258
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i EVALUASI STANDAR PENILAIAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PROGRAM RSBI DI SMAN 1 WONOSARI GUNUNGKIDUL TESIS Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Pendidikan Matematika Oleh : SUYONO S851008048 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012

digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

  • Upload
    leque

  • View
    216

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

EVALUASI STANDAR PENILAIAN

PEMBELAJARAN MATEMATIKA PROGRAM RSBI

DI SMAN 1 WONOSARI GUNUNGKIDUL

TESIS

Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Derajat Magister

Program Studi Pendidikan Matematika

Oleh :

SUYONO

S851008048

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

Page 2: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

EVALUASI STANDAR PENILAIAN

PEMBELAJARAN MATEMATIKA PROGRAM RSBI

DI SMAN 1 WONOSARI GUNUNGKIDUL

Disusun oleh :

SUYONO

S851008048

Telah disetujui Tim Pembimbing

Pada tanggal :………………………………

Pembimbing I,

Dr. Mardiyana, M.Si.

NIP. 19660225 199302 1 002

Pembimbing II,

Drs. Pangadi, M.Si.

NIP. 19571012 199103 1 001

Mengetahui,

Ketua Program Studi Pendidikan Matematika,

Dr. Mardiyana, M.Si.

NIP. 19660225 199302 1 002

Page 3: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

EVALUASI STANDAR PENILAIAN

PEMBELAJARAN MATEMATIKA PROGRAM RSBI

DI SMAN 1 WONOSARI GUNUNGKIDUL

Disusun oleh :

SUYONO

S851008048

Telah Disetujui dan Disahkan oleh Tim Penguji Pada Tanggal ........................................

Jabatan Nama Tanda Tangan

Ketua Prof. Dr. Budiyono, M.Sc . ....................................

Sekretaris Dr. Riyadi, M.Si. ................................. ...

Penguji : 1. Dr. Mardiyana, M.Si. ....................................

2. Drs. Pangadi, M.Si. ....................................

Mengetahui

Surakarta, Februari 2012

Direktur PPs UNS

Prof. Dr. Ir. Ahmad Yunus, M.S. NIP.19610717 198601 1 001

Ketua Program Studi Pendidikan Matematika

Prof. Dr. Budiyono, M.Sc

NIP.19530915 197903 1 003

Page 4: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini saya:

Nama : Suyono

NIM : S851008048

Menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa tesis berjudul EVALUASI STANDAR

PENILAIAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PROGRAM RSBI DI SMAN

1 WONOSARI GUNUNGKIDUL (Penelitian dilaksanakan di kelas X) adalah

betul-betul karya saya sendiri. Hal-hal yang bukan karya saya dalam tesis ini

diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila dikemudian hari terbukti pernyataan saya tidak benar, saya bersedia

menerima sanksi akademik berupa pencabutan tesis dan gelar yang saya peroleh

dari tesis tersebut.

Surakarta, Februari 2012

Yang membuat pernyataan

Suyono

Page 5: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

MOTTO

“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila kamu telah

selesai dari suatu urusan, kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan yang lain

dan hanya kepada Tuhanlah hendaknya kamu berharap”

(QS. Alam Nasyrah: 6-8)

“Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada

Allah” (QS Ali Imron: 159)

Dengan segala keikhlasan karya sederhana ini penulis persembahkan kepada:

1. Ayahda tercinta

2. Isteriku tercinta

3. Anak-anakku tersayang.

Page 6: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas ijin, rahmat dan

hidayahNya serta dengan usaha yang sungguh-sungguh akhirnya penulis dapat

menyelesaikan penyusunan tesis ini. Selain itu, dukungan, bimbingan, dan

dorongan dari semua pihak yang sangat berarti bagi penulis dalam menyelesaikan

tesis ini. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa hormat

dan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada:

1. Direktur Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta yang

telah memberikan kesempatan penulis untuk menyelesaikan tesis ini.

2. Dr. Mardiyana, M,Si, Dosen Pembimbing 1 yang penuh dengan kearifan telah

bersedia memberikan bimbingan, petunjuk, saran, dan dorongan kepada

penulis dalam menyelesaikan tesis ini.

3. Drs. Pangadi, M,Si, Dosen Pembimbing II yang telah memberikan

bimbingan, petunjuk, saran, dan dorongan kepada penulis dalam

menyelesaikan tesis ini.

4. Seluruh Staf Pengajar Program Studi Matematika Program Pascasarjana

Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan bekal ilmu,

bimbingan dan dorongan pada penulis dalam menyelesaikan studi.

5. Drs. Tamsir. M.Pd, Kepala Sekolah RSBI SMA N 1 Wonosari yang telah

memberikan ijin dan membantu penulis untuk mengadakan penelitian.

6. Suryanto, S.Pd. M.Pd, Ketua Pelaksana RSBI SMA N 1 Wonosari yang

telah membantu penulis dalam melaksanakan penelitian.

Page 7: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

7. Drs. Aris Feriyanto, Wakasek Kurikulum RSBI SMA N 1 Wonosari yang

telah membantu penulis dalam melaksanakan penelitian.

8. Drs. Paryoko dan Tumini, S.Pd, Pengampu Matematika Kelas X RSBI SMA

N 1 Wonosari yang telah membantu penulis dalam melaksanakan penelitian.

9. Peserta didik kelas X RSBI SMA N 1 Wonosari yang telah memberikan

penjelasan dengan kesungguhan kepada penulis pada saat wawancara.

10. Teman-teman pendidik RSBI SMA N 1 Wonosari yang telah memberi

bantuan dan dorongan kepada penulis untuk menyelesaikan studi.

11. Teman-teman mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika Program

Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta yang member bantuan dan

dorongan kepada penulis untuk menyelesaikan studi.

12. Isteri dan anak-anak tercinta yang telah memberikan dorongan dalam

menyelesaikan studi.

13. Semua pihak yang telah membantu penulis selama mengikuti pendidikan

yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu.

Semoga bimbingan, dorongan, dan bantuan yang telah diberikan,

dinilai sebagai amal kebaikan dan Allah SWT.

Surakarta, Januari 2012

Penulis

Page 8: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN PEMBIBING ...................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN TESIS ................................................................. iii

PERNYATAAN ................................................................................................ iv

MOTTO............................................................................................................. v

KATA PENGANTAR ....................................................................................... vi

DAFTAR ISI ....................................................................................................viii

DAFTAR TABEL ............................................................................................. xii

DAFTAR GAMBAR .........................................................................................xiii

DAFTAR GRAFIK............................................................................................xiv

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xv

ABSTRAK ........................................................................................................xvii

ABSTRACT ........................................................................................................xix

BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1

B. Identifikasi Masalah .................................................................... 9

Page 9: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

C. Pemilihan Masalah ...................................................................... 11

D. Pembatasan Masalah ................................................................... 11

E. Rumusan Masalah ....................................................................... 12

F. Tujuan Penelitian ........................................................................ 13

G. Manfaat Penelitian ...................................................................... 15

BAB II KAJIAN PUSTAKA........................................................................................ 17

A. Pengertian Sekolah Bertaraf Internasional ................................... 17

B. Pelaksanaan Program RSBI SMA................................................ 18

1. Proses Pembelajaran ............................................................. 18

2. Peningkatan Mutu Penilaian ................................................. 20

3. Peningkatan Mutu Kompetensi Lulusan ............................... 27

4. Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Pendidikan ............. 28

C. Standar Penilaian Pendidikan ...................................................... 29

1. Pengertian Standar Penilaian ................................................ 29

2. Prinsip Penilaian................................................................... 34

3. Teknik Penilaian................................................................... 36

4. Intrumen Penilaian ............................................................... 42

5. Aspek yang Dinilai ............................................................... 43

6. Prosedur Penilaian ................................................................ 44

7. Mekanisme Penilaian ........................................................... 47

D. Peningkatan Kualitas Pembelajaran Melalui Penilaian ................. 54

1. Tujuan Penilaian untuk Belajar ............................................. 54

2. Penilaian Berbasis Kelas ...................................................... 56

Page 10: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

3. Strategi Penilaian Belajar dalam Kelas ................................. 57

4. Penilaian untuk Belajar dan Peningkatan Standar ................. 60

5. Penilaian Otentik .................................................................. 60

E. Sistem Penilaian Pembelajaran Berbasis Kompetensi ................. 62

1. Sistem Penilaian Berbasis Kompetensi Dasar ....................... 62

2. Penilaian Matematika Berbasis Kompetensi ......................... 63

F. Evaluasi Program ........................................................................ 69

1. Pengertian Evaluasi .............................................................. 69

2. Tujuan Evaluasi Program ..................................................... 70

3. Model Evaluasi CIPP .......................................................... 71

G. Penelitian yang Relevan .............................................................. 73

H. Kerangka Berpikir ....................................................................... 76

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................................... 78

A. Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................... 78

B. Jenis dan Strategi Penelitian ........................................................ 79

C. Sumber Data ............................................................................... 82

D. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 84

E. Validitas Keabsahan Data ............................................................ 85

F. Teknik Analisis Data ................................................................... 87

G. Reduksi Data ............................................................................... 87

H. Penyajian Data ............................................................................ 87

I. Penarikan Kesimpulan ................................................................. 88

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................................... 89

Page 11: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

A. Deskripsi Umum SMA N 1 Wonosari ......................................... 89

B. Deskripsi Data Penelitian ............................................................ 96

C. Pembahasan ................................................................................ 125

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN .................................. 148

A. Kesimpulan ................................................................................ 148

B. Implikasi .................................................................................... 152

C. Saran/Rekomendasi ................................................................... 155

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 156

LAMPIRAN-LAMPIRAN ................................................................................. 160

Page 12: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Rataan hasil TPM Semester Genap RSBI SMA N 1

Wonosari Tahun Pelajaran 2010/2011 ........................................ 8

Tabel 2.1 Tata Cara Penilaian KKM Peserta Didik ..................................... 22

Tabel 2.2 Kriteria Keunggulan Standar Penilaian SMA-BI ......................... 26

Tabel 2.3 Kriteria Keunggulan Standar Kelulusan SMA-BI ........................ 27

Tabel 2.4 Klasifikasi Teknik Penilaian dan Bentuk Intrumen ...................... 42

Tabel 2.5 Aspek yang dinilai dalam berbagai mata pelajaran ...................... 44

Tabel 2.6 Implementasi Strategi Penilaian Untuk Belajar .......................... 58

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian ........................................................................ 78

Tabel 4.1 Persentase Ketercapaian Ketuntasan Ulangan Harian 1 ............... 121

Tabel 4.2 Persentase Ketercapaian Ketuntasan Ulangan Harian 2 ............... 121

Tabel 4.3 Rekapitulasi Nilai Ujian Sertifikasi ............................................. 124

Page 13: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Mekanisme Penilaian Hasil Belajar Peserta didik ................... 47

Gambar 2.2 Kerangka Berpikir Penelitian ................................................. 77

Gambar 3.1 Triangulasi Sumber Data ........................................................ 86

Gambar 3.2 Alur Analisis Data .................................................................. 88

Page 14: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1 Karakteristik Pendidik Berdasarkan Kepangkatan

Di RSBI SMA N 1 Wonosari ................................................. 93

Grafik 4.2 Keadaan peserta didik Berdasarkan Jenis Kelamin ................. 94

Grafik 4.3 Persentase Ketercapaian Ketuntasan Ulangan Tengah

Semester Gasal Tahun Pelajaran 2011/2012 ........................... 122

Grafik 4.4 Hasil Ujian Nasional Matematika 3 Tahun Terakhir ............... 123

Page 15: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kisi-Kisi Pedoman Pengumpulan Data ................................... 160

Lampiran 2 Lembar Pengamatan/Observasi .............................................. 163

Lampiran 3 Pedoman Wawancara dengan Kepala Sekolah ........................ 173

Lampiran 4 Pedoman Wawancara dengan Ketua Pelaksana Program ........ 176

Lampiran 5 Pedoman Wawancara dengan Wakasek Kurikulum ................ 178

Lampiran 6 Pedoman Wawancara dengan Wakasek Kesiswaan ................ 180

Lampiran 7 Pedoman Wawancara dengan Pendidik Matematika ............... 181

Lampiran 8 Pedoman Wawancara dengan Peserta Didik ........................... 183

Lampiran 9 Catatan Lapangan Hasil Observasi ......................................... 185

Lampiran 10 Catatan Lapangan Hasil Pengamatan Dokumen ...................... 187

Lampiran 11 Hasil Wawancara dengan Kepala Sekolah .............................. 196

Lampiran 12 Hasil Wawancara dengan Ketua Pelaksana Program............... 201

Lampiran 13 Hasil Wawancara dengan Wakasek Kurikulum ...................... 204

Lampiran 14 Hasil Wawancara dengan Wakasek Kesiswaan....................... 209

Lampiran 15 Hasil Wawancara dengan Bapak Drs. Prayoko ....................... 211

Lampiran 16 Hasil Wawancara dengan Ibu Tumin,S,Pd .............................. 215

Lampiran 17 Hasil Wawancara dengan peserta didik kelas XA,C dan D ..... 218

Lampiran 18 Hasil Wawancara dengan peserta didik kelas XE .................... 221

Lampiran 19 Hasil Wawancara dengan peserta didik kelas XB ................... 224

Lampiran 20 SK RSBI SMA N 1 Wonosari ................................................ 226

Lampiran 21 Sertifikat ISO ......................................................................... 231

Lampiran 22 Sertifikat Akreditasi ............................................................... 232

Lampiran 23 Kriteria Ketuntasan Minimal .................................................. 234

Page 16: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

Lampiran 24 Surat perjanjian kerjasama “Sister School” ............................ 235

Lampiran 25 Silabus Matematika Kelas X .................................................. 236

Lampiran 26 RPP Matematika Kelas X ....................................................... 238

Lampiran 27 Analisis SK-KD ..................................................................... 242

Lampiran 28 Soal Ulangan Harian .............................................................. 246

Lampiran 29 Soal Ulangan Tengah Semester .............................................. 247

Lampiran 30 Analisis Nilai Ulangan Harian ................................................ 251

Lampiran 31 Hasil Analisis Ulangan Tengah Semester ............................... 253

Lampiran 32 Data Prestasi Peserta Didik 2010/2011 ................................... 254

Lampiran 33 Rekapitulasi Nilai UN Matematika IPA Tiga Tahun Terakhir . 257

Lampiran 34 Rekapitulasi Hasil Ujian Sertifikasi ........................................ 258

Lampiran 35 Rekapan Kelanjutan Studi Peserta Didik ................................ 259

Lampiran 36 Surat Ijin dan Surat Keterangan Penelitian............................. 260

Page 17: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvii

ABSTRAK

Suyono, NIM S851008048. Evaluasi Standar Penilaian Pembelajaran Matematika Program RSBI di SMA N 1 Wonosari Gunungkidul. Komisi Pembimbing I: Dr. Mardiyana, M.Si. Pembimbing II: Drs. Pangadi, M.Si. Tesis: Program Studi Pendidikan Matematika, Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta, 2012.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan: 1). Konteks pada Standar Penilaian Pembelajaran Matematika. 2). Masukan pada Standar Penilaian Pembelajaraan Matematika. 3). Proses pada Pelaksanaan Standar Penilaian Pembelajaran Matematika. 4). Produk Standar Penilaian Pembelajaran Matematika.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif model evaluasi CIPP (Contex, Input, Proses, Product). Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara, observasi, dan dokumentasi. Pemeriksaan keabsahan data menggunakan triangulasi sumber data, dan review informan. Teknik analisa data meliputi tiga kegiatan yaitu, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.

Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa: 1). Pada Konteks; (a). Sekolah telah menerapkan standar penilaian pembelajaran matematika yang berlaku pada program RSBI. Pelaksanaan penilaian hasil belajar peserta didik yang telah dilaksanakan didasarkan pada data sahih, mendidik, terbuka, transparan, menyeluruh, terpadu, objektif, berkesinambungan, adil, dan menggunakan acuan kriteria (b). Target pencapaian rata-rata nilai ujian nasional matematika minimal 85. Pada saat penelitian ini dilaksanakan KKM yang ditetapkan 71 naik satu poin dari yang diberlakukan sebelumnya. (c). Dukungan terhadap standar penilaian pembelajaran matematika ditunjukkan dengan adanya: kualifikasi yang dimiliki oleh Kepala Sekolah sudah sesuai dengan persyaratan Kepala Sekolah untuk SBI, kebijakan memberi kemudahan bagi pendidik melanjutkan pendidikan studi pascasarjana, sistem penilaian berbasis TIK, sekolah telah mengadakan kerjasama “Sister School” dalam ujian sertifikasi internasional dengan Cambridge. 2). Pada Masukan: (a). Rancangan penilaian kognitif matematika telah disusun pada awal tahun pelajaran dan disosialisasikan oleh pendidik kepada peserta didiknya. (b). Rancangan penilaian yang disusun pihak sekolah meliputi penilaian: ulangan tengah semester, ulangan semester, ulangan kenaikan kelas, ujian sekolah serta ujian setifikasi. 3). Pada Proses; (a). Ulangan harian telah dilaksanakan dengan prosedur yang benar. (b). Secara kelembagaan sekolah telah melaksanakan penilaian untuk mengetahui tingkat ketercapaian standar kompetensi peserta didik terhadap seluruh mata pelajaran. 4). Pada Produk; (a). Tingkat prestasi belajar matematika peserta didik kelas X dalam mengikuti ulangan harian 1 sebesar 15,7% dan ulangan harian 2 sebesar 39,7%. (b). Tingkat prestasi belajar matematika peserta didik kelas X dalam ulangan tengah semester gasal sebesar 17,8%. (c). Prestasi peserta didik dalam olimpiade

Page 18: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xviii

matematika tahun pelajaran 2010/2011 juara 2 tingkat Kabupaten. (d). Rata-rata ujian nasional matematika tahun pelajaran 2009/2010 sebesar 6,48 dan tahun pelajaran 2010/2011 sebesar 8,02. (e). Hasil ujian sertifikasi matematika tahun pelajaran 2010/2011 nilainya di atas C sebesar 59%. (f). Peserta didik program RSBI yang diterima di Perguruan Tinggi tahun pelajaran 2010/2011 sebesar 81,3%.

Kata kunci: CIPP, Evaluasi Program, Standar Penilaian, SMA RSBI

Page 19: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xix

ABSTRACT

Suyono NIM S851008048. Evaluation on Mathematics Learning Assessments Standard for RSBI Program in SMA 1 Wonosari Gunungkidul. The First Commission of Supervision: Dr. Mardiyana, M.Si. The second Supervision: Drs. Pangadi, M.Si. Thesis: Study Program of Mathematics Education, Post Graduation Program of Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2012

The research aims are to determine and to describe: 1)/ The Contex of Learning Assessment Standard on Mathematics. 2). The Input of Mathematics learning assessment standard, 3). The Process of Applying the Assessment Standard on Mathematics Learning. 4) The Products of Mathematics Learning Assessment Standard.

This research used a qualitative approach descriptive CIPP (Contex, Input, Proces, Product). evaluation model. Techniques of colecting data were by: interview, observation, and documentation. Inspection of authenticity of data use triangulation of[is source of data, and informan review. Data analysis technique involves three activities, such as, data reduction, data presentation, and conclusion.

Based on the results of research it was found that: 1) In the Contex: (a). School have applied standard assessment of study of mathematics applying for an RSBI program. Execution of assessment of result learn educative by participant which have been executed to be based on data of sahih, educative, open, transparent, totally, inwrought, objective, continual, fair, and use criterion reference. (b). Goals attainment of mean assess minimum mathematics national test 85, At the time of this research is executed by specified KKM 71 going up one poin from which gone into effect before all. (c) The supports of mathematics learning assessment are shown by the existence of: the education qualification of the head master fulfils to which is established for an SBI derives big ease to teachers to take post graduate programs, the application of ICT based assessment, and the “Sister School” collaboration for international tuition with Cambridge University. 2). In the Input: (a). The design of assessments on cognitive domains on mathematics learning has been arranged and socialized to students by the teachers at the beginning, but those on affective including tags has not yet. (b) The assessment designs arranged by the institution consist of mid-term and post-term tests, gradual tests, school–based exams, and certification examination. 3). In the Process: (a). The daily review test has been done within the appropriate procedures, (b) Institutionally, the school have done such assessments for measuring the level of students’ competence standard against all courses. 4). In the Product: (a) The X year students’ progression level of mathematics learning at the 1st daily review is 15,7% whereas the 2nd is 39,7%; (b) The mathematics learning achievement of the X year students along the odd mid semester is 17,8%; (c) educative Participant achievement in school year mathematics olympiad 2010 / 2011 champion 2 Sub-Province storey;level. (d) Test school year mathematics

Page 20: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xx

national mean 2009/2010 equal to 6,48 and school year 2010/ 2011 equal to 8,02.. (e) The certification examination result on mathematics of 2010/2011 is 59%. (f) The graduated students of 2010/2011 who were accepted in accredited colleges is approximately 81,3 %.

Keywords: CIIPP, Evaluation Program, Standard Assessment, SMA RSBI.

Page 21: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan masyarakat global dewasa ini telah menciptakan berbagai

perubahan-perubahan yang dapat menjadi tantangan yang komplek, baik bagi

individu, kelompok, maupun organisasi. Peluang dan atau tantangan dapat

diantisipasi oleh sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Sumber daya

manusia (SDM) merupakan sumber daya terpenting yang dimiliki oleh suatu

organisasi, salah satu implikasinya ialah bahwa investasi terpenting yang mungkin

dilakukan oleh organisasi adalah di bidang sumber daya manusia (Sondang

P.Siagian, 2000:181). Terlebih lembaga pendidikan yang selama ini diyakini

sebagai salah satu strategi yang efektif dalam mencetak lulusan (output) yang

memiliki kualitas SDM yang handal.

Pendidikan merupakan modal utama bagi suatu bangsa dalam upaya

meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang dimilikinya. Sumber daya

manusia yang berkualitas akan mampu mengelola sumber daya alam dan memberi

layanan secara efektif dan efisien untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Oleh karena itu, hampir semua bangsa berusaha meningkatkan kualitas

pendidikannya termasuk Indonesia.

Upaya yang dilakukan pemerintah dalam meningkatkan kualitas

pendidikan adalah diterbitkannya Undang-Undang (UU) Nomor 20 Tahun 2003

tentang Sistem Pendidikan Nasional. Pada pasal 50 ayat 3 menyatakan bahwa

Page 22: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

“Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah menyelenggarakan sekurang-kurangnya

satu satuan pendidikan pada semua jenjang pendidikan untuk dikembangkan

menjadi satuan pendidikan yang bertaraf Internasional”.

Pada lampiran Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang

Pembagian Urusan Pemerintah Antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah

Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota menegaskan bahwa Pemerintah

Daerah Provinsi berwenang sebagai penyelenggara dan/atau pengelola satuan

pendidikan program studi bertaraf internasional pada jenjang pendidikan dasar

dan menengah. Pemerintah Kabupaten/Kota berwenang sebagai penyelenggara

dan pengelola satuan pendidikan sekolah dasar bertaraf internasional.

Dalam rangka mewujudkan visi dan menjalankan misi pendidikan

nasional, diperlukan acuan dasar (benchmark) bagi setiap penyelenggara satuan

pendidikan. Terkait dengan itu, terdapat tujuh kriteria penyelenggaraan

pendidikan yang harus menjadi pedoman agar tujuan dapat terwujud. Ada pun

kriteria yang dimaksud adalah sebagai berikut:

1. Pendidikan yang berisi muatan yang seimbang dan holistik.

2. Proses pembelajaran yang demokratis, mendidik, memotivasi, mendorong

kreativitas, dan dialogis.

3. Hasil pendidikan yang bermutu dan terukur.

4. Berkembangnya profesionalisme pendidik dan tenaga kependidikan.

5. Tersedianya sarana dan prasarana belajar yang memungkinkan

berkembangnya potensi peserta didik secara optimal.

Page 23: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

6. Berkembangnya pengelolaan pendidikan yang memberdayakan satuan

pendidikan.

7. Terlaksananya evaluasi, akreditasi, dan sertifikasi yang berorientasi pada

peningkatan mutu pendidikan secara berkelanjutan.

Sesuai dengan amanat perundang-undangan, Direktorat Jenderal

Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan Nasional mengembangkan SMA

yang berpotensi untuk melaksanakan proses layanan pendidikan yang berkualitas

untuk menghasilkan lulusan yang memiliki potensi dan prestasi berdaya saing

secara nasional maupun internasional.

Pelayanan pendidikan yang berkualitas tersebut diawali dengan program

rintisan SMA Bertaraf Internasional yang dikembangkan dengan memberikan

kualitas kepada stakeholders. Keberhasilan penyelenggaraan program Rintisan

SMA Bertaraf Internasional dapat pula menjadi bahan rujukan bagi lembaga

penyelenggara pendidikan lain untuk memberi jaminan kualitas. Jika jaminan

kualitas diimplementasikan secara luas, maka kualitas pendidikan secara nasional

akan meningkat, sehingga pada akhirnya peningkatan kualitas pendidikan akan

berdampak pada peningkatan kualitas sumber daya manusia secara nasional.

Agar kualitas pendidikan sesuai dengan apa yang seharusnya dan

diharapkan oleh masyarakat maka perlu ada suatu acuan atau standar, sehingga

setiap sekolah secara bertahap dapat mencapai standar yang telah ditentukan.

Acuan tersebut bersifat nasional dan upaya pembinaan sekolah diarahkan untuk

mencapai standar nasional. Apabila sekolah telah mampu mencapai standar

nasional, selanjutnya dapat dikembangkan untuk mencapai standar internasional.

Page 24: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

Dengan kata lain, standar nasional pendidikan adalah target minimal yang harus

dicapai dalam peningkatan mutu pendidikan.

Kebijakan yang digulirkan oleh pemerintah pusat kepada daerah, dalam

pelaksanaannya tidak selalu mulus dalam arti semua kebijakan dapat dilaksanakan

di daerah. Hal ini menjadi kendala untuk mengimplementasikan diantaranya

adalah kesiapan sumber daya alam, sumber daya manusia, peran serta pemangku

kepentingan, dana, dan sebagainya.

Sekolah yang telah ditetapkan sebagai RSBI dalam pelaksanaannya harus

memenuhi delapan standar yang sekaligus menjadi sasaran untuk pencapaian

tujuan pendidikan itu sendiri yaitu terdiri: standar akreditasi, standar kurikulum,

standar proses pembelajaran, standar penilaian, standar pendidik, standar tenaga

kependidikan, standar sarana dan prasarana, dan standar pengelolaan serta standar

pembiayaan pendidikan. Dalam praktik pengelolaannya, semua komponen

tersebut merupakan obyek penjaminan mutu pendidikan. Maksudnya adalah

bahwa mutu pendidikan yang akan dicapai oleh sekolah obyeknya adalah

komponen-komponen pendidikan tersebut. Tingkatan dan kualifikasi mutu

pendidikan yang akan dicapai sebagai RSBI untuk menuju SBI minimal adalah

bertaraf atau setara dengan tingkatan dan kualifikasi mutu pendidikan dari negara-

negara anggota OECD, negara maju lain, dan atau sekolah bertaraf internasional

lain, baik dari dalam maupun luar negeri. Komponen-komponen pendidikan

dalam sistem tersebut dikelompokkan menjadi dua, yaitu dalam IKKM dan IKKT.

Oleh karena itu, setiap sekolah yang menyelenggarakan pendidikan sebagai

Page 25: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

RSBI/SBI harus didasarkan atas kedua hal tersebut untuk dapat dipenuhi

semuanya.

Bagi sekolah yang ditetapkan menjadi RSBI, maka diharapkan sekolah

tersebut mampu melakukan langkah-langkah strategis, sebagai suatu persiapan

menuju sekolah yang benar-benar memiliki karakteristik internasional yang

mandiri. Strategi yang dapat ditempuh secara ideal antara lain melalui analisis

kondisi dan potensi satuan pendidikan di sekolahnya sendiri, untuk mengetahui

sejauh mana potensi kekuatan sekolah untuk menjadi RSBI, seberapa besar

kelemahan yang ada, seberapa besar ancaman dari dalam dan luar sekolah, serta

seberapa besar peluang yang ada bagi sekolah untuk melaksanakan RSBI. Dari

hasil analisis ini selanjutnya sekolah secara khusus dapat melakukan berbagai

langkah yang tepat untuk mengatasi berbagai kendala, kelemahan, dan ancaman

yang timbul, sehingga sekolah mampu menjalankan RSBI secara baik dan

profesional menurut kemampuan dan kondisi masing-masing.

Kebijakan Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas), M Nuh, yang

menghentikan pendirian sekolah Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI)

tahun pelajaran 2011/2012, menunjukkan bahwa belum tercapainya kesesuaian

antara Standar Nasional Pendidikan (SNP) dengan kondisi satuan pendidikan.

Pemberhentian izin pendirian RSBI disebabkan makin menjamurnya

sekolah tersebut dan tanpa kontrol ketat, serta belum dipenuhinya alokasi 20

persen siswa berprestasi dari keluarga miskin. RSBI yang cenderung eksklusif

dan menarik biaya mahal sebagai salah satu faktor pendorong Kemendiknas

mengeluarkan aturan penghentian izin pendirian RSBI.

Page 26: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

Menanggapi hal tersebut Evaluasi Forum Pendidik Independen Indonesia

(FGII) terhadap RSBI dan SBI menyebutkan dari sisi fasilitas, sarana dan

prasarana gedung sekolah memang terpenuhi. Namun, sumber daya manusia

(SDM) masih kedodoran (http://diksia.com/bergulirnya-permasalah-rsbi-di-dunia-

pendidikan/)

Semua sekolah memang punya potensi untuk berkembang menjadi RSBI.

Namun untuk bisa menerapkan kurikulum internasional, tidaklah semudah

digambarkan. Sebab kurikulum internasional yang akan diadopsi itu memiliki

standar yang harus dipenuhi oleh sekolah. Dari segi sarana prasarana misalnya,

kurikulum internasional itu sudah mengarah ke basis teknologi informasi. Setiap

ruangan belajar harus memiliki fasilitas multimedia untuk mendukung materi

pembelajaran. Hal ini harus didukung dengan kemampuan pendidik dalam

menguasai TIK. Demikian juga dengan bahasa pengantar pembelajaran, sudah

mengarah ke bilingual, yaitu Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Ini juga

menuntut kesiapan dari masing-masing pendidik mata pelajaran.

Untuk mewujudkan pelaksanaan kurikulum tambahan tentunya sekolah

membutuhkan tambahan dana untuk menyediakan sarana dan prasarana seperti

Laboratorium TIK, Bahasa, Multimedia dan Science /Technology serta tenaga

pendidik yang baik dan tentunya juga berstandar Internasional. Anggaran dana

tambahan tersebut sesuai era otonomi daerah rencananya disediakan oleh

pemerintah pusat dan daerah dengan perimbangan 40% : 60%. Namun pada

implementasinya rencana ini belum terlaksana baik. Hal ini kemungkinan

disebabkan oleh kekurang sesuaian Visi, Misi dan Strategi antara pemerintah

Page 27: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

pusat dan daerah sehingga akan berpotensi menghambat percepatan pencapaian

tujuan didirikannya RSBI.

Dalam bidang tenaga pendidik selain memenuhi Standar Pendidik semua

pendidik mampu memfasilitasi pembelajaran berbasis TIK, pendidik mata

pelajaran kelompok sains, matematika, dan inti kejuruan mampu mengampu

pembelajaran berbahasa Inggris.

Dalam penilaian disamping memenuhi standar penilaian yang berlaku

nasional, namun demikian karena rintisan SMA bertaraf internasional adalah

sekaligus juga sekolah yang merujuk sekolah yang bertaraf internasional, maka

sekolah harus memfasilitasi peserta didiknya yang ingin mengikuti ujian

mendapatkan ijazah/sertifikat internasional untuk melanjutkan pendidikan di luar

negeri. Untuk mengikuti ujian internasional membutuhkan dana yang tinggi,

karena itu memerlukan dukungan dana dari orang tua atau stakeholder sekolah.

Demikian juga pada bidang-bidang yang lain, selain memenuhi Standar Nasional

Pendidikan (SNP) masih harus mempunyai nilai lebih.

Untuk memenuhi hal-hal tersebut tidak mudah baik bagi sekolah, para

pendidik, orang tua/wali peserta didik dan peserta didik itu sendiri. Dari segi

penilaian berbasis TIK pasti membutuhkan biaya yang sangat tinggi, pengadaan

multi media, fasilitas TIK tiap ruang kelas, laptop bagi para pendidik, laptop bagi

peserta didik. Biaya tersebut tidak mungkin akan terpenuhi hanya dari dana

pendamping yang diberikan oleh Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah,

kekurangan pendanaan akhirnya dibebankan pada orang tua/wali peserta didik.

Sehingga orang tua/wali peserta didik mengeluarkan biaya pendidikan putra-

Page 28: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

putrinya lebih banyak. Tidak sedikit orang tua berpenghasilan minim tidak

mampu menyekolahkan putra-putrinya di sekolah RSBI. Meskipun ada alokasi

beasiswa dari dana pendamping Pemerintah Pusat untuk peserta didik tidak

mampu. Tetapi kebutuhan harian untuk memenuhi sarana belajar masih tinggi.

Sejalan dengan program pemerintah tentang SBI, di Kabupaten

Gunungkidul baru ada satu SMA RSBI, yaitu SMA N 1 Wonosari. Dengan

menjadi RSBI, sekolah berkewajiban menciptakan sistem penilaian pembelajaran

yang tentu lebih baik. Lebih baik yang dimaksud adalah penilaian pembelajaran

yang tentu saja memenuhi standar penilaian yang telah ditetukan pemerintah.

Namun belum menjamin bahwa semua pendidik di SMA RSBI SMA N 1

Wonosari dalam penilaian pembelajaran sudah memenuhi standar penilaian yang

ditetapkan oleh pemerintah.

Hasil Ujian Nasional program RSBI SMA N 1 Wonosari tahun pelajaran

2009/2010 pada mata pelajaran matematika ada peserta didik yang memperoleh

nilai 3,00, ini berarti ada peserta didik program RSBI SMA N 1 Wonosari tidak

lulus ujian nasional. Hasil TPM Kelas X tahun pelajaran 2010/2011 semester

genap program RSBI SMA N 1 Wonosari prestasi matematika paling rendah.

Tabel 1.1 Rataan hasil TPM semester genap tahun pelajaran 2010/2011 Bhs.

Ind

Bhs.

Ing Mtk Bio Fis Kim Eko Geo Sos Sej

5,42 6,95 4,82 7,20 5,30 6,31 6,75 6,17 7,81 6,60

Sumber SMA N 1 Wonosari.

Page 29: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, dapat

diidentifikasikan beberapa masalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan mutu dan kualitas sumber daya manusia Indonesia tidaklah hal

mudah. Untuk itu perlu usaha keras dalam segala bidang khususnya bidang

pendidikan. Pendidikan yang baik akan menghasilkan manusia yang siap

bersaing di kancah daerah, nasional ataupun global. Penelitian yang muncul

dari hal ini adalah apakah tingkat Pendidikan yang tidak memenuhi standar

mutu akan menghasilkan SDM yang rendah.

2. Sistem penerimaan peserta didik baru pada program RSBI yang kurang tepat

dimungkinkan akan menghasilkan prestasi lulusan RSBI lebih rendah dengan

sekolah reguler. Oleh karena itu perlu diteliti efisiensi penyelenggaraan

penerimaan peserta didik baru.

3. Mengembangkan sekolah dari RSBI menjadi SBI bukanlah hal yang mudah.

Ini disebabkan karena sekolah tidak hanya dituntut meningkatkan sarana

prasarana saja tetapi juga dituntut meningkatkan kualitas pendidik dan tenaga

kependidikan, meningkatkan pelaksanaan proses pembelajaran dengan

berbagai inovasi sehingga pembelajaran menjadi berkualitas, menyiapkan

sistem manajemen dengan baik, mengubah kultur/budaya sekolah. Penelitian

yang muncul dari hal ini adalah usaha apa yang dilakukan sekolah untuk

mengembangkan sekolah dari RSBI menjadi SBI dan kendala apa yang

dihadapi sekolah dalam mengembangkan sekolah dari RSBI menjadi SBI.

Page 30: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

4. SMA N 1 Wonosari telah ditetapkan sebagai Rintisan Sekolah Bertaraf

Internasional dalam pelaksanaannya belum bisa menjamin memenuhi

delapan standar nasional pendidikan dan ditambah pengayaan peningkatan

mutu pendidikan yang mengacu pada standar mutu pendidikan bertaraf

internasional pada negara-negara OECD. Penelitian yang muncul dari hal ini

adalah bagaimana standar penilaian pembelajaran matematika yang

dilaksanakan di RSBI SMA N 1 Wonosari.

5. Karakteristik pendidik mata pelajaran berbeda-beda sehingga pemahaman

dan pelaksanaan teknik penilaian pada tiap-tiap sekolah berbeda tergantung

kreaktivitas masing-masing pendidik. Penelitian yang muncul dari hal ini

adalah apakah semakin tinggi tingkat pendidikan pendidik semakin kreaktif

menentukan teknik penilaian dalam melaksanakan penilaian peserta didik.

6. Penilaian hasil belajar oleh pendidik belum dilakukan secara

berkesinambungan, tidak memantau proses dan kemajuan belajar peserta

didik. Penelitian yang muncul dari hal ini adalah apakah penilaian yang

berkesinambungan meningkatkan efektivitas kegiatan pembelajaran.

7. Sebagian besar pendidik mata pelajaran matematika masih kesulitan dalam

menyampaikan pelajaran dan penilaian dalam Bahasa Inggris. Penelitian yang

muncul dari hal ini adalah: a) Bagaimanakah penilaian pembelajaran

matematika dengan Bahasa Inggris. b) Kendala apakah yang dihadapi

pendidik dalam penilaian pembelajaran matematika menggunakan bahasa

Inggris. c) Usaha apakah yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan

Page 31: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

pendidik matematika dalam penilaian pembelajaran matematika dengan

menggunakan bahasa Inggris.

8. Sebagian besar pendidik di SMA N 1 Wonosari Gunungkidul kesulitan

menggunakan model penilaian sekolah unggul dari negara maju yang

mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan. Penelitian yang

muncul dari hal ini adalah kendala apa yang dihadapi pendidik dalam

menggunakan model penilaian sekolah unggul dari negara maju dan usaha

apa yang dilakukan untuk meningkatkan teknik penilaian.

C. Pemilihan Masalah

Karena keterbatasan waktu dan biaya, serta agar penelitian dapat terfokus,

maka dalam penelitian ini hanya menyelesaikan masalah nomor 4 pada

identifikasi masalah di atas, yaitu: Bagaimana standar penilaian pembelajaran

matematika yang dilaksanakan di RSBI SMA N 1 Wonosari.

D. Pembatasan Masalah

Berdasarkan pemilihan masalah, serta agar penelitian dapat terfokus maka

penelitian menitikberatkan evaluasi standar penilaian pembelajaran matematika

program RSBI di SMA N 1 Wonosari kelas X semester gasal tahun pelajaran

2011/2012.

Page 32: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

E. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan fokus

penelitian tersebut di atas maka dapat dirumuskan masalah dalam penelitian ini

sebagai berikut:

1. Konteks (context) pada standar penilaian pembelajaran matematika di RSBI

SMA N 1 Wonosari.

a. Sejauh mana standar penilaian pembelajaran matematika di RSBI SMA

N 1 Wonosari sesuai dengan standar penilaian program RSBI?

b. Sejauh mana sekolah menetapkan target pencapaian dalam memenuhi

standar penilaian pembelajaran matematika program RSBI?

c. Sejauh mana dukungan sekolah terhadap standar penilaian pembelajaran

matematika program RSBI?

2. Masukan (input) pada standar penilaian pembelajaran matematika di RSBI

SMA N 1 Wonosari.

a. Bagaimanakah standar penilaian pembelajaran matematika yang

dirancang oleh pendidik matematika kelas X program RSBI?

b. Bagaimanakah standar penilaian pembelajaran matematika yang

dirancang oleh sekolah program RSBI?

3. Proses (process) pada pelaksanaan standar penilaian pembelajaran

matematika di RSBI SMA N 1 Wonosari.

a. Bagaimanakah pelaksanaan standar penilaian pembelajaran matematika

yang dilaksanakan oleh pendidik matematika kelas X program RSBI?

Page 33: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

b. Bagaimanakah pelaksanaan standar penilaian pembelajaran matematika

yang dilaksanakan oleh sekolah program RSBI?

4. Produk (product) pada standar penilaian pembelajaran matematika di RSBI

SMA N 1 Wonosari.

a. Sejauh mana tingkat prestasi matematika peserta didik kelas X dalam

ulangan harian?

b. Sejauh mana tingkat prestasi matematika peserta didik kelas X dalam

ulangan tengah semester?

c. Sejauh mana tingkat prestasi matematika peserta didik dalam olimpiade?

d. Sejauh mana hasil ujian nasional matematika peserta didik tiga tahun

terakhir?

e. Sejauh mana hasil ujian sertifikasi matematika peserta didik?

f. Sejauh mana persentase peserta didik yang melanjutkan studi ke

Perpendidikan Tinggi?

F. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan:

1. Konteks (context) pada standar penilaian pembelajaran matematika di RSBI

SMA N 1 Wonosari.

a. Kesesuaian standar penilaian pembelajaran matematika di RSBI SMA N

1 Wonosari dengan standar penilaian program RSBI.

b. Target pencapaian sekolah dalam memenuhi standar penilaian

pembelajaran matematika program RSBI.

Page 34: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

c. Dukungan sekolah terhadap standar penilaian pembelajaran matematika

program RSBI.

2. Masukan (input) standar penilaian pembelajaran matematika dirancang di

RSBI SMA N 1 Wonosari.

a. Rancangan standar penilaian pembelajaran matematika oleh pendidik

matematika kelas X program RSBI.

b. Rancangan standar penilaian pembelajaran matematika oleh sekolah

program RSBI.

3. Proses (process) pelaksanaan standar penilaian pembelajaran matematika di

RSBI SMA N 1 Wonosari.

a. Pelaksanaan standar penilaian pembelajaran matematika oleh pendidik

matematika kelas X program RSBI

b. Pelaksanaan standar penilaian pembelajaran matematika oleh sekolah

program RSBI.

4. Produk (product) standar penilaian pembelajaram matematika di RSBI SMA

N 1 Wonosari.

a. Tingkat prestasi matematika peserta didik kelas X dalam ulangan harian.

b. Tingkat prestasi matematika peserta didik kelas X dalam ulangan tengah

semester.

c. Tingkat prestasi matematika peserta didik dalam Olimpiade.

d. Hasil ujian nasional matematika tiga tahun terakhir.

e. Hasil ujian sertifikasi matematika peserta didik.

Page 35: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

f. Persentase peserta didik RSBI yang melanjutkan studi ke Perpendidikan

Tinggi.

G. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

a. Hasil penelitian diharapkan membuka wawasan tentang Rintisan Sekolah

Bertaraf Internasional yang berkualitas, sehingga mampu bersaing di

tingkat Internasional.

b. Dijadikan bahan penelitian dan kajian lebih lanjut tentang peningkatan

mutu pendidikan SMA Bertaraf Internasional dan jenjang pendidikan

lainnya.

2. Manfaat Praktis

Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini bagi:

a. Peserta didik

Membuka pemahaman bagi peserta didik tentang Rintisan Sekolah

Bertaraf Internasional sehingga peserta didik mampu beradaptasi dan

melaksanakannya.

b. Lembaga sekolah

Memberi masukan pada Sekolah Rintisan SMA Bertaraf

Internasional atau sekolah yang bermaksud meningkatkan kinerja menjadi

Sekolah Bertaraf Internasional.

c. Kepala Sekolah

Page 36: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang apa

yang sudah dilaksanakan oleh pendidik dalam rangka

mengimplementasikan pedoman penjaminan mutu SBI untuk mata

pelajaran matematika sehingga dapat menjadi bahan evaluasi bagi kepala

sekolah terhadap pendidik matematika.

d. Pendidik

Sebagai umpan balik terhadap teknik penilaian yang selama ini telah

dilaksanakan dan dapat meningkatkan proses pembelajaran matematika di

masa mendatang.

e. Dinas Pendidikan Gunungkidul

Sebagai bahan masukan untuk mengambil kebijakan dan

pembiayaan penyelenggaraan SMA Bertaraf Internasional.

Page 37: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Sekolah Bertaraf Internasional

Di dalam Panduan Penyelenggaraan RSMABI (2009:9) dijelaskan

pengertian Sekolah Bertaraf Internasional adalah satuan pendidikan yang

diselenggarakan dengan menggunakan Standar Nasional Pendidikan (SNP) dan

diperkaya dengan standar salah satu negara anggota Organizatian for Economic

Co-opration and Development (OECD) dan/atau negara maju lainnya.

Dari pengertian tersebut maka pengertian SMA BI adalah SMA Nasional

yang menyiapkan peserta didiknya berdasarkan Standar Nasional Pendidikan

(SNP) Indonesia dan mengembangkan keunggulan yang mengacu pada

peningkatan daya saing yang setara dengan mutu sekolah-sekolah unggul tingkat

internasional.

Dengan pengertian ini, SMA BI dirumuskan sebagai berikut:

SNP (Standar Nasional Pendidikan) adalah standar minimal yang harus dipenuhi

Oleh satuan pendidikan meliputi standar: isi, proses, kompetensi lulusan, pendidik

dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan, dan

penilaian. Sedangkan “X” dapat berupa pengaturan, pengayaan, pengembangan,

perluasan, dan pendalaman pada peningkatan mutu pendidikan yang mengacu

pada standar mutu pendidikan bertaraf internasional pada negara-negara OECD

SMA Bertaraf Internasional = SNP + X

Page 38: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

dan negara-negara maju lainnya yang memiliki keunggulan tertentu dalam bidang

pendidikan.

Untuk mewujudkan SMA bertaraf internasional, Direktorat Pembinaan

SMA mengembangkan program Rintisan SMA Bertaraf Internasional (RSMABI)

dengan menerapkan beberapa strategi utama. Pertama, pengembangan

sumberdaya manusia, modernisasi manajemen dan kelembagaan. Kedua,

melakukan konsolidasi untuk menemukan praktek yang baik dan pelajaran yang

dapat dipetik baik melalui lokakarya atau seminar dalam meningkatkan mutu

pembelajaran.

B. Pelaksanaan Program Rintisan SMA Bertaraf Internasional

Pelaksanaan Program Rintisan SMA Bertaraf Internasional meliputi:

1. Proses Pembelajaran

Gagne dan Briggs (1979:3) instruction atau pembelajaran adalah suatu

sistem yang bertujuan untuk membantu proses belajar peserta didik, yang

berisi serangkaian peristiwa yang dirancang, disusun sedemikian rupa untuk

mempengaruhi dan mendukung terjadinya proses belajar peserta didik yang

bersifat internal.

Proses pembelajaran SBI diatur dalam Permendiknas Nomor 78 Tahun

2009 pasal 5 sebagai berikut:

a. SBI melaksanakan standar proses yang diperkaya dengan model proses

pembelajaran di Negara anggota OECD atau Negara maju lainnya.

Page 39: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

b. Proses pembelajaran sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) menerapkan

pendekatan pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi

aktif, kreatif, efektif, menyenangkan dan kontekstual.

c. SBI dapat menggunakan bahasa pengantar bahasa Inggris dan atau

bahasa asing lainnya yang digunakan dalam forum internasional bagi

mata pelajaran tertentu.

d. Pembelajaran mata pelajaran bahasa Indonesia, pendidikan agama, dan

pendidikan kewarganegaraan, pendidikan sejarah dan muatan local

menggunakan bahasa pengantar bahasa Indonesia.

e. Penggunaan bahasa pengantar bahasa Inggris atau bahasa asing lainnya.

Proses pembelajaran harus interaktif, inspiratif, menyenangkan, dan

menantang sehingga dapat memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi

aktif. Proses pembelajaran memberikan ruang yang cukup untuk peserta didik

agar memiliki akhlak mulia, budi pekerti luhur, kepribadian unggul,

kepemimpinan, jiwa entrepreneuship, jiwa patriot, jiwa inovator, prakarsa,

kreativitas, kemandirian berdasarkan bakat, minat dan perkembangan fisik

maupun psikologisnya secara optimal yang terintegrasi pada keseluruhan

kegiatan pembelajaran.

