka Kur, dan Ket. Prog.
Dukungan sekolah terhadap standar penilaian Kepala Sekolah
bervisi internasional. Kemudahan pendidik
dalam melanjutkan pendidikan.
Fasilitas TIK Sister School
Observasi. Wawancara, & Dokumentasi
Kepsek, Wakasek Kur, Ket Prog, dan pendidik
Perencanaan standar penilaian pembelajaran matenatika RSBI SMA N 1 Wonosari Perencanaan
penilaian oleh pendidik.
Perencanaan penilaian SMA N 1 Wonosari
Wawancara & Dokumentasi
Wakasek Kur, Ket Prog, Pendidik, dan peserta didik
3. Process Pelaksanaan standar penilaian pembelajaran matematika Pelaksnaan
penilaian oleh pendidik
Pelaksanaan
Wawancara & Dokumentasi
Wakasek Kur, Ket Prog, Pendidik, dan peserta didik
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
162
penilaian di SMA N 1 Wonosari
Analisis hasil penilaian: Analisis hasil
penilaian oleh pendidik
Analisis hasil penilaian oleh SMA N 1 Wonosari
Wawancara & Dokumentasi
Wakasek Kur, Ket Prog, dan Pendidik
Tindak lanjut hasil penilaian: Tindak lanjut oleh
pendidik. Tindak lanjut oleh
SMA N 1 Wonosari
Wawancara Wakasek Kur, Ket Prog, dan Pendidik
\ 4. Product Prestasi matematika Ulangan harian UTS Nilai sertifikasi Olimpiade UN 3 tahun terakhir Studi lanjut
Dokumentasi Wakasek Kur, Ket Prog, Wakesek Kes, BK, dan Pendidik
Dimodifikasi dari intrumen evaluasi kinerja penyelenggaraan RSBI SMA Th 2009
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
163
Lampiran 2
Lembar Pengamatan Observasi
Kode :
Hari/Tanggal :
Waktu :
Tempat :
Responden : Wakasek Kurikulum
1. Pembangunan website sebagai media peningkatan standar penilaian.
No Aspek yang diamati Keberadaan
Ada Tidak
1.1 Memiliki website
1.2 Website dapat diakses
1.3 Website sebagai media standar penilaian
1.4 Website sebagai forum online warga sekolah dalam
standar penilaian
1.5 Informasi website terbaharui secara berkelanjutan
Catatan :
2. Kemudahan pendidik dalam menggunakan sarana dan prasarana TIK untuk
mengoptimalkan penilaian.
No Aspek yang diamati Keberadaan
Ada Tidak
2;1 LAN ke ruang guru
2.2 Perangkat computer
2.3 Akses internet
2.4 SIM administrasi pembelajaran
2.5 CD/VCD pembelajaran/flash disk
Catatan
Tanggapan peneliti :
Dimodifikasi dari intrumen evaluasi kinerja penyelenggaraan RSBI SMA Th 2009
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
164
Lembar Pengamatan Dokumen
Kode :
Hari/Tanggal :
Waktu :
Responden : Kepala Sekolah
1. Penetapan target pencapaian tujuan sekolah dalam memenuhi standar
penilaian.
No Aspek yang diamati Keterlaksanan
Ada Tidak
1.1 Menentukan indikator pencapaian
1.2 Menetapkan target dalam memenuhi standar
1.3 Menetapkan intrumen pengukuran
1.4 Melaksanakan pengukuran
1.5 Melakukan perbaikan berkelanjutan
Catatan
Tanggapan peneliti
Dimodifikasi dari intrumen evaluasi kinerja penyelenggaraan RSBI SMA Th 2009
2. Kepala sekolah berijazah S2/S3
No Aspek yang diamati Keberadaan
Ya Tidak
2.1 S3 pendidikan
2.2 S2 pendidikan
2.3 S2 non pendidikan
2.4 S1
Catatan:
Tanggapan peneliti :
Dimodifikasi dari intrumen evaluasi kinerja penyelenggaraan RSBI SMA Th 2009
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
165
Lembar Pengamatan Dokumen
Kode :
Hari/Tanggal :
Waktu :
Responden : Kurikulum
1. Menentukan target KKM di atas standar nasional
No Aspek yang diamati Keberadaan
Ada Tidak
1.1 Mempertimbangkan kompleksitas
1.2 Menganalisa indikator SK/KD
1.3 Mempertimbangkan kemampuan rata-rata peserta
didik
1.4 Menetapkan target KKM >75%
1.5 Pencapaian kriteria kentutasan ideal 100%
Catatan:
Tanggapan peneliti :
Dimodifikasi dari intrumen evaluasi kinerja penyelenggaraan RSBI SMA Th 2009
2. Penyusunan sistem kenaikan kelas, kelulusan, dan penjurusan
No Aspek yang diamati Keberadaan
Ada Tidak
2.1 Memiliki kriteria kenaikan kelas
2.2 Kriteria sesuai dengan KKM
2.3 Kriteria kelulusan >75%
2.4 Kriteria penjurusan sesuai dengan KKM
2.5 Dokumen yang disahkan rapat dewan pendidik
Catatan:
Tanggapan peneliti :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
166
3. Penggunaan hasil penilaian belajar untuk perbaikan proses pembelajaran
dalam rapat dewan pendidik.
No Aspek yang diamati Keberadaan
Ya Tidak
3.1 Melakukan analisis hasil ulangan
3.2 Menyusun kegiatan tindak lanjut
3.3 Melakukan tindak lanjut (pengayaan,remedial)
3.4 Menganalisis kesulitan belajar siswa
3.5 Memberi bantuan belajar siswa
4. Pengembangan model penilaian dengan menggunakan soal-soal seleksi
masuk perguruan tinggi bertaraf internasional.
No Aspek yang diamati Keberadaan
Ada Tidak
4.1 Memiliki dokumen soal
4.2 Melakukan kajian kesesuaian soal dengan
kurikulum
5.3 Mengembangkan intrumen penilaian sesuai dengan
kebutuhan siswa masuk perguruan tinggi
5.4 Memiliki dokumen perkembangan hasil penilaian
5.5 Mengevaluasi kinerja siswa dalam menjawab soal
Catatan:
Tanggapan peneliti :
Dimodifikasi dari intrumen evaluasi kinerja penyelenggaraan RSBI SMA Th 2009
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
167
Lembar Pengamatan Dokumen
Kode :
Hari/Tanggal :
Waktu :
Responden : Pengelola RSBI
1. Kerjasama peningkatan standar penilaian dengan sekolah bertaraf internasional
No Aspek yang diamati Keberadaan
Ada Tidak
1.1 Memiliki program
1.2 Terdapat dokumen kesepakatan
1.3 Adanya dukumen pelaksanaan kegiatan
1.4 Adanya penjaminan mutu dalam penilaian
1.5 Adanya produk kegiatan
Catatan:
Tanggapan peneliti
2. Peningkatan kerja sama bertaraf internasional melalui kolaborasi global,
No Aspek yang diamati Keberadaan
Ada Tidak
2.1 Mengikutsertakan kegiatan pertukaran pelajar
2.2 Mengikutsertakan pendidik dan tenaga pendidikan
pada kegiatan bertaraf nasional dan internasional
2.3 Melakukan kunjungan studi di dalam dan ke luar
negeri
2.4 Melakukan kolaborasi siswa pada taraf nasional dan
internasional
2.5 Berpartisipasi dalam kegiatan internasional melalui
internet
Catatan:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
168
3. Pengembangan kerjasama sister school dengan sekolah bertaraf internasional
No Aspek yang diamati Keberadaan
Ada Tidak
3.1 Kerjasama peningkatan mutu guru
3.2 Kerjasama dalam peningkatan kompetensi siswa
bidang akademik
3.3 Kerjasama dalam bidang seni budaya
3.4 Kerjasama dalam bidang olahraga
3.5 Kerjasama dalam bidang teknologi
4. Pelaksanaan pengayaan dengan materi ajar bertaraf internasional
No Aspek yang diamati Keberadaan
Ada Tidak
4.1 Terdapat agenda pengayaan
4.2 Terdapat dokumen pelaksanaan
4.3 Materi pengayaan
4.4 Terdapat data peserta dan pelaksana
4.5 Data hasil pengayaan
5. Pengembangan model penilaian dengan soal-soal dari lembaga penyelenggara
olimpiade internasional
No Aspek yang diamati Keberadaan
Ada Tidak
5.1 Memiliki dokumen model soal
5.2 Mengembangkan kompetensi pendidik menguasai
soal-soal bertaraf internasional
5.3 Bekerja sama dengan tenaga ahli dalam bidang sains
5.4 Meningkatkan kemampuan siswa menjawab soal-
soal bertaraf nasional dan internasional
5.5 Mengevaluasi kinerja siswa dalam menjawab soal
Lembar Pengamatan Dokumen
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
169
Kode :
Hari/Tanggal :
Waktu :
Responden : Kesiswaan
1. Prestasi dalam bidang matematika
No Aspek yang diamati Keberadaan
Ada Tidak
1.1 Tingkat sekolah
1.2 Tinkat Kabupaten/Kota
1.3 Tingkat Provinsi
1.4 Tingkat Nasional
1.5 Tingkat Iternasional
Catatan
Tanggapan peneliti
2. Prestasi dalam memperoleh nilai UN
No Aspek yang diamati Keberadaan
Ada Tidak
2;1 Memberikan penghargaan kepada siswa terbaik di
sekolah
2.2 Memperoleh prestasi tingkat Kabupaten/Kota
2.3 Memperoleh prestasi tingkat provinsi
2.4 Memperoleh prestasi tingkat nasional
2.5 Mendokumentasikan hasil dengan tertib
Catatan:
Tanggapan peneliti :
3. Prestasi dalam mewujudkan target ketuntasan belajar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
170
No Aspek yang diamati Keberadaan
Ada Tidak
3.1 Memiliki dokumen KKM di atas 7,5
3.2 Menghimpun data pencapaian
3.3 Membahas permasalahan
3.4 Menentukan solusi pemecahan masalah
3.5 Melaksanakan perbaikan kinerja
Catatan:
Tanggapan peneliti :
Dimodifikasi dari instrumen monitoring evaluasi program RSBI SMA TH 2009
Lembar Pengamatan Dokumen
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
171
Kode :
Hari/Tanggal :
Waktu :
Responden : Guru Matematika
1. Perencanaan penilaian pembelajaran matematika kelas X
No Aspek yang diamati Keberadaan
Ya Tidak
1.1 Melakukan analisis SK-KD
1.2 Mengembangkan indikator pencapaian KD
1.3 Menyusun rancangan penilaian
1.4 Membuat rancangan program remedial/pengayaan
1.5 Menetapkan kriteria ketuntasan minimal (KKM)
2. Perumusan interumen penilaian sesuai dengan indicator keberhasilan belajar
peserta didik
No Aspek yang diamati Keberadaan
Ada Tidak
2.1 Tes objektif
2.2 Tes uraian
2.3 Tes performansi/unjuk kerja
2.4 Portofolio
2.5 Non tes
Catatan
Tanggapan peneliti
3. Pelaksanaan standar penilaian proses
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
172
No Aspek yang diamati Keberadaan
Ada Tidak
3;1 Terdapat buku nilai
3.2 Terdapat hasil penilaian
3.3 Pengelohan nilai
3.4 Adanya tindak lanjut remedial
3.5 Adanya tindak lanjut pengayaan
Catatan:
Tanggapan peneliti :
4. Pelaksanaan penilaian hasil belajar siswa
No Aspek yang diamati Keberadaan
Ada Tidak
3.1 Ulangan harian
3.2 Ulangan tengah semester
3.3 Ulangan akhir semester
3.4 Ulangan kenaikan kelas
3.5 Ujian sekolah
Catatan:
Tanggapan peneliti :
Dimodifikasi dari intrumen evaluasi kinerja penyelenggaraan RSBI SMA Th 2009
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
173
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
173
Lampiran 3
PEDOMAN WAWANCARA UNTUK KEPALA SEKOLAH
A. Pertanyaan Identitas
1. Kode :
2. Informan :
3. Jabatan :
4. Hari/Tanggal :
5. Waktu :
6. Tempat :
B. Daftar Pertanyaan
1. Sudah berapa lama Bapak bertugas di SMA ini?
2. Bagaimana sejarah perkembangan sampai SMA N 1 Wonosari memjadi
RSBI?
3. Apa Visi dan Misi SMA N 1 Wonosari? Apakah visi SMAN 1
Wonosari sudah mampu menghadapi tantangan secara global dan
apakah sesuai dengan harapan sekolah RSBI?
4. Sekolah sedang melaksanakan program Rintisan Sekolah Bertaraf
Internasional (RSBI). Menurut Bapak, seperti apakah program RSBI
itu?
5. Bagaimana model kurikulum dari SMA N 1 Wonosari? Apa yang
membedakan dengan SMA lainya di Gunungkidul?
6. Apa yang melatarbelakangi SMA N 1 Wonosari mengikuti RSBI?
7. Bagaimana keadaan,profil, dan kualifikasi SDM yang ada saat ini
dalam mencapai visi dan misinya?
8. Bagaimana kesiapan sarana dan pra sarana dan fasilitas untuk
mendukung proses pembelajaran/?
9. SBI itu adalah SNP + X untuk SMA N 1 Wonosari faktor X nya ini apa
pak?
10. Apa saja upaya yang dilakukan untuk membangun SMA N 1 Wonosari
dari RSBI menjadi SBI?
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
174
11. Bagaimana kesan bapak terhadap guru matematika selama Anda
memimpin sekolah in?
12. Bagaimanakah keyakinan sekolah dalam mewujudkan mutu terbaik?
13. Bagaimanakah penerapan langkah-langkah penjaminan mutu dalam
menerapkan 8 standar nasional pendidikan?
14. Apakah SMA N 1 menerapkan manajemen mutu berstandar ISO?
15. Bagaimanakah pengembangan bahasa Inggris di SMA N 1 Wonosari?
16. Apakah pelaksanaan pembelajaran sains, matematika dengan bahasa
pengantar bahasa Inggris?
17. Mohon penjelasan tentang standar penilaian program RSBI?
18. Apa perbedaan standar penilaian RSBI dan standar penilaian sekolah
reguler?
19. Bagaimanakah target pencapaian tujuan sekolah dalam memenuhi
standar penilaian?
20. Bagaimanakah sistem penilaian program RSBI SMA N 1 Wonosari?
21. Apakah sistem penilaian SMA N 1 Wonosari direncanakan pada awal
tahun pelajaran?
22. Mengapa KKM kurang dari 75?
23. Apakah soal-soal dalam bahasa Inggris?
24. Apakah SMA N 1 Wonosari merencanakan dan menggunakan model
penilaian sekolah unggul dan negara maju yang mempunyai
keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan?
25. Apakah sekolah menjalin kerja sama sister school dengan sekolah
bertaraf internasional dalam standar penilaian?
26. Apakah Sekolah membentuk tim penyusunan intrumen penilaian?
27. Apakah sekolah menganalisis hasil penilaian hasil belajar siswa dan
menindak lanjuti?
28. Berapa lama sekolah melaporkan hasil belajar peserta didik kepada
orang tua peserta didik?
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
175
29. Menurut bapak, kendala apa yang dihadapi oleh sekolah sehubungan
dengan pemenuhan standar penilaian terutama untuk mata pelajaran
matematika?
30. Bagaimana usaha yang dilakukan sekolah untuk mengatasi kendala
tersebut?
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
176
Lampiran 4
PEDOMAN WAWANCARA UNTUK PENGELOLA RSBI
A. Pertanyaan Identitas
1. Kode :
2. Informan :
3. Jabatan :
4. Hari/Tanggal :
5. Waktu :
6. Tempat :
B. Daftar Pertanyaan
1. Bagaimanakah standar penilian di RSBI SMA N 1 Wonosari?
2. Bagaimana target pencapaian tujuan sekolah dalam memenuhi standar
penilaian di RSBI SMAN 1 Wonosari?
3. Apakah SMA N 1 Wonosari membuat rancangan penilaian di awal tahun
pelajaran?
4. Apakah SMA N 1 Wonosari membentuk tim penyusun intrumen
penilaian?
