21
■jeoLOQ 1997 SEKOLAH TINGGI TEOLOGl AMANAT AGUNG PRINSIP PELAYANAN KAUM MUDA MENURUT MIKE YACONELLI DAN PENERAPANNYA DALAM PELAYANAN KAUM MUDA MASA KINI SKRIPSI Diajukan Kepada Sekolah Tinggi Teologi Amanat Agung Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Teologi Oleh Abraham Titus Tampi 1011211089 0037423 Jakarta 2016 - PERPUSTAKAAN

0037423 - repository.sttaa.ac.id

  • Upload
    others

  • View
    1

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 0037423 - repository.sttaa.ac.id

■jeoLOQ1997

SEKOLAH TINGGI TEOLOGl AMANAT AGUNG

PRINSIP PELAYANAN KAUM MUDA MENURUT MIKE YACONELLI DANPENERAPANNYA DALAM PELAYANAN KAUM MUDA MASA KINI

SKRIPSI

Diajukan KepadaSekolah Tinggi Teologi Amanat Agung

Untuk Memenuhi Sebagian PersyaratanGuna Memperoleh Gelar Sarjana Teologi

OlehAbraham Titus Tampi

1011211089

0037423

Jakarta2016 -

PERPUSTAKAAN

Page 2: 0037423 - repository.sttaa.ac.id

SEKOLAH TINGGITEOLOGIAMANAT AGUNG

JAKARTA

Ketua Sekolah Tinggi Teologi Amanat Agung menyatakan bahwa skripsi yangberjudul PRINSIP FELAVANAN KAUM MUDA MENURUT MIKE YACONELLI DANPENERAPANNYA DALAM PELAYANAN KAUM MUDA MASA KINI dinyatakan lulussetelah diuji oleh Tim Dosen Penguji pada tanggal 02 September 2016.

Dosen Penguji

1. Hendro Lim, S.Kom., M.Div.

Tanda Tangan

2. Irwan Hidajat, S.Th., M.Pd.

3. FandyH. Tanujaya, Th.M.

Jakarta, 02 Se

AndreagHimawan. B

Ketua

Page 3: 0037423 - repository.sttaa.ac.id

PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan dengan sebenarnyabahwa skripsi yang berjudul PRINSIP PELAYANAN KAUM MUDA MENURUT MIKEYACONELLI DAN PENERAPANNYA DALAM PELAYANAN KAUM MUDA MASA KINI,sepenuhnya adalah basil karya tulis saya sendiri dan bebas plagiarisme.

Jika di kemudian hari terbukti bahwa saya telah melakukan tindakanplagiarisme dalam penulisan skripsi ini, saya akan bertanggung jawab dan siapmenerima sanksi apapun yang dijatuhkan oleh Sekolah Tinggi Teologi Amanat Agung.

Jakarta, 02 September 2016

EMF'KL

IAfUW RJPIAH

Abraham Titus TampiNIM:1011211089

Page 4: 0037423 - repository.sttaa.ac.id

ABSTRAK

SEKOLAH TINGGITEOLOGIAMANAT AGUNG

JAKARTA

(A] Abraham Titus Tampi (1011211089)

