20
LAPORAN HASIL OBSERVASI DINAMIKA ORGANISASI DALAM ORGANISASI PEMERINTAHAN DI OTORITAS JASA KEUANGAN YOGYAKARTA Jl. Ipda Tut Harsono, Muja Muju, Umbulharjo, Yogyakarta Laporan ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah organisasi Dosen Pembimbing : Prof. Dr. Muhyadi Disusun oleh : 1. Hanifah Abdillah / 17802241013 2. Akhmad Fauzi Sugiharto / 17802244003 3. Resinda Bunga Andini / 17802244006 4. Priska Ramadhani / 17802244009 5. Aprilia Rusiawati / 17802244013 UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS EKONOMI PENDIDIKAN ADMINISTRASI PERKANTORAN 2017

iihanifahabdillah97.blogs.uny.ac.id/wp-content/uploads/...LAPORAN HASIL OBSERVASI DINAMIKA ORGANISASI DALAM ORGANISASI PEMERINTAHAN DI OTORITAS JASA KEUANGAN YOGYAKARTA Jl. Ipda Tut

  • Upload
    others

  • View
    55

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: iihanifahabdillah97.blogs.uny.ac.id/wp-content/uploads/...LAPORAN HASIL OBSERVASI DINAMIKA ORGANISASI DALAM ORGANISASI PEMERINTAHAN DI OTORITAS JASA KEUANGAN YOGYAKARTA Jl. Ipda Tut

LAPORAN HASIL OBSERVASI

DINAMIKA ORGANISASI DALAM ORGANISASI PEMERINTAHAN

DI OTORITAS JASA KEUANGAN YOGYAKARTA

Jl. Ipda Tut Harsono, Muja Muju, Umbulharjo, Yogyakarta

Laporan ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah organisasi

Dosen Pembimbing : Prof. Dr. Muhyadi

Disusun oleh :

1. Hanifah Abdillah / 17802241013

2. Akhmad Fauzi Sugiharto / 17802244003

3. Resinda Bunga Andini / 17802244006

4. Priska Ramadhani / 17802244009

5. Aprilia Rusiawati / 17802244013

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

FAKULTAS EKONOMI

PENDIDIKAN ADMINISTRASI PERKANTORAN

2017

Page 2: iihanifahabdillah97.blogs.uny.ac.id/wp-content/uploads/...LAPORAN HASIL OBSERVASI DINAMIKA ORGANISASI DALAM ORGANISASI PEMERINTAHAN DI OTORITAS JASA KEUANGAN YOGYAKARTA Jl. Ipda Tut

ii

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ........................................................................................... i

DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ iii

BAB I. PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

I.I Latar Belakang ....................................................................................... 1

I.II Rumusan Masalah .................................................................................. 1

I.III Tujuan .................................................................................................... 1

I.IV Metode Observasi .................................................................................. 2

I.V Waktu Observasi .................................................................................... 2

BAB II. PEMBAHASAN ....................................................................................... 3

II.I Identitas Organisasi ............................................................................... 3

II.II Sejarah Otoritas Jasa Keuangan ........................................................... 3

II.III Tujuan, Tugas, dan Wewenang OJK .................................................... 4

II.IV Visi dan Misi OJK ................................................................................. 5

II.V Struktur Organisasi ................................................................................ 7

II.VI Prinsip Organisasi ................................................................................. 8

II.VII Sistem Pembagian Kerja ....................................................................... 8

II.VIII Departemenisasi dan Koordinasi .......................................................... 9

II.IX Komunikasi dan Kerjasama Organisasi ............................................. 11

II.X Mekanisme Pengambikan Keputusan................................................. 12

II.XI Lingkungan Organisasi ...................................................................... 13

II.XII Perubahan dan Pengembangan OJK .................................................. 14

BAB III. PENUTUP ............................................................................................. 15

III. I Kesimpulan ........................................................................................ 15

III. II Kritik dan Saran ................................................................................ 15

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 16

LAMPIRAN .......................................................................................................... 17

Page 3: iihanifahabdillah97.blogs.uny.ac.id/wp-content/uploads/...LAPORAN HASIL OBSERVASI DINAMIKA ORGANISASI DALAM ORGANISASI PEMERINTAHAN DI OTORITAS JASA KEUANGAN YOGYAKARTA Jl. Ipda Tut

iii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Bagan Struktur Organisasi OJK . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 7

Gambar 2 Bagan Koordinasi OJK . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 10

Page 4: iihanifahabdillah97.blogs.uny.ac.id/wp-content/uploads/...LAPORAN HASIL OBSERVASI DINAMIKA ORGANISASI DALAM ORGANISASI PEMERINTAHAN DI OTORITAS JASA KEUANGAN YOGYAKARTA Jl. Ipda Tut

