Upload
firmansahprataman
View
214
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/16/2019 Keluarga Berencana (Kb) Menurut Pandangan Islam _اهال وسهال بك
1/3
5/19/2016 ك ال ه س ال و KELUARGA BERENCANA (KB) MENURUT PANDANGAN ISLAM :ه
http://amirsabri.blogspot.co.id/2013/05/keluarga-berencana-kb-menurut-pandangan.html 1/3
KELUARGA BERENCANA (KB) MENURUT PANDANGAN ISLAM
A. pengertian Keluarga Berencanakeluarga berencana berarti pasangan suami istri yang telah mempunyai
perencanaan yang kongkrit mengenai kapan anaknya diharapkan lahir agar setiapanaknya lahir disambut dengan rasa gembira dan syukur dan merencanakan berapaanak yang dicita-citakan, yang disesuaikan dengan kemampuannya dan situasi kondisimasyarakat dan neg ar anya. [1]
B. Pandangan Al-Qur’an Tentang Keluarga BerencanaDalam al-Qur’an banyak sekali ayat yang memberikan petunjuk yang perlu kita
laksanakan dalam kaitannya dengan KB diantaranya ialah : Surat An-Nisa’ ayat 9:
ا د ي د ا س و ل و ق ي ل ا ا و ا و ق ت ي ل م ف ه ي ل ا ع و ف ا ا خ ف ا ع ة ض ي ر م ذ ه ف ل ن خ ا م و ك ر و ت ن ل ي ذ ل ش ا ش ش خ ي ل و“Dan hendaklah takut pada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkandibelakang mereka anak-anak yang lemah. Mereka khawatir terhadap kesejahteraanmereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklahmereka mengucapkan perkataan yang benar”.
Selain ayat diatas masih banyak ayat yang berisi petunjuk tentang pelaksanaanKB diantaranya ialah surat al-Qashas: 77, al-Baqarah: 233, Lukman: 14, al-Ahkaf: 15,al-Anfal: 53, dan at-Thalaq: 7.
Dari ayat-ayat diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa petunjuk yang perludilaksanakan dalam KB antara lain, menjaga kesehatan istri, mempertimbangkan
kepentingan anak, memperhitungkan biaya hidup brumah tangga.
C. Pandangan al-Hadits Tentang Keluarga BerencanaDalam Hadits Nabi diriwayatkan:
ه) ي ل ق ع ف ت س(م ا ن ل ن ا و ف ف ك ت ة ل ل ا م ع ه ر د ن ت ن ر م ي ا خ ي ن غ ك ث ر ر و د ك ت ن إ“sesungguhnya lebih b aik bagimu meninggalkan ahli warismu dalam keadaanberkecukupan dari pada meninggalkan mereka menjadi beban atau tanggungan orang banyak.”
Dari hadits ini menjelaskan bahwa suami istri mempertimbangkan tentang biaya rumah tangga selagi keduanya masih hidup, jangan sampai anak-anak merekamenjadi beban bagi orang lain. Dengan demikian pengaturan kelahiran anak hendaknyadipikirkan bersama. [2]
D. Hukum Keluarga Berencanaa. Menurut al-Qur’an dan Hadits
Sebenarnya dalam al-Qur’an dan Hadits tidak ada nas yang shoreh yangmelarang atau memerintahkan KB secara eksplisit, karena hukum ber-KB harusdikembalikan kepada kaidah hukum Islam, yaitu:
ا ه م ي ر ح ى ت ل ل ع ي ل د ل ى ا ل ل ع د ى ي ت ة ح ح ا ب ال ا ا ي ش أل ى ا ل ف ال ص ا Tetapi dalam al-Qur’an ada ayat-ayat yang berindikasi tentangdiperbolehkannya mengikuti program KB, yakni karena hal-hal berikut:• Menghawatirkan keselamatan jiwa atau kesehatan ibu. Hal ini sesuai dengan
firman Allah:
ة ر ق ب ل ة ا ك ل ه ت ل ى ا ل م إ ك ي د ي أ ا ب و ق ل ال ت و
http://c/Documents%20and%20Settings/malioboro/My%20Documents/Downloads/keluarga-berencana-menurut-islam.doc#_ftn2http://c/Documents%20and%20Settings/malioboro/My%20Documents/Downloads/keluarga-berencana-menurut-islam.doc#_ftn1http://c/Documents%20and%20Settings/malioboro/My%20Documents/Downloads/keluarga-berencana-menurut-islam.doc#_ftn2http://c/Documents%20and%20Settings/malioboro/My%20Documents/Downloads/keluarga-berencana-menurut-islam.doc#_ftn1
8/16/2019 Keluarga Berencana (Kb) Menurut Pandangan Islam _اهال وسهال بك
2/3
5/19/2016 ك ال ه س ال و KELUARGA BERENCANA (KB) MENURUT PANDANGAN ISLAM :ه
http://amirsabri.blogspot.co.id/2013/05/keluarga-berencana-kb-menurut-pandangan.html 2/3
(195 : ة ر ق ب ل (ا ة ك ل ه ت ل ى ا ل م إ ك ي د ي أ ا ب و ق ل ال ت و “Janganlah kalian menjerumuskan diri dalam kerusakan”.• Menghawatirkan keselamatan agama, akibat kesempitan penghidupan hal ini
sesuai dengan hadits Nabi:
ا ر ف ن ك و ك ن ت ر ق ف ل ا ا د ا ك “Kefakiran atau kemiskinan itu mendekati kekufuran”.
