Upload
dwiki-darmawan
View
222
Download
6
Embed Size (px)
DESCRIPTION
daftar
Citation preview
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.................................................................................................................iii
DAFTAR TABEL.........................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................1
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................2
1.3 Tujuan..................................................................................................................2
1.4 Batasan Masalah...................................................................................................2
1.5 Sistematika Penulisan...........................................................................................2
BAB II LANDASAN TEORI........................................................................................4
2.1 DFMA (Design For Manufacture and Assembly)...............................................4
2.2 DOE ( Design Of Experiment).............................................................................6
BAB III PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA.........................................9
3.1 Pengumpulan Data...............................................................................................9
3.2 Pengolahan Data.................................................................................................11
3.2.1 Pengolahan Desain Awal............................................................................11
3.2.2 Pengolahan Desain Baru.............................................................................15
3.2.3 Pengolahan Menggunakan DOE.................................................................16
BAB IV ANALISIS MASALAH................................................................................25
4.1 ANALISIS DESAIN MANUFACTURE DAN PERAKITAN.........................25
4.2 ANALISIS DOE................................................................................................26
4.3 ANALISIS KOMBINASI PENGATURAN......................................................27
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.......................................................................29
5.1 KESIMPULAN..............................................................................................29
5.2 SARAN...........................................................................................................30
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................31
iii
DAFTAR TABEL
Table 1. komponen utama pembentuk cetakan 11
Table 2. desain awal perakitan cetakan 12
Table 3. desain awal komponen cetakan 13
Table 4. desain awal proses cetakan 13
Table 5. desain baru perakitan cetakan 15
Table 6. desain baru komponen cetakan 15
Table 7. desain baru proses cetakan 16
Table 8. Pendahuluan Hasil Eksperimen Kombinasi Pengaturan Cetakan/Plano 17
Table 9. Pengolahan Hasil Eksperimen Kombinasi Pengaturan Cetakan/Plano 18
Table 10. Tabel AxB Total (y.ij) 19
Table 11. Tabel AxC Total (y.ik) 19
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar BelakangPerkembangan dunia industri yang semakin pesat sekarang ini, menyebabkan setiap
industri jasa percetakan harus mampu bersaing dalam kompetisi dunia industri yang semakin berat, dan harus dapat memuaskan konsumen (customer satisfaction) menuju pada kebahagiaan konsumen (customer deligth). Bersaing baik dalam hal pelayanan, harga, teknologi dan terutama kualitas dalam hal ini kualitas cetakan yang sangat mendasar. Selain itu, kecepatan, ketepatan, keakuratan dan keanekaragaman jenis untuk menawarkan jasa tersebut juga merupakan faktor yang sangat besar pengaruhnya untuk menarik minat konsumen. Tingkat ekspektasi para pengkonsumsi media cetak sekarang ini baik dalam hal warna, ketajaman hasil cetak maupun kreasi bentuk barang jadi cetak mengharuskan kepada para pengguna jasa cetak untuk menggunakan industri jasa percetakan yang kualitasnya dapat mewujudkan hal-hal tersebut dalam rangka “melayani pelanggannya dengan lebih baik dan professional”.
Dari ragam produk yang dihasilkan oleh industri jasa percetakan tersebut yang paling banyak menjadi perhatian pengguna jasa percetakan adalah produk majalah. Selain merupakan produk high quality yang sudah pasti berdaya jual tinggi di pasaran produk percetakan, produk majalah merupakan produk fleksibel yang dapat didesain sedemikian rupa dalam ragam warna, ketajaman hasil cetak maupun kreasi bentuk barang jadi cetak untuk menambah nilai jual yang lebih tinggi lagi. Hal ini banyak menarik perhatian para klien – klien yang terkait pengguna jasa percetakan tersebut khusunya promosi (dalam hal ini iklan). Untuk itu sedemikian penting hasil cetakan produk majalah mendapat perhatian penting di kancah persaingan global percetakan. Dengan banyaknya faktor – faktor tadi yang mempengaruhi, maka perlu dilakukan penelitian peningkatan mutu standar kualitas hasil cetakan menggunakan kombinasi pengaturan, khususnya percetakan produk majalah. Dimana kombinasi pengaturan tersebutlah yang berperan penting didalamnya.
Untuk itu, perlu dilakukan suatu perancangan agar kombinasi pengaturan tersebut dapat terbentuk terlebih dahulu. Kemudian, sejalan dengan penerapannya sejauh mana dapat meningkatkan mutu standar kualitas hasil cetakan. Dengan dilakukannya perancangan dan penerapan desain manufaktur dan perakitan dan perancangan eksperimen tersebut, didapat suatu desain kombinasi pengaturan yang merupakan gabungan dari berbagai aspek yang terangkum dalam desain produk dan desain proses, serta improvisasi yang mungkin dapat dilakukan. Desain produk dan desain proses yang dimaksud adalah dengan memberikan layanan jasa perancangan dan pengembangan barang jadi cetak dengan menerjemahkan bahasa bisnis kedalam bahasa teknis. Dalam desain produk layanan yang diberikan adalah berupa konsultasi rencana barang jadi cetak yang akan dilempar kepasar. Sedangkan pada desain proses, layanan yang diberikan dengan memperhitungkan waktu proses pengerjaan
1
dari ragam pekerjaan (baik secara teknologi maupun manual) sesuai dengan keinginan para pengguna jasa cetak. Dimana antara desain produk dan desain proses ini saling berhubungan dan terkait satu sama lain.
Dari sekian banyak desain produk dan desain proses tersebut yang terkait tersebut, hal mendasar yang menjadi perhatian tidak lain adalah mutu standard kualitas hasil cetakan dalam hal ini pada proses cetak. Adapun unsur-unsur yang diperlukan agar proses cetak dapat berlangsung, antara lain : acuan cetak, tinta cetak, bahan cetak, alat/mesin cetak dan operator. Serta terdapat pula faktor – faktor yang berpengaruh pada proses cetak, dimana pengalihan tinta pada proses cetak menentukan mutu cetak secara keseluruhan, kondisi pengalihan tinta pada proses cetak sangat dipengaruhi oleh antara lain2: ketebalan lapisan tinta pada acuan cetak, permukaan kertas, tekanan cetak, kecepatan cetak, dan sifat alir (reologi) tinta cetak. Dengan demikian pengaruh tinta pada mutu standar kualitas hasil cetakan sangat mempengaruhi. Biaya pemakaian tinta bisa menjadi faktor penting dalam kalkulasi biaya cetak yang dapat mencapai 2% hingga 10% total biaya untuk produk cetakan. Untuk mengatasi hal - hal tersebut hipotesa awal secara garis besar dalam penelitian ini menggunakan metode Design Of Experiment (DOE) untuk dapat meng-improve desain tersebut dan untuk dapat menemukan alternatif – alternatif konsep suatu kombinasi pengaturan percetakan produk majalah untuk meningkatkan mutu standar kualitas hasil cetakan yang dapat digunakan untuk kepuasan konsumen (customer satisfaction) menuju kebahagiaan konsumen (customer delight).
1.2 Rumusan MasalahBagaimana merancang dan menerapakan suatu kombinasi pengaturan percetakan
produk majalah yang dapat digunakan untuk meningkatkan mutu standar kualitas hasil cetakan dengan DFMA dan DOE?
1.3 Tujuan1. Mendapatkan rancangan suatu kombinasi pengaturan percetakan produk majalah
yang dapat digunakan untuk meningkatkan mutu standar kualitas hasil cetak dengan DFMA.
2. Meng-improve penerapan hasil rancangan suatu kombinasi pengaturan percetakan produk majalah tersebut dengan DOE.
1.4 Batasan Masalah1. Pengukuran dihubungkan dengan hal – hal yang berkaitan dengan desain produk
dan desain proses produk majalah.2. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder.
1.5 Sistematika PenulisanLaporan ini terdiri dari 5 bab dan masing-masing bab terbagi dalam subbab-subbab
yang akan dirinci sebagai berikut :
2
BAB I : PENDAHULUANDalam bab ini, penulis akan menyajikan tentang latar belakang masalah, perumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, pembatasan masalah, metode penelitian dan sistematika pembahasan yang menggambarkan garis besar pokok pembahasan secara menyeluruh.
