20
11 BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Pengertian Investasi Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya dengan tujuan memperoleh keuntungan di masa datang. Investasi bisa berkaitan dengan berbagai macam cara menginvestasikan sejumlah dana pada real aset seperti tanah, emas, dan bangunan maupun finansial aset seperti deposito, saham, dan obligasi Tandelilin(2010:2). Investasi juga mempelajari mengelola kesejahteraan investor, kesejahteraan ini adalah kesejahteraan yang bersifat moneter. Kesejahteraan moneter bisa ditunjukkan oleh penjumlahan pendapatan yang dimiliki saat ini dan nilai saat ini atau pendapatan di masa datang. Faktor yang harus diperhatikan oleh investor dalam memilih investasi adalah risiko dan return.Menurut Ekandini (2008) risiko terbesar dalam berinvestasi adalah hilangnya seluruh nilai investasi yang ditanamkan, karena masing-masing jenis investasi memiliki profil hasil dan risiko yang berbeda. Salah satu cara untuk memaksimalkan keuntungan dan meminimalkan risiko adalah dengan melakukan diversifikasi jenis-jenis instrumen dan penempatannya. Diversifikasi adalah salah satu alat keseimbangan dalam portofolio,suatu portofolio memiliki investasi di berbagai jenis berdasarkan alokasi aset yang terdistribusi secara baik.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Pengertian ... 2.pdf · BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Pengertian Investasi ... portofolio investasi kolektif dan

  • Upload
    buibao

  • View
    225

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Pengertian ... 2.pdf · BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Pengertian Investasi ... portofolio investasi kolektif dan

11

BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS

2.1 Pengertian Investasi

Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya dengan

tujuan memperoleh keuntungan di masa datang. Investasi bisa berkaitan dengan

berbagai macam cara menginvestasikan sejumlah dana pada real aset seperti

tanah, emas, dan bangunan maupun finansial aset seperti deposito, saham, dan

obligasi Tandelilin(2010:2). Investasi juga mempelajari mengelola kesejahteraan

investor, kesejahteraan ini adalah kesejahteraan yang bersifat moneter.

Kesejahteraan moneter bisa ditunjukkan oleh penjumlahan pendapatan yang

dimiliki saat ini dan nilai saat ini atau pendapatan di masa datang.

Faktor yang harus diperhatikan oleh investor dalam memilih investasi

adalah risiko dan return.Menurut Ekandini (2008) risiko terbesar dalam

berinvestasi adalah hilangnya seluruh nilai investasi yang ditanamkan, karena

masing-masing jenis investasi memiliki profil hasil dan risiko yang berbeda. Salah

satu cara untuk memaksimalkan keuntungan dan meminimalkan risiko adalah

dengan melakukan diversifikasi jenis-jenis instrumen dan penempatannya.

Diversifikasi adalah salah satu alat keseimbangan dalam portofolio,suatu

portofolio memiliki investasi di berbagai jenis berdasarkan alokasi aset yang

terdistribusi secara baik.

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Pengertian ... 2.pdf · BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Pengertian Investasi ... portofolio investasi kolektif dan

12

2.2 Analisis Fundamental

Analisis fundamental merupakan analisis yang dilakukan investor secara

top-down untuk menilai prospek perusahaan. Faktor pertama yang perlu dilakukan

analisis adalah analisis ekonomi, kemudian dilanjutkan dengan analisis industri,

dan terakhir melakukan analisis perusahaan. Analisis ekonomi merupakan

hubungan yang terjadi pada lingkungan makro ekonomi dan pasar modal.

Menurut (Jones, 2014:355) mengatakan hubungan antara makro ekonomi dan

pasar modal secara keseluruhan berpengaruh terhadap harga saham, jika ekonomi

menurun maka kebanyakan kinerja perusahaan dan pasar modal akan menurun.

Lingkungan makro ekonomi adalah lingkungan yang mempengaruhi operasi

perusahaan setiap hari, beberapa indikator makro ekonomi yang dapat membantu

investor dalam memahami dan meramalkan kondisi ekonomi makro. Produk

domestik bruto (PDB), adalah ukuran produksi barang dan jasa total suatu negara,

meningkatnya PDB memiliki pengaruh positif terhadap daya beli konsumen

sehingga meningkatkan permintaan produk perusahaan. Inflasi, adalah

kecenderungan peningkatan harga produk secara keseluruhan, inflasi yang tinggi

dikaitkan dengan kondisi ekonomi yang overvalued dan membuat pendapatan

yang diperoleh investor menurun. Tingkat bunga, tingkat bunga yang tinggi akan

mempengaruhi present value aliran kas perusahaan. Suku bunga yang meningkat

menyebabkan investor menarik investasinya pada saham dan memindahkan pada

investasi berupa tabungan atau deposito (Tandelilin,2010:343).

