30
MATERI KEGIATAN PEMBELAJARAN 3 GERBANG LOGIKA Gerbang-gerbang logika merupakan dasar untuk merancang dan membangun rangkaian elektronika digital. Suatu gerbang logika mempunyai satu terminal keluaran dan satu atau lebih terminal masukan. Keluaran dan masukan gerbang logika ini dinyatakan dalam kondisi HIGH (1) atau LOW (0). Dalam suatu sistem TTL level HIGH diwakili dengan tegangan 5V, sedangkan level LOW diwakili dengan tegangan 0V. Page 1 of 30

sumberbelajarangga.files.wordpress.com · Web viewDalam suatu sistem TTL level HIGH diwakili dengan tegangan 5V, sedangkan level LOW diwakili dengan tegangan 0V. Gambar 3.1. Simbul

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: sumberbelajarangga.files.wordpress.com · Web viewDalam suatu sistem TTL level HIGH diwakili dengan tegangan 5V, sedangkan level LOW diwakili dengan tegangan 0V. Gambar 3.1. Simbul

MATERI KEGIATAN PEMBELAJARAN 3

GERBANG LOGIKAGerbang-gerbang logika merupakan dasar untuk merancang dan

membangun rangkaian elektronika digital. Suatu gerbang logika mempunyai satu terminal keluaran dan satu atau lebih terminal masukan. Keluaran dan masukan gerbang logika ini dinyatakan dalam kondisi HIGH (1) atau LOW (0). Dalam suatu sistem TTL level HIGH diwakili dengan tegangan 5V, sedangkan level LOW diwakili dengan tegangan 0V.

Gambar 3.1. Simbul gerbang AND, OR, INVERTER, NAND, dan NOR yang

digunakan oleh American National Standard Institute (ANSI) dan

Page 1 of 25

Page 2: sumberbelajarangga.files.wordpress.com · Web viewDalam suatu sistem TTL level HIGH diwakili dengan tegangan 5V, sedangkan level LOW diwakili dengan tegangan 0V. Gambar 3.1. Simbul

Institute of Electrical and Electronic Engineers (IEEE) (a) lama dan (b) baru.

Dengan menggunakan gerbang-gerbang logika, kita dapat merancang suatu sistem digital yang akan mengevaluasi level masukan dan menghasilkan respon keluaran yang spesifik berdasar rancangan rangkaian logika. Gambar 3.1.a menunjukkan simbul lama dan gambar 3.1.b. simbul baru dari lima gerbang logika dasar AND, OR, INVERTER, NAND, NOR yang digunakan oleh American National Standard Institute (ANSI) dan Institute of Electrical and Electronic Engineers (IEEE).

3.1. Gerbang AND

3.1.1.Analogi, Simbol dan Tabel kebenaran ANDGerbang AND merupakan suatu rangkaian logika yang mempunyai 2

atau lebih masukan, dengan satu keluaran.Seperti yang ditunjukkan gambar 3.2.a. gerbang AND dengan 2

masukan dapat dianalogikan sebagai 2 saklar seri yang digunakan untuk menghidupkan lampu. Lampu C akan menyala bila saklar SA dan saklar SB

sama-sama ditutup (logika 1) dan lampu C akan padam jika salah satu atau kedua saklar SA dan saklar SB dibuka (logika 0).

(a)

C = A . B

(b)

Gambar 3.2. Analogi dan simbol Gerbang AND

Oleh karena itu keluaran gerbang AND dapat diekspresikan dengan aljabar Boolean sebagai berikut, C=A.B. dan apabila ditabelkan diperoleh seperti tabel 3.1.