(B) PRINSIP PELAYANAN KAUM MUDA MENURUT MIKE YACONELLI DANPENERAPANNYA DALAM PELAYANAN KAUM MUDA MASA KINI

(G) ix+ 100 hlm; 2016

(D) Teologi/Kependetaan

(E) Skripsi ini membahas tentang penerapan prinsip-prinsip pelayanan kaummuda menurut Mike Yaconelli pada masa kini. Ada delapan prinsip yangpenulis temukan dalam buku-buku yang ditulis oieh Mike. Kedelapan prinsiptersebut menjadi sebuah dasar untuk menemukan bentuk penerapan yangtepat dalam pelayanan kaum muda masa kini. Pada kenyataannya, untukmenerapkan kedelapan prinsip tersebut perlu memahami konteks duniakaum muda masa kini, terkait dengan tantangan dan kebutuhan mereka.Tantangan kaum muda masa kini terkait dengan perubahan teknologikomunikasi dan informasi serta perubahan nilai yang bisa membawadampak baik ataupun dampak buruk dalam diri kaum muda. Dari tantangantersebut muncul berbagai kebutuhan kaum muda di gereja, yaitu kebutuhanuntuk memiliki keintiman dengan pendeta jemaat, pelayan kaum muda, danorangtua, kebutuhan untuk dibimbing, dan kebutuhan untuk menemukankomunitas yang sehat dan membangun. OIeh sebab itu, penulis berupayauntuk memperlihatkan bentuk penerapan yang tepat dari prinsip-prinsippelayanan kaum muda menurut Mike ke dalam konteks kaum muda masakini. Dalam penerapannya penulis memperhatikan kebutuhan dan tantanganyang kaum muda hadapi pada masa kini. Dengan demikian, pelayanan kaummuda di zaman ini dapat menjadi pelayanan yang relevan.

(F) Bibliografi 39 (1989-2016)

(G) Hendro Lim, S.Kom., M.Div.

Page 5: 0037423 - repository.sttaa.ac.id

II

DAFTARISI

ABSTRAK

DAFTAR ISI

UCAPAN TERIMA KASIH vi

BAB SATU: PENDAHULUAN 1

Latar Belakang Permasalahan 1

Pokok Permasalahan 6

Tujuan Penelitian 7

Batasan Penelitian 8

Metodologi Penelitian 9

Sistematika Penulisan 9

BAB DUA: PRINSIP PELAYANAN KAUM MUDA MENURUT MIKE YACONELLI 11

Pendahuluan H

Pelayanan Mike Yaconelli ^2

Prinsip Pelayanan Kaum Muda Menurut Mike Yaconelli 15

Keintiman

Misteri

Kejujuran 2i

Kejujuran adalah Awal Kesembuhan Rohani 22

Kejujuran Memperlihatkan Anugerah Tuhan 23

Ketidakjujuran Menghasilkan Kepurapuraan 23

Kejujuran Awal dari Keaslian Diri 24

11

Page 6: 0037423 - repository.sttaa.ac.id

Ill

Keberanian 26

Berani Mencoba Hal Baru 27

Berani Mempertanyakan sesuatu 27

Berani Mengatakan Kebenaran 28

Kerendahan Hati 30

Bergantung 30

Dapat Diajar 31

Mudah Diakses 32

Fleksibel 32

Mengurangi Kebergantungan 33

Menjadi Orang yang Bukan Apa-Apa 33

Keragaman 34

Tempat yang Aman 37

Kreativitas 39

Kesimpulan 41

BAB TIGA: KAUM MUDA MASA KINI 43

Pendahuluan 43

Siapa Kaum Muda? 44

Perubahan Dunia Kaum Muda Masa Kini 47

Perubahan Teknologi Komunikasi dan Informasi 47

Dampak Positif Perubahan Teknologi Komunikasi danInformasi 49

Dampak Negatif Perubahan Teknologi Komunikasi danInformasi 51

Page 7: 0037423 - repository.sttaa.ac.id

IV

Perubahan Nilai 54

Dampak Positif Perubahan Nilai 55

Dampak Negatif Perubahan Nilai 56

Kebutuhan Kaum Muda di Gereja 58

Hubungan yang Intim dengan Pendeta Jemaat, Pelayan Kaum Muda,dan Orangtua 58

Bimbingan danTeladan 61

Komunitas yang Sehat dan Membangun 65

Kesimpulan 69

BAB EMPAT: PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP PELAYANAN MIKE YACONELLI 70

Pendahuluan 70

Penerapan Prinsip Pelayanan Kaum Muda Mike Yaconelli 71

Relasi Pribadi 71

Keintiman 73

Kejujuran 75

Tempat yang Aman 76

Kerendahan Hati 76

Keberanian 78

Misteri 80

Relasi Komunitas 82

Keintiman 84

Kejujuran 86

Keberanian 88

Keragaman 90

Page 8: 0037423 - repository.sttaa.ac.id

Kerendahan Hati 91

Kreati vitas 92

Kesimpulan 94

BAB LIMA: KESIMPULAN DAN REFLEKSI 95

BIBLIOGRAFI 98

Page 9: 0037423 - repository.sttaa.ac.id

BAB SATU

PENDAHULUAN

Latar Belakang Permasalahan

Pada umumnya gereja memiliki kaum muda di dalamnya. Gereja-gereja

tersebut mewadahi mereka dengan membuka persekutuan khusus remaja atau

pemuda. Di dalam persekutuan tersebut dibicarakan hal-hal yang menjadi

pergumulan remaja atau pemuda. Dalam hal ini, terlihat bahwa umumnya gereja telah

