34
Teknik Penulisan Karya Ilmiah Dra. Siti Sahara

11. teknik penulisan karya ilmiah

Embed Size (px)

Citation preview

Teknik Penulisan Karya Ilmiah

Dra. Siti Sahara

Teknik Penulisa Karya Ilmiah 1. Kebahasaan

2. Notasi Ilmiah

3. Pedoman Transliterasi

Teknik Penulisan Karya Ilmiah

1. Jenis dan Ukuran Kertas

2. Margin Pengetikan

3. Penulisan dan Pemenggalan Kata

4. Sistem Penomoran

5. Kutipan Langsung dari Buku atau

Artikel

6. Kutipan tidak Langsung dari Buku

atau Artikel

Lanjut

7. Kutipan Langsung Ayat al-Qur’an dan

Hadis atau Kitab Suci Lain

8. Kutipan Tidak Langsung Ayat al-Qur’an

dan Hadis atau Kitab Suci Lain

9. Penulisan Catatan Kaki

10. Penulisan Daptar Pustaka

11. Pedoman Transliterasi

.

NOTASI ILMIAH

Jenis•Kutipan

• Catatan Kaki (Footnote) dan

Catatan dalam (Innote)

• Daftar Pustaka (Bibliograf)

Pengertian Kutipan: Pinjaman kalimat atau pendapat dari

seseorang pengarang, atau ucapan seseorang yang terkenal, baik terdapat dalam buku-buku maupun majalah-

majalah atau referensi lainnya. Tujuan Kutipan

Menghemat waktu Mengadakan sorotan, analisis, atau

kritik Memperkuat uraian Jenis-Jenis Kutipan

Kutipan langsung Kutipan tak langsung (kutipan isi) Hanya isi atau ihtisar

Prinsip-prinsip Kutipan

Menghilangkan bagian kutipan Gunakan tanda elipsis.... Tidak banyak menggunakan kutipan Kurang dari satu halaman, bila lebih

masukkan dalam apendiks atau lampiran

Jangan mengadakan perubahan Gunakan tanda kurung segi empat [...] Bila ada kesalahan [sic!] “Demikian juga dengan data bahasa yang

lain dalam karya tulisan ini kami selalu berusaha mencari bentuk kata yang mengandung makna [sic!] sentral/distribusi yang terbanyak bahan dari daftar Swadesh.”

Cara-cara Mengutip

Kutipan Langsung yang Kurang 5 Baris• Diintegrasikan dengan teks;• Jarak antara baris dengan baris dua spasi• Margin (pias) sama dengan teks• Diapit dengan tanda kutip• Sesudah kutipan diberi tanda-tanda footnote/innote

EYD menyebutkan bahwa “unsur pinjaman pengucapan dan penulisannya disesuaikan ejaan bahasa Indonesia. Hal ini diusahakan agar ejaannya hanya diubah seperlunya sehingga bentuk Indonesianya masih dapat dibandingkan dengan bentuk asalnya.”1

1 Dendy Sugono, Pedoman Umum Ejaan yang Disempurnakan, (Jakarta : Pusat Bahasa, 2004) hlm. 23

Cara-cara Mengutip

Kutipan Langsung 5 Baris ke Atas• Dipisah dengan teks;• Jarak antara baris dengan baris satu spasi• Margin (pias) kiri masuk ke dalam teks 5 spasi• Sesudah kutipan diberi tanda-tanda footnote/innote

Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia menyebutkan bahwa :Ragam bahasa standar memiliki sifat kemantapan dinamis, yang berupa kaidah dan aturan yang tetap. Baku atau standar tidak dapat berubah setiap saat. Kaidah pembentukan kata yang menerbitkan perasa dan perumus dengan taat asas harus menghasilkan bentuk perajin dan perusak dan bukan pengrajin dan pengrusak (Moeliono, 1988 : 13).

Ketaatasasan ragam baku ini dalam penulisannya ilmiah perlu dilaksanakan secara konsiten sehingga menghasilkan ekspresi pemikian yang objektif.

