24
MAKALAH SEJARAH PERADABAN ISLAM Di ajukan untuk memenuhi tugas terstuktur Mata kuliah : Sejarah Peradaban Islam Dosen pengampu : Anwar Sanusi, M. Ag. Disusun Oleh : Nama NIM Melia 1414152081 Widya Ningsih 1414152101 Desi Ratnasari 1414153112 JURUSAN MATEMATIKA”C”- SEMESTER 1 FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SYEKH NURJATI CIREBON 2014

karyatulisilmiah.comkaryatulisilmiah.com/wp-content/uploads/2016/04/Cover.docx · Web viewAlhamdulilah, penulis dapat menyelesaikan makalah tentang “Sejarah Nabi Muhammad SAW”

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: karyatulisilmiah.comkaryatulisilmiah.com/wp-content/uploads/2016/04/Cover.docx · Web viewAlhamdulilah, penulis dapat menyelesaikan makalah tentang “Sejarah Nabi Muhammad SAW”

MAKALAH

SEJARAH PERADABAN ISLAM

Di ajukan untuk memenuhi tugas terstuktur

Mata kuliah : Sejarah Peradaban Islam

Dosen pengampu : Anwar Sanusi, M. Ag.

Disusun Oleh :

Nama NIM

Melia 1414152081

Widya Ningsih 1414152101

Desi Ratnasari 1414153112

JURUSAN MATEMATIKA”C”- SEMESTER 1

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SYEKH NURJATI CIREBON

2014

Page 2: karyatulisilmiah.comkaryatulisilmiah.com/wp-content/uploads/2016/04/Cover.docx · Web viewAlhamdulilah, penulis dapat menyelesaikan makalah tentang “Sejarah Nabi Muhammad SAW”

DAFTAR ISI

           

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii         

BAB I Pendahuluan

A. Latar Belakang 1

B. Rumusan 1

C. Tujuan 1

BAB II. Pembahasan

A.  Sejarah Kelahiran Nabi Muhammad SAW 2

B. Periode Mekah 4

C. Periode Madinah................. 7

DAFTAR PUSTAKA 11

Page 3: karyatulisilmiah.comkaryatulisilmiah.com/wp-content/uploads/2016/04/Cover.docx · Web viewAlhamdulilah, penulis dapat menyelesaikan makalah tentang “Sejarah Nabi Muhammad SAW”

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Segala puji kehadirat Allah SWT karena kehendak dan ridhanya, yang telah

memberikan rahmat dan hidayah-Nya berupa nikmat iman dan nikmat islam,

kesehatan dan kemampuan berfikir serta nikmat-nikmat lainnya yang tak terhitung

banyaknya. Sehingga makalah ini dapat tersusun dan terselesaikan dengan lancar.

Shalawat serta salam tak lupa penulis curahkan kepada junjungan Nabi besar

Muhammad SAW yang telah memberikan pedoman hidup yakni Al-qur’an dan

Sunnah untuk keselamatan didunia dan akherat.

Alhamdulilah, penulis dapat menyelesaikan makalah tentang “Sejarah Nabi

Muhammad SAW”. Makalah ini merupakan tugas terstuktur dari mata kuliah

Sejarah Peradaban Islam yang dipegang oleh dosen pengampu bapak. Anwar

Sanusi, M. Ag. Penulis mengucapkan banyak berterima kasih kepada beliau yang

telah membimbing dalam proses pembelajaran.