BAB II : LANDASAN TEORIDalam bab ini berisi tentang teori-teori yang berhubungan dengan Method Study, Peta Kerja dan Prosedur Perancangan Kerja Keseluruhan (Peta Proses Operasi, Diagram Alir, dan Peta Aliran Proses)
BAB III : PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATADalam bab ini akan mengemukakan tentang hasil penelitian yang telah dilakukan pada proses kerja. Pengumpulan data yang diambil dari Peta Perakitan Produk dan Peta Proses Operasi.
BAB IV : ANALISIS MASALAHBab ini berisikan tentang hasil analisis dan usulan perbaikan Peta Perakitan dan Peta Proses Operasi dengan Dot and Check Technique.
BAB V : KESIMPULANBab ini berisi tentang kesimpulan hasil analisis dari berbagai temuan penelitian dan pembahasan penelitian, implikasi, keterbatasan penelitian.
3
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 DFMA (Desain For Manufacture and Assembly)Ini merupakan prosedur sistematis yang bertujuan untuk membantu perusahaan
membuat penuh menggunakan proses manufaktur yang ada dan menjaga jumlah bagian dalam perakitan ke minimum. Hal tersebut dapat dicapai dengan memungkinkan terhadap analisis desain ide. Ini bukan desain sistem, dan inovasi apapun harus datang dari tim desain, tetapi dapat memberikan hitungan untuk membantu membuat keputusan pada tahap awal desain. DFMA memberikan prosedur yang sistematis untuk menganalisis usulan desain dari sudut pandang manufaktur dan perakitan. DFMA mendorong dialog antara bagian yang memainkan peranan dalam menentukan produk akhir biaya selama tahap desain awal. Percepatan tingkat keterlibatan DFMA adalah untuk dapat segera mempelajari biaya dari bagian yang sedang dibeli dari pemasok.
Tingkat berikutnya adalah melakukan pengelolaan uji biaya dan produk yang sedang di produksi. Tingkat keterlibatan DFMA baik dalam merancang dan organisasi manufaktur yang paling berpotensi untuk biaya dramatis adalah biaya penggunaan informasi produk dan penyederhanaan pada awal pengembangan generasi produk. DFMA dirancang untuk memberikan cara untuk mengevaluasi dan kemudahan kemampuan perakitan manufaktur keseluruhan dari suatu produk. Desain untuk perakitan memerlukan pengguna untuk menilai apakah masing-masing diperlukan, dan mempertimbangkan waktu dan biaya perakitan produk. DFMA analisis memiliki potensi untuk mengurangi biaya manufaktur dan jalannya siklus produk.
Supplier Costing:Setelah desain selesai dan sudah waktunya untuk pembelian untuk bekerja sama
dengan pemasok, yang harusnya biaya pendekatan DFM bersamaan pembiayaan menjadi tak ternilai. Pembelian dan pengelolaan pemasok pasokan memiliki keuntungan yang unik dengan pengetahuan biaya tagihan dari materi yang telah benar pada terapan ilmu sebelumnya. Setiap bagian dapat menyertakan perincian keterangan dalam mengidentifikasi apa yang diatur, bahan, proses, dan hiasan yg dibuat harus dengan alat pembiayaan.
Product Costing:Potensi penurunan biaya terus bila memilih bahan yang optimal dan proses produksi
untuk setiap bagian dalam desain. Untuk menggunakan desain Industri (DFM) perangkat lunak, mencapai pemahaman menyeluruh dari biaya penggerak utama yang terkait dengan manufaktur produk dan membentuk sebuah patokan untuk produk "biaya tetap." Pendekatan Pusat biaya tetap yang nyata akumulasi informasi tentang biaya produksi dan biaya khusus
4
mencatat yang muncul dalam desain. Biaya yang besar dalam pengembangan produk yang berhubungan dengan desain kemampuan manufaktur, jadi harus berbagi informasi dengan biaya-pemasok dapat membuat kolaborasi lebih menghasilkan. Biaya dalam model DFM pembiayaan bersamaan pada perangkat lunak memandu melalui proses penilaian alternatif dan bahan-bahan dan memberikan informasi untuk biaya rancang bahan.
Product Simplification :Selama tahap awal desain, pengawasan perhitungan adalah bagian terpenting untuk
menjaga biaya target. Desain For Assembly (DFA) perangkat lunak membantu mempermudah produk dalam memfokuskan perhatian pada bagian tim desain menghitung bagian dan pengurangan perhitungan. Dengan DFMA,dapat mengukur manufaktur perakitan dan biaya dalam pengembangan proses perakitan untuk meningkatkan efisiensi, mengurangi bagian menghitung, memotong biaya dan patokan desain kompetitif.
DFMA memberikan manfaat nyata seluruh produk pengembangan organisasi:1. Manufaktur Teknik
a. Perkiraan desain daya tenaga kerja, termasuk sub-komponen secara individub. Menganalisa manufaktur sel atau lini hasil perakitanc. Memberikan umpan balik ke desain teknik yang dapat berhubungan dengan
(uang, waktu, kompleksitas), dalam dua cara yang berbeda dan cara menjaga diskusi yang konstruktif dan membantu membuat kemajuan yang terukur ke arah tujuan yang realistis, desain manufaktur.
2. Desain TeknikPenggunakan DFMA mengurangi atau bahkan menghilangkan yang mahal, kembali
dan selanjutnya pelatihan yang biasanya ditandai dengan proses pegembangan produk.
3. Biaya ManajemenDFMA memungkinkan untuk dapat melihat kritis yang ada di desain, dan membuka
peluang untuk biaya, terutama melalui pengurangan bagian dalam desain. Tentu saja, setiap kali mengurangi bagian, akan juga mengurangi kompleksitas perakitan, tetapi pengurangan tersebut hampir selalu menjadi kecil oleh pengurangan yang dipotong sebagai bagian dari biaya.
4. C-Level PelaksanaPerusahaan yang paling efisien di dunia adalah melakukan semua hal-hal dengan
menggunakan Desain For Manufacture and Assembly (DFMA). Keunggulan kompetitif dan biaya dapat lebih mudah dicapai jika desain, manufaktur, dan biaya tim manajemen memiliki alat "antisipasi" yang dapat digunakan untuk mengevaluasi berbagai alternatif, pemilihan yang benar, dan kemudian menggunakan hasil evaluasi sehingga berhasil mengelola desain dan proses produksi. DFMA merupakan alat yang membantu Anda menurunkan biaya barang yang dijual, ketika meningkatan kualitas dan kemampuan produk manufaktur.
5
Perusahaan menggunakan DFMA untuk mencapai tiga tujuan utama : Meningkatkan produk mereka sejalan mengurangi biaya. Mereka menyederhanakan
produk mereka, meningkatkan kualitas, mengurangi biaya produksi dan perakitan, dan mengukur peningkatan.
Meningkatkan keunggulan kompetitif. Mereka belajar kompetitif produk, mengukur dan menentukan kualitas produksi dan kesulitan perakitan, dan menciptakan produk unggulan.
Pertanggung jawaban pemasok. Mereka menggunakan DFMA sebagai "biaya tetap" untuk memprediksi biaya, menganalisa dan membicarakan tawaran pemasok, dan kepada pemasok luar untuk menjalankan yang terbaik.
Pengurangan jumlah komponen komponen dapat dilakukan dengan cara menentukan apakah suatu komponen memenuhi ketiga syarat. Ketiga syarat tersebut adalah
a. apakah komponen tersebut bergerak relatif terhadap komponen lainnya,b. apakah material komponen tersebut perlu dibedakan danc. apakah komponen tersebut harus dipisahkan dari semua komponen dalam proses
assembly.Jika terdapat komponen yang tidak memenuhi ketiga syarat tersebut maka dapat
dihilangkan atau digabung dengan komponen lainnya. Tujuan dari konsep DFMA adalah mendapatkan rancangan produk yang hanya tersusun dari komponen-komponen yang memang sangat diperlukan dan tidak dapat digantikan fungsinya dengan komponen lainnya. Dengan jumlah komponen yang minimal dan proses perakitan yang lebih mudah maka akan mengurangi waktu perakitan sekaligus biaya perakitan untuk suatu produk. Oleh karena itu, istilah Design For Manufacture (DFM) berarti desain untuk kemudahan manufaktur dari kumpulan bagian-bagian yang akan membentuk produk setelah perakitan dan Design For Assembly (DFA) berarti desain produk untuk kemudahan perakitan. Dengan demikian, Design For Manufacture and Assembly (DFMA) adalah kombinasi dari DFA dan DFM.
