Upload
yao-mi
View
221
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7/22/2019 . Loves Our Earth
1/6
7/22/2019 . Loves Our Earth
2/6
12/30/13 .::Loves Our Earth::.: Program Pengangkutan Sampah di Palangka Raya
jessicaekapratiwi.blogspot.com/2011/06/program-pengangkutan-sampah-di-palangka.html 2/6
Pada saat ini, sistem pengelolaan sampah di kota Palangka Raya dilakukan dengan mengandalkan
armada pengangkut sampah seperti truk terbuka yang mengangkut sampah domestic dan industri yaitu
sampah rumah tangga, pasar, pabrik, rumah sakit, hotel dan sebagainya dari tempat pembuangan
sementara (TPS ) ke tempat pembuangan akhir (TPA).
Sampah-sampah tersebut bercampur aduk antara sampah organik (seperti sisa makanan,dapur),
sampah anorganik (seperti kertas, plastik, kaleng, kaca, barang pecah-belah, kain, besi, mika, dan
sebagainya) bahkan sampah berbahaya dan beracun (seperti baterai, kaleng spray, dan sebagainya).
Gambar 1. TPS dengan Tumpukan Sampah yang Belum Terangkut
Sampah- sampah dikota Palangka Raya biasanya diangkut pada pagi hari disaat orang-orang mulai
beraktivitas sekitar jam 07.00 09.00 pagi hari, bahkan biasanya waktunya sangat tidak teratur.
Sampah-sampah tersebut diambil dari Tempat Penampungan sementara (TPS ) kemudian diangkut
menuju ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Jalan Cilik Riwut, Km.14. Padahal seharusnya kegiatan
pengangkutan sampah selesai sebelum kegiatan dan aktifitas lalu lintas pada pagi hari mulai padat.
Gambar 2. Proses Pengangkutan Sampah dengan Bak Terbuka
2.2 Armada Angkutan Sampah
Jalur/rute pengangkutan sampah di Kota Palangka Raya terbagi menjadi 15 rute (data terlampir). Tempat
Pembuangan Sampah Sementara (TPS) yang tersebar di Kota Palangka Raya berjumlah 182 Unit TPS
(data terlampir), container berjumlah 17 unit dan Transfer Depo (tempat pembuangan sementara yang
dilengkapi dengan landasan untuk gerobak sampah maupun untuk truk dalam melakukan bongkar
muatan Container) berjumlah 2 unit.
Gambar 3. Container
Pengangkutan dari TPS ke TPA banyak yang dilakukan dengan menggunakan truk bak terbuka dan
sudah bocor, sehingga sering terjadi sampah dan cairan sampah yang diangkut tersebar disekitar rute
perjalanan. Pengangkutan sampah ke TPA juga terkendala karena jumlah kendaraan yang kurang
mencukupi dan kondisi peralatan yang telah tua. Pahadal seharusnya jumlah kendaraan pengangkut
ditentukan pula oleh volume buangan sampah setiap hari.
Armada angkutan sampah yang tersedia saat ini berjumlah 15 buah yang terdiri atas 5 (lima) Amroll
Truck (mengangkut sampah dalam kontainer ke TPA. Truk ini dilengkapi mesin pengangkat container)
dan 10 (Sepuluh) Dump Truck (mengangkut sampah dari TPS ke TPA dengan sistem hidrolik. Truk ini
dilengkapi dengan penutup container).
Namun sangat disayangkan dari armada angkutan yang tersedia tidak memiliki kelengkapan surat-surat
kendaraan, sebab ada ada banyak kendaraan yang masa berlaku surat-suratnya habis. Bahkan tidak
ada perlakuan untuk pemeliharaan dan perawatan kendaraan tersebut sehingga keadaan kendaraan
banyak yang sudah tua dan keadaannya tidak layak untuk digunakan. Sehingga mempengaruhi proses
pengangkutan yang mengakibatkan pada saat mengangkut sampah tidak jarang sampah-sampah
berceceran di sepanjang jalan yang dilalui sehingga mempengaruhi kebersihan jalan dan polusi bagi
pengguna jalan.
