15
1 PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PT DELTOMED DI WONOGIRI NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta Oleh : GALIH WIHATMOYO B 100 100 080 PROGRAM STUDI EKONOMI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014

1 PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN

  • Upload
    leduong

  • View
    229

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 1 PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN

1

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN

TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN

PT DELTOMED DI WONOGIRI

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar

Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Oleh :

GALIH WIHATMOYO

B 100 100 080

PROGRAM STUDI EKONOMI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2014

Page 2: 1 PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN
Page 3: 1 PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN

3

ABSTRAKSI

Penelitian ini dilakukan di PT Deltomed Wonogiri, yang bertujuan untuk

membuktikan serta menganalisis 1) Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh

motivasi kerja terhadap kepuasan kerja karyawan. 2) Untuk mengetahui ada

tidaknya pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kepuasan kerja karyawan.

Sehingga penelitian ini nantinya dapat bermanfaat 1) Untuk menambah khazanah

keilmuan dan wawasan bagi masyarakat umum, dan juga untuk perusahaan yang

menaruh minat terhadap permasalahan-permasalahan yang masih mempunyai

kepedulian terhadap nasib karyawan. 2) Diharapkan penelitian ini mampu

meningkatkan kinerja pegawai sehingga pekerjaan yang dilakukan dan tujuan

yang ingin dicapai sesuai berdasarkan visi pegawai.

Pada penelitian ini mengambil sampel 80 karyawan dengan menggunakan

pengambilan sampel judgement sampling dengan metode convenience sampling.

Metode analisis data yang digunakan adalah metode asumsi klasik dan metode

pengujian hipotesis yang meliputi analisis regresi linear berganda, uji t, dan

koefisien determinasi. Hasil dari penelitian ini membuktikan bahwa variabel

motivasi kerja mempunyai pengaruh terhadap kepuasan kerja, hal ini dibuktikan

pada probabilitas t lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05) maka Ho ditolak pada taraf

signifikansi 0,05. Artinya bahwa variabel motivasi kerja memang mempunyai

pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan kerja. Kemudian pada variabel gaya

kepemimpinan mempunyai pengaruh terhadap kepuasan kerja hal ini dapat

dibuktikan bahwa probabilitas t lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak pada taraf

signifikansi 0,05. Artinya bahwa memang variabel gaya kepemimpinan

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan.

Kata kunci : Motivasi Kerja, Gaya Kepemimpinan, Kepuasan Kerja

Page 4: 1 PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN

4

A. Latar Belakang

PT Deltomed menyadari bahwa kelangsungan hidup dan pertumbuhan

dari suatu perusahaan bukan hanya ditentukan dari suatu perusahaan bukan

hanya ditentukan dari keberhasilan dalam mengelola keuangan keuangan

yang berdasarkan pada kekuatan modal atau uang semata. Motivasi kerja

adalah serangkaian sikap dan nilai-nilai yang mempengaruhi individu untuk

mencapai hal yang spesifik sesuai dengan tujuan individu. Sikap dan nilai

tersebut merupakan suatu yang invisible yang memberikan kekuatan untuk

mendorong individu bertingkah laku dalam mencapai tujuan. Berkaitan

dengan gaya kepemimpinan beberapa perubahan besar di struktur organisasi

departemen perubahan di struktur perusahaan departemen pernah dilakukan,

yakni dengan membuka posisi tambahan untuk tenaga penyelia dinilai

manajemen diperlukan untuk mengimplementasikan startegi perusahaan

dalam mengembangkan sumber daya manusia. Hal ini tidaklah mudah karena

kepuasan kerja dapat tercipta jika hal-hal yang mempengaruhinya antara lain

motivasi kerja dan gaya kepemimpinan dapat diakomodasikan dengan baik

dan diterima oleh semua karyawan.

B. Perumusan Masalah

1. Apakah motivasi kerja berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan PT

Deltomed di Wonogiri?

2. Apakah gaya kepemimpinan berpengaruh terhadap kepuasan kerja

karyawan PT Deltomed di Wonogiri?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh motivasi kerja terhadap

kepuasan kerja karyawan.

2. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh gaya kepemimpinan terhadap

kepuasan kerja karyawan.