menyadarl pentingnya pelayanan kaum muda dalam gereja. Kesadaran ini timbul dari

pemahaman bahwa pelayanan kaum muda tidak bisa diabaikan karena "pelayanan

kaum muda adalah penting bagi masa depan dan pertumbuhan gereja".^ Kaum muda

juga merupakan golongan yang membutuhkan pertumbuhan di dalam Kristus. Oleh

sebab itu dibutuhkan pelayanan yang serius terhadap kaum muda.

Kaum muda terus berkembang seiring dengan perkembangan zaman. Arus

globalisasi yang semakin deras juga turut berpengaruh besar terutama terhadap

kaum muda. Kaum muda di gereja pun tidak kebal terhadap derasnya arus zaman

yang berkembang begitu cepat. Akibatnya, kaum muda di gereja terus menerus

berubah dengan cepat sesuai dengan zaman. Hal itu membuat pelayanan terhadap

kaum muda juga harus terus menerus berubah. Tidak ada pelayanan terhadap kaum

1. Donald RatcIifF dan James A. Davis, Handbook of Youth Ministry (Birmingham: RE.P Books,1991), 3.

Page 10: 0037423 - repository.sttaa.ac.id

muda yang dapat terus menerus relevan dalam 5 tahun kedepan.2 Oleh sebab itu

pelayanan terhadap kaum muda harus terus menerus berubah disesuaikan dengan

kebutuhan zaman dari kaum muda di gereja.

Seorang penulis buku, Tony Jones, dalam bukunyayang berjudul Postmodern

Youth Ministry mengatakan bahwa perubahan yang terjadi dalam era postmodern ini

akan kita alami dan akan bersama dengan kita dalam waktu yang panjang dan dunia

tidak akan pernah sama.^ Dengan kata lain Tony Jones mengatakan bahwa dunia ini

akan terus menerus berubah. Perubahan dunia ini juga akan terus menerus

membawa dampak terhadap kaum muda, bahkan kaum muda yang ada di gereja.

Menjadi tugas seorang pelayan kaum muda untuk dapat membawa pelayanan kaum

muda mereka ke arah yang benar seturut dengan Firman Tuhan.

Hanya dalam waktu kurang lebih 5 tahun, dunia pelayanan kaum muda sudah

mengalami banyak perubahan. Salah satu contoh adalah dalam hal lahirnya peralatan

digital dan teknologi.^ Beberapa tahun yang lalu kaum muda tidak memiliki gadget

secanggih sekarang. Duhulu kaum muda hanya mengandalkan komputer atau warnet

untuk memperoleh informasi-informasi dari Internet Tetapi sekarang mereka dapat

dengan mudah dan murah mengakses berbagai macam situs di Internet. Dengan

demikian tantangan yang dihadapi oleh kaum muda dan para pelayan kaum muda

semakin besar dalam menghadapi dampak negatif dari perkembangan teknologi yang

semakin canggih.

2. Terry Linhart dan David Livermore, Global Youth Ministry (Grand Rapids: Zondervan, 2011123.

3. Tony Jones, Postmodern Youth Ministry (Grand Rapids: Zondervan, 2001), 11.4. David Kinnaman, You Lost Me, teij. Denny Pranolo, (Bandung: VisiPress, 2012), 42.

Page 11: 0037423 - repository.sttaa.ac.id

Oleh sebab itu, menjadi seorang pelayan kaum muda bukanlah sebuah hal yang

mudah 5 Seorang pelayan kaum muda dituntut untuk selalu update dengan dunia

kaum muda. Pelayan kaum muda juga dituntut untuk memahami apa yang sedang

dialami oleh kaum muda dan pelayanannya kepada mereka. Jika seorang pelayan

kaum muda tidak meng-update dirinya dan pengetahuannya mengenai pelayanan dan

dunia kaum muda, maka dirinya akan ketinggalan dalam mendekati kaum muda yang

terus menerus berubah sesuai dengan perubahan zaman. Jika demikian, maka kaum

muda yang dilayani bisa saja pada akhirnya pergi meninggalkan gereja karena gereja,

khususnya pelayanan kaum muda, dinilai tidak relevan bagi kehidupan mereka pada

masa kini.

