20
Tugas Indvidu Sistem Informasi Manajemen RINGKASAN BAB IV Alvira Ramdhani P1806215034 KONSENTRASI MAGISTER ADMINISTRASI RUMAH SAKIT PRODI KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR

034 Sim Alvira Ramdhani Bab4

Embed Size (px)

DESCRIPTION

D

Citation preview

Page 1: 034 Sim Alvira Ramdhani Bab4

Tugas Indvidu

Sistem Informasi Manajemen

RINGKASAN BAB IV

Alvira Ramdhani

P1806215034

KONSENTRASI MAGISTER ADMINISTRASI RUMAH SAKIT

PRODI KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2016

Page 2: 034 Sim Alvira Ramdhani Bab4

PERANAN INFORMASI DALAM KUALITAS PRODUK DAN JASA

Istilah kualitas telah didefinisikan dalam banyak cara. Kualitas ada dalam

pandangan pelanggan dan memiliki dimensi-dimensi yang berkaitan dengan produk

maupun kualitas. Gagasan bahwa kuaitas dapat dikelola berasal ari area manufaktur,

dan dibangun berdasarkan kontribusi dari para pakar kualitasseoerti W. Edwwards

Deming, Joseph Juran daan Armand Feigenbaum. Namun, sekumpulan integrated

circuit rusak dari Hewlett Packard yang menyadarkan perusahaan-perusahaan

manufaktur Amerika Serikat bahwa pengendalian kualitas emreka sangat tertinggal.

Konsep manajemen kualitas strategis sedang mendapat banyak perhatian saati ini

adalah total quality management, atau TQM. TQM dibangun berdasarkan keyakinan

bahwa pelangganlah yang mendefinisikan kualitas, bahwa manajemenlah yang

mencapainya, dan bahwa kualitas adalah tanggung jawab seluruh perusahaan.

TQM terdiri dari tiga elemen utama-filosofi , peralatan grafis dan peralatan

statistic . Tidak diragukan lagi bahwa filosofi dan peralatan grafis dapat diterapkn di

seluruh perusahaan. Sementara penerapan peralatan statistic di luar area manufaktur

masih perlu diamati.

Jika perusahaan gagal mencapai kualitas , perusahaan menderita kerugian

daalam bentuk kehilangan bisnis, tuntutan hokum, kehilangan produktivitas, dan tiga

jenis biaya: kegagalan, penilaian, dan pencegahan. Keberhasilan dalam kualitaas

meningkatkan profitabilitas dan pertumbuhan.

Semua subsistem dari system informasi berbasis computer memberikan

kontribusi pad kualitas. Selain itu, subsistem dari system informasi pemasaran dn

manufaktur menyediakan dukungan.

Saat manajemen puncak menentukan TQM , manajemen puncak menetapkan

suatu budaya kualitas dan memberikan pengawasan manajemen. Dengan pengaturan

ini, IS dan area fungsional lainmembangun program-program kualitas mereka. IS

Page 3: 034 Sim Alvira Ramdhani Bab4

mengidentifikasi para pelanggannya dan kebutuhan informasi mereka dalam dimensi-

dimensi produk dan kualitas, menetapkan metrik untuk mengevaluasi seberapa jauh

dimensi tersebut telah dicapai,, mendefinisikan strategi untuk menerapkan system

kualitas , melaksanakan penerapan tersebut , dan memantau hasilnya dengan

menggunakan input pemakai dan system pelaporan informasi .

IS memang tidak pernah mengabaikan masalah kualitas , tetapi sekarang lebih

banyak perhatian yang diberikan daripada sebelumnya.

Dimensi-dimensi Kualitas Produk

Dimensi-dimensi tersebut diuraikan dibawah ini:

1. Kinerja

2. Features

3. Keandalan

4. Kesesuaian

5. Daya tahan

6. Kemudahan Perbaikan

7. Keindahan

8. Persepsi terhadap Kualitas

Dimensi-dimensi Kualitas Jasa

1. Berwujud

2. Keandalan

3. Responsif

4. KKepastian

5. Empati

Page 4: 034 Sim Alvira Ramdhani Bab4

Manajemen kualitas adalah konsep yang menyatakan bahwa perusahaan dapat

mencapai tingkat kualitas yang diinginkan pada proses, produk dan jasanya dengan

mengikuti praktek-praktek manajemen fundamental.

