Upload
trinhngoc
View
215
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
1
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Muara Gembong
Kecamatan Muara Gembong terletak di Pantai Utara Kabupaten Bekasi
berhadapan dengan Teluk Jakarta, Batas-batas wilayah Muara Gembong adalah :
1. Sebelah Utara : Laut Jawa
2. Sebelah Timur : Kabupaten Karawang
3. Sebelah Selatan : Kecamatan Cabangbungin, Kecamatan Tambelang
dan Kecamatan Babelan
4. Sebelah Barat : Laut Jawa dan DKI Jakarta
Luas wilayah Muara Gembong berdasarkan catatan Kecamatan Muara
Gembong ± 132.057.026 M2 atau 13.205.702 Ha yang terdiri dari enam desa.
Keenam desa tersebut berlokasi di pinggir pantai, maka nama-nama desa di
Kecamatan Muara Gembong penamaannnya menggunakan pantai, Kecuali desa
Jayasakti. Adapun luas masing-masing desa tersebut adalah sebagai berikut :
1. Pantai bakti : 3.401,763 Ha
2. Pantai Sederhana : 1.091,844 Ha
3. Pantai bahagia : 2.513,169 Ha
4. Pantai Harapanjaya : 3.243,901 Ha
5. Pantai Mekar : 1.451,274 Ha
6. Desa Jayasakti : 1.751,381 Ha
2
Jarak Muara Gembong dari Kabupaten Bekasi ± 80 Km, sedangkan dari
Jakarta ± 70 Km dan dari Ibukota Provinsi Jawa Barat, Bandung ± 190 Km.
Kecamatan Muara Gembong memiliki lokasi yang cukup strategis mengingat
dapat dicapai dari Jakarta ± 4 jam melalui jalan darat dan 45 menit dengan
menggunakan perahu bermotor dari kawasan Cilincing – Jakarta.
Kehidupan masyarakat pada umumnya adalah mengolah tanah tambak
yang ditanami ikan dan petani yang menggarap sawah tadah hujan, sedangkan
tanaman-tanaman atau budidaya holtikultura lainnya kurang diminati masyarakat,
meskipun tersedia namun tempatnya terbatas. Sungai yang mengalir ke
Kecamatan Muara Gembong di samping memberikan nafkah bagi masyarakat,
sungai digunakan pula untuk jalur transportasi lalu lalang perahu nelayan dan
penyeberangan yang menghubungkan antara satu desa dengan desa yang lain di
seberang sungai.
Kecamatan Muara Gembong sebagai daerah yang terdiri dari pantai,
sungai dan tambak-tambak terbuka pada umumnya beriklim panas, siang hari
mencapai 290-320 C, pada malam hari udara tidak terlalu panas temperatur berada
pada 250-270 C dan curah hujan rata-rata 1.360 mm.
Curah hujan sangat berpengaruh bagi pola tanaman pertanian maupun
perikanan. Pada sawah tadah hujan masyarakat melakukan panen lebih dari enam
bulan dan bahkan panen akan gagal manakala curah hujan tidak beraturan,
kadangkala musim kering berkepanjangan mengakibatkan tanah menjadi kering,
sulit untuk diolah dan pada musim hujan yang berkepanjangan terjadi banjir yang
diakibatkan air laut dan air Sungai Citarum meluap mengakibatkan banjir.
3
Pertumbuhan penduduk di Kecamatan Muara Gembong setiap tahun
semakin meningkat baik karena pertambahan penduduk pendatang, atau atas
pertambahan kelahiran. Semakin besarnya pertumbuhan penduduk semakin
mendorong Pemerintah Kabupaten Bekasi berkewajiban mengatur dan menata
kehidupan pemerintahan di Muaragembong, dengan berlandaskan kepada
Peraturan dan Perundang-undangan yang berlaku pada saat itu yakni UU No. 5
tahun 1979 tentang Pemerintahan Daerah, dan dengan memperhatikan luas
wilayah dan jumlah penduduk serta syarat-syarat lain yang ditentukan oleh
peraturan dan perundang-undangan mengenai pembentukan nama, batas,
kewenangan, hak dan kewajibannya, kemudian dibentuk pemerintahan di Muara
Gembong yang berstatus perwakilan yang berstruktur kepada Kecamatan
Cabangbungin.
Berdasarkan catatan Kecamatan Muara Gembong pada akhir bulan
Desember 2002 penduduk Kecamatan Muara Gembong berjumlah 32.917 jiwa
yang tersebar di beberapa desa sebagaimana tabel berikut :
Tabel 1.4
Jumlah Penduduk Kecamatan Muaragembong Tahun 2002
No
Nama Desa
Jumlah
Penduduk
Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Pantai Bakti Pantai Bahagia Pantai Sederhana Pantai Harapanjaya Pantai Mekar Desa Jayasakti
5.574 5.996 3.591 5.678 5.884 6.194
2.815 3.098 1.796 2.873 3.014 3.104
2.759 2.898 1.795 2.885 3.180 3.180
Jumlah 32.917 16.595 16.322 Sumber : Kecamatan Muara Gembong
4
Mayoritas Penduduk Kecamatan Muara Gembong beragama Islam (99 %),
dan sisanya beragama Kristen. Kehidupan dan kerukunan umat beragama berjalan
dengan baik. Dalam bidang pendidikan meskipun sarana pendidikan terbatas,
namun semangat masyarakat untuk menyekolahkan anak-anaknya cukup tinggi.
Ketidakseimbangan pembangunan sarana pendidikan di beberapa desa
mengakibatkan desa yang tidak memiliki sarana pendidikan dan harus
menyekolahkan anaknya ke desa lain yang cukup jauh.
Kehidupan masyarakat yang dilatarbelakangi oleh kehidupan pertanian,
perikanan dan peternakan membentuk nilai budaya tersendiri ditengah-tengah
masyarakat. Kehidupan kebudayaan yang dicerminkan dalam berbagai kegiatan
kesenian masyarakat telah memperkaya berbagai jenis kesenian. Sungai dan laut
merupakan tempat yang digunakan untuk mengekpresikan kekuatan seni mereka
melalui berbagai syukuran, festival, bentuk perahu dan lain-lain. Meskipun
pengelolaan berbagai potensi kesenian belum dilaksanakan secara baik namun
keinginan masyarakat untuk memilih corak seni Muara Gembong terus
diupayakan oleh para pecinta seni setempat.
4.2 Potensi Muara Gembong dalam Kegiatan Kepariwisataan
Dalam pembahasan ini, akan dilakukan identifikasi ulang potensi
pariwisata yang terdapat di Muara Gembong, baik berupa potensi-potensi yang
dapat menunjang dalam usaha pembangunan serta pengembangan kawasan wisata
bahari Muara Gembong maupun potensi yang justru menghambat atau bahkan
5
mematikan usaha pembangunan dan pengembangan kawasan wisata bahari Muara
Gembong itu sendiri.