Hal tersebut terjadi karena alokasi dana pengadaan dari pemerintah yang terbatas untuk setiap tahunnya
sehingga anggaran dalan pelaksanaan kegiatan pengangkutan sampah terutama permasalahan armada
pengangkutan t idak dapat tercapai dengan baik.
2.3 Personil Pengangkutan sampah
Tabel 1. Data Pasukan Kuning
Tugas Jumlah Honorer PNS
Penyapuan 111 Orang 80 Orang 31 Orang
Angkutan 109 Orang 86 Orang 23 Orang
Penyuluhan 13 Orang 2 Orang 11 Orang
Limbah 7 Orang 3 Orang 4 Orang
Workshop 6 Orang 3 Orang 3 Orang
JUMLAH 246 Orang 174 Orang 72 Orang
Pelaksanaan pengangkutan sampah dilakukan oleh petugas sesuai dengan 15 rute yang sudah
ditentukan oleh 109 orang (86 orang honorer dan 23 orang PNS). Dalam pengangkutan pada masing-
masing rute ditugaskan 4-5 orang personil dan 1 orang supir armada kendaraan pengangkut sampah.
Biasanya personil menggunakan seragam pasukan kuning namun tidak jarang mereka tidak
menggunankan seragam dalam pelaksanaan kegiatan sehingga berbahaya bagi kesehatan personil
tersebut. Personil yang bertugas dalam pengangkutan sampah bekerja sebagai honorer yang dibayar
rata-rata Rp.30.000,-/per hari. Umur personil pelaksana pengangkutan sampah antara 20-60 tahun.
Gambar.6 Proses Pengumpulan Sampah dari TPS
Tingkat pendidikan personil yang tergolong rendah dan kurangnya pelatihan untuk melakukan
pengangkutan sampah sehingga dalam pelaksanaannya banyak yang dikerjakan tidak sesuai prosedur
pelaksanaan sehingga pengangkutan banyak menimbulkan masalah terutama bagi masyarakat
pengguna jalan yang dilalui oleh kendaraan pengangkut sampah maupun masyarakat di sekitar TPS.
SEAGRASS, TREASUREFORGOTTEN
Hak Masyarakat DalamPenataan Ruang
Masalah PopulasiPenduduk Indonesia
EksternalitasPenangkapan IkanBerlebihan (Overfis...
2010(44)
Ads not by this site
Join this site
w ith GoogleFriend Connect
Members (2)
Already a
member? Sign in
Followers
Jessica'sSite
Lihat profil
lengkapku
About Me
My Lord
http://jessicaekapratiwi.blogspot.com/http://www.blogger.com/profile/07219116708661526438http://www.blogger.com/profile/07219116708661526438http://jessicaekapratiwi.blogspot.com/search?updated-min=2010-01-01T00:00:00-08:00&updated-max=2011-01-01T00:00:00-08:00&max-results=44http://jessicaekapratiwi.blogspot.com/2011/06/eksternalitas-penangkapan-ikan.htmlhttp://jessicaekapratiwi.blogspot.com/2011/06/masalah-populasi-penduduk-indonesia.htmlhttp://jessicaekapratiwi.blogspot.com/2011/06/hak-masyarakat-dalam-penataan-ruang.htmlhttp://jessicaekapratiwi.blogspot.com/2011/06/seagrass-treasure-forgotten.htmlhttps://www.facebook.com/pages/Fans-of-Robbie-Gil/2412511599017/22/2019 . Loves Our Earth
3/6
12/30/13 .::Loves Our Earth::.: Program Pengangkutan Sampah di Palangka Raya
jessicaekapratiwi.blogspot.com/2011/06/program-pengangkutan-sampah-di-palangka.html 3/6
.
