40
1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Muara Gembong Kecamatan Muara Gembong terletak di Pantai Utara Kabupaten Bekasi berhadapan dengan Teluk Jakarta, Batas-batas wilayah Muara Gembong adalah : 1. Sebelah Utara : Laut Jawa 2. Sebelah Timur : Kabupaten Karawang 3. Sebelah Selatan : Kecamatan Cabangbungin, Kecamatan Tambelang dan Kecamatan Babelan 4. Sebelah Barat : Laut Jawa dan DKI Jakarta Luas wilayah Muara Gembong berdasarkan catatan Kecamatan Muara Gembong ± 132.057.026 M 2 atau 13.205.702 Ha yang terdiri dari enam desa. Keenam desa tersebut berlokasi di pinggir pantai, maka nama-nama desa di Kecamatan Muara Gembong penamaannnya menggunakan pantai, Kecuali desa Jayasakti. Adapun luas masing-masing desa tersebut adalah sebagai berikut : 1. Pantai bakti : 3.401,763 Ha 2. Pantai Sederhana : 1.091,844 Ha 3. Pantai bahagia : 2.513,169 Ha 4. Pantai Harapanjaya : 3.243,901 Ha 5. Pantai Mekar : 1.451,274 Ha 6. Desa Jayasakti : 1.751,381 Ha

1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. 2. 3. …a-research.upi.edu/operator/upload/s_mrl_055772_chapter4(1).pdf · pada 25 0-27 0 C dan curah hujan rata-rata 1.360 mm. ... bencana

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. 2. 3. …a-research.upi.edu/operator/upload/s_mrl_055772_chapter4(1).pdf · pada 25 0-27 0 C dan curah hujan rata-rata 1.360 mm. ... bencana

1

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Muara Gembong

Kecamatan Muara Gembong terletak di Pantai Utara Kabupaten Bekasi

berhadapan dengan Teluk Jakarta, Batas-batas wilayah Muara Gembong adalah :

1. Sebelah Utara : Laut Jawa

2. Sebelah Timur : Kabupaten Karawang

3. Sebelah Selatan : Kecamatan Cabangbungin, Kecamatan Tambelang

dan Kecamatan Babelan

4. Sebelah Barat : Laut Jawa dan DKI Jakarta

Luas wilayah Muara Gembong berdasarkan catatan Kecamatan Muara

Gembong ± 132.057.026 M2 atau 13.205.702 Ha yang terdiri dari enam desa.

Keenam desa tersebut berlokasi di pinggir pantai, maka nama-nama desa di

Kecamatan Muara Gembong penamaannnya menggunakan pantai, Kecuali desa

Jayasakti. Adapun luas masing-masing desa tersebut adalah sebagai berikut :

1. Pantai bakti : 3.401,763 Ha

2. Pantai Sederhana : 1.091,844 Ha

3. Pantai bahagia : 2.513,169 Ha

4. Pantai Harapanjaya : 3.243,901 Ha

5. Pantai Mekar : 1.451,274 Ha

6. Desa Jayasakti : 1.751,381 Ha

Page 2: 1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. 2. 3. …a-research.upi.edu/operator/upload/s_mrl_055772_chapter4(1).pdf · pada 25 0-27 0 C dan curah hujan rata-rata 1.360 mm. ... bencana

2

Jarak Muara Gembong dari Kabupaten Bekasi ± 80 Km, sedangkan dari

Jakarta ± 70 Km dan dari Ibukota Provinsi Jawa Barat, Bandung ± 190 Km.

Kecamatan Muara Gembong memiliki lokasi yang cukup strategis mengingat

dapat dicapai dari Jakarta ± 4 jam melalui jalan darat dan 45 menit dengan

menggunakan perahu bermotor dari kawasan Cilincing – Jakarta.

Kehidupan masyarakat pada umumnya adalah mengolah tanah tambak

yang ditanami ikan dan petani yang menggarap sawah tadah hujan, sedangkan

tanaman-tanaman atau budidaya holtikultura lainnya kurang diminati masyarakat,

meskipun tersedia namun tempatnya terbatas. Sungai yang mengalir ke

Kecamatan Muara Gembong di samping memberikan nafkah bagi masyarakat,

sungai digunakan pula untuk jalur transportasi lalu lalang perahu nelayan dan

penyeberangan yang menghubungkan antara satu desa dengan desa yang lain di

seberang sungai.

Kecamatan Muara Gembong sebagai daerah yang terdiri dari pantai,

sungai dan tambak-tambak terbuka pada umumnya beriklim panas, siang hari

mencapai 290-320 C, pada malam hari udara tidak terlalu panas temperatur berada

pada 250-270 C dan curah hujan rata-rata 1.360 mm.

Curah hujan sangat berpengaruh bagi pola tanaman pertanian maupun

perikanan. Pada sawah tadah hujan masyarakat melakukan panen lebih dari enam

bulan dan bahkan panen akan gagal manakala curah hujan tidak beraturan,

kadangkala musim kering berkepanjangan mengakibatkan tanah menjadi kering,

sulit untuk diolah dan pada musim hujan yang berkepanjangan terjadi banjir yang

diakibatkan air laut dan air Sungai Citarum meluap mengakibatkan banjir.

Page 3: 1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. 2. 3. …a-research.upi.edu/operator/upload/s_mrl_055772_chapter4(1).pdf · pada 25 0-27 0 C dan curah hujan rata-rata 1.360 mm. ... bencana

3

Pertumbuhan penduduk di Kecamatan Muara Gembong setiap tahun

semakin meningkat baik karena pertambahan penduduk pendatang, atau atas

pertambahan kelahiran. Semakin besarnya pertumbuhan penduduk semakin

mendorong Pemerintah Kabupaten Bekasi berkewajiban mengatur dan menata

kehidupan pemerintahan di Muaragembong, dengan berlandaskan kepada

Peraturan dan Perundang-undangan yang berlaku pada saat itu yakni UU No. 5

tahun 1979 tentang Pemerintahan Daerah, dan dengan memperhatikan luas

wilayah dan jumlah penduduk serta syarat-syarat lain yang ditentukan oleh

peraturan dan perundang-undangan mengenai pembentukan nama, batas,

kewenangan, hak dan kewajibannya, kemudian dibentuk pemerintahan di Muara

Gembong yang berstatus perwakilan yang berstruktur kepada Kecamatan

Cabangbungin.

Berdasarkan catatan Kecamatan Muara Gembong pada akhir bulan

Desember 2002 penduduk Kecamatan Muara Gembong berjumlah 32.917 jiwa

yang tersebar di beberapa desa sebagaimana tabel berikut :

Tabel 1.4

Jumlah Penduduk Kecamatan Muaragembong Tahun 2002

No

Nama Desa

Jumlah

Penduduk

Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan

1. 2. 3. 4. 5. 6.

Pantai Bakti Pantai Bahagia Pantai Sederhana Pantai Harapanjaya Pantai Mekar Desa Jayasakti

5.574 5.996 3.591 5.678 5.884 6.194

2.815 3.098 1.796 2.873 3.014 3.104

2.759 2.898 1.795 2.885 3.180 3.180

Jumlah 32.917 16.595 16.322 Sumber : Kecamatan Muara Gembong

Page 4: 1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. 2. 3. …a-research.upi.edu/operator/upload/s_mrl_055772_chapter4(1).pdf · pada 25 0-27 0 C dan curah hujan rata-rata 1.360 mm. ... bencana

4

Mayoritas Penduduk Kecamatan Muara Gembong beragama Islam (99 %),

dan sisanya beragama Kristen. Kehidupan dan kerukunan umat beragama berjalan

dengan baik. Dalam bidang pendidikan meskipun sarana pendidikan terbatas,

namun semangat masyarakat untuk menyekolahkan anak-anaknya cukup tinggi.

Ketidakseimbangan pembangunan sarana pendidikan di beberapa desa

mengakibatkan desa yang tidak memiliki sarana pendidikan dan harus

menyekolahkan anaknya ke desa lain yang cukup jauh.

Kehidupan masyarakat yang dilatarbelakangi oleh kehidupan pertanian,

perikanan dan peternakan membentuk nilai budaya tersendiri ditengah-tengah

masyarakat. Kehidupan kebudayaan yang dicerminkan dalam berbagai kegiatan

kesenian masyarakat telah memperkaya berbagai jenis kesenian. Sungai dan laut

merupakan tempat yang digunakan untuk mengekpresikan kekuatan seni mereka

melalui berbagai syukuran, festival, bentuk perahu dan lain-lain. Meskipun

pengelolaan berbagai potensi kesenian belum dilaksanakan secara baik namun

keinginan masyarakat untuk memilih corak seni Muara Gembong terus

diupayakan oleh para pecinta seni setempat.

