10
Analisis Kritis Perbedaan Penelitian Deskriptif, Eksperimen, PTK dan Penelitian Pengembangan (R & D) 1. Penelitian Deskriptif BAB ASPEK DESKRIPTIF I A. Latar Belakang Masalah B. Identifikasi Masalah C. Batasan dan Rumusan Masalah D. Hipotesis E. Tujuan Penelitian F. Manfaat Hasil Penelitian A. Latar belakang masalah uraian tentang kondisi lapangan disertai deskripsi masalahnya, dengan dukungan data awal yang memperjelas adanya masalah. Untuk memecahkan masalah diperlukan tindakan tertentu yang diharapkan dapat meningkatkan mutu pembelajaran atau memecahkan masalah yang dihadapi. B. Identifikasi masalah berisi hal-hal yang diperkirakan menjadi penyebab timbulnya situasi ketidakpuasan. Identifikasi masalah adalah menginventarisir masalah-masalah yang dapat dijadikan masalah sebagai kajian penelitian. Identifikasi masalah merupakan suatu kegiatan berupa mencari masalah yang sekiranya dapat dicarikan jawabannya melalui penelitian. C. Pembatasan masalah ditujukan pada objek penelitian, yaitu objek tindakan dan objek hasil tindakan. Setelah masalah dibatasi, maka diajukan rumusan masalah. Rumusan masalah penelitian tindakan kelas dinyatakan dengan kalimat tanya. Cara pemecahan masalahnya diungkapkan adalah ringkasan dari kerangka konseptual. D. Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang diperoleh melalui kajian teoritik berupa analisis deduktif yang masih bersifat kesimpulan sementara. Pada penelitian deskriptif hipotesis boleh ada atau tidak ada E. Tujuan penelitian deskriptif adalah : 1. Untuk mencari informasi faktual yang mendetail yang mencandra gejala yang ada. 2. Untuk mengidentifikasi masalah-masalah atau untuk mendapatkan justifikasi keadaan dan praktek-praktek yang sedang berlangsung. 3. Untuk membuat komparasi dan evaluasi 4. Untuk mengetahui apa yang dikerjakan oleh orang-orang lain dalam menangani masalah atau situasi yang sama, agar dpat belajar dari mereka untuk kepentingan pembuatan rencana dan pengambilan keputusan di masa depan. F. Perlu dikemukakan secara singkat dan jelas manfaat yang dapat dipetik dari temuan penelitian. Dapat berupa sumbangan terhadap pengembangan iptek dan institusi terkait. II A. Landasan Teori/ Tinjauan Pustaka B. Penelitian yang Relevan C. Kerangka Berpikir/ Kerangka Konseptual A. Dalam landasan teori peneliti menuliskan teori-teori yang diperlukan untuk mendukung keterlaksanaan penelitian. B. Pada bagian ini, peneliti memaparkan hasil penelitian (tesis atau disertasi) terdahulu, yang relevan dengan topik yang diteliti. Dengan demikian diperlukan teori yang mendukung argumentasi teoritis yang menunjukkan bahwa dengan pemecahan masalah/tindakan yang diberikan dimungkinkan dapat berpengaruh positif terhadap hasil/mutu proses pembelajaran. C. Kerangka berpikir atau kerangka koseptual merupakan alur berpikir peneliti mengenai keterkaitan antar variabel berdasarkan kajian teori.

111881036 Analisis Kritis Perbedaan Penelitian Deskriptif

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 111881036 Analisis Kritis Perbedaan Penelitian Deskriptif

Analisis Kritis Perbedaan Penelitian Deskriptif, Eksperimen, PTK dan Penelitian Pengembangan (R & D)

1. Penelitian Deskriptif

BAB ASPEK DESKRIPTIF

I A. Latar Belakang Masalah

B. Identifikasi Masalah

C. Batasan dan Rumusan Masalah

D. Hipotesis

E. Tujuan Penelitian

F. Manfaat Hasil Penelitian

A. Latar belakang masalah uraian tentang kondisi lapangan disertai deskripsi masalahnya, dengan dukungan

data awal yang memperjelas adanya masalah. Untuk memecahkan masalah diperlukan tindakan tertentu

yang diharapkan dapat meningkatkan mutu pembelajaran atau memecahkan masalah yang dihadapi.

B. Identifikasi masalah berisi hal-hal yang diperkirakan menjadi penyebab timbulnya situasi ketidakpuasan.

Identifikasi masalah adalah menginventarisir masalah-masalah yang dapat dijadikan masalah sebagai

kajian penelitian. Identifikasi masalah merupakan suatu kegiatan berupa mencari masalah yang sekiranya

dapat dicarikan jawabannya melalui penelitian.