Di bawah ini merupakan beberapa potensi penunjang usaha pembangunan
dan pengembangan atraksi wisata di Muara Gembong sebagai kawasan wisata
bahari yang telah berhasil diidentifikasi oleh penyusun, antara lain:
1. Potensi Alam; berupa pantai yang membentang dari Pantai Sederhana dan
berhadapan dengan Teluk Jakarta, serta Pantai Bahagia yang berhadapan
dengan Laut Jawa. Karakter pantai ditumbuhi pohon bakau (mangrove)
tidak memiliki pesisir dan merupakan pantai yang diusahakan masyarakat
nelayan untuk menangkap ikan dan penambangan pasir, sepanjang pantai
terdapat beberapa muara seperti Muara Bendera di Desa Pantai bahagia
merupakan muara terbesar dari aliran Sungai Citarum. Muara Bendera
dihuni para nelayan. Muara Mati merupakan muara lainnya di desa Pantai
Bahagia yang dihuni oleh para nelayan.
2. Potensi Sumber Daya Manusia baik dari segi kuantitas maupun kualitas.
3. Potensi adat istiadat atau tradisi masyarakat
Sedangkan potensi yang dapat menghambat usaha pembangunan serta
pengembangan atraksi wisata ditempat ini terbagi menjadi 2 faktor yaitu faktor
yang disebabkan oleh manusia contohnya minimnya infrastruktur yang tersedia.
Sebagai contoh kondisi jalan dari mulai Desa Sukatani sampai menuju Muara
Gembong, dapat dikategorikan tidak layak. Kondisi jalan yang rusak, berlubang
dan bergelombang, dapat membahayakan jiwa wisatawan yang berkunjung.
6
Sedangkan faktor penghambat yang bersumber dari alam terbagi lagi menjadi
2 yaitu yang pertama faktor penghambat yang bersifat insidental contohnya
bencana banjir akibat luapan Sungai Citarum, kemudian faktor penghambat lain
yang bersumber dari alam berupa potensi bahaya yang memang pada dasarnya
merupakan rangkaian dari siklus alam contohnya hujan deras disertai angin
kencang yang menyebabkan gelombang dan ombak besar (termasuk didalamnya
perubahan iklim).
4.3 Deskripsi Kelayakan Aspek
Masyarakat pesisir di Kecamatan Muara Gembong, Kabupaten Bekasi
merupakan masyarakat yang mayoritas mengantungkan kehidupanya dari apa
yang dihasilkan oleh Laut. Dimana sekitar 60 % masyarakatnya merupakan
nelayan dan petani tambak. Pemanfaatan terhadap potensi – potensi kelautan
inilah yang dapat menimbulkan berkurang atau bahkan rusaknya sumber daya
hayati maupun non hayati yang terdapat dipesisir laut seperti ikan, udang,
mangrove dan biota lainnya serta sumber daya mineral dan abiotik lain di
permukaan air, di kolam tambak, dan di dasar laut.
Sedangkan pengembangan kawasan wisata bahari merupakan suatu bentuk
pengelolaan kawasan wisata yang berupaya untuk memberikan manfaat terutama
bagi perlindungan dan pelestarian serta pemanfaatan potensi dan jasa lingkungan
sumber daya kelautan. Selain itupula masyarakat harus dapat merasakan manfaat
secara langsung dari usaha pariwisata dengan terbukanya kesempatan kerja dan
7
usaha yang pada gilirannnya akan mampu meningkatkan kesejahteraan bagi
masyarakat dan pendapatan asli daerah bagi pemerintah daerah kabupaten Bekasi.
Oleh karenanya pemanfaatan secara optimal terhadap potensi kelautan
tersebut harus diimbangi dengan upaya – upaya perbaikan terhadap kawasan yang
rusak dan keanekaragamannya telah berkurang. Salah satunya ialah dengan
mengaplikasikan konsep pengembangan konsep wisata bahari didalam
memanfaatkan potensi dan jasa lingkungan sumber daya.
Menurut Douglas (1975) areal seperti halnya hutan maupun kawasan
lindung yang dikembangkan sebagai kawasan wisata dapat dikunjungi, tanpa
menimbulkan kerusakan dengan dua orang wisatawan setiap hari per acre atau
sama dengan lima orang per hektar. Apabila besaran angka ini dipergunakan
untuk menghitung jumlah wisatawan, maka Daya Tampung Ekosistem dan
Kawasan Lindung di kawasan wisata bahari (Kawasan Lindung diluar Kawasan
Hutan), yang diperhitungkan 10 % adalah :
Dengan demikian, tentunya pihak pengelola sudah dapat memperhitungkan
berapa banyak, bagaimana, keputusan dan langkah apa saja yang perlu diambil
pada saat mengelola serta mengembangkan Muara Gembong sebagai kawasan
wisata bahari. Sehingga keseimbangan ekosistem di Muara Gembong tetap
terjaga.
10 % x 25.028 Ha x 360 hari x 5 wisatawan = 4.505.040 wisatawan/tahun
8
4.3.1 Kondisi Fisik Alam Muara Gembong
Pohon mangrove dan tanah tambak serta lahan payau merupakan ciri-ciri
khas Kecamatan Muara Gembong. Luas tanah yang telah terbangun
peruntukannya meliputi berbagai kepentingan dan kebutuhan yang meliputi
kawasan pemukiman penduduk pinggir laut dengan luas lahan keseluruhan
2.600,600 hektar tersebut didominasi oleh lahan perairan. Tambak perikanan yang
mencakup lahan seluas 8.200,000 Ha menjadi mata pencaharian utama 60 persen
dari total kepadatan penduduk 36.181 jiwa. Sisanya bekerja dengan menjadi
petani darat, mengelola lahan pertanian kering seluas 1.411,800 Ha. Lahan kritis
di Muara Gembong telah diolah dengan budidaya pertanian seluas 52,800 Ha.
Kecamatan ini terdiri dari enam desa, Jayasakti seluas 1.751,381 hektare
(Ha), Pantai Mekar 1.451,274 Ha , Pantai Sederhana 1.091,844 Ha, Pantai Bahagia
2.513,169 Ha, Pantai Bakti 3.401,763 Ha, dan Pantai Harapan Jaya dengan lahan
terluas 3.243,901 Ha. Muara Gembong terkenal dengan potensi alamnya, muara ini
adalah habitat ikan bandeng yang sangat diminati oleh warga Jakarta karena
dagingnya yang tidak bau, hal itu dikarenakan “bandeng gembong” diberikan
pakan ikan yang alami.
Sepanjang pantai, dipinggiran tambak dan sungai ditumbuhi pohon bakau,
pohon api-api, pohon pidada dan semak belukar. Pohon-pohon tersebut
keberadaannya mulai berkurang, tersisihkan oleh berbagai kepentingan hidup
masyarakat, sehingga tidak sebanding antara luas lahan Muara Gembong dengan
jumlah pohon-pohon penyangga, kejadian dan situasi ini menimbulkan dampak
terhadap banjir, abrasi, dan pengendapan lumpur, terutama pada musim penghujan
9
pada periode Juli – Oktober, dimana angin berhembus dominan dengan kecepatan
bervarisasi antara 7 sampai dengan 20 knot, sedangkan pada musim kering angin
berhembus cukup kuat sampai dengan ± 50 mil kearah pantai, sehingga
menimbulkan ombak besar.
4.3.2 Aspek Aktivitas dan Fasilitas
Didalam suatu kawasan wisata (apapun jenis dan tema yang ditawarkan
kepada wisatawan) tidak bisa dipisahkan dengan aspek aktivitas dan fasilitas apa
yang dapat dilakukan dan dinikmati oleh pengunjung yang datang.