4.2 Potensi Muara Gembong dalam Kegiatan Kepariwisataan

Dalam pembahasan ini, akan dilakukan identifikasi ulang potensi

pariwisata yang terdapat di Muara Gembong, baik berupa potensi-potensi yang

dapat menunjang dalam usaha pembangunan serta pengembangan kawasan wisata

bahari Muara Gembong maupun potensi yang justru menghambat atau bahkan

Page 5: 1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. 2. 3. …a-research.upi.edu/operator/upload/s_mrl_055772_chapter4(1).pdf · pada 25 0-27 0 C dan curah hujan rata-rata 1.360 mm. ... bencana

5

mematikan usaha pembangunan dan pengembangan kawasan wisata bahari Muara

Gembong itu sendiri.

Di bawah ini merupakan beberapa potensi penunjang usaha pembangunan

dan pengembangan atraksi wisata di Muara Gembong sebagai kawasan wisata

bahari yang telah berhasil diidentifikasi oleh penyusun, antara lain:

1. Potensi Alam; berupa pantai yang membentang dari Pantai Sederhana dan

berhadapan dengan Teluk Jakarta, serta Pantai Bahagia yang berhadapan

dengan Laut Jawa. Karakter pantai ditumbuhi pohon bakau (mangrove)

tidak memiliki pesisir dan merupakan pantai yang diusahakan masyarakat

nelayan untuk menangkap ikan dan penambangan pasir, sepanjang pantai

terdapat beberapa muara seperti Muara Bendera di Desa Pantai bahagia

merupakan muara terbesar dari aliran Sungai Citarum. Muara Bendera

dihuni para nelayan. Muara Mati merupakan muara lainnya di desa Pantai

Bahagia yang dihuni oleh para nelayan.

2. Potensi Sumber Daya Manusia baik dari segi kuantitas maupun kualitas.

3. Potensi adat istiadat atau tradisi masyarakat

Sedangkan potensi yang dapat menghambat usaha pembangunan serta

pengembangan atraksi wisata ditempat ini terbagi menjadi 2 faktor yaitu faktor

yang disebabkan oleh manusia contohnya minimnya infrastruktur yang tersedia.

Sebagai contoh kondisi jalan dari mulai Desa Sukatani sampai menuju Muara

Gembong, dapat dikategorikan tidak layak. Kondisi jalan yang rusak, berlubang

dan bergelombang, dapat membahayakan jiwa wisatawan yang berkunjung.

Page 6: 1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. 2. 3. …a-research.upi.edu/operator/upload/s_mrl_055772_chapter4(1).pdf · pada 25 0-27 0 C dan curah hujan rata-rata 1.360 mm. ... bencana

6

Sedangkan faktor penghambat yang bersumber dari alam terbagi lagi menjadi

2 yaitu yang pertama faktor penghambat yang bersifat insidental contohnya

bencana banjir akibat luapan Sungai Citarum, kemudian faktor penghambat lain

yang bersumber dari alam berupa potensi bahaya yang memang pada dasarnya

merupakan rangkaian dari siklus alam contohnya hujan deras disertai angin

kencang yang menyebabkan gelombang dan ombak besar (termasuk didalamnya

perubahan iklim).

4.3 Deskripsi Kelayakan Aspek

Masyarakat pesisir di Kecamatan Muara Gembong, Kabupaten Bekasi

merupakan masyarakat yang mayoritas mengantungkan kehidupanya dari apa

yang dihasilkan oleh Laut. Dimana sekitar 60 % masyarakatnya merupakan

nelayan dan petani tambak. Pemanfaatan terhadap potensi – potensi kelautan

inilah yang dapat menimbulkan berkurang atau bahkan rusaknya sumber daya

hayati maupun non hayati yang terdapat dipesisir laut seperti ikan, udang,

mangrove dan biota lainnya serta sumber daya mineral dan abiotik lain di

permukaan air, di kolam tambak, dan di dasar laut.

Sedangkan pengembangan kawasan wisata bahari merupakan suatu bentuk

pengelolaan kawasan wisata yang berupaya untuk memberikan manfaat terutama

bagi perlindungan dan pelestarian serta pemanfaatan potensi dan jasa lingkungan

sumber daya kelautan. Selain itupula masyarakat harus dapat merasakan manfaat

secara langsung dari usaha pariwisata dengan terbukanya kesempatan kerja dan

Page 7: 1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. 2. 3. …a-research.upi.edu/operator/upload/s_mrl_055772_chapter4(1).pdf · pada 25 0-27 0 C dan curah hujan rata-rata 1.360 mm. ... bencana

7

usaha yang pada gilirannnya akan mampu meningkatkan kesejahteraan bagi

masyarakat dan pendapatan asli daerah bagi pemerintah daerah kabupaten Bekasi.

Oleh karenanya pemanfaatan secara optimal terhadap potensi kelautan

tersebut harus diimbangi dengan upaya – upaya perbaikan terhadap kawasan yang

rusak dan keanekaragamannya telah berkurang. Salah satunya ialah dengan

mengaplikasikan konsep pengembangan konsep wisata bahari didalam

memanfaatkan potensi dan jasa lingkungan sumber daya.

Menurut Douglas (1975) areal seperti halnya hutan maupun kawasan

lindung yang dikembangkan sebagai kawasan wisata dapat dikunjungi, tanpa

menimbulkan kerusakan dengan dua orang wisatawan setiap hari per acre atau

sama dengan lima orang per hektar. Apabila besaran angka ini dipergunakan

untuk menghitung jumlah wisatawan, maka Daya Tampung Ekosistem dan

Kawasan Lindung di kawasan wisata bahari (Kawasan Lindung diluar Kawasan

Hutan), yang diperhitungkan 10 % adalah :

Dengan demikian, tentunya pihak pengelola sudah dapat memperhitungkan

berapa banyak, bagaimana, keputusan dan langkah apa saja yang perlu diambil

pada saat mengelola serta mengembangkan Muara Gembong sebagai kawasan

wisata bahari. Sehingga keseimbangan ekosistem di Muara Gembong tetap

terjaga.

10 % x 25.028 Ha x 360 hari x 5 wisatawan = 4.505.040 wisatawan/tahun

Page 8: 1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. 2. 3. …a-research.upi.edu/operator/upload/s_mrl_055772_chapter4(1).pdf · pada 25 0-27 0 C dan curah hujan rata-rata 1.360 mm. ... bencana

8

4.3.1 Kondisi Fisik Alam Muara Gembong

Pohon mangrove dan tanah tambak serta lahan payau merupakan ciri-ciri

khas Kecamatan Muara Gembong. Luas tanah yang telah terbangun

peruntukannya meliputi berbagai kepentingan dan kebutuhan yang meliputi

kawasan pemukiman penduduk pinggir laut dengan luas lahan keseluruhan

2.600,600 hektar tersebut didominasi oleh lahan perairan. Tambak perikanan yang

mencakup lahan seluas 8.200,000 Ha menjadi mata pencaharian utama 60 persen

dari total kepadatan penduduk 36.181 jiwa. Sisanya bekerja dengan menjadi

petani darat, mengelola lahan pertanian kering seluas 1.411,800 Ha. Lahan kritis

di Muara Gembong telah diolah dengan budidaya pertanian seluas 52,800 Ha.

Kecamatan ini terdiri dari enam desa, Jayasakti seluas 1.751,381 hektare

(Ha), Pantai Mekar 1.451,274 Ha , Pantai Sederhana 1.091,844 Ha, Pantai Bahagia

2.513,169 Ha, Pantai Bakti 3.401,763 Ha, dan Pantai Harapan Jaya dengan lahan

terluas 3.243,901 Ha. Muara Gembong terkenal dengan potensi alamnya, muara ini

adalah habitat ikan bandeng yang sangat diminati oleh warga Jakarta karena

dagingnya yang tidak bau, hal itu dikarenakan “bandeng gembong” diberikan

pakan ikan yang alami.

Sepanjang pantai, dipinggiran tambak dan sungai ditumbuhi pohon bakau,

pohon api-api, pohon pidada dan semak belukar. Pohon-pohon tersebut

keberadaannya mulai berkurang, tersisihkan oleh berbagai kepentingan hidup

masyarakat, sehingga tidak sebanding antara luas lahan Muara Gembong dengan

jumlah pohon-pohon penyangga, kejadian dan situasi ini menimbulkan dampak

terhadap banjir, abrasi, dan pengendapan lumpur, terutama pada musim penghujan

Page 9: 1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. 2. 3. …a-research.upi.edu/operator/upload/s_mrl_055772_chapter4(1).pdf · pada 25 0-27 0 C dan curah hujan rata-rata 1.360 mm. ... bencana

9

pada periode Juli – Oktober, dimana angin berhembus dominan dengan kecepatan

bervarisasi antara 7 sampai dengan 20 knot, sedangkan pada musim kering angin

berhembus cukup kuat sampai dengan ± 50 mil kearah pantai, sehingga

menimbulkan ombak besar.