Analisis industri merupakan salah satu bagian dari analisis fundamental,

investor mencoba membandingkan kinerja dari berbagai industri untuk bisa

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Pengertian ... 2.pdf · BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Pengertian Investasi ... portofolio investasi kolektif dan

13

mengetahui jenis industri yang memberikan prospek paling menjanjikan.

Pentingnya analisis industri karena analisis tersebut dapat membantu investor

untuk mengidentifikasi peluang-peluang investasi dalam industri yang

mempunyai karakteristik risiko dan return yang menguntungkan bagi investor

(Tandelilin,2010:352). Analisis perusahaan merupakan tahap terakhir dalam

analisis fundamental, analisis perusahaan terkait dengan perusahaan yang dipilih

dalam industri yang mampu menawarkan keuntungan. (Jones,2014:389)

mengatakan analisis fundamental dalam perusahaan berkaitan juga dengan

analisis dasar keuangan untuk mengestimasi nilai intrinsik perusahaan. Dalam

analisis perusahaan ada dua komponen utama yaitu earning per share perusahaan

dan price earning ratio perusahaan. Earning per share (EPS) merupakan laba

bersih perusahaan yang siap dibagikan kepada pemegang saham dibagi dengan

jumlah lembar saham perusahaan, besarnya EPS suatu perusahaan bisa diketahui

dari informasi laporan keuangan perusahaan (Tandelilin,2010:373). Price earning

ratio (PER) mengindikasikan besarnya uang yang harus dibayarkan investor

untuk memperoleh earning perusahaan, PER merupakan besarnya harga setiap

earning perusahaan dan merupakan ukuran harga relative dari saham perusahaan

(Tandelilin, 2010:375).

2.3 Teori Portofolio

Portofolio saham adalah investasi yang terdiri dari berbagai saham

perusahaan yang berbeda dengan harapan bila harga salah satu saham menurun,

yang lain meningkat, maka investasi tersebut tidak mengalami kerugian

.(Gumanti,2011:390) mengatakan portofolio adalah gabungan beberapa aset

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Pengertian ... 2.pdf · BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Pengertian Investasi ... portofolio investasi kolektif dan

14

sekuritas yang dimiliki oleh investor yang memiliki tingkat pengembalian dan

risiko yang berbeda–beda. Pembentukan portofolio memerlukan adanya

perhitungan tingkat pengembalian dan risiko, (Tandelilin,2010:157) dalam

pembentukan portofolio, investor selalu menginginkan portofolio dengan risiko

terendah dan tingkat return yang diharapkan. Mengukur return dan risiko untuk

sekuritas tunggal memang penting, tetapi bagi manajer portofolio return dan

risiko seluruh sekuritas dalam portofolio lebih diperlukan, menghitung risiko dan

return untuk sekuritas tunggal juga berguna karena nilai-nilai tersebut akan

digunakan untuk pengukuran return dan risiko portofolio (Hartono,2015:311),

oleh karena itu, dalam investasi saham kemampuan analisis fundamental

perusahaan menjadi dasar yang penting untuk memilih saham-saham yang akan

dimasukkan ke dalam portofolio (Zubir,2011:3).

2.4 Pengertian Reksa Dana

Reksa dana merupakan suatu jasa pengelolaan dana bagi investor yang

ingin berinvestasi yang tersedia di pasar dengan membeli unit penyertaan reksa

dana. Dana ini kemudian dikelola oleh Manajer Investasi ke dalam portofolio

investasi, baik berupa saham, obligasi, pasar uang maupun pasar efek sekuritas

lainnya. Reksa dana yang dalam bahasa asalnya disebut dengan mutual fund

adalah salah satu investasi dimana para investor secara bersama-sama melakukan

investasi dalam suatu himpunan dana untuk diinvestasikan. Menurut Cuthbertson

dan Sullivan (2010) sekumpulan investasi reksa dana dapat memberikan seorang

investor menikmati peningkatan akses diversifikasi portofolio dari sekuritas dalam

skala ekonomi (economies of scale).

