32
FAKTOR-FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI REMAJA MENJADI PEROKOK DI SMA NEGERI 1 PALU KECAMATAN PALU TIMUR TAHUN 2011 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Dalam Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III Kesehatan Politeknik Kesehatan Kemenkes Palu Jurusan Keperawatan Prodi Keperawatan Palu Disusun Oleh : AYU WANDIRA NIM : PO7120109 002

032 Akbid Contoh Proposal Penelitian (Latar Blkgn Remaja Merokok)

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 032 Akbid Contoh Proposal Penelitian (Latar Blkgn Remaja Merokok)

FAKTOR-FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI

REMAJA MENJADI PEROKOK DI SMA NEGERI 1 PALU

KECAMATAN PALU TIMUR TAHUN 2011

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Dalam Menyelesaikan Program Pendidikan

Diploma III Kesehatan Politeknik Kesehatan Kemenkes Palu

Jurusan Keperawatan Prodi Keperawatan Palu

Disusun Oleh :

AYU WANDIRA

NIM : PO7120109 002

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALU

JURUSAN KEPERAWATAN PROGRAM

STUDI KEPERAWATAN PALU

TAHUN 2011

Page 2: 032 Akbid Contoh Proposal Penelitian (Latar Blkgn Remaja Merokok)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120 mm

(bervariasi tergantung negara) dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi daun-daun

tembakau yang telah dicacah. Rokok dibakar pada salah satu ujungnya dan dibiarkan

membara agar asapnya dapat dihirup lewat mulut pada ujung lainnya.

Rokok biasanya dijual dalam bungkusan berbentuk kotak atau kemasan kertas

yang dapat dimasukkan dengan mudah ke dalam kantong. Sejak beberapa tahun

terakhir, bungkusan-bungkusan tersebut juga umumnya disertai pesan kesehatan yang

memperingatkan perokok akan bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan dari

merokok, misalnya kanker paru-paru atau serangan jantung (walaupun pada

kenyataannya itu hanya tinggal hiasan, jarang sekali dipatuhi).

Manusia di dunia yang merokok untuk pertama kalinya adalah suku bangsa

Indian di Amerika, untuk keperluan ritual seperti memuja dewa atau roh. Pada abad

16, Ketika bangsa Eropa menemukan benua Amerika, sebagian dari para penjelajah

Eropa itu ikut mencoba-coba menghisap rokok dan kemudian membawa tembakau ke

Eropa. Kemudian kebiasaan merokok mulai muncul di kalangan bangsawan Eropa.

Tapi berbeda dengan bangsa Indian yang merokok untuk keperluan ritual, di Eropa

orang merokok hanya untuk kesenangan semata-mata. Abad 17 para pedagang

Spanyol masuk ke Turki dan saat itu kebiasaan merokok mulai masuk negara-negara

Islam.

Telah banyak riset yang membuktikan bahwa rokok sangat menyebabkan

ketergantungan, di samping menyebabkan banyak tipe kanker, penyakit jantung,

penyakit pernapasan, penyakit pencernaan, efek buruk bagi kelahiran, dan emfisema

(Wikipedia, 2012)

Page 3: 032 Akbid Contoh Proposal Penelitian (Latar Blkgn Remaja Merokok)

Di dunia setiap tahunnya ditemukan 2,2 juta kematian akibat Penyakit Paru

Obstruksi Kronik (PPOK). Dan penyakit itu mereka dapat dari kebiasaan merokok

yang sudah mereka lakukan selama bertahun-tahun. Angka kematian akibat rokok ini

setiap tahun akan terus meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah perokok.

Mengapa konsumsi rokok yang terus menerus bisa memicu timbulnya

penyakit? Zat-zat kimia apa saja yang sebernarnya terdapat di dalam sebatang rokok

sehingga menimbulkan efek yang mengerikan?

Jika Anda berpikir bahwa nikotin adalah satu-satunya kandungan rokok

yang berbahaya di dalam rokok itu sangatlah salah. Nikotin Ini adalah komponen

adiktif tembakau. Hal ini diserap ke dalam darah dan mempengaruhi otak dalam

waktu 10 detik. Hal ini menyebabkan perokok untuk merasa relax karena

neurotransmitter. Ini juga menyebabkan gelombang denyut jantung, tekanan darah,

dan adrenalin (yang juga merasa baik). Akibatnya, sifat ketergantungan nikotin pada

otak dan tubuh untuk sementara hilang. Perokok merasa lebih buruk jika mereka

tidak merokok. Ini yang memperkuat keinginan untuk merokok lagi.