Pendidikan harus dapat mengembangkan proses pembelajaran yang

membangun pengalaman belajar peserta didik melalui kegiatan eksplorasi,

elaborasi, dan konfirmasi yang efektif dan efisien. Mutu proses pembelajaran

ditingkatkan dengan menerapkan model-model pembelajaran yang secara

nyata telah berhasil diterapkan dengan baik pada sekolah unggul dari Negara

Page 40: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

maju (seperti: penerapan standar belajar, standar mengajar, persiapan

pembelajaran, penentuan indikator hasil belajar, pemilihan bahan ajar, strategi

pembelajaran, pengelolaan kelas, pemilihan alat peraga pembelajaran, dan

pemilihan sumber belajar). Menurut Whicker, et al (1997), efek positif dari

pembelajaran kooperatif dalam meningkatkan prestasi, sikap, kemampuan

berpikir yang lebih tinggi, dan kepercayaan diri peserta didik. model penemuan

terbimbing dapat menjadi salah satu pembelajaran menyenangkan dan efektik

Dumitrascu (2009). Mutu pembelajaran ditingkatkan dengan dukungan

penerapan TIK pada semua mata pelajaran serta menggunakan bahasa Inggris

untuk kelompok sains dan matematika di jurusan IPA. Pengembangan

berikutnya untuk mata pelajaran ekonomi pada jurusan IPS.

2. Peningkatan Mutu Penilaian

Menurut Panduan Penyelenggaraan Program Rintisan SMA bertaraf

internasional (R-SMA-BI), sekolah perlu mengembangkan instrumen

penilaian autentik yaitu penilaian yang diperoleh dari proses pembelajaran

yang mengukur tiga ranah penilaian, yaitu kognitif, psikomotorik, dan afektif,

termasuk penilaian portofolio. Hasil belajar peserta didik dapat diukur

melalui ujian sekolah, ujian nasional, dan ujian internasional yang diperkaya

dengan model penilaian sekolah unggul dari Negara maju yang mempunyai

keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan. Ujian sekolah dan ujian

nasional bersifat wajib. Ujian internasional bersifat pilihan, karena

memerlukan dukungan dana dari orang tua atau stakeholder, namun sekolah

Page 41: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

harus berupaya memfasilitasi peserta didik yang ingin mengikuti ujian

internasional tersebut untuk mendapatkan sertifikat internasional.

Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh,

menganalisa dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta

didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga

menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan. Sistem

Penilaian dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dikembangkan

berdasarkan pada prinsip-prinsip berbasis kompetensi, yaitu bahwa penilaian

dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi. Penilaian pencapaian

kompetensi diukur berdasarkan indikator keberhasilan belajar yang

dikembangkan dari kompetensi dasar dan standar kompetensi.

Penilaian dilakukan untuk mengukur tiga aspek berikut:

a. Kognitif (Pengetahuan dan Pemahaman Konsep)

b. Psikomotorik(Praktik)

c. Afektif (Sikap) meliputi penilaian terhadap motivasi, partisipasi,

kedisiplinan.

Adapun mata pelajaran tertentu dengan penilaian aspek tertentu

ditentukan berdasarkan aspek yang paling dominan. Penilaian dilakukan

menggunakan acuan kriteria, yaitu berdasarkan apa yang bisa dilakukan

peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran, dan bukan untuk

menentukan posisi/ranking seseorang terhadap kelompoknya. Sistem

penilaian yang dilakukan adalah sistem penilaian berkelanjutan.

Berkelanjutan dalam arti semua indikator ditagih, kemudian hasilnya

Page 42: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

dianalisis untuk menentukan Kompetensi Dasar yang telah dan belum

dicapai, serta untuk mengetahui kesulitan belajar peserta didik.

Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut, berupa

perbaikan proses belajar selanjutnya, program, remidi bagi peserta didik yang

pencapaian kompetensinya di bawah kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dan

program pengayaan bagi peserta didik yang telah memenuhi KKM. Penilaian

dilakukan dengan cara:

Tabel 2.1 Tata Cara Penilaian KKM peserta didik. TES NON-TES

1. Tes Lisan 2. Tes Tulis dari tes subyektif

dan tes obyektif 3. Unjuk kerja/praktik

1. Produk 2. Portofolio (kumpulan karangan, naskah

pidato, laporan dan sebagainya) 3. Tingkah laku (skala sikap, penilaian

diri, pengamatan perilaku, kuisioner, buku harian)

Penilaian dilakukan selama proses pembelajaran (authentic

assessment) maupun hasil akhir pembelajaran. Penilaian selama proses

pembelajaran dilakukan melalui penugasan, pengamatan dan atau portofolio.

Penilaian hasil akhir pembelajaran dilakukan melalui tes tertulis, hasil

karya/produk dan ujian praktik

Aturan tentang penilaian dalam SBI diatur dalam Permendiknas No.

78 Tahun 2009 pasal 15 sebagai berikut:

a. SBI menerapkan standar penilaian yang diperkaya dengan system

penilaian pendidikan sekolah unggul di Negara anggota OECD atau

Negara maju lainnya yang mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang

pendidikan.

Page 43: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

b. SBI menerapkan model penilaian otentik dan mengembangkan model

penilaian berbasis teknologi informasi dan komunikasi.

c. Peserta didik SBI wajib mengikuti ujian nasional.

d. BI melaksanakan ujian sekolah yang mengacu pada kurikulum satuan

pendidikan yang bersangkutan.

e. SBI dapat melaksanakan ujian sekolah sebagaimana dimaksud pada ayat

(4) dalam bahasa Inggris atau bahasa asing.

f. SBI dapat memfasilitasi peserta didiknya untuk mengakses sertifikasi yang

diakui secara internasional dan/atau mengikuti ujian akhir sekolah yang

sederajat dari Negara anggota OECD atau Negara maju lainnya yang

mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan.

Menurut Panduan Penyelenggaraan Program Rintisan SMA bertaraf

internasional (R-SMA-BI) Standar Penilaian pada Program Rintisan SMA

Bertaraf Internasional secara umum mengacu kepada beberapa hal berikut ini:

a. Prinsip Penilaian

Pelaksanaan penilaian hasil belajar peserta didik didasarkan pada data

sahih yang diperoleh berdasarkan prinsip-prinsip penilaian melalui

prosedur dan instrumen yang memenuhi persyaratan. Prinsip penilaian

mengacu kepada standar penilaian meliputi: mendidik, terbuka, transparan,

menyeluruh, terpadu, obyektif, berkesinambungan, adil, dan menggunakan

acuan criteria.

Page 44: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

b. Mekanisme Penilaian

1) Penilaian dilakukan oleh dua pihak, yaitu pendidik dan sekolah.

2) Penilaian oleh pendidik dilaksanakan untuk mengumpulkan data dan

membuat keputusan tentang peserta didik mengenai unit kompetensi

dasar.

3) Sekolah melakukan penilaian untuk mengumpulkan data tentang

peserta didik menyangkut ketercapaian standar kompetensi seluruh

mata pelajaran.

4) Penilaian dilakukan dalam bentuk ulangan harian dan ulangan tengah

semester, ulangan akhir semester, ulangan kenaikan kelas, dan

kelulusan ditetapkan menggunakan Nilai Batas Ambang Kompetensi

(NBAK) ideal 75%. Peserta didik yang tidak mencapai NBAK

diberikan program remidi.

c. Prosedur Penilaian

Prosedur penilaian harus dirancang secara cermat, meliputi kegiatan

sebagai berikut:

1) Pada saat mengembangkan silabus, pendidik mengembangkan indikator

pencapaian penguasaan kompetensi dasar dan teknik penilaian yang

relevan.

2) Pada saat mengembangkan rencana pelaksanaan pembelajaran,

pendidik melengkapi contoh instrument.

3) Pada saat mengembangkan instrumen untuk ulangan tengah semester,

ulangan akhir semester, dan ulangan kenaikan kelas, pendidik terlebih

Page 45: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

dahulu menyusun kisi-kisi yang memuat indikator yang representatif

terhadap indikator-indikator yang ada di dalam silabus.

4) Pemberitahuan kepada peserta didik kapan suatu teknik penilaian akan

diterapkan.

5) Pelaksanaan ulangan, baik ulangan harian, ulangan tengah semester,

ulangan akhir semester, maupun ulangan kenaikan kelas dilaksanakan

dengan prosedur yang benar yang menjamin azas-azas penilaian

sebagaimana sudah ditetapkan dalam prinsip penilaian.

d. Intrumen Penilaian

1) Pengembangan instrumen penilaian dilakukan dengan prosedur yang

benar sesuai degan kaidah pengembangan setiap jenis instrumen.

2) Instrumen yang digunakan dalam ulangan akhir semester dan ulangan

kenaikan kelas dianalisis, baik secara kualitatif maupun secara

kuantitatif memenuhi persyaratan sebagai instrumen beracuan kriteria.

3) Instrumen yang digunakan bervariasi sesuai dengan kompetensi yang

akan diukur. Strategi asesmen seperti performance test, portofolio, test

paper and pencil,dan asesmen authentic. Serta instrumen lain yang

dikembangkan oleh Sekolah, termasuk standar penilaian.

4) Pola penilaian yang selama ini memberi penekanan pada aspek produk

ilmiah pada ranah kognitif level rendah perlu segera disesuaikan.

Berbagai referensi menyebutkan bahwa diperlukan pola penilaian

proses disamping produk dan penilaian yang komprehensif yang

menyangkut kognitif tingkat tinggi. Pola penilaian yang berbentuk

Page 46: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

problem based yang memerlukan kemampuan berpikir analisis-sintesis

sangat cocok dengan pendidikan bertaraf internasional.

Kriteria standar penilaian yang dapat sekolah kembangkan sebagai

berikut:

Tabel 2.2 Kriteria Keunggulan Standar Penilaian SMA-BI No. Standar SMA-BI Kriteria Keunggulan SMA-BI

1. Pendidik melaksanakan penilaian yang meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotor dalam pelaksanaan pembelajaran

Pendidik menggunakan instrumen evaluasi aspek kognitif dengan tingkat validitas soal yang terukur.

Pendidik menggunakan instrumen evaluasi afektif secara proporsional.

Pendidik menggunakan instrumen evaluasi psikomotor secara proporsional.

Sekolah memiliki model yang mengintegrasikan sistem penilaian dalam ketiga ranah sebagai ukuran efektivitas kinerja belajar peserta didik.

2. Pendidik melaksanakan penilaian proses

Pendidik memiliki dokomen hasil penilaian proses.

Pendidik menggunakan sistem pengolahan hasil penilaian proses dalam mengukur efektivitas kinerja belajar.

3. Pendidik melaksanakan penilaian portopolio

Sekolah menetapkan standar dalam pengelolaan data portopolio peserta didik.

4. Sekolah melaksanakan ujian untuk mengukur kinerja belajar untuk memperoleh sertifikasi bertaraf internasional

Sekolah melakukan kerjasama dengan lembaga/institusi internasional dalam melaksanakan pengujian peserta didik agar memperoleh sertifikat internasional.

5. Sekolah menggunakan soal-soal olimpiade untuk menguji tingkat penguasaan pengetahuan peserta didik

Pendidik menggunakan soal-soal olimpiade untuk melakukan pengujian tingkat kesiapan daya kompetisi peserta didik dalam menghadapi olimpiade.

Page 47: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

3. Peningkatan Mutu Kompetensi Lulusan

Penetapan kompetensi lulusan SMA bertaraf internasional

menerapkan standar kelulusan yang lebih tinggi dari pada standar nasional

pendidikan, meraih prestasi tingkat internasional pada bidang sains,

matematika, teknologi, seni dan olahraga. Kelulusan memperoleh pengakuan

internasional yang dibuktikan dengan sertifikat.

Tabel 2.3 Kriteria Keunggulan Standar Kelulusan SMA-BI No. Standar SMA-BI Kriteria Keunggulan SMA-BI

1. Manusia berakhlak mulia, inovatif, dan kreatif.

Menetapkan indikator dan kriteria peserta didik berakhlak mulia, inovatif, dan kreatif.

2. Hasil UN di atas Standar Nasional.

Minimum rata-rata pada tingkat satuan pendidikan 7,5.

3. Menetapkan Standar Kompetesi bahasa inggris

Peserta didik memperoleh Skor TOEFL Minimum 450 atau ekuivalen dengan 45 IBT TOEFL skor.

4. Menetapkan standart pembinaan prestasi bidang akademik, olahraga dan seni.

Berhasil mewujudkan target minimal dalam waktu tiga tahun : 6 medali tingkat kabupaten (juara I) 4 medali tingkat provinsi (juara

I,II,III) 2 medali tingkat nasional (juara I-

IV, dan harapan I,II,III) 1 medali internasional (juara) Memiliki bukti fisik karya peserta

didik atau pendididk yang dipublikasikan dalam media bertaraf internasional.

5. Kompetensi bidang TIK. Menggunakan internet sebagai sumber belajar, media komunikasi, media kolaborasi global.

Mampu membeberkan pikiran melalui media web.

Page 48: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

4. Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Dalam rangka meningkatkan mutu SDM sekolah harus

mengembangkan program peningkatan kompetensi pendidik melalui

peningkatan kualifikasi pendidikan minimal 30 % pendidik berpendidikan S2/

S3 dari perpendidikan tinggi yang program studinya terakreditasi A dengan

program studi sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan di sekolah.

Selain itu kompetensi pendidik dalam pengelolaan sistem

pembelajaran ditingkatkan untuk menuju pada proses pembelajaran yang

setara dengan proses pembelajaran pada sekolah unggul dari Negara maju.

Untuk itu sekolah perlu mengembangkan pula kompetensi bahasa Inggris

pendidik dan kompetensi pada bidang TIK terutama untuk pendidik

kelompok sains dan matematika. Peningkatan mutu SDM melalui kegiatan

pelatihan dalam bentuk pemagangan, studi banding, workshop (on the job

training atau of the job training). Dan seminar yang dilaklukan oleh masing-

masing sekolah atau bekerjasama dengan lembaga pendidikan di luar sekolah

yang memiliki kewenangan dan kompetensi yang relevan.

Kepala Sekolah harus mempunyai visi internasional, mampu

membangun jejaring internasional, memiliki kompetensi manajerial, serta

jiwa kepemimpinan dan entrepreneurship yang kuat dalam memfasilitasi

seluruh anggota komunitas sekolah untuk mengembangkan keunggulan

kompetitif dan komparatif bertaraf internasional. Untuk mendukung

kelancaran tugas tersebut kepala sekolah harus berpendidikan minimal S2 dan

mampu berbahasa Inggris secara aktif. Pada usaha peningkatan mutu

Page 49: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

pengelolaan sekolah mengembangkan jaringan kerjasama tingkat local,

nasional dan internasional dalam bentuk sister school. Dalam meningkatkan

mutu prosedur pengelolaan secara bertahap sekolah perlu mengusahakan

untuk memperoleh sertifikat ISO 9001 versi 2000 dan ISO 14000.

C. Standar Penilaian Pendidikan

1. Pengertian Standar Penilaian

Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2007:

Standar penilaian pendidikan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan

dengan mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik.

Penilaian pendidikan adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi

untuk menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik.

Kualitas pendidikan sangat ditentukan oleh kemampuan satuan

pendidikan dalam mengelola proses pembelajaran. Penilaian merupakan

bagian yang penting dalam pembelajaran. Dengan melakukan penilaian,

pendidik sebagai pengelola kegiatan pembelajaran dapat mengetahui

kemampuan yang dimiliki peserta didik, ketepatan metode mengajar yang

digunakan, dan keberhasilan peserta didik dalam meraih kompetensi yang

telah ditetapkan. Berdasarkan hasil penilaian, pendidik dapat mengambil

keputusan secara tepat untuk menentukan langkah yang harus dilakukan

selanjutnya. Hasil penilaian juga dapat memberikan motivasi kepada peserta

didik untuk berprestasi lebih baik

Ditinjau dari sudut profesionalisme tugas kependidikan, kegiatan

penilaian merupakan salah satu ciri yang melekat pada pendidik profesional.

Page 50: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

Seorang pendidik profesional selalu menginginkan umpan balik atas proses

pembelajaran yang dilakukannya. Hal tersebut dilakukan karena salah satu

indikator keberhasilan pembelajaran ditentukan oleh tingkat keberhasilan

yang dicapai peserta didik. Dengan demikian, hasil penilaian dapat dijadikan

tolok ukur keberhasilan proses pembelajaran dan umpan balik bagi pendidik

untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran yang dilakukan.

Ada empat istilah yang terkait dengan konsep penilaian yang digunakan

untuk mengetahui keberhasilan belajar peserta didik, yaitu pengukuran,

pengujian, penilaian, dan evaluasi.

a. Pengukuran (measurement)

Pengukuran merupakan suatu proses pemberian angka kepada

suatu atribut atau karakteristik tertentu yang dimiliki oleh orang, hal, atau

obyek tertentu menurut aturan atau formulasi yang jelas pembelajaran

(Harun Rasyid dan Mansur, 2007). Allen & Yen (1979) menyatakan

bahwa: “Measurement is the assigning of numbers to individuals in a

systematic way as a means of representing properties of the individuals”.

(Pengukuran adalah pemberian angka-angka pada peserta didik secara

sistematis sebagai alat yang mewakili kemampuan yang dimiliki para

perserta didik tersebut) Pengukuran pada dasarnya merupakan kegiatan

penentuan angka bagi objek secara sistematik.

Pengukuran (measurement) adalah proses penetapan ukuran terhadap

suatu gejala menurut aturan tertentu (Guilford, 1982). Pengukuran pendidikan

berbasis kompetensi berdasar pada klasifikasi observasi unjuk kerja atau

Page 51: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

kemampuan peserta didik dengan menggunakan suatu standar. Pengukuran

dapat menggunakan tes dan non-tes. Pengukuran pendidikan bisa bersifat

kuantitatif atau kualitatif. Kuantitatif hasilnya berupa angka, sedangkan

kualitatif hasilnya bukan angka (berupa predikat atau pernyataan kualitatif,

misalnya sangat baik, baik, cukup, kurang, sangat kurang), disertai

deskripsi penjelasan prestasi peserta didik. Pengujian merupakan bagian

dari pengukuran yang dilanjutkan dengan kegiatan penilaian.

b. Penilaian (assessment)

Penilaian merupakan komponen penting dalam penyelenggaraan

pendidikan. Upaya meningkatkan kualitas pendidikan dapat ditempuh

melalui peningkatan kualitas pembelajaran dan kualitas penilaiannya.

Sistem pembelajaran yang baik akan menghasilkan kualitas belajar yang

baik, kualitas pembelajaran dapat dilihat dari hasil penilaiannya.

Selanjutnya sistem penilaian yang baik akan mendorong pendidik untuk

menentukan strategi mengajar yang baik dan memotivasi peserta didik

untuk belajar yang lebih baik. Penilaian didefinisikan sebagai proses

pengumpulan informasi tentang kinerja peserta didik, untuk digunakan

sebagai dasar dalam membuat keputusan.

Menurut Permendiknas Republik Indonesia tentang Standar

Penilaian Pendidikan penilaian pendidikan adalah proses pengumpulan

dan pengolahan informasi untuk menentukan pencapaian hasil belajar

peserta didik. Penilaian dimaknai sebagai penafsiran hasil pengukuran dan

penentuan pencapaian hasil belajar (Sri Wardhani, 2004)

Page 52: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

Kellough dan Kellough (Swearingen, 2006) mengidentifikasi

tujuan penilaian adalah untuk;(1) membantu belajar peserta didik, (2)

mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan peserta didik, (3) menilai

efektifitas strategi pengajaran,(4) menilai dan meningkatkan efektifitas

program kurikulum, (5) menilai dan meningkatkan efektifitas pengajaran,

(6) menyediakan data yang membantu dalam membuat keputusan, dan (7)

komunikasi dan melibatkan orang tua peserta didik.

Johson & Johson(2002) dalam Budiyono(2011) menggolongkan

penilaian kedalam tiga jenis yaitu: penilaian diagnostic, penilaian formatif,

dan penilaian sumatif. Penilaian diagnostik dilakukan untuk mengetahui

kekuatan dan kelemahan peserta didik. Dengan penilaian diagnostik, para

pendidik diharapkan dapat mengetahui kesalahan dan atau miskonsepsi

yang terjadi sebelum atau sesudah pembelajaran berlangsung.

Penilaian formatif dilaksanakan secara pereodik sepanjang satuan

pembelajaran, misalnya setelah setiap satu pokok bahasan diberikan.

Penilaian formatif memberikan balikan kepada peserta didik yang terkait

dengan kemajuan yang telah ia capai. Penilaian formatif memberikan

balikan kepada pendidik terkait dengan kemajuan proses pembelajaran

yang dirancangnya dalam kaitanya dengan efektifitas pembelajaran yang

menjadi tujuannya.

Penilaian sumatif dilakukan pada akhir satuan pembelajaran untuk

menentukan status final peserta didik dan atau untuk menentukan kadar

efektifitas program pembelajaran.

Page 53: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

Penilaian (assessment) adalah istilah umum yang mencakup semua

metode yang biasa digunakan untuk menilai unjuk kerja individu atau

kelompok peserta didik. Proses penilaian mencakup pengumpulan bukti

yang menunjukkan pencapaian belajar peserta didik. Penilaian merupakan

suatu pernyataan berdasarkan sejumlah fakta untuk menjelaskan

karakteristik seseorang atau sesuatu (Griffin & Nix, 1991). Penilaian

mencakup semua proses pembelajaran. Oleh karena itu, kegiatan penilaian

tidak terbatas pada karakteristik peserta didik saja, tetapi juga mencakup

karakteristik metode mengajar, kurikulum, fasilitas, dan administrasi

sekolah. Instrumen penilaian untuk peserta didik dapat berupa metode

dan/atau prosedur formal atau informal untuk menghasilkan informasi

tentang peserta didik. Instrumen penilaian dapat berupa tes tertulis, tes

lisan, lembar pengamatan, pedoman wawancara, tugas rumah, dan

sebagainya. Penilaian juga diartikan sebagai kegiatan menafsirkan data

hasil pengukuran atau kegiatan untuk memperoleh informasi tentang

pencapaian kemajuan belajar peserta didik

c. Evaluasi (evaluation)

Nitko & Brookhart dalam Harun dan Mansur (2007)

mendefinisikan evaluasi sebagai suatu proses penetapan nilai yang

berkaitan dengan kinerja dan hasil karya peserta didik. Evaluasi

merupakan salah satu serangkaian kegiatan dalam meningkatkan kualitas,

kinerja atau produktivitas suatu lembaga dalam melaksanakan

programnya. Harun dan Mansur menyatakan Komponen yang harus

Page 54: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

dievaluasi agar hasilnya dapat meningkatkan kualitas pembelajaran adalah

masukan, lingkungan sekolah, dan keluarannya. Selama ini yang

dievaluasi adalah prestasi belajar peserta didik, khususnya pada ranah

kognitif saja. Ranah efektif jarang diperhatikan lembaga pendidikan,

walau semua menganggap hal itu penting, karena sulit mengukurnya,

apalagi mengevaluasi ketiga komponen tersebut di atas.

Evaluasi memerlukan data hasil pengukuran dan informasi hasil

penilaian yang memiliki banyak dimensi, seperti kemampuan, kreativitas,

sikap, minat, ketrampilan, dan sebagainya. Pengukuran, penilaian, dan

evaluasi besifat bertahap, maksudnya kegiatan dilakukan secara berurutan,

dimulai dengan pengukuran, kemudian penilaian, dan terakhir evaluasi.

2. Prinsip Penilaian

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penilaian hasil belajar

peserta didik antara lain (Depdiknas, 2008):

a. Penilaian ditujukan untuk mengukur pencapaian kompetensi.

b. Penilaian menggunakan acuan kriteria yakni berdasarkan pencapaian

kompetensi peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran.

c. Penilaian dilakukan secara menyeluruh dan berkelanjutan.

d. Hasil penilaian ditindaklanjuti dengan program remedial bagi peserta didik

yang pencapaian kompetensinya di bawah kriteria ketuntasan dan program

pengayaan bagi peserta didik yang telah memenuhi kriteria ketuntasan.

e. Penilaian harus sesuai dengan kegiatan pembelajaran.

Page 55: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun

2007 Tentang Standar Penilaian Pendidikan menyatakan bahwa penilaian

hasil belajar peserta didik harus memperhatikan prinsip-prinsip sebagai

berikut:

o Sahih (valid), yakni penilaian didasarkan pada data yang mencerminkan

kemampuan yang diukur.

o Objektif, yakni penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas,

tidak dipengaruhi subjektivitas penilai.

o Adil, yakni penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik,

dan tidak membedakan latar belakang sosial-ekonomi, budaya, agama,

bahasa, suku bangsa, dan jender.

o Terpadu, yakni penilaian merupakan komponen yang tidak terpisahkan

dari kegiatan pembelajaran.

o Terbuka, yakni prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar

pengambilan keputusan dapat diketahui oleh pihak yang berkepentingan.

o Menyeluruh dan berkesinambungan, yakni penilaian mencakup semua

aspek kompetensi dengan menggunakan berbagai teknik yang sesuai,

untuk memantau perkembangan kemampuan peserta didik.

o Sistematis, yakni penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap

dengan mengikuti langkah-langkah yang baku.

o Menggunakan acuan kriteria, yakni penilaian didasarkan pada ukuran

pencapaian kompetensi yang ditetapkan.

o Akuntabel, yakni penilaian dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi

Page 56: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

teknik, prosedur, maupun hasilnya.

3. Teknik Penilaian

Permendiknas No. 22 tahun 2006 menyatakan bahwa Standar Isi (SI)

untuk satuan Pendidikan Dasar dan Menengah mencakup lingkup materi

minimal dan tingkat kompetensi minimal untuk mencapai kompetensi lulusan

minimal pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Di dalam SI dijelaskan

bahwa kegiatan pembelajaran dalam KTSP meliputi tatap muka, penugasan

terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur. Tatap muka adalah

pertemuan formal antara pendidik dan peserta didik dalam pembelajaran di

kelas. Penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur adalah

kegiatan pembelajaran berupa pendalaman materi pembelajaran oleh peserta

didik yang dirancang oleh pendidik untuk mencapai standar kompetensi.

Waktu penyelesaian penugasan terstruktur ditentukan oleh pendidik,

sedangkan waktu penyelesaian kegiatan mandiri tidak terstruktur diatur

sendiri oleh peserta didik

Berbagai macam teknik penilaian dapat dilakukan secara

komplementer (saling melengkapi) sesuai dengan kompetensi yang dinilai.

Teknik penilaian yang dimaksud antara lain melalui tes, observasi,

penugasan, inventori, jurnal, penilaian diri, dan penilaian antar teman yang

sesuai dengan karakteristik kompetensi dan tingkat perkembangan peserta

didik.

a. Tes adalah pemberian sejumlah pertanyaan yang jawabannya dapat benar

atau salah. Tes dapat berupa tes tertulis, tes lisan, dan tes praktik atau tes

Page 57: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

kinerja. Tes tertulis adalah tes yang menuntut peserta tes memberi jawaban

secara tertulis berupa pilihan dan/atau isian. Tes yang jawabannya berupa

pilihan meliputi pilihan ganda, benar-salah, dan menjodohkan. Sedangkan

tes yang jawabannya berupa isian dapat berbentuk isian singkat dan/atau

uraian. Tes lisan adalah tes yang dilaksanakan melalui komunikasi

langsung (tatap muka) antara peserta didik dengan pendidik. Pertanyaan

dan jawaban diberikan secara lisan. Tes praktik (kinerja) adalah tes yang

meminta peserta didik melakukan perbuatan/mendemonstasikan/

menampilkan keterampilan.

Dalam rancangan penilaian hasil belajar, tes dilakukan secara

berkesinambungan melalui berbagai macam ulangan dan ujian. Ulangan

meliputi ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester,

dan ulangan kenaikan kelas. Sedangkan ujian terdiri atas ujian nasional

dan ujian sekolah.

Ulangan adalah proses yang dilakukan untuk mengukur pencapaian

kompetensi peserta didik secara berkelanjutan dalam proses pembelajaran,

untuk melakukan perbaikan pembelajaran, memantau kemajuan dan

menentukan keberhasilan belajar peserta didik.

Ulangan harian adalah kegiatan yang dilakukan secara periodik

untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah

menyelesaikan satu kompetensi dasar (KD) atau lebih.

Ulangan tengah semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh

pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah

Page 58: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

melaksanakan 8 – 9 minggu kegiatan pembelajaran. Cakupan ulangan

tengah semester meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan

seluruh KD pada periode tersebut.

Ulangan akhir semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh

pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik pada akhir

semester. Cakupan ulangan akhir semester meliputi seluruh indikator yang

merepresentasikan semua KD pada semester tersebut.

Ulangan kenaikan kelas adalah kegiatan yang dilakukan oleh

pendidik pada akhir semester genap untuk mengukur pencapaian

kompetensi peserta didik pada akhir semester genap pada satuan

pendidikan yang menggunakan sistem paket. Cakupan ulangan kenaikan

kelas meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan semua KD pada

semester genap.

Ujian adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengukur pencapaian

kompetensi peserta didik sebagai pengakuan prestasi belajar dan/atau

penyelesaian dari suatu satuan pendidikan.

Ujian Nasional adalah kegiatan pengukuran pencapaian kompetensi

peserta didik pada beberapa mata pelajaran tertentu dalam kelompok mata

pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi dalam rangka menilai

pencapaian Standar Nasional Pendidikan.

Ujian Sekolah adalah kegiatan pengukuran pencapaian kompetensi

peserta didik yang dilakukan oleh satuan pendidikan untuk memperoleh

pengakuan atas prestasi belajar dan merupakan salah satu persyaratan

Page 59: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

kelulusan dari satuan pendidikan. Mata pelajaran yang diujikan pada ujian

sekolah adalah mata pelajaran pada kelompok mata pelajaran ilmu

pengetahuan dan teknologi yang tidak diujikan pada ujian nasional, dan

aspek kognitif dan/atau psikomotorik untuk kelompok mata pelajaran

agama dan akhlak mulia, serta kelompok mata pelajaran kewarganegaraan

dan kepribadian.

b. Observasi adalah penilaian yang dilakukan melalui pengamatan terhadap

peserta didik selama pembelajaran berlangsung dan/atau di luar kegiatan

pembelajaran. Observasi dilakukan untuk mengumpulkan data kualitatif

dan kuantitatif sesuai dengan kompetensi yang dinilai, dan dapat dilakukan

baik secara formal maupun informal. Penilaian observasi dilakukan antara

lain sebagai penilaian akhir kelompok mata pelajaran agama dan akhlak

mulia, kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian,

kelompok mata pelajaran estetika, serta kelompok mata pelajaran jasmani,

olahraga, dan kesehatan.

c. Penugasan adalah pemberian tugas kepada peserta didik baik secara

perorangan maupun kelompok. Penilaian penugasan diberikan untuk

penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur, dan dapat

berupa praktik di laboratorium, tugas rumah, portofolio, projek, dan/atau

produk.

d. Portofolio adalah kumpulan dokumen dan karya-karya peserta didik dalam

bidang tertentu yang diorganisasikan untuk mengetahui minat,

perkembangan prestasi, dan kreativitas peserta didik (Popham, 1999).

Page 60: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

Bentuk ini cocok untuk mengetahui perkembangan unjuk kerja peserta

didik dengan menilai bersama karya-karya atau tugas-tugas yang

dikerjakannya. Peserta didik dan pendidik perlu melakukan diskusi untuk

menentukan skor. Pada penilaian portofolio, peserta didik dapat

menentukan karya-karya yang akan dinilai, melakukan penilaian sendiri

kemudian hasilnya dibahas. Perkembangan kemampuan peserta didik

dapat dilihat pada hasil penilaian portofolio. Teknik ini dapat dilakukan

dengan baik apabila jumlah peserta didik yang dinilai sedikit.

Permendiknas No 41 Tahun 2007 Standar Proses Lampiran IV

tentang penilaian hasil pembelajaran menyatakan bahwa penilaian

dilakukan secara Konsisten, sistematik, dan terprogram dengan

menggunakan tes dan non tes yang salah satunya adalah portofolio. Model

Penilaian Berbasis Portofolio (Portofolio Based Assesment) adalah suatu

usaha untuk memperoleh berbagai informasi secara berkala,

berkesinambungan dan menyeluruh tentang proses dan hasil pertumbuhan

dan perkembangan wawasan pengetahuan, sikap dan keterampilan peserta

didik yang bersumber dari catatan dokumentasi pengalaman belajarnya.

Portofolio adalah kumpulan dokumen dan karya-karya peserta

didik dalam bidang tertentu yang diorganisasikan untuk mengetahui minat,

perkembangan prestasi, dan kreativitas peserta didik (Depdiknas, 2008).

e. Projek adalah tugas yang diberikan kepada peserta didik dalam kurun

waktu tertentu. Peserta didik dapat melakukan penelitian melalui

pengumpulan, pengorganisasian, dan analisis data, serta pelaporan hasil

Page 61: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

kerjanya. Penilaian projek dilaksanakan terhadap persiapan, pelaksanaan,

dan hasil.

f. Produk (hasil karya) adalah penilaian yang meminta peserta didik

menghasilkan suatu hasil karya. Penilaian produk dilakukan terhadap

persiapan, pelaksanaan/proses pembuatan, dan hasil.

g. Inventori merupakan teknik penilaian melalui skala psikologis yang

dipakai untuk mengungkapkan sikap, minat, dan persepsi peserta didik

terhadap objek psikologis.

h. Jurnal merupakan catatan pendidik selama proses pembelajaran yang berisi

informasi hasil pengamatan terhadap kekuatan dan kelemahan peserta

didik yang berkait dengan kinerja ataupun sikap dan perilaku peserta didik

yang dipaparkan secara deskriptif.

i. Penilaian diri merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta

didik untuk menilai dirinya sendiri mengenai berbagai hal. Dalam

penilaian diri, setiap peserta didik harus mengemukakan kelebihan dan

kekurangan dirinya secara jujur.

j. Penilaian antarteman merupakan teknik penilaian dengan cara meminta

peserta didik mengemukakan kelebihan dan kekurangan temannya dalam

berbagai hal secara jujur.

Kombinasi penggunaan berbagai teknik penilaian di atas akan memberikan

informasi yang lebih akurat tentang kemajuan belajar peserta didik.

Page 62: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

4. Intrumen Penilaian

Setiap teknik penilaian harus dibuatkan instrumen penilaian yang

sesuai. Tabel berikut menyajikan klasifikasi penilaian dan bentuk instrumen.

Tabel 2.4 Klasifikasi Teknik Penilaian dan Bentuk Instrumen

Teknik Penilaian Bentuk Instrumen • Tes tertulis

• Tes pilihan: pilihan ganda, benar-salah, menjodohkan dll.

• Tes isian: isian singkat dan uraian

• Tes lisan

• Daftar pertanyaan

• Tes praktik (tes kinerja)

• Tes identifikasi • Tes simulasi • Tes uji petik kinerja

• Penugasan individual atau kelompok

• Pekerjaan rumah • Projek

• Penilaian portofolio

• Lembar penilaian portofolio

• Jurnal • Buku cacatan jurnal

• Penilaian diri • Kuesioner/lembar penilaian diri

• Penilaian antarteman • Lembar penilaian antarteman

Instrumen tes berupa perangkat tes yang berisi soal-soal, instrumen

observasi berupa lembar pengamatan, instrumen penugasan berupa lembar

tugas projek atau produk, instrumen portofolio berupa lembar penilaian

portofolio, instrumen inventori dapat berupa skala Thurston, skala Likert atau

skala Semantik, instrumen penilaian diri dapat berupa kuesioner atau lembar

penilaian diri, dan instrumen penilaian antarteman berupa lembar penilaian

antarteman. Setiap instrumen harus dilengkapi dengan pedoman penskoran.

Page 63: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

5. Aspek yang dinilai

Penilaian dilakukan secara menyeluruh yaitu mencakup semua aspek

kompetensi yang meliputi kemampuan kognitif, psikomotorik, dan afektif.

Kemampuan kognitif adalah kemampuan berpikir yang menurut taksonomi

Bloom secara hierarkis terdiri atas pengetahuan, pemahaman, aplikasi,

analisis, sintesis, dan evaluasi. Pada tingkat pengetahuan, peserta didik

menjawab pertanyaan berdasarkan hapalan saja. Pada tingkat pemahaman,

peserta didik dituntut untuk menyatakan jawaban atas pertanyaan dengan

kata-katanya sendiri. Misalnya, menjelaskan suatu prinsip atau konsep. Pada

tingkat aplikasi, peserta didik dituntut untuk menerapkan prinsip dan konsep

dalam suatu situasi yang baru. Pada tingkat analisis, peserta didik diminta

untuk menguraikan informasi ke dalam beberapa bagian, menemukan asumsi,

membedakan fakta dan pendapat, dan menemukan hubungan sebab akibat.

Pada tingkat sintesis, peserta didik dituntut merangkum suatu cerita,

komposisi, hipotesis, atau teorinya sendiri, dan mensintesiskan pengetahuan.

Pada tingkat evaluasi, peserta didik mengevaluasi informasi, seperti bukti

sejarah, editorial, teori-teori, dan termasuk di dalamnya melakukan judgement

(pertimbangan) terhadap hasil analisis untuk membuat keputusan.

Dalam laporan hasil belajar peserta didik, terdapat komponen

pengetahuan yang umumnya merupakan representasi aspek kognitif,

komponen praktek yang melibatkan aspek psikomotorik, dan komponen

sikap yang berkaitan dengan kondisi afektif peserta didik terhadap mata

Page 64: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

pelajaran tertentu. Tabel berikut menyajikan berbagai aspek yang dinilai

untuk lima kelompok mata pelajaran (sesuai PP no. 19 tahun 2005 pasal 64).

Tabel 2.5 Aspek yang dinilai dalam berbagai mata pelajaran

No Kelompok mata pelajaran

Contoh Mata pelajaran Aspek yang dinilai

1 Agama dan akhlak mulia

Pendidikan Agama Pengetahuan dan sikap

2 Kewarganegaraan dan kepribadian

Pendidikan Kewarganegaraan

Pengetahuan dan sikap

3 Ilmu Pengetahuan dan Matematika Pengetahuan dan sikap

Tenologi Fisika, Kimia, Biologi

Pengetahuan, praktik, dan sikap

Ekonomi, Sejarah, Geografi, Sosiologi, Antropologi

Pengetahuan dan sikap

Bhs Indonesia, bhs Inggris, bhs Asing lain

Pengetahuan, praktik, dan sikap

Teknologi Informasi dan Komunikasi

Pengetahuan, praktik, dan sikap

4 Estetika Seni Budaya Praktik dan sikap 5 Jasmani, olahraga,

dan kesehatan Pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan

Pengetahuan, praktik, dan sikap

6. Prosedur Penilaian.

PP No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan dan

Permendiknas No. 20 tahun 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan

menyatakan bahwa penilaian pada jenjang pendidikan dasar dan menengah

terdiri atas penilaian hasil belajar oleh: pendidik, satuan pendidikan, dan

pemerintah.

Page 65: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

a. Penilaian hasil belajar oleh pendidik

Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan secara

berkesinambungan, bertujuan untuk memantau proses dan kemajuan

belajar peserta didik serta untuk meningkatkan efektivitas kegiatan

pembelajaran. Penilaian ini dilaksanakan dalam bentuk penugasan,

ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan

ulangan kenaikan kelas. Berbagai macam ulangan dilaksanakan dengan

menggunakan teknik dan instrumen yang sesuai dengan kebutuhan.

Penilaian hasil belajar oleh pendidik digunakan untuk (a) menilai

pencapaian kompetensi peserta didik, (b) bahan penyusunan laporan hasil

belajar, dan (c) memperbaiki proses pembelajaran. Penilaian dilakukan

dengan menggunakan berbagai instrumen baik tes maupun nontes atau

penugasan yang dikembangkan sesuai dengan karateristik kelompok mata

pelajaran.

Penilaian yang dilakukan oleh pendidik harus terencana, terpadu,

menyeluruh, dan berskesinambungan. Dengan penilaian ini diharapkan

pendidik dapat (a) mengetahui kompetensi yang telah dicapai peserta

didik, (b) meningkatkan motivasi belajar peserta didik, (c) mengantarkan

peserta didik mencapai kompetensi yang telah ditentukan, (d)

memperbaiki strategi pembelajaran, dan (e) meningkatkan akuntabilitas

sekolah. Ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan ulangan

kenaikan kelas dilakukan oleh pendidik di bawah koordinasi satuan

pendidikan.

Page 66: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

b. Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan.

Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan dilakukan untuk

menilai pencapaian kompetensi peserta didik pada semua mata pelajaran.

Penilaian ini meliputi:

1) Penilaian akhir untuk semua mata pelajaran pada kelompok mata

pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok mata pelajaran

kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan

kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga, dan kesehatan. Penilaian

akhir digunakan sebagai salah satu persyaratan untuk menentukan

kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan dan harus

mempertimbangkan hasil penilaian peserta didik oleh pendidik.

2) Ujian Sekolah untuk semua mata pelajaran pada kelompok ilmu

pengetahuan dan teknologi (yang tidak dinilai melalui Ujian Nasional)

dan aspek kognitif dan/atau psikomotorik untuk kelompok mata

pelajaran agama dan akhlak mulia, serta kelompok mata pelajaran

kewarganegaraan dan kepribadian. Ujian Sekolah juga merupakan salah

satu persyaratan untuk menentukan kelulusan peserta didik dari satuan

pendidikan.

c. Penilaian hasil belajar oleh pemerintah.

Penilaian hasil belajar oleh pemerintah bertujuan untuk menilai

pencapaian kompetensi lulusan secara nasional pada mata pelajaran

tertentu dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi

yang dilakukan dalam bentuk Ujian Nasional (UN).

Page 67: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

Kriteria kelulusan UN dikembangkan oleh BSNP dan ditetapkan

dengan Peraturan Menteri. Peserta UN memperoleh Surat Keterangan

Hasil Ujian Nasional (SKHUN) yang diterbitkan oleh satuan pendidikan

penyelenggara UN.

Peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan pada

pendidikan dasar dan menengah setelah (a) menyelesaikan seluruh

program pembelajaran, (b) memperoleh nilai minimal baik pada penilaian

akhir untuk seluruh mata pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan

akhlak mulia, kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian,

kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani,

olah raga, dan kesehatan, (c) lulus ujian sekolah/madrasah dan (d) lulus

ujian nasional.

7. Mekanisme Penilaian

Sistem penilaian meliputi kegiatan perancangan dan pelaksanaan

penilaian, analisis dan tindak lanjut hasil penilaian, serta pelaporan penilaian.

Mekanisme penilaian hasil belajar peserta didik digambarkan pada gambar

berikut:

Gambar 2.1 Mekanisme Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik

PPeerreennccaannaaaann PPeenniillaaiiaann

PPeellaakkssaannaaaann PPeenniillaaiiaann

AAnnaalliissiiss HHaassiill PPeenniillaaiiaann

TTiinnddaakk LLaannjjuutt HHaassiill PPeenniillaaiiaann

PPeellaappoorraann HHaassiill PPeenniillaaiiaann

Page 68: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

a. Perencanaan Penilaian

Perencanaan penilaian mencakup penyusunan kisi-kisi yang

memuat indikator dan strategi penilaian. Strategi penilaian meliputi

pemilihan metode dan teknik penilaian, serta pemilihan bentuk instrumen

penilaian.

1) Perencanaan penilaian oleh pendidik

Secara teknis kegiatan pada tahap perencanaan penilaian oleh pendidik

sebagai berikut:

a) Menjelang awal tahun pelajaran, pendidik mata pelajaran sejenis

pada satuan pendidikan (MGMP sekolah) melakukan :

pengembangan indikator pencapaian KD,

penyusunan rancangan penilaian (teknik dan bentuk penilaian)

yang sesuai,

pembuatan rancangan program remedial dan pengayaan setiap

KD,

penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) masing-masing

mata pelajaran melalui analisis indikator dengan memperhatikan

karakteristik peserta didik (kemampuan rata-rata peserta

didik/intake), karakteristik setiap indikator (kesulitan/kerumitan

atau kompleksitas), dan kondisi satuan pendidikan (daya

dukung, misalnya kompetensi pendidik, fasilitas sarana dan

prasarana).

Page 69: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

b) Pada awal semester pendidik menginformasikan KKM dan silabus

mata pelajaran yang di dalamnya memuat rancangan dan kriteria

penilaian kepada peserta didik.

c) Pendidik mengembangkan indikator penilaian, kisi-kisi, instrumen

penilaian (berupa tes, pengamatan, penugasan, dan sebagainya) dan

pedoman penskoran.

2) Perencanaan penilaian oleh satuan pendidikan

Perencanaan penilaian oleh satuan pendidikan meliputi kegiatan

sebagai berikut:

a) Melalui rapat dewan pendidik, satuan pendidikan melakukan:

pendataan KKM setiap mata pelajaran,

penentuan kriteria kenaikan kelas,

penentuan kriteria nilai akhir kelompok mata pelajaran agama dan

akhlak mulia, kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan

kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok

mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan, dengan

mempertimbangkan hasil penilaian oleh pendidik,

penentuan kriteria kelulusan ujian sekolah,

koordinasi ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan

ulangan kenaikan kelas.

b) Membentuk tim untuk menyusun instrumen penilaian (untuk

ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan ujian

sekolah) yang meliputi:

Page 70: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

pengembangan kisi-kisi penulisan soal (di dalamnya terdapat

indikator soal),

penyusunan butir soal sesuai dengan indikator dan bentuk soal,

serta mengikuti kaidah penulisan butir soal,

penelaahan butir soal secara kualitatif, dilakukan oleh pendidik

lain (bukan penyusun butir soal) pengampu mata pelajaran yang

sama dengan butir soal yang ditelaahnya,

perakitan butir-butir soal menjadi perangkat tes.

b. Pelaksanaan penilaian

Pelaksanaan penilaian adalah penyajian penilaian kepada peserta

didik. Penilaian dilaksanakan dalam suasana kondusif, tenang dan nyaman

dengan menerapkan prinsip valid, objektif, adil, terpadu, terbuka,

menyeluruh, menggunakan acuan criteria, dan akuntabel.

1). Pelaksanaan penilaian oleh pendidik

Kegiatan yang dilakukan oleh pendidik pada tahap ini meliputi:

a) Melaksanakan penilaian menggunakan instrumen yang telah

dikembangkan;

b) Memeriksa hasil pekerjaan peserta didik mengacu pada pedoman

penskoran, untuk mengetahui kemajuan hasil belajar dan kesulitan

belajar peserta didik;

Hasil pekerjaan peserta didik untuk setiap penilaian dikembalikan

kepada masing-masing peserta didik disertai balikan/komentar yang

mendidik misalnya, mengenai kekuatan dan kelemahannya. Ini

Page 71: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

merupakan informasi yang dapat dimanfaatkan oleh peserta didik

untuk (a) mengetahui kemajuan hasil belajarnya, (b) mengetahui

kompetensi yang belum dan yang sudah dicapainya, (c) memotivasi

diri untuk belajar lebih baik, dan (d) memperbaiki strategi belajarnya.

Feedback dapat dilakukan dalam bentuk tertulis atau dalam bentuk

dialog (Weisberg, 2006)

2). Pelaksanaan penilaian oleh satuan pendidikan

Pelaksanaan penilaian oleh satuan pendidikan meliputi kegiatan

berikut:

a) Melaksanakan koordinasi ulangan tengah semester, ulangan akhir

semester, dan ulangan kenaikan kelas;

b) Melakukan penilaian akhir untuk mata pelajaran pada kelompok

mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kewarganegaraan dan

kepribadian, estetika, dan jasmani, olahraga, dan kesehatan;\

c) Menyelenggarakan ujian sekolah untuk mata pelajaran pada

kelompok ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak diujikan

secara nasional, serta aspek kognitif dan/atau psikomotor untuk mata

pelajaran dalam kelompok agama dan akhlak mulia, serta

kewarganegaraan dan kepribadian. Penyelenggaraan ujian sekolah

mengacu pada Prosedur Operasi Standar Ujian Sekolah (POS-US)

yang diterbitkan oleh BSNP.

Page 72: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

3). Pelaksanaan penilaian oleh pemerintah

Pelaksanaan penilaian oleh pemerintah merupakan kegiatan

pengelolaan dan pengendalian pelaksanaan UN mengacu Prosedur

Operasi Standar Ujian Nasional (POS-UN).

c. Analisis hasil penilaian.

1). Analisis hasil penilaian oleh pendidik

Kegiatan yang dilakukan oleh pendidik pada tahap analisis

adalah menganalisis hasil penilaian menggunakan acuan kriteria yaitu

membandingkan hasil penilaian masing-masing peserta didik dengan

standar yang telah ditetapkan. Untuk penilaian yang dilakukan oleh

pendidik hasil penilaian masing-masing peserta didik dibandingkan

dengan KKM. Analisis ini bermanfaat untuk mengetahui kemajuan

hasil belajar dan kesulitan belajar peserta didik, serta untuk

memperbaiki pembelajaran.

2). Analisis hasil penilaian oleh satuan pendidikan.