Page 2 of 25

Page 3: sumberbelajarangga.files.wordpress.com · Web viewDalam suatu sistem TTL level HIGH diwakili dengan tegangan 5V, sedangkan level LOW diwakili dengan tegangan 0V. Gambar 3.1. Simbul

Adapun Gambar 3.2.b. mengambarkan simbul AND lama, yang sampai saat ini masih sering dipakai dalam rangkaian digital oleh American National Standard Institute (ANSI) dan Institute of Electrical and Electronic Engineers (IEEE), serta simbul yang digunakan oleh National Electrical Manufacturer’s Association (NEMA). Tabel 3.1 Tabel kebenaran Gerbang AND 2 masukan :

Masukan Keluaran

A B CAND

0 0 00 1 01 0 01 1 1

3.1.2.Diagram Waktu Hasil Respon Keluaran Terhadap Masukan pada Gerbang AND

Berdasarkan tabel kebenaran gerbang AND, hasil respon keluaran terhadap masukan dapat dijelaskan pada contoh gambar 3.3. sebagai berikut, pada saat

t0 – t1 nilai masukkan A=0, nilai masukkan B=0, hasil keluarannya X=0

t1 – t2 nilai masukkan A=1, nilai masukkan B=0, hasil keluarannya X=0

t2 – t3 nilai masukkan A=1, nilai masukkan B=1, hasil keluarannya X=1

t3 – t4 nilai masukkan A=0, nilai masukkan B=1, hasil keluarannya X=0

t4 – t5 nilai masukkan A=0, nilai masukkan B=0, hasil keluarannya X=0

t5 – t6 nilai masukkan A=0, nilai masukkan B=1, hasil keluarannya X=0

t6 – t7 nilai masukkan A=1, nilai masukkan B=1, hasil keluarannya X=1

Page 3 of 25

Page 4: sumberbelajarangga.files.wordpress.com · Web viewDalam suatu sistem TTL level HIGH diwakili dengan tegangan 5V, sedangkan level LOW diwakili dengan tegangan 0V. Gambar 3.1. Simbul

Gambar 3.3. Diagram waktu hasil respon keluaran terhadap masukan gerbang AND

3.1.3.Gerbang AND dari Rangkaian RDL Rangkaian Logika Diode Resistor yang dapat berfungsi sebagai

gerbang AND ditunjukkan pada gambar 3.4.

Gambar 3.4. Rangkaian Logika Diode Resistor berfungsi sebagai gerbang AND

Prinsip kerja rangkaian logika diode resistor yang berfungsi sebagai gerbang AND dapat dijelaskan sebagai berikut:

Kondisi 1. Pada saat switch A terhubung dengan ground (logika 0) dan Switch B terhubung dengan ground (logika 0) D1 dan D2 mendapat bias forward, arus mengalir dari Vcc lewat RL D1 ke ground dan VCC lewat

Page 4 of 25

Page 5: sumberbelajarangga.files.wordpress.com · Web viewDalam suatu sistem TTL level HIGH diwakili dengan tegangan 5V, sedangkan level LOW diwakili dengan tegangan 0V. Gambar 3.1. Simbul

RL D2 ke ground, kondisi ini menghasilkan tegangan yang terukur pada output (Voltmeter) yang terhubung paralel dengan D1 dan D2 = 0,7 Volt. (yang dinyatakan dengan logika 0).

Kondisi 2. Pada saat switch A terhubung dengan ground (logika 0) dan Switch B terhubung dengan Vcc (logika 1), D1 mendapat bias forward, dan D2 mendapat bias revers, arus hanya mengalir dari VCC lewat RL D1 ke ground, arus tidak dapat mengalir lewat D2, kondisi ini menghasilkan tegangan yang terukur pada output (Voltmeter) yang terhubung paralel dengan D1 = 0,7 Volt. (yang dinyatakan dengan logika 0).

Kondisi 3. Pada saat switch A terhubung dengan Vcc (logika 1) dan Switch B terhubung dengan ground (logika 0), D1 mendapat bias reverse, dan D2 mendapat bias forward, arus hanya mengalir dari VCC lewat RL D2 ke ground, arus tidak dapat mengalir lewat D1, kondisi ini menghasilkan tegangan yang terukur pada output (Voltmeter) yang terhubung paralel dengan D2 = 0,7 Volt. (yang dinyatakan dengan logika 0).

Kondisi 4. Pada saat switch A terhubung dengan Vcc (logika 1) dan Switch B terhubung dengan Vcc (logika 1) D1 dan D2 mendapat bias reverse, arus tidak dapat mengalir lewat D1 dan D2, kondisi ini menghasilkan tegangan yang terukur pada output (Voltmeter) yang terhubung paralel dengan D1 dan D2 sama dengan tegangan sumber = 5 Volt. (yang dinyatakan dengan logika 1). Masing-masing kondisi kerja rangkaian logika diode resistor yang berfungsi sebagai gerbang AND apabila ditabelkan diperoleh seperti tabel 3.2.