Page 5: 1 PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN

5

D. Tinjauan Pustaka

1. Motivasi Kerja

Motivasi kerja adalah sesuatu yang menimbulkan dorongan atau

semangat kerja. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi motivasi kerja,

antara lain atasan, kolega, sarana fisik, kebijaksanaan, peraturan, imbalan

jasa uang, jenis pekerjaan, dan tantangan. Motivasi individu untuk bekerja

dipengaruhi pula oleh kepentingan pribadi dan kebutuhannya masing-

masing.

2. Gaya Kepemimpinan

Kepemimpinan adalah suatu cara kemampuan untuk mengatur,

mempengaruhi, dan menuntun seseorang atau bawahan supaya dapat

berjalan sesuai dengan perintah untuk mencapai tujuan sesuai dengan

sasaran yang diinginkan. Gaya kepemimpinan adalah cara pemimpin untuk

bisa mempengaruhi bawahnnya atau karyawannya. Di dalam penelitian ini

yang dimaksudkan adalah penelitian tentang gaya kepemimpinan

situasional yang merupakan salah satu gaya kepemimpinan yang dapat

memajukan karyawan dan memberikan perubahan di dalam perusahaan.

3. Kepuasan Kerja

Kepuasan kerja mempunyai peran penting dalam rangka mendukung

tercapainya tujuan intansi, kepuasan kerja memberikan sumbangan besar

terhadap keefektifan organisasi atau perusahaan serta merangsang

semangat kerja dan loyalitas. Kepuasan kerja mempunyai peran penting

dalam rangka mendukung tercapainya tujuan akan perusahaan. kepuasan

kerja adalah merupakan refleksi dari terpenuhinya keinginan dan

kebutuhan seorang karyawan melalui pekerjaannya yang timbul dari hasil

interaksi antara pekerjaannya, lingkungan kerja, kondisi kerja, dan rekan

kerjanya.

Page 6: 1 PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN

6

E. Metode Penelitian

1. Sumber Data Dan Metode Pengambilan Data

a. Data primer

Data primer merupakan sumber data yang diperoleh langsung dari

sumber asli (tidak melalui media perantara.

b. Data sekunder

Data sekunder dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh secara

tidak langsung namun bersifat menunjang.

c. Metode Wawancara

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data, apabila

peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan

permasalahan yang harus diteliti dan juga apabila peneliti ingin

mengetahui hal-hal dari respondennya sedikit atau kecil (Sugiyono,

2010:202).

d. Metode Kuesioner

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis

kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2010:199).

2. Populasi, Sampel, Dan Teknik Pengambilan Sampel

a. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan tetap PT

Deltomed di Wonogiri yang terdiri dari staf dan pimpinan level

menengah yang meliputi kepala bidang, supervisior, serta karyawan

bawah.

b. Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah karyawan tetap PT Deltomed yang

terdiri dari pimpinan pada level menengah yang meliputi kepala

bidang, supervisior, serta karyawan bawah. Untuk memudahkan

penulis dalam menganalisis data maka besarnya sampel yang akan

diambil berjumlah 80 sampel karyawan.

Page 7: 1 PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN

7

c. Teknik Pengambilan Sampel

Judgement sampling merupakan sebuah teknik pengambilan sampel

dimana elemen populasi dipilih berdasarkan pertimbangan penulis dan

jumlah sampel yang sudah ditentukan” (Kartika dan Kaihatu,

2010:106). Sedangkan metode convenience sampling, merupakan

pengambilan sampel dilakukan berdasarkan pada ketersediaan elemen

dan kemudahan untuk mendapatkannya.

3. Instrumen Penelitian

a. Uji Validitas

Menurut Arikunto (2002:45) menjelaskan ”Uji validitas merupakan

alat pengukur penelitian sejauh mana yang akan diukur telah tepat

untuk mengukur objek yang diteliti”.

Dimana r = Korelasi antara masing-masing item pertanyaan

rt = Koefisien korelasi tabel dengan a = 5 %

rh = Koefisien korelasi hitung

n = Jumlah responden

x = Nilai pertanyaan

y = Nilai total pertanyaan

b. Uji Reliabilitas

Menurut Arikunto (2002:46) menjelaskan ”Pengujian dikatakan

reliabel jika memberikan hasil yang tetap apabila diujikan berkali-

kali”. Untuk menguji realiabilitas dengan menggunakan teknik Alpha

Cronsbach yaitu dapat dinyatakan sebagai berikut :

Keterangan :

α = Reliabilitas instrument

k = Banyaknya butir pertanyaan atau pernyataan

Page 8: 1 PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN

8

= Jumlah varians butir

= Varians total

Kategori nilai alpha yang digunakan adalah berdasarkan pendapat

Ghozali (2005:34), nilai alpha antara 0,6 — 0,79 dapat dinyatakan

reliabilitas dapat diterima.

