Upload
ricky-w-putra
View
2.270
Download
8
Embed Size (px)
Citation preview
STUDI SEMIOTIKA
LIRIK LAGU “LASKAR PELANGI”
(NIDJI)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menyelesaikan Studi
Kesarjanaan Strata Satu (S-1) Pada Program Studi
Ilmu Komunikasi
Disusun Oleh :
Ricky Widyananda Putra
0471500043
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS BUDI LUHUR
JAKARTA
2009
ABSTRAKSI
Nama : Ricky Widyananda Putra
NIM : 0471500043
Jurusan : Ilmu Komunikasi
Bidang Konsentrasi : Jurnalistik
Jumlah Halaman : xii + 64 Halaman + 6 Lampiran
Jumlah Literatur : 25 buku, 2 Kamus, 11 Sumber Lain
Judul : Studi Semiotika Lirik Lagu “Laskar Pelangi”
(Nidji)
Musik merupakan salah satu media komunikasi massa yang dapat
digunakan untuk berkomunikasi. Musik memiliki manfaat yang beragam,
selain sebagai hiburan juga dapat sebagai alat untuk menyampaikan pesan
kepada khalayak. Dalam menyampaikan pesan kekhalayak, musik mengemas
pesan komunikasinya dalam bentuk kata-kata yang tertuang dalam lirik lagu
pada tiap baitnya. Lirik lagu merupakan alat penghubung komunikasi antara
musisi dengan pendengarnya. Lagu memiliki jalinan dengan fenomena atau
peristiwa yang terjadi di masyarakat, tergantung ide penciptanya dalam
menciptakan lagu. Tema yang sering diangkat oleh pencipta lagu adalah tema
cinta, religi, politik, kritik sosial, bahkan tentang persahabatan dan impian.
Berangkat dari ketertarikan yang disebabkan karena saat ini banyak
lagu yang menggunakan tema-tema yang terlalu monoton. Hal ini bertolak
belakang dengan isi lirik lagu Nidji “Laskar Pelangi”. Maka dalam penelitian
ini peneliti mengangkat judul “Studi Semiotika Lirik Lagu “Laskar Pelangi”
(Nidji)”. Dengan rumusan masalah ”apa makna lirik lagu laskar pelangi grup
band Nidji?”, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana suatu
pesan disampaikan dalam sebuah lirik lagu.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dan
metode yang digunakan dalam penelitian adalah analisis semiotika. Untuk
mengetahui makna yang terkandung dalam lirik lagu tersebut, peneliti
menggunakan teori semiotika segitiga makna dari Charles Sanders Peirce.
Kemudian dari hasil penelitian yang diperoleh, menunjukan lirik lagu
laskar pelangi dapat menjadi motivasi atau inspirasi bagi pendengarnya.
Karena dengan mendengarkan lagu ini pola pikir masyarakat dapat
dipengaruhi, dalam hal semangat persahabatan dan impian.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat
dan hidayahNya, sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan penulisan
skripsi dengan judul ”Studi Semiotika Lirik Lagu ”Laskar Pelangi” (Nidji)”. Penulis
juga mengucapkan rasa terima kasih sebesar-besarnya Kedua Orang tua ku tercinta,
A. Munandar dan Rita Widyawati, terima kasih atas dukungannya baik berupa moril
dan terlebih lagi materil, tanpa kalian anakmu ini tidak akan bisa menyelesaikan
pendidikannya. Serta doa dan dukungan dari para sahabat yang senantiasa membantu
ketika penulis memerlukan bantuan.
Judul yang penulis angkat pada tugas akhir ini sebenarnya berawal dari
ketidak sengajaan penulis mendengarkan lagu ”Laskar Pelangi” Nidji. Disini penulis
menggangap lirik lagu ”Laskar Pelangi” dapat digunakan sebagai sarana baru untuk
menyampaikan pesan sehingga memungkinkan terjadinya komunikasi. Melalui
skripsi ini penulis ingin menunjukan bahwa komunikasi dapat dilakukan oleh
perantara musik, sebagai cara untuk mengkomunikasikan pesan dan menunjukan
sesuatu pada khalayak.
Dalam pembuatan Tugas Akhir ini, banyak pihak yang telah memberikan
dukungan dan bantuan kepada penulis baik berupa saran, kritik, dorongan maupun
bantuan materi dan tenaga. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin
menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. Drs. Hadiono Afdjani, MM, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi
(FIKOM) Universitas Budi Luhur .
2. Bambang Pujiyono, S.Sos, MM selaku Ketua Program Studi Ilmu
Komunikasi Universitas Budi Luhur.
3. Finy F. Basarah, SH, M.Si selaku pembimbing yang telah bersedia
mengorbankan waktu, tenaga, pikiran dalam memberikan bimbingan dari
awal, sampai akhir skripsi dan sangat sabar membimbing penulis, walaupun
penulis banyak bertanya kepada Ibu Finy.
4. Nawiroh Vera, S.Sos, M.Si, Wina Puspitasari, S.Sos, M.Si, Liza Dwi Ratna
Dewi, S.Sos, M.Si, Riyodina G. Pratikto, Dra, M.Si, Shinta Kristanty S.Sos
dan seluruh dosen FIKOM UBL yang selama ini memberikan ilmu yang
sangat bermanfaat bagi penulis.
5. Terima kasih kepada grup band NIDJI, yang memperbolehkan penulis
meneliti lagu Laskar Pelangi.
6. Terima kasih kepada Mas Agung Febriyanto (Vele) selaku manager Nidji,
yang telah banyak membantu penulis.
7. Terima kasih kepada karyawan RADIO AMIRAH dan PT. BENTANG
PUSTAKA selaku penerbit novel laskar pelangi, yang telah membantu
penulis.
8. Teman Seperjuangan magang di GLOBAL TV, Uchal dan Deden terima kasih
atas informasinya menggenai contact person band Nidji.
9. Bapak Hari Soetanto, S.Kom, M.Sc, selaku pembina Graphic Design and
Multimedia Universitas Budi Luhur (Gradient Blue), terima kasih atas
Kebaikan hati bapak, yang bersedia menerima penulis kedalam tim inti
komunitas Gradient Blue tanpa memperdulikan latar belakang penulis sebagai
mahasiswa FIKOM, mengingat komunitas ini dibuat untuk mahasiswa TI.
10. Seluruh teman-teman di komunitas Graphic Design and Multimedia
Universitas Budi Luhur (Gradient Blue) Ari, Adi, Robbie, Zaid dan lain
sebagainya, yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. Terima kasih
kepada kalian yang telah bertukar pikiran dan mengajarkan ilmu desain grafis
yang sangat berharga kepada penulis.
11. Rekan-rekan seperjuangan dalam menyusun skripsi, Ridwan, Beni, Ilah, Apri,
Waka, Sunita, Rina, Tari, Lutfiana, Nora, Angga, Findri, dan Ully, terima
kasih atas nasehat dan saran yang sangat membantu dalam pengerjaan skripsi
ini.
12. Adik-adiku Dessy, Handy dan Prima, terima kasih telah memberikan
dukungan semangat kepada penulis dan mengajarkan penulis menyayikan
lagu Laskar Pelangi yang baik.
13. Rekan-rekan kerja penulis di LEVEL 5 PRODUCTION, Salman, Putro, dan
Hardi, terima kasih telah memberikan izin kepada penulis untuk libur
sementara waktu, sehingga penulis bisa fokus mengerjakan skripsi.
14. Teman-teman FIKOM UBL 2004 yang telah lulus lebih dahulu, Dewa, Eka,
Meutia, Indah, Tyas, Suci, Novi, Hening, Listianawati, Elly, Faisal, Agung,
Achi, Suci Mulya dan lain sebagainya, yang tidak bisa penulis sebutkan satu
persatu, terima kasih atas segala saran dan dukungannya. Semoga kalian cepat
mendapatkan pekerjaan.
15. Untuk teman-teman FIKOM UBL 2004, Dito, Denis, Fahmi Mubarok, Julian,
Teo, Boim, Iyo, Zaid Farhan, Agung Krido, Yunita, Anggie, Mita, Cha-cha
dan lain sebagainya yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terima kasih atas
kebersamaanya selama kuliah dan dukungan kepada penulis. Semoga kalian
dapat menyelesaikan perkuliahan dengan baik.
16. Kawan-kawan tim FUTSAL FIKOM UBL 2004, Dwi Triatmoko, Januar,
Defri, Imron, Jeriko, Dodi, Ronggo, dan Dika terima kasih atas
kebersamaanya dan tetap kompak antara satu dengan yang lainnya. Semoga
kalian dapat menyelesaikan perkuliahan dengan baik.
17. Untuk teman-teman FIKOM UBL 2005, Komet, Eka, Valent, Christine, Nila,
Ellya, Evi, Dita, Dian, Ruri, Desta, Feby, Tami, Bayu, Pras, Ryo, dan lain
sebagainya yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terima kasih atas
dukungan dan doanya.
18. Kawan-kawan di kine klub Universitas Budi Luhur (Komunitas2Siang),
Akbar, Dinda, Widya, Duan, Cindy, Mamet, Ucup, Bono, Abi, Dj, Sherly,
Dini, dan lain-lain, yang telah memberikan semangat pada penulis untuk
mengerjakan skripsi ini.
19. Staf Jakarta Broadcasting School, Mas Rocky, Mas Thomas, Mas Bintarto,
dan Mba Mefi, terima kasih telah berbagi ilmu Editing dan Broadcasting
kepada penulis, semoga ilmu yang diberikan bermanfaat bagi diri penulis.
20. Staf Saget Rental Computer, Kak Badri, Kak Omet, Kak Topa, Mas Oge dan
Mba Linda, terima kasih atas bantuannya kepada penulis untuk menyarikan
Video Clip Laskar Pelangi dan keramah tamahan kalian kepada penulis saat
pengetikan di rental komputer kalian.
Dan semua orang yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
membantu dan mendukung penulis dalam penyelesaian Tugas Akhir ini, penulis
ucapakan banyak terima kasih. Dalam penulisan Tugas Akhir ini, penulis menyadari
bahwa masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna mengingat keterbatasan dan
kemampuan yang dimiliki penulis. Akhir kata semoga Tugas Akhir ini dapat menjadi
masukan khususnya kepada Mahasiswa Budi Luhur sebagai pembaca pada umumnya.
Terima Kasih.
Jakarta, Januari 2009
Penulis
DAFTAR ISI
Lembar Persetujuan............................................................................................ i
Lembar Pengesahan ............................................................................................ ii
Abstraksi .............................................................................................................. iii
Kata Pengantar.................................................................................................... iv
Daftar Isi .............................................................................................................. vii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ....................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................ 5
1.3 Tujuan Penelitian.................................................................. 5
1.4 Manfaat Penelitian................................................................ 5
1.5 Sistematika Penulisan........................................................... 6
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Definisi Komunikasi............................................................. 8
2.1.1 Tipe Komunikasi ......................................................... 10
2.2 Komunikasi Verbal............................................................... 12
2.3 Komunikasi Massa ............................................................... 14
2.3.1 Fungsi Komunikasi Massa .......................................... 16
2.4 Media Massa......................................................................... 19
2.4.1 Dampak Media Massa Terhadap Khalayak................. 22
2.5 Musik.................................................................................... 24
2.5.1 Fungsi Musik............................................................... 25
2.6 Lagu...................................................................................... 26
2.7 Lirik ...................................................................................... 27
2.8 Persahabatan Dan Impian ..................................................... 29
2.9 Semiotika.............................................................................. 30
2.9.1 Semiotika Charles Sander Pierce ................................ 33
2.10 Kerangka Pemikiran ............................................................. 38
BAB III METODELOGI PENELITIAN
3.1 Pendekatan Penelitian........................................................... 40
3.2 Metode Penelitian................................................................. 41
3.3 Obyek Penelitian .................................................................. 41
3.4 Teknik Pengumpulan Data ................................................... 42
3.5 Metode Analisis Data ........................................................... 43
3.6 Keterbatasan ......................................................................... 44
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Profil Band Nidji .................................................................. 46
4.2 Gambaran Umum Lagu”Laskar Pelangi” Nidji .................. 48
4.3 Hasil Penelitian..................................................................... 50
4.4 Pembahasan Lirik Lagu ”Laskar Pelangi” ........................... 58
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan........................................................................... 63
5.2 Saran-saran ........................................................................... 64
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
Gambar 2.1 Model Semiotika Segitiga Makna Charles Sanders Peirce ............... 34
Gambar 2.2 Hubungan Tanda, Objek, dan Interpretant Dalam Lirik Lagu
”Laskar Pelangi” ............................................................................... 35
Gambar 2.3 Kerangka Pemikiran .......................................................................... 39
DAFTAR TABEL
Gambar Halaman
Tabel 4.1 Hasil Penelitian Bait 1........................................................................... 50
Tabel 4.2 Hasil Penelitian Bait 2........................................................................... 52
Tabel 4.3 Hasil Penelitian Bait 3........................................................................... 54
Tabel 4.4 Hasil Penelitian Bait 4........................................................................... 55
Tabel 4.5 Hasil Penelitian Bait 5………………………………………………... 57
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manusia adalah mahluk sosial, dimana seorang individu tidak dapat
hidup hanya tergantung pada dirinya sendiri melainkan harus hidup saling
melengkapi antara satu dengan yang lainnya. Hal ini, tidak hanya dibahas
pada bidang ilmu pengetahuan saja. Namun, ajaran agama pun mengajarkan
tentang hal yang sama, bahwa manusia harus saling mengasihi antara
sesamanya. Sebagai manusia kita perlu berkomunikasi untuk membina suatu
hubungan antar sesama, jadi komunikasi merupakan salah satu kebutuhan
manusia yang sangat vital.
Pada saat ini, untuk melakukan komunikasi dapat menggunakan media
komunikasi massa seperti majalah, surat kabar, televisi dan radio. Hal ini
disebabkan teknologi untuk melakukan komunikasi telah berkembang secara
pesat, sehingga untuk melakukan komunikasi banyak pilihannya. Sedangkan
dalam menyampaikan suatu pesan komunikasi, ada beberapa alat yang bisa
digunakan untuk menyampaikan pesan tersebut. Contohnya adalah surat,
telephone, sms, atau melalui email.
Karena teknologi dan akal pikiran manusia semakin berkembang,
maka dalam menyampaikan pesan pada saat ini bisa menggunakan media
seperti film, novel, ilustrasi gambar, bahkan dengan menggunakan alunan
musik. Alunan musik tersebut dikemas dengan menggabungkan lirik lagu
pada tiap baitnya. Hal ini dikarenakan, musik merupakan salah satu alat yang
dapat digunakan untuk menyampaikan pesan komunikasi. Dengan
menggabungkan lirik pada tiap baitnya, sehingga lirik-lirik lagu tersebut dapat
menjadi satu kesatuan yang berkesinambungan, maka pesan yang ingin
disampaikan dapat diterima dengan baik oleh khlayak.
Walaupun musik yang didengar setiap individu berbeda-beda jenisnya.
Banyak sekali jenis musik di dunia ini, mulai dari yang bernada keras sampai
yang bernada lembut. Pada saat ini, musik di Indonesia sudah mengalami
perkembangan yang sangat pesat. Hal ini didukung oleh bertambah
banyaknya jumlah media massa, baik media cetak (surat kabar, tabloid,
majalah), media elektronik (televisi dan radio) maupun dengan menggunakan
fasilitas internet. Dengan demikian jenis musik yang ada di Indonesia
semakin beragam seperti dangdut, pop, rock, jazz, reggae dan lain-lain. Semua
jenis musik tersebut memiliki karakter dan ciri khas masing-masing untuk
menarik pendengarnya.
Apapun selera jenis musiknya, setiap individu yang mendengarkan
musik akan merasa tenang hati dan jiwanya. Karena musik dapat
mempengaruhi pendengarnya, seperti musik simponi yang memiliki pengaruh
terhadap peningkatan kecerdasan manusia. Musik juga dapat menjadi inspirasi
bagi orang yang mendengarkannya, karena setiap lirik musik yang dialunkan
memacu seseorang untuk bertindak, berbuat, bahkan dapat mengubah pola
hidupnya. Sebagai contoh, apabila seseorang mendengarkan lirik musik religi,
maka orang tersebut akan mengingat dosa-dosa yang telah diperbuatnya
selama ini.
Selain dapat menghibur dan menjadi inspirasi, di dalam musik juga
terkandung makna dan pesan yang ingin disampaikan oleh pencipta lagu
melalui kata-kata yang terkandung dalam lirik lagu pada tiap baitnya.
Sehingga lewat lirik lagu, seorang pencipta lagu dapat berkomunikasi dengan
para pendengarnya. Di dalam lirik lagu tersebut pencipta lagu dapat
menyampaikan perasaan, pendapat, bahkan kejadian sehari-hari yang terjadi
di dunia ini. Sehingga banyak lagu-lagu yang mengangkat tema suatu
kejadian atau peristiwa yang terjadi sehari-hari, tema-tema yang sering di
angkat oleh pencipta lagu adalah tema tentang cinta, perdamaian, religi,
nasionalisme, sosial, bahkan tema tentang semangat persahabatan dan impian.
Contoh penyanyi yang membawakan tema tentang persahabatan dan impian di
dalam lirik lagunya adalah grup band Nidji, yaitu lagu ”Laskar Pelangi”.