Cara-cara Mengutip

Kutipan tak langsung

• Diintegrasi-kan

dalam teks

• Jarak antara

baris dua spasi

• Tidak diapit

tanda kutip

• Sesudah kutipan

diberi tanda-

tanda

footnote/innot

e

Direktur Strategi Bisnis melaporkan kinerja untuk mencari solusi atas permasalahan perusahaan, PT Exelco yang cenderung merugi. PT Exelco pembuat perlengkapan kamar mandi modern dihadapkan pada pilihan meminjam uang di bank untuk membenahi sistem produksi dan manajemen atau menjual perusahaan dengan harga rendah. Kajian analisis, pertama menjual perusahaan berarti merugi, mengingat produk perusahaan itu pada tahun 1990 – 2004 berkualifikasi ISO 9001 dengan pelanggang dibeberapa negara. Kedua, meminjam modal di bank sebesar 5 Milyar untuk pembenahan teknologi dan SDM. Cara ini lebih menguntungkan. Akhirnya diputuskan : menggunakan pilihan kedua.

Setelah melakukan kajian yang mendalam laporan Direktur Strategi Bisnis PT Exelco, Dirketur Utama dan para pemegang saham memutuskan kebijakan yang lebih menguntungkan yaitu meminjam modal di Bank untuk pembenahan teknologi dan SDM.2

2Direktur Strategi Bisnis, Laporan Pertanggungjawaban Strategi Bisnis, (Jakarta : PT Exelco) hlm. 1 - 20

Cara-cara Mengutip

Kutipan atas ucapan lisan

• Menyebut pembicara baru uraianDalam menjawab Nota Keuangan dan RAPBD DKI Jakata, 2 Februari 1973, Gubernur DKI Ali Sadikin mengatakan a.l. : ...”Tetapi apabila kita jujur berkenan melihat persoalan itu pada persepektif yang lebih luas dan proporsi yang wajar, maka akan terlihat bahwa kepentingan umum memang benar menuntut adanya pengorbanan-pengorban itu....”

• Uraian baru nama pembicara

Dalam upaya meremajakan Ibukota, Pemda DKI selalu berusaha memperkecil pengorbanan. Kepentingan umum akhirnya menuntut yang demikian, sebagaimana ditegaskan dengan kata-kata berikut : “. ...”Tetapi apabila kita jujur berkenan melihat persoalan itu pada persepektif yang lebih luas dan proporsi yang wajar, maka akan terlihat bahwa kepentingan umum memang benar menuntut adanya pengorba nan-pengorban itu....”2

2Gubernur Ali Sadikin, dalam menjawab nota keuangan dan APBD 1973, 2 Februari 1973

Tujuan Catatan Kaki Penyusun pembuktian Menyatakan utang budi Keterangan tambahan inti atau sari sebuah fragmen yang dipinjam Uraian teknis, materi yang memperjelas teks,

atau topik lain Merujuk bagian lain dari teks

Pengertian Catatan Kaki Keterangan-keterangan atau teks yang

ditempatkan pada kaki halaman karangan yang bersangkutan.

CATATAN KAKI

Prinsip-prinsip Catatan Kaki

• Nama pengarang tanpa dibalik urutannya atau sama dengan pengarang yang tertulis pada buku diikuti koma

• Jika nama dalam tertulis disertai gelar akademis, catatan kaki harus mencantumkan gelar tersebut

• Judul karangan dicetak miring, diikuti koma• Nama penerbit dan angka diapit tanda kurung diikuti koma• Nomor halaman dapat diikuti hlm. Atau h. Angka nomor halaman

diakhiri titik.

1William N.Dunn, Analisis Kebijakan Publik, terjemahan Muhajir Darwin (Yogyakarta : Hanindita, 2001), hlm. 20 – 32

2 Abraham H. Maslow, Motivasi dan Kepribadian 2, terj. Nurul Iman (Jakarta : Pustaka Binaman Presindo, 1994), hlm. 1-40

3 Dr, Albert Wijaya, “Pembangungan Pemukiman bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah di Kota, “ dalam Prof. Ir. Eko Budihardjo, M. Sc. (Ed), Sejumlah Masalah Pemukiman Kota, (Bandung : Alumni, 1992) hlm. 91-103.