5. Apakah sekolah menganalisis hasil belajar peserta didik?
6. Apakah sekolah menindak lanjuti hasil penilaian?
7. Berapa lama melaporkan hasil penilaian kepada orang tua peserta didik?
8. Bagaimanakah usaha peningkatan kerjasama bertaraf internasional
melalui kolaborasi global? Kerjasama dalam bidang apa?
9. Bagaimana bentuk kerjasama untuk peningkatan mutu?
10. Apakah SMA N 1 Menjalin hubungan”Sister School”dengan sekolah
bertaraf internasional di dalam dan Luar negeri?
11. Bagaimanakah dengan program ujian sertifikasi Internasional yang
merupakan program plus dari Rintisan SBI?
12. Adakah syarat khusus bagi peserta didik yang akan mengikuti?
13. Bagaiman pelaksanaan pengayaan dengan materi ajar bertaraf
Internasioanal?
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
177
14. Apakah SMA N 1 Wonosari mengembangkan model penilaian dengan
soal –soal dari lembaga penyelenggara olimpiade internasional?
15. Apakah SMA N 1 Wonosari menerapkan manejemen mutu berstandar
ISO?
16. Apakah melaksanakan kerjasama dalam rangka meningkatkan standar
penilaian bertaraf internasional?
17. Bagaimana perbaikan mutu melalui kegiatan penjaminan mutu dalam
meningkatkan standar penilaian bertaraf internasional
18. Apakah menggunakan standar materi bertaraf internasional sebagai
rujukan dalam meningkatkan mutu pembelajaran
19. Bagaimana rencana pengembangan implementasi TIK jangka menengah?
20. Kendala yang dihadapi dan usaha yang telah dilakukan untuk pemenuhan
standar penilaian?
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
183
Lampiran 8
PEDOMAN WAWANCARA UNTUK PESERTA DIDIK
A. Pertanyaan Identitas
1. Kode :
2. Informan :
3. Jabatan :
4. Hari/Tanggal :
5. Waktu :
6. Tempat :
7. Topik :
B. Daftar Pertanyaan
1. Sejak kapan anda mengetahui bahwa SMA N 1 Wonosari menjadi RSBI?
2. Apa motivasi anda masuk sekolah RSBI?
3. Apakah guru menggunakan bahasa inggris dalam pembelajaran?
4. Mata pelajaran apa saja yang mermggunakan bahasa Inggris?
5. Selain perpustakaan apakah anda menggunakan internet untuk menambah
pemahaman dan pendalaman matematika?
6. Apakah anda merasakan kesulitan belajar di RSBI?
7. Mengapa nilai matematika anda jelek kalau dibandingkan NEM masuk?
8. Apakah diawal tahun pel;ajaran bapak /ibu pendidik matematika mensosialiassikan
rancangan penilaian?
9. Kapan guru matematika anda melaksanakan ulangan harian?
10. Apakah hasil ulangan dikembalikan dan diberi catatan?
11. Apakah bapak/ ibu pendidik matematika mengadakan remedial?
12. Kapan bapak /ibu pendidik matematika melaksanakan remedial.
13. Model penilaian yang bapak/ibu gunakan di kelas kamu apa?
14. Berapa lama jarak ulangan antara ulangan dengan pengembalian pekerjaan?
15. Langkah langkah apa yang kamu lakukan untuk mengerjakan soal dengan bahasa
Inggris?
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
184
16. Dimana letak kesulitan anda dalam mengerjakan soal-soal yang berbahasa Inggris/
17. Sistem kamu belajar matematika di RSBI SMA N 1 Wonosari?
18. Bagimana bapak/ibu pendidik matematika anda mengembangkan model penilaian
yang digunakan untuk ujian internasional nanti?
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
PEDOMAN WAWANCARA UNTUK GURU MATEMATIKA
A. Pertanyaan Identitas
1. Kode :
2. Informan :
3. Jabatan :
4. Hari/Tanggal :
5. Waktu :
6. Tempat :
7. Topik :
B. Daftar Pertanyaan
1. Apa yang bapak/ibu ketahui tentang tujuan diselenggarakannya RSBI?
2. Menurut bapak/ibu apa yang harus dipersiapkan oleh pendidik dalam rangka
memenuhi proses pembelajaran yang sesuai dengan pedoman penjaminan mutu
SBI?
3. Apakah bapak/ibu dalam proses pembelajaran menggunakan berbahasa Inggris?
4. Apakah bapak/ibu sudah lancer menggunakan computer?
5. Apakah bapak/ibu pernah mengikuti pelatihan penyusunan bahan ajar/evaluasi
berbasis TIK/
6. Apakah naskah soal ulangan bapak/ibu menggunakan bahasa Ingris?
7. Apakah bapak/ibu menggunakan standar materi bertaraf internasional sebagai
rujukan dalam meningkatkan mutu pembelajaran?
8. Apakah bapak/ibu didalam menyiapkan pembelajaran mengadopsi model
pembelajaran negara-negara OECD?
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9. Kapan bapak/ibu memberikan penilaian?
10. Bagaimana bapak/ibu menindak lanjuti hasil ulangan siswa?
11. Menurut bapak/ibu bagaimana prestasi belajar peserta didik setelah mengikuti
RSBI?
12. Berapa persen pencapaian standar ketuntasan minimal yang ditetapkan sekolah
oleh peserta didik?
13. Menurut bapak/ibu apa yang menyebabkan peseta didik tidak dapat mencpai
standar ketuntasan minimal?
14. Menurut bapak/ibu bagaimana cara mengatasi kendala tersebut?
15. Secara keseluruhan apa yang menjadi kendala dalam pemenuhan standar penilaian?
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
181
Lampiran 7
PEDOMAN WAWANCARA UNTUK PENDIDIK MATEMATIKA
A. Pertanyaan Identitas
1. Kode :
2. Informan :
3. Jabatan :
4. Hari/Tanggal :
5. Waktu :
6. Tempat :
7. Topik :
B. Daftar Pertanyaan
1. Metode apakah yang digunakan bapak/ibu dalam pembelajaran matematika?
2. Apakah bapak/ibu menyiapkan perangkat pembelajaran?
3. Apakah dalam pelaksanaan pembelajaran bapak/ibu menggunakan bahasa Inggris?
4. Apakah kepala sekolah melaksanakan supervise akademik secara berkala?
5. Bagaimana bapak/ibu mengembangkan mutu proses pembelajaran?
6. Apakah bapak/ibu merumuskan intrumen penilaian sesuai dengan indicator
keberhasilan siswa?
7. Apakah bapak/ibu mensosialisasikan rancangan penilaian di awal tahun pelajaran?
8. Apakah bapak/ibu melaksanakan standar penilaian proses?
9. Apakah bapak/ibu mengevaluasi hasil penilaian?
10. Bagaimanakah bapak/ibu menganalisis hasil belajar peserta didik?
11. Apakah bapak/ibu menggunakan standar materi bertaraf internasional sebagai
rujukan dalam meningkatkan mutu pembelajaran?
12. Apakah bapak/ibu didalam menyiapkan pembelajaran mengadopsi model
pembelajaran negara-negara OECD
13. Bagaimana bapak/ibu menindak lanjuti hasil ulangan siswa?
14. Menurut bapak/ibu bagaimana prestasi belajar peserta didik setelah mengikuti
RSBI?
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
182
15. Berapa persen pencapaian standar ketuntasan minimal yang ditetapkan sekolah
oleh peserta didik?
16. Menurut bapak/ibu apa yang menyebabkan peseta didik tidak dapat mencpai
standar ketuntasan minimal?
17. Menurut bapak/ibu bagaimana cara mengatasi kendala tersebut?
18. Secara keseluruhan apa yang menjadi kendala dalam pemenuhan standar penilaian?
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
PEDOMAN WAWANCARA UNTUK KEPALA SEKOLAH
A. Pertanyaan Identitas
1. Kode :
2. Informan :
3. Jabatan :
4. Hari/Tanggal :
5. Waktu :
6. Tempat :
7. Topik :
B. Daftar Pertanyaan
1. Apakah sekolah memberikan fasilitas guru dalam melanjutkan pendidikan?
2. Apakah guru melaksanakan pembelajaran berbahasa Inggris?
3. Apakah naskah soal ulangan menggunakan bahasa Ingris?
4. Apakah sekolah menggunakan standar materi bertaraf internasional sebagai
rujukan dalam meningkatkan mutu pembelajaran?
5. Bagaimanakah tingkat keyakinan sekolah dalam mewujudkan mutu terbaik?
6. Apakah sekolah menerapakan manajemen mutu berstandar ISO?
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
180
Lampiran 6
PEDOMAN WAWANCARA UNTUK WAKASEK KESISWAAN
A. Pertanyaan Identitas
1. Kode :
2. Hari/Tanggal :
3. Waktu :
4. Tempat :
B. Daftar Pertanyaan
1. Bagaimanakah prestasi siswa dalam bidang matematika?
2. Berapakah persentase lulusan yang diterima di Perguruan tinggi tahun pelajaran
2010/2011?
3. Bagaimanakah nilai UN tiga tahun terakhir?
4. Apakah siswa mencapai target Ketuntasan Minimal diatas 7,5?
5. Apakah siswa mencapai standar kompetensi lulusan yang standar dengan
kompetensi lulusan sekolah unggul di Negara OECD atau Negara maju lainya?
6. Apakah SMA N 1 Wonosari mengembangkan web site sebagai media promosi
sekolah yang komunikatif,adaptif dan media inovasi pembelajaran?
7. Hambatan dan usaha yang dilakukan dalam pelaksanaan program RSBI?
8. Untuk mempersiapkan peserta didik ujian sertifakasi. Apakah menggunakan model
penilaian sekolah unggul dari negara maju yang mempunyai keunggulan tertentu
dalam bidang pendidikan?
9. Apakah SMA N 1 Wonosari membentuk tim penyusun intrumen penilaian
matematika?
10. Sebagai Wakasek kesiswaan sekaligus pendidik matematika apakah bapak
membuat rancangan penilaian diawal tahun pelajaran?
11. Apakah bapak melaksanakan ulangan harian?
12. Apakah bapak mengembalikan hasil pekerjaan peserta didik dam memberikan
komentar untuk perbaikan?
13. Apakah bapak menganalisis hasil penilaian?
14. Bagaimana cara menganalisis?
15. Apakah bapak mengadakan remedial?
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
181
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
178
Lampiran 5
PEDOMAN WAWANCARA UNTUK WAKASEK KURIKULUM
A. Pertanyaan Identitas
1. Kode :
2. Informan :
3. Jabatan :
4. Hari/Tanggal :
5. Waktu :
6. Tempat :
7. Topik :
B. Daftar Pertanyaan
1. Bagaimana kurikulum RSBI SMA N 1 Wonosari?
2. Apakah sekiolah menetapkan aturan kenaikan kelas, Penjurusan, dan
Kelulusan?
3. Berapakah KKM setiap mata pelajaran yang ditetapkan?
4. Bagaimanakah target pencapaian tujuan sekolah dalam memenuhi
standar penilaian?
5. Sebagai sekolah pelaksana program RSBI, disamping melaksanakan
kurikulum nasional seperti SMA biasa, program apakah untuk
meningkatkan keunggulan mutu bidang akademik?
6. Bagaimanakah proses pembelajaran di SMA N 1 Wonosari
7. Bagaimanakah standar penilaian di RSBI SMA 1 Wonosari?
8. Bagaimanakah prosentase tingkat kehadiran pendidik dan tenaga
kependidikan dalam memenuhi tugas?
9. Apakah sekolah mengembangkan Web Site?
10. Bagaimanakah peningkatan kompetensi pendidik?
11. Bagaimanakah rancangan penilaian di RSBI SMA N 1 Wonosari?
12. Apakah sekolah menganalisis hasil penilaian?
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
179
13. Apakah hasil penilaian belajar untuk perbaikan proses pembelajaran
dalam rapat dewan pendidik?
14. Bagaimanakah model penilaian yang dikembangkan di SMA N 1
Wonosari?
15. Apakah tugas mengajar sesuai dengan latar belakang bidang Studinya?
16. Apakah sekolah memprogramkan pelatihan peningkatan kompetensi
profesi dalam pelaksanaan pembelajaran?
17. Apakah sekolah memfasitasi pendidik untuk melanjutkan studi?
18. Bagaimana tingkat kesiapan peserta didik untuk mengikutu
pembelajaran dalam bahasa Inggris?
19. Bagaimana kesiapan pendidik untuk melaksanakan RSBI
20. \Bagaimana kesiapan pendidik untuk mengajar/dan mengevaluasi
dengan bahasa inggris?
21. Bagaimana kesiapan pendidik mengunakan ICT?
22. Bagaimanakah kemudahan pendidik dalam menggunakan sarana dan
prasarana TIK untuk mengotimakan penilaian?
23. Kendala dan usaha yamg dilakukan dalam pemenuhan standar
penilaian?
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
185
Lampiran 9
Catatan Lapangan Hasil Observasi no. 01 Catatan Lapangan : CL no. 1 Hari/Tanggal : Senin, 12 September 2011 Waktu : 11.30 – 12.00 WIB Tempat : SMA N 1 Wonosari Responden : Wakasek Kurikulum 1. Pembangunan website sebagai media peningkatan standar penilaian.
No Aspek yang diamati Keberadaan Ada Tidak
1.1 Memiliki website V 1.2 Website dapat diakses V 1.3 Website sebagai media standar penilaian V
1.4 Website sebagai forum online warga sekolah dalam standar penilaian
V
1.5 Informasi website terbaharui secara berkelanjutan V Tanggapan peneliti : 1. Alamat website SMA N 1 Wonosari adalah www. SMA 1
Wonosari.sch.id 2. Website dapat diakses dengan mudah sehingga pendidik dan peserta
didik dapat memanfaatkan dalam penilaian. 3. Peserta didik bisa melihat hasil belajar yang diperolehnya melalui
online dengan SMA N 1 Wonosari 4. Areal Hot spot mencakup 70% areal SMA N 1 Wonosari
2. Kemudahan pendidik dalam menggunakan sarana dan prasarana TIK untuk
mengoptimalkan penilaian.
No Aspek yang diamati Keberadaan Ada Tidak
2;1 LAN ke ruang guru V 2.2 Perangkat computer V 2.3 Akses internet V 2.4 SIM administrasi pembelajaran V 2.5 CD/VCD pembelajaran/flash disk V Tanggapan peneliti : 1. SMA N 1 Wonosari meningkatkan kualitas kegiatan penilaian dengan
merujuk pada salah satu lembaga penguji tingkat internasional (CIE). 2. Ruang guru disediakan perangkat komputer, printer dan jaringan LAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
186
3. Sekolah menggunakan scanner dalam mengoreksi soal-soal obyektif. 4. Sekolah menggunakan SIM dalam pengolaaan manajemen dan
mempunyai petugas khusus. 5. Semua guru di SMA N 1 wonosari mempunyai Leptop. 6. Siswa mudah mengakses internet dalam informasi penilaian
3. Rencana pengembangan implementasi TIK jangka menengah
No Aspek yang diamati Keberadaan Ya Tidak
3.1 Memiliki program TIK dalam pengelolaan nilai hasil belajar peserta didik
V
3.2 Menetapkan pertahapan pengembangan TIK untuk standar penilaian
V
3.3 Indikator keberhasilan yang terukur V 4.4 Memiliki tim pengembang V Tanggapan peneliti : 1. SMA N 1 Wonosari telah melaksanakan aplikasi TIK sebagai
pendukung manajemen penilaian berbasis TIK 2. Sekolah telah memiliki tim pengembang Sistem Informasi Manajemen
penilaian berbasis TIk 3. Sekolah mengembangkan sistem penilaian berbasis TIK melalui
pelatihan
Lampiran 10
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
187
Catatan Lapangan Hasil Pengamatan Dokumen no. 01
Kode : CD no. 1 Hari/Tanggal : Senin, 3 Oktober 2011 Waktu : 08.30 – 09.30 WIB Responden : Kurikulum 1. Menentukan target KKM di atas standar nasional
No Aspek yang diamati Keberadaan Ada Tidak
1.1 Mempertimbangkan kompleksitas V 1.2 Menganalisa indikator SK/KD V
1.3 Mempertimbangkan kemampuan rata-rata peserta didik V
1.4 Menetapkan target KKM >75% V 1.5 Pencapaian kriteria ketuntasan ideal 100% V Tanggapan peneliti : 1. SMA N 1 Wonosari menentukan target KKM di bawah standar RSBI. 2. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) ditetapkan awal tahun pelajaran
yang ditetapkan oleh MGMP Sekolah. 3. KKM semua mata pelajaran belum diatas 75 4. Pencapaian kriteria ketuntasan ideal belum 100%
2. Penyusunan sistem kenaikan kelas, kelulusan, dan penjurusan
No Aspek yang diamati Keberadaan Ada Tidak
2.1 Memiliki kriteria kenaikan kelas V 2.2 Kriteria sesuai dengan KKM V 2.3 Kriteria kelulusan >75% V 2.4 Kriteria penjurusan sesuai dengan KKM V 2.5 Dokumen yang disahkan rapat dewan pendidik V Tanggapan peneliti : 1. SMA N 1 Wonosari telah menetapkan aturan kenaikan kelas, kelulusan,
dan penjurusan. 2. Prosentase kehadiran peserta didik minimal 90% dalam satu tahun,
kecuali sakit yang dibuktikan dengan surat keterangan dokter atau tugas sekolah.