Giring Nidji membuat lirik lagu mengenai persahabatan dan impian
untuk lagu tema film Laskar Pelangi, atas tawaran Mira Lesmana selaku
produser film ”Laskar Pelangi”. Film tersebut merupakan adaptasi dari novel
”Laskar Pelangi” karya Andrea Hirata, yang merupakan salah satu novel
terlaris di Indonesia.1
1 http://www.indofamily.net/index.php (30/10/2008/11:17/WIB)
Novel laskar pelangi menjadi inspirasi bagi semua lapisan
masyarakat, karena mengisahkan tentang pentingnya pendidikan,
persahabatan, bahkan tentang mengejar impian atau cita-cita. Novel laskar
pelangi sendiri terjual hingga 200.000 eksemplar dan itu jumlah yang sangat
fantastik di Indonesia”.2 Karena itu, laskar pelangi diangkat kedalam media
film oleh Mira Lesmana dan dibuatkan lagunya oleh Nidji. Film ”Laskar
Pelangi” sendiri sudah ditonton oleh 2,7 juta orang, sehingga bisa dikatakan
film ini ditonton oleh 100.000 orang sehari.3
Lagu tema "Laskar Pelangi" yang ditembangkan Nidji langsung
menduduki puncak tangga lagu radio di Indonesia di minggu pertama. Lagu
Laskar Pelangi seolah menunjukan sisi lain dari Nidji karena lagu ini
terdengar sangat berbeda dengan lagu-lagu Nidji dari dua album mereka,
Breakthrough dan Top Up.4
Berdasarkan hal tersebut, maka penulis tertarik meneliti lirik lagu
”Laskar Pelangi” dari grup band Nidji. Disini penulis akan menjelaskan
tanda-tanda yang terdapat dalam lagu tersebut, tanda-tanda yang akan
dimaknai adalah teks yaitu kata-kata yang terdapat dalam tiap bait lirik lagu
”Laskar Pelangi”, dengan judul ”Studi Semiotika Lirik Lagu ”Laskar
Pelangi” (Nidji)”.
2 http://www.bangkabelitungprov.go.id (30/10/2008/10:15/WIB)
3 Harian Pagi Pos Belitung, hlm 7 (26/10/2008)
4 http://www.musica-studios.co.id (21/11/2008/19:25/WIB)
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka penulis
bermaksud untuk mengetahui : “Apa Makna Lirik Lagu “Laskar Pelangi”
Nidji ? ”.
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang diamati oleh penulis, maka tujuan
penelitian ini untuk mengetahui apa makna lirik lagu “Laskar Pelangi” grup
band Nidji.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Teoritis
Dalam melakukan penelitian ini, peneliti berharap dapat memberikan
manfaat bagi ilmu pengetahuan terutama di bidang komunikasi. Serta dapat
memberikan masukan secara umum mengenai perkembangan pola
komunikasi yang dapat dilakukan melalui alunan lirik lagu, serta dapat
memberikan manfaat tentang penggunaan metode semiotika dalam
mengungkap makna sebuah teks, terutama yang menggunakan lirik lagu.
1.4.2 Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan yang
bermanfaat bagi khalayak mengenai lirik lagu Laskar Pelangi yang dialunkan
oleh grup band Nidji, sehingga khalayak dapat mengerti makna dari lagu
tersebut.
1.5 Sistematika penulisan
Adapun sistematika penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini penulis ingin mengemukakan latar belakang pemilih
judul, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan
sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Dalam bab ini penulis ingin menjelaskan tentang kerangka teori
dengan mengacu pada literature sebagai landasan teori yang
digunakan dalam penelitian. Pada bab ini terdapat pengertian
komunikasi, komunikasi verbal, komunikasi massa, media massa,
musik, lagu, lirik, persahabatan dan impian, semiotika, serta
kerangka pemikiran.
BAB III METODE PENELITIAN
Dalam bab ini penulis menjelaskan tentang pendekatan penelitian
yang mencakup, pendekatan penelitian, metode penelitian, obyek
penelitian, sumber data, metode pengumpulan data dan analisis data.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Berisi hasil penelitian penulis dan pembahasan dengan
menggunakan teori penelitian yang digunakan, yaitu dengan analisis
semiotik, gambaran umum mengenai grup band Nidji, dan
pembahasan mengenai makna lirik lagu Laskar Pelangi.
BAB V PENUTUP
Merupakan bab terakhir yang berupa penutup yang terdiri atas
kesimpulan dan saran.
BAB II
LANDASAN TEORI
Dalam landasan teori ini, penulis akan membahas dan menjelaskan
beberapa teori yang berhubungan atau berkaitan dengan masalah pokok yang
akan dibahas berdasarkan studi kepustakaan yang penulis telaah:
2.1 Definisi Komunikasi
Sebelum masuk pada pembahasan permasalahan yang akan diteliti,
terlebih dahulu penulis akan mendefinisikan komunikasi. Ada beragam
definisi komunikasi yang dikemukakan oleh parah ahli. Tetapi definisi
komunikasi secara umum yaitu proses penyampaian pesan dari komunikator
kepada komunikan. Berikut ini adalah beberapa definisi dari komunikasi :
Menurut Poedjawijatna dan Hatta komunikasi adalah ”Usaha
penyampaian pesan antar manusia dan karenanya kita nyatakan ilmu
komunikasi sebagai ilmu yang mempelajari usaha penyampaian pesan antar
manusia ”.5
Menurut Hovland, Janis dan Keley komunikasi adalah ”Suatu proses
melalui seseorang (komunikator) menyampaikan stimulus (biasanya dalam
5 Dani Vardiansyah, Drs., M. Si, Pengantar Ilmu Komunikasi, Ghalia Indonesia, Bogor, 2004, hlm 8
8
bentuk kata-kata) dengan tujuan mengubah atau membentuk prilaku orang-
orang lainnya”.6
Sedangkan Tubbs dan Moss mendifinisikan komunikasi sebagai ”
Proses penciptaan makna antara dua orang atau lebih ”.7
Menurut Onong Uchjana Effendy dalam buku Ilmu Komunikasi
Teori dan Filsafat Komunikasi mengatakan “hakikat komunikasi adalah
proses pernyataan antar manusia, pernyataan tersebut berupa pikiran atau
perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan bahasa sebagai
alat penyalur”.8
Dalam proses komunikasi tidak selamanya berjalan dengan baik,
terkadang pesan yang disampaikan komunikator tidak sampai ke komunikan
karena terjadi gangguan didalam proses penyampaiannya, dan bila pesan
tersebut sampai ke komunikan biasanya terjadi umpan balik (feed back).
Dari uraian-uraian di atas, penulis mengamati bahwa yang dimaksud
dengan komunikasi adalah suatu usaha yang di lakukan seseorang dalam
proses penyampaian pesan menjadi sebuah informasi kepada orang lain
dengan berdasarkan proses komunikasi secara primer. Sedangkan komunikasi
6 Sasa Djuarsa Sendjaja, Ph.D, Pengantar Komunikasi, Universitas Terbuka, Depdikbud, Jakarta,
1999, hlm 7 7 Deddy Mulyana, M.A, Ph.D, Ilmu komunikasi Suatu Pengantar, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung,
2004, hlm 59 8 Prof. Drs. Onong Uchjana Effendy, Ilmu teori dan Filsafat Komunikasi, PT. Citra Aditya Bakti,
Bandung, 2003, hlm 28
secara primer adalah ”proses penyampaian pikiran atau perasaan seseorang
kepada orang lain dengan menggunakan lambang (simbol) sebagai media”.9
Komunikasi memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia,
dengan berkomunikasi manusia dapat menyampaikan pikiran dan pendapat-
pendapatnya. Seperti halnya kasus yang akan peneliti angkat dalam penelitian
ini, yaitu lagu ”Laskar Pelangi” yang dinyayikan oleh grup band Nidji.
Grup band Nidji sendiri berkomunikasi dengan khalayaknya melalui
alunan musik dan lagu. Dengan menyayikan lagu tersebut, pencipta lagu dapat
menyampaikan pendapat-pendapatnya kepada khalayak. Dengan demikian
khalayak menjadi tahu akan pesan yang ingin disampaikan oleh pencipta lagu
tersebut.
2.1.1 Tipe Komunikasi
Terdapat beberapa tipe komunikasi yang disepakati oleh para pakar
yaitu :
1. Komunikasi Intrapribadi (Intrapersonal Communication)
Komunikasi Intrapribadi adalah komunikasi dengan diri sendiri,
baik kita sadari atau tidak.
2. Komunikasi Antarpribadi (Interpersonal Communication)
Komunikasi Antarpribadi adalah komunikasi antara orang-orang
secara tatap muka, yang memungkinkan setiap pesertanya
menangkap reaksi orang lain secara langsung, baik secara verbal
atau nonverbal.
9 Prof. Drs. Onong Uchjana Effendy, Dinamika Komunikasi, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung 2002,
hlm 29-30
3. Komunikasi Kelompok
Komunikasi Kelompok adalah sekumpulan orang yang mempunyai
tujuan bersama, yang berinteraksi satu sama lainnya untuk
mencapai tujuan bersama, mengenal satu sama lainnya, dan
memandang mereka sebagai bagian dari kelompok tersebut.
4. Komunikasi Publik
Komunikasi Publik adalah komunikasi antara seorang pembicara
dengan sejumlah besar orang (khalayak) yang tidak bisa dikenal
satu persatu.
5. Komunikasi Organisasi
Komunikasi Organisasi terjadi dalam suatu organisasi, bersifat
formal dan juga informal, dan berlangsung dalam suatu jaringan
yang lebih besar daripada komunikasi kelompok.
6. Komunikasi Massa (Mass Communication)
Komunikasi Massa adalah komunikasi yang menggunakan media
massa, baik cetak atau elektronik.10
Jika dikaitkan dengan masalah yang akan diteliti, maka dalam hal ini
grup band Nidji mengandalkan tipe komunikasi massa dalam melakukan
proses komunikasinya. Karena Nidji merupakan grup band yang
berkecimpung dalam industri musik, maka dari itu mereka mengandalkan
komunikasi massa untuk menyampaikan pesannya.
Hal ini dikarenakan, Nidji dalam menyampaikan pesannya
menggunakan media massa sebagai perantara untuk menyampaikan pesan
kepada khalayak. Sehingga pesan yang ingin disampaikan oleh Nidji dapat
diterima oleh khalayak.
10 Deddy Mulyana, Op. cit, hlm 72-75
2.2 Komunikasi Verbal
Dalam melakukan komunikasi, kita mengenal komunikasi verbal
sebagai alat untuk menyampaikan pesan atau informasi kepada khalayak.
Definisi komunikasi verbal itu sendiri, adalah : ”komunikasi dengan
menggunakan simbol-simbol verbal”.11
Selain komunikasi verbal, kita juga mengenal komunikasi non verbal.
Definisi komunikasi non verbal adalah : ”peristiwa komunikasi di luar kata-
kata terucap dan tertulis”.12
Dengan kata lain, Komunikasi verbal merupakan komunikasi dalam
bentuk lisan dan tulisan. Sehingga dalam penggunaanya menggunakan
bahasa. Bahasa sendiri dapat di definisikan sebagai ”seperangkat kata yang
telah disusun secara berstruktur sehingga menjadi himpunan kalimat yang
mengandung arti”.13
Karena itu, bahasa menjadi hal penting dalam melakukan komunikasi
verbal. Kita membutuhkan bahasa agar dapat berkomunikasi dengan orang
lain disekitar kita. Dengan menggunakan bahasa, kita dapat mengeksperesikan
pendapat, pikiran mau pun ide-ide kepada khalayak. Bahasa sendiri memiliki
tiga fungsi untuk menciptakan komunikasi yang efektif, antara lain :
1. Untuk mempelajari tentang dunia sekeliling kita.
2. Untuk membina hubungan yang baik diantara sesama manusia.
11 http://id.wikipedia.org/wiki/komunikasi_verbal (01/11/2008/09:12/WIB)
12 Deddy Mulyana, Op.cit, hlm 312
13 Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi, RajaGrafindo, Jakarta, 2002, hlm 103
3. Untuk menciptakan ikatan-ikatan dalam kehidupan manusia.14
Ketiga fungsi bahasa diatas menunjukan bahwa bahasa memang
memiliki Peranan yang penting dalam melakukan aktifitas komunikasi, baik
berupa bicara maupun membaca. Akan tetapi bahasa juga memiliki
keterbatasan-keterbatasan, seperti keterbatasan kata yang memiliki arti ganda
atau yang dikenal dengan ambigu. Selain memiliki arti ganda, bahasa juga
memiliki keterbatasan dalam jumlah kata yang tersedia dalam mewakili suatu
objek. Dan masih ada beberapa keterbatasan yang lainnya.
Jika dikaitkan dengan permasalahan yang penulis teliti, maka grup
band Nidji dalam melakukan komunikasinya mengandalkan komunikasi
verbal sebagai alat berkomunikasi kepada khalayak. Hal ini dikarenakan,
Nidji merupakan grup band yang berkecimpung dalam dunia musik. Sehingga
mereka mengandalkan bahasa dan suara untuk menarik perhatian khalayak.
2.3 Komunikasi Massa
Dalam penulisan penelitian ini, penulis mencoba lebih memperdalam
pembahasan pada komunikasi massa. Dikarenakan komunikasi yang dilakukan
dengan menggunakan lirik lagu dapat menjadi salah satu acun dalam
berkomunikasi dengan orang lain. Komunikasi dengan menggunakan lirik lagu
tidak menuntut kedekatan yang dalam antara orang-orang yang melakukan
komunikasi. Saat seseorang berkomunikasi dengan menggunakan lirik lagu,
14 Hafied Cangara, Ibid, hlm 103
maka orang yang mendengarkannya akan merespon secara langsung lagu yang
mereka dengarkan.
Di sini penulis akan mendifinisikan komunikasi massa dengan
merujuk kepada pendapat Tan dan Wright : ”Komunikasi massa merupakan
bentuk komunikasi yang menggunakan saluran (media) dalam menghubungkan
komunikator dan komunikan secara massal, berjumlah banyak, bertempat
tinggal yang jauh (terpencar), sangat heterogen, dan menimbulkan efek
tertentu”. 15
Sedangkan definisi komunikasi massa menurut Astrid yang dikutip
oleh Sunarjo, menyatakan bahwa : ”komunikasi massa itu adalah komunikasi
yang menggunakan media (media communication)”.16
Selain itu, pengertian komunikasi massa menurut Wiryanto ialah:
”Komunikasi massa kita adopsi dari istilah bahasa Inggris, mass
communication, kependekan dari mass media communication (komunikasi
media massa ) artinya, komunikasi yang menggunakan media massa atau
komunikasi yang “mass mediated”. Istilah mass communication atau
communications diartikan sebagai salurannya yaitu mass media (media massa)
kependekan dari media of mass communications”.17
15 Drs. Elvinaro Ardianto, M.Si, Dan Dra. Lukiati Komala Erdinaya, M.Si, Komunikasi Massa Suatu
Pengantar, Simbiosa Rekatama Media, Bandung, 2004, hlm 3 16 Sunarjo, Dan Djoenaesih S. Sunarjo, Himpunan Istilah Komunikasi, Edisi kedua, Liberty,
Yogyakarta, 1983, hlm. 63 17 Wiryanto, Teori Komunikasi Massa, PT Grasindo, Jakarta, 2003, hlm 3
Komunikasi massa sebagai salah satu bentuk komunikasi mempunyai
karakteristik di dalam penyampaian isi pesannya. Karakteristik isi pesan dalam
komunikasi massa antara lain :
1. Novelty atau sesuatu yang baru. Berkaitan dengan aktualitas, namun tidak
selalu hal yang baru terjadi, tapi dapat juga sesuatu yang belum diketahui
masyarakat dan untuk pertama kalinya mengetahui fakta baru tersebut.
2. Jarak, tempat terjadinya suatu peristiwa dengan tempat dipublikasikannya
peristiwa itu mempunyai arti penting bagi masyarakat.
3. Popularitas, berita tentang tokoh, organisasi penting selalu menarik
perhatian khalayak.
4. Pertentangan atau Konflik, selalu menjadi bahan berita peristiwa perang,
pemilu, dan lain-lain.
5. Komedi atau humor, sangat disukai karena dapat menghilangkan kejenuhan
6. Seks dan keindahan, unsur ini bersifat universal dan menarik perhatian
khalayak
7. Emosi, hal yang berkaitan dan menyentuh kehidupan dasar manusia
seringkali bisa menimbulkan emosi dan simpati masyarakat
8. Nostalgia, menceritakan tantang pengalaman masa lalu
9. Human Interest, menyangkut kehidupan orang lain, terutama yang
menyentuh perasaan.18
Berdasarkan pengertian komunikasi massa tersebut, penulis
menyimpulkan bahwa Komunikasi Massa adalah Proses penyampaian pesan
kepada khalayak luas yang sifatnya tersebar, heterogen, dan anonim dengan
menggunakan (saluran) media massa, seperti surat kabar, majalah, radio atau
televisi agar sebuah pesan atau informasi dapat diterima dengan baik oleh
khlayak.
18 Nawiroh Vera, Pengantar Komunikasi Massa, Renata Pratama Media, Tangerang, 2008, hlm 17-18
Berdasarkan kasus yang penulis teliti, maka grup band Nidji dalam
menyampaikan pesannya menggunakan komunikasi massa sebagai proses
penyampaian pesan kepada khalayak. Karena grup band Nidji menggunakan
media massa sebagai alat perantara dalam menyampaikan pesannya, sehingga
pesan atau informasi yang disampaikan oleh Nidji dapat diterima dengan baik
oleh khalayak.
2.3.1 Fungsi Komunikasi Massa
Komunikasi massa memiliki beberapa fungsi bagi masyarakat, yaitu:
1. Surveillance (Pegawasan)
Fungsi pengawasan Komunikasi massa dibagi dalam bentuk utama
yaitu:
a. Fungsi pengawasan peringatan terjadi ketika media massa
menginformasikan tentang ancaman.
b. Fungsi pengawasan instrumental penyampaian atau penyebaran
informasi yang memiliki kegunaan atau dapat membantu khalayak
dalam kehidupan sehari-hari.
2. Interpretation (Penafsiran)
Media massa tidak hanya memasok fakta dan data, tetapi juga
memberikan penafsiran terhadap kejadian-kejadian penting.
