Upload
others
View
1
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
■jeoLOQ1997
SEKOLAH TINGGI TEOLOGl AMANAT AGUNG
PRINSIP PELAYANAN KAUM MUDA MENURUT MIKE YACONELLI DANPENERAPANNYA DALAM PELAYANAN KAUM MUDA MASA KINI
SKRIPSI
Diajukan KepadaSekolah Tinggi Teologi Amanat Agung
Untuk Memenuhi Sebagian PersyaratanGuna Memperoleh Gelar Sarjana Teologi
OlehAbraham Titus Tampi
1011211089
0037423
Jakarta2016 -
PERPUSTAKAAN
SEKOLAH TINGGITEOLOGIAMANAT AGUNG
JAKARTA
Ketua Sekolah Tinggi Teologi Amanat Agung menyatakan bahwa skripsi yangberjudul PRINSIP FELAVANAN KAUM MUDA MENURUT MIKE YACONELLI DANPENERAPANNYA DALAM PELAYANAN KAUM MUDA MASA KINI dinyatakan lulussetelah diuji oleh Tim Dosen Penguji pada tanggal 02 September 2016.
Dosen Penguji
1. Hendro Lim, S.Kom., M.Div.
Tanda Tangan
2. Irwan Hidajat, S.Th., M.Pd.
3. FandyH. Tanujaya, Th.M.
Jakarta, 02 Se
AndreagHimawan. B
Ketua
PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME
Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan dengan sebenarnyabahwa skripsi yang berjudul PRINSIP PELAYANAN KAUM MUDA MENURUT MIKEYACONELLI DAN PENERAPANNYA DALAM PELAYANAN KAUM MUDA MASA KINI,sepenuhnya adalah basil karya tulis saya sendiri dan bebas plagiarisme.
Jika di kemudian hari terbukti bahwa saya telah melakukan tindakanplagiarisme dalam penulisan skripsi ini, saya akan bertanggung jawab dan siapmenerima sanksi apapun yang dijatuhkan oleh Sekolah Tinggi Teologi Amanat Agung.
Jakarta, 02 September 2016
EMF'KL
IAfUW RJPIAH
Abraham Titus TampiNIM:1011211089
ABSTRAK
SEKOLAH TINGGITEOLOGIAMANAT AGUNG
JAKARTA
(A] Abraham Titus Tampi (1011211089)
(B) PRINSIP PELAYANAN KAUM MUDA MENURUT MIKE YACONELLI DANPENERAPANNYA DALAM PELAYANAN KAUM MUDA MASA KINI
(G) ix+ 100 hlm; 2016
(D) Teologi/Kependetaan
(E) Skripsi ini membahas tentang penerapan prinsip-prinsip pelayanan kaummuda menurut Mike Yaconelli pada masa kini. Ada delapan prinsip yangpenulis temukan dalam buku-buku yang ditulis oieh Mike. Kedelapan prinsiptersebut menjadi sebuah dasar untuk menemukan bentuk penerapan yangtepat dalam pelayanan kaum muda masa kini. Pada kenyataannya, untukmenerapkan kedelapan prinsip tersebut perlu memahami konteks duniakaum muda masa kini, terkait dengan tantangan dan kebutuhan mereka.Tantangan kaum muda masa kini terkait dengan perubahan teknologikomunikasi dan informasi serta perubahan nilai yang bisa membawadampak baik ataupun dampak buruk dalam diri kaum muda. Dari tantangantersebut muncul berbagai kebutuhan kaum muda di gereja, yaitu kebutuhanuntuk memiliki keintiman dengan pendeta jemaat, pelayan kaum muda, danorangtua, kebutuhan untuk dibimbing, dan kebutuhan untuk menemukankomunitas yang sehat dan membangun. OIeh sebab itu, penulis berupayauntuk memperlihatkan bentuk penerapan yang tepat dari prinsip-prinsippelayanan kaum muda menurut Mike ke dalam konteks kaum muda masakini. Dalam penerapannya penulis memperhatikan kebutuhan dan tantanganyang kaum muda hadapi pada masa kini. Dengan demikian, pelayanan kaummuda di zaman ini dapat menjadi pelayanan yang relevan.