Secara keseluruhan rokok adalah campuran senyawa kompleks yang

dihasilkan oleh pembakaran tembakau dan adiktif. Terlepas dari stimulan nikotin

biasa, asap rokok juga mengandung tar yang terdiri dari lebih dari 4000 bahan kimia

termasuk sekitar 60 bahan kimia karsinogenik yang berbahaya. Hampir semua jenis

zat tersebut mematikan. Zat-zat inilah yang menyebabkan penyakit paru-paru,

jantung, emphysema dan penyakit berbahaya lainnya.

Berhenti merokok sekarang berarti Anda bisa menjalani hidup lebih sehat dan

bahagia. Seperti yang Anda sudah tahu bahwa bahaya merokok buruk bagi diri

sendiri dan semua orang yang ada di sekitarnya. Pelan tapi pasti bahaya merokok

pasti bisa dirasakan(Andywijaya, 2007)

Page 4: 032 Akbid Contoh Proposal Penelitian (Latar Blkgn Remaja Merokok)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :

faktor-faktor yang melatarbelakangi remaja menjadi perokok di SMA Negeri 1 Palu

kecamatan palu timur tahun 2011

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

faktor-faktor yang melatarbelakangi remaja menjadi perokok di SMA Negeri 1 Palu

kecamatan palu timur tahun 2011

2. Tujuan Khusus

a. Diketahuinya informasi yang melatarbelakangi siswa/remaja menjadi perokok di

sma negeri 1 palu kecamatan palu timur tahun 2011 berdasarkan pengatahuan.

b. Diketahuinya informasi yang melatarbelakangi siswa/remaja menjadi perokok di

sma negeri 1 palu kecamatan palu timur tahun 2011 berdasarkan perilaku.

c. Diketahuinya informasi yang melatarbelakangi siswa/remaja menjadi perokok di

sma negeri 1 palu kecamatan palu timur tahun 2011 berdasarkan lingkungan.

3. Manfaat Penelitian

a. Bagi siswa/pelajar

Memberi informasi dan masukan kepada pelajar, khususnya siswa sma negeri 1

palu kecamatan palu timur tahun 2011 berdasarkan perilaku

b. Bagi institusi memberikan informasi mengenai hasil penelitian yang dilakukan,

dan sebagai masukan informasi perpustakaa, khususnya program studi

keperawatan POLTEKKES KEMENKES palu.

3. Bagi Peneliti

Meningkatkan pengetahuan dan wawasan tentang bahaya rokok, khususnya pada

siswa SMA Negeri 1 Palu kecamatan palu timur tahun 2011

Page 5: 032 Akbid Contoh Proposal Penelitian (Latar Blkgn Remaja Merokok)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum Tentang Rokok

1. Rokok

Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120 mm

(bervariasi tergantung negara) dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi daun-daun

tembakau yang telah dicacah. Rokok dibakar pada salah satu ujungnya dan dibiarkan

membara agar asapnya dapat dihirup lewat mulut pada ujung lainnya.

(Wikipedia,2012)

Secara keseluruhan rokok adalah campuran senyawa kompleks yang

dihasilkan oleh pembakaran tembakau dan adiktif. Terlepas dari stimulan nikotin

biasa, asap rokok juga mengandung tar yang terdiri dari lebih dari 4000 bahan kimia

termasuk sekitar 60 bahan kimia karsinogenik yang berbahaya. Hampir semua jenis

zat tersebut mematikan. Zat-zat inilah yang menyebabkan penyakit paru-paru,

jantung, emphysema dan penyakit berbahaya lainnya. (Andywijaya, 2007)

Beberapa zat kandungan rokok lainnya dikenal mempunyai efek yang merugikan

tulang dan kulit. Anda mungkin terkejut untuk menemukan nama beberapa bahan

kimia dalam asap rokok. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut:

a. Nikotin

Nikotin adalah kandungan yang menyebabkan perokok merasa rileks.