Kegiatan analisis hasil penilaian oleh satuan pendidikan meliputi:

a) Menganalisis hasil belajar peserta didik kelas X dan XI

dibandingkan dengan nilai KKM yang telah ditetapkan untuk

masing-masing mata pelajaran;

b) Menganalisis hasil ujian sekolah dengan membandingkan hasil ujian

sekolah masing-masing peserta didik dengan batas kelulusan ujian

sekolah yang telah ditentukan;

c) Menganalisis hasil penilaian kelompok mata pelajaran agama dan

Page 73: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

akhlak mulia, kewarganegaraan dan kepribadian, estetika, serta

jasmani, olahraga, dan kesehatan sesuai dengan kriteria yang telah

ditetapkan;

d) Melalui rapat dewan pendidik, satuan pendidikan menetapkan dapat

tidaknya peserta didik kelas X dan kelas XI naik kelas berdasarkan

kriteria kenaikan kelas yang telah ditetapkan;

e) Melalui rapat dewan pendidik, satuan pendidikan menetapkan

peserta didik yang lulus dari satuan pendidikan sesuai dengan

kriteria kelulusan yang telah ditetapkan.

3) Analisis hasil penilaian oleh pemerintah.

Kegiatan analisis hasil penilaian oleh pemerintah yaitu

menganalisis hasil UN setiap sekolah untuk pemetaan daya serap.

d. Tindak lanjut hasil analisis.

Analisis hasil penilaian telah dilakukan perlu ditindak lanjuti.

1) Tindak lanjut oleh pendidik.

Kegiatan yang dilakukan oleh pendidik sebagai tindak lanjut hasil

analisis meliputi:

a) Pelaksanaan program remedial untuk peserta didik yang belum

tuntas (belum mencapai KKM) untuk hasil ulangan harian dan

memberikan kegiatan pengayaan bagi peserta didik yang telah

tuntas;

b) Pengadministrasian semua hasil penilaian yang telah dilaksanakan.

Page 74: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

2). Tindak lanjut oleh satuan pendidikan.

Kegiatan yang dilakukan oleh satuan pendidikan sebagai tindak lanjut

hasil analisis meliputi:

a) Menyiapkan laporan hasil belajar (rapor) peserta didik;

b) Satuan pendidikan penyelenggara ujian menerbitkan ijazah bagi

peserta didik yang lulus dari satuan pendidikan sesuai dengan

kriteria kelulusan.

D. Peningkatan Kualitas Pembelajaran Melalui Penilaian

Sesuai dengan peraturan Pemerintah Nomor 19/2005 tentang Standar

Nasional Pendidikan, rintisan SMA bertaraf internasional sebagai sekolah di

Indonesia wajib mengikuti ketentuan standar penilaian yang berlaku secara

nasional. Namun demikian karena rintisan SMA bertaraf internasional adalah

sekaligus juga sekolah yang merujuk sekolah bertaraf internasional, maka sekolah

memfasilitasi peserta didiknya yang ingin mengikuti ujian mendapatkan

ijazah/setifikat internasional untuk melanjutkan pendidikan di luar negeri.

1. Tujuan Penilaian untuk Belajar.

Prinsip yang mendasari penilain untuk belajar memberikan harapan

bagi peserta didik dan pendidik dapat meningkatkan kualitas pembelajaran.

Assessment Reform Group (2002), mendefinisikan penilaian sebagai berikut:

Assesment for learning is the process of seeking and interpreting evidence for

use by learners and their teachers to decide where the learners are in their

learning, where they need to go and how best to get there. Penilaian untuk

Page 75: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

belajar memberikan penekanan pada proses yang dilakukan oleh pendidik

maupun peserta didik untuk mencari dan menginterprestasikan informasi atau

keterangan yang berkaitan dengan masalah yang dihadapi oleh peserta didik

dalam pembelajaran.

Garfield (1994) menyatakan bahwa tujuan primer dari setiap penilaian

adalah untuk meningkatkan pembelajaran perserta didik. CEA (2003)

menyajikan tujuan penilaian untuk:

a. Memberikan wawasan tentang belajar peserta didik kepada pendidik.

b. Meningkatkan kesuksesan untuk semua.

c. Membantu proses penetapan tujuan.

d. Memungkinkan refleksi secara kontinu terhadap apa yang peserta didik

ketahui sekarang dan apa yang mereka butuhkan untuk diketahui

berikutnya.

e. Mengukur apa yang dinilai,

f. Mempromosikan intervensi secara cepat dan menghubungkan dengan

penetapan tujuan pembelajaran.

g. Meningkatkan standar yang diperoleh peserta didik.

Dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran melalui penilaian,

Assessment Reform Group (1999) menyatakan bahwa untuk memperbaiki

proses pembelajaran bergantung pada lima faktor kunci, yaitu:

a. Siapkan umpan balik (feedback) yang efektif pada peserta didik.

b. Libatkan secara aktif peserta didik dalam pembelajaran mereka sendiri.

c. Sesuaikan pengajaran untuk memperoleh catatan hasil penilaian.

Page 76: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

d. Penghargaan sangat mempegaruhi penilaian dalam motivasi dan kesadaran

diri peserta didik, keduanya berpengaruh secara krusial pada pembelajaran.

e. Peserta didik perlu menilai diri mereka sendiri dan memahami bagaimana

memperbaikinya.

Peningkatan kualitas pembelajaran sangat dipengaruhi oleh

pemahaman dan ketrampilan pendidik terhadap penilaian. Clarke (2005)

dalam Harun dan Mansur maenyatakan bahwa penilaian untuk belajar akan

berhasil dengan baik dalam praktek di kelas, jika seorang pendidik memiliki

kemampuan dan ketrampilan untuk merencanakan, menyusun tujuan

pembelajaran, dan kriteria sukses sebelum pembelajaran berlangsung.

Kemudian selama proses pembelajaran pendidik perlu memiliki strategi dan

metode penilaian yang dapat menumbuhkan kepercayaan diri, motivasi, dan

rasa tanggungjawab peserta didik terhadap belajar mereka sendiri.

2. Penilaian Berbasis Kelas.

Badan Standar Nasional Pendidikan menyatakan bahwa penilaian

berbasis kelas merupakan “suatu kegiatan yang dilakukan oleh pembelajaran

berupa pengumpulan informasi selama pembelajaran berlangsung melalui

prosedur, alat penilaian, dan berbagai teknik yang sesuai dengan kompetensi

yang akan dinilai”.

Penilaian di tingkat pusat sampai dengan tingkat sekolah, lebih banyak

berkenaan dengan mekanisme pengelolaan dan biasanya tidak berkenaan

dengan kegiatan interaksi langsung antara pendidik dan peserta didik. Oleh

karena itu, sering kali diistilahkan dengan penilaian program tingkat makro.

Page 77: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

Sedangkan penilaian terhadap program di tingkat kelas yang pendidiknya

langsung beinteraksi dengan peserta didik, biasanya disebut penilaian tingkat

mikro (Depdiknas. 2003).

3. Strategi Penilaian untuk Belajar dalam Kelas.

Associaton for Achievement and Improvement trough Assessment

(AAIA)(2001b) mengembangkan strategi penerapan penilaian untuk

pembelajaran dalam kelas, yang terdiri atas empat tahap, yaitu:

a. Tahap Identifikasi

Pada tahap ini, dilakukan identifikasi strategi yaitu:

1) Sharing tujuan pembelajaran dengan peserta didik

2) Mendorong peserta didik agar dapat mengetahui dan memahami

standar yang mereka ingin capai.

3) Melibatkan peserta didik dalam penilaian diri.

4) Memberikan umpan balik.

5) Memiliki keyakinan bahwa semua peserta didik dapat diperbaiki.

6) Melibatkan pendidik dan peserta didik dalam refleksi dan riviu

informasi penilaian.

b. Tahap Implementasi Strategi.

Tahap ini, merupakan implementasi strategi yang diperoleh dalam

praktek di kelas secara efektif.

Page 78: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

Tabel 2.6 Implementasi Strategi Penilaian untuk belajar.

Strategi Implementasi

Sharing Tujuan Pembelajaran dengan peserta didik

Informasi tujuan pembelajaram pada awal selama pelajaran dengan bahasa yang dipahami oleh peserta didik.

Gunakan tujuan pembelajaran sebagai dasar untuk questioning dan feedback selama pelajaran

Evaluasi umpan balik dalam kaitan dengan capai prestasi sebagai dasar dalam merencanakan tahapan belajar berikutnya.

Membantu peserta didik agar mengetahui dan mengakui standar yang mereka ingin capai

Tunjukkan pekerjaan peserta didik yang sesuai dengan kriteria.

Berikan kriteria yang jelas yang sesuai dengan tujuan pembelajaran pada peserta didik.

Berikan model pekerjaan sebagai contoh Menjamin ada kejelasan dan harapan

dalam menyajikan pekerjaan. Menyajikan pekerjaan peserta didik

dengan menunjukkan prosesnya.

Melibatkan peserta didik dalam penilaian diri

Memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengemukakan apa yang telah dipelajari, dan kesulitan-kesulitan yang ditemui selama pembelajaran.

Mendorong peserta didik untuk bekerja bersama fokus bagaimana memperbaiki belajar.

Tanyakan pada Peserta didik untuk menyatakan tahapan berpikir mereka

Berikan waktu peserta didik untuk merefleksi belajar mereka.

Identifikasi bersama dengan peserta didik tahapan belajar berikutnya.

Memberikan umpan balik sehingga peserta didik dapat menetapkan langkah-langkah belajar berikutnya yang lebih baik dan bagaimana mencapainya

Memberikan umpan balik secara langsung dan tertulis.

Umpan balik secara konstruktif Identifikasi apa yang telah dilakukan

dengan baik oleh peserta didik, kebutuhan peserta didik, untuk diperbaiki dan bagaimana melakukannya.

Identifikasi tahapan-tahapan belajar berikutnya untuk individu dan kelompok.

Page 79: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

Memiliki kepercayaan bahwa setiap peserta didik dapat diperbaiki/ ditingkatkan

Identifikasi tahapan-tahapan sederhana yang memunkinkan peserta didik untuk melihat kemajuan mereka, sehingga membangun kepercayaan dan kesadaran diri.

Membantu peserta didik untuk menyatakan pikiran dan alasan mereka dalam situasi kelas yang terjamin.

Melibatkan pendidik dan peserta didik dalam merefleksikan dan mereviu informasi penilaian.

Refleksi dengan peserta didik atas pekerjaan peserta didik.

Memilh tugas yang sesuai sehingga memperoleh kualitas informasi penilaian.

Memberikan waktu pada peserta didik untuk merefleksikan apa yang telah mereka pelajari dan pahami, dan untuk mengidentifikasi kesulitan-kesulitan yang dihadapi peserta didik.

Memutuskan perencanaan, evaluasi tugas-tugas secara efektif, sebagian hasil penilaian.

c. Tahap Refleksi

Pada tahap ini, kegiatan yang dilakukan adalah mendorong

pendidik untuk mengidentifikasikan dan merefleksikan aktivitas

keseharian mareka dalam kelas, untuk menolong peserta didik belajar

melalui penjelasan harapan dan umpan balik yang konstruktif, dan

mengidentifikasikan tahapan belajar berikutnya.

d. Tahap Reviu Kebijakan Penilaian dan Perencanaan Peningkatan Sekolah.

Pada tahapan ini, kegiatan yang dilakukan berkaitan dengan hasil

yang diperoleh dari ketiga tahap sebelumnya. Berdasarkan hasil tersebut,

ditinjau kembali kebijakan penilaian dan rencana peningkatan sekolah.

Page 80: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

4. Penilaian untuk Belajar dan Peningkatan Standar

Upaya peningkatan kualitas pendidikan diperlukan kualitas sistem

penilaian. Undang-Undang Sistem pendidikan Nasional Tahun 2003 pasal 58

ayat (1) bahwa “evaluasi hasil belajar peserta didik dilakukan oleh pendidik

untuk memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil belajar peserta didik

secara berkesinambungan”. Pada dasarnya, penilaian umumnya memiliki

misi untuk memperbaiki standar, tidak sekedar mengukur peserta didik.

Dorongan utama dibalik gerakan standarisasi yang sekarang lagi digalakkan

oleh Badan Standar Nasional pendidikan (BSNP) adalah harapan bahwa

seluruh peserta didik bisa mencapai standar yang tinggi. Sehingga luaran

pendidikan kita dapat bersaing ditingkat global.

Weeden, Winter, & Brodfoot (2002) dalam Harun dan Mansur (2007)

menyatakan prestasi belajar peserta didik dapat ditingkatkan jika pendidik:

a. Menyusun rencana secara cermat.

b. Memiliki tujuan pembelajaran yang jelas.

c. Pescaya pada perserta didiknya

d. Memberikan umpan balik yang tepat

e. Melibatkan peserta didik dalam proses penilaian.

5. Penilaian Otentik

Istilah penilaian otentik belakang ini telah banyak digunakan dalam

pendidikan. Penggunaan istilah otentik formal yang pertama dalam konteks

pembelajaran dan penilaian dilakukan oleh Archbald dan Newmann (1988).

Page 81: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

Penilaian tentang prestasi otentik menekankan sifat, pencapaian, atau

pembelajaran atau penilaian otentik menekankan sebuah cara penilaian dan

membiarkan sifat pencapaian (prestasi) sendiri tanpa diuji. Menurut

Permendiknas No.41 Tahun 2007 Standar Proses lampiran IV: Penilaian

Otentik merupakan usaha untuk mengukur atau memberikan penghargaan

atas kemampuan seseorang yang benar-benar menggambarkan apa yang

dikuasainya.

Asesmen otentik adalah jawaban terhadap kritik bahwa asesmen yang

dilakukan pendidik kebanyakan adalah paper and pencil test yang lebih

berorientasi kepada pengujian pengetahuan Peserta didik yang bersifat

kognitif dan/atau teoretis.

Berikut ini diberikan penjelasan mengenai authentic assessment, yang

diambil dari http://jonathan.mueller.faculty.noctrl.edu. Authentic asessment

(AA) didefinisikan sebagai “A form of assessment in which students are

asked to perform real-world tasks that demonstrate meaningful application of

essential knowledge and skills”. Berdasarkan pengertian tersebut maka dapat

dikatakan bahwa asesmen otentik adalah asesmen di mana para peserta didik

diminta untuk mendemonstrasikan aplikasi dari pengetahuan dan

keterampilan yang diperoleh dalam kelas ke kejadian nyata. Beberapa orang

mengatakan AA adalah performance assessment (asesmen kinerja, sebab

lebih menitikberatkan kepada kinerja daripada pengetahuan semata), atau

alternative assessment (asesmen alternatif, sebab berbeda dengan asesmen

tradisional), atau direct assessment (asesmen langsung, sebab AA

Page 82: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

menyediakan bukti langsung dari aplikasi pengetahuan). http:

//budiyono.staff.fkip.uns.ac.id/2010/05/10/seminar-nasional-5-mei-2010/#_ftn2

E. Sistem Penilaian Pembelajaran Matematika Berbasis Kompetensi

1. Sistem Penilaian Pembelajaran Berbasis Kompetensi Dasar.

a. Kompetensi Dasar:

Kompetensi dasar merupakan kompetensi minimal dalam mata

pelajaran yang harus dimiliki oleh lulusan atau kompetensi minimal yang

harus dapat dilakukan atau ditampilkan oleh peserta didik dari standar

kompetensi untuk suatu mata pelajaran tertentu.

Kompetensi dasar matematika adalah kompetensi minimal dalam

pelajaran matematika yang harus dikuasai peserta didik. Kompetensi dasar

ini merupakan penjabaran dari standar kompetensi yang dikembangkan

dengan menyempurnakan kata kerja operasional, antara lain: menghitung,

mengidentifikasi, membedakan, menafsirkan, menganalisis, menerapkan

dan merangkum.

Setiap kompetensi dasar memiliki sejumlah indikator. Indikator

adalah gejala, perbuatan, respon yang ditunjukkan atau dilakukan oleh

peserta didik berkaitan kompetensi dasar. Indikator menjadi pedoman

pengukuran tingkat pencapaian belajar peserta didiksesuai kompetensi

dasar yang harus dimiliki, oleh karenanya indikator dalam dokumen

kurikulum 2004 dapat diartikan sebagai indikator pencapaian kompetensi

peserta didik. Dengan demikian indikator dapat menjadi salah satu acuan

Page 83: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

dalam membuat soal untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta

didik.

b. Sistem Penilaian Berbasis Kompetensi Dasar

Sistem penilaian berbasis kompetensi dasar adalah uraian keterangan

yang teratur sebagai penjelasan tentang prosedur dan cara menilai

pencapaian kompetensi dasar oleh peserta didik. Instrumen penilaiannya

dikembangkan dengan mengacu pada indikator-indikator pencapaian

kompetensi yang ditetapkan. Penilaian dilakukan mencakup semua

kompetensi dasar. Penilaiannya berbasis kelas dengan ciri-ciri: memenuhi

prinsip dasar penilaian (valid, adil, terbuka, bermakna, berkesinambungan,

obyektif), menggunakan acuan patokan dan belajar tuntas, berorientasi

kompetensi, terintegrasi dengan proses pembelajaran, dilakukan oleh

pendidik dan peserta didik.

2. Penilaian Pembelajaran Matematika Berbasis Kompetensi.

a. Tujuan Pembelajaran matematika

Secara umum penilaian pembelajaran dilakukan dengan tujuan (a)

mengetahui pengetahuan awal peserta didik, (b) mengetahui tingkat

pencapaian kompetensi, (c) mengetahui perkembangan peserta didik, (d)

mendiagnosis kesulitan belajar peserta didik, (e) mengetahui hasil suatu

proses pembelajaran, (f) memotivasi peserta didik belajar dan (g) memberi

umpan balik kepada pendidik tentang pembelajaran yang dikelolanya.

Penekanan pembelajaran matematika lebih diutamakan pada proses

dengan tidak melupakan pencapaian tujuan. Tujuan yang paling utama

Page 84: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

dalam pembelajaran matematika adalah mengatur jalan pikiran untuk

memecahkan masalah bukan hanya menguasai konsep dan perhitungan

walaupun sebagaian besar belajar matematika adalah belajar konsep

struktur ketrampilan menghitung dan menghubungkan konsep-konsep

tersebut. Andi Hakim Nasution (1982:12) mengemukakan bahwa dengan

menguasai matematika orang akan belajar menambah kepandaiannya.

Sementara itu Nana Sudjana (1995:22) mengemukakan bahwa hasil

belajar matematika adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki peserta

didik setelah ia memperoleh pengalaman belajarnya. Gagne (1997:47-48)

mengelompokkan hasil belajar menjadi lima bagian dalam bentuk

kapabilitas yakni keterampilan intelektual strategi kognitif, informasi

verbal, keterampilan motorik dan sikap.

Pada intinya tujuan peserta belajar matematika di sekolah adalah

agar peserta didik mampu menggunakan atau menerapkan matematika

yang dipelajari untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari,

belajar matematika lebih lanjut dan belajar pengetahuan lain. Tujuan itu

dapat tercapai bila kompetensi peserta didik dibina dengan baik.

Kompetensi peserta didik dalam belajar matematika meliputi (a)

memahami konsep matematika yang dipelajari, (b) memiliki kemampuan

mengkomunikasikan gagasan dengan simbol-simbol dan atau model

matematika, (c) mampu menggunakan penalaran pada pola, sifat atau

melakukan manipulasi matematika dalam generalisasi, menyusun bukti

atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika, (d) menunjukkan

Page 85: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

kemampuan strategis dalam membuat atau merumuskan, menafsirkan dan

menyelesaikan model matematika dalam pemecahan masalah, dan (e)

memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan

sehari-hari.

b. Penilaian dalam matematika.

Penilaian dalam matematika perlu menekankan keterampilan

bermatematika, bukan hanya pengetahuan matematika. Sebagai

konsekuensi, pendidik hendaknya memperhatikan benar kemampuan

berpikir yang ingin dinilainya. Selain itu, titik berat penilaian dalam

matematika hendaknya diberikan kepada penilaian yang terintegrasi

dengan kegiatan pembelajaran. Penilaian yang terintegrasi dengan kegiatan

pembelajaran harus mencakup soal atau tugas yang memerlukan

kemampuan berpikir tingkat tinggi. Soal atau tugas demikian akan

mendorong peserta didik untuk senantiasa berusaha meningkatkan

kemampuan berpikirnya. Penilaian akhir terhadap peserta didik hendaknya

berdasarkan pada teknik penilaian yang beragam. Tingkat kesukaran soal

untuk penilaian akhir hendaknya bukan karena kerumitan prosedural yang

harus dilakukan peserta didik, melainkan karena kebutuhan akan tingkat

pemahaman dan pemikiran yang lebih tinggi.

c. Ranah Penilaian Pembelajaran Matematika (Kognitif, Afektif dan

Psikomotor)

Penilaian terhadap pencapaian kompetensi peserta didik mencakup

penilaian pada ranah kognitif, afektif dan psikomotor. Yang sudah terbiasa

Page 86: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

dilakukan dalam penilaian pembelajaran selama ini adalah penilaian

menyangkut ranah kognitif. Penilaian umumnya dilakukan dengan tes

tertulis dan bentuk soalnya pilihan ganda.

Kompetensi peserta didik dalam ranah afektif yang perlu dinilai

utamanya menyangkut sikap dan minat peserta didik dalam belajar

matematika. Secara teknis penilaian ranah afektif dilakukan melalui dua

hal yaitu (a) laporan diri oleh peserta didik yang biasanya dilakukan

dengan pengisian angket anonim dan (b) pengamatan sistematis oleh

pendidik terhadap afektif peserta didik. Kompetensi peserta didik dalam

ranah psikomotor menyangkut gerak otot kecil. Kemampuan psikomotor

yang dibina dalam belajar matematika misalnya berkaitan dengan

kemampuan mengukur (dengan satuan tertentu, baik satuan baku maupun

tidak baku), menggambar bentuk-bentuk geometri (bangun datar, bangun

ruang, garis, sudut dll) dengan menggunakan alat (misalnya penggaris,

jangka, busur derajat dll) atau tanpa alat. Kemampuan psikomotor yang

dipelajari peserta didik dalam belajar matematika tidak dapat terlepas dari

kemampuan kognitifnya. Sebagai contoh, peserta didik dibina

kompetensinya menyangkut kemampuan melukis jaring-jaring kubus.

Kemampuan dalam melukis jaring-jaring kubus secara psikomotor dapat

dilihat dari gerak tangan peserta didik dalam menggunakan peralatan

(jangka dan penggaris) saat melukis. Namun untuk dapat melukis jaring-

jaring kubus setidaknya diperlukan pengetahuan (kognitif) tentang bentuk

jaring-jaring kubus dan cara melukis garis-garis tegak lurus. Secara teknis

Page 87: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

penilaian ranah psikomotorik dapat dilakukan dengan pengamatan (perlu

lembar pengamatan) dan tes perbuatan.

d. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar

Hasil belajar peserta didik dipengaruhi oleh dua faktor utama yaitu

faktor dari dalam diri peserta didik dan faktor yang datang dari luar diri

peserta didik atau factor lingkungan. Menurut Slameto (2003:54-72),

faktor-faktor yang mempengaruhi belajar adalah :

(1) Faktor-faktor Internal

- Jasmaniah (kesehatan, cacat tubuh)

- Psikologis (intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan,

kesiapan)

- Kelelahan

(2) Faktor-faktor Eksternal

- Keluarga (cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga,

suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua,

latar belakang kebudayaan)

- Sekolah (metode mengajar, kurikulum, relasi pendidik dengan

peserta didik, relasi peserta didik dengan peserta didik, disiplin

sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran, keadaan

gedung, metode belajar, tugas rumah)

- Masyarakat (kegiatan peserta didik dalam masyarakat, mass media,

teman bergaul, bentuk kehidupan masyarakat).

Page 88: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

Menurut Caroll dalam R Angkowo & A. Kosasih (2007:51), bahwa

hasil belajar peserta didik dipengaruhi oleh lima faktor yaitu (1) bakat

belajar, (2) waktu yang tersedia untuk belajar, (3) kemampuan individu,

(4) kualitas pengajaran, (5) lingkungan.

Clark dalam Nana Sudjana & Ahmad Rivai (2001:39)

mengungkapkan bahwa hasil belajar peserta didik di sekolah 70%

dipengaruhi oleh kemampuan peserta didik dan 30% dipengaruhi oleh

lingkungan. Sedangkan menurut Sardiman (2007:39-47), faktor-faktor

yang mempengaruhi belajar adalah faktor intern (dari dalam) diri peserta

didik dan faktor ekstern (dari luar) peserta didik. Berkaitan dengan faktor

dari dalam diri peserta didik, selain faktor kemampuan, ada juga faktor

lain yaitu motivasi, minat, perhatian, sikap, kebiasaan belajar, ketekunan,

kondidi sosial ekonomi, kondisi fisik dan psikis. Kehadiran faktor

psikologis dalam belajar akan memberikan andil yang cukup penting.

Faktor-faktor psikologis akan senantiasa memberikan landasan dan

kemudahan dalam upaya mencapai tujuan belajar secara optimal. Thomas

F. Staton dalam Sardiman (2007:39) menguraikan enam macam faktor

psikologis yaitu (1) motivasi, (2) konsentrasi, (3) reaksi, (4) organisasi, (5)

pemahaman, (6) ulangan.

Dari beberapa pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa

faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar peserta didik adalah faktor

internal peserta didik antara lain sikap peserta didik terhadap matematika,

Page 89: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

sedangkan faktor eksternal antara lain model pembelajaran yang

digunakan pendidik di dalam proses belajar mengajar.

F. Evaluasi Program

1. Pengertian Evaluasi

Menurut Suharsimi Arikunto (2010:2) evaluasi adalah kegiatan untuk

mengumpulkan informasi tentang bekerjanya sesuatu, yang selanjutnya

informasi tersebut digunakan untuk menentukan alternative yang tepat dalam

mengambil sebuah keputusan. Dalam proses evaluasi terdapat beberapa

komponen, yaitu mengumpulkan data/informasi yang diperlukan sebagai

dasar dalam menentukan nilai sesuatu yang menjadi obyek evaluasi.

Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Bab I

Ketentuan Umum pasal 1 ayat 18 menyatakan bahwa evaluasi pendidikan

adalah kegiatan pengendalian, penjaminan, dan penetapan mutu pendidikan

terhadap komponen pendidikan pada setiap jalur, jenjang, dan jenis

pendidikan sebagai bentuk pertanggungjawaban penyelenggaraan pendidikan.

Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007: 310) mengartikan evaluasi

sebagai penilaian. Dipihak lain, Alkin (dalam Djuju Sudjana, 2006: 20)

mengatakan bahwa: “evaluation is the process accertaining the decision

areas of concern, selecting appropriatein order to report summary data

useful to decision makers in selecting among alternatives.” (evaluasi adalah

proses pengambilan keputusan, untuk memilih data laporan yang ringkas dan

digunakan untuk memilih beberapa alternatif).

Page 90: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

Komite Studi Nasional tentang Evaluasi (National Study Committee

on Evaluation) dari UCLA (Stark & Thomas, 1994 : 12), menyatakan bahwa :

“Evaluation is the process of ascertaining the decision of concern, selecting

appropriate information, and collecting and analiyzing information in order

to report summary data useful to decision makers in selecting among

alternatives”. Evaluasi merupakan suatu proses atau kegiatan pemilihan,

pengumpulan, analisis dan penyajian informasi yang sesuai unuk mengetahui

sejauh mana suatu tujuan program, prosedur, produk atau strategi yang

dijalankan telah tercapai, sehingga bermanfaat bagi pengambilan keputusan

serta dapat menentukan beberapa alternative keputusan untuk program

selanjutnya.

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa evaluasi

merupakan proses yang sistematis dan berkelanjutan untuk mengumpulkan,

mendiskripsikan, menginterpresentasikan dan menyajikan informasi untuk

dapat digunakan sebagai dasar membuat keputusan dan atau menyusun

kebijakan. Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa evaluasi adalah

proses penilaian terhadap komponen pendidikan dengan kriteria tertentu yang

dianalisis dan dapat dipertanggungjawabkan.

2. Tujuan Evaluasi Program

Setiap kegiatan yang dilaksanakan mempunyai tujuan tertentu,

demikian juga denga evaluasi. Menurut Suharsimi Arikunto dan Cepi

Safrudin (2010:13) ada dua tujuan evaluasi yaitu tujuan umum dan tujuan

Page 91: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

khusus. Tujuan umum diarahkan kepada program keseluruhan, sedangkan

tujuan khusus lebih difokuskan pada masing-masing komponen.

Implementasi program harus senantiasa dievaluasi untuk melihat

sejauh mana program tersebut telah berhasil mencapai tujuan program yang

telah ditetapkan sebelumnya. Karenanya, evaluasi program bertujuan untuk

menyediakan data dan informasi serta rekomendasi bagi pengambil

kebijakan.

3. Model Evaluasi CIPP

Dalam penelitian ini model evaluasi program yang digunakan adalah

model CIPP (Context, input, process, and product). Model evaluasi ini

dikembangkan oleh Daniel Stuffleabem, dkk (1967) di Ohio State University.

Model evaluasi ini pada awalnya digunakan untuk mengevaluasi ESEA (The

Elementary and Secondary Education Act). CIPP merupakan singkatan dari,

context evaluation : evaluasi terhadap konteks, input evaluation : evaluasi

terhadap masukan, process evaluation : evaluasi terhadap proses, dan product

evaluation : evaluasi terhadap hasil. Keempat singkatan dari CIPP tersebut

itulah yang menjadi komponen evaluasi.

Model CIPP berorientasi pada suatu keputusan (a decision oriented

evaluation approach structured). Tujuannya adalah untuk membantu

administrator (Kepala Sekolah dan pendidik) didalam membuat keputusan.

Menurut Stufflebeam, (1993:118) dalam Eko Putro Widoyoko

mengungkapkan bahwa, “The CIPP approach is based on the view that the

most important purpose of evaluation is not to prove but improve.” Konsep

Page 92: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

tersebut ditawarkan oleh Stufflebeam dengan pandangan bahwa tujuan

penting evaluasi adalah bukan membuktikan, tetapi untuk memperbaiki.

Konsep evaluasi model CIPP (Context, Input, Prosess, and Product)

pertama kali dikemukakan oleh Stufflebeam tahun 1965 sebagai hasil

usahanya mengevaluasi ESEA (The Elementary and Secondary Act). Konsep

tersebut ditawarkan Stufflebeam dengan pandangan bahwa tujuan penting

evaluasi adalah bukan membuktikan tetapi untuk memperbaiki.

Sudjana dan Ibrahim (2004:246) menerjemahkan masing-masing

dimensi tersebut dengan makna :

1. Context, situasi atau latar belakang yang mempengaruhi jenis-jenis tujuan

dan strategi pendidikan yang akan dikembangkan dalam sistem yang

bersangkutan, situasi ini merupakan faktor eksternal, seperti misalnya

masalah pendidikan yang dirasakan, keadaan ekonomi negara, dan

pandangan hidup masyarakat.

2. Input, sarana/modal/bahan dan rencana strategi yang ditetapkan untuk

mencapai tujuan pendidikan, komponen input meliputi Peserta didik,

pendidik, desain, sarana, dan fasilitas.

3. Process, pelaksanaan strategi dan penggunaan sarana/modal/bahan di

dalam kegiatan nyata di lapangan, komponen proses meliputi

pembelajaran.

4. Product, hasil yang dicapai baik selama maupun pada akhir

pengembangan sistem pendidikan yang besangkutan, komponen produk

meliputi pengetahuan, kemampuan, dan sikap (peserta didik dan lulusan).

Page 93: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

G. Penelitian yang Relevan

Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional merupakan kebijakan baru yang

berusaha untuk menciptakan lulusan sekolah yang memiliki standar nasional dan

internasional sekaligus. Penelitian yang telah dilakukan berkaitan program RSBI

dapat disebutkan antara lain:

Penelitian Yulia Maftuhah Hidayati (2009) berjudul “Analisis Proses

Pembelajaran Matematika di SMA Negeri Surakarta”. Hasil penelitian

menyimpulkan bahwa proses pembelajaran matematika di SMA N 1 dan 4 sudah

berlangsung dengan baik sesuai dengan prinsip-prinsip pembelajaran yakni

terpusat pada Peserta didik sudah terlaksana tetapi hasilnya masih belum sesuai

dengan yang diharapkan. Pembelajaran kontekstual di SMA N 1 dan 4 sudah

terlaksana tetapi komponen yang mendukung pembelajaran kontekstual masih ada

yang belum terpenuhi. Pembelajaran kontruktivisme di SMA N 1 dan 4 Surakarta

belum berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

Penelitian Azimmatul Ihwah (2009) berjudul “Profil Peserta didik Kelas

Rintisan SMA Bertaraf Internasional (SMA BI) di SMA MTA Surakarta dalam

Belajar Konsep Matematika ditinjau dari Intellegence Quotient (IQ) Peserta didik

Tahun Pelajaran 2008/2009”. Dalam penelitian ini menyimpulkan bahwa strategi

belajar konsep matematika Peserta didik RSBI di tinjau dari IQ Peserta didik,

Peserta didik dengan IQ rendah: 1) berusaha menerjemahkan terlebih dahulu

semua bentuk materi/soal matematika berbahasa Inggris, 2) membaca handout

materi terlebih dahulu sebelum materi diterangkan, 3) jika mengalami kesulitan

dalam memahami materi/konsep matematika tertentu maka Peserta didik bertanya

Page 94: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

langsung pada temannya dan 4) dapat paham terhadap materi/konsep tertentu

setelah disampaikan berulang-ulang. Peserta didik pada golongan IQ sedang: 1)

tidak menterjemahkan dahulu semua bentuk materi/soal matematika berbahasa

Inggris kecuali soal cerita, 2) membaca handout materi yang diberikan pendidik,

3) berusaha menganalisis terlebih dahulu materi jika mengalami kesulitan dalam

memahami materi/konsep matematika baru bertanya pada pendidik/teman dan 4)

mengerjakan soal-soal latihan untuk menambah pemahaman terhadap suatu

konsep. Peserta didik pada golongan IQ tinggi: 1) menterjemahkan dahulu semua

bentuk materi/soal matematika berbahasa Inggris, 2) membaca handout materi

terlebih dahulu sebelum materi diterangkan, 3) berusaha menganalisis terlebih

dahulu materi jika mengalami kesulitan dalam memahami materi/konsep

matematika baru bertanya pada pendidik/teman dan 4) berlatih soal-soal yang

bervariasi dapat menambah pemahaman terhadap suatu konsep. Pelaksanaan

pembelajaran di kelas RSBI yang diinginkan Peserta didik sehingga dapat

menumbuhkan minat belajar matematika Peserta didik ditinjau dari IQ Peserta

didik sebagai berikut: Peserta didik pada golongan IQ rendah: 1) menginginkan

pendidik untuk sabar dalam menyampaikan materi/konsep matematika, 2)

menginginkan pendidik untuk mampu memahami kemampuan Peserta didiknya

masing-masing, 3) pendidik mampu membuat Peserta didiknya aktif, 4) dengan

pemberian latihan soal seperti PR/tugas/ulangan dan mendorong minat belajar

Peserta didik. Peserta didik pada golongan IQ sedang: 1) tertarik belajar

matematika jika pendidik memberi penjelasan mengenai manfaat/kaitan antara

materi di kehidupan sehari-hari, 2) menginginkan pendidik mrmberikan tugas

Page 95: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

dengan soal yang bervariasi, 3) pembelajaran yang terjadi saat ini sudah sesuai

dengan keinginan Peserta didik. Peserta didik pada golongan IQ tinggi: 1) sesuai

dengan metode mengajar di kelas seperti yang sudah dilakukan pendidik selama

ini, 2) menginginkan pendidik mampu menjelaskan konsep secara mendalam.

Penelitian Yayuk Ernawati (2011) berjudul “Pelaksanaan Rintisan Sekolah

Bertaraf Internasional di SMA 1 Kediri”. Dalam penelitian ini menyimpulkan

bahwa: 1) Pelaksanaan pembelajaran sekolah bertaraf internasional tetap

menggunakan kurikulum nasional (KTSP) namun ada pengembangan sesuai

dengan kebutuhan Peserta didik tersebut. Dalam proses kegiatan belajar mengajar

SMA Negeri 1 Kediri menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar,

walaupun belum maksimal. Dalam penggunaan media pembelajaran hanya

sebagian pendidik saja yang bisa menggunakannya disebabkan karena terbatasnya

sumber daya manusia. 2) Keunggulan SMAN 1 Kediri adalah terletak pada

prestasi Peserta didik baik prestasi akademik maupun prestasi non akademik di

tingkat kota maupun propinsi. Keunggulan lainnya terletak pada sarana dan

prasarana yang memadai, walaupun masih ada yang perlu dibenahi. 3) Kendala

yang dihadapi oleh SMA Negeri 1 Kediri adalah terbatasnya sumber daya

manusia pendidik dan murid baik dalam komunikasi bahasa Inggris maupun

dalam penggunaan media pembelajaran dan faktor dana yang sangat menghambat

kegiatan belajar mengajar.

Kesamaan penelitian ini dengan penelitian-penelitian yang telah

disebutkan adalah sama-sama merupakan penelitian berjenis kualitatif pada

Page 96: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

program RSBI. Perbedaan penelitian ini adalah tempat pelaksanaan penelitian di

RSBI SMAN 1 Wonosari Gunungkidul.

H. Kerangka Berpikir

Kerangka berpikir dalam penelitian ini disusun berdasarkan kajian teori

yang telah dikemukakan diatas. Evaluasi standar penilaian pembelajaran

matematika program RSBI di SMA N 1 Wonosari bertujuan untuk mengetahui

sejauh mana standar penilaian pembelajaran matematika program RSBI di SMA

N 1 Wonosari telah tercapai.

Pelaksanaan evaluasi model CIPP dikembangkan dengan melakukan

evaluasi mengenai konteks, masukan, proses, dan produk. Pada evaluasi konteks

yaitu mengenai kesesuaian standar penilaian pembelajaran matematika di RSBI

SMA N 1 Wonosari dengan standar penilaian RSBI, penetapan terget pencapaian

dalam memenuhi standar penilaian pembelajaran matematika, dan dukungan

sekolah terhadap standar penilaian pembelajaran matematika di RSBI SMA N 1

Wonosari. Evaluasi masukan mengenai standar penilaian pembelajaran

matematika yang dirancang oleh pendidik matematika kelas X di RSBI SMA N 1

Wonosari dan standar penilaian pembelajaran matematika yang dirancang oleh

SMA N 1 Wonosari program RSBI. Evaluasi proses mengenai pelaksanaan

standar penilaian pembelajaran matematika yang dilaksanakan oleh pendidik

matematika kelas X di RSBI SMA N 1 Wonosari dan pelaksanaan standar

penilaian pembelajaran matematika yang dilaksanakan di RSBI SMA N 1

Wonosari. Evaluasi produk mengenai prestasi peserta didik kelas X SMA N 1

Page 97: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

Wonosari dalam mewujudkan target ketuntasan belajar, prestasi peserta didik

SMA N 1 Wonosari program RSBI dalam olimpiade, hasil ujian nasional tiga

tahun terakhir SMA N 1 Wonosari, hasil ujian sertifikasi peserta didik SMA N 1

Wonosari program RSBI.

Kerangka pemikiran yang dimaksud adalah cara penulisan berfikir dalam

mengidentifikasi dan menganalisis masalah hingga dapat diambil suatu

kesimpulan untuk dapat direkomendasikan. Kerangka penulisan penelitian sebagai

berikut:

nnn

Gambar 2.2 Kerangka Berpikir Penelitian

Context Kesesuaian

standar penilaian pembelajaran matematika.

Target pencapaian

Dukungan

Input Rancangan standar penilaian pembelajaran matematika. Pendidik Sekolah

Process Pelaksanaan standar penilaian pembelajaran matematika Pendidik Sekolah

Evaluasi

Product Prestasi

Matematika Hasil ulangan harian Hasil UTS Hasil UN Hasil ujian

sertifikasi

Page 98: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di SMA Negeri 1 Wonosari yang merupakan

salah satu SMA RSBI di Kabupaten Gunungkidul Provinsi Daerah Istimewa

Yogyakarta, yang mana SMA N 1 Wonosari memiliki potensi pada

peningkatan kualitas pendidikan.

2. Waktu Penelitian

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian

No Jenis Kegiatan 2011 2012

Mei Juni Juli Agt Sept Okt Nop Des Jan

1 Pengajuan judul

2 Penyusunan

Proposal

3 Pengajuan Surat

ijin

4 Pengumpulan

data

5 Analisis data

6 Laporan

penelitian

Page 99: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

B. Jenis dan Strategi Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif .

Menurut Lexy J. Moleong (2007:6), penelitian kualitatif adalah penelitian

yang bermaksud untuk memahami fenomena apa yang dialami oleh subyek

penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain,

secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa,

pada satu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai

metode alamiah.

Iskandar (2009:11) menjelaskan bahwa pendekatan kualitatif adalah

suatu proses penelitian dan pemahaman yang berdasarkan pada metodologi

yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan masalah manusia. Pendekatan

kualitatif menekankan pada makna, penalaran, definisi suatu situasi tertentu,

lebih banyak meneliti hal-hal yang berhubungan dengan kehidupan sehari-

hari.

Penelitian ini menggunakan model CIPP (Contex, Input, Process,

Product) yang dikembangkan oleh Stufflebeam & Shinkfield (1985)

Strategi yang digunakan dalam penelitian ini adalah strategi penelitian

kualitatif yaitu menggunakan:

1. Natural setting, yaitu keadaan lingkungan terjadi secara alami. Dalam hal

penelitian ini berusaha mengungkap secera utuh mengenai standar

penilaian RSBI di SMAN 1 Wonosari Gunungkidul.

2. Human Instrument, data diperoleh langsung dari narasumber. Dalam

penelitian ini yang menjadi intrumen penelitian adalah:

Page 100: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

a. Drs. Tamsir, M.Pd, Kepala Sekolah SMA N 1 Wonosari.

b. Aris Feriyanto, S.Pd, Wakil Kepala Sekolah bidang Kurikulum SMA

N 1 Wonosari

c. Drs. Muchayat, Wakil Kepala Sekolah bidang Kesiswaan SMAN 1

Wonosari.

d. Suryanto, S.Pd. M.Pd, Koordinator Pengelola Program RSBI SMA N

1 Wonosari.

e. Drs. Prayoko, pendidik mata pelajaran matematika kelas X program

RSBI SMA N 1 Wonosari.

f. Tumini, S.Pd, pendidik mata pelajaran matematika kelas X program

RSBI SMA N 1 Wonosari

g. Sulasmi, S.Pd, pendidik bimbingan karier program RSBI kelas X

program RSBI SMA N 1 Wonosari.

h. Sriyanto, S.Si, selaku koordinator Unit Informasi Manajemen dan

Penilaian.

i. Peserta didik RSBI kelas X SMA N 1 Wonosari.

3. Purporsive Sampling, sampel diambil dan dipilih secara sengaja karena

alasan tertentu. Dalam menentukan intrumen penelitian, peneliti memilih

berdasarkan kompetensi yang dimiliki untuk menjawab rumusan masalah

penelitian. Alasan pemilihan human intrument untuk masing-masing

intrumen adalah sebagai berikut:

a. Drs. Tamsir, M.Pd, Kepala Sekolah SMA N 1 Wonosari, dipilih

karena memiliki tanggung jawab terhadap seluruh kegiatan di sekolah.

Page 101: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

b. Aris Feriyanto, S.Pd, Wakil Kepala Sekolah bidang Kurikulum SMA

N 1 Wonosari, dipilh karena memiliki tanggung jawab untuk

merencanakan, mengawasi proses belajar mengajar dan penilaian.

c. Drs. Muchayat, Wakil Kepala Sekolah bidang kesiswaan SMAN 1

Wonosari. Dipilih karena bertangung jawa terhadap dokumentasi

prestasi peserta didik.

d. Suryanto, S.Pd, M.Pd, Koordinator Pengelola Program RSBI SMA N

1 Wonosari, dipilih karena bertanggung jawab terhadap pelaksanaan

program RSBI di SMA N 1 Wonosari.

e. Drs. Prayoko, pendidik mata pelajaran matematika kelas X program

RSBI SMA N 1 Wonosari, dipilih karena merupakan obyek pendidik

mata pelajaran matematika kelas X di SMA N 1 Wonosari.

f. Tumini, S.Pd, pendidik mata pelajaran matematika kelas X program

RSBI SMA N 1 Wonosari, dipilih karena merupakan obyek pendidik

mata pelajaran matematika kelas X di SMA N 1 Wonosari.

g. Sulasmi, S.Pd, pendidik bimbingan karier program RSBI kelas X

program RSBI SMA N 1 Wonosari, dipilih karena bertanggung jawab

terhadap dokumentasi alumni peserta didik SMA N 1 Wonosari yang

melanjutkan ke Perguruan Tinggi.

h. Sriyanto, S.Si, Koordinator Unit Informasi Manajemen dan Penilaian.

Dipilih karena bertanggung jawab terhadap pengolahan hasil penilaian

di SMA N 1 Wonosari

Page 102: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

i. Peserta didik RSBI kelas X SMA N 1 Wonosari, dipilh karena obyek

dalam proses belajar mengajar dan penilaian.

4. Negociate, data penelitian dinegosiasikan dengan narasumber sehingga

didapatkan keabsahan dan keakuratan data. Dalam penelitian ini, selain

dengan melakukan wawancara dan dokumentasi, juga dilakukan

perbandingan dengan data-data pendukung yang ada.

C. Sumber Data

Menurut Loflad dalam Lexy J Moleong (2001: 157) mengemukakan,

sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan

selebihnya adalah data tambahan. Sumber data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah:

1. Informan

Informan adalah semua pihak yang membantu peneliti sebagai

sumber data selama penelitian berlangsung. Pemilihan informan

dilakukan secara purposive, sedangkan informan yang terlibat dalam

penelitian ini ialah Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah urusan

Kurikulum, Wakil Kepala Sekolah urusan Kesiswaan, Koordinator

Program RSBI, Pendidik mata pelajaran matematika kelas X,

Koordinator unit manajemen dan penilain, BK, dan peserta didik kelas X

2. Tempat dan Peristiwa

Tempat dan peristiwa menjadi informasi, karena dalam

pengamatan harus sesuai dengan konteksnya dan setiap situasi sosial

Page 103: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

melibatkan tempat, perilaku, dan aktivitasnya. Peneliti mengambil

tempat penelitian di SMA N 1 Wonosari. Peristiwa adalah segala

aktifitas atau kejadian yang dijumpai peneliti di lokasi penelitian. Semua

peristiwa yang dijumpai peneliti yang relevan dengan penelitian yaitu

berkaitan dengan standar penilaian program RSBI SMA N 1 Wonosari.

3. Arsip dan Dokumen

Arsip dan dokumen yang menjadi sumber data dalam penelitian

ini meliputi segala bentuk literatur/pustaka/arsip dan dokumen yang

relevan dengan obyek penelitian Menurut Suharsimi Arikunto (2002 :

206) metode dokumentasi yaitu mencari data atau hal-hal mengenai

variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah,

prasasti, notulen rapat, agenda dan sebagainya. Dalam menggunakan

metode ini penelitian menggunakan check list untuk menentukan

variabel yang sudah ditentukan.

Dokumen dan arsip dalam penelitian ini berupa data yang

berkaitan dengan standar penilaian SMAN 1 Wonosari Program RSBI.

Data yang diperlukan antara lain SK tentang RSBI, Akriditasi, Sertifikat

ISO,Visi dan Misi SMA N 1 Wonosari, Dokumen KTSP, Rancangan

Penilaian, Analisis hasil ulangan, Soal-soal ulangan, arsip prestasi siswa

dan arsip alumni siswa yang melanjutkan ke perguruan tinggi.

Page 104: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

D. Teknik Pengumpulan Data

Sesuai dengan tahapan penelitian dalam penelitian kualitatif,

instrumen utama adalah peneliti sendiri. Metode pengumpulan data yang

diperlukan dalam penelitian ini adalah:

1. Wawancara

Metode wawancara (disebut pula interview) adalah cara pengumpulan

data yang dilakukan melalui percakapan antara peneliti (atau seseorang yang

ditugasi) dengan subyek penelitian atau responden atau sumber data. Dalam

hal ini pewawancara mengadakan percakapan sedemikian hingga pihak yang

diwawancarai bersedia terbuka mengeluarkan pendapatnya

(Budiyono:2003:52).

Wawancara dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui

informasi dari Kepala Sekolah Ketua Program RSBI, Wakil Kepala Sekolah

Urusan Kurikulum, dan Pendidik tentang pelaksanaan penilaian

pembelajaran matematika di SMA RSBI 1 Wonosari. Adapun langkah yang

dilakukan peneliti dalam melakukan wawancara adalah menyusun pedoman

wawancara sehingga wawancara bisa terarah pada fokus penelitian.