1

BAB I

PENDAHULUAN

A.1 LATAR BELAKANG

Organisasi semakin tumbuh dengan kiat dan pesat di era ke-20 ini.

semakin banyaknya organisasi yang tumbuh dan berkembang menandai

semakin kompleks nya organisasi itu sendiri. Pada dasarnya organisasi ada

dan lahir dari adanya sekelompok manusia yang saling bekerja sama untuk

mencapai suatu tujuan. Organisasi itu sendiri terdiri dari tingkat

rendah/sederhana, menengah, dan besar/kompleks. Begitu pula dengan

organisasi pemerintahan yang ada. Otoritas Jasa Keuangan merupakan salah

satu dari bentuk organisasi pemerintahan yang bergerak pada jasa pelayanan

public berupa pengawasan jasa keuangan baik itu di dunia perbankan, pasar

modal, maupun usaha-usaha lainnya. Sehingga kami memilih Otoritas Jasa

Keuangan sebagai tempat untuk observasi dalam pemenuhan tugas mata

kuliah organisasi dalam hal mengkaji dan membedah dinamika organisasi

yang ada di Otoritas Jasa Keuangan Daerah Istimewa Yogyakarta.

A.2 RUMUSAN MASALAH

1) Bagaimanakah sejarah terbentuknya OJK ?

2) Apa visi, misi dan tujuan dari lembaga OJK ?

3) Bagaimanakah struktur organisasi yang ada di OJK?

4) Dinamika (unsur-unsur) organisasi apa sajakah yang ada di OJK?

5) Bagaimanakah dinamika (unsur-unsur) organisasi yang ada di OJK?

A.3 TUJUAN

1) Mengetahui sejarah terbentuknya OJK secara umum dan terbentuknya

OJK DIY secara khusus.

2) Mengetahui visi, misi, dan tujuan dari di bentuknya OJK secara umum.

3) Mengetahui struktur organisasi yang ada di OJK.

4) Mengetahui secara umum unsure pembentuk organisasi yang ada di OJK

5) Mengetahui dan memahami unsure pembentuk organisasi yang ada di OJK

secara khusus seperti prinsip-prinsip yang digunakan, system pembagian

kerja, departemenisasi dan koordinasi yang terapkan di OJK, system

pengambilan keputusan, lingkungn organisasi, komunikasi yang di

terapkan, serta perubahan dan pengembangan yang terjadi di OJK.

Page 5: iihanifahabdillah97.blogs.uny.ac.id/wp-content/uploads/...LAPORAN HASIL OBSERVASI DINAMIKA ORGANISASI DALAM ORGANISASI PEMERINTAHAN DI OTORITAS JASA KEUANGAN YOGYAKARTA Jl. Ipda Tut

2

A.4 METODE OBSERVASI

Pada observasi di Otoritas Jasa Keuangan DIY ini kami mengunakan 2 (dua)

pendekatan metode yaitu metode wawancara dan metode observasi.

A.5 WAKTU OBSERVASI

Observasi di Otoritas Jasa Keuangan Daerah Istimewa Yogyakarta ini

dilakukan pada:

Hari, tanggal : Jumat, 03 November 2017

Waktu : 08.30 – 10.00 WIB

Tempat : Otoritas Jasa Keuangan DIY

Alamat : Jl. Ipda Tut Harsono, Muja-Muju, Umbulharjo, DIY.

Narasumber : (privasi lembaga/tidak ingin di cantumkan)

Page 6: iihanifahabdillah97.blogs.uny.ac.id/wp-content/uploads/...LAPORAN HASIL OBSERVASI DINAMIKA ORGANISASI DALAM ORGANISASI PEMERINTAHAN DI OTORITAS JASA KEUANGAN YOGYAKARTA Jl. Ipda Tut

3

BAB II

PEMBAHASAN

B.1 IDENTITAS ORGANISASI

1. Nama Organisasi : Otoritas Jasa Keuangan

2. Alamat organisasi : Jl. Ipda Tut Harsono Timoho Rt. 23/ Rw. 07

Yogyakarta

3. Kelurahan : Muja Muju,

4. Kecamatan : Umbulharjo

5. Kode Pos : 55165

6. Kota : Kota Yogyakarta

7. Provinsi : Daerah Istimewa Yogyakarta

8. Telepon : (0274) 642-9170

9. Faxsimile : (0274) 642-9890

10. Email : [email protected]

11. Website :www.ojk.go.id

B.2 SEJARAH OTORITAS JASA KEUANGAN (OJK)

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) adalah sebuah lembaga independen

yang mempuyai wewenang dan mengatur sebagaimana di jelaskan dalam

UU No. 21 Tahun 2011 yan berfungsi menyelenggarakan system

pengaturan dan pengawasan yang terintegrasi terhadap keseluruhan kegiatan

di dalam sector jasa keuangan baik di sector perbankan, pasar modal, dan

sector jasa keuangan non bank seperti asuransi, dana pension, lembaga

pembiayaan, reksadana, dan lembaga jasa keuangan lainnya.

