45
BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN 2.1 Tinjauan Data 2.1.1 Teori Desain Grafis Sitepu (2004: 11-12) memaparkan beberapa pendapat tokoh akan pengertian desain grafis sebagai berikut: Menurut Suyanto desain grafis didefinisikan sebagai aplikasi dari keterampilan seni dan komunikasi untuk kebutuhan bisnis dan industri. Aplikasi-aplikasi ini dapat meliputi periklanan dan penjualan produk, menciptakan identitas visual untuk institusi, produk dan perusahaan, dan lingkungan grafis; desain informasi; dan secara visual menyempurnakan pesan dalam publikasi. Sedangkan Jessica Helfand dalam situs aiga.com mendefinisikan desain grafis sebagai kombinasi kompleks kata-kata dan gambar, angka-angka dan grafik, foto-foto dan ilustrasi yang membutuhkan pemikiran khusus dari seorang individu yang bisa menggabungkan elemen-eleman ini, sehingga mereka dapat menghasilkan sesuatu yang khusus, sangat berguna, mengejutkan atau subversif atau sesuatu yang mudah diingat. Menurut Danton Sihombing desain grafis mempekerjakan berbagai elemen seperti marka, simbol, uraian verbal 3

library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2014-2... · Web viewBentuk bisa berupa wujud alam (figur), yang tidak sama sekali menyerupai wujud alam (non figur)

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2014-2... · Web viewBentuk bisa berupa wujud alam (figur), yang tidak sama sekali menyerupai wujud alam (non figur)

BAB 2

LANDASAN PERANCANGAN

2.1 Tinjauan Data

2.1.1 Teori Desain Grafis

Sitepu (2004: 11-12) memaparkan beberapa pendapat tokoh akan pengertian desain

grafis sebagai berikut:

Menurut Suyanto desain grafis didefinisikan sebagai aplikasi dari

keterampilan seni dan komunikasi untuk kebutuhan bisnis dan industri.

Aplikasi-aplikasi ini dapat meliputi periklanan dan penjualan produk,

menciptakan identitas visual untuk institusi, produk dan perusahaan, dan

lingkungan grafis; desain informasi; dan secara visual menyempurnakan

pesan dalam publikasi.

Sedangkan Jessica Helfand dalam situs aiga.com mendefinisikan desain

grafis sebagai kombinasi kompleks kata-kata dan gambar, angka-angka dan

grafik, foto-foto dan ilustrasi yang membutuhkan pemikiran khusus dari

seorang individu yang bisa menggabungkan elemen-eleman ini, sehingga

mereka dapat menghasilkan sesuatu yang khusus, sangat berguna,

mengejutkan atau subversif atau sesuatu yang mudah diingat.

Menurut Danton Sihombing desain grafis mempekerjakan berbagai elemen

seperti marka, simbol, uraian verbal yang divisualisasikan lewat tipografi dan

gambar baik dengan teknik fotografi ataupun ilustrasi. Elemen-elemen

tersebut diterapkan dalam dua fungsi, sebagai perangkat visual dan perangkat

komunikasi.

Menurut Michael Kroeger visual communication (komunikasi visual) adalah

latihan teori dan konsep-konsep melalui terma-terma visual dengan

menggunakan warna, bentuk, garis dan penjajaran (juxtaposition).

Warren dalam Suyanto memaknai desain grafis sebagai suatu terjemahan dari

ide dan tempat ke dalam beberapa jenis urutan yang struktural dan visual.

3

Page 2: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2014-2... · Web viewBentuk bisa berupa wujud alam (figur), yang tidak sama sekali menyerupai wujud alam (non figur)

Sedangkan Blanchard mendefinisikan desain grafis sebagai suatu seni

komunikatif yang berhubungan dengan industri, seni dan proses dalam

menghasilkan gambaran visual pada segala permukaan.

Demikian halnya senada dengan definisi yang dipaparkan Henricus

Kusbiantoro bahwa desain adalah kompromi antara seni dan bisnis. Yaitu

melayani kebutuhan orang banyak pada pemecahan problem visual, namun

sekaligus tidak kehilangan karakter dan keunikan dari segi eksekusi visual

baik konsep maupun visual teknis.

Jadi, seorang desainer grafis bertugas membentuk tampilan visual berdasarkan uraian

verbal dengan disiplin yang disebut tipografi. Desainer grafis menata tampilan huruf

dan ruang komposisi untuk menciptakan sebuah rancangan yang efektif dan

komunikatif.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pekerjaan desain grafis melingkupi

segala bidang yang membutuhkan penerjemahan bahasa verbal menjadi perancangan

secara visual terhadap teks dan gambar pada berbagai media publikasi guna

menyampaikan pesan-pesan kepada komunikan seefektif mungkin.

Sitepu (2004: 16-22) memaparkan element dasar desain grafis antara lain :

1. Garis

Dalam pekerjaan desain grafis, garis digunakan untuk memisahkan posisi

antara elemen grafis lainnya di dalam halaman. Selain itu bisa digunakan

sebagai penunjuk bagian-bagian tertentu dengan tujuan sebagai penjelas

kepada pembaca. Garis dalam desain grafis dibagi menjadi 4, yaitu: vertikal,

horisontal, diagonal, dan kurva.

2. Bentuk

Bentuk merupakan suatu bidang yang terjadi karena dibatasi oleh sebuah

kontur (garis) dan atau dibatasi oleh adanya warna yang berbeda atau oleh

gelap terang pada arsiran atau karenanya adanya tekstur. Bentuk bisa berupa

wujud alam (figur), yang tidak sama sekali menyerupai wujud alam (non

figur). Bentuk memiliki perubahan wujud berupa stilisasi, distorsi, dan

transformasi. Makna ini dikonstruksi dalam grafis dua dimensi. Lazim juga

4

Page 3: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2014-2... · Web viewBentuk bisa berupa wujud alam (figur), yang tidak sama sekali menyerupai wujud alam (non figur)

disebut area. Sedangkan dalam grafis 3 dimensi bentuk disamaartikan dengan

massa.

3. Ruang

Kusmiati dalam Teori Dasar Desain Komunikasi Visual, menjelaskan ruang

terjadi karena adanya persepsi mengenai kedalaman sehingga terasa jauh dan

dekat, tinggi dan rendah, tampak melalui indra penglihatan. Elemen ini dalam

praktik desain grafis koran misalnya digunakan sebagai elemen ruang

bernafas bagi mata pembaca. Hal ini dimaksudkan agar tidak terlalu lelah

membaca teks yang terlalu panjang. Dan ruang kosong memberikan

penegasan pemisah antar kolom teks koran. Selain itu memberikan kesan

desain yang lapang dan rapi. Hal ini diistilahkan dengan white space (ruang

kosong). Ruang kosong berarti ketidak beradaan teks ataupun gambar. Benar-

benar kosong, dan bukan berarti tempat yang terbuang dan sia-sia, bukan

sama sekali. Ruang kosong itu adalah bahasa tersendiri dari desain yang

Anda buat.

4. Tekstur

Tekstur adalah unsur rupa yang menunjukkan rasa permukaan bahan

(material), yang sengaja dibuat dan dihadirkan dalam susunan untuk

mencapai bentuk rupa, baik dalam bentuk nyata ataupun semu. Misalnya

kesan tekstur kayu, bulu atau gelas. Sedangkan menurut Kusmiati tekstur

adalah sifat dan kualitas fisik dari permukaan suatu bahan (material), seperti

kasar, mengkilap, pudar, kusam, yang dapat diterapkan secara kontras, dan

serasi.

5. Warna

Warna sebuah obyek ditentukan bagaimana cahaya yang jatuh pada obyek

dan dipantulkan ke mata kita. Sebab cahaya memiliki spektrum (rangkaian

sistematis) warna, dan spektrum warna tersebutlah yang membantu manusia

mengenali warna. Warna ditimbulkan oleh perbedaan kualitas cahaya yang

direfleksikan atau dipancarkan oleh obyek. Pada saat kita melihat warna,

sebenarnya kita melihat gelombang cahaya yang dipantulkan atau

dipancarkan oleh obyek yang kita lihat. (Wartmann, 2004).