C. Pembatasan masalah ditujukan pada objek penelitian, yaitu objek tindakan dan objek hasil tindakan.

Setelah masalah dibatasi, maka diajukan rumusan masalah. Rumusan masalah penelitian tindakan kelas

dinyatakan dengan kalimat tanya. Cara pemecahan masalahnya diungkapkan adalah ringkasan dari

kerangka konseptual.

D. Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang diperoleh melalui kajian teoritik

berupa analisis deduktif yang masih bersifat kesimpulan sementara. Pada penelitian deskriptif hipotesis

boleh ada atau tidak ada

E. Tujuan penelitian deskriptif adalah :

1. Untuk mencari informasi faktual yang mendetail yang mencandra gejala yang ada.

2. Untuk mengidentifikasi masalah-masalah atau untuk mendapatkan justifikasi keadaan dan

praktek-praktek yang sedang berlangsung.

3. Untuk membuat komparasi dan evaluasi

4. Untuk mengetahui apa yang dikerjakan oleh orang-orang lain dalam menangani masalah atau

situasi yang sama, agar dpat belajar dari mereka untuk kepentingan pembuatan rencana dan

pengambilan keputusan di masa depan.

F. Perlu dikemukakan secara singkat dan jelas manfaat yang dapat dipetik dari temuan penelitian. Dapat

berupa sumbangan terhadap pengembangan iptek dan institusi terkait.

II A. Landasan Teori/ Tinjauan

Pustaka

B. Penelitian yang Relevan

C. Kerangka Berpikir/ Kerangka

Konseptual

A. Dalam landasan teori peneliti menuliskan teori-teori yang diperlukan untuk mendukung keterlaksanaan

penelitian.

B. Pada bagian ini, peneliti memaparkan hasil penelitian (tesis atau disertasi) terdahulu, yang relevan dengan

topik yang diteliti. Dengan demikian diperlukan teori yang mendukung argumentasi teoritis yang

menunjukkan bahwa dengan pemecahan masalah/tindakan yang diberikan dimungkinkan dapat

berpengaruh positif terhadap hasil/mutu proses pembelajaran.

C. Kerangka berpikir atau kerangka koseptual merupakan alur berpikir peneliti mengenai keterkaitan antar

variabel berdasarkan kajian teori.

Page 2: 111881036 Analisis Kritis Perbedaan Penelitian Deskriptif

III A. Jenis Penelitian

B. Populasi dan Sampel

C. Definisi Operasional

D. Pengambilan Instrumen

E. Teknik Pengumpulan Data

F. Teknik Analisis Data

A. Bentuk-bentuk pelaksanaan Deskriptif dapat dikategorikan menjadi beberapa macam, antara lain

1. Survei (Survey), adalah suatu cara penelitian Deskriptif yan dilakukan terhadapa sekumpulan objek

yang biasanya cukup banyak dalam jangka waktu tertentu. Tujuan survei adalah untuk membuat

penilaian terhadap suatu kondisi dan penyelenggaraan suatu program di masa sekarang dan hasilnya

digunakan untuk menyusun perencanaan perbaikan program tersebut.

2. Studi Kasus (Case Study), merupakan penelitian/ penyelidikan yang mendalam (indepth study)

tentang suatu aspek lingkungan sosial termasuk manusia didalamnya yang dilakukan sedemikian

rupa sehingga menghasilkan gambaran yang terorganisasikan dengan baik dan lengkap.

3. Studi Korelasi (Correlation Study), penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan hubungan

korelatif antar variabel walaupun tidak diketahui apakah hubungan tersebut merupakan hubungan

sebab-akibat atau bukan.

4. Studi Perbandingan (Comparative Study), penelitian ini dilakukan dengan cara membandingkan

persamaan dan perbedaan sebagai fenomena untuk mencari faktor-faktor apa/ situasi bagaimana

yang dapat menyebabkan timbulnya suatu peristiwa tertentu.

5. Studi Prediksi (Prediction Study), studi ini dgunakan untuk memperkirakan tentang kemungkinan

munculnya suatu gejala berdasarkan gejala lain yang sudah muncul dan diketahui sebelumnya.

6. Studi Evaluasi (Evaluation Study), penelitian evaluasi dilakukan untuk menilai suatu program yang

sedang atau sudah dilakukan. Hasil dari penelitian ini digunakan untuk perbaikan atau peningkatan

program-program tersebut. Dalam mengolah atau menganalisa data pada desain studi evaluasi ini

hanya menggunakan statistik sederhana saja, misalnya analisa presentase saja.

B. Populasi adalah objek utama penelitian yang telah direncanakan. Sampel adalah bagian dari populasi

yang sifat dan karakteristiknya sama dengan populasi.

C. Setiap variabel penelitian perlu didefinisikan secara operasional untuk menentukan batasan dan ukuran-

ukurannya. Peneliti menjelaskan indikator masing-masing variabel, teknik pengukuran, dan skala

ukurannya.