4. Metode Analisis Data

a. Metode Asumsi Klasik

1) Uji Normalitas

Pengujian terhadap asumsi klasik normalitas bertujuan untuk

mengetahui apakah residual data dari model regresi liner memiliki

distribusi normal ataukah tidak.

2) Uji Multikolonearitas

Pengujian terhadap asumsi klasik multikolonearitas bertujuan

untuk mengetahui apakah ada atau tidaknya korelasi antara

variabel independen dalam model regresi.

3) Uji Heteroskedastistas

Pengujian terhadap asumsi klasik Heteroskedastistas bertujuan

untuk mengetahui apakah variance dari residual data satu observasi

ke observasi lainnya berbeda ataukah tetap.

b. Metode Pengujian Hipotesis

1) Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi linear digunakan untuk mempengaruhi ada tidaknya

pengaruh antara motivasi kerja dan gaya kepemimpinan terhadap

kepuasan kerja. Untuk menguji variabel tersebut maka digunakan

analisa regresi linier berganda dengan rumus sebagai berikut :

Y = a + b1X1 + b2X2 + e

2) Uji Hipotesis (Uji t)

Uji t pada dasarnya bertujuan untuk mengetahui secara individual

pengaruh satu variabel independen terhadap variabel dependen.

Page 9: 1 PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN

9

3) Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien derterminasi menunjukkan seberapa besar kemampuan

variabel independen dalam menerangkan variasi variabel

dependen.

F. Hasil Penelitian

1. Uji Validitas Dan Reliabilitas

Tabel 4.6 Hasil Uji Validitas Motivasi Kerja

Variabel Butir r-hitung r-tabel Keterangan

Motivasi Kerja

1 0,538 0,220 Valid

2 0,560 0,220 Valid

3 0,614 0,220 Valid

4 0,615 0,220 Valid

5 0,618 0,220 Valid

Keterangan : Data primer yang diolah, 2014

Berdasarkan hasil pengolahan data diatas, maka dapat dikemukakan

bahwa hasil uji r-hitung pada setiap item pertanyaan lebih besar daripada

r-tabel. Dengan demikian, semua item pernyataan yang digunakan dalam

motivasi kerja adalah valid.

Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas Gaya Kepemimpinan

Variabel Butir r-hitung r-tabel Keterangan

Gaya

Kepemimpinan

1 0,709 0,220 Valid

2 0,604 0,220 Valid

3 0,777 0,220 Valid

4 0,782 0,220 Valid

5 0,463 0,220 Valid

Keterangan : Data primer yang diolah, 2014

Berdasarkan hasil pengolahan data diatas, maka dapat dikemukakan

bahwa hasil uji r-hitung pada setiap item pernyataan lebih besar daripada

r-tabel. Dengan demikian, semua item pernyataan yang digunakan dalam

gaya kepemimpinan adalah valid.

Page 10: 1 PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN

10

Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas Kepuasan Kerja

Variabel Butir r-hitung r-tabel Keterangan

Kepuasan Kerja

1 0,620 0,220 Valid

2 0,549 0,220 Valid

3 0,708 0,220 Valid

4 0,739 0,220 Valid

5 0,605 0,220 Valid

Keterangan : Data primer yang diolah, 2014

Berdasarkan hasil pengolahan data diatas, maka dapat dikemukakan

bahwa hasil uji r-hitung pada setiap item pernyataan lebih besar daripada

r-tabel. Dengan demikian, semua item pernyataan yang digunakan dalam

kepuasan kerja adalah valid.

2. Uji Reliabilitas

Tabel 4.9 Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Koefisien Alpha Critical Value Keterangan

Motivasi Kerja 0,803 0,7 Reliabel

Gaya Kepemimpinan 0,850 0,7 Reliabel

Kepuasan Kerja 0,836 0,7 Reliabel

Keterangan : Data primer yang diolah, 2014

Pada perhitungan yang dilakukan dengan menggunakan program

SPSS 16.0. Hasil perhitungan terhadap variabel motivasi kerja sebesar

0,803 , variabel gaya kepemimpinan sebesar 0,850 , dan variabel kepuasan

kerja sebesar 0,836. Dari hasil tersebut terlihat bahwa reliabilitas masing-

masing variabel menunjukkan angka yang lebih besar dari 0,7 (Ghozali,

2012:48) maka kuesioner dinyatakan reliabel.

