33
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Umum 2.1.1. Perancangan KBBI ( 1993) Adalah proses, cara, perbuatan merancang: bangunan yang dilakukan oleh seorang ahli. Pada konsep perancangan, mencakup pada penyediaan, perencanaan, penjadwalan, pemograman, penyusunan. Shrode (1974) Dapat diartikan sebagai suatu sarana untuk mentransformasikan persepsi-persepsi mengenai kondisi-kondisi lingkungan ke dalam rencana yang berarti dan dapat dilaksanakan dengan teratur Pada bangunan arsitektur terbagi pada fungsinya, ada yang satu fungsi, dua fungsi, dan lebih dari 3 fungsi yang di sebut dengan mixed used. 2.1.2. Hunian 9

library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web view... semakin besar juga sebuah produksi dalam industri. Namun, jika sebuah barang yang dirancang

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web view... semakin besar juga sebuah produksi dalam industri. Namun, jika sebuah barang yang dirancang

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Tinjauan Umum

2.1.1. Perancangan

KBBI ( 1993) Adalah proses, cara, perbuatan merancang:

bangunan yang dilakukan oleh seorang ahli. Pada konsep

perancangan, mencakup pada penyediaan, perencanaan,

penjadwalan, pemograman, penyusunan.

Shrode (1974) Dapat diartikan sebagai suatu sarana untuk

mentransformasikan persepsi-persepsi mengenai kondisi-kondisi

lingkungan ke dalam rencana yang berarti dan dapat dilaksanakan

dengan teratur

Pada bangunan arsitektur terbagi pada fungsinya, ada yang

satu fungsi, dua fungsi, dan lebih dari 3 fungsi yang di sebut

dengan mixed used.

2.1.2. Hunian

Hunian berarti tempat tinggal, hunian selain berfungsi

sebagai tempat tinggal atau hunian yang digunakan untuk

berlindung dari gangguan iklim dan makhluk hidup lainnya, rumah

merupakan tempat awal pengembangan kehidupan. John F.C

Turner (1972) Yang terpenting dalam sebuah rumah adalah

dampak terhadap penghuni, bukan wujud atau standar fisiknya.

Selanjutnya dikatakan bahwa interaksi antara rumah dan penghuni

9

Page 2: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web view... semakin besar juga sebuah produksi dalam industri. Namun, jika sebuah barang yang dirancang

10

adalah apa yang diberikan rumah kepada penghuni serta apa yang

dilakukan penghuni terhadap rumah.

2.1.3. Hunian Vertikal (Apartemen)

Pengertian hunian vertikal menurut Kamus Besar Bahasa

Indonesia adalah hunian merupakan tempat tinggal; kediaman

(yang dapat dihuni), vertikal adalah tegak lurus dari bawah ke atas

atau kebalikannya, membentuk garis tegak lurus (bersudut 90º)

dengan permukaan bumi, garis horizontal, atau bidang datar.

Dictionary of real estate, Wiley (1996) Apartemen adalah

satu ruangan atau lebih, biasanya merupakan bagian dari sebuah

struktur hunian vertikal yang dirancang untuk ditempati oleh lebih

dari satu keluarga dan di susun secara vertikal. Normalnya,

berfungsi sebagai perumahan sewa dan tidak pernah dimiliki oleh

penghuninya yang dikelola oleh pemilik atau pengelola property.

Joseph De Chiara & John Hancock Callender Time Saver

Standart Mc Grow Hill (1968) adalah sebuah unit tempat tinggal

yang terdiri dari Kamar Tidur, Kamar Mandi, Ruang Tamu,

Dapur, Ruang Santai yang berada pada satu lantai bangunan

vertikal yang terbagi dalam beberapa unit tempat tinggal.

Tipologi Hunian Vertikal Apartemen

Pengelompokan apartemen berdasarkan jenis dan besar bangunan:

Page 3: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web view... semakin besar juga sebuah produksi dalam industri. Namun, jika sebuah barang yang dirancang

11

1. Garden Apartemen

Bangunan apartemen dua sampai empat lantai.

Apartemen memiliki halaman dan taman disekitar

bangunan. Apartemen ini sangat cocok untuk keluarga inti

yang memiliki anak kecil karena anak-anak dapat mudah

mencapai taman. Biasanya untuk golongan menengah

keatas.

