Upload
others
View
1
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
MAKNA DAN SIGNIFIKANSI PERISTIWA PENTAKOSTA
DALAM KISAH PARA RASUL PASAL 2
SKRIPSI
Diajukan Kepada
Sekolah Tinggi Teologi Ainanat Agung
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Guna Memperoleli Gelar Sarjana Teologi
Oleh
LUCIANA LAZUARDI1010112004
1997
029895
PROGRAM SARJANA TEOLOGISEKOLAH TINGGI TEOLOGI AMANAT AGUNG
JAKARTA
2004
PERFU31AKAAMrr AUAfi.A AGuriG
SEKOLAH TINGGl TEOLOGI
AMANAT AGUNG
Ketua Sekolah Tinggi Teologi Amanat Agung menyatakan bahwa skripsi yangberjudul:
MAKNA DAN SIGNIFIKANSIPERISTIWA PENTAKOSTA DALAM
KISAH RASUL PASAL 2
dinyatakan lulus setelah diuji oleh Tim Penguji pada tanggal 07 November 2004
Dosen Penguji
1. Yohanes Adrie Hartopo, Ph.D. (Cand.)
2. Yonathan Low^ijaya, D.Mln
3. BubyTicoaIu,D.Min
Tanda Tangan
Jakarta, 07 November 2.Q04£Olog,
GA V
Yohanes Adrie Hartotfb^Rfej|g/fjE;alffl.)Ketua
DAFTAR ISI
PRAKATA
DAFTAR ISI iv
PENDAHULUAN 1
1. Latar Belakang Penulisan 1
11. Pokok Permasalahan 2
III. Tujuan Penulisan 4
IV. Asumsi Dasar 5
V. Cakupan Permasalahan 5
VI. Metodologi Penulisan 6
Vn. Sistematika Penulisan 6
B AB 1. J ANH-J ANJI TENTANG PENCURAHAN ROH KUDUS DI DAL AMALKJTAB 9
1. Gambaran Umum Tentang Roh Kudus 9A. Roh Kudus dalam Perjanjian Lama 9B. Roh Kudus dalam Perjanjian Baru 11
n Janji-Janji Tentang Roh Kudus Dalam Perjanjian Lama 12A. Yesaya 32; 15 dan 44:3 13B. Yeremia 31:31-34 18
C. Yehezkiel 36:24-30, 39:29 21D. Yoel 2:28-32 26
UI Janji-Janji Tentang Roh Kudus Dalam Perjanjian Baru 28A. Ucapan Yohanes Pembaptis dalam Lukas 3:15-17 28B. Ucapan Yesus Kristus dalam Lukas 24:49 dan Yohanes 14:15-20 34C. Excursus: Yohanes 20:22 38
IV Ringkasan 42
BAB II PERISTIWA PENTAKOSTA DI KISAH PARA RASUL 44
I Latar Belakang Kisah Para Rasul 44A. Penulis dan Tujuan Penulisan 44B. Thema-Thema Teologis Di Dalam Kisah Para Rasul 48
II Pemahaman Kisah Para Rasul Pasal 2 55A. Penjelasan Tentang Hari Raya Pentakosta 55B. Penantian di Yerusalem 59
IV
C. Eksposisi Kisah Para Rasul Pasal 2 631. Peristiwa Pentakosta (Kis.2;l-13) 632. Khotbah Petms (Kis. 2:14-41) 72
in Ringkasan 76
BAB III PERISTIWA PENTAKOSTA DALAM KAITANNYA DENGAN
PERISTIWA DI KISAH PARA RASUL PASAL 8, 10, 19. 79
I Pengalaman Orang-Orang Percaya di Samaria (Kis. 8:14-17) 81
n Pengalaman Komelius (Kis. 10:44-48) 87
m Pengalaman Para Murid Yohanes Pembaptis (Kis. 19:1 -7) 90
IV Kaitan Kisah Para Rasul 1:8 dengan pasal 2, 8, 10, 19 94
V Ringkasan 96
BAB IV SIGNIFIKANSI DAN IMPLIKASI PENTAKOSTA BAGI ORANGPERCAYA DALAM KISAH PASAL 2. 99
I Pentakosta dan Gereja (The Ecclesiological Dimension) 100
n Pentakosta dan Orang Percaya (The Experiential Dimension) 102
ni Evaluasi Terhadap Pemahaman Baptisan Roh Kudus sebagaiSecorid Blessing 110A. Baptisan Roh Kudus sebagai Second Blessing 111B. Evaluasi 113