5

Page 4: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2014-2... · Web viewBentuk bisa berupa wujud alam (figur), yang tidak sama sekali menyerupai wujud alam (non figur)

Menurut Russel dan Verrill (1986) dalam Permana, warna khususnya dalam produk

visual iklan dapat digunakan demi beberapa alasan, yaitu:

a. warna merupakan alat untuk dapat menarik perhatian.

b. beberapa produk akan menjadi lebih realistis, jika ditampilkan dengan

menggunakan warna.

c. dapat memperlihatkan atau memberikan suatu penekanan pada elemen

tertentu di dalam karya desain

d. warna dapat memperlihatkan suatu kesan tertentu yang menunjukkan

akan adanya kesan psikologis tersendiri.

2.1.2 E-learning

Ghirardini (2011: 3) menggagas bahwa e-learning adalah penggunaan teknologi

komputer dan internet untuk memberikan wawasan yang luas untuk memungkinkan

pembelajaran dan meningkatkan kinerja.

E-learning dapat menawarkan metode pembelajaran yang efektif, seperti berlatih

dengan umpan balik yang terkait, menggabungkan kegiatan kolaborasi dengan

pengaturan waktu belajar mandiri, cara pembelajaran berdasarkan kebutuhan peserta

didik dan menggunakan simulasi dan permainan. Selanjutnya, semua siswa

menerima pembelajaran dengan kualitas instruksi yang sama karena tidak ada

ketergantungan pada instruktur tertentu.

Proses pembelajaran menggunakan E-lerning dapat memicu beberapa skil seperti :

keterampilan kognitif, yang dapat melibatkan pengetahuan dan pemahaman

(misalnya memahami konsep-konsep ilmiah), mengikuti instruksi

(keterampilan prosedural), serta metode penerapan dalam situasi baru untuk

memecahkan masalah (berpikir atau keterampilan mental).

keterampilan interpersonal (misalnya keterampilan yang terlibat dalam

mendengarkan secara aktif, menyajikan, negosiasi, dan lain-lain).

6

Page 5: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2014-2... · Web viewBentuk bisa berupa wujud alam (figur), yang tidak sama sekali menyerupai wujud alam (non figur)

keterampilan psikomotorik, yang melibatkan bidang fisik (misalnya membuat

olahraga atau mengendarai mobil).

2.1.3 Infografis

Lankow (2014: 20) berpendapat bahwa infografis merupakan singkatan dari grafis

informasi. Istilah ini digunakan untuk mengartikan format unik yang telah digunakan

secara luas yang dicirikan dengan ilustrasi, tipografi besar, dan orientasi memanjang,

vertikal yang menampilkan berbagai fakta. Untuk sederhananya, sebuah infografis

menggunakan isyarat-isyarat visual untuk mengkomunikasikan informasi. Mereka

tidak perlu mengandung jumlah data yang tertentu, mempunyai kompleksitas

tertentu, atau menyajikan tingkat analisis tertentu.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam infografis, sebuah huruf tidak hanya

sebagai penjelasan melainkan juga bisa mewakilkan serta menggambarkan sebuah

informasi.

2.1.4 Motion Graphic

Lankow (2014: 74-75) mengatakan Motion graphic atau grafis yang bergerak dapat

digunakan untuk menghidupkan konten infografis. Ada faktor yang membedakan

Motion graphic dengan motion static. Faktor itu ialah adanya suara latar belakang

serta narasi yang dapat dinikmati secara linier oleh penonton. Mereka tidak perlu

secara aktif memilih inforasi mana akan mereka simak. Adanya kemampuan untuk

menarik penonton secara emosional melalui musik sambil mendapatkan informasi

melalui suara latar belakang dan citra-citra yang bergerak menyediakan sebuah

kesempatan untuk mengkomunikasikan pesan dengan cara yang dasyat.

Perbedaan mendasar lainnya antara konten bergerak dengan konten statis adalah

waktu. Konten bergerak berubah sejalan dengan waktu. Grafis-grafis bergerak secara

tradisi telah berfungsi untuk narasi, dengan interaksi pengguna yang terbatas dan

terutama pasif.

7

Page 6: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2014-2... · Web viewBentuk bisa berupa wujud alam (figur), yang tidak sama sekali menyerupai wujud alam (non figur)

Untuk kebanyakan pebisnis, kegunaan grafis bergerak paling baik ketika tujuan anda

adalah mengkonsumsikan sebuah kisah linier tunggal dalam rangka mencipyakan

daya pikat visual dan emosional yang membujuk para penonton di tingkat yang

beragam.

2.1.5 Broadcasting

Djamal (2011: 43) mengatakan bahwa Broadcasting atau penyiaran merupakan

keselurukan proses penyampaian siaran yang dimulai dari penyiapa materi produksi,

produksi, penyiapan bahan siaran, kemudia pemancaran sampai kepada penerimaan

siaran tersebut oleh pendengar / pemirsa di suatu tempat. Pemancaran tersendiri

merupakan proses transmisi siaran, baik melalui media udara maupun media kabel

koaksial atau saluran fisik.

Dengan kata lain broadcasting merupakan sebutan untuk keseluruhan proses

pnyiaran berita, mulai dari merancang berita sampai berita tersebut diterima oleh

pemirsa.

2.1.6 Karakteristik Televisi

Di dalam buku Elvinaro (2007:137-139) terdapat tiga macam karakteristik televisi,

yaitu: 

1. Audiovisual

Televisi memiliki kelebihan dibandingkan dengan media penyiaran lainnya,

yakni dapat didengar sekaligus dilihat. Jadi apabila khalayak radio siaran

hanya mendengar kata-kata, musik dan efek suara, maka khalayak televisi

dapat melihat gambar yang bergerak. Maka dari itu televisi disebut sebagai

media massa elektronik audiovisual. Namun demikian, tidak berarti gambar

lebih penting dari kata-kata, keduanya harus ada kesesuaian secara harmonis.

2. Berpikir dalam gambar

Ada dua tahap yang dilakukan proses berpikir dalam gambar. Pertama adalah

visualisasi (visualization) yakni menerjemahkan kata-kata yang mengandung

gagasan yang menjadi gambar secara individual. Kedua, penggambaran

(picturization) yakni kegiatan merangkai gambar-gambar individual

sedemikian rupa sehingga kontinuitasnya mengandung makna tertentu.

8

Page 7: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2014-2... · Web viewBentuk bisa berupa wujud alam (figur), yang tidak sama sekali menyerupai wujud alam (non figur)

3. Pengoprasian lebih kompleks

Dibandingkan dengan radio siaran, pengoprasian televisi siaran jauh lebih

kompleks, dan lebih banyak melibatkan orang. Peralatan yang digunakan pun

lebih banyak dan untuk mengoprasikannya lebih rumit dan harus dilakukan

oleh orang-orang yang terampil dan terlatih.

2.1.7 Kekuatan dan kelemahan televisi

Menurut skomis (1985) kekuatan televisi salah satunya adalah memberikan

gambaran bila dibandingkan dengan dengan media massa lainnya (radio, surat kabar,

majalah, buku dan sebagainya), televisi tampaknya memberikan sifat yang istimewa.

televisi merupakan gabungan dari media dan gambar. Bisa bersifat informatif,

hiburan, maupun pendidikan bahkan gabungan antara ketiga unsur tersebut.

Syahputra(2006:70)mengatakan bahwa ada 4 kekuatan televisi, yaitu:

1. Menguasai jarak dan waktu, karena teknologi televisi menggunakan

elektromagnetik, kabel-kabel dan fiber yang dipancarkan transmisi

melalui satelit.