3. Linkage (Pertalian)
Menyatukan anggota masyarakat yang beragam sehingga
membentuk pertalian berdasarkan kepentingan dan minat yang
sama tentang sesuatu.
4. Transmission Of Values (Penyebaran Nilai-Nilai)
Fungsi ini disebut juga sosialization (sosialisasi), fungsi ini
mengacu pada cara dimana individu mengadopsi prilaku dan nilai
kelompok.
5. Entertainment (Hiburan)
Fungsi utama media massa film, radio, dan televisi adalah
menghibur. Khalayak pergi ke bioskop, membeli pesawat radio atau
televisi adalah semata-mata untuk mencari hiburan tersendiri.
6. Fungsi Memanipulasi Lingkungan
Dalam fungsi manipulasi, komunikasi digunakan sebagai alat
kontrol utama dana pengatur lingkungan.19
Menurut Harold D. Laswell, yang dikutip Onong Uchjana Effendy.
Mengatakan bahwa komunikasi massa memiliki tiga (3) fungsi, yaitu:
1. Fungsi pengamatan terhadap lingkungan (the surveillance of the
environment), penyingkapan ancaman dan keselamatan yang
mempengaruhi nilai masyarakat dan bagian-bagian unsur di
dalamnya.
2. Korelasi unsur-unsur masyarakat ketika menanggapi lingkungan
(correlation of the component of society in making a response to
the environment), penyingkapan ancaman dan keselamatan yang
mempengaruhi nilai masyarakat dan bagian-bagian unsur di
dalamnya.
3. Penyebaran warisan sosial (transmission of the inheritance) disini
berperan para pendidik, baik dalam kehidupan rumah tangganya
maupun di sekolah yang meneruskan warisan social kepada
keturunan berikutnya20
Selain itu fungsi komunikasi massa menurut Sean MacBridge,
ketua komisi masalah-masalah komunikasi (UNESCO), antara lain:
1. Informasi, yakni kegiatan untuk mengumpulkan, menyimpan data,
fakta dan pesan, opini dan komentar, sehingga orang bisa
mengetahui keadaan yang terjadi di luar dirinya, apakah itu di
dalam lingkungan daerah, nasional atau internasional.
2. Sosialisasi, yakni menyediakan dan mengajarkan ilmu
pengetahuan bagaimana orang bersikap sesuai denagn nilai-nilai
yang ada, serta bertindak sebagai anggota masyarakat secara
efektif.
19 Elvinaro Ardianto Dan Lukiati Komala Erdinaya, Op. cit, hlm 16-22
20 Onong Uchjana Effendy, Ilmu teori dan Filsafat Komunikasi, Op. cit, hlm 27
3. Motivasi, yakni mendorong orang untuk mengikuti kemajuan
orang lain melalui apa yang mereka baca, lihat, dengar lewat
media massa. Bahan diskusi, menyediakan informasi sebagai
bahan diskusi untuk mencapai persetujuan dalam hal perbedaan
pendapat mengenai hal-hal yang menyangkut orang banyak.
4. Pendidikan, yakni membuka kesempatan untuk memperoleh
pendidikan secara luas, baik untuk pendidikan formal disekolah
maupun diluar sekolah.
5. Memajukan kebudayaan, media massa menyebarluaskan hasil-
hasil kebudayaan melalui pertukaran program siaran radio dan
televisi ataukah bahan tercetak seperti buku dan penerbitan-
penerbitan lainnya.
6. Hiburan, media massa telah menyita banyak waktu luang untuk
semua golongan usia dan difungsikan sebagai alat hiburan dalam
rumah tangga.
7. Integrasi, banyak bangsa di dunia dewasa ini diguncang oleh
kepentingan-kepentingn tertentu karena perbedaan etnis dan ras.
8. Komunikasi seperti satelit dapat dimanfaatkan untuk
menjembatani perbedaan-perbedaaan tersebut dalam memupuk dan
memperkokoh persatuan.21
Dihubungkan dengan penelitian penulis, maka fungsi komunikasi
massa yang terkait dengan penelitian ini adalah fungsi Transmission Of Values
(Penyebaran Nilai-Nilai) dan fungsi Entertainment (Hiburan). Karena grup
band Nidji menyampaikan pesannya melalui alunan lagu yang merupakan
media hiburan bagi khalayak. Selain untuk menghibur lagu yang dibawakan
oleh Nidji, juga mengandung nilai-nilai sosial atau yang dikenal dengan
sosialisasi. Di sini Nidji ingin mensosialisasikan betapa pentingnya nilai
persahabatan dan nilai pantang menyerah dalam mengejar cita-cita kepada
masyarakat pada umumnya.
21 Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi, RajaGrafindo, Jakarta, 2003, hlm 63-65
2.4 Media Massa
Media massa khusus digunakan untuk menyalurkan komunikasi
massa. Jenis-jenis media yang tergolong media massa adalah : surat kabar,
majalah, tabloid, radio, dan televisi. Penggunaan media massa dapat
menjangkau khalayak yang tersebar secara geografis. Media massa adalah :
”alat yang digunakan dalam penyampaian pesan dari sumber kepada khalayak
(penerima) dengan menggunkan alat-alat komunikasi mekanis seperti surat
kabar, film, radio, dan televisi”.22
Sedangkan media massa menurut Onong Uchjana, dalam buku
Komunikasi Sosial Pembangunan dikatakan bahwa, media massa adalah :
“Media komunikasi masyarakat yang mampu menimbulkan
keserempakan dalam arti khalayak dalam jumlah yang relative sangat banyak
secara bersama-sama, pada saat yang sama pula memperhatikan pesan yang
dikomunikasikan melalui media tersebut, misalnya majalah, surat kabar, radio,
televisi, film, dan testerikal yang ditayangkan bioskop”23
Menurut J.B. Wahyudi dalam bukunya Komunikasi Jurnalistik, media
massa adalah media atau sarana untuk menyampaikan isi pesan kepada
massa.24
J.B.Wahyudi dalam buku yang sama juga memberikan pengertian
lain dari media massa yaitu :
22 Hafied Cangara, Ibid, hlm 134
23 Rahmat Kriyantono, Komunikasi Sosial Pembangunan, Universitas Terbuka, Jakarta,1989, hlm 217
24 J.B.Wahyudi, Komunikasi Jurnalistik, Alumni, Bandung, 1991, hlm 86
“Sarana untuk menyampaikan isi pesan atau pernyataan atau informasi
yang bersifat umum, kepada sejumlah orang yang jumlahnya relatif besar,
tinggalnya tersebar, heterogen, anonim, tidak terlembagakan, perhatiannya
berpusat pada isi pesan yang sama dan tidak dapat memberikan arus balik
secara langsung pada saat itu”.25
Pada dasarnya media massa dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu
media massa cetak dan elektronik. Media massa cetak contohnya majalah, dan
surat kabar. Sedangkan media elektronik antara lain: TV, radio, film dan
sebagainya. Adapun penggolongannya seperti dibawah ini :
1. Media Cetak
a. Surat Kabar
Merupakan media massa yang paling tua dibandingkan dengan jenis
media massa lainnya. Surat kabar memiliki keterbatasan karena hanya
bisa dinikmati oleh mereka yang melek huruf, serta lebih banyak
disenangi oleh orang tua daripada kaum remaja dan anak-anak.
b. Majalah
Majalah memiliki sifat dan ciri seperti surat kabar, namun bentuknya
lebih besar daripada buku, serta waktu terbitnya adalah mingguan,
dwimingguan dan bulanan. Paling sedikit terbit satu kali dalam tiga
bulan.
2. Media Elektronik
a. Radio
Merupakan media massa elektronik tertua dan sangat fleksibel (cepat
dan mudah dibawa kemana-mana). Bersifat audio dengan
menggunakan gelombang frekuensi sebagai media pengiriman
datanya.
b. Televisi
Televisi memiliki sejumlah kelebihan terutama kemampuannya dalam
menyatukan antara fungsi audio dan visual, ditambah dengan
kemampuannya dalam memainkan warna. Penonton televisi pun juga
dapat dengan leluasa menentukan saluran mana yang mereka senangi.
25 J.B.Wahyudi , Ibid, hlm 90
c. Film
Film dalam pengertian sempit adalah penyajian gambar lewat layar
lebar, tetapi dalam pengertian yang lebih luas bisa juga termasuk yang
disiarkan TV.26
Berdasarkan pengertian tersebut penulis mendefinisikan media massa
sebagai alat atau (media) saluran yang digunakan oleh komunikator untuk
menyebarluaskan pesan dan informasi kepada komunikan dalam bentuk media
massa cetak maupun elektronik, agar menjangkau khalayak (massa) sebanyak-
banyaknya dan dengan area seluas-luasnya. Maka media massa memiliki
karakteristik sebagai berikut :
1. Bersifat umum
2. Saran/komunikan bersifat heterogen artinya komunikan berasal dari
berbagai lapisan-lapisan, latar belakang dan status sosial yang berlainan.
3. Hubungan antara komunikator dan komunikan bersifat non pribadi.
4. Menimbulkan keserempakan, artinya keserempakan dalam hal menerima
pesan dari komunikator. Bila media cetak agak kurang menimbulkan
keserempakan karena media cetak di baca mungkin dalam waktu yang tidak
bersamaan, tetapi bila siaran radio maupun televisi di dengar dan dilihat
secara bersamaan yang saat ini mendengarkan radio dan menonton
televisi.27
Jika dikaitkan dengan penelitian yang penulis teliti, maka pesan atau
informasi yang disampaikan oleh grup band Nidji dapat menimbulkan
keserempakan dalam arti khalayak. Karena pesan yang ingin disampaikan
dapat diterima oleh khalayak, melalui perantara media massa, khususnya
media elektronik (televisi dan radio). Sehingga pada saat yang bersamaan
26 Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi, Op. cit , hlm. 135
27 J.B. Wahyudi, Media Komunikasi Massa Televisi, Alumni, Bandung , 1986, hlm 42
khalayak dapat memperhatikan pesan yang dikomunikasikan melalui media
tersebut.
2.4.1 Dampak Media Massa Terhadap Khalayak
Mengenai dampak media massa secara fisik, Mac Luhan antara lain
menyebutkan “the medium is the message”. Medium itu sendiri sudah
merupakan pesan, dan ia menolak pengaruh pesan. Yang mempengaruhi kita
bukanlah apa yang disampaikan oleh media akan tetapi jenis media komunikasi
yang kita pergunakan apakah interpersonal, media cetak atau televisi.28
Menurut Y.S Gunadi dalam buku Himpunan Istilah Komunikasi
mengatakan tanggapan atau respon komunikan terhadap pesan yang
ditawarkan oleh komunikator. Efek kegiatan komunikasi biasanya diketahui
dari gejala umpan balik (feedback) dari komunikan.29
Dari pengertian diatas penulis mengambil kesimpulan, sebuah
komunikasi dapat berjalan dengan baik apabila ada tanggapan atau umpan
balik dari komunikan ke komunikator.
Jika dikaitkan dengan kasus yang diteliti oleh penulis, maka lagu
”Laskar Pelangi” yang dialunkan oleh grup band Nidji dapat memiliki dampak
pada pendengarnya. Hal ini dikarenakan lagu tersebut memiliki suatu pesan
yang ingin disampaikan kepada khalayaknya. Selain itu lagu ”Laskar pelangi”
sering didengarkan melalui perantara media massa elektronik, sehingga para
28 Jallaludin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 1986, hlm 216
29 Y.S Gunadi, Himpunan istilah komunikasi, Grasindo, Jakarta, 1998, hlm 42
khalayak lebih cepat dapat menafsirkan pesan yang terdapat di dalam lagu
tersebut. Karena media elektronik lebih sering digunakan oleh masyarakat
Indonesia pada umumnya.
2.5 Musik
Musik pada hakikatnya adalah bagian dari seni yang menggunakan
bunyi sebagai media penciptaannya. Walaupun dari waktu ke waktu beraneka
ragam bunyi senantiasa mengerumuni kita, tidak semuanya dapat dianggap
sebagai musik karena sebuah karya musik harus memiliki lirik, melodi, ritme,
harmoni, dan lain-lain. Beberapa definisi tentang musik : ”Musik adalah bunyi
yang diterima oleh individu dan berbeda-beda berdasarkan sejarah, lokasi,
budaya dan selera seseorang”.30
Jamalus berpendapat bahwa musik adalah karya seni bunyi berbentuk
lagu atau komposisi musik yang mengungkapkan pikiran dan perasaan
penciptanya melalui unsur-unsur musik yaitu irama, melodi, harmoni, bentuk
dan struktur lagu dan ekspresi sebagai satu kesatuan.31
Menurut W.J.S. Poerwadarminta dalam Kamus Umum Bahasa
Indonesia musik adalah ”bunyi-bunyian (terutama bunyi-bunyian barat)”.32
Maka penulis menyimpulkan bahwa musik merupakan gabungan dari
berbagai bunyi dari instrumen alat musik dan suara manusia. Hal ini
30 http://id.wikipedia.org/wiki/musik (30/10/2008/15:45/WIB)
31 Drs. Moh. Mottaqin, M.Hum, Dan Kustap, S.Sn., M.Sn, Seni Musik Klasik, Departemen Pendidikan
Nasional, Jakarta, 2008, hlm 15-16 32 W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, 1986, hlm 664
berhubungan dengan kasus yang penulis teliti, mengenai lagu ”Laskar Pelangi”
yang dinyayikan oleh Nidji. Di dalam lagu tersebut, bukan saja gabungan dari
berbagai bunyi dan instrumen alat musik, tetapi di dalam lagu ”Laskar Pelangi”
terdapat juga pengungkapan pikiran dan perasaan penciptanya. Sehingga lagu
tersebut dapat diekspresikan sebagai satu kesatuan yang saling
berkesinambungan, karena itu setiap alunan musik harus saling terkait antara
pikiran, perasaan, dan juga instrumen alat musik. Sehingga pada akhirnya
musik tersebut dapat dimengerti oleh masyarakat pada umumnya.
2.5.1 Fungsi Musik
Musik selain sebagai hiburan, dapat juga memiliki manfaat yang lain.
Seperti kemampuan untuk mendamaikan hati yang sedang gundah-gulana,
sehingga orang yang mendengarkan musik bisa menjadi lebih rilek akal dan
pikirannya. Selain itu musik memiliki efek terapi pada otak sehingga dapat
mempengaruhi kecerdasan otak seseorang. Salah satu istilah untuk sebuah efek
yang bisa dihasilkan sebuah musik yang memiliki kemampuan untuk
meningkatkan intelegensia seseorang, yaitu Efek Mendengarkan Musik Mozart
(Mozart’s Effect).33
Menurut pandangan Alan P. Merriam, fungsi musik dalam sebuah
masyarakat berkenaan dengan berbagai kebutuhan, diantaranya, sebagai
wahana ekspresi emosional, sebagai kenikmatan estetik, sebagai hiburan pada
berbagi tingkat sosietas, sebagai fungsi komunikasi, sebagai representasi
33 Drs. Moh. Mottaqin, M.Hum, Dan Kustap, S.Sn., M.Sn, Op. cit, hlm 20
simbolis, sebagai alat respons fisikal, sebagai penganut konformitas norma
sosial, sebagi kontribusi untuk kontinuitas dan stabilitas kultural, dan sebagai
penopang integrasi sosial.34
Bila dikaitkan dengan permasalahan yang penulis teliti, maka lagu
”Laskar Pelangi” yang dialunkan oleh grup band Nidji memiliki fungsi
komunikasi. Karena Nidji menyampaikan pesan kepada khalayak dengan
menggunakan perantara musik. Kemudian pesan dalam lagu tersebut
dikomunikasikan melalui media massa seperti televisi, radio, maupun melalui
jaringan internet.
2.6 Lagu
Lagu dan musik adalah unsur yang memiliki keterkaitan satu sama
lainnya. Secara mendasar musik dapat dikatakan suatu kelompok bunyi-
bunyian terdiri dari beberapa alat yang mengeluarkan suara dengan irama yang
dirangkai dengan tujuan menimbulkan suatu bunyi berirama yang harmonis
dan dapat dinikmati oleh pendengarnya. Sedangkan pengertian lagu adalah :
”ragam suara yang berirama (dalam bercakap, bernyanyi, membaca, dan
sebagainya)”.35
Dari pengertian diatas penulis mengambil kesimpulan bahwa
karakteristik yang membedakan antara lagu dengan musik adalah terdapat pada
34 Ben M. Pasaribu, Musikalitas + Etnisitas = Pluralitas dalam Jurnal Berjudul Pluralitas Musik
Etnik, Pusat Dokumentasi Dan Pengkajian Kebudayaan Batak Universitas HKBP Nommensen, Medan,
2004, hlm 1 35 Anton M. Moelibo (Penyunting Penyelia), Kamus Besar Bahasa Indonesia, Departemen Pendidikan
Kebudayaan Republik Indonesia, Jakarta, 1988, hlm 486
ada tidaknya suatu teks didalam susunan nada tersebut. Jadi pengertian lagu
adalah nada-nada tertentu yang dibentuk oleh melodi dan dinotasikan dengan
sadar ataupun sengaja ditujukan pada suatu teks yang telah dibuat.
2.7 Lirik
Sebuah lagu tanpa lirik, pastilah terasa kurang. Karena nyawa sebuah
lagu adalah lirik yang dibuat oleh pencipta lagu. Biasanya isi lirik dalam
sebuah lagu bertemakan himbauan, percintaan, religi, dan lain-lain tergantung
dari inspirasi pencipta lagu dalam menciptakan lirik lagu tersebut.