Pembentukan OJK di bentuk sesuai dengan amanat UU No. 3

Tahun 2004 tentang perubahan atas Undang-Undang No. 23 Tahun 1999

tentang Bank Indonesia. Dalam undang-undang tersebut dijelaskan bahwa

dalam hal pelaksanaan pengawasan lembaga keuangan perbankan di awasi

dan atur oleh lembaga jasa keuangan yang independen sebagaimana sesuai

dengan undang-undang yang berlaku. Pembentukan lembaga otoritas

keuangan di bentuk paling lambat tanggal 31 Desember 2010. Tapi pada

implementasinya, belum dapat terlaksana dan baru pada tanggal 22

November 2011 disahkan UU No. 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa

Keuangan (OJK) yang nantinya akan melakukan pengawasan di sector jasa

keuangan menggantikan fungsi Bank Indonesia, Badan Pengawasa Pasar

Page 7: iihanifahabdillah97.blogs.uny.ac.id/wp-content/uploads/...LAPORAN HASIL OBSERVASI DINAMIKA ORGANISASI DALAM ORGANISASI PEMERINTAHAN DI OTORITAS JASA KEUANGAN YOGYAKARTA Jl. Ipda Tut

4

Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam LK) agar menjadi terintegrasi

dan komprehensif.

Secara historis, ide pembentukan OJK berasal dari ide pemisahan

pengawasan dari fungsi bank sentral yang datang dari Helmut Schlesinger,

mantan Gubernur Bank Bundesbank (Bank Sentral Jerman) yang pada

waktu itu penyusunan RUU (kemudian menjadi UU No. 23 Tahun 1999)

bertindak sebagai konsultan. Peristiwa ini terjadi pada saat pemerintahan B.J.

Habibie yang kemudian menjadikan terbentuknya pemisahan badan

keuangan dengan badan pengawasa keuangan. Hal ini mengingat bahwa

tujuan dari pengaturan dan pengawasan perbankan adalah menciptakan

system perbankan yang sehat, yaitu yang dapat memenuhi tiga aspek: (1)

perbankan yang dapat memelihara kepentingan masyarakat dengan baik, (2)

berkembang secara wajar, (3) memperhatikan faktor resiko seperti

kemampuan, baik dalam bentuk system, financial, maupun sumber daya

manusia. OJK di bentuk untuk mengatisispasi kompleksitas system

keuangan global dimana dapat berfungsi sebagai fondasi yang dapat

memperkuat daya saing dan stabilitas perekonomian nasional. Selain itu,

OJK merupakan komitmen pemerintah dalam reformasi sector keuangan di

Indonesia dimana pemerintah memiliki komitmen tinggi dan menjalankan

mandat untuk melakukan reformasi di sector keuangan.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Daerah Istimewa Yogyakarta resmi di

bentuk pada hari Senin, 02 Februari 2015 setelah 13 bulan berkantor di

gedung BI Yogyakarta. Pembentukan kantor OJK DIY ini diresmikan oleh

Ketua Dewan Komisioner OJK, Muliaman D. Haddad. Pada waktu itu

ditetapkan Dani Surya Sinaga sebagai Kepala Kantor OJK DIY yang pada

nantinya OJK DIY akan bertugas untuk mengawasi BPD DIY, 54 BPR

umum, 11 BPR Syariah, 32 Kantor Cabang Bank Umum, dan 6 Kantor

Cabang Bank Syariah. OJK DIY juga akan mengawasi kinerja industri

keuangan seperti 47 perusahaan pembiayaan, 89 kantor asuransi, dan 47

kantor pegadaian. OJK DIY memiliki 21 Tenaga Pengawas, dan 15 Tenaga

Pendukung yang juga akan bertugas untuk bersosialisasi dan memberikan

edukasi terhadap masyarakat.

B. 3 TUJUAN, TUGAS, DAN WEWENANG OJK

Otoritas Jasa Keuangan mempunyai tujuan agar keseluruhan kegiatan di

dalam sector jasa keuangan sebagai berikut:

a. Terselenggaranya secara teratur, adil, transparan, dan akuntabel.

Page 8: iihanifahabdillah97.blogs.uny.ac.id/wp-content/uploads/...LAPORAN HASIL OBSERVASI DINAMIKA ORGANISASI DALAM ORGANISASI PEMERINTAHAN DI OTORITAS JASA KEUANGAN YOGYAKARTA Jl. Ipda Tut

5

b. Mampu mewujudkan system keuangan yang tumbuh secara

berkelanjutan dan stabil.

c. Mampu melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat.