D. Peneliti perlu menjelaskan secara rinci bagaimana instrumen dirancang, disusun, diujicobakan, dan

dianalisis sehingga diperoleh instrumen yang valid dan reliabel

E. Peneliti dapat mengumpulkan data melalui pengamata langsung, wawancara, dengan menggunakan

catatan, kamera dan video.

F. Teknik analisis data yaitu mengolah informasi yang diperoleh. Analisis data dilakukan mengarah pada

rumusan masalah, karena hasil analisis akan menjawab rumusan masalah. Teknik analisis data dilakukan

dengan cara bagaiman pengelompokan data dilakukan, bagaimana kesimpulan diambil, dan kapan

analisis mulai diambil.

Page 3: 111881036 Analisis Kritis Perbedaan Penelitian Deskriptif

IV A. Hasil Penelitian

B. Pembahasan

A. Hasl penelitian tidak harus disajikan secara panjang lebar. Yang penting ada sajian data, hasil analisis,

ada pembahasan atau ulasan yang menjelaskan hasil pemikiran peneliti tentang data yang diperoleh.

B. Berikan gambaran tentang subyek penelitian dengan disertai kondisi nyata. Data dapat disajikan dalam

bentuk narasi/uraian, tabel atau bagan Sajikan data hasil penelitian untuk setiap kelompok sebagai dasar

analisis dengan beberapa keterangan yang relevan. Kemukakan hasil pengolahan atau analisis data hasil

penelitian. Tunjukkan bahwa dengan upaya pemecahan masalah atau tindakan tersebut terjadi perubahan

yang diharapkan.

V A. Kesimpulan

B. Implikasi

C. Saran

A. Simpulan mengemukakan secara ringkas temuan. Simpulan penelitian berkaitan dengan diskusi hasil

penelitian.

B. Implikasi merupakan arah tindak lanjut dari makna yang terkandung dalam temuan yang mungkin dapat

dimanfaatkan dan diterapkan. Pada penelitian deskriptif implikasi boleh ada atau tidak.

C. Saran merupak inti dari implikasi yang menurut penelitidapat diterapkan oleh pihak yang memerlukan

dengan mengikuti prosedur operasional yang disarankan

2. Penelitian Eksperimen

BAB ASPEK EKSPERIMEN

I A. Latar Belakang Masalah

B. Identifikasi Masalah

C. Pembatasan Masalah

D. Perumusan Penelitian

E. Tujuan Penelitian

F. Manfaat Penelitian

A. Munculnya masalah penelitian biasanya berawal dari kepedulian peneliti tentang fenomena yang terjadi

di lingkungannya dan merupakan kenyataan di lapangan yang terlihat berbeda dari apa yang diharapkan.

Masalah penelitian pada hakikatnya muncul dari kesenjangan antara harapan dan kenyataan.

B. Identifikasi masalah berisi hal-hal yang diperkirakan menjadi penyebab timbulnya situasi ketidakpuasan.

Identifikasi masalah adalah menginventarisir masalah-masalah yang dapat dijadikan masalah sebagai

kajian penelitian. Identifikasi masalah merupakan suatu kegiatan berupa mencari masalah yang sekiranya

dapat dicarikan jawabannya melalui penelitian.

C. Karena adanya keterbatasan, waktu, dana, tenaga, teori-teori, dan supaya penelitian dapat dilakukan

secara mendalam, maka tidak semua masalah yang telah diidentifikasi akan diteliti. Untuk itu maka

peneliti memberi batasan, dimana akan dilakukan penelitian, variavel apa saja yang akan diteliti, serta

bagaimana hubungan variabel satu dengan variabel yang lain.

D. Setelah masalah yang akan diteliti itu ditentukan (variabel apa saja yang akan diteliti, dan bagaimana

hubungan variabel satu dengan yang lain), dan supaya masalah dapat terjawab secara akurat, maka

masalah yang akan diteliti itu perlu dirumuskan secara spesifik.

E. Tujuan penelitian mengemukakan hal apa saja yang hendak dicapai melalui penelitian ini. Tujuan

penelitian harus diungkapkan dengan jelas dan singkat. Tujuan penellitian paralel dengan rumusan

masalah penelitian.

F. Manfaat penelitian dikemukakan secara singkat dan jelas. Manfaat yang dirumuskan tersebut

Page 4: 111881036 Analisis Kritis Perbedaan Penelitian Deskriptif

dikemukakan kepada siapa dan untuk siapa penelitiannya untuk siswa, guru, peneliti, sekolah, atau pihak-

pihak lain yang berkepentingan.

II A. Landasan Teori

B. Kajian Penelitian yang Relevan

C. Kerangka Pemikiran

D. Hipotesis

A. Peneliti membahas teori- teori dan penelitian yang relevan dengan variabel- variabel yang diteliti, guna

mendapatkan wawasan yang lebih luas dan jelas tentang suatu variabel. Dengan demikian peneliti

menemukan batasan atau definisi yang jelas mengenai variabel yang diteliti. Perlu juga penelaahan

tentang konsep variabel secara lebih rinci, sehingga peneliti menemukan indikator- indikator yang

berkaitan dengan karakteristik suatu variabel.