IV Ringkasan 117
KESIMPULAN 119
D AFT AR PUST AK A 121
PENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANG PENULISAN
Sejak tahun 1 980an. muncul semangat dalam mengikiiti berbagai aktifitas gereja
dan persekuluan pada berbagai kalangan masyarakal Kristen di Indonesia, dari lapisan
terbawah sampai lapisan teratas. Menunit Andrew Greeley dari
Survey Program yang dikutip oleh Millard J. Erickson. semangat beragania (growing
religiosily) berkembang di berbagai belahan dunia, terutama di Amerika dan Eropa Timur
sejak 20 tahun terakhir.' Pada umumnya semangat ini kurang diiringi dengan
pengelahuan tentang dasar-dasar iman Kristen yang memadai. Banyak orang Kristen
tertarik dan mengikuli praktek-praktek agama yang memberikan kesan mentakjubkan.
ajaib, tanpa mengkaji dan menguji apakah praktek-praktek tersebut sesuai dengan ajaran
Firman Tuhan yang lertulis, baik Alkitab Peijanjian Lama maupun Perjanjian Baru.
Bangkitnya agama pengalaman (f he rise of experiential religion) mendorong
orang-orang Kristen mencari berbagai pengalaman "istimewa" dengan Rob Kudus.
Penekanan pada hai-hal seperti ini menjadi ciri khas dari gerakan Kharismatik (New
Pentecostalism). ~ Pada umumnya orang-orang percaya dan sudah dibaptis (air) dari
gerakan ini berkeinginan kuat untuk mendapatkan second blessing, yahu suaiu
pengalaman dibaptis dengan Roh Kudus yangdisertai dengan fenomena khusus.
Baptisan Roh Kudus diperoleh melaliii hembusan nafas atau penumpangan tangan oleh
para rohaniwan kepada jemaat dari gerakan ini.
Baptisan dengan Roh Kudus terjadi pertama kali di hari raya Pentakosta Yahudi,
seperti dicatat oleh Lukas dalam Kisah pasal 2. Penulis ingin mempelajari makna dan
' Millard J. Erickson. Where is Theolo^' Goin^yjxmA Rapids; Baker Books. 1994), 40 dan 126.Mbid., 126-128.
signifikasi peristiwa itu bagi orang-orang yang menjadi perca\'a setelahnxa sampai
sekarang. Apakah Alkitab menyalakan agar orang-orang percaya mendapatkan
pengalaman dibaplis dengan Roh Kudus sebagai second blessing ? Pemahaman iheolouis
seseorang sangal mempengaruhi hubungannya dengan Tuhan. Penyembahan dan
ketaatan kepada Tuhan harus sesuai dengan kehendak-Nya yang sudah dinyatakan di
dalam Alkilab. bukan hasil dari imajinasi theologis.*^
II. POKOK PERMASALAHAN
Penlakosla adalah peristiwa yang dipahami sebagai baptisan dari/dalam/dengan
Roh Kudus (baptism of/in/with the Holy Spirit), atau pencurahan Roh Kudus {outpouring,
pour out on/in). atau sebuah karunia Roh Kudus {the gift of the Holy Spirit). Peniakaian
istilah ini saling dipertukarkan dalam menjelaskan peristiwa Pentakosta, seperti yang
tersebar dalam Kisah Para Rasul (menibaptis dengan : Kis. 1:5. 1 1:16: mencurahkan :
2:17.18.33: 10:45: menerima/memberikan/mengaruniakan karunia : 2:38.