(F) Bibliografi 39 (1989-2016)
(G) Hendro Lim, S.Kom., M.Div.
II
DAFTARISI
ABSTRAK
DAFTAR ISI
UCAPAN TERIMA KASIH vi
BAB SATU: PENDAHULUAN 1
Latar Belakang Permasalahan 1
Pokok Permasalahan 6
Tujuan Penelitian 7
Batasan Penelitian 8
Metodologi Penelitian 9
Sistematika Penulisan 9
BAB DUA: PRINSIP PELAYANAN KAUM MUDA MENURUT MIKE YACONELLI 11
Pendahuluan H
Pelayanan Mike Yaconelli ^2
Prinsip Pelayanan Kaum Muda Menurut Mike Yaconelli 15
Keintiman
Misteri
Kejujuran 2i
Kejujuran adalah Awal Kesembuhan Rohani 22
Kejujuran Memperlihatkan Anugerah Tuhan 23
Ketidakjujuran Menghasilkan Kepurapuraan 23
Kejujuran Awal dari Keaslian Diri 24
11
Ill
Keberanian 26
Berani Mencoba Hal Baru 27
Berani Mempertanyakan sesuatu 27
Berani Mengatakan Kebenaran 28
Kerendahan Hati 30
Bergantung 30
Dapat Diajar 31
Mudah Diakses 32
Fleksibel 32
Mengurangi Kebergantungan 33
Menjadi Orang yang Bukan Apa-Apa 33
Keragaman 34
Tempat yang Aman 37
Kreativitas 39
Kesimpulan 41
BAB TIGA: KAUM MUDA MASA KINI 43
Pendahuluan 43
Siapa Kaum Muda? 44
Perubahan Dunia Kaum Muda Masa Kini 47
Perubahan Teknologi Komunikasi dan Informasi 47
Dampak Positif Perubahan Teknologi Komunikasi danInformasi 49
Dampak Negatif Perubahan Teknologi Komunikasi danInformasi 51
IV
Perubahan Nilai 54
Dampak Positif Perubahan Nilai 55
Dampak Negatif Perubahan Nilai 56
Kebutuhan Kaum Muda di Gereja 58
Hubungan yang Intim dengan Pendeta Jemaat, Pelayan Kaum Muda,dan Orangtua 58
Bimbingan danTeladan 61
Komunitas yang Sehat dan Membangun 65
Kesimpulan 69
BAB EMPAT: PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP PELAYANAN MIKE YACONELLI 70
Pendahuluan 70
Penerapan Prinsip Pelayanan Kaum Muda Mike Yaconelli 71
Relasi Pribadi 71
Keintiman 73
Kejujuran 75
Tempat yang Aman 76
Kerendahan Hati 76
Keberanian 78
Misteri 80
Relasi Komunitas 82
Keintiman 84
Kejujuran 86
Keberanian 88
Keragaman 90
Kerendahan Hati 91
Kreati vitas 92
Kesimpulan 94
BAB LIMA: KESIMPULAN DAN REFLEKSI 95
BIBLIOGRAFI 98
BAB SATU
PENDAHULUAN
Latar Belakang Permasalahan
Pada umumnya gereja memiliki kaum muda di dalamnya. Gereja-gereja
tersebut mewadahi mereka dengan membuka persekutuan khusus remaja atau
pemuda. Di dalam persekutuan tersebut dibicarakan hal-hal yang menjadi
pergumulan remaja atau pemuda. Dalam hal ini, terlihat bahwa umumnya gereja telah
menyadarl pentingnya pelayanan kaum muda dalam gereja. Kesadaran ini timbul dari
pemahaman bahwa pelayanan kaum muda tidak bisa diabaikan karena "pelayanan
kaum muda adalah penting bagi masa depan dan pertumbuhan gereja".^ Kaum muda
juga merupakan golongan yang membutuhkan pertumbuhan di dalam Kristus. Oleh
sebab itu dibutuhkan pelayanan yang serius terhadap kaum muda.