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Pengertian ... 2.pdf · BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Pengertian Investasi ... portofolio investasi kolektif dan

15

2.4.1 Jenis-jenis Reksa Dana

Pada dasarnya setiap reksa dana memiliki kesamaan tetapi berbeda dalam

tujuan. Membedakan reksa dana dapat dilakukan dengan melihat beberapa sudut

pandang (Darmadji,2011).

2.4.2 Reksa Dana dilihat dari Sifat

Jenis reksa dana dilihat dari sifatnya antara lain:

1) Reksa Dana bersifat Terbuka (open-end fund)

Merupakan reksa dana yang menawarkan dan membeli kembali

saham-sahamnya dari investor sampai sejumlah modal yang

dikeluarkan. Pemegang saham jenis ini dapat menjual kembali

saham/unit penyertaannya setiap saat. Manajer Investasi reksa dana,

melalui bank kustodian, wajib membelinya sesuai dengan NAB per

saham/unit pada saat itu Darmadji (2011:169).

2) Reksa Dana bersifat Tertutup (close-end fund)

Merupakan reksa dana yang tidak dapat membeli kembali saham-

saham yang telah dijual kepada investor. Artinya, pemegang saham

tidak dapat menjual kembali sahamnya kepada manajer investasi.

Apabila pemilik saham hendak menjual sahamnya, hal tersebut harus

dilakukan melalui Bursa Efek tempat saham reksa dana tersebut

dicatatkan Darmadji (2011:168).

2.4.3 Reksa Dana dilihat dari Bentuk

1) Reksa Dana Berbentuk Perseroan (corporate type)

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Pengertian ... 2.pdf · BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Pengertian Investasi ... portofolio investasi kolektif dan

16

Dalam bentuk reksa dana ini, perusahaan penerbit reksa dana

menghimpun dana dengan menjual saham, dan selanjutnya dana dari

hasil penjualan tersebut diinvestasikan pada berbagai jenis efek yang

diperdagangkan di pasar modal maupun pasar uang. Reksa dana

bentuk perseroan dibedakan lagi berdasarkan sifatnya menjadi reksa

dana perseroan yang tertutup dan reksa dana perseroan terbuka

Darmadji (2011:168).

2) Reksa Dana Berbentuk Kontak Investasi Kolektif (contractual type)

Reksa dana bentuk ini, merupakan kontrak antara manajer investasi

dengan bank kustodian yang mengikat pemegang unit penyertaan,

dimana manajer investasi diberi wewenang untuk mengelola

portofolio investasi kolektif dan bank kustodian diberi wewenang

untuk melaksanakan penitipan kolektif. Bentuk inilah yang lebih

populer dan jumlahnya semakin bertambah dibandingkan dengan

reksa dana yang berbentuk perseroan Darmadji (2011:168).

2.4.4 Reksa Dana dilihat dari Tujuan Investasi

1) Growth Fund

Reksa dana yang menekankan pada pertumbuhan nilai dana, reksa

dana ini biasa mengalokasikan dananya pada saham.

2) Income Fund

Reksa dana yang mengutamakan pendapatan konstan, reksa dana jenis

ini mengalokasikan dananya pada surat hutang dan obligasi.

3) Safety Fund

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Pengertian ... 2.pdf · BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Pengertian Investasi ... portofolio investasi kolektif dan

17

Reksa dana yang mengutamakan keamanan dibandingkan

pertumbuhan, reksa dana jenis ini umumnya mengalokasikan dananya

di pasar uang, seperti deposito berjangka, sertifikat deposito dan surat

hutang jangka pendek.

2.4.5 Reksa Dana dilihat dari Portofolio Investasi

(Widjaja,2006:24) Reksa dana dilihat dari portofolio investasi artinya atas

inisiatif manajer investasi kemudian dikeluarkannya surat kepemilikian dalam

bentuk saham atau unit penyertaan bagi investor yang akan melakukan investasi

dalam reksa dana. Reksa dana mempunyai beberapa alternatif investasi di

antaranya adalah sebagai berikut.

1) Reksa dana Pasar uang

Reksa dana jenis ini hanya melakukan investasi pada efek bersifat

hutang dengan jatuh tempo kurang dari satu tahun. Tujuannya untuk

menjaga likuiditas dan pemeliharaan modal Darmadji (2011:169).