Tabel 3.2. Tabel kebenaran Rankaian RDL Gerbang AND 2 masukan :

Page 5 of 25

Page 6: sumberbelajarangga.files.wordpress.com · Web viewDalam suatu sistem TTL level HIGH diwakili dengan tegangan 5V, sedangkan level LOW diwakili dengan tegangan 0V. Gambar 3.1. Simbul

3.2. Gerbang OR

3.2.1.Analogi, Simbol dan Tabel kebenaran ORGerbang OR merupakan suatu rangkaian logika yang mempunyai 2

atau lebih masukan, dengan satu keluaran.Seperti yang ditunjukkan gambar 3.5.a. gerbang OR dengan 2

masukan dapat dianalogikan sebagai 2 saklar paralel yang digunakan untuk menghidupkan lampu. Lampu C akan menyala bila salah satu atau kedua saklar SA dan saklar SB sama-sama ditutup (logika 1) dan lampu C akan padam hanya jika kedua saklar SA dan saklar SB dibuka (logika 0)

Oleh karena itu keluaran gerbang OR dapat diexpresikan dengan aljabar Boolean sebagai berikut, C=A+B dan apabila ditabelkan diperoleh, seperti tabel 3.3. Adapun Gambar 3.5.b. mengambarkan simbul OR lama, yang sampai saat ini masih sering dipakai dalam rangkaian digital oleh American National Standard Institute (ANSI) dan Institute of Electrical and Electronic Engineers (IEEE), serta simbul yang digunakan oleh National Electrical Manufacturer’s Association (NEMA).

Page 6 of 25

Page 7: sumberbelajarangga.files.wordpress.com · Web viewDalam suatu sistem TTL level HIGH diwakili dengan tegangan 5V, sedangkan level LOW diwakili dengan tegangan 0V. Gambar 3.1. Simbul

(a)C = A +

B (b)Gambar 3.5. Analogi dan simbol Gerbang OR

Tabel 3.3. Tabel kebenaran Gerbang OR 2 masukan :

Masukan Keluaran

A B COR

0 0 00 1 11 0 11 1 1

3.2.2.Diagram Waktu Hasil Respon Keluaran Terhadap Masukan Gerbang OR.

Berdasarkan tabel kebenaran gerbang OR hasil respon keluaran terhadap masukan dapat dijelaskan pada contoh gambar 3.6. sebagai berikut, pada saat

t0 – t1 nilai masukkan A=0, nilai masukkan B=0, hasil keluarannya=0

t1 – t2 nilai masukkan A=1, nilai masukkan B=0, hasil keluarannya=1

t2 – t3 nilai masukkan A=1, nilai masukkan B=1, hasil keluarannya=1

t3 – t4 nilai masukkan A=0, nilai masukkan B=1, hasil keluarannya=1

t4 – t5 nilai masukkan A=0, nilai masukkan B=0, hasil keluarannya=0

t5 – t6 nilai masukkan A=1, nilai masukkan B=0, hasil keluarannya=1

Page 7 of 25

Page 8: sumberbelajarangga.files.wordpress.com · Web viewDalam suatu sistem TTL level HIGH diwakili dengan tegangan 5V, sedangkan level LOW diwakili dengan tegangan 0V. Gambar 3.1. Simbul

t6 – t7 nilai masukkan A=1, nilai masukkan B=1, hasil keluarannya=1

Gambar 3.6. Diagram waktu hasil respon keluaran terhadap masukan gerbang AND

3.2.3.Gerbang OR dari Rangkaian RDL Rangkaian Logika Diode Resistor yang dapat berfungsi sebagai

gerbang OR ditunjukkan pada gambar 3.7.