Nikotina merupakan racun saraf yang potensial dan digunakan sebagai bahan

baku berbagai jenis insektisida. Pada konsentrasi rendah, zat ini dapat

menimbulkan kecanduan, khususnya pada rokok. Nikotina memiliki daya

karsinogenik terbatas yang menjadi penghambat kemampuan tubuh untuk

melawan sel-sel kanker, akan tetapi nikotina tidak menyebabkan

perkembangan sel-sel sehat menjadi sel-sel kanker.

Page 6: 032 Akbid Contoh Proposal Penelitian (Latar Blkgn Remaja Merokok)

Nikotina adalah senyawa kimia organik kelompok alkaloid yang dihasilkan

secara alami pada berbagai macam tumbuhan, terutama suku terung-terungan

(Solanaceae) seperti tembakau dan tomat. Nikotina berkadar 0,3 sampai 5,0%

dari berat kering tembakau berasal dari hasil biosintesis di akar dan

terakumulasi di daun. (http://id.wikipedia.org/wiki/Nikotina)

Tar, yang terdiri dari lebih dari 4000 bahan kimia yang mana 60 bahan kimia

di antaranya bersifat karsinogenik.

Sianida, senyawa kimia yang mengandung kelompok cyano.

Benzene, juga dikenal sebagai bensol, senyawa kimia organik yang mudah

terbakar dan tidak berwarna.

Cadmium, sebuah logam yang sangat beracun dan radioaktif.

Metanol (alkohol kayu), alkohol yang paling sederhana yang juga dikenal

sebagai metil alkohol.

Asetilena, merupakan senyawa kimia tak jenuh yang juga merupakan

hidrokarbon alkuna yang paling sederhana.

Amonia, dapat ditemukan di mana-mana, tetapi sangat beracun dalam

kombinasi dengan unsur-unsur tertentu.

Formaldehida, cairan yang sangat beracun yang digunakan untuk

mengawetkan mayat.

Hidrogen sianida, racun yang digunakan sebagai fumigan untuk membunuh

semut. Zat ini juga digunakan sebagai zat pembuat plastik dan pestisida.

Arsenik, bahan yang terdapat dalam racun tikus

2. Dampak yang dapat ditimbulkan oleh rokok

Sebagian masih menyimpulkan dampak merokok adalah yang paling

sederhana dan cepat terlihat yaitu batuk dan asma (59%) presentase yang

menyebutkan dampak kebiasaan merokok yang berkaitan dengan reproduksi

Page 7: 032 Akbid Contoh Proposal Penelitian (Latar Blkgn Remaja Merokok)

seperti impotensi dan gangguan kehamilan dan janin masih rendah yaitu sebesar

(13,7%), untuk impotensi (13,2) untuk gangguan kehamilan dan janin(Depkes,RI

1999)

3. Dampak Perokok Pasif Terhadap Kesehatan

Perokok Pasif Mempunyai Risiko Lebih Besar Dibandingkan Perokok Aktif.

Asap rokok mengandung ribuan bahan kimia beracun dan bahan-bahan yang dapat

menimbulkan kanker (karsinogen). Bahkan bahan berbahaya dan racun dalam rokok

tidak hanya mengakibatkan gangguan kesehatan pada orang yang merokok, namun

juga kepada orang-orang di sekitarnya yang tidak merokok yang sebagian besar

adalah bayi, anak-anak dan ibu-ibu yang terpaksa menjadi perokok pasif oleh karena

ayah atau suami mereka merokok di rumah. Padahal perokok pasif mempunyai risiko

lebih tinggi untuk menderita kanker paru-paru dan penyakit jantung ishkemia.

Sedangkan pada janin, bayi dan anak-anak mempunyai risiko yang lebih besar untuk

menderita kejadian berat badan lahir rendah, bronchitis dan pneumonia, infeksi

rongga telinga dan asthma.

Menghirup asap rokok orang lain lebih berbahaya dibandingkan menghisap rokok

sendiri. Bahkan bahaya yang harus ditanggung perokok pasif tiga kali lipat dari

bahaya perokok aktif. 

Setyo Budiantoro dari Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI)

mengatakan, sebanyak 25 persen zat berbahaya yang terkandung dalam rokok masuk

ke tubuh perokok, sedangkan 75 persennya beredar di udara bebas yang berisiko

masuk ke tubuh orang di sekelilingnya. 

