14
Karies Pengertian Karies berasal dari bahasa Latin yaitu caries yang artinya kebusukan. Karies gigi adalah suatu proses kronis regresif yang dimulai dengan larutnya mineral email sebagai akibat terganggunya keseimbangan antara email dan sekelilingnya yang disebabkan oleh pembentukan asam microbial dari substrat sehingga timbul destruksi komponen-komponen organik yang akhirnya terjadi kavitas. Dengan perkataan lain, dimana prosesnya terjadi terus berjalan ke bagian yang lebih dalam dari gigi sehingga membentuk lubang yang tidak dapat diperbaiki kembali oleh tubuh melalui proses penyembuhan, pada proses ini terjadi demineralisasi yang disebabkan oleh adanya interaksi kuman, karbohidrat yang sesuai pada permukaan gigi dan waktu. Karies adalah kerusakan yang terbatas pada jaringan gigi mulai dari email gigi hingga menjalar ke dentin. Proses karies ditandai dengan terjadinya demineralisasi pada jaringan keras gigi, diikuti dengan kerusakan bahan organiknya. Proses ini ditandai timbulnya white spot pada permukaan gigi. White spot merupakan bercak putih pada permukaan gigi. Penjalaran karies mula-mula terjadi pada email. Bila tidak segera dibersihkan dan ditambal, karies akan menjalar ke bawah hingga sampai ke ruang pulpa yang berisi saraf dan pembuluh darah, sehingga menimbulkan rasa sakit dan akhirnya gigi tersebut bisa mati.

1. Karies Email Dan Karies Sekunder Punya Rian Gt

Embed Size (px)

DESCRIPTION

123

Citation preview

Page 1: 1. Karies Email Dan Karies Sekunder Punya Rian Gt

·Karies

Pengertian

Karies berasal dari bahasa Latin yaitu caries yang artinya kebusukan. Karies gigi adalah suatu

proses kronis regresif yang dimulai dengan larutnya mineral email sebagai akibat terganggunya

keseimbangan antara email dan sekelilingnya yang disebabkan oleh pembentukan asam microbial dari

substrat sehingga timbul destruksi komponen-komponen organik yang akhirnya terjadi kavitas. Dengan

perkataan lain, dimana prosesnya terjadi terus berjalan ke bagian yang lebih dalam dari gigi sehingga

membentuk lubang yang tidak dapat diperbaiki kembali oleh tubuh melalui proses penyembuhan, pada

proses ini terjadi demineralisasi yang disebabkan oleh adanya interaksi kuman, karbohidrat yang sesuai

pada permukaan gigi dan waktu.

Karies adalah kerusakan yang terbatas pada jaringan gigi mulai dari email gigi hingga menjalar ke

dentin. Proses karies ditandai dengan terjadinya demineralisasi pada jaringan keras gigi, diikuti dengan

kerusakan bahan organiknya. Proses ini ditandai timbulnya white spot pada permukaan gigi. White spot

merupakan bercak putih pada permukaan gigi. Penjalaran karies mula-mula terjadi pada email. Bila

tidak segera dibersihkan dan ditambal, karies akan menjalar ke bawah hingga sampai ke ruang pulpa

yang berisi saraf dan pembuluh darah, sehingga menimbulkan rasa sakit dan akhirnya gigi tersebut bisa

mati.

Klasifikasi

Karies memiliki kedalaman yang berbeda. Derajat keparahannya dikelompokan menjadi:

·Karies pada email

Biasanya tidak menimbulkan rasa sakit, namun bila ada ransangan yang berasal dari makanan

atau minuman yang dingin akan terasa linu.

Page 2: 1. Karies Email Dan Karies Sekunder Punya Rian Gt

·Karies pada dentin

Ditandai dengan adanya rasa sakit apabila tertimbun sisa makanan. Apabila sisa makanan

disingkirkan maka rasa sakit akan berkurang.

· Karies pada ke pulpa

Gigi terasa sakit terus menerus sifatnya tiba tiba atau muncul dengan sendirinya. Rasa sakit

akan hilang sejenak apabila diberi obat pengurang rasa sakit

Berdasarkan Stadium Karies (dalamnya karies)

·Karies Superfisialis

dimana karies baru mengenai enamel saja, sedang dentin belum terkena.

Gambar. Karies Superfisialis

·Karies Media

dimana karies sudah mengenai dentin, tetapi belum melebihi setengah dentin.

Page 3: 1. Karies Email Dan Karies Sekunder Punya Rian Gt

Gambar. Karies Media

·Karies Profunda

dimana karies sudah mengenai lebih dari setengah dentin dan kadang-kadang sudah mengenai

pulpa.