2. Sasaran yang dicapai untuk menjangkau massa cukup besar, nilai

aktualitas terhadap suatu liputan atau pemberitaan cukup cepat.

3. Daya rangsang terhadap media televisi cukup tinggi. Hal ini

disebabkan oleh kekuatan suara dan gambarnya yang bergerak

(ekspresif).

4. Informasi atau berita-berita yang disampaikan lebih singkat, jelas dan

sistematis.

Sedangkan kelemahan televisi, yaitu: (Syahputra, 2006:70)

1. media televisi terikat waktu tontonan.

2. Televisi tidak bisa melakukan kritik sosial dan pengawasan sosial

secara langsung dan vulgar.

3. Pengaruh televisi lebih cenderung menyentuh aspek psikologis massa.

Bersifat “transitory”, karena sifat ini membuat isi pesannya tidak

dapat dimemori oleh pemirsanya. Lain halnya dengan media cetak,

informasi dapat disimpan dalam bentuk kliping.

9

Page 8: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2014-2... · Web viewBentuk bisa berupa wujud alam (figur), yang tidak sama sekali menyerupai wujud alam (non figur)

2.1.8 Program Acara Televisi

Soenarto (2007: 1) mengatakan "Secara teknis program televisi diartikan sebagai

penjadwalan atau perencanaan siaran televisi dari hari ke hari (horizontal

programming) dan dari jam ke jam (vertical programming) setiap harinya."

Sedangkan menurut Naratama dalam buku “Sutradara Televisi: Dengan Angle Dan

Multi Camera” (2004:63), mengatakan bahwa program televisi adalah sebuah

perencanaan dasar dari suatu konsep acara televisi yang akan menjadi landasan

kreatifitas dan desain produksi yang akan terbagi dalam berbagai kriteria utama yang

disesuaikan dengan tujuan dan target pemirsa acara tersebut.

Maka dari pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa program televisi sangat

berpengaruh pada keberhasilan sebuah acara televisi yang akan diproduksi. Program

acara televisi juga menentukan siapa target yang akan menonton acara televisi

tersebut dan bagaimana cara menyajikannya agar dapat diterima dan dinikmati oleh

penonton yang menjadi target acara tersebut.

2.1.9 Jenis Program Televisi

Menurut morissan (2008:207) program televisi dibagi menjadi dua, yaitu:

1. Program Informasi

Program informasi adalah segala jenis siaran yang tujuannya menambah

pengetahuan (informasi) kepada khalayak audien. Dalam hal ini program

informasi terbagi menjadi dua bagian yaitu berita keras (hard news) dan

berita lunak (soft news).

Berita keras (Hard news) 

Sebuah berita yang sajiannya berisi tentang segala informasi penting

dan menarik yang harus disiarkan oleh media penyiaran karena

sifatnya yang segera untuk diketahui khalayak.

Berita lunak (Soft news) 

Sebuah program berita yang menyajikan informasi penting dan

menarik ysng disampaikan secara mendalam (indepth) namun tidak

bersifat harus segera ditayangkan. Berita yang masuk kategori ini

ditayangkan pada satu program tersendiri di luar program berita. 

2. Program Hiburan

Program hiburan adalah segala bentuk siaran yang dibertujuan untuk

menghibur audience dalam bentuk lagu, cerita dan permainan. Program yang

10

Page 9: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2014-2... · Web viewBentuk bisa berupa wujud alam (figur), yang tidak sama sekali menyerupai wujud alam (non figur)

termasuk dalam kategori ini adalah drama, musik, dan permainan (game).

Infotainment adalah kata “infotainment” merupakan singkatan dari

information dan entertainment yang berarti suatu kombinasi sajian siaran

informasi dan hiburan atau sajian informasi yang bersifat menghibur

(Morissan, 2005:284).

Infotainment merupakan berita yang menyajikan informasi mengenai

kehidupan orang-orang yang dikenal masyarakat (celebrity), dan karena

sebagian besar dari mereka bekerja pada industri hiburan seperti pemain

film/sinetron, penyanyi, dan sebagainya, maka berita mengenai mereka

disebut juga dengan infotainment (Morissan, 2008:27).

Didalam buku Iswandi Syahputra yang berjudul Jurnalistik Infotainment

(2006:153) menerangkan bahwa infotainment menjadi semacam lembaga

yang siap menampung siapa saja yang ingin menyodorkan tontonan publik. 

Infotainment berhak meggunakan kata-kata publik karena infotainment sudah

menjalankan misinya sebagai media massa yang berpihak dan mengabdi

untuk kepentingan publik (Syahputra, 2006:122).

Namun tanpa sadar, infotainment telah mengembangkan “sebuah jurnalisme

yang membenarkan mengatasnamakan publik, tetapi publik tak memainkan

peran apapun selain sebagai audiens”. (Syahputra, 2006:154)

2.1.10 Perkembangan Media Penyiaran

Djamal (2011: 79-80) Peranan media penyiaran bergantung dengan masa atau

zaman di mana media penyiaran itu berada.

Pada masa pemerintahan dictator Adolf Hitler misalnya, media penyiaran mempuyai

corak satu arah (linier) dan sangat efektif ketika itu untuk memengaruhi masyarakat

Jerman untuk sepenuhnya mendukung rezim yang dipimpinnya melakukan perang

terbuka dengan dunia.

Di era keterbukaan dan kebebasan pers sekarang ini situasi telah berbalik, sehingga

media penyiaran yang masih tampak sebagai satu saluran komunikasi interpersonal,

namun dengan perkembangan teknologi yang ada media penyiaran dapat berfungsi

sebagai media masa yang sirkuler danmenjadi media komunikasi yang interaktif.

11

Page 10: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2014-2... · Web viewBentuk bisa berupa wujud alam (figur), yang tidak sama sekali menyerupai wujud alam (non figur)

Dapat disimpulkan perkembangan media masa dari dahulu sampai sekarang

sangatlah pesat.

2.1.11 Graphics Reporter

George (2006: 56-57) Desawa ini, stasiun berita pada hirarkinya mempunyai ruang

berita (newsrooms) yang menjadi departement berfokuskan akan hubungannya

dengan "grafis" atau "seni" yang merupakan rumah bagi sejumlah wartawan grafis

(graphics reporter) . Baik keterampilan artistik dan jurnalistik sama pentingnya

dengan pekerjaan wartawan grafis. Sama seperti seorang reporter berita yang harus

mampu menulis cerita yang menarik, seorang reporter grafis harus mampu

menciptakan ilustrasi visual menarik. Namun, kekuatan grafis akan dinilai dari

kemampuannya untuk meningkatkan pemahaman pembaca tentang cerita atau

peristiwa yang tepat, jelas dan akurat pada penyajiannya. Dengan demikian, seorang

reporter grafis yang sukses adalah seorang wartawan pada awalnya dan seorang

seniman setelahnya. Dengan kata lain, setiap keputusan artistik harus dibuat sesuai

dengan kebutuhan informasi untuk pembaca, sifat cerita dan kejelasan pesan dalam

pikiran.

Reporter grafis memiliki kemampuan yang unik untuk benar-benar menunjukkan apa

yang terjadi dan bagaimana hal itu terjadi. Diagram dapat menggambarkan objek

dalam proporsi langsung dengan rekan-rekan mereka yang sebenarnya. Dengan

demikian, grafis dapat menunjukkan secara tepat "apa yang terjadi," "kapan" dan

"dalam rangka apa," "berapa banyak," "seberapa dekat," "seberapa jauh" atau

"bagaimana" dengan cara yang jauh lebih realistis daripada kata-kata. Dalam

berbagai newsrooms, wartawan grafis bertanggung jawab untuk grafis harian, grafis

yang berorientasi pada deadline yang ketat, seperti peta locator, grafik dan diagram

sederhana untuk breaking news stories, serta grafis yang lebih rumit seperti paket

grafis yang lebih besar untuk berita masa depan dan fitur cerita. deadline dapat

menghambat kita sehingga kita tidak bisa merencanakan berita untuk keesokan

harinya. Jadi, dalam skenario ini, seorang reporter grafis harus pandai menganalisis

cerita yang telah ditulis untuk potensi grafis dan cepat menentukan apa jenis elemen

visual yang digunakan untuk melengkapi cerita.