4.3.2 Aspek Aktivitas dan Fasilitas

Didalam suatu kawasan wisata (apapun jenis dan tema yang ditawarkan

kepada wisatawan) tidak bisa dipisahkan dengan aspek aktivitas dan fasilitas apa

yang dapat dilakukan dan dinikmati oleh pengunjung yang datang.

Oleh karenanya, diperlukan suatu perencanaan yang tepat bagi

pengembangan kawasan wisata bahari Muara Gembong. Termasuk perencanaan

aktivitas dan fasilitas apa saja yang akan tersedia serta dapat dinikmati khususnya

aktivitas dan fasilitas yang berhubungan dengan rekreasi air.

Untuk aktivitas rekreasi air dibagi menjadi dua kategori, antara lain :

intensive use activities yaitu aktivitas yang dilakukan pada areal yang tidak terlalu

luas tetapi memerlukan banyak modifikasi, contohnya renang. Selanjutnya

Extensive use activities yaitu aktivitas yang dilakukan pada areal yang luas tetapi

tidak banyak merubah natural environment atau kondisi alami suatu tempat,

contohnya memancing, bersampan dan lain-lain.

Di bawah ini beberapa pilihan aktivitas yang dapat dilakukan di kawasan

wisata bahari Muara Gembong :

Page 10: 1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. 2. 3. …a-research.upi.edu/operator/upload/s_mrl_055772_chapter4(1).pdf · pada 25 0-27 0 C dan curah hujan rata-rata 1.360 mm. ... bencana

10

1. Renang

Faktor keamanan menjadi hal yang utama dalam melakukan aktivitas renang.

Mencakup keamanan dari bahaya fisik maupun dari kualitas air yang buruk atau

berbahaya. Kualitas air yang penting adalah bebas dari bakteri dan polutan. Untuk

bakteri, Indikatornya e. coli harus 1000 organisme / 100 ml air.

Bahaya fisik mencangkup keadaan pada permukaan air, water edge and in water

hazard. Penanggulangannya dengan membuat tanda peringatan yang informatif

dan mudah dibaca, serta membuat pembatas untuk area yang sangat berbahaya.

Alas badan air harus bebas dari material yang berbahaya seperti batu yang tajam,

besi, beling dan lain-lain. Informasi kedalaman air juga sangat penting. Baiknya

dibuat self reading depth rods (GBR).

Jumlah dan aliran air juga menentukan kualitas air. Polutan yang dihasilkan dari

aktivitas renang akan lebih sedikit pada badan air yang mengalir dan volumenya

banyak. Informasi tentang bencana alam yang pernah terjadi (data time series),

atau saat CH tinggi perlu manajemen khusus.

2. Memancing

Aktivitas memancing pada umumnya dilakukan atas dasar kesenangan atau

hobby. Namun tidak sedikit pula orang yang menghasilkan pendapatan finansial

dari aktivitas ini, seperti budidaya ikan air tawar, pengolahan panganan yang

berbahan baku ikan. Oleh karenanya, akan lebih baik apabila aktivitas ini

didukung dengan aktivitas-aktivitas lain yang terkait sebagaimana telah

disebutkan diatas.

Page 11: 1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. 2. 3. …a-research.upi.edu/operator/upload/s_mrl_055772_chapter4(1).pdf · pada 25 0-27 0 C dan curah hujan rata-rata 1.360 mm. ... bencana

11

3. Fotografi dan Menikmati Pemandangan

Dalam melakukan aktivitas fotografi, sebaiknya ditentukan tempat-tempat khusus

(point of view) yang memiliki pemandangan yang indah dan cocok digunakan

sebagai tempat pengambilan gambar. Hal ini dapat juga dilakukan sebagai salah

satu upaya promosi terhadap kawasan wisata bahari Muara Gembong.

4. Mengamati flora dan fauna

Aktifitas ini dapat dilakukan dengan cara memperkenalkan flora dan fauna khas

yang banyak ditemukan atau dibudidayakan atau bahkan yang menjadi icon di

Muara Gembong, “bandeng gembong” misalnya.

5. Berlayar atau Parasailing

Aktivitas ini dapat dilakukan dengan memperhatikan faktor kecepatan angin dan

cuaca, sehingga aktivitas ini harus dihentikan untuk sementara apabila masuk

pada musim penghujan dan angin barat.

6. Jet ski

Sama halnya dengan melakukan aktivitas Berlayar atau Parasailing, Aktivitas ini

juga dapat dilakukan dengan memperhatikan faktor kecepatan angin dan cuaca,

sehingga aktivitas ini harus dihentikan untuk sementara apabila masuk pada

musim penghujan dan angin barat.

Page 12: 1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. 2. 3. …a-research.upi.edu/operator/upload/s_mrl_055772_chapter4(1).pdf · pada 25 0-27 0 C dan curah hujan rata-rata 1.360 mm. ... bencana

12

7. Olah raga pantai

Untuk melakukan aktivitas olah raga pantai dapat dilakukan di alam terbuka,

sehingga tidak memerlukan penambahan fasilitas khusus seperti lapangan indoor.

Tetapi tidak boleh pula dilupakan diperlukan perhatian dan pengamanan ekstra

karena aktivitasnya yang dilakukan di alam terbuka.

8. Rekreasi

Aktivitas ini dapat terlaksana dengan baik apabila didukung oleh fasilitas-fasilitas

yang lengkap, seperti taman bermain dan wahana rekreasi lainya (sebagai contoh :

arena ketangkasan, space shuttle dan lain-lain)

9. Edukasi

Aktivitas ini dapat dilakukan salah satunya dengan memperkenalkan menangkap

ikan yang baik tanpa merusak lingkungan, diperagakan oleh seorang nelayan.

4.3.3 Aspek Pasar dan Pemasaran

4.3.3.1 Faktor Penunjang dikembangkannya Muara Gembong sebagai

Kawasan Wisata Bahari

Seiring dengan berubahnya permintaan konsumen, yang bergeser dari

konsumen mass-tourism menjadi new-tourism, Muara Gembong merupakan

alternatif pilihan yang menguntungkan bagi pengembang untuk dijadikan kawasan

wisata. Suasana baru di pinggiran Kota dengan lingkungan alam yang jauh dari

kebisingan, polusi dan hiruk pikuk aktivitas Kota menjadi sesuatu yang cukup

worth, meskipun harga yang dibayarkan tidak sedikit.

Page 13: 1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. 2. 3. …a-research.upi.edu/operator/upload/s_mrl_055772_chapter4(1).pdf · pada 25 0-27 0 C dan curah hujan rata-rata 1.360 mm. ... bencana

13

Muara Gembong memiliki kans yang cukup besar, karena selain telah

memiliki pengunjung tetap yang sangat loyal, banyak orang yang membutuhkan

tempat seperti Muara Gembong untuk berwisata dengan gaya baru.

4.3.3.2 Bentuk Pasar

Jika dilihat dari bentuk pasar segi konsumen, maka Muara Gembong termasuk

dalam jenis pasar konsumen. Hal itu dikarenakan Muara Gembong disewa atau

dibeli oleh konsumen baik itu perorangan atau kelompok, untuk penggunaan

secara pribadi. Penggunaan pribadi termasuk didalamnya digunakan untuk

menikmati atraksi serta fasilitas yang tersedia di kawasan wisata bahari.

4.3.3.3 Segmentasi, Target dan Posisi Pasar

Segmentasi pasar adalah membagi pasar ke dalam kelompok-kelompok

pembeli yang didasarkan pada tingkah laku, kebutuhan, karakteristik, yang

mungkin membutuhkan produk yang berbeda. Sebelum membagi pasar, terlebih

dahulu dilakukan riset pasar.

Tujuan dari pengklasifikasian segmen pasar adalah untuk melayani konsumen

dengan kualitas tinggi sehingga konsumen merasa puas, untuk meningkatkan

kunjungan wisatawan dan meningkatkan pangsa pasar, serta memperkuat citra

yang telah dibuat.