Oleh karenanya, diperlukan suatu perencanaan yang tepat bagi
pengembangan kawasan wisata bahari Muara Gembong. Termasuk perencanaan
aktivitas dan fasilitas apa saja yang akan tersedia serta dapat dinikmati khususnya
aktivitas dan fasilitas yang berhubungan dengan rekreasi air.
Untuk aktivitas rekreasi air dibagi menjadi dua kategori, antara lain :
intensive use activities yaitu aktivitas yang dilakukan pada areal yang tidak terlalu
luas tetapi memerlukan banyak modifikasi, contohnya renang. Selanjutnya
Extensive use activities yaitu aktivitas yang dilakukan pada areal yang luas tetapi
tidak banyak merubah natural environment atau kondisi alami suatu tempat,
contohnya memancing, bersampan dan lain-lain.
Di bawah ini beberapa pilihan aktivitas yang dapat dilakukan di kawasan
wisata bahari Muara Gembong :
10
1. Renang
Faktor keamanan menjadi hal yang utama dalam melakukan aktivitas renang.
Mencakup keamanan dari bahaya fisik maupun dari kualitas air yang buruk atau
berbahaya. Kualitas air yang penting adalah bebas dari bakteri dan polutan. Untuk
bakteri, Indikatornya e. coli harus 1000 organisme / 100 ml air.
Bahaya fisik mencangkup keadaan pada permukaan air, water edge and in water
hazard. Penanggulangannya dengan membuat tanda peringatan yang informatif
dan mudah dibaca, serta membuat pembatas untuk area yang sangat berbahaya.
Alas badan air harus bebas dari material yang berbahaya seperti batu yang tajam,
besi, beling dan lain-lain. Informasi kedalaman air juga sangat penting. Baiknya
dibuat self reading depth rods (GBR).
Jumlah dan aliran air juga menentukan kualitas air. Polutan yang dihasilkan dari
aktivitas renang akan lebih sedikit pada badan air yang mengalir dan volumenya
banyak. Informasi tentang bencana alam yang pernah terjadi (data time series),
atau saat CH tinggi perlu manajemen khusus.
2. Memancing
Aktivitas memancing pada umumnya dilakukan atas dasar kesenangan atau
hobby. Namun tidak sedikit pula orang yang menghasilkan pendapatan finansial
dari aktivitas ini, seperti budidaya ikan air tawar, pengolahan panganan yang
berbahan baku ikan. Oleh karenanya, akan lebih baik apabila aktivitas ini
didukung dengan aktivitas-aktivitas lain yang terkait sebagaimana telah
disebutkan diatas.
11
3. Fotografi dan Menikmati Pemandangan
Dalam melakukan aktivitas fotografi, sebaiknya ditentukan tempat-tempat khusus
(point of view) yang memiliki pemandangan yang indah dan cocok digunakan
sebagai tempat pengambilan gambar. Hal ini dapat juga dilakukan sebagai salah
satu upaya promosi terhadap kawasan wisata bahari Muara Gembong.
4. Mengamati flora dan fauna
Aktifitas ini dapat dilakukan dengan cara memperkenalkan flora dan fauna khas
yang banyak ditemukan atau dibudidayakan atau bahkan yang menjadi icon di
Muara Gembong, “bandeng gembong” misalnya.
5. Berlayar atau Parasailing
Aktivitas ini dapat dilakukan dengan memperhatikan faktor kecepatan angin dan
cuaca, sehingga aktivitas ini harus dihentikan untuk sementara apabila masuk
pada musim penghujan dan angin barat.
6. Jet ski
Sama halnya dengan melakukan aktivitas Berlayar atau Parasailing, Aktivitas ini
juga dapat dilakukan dengan memperhatikan faktor kecepatan angin dan cuaca,
sehingga aktivitas ini harus dihentikan untuk sementara apabila masuk pada
musim penghujan dan angin barat.
12
7. Olah raga pantai
Untuk melakukan aktivitas olah raga pantai dapat dilakukan di alam terbuka,
sehingga tidak memerlukan penambahan fasilitas khusus seperti lapangan indoor.
Tetapi tidak boleh pula dilupakan diperlukan perhatian dan pengamanan ekstra
karena aktivitasnya yang dilakukan di alam terbuka.
8. Rekreasi
Aktivitas ini dapat terlaksana dengan baik apabila didukung oleh fasilitas-fasilitas
yang lengkap, seperti taman bermain dan wahana rekreasi lainya (sebagai contoh :
arena ketangkasan, space shuttle dan lain-lain)
9. Edukasi
Aktivitas ini dapat dilakukan salah satunya dengan memperkenalkan menangkap
ikan yang baik tanpa merusak lingkungan, diperagakan oleh seorang nelayan.
4.3.3 Aspek Pasar dan Pemasaran
4.3.3.1 Faktor Penunjang dikembangkannya Muara Gembong sebagai
Kawasan Wisata Bahari
Seiring dengan berubahnya permintaan konsumen, yang bergeser dari
konsumen mass-tourism menjadi new-tourism, Muara Gembong merupakan
alternatif pilihan yang menguntungkan bagi pengembang untuk dijadikan kawasan
wisata. Suasana baru di pinggiran Kota dengan lingkungan alam yang jauh dari
kebisingan, polusi dan hiruk pikuk aktivitas Kota menjadi sesuatu yang cukup
worth, meskipun harga yang dibayarkan tidak sedikit.
13
Muara Gembong memiliki kans yang cukup besar, karena selain telah
memiliki pengunjung tetap yang sangat loyal, banyak orang yang membutuhkan
tempat seperti Muara Gembong untuk berwisata dengan gaya baru.
4.3.3.2 Bentuk Pasar
Jika dilihat dari bentuk pasar segi konsumen, maka Muara Gembong termasuk
dalam jenis pasar konsumen. Hal itu dikarenakan Muara Gembong disewa atau
dibeli oleh konsumen baik itu perorangan atau kelompok, untuk penggunaan
secara pribadi. Penggunaan pribadi termasuk didalamnya digunakan untuk
menikmati atraksi serta fasilitas yang tersedia di kawasan wisata bahari.
4.3.3.3 Segmentasi, Target dan Posisi Pasar
Segmentasi pasar adalah membagi pasar ke dalam kelompok-kelompok
pembeli yang didasarkan pada tingkah laku, kebutuhan, karakteristik, yang
mungkin membutuhkan produk yang berbeda. Sebelum membagi pasar, terlebih
dahulu dilakukan riset pasar.
Tujuan dari pengklasifikasian segmen pasar adalah untuk melayani konsumen
dengan kualitas tinggi sehingga konsumen merasa puas, untuk meningkatkan
kunjungan wisatawan dan meningkatkan pangsa pasar, serta memperkuat citra
yang telah dibuat.
14
Sedangkan yang menjadi target pasar kawasan wisata bahari Muara Gembong
adalah keluarga, kalangan umum, pelajar dan mahasiswa, dengan target pasar
wisatawan nusantara berasal dari Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi
(JABODETABEK) dan sekitarnya.
Posisi pasar kawasan wisata bahari Muara Gembong ditentukan dengan cara
mengidentifikasi keunggulan kompetitif yaitu perusahaan menawarkan produk
serta pelayanan yang berkualitas dan bermutu yang direalisasikan dengan
memberikan pelayanan serta produk yang berkualitas serta bermutu pula.
4.3.3.4 Bauran Pemasaran
Bauran pemasaran merupakan alat bagi pemasar yang terdiri atas berbagai
unsur suatu program pemasaran yang perlu dipertimbangkan agar strategi
pemasaran berjalan lancar. Bauran pemasaran produk jasa mencakup place,
product, promotion, price, people, process, dan costumer service.