12

Page 11: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2014-2... · Web viewBentuk bisa berupa wujud alam (figur), yang tidak sama sekali menyerupai wujud alam (non figur)

2.1.12 Broadcast Graphics

George (2006: 78-779) Animasi grafis sering mewakili penggambaran yang lebih

jelas tentang bagaimana sesuatu hal terjadi atau diperkirakan akan terjadi. Hal ini

memberikan kita kesempatan untuk mengisolasi langkah-langkah dalam proses dan

menggambarkan perkembangan secara real time. Pada akhirnya, animasi grafis telah

meningkatkan kemampuan jurnalis untuk menyampaikan aksi dalam cerita, yang

sering lebih menarik, lebih dramatis dan langsung daripada media cetak grafis statis.

Namun, seperti teknologi lainnya, animasi grafis juga tidak sempurna. Bahkan,

seperti halnya dengan teknik ilustrasi, efek desain grafis atau treatment visual dari

suatu informasi, penggunaan software animasi dalam pemberitaan grafis telah

digunakan secara berlebihan. Seorang reporter grafis yang baik tahu kapan harus

menahan diri serta di mana animasi yang bersangkutan diperlukan. Keputusan untuk

menganimasikan sesuatu harus didahului dengan perencanaan script yang telah

melalui pembuatan storyboard. Storyboard biasa di pakai dalam bentuk live motion

storytelling, seperti film dan televisi, dan storyboard terarah dapat membantu proses

pembuatan information graphic. Animasi grafis tidak hanya membutuhkan waktu

dan perhatian saja selama proses pembuatan ilustrasi, tetapi mereka membutuhkan

kemampuan serta pemahaman animasi untuk bisa menggerakannya. Sehingga untuk

menciptakan animasi grafis yang efektif umumnya membutuhkan lebih banyak

waktu dan pengetahuan akan software dari pada membuat grafik cetak.

Grafis pada broadcast pada dasarnya terdiri atas animasi naratif dari awal sampai

akhir dengan audio sebagai penjelas. Dengan memperlihatkan statistik dan

penjelasan diagram news broadcast bisa menjadi nilai lebih dimana penonton bisa

melihat sesuatu yang tidak bisa di rekam oleh kamera. Sehingga hal ini bisa

menambahkan kemampuan penonton untruk mengkonsep dan mengerti akibat dan

pentingnya pemberitaan tersebut. Dengan menggunakan animasi pada suatu

pemberitaan, hal ini bisa memberikan penonton grafis yang realistis yang dapat

mewakili informasi tersebut. Sehingga biasanya ilustrasi yang dibuat menggunakan

tekstur dan kedalaman yang menghasilkan kualitas seasli mungkin. Lalu

ditambahkan dengan campuran audio dan vidio clip maka penonton dihadapkan lebih

cepat mengerti dengan penyajian kecanggihan pemberitaan grafis informasi. Berikut

merupakan perincian tentang Broadcast Graphics, sebagai berikut:

13

Page 12: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2014-2... · Web viewBentuk bisa berupa wujud alam (figur), yang tidak sama sekali menyerupai wujud alam (non figur)

KETERANGAN BROADCAST GRAPHICS

Tingkat interaksi penoton Animasi penuh tetapi kuang interaktif, Audience

hanya menonton dan mendengarkan saat infografis

disiarkan.

Cara penjelasan Paparan gambar yang di kombinasikan dengan

audio

Tantangan Waktu yang tersedia dalam pembuatan dan

penyiarannya terbatas. Seperti dalam pembuatan

3D dan animasi sangat menyita waktu, sehingga

sulit untuk menghasilkan grafis yang detail sesuai

dengan batas waktu yang disediakan.

Kekuatan Bisa mengkombinasi antara video dan audio

dengan penjelasan grafis. Seperti layaknya video,

broadcast graphic bisa memperlihatkan suatu

kejadian atau suatu proses dengan real time.

Tabel 2.1 Perincian tentang Broadcast Graphics

2.1.13 Cara Pengaplikasiann grafis pada Berita

Tunggle (2003: 112-115) ada saat sesuatu tidak dapat direkam oleh video, dengan

mengajukan request graphic untuk membuat full-screen graphic (FSG) saat itu lah

kegunaan grafis sangat penting. Pembuatan grafis disesuaikan dengan semua unsur

pada script. Jangan memasukan terlalu banyak informasi pada FSG karena hal ini

akan sangat mengganggu. Berikut merupakan cara penyusunan grafis agar informasi

dapat tersampaikan dengan baik :

Bullet points

14

Page 13: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2014-2... · Web viewBentuk bisa berupa wujud alam (figur), yang tidak sama sekali menyerupai wujud alam (non figur)

Gambar 2.1 Bullet Point

Sumber :

http://3.bp.blogspot.com/-o4A7aLYXNms/UGearj-akqI/AAAAAAAAAEE/uaVi

8v9Dc94/s1600/Info+grafis+Metro+TV+5+pola+rekrutmen+teroris+muda.jpg

Grafis yang menggunakan point-point rangkuman. Wartawan atau produser

biasanya menggunakan poin-poin ketika mereka harus menutupi bagian yang

sulit dan tidak ada video tertentu yang tersedia untuk dukungan.

Quotes

Gambar 2.2 Gafis Quote

Sumber : Tunggle, C., & Carr, F. (n.d.). Television News Story Forms—the

VO. In Broadcast News Handbook: Writing, Reporting, and Producing

Memaparkan dalam bentuk kutipan lengkap. Hal ini dilakukan saat

memaparkan kutipan dari seseorang yanng tidak bisa atau tidak mau terekam

di kamera, memakai kutipan dari dokumen investigasi, testimoni, teks

digunakan dengan bertujan menunjang rekaman audio yang kurang jelas.

15

Page 14: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2014-2... · Web viewBentuk bisa berupa wujud alam (figur), yang tidak sama sekali menyerupai wujud alam (non figur)

Grafik

Gamar 2.3 Chart grafik

Sumber :

http://4.bp.blogspot.com/-_p_yejAgqE0/UzbQLavN9uI/AAAAAAAAE5k/A

Et1QC8c91A/s1600/Grafis+Metro+TV.png

Dengan penggunaan bar charts, line graphs, and pie dapat memudahkan

pemaparan statistik yang kompleks, sehingga memudahkan penonton untuk

mengerti data tersebut.

(1) Diagram garis

Digunakan untuk menunjukan hubungan-hubungan rangkaian waktu

dengan data yang berlanjut. Skala pada diagram garis sangat berkaitan

dengan cara penyampaian pesan. Diagram ini dianggap sebagai yang

paling mudah untuk dipahami. Hal ini dikarenakan memungkinkan

pengguna mengidentifikasi harga-harga tertentu di berbagai titik

waktu seperti mengidentifikasi kecenderungan kapan dan bagaimana

sebuah nilai berubah.

(2) Grafik batang vertikal

Merupakan jenis grafik yang langsung ke sasarannya. Hal positif dari

grafik ini ialah memudahkan pembaca memahami yang sedang

terjadi. Grafik ini harus selalu mempunyai garis dasar nol. Karena

panjang balok-balok ini digunakan untuk saling dibandingkan .

Sebaiknya menghindari pola yang berlebihan karena dapat

mengalihkan perhatian orang dari keharusan memahaminya.