Sedangkan untuk tugas OJK adalah melakukan pengaturan dan pengawasan

terhadap kegiatan jasa keuangan di sector Perbankan, sector Pasar Modal,

dan sector IKNB.

OJK mempunyai wewenang:

a. Menetapkan kebijakan operasional pengawasan terhadap kegiatan jasa

keuangan.

b. Melakukan pengawasan, pemeriksaan, penyidikan, perlindungan

konsumen, dan tindakan lain terhadap lembaga jasa keuangan, pelaku,

dan/atau penujang kegiatan jasa keuangan sebagaimana dimaksud dalam

peraturan perundang-undangan di sector jasa keuangan.

c. Memberikan perntah tertulis kepada Lembaga Jasa Keuangan dan/atau

pihak tertentu.

d. Melakukan penunjukan dan menetapkan penggunaan pengelola statute

e. Menetapkan sanksi adminsitratif terhadap pihak yang melakukan

pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di sector jasa

keuangan.

f. Memberikan dan/atau mencabut:

Izin usaha

Izin orang perseorangan

Efektifnya pernyataan pendaftaran

Surat tanda terdaftar

Persetujuan melakukan kegiatan usaha

Pengesahan

Persetujuan atau penetapan

Pembubaran, dan

Penetapan lain

Sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang-undangan sector jasa

keuangan.

B.4 VISI DAN MISI OJK

Visi OJK adalah menjadi lembaga pengawas industri jasa keuangan yang

terpercaya, melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat, dan mampu

mewujudkan industri jasa keuangan menjadi pilar perekonomian nasional

yang berdaya saing global serta dapat memajukan kesejahteraan umum.

Page 9: iihanifahabdillah97.blogs.uny.ac.id/wp-content/uploads/...LAPORAN HASIL OBSERVASI DINAMIKA ORGANISASI DALAM ORGANISASI PEMERINTAHAN DI OTORITAS JASA KEUANGAN YOGYAKARTA Jl. Ipda Tut

6

Misi OJK adalah:

a. Mewujudkan terselenggaranya seluruh kegiatan di dalam sector jasa

keuangan secara teratur, adil, transparan, dan akuntabel.

b. Mewujudkan system keuangan yang tumbuh secara berkelanjutan dan

stabil.

c. Melindungi kepentingan knsumen dan masyarakat.

Selain itu, OJK memiliki Nilai-nilai Strategis OJK yang menjadi dasar atau

landasan dalam melakukan kegiatan pengawasannya, nilai-nilai strategis

tersebut yaitu:

1) Integritas

Bertindak objektif, adil, dan konsisten sesuai dengan kode etik dan

kebijakan organisasi dengan menjunjung tinggi kejujuran dan komitmen.

2) Profesionalisme

Bekerja dengan penuh tanggungjawab berdasarkan kompetensi yang

tinggi untuk mencapai kinerja terbaik.

3) Sinergi

Berkolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan baik internal

maupun eksternal secara produktif dan berkualitas.

4) Inklusif

Terbuka dan menerima keberagaman pemangku kepentingan serta

memperluas kesempatan dan akses masyarakat terhadap industri

keuangan.

5) Visioner

Memiliki wawasan yang luas dan mampu melihat kedepan (forward

looking) serta dapat berfikir kritis di luar kebiasaan (out of the box

thinking).

Page 10: iihanifahabdillah97.blogs.uny.ac.id/wp-content/uploads/...LAPORAN HASIL OBSERVASI DINAMIKA ORGANISASI DALAM ORGANISASI PEMERINTAHAN DI OTORITAS JASA KEUANGAN YOGYAKARTA Jl. Ipda Tut

7

B.5 STRUKTUR ORGANISASI

STRUKTUR ORGANISASI

OTORITAS JASA KEUANGAN (OJK)

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

- - - - - - - - - - -

Gambar 1 : Bagan Struktur Organisasi OJK

Ket: * ) : berfungsi sebagai Wakil Kepala OJK

: garis komando ------ : garis koordinasi

Kepala Kantor OJK

Deputi Direktur

Pengawasan OJK*

Bagian Pengawasan

Bank

Bagian Pengawasan IKNB,

Pasar Modal, dan EPK

Subbagian Pengawasan

Bank 1

Subbagian Pengawasan

Bank 2

Subbagian Pengawasan

Bank 3

Subbagian Pengawasan

IKNB

Subbagian Pengawasan

Pasar Modal

Subbagian Edukasi dan

Perlindungan Konsumen

Subbagian Perizinan,

Informasi, dan

Dokumentasi

Subbagian Administrasi

Page 11: iihanifahabdillah97.blogs.uny.ac.id/wp-content/uploads/...LAPORAN HASIL OBSERVASI DINAMIKA ORGANISASI DALAM ORGANISASI PEMERINTAHAN DI OTORITAS JASA KEUANGAN YOGYAKARTA Jl. Ipda Tut

8

B.6 PRINSIP ORGANISASI

Berdasarkan bagan struktur organisasi Otoritas Jasa Keuangan di atas dan

hasil wawancara, OJK menerapkan prinsip-prinsip organisasi sebagai

berikut:

1. Prisip skalar (the scalar principle), yaitu prinsip yang terkait dengan

hierarki organisasi yang melahirkan jenjang komando.