B. Pada bagian ini, peneliti memamparkan hasil penelitian (tesis atau disertasi) terdahulu, yang relevan

dengan topik yang diteliti. Pemaparan mencakup judul penelitian, tahun pelaksanaan penelitian, peneliti,

aspek yang diteliti, dalam rangka apa, serta temuan/hasil penelitian. Hal ini bertujuan agar tidak terjadi

tumpangtindih (overlapping) terhadap yang sedang diteliti.

C. Melalui kajian teoritik pendekatan analisis deduktif, peneliti mengembangkan premis- premis tentang

masalah penelitian yang mengarah pada jawaban pertanyaan penelitian. Kerangka pemikiran didukung

oleh kebenaran teoritik dan hasil penelitian yang relevan.

D. Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian. Oleh karena itu, rumusan hipotesis

masih berupa ungkapan keyakinan teoritis yang masih akan diuji kebenarannya.

III A. Jenis Penelitian

B. Populasi dan Sampel

C. Definisi Operasional

D. Pengembangan Instrumen

E. Teknik Pengumpulan Data

F. Teknik Analisis Data

A. Ada beberapa metode dalam penelitian eksperimen, yaitu :

1. Penelitian Korelasional (Correlational Research), tujuan penelitian ini adalah untuk mendeteksi

sejauh mana variasi-variasi pada suatu faktor berkaitan dengan variasi-variasi pada satu atau lebih

faktor lain berdasarkan pada koefisien korelasi.

2. Penelitian Eksperimental-Sungguhan (True-Experimental Research), tujuan penelitian ini adalah

untuk menyelidiki kemungkinan saling hubungan sebab-akibat dengan cara mengenakan kepada satu

atau lebih kelompok eksperimental satu atau lebih kondisi perlakuan dan memperbandingkan

hasilnya dengan satu atau lebih kelompok kontrol yang tidak dikenai kondisi perlakuan.

3. Penelitian Eksperimental-Semu (Quasi-Experimental Research), tujuan penelitian ini adalah untuk

memperoleh informasi yang merupakan perkiraan bagi informasi yang dapat diperoleh dengan

eksperimen yang sebenarnya dalam keadaan yang tidak memungkinkan untuk mengontrol dan atau

memanipulasikan semua variabel yang relevan.

B. Populasi adalah objek utama penelitian yang telah direncanakan. Populasi biasanya terkait dengan

manusia dan perilakunya, serta objek lain yang ada di alam ini. Sampel adalah bagian dari populasi, yang

sifat dan karakteristiknya sama dengan populasi. Jadi, sampel mewakili populasi. Oleh karena itu, peneliti

menentukan besarnya sampel dengan teknik yang sesuai dengan kaidah teknik sampling. Cara

menentukan besaran, prosedur, dan teknik sampling harus dengan alasan yang rasional.

C. Setiap variabel penelitian perlu didefinisikan secara opersional untuk menjelaskan batasan dan ukuran-

ukurannya. Penjelasan ini tidak menyimpang dari batasan teoritis yang dibahas pada BAB II (landasan

teori). Peneliti lebih lanjut menjelaskan indikator masing-masing variabel, teknik pengukuran dan skala

Page 5: 111881036 Analisis Kritis Perbedaan Penelitian Deskriptif

ukurnya.

D. Peneliti perlu menjelaskan secara rinci bagaimana instrumen itu dirancang, disusun, diujicobakan dan

dianalisis sehingga diperoleh instrumen yang sahih (valid) dan andal (reliabel). Untuk instrumen yang

berupa tes, daya beda, tingkat kesukaran, dan hal lain yang diperlukan sehubungan jenis penelitian yang

dilakukan juga perlu diperhatikan.

E. Penggunaan teknik pengumpulan data hendaknya sesuai dengan data yang akan dikumpulkan dan

instrumen pengumpul yang digunakan. Pengumpulan data merupakan suatu proses memperoleh data

(data gathering) yang peneliti sudah memerlukan instrumen pengumpul data, baik berupa

kuesioner/angket, pedoman wawancara (interview guide), maupun pedoman observasi (observation list).

F. Teknik dan prosedur analisis data yang digunakan harus disesuaikan dengan tujuan penelitian, besarnya

sampel, dan jenis data yang dianalisis. Ketiga hal pokok ini ikut menentukan teknik statistik yang

digunakan. Jika peneliti melakukan penelitian ini dalam pengujian hipotesis, peneliti juga perlu

memenuhi berbagai prasayarat pengujian, misalnya uji normalitas data, uji homogenitas data, dan lain-

lain.