Gambar. Karies Profunda

Menurut ICDAS, karies diklasifikasikan :

·D1, terlihat lesi putih pada permukaan gigi saat kering

·D2, terlihat lesi putih pada permukaan gigi saat basah

·D3, karies mencapai email

·D4, karies hampir menyerang dentin (mencapai DEJ)

·D5, karies menyerang dentin

·D6, karies menyerang pulpa

Page 4: 1. Karies Email Dan Karies Sekunder Punya Rian Gt

Dengan adanya prinsip minimal intervensi maka berkembang klasifikasi karies yang baru yang

dapat membantu penatalaksanaannya dimana prinsip GV Black “extention for prevention” sudah tidak

digunakan lagi. Klasifikasi ini mengkombinasikan site dan size.

Klasifikasi site yaitu pada permukaan yang sering terjadi akumulasi plak. Oleh karena itu, untuk

klasifikasi site yaitu site 1 pada daerah oklusal, site 2 daerah approksimal, dan site 3 pada daerah

servikal. Klasifikasi size sebagai suatu proses perkembangan lesi karies yaitu size 0, size 1, size 2, size

3, dan size 4.

Tabel Klasifikasi Karies

Untuk memperkirakan hubungan antara klasifikasi Black dengan konsep site dan size modern dapat

dijelaskan sebagai berikut :

·Site 1 : Size 0, 1, 2, 3 dan 4 – karies pit dan fisur

·Lokasi kavitas pada permukaan oklusal gigi posterior atau ada kerusakan enamel yang kecil, atau

dengan kata lain permukaan yang tidak halus pada gigi.1

·Klas I Black - klasifikasi Black dimulai dengan Site 1, Size 2 (1.2).

·Site 2: Size 0, 1, 2, 3 dan 4 – Lesi approksimal berhubungan dengan daerah kontak

·Kavitas berada di permukaan approksimal beberapa gigi (anterior ataupun posterior), atau pada

daerah kontak diantara dua gigi.

·Klas II Black – lesi terjadi pada gigi posterior saja. Karena sulitnya identifikasi dan keterbatasan

bahan maka tidak menggunakan Size 0 atau 1 maka klasifikasi Black di mulai dengan Site 2,

Size 2 (2.2).

Page 5: 1. Karies Email Dan Karies Sekunder Punya Rian Gt

·Klas III Black – lesi yang terjadi pada gigi anterior.

·Klas IV Black – perluasan dari lesi Klas III meliputi sudut insisal atau tepi insisal dari gigi

anterior. Site 2, Size 4 (2.4).

·Site 3: Size 0, 1, 2, 3, dan 4 – Lesi-lesi servikal1

·Lesi berada pada daerah servikal termasuk permukaan akar yang tersingkap diikuti resesi.

·Klas V Black site 3 dan size 2.

Gambar. Mahkota premolar memperlihatkan adanya 3 sites awal terjadinya lesi karies. (Mount, 1998).

Faktor Etiologi Karies

Faktor utama yang menyebabkan terjadinya karies gigi adalah host (gigi dan saliva), substrat

(makanan), mikroorganisme penyebab karies dan waktu. Karies gigi hanya akan terbentuk apabila

terjadi interaksi antara keempat faktor berikut.

·Host (gigi dan saliva)

Komposisi gigi sulung terdiri dari email di luar dan dentin di dalam. Permukaan email terluar

lebih tahan karies dibanding lapisan di bawahnya, karena lebih keras dan lebih padat. Struktur

email sangat menentukan dalam proses terjadinya karies. Variasi morfologi gigi juga

mempengaruhi resistensi gigi terhadap karies. Di ketahui adanya pit dan fisur pada gigi yang

merupakan daerah gigi yang sangat rentan terhadap karies oleh karena sisa-sisa makanan maupun

bakteri akan mudah tertumpuk disini.10Saliva merupakan sistem pertahanan utama terhadap karies.

Saliva disekresi oleh tiga kelenjar utama saliva yaitu glandula parotida, glandula submandibularis,

dan glandula sublingualis, serta beberapa kelenjar saliva kecil. Sekresi saliva akan membasahi gigi

dan mukosa mulut sehingga gigi dan mukosa tidak menjadi kering. Saliva membersihkan rongga

mulut dari debris-debris makanan sehingga bakteri tidak dapat turnbuh dan berkembang biak.