Fenomena kaum muda meninggalkan gereja sudah banyak terjadi. David

Kinnaman dalam bukunya yang berjudul You Lost Me memberikan setidaknya 6

alasan mengapa kaum muda meninggalkan gereja:

1. Gereja dinilai over protektifterhadap kaum muda dan kaum muda menilaibahwa gereja membunuh kreativitas kaum muda.

2. Gereja dinilai membosankan dengan slogan, ayat-ayat yang sama terusmenerus.

3. Gereja dinilai anti ilmu pengetahuan. Kaum muda melihat bahwa iman danilmu pengetahuan tidak dapat berjalan bersama. Dan menurut kaum muda,ilmu pengetahuan lebih mudah diakses daripada gereja.

4. Gereja dengan peraturan agamawinya dianggap membatasi cara pikirkaum muda.

5. Gereja dianggap eksklusif dan kaum muda generasi kini lebih menghargaiketerbukaan, toleransi, dan penerimaan.

6. Gereja dianggap sebagai tempatyang tidak aman bagi kaum muda untukmenyatakan keraguan iman mereka ketika iman mereka anggap tidakmasuk akal bagi diri mereka.®

5. Houston Heflin, Youth Pastor: The Theology and Practice of Youth Ministry (Nashville;Abingdon Youth, 2009), 145.

6. Kinnaman, You Lost Me, 94-96.

Page 12: 0037423 - repository.sttaa.ac.id

4

Keenam alasan kaum muda meninggalkan gereja ini dapat memperlihatkan bahwa

pelayanan kaum muda gereja masa kini tidak relevan dengan keberadaan kaum muda

masa kini. Komunitas Kristen kurang mengerti dan tanggap terhadap pergumulan dan

cara pikir baru dan yang cukup lama dari kaum muda yang akhirnya memilih

meninggalkan gereja.^ Pada akhirnya seharusnya gereja menyadari bahwa pelayanan

yang relevan menjadi penting karena setelah mereka memutuskan meninggalkan

gereja, kebanyakan dari mereka tidak pernah kembali lagi.®

Seorang pelayan kaum muda harus memiliki fondasi dalam pelayanannya,

meskipun pelayanan kaum muda harus terus berubah agar relevan bagi pergerakkan

dunia kaum muda. Dalam hal ini tentu saja fondasi yang dimaksud adalah apa yang

terdapat dalam Alkitab itu sendiri. Seorang pelayan kaum muda, Mike Yaconelli,'

mencoba untuk melihat dasar atau fondasi dari pelayanan kaum muda menurut apa

yang tertulis dalam Alkitab yang menjadi prinsip-prinsip pelayanan kaum muda

menurut Mike. Menurut Mike, fondasi atau dasar tersebut merupakan keyakinan inti

yang akan menjelaskan, mengarahkan, dan menegaskan pelayanan kaum muda kita.^o

Mike juga percaya bahwa meskipun Alkitab ditulis ribuan tahun lalu, namun Alkitab

masih relevan pada masa kini.^^ Wesley Black sependapat dengan Mike bahwa

pelayanan kaum muda harus dibangun di atas fondasi atau dasar yang kuat dari

7. Kinnaman, You Lost Me, 11.

8. Ratcliff dan Davis, Handbook of Youth Ministry, 3.9. Pada bagian selanjutnya.penulis akan menyebut Mike Yaconelli dengan sebutan "Mike".

Nama lengkap dari Mike adalah Michael Charles Yaconelli. Penulis menyebutnya dengan sebutan Mikekarena sosok Michael Charles Yaconelli dikenal akrab dengan sebutan "Mike" di kalangan pelayankaum muda di Amerika dan di beberapa negara lainnya.