2.2 DOE ( Design Of Experiment)Design Of Experiment (DOE) adalah sebuah pendekatan sistematik untuk
menginvestigasi suatu sistem atau proses. Secara umum, DOE merupakan desain berisi informasi-informasi yang terkumpul berdasarkan pengalaman dan menghadirkan sebuah variasi, baik informasi tersebut berada di bawah kendali pelaku eksperimen maupun tidak.
DOE memiliki peranan penting sebagai suatu jalan formal untuk memaksimalkan informasi yang didapat ketika sumber daya dibutuhkan. Lebih dari sekedar metode experimental “one change at a time”, DOE juga memudahkan kita untuk melakukan judgement pada variabel input dan output yang signifikan. Pengujian “one change at a time” selalu menghasilkan resiko yang mengharuskan pelaku eksperimen untuk menemukan satu variabel input untuk memiliki efek signifikan pada output sementara mereka terhambat karena tidak dapat mengganti variabel demi menjaga kestabilan variabel lainnya.
DOE merencanakan keseluruhan ketergantungan yang memungkinkan sejak tahap awal dan menentukan data apa yang benar-benar dibutuhkan untuk menilai apakah variabel
6
input mengganti respon dengan sendirinya, saat dikombinasikan, atau tidak sama sekali. Dalam konteks sumber daya, ukuran dan jumlah dari eksperimen diatur oleh desain sebelum pengujian dimulai.
Metodologi untuk DOE diperkenalkan oleh Ronald A. Fisher dalam buku yang diterbitkan pada tahun 1935 yaitu The Design of Experiment. Sebagai contoh, beliau menggambarkan bagaimana cara untuk menguji hipotesis bahwa seorang wanita dapat diprediksi berdasarkan jenis minuman yang lebih disukainya. Mungkin hal ini terdengar kurang ilmiah, namun dalam aplikasinya beliau telah mengilustrasikan beberapa ide atau pemikiran penting yang mendasari DOE yaitu :
a. Comparison
Dalam beberapa kasus studi, terkadang sangat sulit untuk mendapat hasil pengukuran yang tepat. Comparison (perbandingan) dapat membantu kita untuk mengambil pilihan dari opsi yang ada. Kebanyakan orang akan membandingkan suatu hal berdasarkan standard, scientific control, atau perlakuan tradisional sebagai dasar penentuan mereka
b. Randomization
Teori matematika jelas menekankan suatu konsekuensi yang sangat luas terhadap alokasi dari perlakuan suatu unit atau sistem dengan mekanisme random. Jika terdapat ukuran sampel yang memadai, resiko dari alokasi random akan dapat dihitung sehingga dapat dikendalikan agar mencapai level yang masih ditolerir. Random tidak berarti sembarangan, namun perhatian yang besar harus ditanamkan jika Anda melalukan metode random
c. Replication
Pengukuran biasanya mengarah pada variasi dan ketidakpastian. Pengukuran terus dilakukan secara berulang dan dilakukan pula pembuatan replica dari eksperiman untuk mengidentifikasi sumber dari variasi untuk mengestimasi efek sebenarnya, memperkuat reliability dan validity, serta menambahkan pengetahuan lebih terhadap suatu topik.
d. Blocking
Blocking adalah penyusunan dari unit-unit eksperimental menjadi beberapa grup (block) yang terdiri dari unit-unit yang memiliki kesamaan. Blocking akan membantu Anda untuk meningkatkan presisi dari sumber yang memiliki variasi.
e. Orthogonality
Orthogonality menekankan pada bertuk dari perbandingan (contrasts) yang dapat dijalankan secara sah dan masuk akal. Contrasts dapat direpresentasikan dengan vektor dan beberapa set dari contrasts orthogonal tidak memiliki korelasi dan
7
didistribusikan secara independen jika data tersebut normal. Karena independensi ini, masing-masing treatment orthogonal menyediakan informasi yang berbeda dari hal lainnya.
d. Factorial experiments
Factorial experiment dinilai lebih baik dari meted one-factor-at-a-time karena lebih efisien dalam mengevaluasi efek dan interaksi yang memungkinkan dari beberapa faktor atau variabel independen.
Analisis dari DOE dibangun dari pondasi analysis of variance, yaitu sebuah koleksi dari model yang variansi terobservasinya dipartisi menjadi beberapa komponen sesuai dengan perbedaan faktor yang diestimasi atau diuji.
8
BAB III
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
3.1 Pengumpulan DataA. Wawancara Langsung Pelanggan
Observasi dan wawancara langsung dilakukan kepada pelanggan dengan melakukan pelayanan kunjungan pelanggan. Hal ini dimaksudkan agar perhatian dari pihak percetakan bukan hanya saja dalam hal jasa produksi namun kepada jasa layanan.
Adapun formulir pelanggan yang disuguhkan kepada pelanggan berisikan data-data sebagai berikut:
1. Hari, berisikan hari dilakukannnya pelayanan kunjungan pelanggan2. Tanggal, berisikan tangal dilakukannnya pelayanan kunjungan pelanggan3. Informasi pelanggan, yang terdiri dari:
Pelanggan, berisikan nama/group dari salah satu perusahaan (PT) tersebut Nama Kontak, berisikan nama orang yang berkepentingan (PIC) Telpon, berisikan nomor telpon umum/ kantor Telpon pribadi, berisikan nomor telepon pribadi dari PIC Kesediaan, berisikan kesediaan waktu untuk PIC dapat dihubungi Alamat, berisikan alamat kantor/perusahaan pelanggan berada Email, berisikan alamat email dari PIC
4. Konfirmasi, yang terdiri dari: Bleed 5 mm, berisikan checklist dari ketentuan aturan area lebih
cetak/halaman RGB, berisikan checklist dari ketentuan warna dasar monitor/screen CMYK, berisikan checklist dari ketentuan warna dasar mesin cetak Penamaan File, berisikan checklist dari ketentuan penempatan urutan
halaman Joint Picture, berisikan checklist dari ketentuan gambar sambung/spread Auto Color, berisikan checklist dari ketentuan penggunaan warna otomatis Size, berisikan checklist dari ketentuan ukuran produk jadi Overprint Preview, berisikan checklist dari ketentuan tampilan objek tindih Min Line ’0.25 pt, berisikan checklist dari ketentuan ukuran minimal garis Embeded Fonts, berisikan checklist dari ketentuan jenis huruf yang menyatu PDF Setting, berisikan checklist dari ketentuan pengaturan pembuatan PDF Max Ink Coverage, berisikan checklist dari ketentuan maksimal penggunaan
tinta
9
Min Text / Image From Trim Mark, berisikan checklist dari ketentuan jarak text atau gambar objek dari potongan produk jadi
Image Lowres, berisikan checklist dari ketentuan kualitas gambar Check PDF / No Edisi, berisikan checklist dari ketentuan edisi dan
kesesuaian pembuatan PDF5. Format, terdiri dari:
Perangkat Lunak, berisikan sofware dan versi perangkat lunak yang digunakan pelanggan
Plat Form, berisikan operational system (OS) yang digunakan pelanggan6. Aksi, berisikan aspek kegiatan pelayanan yang dilakukan selama kunjungan
pelanggan untuk mendukung kelancaran proses kerja dari pelanggan7. Respon, berisikan aspek pemenuhan permintaan berupa kritik dan saran yang
diutarakan pelanggan selama bekerjasama dengan pihak produsen dalam hal ini pihak percetakan
B. Wawancara Langsung Percetakan
Observasi langsung dilakukan pula terhadap pihak percetakan dengan melakukan kunjungan site. Dalam hal ini site yang dimaksud khusus untuk memproduksi cetakan dengan kualitas tinggi. Dimana salah satu produk cetakan yang dihasilkan adalah produk majalah. Sehingga pengamatan terhadap obyek penelitian dapat dilakukan secara langsung pula, baik itu terhadap situasi maupun kondisi yang harus dihadapi percetakan terhadap parameter – parameter pelanggan yang telah didapat sebelumnya melalui formulir pelanggan
C. Data Formulir Pelanggan
Dari 52 pelanggan yang berhasil dikunjungi untuk diwawancara didapat prosentase dari tingkat kepentingan dan kepuasan pelanggan sebagaimana hasil sebagai berikut :
1. Hari : 100%2. Tanggal : 100%3. Informasi pelanggan, yang terdiri dari:
a. Pelanggan : 100%b. Nama Kontak : 96.15%c. Telpon : 53.85%d. Telpon pribadi : 82.70%
e. Kesediaan : 61.54%f. Alamat : 65.40%g. Email :51.92%
4. Konfirmasi, yang terdiri dari :a. Bleed 5 mm : 80.77%b. RGB : 53.85%c. CMYK : 75%d. Penamaan File : 50%e. Joint Picture : 46.15%f. Auto Color : 57.7%
g. Size : 69.23%h. Overprint Preview : 53.85%i. Min Line ’0.25 pt : 71.15%j. Embeded Fonts : 67.3%k. PDF Setting : 67.3%l. Max Ink Coverage : 65.4%
10
m.Image From Trim Mark : 57.7%n. Image Lowres : 69.23%
o. Check PDF / No Edisi : 53.85%
5. Format, terdiri dari:a. Perangkat Lunak : 61.54%b. Plat Form : 76.92%
6. Aksi : 96.15%7. Respon : 50%
D. Data Percetakan
Adapun beberapa data teknis atribut tersebut yang didapat dari hasil observasi langsung dengan ahli percetakan (QC dan GRAPITAC) yang mempengaruhi ke 3 bagian atribut utama diatas, antara lain :
1. Konfirmasi berpasangan dengan set profile pada percetakan, hal terukur yang mempengaruhi pada percetakan terhadap mutu standar kualitas cetak majalah adalah kadar PH air pembasah yang berkaitan dengan contrast dan brightnes (kadar density tinta).