IV A. Deskripsi Data

B. Pengujian Persyaratan Analisis

C. Pengujian Hipotesis

D. Pembahasan

A. Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, peneliti perlu mendeskripsikan keadaan data setiap variabel ukur.

Ada beberapa hal pokok yang disajikan yaitu kecenderungan sebaran data, distribusinya, dan

penyimpangannya (outlayer), serta derajat ketercapaian ukuran suatu variabel.

B. Penggunaan rumus-rumus statistik inferensial umumnya menuntut syarat-syarat khusus, antara lain :

1. Data diperoleh dari sampel yang ditarik secara acak dari populasi,

2. Data berasal dari populasi yang berdistribusi normal,

3. Variansi data dari sub-sub populasi hendaklah homogen,

4. Khusus untuk teknik-teknik prediktif yang melibatkan lebih dari satu prediktor, hubungan

antarprediktor harus independen, dan hubungan prediktor dengan respons harus linear.

C. Peneliti melaporkan tahapan analisis data yang dilakukan untuk pengujian hipotesis, kriteria pengujian,

serta interpretasi hasil analisis. Kemudian peneliti menyajikan simpulan secara sistematis, sehingga

mudah dipahami pembaca.

D. Peneliti menyajikan secara rasional hasil pengujian hipotesis penelitiannya, menelaah kaitan temuannya

dengan penelitian lain yang sejenis, serta kajian teoritis lainnya. Apabila hipotesis penelitian tidak teruji

kebenarannya, perlu dilakukan kajian rasional lanjutan yang lebih mendalam untuk memperkirakan

penyebabnya.

V A. Kesimpulan

B. Implikasi

C. Saran

A. Kesimpulan penelitian berkaitan dengan diskusi hasil analisis. Pada bagian ini peneliti menyajikan inti

sari dan pokok-pokok temuan penelitian yang boleh jadi tidak hanya menjawab pertanyaan penelitian

namun masih dalam lingkup masalah penelitian. Penyajian kesimpulan bahasa atau pernyataan yang

mudah dimengerti.

B. Implikasi merupakan arah tindak lanjut dari makna yang terkandung dalam temuan. Dengan demikian,

implikasi bisa dikatakan sesuatu yang mungkin terjadi sesuai temuan penelitian yang bersifat praktis, dan

sebagai wacana yang mungkin dapat dimanfaatkan dan diterapkan.

Page 6: 111881036 Analisis Kritis Perbedaan Penelitian Deskriptif

C. Saran merupakan inti dari implikasi yang menurut peneliti dapat diterapkan oleh pihak yang memerlukan

dengan mengikuti prosedur operasional yang disarankan. Pada saat menyusun saran, peneliti perlu

memperhatikan :

1. Kepada siapa saran ditujukan

2. Solusi apa yang disarankan

3. Saran harus konkret dan jelas

4. Saran tidak menyimpang dari temuan

5. Saran bersifat spesifik dan operasional.

3. Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB ASPEK Penelitian Tindakan Kelas

I A. Latar Belakang Masalah

B. Identifikasi Masalah

C. Pembatasan Masalah

D. Rumusan Masalah dan

Pemecahannya

E. Tujuan Penelitian

F. Manfaat Hasil Penelitian

A. Pada penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan permasalahan real yang dialami oleh guru dalam

pembelajaran. Pada latar belakang masalah disebabkan oleh tiga faktor, yaitu :

1. Masalah berkaitan dengan karakter mata pelajaran atau pokok bahasan dari mata pelajaran tersebut.

Guru mencermati tingkat kesulitan materi pelajaran, sehingga memerlukan pemecahan secara khusus

melalui PTK.

2. Masalah berkaitan dengan faktor internal siswa, yiatu kurangnya minat dan bakat siswa terhadap

pelajaran, rendahnya motivasi belajar dan rendahnya hasil belajar siswa, semuanya perlu penanganan

secara profesional melalui PTK.

3. Masalah berkaitan dengan faktor internal guru. Termasuk dalam hal ini, adalah kurangnya

penguasaan guru terhadap mata pelajaran yang diajarkan dan penguasaan guru dalam mendesain,

mengembangkan, menerapkan, mengelola, dan mengevaluasi proses dan sumber belajar.

B. Identifikasi masalah adalah menginventarisir masalah-masalah yang dapat dijadikan masalah sebagai

kajian penelitian. Identifikasi masalah merupakan suatu kegiatan berupa mencari masalah yang sekiranya

dapat dicarikan jawabannya melalui penelitian. Semua masalah yang ada pada obyek penelitian

dikemukakan baik masalah yang akan diteliti maupun tidak diteliti.

C. Agar penelitian lebih terarah dan jelas, maka masalah yang akan ditelah diidentifikasi perlu dibatasi.

Pembatasan masalah ditujukan pada objek penelitian, yaitu objek tindakan dan objek hasil tindakan.