Konsentrasi zat berbahaya di dalam tubuh perokok pasif lebih besar karena

racun yang terhisap melalui asap rokok perokok aktif tidak terfilter. Sedangkan racun

rokok dalam tubuh perokok aktif terfilter melalui ujung rokok yang dihisap. "Namun

konsentrasi racun perokok aktif bisa meningkat jika perokok aktif kembali menghirup

asap rokok yang ia hembuskan." 

Page 8: 032 Akbid Contoh Proposal Penelitian (Latar Blkgn Remaja Merokok)

Racun rokok terbesar dihasilkan oleh asap yang mengepul dari ujung rokok

yang sedang tak dihisap. Sebab asap yang dihasilkan berasal dari pembakaran

tembakau yang tidak sempurna (Kosmo, 2011)

Pasioen-pasien perokok juga berisiko tinggi mengalami komplikasi atau

sukarnya penyembuhan luka setelah pembedahan termasuk bedah plastik dan

rekonstruksi, operasi plastik pembentukan payudara dan operai yang menyangkut

anggota tubuh, bagian bawah.

Pada kenyataannya kebiasaan merokok ini sulit dihilangkan dan jarang diakui orang

sebagai suatu kebiasaan buruk. Apalagi orang yang merokok untuk mengalihkan diri

dari stress dan tekanan emosi, lebih sulit melepaskan diri dari kebiasaan ini

dibandingkan perokok yang tidak memiliki latar belakang depresi.

Penelitian terbaru juga menunjukkan adanya bahaya dari seconhandsmoke yaitu asap

rokok yang terhirup oleh orang-orang bukan perokok karena berada di sekitar

perokok atau bisa disebut juga dengan perokok pasif. Rokok tidak dapat dipisahkan

dari bahan baku pembuatannya yakni tembakau. Di Indonesia tembakau ditambah

cengkih dan bahan-bahan lain dicampur untuk dibuat rokok kretek. Selain kretek

tembakau juga dapat digunakan sebagai rokok linting, rokok putih, cerutu, rokok pipa

dan tambakau tanpa asap (tembakau kunyah) (argamakmur, 2009)

A. Tinjauan Umum Tentang Variabel Pengetahuan, Sikap, dan Lingkungan

1. Pengetahuan

Pengetahuan adalah informasi atau maklumat yang diketahui atau

disadari oleh seseorang. Pengetahuan termasuk, tetapi tidak dibatasi pada

deskripsi, hipotesis, konsep, teori, prinsip dan prosedur yang secara

Probabilitas Bayesian adalah benar atau berguna.

Dalam pengertian lain, pengetahuan adalah pelbagai gejala yang

ditemui dan diperoleh manusia melalui pengamatan akal. Pengetahuan

muncul ketika seseorang menggunakan akal budinya untuk mengenali benda

atau kejadian tertentu yang belum pernah dilihat atau dirasakan sebelumnya.

Page 9: 032 Akbid Contoh Proposal Penelitian (Latar Blkgn Remaja Merokok)

Misalnya ketika seseorang mencicipi masakan yang baru dikenalnya, ia akan

mendapatkan pengetahuan tentang bentuk, rasa, dan aroma masakan tersebut.

Pengetahuan adalah informasi yang telah dikombinasikan dengan

pemahaman dan potensi untuk menindaki; yang lantas melekat di benak

seseorang. Pada umumnya, pengetahuan memiliki kemampuan prediktif

terhadap sesuatu sebagai hasil pengenalan atas suatu pola. Manakala

informasi dan data sekedar berkemampuan untuk menginformasikan atau

bahkan menimbulkan kebingungan, maka pengetahuan berkemampuan untuk

mengarahkan tindakan. Ini lah yang disebut potensi untuk menindaki.

(Wikipedia, 2007)

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang

melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu (Notoadmojo, 2010).

Sedangkan menurut Talbot (1995), yang dikutip oleh Potter dan Perry

(2005) pengetahuan adalah informasi, dan penemuan adalah proses kreatif

untuk mempertahankan pengetahuan baru.

2. Komponen Pengetahuan

Menurut Benjamin Bloom (1908), pengetahuan dibagi menjadi beberapa

tingkatan yang selanjutnya disebut dengan Taksonomi Bloom. Menurut Bloom,

pengetahuan dibagi atas: tahu (know), memahami (comprehension), aplikasi

(application), analisis (analysis), sintesis (synthesis), dan evaluasi (evaluation)

(Notoadmojo, 2008).