2) Reksa dana Pendapatan tetap

Reksa dana jenis ini melakukan investasi sekurang-kurangnya 80%

dari aset dalam bentuk efek bersifat hutang. Reksa dana ini

mempunyai risiko yang relatif lebih besar dari reksa dana pasar uang.

Tujuannya untuk menghasilkan tingkat pengembalian yang stabil

Darmadji (2011:169).

3) Reksa dana Saham

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Pengertian ... 2.pdf · BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Pengertian Investasi ... portofolio investasi kolektif dan

18

Reksa dana ini melakukan investasi sekurang-kurangnya 80% dari

asetnya dalam bentuk efek bersifat ekuitas. Karena investasinya

dilakukan pada saham, risiko yang dihadapi lebih tinggi dari dua jenis

reksa dana sebelumnya namun menghasilkan tingkat pengembalian

yang tinggi Darmadji (2011:169).

4) Reksa dana Campuran

Reksa dana jenis ini melakukan investasi dalam efek bersifat ekuitas

dan hutang Darmadji (2011:169).

2.4.6 Keuntungan Investasi Reksa Dana

Pada reksa dana, manajemen investasi mengelola dana yang ditempatkan

pada suatu surat berharga dan merealisasikan keuntungan ataupun kerugian dan

menerima dividen atau bunga yang dibukukannya ke dalam nilai aktiva bersih

reksa dana tersebut. Kekayaan reksa dana yang dikelola manajer investasi tersebut

wajib untuk disimpan pada bank kustodian yang tidak terafiliasi dengan manajer

investasi, dimana bank kustodian inilah yang akan bertindak sebagai tempat

penitipan kolektif dan administrator.

NAB (nilai aktiva bersih) atau bisa disebut net asset value tidak dapat

dipisahkan dari reksa dana karena merupakan alat ukur kinerja reksa dana. NAB

merupakan jumlah asset setelah dikurangi kewajiban-kewajiban yang ada. Nilai

NAB akan mengalami kenaikan atau penurunan, karena nilai NAB tersebut

tergantung pada kinerja aset portofolio reksa dana tersebut. Beberapa keuntungan

yang didapat dari reksa dana antara lain:

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Pengertian ... 2.pdf · BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Pengertian Investasi ... portofolio investasi kolektif dan

19

1) Mendapat dividen dan bunga

Investasi pada saham kemungkinan memberikan pendapatan berupa

dividen, sedangkan bunga merupakan hasil investasi seperti deposito

dan obligasi.

2) Distribusi laba kapital

Merupakan keuntungan yang dibayarkan kepada pemegang reksa dana

untuk setiap lembar saham reksa dana yang dimiliki.

3) Diversifikasi investasi dan penyebaran risiko

Diversifikasi suatu reksa dana akan mengurangi risiko karena

kekayaan reksa dana diinvestasikan pada berbagai jenis efek, sehingga

risikonya juga tersebar.

4) Biaya rendah

Reksa dana merupakan kumpulan dari banyak pemodal dan dikelola

secara profesional maka sejalan dengan besarnya kemampuan untuk

melakukan investasi maka akan menghasilkan biaya transaksi yang

efisien. Biaya transaksi akan lebih rendah dibandingkan dengan

investor individu yang melakukan transaksi sendiri pada bursa.

5) Harga reksa dana tidak tergantung dengan harga saham di bursa

Apabila harga saham di bursa mengalami penurunan secara umum

maka manajer investasi akan mengalihkan ke instrumen investasi lain.

6) Likuiditas terjamin

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Pengertian ... 2.pdf · BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Pengertian Investasi ... portofolio investasi kolektif dan

20

Pemodal dapat mencairkan kembali saham atau unit penyertaan setiap

saat sesuai ketetapan yang dibuat masing-masing reksa dana sehingga

memudahkan investor mengelola kasnya.

7) Pengelolaan portofolio yang profesional

Pengelolaan portofolio suatu reksa dana dilakukan oleh manajer

investasi yang memang keahliannya dalam pengelolaan dana. Peran

manajer investasi sangat penting mengingat pemodal individual pada

umumnya mempunyai keterbatasan waktu, sehingga mungkin tidak

dapat melakukan riset secara langsung dalam analisa efek serta

mengakses informasi di pasar modal.