3. Peserta didik yang tidak naik kelas memiliki hak untuk mengulang pada tahun berikutnya
4. Peserta didik yang tidak naik kelas dua tahun berturut-turut dinyatakan drop out (DO).
5. Peserta didik dinyatakan lulus UN apabila memiliki nilai lebih tinggi 0,1 dari standar minimal yang dipersyaratkan oleh BNSP untuk setiap mata pelajaran yang diujikan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
188
3. Pengembangan model penilaian dengan menggunakan soal-soal seleksi masuk perguruan tinggi bertaraf internasional.
No Aspek yang diamati Keberadaan Ada Tidak
3.1 Memiliki dokumen soal V
3.2 Melakukan kajian kesesuaian soal dengan kurikulum
V
3.3 Mengembangkan intrumen penilaian sesuai dengan kebutuhan siswa masuk perguruan tinggi
V
3.4 Memiliki dokumen perkembangan hasil penilaian V 3.5 Mengevaluasi kinerja siswa dalam menjawab soal V
Tanggapan peneliti : 1. SMA N 1 Wonosari telah menghimpun informasi tentang soal-soal
yang digunakan dalam seleksi masuk perguruan tinggi. 2. Sekolah mempunyai dokumen soal-soal setiap mata pelajaran 1500
soal.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
189
Catatan Lapangan Hasil Pengamatan Dokumen no 02 Kode : CD no. 2 Hari/Tanggal : Senin, 3 Oktober 2011 Waktu : 10.00 – 11.000 WIB Responden : Kepala Sekolah 1. Penetapan target pencapaian tujuan sekolah dalam memenuhi standar
penilaian.
No Aspek yang diamati Keterlaksanan Ada Tidak
1.1 Menentukan indikator pencapaian V 1.2 Menetapkan target dalam memenuhi standar V 1.3 Menetapkan intrumen pengukuran V 1.4 Melaksanakan pengukuran V 1.5 Melakukan perbaikan berkelanjutan V Tanggapan peneliti : 1. SMA N 1 Wpnosari telah menetapkan target dalam memenuhi standar
penilaian 2. SMA N 1 Wonosari menargetkan rerata nilai ujian nasional di atas
rerata nilai nasional minimal 85 3. SMA N 1 Wonosari menargetkan minimal 85% peserta didik diterima
di perguruan tinggi favorit. 4. Standar nilai minimal sertifikasi mencapai 60% dari peserta, dan
memperoleh grade B 5. Pencapaian pemenuhan secara bertahap ditargetkan tahun 2014
terpenuhi. 2. Kepala sekolah melaksanakan kegiatan di luar negeri pada Negara anggota
OECD atau Negara maju lainnya.
No Aspek yang diamati Keterlaksanaan
Ya Tidak 2.1 4 kali atau lebih V 2.2 3 kali 2.3 2 kali 2.4 1 kali 2.5 S1 Tanggapan peneliti : 1. Kepala sekolah SMA N 1 Wonosari telah beberapa kali melakukan
kunjungan ke sekolah atau dalam agenda pendidikan ke negara OECD. 2. Sebelum menjadi kepala sekolah di SMA N 1 Wonosari menjadi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
190
kepala sekolah di SMK pernah mengikuti pelatihan manajemen selama satu setengah bulan di Jerman.
3. Kepala sekolah telah mengikuti kunjungan kerjasama bersama TIM Kemendiknas 10 hari di Cina.
4. Kepala sekolah melaksanakan kunjungan kerjasama “Sister School” dalam bidang penilaian dengan Sangkang Secondary School di Singapura dan Sekolah Menengah Kebangsaan Bintang Selatan Malaysia.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
191
Catatan Lapangan Hasil Pengamatan Dokumen no .03 Kode : CD no.3 Hari/Tanggal : Senin, 3 Oktober 2011 Waktu : 13.00 – 13.45 WIB Responden : Pengelola RSBI 1. Kerjasama peningkatan standar penilaian dengan sekolah bertaraf
internasional
No Aspek yang diamati Keberadaan
Ada Tidak 1.1 Cambride V 1.2 SMA N 1 Yogyakarta V 1.3 Gandhi Memorial International School Jakarta V 1.4 Kharisma Bangsa Global Education V 1.5 SMA N 3 Semarang V Tanggapan peneliti : 1. Dalam rangka peningkatan standar penilaian SMA N 1 Wonosari
menjalin kerjasama dengan SMA N 1 Yogyakarta. 2. SMA N 1 Yogyakarata merupakan Centre Cambridge di daerah
Istimewa Yogyakarta, 3. Ujian sertifikasi peserta didik SMA N 1 Wonosari yang mengikuti
dilaksanakan di SMA N 1 Yogyakarta 4. SMA N 1 Wonosari pernah melaksanakan kunjungan ke luar negeri
di : a. Henderson Secondary School Singapura b. Broadrick Secondary School Singapura c. Sengkang Secondary School Singapura d. Yuhua Secondary School Singapura e. Northlight Secondary School Singapura f. Sekolah menengah kebangsaan bintang selatan Malaysia. g. St John Kuala Lumpur
5. Kunjungan di sekolah dalam negeri a. SMA N 1 Yogyakarta b. SMA N 3 Semarang c. Jubite Internasional School d. Gandhi Memorial Internasional School
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
192
Catatan Lapangan Hasil Pengamatan Dokumen no. 04 Kode : CD no. 4 Hari/Tanggal : Rabu 5 Oktober 2011 Waktu : 12.00 – 13.00 WIB Responden : Kesiswaan 1. Prestasi dalam mewujudkan target ketuntasan belajar
No Aspek yang diamati Keberadaan
Ada Tidak 1.1 Memiliki dokumen KKM di atas 7,5 V 1.2 Menghimpun data pencapaian V 1.3 Membahas permasalahan V 1.4 Menentukan solusi pemecahan masalah V 1.5 Melaksanakan perbaikan kinerja V Tanggapan peneliti :
1. Semua mata pelajaran KKM nya kurang dari 7,5 2. Secar bertahap KKM nya dinaikkan sehingga mencapai 7,5
2. Prestasi dalam bidang matematika
No Aspek yang diamati Keberadaan Ada Tidak
2.1 Tingkat sekolah 2.2 Tinkat Kabupaten/Kota V 2.3 Tingkat Provinsi 2.4 Tingkat Nasional 2.5 Tingkat Iternasional Tanggapan peneliti : 2. Prestasi siswa SMA N 1 Wonosari tahun pelajaran cukup bagus
berbagai perlombaan baik tingkat Kabupaten/Kota sampai tingkat nasional mendapatkan juara, meskipun untuk prestasi dalam bidang matematika belum sesuai yang diharapkan masih kalah dengan SMA N 2 Wonosari yang berstatus sekolah regular.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
193
3. Prestasi dalam memperoleh nilai UN
No Aspek yang diamati Keberadaan Ada Tidak
3;1 Memberikan penghargaan kepada siswa terbaik di sekolah
V
3.2 Memperoleh prestasi tingkat Kabupaten/Kota V 3.3 Memperoleh prestasi tingkat provinsi 3.4 Memperoleh prestasi tingkat nasional 3.5 Mendokumentasikan hasil dengan tertib V Tanggapan peneliti :
1. Peserta Ujian Nasional tahun pelajaran 2011/2011 berjumlah 153 siswa untuk program IPA dan 67 siswa program IPS semua dinyatakan lulus. Predikat semua mata pelajaran A, tingkat Kabupaten setiap mata pelajaran kecuali bahasa Indonesia memperoleh peringkat 1, untuk bahasa Indonesia peringkat ke-2
2. Nilai terendah matematika yang paling rendah untuk program IPA.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
194
Catatan Lapangan Hasil Pengamatan Dokumen no.05 Kode : CD no. 5 Hari/Tanggal : Rabu, 18 Oktober 2011 Waktu : 11.00 – 12.00 WIB Responden : Guru Matematika 1. Perencanaan penilaian pembelajaran matematika kelas X
No Aspek yang diamati Keberadaan
Ya Tidak 1.1 Melakukan analisis SK-KD V 1.2 Mengembangkan indikator pencapaian KD V 1.3 Menyusun rancangan penilaian V 1.4 Membuat rancangan program remedial/pengayaan V 1.5 Menetapkan kriteria ketuntasan minimal (KKM) V Tanggapan peneliti : 1. Pada awal tahun pelajaran 2011/2012 pendidik mata pelajaran
matematika melaksanakan MGMP sekolah: membuat rancangan penilaian, rancangan remedial, dan menetapkan kriteria ketuntasan minimal (KKM)
2. Rancangan penilaian ditanda tangani oleh perwakilan kelas 3. Jenis penilaian untuk matematika; ulangan harian,tugas, ulangan tengah
semester, dan ulangan semester. 4. Aspek yang dinilai untuk matematika kognitif dan afektif. 5. Remidi hanya satu kali.
2. Perumusan interumen penilaian sesuai dengan indicator keberhasilan belajar
peserta didik
No Aspek yang diamati Keberadaan Ada Tidak
2.1 Tes objektif V 2.2 Tes uraian V 2.3 Tes performansi/unjuk kerja V 2.4 Portofolio V 2.5 Non tes V Tanggapan peneliti : 1. Guru matematika merumuskan intrumen penilaian yang termuat dalam
RPP 2. Guru matematika belum membuat intrumen unjuk kerja dan portofolio 3. Tes yang diujikan dalam UTS dalam bentuk pilihan ganda/Objektif.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
195
3. Penggunaan hasil penilaian belajar untuk perbaikan proses pembelajaran.
No Aspek yang diamati Keberadaan Ya Tidak
3.1 Melakukan analisis hasil ulangan V 3.2 Menyusun kegiatan tindak lanjut V 3.3 Melakukan tindak lanjut (pengayaan,remedial) V 3.4 Menganalisis kesulitan belajar siswa V 3.5 Memberi bantuan belajar siswa V
Tanggapan peneliti : 1. SMA N 1 Wonosari telah melaksanakan perbaikan proses pembelajaran
berdasarkan hasil penilaian belajar. 2. Sebagian pendidik tidak menganalisis kesulitan belajar siswa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
201
Lampiran 12
Hasil wawancara dengan Ketua Program
Foto no 2 Dokumentasi wawancara peneliti dengan Ketua Pelaksana program RSBI SMA N 1 Wonosari.
Catatan lapangan hasil wawancara: A. Identitas Kode : HWKP Informan : Suryanto, S.Pd.M.Pd Jabatan : Ketua Pelaksana Program Hari/Tanggal : Sabtu, 24 September 2011 Waktu : 10.05 – 11.00 WIB Tempat : Ruang Tamu B. Hasil kutipan wawancara dengan ketua program Peneliti : Bagaimanakah standar penilaian di RSBI SMA N 1 Wonosari?. SR : “Standar penilaian itu berkaiatan dengan mekanisme, prosedur
dan intrumen penilaian hasil belajar peserta didik yang di gunakan di sekolah, Sistem penilaian di sekolah ini sama dengan yang ditetapkan dalam SNP yang ditambah ujian sertifikasi Jadi Sekolah harus menyiapkan sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh pendidiki”.
Peneliti : Bagaimana model penilaian program RSBI di SMAN 1 Wonosari?
SR : “Untuk model penilaian sama seperti dalam SNP, hanya sekolah mengembangkan dan menggunakan soal-soal olimpiade sebagai
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
202
rujukan mutu yang ditulis dalam bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris, soal-soal itu dikembangkan dan bekerja sama dengan ahli yang berkompeten, mengembangkan kompetensi pendidik menguasai soal-soal”.
Peneliti : Bagaiamanakah usaha peningkatan kerjasama bertaraf internasional melalui kolaborasi global? Kerjasama dalam bidang apa?
SR : “Sekolah mengikutsertakan kegiatan pertukaran pelajar, mengikutsertakan pendidik dan tenaga kependidikan pada kegiatan yang bertaraf rnasional dan internasional, melakukan kalaborasi siswa, berpartisipasi dalam kegiatan nasional dan internasional melaui internet”.
Peneliti : Bagaimana bentuk kerjasama untuk peningkatan mutu pembelajaran dengan sekolah unggul tingkat nasional?
SR : “Bentuk kerjasama peningkatan mutu, ya.. pertukaran informasi, pertukaran siswa, pendidik, dan pengembangan kurikulum”.
Peneliti : Apakah SMA N 1 Menjalin hubungan”Sister School”dengan sekolah bertaraf internasional di dalam dan Luar negeri?
SR : “Ya.. SMA N 1 Wonosari pernah mengadakan kunjungan ke: 1)Ganhi Memorial Internasional school Jakarta, 2)Kharisma Bangsa Global Education Jakarta,3)SMA N 3 Semarang. 4)Sekolah Menengah Kebangsaan St John of Malaysia, 5) Sekolah Menengah Kebangsaan Seri Bintang selatan Malaysia, 6)Henderson Secondary School Singapura.. Adapaun kerjasama yang dilaksanakan dalam bentuk: berbagi profil sekolah dan pertemuan ilmiah, berbagi pengalaman, berbagi kegiatan budaya”..
Peneliti : Bagaimanakah dengan program ujian sertifikasi Internasional yang merupakan program plus dari Rintisan SBI?
SR : “Ujian sertifikasi internasional dilaksanakan sekitar bulan Oktober, untuk tahun ini hanya program IPA, yaitu Matematika, Fisika, Biologi, Kimia dan Bahasa Inggris sendiri”.
Peneliti : Adakah syarat khusus bagi siswa yang akan mengikuti? SR : “Bagi peserta didik yang mengikuti sertifikasi melunasi
administrasi sebesar Rp 750.000 setiap mata pelajaran yang diikuti dan ujianya bertempat di SMA N 1 Yogyakarta”.
Peneliti : Bagaimana pelaksanaan pengayaan dengan materi ajar bertaraf Internasional?
SR : “Pelaksanaan pengayaan include dengan tatap muka pagi hari karena dalam struktur kurikulum SI jumlah jam 38 perminggu ditambahkan menjadi 46 jam perminggu, tambahan jam itu untuk pengayaan mata pelajaran yang di UN kan”.
Peneliti : Apakah SMA N 1 Wonosari mengembangkan model penilaian dengan soal–soal dari lembaga penyelenggara olimpiade internasional?
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
203
SR : “Ya, seperti yang dijelaskan didepan bahwa sekolah menggunakan soal-soal olimpiade sebagai rujukan, sekolah mempunyai bank soal setiap mata pelajaran jumlah 1500 soal dalam bahasa Inggris sekitar 300 soal”.
Peneliti : Apakah SMA N 1 Wonosari menerapkan manejemen mutu berstandar ISO?
SR : “Sekolah baru saja divisitasi, semua dokumen ada di ruang AVA, dan sekarang baru menunggu SK ISO 9001-2008. Sebagai Rintisan Sekolah Menengah Atas Berstandar Internasional SMA N 1 Wonosari dituntut siap menghadapi perubahan, seluruh sivitas akademika perlu memiliki komitmen bersama dalam mengembangkan manajemen mutu, aplikatif, terencana dan terukur, dengan ISO sekolah membiasakan berbuat yang benar, bekerja sesuai perencanaan dan dikerjakan dengan baik”.