Kaum muda terus berkembang seiring dengan perkembangan zaman. Arus
globalisasi yang semakin deras juga turut berpengaruh besar terutama terhadap
kaum muda. Kaum muda di gereja pun tidak kebal terhadap derasnya arus zaman
yang berkembang begitu cepat. Akibatnya, kaum muda di gereja terus menerus
berubah dengan cepat sesuai dengan zaman. Hal itu membuat pelayanan terhadap
kaum muda juga harus terus menerus berubah. Tidak ada pelayanan terhadap kaum
1. Donald RatcIifF dan James A. Davis, Handbook of Youth Ministry (Birmingham: RE.P Books,1991), 3.
muda yang dapat terus menerus relevan dalam 5 tahun kedepan.2 Oleh sebab itu
pelayanan terhadap kaum muda harus terus menerus berubah disesuaikan dengan
kebutuhan zaman dari kaum muda di gereja.
Seorang penulis buku, Tony Jones, dalam bukunyayang berjudul Postmodern
Youth Ministry mengatakan bahwa perubahan yang terjadi dalam era postmodern ini
akan kita alami dan akan bersama dengan kita dalam waktu yang panjang dan dunia
tidak akan pernah sama.^ Dengan kata lain Tony Jones mengatakan bahwa dunia ini
akan terus menerus berubah. Perubahan dunia ini juga akan terus menerus
membawa dampak terhadap kaum muda, bahkan kaum muda yang ada di gereja.
Menjadi tugas seorang pelayan kaum muda untuk dapat membawa pelayanan kaum
muda mereka ke arah yang benar seturut dengan Firman Tuhan.
Hanya dalam waktu kurang lebih 5 tahun, dunia pelayanan kaum muda sudah
mengalami banyak perubahan. Salah satu contoh adalah dalam hal lahirnya peralatan
digital dan teknologi.^ Beberapa tahun yang lalu kaum muda tidak memiliki gadget
secanggih sekarang. Duhulu kaum muda hanya mengandalkan komputer atau warnet
untuk memperoleh informasi-informasi dari Internet Tetapi sekarang mereka dapat
dengan mudah dan murah mengakses berbagai macam situs di Internet. Dengan
demikian tantangan yang dihadapi oleh kaum muda dan para pelayan kaum muda
semakin besar dalam menghadapi dampak negatif dari perkembangan teknologi yang
semakin canggih.
2. Terry Linhart dan David Livermore, Global Youth Ministry (Grand Rapids: Zondervan, 2011123.
3. Tony Jones, Postmodern Youth Ministry (Grand Rapids: Zondervan, 2001), 11.4. David Kinnaman, You Lost Me, teij. Denny Pranolo, (Bandung: VisiPress, 2012), 42.
Oleh sebab itu, menjadi seorang pelayan kaum muda bukanlah sebuah hal yang
mudah 5 Seorang pelayan kaum muda dituntut untuk selalu update dengan dunia
kaum muda. Pelayan kaum muda juga dituntut untuk memahami apa yang sedang
dialami oleh kaum muda dan pelayanannya kepada mereka. Jika seorang pelayan
kaum muda tidak meng-update dirinya dan pengetahuannya mengenai pelayanan dan
dunia kaum muda, maka dirinya akan ketinggalan dalam mendekati kaum muda yang
terus menerus berubah sesuai dengan perubahan zaman. Jika demikian, maka kaum
muda yang dilayani bisa saja pada akhirnya pergi meninggalkan gereja karena gereja,
khususnya pelayanan kaum muda, dinilai tidak relevan bagi kehidupan mereka pada
masa kini.