2. Walked-Up Apartemen

Bangunan apartemen yang terdiri atas tiga sampai

dengan enam lantai. Apartemen ini kadang-kadang

memiliki lift, tetapi bias juga tidak. Jenis apartemen ini

disukai oleh keluarga yang lebih besar (keluarga ini

ditambah orang tua). Gedung apartemen hanya terdiri atas

dua atau tiga unit apartemen.

3. Low Rise Apartment

Apartemen dengan Ketinggian bangunan kurang

dari tujuh lantai dan menggunakan tangga sebagai alat

transportasi vertical. Biasanya untuk golongan menengah

kebawah.

4. Medium Rise Apartment

Page 4: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web view... semakin besar juga sebuah produksi dalam industri. Namun, jika sebuah barang yang dirancang

12

Bangunan apartemen yang terdiri dari tujuh sampai

dengan sepuluh lantai. Jenis apartemen ini lebih sering

dibangun dikota satelit.

5. High Rise Apartment

Bangunan apartemen yang terdiri atas lebih dari

sepuluh lantai. Dilengkapi area parker bawah tanah, system

keamanan dan servis penuh. Struktur apartemen lebih

kompleks sehingga desain unit apartemen cenderung

standar. Jenis ini banyak dibangun dipusat kota.

Pengelompokan apartemen berdasarkan jumlah lantai unit hunian:

1. Simplex : Dalam satu unit hunian terdapat dalam satu

lantai

2. Duplex : Dalam satu unit hunian terdapat dua lantai

3. Mezzanine : Dengan split level yang berbeda

Gambar 2.1 Pengelompokan apartemen berdasarkan jumlah lantai unit hunian, Sumber: apartment guidelines (2005)

Page 5: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web view... semakin besar juga sebuah produksi dalam industri. Namun, jika sebuah barang yang dirancang

13

Pengelompokan apartemen yang berdasarkan posisi bukaan:

1. Single aspek : Bukaan ke satu arah

2. Corner aspek : Bukaan ke dua arah pada bagian sudut

3. Dual aspek : Bukaan ke dua arah yang berlawanan

Gambar 2.2 Pengelompokan apartemen yang berdasarkan posisi bukaan, Sumber: apartment guidelines (2005)

Klasifikasi apartemen berdasarkan luasan dari kamarnya:

1. Tipe Studio (18m2 - 45m2)

Tipe ini mengutamakan efisiensi penggunaan

ruang-ruang. Hanya tersedia ruangan tanpa sekat.

2. Tipe satu ruang tidur (36m2 – 54m2)

Apartment ini berkapasitas 2-3 orang, misalnya

pasangan yang baru menikah dengan anak atau tanpa anak.

3. Tipe dua ruang tidur (45m2 – 90m2)

Apartment ini berkapasitas 3-4 orang, misalnya

keluarga dengan satu atau dua anak. Pada tipe ini biasanya

ruang keluarga dan ruang makan dipisah.

Page 6: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web view... semakin besar juga sebuah produksi dalam industri. Namun, jika sebuah barang yang dirancang

14

4. Tipe tiga ruang tidur (54m2 – 108m2)

Apartment ini berkapasitas 4-5 orang, misalnya

keluarga besar dengan tiga anak atau lebih.

5. Tipe empat ruang tidur (100m2 – 135m2)

Apartment ini berkapasitas 5 – 8 orang, misalnya

keluarga besar dengan tiga sampai enam anak, atau pemakaian

tiga generasi (kakek-nenek, ayah-ibu, dan anak-anak).

Secara garis besar apartemen dapat di artikan sebagai

tempat yang dapat memuat banyak kelompok hunian yang di

susun secara vertikal dan memiliki fasilitas penunjang dan service.

2.1.4. Hunian Horizontal

Pengertian hunian-horizontal menurut Kamus Besar

Bahasa Indonesia adalah hunian merupakan tempat tinggal;

kediaman (yang dihuni), horizontal adalah terletak pada garis atau

bidang yang sejajar dengan horizon atau garis datar mendatar. Jadi

kesimpulannya adalah merupakan sebuah tempat tinggal atau

kediaman yang dihuni, yang arah pertumbuhannya terletak pada

garis atau bidang yang sejajar dengan horizon atau garis datar

mendatar.