10. Mike Yaconelli, The Core Realities of Youth Ministry: Nine Bibiical Principles that MarkHealthy Youth Ministry (Grand Rapids: Zondervan, 2003), 6.

11. Yaconelli, The Core Realities of Youth Ministry, 9.

Page 13: 0037423 - repository.sttaa.ac.id

kepercayaan alkitabiah. 12 Meskipun demikian, penerapan dari prinsip-prinsip yang

dapat ditemukan dalam Alkitab tersebut harus disesuaikan dengan situasi dan

keadaan dunia kaum muda masa kini.

Mike terkenal sebagai Bapak Pelayanan Kaum Muda Modern.i^ Julukan itu

diberikan kepadanya karena prestasi-prestasinya dalam pelayanan kaum muda. Mike

mulai terlibat dalam pelayanan kaum muda sebagai konselor retret gereja pada awal

tahun 1960-an.i''^ Pelayanan dan pencapaian Mike dalam Pelayanan Kaum Muda

sudah terbukti melalui pembawaan seminar, tulisan-tulisannya yang menginspirasi

para pelayan kaum muda, baik buku-buku atau artikel-artikelnya di media masa.is

Salah satu kontribusi Mike bagi pelayanan kaum muda adalah mendirikan

sebuah organisasi bernama Youth Specialties, yaitu lembaga yang melayani para

pekerja kaum muda. Beberapa orang menyimpulkan bahwa munculnya Youth

Specialties telah menghembuskan kehidupan ke dalam pelayanan kaum muda

gereja.1® Hingga sekarang. Youth Specialties sudah menjangkau negara-negara lain dan

telah memberikan dampak bagi orang dewasa maupun orang muda di berbagai

belahan bumi.12 la telah melayani kaum muda selama 43 tahun,i8 dan masih setia

dalam melayani kaum muda sampai meninggal pada 30 Oktober 2003.

12. Wesley Black, >ln Introduction to Youth Ministry (Nashville: Broadman Press, 1991), 14.13. Rick Chromey, "In Memoiy of The 'Father of Modern Youth Ministry'," Reflections on Mike

Yaconelli, http://wvvw.mikeyaconelli.org/words/tributes/chromey.php, (diakses 5 Januari 2016).14. Karla Yaconelli, Kata Pengantar pada Messy Spirituality, oleh Michael Yaconelli (Jakarta:

OMID Publishing House, 2002), 11.15. Maria Fennita S, "Profil Youth Worker: Mike Yaconelli,"/urna/ Youth Ministry 1 (November

2013): 113.16. Mark Senter III, Inovasidan Visi Profetik dalam Pelayanan Kaum Muda, terj. Lanny Irene

Utoyo dan Yakob RisWhadi (Bandung: Kalam Hidup, 2003), 206.17. Karla Yaconelli, Kata Pengantar pada Messy Spirituality, oleh Michael Yaconelli, 12.18. Maria Fennita S, "Frofil Youth Worker: Mike Yaconelli,"/urno/ Youth Ministry 1,114.

Page 14: 0037423 - repository.sttaa.ac.id

Mike dalam bukunya yang berjudul "The Core Realities of Youth Ministry"

mengatakan bahwa menjadi seorang pelayan kaum muda di gereja adalah komitmen

kepada Yesus dan kepada kaum muda, dan itu yang dikatakan Mike sebagai

panggilan.19 Mike juga mengatakan ketika menjadi pelayan kaum muda, satu hal yang

perlu diingat adalah bahwa pelayanan kaum muda bukan tentang kita tetapi tentang

Tuhan.20 Seorang pelayan kaum muda juga harus mencoba mempersiapkan diri untuk

pelayanan kaum muda yang "liar".2i Salah satunya adalah mempersiapkan diri untuk

menghadapi perubahan zaman dan perubahan pelayanan kaum muda yang terus

berlangsung. Mike menjadi berkatbagi banyak pelayan kaum muda dan kaum muda

karena Tuhan menjadi fokus pelayanannya kepada kaum muda. Itulah salah satu

dasar bagi Mike ketika dia melayani kaum muda.