2. Observasi

Observasi merupakan pengumpulan data yang dilakukan dengan

mengadakan pengamatan serta pencatatan terhadap gejala-gejala yang

ditemui di lapangan. Observasi dilakukan untuk mengumpulkan data-data

secara langsung yang terkait dengan standar penilaian di SMA Negeri 1

Wonosari. Pada observasi yang dilakukan peneliti mendatangi langsung ke

Page 105: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

satuan pendidikan. Pada saat observasi peneliti melengkapi dengan

instrument observasi

3. Dokumentasi

Metode dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data dengan

cara mengambil catatan-catatan, laporan-laporan yang digunakan sebagai

penunjang dan pelengkap untuk mempertajam evaluasi mengenai proses

pembelajaran. (Budiyono:2003:54) mengungkapkan bahwa, “Metode

dokumentasi adalah cara pengumpulan data dengan melihatnya dalam

dokumen-dokumen yang telah ada. Dokumen-dokumen tersebut biasanya

merupakan dokumen resmi yang telah terjamin keakuratannya”.

Dokumentasi digunakan untuk mencari hal-hal atau variabel yang

berupa catatan, transkip, buku, surat kabar dan lain-lain yang berkaitan

dengan topik yang sedang diteliti.

E. Validitas Keabsahan Data

Untuk menguji validitas data, peneliti menggunakan pengujian

triangulasi data. Cara ini mengarahkan peneliti agar di dalam mengumpulkan

data, menggunakan berbagai sumber data yang berbeda-beda yang

tersedia (H.B. Sutopo, 2006:94).

Page 106: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

86

Gambar 3.1 Triangulasi Sumber Data

Peneliti dalam menguji validitas data dengan membandingkan dan

mengecek balik data dengan informasi yang diperoleh melalui beberapa

sumber data untuk data yang sama. Dengan demikian data yang diperoleh

dapat dikontrol oleh data yang sama meskipun dari sumber yang berbeda.

Prosedur kerja yang digunakan adalah: 1) Kehadiran peneliti di lokasi

studi, yakni peneliti secara langsung hadir di lokasi untuk melakukan

pengumpulan data. Kehadiran peneliti di lokasi dilakukan dengan waktu dua

bulan. Hubungan baik yang terjalin sangat bermanfaat untuk mempermudah

pelaksanaan pengumpulan data, 2) Melakukan wawancara mendalam

terhadap informan kunci untuk mendapatkan informasi secara langsung

tentang standar penilaian program RSBI, 3) Mengadakan pengamatan

program RSBI yang berlangsung. Hal ini untuk meyakinkan apakah

informasi yang mereka berikan sesuai dengan pelaksanaannya, 4) Mencatat

berbagai sumber dokumen dan arsip yang berhubungan dengan masalah

penelitian.

Review informan untuk mengulangi catatan laporan yang telah

disusun kepada informannya, dengan maksud informan memperbaiki bila ada

Wawancara

Observasi

Dokumentasi

Informan 1

Informan 2

Informan 3

Data

Page 107: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

87

kekeliruan dan menambahkan sekiranya ada yang masih kurang, sehingga

sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.

F. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis data

kualitatif. Dalam penelitian kualitatif, analisis data dilakukan sejak awal dan

sepanjang proses penelitian berlangsung. Teknik analisis data dalam

penelitian ini menggunakan tiga prosedur sebagai berikut:

1. Reduksi Data

Reduksi data merupakan proses seleksi, pemfokusan,

penyederhanaan dan abstraksi dari semua jenis informasi yang tertulis

lengkap dalam catatan lapangan (fieldnote) (H.B. Sutopo, 2006:114).

Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis yang menajamkan,

menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan

mengorganisir data sedemikian rupa sehingga kesimpulan finalnya dapat

ditarik dan diverifikasi. Dalam hal ini, penulis membuat catatan

lapangan, kemudian penulis memilih di antara catatan-catatan itu, mana

yang dipakai dan mana yang dibuang.

2. Penyajian Data

Penyajian data yaitu merangkum hal-hal pokok yang kemudian

disusun dalam bentuk deskripsi yang naratif dan sistematik sehingga

dapat memudahkan untuk mencari tema sentral sesuai dengan fokus atau

Page 108: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

88

rumusan unsur-unsur yang dievaluasi serta mempermudah untuk member

makna.

3. Penarikan Kesimpulan (Verifikasi)

Penarikan kesimpulan dapat dikatakan sebagai pencarian makna

dari data-data yang telah dikumpulkan. Kegiatan ini dilakukan dengan

cara mencari tema, pola, bentuk, hubungan, persamaan dan perbedaan,

dan sebagainya. Dalam menarik kesimpulan senantiasa terus-menerus

dilakukan verifikasi selama penelitian berlangsung. Kesimpulan yang

diperoleh melalui analisis data dijadikan pedoman untuk menyusun

rekomendasi/saran dan implikasi.

Dari tahapan analisis tersebut, maka dapat digambarkan alur analisis

data dengan menggunakan model interaktif sebagai berikut Miles dan

Huberman dalam Sugiyono, 2009: 247).

Gambar 3.2 Alur analisis data

Pengumpulan Data

Penarikan Kesimpulan

Reduksi Data Penyajian Data

Page 109: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 89

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Umum SMA N 1 Wonosari Gunungkidul

1. Sejarah SMA N 1 Wonosari

SMA N 1 Wonosari terletak di Jalan Brigen Katamso 04 Wonosari

Gunungkidul Yogyakarta Telepon/Fax (0274) 391079. Email: info@sma1

wonosari.sch.id. Website: http://www.sma1wonosari.sch.id. SMA N 1

Wonosari berdiri pada tahun 1964 dengan nomor Sk: 79/SK/111, Tanggal 30-

07- 64.

SMA N 1 Wonosari sebagai sekolah negeri yang terfavorit di

Gunungkidul pada tahun pelajaran 2006/2007 membuka kelas program SBI

untuk jurusan IPA dengan swadaya murni belum dapat bantuan dari

pemerintah. Setelah berjalan satu tahun program SBI maka pada tahun

pelajaran 2007/2008 SMA N 1 Wonosari ditetapkan menjadi sekolah

penyelenggara program Rintisan Sekolah Menengah Atas Bertaraf

Internasional dengan nomor: 697/C4/MN/2007 oleh Direktur Pembinaan

Sekolah Menengah Atas. dan masih terbatas jurusan IPA. Sehingga saat ini

SMA N 1 Wonosari melaksanakan program RSBI dan Program Akselerasi.

Surat Keputusan penyelenggara RSBI SMA N 1 Wonosari disajikan dalam

Lampiran 20.

Page 110: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

90

2. Visi dan Misi Sekolah

Visi Sekolah

SMA N 1 Wonosari terpercaya untuk mewujudkan lulusan yang

membanggakan dan menyadari sebagai bagian masyarakat internasional yang

beradab dan bermartabat.

Visi SMA N 1 Wonosari menurut Drs. Tamsir, M.Pd sebagai Kepala

Sekolah SMA N 1 Wonosari pada saat wawancara dengan peneliti (Jumat,

23 September 2011, pukul 10.05 WIB)

“Visi SMA N 1 Wonosari ingin menghasilkan lulusan: 1) yang memiliki kemampuan dan kecakapan yang mempuyai daya saing global, 2) berbudi pekerti luhur, berbudaya Pancasila dan seterusnya. 3) yang peduli terhadap kesetaraan gender, lingkungan dan hak asasi manusia”.

Misi sekolah

a. Melaksanakan pendidikan, pembimbingan, dan pelatihan secara efektif

untuk mengembangkan daya pikir, daya kalbu, dan daya fisik secara

optimal sehingga peserta didik menjadi insani yang berjati diri Indonesia

dan sadar sebagai bagian masyarakat internasional.

b. Melibatkan para peserta didik dalam proses pemecahan masalah sehingga

peserta didik siap menghadapi perubahan di tingkat lokal, nasional,

regional dan internasional.

c. Melaksanakan program peduli lingkungan secara efektif untuk

meningkatkan kesadaran peserta didik tentang pentingnya kelestarian dan

pemeliharaan lingkungan hidup.

Page 111: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

91

d. Meningkatkan kapasitas sumberdaya insani dan non insani sekolah

sehingga mampu memberikan layanan berstandar internasional.

e. Meningkatkan pencintraan publik sebagai sekolah berstandar

internasional yang siap menhantarkan peserta didik menghadapi era

global.

3. Tujuan Sekolah

Tujuan Sekolah SMA N 1 Wonosari:

a. Peserta didik memiliki karakter kuat berupa ”kaya hati, jernih dalam

berpikir dan berjiwa wangi” sebagai cermin jati diri insan Indonesia yang

beradab dan bermartabat.

b. Peserta didik mampu mencapai rerata nilai ujian nasional sebagai cermin

penguasaan ilmu pengetahuan di atas rerata nilai nasional minimal 85.

c. Peserta didik yang diterima di perPendidikan tinggi favorit bertaraf

internasional di tingkat lokal, nasional, dan internasional mencapai 85%.

d. Peserta didik yang mampu mencapai standar nilai minimal sertifikasi

(ujian internasional) mencapai 60% dari peserta.

e. Peserta didik memiliki kemampuan dibidang karya ilmiah hingga dapat

bersaing di forum internasional.

f. Peserta didik mampu memanfaatkan teknologi informasi dan

komunikasi.

g. Peserta didik mempunyai kecakapan menggunakan Bahasa Inggris

dengan standar minimal skor TOEFL 500.

Page 112: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

92

h. Peserta didik care terhadap seni budaya bangsa hingga dapat

dibanggakan pada forum internasional.

i. Peserta didik memiliki pola hidup sehat yang tercermin dari aktivitas

pada berbagai bentuk kegiatan olahraga dan kesehatan yang mendukung

pencapaian prestasi peserta didik dan kinerja sumberdaya insan sekolah.

j. Peserta didik memiliki kesadaran tentang pentingnya kelestarian dan

pemeliharaan lingkungan hidup.

k. Sekolah memiliki format kegiatan yang mapan untuk mengembangkan

jati diri dan karakter peserta didik sesuai dengan standar internasional

yang beradab dan bermartabat.

l. Sekolah memiliki standar pembelajaran, pendidikan, pembimbingan,

pembinaan, dan pelatihan peserta didik yang optimal melibatkan peserta

didik dalam proses pemecahan masalah di tingkat lokal, nasional,

regional, dan internasional.

m. Sekolah memiliki jaringan sisters school dengan sekolah setara dan

perPendidikan tinggi di dalam maupun luar negeri.

n. Sekolah memiliki standar penilaian sesuai ketentuan kurikulum nasional

dengan merujuk pada lembaga penguji tingkat internasional dari salah

satu Negara OECD.

o. Kapasitas sumberdaya insani sekolah mampu mendukung dan

memberikan layanan pendidikan sesuai standar internasional.

p. Kapasitas sumberdaya non insani sekolah mampu memberikan layanan

pendidikan sesuai standar internasional.

Page 113: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

93

q. Citra publik sebagai sekolah bertaraf internasional positif baik di tingkat

lokal, nasional, regional, dan internasional.

4. ISO

Dalam meningkatkan mutu managemen pengelolaan SMA N 1

Wonosari telah memperoleh sertifikat ISO 2001-2008. (SK ISO pada

Lampiran 21).

5. Akreditasi

SMA N 1 Wonosari mempunyai nilai akreditasi 97,06 dari Badan

Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah Sertifikat Akreditasi disajikan dalam

Lampiran 22.

6. Karakteristik Pendidik

Tenaga pendidik pada tahun pelajaran 2011/2012 berjumlah 52 orang.

Karakteristik golongan kepangkatan pendidik sebagai berikut:

Sumber : SMA N 1 Wonosari Tahun 2011

Grafik 4.1 Karakteristik pendidik berdasarkan kepangkatan di SMA N 1 Wonosari, Juli2011

Page 114: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

94

Berdasarkan Grafik 4.1 diketahui bahwa hampir seluruh tenaga

pendidik di SMA N 1 Wonosari merupakan Pegawai Negeri Sipil dengan

jenjang kepangkatan terbanyak golongan IVa.

7. Keadaan Peserta Didik

Jumlah peserta didik SMA N 1 Wonosari adalah 611 peserta didik.

Keadaan menurut jenis kelamin peserta didik putra dan putri adalah sebagai

berikut :

Sumber : SMA N 1 Wonosari Grafik 4.2 Keadaan peserta didik SMA N 1 Wonosari berdasarkan jenis

kelamin, September 2011.

Berdasarkan Grafik 4.2 banyaknya peserta didik putri lebih banyak

dari pada putra. Dalam upaya menerapkan manajemen sekolah peka gender

SMA N 1 Wonosari aktif mengikuti sosialisasi pengarusutamaan gender

bidang pendidikan yang disampaikan oleh Prof. Dr. Ismi Dwi Astuti

Nurhaeni, M.Si dari UNS Surakarta.

8. Sarana dan Prasarana

SMA Negeri 1 Wonosari memiliki 20 ruang kelas dengan fasilitas:

a. Kipas angin

b. Lampu penerangan

Page 115: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

95

c. LCD/projector dan layar

d. Speaker central

e. Speaker aktif

Sarana lain yang telah dimiliki :

a. Hotspot yang menjangkau lebih dari 75% area sekolah

b. Perpustakaan digital

c. Komputer akses internet di perpustakaan

d. Laboratorium Kimia

e. Laboratorium Fisika

f. Laboratorium Biologi

g. Laboratorium Komputer

h. Ruang AVA

i. Ruang TRRC

j. Ruang Multimedia.

Page 116: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

96

B. Deskripsi Data Penelitian

1. Konteks (context) pada standar penilaian pembelajaran matematika

program RSBI SMA N 1 Wonosari

a. Kesesuaian standar penilaian pembelajaran matematika di SMA N 1

Wonosari dengan standar penilaian program RSBI.

Standar penilaian pembelajaran matematika di SMA N 1

Wonosari yang telah dilaksanakan, yaitu sistem penilaian

berkesinambungan yang dilaksanakan oleh pendidik, sekolah,

pemerintah. Hasil belajar peserta didik diukur melalui ulangan harian,

ulangan tengah semester, ulangan semester, ulangan kenaikan kelas,

ujian sekolah, dan ditambah ujian internasional dari Cambridge.

Penilaian hasil belajar peserta didik berbasis TIK, ulangan tengah

semester, ulangan semester, dan ujian sekolah dikoreksi dengan

komputer. Hasil penelitian standar penilaian di RSBI SMA N 1 Wonosari

dapat disampaikan berikut,

Menurut kepala sekolah Drs. Tamsir, M.Pd sebagai Kepala Sekolah SMA N 1 Wonosari sistem penilaian yang dilaksanakan di SMA N 1 Wonosari sesuai dengan SNP yaitu penilaian yang dilaksanakan oleh pendidik, sekolah, dan pemerintah. Ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, ulangan kenaikan kelas, ujian sekolah, ujian nasional, dan ditambah ujian sertifikasi bagi peserta didik yang ingin mengikuti ujian sertifikasi. Dalam beberapa hal ada perbedaan, ulangan harian di SMA 1 Wonosari wajib menggunakan essai. Jadi menggunakan uraian maksudnya anak agar benar-benar menguasai kompetensi, sehingga dia kalau tes berbentuk uraian mau tidak mau anak menguasai masalah, menguasai uraiannya, menguasai detilnya. Kemudian pada ulangan mid semester dan semester merupakan evaluasi sekolah harus menggunakan obyektif, agar mudah diukur, sejauh mana pencapaian keberhasilan proses pembelajaran, dengan cara itu maka akan terbangun budaya

Page 117: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

97

belajar, penguasaan kompetensi yang sebenarnya. Kemudian pada akhir semester sekolah akan mengukur secara riil nilai melalui ulangan secara obyektif, nilai tidak bisa ditambah atau dikurangi, dari situ kita dapatkan informasi yang nyata tentang keberhasilan proses pembelajaran (Hasil wawancara, Jumat, 23 Sept 2011, pukul 10.00 WIB. Video no. 1).

Hal yang sama juga disampaikan Bapak Suryanto, S.Pd. M.Pd

sebagai Ketua Pelaksana Program RSBI SMA N 1 Wonosari bahwa

sistem penilaian yang telah dilaksanakan program RSBI SMA N 1

Wonosari sesuai dengan SNP. Penilaian oleh pendidik, sekolah,

pemerintah dan ditambah ujian sertifikasi sifatnya pilihan. Sebagaimana

disampaikan dengan peneliti pada saat wawancara sebagai berikut

(Sabtu, 24 September 2011, pukul 10.30 WIB)

“Sistem penilaiannya sesuai dengan SNP ditambah ujian sertifikasi dari Cambridge. Ada ulangan harian, ulangan semester, ujian sekolah, ujian nasional, dan ditambah ujian sertifikasi bagi peserta didik yang menginginkan sertifikat internasional.”

Bapak Drs. Aris Feriyanto sebagai Wakil Kepala Sekolah Urusan

Kurikulum di RSBI SMA N 1 Wonosari menambahkan bahwa standar

penilaian di RSBI SMA N 1 Wonosari sesuai dengan SNP yang

ditambah ujian sertifikasi dari Cambridge. Penilaian dengan tes dan non

tes dalam bentuk tertulis maupun lisan, pengamatan, kinerja, sikap,

penilaian hasil belajar peserta didik mencakup tiga aspek kognitif,

afektif, dan psikomotorik. Penilaian di RSBI SMA N 1 Wonosari yang

berkesinambungan, penilaian oleh pendidik, sekolah dan pemerintah

Sebagaimana disampaikan pada saat wawancara dengan peneliti sebagai

berikut,

Page 118: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

98

“Standar penilaian yang dilakukan di SMA N 1 sama dengan yang ditetapkan dalam SNP yang ditambah ujian sertifikasi dari Cambridge. Penilaian dilakukan dengan menggunakan tes dan non tes dalam bentuk tertulis maupun lisan, pengamatan kinerja, sikap, penilaian hasil karya, portofolio, dan penilaian diri. Dalam penilaian hasil belajar peserta didik perlu memperhatikan aspek kognitif, afektif, dan psikomotor peserta didik secara komprehensif. tidak sepotong-sepotong, sehingga peserta didik dinilai secara utuh dan menyeluruh (Sabtu, 24 September 2011, pukul 11.00 WIB . Video no. 2).”

Hasil wawancara dengan Bapak Drs. Paryoko sebagai pengampu

mata pelajaram matematika kelas X bahwa standar penilaian

pembelajaran matematika di RSBI SMA N 1 Wonosari sesuai dengan

kebijakan sekolah. Bapak Jenis penilaian yang digunakan ulangan

harian, tugas tertulis, ulangan tengah semester, ulangan semester, dan

penilaian otentik. Sebagaimana disampaikan pada saat wawancara

sebagai berikut (Selasa, 18 Oktober 2011, pukul 11.30 WIB. Video. 3),

“Penilaian yang digunakan ada ulangan harian, tugas tertulis, ulangan tengah semester, ulangan semester, penilian otentik.”

Ibu Tumini, S.Pd pengampu matematika kelas X di RSBI SMA N

1 Wonosari menambahkan bahwa standar penilaian pembelajaran

matematika di RSBI SMA N 1 Wonosari sama dengan SNP tapi sekolah

membuat kebijakan bahwa ulangan tengah semester, ulangan semester

ulangan kenaikan kelas, ujian sekolah dalam bentuk pilihan ganda dan

dikoreksi dengan komputer. Penilaian pembelajaran matematika

mengukur aspek kognitif dan afektif. Dalam KTSP tidak ada penilaian

psikomotorik untuk matematika. Sebagaimana disampaikan pada saat

Page 119: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

99

wawancara dengan peneliti sebagai berikut (Rabu, 2 November 2011,

pukul 11.30 WIB, Video no. 4),

“Penilaian yang saya gunakan ulangan harian, tugas, mid semester, dan ulangan semester. Untuk ulangan mid semester dan ulangan semester dikoordinir oleh sekolah dan dikoreksi dengan komputer. Penilaian pembelajaran matematika mengukur aspek kogitif dan afektif karena dalam matematika tidak mengukur aspek psikomotorik.”

b. Penetapan target pencapaian dalam memenuhi standar penilaian

pembelajaran matematika di RSBI SMA N 1 Wonosari.

1) Tujuan sekolah

Hasil pengamatan dokumen oleh peneliti hari Senin, 3 Oktober

2011, pukul 10.00 WIB bahwa SMA N 1 Wonosari telah menetapkan

target pencapaian tujuan sekolah dalam memenuhi standar penilaian

(CD no. 2).

Menurut Bapak Kepala Sekolah bahwa SMA N 1 Wonosari

telah menetapkan tujuan sekolah namun untuk mencapai tujuan

sekolah tidaklah semudah membalik telapak tangan, oleh sebab itu

melalui tahapan-tahapan pencapaian yang setiap tahun dievaluasi

kertercapaianya. guna perbaikan selanjutnya SMA N 1 Wonosari

mimiliki sistem informasi hasil analisis evaluasi kinerja,

melaksanakan pemantauan kinerja dan pencapaian target output.

Sebagaimana disampaikan pada saat wawancara dengan peneliti

sebagai berikut.

“Untuk mencapai tujuan sekolah tidaklah semudah membalik telapak tangan, oleh sebab itu melalui tahapan-tahapan pencapaian yang setiap tahun dievaluasi kertercapaianya. guna

Page 120: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

100

perbaikan selanjutnya SMA N 1 Wonosari mimiliki sistem informasi hasil analisis evaluasi kinerja, melaksanakan pemantauan kinerja dan pencapaian target output.”

Bapak Suryanto, S.Pd. M.Pd, sebagai Ketua Pelaksana program

membenarkan bahwa SMA N 1 Wonosari Wonosari telah menetapkan

indikator pencapaian, menetapkan intrumen pengukuran,

melaksanakan evaluasi pencapaian, dan target pencapaiannya 2014.

Sebagaimana disampaikan pada saat wawancara dengan peneliti

sebagai berikut.

“SMA N 1 Wonosari telah menetapkan indikator pencapaian, menetapkan intrumen pengukuran, melaksanakan evaluasi pencapaian, dan target pencapaiannya 2014.”

Menurut Drs. Aris Feriyanto sebagai Wakasek Kurikulum SMA

N 1 Wonosari bahwa dalam KTSP SMA N 1 Wonosari telah

menetapkan tujuan sekolah, diantaranya yang sesuai dengan standar

penilain adalah sekolah memiliki standar penilaian yang sesuai

ketentuan kurikulum nasional dengan merujuk pada lembaga penguji

tingkat internasional dari salah satu negara OECD. Sekolah

menargetkan terpenuhi pada tahun 2014., Sebagaimana disampaikan

pada saat wawancara dengan peneliti sebagai berikut,

“Dalam KTSP SMA N 1 Wonosari telah menetapkan tujuan sekolah, diantaranya yang sesuai dengan standar penilaian adalah sekolah memiliki standar penilaian yang sesuai ketentuan kurikulum nasional dengan merujuk pada lembaga penguji tingkat internasional dari salah satu negara OECD. Sekolah menargetkan terpenuhi pada tahun 2014.”

Page 121: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

101

2) Kriteria Kentutasan Minimal (KKM)

Hasil pengamatan dokumen oleh peneliti bahwa KKM

matematika program RSBI SMA N 1 Wonosari belum mencapai 75

(CD no. 1 dan KKM disajikan pada lampiran 23). Hal ini ditegaskan

dari hasil wawancara oleh Drs. Muhayat sebagai pendidik matematika

dan menjabat Wakil Kepala Sekolah Urusan Kesiswaan dengan

peneliti (Rabu, 13 Oktober 2011, pukul 13.00 WIB),

“Untuk meningkatkan KKM dari 71 menjadi 75 tidak hanya sekedar mengubah angkanya, tetapi kita harus mengikuti segala konsekwensinya termasuk proses. Jadi prosesnya itu mulai dari siswanya, Pendidiknya maupun sarana dan prasarana sekolah, sehingga kenaikan 71 menjadi 75 tidak hanya menambah angka tetapi menambah kualitas.”

Hal yang sama ditegaskan oleh Bapak Kepala Sekolah SMA N 1

Wonosari berikut ini,

“KKM kurang dari 75 karena kita membaca betul secara nyata unsur-unsur yang menentukan KKM, saya tidak ingin memaksakan diri kalau memang pada kenyataannya belum sampai, jadi kalau kita memaksakan diri khawatir saya adalah nanti ada penilaian-penilaian semu yang memaksakan diri agar nilainya sama dengan KKM, kalau itu terjadi maka membawa kebohongan kepada anak-anak, artinya nilai anak tidak merupakan nilai riil. Lebih baik KKM dipertahankan pada tahapan sekarang dan dinaikkan secara bertahap sesuai dengan kemampuan kita meningkatkan KKM itu.”

c. Dukungan sekolah terhadap standar penilaian pembelajaran

matematika di SMA N 1 Wonosari.

Dalam rangka meningkatkan standar penilaian terutama

peningkatan standar penilaian pembelajaran matematika harus ada

Page 122: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

102

dukungan dari berbagai pihak. Dukungan SMA N 1 Wonosari terhadap

standar penilaian matematika adalah :

1) Kepala sekolah bervisi internasional.

Kepala sekolah harus mempunyai visi internasional, mampu

membangun jejaring internasional, memiliki kompetensi managerial,

serta jiwa kepemimpinan dan entrepreneurship yang kuat dalam

memfasilitasi seluruh anggota komunitas sekolah untuk

mengembangkan keunggulan kompetitif dan komparatif bertaraf

internasional. Hasil pengamatan dokumen hari Senin, 3 Oktober 2011,

pukul 11.00 WIB oleh peneliti bahwa Kepala Sekolah SMA N 1

Wonosari telah memiliki ijazah S2 pendidikan dari UNY, dan juga

berpengalaman melakukan kunjungan ke sekolah atau dalam agenda

peningkatan standar penilaian ke negara Malaysia dan Singapura (CD

no. 2)

2) Kemudahan pendidik dalam melanjutkan pendidikan.

Untuk meningkatkan mutu penilaian oleh pendidik, SMA N 1

Wonosari memberikan kemudahan pendidik dalam melanjutkan

pendidikan. Sebagaimana diungkapkan oleh Kepala Sekolah pada saat

wawancara dengan peneliti (Jumat, 23 September 2011, pukul 10.05

WIB),

“Pada prinsipnya kami mendukung bagi teman-teman pendidik untuk melajutkan pendidikan dan sekolah memberi subsidi dana sebesar 10 juta bagi pendidik yang mengikuti program pascasarjana, tetapi jika sebagian pendidik terfokus mengikuti program pascasarjana, maka kami khawatir proses belajar mengajar menjadi terbengkelai.”

Page 123: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

103

3) Memiliki fasilitas TIK yang mendukung standar penilaian

pembelajaran matematika.

Sebagai sekolah bertaraf internasional, fasilitas teknologi

informasi itu sangat penting terutama untuk peningkatan standar

penilaian, Meskipun masih terbatas SMA N 1 Wonosari mempunyai

fasilitas TIK yang digunakan dalam sistem penilaian berbasis TIK.

Hasil pengamatan observasi oleh peneliti hari Senin, 12 September

2011, Pukul 11.30 WIB bahwa SMA N 1 Wonosari memiliki website,

dan memberikan kemudahan pendidik dalam menggunakan sarana

dan prasarana TIK untuk mengoptimalkan penilaian. SMA N 1

Wonosari juga merencanakan pengembangan aplikasi TIK pendukung

manajemen penilaian (CL no.1 dan Video no.5).

4) Kerjasama “Sister School” dengan sekolah bertaraf internasional

dalam bidang penilaian.

Sebagai Sekolah Rintisan Bertaraf Internasional kerjasama

dengan sekolah bertaraf internasional sangat diperlukan terutama

untuk meningkatkan standar penilaian. RSBI SMA N 1 Wonosari

bekerjasama dengan Cambridge dan SMA N 1 Wonosari bekerjasama

dengan SMA N 1 Yogyakarta sebagai Centre Cambridge.

Sebagaimana disampaikan oleh Bapak Suryanto, S.Pd.M.Pd sebagai

Ketua Program RSBI SMA N 1 Wonosari pada saat wawancara

dengan peneliti (Sabtu, 24 September 2011, pukul 10.30 WIB) sebagai

berikut,

Page 124: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

104

“Standar penilaian RSBI merujuk pada kurikulum Cambridge. SMA N 1 Wonosari bekerjasama dengan SMA N 1 Yogyakarta sebagai Centre Cambridge. SMA N 1 Wonosari pernah mengadakan kunjungan ke: 1)Gandhi Memorial Internasional school Jakarta, 2)Kharisma Bangsa Global Education Jakarta, 3)SMA N 3 Semarang. 4)Sekolah Menengah Kebangsaan St John of Malaysia, 5) Sekolah Menengah Kebangsaan Seri Bintang selatan Malaysia, 6)Henderson Secondary School Singapura. Adapaun kerjasama yang dilaksanakan dalam bentuk: berbagi profil sekolah, pertemuan ilmiah, berbagi pengalaman, dan berbagi kegiatan budaya .”

Hasil pengamatan dokumen oleh peneliti hari Senin, 3 Oktober

2011, pukul 13.00 WIB RSBI SMAN 1 Wonosari meningkatan

kerjasama bertaraf internasional dalam penilaian dengan SMA N 1

Yogyakarta dan sebagai tempat pelaksanaan ujian sertifikasi bagi

peserta didik SMA N 1 Wonosari (CD no. 3 dan Lampiran 24)

2. Masukan (Input) standar penilaian program RSBI SMAN 1 Wonosari

a. Rancangan standar penilaian pembelajaran matematika oleh

pendidik matematika kelas X di RSBI SMA N 1 Wonosari.

1) Rancangan Penilaian pembelajaran matematika kelas X.

Pada awal tahun pelajaran 2011/2012, pendidik mata pelajaran

matematika kelas X membuat rancangan penilaian hasil belajar

peserta didik yang terdiri dari aspek yang dinilai, Jenis penilaian,

frekuensi penilaian, dan bobot penilaian. sebagaimana disampaikan

oleh bapak Drs. Paryoko sebagai pengampu matematika kelas X

SMA N 1 Wonosari pada peneliti (Selasa, 18 Oktober 2011, pukul

11.30 WIB)

“O.ya. diawal tahun harus membuat perangkat pembelajaran, begitu juga rancangan penilaiannya, dan pada pertama kali saya

Page 125: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

105

masuk kelas, saya menginformasikan rancangan penilaian yang saya gunakan dan ditandatangani oleh perwakilan kelas”.

Hal yang sama ibu Tumini, S.Pd pengampu matematika kelas

X di RSBI SMA N 1 Wonosari mensosialisasikan rancangan

penilaian pada peserta didik pada awal semester. Rancangan penilaian

Ibu Tumini, S,Pd berisi: 1) Jenis penilaian yaitu: Kuis, PR, Tugas,

Ulangan Harian, (Rabu, 2 November 2011, pukul 12.00 WIB)

menyampaikan, ulangan tengah semester, dan semester. 2) Aspek

yang dinilai yaitu: Kognitif dan afektif. 3) Bobot penilian, 4)

Frekuensi penilian. Sebagaimana disampaikan pada saat wawancara

dengan peneliti sebagai berikut,

“Ya, saya mensosialisasikan pada peserta didik yang saya ampu diawal semester, rancangan penilaian yang berisi: 1)Aspek yang dinilai yaitu aspek kognitif dan afektif. 2) Jenis penilaian yaitu kuis, PR, tugas, ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, 3)Frekuensi penilaian. 4)Bobot penilaian.”

Menurut peserta didik kelas X bahwa bapak/ibu pendidik

matematika yang mengajar di kelas mereka pada awal semester

mensosialisasikan rancangan penilaian yang akan digunakan. Petikan

hasil wawancara dengan peserta didik kelas XA sebagai berikut.

Peneliti : “Apakah bapak/ibu pendidik matematika diawal semester mensosialisasikan rancangan penilaiannya di?”

XA : “Ya, diawal semester mengumumkan rancangan penilaianya.”

Petikan hasil wawancara dengan peserta didik kelas kelas XD

sebagai berikut,

Page 126: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

106

Peneliti : “Apakah bapak/ibu pendidik matematika diawal semester mensosialisasikan rancangan penilaiannya di?”

XD : “Rancangan penilaianya diumumkan pada awal masuk kelas dan ditandatangani oleh perwakilan kelas.”

Petikan hasil wawancara dengan peserta didik kelas XB sebagai

berikut,

Peneliti : “Apakah rancangan penilaian yang akan digunakan pendidik matematika anda disosialisasikan diawal semester?”

XB : “Ya bapak ibu Pendidik diawal semester mengumumkan rancangan penilaianya yang akan digunakan dalam penilaian nanti dan ditandatangani oleh ketua kelas.”

Petikan hasil wawancara dengan peserta didik kelas XE sebagai

berikut,

Peneliti : “Apakah rancangan penilaian yang akan digunakan pendidik matematika anda disosialisasikan diawal semester?”

XE : “Ya pak Paryoko diawal semester mengumumkan rancangan penilaianya, jenis yang digunakan dan berapa kali ulangan.”.

Hasil pengamatan dokumen silabus dan RPP yang dibuat oleh

pendidik matematika kelas X pada Rabu, 18 Oktober 2011, pukul

11.00 WIB menunjukkan bahwa diawal tahun pelajaran melakukan

analisis SK-KD, mengembangkan indikator pencapaian KD,

menyusun rancangan penilaian, membuat rancangan program

remedial/pengayaan dan menetapkan kriteria ketuntasan belajar (CD

no. 5, Analisis SK-KD dalam Lampiran 27 )

2) Intrumen penilaian

Pada awal tahun pelajaran pendidik di SMA N 1 Wonosari

mengembangkan intrumen penilaian dengan bahasa Indonesia dan

Page 127: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

107

bahasa Inggris. Mengembangkan model penilaian dengan

menggunakan soal-soal seleksi masuk perPendidikan tinggi dan soal-

soal olimpiade tingkat nasional maupun internasional. Petikan hasil

wawancara dengan bapak Drs. Paryoko sebagai pengampu

matematika kelas X SMA N 1 Wonosari sebagai berikut,

Peneliti : “Bahasa apa yang bapak gunakan dalam soal-soal ulangan?”

Pry : “Untuk ulangan harian saya pakai bahasa Indonesia dan Inggris.”

Peneliti : “Bagaimanakah bapak merencanakan model penilaian yang merujuk sekolah bertaraf internasional?”

Pry : “Untuk meningkatkan kualitas penilaian kami melakukan kajian soal-soal dari seleksi masuk perPendidikan tinggi dan soal-soal dari olimpiade.”

Hal ini dibenarkan dari pernyataan peserta didik. Petikan hasil

wawancara dengan kelas XE sebagai berikut,

Peneliti : “Anda sekolah di RSBI. Bagaimana bapak /ibu Pendidik mempersiapkan anda untuk ujian internasional nanti?”.

XE : “Diberikan soal-soal pengayaan yang harus dikerjakan”. Peneliti : ”Soal-soalnya diambil dari mana? XE : “Soal-soalnya diambil dari ujian sertifikasi tahun

kemarin, dari ujian masuk perPendidikan tinggi, dan dari olimpiade. Tapi hanya pengayaan nanti belum tentu semua ikut ujian sertifikasi.”

Menurut Ibu Tumini, S.Pd untuk meningkatkan kuaitas

penilaian bahasa yang digunakan dalam intrumen penilaian

menggunakan bahasa Indonesia untuk ulangan harian, untuk ulangan

tengah semester dan ulangan semester menggunakan bahasa

Indonesia dan bahasa Inggris. Sebagaimana disampaikan pada saat

wawancara dengan peneliti sebagai berikut,

Page 128: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

108

“Untuk meningkatkan kualitas penilaian sebagai sekolah RSBI, soal-soal ulangan harian menggunakan bahasa Indonesia, untuk ulangan Tengah semester dan ulangan semester menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Dalam meningkatkan kualitas penilaian kami mengembangkan intrumen penilaian dari soal-soal ujian masuk perPendidikan tinggi dan soal-soal olimpiade.” Petikan hasil wawancara dengan kelas XB sebagai berikut,

Peneliti : “Anda sekolah di RSBI. Bagaimana bapak /ibu Pendidik mempersiapkan anda untuk ujian internasional nanti?”

XB : “Bu Pendidik sudah menyiapkan soal-soal yang berbobot. Dalam latihan soal diselibkan soal-sol yang sulit.”

Peneliti : “Soal-soalnya diambil dari mana?” XB : “Dak tahu pokoknya sulit, sepertinya dari soal-soal

ujian masuk perPendidikan tinggi.”

Hasil pengamatan dokumen silabus dan RPP yang dibuat oleh

pendidik matematika kelas X pada Rabu, 18 Oktober 2011, pukul

11.00 WIB menunjukkan bahwa perumusan intrumen penilaian sesuai

dengan indikator keberhasilan belajar peserta didik. Intrumen yang

dirumuskan pendidik matematika kelas X SMA N 1 Wonosari adalah

tes obyektif, tes uraian dan tugas (CD no. 5, Silbus dan RPP disajikan

dalam Lampiran 25, 26).

b. Rancangan standar penilaian pembelajaran matematika oleh

sekolah program RSBI

1) Rancangan penilaian pembelajaran matematika oleh sekolah program

RSBI.

Rancangan penilaian program RSBI SMA N 1 Wonosari sama

dengan yang ditetapkan oleh SNP. Diawal tahun pelajaran SMA N 1

Page 129: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

109

melaksanakan workshop yang diikuti seluruh pendidik sekolah.

Kegiatan yang dilaksanakan meliputi: pendataan KKM setiap mata

pelajaran, penentuan kriteria kenaikan kelas, penentuan kriteria nilai

akhir 5 kelompok mata pelajaran, penentuan kriteria kelulusan ujian

sekolah

Hasil pengamatan dokumen oleh peneliti hari senin, 3 Oktober

2011, pukul 09.00 WIB SMA N 1 Wonosari memiliki kriteria

kenaikan kelas, kriteria kelulusan, kriteria penjurusan sesuai dengan

KKM dan karakteristik peserta didik (CD no.1).

Soal-soal matematika RSBI SMA N 1 Wonosari dibuat oleh

tim. Tim menyusun intrumen penilaian matematika yang akan

digunakan untuk ulangan tengah semester, ulangan akhir semester,

dan ujian sekolah. Tugas tim penyusun intrumen penilaian meliputi:

mengembangkan kisi-kisi soal, menyusun butir soal, sesuai dengan

indikator dan bentuk soal. perakitan butir-butir soal menjadi

perangkat tes. Hasil wawancara dengan Drs. Muhayat sebagai Wakil

Kepala Sekolah urusan Kesiswaan dan pengampu matematika sebagai

berikut,

“Ya intrumen penilaian matematika dibuat oleh tim. Sekolah diawal tahun pelajaran membetuk tim penyusun intrumen penilaian untuk ulangan semester, ulangan semester, dan uijian sekolah. Tugas tim tersbut meliputi membuat kisi-kisi soal, menyusun butir soal, sesuai dengan indikator, dan merakit butir-butir soal menjadi perangkat tes”. Hasil wawancara dengan Drs. Aris Feriyanto sebagai Wakasek

Kurikulum menambahkan bahwa,

Page 130: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

110

“Rancangan penilaian yang dilaksanakan tahun pelajaran ini sesuai dengan SNP sekolah akan melaksanakan: 1)Ulangan tengah semester minggu pertama bulan Oktober, 2)Ulangan akhir semester minggu pertama dan kedua bulan Desember, 3)Ulangan kenaikan kelas kelas minggu kedua dan ketiga bulan Juni, 4)Untuk persiapan ujian nasional bagi kelas XII diadakan Tryout UN sebanyak 6 kali, 5)Ujian sertifikasi Cambridge bagi yang mengikuti dilaksanakan minggu ketiga Oktober sampai dengan minggu pertama bulan November yang bertempat di SMA N 1 Yogyakarta, 6)Ujian akhir bulan April dan bulan Mei yang akan ditetapkan pemerintah.”

2) Model-model soal yang dikembangkan

SMA N 1 Wonosari merencanakan pembuataan naskah soal

sebanyak 1500 butir soal, dan menyiapkan ujian sertifikasi bagi

peserta didik yang mengikuti. SMA N 1 Wonosari mengembangkan

model penilaian dengan menggunakan soal-soal seleksi masuk

perPendidikan tinggi dan soal-soal olimpiade, dikembangkan sesuai

kebutuhan peserta didik (CD no. 1). Hasil pengamatan dokumen

Senin, 3 Oktober 2011 SMA N 1 Wonosari mempunyai dokumen

soal-soal yang disesuaiakan dengan kurikulum. Hal ini ditegaskan

oleh Bapak Kepala Sekolah SMA N 1 Wonosari dalam wawancara

dengan peneliti sebagai berikut,

“Rancangan penilaian di SMA N 1 Wonosari sesuai dengan SNP hanya ditambah ujian sertifikasi, hanya yang membedakan untuk ulangan harian kebijakan sekolah harus berbentuk essai, untuk ulangan yang dikoordinir sekolah berbentuk pilihan ganda. Dalam menyiapkan ujian sertifikasi sekolah merencanakan pembuatan bank soal, setiap mata pelajaran bejumlah 1500 butir soal yang merujuk dangan Cambridge.”

Page 131: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

111

Hasil wawancara oleh peneliti dengan Suryanto, S.Pd. M.Pd

sebagai ketua program RSBI SMA N 1 Wonosari (Sabtu, 24

September 2011, pukul 10.30 WIB) menyampaikan bahwa,

“Untuk model penilaian sama seperti dalam SNP, hanya sekolah mengembangkan dan menggunakan soal-soal olimpiade sebagai rujukan mutu yang ditulis dalam bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris, soal-soal itu dikembangkan dan bekerja sama dengan ahli yang berkompeten, mengembangkan kompetensi pendidik menguasai soal-soal”. Model penilaian SMA N 1 Wonosari belum punya kalau teknik

penilainya menggunakan tes, non tes, penugasan perorangan atau

kelompok, tugas mandiri terstuktur maupun mandiri tidak terstuktur.

Teknik tes berupa tes tertulis, tes lisan, tes praktik atau tes kinerja.

SMA N 1 Wonosari mengembangkan model penilaian dengan soal-

soal seleksi masuk perguruan tinggi dan olimpiade. Hasil wawancara

dengan Wakasek kurikulum sebagai berikut,

“Model penilaian SMA N 1 Wonosari belum punya kalau teknik penilaianya menggunakan tes, non tes, penugasana perorangan atau kelompok, tugas mandiri terstuktur maupun mandiri tidak terstuktur. Teknik tes berupa tes tertulis, tes lisan, tes praktik atau tes kinerja. Yang melakukan penilaian : 1). Penilaian oleh pendidik yaitu ulangan harian, penugasan, dan penilaian akhlak mulia dan kepribadian. 2) Penilaian oleh satuan pendidikan yaitu ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, ulangan kenaikan kelas dan ujian sekolah. 3) Penilaian yang dilakukan Pemerintah yaitu UN. Sebagai RSBI ditambah ujian Sertifikasi dari Cambridge. SMA N 1 Wonosari mengembangkan model penilaian menggunakan soal-soal yang digunakan dalam seleksi masuk perPendidikan tinggi dan mengembangkan model penilaian dengan soal-soal olimpiade.” Untuk mempersiapkan peserta didik mengikuti ujian sertifikasi

bapak Drs. Muhayat sebagai Wakasek kesiswaan dan sekaligus

Page 132: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

112

pengampu matematika kelas XII di SMA N 1 Wonosari model

penilaian yang ia gunakan dengan mengembangkan soal-soal dari

ujian masuk pergurauan tinggi dan olimpiade. Hal ini disampaikan

pada saat wawancara sebagai berikut.

“Untuk mempersiapkan ujian sertifikasi saya mengembangkan intrumen penilaian yang sesuai kebutuhan peserta didik kami dengan soal-soal dari olimpiade dan soal-soal ujian masuk perPendidikan tinggi.”

3. Proses (Process) standar penilaian pembelajaran matematika program

RSBI SMAN 1 Wonosari.

a. Pelaksanaan standar penilaian pembelajaran matematika oleh

pendidik matematika kelas X program RSBI.

1) Ulangan harian.

Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh,

menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar

peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan,

sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan

keputusan. Oleh sebab itu pendidik harus melaksanakan penilaian

hasil belajar .

Hasil Wawancara oleh peneliti dengan bapak Drs. Prayoko, hari

Selasa, 18 Oktober 2011, pukul 11.30 WIB bahwa beliau telah

melaksanakan ulangan harian setelah selesai satu bab, yang terdiri dari

beberapa kompetensi dasar. Ulangan harian dengan bahasa Inggris

dan bahasa Indonesia. Kemudian secepatnya beliau mengoreksi,

dalam selang seminggu hasilnya telah dikembalikan kepada peserta

Page 133: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

113

didik. Peserta didik dapat melihat letak kesalahannya, apabila ada

kesalahan dalam mengoreksi peserta didik diminta menyampaikan

kepada pendidik. Petikan wawancaranya sebagai berikut:

Peneliti : “Kapan Bapak melaksanakan ulangan harian?” Pry : “Untuk melaksanakan ulangan harian kalau materinya

sudah selesai dalam satu bab, yang terdiri dari beberapa KD tapi karena keterbatasan waktu akhirnya beberapa KD saya rangkum.”

Peneliti : “Apakah ulangan yang bapak koreksi langsung dikembalikan kepada peserta didik tanpa ada komentar?”

Pry : “Biasanya saya target satu minggu setelah ulangan hasilnya saya berikan kepada anak-anak tetapi kadang lebih dari satu minggu belum bisa menyampaikan ke anak-anak, setelah selesai saya sampaikan kepada anak-anak, saya suruh untuk dikoreksi kagi mungkin ada kesalahan menjumlahkan atau kesalahan mengoreksi dan itu nanti biasanya ada umpan balik ke saya, kalau ada komplain masalah ya itu tadi jumlah tidak pas atau benar saya salahkan”.

Adapun Ibu Tumini, S.Pd, melaksanakan ulangan harian setelah

menyelesaikan minimal dua kompetensi dasar. Ulangan segera

dikoreksi apabila tidak banyak tugas. Setelah dikoreksi dikembalikan

kepada peserta didik, Selain ulangan harian nilai tugas juga

dimanfaatkan. Petikan wawancara dengan ibu Tumini, S.Pd (hari

Rabu, 2 November 2011, pukul 12.00 WIB) sebagai berikut;

Peneliti : “Kapan ibu memberikan ulangan harian?” Tmn : “Berdasarkan banyak sedikitnya materi dalam satu

standar kompetensi. Apabila dalam satu standar kompetensi materinya tidak banyak maka ulangannya dilaksanakan setelah selesai satu standar. Rata-rata setelah selesai materi dalam dua atau tiga kompetensi dasar.”

Peneliti : “Bagaimana ibu mengoreksi hasil ulangan peserta didik?”

Tmn : “Untuk koreksi saya selalu menekankan pada diri saya, setiap selesai ulangan secepatnya saya koreksi. Hal ini

Page 134: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

114

bisa menguranggi beban pekerjaan dan peserta didik segera mengetahui hasilnya. Setelah selesai dikoreksi secepatnya dibagikan kepada siswa.”

Peneliti : “Apakah dalam mengembalikan hasil pekerjaan peserta didik disertai balikan/komentar yang mendidik?”

Tmn : “Gimana ya inilah tugas yang terberat kalau mengampu beberapa kelas, kalau setiap ulangan disertai balikan dan ulangan setiap kelas hampir bersamaan ya berat sekali, ya kalau pas tidak banyak pekerjaan ya saya kasih komentar dan biasanya banyak yang tidak.”

2) Analis hasil pekerjaan peserta didik.

Analisis hasil pekerjaan peserta didik yang dilakukan oleh

pendidik matematika kelas X adalah membandingkan hasil penilaian

masing-masing peserta didik dengan KKM. Analisis ini bermanfaat

untuk mengetahui kemajuan hasil belajar dan kesulitan belajar peserta

didik, serta untuk memperbaiki pembelajaran. Hasil wawancara

dengan bapak Drs. Prayoko bahwa dia telah melakukan analisis hasil

pekerjaan peserta didik dan mengatahui manfaatnya. Hasil wawancara

dengan peneliti sebagai berikut,

“ Ya saya menganalisis hasil ulangan yang sudah saya ujikan dari situ saya tahu pencapaian kompetensi anak dan sejauh mana efektifitas mengajar saya.” Hal yang juga disampaikan oleh ibu Tumini, S.Pd dia telah

menganalisis, cara menganalisis dan mengetahui manfaatnya.

Sebagaimana terungkap dalam petikan wawancara sebagai berikut:

Peneliti : “Apakah ibu menganalisis hasil pekerjaan peserta didik?”