Gambar 3.7. Rangkaian Logika Diode Resistor berfungsi sebagai gerbang OR

Page 8 of 25

Page 9: sumberbelajarangga.files.wordpress.com · Web viewDalam suatu sistem TTL level HIGH diwakili dengan tegangan 5V, sedangkan level LOW diwakili dengan tegangan 0V. Gambar 3.1. Simbul

Prinsip kerja rangkaian logika diode resistor yang berfungsi sebagai gerbang OR dapat dijelaskan sebagai berikut:

Kondisi 1. Pada saat switch A terhubung dengan ground (logika 0) dan Switch B terhubung dengan ground (logika 0) D1 dan D2 mendapat bias reverse, sehingga arus tidak mengalir pada RL, kondisi ini menghasilkan tegangan yang terukur pada output = 0 Volt. (yang dinyatakan dengan logika 0).

Kondisi 2. Pada saat switch A terhubung dengan Vcc (logika 1) dan Switch B terhubung dengan ground (logika 0), D1 mendapat bias forward, dan D2 mendapat bias reverse, arus mengalir dari VCC lewat D1 RL ke ground, arus tidak dapat mengalir lewat D2, kondisi ini menghasilkan tegangan RL = Vcc- VD1 = 5 Volt -0,7 Volt = 4,3 Volt. (yang dinyatakan dengan logika 1).

Kondisi 3. Pada saat switch A terhubung dengan ground (logika 0) dan Switch B terhubung dengan Vcc (logika 1), D1 mendapat bias reverse, dan D2 mendapat bias forward, arus mengalir dari VCC lewat D2 RL ke ground, arus tidak dapat mengalir lewat D1, kondisi ini menghasilkan tegangan RL = Vcc- VD2 = 5 Volt -0,7 Volt = 4,3 Volt. (yang dinyatakan dengan logika 1).

Kondisi 4. Pada saat switch A terhubung dengan Vcc (logika 1) dan Switch B terhubung dengan Vcc (logika 1) D1 dan D2 mendapat bias forward, arus mengalir lewat D1 RL dan D2 RL, kondisi ini menghasilkan tegangan RL = Vcc- VD1,2 = 5 Volt -0,7 Volt = 4,3 Volt. (yang dinyatakan dengan logika 1).

Masing-masing kondisi kerja rangkaian logika diode resistor yang berfungsi sebagai gerbang OR apabila ditabelkan diperoleh seperti tabel 3.4.

Tabel 3.4. Tabel kebenaran Rankaian RDL Gerbang OR 2 masukan :

Page 9 of 25

Page 10: sumberbelajarangga.files.wordpress.com · Web viewDalam suatu sistem TTL level HIGH diwakili dengan tegangan 5V, sedangkan level LOW diwakili dengan tegangan 0V. Gambar 3.1. Simbul

3.3. Gerbang NOT

3.3.1.Analogi, Simbol dan Tabel kebenaran NOT

Gerbang inverter (NOT) merupakan suatu rangkaian logika yang berfungsi sebagai "pembalik", jika masukan berlogika 1, maka keluaran akan berlogika 0, demikian sebaliknya.

Seperti yang ditunjukkan gambar 3.8.a. gerbang NOT dapat dianalogikan sebagai sebuah saklar yang dihubungkan paralel dengan lampu, lampu akan menyala jika saklar SA terbuka (logika 0), dan lampu akan padam jika saklar SA dalam kondisi tertutup (logika 1).

Oleh karena itu keluaran gerbang NOT dapat diexpresikan dengan aljabar Boolean sebagai berikut, C= dan apabila ditabelkan diperoleh seperti tabel 3.5.

Adapun Gambar 3.8.b. mengambarkan simbul NOT lama, yang sampai saat ini masih sering dipakai dalam rangkaian digital oleh American National Standard Institute (ANSI) dan Institute of Electrical and Electronic Engineers (IEEE), serta simbul yang digunakan oleh National Electrical Manufacturer’s Association (NEMA).

Page 10 of 25

Page 11: sumberbelajarangga.files.wordpress.com · Web viewDalam suatu sistem TTL level HIGH diwakili dengan tegangan 5V, sedangkan level LOW diwakili dengan tegangan 0V. Gambar 3.1. Simbul

C=

Gambar 3.8. Analogi dan simbol Gerbang NOT

Tabel 3.5. Tabel kebenaran Gerbang NOT Masuka

nKeluara

nA C= 0 11 0

3.3.2.Diagram Waktu Hasil Respon Keluaran Terhadap Masukan Gerbang NOT.