Place
Place atau tempat merupakan gabungan antara lokasi dan keputusan atas
saluran distribusi, yaitu berhubungan dengan bagaimana penyampaian jasa kepada
konsumen dan dimana lokasi yang strategis.
Lokasi berarti dimana suatu perusahaan melakukan usahanya. Dalam hal
ini, kawasan wisata bahari telah berada di lokasi yang tepat, yaitu dekat dengan
pusat keramaian, dikelilingi oleh lahan perairan laut Jawa yang luas dan terhimpit
diantara Jakarta Utara dengan Kabupaten Karawang. Tak kurang dari empat jam
diperlukan untuk menempuh perjalanan dari kota Jakarta. Dengan dibangunnya
15
kawasan wisata bahari Muara Gembong, maka diharapkan wisatawan lokal yang
berasal dari daerah JABODETABEK dan sekitarnya memiliki alternatif pilihan
untuk berwisata.
Product
Produk merupakan keseluruhan objek atau proses yang memberikan
sejumlah nilai kepada konsumen. Unsur-unsur yang perlu diperhatikan dari
sebuah produk tangible maupun produk intangible adalah manfaat dari produk itu
sendiri bagi konsumen. Selain itu, adanya merk dan bukti fisik dari produk
tersebut juga merupakan faktor penting untuk bauran produk.
Produk inti dari kawasan wisata bahari Muara Gembong adalah
recreation dreamland dengan suasana alami. Sedangkan produk pelengkap dari
kawasan wisata bahari Muara Gembong adalah pelayanan yang cepat tanggap
serta jaminan keamanan bagi konsumen.
Adapun beberapa aktivitas pengunjung yang ditawarkan oleh kawasan
wisata bahari Muara Gembong antara lain:
1) Memancing (Marina Fishing)
2) Rekreasi (recreation)
3) Traditional Games
4) Out Bound
(Flying Fox dan lain sebagainya)
5) Budidaya Ikan
6) Budidaya Tambak
7) Budidaya Hutan Mangrove
26
Promotion
Bauran promosi antara lain iklan, penjualan perorangan, promosi penjualan,
hubungan masyarakat, informasi dari mulut ke mulut, dan surat pemberitahuan
langsung. Bauran promosi yang dipilih oleh kawasan wisata bahari Muara
Gembong adalah melalui iklan di media, internet, brosur dan pamphlet serta
adanya informasi dari mulut ke mulut. Dari semua promosi tersebut, kawasan
wisata bahari memberikan citra bahwa kawasan wisata bahari Muara Gembong
merupakan kawasan wisata bahari sekaligus kawasan ekowisata berkualitas yang
mengkombinasikan dengan aktivitas berekreasi bagi para wisatawan.
Untuk di internet dan di pamphlet, kawasan wisata bahari Muara Gembong
memberikan informasi tentang fasilitas dan keunggulan dari kawasan wisata
bahari Muara Gembong itu sendiri. Untuk pelayanan melalui internet, konsumen
dapat mengetahui tarif, layanan dan perkembangan terbaru dari kawasan wisata
bahari Muara Gembong.
Price
Harga sangat berpengaruh terhadap citra produk, serta keputusan konsumen
untuk membeli produk tersebut. Harga sangat berhubungan dengan pendapatan
yang dapat mempengaruhi permintaan dan penawaran.
27
Faktor-faktor yang mempengaruhi penentuan harga suatu produk adalah posisi
jasa, sasaran perusahaan, tingkat persaingan, siklus hidup jasa, elastisitas
permintaan, struktur biaya, sumber daya yang digunakan, kondisi ekonomi dan
kapasitas jasa.
People
Dalam hubungannya dengan jasa, maka orang yang menyediakan fasilitas
jasa, sangat mempengaruhi kualitas jasa yang diberikan. Keputusan yang orang
tersebut berikan dipengaruhi oleh seleksi, pelatihan, motivasi dan manajemen
sumber daya manusia.
Untuk mencapai kualitas terbaik, maka karyawan harus diberi pelatihan untuk
memberikan konsumen kepuasan. Terdapat empat kriteria orang yang dapat
mempengaruhi konsumen, diantaranya :
1. Contractors’ yaitu orang berinteraksi dengan konsumen dengan frekuensi
yang sangat sering sehingga sangat mempengaruhi keputusan konsumen.
2. Modifiers yaitu orang yang secara tidak langsung mempengaruhi
konsumen tetapi cukup sering berhubungan dengan konsumen.
3. Influencers’ yaitu orang mempengaruhi keputusan konsumen tetapi tidak
secara langsung kontak pada konsumen.
4. Isolates yaitu orang yang tidak secara langsung ikut dalam bauran
pemasaran.
28
Kawasan wisata bahari Muara Gembong yakin bahwa kemampuan sumber
daya manusia merupakan strategi utama yang menjadikan kawasan wisata bahari
Muara Gembong lebih unggul daripada tempat wisata sejenis lainnya. Untuk itu,
kawasan wisata bahari Muara Gembong membuat program-program khusus untuk
meningkatkan kualitas sumber daya manusia, diantaranya :
1. Employee of the year
2. Employee of the month
3. Penghargaan jasa yang diberikan pada karyawan yang telah lima tahun
lebih mengabdi.
4. Pelatihan untuk meningkatkan kualitas karyawan, baik dari segi
keterampilan maupun peningkatan kerohanian.
5. Adanya outbound bagi para karyawan untuk melepas penat dan untuk
meningkatkan silaturahmi antar karyawan.
Process
Proses merupakan semua gabungan aktivitas, yang terdiri dari prosedur,
jadwal pekerjaan, mekanisme, dan hal-hal rutin lainnya. Proses dapat dilakukan
dengan dua cara, yaitu ;
1. Kompleksitas yaitu berhubungan dengan langkah-langkah dan tahapan
proses
2. Keragaman yaitu berhubungan dengan adanya perubahan dari langkah-
langkah dan tahapan proses tersebut.
29
Costumer service
Layanan konsumen meliputi aktivitas untuk memberikan kegunaan waktu dan
tempat termasuk pelayanan pratransaksi, transaksi dan pascatransaksi untuk
memuaskan konsumen.
Pemberian pelayanan yang dilakukan oleh kawasan wisata bahari Muara
Gembong termasuk didalamnya pemesanan melalui internet dan fasilitas yang
sudah dijelaskan pada bagian terdahulu mengenai produk. Pelayanan yang
diberikan oleh kawasan wisata bahari Muara Gembong adalah program
pendidikan dan pelatihan tentang pelestarian lingkungan hidup.
Sarana dan kualitas sarana disediakan terutama untuk memenuhi kebutuhan
wisatawan kawasan wisata bahari Muara Gembong serta dirancang berdasarkan
standar internasional. Elemen bangunan yang sederhana, bersih dan alami
merupakan perwujudan dari keindahan. Kesan natural justru timbul karena sikap
apa adanya dan kesesuaian dengan lingkungan.