TMN : “Ya untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa maka harus saya mengenalisis hasil penilaian.”

Peneliti : “Bagaimana cara ibu menganalisis?” TMN : “Membandingkan hasil penilaian masing-masing

peserta didil dengan KKM.”

Page 135: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

115

Dari hasil pengamatan dokumen bahwa pendidik mata pelajaran

matematika kelas X SMA N 1 Wonosari telah melakukan analisis

hasil ulangan peserta didik (CD no. 5 dan Lampiran 30).

3) Remedial

Pelakasanaan remedial dilaksanakan untuk peserta didik yang

mendapat nilai ulangan harian di bawah KKM mata pelajaran atau

peserta didik yang pada saat diadakan ulangan harian tidak hadir

dengan tanpa alasan yang jelas (dianggap telah mengikuti ulangan

harian). Ketentuan remedial di SMA N 1 Wonosari dilaksanakan satu

kali untuk setiap ulangan harian dan nilai hasil remedial maksimal

sama dengan nilai KKM. Hasil Wawancara oleh peneliti dengan

bapak Drs. Prayoko, hari Selasa, 18 Oktober 2011, pukul 11.30 WIB

bahwa beliau telah melaksanakan remedial. Sebagaimana terungkap

dalam petikan wawancara sebagai berikut,

Peneliti ; “Apakah bapak melaksanakan remedial?” Pry : “Ya, waktunya sore hari. Tapi sulit mencari waktu

karena banyaknya kegiatan anak ataupun saya sendiri.”

Hal yang sama disampaikan oleh peserta didik kelas XA bahwa

pendidik matematika yang mengajarnya di kelas XA mengadakan

ulangan harian setelah satu bab. Hasil ulangan dikembalikan kepada

peserta didik setelah dikoreksi sekitar satu minggu. Hasil ulangan

dikomentari secara umum di depan kelas agar menjadi pembelajaran

peserta didik yang lain dan ada pelaksanaan remedial. Sebagaimana

Page 136: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

116

terungkap dalam petikan wawancara dengan peserta didi kelas XA

sebagai berikut;

Peneliti : “Kapan pendidik matematika anda memberikan ulangan harian?”

XA : “Pendidik kami memberikan ulangan harian setelah materi selesai dalam satu bab.”

Peneliti : “Berapa lama memberikan hasil ulangan?”. XA : “Untuk pak Prayoko biasanya satu minggu.” Peneliti : “Apakah pada pekerjaan anda ada catatan-catatan?” XA : “Diberikan secara umum di depan kelas karena kalau

diberikan di masing-masing pekerjaan saya kurang paham kesulitannya, kalau disampaikan secara umum dan langsung diketahui letak kesulitannya maka saya akan lebih paham.”

Adapun Ibu Tumini, S.Pd, melaksanakan remedial setelah

dikoreksi apabila tidak banyak tugas. Setelah dikoreksi dikembalikan

kepada peserta didik, peserta didik yang belum mencapai KKM diberi

pelajaran remedial. Selain ulangan harian nilai tugas juga

dimanfaatkan. Petikan wawancara dengan ibu Tumini, S.Pd (hari

Rabu, 2 November 2011, pukul 12.00 WIB) sebagai berikut;

Peneliti : “Apakah ibu mengolah hasil penilaian?” Tmn : “Ya untuk mengetahui ketuntasan belajar peserta didik

maka harus saya mengolah hasil penilaian.” Peneliti : “Bagaimana ibu memanfaatkan hasil penilaian untuk

perbaikan pembelajaran?” Tmn : “Ya kalau yang belum mencapai KKM diremedi,

kemudian bagi yang sudah tuntas saya beri pengayaan soal, sehingga yang sudah tuntas apa yang diperoleh tidak hanya berhenti sampai disitu.”

Peneliti : “Apakah ibu melakukan penilaian tugas?’ Tmn : “Untuk saya pribadi, setiap apa yang mereka kerjakan

kemudian setiap keaktifan mereka tentu saja akan berpengaruh terhadap nilai anak tadi.”

Menurut peserta didik kelas X D bahwa ibu Tumini, S.Pd

yang mengajar matematika di kelas mereka, melaksanakan ulangan

Page 137: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

117

harian setelah selesai satu materi. Sebelum ulangan peserta didik

diberi kesempatan untuk menyampaikan kesulitan yang dihadapi

dalam menguasai materi. Hasil ulangan dikoreksi dan dikembalikan

kepada peserta didik. Pada pekerjaan peserta didik sebagian diberi

komentar tentang kesalahannya. Petikan wawancara dengan peserta

didik kelas XD sebagai berikut;

Peneliti : “Kapan pendidik matematika anda memberikan ulangan harian?”

XD : “Ulangan harian dilaksanakan kalau materi sudah selesai, sebelumnya bu Pendidik memberi kesempatan untuk bertanya jika ada kesulitan-kesulitan yang dihadap.”

Peneliti : “Berapa lama memberikan hasil ulangan?”. XD : “Hasil ulangan dikembalikan pada pertemuan berikutnya.” Peneliti : “Apakah pada pekerjaan anda ada catatan-catatan?” XD : “Dikoreksi dan dikembalikan, sebagian besar diberi

catatan sendiri oleh bu Tumini,” Peneliti : “Apakah pendidik matematika anda memberi tugas?” XD : “Banyak pak, karena nilainya diperhitungkan.”

Hasil pengamatan dokumen oleh peneliti bahwa Ulangan harian

mata pelajaran matematika kelas X semester gasal telah dilaksanakan

Contoh soal ulangan harian disajikan dalam Lampiran 28.

b. Pelaksanaan standar penilaian pembelajaran matematika oleh

sekolah program RSBI .

1) Pelaksanaan penilaian ulangan tengah semester gasal SMA N 1

Wonosari tahun pelajaran 2011/2012.

Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan dilakukan untuk

menilai pencapaian kompetensi peserta didik pada semua mata

pelajaran. SMA N 1 Wonosari mengkoordinir ulangan tengah semester,

ulangan akhir semester, ulangan kenaikan kelas dan ujian sekolah.

Page 138: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

118

Sebagaimana dijelaskan oleh bapak kepala sekolah pada saat

wawancara bahwa,

“Sekolah mengkoodinasi ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, ulangan kenaikan kelas, dan ujian sekolah. Soalnya pilihan ganda dan dikoreksi sekolah mengunakan komputer.”

Hasil observasi oleh peneliti hari Senin, 3 Oktober 2011 bahwa

SMA N 1 Wonosari telah melaksanakan ulangan tengah semester

gasal dilaksanakan tanggal 3 Oktober sampai dengan 10 Oktober

2011. Soal matematika menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa

Inggris (Soal ulangan tengah semester gasal Lampiran 29).

2) Analisis hasil ulangan tengah semester

Kegiatan pada tahap analisis adalah menganalisis hasil

penilaian menggunakan acuan kriteria yaitu membandingkan hasil

penilaian masing-masing peserta didik dengan standar yang telah

ditetapkan. Nilai masing-masing peserta didik dibandingkan dengan

KKM. Peserta didik yang nilainya dibawah KKM dinyatakan belum

tuntas. Analisis ini bermanfaat untuk mengetahui kemajuan hasil

belajar dan kesulitan belajar peserta didik, serta untuk memperbaiki

pembelajaran.

Hasil wawancara dengan Bapak Sriyanto, S.Pd koordinator TI

SMA N 1 Wonosari hari Kamis, 24 November 2011 bahwa analisis

nilai dan analisis butir soal di SMA N 1 Wonosari berbasis TIK

dengan menggunakan scanpax acadamic adison. Fasilitas TIK untuk

pengolahan hasil penilaian sudah cukup memadai, untuk pengolahan

Page 139: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

119

nilai ulangan tengah semester, ulangan semester dan ujian sekolah

dengan komputer. (Video no. 5 dan hasil analisis disajikan dalam

Lampiran 31)

3) Tindak lanjut hasil ulangan tengah semester.

Hasil wawancara oleh peneliti dengan Bapak Sriyanto, S.Pd

pada hari Kamis, 24 November 2011 pukul 12.00 WIB bahwa sesuai

kebijakan sekolah 3 hari setelah ulangan dilaksanakan nilai ulangan

tengah semester harus sudah dilaporkan kepada orang tua peserta

didik dan ditempel di papan pengumuman SMA N 1 Wonosari

(Video no. 5)

Hasil wawancara peneliti dengan peserta didik kelas XB dia

telah melihat hasilnya di papan pengumuman dan internet.

Sebagaimana petikan hasil wawancara sebagai berikut,

Peneliti : “Apakah anda sudah mengetahui hasil ulangan tengah semester gasal tahun 2011?”

XB : “Sudah diumumkan oleh wali kelas dan ditempel di papan informasi. Saya juga bisa upload di internet.”

Hasil wawancara dengan peserta didik kelas XE bahwa dia

sudah melihat hasilnya di papan informasi SMA N 1 Wonosari.

Sebagaimana petikan hasil wawancara sebagai berikut.

Peneliti : “Apakah anda sudah mengetahui hasil nilai ulangan tengah semester gasal yang diujikan tanggal 3 sampai 10 November 2011?”

XE ; “Sudah, itu masih ditempel di papan informasi.”

Page 140: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

120

4) Ujian sertifikasi peserta didik

Pelakasanaan ujian sertifakasi SMA N 1 Wonosari memilih

pada bulan Oktober-November dengan pertimbangan untuk persiapan

ujian sekolah maupun ujian nasional, sebagaimana disampaikan oleh

Drs. Aris Feriyanto Wakasek Kurikulum SMA N 1 Wonosari sebagai

berikut,

“Untuk pelaksanaan ujian sertifikasi internasional memilih bulan Oktober-Nopember dengan pertimbangan-pertimbangan tertentu untuk persiapan ujian sekolah maupun ujian nasional, ujian setifikasi sifatnya pilihan artinya peserta didik boleh memilih satu, dua, atau semua mapel MIPA dan bahasa Inggris, bahkan tidak memilih.”

Bapak Suryanto, S.Pd. M.Pd, Ketua Pelaksana Program RSBI

SMA N 1 Wonosari menambahkan ujian setifikasi dilaksanakan di

SMA N 1 Yogyakarta, untuk tahun ini peserta didik yang mengikuti

67 perserta didik untuk semua program. Petikan hasil wawancara

dengan bapak Suryanto, S.Pd. M.Pd sebagai berikut;

Peneliti : “Apakah SMA N 1 Wonosari melaksanakan atau memfasilitasi peserta didiknya mengikuti ujian sertifikasi?”

SR : “Ya. Sekolah memfasiltasi bagi peserta didik yang mau mengikuti ujian sertifikasi karena sifatnya pilihan.”

Peneliti : “Apakah semua peserta didik mengikuti ujian sertifikasi?”

SR : “Tidak karena sifatnya pilihan untuk tahun kemarin jumlah yang mengikuti ada 66 peserta didik.”

Peneliti : “Adakah syarat khusus bagi siswa yang akan mengikuti?”

SR : “Bagi peserta didik yang mengikuti sertifikasi melunasi administrasi sebesar Rp750.000,00 setiap mata pelajaran yang diikuti dan ujianya bertempat di SMA N 1 Yogyakarta.”

Peneliti : “Untuk tahun ini berapa peserta didik yang sudah mendaftar ujian sertifikasi?”

Page 141: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

121

SR : “Untuk tahun ini ada 67 peserta didik yang sudah mendaftar.”

Peneliti : “Meningkat pesertanya ya?” SR : “Meningkat satu, tapi tahun kemarin hanya untuk jurusan

IPA, tetapi untuk tahun ini untuk semua jurusan, jadi 67 peserta didik dari 192 .“

4. Produk (Product) pada standar penilaian pembelajaran matematika

program RSBI SMA N 1 Wonosari

a. Prestasi matematika peserta didik kelas X dalam ulangan harian.

Ketuntasan belajar matematika ulangan harian 1 yang diujikan oleh

Bpk Drs. Prayoko sebagai pendidik mata pelajaran matematika pada

pokok bahasan Eksponen dan Logaritama hasilnya sebagai berikut :

Tabel 4.1 Persentase ketercapaian ketuntasan Ulangan Harian 1,

Kelas XA XB XC XD XE XF Total

Jumlah 31 32 32 32 32 32 191

Ketuntasan (%) 16,1 18,7 12,5 21,8 9,3 15,6 15,7

Sumber :Nilai matematika kelas X Drs Prayoko SMA N 1 Wonosari

Ketuntasan belajar matematika ulangan harian 2 yang diujikan oleh

Ibu Tumini, S.Pd sebagai pendidik mata pelajaran matematika pada

pokok bahasan sistem persamaan linier hasilnya sebagai berikut :

Tabel 4.2 Persentase ketercapaian ketuntasan Ulangan Harian 2,

Kelas XA XB XC XD XE XF Total

Jumlah 31 32 32 32 32 32 191

Ketuntasan (%) 48,4 21,9 75 28,1 15,6 50 39,7

Sumber :Nilai matematika kelas X Tumini, S.Pd SMA N 1 Wonosari

Page 142: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

122

b. Prestasi matematika peserta didik kelas X dalam ulangan tengah

semester

Hasil pengamatan dokumen oleh peneliti bahwa mata pelajaran

yang KKM-nya 75 baru dua mata pelajaran, mata pelajaran lainnya

kurang dari 7,5 (CD no.4)

Rekapitulasi nilai Ulangan Tengah Semester Gasal Tahun

pelajaran 2011/2012 SMA N 1 Wonosari yang dilaksanakan tanggal 3

Oktober sampai dengan 10 Oktober 2011.

Sumber : SMA N 1 Wonosari Tahun 2011

Grafik 4.4 Persentase Ketercapaian Ketuntasan Ulangan Tengah Semester gasal tahun pelajaran 2011/2012.

Berdasarkan grafik di atas menunjukkan bahwa hanya empat mata

pelajaran yang ketuntasannya di atas 75%, bahkan mata pelajaran

matematika hanya 17,8% yang tuntas.

Page 143: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

123

c. Prestasi matematika peserta didik dalam Olimpiade.

Hasil pengamatan dokumen oleh peneliti hari Rabu, 5 Oktober

2011 pukul 12.00 WIB bahwa prestasi bidang matematika yang diraih

SMA N 1 Wonosari tahun pelajaran 2010/2011 juara 2 tingkat

Kabupaten Gunungkidul (CD no. 4 dan Lampiran 32).

d. Hasil Ujian Nasional Matematika 3 tahun terakhir.

Hasil Ujian Nasional yang diselenggarakan pemerintah pusat tiga

tahun terakhir mata pelajaran matematika. (Lampiran 33)

Grafik 4.4 Hasil Ujian Nasional mata pelajaran matematika tiga tahun

terakhir. Di SMA N 1 Wonosari, Juli 2011.

Tahun pelajaran 2009/2010 adalah lulusan pertama program RSBI

SMA N 1 Wonosari. Program RSBI yang dimaksud untuk SMA N 1

Wonosari hanya jurusan IPA. Berdasarkan Grafik 4.4 terlihat tahun

pelajaran 2009/2010 nilai terendah sebesar 3.00, tertingi sebesar 9.00

dan rata-rata sebesar 6,48. Tahun pelajaran 2010/2011 terendah sebesar

3,75, tertinggi sebesar 10,00, dan rata-rata sebesar 8,02

Page 144: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

124

e. Hasil Ujian sertifikasi matematika peserta didik

Hasil ujian sertifikasi Cambridge Internasional Examination (CIE)

tahun 2010 (Lampiran 34). Rekapitulasi nilai Jumlah peserta yang

mengikuti ujian 66 peserta didik dari jumlah 134 peserta didik program

IPA, yang terdistribusi pada tabel di bawah ini,

Tabel 4.3 Rekapitulasi nilai ujian sertifikasi Cambridge Internasional Examination (CIE) tahun 2010.

Nilai Inggris Mat Bio Kim Fis A+ - - - - - A - 1 - - - B - 8 - - 1 C 1 21 1 - 1 D 2 6 4 1 2 E - 9 2 2 2 F - - - 2 1 G - - - 1 - U 6 4 - - -

Terdaftar tapi tidak ikut ujian

- 2 1 - -

Jumlah 9 51 8 6 7 Sumber : Nilai ujian sertifikasi SMA N 1 Wonosari, tahun 2011

f. Peserta didik yang melanjutkan ke perguruan tinggi program RSBI

SMA N 1 Wonosari tahun pelajaran 2010/2011.

Pada tahun pelajaran 2010/2011 yang termasuk program RSBI

adalah peserta didik untuk jurusan IPA yang berjumlah 134 peserta didik.

Peserta didik yang diterima di perguruan tinggi negeri sebanyak 62,

peserta didik dan yang diterima di perguruan tinggi swasta sebanyak 47.

Jadi peserta didik yang diterima di perguruan tinggi seluruhnya

Page 145: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

125

sebanyak 109 peserta ddik pada tahun pelajaran 2010/2011. Jadi

persentase peserta didik yang melanjutkan ke perguruan tinggi ada

81,3%. Data peseta didik yang melajutkan ke perguruan tinggi disajikan

dalam Lampiran 35.

C. Pembahasan

Berikut ini peneliti menganalisis data yang berhasil dikumpulkan di

lapangan sesuai dengan rumusan masalah yang selanjutnya dihubungkan dengan

teori yang sudah ada

1. Konteks (Context) pada standar penilaian pembelajaran matematika

program RSBI

a. Kesesuaian standar penilaian pembelajaran matematika di SMA N

1 Wonosari dengan standar penilaian program RSBI.

Menurut Standar Penilaian Pendidikan Permendiknas nomor 20

tahun 2007 Standar Penilaian Pendidikan menurut Permendiknas nomor

20 tahun 2007 adalah Standar nasional pendidikan yang berkaitan

dengan mekanisme, prosedur, dan intrumen penilaian hasil belajar

peserta didik. Penilaian pendidikan adalah proses pengumpulan dan

pengolahan informasi untuk menentukan pencapaian hasil belajar peserta

didik. Prinsip penilaian meliputi: mendidik, terbuka, menyeluruh,

terpadu, obyektif, berkesinambungan, adil, dan menggunakan acuan.

Menurut Panduan Penyelenggaraan Program Rintisan SMA

bertaraf internasional (R-SMA-BI) Standar Penilaian pada Program

Page 146: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

126

Rintisan SMA Bertaraf Internasional bahwa Penilaian dilakukan dalam

bentuk ulangan harian dan ulangan tengah semester, ulangan akhir

semester, ulangan kenaikan kelas, dan kelulusan ditetapkan

menggunakan Nilai Batas Ambang Kompetensi (NBAK) ideal 75%.

Peserta didik yang tidak mencapai NBAK diberikan program remidi.

Implementasi dari Permendiknas di atas, SMA N 1 Wonosari

sebagai sekolah rintisan bertaraf internasional telah melaksanakan

standar penilaian yang berlaku secara nasional dan sekolah juga

memfasilitasi peserta didiknya untuk mengikuti ujian sertifikasi

internasional. Penilaian yang diperoleh dari proses pembelajaran

mengukur tiga ranah yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik. Penilaian

dilakukan untuk memantau proses, kemajuan dan perbaikan hasil belajar

peserta didik secara berkesinambungan. Hasil belajar peserta didik diukur

melalui ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan semester,

ulangan kenaikan kelas, ujian sekolah, ujian nasional dan ujian

internasional. Ujian sekolah dan ujian nasional bersifat wajib sedangkan

ujian internasional bersifat pilihan.

Dari hasil penelitian di lapangan, peneliti menemukan adanya

perbedaan dengan landasan teori yang peneliti jabarkan sebelumnya dan

hasil wawancara tentang kesesuaian standar penilaian RSBI SMA N 1

Wonosari yang dilaksanakan sesuai dengan SNP. Namun pada saat

pelaksanaan penelitian ini berlangsung SMA N 1 Wonosari menetapkan

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) matematika sebesar 71 naik satu

Page 147: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

127

poin dari sebelumnya, secara bertahap disesuaikan dengan kondisi yang

ada saat ini dan pada tahun 2014 akan mencapai sesuai standar penilaian

yang ditetapkan RSBI yaitu Nilai Batas Ambang Kompetensi (NBAK)

ideal 75%.

b. Penetapan target pencapaian dalam memenuhi standar penilaian

pembelajaran matematika di RSBI SMA N 1 Wonosari.

Penetapan kompetensi lulusan SMA bertaraf internasional

menerapkan standar kelulusan yang lebih tinggi dari pada standar

nasional pendidikan, meraih prestasi tingkat internasional pada bidang

sains, matematika, teknologi, seni dan olahraga. Kriteria Keunggulan

Standar Kelulusan SMA-BI minimum rata-rata pada tingkat satuan

pendidikan adalah 75.

Hasil penelitian dokumen bahwa tujuan sekolah SMA N 1

Wonosari memiliki indikator; yang dapat diukur, spesifik, dapat dicapai,

dapat dilaksanakan, dan ditentukan batas waktunya. Tujuan sekolah

SMA N 1 Wonosari yang sesuai dengan standar penilaian adalah:

1. Peserta didik mampu mencapai rerata nilai ujian nasional sebagai

cermin penguasaan ilmu pengetahuan di atas rerata nilai nasional

minimal 85.

2. Peserta didik yang diterima di perguruan tinggi favorit bertaraf

internasional di tingkat lokal, nasional, dan internasional mencapai

85%.

Page 148: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

128

3. Peserta didik yang mampu mencapai standar nilai minimal sertifikasi

(ujian internasional) mencapai 60% dari peserta.

Tujuan sekolah RSBI SMA N 1 Wonosari menetapkan rata-rata

nilai ujian nasional minimal 85 ini berarti penetapan target pencapaian

tujuan sekolah di atas kriteria standar kelulusan SMA-BI.

Data hasil penelitian di lapangan, peneliti menemukan rata-rata

nilai ujian nasional matematika SMA N 1 memenuhi kriteria kelulusan

SMA-BI tercapai pada tahun pelajaran 2010/2011, rata-rata nilai ujian

matematika sebesar 8,02.

SMA N 1 Wonosari juga menyadari untuk mewujudkan tujuan itu

tidaklah mudah mengingat kondisi faktor pendukung yang dimiliki

sekarang ini, oleh sebab itu secara bertahap akan mewujudkan tujuan itu

pada tahun 2014.

Sebagai target sekolah dalam pencapaian kompetensi mata

pelajaran matematika maka SMA N 1 Wonosari menetapkan kriteria

ketuntasan minimal matematika tahun pelajaran 2011/2012 sebesar 71.

Ketetapan KKM matematika sebesar ini tidak sesuai dengan standar yang

ditetapkan pada panduan RSBI. Menurut panduan RSBI bahwa sekolah

RSBI harus menetapkan KKM di atas 75. Ketetapan KKM SMA N 1

Wonosari belum mencapai 75 bukan tanpa alasan, sebagaimana

disampaikan oleh bapak Kepala Sekolah SMA N 1 Wonosari berikut ini

“KKM kurang dari 75 karena kita membaca betul secara nyata unsur-unsur yang menentukan KKM, saya tidak ingin memaksakan diri kalau memang pada kenyataannya belum sampai, jadi kalau kita memaksakan diri khawatir saya adalah nanti ada penilaian-

Page 149: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

129

penilaian semu yang memaksakan diri agar nilainya sama dengan KKM, kalau itu terjadi maka membawa kebohongan kepada anak-anak, artinya nilai anak tidak merupakan nilai riil. Lebih baik KKM dipertahankan pada tahapan sekarang dan dinaikkan secara bertahap sesuai dengan kemampuan kita meningkatkan KKM itu”. Dari uraian diatas peneliti berkesimpulan bahwa: Penetapan target

pencapaian standar penilaian pembelajaran matematika belum terpenuhi,

namun nilai ujian nasional matematika yang dicapai tahun pelajaran

2010/2011 telah melampaui batas yang ditetapkan oleh standar kelulusan

SMA-BI, tahun pelajaran 2011/2012. Target pencapaian yang ditentukan

dalam tujuan sekolah itu SMA N 1 Wonosari berusaha dengan bertahap

untuk memenuhinya yang disesuaikan dengan kondisi yang ada sekarang

ini,

c. Dukungan sekolah terhadap standar penilaian pembelajaran

matematika di RSBI SMA N 1 Wonosari.

Ketercapaian standar penilaian harus didukung dari beberapa pihak

terutama faktor kepala sekolah. Sesuai dengan ketentuan RSBI kepala

sekolah harus bervisi internasional yang ditunjukkan dengan telah

memperoleh ijazah pascasarjana dan berpengalaman melaksanakan

kegiatan diluar negeri pada negara anggota OECD. Dimilikinya syarat

tersebut diharapakan Kepala Sekolah dapat memahami pendidikan

sebagai profesi, mempertahankan standar etika profesionalisme dan

menyajikan proses kepemimpinan untuk meningkatkan standar

penilaian.

Page 150: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

130

Kepemimpinan merupakan kekuatan aspirasional, kekuatan

semangat, dan kekuatan moral yang kreatif, mampu mempengaruhi para

peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan untuk mengubah sikap,

sehingga mereka konforn dengan keinginan pemimpin. Pemimpin dapat

mempengaruhi moral, kepuasan kerja, keamanan, kualitas dan terutama

tingkat prestasi suatu organisasi.

Efektifitas pemimpin ditentukan oleh interaksi antara tingkah laku

kepala sekolah sebagai manager dengan karakteristik situasi. Profil

kepemimpinan kepala sekolah mempunyai peran penting dalam

mempengaruhi kinerja seluruh karyawan dan pendidik.

Kepala sekolah harus memahami kultur sekolah yang ada sekarang

ini, dan menyadari bahwa hal itu tidak lepas dari struktur dan pola

kepemimpinannya. Perubahan kultur yang lebih "sehat" harus dimulai

dari kepemimpinan kepala sekolah. Kepala sekolah harus

mengembangkan kepemimpinan berdasarkan dialog, saling perhatian

dan pengertian satu dengan yang lain.

(http://pakPendidikonline.pendidikan.net/pradigma_pdd_ms_depan_37.ht

ml diakses Senin, 10 Okt 2011, pukul 19.00)

Kultur sekolah yang baik dan Kepala Sekolah bervisi internasional

merupakan dukungan sekolah terhadap standar penilaian SMA N 1

Wonosari yang dimiliki saat ini.

Kebijakan di SMA N 1 Wonosari sangat mendukung terhadap

peningkatan standar penilaian dengan diberinya kemudahan bagi

Page 151: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

131

pendidik melanjutkan program studi pascasarjana. Meningkatnya

pendidikan bagi pendidik diharapkan meningkatnya profesional pendidik

dalam penilaian. Hasil wawancara dengan kepala sekolah menunjukkan

SMA N 1 Wonosari memberikan kemudahan pendidik dalam

melanjutkan pendidikan.

Rendahnya penghasilan pendidik sehingga memaksa mereka

bekerja bermacam-macam sehingga melalaikan melaksanakan tugas, dan

banyaknya pungutan dan pembiayaan kepada mereka sehingga

mengurangi kemampuan ekonomis untuk mengembangkan profesi. Hal

ini tidak demikian berlaku di SMA N 1 Wonosari.

Pendidik adalah kompunen kegiatan pengembang Sekolah Bertaraf

Internasional (SBI) dimana pendidik harus meningkatkan tingkat

pendidikan minimal S1, sesuai dengan bidang pendidikan dan mata

pelajaran yang diajarkan (Dirjen Dikdasmen, 2006). Data dokumen

menunjukkan bahwa persentase latar belakang pendidikan dengan bidang

yang diampunya SMA N 1 Wonosari di atas 80%.

Dalam rangka meningkatkan mutu SDM terutama dalam

mengembangkan sistem penilaian SMA N 1 Wonosari mengembangkan

program peningkatan kompetensi penilaian bagi pendidik melalui

kegiatan pelatihan, penataran, studi banding, workshop (on the job

training atau of the job training) diawal tahun pelajaran, seminar yang

dilaksanakan oleh sekolah atau bekerjasama dengan lembaga pendidikan

di luar sekolah yaitu dengan UNY, UNS, dan LPMP Yogyakarta.

Page 152: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

132

Menerapkan penilaian berbasis TIK, apabila digunakan dengan

baik dapat menjadi media pengolahan hasil penilaian belajar peserta

didik yang efektif. Salah satu contoh penerapan TIK adalah penggunaan

komputer dalam sistem penilaian. Dengan komputer pendidik lebih

mudah dalam pengolahan hasil belajar peserta didik. Teknologi komputer

dengan kemampuannya yang tinggi dapat dijadikan sebagai sarana

penyampaian informasi dan ilmu pengetahuan serta sebagai sarana untuk

memperoleh umpan balik bagi peserta didik.

Komputer memberi kemudahan pendidik menganalis hasil

penilaian, dan bagi peserta didik untuk mengerjakan latihan, melakukan

kegiatan simulasi karena tersedia animasi grafik, warna, dan musik yang

dapat menambah realisme. Penggunaan komputer dapat sebagai alat

intruksional yang disebut dengan pengajaran dengan bantuan komputer

(Computer Assisted Intruction).

SMA N 1 Wonosari telah menerapkan penilaian berbasis TIK,

meskipun rasio jumlah komputer tidak sebanding dengan jumlah peserta

didik yang ada. SMA N 1 Wonosari memiliki website, website dapat

diakses, Web sebagai media online penilaian, Website sebagai forum

online warga sekolah. Sekolah juga merencanakan aplikasi TIK

pendukung manajemen penilain, LAN ke ruang Pendidik, tersediannya

komputer akses internet SIM administrasi pembelajaran, dan tersedianya

CD/VCD intrumen penilaian.

Page 153: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

133

Penggunaan fasilitas internet, email, facebook, upload/download

materi-materi pelajaran ataupun soal-soal tugas dan evaluasi dapat

mempermudah komunikasi peserta didik dengan pendidik. Namun ini

akan terlaksana dengan baik apabila fasilitas medukung memadai,

Apabila fasilitas yang tersedia hanya di sekolah, komunikasi dengan

internet menjadi kurang efektif. Tetapi apabila semua peserta didik dan

pendidik memiliki sambungan internet di rumah, maka komunikasi dapat

dilakukan setiap saat, sehingga penggunaan Teknologi Informasi dan

Komunikasi menjadi efektif.

Dalam rangka peningkatan kualitas penyelenggaraan pendidikan

sesuai dengan perkembangan global, tuntutan kebutuhan masyarakat dan

perkembangan landasan yuridis bidang pendidikan, khususnya Undang-

Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,

maka SMA N 1 Wonosari sebagai Sister School menjalin kerjasama

dengan SMA N 1 Yogyakarta sebagai Centre Cambride akan membina,

memfasilitasi kurikulum, bahan ajar, sertifikasi, informasi pendidikan,

dan sumber daya manusia.

Pelaksanaan kerjasama SMA N 1 Wonosari dengan sekolah

bertaraf internasional yaitu kerjasama dengan Sekolah: 1) Sekolah

Menengah Kebangsaan St JONN of Malaysia, 2) Sekolah Menengah

Kebangsaan Seri Bintang Selatan Malaysia, 3) Henderson Secondary

School Singapura. Kerjasama dilaksanakan dalam bentuk: 1)Kunjungan

Page 154: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

134

Sekolah, 2)Berbagi profil sekolah dan pertemuan ilmiah, 3)Berbagi

kegiatan Budaya.

Data hasil wawancara dengan ketua pelaksana program RSBI dan

dengan Wakasek Kurikulum menunjukkan bahwa SMA N 1 Wonosari

melakukan kerjasama dengan SMA N 1 Yogyakarta sebagai Centre

Cambridge dalam ujian sertifikasi peserta didik. Pelaksanaan ujian

sertifikasi bagi peserta didik dilaksanakan pada bulan Nopember di SMA

N 1 Yogyakarta.

Dari uraian diatas peneliti berkesimpulan bahwa: Kepala sekolah

bervisi internasioanl, kebijakan sekolah, pendidik, dan fasilitas TIK

yang dipunyai sekarang meskipun masih terbatas merupakan dukungan

sekolah terhadap standar penilaian pembelajaran matematika.

2. Masukan (Input) pada standar penilaian pembelajaran matematika

program RSBI SMA N 1 Wonosari

a. Rancangan standar penilaian pembelajaran matematika oleh

pendidik matematika kelas X program RSBI.

Hasil wawancara menunjukkan bahwa pendidik matematika kelas

X telah membuat rancangan penilaian yang dibuat pada awal tahun

pelajaran. Pendidik juga mensosialisasikan kepada peserta didik pada

kelas yang diampunya dan rancangan penilaian ditanda tangani oleh

perwakilan kelas.

Hasil pengamatan dokumen juga menunjukkan bahwa diawal

tahun pelajaran melakukan analisis SK-KD, mengembangkan indikator

Page 155: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

135

pencapaian KD, menyusun rancangan penilaian, membuat rancangan

program remedial/pengayaan dan menetapkan kriteria ketuntasan belajar.

Menurut standar penilaian program RSBI SMA dalam panduan

penyelengaraan program RSBI SMA (2009) bahwa prosedur penilaian

harus dirancang dengan cermat dan memberitahukan kepada peserta

didik kapan teknik penilaian akan diterapkan.

PP No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan dan

Permendiknas No. 20 tahun 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan

menyatakan bahwa penilaian pada jenjang pendidikan dasar dan

menengah terdiri atas penilaian hasil belajar oleh: pendidik, satuan

pendidikan, dan pemerintah. Penilaian yang dilakukan oleh pendidik

harus terencana, terpadu, menyeluruh, dan berskesinambungan.

Dari hasil penelitian di lapangan, peneliti belum menemukan

rancangan penilaian aspek afektif dan penilaian portofolio yang disusun

oleh pendidik matematika kelas X.

Dari uraiaan tersebut diatas peneliti berkesimpulan bahwa

Rancangan penilaian kognitif pembelajaran matematika kelas X yang

dibuat oleh pendidik matematika kelas X RSBI SMA N 1 Wonosari

telah sesuai,

Hasil wawancara dengan pendidik matematika kelas X

menunjukkan bahwa pendidik matematika kelas X RSBI SMA N 1

Wonosari telah mengembangkan intrumen penilaian diawal tahun

pelajaran dengan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Mengembangkan

Page 156: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

136

model penilaian dengan menggunakan soal-soal seleksi masuk

perPendidikan tinggi dan soal-soal olimpiade tingkat nasional maupun

internasional.

Hasil pengamatan dokumen silabus dan RPP yang dibuat oleh

pendidik matematika kelas X menunjukkan bahwa perumusan intrumen

penilaian sesuai dengan indikator keberhasilan belajar peserta didik.

Intrumen yang dirumuskan pendidik matematika kelas X SMA N 1

Wonosari adalah tes obyektif, tes uraian dan tugas. Perencanaan

penilaian mencakup penyusunan kisi-kisi yang memuat indikator dan

strategi penilaian. Strategi penilaian meliputi pemilihan metode dan

teknik penilaian, serta pemilihan bentuk instrumen penilaian;

Menurut standar penilaian program RSBI SMA dalam panduan

penyelengaraan program RSBI SMA (2009) bahwa pada saat

mengembangkan silabus pendidik mengembangkan indikator pencapaian

penguasaan kompetensi dasar dan teknik penilaian yang relevan dan pada

saat mengembangkan RPP pendidik melengkapi contoh instrumen.

Dari uraiaan tersebut diatas peneliti berkesimpulan bahwa

rancangan intrumen penilaian pembelajaran matematika kelas X yang

dibuat oleh pendidik matematika kelas X RSBI SMA N 1 Wonosari

telah sesuai,

Perencanaan penilaian oleh pendidik menurut Permendiknas No.

20 tahun 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan sebagai berikut:

1) Menjelang awal tahun pelajaran, pendidik mata pelajaran sejenis pada

Page 157: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

137

satuan pendidikan (MGMP sekolah) melakukan :

pengembangan indikator pencapaian KD,

penyusunan rancangan penilaian (teknik dan bentuk penilaian)

yang sesuai,

pembuatan rancangan program remedial dan pengayaan setiap KD,

penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) masing-masing

mata pelajaran melalui analisis indikator dengan memperhatikan

karakteristik peserta didik (kemampuan rata-rata peserta

didik/intake), karakteristik setiap indikator (kesulitan/kerumitan

atau kompleksitas), dan kondisi satuan pendidikan (daya dukung,

misalnya kompetensi Pendidik, fasilitas sarana dan prasarana).

2) Pada awal semester pendidik menginformasikan KKM dan silabus

mata pelajaran yang di dalamnya memuat rancangan dan kriteria

penilaian kepada peserta didik.

3) Pendidik mengembangkan indikator penilaian, kisi-kisi, instrumen

penilaian (berupa tes, pengamatan, penugasan, dan sebagainya) dan

pedoman penskoran.

b. Rancangan standar penilaian pembelajaran matematika oleh

sekolah program RSBI.

Hasil wawancara menunjukkan bahwa RSBI SMA N 1 Wonosari

telah merancang penilaian pembelajaran matematika. Rancangan

penilaian pembelajaran matematika di RSBI SMA N 1 Wonosari adalah

1) Ulangan tengah semester minggu pertama bulan Oktober, 2) Ulangan

Page 158: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

138

akhir semester minggu pertama dan kedua bulan Desember, 3) Ulangan

kenaikan kelas kelas minggu kedua dan ketiga bulan Juni, 4) Untuk

persiapan ujian nasional bagi kelas XII diadakan Tryout UN sebanyak 6

kali, 5) Ujian sertifikasi Cambridge bagi yang mengikuti dilaksanakan

minggu ketiga Oktober sampai dengan minggu pertama bulan November

yang bertempat di SMA N 1 Yogyakarta, 6) Ujian akhir bulan April dan

bulan Mei yang akan ditetapkan pemerintah.”

Hasil wawancara menunjukkan bahwa RSBI SMA N 1 Wonosari

diawal tahun pelajaran telah membentuk tim penyusun intrumen

penilaian matematika. Tim menyusun intrumen penilaian matematika

yang akan digunakan untuk ulangan tengah semester, ulangan akhir

semester, dan ujian sekolah. Tugas tim penyusun intrumen penilaian

meliputi: mengembangkan kisi-kisi penulisan soal, menyusun butir soal,

sesuai dengan indikator dan bentuk soal. perakitan butir-butir soal

menjadi perangkat tes.

Hasil pengamatan dokumen RSBI SMA N 1 Wonosari telah

memiliki kriteria kenaikan kelas, kriteria kelulusan, dan kriteria

penjurusan.

Menurut standar penilaian program RSBI SMA dalam panduan

penyelengaraan program RSBI SMA (2009) bahwa pengembangan

intrumen penilaian dilakukan dengan prosedur yang benar sesuai dengan

kaidah pengembangan setiap jenis intrumen dan intrumen yang

digunakan dalam ulangan akhir semester dan ulangan kenaikan kelas

Page 159: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

139

dianalisis baik secara kualitatif maupun secara kuantitatif memenuhi

persyaratan sebagai intrumen beracuan kriteria.

Langkah awal perencanaan penilaian oleh satuan pendidikan

menurut Permendiknas No. 20 tahun 2007 tentang Standar Penilaian

Pendidikan adalah membentuk tim untuk menyusun instrumen penilaian

(untuk ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan ujian

sekolah) yang meliputi: 1) Pengembangan kisi-kisi penulisan soal (di

dalamnya terdapat indikator soal), 2) Penyusunan butir soal sesuai

dengan indikator dan bentuk soal, serta mengikuti kaidah penulisan butir

soal, 3) Penelaahan butir soal secara kualitatif, dilakukan oleh pendidik

lain (bukan penyusun butir soal) pengampu mata pelajaran yang sama

dengan butir soal yang ditelaahnya, 4) Perakitan butir-butir soal menjadi

perangkat tes.

Dari uraiaan tersebut diatas peneliti berkesimpulan bahwa

rancangan penilaian pembelajaran matematika kelas X di RSBI SMA

N 1 Wonosari telah sesuai.

Hasil pengamatan dokumen dan wawancara SMA N 1 Wonosari

belum memiliki model penilaian namun sekolah telah mengembangkan

model penilaian dengan menggunakan soal-soal seleksi masuk

perPendidikan tinggi dan soal-soal olimpiade yang dikembangkan sesuai

kebutuhan. Hasil pengamatan dokumen bahwa SMA N 1 Wonosari

memiliki bank soal matematika berjumlah 1500 butir soal.

Page 160: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

140

3. Proses (process) pada standar penilaian pembelajaran matematika

program RSBI SMA N 1 Wonosari

a. Pelaksanaan standar penilaian pembelajaran matematika oleh

pendidik matematika kelas X program RSBI

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidik matematika kelas X

di RSBI SMA N 1 Wonosari telah melaksanakan ulangan harian.

Ulangan harian yang dilakukan oleh pendidik materinya belum tentu

satu bab yang terdiri dari beberapa kompetensi dasar, tergantung

kesiapan kelas.

Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh,

menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar

peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan,

sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan

keputusan. Oleh sebab itu pendidik harus melaksanakan penilaian hasil

belajar.

Penilaian untuk belajar memberikan penekanan pada proses yang

dilakukan oleh pendidik maupun peserta didik untuk mencari dan

menginterprestasikan informasi atau keterangan yang berkaitan dengan

masalah yang dihadapi oleh peserta didik dalam pembelajaran

(Assessment Reform Group),

Garfield (1994) menyatakan bahwa tujuan primer dari setiap

penilaian adalah untuk meningkatkan pembelajaran perserta didik. CEA

(2003) menyajikan tujuan penilaian untuk:

Page 161: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

141

1) Memberikan wawasan tentang belajar peserta didik kepada pendidik.

2) Meningkatkan kesuksesan untuk semua.

3) Membantu proses penetapan tujuan.

4) Memungkinkan refleksi secara kontinu terhadap apa yang peserta

didik ketahui sekarang dan apa yang mereka butuhkan untuk diketahui

berikutnya.

5) Mengukur apa yang dinilai,

6) Mempromosikan intervensi secara cepat dan menghubungkan dengan

penetapan tujuan pembelajaran.

7) Meningkatkan standar yang diperoleh peserta didik.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidik matematika kelas X

telah melaksanakan analiasis hasil pekerjaan peserta didik. Analisis yang

dilakukan oleh pendidik matematika kelas X adalah membandingkan

hasil penilaian masing-masing peserta didik dengan KKM. Analisis ini

bermanfaat untuk mengetahui kemajuan hasil belajar dan kesulitan

belajar peserta didik, serta untuk memperbaiki pembelajaran.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidik matematika kelas X

RSBI SMA N 1 Wonosari telah menindak lanjuti hasil penilaian peserta

didik. Pendidik mata pelajaran matematika kelas X telah mengadakan

ulangan harian, mengoreksi pekerjaan peserta didik, mengembalikan

hasil pekerjaan peserta didik dan memberikan komentar yang mendidik

pada, menganalisis hasil penilaian, dan melaksanakan remedial.

Remedial dilaksanakan untuk peserta didik yang mendapat nilai ulangan

Page 162: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

142

harian di bawah KKM mata pelajaran atau peserta didik yang pada saat

diadakan ulangan harian tidak hadir dengan tanpa alasan yang jelas

(dianggap telah mengikuti ulangan harian). Ketentuan remedial di SMA

N 1 Wonosari dilaksanakan satu kali untuk setiap ulangan harian dan

nilai hasil remedial maksimal sama dengan nilai KKM.

Hasil pekerjaan peserta didik untuk setiap penilaian dikembalikan

kepada masing-masing peserta didik namun belum tentu disertai

balikan/komentar yang mendidik. Pendidik matematika kelas X belum

memahami betul pentingnya balikan/komentar yang mendidik bagi peserta

didik. Dalam tinjuan pustaka telah disebutkan bahwa prestasi belajar

peserta didik dapat ditingkatkan jika pendidik: a). Menyusun rencana

secara cermat, b). Memiliki tujuan pembelajaran yang jelas, c). Percaya

pada peserta didik, d). Memberikan umpan balik yang tepat, e).

Melibatkan peserta didik dalam proses penilaian.

Pembelajaran tuntas adalah pola pembelajaran yang menggunakan

prinsip ketuntasan secara individual. Selanjutnya dilakukan penilaian

terhadap hasil pembelajaran untuk mengukur tingkat pencapaian

kompetensi peserta didik, serta digunakan sebagai bahan penyusunan

laporan kemajuan hasil belajar dan memperbaiki proses pembelajaran.

Dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran melalui

penilaian, Assessment Reform Group (1999) menyatakan bahwa untuk

memperbaiki proses pembelajaran bergantung pada lima faktor kunci,

yaitu:

Page 163: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

143

1) Siapkan umpan balik (feedback) yang efektif pada peserta didik.

2) Libatkan secara aktif peserta didik dalam pembelajaran mereka

sendiri.

3) Sesuaikan pengajaran untuk memperoleh catatan hasil penilaian.

4) Penghargaan sangat mempegaruhi penilaian dalam motivasi dan

kesadaran diri peserta didik, keduanya berpengaruh secara krusial

pada pembelajaran.

5) Peserta didik perlu menilai diri mereka sendiri dan memahami

bagaimana memperbaikinya.

b. Pelaksanaan standar penilaian pembelajaran matematika oleh

sekolah program RSBI.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa RSBI SMA N 1 Wonosari

menkoordinir ulangan tengah semester, ulangan semester, ulangan kenaikan

kelas, ujian sekolah dan memfasiltasi peserta didik yang mengikuti ujian

sertifikasi. Pada saat peneliti melakukan penelitian RSBI SMA N 1 Wonosari

telah melaksanakan ulangan tengah semester gasal, Sekolah menentukan

kebijakan bahwa soalnya berbentuk obyektif. Soal metematika yang diujikan

dengan menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.

Kualitas pendidikan sangat ditentukan oleh kemampuan satuan

pendidikan dalam mengelola proses pembelajaran. Penilaian merupakan

bagian yang penting dalam pembelajaran. Dengan melakukan penilaian,

pendidik sebagai pengelola kegiatan pembelajaran dapat mengetahui

kemampuan yang dimiliki peserta didik, ketepatan metode mengajar

yang digunakan, dan keberhasilan peserta didik dalam meraih

Page 164: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

144

kompetensi yang telah ditetapkan. Berdasarkan hasil penilaian, pendidik

dapat mengambil keputusan secara tepat untuk menentukan langkah yang

harus dilakukan selanjutnya. Hasil penilaian juga dapat memberikan

motivasi kepada peserta didik untuk berprestasi lebih baik.

.Menurut Panduan Penyelenggaraan Program Rintisan SMA

bertaraf internasional (R-SMA-BI), sekolah perlu mengembangkan

instrumen penilaian autentik yaitu penilaian yang diperoleh dari proses

pembelajaran yang mengukur tiga ranah penilaian, yaitu kognitif,

psikomotorik, dan afektif, termasuk penilaian portofolio. Hasil belajar

peserta didik dapat diukur melalui ujian sekolah, ujian nasional, dan ujian

internasional yang diperkaya dengan model penilaian sekolah unggul dari

Negara maju yang mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang

pendidikan. Ujian sekolah dan ujian nasional bersifat wajib. Ujian

internasional bersifat pilihan, karena memerlukan dukungan dana dari

orang tua atau stakeholder, namun sekolah harus berupaya memfasilitasi

peserta didik yang ingin mengikuti ujian internasional tersebut untuk

mendapatkan sertifikat internasional.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa analisis hasil penilaian di

RSBI SMA N 1 Wonosari berbasis komputer. Ulangan tengah semester,

ulangan semester, ulangan kenaikan kelas, dan ujian sekolah dianalisis

dengan komputer. Fasilitas TIK untuk mendukung standar penilaian

sudah cukup memadai.

Page 165: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

145

Sesuai dengan kebijakan di RSBI SMA N 1 Wonosari bahwa hasil

penilaian peserta didik harus dilaporkan kepada orang tua wali murid

setelah tiga hari setelah mata pelajaran diujikan termasuk matematika.

Hasil penilaian peserta didik ditempelkan pada papan pengumuman atau

diakses lewat internet dengan mudah.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa RSBI SMA N 1 Wonosari

memfasilitasi peserta didiknya yang ingin mengikuti ujian setifikasi.

Karena sifatnya pilihan peserta didik yang mengikuti ujian sertifikasi.

Pada tahun pelajaran 2010/2011 peserta didik yang mengikuti ujian

sertifikasi untuk tahun ini sejumlah 67 peserta didik dari 192 peserta

didik kelas XII tahun pelajaran 2011/2012. Pelaksanaan ujian sertifikasi

bertempat di SMA N 1 Yogyakarta.

4. Produk (product) pada standar penilaian pembelajaran matematika

program RSBI di SMA N 1 Wonosari

a. Prestasi matematika peserta didik kelas X dalam ulangan harian.