2. Prinsip delegasi (principle of delegation), yaitu prinsip yang berkaitan

dengan penyerahan hak untuk bertindak dan mengambil keputusan pada

bawahan.

3. Prinsip kemutlakan tanggung jawab (principle of absoluteness of

responsibility), yaitu prinsip yang menyatakan bahwa tanggung jawab

akhir atas keberhasilan kerja sama ada pada atasan.

4. Prinsip persamaan antara wewenang dan tanggung jawab (principle of

parity of authority and responsibility), yaitu keseimbangan antara tugas

yang diterima bawahan dengan kewenangan yang diterimanya untuk

dapat melaksanakan tugasnya tersebut.

5. Prinsip kesatuan perintah (principle of unity of command), yaitu prinsip

yang menyatakan bahwa perintah yang diterima bawahan harus jelas

sumbernya. Oleh karena itu, setiap bawahan harus memiliki kejelasan

tentang atasan yang harus diikutinya.

6. Prinsip jenjang kewenangan (the authority level principle), yaitu prinsip

yang terkait dengan kewenangan bagi setiap anggota dalam posisinya

sebagai bagian dari organisasi.

B.7 SISTEM PEMBAGIAN KERJA

Dalam observasi di Otoritas Jasa Keuangan Daerah Istimewa

Yogyakarta ini, sisem pembagian kerja yang digunakan dalam organisasi

yaitu menggunakan pembagian kerja mendatar (horizontal) dan menegak

(vertical). Pada pembagian kerja mendatar (horizontal) yaitu di gunakan

oleh antar subbagian satu dengan lainnya untuk saling berkoordinasi satu

sama lain yaitu pada bagian pengawasan yang terdiri ari subbagian

pengawasan bank 1, subbagian pengawasan bank 2, subagian pengawasan

bank 3. Sedangkan pada bagian pengawasan IKNB, pasar modal, dan EPK

terdiri dari subbagian pengawasan IKMB, subbagian pengawasan pasar

modal, subbagian edukasi dan perlindungan konsumen, serta subbagian

perizinan, informasi, dan dokumentasi. Untuk pembagian kerja seca

menegak (vertical) terjadi antara atasan dengan bawahan untuk penyerahan

delegasi dan pemberian wewenang dari atasan ke bawahan, dan penyerahan

tanggungjawaba atas tugas yang diemban dari bawahan ke atasan. Yaitu

Page 12: iihanifahabdillah97.blogs.uny.ac.id/wp-content/uploads/...LAPORAN HASIL OBSERVASI DINAMIKA ORGANISASI DALAM ORGANISASI PEMERINTAHAN DI OTORITAS JASA KEUANGAN YOGYAKARTA Jl. Ipda Tut

9

kepala kantor ojk kepada deputi direktur pengawasan ojk, dan di terukan ke

bagian pengawasan bank, bagian pengawasan IKNB, pasar modal, dan

informasi serta bagian administrasi yang selanjutnya akan di teruskan lagi

ke subbagian dari masing-masing bagian.

B.8 DEPARTEMENISASI DAN KOORDINASI

Dalam hal departemenisasi/pembagian kerja Otoritas Jasa

Keuangan Daerah Istimewa Yogyakarta menggunakan departemenisasi

berdasarkan fungsi perusahann (departementalization by enterprise function).

Yaitu departemenisasi yang berdasarkan pada fungsi pembentukan unit-unit

organisasi yang masing-masing memeang fungsi tertentu. Dengan demikian

jumlah bagian atau unit akan dibentuk berdasarkan sebanyak fungsi yang

ada. Yaitu bagian pengawasan bank, bagian pengawasan IKNB, pasar

modal, dan informasi serta bagian administrasi.

Berikut tugas pokok dan fungsi dari masing-masing bagian:

1. Kepala Kantor OJK

Kepala Kantor OJK memiliki tugas dan fungsi sebagai pemegang

kekuasaan tertinggi dalam kantor OJK cabang. Selain itu, kepala kantor

OJK memiliki tanggngjawab dalam pemerian keputusan, memimpin

rapat, dan mengatur jalannya operasi perusahaan dalam pencapaian

tujuan baik itu jangka pendek,menengah,maupun panjang. Kepala

kantor OJK memiliki kewajiban untuk melaporkan perkembangan dan

kegiatan yang telah terlaksana dalam buku laporan tahunan kepada

Dewan Komisioner OJK pada tingkat pusat melalui rapat besar.

