11 - ASST 2006 - M.o.sec & Henneberg

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/24/2019 11 - ASST 2006 - M.o.sec & Henneberg

    1/20

    Program S1/Reg. Jurusan Teknik Sipil ANALISIS STRUKTUR II Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo

    Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada Sem. Genap 2005/2006 03 - 01

    METHOD OFMETHOD OF SECTIONSECTION

  • 7/24/2019 11 - ASST 2006 - M.o.sec & Henneberg

    2/20

    Program S1/Reg. Jurusan Teknik Sipil ANALISIS STRUKTUR II Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo

    Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada Sem. Genap 2005/2006 03 - 02

    METHOD OF SECTIONMETHOD OF SECTION

    Kekurangan dari Method of Joint & Graphical Method:

    untuk menghitung gaya batang dari sebuah batang di dalam (di tengah)

    suatu rangka batang harus di dahului dg menghitung gaya2 batang lain.

    A BC D

    E F

    P1 P2

    P3

    P4

    RAV

    RAH

    RBV

    Contoh:Untuk menghitung gaya

    batang EF harus di dahului

    dengan mencari

    gaya2 batang

    AC, AE, CEatau

    BD dan BF lebih dahulu

    ?

  • 7/24/2019 11 - ASST 2006 - M.o.sec & Henneberg

    3/20

    Program S1/Reg. Jurusan Teknik Sipil ANALISIS STRUKTUR II Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo

    Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada Sem. Genap 2005/2006 03 - 03

    METHOD OF SECTIONMETHOD OF SECTION

    Dengan menggunakan Method of Section:

    Dapat dicari gaya batang dari sebuah batang di dalam (di tengah) suatu

    rangka batang tanpa harus di dahului dg menghitung gaya2 batang lain.

    Jadi metoda ini dapat juga digunakan jika hanya beberapa gaya batang

    yang ingin dihitung.

    P1

    P2

    P3

    P4

    RAV

    RAH

    RBV

    A BCD

    E

    F G H

    Prinsip:

    Dibuat potongan pada struk-

    tur truss, tetapi garis kerja

    gaya2 batang pada batang

    terpotong tidak berpotongandi satu titik.

    Misal: Pot. 1-1, 2-2, 3-3

    1

    12

    2

    3

    3

  • 7/24/2019 11 - ASST 2006 - M.o.sec & Henneberg

    4/20

    P1 P2

    P3

    P4

    RAV

    RAH

    RBV

    A BCD

    E

    F G H

    1

    1

    Program S1/Reg. Jurusan Teknik Sipil ANALISIS STRUKTUR II Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo

    Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada Sem. Genap 2005/2006 03 - 04

    METHOD OF SECTIONMETHOD OF SECTION

    Struktur terpotong menjadi 2 bagian misal bag. kiri dan bag. kanan:

    Dengan adanya gaya-dalam pada batang2 terpotong (yi. gaya batang),

    maka masing2 bagian potongan struktur merupakan diagram benda bebas

    (free body diagram, FBD) yang seimbang.

    P1

    P3

    P4

    RAV

    RAHA C

    D

    F G

    1

    1

    P2

    RBV

    BE

    H

    1

    1Gaya2 dalam

    (Internal Forces)

    FGH

    FDH

    FDE

    Dianggap sbg btg2 tarik!FBD-Kiri Seimbang

    FBD-Kanan Seimbang

  • 7/24/2019 11 - ASST 2006 - M.o.sec & Henneberg

    5/20

    Program S1/Reg. Jurusan Teknik Sipil ANALISIS STRUKTUR II Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo

    Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada Sem. Genap 2005/2006 03 - 05

    METHOD OF SECTIONMETHOD OF SECTION

    P1

    P3

    P4

    RAV

    RAHA C

    D

    F G

    1

    1

    FGH

    FDH

    FDE

    P2

    RBV

    BE

    H

    1

    1

    FGH

    FDH

    FDE

    Gaya-gaya batang FGH, FDH dan FDE dapat dicari menggunakan prinsip

    keseimbangan pada FBD-Kiri atau FBD-Kanan Pilih yang termudah!

    FBD-Kiri Seimbang

    FBD-Kanan Seimbang

    Penyelesaian dengan cara: - Grafis Metoda Culmann

    - Analitis Metoda Ritter

  • 7/24/2019 11 - ASST 2006 - M.o.sec & Henneberg

    6/20

    Program S1/Reg. Jurusan Teknik Sipil ANALISIS STRUKTUR II Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo

    Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada Sem. Genap 2005/2006 03 - 06

    METHOD OF SECTIONMETHOD OF SECTION Metoda CulmannMetoda Culmann

    P1

    P3

    P4

    RAV

    RAHA C

    D

    F G

    1

    1

    FGH

    FDH

    FDE

    Misalnya gaya2 batang ini

    akan dicari dg meninjau FBD-

    Kiri:

    Pertama-tama harus dicari Re-

    sultan R dari semua gaya2eksternal (semua beban dan

    reaksi tumpuan) pada FBD-Kiri

    FDEFDH

    FGH

    R

    Selanjutnya R diuraikan menu-

    rut tiga gaya batang yang be-lum diketahui: FGH, FDH dan

    FDE sehingga menjadi poligon

    gaya tertutup.

    Seperti metoda grafis pd um-

    umnya, untuk mendapatkan

    hasil yang baik perlu peng-

    gambaran yg teliti.

    R

  • 7/24/2019 11 - ASST 2006 - M.o.sec & Henneberg

    7/20

    Program S1/Reg. Jurusan Teknik Sipil ANALISIS STRUKTUR II Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo

    Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada Sem. Genap 2005/2006 03 - 07

    METHOD OF SECTIONMETHOD OF SECTION MetodaMetoda RitterRitter

    P2

    RBV

    BE

    H

    1

    1

    FGH

    FDH

    FDE

    FBD-Kanan SeimbangDalam metoda Ritter ini, gaya2 batang pada

    potongan dicari dengan cara analitis.

    Prinsip:

    Pada FBD terdapat keseimbangan gaya

    dan momen untuk semua gaya (beban,

    reaksi tumpuan, gaya batang) yang bekerja

    di dalam bagian struktur tsb:

    FH = 0, FV = 0, M = 0

    Jadi:

    Potongan boleh dibuat melalui/memo-

    tong n buah batang, asalkan gaya batang

    dari sejumlah (n-3) batang diantaranya

    sudah diketahui atau dihitung sebelumnya.

    Untuk contoh di atas, ditinjau

    dengan FBD-Kanan:

    MH = 0 diperoleh FDEMD = 0 diperoleh FGHFH = 0 atau FV = 0

    diperoleh FDH

  • 7/24/2019 11 - ASST 2006 - M.o.sec & Henneberg

    8/20

    Program S1/Reg. Jurusan Teknik Sipil ANALISIS STRUKTUR II Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo

    Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada Sem. Genap 2005/2006 03 - 08

    METHOD OF SECTIONMETHOD OF SECTION MetodaMetoda RitterRitter

    Contoh:

    Penyelesaian akan diberikan di dalam kuliah!

    1,0 m

    3 kN

    A

    B

    C

    D

    E

    F

    G

    H

    2,0 m 2,0 m 2,0 m

    1,0 m

    5 kN5 kN

    1,0 m

  • 7/24/2019 11 - ASST 2006 - M.o.sec & Henneberg

    9/20

    Program S1/Reg. Jurusan Teknik Sipil ANALISIS STRUKTUR II Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo

    Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada Sem. Genap 2005/2006 03 - 09

    METHOD OF SECTIONMETHOD OF SECTION MetodaMetoda RitterRitter

    Contoh:

    Penyelesaian akan diberikan di dalam kuliah!

    3 kN

    AB

    CD

    EF

    GH

    2,0 m

    2,0 m

    2,0 m

    1,0 m

    5 kN

    5 kN

    1,0 m1,0 m

  • 7/24/2019 11 - ASST 2006 - M.o.sec & Henneberg

    10/20

    Program S1/Reg. Jurusan Teknik Sipil ANALISIS STRUKTUR II Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo

    Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada Sem. Genap 2005/2006 03 - 10

    METODEMETODETUKAR BATANGTUKAR BATANG

    (HENNEBERG)(HENNEBERG)

  • 7/24/2019 11 - ASST 2006 - M.o.sec & Henneberg

    11/20

    Program S1/Reg. Jurusan Teknik Sipil ANALISIS STRUKTUR II Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo

    Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada Sem. Genap 2005/2006 03 - 11

    METHOD HENNEBERGMETHOD HENNEBERG CaraCara Tukar BatangTukar Batang

    Ada kalanya bentuk struktur truss sulit diselesaikan dengan metoda2

    yang telah dipelajari di muka, misalnya karena tidak ada satujoint pun

    yang hanya memegang dua batang yang belum diketahui gayanya

    Cek stabilitas:

    m = 2.j-3 11 = 2.7 3 OK!

    Cek statis tertentu:

    m = 2,j r 11 = 2.7 3 OK!

    Method of Joint & Cremona:

    - dari joint mana harus dimulai?

    Method of Section:

    Potongan melalui btg2 yg mana?

  • 7/24/2019 11 - ASST 2006 - M.o.sec & Henneberg

    12/20

    Program S1/Reg. Jurusan Teknik Sipil ANALISIS STRUKTUR II Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo

    Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada Sem. Genap 2005/2006 03 - 12

    METODA HENNEBERGMETODA HENNEBERG CaraCara Tukar BatangTukar Batang

    Untuk struktur sejenis ini dapat diselesaikan dengan cara tukar batang

    (metoda Henneberg). Salah satu batang yang posisinya menyulitkan

    penyelesaian (misal batang S) dihapus dan diganti dengan batang lain

    (misal batang T) yang posisinya dipilih sedemikian sehingga tidak

    menimbulkan kesulitan.

    S

    T

  • 7/24/2019 11 - ASST 2006 - M.o.sec & Henneberg

    13/20

    Program S1/Reg. Jurusan Teknik Sipil ANALISIS STRUKTUR II Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo

    Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada Sem. Genap 2005/2006 03 - 13

    METODA HENNEBERGMETODA HENNEBERG CaraCara Tukar BatangTukar Batang

    Cara penyelesaian:

    1. Hitung semua gaya2 batang (termasuk

    batang T) akibat semua beban yang ada.

    Gaya batang T To

    2. Hilangkan semua beban luar.

    Dikerjakan beban 1 pada posisi batang S,

    shg batang S berfungsi sbg btg tarik (jadi

    gaya 1 arahnya ke dalam)

    T

    3. Hitung semua gaya batang (termasuk batang T)

    akibat beban 1 tadi. Gaya batang T T1

    4. Karena batang T sebenarnya tidak ada, maka gayanya harus nol.Ini berarti gaya pada batang S tadi bukan 1, tetapi besarnya haruslah

    sedemikian sehingga efeknya melenyapkan To.

    Jika gaya btg S tsb adalah X maka: X . T1 + To = 0 X = -To / T1

    T

    S

    1

    1

  • 7/24/2019 11 - ASST 2006 - M.o.sec & Henneberg

    14/20

    Program S1/Reg. Jurusan Teknik Sipil ANALISIS STRUKTUR II Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo

    Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada Sem. Genap 2005/2006 03 - 14

    METODA HENNEBERGMETODA HENNEBERG CaraCara Tukar BatangTukar Batang

    5. Gaya2 batang yg lain dapat dihitung sbb.:

    Batang Gaya batang akibat Gaya Batang

    Beban luar Beban 1

    A Ao A1 a = Ao + X . A1B Bo B1 b = Bo + X . B1C Co C1 c = Co + X . C1dst.

    T=0

    S

    X

    X

    A

    B

    C

    X = -To

    / T1

  • 7/24/2019 11 - ASST 2006 - M.o.sec & Henneberg

    15/20

    Program S1/Reg. Jurusan Teknik Sipil ANALISIS STRUKTUR II Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo

    Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada Sem. Genap 2005/2006 03 - 15

    METODA HENNEBERGMETODA HENNEBERG CaraCara Tukar BatangTukar Batang

    Contoh:

    3 m 3 m

    2,5 m

    1,5 m

    5 kN 10 kN

    5 kN

    A B

    C

    D

    E F

    G

    1,5 m 1,5 m3 m

  • 7/24/2019 11 - ASST 2006 - M.o.sec & Henneberg

    16/20

    Program S1/Reg. Jurusan Teknik Sipil ANALISIS STRUKTUR II Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo

    Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada Sem. Genap 2005/2006 03 - 16

    METODA HENNEBERGMETODA HENNEBERG CaraCara Tukar BatangTukar Batang

    Contoh:Langkah2 analisis:

    1. Hilangkah sebuah (atau lebih) batang dan gantikan dg batang lain,

    sehingga struktur dapat diselesaikan dengan metoda yang telah di

    kenal.

    Misalnya:

    Hilangkan batang AF,

    diganti dg batang CF.

    Jumlah batang dan

    joint tetap, sehingga

    persyaratan kesta-

    bilan dan statis ter-

    tentu tetap terpenuhi.

    3 m 3 m

    2,5 m

    1,5 m

    5 kN 10 kN

    5 kN

    A B

    C

    D

    E F

    G

    1,5 m 1,5 m3 m

  • 7/24/2019 11 - ASST 2006 - M.o.sec & Henneberg

    17/20

    Program S1/Reg. Jurusan Teknik Sipil ANALISIS STRUKTUR II Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo

    Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada Sem. Genap 2005/2006 03 - 17

    METODA HENNEBERGMETODA HENNEBERG CaraCara Tukar BatangTukar Batang

    2. Akibat semua beban luar yang ada, hitung:

    - reaksi tumpuan: RAV = 4,167 kN RBV = 10,833 kN

    RAH

    = - 5 kN

    - gaya2 batang, termasuk batang CF:

    Misalnya diselesaikan dengan Method of Joint, diperoleh gaya-

    gaya batang:

    AD = 4,167 kN EF = 4,034 kN

    AC = + 5,000 kN EB = 0,684 kN

    DC = 0,592 kN CG = + 7,369 kN

    AF = 0 kN (tdk ada btg AF) CB = + 0,511 kNCF = 4,634 kN (btg pengganti) FE = 8,006 kN

    DE = 6,428 kN GB = 10,380 kN

  • 7/24/2019 11 - ASST 2006 - M.o.sec & Henneberg

    18/20

    Program S1/Reg. Jurusan Teknik Sipil ANALISIS STRUKTUR II Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo

    Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada Sem. Genap 2005/2006 03 - 18

    METODA HENNEBERGMETODA HENNEBERG CaraCara Tukar BatangTukar Batang

    3. Pada titik-titik ujung batang AF (batang yang dihilangkan)

    dikerjakan gaya 1 kN yang meninggalkan titik2 joint A dan F

    (jadi batang AF seolah-olah sebagai batang tarik dengan gaya

    batang 1 kN). Selanjutnya dihitung seluruh gaya batang

    (termasuk batang CF akibat gaya 1 kN ini)

    Misalnya diselesaikan dengan method of joint, diperoleh:

    AD = 0,6644 kN EF = 0,7701 kN

    AC = 0,7474 kN EB = + 0,5455 kN

    DC = + 0,4714 kN CG = + 0,2573 kN

    AF = 0 kN (tdk ada btg AF) CB = 0,4077 kNCF = 0,4985 kN (btg pengganti) FE = 0,2796 kN

    DE = 0,5125 kN GB = 0,3624 kN

  • 7/24/2019 11 - ASST 2006 - M.o.sec & Henneberg

    19/20

    Program S1/Reg. Jurusan Teknik Sipil ANALISIS STRUKTUR II Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo

    Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada Sem. Genap 2005/2006 03 - 19

    METODA HENNEBERGMETODA HENNEBERG CaraCara Tukar BatangTukar Batang

    4. Karena batang pengganti CF sebenarnya tidak ada, maka gayanya

    harus nol.

    Ini berarti gaya pada posisi batang AF tadi bukan 1 kN, tetapibesarnya haruslah sedemikian sehingga efeknya melenyapkan To.

    Jika gaya batang AF tsb. adalah X maka:

    X . CF1 + CFo = 0 X = -CFo / CF1

    X = ( 4,634) / ( 0,4985)

    X = 9,296

  • 7/24/2019 11 - ASST 2006 - M.o.sec & Henneberg

    20/20

    Program S1/Reg. Jurusan Teknik Sipil ANALISIS STRUKTUR II Dr.-Ing. Ir. Djoko Sulistyo

    Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada Sem. Genap 2005/2006 03 - 20

    METODA HENNEBERGMETODA HENNEBERG CaraCara Tukar BatangTukar Batang

    Ringkasan Hasil Analisis: dengan X = 9,296Batang Gaya Batang Gaya Batang Gaya

    akibat semua akibat gaya Batang

    beban luar 1 kN

    (T0) (T1) (T0 + X.T1)AD 4,167 kN 0,6644 kN + 2,009 kN

    AC + 5,000 kN 0,7474 kN + 11,948 kN

    DC 0,592 kN + 0,4714 kN 4,974 kN

    AF - - X = 9,296 kN

    CF (bt.pengganti) 4,634 kN 0,4985 kN -

    DE 6,428 kN 0,5125 kN 1,664 kN

    EF 4,034 kN 0,7701 kN + 3,125 kN

    EB 0,684 kN + 0,5455 kN 5,755 kN

    CG + 7,369 kN + 0,2573 kN + 4,977 kN

    CB + 0,511 kN 0,4077 kN + 4,301 kN

    FE 8,006 kN 0,2796 kN 5,407 kN

    GB 10,380 kN 0,3624 kN 7,011 kN