D. Setelah masalah dibatasi, maka diajukan rumusan masalah. Rumusan masalah penelitian tindakan kelas

dinyatakan dengan kalimat tanya. Cara pemecahan masalahnya diungkapkan adalah ringkasan dari

kerangka konseptual. Ringkasan ini menampilkan bagian-bagian esensial dari kerangka konseptual yang

dapat mencerminkan alternatif tindakan yang akan dilakukan.

E. Tujuan penelitian tindakan diungkapkan dalam kalimat pernyataan dan tujuan penelitian dirumuskan

secara singkat dan jelas berdasarkan permasalahan dan cara pemecahan masalah yang dikemukakan.

F. Dalam penelitian tindakan kelas, guru atau peneliti secara tidak langsung akan mengembangkan

Page 7: 111881036 Analisis Kritis Perbedaan Penelitian Deskriptif

perangkat-perangkat pembelajaran. Manfaat yang dirumuskan tersebut dikemukakan kepada siapa dan

untuk siapa penelitiannya untuk siswa, guru, peneliti, sekolah, atau pihak-pihak lain yang berkepentingan.

II Kajian Teori Kajian teori yang relevan dengan variabel-variabel yang hendak diteliti dalam Penelitian Tindakan Kelas

(PTK) adalah sangat penting sebagai pedoman atau dasar dalam merumuskan masalah dan juga berperanan

penting untuk memberi jawaban terhadap hipotesis tindakan, dan pembuatan instrumen penelitian. Seorang

peneliti harus mengumpulkan sumber-sumber literatur yang berupa buku-buku teks, laporan hasil penelitian,

jurnal, internet, yang relevan dengan masalah yang diteliti dan lain sebagainya.

Adapun manfaat yang diperoleh dari kajian teori adalah sebagai berikut :

1. Mengenali teor-teori dasar dan konsep yang telah dikemukakan oleh para ahli terdahulu tentang relevan

dengan variabel-variabel yang diteliti.

2. Mengikuti perkembangan dalam penelitian dalam bidang yang akan diteliti.

3. Memanfaatkan data sekunder

4. Menghindarkan duplikasi

5. Penelusuran dan penelaah literatur yang relevan dengan masalah penelitian untuk mengungkapkan buah

pikiran secara sistematis, kritis dan analitis.

III A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

B. Setting Penelitian

C. Subjek Penelitian

D. Prosedur Penelitian

E. Data dan Sumber Data

F. Analisis Data

G. Pemeriksaan Keabsahan Data

A. Menjelaskan bahwa pendekatan penelitian adalah kualitatif dan menggunakan jenis penelitian tindakan

kelas. Uraikan alasan-alasan singkat mengapa pendekatan dan jenis penelitian ini yang digunakan.

B. Peneliti Tindakan Kelas (PTK) penting melakukan pengamatan awal untuk memahami dan menjelaskan

tentang situasi keadaan dan latar subjek penelitian yang dikenai tindakan pda tempat penelitian, waktu

penelitian, siklus penelitian tindakan kelas, dan subjek penelitian.

C. Subjek penelitian adalah orang yang dikenai tindakan. Dalam konteks pendidikan di sekolah, subjek

penelitian adalah siswa, guru, pegawai, atau kepala sekolah. Dalam kontek pembelajaran di sekolah,

subjek penelitian umumnya adalah siswa. Tetapi harus dijelaskan siswa kelas berapa, semester berapa

pada tahun akademik tertentu, hal ini karena terkait dengan asal masalah yang dirasakan oleh Guru

bersangkutan. Jika masalah dirasakan di kelas VIII semester I, maka sebagai subyek penelitian adalah

siswa kelas VIII semester I. Tentunya, klarifikasi mengapa siswa di kelas VIII semester I itu digunakan

sebagai subjek, harus diungkapkan secara jelas.

D. Yang dimaksud prosedur penelitian adalah langkah-langkah operasional baik yang terkait dengan

perencanaan, pelaksanaan, observasi/evaluasi, maupun refleksi. Langkah-langkah operasional tersebut

bersumber dari kerangka konseptual yang diuraikan pada bagian sebelumnya.

E. Data dalam penelitian tindakan kelas berfungsi sebagai landasan refleksi. Data mewakili tindakan dalam

Page 8: 111881036 Analisis Kritis Perbedaan Penelitian Deskriptif

arti bahwa data itu memungkinkan peneliti untuk merekonstruksi tindakan terkait, bukan hanya

mengingat kembali. Data penelitian tindakan diambil dari suatu situasi bersama seluruh unsur-unsurnya.