Ibid, Op. Cit, dan Loc. Cit

Ibid. • Singkatan ibidum berarti tempat yang sama dengan di atas• Ditulis di bawah catatan kaki yang mendahului• Tidak dipakai apabila telah ada catatan kaki lain yang

menyelinginya• Diketik dengan huruf kapital pada awal kata, dicetak miring,

diakhiri titik• Apabila referensi berikutnya berasal dari jilid atau halaman lain,

urutann penulisan : ibid, koma, jilid, halaman

1 Peg C. Neuhauser, Legenda Manfaatnya bagi Perusahaan, terj. Teguh Raharja, (Jakarta: Pustaka Binaman Presindo, 1994) hlm. 13 – 34

2Ibid.3Ibid, hlm. 53 – 624Jef Madura, Pengantar Bisnis terj. Saroyini W.R. Salib, Ph. D., (Jakarta : Salemba Empat) hlm. 2 – 11

5. Ibid.6. Ibid, hlm. 16 - 17

Ibid, Op. Cit, dan Loc. Cit

Op. Cit• Singkatan Opere Citato berarti dalam karya yang telah disebut• Merujuk buku sumber yang telah disebutkan dan diselingi sumber

lain• Ditulis huruf kapital pada awal suku kata, dicetak miring, setiap

suku kata diikuti titik, dan• Urutan penulisannya, nama panggilan famili, Op. Cit, nama buku,

halaman.1 Satjipto Raharjo, Hukum Masyarakat dan Pembangunan, (Bandung : Alumni, 1976) hlm. 111

2 Daniel Goleman, Emotional Intelegence, (Jakarta : Gramedia, 2001) hlm. 161

3Bobby DePorter and Mike Hernacki, Quantum Business terj. Basyarah Nasution, (Bandung : Kaifa, 2000), hlm. 64 - 87

4Raharjo, Op. Cit., hlm. 1255Goleman, Op. Cit.6Deporter and Mike Hernacki, Op. Cit, 203 - 238

Ibid, Op. Cit, dan Loc. Cit

Loc. Cit• Singkatan Loco Citato berarti tempat yang telah disebutkan• Merujuk sumber data pustaka yang sama yang berupa antologi, esai,

jurnal, ensiklopedi, atau majalah; dan telah diselingi sumber lain• Kutipan bersumber pada halaman yang sama kata loc. Cit tidak diikuti

nomor halaman• Jika halaman berbeda diikuti nomor halaman• Menyebutkan nama keluarga pengarang

1Sarwiji Suwandi, “Peran Guru dalam Meningkatkan Kemahiran Berbahasa Indonesia berdasarkan Kurikulum Berbasis Kompetisi”, Kongres Bahasa Indonesia VII (Jakarta : Pusat Bahasa, 2003) hlm. 1 – 15

2Abraham H. Maslow, Motivasi dan Kepribadian 2 terj. Nurul Iman, (Jakarta : Pustaka Binaman Presindo, 1994) hlm. 1-40

3 Suwandi, Loc. Cit

Singkatan Lainnya

Ibid = ibidem/pada tempat yang sama  Op. Cit = opere Citato/pada karya yang telah dikutip  Loc. Cit = Loco Citato/pada tempat yang telah dikutip  Supra. Di atas = sudah terdapat lebih pada teks yang

sama  Infra =di bawah  Cap/chap = bab  Ed = editor  Et.all = et alii/dan lain-lain

Et seq./et seff = er sequens atau er sequentes /Halaman- halam berikutnya Ms. = Manuskrip/Naskah  Passim = Tersebar dimana-mana  Ser = seri  [sic!] demikianlah, seperti pada aslinya  Cf/conf = confer/Bandingkan  Vol = volume/Jilid.