Mineral-mineral di dalam saliva membantu proses remineralisasi email gigi. Enzim-enzim

mucine, zidine, dan lysozyme yang terdapat dalam saliva mempunyai sifat bakteriostatis yang dapat

Page 6: 1. Karies Email Dan Karies Sekunder Punya Rian Gt

membuat bakteri mulut menjadi tidak berbahaya. Selain itu, saliva mempunyai efek bufer yaitu

saliva cenderung mengurangi keasaman plak yang disebabkan oleh gula dan dapat

mempertahankan pH supaya tetap konstan yaitu pH 6-7. Aliran saliva yang baik akan cenderung

membersihkan mulut termasuk melarutkan gula serta mengurangi potensi kelengketan makanan.

Dengan kata lain, sebagai pelarut dan pelumas

·Substrat atau diet

Substrat atau diet dapat mempengaruhi pembentukan plak karena membantu perkembangbiakan

dan kolonisasi mikroorganisme yang ada pada permukaan email. Selain itu, dapat mempengaruhi

metabolisme bakteri dalam plak dengan menyediakan bahan-bahan yang diperlukan untuk

memproduksi asam serta bahan yang aktif yang menyebabkan timbulnya karies. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa orang yang banyak mengkonsumsi karbohidrat terutama sukrosa cenderung

mengalami kerusakan pada gigi, sebaliknya pada orang dengan diet yang banyak mengandung

lemak dan protein hanya sedikit atau sama sekali tidak mempunyai karies gigi. Hal ini penting

untuk menunjukkan bahwa karbohidrat memegang peranan penting dalam terjadinya karies.

·Mikroorganisme

Plak gigi memegang peranan penting dalam menyebabkan terjadinya karies. Plak adalah suatu

lapisan lunak yang terdiri atas kumpulan mikroorganisme yang berkembang biak di atas suatu

matriks yang terbentuk dan melekat erat pada permukaan gigi yang tidak dibersihkan. Komposisi

mikroorganisme dalam plak berbeda-beda. Pada awal pembentukan plak, bakteri yang paling

banyak dijumpai adalah Streptokokus mutans, Streptokokus sanguis, Streptokokus mitis dan

Stretokokus salivarius serta beberapa strain lainnya. Selain itu, dijumpai juga Lactobacillus dan

beberapa spesies Actinomyces. Mikroorganisme menempel di gigi bersama plak sehingga plak

terdiri dari mikroorganisme (70 %) dan bahan antar sel (30 %). Plak akan terbentuk apabila adanya

karbohidrat, sedangkan karies akan terbentuk apabila terdapat plak dan karbohidrat.

·Waktu

Waktu adalah kecepatan terbentuknya karies serta lama dan frekuensi substrat menempel di

permukaan gigi. Secara umum, lamanya waktu yang dibutuhkan karies untuk berkembang menjadi

suatu kavitas cukup bervariasi, diperkirakan 6-48 bulan

Tindakan

·Penambalan

Harus diketahui bahwa gigi yang sakit atau berlubang tidak dapat disembuhkan dengan sendirinya,

dengan pemberian obat-obatan. Gigi tersebut hanya dapat diobati dan dikembalikan ke fungsi

Page 7: 1. Karies Email Dan Karies Sekunder Punya Rian Gt

pengunyahan semula dengan melakukan pemboran, yang pada akhirnya gigi tersebut akan ditambal.

Dalam proses penambalan, hal yang pertama sekali dilakukan adalah pembersihan gigi yang karies

yaitu dengan membuang jaringan gigi yang rusak dan jaringan gigi yang sehat di sekelilingnya, karena

biasanya bakteri-bakteri penyebab karies telah masuk ke bagian-bagian gigi yang lebih dalam. Hal ini

dilakukan sebagai upaya untuk meniadakan kemungkinan terjadinya infeksi ulang. Tambalan terbuat

dari berbagai bahan yang dimasukkan ke dalam gigi atau di sekeliling gigi. Umumnya bahan-bahan

tambalan yang digunakan adalah perak amalgam, resin komposit, semen ionomer kaca, emas tuang,

porselen. Perak amalgam merupakan tambalan yang paling banyak digunakan untuk gigi belakang,

karena sangat kuat dan warnanya tidak terlihat dari luar. Perak amalgam relatif tidak mahal dan

bertahan sampai 14 tahun. Tambalan emas lebih mahal tetapi lebih kuat dan bias digunakan pada karies

yang sangat besar. Campuran damar dan porselen digunakan untuk gigi depan, karena warnanya

mendekati warna gigi, sehingga tidak terlalu tampak dari luar. Bahan ini lebih mahal dari pada perak

amalgam dan tidak tahan lama, terutama pada gigi belakang yang digunakan untuk mengunyah. Kaca

ionomer merupakan tambalan dengan warna yang sama dengan gigi. Bahan ini diformulasikan untuk

melepaskan fluor, yang memberi keuntungan lebih pada orang-orang yang cenderung mengalami

pembusukan pada garis gusi. Kaca ionomer juga digunakan untuk menggantikan daerah yang rusak

karena penggosokan gigi yang berlebihan.

