1. Rumusan Masalah, Teori, Hipotesis

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Metode Penelitian

Citation preview

Fery Handoko / 115020300111053Metodologi Penelitian Kelas CBPERUMUSAN MASALAH

Pemilihan masalah penelitian merupakan tahap yang penting dalam melakukan penelitian, karena pada hakekatnya penelitian dilakukan untuk menjawab masalah penelitian. Kesalahan merumuskan masalah penelitian akan mempengaruhi pada hasil penelitian. Perumusan masalah dapat dilakukan dengan melakukan pengumpulan data awal melalui telaah literatur dan survei serta observasi dalam rangka menemukan masalah. Salah satu cara untuk membuat perumusan masalah yang baik ialah dengan melakukan proses penyempitan masalah dari yang sangat umum menjadi lebih khusus dan pada akhirnya menjadi masalah yang spesifik dan siap untuk diteliti.

KRITRIA PEMILIHAN MASALAHKriteria dalam melakukan pemilihan dan perumusan masalah yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut:a.Masalah yang diangkat merupakanmasalah yang menarikuntuk diteliti. Masalah dikatakan menarik untuk diteliti jika masalah memiliki kontribusi yang signifikasi terhadap teori maupun praktis.

Signifikansi terhadap teorimaksudnya adalah : Hasil penelitian memberikan kontribusi pada perkembangan ilmu pengetahuan. Hasil penelitian dapat memverivikasi teori atau membangun teori. Pihak yang terkait dan tertarik bidang penelitian si peneliti mengakui bahwa penelitian tersebut merupakan penelitian yang penting untuk dilakukan Hasil penelitian layak untuk dipublikasikanSignifikansi terhadap praktikmaksudnya adalah hasil penelitian mempunyai nilai-nilai praktis yang akan bermanfaat bagi praktisi untuk mengembangkan organisasinya sesuai dengan masalah yang akan diteliti.

b. Masalah dapatdirumuskan secara jelasdantidak bermakna ganda(ambiguity).Masalah dapat dinyatakan dalam bentuk pernyataan penelitian atau dengan pertanyaan penelitian. Bentuk pertanyaan penelitian lebih umum digunakan daripada bentuk pernyataan penelitian.

c.Masalah tersebutdapat diujimelalui pengumpulan dan analisis data Masalah harus dapat diuji dengan menggunakan metode empiris, yaitu dimungkinkan adanya pengumpulan data yang akan digunakan sebagai bahan untuk menjawab masalah yang sedang diteliti.

d. Masalah yang dipecahkan sesuai denganwaktu dan biaya yang tersediaAda beberapa pertanyaan yang perlu dijawab oleh seorang peneliti jika ingin mengetahui kelayakan masalah yang dipilih:1) apakah masalah tersebut dalam jangkauan peneliti?2) apakah peneliti mempunyai cukup waktu untuk melakukan penelitian dengan persoalan tersebut? 3) apakah peneliti dapat mengakses data akan digunakan? 4) apakah peneliti memiliki alasan khusus yang dapat dipercaya untuk memperoleh jawaban dari masalah yang rumuskan? 5) apakah metode yang diperlukan sudah dikuasai?

e.Kemampuan penelitiuntuk melakukan penelitian terhadap masalah yang dirumuskan. Dalam memilih masalah peneliti perlu mempertimbangkan masalah terebut dengan kemampuan pengetahuan dan ilmu yang dimilikinya. Apakah latar belakang peneliti mendukung penelitian yang akan dilakukan.

TIPE MASALAHTipe masalah menurut Uma Sekaran diklasifikasikan kedalam empat bentuk yaitu:1. Masalah saat ini yang perlu dicarikan jawaban pemecahannya atau solusinya.2. yang terjadi pada area tertentu yang memerlukan perbaikan atau pembenahan3. Masalah yang berhubungan dengan persoalan teoritis yang perlu untuk diteliti guna menjelaskan fenomena yang terjadi4. Masalah yang berupa pertanyaan penelitian yang memerlukan jawaban empiris.