Pelatihan

Berilah penjelasan catatan kaki di bawah ini! 1. Edgar Sturtevant, An Introduction to Linguistics Science,

(New Haven, 1947), hlm.20 et seq. 2. Ibid 3. Ibid. Hlm. 30 4. Richard Pittman, “Nauhatl Honorifics, “ International Journal

of American Linguistics, XI (April, 1950) 374 et seqq. 5. H.A. Gleason, An Introduction to Descriptive Linguistics, (Rev,

ed. New York : Holt, Rinehart and Winston, 1961), hlm. 51 – 52.

6. Ibid. 7. Ibid. Hlm. 56 8. Sturtevant, Op Cit., Hlm. 42 at Seq. 9. M. Ramlan, “Partikel-partikel Bahasa Indonesia,” Seminar

Bahasa Indonesia 1968 (Ende : Nusa Indah, 1971), hlm. 122, mengutip Charles F. Hockeet, A. Course in Modern Linguistics (New York : Teh Mac Millan Company, 1959), hal. 22

Pelatihan

Berilah penjelasan catatan kaki di bawah ini!

10. Robert Ralp Bolgar, “Rhetoric,” Encyclopaedia

Britannica (1970), XIX, 257 – 260

11. Sturtevant, Op. Cit. hlm. 50

12. Ibid

13. Bolgar, Loc. Cit.,hlm. 260

14. Pittman, Loc. Cit. hlm. 376

15. Ramlan, Loc. Cit. hlm. 122

16. Gleason, Op. Cit. hlm. 54 et. Seq.

Pembahasan

Karena referensi ke-2 dan ke-3 menunjuk kembali referensi ke- 1 yang mempunya nomor urut berurutan, maka cukup dipergunakan ibid. Demikian pula referensi ke-6 dan ke-7 yang menunjuk kembali kepada referensi ke-5. Sebaliknya referensi ke-8 yang menunjuk kembali kepada referensi ke-1, maka masing-masingnya mempergunakan singkatan op. Cit., karena sudah diseling-selingi oleh karya atau sumber-sumber lainnya. Tetapi referensi ke-12 yang menunjuk kepada referensi pertama, mempergunakan singkatan Ibid. Referensi ke-14 belas menunjuk kembali kepada referensi ke-4.

Karena referensi ke-4 merupakan penunjukkan kepada sebuah artikel, maka referensi ke-14 tersebut menggunakan singkatan Loc. Cit. Bukan op. Cit. Hal yang sama berlaku pula untuk referensi ke-9. Referensi ke-16 mempergunakan singkatan singkatan op. Cit. Karena dua alasan : pertama, ia menunjuk kepada sebuah karya, dan kedua, karya itu sudah

diselingi oleh sumber-sumber lainnya.

Pembahasan

Singkatan-singkatan lain yang dipergunakan dalam contoh di atas adalah et seq. dan et seqq. Hal 20

et seq.berarti halaman 20 dan 21. Sebaliknya dalam referensi keempat terdapat penunjukkan nomor halaman dengan angka 4744 et seqq. Itu berarti paling kurang tiga halaman 474, 375, dan 376 sampai ke halaman berapa tidak jelas. Sebab untuk memberi batasan halaman yang lebih jelas. Lebih baik dipergunakan cara lain misalnya : hal. 474 – 379. ini jauh lebih jelas daripada mempergunakan singkatan hal. 374 et seqq.

Innote

Innote Sebelum Kutipan Sudjatmoko (1979 : 14) membedakan kapal-kapal

niaga atas kapal barang (cargo vesel), kapal penumpang (pasenger vesel), kapal barang yang mempunyai akomodasi penumpang terbatas (cargo vesel with limited accomodation for fasennger)

Innote Setelah Kutipan Peter Brodie mengatakan bahwa yang dimaksud container

yard adalah tempat kemana peti kemas yang sudah terisi penuh diserahkan oleh pengirim barang (shiper) kepada perusahaan layar yang akan mengangkut barang itu ke tempat peti kemas kosong dikembalikan (2002 : 160)