Page 14: 1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. 2. 3. …a-research.upi.edu/operator/upload/s_mrl_055772_chapter4(1).pdf · pada 25 0-27 0 C dan curah hujan rata-rata 1.360 mm. ... bencana

14

Sedangkan yang menjadi target pasar kawasan wisata bahari Muara Gembong

adalah keluarga, kalangan umum, pelajar dan mahasiswa, dengan target pasar

wisatawan nusantara berasal dari Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi

(JABODETABEK) dan sekitarnya.

Posisi pasar kawasan wisata bahari Muara Gembong ditentukan dengan cara

mengidentifikasi keunggulan kompetitif yaitu perusahaan menawarkan produk

serta pelayanan yang berkualitas dan bermutu yang direalisasikan dengan

memberikan pelayanan serta produk yang berkualitas serta bermutu pula.

4.3.3.4 Bauran Pemasaran

Bauran pemasaran merupakan alat bagi pemasar yang terdiri atas berbagai

unsur suatu program pemasaran yang perlu dipertimbangkan agar strategi

pemasaran berjalan lancar. Bauran pemasaran produk jasa mencakup place,

product, promotion, price, people, process, dan costumer service.

Place

Place atau tempat merupakan gabungan antara lokasi dan keputusan atas

saluran distribusi, yaitu berhubungan dengan bagaimana penyampaian jasa kepada

konsumen dan dimana lokasi yang strategis.

Lokasi berarti dimana suatu perusahaan melakukan usahanya. Dalam hal

ini, kawasan wisata bahari telah berada di lokasi yang tepat, yaitu dekat dengan

pusat keramaian, dikelilingi oleh lahan perairan laut Jawa yang luas dan terhimpit

diantara Jakarta Utara dengan Kabupaten Karawang. Tak kurang dari empat jam

diperlukan untuk menempuh perjalanan dari kota Jakarta. Dengan dibangunnya

Page 15: 1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. 2. 3. …a-research.upi.edu/operator/upload/s_mrl_055772_chapter4(1).pdf · pada 25 0-27 0 C dan curah hujan rata-rata 1.360 mm. ... bencana

15

kawasan wisata bahari Muara Gembong, maka diharapkan wisatawan lokal yang

berasal dari daerah JABODETABEK dan sekitarnya memiliki alternatif pilihan

untuk berwisata.

Product

Produk merupakan keseluruhan objek atau proses yang memberikan

sejumlah nilai kepada konsumen. Unsur-unsur yang perlu diperhatikan dari

sebuah produk tangible maupun produk intangible adalah manfaat dari produk itu

sendiri bagi konsumen. Selain itu, adanya merk dan bukti fisik dari produk

tersebut juga merupakan faktor penting untuk bauran produk.

Produk inti dari kawasan wisata bahari Muara Gembong adalah

recreation dreamland dengan suasana alami. Sedangkan produk pelengkap dari

kawasan wisata bahari Muara Gembong adalah pelayanan yang cepat tanggap

serta jaminan keamanan bagi konsumen.

Adapun beberapa aktivitas pengunjung yang ditawarkan oleh kawasan

wisata bahari Muara Gembong antara lain:

1) Memancing (Marina Fishing)

2) Rekreasi (recreation)

3) Traditional Games

4) Out Bound

(Flying Fox dan lain sebagainya)

5) Budidaya Ikan

6) Budidaya Tambak

7) Budidaya Hutan Mangrove

Page 16: 1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. 2. 3. …a-research.upi.edu/operator/upload/s_mrl_055772_chapter4(1).pdf · pada 25 0-27 0 C dan curah hujan rata-rata 1.360 mm. ... bencana

26

Promotion

Bauran promosi antara lain iklan, penjualan perorangan, promosi penjualan,

hubungan masyarakat, informasi dari mulut ke mulut, dan surat pemberitahuan

langsung. Bauran promosi yang dipilih oleh kawasan wisata bahari Muara

Gembong adalah melalui iklan di media, internet, brosur dan pamphlet serta

adanya informasi dari mulut ke mulut. Dari semua promosi tersebut, kawasan

wisata bahari memberikan citra bahwa kawasan wisata bahari Muara Gembong

merupakan kawasan wisata bahari sekaligus kawasan ekowisata berkualitas yang

mengkombinasikan dengan aktivitas berekreasi bagi para wisatawan.

Untuk di internet dan di pamphlet, kawasan wisata bahari Muara Gembong

memberikan informasi tentang fasilitas dan keunggulan dari kawasan wisata

bahari Muara Gembong itu sendiri. Untuk pelayanan melalui internet, konsumen

dapat mengetahui tarif, layanan dan perkembangan terbaru dari kawasan wisata

bahari Muara Gembong.

Price

Harga sangat berpengaruh terhadap citra produk, serta keputusan konsumen

untuk membeli produk tersebut. Harga sangat berhubungan dengan pendapatan

yang dapat mempengaruhi permintaan dan penawaran.

Page 17: 1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. 2. 3. …a-research.upi.edu/operator/upload/s_mrl_055772_chapter4(1).pdf · pada 25 0-27 0 C dan curah hujan rata-rata 1.360 mm. ... bencana

27

Faktor-faktor yang mempengaruhi penentuan harga suatu produk adalah posisi

jasa, sasaran perusahaan, tingkat persaingan, siklus hidup jasa, elastisitas

permintaan, struktur biaya, sumber daya yang digunakan, kondisi ekonomi dan

kapasitas jasa.

People

Dalam hubungannya dengan jasa, maka orang yang menyediakan fasilitas

jasa, sangat mempengaruhi kualitas jasa yang diberikan. Keputusan yang orang

tersebut berikan dipengaruhi oleh seleksi, pelatihan, motivasi dan manajemen

sumber daya manusia.

Untuk mencapai kualitas terbaik, maka karyawan harus diberi pelatihan untuk

memberikan konsumen kepuasan. Terdapat empat kriteria orang yang dapat

mempengaruhi konsumen, diantaranya :

1. Contractors’ yaitu orang berinteraksi dengan konsumen dengan frekuensi

yang sangat sering sehingga sangat mempengaruhi keputusan konsumen.

2. Modifiers yaitu orang yang secara tidak langsung mempengaruhi

konsumen tetapi cukup sering berhubungan dengan konsumen.

3. Influencers’ yaitu orang mempengaruhi keputusan konsumen tetapi tidak

secara langsung kontak pada konsumen.

4. Isolates yaitu orang yang tidak secara langsung ikut dalam bauran

pemasaran.

Page 18: 1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. 2. 3. …a-research.upi.edu/operator/upload/s_mrl_055772_chapter4(1).pdf · pada 25 0-27 0 C dan curah hujan rata-rata 1.360 mm. ... bencana

28

Kawasan wisata bahari Muara Gembong yakin bahwa kemampuan sumber

daya manusia merupakan strategi utama yang menjadikan kawasan wisata bahari

Muara Gembong lebih unggul daripada tempat wisata sejenis lainnya. Untuk itu,

kawasan wisata bahari Muara Gembong membuat program-program khusus untuk

meningkatkan kualitas sumber daya manusia, diantaranya :

1. Employee of the year

2. Employee of the month

3. Penghargaan jasa yang diberikan pada karyawan yang telah lima tahun

lebih mengabdi.

4. Pelatihan untuk meningkatkan kualitas karyawan, baik dari segi

keterampilan maupun peningkatan kerohanian.

5. Adanya outbound bagi para karyawan untuk melepas penat dan untuk

meningkatkan silaturahmi antar karyawan.

Process

Proses merupakan semua gabungan aktivitas, yang terdiri dari prosedur,

jadwal pekerjaan, mekanisme, dan hal-hal rutin lainnya. Proses dapat dilakukan

dengan dua cara, yaitu ;

1. Kompleksitas yaitu berhubungan dengan langkah-langkah dan tahapan

proses

2. Keragaman yaitu berhubungan dengan adanya perubahan dari langkah-

langkah dan tahapan proses tersebut.

Page 19: 1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. 2. 3. …a-research.upi.edu/operator/upload/s_mrl_055772_chapter4(1).pdf · pada 25 0-27 0 C dan curah hujan rata-rata 1.360 mm. ... bencana

29

Costumer service

Layanan konsumen meliputi aktivitas untuk memberikan kegunaan waktu dan

tempat termasuk pelayanan pratransaksi, transaksi dan pascatransaksi untuk

memuaskan konsumen.

Pemberian pelayanan yang dilakukan oleh kawasan wisata bahari Muara

Gembong termasuk didalamnya pemesanan melalui internet dan fasilitas yang

sudah dijelaskan pada bagian terdahulu mengenai produk. Pelayanan yang

diberikan oleh kawasan wisata bahari Muara Gembong adalah program

pendidikan dan pelatihan tentang pelestarian lingkungan hidup.