11:17, 15:8: turun ke atas - coming on : 1:8: penuh dengan : 2:4: menerima - receiving :
2:38. 10:47: turun ke atas - falling upon : 1 1:15, 10:44).
Namun sejak pertama kali terjadi sampai dengan saat ini. pemahaman terhadap
peristiwa Pentakosta di Kisah Para Rasul 2 masih menimbulkan perdebatan. karena
beragamnya pandangan yang ada. Adapandangan yang melihat peristiwa Pentakosta
sebagai suatu peristiwa yang terjadi sekali untuk selamanya dan tidak terulang (once for
all and not repeatable). karena merupakan penggenapan JanJi-Janji Allah untuk
mencurahkan Roh-Nya seperti yang disampaikan melalui nabi-nabi dalam Perjanjian
Lama dan melalui Yohanes Pembaptisdan Yesus Kristus di dalam Perjanjian Barn.
Erickson. Where is Theology Going \2-\3.
Pandangan ini mengaitkan peristiwa Penlakosta dengan tuntasnya kaiya penebusan
Kristus di dunia pada kedatangan yang pertama. yaitu kematian. kebangkitan, serla
kenaikan ke sorga. Menurul pandangan ini, pencurahan Rob Kudus, atau disebut iuga
dengan Bapiisan Rob Kudus yang lerjadi di bari raya Pentakosta Yabudi, merupakan
titik puncak alau kulminasi dari satu paket kronologis kaiya penebusan Yesus Krislus
pada kedatangan > ang pertama. Pandangan golongan pertama ini didukung oleb banyak
tbeolog. di antaran^ a adalab Jobn Stott, Ricbard B. Gaftln. Jr.. F.F. Bruce. Frederick
Dale Brunner. Millard J. Erickson. I.Howard Marsball. Sinclair Ferguson. James G.
Dunn. dll.. walaupun bukan berarti tiadanya perbedaan di dalam pandangan para tbeolog
ini.
Pandangan yang kedua. yaitu dari aliran Pentakosta dan Kbarismatik (Old
Pentecostaiism and New Pentecosfalism). melibat peristiwa Pentakosta sebagai suatu
contob atau model yang barus dialami oleb setiap orang percaya. dan akan terus berulang
sampai kedatangan Kristus yang kedua. Baptisan Rob Kudus merupakan suatu tabap atau
pro.ses lanjutan dalam bidup orang percaya yang pasti akan dialami setelab percaya dan
dibaptis air. Pengalaman dibaptis dengan Rob Kudus dimengerti sebagai pengalaman
kedua atau berkat kedua (second blessing), karena ada jarak waktu di antaranya. Dalam
gerakan Kbarismatik. ada juga pandangan yang menganggap baptisan Rob Kudus bukan
banya sebagai second blessing, tetapi dapat berkali-kali terjadi pada individu yang sama
di dalam berbagai kesempatan. Robaniwan dari kelompok ini acapkali mempraktekkan
pengbembusan Rob Kudus untuk membangunkan robani jemaat, yang menurut mereka
sesuai dengan apa yang Yesus lakukan pada murid-murid di Yob. 20:22. Gerakan ini
semakin berkembang dengan penerbitan buku-buku yang mengisalikan pengalaman
hidup di dalam Roh.
Pertan>'aan-pertanyaan yang timbul dari kedua pandangan di atas adalah. apabila
Pentakosta adalah peristiwa yang terjadi sekali untuk selamanya dan tidak lerulang.
bagaimana peristiwa-perisliwa di Kis 8.10.19 dapat dijelaskan? Apabila merupakan
pengulangan. apa yang menjadi dasar argumentasinya ? Bagaimana menjelaskan praklek
baptisan Roh Kudus pada masa sekarang, apakah itu merupakan Pentakosta ke sekian
kali yang masih akan terus berlanjut ? Pertanyaan lain yang tidak kalah pentingnya
adalah, siapakah yang berhak membaptis dengan Roh Kudus? Kriteria apa yang
digunakan sehingga seorang rohaniwan dianggap layak menghembuskan Roh Kudus ?