Gambar 3.9. Diagram waktu hasil respon keluaran terhadap masukan gerbang NOT

Berdasarkan tabel kebenaran gerbang NOT hasil respon keluaran X kebalikan dari masukkan A. Respon keluaran X terhadap masukkan A dapat dijelaskan pada contoh gambar 3.9. sebagai berikut, jika nilai masukkan A=0

Page 11 of 25

Page 12: sumberbelajarangga.files.wordpress.com · Web viewDalam suatu sistem TTL level HIGH diwakili dengan tegangan 5V, sedangkan level LOW diwakili dengan tegangan 0V. Gambar 3.1. Simbul

nilai respon keluaran X=1 demikian juga sebaliknya jika nilai masukkan A=1 nilai respon keluaran X=0

3.3.3.Gerbang NOT dari rangkaian CMOS Rangkaian CMOS yang dapat berfungsi sebagai gerbang NOT

ditunjukkan pada gambar 3.10.

3.10. Rangkaian CMOS berfungsi sebagai gerbang NOT

Prinsip kerja rangkaian CMOS yang berfungsi sebagai gerbang NOT dapat dijelaskan sebagai berikut:

Kondisi 1, jika input diberi tegangan 0 V, akan membuat Q1 menuju off dan Q2 menghantar ini menjadikan tegangan output = Vcc = 5 V (yang dinyatakan dengan logika 1).

, Kondisi 2, bila input diberi tegangan 5 V, akan membuat Q2 menuju off dan Q1 menghantar, ini menyebabkan tegangan output berubah menjadi rendah= tegangan forward Q1= 0,7 V (yang dinyatakan dengan logika 0). Masing-masing kondisi kerja rangkaian logika CMOS yang berfungsi sebagai gerbang NOT apabila ditabelkan diperoleh seperti tabel 3.6.

Tabel 3.6 Tabel kebenaran rangkaian CMOS Gerbang NOT

Page 12 of 25

Page 13: sumberbelajarangga.files.wordpress.com · Web viewDalam suatu sistem TTL level HIGH diwakili dengan tegangan 5V, sedangkan level LOW diwakili dengan tegangan 0V. Gambar 3.1. Simbul

3.4. Gerbang NAND

3.4.1.Analogi, Simbol dan Tabel kebenaran NAND

Gerbang NAND merupakan suatu rangkaian logika yang mempunyai 2 atau lebih masukan, dengan satu keluaran. Gerbang NAND merupakan rangkaian logika kombinasi dari gerbang AND yang dikuti gerbang NOT.

Gerbang NAND dapat dianalogikan sebagai 2 sebuah saklar seri yang dihubungkan paralel dengan lampu, sebagaimana Gambar 3.11.a., lampu akan menyala bila salah satu atau kedua saklar SA atau saklar SB dibuka (logika 0), dan lampu akan padam hanya jika kedua saklar SA dan saklar SB

ditutup (logika 1). Oleh karena itu keluaran gerbang NAND dapat diekspresikan dengan

aljabar Boolean sebagai berikut, C = dan apabila ditabelkan diperoleh seperti tabel 3.7.

Adapun Gambar 3.11.b. mengambarkan simbul NAND lama, yang sampai saat ini masih sering dipakai dalam rangkaian digital oleh American National Standard Institute (ANSI) dan Institute of Electrical and Electronic Engineers (IEEE), serta simbul yang digunakan oleh National Electrical Manufacturer’s Association (NEMA).

C =

Page 13 of 25

Page 14: sumberbelajarangga.files.wordpress.com · Web viewDalam suatu sistem TTL level HIGH diwakili dengan tegangan 5V, sedangkan level LOW diwakili dengan tegangan 0V. Gambar 3.1. Simbul

Gambar 3.11. Analogi dan simbol Gerbang NAND

Tabel 3.7. Tabel kebenaran Gerbang NAND 2 masukan :Masukan Keluara

nA B CNAND

0 0 10 1 11 0 11 1 0

3.4.2.Diagram Waktu Hasil Respon Keluaran Terhadap Masukan Gerbang NAND.