(3) Grafik batang bertingkat

Grafik ini paling sering digunakan ketika ada kebutuhan untuk

menampilkan hubungan banyak-bagian terhadap keseluruhan. Tiap

16

Page 15: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2014-2... · Web viewBentuk bisa berupa wujud alam (figur), yang tidak sama sekali menyerupai wujud alam (non figur)

batang dari grafis ini bisa digunakan untuk perbandingan nominal atau

peringkat. Jenis grafik ini digunakan ketika komposisi tiap batangnya

berfungsi untuk menyampaikan sebuah kisah menarik yang

memungkinkan audience mendapatkan wawasan yang lebih baik.

(4) Diagram lingkaran

Kegunaan dari grafik ini adalah dalam mengkomunikasikan gagasan-

gagasan besar dengan cepat. Saat menggunakan grafik ini, jumlah

subtotal semua katagori harus sama dengan 100 persen. Grafik ini

hanya digunakan jika subkatagori yang digunakan sedikit. Ketika

mengatur bagian-bagian dalam diagram lingkaran, irisan terbesar

pertama harus diletakan mulai dari atas mengambil arah jarum jam

dari posisi 12. Lalu terbesar ke-2 diletakan mulai dari atas tetapi

berlawanan arah jarum jam dari posisi jam 12. Irisan selanjutnya

ditaruh di bawahnya. Pengaturan ini dilakukan karena audience

melihat dari atas ke bawah, maka mereka akan melihat subkatagori

yang paling penting terlebih dahulu.

Locator Graphics

Gambar 2.4 Locator Graphic

Sumber : http://i1.ytimg.com/vi/iNcRhiAWVYM/0.jpg

Untuk memudahkan penonton mengerti lokasi suatu tempat yang terpencil

sehingga jadi jelas.

Informasi General

17

Page 16: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2014-2... · Web viewBentuk bisa berupa wujud alam (figur), yang tidak sama sekali menyerupai wujud alam (non figur)

Gambar 2.5 Informasi general

Sumber : http://ruanghati.com/wp-content/uploads/2011/07/nazaruddin1.jpg

Ketika salinan berisi daftar, angka, atau informasi umum seperti nama

seseorang yang memberikan wawancara melalui telepon, dukungan grafis

layar penuh akan membantu pemirsa memahami informasi.

Grafis cuaca

Gambar 2.6 Grafis Cuaca

Sumber : http://i1.ytimg.com/vi/6it9YJ9gnEs/0.jpg

Siaran ramalan cuaca memanfaatkan berbagai grafis layar penuh, mulai dari

peta yang menunjukkan perkiraan cuaca dan gambar radar untuk "daftar"

grafis yang mendukung ramalan.

Penjelasan grafis

18

Page 17: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2014-2... · Web viewBentuk bisa berupa wujud alam (figur), yang tidak sama sekali menyerupai wujud alam (non figur)

Gambar 2.7 Penjelasan Grafis

Sumber : Tunggle, C., & Carr, F. (n.d.). Television News Story Forms—the VO. In

Broadcast News Handbook: Writing, Reporting, and Producing (p. 117).

Grafis semacam ini berguna dalam situasi ketika kita harus memberikan

penjelasan tentang keadaan yang melibatkan suatu gambar yang tidak

menceritakan kisah konsep besar yang terlibat atau di mana kamera tidak bisa

merekamnya.

Temarik grafis

Gambar 2.8 Tematik Grafis

Sumber : http://video.metrotvnews.com/program/68/360/

Kategori ini melibatkan penggunaan seni untuk membangun "tema" visual

yang menyeluruh untuk sebuah cerita.

19

Page 18: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2014-2... · Web viewBentuk bisa berupa wujud alam (figur), yang tidak sama sekali menyerupai wujud alam (non figur)

2.1.14 Data AGB nielsen press release

Berdasarkan hasil survei kepemirsaan TV Nielsen Audience Measurement di 10 kita

besar di Indonesia ( Jakarta, Surabaya, Medan, Semnarang, Bandung, Makasar,

Yogyakarta, Pelembang, Denpasar, dan Banjarmasin) pada periode Januari-Maret

2010, menyatakan bahwa porsi tayangan program berita di 11 stasiun TV nasional

masih sama dengan tahun lalu, yaitu sebesar 21% dari total durasi tayang televisi

yang mencapai 23.760 jam atau sekitar 4996 jam. Jumlah ini paling besar

dibandingkan program-program lainnya, seperti hiburan (19%), film (16%),

informasi (14%) atau serial (12%), terutama karena kontribusi program-program

berita Metro TV dan TV One (hampir 50% dari total siaran berita)

Hal ini memaparkan bahwa minat masyarakat pada informasi pemberitaan tinggi.

2.1.15 Efek visualisasi

Menurut Yusuf (2010:222) bentuk komunikasi visual juga dapat menarik pemirsa

dibandingkan dengan apabila hanya disampaikan dengan cara verbal, karena

biasanya orang berfikir visual (visual thinking). Ketika melihat benda orang perfikir

seperti apa yang diajarkannya. Setiap orang membutuhkan sense of detail, tidak

hanya tekstual. Beberapa hasil variasi keefektifan penjelasan secara verbal dan visual

yang diteliti oleh Dwyer, bisa dilihat perbadingannya sebagai berikut :

20

Page 19: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2014-2... · Web viewBentuk bisa berupa wujud alam (figur), yang tidak sama sekali menyerupai wujud alam (non figur)

Tabel 2.2 Efek Visualisasi dan Kemampuan Mengingat Setelah Lewat Waktu

2.1.16 Kenaikan minat pada Televisi

Berdasarkan badan pusat statistik (kompas 8 oktober 2010)

Fakta 2008 2009 Keterangan

Persentasi pembaca surat

kabar terhadap populasi

penduduk indonesia

23% 18,94%Terjadi

PENURUNAN

Persentasi penonton TV

terhadap populasi penduduk

indonesia

85,86% 90,27% Terjadi KENAIKAN

Tabel 2.3 Kenaikan minat pada Televisi

Sumber : http://www.slideshare.net/AHD/news-gathering?related=1

Dapat disimpulkan bahwa media televisi merupakan media yang paling sering

digunakan oleh masyarakat indonesia.

2.1.17 Observasi

Untuk mendapatkan data aktual akan penerapan grafis pada media penyiaran berita,

penulis mengamati serta terlibat langsung pada kegiatan pembuatan grafis beberapa

program acara di salah satu stasiun televisi.

Nama perusahaan : PT Media Televisi Indonesia

Alamat : Jl. Pilar Mas Raya Kav A-D Jakarta

21

Page 20: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2014-2... · Web viewBentuk bisa berupa wujud alam (figur), yang tidak sama sekali menyerupai wujud alam (non figur)

22

Gambar 2.9 Studio 3

Sumber : data pribadi

Gambar 2.10 Ruang Grafis

Sumber : data pribadi

Gambar 2.12 Video Control Room

Sumber : data pribadi

Gambar 2.13 Studio 1

Sumber : data pribadi

Gambar 2.11 News room

Sumber : data pribadi

Page 21: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2014-2... · Web viewBentuk bisa berupa wujud alam (figur), yang tidak sama sekali menyerupai wujud alam (non figur)

2.1.18 Studi Bentuk

Penulis akan menggunakan narasi serta gambar ilustrasi sehingga dapat mewakili

penjelasan-penjelsana yang kompleks. Dengan menggunakan bentuk-bentuk yang

simple ditujukan agar visualisasi yang dihasilkan dapat dengan mudah dimengerti

oleh penonton.

2.1.19 Data Pembanding

Berikut merupakan bebrapa contoh pembanding visual

Gambar 2.14 pembanding visual

Sumber : https://vimeo.com/89417589

Dalam animasi ini digunakan modelling 3D yang dikombinasikan dengan ilustrasi

serta layer 3d after effect sehingga informasi yang disampaikan jelas.