Sarana dan kualitas sarana disediakan terutama untuk memenuhi kebutuhan

wisatawan kawasan wisata bahari Muara Gembong serta dirancang berdasarkan

standar internasional. Elemen bangunan yang sederhana, bersih dan alami

merupakan perwujudan dari keindahan. Kesan natural justru timbul karena sikap

apa adanya dan kesesuaian dengan lingkungan.

4.3.3.5 Pemasaran Kawasan Wisata Bahari Muara Gembong

Pemasaran kawasan wisata bahari Muara Gembong, tidak dapat

dipisahkan dari pemasaran secara makro pada tingkat Kabupaten Bekasi dan

wilayah pengembangan kepariwisataan jalur Pantai Utara, mengingat potensi

Kabupaten Bekasi memilki dua jenis produk alternatif yang dapat bersinergis

yaitu kawasan wisata industri dan kawasan wisata bahari. Kedua bentuk produk

wisata alternatif tersebut dapat menjadi produk wisata unggulan, namun berbeda

segmen pasarnya. Meskipun kedua produk wisata tersebut memiliki peluang pasar

Page 20: 1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. 2. 3. …a-research.upi.edu/operator/upload/s_mrl_055772_chapter4(1).pdf · pada 25 0-27 0 C dan curah hujan rata-rata 1.360 mm. ... bencana

30

nusantara dan mancanegara yang sama besarnya. Penentuan pasar yang menjadi

target, harus dimulai dengan analisis produk kemudian dikembangkan kepada

analisis pasar. Keduanya dapat dilaksanakan sejalan dengan penyusunan

perencanaan pengembangan kawasan wisata bahari.

4.4 Analisis SWOT Muara Gembong sebagai Kawasan Wisata Bahari

Muara Gembong sebagai kawasan wisata bahari memiliki kekuatan,

kelemahan, serta peluang dan ancaman untuk prediksi masa depan, dikaitkan

dengan posisinya sebagai kawasan wisata. Penulis menggunakan analisis SWOT

(Strength, Weakness, Opportunity, Threat) untuk mengetahui bagaimana posisi

Muara Gembong sebagai kawasan wisata bahari.

1. Strength

1) Muara Gembong memiliki lahan cukup luas, terdiri dari pantai, hutan

bakau, dan daratan dengan luas 13.205.702 Ha, yang berpotensi untuk

dikembangkan sebagai kawasan wisata.

2) Terletak di Pantai Utara yang sangat strategis karena berhadapan dengan

teluk Jakarta. Lokasi di mana Muara Gembong berada merupakan suatu

keuntungan yang signifikan, karena menjadi daya tarik khusus yang jarang

dimiliki oleh daerah lain.

3) Pengembangan wilayah pantura telah diatur dalam Perda No. 5 tahun 2003

tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Khusus pantai Utara Kabupaten

Bekasi Tahun 2003-2013.

Page 21: 1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. 2. 3. …a-research.upi.edu/operator/upload/s_mrl_055772_chapter4(1).pdf · pada 25 0-27 0 C dan curah hujan rata-rata 1.360 mm. ... bencana

31

4) Heterogenitas masyarakat Muara Gembong dapat menjamin ketersediaan

sumber daya manusia dari segi kuantitas dengan berbagai kualitas

disesuaikan dengan kebutuhan yang ada.

5) Tradisi masyarakat sekitar, seperti syukuran laut, dan tradisi lain yang

berkaitan dengan kuliner.

6) Hasil laut beserta olahannya sangat terkenal di wilayah Jakarta, seperti

kepiting, “bandeng gembong” dan “Terasi Jembret”, sehingga menjadi

daya tarik tersendiri bagi wisatawan untuk datang berkunjung ke kawasan

wisata bahari Muara Gembong.

7) Pembangunan infrastruktur dibiayai Pemerintah daerah.

8) Adanyaa lembaga resmi dibawah koordinasi Pemerintah kabupaten bekasi

yang bertanggung jawab atas pengembangan Muara Gembong Sebagai

kawasan wisata bahari, yakni Dinas Pariwisata dan Industri.

2. Weakness

1) Sengketa kepemilikan tanah di kecamatan Muaragembong sampai saat ini

tak kunjung terselesaikan sehingga menghambat pengembangan Muara

Gembong sebagai kawasan wisata bahari.

2) Implementasi Peraturan daerah masih mengalami hambatan, terutama

dalam masalah kepemilikan tanah di Muara Gembong.

3) Dibutuhkan biaya tinggi untuk pemeliharaan infrastruktur

4) Kondisi jalan yang rusak dan berlubang menuju Muara Gembong melalui

jalan darat sangat tidak mendukung.

5) Ketersediaan sumber daya manusia masih belum memadai dibanding

tugas-tugas koordinasi yang harus ditangani cukup luas.

Page 22: 1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. 2. 3. …a-research.upi.edu/operator/upload/s_mrl_055772_chapter4(1).pdf · pada 25 0-27 0 C dan curah hujan rata-rata 1.360 mm. ... bencana

32

6) Ketiadaan sarana transportasi yang memadai untuk mencapai lokasi Muara

Gembong.

3. Opportunity

1) Potensi pantai dan sungai strategis untuk dikembangkan sebagai kawasan

wisata bahari.

2) Dapat memberikan motivasi bagi para pengunjung untuk lebih peduli dan

selalu menjaga kelestarian sumber daya alam.

3) Ekosistem lingkungan pantai dan sungai Muara Gembong mendukung

untuk dijadikan kawasan wisata.

4) Terbukanya lapangan kerja dan kesempatan usaha bagi masyarakat

setempat dan sekitar Muara Gembong.

5) Peningkatan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat melalui

bertambahnya tingkat Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Bekasi.

6) Kemudahan aksesibilitas.

7) Ketertarikan investor untuk ikut berinvestasi.

4. Threat

1) Pengenaan pajak dan retribusi illegal

2) Degradasi budaya dan kearifan lokal masyarakat sekitar kawasan wisata

3) Tidak menariknya atraksi wisata yang sudah dibangun.

4) Perubahan tata guna lahan dan pemanfaatan ruang.

5) Penduduk pendatang di Muara Gembong makin meningkat setiap tahun

dan banyak yang tidak memiliki pekerjaan tetap, sehingga berpotensi

menimbulkan kecemburuan sosial bahkan konflik internal masyarakat

Muara Gembong.

Page 23: 1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. 2. 3. …a-research.upi.edu/operator/upload/s_mrl_055772_chapter4(1).pdf · pada 25 0-27 0 C dan curah hujan rata-rata 1.360 mm. ... bencana

33

6) Antipati masyarakat lokal atas penggunaan kawasan wisata.

4.5 Konsep Dasar Fasilitas Muara Gembong sebagai Kawasan Wisata Bahari

4.5.1 Perencanaan Tata Letak (Layout)

Tata letak fasilitas akan berpengaruh pada persepsi pengunjung atas kualitas suatu

produk dan jasa, oleh karenanya terdapat beberapa unsur yang perlu diperhatikan

dalam tata letak fasilitas jasa yang meliputi :

1) Perencanaan kapasitas Kawasan

Kapasitas kawasan yang dimaksud adalah kawasan wisata bahari Muara Gembong

berfungsi sebagai penyedia produk-produk (atraksi-atraksi) yang diinginkan

konsumen serta disesuaikan dengan kebutuhan, hal ini dilakukan dengan

melakukan penelitian pasar mengenai produk apa yang laku dipasaran dan apakah

produk atau atraksi yang ditawarkan diminati publik.

2) Perencanaan letak Kawasan

Kawasan terletak di wilayah yang menunjang terhadap target market, tema

produk, manfaat produk, sehinga masyarakat tertarik dan datang ke kawasan.

3) Perencanaan lay-out Kawasan

Pertimbangan spasial : Muara Gembong merupakan lokasi yang strategis bagi

pengembangan kawasan wisata dilihat dari segi tata letak wilayah.

Page 24: 1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. 2. 3. …a-research.upi.edu/operator/upload/s_mrl_055772_chapter4(1).pdf · pada 25 0-27 0 C dan curah hujan rata-rata 1.360 mm. ... bencana

34

Perencanaan ruang : Fasilitas-fasilitas yang akan dibangun di kawasan wisata

bahari Muara Gembong akan dirancang sedemikian rupa untuk mempermudah

pengunjung menikmatinya.

Perlengkapan : Potensi alam yang ada dimanfaatkan guna

menunjang aktivitas pengunjung di dalam kawasan, namun kelengkapan fasilitas

utama dan fasilitas penunjang tetap menjadi perhatian utama.