Page 11: 1 PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN

11

3. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Berdasarkan hasil analisis terhadap asumsi normalitas dapat dilihat

pada tampilan grafik P.Plot menunjukkan distribusi normal dan data

menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, hal

ini menunjukan bahwa dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi

normal (memenuhi asumsi normalitas).

b. Uji Multikolonearitas

Tabel 4.10 Hasil Uji Multikolinearitas

Variabel Tolerance VIF Kesimpulan

X1 0,794 1,260 Bebas Multikolinieritas

X2 0,794 1,260 Bebas Multikolinieritas

Keterangan : Data primer yang diolah, 2014

Dengan melihat hasil pengujian multikoliniearitas pada tabel 4.10

maka dapat diketahui bahwa tidak ada satupun dari variabel bebas

yang mempunyai nilai tolerance lebih besar dari 0,1. Begitu juga nilai

VIF masing-masing variabel independen dibawah nilai 10. Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa tidak ada korelasi yang sempurna

antara variabel bebas (independent), sehingga model regresi ini tidak

ada masalah multikolinearitas.

c. Uji Heteroskedastistas

Page 12: 1 PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN

12

Dari gambar grafik scatterplots hasil pengujian

heteroskedastisitas di atas terlihat bahwa titik-titik menyebar secara

acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu

Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas

pada model regresi.

4. Pengujian Hipotesis

a. Analisis Regresi Linear Berganda

Tabel 4.11 Hasil Regresi Linear Berganda

Variabel Koef.

Regresi

Std.

Error t-hitung P value

Konstanta

Motivasi Kerja

Gaya Kepemimpinan

4,599

0,466

0,313

2,026

0,104

0,091

2,270

4,489

3,238

0,026

0,000

0,001

R-Squared 0,429

Adjusted R Square 0,414

F-Hitung 28,960

Probabilitas F 0,000

Sumber : Data primer diolah, 2014

Hasil pengolahan data untuk regresi linier berganda dengan

menggunakan program SPSS 16.0 dapat dilihat pada tabel 4.11 di atas.

Berdasarkan tabel 4.11 dapat disusun persamaan regresi linier

berganda sebagai berikut Y = 4,599 + 0,466X1 + 0,313X2

b. Uji Hipotesis (Uji t)

Berdasarkan hasil pengolahan data diperoleh nilai t-hitung sebesar

4,489. Oleh karena hasil uji t statistik (t hitung) lebih besar dari nilai t

tabel (4,489 > 1,993) atau probabilitas t lebih kecil dari 0,05 (0,000 <

0,05) maka Ho ditolak pada taraf signifikansi 0,05. Artinya bahwa

variabel motivasi kerja mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

kepuasan kerja.

Page 13: 1 PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN

13

c. Koefisien Determinasi (R2)

Hasil perhitungan untuk nilai R2 dengan bantuan program SPSS

16, dalam analisis regresi berganda diperoleh angka koefisien

determinasi atau R2 sebesar 0,429. Hal ini berarti 42,9% variasi

perubahan kepuasan kerja dijelaskan oleh variasi perubahan faktor-

faktor motivasi kerja dan gaya kepemimpinan. Sementara sisanya

sebesar 57,1% diterangkan oleh faktor lain diluar kedua variabel di

atas yang tidak ikut terobservasi.

5. Pembahasan

Motivasi kerja adalah kondisi yang berpengaruh membangkitkan,

mengarahkan, dan memelihara perilaku yang berhubungan dengan

lingkungan kerja” Mc. Cormick (dalam Suryana dkk, 1985:5). Hasil

analisis menunjukkan bahwa motivasi kerja berpengaruh positif dan

signifikan terhadap kepuasan kerja PT Deltomed di Wonogiri, hal ini

ditunjukkan oleh nilai signifikansi sebesar 0,000 (p < 0,05). Pengaruh

positif menunjukkan bahwa semakin baik motivasi kerja yang diberikan

perusahaan seperti adanya penghargaan dari manajemen, lingkungan kerja

yang kondusif, serta rasa aman dalam bekerja dapat meningkatkan

kepuasan kerja karyawan.