2.1.20 Sinopsis

23

Page 22: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2014-2... · Web viewBentuk bisa berupa wujud alam (figur), yang tidak sama sekali menyerupai wujud alam (non figur)

Pada animasi edukasi ini memberikan informasi pengenalan tentang grafis pada

media siaran berita. Dalam animasi ini akan menjelaskan tentang graphic reporter,

fungsi grafis, cara pengaplikasian grafis, animasi pada media siaran berita, serta out-

put seperti apa saja yang diterapkan pada media ini.

2.1.21 Pertimbangan Pengambilan Cerita

Setiap orang dalam masyarakat membutuhkan informasi untuk mengembangkan

dirinya. Televisi merupakan media yang paling dekat dengan masyarakat yang dapat

memberikan informasi yang berlimpah. Sehingga menonton televisi telah menjadi

budaya orang indonesia. Karena banyaknya program yang menyediakan informasi

bercampur dengan program yang menyediakan hiburan untuk audience, sering

terjadi dimana audience merasa bosan dan kurang tertarik untuk menonton program

yang menyediakan informasi seperti berita. Berita merupakan informasi yang tidak

ada habisnya karena selalu akan ada berita yang baru untuk disampaikan. Tetapi

pernahkah timbul pertanyaan bagaimana cara pembuatan berita yang tidak pernah

ada habisnya ini? Hal ini lah yang ingin diangkat oleh penulis. Penulis ingin berbagi

informasi tentang seperti apa lingkup kerja graphic designer di pemberitaan. Penulis

juga berharap animasi edukasi ini akan bermanfaat terutama kepada rekan-rekan

yang memiliki ketertarikan dlam bidang news broadcasting.

Animasi ini dibuat dalam bentuk motion graphic dikarenakan masyarakat indonesia

lebih tertarik menonton dari pada membaca seperti yang tercantum dalam data Bank

Dunia Nomor 16369-IND dan studi IEA (International Association for the

Evaluation of Education Achicievement), untuk kawasan Asia Timur, minat baca

bangsa Indonesia memegang posisi terendah. Serta data dari Badan Pusat Statistik

(2006) menunjukkan, ternyata rakyat Indonesia belum memprioritaskan kegiatan

membaca sebagai sumber utama dalam memperoleh  informasi.

Masyarakat cenderung memilih menonton televisi (85,9%), mendengarkan radio

(40,3%) dari pada membaca surat kabar (23,5%).

2.1.22 Faktor Pendukung

Berikut merupakan faktor-faktor pendukung pembuatan animasi ini, yaitu :

24

Page 23: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2014-2... · Web viewBentuk bisa berupa wujud alam (figur), yang tidak sama sekali menyerupai wujud alam (non figur)

1. Karya ini dapat menambah pengetahuan mengenai cara kerja graphic

desainer pada news broadcast.

2. Penyampaian dalam bentuk animasi edukasi lebih mudah dipahami

dan lebih menarik dari pada membaca buku.

3. Penulis telah terlibat langsung saat melaksanakan kerja praktek di

salah satu stasiun televisi.

2.1.23 Faktor Penghambat

Berikut merupakan faktor-faktor penghambat pembuatan animasi ini, yaitu :

1. Kurangnya pengalaman penulis dalam pembuatan motion graphic sehingga

timbul kehawatiran karya tidak dapat dihasilkan secara maksimal.

2. Kurangnya referensi yang membahas proses kerja dalam bidang pemberitaan.

2.2 Tinjauan Teori

2.2.1 Teori komunikasi Cohen

Cohen (2005: 100) menyatakan bahwa “Berita-berita televisi merupakan salah satu

jenis pesan media massa yang bisa dikatakan sebagai beban yang terlalu berat bagi

kemampuan manusia dalam mengolah informasi. Banyak orang mengatakan bahwa

televisi merupakan sumber utama mereka untuk mendapatkan berita, tapi mereka

tidak belajar banyak tentang dunia sekitar mereka. Mereka tidak menyadari bahwa

berita televisi sangat rumit untuk mereka.”

Yang dimaksud dalam pernyataan ini adalah proses menonton televisi membutuhkan

sedikit usaha dalam diri pemirsa untuk memahami peristiwa apa yang sedang terjadi,

bila tidak ada informasi yang detail pemirsa akan kesulitan untuk memahaminya.

2.2.2 Data-ink ration

Tufte (1983 :93) menuliskan "keunggulan grafis adalah dapat memberikan kepada

pemirsa ide-ide dalam jumlah terbesar dengan waktu yang singkat, dengan sedikit

tinta dalam ruang yang sangat kecil"

25

Page 24: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2014-2... · Web viewBentuk bisa berupa wujud alam (figur), yang tidak sama sekali menyerupai wujud alam (non figur)

Ini berarti bahwa grafis terbaik adalah yang menyediakan banyak informasi dalam

ruangan terkecil atau menggunakan tinta yang sedikit. Meskipun konsep ini mungkin

tampak cukup sederhana, hal ini sangat membutuhkan pemikiran dan perencanaan

untuk mengembangkan grafis atau grafis paket yang efektif.

2.2.3 Teori komunikasi media massa

Scott (2005 : 98) menyatakan bahwa “gambar tidak hanya sebagai gambaran nyata

dari suatu realitas tapi juga sebagai alat pembawa daya tarik emosional. Gambar-

gambar dapat dipergunakan sebagai simbol dan untuk membangun argumentasi-

argumentasi retoritas. Element visual mampu mempresentasikan konsep, abstraksi,

aksi, metafora, keterangan dan semuanya itu dapat digabungkan dalam argumentasi-

argumentasi yang kompleks.”

Yang dimaksud dalam pernyataan di atas adalah bahwa media massa menggunakan

gambar sebagai pendukung berita.

2.2.4 Taksonomi Bloom 

Bloom (1956) mencetuskan kajian Teori Taksonomi yang berasal dari bahasa

Yunani tassein berarti untuk mengklasifikasi dan nomos yang berarti aturan.

Taksonomi berarti klasifikasi berhirarkhi dari sesuatu atau prinsip yang mendasari

klasifikasi. Semua hal yang bergerak, benda diam, tempat, dan kejadian- sampai pada

kemampuan berpikir dapat diklasifikasikan menurut beberapa skema taksonomi

Konsep Taksonomi Bloom dikembangkan pada tahun 1956 oleh Benjamin Bloom,

seorang psikolog bidang pendidikan. Konsep ini mengklasifikasikan tujuan

pendidikan dalam tiga ranah, yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik

1. Ranah Kognitif

Ranah ini meliputi kemampuan menyatakan kembali konsep atau prinsip yang telah

dipelajari, yang berkenaan dengan kemampuan berpikir, kompetensi memperoleh

26

Page 25: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2014-2... · Web viewBentuk bisa berupa wujud alam (figur), yang tidak sama sekali menyerupai wujud alam (non figur)

pengetahuan, pengenalan, pemahaman, konseptualisasi, penentuan dan penalaran.

Tujuan pembelajaran dalam ranah kognitif (intelektual) atau yang menurut Bloom

merupakan segala aktivitas yang menyangkut otak dibagi menjadi 6 tingkatan sesuai

dengan jenjang terendah sampai tertinggi  yang dilambangkan dengan C (Cognitive)

Dalam buku yang berjudul Taxonomy of Educational Objectives. Handbook 1 :

Cognitive Domain yang diterbitkan oleh McKey New York. Benyamin Bloom pada

tahun 1956, yaitu:

♦ C1 (Pengetahuan/Knowledge)

Pada jenjang ini menekankan pada kemampuan dalam mengingat kembali materi

yang telah dipelajari, seperti pengetahuan tentang istilah, fakta khusus, konvensi,

kecenderungan dan urutan, klasifikasi dan kategori, kriteria serta metodologi. 