4.3.3.5 Pemasaran Kawasan Wisata Bahari Muara Gembong
Pemasaran kawasan wisata bahari Muara Gembong, tidak dapat
dipisahkan dari pemasaran secara makro pada tingkat Kabupaten Bekasi dan
wilayah pengembangan kepariwisataan jalur Pantai Utara, mengingat potensi
Kabupaten Bekasi memilki dua jenis produk alternatif yang dapat bersinergis
yaitu kawasan wisata industri dan kawasan wisata bahari. Kedua bentuk produk
wisata alternatif tersebut dapat menjadi produk wisata unggulan, namun berbeda
segmen pasarnya. Meskipun kedua produk wisata tersebut memiliki peluang pasar
30
nusantara dan mancanegara yang sama besarnya. Penentuan pasar yang menjadi
target, harus dimulai dengan analisis produk kemudian dikembangkan kepada
analisis pasar. Keduanya dapat dilaksanakan sejalan dengan penyusunan
perencanaan pengembangan kawasan wisata bahari.
4.4 Analisis SWOT Muara Gembong sebagai Kawasan Wisata Bahari
Muara Gembong sebagai kawasan wisata bahari memiliki kekuatan,
kelemahan, serta peluang dan ancaman untuk prediksi masa depan, dikaitkan
dengan posisinya sebagai kawasan wisata. Penulis menggunakan analisis SWOT
(Strength, Weakness, Opportunity, Threat) untuk mengetahui bagaimana posisi
Muara Gembong sebagai kawasan wisata bahari.
1. Strength
1) Muara Gembong memiliki lahan cukup luas, terdiri dari pantai, hutan
bakau, dan daratan dengan luas 13.205.702 Ha, yang berpotensi untuk
dikembangkan sebagai kawasan wisata.
2) Terletak di Pantai Utara yang sangat strategis karena berhadapan dengan
teluk Jakarta. Lokasi di mana Muara Gembong berada merupakan suatu
keuntungan yang signifikan, karena menjadi daya tarik khusus yang jarang
dimiliki oleh daerah lain.
3) Pengembangan wilayah pantura telah diatur dalam Perda No. 5 tahun 2003
tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Khusus pantai Utara Kabupaten
Bekasi Tahun 2003-2013.
31
4) Heterogenitas masyarakat Muara Gembong dapat menjamin ketersediaan
sumber daya manusia dari segi kuantitas dengan berbagai kualitas
disesuaikan dengan kebutuhan yang ada.
5) Tradisi masyarakat sekitar, seperti syukuran laut, dan tradisi lain yang
berkaitan dengan kuliner.
6) Hasil laut beserta olahannya sangat terkenal di wilayah Jakarta, seperti
kepiting, “bandeng gembong” dan “Terasi Jembret”, sehingga menjadi
daya tarik tersendiri bagi wisatawan untuk datang berkunjung ke kawasan
wisata bahari Muara Gembong.
7) Pembangunan infrastruktur dibiayai Pemerintah daerah.
8) Adanyaa lembaga resmi dibawah koordinasi Pemerintah kabupaten bekasi
yang bertanggung jawab atas pengembangan Muara Gembong Sebagai
kawasan wisata bahari, yakni Dinas Pariwisata dan Industri.
2. Weakness
1) Sengketa kepemilikan tanah di kecamatan Muaragembong sampai saat ini
tak kunjung terselesaikan sehingga menghambat pengembangan Muara
Gembong sebagai kawasan wisata bahari.
2) Implementasi Peraturan daerah masih mengalami hambatan, terutama
dalam masalah kepemilikan tanah di Muara Gembong.
3) Dibutuhkan biaya tinggi untuk pemeliharaan infrastruktur
4) Kondisi jalan yang rusak dan berlubang menuju Muara Gembong melalui
jalan darat sangat tidak mendukung.
5) Ketersediaan sumber daya manusia masih belum memadai dibanding
tugas-tugas koordinasi yang harus ditangani cukup luas.
32
6) Ketiadaan sarana transportasi yang memadai untuk mencapai lokasi Muara
Gembong.
3. Opportunity
1) Potensi pantai dan sungai strategis untuk dikembangkan sebagai kawasan
wisata bahari.
2) Dapat memberikan motivasi bagi para pengunjung untuk lebih peduli dan
selalu menjaga kelestarian sumber daya alam.
3) Ekosistem lingkungan pantai dan sungai Muara Gembong mendukung
untuk dijadikan kawasan wisata.
4) Terbukanya lapangan kerja dan kesempatan usaha bagi masyarakat
setempat dan sekitar Muara Gembong.
5) Peningkatan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat melalui
bertambahnya tingkat Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Bekasi.
6) Kemudahan aksesibilitas.
7) Ketertarikan investor untuk ikut berinvestasi.
4. Threat
1) Pengenaan pajak dan retribusi illegal
2) Degradasi budaya dan kearifan lokal masyarakat sekitar kawasan wisata
3) Tidak menariknya atraksi wisata yang sudah dibangun.
4) Perubahan tata guna lahan dan pemanfaatan ruang.
5) Penduduk pendatang di Muara Gembong makin meningkat setiap tahun
dan banyak yang tidak memiliki pekerjaan tetap, sehingga berpotensi
menimbulkan kecemburuan sosial bahkan konflik internal masyarakat
Muara Gembong.
33
6) Antipati masyarakat lokal atas penggunaan kawasan wisata.
4.5 Konsep Dasar Fasilitas Muara Gembong sebagai Kawasan Wisata Bahari
4.5.1 Perencanaan Tata Letak (Layout)
Tata letak fasilitas akan berpengaruh pada persepsi pengunjung atas kualitas suatu
produk dan jasa, oleh karenanya terdapat beberapa unsur yang perlu diperhatikan
dalam tata letak fasilitas jasa yang meliputi :
1) Perencanaan kapasitas Kawasan
Kapasitas kawasan yang dimaksud adalah kawasan wisata bahari Muara Gembong
berfungsi sebagai penyedia produk-produk (atraksi-atraksi) yang diinginkan
konsumen serta disesuaikan dengan kebutuhan, hal ini dilakukan dengan
melakukan penelitian pasar mengenai produk apa yang laku dipasaran dan apakah
produk atau atraksi yang ditawarkan diminati publik.
2) Perencanaan letak Kawasan
Kawasan terletak di wilayah yang menunjang terhadap target market, tema
produk, manfaat produk, sehinga masyarakat tertarik dan datang ke kawasan.
3) Perencanaan lay-out Kawasan
Pertimbangan spasial : Muara Gembong merupakan lokasi yang strategis bagi
pengembangan kawasan wisata dilihat dari segi tata letak wilayah.
34
Perencanaan ruang : Fasilitas-fasilitas yang akan dibangun di kawasan wisata
bahari Muara Gembong akan dirancang sedemikian rupa untuk mempermudah
pengunjung menikmatinya.
Perlengkapan : Potensi alam yang ada dimanfaatkan guna
menunjang aktivitas pengunjung di dalam kawasan, namun kelengkapan fasilitas
utama dan fasilitas penunjang tetap menjadi perhatian utama.
Tata cahaya : Penerangan alam disiang hari cukup diimbangi dengan
udara segar yang berasal dari angin laut, sementara malam hari dikawasan wisata
di atur sedemikian rupa sehingga pencahayaan menerangi tidak terlalu terang juga
tidak terlalu remang sehingga menikmati lokasi nyaman juga keindahaan alam
dapat dinikmati secara maksimal.