F. Data yang telah dikumpulkan harus dianalisis. Analisis hanya bersifat kualitatif. Jika ada data kuantitatif,

analisisnya paling banyak menggunakan statistik deskriptif dengan penyimpulan lebih mendasarkan diri

pada nilai rata-rata dan simpangan baku amatan atau persentase amatan. Hasil analisis data kualitatif

dikonsultasikan dengan makna kualitatif yang mencerminkan struktur dasar terhadap jawaban masalah

penelitian. Hasil analisis data kuantitatif, selanjutnya dikonsultasikan pada pedoman konversi. Dalam

PTK bisanya digunakan pedoman konversi nilai absolut skala lima.

G. Agar diperoleh data dan interpretasi yang absah, perlu diteliti kredibilitasnya dengan menggunakan

teknik-teknik perpanjangan kehadiran peneliti di lapangan, observasi yang diperdalam, triangulasi

(menggunakan beberapa sumber, metode, peneliti, teori), pembahasan sejawat, pelacakan kesesuaian

hasil, dan sebagainya.

IV A. Hasil penelitian dan

Pembahasan

B. Keterbatasan Penelitian

A. Menyajikan uraian masing-masing siklus dengan data lengkap, mulai dari perencanaan, pelaksanaan,

observasi, dan refleksi, yag berisi penjelasan tentang aspek-aspek keberhasilan dan kelemahan yang

terjadi.

B. Bagian ini berisi tentang keterbatasan penelitian yang mencakup keterbatasan data, informan,

pengumpulan data, instrumen, keterbatasan analisis, lingkup penelitian, teori, hasil penelitian, pembahsan

hasil, dan lain-lain.

V A. Simpulan

B. Implikasi

C. Saran

A. Kemukakan secara ringkas hasil penelitian sesuai dengan rumusan masalah.

B. Implikasi penelitian menyangkut arah tindak lanjut dari makna yang terkandung dalam temuan penelitian.

Pada PTK implikasi boleh ada atau tidak ada.

C. Saran merupakan implikasi yang menurut peneliti dapat diterapkan oleh pihak yang memerlukannya.

Pada saat menyusun saran, peneliti harus memperhatikan kepada siapa saran ditujukan, solusi apa yang

disarankan, saran harus konkret dan jelas, saran tidak menyimpang dari temuan, dan saran bersifat

spesifik dan operasional.

4. Penelitian Pengembangan (Research and Development)

BAB ASPEK Penelitian Pengembangan (R & D)

I A. Latar Belakang Masalah

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan Pengembangan

D. Spesifikasi Produk yang

diharapkan

E. Pentingnya Pengembangan

F. Asumsi dan Keterbatasan

Pengembangan

G. Definisi Istilah

A. Latar belakang masalah mengungkapkan konteks pengembangan projek dalam masalah yang hendak

dicapai. Latar belakang masalah juga mengungkapkan rasional pengembangan produk dalam rangka

pemecahan masalah.

B. Sebagai penegasan dari apa yang telah dibahas dalam latar belakang masalah. Rumusan masalah

pengembangan projek hendaknya dikemukakan secara singkat, padat, jelas dan diungkapkan dengan

kalimat pernyataan, bukan dalam bentuk kalimat pertanyaan.

C. Tujuan pengembangan dirumuskan bertolak dari masalah yang ingin dicapai dengan menggunakan

alternatif yang telah dipilih. Tujuan penelitian berkaitan erat dengan judul, rumusan masalah, hipotesis

atau pertanyaan penelitian.

Page 9: 111881036 Analisis Kritis Perbedaan Penelitian Deskriptif

H. Sistematika Penulisan D. Untuk memberikan gambaran lengkap tentang karakteristik produk yang diharapkan dari kegiatan

pengembangan. Karakteristik produk mencakup semua identitas penting yang dpat digunakan untuk

membedakan satu produk dengan produk lainnya.

E. Tujuan pengembangan mengungkapkan upaya pencapain kondisi yang ideal, sedangkan pentingnya

pengembangan mengungkapkan argumentasi mengapa perlu ada pengubahan kondisi nyata ke kondisi

ideal. Dengan kata lain, pentingnya pengembangan mengungkapkan mengapa masalah yang ada perlu

dan mendesak untuk dipecahkan.

F. Asumsi dalam pengembangan merupakan landasan pijak untuk menentukan karakteristik produk yang

dihasilkan dan pembenaran pemilihan model serta prosedur pengembangannya. Keterbatasan

pengembangan mengungkapkan keterbatasan dari produk yang dihasilkan untuk memecahkan masalah

yang dihadapi, khususnya untuk konteks masalah yang lebih luas.

G. Dikemukakan definisi istilah-istilah yang khas digunakan dalam pengembangan produk yang diinginkan,

baik dari sisi model dan prosedur yang digunakan dalam pengembangan ataupun dari sisi produk yang

dihasilkan. Istilah-istilah yang peelu diberi batasan hanya yang memiliki peluang ditafsirkan berbeda oleh

pembaca atau pemakai.