2. Deputi Direktur Pengawasan OJK

Deputi Direktur Pengawasan OJK berfungsi sebagai wakil dari Kepala

Kantor OJK yang mempunyai tugas membantu setiap pekarjaan Kepala

Kantor OJK, menggantikan peran Kepala Kantor OJK apabila

berhalangan hadir atau delegasi, dan membantu dalam memberikan

saran-saran yang dapat mendukung tercapainya tujuan organisasi.

3. Bagian Pengawasan Bank

Berfungsi memberikan pengawasan terhadap arus keuangan bank

dakam hal ini arus masuk dan keluar pada setiap bank dan

perkembangan bank. Serta berhak memberikan penilaian apakah bank

layak untuk tetap berdiri/berjalan atau harus ditutup dan melaporkan

hasil pengawasannya kepada deputi direktur pengawasan bank untuk

Page 13: iihanifahabdillah97.blogs.uny.ac.id/wp-content/uploads/...LAPORAN HASIL OBSERVASI DINAMIKA ORGANISASI DALAM ORGANISASI PEMERINTAHAN DI OTORITAS JASA KEUANGAN YOGYAKARTA Jl. Ipda Tut

10

selanjutnya diberikan keputusan oleh kepala kantor OJK setelah

mendapat pengesahan dari Dewan Komisioner OJK.

4. Bagian Pengawasan IKNB, pasar modal, dan EKP

Mempunyai tugas memberikan pengawasan terhadap IKNB, pasar

modal, dan EKP. Serta berhak memberikan penilaian atas

perkembangan dan kemajuan badan/usaha yang selanjutnya dapat terus

dilanjutkan atau di berhentikan.

5. Bagian Administrasi

Berfungsi sebagai bagian informasi/tata usaha yang bertugas membantu

setiap kegiatan operasional lembaga berupa kegiatan penataan seperti

mengetik, surat-menyurat, arsip, penggandaan, warkat, dan lain

sebagainya.

Dalam hal koordinasi, berikut arah koordinasi OJK menurut Forum

Koordinasi Stabilitas Sistem Keuangan (FKSSK):

Gambar.2 : Bagan koordinasi OJK

Keterangan :

- - - - : Garis koordinasi

: Garis arah

: Garis arus hubungan

PRESIDEN DPR

Ketua OJK Ketua LPS MK (Ketua) Gub. BI

BI KEMKEU LPS OJK

TUPOKSI TUPOKSI TUPOKSI TUPOKSI

Page 14: iihanifahabdillah97.blogs.uny.ac.id/wp-content/uploads/...LAPORAN HASIL OBSERVASI DINAMIKA ORGANISASI DALAM ORGANISASI PEMERINTAHAN DI OTORITAS JASA KEUANGAN YOGYAKARTA Jl. Ipda Tut

11

B.9 KOMUNIKASI DAN KERJASAMA ORGANISASI

OJK dalam melakukan tugasnya menggunakan komunikasi internal

dan eksternal. Dalam komunikasi internal (di dalam) OJK menerapkan

komunikasi dari semua unit bidang, baik komunikasi vertical, horizontal,

maupun silang. OJK memberikan rentang pengawasan setiap hari dengan

system saling pengawasan antar bagian. Dalam komunikasi secara eksternal

OJK memiliki 9 kantor regional dan 37 kantor OJK yang tersebar di seluruh

Indonesia dimana dalam berkoordnasi antar cabang OJK menggunakan

system IT (teknologi) sebagai medianya. Selain itu, OJK juga menggunakan

system sosialisasi dan edukasi terhadap masyarakat mengenai peran penting

OJK dalam pengawasan keuangan suatu usaha/perbankan. OJK memberikan

edukasi dan perlindungan konsumen OJK secara represif dan preventif yaitu

sebagai berikut:

1. Secara Preventif

Literasi dan edukasi serta inklusi keuangan

Pelayanan konsumen

Kebijakan perlindungan konsumen

Pemantauan Market Conduct

2. Secara Represif

Fasilitasi penyelesaian pengaduan

Tindakan penghentian kegiatan/tindakan lain

Alternative Dispute Resolution atau pembelaan hukum

Berikut tingkat literasi keuangan di Otoritas Jasa Keuangan DIY:

1. Well Literate

Memiliki pengetahuan dan keyakinan tentang lembaga jasa keuangan

serta produk dan jasa keuangan, termasuk fitur, manfaat dan risiko, hak

dan kewajiban terkait produk dan jasa keuangan, serta memiliki

keterampilan dalam menggunakan produk dan jasa keuangan.