Warna / pesan yang disampaikan secara grafis : Penunjuk arah disepanjang
perjalanan menuju kawasan memperjelas posisi dan mempermudah wisatawan
untuk mencapainya. Dilengkapi dengan balon udara dengan warna-warna cerah
bertuliskan : Kawasan Wisata Bahari Muara Gembong sebagai tanda yang
digunakan sebagai penunjuk tempat (eye catching).
4.5.2 Peletakan Zonasi
Zonasi dimaksudkan untuk membatasi wilayah-wilayah yang ada sehingga
diperoleh kemudahan dalam pengklasifikasian serta penyebaran fasilitas-fasilitas
yang akan dibangun, diawali dengan penentuan tema dari objek wisata yang akan
dikembangakan menjadi satu kawasan wisata. Dilanjutkan dengan
35
pengklasifikasian wilayah zonasi di wilayah Muara Gembong secara lebih
mendalam yang dituangkan dalam Tabel 2. 4 berikut :
Tabel 2.4 Pembagian Zonasi Kawasan Wisata Bahari Muara Gembong
No. Zonasi Batas Pengembangan
Fungsi
1.
Zona Inti
Pantai Bahagia ke arah
Muara Bendera
1) Fasilitas sarana rekreasi pantai
2) Pengembangan usaha akomodasi
3) Sarana rekreasi sungai, sarana pertunjukan dan DUFAN
2.
Zona Penyangga
Pantai Sederhana
Pengembangan wisata lingkungan pantai yang lebih ditujukan untuk pariwisata pendidikan lingkungan (Eco Education)
3. Zona
Pengembangan
Pantai Bakti Pengembangan kawasan wisata petualangan dan wisata lingkungan
4.
Zona Pelayanan
sekaligus Zona
Intensif Pantai
dan Dataran
Dari Tanjung nuhun ke
arah Kampung
Biyongbong (Desa Pantai
Mekar) termasuk
Kampung Biyongbong
Sebrang yang terletak di
Desa Pantai bahagia.
1) Pusat pelayanan pengunjung
2) Pusat perdagangan, pertokoan.
3) Pusat Pemerintahan Kecamatan Muara Gembong
4) dan pintu gerbang kedatangan wisatawan baik melalui darat maupun sungai
36
Berdasarkan matriks pembagian zonasi dan fungsi pengembangan maka disusun
standar penyediaan fasilitas Muara Gembong sebagai kawasan wisata bahari
sebagaimana matriks berikut :
4.5.3 Matriks Standar Fasilitas di Pantai Mekar sebagai Zona Pelayanan
sekaligus Zona Intensif Pantai dan Dataran.
Tabel 3.4 Infrastruktur – Prasarana Dasar di Pantai Mekar.
No
Item
Fasilitas
Peletakan Keterangan 1 2 3
1. Akses Masuk Jaringan jalan √ √ Dapat Disediakan Sampai Zona Inti
2.
Pasokan Air Bersih
Jaringan Air Bersih √ √ Jaringan Sampai ke Zona Inti
Instalansi Pengelolaan Air Bersih
√
Bak Penampungan Air Bersih
3.
Sumber Listrik
PLN √ √ Jaringan Sampai Zona Inti
Generator √ √ 4.
Pengelolaan Limbah
IPAL Cair √ Terminal Limbah Padat √
Saluran Air Limbah √ √ Jaringan Sampai zona Inti
5. Administrasi Kantor Administrasi √ 6. Telekomunikasi Telepon Umum
(TUT/Wartel/ Telepon Koin)
√
7. Drainase Saluran Drainase √ √ Jaringan Sampai Zona Inti
8.
Penghijauan
Tanaman / Vegetasi √ √ √ Jaringan Sampai Zona Inti
Taman /Ruang Terbuka hijau
√ √
9. Dermaga Tambatan perahu √ Trotoar pejalan kaki √
Keterangan : 1 = zona inti, 2 = zona penyangga, 3 = zona pelayanan
37
Tabel 4.4 Aksesibilitas di Pantai Mekar.
No Item Fasilitas Peletakan Keterangan
1 2 3
1.
Informasi
Billboard Objek
Wisata
√
Diletakan pula di Luar Kawasan ODTW (Skala Kawasan,
Kota/Kab) 2. Pintu Masuk Gerbang √ 3. Pintu Keluar Gerbang √ 4. Parkir Tempat Parkir √ Luasan disesuaikan
dengan kebutuhan
5.
Aksesbilitas Internal
Jalan Internal √ Perkerasan Jalan Setapak (foots path)
√ √ √ Perkerasan Batu/semen
Trails √ Perkerasan Tanah/Batu Trotoar √ √
Drop Point √ disesuaikan dengan kebutuhan
Kendaraan Wara-wiri
√ disesuaikan dengan kebutuhan
Keterangan : 1 = zona inti, 2 = zona penyangga, 3 = zona pelayanan
Tabel 5.4 Pelayanan Pengunjung di Pantai Mekar.
No Item Fasilitas Peletakan Keterangan 1 2 3
1. Public Area Terminal √ Parking Area √
2. Informasi Pusat informasi Pengunjung/ TIC
√ Minimal 1 pos
Rambu-rambu Penujuk arah
√ √ √ Tersebar diseluruh area kawasan
Papan Informasi utama √ √ Berisi Peta Orientasi dan lain-lain
Papan Informasi khusus √ √ Untuk Setiap Aktivitas Khas
3.
Perbelanjaan
Pasar Wisata √ Dekat area parkir
Restaurant/Café/Rumah Makan/PUJASERA
√
√
Jenis disesuaikan dengan
kebutuhan/dapat diletakan di Zona
inti berpemandangan
indah Kios Kebutuhan Pribadi
Wisatawan
√
38
ATM √
disesuaikan dengan kebutuhan
Money Charger √
disesuaikan dengan kebutuhan
4. Peribadatan Masjid/gereja/pure/vihara √
5. Pengamanan
Pos Keamanan √ Pos Pengamat Pantai /
Menara Baywatch √ √ √ disesuaikan dengan
kebutuhan Hidran √ √ √
6.
Keselamatan
Pos P3K
√
Dapat bergabung dengan Pusat
informasi / Pos Keamanan
Medical Center √ Ambulance √
7.
Kebersihan
Kamar Mandi/WC Umum √ √ Tempat Sampah √ √ √ Gerobak Sampah √
Keterangan : 1 = zona inti, 2 = zona penyangga, 3 = zona pelayanan
Zoning peletakan fasilitas dibedakan kedalam tiga zona yaitu zona inti,
penyangga dan pelayanan. Adapun kriteria pembagian zona pada rencana
pengembangan di Pantai Mekar sebagai Zona Pelayanan sekaligus Zona Intensif
Pantai dan Dataran adalah zona inti berada di Tanjung Nuhun, zona penyangga
berada di Kampung Biyongbong Sebrang (yang terletak di Desa Pantai Bahagia),
dan zona pelayanan adalah keseluruhan Desa Pantai Mekar.
39
4.5.4 Matriks Standar Fasilitas di Pantai Sederhana sebagai Zona
Penyangga.
Tabel 6.4 Infrastruktur – Prasarana Dasar di Pantai Sederhana.
No
Item
Fasilitas
Peletakan
Keterangan 1 2 3
1. Akses Masuk Jaringan jalan √ √ Dapat Disediakan
Sampai Zona Inti
2.
Pasokan Air
Bersih
Jaringan Air Bersih √ √ Jaringan Sampai ke
Zona Inti
Instalansi Pengelolaan
Air Bersih
√
Bak Penampungan Air
Bersih
3.
