3
TEKNOLOGI BUDIDAYA PADI SPESIFIK LOKASI Lembar Informasi Pertanian (LIPTAN) LPTP Koya Barat, Irian Jaya No. 04/2000 Diterbitkan oleh: Loka Pengkajian Teknologi Pertanian Koya Barat Jl. Yahim – Sentani – Jayapura NO. 04/2000 Seri: BUN/PAATP/SR Agdex :112/20 September 2000 PENDAHULUAN Pengembangan usahatani padi sudah dan sedang dilaksanakan dl Irian Jaya, guna memenuhi kebutuhan beras dan untuk meningkatkan pendapatan petani di daerah ini. Upaya tersebut terlihat dengan adanya peningkatan luas tanam. Namun demikian produktifitasnya belum optimal. Karena itu diperlukan dukungan teknologi budidaya padi Spesifik Lokasi yang mau dan mampu di terapkan petani, sebagaimana yang telah dihasilkan LPTP Koya Barat pada beberapa daerah sentra pengembangan padi di Irian Jaya. TEKNOLOGI BUDIDAYA PADI ANJURAN 1. Varietas padi yang adaptif. Tanamlah Varietas-Varietas padi yang memiliki potensi hasil tinggi, toleran terhadap serangan hama dan penyakit penting (Tungro dan Wereng Coklat) serta keracunan besi, dan memiliki rasa nasi yang disukai konsumen tentunya. Varietas-Varietas yang dianjurkan pada beberapa daerah pengembangan adalah - Jayapura, Manokwari Mamberamo (T3), Maros (T3), Digul (T4), IR66 (T4). - Merauke (Kondisi Tergenang) IR 42 (T3), Lematang (T3), IR 48 (T3), Digul (T4), - Merauke (Kondisi Tak Tergenang) Mamberamo (T3), IR 64 (T3), Maros (T3), Ciliwung (T2). Varietas Mamberamo, Digul, Maros dan Cibudas potensi hasilnya tinggi. Varietas Mamberamo dan Digul paling tahan terhadap Tungro. Varietas yang disukai petani adalah Mamberamo dan ciliwung (di Koya Barat); Mamberamo, Digul dan Ciliwung (di prafi, Manokwari) Digul, IR 64 (di Kurik, Merauke).

01papua0006 - Unknown

Embed Size (px)

Citation preview

TEKNOLOGI BUDIDAYA PADI SPESIFIK LOKASI Lembar Informasi Pertanian (LIPTAN) LPTP Koya Barat, Irian Jaya No. 04/2000 Diterbitkan oleh: Loka Pengkajian Teknologi Pertanian Koya Barat Jl. Yahim – Sentani – Jayapura

NO. 04/2000 Seri: BUN/PAATP/SR Agdex :112/20 September 2000

PENDAHULUAN

Pengembangan usahatani padi sudah dan sedang dilaksanakan dl Irian Jaya, guna memenuhi kebutuhan beras dan untuk meningkatkan pendapatan petani di daerah ini. Upaya tersebut terlihat dengan adanya peningkatan luas tanam. Namun demikian produktifitasnya belum optimal. Karena itu diperlukan dukungan teknologi budidaya padi Spesifik Lokasi yang mau dan mampu di terapkan petani, sebagaimana yang telah dihasilkan LPTP Koya Barat pada beberapa daerah sentra pengembangan padi di Irian Jaya.

TEKNOLOGI BUDIDAYA PADI ANJURAN

1. Varietas padi yang adaptif.

Tanamlah Varietas-Varietas padi yang memiliki potensi hasil tinggi, toleran terhadap serangan hama dan penyakit penting (Tungro dan Wereng Coklat) serta keracunan besi, dan memiliki rasa nasi yang disukai konsumen tentunya. Varietas-Varietas yang dianjurkan pada beberapa daerah pengembangan adalah

- Jayapura, Manokwari

Mamberamo (T3), Maros (T3), Digul (T4), IR66 (T4).