Kepemimpinan sangat dibutuhkan manusia karena adanya

keterbatasan tertentu pada diri manusia. Gaya kepemimpinan “merupakan

proses mempengaruhi orang lain ke arah tujuan organisasi” Barol (dalam

Kartika dan Kaihatu, 2010:102). Pada umumnya kebijakan yang

ditetapkan perusahaan disesuaikan dengan strategi perusahaan berdasarkan

arahan dari pimpinan. Hasil analisis menunjukkan bahwa gaya

kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja

karyawan PT Deltomed di Wonogiri, hal ini ditunjukkan oleh nilai

signifikansi sebesar 0,001 (p < 0,05). Pengaruh positif menunjukkan

bahwa semakin baik gaya kepemimpinan yang dimiliki oleh pemimpin

perusahaan akan meningkatkan kepuasan kerja karyawan.

Page 14: 1 PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN

14

G. Kesimpulan Dan Saran

a. Kesimpulan

1. Variabel motivasi kerja berpengaruh secara signifikansi terhadap rasa

kepuasan kerja karyawan. Hal ini dapat dinyatakan oleh nilai

probabilitas t hitung yang lebih kecil dari nilai 0,05 (0,000 < 0,05) maka

Ho ditolak pada taraf signifikansi 0,05. Maka hipotesis pertama yang

menyatakan bahwa “Diduga motivasi kerja mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan terbukti”. Artinya bahwa

variabel motivasi kerja mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

kepuasan kerja.

2. Variabel gaya kepemimpinan berpengaruh secara signifikansi

terhadap rasa kepuasan kerja karyawan. Hal ini dapat dinyatakan oleh

nilai probabilitas t hitung yang lebih kecil dari nilai 0,05 maka Ho

ditolak pada taraf signifikansi 0,05. Maka hipotesis kedua yang

menyatakan bahwa “Diduga gaya kepemimpinan mempunyai

pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan terbukti”.

Artinya bahwa variabel gaya kepemimpinan mempunyai pengaruh

yang signifikan terhadap kepuasan kerja.

b. Saran

1. Untuk PT Deltomed untuk lebih memberikan perhatian dan bimbingan

kepada para karyawannya dalam hal memberikan motivasi yang baru

dengan cara membeckupan langsung secara personal terhadap para

karyawannya dan cara gaya kepemimpinan seorang pimpinan dalam

perusahaan untuk diperbaiki serta untuk manajer lebih terbuka

memberikan informasi yang cukup kepada penulis.

2. Dalam penelitian yang selanjutnya nanti untuk lebih mengambil

sampel yang banyak sehingga nantinya dapat lebih mayoritas tersebar

sebagai bahan kajian bersama para perusahaan serta manfaat penelitian

dapat dirasakan. Variabel-variabel penelitian selanjutnya lebih

dikembangkan sehingga dapat lebih kompleks sehingga dapat

memberikan kesimpulan yang lebih baik dari penelitian ini.

Page 15: 1 PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN

15

H. Daftar Pustaka

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Cahyono, Tri Bambang. 1996. Manajemen Sumber Daya Manusia.

Yogyakarta: BPFE.

Fathoni, H. Abdurrahmat. 2006. Organisasi Dan Manajemen Sumber Daya

Manusia. Jakarta: PT RINEKA CIPTA.

Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.

Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Handoko, T. Hani Handoko (Ed. 2). 2003. Manajemen. Yogyakarta: BPFE.

Heidjrachman dan Suad Husnan (Ed. 4). 1997. Manajemen Personalia.

Yogyakarta: BPFE.

Kuncoro, Mudrajad (Ed.3). 2009. Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi.

Jakarta: Penerbit Erlangga.

Ruvendi, Ramlan. 2005. “Imbalan Dan Gaya Kepemimpinan Pengaruhnya

Terhadap Kepuasan Kerja Di Balai Besar Industri Hasil Pertanian

Bogor”. Jurnal Ilmiah Binaniaga: 1 (1) : 17—26.

Samsudin, H. Sadili. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung:

PUSTAKA SETIA.

Sugiono. 2010. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Penerbit Alfabeta.

Wibowo. 2013. Perilaku Dalam Organisasi. Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada.