12
I. JUDUL Judul Percobaan : BCD ADDER II. TUJUAN Memahami system bilangan BCD (Binary Coded Decimal). Memahami prinsip kerja IC 7485 (4-bit Magnnitude Comparator). Dapat merancang dan menganalisa rangkaian BCD adder menggunakan IC 7485 (4-bit Magnnitude Comparator). III. DASAR TEORI Sistem bilangan BCD (Binary Coded Decimal) mempresentasikan bilangan decimal (0,1,2,3,4,5,6,7,8, dan 9) menjadi 4 bit kode biner, seperti ditunjukkan pada Tabel 2.1. Operasi aritmatik kode BCD dilakukan dalam bentuk bilangan biner. Hal yang harus diperhatikan dalam operasi aritmatik adalah : Bilangan yang digunakan 0,1,2,3,4,5,6,7,8 dan 9. Bila hasil operasi aritmatik lebih besar dari 9 atau terdapat carry out (Co) harus diberikan factor koreksi dengan di tambahkan dengan 6 (0110). Contoh: 28 0010 1000 15+ 0001 0101 43 0011`1101 0110 0100 0011 (43) 9 0000 1001 19+ 0001 1001

11-KEL03-TT2B-KANIA

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Adds

Citation preview

Page 1: 11-KEL03-TT2B-KANIA

I. JUDUL

Judul Percobaan : BCD ADDER

II. TUJUAN

Memahami system bilangan BCD (Binary Coded Decimal). Memahami prinsip kerja IC 7485 (4-bit Magnnitude Comparator). Dapat merancang dan menganalisa rangkaian BCD adder

menggunakan IC 7485 (4-bit Magnnitude Comparator).

III. DASAR TEORI

Sistem bilangan BCD (Binary Coded Decimal) mempresentasikan bilangan decimal (0,1,2,3,4,5,6,7,8, dan 9) menjadi 4 bit kode biner, seperti ditunjukkan pada Tabel 2.1.

Operasi aritmatik kode BCD dilakukan dalam bentuk bilangan biner. Hal yang harus diperhatikan dalam operasi aritmatik adalah :

Bilangan yang digunakan 0,1,2,3,4,5,6,7,8 dan 9. Bila hasil operasi aritmatik lebih besar dari 9 atau terdapat carry out

(Co) harus diberikan factor koreksi dengan di tambahkan dengan 6 (0110).

Contoh:

28 0010 100015+ 0001 010143 0011`1101

01100100 0011 (43)

9 0000 100119+ 0001 100128 0010 0010

01100010 1000 (28)

Page 2: 11-KEL03-TT2B-KANIA

Tabel 2.1 Kode BCD

DesimalOutput

D C B A0 0 0 0 01 0 0 0 12 0 0 1 03 0 0 1 14 0 1 0 05 0 1 0 16 0 1 1 07 0 1 1 18 1 0 0 09 1 0 0 1

TidakDigunakan

1 0 1 01 0 1 11 1 0 01 1 0 11 1 1 01 1 1 1

K MAP: Untuk bilangan > 9

00 01 11 10 00 01

11 10

F = ∑4 . ∑3 + ∑4.∑2 = ∑4 . (∑2 + ∑3)

IV. ALAT YANG DI GUNAKAN

No Alat – alat dan Komponen Jumlah

1 1 1 11 1

Page 3: 11-KEL03-TT2B-KANIA

1 IC 7485 (Quad 2 input AND Gate) 1IC 7432 (Quad 2 input OR Gate) 1IC 7408 (Quad 2 Input AND Gate) 1

2 Power Supply DC 13 Multimeter 14 Logic Probe 15 Resistor 220 Ohm 36 LED 37 Protoboard 18 Kabel – Kabel Penghubung Secukupnya

Page 4: 11-KEL03-TT2B-KANIA

V. LANGKAH KERJA

Langkah – langkah melakukan percobaan adalah sebagai berikut :

1. Melihat data sheet untuk masing – masing IC, mencatat letak kaki – kaki input, output serta pin Vcc dan Ground.

2. Mengatur tegangan power supply sebesar 5 volt dengan cara menghubungkan terminal – terminal pada power supply dengan terminal yang ada pada multimeter.

3. Membuat rangkaian seperti gambar 4.1. Pasang LED pada ∑4,∑3,∑2,∑1, dan factor koreksi.

Page 5: 11-KEL03-TT2B-KANIA
Page 6: 11-KEL03-TT2B-KANIA

4. Memberikan logic 0 dan atau logic 1 pada masing – masing input A (A3,A2,A1,A0) dan input B (B3,B2,B1,B0) sesuai table 6.1, Mengamati LED pada ∑4,∑3,∑2,∑1 dan factor koreksi. Mencatat hasilnya pada table 6.1

5. Membuat rangkaian seperti gambar 4.2. Mengulangi langkah 4 dan mencatat hasilnya pada Tabel 6.2.

Page 7: 11-KEL03-TT2B-KANIA
Page 8: 11-KEL03-TT2B-KANIA

VI. DATA HASIL PERCOBAAN

Tabel 6.1 BCD ADDER

INPUT OUTPUTB4,B3,B2,B1 A4,A3,A2,A1 CR1 CR2 >9 FK ∑4,∑3,∑2,∑1

0100 0011 0 0 0 0 01110010 0111 0 0 0 0 10010101 1001 0 1 1 1 01000111 0110 0 1 1 1 00110100 0110 0 1 1 1 00001000 0111 0 1 1 1 01011001 1000 1 0 0 1 01111001 1001 1 0 0 1000

Tabel 6.2

INPUT OUTPUTPULUHAN SATUAN PULUHAN SATUAN

B4,B3,B2,B1

A4,A3,A2,A1

B4,B3,B2,B1

A4,A3,A2,A1

CR1

∑4,∑3,∑2,∑1

CR2

∑4,∑3,∑2,∑1

0100 0001 0010 1001 1 0110 0 00010010 0101 0110 0111 1 1000 0 00110011 0110 0100 0101 0 1001 0 10010011 1000 0111 0111 1 0010 1 01000111 0110 0010 0100 0 0011 1 01100111 0010 0110 1001 1 1001 1 00001000 0100 0011 0111 1 0011 1 00001000 0100 1001 1001 1 0011 1 0000

Page 9: 11-KEL03-TT2B-KANIA
Page 10: 11-KEL03-TT2B-KANIA

VII. ANALISA

Pada saat melakukan percobaan pertama, yaitu BCD Adder, ketika melakukan penjumlahan bilangan terdapat kesalahan pada hasil penjumlahan. Contohnya yaitu pada Tabel 1,

1001 1001 + 0010

Jumlah itu salah, seharusnya menghasilkan jumlah 1000 dengan Cr1.

Agar jumlah tersebut benar, maka harus ditambah faktor koreksi 0110. Penjumlahannya menjadi :

1001 1001 + 0010 0110 + 1000 dengan Cr = 1

LED untuk Faktor koreksi selalu menyala ketika penjumlahan dua bilangan biner menghasilkan bilangan yang lebih dari 9. Dan karena pada penjumlahan tersebut terdapat Carry maka lampu Cr 1 menyala. Dan karena pada penjumlahan tersebut terdapat FK dan Cr1 maka lampu Cr2 menyala. Cr2 menyala jika pada penjumlahan terdapat Faktor koreksi dan Carry.

Pada saat melakukan percobaan kedua, yaitu cascade biner menggunakan gambar rangkaian 4.2. Rangkaian kedua merupakan gabungan dua buah rangkaian yang pertama. Cara percobaannya adalah dengan cara Rangkaian pertama dijumlahkan dengan rangkaian yang kedua. Rangkaian yang pertama bertindak sebagai penjumlah satuan, sedangkan rangkaian yang kedua merupakan penjumlah puluhan.

Page 11: 11-KEL03-TT2B-KANIA

VIII. PERTANYAAN DAN TUGAS

1. Jelaskan prinsip kerja rangkaian pada gambar 4.1 dan gambar 4.22. Buatlah kesimpulan dari percobaan ini

Jawab :

1. Prinsip kerja rangkaian pada Gambar 4.1 dan 4.2 adalah :

Prinsip kerja rangkaian pada Gambar 4.1 adalah ketika terjadi operasi aritmetik penjumlahan dan jumlahnya menghasilkan output lebih dari 9 maka factor koreksi akan menyala. Faktor koreksi ini bernilai 6 (0110).Dan jika pada hasil penjumlahan ada Carry1 dan factor koreksi maka Cr2 akan menyala.

Prinsip kerja rangkaian pada Gambar 4.2 adalah sama dengan prinsip kerja rangkaian pada Gambar 4.1. Namun pada Gambar 4.2 terdiri dari 2 buah rangkaian Gambar 4.1 yang di jumper dengan rangkaian Gambar 4.1 satu lagi. Rangkaian yang satu berfungsi sebagai puluhan dan satu lagi sebagai satuan.

2.Kesimpulan dari percobaan ini adalah :

BCD Adder adalah merupakan suatu penjumlahan biner decimal yang mana menggunakan empat digit dengan jumlah maksimal 9. Sehingga dalam proses penjumlahan antara dua bilangan decimal yang telah di ubah dalam kode BCD mempunyai aturan khusus, yaitu apabila hasil penjumlahan dua bilangan tidak lebih dari 9 maka tidak perlu di koreksi atau mengikuti aturan penjumlahan biasa biner. Namun apabila hasil penjumlahan dua bilangan lebih dari 9 maka harus dilakukan koreksi dengan menambahkan hasil dengan 6 sebagai factor koreksi (FK).

IX. DAFTAR PUSTAKA

Nixon,Benny.2008.Diktat Laboratorium Digital 1.2008