SUMBER PENEMUAN MASALAH1. Pengumpulan data yang ada di dalam perusahaan Wawancara tidak struktur, wawancara terstruktur dan penelitian kepustakaan akan membantu peneltiti untuk mendifinisikan masalah sera lebih spesifik membantu mencari teori mengenai variabel-variabel yang mungkin berhubungan dengan permasalahan. Sifat informasi yang dibutuhkan oleh peneliti untuk tujuan tersebut dikategorikan sebagai berikut:a. Informasi mengenai latar belakang organisasi atau faktor-faktor kontekstualb. Filosofi perusahaan, kebijakan-kebijakan perusahaan dan aspek-aspek struktural lainnyac. Persepsi, sikap dan perilaku para karyawan dalam organisasi dan terhadap sistem yang dipakai

2. Survey literatur Merupakan tahapan pengumpulan dan review terhadap dokumen-dokumen yang relevan, baik dokumen terpublikasi maupun yang belum terpublikasi secara komprehensif tentang permasalahan. Literatur survey merupakan data sekunder. Survey literatur dilakukan untuk melihat apakah ada variabel-variabel kritis yang tidak dipertimbangkan atau variabel tersebut tidak terlihat ketika wawancara.Sumber literatur survey adalah:a. Literatur-litertur yang tidak dipublikasikanb. Literatur yang dipublikasikanc. Untuk literatur terpublikasikan bisa berupa:d. Buku Tekse. Jurnal merupakan jenis literatur yang berisi artikel-artikel yang menelaah berbagai macam konsep-konsep teoritisf. Text Databases: merupakan jenis literatur yang berisikan kompilasi daftar buku, jurnal, majalah atau literatur lainnya yang dipublikasikan secara periodik, yang bisa dalam bentuk buku, disket, web site , compact disk (CD ROMs)

METODE PENEMUAN MASALAH MASALAH1. Pendekatan Formal

Metode AnalogMetode ini menggunakan pengetahuan yang diperoleh dari hasil penelitian pada bidang tertentu untuk menentukan masalah penelitian pada bidang yang lain yang terkait.

Metode RenovasiMasalah penelitian ditentukan dengan cara memperbaiki atau menganti komponen teori atau metode yang kurang relevan dengan komponen teori atau metode lain yang lebih efektif

Metode dialektisMasalah penelitian yang diusulkan untuk pengembangan terhadap teori atau metode yang telah ada

Metode MorfologiMerupakan metode dengan pendekatan analisis pada berbagai kemungkinan kombinasi bidang masalah peenelitian yang saling berhubungan dalam bentuk matrik

Metode DekomposisiMembagi masalah ke dalam elemen elemen yang lebih spesifikMetode AgregasiMenggunakan hasil beberapa penelitian dari berbagaia bidang penelitian yang berbeda untuk menentukan suatu maslaha penelitian yang lebih kompleks.

2.Pendekatan non formal

Metode perkiraanDidasarkan intuisi pembuatan keputusan mengenai situasi tertentu yang diperkirakan mempunyai potensi masalah

Metode fenomenologiBerdasarkan observasi terhadap fakta atau kejadian

Metode konsensusDidasarkan konsensus dalam praktik bisnis

Metode pengalamanDidasarkan pengalaman perusahaan atau orang orang dalam perusahaan.

PERUMUSAN MASALAHStrategi untuk merumuskan masalah dapat menggunakan pedoman yaitu: Perumusan masalah dengan mengeksperisian hubungan antar dua variabel atau lebih Masalah dirumuskan secara jelas, Jika perumusan masalah dalam bentuk pertanyaan penelitian maka pertanyaan penelitian itu dapat dipahami.

KESALAHAN UMUM DALAM PERUMUSAN MASALAH1. Peneliti mengumpulkan data tanpa rencana atau tujuan penelitian yang jelas2. Peneliti memperoleh data dan berusaha untuk merumuskan masalah penelitian hanya didasarkan data yang ada3. Peneliti merumuskan masalah penelitian terlalu umum dan ambiguitas yang menyulitkan interpretasi serta pembuatan kesimpulan4. Peneliti menemukan masalah tetapi tidak melakukan literatur review terhadap hasil-hasil penelitian sebelumnya5. Masalah yang dirumuskan kurang memberikan kontribusi terhadap pengembangan teori.