H. Pada bagian ini dimaksudkan untuk menunjukkan cara pengorganisasian keseluruhan skripsi, tesis, dan

disertasi baik untuk Bagian I, yang memuat kajian analitis, ataupun Bagian II, yang memuat produk yang

dihasilkan dari kegiatan pengembangan.

II Kajian Pustaka Mengungkapkan kerangka acuan komprehensif mengenai konsep, prinsip, atau teori yang digunakan sebagai

landasan dalam memecahkan masalah yang dihadapi atau dalam mengembangkan produk yang diharapkan.

III A. Model Pengembangan

B. Prosedur Pengembangan

C. Uji Coba Produk

D. Subjek Uji Coba

E. Jenis Data

F. Instrumen Pengumpulan Data

G. Teknik Analisis Data

A. Model pengembangan dapat berupa model prosedural, model konseptual, dan model teoritik. Model perlu

dikemukakan secara singkat struktur model yang digunakan sebagai dasar pengembangan produk.

B. Prosedur pengembangan produk, validasi yang dilakukan melalui uji ahli, dan uji coba lapangan secara

terbatas perlu dilakukan sehingga produk yang dihasilkan bermanfaat untuk peningkatan kualitas

pembelajaran. Proses pengembangan, validasi, dan uji coba lapangan tersebut seyogyanya dideskripsikan

secara jelas, sehingga dapat dipertanggungjawabkan secara akademik.

C. Uji coba produk dimaksudkan untuk mengumpulkan data yang dapat digunakan sebagai dasar untuk

menetapkan tingkat keefektifan, efisiensi, dan./ atau daya tarik dari produk yang dihasilkan. Perlu

dikemukakan desain uji coba, subjek uji coba, jenis data, instrumen pengumpulan data, dan teknik

analisis data.

D. Karakteristik subjek uji coba perlu diidentifikasikan secara jelas dan lengkap, termasuk cara pemilihan

subjek uji coba. Setiap subjek uji coba yang dilibatkan harus disertai identifikasi karalteristiknya secara

jelas dan lengkap, tetapi terbatas dalam kaitannya dengan produk yang dikembangkan. Teknik pemilihan

subjek uji coba juga perlu dikemukakan agak rinci, apakah menggunakan teknik rambang, rumpun, atau

teknik lainnya yang sesuai.

E. Uji coba produk dimaksudkan untuk mengumpulkan data yang dapat digunakan sebagai dasar untuk

menetapkan tingkat keefektifan, efisiensi, dan atau daya tarik daya produk yang dihasilkan.

Page 10: 111881036 Analisis Kritis Perbedaan Penelitian Deskriptif

F. Bagian ini mengemukakan instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data.

G. Teknik dan prosedur analisis yang digunakan untuk menganalisis data uji coba dikemukakan dalam

bagian ini dan disertai alasannya. Apabila teknik analisis yang digunakan sudah cukup dikenal, maka

uraian ridak perlu rinci sekali. Akan tetapi, apabila teknik tersebut belum banyak dikenal, maka uraian

perlu lebih rinci.

IV A. Penyajian Data Uji Coba

B. Analisis Data

C. Revisi Produk

A. Semua data yang dikumpulkan dari kegiatan uji coba produk disajikan dalam pengajian data uji coba.

Penyajian data sebaiknya dituangkan dalam bentuk tabel, bagan atau gambar yang dapat dikomunikasikan

denga jelas. Sebelum dianalisis, data ini perlu diklasifikasikan berdasarkan jenisnya dan komponen

produk yang dikembangkan. Klasifikasi ini sangat berguna untuk keperluan revisi produk itu.

B. Penyajian analisis data perlu dibatasi pada hal-hal yang sifatnya faktual, tanpa interpretasi pengembang.

C. Kesimpulan yang ditarik dari hasil analisis data tentang produk yang diujicobakan digunakan sebagai

dasar dalam menetapkan apakah produk itu perlu direvisi atau tidak.

V A. Kajian Produk yang Telah

direvisi

B. Saran Pemanfaatan, Diseminasi,

dan Pengembangan Produk

Lebih Lanjut

C. Isi Bagian Akhir

A. Simpulan berisi pernyataan ujud akhir produk yang dikembangkan setelah direvisi perproduk yang telah

direvisi. Implikasi hasil penelitian berisi konsekuensi logis dari simpulan penelitian. Kajian konskuensi

logis simpulan penelitian mengarah kepada peluang dimanfaatkannya produk untuk pemecahan masalah

yang ada.

B. Pengajuan saran dalam dalam bagian ini diarahkan ke tiga sisi, yaitu saran untuk keperluan pemanfaatan

produk, saran untuk diseminasi produk ke sasaran yang lebih luas, clan saran untuk keperluan

pengembangan lebih lanjut.

C. Hal-hal yang perlu dimasukkan dalam bagian ini adalah yang mendukung atau terkait erat dengan uraian

yang terdapat pada bagian inti.