Dalam makalah ini sekiranya masih banyak kekurangan dan kesalahan, hal

ini dikarenakan penulis masih dalam proes belajar. Kritik dan saran yang

membangun sangat kami harapkan, dan semoga makalah ini dapat bermanfaat

bagi semua pembaca.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Cirebon, September 2014

Penulis

Page 4: karyatulisilmiah.comkaryatulisilmiah.com/wp-content/uploads/2016/04/Cover.docx · Web viewAlhamdulilah, penulis dapat menyelesaikan makalah tentang “Sejarah Nabi Muhammad SAW”

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sejarah dalam bahasa arab, Tarikh atau history (inggis), adalah

cabang ilmu pengetahuan yang berkenaan dengan kronologi berbagai

peristiwa. Definisi serupa di ungkapkan oleh Abd. Ar-Rahman As-

Sakhawi bahwa sejarah adalah seni yang berkaitan dengan serangkaian

anekdot yang berbentuk kronologi peristiwa. Secara teknis formula, Nisar

Ahmad Faruqi menjelaskan formula yang di gunakan dikalangan sarjana

barat bahwa sejarah terdiri dari (man + time +space = History).

Secara esensial, kelahiran Nabi Muhammad pada masyartakat Arab

adalah terjadinya kristalisasi pengalaman baru dalam dimensi ketuhanan

yang memengaruhi segala aspek kehidupan masyarakat, termasuk hukum-

hukum yang di gunakan pada masa itu. Keberhasilan Nabi Muhammad

SAW dalam menegakan kepercayaan bangsa arab pada waktu yang

relative singkat kemampuannya dalam memodifikasi jalan hidup orang-

orang arab. Sebagian dari nilai dan budaya arab Pra-islam, untuk beberapa

hal di ubah dan di teruskan oleh masyarakat Muhammad kedalam tatanan

moral islam. Secara geonologis, ia merupakan keturunan suku Quraisy,

suku yang terkuat dan berpengaruh di Arab.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka dapat dirumuskan

masalahnya sebagai berikut :

1. Bagaimana sejarah Nabi Muhammad SAW ?

2. Bagaimana masa Periode perjuangan dakwah di makkah ?

3. Bagaimana masa Periode perjuangan dakwah di madinah?

C. Tujuan Pembahasan

1. Untuk mengetahui Sejarah Nabi kita Muhammad SAW

2. Untuk mengetahui masa periode Nabi Muhammad SAW di Makkah

Page 5: karyatulisilmiah.comkaryatulisilmiah.com/wp-content/uploads/2016/04/Cover.docx · Web viewAlhamdulilah, penulis dapat menyelesaikan makalah tentang “Sejarah Nabi Muhammad SAW”

3. Untuk mengetahui masa periode Nabi Muhammad SAW di Madinah

BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah Kelahiran Nabi Muhammad SAW

Muhammad SAW adalah putra pasangan Abdullah bin Abdul

Mutholib dan Siti Aminah binti Wahab, yang semuanya berasal dari

keluarga terhormat. Bapaknya (25 tahun) Meninggal di madinah ketika

Muhammad masih dalam kandungan.1

Nabi Muhammad SAW di lahirkan pada tahun gajah- tahun ketika

pasukan gajah Abraha menyerang Mekah untuk menghancurkan ka’bah,

namun pasukan Abrahah mengalami kehancuran. Peristiwa itu terjadi

kira-kira pada tahun 570 M. (12 Rabiul Awal). Merupakan suatu

kebiasaan di antara orang-orang kaya dan kaum bangsawan Arab bahwa

ibu-ibu tidak mengasuh anak-anak mereka, tetapi mereka mengirimkan

anak-anak itu ke pedesaan untuk diasuh dan dibesarkan disana. Begitu

pula Muhammad, setelah di asuh beberapa lama oleh ibunya, beliau di

percayakan kepada Halimah binti Ab Dzuabi As-Sa’diah dari suku Banu

Sa’ad untuk diasuh dan di besarkan hingga usia 6 tahun. Ketika

Muhammad dikembalikan kepada ibunya, Aminah. Pada waktu itu,

ibunya bermaksud menziarahi makam suaminya di madinah, tempat

suaminya di makamkan. Namun di tengah perjalanan yaitu di Abw-1 Dhurrorudin mashad, Mutiara hikmah kisah 25 rosul. Hlm 242

