Upload
sri-winarsih-ramadana
View
218
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
44
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Desain penelitian adalah cetak biru untuk pengumpulan, pengukuran dan
analisis data, (Cooper dan Schindler, 2008). Desain penelitian ini bertujuan untuk
membantu peneliti untuk mengalokasikan sumber daya yang terbatas dengan
memunculkan pilihan-pilihan dalam metodologi penelitian. Desain penelitian juga
merupakan perencanaan dan struktur investigasi yang akan dilaksanakan untuk
memperoleh bukti-bukti empiris yang menjawab rumusan masalah.
Desain penelitian dapat berupa exploratory study, descriptive study dan
hypothesis testing (Sekaran, 2006). Exploratory study dilakukan untuk penelitian
yang tidak terdapat banyak hal yang diketahui atau tidak banyak informasi yang
tersedia tentang permasalahan yang hendak diteliti. Descriptive study dilakukan
dalam rangka memastikan dan dapat menggambarkan karakteristik dari variabel
yang diteliti pada situasi tertentu. Sedangkan hypothesis testing adalah penelitian
yang dilakukan untuk menerangkan sifat dari suatu hubungan tertentu atau
menjelaskan perbedaan diantara kelompok atau independensi dari dua atau lebih
variabel yang diteliti.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji hipotesis yang telah
dikembangkan berdasarkan teori-teori dan penelitian terdahulu tentang pengaruh
leverage keuangan, profitabilitas, pertumbuhan aset, dan kepemilikan institusional
terhadap kebijakan dividen. Oleh karena itu penelitian ini termasuk kedalam
kelompok hypothesis testing.
45
Desain penelitian meliputi serangkaian pilihan pengambilan keputusan
yang rasional yang berkaitan dengan tujuan penelitian, letaknya, jenis yang sesuai
dengan penelitian, tingkat manipulasi dan kontrol peneliti, aspek temporal dan
tingkat analisis data (Sekaran, 2006). Aspek-aspek tersebut dijelaskan sebagai
berikut :
3.1.1 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji hipotesis yang telah
dikembangkan berdasarkan teori-teori dan penelitian terdahulu.
3.1.2 Letak Penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh antar variabel yang telah
ditentukan pada BUMN Persero Terbuka.
3.1.3 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini menjelaskan hubungan kausal antara variabel yang
diteliti dan pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.
3.1.4 Tingkat Intervensi Peneliti
Peneliti memiliki intervensi yang minimal terhadap variabel-variabel yang
hendak diteliti, sehingga hasil penelitian diyakini merupakan pengaruh
objektif dari variabel-variabel yang diteliti.
3.1.5 Horison waktu
Penelitian ini merupakan panel data studies, yaitu unit yang sama diteliti
dalam beberapa waktu (Gujarati, 2003)
3.1.6 Unit Analisis
46
Unit analisis dalam penelitian ini adalah BUMN Persero Terbuka berupa
laporan tahunan perusahaan periode 2009 – 2013.
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin, baik hasil
menghitung ataupun pengukuran kuantitatif maupun kualitatif pada karakteristik
tertentu mengenai sekumpulan objek lengkap (Nawawi, 2003). Populasi penelitian
ini adalah seluruh BUMN Persero Terbuka. BUMN Persero Terbuka adalah
Persero yang modal dan jumlah pemegang sahamnya memenuhi kriteria tertentu
atau Persero yang melakukan penawaran umum sesuai dengan peraturan
perundang-undangan di bidang pasar modal atau dengan kata lain adalah BUMN
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Daftar BUMN Persero Terbuka disajikan
dalam Tabel 3.1.