Fenomena kaum muda meninggalkan gereja sudah banyak terjadi. David
Kinnaman dalam bukunya yang berjudul You Lost Me memberikan setidaknya 6
alasan mengapa kaum muda meninggalkan gereja:
1. Gereja dinilai over protektifterhadap kaum muda dan kaum muda menilaibahwa gereja membunuh kreativitas kaum muda.
2. Gereja dinilai membosankan dengan slogan, ayat-ayat yang sama terusmenerus.
3. Gereja dinilai anti ilmu pengetahuan. Kaum muda melihat bahwa iman danilmu pengetahuan tidak dapat berjalan bersama. Dan menurut kaum muda,ilmu pengetahuan lebih mudah diakses daripada gereja.
4. Gereja dengan peraturan agamawinya dianggap membatasi cara pikirkaum muda.
5. Gereja dianggap eksklusif dan kaum muda generasi kini lebih menghargaiketerbukaan, toleransi, dan penerimaan.
6. Gereja dianggap sebagai tempatyang tidak aman bagi kaum muda untukmenyatakan keraguan iman mereka ketika iman mereka anggap tidakmasuk akal bagi diri mereka.®
5. Houston Heflin, Youth Pastor: The Theology and Practice of Youth Ministry (Nashville;Abingdon Youth, 2009), 145.
6. Kinnaman, You Lost Me, 94-96.
4
Keenam alasan kaum muda meninggalkan gereja ini dapat memperlihatkan bahwa
pelayanan kaum muda gereja masa kini tidak relevan dengan keberadaan kaum muda
masa kini. Komunitas Kristen kurang mengerti dan tanggap terhadap pergumulan dan
cara pikir baru dan yang cukup lama dari kaum muda yang akhirnya memilih
meninggalkan gereja.^ Pada akhirnya seharusnya gereja menyadari bahwa pelayanan
yang relevan menjadi penting karena setelah mereka memutuskan meninggalkan
gereja, kebanyakan dari mereka tidak pernah kembali lagi.®
Seorang pelayan kaum muda harus memiliki fondasi dalam pelayanannya,
meskipun pelayanan kaum muda harus terus berubah agar relevan bagi pergerakkan
dunia kaum muda. Dalam hal ini tentu saja fondasi yang dimaksud adalah apa yang
terdapat dalam Alkitab itu sendiri. Seorang pelayan kaum muda, Mike Yaconelli,'
mencoba untuk melihat dasar atau fondasi dari pelayanan kaum muda menurut apa
yang tertulis dalam Alkitab yang menjadi prinsip-prinsip pelayanan kaum muda
menurut Mike. Menurut Mike, fondasi atau dasar tersebut merupakan keyakinan inti
yang akan menjelaskan, mengarahkan, dan menegaskan pelayanan kaum muda kita.^o
Mike juga percaya bahwa meskipun Alkitab ditulis ribuan tahun lalu, namun Alkitab
masih relevan pada masa kini.^^ Wesley Black sependapat dengan Mike bahwa
pelayanan kaum muda harus dibangun di atas fondasi atau dasar yang kuat dari
7. Kinnaman, You Lost Me, 11.
8. Ratcliff dan Davis, Handbook of Youth Ministry, 3.9. Pada bagian selanjutnya.penulis akan menyebut Mike Yaconelli dengan sebutan "Mike".
Nama lengkap dari Mike adalah Michael Charles Yaconelli. Penulis menyebutnya dengan sebutan Mikekarena sosok Michael Charles Yaconelli dikenal akrab dengan sebutan "Mike" di kalangan pelayankaum muda di Amerika dan di beberapa negara lainnya.
10. Mike Yaconelli, The Core Realities of Youth Ministry: Nine Bibiical Principles that MarkHealthy Youth Ministry (Grand Rapids: Zondervan, 2003), 6.
11. Yaconelli, The Core Realities of Youth Ministry, 9.
kepercayaan alkitabiah. 12 Meskipun demikian, penerapan dari prinsip-prinsip yang
dapat ditemukan dalam Alkitab tersebut harus disesuaikan dengan situasi dan
keadaan dunia kaum muda masa kini.