Page 6: karyatulisilmiah.comkaryatulisilmiah.com/wp-content/uploads/2016/04/Cover.docx · Web viewAlhamdulilah, penulis dapat menyelesaikan makalah tentang “Sejarah Nabi Muhammad SAW”

Madinah, Aminah menderita sakit dan menghembuskan nafas yang

terakhir di sana. Dengan demikian pada usia 6 tahun, Muhammad sudah

kehilangan kedua orang tuanya.2

Setelah Aminah meninggal, abdul Mutholib mengambil alih

tenggung jawab merawat Muhammad. Namun 2 tahun kemudian abdul

Mutholib meninggal dunia karena renta. Tanggung jawab selanjutnya

beralih kepada pamannya, Abu Tholib. Seperti hal nya abdul Mutholib,

sang paman sangat di segani dan di hormati orang Quraisy dan penduduk

mekah secara keseluruhan, walaupun beliau tergolong keluarga tidak

mampu(miskin). Dalam usia muda, Muhammad hidup sebagai

pengembala kambing milik keluarganya dan kambing penduduk mekah.

Melalui kegiatan pengembalaan ini, beliau menemukan tempat untuk

berfikir dan merenung. Dalam suasana demikian, beliau ingin melihat

sesuatu di balik semuanya. Pemikiran dan perenungan ini membuatnya

jauh dari segala pemikiran nafsu duniawi, sehingga beliau terhindar dari

berbagai macam noda yang dapat merusak namanya. Oleh karena itu,

sejak muda beliau sudah dijuliki al-Amin, orang yang terpercaya.3

Selanjutnya, Nabi Muhammad melakukan perjalanan (usaha) untuk

pertama kali dalam khafilah dagang ke Siria (syam) dalam usia baru 12

tahun. Khafilah itu dipimpin oleh abu Thalib. Dalam perjalanan ini, di

Bushra, sebelah selatan siria beliau bertemu dengan pendeta kristen

bernama Buhairah. Pendeta ini melihat tanda-tanda kenabian pada

Muhammad sesuai dengan petunjuk cerita-cerita Kristen. Sebagian

sumber menceritakan bahwa pendeta itu menasehati Abu Tholib agar

tidak terlalu jauh memasuki daerah siria, sebab dikhawatirkan orang-

orang yahudi yang mengetahui tanda-tanda itu akan berbuat jahat

terhadapnya. Perkiraan pendeta tersebut akhirnya dibuktikan dengan

sejarah kenabian Muhammad sampai sekarang.

Ketika nabi Muhammad berusia 25 tahun, beliau berangkat ke siria

membawa barang dagangan milik seorang saudagar wanita kaya raya

yang telah lama menjanda, Khodijah. Dalam perdagangan ini,

2 Syed Mahmudunnasir. Islam Its Concepts & History. New Delhi: Kitab Bhavan, 1981, hlm. 753 Ibid. lihat pula badri yatim, op. cit., hlm. 17

Page 7: karyatulisilmiah.comkaryatulisilmiah.com/wp-content/uploads/2016/04/Cover.docx · Web viewAlhamdulilah, penulis dapat menyelesaikan makalah tentang “Sejarah Nabi Muhammad SAW”

Muhammad memperoleh laba yang sangat besar. Itu semua berkat

kejujuran dan keagungan pekerti Muhammad. Mendengar cerita

maesaroh, abdi yang disertakan dalam misi dagang, Khadijah dengan

langsung kesengsem bin kepincut (tertarik dan merasa suka) pada pekerti

Muhammad. Khodijah kemudian melamarnya. Lamaran itu diterima dan

perkawinan segera dilaksanakan. Ketika itu Muhammad berusia 25 tahun

dan khodijah 40 tahun. Dalam perkembangan selanjutnya, Khodijah

adalah wanita pertama yang masuk islam dan banyak membantu nabi

dalam perjuangan menyebarkan islam. Perkawinan bahagia dan saling

mencintai itu dikaruniai 6 orang anak, 2 putra dan 4 putri: Qasim,

Abdullah, Zainab, Ruqoyah, Umu Kulsum dan Fatimah. Kedua putranya

meninggal waktu kecil. Nabi Muhammad tidak menikah lagi sampai

Khodijah meninggal ketika Muhammad berusia 50 tahun.