Berdasarkan analisis penilaian ulangan harian 1 matematika kelas

X yang diujikan oleh Bapak Drs. Prayoko pada pokok bahasan Eksponen

dan Logaritma persentase ketercapaian ketuntasan belajaran sangat

rendah sekali tidak mencapai 75% hanya mencapai 15,7%. Hal ini tidak

sesuai dengan ketentuan RSBI yaitu Nilai Batas Ambang Ketercapaian

Minimal 75%.

Begitu juga berdasarkan analisis penilaian ulangan harian 2

matematika kelas X yang diujikan oleh Ibu. Tumini, S.Pd pada pokok

Page 166: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

146

bahasan sistem persamaan linear ketercapaian ketuntasan belajar masih

sangat rendah yaitu 39,7%.

b. Prestasi matematika peserta didik kelas X dalam ulangan tengah

semester,

SMA N 1 Wonosari melaksanakan Ulangan Tengah Semesrter

Gasal Tahun pelajaran 2011/2012 tanggal 3 Oktober sampai dengan 10

Oktober 2011. Pelaksanaanya seperti ujian dengan diawasi setiap ruang

dua pengawas karena tempatnya tidak memungkinkan maka tempat

duduknya setiap meja dua peserta didik dari kelas yang berbeda dan

tingkat yang berbeda. Berdasarkan analisis ketuntasan nilai UTS semester

gasal tahun pelajaran 2011/2012 hanya empat mata pelajaran yang

persentase ketuntasannya diatas 75%. Bahkan mata pelajaran hanya 17,8%

yang tuntas. Dalam hal ini ketuntasan nilai UTS Semester gasal tahun

pelajaran 2011/2012 tidak memenuhi Nilai Ambang Batas Minimal 75%.

c. Prestasi matematika peserta didik dalam Olimpiade

Hasil pengamatan dokumen oleh peneliti bahwa SMA N 1

Wonosari yang sangat favorit di Gunungkidul mempunyai prestasi

akademik yang membanggakan di tingkat Kabupaten maupun tingkat

Propinsi bahkan tingkat nasional, namun prestasi dalam bidang

matematika belum membangakan. Prestasi bidang matematika yang

diraih SMA N 1 Wonosari tahun pelajaran 2010/2011 juara 2 Olimpiade

tingkat Kabupaten Gunungkidul.

Page 167: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

147

d. Hasil ujian Sertifikasi peserta didik

Ujian sertifikasi Cambridge Iternational Examination (CIE) tahun

tahun pelajaran 2010/2011 jumlah peserta didik yang mengikuti ujian 66

peserta didik dari jumlah 134 peserta didik jurusan IPA, dari 66 tersebut

yang mengikuti ujian matematika sebanyak 51 peserta didik. Hasilnya

ujian sertifikasi matematika cukup bagus, peserta didik hasilnya di atas C

sebanyak 30 peserta didik ( 59%).

e. Nilai Ujian Nasional matematika 3 tahun terakhir.

Tahun pelajaran 2009/2010 tahun pertama RSBI SMA N 1

Wonosari mengikuti uijan nasional rata-rata ujian nasional matematika

6,48, nilai terendah 3,00 dan tertinggi 9,00. Rata-rata ujian nasional

matematika tahun pelajaran 2010/2011 adalah 8,02, terendah 3,75, dan

tertinggi 10,00. Hasil Ujian Nasional tahun pelajaran 2010/2011

prestasinya membanggakan, semua mata pelajaran yang diujikan rata-

ratanya peringkat 1 untuk wilayah Kabupaten Gunungkidul kecuali mata

pelajaran Bahasa Indonesia. Hasil kelulusanya 100%.

f. Peserta didik yang melanjutkan ke perguruan tinggi program RSBI

SMA N 1 Wonosari tahun pelajaran 2010/2011.

Pada tahun pelajaran 2010/2011 yang termasuk program RSBI

adalah peserta didik untuk jurusan IPA yang berjumlah 134 peserta didik.

Peserta didik yang diterima di perguruan tinggi negeri 109 peserta didik.

Jadi persentase peserta didik yang melanjutkan studi sebesar 81,3%

Page 168: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

148

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan data yang dikumpulkan dan analisis yang telah dilakukan,

maka dapat ditarik kesimpulan untuk menjawab permasalahan penelitian yang

telah dirumuskan. Adapun kesimpulan yang dimaksud adalah sebagai berikut:

1. Konteks (context) pada standar penilaian pembelajaran matematika di

RSBI SMA N 1 Wonosari.

a. Kesesuaian standar penilaian pembelajaran matematika di RSBI

SMA N 1 Wonosari dengan standar penilaian program RSBI.

Pada prinsipnya SMA N 1 Wonosari telah menerapkan standar

penilaian pembelajaran matematika yang berlaku pada program RSBI.

Penilaian hasil belajar peserta didik yang telah dilaksanakan didasarkan

pada data sahih, mendidik, terbuka, transparan, menyeluruh, terpadu,

obyektif, berkesinambungan, adil, dan menggunakan acuan kriteria.

b. Target pencapaian sekolah dalam memenuhi standar penilaian

pembelajaran matematika program RSBI.

RSBI SMA N 1 Wonosari telah menetapkan target pencapaian rata-

rata nilai ujian nasional matematika minimal 8,5. Pada tahun pelajaran

2011/2012 mendapat nilai rata-rata ujian nasional matematika 8,02.

Adapun kriteria standar kelulusan SMA-BI sebesar 7,5 ini berarti target

yang ditetapkan sekolah belum tercapai tetapi nilai ujian nasional

Page 169: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

`149

matematika yang dicapai telah melampaui batas yang ditetapkan oleh

standar kelulusan SMA-BI.

Pada saat penelitian ini dilaksanakan KKM yang ditetapkan 71 naik

satu poin dari yang diberlakukan sebelumnya. Dalam memenuhi

ketentuan yang ditetapkan program RSBI, sekolah melaksanakan secara

bertahap. Target terpenuhi tahun 2014.

c. Dukungan sekolah terhadap standar penilaian pembelajaran

matematika program RSBI.

Dukungan terhadap standar penilaian pembelajaran matematika

ditunjukkan dengan adanya:

1) Kepala Sekolah telah memenuhi kualifikasi sesuai dengan pesyaratan

Kepala sekolah untuk program RSBI, baik secara akademik,

kepemimpinan, managerial, dan akuntabelitas personal

2) Sekolah memberi kemudahan bagi pendidik untuk melanjutkan studi

ke program pascasarjana.

3) Sekolah telah menerapkan sistem penilaian sudah berbasis TIK, guna

pengolahan hasil belajar peserta didik.

4) Sekolah telah mengadakan Kerjasama “Sister School” dalam ujian

sertifikasi internasional dengan Cambridge.

2. Masukan (input) pada standar penilaian pembelajaran matematika di

RSBI SMA N 1 Wonosari.

a. Rancangan standar penilaian pembelajaran matematika oleh

pendidik matematika kelas X.

Page 170: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

`150

Rancangan penilaian matematika yang disusun oleh pendidik

mencakup penilian kognitif, dan afektik. Rancangan penilaian kognitif

matematika telah disusun pada awal tahun pelajaran dan disosialisasikan

oleh pendidik kepada peserta didiknya. Namun untuk rancangan penilaian

aspek afektif belum disusun di awal tahun pelajaran.

b. Rancangan standar penilaian pembelajaran matematika oleh sekolah

program RSBI.

Rancangan penilaian yang disusun pihak sekolah meliputi penilaian

ulangan tengah semester, ulangan semester, ulangan kenaikan kelas, ujian

sekolah serta ujian sertifikasi. Jadi rancangan penilaian tersebut telah

sesuai dangan mekanisme dan prosedur standar RSBI.

RSBI SMA N 1 Wonosari belum memliki model penilaian, namun

untuk menguji tingkat penguasaan pengetahuan peserta didik dengan

menggunakan soal-soal olimpiade dan ujian masuk perguruan tinggi.

3. Proses (process) pada standar penilaian pembelajaran matematika di

RSBI SMA N 1 Wonosari.

a. Pelaksanaan standar penilaian pembelajaran matematika oleh

pendidik matematika kelas X.

Pelaksanaan ulangan harian telah dilaksanakan dengan prosedur

yang benar yang menjamin azas-azas penilaian sebagaimana sudah

ditetapkan dalam prinsip penilaian. Pendidik matematika kelas X telah

memiliki dokumen hasil penilaian proses yang dipakai sebagai acuan

Page 171: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

`151

untuk mengetahui efektifitas kegiatan belajar mengajar dan tingkat

keberhasilan peserta didik.

b. Pelaksanaan standar penilaian pembelajaran matematika oleh

sekolah program RSBI.

Secara kelembagaan RSBI SMA N 1 Wonosari telah melaksanakan

penilaian untuk mengetahui tingkat ketercapaian standar kompetensi

peserta didik terhadap seluruh mata pelajaran. Ulangan tengah semester

gasal tahun pelajaran 2011/2012 telah dilaksanakan dengan prosedur yang

benar yang menjamin azas-azas penilaian sebagaimana sudah ditetapkan

dalam prinsip penilaian. Hasil ulangan dikoreksi dan dianalisis dengan

komputer.

Peserta didik RSBI SMA N 1 Wonosari yang mengikuti ujian

sertifikasi tahun pelajaran 2011/2012 berjumlah 67 dari 192 peserta didik

kelas XII. Pelaksanaan ujian sertifikasi bertempat di SMA N 1 Yogyakarta

sebagai Centre Cambridge.

4. Produk (product) pada standar penilaian pembelajaran matematika di

RSBI SMA N 1 Wonosari .

Berdasarkan hasil analisis data dapat dinyatakan sebagai berikut:

a. Tingkat prestasi belajar matematika peserta didik kelas X dalam mengikuti

ulangan harian 1 sebesar 15,7% dan ulangan harian 2 sebesar 39,7%. Ini

berarti belum mencapai target sesuai yang diatur dalam RSBI, yaitu Nilai

Batas Ambang Ketercapaian Kompetensi (NABK) ideal 75%

Page 172: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

`152

b. Tingkat prestasi belajar matematika peserta didik kelas X dalam mengikuti

ulangan tengah semester sebesar 17,8%. Ini berarti belum mencapai target

sesuai yang diatur dalam RSBI, yaitu Nilai Batas Ambang Ketercapaian

Kompetensi (NABK) ideal 75%

c. Prestasi peserta didik dalam olimpiade matematika tahun pelajaran

2010/2011 juara 2 tingkat Kabupaten.

d. Rata-rata ujian nasional matematika tahun pelajaran 2009/2010 sebesar

6,48 dan tahun pelajaran 2010/2011 sebesar 8,02.

e. Hasil ujian sertifikasi matematika tahun pelajaran 2010/2011 peserta didik

RSBI SMA N 1 Wonosari yang nilainya di atas C sebesar 59%

f. Persentase peserta didik RSBI yang melanjutkan studi ke Perguruan

Tinggi tahun pelajaran 2010/2011 sebesar 81,3%

B. Implikasi.

Berdasarkan temuan-temuan dari penelitian ini, maka berimplikasi

langsung terhadap pelaksanaan RSBI di SMA N 1 Wonosari, sebagai sebagai

berikut:

1. Penilaian merupakan bagian yang penting dalam pembelajaran. Dengan

melakukan penilaian, pendidik sebagai pengelola kegiatan pembelajaran

dapat mengetahui kemampuan yang dimiliki peserta didik, ketepatan metode

mengajar yang digunakan, dan keberhasilan peserta didik dalam meraih

kompetensi yang telah ditetapkan. Oleh karena itu, pendidik dalam menyusun

Page 173: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

`153

rencana pelaksanaan penilaian harus berorientasi pada tercapainya tujuan

penilaian, tidak sekedar terpenuhi administrasi pendidik.

2. Penerapan metode pembelajaran bertujuan untuk mengimplementasikan

rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata sehingga tujuan

pembelajaran tercapai secara optimal. Oleh karena itu pendidik harus memilih

metode yang banyak melibatkan aktifitas peserta didik karena lebih potensial

untuk mencapai kompetensi atau tujuan yang diharapkan.

3. Ulangan harian merupakan langkah yang dilakukan pendidik untuk

mengetahui apakah peserta didik sudah memahami pelajaran yang telah

dipelajari atau belum, selanjutnya dari hasil ulangan itu dipergunakan untuk

menentukan langkah selanjutnya, apakah harus mengulang pembelajaran atau

melanjutkan materi baru. Oleh karena itu setelah selesai satu atau dua

kompetensi dasar pendidik segera melakukan ulangan. Hasil pekerjaan

peserta didik segera dikoreksi, tunjukkan letak kesalahan peserta didik dan

beri komentar yang mendidik pada pekerjaan peserta didik. Dengan

memberikan catatan kesalahan peserta didik dan komentar pada pekerjaan

peserta didik meningkatkan motivasi belajar.

4. Input (peserta didik) untuk sekolah RSBI merupakan bagian yang pokok

karena menjadi produk yang akan dihasilkan dan diharapkan mampu

menjawab dari hal negatif tentang pendidikan di Indonesia. Program RSBI

dalam pendidikan mampu mendorong peserta didik pada peningkatan

motivasi untuk meningkatkan kemampuan dalam berbahasa inggris dan

kemampuan menggunakan ICT, dan internet. Pada sisi lain, dampak negatif

Page 174: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

`154

bagi peserta didik dari keluarga kurang mampu sehingga menimbulkan

kesenjangan karena terpenuhinya fasilitas tersebut, sedangkan untuk sekolah

non RSBI fasilitas tidak memadai bahkan kurang atau tidak ada sama sekali.

5. Peranan masyarakat dan orang tua dalam membantu peningkatan hasil belajar

peserta didik sangat membantu program sekolah. Peran masyarakat dan orang

tua dalam hal ini berkaitan dengan dorongan peserta didik untuk mengikuti

les atau jam-jam tambahan diluar kegiatan sekolah, biaya untuk membantu

kegiatan pembelajaran, program sarana prasarana dan kegiatan lainya. Pada

perkembangan selanjutnya sekolah RSBI, secara bertahap dukungan biaya

pemerintah akan berkurang, dengan demikian sekolah harus mandiri dan

biaya yang dibebankan ke orangtua menjadi lebih besar, untuk menanggung

biaya operasional dalam pembelajaran RSBI cukup tinggi, memenuhi standar

internasional.

C. Saran/Rekomendasi

Berdasarkan hasil temuan dalam penelitian ini maka peneliti

merekomendasikan antara lain:

1. Bagi Sekolah yang akan melaksanakan program SBI hendaknya bukan

sekedar mencari proyek dari pemerintah semata, akan tetapi jauh sebelumnya

telah disiapkan semua kompunen-komponennya seperti standar penilaian,

SDM (kepala sekolah, pendidik, staf, peserta didik), sarana prasarana, secara

matang.

Page 175: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

`155

2. Tersusunnya standar penilaian pembelajaran matematika RSBI secara

fleksibel, sehingga sebagai acuan yang jelas arah dan penerapannya.

3. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) disesuaikan dengan ketentuan kriteria

RSBI.

4. Perencanaan penilaian yang terdapat dalam silabus dan RPP matematika

harus mengembangkan indikator pencapaian penguasaan kompetensi dasar

dan teknik penilaian yang relevan.

5. Pada saat mengembangkan intrumen untuk ulangan tengah semester, ulangan

akhir semester, dan kenaikan kelas Tim penyusun intrumen di RSBI SMA N

1 Wonosari terlebih dulu harus menyusun kisi-kisi yang memuat indikator

yang representatif terhadap indikaotor-indikator yang ada dalam silabus.

6. Penilaian oleh pendidik matematika RSBI SMA N 1 Wonosari belum

memenuhi harapan oleh sebab itu pendidik matematika harus memperbaiki

proses pembelajaran dan pelaksanaan penilaian. Mengefektifkan program

remedial/pengayaan.

7. Sekolah RSBI hendaknya lebih mengoptimalkan peran masyarakat, orangtua,

komite, dan pemerintah untuk kepentingan kemajuan sekolah, karena sekolah

memerlukan daya dukung dalam hal perencanaan, pelaksanaan, monitoring,

dan evaluasi.

Page 176: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

160

Lampiran 1

KISI-KISI PEDOMAN PENGUMPULAN DATA

A. TUJUAN PENELITIAN

Untuk mengetahui:

1. Koteks

2. Input

3. Process

4. Products

B. KISI-KISI PENGUMPULAN DATA

No Data diperlukan Sub data Teknil Evaluasi

Responden

1 Deskripsi umum SMA N 1 Wonosari

Sejarah atau letak SMA N 1 Wonosari

Observasi & Wawancara

Kepsek

Visi-Misi SMA N 1 Wonosari

Observasi, Dokumentasi &Wawancara

Kepsek

Akreditasi SMA N 1 Wonosari

Dokumentasi Kepsek

Karakteristik pendidik SMAN 1 Wonosari

Observasi & Dokumentasi

Wakasek Kur

Keadaan peserta didik SMA N 1 Wonosari

Dokumentasi/Wawancara

BK

Sarana dan Prasarana SMA N 1 Wonosari

Dokumentasi /Wawancara

Kepsek dan Waka Sarpras

2 Deskripsi data hasil penelitian 1. Konteks

Kesesuaian standar penilaian SMA N 1 Wonosari dengan standar penilaian program RSBI

Wawancara

Kepsek , Waka Kur, Ket. Prog, dan Guru matematika

Page 177: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

161

2. Input

Penetapan target pencapaian tujuan sekolah dalam memenuhi standar penilaian Menetapkan tujuan

sekolah yang relevan dengan standar penilaian

Menetapkan KKM, sesuai dengan standar penilaian.RSBI

Wawancara & Dokumentasi

Kepsek , Waka Kur, dan Ket. Prog.

Dukungan sekolah terhadap standar penilaian Kepala Sekolah

bervisi internasional. Kemudahan pendidik

dalam melanjutkan pendidikan.

Fasilitas TIK Sister School

Observasi. Wawancara, & Dokumentasi

Kepsek, Wakasek Kur, Ket Prog, dan pendidik

Perencanaan standar penilaian pembelajaran matenatika RSBI SMA N 1 Wonosari Perencanaan

penilaian oleh pendidik.

Perencanaan penilaian SMA N 1 Wonosari

Wawancara & Dokumentasi

Wakasek Kur, Ket Prog, Pendidik, dan peserta didik

3. Process Pelaksanaan standar penilaian pembelajaran matematika Pelaksnaan

penilaian oleh pendidik

Pelaksanaan

Wawancara & Dokumentasi

Wakasek Kur, Ket Prog, Pendidik, dan peserta didik

Page 178: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

162

penilaian di SMA N 1 Wonosari

Analisis hasil penilaian: Analisis hasil

penilaian oleh pendidik

Analisis hasil penilaian oleh SMA N 1 Wonosari

Wawancara & Dokumentasi

Wakasek Kur, Ket Prog, dan Pendidik

Tindak lanjut hasil penilaian: Tindak lanjut oleh

pendidik. Tindak lanjut oleh

SMA N 1 Wonosari

Wawancara Wakasek Kur, Ket Prog, dan Pendidik

\ 4. Product Prestasi matematika Ulangan harian UTS Nilai sertifikasi Olimpiade UN 3 tahun terakhir Studi lanjut

Dokumentasi Wakasek Kur, Ket Prog, Wakesek Kes, BK, dan Pendidik

Dimodifikasi dari intrumen evaluasi kinerja penyelenggaraan RSBI SMA Th 2009

Page 179: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

163

Lampiran 2

Lembar Pengamatan Observasi

Kode :

Hari/Tanggal :

Waktu :

Tempat :

Responden : Wakasek Kurikulum

1. Pembangunan website sebagai media peningkatan standar penilaian.

No Aspek yang diamati Keberadaan

Ada Tidak

1.1 Memiliki website

1.2 Website dapat diakses

1.3 Website sebagai media standar penilaian

1.4 Website sebagai forum online warga sekolah dalam

standar penilaian

1.5 Informasi website terbaharui secara berkelanjutan

Catatan :

2. Kemudahan pendidik dalam menggunakan sarana dan prasarana TIK untuk

mengoptimalkan penilaian.

No Aspek yang diamati Keberadaan

Ada Tidak

2;1 LAN ke ruang guru

2.2 Perangkat computer

2.3 Akses internet

2.4 SIM administrasi pembelajaran

2.5 CD/VCD pembelajaran/flash disk

Catatan

Tanggapan peneliti :

Dimodifikasi dari intrumen evaluasi kinerja penyelenggaraan RSBI SMA Th 2009

Page 180: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

164

Lembar Pengamatan Dokumen

Kode :

Hari/Tanggal :

Waktu :

Responden : Kepala Sekolah

1. Penetapan target pencapaian tujuan sekolah dalam memenuhi standar

penilaian.

No Aspek yang diamati Keterlaksanan

Ada Tidak

1.1 Menentukan indikator pencapaian

1.2 Menetapkan target dalam memenuhi standar

1.3 Menetapkan intrumen pengukuran

1.4 Melaksanakan pengukuran

1.5 Melakukan perbaikan berkelanjutan

Catatan

Tanggapan peneliti

Dimodifikasi dari intrumen evaluasi kinerja penyelenggaraan RSBI SMA Th 2009

2. Kepala sekolah berijazah S2/S3

No Aspek yang diamati Keberadaan

Ya Tidak

2.1 S3 pendidikan

2.2 S2 pendidikan

2.3 S2 non pendidikan

2.4 S1

Catatan:

Tanggapan peneliti :

Dimodifikasi dari intrumen evaluasi kinerja penyelenggaraan RSBI SMA Th 2009

Page 181: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

165

Lembar Pengamatan Dokumen

Kode :

Hari/Tanggal :

Waktu :

Responden : Kurikulum

1. Menentukan target KKM di atas standar nasional

No Aspek yang diamati Keberadaan

Ada Tidak

1.1 Mempertimbangkan kompleksitas

1.2 Menganalisa indikator SK/KD

1.3 Mempertimbangkan kemampuan rata-rata peserta

didik

1.4 Menetapkan target KKM >75%

1.5 Pencapaian kriteria kentutasan ideal 100%

Catatan:

Tanggapan peneliti :

Dimodifikasi dari intrumen evaluasi kinerja penyelenggaraan RSBI SMA Th 2009

2. Penyusunan sistem kenaikan kelas, kelulusan, dan penjurusan

No Aspek yang diamati Keberadaan

Ada Tidak

2.1 Memiliki kriteria kenaikan kelas

2.2 Kriteria sesuai dengan KKM

2.3 Kriteria kelulusan >75%

2.4 Kriteria penjurusan sesuai dengan KKM

2.5 Dokumen yang disahkan rapat dewan pendidik

Catatan:

Tanggapan peneliti :

Page 182: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

166

3. Penggunaan hasil penilaian belajar untuk perbaikan proses pembelajaran

dalam rapat dewan pendidik.

No Aspek yang diamati Keberadaan

Ya Tidak

3.1 Melakukan analisis hasil ulangan

3.2 Menyusun kegiatan tindak lanjut

3.3 Melakukan tindak lanjut (pengayaan,remedial)

3.4 Menganalisis kesulitan belajar siswa

3.5 Memberi bantuan belajar siswa

4. Pengembangan model penilaian dengan menggunakan soal-soal seleksi

masuk perguruan tinggi bertaraf internasional.

No Aspek yang diamati Keberadaan

Ada Tidak

4.1 Memiliki dokumen soal

4.2 Melakukan kajian kesesuaian soal dengan

kurikulum

5.3 Mengembangkan intrumen penilaian sesuai dengan

kebutuhan siswa masuk perguruan tinggi

5.4 Memiliki dokumen perkembangan hasil penilaian

5.5 Mengevaluasi kinerja siswa dalam menjawab soal

Catatan:

Tanggapan peneliti :

Dimodifikasi dari intrumen evaluasi kinerja penyelenggaraan RSBI SMA Th 2009

Page 183: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

167

Lembar Pengamatan Dokumen

Kode :

Hari/Tanggal :

Waktu :

Responden : Pengelola RSBI

1. Kerjasama peningkatan standar penilaian dengan sekolah bertaraf internasional

No Aspek yang diamati Keberadaan

Ada Tidak

1.1 Memiliki program

1.2 Terdapat dokumen kesepakatan

1.3 Adanya dukumen pelaksanaan kegiatan

1.4 Adanya penjaminan mutu dalam penilaian

1.5 Adanya produk kegiatan

Catatan:

Tanggapan peneliti

2. Peningkatan kerja sama bertaraf internasional melalui kolaborasi global,

No Aspek yang diamati Keberadaan

Ada Tidak

2.1 Mengikutsertakan kegiatan pertukaran pelajar

2.2 Mengikutsertakan pendidik dan tenaga pendidikan

pada kegiatan bertaraf nasional dan internasional

2.3 Melakukan kunjungan studi di dalam dan ke luar

negeri

2.4 Melakukan kolaborasi siswa pada taraf nasional dan

internasional

2.5 Berpartisipasi dalam kegiatan internasional melalui

internet

Catatan:

Page 184: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

168

3. Pengembangan kerjasama sister school dengan sekolah bertaraf internasional

No Aspek yang diamati Keberadaan

Ada Tidak

3.1 Kerjasama peningkatan mutu guru

3.2 Kerjasama dalam peningkatan kompetensi siswa

bidang akademik

3.3 Kerjasama dalam bidang seni budaya

3.4 Kerjasama dalam bidang olahraga

3.5 Kerjasama dalam bidang teknologi

4. Pelaksanaan pengayaan dengan materi ajar bertaraf internasional

No Aspek yang diamati Keberadaan

Ada Tidak

4.1 Terdapat agenda pengayaan

4.2 Terdapat dokumen pelaksanaan

4.3 Materi pengayaan

4.4 Terdapat data peserta dan pelaksana

4.5 Data hasil pengayaan

5. Pengembangan model penilaian dengan soal-soal dari lembaga penyelenggara

olimpiade internasional

No Aspek yang diamati Keberadaan

Ada Tidak

5.1 Memiliki dokumen model soal

5.2 Mengembangkan kompetensi pendidik menguasai

soal-soal bertaraf internasional

5.3 Bekerja sama dengan tenaga ahli dalam bidang sains

5.4 Meningkatkan kemampuan siswa menjawab soal-

soal bertaraf nasional dan internasional

5.5 Mengevaluasi kinerja siswa dalam menjawab soal

Lembar Pengamatan Dokumen

Page 185: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

169

Kode :

Hari/Tanggal :

Waktu :

Responden : Kesiswaan

1. Prestasi dalam bidang matematika

No Aspek yang diamati Keberadaan

Ada Tidak

1.1 Tingkat sekolah

1.2 Tinkat Kabupaten/Kota

1.3 Tingkat Provinsi

1.4 Tingkat Nasional

1.5 Tingkat Iternasional

Catatan

Tanggapan peneliti

2. Prestasi dalam memperoleh nilai UN

No Aspek yang diamati Keberadaan

Ada Tidak

2;1 Memberikan penghargaan kepada siswa terbaik di

sekolah

2.2 Memperoleh prestasi tingkat Kabupaten/Kota

2.3 Memperoleh prestasi tingkat provinsi

2.4 Memperoleh prestasi tingkat nasional

2.5 Mendokumentasikan hasil dengan tertib

Catatan:

Tanggapan peneliti :

3. Prestasi dalam mewujudkan target ketuntasan belajar

Page 186: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

170

No Aspek yang diamati Keberadaan

Ada Tidak

3.1 Memiliki dokumen KKM di atas 7,5

3.2 Menghimpun data pencapaian

3.3 Membahas permasalahan

3.4 Menentukan solusi pemecahan masalah

3.5 Melaksanakan perbaikan kinerja

Catatan:

Tanggapan peneliti :

Dimodifikasi dari instrumen monitoring evaluasi program RSBI SMA TH 2009

Lembar Pengamatan Dokumen

Page 187: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

171

Kode :

Hari/Tanggal :

Waktu :

Responden : Guru Matematika

1. Perencanaan penilaian pembelajaran matematika kelas X

No Aspek yang diamati Keberadaan

Ya Tidak

1.1 Melakukan analisis SK-KD

1.2 Mengembangkan indikator pencapaian KD

1.3 Menyusun rancangan penilaian

1.4 Membuat rancangan program remedial/pengayaan

1.5 Menetapkan kriteria ketuntasan minimal (KKM)

2. Perumusan interumen penilaian sesuai dengan indicator keberhasilan belajar

peserta didik

No Aspek yang diamati Keberadaan

Ada Tidak

2.1 Tes objektif

2.2 Tes uraian

2.3 Tes performansi/unjuk kerja

2.4 Portofolio

2.5 Non tes

Catatan

Tanggapan peneliti

3. Pelaksanaan standar penilaian proses

Page 188: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

172

No Aspek yang diamati Keberadaan

Ada Tidak

3;1 Terdapat buku nilai

3.2 Terdapat hasil penilaian

3.3 Pengelohan nilai

3.4 Adanya tindak lanjut remedial

3.5 Adanya tindak lanjut pengayaan

Catatan:

Tanggapan peneliti :

4. Pelaksanaan penilaian hasil belajar siswa

No Aspek yang diamati Keberadaan

Ada Tidak

3.1 Ulangan harian

3.2 Ulangan tengah semester

3.3 Ulangan akhir semester

3.4 Ulangan kenaikan kelas

3.5 Ujian sekolah

Catatan:

Tanggapan peneliti :

Dimodifikasi dari intrumen evaluasi kinerja penyelenggaraan RSBI SMA Th 2009

Page 189: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

173

Page 190: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

173

Lampiran 3

PEDOMAN WAWANCARA UNTUK KEPALA SEKOLAH

A. Pertanyaan Identitas

1. Kode :

2. Informan :

3. Jabatan :

4. Hari/Tanggal :

5. Waktu :

6. Tempat :

B. Daftar Pertanyaan

1. Sudah berapa lama Bapak bertugas di SMA ini?

2. Bagaimana sejarah perkembangan sampai SMA N 1 Wonosari memjadi

RSBI?

3. Apa Visi dan Misi SMA N 1 Wonosari? Apakah visi SMAN 1

Wonosari sudah mampu menghadapi tantangan secara global dan

apakah sesuai dengan harapan sekolah RSBI?

4. Sekolah sedang melaksanakan program Rintisan Sekolah Bertaraf

Internasional (RSBI). Menurut Bapak, seperti apakah program RSBI

itu?

5. Bagaimana model kurikulum dari SMA N 1 Wonosari? Apa yang

membedakan dengan SMA lainya di Gunungkidul?

6. Apa yang melatarbelakangi SMA N 1 Wonosari mengikuti RSBI?

7. Bagaimana keadaan,profil, dan kualifikasi SDM yang ada saat ini

dalam mencapai visi dan misinya?

8. Bagaimana kesiapan sarana dan pra sarana dan fasilitas untuk

mendukung proses pembelajaran/?

9. SBI itu adalah SNP + X untuk SMA N 1 Wonosari faktor X nya ini apa

pak?

10. Apa saja upaya yang dilakukan untuk membangun SMA N 1 Wonosari

dari RSBI menjadi SBI?

Page 191: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

174

11. Bagaimana kesan bapak terhadap guru matematika selama Anda

memimpin sekolah in?

12. Bagaimanakah keyakinan sekolah dalam mewujudkan mutu terbaik?

13. Bagaimanakah penerapan langkah-langkah penjaminan mutu dalam

menerapkan 8 standar nasional pendidikan?

14. Apakah SMA N 1 menerapkan manajemen mutu berstandar ISO?

15. Bagaimanakah pengembangan bahasa Inggris di SMA N 1 Wonosari?

16. Apakah pelaksanaan pembelajaran sains, matematika dengan bahasa

pengantar bahasa Inggris?

17. Mohon penjelasan tentang standar penilaian program RSBI?

18. Apa perbedaan standar penilaian RSBI dan standar penilaian sekolah

reguler?

19. Bagaimanakah target pencapaian tujuan sekolah dalam memenuhi

standar penilaian?

20. Bagaimanakah sistem penilaian program RSBI SMA N 1 Wonosari?

21. Apakah sistem penilaian SMA N 1 Wonosari direncanakan pada awal

tahun pelajaran?

22. Mengapa KKM kurang dari 75?

23. Apakah soal-soal dalam bahasa Inggris?

24. Apakah SMA N 1 Wonosari merencanakan dan menggunakan model

penilaian sekolah unggul dan negara maju yang mempunyai

keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan?

25. Apakah sekolah menjalin kerja sama sister school dengan sekolah

bertaraf internasional dalam standar penilaian?

26. Apakah Sekolah membentuk tim penyusunan intrumen penilaian?

27. Apakah sekolah menganalisis hasil penilaian hasil belajar siswa dan

menindak lanjuti?

28. Berapa lama sekolah melaporkan hasil belajar peserta didik kepada

orang tua peserta didik?

Page 192: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

175

29. Menurut bapak, kendala apa yang dihadapi oleh sekolah sehubungan

dengan pemenuhan standar penilaian terutama untuk mata pelajaran

matematika?

30. Bagaimana usaha yang dilakukan sekolah untuk mengatasi kendala

tersebut?

Page 193: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

176

Lampiran 4

PEDOMAN WAWANCARA UNTUK PENGELOLA RSBI

A. Pertanyaan Identitas

1. Kode :

2. Informan :

3. Jabatan :

4. Hari/Tanggal :

5. Waktu :

6. Tempat :

B. Daftar Pertanyaan

1. Bagaimanakah standar penilian di RSBI SMA N 1 Wonosari?

2. Bagaimana target pencapaian tujuan sekolah dalam memenuhi standar

penilaian di RSBI SMAN 1 Wonosari?

3. Apakah SMA N 1 Wonosari membuat rancangan penilaian di awal tahun

pelajaran?

4. Apakah SMA N 1 Wonosari membentuk tim penyusun intrumen

penilaian?

5. Apakah sekolah menganalisis hasil belajar peserta didik?

6. Apakah sekolah menindak lanjuti hasil penilaian?

7. Berapa lama melaporkan hasil penilaian kepada orang tua peserta didik?

8. Bagaimanakah usaha peningkatan kerjasama bertaraf internasional

melalui kolaborasi global? Kerjasama dalam bidang apa?

9. Bagaimana bentuk kerjasama untuk peningkatan mutu?

10. Apakah SMA N 1 Menjalin hubungan”Sister School”dengan sekolah

bertaraf internasional di dalam dan Luar negeri?

11. Bagaimanakah dengan program ujian sertifikasi Internasional yang

merupakan program plus dari Rintisan SBI?

12. Adakah syarat khusus bagi peserta didik yang akan mengikuti?

13. Bagaiman pelaksanaan pengayaan dengan materi ajar bertaraf

Internasioanal?

Page 194: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

177

14. Apakah SMA N 1 Wonosari mengembangkan model penilaian dengan

soal –soal dari lembaga penyelenggara olimpiade internasional?

15. Apakah SMA N 1 Wonosari menerapkan manejemen mutu berstandar

ISO?

16. Apakah melaksanakan kerjasama dalam rangka meningkatkan standar

penilaian bertaraf internasional?

17. Bagaimana perbaikan mutu melalui kegiatan penjaminan mutu dalam

meningkatkan standar penilaian bertaraf internasional

18. Apakah menggunakan standar materi bertaraf internasional sebagai

rujukan dalam meningkatkan mutu pembelajaran

19. Bagaimana rencana pengembangan implementasi TIK jangka menengah?

20. Kendala yang dihadapi dan usaha yang telah dilakukan untuk pemenuhan

standar penilaian?

Page 195: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

183

Lampiran 8

PEDOMAN WAWANCARA UNTUK PESERTA DIDIK

A. Pertanyaan Identitas

1. Kode :

2. Informan :

3. Jabatan :

4. Hari/Tanggal :

5. Waktu :

6. Tempat :

7. Topik :

B. Daftar Pertanyaan

1. Sejak kapan anda mengetahui bahwa SMA N 1 Wonosari menjadi RSBI?

2. Apa motivasi anda masuk sekolah RSBI?

3. Apakah guru menggunakan bahasa inggris dalam pembelajaran?

4. Mata pelajaran apa saja yang mermggunakan bahasa Inggris?

5. Selain perpustakaan apakah anda menggunakan internet untuk menambah

pemahaman dan pendalaman matematika?

6. Apakah anda merasakan kesulitan belajar di RSBI?

7. Mengapa nilai matematika anda jelek kalau dibandingkan NEM masuk?

8. Apakah diawal tahun pel;ajaran bapak /ibu pendidik matematika mensosialiassikan

rancangan penilaian?

9. Kapan guru matematika anda melaksanakan ulangan harian?

10. Apakah hasil ulangan dikembalikan dan diberi catatan?

11. Apakah bapak/ ibu pendidik matematika mengadakan remedial?

12. Kapan bapak /ibu pendidik matematika melaksanakan remedial.

13. Model penilaian yang bapak/ibu gunakan di kelas kamu apa?

14. Berapa lama jarak ulangan antara ulangan dengan pengembalian pekerjaan?

15. Langkah langkah apa yang kamu lakukan untuk mengerjakan soal dengan bahasa

Inggris?

Page 196: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

184

16. Dimana letak kesulitan anda dalam mengerjakan soal-soal yang berbahasa Inggris/

17. Sistem kamu belajar matematika di RSBI SMA N 1 Wonosari?

18. Bagimana bapak/ibu pendidik matematika anda mengembangkan model penilaian

yang digunakan untuk ujian internasional nanti?

Page 197: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PEDOMAN WAWANCARA UNTUK GURU MATEMATIKA

A. Pertanyaan Identitas

1. Kode :

2. Informan :

3. Jabatan :

4. Hari/Tanggal :

5. Waktu :

6. Tempat :

7. Topik :

B. Daftar Pertanyaan

1. Apa yang bapak/ibu ketahui tentang tujuan diselenggarakannya RSBI?

2. Menurut bapak/ibu apa yang harus dipersiapkan oleh pendidik dalam rangka

memenuhi proses pembelajaran yang sesuai dengan pedoman penjaminan mutu

SBI?

3. Apakah bapak/ibu dalam proses pembelajaran menggunakan berbahasa Inggris?

4. Apakah bapak/ibu sudah lancer menggunakan computer?

5. Apakah bapak/ibu pernah mengikuti pelatihan penyusunan bahan ajar/evaluasi

berbasis TIK/

6. Apakah naskah soal ulangan bapak/ibu menggunakan bahasa Ingris?

7. Apakah bapak/ibu menggunakan standar materi bertaraf internasional sebagai

rujukan dalam meningkatkan mutu pembelajaran?

8. Apakah bapak/ibu didalam menyiapkan pembelajaran mengadopsi model

pembelajaran negara-negara OECD?

Page 198: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9. Kapan bapak/ibu memberikan penilaian?

10. Bagaimana bapak/ibu menindak lanjuti hasil ulangan siswa?

11. Menurut bapak/ibu bagaimana prestasi belajar peserta didik setelah mengikuti

RSBI?

12. Berapa persen pencapaian standar ketuntasan minimal yang ditetapkan sekolah

oleh peserta didik?

13. Menurut bapak/ibu apa yang menyebabkan peseta didik tidak dapat mencpai

standar ketuntasan minimal?

14. Menurut bapak/ibu bagaimana cara mengatasi kendala tersebut?

15. Secara keseluruhan apa yang menjadi kendala dalam pemenuhan standar penilaian?

Page 199: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

181

Lampiran 7

PEDOMAN WAWANCARA UNTUK PENDIDIK MATEMATIKA

A. Pertanyaan Identitas

1. Kode :

2. Informan :

3. Jabatan :

4. Hari/Tanggal :

5. Waktu :

6. Tempat :

7. Topik :

B. Daftar Pertanyaan

1. Metode apakah yang digunakan bapak/ibu dalam pembelajaran matematika?

2. Apakah bapak/ibu menyiapkan perangkat pembelajaran?

3. Apakah dalam pelaksanaan pembelajaran bapak/ibu menggunakan bahasa Inggris?

4. Apakah kepala sekolah melaksanakan supervise akademik secara berkala?

5. Bagaimana bapak/ibu mengembangkan mutu proses pembelajaran?

6. Apakah bapak/ibu merumuskan intrumen penilaian sesuai dengan indicator

keberhasilan siswa?

7. Apakah bapak/ibu mensosialisasikan rancangan penilaian di awal tahun pelajaran?

8. Apakah bapak/ibu melaksanakan standar penilaian proses?

9. Apakah bapak/ibu mengevaluasi hasil penilaian?

10. Bagaimanakah bapak/ibu menganalisis hasil belajar peserta didik?

11. Apakah bapak/ibu menggunakan standar materi bertaraf internasional sebagai

rujukan dalam meningkatkan mutu pembelajaran?

12. Apakah bapak/ibu didalam menyiapkan pembelajaran mengadopsi model

pembelajaran negara-negara OECD

13. Bagaimana bapak/ibu menindak lanjuti hasil ulangan siswa?

14. Menurut bapak/ibu bagaimana prestasi belajar peserta didik setelah mengikuti

RSBI?

Page 200: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

182

15. Berapa persen pencapaian standar ketuntasan minimal yang ditetapkan sekolah

oleh peserta didik?

16. Menurut bapak/ibu apa yang menyebabkan peseta didik tidak dapat mencpai

standar ketuntasan minimal?

17. Menurut bapak/ibu bagaimana cara mengatasi kendala tersebut?

18. Secara keseluruhan apa yang menjadi kendala dalam pemenuhan standar penilaian?

Page 201: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PEDOMAN WAWANCARA UNTUK KEPALA SEKOLAH

A. Pertanyaan Identitas

1. Kode :

2. Informan :

3. Jabatan :

4. Hari/Tanggal :

5. Waktu :

6. Tempat :

7. Topik :

B. Daftar Pertanyaan

1. Apakah sekolah memberikan fasilitas guru dalam melanjutkan pendidikan?

2. Apakah guru melaksanakan pembelajaran berbahasa Inggris?

3. Apakah naskah soal ulangan menggunakan bahasa Ingris?

4. Apakah sekolah menggunakan standar materi bertaraf internasional sebagai

rujukan dalam meningkatkan mutu pembelajaran?

5. Bagaimanakah tingkat keyakinan sekolah dalam mewujudkan mutu terbaik?

6. Apakah sekolah menerapakan manajemen mutu berstandar ISO?

Page 202: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

180

Lampiran 6

PEDOMAN WAWANCARA UNTUK WAKASEK KESISWAAN

A. Pertanyaan Identitas

1. Kode :

2. Hari/Tanggal :

3. Waktu :

4. Tempat :

B. Daftar Pertanyaan

1. Bagaimanakah prestasi siswa dalam bidang matematika?

2. Berapakah persentase lulusan yang diterima di Perguruan tinggi tahun pelajaran

2010/2011?

3. Bagaimanakah nilai UN tiga tahun terakhir?

4. Apakah siswa mencapai target Ketuntasan Minimal diatas 7,5?

5. Apakah siswa mencapai standar kompetensi lulusan yang standar dengan

kompetensi lulusan sekolah unggul di Negara OECD atau Negara maju lainya?

6. Apakah SMA N 1 Wonosari mengembangkan web site sebagai media promosi

sekolah yang komunikatif,adaptif dan media inovasi pembelajaran?

7. Hambatan dan usaha yang dilakukan dalam pelaksanaan program RSBI?

8. Untuk mempersiapkan peserta didik ujian sertifakasi. Apakah menggunakan model

penilaian sekolah unggul dari negara maju yang mempunyai keunggulan tertentu

dalam bidang pendidikan?

9. Apakah SMA N 1 Wonosari membentuk tim penyusun intrumen penilaian

matematika?

10. Sebagai Wakasek kesiswaan sekaligus pendidik matematika apakah bapak

membuat rancangan penilaian diawal tahun pelajaran?

11. Apakah bapak melaksanakan ulangan harian?

12. Apakah bapak mengembalikan hasil pekerjaan peserta didik dam memberikan

komentar untuk perbaikan?

13. Apakah bapak menganalisis hasil penilaian?

14. Bagaimana cara menganalisis?

15. Apakah bapak mengadakan remedial?

Page 203: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

181

Page 204: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

178

Lampiran 5

PEDOMAN WAWANCARA UNTUK WAKASEK KURIKULUM

A. Pertanyaan Identitas

1. Kode :

2. Informan :

3. Jabatan :

4. Hari/Tanggal :

5. Waktu :

6. Tempat :

7. Topik :

B. Daftar Pertanyaan

1. Bagaimana kurikulum RSBI SMA N 1 Wonosari?

2. Apakah sekiolah menetapkan aturan kenaikan kelas, Penjurusan, dan

Kelulusan?

3. Berapakah KKM setiap mata pelajaran yang ditetapkan?

4. Bagaimanakah target pencapaian tujuan sekolah dalam memenuhi

standar penilaian?

5. Sebagai sekolah pelaksana program RSBI, disamping melaksanakan

kurikulum nasional seperti SMA biasa, program apakah untuk

meningkatkan keunggulan mutu bidang akademik?

6. Bagaimanakah proses pembelajaran di SMA N 1 Wonosari

7. Bagaimanakah standar penilaian di RSBI SMA 1 Wonosari?

8. Bagaimanakah prosentase tingkat kehadiran pendidik dan tenaga

kependidikan dalam memenuhi tugas?

9. Apakah sekolah mengembangkan Web Site?

10. Bagaimanakah peningkatan kompetensi pendidik?

11. Bagaimanakah rancangan penilaian di RSBI SMA N 1 Wonosari?

12. Apakah sekolah menganalisis hasil penilaian?

Page 205: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

179

13. Apakah hasil penilaian belajar untuk perbaikan proses pembelajaran

dalam rapat dewan pendidik?

14. Bagaimanakah model penilaian yang dikembangkan di SMA N 1

Wonosari?

15. Apakah tugas mengajar sesuai dengan latar belakang bidang Studinya?

16. Apakah sekolah memprogramkan pelatihan peningkatan kompetensi

profesi dalam pelaksanaan pembelajaran?

17. Apakah sekolah memfasitasi pendidik untuk melanjutkan studi?

18. Bagaimana tingkat kesiapan peserta didik untuk mengikutu

pembelajaran dalam bahasa Inggris?

19. Bagaimana kesiapan pendidik untuk melaksanakan RSBI

20. \Bagaimana kesiapan pendidik untuk mengajar/dan mengevaluasi

dengan bahasa inggris?

21. Bagaimana kesiapan pendidik mengunakan ICT?

22. Bagaimanakah kemudahan pendidik dalam menggunakan sarana dan

prasarana TIK untuk mengotimakan penilaian?

23. Kendala dan usaha yamg dilakukan dalam pemenuhan standar

penilaian?

Page 206: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

185

Lampiran 9

Catatan Lapangan Hasil Observasi no. 01 Catatan Lapangan : CL no. 1 Hari/Tanggal : Senin, 12 September 2011 Waktu : 11.30 – 12.00 WIB Tempat : SMA N 1 Wonosari Responden : Wakasek Kurikulum 1. Pembangunan website sebagai media peningkatan standar penilaian.

No Aspek yang diamati Keberadaan Ada Tidak

1.1 Memiliki website V 1.2 Website dapat diakses V 1.3 Website sebagai media standar penilaian V

1.4 Website sebagai forum online warga sekolah dalam standar penilaian

V

1.5 Informasi website terbaharui secara berkelanjutan V Tanggapan peneliti : 1. Alamat website SMA N 1 Wonosari adalah www. SMA 1

Wonosari.sch.id 2. Website dapat diakses dengan mudah sehingga pendidik dan peserta

didik dapat memanfaatkan dalam penilaian. 3. Peserta didik bisa melihat hasil belajar yang diperolehnya melalui

online dengan SMA N 1 Wonosari 4. Areal Hot spot mencakup 70% areal SMA N 1 Wonosari

2. Kemudahan pendidik dalam menggunakan sarana dan prasarana TIK untuk

mengoptimalkan penilaian.