2. Format berpasangan dengan art work pada percetakan, hal terukur yang mempengaruhi pada percetakan terhadap mutu standar kualitas cetak majalah adalah kadar density tinta terhadap pengaruh contrast dan brightnes (ketebalantipisnya tinta) : 1.40, 1.45, dan 1.50.
3. Aksi berpasangan dengan warna (color) pada percetakan, hal terukur yang mempengaruhi pada percetakan terhadap mutu standar kualitas cetak majalah adalah prosentase tinta terhadap 3 merk tinta terekomendasi berturut turut : Cemani Toka, Toyo dan Osmond (L*a*b luasan gabungan 4 warna : (Cyan,Magenta,Yellow, dan blacK/CMYK).
3.2 Pengolahan Data
3.2.1 Pengolahan Desain Awal Analisis Produk majalah
Beberapa komponen pembentuk yang diketahui dalam pembentukan spesifikasi majalah antara lain :
KomponenWaktu/pcs
(menit)Harga/pcs (Rp)
Plate 7 250.000Paper - 1.000Ink 10 125.000
Proof - 2.160Print 0,015 2.160
Table 1. Komponen Pembentuk Utama cetakan
11
Dengan demikian, didapat analisa desain perakitan awal terhadap cetakan sebagai berikut :
Component Number Part CountAssembly
Time (minute)
Assembly Cost (Rp
Plate side A 41
28 1.000.000Plate side B 4 28 1.000.000Paper need 1000
1 17.75
1.000.000Waste paper proof 360 360.000Waste paper fold 50 50.000Waste paper bind 100 100.000Waste paper UV.V 50 50.000
Ink side A 41
40 500.000Ink side B 4 40 500.000
Proof side A - -30 777.600
Proof side B - -
Print side A - -18 2.592.000
Print side B - -
TOTALS 1576 3 201.75 7.929.600Table 2. desain awal perakitan cetakan
Angka yang didapat untuk minimum teori jumlah bagian mewakili bagian dari situasi ideal dimana bagian yang terpisah digabungkan menjadi satu bagian tak terkecuali, sebagai masing-masing bagian akan ditambahkan ke dalam perakitan, salah satu kriteria berikut ini yang harus dipenuhi :
1. Selama mode pengoperasian normal dari produk, bagian tersebut relative bergerak seluruh bagian yang siap dirakit. (pergerakan kecil tidak memenuhi syarat jika dapat diperoleh melalui suatu penggunaan)
2. Suatu bagian harus menjadi bagian dari bahan yang berbeda, atau harus terisolasi dari semua bagian lain perakitan (untuk isolasi, isolasi listrik, getaran pembasahan, dll).
3. Bagian tersebut harus terpisah dari semua komponen perakitan lainnya, sebaliknya pertemuan bagian – bagian perakitan dari salah satu criteria sebelumnya akan dicegah.
Dari data yang didapatkan pada table diatas, diketahui total waktu perakitan T1 = 201.75 mnt. Disamping itu diketahui pula total bagian 3 dan rata waktu perakitan 17.75 mnt. Dengan demikian teori waktu perakitan yang diperoleh T2 = 53.25. Sehingga didapat desain
efisiensi perakitan : η = T2
T1
=52,2517,75
=0,2639=26,39 %
12
Estimasi biaya komponen
Component Number Part CountAssembly Time (Minutes)
Assembly Cost (Rp)
Plate side A 41
28 1.000.000Plate side B 4 28 1.000.000Paper need 1000
1 17.75
1.000.000Waste paper proof 360 360.000Waste paper fold 50 50.000Waste paper bind 100 100.000Waste paper UV.V 50 50.000Ink side A 4
140 500.000
Ink side B 4 40 500.000UV-Varnish 1 1 28 86.000Hot Melt 1 1 83.4 220.000Shirnk Pack 1 1 36 84.000TOTALS COMPONENT
1579 6 301.154.950.000
Table 3. desain awal komponen cetakan
Estimasi biaya proses perakitan
Component Number Part CountAssembly Time
(Minutes)Assembly Cost
(Rp)Plate side A 4
128 1.000.000
Plate side B 4 28 1.000.000Paper need 1000
1 17.75
1.000.000Waste paper proof 360 360.000Waste paper fold 50 50.000Waste paper bind 100 100.000Waste paper UV.V 50 50.000
Ink side A 41
40 500.000Ink side B 4 40 500.000
Proof sid A - -30 777.600
Proof side B - -Print side A - -
18 2.592.000Print side B - -
Printing 1.568 2 145.75 5.929.600Complete print out - - 20 15.000
Fold - - 35 1.200.000UV-Varnish 1 1 28 86.000
Complete foold - - 20 15.000Binding 1 1 83.4 1.760.000
Sort - - 60 15.000
13
Printing
Printpreperation
Finishing
ContentCreation
Prepress
Distribution
Proof
Operator Skill
Adjust Color
Reprint
Planner
Planner
Printing
Printpreperation
Finishing
ContentCreation
Prepress
Distribution
Combination Setting
Colour
Set profile
Art work
Shrink pack 1 1 36 84.000Finishing 3 3 282.4 3.175.000
TOTAL PROCESS 1579 6 484.15 11.104.600Table 4. desain awal proses cetakan
Dari data yang didapatkan, desain awal yang digunakan percetakan adalah sebagai berikut :
Berikut desain baru terhadap cetak yang digunakan percetakan setelah pengolahan data.