Peneliti : Apakah melaksanakan kerjasama dalam rangka meningkatkan standar penilaian bertaraf internasional?
SR : “ O.. Ya. Sebagai sekolah Rintisan Bertaraf Internasional harus meningkatkan mutu tidak hanya standar penilaian semua standar harus ditingkatkan dari kondisi yang ada sekarang, Kerjasama dengan Henderson Schooll, Sengkang School Singgapura.Yuhua Singgapura, St John Kuala Lumpur”.
Peneliti : Bagaimana perbaikan mutu melalui kegiatan penjaminan mutu dalam meningkatkan standar penilaian bertaraf internasional?
SR : “SMA N 1 Wonosari bekerjasama dengan perguruan tinggi UNY, UMS, LPMTK Yogyakarta dalam penjaminan mutu untuk meningkatkan standar penilaian belajar yang setara dengan sekolah unggul bertaraf internasional”.
Peneliti : Apakah menggunakan standar materi bertaraf internasional sebagai rujukan dalam meningkatkan mutu pembelajaran?
SR : “Sekolah mengadopsi sistem evaluasi belajar untuk tahun ini baru Matematika, Fisika, Kimia, Biologi, dan Bahasa Inggris.”
Peneliti : Bagaimana rencana pengembangan implementasi TIK jangka menengah?
SR : “Rencana pengembangan sekolah berbasis TIK merupakan prioritas utama, sebagai sekolah Bertaraf Internasional harus menglobal yang selalu berhubungan dengan informasi (TIK). Dengan TIK semua sivitas akademika SMA N 1 Wonosari mau tidak mau harur melek Teknologi Informasi”.
Peneliti : Kendala yang dihadapi dan usaha yang telah dilakukan untuk pemenuhan standar penilaian?
SR : “Kendala banyak pak diantaranya ya.. pendidiknya itu sendiri yang malas untuk membuat intrumen penilaian yang valid, kemampuan TIK kurang, sarana dan prasarana terbatas.Usaha dari sekolah diadakan pelatihan,meningkatkan sarana dan prasarana”.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
204
Lampiran 13
Hasil wawancara dengan Wakasek Kurikulum
Foto no.3 Dokumentasi wawancara peneliti dengan Wakasek Kurikulum RSBI SMA N 1 Wonosari
Catatan lapangan hasil wawancara A. Identitas
Kode : HWKR Informan : Drs. Aris Feriyanto Jabatan : Wakasek Kurikulum Hari/Tanggal : Sabtu, 24 September 2011 Waktu : 11.30 – 12.15 WIB Tempat : Ruang Guru
B. Daftar Pertanyaan Peneliti : Bagaimanakah kurikulum RSBI SMA N 1 Wonosari? AF : “Kurikulum sekolah rintisan bertaraf internasional sama dengan
sekolah reguler biasa yang berpedoman pada SNP namun ditambah pengayaan yang merujuk sekolah bertaraf internasional. Struktur kurikulum SMA N 1 Wonosari mengacu pada struktur kurikulum 2006 dengan berbagai penyesuaian, berupa penambahan jam pelajaran dan pengurangan jam pelajaran. Penambahan jam pelajaran dimaksudkan untuk menambah waktu atau belajar siswa pada mata pelajaran yang diujikan pada sertifikasi Cambridge dan yang diujian nasionalkan”.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
205
Peneliti : Bagaimana kesiapan guru untuk melaksanakan RSBI?. AF : “Jumlah guru relatif cukup dan mengajarnya sudah sesuai, kalau
untuk pemenuhan mengajar 24 jam tatap muka ada pendidik yang harus mencari sekolah lain”.
Peneliti : Bagaimanakah target sekolah untuk mewujudkan mutu terbaik dalam standar penilain?
AF : “SMA N 1 Wonosari memiliki komitmen melakukan perbaikan sistem penilaian secara terus menerus dengan bertekad untuk senantiasa meningkatkan standar penilaian, tepat waktu, berkesinambungan, dan bermutu yang mengutamakan kepentingan siswa”.
Peneliti : Apakah sekolah menetapkan aturan kenaikan kelas, Penjurusan, dan Kelulusan?
AF : “Ya, dalam dokumen KTSP dicantumkan aturan kenaikan kelas, aturan penjurusan, dan aturan kelulusan SMA N 1 Wonosari”.
Peneliti : Berapakah KKM setiap mata pelajaran yang ditetapkan? AF : “Saya tidak hafal semuanya nanti bisa dilihat di dokumen KTSP.
Tetapi untuk SMA N 1 Wonosari belum semuanya KKM nya diatas 75, seperti ketentuan untuk sekolah RSBI”
Peneliti : Mengapa KKM nya kurang dari 75? AF : “Ketuntasan Belajar itu didasarkan pada kompleksitas (kesulitan
dan kerumitan)., daya dukung dan intake peserta didik, Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) ditetapkan pada setiap awal tahun pelajaran dan ditetapkan oleh MGMP sekolah. Jadi sekolahlah yang lebih mengetahui”.
Peneliti : Sebagai sekolah pelaksana program RSBI, disamping melaksanakan kurikulum nasional seperti SMA biasa, program apakah untuk meningkatkan keunggulan mutu bidang akademik?
AF : “Kurikulum SMA N 1 Wonosari meliputi sejumlah mata pelajaran yang keluasan dan kedalamannya sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang ditetapkan oleh BNSP, muatan local yang dikembangkan dan kegiatan pengembangan diri. Dalam rangka meningkatkan keunggulan mutu akademik khususnya mata pelajaran Matematika, Fisika, Kimia, Biologi, dan Bahasa Inggris yang dipadukan dengan kurikulum Cambridge”;
Peneliti : Bagaimanakah proses pembelajaran di SMA N 1 Wonosari? AF : “Proses pembelajaran adalah kegiatan pembelajaran yang berupa
proses interaksi antara peserta didik dengan pendidik. Beban belajar yang diatur di SMA N 1 Wonosari dengan menggunakan Sistem Paket yaitu sistem penyelenggaraan program pendidikan yang peserta didiknya diwajibkan mengikuti seluruh program pembelajaran dan beban belajar yang sudah ditetapkan untuk setiap kelas sesuai dengan struktur kurikulum yang berlaku pada SMA N 1 Wonosari. Kegiatan tatap muka per jam pembelajaran disini berlangsung 45 menit”.
Peneliti : Bagaimanakah standar penilaian di SMA N 1 Wonosari?
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
206
AF : “Sistem penilaian yang dilakukan di SMA N 1 sama dengan yang ditetapkan dalam SNP. Penilaian dilakukan dengan menggunakan tes dan non tes dalam bentuk tertulis maupun lisan, pengamatan kinerja, sikap, penilaian hasil karya, portofolio, dan penilaian diri. Dalam penilaian hasil belajar peserta didik perlu memperhatikan aspek kognitif, afektif, dan psikomotor peserta didik secara komprehensif. Tidak sepotong-sepotong, sehingga peserta didik dinilai secara utuh dan menyeluruh”.
Peneliti : Bagaimanakah prosentase tingkat kehadiran pendidik dan tenaga kependidikan dalam memenuhi tugas?
AF : “Pendidik harus memberikan keteladanan, apa yang bisa diberikan kecuali waktu pelaksanaan tugas yang tertib. Dari hasil rekapitulasi kehadiran guru prosentasenya lebih dari 98% kehadirannya, hampir semua pendidik di SMA N 1 Wonosari sudah tersertifikasi”.
Peneliti : Bagaimanakah rancangan penilaian program RSBI SMA N 1 Wonosari?
AF`` : “Rancangan penilaian yang dilaksanakan tahun pelajaran ini sesuai dengan SNP sekolah akan melaksanakan: 1)ulangan tengah semester minggu pertama bulan Oktober, 2)ulangan akhir semester minggu pertama dan kedua bulan Desember,3)ulangan kenaikan kelas kelas minggu kedua dan ketiga bulan Juni,4) untuk persiapan ujian nasional bagi kelas XII diadakan Tryout UN sebanyak 6 kali, 5)ujian sertifikasi Cambridge bagi yang mengikuti dilaksanakan minggu ketiga Oktober samapai minggu pertama bulan November yang bertempat di SMA N 1 Yogyakarta,5) ujian akhir bulan April dan bulan Mei yang akan ditetapkan pemerintah”.
Peneliti ; Apakah tugas mengajar pendidik sesuai dengan latar belakang bidang Studinya?
AF : “Ya.jumlah pendidik disini 52 orang yang tidak sesuai dengan latar belakang bidang studinya hanya 2 orang’.
Peneliti : Apakah sekolah mengembangkan WebSite? AF : “Sebagagai sekolah Rintisan Bertaraf Internasional harus
mengembangkan teknologi informasi dan komunikasi kaitanya dengan daya saing di era globalisasi, oleh sebab itu SMA N 1 Wonosari telah memiliki Website yang diakses dengan mudah, area Hotspot hampir 70% area SMA N Wonosari sehingga menjadi forum online warga sekolah”.
Peneliti : Bagaimanakah peningkatan kompetensi pendidik? AF : “Untuk meningkatkan kompetensi pendidik SMA N 1 Wonosari
pada awal tahun pelajaran mengadakan Workshop dengan tema yang berbeda-beda setiap pelaksanaannya, kepala sekolah member pembinaan, pembinaan dari pengawas sekolah, mendatangkan fasilitator dari perguruan tinggi maupun dari LPMTK”.
Peneliti : Apakah hasil penilaian belajar untuk perbaikan proses pembelajaran dalam rapat dewan guru?
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
207
AF : “Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk mengetahui kompetensi peserta didi dan perbaikan proses belajar, maka sekolah melakukan analisis hasil ulangan, mengganalisis kesulitan belajar peserta didik, menyusun kegiatan tidak lanjut dan memberi bantuan peserta didik”.
Peneliti ; Bagaimanakah model penilaian yang dikembangkan di SMA N 1 Wonosari?
AF ; “Model penilaian SMA N 1 Wonosari belum punya kalau teknik penilainya menggunakan tes, non tes, penugasana perorangan atau kelompok, tugas mandiri terstuktur maupun mandiri tidak terstuktur. Teknik tes berupa tes tertulis, tes lisan, tes praktik atau tes kinerja. Yang melakukan penilaian : 1). Penilaian oleh pendidik yaitu ulangan harian, penugasan, dan penilaian akhlak mulia dan kepribadian. 2) Penilaian oleh satuan pendidikan yaitu ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, ulangan kenaikan kelas dan ujian sekolah. 3) Penilaian yang dilakukan Pemerintah yaitu UN. Sebagai RSBI ditambah ujian Sertifikasi dari Cambridge. SMA N 1 Wonosari mengembangkan model penilaian menggunakan soal-soal yang digunakan dalam seleksi masuk perguruan tinggi dan mengembangkan model penilaian dengan soal-soal olimpiade”.
Peneliti : Apakah sekolah memprogramkan pelatihan peningkatan kompetensi profesi dalam pelaksanaan pembelajaran?
AF : “SMA N 1 Wonosari setiap awal tahun pelajaran mengadakan workshop berbagai peningkatan kompetensi dan juga sering mendapat undangan penataran /diklat dari sekolah lain maupun LPMTK”.
Peneliti : Apakah sekolah memfasitasi guru untuk melanjutkan studi? AF : “Ya. . Bagi bapak ibu pendidik di SMA N 1 Wonosari diberi
subsidi 10 juta rupiah yang melanjutkan studi S2. Sekolah mentargetkan pencapaian pemenuhan standar kependidikan 30% tahun 2012?
Peneliti : Bagaimana tingkat kesiapan siswa untuk mengikuti pembelajaran dalam bahasa Inggris?
AF : “Kemampuan siswa bervariasi, dalam permulaan kami menekankan keberanian peserta didi untuk ngomong dengan berbahas Inggris. Untuk menyakinkan kalau anak bisa, kami pancing pertanyaan dengan kata-kata ringan yang peserta didik pasti sudah tahu bahasa Inggrisnya. Akhirnya kami sampaikan ke peserta didik bahwa kalian bisa berbahasa Inggris. Setelah itu saya itu menggunakan bahasa inggris sebagai pengantar. Untuk materi yang sulit saya gunakan dua bahasa,Indonesia dan Inggris”.
Peneliti : Bagaimana kesiapan guru untuk mengajar/dan mengevaluasi dengan bahasa inggris?
AF : “Ya kami programkan secara bertahap, dalam MGMP sekolah setiap diharuskan menggunakan bahasa Inggris. Target sementara
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
208
empat mata pelajaran Matematika,Kimia, Fisika,Biologi dan Bahasa Inggris itu sendiri. Untuk evaluasi sekolah mewajibkan membuat bank soal sebanyak 300 butir soal dalam behasa Inggris Untuk 4 mata pelajaran mulai dari silabus dan RPP-nya sudah dalam bahasa Inggris”.
Peneliti : Bagaimana kesiapanpan pendidik mengunakan ICT? AF : “Pendidik di sekolah ini hampir tidak ada masalah dengan ICT,
sudah tidak asing lagi dengan computer dan internet. Sekolah memberikan fasilitas untuk pendidik yang membeli leptop. Banyak bahan pelajaran yang diakses dari internet”.
Peneliti : Bagaimanakah kemudahan guru dalam menggunakan sarana dan prasarana TIK untuk mengotimakan penilaian?
AF : “Sekarang bapak ibu pendidik bisa menggunakan scanner untuk mengoreksi ulangan obyektif, dan sudah ada koordinatornya SIM. Bapak ibu bisa memerintahkannya untuk dikoreksi dan menganalisis”.
Peneliti : Kendala dan usaha yamg dilakukan dalam pemenuhan standar penilaian?
AF : “Kendalanya kita sendiri yang malas untuk membuat intrumen penilaian, ulangan tepat waktu, hasil pekerjaan siswa cepat dikembalikan dan diberi catatan. Usaha yang dilakukan sekolah menyediakan perangkat penilaian dan mengubah kultur sekolah menjadi budaya yang tertib.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
224
Lampiran 19
Hasil wawancara dengan peserta didik
Foto no 9 Dokumentas peneliti setelah wawancara dengan peserta didik kelas XB RSBI SMA N 1 Wonosari
Catatan lapangan hasil wawancara : A. Identitas Kode : HWSW Informan : Peserta didik kelas XB Jabatan : Peserta didik Hari/Tanggal : Kamis, 24 November 2011 Waktu : 12.00 WIB Tempat : Ruang Tamu B. Hasil kutipan wawancara dengan siswa Peneliti : Sejak kapan anda mengetahui bahwa SMA N 1 Wonosari Menjadi
RSBI? XB : “Sejak saya masuk di SMA N 1 Wonosari” Peneliti : Apa motivasi anda masuk sekolah RSBI? XB : “Agar saya belajar lebih giat dan menambah ilimu” Peneliti : Apakah guru matematika kamu menggunakan bahasa Inggris
dalam mengajar? XB : “Ya. Lebih sering menggunakan Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris
digunakan hanya pada pengantar”; Peneliti : Selain perpustakaan apakah anda menggunakan internet untuk
menambah pemahaman dan pendalaman matematika? XB : “Menurut saya penggunaan internet saya minimalkan karena saya
belum bisa menyaring antara baik dan buruk saya takut ada hal-hal negatif yang saya lihat di internet”.
Peneliti : Apakah anda merasakan kesulitan belajar di RSBI? XB : “Tidak juga”. Peneliti : Media apa yang biasa dipakai guru kamu dalam pembelajaran?
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
225
XB : “LCD, tapi LCD bu guru hanya Power Point”. Peneliti : Apakah guru matematika anda memberi kesimpulan di akhir
pelajaran? XB : “Biasanya kesimpulan tiap KD sudah ada di hard kopi. Apabila
dalam satu KD materi belum selesai maka bisa melihat rangkuman tersebut. Yang sudah dilengkapi dengan soal-soal, hal ini memudahkan untuk mengingat materi yang pernah diberikan”.
Peneliti : Mengapa nilai matematika anda jelek kalau dibandingkan NIM masuk?