Beberapa konsep Manajemen Kualitas

Empat belas pokok Deming, yaitu :

1. Tetapkan tujuan inovasi dan perbaikan yang terus menerus .

2. Ambil filosofi baru, kita tidak dapat menerima kekurangan dan kesalahan.

3. Hentikan ketergantungan pada inspelsi masal, persyaratkan bukti statistik

bahwa kualitas sudah terpasang

4. Hentikam praktek memberukan bisnis berdasarkan harga

5. Gunakan metode statistic

6. Lembagakan metode-metode modern dalam pelatihan kerja .

7. Perbaiki pengawasan- lakukan apa yang teapat bagi perusahaan , jangan hanya

menyerahkan kuantitas yang disyaratkan.

8. Usir rasa takut , sehingga orang-orang merasa aman untuk mengungkapkan

permasalahan dan meminta informasi.

9. Hilangkan halangan antar departemen serta halangan dengan pemasok dan

pelanggan sehingga ada komunikasi terbuka yang efektif.

10. Hapuskan poster-poster dan slogan-slogan , karena tidak membantu

memecahkan masalah . Kerjakan dan tunjukkan orang-orang bagaimana

caranya.

11. Hilangkan standar kerja berdasarkan kuota jumlah , karena mengabaikan

kualitas dan membatasi produksi.

12. Singkirkan halangan antar para pekerja dan hak mereka untuk bangga dalam

pekerjaan mereka.

13. Lembagakan berbagai program pelatihan kembali untuk mngejar perubahan

dan perkembangan baru.

Page 5: 034 Sim Alvira Ramdhani Bab4

14. Ciptakan struktur manajemen puncak yang akan menekankan pokok-pokok

ini setiap hari.

Thesis utama Deming adalah bahwa bukan pekerja yang menentukan kualitas,

tetapi manajemen.

Trilogi Kualitas Juran

Kualitas dapat disarikan menjadi tiga proses dasar –perencanaan kualitas

pengendaalian kualitas dan perbaikan kualitas.Penekanan dalam perencanaan

Juran adalah memenuhi kebutuhan pelanggan, diikuti olehpembentukan

mekanisme control serta aktivitas yang menuju tercapainya perbaikan-

perbaikan

1. Perencanaan Kualitas

a. Mengidentifikasi pelanggan, baik eksternal maupun internal

b. Menentukan kebutuhan pelanggan

c. Mengembangkan feature produk yang memenuhi kebutuhan

pelanggan

d. Menetapkan tujuan kualitas yang memenuhi kebutuhan pelanggan

dan juga pemasok dan melakukannyapada biaya gabungan yang

minimum

e. Mengembangkan suatu proses yang dapat menghasilkan feature

produk yang diinginkan

f. Menguji kemampuan proses –menguji bahwa proses tersebut dapat

mencapai tujuan kualitas dalam kondisi operasi

2. Pengendalian

a. Memilihi subyek pengendalian – apa yang harus dikendalikan.

b. Memilih unit pengukuran

c. Menetapkan pengukuran

d. Menetapkan standar kinerja

Page 6: 034 Sim Alvira Ramdhani Bab4

e. Mengukur kinerja actual

f. Menginterpretasikan perbedaan (actual versus standar)

g. Mengambil tindakan atas perbedaan tersebut.

3. Perbaikan

a. Membuktikan perlunya perbaikan

b. Mengidentifikasi proyek-proyek perbaikan yang spesifik.

c. Mengorganisasikan untuk mengarahkan proyek tersebut

d. Mendiagnosis untuk menemukan penyebabnya.

e. Memberikan penyelesaiannya

f. Membuktikan bahwa penyelesaian tersebut efektif dalam kondisi

operasi

g. Menyediakan pengendalian untuk menjaga hasilnya.

Total Quality Control Feigenbaum

Semua area fungsional berperan dan tim-tim proyek multifungsional dibentuk

untuk menangani pengembangan produk baru produksinya, dan distribusinya

hingga penyelesaiannya.Inilah bukti nyata pertama bahwa kualitas adalah

tnggung jawab seluruh perusahaan.

Filosofi TQM

1. Standar kualitas yang ditentukan pelanggan

2. Hubungan pelanggan-pemasok

3. Orientasi pencegahan

4. Kualitas pada sumbernya

5. Perbaikan terus menerus

Peralatan Grafik

1. Bagan arus proses

Page 7: 034 Sim Alvira Ramdhani Bab4

2. Check sheet

3. Analisis pareto dan histogram

4. Diagram sebab-akibat(fishbone)

5. Run chart

6. Schatter diagram

7. Bagan pengendalian

Peralatan Statistik

1. Rencana sampling

2. Kemampuan proses

3. Metode Taguchi

Elemen-elemen Total Quality Management

TQM dapat dianggp terdiri dari tiga elem utama, filosofi, peralatan-peralatan

graafis dan peralatan-peralatan statistik.