Perumahan berasal dari kata rumah yang dalam Kamus

Besar Bahasa Indonesia memiliki arti bangunan untuk tempat

Page 7: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web view... semakin besar juga sebuah produksi dalam industri. Namun, jika sebuah barang yang dirancang

15

tinggal. Perumahan sendiri memiliki arti kumpulan beberapa

rumah atau rumah-rumah tinggal. Menurut Undang-Undang RI

No.4 thn 1992, perumahan adalah sekelompok rumah yang

berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan

hunian yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana lingkungan.

Perumahan atau housing adalah tempat (ruang) dengan

fungsi dominan untuk tempat tinggal.

Rumah juga dapat diartikan sebagai berikut :

Tempat untuk berumah tangga, tempat tinggal/alamat,

lokasi tempat tinggal.

Bagian dari eksistensi individu/keluarga (terkait dengan

status, tempat kedudukan, identitas).

Bagian dari kawasan fungsional kota.

Investasi (keluarga atau perusahaan).

Ruang untuk rekreasi.

Ruang yang digunakan untuk menjalin kehidupan

keluarga.

Wadah sebagai batas privasi.

Berikut merupakan unsur – unsur kekurangan dan

kelebihan yang di temukan pada hunian vertikal dan horizontal:

Pemakaian dinding statis, sehingga tidak

memungkinkan untuk melakukan perubahan volume

ruang dan perubahan hubungan antar ruang. Tidak

Page 8: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web view... semakin besar juga sebuah produksi dalam industri. Namun, jika sebuah barang yang dirancang

16

hanya itu, unsur lingkungan seperti sinar matahari yang

masuk, angin yang berhembus menjadi sebuah sesuatu

yang langka pada hunian vertikal, karena setiap jendela

apartemen di batasi, bahkan menjadi sebuah nilai jual

yang tinggi, berbeda dengan rumah landed dimana

sinar matahari dan angin yang berhembus merupakan

hal yang lumrah sehingga di masukkan pada rumah

sebanyak mungkin.

Dalam desain tipologi unit apartemen selalu pintu akan

bertemu dengan pintu, sehingga tidak ada unsur

sosialisasi sebagaimana seperti ruang komunal / teras

seperti perumahan landed pada umumnya. Menjadikan

setiap penghuninya menjadi tertutup dan menjadi kesan

dingin.

Pada bangunan hunian vertikal, minimnya ruang

terbuka hijau pada setiap unitnya sehingga menjadi

sebuah kelangkaan pada ruang terbuka pada hunian

vertikal untuk mendapatkan sebuah taman seperti di

rumah landed.

2.2. Tinjauan Khusus

2.2.1. Keberlanjutan

WCED (1987) Keberlanjutan adalah upaya memenuhi

kebutuhan masa kini tanpa mengorbankan kemampuan generasi

Page 9: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web view... semakin besar juga sebuah produksi dalam industri. Namun, jika sebuah barang yang dirancang

17

mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri. Menurut

James Steele arsitektur keberlanjutan di ibaratkan dapat memenuhi

dari ketiga permasalahan, yaitu:

Lingkungan

Untuk mempertahankan sumber daya alam yang ada

untuk bertahan lebih lama karena memungkinkan terjadinya

perpaduan antar ekosistem, yang dikaitkan dengan umur

potensi vital sumber daya alam dan lingkungan ekologis

manusia, seperti iklim planet, keberagaman hayati, dan

perindustrian. Kerusakan alam akibat eksploitasi sumber daya

alam telah mencapai taraf pengrusakan secara global, sehingga

lambat tetapi pasti, bumi akan semakin kehilangan potensinya

untuk mendukung kehidupan manusia, akibat dari berbagai

eksploitasi terhadap alam tersebut.

Ekonomi

Merupakan pembangunan yang minimal mampu

mempertahankan karakter dari keadaan sosial setempat.

Namun, akan lebih baik lagi apabila pembangunan tersebut

justru meningkatkan kualitas sosial yang telah ada. Setiap

orang yang terlibat dalam pembangunan tersebut, baik sebagai

subjek maupun objek, haruslah mendapatkan perlakuan yang

adil. Hal ini diperlukan agar tercipta suatu stabilitas sosial

sehingga terbentuk budaya yang kondusif.

Sosial

Page 10: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web view... semakin besar juga sebuah produksi dalam industri. Namun, jika sebuah barang yang dirancang

18

Pembangunan dengan yang relatif rendah biaya

inisisi dan operasinya. Selain itu, dari segi ekonomi bisa

mendatangkan profit juga, selain menghadirkan benefit seperti

yang telah dilakukan pada aspek-aspek yang telah disebutkan

sebelumnya. Pembangunan ini memilki ciri produktif secara

kuantitas dan kualitasnya, serta memberikan peluang kerja dan

keuntungan lainnya untuk individu kelas menengah dan

bawah.

Berbeda sedikit berbeda pendapatnya dengan Kisho

Kurokawa dalam prinsip pemikirannya mengenai desain

berkelanjutan adalah tumbuh dan dapat mendaur ulang, desain

berkelanjutan akan berkembang pada setiap bangunan baru dengan

sendirinya sehingga mulai meninggalkan desain yang lama, yang

merupakan akibat merambahnya isu pemanasan global sekarang

ini ke dalam dunia arsitektur.

Dan kembali lagi menurut WBDG (2011) Bangunan

adaptif dirancang untuk beradaptasi dengan perubahan kebutuhan

dan kondisi, termasuk pada kondisi lingkungan seperti perubahan

iklim. Konsep dan teknologi di gunakan untuk mendukung sistem

bangunan adaptif. Bangunan adaptif memanfaatkan transfer

teknologi dari disiplin lain, yang dapat memungkinkan untuk

memproduksi massal pada bagian bangunan. Dan juga merupakan

metode pada bangunan adaptif untuk menciptakan sebuah

Page 11: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web view... semakin besar juga sebuah produksi dalam industri. Namun, jika sebuah barang yang dirancang

19

bangunan bahwa mereka mudah direnovasi dan dapat dengan

mudah diadaptasi untuk tujuan baru.

Elma Durmisevic (2006) Seperti yang telah ditunjukkan

dalam persamaan Speth, pada lingkungan yang tumbuh di tandai

peningkatan kesejahteraan rakyat. Semakin besar kemakmuran,

semakin besar juga sebuah produksi dalam industri. Namun, jika

sebuah barang yang dirancang untuk beradaptasi dengan

kebutuhan masyarakat, mereka akan bertahan lebih lama, jika

tidak, mereka dibuang. Oleh karena itu, komponen lain pada

pembangunan berkelanjutan adalah pertimbangan keragaman

kebutuhan masyarakat, yang dapat memiliki dampak manfaat

ekonomi. Prinsip ini juga harus berlaku untuk bangunan modern.

Sebuah bangunan harus dilihat sebagai produk yang diciptakan

untuk menjawab kebutuhan rakyat dan bukan untuk mengobati

kebutuhan rakyat. Bangunan harus dapat beradaptasi terhadap fase

kehidupan yang berbeda dari pengguna mereka dan tetap dapat

mempertahankan standar keamanan pada bangunan. Perilaku

manusia adalah tidak tetap, bahkan jika kita lakukan hal yang

sama kegiatan setiap hari kita bisa mendekati mereka dengan cara

yang berbeda, karena situasi dan suasana hati.

2.2.2. Adaptability Tranformable Space

Penggunaan istilah 'Adaptif pada Arsitektur' harus dilihat

dalam konteks antara beradaptasi dan adaptif. Adaptif pada

Page 12: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web view... semakin besar juga sebuah produksi dalam industri. Namun, jika sebuah barang yang dirancang

20

arsitektur berkaitan dengan bangunan yang secara khusus

dirancang untuk beradaptasi (dengan lingkungan mereka, untuk

penduduk, dan untuk benda di dalamnya). Hal ini dapat dilakukan

pada berbagai tingkat dan fungsi pada bangunan dan dapat

menggunakan teknologi digital (sensor, actuator, pengendali,

teknologi komunikasi). Mengambil konteks di atas merupakan

upaya untuk menggabungkan berbagai pendekatan-pendekatan,

seperti fleksibel, interaktif, responsif, pintar, cerdas, koperasi,

hybrid dan arsitektur campuran (Kronenburg, 2007, Bullivant

2005, Harper, 2003, Streitz dkk., 1999, Zellner, 1999,

Schnädelbach dkk., 2007).

Konsep dan teknologi untuk mendukung sistem bangunan

adaptif keduanya tersedia dan dapat diandalkan. Dalam sebuah

industri bangunan untuk memproduksi massal adalah untuk

mencapai bangunan yang berkelanjutan dan menurunkan biaya

sistem ini ke tingkat lebih rendah.

Adaptability adalah kemampuan untuk menyesuaikan

terhadap perubahan kebutuhan dan kondisi termasuk kondisi

lingkungan. Transformable adalah kemampuan untuk

menciptakan sistem fundamental baru ketika ekologi, struktur

ekonomi, dan sosial membuat sistem yang ada dapat

dipertahankan. Ruang adalah berarti luasan, berarti rongga yang

di batasi atau di kelilingi oleh bidang, rongga yang tidak terbatas

(angkasa), dan rongga yang terisi (massa). Secara matematis,

Page 13: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web view... semakin besar juga sebuah produksi dalam industri. Namun, jika sebuah barang yang dirancang

21

ketentuan ruang terjadi dalam tiga dimensi (Heinz Frick, 1998).

Sehingga kesimpulannya adalah sebuah kemampuan untuk

menyesuaikan terhadap perubahan kebutuhan dan lingkungan

dengan menciptakan sistem fundamental baru pada ruang.

2.2.3. Skeleton Infill

Heinz Frick (1998) Pengertian bentuk struktur bangunan

dan konstruksi gedung adalah untuk menghuninya dengan

memanfaatkan ruang di dalamnya. Dengan demikian, penghuni

dengan tingkah lakunya menjadi bagian gedung dan arsitektur

tersebut. Arsitektur sebagai pembentuk dan pencipta ruang adalah

hasil karya manusia yang mengatur hubungan manusia dengan

alam sekitarnya, dengan kata lain adalah membangun berarti pula

mengatur ruang. Sistem bentuk struktur bangunan di mulai

dengan pengertian fungsi yang selalu statis. Padahal sistem

struktur bangunan tidak dapat selalu di wujudkan oleh bentuk

bangunan dengan alasan bahwa fungsi bangunan tidak akan

berubah. Fungsi bangunan adalah hanya salah satu faktor yang

menentukan bentuk pada perencanaan bangunan.

Struktur tidak memiliki fungsi fungsional pada saat tiba

masa penghancurannya, sehingga kita harus menentukan potensi

pada struktur yang dapat di ubah untuk menyelesaikan

permasalahan pada apartemen. Pada gaya tradisional, elemen

pada bangunan berhubungan erat, dan tidak dapat memberikan

Page 14: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web view... semakin besar juga sebuah produksi dalam industri. Namun, jika sebuah barang yang dirancang

22

keleluasaan pada perubahan fungsi yang berbeda, dan ini

merupakan salah satu permasalahan yang ada, karena seseorang

tinggal pada apartemen hingga waktu yang lama, sehingga

perubahan kebutuhan akan semakin terasa. Bangunan yang lama

sangat bergantung pada struktur, fasad, dinding, dan instalasi

yang sangat tertutup terhadap perubahan kebutuhan seiring

berjalannya waktu, sehingga pada akhirnya berujung pada

pembongkaran, bahkan banyak apartemen yang baru rampung,

langsung di bongkar karna tidak sesuai dengan kebutuhan

pemiliknya. Seperti gambar 2.3 di bawah ini yang menjelaskan

bahwa sistem dengan gaya radisional menggunakan sistem

tertutup.

Gambar 2.3 Pola hubungan pada sistem tertutup, Sumber: Transformable Building Structure (2006)

Gambar 2.4 Pola hubungan dengan sistem relasional, Sumber: Transformable Building Structure (2006)

Pada gambar 2.4 di mana sebagian struktur terurai yang

tergantung pada strategi desainnya, dimana ada elemen yang tetap

Page 15: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web view... semakin besar juga sebuah produksi dalam industri. Namun, jika sebuah barang yang dirancang

23

dan elemen yang dapat adaptif. Elemen yang statis/tetap

merupakan wadah terhadap elemen dengan tingkat adaptasi yang

tinggi yang dapat memungkinkan perubahan spasial dan

fungsional. Dan elemen yang dapat adaptif merupakan elemen

yang sering terkena dengan perubahan, sehingga perubahan

elemen ini perlu di batasi dengan menggunakan elemen statis.

Gambar 2.5 Pola hubungan dengan sistem dinamis yang bergantung pada fungsi, Sumber: Transformable Building Structure (2006)

Yang terakhir adalah pada gambar 2.5 membuat semua

elemen bangunan menjadi dinamis, dimana semua permasalahan

menjadi sebuah masalah yang dapat di selesaikan secara

independen dengan melakukan pemisahan pada material,

pembuatan hierarki yang terbuka sehingga dapat menjadi

bangunan yang setiap elemennya terpisah – pisah dan dapat di

ganti dengan mudah. Sehingga konfigurasi ini menjadi sebuah

kemerdekaan pada bangunan, karena mereka dapat di daur ulang

melalui fungsional, dan teknis.