Pengetahuan yang tercakup dalam domain kognitif terdiri dari enam

tingkatan sebagai berikut :

1) Tahu (Know)

Mengingat sesuatu materi yang telah dipelajari sebelumnya atau mengingat

kembali (recoll) terhadap sesuatu spesifik dari seluruh bahan yang telah dipelajari

atau rangsangan yang telah diterima.

Page 10: 032 Akbid Contoh Proposal Penelitian (Latar Blkgn Remaja Merokok)

2) Memahami (Comprehention)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara benar

tentang objek yang diketahui dan dapat menginterprestasikan materi tersebut secara

benar.

3) Aplikasi (Application)

Aplikasi diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menggunakan materi yang

telah dipelajari pada situasi atau kondisi yang sebenarnya. Misalnya dapat

melaksanakan atau menggunakan prinsip–prinsip pemecahan masalah kesehatan dari

kasus yang ada.

4) Analisis (Analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau objek ke

dalam komponen–komponen tetapi masih ada kaitannya. Misalkan dapat

membedakan tanda persalinan normal atau tidak normal.

5) Sintesis (Synthesis)

Sintesis menunjukan kepada suatu kemampuan untuk meletakan atau

menghubungkan bagian–bagian dalam suatu bentuk yang baru. Dengan kata lain

sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi–formulasi yang ada.

6) Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melaksanakan penilaian

tetap terhadap suatu materi objek. Penilaian–penilaian itu berdasarkan suatu kriteria

yang ditentukan sendiri atau kriteria yang telah ada misalnya dapat membandingkan

kehamilan atau persalinan normal dengan kehamilan atau persalinan tidak normal

(pathologi). Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara,

menanyakan materi–materi yang akan diukur dari responden ke dalam pengetahuan

yang kita ketahui (Notoadmojo, 2008).

3. Faktor-faktor yang memengaruhi pengetahuan

Pengetahuan seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor, di antaranya :

Page 11: 032 Akbid Contoh Proposal Penelitian (Latar Blkgn Remaja Merokok)

Pendidikan

Pendidikan adalah sebuah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang

atau kelompok dan juga usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan

pelatihan, maka jelas dapat kita kerucutkan sebuah visi pendidikan yaitu

mencerdaskan manusia.

Media

Media yang secara khusus didesain untuk mencapai masyarakat yang sangat

luas. Jadi contoh dari media massa ini adalah televisi, radio, koran, dan majalah.

Informasi

Pengertian informasi menurut Oxford English Dictionary, adalah "that of

which one is apprised or told: intelligence, news". Kamus lain menyatakan bahwa

informasi adalah sesuatu yang dapat diketahui, namun ada pula yang menekankan

informasi sebagai transfer pengetahuan. Selain itu istilah informasi juga memiliki arti

yang lain sebagaimana diartikan oleh RUU teknologi informasi yang mengartikannya

sebagai suatu teknik untuk mengumpulkan, menyiapkan, menyimpan, memanipulasi,

mengumumkan, menganalisa, dan menyebarkan informasi dengan tujuan tertentu.

Sedangkan informasi sendiri mencakup data, teks, gambar, suara, kode, program

komputer, basis data. Adanya perbedaan definisi informasi dikarenakan pada

hakekatnya informasi tidak dapat diuraikan (intangible), sedangkan informasi itu

dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, yang diperoleh dari data dan pengamatan

terhadap dunia sekitar kita serta diteruskan melalui komunikasi (Meliono.dkk, 2007)

4. Sikap

a. Pengertian sikap

Menurut Alport (1994) dalam Notoatmodjo (2003), salah seorang ahli

psikologi sosial mengatakan bahwa sikap itu merupakan kesiapan atau

kesediaan untuk bertindak.

Page 12: 032 Akbid Contoh Proposal Penelitian (Latar Blkgn Remaja Merokok)

Sikap merupakan reaksi atau respon seseorang yang masih tertutup dari

seseorang terhadap suatu stimulus atau obyek. Sikap secara nyata

menunjukkan konotasi adanya kesesuaian reaksi terhadap stimulus tertentu

yang dalam kehidupan sehari-hari merupakan reaksi yang bersifat emosional

terhadap stimulus sosial. Sikap itu merupakan kesiapan atau kesediaan untuk

bertindak, dan bukan merupakan pelaksana motif tertentu. Sikap belum

merupakan suatu tindakan atau aktivitas. Akan tetapi adalah merupakan

predisposisi tindakan suatu perilaku. Sikap itu masih merupakan reaksi

tertutup, bukan merupakan reaksi terbuka atau tingkah laku yang terbuka.

