1
PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN
TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN
PT DELTOMED DI WONOGIRI
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar
Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Oleh :
GALIH WIHATMOYO
B 100 100 080
PROGRAM STUDI EKONOMI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014
3
ABSTRAKSI
Penelitian ini dilakukan di PT Deltomed Wonogiri, yang bertujuan untuk
membuktikan serta menganalisis 1) Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh
motivasi kerja terhadap kepuasan kerja karyawan. 2) Untuk mengetahui ada
tidaknya pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kepuasan kerja karyawan.
Sehingga penelitian ini nantinya dapat bermanfaat 1) Untuk menambah khazanah
keilmuan dan wawasan bagi masyarakat umum, dan juga untuk perusahaan yang
menaruh minat terhadap permasalahan-permasalahan yang masih mempunyai
kepedulian terhadap nasib karyawan. 2) Diharapkan penelitian ini mampu
meningkatkan kinerja pegawai sehingga pekerjaan yang dilakukan dan tujuan
yang ingin dicapai sesuai berdasarkan visi pegawai.
Pada penelitian ini mengambil sampel 80 karyawan dengan menggunakan
pengambilan sampel judgement sampling dengan metode convenience sampling.
Metode analisis data yang digunakan adalah metode asumsi klasik dan metode
pengujian hipotesis yang meliputi analisis regresi linear berganda, uji t, dan
koefisien determinasi. Hasil dari penelitian ini membuktikan bahwa variabel
motivasi kerja mempunyai pengaruh terhadap kepuasan kerja, hal ini dibuktikan
pada probabilitas t lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05) maka Ho ditolak pada taraf
signifikansi 0,05. Artinya bahwa variabel motivasi kerja memang mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan kerja. Kemudian pada variabel gaya
kepemimpinan mempunyai pengaruh terhadap kepuasan kerja hal ini dapat
dibuktikan bahwa probabilitas t lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak pada taraf
signifikansi 0,05. Artinya bahwa memang variabel gaya kepemimpinan
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan.
Kata kunci : Motivasi Kerja, Gaya Kepemimpinan, Kepuasan Kerja
4
A. Latar Belakang
PT Deltomed menyadari bahwa kelangsungan hidup dan pertumbuhan
dari suatu perusahaan bukan hanya ditentukan dari suatu perusahaan bukan
hanya ditentukan dari keberhasilan dalam mengelola keuangan keuangan
yang berdasarkan pada kekuatan modal atau uang semata. Motivasi kerja
adalah serangkaian sikap dan nilai-nilai yang mempengaruhi individu untuk
mencapai hal yang spesifik sesuai dengan tujuan individu. Sikap dan nilai
tersebut merupakan suatu yang invisible yang memberikan kekuatan untuk
mendorong individu bertingkah laku dalam mencapai tujuan. Berkaitan
dengan gaya kepemimpinan beberapa perubahan besar di struktur organisasi
departemen perubahan di struktur perusahaan departemen pernah dilakukan,
yakni dengan membuka posisi tambahan untuk tenaga penyelia dinilai
manajemen diperlukan untuk mengimplementasikan startegi perusahaan
dalam mengembangkan sumber daya manusia. Hal ini tidaklah mudah karena
kepuasan kerja dapat tercipta jika hal-hal yang mempengaruhinya antara lain
motivasi kerja dan gaya kepemimpinan dapat diakomodasikan dengan baik
dan diterima oleh semua karyawan.
B. Perumusan Masalah
1. Apakah motivasi kerja berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan PT
Deltomed di Wonogiri?
2. Apakah gaya kepemimpinan berpengaruh terhadap kepuasan kerja
karyawan PT Deltomed di Wonogiri?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh motivasi kerja terhadap
kepuasan kerja karyawan.
2. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh gaya kepemimpinan terhadap
kepuasan kerja karyawan.
5
D. Tinjauan Pustaka
1. Motivasi Kerja
Motivasi kerja adalah sesuatu yang menimbulkan dorongan atau
semangat kerja. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi motivasi kerja,
antara lain atasan, kolega, sarana fisik, kebijaksanaan, peraturan, imbalan
jasa uang, jenis pekerjaan, dan tantangan. Motivasi individu untuk bekerja
dipengaruhi pula oleh kepentingan pribadi dan kebutuhannya masing-
masing.