KERANGKA TEORITIS DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

1.Kerangka Teoritisa.TeoriArti teori adalah sebuah kumpulan proposisi umum yang saling berkaitan dan digunakan untuk menjelaskan hubungan yang timbul antara beberapa variabel yang diobservasiKerangka teoritis adalah suatu model yang menerangkan bagaimana hubungan suatu teori dengan faktorfaktor penting yang telah diketahui dalam suatu masalah tertentu.Penyusunan teori merupakan tujuan utama dari ilmu karena teori merupakan alat untuk menjelaskan dan memprediksi fenomena yang diteliti. Teori selalu berdasarkan fakta, didukung oleh dalil dan proposisi. Secara defenitif, teori harus berlandaskan fakta empiris karena tuijuan utamanya adalah menjelaskan dan memprediksikan kenyataan atau realitas. Suatu penelitian dengan dasar teori yang baik akan membantu mengarahkan si peneliti dalam upaya menjelaskan fenomena yang diteliti.

b.KonsepKonsep adalah sejumlah pengertian atau karakteristik yang dikaitkan dengan peristiwa, objek, kondisi, situasi, dan perilaku tertentu. Secara sederhana konsep adalah pendapat abstrak yang digeneralisasi dari fakta tertentu. Konsep sangat menentukan sukses atau tidaknya suatu riset yang tergantung dari: Seberapa jelas kita mengkonseptualisasikan sesuatu Seberapa jauh orang lain dapat memamahami konsep yang kita pergunakan.

c.KonstrukKonstruk adalah jenis konsep tertentu yang berada dalam tingkatan abstraksi yang lebih tinggi dari pada konsep dan diciptakan untuk tujuan teoritis tertentu, yang dapat berupa sebuah pandangan atau pendapat yang biasanya ditemukan untuk sebuah penelitian atau pembentukan teori.

d.ProporsiProposisi adalah pernyataan yang berkaitan dengan hubungan antara konsepkonsep yang ada dan pernyataan dari hubungan universal antara kejadiankejadian yang memiliki karakteristik tertentu. Pembentukan teori adalah sebuah peningkatan abstraksi.

e.VariabelVariabel adalah sesuatu yang dapat membedakan atau mengubah nilai. Nilai dapat berbeda pada waktu berbeda untuk objek atau orang yang sama, atau nilai lain dapat berbeda dalam waktu yang sama untuk objek atau orang yang berbeda. Secara konseptual, variabel dapat dibagi menjadi empat bagian utama yaitu:1. Variabel dependenadalah variabel yang dapat menjadi perhatian utama dalam sebuiah pengamatan. Pengamat akan dapat memprediksikan ataupun menerangkan variabel dalam variabel dependen beserta perubahannya yang terjadi kemudian.2. Variabel independentadalah variabel yang dapat mempengaruhi perubahan dalam variabel dependen dan mempunyai hbungan yang positif ataupun yang negative bagi variabel dependen nantinya. Variabel dalam variabel dependen merupakan hasil dari variabel independen.3. Moderating variabeladalah variabel yang mempunyai dampak kontijensi yang kuat pada hubungan variabel independent dan variabel dependen.4. Intervening variabeladalah factor yang secara teori berpengaruh pada fenomena yang diamati tetapi tidak dapat dilihat, diukur atau dimanipulasi, namun dampaknya dapat disimpulkan berdasarkan dampak variabel independent atau moderating terhadap fenomena yang diamati. Intervening variabel ini dapat membantu dalam menjelaskan bagaimana megkonsepsi hubungan antara variabel independent dan variabel dependen.Kerangka teoritis adalah pondasi utama dimana sepenuhnya proyek penelitian itu ditujukan. Hal ini merupakan jaringan hubungan antar variabel yang secara logis diterangkan, dikembangkan dan dielaborasi dari perumusan masalah yang telah diidentifikasi melalui wawancara, observasi, dan survei literature. Hubungan antar survei literature dan kerangka teoritis adalah survei literature meletakkan pondasi yang kuat untuk membangun kerangka teoritis.Ada lima hal yang harus dipenuhi dalam membangun kerangka teoritis:1. Variabel yang relevan harus dapat dijelaskan dan disebutkan dalam diskusi.2. Diskusi haruslah dapat mewujudkan bagaimana dua atau lebih variabel itu berhubungan satu sama lain.3. Jika jenis dan arah hubungan tadi dapat diterima secara teori berdasarkan atas penelitian sbelumnya, maka harus ada indikasi pada diskusi apakah hubungan tadi bersifat positip atau negative.4. Harus ada penjelasan secara jelas kenapa kita akan mengharapkan hubungan tersebut terus bertahan.5. Skema diagram yang menjelaskan kerangka teoritis harus dapat diperlihatkan sehingga pembaca dapat melihat dengan mudah dan memahami bagaimana hubungan antar variabel secara teoritis.