Sikap merupakan kesiapan untuk bereaksi terhadap obyek di lingkungan

tertentu sebagai suatu penghayatan terhadap obyek (Notoatmodjo, 2003).

b. Proses terbentuknya sikap

Sikap secara nyata menunjukkan konotasi adanya kesesuaian reaksi

terhadap stimulus tertentu dalam kehidupan sehari-hari merupakan reaksi

yang bersifat emosional terhadap stimulus sosial. Sikap merupakan

kesiapan atau kesediaan untuk bertindak, dan bukan merupakan

pelaksanaan motif tertentu. Sikap belum merupakan suatu tindakan atau

aktivitas, akan tetapi merupakan predisposisi tindakan suatu perilaku.

Sikap itu masih merupakan reaksi tertutup, bukan merupakan reaksi

terbuka, sikap merupakan kesiapan untuk bereaksi terhadap objek

dilingkungan tertentu sebagai suatu penghayatan terhadap objek

(Notoatmodjo, 2008).

Page 13: 032 Akbid Contoh Proposal Penelitian (Latar Blkgn Remaja Merokok)

c. Diagram sikap

Diagram dibawah ini dapat lebih menjelaskan uraian tersebut.

Stimulus Reaksi

Rangsangan Proses Stimulus Tingkah laku

(Terbuka)

Sikap (Tertutup)

d. Komponen pokok sikap

Dalam bagian lain Allport (1994) dalam Notoatmodjo (2003),

menjelaskan bahwa sikap itu mempunyai 3 komponen pokok, yakni:

1. Kepercayaan (keyakinan), ide, dan konsep terhadap suatu obyek.

2. Kehidupan emosional atau evaluasi terhadap suatu obyek.

3. Kecenderungan untuk bertindak (trend to behave).

Ketiga kamponen ini secara bersama-sama membentuk sikap yang

utuh (total attitude). Dalam penentuan sikap yang utuh ini, pengetahuan,

berpikir, keyakinan, dan emosi memegang peranan penting. Suatu contoh

misalnya, seorang ibu telah mendengar tentang penyakit polio (penyebabnya,

akibatnya, pencegahannya, dan sebagainya). Pengetahuan ini akan membawa

ibu untuk berpikir dan berusaha supaya anaknya tidak terkena polio. Dalam

berpikir ini komponen emosi dan keyakinan ikut bekerja sehingga ibu tersebut

herniat mengimunisasikan anaknya untuk mencegah supaya anaknya tidak

terkena polio. Ibu ini mempunyai sikap tertentu terhadap obyek yang berupa

penyakit polio (Notoatmodjo, 2003).

e. Berbagai Tingkatan Sikap

Gambar 2.1 : Proses terbentuknya sikap (Notoatmodjo, 2008).

Page 14: 032 Akbid Contoh Proposal Penelitian (Latar Blkgn Remaja Merokok)

Seperti halnya dengan pengetahuan, sikap ini terdiri dari berbagai

tingkatan, yakni:

1. Menerima (Receiving)

Menerima diartikan bahwa orang (subyek) mau dan memperhatikan

stimulus yang diberikan (obyek). Misalnya sikap orang terhadap gizi dapat

dilihat dari kesediaan dan perhatian orang itu terhadap ceramah-ceramah

tentang gizi.

2. Merespon (Responding)

Memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan dan

menyelesaikan tugas, yang diberikan adalah suatu indikasi dari sikap.

Karena dengan suatu usaha untuk menjawab pertanyaan atau mengerjakan

tugas yang diberikan, lepas pekerjaan itu benar atau salah, adalah berarti

bahwa orang menerima ide tersebut.

3. Menghargai (Valuing).

Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan suatu

masalah adalah suatu indikasi sikap tingkat tiga. Misalnya: Seorang ibu

yang mengajak ibu yang lain (tetangganya, saudaranya, dan sebagainya)

untuk pergi membawa anaknya ke Posyandu, atau mendiskusikan tentang

gizi dan imunisasi, adalah bukti bahwa si ibu tersebut telah mempunyai

sikap positif terhadap kesehatan anak.