• Menghawatirkan kesehatan atau pendidikan anak-anak bila jarak kelahiran anak terlalu dekat sebagai mana hadits Nabi:
ر ا ر ال ض ر و ر ال ض و“Jangan bahayakan dan jangan lupa membahayakan orang lain. [3]
b. Menurut Pandangan Ulama’1) Ulama’ yang memperbolehkan
Diantara ulama’ yang membolehkan adalah Imam al-Ghazali, Syaikh al-Hariri, Syaikh Syalthut, Ulama’ yang membolehkan ini berpendapat bahwadiperbolehkan mengikuti progaram KB dengan ketentuan antara lain, untuk
menjaga kesehatan si ibu, menghindari kesulitan ibu, untuk menjarangkan anak.Mereka juga berpendapat bahwa perencanaan keluarga itu tidak sama dengan
pembunuhan karena pembunuhan itu berlaku ketika janin mencapai tahapketujuh dari penciptaan. Mereka mendasarkan pendapatnya pada surat al-Mu’minun ayat: 12, 13, 14. [4]
2) Ulama’ yang melarang Selain ulama’ yang memperbolehkan ada para ulama’ yang melarangdiantaranya ialah Prof. Dr. Madkour, Abu A’la al-Maududi. Mereka melarangmengikuti KB karena perbuatan itu termasuk membunuh keturunan sepertifirman Allah:
م ه ا ي إ م و ك ق ز ر ن ن ح ق ن ل م ن إ م م ك د ال و ا و ل ت ال ق و“Dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu karena takut (kemiskinan)kami akan memberi rizkqi kepadamu dan kepada mereka”.
E. Macam-macam Alat KontrasepsiDalam pelaksanaan KB harus menggunakan alat kontrsepsi yang sudah dikenal
diantaranya ialah:• Pil, berupa tablet yang berisi progrestin yang bekerja dalam tubuh wanita untuk
mencegah terjadinya ovulasi dan melakukan perubahan pada endometrium.• Suntikan, yaitu menginjeksikan cairan kedalam tubuh. Cara kerjanya yaitu
menghalangi ovulasi, menipiskan endometrin sehingga nidasi tidak mungkin terjadidan memekatkan lendir serlak sehingga memperlambat perjalanan sperma melaluicanalis servikalis.
• Susuk KB, levermergostrel. Terdiri dari enam kapsul yang diinsersikan dibawahkulit lengan bagian dalam kira-kira sampai 10 cm dari lipatan siku. Cara kerjanyasama dengan suntik.
• AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim) terdiri atas lippiss loop(spiral) multi loadterbuat dari plastik harus dililit dengan tembaga tipis cara kerjanya ialah membuatlemahnya daya sperma untuk membuahi sel telur wanita.
•
Sterelisasi (Vasektomi/ tubektomi) yaitu operasi pemutusan atau pengikatan saluran pembuluh yang menghubungkan testis (pabrik sperma) dengan kelenjar prostat(gudang sperma menjelang diejakulasi) bagi laki-laki. Atau tubektomi denganoperasi yang sama pada wanita sehingga ovarium tidak dapat masuk kedalamrongga rahim. Akibat dari sterilisasi ini akan menjadi mandul selamanya.