Mike terkenal sebagai Bapak Pelayanan Kaum Muda Modern.i^ Julukan itu
diberikan kepadanya karena prestasi-prestasinya dalam pelayanan kaum muda. Mike
mulai terlibat dalam pelayanan kaum muda sebagai konselor retret gereja pada awal
tahun 1960-an.i''^ Pelayanan dan pencapaian Mike dalam Pelayanan Kaum Muda
sudah terbukti melalui pembawaan seminar, tulisan-tulisannya yang menginspirasi
para pelayan kaum muda, baik buku-buku atau artikel-artikelnya di media masa.is
Salah satu kontribusi Mike bagi pelayanan kaum muda adalah mendirikan
sebuah organisasi bernama Youth Specialties, yaitu lembaga yang melayani para
pekerja kaum muda. Beberapa orang menyimpulkan bahwa munculnya Youth
Specialties telah menghembuskan kehidupan ke dalam pelayanan kaum muda
gereja.1® Hingga sekarang. Youth Specialties sudah menjangkau negara-negara lain dan
telah memberikan dampak bagi orang dewasa maupun orang muda di berbagai
belahan bumi.12 la telah melayani kaum muda selama 43 tahun,i8 dan masih setia
dalam melayani kaum muda sampai meninggal pada 30 Oktober 2003.
12. Wesley Black, >ln Introduction to Youth Ministry (Nashville: Broadman Press, 1991), 14.13. Rick Chromey, "In Memoiy of The 'Father of Modern Youth Ministry'," Reflections on Mike
Yaconelli, http://wvvw.mikeyaconelli.org/words/tributes/chromey.php, (diakses 5 Januari 2016).14. Karla Yaconelli, Kata Pengantar pada Messy Spirituality, oleh Michael Yaconelli (Jakarta:
OMID Publishing House, 2002), 11.15. Maria Fennita S, "Profil Youth Worker: Mike Yaconelli,"/urna/ Youth Ministry 1 (November
2013): 113.16. Mark Senter III, Inovasidan Visi Profetik dalam Pelayanan Kaum Muda, terj. Lanny Irene
Utoyo dan Yakob RisWhadi (Bandung: Kalam Hidup, 2003), 206.17. Karla Yaconelli, Kata Pengantar pada Messy Spirituality, oleh Michael Yaconelli, 12.18. Maria Fennita S, "Frofil Youth Worker: Mike Yaconelli,"/urno/ Youth Ministry 1,114.
Mike dalam bukunya yang berjudul "The Core Realities of Youth Ministry"
mengatakan bahwa menjadi seorang pelayan kaum muda di gereja adalah komitmen
kepada Yesus dan kepada kaum muda, dan itu yang dikatakan Mike sebagai
panggilan.19 Mike juga mengatakan ketika menjadi pelayan kaum muda, satu hal yang
perlu diingat adalah bahwa pelayanan kaum muda bukan tentang kita tetapi tentang
Tuhan.20 Seorang pelayan kaum muda juga harus mencoba mempersiapkan diri untuk
pelayanan kaum muda yang "liar".2i Salah satunya adalah mempersiapkan diri untuk
menghadapi perubahan zaman dan perubahan pelayanan kaum muda yang terus
berlangsung. Mike menjadi berkatbagi banyak pelayan kaum muda dan kaum muda
karena Tuhan menjadi fokus pelayanannya kepada kaum muda. Itulah salah satu
dasar bagi Mike ketika dia melayani kaum muda.