Innote

Innote dengan dua penggarang atau lebih

Sejarah pabean di Indonesia sudah dimulai sejak zaman pemerintahan Hindia Belanda. Pada 1873, Pemerintah membuat UU Tarif sebagaimana dicantumkan dalam lembaran Negara (Staad No. 35 tahun 1873). Pada 1910, pemerintah Belanda mengeluarkan tarif pasal (1) dari Ordonansi yang merumuskan wilayah pabean sebagai berikut : pabean adalah bagian Hindia Belanda (Indonesia) tempat dipungut bea masuk dan bea keluar (Arif Suroyo, dkk., 1986 : 16)

Innote

Innote berasal dari dua buku dengan nama dan tahun sama

Menurut Abbas Salim (1994a : 2) pengertian pelayaran niaga adalah usaha jasa penyediaan ruangan pada angkutan air atau angkatan laut untuk kepentingan mengangkut muatan penumpang barang dan dagangan dari satu tempat ke tempat lain. Pada sumber yang lain Abbas Salim (1994b : 90) berpendapat adapun fungsi angkutan laut ialah pengoperasian pelayaran dalam negeri dan luar negeri dengan menaikkan kualitas pelayanan jasa-jasa angkutan. Fungsi lain angkutan laut ialah menyediakan fasilitas pelabuhan untuk berlabuh kapal-kapal.

Daftar Pustaka

Unsur

Nama Pengarang

Judul Buku

Data Publikasi

Untuk artikel: Judul artikel, nama majalah, jilid,

nomor, dan tahun

Pengertian

Daftar judul buku, artikel, dan bahan penerbitan

lainnya yang mempunyai pertalian dengan sebuah

karangan atau sebagian dari karangan.

Daftar Pustaka

Ketentuan:• Buku yang ditulis satu orang

Shihab, M. Quraisy. Membumikan Al quran: Peran dan Fungsi Wahyu dalam Kehidupan Sehari-hari. Bandung: Mizan. 1992.

• Buku yang ditulis dua atau tiga orang

Arifin, Zainal E. dan Amran Tasai. Cermat Berbahasa Indonesia. Jakarta: Akademika Pressindo. Cet. IV. 1980.

• Buku yang ditulis banyak pengarangAbdullah, Taufiq dkk. Sejarah Lokal Indonesia. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. 1985.

Daftar Pustaka

Ketentuan:• Buku terjemahan

Al Aflaki, Syamsudin Ahmad. Hikayat-hikayat Sufistik Rumi. Terjemahan M. Misbach. Jakarta: Robbani Press. 2000

• Buku yang lebih dari satu jilidAl Bilali, Abdul Hamid. Taujiah Ruhiyah: Pesan-pesan Spiritual Penjernihan Hati Jilid. 1 Terjemahan Fadhli Bahri. Jakarta: An Nadwah. 2000.

• Buku Antologi Ali, Lukman. (ed). Bahasa dan Kesusastraan Indonesia sebagai Cermin Indonesia Baru. Jakarta: Gunung Agung. 1985

Daftar Pustaka

Ketentuan :• Entry Ensiklopedi

Holman, C. Hugh. “Romanticism” dalam RTh N. Anshen (ed). Encyclopedia Americana. Vol. IX. New York: Harper @ Bros. 1952. H. 663-669

• Artikel Koran, Jurnal, atau MajalahRamlan. “Problematika Remaja Dewasa Ini dan Solusinya”. Mimbar Agama dan Budaya. Vol. XVIII No. 2, 2001. h. 189 - 209

• Skripsi, Tesis, DisertasiRahmah, Neni Khalyatur. “ Korelasi Rasm Usmani dengan Qiraat” Skripsi S1 Jurusan Tafsir Hadis Fakultas Usuludin dan Filsafat UIN Jakarta. 2006

Daftar Pustaka

Ketentuan Tambahan• Disusun alfabet• Gelar akademik tidak dicantumkan• Bila tidak ada pengarang, maka judul buku atau

artikel yang dimasukkan dalam urutan alfabet• Jika seorang pengarang terdapat lebih dari satu

bahan referensi, maka referensi kedua dan seterusnya nama pengarang ditulis dengan garis sepanjang 5 - 7 ketukan.