BAB III
KEBIJAKAN DAN PROGRAM YANG DIUSULKAN
3.1 Sistem Pengangkutan Sampah
Menurut UU Nomor.18 Tahun 2008 pada Bab VI Pengelolaan sampah rumah tangga dan sampah sejenis
rumah tangga terdiri atas dua yaitu pengurangan sampah rumah tangga dan penanganan sampah rumah
tangga. Pada pasal 22 UU Nomor.18 Tahun 2008 penanganan sampah meliputi :
a. Pemilahan dalam bentuk pengelompokan dan pemisahan sampah sesuai dengan jenis, jumlah dan
atau sifat sampah;
b. Pengumpulan dalam bentuk pengambilan dan pemindahan sampah dari sumber sampah ke tempat
penampungan sementara atau tempat pengolahan sampah terpadu;
c. Pengangkutan dalam bentuk membawa sampah dari sumber dan/atau tempat pengolahan sampah
terpadu menuju ke tempat pemrosesan akhir;
d. Pengolahan dalam bentuk mengubah karakteristik, komposisi dan jumlah sampah, dan/atau;
Pemprosesan akhir sampah dalam bentuk pengembalian sampah dan/atau residu hasil pengolahan
sebelumnya ke media lingkungan secara aman
Pengangkutan sampah adalah kegiatan pemindahan sampah dari Tempat Pembuangan Sementara atau
Transfer Depo ke Tempat pengolahan Sampah atau Lahan Pembuangan Akhir.
Operasi pengangkutan yang ekonomis ditentukan oleh beberapa faktor antara lain :
a. Dipilih rute pengangkutan ke TPA sependek-pendeknya dan sedikit hambatan.
b. Menggunakan truck dengan kapasitas daya angkut maksimal dan memungkinkan.
c. Menggunakan kendaraan hemat bahan bakar.
d. Jumlah trip pengangkutan sebanyak mungkin dalam waktu yang diijinkan sesuai peraturan.
Persyaratan untuk kendaraan pengangkut sampah adalah :
a. Sampah harus tertutup selama pengangkutan, minimal ditutup dengan jaring.
b. Tinggi bak maksimal 1,6 meter.
c. Sebaiknya ada alat ungkit.
d. Disesuaikan dengan kondisi jalan yang akan dilalui.
Gambar 7. Truk Pengangkut sampah yang sesuai dengan persyaratan
Sistem pengangkutan sampah dilakukan dengan 2 metode yaitu Houled Container System (HCS) yaitu
sistem pengangkutan sampah yang wadahnya dapat berpindah-pindah dan ikut dibawa ke Tempat
Pembuangan Akhir ( TPA ), dan Stationary Container System (SCS ) yaitu sistem pengangkutan
sampah yang wadahnya tidah berubah / tetap, dan dapat berupa diangkat atau tidak dapat diangkat. Dan
biasanya HCS sering digunakan untuk daerah komersil seperti pasar, pertokoan, dll dan SCS untuk
daerah pemukiman.
Gambar 8. Sistem Pengumpulan dan Pengangkutan Sampah
Sampah dari Pemukiman, pasar, perkantoran atau tempat umum lainya diangkut/ dibuang ke TPS
terdekat /container. Kemudian Truk pengangkut sampah akan mengangkut sampah dari TPS tersebut
menuju TPA.
Pengangkutan tersebut dapat berjalan dengan baik dapat tercapai dengan baik jika armada yang
digunakan layak dan memadai, dengan 15 armada yang dimiliki Dinas Pasar dan Kebersihan Kota
Palangkaraya sangatlah kurang untuk memenuhi dan menjangkau 15 rute jalur pengangkutan. Sehingga
diperlukan penambahan armada baik itu dump truck maupun armroll truck yang tertutup atau minimal
ditutup dengan jaring. Hal tersebut pasti t erkait dengan anggaran tahunan yang dianggarkan pemerintah,
namun beberapa tahun belakangan tidak ada peningkatan dana anggaran, sehingga penggadaanpun
sangat sulit dilaksanakan.