Gambar 3.12. menunjukkan contoh diagram waktu hasil respon keluaran terhadap masukan gerbang NAND.

Gambar 3.12. Diagram waktu hasil respon keluaran terhadap masukan gerbang NAND

3.4.3.Gerbang NAND dari rangkaian TTLRangkaian transistor transistor logik yang dapat berfungsi sebagai

gerbang Nand ditunjukkan pada gambar 3.13.

Prinsip kerja rangkaian TTL yang berfungsi sebagai gerbang NAND dapat dijelaskan sebagai berikut:

Page 14 of 25

Page 15: sumberbelajarangga.files.wordpress.com · Web viewDalam suatu sistem TTL level HIGH diwakili dengan tegangan 5V, sedangkan level LOW diwakili dengan tegangan 0V. Gambar 3.1. Simbul

Kondisi 1, jika semua input dari T1 diberi tegangan 5 V dalam waktu yang sama (yang dinyatakan dengan logika 1), mengakibatkan junction emitor-basis T1 memperoleh bias reverse dan junction basis-kolektor T1 lewat R1 mendapat bias forward, sehingga arus akan mengalir lewat R1 dan basis, yang membuat T2 pada kondisi saturasi sehingga tegangan output T2 mendekati 0 V = tegangan ground. (yang dinyatakan dengan logika 0)

Kondisi 2, jika salah satu input dari ketiga input diberi tegangan 0 V (yang dinyatakan dengan logika 1), akan membuat junction emitor-basis T1 memperoleh bias forward, yang menyebabkan arus mengalir dari Vcc lewat R1 masuk ke basis T1. Perubahan arus yang mengalir lewat R1 menyebabkan kenaikan tegangan jatuh pada R1 dan mengurangi tegangan basis pada T2 . Perubahan tegangan basis pada T2 akan mengakibatkan bias junction basis-kolektor menjadi reverse,sehingga T2 menuju off dan besarnya tegangan output T2 = Vcc = 5 V (yang dinyatakan dengan logika 1). Kondisi ini berlaku pada semua atau salah satu input jika diberi tegangan 0V (step 0-6)

Gambar 3.13. Analogi dan simbol Gerbang NANDMasing-masing kondisi kerja rangkaian transistor-transistor logik

yang berfungsi sebagai gerbang NAND apabila ditabelkan diperoleh seperti tabel 3.8.

Page 15 of 25

Page 16: sumberbelajarangga.files.wordpress.com · Web viewDalam suatu sistem TTL level HIGH diwakili dengan tegangan 5V, sedangkan level LOW diwakili dengan tegangan 0V. Gambar 3.1. Simbul

Tabel 3.8. Tabel kebenaran TTL Gerbang AND 3 masukan :

3.5. Gerbang NOR

3.5.1.Analogi, Simbol dan Tabel kebenaran NOR

Gerbang NOR merupakan suatu rangkaian logika yang mempunyai 2 atau lebih masukan, dengan satu keluaran. Gerbang NOR merupakan rangkaian logika kombinasi dari gerbang OR yang dikuti gerbang NOT.

Gerbang NOR dapat dianalogikan sebagai 2 sebuah saklar paralel yang dihubungkan paralel dengan lampu, sebagaimana Gambar 3.14.a, lampu akan menyala bila kedua saklar SA dan saklar SB dibuka (logika 0), dan lampu akan padam jika salah satu atau kedua saklar SA dan saklar SB

ditutup (logika 1).

C=

Page 16 of 25

Page 17: sumberbelajarangga.files.wordpress.com · Web viewDalam suatu sistem TTL level HIGH diwakili dengan tegangan 5V, sedangkan level LOW diwakili dengan tegangan 0V. Gambar 3.1. Simbul

Gambar 3.14. Analogi dan simbol Gerbang NOR

Oleh karena itu keluaran gerbang NOR dapat diekspresikan dengan aljabar Boolean sebagai berikut, C = dan apabila ditabelkan diperoleh seperti tabel 3.9. Adapun Gambar 3.14.b. mengambarkan simbul NOR lama, yang sampai saat ini masih sering dipakai dalam rangkaian digital oleh American National Standard Institute (ANSI) dan Institute of Electrical and Electronic Engineers (IEEE), serta simbul yang digunakan oleh National Electrical Manufacturer’s Association (NEMA).