Pokok Permasalahan
Ada beberapa pokok permasalahan yang akan diteliti untuk pengembangan
skripsi ini, sebagai berikut:
1- Dunia kaum muda terus menerus berubah dengan cepat seiring dengan
perkembangan zaman. Perubahan tersebut banyak membawa dampak positif
maupun negatif bagi kehidupan kaum muda. Akibatnya cara pikir dan cara
kaum muda berhubungan dengan dunia ikut berubah juga. Gereja seringkali
mengalami kebingungan dalam melayani kaum muda yang terus berubah. Hal
19. Yaconelli, The Core Realities of Youth Ministry, 5.20. Yaconelli, The Core Realities of Youth Ministry, 6.21. Yaconelli, The Core Realities of Youth Ministry, 4.
tersebut seringkali membuat gereja hilang arah dan tidak memiliki prinsip
yang jelas dalam melayani kaum muda. Gereja seharusnya memiliki prinsip
alkitabiah yang jelas untuk menghadapi perubahan-perubahan yang terjadi di
dunia kaum muda.
2. Terkadang gereja dan pelayanan kaum muda tidak peka dalam melihat
perubahan-perubahan yang terjadi. Hal tersebut menyebabkan pelayanan
kepada kaum muda menjadi tidak relevan dengan konteks kaum muda. Selain
memiliki prinsip alkitabiah yang jelas, gereja dan pelayanan kaum muda harus
peka untuk melihat perubahan-perubahan yang terjadi di dunia kaum muda.
3. Prinsip yang dipegang oleh gereja atau pelayanan kaum muda terkadang tidak
disertai penerapan yang sesuai dengan konteks kaum muda, sehingga
pelayanan kaum tidak efektif. Untuk itu gereja dan pelayanan kaum muda
membutuhkan penerapan prinsip pelayanan yang tepat agar pelayanan kaum
muda menjadi efektif.
Tujuan Penelitian
1. Menjelaskan prinsip pelayanan kaum muda menurut Mike Yaconelli yang
berdasarkan pada Firman Tuhan.
2. Menjelaskan tentang kaum muda masa kini, tantangan dan kesempatan
pelayanan kaum muda masa kini dan apa yang dibutuhkan kaum muda di
gereja dari pelayanan kaum muda masa kini.
8
3. Menerapkan prinsip-prinsip pelayanan kaum muda menurut Mike Yaconelli ke
dalam dunia pelayanan kaum muda masa kini.
Batasan Penelitian
Dalam skripsi ini penulis memakai kalimat prinsip pelayanan kaum muda
menurut Mike Yaconelli berarti bahwa penulis akan menjelaskan prinsip-prinsip
pelayanan kaum muda yang penulis temukan dari Mike Yaconelli. Penulis tidak akan
membahas secara detail bagaimana kehidupannya, bagaimana sejarah hidupnya, dll.
Meskipun demikian, tidak menutup kemungkinan bahwa dalam skripsi ini akan ada
penjelasan atau kaitan dari prinsip-prinsip pelayanan Mike dengan kehidupan
pelayanannya.
Batasan lain adalah bahwa dalam skripsi ini penulis akan berusaha menyajikan
penerapan dari prinsip pelayanan kaum muda yang penulis temukan dalam buku-
buku yang ditulis oleh Mike bagi kaum muda dalam gereja, meskipun kaum muda
tidak terbatas hanya di gereja. Walaupun demikian penulis tidak menutup
kemungkinan penerapan prinsip-prinsip pelayanan kaum muda Mike dapat juga
digunakan untuk pelayanan kaum muda di luar gereja.
Metodologi Penelitian
Dalam skripsi ini, penulismenggunakan metodekualitatiP^-deskriptiPs
Dengan metode ini penulis akan menggunakan literatur-literatur tertulis sebagai
sarana untuk memperoleh data-data yang diperlukan. Setelah itu penulis akan
memproses data-data yang diperoleh untuk menghasilkan sebuah karya tulis ilmiah
yang terwujud dalam skripsi ini.
Sistematika Penulisan
Skripsi ini terdiri dari lima bagian. Bab pertama (pendahuluan) penulis
menjelaskan latar belakang dari penulisan skripsi ini. Selain itu juga penulis
menjelaskan secara singkat pokok permasalahan yang diangkat oleh penulis dalam
skripsi ini. Penulis juga menjelaskan tujuan dari penulisan skripsi ini, metode yang
digunakan oleh penulis dalam penulisan dan penelitiannya, batasan masalah yang
akan dibahas oleh penulis, dan penulis juga menjelaskan sistematika penulisan dari
skripsi ini.