Sumber Listrik
PLN √ √ Jaringan Sampai
Zona Inti
Generator √ √
4. Telekomunikasi Telepon Umum
(TUT/Wartel/
Telepon Koin)
√
5.
Penghijauan
Tanaman / Vegetasi √ √ √ Jaringan Sampai
Zona Inti
Taman /Ruang Terbuka
hijau
√ √
6. Dermaga Tambatan perahu √
Trotoar pejalan kaki √
Keterangan : 1 = zona inti, 2 = zona penyangga, 3 = zona pelayanan
40
Tabel 7.4 Aksesibilitas di Pantai Sederhana.
No Item Fasilitas Peletakan Keterangan
1 2 3
1. Jalur in-out perahu ke lokasi
Jalur masuk perahu melalui
sungai
√ √
Jalur keluar perahu
√ √
2. Jalur tour Route mangrove tour
Stop point mangrove tour
3. Pintu Masuk Gerbang √
Tempat parkir √
4. Keamanan Pos Pengamanan √ √
Menara Pengawas
√
Keterangan : 1 = zona inti, 2 = zona penyangga, 3 = zona pelayanan
Tabel 8.4 Pelayanan Pengunjung di Pantai Sederhana.
No Item Fasilitas Peletakan Keterangan 1 2 3
1. Public Area Plaza √ 2. Perbelanjaan Penjualan cinderamata √ 3. Pusat
Informasi Ruang audio visual √
Ruang eco education √ 4. SAR Alat-alat SAR √
Pemandu √
6.
Keselamatan
Pos P3K
√
Dapat bergabung dengan Pusat
informasi / Pos Keamanan
Medical Center √ Ambulance √
7.
Kebersihan
Kamar Mandi/WC Umum √ √ Tempat Sampah √ √ Gerobak Sampah √
Keterangan : 1 = zona inti, 2 = zona penyangga, 3 = zona pelayanan
41
Zoning peletakan fasilitas dibedakan kedalam tiga zona yaitu zona inti,
penyangga dan pelayanan. Adapun kriteria pembagian zona pada rencana
pengembangan di Pantai Sederhana sebagai Zona Penyangga adalah seperti:
Zona inti : keseluruhan hutan bakau yang merupakan zona konservasi,
baik yang berada didaratan maupun sebagai pagar pantai yang dapat dimanfaatkan
sebagai pendidikan ekowisata, pengenalan alam baik flora maupun fauna dengan
penyediaan fasilitas yang sesuai dengan karakter alam dan tidak mengganggu
kelestarian alam.
Zona penyangga : keseluruhan sungai atau alur sungai dan daratan Pantai
sederhana yang memiliki kekuatan sebagai daerah yang mendukung terhadap zona
inti dan keberadaannya harus dipertahankan dan dilestarikan.
Zona pelayanan : daratan yang diusahakan sebagai peletakan berbagai fasilitas
yang mendukung dan dibangun sesuai dengan karakter alam sekitarnya serta
merupakan zona pelayanan bagi wisatawan.
42
4.5.5 Matriks Standar Fasilitas di Pantai Bakti sebagai Zona Pengembangan.
Tabel 9.4 Infrastruktur – Prasarana Dasar di Pantai Bakti.
No
Item
Fasilitas
Peletakan Keterangan 1 2 3
1. Akses Masuk Jaringan jalan √ √ Dapat Disediakan Sampai Zona Inti
2.
Pasokan Air Bersih
Jaringan Air Bersih √ √ Jaringan Sampai ke Zona Inti
Instalansi Pengelolaan Air Bersih
√
Bak Penampungan Air Bersih
3.
Sumber Listrik
PLN √ √ Jaringan Sampai Zona Inti
Generator √ √ 4. Telekomunikasi Telepon Umum
(TUT/Wartel/ Telepon Koin)
√
5.
Penghijauan
Tanaman / Vegetasi √ √ √ Jaringan Sampai Zona Inti
Taman /Ruang Terbuka hijau
√ √
Keterangan : 1 = zona inti, 2 = zona penyangga, 3 = zona pelayanan
Kondisi fisik Pantai Bakti berupa daratan yang ditumbuhi pohon bakau
dan dikembangkan menjadi daerah pertambakan yang bersifat musiman oleh
masyarakat, merupakan kawasan pedesaan dan masih berupa kawasan hijau yang
belum terbangun. Oleh karenanya selain standar fasilitas berupa infrastruktur,
kawasan ini juga sangat berpotensi sebagai zona pengembangan khususnya
pengembangan bagi peruntukan kawasan wisata petualangan dan lingkungan
mengingat kondisi fisik Pantai Bakti masih belum terbangun.
43
Oleh karenanya aktivitas pengunjung di Pantai Bakti sebagai Zona
Pengembangan kawasan wisata petualangan dan wisata lingkungan dapat dilihat
pada tabel dibawah ini :
Tabel 10.4 Aktivitas Pengunjung di Pantai Bakti.
No Aktivitas Fasilitas Peletakan Keterangan 1 2 3
1.
Traditional Games (Tarik tambang, Balap karung, pukul air,balap kelereng,sumpit botol)
Playground √ Children
Playground
√
√
Penyewaan alat –alat permainan
√
2.
Out Bound
Area Ketangkasan √
Shelter √ Lapangan Terbuka
√
Trail √ √ √ Penyewaan Alat √
3.
Menikmati Pemandangan, Fotogafi
Titik Pengambilan Foto
√
√
Promenade √ √ √ Shelter √ √
Papan Informasi √ √
4.
Budidaya Tambak dan Ikan “bandeng gembong”
Areal Tambak √ √ Pusat
Pembudidayaan dan
Penelitian Ikan
√
Pusat Pengolahan Ikan
√
Pusat Penjualan Ikan
√
44
4.5.6 Matriks Standar Fasilitas di Pantai Bahagia sebagai Zona Inti.
Tabel 11.4: Infrastruktur – Prasarana Dasar di Pantai Bahagia.
No
Item
Fasilitas
Peletakan
Keterangan 1 2 3
1. Akses Masuk Jaringan jalan √ √ Dapat Disediakan
Sampai Zona Inti
2.
Pasokan Air
Bersih
Jaringan Air Bersih √ √ Jaringan Sampai ke
Zona Inti
Instalasi Pengelolaan
Air Bersih
√
Bak Penampungan Air
Bersih
3.
Sumber Listrik
PLN √ √ Jaringan Sampai
Zona Inti
Generator √ √
4.
Pengelolaan
Limbah
IPAL Cair √
Terminal Limbah Padat √
Saluran Air Limbah √ √ Jaringan Sampai
zona Inti
5.. Telekomunikasi Telepon(TUT/Wartel/
Telepon Koin)
√
6. Drainase Saluran Drainase √ √ Jaringan Sampai
Zona Inti
7.
Penghijauan
Tanaman / Vegetasi √ √ √ Jaringan Sampai
Zona Inti
Taman /Ruang Terbuka
hijau
√ √
8. Dermaga Tambatan perahu √
Trotoar pejalan kaki √
Keterangan : 1 = zona inti, 2 = zona penyangga, 3 = zona pelayanan
45
Tabel 12.4 Aksesibilitas di Pantai Bahagia.
No Item Fasilitas Peletakan Keterangan
1 2 3
1.