Tata cahaya : Penerangan alam disiang hari cukup diimbangi dengan

udara segar yang berasal dari angin laut, sementara malam hari dikawasan wisata

di atur sedemikian rupa sehingga pencahayaan menerangi tidak terlalu terang juga

tidak terlalu remang sehingga menikmati lokasi nyaman juga keindahaan alam

dapat dinikmati secara maksimal.

Warna / pesan yang disampaikan secara grafis : Penunjuk arah disepanjang

perjalanan menuju kawasan memperjelas posisi dan mempermudah wisatawan

untuk mencapainya. Dilengkapi dengan balon udara dengan warna-warna cerah

bertuliskan : Kawasan Wisata Bahari Muara Gembong sebagai tanda yang

digunakan sebagai penunjuk tempat (eye catching).

4.5.2 Peletakan Zonasi

Zonasi dimaksudkan untuk membatasi wilayah-wilayah yang ada sehingga

diperoleh kemudahan dalam pengklasifikasian serta penyebaran fasilitas-fasilitas

yang akan dibangun, diawali dengan penentuan tema dari objek wisata yang akan

dikembangakan menjadi satu kawasan wisata. Dilanjutkan dengan

Page 25: 1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. 2. 3. …a-research.upi.edu/operator/upload/s_mrl_055772_chapter4(1).pdf · pada 25 0-27 0 C dan curah hujan rata-rata 1.360 mm. ... bencana

35

pengklasifikasian wilayah zonasi di wilayah Muara Gembong secara lebih

mendalam yang dituangkan dalam Tabel 2. 4 berikut :

Tabel 2.4 Pembagian Zonasi Kawasan Wisata Bahari Muara Gembong

No. Zonasi Batas Pengembangan

Fungsi

1.

Zona Inti

Pantai Bahagia ke arah

Muara Bendera

1) Fasilitas sarana rekreasi pantai

2) Pengembangan usaha akomodasi

3) Sarana rekreasi sungai, sarana pertunjukan dan DUFAN

2.

Zona Penyangga

Pantai Sederhana

Pengembangan wisata lingkungan pantai yang lebih ditujukan untuk pariwisata pendidikan lingkungan (Eco Education)

3. Zona

Pengembangan

Pantai Bakti Pengembangan kawasan wisata petualangan dan wisata lingkungan

4.

Zona Pelayanan

sekaligus Zona

Intensif Pantai

dan Dataran

Dari Tanjung nuhun ke

arah Kampung

Biyongbong (Desa Pantai

Mekar) termasuk

Kampung Biyongbong

Sebrang yang terletak di

Desa Pantai bahagia.

1) Pusat pelayanan pengunjung

2) Pusat perdagangan, pertokoan.

3) Pusat Pemerintahan Kecamatan Muara Gembong

4) dan pintu gerbang kedatangan wisatawan baik melalui darat maupun sungai

Page 26: 1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. 2. 3. …a-research.upi.edu/operator/upload/s_mrl_055772_chapter4(1).pdf · pada 25 0-27 0 C dan curah hujan rata-rata 1.360 mm. ... bencana

36

Berdasarkan matriks pembagian zonasi dan fungsi pengembangan maka disusun

standar penyediaan fasilitas Muara Gembong sebagai kawasan wisata bahari

sebagaimana matriks berikut :

4.5.3 Matriks Standar Fasilitas di Pantai Mekar sebagai Zona Pelayanan

sekaligus Zona Intensif Pantai dan Dataran.

Tabel 3.4 Infrastruktur – Prasarana Dasar di Pantai Mekar.

No

Item

Fasilitas

Peletakan Keterangan 1 2 3

1. Akses Masuk Jaringan jalan √ √ Dapat Disediakan Sampai Zona Inti

2.

Pasokan Air Bersih

Jaringan Air Bersih √ √ Jaringan Sampai ke Zona Inti

Instalansi Pengelolaan Air Bersih

Bak Penampungan Air Bersih

3.

Sumber Listrik

PLN √ √ Jaringan Sampai Zona Inti

Generator √ √ 4.

Pengelolaan Limbah

IPAL Cair √ Terminal Limbah Padat √

Saluran Air Limbah √ √ Jaringan Sampai zona Inti

5. Administrasi Kantor Administrasi √ 6. Telekomunikasi Telepon Umum

(TUT/Wartel/ Telepon Koin)

7. Drainase Saluran Drainase √ √ Jaringan Sampai Zona Inti

8.

Penghijauan

Tanaman / Vegetasi √ √ √ Jaringan Sampai Zona Inti

Taman /Ruang Terbuka hijau

√ √

9. Dermaga Tambatan perahu √ Trotoar pejalan kaki √

Keterangan : 1 = zona inti, 2 = zona penyangga, 3 = zona pelayanan

Page 27: 1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. 2. 3. …a-research.upi.edu/operator/upload/s_mrl_055772_chapter4(1).pdf · pada 25 0-27 0 C dan curah hujan rata-rata 1.360 mm. ... bencana

37

Tabel 4.4 Aksesibilitas di Pantai Mekar.

No Item Fasilitas Peletakan Keterangan

1 2 3

1.

Informasi

Billboard Objek

Wisata

Diletakan pula di Luar Kawasan ODTW (Skala Kawasan,

Kota/Kab) 2. Pintu Masuk Gerbang √ 3. Pintu Keluar Gerbang √ 4. Parkir Tempat Parkir √ Luasan disesuaikan

dengan kebutuhan

5.

Aksesbilitas Internal

Jalan Internal √ Perkerasan Jalan Setapak (foots path)

√ √ √ Perkerasan Batu/semen

Trails √ Perkerasan Tanah/Batu Trotoar √ √

Drop Point √ disesuaikan dengan kebutuhan

Kendaraan Wara-wiri

√ disesuaikan dengan kebutuhan

Keterangan : 1 = zona inti, 2 = zona penyangga, 3 = zona pelayanan

Tabel 5.4 Pelayanan Pengunjung di Pantai Mekar.

No Item Fasilitas Peletakan Keterangan 1 2 3

1. Public Area Terminal √ Parking Area √

2. Informasi Pusat informasi Pengunjung/ TIC

√ Minimal 1 pos

Rambu-rambu Penujuk arah

√ √ √ Tersebar diseluruh area kawasan

Papan Informasi utama √ √ Berisi Peta Orientasi dan lain-lain

Papan Informasi khusus √ √ Untuk Setiap Aktivitas Khas

3.

Perbelanjaan

Pasar Wisata √ Dekat area parkir

Restaurant/Café/Rumah Makan/PUJASERA

Jenis disesuaikan dengan

kebutuhan/dapat diletakan di Zona

inti berpemandangan

indah Kios Kebutuhan Pribadi

Wisatawan

Page 28: 1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. 2. 3. …a-research.upi.edu/operator/upload/s_mrl_055772_chapter4(1).pdf · pada 25 0-27 0 C dan curah hujan rata-rata 1.360 mm. ... bencana

38

ATM √

disesuaikan dengan kebutuhan

Money Charger √

disesuaikan dengan kebutuhan

4. Peribadatan Masjid/gereja/pure/vihara √

5. Pengamanan

Pos Keamanan √ Pos Pengamat Pantai /

Menara Baywatch √ √ √ disesuaikan dengan

kebutuhan Hidran √ √ √

6.

Keselamatan

Pos P3K

Dapat bergabung dengan Pusat

informasi / Pos Keamanan

Medical Center √ Ambulance √

7.

Kebersihan

Kamar Mandi/WC Umum √ √ Tempat Sampah √ √ √ Gerobak Sampah √

Keterangan : 1 = zona inti, 2 = zona penyangga, 3 = zona pelayanan

Zoning peletakan fasilitas dibedakan kedalam tiga zona yaitu zona inti,

penyangga dan pelayanan. Adapun kriteria pembagian zona pada rencana

pengembangan di Pantai Mekar sebagai Zona Pelayanan sekaligus Zona Intensif

Pantai dan Dataran adalah zona inti berada di Tanjung Nuhun, zona penyangga

berada di Kampung Biyongbong Sebrang (yang terletak di Desa Pantai Bahagia),

dan zona pelayanan adalah keseluruhan Desa Pantai Mekar.

Page 29: 1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. 2. 3. …a-research.upi.edu/operator/upload/s_mrl_055772_chapter4(1).pdf · pada 25 0-27 0 C dan curah hujan rata-rata 1.360 mm. ... bencana

39

4.5.4 Matriks Standar Fasilitas di Pantai Sederhana sebagai Zona

Penyangga.

Tabel 6.4 Infrastruktur – Prasarana Dasar di Pantai Sederhana.