Untuk mengatasi pengangkutan dari rumah ke TPA atau TPS Dinas Pasar dan Kebersihan dapat
menyediakan armada berupa gerobak sampah atau gerobak motor sehingga sampah yang ada di gang-
gang kecil yang jauh dari TPS atau TPA dapat terangkut seluruhnya. Sehingga tidak terjadi penumpukan
sampai yang tidak sesuai dengan tempatnya (TPS liar). Gerobak motor ini harusnya tersedia di RW atau
RT, yang dikelola oleh RT/RW setempat. Personil pengangkutan sampah dapat dilakukan secara
sukarela oleh masyarakat setempat atau dapat pula dipekerjakan seorang personil yang mendapatkan
honor bulanan yang dananya dikumpul dari rumah tangga dalam RT/RW . Honor tersebut dikumpulkan
dari kontribusi t iap rumah tangga antara Rp 15.000,- s/d Rp 20.000,- per bulan. Pengangkutan dapat
dilakukan setiap hari pada malam atau pagi hari.
Gambar 9. Gerobak Motor
Tindakan pemeliharaan dan perawatan armada tersebut juga perlu diperhatikan agar kendaraan dapat
terpelihara dan dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin dalam kegiatan pengangkutan sampah.
Sehingga perlu adanya bengkel khusus armada tersebut atau penambahan dana pemeliharaan dan
7/22/2019 . Loves Our Earth
4/6
12/30/13 .::Loves Our Earth::.: Program Pengangkutan Sampah di Palangka Raya
jessicaekapratiwi.blogspot.com/2011/06/program-pengangkutan-sampah-di-palangka.html 4/6
perawatan.
Selain itu pula, perlu diperhatikan kesejahteraan personil (honor yang sesuai, seragam pengaman dll).
Pelatihan dan pengarahan tentang pengelompokan sampah serta prusedur pengangkutan yang benar
perlu dilakukan.
3.2 Penggelompokan Sampah yang akan diangkut.
Penggelompokkan/pilah sampah seharusnya dilakukan oleh masing-masing rumah tangga sebelum
dibuang ke Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS) yang sibagi menjadi 3 jenis sampah yaitu
sampah organik, nonorganik dan B3.
Sehingga sistem pengangkutan sampah hendaknya dapat dibagi berdasarkan jenis sampah sehingga
sampah dapat didaur ulang sebagaimana fungsinya, yaitu :
1. Sampah organik dapat dijadikan kompos
Sampah Organik adalah merupakan barang yang dianggap sudah tidak terpakai dan dibuang oleh
pemilik/pemakai sebelumnya, tetapi masih bisa dipakai kalau dikelola dengan prosedur yang benar.
Sampah ini dapat diolah lebih lanjut menjadi kompos atau energi alternatif berupa biogas yang melalui
serangkaian proses pengolahan.
Gambar 10. Sampah Organik
Sampah organik berasal dari makhluk hidup, baik manusia, hewan, maupun tumbuhan.
Sampah organik sendiri dibagi menjadi :
Sampah organik basah
Istilah sampah organik basah dimaksudkan sampah mempunyai kandungan air yang cukup tinggi.
Contohnya kulit buah dan sisa sayuran.
Sampah organik kering
Sementara bahan yang termasuk sampah organik kering adalah bahan organik lain yang kandungan
airnya kecil. Contoh sampah organik kering di antaranya kayu atau ranting pohon, dan dedaunan kering.
2. Sampah anorganik dapat direcyling dan direuse
Sampah anorganik (sampah kering), yaitu sampah yang tidak mudah membusuk, seperti plastik wadah
pembungkus makanan, kertas, plastik mainan, botol dan gelas minuman, kaleng, dan sebagainya.
Sampah jenis ini tidak dapat terdegradasi secara alami oleh alam.