Tabel 3.9. Tabel kebenaran Gerbang NOR 2 masukan :Masukan Keluara

nA B CNOR

0 0 10 1 01 0 01 1 0

3.5.2.Diagram Waktu Hasil Respon Keluaran Terhadap Masukan Gerbang NOR.

Gambar 3.15. menunjukkan contoh diagram waktu hasil respon keluaran terhadap masukan gerbang NOR.

Page 17 of 25

Page 18: sumberbelajarangga.files.wordpress.com · Web viewDalam suatu sistem TTL level HIGH diwakili dengan tegangan 5V, sedangkan level LOW diwakili dengan tegangan 0V. Gambar 3.1. Simbul

Gambar 3.15. Diagram waktu hasil respon keluaran terhadap masukan gerbang AND

3.5.3.Gerbang NOR dari rangkaian ECLRangkaian Emitter-coupled logic yang dapat berfungsi sebagai

gerbang NOR ditunjukkan pada gambar 3.16.

Page 18 of 25

Page 19: sumberbelajarangga.files.wordpress.com · Web viewDalam suatu sistem TTL level HIGH diwakili dengan tegangan 5V, sedangkan level LOW diwakili dengan tegangan 0V. Gambar 3.1. Simbul

Gambar 3.16. Analogi dan simbol Gerbang NOR

Prinsip kerja rangkaian ECL yang berfungsi sebagai gerbang NOR dapat dijelaskan sebagai berikut:

Kondisi 1 jika semua input diberi tegangan 0V dalam waktu yang sama (yang dinyatakan dengan logika 1),akan meyebabkan T1, T2, dan T3 cut off arus tidak dapat mengalir pada tahanan kolektor R1. Tegangan jatuh pada R1 mendekati tegangan Vcc, dan mengakibatkan T5 menghantar dan arus melewati R4 sehingga tegangan output mendekati tegangan Vcc = 5 V (yang dinyatakan dengan logika 1).

Kondisi 2, jika salah satu input dari ketiga input diberi tegangan 5 V (yang dinyatakan dengan logika 1), diatas tegangan VBB akan membuat salah satu dari transistor menghantar kondisi ini mengakibatkan tegangan

Page 19 of 25

Page 20: sumberbelajarangga.files.wordpress.com · Web viewDalam suatu sistem TTL level HIGH diwakili dengan tegangan 5V, sedangkan level LOW diwakili dengan tegangan 0V. Gambar 3.1. Simbul

kolektor (tegangan pada R1) menjadi turun dan menyebabkan T5 off, sehingga tegangan output mendekati tegangan ground = 0 V (yang dinyatakan dengan logika 0). Kondisi ini berlaku pada semua atau salah satu input jika diberi tegangan 5V (step 1-7)

Masing-masing kondisi kerja rangkaian Emitter-coupled logic yang berfungsi sebagai gerbang NOR apabila ditabelkan diperoleh seperti tabel 3.10.

Tabel 3.10. Tabel kebenaran ECL Gerbang NOR 3 masukan :

3.6. Gerbang EXOR

3.6.1.Analogi, Simbol dan Tabel kebenaran EXOR

Gerbang EXOR merupakan suatu rangkaian logika khusus hanya mempunyai 2 masukan, dengan satu keluaran. Gerbang EXOR merupakan rangkaian logika kombinasi dari gerbang NOT, AND dan OR, seperti yang terlihat pada gambar 3.17a.

Page 20 of 25

Page 21: sumberbelajarangga.files.wordpress.com · Web viewDalam suatu sistem TTL level HIGH diwakili dengan tegangan 5V, sedangkan level LOW diwakili dengan tegangan 0V. Gambar 3.1. Simbul

Gambar 3.17. (a) Rangkaian gerbang EXOR, (b) dan (c) simbol Gerbang

EXOR

Keluaran gerbang EXOR dapat diekspresikan dengan aljabar Boolean sebagai berikut, dan apabila ditabelkan diperoleh seperti tabel 3.11.