Adapun pengertian lirik adalah sebuah teks yang dibuat sebagai tema
dan alur cerita dalam sebuah lagu. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia lirik adalah ”karya sastra (puisi) yang berisikan curahan perasaan
pribadi, susunan kata sebuah nyayian”.36
Dalam menentukan tempo atau ritme lagu harus sesuai dengan tema
dan lirik lagu yang dibuat. misalnya, tema lirik sedih dikemas dengan nada
yang minor, begitu juga dengan tema lirik gembira dikemas dengan nada yang
major. Pengertian tempo adalah ”ketentuan tingkat kecepatan atau cepat-
lambatnya suatu lagu harus dibawakan”.37
Sedangkan pengertian ritme adalah ”pengaturan panjang pendeknya
dan bertekanan atau tidaknya nada-nada, menurut pola yang berulang-ulang.
36 Anton M. Moelibo (Penyunting Penyelia), Ibid , hlm 528
37 Drs. Moh. Mottaqin, M.Hum, Dan Kustap, S.Sn., M.Sn, Op. cit, hlm 31
Dengan demikian dapat juga dikatakan bahwa ritme ialah melodi dari sebuah
nada tunggal (monotone)”.38
Dalam membuat lirik lagu terkait dengan bahasa, dan bahasa terkait
dengan sastra. Karena kata-kata (lirik lagu) yang dibuat oleh pencipta lagu
tidak semua dapat dimengerti oleh khalayak, karena itulah memerlukan suatu
penelitian tentang isi lirik lagu tersebut. Pengertian dari sastra ialah ”struktur
tanda-tanda yang bermakna, tanpa memperhatikan sistem tanda-tanda, dan
maknanya, serta konvensi tanda, struktur karya sastra (atau karya sastra) tidak
dapat dimengerti secara optimal”.39
Penentuan bahasa yang digunakan juga tergantung pada individual
yang menciptakan lirik lagu, karena belum ada ketentuan bahasa dalam
membuat sebuah lirik lagu tetapi lirik yang dibuat dapat dipertanggung
jawabkan isinya. Sedangkan tiap lirik yang dibuat oleh pencipta lagu pasti
memiliki makna tersendiri yang ingin disampaikan kepada pendengarnya. Hal
ini terkait dengan kasus yang penulis teliti, dimana dalam setiap lirik lagu
”Laskar Pelangi” memiliki makna yang ingin disampaikan oleh penciptanya.
Sehingga para khalayak dapat menafsirkan lirik lagu tersebut,
walaupun penafsiran setiap individu berbeda-beda. Dengan lirik lagu tersebut,
tujuan dari seorang pencipta lagu dapat disampaikan kepada para khalayaknya.
38 Drs. Moh. Mottaqin, M.Hum, Dan Kustap, S.Sn., M.Sn, Ibid, hlm 32
39 Alex Sobur, Semiotika Komunikasi, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2003, hlm 143
2.8 Persahabatan Dan Impian
Menurut kamus besar bahasa indonesia, persahabatan mengandung
pengertian ”persaudaran, berhubungan selaku sahabat”.40 Sedangkan menurut
situs internet ensiklopedia bebas ”wikipedia” persahabatan didefinisikan
sebagai berikut : ”menggambarkan perilaku kerja sama dan saling mendukung
antara dua atau lebih entitas sosial”.41
Pengertian impian sendiri berasal dari kata mimpi yang mengartikan
sesuatu hal yang diingikan atau yang diangan-angankan. Situs ensiklopedia
bebas ”wikipedia” mendifinisikan mimpi sebagai berikut : ”pengalaman
bawah sadar yang melibatkan penglihatan, pendengaran, pikiran, perasaan,
atau indra-indra lain dalam tidur, terutama saat tidur yang disertai gerakan
mata yang cepat (rapid eye movement/REM sleep)”.42
Penulis sendiri mengartikan persahabatan sebagai hubungan dua
individu atau lebih yang saling mempercayai satu dengan yang lainnya.
Sehingga tercipta hubungan yang saling mendukung dan peduli antara individu
satu dengan yang lain. Sedangkan impian penulis mendefinisikan sebagai
angan-angan yang ingin diwujudkan pada suatu saat nanti. Pengertian
persahabatan dan impian yang penulis jabarkan diatas terkaitan dengan
penelitian yang dilakukan oleh penulis dalam meneliti lirik lagu ”Laskar
Pelangi” Nidji.
40 Anton M. Moelibo (Penyunting Penyelia), Op. cit, hlm 766
41 http://id.wikipedia.org/wiki/persahabat (30/10/2008/15:30/WIB)
42 http://id.wikipedia.org/wiki/mimpi (30/10/2008/15:35/WIB)
2.9 Semiotika
Menurut Eco, dikutip dari buku Alex Sobur, secara terminologis,
semiotic dapat didefinisikan sebagai ”ilmu yang mempelajari sederetan luas
objek-objek, peristiwa-peristiwa, seluruh kebudayaan sebagai tanda. Tanda
disini didefinisikan sebagai sesuatu yang atas dasar konvensi sosial yang
terbangun sebelumnya, dapat dianggap mewakili sesuatu yang lain”.43
Sedangkan definisi semiotika menurut Van Zoest : ”Ilmu tanda (sign)
dan segala yang berhubungan dengannya: cara berfungsinya, hubungannya
dengan kata lain, pengirimannya, dan penerimaannya oleh mereka yang
mempergunakan”44
Semiotika dalam situs ensiklopedia bebas “wikipedia” diartikan
sebagai berikut :
“Semiotics, semiotic studies, or semiology is the study of sign
processes (semiosis), or signification and communication, sign and symbols,
both individually and grouped into sign sysems. It includes the study of how
meaning is constructed and understood”.45
Semiotika, studi semiotika, atau semiologi adalah studi tentang proses
tanda (semiosis), atau signifikasi dan komunikasi, tanda-tanda dan simbol-
simbol, baik secara individu maupun kelompok menjadi suatu sistem tanda.
Termasuk studi tentang bagaimana arti dibangun dan dimengerti.
Sedangkan menurut Rachmat Kriyanto Semiotika adalah :
Ilmu tentang tanda-tanda. Studi tentang tanda dan segalanya yang
berhubungaan dengannya, cara berfungsinya, hubungannya dengan tanda-tanda
lain, pengirimannya dan penerimaannya oleh mereka yang menggunakannya.
43 Alex Sobur, Analisis Teks Media, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2004, hlm 95
44 Alex Sobur, Ibid, hlm 95-96
45 http://en.wikipedia.org/wiki/semiotic (01/11/2008/10:00/WIB)
Ilmu ini menganggap bahwa fenomena sosial atau masyarakat dan kebudayaan
itu merupakan tanda-tanda. Semiotik mempelajari sistem-sistem, aturan-aturan,
konvensikonvensi yang memungkinkan tanda-tanda tersebut mempunyai arti.46
Menurut Alex Sobur dalam bukunya yang berjudul Analisis Teks
Media, secara etimologis, istilah semiotik berasal dari kata Yunani ”semeion”
yang berarti ”tanda”. Tanda itu sendiri didefinisikan sebagai sesuatu yang atas
dasar konvensi sosial yang terbangun sebelumnya, dapat dianggap memiliki
sesuatu yang lain.47
Semiologi menurut Sausure seperti dikutip Hidayat, di dasarkan pada
anggapan bahwa selama perbuatan dan tingkah laku manusia membawa makna
atau selama berfungsi sebagai tanda, harus ada di belakangnya sistem
pembedaan dan konvensi yang memungkinkan makna itu. Dimana ada tanda di
sana ada sistem.48
Sedangkan Pierce menyebut ilmu yang dibangunnya semiotika
(semiotics). Bagi Pierce yang ahli filsafat dan logika penalaran manusia
senantiasa dilakukan lewat tanda. Artinya, manusia hanya dapat bernalar lewat
tanda. Dalam pikirannya, logika sama dengan semiotika dan semiotika dapat
diterapkan pada segala macam tanda.49
46 Rachmat Kriyanto, Teknik Praktis Riset Komunikasi, Kencana Prenada Media Group, Jakarta, 2007
hlm. 261 47 Alex Sobur, Analisis Teks Media: Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotik dan
Analisis framing, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2006, hlm 95 48 Sumbo Tinarbuko, Semiotika Komunikasi Visual, Jalasutra, Jakarta, 2008, hlm 12
49 Sumbo Tinarbuko, Ibid, hlm 16
Dengan menggunakan teori semiotika, kita dapat memakani suatu
kejadian atau peristiwa melalui tanda –tanda yang ada seperti simbol atau
bahasa. Karena tanda dan bahasa mampu menjelaskan suatu peristiwa yang
terjadi.
Seperti diketahui dalam berkomunikasi, kita sering menggunakan
tanda (sign) untuk memperkuat pesan komunikasi kita. Oleh karena itu
semiotika digunakan untuk menganalisis isi media. Karena pesan dalam media
mengandung berbagai tanda yang memiliki makna atau pesan tertentu yang
perlu dimakani guna mengetahui maksud dari isi pesan tersebut.
Dari pengertian-pengertian di atas, penulis mengartikan semiotika
adalah ilmu yang mempelajari tentang tanda yang berisi informasi dan bersifat
komunikatif, baik tanda secara individu, maupun kelompok, yakni sebagai
suatu sistem tanda untuk merujuk kepada sesuatu hal.
Dalam penelitian yang menggunakan analisis semiotika, terdapat tiga
model analisis semiotika yang populer yang dapat diterapkan. Model-model
tersebut diantaranya : Pragmatisme Charles Sander Peirce, Teori Tanda
ferdinand Saussure, dan Semiologi dan Mitologi Roland Barthes. Namun
dalam melakukan penelitian ini, penulis hanya menggunakan pemikiran
Charles Sander Peirce saja. Karena disini penulis ingin mengungkap makna
yang tersembunyi di dalam lirik lagu ”Laskar Pelangi”, sehingga nantinya
penulis dapat menemukan makna sebenarnya yang terdapat pada lirik lagu
”Laskar Pelangi” tersebut.
2.9.1 Semiotika Charles Sander Pierce
Charles Sander Pierce adalah seorang fisuf dan ahli logika
berkebangsaan Amerika. Pierce sangat terkenal dengan teori tandanya, dan
sering dipandang sebagai pendiri semiotika Amerika.50 Pierce mengusulkan
kata semiotika sebagai sinonim kata logika. Menurut Pierce, logika harus
mempelajari bagaimana orang bernalar. Penalaran itu, menurut hipotesis teori
Pierce yang mendasar, dilakukan melalui tanda-tanda.51 ”Tanda-tanda
memungkinkan kita berpikir, berhubungan dengan orang lain dan memberi
makna pada apa yang ditampilkan oleh alam semesta. Kita mempunyai
kemungkinan yang luas dalam keanekaragaman tanda ; di antaranya tanda-
tanda linguistik merupakan kategori yang penting, tetapi bukan satu-satunya
kategori”. 52
Rachmat Kriyanto dalam bukunya Teknik Praktis Riset Komunikasi,
mengutip Charles Sanders Pierce yang mengatakan semiotika berangkat dari
tiga elemen utama yang disebut teori segitiga makna atau triangle meaning.
Elemen ini terbagi atas:
1. Tanda
Adalah sesuatu yang berbentuk fisik yang dapat ditangkap oleh panca indera
manusia dan merupakan sesuatu yang merujuk (merepresentasikan) hal lain
di luar tanda itu sendiri. Acuan tanda ini disebut objek.
50 Liza Dwi Ratna Dewi M.Si, Teori Komunikasi pembahasan dan Penerapan, Renata Pratama Media,
Tangerang, 2008, hlm 114 51 Alex Sobur, Op. cit, hlm 110
52 Alex Sobur, Ibid, hlm 110-111
2. Acuan Tanda (Objek)
Adalah konteks sosial yang menjadi referensi dari tanda atau sesuatu yang
dirujuk tanda.
3. Pengguna Tanda (Interpretant)
Konsep pemikiran dari orang yang menggunakan tanda dan menurunkannya
ke suatu makna tertentu atau makna yang ada dalam benak seseorang
tentang objek yang dirujuk sebuah tanda.53
Gambar 2.1
Model Semiotika Makna Charles Sander Peirce (Triangle Of Meaning)54
Apabila dikaitkan dengan penelitian penulis, maka segitiga makna
yang didapat sebagai berikut :
Gambar 2.2
Hubungan Tanda, Objek, dan Interpretant Dalam Lirik Lagu ”Laskar Pelangi”
(Triangle Of Meaning)
53 Rachmat Kriyanto, Op. cit, hlm 263
54 Rachmat Kriyanto, Ibid, hlm 264
OBJECT INTERPRETANT
SIGN
OBJECT
Semangat persahabatan dan
semangat mengejar impian
INTERPRETANT
Pola pemikiran Giring
(Nidji) sebagai pencipta lagu
SIGN
Lirik Lagu Nidji berjudul
“Laskar Pelangi”
Menurut Peirce dalam buku Analisis Teks Media, ”Salah satu bentuk
tanda adalah kata. Sedangkan objek adalah sesuatu yang dirujuk tanda.
Sementara interpretan adalah tanda yang ada dalam benak seseorang, maka
muncullah makna tentang sesuatu yang diwakili oleh tanda tersebut”.55 Jadi
teori segitiga makna (Triangle Of Meaning) adalah, sebuah teori yang
mengupas tentang bagaimana makna muncul dari sebuah tanda ketika tanda
tersebut digunakan untuk berkomunikasi. Segitiga makna merupakan
hubungan triadik, seperti apa yang dikutip dari buku Alex Sobur Semiotika
Komunikasi :
Bagi Peirce, tanda “is something which stands to somebody for
something in some respect or capacity”. Sesuatu yang digunakan agar tanda
bisa berfungsi, oleh Peirce disebut disebut ground. Konsekuensinya, tanda
(sign atau representamen) selalu terdapat dalam hubungan triadik, yakni
ground, object, dan interpretant.56
Peirce juga membagi tanda atas icon (ikon), index (indeks), dan
symbol (simbol). penjelasan lebih rinci mengenai ikon (icon), indeks (index),
dan simbol (symbol), yang dikutip Rachmat Kriyantono dalam buku yang
sama adalah sebagai berikut:
1. Lambang: suatu tanda di mana hubungan antara tanda dan acuannya
merupakan hubungan yang sudah terbentuk secara konvensional. Lambang
ini adalah tanda yang dibentuk karena adanya consensus dari para pengguna
tanda. Warna merah bagi masyarakat Indonesia adalah lambang berani,
mungkin di Amerika bukan.
2. Ikon: suatu tanda dimana hubungan antara tanda dan acuannya berupa
hubungan berupa kemiripan. Jadi, ikon adalah bentuk tanda yang dalam
berbagai bentuk menyerupai objek dari tanda tersebut. Patung kuda adalah
ikon dari seekor kuda.
55 Alex Sobur, Op. cit, hlm 115
56 Alex Sobur, Semiotika Komunikasi, Op. cit, hlm 41
3. Indeks: suatu tanda dimana hubungan antara tanda dan acuannya timbul
karena ada kedekatan eksistensi. Jadi indeks adalah suatu tanda yang
mempunyai hubungan langsung (kausalitas) dengan objeknya. Asap
merupakan indeks dari adanya api.57
Peirce pun kemudian membagi tanda menjadi sepuluh jenis :
1. Qualisign
Yakni kualitas sejauh yang dimiliki tanda.
2. Iconic Sinsign
Yakni tanda yang memperlihatkan kemiripan.
3. Rhematic Indexical Sinsign
Yakni tanda berdasarkan pengalaman langsung, yang secara langsung
menarik perhatian karena kehadirannya disebabkan oleh sesuatu.
4. Dicent Sinsign
Yakni tanda yang memberikan informasi tentang sesuatu.
5. Iconic Legisign
Yakni tanda yang menginformasikan norma atau hukum.
6. Rhematic Indexical Legisign
Yakni tanda yang mengacu kepada objek tertentu.
7. Dicent Indexical Legisign
Yakni tanda yang bermakna informasi dan menunjuk subjek informasi.
8. Rhematic Symbol atau Symbolic Rheme
Yakni tanda yang dihubungkan dengan objeknya melalui asosiasi ide
umum.
9. Dicent Symbol atau proposition (proposisi)
Adalah tanda yang langsung menghubungkan dengan objek melalui
asosiasi dalam otak.
10. Argument
Yakni tanda yang merupakan iferens seseorang terhadap sesuatu
berdasarkan alasan tertentu.58
57 Rachmat Kriyanto, Op. cit, hlm 262
58 Alex Sobur, Op. cit, hlm 42
Pada penelitian ini penulis menggunakan model analisis semiotika
Charles Sanders Pierce yaitu teori semiotika segitiga makna. Dengan tujuan
mengkaji makna apa yang terkandung dalam lirik lagu ”Laskar Pelangi” yang
dinyanyikan oleh grup band Nidji berdasarkan simbol-simbol yang
tersembunyi dalam lirik lagu tersebut. Melalui tanda (sign) yang muncul dalam
lirik lagu ”Laskar Pelangi”, kemudian tanda tersebut akan dikaji kembali
dengan cara mempelajari dan mengaitkan tanda tersebut dengan objek (object)
yang berhubungan dengan tanda dan masalah yang ada dalam penelitian ini.
Sehingga nanti akan didapatkan hasil analisis berupa makna sebenarnya yang
diinterpretasikan dalam tanda tersebut (interpretant).
2.10 Kerangka Pemikiran
Beragam media komunikasi massa, musik merupakan bagian dari
salah satu media yang dapat digunakan dalam proses komunikasi massa.
Dalam melakukan komunikasi dengan menggunakan musik, seorang musisi
dapat menyampaikan pesanya dalam bentuk ungkapan perasaan, pendapat,
bahkan kritikan. Karena dalam setiap lagu terdapat makna yang ingin
disampaikan kepada khalayak. Musik bukan hanya sekedar nyanyian yang
menghibur saja, tetapi dengan musik seorang musisi dapat berkomunikasi
dengan para pendengarnya.