2.4.7 Risiko Investasi Reksa Dana

Risiko yang ada di reksa dana menurut Widjaja (2009:21) antara lain:

1) Menurunnya Nilai Aktiva bersih.

Risiko ini dipengaruhi oleh harga pasar dari instrumen investasi yang

dimasukkan ke dalam portofolio reksa dana mengalami penurunan

dibandingkan dari harga pembelian awal.

2) Risiko Likuiditas.

Potensi risiko likuiditas terjadi apabila pemegang unit penyertaan pada

salah satu manajer investasi tertentu melakukan penarikan dana dalam

jumlah besar pada hari dan waktu yang sama.

3) Risiko Pasar.

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Pengertian ... 2.pdf · BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Pengertian Investasi ... portofolio investasi kolektif dan

21

Risiko pasar adalah situasi ketika harga instrumen investasi

mengalami penurunan yang disebabkan oleh menurunnya kinerja

pasar saham atau obligasi. Risiko pasar yang terjadi secara tidak

langsung mengakibatkan NAB pada reksa dana ikut mengalami

penurunan.

4) Risiko default.

Jenis risiko default terjadi jika pihak manajer investasi membeli

obligasi yang emitennya mengalami kesulitan keuangan sehingga

tidak mampu membayar bunga atau pokok obligasi tersebut. Manajer

investasi mengatasi masalah tersebut dengan melakukan seleksi

peringkat.

2.5 Kinerja Reksa Dana

Pengukuran kinerja dilakukan untuk evaluasi portofolio secara kualitatif

dan kuantitatif. Penilaian kinerja reksa dana tidak didasarkan pada tingkat

pengembalian yang diperoleh, karena posisi atau peringkat kinerja suatu reksa

dana lebih tergantung pada target tingkat risiko yang terkandung dalam portofolio

reksa dana tersebut, perbandingan dengan kinerja pasar saat ini, dan tingkat

keahlian manajer investasi Haugen (1993). Ding dan Wermers (2005)

mengungkapkan manajer berperan penting dalam menghasilkan kinerja suatu

reksa dana, maka kualitas pengelolaan dana berperan penting dalam kinerja suatu

reksa dana.

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Pengertian ... 2.pdf · BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Pengertian Investasi ... portofolio investasi kolektif dan

22

Menurut Elton dan Gruber (1995) terdapat dua cara yaitu pertama,

menggunakan perbandingan langsung.Cara ini dilakukan dengan membandingkan

kinerja suatu portofolio yang biasanya diwakili oleh reksa dana terhadap

portofolio lain yang mempunyai risiko yang kurang lebih sama. Kedua,

menggunakan parameter tertentu seperti indeks sharpe, indeks treynor, dan indeks

jensen.

2.5.1 Indeks Sharpe

Indeks Sharpe dikembangkan oleh William Sharpe. Indeks Sharpe

mendasarkan perhitungan pada konsep garis pasar modal atau lebih dikenal

dengan istilah reward to variability ratio (RVAR) dengan cara membagi premi

risiko portofolio dengan standar deviasinya. Premi risiko adalah perbedaan antara

rata-rata kinerja yang dihasilkan oleh portofolio dengan rata-rata kinerja investasi

yang berbasis risiko (risk free asset). Jadi indeks Sharpe bisa dipakai untuk

mengukur premi risiko untuk setiap unit risiko pada portofolio tersebut Tendelilin

(2010:494). Perhitungan indeks Sharpe digunakan persamaan sebagai berikut.

𝑆𝑝 =𝑅𝑝 − 𝑅𝐹

𝜎1𝑅

Premi risiko portofolio Rp-Rf, merupakan kompensasi untuk memikul

risiko, sedangkan standar deviasi return portofolio adalah pengkur risiko. Indeks

Sharpe dapat digunakan untuk membuat peringkat dari beberapa portofolio

berdasarkan kinerjanya, semakin tinggi indeks Sharpe suatu portofolio

dibandingkan portofolio lainnya, maka semakin baik kinerja portofolio tersebut.