·Pencabutan

Keadaan gigi yang sudah sedemikian rusak sehingga untuk penambalan sudah sukar dilakukan,

maka tidak ada cara lain selain mencabut gigi yang telah rusak tersebut. Dalam proses pencabutan

maka pasien akan dibius, dimana biasanya pembiusan dilakukan lokal yaitu hanya pada gigi yang

dibius saja yang mati rasa dan pembiusan pada setengah rahang. Pembiusan ini membuat pasien tidak

merasakan sakit pada saat pencabutan dilakukan.

Karies Email

Karies email merupakan karies yang pertama kali terlihat secara klinis pada permukaan email berupa

lesi putih tanpa kavitas disebabkan oleh pelebaran mikropori akibat demineralisasi oleh asam.1

Page 8: 1. Karies Email Dan Karies Sekunder Punya Rian Gt

Gambar 2. Karies Email2

Diagnosis1,2

· Karies gigi dengan kedalaman email belum menunjukkan adanya gejala, baik ngilu maupun rasa

sakit.

· Terlihat gambaran lesi bercak putih pada permukaan gigi bila dilewatkan sonde dapat tersangkut

atau tidak.

Terapi1

· Aplikasi fluor

Pemberian fluor dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu secara sistemik dan secara topikal. Pembe-

rian sistemik biasanya dilakukan pada ibu hamil atau anak-anak. Pemberian secara topikal di -

lakukan dengan pembubuhan atau pengulasan larutan flour pada permukaan email.

Sediaan fluor yang diaplikasikan dalam bentuk natrium fluorida 2% yang tersedia di pasaran dalam

bentuk gel. Sebelum dilakukan aplikasi seluruh permukaan gigi harus diprofilaksis. Isolasi dengan

cotton roll atau rubber dam, keringkan seluruh permukaan gigi dengan semprotan angin. Ulaskan

natrium fluorida 2% pada permukaan gigi, biarkan selama 3-5 menit. Setelah aplikasi, pasien diin-

struksikan untuk tidak makan dan minum selama 30 menit.

· Fissure sealant bila lesi berada pada daerah fissure

· Penambalan dengan Glass lonomer

Page 9: 1. Karies Email Dan Karies Sekunder Punya Rian Gt

Menurut Standar ISO, ada tipe Glass lonomer, yaitu Tipe I Glass lonomer Lutting Agent digunakan

untuk penyemenan mahkota, Tipe II untuk penambalan karies kelas III dan IV, Tipe II Bis Rein-

forced dapat digunakan untuk semua gigi atau untuk pembuatan pasak, Tipe III Cavity Liner digu-

nakan sebagai fissure sealant. Kecuali untuk tambahan pedodontik dan geriatrik, Glass lonomer

tidak disarankan digunakan pada penambalan Kelas IV, Kelas II, dan Kelas VI.

Ada dua teknik yang dapat digunakan pada penambalan dengan Glass lonomer, yaitu Atraumatic

Restorative Treatment (ART) dan dengan prosedur preparasi seperti biasa. Prinsip kerja ART

adalah menghilangkan jaringan karies hanya menggunakan instrument tanpa pengeboran dan kemu-

dian menambal kavitas dengan Glass Ionomer. ART diindikasikan pada karies pada gigi vital yang

baru mencapai dentin, letak gigi memungkinkan masuknya instrumen, serta tidak ada abses, fistel,

dan sejenisnya. Pada Glass Ionomer dengan preparasi, dilakukan preparasi pad akavitas sampai tepi

karies sehingga jaringan karies tidak karies lagi dilanjutkan dengan dentine conditioning dengan

cairan Glass Ionomer yang diencerkan.

· Penambalan dengan komposit

Preparasi untuk tambahan komposit dilakukan seminimal mungkin hanya membuang jaringan

karies dan sedikit jaringan sehat gigi agar tepi kavitas berada pada jaringan gigi yang berkondidi

baik. Sudut-sudut kavitas dibuat membular, serta boks untuk kavitas Kelas II. Komposit

diaplikasikan sekaligus untuk tambalan dangkal (maksimal 2 mm) atau selapis demi selapis atau

secara seksional untuk tambahan dalam.