1. Filosofi TQM

Filosofi TQM menyadari pengaruh penting dari pelanggan. Perusahaaan

menjalin hubungan dengan pelanggan dan pemasoknya, yang diperlukan

bagi proses produksi dan distribusi.

2. Peralatan-peralatan Grafis

Dalam melaksanakn TQM , manajemen dapat menggunakan berbagai

bagan dan grafik untuk memantau aktivitas kualitas. Beberapa Peralatan

Grafik TQMA yaitu;

a. Bagan arus proses

b. Run chart

c. Scatter diagram

d. Checksheet

e. Histogram

f. Bagan pengendalian

g. Analisis pareto

Page 8: 034 Sim Alvira Ramdhani Bab4

h. Diagram sebab akibat

3. Peralatan-peralatan Statistik

Sistem pengendalian kualitas yang formal mula-mula diterapkan dalam

fungsi manufaktur. SQC Statistical Quality Control adlah penggunaan

teknik-teknk matematika untuk menentukan apakah material dan proses

berada dalam garis pedoman kualitas.

Dengan dipraktekkannnya TQM di seluruh perusahaan saat ini , sebgaian

peralatan statistic tersebut tidak selalu dapat diterapkan, sebagian

pekerjaan tidak dapat dianalisis statitstik . Namun tidak diragukan lagi

bahwa filosogi TQM dan peralatan grafis dapat diterapkan oleh manajer

di seluruh perushaan.

Kerugian Kualitas yang buruk

Kualitas yang buruk dapat merugikan perusahaan dalam empat cara.

1. Kehilangan bisnis

2. Tuntutan hokum

3. Kehilangan produktivitas

4. Biaya-biaya

Keuntungan Kualitas yang baik

Keuntungan yang didapatkan perusahaan karena menyediakan produk dan

jasa yang berkualitas baik berasal dari pendapatan penjualan yang lebih

tinggi dan biaya yang lebih rendah, gabungan keduanya menghasikan

profitabilitas dan pertumbuhan .

Hubungan-hubungan dalam model ini adalaha;

1. Pasar yang dilayani oleh indutri mencakup pelanggan-pelanggan

dengan produk dan jasa tertentu

Page 9: 034 Sim Alvira Ramdhani Bab4

2. Penelitian pemasaran mengidentifikasikan kebutuhan tersebut , dan

mendefinisikan nya dalam hal kualitas,

3. Pelanggan menganggap produk dan jasapeursahaan lebih berukalitas

dari pesaingnya.

4. Karena dianggap lebih berkualitas, pelaggan bersedia membayar harga

yang relatif lebih tinggi daripada harga pesaing

5. Karena dianggap lebih berkualitas dan harganya lebih tinggi , produk

tersebut dianggap memiliki nilai yang relative lebih tinggi.

6. Nilai yang relatif lebih tinggi menghasilkan kenaikan dalam pangsa

pasar.

7. Berkat program kualitasnya, perusahaan dapat mengikuti spesifikasi

pelanggan lebih bak darpada pesaing.

8. Efektivitas ini menghasilkan penurunan biaya dengan memproduksi

produk yang dibutuhkan secara benar sejak pertama kali.

9. Penurunan biaya digabungkan dengan pangsa pasar yang lebihluas

akan menghasilkan biaya yang lebih murah daripada pesaing.

10. Gabungan dari keunggulan relative di bidang harga, pangsa pasar dan

biaya menciptakan profitabilitas dan pertumbuhan.

CBIS terdiri dari lima subsistem-sistem informasi akuntansi, system

informasi manajemen, system pendukung keputusan, system

otomatisasi kantor dan system pakar.

Page 10: 034 Sim Alvira Ramdhani Bab4

Model Kualitas/ Laba

Sistem Informasi Pemasaran (marketing information system-MKIS)

mencakup subsistem-subsistem input yang mengumpulkan data bagi

databse. Dari dua subsistem ini menyediakan informasi mengenai

elemen-elemn lingkungan yang terlibat dalam strategi. Kualitas.