Fase kenabian Nabi Muhammad dimulai ketika beliau bertahanus

atau menyepi di gua Hira, sebagai imbas keprihatinan beliau melihat

keadaan bangsa Arab yang menyembah berhala. Ditempat inilah beliau

menerima wahyu pertama, yang berupa surah Al-‘Alaq ayat 1-5. Dengan

wahyu yang pertama ini, maka beliau telah diangkat menjadi Nabi,

utusan Allah. Pada saat itu, Nabi Muhammad belum di perintahkan

untuk menyeru kepada umatnya, namun setelah turun wahyu kedua,

yaitu surah Al-Muddatstsir ayat 1-7, Nabi Muhammad diangkat menjadi

Rosul yang harus berdakwah. Dalam hal ini dakwah Nabi Muhammad

dibagi menjadi dua periode,4 yaitu:

1. Periode Mekah, cirri pokok dari periode ini adalah pembinaan

dan pendidikan tauhid (dalam arti luas) ;

2. Periode Madinah, ciri pokok dari periode ini adalah pendidikan

sosial dan politik (dalam arti luas).

B. Periode Mekah

Pada periode ini, tiga tahun pertama, dakwah islam dilakukan

secara sembunyi-sembunyi. Nabi Muhammad mulai melaksanakan

4 Prof. Dr. A. Syalabi, Sejarah dan Kebudayaan Islam, Jilid 1, hlm. 84, 87.

Page 8: karyatulisilmiah.comkaryatulisilmiah.com/wp-content/uploads/2016/04/Cover.docx · Web viewAlhamdulilah, penulis dapat menyelesaikan makalah tentang “Sejarah Nabi Muhammad SAW”

dakwah islam di lingkungan keluarga, mula-mula istri beliau sendiri,

yaitu Khadijah yang menerima dakwah beliau, kemudan Ali bin Abi

Thalib, Abu Bakar sahabat beliau, lalu Zaid bekas budak beliau.

Disamping itu, juga banyak orang masuk islam dengan perantaraan Abu

Bakar yang terkenal dengan julukan Assabiqunal Awwalun5(orang-orang

yang lebih dahulu masuk Islam), mereka adalah Utsman bin Affan,

Zubair bin Awwan, Sa’ad bin Abi Waqqash, Abdur Rahman bin Auf,

Arqam bin Abil Arqam, yang rumahnya dijadikan markas untuk

berdakwah (rumah Arqam).

Kemudian setelah turun ayat 94 Surah Al-Hijr, Nabi Muhammad

memulai berdakwah secara terang-terangan.

“ Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa

yang diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang

yang musyrik. (QS. Al-Hijr:94).”

Namun dakwah yang dilakukan beliau tidak mudah karena

mendapat tantangan dari kaum kafir Quraisy. Hal tersebut timbul karena

beberapa factor, yaitu sebagai berikut:

1. Mereka tidak dapat membedakan antara kenabian dan

kekuasaan. Mereka mengira bahwa tunduk pada seruan Nabi

Muhammad berarti tunduk kepada kepemimpinan Bani Abdul

Muthalib.

2. Nabi Muhammad menyerukan persamaan hak antara

bangsawan dan hamba sahaya.

3. Para pemimpin Quraisy tidak mau percaya ataupun mengakui

serta tidak menerima ajaran tentang kebangkitan kembali dan

pembalasan di akhirat.

4. Taklid kepada nenek moyang adalah kebiasaan yang berurat

akar pada bangsa arab,sehingga sangat berat bagi mereka untuk

meninggalkan agama nenek moyang dan mengikuti agama

islam.