Tingkatan atau jenjang ini merupakan tingkatan terendah namun menjadi prasyarat

bagi tingkatan selanjutnya. Di jenjang ini, peserta didik menjawab pertanyaan

berdasarkan dengan hapalan saja. Kata kerja operasional yang dapat dipakai dalam

jenjang ini adalah mengutip, menyebutkan, menjelaskan, menggambarkan,

membilang, mengidentifikasi, mendaftar, menunjukkan, memberi label, memberi

indeks, memasangkan, menamai, menandai, membaca, menyadari, menghafal,

meniru, mencatat, mengulang, mereproduksi, meninjau, memilih, menyatakan,

mempelajari, mentabulasi, memberi kode, menelusuri, dam menulis.

♦ C2 (Pemahaman/Comprehension)

Pada jenjang ini, pemahaman diartikan sebagai kemampuan dalam memahami materi

tertentu yang dipelajari. Kemampuan-kemampuan tersebut yaitu :

1. Translasi (kemampuan mengubah simbol dari satu bentuk ke bentuk

lain)

2. Interpretasi (kemampuan menjelaskan materi)

3. Ekstrapolasi (kemampuan memperluas arti).

Di jenjang ini, peserta didik menjawab pertanyaan dengan kata-katanya sendiri dan

dengan memberikan contoh baik prinsip maupun konsep. Kata kerja operasional

yang dapat dipakai dalam jenjang ini adalah memperkirakan, menjelaskan,

mengkategorikan, mencirikan, merinci, mengasosiasikan, membandingkan,

27

Page 26: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2014-2... · Web viewBentuk bisa berupa wujud alam (figur), yang tidak sama sekali menyerupai wujud alam (non figur)

menghitung, mengkontraskan, mengubah, mempertahankan, menguraikan, menjalin,

membedakan, mendiskusikan, menggali, mencontohkan, menerangkan,

mengemukakan, mempolakan, memperluas, menyimpulkan, meramalkan,

merangkum, dan menjabarkan.

♦ C3 (Penerapan/Application)

Pada jenjang ini, aplikasi diartikan sebagai kemampuan menerapkan informasi pada

situasi nyata, dimana peserta didik mampu menerapkan pemahamannya dengan cara

menggunakannya secara nyata. Di jenjang ini, peserta didik dituntut untuk dapat

menerapkan konsep dan prinsip yang ia miliki pada situasi baru yang belum pernah

diberikan sebelumnya. Kata kerja operasional yang dapat dipakai dalam jenjang ini

adalah menugaskan, mengurutkan, menentukan, menerapakan, menyesuaikan,

mengkalkulasi, memodifikasi, mengklasifikasi, menghitung, membangun,

membiasakan, mencegah, menggunakan, menilai, melatih, menggali,

mengemukakan, mengadaptasi, menyelidiki, mengoperasikan, mempersoalkan,

mengkonsepkan, melaksanakan, meramalkan, memproduksi, memproses,

mengaitkan, menyusun, mensimulasikan, memecahkan, melakukan, dan mentabulasi.

♦ C4 (Analisis/Analysis)

Pada jenjang ini, dapat dikatakan bahwa analisis adalah kemampuan menguraikan

suatu materi menjadi komponen-komponen yang lebih jelas. Kemampuan ini dapat

berupa :

1. Analisis elemen/unsur (analisis bagian-bagian materi)

2. Analisis hubungan ( identifikasi hubungan)

3. Analisis pengorganisasian prinsip/prinsip-prinsip organisasi

(identifikasi organisasi)

Di jenjang ini, peserta didik diminta untuk menguraikan informasi ke dalam

beberapa bagian menemukan asumsi, dan membedakan pendapat dan fakta serta

menemukan hubungan sebab akibat. Kata kerja operasional yang dapat dipakai

dalam jenjang ini adalah menganalisis, mengaudit, memecahkan, menegaskan,

mendeteksi, mendiagnosis, menyeleksi, memerinci, menominasikan,

mendiagramkan, mengkorelasikan, merasionalkan, menguji, mencerahkan,

28

Page 27: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2014-2... · Web viewBentuk bisa berupa wujud alam (figur), yang tidak sama sekali menyerupai wujud alam (non figur)

menjelajah, membagankan, menyimpulkan, menemukan, menelaah, memaksimalkan,

memerintahkan, mengedit, mengaitkan, memilih, mengukur, melatih, dan

mentransfer.

♦ C5 (Sintesis/Synthesis)

Pada jenjang ini, sintesis dimaknai sebagai kemampuan memproduksi dan

mengkombinasikan elemen-elemen untuk membentuk sebuah struktur yang unik.

Kemampuan ini dapat berupa memproduksi komunikasi yang unik, rencana atau

kegiatan yang utuh, dan seperangkat hubungan abstrak. Di jenjang ini, peserta didik

dituntut menghasilkan hipotesis atau teorinya sendiri dengan memadukan berbagai

ilmu dan pengetahuan. Kata kerja operasional yang dapat dipakai dalam jenjang ini

adalah mengabstraksi, mengatur, menganimasi, mengumpulkan, mengkategorikan,

mengkode, mengkombinasikan, menyusun, mengarang, membangun,

menanggulangi, menghubungkan, menciptakan, mengkreasikan, mengoreksi,

merancang, merencanakan, mendikte, meningkatkan, memperjelas, memfasilitasi,

membentuk, merumuskan, menggeneralisasi, menggabungkan, memadukan,

membatas, mereparasi, menampilkan, menyiapkan, memproduksi, merangkum, dan

merekonstruksi.

♦ C6 (Evaluasi/Evaluation)

Pada jenjang ini, evaluasi diartikan sebagai kemampuan menilai manfaat suatu hal

untuk tujuan tertentu berdasarkan kriteria yang jelas. Kegiatan ini berkenaan dengan

nilai suatu ide, kreasi, cara atau metode. Pada jenjang ini seseorang dipandu untuk

mendapatkan pengetahuan baru, pemahaman yang lebih baik, penerapan baru serta

cara baru yang unik dalam analisis dan sintesis. Menurut Bloom paling tidak ada 2

jenis evaluasi yaitu :

1. Evaluasi berdasarkan bukti internal

2. Evaluasi berdasarkan bukti eksternal

Di jenjang ini, peserta didik mengevaluasi informasi termasuk di dalamnya

melakukan pembuatan keputusan dan kebijakan. Kata kerja operasional yang dapat

dipakai dalam jenjang ini adalah membandingkan, menyimpulkan, menilai,

mengarahkan, mengkritik, menimbang, memutuskan, memisahkan, memprediksi,

memperjelas, menugaskan, menafsirkan, mempertahankan, memerinci, mengukur,

29

Page 28: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2014-2... · Web viewBentuk bisa berupa wujud alam (figur), yang tidak sama sekali menyerupai wujud alam (non figur)

merangkum, membuktikan, memvalidasi, mengetes, mendukung, memilih, dan

memproyeksikan.

2. Ranah Afektif

Ranah afektif adalah ranah yang berhubungan dengan sikap, nilai, perasaan, emosi

serta derajat penerimaan atau penolakan suatu obyek dlam kegiatan belajar mengajar.

Kartwohl & Bloom (Dimyati & Mudjiono, 1994; Syambasri Munaf, 2001) membagi

ranah afektif menjadi 5 kategori yaitu :

♦ Receiving/Attending/Penerimaan

Kategori ini merupakan tingkat afektif yang terendah yang meliputi penerimaan

masalah, situasi, gejala, nilai dan keyakinan secara pasif.Penerimaan adalah

semacam kepekaan dalam menerima rangsanagn atau stimulasi dari luar yang datang

pada diri peserta didik. Hal ini dapat dicontohkan dengan sikap peserta didik ketika

mendengarkan penjelasan pendidik dengan seksama dimana mereka bersedia

menerima nilai-nilai yang diajarkan kepada mereka danmereka memiliki kemauan

untuk menggabungkan diri atau mengidentifikasi diri dengan nilai itu. Kata kerja

operasional yang dapat dipakai dalam kategori ini adalah memilih, mempertanyakan,

mengikuti, memberi, menganut, mematuhi, dan meminati.