http://c/Documents%20and%20Settings/malioboro/My%20Documents/Downloads/keluarga-berencana-menurut-islam.doc#_ftn4http://c/Documents%20and%20Settings/malioboro/My%20Documents/Downloads/keluarga-berencana-menurut-islam.doc#_ftn3
8/16/2019 Keluarga Berencana (Kb) Menurut Pandangan Islam _اهال وسهال بك
3/3
5/19/2016 ك ال ه س ال و KELUARGA BERENCANA (KB) MENURUT PANDANGAN ISLAM :ه
http://amirsabri.blogspot.co.id/2013/05/keluarga-berencana-kb-menurut-pandangan.html 3/3
Alat-alat konrasepsi lainnya adalah kondom, diafragma, tablet vagmat, dantiisu yang dimasukkan kedalam vagina. Disamping itu ada cara kontrasepsi yang
bersifat tradisional seperti jamuan, urut dsb. [5]F. Cara KB yang Diperbolehkan dan Yang Dilarang oleh Islam
1) Cara yang diperbolehkanAda beberapa macam cara pencegahan kehamilan yang diperbolehkan oleh
syara’ antara lain, menggunakan pil, suntikan, spiral, kondom, diafragma, tablet
vaginal , tisue. Cara ini diperbolehkan asal tidak membahayakan nyawa sang ibu.[6] Dan cara ini dapat dikategorikan kepada azl yang tidak dipermasalahkanhukumnya. Sebagaimana hadits Nabi :
م) ل س ه م ا و (ر ا ه ه ن م ي ل ل ا ص. م. ف و س د و ه ى ع ل ل ع ز ع ا ن ن ك Kami dahulu dizaman Nabi SAW melakukan azl, tetapi beliau tidak melarangnya.
2) Cara yang dilarang Ada juga cara pencegahan kehamilan yang dilarang oleh syara’, yaitu dengancara merubah atau merusak organ tubuh yang bersangkutan. Cara-cara yangtermasuk kategori ini antara lain, vasektomi, tubektomi, aborsi. Hal ini tidak
diperbolehkan karena hal ini menentang tujuan pernikahan untuk menghasilaknketurunan. [7]
[1] Prof. Drs. H. Masjfuk Zuhdi, Masail Fiqhiyah (PT Toko Gunung Agung : Jakarta.1997), h. 54
[2] M. Ali Hasan, Masail Fiqhiyah (PT Raja Grafindo Persada: Jakarta. 1997), h. 29[3] Drs. Musthafa Kamal, Fiqih Islam (Citra Karsa Mandiri: Yogyakarta. 2002), h.
293[4] Prof. Abdurrahman Umran, Islam dan KB (PT Lentera Basritama: jakarta.
1997),h. 99[5] Dr. H. Chuzamah, T. Yangro dkk. (ed), Problematika Hukum Islam
Kontemporer (Pustaka Firdaus: Jakarta. 2002), h. 164-165[6] Abul Fadl Mohsin Ebrahim, Aborsi, Kontrasepsi dan Mengatasi
Kemandulan (Mizan: Bandung. 1997), h. 70[7] Luthfi As-syaukani, Politik, Ham dan Isu-isu Fiqih Kontemporer (Pustaka
Hidayah: Bandung. 1998), h. 157
https://www.blogger.com/share-post.g?blogID=3557519760363017357&postID=5569492692865484775&target=pinteresthttps://www.blogger.com/share-post.g?blogID=3557519760363017357&postID=5569492692865484775&target=facebookhttps://www.blogger.com/share-post.g?blogID=3557519760363017357&postID=5569492692865484775&target=twitterhttps://www.blogger.com/share-post.g?blogID=3557519760363017357&postID=5569492692865484775&target=bloghttps://www.blogger.com/share-post.g?blogID=3557519760363017357&postID=5569492692865484775&target=emailhttp://c/Documents%20and%20Settings/malioboro/My%20Documents/Downloads/keluarga-berencana-menurut-islam.doc#_ftnref7http://c/Documents%20and%20Settings/malioboro/My%20Documents/Downloads/keluarga-berencana-menurut-islam.doc#_ftnref6http://c/Documents%20and%20Settings/malioboro/My%20Documents/Downloads/keluarga-berencana-menurut-islam.doc#_ftnref5http://c/Documents%20and%20Settings/malioboro/My%20Documents/Downloads/keluarga-berencana-menurut-islam.doc#_ftnref4http://c/Documents%20and%20Settings/malioboro/My%20Documents/Downloads/keluarga-berencana-menurut-islam.doc#_ftnref3http://c/Documents%20and%20Settings/malioboro/My%20Documents/Downloads/keluarga-berencana-menurut-islam.doc#_ftnref2http://c/Documents%20and%20Settings/malioboro/My%20Documents/Downloads/keluarga-berencana-menurut-islam.doc#_ftnref1http://c/Documents%20and%20Settings/malioboro/My%20Documents/Downloads/keluarga-berencana-menurut-islam.doc#_ftn7http://c/Documents%20and%20Settings/malioboro/My%20Documents/Downloads/keluarga-berencana-menurut-islam.doc#_ftn6http://c/Documents%20and%20Settings/malioboro/My%20Documents/Downloads/keluarga-berencana-menurut-islam.doc#_ftn5