1. Subsistem Penelitian Pemasaran

Pasar yang dilayani

Rancangan /teknologi (atribut dan spesifikasi)

Persepsi pelanggan atas kulitas relative (kinerja)

Efektifitas relative dalam mengikuti spesifikasi

Harga relatif Nilai Relatif

Pangsa pasar relatif Biaya relative (lebih rendah)

Mengurangi biaya kualitas

Profitability and growth

Page 11: 034 Sim Alvira Ramdhani Bab4

Subsistem inimengumpulkan infromasi mengenai keinginan dan

kebuthan pelanggan melalui teknik-teknik seperti

wawancaralangsung, melalui telepon, dan observasi.

2. Subsistem Intelijen Pemasaran

Subsistem ini mengumpulkan informasi mengenai para pesaing

perusahaan. Sebagian besar informasi ini dpat diperoleh dengan

berlangganan database komersial.

MKIS adalah komonen kunci dari manjemne kualitas. MKIS

memungkinkan perusahaan bukan hanya menentukan produk jasa

yang ditawarkan, tetapi juga menetapkan kualitas pada tingkat yang

tepat.

Sistem Informasi manufaktur.

Sistem informasi manufaktur mencakup dua subsistem input yang

sangat penting dalam mengendalikan kualitas produk.

1. Subsistem Intelijen manufaktur

Subsistem ini mendapatkan informs mengenai pemasok. Bahan

baku yang memenuhi spesifikasi perusahaan diperlukan untuk

produksi barang jadi yang berkualitas. Di area ini system

Electronic Data Interchange (EDI) dibuat dengan menghubungkan

computer perusahaan dengan computer pemasok.

2. Subsistem Rekayasa Industrial

Industrial engineers atau IE, meneliti proses perusahaan untuk

menetapkan standar yang harus dicapai para pekerja produksi.

Page 12: 034 Sim Alvira Ramdhani Bab4

Contoh-contoh penerapan computer dalam mencapai kulaitas dapat

ditemukan dengan mudah. Diuraikan dalam tiga aplikasi yaitu

pelackaan paket, perakitan mobil, dan rancangan penjara.

Pendekatan Top-Down

Tahapan-tahapan usaha mencapai TQM dimulai dari CEO dan

akhirnya meliatkan semua pihak dalam perusahaan:

1. Tentukan untuk mengikuti TQM

Saat manajemen puncak memutuskan bahwa perushaan akan

mempraktekkan TQM, keputusan ini didasarkan pada analisis yang

teliti mengenai untung-ruginya.

2. Tetapkan budaya kualitas

Agar usaha seluruh perusahaan ini dapat tercapai, manajemen

harus mondrong budaya kualitas yaitu menyediakan pengaturan

yang mendorong kualitas. Pengaturan ini terdiri dari motivasi,

pengarahan dan sumebr daya yang diperlukan tiap pegawai.

3. Tetapkan pengawasan manajemen puncak

CEO dpat memberikan tanggungjawab pada seseorang eksekutif

atau sekelompok eksekutif yang mungkin bekerja sebgai suatu

komite.

Memutuskan untuk mengikuti TQM

Menetapkan budaya kualitas

Menetapkan pengawasan manajemen puncak

Keuangan SDM Jasa Informasi

Manufaktur Pemasaran

Page 13: 034 Sim Alvira Ramdhani Bab4

Jasa Informasi mencapai manajemen kualitas dalam keseluruhan struktur

yang dibentuk oleh budaya kualitas dengan mengikuti proses yang

berkelanjutan dan berulang-ulang. Proses itu adalah:

1. Mengidentifikasi Pelanggan IS

2. Mendefiniskan Kebutuhan Kualitas Pelanggan

3. Menetapkan metric kualitas

4. Mendefiisikan Strategi kualitas IS

5. Menerapkan Program-program Kualitas IS

6. Memantau Kinerja Kualitas IS

IS mengambil enam dasar dalam mencapai manajemen kualitas

Mengidentifikasi pelanggan IS

Mengidentifikasikan kebutuhan kualitas pelanggan

Menetapkan metrik kualitas

Mendefinisikan strategi kualitas IS

Memantau kinerja kualitas IS

Menerapkan program kualitas IS

Page 14: 034 Sim Alvira Ramdhani Bab4

Perhatian khususpada faktor manusia memastikan bahwa kebutuhan pemakaimenyatu

dalam rancangan sistem

1. Tahap perencanaan

2.Tahap analisis

3. Tahap per-ancangan

4.Tahap pen-erapan

5. Tahap penggunaan

Melaksanakan analisis pasar

Melaksanakan analisis penerimaan prosedur

Melaksanakan pengujian prototipe

Melaksanakan analisis tugas

Melaksanakan pengujian system operasional