2. Suff Literate

Memiliki pengetahuan dan keyakinan tentang lemba jasa keuangan

serta produk dan jasa keuangan, termasuk fitur, manfaat dan resiko, hak

dan kewajiban terkait produk dan jasa keuangan.

3. Less Literate

Page 15: iihanifahabdillah97.blogs.uny.ac.id/wp-content/uploads/...LAPORAN HASIL OBSERVASI DINAMIKA ORGANISASI DALAM ORGANISASI PEMERINTAHAN DI OTORITAS JASA KEUANGAN YOGYAKARTA Jl. Ipda Tut

12

Hanya memiliki pengetahuan tentang lembaga jasa lkeuangan, produk

dan jasa keuangan.

4. Not Literate

Tidak memiliki pengetahuan dan keyakinan tenang lembaga jasa

keuangan serta produk dan jasa keuangan, serta tidak memiliki

keterampilan dalam menggunakan produk dan jasa keuangan.

Dalam hal kerjasama, OJK bekerjasama dengan seluruh bank-bank

di Indonesia baik itu yang bersifat umum ataupun swasta dan syariah. Selain

itu, OJK juga bekerjasama dengan BI, IKNB, dan perusahan-perusahan

pasar modal serta usaha-usaha lainnya. OJK bekerjasama pula dengan

pemerintahan sebagai lembaga yang memberikan edukasi dan sosialisasi

mengenai peran,tugas, dan tanggujawab OJK di lingkungan masyarakat dan

lembaga pendidikan terutama di perguran tinggi.

B.10 MEKANISME PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Dalam pengambilan keputusan OJK menerapkan system voting

dari hasil perundingan antar divisi dalam rapat besar dan mengarah pada

peraturan perundang-undangan yang berlaku, dimana dalam hal ini

kekuasaan terbesar berada di tangan Dewan Komisioner. Dewan

Komisioner OJK merupakan pimpinan tertinggi OJK yang beranggotakan:

Ketua merangkap anggota

Wakil ketua sebagai komite etik merangkap anggota

Kepala eksekutif pengawas perbankan merangkap anggota

Kepala eksekutif pengawas pasar modal merangkap anggota

Kepala eksekutif pengawas perasurasian, dana pension, lembaga

pembiayaan, dan lembaga jasa keuangan lainnya merangkap anggota

Ketua dewan audit merangkap anggota

Anggota yang membidangi edukasi dan perlindungan konsumen

Anggota ex-officio dari Bank Indonesia yang merupakan anggota

dewan gubernur Bank Indonesia

Anggota ex-officio dari kementrian keuangan yang merupakan pejabat

setingkat eleson 1 kementrian keuangan.

Untuk menangani masalah-masalah pengaduan dari konsumen

yang dirasa perlu di diskusikan, maka OJK akan melakukan rapat kecil yang

hanya terdiri dari seluruh bagian dalam kantor cabang. Akan tetapi, untuk

Page 16: iihanifahabdillah97.blogs.uny.ac.id/wp-content/uploads/...LAPORAN HASIL OBSERVASI DINAMIKA ORGANISASI DALAM ORGANISASI PEMERINTAHAN DI OTORITAS JASA KEUANGAN YOGYAKARTA Jl. Ipda Tut

13

keputusan akhir, kantor cabang akan kembali untuk melaporkannya kepada

kantor pusat untuk mendapat persetujuan. Karena dalam hal ini kekuasaan

tertinggi berada di kantor pusat yaitu berada di tangan Dewan Komisioner

Otoritas Jasa Keuangan.

B.11 LINGKUNGAN ORGANISASI

Otoritas Jasa Keuangan memiliki lingkungan organisasi yang begitu

kompleks yaitu anatara lain:

1. Lingkungan Internal

Lingkungan internal OJK lebih menggunakan otomatisasi

perkantoran dimana dalam kegiatan penataannya telah menggunakan

teknologi-teknolgi canggih sebagai alat penunjang kegiatan operasional.

Lingkungan kerja sangatlah kondusif dengan pengaturan ruangan kerja

yang nyaman. Ruangan di beri sekat pada masing-masing bagian

sehingga lebih kondusif dan nyaman serta terpisah dari ruang

pengaduan.Selain itu, OJK juga dilengkapi dengan ruangan untuk

pengaduan konsumen yang di desain seperti ruang tamu, sehingga lebih

relaks dan santai saat konsumen memberikan pengaduan. Untuk bagian

Costemer Service diletakkan pada bagian paling depan dan paling dekat

dengan pintu masuk, sehingga memudahkan konsumen atau tamu yang

akan masuk dan mencari informasi yang dicarinya. Pada bagian

samping OJK diberikan taman yang terlihat simple dan elegant

sehingga tidak membosankan mata, sedang pada bagian parker di pisah

antara parkir motor dan mobil sehingga lebih rapi dan tertib.