XB : “Tidak juga, kalau nilai NIM-kan persiapan dan semangatnya tinggi”.
Peneliti : Apakah rancangan penilaian yang akan digunakan pendidik matematika anda disosialisasikan diawal semester?
XB : “Ya bapak ibu guru diawal semester mengumumkan rancangan penilaianya yang akan digunakan dalam penilaian nanti dan ditandatangani oleh ketua kelas”.,
Peneliti : Kapan guru matematika anda melaksanakan ulangan harian? XB : “Setelah selesai materinya” Peneliti : Apakah hasil ulangan dikembalikan dan diberi catatan? XB : “Biasanya ditulisi bagaimana seharusnya dengan bolpoin merah”. Peneliti : Berapa lama memberikan hasil ulangan? XB : “Rata rata satu minggu setelah ulangan”. Peneliti : Apakah ada pelaksanaan remidial?. XB : “Ada sore hari”. Peneliti : Apakah anda mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal
berbahasa Inggris? XB : “Ya karena kemampuan berbahasa Inggris saya masih kurang” Peneliti : Langkah langkah apa yang kamu lakukan untuk mengerjakan soal-
soal dengan bahasa Inggris? XB : “Bu guru biasanya sebelum ulangan, Beliau memberi latihan
ulangan model soal mirip dengan soal ulangan.Sehingga walaupun tidak tahu artinya semua tetapi karena sudah pernah mencoba maka bisa mengerjakan”.
Peneliti : Model penilaian yang bapak/ibu gunakan di kelas kamu apa? XB : “Modelnya ya dengan ulangan harian dan tugas”. Peneliti : Anda sekolah di RSBI. Bagaimana bapak /ibu guru mempersiapkan
anda untuk ujian internasional nanti? XB : “Bu guru sudah menyiapkan soal-soal yang berbobot. Dalam
latihan soal diselibkan soal-sol yang sulit”. Peneliti : Apakah anda sudah mengetahui hasil ulangan tengah semester
gasal tahun 2011? XB : “Sudah diumumkan oleh wali kelas dan ditempel di papan
informasi. Saya juga bisa upload di internet” Peneliti : Soal-soalnya diambil dari mana? XB : “Dak tahu pokoknya sulit, sepertinya dari soal-soal ujian masuk
perguruan tinggi?
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
226
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
218
Lampiran 17
Hasil wawancara dengan peserta didik kelas X
Foto no.7 Dokumentas peneliti setelah wawancara dengan peserta didik kelas XA,C, dan D RSBI SMA N 1 Wonosari.
Catatan lapangan hasil wawancara : A. Identitas Kode : HWSW Informan : Peserta didik kelas X Jabatan : Peserta didik Hari/Tanggal : Rabu, 19 Oktober 2011 Waktu : 11.30 – 12.00 WIB Tempat : Ruang Tamu B. Hasil kutipan wawancara dengan siswa Peneliti : Sejak kapan anda mengetahui bahwa SMA N 1 Wonosari Menjadi
RSBI? XA : “Sejak lulus SMP” XC : “Sejak saya masuk di SMA N 1 Wonosari” XD : “Sejak saya masih di SMP” Peneliti : Apa motivasi anda masuk sekolah RSBI? XA : “Karena untuk bisa berbahasa Inggris” XC ; “Mungkin karena namanya SMA N 1 Wonosari tenar” XD : “Agar saya belajar lebih giat dan menambah ilimu” Peneliti : Apakah guru matematika kamu menggunakan bahasa Inggris
dalam mengajar?
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
219
XA : “Ya. Lebih sering menggunakan Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris digunakan hanya pada pengantar”;
XC : “Bahasa yang digunakan Bahasa Indonesia, Pak Tum menggunakan Bahasa Inggris hanya pada judul-judulnya, dalam penjelasan lebih sering Bahasa Indonesia”.
XD : “Bahasa Indonesia kadang dicampur, Bahasa Inggris hanya dipakai pada judul dan garis besar aja”.
Peneliti : Selain perpustakaan apakah anda menggunakan internet untuk menambah pemahaman dan pendalaman matematika?
XA : “Ya saya kadang-kadang menggunakan internet. Saya tidak punya laptop saya menggunakan hard kopi dari buku”.
XC : “Menurut saya penggunaan internet saya minimalkan karena saya belum bisa menyaring antara baik dan buruk saya takut ada hal-hal negatif yang saya lihat di internet”.
XD : “Ya untuk mencari soal-soal dan penjelasannya munkin di buku pegangan kurang jelas saya cari di internet”.
Peneliti : Apakah anda merasakan kesulitan belajar di RSBI? XA : “Tidak juga”. XC : “Tidak, karena saya baru penyesuaian dari SMP :. XD : “Ya ada kesulitan, terutama bahasa Inggris”. Peneliti : Media apa yang biasa dipakai guru kamu dalam pembelajaran? XA : “LCD, tapi LCD bu guru hanya Power Point”. XC : “Pembelajaran biasa di tambah LCD”. XD : “Ya kalau sesuai dengan kenyataannya memang pak guru
menggunakan LCD, tapi kurang menarik karena monoton”. Peneliti : Apakah guru matematika anda memberi kesimpulan di akhir
pelajaran? XA : “Biasanya kesimpulan tiap KD sudah ada di hard kopi. Apabila
dalam satu KD materi belum selesai maka bisa melihat rangkuman tersebut. Yang sudah dilengkapi dengan soal-soal, hal ini memudahkan untuk mengingat materi yang pernah diberikan”.
XC : “Sebelum pelajaran diakhiri, bu guru menanyakan apakah ada yang belum paham, dan juga memberikan tugas pekerjaan rumah”.
XD : “Diakhiri pembelajaran dengan siswa merangkumnya materi yang telah dipelajari, setalah itu ada kesempatan bertanya”.
Peneliti : Mengapa nilai matematika anda jelek kalau dibandingkan NIM masuk?
XA : “Tidak juga, kalau nilai NIM-kan persiapan dan semangatnya tinggi”.
XC : “Stabil nilai sekarang baru pengenalan” XD : “Tidak penyesuaian diri dari SMP” Peneliti : Apakah rancangan penilaian yang akan digunakan pendidik
matematika anda disosialisasikan diawal semester? XA : “Ya bapak ibu guru diawal semester mengumumkan rancangan
penilaianya”., XC : “Pada awal masuk kelas mengumumkan rancangan penilaiannya”.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
220
XD : “Rancangan penilaianya diumumkan diawal masuk kelas dan ditanda tangani perwakilan kelas”.
Peneliti : Kapan guru matematika anda melaksanakan ulangan harian? XA : “Ulangan harian dilaksanakan setelah satu bab”. XC : “Setelah selesai materinya”. XD : “Ulangan harian dilaksanakan kalau materi sudah selesai.
Sebelumnya guru memberi kesempatan untuk bertanya jika ada kesulitan-kesulitan yang dihadap
Peneliti : Apakah hasil ulangan dikembalikan dan diberi catatan? XA : “Diberikan secara umum di depan kelas karena kalau diberikan di
masing-masing pekerjaan siswa maka siswa tidak tahu kesulitan yang dialami, sehingga kalau disampaikan secara umum dan langsung diketahui letak kesulitannya maka kami akan lebih paham”.
XC : “Hasil pekerjaan ada yang dikembalikan dan ada yang tidak dikembalikan, kadang ada yang langsung dikoreksi tapi tidak dikembalikan”.
XD : “Dikoreksi dan dikembalikan, biasanya diberi catatan sendiri oleh bu Tumini”.
Peneliti : Berapa lama memberikan hasil ulangan? XA : “Rata rata satu minggu setelah ulangan”. XC : “Rata-rata satu minggu tetapi apabila ada siswa yang belum ikut
ulangan hasilnya dikembalikan setelah semuanya ikut ulangan”. XD : “Hasil ulangan dikembalikan pada pertemuan berikutnya” Peneliti : Apakah ada pelaksanaan remidial?. XA : “Ada sore hari”. XC : “Ada, kalau tidak ada remidi nilai saya tidak bisa tuntas pak”. XD : “Ada, tapi susah waktunya penuh kegiatan”. Peneliti : Apakah anda mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal
berbahasa Inggris? XA : “Ya karena kemampuan berbahasa Inggris saya masih kurang” XC : “Ya sedikit-sedikit bisa karena biasanya soal-soal yang diberikan
sudah terbiasa dijumpai dalam latihan”. XD : “Kesulitan sekali,kosa kata saya belum cukup”.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
221
Lampiran 18
Hasil wawancara dengan peserta didik kelas XE
Foto no.8 Dokumentas peneliti setelah wawancara dengan peserta didik kelas
XE RSBI SMA N 1 Wonosar
Catatan lapangan hasil wawancara : A. Identitas Kode : HWSW Informan : Peserta didik kelas XE Jabatan : Peserta didik Hari/Tanggal : Kamis, 24 November 2011 Waktu : 12.00 WIB Tempat : Ruang Tamu B. Hasil kutipan wawancara dengan siswa Peneliti : Sejak kapan anda mengetahui bahwa SMA N 1 Wonosari Menjadi
RSBI? XE : “Sejak SMP” Peneliti : Apa motivasi anda masuk sekolah RSBI? XE : “Karena SMA N 1 Favorit saya”. Peneliti : Apakah guru matematika kamu menggunakan bahasa Inggris
dalam mengajar? XE : “Bahasa yang digunakan, Pak Prayoko menggunakan Bahasa
Inggris hanya pada judul-judulnya, dalam penjelasan lebih sering bahasa Indonesia”.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
222
Peneliti : Selain perpustakaan apakah anda menggunakan internet untuk menambah pemahaman dan pendalaman matematika?
XE : “Ya, tetapi di daerah saya down load sulit”. Peneliti : Apakah anda merasakan kesulitan belajar di RSBI? XE : “Ya, Bahasa Inggris saya jelek”. Peneliti : Media apa yang biasa dipakai guru kamu dalam pembelajaran? XE : “LCD, papan tulis, tapi LCD pak Prayoko hanya Power Point”. Peneliti : Apakah guru matematika anda memberi kesimpulan di akhir
pelajaran? XE : “Sebelum pelajaran diakhiri, Pak Paryoko menanyakan apakah ada
yang belum paham, jangan sampai setelah pelajaran berakhir masih ada kesulitan yang belum ditanyakan”.
Peneliti : Apakah pendidik anda memberikan tugas? XE : “Banyak pak, karena nilai tugas juga diperhitungkan untuk
penilaian”. Peneliti : Mengapa nilai matematika anda jelek kalau dibandingkan NIM
masuk? XE : “Ini kan baru penyesuaian, nanti saya akan belajar giat lagi”.. Peneliti : Apakah rancangan penilaian yang akan digunakan pendidik
matematika anda disosialisasikan diawal semester? XE : “Ya Pak Paryoko diawal semester mengumumkan rancangan
penilaianya, jenis yang digunakan dan berapa kali ulangan”. Peneliti : Kapan pendidik matematika anda melaksanakan ulangan harian? XE : “Ulangan harian dilaksanakan setelah selesai materi dalam satu
bab”. Peneliti : Apakah hasil ulangan dikembalikan dan diberi catatan? XE : “Hasil ulangan dikoreksi oleh Pak Paryoko, ,pekerjaan peserta
didik yang salah diberi catatan kesalahanya kemudian dikembalikan”.
Peneliti : Berapa lama memberikan hasil ulangan? X\E : “Rata rata satu minggu tetapi apabila ada teman yang belum ikut
ulangan hasil ulangannya dikembalikan setelah semua ikut ulangan”.
Peneliti : Apakah ada pelaksanaan remidial?. XE : “Ada sore hari, tapi sulit mencari waktunya karena padat kegiatan
disamping itu pak guru juga sibuk. Kalau memang waktunya tidak ada diganti dengan tugas ”.
Peneliti : Apakah anda mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal berbahasa Inggris?
XE : “Ya karena kemampuan berbahasa Inggris saya masih kurang” Peneliti : Langkah langkah apa yang kamu lakukan untuk mengerjakan soal-
soal dengan bahasa Inggris? XE : “Pak guru memberi latihan ulangan model soal mirip dengan soal
ulangan.Sehingga walaupun tidak tahu artinya maksud soalnya sudah tahu maka bisa mengerjakan”.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
223
Peneliti : “Apakah anda sudah mengetahui hasil nilai ulangan tengah semester gasal yang diujikan tanggal 3 sampai 10 November 2011?
XE ; “Sudah, itu masih ditempel di papan informasi” Peneliti : Model penilaian yang bapak/ibu gunakan di kelas kamu apa? XE : “Model penilaianya ya ulangan harian, tugas, PR”. Peneliti : Anda sekolah di RSBI. Bagaimana bapak /ibu guru mempersiapkan
anda untuk ujian internasional nanti? XE : “Diberikan soal-soal pengayaan yang harus dikerjakan”. Peneliti : Soal-soalnya diambil dari mana? XE : “Soal-soalnya diambil dari ujian sertifikasi tahun kemarin, dari
ujian masuk perguruan tinggi, dan dari olimpiade. Tapi hanya pengayaan nanti belum tentu semua ikut ujian sertifikasi”.
Peneliti : Kenapa tidak ikut ujian setifikasi? XE : “Biayanya mahal”.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
211
Lampiran 15
Hasil wawancara dengan pendidik matematika kelas X
Foto no. 5 Dokumentasi wawancara peneliti dengan Bapak Drs. Paryoko pengampu matematika kelas X RSBI SMA N 1 Wonosari.
Catatan lapangan hasil wawancara A. Identitas Kode : HWGR Informan : Drs. Prayoko Jabatan : Guru Matematika kelas X Hari/Tanggal : Selasa, 18 Oktober 2011 Waktu : 11.30 – 12.00 WIB Tempat : Ruang Guru B. Hasil kutipan wawancara dengan guru matematika Peneliti : Metode apakah yang digunakan bapak/ibu dalam pembelajaran
matematika? GR : “Terima kasih sebelumnya,selamat siang. Saya mengajar dengan
membangun pengalaman belajar melului kegiatan eksplorasi,elaborasi, dan konfirmasi, dengan dukungan TIK”.
Peneliti : Apakah bapak menyiapkan perangkat pembelajaran dan rancangan penilaian?
GR : “O..ya. diawal tahun harus membuat perangkat pembelajaran, begitu juga rancangan penilaiannya, dan pada pertama kali saya masuk kelas, saya menginformasikan rancangan penilaian yang saya gunakan dan ditandatangani oleh perwakilan kelas”.
Peneliti : Apakah dalam pelaksanaan pembelajaran bapak/ibu menggunakan bahasa Inggris?
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
212
GR : “Masih terbatas dalam pengantar, saya masih dominan menggunakan bahasa Indonesia daripada bahasa Inggris. Karena saya masih merasa bahwa penyampaian dalam bahasa Inggris belum baik, untuk itu saya sarankan kepada peserta didik untuk mempunyai buku bilingual”;
Peneliti : Apakah kepala sekolah melaksanakan supervisi akademik secara berkala?
GR : “Kepala sekolah mensupervisi pendididik kadang-kadang, karena tugas kepala sekolah banyak, untuk matematika saya disupervisi pak Aris, dia sebagai kurikulum”
Peneliti : Bagaimana bapak mengembangkan mutu proses pembelajaran? GR : “Saya mengajar secara interatif, inspiratif, menyenangkan,
menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif serta memberikan ruang yang cukup tinggi bagi kreativitas dan perkembangan fisik peserta didik”.
Peneliti : Secara keseluruhan apakah bapak sudah melaksnakan pembelajaran sesuai dengan standar proses dan pedoman penjaminan mutu?
GR : “Ya saya sudah berusaha segenap kemampuan, ya kalau mungkin bisa dikatakan masih kurang dalam menyampaikan dengan bahasa Inggris,saya dominan menggunakan bahasa Indonesia, Pengunaan TIK baru sebatas power Points dalam penyampian materi. Jadi menurut saya masih banyak yang harus dilengkapi lagi”.
Peneliti : Bagaimanakah standar penilaian pembelajaran matematika yang bapak gunakan di RSBI SMA N 1 Wonosari?
GR : “Penilaian yang digunakan ada ulangan harian, tugas tertulis, ulangan tengah semester, ulangan semester, penilian otentik”.