Serupa seperti yang di serukan oleh Habraken (1998)

Menurunkan sebuah konfigurasi ke tingkat yang rendah dan lebih

memudah untuk melakukan sebuah perubahan daripada dari

Page 16: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web view... semakin besar juga sebuah produksi dalam industri. Namun, jika sebuah barang yang dirancang

24

konfigurasi yang lebih besar. Pada gambar 2.6 menunjukkan

sebuah hierarki yang tergantung pada pengambilan keputusan

dari dalam, yang berarti dalam 1 tingkat perubahan akan

mengubah elemen yang lainnya.

Gambar 2.6 Pola hubungan pada sistem tertutup, Sumber: Transformable Building Structure (2006)

Sedangkan gambar 2.7 menunjukkan tingkat horisontal

yang independen dalam pengambilan keputusan yang

menyediakan kerangka kerja yang fleksibel untuk modifikasi

masa depan. Solusinya dengan menggunakan skeleton infill.

Gambar 2.7 Pola hubungan dengan sistem relasional, Sumber: Transformable Building Structure (2006)

Page 17: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web view... semakin besar juga sebuah produksi dalam industri. Namun, jika sebuah barang yang dirancang

25

Skeleton / infill adalah istilah yang digunakan di Jepang

untuk menggambarkan pemisahan sistem bangunan dan

keputusan menurut subsistem pendekatan membedakan kerangka

(termasuk kolom dan sistem utilitas) atau hanya bangunan dasar

saja (Prof. Dr. Stephen Kendall, Building Futures Institute, Ball

State University ).

Sistem skeleton biasanya di desain untuk dapat bertahan

untuk 100 tahun dan infill di desain untuk melakukan perubahan

pada ruang, pada skemanya lebih jelas seperti pada gambar

berikut:

Gambar 2.8 Penjelasan pembagian skeleton dan infill, Sumber: Masaki Muto dan K.Imamoto, google books.co.id (2006)

Perencanaan dan penggunaan material merupakan salah

satu kunci untuk bangunan skeleton infill. Performa dari beton

yang di pakai sangat efektif mempengaruhi dalam pemakaian

skeleton untuk bangunan berkelanjutan. Kelebihan pada sistem

Page 18: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web view... semakin besar juga sebuah produksi dalam industri. Namun, jika sebuah barang yang dirancang

26

ini terletak pada memberikan potensi untuk infill (di masukkan),

untuk dirakit, diubah, dan diturunkan secara independen satu

sama lain dalam batasan desain yang ada.

2.2.4. Contoh Konsep Skeleton Infill

Tabel 2.1 Contoh Konsep Skeleton Infill

Contoh Proyek Keterangan

Plug in City-Peter Cook, 1964

Sebuah konsep plug in city yang

menerapkan konsep struktur yang

dapat di pakai lebih lama dan

modul yang dipakai dalam jangka

sebentar. Pada garis diagonal

dapat membuat sebuah

penambahan untuk bangunan

bertumbuh dengan menambahkan

modul kapsul atau merubah

bentuk modul kapsul yang telah

ada. Sehingga jika terjadi

kerusakan dan pergantian tidak

akan mempengaruhi sistem

struktur.

Page 19: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web view... semakin besar juga sebuah produksi dalam industri. Namun, jika sebuah barang yang dirancang

27

Kapsul Tower-Warren Chalk,

1964

Sebuah tower berbentuk tabung

yang di kelilingi oleh kapsul yang

mengelilinginya. Tower ini

merupakan mengikuti konsep Plug

in City yang mengizinkan elemen

yang dapat di ganti dengan crane.

Pada kapsul ini terdiri dari

bermacam – macam variasi bentuk

yang terinpirasi desain untuk

efisiensi ruang.

Hotel Kapsul Nakagin - Kisho

Kurokawa, 1979

Merupakan contoh pengaplikasian

dari konsep metabolis di jepang,

yang dimana sebuah kapsul dapat

di gantikan jikau mengalami

kerusakan. Pada modul di bentuk

dari prefabrikasi yang di baut

pada di ujungnya, sehingga hanya

menggunakan 4 baut saja.