5 Dr. Ali Mufrodi, Islam di kawasan kebudayaan Arab, hlm. 20.

Page 9: karyatulisilmiah.comkaryatulisilmiah.com/wp-content/uploads/2016/04/Cover.docx · Web viewAlhamdulilah, penulis dapat menyelesaikan makalah tentang “Sejarah Nabi Muhammad SAW”

5. Pemahat dan penjual patung memandang islam sebagai

penghalang rezeki.

Banyak cara dan upaya yang ditempuh para pemimpin

Quraisy untuk mencegah dakwah Nabi Muhammad SAW,

namun selalu gagal, baik secara diplomatik dan bujuk rayu

maupun tindakan-tindakan kekerasan secara fisik. Puncak dari

segala cara itu adalah dengan di berlakukannya pemboikotan

terhadap Bani Hasyim yang merupakan tempat Nabi

Muhammad berlindung. Pemboikotan ini baru berhenti setelah

kaum Quraisy menyadari bahwa apa yang mereka lakukan

sangat keterlaluan, terlebih setelah meninggalnya dua orang

yang selalu melindungi dan menyokong Nabi Muhammad dari

orang-orang kafir, yaitu paman beliau, Abu Tholib, dan istri

tercinta beliau, Khadijah. Peristiwa itu terjadi pada tahun

kesepuluh kenabian. Tahun ini merupakan tahun kesedihan

bagi Nabi Muhammad SAW sehingga dinamakan Amul

Khuzn.6

Karena di mekah dakwah nabi Muhammad SAW mendapat

rintangan dan tekanan, pada akhirnya nabi memutuskan untuk

berdakwah di luar mekah. Namun, di Thaif beliau di caci dan

dilempari batu sampai beliau terluka. Hal ini semua hampir

menyebabkan Nabi Muhammad putus asa, sehingga untuk

menguatkan hati beliau, Allah mengutus dan mengisra’ dan

memi’rajkan beliau pada tahun kesepuluh kenabian itu. Berita

tentang isra’ dan mi’raj ini menggemparkan masyarakat mekah.

Bagi orang kafir, peristiwa itu dijadikan bahan propaganda

untuk mendustakan Nabi Muhammad SAW. Sedangkan bagi

orang yang beriman ini merupakan ujian keimanan.

Setelah peristiwa Isra’ dan Mi;raj, suatu perkembangan

besar bagi kemajuan dakwah islam terjadi, yaitu dengan

6 Dr. Ali Mufrodi, Islam di kawasan kebudayaan arab, hlm.20.

Page 10: karyatulisilmiah.comkaryatulisilmiah.com/wp-content/uploads/2016/04/Cover.docx · Web viewAlhamdulilah, penulis dapat menyelesaikan makalah tentang “Sejarah Nabi Muhammad SAW”

datangnya sejumlah penduduk Yatsrib (Madinah) untuk

berhaji ke Mekah. Mereka terdiri dari dua suku yang saling

bermusuhan, yaitu suku Aus dan Khazraj7 yang masuk islam

dalam tiga gelombang. Pada gelombang pertama pada tahun

kesepuluh kenabian , mereka datang untuk memeluk agama

islam dan menerapkan ajarannya sebagai upaya untuk

mendamaikan permusuhan antara kedua suku. Mereka

kemudian mendakwahkan islam di yatsrib. Gelombang kedua,

pada tahun ke 12 kenabian mereka datang kembali menemui

nabi dan mengadakan perjanjian yang dikenal dengan

perjanjian (Aqabah Pertama), yang berisi ikrar kesetiaan.