22. "Kata kualitatif sendiri menyiratkan penekanan pada proses dan makna yang tidak secaraketat diperiksa atau diukur dari segi jumlah, intensitas, dan frekuensinya, tetapi menekankan sifatrealitas yang disusun secara sosial, hubungan antara peneliti dan yang diteliti, dan pembatasansituasionai yang membentuk penelitian." Andreas B. Subagyo, PengantarRisetKuantitatifdanKualitatif: Termasuk Riset Teologi dan Keagamaan (Bandung, Kalam Hidup, 2004), 62.
23. "secara harfiah kata deskriptif memiliki arti adalah penelitian yang bermaksud membuatdeskripsi mengenai situasi-situasi atau kejadian-kejadian. Dalam arti ini penelitian deskriptif itu adalahakumulasi data dasar dalam cara deskriptif semata-mata tidak perlu mencari atau menerangkan salinghubungan, mentest hipotesis, membuat ramalan, atau mendapatkan makna dan implikasi, walaupunpenelitian yang bertujuan untuk menemukan hal-hal tersebut dapat mencakup juga metode-metodedeskriptif." Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian (Jakarta; RajaGrahndo Persada, 2012), 76.
10
Bab kedua penulis akan menjelaskan prinsip pelayanan kaum muda menurut
Mike Yaconelli. Prinsip-prinsip dalam bab dua in! adalah prinsip-prinsip yang penulis
temukan dalam buku-bukuyang ditulis oleh Mike Yaconelli.
Bab ketiga penulis akan menjelaskan mengenai kaum muda masa kini.
Kemudian penulis juga akan menjelaskan mengenai perubahan-perubahan dunia
kaum muda masa kini dan apa yang sebenarnya dibutuhkan kaum muda masa kini.
Bab keempat penulis akan mencoba melihat bagaimana penerapan prinsip-
prinsip pelayanan kaum muda yang penulis temukan dalam buku-buku yang ditulis
oleh Mike Yaconelli dan bagaimana prinsip-prinsip tersebut dapat menjawab
perubahan-perubahan yang sedang dihadapi kaum muda masa kini dan kebutuhan-
kebutuhan kaum muda di gereja.
Bab kelima atau penutup penulis akan menutup serta memberi kesimpulan
dari seluruh skripsi ini. Dalam penutup ini juga penulis akan memberikan refleksi
penulis melalui skripsi ini.
BAB LIMA
KESIMPULAN DAN REFLEKSl
Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan dalam skripsi ini, penulis
mendapatkan banyak hal dari seorang pelayan kaum muda yang telah
mendedikasikan hidupnya bagi pelayanan kaum muda,yaitu Michael Charles
Yaconelli, atau yang dikenal akrab dengan panggilan Mike Yaconelli. Penulis melihat
sosok Mike ini adalah sosok yang tidak ragu memperlihatkan diri apa adanya,
kelemahannya, dan memprioritaskan Tuhan dalam pelayanannya. Mike juga adalah
seorang pelayan kaum muda yang mendorong setiap pelayan kaum muda untuk
melayani kaum muda seperti Kristus ketika berada di dunia dan melayani manusia
berdosa. Hal tersebut terwujud dalam prinsip-prinsipnya dalam melayani kaum
muda. Prinsip-prinsip pelayanan Mike adalah keintiman, misteri, kejujuran,
keberanian, kerendahan hati, keragaman, tempatyang aman, dan kreativitas. Pada
akhirnya penulis melihat bahwa prinsip-prinsipnya tersebut dapat digunakan dan
diterapkan dalam pelayanan kaum muda masa kini.