Peneliti : Apakah bapak merumuskan intrumen penilaian sesuai dengan indikator keberhasilan peserta didik?
GR : “Penilaian yang saya gunakan tes obyektif, tes uraian, tugas mandiri terstruktur dan tugas madiri tidak terstruktur”.
Peneliti : Apakah bapak melaksanakan standar penilaian proses? GR : “Ya. Karena penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk
memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan sesca sisyematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan”.
Peneliti : Kapan bapak melaksanakan ulangan harian? GR : “Untuk melaksanakan ulangan harian kalau materinya sudah selesai
dalam satu bab, yang terdiri dari beberapa KD tapi karena keterbatasan waktu akhirnya beberapa KD saya rangkum”..
Peneliti : Bagaimana ulangan yang bapak koreksi apakah langsung diberikan kepada peserta didik tanpa ada komentar?
GR : “Biasanya saya target satu minggu setelah ulangan hasilnya saya berikan kepada anak-anak tetapi kadang lebih dari satu minggu belum bisa menyampaikan ke anak-anak, setelah selesai saya sampaikan kepada anak-anak, saya suruh untuk dikoreksi lagi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
213
mungkin ada kesalahan menjumlahkan atau kesalahan mengoreksi dan itu nanti biasanya ada umpan balik ke saya, kalau ada komplain masalah ya itu tadi jumlah tidak pas atau benar saya salahkan”.
Peneliti : Apakah bapak mengenalsis hasil penilaian? GR : “ Ya saya menganlisis hasil ulangan yang sudah saya ujikan dari
situ saya tahu pencapaian kompetensi anak dan sejauh mana efektifitas mengajar saya”.
Peneliti : Bagaimana bapak menganalisis hasil penilaian? GR : “Dengan membandingkan hasil penilaian masing-masing peserta
didik dengan KKM yang sudah ditetapkan”. Peneliti : Bagaimana hasilnya apakah semua tuntas? GR : “Hasilnya ulangan kemarin jelek sekali, berarti saya harus
memperbaiki pembelajaran yang selama ini saya lakukan”. Peneliti : “Apakah bapak melaksdanakan remidial? GR ; “Ya. Tapi juga sulit mencari waktu karena banyak kegiatan baik saya
sendiri ataupun peserta didik”. Peneliti : Apakah bapak/ibu didalam menyiapkan pembelajaran mengadopsi
model pembelajaran negara-negara OECD? GR : “Ada yang mengadopsi dari materi-materi negara OECD.secara
keseluruhan saya belum, baru adopsi materi-materi yang dikita diajarkan disana diajarkan. Kita mengadopsi dan mengadaptasikan materi itu kedalam materi yang akan disampaikan”.
Peneliti : Menurut bapak/ibu bagaimana prestasi belajar peserta didik setelah mengikuti RSBI?
GR : “Secara umum untuk prestasi ya saya pribadi belum melihat perubahan yang mencolok dibandingkan dengan sekolah regular”
Peneliti : Berapa persen pencapaian standar ketuntasan minimal yang ditetapkan sekolah oleh peserta didik?
GR : “Kalau dari kelas yang saya ampu terutama pelajaran matematika sangat rendah sekali masih dibawah 50%”.
Peneliti : Apakah bapak melakukan penilaian model portofolio? GR : “Saya secara umum ya.. penilaian hanya tes materi pembelajaran itu
ulangan harian kemudian penilaian tugas-tugas”. Peneliti : Menurut bapak/ibu apa yang menyebabkan peseta didik tidak dapat
mencpai standar ketuntasan minimal? GR : “Yang ditemui dilapangan ya kalau saya ya memang inputnya tidak
sesuai dengan kenyataan, memang NIM-nya tinggi tapi kenyataannya serperti hasilnya sekarang”’
Peneliti : Menurut bapak/ibu bagaimana cara mengatasi kendala tersebut? GR : “Kalau tadi yang sudah saya katakan input kemudian diantara yang
laian adalah mungkin system penilaian kadang kalau apa namanya system penilaian sekarang harus batas tuntas sekian begitu kadang anak karena ada renidial itu kadang anak itu cenderung nanti remidi saja tapi juga tuntas, anak belum ada tes aja sudah jagake pak nanti remidinya kapan, jadi harapannya saya mungkin system penilaian
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
214
ditinjau ulang , sistem penilaian yang bisa anak semangat begitu juga gurunya”.
Peneliti : Menurut bapak/ibu apa yang menjadi kendala dalam pemenuhan standar penilaian?
GR : “Saya pribadi mengamati sistem penilaian tuntas tadi kurang menyemangati belajar peserta didik nanti remedi aja! ini yang jadi kendala, yang lain banyaknya beban tugas dari pendidik yang harus menyiapkan intrumen sebelum melaksanakan penilain, melaksanakan, dan mengevaluasi kalau kelasnya yang diajar banyak ya, repotlah mengoreksinya dan harus memberikan komentar satu persatu nak kapan bermasyarakat. Kendala yang lain membuat soal yang valid yang mengukur kemampuan anak itu sulit”.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
209
Lampiran 14
Hasil wawancara dengan Wakasek Kesiswaan
Foto no. 4 Dokumentasi wawancara peneliti dengan Wakasek kesiswaan SMA N 1 Wonosari.
Catatan lapangan hasil wawancara A. Identitas Kode : HWKSW Informan : Drs. Muhayat Jabatan : Wakasek kesiswaan Hari/Tanggal : Rabu 13 Oktober 2011 Waktu : 12.30 – 13.00WIB Tempat : Ruang Guru B. Hasil kutipan wawancara dengan guru matematika
Peneliti : Bagaimanakah target pencapaian kinerja sekolah dalam mewujudkan mutu terbaik?
MHY : “Sebagai sekolah rintisan bertaraf internasional SMA N 1 Wonosari dalam mewujudkan mutu terbaik dengan sertifikasi ISO 2001-2008, dengan kepemilikan sertifikat ISO 2001-2008 menunjukkan mutu semua unit pelayanan, dokumen lengkap dan tersusun dengan baik, semua data siap pada computer hal ini memudahkan pegawai memberi pelayanan, Semua yang membutuhkan pelayanan baik internal maupun eksternal akan puas”’
Peneliti : Bagaimanakah prestasi siswa dalam bidang matematika? MHY : “Prestasi siswa dalamm bidang matematika saya punya datanya
nanti, bisa dicopy untuk tingkat Kabupaten bapak sesama guru matematika tentunya sudah tahu”.
Peneliti : Berapakah prosentase lulusan yang diterima di Perguruan tinggi? MHY :: “Begini karena untuk tiga tahun terakhir ini SMA N 1 Wonosari
ada tiga program yaitu ekslererasi, program RSBI, dan regular. Jadi kesulitan membedakan dari program yang mana, tapi hampir 80% diterima di Perguruan tinggi”.
Penelitri : Bagaimanakah nilai UN?
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
210
MHY : “Nilai UN untuk tiga tahun terakhir ada peningkatan, untuk tahun ini semua mata pelajaran yang diujikan mendapat rengking pertama di Gunungkidul kecuali bahasa Indonesia”.
Peneliti : Apakah siswa mencapai target Ketuntasan Minimal diatas 75? MHY : “Sebagai sekolah RSBI memang KKM-nya harus diatas 75 tetapi
disekolah kami KKM-nya masih kurang dari 75”. Peneliti : Mengapa kurang dari 75? MHY ; “Untuk meningkatkan KKM dari 71 menjadi 75 tidak hanya
sekedar mengubah angkanya, tetapi kita harus mengikuti segala konsekwensinya termasuk proses. Jadi prosesnya itu mulai dari siswanya, gurunya maupun sarana dan prasarana sekolah, sehingga kenaikan 71 menjadi 75 tidak hanya menambah angka tetapi menambah kualitas”.
Peneliti : Apakah SMA N 1 Wonosari mengembangkan website sebagai media promosi sekolah yang komunikatif,adaptif dan media inovasi pembelajaran?
MHY : “Ya sebagai sekolah bertaraf internasional harus mengembangkan website sebagai media informasi, promosi maupun inovasi pembelajaran”.
\Peneliti : Apakah sekolah membentuk tim penyusun intrumen penilaian pembelajaran matematika?
MHY : “Ya intrumen penilaian matematika dibuat oleh tim. Sekolah diawal tahun pelajaran membetuk tim penyusun intrumen penilaian untuk ulangan semester, ulangan semester, dan uijian sekolah. Tugas tim tersbut meliputi membuat kisi-kisi soal, menyusun butir soal, sesuai dengan indikator, dan merakit butir-butir soal menjadi perangkat tes”.
Peneliti : Untuk mempersiapkan peserta didik ujian sertifakasi. Apakah menggunakan model penilaian sekolah unggul dari negara maju yang mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan?
MHY : “Untuk mempersiapkan ujian setifikasi saya mengembangkan intrumen penilaian yang sesuai kebutuhan peserta didik kami dengan soal-soal dari olimpiade dan soal-soal ujian masuk perguruan tinggi.’.
Peneliti : Hambatan dan usaha yang dilakukan dalam standar penilaian? MHY : “Ya hambatannya untuk membuat soal yang valid itu sulit dan
kwalitas input siswa yang hiterogen sehingga untuk mencapai target-target di RSBI agak sulit disamping materinya juga banyak, sama waktu sangat terbatas disamping itu juga kegiatan-kegiatan di RSBI memang kalau saya melihat penginnya meningkatkan kwalitas pendidikan siswa, meningkatakan kemampuan dan menambah semangat belajar anak namun disisi lain banyak kegiatan-kegiatan yang menyita waktu dari guru dan siswa,karena memang banyak melibatkan guru yang seharusnya untuk pembelajaran tidak bisa diisi sehingga mempengaruhi proses pembelajaran dan penilaian”.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
211
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
215
Lampiran 16
Hasil wawancara dengan Ibu Tumuni,S.Pd
Foto no.6 Dokumentasi wawancara peneliti dengan Ibu Tumini,S.Pd pengampu matematika kelas X RSBI SMA N 1 Wonosari
Catatan lapangan hasil wawancara A. Identitas Kode : HWGR2 Informan : Tumini,S.Pd Jabatan : Guru Matematika kelas X Hari/Tanggal : Rabu, 2 November 2011 Waktu : 11.30 – 12.00 WIB Tempat : Ruang Guru B. Hasil kutipan wawancara dengan guru matematika Peneliti : Bagaimana ibu menyusun administrasi pembelajaran? TMN : “Untuk menyusun silabus, RPP itu biasanya dibuat oleh MGMP
sekolah dari semua guru mapel yang sama. Penyusunan tersebut akan menghasilkan sebuah silabus dan RPP, setiap guru dapat mengembangkan RPP sesuai dengan kondisi masing masing guru, begitu juga untuk media, biasanya masing-masing guru membuat sendiri atau bekerjasma dengan yang lain”.
Peneliti : Apakah ibu di dalam menyiapkan pembelajaran mengadopsi model pembelajaran negara-negara OECD?
TMN : “Mengadopsi terus terang belum, ya sesuai dengan standar SNP, sering dengan teman yang lain didesain seperti ini-ini tetapi saya belum menerapkan, mungkin karena keterbatasan pengetahuan saya”.
Peneliti : Apakah ibu menyusun RPP menggunakan bahasa Inggris? TMN : “Penyusunan RPP terus terang masih kebanyakan Bahasa Indonesia
Cuma istilah-istilah penting dalam matematika sudah menggunakan Bahasa Inggris”.
Peneliti : Dalam melaksanakan pembelajaran apakah ibu selalu mengacu pada RPP yang telah disusun?
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
216
TMN : “Ya semaksimalnya ya?. Peneliti : Media apa yang biasa ibu gunakan dalam pembelajaran? TMN : “Media yang saya gunakan adalah komputer dan benda apa saja yang
ada dalam kelas”. Peneliti : Pendekatan apa yang biasa ibu lakukan dalam pembelajaran? TMN : “Yang saya gunakan kooperatif berarti antara siswa itu diusahakan
mereka dapat bekerja sama dengan diskisi soal apa mereka mengerjakan dengan diskusi”.
Peneliti : Dalam pembelajaran bahasa pengantar yang ibu gunakan? TMN : “Saya pribadi terus terang masih menggunakan Bahasa Indonesia,
hanya istilah tertentu menggunakan bahasa Inggris. Soal-soal harian atau UTS menggunakan bahasa Indonesia dan Inggris”.
Peneliti : Bagaimana cara ibu memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif?
TMN : “Pembelajaran agar kooperatif berarti masing-masing siswa atau antar siswa bekerja sama. Jadi ya seperti tadi dengan diskusi mungkin, kemudian untuk kolaborasi misalkan untuk mengerjakan permasalahan tidak harus menggunakan rumus ini tetapi dengan cara lainnya jadi mereka dapat memilih atau menggabungkan apa yang mereka anggap mudah”.
Peneliti : Apa yang ibu lakukan pada setiap akhir pembelajaran? TMN : “Untuk mengakhiri pelajaran biasanya saya membuat kesimpulan
materi yang dipelajari kemudian memberikan latihan dirumah tidak harus PR agar mereka berlatih dan menjadi paham”.
Peneliti ; Bagaimana standar penilaian pembelajaran matematika yang ibu gunakan di RSBI SMA N 1 Wonosari?
TMN : “Penilaian yang saya gunakan ulangan harian, tugas, mid semester, dan ulangan semester. Untuk ulangan mid semester dan ulangan semester dikoordinir oleh sekolah dan dikoreksi dengan komputer. Penilaian pembelajaran matematika mengukur aspek kogitif dan afektif karena dalam matematika tidak mengukur aspek psikomotorik”.
Peneliti : Bagaimana teknik penilaian yang ibu gunakan? TMN : “Teknik penilaian yang saya gunakan berupa tes dan tugas mandiri” Peneliti : Bagaimana bentuk penilaian yang ibu gunakan? TMN : “Bentuk penilaian tes tertulis untuk ulangan harian berbentuk essay
dan untuk ulangan tengah semester dan semester pilihan ganda, untuk tugas berupa tugas mandiri terstruktur”.
Peneliti : Apakah ibu membuat rancangan penilaian dan kriteria penilaian diawal semester?
TMN : “Ya saya mensosialisasikan pada awal semester rancangan penilaian yang berisi 1)aspek yang dinilai yaitu aspek kognitif dan afektif. 2) jenis penilaian yaitu kuis, PR, tugas, ulangan harian, UTS, UAS/UKK. 3)frekuensi penilain. 4)bobot penilaian.”
Peneliti : Kapan ibu memberikan ulangan harian?
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
217
TMN : “Berdasarkan banyak sedikitnya materi dalam satu satandar kompetensi. Apabila dalam satu standar kompetensi materinya tidak banyak maka ulangannya dilaksanakan setelah selesai satu standar. Rata-rata setelah selesai materi dalam dua atau tiga kompetensi dasar”.
Peneliti : Bagaimana ibu mengoreksi hasil ulangan siswa? TMN : “Untuk koreksi saya selalu menekankan pada diri saya, setiap selesai
ulangan secepatnya saya koreksi. Hal ini bisa menguranggi beban pekerjaan dan siswa segera mengetahui hasilnya. Setelah selesai dikoreksi secepatnya dibagikan kepada siswa”.
Peneliti : Apakah dalam mengembalikan hasil pekerjaan siswa disertai balikan/komentar yang mendidik?
TMN : “Gimana ya inilah tugas yang terberat kalau mengampu beberapa kelas, kalau setiap ulangan disertai balikan dan ulangan setiap kelas hampir bersamaan ya berat sekali, ya kalau pas tidak banyak pekerjaan ya saya kasih komentar dan biasanya banyak yang tidak”.
Peneliti : Apakah ibu menganalisis hasil pekerjaan peserta didik? TMN : “Ya untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa maka harus saya
mengenalisis hasil penilaian”. Peneliti : Bagaimana cara ibu menganalisis? TMN : “Membandingkan hasil penilaian masing-masing peserta didil dengan
KKM”. Peneliti : Berapa prosentase pencapaian standar ketuntasan minimal yang
ditetapkan sekolah oleh siswa? TMN : “Gimana ya untuk kelas X yang saya ampu yang tuntas kurang dari
50%”. Peneliti : Bagaimana ibu memanfaatkan hasil penilaian untuk perbaikan
pembelajaran? TMN : “Ya kalau yang belum mencapai KKM diremidi, kemudian bagi yang
sudah tuntas saya beri pengayaan soal, sehingga yang sudah tuntas apa yang diperoleh tidak hanya berhenti sampai disitu”.