2. Gaya Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah suatu cara kemampuan untuk mengatur,
mempengaruhi, dan menuntun seseorang atau bawahan supaya dapat
berjalan sesuai dengan perintah untuk mencapai tujuan sesuai dengan
sasaran yang diinginkan. Gaya kepemimpinan adalah cara pemimpin untuk
bisa mempengaruhi bawahnnya atau karyawannya. Di dalam penelitian ini
yang dimaksudkan adalah penelitian tentang gaya kepemimpinan
situasional yang merupakan salah satu gaya kepemimpinan yang dapat
memajukan karyawan dan memberikan perubahan di dalam perusahaan.
3. Kepuasan Kerja
Kepuasan kerja mempunyai peran penting dalam rangka mendukung
tercapainya tujuan intansi, kepuasan kerja memberikan sumbangan besar
terhadap keefektifan organisasi atau perusahaan serta merangsang
semangat kerja dan loyalitas. Kepuasan kerja mempunyai peran penting
dalam rangka mendukung tercapainya tujuan akan perusahaan. kepuasan
kerja adalah merupakan refleksi dari terpenuhinya keinginan dan
kebutuhan seorang karyawan melalui pekerjaannya yang timbul dari hasil
interaksi antara pekerjaannya, lingkungan kerja, kondisi kerja, dan rekan
kerjanya.
6
E. Metode Penelitian
1. Sumber Data Dan Metode Pengambilan Data
a. Data primer
Data primer merupakan sumber data yang diperoleh langsung dari
sumber asli (tidak melalui media perantara.
b. Data sekunder
Data sekunder dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh secara
tidak langsung namun bersifat menunjang.
c. Metode Wawancara
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data, apabila
peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan
permasalahan yang harus diteliti dan juga apabila peneliti ingin
mengetahui hal-hal dari respondennya sedikit atau kecil (Sugiyono,
2010:202).
d. Metode Kuesioner
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis
kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2010:199).
2. Populasi, Sampel, Dan Teknik Pengambilan Sampel
a. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan tetap PT
Deltomed di Wonogiri yang terdiri dari staf dan pimpinan level
menengah yang meliputi kepala bidang, supervisior, serta karyawan
bawah.
b. Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah karyawan tetap PT Deltomed yang
terdiri dari pimpinan pada level menengah yang meliputi kepala
bidang, supervisior, serta karyawan bawah. Untuk memudahkan
penulis dalam menganalisis data maka besarnya sampel yang akan
diambil berjumlah 80 sampel karyawan.
7
c. Teknik Pengambilan Sampel
Judgement sampling merupakan sebuah teknik pengambilan sampel
dimana elemen populasi dipilih berdasarkan pertimbangan penulis dan
jumlah sampel yang sudah ditentukan” (Kartika dan Kaihatu,
2010:106). Sedangkan metode convenience sampling, merupakan
pengambilan sampel dilakukan berdasarkan pada ketersediaan elemen
dan kemudahan untuk mendapatkannya.
3. Instrumen Penelitian
a. Uji Validitas
Menurut Arikunto (2002:45) menjelaskan ”Uji validitas merupakan
alat pengukur penelitian sejauh mana yang akan diukur telah tepat
untuk mengukur objek yang diteliti”.
Dimana r = Korelasi antara masing-masing item pertanyaan
rt = Koefisien korelasi tabel dengan a = 5 %
rh = Koefisien korelasi hitung
n = Jumlah responden
x = Nilai pertanyaan
y = Nilai total pertanyaan
b. Uji Reliabilitas
Menurut Arikunto (2002:46) menjelaskan ”Pengujian dikatakan
reliabel jika memberikan hasil yang tetap apabila diujikan berkali-
kali”. Untuk menguji realiabilitas dengan menggunakan teknik Alpha
Cronsbach yaitu dapat dinyatakan sebagai berikut :
Keterangan :
α = Reliabilitas instrument
k = Banyaknya butir pertanyaan atau pernyataan
8
= Jumlah varians butir
= Varians total
Kategori nilai alpha yang digunakan adalah berdasarkan pendapat
Ghozali (2005:34), nilai alpha antara 0,6 — 0,79 dapat dinyatakan
reliabilitas dapat diterima.