2. Lingkungan Eksternal

Lingkungan eksternal OJK yaitu sangatlah strategis. OJK terletak

di seberang jalan dekat dengan ringroad (jalan raya utama) sehingga

akan memudahkan bagi lembaga/siapa saja yang mencari alamat kantor

OJK. Selain itu, OJK juga terletak di pusat kota Yogyakarta, dekat

dengan hotel, dekat dengan pasar, dan dekat dengan toko-toko buku

maupun toko peralatan sehingga sangat memudahkan OJK dalam

mencari kebutuhan kantor seperti perlengkapan, peralatan, dan tentunya

kemudahan akses dan sinyal yang kuat (komunikasi lancar dan cepat).

Page 17: iihanifahabdillah97.blogs.uny.ac.id/wp-content/uploads/...LAPORAN HASIL OBSERVASI DINAMIKA ORGANISASI DALAM ORGANISASI PEMERINTAHAN DI OTORITAS JASA KEUANGAN YOGYAKARTA Jl. Ipda Tut

14

B.12 PERUBAHAN DAN PENGEMBANGAN OJK

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) DIY di dirikan pada 22 Februari

2015 dan masih berjalan 2 tahun dari sekarang. Selama 2 tahun ini OJK

belum pernah mengalami perubahan baik itu dari setting ruangan, perbaikan

gedung, maupun system yang berlaku.Hanya saja, pada pengembangannya

OJK DIY telah mengalami pengembangan dalam hal lebih di perbanyak

pada otomatisasi perkantoran, dalam hal ini unsur teknologi lebih di

perbanyak dan pelengkapan alat pendukung kegiatan seperti air conditioner

pada masing-masing ruangan, lebih diperbanyak tanaman hidup di luar

gedung OJK sehingga lebih terlihat asri dan segar serta desain interior yang

semakin di pertambah untuk menghilangkan kejenuhan mata.

Page 18: iihanifahabdillah97.blogs.uny.ac.id/wp-content/uploads/...LAPORAN HASIL OBSERVASI DINAMIKA ORGANISASI DALAM ORGANISASI PEMERINTAHAN DI OTORITAS JASA KEUANGAN YOGYAKARTA Jl. Ipda Tut

15

BAB III

PENUTUP

C.1 KESIMPULAN

Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa Otoritas Jasa Keuangan

adalah suatu lembaga pengawas keuangan yang keberadaannya sangatlah

dibtuhkan oleh lembaga-lembaga keuangan, permodalan, pasar modal,

maupun bentuk-bentuk usaha lainnya. Dalam kegiatannya, OJK tidak akan

lepas dari bank-bank di seluruh Indonesia baik itu bank-bank umum ataupun

bank-bank swasta dan syariah. Tentunya, dalam perkembangannya OJK

sangat dipengaruhi oleh lingkungan organisasi baik itu dari dalam ataupun

luar sehingga terbentuklah suatu kompleksitas dan ketidakstabilan yang tinggi

dalam lembaga dalam hal ini perubahan yang begitu cepat dan menyebar

seperti mesin-mesin, teknologi, ponsel, dsb. Namun dari itu, diharapkan

perubahan yang ada dapat membawa ke perubahan yang semakin baik.

C.2 KRITIK DAN SARAN

Kritik dan saran yang dapat diberikan utuk Otoritas Jasa Keuangan antara

lain:

Lebih diperluas lagi dalam hal sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat

karena masih banyaknya dan belum meratanya masyarakat yang tahu dan

paham tentang makna OJK sebenarnya.

Page 19: iihanifahabdillah97.blogs.uny.ac.id/wp-content/uploads/...LAPORAN HASIL OBSERVASI DINAMIKA ORGANISASI DALAM ORGANISASI PEMERINTAHAN DI OTORITAS JASA KEUANGAN YOGYAKARTA Jl. Ipda Tut

16

DAFTAR PUSTAKA

Muhyadi.2012. Dinamika Organisasi: Konsep dan aplikasinya dalam Interaksi

Sosial. Yogyakarta : Penerbit Ombak

http://www.ojk.go.id/id/Default_Login.aspx

https://id.wikipedia.org/wiki/Otoritas_Jasa_Keuangan

http://www.ojk.go.id/id/kanal/perbankan/data-dan-statistik/booklet-perbankan-

indonesia/Documents/booklet_2014_opt_1395931938.pdf

Page 20: iihanifahabdillah97.blogs.uny.ac.id/wp-content/uploads/...LAPORAN HASIL OBSERVASI DINAMIKA ORGANISASI DALAM ORGANISASI PEMERINTAHAN DI OTORITAS JASA KEUANGAN YOGYAKARTA Jl. Ipda Tut

17

LAMPIRAN