III. TUJUAN PENULISAN
Penulis menyetujui pandangan yang pertama bahwa peristiwa baptisan Roh
Kudus di hari raya Pentakosta Yahudi di Kisah pasal 2. adalah penggenapan janji-janji
tentang pencurahan Roh Kudus yang dinubuatkan dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian
Baru. Peristiwa Pentakosta di Kisah pasal 2 berikut dengan peristiwa-peristiwa
susulannya (extension) di Kisah pasal 8, 10, dan 19 merupakan satu peristiwa >'ang
merupakan titik kulminasi dari rangkaian kronologis karya penebusan Yesus Kristus
dalam kedalangan-Nya yang pertama. Kematian, kebangkitan. dan kenaikan Yesus
Kristus ke sorga yang berpuncak pada Pentakosta. terjadi sekali untuk sclaman\a. dan
tidak terulang (onee for all and not repeatahle). Oleh karena itu penulis ingin
membuktikan kebenaran pandangan tersebut dengan menelusuri janji-janji tentang
pencurahan Roh Kudus di Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru (Injil). serta berusaha
mempelajari peristiwa Pentakosta di Kisah Para Rasul 2 dan kaitannya dengan peristiwa-
perisliwa di Kis. 8, 10, 19. sehingga dapat menjawab apayang menjadi pokok
permasalahan di atas. Menurut penulis, pengertian dan pemahaman yang benar tenlang
makna dan signillkansi Pentakosta akan sangat mempengamhi perUimbuhan iman dan
relasi orang-orang percaya dengan Tuhan, yang selanjulnya dapat mengoreksi pengertian
dan praktek religius yang tidak tepat.
IV. ASUMSI DASAR
• Alkitab, Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, adalah Finnan Allah yang
dituliskan oleh orang yang dipilih Allah sesuai dengan inspirasi Roh Kudus.
• Alkitab adalah dasar kebenaran yang menjadi patokan atau acuan dari
pengalaman inanusia, dan bukan sebaliknya. Pengalaman pribadi tidak dapat dan
tidak boleh menjadi acuan untuk inenilai prinsip kebenaran Alkitab. Pernyataan
Alkitab tentang Roh Kudus adalah prinsip kebenaran. dan bukan pengalaman
manusia.
• Roh Kudus adalah Allah yang berdaulat yang menyaksikan dan memuliakan
pekerjaan Anak. sehingga manusia harus takut dan taat pada-Nya. dan inanusia
tidak berhak mengatur Roh Kudus.
V. CAKUPAN PERMASALAHAN
Penulis hanya akan membahas makna dan signifikansi Pentakosta berdasarkan
Kisah Para Rasul 2. 8. 10. 19. Untuk menjelaskan hal ini penulis akan memperlihatkan
hubungan Pentakosta dengan janji-janji tentang Roh Kudus di dalam Perjanjian Lama
dan Perjanjian Baru. Melalui pemahaman akan janji-janji Allah tersebut. penulis akan
nienunjukkan bahwa menafsirkan baptisan Roh Kudus sebagai pengalanian kedua atau
pengalaman lanjulan {secondblessing) tidak sesuai dengan kebenaran Alkitab.
VI. METODOLOGI PENULISAN
Penulis akan nicnggunakan nietode sludi dan anaiisa literatur (kepustakaan),
melalui ensiklopedi, kamus teoiogi, buku-buku penafsiran. serla bukii-buku teologi
lainnya. dan yang terutania adalah Alkilab ilu sendiri.
VII. SISTEMATIKA PENULISAN
Pendahuluan akan berisi alasan penulis dalam mengetengahkan topik bahasan ini
serta cakupan masalahnya.
Dalam Bab I penulis akan membahas gambaran umum tentang Roh Kudus di
Perjanjian Lama dan di Perjanjian Baru. Selelah itu penulis akan nienunjukkan janii-janji
lenlang pencurahan Roh Kudus yang lelah dinubualkan oleh para nabi sejak di PL dan di
Injil.