Pokok Permasalahan

Ada beberapa pokok permasalahan yang akan diteliti untuk pengembangan

skripsi ini, sebagai berikut:

1- Dunia kaum muda terus menerus berubah dengan cepat seiring dengan

perkembangan zaman. Perubahan tersebut banyak membawa dampak positif

maupun negatif bagi kehidupan kaum muda. Akibatnya cara pikir dan cara

kaum muda berhubungan dengan dunia ikut berubah juga. Gereja seringkali

mengalami kebingungan dalam melayani kaum muda yang terus berubah. Hal

19. Yaconelli, The Core Realities of Youth Ministry, 5.20. Yaconelli, The Core Realities of Youth Ministry, 6.21. Yaconelli, The Core Realities of Youth Ministry, 4.

Page 15: 0037423 - repository.sttaa.ac.id

tersebut seringkali membuat gereja hilang arah dan tidak memiliki prinsip

yang jelas dalam melayani kaum muda. Gereja seharusnya memiliki prinsip

alkitabiah yang jelas untuk menghadapi perubahan-perubahan yang terjadi di

dunia kaum muda.

2. Terkadang gereja dan pelayanan kaum muda tidak peka dalam melihat

perubahan-perubahan yang terjadi. Hal tersebut menyebabkan pelayanan

kepada kaum muda menjadi tidak relevan dengan konteks kaum muda. Selain

memiliki prinsip alkitabiah yang jelas, gereja dan pelayanan kaum muda harus

peka untuk melihat perubahan-perubahan yang terjadi di dunia kaum muda.

3. Prinsip yang dipegang oleh gereja atau pelayanan kaum muda terkadang tidak

disertai penerapan yang sesuai dengan konteks kaum muda, sehingga

pelayanan kaum tidak efektif. Untuk itu gereja dan pelayanan kaum muda

membutuhkan penerapan prinsip pelayanan yang tepat agar pelayanan kaum

muda menjadi efektif.

Tujuan Penelitian

1. Menjelaskan prinsip pelayanan kaum muda menurut Mike Yaconelli yang

berdasarkan pada Firman Tuhan.

2. Menjelaskan tentang kaum muda masa kini, tantangan dan kesempatan

pelayanan kaum muda masa kini dan apa yang dibutuhkan kaum muda di

gereja dari pelayanan kaum muda masa kini.

Page 16: 0037423 - repository.sttaa.ac.id

8

3. Menerapkan prinsip-prinsip pelayanan kaum muda menurut Mike Yaconelli ke

dalam dunia pelayanan kaum muda masa kini.

Batasan Penelitian

Dalam skripsi ini penulis memakai kalimat prinsip pelayanan kaum muda

menurut Mike Yaconelli berarti bahwa penulis akan menjelaskan prinsip-prinsip

pelayanan kaum muda yang penulis temukan dari Mike Yaconelli. Penulis tidak akan

membahas secara detail bagaimana kehidupannya, bagaimana sejarah hidupnya, dll.

Meskipun demikian, tidak menutup kemungkinan bahwa dalam skripsi ini akan ada

penjelasan atau kaitan dari prinsip-prinsip pelayanan Mike dengan kehidupan

pelayanannya.

Batasan lain adalah bahwa dalam skripsi ini penulis akan berusaha menyajikan

penerapan dari prinsip pelayanan kaum muda yang penulis temukan dalam buku-

buku yang ditulis oleh Mike bagi kaum muda dalam gereja, meskipun kaum muda

tidak terbatas hanya di gereja. Walaupun demikian penulis tidak menutup

kemungkinan penerapan prinsip-prinsip pelayanan kaum muda Mike dapat juga

digunakan untuk pelayanan kaum muda di luar gereja.

Page 17: 0037423 - repository.sttaa.ac.id

Metodologi Penelitian

Dalam skripsi ini, penulismenggunakan metodekualitatiP^-deskriptiPs

Dengan metode ini penulis akan menggunakan literatur-literatur tertulis sebagai

sarana untuk memperoleh data-data yang diperlukan. Setelah itu penulis akan

memproses data-data yang diperoleh untuk menghasilkan sebuah karya tulis ilmiah

yang terwujud dalam skripsi ini.