No Aspek yang diamati Keberadaan Ada Tidak

2;1 LAN ke ruang guru V 2.2 Perangkat computer V 2.3 Akses internet V 2.4 SIM administrasi pembelajaran V 2.5 CD/VCD pembelajaran/flash disk V Tanggapan peneliti : 1. SMA N 1 Wonosari meningkatkan kualitas kegiatan penilaian dengan

merujuk pada salah satu lembaga penguji tingkat internasional (CIE). 2. Ruang guru disediakan perangkat komputer, printer dan jaringan LAN

Page 207: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

186

3. Sekolah menggunakan scanner dalam mengoreksi soal-soal obyektif. 4. Sekolah menggunakan SIM dalam pengolaaan manajemen dan

mempunyai petugas khusus. 5. Semua guru di SMA N 1 wonosari mempunyai Leptop. 6. Siswa mudah mengakses internet dalam informasi penilaian

3. Rencana pengembangan implementasi TIK jangka menengah

No Aspek yang diamati Keberadaan Ya Tidak

3.1 Memiliki program TIK dalam pengelolaan nilai hasil belajar peserta didik

V

3.2 Menetapkan pertahapan pengembangan TIK untuk standar penilaian

V

3.3 Indikator keberhasilan yang terukur V 4.4 Memiliki tim pengembang V Tanggapan peneliti : 1. SMA N 1 Wonosari telah melaksanakan aplikasi TIK sebagai

pendukung manajemen penilaian berbasis TIK 2. Sekolah telah memiliki tim pengembang Sistem Informasi Manajemen

penilaian berbasis TIk 3. Sekolah mengembangkan sistem penilaian berbasis TIK melalui

pelatihan

Lampiran 10

Page 208: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

187

Catatan Lapangan Hasil Pengamatan Dokumen no. 01

Kode : CD no. 1 Hari/Tanggal : Senin, 3 Oktober 2011 Waktu : 08.30 – 09.30 WIB Responden : Kurikulum 1. Menentukan target KKM di atas standar nasional

No Aspek yang diamati Keberadaan Ada Tidak

1.1 Mempertimbangkan kompleksitas V 1.2 Menganalisa indikator SK/KD V

1.3 Mempertimbangkan kemampuan rata-rata peserta didik V

1.4 Menetapkan target KKM >75% V 1.5 Pencapaian kriteria ketuntasan ideal 100% V Tanggapan peneliti : 1. SMA N 1 Wonosari menentukan target KKM di bawah standar RSBI. 2. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) ditetapkan awal tahun pelajaran

yang ditetapkan oleh MGMP Sekolah. 3. KKM semua mata pelajaran belum diatas 75 4. Pencapaian kriteria ketuntasan ideal belum 100%

2. Penyusunan sistem kenaikan kelas, kelulusan, dan penjurusan

No Aspek yang diamati Keberadaan Ada Tidak

2.1 Memiliki kriteria kenaikan kelas V 2.2 Kriteria sesuai dengan KKM V 2.3 Kriteria kelulusan >75% V 2.4 Kriteria penjurusan sesuai dengan KKM V 2.5 Dokumen yang disahkan rapat dewan pendidik V Tanggapan peneliti : 1. SMA N 1 Wonosari telah menetapkan aturan kenaikan kelas, kelulusan,

dan penjurusan. 2. Prosentase kehadiran peserta didik minimal 90% dalam satu tahun,

kecuali sakit yang dibuktikan dengan surat keterangan dokter atau tugas sekolah.

3. Peserta didik yang tidak naik kelas memiliki hak untuk mengulang pada tahun berikutnya

4. Peserta didik yang tidak naik kelas dua tahun berturut-turut dinyatakan drop out (DO).

5. Peserta didik dinyatakan lulus UN apabila memiliki nilai lebih tinggi 0,1 dari standar minimal yang dipersyaratkan oleh BNSP untuk setiap mata pelajaran yang diujikan.

Page 209: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

188

3. Pengembangan model penilaian dengan menggunakan soal-soal seleksi masuk perguruan tinggi bertaraf internasional.

No Aspek yang diamati Keberadaan Ada Tidak

3.1 Memiliki dokumen soal V

3.2 Melakukan kajian kesesuaian soal dengan kurikulum

V

3.3 Mengembangkan intrumen penilaian sesuai dengan kebutuhan siswa masuk perguruan tinggi

V

3.4 Memiliki dokumen perkembangan hasil penilaian V 3.5 Mengevaluasi kinerja siswa dalam menjawab soal V

Tanggapan peneliti : 1. SMA N 1 Wonosari telah menghimpun informasi tentang soal-soal

yang digunakan dalam seleksi masuk perguruan tinggi. 2. Sekolah mempunyai dokumen soal-soal setiap mata pelajaran 1500

soal.

Page 210: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

189

Catatan Lapangan Hasil Pengamatan Dokumen no 02 Kode : CD no. 2 Hari/Tanggal : Senin, 3 Oktober 2011 Waktu : 10.00 – 11.000 WIB Responden : Kepala Sekolah 1. Penetapan target pencapaian tujuan sekolah dalam memenuhi standar

penilaian.

No Aspek yang diamati Keterlaksanan Ada Tidak

1.1 Menentukan indikator pencapaian V 1.2 Menetapkan target dalam memenuhi standar V 1.3 Menetapkan intrumen pengukuran V 1.4 Melaksanakan pengukuran V 1.5 Melakukan perbaikan berkelanjutan V Tanggapan peneliti : 1. SMA N 1 Wpnosari telah menetapkan target dalam memenuhi standar

penilaian 2. SMA N 1 Wonosari menargetkan rerata nilai ujian nasional di atas

rerata nilai nasional minimal 85 3. SMA N 1 Wonosari menargetkan minimal 85% peserta didik diterima

di perguruan tinggi favorit. 4. Standar nilai minimal sertifikasi mencapai 60% dari peserta, dan

memperoleh grade B 5. Pencapaian pemenuhan secara bertahap ditargetkan tahun 2014

terpenuhi. 2. Kepala sekolah melaksanakan kegiatan di luar negeri pada Negara anggota

OECD atau Negara maju lainnya.

No Aspek yang diamati Keterlaksanaan

Ya Tidak 2.1 4 kali atau lebih V 2.2 3 kali 2.3 2 kali 2.4 1 kali 2.5 S1 Tanggapan peneliti : 1. Kepala sekolah SMA N 1 Wonosari telah beberapa kali melakukan

kunjungan ke sekolah atau dalam agenda pendidikan ke negara OECD. 2. Sebelum menjadi kepala sekolah di SMA N 1 Wonosari menjadi

Page 211: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

190

kepala sekolah di SMK pernah mengikuti pelatihan manajemen selama satu setengah bulan di Jerman.

3. Kepala sekolah telah mengikuti kunjungan kerjasama bersama TIM Kemendiknas 10 hari di Cina.

4. Kepala sekolah melaksanakan kunjungan kerjasama “Sister School” dalam bidang penilaian dengan Sangkang Secondary School di Singapura dan Sekolah Menengah Kebangsaan Bintang Selatan Malaysia.

Page 212: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

191

Catatan Lapangan Hasil Pengamatan Dokumen no .03 Kode : CD no.3 Hari/Tanggal : Senin, 3 Oktober 2011 Waktu : 13.00 – 13.45 WIB Responden : Pengelola RSBI 1. Kerjasama peningkatan standar penilaian dengan sekolah bertaraf

internasional

No Aspek yang diamati Keberadaan

Ada Tidak 1.1 Cambride V 1.2 SMA N 1 Yogyakarta V 1.3 Gandhi Memorial International School Jakarta V 1.4 Kharisma Bangsa Global Education V 1.5 SMA N 3 Semarang V Tanggapan peneliti : 1. Dalam rangka peningkatan standar penilaian SMA N 1 Wonosari

menjalin kerjasama dengan SMA N 1 Yogyakarta. 2. SMA N 1 Yogyakarata merupakan Centre Cambridge di daerah

Istimewa Yogyakarta, 3. Ujian sertifikasi peserta didik SMA N 1 Wonosari yang mengikuti

dilaksanakan di SMA N 1 Yogyakarta 4. SMA N 1 Wonosari pernah melaksanakan kunjungan ke luar negeri

di : a. Henderson Secondary School Singapura b. Broadrick Secondary School Singapura c. Sengkang Secondary School Singapura d. Yuhua Secondary School Singapura e. Northlight Secondary School Singapura f. Sekolah menengah kebangsaan bintang selatan Malaysia. g. St John Kuala Lumpur

5. Kunjungan di sekolah dalam negeri a. SMA N 1 Yogyakarta b. SMA N 3 Semarang c. Jubite Internasional School d. Gandhi Memorial Internasional School

Page 213: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

192

Catatan Lapangan Hasil Pengamatan Dokumen no. 04 Kode : CD no. 4 Hari/Tanggal : Rabu 5 Oktober 2011 Waktu : 12.00 – 13.00 WIB Responden : Kesiswaan 1. Prestasi dalam mewujudkan target ketuntasan belajar

No Aspek yang diamati Keberadaan

Ada Tidak 1.1 Memiliki dokumen KKM di atas 7,5 V 1.2 Menghimpun data pencapaian V 1.3 Membahas permasalahan V 1.4 Menentukan solusi pemecahan masalah V 1.5 Melaksanakan perbaikan kinerja V Tanggapan peneliti :

1. Semua mata pelajaran KKM nya kurang dari 7,5 2. Secar bertahap KKM nya dinaikkan sehingga mencapai 7,5

2. Prestasi dalam bidang matematika

No Aspek yang diamati Keberadaan Ada Tidak

2.1 Tingkat sekolah 2.2 Tinkat Kabupaten/Kota V 2.3 Tingkat Provinsi 2.4 Tingkat Nasional 2.5 Tingkat Iternasional Tanggapan peneliti : 2. Prestasi siswa SMA N 1 Wonosari tahun pelajaran cukup bagus

berbagai perlombaan baik tingkat Kabupaten/Kota sampai tingkat nasional mendapatkan juara, meskipun untuk prestasi dalam bidang matematika belum sesuai yang diharapkan masih kalah dengan SMA N 2 Wonosari yang berstatus sekolah regular.

Page 214: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

193

3. Prestasi dalam memperoleh nilai UN

No Aspek yang diamati Keberadaan Ada Tidak

3;1 Memberikan penghargaan kepada siswa terbaik di sekolah

V

3.2 Memperoleh prestasi tingkat Kabupaten/Kota V 3.3 Memperoleh prestasi tingkat provinsi 3.4 Memperoleh prestasi tingkat nasional 3.5 Mendokumentasikan hasil dengan tertib V Tanggapan peneliti :

1. Peserta Ujian Nasional tahun pelajaran 2011/2011 berjumlah 153 siswa untuk program IPA dan 67 siswa program IPS semua dinyatakan lulus. Predikat semua mata pelajaran A, tingkat Kabupaten setiap mata pelajaran kecuali bahasa Indonesia memperoleh peringkat 1, untuk bahasa Indonesia peringkat ke-2

2. Nilai terendah matematika yang paling rendah untuk program IPA.

Page 215: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

194

Catatan Lapangan Hasil Pengamatan Dokumen no.05 Kode : CD no. 5 Hari/Tanggal : Rabu, 18 Oktober 2011 Waktu : 11.00 – 12.00 WIB Responden : Guru Matematika 1. Perencanaan penilaian pembelajaran matematika kelas X

No Aspek yang diamati Keberadaan

Ya Tidak 1.1 Melakukan analisis SK-KD V 1.2 Mengembangkan indikator pencapaian KD V 1.3 Menyusun rancangan penilaian V 1.4 Membuat rancangan program remedial/pengayaan V 1.5 Menetapkan kriteria ketuntasan minimal (KKM) V Tanggapan peneliti : 1. Pada awal tahun pelajaran 2011/2012 pendidik mata pelajaran

matematika melaksanakan MGMP sekolah: membuat rancangan penilaian, rancangan remedial, dan menetapkan kriteria ketuntasan minimal (KKM)

2. Rancangan penilaian ditanda tangani oleh perwakilan kelas 3. Jenis penilaian untuk matematika; ulangan harian,tugas, ulangan tengah

semester, dan ulangan semester. 4. Aspek yang dinilai untuk matematika kognitif dan afektif. 5. Remidi hanya satu kali.

2. Perumusan interumen penilaian sesuai dengan indicator keberhasilan belajar

peserta didik

No Aspek yang diamati Keberadaan Ada Tidak

2.1 Tes objektif V 2.2 Tes uraian V 2.3 Tes performansi/unjuk kerja V 2.4 Portofolio V 2.5 Non tes V Tanggapan peneliti : 1. Guru matematika merumuskan intrumen penilaian yang termuat dalam

RPP 2. Guru matematika belum membuat intrumen unjuk kerja dan portofolio 3. Tes yang diujikan dalam UTS dalam bentuk pilihan ganda/Objektif.

Page 216: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

195

3. Penggunaan hasil penilaian belajar untuk perbaikan proses pembelajaran.

No Aspek yang diamati Keberadaan Ya Tidak

3.1 Melakukan analisis hasil ulangan V 3.2 Menyusun kegiatan tindak lanjut V 3.3 Melakukan tindak lanjut (pengayaan,remedial) V 3.4 Menganalisis kesulitan belajar siswa V 3.5 Memberi bantuan belajar siswa V

Tanggapan peneliti : 1. SMA N 1 Wonosari telah melaksanakan perbaikan proses pembelajaran

berdasarkan hasil penilaian belajar. 2. Sebagian pendidik tidak menganalisis kesulitan belajar siswa.

Page 217: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

201

Lampiran 12

Hasil wawancara dengan Ketua Program

Foto no 2 Dokumentasi wawancara peneliti dengan Ketua Pelaksana program RSBI SMA N 1 Wonosari.

Catatan lapangan hasil wawancara: A. Identitas Kode : HWKP Informan : Suryanto, S.Pd.M.Pd Jabatan : Ketua Pelaksana Program Hari/Tanggal : Sabtu, 24 September 2011 Waktu : 10.05 – 11.00 WIB Tempat : Ruang Tamu B. Hasil kutipan wawancara dengan ketua program Peneliti : Bagaimanakah standar penilaian di RSBI SMA N 1 Wonosari?. SR : “Standar penilaian itu berkaiatan dengan mekanisme, prosedur

dan intrumen penilaian hasil belajar peserta didik yang di gunakan di sekolah, Sistem penilaian di sekolah ini sama dengan yang ditetapkan dalam SNP yang ditambah ujian sertifikasi Jadi Sekolah harus menyiapkan sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh pendidiki”.

Peneliti : Bagaimana model penilaian program RSBI di SMAN 1 Wonosari?

SR : “Untuk model penilaian sama seperti dalam SNP, hanya sekolah mengembangkan dan menggunakan soal-soal olimpiade sebagai

Page 218: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

202

rujukan mutu yang ditulis dalam bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris, soal-soal itu dikembangkan dan bekerja sama dengan ahli yang berkompeten, mengembangkan kompetensi pendidik menguasai soal-soal”.

Peneliti : Bagaiamanakah usaha peningkatan kerjasama bertaraf internasional melalui kolaborasi global? Kerjasama dalam bidang apa?

SR : “Sekolah mengikutsertakan kegiatan pertukaran pelajar, mengikutsertakan pendidik dan tenaga kependidikan pada kegiatan yang bertaraf rnasional dan internasional, melakukan kalaborasi siswa, berpartisipasi dalam kegiatan nasional dan internasional melaui internet”.

Peneliti : Bagaimana bentuk kerjasama untuk peningkatan mutu pembelajaran dengan sekolah unggul tingkat nasional?

SR : “Bentuk kerjasama peningkatan mutu, ya.. pertukaran informasi, pertukaran siswa, pendidik, dan pengembangan kurikulum”.

Peneliti : Apakah SMA N 1 Menjalin hubungan”Sister School”dengan sekolah bertaraf internasional di dalam dan Luar negeri?

SR : “Ya.. SMA N 1 Wonosari pernah mengadakan kunjungan ke: 1)Ganhi Memorial Internasional school Jakarta, 2)Kharisma Bangsa Global Education Jakarta,3)SMA N 3 Semarang. 4)Sekolah Menengah Kebangsaan St John of Malaysia, 5) Sekolah Menengah Kebangsaan Seri Bintang selatan Malaysia, 6)Henderson Secondary School Singapura.. Adapaun kerjasama yang dilaksanakan dalam bentuk: berbagi profil sekolah dan pertemuan ilmiah, berbagi pengalaman, berbagi kegiatan budaya”..

Peneliti : Bagaimanakah dengan program ujian sertifikasi Internasional yang merupakan program plus dari Rintisan SBI?

SR : “Ujian sertifikasi internasional dilaksanakan sekitar bulan Oktober, untuk tahun ini hanya program IPA, yaitu Matematika, Fisika, Biologi, Kimia dan Bahasa Inggris sendiri”.

Peneliti : Adakah syarat khusus bagi siswa yang akan mengikuti? SR : “Bagi peserta didik yang mengikuti sertifikasi melunasi

administrasi sebesar Rp 750.000 setiap mata pelajaran yang diikuti dan ujianya bertempat di SMA N 1 Yogyakarta”.

Peneliti : Bagaimana pelaksanaan pengayaan dengan materi ajar bertaraf Internasional?

SR : “Pelaksanaan pengayaan include dengan tatap muka pagi hari karena dalam struktur kurikulum SI jumlah jam 38 perminggu ditambahkan menjadi 46 jam perminggu, tambahan jam itu untuk pengayaan mata pelajaran yang di UN kan”.

Peneliti : Apakah SMA N 1 Wonosari mengembangkan model penilaian dengan soal–soal dari lembaga penyelenggara olimpiade internasional?

Page 219: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

203

SR : “Ya, seperti yang dijelaskan didepan bahwa sekolah menggunakan soal-soal olimpiade sebagai rujukan, sekolah mempunyai bank soal setiap mata pelajaran jumlah 1500 soal dalam bahasa Inggris sekitar 300 soal”.

Peneliti : Apakah SMA N 1 Wonosari menerapkan manejemen mutu berstandar ISO?

SR : “Sekolah baru saja divisitasi, semua dokumen ada di ruang AVA, dan sekarang baru menunggu SK ISO 9001-2008. Sebagai Rintisan Sekolah Menengah Atas Berstandar Internasional SMA N 1 Wonosari dituntut siap menghadapi perubahan, seluruh sivitas akademika perlu memiliki komitmen bersama dalam mengembangkan manajemen mutu, aplikatif, terencana dan terukur, dengan ISO sekolah membiasakan berbuat yang benar, bekerja sesuai perencanaan dan dikerjakan dengan baik”.

Peneliti : Apakah melaksanakan kerjasama dalam rangka meningkatkan standar penilaian bertaraf internasional?

SR : “ O.. Ya. Sebagai sekolah Rintisan Bertaraf Internasional harus meningkatkan mutu tidak hanya standar penilaian semua standar harus ditingkatkan dari kondisi yang ada sekarang, Kerjasama dengan Henderson Schooll, Sengkang School Singgapura.Yuhua Singgapura, St John Kuala Lumpur”.

Peneliti : Bagaimana perbaikan mutu melalui kegiatan penjaminan mutu dalam meningkatkan standar penilaian bertaraf internasional?

SR : “SMA N 1 Wonosari bekerjasama dengan perguruan tinggi UNY, UMS, LPMTK Yogyakarta dalam penjaminan mutu untuk meningkatkan standar penilaian belajar yang setara dengan sekolah unggul bertaraf internasional”.

Peneliti : Apakah menggunakan standar materi bertaraf internasional sebagai rujukan dalam meningkatkan mutu pembelajaran?

SR : “Sekolah mengadopsi sistem evaluasi belajar untuk tahun ini baru Matematika, Fisika, Kimia, Biologi, dan Bahasa Inggris.”

Peneliti : Bagaimana rencana pengembangan implementasi TIK jangka menengah?

SR : “Rencana pengembangan sekolah berbasis TIK merupakan prioritas utama, sebagai sekolah Bertaraf Internasional harus menglobal yang selalu berhubungan dengan informasi (TIK). Dengan TIK semua sivitas akademika SMA N 1 Wonosari mau tidak mau harur melek Teknologi Informasi”.

Peneliti : Kendala yang dihadapi dan usaha yang telah dilakukan untuk pemenuhan standar penilaian?

SR : “Kendala banyak pak diantaranya ya.. pendidiknya itu sendiri yang malas untuk membuat intrumen penilaian yang valid, kemampuan TIK kurang, sarana dan prasarana terbatas.Usaha dari sekolah diadakan pelatihan,meningkatkan sarana dan prasarana”.

Page 220: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

204

Lampiran 13

Hasil wawancara dengan Wakasek Kurikulum

Foto no.3 Dokumentasi wawancara peneliti dengan Wakasek Kurikulum RSBI SMA N 1 Wonosari

Catatan lapangan hasil wawancara A. Identitas

Kode : HWKR Informan : Drs. Aris Feriyanto Jabatan : Wakasek Kurikulum Hari/Tanggal : Sabtu, 24 September 2011 Waktu : 11.30 – 12.15 WIB Tempat : Ruang Guru

B. Daftar Pertanyaan Peneliti : Bagaimanakah kurikulum RSBI SMA N 1 Wonosari? AF : “Kurikulum sekolah rintisan bertaraf internasional sama dengan

sekolah reguler biasa yang berpedoman pada SNP namun ditambah pengayaan yang merujuk sekolah bertaraf internasional. Struktur kurikulum SMA N 1 Wonosari mengacu pada struktur kurikulum 2006 dengan berbagai penyesuaian, berupa penambahan jam pelajaran dan pengurangan jam pelajaran. Penambahan jam pelajaran dimaksudkan untuk menambah waktu atau belajar siswa pada mata pelajaran yang diujikan pada sertifikasi Cambridge dan yang diujian nasionalkan”.

Page 221: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

205

Peneliti : Bagaimana kesiapan guru untuk melaksanakan RSBI?. AF : “Jumlah guru relatif cukup dan mengajarnya sudah sesuai, kalau

untuk pemenuhan mengajar 24 jam tatap muka ada pendidik yang harus mencari sekolah lain”.

Peneliti : Bagaimanakah target sekolah untuk mewujudkan mutu terbaik dalam standar penilain?

AF : “SMA N 1 Wonosari memiliki komitmen melakukan perbaikan sistem penilaian secara terus menerus dengan bertekad untuk senantiasa meningkatkan standar penilaian, tepat waktu, berkesinambungan, dan bermutu yang mengutamakan kepentingan siswa”.

Peneliti : Apakah sekolah menetapkan aturan kenaikan kelas, Penjurusan, dan Kelulusan?

AF : “Ya, dalam dokumen KTSP dicantumkan aturan kenaikan kelas, aturan penjurusan, dan aturan kelulusan SMA N 1 Wonosari”.

Peneliti : Berapakah KKM setiap mata pelajaran yang ditetapkan? AF : “Saya tidak hafal semuanya nanti bisa dilihat di dokumen KTSP.

Tetapi untuk SMA N 1 Wonosari belum semuanya KKM nya diatas 75, seperti ketentuan untuk sekolah RSBI”

Peneliti : Mengapa KKM nya kurang dari 75? AF : “Ketuntasan Belajar itu didasarkan pada kompleksitas (kesulitan

dan kerumitan)., daya dukung dan intake peserta didik, Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) ditetapkan pada setiap awal tahun pelajaran dan ditetapkan oleh MGMP sekolah. Jadi sekolahlah yang lebih mengetahui”.

Peneliti : Sebagai sekolah pelaksana program RSBI, disamping melaksanakan kurikulum nasional seperti SMA biasa, program apakah untuk meningkatkan keunggulan mutu bidang akademik?

AF : “Kurikulum SMA N 1 Wonosari meliputi sejumlah mata pelajaran yang keluasan dan kedalamannya sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang ditetapkan oleh BNSP, muatan local yang dikembangkan dan kegiatan pengembangan diri. Dalam rangka meningkatkan keunggulan mutu akademik khususnya mata pelajaran Matematika, Fisika, Kimia, Biologi, dan Bahasa Inggris yang dipadukan dengan kurikulum Cambridge”;

Peneliti : Bagaimanakah proses pembelajaran di SMA N 1 Wonosari? AF : “Proses pembelajaran adalah kegiatan pembelajaran yang berupa

proses interaksi antara peserta didik dengan pendidik. Beban belajar yang diatur di SMA N 1 Wonosari dengan menggunakan Sistem Paket yaitu sistem penyelenggaraan program pendidikan yang peserta didiknya diwajibkan mengikuti seluruh program pembelajaran dan beban belajar yang sudah ditetapkan untuk setiap kelas sesuai dengan struktur kurikulum yang berlaku pada SMA N 1 Wonosari. Kegiatan tatap muka per jam pembelajaran disini berlangsung 45 menit”.

Peneliti : Bagaimanakah standar penilaian di SMA N 1 Wonosari?

Page 222: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

206

AF : “Sistem penilaian yang dilakukan di SMA N 1 sama dengan yang ditetapkan dalam SNP. Penilaian dilakukan dengan menggunakan tes dan non tes dalam bentuk tertulis maupun lisan, pengamatan kinerja, sikap, penilaian hasil karya, portofolio, dan penilaian diri. Dalam penilaian hasil belajar peserta didik perlu memperhatikan aspek kognitif, afektif, dan psikomotor peserta didik secara komprehensif. Tidak sepotong-sepotong, sehingga peserta didik dinilai secara utuh dan menyeluruh”.

Peneliti : Bagaimanakah prosentase tingkat kehadiran pendidik dan tenaga kependidikan dalam memenuhi tugas?

AF : “Pendidik harus memberikan keteladanan, apa yang bisa diberikan kecuali waktu pelaksanaan tugas yang tertib. Dari hasil rekapitulasi kehadiran guru prosentasenya lebih dari 98% kehadirannya, hampir semua pendidik di SMA N 1 Wonosari sudah tersertifikasi”.

Peneliti : Bagaimanakah rancangan penilaian program RSBI SMA N 1 Wonosari?

AF`` : “Rancangan penilaian yang dilaksanakan tahun pelajaran ini sesuai dengan SNP sekolah akan melaksanakan: 1)ulangan tengah semester minggu pertama bulan Oktober, 2)ulangan akhir semester minggu pertama dan kedua bulan Desember,3)ulangan kenaikan kelas kelas minggu kedua dan ketiga bulan Juni,4) untuk persiapan ujian nasional bagi kelas XII diadakan Tryout UN sebanyak 6 kali, 5)ujian sertifikasi Cambridge bagi yang mengikuti dilaksanakan minggu ketiga Oktober samapai minggu pertama bulan November yang bertempat di SMA N 1 Yogyakarta,5) ujian akhir bulan April dan bulan Mei yang akan ditetapkan pemerintah”.

Peneliti ; Apakah tugas mengajar pendidik sesuai dengan latar belakang bidang Studinya?

AF : “Ya.jumlah pendidik disini 52 orang yang tidak sesuai dengan latar belakang bidang studinya hanya 2 orang’.

Peneliti : Apakah sekolah mengembangkan WebSite? AF : “Sebagagai sekolah Rintisan Bertaraf Internasional harus

mengembangkan teknologi informasi dan komunikasi kaitanya dengan daya saing di era globalisasi, oleh sebab itu SMA N 1 Wonosari telah memiliki Website yang diakses dengan mudah, area Hotspot hampir 70% area SMA N Wonosari sehingga menjadi forum online warga sekolah”.

Peneliti : Bagaimanakah peningkatan kompetensi pendidik? AF : “Untuk meningkatkan kompetensi pendidik SMA N 1 Wonosari

pada awal tahun pelajaran mengadakan Workshop dengan tema yang berbeda-beda setiap pelaksanaannya, kepala sekolah member pembinaan, pembinaan dari pengawas sekolah, mendatangkan fasilitator dari perguruan tinggi maupun dari LPMTK”.

Peneliti : Apakah hasil penilaian belajar untuk perbaikan proses pembelajaran dalam rapat dewan guru?

Page 223: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

207

AF : “Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk mengetahui kompetensi peserta didi dan perbaikan proses belajar, maka sekolah melakukan analisis hasil ulangan, mengganalisis kesulitan belajar peserta didik, menyusun kegiatan tidak lanjut dan memberi bantuan peserta didik”.

Peneliti ; Bagaimanakah model penilaian yang dikembangkan di SMA N 1 Wonosari?

AF ; “Model penilaian SMA N 1 Wonosari belum punya kalau teknik penilainya menggunakan tes, non tes, penugasana perorangan atau kelompok, tugas mandiri terstuktur maupun mandiri tidak terstuktur. Teknik tes berupa tes tertulis, tes lisan, tes praktik atau tes kinerja. Yang melakukan penilaian : 1). Penilaian oleh pendidik yaitu ulangan harian, penugasan, dan penilaian akhlak mulia dan kepribadian. 2) Penilaian oleh satuan pendidikan yaitu ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, ulangan kenaikan kelas dan ujian sekolah. 3) Penilaian yang dilakukan Pemerintah yaitu UN. Sebagai RSBI ditambah ujian Sertifikasi dari Cambridge. SMA N 1 Wonosari mengembangkan model penilaian menggunakan soal-soal yang digunakan dalam seleksi masuk perguruan tinggi dan mengembangkan model penilaian dengan soal-soal olimpiade”.

Peneliti : Apakah sekolah memprogramkan pelatihan peningkatan kompetensi profesi dalam pelaksanaan pembelajaran?

AF : “SMA N 1 Wonosari setiap awal tahun pelajaran mengadakan workshop berbagai peningkatan kompetensi dan juga sering mendapat undangan penataran /diklat dari sekolah lain maupun LPMTK”.

Peneliti : Apakah sekolah memfasitasi guru untuk melanjutkan studi? AF : “Ya. . Bagi bapak ibu pendidik di SMA N 1 Wonosari diberi

subsidi 10 juta rupiah yang melanjutkan studi S2. Sekolah mentargetkan pencapaian pemenuhan standar kependidikan 30% tahun 2012?

Peneliti : Bagaimana tingkat kesiapan siswa untuk mengikuti pembelajaran dalam bahasa Inggris?

AF : “Kemampuan siswa bervariasi, dalam permulaan kami menekankan keberanian peserta didi untuk ngomong dengan berbahas Inggris. Untuk menyakinkan kalau anak bisa, kami pancing pertanyaan dengan kata-kata ringan yang peserta didik pasti sudah tahu bahasa Inggrisnya. Akhirnya kami sampaikan ke peserta didik bahwa kalian bisa berbahasa Inggris. Setelah itu saya itu menggunakan bahasa inggris sebagai pengantar. Untuk materi yang sulit saya gunakan dua bahasa,Indonesia dan Inggris”.

Peneliti : Bagaimana kesiapan guru untuk mengajar/dan mengevaluasi dengan bahasa inggris?

AF : “Ya kami programkan secara bertahap, dalam MGMP sekolah setiap diharuskan menggunakan bahasa Inggris. Target sementara

Page 224: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

208

empat mata pelajaran Matematika,Kimia, Fisika,Biologi dan Bahasa Inggris itu sendiri. Untuk evaluasi sekolah mewajibkan membuat bank soal sebanyak 300 butir soal dalam behasa Inggris Untuk 4 mata pelajaran mulai dari silabus dan RPP-nya sudah dalam bahasa Inggris”.

Peneliti : Bagaimana kesiapanpan pendidik mengunakan ICT? AF : “Pendidik di sekolah ini hampir tidak ada masalah dengan ICT,

sudah tidak asing lagi dengan computer dan internet. Sekolah memberikan fasilitas untuk pendidik yang membeli leptop. Banyak bahan pelajaran yang diakses dari internet”.

Peneliti : Bagaimanakah kemudahan guru dalam menggunakan sarana dan prasarana TIK untuk mengotimakan penilaian?

AF : “Sekarang bapak ibu pendidik bisa menggunakan scanner untuk mengoreksi ulangan obyektif, dan sudah ada koordinatornya SIM. Bapak ibu bisa memerintahkannya untuk dikoreksi dan menganalisis”.

Peneliti : Kendala dan usaha yamg dilakukan dalam pemenuhan standar penilaian?

AF : “Kendalanya kita sendiri yang malas untuk membuat intrumen penilaian, ulangan tepat waktu, hasil pekerjaan siswa cepat dikembalikan dan diberi catatan. Usaha yang dilakukan sekolah menyediakan perangkat penilaian dan mengubah kultur sekolah menjadi budaya yang tertib.

Page 225: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

224

Lampiran 19

Hasil wawancara dengan peserta didik

Foto no 9 Dokumentas peneliti setelah wawancara dengan peserta didik kelas XB RSBI SMA N 1 Wonosari

Catatan lapangan hasil wawancara : A. Identitas Kode : HWSW Informan : Peserta didik kelas XB Jabatan : Peserta didik Hari/Tanggal : Kamis, 24 November 2011 Waktu : 12.00 WIB Tempat : Ruang Tamu B. Hasil kutipan wawancara dengan siswa Peneliti : Sejak kapan anda mengetahui bahwa SMA N 1 Wonosari Menjadi

RSBI? XB : “Sejak saya masuk di SMA N 1 Wonosari” Peneliti : Apa motivasi anda masuk sekolah RSBI? XB : “Agar saya belajar lebih giat dan menambah ilimu” Peneliti : Apakah guru matematika kamu menggunakan bahasa Inggris

dalam mengajar? XB : “Ya. Lebih sering menggunakan Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris

digunakan hanya pada pengantar”; Peneliti : Selain perpustakaan apakah anda menggunakan internet untuk

menambah pemahaman dan pendalaman matematika? XB : “Menurut saya penggunaan internet saya minimalkan karena saya

belum bisa menyaring antara baik dan buruk saya takut ada hal-hal negatif yang saya lihat di internet”.

Peneliti : Apakah anda merasakan kesulitan belajar di RSBI? XB : “Tidak juga”. Peneliti : Media apa yang biasa dipakai guru kamu dalam pembelajaran?

Page 226: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

225

XB : “LCD, tapi LCD bu guru hanya Power Point”. Peneliti : Apakah guru matematika anda memberi kesimpulan di akhir

pelajaran? XB : “Biasanya kesimpulan tiap KD sudah ada di hard kopi. Apabila

dalam satu KD materi belum selesai maka bisa melihat rangkuman tersebut. Yang sudah dilengkapi dengan soal-soal, hal ini memudahkan untuk mengingat materi yang pernah diberikan”.

Peneliti : Mengapa nilai matematika anda jelek kalau dibandingkan NIM masuk?

XB : “Tidak juga, kalau nilai NIM-kan persiapan dan semangatnya tinggi”.

Peneliti : Apakah rancangan penilaian yang akan digunakan pendidik matematika anda disosialisasikan diawal semester?

XB : “Ya bapak ibu guru diawal semester mengumumkan rancangan penilaianya yang akan digunakan dalam penilaian nanti dan ditandatangani oleh ketua kelas”.,

Peneliti : Kapan guru matematika anda melaksanakan ulangan harian? XB : “Setelah selesai materinya” Peneliti : Apakah hasil ulangan dikembalikan dan diberi catatan? XB : “Biasanya ditulisi bagaimana seharusnya dengan bolpoin merah”. Peneliti : Berapa lama memberikan hasil ulangan? XB : “Rata rata satu minggu setelah ulangan”. Peneliti : Apakah ada pelaksanaan remidial?. XB : “Ada sore hari”. Peneliti : Apakah anda mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal

berbahasa Inggris? XB : “Ya karena kemampuan berbahasa Inggris saya masih kurang” Peneliti : Langkah langkah apa yang kamu lakukan untuk mengerjakan soal-

soal dengan bahasa Inggris? XB : “Bu guru biasanya sebelum ulangan, Beliau memberi latihan

ulangan model soal mirip dengan soal ulangan.Sehingga walaupun tidak tahu artinya semua tetapi karena sudah pernah mencoba maka bisa mengerjakan”.

Peneliti : Model penilaian yang bapak/ibu gunakan di kelas kamu apa? XB : “Modelnya ya dengan ulangan harian dan tugas”. Peneliti : Anda sekolah di RSBI. Bagaimana bapak /ibu guru mempersiapkan

anda untuk ujian internasional nanti? XB : “Bu guru sudah menyiapkan soal-soal yang berbobot. Dalam

latihan soal diselibkan soal-sol yang sulit”. Peneliti : Apakah anda sudah mengetahui hasil ulangan tengah semester

gasal tahun 2011? XB : “Sudah diumumkan oleh wali kelas dan ditempel di papan

informasi. Saya juga bisa upload di internet” Peneliti : Soal-soalnya diambil dari mana? XB : “Dak tahu pokoknya sulit, sepertinya dari soal-soal ujian masuk

perguruan tinggi?

Page 227: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

226

Page 228: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

218

Lampiran 17

Hasil wawancara dengan peserta didik kelas X

Foto no.7 Dokumentas peneliti setelah wawancara dengan peserta didik kelas XA,C, dan D RSBI SMA N 1 Wonosari.

Catatan lapangan hasil wawancara : A. Identitas Kode : HWSW Informan : Peserta didik kelas X Jabatan : Peserta didik Hari/Tanggal : Rabu, 19 Oktober 2011 Waktu : 11.30 – 12.00 WIB Tempat : Ruang Tamu B. Hasil kutipan wawancara dengan siswa Peneliti : Sejak kapan anda mengetahui bahwa SMA N 1 Wonosari Menjadi

RSBI? XA : “Sejak lulus SMP” XC : “Sejak saya masuk di SMA N 1 Wonosari” XD : “Sejak saya masih di SMP” Peneliti : Apa motivasi anda masuk sekolah RSBI? XA : “Karena untuk bisa berbahasa Inggris” XC ; “Mungkin karena namanya SMA N 1 Wonosari tenar” XD : “Agar saya belajar lebih giat dan menambah ilimu” Peneliti : Apakah guru matematika kamu menggunakan bahasa Inggris

dalam mengajar?

Page 229: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

219

XA : “Ya. Lebih sering menggunakan Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris digunakan hanya pada pengantar”;

XC : “Bahasa yang digunakan Bahasa Indonesia, Pak Tum menggunakan Bahasa Inggris hanya pada judul-judulnya, dalam penjelasan lebih sering Bahasa Indonesia”.

XD : “Bahasa Indonesia kadang dicampur, Bahasa Inggris hanya dipakai pada judul dan garis besar aja”.

Peneliti : Selain perpustakaan apakah anda menggunakan internet untuk menambah pemahaman dan pendalaman matematika?

XA : “Ya saya kadang-kadang menggunakan internet. Saya tidak punya laptop saya menggunakan hard kopi dari buku”.

XC : “Menurut saya penggunaan internet saya minimalkan karena saya belum bisa menyaring antara baik dan buruk saya takut ada hal-hal negatif yang saya lihat di internet”.

XD : “Ya untuk mencari soal-soal dan penjelasannya munkin di buku pegangan kurang jelas saya cari di internet”.

Peneliti : Apakah anda merasakan kesulitan belajar di RSBI? XA : “Tidak juga”. XC : “Tidak, karena saya baru penyesuaian dari SMP :. XD : “Ya ada kesulitan, terutama bahasa Inggris”. Peneliti : Media apa yang biasa dipakai guru kamu dalam pembelajaran? XA : “LCD, tapi LCD bu guru hanya Power Point”. XC : “Pembelajaran biasa di tambah LCD”. XD : “Ya kalau sesuai dengan kenyataannya memang pak guru

menggunakan LCD, tapi kurang menarik karena monoton”. Peneliti : Apakah guru matematika anda memberi kesimpulan di akhir

pelajaran? XA : “Biasanya kesimpulan tiap KD sudah ada di hard kopi. Apabila

dalam satu KD materi belum selesai maka bisa melihat rangkuman tersebut. Yang sudah dilengkapi dengan soal-soal, hal ini memudahkan untuk mengingat materi yang pernah diberikan”.

XC : “Sebelum pelajaran diakhiri, bu guru menanyakan apakah ada yang belum paham, dan juga memberikan tugas pekerjaan rumah”.

XD : “Diakhiri pembelajaran dengan siswa merangkumnya materi yang telah dipelajari, setalah itu ada kesempatan bertanya”.

Peneliti : Mengapa nilai matematika anda jelek kalau dibandingkan NIM masuk?

XA : “Tidak juga, kalau nilai NIM-kan persiapan dan semangatnya tinggi”.

XC : “Stabil nilai sekarang baru pengenalan” XD : “Tidak penyesuaian diri dari SMP” Peneliti : Apakah rancangan penilaian yang akan digunakan pendidik

matematika anda disosialisasikan diawal semester? XA : “Ya bapak ibu guru diawal semester mengumumkan rancangan

penilaianya”., XC : “Pada awal masuk kelas mengumumkan rancangan penilaiannya”.

Page 230: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

220

XD : “Rancangan penilaianya diumumkan diawal masuk kelas dan ditanda tangani perwakilan kelas”.

Peneliti : Kapan guru matematika anda melaksanakan ulangan harian? XA : “Ulangan harian dilaksanakan setelah satu bab”. XC : “Setelah selesai materinya”. XD : “Ulangan harian dilaksanakan kalau materi sudah selesai.

Sebelumnya guru memberi kesempatan untuk bertanya jika ada kesulitan-kesulitan yang dihadap

Peneliti : Apakah hasil ulangan dikembalikan dan diberi catatan? XA : “Diberikan secara umum di depan kelas karena kalau diberikan di

masing-masing pekerjaan siswa maka siswa tidak tahu kesulitan yang dialami, sehingga kalau disampaikan secara umum dan langsung diketahui letak kesulitannya maka kami akan lebih paham”.

XC : “Hasil pekerjaan ada yang dikembalikan dan ada yang tidak dikembalikan, kadang ada yang langsung dikoreksi tapi tidak dikembalikan”.

XD : “Dikoreksi dan dikembalikan, biasanya diberi catatan sendiri oleh bu Tumini”.

Peneliti : Berapa lama memberikan hasil ulangan? XA : “Rata rata satu minggu setelah ulangan”. XC : “Rata-rata satu minggu tetapi apabila ada siswa yang belum ikut

ulangan hasilnya dikembalikan setelah semuanya ikut ulangan”. XD : “Hasil ulangan dikembalikan pada pertemuan berikutnya” Peneliti : Apakah ada pelaksanaan remidial?. XA : “Ada sore hari”. XC : “Ada, kalau tidak ada remidi nilai saya tidak bisa tuntas pak”. XD : “Ada, tapi susah waktunya penuh kegiatan”. Peneliti : Apakah anda mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal

berbahasa Inggris? XA : “Ya karena kemampuan berbahasa Inggris saya masih kurang” XC : “Ya sedikit-sedikit bisa karena biasanya soal-soal yang diberikan

sudah terbiasa dijumpai dalam latihan”. XD : “Kesulitan sekali,kosa kata saya belum cukup”.

Page 231: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

221

Lampiran 18

Hasil wawancara dengan peserta didik kelas XE

Foto no.8 Dokumentas peneliti setelah wawancara dengan peserta didik kelas

XE RSBI SMA N 1 Wonosar

Catatan lapangan hasil wawancara : A. Identitas Kode : HWSW Informan : Peserta didik kelas XE Jabatan : Peserta didik Hari/Tanggal : Kamis, 24 November 2011 Waktu : 12.00 WIB Tempat : Ruang Tamu B. Hasil kutipan wawancara dengan siswa Peneliti : Sejak kapan anda mengetahui bahwa SMA N 1 Wonosari Menjadi

RSBI? XE : “Sejak SMP” Peneliti : Apa motivasi anda masuk sekolah RSBI? XE : “Karena SMA N 1 Favorit saya”. Peneliti : Apakah guru matematika kamu menggunakan bahasa Inggris

dalam mengajar? XE : “Bahasa yang digunakan, Pak Prayoko menggunakan Bahasa

Inggris hanya pada judul-judulnya, dalam penjelasan lebih sering bahasa Indonesia”.

Page 232: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

222

Peneliti : Selain perpustakaan apakah anda menggunakan internet untuk menambah pemahaman dan pendalaman matematika?

XE : “Ya, tetapi di daerah saya down load sulit”. Peneliti : Apakah anda merasakan kesulitan belajar di RSBI? XE : “Ya, Bahasa Inggris saya jelek”. Peneliti : Media apa yang biasa dipakai guru kamu dalam pembelajaran? XE : “LCD, papan tulis, tapi LCD pak Prayoko hanya Power Point”. Peneliti : Apakah guru matematika anda memberi kesimpulan di akhir

pelajaran? XE : “Sebelum pelajaran diakhiri, Pak Paryoko menanyakan apakah ada

yang belum paham, jangan sampai setelah pelajaran berakhir masih ada kesulitan yang belum ditanyakan”.

Peneliti : Apakah pendidik anda memberikan tugas? XE : “Banyak pak, karena nilai tugas juga diperhitungkan untuk

penilaian”. Peneliti : Mengapa nilai matematika anda jelek kalau dibandingkan NIM

masuk? XE : “Ini kan baru penyesuaian, nanti saya akan belajar giat lagi”.. Peneliti : Apakah rancangan penilaian yang akan digunakan pendidik

matematika anda disosialisasikan diawal semester? XE : “Ya Pak Paryoko diawal semester mengumumkan rancangan

penilaianya, jenis yang digunakan dan berapa kali ulangan”. Peneliti : Kapan pendidik matematika anda melaksanakan ulangan harian? XE : “Ulangan harian dilaksanakan setelah selesai materi dalam satu

bab”. Peneliti : Apakah hasil ulangan dikembalikan dan diberi catatan? XE : “Hasil ulangan dikoreksi oleh Pak Paryoko, ,pekerjaan peserta

didik yang salah diberi catatan kesalahanya kemudian dikembalikan”.

Peneliti : Berapa lama memberikan hasil ulangan? X\E : “Rata rata satu minggu tetapi apabila ada teman yang belum ikut

ulangan hasil ulangannya dikembalikan setelah semua ikut ulangan”.

Peneliti : Apakah ada pelaksanaan remidial?. XE : “Ada sore hari, tapi sulit mencari waktunya karena padat kegiatan

disamping itu pak guru juga sibuk. Kalau memang waktunya tidak ada diganti dengan tugas ”.

Peneliti : Apakah anda mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal berbahasa Inggris?

XE : “Ya karena kemampuan berbahasa Inggris saya masih kurang” Peneliti : Langkah langkah apa yang kamu lakukan untuk mengerjakan soal-

soal dengan bahasa Inggris? XE : “Pak guru memberi latihan ulangan model soal mirip dengan soal

ulangan.Sehingga walaupun tidak tahu artinya maksud soalnya sudah tahu maka bisa mengerjakan”.

Page 233: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

223

Peneliti : “Apakah anda sudah mengetahui hasil nilai ulangan tengah semester gasal yang diujikan tanggal 3 sampai 10 November 2011?

XE ; “Sudah, itu masih ditempel di papan informasi” Peneliti : Model penilaian yang bapak/ibu gunakan di kelas kamu apa? XE : “Model penilaianya ya ulangan harian, tugas, PR”. Peneliti : Anda sekolah di RSBI. Bagaimana bapak /ibu guru mempersiapkan

anda untuk ujian internasional nanti? XE : “Diberikan soal-soal pengayaan yang harus dikerjakan”. Peneliti : Soal-soalnya diambil dari mana? XE : “Soal-soalnya diambil dari ujian sertifikasi tahun kemarin, dari

ujian masuk perguruan tinggi, dan dari olimpiade. Tapi hanya pengayaan nanti belum tentu semua ikut ujian sertifikasi”.

Peneliti : Kenapa tidak ikut ujian setifikasi? XE : “Biayanya mahal”.

Page 234: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

211

Lampiran 15

Hasil wawancara dengan pendidik matematika kelas X

Foto no. 5 Dokumentasi wawancara peneliti dengan Bapak Drs. Paryoko pengampu matematika kelas X RSBI SMA N 1 Wonosari.

Catatan lapangan hasil wawancara A. Identitas Kode : HWGR Informan : Drs. Prayoko Jabatan : Guru Matematika kelas X Hari/Tanggal : Selasa, 18 Oktober 2011 Waktu : 11.30 – 12.00 WIB Tempat : Ruang Guru B. Hasil kutipan wawancara dengan guru matematika Peneliti : Metode apakah yang digunakan bapak/ibu dalam pembelajaran

matematika? GR : “Terima kasih sebelumnya,selamat siang. Saya mengajar dengan

membangun pengalaman belajar melului kegiatan eksplorasi,elaborasi, dan konfirmasi, dengan dukungan TIK”.

Peneliti : Apakah bapak menyiapkan perangkat pembelajaran dan rancangan penilaian?

GR : “O..ya. diawal tahun harus membuat perangkat pembelajaran, begitu juga rancangan penilaiannya, dan pada pertama kali saya masuk kelas, saya menginformasikan rancangan penilaian yang saya gunakan dan ditandatangani oleh perwakilan kelas”.

Peneliti : Apakah dalam pelaksanaan pembelajaran bapak/ibu menggunakan bahasa Inggris?

Page 235: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

212

GR : “Masih terbatas dalam pengantar, saya masih dominan menggunakan bahasa Indonesia daripada bahasa Inggris. Karena saya masih merasa bahwa penyampaian dalam bahasa Inggris belum baik, untuk itu saya sarankan kepada peserta didik untuk mempunyai buku bilingual”;

Peneliti : Apakah kepala sekolah melaksanakan supervisi akademik secara berkala?

GR : “Kepala sekolah mensupervisi pendididik kadang-kadang, karena tugas kepala sekolah banyak, untuk matematika saya disupervisi pak Aris, dia sebagai kurikulum”

Peneliti : Bagaimana bapak mengembangkan mutu proses pembelajaran? GR : “Saya mengajar secara interatif, inspiratif, menyenangkan,

menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif serta memberikan ruang yang cukup tinggi bagi kreativitas dan perkembangan fisik peserta didik”.

Peneliti : Secara keseluruhan apakah bapak sudah melaksnakan pembelajaran sesuai dengan standar proses dan pedoman penjaminan mutu?