Gambar11. Sampah Anorganik
Walaupun demikian, sampah ini dapat dijadikan sampah komersil atau sampah yang laku dijual untuk
dijadikan produk lainnya sehingga apabila diolah lebih lanjut dapat menghasilkan keuntungan. Selain
dijual sampah anorganik dapat diolah menjadi barang hiasan rumah tangga, peralatan rumah tangga, dan
bahan dalam pembuatan karya seni rupa. Beberapa sampah anorganik yang dapat dijual dan diolah
menjadi produk baru adalah plastik wadah pembungkus makanan, botol dan gelas bekas minuman,
kaleng, kaca, dan kertas, baik kertas koran, HVS, maupun karton.
3. Sampah berbahaya diolah agar tidak berbahaya bagi lingkungan.
Sampah Bahan Berbahaya Beracun (B3). B3 adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan yang
mengandung bahan berbahaya dan/atau beracun yang k arena sifat dan/atau konsentrasinya dan/atau
jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan dan/atau merusakkan
lingkungan hidup, dan/atau dapat membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup
manusia serta makhluk hidup lain. (U.U. R.I. No. 23/1997 Pasal 1 Ayat 18).
Gambar 12. Sampah B3
Jumlah limbah B3 yang melampaui batasan yang ditetapkan dapat bersifat reaktif ( mudah meledak,
mudah tersambar api) , korosif, dan mengandung zat-zat beracun seperti karsinogenik yaitu agensia
(misalnya senyawa kimia, radiasi, virus) yang menyebabkan atau merangsang pertumbuhan tumor
berbahaya (kanker) karena perbanyakan sel yang tidak terkendali, mutagenik yaitu agensia yang
mengakibatkan mutasi atau perubahan dalam struktur molekul DNA, atau teratogenik yaitu agensia yang
mengakibatkan kelainan atau cacat tubuh pada embrio makhluk hidup saat pertumbuhan dan
perkembangan dalam kandungan.
Sampah dari alat-alat pemeliharaan kesehatan, sampah sisa industri, dan sampah dalam pengolahan
bahan kimia adalah sampah yang termasuk B3. B3 berbeda dengan sampah-sampah lainnya yang
dalam pengolahannya B3 memerlukan metode khusus agar tidak membahayakan lingkungan sekitar.
Sampah ini dapat berupa padat, cair, maupun gas.
Pengelompokkan sampah tersebut harusnya disosialisasikan kepada masyarakat sehingga masyarakat
bisa memilah sampah sesuai kelompoknya sebelum membuang ke TPS. Hal tersebut juga perlu
ditunjang oleh fasilitas tempat sampah atau TPS yang dibuat sesuai pengan pembagian kelompok
tersebut. Tempat sampah dibagi menjadi tiga blok atau bak berbeda warna dan diberi keterangan dengan
tulisan yaitu untuk sampah organik, nonorganik atau B3.
7/22/2019 . Loves Our Earth
5/6
12/30/13 .::Loves Our Earth::.: Program Pengangkutan Sampah di Palangka Raya
jessicaekapratiwi.blogspot.com/2011/06/program-pengangkutan-sampah-di-palangka.html 5/6
Diposkan oleh Jessica's Site di 19.55
Gambar 13. Rencana Bak sampah 3 Jenis Sampah
Dari pengelompokan sampah yang diangkut maka untuk sampah organik seharusnya diangkut dengan
bak tertutup agar tidak berceceran dan dapat langsung diolah sebagai kompos yang dapat dimanfaatkan
lagi.
Sampah anorganik seharusnya diangkut menggunakan truck yang memiliki alat compactor sehingga
sampah-sampah organik dapat dipress ketika dimasukan didalam truk dan volume sampah yang
diangkut dapat lebih banyak.
Gambar 14. Truk Sampah masa depan di Palangka Raya
3.3 Rancana Penjadwalan Pengangkutan Sampah
Penjadwalan pengangkutan sampah disesuaikan dengan pengelompokan sampah yang dihasilkan baik
oleh rumah tangga maupun tempat-tempat umum (pasar). Sebaiknya sampah tidak boleh dicampur
antara sampah organik, anorganik dan B3 karena akan sulit dikelola ditempat pembuangan akhir
nantinya (TPA). Selain itu pula hal tersebut akan menyulitkan bagi petugas pengangkutan sampah untuk
mengangkut sampah-sampah sehingga tidaklah jarang bak kendaraan angkut yang bocor
menyebabakan sampah-sampah berceceran disepanjang jalan.