Peneliti : Apakah ibu melakukan penilaian model portofolio? TMN : “Untuk saya pribadi, setiap apa yang mereka kerjakan kemudian
setiap keaktifan mereka tentu saja akan berpengaruh terhadap nilai anak tadi”.
Peneliti ; Apakah ibu melakukan penilaian otentik? TMN : “Tidak semua KD dapat dinilai dengan penilaian otentik”. Peneliti : Menurut ibu apa yang menyebabkan peserta didik tidak dapat
mencapai standar ketuntasan minimal? TMN : “Ya cukup sulit mengajar di kelas yang anaknya tidak begitu
menyukai matematika”. Peneliti : ‘Secara keseluruhan apa yang menjadi kendala bagi pemenuhan
standar penilaian? TMN : “Sangat sulit untuk membuat intrumen yang valid”.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
218
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 236
Lampiran 15 :
Hasil wawancara dengan wakasek kurikulum
Foto no.3 Dokumentasi wawancara peneliti dengan Wakasek Kurikulum RSBI SMA N 1 Wonosari
Catatan lapangan hasil wawancara A. Identitas Kode : HWKR Informan : Drs. Aris Feriyanto Jabatan : Wakasek Kurikulum Hari/Tanggal : Sabtu, 24 September 2011 Waktu : 11.30 – 12.15 WIB Tempat : Ruang Guru B. Daftar Pertanyaan Peneliti : Bagaimanakah kurikulum RSBI SMA N 1 Wonosari? AF : “Kurikulum sekolah rintisan bertaraf internasional sama dengan
sekolah reguler biasa yang berpedoman pada SNP namun ditambah pengayaan yang merujuk sekolah bertaraf internasional. Struktur kurikulum SMA N 1 Wonosari mengacu pada struktur kurikulum 2006 dengan berbagai penyesuaian, berupa penambahan jam pelajaran dan pengurangan jam pelajaran. Penambahan jam pelajaran dimaksudkan untuk menambah waktu atau belajar siswa pada mata pelajaran yang diujikan pada sertifikasi Cambridge dan yang diujian nasionalkan”.
Peneliti : Bagaimana kesiapan guru untuk melaksanakan RSBI?. AF : “Jumlah guru relatif cukup dan mengajarnya sudah sesuai, kalau
untuk pemenuhan mengajar 24 jam tatap muka ada pendidik yang harus mencari sekolah lain”.
Peneliti : Bagaimanakah target pencapaian tujuan sekolah dalam memenuhi standar penilaian.
AF : “Dalam KTSP SMA N 1 Wonosari telah ditetapkan tujuan sekolah, diantaranya yang sesuai dengan standar penilaian adalah sekolah memiliki standar penilaian yang sesuai ketentuan kurikulum nasional dengan merujuk pada lembaga penguji tingkat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 237
internasional dari salah satu negara OECD. Sekolah menargetkan terpenuhi pada tahun 2014”.
Peneliti : Apakah sekolah menetapkan aturan kenaikan kelas, Penjurusan, dan Kelulusan?
AF : “Ya, dalam dokumen KTSP dicantumkan aturan kenaikan kelas, aturan penjurusan, dan aturan kelulusan SMA N 1 Wonosari”.
Peneliti : Berapakah KKM setiap mata pelajaran yang ditetapkan? AF : “Saya tidak hafal semuanya nanti bisa dilihat di dokumen KTSP.
Tetapi untuk SMA N 1 Wonosari belum semuanya KKM nya diatas 75, seperti ketentuan untuk sekolah RSBI”
Peneliti : Mengapa KKM nya kurang dari 75? AF : “Ketuntasan Belajar itu didasarkan pada kompleksitas (kesulitan
dan kerumitan)., daya dukung dan intake peserta didik, Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) ditetapkan pada setiap awal tahun pelajaran dan ditetapkan oleh MGMP sekolah. Jadi sekolahlah yang lebih mengetahui”.
Peneliti : Sebagai sekolah pelaksana program RSBI, disamping melaksanakan kurikulum nasional seperti SMA biasa, program apakah untuk meningkatkan keunggulan mutu bidang akademik?
AF : “Kurikulum SMA N 1 Wonosari meliputi sejumlah mata pelajaran yang keluasan dan kedalamannya sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang ditetapkan oleh BNSP, muatan local yang dikembangkan dan kegiatan pengembangan diri. Dalam rangka meningkatkan keunggulan mutu akademik khususnya mata pelajaran Matematika, Fisika, Kimia, Biologi, dan Bahasa Inggris yang dipadukan dengan kurikulum Cambridge”;
Peneliti : Bagaimanakah proses pembelajaran di SMA N 1 Wonosari? AF : “Proses pembelajaran adalah kegiatan pembelajaran yang berupa
proses interaksi antara peserta didik dengan pendidik. Beban belajar yang diatur di SMA N 1 Wonosari dengan menggunakan Sistem Paket yaitu sistem penyelenggaraan program pendidikan yang peserta didiknya diwajibkan mengikuti seluruh program pembelajaran dan beban belajar yang sudah ditetapkan untuk setiap kelas sesuai dengan struktur kurikulum yang berlaku pada SMA N 1 Wonosari. Kegiatan tatap muka per jam pembelajaran disini berlangsung 45 menit”.
Peneliti : Bagaimanakah standar penilaian di SMA N 1 Wonosari? AF : “Standar penilaian sesuai dengan SNP. Penilaian dilakukan dengan
menggunakan tes dan non tes dalam bentuk tertulis maupun lisan, pengamatan kinerja, sikap, penilaian hasil karya, portofolio, dan penilaian diri. Dalam penilaian hasil belajar peserta didik perlu memperhatikan aspek kognitif, afektif, dan psikomotor peserta didik secara komprehensif. Tidak sepotong-sepotong, sehingga siswa dinilai secara utuh dan menyeluruh”.
Peneliti : Bagaimanakah prosentase tingkat kehadiran pendidik dan tenaga kependidikan dalam memenuhi tugas?
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 238
AF : “Pendidik harus memberikan keteladanan, apa yang bisa diberikan kecuali waktu pelaksanaan tugas yang tertib. Dari hasil rekapitulasi kehadiran guru prosentasenya lebih dari 98% kehadirannya, hampir semua pendidik di SMA N 1 Wonosari sudah tersertifikasi”.
Peneliti ; Apakah tugas mengajar pendidik sesuai dengan latar belakang bidang Studinya?
AF : “Ya.jumlah pendidik disini 52 orang yang tidak sesuai dengan latar belakang bidang studinya hanya 2 orang’.
Peneliti : Apakah sekolah mengembangkan WebSite? AF : “Sebagagai sekolah Rintisan Bertaraf Internasional harus
mengembangkan teknologi informasi dan komunikasi kaitanya dengan daya saing di era globalisasi, oleh sebab itu SMA N 1 Wonosari telah memiliki Website yang diakses dengan mudah, area Hotspot hampir 70% area SMA N Wonosari sehingga menjadi forum online warga sekolah”.
Peneliti : Bagaimanakah peningkatan kompetensi pendidik? AF : “Untuk meningkatkan kompetensi pendidik SMA N 1 Wonosari
pada awal tahun pelajaran mengadakan Workshop dengan tema yang berbeda-beda setiap pelaksanaannya, kepala sekolah member pembinaan, pembinaan dari pengawas sekolah, mendatangkan fasilitator dari perguruan tinggi maupun dari LPMTK”.
Peneliti : Apakah hasil penilaian belajar untuk perbaikan proses pembelajaran dalam rapat dewan guru?
AF : “Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk mengetahui kompetensi peserta didi dan perbaikan proses belajar, maka sekolah melakukan analisis hasil ulangan, mengganalisis kesulitan belajar peserta didik, menyusun kegiatan tidak lanjut dan memberi bantuan peserta didik”.
Peneliti ; Bagaimanakah model penilaian yang dikembangkan di SMA N 1 Wonosari?
AF ; “Model penilaian SMA N 1 Wonosari belum punya kalau teknik penilainya menggunakan tes, non tes, penugasana perorangan atau kelompok, tugas mandiri terstuktur maupun mandiri tidak terstuktur. Teknik tes berupa tes tertulis, tes lisan, tes praktik atau tes kinerja. Yang melakukan penilaian : 1). Penilaian oleh pendidik yaitu ulangan harian, penugasan, dan penilaian akhlak mulia dan kepribadian. 2) Penilaian oleh satuan pendidikan yaitu ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, ulangan kenaikan kelas dan ujian sekolah. 3) Penilaian yang dilakukan Pemerintah yaitu UN. Sebagai RSBI ditambah ujian Sertifikasi dari Cambridge. SMA N 1 Wonosari mengembangkan model penilaian menggunakan soal-soal yang digunakan dalam seleksi masuk perguruan tinggi”.
Peneliti : Apakah sekolah memprogramkan pelatihan peningkatan kompetensi profesi dalam pelaksanaan pembelajaran?
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 239
AF : “SMA N 1 Wonosari setiap awal tahun pelajaran mengadakan workshop berbagai peningkatan kompetensi dan juga sering mendapat undangan penataran /diklat dari sekolah lain maupun LPMTK”.
Peneliti : Apakah sekolah memfasitasi guru untuk melanjutkan studi? AF : “Ya. . Bagi bapak ibu pendidik di SMA N 1 Wonosari diberi
subsidi 10 juta rupiah yang melanjutkan studi S2. Sekolah mentargetkan pencapaian pemenuhan standar kependidikan 30% tahun 2012?
Peneliti : Bagaimana tingkat kesiapan siswa untuk mengikuti pembelajaran dalam bahasa Inggris?
AF : “Kemampuan siswa bervariasi, dalam permulaan kami menekankan keberanian peserta didi untuk ngomong dengan berbahas Inggris. Untuk menyakinkan kalau anak bisa, kami pancing pertanyaan dengan kata-kata ringan yang peserta didik pasti sudah tahu bahasa Inggrisnya. Akhirnya kami sampaikan ke peserta didik bahwa kalian bisa berbahasa Inggris. Setelah itu saya itu menggunakan bahasa inggris sebagai pengantar. Untuk materi yang sulit saya gunakan dua bahasa,Indonesia dan Inggris”.
Peneliti : Bagaimana kesiapan guru untuk mengajar/dan mengevaluasi dengan bahasa inggris?
AF : “Ya kami programkan secara bertahap, dalam MGMP sekolah setiap diharuskan menggunakan bahasa Inggris. Target sementara empat mata pelajaran Matematika,Kimia, Fisika,Biologi dan Bahasa Inggris itu sendiri. Untuk evaluasi sekolah mewajibkan membuat bank soal sebanyak 300 butir soal dalam behasa Inggris Untuk 4 mata pelajaran mulai dari silabus dan RPP-nya sudah dalam bahasa Inggris”.
Peneliti : Bagaimana kesiapanpan pendidik mengunakan ICT? AF : “Pendidik di sekolah ini hampir tidak ada masalah dengan ICT,
sudah tidak asing lagi dengan computer dan internet. Sekolah memberikan fasilitas untuk pendidik yang membeli leptop. Banyak bahan pelajaran yang diakses dari internet”.
Peneliti : Bagaimanakah kemudahan guru dalam menggunakan sarana dan prasarana TIK untuk mengotimakan penilaian?
AF : “Sekarang bapak ibu pendidik bisa menggunakan scanner untuk mengoreksi ulangan obyektif, dan sudah ada koordinatornya SIM. Bapak ibu bisa memerintahkannya untuk dikoreksi dan menganalisis”.
Peneliti : Kendala dan usaha yamg dilakukan dalam pemenuhan standar penilaian?
AF : “Kendalanya kita sendiri yang malas untuk membuat intrumen penilaian, ulangan tepat waktu, hasil pekerjaan siswa cepat dikembalikan dan diberi catatan. Usaha yang dilakukan sekolah menyediakan perangkat penilaian dan mengubah kultur sekolah menjadi budaya yang tertib.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 240
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 232
Lampiran 14
Hasil wawancara dengan ketua program
Foto no.2 Dokumentasi wawancara peneliti dengan Ketua Pelaksana program RSBI SMA N 1 Wonosari
Catatan lapangan hasil wawancara : A. Identitas Kode : HWKP Informan : Suryanto,S.Pd.M.Pd Jabatan : Ketua Pelaksana Program Hari/Tanggal : Sabtu, 24 September 2011 Waktu : 10.05 – 11.00 WIB Tempat : Ruang Tamu B. Hasil kutipan wawancara dengan ketua program Peneliti : Bagaimanakah kesiapan sekolah dalam rangka pemenuhan
standar penilaian?. SR : “Standar penilaian itu berkaiatan dengan mekanisme, prosedur
dan intrumen penilaian hasil belajar peserta didik. Jadi Sekolah harus menyiapkan sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh pendidiki”.
Peneliti : Bagaimanakah standar penilaian di SMA N 1 Wonosari? SR : “Sesuai dengan SNP plus ujian sertifikasi dari cambridge. Ada
ulangan harian, ulangan semester, ujian sekolah, ujian nasional, dan ditambah ujian sertifikasi bagi peserta didik yang menginginkan sertifikat internasional”.
Peneliti : Bagaimana model penilaian program RSBI di SMAN 1 Wonosari?
SR : “Untuk model penilaian sama seperti dalam SNP, hanya sekolah mengembangkan dan menggunakan soal-soal olimpiade sebagai
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 233
rujukan mutu yang ditulis dalam bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris, soal-soal itu dikembangkan dan bekerja sama dengan ahli yang berkompeten, mengembangkan kompetensi pendidik menguasai soal-soal”.
Peneliti : Bagaiamanakah usaha peningkatan kerjasama bertaraf internasional melalui kolaborasi global? Kerjasama dalam bidang apa?
SR : “Sekolah mengikutsertakan kegiatan pertukaran pelajar, mengikut sertakan pendidik dan tenaga kependidikan pada kegiatan yang bertaraf rnasional dan internasional, melakukan kalaborasi siswa, berpartisipasi dalam kegiatan nasional dan internasional melaui internet”.
Peneliti : Bagaimana bentuk kerjasama untuk peningkatan mutu pembelajaran dengan sekolah unggul tingkat nasional?
SR : “Bentuk kerjasama peningkatan mutu, ya.. pertukaran informasi, pertukaran siswa, pendidik, dan pengembangan kurikulum”.
Peneliti : Apakah sekolah menargetkan pencapaian tujuan sekolah dalam memenuhi standar penilaian?
SR : “Ya SMA N 1 Wonosari telah menetapkan indikator pencapaian, menetapkan intrumen pengukuran, melaksanakan evaluasi pencapaian, dan target pencapaiannya tahun 2014”.
Peneliti : Apakah SMA N 1 Menjalin hubungan”Sister School”dengan sekolah bertaraf internasional untuk peningkatan standar penilaian?
SR : “Ya. SMA N 1 Wonosari bekerjasama dalam pelakasanan ujian sertifikasi dengan SMA N 1 Yogyakarta sebagai centre Cambridge, jadi bagi peserta didik kami yang mau ujian sertifikasi nanti pelaksanaannya ada di SMA N 1 Yogyakarta”.
Peneliti : Kapan pelaksanaan uijian sertifikasi? SR : “Ujian sertifikasi internasional dilaksanakan sekitar bulan
Oktober-Nopember, dan Mei-Juni, Kita memilh yang pelaksanaannya bulan Oktober-Nopember biar tidak tumbuk dengan ujian nasional.”.
Peneliti : Apakah SMA N 1 Wonosari memelaksanakan atau memfasilatasi peserta didiknya mengikuti ujian sertifikasi?
SR : “Ya. Sekolah memfasiltasi bagi peserta didik yang mau mengikuti ujian sertifikasi karena sifatnya pilihan”.