Tabel 3.1Daftar BUMN Persero Terbuka
No Nama Perseroan Kode Emiten1. PT Aneka Tambang (Persero) Tbk ANTM2. PT Bukit Asam (Persero) Tbk PTBA3. PT Timah (Persero) Tbk TINS4. PT Indofarma (Persero) Tbk INAF5. PT Kimia Farma (Persero) Tbk KAEF6. PT Krakatau Steel (Persero) Tbk KRAS7. PT Perusahaan Gas Negara (Persero)Tbk PGAS8. PT Adhi Karya (Persero) Tbk ADHI9. PT Wijaya Karya (Persero) Tbk WIKA10. PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk GIAA11. PT Jasa Marga (Persero) Tbk JSMR12. PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk TLKM13. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk BMRI14. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk BBNI15. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk BBRI16. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk BBTNSumber :Kementrian BUMN
Karena jumlah populasi yang terbatas, maka peneliti memasukkan semua
elemen populasi sebagai data pengamatan.
47
3.3 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
Data dapat diperoleh dari sumber primer atau sumber sekunder. Data
primer mengacu kepada informasi pertama yang diperoleh oleh peneliti tentang
variabel yang hendak diteliti. Sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh
dari sumber-sumber yang telah ada (Sekaran, 2006). Dalam penelitian ini, sumber
data yang digunakan adalah data sekunder berupa laporan keuangan dan laporan
tahunan BUMN Persero Terbuka Tahun Buku 2008 sampai dengan 2013. Data
sekuder digunakan karena variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini
dapat dihitung berdasarkan laporan keuangan dan laporan tahunan diterbitkan dan
penelitian-penelitian terdahulu mengenai faktor-faktor yang berpengaruh terhadap
kebijakan dividen secara umum menggunakan data sekunder yang dapat diperoleh
dari direktori pasar saham tempat perusahaan terdaftar.
Setelah menentukan sumber data, langkah selanjutnya yang harus
dilakukan peneliti adalah menentukan bagaimana teknik pengumpulan data.
Dalam penelitian dikenal beberapa teknik pengumpulan data antara lain: (1)
dokumentasi, (2) wawancara, (3) observasi, dan (4) kuisioner (Mack et al, 2005).
Pada penelitian ini, teknik pengumpulan data yang dipakai adalah dokumentasi,
yaitu mengunduh laporan keuangan dan laporan tahunan BUMN Persero terbuka
dari berbagai sumber yang relevan. Teknik dokumentasi digunakan karena sumber
data penelitian ini adalah data sekunder, sehingga peneliti dapat mengunduh
laporan keuangan dan laporan tahunan BUMN Persero Terbuka dari sumber-
sumber yang relevan.
48
3.4 Operasionalisasi Variabel
Variabel adalah sesuatu yang dapat membedakan atau membawa variasi
pada nilai. Nilai bisa berbeda pada waktu yang berbeda untuk objek yang sama
atau nilai dapat berbeda dalam waktu yang sama untuk objek yang berbeda
(Sekaran, 2006). Penelitian ini terdiri dari lima variabel, yaitu satu variabel
dependen dan empat variabel independen.
3.4.1 Variabel Dependen
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen (Y).
Kebijakan dividen diukur dengan Dividend Pay-out Ratio (DPR). DPR adalah
rasio antara dividen kas yang didistribusikan kepada pemegang saham dengan
laba bersih perusahaan. DPR dihitung dengan formula adalah sebagai berikut :
DPR= Dividend per ShareEarning per Share
3.4.2 Variabel Independen
Variabel independen dalam penelitian ini terdiri dari Leverage keuangan,
profitabilitas, pertumbuhan aset dan kepemilikan institusional. Masing-masing
variabel independen dijelaskan sebagai berikut ;
3.4.2.1 Leverage Keuangan (X1)
Leverage keuangan merupakan penggunaan sumber dana yang memiliki
beban tetap dengan harapan bahwa akan memberikan tambahan keuntungan yang