Rombongan ini kemudian kembali ke yatsrib sebagai juru

dakwah disertai oleh mus’ab bin umair yang diutus oleh nabi

untuk berdakwah bersama mereka. Gelombang ke tiga, pada

tahun ke-13 kenabian, mereka datang kembali kepada nabi

untuk menyampaikan pesan yang harus disampaikan kepada

Nabi Muhammad saw. Pesan itu adalah berupa permintaan

masyarakat Yatsrib agar Nabi Muhammad saw, bersedia datang

ke kota mereka, memberikan penerangan tentang ajaran Islam

dan sebagainya. Nabi pun akhirnya menyetujui usul mereka

untuk berhijrah. Perjanjian ini disebut perjanjian (Aqabah

kedua) karena terjadi pada tempat yang sama.8

Akhirnya nabi Muhammad bersama kurang lebih 150 kaum

muslimin berhijrah ke yatsrib. Dan ketika sampai disana,

sebagai penghormatan kepada nabi Muhammad , Nama Yatsrib

di rubah menjadi Madinah.9

Demikian periode mekah terjadi. Dalam periode ini Nabi

Muhammad SAW mengalami hambatan dan kesulitan dalam

berdakwah islamiyah. Dalam periode ini nabi Muhammad

belum berfikir untuk menyusun suatu masyarakat islam yang

7 Prof. Dr. A.S yalabi, ibid., hlm.104.8 Prof. Dr. A. Syalabi, ibid., hlm.106.9 Dr. Badri Yatim, M.A, Sejarah peradaban islam, hlm. 25.

Page 11: karyatulisilmiah.comkaryatulisilmiah.com/wp-content/uploads/2016/04/Cover.docx · Web viewAlhamdulilah, penulis dapat menyelesaikan makalah tentang “Sejarah Nabi Muhammad SAW”

teratur, karena perhatian Nabi Muhammad lebih terfokus pada

penanaman teologi atau keimanan masyarakat.

C. Periode Madinah

Dalam periode ini, pengembangan Islam lebih ditekankan pada

dasar-dasar pendidikan masyarakat Islam dan pendidikan sosial

kemasyarakatan. Oleh karena itu, Nabi kemudian meletakkan

dasar-dasar masyarakat Islam di Madinah, sebagai berikut.

1. Mendirikan Masjid.

Tujuan Rasulullah mendirikan masjid adalah untuk

mempersatukan umat Islam dalam satu majelis, sehingga di

majelis ini umat Islam bias bersama-sama melaksanakan shalat

berjama’ah secara teratur, mengadili perkara-perkara dan

bermusyawarah. Masjid ini memegang peranan penting untuk

mempersatukan kaum muslimin dan mempererat tali ukhuwah

Islamiyah.

2. Mempersatukan dan mempersaudarakan antara kaum Anshar

dan Muhajirin.

Rasulullah mempersatukan keluarga-keluarga Islam yang

terdiri dari Muhajirin dan Anshar. Dengan cara

mempersaudarakan antara kaum Ansar dan Muhajirin yang

berdasarkan agama pengganti persaudaraan yang berdasar

kesukuan seperti sebelumnya.

3. Perjanjian saling membantu antara sesama kaum muslimin dan

bukan muslimin.

Nabi Muhammad hendak menciptakan toleransi

antargolongan yang ada di Madinah, oleh karena itu Nabi

membuat perjanjian antara kaum muslimin dan nonmuslimin.

Menurut Ibnu Hasyim, isi perjanjian tersebut antara lain

sebagai berikut.

a. Pengakuan atas hak pribadi keagamaan dan politik.

b. Kebebasan beragama terjamin untuk semua umat.

Page 12: karyatulisilmiah.comkaryatulisilmiah.com/wp-content/uploads/2016/04/Cover.docx · Web viewAlhamdulilah, penulis dapat menyelesaikan makalah tentang “Sejarah Nabi Muhammad SAW”

c. Adalah kewajiban penduduk Madinah, baik muslim

maupun nonmuslim, dalam hal moril maupun materil.

Mereka harus bahu-membahu menangkis semua

serangan terhadap kota mereka (Madinah).

d. Rasulullah adalah pemimpin umum bagi penduduk

Madinah. Kepada beliaulah dibawa segala perkara dan

perselisihan yang besar untuk untuk diselesaikan.10

4. Meletakkan dasar-dasar politik, ekonomi, dan social untuk

masyarakat baru.