Berdasarkan permasalahan yang penulis angkat dalam penelitian ini,
mengenai lirik lagu ”Laskar Pelangi”, maka penulis membuat kerangka
pemikiran sebagai berikut :
Gambar 2.3
Kerangka Pemikiran
Lagu “Laskar
Pelangi”
Lirik Lagu “Laskar
Pelangi”
Teori Segitiga Makna
Charles Sanders Peirce
Makna Lirik Lagu ”Laskar
Pelangi” (Nidji)
Sign Object Interpretant
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
Dalam bab ini penulis menjabarkan metodologi penelitian yang akan
digunakan dalam penelitian ini, untuk mendapatkan data-data yang berkaitan
dengan penelitian yang penulis teliti. Penulis akan menjelaskan mengenai
metode penelitian, pendekatan penelitian, objek penelitian, metode
pengumpulan data, dan metode analisis data yang dipakai oleh penulis.
3.1 Pendekatan Penelitian
Adapun pendekatan yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif digunakan untuk menghasilkan
data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dalam
perilaku yang diamati.
Menurut Denzin dan Lincoln tentang metodelogi kualitatif adalah
“penelitian yang menggunakan latar alamiah, dengan maksud menafsirkan
fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan jalan melibatkan berbagai
metode yang ada.”59
Pendekatan kualitatif bertujuan untuk mendapatkan pemahaman yang
sifatnya umum terhadap kenyataan sosial dari persepektif dari partisipan.
59 Lexy J. Maleong, Metode Penelitian Kualitatif, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2000, hlm 5
40
Pemahaman tersebut tidak ditentukan terlebih dahulu tetapi diperoleh setelah
melakukan analisis terhadap kenyataan sosial yang menjadi fokus penelitian
kemudian ditarik suatu kesimpulan beberapa pemahaman umum tentang
kenyataan-kenyataan tersebut.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif karena data yang
akan dianalisis berupa teks lirik lagu “Laskar Pelangi”. Sedangkan model
semiotika yang akan digunakan adalah model semiotika segitiga makna
Charles Sanders Peirce.
3.2 Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini, ialah metode
analisi semiotika. Karena penulis ingin mengungkapkan makna yang
terkandung didalam lagu “Laskar Pelangi” grup band Nidji. Dengan
menggunakan metode semiotika, tanda dan makna yang terkandung dalam
lagu “Laskar Pelangi” dapat dianalisis. Sehingga Makna yang terkandung
dalam lagu tersebut dapat terungkap.
3.3 Obyek Penelitian
Objek dalam penelitian ini adalah Lagu “Laskar Pelangi” yang
dialunkan oleh grup band Nidji, Namun, obyek penelitian yang penulis
gunakan adalah lirik lagu ”Laskar Pelangi” Nidji dalam bentuk CD dan casset
yang diproduksi oleh Trinity Optima Production. karena lirik lagu merupakan
salah satu proses penyampaian pesan yang bisa dapat digunakan untuk
berkomunikasi.
Alasan memilih lirik lagu ”Laskar Pelangi” Nidji sebagai obyek
penelitian, dikarenakan grup band Nidji ingin menyampaikan pesan kepada
pendengarnya melalui lagu ”Laskar Pelangi”, bahwa setiap manusia yang
memiliki sahabat haruslah menghargai persahabatan sampai kapan pun dan
haruslah bersemangat apabila memiliki cita-cita walaupun keadaan kita
menderita, sehingga cita-cita tersebut dapat terwujud pada akhirnya. Dengan
mendengarkan alunan lagu Laskar Pelangi, setiap individu menjadi mengerti
pentingnya persahabatan dan harus bersemangat untuk menggapai impian.
Memang pada jaman sekarang ini banyak manusia yang tidak menghargai lagi
akan pentingnya persahabatan dan menyerah pada nasib tanpa berusaha.
Karena itu lagu ”Laskar Pelangi” bisa menggambarkan keadaan negara kita
pada saat ini, dimana setiap individunya terlalu mementingkan dirinya sendiri
dan pasrah pada nasib.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Untuk keperluan analisis data, maka penulis memerlukan sejumlah
data pendukung yang berasal dari dalam dan luar, karena itu penulis
menggunakan dua macam teknik pengumpulan data, yaitu :
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari obyek
penelitian, dalam penelitian ini penulis menggunakan data primer berupa lirik
lagu “Laskar Pelangi” yang terdapat dalam album grup band Nidji. Dalam
penelitian ini , penulis juga mendengarkan dan mempelajari lirik lagu “Laskar
Pelangi” sehingga dapat diketahui makna dari lagu tersebut. Setelah itu
mengolah data tersebut menjadi data-data yang berkaitan dengan penelitian.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber bacaan atau
melalui kegiatan studi kepustakaan, membaca jurnal dan contoh-contoh
laporan tugas akhir yang terkait dengan penelitian, melakukan wawancara
melalui email, serta browsing dengan menggunakan internet yang memiliki
korelasi dengan masalah yang di teliti oleh penulis.
3.5 Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
kualitatif secara deskriptif . penelitian kualitatif adalah penelitian yang hasil
temuannya tidak berdasarkan pada perhitungan angka-angka dan statistik.
Penelitian bersifat deskriptif, karena data-data yang dikumpulkan berupa teks,
warna, foto, atau gambar dan bukan angka.60 Sedangkan metode deskriptif
adalah sebuah metode yang hanya memaparkan situasi, peristiwa suatu
kejadian.
Metode deskriptif dapat diartikan sebagai ”prosedur pemecahan
masalah yang diselidiki dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan
60 Lexy J. Maleong, Op. Cit, hlm 6
subyek atau obyek penelitian pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang
tampak atau sebagaimana adanya”.61
Data kualitatif yang penulis telitti berupa teks, digunakan sebagai
objek penelitian untuk memperkuat analisis data. Berdasarkan data-data yang
didapat, penulis kemudian melakukan analisis dengan metode semiotika untuk
mengkaji makna yang ada di dalamnya. Setelah menganalisis data tersebut,
penulis akan menghasilkan penelitian dalam bentuk kata-kata sebagai
pendeskripsian tentang hasil yang didapat. Metode analisis data digunakan
penulis dalam penelitian ini adalah kualitatif secara deskriptif untuk
menjawab pertanyaan“Apa Makna Lirik Lagu “Laskar Pelangi” Nidji ?”.
3.6 Keterbatasan
Dalam penelitian ini penulis memiliki keterbatasan-keterbatasan dalam
proses mengumpulkan data. Peneliti tidak dapat melakukan wawancara
langsung dengan band Nidji dikarenakan faktor jadwal panggung yang padat.
Pada akhirnya peneliti melakukan wawancara dengan Agung Febriyanto
selaku manajer band Nidji melalui via email. Dalam proses pengumpulan data
juga tidak dapat maksimal dikarenakan keterbatasan waktu.
61 Hadari Nawawi, Metode Penelitian Bidang Sosial, Gajah Mada University Press, Yogyakarta, 2001,
hlm 63
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Dalam bab pembahasan ini, akan dibahas mengenai data-data hasil
temuan dari objek penelitian yaitu lirik lagu “Laskar Pelangi” dan akan
dianalisis dengan menggunakan metode analisis semiotika segitiga makna
Charles Sander Peirce.
4.1 Profil Band Nidji
Sejarah awal terbentuknya band Nidji yaitu dari persahabatan antara
Rama dan Andro. Persahabatan mereka berkembang terus dalam dunia musik.
Selanjutnya bersama Ariel yang telah bergabung dengan mereka, terciptalah
sebuah lagu berjudul "Maria". Namun lagu itu belumlah sempurna dan masih
membutuhkan sebuah vokal. Kemudian mereka bertemu dengan Giring yang
selanjutnya dapat melengkapi lagu "Maria" dengan mengisi vokal pada lagu
tersebut.
Setelah itu, Andro merekomendasikan Adri yang sebelumnya telah
sering melakukan latihan bersama untuk menempati posisi sebagai drummer.
Mereka berempat (Ariel, Andro, Adri dan Giring) lalu menghubungi Rama
yang sempat terpisah sebelum terciptanya lagu "Maria" untuk mencoba
bermain musik bersama hingga akhirnya menemukan kecocokan visi dan
misi.
Pada awal Februari tahun 2002, terbentuklah Nidji dalam formasi
awal. Lalu pada awal April tahun 2005, Nidji menambah personilnya menjadi
enam orang, yaitu seorang keyboardist bernama Randy yang merupakan
sahabat dari Giring, sang vokalis.
Hingga saat ini, grup band Nidji berkomposisikan enam anak muda
asal Jakarta yang terdiri dari :
1. Giring (vokal)
2. Rama (guitar)
3. Ariel (guitar)
4. Adrie (drum)
5. Andro (bass)
6. Run-D (keyboard).
Makna kata Nidji sendiri merupakan penyempurnaan nama dari kata
"Niji" yang diambil dari bahasa Jepang yang berarti Pelangi. Para personil
telah menyukai dan menyetujui konsep dengan nama itu, karena kata Nidji
sangat merefleksikan warna musik mereka yang beragam serta berbeda satu
sama lain, namun bisa membiaskannya dalam satu warna musik.
Konsep musik dari Nidji adalah modern rock yang memadukan unsur-
unsur lain, seperti progresif, funk, alternatif, dan pop. Grup-grup band yang
secara tidak langsung mempengaruhi dan menjadi inspirasi terhadap corak
musik Nidji, antara lain L'Arc-en-ciel, Coldplay, Goo Goo Dolls, U2,
Radiohead, Smashing Pumpkins, The Verve, Dave Matthews, The Killers,
Keane, dan lain-lain.62
4.2 Gambaran Umum Lagu “Laskar Pelangi” Nidji
Lagu ”Laskar Pelangi” yang di lantunkan oleh Nidji, merupakan lagu
dari film layar lebar karya Riri Riza yang dibuat berdasarkan adaptasi dari
novel Andrea Hirata yang berjudul ”Laskar Pelangi”. Grup band Nidji sendiri
membuat lagu ”Laskar Pelangi” atas tawaran Mira Lesmana selaku produser
film tersebut. Selain diminta langsung oleh Mira Lesmana untuk judul lagu
sama seperti novel, kami juga sepakat memberi judul sama seperti novel agar
mudah untuk diingat dan selaras dengan inti cerita novel atau filmnya.63
Giring Nidji dalam membuat lagu tersebut, mendapat inspirasi dari
novel Laskar Pelangi itu sendiri. Karena Giring (Vocalist) sendiri yang
membaca novel tersebut menganggap “Laskar Pelangi” adalah salah satu
novel terbaik sepanjang masa. 64
Disini Giring Nidji ingin menyampaikan pesan kepada pendengarnya
melalui lagu ”Laskar Pelangi”, bahwa setiap manusia yang memiliki sahabat
haruslah menghargai persahabatan sampai kapanpun dan tetap bersemangat
apabila memiliki impian (cita-cita) walaupun keadaan kita menderita,
sehingga impian tersebut dapat terwujud pada akhirnya. Dengan
62 www.nidji.boleh.com (29/10/2008/17:00/WIB)
63 Hasil Wawancara Dengan Agung Febriyanto (Vele) Manager Nidji, Via Email
64 Ibid
mendengarkan alunan lagu Laskar Pelangi, setiap individu menjadi mengerti
pentingnya persahabatan dan harus bersemangat untuk menggapai impian.
Memang pada jaman sekarang ini banyak manusia yang tidak menghargai lagi
akan pentingnya arti persahabatan. Selain itu, manusia pada jaman sekarang
cenderung menyerah pada nasib tanpa berusaha. Karena itulah lagu ”Laskar
Pelangi” dibuat, dengan tujuan agar masyarakat atau semua orang yang
mendengarkan lagu kami dapat termotivasi. Selain itu, tujuan dari pembuatan
lagu Laskar Pelangi yang lain untuk menyelaraskan isi film Laskar Pelangi
dengan lagu yang kami buat.65
Karena didalam lirik lagu ”Laskar pelangi” sendiri dapat
menggambarkan keadaan negara kita pada saat ini, dimana setiap individunya
terlalu mementingkan dirinya sendiri dan cenderung pasrah pada nasib.
Sehingga mereka tidak dapat mensyukuri nikmat yang telah diberikan oleh
Tuhan yang maha esa.
Berdasarkan fenomena tersebut, maka Giring Nidji mengangkat hal di
atas menjadi sebuah lagu yang diberi judul ”Laskar Pelangi”. Kemudian Nidji
mengemasnya menjadi lagu yang saat ini sudah sering kita dengar di radio
ataupun televisi.
4.3 Hasil Penelitian
Pembahasan dalam penelitian ini, peneliti akan memaknai tanda-tanda
yang terdapat didalam lirik lagu ”Laskar Pelangi” Nidji, menggunakan
65 Ibid
analisis semiotika dari Charles Sanders Peirce, dengan menerapkan teori
segitiga makna (Sign, Object, Interpretant).
Tanda Objek Interpretant
Lirik lagu
“Laskar Pelangi”
bait pertama :
Mimpi adalah kunci
untuk kita
Menaklukan dunia
Berlarilah tanpa lelah
Sampai engkau
meraihnya
� Isu mewujudkan
impian (cita-cita).
� Fenomena
menguasai dunia.
� Fenomena berusaha
dan pantang
menyerah.
� Harapan
terwujudnya impian
(cita-cita).
Bait ini menjelaskan mengenai
usaha untuk mewujudkan
impian (cita-cita) dengan
sekuat tenaga dan pantang
menyerah. Sehingga impian
(cita-cita) tersebut dapat
terwujud dan pada akhirnya
bisa menguasai dunia yang
diimpikan (dicita-citakan).
Tabel 4.1
Hasil penelitian lirik lagu “Laskar Pelangi” bait pertama
Lirik pada bait pertama, menggambarkan sebuah fenomena yang
terjadi di masyarakat. Dimana pada saat ini, untuk mewujudkan sebuah
impian (cita-cita) dianggap sulit dan banyak dari masyarakat kita yang
menyerah untuk mewujudkan impiannya (cita-citanya).
Sebagai Contohnya adalah, seorang yang memiliki cita-cita untuk
memperbaiki hidup dalam hal pendidikan. Tetapi orang tersebut terbentur
akan masalah keuangan sehingga orang tersebut menyerah untuk mewujudkan
impiannya (cita-citanya) karena tidak ada yang membantunya. Hal ini dapat
digambarkan pada film laskar pelangi itu sendiri, dimana tokoh yang bernama
Lintang tidak bisa melanjutkan pendidikannya karena keterbatasan biaya. Dan
hal seperti ini banyak terjadi di Indonesia.
Kemudian fenomena lainnya adalah fenomena menguasai dunia,
maksud dari fenomena ini adalah terwujudnya sebuah impian sehingga orang
yang memiliki impian (cita-cita) dapat menaklukan dunia yang diimpikannya.
Fenomena ini dapat digambarkan dari novel laskar pelangi, dimana tokoh Ikal
berhasil mewujudkan impiannya untuk bersekolah di Prancis. Sehingga ia
berhasil mewujudkan impiannya dan menaklukan dunia yang diimpi.-
impikan.
Kemudian di bait ini juga terdapat fenomena berusaha dan pantang
menyerah. Dimana seseorang yang ingin mewujudkan impiannya berusaha
dengan sekuat tenaga dan pantang menyerah untuk mewujudkan impiannya
tersebut. Hal ini dapat tergambarkan pada masyarakat Indonesia, dimana
seorang yang memiliki cita-cita untuk memperbaiki hidup dalam hal materi.
Orang tersebut berusaha dengan sekuat tenaga, sehingga apa yang ia impikan
dapat terwujud dan orang tersebut pantang menyerah walaupun berkali-kali
mengalami kegagalan.
Fenomena lainnya adalah harapan terwujudnya impian. Maksud dari
fenomena ini apabila seseorang memiliki keyakinan untuk mewujudkan
impiannya, maka impian-impian tersebut dapat terwujud. Hal ini terlihat
dalam novel laskar pelangi, dimana tokoh Ikal memiliki impian untuk
bersekolah di Prancis dan ia memiliki keyakinan, bahwa harapan untuk
bersekolah di Prancis akan terwujud pada suatu saat nanti.
Tabel 4.2
Hasil penelitian lirik lagu “Laskar Pelangi” bait kedua
Lirik pada bait ini menceritakan betapa pentingnya arti dari sebuah
persahabatan sehingga tidak dapat dibatasi oleh waktu. Sekali kita memiliki
seorang sahabat maka sampai kapanpun juga orang tersebut menjadi sahabat
kita. Gambaran dari fenomena ini sendiri, dapat digambarkan pada judul lagu
Tanda Objek Interpretant
Lirik lagu
“Laskar Pelangi”
bait kedua :
Laskar Pelangi tak kan
terikat waktu
Bebaskan mimpimu
diangkasa
Warnai bintang dijiwa
� Fenomena
persahabatan.
� Jangan takut
untuk bermimpi.
� Fenomena
keyakinan.
Bait ini memperlihatkan betapa
pentingnya arti persahabatan
sehingga tidak dapat dibatasi
oleh waktu. Bait ini juga
menunjukan jangan pernah
takut untuk bermimpi (memiliki
cita-cita) dan tetap yakin untuk
mewujudkan impian (cita-cita)
tersebut.
”Laskar Pelangi”. Karena ”Laskar Pelangi” merupakan sekumpulan anak-
anak yang merasa senasib, sehingga mereka saling membantu satu dengan
yang lainnya. pada akhirnya mereka menjadi sahabat, dan persahabatan
mereka tidak dibatasi oleh ruang maupun waktu.