lebih besar daripada beban tetapnya sehingga akan meningkatkan keuntungan
yang tersedia bagi pemegang saham. Dengan demikian alasan yang kuat untuk
menggunakan dana dengan beban tetap adalah untuk meningkatkan pendapatan
49
yang tersedia bagi pemegang saham. Leverage keuangan dalam penelitian ini
diukur rasio utang terhadap ekuitas dihitung dengan formula sebagai berikut :
Debt ¿ Equity= Total DebtCurrent Value of Equity
3.4.2.2 Profitabilitas (X2)
Profitabilitas adalah kemampuan kemungkinan untuk mendatangkan
keuntungan/ memperoleh laba. Profitabilitas alam penelitian ini adalah tingkap
pengembalian atas aset (ROA) yang dihitung dengan formula sebagai berikut :
Profitability=Earning before Interest∧TaxTotal Assets
3.4.2.3 Pertumbuhan Aset (X3)
Pertumbuhan aset adalah perubahan aktiva tahun berjalan dibandingkan
dengan aktiva tahun sebelumnya. Pertumbuhan aset dihitung dengan formula
sebagai berikut :
Assets Growth=Total Assets n−Total Assets(n−1)
Total Assets(n−1)
3.4.2.4 Kepemilikan Institusional (X4)
Kepemilikan Institusional adalah kepemilikan saham oleh pemerintah,
institusi keuangan, institusi berbadan hukum, institusi luar negeri, dana perwalian
dan institusi lainnya pada akhir tahun. Kepemilikan institusional dihitung dengah
formula sebagai berikut :
50
InstitutionalOwnerships= Share Owned by InstitutionOutstanding Commons Stock
3.5 Metode Analisis dan Rancangan Pengujian Hipotesis
3.5.1 Metode Analisis
Sebelum melakukan pengujian atas data yang diperoleh, terlebih dahulu
dilakukan pengujian data yang meliputi :
3.5.1.1 Uji Multikolinieritas
Menurut Wijaya (2009), uji multikolinearitas merupakan uji yang
ditujukan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar
variabel bebas. Model regresi yang baik selayaknya tidak terjadi multikolinieritas.
Lebih lanjut, Wijaya mengemukakan, untuk mendeteksi ada atau tidaknya
multikolinearitas adalah:
1) Nilai R2 yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris sangat tinggi, tetapi secara individual variabel bebas banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variabel terikat.
2) Menganalisis korelasi antar variabel bebas. Jika antar variabel bebas ada korelasi yang cukup tinggi (diatas 0,90) maka hal ini merupakan indikasi adanya multikoloniearitas.
3) Multikoliniearitas dapat juga dilihat dari nilai tolerance dan inflation factor (VIF), jika nilai tolerance lebih dari 0,1 dan VIF < 10, maka tingkat kolonieritas dapat ditoleransi.
4) Nilai Eigenvalue sejumlah satu atau lebih variabel bebas yang mendekati nol memberikan petunjuk adanya multikolinearitas.
Untuk lebih mempercepat dan mempermudah, dalam penelitian ini uji
multikolinearitas dilakukan dengan bantuan komputer dengan menggunakan
program SPSS.
3.5.1.2 Uji Heteroskedastisitas
51
Menurut Wijaya (2009), heteroskedastisitas menunjukkan bahwa varians
variabel tidak sama untuk semua pengamatan. Jika varians dari residual satu
pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas.
Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi
heteroskedastisitas karena data cross section memiliki data yang mewakili
berbagai ukuran (kecil, sedang, dan besar).
Untuk lebih mempercepat dan mempermudah, dalam penelitian ini uji
heteroskedastisitas dilakukan dengan bantuan komputer dengan menggunakan
program SPSS.
3.5.1.3 Uji Autokorelasi
Menurut Wijaya (2009), tujuan uji autokorelasi adalah menguji tentang
ada tidaknya korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan periode
t-1 pada persamaan regresi linier. Apabila terjadi korelasi maka menunjukkan
adanya problem autokorelasi. Problem autokorelasi mungkin terjadi pada data
time series (data runtut waktu). Model regresi yang baik bebas autokorelasi.