No

Item

Fasilitas

Peletakan

Keterangan 1 2 3

1. Akses Masuk Jaringan jalan √ √ Dapat Disediakan

Sampai Zona Inti

2.

Pasokan Air

Bersih

Jaringan Air Bersih √ √ Jaringan Sampai ke

Zona Inti

Instalansi Pengelolaan

Air Bersih

Bak Penampungan Air

Bersih

3.

Sumber Listrik

PLN √ √ Jaringan Sampai

Zona Inti

Generator √ √

4. Telekomunikasi Telepon Umum

(TUT/Wartel/

Telepon Koin)

5.

Penghijauan

Tanaman / Vegetasi √ √ √ Jaringan Sampai

Zona Inti

Taman /Ruang Terbuka

hijau

√ √

6. Dermaga Tambatan perahu √

Trotoar pejalan kaki √

Keterangan : 1 = zona inti, 2 = zona penyangga, 3 = zona pelayanan

Page 30: 1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. 2. 3. …a-research.upi.edu/operator/upload/s_mrl_055772_chapter4(1).pdf · pada 25 0-27 0 C dan curah hujan rata-rata 1.360 mm. ... bencana

40

Tabel 7.4 Aksesibilitas di Pantai Sederhana.

No Item Fasilitas Peletakan Keterangan

1 2 3

1. Jalur in-out perahu ke lokasi

Jalur masuk perahu melalui

sungai

√ √

Jalur keluar perahu

√ √

2. Jalur tour Route mangrove tour

Stop point mangrove tour

3. Pintu Masuk Gerbang √

Tempat parkir √

4. Keamanan Pos Pengamanan √ √

Menara Pengawas

Keterangan : 1 = zona inti, 2 = zona penyangga, 3 = zona pelayanan

Tabel 8.4 Pelayanan Pengunjung di Pantai Sederhana.

No Item Fasilitas Peletakan Keterangan 1 2 3

1. Public Area Plaza √ 2. Perbelanjaan Penjualan cinderamata √ 3. Pusat

Informasi Ruang audio visual √

Ruang eco education √ 4. SAR Alat-alat SAR √

Pemandu √

6.

Keselamatan

Pos P3K

Dapat bergabung dengan Pusat

informasi / Pos Keamanan

Medical Center √ Ambulance √

7.

Kebersihan

Kamar Mandi/WC Umum √ √ Tempat Sampah √ √ Gerobak Sampah √

Keterangan : 1 = zona inti, 2 = zona penyangga, 3 = zona pelayanan

Page 31: 1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. 2. 3. …a-research.upi.edu/operator/upload/s_mrl_055772_chapter4(1).pdf · pada 25 0-27 0 C dan curah hujan rata-rata 1.360 mm. ... bencana

41

Zoning peletakan fasilitas dibedakan kedalam tiga zona yaitu zona inti,

penyangga dan pelayanan. Adapun kriteria pembagian zona pada rencana

pengembangan di Pantai Sederhana sebagai Zona Penyangga adalah seperti:

Zona inti : keseluruhan hutan bakau yang merupakan zona konservasi,

baik yang berada didaratan maupun sebagai pagar pantai yang dapat dimanfaatkan

sebagai pendidikan ekowisata, pengenalan alam baik flora maupun fauna dengan

penyediaan fasilitas yang sesuai dengan karakter alam dan tidak mengganggu

kelestarian alam.

Zona penyangga : keseluruhan sungai atau alur sungai dan daratan Pantai

sederhana yang memiliki kekuatan sebagai daerah yang mendukung terhadap zona

inti dan keberadaannya harus dipertahankan dan dilestarikan.

Zona pelayanan : daratan yang diusahakan sebagai peletakan berbagai fasilitas

yang mendukung dan dibangun sesuai dengan karakter alam sekitarnya serta

merupakan zona pelayanan bagi wisatawan.

Page 32: 1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. 2. 3. …a-research.upi.edu/operator/upload/s_mrl_055772_chapter4(1).pdf · pada 25 0-27 0 C dan curah hujan rata-rata 1.360 mm. ... bencana

42

4.5.5 Matriks Standar Fasilitas di Pantai Bakti sebagai Zona Pengembangan.

Tabel 9.4 Infrastruktur – Prasarana Dasar di Pantai Bakti.

No

Item

Fasilitas

Peletakan Keterangan 1 2 3

1. Akses Masuk Jaringan jalan √ √ Dapat Disediakan Sampai Zona Inti

2.

Pasokan Air Bersih

Jaringan Air Bersih √ √ Jaringan Sampai ke Zona Inti

Instalansi Pengelolaan Air Bersih

Bak Penampungan Air Bersih

3.

Sumber Listrik

PLN √ √ Jaringan Sampai Zona Inti

Generator √ √ 4. Telekomunikasi Telepon Umum

(TUT/Wartel/ Telepon Koin)

5.

Penghijauan

Tanaman / Vegetasi √ √ √ Jaringan Sampai Zona Inti

Taman /Ruang Terbuka hijau

√ √

Keterangan : 1 = zona inti, 2 = zona penyangga, 3 = zona pelayanan

Kondisi fisik Pantai Bakti berupa daratan yang ditumbuhi pohon bakau

dan dikembangkan menjadi daerah pertambakan yang bersifat musiman oleh

masyarakat, merupakan kawasan pedesaan dan masih berupa kawasan hijau yang

belum terbangun. Oleh karenanya selain standar fasilitas berupa infrastruktur,

kawasan ini juga sangat berpotensi sebagai zona pengembangan khususnya

pengembangan bagi peruntukan kawasan wisata petualangan dan lingkungan

mengingat kondisi fisik Pantai Bakti masih belum terbangun.

Page 33: 1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. 2. 3. …a-research.upi.edu/operator/upload/s_mrl_055772_chapter4(1).pdf · pada 25 0-27 0 C dan curah hujan rata-rata 1.360 mm. ... bencana

43

Oleh karenanya aktivitas pengunjung di Pantai Bakti sebagai Zona

Pengembangan kawasan wisata petualangan dan wisata lingkungan dapat dilihat

pada tabel dibawah ini :

Tabel 10.4 Aktivitas Pengunjung di Pantai Bakti.

No Aktivitas Fasilitas Peletakan Keterangan 1 2 3

1.

Traditional Games (Tarik tambang, Balap karung, pukul air,balap kelereng,sumpit botol)

Playground √ Children

Playground

Penyewaan alat –alat permainan

2.

Out Bound

Area Ketangkasan √

Shelter √ Lapangan Terbuka

Trail √ √ √ Penyewaan Alat √

3.

Menikmati Pemandangan, Fotogafi

Titik Pengambilan Foto

Promenade √ √ √ Shelter √ √

Papan Informasi √ √

4.

Budidaya Tambak dan Ikan “bandeng gembong”

Areal Tambak √ √ Pusat

Pembudidayaan dan

Penelitian Ikan

Pusat Pengolahan Ikan

Pusat Penjualan Ikan

Page 34: 1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. 2. 3. …a-research.upi.edu/operator/upload/s_mrl_055772_chapter4(1).pdf · pada 25 0-27 0 C dan curah hujan rata-rata 1.360 mm. ... bencana

44

4.5.6 Matriks Standar Fasilitas di Pantai Bahagia sebagai Zona Inti.

Tabel 11.4: Infrastruktur – Prasarana Dasar di Pantai Bahagia.

No

Item

Fasilitas

Peletakan

Keterangan 1 2 3

1. Akses Masuk Jaringan jalan √ √ Dapat Disediakan

Sampai Zona Inti

2.

Pasokan Air

Bersih

Jaringan Air Bersih √ √ Jaringan Sampai ke

Zona Inti

Instalasi Pengelolaan

Air Bersih

Bak Penampungan Air

Bersih

3.

Sumber Listrik

PLN √ √ Jaringan Sampai

Zona Inti

Generator √ √

4.

Pengelolaan

Limbah

IPAL Cair √

Terminal Limbah Padat √

Saluran Air Limbah √ √ Jaringan Sampai

zona Inti

5.. Telekomunikasi Telepon(TUT/Wartel/

Telepon Koin)

6. Drainase Saluran Drainase √ √ Jaringan Sampai

Zona Inti

7.

Penghijauan

Tanaman / Vegetasi √ √ √ Jaringan Sampai

Zona Inti

Taman /Ruang Terbuka

hijau

√ √

8. Dermaga Tambatan perahu √

Trotoar pejalan kaki √

Keterangan : 1 = zona inti, 2 = zona penyangga, 3 = zona pelayanan

Page 35: 1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. 2. 3. …a-research.upi.edu/operator/upload/s_mrl_055772_chapter4(1).pdf · pada 25 0-27 0 C dan curah hujan rata-rata 1.360 mm. ... bencana

45

Tabel 12.4 Aksesibilitas di Pantai Bahagia.