4. Metode Analisis Data
a. Metode Asumsi Klasik
1) Uji Normalitas
Pengujian terhadap asumsi klasik normalitas bertujuan untuk
mengetahui apakah residual data dari model regresi liner memiliki
distribusi normal ataukah tidak.
2) Uji Multikolonearitas
Pengujian terhadap asumsi klasik multikolonearitas bertujuan
untuk mengetahui apakah ada atau tidaknya korelasi antara
variabel independen dalam model regresi.
3) Uji Heteroskedastistas
Pengujian terhadap asumsi klasik Heteroskedastistas bertujuan
untuk mengetahui apakah variance dari residual data satu observasi
ke observasi lainnya berbeda ataukah tetap.
b. Metode Pengujian Hipotesis
1) Analisis Regresi Linear Berganda
Analisis regresi linear digunakan untuk mempengaruhi ada tidaknya
pengaruh antara motivasi kerja dan gaya kepemimpinan terhadap
kepuasan kerja. Untuk menguji variabel tersebut maka digunakan
analisa regresi linier berganda dengan rumus sebagai berikut :
Y = a + b1X1 + b2X2 + e
2) Uji Hipotesis (Uji t)
Uji t pada dasarnya bertujuan untuk mengetahui secara individual
pengaruh satu variabel independen terhadap variabel dependen.
9
3) Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien derterminasi menunjukkan seberapa besar kemampuan
variabel independen dalam menerangkan variasi variabel
dependen.
F. Hasil Penelitian
1. Uji Validitas Dan Reliabilitas
Tabel 4.6 Hasil Uji Validitas Motivasi Kerja
Variabel Butir r-hitung r-tabel Keterangan
Motivasi Kerja
1 0,538 0,220 Valid
2 0,560 0,220 Valid
3 0,614 0,220 Valid
4 0,615 0,220 Valid
5 0,618 0,220 Valid
Keterangan : Data primer yang diolah, 2014
Berdasarkan hasil pengolahan data diatas, maka dapat dikemukakan
bahwa hasil uji r-hitung pada setiap item pertanyaan lebih besar daripada
r-tabel. Dengan demikian, semua item pernyataan yang digunakan dalam
motivasi kerja adalah valid.
Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas Gaya Kepemimpinan
Variabel Butir r-hitung r-tabel Keterangan
Gaya
Kepemimpinan
1 0,709 0,220 Valid
2 0,604 0,220 Valid
3 0,777 0,220 Valid
4 0,782 0,220 Valid
5 0,463 0,220 Valid
Keterangan : Data primer yang diolah, 2014
Berdasarkan hasil pengolahan data diatas, maka dapat dikemukakan
bahwa hasil uji r-hitung pada setiap item pernyataan lebih besar daripada
r-tabel. Dengan demikian, semua item pernyataan yang digunakan dalam
gaya kepemimpinan adalah valid.
10
Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas Kepuasan Kerja
Variabel Butir r-hitung r-tabel Keterangan
Kepuasan Kerja
1 0,620 0,220 Valid
2 0,549 0,220 Valid
3 0,708 0,220 Valid
4 0,739 0,220 Valid
5 0,605 0,220 Valid
Keterangan : Data primer yang diolah, 2014
Berdasarkan hasil pengolahan data diatas, maka dapat dikemukakan
bahwa hasil uji r-hitung pada setiap item pernyataan lebih besar daripada
r-tabel. Dengan demikian, semua item pernyataan yang digunakan dalam
kepuasan kerja adalah valid.
2. Uji Reliabilitas
Tabel 4.9 Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Koefisien Alpha Critical Value Keterangan
Motivasi Kerja 0,803 0,7 Reliabel
Gaya Kepemimpinan 0,850 0,7 Reliabel
Kepuasan Kerja 0,836 0,7 Reliabel
Keterangan : Data primer yang diolah, 2014
Pada perhitungan yang dilakukan dengan menggunakan program
SPSS 16.0. Hasil perhitungan terhadap variabel motivasi kerja sebesar
0,803 , variabel gaya kepemimpinan sebesar 0,850 , dan variabel kepuasan
kerja sebesar 0,836. Dari hasil tersebut terlihat bahwa reliabilitas masing-
masing variabel menunjukkan angka yang lebih besar dari 0,7 (Ghozali,
2012:48) maka kuesioner dinyatakan reliabel.