Uji Autokorelasi dilakukan dengan uji Durbin Watson. Menurut Tony Wijaya (2009), langakah menguji autokorelasi dengan Durbin Watson adalah:1. Menentukan nilai α dengan d tabel (n,k) terdiri atas dl dan du.2. Menentukan kriteria pengujian, yaitu:
a. Tidak terjadi autokorelasi jika du < dw < (4-du).b. Terjadi autokorelasi positif jika dw < dl, koefisien korelasinya lebih
besar dari nol.c. Terjadi autokorelasi negatif jika dw > (4-dl), koefisien korelasinya lebih
kecil dari nol.d. Jika dw terletak antara (4-du) dan (4-dl) maka hasilnya tidak dapat
disimpulkan.
3.5.1.4 Regresi Linear Berganda
52
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi
linear berganda dengan persamaan sebagai berikut :
Yit = α + λX1it+ βX2it + γX3it + θX4it + e
Dimana : Y = Kebijakan dividenα = Konstantaλ, β, γ, θ = Koefisien regresiX1 = Leverage keuanganX2 = ProfitabilitasX3 = Pertumbuhan asetX4 = Kepemilikan Institusionale = Error termi = dimensi cross-sectiont = komponen time-series
3.5.2 Rancangan Pengujian Hipotesis
Rancangan pengujian hipotesis merupakan penyusunan alternatif
jawaban untuk menjawab rumusan masalah dalam penelitian. Rancangan tersebut
terdiri dari pengujian hipotesis secara simultan dan parsial.
3.5.2.1 Rancangan Pengujian Hipotesis Secara Simultan
Rancangan pengujian hipotesis secara simultan merupakan penyusunan
alternatif jawaban untuk menjawab rumusan masalah pertama. Rancangan
pengujian hipotesis pertama adalah :
Ha1 : Leverage keuangan, profitabilitas, pertumbuhan aset dan kepemilikan
institusional secara bersama-sama berpengaruh terhadap kebijakan dividen
Dasar penilaian hipotesis (Santoso, 2005) adalah sebagai berikut :1. Jika R2 sama dengan nol, maka Ha1 ditolak yang berarti bahwa Leverage
keuangan, profitabilitas, pertumbuhan aset dan kepemilikan institusional tidak berpengaruh secara simultan terhadap kebijakan dividen pada BUMN Persero Terbuka
2. Jika R2 tidak sama dengan nol, makan Ha1 diterima yang berarti bahwa Leverage keuangan, profitabilitas, pertumbuhan aset dan kepemilikan
53
institusional berpengaruh secara simultan terhadap kebijakan dividen pada BUMN Persero Terbuka
3.5.2.2 Rancangan Pengujian Hipotesis Secara Parsial
Rancangan pengujian hipotesis secara parsial merupakan penyusunan
alternatif jawaban untuk menjawab rumusan masalah kedua, ketiga, keempat dan
kelima. Rancangan hipotesis kedua, ketiga, keempat dan kelima adalah sebagai
berikut :
Ha2 : Leverage keuangan berpengaruh negatif terhadap kebijakan dividen
BUMN Persero Terbuka;
Ha3 : Profitabilitas berpengaruh positif terhadap kebijakan dividen BUMN
Persero Terbuka;
Ha4 : Pertumbuhan aset berpengaruh negatif terhadap kebijakan dividen BUMN
Persero Terbuka
Ha5 : Kepemillikan Institusional positif terhadap kebijakan dividen BUMN
Perseroa Terbuka;
Dasar penilaian hipotesis (Ghozali, 2001) adalah sebagai berikut :
1. Jika nilai koefisien regresi λ, β, γ dan θ sama dengan nol, maka Ha2 s.d. Ha5
ditolak, yang berarti bahwa Leverage keuangan, profitabilitas, pertumbuhan
aset dan kepemilikan institusional tidak berpengaruh secara parsial terhadap
kebijakan dividen pada BUMN Persero Terbuka
2. Jika nilai koefisien regresi λ, β, γ dan θ tidak sama dengan nol, maka Ha2 s.d.
Ha4 ditolak, yang berarti bahwa Leverage keuangan, profitabilitas,
pertumbuhan aset dan kepemilikan institusional berpengaruh secara parsial
terhadap kebijakan dividen pada BUMN Persero Terbuka
54