Penulis juga dapat melihat lebih dalam mengenai dunia kaum muda masa
kini serta tantangan dan kebutuhannya. Ada dua perubahan besar dalam dunia
kaum muda masa kini, yaitu perubahan teknologi komunikasi dan informasi serta
perubahan nilai. Tidak dapat disangkal bahwa perubahan-perubahan tersebut
berdampak besar bagi kehidupan kaum muda, baik itu dampak positif maupun
negatif. Perubahan-perubahan tersebut juga menciptakan tantangan-tantangan
baru bagi pelayanan kaum muda. Selain menciptakan tantangan-tantangan baru,
95
96
perubahan-perubahan tersebut juga dapat menjadi sebuah kesempatan bagi
pelayanan kaum muda untuk melayani kaum muda lebih relevan.
Penulis melihat bahwa prinsip-prinsip pelayanan kaum muda Mike Yaconelli
tersebut dapat diterapkan dalam dua bentuk ke dalam pelayanan kaum muda masa
kini, yaitu dalam relasi pribadi dan relasi komunitas. Ada enam prinsip dari delapan
prinsip pelayanan Mike yang sangat tepat jika diterapkan dalam relasi pribadi,
antara lain keintiman, kejujuran, tempatyang aman, kerendahan hati, keberanian,
dan misteri. Selain itu juga ada enam prinsip dari kedelapan prinsip pelayanan Mike
yang sangat tepat jika diterapkan dalam relasi komunitas., yaitu keintiman,
kejujuran, keberanian, keragaman, kerendahan hati, kreativitas. Penulis melihat
bahwa kedelapan prinsip Mike dapat diterapkan dalam relasi, baik relasi pribadi
maupun relasi komunitas, meskipun ada prinsip yang secara khusus diterapkan
dalam relasi pribadi dan ada juga prinsip yang secara khusus diterapkan dalam
relasi komunitas.
Pada akhirnya, penulis menyadari bahwa pelayanan kaum muda yang
relevan merupakan sesuatu yang penting bagi kaum muda. Dalam melayani kaum
muda, seorang pelayan kaum muda, pendeta jemaat, bahkan orangtua memang
harus memiliki prinsip yang kuat. Jika prinsip tersebut disertai dengan penerapan
yang relevan dengan dunia kaum muda, maka pelayanan kaum muda akan lebih
efektif. Selain itu, pelayanan kaum muda yang didasari oleh prinsip yang kuat dan
disertai dengan penerapan yang relevan akan menjadi sebuah pelayanan yang dapat
menolong kaum muda untuk melihat bahwa prinsip-prinsip Alkitab tidak akan
97
pernah pudar oleh waktu meskipun dunia kaum muda terus berubah dari masa ke
masa.
Oleh sebab itu, penulis berharap bahwa melalui penelitian ini, setiap orang
yang terlibat dalam pelayanan kaum muda sadar bahwa prinsip-prinsip pelayanan
kaum muda yang alkitabiah dapat tetap relevan jika penerapannya juga relevan
dengan dunia kaum muda masa kini. Penulis juga berharap bahwa kesadaran
tersebut akhirnya melahirkan pelayanan kaum muda yang relevan. Oleh sebab itu,
penerapan yang penulis bahas dalam penelitian ini dapat menjadi solusi untuk
melayani kaum muda di dalam perubahan yang dialami kaum muda masa kini,
sehingga pelayanan kaum muda pada masa kini dapat berjalan dengan relevan dan
efektif sesuai dengan prinsip-prinsip kebenaran Firman Tuhan. Meskipun demikian,
penerapan-penerapan tersebut juga harus tetap disesuaikan dengan konteks kaum
muda berada. Dengan demikian pelayanan kaum muda tidak akan menjadi sesuatu
yang membosankan dan tidak efektif, melainkan pelayanan kaum muda akan
menjadi sebuah pelayanan yang membawa kaum muda semakin dekat kepada
Kristus dengan prinsip alkitabiah dan penerapan yang sesuai dengan dunia kaum
muda masa kini.
F>ERPUSTAKAANj-r amanat agung I