Adapun Gambar 3.17.b. mengambarkan simbul EXOR lama, yang sampai saat ini masih sering dipakai dalam rangkaian digital oleh American National Standard Institute (ANSI) dan Institute of Electrical and Electronic Engineers (IEEE),dan gambar 3.17.c. simbul EXOR baru

Tabel 3.11. Tabel kebenaran Gerbang EXOR Masukan Keluara

nA B XEXOR

0 0 00 1 11 0 11 1 0

3.6.2.Diagram Waktu Hasil Respon Keluaran Terhadap Masukan Gerbang EXOR.

Page 21 of 25

Page 22: sumberbelajarangga.files.wordpress.com · Web viewDalam suatu sistem TTL level HIGH diwakili dengan tegangan 5V, sedangkan level LOW diwakili dengan tegangan 0V. Gambar 3.1. Simbul

Gambar 3.18. menunjukkan contoh diagram waktu hasil respon keluaran terhadap masukan gerbang EXOR.

Gambar 3.18. Diagram waktu hasil respon keluaran terhadap masukan gerbang EXOR

3.7. Gerbang EXNOR

3.7.1.Analogi, Simbol dan Tabel kebenaran EXNOR

Gerbang EXNOR merupakan suatu rangkaian logika khusus hanya mempunyai 2 masukan, dengan satu keluaran. Gerbang EXNOR merupakan rangkaian logika kombinasi dari gerbang NOT, OR, dan AND seperti yang terlihat pada gambar 3.19.a.

Page 22 of 25

Page 23: sumberbelajarangga.files.wordpress.com · Web viewDalam suatu sistem TTL level HIGH diwakili dengan tegangan 5V, sedangkan level LOW diwakili dengan tegangan 0V. Gambar 3.1. Simbul

Gambar 3.19. (a) Rangkaian gerbang EXOR, (b) dan (c) simbol Gerbang EXOR

Keluaran gerbang EXOR dapat diekspresikan dengan aljabar Boolean sebagai berikut, dan apabila ditabelkan diperoleh seperti tabel 3.7.

Adapun Gambar 3.19.b. mengambarkan simbul EXNOR lama, yang sampai saat ini masih sering dipakai dalam rangkaian digital oleh American National Standard Institute (ANSI) dan Institute of Electrical and Electronic Engineers (IEEE),dan gambar 3.19.c. simbul ENXOR baru

Tabel 3.12. Tabel kebenaran Gerbang EXNOR Masukan Keluara

nA B XEXOR

0 0 10 1 01 0 01 1 1

3.7.2.Diagram Waktu Hasil Respon Keluaran Terhadap Masukan Gerbang EXNOR.

Gambar 3.20. menunjukkan contoh diagram waktu hasil respon keluaran terhadap masukan gerbang EXNOR.

Page 23 of 25

Page 24: sumberbelajarangga.files.wordpress.com · Web viewDalam suatu sistem TTL level HIGH diwakili dengan tegangan 5V, sedangkan level LOW diwakili dengan tegangan 0V. Gambar 3.1. Simbul

Gambar 3.20. Diagram waktu hasil respon keluaran terhadap masukan gerbang EXNOR

Tabel 3.13. Ringkasan gerbang logika dasar

GerbangLogika

ExspresiAritmatik Simbol

Tabel Kebenaran

AND X = A.B

A B X0 0 00 1 01 0 01 1 1

OR X = A+B

A B X0 0 00 1 11 0 11 1 1

Page 24 of 25

Page 25: sumberbelajarangga.files.wordpress.com · Web viewDalam suatu sistem TTL level HIGH diwakili dengan tegangan 5V, sedangkan level LOW diwakili dengan tegangan 0V. Gambar 3.1. Simbul

NOT X =A X0 11 0

NAND X =

A B X0 0 10 1 11 0 11 1 0

NOR X =

A B X0 0 10 1 01 0 01 1 0

Lanjutan Tabel 3.13. Ringkasan gerbang logika dasar

EXOR X =

A B X0 0 00 1 11 0 11 1 0

EXNOR X =

A B X0 0 10 1 01 0 01 1 1

Page 25 of 25