Selain itu di dalam bait ini, juga terdapat lirik mengenai jangan takut
untuk bermimpi. Di dalam bait ini digambarkan bahwa setiap orang haruslah
memiliki impian (cita-cita) dan jangan takut untuk memiliki impian (cita-cita)
setinggi langit. Karena setiap orang berhak memiliki impian dan jangan takut
untuk memiliki impian. Karena bagaimana pun terbatas keadaannya,
seseorang berhak memiliki cita-cita dan memiliki keinginan yang kuat untuk
mencapai cita-cita tersebut. Hal ini dapat digambarkan pada film laskar
pelangi, dimana tokoh yang bernama Mahar memiliki cita-cita untuk menjadi
juara pada perlombaan seni yang diadakan antar sekolah. Disini Mahar tidak
takut untuk memiliki impian walaupun keadaannya terbatas. Mahar memiliki
keyakinan bahwa impiannya tersebut dapat terwujud. Hal ini terkait dengan
fenomena keyakinan yang terdapat di dalam bait ini juga. Bahwa apabila
seseorang memiliki impian (cita-cita) maka orang tersebut haruslah memiliki
keyakinan untuk mewujudkan impiannya.
Tabel 4.3
Hasil penelitian lirik lagu “ Laskar Pelangi” bait ketiga
Pada bait ketiga ini menggambarkan mengenai semangat untuk
menjalani kehidupan. Di dalam bait ini terlihat akan kehidupan masyarakat
Indonesia yang cenderung tidak semangat lagi dalam menjalani hidupnya. Hal
ini dikarenakan berbagai macam cobaan yang menimpa pada sebagian
masyarakat Indonesia, dan masih banyak masyarakat Indonesia yang tidak
bisa mengatasi cobaan-cobaan tersebut. Sehingga masyarakat kita, tidak lagi
mensyukuri nikmat yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Karena hal
ini mereka tidak mencintai hidup di dunia.
Tanda Objek Interpretant
Lirik lagu
“Laskar Pelangi”
bait ketiga :
Menarilah dan terus
tertawa
Walau dunia tak seindah
surga
Bersyukurlah pada yang
kuasa
Cinta kita di dunia
Selamanya
� Semangat dalam
menjalani hidup.
� Cobaan hidup
� Mensyukuri nikmat
yang diberikan oleh
tuhan.
� Cinta akan
kehidupan di dunia.
Bait ini menggambarkan
walaupun kehidupan di
dunia penuh cobaan, kita
harus menjalani hidup
dengan perasaan yang
penuh semangat. Dan
mensyukuri nikmat yang
telah diberikan oleh
Tuhan, sehingga kita
akan mencintai
kehidupan di dunia ini.
Hal ini dapat terlihat pada saudara-saudara kita yang kurang
beruntung. Dimana mereka mengalami kekurangan materi, hal ini
menyebabkan kurang semangatnya mereka dalam menjalani kehidupan. Dan
mereka merasa cobaan hidup tersebut terlalu berat, sehingga mereka tidak
sadar bahwa selain cobaan hidup yang diberikan oleh Tuhan yang maha esa,
mereka juga diberikan nikmat yang tak terkira. Karena hal tersebutlah
membuat mereka lupa untuk mensyukuri hidup dan lupa akan mencintai
kehidupan selama berada di dunia ini.
Tabel 4.4
Hasil penelitian lirik lagu “Laskar Pelangi” bait keempat
Tanda Objek Interpretant
Lirik lagu
“Laskar Pelangi”
bait keempat :
Cinta kepada hidup
Memberikan senyuman
abadi
Walau hidup kadang tak
adil
Tapi cinta lengkapi kita
� Cinta akan hidup.
� Ketenangan di
dalam hati.
� Fenomena ketidak
adilan.
� Semangat
persahabatan.
Bait ini menggambarkan
pentingnya untuk
mencintai kehidupan,
sehingga apabila kita
cinta terhadap hidup
maka hati akan menjadi
tenang. Walaupun hidup
kita menderita, tetapi
walau menderita kita
memiliki sahabat yang
bisa menolong dan
menghibur kita disaat
susah.
Lirik pada bait ini menceritakan akan pentingnya untuk mencintai
kehidupan. Apabila kita mencintai hidup yang kita jalani di dunia ini, mudah-
mudahan kita dapat merasakan ketenangan di dalam hati. Walaupun
kehidupan kita menderita dan tidak sesuai dengan harapan. Tetapi walaupun
menderita, kita masih memiliki sahabat yang bisa menolong dan menghibur
kita disaat dalam kesulitan. Karena walau kita mencintai dunia ini, hidup
tanpa seorang sahabat akan terasa hampa dan tak berarti.
Kejadian yang dapat menggambarkan bait ini adalah kejadian yang
terjadi dalam film laskar pelangi, dimana para anggota laskar pelangi
mencintai kehidupan di dunia ini, walaupun keadaan mereka kekurangan dan
menderita. Tapi walaupun keadaan mereka seperti itu, mereka merasa senang
dan menimbulkan ketenangan di dalam hati. Karena mereka semua merasa
senasib dan merasa satu dengan yang lainnya adalah saudara.
Tanda Objek Interpretant
Lirik lagu
“Laskar Pelangi”
bait kelima:
Laskar Pelangi tak kan
terikat waktu
Jangan berhenti
mewarnai
Jutaan mimpi di bumi
� Fenomena
persahabatan.
� Fenomena
keyakinan.
� Isu mewujudkan
impian (cita-cita).
Bait ini menjelaskan
pentingnya arti persahabatan
sehingga tidak akan lekang
oleh perubahan jaman. Di
dalam bait ini juga,
menggambarkan keyakinan
akan untuk mewujudkan
impian (cita-cita).
Tabel 4.5
Hasil penelitian lirik lagu “Laskar Pelangi” bait kelima
Bait diatas menceritakan tentang fenomena persahabatan yang begitu
penting sehingga tidak akan terpengaruh oleh perubahan jaman. Di dalam bait
ini juga digambarkan akan pentingnya sebuah keyakinan. Apabila kita
memiliki keyakinaan, mudah-mudahan apa yang kita impikan (cita-citakan)
dapat terwujud. Hal ini dapat tergambar pada masyarakat Indonesia pada saat
ini, mereka lebih cenderung hidup secara sendiri-sendiri, tanpa menghiraukan
orang lain. Hal inilah yang dapat menimbulkan kecemburuan sosial. Dimana
sebagian masyarakat kita telah lupa akan pentingnya nilai-nilai persahabatan.
Dan masyarakat Indonesia pada saat ini, cenderung pasrah kepada nasib.
Sehingga mereka tidak memiliki keyakinan untuk mewujudkan impiannya.
4.4 Pembahasan Lirik Lagu “Laskar Pelangi”
Lagu ”Laskar Pelangi” merupakan lagu yang diciptakan oleh Giring
Nidji, untuk lagu tema film laskar pelangi. Di dalam lagu ini, grup band Nidji
ingin menghimbau kepada masyarakat untuk peduli terhadap sesama dan
bersemangat atau memiliki motivasi dalam mewujudkan impian (cita-cita).
Hal tersebut dapat dilihat dari bait demi bait yang terdapat dalam lirik lagu
”Laskar Pelangi”. Seperti kata ”mimpi adalah kunci” pada bait 1 tabel 4.1 di
dalam bait tersebut grup band Nidji ingin menghimbau kepada pendengarnya,
supaya jangan menyerah dan berhenti berharap untuk mewujudkan impian
(cita-cita) sehingga impian tersebut dapat terwujud. Karena impian adalah
kunci kesuksesan untuk meraih apa yang kita mau dan kita kejar.66
Memang pada jaman sekarang ini banyak sebagian orang yang tidak
memiliki cita-cita atau impian, hal ini disebabkan oleh sifat pesimis
masyarakat kita yang terlalu besar di dalam diri setiap individu. Sehingga
mereka enggan untuk memiliki cita-cita atau bermimpi untuk meraih sesuatu
yang diinginkan. Apabila setiap individu memiliki semangat atau motivasi
untuk meraih impian tersebut dan menghilangkan rasa pesimis di dalam
dirinya, maka individu tersebut dapat merubah nasibnya menjadi lebih baik
lagi. Hal ini sesuai dengan kata ”berlarilah tanpa lelah”, dimana setiap orang
yang memiliki impian (cita-cita) haruslah berusaha dengan sekuat tenaga.
Walaupun mengalami kegagalan-kegagalan, karena kegagalan tersebut
merupakan kunci keberhasilan untuk meraih impian yang kita idam-idamkan.
Di dalam bait 2 tabel 4.2 Nidji ingin menanamkan rasa semangat
untuk mewujudkan impian kepada pendengarnya. Sehingga mereka tidak
mudah putus asa dalam mengejar impiannya dan pada akhirnya impian
tersebut dapat diraih sesuai keinginan. Memang pada saat ini, banyak
sebagian orang yang putus asa dalam mengejar impiannya. Hal ini
menyebabkan mereka pasrah kepada nasib dan tidak mau lagi berusaha untuk
berubah ke kehidupan yang lebih baik.
Kemudian Di dalam bait ini juga menggambarkan pentingnya arti
persahabatan, disini Nidji ingin menghimbau agar jangan pernah lupa kepada
66 Ibid
orang-orang yang berada di sekitar kita. Pada jaman sekarang ini, banyak
orang yang telah berubah menjadi egois tanpa memikirkan orang lain. Mereka
lupa akan orang-orang yang berada disekitarnya, pada hal tanpa seorang
sahabat hidup kita akan terasa hampa dan sepi. Karena itu, kita tidak boleh
membeda-bedakan antara si kaya dan si miskin. Sebab kita semua adalah
makhluk hidup yang tidak bisa hidup sendiri tanpa bantuan orang lain, karena
kita saling membutuhkan antara satu dengan lainnya.
Hal inilah yang membuat kita harus menghargai akan pentingnya nilai
persahabatan. Selain himbauan diatas, di dalam lagu ”Laskar Pelangi” ini juga
ingin memberitahukan betapa pentingnya rasa bersyukur dan mencintai
kehidupan. Hal ini dapat terlihat pada kata ”bersyukurlah pada yang kuasa” di
bait 3 tabel 4.3, saat ini di negara Indonesia, banyak sebagian orang yang
tidak mensyukuri nikmat yang telah diberikan oleh Tuhannya. Mereka
cenderung lupa akan yang telah diberikan dari Tuhan, pada hal semua nikmat
yang diberikan berasal dari Tuhan.
Dalam bait ini juga terdapat kata ”walau dunia tak seindah surga”,
disini dapat kita lihat bahwa apa yang terjadi di dunia ini tidak selalu sesuai
dengan keinginan kita. Karena selama kita hidup di dunia ini pasti ada saja
cobaan hidup yang menimpa kita. Dalam menghadapi cobaan tersebut kita
haruslah tetap semangat sehingga kita dapat mencintai hidup selama berada di
dunia ini. Kata yang menunjukan hal tersebut adalah ”menarilah dan terus
tertawa”, dapat kita rasakan pada jaman sekarang ini banyak sekali orang
yang tidak bersemangat lagi dalam menjalani hidup, terlebih lagi mereka
kekurangan materi dan banyak dari mereka yang mengakhiri hidupnya dengan
cara bunuh diri. Karena merasa hidup kekurangan. Banyak sebagian orang
yang lupa untuk bersyukur kepada Tuhannya dan mereka cenderung
menyesali hidup di dunia ini, sehingga mereka tidak mencintai lagi akan
kehidupan di dunia ini.
Kemudian di dalam bait 4 tabel 4.4 menghimbau agar mencintai
kehidupan, hal ini dapat dilihat dari kata ”cinta kepada hidup”, apabila kita
mencintai hidup ini maka apapun kegiatan yang kita lakukan di dunia ini akan
terasa ringan walaupun hidup kita dalam keadaan susah. Kata yang
menunjukan keadaan kehidupan kita di dunia ini adalah ”walau hidup kadang
tak adil”, disini dapat digambarkan bahwa kehidupan yang kita alami di dunia
tidak sesuai dengan harapan kita karena banyak sekali persoalan-persoalan
yang terjadi di dunia ini. Apabila kita melaksanakan kegiatan tersebut dengan
ikhlas maka segala kesusahan yang kita alami tidak akan terasa sehingga hati
kita menjadi tenang, kata ”memberikan seyuman abadi” dapat
menggambarkan hal tersebut .
Di bait ini juga terdapat makna dari persahabatan, kata yang merujuk
hal tersebut adalah ”tapi cinta lengkapi kita”. Disini kita dihimbau agar
supaya tidak lupa kepada orang-orang yang berada disekitar kita termasuk
sahabat sendiri. Karena walaupun kita mencintai kehidupan di dunia ini tanpa
seorang sahabat hidup kita akan terasa hampa. Karena pada dasarnya manusia
adalah makhluk sosial, yang membutuhkan bantuan orang lain. Grup band
Nidji memaknai persahabatan sebagai bentuk satu kesatuan yang solid atau
dengan kata lain seperti keluarga sendiri. Dimana seorang sahabat dapat
menjadi orang yang pertama yang ada buat kita, sahabat ada buat kita dalam
kesusahan dan kesenangan, dan sahabat sejati adalah orang yang setia dengan
kita menggengam tangan kita dalam menghadapi masa depan dunia.67
Pada bait 5 tabel 4.5 juga menggambarkan tentang fenomena
persahabatan, hal ini dapat ditunjukan pada bait ”Laskar Pelangi tak kan
terikat waktu” dimana persahabatan tersebut tidak bisa lekang oleh waktu.
Semakin kita menghargai nilai persahabatan semakin banyak pula sahabat
yang kita miliki. Bait ini juga menerangkan bagaimana penting seseorang
memiliki impian atau cita-cita, dapat dilihat pada kata ”jutaan mimpi di
bumi”. Disini setiap orang pasti memiliki impian atau cita-citanya sendiri, tapi
banyak dari mereka yang tidak memiliki keyakinan untuk mewujudkan
impiannya tersebut. Kata yang menerangkan keyakinan untuk mewujudkan
impian adalah ”jangan berhenti mewarnai”, disini Nidji ingin mengajak
kepada pendengarnya agar mereka memiliki keyakinan untuk mewujudkan
impiannya tersebut dan jangan menyerah tanpa berusaha.
67 Ibid
BAB V
PENUTUP
Berdasarkan pembahasan dalam tiap babnya, maka dalam bab terakhir
ini penulis akan memberikan kesimpulan dan saran yang terkait dengan
pembahasan yang telah diurikan dalam bab-bab sebelumnya.
5.1 Kesimpulan
Setelah penulis meneliti lirik lagu “Laskar Pelangi” grup band Nidji,
kemudian memaknai tanda-tanda yang terdapat dalam lirik lagu “Laskar
Pelangi” dengan menggunakan teori segitiga makna Charles Sander Pierce.
Maka makna yang tersembunyi dalam lirik lagu laskar pelangi adalah:
Tentang persahabatan dan semangat pantang menyerah dalam
mengejar impian (cita-cita). Hal ini dapat terlihat pada bait pertama dan dua,
dimana makna persahabatan dan impian dalam bait tersebut membahas
mengenai perilaku masyarakat yang cenderung mementingkan diri sendiri
(egois) tanpa melihat orang-orang yang berada disekitarnya dan juga
menggambarkan keputus asaan masyarakat kita dalam mengejar impiannya
atau cita-citanya. Sehingga mereka cenderung pasrah pada nasib dan tidak
mau berusaha agar cita-cita tersebut dapat terwujud. Hal ini dapat
menggambarkan kondisi masyarakat kita pada saat ini.
Berdasarkan hal diatas Maka penulis mengambil kesimpulan bahwa
lagu “Lagu Laskar Pelangi” memiliki tujuan untuk memotivasi dan
63
memberikan inspirasi pada pendengarnya. Sehingga para pendengar tersebut,
dapat mengubah pola hidupnya. Yang tadinya pesimis menjadi optimis dalam
menjalani kehidupan di dunia ini, terutama dalam hal persahabatan dan
mewujudkan impian (cita-cita).
5.2 Saran
Lagu “Laskar pelangi” dapat menjadi bahan pertimbangan untuk
melakukan interopeksi diri bagi setiap individu yang mendengarkan lagu
tersebut. Sehingga individu tersebut dapat menghargai nilai-nilai persahabatan
dan dapat termotivasi kembali untuk mewujudkan impian atau cita-citanya.
Karena itu, sebaiknya para pencipta lagu membuat lagu seperti ini. Agar para
pendengarnya dapat memiliki semangat (motivasi) untuk menjalani
kehidupan, sehingga setiap individu tersebut dapat meraih impiannya dan juga
menghargai hubungan antara individu yang satu dengan lainnya.
Penulis juga menyadari masih banyak kekurangan dalam penelitian
ini, namun penulis juga berharap agar hasil dari penelitian ini dapat menjadi
masukan bagi pembaca yang ingin meneliti hal serupa. Sehingga di kemudian
hari dapat menghasilkan penelitian yang lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
Ardianto, Elvinaro Dan Lukiati Komala Erdinaya. 2004. Komunikasi Massa Suatu
Pengantar. Bandung : Simbiosa Rekatama Media.
Cangara, Hafied. 2002. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta : RajaGrafindo.
Dewi, Liza Dwi Ratna. 2008. Teori Komunikasi pembahasan dan Penerapan.
Tangerang : Renata Pratama Media.
Effendy, Onong Uchjana. 2003. Ilmu teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung : PT.
Citra Aditya Bakti.
____________.2002. Dinamika Komunikasi. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
______________. 2003. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta : RajaGrafindo.
Gunadi, Y.S. 1998. Himpunan istilah komunikasi. Jakarta : Grasindo.
Kriyanto, Rachmat. 2007. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta : Kencana
PrenadaMedia Group.
Kriyantono, Rahmat. 1989. Komunikasi Sosial Pembangunan. Jakarta : Universitas
Terbuka.
Maleong, Lexy J. 2000. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : PT. Remaja
Rosdakarya.
Mottaqin, Moh. Dan Kustap. 2008. Seni Musik Klasik. Jakarta : Departemen
Pendidikan Nasional.
Mulyana, Deddy. 2004. Ilmu komunikasi Suatu Pengantar. Bandung : PT. Remaja
Rosdakarya.
Nawawi, Hadari. 2001. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta : Gajah
Mada University Press.