Kesimpulannya adalah dengan menggunakan sistem skeleton infill dapat

berpotensi untuk bangunan dapat di ganti dan berkembang tanpa mengganggu

pada struktur utama.

Sumber: Olahan Peneliti

Page 20: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web view... semakin besar juga sebuah produksi dalam industri. Namun, jika sebuah barang yang dirancang

28

2.2.5. Pengisi Skeleton Infill

Pada skeleton infiil akan di fill dengan pemakaian konsep

arsitektur origami. Arsitektur origami adalah memahami dari teori

origami untuk sebuah desain arsitektural, dan pada desainnya

sangat kental dengan karakteristik dari sebuah origami. Arsitektur

origami bisa menjadi sebuah solusi untuk desain ruang adaptif.

Tomohiro Tachi (2011) Potensi pada pengunaan lipatan pada

origami adalah sebagai berikut:

1. Tepat di gunakan di lingkungan yang adaptif.

2. Berkonteks pada desain yang dapat di rubah – rubah.

3. Orientasi pada fabrikasi desain.

Dan berikut merupakan manfaat yang di dapatkan jika

menggunakan Arsitektural Origami:

1. Bisa menjadikan sebuah struktur menjadi lebih kaku

dan memperkecil kemungkinan untuk rubuh.

2. Dapat disinkronisasi dengan gerak lipat yang

kompleks, menggunakan engsel rotasi dapat dikontrol

dengan sederhana.

3. Mekanisme perubahan yang tidak bergantung pada

fleksibilitas material-material, dalam artian dapat

dibuat dari panel kaku tebal dengan engsel.

4. Berpotensi untuk pembungkus ruang ruang, partisi, dan

fasad bangunan.

Page 21: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web view... semakin besar juga sebuah produksi dalam industri. Namun, jika sebuah barang yang dirancang

29

2.2.6. Prinsip Penerapan Lipatan

Tomohiro Tachi (2011) Rigid-foldable origami adalah

origami dengan bentuk pecahan yang linear dan transformable

tanpa terdeformasi setiap aspeknya. Oleh karena itu, lipatan yang

kaku dapat tercipta dengan menggunakan panel dan engsel, yang

memiliki keunggulan untuk berbagai keperluan, terutama pada

desain kinetik arsitektur. Pada konteks matematika, origami adalah

dianggap sebagai permukaan dengan tanpa ketebalan. Namun

berbeda jika di gunakan untuk struktur kinetik dengan skala besar,

maka perlu mempertimbangkan di gunakannya mekanisme yang

mengharuskan panel memiliki ketebalan. Misalnya penggunaan

dalam desain ruang arsitektur harus membutuhkan struktur terdiri

dari panel tebal atau komposit struktur yang tiga dimensi dengan

volume yang berfungsi untuk menanggung gravitasi dan beban

lain dan untuk mengisolasi panas, radiasi, suara, dll. Dan

menggunakan engsel yang di gunakan untuk mengalirkan beban

dari berat panel itu sendiri.

2.2.7. Contoh Penerapan Dinding Lipatan

Tabel 2.2 Contoh penerapan dinding lipatan

Contoh Keterangan

Eagle Ridge Resort & SPA

Penggunaan dinding lipat pada

resort ini berguna untuk membagi

ruang dengan temporari, sehingga

dapat membagi ruang rapat

menjadi beberapa bagian dengan

Page 22: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web view... semakin besar juga sebuah produksi dalam industri. Namun, jika sebuah barang yang dirancang

30

cepat dan mudah.

Berdasarkan produk dari Hufcor,

dinding akordion merupakan salah

satu cara tercepat dan paling

ekonomis untuk mengatur ruang

dan melindungi dari suara yang

mengganggu. Dan juga dari segi

penampilan memiliki bentuk

lipatan yang menarik, efek dari

lipatan tersebut ketika di berikan

dorongan mempercepat untuk

perubahan volume pada sebuah

ruang.

Kesimpulannya adalah menggunakan dinding lipat seperti akordion

mempermudah dalam hal membagi ruang dan mengembalikannya ke volume

semula, sehingga dapat di katakana menjadi sebuah dinding adaptif untuk

merubah volume ruang sesuai dengan kebutuhan penggunanya.

Sumber: Olahan Peneliti