14
3.2.2 Pengolahan Desain Baru
Component Number Part CountAssembly Time
(Minutes)Assembly Cost
(Rp)Plate side A 4
128 1.000.000
Plate side B 4 28 1.000.000Paper need 1000
1 17
1.000.000Waste paper comb 200 200.000Waste paper fold 50 50.000Waste paper bind 100 100.000Waste paper UV.V 50 50.000
Ink side A 41
40 500.000Ink side B 4 40 500.000
Combination A - -20 432.000
Combination B - -Print side A - -
18 2.592.000Print side B - -TOTALS 1416 3 191 7.424.000
Table 5. desain baru perakitan cetakan
Dari data yang didapatkan pada pada tabel diatas, diketahui total waktu perakitan T1 = 191 menit. Disamping itu diketahui pula total bagian 3 dan rata waktu perakitan 17 mnt. Dengan demikian teori waktu perakitan yang diperoleh T2 = 51. Sehingga didapat desain
efisiensi perakitan : η = T2
T1
= 51191
=0,2670=26,70 %
Desain baru komponen cetak
Component Number Part CountAssembly Time
(Minutes)Assembly Cost
(Rp)Plate side A 4
128 1.000.000
Plate side B 4 28 1.000.000Paper need 1000
1 17
1.000.000Waste paper comb 200 200.000Waste paper fold 50 50.000Waste paper bind 100 100.000Waste paper UV.V 50 50.000
Ink side A 41
40 500.000Ink side B 4 40 500.000
UV-Varnish 1 1 26.6 77.200Hot Melt 1 1 83.4 220.000
Shrink pack 1 1 36 84.000TOTALS
COMPONENT1419 6 299 4.781.200
Tabel 6. Desain baru komponen cetakan
15
Desain baru proses cetak
Component Number Part CountAssembly Time
(Minutes)Assembly Cost
(Rp)Plate side A 4
128 1.000.000
Plate side B 4 28 1.000.000Print preparation 8 1 56 2.000.000
Paper need 1000
1 17
1.000.000Waste paper comb 200 200.000Waste paper fold 50 50.000Waste paper bind 100 100.000Waste paper UV.V 50 50.000
Ink side A 41
40 500.000Ink side B 4 40 500.000
Combination A - -20 432.000
Combination B - -
Print side A - -18 2.592.000
Print side B - -
Printing 1.408 2 135 5.424.000Complete print out - - 20 15.000
Fold - - 35 1.200.000UV-Varnish 1 1 28 86.000
Complete foold - - 20 15.000Binding 1 1 83.4 1.760.000
Sort - - 60 15.000Shrink pack 1 1 36 84.000Finishing 3 3 281 3.166.200
TOTAL PROCESS 1419 6 472 10.590.200Tabel 7. Desain baru proses cetakan
Dari tabel diatas dapat dilihat estimasi biaya proses yang membentuk cetakan/plano menjadi produk majalah dengan total estimasi biaya proses sebesar Rp. 10.590.200,-
untuk dapat menguji kombinasi pengaturan tersebut diperlukan analisis varian untuk menguji keberartian pengaruh dari ketiga faktor diatas yang merupakan atribut-atribut penyusun (Print Preparation = Atributnya Density, Printing = Atributnya Tipe Tinta, Finishing = Atributnya PH air pembasah) DFMA (taraf keberartian 0,05). Kemudian dapat dilihat untuk kombinasi pengaturan dengan DOE.
3.2.2 Pengujian Kombinasi Pengaturan dengan DOE
DOE yang digunakan dalam penelitian ini lebih terarah dan tepat pada metode penyelesaian perancangan eksperimen dengan factorial design dilihat dari kesesuaian – kesesuaian yang ada dibandingkan dengan metode penyelesaian lainnya. Karena terkenal dengan paling efisien dan apa yang kita maksudkan
16
untuk percobaan yang lengkap atau replikasi terhadap semua kombinasi level terhadap faktor – factor dapat diketahui. Dengan dipetakannya kombinasi pengaturan cetak diatas, maka parameter yang dapat dilakukan sesuai terhadap perhitungan factorial design dengan Three-Level (3k) Factorial Design. Dimana berikut tiga parameter kombinasi pengaturan tersebut:
a = 3 (Warna /Tinta) b = 2 (PH air pembasah) c = 3 (Density) n = 3 (replikasi)
(L*a*b luasan gabungan 4 warna : Cyan,Magenta,Yellow, dan blakK) : 270 % (C:50%, M:60%,Y:60%,dan K: 100%), 310 (C:60%, M:70%,Y:80%,dan K: 100%) dan 340% (C:70%, M:80%,Y:90%,dan K: 100%). Dari eksperimen yang dilakukan dengan ketentuan yang sesuai dengan kombinasi pengaturan, didapatkan hasil luasan gabungan warna (yang merupakan terjemahan dari L*a*b warna) terhadap beberapa tinta yang sering digunakan percetakan dapat memberikan hasil mutu standar kualitas hasil cetakan, agar lebih dapat berinteraksi secara optimal. Tentunya diharapkan optimal dari keadaan semula. Dalam pencetakan suatu barang ada tiga faktor yang perlu diperhatikan, yaitu pengaruh warna (ada tiga merk tinta), density yang dipakai dalam percobaan (tiga density), dan PH air pembasah proses pencetakan (contrast dan brightness). Tiga replikasi diambil dari tiap kombinasi faktor dengan menggunakan spektrometer atau yang lebih kenal didengar dengan densitometer (untuk mengukur warna cetak) pada hasil cetakan. Dimana sebelumnya terdapat atribut – atribut yang terdapat pada tiap cetakan yang akan dicetak diimposisi terlebih dahulu berdasarkan ukurannya.
Imposisi digital yang merupakan pengaturan/penyusunan halaman-halaman secara digital menurut pola atau tata letak yang sudah di rencanakan, sehingga setelah dicetak dan dilipat,halaman tersebut menjadi berurutan tiap katerennya. Pada imposisi ini terdapat beberapa keterangan yang berfungsi menjaga kualitas hasil cetak. Salah satu keterangan yang sangat penting dari hasil imposisi tersebut adalah color bar. Color bar tercetak pada pinggiran area cetak yang berguna untuk memonitoring masalah yang terjadi pada cetakan seperti density tinta, dot gain, dan kekontrasan cetak. Color bar biasanya terletak pada tiap hasil cetakan dapat mewakili banyaknya ragam warna yang terdapat pada cetakan. Dan dengan bantuan densitometer sebagai alat ukur yang mewakili warna cetak tersebut maka konsistensi kualitas hasil cetakan dapat dijaga, bahkan ditingkatkan. Diputuskan bahwa interaksi antara faktor perlu diselidiki. Hasil eksperimen secara lengkap dapat dilihat pada tabel dibawah ini,
17
Warna (Tinta)
PH air pembasahContrast (C) Brightness (B)Density Density
1.4 1.45 1.5 1.4 1.45 1.5Cemani Toka (CT)
275.0 295.0 310.0 290.0 295.0 340.0285.0 280.0 320.0 275.0 320.0 320.0270.0 300.0 340.0 270.0 295.0 330.0
Toyo (T) 280.0 320.0 305.0 310.0 290.0 295.0275.0 290.0 325.0 310.0 295.0 310.0270.0 310.0 325.0 285.0 280.0 290.0
Osmond (O)
270.0 310.0 340.0 325.0 325.0 310.0280.0 315.0 310.0 315.0 300.0 285.0295.0 305.0 330.0 295.0 280.0 270.0
Tabel 8. Pendahuluan Hasil Eksperimen Kombinasi Pengaturan Cetakan/Plano
Dengan demikian untuk dapat menguji kombinasi pengaturan tersebut diperlukan analisis varian untuk menguji keberartian pengaruh dari ketiga faktor diatas yang merupakan atribut-atribut penyusun (Print Preparation = Atributnya Density, Printing = Atributnya Tipe Tinta, Finishing = Atributnya PH air pembasah) DFMA (taraf keberartian 0,05).
Pada pendahuluan kombinasi pengaturan diatas dapat dijabarkan menjadi beberapa faktor berpengaruh dan beberapa interaksi antar faktor berpengaruh tersebut. Ini tidak mudah diselesaikan dengan metode sederhana 2 faktor, melainkan dengan metoda factorial design 3 faktor.