Peneliti : Apakah semua peserta didik mengikuti ujian sertifikasi? SR : “Tidak karena sifatnya pilihan untuk tahun kemarin jumlah yang
mengikuti ada 66 peserta didik” Peneliti : Adakah syarat khusus bagi siswa yang akan mengikuti? SR : “Bagi peserta didik yang mengikuti sertifikasi melunasi
administrasi sebesar Rp 750.000 setiap mata pelajaran yang diikuti dan ujianya bertempat di SMA N 1 Yogyakarta”.
Peneliti : Untuk tahun ini berapa peserta didik yang sudah mendaftar ujian sertifikasi?
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 234
SR : “Untuk tahun ini ada 67 peserta didik yang sudah mendaftar” Peneliti : Meningkat pesertanya ya? SR : “Meningkat satu, tapi tahun kemarin hanya untuk jurusan IPA,
tetapi untuk tahun ini untuk semua jurusan, jadi 67 peserta didik dari 192 “.
Peneliti : Bagaimana pelaksanaan pengayaan dengan materi ajar bertaraf Internasional?
SR : “Pelaksanaan pengayaan include dengan tatap muka pagi hari karena dalam struktur kurikulum SI jumlah jam 38 perminggu ditambahkan menjadi 46 jam perminggu, tambahan jam itu untuk pengayaan mata pelajaran yang di UN kan”.
Peneliti : Apakah SMA N 1 Wonosari mengembangkan model penilaian dengan soal–soal dari lembaga penyelenggara olimpiade internasional?
SR : “Ya, seperti yang dijelaskan didepan bahwa sekolah menggunakan soal-soal olimpiade sebagai rujukan, sekolah mempunyai bank soal setiap mata pelajaran jumlah 1500 soal dalam bahasa Inggris sekitar 300 soal”.
Peneliti : Apakah SMA N 1 Wonosari menerapkan manejemen mutu berstandar ISO?
SR : “Sekolah baru saja divisitasi, semua dokumen ada di ruang AVA, dan sekarang baru menunggu SK ISO 9001-2008. Sebagai Rintisan Sekolah Menengah Atas Berstandar Internasional SMA N 1 Wonosari dituntut siap menghadapi perubahan, seluruh sivitas akademika perlu memiliki komitmen bersama dalam mengembangkan manajemen mutu, aplikatif, terencana dan terukur, dengan ISO sekolah membiasakan berbuat yang benar, bekerja sesuai perencanaan dan dikerjakan dengan baik”.
Peneliti : Apakah melaksanakan kerjasama dalam rangka meningkatkan standar penilaian bertaraf internasional?
SR : “ O.. Ya. Sebagai sekolah Rintisan Bertaraf Internasional harus meningkatkan mutu tidak hanya standar penilaian semua standar harus ditingkatkan dari kondisi yang ada sekarang, Kerjasama dengan Henderson Schooll, Sengkang School Singgapura.Yuhua Singgapura, St John Kuala Lumpur”.
Peneliti : Bagaimana perbaikan mutu melalui kegiatan penjaminan mutu dalam meningkatkan standar penilaian bertaraf internasional?
SR : “SMA N 1 Wonosari bekerjasama dengan perguruan tinggi UNY, UMS, LPMTK Yogyakarta dalam penjaminan mutu untuk meningkatkan standar penilaian belajar yang setara dengan sekolah unggul bertaraf internasional”.
Peneliti : Apakah menggunakan standar materi bertaraf internasional sebagai rujukan dalam meningkatkan mutu pembelajaran?
SR : “Sekolah mengadopsi sistem evaluasi belajar untuk tahun ini baru Matematika, Fisika, Kimia, Biologi, dan Bahasa Inggris.”
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 235
Peneliti : Bagaimana rencana pengembangan implementasi TIK jangka menengah?
SR : “Rencana pengembangan sekolah berbasis TIK merupakan prioritas utama, sebagai sekolah Bertaraf Internasional harus menglobal yang selalu berhubungan dengan informasi (TIK). Dengan TIK semua sivitas akademika SMA N 1 Wonosari mau tidak mau harur melek Teknologi Informasi”.
Peneliti : Kendala yang dihadapi dan usaha yang telah dilakukan untuk pemenuhan standar penilaian?
SR : “Kendala banyak pak diantaranya ya.. pendidiknya itu sendiri yang malas untuk membuat intrumen penilaian yang valid, kemampuan TIK kurang, sarana dan prasarana terbatas.Usaha dari sekolah diadakan pelatihan,meningkatkan sarana dan prasarana”.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
196
Lampiran 11
Hasil wawancara dengan Kepala Sekolah
Foto no. 1. Dokumentasi wawancara peneliti dengan Kepala Sekolah RSBI SMA N 1 Wonosari.
Catatan lapangan hasil wawancara A. Identitas
Kode : HWKS Informan : Drs. Tamsir M.Pd Jabatan : Kepala Sekolah Hari/Tanggal : Jumat, 23 September 2011 Waktu : 10.05 – 11.00 WIB Tempat : Ruang Kepala Sekolah
B. Hasil kutipan wawancara dengan kepala sekolah Peneliti : Sudah berapa lama Bapak bertugas di SMA ini? Kepsek : “Saya bertugas disini hampir 2 tahun,mulai April 2009”. Peneliti : Bagaimana sejarah perkembangan sampai SMA N 1 Wonosari
memjadi RSBI? Kepsek : “Mengenai sejarah menjadi RSBI yang tahu persis nanti pengelola
program bapak Sur. SMA N 1 Wonosari Berdiri tahun 1964 dalam perkembangannya pada tahun pelajaran 2006/2007 sekolah membuka program SBI dengan biaya swadaya belum ada bantuan dari pemerintah,setahun kemudian pada tahun pelajaran 2007/2008 mendapat subsidi. Khusus pada program IPA yang Program IPS dan bahasa program regular biasa.Pada tahun pelajaran 2009/2010 SMA N 1 Wonosari menjadi RSBI.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
197
Peneliti : Apa Visi dan Misi SMA N 1 Wonosari? Apakah visi SMAN 1 Wonosari sudah mampu menghadapi tantangan secara global dan apakah sesuai dengan harapan sekolah RSBI?
Kepsek : “Menurut bahasa saya ya!, SMA N 1 Wonosari ingin menghasilkan lulusan: 1) yang memiliki kemampuan dan kecakapan yang mempuyai daya saing global, 2) berbudi pekerti luhur,berbudaya Pancasila dan seterusnya. 3) yang peduli terhadap kesetaraan gender, linkungan dan hak asasi manusia”..Jadi visi itu telah mampu menjawab tantangan global dan harapan sebagai sekolah RSBI yaitu mewujudkan lulusan yang membanggakan yang merupakan bagian masyarakat yang beradab dan bermartabat”.
Peneliti : Sekolah sedang melaksanakan program Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI). Menurut Bapak, seperti apakah program RSBI itu?
Kepsek : “Begini Pak, program RSBI itu sebenarnya sama dengan sekolah nasional yang lain, hanya bedanya ditambah pengayaan..RSBI adalah cara untuk memacu anak dengan kurikulum plus yang setara dengan luar negeri, bukan menyiapkan, jadi harus ada strategi yang lebih dari sekolah regular”.
Peneliti : Bagaimana model kurikulum dari SMA N 1 Wonosari? Apa yang membedakan dengan SMA lainya di Gunungkidul?
Kepsek : “Model kurikulum sama dengan SMA yang lain yaitu menggunakan kurikulum nasional (SNP). yang membedakan ditambah kurikulum pengayaan yang diadopsi dan adaptasi dari Combrigde”.
Peneliti : Apa yang melatar belakangi SMA N 1 Wonosari mengikuti RSBI? Kepsek : “Ya kebijakan dari pemerintah karena disetiap kabupaten sekurang-
kurangnya ada satu RSBI, maka SMA 1 yang ditunjuk karena masyarakat Gunungkidul menyadari bahwa SMA 1 mempunyai input yang bagus”.
Peneliti : Mohon penjelasan bapak tentang standar penilaian program RSBI di SMA N 1 Wonosari?
Kepsek : “Standar penilaian yang dilaksanakan di SMA N 1 Wonosari sesuai dengan SNP yaitu penilaian yang dilaksanakan oleh pendidik, sekolah, dan oleh pemerintah. Ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, ulangan kenaikan kelas, ujian sekolah, ujian nasional, dan ditambah ujian sertifikasi bagi peserta didik yang ingin mengikuti ujian sertifikasi, karena tidak semua peserta didik di SMA ini mengikuti ujian sertifikasi Dalam beberapa hal ada perbedaan, ulangan harian di SMA 1 Wonosari wajib menggunakan essai. Jadi menggunakan uraian maksudnya anak agar benar-benar menguasai kompetensi, sehingga dia kalau tes berbentuk uraian mau tidak mau anak menguasai masalah, menguasai uraiannya, menguasai detilnya. Kemudian pada ulangan mid semester dan semester merupakan evaluasi sekolah harus menggunakan obyektif, agar mudah diukur, sejauh mana
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
198
pencapaian keberhasilan proses pembelajaran, dengan cara itu maka akan terbangun budaya belajar, penguasaan kompetensi yang sebenarnya. Kemudian pada akhir semester sekolah akan mengukur secara riil nilai melalui ulangan secara obyektif, nilai tidak bisa ditambah atau dikurangi, dari situ kita dapatkan informasi yang nyata tentang keberhasilan proses pembelajaran.”
Peneliti : Mengapa KKM kurang dari 75? Kepsek : “KKM kurang dari 75 karena kita membca betul secara nyata
unsur-unsur yang menentukan KKM, saya tidak ingin memaksakan diri kalau memang pada kenyataannya belum sampai, jadi kalau kita memaksakan diri khawatir saya adalah nanti ada penilaian-penilaian semu yang memaksakan diri agar nilainya sama dengan KKM, kalau itu terjadi maka membawa kebohongan kepada anak-anak, artinya nilai anak tidak merupakan nilai riil. Lebih baik KKM dipertahankan pada tahapan sekarang dan dinaikkan secara bertahap sesuai dengan kemampuan kita meningkatkan KKM itu. Kejujuran lebih penting dari pada memaksakan diri sesuatu yang belum sampai?>
Peneliti : Bagaimana keadaan,profil, dan kualifikasi SDM yang ada saat ini dalam mencapai visi dan misinya?
Kepsek : “Sekolah kami belum mampu memenuhi ketentuan 30% kuota guru berpendidikan srata dua (S2) dari jumlah total guru yang ada di sekolah ini, saat ini kami baru mampu memenuhi 10% guru berpendidikan S2, sehingga belum sesuai ketentuan pemerintah pusat.Meskipun sulit memenuhi kuota guru dalam waktu cepat, namun SMAN 1 wonosari berupaya meningkatkan jumlah guru S2 secara bertahap. Saat ini terdapat sebanyak 10 guru yang sedang menempuh program pascasarjana di UNY dan UNS, dengan begitu, pada 2012 terget 30% terpenuhi”.
Peneliti : Bagaimana kesiapan sarana dan pra sarana dan fasilitas untuk mendukung proses pembelajaran/?
Kepsek : “Sebenarnya mengembangkan sekolah ini disiapkan bukan untuk SBI oleh karena itu sarana dan pra sarana ya! kurang lengkap untuk program RSBI, tapi memang ada perubahan dari awal mengikuti program RSBI sampai sekarang ada peningkatan yang cukup banyak. Saat ini setiap ruang dilengkapi: kipas angin, lampu penerang, LCD dan layar, speaker sentral dan aktif. Sarana lain yang dimiliki Hotspot yang menjangkau lebih dari 75% area sekolah”.
Peneliti : SBI itu adalah SNP + X untuk SMA N 1 Wonosari faktor X nya ini apa pak?
Kepsek : “SMA N 1 Wonosari menetapkan bahwa sekolah mengembangkan pendidikan berbasis keunggulan global melalui ekstra dan intra kurikuler dalam bentuk : Bahasa Inggris, Teknologi Informasi dan Komunikasi (ICT), dan adaptasi Cambridge International Examination (CIE)”.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
199
Peneliti : Bagaimanakah penerapan langkah-langkah penjaminan mutu dalam menerapkan 8 standar nasional pendidikan?
Kepsek : “SMA N 1 Wonosari mimiliki sistem informasi hasil analisis evaluasi kinerja, melaksanakan pemantauan kinerja dan pencapaian target output”.
Peneliti : Apakah SMA N 1 menerapkan manajemen mutu berstandar ISO? Kepsek : “Sekolah merencanakan manajemen mutu bersatandar ISO, kami
menunggu SK mungkin dalam bulan ini keluar SK”. Peneliti : Bagaimanakah keyakinan sekolah dalam mewujudkan mutu
terbaik? Kepsek : “Begini Pak kami mempunyai target mutu siswa, guru, TU bahkan
kepala sekolah. Bapak bisa lihat bagaimana perkembangan prestasi siswa SMA N 1 Wonosari di Gunungkidul pada tahun terakhir ini”.
Peneliti : Bagaimana kesan bapak terhadap guru matematika selama Anda memimpin sekolah ini?
Kepsek : “Guru matematika baik, berangkat dari guru yang ada kelebihan satu guru matematika. Karakteristik guru berbeda-beda, Ya sudah menjadi tugas kepala sekolah untuk membina”.
Peneliti : Apakah ada kemudahan guru dalam melanjutkan pendidikan? Kepsek : “Pada prinsipnya kami mendukung bagi teman-teman guru untuk
melajutkan pendidikan dan sekolah memberi subsidi dana sebesar 10 juta bagi guru yang mengikuti program pascasarjana, tetapi jika sebagian guru terfokus mengikuti program pascasarjana, maka kami khawatir proses belajar mengajar menjadi terbengkelai”.
Peneliti : Bagaimanakah pengembangan bahasa Inggris di SMA N 1 Wonosari?
Kepsek : “Pengembangan untuk siswa menjadi eksta wajib bagi kelas X materi conversations dan kelas XI materi TOEFL, bagi guru pada hari ke-5 MGMP internal wajib mengunakan bahasa Inggris sepanjang satu tahun, untuk hari ke-6 MGMP eksternal menggunakan bahasa Inggris”.
Peneliti : Apakah pelaksanaan pembelajaran sains, matematika dengan bahasa pengantar bahasa Inggris?
Kepsek : “Ya kami programkan bertahap target sementara adalah mata pelajaran Matematika, Fisika, Kimia, Biologi, dan Bahasa Inggris itu sendiri”.
Peneliti : Apakah guru matematika membuat perencanaan intrumen peniliaian sesuai dengan indikator keberhasilan belajar siswa?
Kepsek : “Ya harus, dalam RPP yang dibuat harus merumuskan teknik penilaian tes obyektif atau uraian atau portofolio atau non tes”
Peneliti : Apakah SMA N 1 Wonosari menggunakan model penilaian sekolah unggul dan negara maju yang mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan?
Kepsek : “Sekolah kami menghimpun soal soal sebanyak 1500 butir soal setiap mapel, sekarang berbasis Cambridge 300 butir soal. Sekolah akan mengembangkan tes yang berbasis computer “.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
200
Peneliti : Menurut bapak, kendala apa yang dihadapi oleh sekolah sehubungan dengan pemenuhan standar penilaian terutama untuk mata pelajaran matematika?
Kepsek : “Terutama sebenarnya juga kultur budaya,jadi memang ternyata masayarakat kita bukan hanya guru matematika kalau dibawa ke dalam kultur kerja yang baik, yang disiplin, tepat waktu, mengikuti langkah-langkah prosedur yang ditetapkan dalam membuat soal dan penilaian ternyata memang perjuangannya cukup berat. budaya bekerja semampunya dibawa menjadi budaya yang bekerja cara yang terbaik menjadi hasil yang terbaik. Mengubah perilaku menjadi disiplin,tertib, tidak terlambat dan sebagainya. Program RSBI yang belum dipahami seluruh komponen sekolah”.
Peneliti : Bagaimana usaha yang dilakukan sekolah untuk mengatasi kendala tersebut?
Kepsek : “Langkah-langkah yang ditempuh dengan melakukan efisiensi sumberdaya pendidik dan kependidikan, meningkatkan efektifitas pembelajaran, tahap demi tahap melengkapi sarana belajar, dan standarisasi penjaminan mutu”.