4. Bertanggungjawab (Responsible).

Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya

dengan segala risiko adalah merupakan sikap yang paling tinggi.

Pengukuran sikap dapat dilakukan secara langsung dan tidak langsung.

Secara langsung dapat ditanyakan bagaimana pendapat atau pemyataan

responden terhadap suatu obyek. Misalnya, bagaimana pendapat Anda

tentang pelayanan imunisasi di Posyandu? (Notoatmodjo, 2003).

Page 15: 032 Akbid Contoh Proposal Penelitian (Latar Blkgn Remaja Merokok)

3. Lingkungan

Lingkungan hidup, sering disebut sebagai lingkungan, adalah istilah

yang dapat mencakup segala makhluk hidup dan tak hidup di alam yang ada

di Bumi atau bagian dari Bumi, yang berfungsi secara alami tanpa campur

tangan manusia yang berlebihan.

Lawan dari lingkungan hidup adalah lingkungan buatan, yang

mencakup wilayah dan komponen-komponennya yang banyak dipengaruhi

oleh manusia.

F. KERANGKA KONSEP / DEFINISI OPERASIONAL

1. Kerangka Konsep

Kerangka konsep penelitian adalah suatu hubungan atau kaitan antar konsep yang

satu dengan konsep lainnya yang ingin diteliti (Notoadmodjo, 1993). Adapun

variabel karakteristik tersebut hanya meneliti factor-faktor yang melatarbelakangi

siswa SMA Negeri 1 Palu menjadi perokok ditinjau dari segi pengetahuan, perilaku,

dan lingkungan. Dari uraian tersebut maka kerangka konsep yang akan digunakan

dalam penelitian yaitu sebagai berikut:

D. Variabel dan definisi operasional

Yang dimaksud dengan remaja perokok adalah remaja yang sudah terbiasa

menghisap rokok atau remaja yang sudah ketrgantungan terhadap rokok.

Variabel yang diteliti :

1. Pengetahuan

Yang dimaksud pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui oleh

responden sehubungan dengan pengertian, dampak, dan pengaruh dari rokok.

Cara ukur : wawancara

Alat ukur : Kuesioner

Page 16: 032 Akbid Contoh Proposal Penelitian (Latar Blkgn Remaja Merokok)

Skala ukur : Ordinal

Hasil ukur: 0. Kurang baik (jika skor < median)

1. Baik (jika skor ≥ median)

2. Sikap

Yang dimaksud dengan sikap adalah pernyataan yang didasarkan atas pendirian,

pendapat atau keyakinan responden tentang perilaku merokok.

Cara ukur : wawancara

Alat ukur : kuesioner

Skala ukur : Ordinal

Hasil ukur : 0. Tidak menerima (bila < median)

1. menerima(bila median)

3.Lingkungan

Yang dimaksud dengan lingkungan adalah keadaan disekitar dimana para siswwa

berada, baik lingkungan rumah, pergaulan diluar rumah, maupun diseekolah.

Cara ukur : wawancara

Alat ukur : kuesioner

Skala ukur : Ordinal

Hasil ukur : 0. Tidak mendukung (bila < median)

2. mendukung (bila median)

F. Pengolahan dan analisa data

1. Pengolahan Data

Data yang telah dikumpulkan akan diolah dengan menggunakan dengan

menggunakan komputer yang dilakukan dengan beberapa tahap yaitu:

Page 17: 032 Akbid Contoh Proposal Penelitian (Latar Blkgn Remaja Merokok)

a. Editing Data : Yaitu memeriksa adanya kesalahan atau kekurangan data

yang diperoleh dari lapangan.

b. Coding Data : Yaitu memberikan kode nomor jawaban yang untuk

memudahkan peneliti dalam menganalisa data.

c. Tabulating : Menghitung dan mentabulasi data secara manual.

d. Cleaning Data : Melakukan pengecekan kembali, bila ada kesalahan yang

dihitung

e. Entry Data :Memasukkan data ke program komputer untuk keperluan

analisis

f. Describing : Menggambarkan atau menerangkan data (Hastono, 2001)

2. Analisis data

Hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan analisa univariat yaitu

untuk mengetahui distribusi frekwensi dan proporsi masing – masing variabel

yang diteliti baik variabel independen, maupun variabel dependenden. Rumus

yang digunakan

P= fN

x 100

Keterangan P : Persentase

F : Frekwensi

N : Jumlah responden (Sabarguna, 2008)

G. Penyajian data

Untuk penyajian data hasil penelitian, peneliti menggunakan cara

penyajian data dalam bentuk tabel dan narasi.