Sistematika Penulisan

Skripsi ini terdiri dari lima bagian. Bab pertama (pendahuluan) penulis

menjelaskan latar belakang dari penulisan skripsi ini. Selain itu juga penulis

menjelaskan secara singkat pokok permasalahan yang diangkat oleh penulis dalam

skripsi ini. Penulis juga menjelaskan tujuan dari penulisan skripsi ini, metode yang

digunakan oleh penulis dalam penulisan dan penelitiannya, batasan masalah yang

akan dibahas oleh penulis, dan penulis juga menjelaskan sistematika penulisan dari

skripsi ini.

22. "Kata kualitatif sendiri menyiratkan penekanan pada proses dan makna yang tidak secaraketat diperiksa atau diukur dari segi jumlah, intensitas, dan frekuensinya, tetapi menekankan sifatrealitas yang disusun secara sosial, hubungan antara peneliti dan yang diteliti, dan pembatasansituasionai yang membentuk penelitian." Andreas B. Subagyo, PengantarRisetKuantitatifdanKualitatif: Termasuk Riset Teologi dan Keagamaan (Bandung, Kalam Hidup, 2004), 62.

23. "secara harfiah kata deskriptif memiliki arti adalah penelitian yang bermaksud membuatdeskripsi mengenai situasi-situasi atau kejadian-kejadian. Dalam arti ini penelitian deskriptif itu adalahakumulasi data dasar dalam cara deskriptif semata-mata tidak perlu mencari atau menerangkan salinghubungan, mentest hipotesis, membuat ramalan, atau mendapatkan makna dan implikasi, walaupunpenelitian yang bertujuan untuk menemukan hal-hal tersebut dapat mencakup juga metode-metodedeskriptif." Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian (Jakarta; RajaGrahndo Persada, 2012), 76.

Page 18: 0037423 - repository.sttaa.ac.id

10

Bab kedua penulis akan menjelaskan prinsip pelayanan kaum muda menurut

Mike Yaconelli. Prinsip-prinsip dalam bab dua in! adalah prinsip-prinsip yang penulis

temukan dalam buku-bukuyang ditulis oleh Mike Yaconelli.

Bab ketiga penulis akan menjelaskan mengenai kaum muda masa kini.

Kemudian penulis juga akan menjelaskan mengenai perubahan-perubahan dunia

kaum muda masa kini dan apa yang sebenarnya dibutuhkan kaum muda masa kini.

Bab keempat penulis akan mencoba melihat bagaimana penerapan prinsip-

prinsip pelayanan kaum muda yang penulis temukan dalam buku-buku yang ditulis

oleh Mike Yaconelli dan bagaimana prinsip-prinsip tersebut dapat menjawab

perubahan-perubahan yang sedang dihadapi kaum muda masa kini dan kebutuhan-

kebutuhan kaum muda di gereja.

Bab kelima atau penutup penulis akan menutup serta memberi kesimpulan

dari seluruh skripsi ini. Dalam penutup ini juga penulis akan memberikan refleksi

penulis melalui skripsi ini.

Page 19: 0037423 - repository.sttaa.ac.id

BAB LIMA

KESIMPULAN DAN REFLEKSl

Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan dalam skripsi ini, penulis

mendapatkan banyak hal dari seorang pelayan kaum muda yang telah

mendedikasikan hidupnya bagi pelayanan kaum muda,yaitu Michael Charles

Yaconelli, atau yang dikenal akrab dengan panggilan Mike Yaconelli. Penulis melihat

sosok Mike ini adalah sosok yang tidak ragu memperlihatkan diri apa adanya,

kelemahannya, dan memprioritaskan Tuhan dalam pelayanannya. Mike juga adalah

seorang pelayan kaum muda yang mendorong setiap pelayan kaum muda untuk

melayani kaum muda seperti Kristus ketika berada di dunia dan melayani manusia

berdosa. Hal tersebut terwujud dalam prinsip-prinsipnya dalam melayani kaum

muda. Prinsip-prinsip pelayanan Mike adalah keintiman, misteri, kejujuran,

keberanian, kerendahan hati, keragaman, tempatyang aman, dan kreativitas. Pada

akhirnya penulis melihat bahwa prinsip-prinsipnya tersebut dapat digunakan dan

diterapkan dalam pelayanan kaum muda masa kini.