Pengangkutan sampah dapat dijadwalkan sebagai berikut :
1. Pengangkutan Sampah Organik
Pengangkutan sampah organik sebaiknya dilakukan setiap hari, karena waktu pembusukan sampah
organic berkisar 1-3 hari, sehingga tidak sampai menyebabkan bau dan mengundang lalat-lalat yang
dapat menyebarkan penyakit. Selain itu sampah organik tersebut sebaiknya diolah menjadi kompos.
2. Pengangkutan Sampah Anorganik
Pengangkutan sampah anorganik dapat diambil setiap 2 kali dalam seminggu atau 3 hari sekali (dapat
dipilih antara Senin dan Kamis, Selasa dan Jumat, atau Rabu dan Sabtu,) sehingga dapat direuse dan
direcyling oleh pemilah ataupun pemulung.
3. Pengangkutan Sampah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)
Pengangkutan sampah B3 sebaiknya diambil setiap hari untuk menghindari bahaya yang timbul akibat
sampah tersebut.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
1. Pilah sampah sebelum dilakukan pembuangan ke TPS perlu dilakukan oleh tiap rumah tangga untuk
mempermudah sistem pengangkutan.
2. Seharusnya kegiatan pengangkutan sampah selesai sebelum kegiatan dan aktifitas lalu lintas pada
pagi hari mulai padat (04.00 s/d 06.00 WIB).
3. Seharusnya armada pengangkutan sampah harus tertutup selama pengangkutan, minimal ditutup
dengan jarring, Tinggi bak maksimal 1,6 meter, ada alat ungkit dan disesuaikan dengan kondisi jalan
yang akan dilalui.
4. Perlunya penambahan armada pengangkutan sampah baik itu dump truck maupun armroll truck yang
tertutup atau minimal ditutup dengan jarring untuk mencapai seluruh rute pengangkutan .
5. Pengadaan Gerobak motor untuk pengangkutan sampah dari gang-gang kecil dan kawasan yang jauh
dari TPS/TPA.
6. Tindakan pemeliharaan dan perawatan armada tersebut juga perlu diperhatikan agar kendaraan dapat
terpelihara dan dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin dalam kegiatan pengangkutan sampah.
Sehingga perlu adanya bengkel khusus armada tersebut atau penambahan dana pemeliharaan dan
perawatan.
7. Pengangkutan sampah dapat dijadwalkan sebagai berikut :
a. Pengangkutan Sampah Organik sebaiknya dilakukan setiap hari.
b. Pengangkutan Sampah Anorganik dapat diambil setiap 2 kali dalam seminggu atau 3 hari sekali
(dapat dipilih antara Senin dan Kamis, selasa dan Jumat, atau Rabu dan Sabtu,)
c. Pengangkutan Sampah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) dilakukan setiap hari untuk menghindari
bahaya yang timbul akibat sampah tersebut.
4.2 Saran
1. Adanya respon dan antusias masyarakat di Kota Palangka Raya yang cukup tinggi untuk melakukan
konsep 3R ini maka, diharapkan dilakukan tahap jangka menengah untuk melakukan kampanye dan
pelatihan program 3 R sehingga dapat mengimplementasikan sampah dengan 3 R.
2. Tempat sampah ditempat umum seharusnya dibagi menjadi tiga blok atau bak berbeda warna dan
diberi keterangan dengan tulisan yaitu untuk sampah organik, nonorganik atau B3.
3. Pendistribusian penempatan TPS masih belum memenuhi persyaratan, untuk itu jarak maksimum
daerah layanan masing-masing TPS harus dibuat sejauh 1000 m dan dibuat tidak terlalu kecil tapi diukur
sesuai dengan jumlah penduduk yang tinggal di kawasan tersebut.