Dalam Bab II akan dibahas tentang latar belakang dan makna hari raya Pentakosta
Yahudi. selanjutnya akan dilakukan eksposisi terhadap peristiwa pencurahan Roh Kudus
dalam Kisah pasal 2.
Dalam Bab III akan dibahas peiistiwa-peristiwa baptisan Roh Kudus di pasal 8.
10. dan 19. dalam kaitannya dengan peristiwa Pentakosta di Kisah pasal 2 dan Kis 1 "8
Dalam Bab IV yang merupakan pcmbahasan akhir. akan dibahas tentang
signilikansi dan implikasi Pentakosta bagi orang percaya. sei'ta evaluasi terhadap baptisan
Roh Kudus sebagai second blessing.
PEP -L :,KAAt^
STTAik'd YAGUNG
GARIS BESAR
PENDAHULUAN
BAB I. ,IANJI-JANJI TENTANG PENCURAHAN ROH KUDUS DI DALAMALKITAB
I. Gambaran Umum Tentang Roll KudusA. Roll Kudus dalam Perjanjian LamaB. Roll Kudus dalam Perjanjian Baru
II Janji-Janji Tentang Roh Kudus Dalam Perjanjian LamaA. Yesaya 32:15 dan 44:3B. Yeremia 31:31 -34
C. Yehezkiel 36:24-30, 39:29
D. Yoel 2:28-32
III Janji-Janji Tentang Roh Kudus Dalam Perjanjian BaruA. Ucapan Yohanes Pembaptis dalam Lukas 3:15-17B. Ucapan Yesus Kristus dalam Lukas 24:49 dan Yohanes 14:15-20C. Excursus: Yohanes 20:22
IV Ringkasan
BAB II PERISTIWA PENTAKOSTA DI KISAH PARA RASUL
I Latar Belakang Kisah Para RasiilA. Penulis dan Tujuan PenulisanB. riiema-Thema Teologis di dalam Kisah Para Rasul
II Pemahaman Kisah Para Rasul Pasal 2A. Penjelasan tentang Hari Raya PentakostaB. Penantian di Yerusalem
C. Eksposisi Kisah Para Rasul Pasal 21. Peristiwa Pentakosta (Kis.2:1-13)2. Khotbah Petrus (Kis. 2:14-41)
III Ringkasan
BAB III PERISTIWA PENTAKOSTA DALAM KAITANNYA DENGANPERISTIWA DI KISAH PARA RASUL PASAL 8. 10. 19.
I Pengalaman Orang-Orang Percaya di Samaria (Kis.8:14-17)
II Pengalaman Kornelius (Kis. 10:44-48)
III Pengalaman Para Murid Yohanes Pembaptis (Kis.l9:l-7)
IV Kaitan Kisah Para Rasul 1:8 dengan pasal 2. 8, 10. 19
V Ringkasan
BAB IV SIGNIFIKANSI DAN IMPLIKASI PENTAKOSTA BAGI ORANG
PERCAYA
I Pentakosta dan Gereja (The Ecclesiological Dimension)
II Pentakosta dan Orang Percaya (The Experiential Dimension)
III Evaluasi Terhadap Pemahaman Baptisan Roh Kudus sebagaiSecond BlessingA. Baptisan Roh Kudus sebagai Second BlessingB. Evaluasi
IV Ringkasan
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
KESIMPULAN
Di niiisa I\N;janjian I.ania nabi-nabi adaiah orangyang dipilih dan diiirapi Tiihan
iintuk menyalakan niaksud-Nya melaliii niibual-nubiial. I'ara nahi di Perjanjian Lama, di
amaranya adaiali Ycsaya. Ycremia. Yehczkiei. dan Yoei leiali meiuibualkan akan liba
waktunya Allah akan nienciirahkan Roli-Nya ki^pada umat-Nya. Penciirahan Roh Allah
akan menandai diniulainya suain peijanjian yang bam. yang beigantung sepcnuhnya pada
inisialifdan kedaulalan Allah lanpaadapcrsyaralandari plhakpetierima.