Rakhmat, Jallaludin. 1986. Psikologi Komunikas. Bandung : PT. Remaja
Rosdakarya.
Sendjaja, Sasa Djuarsa. 1999. Pengantar Komunikasi. Jakarta : Universitas
Terbuka, Depdikbud.
Sobur, Alex. 2003. Semiotika Komunikasi. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
_________.2004. Analisis Teks Media. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
_________. 2006. Analisis Teks Media: Suatu Pengantar Untuk Analisis
Wacana, Analisis Semiotik dan Analisis framing. Bandung : PT. Remaja
Rosdakarya.
Sunarjo, Dan Djoenaesih S. Sunarjo. 1983. Himpunan Istilah Komunikasi.
Yogyakarta : Liberty.
Tinarbuko, Sumbo. 2008. Semiotika Komunikasi Visual. Jakarta : Jalasutra.
Vardiansyah, Dani. 2004. Pengantar Ilmu Komunikasi. Bogor : Ghalia Indonesia.
Vera, Nawiroh. 2008. Pengantar Komunikasi Massa. Tangerang : Renata Pratama
Media.
Wahyudi, J.B. 1991. Komunikasi Jurnalistik. Bandung : Alumni.
___________. 1986. Media Komunikasi Massa Televisi. Bandung : Alumni.
Wiryanto. 2003. Teori Komunikasi Massa. Jakarta : PT Grasindo.
SITUS INTERNET
http://id.wikipedia.org/wiki/komunikasi_verbal
http://id.wikipedia.org/wiki/musik
http://id.wikipedia.org/wiki/persahabat
http://id.wikipedia.org/wiki/mimpi
http://en.wikipedia.org/wiki/semiotic
http://www.indofamily.net/index.php
http://www.bangkabelitungprov.go.id
http://www.musica-studios.co.id
www.nidji.boleh.com
SUMBER LAIN
Pasaribu, Ben M. Musikalitas + Etnisitas = Pluralitas dalam Jurnal Berjudul
Pluralitas Musik Etnik, Pusat Dokumentasi Dan Pengkajian Kebudayaan
Batak Universitas HKBP Nommensen, Medan, 2004.
Harian Pagi Pos Belitung (26/10/2008).
KAMUS
Poerwadarminta, W.J.S. 1986. Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai
Pustaka.
Moelibo, Anton M. 1988. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta : Departemen
Pendidikan Kebudayaan Republik Indonesia.
LAMPIRAN 1
Wawancara Agung Febriyanto (Vele) Manager Nidji
Via Email
Hasil Wawancara Dengan Manager Nidji Melalui Email
1. Mendapat inspirasi dari mana dalam pembuatan lagu laskar pelangi ?
Inspirasi kami dapat dari novel “Laskar Pelangi” itu sendiri.
2. Kenapa judul lagunya sama seperti novel yang dibuat oleh Andrea Hirata?
Selain diminta langsung oleh Mira Lesmana untuk judul lagu sama seperti Novel,
kami juga sepakat memberi judul sama seperti novel agar mudah diingat dan selaras
dengan inti cerita novel/filmnya.
3. Kenapa Nidji tertarik untuk membawakan soundtrack film Laskar pelangi ?
Nidji tertarikmembuat lagu untuk dijadikan OST. Laskar Pelangi karena Giring
(vocalist) sendiri yang membaca novel tersebut menganggap “Laskar Pelangi” adalah
salah satu novel terbaik sepanjang masa.
4. Tujuan dari lagu Laskar Pelangi sendiri apa ?
Tujuan dari pembuatan lagu tersebut yang pertama adalah untuk menyelaraskan isi
film Laskar Pelangi tersebut dengan lagu yang kami buat. Dan yang kedua Nidji ingin
masyarakat atau semua orang yang mendengar lagu kami dapat termotivasi.
5. Harapan Nidji tentang lagu Laskar Pelangi seperti apa ?
Harapan kita dari awal untuk lagu tersebut semoga lagu tersebut dapat diterima
semua kalangan masyarakat Indonesia, dari usia muda sampai tua, dan dari kalangan
bawah, menengah sampai atas. Dan semoga lagu tersebut dapat laris manis seperti
novel dan filmnya.
6. Lirik ”menarilah dan terus tertawa, walau dunia tak seindah surga,
bersyukurlah pada yang kuasa cinta kita di dunia...selamanya” bener ga sich,
kalo Nidji ingin mengartikannya sebagai bentuk kehidupan yang harus
disyukuri. Walaupun banyak berbagai cobaan yang menimpa kita, dalam
menghadapi cobaan tersebut kita haruslah tetap semangat sehingga kita dapat
mencintai hidup selama berada di dunia ini ?
Iya benar, kurang lebih artinya seperti itu.
7. Menurut Nidji, makna dari persahabatan seperti apa ?
Makna persahabatan bagi Nidji adalah sahabat kita anggap seperti keluarga sendiri.
Dimana seorang sahabat dapat menjadi orang yang pertama yang ada buat kita,
sahabat ada buat kita dalam kesusahan dan kesenangan, dan sahabat sejati adalah
orang yang setia dengan kita menggengam tangan kita dalam menghadapi masa
depan dunia.
8. Nidji sendiri memaknai impian seperti apa ?
Nidji memaknai impian/mimpi seperti cita-cita atau harapan yang dapat diraih dengan
semangat kerja keras kita. Karena mimpi adalah kunci kesuksesan untuk meraih apa
yang kita mau dan kita kejar.
9. Bagaimana pendapat Nidji tentang perkembangan musik di Indonesia pada
saat ini ?
Perkembangan musik di Indonesia cukup berkembang pesat, banyak band – band
baru yang bermunculan saat ini, dari kalangan indie label sampai major label.
Masing-masing dari mereka menawarkan jenis/ genre musik mereka masing-masing.
Masyarakat Indonesia saat ini cukup puas menerima kedatanagan banyak band baru
yang tiap hari bermunculan di radio sampai layar televisi mereka. Dan yang cukup
membanggakan adalah musikdalam negeri kini tidak hanya menjadi raja di negeri
sendiri tapi bahkan bisa diterima bahkan digemari di negeri tetangga seperti
Malaysia, Australia, Brunei, Philippine dan Thailand.
10. Harapan Nidji sendiri bagi dunia musik di Indonesia seperti apa ?
Harapan Nidji bagi dunia musik di Indonesia adalah agar pemerintah dapat segera
memberantas pembajakan cd, kaset hasil dari karya para musisi-musisi Indonesia
sendiri, dimana musik sudah menjadi profesi utamabagi para musisi-musisi tersebut.
Dan yang lebih terpenting adalah agar kiranya musik Indonesia dapat segera go
International atau diterima masyarakat internasional.
LAMPIRAN 2
Wawancara Dengan Penikmat Musik Nidji
DAFTAR WAWANCARA
1. Bagaimana pendapat anda mengenai lagu Laskar Pelangi Nidji ?
2. Pesan apa yang anda tangkap dari lagu tesebut ?
3. Menurut anda, apakah lagu tersebut bisa menjadi inspirasi bagi orang yang
mendengarkannya?
4. Menurut anda, apakah lagu Laskar Pelangi dapat mengubah pola pikir
masyarakat Indonesia pada saat ini ?
5. Kemudian anda memaknai lagu ini seperti apa ?
6. Apakah anda percaya dengan yang namanya impian untuk mewujudkan cita-
cita?
7. Bagi anda impian tersebut seperti apa ?
8. Sedangkan arti persahabat bagi anda seperti apa ?
9. Apakah anda menghargai arti dari persahabatan ?
Hasil wawancara dengan penikmat musik Nidji
Tanya (T) : Gini, gue pengen nanya tentang pendapat lo mengenai lagu Laskar
Pelangi Nidji, nah menurut lo..gimana sich ?
Jawab (J) : Sangat bagus.
T : Oh..gitu, selain bagus ada alesan lainnya g ?
J : Karena enak didengerin...hehehehe.
T : hehe....terus apa lagi ?
J : Abis grup bandnya Nidji sich...hahahahaha....abis gue Nidji holic sich....hehehehe.
T : Oh..gituu...terus pesen ape sich yang bisa lo tangkep dari lagu Laskar Pelangi ?
J : Pesen yang gw tangkep sichh...emm..agar anak-anak yang punya impian yang
tinggi, terus jangan menyerah menghadapi tantangan...gaya banget y gw ngomong
ye...hahahaha.
T : hehe..nah menurut elo nih, lagu laskar pelangi bisa jadi inspirasi g..buat orang yang
dengerin ?
J : kalo menurut gue sich, bisa-bisa aja y...karna didalem lagunya tuh..terdapat makna
yang berbeda bagi tiap pendengarnya, walaupun intinya tetep sama , yaitu impian
dan usaha.
T : Oh jadi menurut lo, di dalem lagu Laskar Pelangi ada makna impian dan usahanya
?
J : Ya..kira-kira gitu deh...hehehehehe.
T : oke, pertanyaan selanjutnya...eh... menurut lo lagu laskar pelangi bisa ngubah pola
pikir masyarakat indonesai g...khususnya pada saat ini ?
J : Kalo menurut gue sich...kurang bisa y...karena menurut gue masyarakat kita lebih
cenderung...eh..menikmati lagu tersebut aja, tanpa tau arti dari lagu tersebut.
T : Jadi maksud lo, masyarakat kita tuh lebih seneng dengerin lagunya doank..tanpa
tau dari arti lagu tersebut ?
J : Ya..kira-kira sih gitu...tapi balik lagi ke masyarakat itu sendiri..bagaimana dia
mengartikan lagu tersebut dan membawanya ke pola kehidupan sehari-hari.
T : Oh gitu...terus bagi diri lo sendiri memaknai lagu laskar pelangi kayak apa ?
J : Kalo bagi gue pribadi sih...memaknai lagu laskar pelangi sebagai bentuk
mensyukuri hidup ya...terus berusaha, untuk sebaik-baiknya meraih cita-cita yang
diimpi-impikan.
T : Jadi kayak gitu...lo memaknainya, ehh...lo percaya g sih dengan yang namanya
impian untuk mewujudkan cita-cita ?
J : Percaya, karena tanpa impian...gue mungkin saat anak-anak kurang bisa berusaha
keras..dan memiliki tujuan yang dituju saat belajar...walaupun impian dapat
berubah-ubah dengan seiring waktu berjalan.
T : Jadi maksud lo, impian tersebut dapat terwujud apabila kita berusaha gitu ?
J : Ya betul banget..karena kalo gue liat sekarang sih, banyak ya orang-orang yang ga
lagi
berusaha untuk mewujudkan impiannya...dan kebanyak putus asa dalam mengejar
impiannya gitu.
T : Betul banget tuh..kalo yang itu gue setuju....terus bagi lo impian tersebut kayak
gimana sich ?
J : Bagi gue impian adalah keinginan yang sangat ingin dicapai, bayangan yang ada
dibenak akan dirinya suatu saat dan menjadi tujuan dari usahanya...begitulah kira-
kira.
T : Terus bagi lo arti persahabatan kayak gimana sich ?
J : Bagi gue...persahabatan itu adalah...ehh..saling tolong menolong tanpa pamrih,
mengenal satu sama lain, akrab dalam kehidupan.
T : Oh kayak gitu...ok pertanyaan terakhir, lo menghargai arti dari persahabatan ga ?
J : Ya, karena bagi gue pribadi....persahabatan sangat penting ya, karna rasa
kebersamaan..maksudnya hal yang utama dalam menjalankan kehidupan sosial,
tanpa persahabatan hidup belumlah sempurna.
T : Ok, kalo gitu wawancara sampe sini aja bro, gue ngucapin terima kasih atas
waktunya...maaf ngerepotin y bro..hehehe
LAMPIRAN 3
Wawancara Giring Nidji Dengan Tempo Interaktif
Wawancara TEMPO Interaktif Dengan Giring
Anda berkreasi di bidang seni, sudah mempertimbangkan prospeknya
dibanding bidang akademis, misalnya?
Pas saya SMA, saya lebih sering main musik. Benar-benar stand up what I believe.
Sejak kecil aku memang suka dengan politik dan musik. Mempelajari politik
menyenangkan.
Masih mengikuti berita sosial politik dari koran?
Masih suka, tapi tidak sesering dulu (waktu masih aktif kuliah). Kalau dulu masih
sering melihat perkembangan, tapi untuk berita besar dunia saya tetap berusaha
mengikuti. Seperti sekarang, Amerika lagi semrawut, sedang jatuh, sementara Cina
sedang menikmati devisa yang sangat besar yang berhasil dikumpulkannya. Banyak
yang melihat Cina akan berganti gonna rule the world.
Anda sedang menapaki kesuksesan, masih perlu kuliah?
I have a great fun waktu kuliah. Apa yang gue pelajari untuk hidup gue, ya, waktu
kuliah. Waktu aku belajar menjadi orator, ya, waktu di (Universitas) Paramadina.
Waktu itu, saya run for president (kampus—Ketua Senat). Saya baca lagi bagaimana
gaya orasi Hitler, Soekarno, bagaimana membius pendengarnya.
Menurut Anda, pemimpin Indonesia yang impresif cuma Soekarno?
Soeharto juga, tapi agak dingin, ya. Setelah itu, belum ada yang seperti mereka. Sorry
to say, ya.
Dalam pandangan Anda sebagai anak muda yang sukses berkarya, bagaimana
kondisi bangsa ini?
Indonesia, negara kita ini, terlalu cepat demokratisnya (setelah Orde Baru runtuh).
Indonesia dengan jutaan penduduknya, yang kalau ada satu pemimpinnya ngomong,
terus jutaan warganya ikut, pasti bisa (cepat) maju. Ambil contoh Cina dan India. Di
Cina, satu ngomong A, semua mengikuti. Kalau India kan lebih demokratis, maju,
tapi ketika bicara A tidak bisa cepat, karena tersendat-sendat. Nah Indonesia, butuh
pemimpin yang tegas banget.
Mesti militer?
Mungkin, tapi yang jelas pemimpin ke depan harus keras, tegas, untuk kebaikan
negara dan bangsa ini. Sipil juga oke.
Bagaimana dengan Susilo Bambang Yudhoyono?
SBY... (terdiam sejenak), I like that guy. Walau tantangan kondisi sekarang berat, at
least, dia mencoba berbuat sesuatu, memperbaiki kondisi bangsa ini. Dan gue nggak
pernah melihat dia memperkaya dirinya.
Menurut Anda, anak-anak muda seumuran Anda melihat bangsa ini seperti
apa?
Menurut gue, anak muda sekarang bermimpi saja susah, karena mereka ingin
meneriakkan dan didukung pemerintahnya untuk melakukan apa pun. Ternyata tidak,
karena sistem yang dihadapi ternyata carut-marut. Simpelnya begini deh, gue dulu
berpikir, ketika pertama kali main musik, gue pikir royaltinya buat gue, dan mapan.
Gue memaksimalkan diri untuk berkarya, tapi kenyataannya, banyak orang beli
bajakan, pemerintah tidak berbuat apa pun.
Di Indonesia, anak-anak mudanya itu hebat-hebat banget, tapi masa depannya suram,
karena tidak ada suatu keinginan untuk negaranya. Gue ingin band gue long term,
karena ingin hidup di musik, tapi tetap saja sekarang gue masih insecure (tidak
aman). Tingkat ketidakamanan finansial, keberhasilannya tinggi. Di negara mapan,
yang seperti ini sudah jelas sistemnya, dihargai sebagai seniman.
Band-band kayak Slank, Iwan Fals, Dewa, Gigi, itu mereka hebat karena bisa
bertahan lama. Generasi gue itu susah bermimpi, tidak aman.
Bukannya justru lebih enak, ada MTV, memasarkan musik, kontes-kontes jadi
artis, ada tema yang diminati pasar, seperti cinta sekarang?
Ya, laku sih laku, tapi apa yang kita bicarakan di sini kan pop culture, yang up and
down. Kita buka-bukaan saja nih ya. Kemarin band gue sempat pusing karena kita
nggak tahu bagaimana caranya me-manage uang kita. Iyalah, kami anak-anak muda,
tiba-tiba byar (sukses), dibiarkan begitu saja, tiba-tiba beli ini beli itu. Akhirnya kami
mendapatkan solusi, menyewa konsultan finansial.
Tapi apa memang begini selera anak-anak sekarang, tentang cinta, bukan lagi
soal gambaran sosial
Saya melihatnya seperti ini, musik melankolis, cinta diputusin, begitu yang laku.
Menurut gue, pasarnya sebenarnya sudah capek, hidupnya sudah capek. Nyari duit
saja sudah susah. Tapi gue percaya, ketika kita bicara kritik juga pasti laku, minoritas
pasti beli juga.
Laskar Pelangi mengkritik tuh, tapi tetap laku banyak?
Begini, buat gue, apa yang dibuat Andrea Hirata dan Riri Riza sebuah kemarahan,
tapi mereka tak menggambarkannya dengan marah-marah. Ini yang membuat gue
menulis lagu itu pun dengan tidak marah-marah. Ya sudahlah, keadaan memang
sudah begini, ya, at least, we grateful for it. Gue juga marah dan sedih, tapi kalau kita
mikirin terpuruk terus. Mending mikir positif saja deh. Orang bilang ke gue:
”Udahlah lu ngapain sih mikirin pembajakan. Semua orang ngebajak, kok.” Tapi gue
tetap berpikir positif that one day, kondisinya lebih baik. Undang-undangnya ada,
tapi pengaplikasiannya juga nggak ada, ya mau bilang apa.
Orang membeli produk bajakan bukannya karena tak ada akses?
Menurut gue, memang, di beberapa daerah akses untuk mendapat kaset dan CD asli
memang susah. Bahkan beberapa daerah nggak tahu mana asli dan palsu. Makanya
Anda bilang enak jadi musisi--no, man! Kami juga tetap memikirkan bagaimana
sebaiknya, karena kami sudah terlalu sibuk, berpikir how we can survive. Sebenarnya
kami berharap pada pemerintah. Makanya yang jelas gue bakal memilih siapa pun
yang memperjuangkan hak-hak warganya.