Dalam kombinasi pengaturan diatas terdapat 3 faktor yang berpengaruh, yaitu :a. Faktor A : pengaruh warna (tinta) (i)b. Faktor B : PH air pembasah, proses cetak (j)c. Faktor C : density yang ditetapkan (k)
Percobaan dilakukan untuk menyelidiki faktor yang berpengaruh dan interaksi antara faktor tersebut dengan cara :
a. Faktor A : (diambil 3 tinta ”i” yaitu tinta cemani toka, toyo, dan osmond) bertaraf “a”b. Faktor B : (Tingkat PH ”j” yang digunakan yaitu contrast dan brightness) bertaraf “b”c. Faktor C : (diambil 3 tetapan density ”k” yang digunakan yaitu density 1.4, 1.45 dan
1.5) bertaraf “c”d. Interaksi factor A,B : (interaksi tinta dengan PH ”ij”) bertaraf ”ab”e. Interaksi factor A,C : (interaksi tinta dengan PH ”ik”) bertaraf ”ac”f. Interaksi factor B,C : (interaksi tinta dengan PH ”jk”) bertaraf ”bc”g. Interaksi factor A,B,C : (interaksi tinta dengan PH ”ijk”) bertaraf ”abc”
Akan dilakukan analisa varian untuk menguji pengaruh dari ketiga factor tersebut pada (α = 0,05). Componen dari analisa varian 3 faktor (3k) ini adalah:
a = 3 b = 2 c = 3
18
n = 3UJI HIPOTESIS
Uji hipotesis dengan menggunakan batasan tingkat kepercayaan seperti diatas dan faktor-faktor yang berinteraksi maka dapat dijabarkan variansi Ho dan H1 adalah sebagai berikut:
1. Uji hipotesis factor berpengaruh A (i)
SSA = 1
bcn∑i=i
a
yi2−¿ y2
abcn¿
Ho : α 1 = α 2 = α 3 = 0Hi : at least one α ≠ 0
2. Uji hipotesis factor berpengaruh B (j)
SSB = 1
acn∑j=i
b
yj2− y2
abcn
Ho : β 1 = β 2 = 0Hi : at least one β ≠ 0
3. Uji hipotesis factor berpengaruh C (k)
SSC = 1
abn∑k =i
c
yj2 . k− y2
abcn
Ho : γ 1 = γ 2 = γ 3 = 0Hi : at least one γ ≠ 0
4. Uji hipotesis factor yang berinteraksi A,B (ij)
SSSubtotal (AB) = I
cn∑i=i
a
❑∑j=i
b
yij−¿ y2
abcn¿
SSAB = I
cn∑i=i
a
❑∑i=i
b
yij−¿ y2
abcn−SS A−SSB ¿
Ho : (αβij) = 0 untuk i, jHi : at least one (αβij) ≠ 0
5. Uji hipotesis factor yang berinteraksi A,C (ik)
SS Subtotal (AC) = I
cn∑i=i
a
❑∑k =i
c
yi . k2−¿ y2
abcnB
¿
SSAC = I
cn∑i=i
a
❑∑k =i
c
yi . k2−¿ y2
abcn−SS A−SSB ¿
Ho : (αγik) = 0 untuk i,kHi : at least one (αγik) ≠ 0
6. Uji hipotesis factor yang berinteraksi B,C (jk)
19
SS Subtotal (BC) = I
an∑j=i
b
❑∑k=i
c
y2 jk−¿ y2
abcn❑¿
SSBC = I
an∑j=i
b
❑∑k=i
c
y2 jk−¿ y2
abcn−SSB−SSC¿
Ho : (βγ)jk = 0 untuk j,kHi : at least one (βγ)jk ≠ 0
7. Uji hipotesis factor yang berinteraksi A,B,C (ijk)
SSSubtotal (ABC) = In∑i=i
a
❑∑j=i
b
❑∑k=i
c
yijk 2−¿ y2
abcn❑¿
SSABC = In∑i=i
a
❑∑j=i
b
❑∑k=i
c
yijk 2−¿ y2
abcn−SS A−SSB−SSC−SSAB−SS AC−SSBC¿
Ho : (αβγ)ijk = 0Hi : at least one (αβγ)ijk ≠ 0γijkl = µ + αi + βj + γk + (αβ)ij + (αγ)ik + (βγ) jk + (αβγ)ijk + εijkl
i = 1,2 ... aj = 1,2 ... bk = 1,2 ... cl = 1,2 ... n
UJI REPLIKASIDari tabel pendahuluan diatas dilakukan perhitungan jumlah tiap faktor dan jumlah
interaksi faktor tersebut, maka didapat hasil dengan tabel dibawah ini:Tabel 9. Pengolahan Hasil Eksperimen Kombinasi Pengaturan Cetakan/Plano
Warna (Tinta)
PH air pembasah
YiContrast (C) Brightness (B)
Density Density1.4 1.45 1.5 1.4 1.45 1.5
Cemani Toka (TC)
275830
295875
310970
290835
295910
340990 5410285 280 320 275 320 320
270 300 340 270 295 330
Toyo (T)
280825
320920
305955
310905
290865
295895 5365275 290 325 310 295 310
270 310 325 285 280 290
Osmond (O)
270845
310930
340980
325935
325905
310865 5460280 315 310 315 300 285
295 305 330 295 280 270B x CTotal
2500 2725 2905 2675 2680 2750 y…
20
y.jk
yj… 8130 8105 16235
Tabel 10. Tabel AxB Total (y.ij)
Tabel 11. Tabel AxC Total (y.ik)
PERHITUNGAN SUM SQUARE
1. Sum Square komponen faktor
a. Sum Square Tinta (A)
Tinta = 1
bcn∑i=i
a
yi2−¿ y2 … ...abcn
¿
SSA = 250.9259
21
Faktor A (i)
Faktor B (j)
C B yi…
CT 2675 2735 5410
T 2700 2665 5365
O 2755 2705 5460
yj… 8130 8105
Faktor A (i)
Faktor C (k)
1.4 1.45 1.5
CT 1665 1785 1960
T 1730 1785 1850
O 1780 1835 1845
yk… 5175 5405 5655
b. Sum Square PH (B)
PH = 1
acn∑j=i
b
yj2− y2…….abcn
SSB = 11.5741
c. Sum Square Density (C)
Density = 1
abn∑k =i
c
yj2 . k− y2 ……abcn
SSC = 6403.7037
2. Sum Square interaksi 2 komponen factor
a. Sum Square Interaksi Tinta dengan PH (AxB)
SSSubtotal (AB) = I
cn∑i=i
a
❑∑j=i
b
yij−¿ y2 …..abcn
¿
SSAB = I
cn∑i=i
a
❑∑i=i
b
yij−¿ y2 ……abcn
−SS A−SSB ¿
SSAB = 395.3703
b. Sum Square Interaksi Tinta dengan Density (AxC)
SS Subtotal (AC) = I
cn∑i=i
a
❑∑k =i
c
yi . k2−¿ y2 ……abcnB
¿
SSAC = I
cn∑i=i
a
❑∑k =i
c
yi . k2−¿ y2 …….abcn
−SS A−SSB ¿
SSAC = 2543.5185
c. Sum Square Interaksi PH dengan Density (BxC)
SS Subtotal (BC) = I
an∑j=i
b
❑∑k=i
c
y2 jk−¿ y2 …….abcn❑
¿
SSBC = I
an∑j=i
b
❑∑k=i
c
y2 jk−¿ y2 ……abcn
−SSB−SSC ¿
SSBC = 3137.0370
3. Sum Square interaksi 3 komponen factor
a. Sum Square Interaksi Subtotal (SSsubtotal (ABC))
22
SSSubtotal (ABC) = In∑i=i
a
❑∑j=i
b
❑∑k=i
c
yijk 2−¿ y2 …… ..abcn❑
¿
= 15302.3148
b. Sum Square Interaksi Tinta dengan PH dengan Density (AxBxC)
SSABC = In∑i=i
a
❑∑j=i
b
❑∑k=i
c
yijk 2−¿ y2 ……abcn
−SSA−SSB−SSC−SS AB−SSAC−SSBC ¿
SSABC = 2560.1852
4. Sum Square Error
SSE = SST – SSSubtotal (ABC) = 21602 – 15302,3148 = 6299,6852 ~ 6300
5. Sum Square Total
SSTotal = ∑i=i
a
∑j=i
b
∑k=i
c
∑i=i
n
y2ijkl− y2 …… ..n
= 21602
ANALISA DATA PENGUJIAN KOMBINASI PENGATURAN
Dari perhitungan diatas dapat diambil suatu pengelompokan data dengan mempertimbangkan derajat kebebasan, meansquare, dah harga actual (Fo). Penyampaian ini dilakukan dengan tabel ANOVA seperti berikut ini:
Source of Varian Sum of Square Dof Mean Square FoTinta A (i......) 250.9259 a-1 = 3 – 1 = 2 MSA = SSA/dof
= 125.463Fo = MSA/MSE = 0,717
PH B (j......) 11.5741 b-1 = 2 - 1 = 1 MSB = SSB/dof = 11.5741
Fo = MSB/MSE = 0,066
Densinty C (k.....) 6403.7037 c-1 = 3- 1 = 2 MSC = SSC/dof = 3201.852
Fo= MSC/MSE = 18,296
AxB (i.j) 395.3703 (a-1) (b-1) = 2.1= 2
MSAB = SSAB/dof = 197.6851
Fo = MSAB / MSE = 1,129
AxC (i.k) 2543.5185 (a-1) (c-1) = 2.2 = 4
MSAC = SSAC/dof = 635.8796
Fo= MSAC / MSE = 3,634
BxC (j.k) 3137.0370 (b-1) (c-1) = 1.2 = 2
MSBC = SSBC/dof = 1568.5185
Fo= MSBC/MSE = 8,963
AxBxC (i.j.k) 2560.1852 (a -1) (b-1) (c-1) = 2.1.2 = 4
MSABC = SSABC/dof = 640.0463
Fo = MSABC/MSE = 3,657
ERROR 6300 abc ( n-1) = 3.2.3 (3-1) = 36
MSE = SSE/dof = 175
TOTAL 21602 abc (n-1) = 3.2.3
23
(3-1) = 53
Daerah Kritis:
Analisa ditabel ANOVA akan dikomparasi dengan value pengujian dengan tingkat keberartian α 0,05. Diharapkan dengan adanya komparasi ini dapat dilihat dan diambil suatu kesimpulan dari pernyataan awal variasi Ho dan H1