Di masa Perjanjian Baru. kelika membaplis orang-orangyang berlobat di sungai
Yordan, Yohanes Pembapiis nieiiunjiik kepada Dia yang akan datang dan membaplis
dcngan Roh Kudus dan api. la menyalakan lianya Dia yang layak dan berhak untuk
mcmbapti.s dengan Rob Kudus (Luk.3;16}. Keimidian Yohanes menvalakan bahwa Dia
yang dimaksudkannya adaiah Yesus Kristiis. Anak Domba Allah yang mengliapus dosa
dunia (Yoh. 1:29-34).
Yesii.s scndiri dalam bebcrapa kcsempalan bersania para nuirid-Nya menyalakan
bahwa la akan niengirimkan Roh Penghibur yang dijanjikan Bapa kcpada-Nya. Syaral
kedalangan Roh itu adaiah selciah Yesus dimuliakaii (Yoh.7;39). Saal Ycsiis dimuliakan.
dalam pengcrtian Alkitab. adaiah saal la menuju salib sampai la bangkit dan naik ke
sLirga unlLik mcnerima Roh Kudus yang akan diciirahkan-Nya pada para pengikul-Nya.
Dalam pcmahaman ini. I'cnlakosla adaiah rangkaian perisiiwa dari karya penebusan
Kn.sius di dalam sejarah keselamaian. yailu kemalian. kebangkitan. kenaikan. yang
menuju klimaksnya pada baptisan Roh Kudus di hari raya Pentakosia Yahudi di Kisah
pasal 2. Sebagai .salu rangkaian perisiiwa. liap-tiap perisiiwa saling terganlung salu sama
lain, lidak dapal berdiri sendiri. Perisiiwa sebelumnya menjadi persyaralan
bcrlangsungnya pcristiwa selanjutnya. Kenaikan Kristus ke sorga tidak dapat terjadi
lanpa kebangkitan, Penlakosla tidak dapat terjadi tanpa kenaikan KLrislus. Oleh karena ilu
bila kcmatian. kebangkitan dan kenaikan Kristus terjadi satu kali untiik selanian\'a.
demikian piila Pentakosta.
Sebeium naik ke sorga. Yesus mcinerintajikan para intirid-Nya untuk tinggal di
Yeriisalem dan nienunggLi di sana sampai mereka diperlengkapi dengan kuasa yang
dalang dari atas, yailu Rob Kudus (Luk.24:49). Kemudian dalam Kis. 1:8 dijeiaskan
tcntang maksud baplisan Roh Kudus, yaitu untuk inemberdayakan gereja-Nya dalain
melak.sanakan amanal agung-Nya yaitu menjadi saksi Kristus di Yerusalem dan seluniii
Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bunti.
Pcngalaman orang-orang yang menerima baptisan Roh Kudus seleiah mereka
percaya kepada Yesus Kristus (posicanvcrsion) seperli yang lercatat di Kisali pasal 2
(muiid-murid Yesus). Kisah pasal 8 (orang-orang Samaria), dan perisliwa-peristiwa di
Kisali pasal 10 dan 19. tidak diniaksudkan agar seterusnya terjadi secara demikian dan
menjadi poia. paiokan yang berlaku dalam kchidiipan orang percaya. I'cngaianian mereka
adalah pengalaman yang bersilat khusLis. berbeda dengan yang scharusnya. Hal ini terjadi
karena mereka adalah generasi yang hidup ketika kegeiiapan waktu itu tiba (Gal.4:4).
Ketika sejarah keselamatan mencapai penggenapan sekali untuk selamanya di dalam
Kristus. Oleh karena itu setelah baptisan Roh Kudus mencakiip seluruh unsur yang
dimaksud dalam perintah Yesus (Kis. 1:8), para pcnulis Alkilab tidak pernah mencatat
adanya Pentakosta lanjutan ((^xtenskms). Pentakosta adalah peristiwa yang terjadi sekali
untuk selamanya.
120