11
3. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Berdasarkan hasil analisis terhadap asumsi normalitas dapat dilihat
pada tampilan grafik P.Plot menunjukkan distribusi normal dan data
menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, hal
ini menunjukan bahwa dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi
normal (memenuhi asumsi normalitas).
b. Uji Multikolonearitas
Tabel 4.10 Hasil Uji Multikolinearitas
Variabel Tolerance VIF Kesimpulan
X1 0,794 1,260 Bebas Multikolinieritas
X2 0,794 1,260 Bebas Multikolinieritas
Keterangan : Data primer yang diolah, 2014
Dengan melihat hasil pengujian multikoliniearitas pada tabel 4.10
maka dapat diketahui bahwa tidak ada satupun dari variabel bebas
yang mempunyai nilai tolerance lebih besar dari 0,1. Begitu juga nilai
VIF masing-masing variabel independen dibawah nilai 10. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa tidak ada korelasi yang sempurna
antara variabel bebas (independent), sehingga model regresi ini tidak
ada masalah multikolinearitas.
c. Uji Heteroskedastistas
12
Dari gambar grafik scatterplots hasil pengujian
heteroskedastisitas di atas terlihat bahwa titik-titik menyebar secara
acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu
Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas
pada model regresi.
4. Pengujian Hipotesis
a. Analisis Regresi Linear Berganda
Tabel 4.11 Hasil Regresi Linear Berganda
Variabel Koef.
Regresi
Std.
Error t-hitung P value
Konstanta
Motivasi Kerja
Gaya Kepemimpinan
4,599
0,466
0,313
2,026
0,104
0,091
2,270
4,489
3,238
0,026
0,000
0,001
R-Squared 0,429
Adjusted R Square 0,414
F-Hitung 28,960
Probabilitas F 0,000
Sumber : Data primer diolah, 2014
Hasil pengolahan data untuk regresi linier berganda dengan
menggunakan program SPSS 16.0 dapat dilihat pada tabel 4.11 di atas.
Berdasarkan tabel 4.11 dapat disusun persamaan regresi linier
berganda sebagai berikut Y = 4,599 + 0,466X1 + 0,313X2
b. Uji Hipotesis (Uji t)
Berdasarkan hasil pengolahan data diperoleh nilai t-hitung sebesar
4,489. Oleh karena hasil uji t statistik (t hitung) lebih besar dari nilai t
tabel (4,489 > 1,993) atau probabilitas t lebih kecil dari 0,05 (0,000 <
0,05) maka Ho ditolak pada taraf signifikansi 0,05. Artinya bahwa
variabel motivasi kerja mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
kepuasan kerja.
13
c. Koefisien Determinasi (R2)
Hasil perhitungan untuk nilai R2 dengan bantuan program SPSS
16, dalam analisis regresi berganda diperoleh angka koefisien
determinasi atau R2 sebesar 0,429. Hal ini berarti 42,9% variasi
perubahan kepuasan kerja dijelaskan oleh variasi perubahan faktor-
faktor motivasi kerja dan gaya kepemimpinan. Sementara sisanya
sebesar 57,1% diterangkan oleh faktor lain diluar kedua variabel di
atas yang tidak ikut terobservasi.
5. Pembahasan
Motivasi kerja adalah kondisi yang berpengaruh membangkitkan,
mengarahkan, dan memelihara perilaku yang berhubungan dengan
lingkungan kerja” Mc. Cormick (dalam Suryana dkk, 1985:5). Hasil
analisis menunjukkan bahwa motivasi kerja berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kepuasan kerja PT Deltomed di Wonogiri, hal ini
ditunjukkan oleh nilai signifikansi sebesar 0,000 (p < 0,05). Pengaruh
positif menunjukkan bahwa semakin baik motivasi kerja yang diberikan
perusahaan seperti adanya penghargaan dari manajemen, lingkungan kerja
yang kondusif, serta rasa aman dalam bekerja dapat meningkatkan
kepuasan kerja karyawan.