- Merauke (Kondisi Tergenang) IR 42 (T3), Lematang (T3), IR 48 (T3), Digul (T4),

- Merauke (Kondisi Tak Tergenang)

Mamberamo (T3), IR 64 (T3), Maros (T3), Ciliwung (T2).

Varietas Mamberamo, Digul, Maros dan Cibudas potensi hasilnya tinggi. Varietas Mamberamo dan Digul paling tahan terhadap Tungro. Varietas yang disukai petani adalah Mamberamo dan ciliwung (di Koya Barat); Mamberamo, Digul dan Ciliwung (di prafi, Manokwari) Digul, IR 64 (di Kurik, Merauke).

2. Waktu Tanam.

Penentuan waktu tanam bergantung pada kondisi agroekosistem setempat. Tanamlah padi pada waktu tanam yang sesuai sebagai berikut:

- Jayapura

Koya Barat: Minggu II Oktober-Minggu II November (MTI) Minggu III Maret-Minggu III April (MT II)

Koya Timur: Minggu IV Oktober-Minggu IV November (MTI)

Minggu I - IV April.

Nimbokrang: Awal September - Minggu II Oktober (MT I) Awal Maret - Minggu lI April (MT II)

- Manokwari. Oransbari: Agustus (MT I); Februari (MTII).

- Merauke.

Kurik: Minggu III - IV November.

3. Pemupukan.

Pupuklah tanaman padi menurut anjuran tepat dosis, tepat cara dan tepat waktu, supaya memberikan hasil sesuai yang diharapkan dan dapat menghemat biaya produksi. Adapun jenis dan dosis pupuk anjuran pada beberapa daerah sentra produksi padi adalah:

- Jayapura.

Koya Barat : Urea: 200 kg; SP-36: 100 kg : KCL : 75 kg dan jerami per hektar.

Koya Timur : Urea: 200 kg; SP-36 :100 kg : KCL :100 kg dan

jerami per hektar.

Nimbokrang : Urea: 200 kg ; SP-36:100 kg : KCL : 75 kg dan jerami per hektar.

- Manokwari.

Oransbari : Urea : 200 kg : SP- 36 =75 kg ; KCL 100 kg dan jerami per hektar.

- Merauke.

Kurik : Urea: 200 kg; SP-36=50 kg: KCL =100 kg dan jerami per hektar.

Cara dan Waktu Pemupukan:

- Berikan pupuk dasar pada saat tanam sampai dua minggu setelah tanam yaitu : 1/2 bagian Urea dan 1/2 bagian KCL serta seluruh SP-36 dengan dosis tersebut diatas.

- Berikan pupuk susulan pada saat anakan aktif ( 35 hari setelah tanam ) yaitu 1/2 bagian Urea dan 1/2 bagian KCL.

4. Pengendalian Hama dan Penyakit secara Terpadu. - Tungro

- Tanamlah Varietas padi yang toleran. - Tanamlah padi secara serempak. - Lakukan pengamatan: apabila ada inokulan (0,1 %) dan kepadatan

populasi wereng hijau 10 ekor / 40 rumpun atau 27 ekor / 25 ayunan tunggal jaring serangga.

- Bercak Coklat

- Gunakan KCL sesuai anjuran. - Kendalikan apabila Intensitas serangan > 25%.

- Hama Putih Palsu

- Gunakan Carbofuran (Furadan 3 g 17 kg/ha) atau curater, Dharmafur pada saat pertumbuhan vegetatif untuk pengendalian sundep, dan menjelang primordia bunga.

- Untuk mencegah beluk berikan Pipromy1 (Regent 0,3 G sebanyak 10 kg/ha ).

- Penggerak Batang.

- Gropokan sebelum tanam. - Lakukan sanitasi pematang

- Tikus.

- Gunakan perangkap tikus. - Gunakan klerax = 2 kg/ha.

Sumber : 1. Rauf, AW. dan Syamsuddin. 1999. Uji Adaptasi Varietas padi di Irian Jaya. LPTP Koya Barat. 2. LPTP Koya Barat -2000. Rekomendasi

Paket Teknologi Padi.