GR : “Ya saya sudah berusaha segenap kemampuan, ya kalau mungkin bisa dikatakan masih kurang dalam menyampaikan dengan bahasa Inggris,saya dominan menggunakan bahasa Indonesia, Pengunaan TIK baru sebatas power Points dalam penyampian materi. Jadi menurut saya masih banyak yang harus dilengkapi lagi”.

Peneliti : Bagaimanakah standar penilaian pembelajaran matematika yang bapak gunakan di RSBI SMA N 1 Wonosari?

GR : “Penilaian yang digunakan ada ulangan harian, tugas tertulis, ulangan tengah semester, ulangan semester, penilian otentik”.

Peneliti : Apakah bapak merumuskan intrumen penilaian sesuai dengan indikator keberhasilan peserta didik?

GR : “Penilaian yang saya gunakan tes obyektif, tes uraian, tugas mandiri terstruktur dan tugas madiri tidak terstruktur”.

Peneliti : Apakah bapak melaksanakan standar penilaian proses? GR : “Ya. Karena penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk

memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan sesca sisyematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan”.

Peneliti : Kapan bapak melaksanakan ulangan harian? GR : “Untuk melaksanakan ulangan harian kalau materinya sudah selesai

dalam satu bab, yang terdiri dari beberapa KD tapi karena keterbatasan waktu akhirnya beberapa KD saya rangkum”..

Peneliti : Bagaimana ulangan yang bapak koreksi apakah langsung diberikan kepada peserta didik tanpa ada komentar?

GR : “Biasanya saya target satu minggu setelah ulangan hasilnya saya berikan kepada anak-anak tetapi kadang lebih dari satu minggu belum bisa menyampaikan ke anak-anak, setelah selesai saya sampaikan kepada anak-anak, saya suruh untuk dikoreksi lagi

Page 236: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

213

mungkin ada kesalahan menjumlahkan atau kesalahan mengoreksi dan itu nanti biasanya ada umpan balik ke saya, kalau ada komplain masalah ya itu tadi jumlah tidak pas atau benar saya salahkan”.

Peneliti : Apakah bapak mengenalsis hasil penilaian? GR : “ Ya saya menganlisis hasil ulangan yang sudah saya ujikan dari

situ saya tahu pencapaian kompetensi anak dan sejauh mana efektifitas mengajar saya”.

Peneliti : Bagaimana bapak menganalisis hasil penilaian? GR : “Dengan membandingkan hasil penilaian masing-masing peserta

didik dengan KKM yang sudah ditetapkan”. Peneliti : Bagaimana hasilnya apakah semua tuntas? GR : “Hasilnya ulangan kemarin jelek sekali, berarti saya harus

memperbaiki pembelajaran yang selama ini saya lakukan”. Peneliti : “Apakah bapak melaksdanakan remidial? GR ; “Ya. Tapi juga sulit mencari waktu karena banyak kegiatan baik saya

sendiri ataupun peserta didik”. Peneliti : Apakah bapak/ibu didalam menyiapkan pembelajaran mengadopsi

model pembelajaran negara-negara OECD? GR : “Ada yang mengadopsi dari materi-materi negara OECD.secara

keseluruhan saya belum, baru adopsi materi-materi yang dikita diajarkan disana diajarkan. Kita mengadopsi dan mengadaptasikan materi itu kedalam materi yang akan disampaikan”.

Peneliti : Menurut bapak/ibu bagaimana prestasi belajar peserta didik setelah mengikuti RSBI?

GR : “Secara umum untuk prestasi ya saya pribadi belum melihat perubahan yang mencolok dibandingkan dengan sekolah regular”

Peneliti : Berapa persen pencapaian standar ketuntasan minimal yang ditetapkan sekolah oleh peserta didik?

GR : “Kalau dari kelas yang saya ampu terutama pelajaran matematika sangat rendah sekali masih dibawah 50%”.

Peneliti : Apakah bapak melakukan penilaian model portofolio? GR : “Saya secara umum ya.. penilaian hanya tes materi pembelajaran itu

ulangan harian kemudian penilaian tugas-tugas”. Peneliti : Menurut bapak/ibu apa yang menyebabkan peseta didik tidak dapat

mencpai standar ketuntasan minimal? GR : “Yang ditemui dilapangan ya kalau saya ya memang inputnya tidak

sesuai dengan kenyataan, memang NIM-nya tinggi tapi kenyataannya serperti hasilnya sekarang”’

Peneliti : Menurut bapak/ibu bagaimana cara mengatasi kendala tersebut? GR : “Kalau tadi yang sudah saya katakan input kemudian diantara yang

laian adalah mungkin system penilaian kadang kalau apa namanya system penilaian sekarang harus batas tuntas sekian begitu kadang anak karena ada renidial itu kadang anak itu cenderung nanti remidi saja tapi juga tuntas, anak belum ada tes aja sudah jagake pak nanti remidinya kapan, jadi harapannya saya mungkin system penilaian

Page 237: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

214

ditinjau ulang , sistem penilaian yang bisa anak semangat begitu juga gurunya”.

Peneliti : Menurut bapak/ibu apa yang menjadi kendala dalam pemenuhan standar penilaian?

GR : “Saya pribadi mengamati sistem penilaian tuntas tadi kurang menyemangati belajar peserta didik nanti remedi aja! ini yang jadi kendala, yang lain banyaknya beban tugas dari pendidik yang harus menyiapkan intrumen sebelum melaksanakan penilain, melaksanakan, dan mengevaluasi kalau kelasnya yang diajar banyak ya, repotlah mengoreksinya dan harus memberikan komentar satu persatu nak kapan bermasyarakat. Kendala yang lain membuat soal yang valid yang mengukur kemampuan anak itu sulit”.

Page 238: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

209

Lampiran 14

Hasil wawancara dengan Wakasek Kesiswaan

Foto no. 4 Dokumentasi wawancara peneliti dengan Wakasek kesiswaan SMA N 1 Wonosari.

Catatan lapangan hasil wawancara A. Identitas Kode : HWKSW Informan : Drs. Muhayat Jabatan : Wakasek kesiswaan Hari/Tanggal : Rabu 13 Oktober 2011 Waktu : 12.30 – 13.00WIB Tempat : Ruang Guru B. Hasil kutipan wawancara dengan guru matematika

Peneliti : Bagaimanakah target pencapaian kinerja sekolah dalam mewujudkan mutu terbaik?

MHY : “Sebagai sekolah rintisan bertaraf internasional SMA N 1 Wonosari dalam mewujudkan mutu terbaik dengan sertifikasi ISO 2001-2008, dengan kepemilikan sertifikat ISO 2001-2008 menunjukkan mutu semua unit pelayanan, dokumen lengkap dan tersusun dengan baik, semua data siap pada computer hal ini memudahkan pegawai memberi pelayanan, Semua yang membutuhkan pelayanan baik internal maupun eksternal akan puas”’

Peneliti : Bagaimanakah prestasi siswa dalam bidang matematika? MHY : “Prestasi siswa dalamm bidang matematika saya punya datanya

nanti, bisa dicopy untuk tingkat Kabupaten bapak sesama guru matematika tentunya sudah tahu”.

Peneliti : Berapakah prosentase lulusan yang diterima di Perguruan tinggi? MHY :: “Begini karena untuk tiga tahun terakhir ini SMA N 1 Wonosari

ada tiga program yaitu ekslererasi, program RSBI, dan regular. Jadi kesulitan membedakan dari program yang mana, tapi hampir 80% diterima di Perguruan tinggi”.

Penelitri : Bagaimanakah nilai UN?

Page 239: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

210

MHY : “Nilai UN untuk tiga tahun terakhir ada peningkatan, untuk tahun ini semua mata pelajaran yang diujikan mendapat rengking pertama di Gunungkidul kecuali bahasa Indonesia”.

Peneliti : Apakah siswa mencapai target Ketuntasan Minimal diatas 75? MHY : “Sebagai sekolah RSBI memang KKM-nya harus diatas 75 tetapi

disekolah kami KKM-nya masih kurang dari 75”. Peneliti : Mengapa kurang dari 75? MHY ; “Untuk meningkatkan KKM dari 71 menjadi 75 tidak hanya

sekedar mengubah angkanya, tetapi kita harus mengikuti segala konsekwensinya termasuk proses. Jadi prosesnya itu mulai dari siswanya, gurunya maupun sarana dan prasarana sekolah, sehingga kenaikan 71 menjadi 75 tidak hanya menambah angka tetapi menambah kualitas”.

Peneliti : Apakah SMA N 1 Wonosari mengembangkan website sebagai media promosi sekolah yang komunikatif,adaptif dan media inovasi pembelajaran?

MHY : “Ya sebagai sekolah bertaraf internasional harus mengembangkan website sebagai media informasi, promosi maupun inovasi pembelajaran”.

\Peneliti : Apakah sekolah membentuk tim penyusun intrumen penilaian pembelajaran matematika?

MHY : “Ya intrumen penilaian matematika dibuat oleh tim. Sekolah diawal tahun pelajaran membetuk tim penyusun intrumen penilaian untuk ulangan semester, ulangan semester, dan uijian sekolah. Tugas tim tersbut meliputi membuat kisi-kisi soal, menyusun butir soal, sesuai dengan indikator, dan merakit butir-butir soal menjadi perangkat tes”.

Peneliti : Untuk mempersiapkan peserta didik ujian sertifakasi. Apakah menggunakan model penilaian sekolah unggul dari negara maju yang mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan?

MHY : “Untuk mempersiapkan ujian setifikasi saya mengembangkan intrumen penilaian yang sesuai kebutuhan peserta didik kami dengan soal-soal dari olimpiade dan soal-soal ujian masuk perguruan tinggi.’.

Peneliti : Hambatan dan usaha yang dilakukan dalam standar penilaian? MHY : “Ya hambatannya untuk membuat soal yang valid itu sulit dan

kwalitas input siswa yang hiterogen sehingga untuk mencapai target-target di RSBI agak sulit disamping materinya juga banyak, sama waktu sangat terbatas disamping itu juga kegiatan-kegiatan di RSBI memang kalau saya melihat penginnya meningkatkan kwalitas pendidikan siswa, meningkatakan kemampuan dan menambah semangat belajar anak namun disisi lain banyak kegiatan-kegiatan yang menyita waktu dari guru dan siswa,karena memang banyak melibatkan guru yang seharusnya untuk pembelajaran tidak bisa diisi sehingga mempengaruhi proses pembelajaran dan penilaian”.

Page 240: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

211

Page 241: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

215

Lampiran 16

Hasil wawancara dengan Ibu Tumuni,S.Pd

Foto no.6 Dokumentasi wawancara peneliti dengan Ibu Tumini,S.Pd pengampu matematika kelas X RSBI SMA N 1 Wonosari

Catatan lapangan hasil wawancara A. Identitas Kode : HWGR2 Informan : Tumini,S.Pd Jabatan : Guru Matematika kelas X Hari/Tanggal : Rabu, 2 November 2011 Waktu : 11.30 – 12.00 WIB Tempat : Ruang Guru B. Hasil kutipan wawancara dengan guru matematika Peneliti : Bagaimana ibu menyusun administrasi pembelajaran? TMN : “Untuk menyusun silabus, RPP itu biasanya dibuat oleh MGMP

sekolah dari semua guru mapel yang sama. Penyusunan tersebut akan menghasilkan sebuah silabus dan RPP, setiap guru dapat mengembangkan RPP sesuai dengan kondisi masing masing guru, begitu juga untuk media, biasanya masing-masing guru membuat sendiri atau bekerjasma dengan yang lain”.

Peneliti : Apakah ibu di dalam menyiapkan pembelajaran mengadopsi model pembelajaran negara-negara OECD?

TMN : “Mengadopsi terus terang belum, ya sesuai dengan standar SNP, sering dengan teman yang lain didesain seperti ini-ini tetapi saya belum menerapkan, mungkin karena keterbatasan pengetahuan saya”.

Peneliti : Apakah ibu menyusun RPP menggunakan bahasa Inggris? TMN : “Penyusunan RPP terus terang masih kebanyakan Bahasa Indonesia

Cuma istilah-istilah penting dalam matematika sudah menggunakan Bahasa Inggris”.

Peneliti : Dalam melaksanakan pembelajaran apakah ibu selalu mengacu pada RPP yang telah disusun?

Page 242: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

216

TMN : “Ya semaksimalnya ya?. Peneliti : Media apa yang biasa ibu gunakan dalam pembelajaran? TMN : “Media yang saya gunakan adalah komputer dan benda apa saja yang

ada dalam kelas”. Peneliti : Pendekatan apa yang biasa ibu lakukan dalam pembelajaran? TMN : “Yang saya gunakan kooperatif berarti antara siswa itu diusahakan

mereka dapat bekerja sama dengan diskisi soal apa mereka mengerjakan dengan diskusi”.

Peneliti : Dalam pembelajaran bahasa pengantar yang ibu gunakan? TMN : “Saya pribadi terus terang masih menggunakan Bahasa Indonesia,

hanya istilah tertentu menggunakan bahasa Inggris. Soal-soal harian atau UTS menggunakan bahasa Indonesia dan Inggris”.

Peneliti : Bagaimana cara ibu memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif?

TMN : “Pembelajaran agar kooperatif berarti masing-masing siswa atau antar siswa bekerja sama. Jadi ya seperti tadi dengan diskusi mungkin, kemudian untuk kolaborasi misalkan untuk mengerjakan permasalahan tidak harus menggunakan rumus ini tetapi dengan cara lainnya jadi mereka dapat memilih atau menggabungkan apa yang mereka anggap mudah”.

Peneliti : Apa yang ibu lakukan pada setiap akhir pembelajaran? TMN : “Untuk mengakhiri pelajaran biasanya saya membuat kesimpulan

materi yang dipelajari kemudian memberikan latihan dirumah tidak harus PR agar mereka berlatih dan menjadi paham”.

Peneliti ; Bagaimana standar penilaian pembelajaran matematika yang ibu gunakan di RSBI SMA N 1 Wonosari?

TMN : “Penilaian yang saya gunakan ulangan harian, tugas, mid semester, dan ulangan semester. Untuk ulangan mid semester dan ulangan semester dikoordinir oleh sekolah dan dikoreksi dengan komputer. Penilaian pembelajaran matematika mengukur aspek kogitif dan afektif karena dalam matematika tidak mengukur aspek psikomotorik”.

Peneliti : Bagaimana teknik penilaian yang ibu gunakan? TMN : “Teknik penilaian yang saya gunakan berupa tes dan tugas mandiri” Peneliti : Bagaimana bentuk penilaian yang ibu gunakan? TMN : “Bentuk penilaian tes tertulis untuk ulangan harian berbentuk essay

dan untuk ulangan tengah semester dan semester pilihan ganda, untuk tugas berupa tugas mandiri terstruktur”.

Peneliti : Apakah ibu membuat rancangan penilaian dan kriteria penilaian diawal semester?

TMN : “Ya saya mensosialisasikan pada awal semester rancangan penilaian yang berisi 1)aspek yang dinilai yaitu aspek kognitif dan afektif. 2) jenis penilaian yaitu kuis, PR, tugas, ulangan harian, UTS, UAS/UKK. 3)frekuensi penilain. 4)bobot penilaian.”

Peneliti : Kapan ibu memberikan ulangan harian?

Page 243: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

217

TMN : “Berdasarkan banyak sedikitnya materi dalam satu satandar kompetensi. Apabila dalam satu standar kompetensi materinya tidak banyak maka ulangannya dilaksanakan setelah selesai satu standar. Rata-rata setelah selesai materi dalam dua atau tiga kompetensi dasar”.

Peneliti : Bagaimana ibu mengoreksi hasil ulangan siswa? TMN : “Untuk koreksi saya selalu menekankan pada diri saya, setiap selesai

ulangan secepatnya saya koreksi. Hal ini bisa menguranggi beban pekerjaan dan siswa segera mengetahui hasilnya. Setelah selesai dikoreksi secepatnya dibagikan kepada siswa”.

Peneliti : Apakah dalam mengembalikan hasil pekerjaan siswa disertai balikan/komentar yang mendidik?

TMN : “Gimana ya inilah tugas yang terberat kalau mengampu beberapa kelas, kalau setiap ulangan disertai balikan dan ulangan setiap kelas hampir bersamaan ya berat sekali, ya kalau pas tidak banyak pekerjaan ya saya kasih komentar dan biasanya banyak yang tidak”.

Peneliti : Apakah ibu menganalisis hasil pekerjaan peserta didik? TMN : “Ya untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa maka harus saya

mengenalisis hasil penilaian”. Peneliti : Bagaimana cara ibu menganalisis? TMN : “Membandingkan hasil penilaian masing-masing peserta didil dengan

KKM”. Peneliti : Berapa prosentase pencapaian standar ketuntasan minimal yang

ditetapkan sekolah oleh siswa? TMN : “Gimana ya untuk kelas X yang saya ampu yang tuntas kurang dari

50%”. Peneliti : Bagaimana ibu memanfaatkan hasil penilaian untuk perbaikan

pembelajaran? TMN : “Ya kalau yang belum mencapai KKM diremidi, kemudian bagi yang

sudah tuntas saya beri pengayaan soal, sehingga yang sudah tuntas apa yang diperoleh tidak hanya berhenti sampai disitu”.

Peneliti : Apakah ibu melakukan penilaian model portofolio? TMN : “Untuk saya pribadi, setiap apa yang mereka kerjakan kemudian

setiap keaktifan mereka tentu saja akan berpengaruh terhadap nilai anak tadi”.

Peneliti ; Apakah ibu melakukan penilaian otentik? TMN : “Tidak semua KD dapat dinilai dengan penilaian otentik”. Peneliti : Menurut ibu apa yang menyebabkan peserta didik tidak dapat

mencapai standar ketuntasan minimal? TMN : “Ya cukup sulit mengajar di kelas yang anaknya tidak begitu

menyukai matematika”. Peneliti : ‘Secara keseluruhan apa yang menjadi kendala bagi pemenuhan

standar penilaian? TMN : “Sangat sulit untuk membuat intrumen yang valid”.

Page 244: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

218

Page 245: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 236

Lampiran 15 :

Hasil wawancara dengan wakasek kurikulum

Foto no.3 Dokumentasi wawancara peneliti dengan Wakasek Kurikulum RSBI SMA N 1 Wonosari

Catatan lapangan hasil wawancara A. Identitas Kode : HWKR Informan : Drs. Aris Feriyanto Jabatan : Wakasek Kurikulum Hari/Tanggal : Sabtu, 24 September 2011 Waktu : 11.30 – 12.15 WIB Tempat : Ruang Guru B. Daftar Pertanyaan Peneliti : Bagaimanakah kurikulum RSBI SMA N 1 Wonosari? AF : “Kurikulum sekolah rintisan bertaraf internasional sama dengan

sekolah reguler biasa yang berpedoman pada SNP namun ditambah pengayaan yang merujuk sekolah bertaraf internasional. Struktur kurikulum SMA N 1 Wonosari mengacu pada struktur kurikulum 2006 dengan berbagai penyesuaian, berupa penambahan jam pelajaran dan pengurangan jam pelajaran. Penambahan jam pelajaran dimaksudkan untuk menambah waktu atau belajar siswa pada mata pelajaran yang diujikan pada sertifikasi Cambridge dan yang diujian nasionalkan”.

Peneliti : Bagaimana kesiapan guru untuk melaksanakan RSBI?. AF : “Jumlah guru relatif cukup dan mengajarnya sudah sesuai, kalau

untuk pemenuhan mengajar 24 jam tatap muka ada pendidik yang harus mencari sekolah lain”.

Peneliti : Bagaimanakah target pencapaian tujuan sekolah dalam memenuhi standar penilaian.

AF : “Dalam KTSP SMA N 1 Wonosari telah ditetapkan tujuan sekolah, diantaranya yang sesuai dengan standar penilaian adalah sekolah memiliki standar penilaian yang sesuai ketentuan kurikulum nasional dengan merujuk pada lembaga penguji tingkat

Page 246: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 237

internasional dari salah satu negara OECD. Sekolah menargetkan terpenuhi pada tahun 2014”.

Peneliti : Apakah sekolah menetapkan aturan kenaikan kelas, Penjurusan, dan Kelulusan?

AF : “Ya, dalam dokumen KTSP dicantumkan aturan kenaikan kelas, aturan penjurusan, dan aturan kelulusan SMA N 1 Wonosari”.

Peneliti : Berapakah KKM setiap mata pelajaran yang ditetapkan? AF : “Saya tidak hafal semuanya nanti bisa dilihat di dokumen KTSP.

Tetapi untuk SMA N 1 Wonosari belum semuanya KKM nya diatas 75, seperti ketentuan untuk sekolah RSBI”

Peneliti : Mengapa KKM nya kurang dari 75? AF : “Ketuntasan Belajar itu didasarkan pada kompleksitas (kesulitan

dan kerumitan)., daya dukung dan intake peserta didik, Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) ditetapkan pada setiap awal tahun pelajaran dan ditetapkan oleh MGMP sekolah. Jadi sekolahlah yang lebih mengetahui”.

Peneliti : Sebagai sekolah pelaksana program RSBI, disamping melaksanakan kurikulum nasional seperti SMA biasa, program apakah untuk meningkatkan keunggulan mutu bidang akademik?

AF : “Kurikulum SMA N 1 Wonosari meliputi sejumlah mata pelajaran yang keluasan dan kedalamannya sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang ditetapkan oleh BNSP, muatan local yang dikembangkan dan kegiatan pengembangan diri. Dalam rangka meningkatkan keunggulan mutu akademik khususnya mata pelajaran Matematika, Fisika, Kimia, Biologi, dan Bahasa Inggris yang dipadukan dengan kurikulum Cambridge”;

Peneliti : Bagaimanakah proses pembelajaran di SMA N 1 Wonosari? AF : “Proses pembelajaran adalah kegiatan pembelajaran yang berupa

proses interaksi antara peserta didik dengan pendidik. Beban belajar yang diatur di SMA N 1 Wonosari dengan menggunakan Sistem Paket yaitu sistem penyelenggaraan program pendidikan yang peserta didiknya diwajibkan mengikuti seluruh program pembelajaran dan beban belajar yang sudah ditetapkan untuk setiap kelas sesuai dengan struktur kurikulum yang berlaku pada SMA N 1 Wonosari. Kegiatan tatap muka per jam pembelajaran disini berlangsung 45 menit”.

Peneliti : Bagaimanakah standar penilaian di SMA N 1 Wonosari? AF : “Standar penilaian sesuai dengan SNP. Penilaian dilakukan dengan

menggunakan tes dan non tes dalam bentuk tertulis maupun lisan, pengamatan kinerja, sikap, penilaian hasil karya, portofolio, dan penilaian diri. Dalam penilaian hasil belajar peserta didik perlu memperhatikan aspek kognitif, afektif, dan psikomotor peserta didik secara komprehensif. Tidak sepotong-sepotong, sehingga siswa dinilai secara utuh dan menyeluruh”.

Peneliti : Bagaimanakah prosentase tingkat kehadiran pendidik dan tenaga kependidikan dalam memenuhi tugas?

Page 247: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 238

AF : “Pendidik harus memberikan keteladanan, apa yang bisa diberikan kecuali waktu pelaksanaan tugas yang tertib. Dari hasil rekapitulasi kehadiran guru prosentasenya lebih dari 98% kehadirannya, hampir semua pendidik di SMA N 1 Wonosari sudah tersertifikasi”.

Peneliti ; Apakah tugas mengajar pendidik sesuai dengan latar belakang bidang Studinya?

AF : “Ya.jumlah pendidik disini 52 orang yang tidak sesuai dengan latar belakang bidang studinya hanya 2 orang’.

Peneliti : Apakah sekolah mengembangkan WebSite? AF : “Sebagagai sekolah Rintisan Bertaraf Internasional harus

mengembangkan teknologi informasi dan komunikasi kaitanya dengan daya saing di era globalisasi, oleh sebab itu SMA N 1 Wonosari telah memiliki Website yang diakses dengan mudah, area Hotspot hampir 70% area SMA N Wonosari sehingga menjadi forum online warga sekolah”.

Peneliti : Bagaimanakah peningkatan kompetensi pendidik? AF : “Untuk meningkatkan kompetensi pendidik SMA N 1 Wonosari

pada awal tahun pelajaran mengadakan Workshop dengan tema yang berbeda-beda setiap pelaksanaannya, kepala sekolah member pembinaan, pembinaan dari pengawas sekolah, mendatangkan fasilitator dari perguruan tinggi maupun dari LPMTK”.

Peneliti : Apakah hasil penilaian belajar untuk perbaikan proses pembelajaran dalam rapat dewan guru?

AF : “Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk mengetahui kompetensi peserta didi dan perbaikan proses belajar, maka sekolah melakukan analisis hasil ulangan, mengganalisis kesulitan belajar peserta didik, menyusun kegiatan tidak lanjut dan memberi bantuan peserta didik”.

Peneliti ; Bagaimanakah model penilaian yang dikembangkan di SMA N 1 Wonosari?

AF ; “Model penilaian SMA N 1 Wonosari belum punya kalau teknik penilainya menggunakan tes, non tes, penugasana perorangan atau kelompok, tugas mandiri terstuktur maupun mandiri tidak terstuktur. Teknik tes berupa tes tertulis, tes lisan, tes praktik atau tes kinerja. Yang melakukan penilaian : 1). Penilaian oleh pendidik yaitu ulangan harian, penugasan, dan penilaian akhlak mulia dan kepribadian. 2) Penilaian oleh satuan pendidikan yaitu ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, ulangan kenaikan kelas dan ujian sekolah. 3) Penilaian yang dilakukan Pemerintah yaitu UN. Sebagai RSBI ditambah ujian Sertifikasi dari Cambridge. SMA N 1 Wonosari mengembangkan model penilaian menggunakan soal-soal yang digunakan dalam seleksi masuk perguruan tinggi”.

Peneliti : Apakah sekolah memprogramkan pelatihan peningkatan kompetensi profesi dalam pelaksanaan pembelajaran?

Page 248: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 239

AF : “SMA N 1 Wonosari setiap awal tahun pelajaran mengadakan workshop berbagai peningkatan kompetensi dan juga sering mendapat undangan penataran /diklat dari sekolah lain maupun LPMTK”.

Peneliti : Apakah sekolah memfasitasi guru untuk melanjutkan studi? AF : “Ya. . Bagi bapak ibu pendidik di SMA N 1 Wonosari diberi

subsidi 10 juta rupiah yang melanjutkan studi S2. Sekolah mentargetkan pencapaian pemenuhan standar kependidikan 30% tahun 2012?

Peneliti : Bagaimana tingkat kesiapan siswa untuk mengikuti pembelajaran dalam bahasa Inggris?

AF : “Kemampuan siswa bervariasi, dalam permulaan kami menekankan keberanian peserta didi untuk ngomong dengan berbahas Inggris. Untuk menyakinkan kalau anak bisa, kami pancing pertanyaan dengan kata-kata ringan yang peserta didik pasti sudah tahu bahasa Inggrisnya. Akhirnya kami sampaikan ke peserta didik bahwa kalian bisa berbahasa Inggris. Setelah itu saya itu menggunakan bahasa inggris sebagai pengantar. Untuk materi yang sulit saya gunakan dua bahasa,Indonesia dan Inggris”.

Peneliti : Bagaimana kesiapan guru untuk mengajar/dan mengevaluasi dengan bahasa inggris?

AF : “Ya kami programkan secara bertahap, dalam MGMP sekolah setiap diharuskan menggunakan bahasa Inggris. Target sementara empat mata pelajaran Matematika,Kimia, Fisika,Biologi dan Bahasa Inggris itu sendiri. Untuk evaluasi sekolah mewajibkan membuat bank soal sebanyak 300 butir soal dalam behasa Inggris Untuk 4 mata pelajaran mulai dari silabus dan RPP-nya sudah dalam bahasa Inggris”.

Peneliti : Bagaimana kesiapanpan pendidik mengunakan ICT? AF : “Pendidik di sekolah ini hampir tidak ada masalah dengan ICT,

sudah tidak asing lagi dengan computer dan internet. Sekolah memberikan fasilitas untuk pendidik yang membeli leptop. Banyak bahan pelajaran yang diakses dari internet”.

Peneliti : Bagaimanakah kemudahan guru dalam menggunakan sarana dan prasarana TIK untuk mengotimakan penilaian?

AF : “Sekarang bapak ibu pendidik bisa menggunakan scanner untuk mengoreksi ulangan obyektif, dan sudah ada koordinatornya SIM. Bapak ibu bisa memerintahkannya untuk dikoreksi dan menganalisis”.

Peneliti : Kendala dan usaha yamg dilakukan dalam pemenuhan standar penilaian?

AF : “Kendalanya kita sendiri yang malas untuk membuat intrumen penilaian, ulangan tepat waktu, hasil pekerjaan siswa cepat dikembalikan dan diberi catatan. Usaha yang dilakukan sekolah menyediakan perangkat penilaian dan mengubah kultur sekolah menjadi budaya yang tertib.

Page 249: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 240

Page 250: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 232

Lampiran 14

Hasil wawancara dengan ketua program

Foto no.2 Dokumentasi wawancara peneliti dengan Ketua Pelaksana program RSBI SMA N 1 Wonosari

Catatan lapangan hasil wawancara : A. Identitas Kode : HWKP Informan : Suryanto,S.Pd.M.Pd Jabatan : Ketua Pelaksana Program Hari/Tanggal : Sabtu, 24 September 2011 Waktu : 10.05 – 11.00 WIB Tempat : Ruang Tamu B. Hasil kutipan wawancara dengan ketua program Peneliti : Bagaimanakah kesiapan sekolah dalam rangka pemenuhan

standar penilaian?. SR : “Standar penilaian itu berkaiatan dengan mekanisme, prosedur

dan intrumen penilaian hasil belajar peserta didik. Jadi Sekolah harus menyiapkan sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh pendidiki”.

Peneliti : Bagaimanakah standar penilaian di SMA N 1 Wonosari? SR : “Sesuai dengan SNP plus ujian sertifikasi dari cambridge. Ada

ulangan harian, ulangan semester, ujian sekolah, ujian nasional, dan ditambah ujian sertifikasi bagi peserta didik yang menginginkan sertifikat internasional”.

Peneliti : Bagaimana model penilaian program RSBI di SMAN 1 Wonosari?

SR : “Untuk model penilaian sama seperti dalam SNP, hanya sekolah mengembangkan dan menggunakan soal-soal olimpiade sebagai

Page 251: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 233

rujukan mutu yang ditulis dalam bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris, soal-soal itu dikembangkan dan bekerja sama dengan ahli yang berkompeten, mengembangkan kompetensi pendidik menguasai soal-soal”.

Peneliti : Bagaiamanakah usaha peningkatan kerjasama bertaraf internasional melalui kolaborasi global? Kerjasama dalam bidang apa?

SR : “Sekolah mengikutsertakan kegiatan pertukaran pelajar, mengikut sertakan pendidik dan tenaga kependidikan pada kegiatan yang bertaraf rnasional dan internasional, melakukan kalaborasi siswa, berpartisipasi dalam kegiatan nasional dan internasional melaui internet”.

Peneliti : Bagaimana bentuk kerjasama untuk peningkatan mutu pembelajaran dengan sekolah unggul tingkat nasional?

SR : “Bentuk kerjasama peningkatan mutu, ya.. pertukaran informasi, pertukaran siswa, pendidik, dan pengembangan kurikulum”.

Peneliti : Apakah sekolah menargetkan pencapaian tujuan sekolah dalam memenuhi standar penilaian?

SR : “Ya SMA N 1 Wonosari telah menetapkan indikator pencapaian, menetapkan intrumen pengukuran, melaksanakan evaluasi pencapaian, dan target pencapaiannya tahun 2014”.

Peneliti : Apakah SMA N 1 Menjalin hubungan”Sister School”dengan sekolah bertaraf internasional untuk peningkatan standar penilaian?

SR : “Ya. SMA N 1 Wonosari bekerjasama dalam pelakasanan ujian sertifikasi dengan SMA N 1 Yogyakarta sebagai centre Cambridge, jadi bagi peserta didik kami yang mau ujian sertifikasi nanti pelaksanaannya ada di SMA N 1 Yogyakarta”.

Peneliti : Kapan pelaksanaan uijian sertifikasi? SR : “Ujian sertifikasi internasional dilaksanakan sekitar bulan

Oktober-Nopember, dan Mei-Juni, Kita memilh yang pelaksanaannya bulan Oktober-Nopember biar tidak tumbuk dengan ujian nasional.”.

Peneliti : Apakah SMA N 1 Wonosari memelaksanakan atau memfasilatasi peserta didiknya mengikuti ujian sertifikasi?

SR : “Ya. Sekolah memfasiltasi bagi peserta didik yang mau mengikuti ujian sertifikasi karena sifatnya pilihan”.

Peneliti : Apakah semua peserta didik mengikuti ujian sertifikasi? SR : “Tidak karena sifatnya pilihan untuk tahun kemarin jumlah yang

mengikuti ada 66 peserta didik” Peneliti : Adakah syarat khusus bagi siswa yang akan mengikuti? SR : “Bagi peserta didik yang mengikuti sertifikasi melunasi

administrasi sebesar Rp 750.000 setiap mata pelajaran yang diikuti dan ujianya bertempat di SMA N 1 Yogyakarta”.

Peneliti : Untuk tahun ini berapa peserta didik yang sudah mendaftar ujian sertifikasi?

Page 252: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 234

SR : “Untuk tahun ini ada 67 peserta didik yang sudah mendaftar” Peneliti : Meningkat pesertanya ya? SR : “Meningkat satu, tapi tahun kemarin hanya untuk jurusan IPA,

tetapi untuk tahun ini untuk semua jurusan, jadi 67 peserta didik dari 192 “.

Peneliti : Bagaimana pelaksanaan pengayaan dengan materi ajar bertaraf Internasional?

SR : “Pelaksanaan pengayaan include dengan tatap muka pagi hari karena dalam struktur kurikulum SI jumlah jam 38 perminggu ditambahkan menjadi 46 jam perminggu, tambahan jam itu untuk pengayaan mata pelajaran yang di UN kan”.

Peneliti : Apakah SMA N 1 Wonosari mengembangkan model penilaian dengan soal–soal dari lembaga penyelenggara olimpiade internasional?

SR : “Ya, seperti yang dijelaskan didepan bahwa sekolah menggunakan soal-soal olimpiade sebagai rujukan, sekolah mempunyai bank soal setiap mata pelajaran jumlah 1500 soal dalam bahasa Inggris sekitar 300 soal”.

Peneliti : Apakah SMA N 1 Wonosari menerapkan manejemen mutu berstandar ISO?

SR : “Sekolah baru saja divisitasi, semua dokumen ada di ruang AVA, dan sekarang baru menunggu SK ISO 9001-2008. Sebagai Rintisan Sekolah Menengah Atas Berstandar Internasional SMA N 1 Wonosari dituntut siap menghadapi perubahan, seluruh sivitas akademika perlu memiliki komitmen bersama dalam mengembangkan manajemen mutu, aplikatif, terencana dan terukur, dengan ISO sekolah membiasakan berbuat yang benar, bekerja sesuai perencanaan dan dikerjakan dengan baik”.

Peneliti : Apakah melaksanakan kerjasama dalam rangka meningkatkan standar penilaian bertaraf internasional?

SR : “ O.. Ya. Sebagai sekolah Rintisan Bertaraf Internasional harus meningkatkan mutu tidak hanya standar penilaian semua standar harus ditingkatkan dari kondisi yang ada sekarang, Kerjasama dengan Henderson Schooll, Sengkang School Singgapura.Yuhua Singgapura, St John Kuala Lumpur”.

Peneliti : Bagaimana perbaikan mutu melalui kegiatan penjaminan mutu dalam meningkatkan standar penilaian bertaraf internasional?

SR : “SMA N 1 Wonosari bekerjasama dengan perguruan tinggi UNY, UMS, LPMTK Yogyakarta dalam penjaminan mutu untuk meningkatkan standar penilaian belajar yang setara dengan sekolah unggul bertaraf internasional”.

Peneliti : Apakah menggunakan standar materi bertaraf internasional sebagai rujukan dalam meningkatkan mutu pembelajaran?

SR : “Sekolah mengadopsi sistem evaluasi belajar untuk tahun ini baru Matematika, Fisika, Kimia, Biologi, dan Bahasa Inggris.”

Page 253: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 235

Peneliti : Bagaimana rencana pengembangan implementasi TIK jangka menengah?

SR : “Rencana pengembangan sekolah berbasis TIK merupakan prioritas utama, sebagai sekolah Bertaraf Internasional harus menglobal yang selalu berhubungan dengan informasi (TIK). Dengan TIK semua sivitas akademika SMA N 1 Wonosari mau tidak mau harur melek Teknologi Informasi”.

Peneliti : Kendala yang dihadapi dan usaha yang telah dilakukan untuk pemenuhan standar penilaian?

SR : “Kendala banyak pak diantaranya ya.. pendidiknya itu sendiri yang malas untuk membuat intrumen penilaian yang valid, kemampuan TIK kurang, sarana dan prasarana terbatas.Usaha dari sekolah diadakan pelatihan,meningkatkan sarana dan prasarana”.

Page 254: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

196

Lampiran 11

Hasil wawancara dengan Kepala Sekolah

Foto no. 1. Dokumentasi wawancara peneliti dengan Kepala Sekolah RSBI SMA N 1 Wonosari.

Catatan lapangan hasil wawancara A. Identitas

Kode : HWKS Informan : Drs. Tamsir M.Pd Jabatan : Kepala Sekolah Hari/Tanggal : Jumat, 23 September 2011 Waktu : 10.05 – 11.00 WIB Tempat : Ruang Kepala Sekolah

B. Hasil kutipan wawancara dengan kepala sekolah Peneliti : Sudah berapa lama Bapak bertugas di SMA ini? Kepsek : “Saya bertugas disini hampir 2 tahun,mulai April 2009”. Peneliti : Bagaimana sejarah perkembangan sampai SMA N 1 Wonosari

memjadi RSBI? Kepsek : “Mengenai sejarah menjadi RSBI yang tahu persis nanti pengelola

program bapak Sur. SMA N 1 Wonosari Berdiri tahun 1964 dalam perkembangannya pada tahun pelajaran 2006/2007 sekolah membuka program SBI dengan biaya swadaya belum ada bantuan dari pemerintah,setahun kemudian pada tahun pelajaran 2007/2008 mendapat subsidi. Khusus pada program IPA yang Program IPS dan bahasa program regular biasa.Pada tahun pelajaran 2009/2010 SMA N 1 Wonosari menjadi RSBI.

Page 255: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

197

Peneliti : Apa Visi dan Misi SMA N 1 Wonosari? Apakah visi SMAN 1 Wonosari sudah mampu menghadapi tantangan secara global dan apakah sesuai dengan harapan sekolah RSBI?

Kepsek : “Menurut bahasa saya ya!, SMA N 1 Wonosari ingin menghasilkan lulusan: 1) yang memiliki kemampuan dan kecakapan yang mempuyai daya saing global, 2) berbudi pekerti luhur,berbudaya Pancasila dan seterusnya. 3) yang peduli terhadap kesetaraan gender, linkungan dan hak asasi manusia”..Jadi visi itu telah mampu menjawab tantangan global dan harapan sebagai sekolah RSBI yaitu mewujudkan lulusan yang membanggakan yang merupakan bagian masyarakat yang beradab dan bermartabat”.

Peneliti : Sekolah sedang melaksanakan program Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI). Menurut Bapak, seperti apakah program RSBI itu?

Kepsek : “Begini Pak, program RSBI itu sebenarnya sama dengan sekolah nasional yang lain, hanya bedanya ditambah pengayaan..RSBI adalah cara untuk memacu anak dengan kurikulum plus yang setara dengan luar negeri, bukan menyiapkan, jadi harus ada strategi yang lebih dari sekolah regular”.

Peneliti : Bagaimana model kurikulum dari SMA N 1 Wonosari? Apa yang membedakan dengan SMA lainya di Gunungkidul?

Kepsek : “Model kurikulum sama dengan SMA yang lain yaitu menggunakan kurikulum nasional (SNP). yang membedakan ditambah kurikulum pengayaan yang diadopsi dan adaptasi dari Combrigde”.

Peneliti : Apa yang melatar belakangi SMA N 1 Wonosari mengikuti RSBI? Kepsek : “Ya kebijakan dari pemerintah karena disetiap kabupaten sekurang-

kurangnya ada satu RSBI, maka SMA 1 yang ditunjuk karena masyarakat Gunungkidul menyadari bahwa SMA 1 mempunyai input yang bagus”.

Peneliti : Mohon penjelasan bapak tentang standar penilaian program RSBI di SMA N 1 Wonosari?

Kepsek : “Standar penilaian yang dilaksanakan di SMA N 1 Wonosari sesuai dengan SNP yaitu penilaian yang dilaksanakan oleh pendidik, sekolah, dan oleh pemerintah. Ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, ulangan kenaikan kelas, ujian sekolah, ujian nasional, dan ditambah ujian sertifikasi bagi peserta didik yang ingin mengikuti ujian sertifikasi, karena tidak semua peserta didik di SMA ini mengikuti ujian sertifikasi Dalam beberapa hal ada perbedaan, ulangan harian di SMA 1 Wonosari wajib menggunakan essai. Jadi menggunakan uraian maksudnya anak agar benar-benar menguasai kompetensi, sehingga dia kalau tes berbentuk uraian mau tidak mau anak menguasai masalah, menguasai uraiannya, menguasai detilnya. Kemudian pada ulangan mid semester dan semester merupakan evaluasi sekolah harus menggunakan obyektif, agar mudah diukur, sejauh mana

Page 256: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

198

pencapaian keberhasilan proses pembelajaran, dengan cara itu maka akan terbangun budaya belajar, penguasaan kompetensi yang sebenarnya. Kemudian pada akhir semester sekolah akan mengukur secara riil nilai melalui ulangan secara obyektif, nilai tidak bisa ditambah atau dikurangi, dari situ kita dapatkan informasi yang nyata tentang keberhasilan proses pembelajaran.”

Peneliti : Mengapa KKM kurang dari 75? Kepsek : “KKM kurang dari 75 karena kita membca betul secara nyata

unsur-unsur yang menentukan KKM, saya tidak ingin memaksakan diri kalau memang pada kenyataannya belum sampai, jadi kalau kita memaksakan diri khawatir saya adalah nanti ada penilaian-penilaian semu yang memaksakan diri agar nilainya sama dengan KKM, kalau itu terjadi maka membawa kebohongan kepada anak-anak, artinya nilai anak tidak merupakan nilai riil. Lebih baik KKM dipertahankan pada tahapan sekarang dan dinaikkan secara bertahap sesuai dengan kemampuan kita meningkatkan KKM itu. Kejujuran lebih penting dari pada memaksakan diri sesuatu yang belum sampai?>

Peneliti : Bagaimana keadaan,profil, dan kualifikasi SDM yang ada saat ini dalam mencapai visi dan misinya?

Kepsek : “Sekolah kami belum mampu memenuhi ketentuan 30% kuota guru berpendidikan srata dua (S2) dari jumlah total guru yang ada di sekolah ini, saat ini kami baru mampu memenuhi 10% guru berpendidikan S2, sehingga belum sesuai ketentuan pemerintah pusat.Meskipun sulit memenuhi kuota guru dalam waktu cepat, namun SMAN 1 wonosari berupaya meningkatkan jumlah guru S2 secara bertahap. Saat ini terdapat sebanyak 10 guru yang sedang menempuh program pascasarjana di UNY dan UNS, dengan begitu, pada 2012 terget 30% terpenuhi”.

Peneliti : Bagaimana kesiapan sarana dan pra sarana dan fasilitas untuk mendukung proses pembelajaran/?

Kepsek : “Sebenarnya mengembangkan sekolah ini disiapkan bukan untuk SBI oleh karena itu sarana dan pra sarana ya! kurang lengkap untuk program RSBI, tapi memang ada perubahan dari awal mengikuti program RSBI sampai sekarang ada peningkatan yang cukup banyak. Saat ini setiap ruang dilengkapi: kipas angin, lampu penerang, LCD dan layar, speaker sentral dan aktif. Sarana lain yang dimiliki Hotspot yang menjangkau lebih dari 75% area sekolah”.

Peneliti : SBI itu adalah SNP + X untuk SMA N 1 Wonosari faktor X nya ini apa pak?

Kepsek : “SMA N 1 Wonosari menetapkan bahwa sekolah mengembangkan pendidikan berbasis keunggulan global melalui ekstra dan intra kurikuler dalam bentuk : Bahasa Inggris, Teknologi Informasi dan Komunikasi (ICT), dan adaptasi Cambridge International Examination (CIE)”.

Page 257: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

199

Peneliti : Bagaimanakah penerapan langkah-langkah penjaminan mutu dalam menerapkan 8 standar nasional pendidikan?

Kepsek : “SMA N 1 Wonosari mimiliki sistem informasi hasil analisis evaluasi kinerja, melaksanakan pemantauan kinerja dan pencapaian target output”.

Peneliti : Apakah SMA N 1 menerapkan manajemen mutu berstandar ISO? Kepsek : “Sekolah merencanakan manajemen mutu bersatandar ISO, kami

menunggu SK mungkin dalam bulan ini keluar SK”. Peneliti : Bagaimanakah keyakinan sekolah dalam mewujudkan mutu

terbaik? Kepsek : “Begini Pak kami mempunyai target mutu siswa, guru, TU bahkan

kepala sekolah. Bapak bisa lihat bagaimana perkembangan prestasi siswa SMA N 1 Wonosari di Gunungkidul pada tahun terakhir ini”.

Peneliti : Bagaimana kesan bapak terhadap guru matematika selama Anda memimpin sekolah ini?

Kepsek : “Guru matematika baik, berangkat dari guru yang ada kelebihan satu guru matematika. Karakteristik guru berbeda-beda, Ya sudah menjadi tugas kepala sekolah untuk membina”.

Peneliti : Apakah ada kemudahan guru dalam melanjutkan pendidikan? Kepsek : “Pada prinsipnya kami mendukung bagi teman-teman guru untuk

melajutkan pendidikan dan sekolah memberi subsidi dana sebesar 10 juta bagi guru yang mengikuti program pascasarjana, tetapi jika sebagian guru terfokus mengikuti program pascasarjana, maka kami khawatir proses belajar mengajar menjadi terbengkelai”.

Peneliti : Bagaimanakah pengembangan bahasa Inggris di SMA N 1 Wonosari?

Kepsek : “Pengembangan untuk siswa menjadi eksta wajib bagi kelas X materi conversations dan kelas XI materi TOEFL, bagi guru pada hari ke-5 MGMP internal wajib mengunakan bahasa Inggris sepanjang satu tahun, untuk hari ke-6 MGMP eksternal menggunakan bahasa Inggris”.

Peneliti : Apakah pelaksanaan pembelajaran sains, matematika dengan bahasa pengantar bahasa Inggris?

Kepsek : “Ya kami programkan bertahap target sementara adalah mata pelajaran Matematika, Fisika, Kimia, Biologi, dan Bahasa Inggris itu sendiri”.

Peneliti : Apakah guru matematika membuat perencanaan intrumen peniliaian sesuai dengan indikator keberhasilan belajar siswa?

Kepsek : “Ya harus, dalam RPP yang dibuat harus merumuskan teknik penilaian tes obyektif atau uraian atau portofolio atau non tes”

Peneliti : Apakah SMA N 1 Wonosari menggunakan model penilaian sekolah unggul dan negara maju yang mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan?

Kepsek : “Sekolah kami menghimpun soal soal sebanyak 1500 butir soal setiap mapel, sekarang berbasis Cambridge 300 butir soal. Sekolah akan mengembangkan tes yang berbasis computer “.

Page 258: digilib.uns.ac.id/Evaluasi...digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

200

Peneliti : Menurut bapak, kendala apa yang dihadapi oleh sekolah sehubungan dengan pemenuhan standar penilaian terutama untuk mata pelajaran matematika?

Kepsek : “Terutama sebenarnya juga kultur budaya,jadi memang ternyata masayarakat kita bukan hanya guru matematika kalau dibawa ke dalam kultur kerja yang baik, yang disiplin, tepat waktu, mengikuti langkah-langkah prosedur yang ditetapkan dalam membuat soal dan penilaian ternyata memang perjuangannya cukup berat. budaya bekerja semampunya dibawa menjadi budaya yang bekerja cara yang terbaik menjadi hasil yang terbaik. Mengubah perilaku menjadi disiplin,tertib, tidak terlambat dan sebagainya. Program RSBI yang belum dipahami seluruh komponen sekolah”.

Peneliti : Bagaimana usaha yang dilakukan sekolah untuk mengatasi kendala tersebut?

Kepsek : “Langkah-langkah yang ditempuh dengan melakukan efisiensi sumberdaya pendidik dan kependidikan, meningkatkan efektifitas pembelajaran, tahap demi tahap melengkapi sarana belajar, dan standarisasi penjaminan mutu”.