Pernah beli bajakan?
Dulu pernah, gue akui. Tapi setelah gue tahu bagaimana susahnya membuat album,
karya seperti ini, gue stop.
Kalau cekak pun menghargai beli yang asli?
Ya, selain welfare, juga soal kesadaran. Tapi soal welfare itu, ya, aku pikir, selama
orang sudah sejahtera, kesadaran untuk menghargai pasti lebih besar. Walau memang
kalau dibiasakan gratis agak susah juga mengubah budayanya.
Dengan banyaknya korupsi anggota parlemen, misalnya, Anda masih percaya
dengan pemilu?
Kondisinya meminta kita semua serba instan. Tanpa berpikir apa pun lagi. Generasi
gue itu generasi yang instan, popularitas, rumah. Untuk itu mereka butuh duit.
Alhamdulillah, we work very hard, kami tidak instan. Tapi, kami berpikir positif
segalanya bisa membaik dengan kondisi negara yang lebih baik.
Sekarang banyak order juga buat pemilu daerah?
Nah ini, jadi musisi zaman sekarang siapa bilang enak? Waktu kemarin kami
diundang, ini pertama kalinya, untuk pilkada. Di Sulawesi Selatan, empat jam dari
Makassar, masuk hotel dikerubutin, sudah kurang tidur. Masuk ke panggung,
aksesnya mesti lewatin ribuan orang, dijambakin, dicakarin, tapi oke, kami mesti
profesional, hujan-hujanan. Kemudian disuruh ucapkan jargon, gue nggak mau. Gue
bilang, gue cuma menghibur. Turun panggung, lewatin kubangan air sampai selutut,
terus hujan-hujanan lagi. Dan kami satu tim tidak marah-marah, malah ketawa-tawa.
Ini salah satu pengalaman terbaik kita ya hahaha.
Tahun depan banyak kampanye, mau ikut lagi?
Nggak tahu, bagaimana manajer kami (Musica). Tapi, yang bagus, menurut manajer
kami, kami mesti ikut sekali (kemarin itu), karena akan bisa mengetahui bagaimana
keputusannya kalau diundang lagi. Sekarang kami minimal mikir lagi kalau diundang
(untuk pemilu).
Dulu orang cita-citanya jadi dokter, sekarang jadi musisi, pelawak, apa karena
profesi ini mudah sukses untuk generasi sekarang?
Kalau generasi sekarang melakukan apa pun secara serius, pasti bisa sukses. Kalau
zaman dulu kan nggak bisa, bisa mapan kalau jadi arsitek, dokter. Ternyata, toh bisa
ditunjukkan jadi penata rambut saja bisa survive. Nah, pemerintah tinggal mendukung
bahwa ini bisa diwujudkan.
Ini bukan suatu bentuk protes terhadap pendidikan? Karena tak semua,
misalnya, harus menjadi arsitek, kimiawan.
Pasti masih banyak juga yang masih mau jadi arsitek, ilmuwan, seperti itu. Ada
seorang teman gue perempuan, dia itu bidang studinya kimia, tapi dia menulis buat
majalah sosial juga. Mudah-mudahan ketika mereka bekerja dengan pilihan mereka,
mereka tidak melakukan korupsi. Gue selalu protes, dengan pendidikan seperti ini
dan gue memilih musik dan bertahan dengan pilihan gue. Pendidikan formal tetap
penting, tapi ketika kita percaya apa yang kita kerjakan itu baik dan berguna, kita bisa
melakukannya.
Sekarang lagi pada membuat album rohani, Nidji nggak?
Wah, nggak siap kami. Teman-teman bilang, sebuah pertanggungjawaban yang besar
harus kami tanggung, ketika kami bicara good deeds, perilaku yang baik, siapa harus
kita sembah, tapi kami berenam masih belum seperti itu, kan artinya munafik.
Menurut gue, Gigi dan Opick sudah melakukan yang terbaik. Kami sudah melakukan
yang terbaik di bidang kami masing-masing. Laskar Pelangi juga kan ada unsur
rohaninya, bagaimana kita harus bersyukur. Itu paling jujur yang gue rasakan.
Belajar dari Laskar Pelangi, ingin menulis lirik seperti itu lagi?
Terus terang, kami belajar banyak dari Laskar Pelangi. Gue baca semuanya, pas baca
Sang Pemimpi, gue diajarkan bagaimana gue harus bersyukur. Pas baca Edensor, gue
digerakkan. Andrea belajar ke Sorbonne dan gue ingin ke Inggris, itu ada festival
Glassenburry, isinya band-band dahsyat. Ya, tahun depan gue berangkat. Ini mimpi
gue sejak zaman dulu. Ini sebuah pembelajaran, jangan pernah berhenti bermimpi.
Mimpi gue: gue ingin berbuat sesuatu untuk (kemasyhuran) bangsa ini. Gue ingin
Indonesia seperti dulu lagi, berani bilang tidak pada orang lain, dan gue ingin salah
satu dari jutaan orang yang mendukung itu.
Menurut Anda, musik bisa mempengaruhi mencapai itu?
Bisa banget. Ketika John Lennon bilang Imagine, dia did everything yang lu believe,
dan dia menuliskannya. Kemudian dia berdiri di depan generasinya untuk membuat
itu menjadi mungkin terjadi. Aku percaya musik itu bisa mempengaruhi.
Tapi, musik kita sekarang cinta-cintaan melulu?
Hehehe. Kalau di Nidji, kita menulis tentang cinta, tentang putus cinta, tapi ketika
manggung, kita ingin orang melihat ada pesan lebih besar yang ingin disampaikan.
Kau dan Aku bercerita tentang itu sebenarnya; Randy menulis tentang dia dan mantan
cewek-nya, walaupun mereka beda agama, tapi satu untuk selamanya.
(Setiap membawakan lagu Kau dan Aku, Giring selalu membawa bendera Merah-
Putih, yang dimaksudkan untuk menyampaikan pesan walau berbeda-beda tetap satu.
Sementara itu, melalui lagu Arti Sahabat ia ingin menunjukkan kepada dunia arti
persahabatan).
Tak ingin membuat liriknya seperti pesannya?
Pingin sih. Jujur saja, gue sudah ngomong sama Bu Acin (Musica), Bu, kami mau
mulai ngomong tentang sosial. Dia bilang, sabarlah, entar ada waktunya.
Sumpah Pemuda masih relevan nggak, sih?
Masih, dengan gaya kita sekarang. Orang-orang generasi sekarang jelas beda. Dulu
kan mereka bersatu untuk melawan penjajah. Sekarang kita tetap harus bersatu untuk
mewujudkan sebuah negara yang kita mau, yang mewujudkan, menjamin mimpi-
mimpi kita terlaksana, memperbolehkan warganya untuk meraih mimpinya.
Pernah berpikir masuk partai?
Good question... (terdiam sejenak). Aduh... di lubuk hati gue terbagi dua. Ada yang
pingin, ada yang nggak. Yang pingin bicara begini, if you want to change the system,
you have to inside the system. Tapi, John Lennon saja bisa change the system tanpa
masuk ke dalamnya, kenapa gue nggak? So far, gue bahagia dengan begini, tidak
terikat apa pun. Free say anything I want.
Pernah ditawari? Kan sekarang banyak partai merekrut artis.
So far belum. Begini ya, partai kan merekrut mereka supaya tidak perlu lagi
mengeluarkan banyak biaya memperkenalkan jagoannya. Karena kan artis sudah
banyak dikenal. Tapi, lucunya, akhir-akhir ini gue dapat undangan, seperti diskusi
untuk Sumpah Pemuda ini.
Kuliah akan selesai?
Mudah-mudahan setelah dosen gue baca ini, dia bisa berbuat sesuatu. Tentu saja,
rasanya nggak enak belum lulus (Giring angkatan 2002 di Jurusan Hubungan
Internasional Universitas Paramadina). Setelah lulus, rasanya bebas, tak ada utang.
Sekarang gue happy, punya penghasilan, tapi ada yang nyangkut, ya tentang
pendidikan ini. Masih ada sekitar empat mata kuliah yang mesti diselesaikan. Mudah-
mudahan tahun depan kelar.
Kalau generasi muda sekarang berpikir soal berprofesi di bidang seni,
kreativitas, kayaknya kuliah tidak perlu lagi, ya?
Wooo nggak dong. Kuliah tetap penting. Kuliah itu membuat kita berpikir secara
kritis, sistematis. Kami berenam kuliah, dan serius. Makanya, secara business wise,
kami tahu mana yang bagus dan tidak buat kami. Ada dasar yang kuat walau jadi apa
pun nantinya. Pengalaman hidup juga perlu.
Siapa idola Anda?
Iwan Fals, begitu gamblangnya pesan dalam lirik. Gigi, membawa inspirasi bahwa
dengan musiknya sendiri bisa bertahan. Slank, Bimbim pernah bilang, jangan
berhenti mimpi. Mimpinya dia pelihara.
BIODATA
Nama: Giring Ganesa Djumaryo
Lahir: Jakarta, 14 Juli 1983
Pendidikan: Hubungan Internasional Universitas Paramadina (2002-
sekarang)
Profesi: Artis penyanyi band Kelompok Nidji
Karya Album:
1. Breakthru' 2006
2. Breakthru' (English version) 2007
3. Top Up 2007
Single: Laskar Pelangi (Soundtrack Laskar Pelangi) 2008
LAMPIRAN 4
Wawancara Grup Band Nidji Dengan Suara
Pembaruan
http://www.rileks.com/music
Wawancara Suara Pembaruan Dengan Nidji
Lagu Laskar Pelangi begitu berarti bagi grup band Nidji. Satu-satunya lagu
sumbangan mereka untuk album kompilasi soundtrack film karya Riri Riza itu telah
menyelesaikan masalah internal yang terjadi belakangan ini.
Sebelum ada tawaran membuat lagu tersebut, band beranggota Giring (vokal), Ariel
(gitar), Rama (gitar), Andro (bass), Run-D (keyboard), dan Adri (drum) itu sedang
mengalami masa sulit.
Menurut Giring, Nidji sedang berada di puncak kepenatan karena pressure dan
jadwal yang superketat. "Masalah-masalah di luar band jadi pemicu juga.
Masalah keluargalah, susah ceritanya. Tapi, itu realita hidup yang harus kita
jalani," tambah Ariel saat wawancara di studio Musica kemarin (15/10).
Belum lagi tiba-tiba saja para personel Nidji kompak berpikir tentang masa depan.
Ada beberapa musisi senior yang kehidupan pada hari tuanya tidak terjamin. "Jadi
musisi di Indonesia ini insecure (perasaan tidak aman). Belum tentu masa depan kita
mapan. Tapi, akhirnya kita sadar bahwa zaman sudah berubah. Sekarang kan ada
manajemen dan kita juga harus lebih pintar (mengatur keuangan)," jelas Giring.
Di saat penat itu, Giring diberi buku Laskar Pelangi oleh ibu kandungnya.
Setelah membaca, tidak lama kemudian, dia mendapat tawaran dari Mira
Lesmana, produser film Laskar Pelangi, untuk membuatkan lagunya. "Tahu
sendiri, novelnya bagus, mengubah hidup banyak orang," ucap vokalis
berambut kribo itu.
Sambil menulis lirik lagu, Giring semakin memahami pelajaran yang ada dalam buku
tersebut. Menurut dia, apa yang dimiliki bersama Nidji adalah sebuah anugerah besar
yang patut disyukuri. "Membuat gue lebih bersyukur tentang hidup. Makanya, lagu
ini buat kami sangat spesial," ujarnya.
Nidji langsung teringat perjuangan panjang selama bertahun-tahun membentuk grup
bandnya itu sampai akhirnya masuk industri rekaman. Andro berkisah, ketika itu
mereka rutin berlatih seminggu sekali. Dalam setahun, mereka berpuluh-puluh kali
masuk studio, namun hanya mendapat kesempatan naik panggung dua kali.
"Sempat juga lupa (perjuangan) itu ya.Berkat Lagu ini kami jadi ingat. Dan
membuat kami jadi makin menghargai apa yang didapat kini,"sahut Giring.
LAMPIRAN 5
Lirik Lagu ”Laskar Pelangi” Grup Band Nidji
Lirik Lagu Laskar Pelangi OST. Laskar Pelangi - Nidji
mimpi adalah kunci
untuk kita menaklukkan dunia
berlarilah
tanpa lelah sampai engkau
meraihnya
laskar pelangi
takkan terikat waktu
bebaskan mimpimu di angkasa
warnai bintang di jiwa
menarilah dan terus tertawa
walau dunia tak seindah surga
bersukurlah pada yang kuasa
cinta kita di dunia
selamanya...
cinta kepada hidup
memberikan senyuman abadi
walau hidup kadang tak adil
tapi cinta lengkapi kita
laskar pelangi
takkan terikat waktu
jangan berhenti mewarnai
jutaan mimpi di bumi
menarilah dan terus tertawa
walau dunia takseindah surga
bersukurlah pada yang kuasa
cinta kita di dunia
selamanya...
LAMPIRAN 6
Biografi Grup Band Nidji
http://jawararadio.com/2008/04/17/biografi-group-band-nidji.html
Biografi Grup Band Nidji
Nama besar Nidji di dunia hiburan musik
ditanah air tidak diragukan dengan
mengambil komposisi enam orang yang
semuanya asli Jakarta yaitu Giring
(vokal), Rama dan Ariel (guitar), Adrie
(drum), Andro (bass) dan Run-D
(keyboard).
Arti dari nama besar Nidji yaitu merupakan peyempurna dari nama niji yang diambil
dari bahasa Jepang yang berarti pelangi. Nidji dapat diartikan sebagai ikatan warna
dan konsep lagu yang merefleksikan warna musik mereka yang beragam.
Pengambillan konsep musik Nidji yang ditawarkan modern rock yang memadukan
unsur-unsur lain, seperti progresif, funk, alternatif dan pop. Sebagai debutnya Nidji
pernah merilis album Breakthru.
Grup-grup band terkenal yang secara tidak langsung menjadi contoh dan inspirasi
terhadap corak musik Nidji antara lain L’Arc-en-ciel, Coldplay, Goo Goo Dolls, U2,
Radiohead, Smashing Pumpkins, The Verve, Dave Matthews, The Killers, Keane,
dan sebagainya.
Nidjiterbentuknya berawal dari persahabatan antara Rama dan Andro. Persahabatan
mereka berkembang terus baik dalam keseharian maupun di dunia musik, sampai
akhirnya menciptakan lagu berjudul Maria. Namun sayang lagu itu belum ada
vokalisnya. Keduanya kemudian bertemu dengan Giringyang selanjutnya dinobatkan
sebagai vokalis Nidjidan membawakan lagu tersebut.
Setelah, Adri yang telah sekian lama membantu Nidji secara part time menempati
posisi sebagai drummer.
Februari 2002, terbentuklah Nidji dalam formasi awal, yang kemudian pada April
2005, Nidji menambah personilnya sehingga berjumlah enam orang, yaitu seorang
keyboardist bernama Randy yang merupakan sahabat dari Giring.
Religion: Islam
Marital status: Singel
Sex: Male
Date of Birth: Jakarta, July 4th, 1986
CURR ICULUM V I TAECURR ICULUM V I TAECURR ICULUM V I TAECURR ICULUM V I TAE
Nationality: Indonesia
Height/ Weight : 179 cm/ 65 Kg
Hobbies: Design, Reading, Internet
Qua l i f i c a t i o n : EDUCATIONAL BACKGROUND
Y e a r S c h o o l
1992-1998
1998-2001
2001-2004
2004-2009
SDI Ar-Rahman, Cileduk
SMPN 87 Jakarta
SEMINAR & TRAINING
Y e a r
2007
2006
2006
Seminar “Design Grafis” (UBL)
Workshop “The secret of tv news production” (SCTV)
SMUN 87 Jakarta
S e m i n a r o r T r a i n i n g
Seminar “The real way to be the real broadcaster”
(Jakarta Broadcasting Shool)
Computer Skills:
Name: Ricky Widyananda Putra
Operating System (Microsoft Windows) Microsoft Office, Microsoft Publisher, Microsoft Power Point
Animation : Macromedia Flash 8 Web Design : Dreamweaver 8 Editing Program : Movie Maker
Ulead 10 Adobe Premiere
Drawing and Grafis: Photoshop, Illustrator, Corel Draw
Internet : Familiar with Internet Explorer, Mozila Firefox
Universitas Budi Luhur, Jakarta
Training “Pelatihan Dasar Kepemimpinan” (K2S)
2006
Objective/ Motto: Never afraid to try and failed
Phone: 085694469644
� Disipline, initiative person, good in team work or individual, and delight to work hard.
� Having leadership, high responsibility, good interpersonal and communication skill.
� Be willing to adapt with any works environment and have strong motivation to learn.
C o m p a n y Y e a r
Work EXPERIENCE
S p e c i f i c a t i o n
2007 Assistant Producer
P r o j e c t o r O r g a n i z a t i o n Y e a r
ORGANIZATIONAL AND PROJECT EXPERIENCE
S p e c i f i c a t i o n
2007
2006
Editor Indie Movie
Staff of Design Division
2007
2008 Budi Luhur Grafis Design (Gradient Blue)
Head Director of Photografy
Member of Organization
Member of Organization
PERSONALITY TRAITS (DESKRIPTION ABOUT MY SELF)
D u r a t i o n
PT. Global Informasi Bermutu 3 months
2008
2008
Staff of Design Division SECOND HOME Production
2008
Admin Friendster Indie Band (MOZZA Band)
Film Project: “Imagine” (Komunitas 2 Siang)
LEVEL 5 Creative Design
Film Project: “Regret” (Komunitas 2 Siang) Budi Luhur Indie Film Community (Komunitas
2 Siang)