♦ Responding/Menanggapi

Kategori ini berkenaan dengan jawaban dan kesenangan menanggapi atau

merealisasikan sesuatu yang sesuai dengan nilai-nilai yang dianut masyarakat. Atau

dapat pula dikatakan bahwa menanggapi adalah suatu sikap yang menunjukkan

adanya partisipasi aktif untuk mengikutsertakan dirinya dalam fenomena tertentu dan

membuat reaksi terhadapnya dengan salah satu cara. Hal ini dapat dicontohkan

dengan menyerahkan laporan tugas tepat pada waktunya. Kata kerja operasional

yang dapat dipakai dalam kategori ini adalah menjawab, membantu, mengajukan,

mengompromi, menyenangi, menyambut, mendukung, menyetujui, menampilkan,

melaporkan, memilih, mengatakan, memilah, dan menolak.

♦ Valuing/Penilaian

30

Page 29: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2014-2... · Web viewBentuk bisa berupa wujud alam (figur), yang tidak sama sekali menyerupai wujud alam (non figur)

Kategori ini berkenaan dengan memberikan nilai, penghargaan dan kepercayaan

terhadap suatu gejala atau stimulus tertentu. Peserta didik tidak hanya mau menerima

nilai yang diajarkan akan tetapi berkemampuan pula untuk menilai fenomena itu baik

atau buruk. Hal ini dapat dicontohkan dengan bersikap jujur dalam kegiatan belajar

mengajar serta bertanggungjawab terhadap segala hal selama proses pembelajaran.

Kata kerja operasional yang dapat dipakai dalam kategori ini adalah mengasumsikan,

meyakini, melengkapi, meyakinkan, memperjelas, memprakarsai, mengundang,

menggabungkan, mengusulkan, menekankan, dan menyumbang.

♦ Organization/Organisasi/Mengelola

Kategori ini meliputi konseptualisasi nilai-nilai menjadi sistem nilai, serta

pemantapan dan prioritas nilai yang telah dimiliki. Hal ini dapat dicontohkan dengan

kemampuan menimbang akibat positif dan negatif dari suatu kemajuan sains

terhadap kehidupan manusia. Kata kerja operasional yang dapat dipakai dalam

kategori ini adalah menganut, mengubah, menata, mengklasifikasikan,

mengombinasi, mempertahankan, membangun, membentuk pendapat, memadukan,

mengelola, menegosiasikan, dan merembuk.

♦ Characterization/Karakteristik

Kategori ini berkenaan dengan keterpaduan semua sistem nilai yang telah dimiliki

seseorang yang mempengaruhi pola kepribadian dan tingkah lakunya. Proses

internalisais nilai menempati urutan tertinggi dalam hierarki nilai. Hal ini

dicontohkan dengan bersedianya mengubah pendapat jika ada bukti yang tidak

mendukung pendapatnya. Kata kerja operasional yang dapat dipakai dalam kategori

ini adalah mengubah perilaku, berakhlak mulia, mempengaruhi,  mendengarkan,

mengkualifikasi, melayani, menunjukkan, membuktikan dan memecahkan.

3. Ranah Psikomotor

Ranah ini meliputi kompetensi melakukan pekerjaan dengan melibatkan anggota

badan serta kompetensi yang berkaitan dengan gerak fisik (motorik) yang terdiri dari

gerakan refleks, keterampilan gerakan dasar, kemampuan perseptual, ketepatan,

31

Page 30: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2014-2... · Web viewBentuk bisa berupa wujud alam (figur), yang tidak sama sekali menyerupai wujud alam (non figur)

keterampilan kompleks, serta ekspresif dan interperatif. Kategori yang termasuk

dalam ranah ini adalah:

♦ Meniru

Kategori meniru ini merupakan kemampuan untuk melakukan sesuatu dengan contoh

yang diamatinya walaupun belum dimengerti makna ataupun hakikatnya dari

keterampilan itu. Kata kerja operasional yang dapat dipakai dalam kategori ini adalah

mengaktifan, menyesuaikan, menggabungkan, melamar, mengatur, mengumpulkan,

menimbang, memperkecil, membangun, mengubah, membersihkan, memposisikan,

dan mengonstruksi.

♦ Memanipulasi

Kategori ini merupakan kemampuan dalam melakukan suatu tindakan serta memilih

apa yang diperlukan dari apa yang diajarkan. Kata kerja operasional yang dapat

dipakai dalam kategori ini adalah mengoreksi, mendemonstrasikan, merancang,

memilah, melatih, memperbaiki, mengidentifikasikan, mengisi, menempatkan,

membuat, memanipulasi, mereparasi, dan mencampur.

♦ Pengalamiahan

Kategori ini merupakan suatu penampilan tindakan dimana hal yang diajarkan dan

dijadikan sebagai contoh telah menjadi suatu kebiasaan dan gerakan-gerakan yang

ditampilkan lebih meyakinkan. Kata kerja operasional yang dapat dipakai dalam

kategori ini adalah mengalihkan, menggantikan, memutar, mengirim, memindahkan,

mendorong, menarik, memproduksi, mencampur, mengoperasikan, mengemas, dan

membungkus.

♦ Artikulasi

Kategori ini merupakan suatu tahap dimana seseorang dapat melakukan suatu

keterampilan yang lebih kompleks terutama yang berhubungan dengan gerakan

interpretatif. Kata kerja operasional yang dapat dipakai dalam kategori ini adalah :

mengalihkan, mempertajam, membentuk, memadankan, menggunakan, memulai,

menyetir, menjeniskan, menempel, mensketsa, melonggarkan, dan menimbang.

32

Page 31: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2014-2... · Web viewBentuk bisa berupa wujud alam (figur), yang tidak sama sekali menyerupai wujud alam (non figur)

2.2.5 Teori Warna

Howard (2008) mengatakan bahwa warna dalam layout dapat menyampaikan

moods, membuat gambar, menarik perhatian, dan mengidentifikasi objek. Ketika

memilih warna untuk publikasi atau halaman web, tentang apa yang ingin Anda

lakukan dan ke warna apa yang cocok untuk tujuan anda.

Warna dapat digunakan untuk:

1. Sorot elemen penting dan utama seperti subheads.

2. Menarik mata.

3. Sinyal di mana pembaca untuk melihat terlebih dahulu.

4. Membuat gambar atau moods.

5. Mengatur.

6. Bersama kelompok elemen atau mengisolasi mereka.

7. Memprovokasi emosi.

Jacci Howard dalam Color Meanings menjelaskan apabila terdapat suatu warna (hue)

yang mendominasi dalam sebuah desain, seringkali komposisi tersebut berhasil

dengan baik. Ketika satu warna mendominasi dalam suatu bidang, dapat dikatakan

warna tersebut bekerja sebagai aksen dari karya tersebut.

Berikut adalah arti warna yang terbagi dalam 4 kelompok, yaitu:

1. Cool color (Calming) : Biru, hijau, turquoise, perak

2. Color (Exciting) : Merah, oranye, kuning, emas

3. Mixed cool / warm color : Ungu, lavender, hijau

4. Neutral color (unifying) : Cokelat, biege, ivory, abu-abu,

hitam, putih

33

Page 32: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2014-2... · Web viewBentuk bisa berupa wujud alam (figur), yang tidak sama sekali menyerupai wujud alam (non figur)

2.3 Analisis SWOT

Berikut merupakan hasil analisis yang dilakukan oleh penulis :

Strangth

Belum ada animasi edukasi mengenai aplikasi grafis pada media siaran berita.

Weakness

Animasi edukasi ini tidak dapat menjelaskan secara terperinci akan detail

seperti apa saja cara pemakaian grafis pada media siaran berita.

Opportunities

Tidak banyaknya animasi edukasi tentang aplikasi grafis pada media siaran

berita dalam bentuk animasi sehingga peluang untuk berhasil cukup besar.

Threats

Masyarakat kurang berminat pada animasi edukasi karena dinilai kurang

menarik.

34