Page 18: 032 Akbid Contoh Proposal Penelitian (Latar Blkgn Remaja Merokok)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis penelitian

Jenis penelitian tersebut adalah penelitian deskriptif yaitu penelitian yang bertujuan

untuk memberikan gambaran atau penjabaran tentang kondisi objek yang diteliti

yaitu faktor-faktor yang melatarbelakangi remaja menjadi perokok di SMA Negeri 1

Palu Kecamatan Palu timur tahun 2011

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di di SMA Negeri 1 Palu Kecamatan Palu timur pada bulan

juni sampai agustus tahun 2011.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti

(Notoatmodjo, 2003).

Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa SMA Negeri 1 Palu

Kecamatan Palu timur pada bulan juni sampai agustus tahun 2011, berjumlah

130 orang.

2. Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang diteliti

dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo, 2003)

Dalam penelitian ini pengambilan sampel dilakukan secara Proportional

Random Sampling yaiti pengambilan subjek dari setiap wilayah ditentukan

seimbang atau sebanding dengan jumlah subjek dalam masing-masing wilayah

(Notoatmodjo, 2005).

Page 19: 032 Akbid Contoh Proposal Penelitian (Latar Blkgn Remaja Merokok)

Besar sampel diambil sesuai rumus Slovin sebagai berikut :

n = N

1 + N (d2)

Keterangan:

N : Besar populasi

n : Besar sampel

d2 : Tingkat ketepatan yang diinginkan (0,1)

Jumlah sampel secara keseluruhan:

n = 130

1 + 130 (0,12)

n = 130

1 + 130 (0,01)

n = 130

1+ 1,3

n = 130

2,3

n = 56,5

n = 57

Jadi, jumlah sampel secara keseluruhan adalah 57 responden.

Page 20: 032 Akbid Contoh Proposal Penelitian (Latar Blkgn Remaja Merokok)

D. Cara Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan oleh peneliti sendiri yang diperoleh dari hasil pengisian

kuisioner secara langsung oleh responden, kuisioner yang telah diisi oleh responden

langsung dikumpul kembali tidak ada tenggang waktu yang diberikan oleh peneliti

dalam melakukan pengisian kuisioner.

E. Pengolahan Data

Agar data yang dikumpulkan menjadi data yang bermakna atau berarti, maka data

mentah diolah terlebih dahulu sebelum disajikan, adapun tahap pengolahan data yaitu

sebagai berikut:

1. Editing data : memeriksa kembali data yang telah dikumpulkan apa ada kesalahan

atau tidak.

2. Coding : pemberian nomor kode atau bobot pada rawatan yang bersifat kategori.

3. Transfering : yakni memindahkan jawaban atau kode jawaban kedalam media

tertentu, misalnya master tabel atau kartu kode

4. Tabulating : penyusunan atau perhitungan data berdasarkan variabel yang diteliti.

5. Cleaning : membersihkan dengan melihat variabel-variabel yang digunakan

apakah datanya sudah benar atau belum.

6. Describing: menggambarkan atau menjelaskan data yang sudah dikumpulkan.

F. Analisis Data

Untuk menganalisa data-data yang telah dikumpulkan, maka teknik yang digunakan

adalah analisa deskriptif dimana analisis deskriptif akan memberikan gambaran

secara rinci tentang perilaku ibu post partum menurut pengetahuan, pendidikan, dan

umur.

Jumlah jawaban yang benar selanjutnya dimasukkan kedalam rumus:

P = X 100 %

Page 21: 032 Akbid Contoh Proposal Penelitian (Latar Blkgn Remaja Merokok)

Keterangan:

P = presentase

X = jumlah jawaban yang benar

N = jumlah nilai maksimum

G.Penyajian Data

Setelah diolah kemudian disajikan dalam bentuk table distribusi frekuensi yang

disertai penjelasan.