4. Perlunya sosialisasi tentang pengelolaan sampah di tingkat RT dan RW.
5. Perlunya edukasi tentang pengelolaan sampah dalam dunia pendidikan dan perkantoran.
Rekomendasikan ini di Google
http://www.blogger.com/share-post.g?blogID=3613029421543759032&postID=3248432925537759520&target=facebookhttp://www.blogger.com/share-post.g?blogID=3613029421543759032&postID=3248432925537759520&target=twitterhttp://www.blogger.com/share-post.g?blogID=3613029421543759032&postID=3248432925537759520&target=bloghttp://www.blogger.com/share-post.g?blogID=3613029421543759032&postID=3248432925537759520&target=emailhttp://jessicaekapratiwi.blogspot.com/2011/06/program-pengangkutan-sampah-di-palangka.htmlhttp://www.blogger.com/profile/072191167086615264387/22/2019 . Loves Our Earth
6/6
12/30/13 .::Loves Our Earth::.: Program Pengangkutan Sampah di Palangka Raya
jessicaekapratiwi.blogspot.com/2011/06/program-pengangkutan-sampah-di-palangka.html 6/6
Posting Lebih Baru Posting LamaBeranda
Langganan: Poskan Komentar (Atom)
Label: Isu Lingkungan
Masukkan komentar Anda...
Beri komentar sebagai: Google Accou
Publikasikan
Pratinjau
Tidak ada komentar :
Poskan Komentar
Template Awesome Inc.. Gambar template oleh Roofoo. Diberdayakan oleh Blogger.
Ads not by this site
http://www.blogger.com/http://www.istockphoto.com/googleimages.php?id=417085&platform=blogger&langregion=inhttp://jessicaekapratiwi.blogspot.com/search/label/Isu%20Lingkunganhttp://jessicaekapratiwi.blogspot.com/feeds/3248432925537759520/comments/defaulthttp://jessicaekapratiwi.blogspot.com/http://jessicaekapratiwi.blogspot.com/2011/06/das.htmlhttp://jessicaekapratiwi.blogspot.com/2011/06/analisis-kebutuhan-air-bersih-dan.htmlhttp://sin1.g.adnxs.com/click?bJvicVEtkj8i6dMq-kOLPwAAAAAAAPA_IunTKvpDiz9rm-JxUS2SP_UrVOkWd9xkvBQRwenJtxVb4cBSAAAAAAFYIAAyAwAA3gcAAAIAAADayKQASCYFAAAAAQBVU0QAVVNEANgCWgDe5gAAh4gAAQUCAQIAAIoA-iX8yQAAAAA./cnd=%21GgbBOQj-hJsBENqRkwUYyMwUIAA./referrer=http%3A%2F%2Fjessicaekapratiwi.blogspot.com%2F2011%2F06%2Fprogram-pengangkutan-sampah-di-palangka.html/clickenc=http%3A%2F%2Fsin1.g.adnxs.com%2Fclick%3FexSuR-F6dD9IUPwYc9dyPwAAAAAAAPA_SFD8GHPXcj97FK5H4Xp0P7JnTYuLDsljvBQRwenJtxVZ4cBSAAAAAN4jHwDIAQAAMgMAAAIAAAB6eK0AUBcFAAAAAQBVU0QAVVNEANgCWgBltAAAh4cAAQUCAQIAAIoAuCPNJwAAAAA.%2Fcnd%3D%2521mQZKPgjiiqUBEPrwtQUY0K4UIAA.%2Freferrer%3Dhttp%253A%252F%252Fjessicaekapratiwi.blogspot.com%252F2011%252F06%252Fprogram-pengangkutan-sampah-di-palangka.html%2Fclickenc%3Dhttp%253A%252F%252Flp.sharelive.net%252F%253Fappid%253D1250%2526subid%253Dsin1CLypxIicvfLbFRACGPXX0Mru4p3uZCIMMzYuNzUuNTQuMjA3KAE.