0 pendahuluan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

0 pendahuluan

Citation preview

Penyakit gula darah atau yang lebih sering dikenal dengan diabetes telah menjadi momok bagi masyarakat di seluruh dunia. Dahulu angka diabetes melitus tergolong kecil, tapi sekarang jumlahnya meningkat karena adanya mutasi genetik sehingga lebih mudah kena disamping adanya rangsangan dari lingkungan seperti banyaknya racun yang beredar, kurang olahraga dan juga pola makan yang tidak tepat. Diabetes bisa dikenali dengan gejala-gejala sering minum, sering buang air kecil, banyak makan, berat badan berkurang dan sering mengalami kelelahan.Secara global, kasus diabetes terus mengalami kenaikan, terutama di negara berkembang. Berdasarkan data WHO Indonesia menempati urutan keempat sebagai negara dengan penderita diabetes terbanyak setelah India, Cina dan Amerika Serikat. Data dari WHO tahun 1985 menyebutkan sebanyak 1,7% penduduk Indonesia mengalami diabetes. Namun pada tahun 2007, hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) menunjukkan jumlahnya mengalami kenaikan menjadi 5,7% atau sekitar 12 juta penduduk.Faktor utama diabetes adalah karena kurangnya produksi insulin (diabetes melitus jenis 1, yang pertama dikenal), atau kurang sensitifnya jaringan tubuh terhadap insulin (diabetes melitus jenis 2, bentuk yang lebih umum). Selain itu, terdapat jenis diabetes melitus yang juga terjadi pada wanita hamil. Jenis 1 membutuhkan penyuntikan insulin, sedangkan jenis 2 diatasi dengan pengobatan oral dan hanya membutuhkan insulin apabila obatnya tidak efektif. Diabetes melitus pada kehamilan umumnya sembuh dengan sendirinya setelah persalinan.Penyakit diabetes tipe 2 merupakan yang paling banyak dijumpai di Indonesia biasanya disebabkan oleh faktor turunan. Jika salah satu orang tua mengidap diabetes maka hampir 90% anaknya juga menderita diabetes tergantung dari gaya hidup anak itu sendiriDiabetes tipe 2 bisa dicegah, jadi mau diabetes atau tidak tergantung dari diri kita sendiri dan bukan siapa-siapa Meskipun tak dapat disembuhkan, penyakit diabetes melitus tipe 2 dapat dicegah dengan mudah. Penyakit ini disebabkan oleh gaya hidup yang kurang sehat. Maka dari itu, menerapkan gaya hidup sehat akan dapat meminimalkan risiko terjangkitnya diabetes.Sebanyak 30% penderita diabetes melitus mengalami kebutaan akibat komplikasi retinopati dan 10% harus menjalani amputasi tungkai kaki. Bahkan diabetes melitus membunuh lebih banyak dibandingkan dengan HIV-AIDS. Biasanya pasien yang meninggal bukan karena diabetesnya melainkan akibat komplikasi dari diabetes tersebut.Komplikasi pada penderita diabetes bisa menyerang pembuluh darah besar (makro) yang mengakibatkan penyakit jantung, stroke jika menyerang otak dan cacat atau amputasi kaki. Untuk pembuluh darah kecil bisa mengakibatkan kebutaan jika menyerang mata, dan gagal ginjal. Komplikasi yang lain bisa mengakibatkan impotensi pada pasien pria.