Page 13: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Pengertian ... 2.pdf · BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Pengertian Investasi ... portofolio investasi kolektif dan

23

2.5.2 Indeks Treynor

Treynor sebagai salah satu indeks yang digunakan untuk mengukur kinerja

portofolio, Treynor mengasumsikan bahwa portofolio diverifikasi yang dikenal

dengan istilah reward to volatility ratio (RVOR). Tidak jauh dengan indeks

Sharpe, kinerja pada portofolio indeks Treynor dilihat dengan cara

menghubungkan tingkat return portofolio dengan besarnya risiko dari portofolio

tersebut. Perbedaannya dengan Sharpe adalah penggunaan garis pasar sekuritas

sebagai alat ukur, dan bukan garis pasar modal. Menurut Treynor (1966) bahwa

ketika nilai alpha (α) positif berarti menunjukkan adanya kemampuan selektif dan

ketika market timing positif berarti menunjukkan adanya kemampuan market

timing, maka manajer investas menghasilkan excess return portofolio lebih baik.

Cara mengukur indeks Treynor sama dengan menghitung indeks Sharpe, hanya

risiko yang diukur dengan standar deviasi pada indeks Sharpe diganti dengan beta

portofolio, berikut perhitungan dari indeks Treynor, Tendelilin (2010:497)

𝑇𝑝 =𝑅𝑝 − 𝑅𝑓

𝛽𝑝

Seperti halnya indeks Sharpe, indeks Treynor juga merupakan rasio

kompensasi terhadap risiko. Tetapi dalam indeks Treynor, risiko diukur tidak

dengan total risiko melainkan hanya risiko sistematis.

2.5.3 Indeks Jensen

Jensen merupakan indeks yang menunjukkan perbedaan antara tingkat

return yang diperoleh portofolio dengan tingkat return harapan jika portofolio

Page 14: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Pengertian ... 2.pdf · BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Pengertian Investasi ... portofolio investasi kolektif dan

24

tersebut berada pada garis pasar modal. Persamaan untuk Jensen adalah sebagai

berikut.

𝐽𝑝 = 𝑅𝑝 − [𝑅𝑓 + 𝑅𝑚 − 𝑅𝑓 𝛽𝑝]

Jensen adalah kelebihan return di atas atau di bawah garis pasar sekuritas.

Indeks Jensen yang bernilai positif berarti portofolio memberikan return lebih

besar dari return harapannya sedangkan yang bernilai negatif menunjukkan

bahwa portofolio mempunyai return yang relatif rendah untuk tingkat risiko

sistematisnya.

2.6 Inflasi

Menurut Sukirno (2010:14) inflasi didefinisikan sebagai suatu proses

kenaikan harga yang berlaku dalam suatu perekonomian. Tingkat inflasi berbeda

dari satu periode ke periode lainnya dan berbeda di setiap Negara. Tingkat inflasi

dikategorikan menjadi inflasi rendah (4 persen – 6 persen), inflasi moderat (5

persen-10 persen) dan inflasi yang tinggi mencapai tingkat beberapa ratus atau

ribu dalam setahunnya.Inflasi dapat disebabkan oleh banyak faktor dan bersumber

dari satu atau gabungan dari masalah berikut:

1) Meningkatnya jumlah uang beredar

2) Tingkat pengeluaran yang melebihi kemampuan menghasilkan

suatu barang dan jasa

3) Tingkat penggunaan tenaga kerja dan kompensasi meningkat.

Page 15: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Pengertian ... 2.pdf · BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Pengertian Investasi ... portofolio investasi kolektif dan

25

2.7 Suku Bunga

Suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) merupakan suku bunga yang

dikeluarkan oleh bank sentral untuk mengontrol peredaran uang di masyarakat

Rismawati (2013). Suku bunga dapat mempengaruhi pasar modal melalui

beberapa cara yaitu:

1) Peningkatan suku bunga maka investor akan cenderung

mengalihkan dananya dari saham ke deposito karena bunga yang

tinggi dan memberikan risiko yang lebih rendah.

2) Melalui peningkatan suku bunga kredit maka beban biaya bunga

perusahaan meningkat dan menurunkan laba perusahaan,

penurunan laba perusahaan akan berakibat pada tidak menariknya

perusahaan tersebut.