• Jarak antara baris dengan baris untuk satu referensi adalah satu spasi. Jarak antara referensi dengan referensi lain adalah dua spasi.

• Baris pertama di mulai margin kiri. Baris kedua dan seterusnya dari pokok harus dimasukkan ke dalam 3 - 4 ketukan.

Daftar Pustaka

Buatlah daftar Pustaka berdasarkan data dibawah ini.

Buku Conducting Educational Research karangan Bruce W. Tuckman. Buku ini diterbitkan pada tahun 1978 oleh penerbit Harcour Brace Jovanovich di New York.

Sebuah artikel karangan M. Yunus Akbar dengan judul Sanggar Kegiatan Belajar; Keadaan Sekarang dan Prospeknya. Dibuat dalam majalah Analisis Pendidikan tahun 1, nomor 1, 1980.  Dr. Singgih Dirgagunarsa pada tahun 1978 menerbitkan buku Pengantar Psikologi. Diterbitkan oleh Mutiara di Jakarta. Dalam majalah Intisari 4 Juni 1981 halaman 119 terdapat

artikel berjudul Apakah Putra Anda Menderita Epilepsi? Artikel ini ditulis oleh Dr. Melly Budiman  Strategi Kebudayaan adalah buku terjemahan Dick Hartoko dengan Pengarang asli Prof. Dr. C. A. van Peursen. Diterbitkan di Yogyakarta pada tahun 1976 oleh penerbit Kanasius dan BPK Gunung Mulia.

Daftar Pustaka

Anton Moelino menulis buku Santun Berbahasa yang diterbitkan penerbit Gramedia Jakarta pada tahun 1984. Sutrisno Kurtojo dan Mardanas Sofwa pada tahun 1991 menerbitkan buku berjudul R.A. Kartini, Riwayat Hidup dan Perjuangannya. Buku tersebut diterbitkan di Jakata oleh penerbit Mutiara Sumber Widya. Abdul Rozak Zaidan dan beberapa orang temannya

pada tahun 1996 menerbitkan Kamus Istilah Sastra yang diterbitkan Balai Pustaka, penerbit dari

Jakarta. Guru, Menulislah di Media adalah tulisan di majalah Teacher Guide edisi 8 yang terbit pada bulan Juni 2009. Rooney Ingin Membawa Inggris Juara adalah tulisan

yang terdapat di Harian TopSkor pada hari Selasa, 09 Juni 2009.

Buku Pedoman:

Pedoman Penulisan Karya Ilmiah

Skripsi, Tesis, dan Disertasi

Tim Penulis Hamid Nasuhi, dkk

CeQDA 2007 hal. 46

Teknik Penulisan Karya Ilmiah

Pedoman Transliterasi (alih aksara)

> Versi Turabian

> Versi Paramadina

> Versi UIN Syahid Jakarta

Buku Sumber

.

1. Akhadiah, Sabarti dan Sakura Ridwan. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga, 1999.2. Arifin, Zainal. Cermat Berbahasa Indonesia Untuk PerguruanTinggi. Jakarta: Akademika Presindo 2010.3. Henry, Guntur Tarigan. Pengajaran Semantik. Bandung: Angkasa 1983. 4. A. Gani, Ramlan dan Mahmudah Fitriyah ZA. Gemar Berbahasa Indonesia. Jakarta: FITK Press, 2010. 5. Keraf, Gorys. Komposisi. Ende, Flores: Nusa Indah,1995.6. Nasuhi, Hamid. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Jakarta: CeQDA, 2007.7. Razak, Abdul. Kalimat Efektif Setruktur, Gaya, dan Variasi. Jakarta: PT Gramedia,1985.8. Sahara, Siti dan Mahmuda Fitriyah, E Kusnadi. Keterampilan Berbahasa Indonesia. Jakarta: FITK UIN, 2008.