Batasan daerah kritis pada value pengujian (F0,05) dengan tingkat kepercayaan α 0,05 adalah:
1. Daerah kritis komponen faktora. Faktor “A” dengan DOF 2
F0,05 (2,36) = 1,446Karena ditabel terbatas akan digunakan interpolasi, dimana 36 ada diantara 30 & 40 maka:
(36−3040−30
¿ (1,45-1,44) + 1,44 = 1,446
b. Faktor “B” dengan DOF 1F0,05 (1,36) = 1,372Karena ditabel terbatas akan digunakan interpolasi, dimana 36 ada diantara 30&40 maka:
(36−3040−20
¿(1,38-1,36) + 1,36 = 1,372
c. Faktor “C” dengan DOF 2F0,05 (2,36) = 1,446
2. Daerah kritis interaksi faktora. Interaksi faktor “AxB” dengan DOF 2
F0,05 (2,36) = 1,446b. Interaksi faktor “AxC” dengan DOF 4
F0,05 (4,36) = 1,412Karena ditabel terbatas akan digunakan interpolasi, dimana 36 ada diantara 30&40, maka:
(36−3040−30
¿(1,42-1,40) + 1,40 = 1,412
c. Interaksi faktor “BxC” dengan DOF 2F0,05 (2,36) = 1,446
d. Interaksi faktor “AxBxC” dengan DOF 4F0,05 (4,36) = 1,412
3. Perbandingan value aktual (Fo) dengan value pengujian (F0,05) adalah:a. Factual faktor A < F pengujian -> 0,717 < 1,446 tidak menerima Ho pada taraf
keberartian 0,05b. Factual faktor B < F pengujian -> 0,066 < 1,372 tidak menerima Ho pada taraf
keberartian 0,05c. Factual faktor C > F pengujian -> 18,296 < 1,446 tolak Ho pada taraf
keberartian 005
24
d. F actual faktor AB > F pengujian -> 1,129 < 1,446 tidak menerima Ho pada taraf keberartian 0,05
e. F actual faktor AC > F pengujian -> 3,634 > 1,412 tolak Ho pada taraf keberartian 0,05
f. F acture faktor BC > F pengujian -> 8,963 > 1,446 tolak Ho pada taraf keberartian 0,05
g. F actual faktor ABC > F pengujian -> 3,657 > 1,412 tolak Ho pada taraf keberartian 0,05
BAB IV
ANALISIS MASALAH
4.1 ANALISIS DESAIN MANUFACTURE DAN PERAKITAN
Dari perancangan kombinasi pengaturan yang dilakukan pada jelas terlihat perbedaan yang mengarah pada penghematan. Dan jelas terlihat perbedaan berarti dan lebih terarah pada mutu standar kualitas hasil cetakan sebagaimana yang diharapkan pada penelitian ini. Adapun analisis yang didapat dari perhitungan pengolahan data adalah sebagai berikut :1. Reduce Time
Disini terdapat penurunan waktu yang cukup signifikan dari desain awal terhadap desain baru. Berikut merupakan reduce time yang terjadi :
a. Terdapat penurunan rata waktu perakitan untuk waste kertas selama 0.75 menit untuk minimum oplah sebesar 1000/plano cetak. Sehingga didapat penghematan waktu kertas selama 0.75 menit dari desain awal.
b. Terdapat penurunan rata waktu perakitan untuk proses cetak waste kertas selama 10 menit untuk minimum oplah sebesar 1000/plano cetak. Sehingga didapat penghematan proses waktu kertas selama 10 menit dari desain awal.
c. Terdapat penurunan rata waktu perakitan untuk waste kertas uv – varnish selama 1.4 menit untuk minimum oplah sebesar 1000/plano cetak. Sehingga didapat penghematan proses waktu kertas selama 1.4 menit dari desain awal.
d. Penurunan terhadap total waktu perakitan DFA selama 201.75mnt – 191mnt = 10.75mnt.
25
e. Penurunan terhadap total waktu perakitan DFM komponen selama 301.15mnt – 299mnt = 2.15mnt.
f. Penurunan terhadap total waktu perakitan DFM proses selama 484.15mnt – 472mnt = 12.15mnt
2. Reduce MaterialPada Penurunan material tidak terasa secara signifikan. Namun bahan baku
utama sebagai media penerimaan cetakan adalah kertas. Dan produk majalah dapat terbentuk dari bagian – bagian cetakan yang dijadikan menjadi satu, yang mana pembentuk utamanya adalah kertas pula. Hal ini merupakan suatu perubahan kecil yang akan terasa besar jika dilihat secara produk cetak massal dan dalam jangka waktu tertentu terhadap penggunaan waste kertas cetak. Dari awal penggunaan 360 menjadi 200. Sehingga kertas yang dihemat seanyak 160 lembar/plano cetak. Bisa diperkirakan jika setiap order mempunyai penghematan yang sama akan terasa lebih berhemat.
3. Reduce CostHal ini merupakan yang selalu diharapkan oleh berbagai perusahaan untuk
dapat menurunkan biaya. Disamping itu pula dalam penurunan biaya dapat dilakukan alokasi biaya dalam rangka memperkuat strategi dan memperkokoh pertahanan dari ancaman-ancaman pesaing luar. Berikut biaya – biaya yang dapat dihemat :
Penurunan terhadap penggunaan waste kertas cetak. Dari awal penggunaan 360 menjadi 200. Sehingga kertas yang dihemat seanyak 160 lembar/plano cetak.
Untuk biaya kertas lebih hemat 160 lembar x Rp 1.000,-/pcs = Rp. 160.000 Untuk biaya proses cetak waste kertas lebih hemat 160 lembar x Rp 2.160,-/pcs =
Rp.345.600 Untuk biaya proses waste kertas uv – varnish lebih hemat 160 lembar
(Rp.86.000/1560) = Rp. 8.800,- Untuk efisiensi perakitan terdapat pula perbedaan yang cukup signifikan untuk
minimum order 1000/plano kertas cetak 26.70 % - 26.39% = 0.31 % Untuk DFA biaya perakitan mengalami perbedaan yang berarti pula Rp. 7.929.600 –
Rp. 7.424.000 = lebih hemat Rp. 505.600,- Untuk DFM biaya perakitan komponen Rp. 4.950.000 – Rp. 4.781.200 = lebih hemat
Rp 168.800,- Untuk DFM biaya perakitan proses Rp. 11.104.600 – Rp. 10.590.200 = lebih hemat
Rp 514.400-
4.2 ANALISIS DOE
Dari eksperimen yang dilakukan pada pengujian kombinasi pengaturan didapat beberapa analisis yang mendukung adanya perubahaan desain cetak yang menjadi acuan eksperimen dalam meningkatkan mutu standard kualitas hasil cetakan. Perancangan eksperimen dalam hal ini digunakan daram rangka terdapatnya pengaruh dari ketiga faktor
26
yang merupakan atribut – atribut penyusun desain DFMA yang baru. Hal ini sangat berpengaruh dan lebih dapat diterima dengan baik secara teknis dan pasti. dibandingkan denga desain awal DFMA. Dengan terbentuknya rancangan kombinasi tersebut, maka diharapkan konsistensi dan kestabilan hasil cetakan dapat sesuai dengan yang diharapkan pelanggan. Untuk itu pada eksperimen pengujian kombinasi pengaturan, digunakan metode penyelesaian perancangan eksperimen dengan factorial design dilihat dari kesesuaian – kesesuaian yang ada dibandingkan dengan metode penyelesaian lainnya. Disamping itu cara ini lebih efisien seperti yang telah dibahas sebelumnya. Adapaun analisis DOE yang didapat dari perhitungan pengolahan data adalah sebagai berikut :
a. Factual faktor A < F pengujian -> 0,717 < 1,446 tidak menerima Ho pada taraf
keberartian 0,05 (Ada perbedaan yang tidak terlalu cukup signifikan terhadap
kemampuan masing-masing tinta dalam proses cetak.)