Kepemimpinan sangat dibutuhkan manusia karena adanya
keterbatasan tertentu pada diri manusia. Gaya kepemimpinan “merupakan
proses mempengaruhi orang lain ke arah tujuan organisasi” Barol (dalam
Kartika dan Kaihatu, 2010:102). Pada umumnya kebijakan yang
ditetapkan perusahaan disesuaikan dengan strategi perusahaan berdasarkan
arahan dari pimpinan. Hasil analisis menunjukkan bahwa gaya
kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja
karyawan PT Deltomed di Wonogiri, hal ini ditunjukkan oleh nilai
signifikansi sebesar 0,001 (p < 0,05). Pengaruh positif menunjukkan
bahwa semakin baik gaya kepemimpinan yang dimiliki oleh pemimpin
perusahaan akan meningkatkan kepuasan kerja karyawan.
14
G. Kesimpulan Dan Saran
a. Kesimpulan
1. Variabel motivasi kerja berpengaruh secara signifikansi terhadap rasa
kepuasan kerja karyawan. Hal ini dapat dinyatakan oleh nilai
probabilitas t hitung yang lebih kecil dari nilai 0,05 (0,000 < 0,05) maka
Ho ditolak pada taraf signifikansi 0,05. Maka hipotesis pertama yang
menyatakan bahwa “Diduga motivasi kerja mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan terbukti”. Artinya bahwa
variabel motivasi kerja mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
kepuasan kerja.
2. Variabel gaya kepemimpinan berpengaruh secara signifikansi
terhadap rasa kepuasan kerja karyawan. Hal ini dapat dinyatakan oleh
nilai probabilitas t hitung yang lebih kecil dari nilai 0,05 maka Ho
ditolak pada taraf signifikansi 0,05. Maka hipotesis kedua yang
menyatakan bahwa “Diduga gaya kepemimpinan mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan terbukti”.
Artinya bahwa variabel gaya kepemimpinan mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap kepuasan kerja.
b. Saran
1. Untuk PT Deltomed untuk lebih memberikan perhatian dan bimbingan
kepada para karyawannya dalam hal memberikan motivasi yang baru
dengan cara membeckupan langsung secara personal terhadap para
karyawannya dan cara gaya kepemimpinan seorang pimpinan dalam
perusahaan untuk diperbaiki serta untuk manajer lebih terbuka
memberikan informasi yang cukup kepada penulis.
2. Dalam penelitian yang selanjutnya nanti untuk lebih mengambil
sampel yang banyak sehingga nantinya dapat lebih mayoritas tersebar
sebagai bahan kajian bersama para perusahaan serta manfaat penelitian
dapat dirasakan. Variabel-variabel penelitian selanjutnya lebih
dikembangkan sehingga dapat lebih kompleks sehingga dapat
memberikan kesimpulan yang lebih baik dari penelitian ini.
15
H. Daftar Pustaka
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Cahyono, Tri Bambang. 1996. Manajemen Sumber Daya Manusia.
Yogyakarta: BPFE.
Fathoni, H. Abdurrahmat. 2006. Organisasi Dan Manajemen Sumber Daya
Manusia. Jakarta: PT RINEKA CIPTA.
Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Handoko, T. Hani Handoko (Ed. 2). 2003. Manajemen. Yogyakarta: BPFE.
Heidjrachman dan Suad Husnan (Ed. 4). 1997. Manajemen Personalia.
Yogyakarta: BPFE.
Kuncoro, Mudrajad (Ed.3). 2009. Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi.
Jakarta: Penerbit Erlangga.
Ruvendi, Ramlan. 2005. “Imbalan Dan Gaya Kepemimpinan Pengaruhnya
Terhadap Kepuasan Kerja Di Balai Besar Industri Hasil Pertanian
Bogor”. Jurnal Ilmiah Binaniaga: 1 (1) : 17—26.
Samsudin, H. Sadili. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung:
PUSTAKA SETIA.
Sugiono. 2010. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Penerbit Alfabeta.
Wibowo. 2013. Perilaku Dalam Organisasi. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.