2.8 Ukuran Reksa Dana Saham

Total aset reksa dana merupakan salah satu alat ukur besar kecilnya reksa

dana. Semakin besar total aset yang dimiliki perusahaan, memperlihatkan

seberapa besar ukuran perusahaan tersebut. Menurut Elton dan Gruber (1995)

aktiva sebuah perusahaan mempresentasikan besaran kekayaan yang dimiliki

perusahaan tersebut. Kekayaan reksa dana dapat dinilai dari besarnya Total Net

Assets yang dimiliki. Kekayaan yang dimiliki perusahaan pada umumnya

menunjukkan skala ekonomi suatu perusahaan. Semakin besar skala ekonomi

perusahaan maka semakin besar ukuran perusahaan tersebut.

Page 16: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Pengertian ... 2.pdf · BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Pengertian Investasi ... portofolio investasi kolektif dan

26

Total Net Assets yang menggambarkan ukuran reksa dana

mempresentasikan jumlah kapitalisasi reksa dana. Menurut Philpot (1998)

mengungkapkan bahwa pengaruh dari ukuran terhadap return dapat dievaluasi

secara langsung dengan mengukur hubungan antara net asset reksa dana dengan

return reksa dana. Menurut Indro,et al (1999) dana yang besar membuat

perusahaan dapat melakukan investasi dengan volume yang lebih besar, komisi

untuk broker akan menjadi lebih kecil dan overhead tidak meningkat secara

proporsional dengan peningkatan jumlah dana. Investor juga perlu mencermati,

bahwa reksa dana dengan jumlah dana yang kecil belum tentu tidak menarik,

karena mungkin saja reksa dana tersebut memberikan kinerja yang tidak kalah

menariknya daripada reksa dana dengan aset yang besar.

2.9 Umur Reksa Dana Saham

Umur reksa dana mengindikasikan kapan suatu reksa dana mulai

diperdagangkan. Umur reksa dana dapat memainkan peranan dalam menentukan

kinerja karena dana dengan umur yang muda mungkin akan menghadap biaya

yang lebih tinggi pada periode awal mereka. Banyak investor yang lebih

menyukai reksa dana yang berumur lebih lama. Reksa dana yang memiliki umur

yang lebih lama akan memiliki track record yang lebih panjang, maka dari itu

akan dapat memberikan gambaran kinerja yang lebih baik kepada investornya Rao

(2000).

Page 17: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Pengertian ... 2.pdf · BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Pengertian Investasi ... portofolio investasi kolektif dan

27

2.10 Hipotesis

2.10.1 Pengaruh Inflasi Terhadap Kinerja Reksa Dana Saham.

Inflasi merupakan penurunan nilai mata uang atau naiknya harga barang

dan jasa secara keseluruhan, karena apabila inflasi suatu Negara tinggi maka

investor akan lebih berhati-hati dalam menanamkan sahamnya.Sehingga jika

inflasi meningkat maka kinerja reksa dana akan menurun begitu pula sebaliknya,

yang mengakibatkan investor kurang tertarik dalam menanamkan modal ketika

inflasi sedang tinggi. Berkaitan dengan pengukuran inflasi terhadap kinerja reksa

dana saham tersebut, maka perlu diketahui tentang tingkat inflasi adalah

presentase perubahan dalam tingkat harga. Susetyo (2013) mengungkapkan inflasi

memiliki pengaruh negatif terhadap kinerja reksa dana saham, sedangkan menurut

Akbar (2005) inflasi tidak berpengaruh terhadap reksa dana saham dikarenakan

inflasi adalah kenaikan harga barang secara terus menerus sehingga

mempengaruhi kondisi pasar dan membuat inflasi dapat diatasi oleh praktisi.

Berdasarkan penjelasan tersebut dapat ditarik hipotesis:

H1: Inflasi berpengaruh negatif terhadap kinerja Reksa Dana Saham.

2.10.2 Pengaruh Suku Bunga Terhadap Kinerja Reksa Dana Saham.

Menurut Eric E. Haas (2004) salah satu instrumen yang dapat

mempengaruhi atau memotivasi masyarakat maupun pengusaha untuk menabung

dan melakukan investasi adalah suku bunga. Suku bunga yang dikeluarkan oleh

bank sentral digunakan untuk mengontrol peredaran uang di masyarakat, dengan

meningkatnya suku bunga akan berdampak pada lesunya investasi dan aktivitas

Page 18: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Pengertian ... 2.pdf · BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Pengertian Investasi ... portofolio investasi kolektif dan

28

ekonomi sehingga menyebabkan turunnya kinerja reksa dana saham. Menurut

Archania (2012) dalam penelitiannya menunjukkan bahwa variabel suku bunga

berpengaruh negatif terhadap kinerja reksa dana saham, sedangkan menurut

Mutholib (2005) menyatakan bahwa suku bunga tidaka berpengaruh terhadap

kinerja reksa dana saham. Berdasarkan penjelasan tersebut dapat ditarik hipotesis:

H2: Suku bunga berpengaruh negatif terhadap Kinerja Reksa Dana Saham.