b. Factual faktor B < F pengujian -> 0,066 < 1,372 tidak menerima Ho pada taraf
keberartian 0,05 (Ada perbedaan yang hampir tidak signifikan terhadap PH air
pembasah pada saat akan melakukan proses pencetakan.)
c. Factual faktor C > F pengujian -> 18,296 < 1,446 tolak Ho pada taraf keberartian 005
(Ada perbedaan yang sangat signifikan terhadap density yang dipakai dalam
pembuatan produk cetakan pada proses pencetakan.)
d. F actual faktor AB > F pengujian -> 1,129 < 1,446 tidak menerima Ho pada taraf
keberartian 0,05 (Ada perbedaan yang cukup signifikan terhadap interaksi antar
kemampuan tinta dengan PH air pembasah sesudah proses pencetakan produk
cetakan.)
e. F actual faktor AC > F pengujian -> 3,634 > 1,412 tolak Ho pada taraf keberartian
0,05 (Ada perbedaan yang signifikan terhadap interaksi antar kemampuan tinta
dengan penentuan density pada proses pencetakan produk cetakan.)
f. F acture faktor BC > F pengujian -> 8,963 > 1,446 tolak Ho pada taraf keberartian
0,05 (Ada perbedaan yang signifikan terhadap interaksi antar PH air pembasah yang
dibutuhkan pada saat proses pencetakan dan berpengaruh sesudah proses pencetakan
saat pembuatan produk cetakan.)
g. F actual faktor ABC > F pengujian -> 3,657 > 1,412 tolak Ho pada taraf keberartian 0,05 (Ada perbedaan yang signifikan terhadap interaksi antar ketiga faktor (kemampuan tinta, PH air pembasah dan density).)
27
Finishing
Printing
PrintPreperation
ContentCreation Prepress
Standard Kualitas Output Cetakan
Improvement
Stable
Consistent
Planner
Distribution
Combination Setting
Reduce Cost
ReduceMaterial
ReduceTime
Colour
Set Profile
Art Work
4.3 ANALISIS KOMBINASI PENGATURAN
Dengan dilakukannnya analisis terhadap Desain manufactur dan perakitan serta DOE tersebut, maka dapat di lihat kembali hasil dari rancangan dan penerapan kombinasi pengaturan percetakan. Bukan hanya berupa hasil yang didapatkan, namun proses yang berlangsung pada kombinasi pengaturan yang dirancang dan untuk kemudian diterapkan pada alur proses percetakan. Sehingga perubahan terhadap pengaruh proses yang terjadi pada kombinasi pengaturan ini memberikan manfaat lebih. Baik dari penghematan hingga pada mengetahui perbedaan kesignifikanan yang terjadi dalam interaksi antar faktor terkait, yang merupakan atribut penyusun peningkatan mutu standar kualitas hasil cetakan.
28
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 KESIMPULAN
Dari penelitian yang telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan berupa rancangan kesimpulan proses cetak pada produk majalah yang dilakukan dengan menggunakan kombinasi pengaturan sebagai penganti proof untuk dapat meningkatkan mutu standar kualitas hasil cetakan sesuai dengan permintaan pelanggan. Disamping itu pula terjadi penghematan dari segi waktu, material dan biaya. Dan sebagaimana penerapan kombinasi pengaturan tersebut dengan DOE terhadap konsistensi dan kestabilan dalam memperbaiki mutu standar kualitas hasil cetakan dapat sesuai dengan yang diharapkan pelanggan. Dimana pelanggan dalam hal ini akan lebih melihat dari aspek bisnis yang tentunya menguntungkan dalam pembiayaan sebagai pengguna jasa percetakan. Hal yang dimaksud diterjemahkan pada penghematan yang terjadi sebagai berikut :
1. Penghematan Waktu :
Total Waktu Perakitan Desain rakitan = 201,75−191
201,75x 100 % = 5.33%
Total Waktu Perakitan DFM Komponen= 301,15−299
301,15x100 % = 0.71%
Total Waktu Perakitan DFM Proses = 484,15−472
484,15x 100 % = 2.51%
29
2. Penghematan Material :
Pengunaan Waste Kertas Cetak = 360−200
360x100 % = 44.44 %
3. Penghematan Biaya :
DFA Biaya Perakitan = 7.929.600−7.424 .000
7.929 .600x 100 % =
6.37%
DFM Biaya Perakitan Komponen = 4.950 .000−4.781 .200
4.950 .000x100 % =
3.41%
DFM Biaya Perakitan Proses = 11.104.600−10.590 .200
11.104 .600x100 % =
4.63%Dari hasil DFMA didapatkan biaya yang efisien untuk dapat menguji kombinasi pengaturan tersebut diperlukan analisis varian untuk menguji keberartian pengaruh dari ketiga faktor diatas yang merupakan atribut-atribut penyusun (Print Preparation = Atributnya Density, Printing = Atributnya Tipe Tinta, Finishing = Atributnya PH air pembasah) DFMA (taraf keberartian 0,05). Didapatkan perhitungan DOE dengan menghasilkan perbedaan dalam proses percetakan:a. Factual faktor A < F pengujian -> 0,717 < 1,446 tidak menerima Ho pada taraf
keberartian 0,05 (Ada perbedaan yang tidak terlalu cukup signifikan terhadap kemampuan masing-masing tinta dalam proses cetak.)
b. Factual faktor B < F pengujian -> 0,066 < 1,372 tidak menerima Ho pada taraf keberartian 0,05 (Ada perbedaan yang hampir tidak signifikan terhadap PH air pembasah pada saat akan melakukan proses pencetakan.)
c. Factual faktor C > F pengujian -> 18,296 < 1,446 tolak Ho pada taraf keberartian 005 (Ada perbedaan yang sangat signifikan terhadap density yang dipakai dalam pembuatan produk cetakan pada proses pencetakan.)
d. F actual faktor AB > F pengujian -> 1,129 < 1,446 tidak menerima Ho pada taraf keberartian 0,05 (Ada perbedaan yang cukup signifikan terhadap interaksi antar kemampuan tinta dengan PH air pembasah sesudah proses pencetakan produk cetakan.)
e. F actual faktor AC > F pengujian -> 3,634 > 1,412 tolak Ho pada taraf keberartian 0,05 (Ada perbedaan yang signifikan terhadap interaksi antar kemampuan tinta dengan penentuan density pada proses pencetakan produk cetakan.)
f. F acture faktor BC > F pengujian -> 8,963 > 1,446 tolak Ho pada taraf keberartian 0,05 (Ada perbedaan yang signifikan terhadap interaksi antar PH air pembasah yang dibutuhkan pada saat proses pencetakan dan berpengaruh sesudah proses pencetakan saat pembuatan produk cetakan.)
g. F actual faktor ABC > F pengujian -> 3,657 > 1,412 tolak Ho pada taraf keberartian 0,05 (Ada perbedaan yang signifikan terhadap interaksi antar ketiga faktor (kemampuan tinta, PH air pembasah dan density).)
30
Dengan adanya penghematan tersebut maka akan semakin lebih kompetitif dalam persaingan bisnis terhadap kepuasan dan kebahagian pelanggan sebagai pengguna jasa percetakan.
5.2 SARAN
Hal yang dapat disarankan untuk kombinasi pengaturan percetakan produk majalah selanjutnya adalah pertimbangan faktor lain yang dapat dikombinasikan sebagai variabel baru berupa pengaruh jenis kertas yang digunakan. Hal tersebut dapat menjadi variabel baru yang muncul dikarenakan pengaruh pasar kertas kian bertambah banyak. Sehingga menimbulkan ragam jenis kertas yang berbeda sesuai dengan harga yang ditawarkan kepada pihak percetakan dapat berubah dalam periode yang pendek. Hal tersebut menyebabkan ragam kualitas kertas berbanding dengan harganya. Untuk itu terdapat ragam perbedaan kualitas kertas yang digunakan percetakan atas warna dasar kertas. Sehingga tentunya dapat mempengaruhi warna cetak yang berujung pada kualitas cetakan.
31
DAFTAR PUSTAKA
http://sixsigmaindonesia.com/design-of-experiment-doe/
http://miftahurrizkie.blogspot.com/2012/04/desain-for-manufacturing.html
32