Referensi:

1. Usri, K, dkk. Karies Terbatas pada Email. Dalam: Diagnosis & Terapi Penyakit Gigi dan Mulut

Edisi 2. Jakarta. LSKI. 2010; 37, 137, 147-149.

2. Riyanta, S. 2011. Apa yang Anda Ketahui Tentang Karies Gigi? Diunduh dari:

http://pdgicabwngr.blogspot.com/2011/10/apa-yang-anda-ketahui-tentang-karies.html, diakses pada

tanggal 13Agustus 2013.

KARIES SEKUNDER

Karies sekunder adalah lesi pada tepi restorasi yang telah ada sebelumnya. Pemeriksaan

histologis menunjukan suatu demineralisasi jaringan sepanjang dinding kavitas. Karies sekunder

berbeda dengan 3 wall lesions F dan merupakan hasil dari suatu microleakage. Dan juga berbeda dengan

residual karies yang merupakan sisa jaringan terdemineralisasi yang tertinggal saat preparasi kavitas.

Karies sekunder muncul pada area penumpukan plak. Karena alasan inilah, batas cervical dari tambalan

yang umumnya terkena (Edwina, 2001).

Page 10: 1. Karies Email Dan Karies Sekunder Punya Rian Gt

·      Mekanisme terjadinya karies sekunder

1.     Proses terjadinya karies Menurut Teori Kimia parasit (WD. Miller)

Enzim dalam air ludah seperti amilase, maltose akan mengubah polisakarida menjadi glukose dan

maltose. Glukosa akan menguraikan enzim-enzim yang dikeluarlan oleh mikroorganisme terutama

laktobasilus dan streptokokus akan menghasilkan asam susu dan asam laktat, maka pH rendah dari

asam susu (pH 5,5) akan merusak bahan-bahan anorganik dari email (93 %) sehingga terbentuk lubang

kecil (Yuwono, 1993). Predisposisi untuk terjadinya karies gigi yaitu Keadaan gigi yang porus, lunak

(Hipoplasia), adanya fisur-fisur yang dalam seperti foramen saekum, posisi gigi yang tidak teratur, pada

wanita hamil, penderita penyakit Diabetus militus, rematik dan lain lain

2. Teori endogen-pulpogene phospatase (Csernyei, 1932).

·      Penyebab-penyebab karies sekunder          

Kegagalan restorasi resin komposit yang menyebabkan kebocoran dari resin komposit, dikarenakan:

1.     Perbedaan masing-masing koefisien thermal ekspansi diantara resin komposit, dentin, dan enamel.

2.     Penggunaan oklusi dan pengunyahan yang normal .

3.     Kesulitan karena adanya kelembaban, mikroflora yang ada, lingkungan mulut bersifat asam.

(Hermina, 2003)

4.     Adanya mikroleakage, yang merupakan suatu celah berukuran mikro antara bahan restorasi dengan

struktur gigi, sehingga margin restorasi terbuka serta (Yuwono, 1990).

5.     Adaptasi yang buruk, yang menyebabkan masuknya cairan oral, bakteri maupun toksinnya sehingga

menyebabkan karies sekunder (Sularsih, 2007).

·      Tindakan restoratif yang bisa dilakukan pada karies sekunder

Diagnosis dari sekunder karies merujuk pada penempatan kembali dari restorasi. Diagnosis dan

perawatan harus mengikuti prosedur yang sama seperti lesi karies primer yaitu dengan replacement

seluruh restorasi (Mjor,2006).

PEMERIKSAAN OBJEKTIF

·      Tes sondasi dilakukan dengan menggunakan ujung sonde yang tajam dengan menggoreskan di dasar

kavitas. Bila terjadi perforasi pulpa biasanya pasien akan kesakitan

·      Tes perkusi dilakukan dengan mengetuk pelan permukaan oklusal atau incisal darigigi yang diduga

mengalami karies Dan gigi di sebelahnya menggunakan ujung tangkai kaca mulut untuk mendeteksi

adanya nyeri.

·      Tes palpasi dilakukan dengan meraba jari telunjuk sepanjang mukosa fasial dan lingual di atas region

apical gigi. Nyeri pada saat palpasi bisa saja menunjukan adanya suatu abses pada tulang alveolar

Page 11: 1. Karies Email Dan Karies Sekunder Punya Rian Gt

stadium lanjut atau penyakit periapikal lainnya. Palpasi juga dapat menunjukan pembengkakan yang

tidak disertai nyeri.