No Item Fasilitas Peletakan Keterangan

1 2 3

1.

Aksesbilitas

Internal

Jalan Internal √ Perkerasan

Jalan Setapak

(foots path)

√ √ √ Perkerasan Batu/semen

Trails √ Perkerasan Tanah/Batu

Trotoar √ √

Drop Point √ disesuaikan dengan

kebutuhan

Kendaraan

Wara-wiri

√ disesuaikan dengan

kebutuhan

2. Transportasi Kendaraan umum √ √

Kendaraan

khusus dalam

lokasi

√ √

3. Tempat Parkir Internal parkir √ √

Eksternal parkir √ √

4. Aksesbilitas

Eksternal

Gerbang √ √

Keterangan : 1 = zona inti, 2 = zona penyangga, 3 = zona pelayanan

Page 36: 1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. 2. 3. …a-research.upi.edu/operator/upload/s_mrl_055772_chapter4(1).pdf · pada 25 0-27 0 C dan curah hujan rata-rata 1.360 mm. ... bencana

46

Tabel 13.4 Pelayanan Pengunjung di Pantai Bahagia.

No Item Fasilitas Peletakan Keterangan 1 2 3

2. Informasi Pusat informasi Pengunjung/ TIC

√ Minimal 1 pos

Rambu-rambu Penujuk arah

√ √ √ Tersebar diseluruh area kawasan

Papan Informasi utama √ √ Berisi Peta Orientasi dan lain-lain

Papan Informasi khusus √ √ Untuk Setiap Aktivitas Khas

3.

Perbelanjaan

Pasar Wisata √ Dekat area parkir

Restaurant/Café/Rumah Makan/PUJASERA

Jenis disesuaikan dengan

kebutuhan/dapat diletakan di Zona

inti berpemandangan

indah Kios Kebutuhan Pribadi

Wisatawan

ATM √

disesuaikan dengan kebutuhan

Money Charger √

disesuaikan dengan kebutuhan

4. Peribadatan Masjid/gereja/pure/vihara √

5. Pengamanan

Pos Keamanan √ Pos Pengamat Pantai /

Menara Baywatch √ √ √ disesuaikan dengan

kebutuhan Hidran √ √ √

6.

Keselamatan

Pos P3K

Dapat bergabung dengan Pusat

informasi / Pos Keamanan

Medical Center √ Ambulance √

7.

Kebersihan

Kamar Mandi/WC Umum √ √ Tempat Sampah √ √ √ Gerobak Sampah √

8. Pos Pembelian Tiket

Ruang pembelian tiket masuk

Keterangan : 1 = zona inti, 2 = zona penyangga, 3 = zona pelayanan

Page 37: 1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. 2. 3. …a-research.upi.edu/operator/upload/s_mrl_055772_chapter4(1).pdf · pada 25 0-27 0 C dan curah hujan rata-rata 1.360 mm. ... bencana

47

Tabel 14.4 Aktivitas Pengunjung di Pantai Bahagia.

No Aktivitas Fasilitas Peletakan Keterangan 1 2 3

1.

Berenang

Tempat bilas air bersih

Pantai Kolam Renang

Penyewaan alat renang

Penunjuk / rambu batas aman renang

√ √ √ Buli-buli

Menara pengawas √ Didirikan ditepi Pantai

Kamar ganti / locker

Bangku santai

2.

Memancing

Tempat Penyewaan Alat

Pancing

Jaringan Sampai zona Inti

Restaurant √ √ √

Shelter √

Bangku Santai √ √ √

4.

Out Bound

Area Ketangkasan

Shelter √

Lapangan Terbuka

Trail √ √ √

Penyewaan Alat √

5.

Menikmati Pemandangan, Fotogafi

Titik Pengambilan Foto

Promenade √ √ √

Shelter √ √

Papan Informasi √ √

6.

Berkemah

Areal Perkemahan √

Kamar Mandi / MCK

Penyewaan Alat √

8.

Rekreasi

Ruang reservasi /Pembelian tiket

√ √

Wahana Permainan

Page 38: 1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. 2. 3. …a-research.upi.edu/operator/upload/s_mrl_055772_chapter4(1).pdf · pada 25 0-27 0 C dan curah hujan rata-rata 1.360 mm. ... bencana

48

Wahana Petualangan

√ √

9.

Kano

Penyewaan Kano √

Out-in Perahu √ √

Penyewaan alat pengaman

Ruang Tunggu √

Ruang Reservasi √

10.

Jet Ski

Dermaga √

Jet ski in-out √

Guide √ √

Penyewaan alat √

Motor jet ski √

Out-in jet ski √

Ruang reservasi √

11. Banana Boat Dermaga √

Penyewaan alat √

Banana Boat √

Ruang reservasi √

Keterangan : 1 = zona inti, 2 = zona penyangga, 3 = zona pelayanan

Zoning peletakan fasilitas dibedakan kedalam tiga zona yaitu zona inti,

penyangga dan pelayanan. Adapun kriteria pembagian zona pada rencana

pengembangan di Pantai Bahagia sebagai Zona adalah zona inti berada di Muara

Bendera, zona penyangga berada di Kampung Biyongbong Sebrang (yang terletak

di Desa Pantai Bahagia), dan zona pelayanan adalah keseluruhan Desa Pantai

Bahagia kecuali Kampung Biyongbong Sebrang.

Page 39: 1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. 2. 3. …a-research.upi.edu/operator/upload/s_mrl_055772_chapter4(1).pdf · pada 25 0-27 0 C dan curah hujan rata-rata 1.360 mm. ... bencana

49

4.6 Dampak-dampak Positif dan Negatif dalam Pembangunan Serta

Pengembangan Muara Gembong sebagai Kawasan Wisata Bahari.

Saat Muara Gembong dijadikan sebagai Kawasan Wisata Bahari, akan muncul

beberapa dampak pada lingkungan sekitarnya. Dampak-dampak ini dapat bersifat

positif dan negatif berikut solusi untuk mengatasi permasalahan dampak negatif.

4.6.1 Dampak Positif

1) Meminimalisir tingkat kebocoran devisa bagi Kabupaten Bekasi. Untuk

menganalisisnya digunakan pendekatan teori efek ganda (multiplier

effect).

2) Penghijauan akan lebih digalakkan di sekitar kawasan wisata bahari Muara

Gembong.

3) Kebersihan akan lebih terjamin.

4) Lingkungan sekitar akan lebih tertata

5) Keamanan dan ketertiban sekitar kawasan wisata bahari Muara Gembong

akan menjadi perhatian.

6) Menambah wawasan tentang lingkungan khususnya hutan mangrove

7) Memperluas kesempatan kerja dan usaha bagi masyarakat

4.6.2 Dampak Negatif

1) Penambahan volume sampah akibat kegiatan wisatawan.

2) Kunjungan wisatawan yang kurang terkendali ke kawasan wisata bahari

Muara Gembong.

3) Terjadinya kerusakan lingkungan.

Page 40: 1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. 2. 3. …a-research.upi.edu/operator/upload/s_mrl_055772_chapter4(1).pdf · pada 25 0-27 0 C dan curah hujan rata-rata 1.360 mm. ... bencana

50

4) Polusi Udara karena peningkatan jumlah kunjungan wisatawan yang

membawa kendaraan bermotor.

5) Terjadinya perasaan terdiskriminasi dari masyarakat akibat adanya

pembebasan lahan bagi mereka yang tidak memiliki Surat Izin Mendirikan

Bangunan atau memiliki surat izin tetapi lahannya termasuk kedalam

pengembangan kawasan wisata bahari Muara Gembong.

4.6.3 Cara-Cara Mengatasi/Menanggulangi Dampak Negatif :

1) Pengelolaan sampah yang baik, bekerja sama dengan dinas kebersihan.

Dibutuhkan pula tempat-tempat sampah yang terpisah untuk pengelolaan

sampah yang lebih mudah recycling.

2) Pembuatan lapangan parkir yang lokasinya tidak mengganggu dan cukup

jauh dari zona pelayanan, sekaligus penghijauan disekitar areal parkir agar

gas CO2 yang dikeluarkan oleh kendaraan diserap oleh pepohonan

tersebut.

3) Pengamanan ketertiban dan keamanan terpadu.

4) Proses ganti – rugi yang menguntungkan kedua belah pihak (dengan cara

share holder).

5) Lokalisasi warga masyarakat yang tidak memiliki IMB.

6) Penyuluhan serta pelaksanaan penghijauan dan pelestarian lingkungan.