2.10.3 Pengaruh Ukuran Reksa Dana Saham Terhadap Kinerja Reksa Dana

Saham.

Semakin besar ukuran aset yang dikelola memberikan fleksibilitas,

meningkatkan bargaining power serta memudahkan terciptanya economies of

scale yang dapat berdampak pada penurunan biaya yang sehingga akan

berdampak positif terhadap kinerja (Galagher,1998). Menurut Elton dan Gruber

(1995) besar kecilnya ukuran suatu reksa dana akan mempresentasikan jumlah

kapitalisasi pasar reksa dana. Banyak penelitian yang dilakukan untuk melihat

pengaruh ukuran yang lebih besar akan menyebabkan risiko yang dihadapi oleh

perusahaan akan lebih kecil dibandingkan dengan risiko yang dihadapi oleh

perusahaan yang lebih kecil. See dan Josh (2012) ukuran reksa dana yang lebih

besar dapat menikmati skala ekonomi yang menyebabkan biaya rendah sehingga

memberikan return yang lebih tinggi dibandingkan dengan ukuran dana yang

lebih kecil, hasil menunjukkan bahwa ukuran berpengaruh positif mempengaruhi

kinerja reksa dana. Penelitian yang dilakukan Suppa-aim (2010) menyatakan

bahwa ukuran reksa dana memiliki pengaruh positif terhadap kinerja reksa dana

Page 19: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Pengertian ... 2.pdf · BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Pengertian Investasi ... portofolio investasi kolektif dan

29

saham, hasil tersebut didukung oleh penelitian Panjaitan (2011) yang menyatakan

ukuran reksa dana berpengaruh terhadap kinerja reksa dana saham.Berdasarkan

penjelasan tersebut dapat ditarik hipotesis:

H3: Ukuran Reksa Dana berpengaruh Positif Terhadap Kinerja Reksa Dana

Saham.

2.10.4 Pengaruh Umur Reksa Dana Saham Terhadap Kinerja Reksa Dana

Saham.

Reksa dana yang memiliki usia yang lebih lama memiliki pengalaman

yang lebih banyak dibandingkan dengan yang masih baru, semakin lama usia

reksa dana semakin banyak pengalama manajer investasi akan menghasilkan

kinerja yang lebih baik. Menurut Otten dan Bams (2002) menunjukkan pengaruh

antara usia reksa dana terhadap kinerja reksa dana. Kinerja reksa dana yang lebih

muda tidak lebih baik dibandiangkan dengan usia reksa dana yang lebih tua.

Menurut Peterson (2001) adanya pengaruh positif terhadap usia reksa dana

dengan kinerja reksa dana yang dimana tingkat pengembalian reksa dana usia

lebih muda cenderung lebih rendah dibandingkan dengan reksa dana dengan usia

yang lebih tua. Reksa dana yang memiliki umur yang lebih lama akan memiliki

track record yang lebih panjang, maka dari itu akan dapat memberikan gambaran

kinerja yang lebih baik kepada investornya. Berdasarkan penjelasan diatas dapat

ditarik hipotesis:

H4: Umur Reksa Dana berpengaruh positif terhadap Kinerja Reksa Dana

Saham.

Page 20: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Pengertian ... 2.pdf · BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Pengertian Investasi ... portofolio investasi kolektif dan

30

Berdasarkan teori dan penelitian empiris yang telah dijelaskan, maka dapat

digambarkan kerangka konseptual sebagai berikut:

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual yang dibentuk dari Pengaruh Inflasi,

Suku Bunga, Ukuran Reksa Dana Saham, dan Umur Reksa Dana Saham

Terhadap Kinerja Reksa Dana Saham yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia.

H1

H2

H3

H4

Sumber : Gambar diolah peneliti, 2015

Suku Bunga (X2)

Ukuran Reksa

Dana Saham (X3)

Kinerja Reksa

Dana Saham (Y)

Umur Reksa Dana

Saham (X4)

Inflasi (X1)