Penulis juga dapat melihat lebih dalam mengenai dunia kaum muda masa

kini serta tantangan dan kebutuhannya. Ada dua perubahan besar dalam dunia

kaum muda masa kini, yaitu perubahan teknologi komunikasi dan informasi serta

perubahan nilai. Tidak dapat disangkal bahwa perubahan-perubahan tersebut

berdampak besar bagi kehidupan kaum muda, baik itu dampak positif maupun

negatif. Perubahan-perubahan tersebut juga menciptakan tantangan-tantangan

baru bagi pelayanan kaum muda. Selain menciptakan tantangan-tantangan baru,

95

Page 20: 0037423 - repository.sttaa.ac.id

96

perubahan-perubahan tersebut juga dapat menjadi sebuah kesempatan bagi

pelayanan kaum muda untuk melayani kaum muda lebih relevan.

Penulis melihat bahwa prinsip-prinsip pelayanan kaum muda Mike Yaconelli

tersebut dapat diterapkan dalam dua bentuk ke dalam pelayanan kaum muda masa

kini, yaitu dalam relasi pribadi dan relasi komunitas. Ada enam prinsip dari delapan

prinsip pelayanan Mike yang sangat tepat jika diterapkan dalam relasi pribadi,

antara lain keintiman, kejujuran, tempatyang aman, kerendahan hati, keberanian,

dan misteri. Selain itu juga ada enam prinsip dari kedelapan prinsip pelayanan Mike

yang sangat tepat jika diterapkan dalam relasi komunitas., yaitu keintiman,

kejujuran, keberanian, keragaman, kerendahan hati, kreativitas. Penulis melihat

bahwa kedelapan prinsip Mike dapat diterapkan dalam relasi, baik relasi pribadi

maupun relasi komunitas, meskipun ada prinsip yang secara khusus diterapkan

dalam relasi pribadi dan ada juga prinsip yang secara khusus diterapkan dalam

relasi komunitas.

Pada akhirnya, penulis menyadari bahwa pelayanan kaum muda yang

relevan merupakan sesuatu yang penting bagi kaum muda. Dalam melayani kaum

muda, seorang pelayan kaum muda, pendeta jemaat, bahkan orangtua memang

harus memiliki prinsip yang kuat. Jika prinsip tersebut disertai dengan penerapan

yang relevan dengan dunia kaum muda, maka pelayanan kaum muda akan lebih

efektif. Selain itu, pelayanan kaum muda yang didasari oleh prinsip yang kuat dan

disertai dengan penerapan yang relevan akan menjadi sebuah pelayanan yang dapat

menolong kaum muda untuk melihat bahwa prinsip-prinsip Alkitab tidak akan

Page 21: 0037423 - repository.sttaa.ac.id

97

pernah pudar oleh waktu meskipun dunia kaum muda terus berubah dari masa ke

masa.

Oleh sebab itu, penulis berharap bahwa melalui penelitian ini, setiap orang

yang terlibat dalam pelayanan kaum muda sadar bahwa prinsip-prinsip pelayanan

kaum muda yang alkitabiah dapat tetap relevan jika penerapannya juga relevan

dengan dunia kaum muda masa kini. Penulis juga berharap bahwa kesadaran

tersebut akhirnya melahirkan pelayanan kaum muda yang relevan. Oleh sebab itu,

penerapan yang penulis bahas dalam penelitian ini dapat menjadi solusi untuk

melayani kaum muda di dalam perubahan yang dialami kaum muda masa kini,

sehingga pelayanan kaum muda pada masa kini dapat berjalan dengan relevan dan

efektif sesuai dengan prinsip-prinsip kebenaran Firman Tuhan. Meskipun demikian,

penerapan-penerapan tersebut juga harus tetap disesuaikan dengan konteks kaum

muda berada. Dengan demikian pelayanan kaum muda tidak akan menjadi sesuatu

yang membosankan dan tidak efektif, melainkan pelayanan kaum muda akan

menjadi sebuah pelayanan yang membawa kaum muda semakin dekat kepada

Kristus dengan prinsip alkitabiah dan penerapan yang sesuai dengan dunia kaum

muda masa kini.

F>ERPUSTAKAANj-r amanat agung I