Aksesbilitas
Internal
Jalan Internal √ Perkerasan
Jalan Setapak
(foots path)
√ √ √ Perkerasan Batu/semen
Trails √ Perkerasan Tanah/Batu
Trotoar √ √
Drop Point √ disesuaikan dengan
kebutuhan
Kendaraan
Wara-wiri
√ disesuaikan dengan
kebutuhan
2. Transportasi Kendaraan umum √ √
Kendaraan
khusus dalam
lokasi
√ √
3. Tempat Parkir Internal parkir √ √
Eksternal parkir √ √
4. Aksesbilitas
Eksternal
Gerbang √ √
Keterangan : 1 = zona inti, 2 = zona penyangga, 3 = zona pelayanan
46
Tabel 13.4 Pelayanan Pengunjung di Pantai Bahagia.
No Item Fasilitas Peletakan Keterangan 1 2 3
2. Informasi Pusat informasi Pengunjung/ TIC
√ Minimal 1 pos
Rambu-rambu Penujuk arah
√ √ √ Tersebar diseluruh area kawasan
Papan Informasi utama √ √ Berisi Peta Orientasi dan lain-lain
Papan Informasi khusus √ √ Untuk Setiap Aktivitas Khas
3.
Perbelanjaan
Pasar Wisata √ Dekat area parkir
Restaurant/Café/Rumah Makan/PUJASERA
√
√
Jenis disesuaikan dengan
kebutuhan/dapat diletakan di Zona
inti berpemandangan
indah Kios Kebutuhan Pribadi
Wisatawan
√
ATM √
disesuaikan dengan kebutuhan
Money Charger √
disesuaikan dengan kebutuhan
4. Peribadatan Masjid/gereja/pure/vihara √
5. Pengamanan
Pos Keamanan √ Pos Pengamat Pantai /
Menara Baywatch √ √ √ disesuaikan dengan
kebutuhan Hidran √ √ √
6.
Keselamatan
Pos P3K
√
Dapat bergabung dengan Pusat
informasi / Pos Keamanan
Medical Center √ Ambulance √
7.
Kebersihan
Kamar Mandi/WC Umum √ √ Tempat Sampah √ √ √ Gerobak Sampah √
8. Pos Pembelian Tiket
Ruang pembelian tiket masuk
√
Keterangan : 1 = zona inti, 2 = zona penyangga, 3 = zona pelayanan
47
Tabel 14.4 Aktivitas Pengunjung di Pantai Bahagia.
No Aktivitas Fasilitas Peletakan Keterangan 1 2 3
1.
Berenang
Tempat bilas air bersih
√
Pantai Kolam Renang
Penyewaan alat renang
√
√
Penunjuk / rambu batas aman renang
√ √ √ Buli-buli
Menara pengawas √ Didirikan ditepi Pantai
Kamar ganti / locker
Bangku santai
2.
Memancing
Tempat Penyewaan Alat
Pancing
√
√
Jaringan Sampai zona Inti
Restaurant √ √ √
Shelter √
Bangku Santai √ √ √
4.
Out Bound
Area Ketangkasan
√
Shelter √
Lapangan Terbuka
√
Trail √ √ √
Penyewaan Alat √
5.
Menikmati Pemandangan, Fotogafi
Titik Pengambilan Foto
√
√
Promenade √ √ √
Shelter √ √
Papan Informasi √ √
6.
Berkemah
Areal Perkemahan √
Kamar Mandi / MCK
√
Penyewaan Alat √
8.
Rekreasi
Ruang reservasi /Pembelian tiket
√ √
Wahana Permainan
√
48
Wahana Petualangan
√ √
9.
Kano
Penyewaan Kano √
Out-in Perahu √ √
Penyewaan alat pengaman
√
Ruang Tunggu √
Ruang Reservasi √
10.
Jet Ski
Dermaga √
Jet ski in-out √
Guide √ √
Penyewaan alat √
Motor jet ski √
Out-in jet ski √
Ruang reservasi √
11. Banana Boat Dermaga √
Penyewaan alat √
Banana Boat √
Ruang reservasi √
Keterangan : 1 = zona inti, 2 = zona penyangga, 3 = zona pelayanan
Zoning peletakan fasilitas dibedakan kedalam tiga zona yaitu zona inti,
penyangga dan pelayanan. Adapun kriteria pembagian zona pada rencana
pengembangan di Pantai Bahagia sebagai Zona adalah zona inti berada di Muara
Bendera, zona penyangga berada di Kampung Biyongbong Sebrang (yang terletak
di Desa Pantai Bahagia), dan zona pelayanan adalah keseluruhan Desa Pantai
Bahagia kecuali Kampung Biyongbong Sebrang.
49
4.6 Dampak-dampak Positif dan Negatif dalam Pembangunan Serta
Pengembangan Muara Gembong sebagai Kawasan Wisata Bahari.
Saat Muara Gembong dijadikan sebagai Kawasan Wisata Bahari, akan muncul
beberapa dampak pada lingkungan sekitarnya. Dampak-dampak ini dapat bersifat
positif dan negatif berikut solusi untuk mengatasi permasalahan dampak negatif.
4.6.1 Dampak Positif
1) Meminimalisir tingkat kebocoran devisa bagi Kabupaten Bekasi. Untuk
menganalisisnya digunakan pendekatan teori efek ganda (multiplier
effect).
2) Penghijauan akan lebih digalakkan di sekitar kawasan wisata bahari Muara
Gembong.
3) Kebersihan akan lebih terjamin.
4) Lingkungan sekitar akan lebih tertata
5) Keamanan dan ketertiban sekitar kawasan wisata bahari Muara Gembong
akan menjadi perhatian.
6) Menambah wawasan tentang lingkungan khususnya hutan mangrove
7) Memperluas kesempatan kerja dan usaha bagi masyarakat
4.6.2 Dampak Negatif
1) Penambahan volume sampah akibat kegiatan wisatawan.
2) Kunjungan wisatawan yang kurang terkendali ke kawasan wisata bahari
Muara Gembong.
3) Terjadinya kerusakan lingkungan.
50
4) Polusi Udara karena peningkatan jumlah kunjungan wisatawan yang
membawa kendaraan bermotor.
5) Terjadinya perasaan terdiskriminasi dari masyarakat akibat adanya
pembebasan lahan bagi mereka yang tidak memiliki Surat Izin Mendirikan
Bangunan atau memiliki surat izin tetapi lahannya termasuk kedalam
pengembangan kawasan wisata bahari Muara Gembong.
4.6.3 Cara-Cara Mengatasi/Menanggulangi Dampak Negatif :
1) Pengelolaan sampah yang baik, bekerja sama dengan dinas kebersihan.
Dibutuhkan pula tempat-tempat sampah yang terpisah untuk pengelolaan
sampah yang lebih mudah recycling.
2) Pembuatan lapangan parkir yang lokasinya tidak mengganggu dan cukup
jauh dari zona pelayanan, sekaligus penghijauan disekitar areal parkir agar
gas CO2 yang dikeluarkan oleh kendaraan diserap oleh pepohonan
tersebut.
3) Pengamanan ketertiban dan keamanan terpadu.
4) Proses ganti – rugi yang menguntungkan kedua belah pihak (dengan cara
share holder).
5) Lokalisasi warga masyarakat yang tidak memiliki IMB.
6) Penyuluhan serta pelaksanaan penghijauan dan pelestarian lingkungan.