2.Hipotesisa.Pengertian HipotesisHipotesis merupakan a conjectural statement of the relation between two or more variabels. Secara statistik hipotesis dipandang sebagai keadaan parameter yang akan diuji berdasarkan keadaan statistik sampel. Hipotesis diturunkan melalui teori. Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian. Hipotesis adalah suatu pernyataan yang masih harus diuji kebenarannya secara empiris. Hipotesis merupakan gabungan dari kata hipo yang artinya dibawah, dan tesis yang artinya kebenaran. Secara keseluruhan hipotesis berarti dibawah kebenaran (belum tentu benar) dan baru dapat diangkat menjadi suatu kebenaran jika memang telah disertai dengan bukti-bukti.

b.Jenis HipotesisDalam bidang penelitian kuantitatif, Hipotesis dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:1. Hipotesis nol atau hipotesis nihil (statistical hypothesis) : merupakan hipotesis tentang tidak adanya hubungan antara x dan y, atau hipotesis tentang tidak adanya perbedaan sampel lainnya. Uji statistik pada umumnya memiliki sasaran untuk menolak hipotesis nol2. Hipotesis alternatif atau hipotesis kerja :Hipotesis ini menyatakan adanya hubungan atau perbedaan antara variabel yang satu dengan variabel lain. Biasanya dirumuskan dalam bentuk ada perbedaan antara dua x dan y, atau ada perbedaan keadaan antara dua sampel atau lebih. Rumusan yang umum digunakan biasanya dalam bentuk proposisi : Jika . . . maka . . . atau Makin . . .makin . . .. Dengan proposisi semacam itu kita akan lebih mudah membuat peramalan berdasarkan hasil pengajuan.

c.Kegunaan Hipotesisbeberapa kegunaan hipotesis yaitu:a. Hipotesis memberikan penjelasan sementara tentang gejala-gejala serta memudahkan perluasan pengetahuan dalam suatu bidang.b.Hipotesis memberikan suatu pernyataan hubungan yang dapat diuji langsung dalam penelitian.c.Hipotesis memberikan arah kepada penelitiand.Hipotesis memberikan kerangka untuk melaporkan kesimpulan hasil penyidikan.

d.Cara Memperoleh HipotesisPenyidikan bisa berasal dari masalah-masalah praktis, dari situasi tingkah laku yang diamati, dari penelitian yang sebelumnya atau dari teori-teori.a. Hipotesis Induktif, yakni peneliti dalam merumuskan hipotesis sebagai suatu generalisasi dari hubungan-hubungan yang diamati.b. Hipotesis Deduktif, yaitu Hipotesis yang dirumuskan berasal dari teori-teori.e.Ciri-ciri Hipotesis yang BaikDalam merumuskan Hipotesis, perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:a. Hipotesis hendaklah dirumuskan dalam bentuk kalimat pernyataan.b. Hipotesis hendaknya manyatakan hubungan atau perbedaan antara dua atau lebih variabel.c. Hipotesis hendaknya dapat diuji.d. Hipotesis harus mempunyai daya pembeda.e. Hipotesis hendaknya konsisten dengan pengetahuan yang sudah ada.

f.Jenis Kesalahan dalam Pengujian HipotesisMacam kekeliruan ketika membuat kesimpulan tentang HipotesisKesimpulanKeputusanKeadaan Sebenarnya

Hipotesis BenarHipotesis Salah

Terima HipotesisTidak membuat kesalahanKekeliruan macam II

Tolak HipotesisKekeliruan macam ITidak membuat kekeliruan