Ketika masyarakat Islam terbentuk maka diperlukan dasar-

dasar yang kuat bagi masyarakat yang baru terbentuk tersebut.

Oleh karena itu ayat-ayat Al-Qur’an yang diturunkan dalam

periode ini terutama ditujukan kepada pembinaan hukum.

Ayat-ayat ini kemudian diberi penjelasan oleh Rasulullah, baik

dengan lisan maupun dengan perbuatan beliau sehingga

terdapat dua sumber hukum dalam Islam, yaitu Al-Qur’an dan

Hadist. Dari kedua sumber hukum Islam tersebut didapat suatu

sistem untuk bidang politik, yaitu musyawarah. Dan untuk

bidang ekonomi dititikberatkan pada jaminan keadilan sosial,

serta dalam bidang kemasyarakatan, diletakkan pula dasar-

dasar persamaan derajat antara masyarakat atau manusia,

dengan penekanan bahwa yang menentuksn derajat manusia

adalah ketakwaan. Namun Sikap ingkar janji yang dilakukan

kaum Yahudi mulai terlihat, ketika terjadinya perang pertama

dalam sejarah Islam yang dikenal dengan perang badr, yakni

perang antara kaum muslimin dengan musyrik quraisy pada

tanggal 8 Ramadhan tahun kedua hijriyah, di daerah Badar,

kurang lebih 120 km dari Madinah. Dalam peperangan ini

kaum muslimin menang atas kaum musyrikin. Namun, orang-

orang Mekkah memerangi nabi. Bukti penyelewengan kaum

Yahudi yang lain adalah pada waktu terjadi perang Uhud,

10 Prof. Dr. A. Syalabi, ibid., hlm.117-120.

Page 13: karyatulisilmiah.comkaryatulisilmiah.com/wp-content/uploads/2016/04/Cover.docx · Web viewAlhamdulilah, penulis dapat menyelesaikan makalah tentang “Sejarah Nabi Muhammad SAW”

dimana kaum Yahudi berjumlah 300 orang dengan pemimpin

Abdullah bin Ubay keluar kota. Sebagian besar mereka

mengungsi ke Khaibar. Sedangkan suku Yahudi lainnya, yaitu

Bani quraizah, masih tetep berada di Madinah.

Pengkhianatan kaum Yahudi yang lain adalah dengan

bergabungnya kaum Yahudi dengan orang-orang kafir untuk

menyerang Madinah (perang Ahzab atau perang Khandak).

Dalam suasana kritis ini, orang-orang Yahudi Bani Quraizah di

bawah pimpinan Ka’ab bin Asad berkhianat. Namun usaha

pengepungan tidak berhasil, yang pada akhirnya dihentikan.

Sementara itu, pengkhinat-pengkhianat Yahudi Bani Quraizah

dijatuhi hukuman mati.

Perjanjian Hudaibiyah

Pada tahun 6 H, ketika ibadah haji sudah disyariatkan, nabi

Muhammad dengan sekitar seribu kaum muslimin berangkat ke

mekah bukan untuk berperang, tetapi untuk melaksanakan

ibadah umrah, namun penduduk mekah tidak mengizinkan

mereka masuk kota. Akhirnya, diadakan perjanjian Hudaibiyah

yang isinya antara lain sebagai berikut.

1. Kaum muslimin belum boleh mengunjungi ka’bah tahun

itu, tetapi ditangguhkan sampai tahun depan.

2. Tiap kabilah yang ingin masuk ke dalam persekutuan kaum

quraisy atau kaum muslimin, bebas melakukannya tanpa

mendapat rintangan.11

3. Kaum muslimin wajib mengembalikan orang-orang Mekah

yang melarikan diri ke Madinah, namun sebaliknya, pihak

Quraisy tidak harus menolak orang-orang Madinah yang

kembali ke Mekah.

4. Selama sepuluh tahun diberlakukan gencatan senjata antara

masyarakat Madinah dan Mekah.

11 Muhammad Husain Haekal, Sejarah Hidup Muhammad, Jakarta: Litera Antarnusa,1990, hlm. 402-403. Juga Dr. Badri Yatim. M.A., Sejarah peradaban Islam, hlm. 30

Page 14: karyatulisilmiah.comkaryatulisilmiah.com/wp-content/uploads/2016/04/Cover.docx · Web viewAlhamdulilah, penulis dapat menyelesaikan makalah tentang “Sejarah Nabi Muhammad SAW”

5. Kesepakatan ini disetujui kedua belah pihak dan tidak boleh

ada penghianatan atau pelanggaran

Dengan perjanjian ini, harapan untuk mengambil

alih Ka’bah dan menguasai Mekah smakin terbuka. Ada

dua factor pokok yang mendorong kebijaksanaa ini;

pertama, Mekah adalah pusat keagamaan bangsa Arab dan

melalui konsolidasi bangsa Arab dalam Islam, Islam bias

tersebar keluar. Kedua, Apabila suku Quraisy dapat di

Islamkan, Islam akan memperoleh dukungan yang kuat

karena orang-orang Quraisy mempunyai kekuasaan dan

pengaruh yang besar.

Fathu makah

Setelah dua tahun perjanjian Hudaibiyah

berlangsung, dakwah islam sudahmenjangkau seluruh

jazirah arab, hingga akhir ke pelosok jazirah arab. Hal

tersebut membuat orang-orangkafir mekah khawatie dan

merasa terpojok, oleh karena itu, orang-orang kafir quraisy

secara sepihak melanggar perjanjian Hdaibiyah. Melihat hal

ini, Nabi kemudian bersama dengan sepuluh tentara

bertolak ke mekah untuk meghadapi kaum kafir. Dan tanpa

perlawanan berarti nabipin dapat menguasai mekah. Meski

demikian masih ada dua suku arab yang masi menentang,

yaitu Bani Tsaqit dan Bani Hawazin.12 Kedua suku ini

kemudian bersatu untuk memerangi islam. Mereka ingin

menuntut atas penghancuran berhala-berhala dengan

melakukan penyerbuan terhadap mekah. Akan tetapi,

mereka dapat dengan mudah di takhlukan.

Melihat kenyataan bahwa kekuasaan islam mulai

mengancam wilayah romawi, maka Heraclius menyusun

pasukan untuk mengantisipasinya. Namun setelah melihat

12 Dr. Badri Yatim. M. A., hlm. 32-33.

Page 15: karyatulisilmiah.comkaryatulisilmiah.com/wp-content/uploads/2016/04/Cover.docx · Web viewAlhamdulilah, penulis dapat menyelesaikan makalah tentang “Sejarah Nabi Muhammad SAW”

kekuatan pasukan islam, akhirnya mereka mengurungkan

diri.

DAFTAR PUSTAKA

Supriyadi, Dedi. 2008. Sejarah Peradaban Islam. Bandug: CV Pustaka Setia

Munir Amin, Samsul. 2010. Sejarah Peradaban Islam. Jakarta: Sinar Grafika

Offcet

Mashad, Dhurorudin. 2002. Mutiara Hikmah Kisah 25 Rosul. Jakarta: Erlangga.

Chalil, Moenawar. 2001. Kelengkapan Tarikh Nabi Muhammad Jilid 1. Jakarta:

Gema Insani

http://hikmah-kata.blogspot.com/2012/11/isi-perjanjian-aqabah-2-dua.html

http://www.fanzila.com/baca_al_quran_dan_maknanya/post/107493/

Page 16: karyatulisilmiah.comkaryatulisilmiah.com/wp-content/uploads/2016/04/Cover.docx · Web viewAlhamdulilah, penulis dapat menyelesaikan makalah tentang “Sejarah Nabi Muhammad SAW”