2
Essay Penerimaan Beasiswa Karya Salemba Empat Arti Seorang Sarjana Pertanian Pertama kali saya mendengar nama Institut Pertanian Bogor, reaksi pertama saya adalah bertanya, apakah bertani juga memerlukan keahlian khusus untuk menghasilkan produk bermutu? Semenjak kecil, saya dan beberapa anak sepantaran saya diajarkan bahwa pertanian tidak jauh dari berangkat pagi-pagi sebelum ayam berkokok dan pulang ketika hari sudah menjelang senja. Figur seorang Pak Tani dan Ibu Tani sebagai pasangan yang selalu setia terus mengiringi pandangan saya tentang paradigma pertanian. Ketika Indonesia lalu berubah menjadi negara agraris namun pengimpor beras paling besar, yang saya pertanyakan adalah kemana para petani yang tidak pernah lelah mencangkul itu? Orang tua saya lalu menerangkan bahwa lahan pertanian kini sudah diubah menjadi perumahan dan hilanglah petani-petani menjadi kuli bangunan. Setelah saya lulus SMA, keinginan untuk mengembalikan masa kejayaan Indonesia sebagai negara agraris muncul lagi, namun kali ini saya tidak mau menjadi petani. Saya lebih memilih menjadi seorang insinyur yang menyiapkan alat-alat pertanian untuk mereka. Saya tidak menampik keinginan saya memang tidak realistis di jaman globalisasi sekarang ini, namun dengan perkembangan teknologi yang tak kalah drastis, apakah tidak ada inovasi teknologi yang bisa difungsikan menjadi berbasis pertanian dan biosistem? Pertanyaan-pertanyaan sederhana itulah yang menggiring saya untuk memilih Teknik Mesin dan Biosistem menjadi pilihan jurusan saya ketika mendaftar di Institut Pertanian Bogor, dan Alhamdulillah saya resmi menjadi mahasiswa tahun lalu. Setelah menjadi mahasiswa dan terjaring mengikuti beberapa organisasi, saya sadar dukungan finansial dari orang tua saya tidak akan bisa seterusnya mendukung pendidikan saya. Saya sadar ayah saya tidak bekerja lagi, dan ibu saya bukanlah orang yang sungguh berpendidikan. Ibu saya hanya lulus SMA dan tidak mungkin melanjutkan sekolahnya karena umurnya yang sudah kepala empat. Sementara segalanya menjadi semakin mahal dan tidak tentu, apalagi dengan isu- isu kenaikan harga bahan bakar yang tidak bisa dipastikan kapan naik dan berapa

118746040 Contoh Essay Beasiswaa

Embed Size (px)

DESCRIPTION

beasiswa

Citation preview

Page 1: 118746040 Contoh Essay Beasiswaa

Essay Penerimaan Beasiswa Karya Salemba Empat

Arti Seorang Sarjana Pertanian

Pertama kali saya mendengar nama Institut Pertanian Bogor, reaksi

pertama saya adalah bertanya, apakah bertani juga memerlukan keahlian khusus

untuk menghasilkan produk bermutu? Semenjak kecil, saya dan beberapa anak

sepantaran saya diajarkan bahwa pertanian tidak jauh dari berangkat pagi-pagi

sebelum ayam berkokok dan pulang ketika hari sudah menjelang senja. Figur

seorang Pak Tani dan Ibu Tani sebagai pasangan yang selalu setia terus

mengiringi pandangan saya tentang paradigma pertanian. Ketika Indonesia lalu

berubah menjadi negara agraris namun pengimpor beras paling besar, yang saya

pertanyakan adalah kemana para petani yang tidak pernah lelah mencangkul itu?

Orang tua saya lalu menerangkan bahwa lahan pertanian kini sudah diubah

menjadi perumahan dan hilanglah petani-petani menjadi kuli bangunan. Setelah

saya lulus SMA, keinginan untuk mengembalikan masa kejayaan Indonesia

sebagai negara agraris muncul lagi, namun kali ini saya tidak mau menjadi petani.

Saya lebih memilih menjadi seorang insinyur yang menyiapkan alat-alat pertanian

untuk mereka. Saya tidak menampik keinginan saya memang tidak realistis di

jaman globalisasi sekarang ini, namun dengan perkembangan teknologi yang tak

kalah drastis, apakah tidak ada inovasi teknologi yang bisa difungsikan menjadi

berbasis pertanian dan biosistem? Pertanyaan-pertanyaan sederhana itulah yang

menggiring saya untuk memilih Teknik Mesin dan Biosistem menjadi pilihan

jurusan saya ketika mendaftar di Institut Pertanian Bogor, dan Alhamdulillah saya

resmi menjadi mahasiswa tahun lalu.

Setelah menjadi mahasiswa dan terjaring mengikuti beberapa organisasi,

saya sadar dukungan finansial dari orang tua saya tidak akan bisa seterusnya

mendukung pendidikan saya. Saya sadar ayah saya tidak bekerja lagi, dan ibu

saya bukanlah orang yang sungguh berpendidikan. Ibu saya hanya lulus SMA dan

tidak mungkin melanjutkan sekolahnya karena umurnya yang sudah kepala empat.

Sementara segalanya menjadi semakin mahal dan tidak tentu, apalagi dengan isu-

isu kenaikan harga bahan bakar yang tidak bisa dipastikan kapan naik dan berapa

Page 2: 118746040 Contoh Essay Beasiswaa

kisaran naiknya. Nantinya kita akan merasa semakin tercekik tanpa paham alasan

apa yang berada dibelakangnya. Permainan kenaikan harga bahan bakar ini

semakin meningkatkan keinginan saya untuk mencari beasiswa, dan saya

mendengar ada beasiswa yang bisa diajukan oleh mahasiswa semester II yaitu

beasiswa Karya Salemba Empat (KSE). Pengajuan beasiswa ini merupakan

pengajuan saya yang pertama dan saya merasakan betul betapa rumitnya

mengajukan beasiswa, apalagi informasi yang saya dapat sangat dekat dengan

batas waktu pengumpulannya. Namun saya berharap segala usaha saya dapat

berbuah manis di akhirnya.

Saya sadar menjadi sarjana pertanian tidak semenarik sarjana hukum atau

sarjana kedokteran. Walaupun lulusan Institut Pertanian Bogor sering dikatakan

lulusan yang fleksibel dan bisa diterima di berbagai macam jenis pekerjaan, saya

tetap berharap bisa bekerja di bidang yang memang saya pelajari di bangku

kuliah. Saya ingin merintis sebuah bengkel mesin pertanian yang mesinnya murah

dan terjangkau di daerah pedesaan. Usaha akan saya mulai dengan membuat

bengkel sederhana yang bisa memperbaiki segala mesin di sekitar pedesaan, dan

pelan-pelan membuat mesin pertanian yang disesuaikan dengan kebutuhan

lingkungan sekitar. Dengan begitu mesin yang dibuat akan sesuai dengan

permintaan para petani yang membutuhkan. Pelan-pelan bengkel sederhana itu

akan diperbesar dan dapat melayani daerah yang lebih luas lagi. Rencana ini tidak

akan terlaksana jika saya tidak punya cukup donatur dan jaringan, sehingga saya

akan membutuhkan jaringan yang luas dan kerja sama di berbagai bidang. Saya

berharap jaringan itu saya temukan di sesama alumni Beasiswa KSE kelak jika

saya diterima menjadi salah satu penerima beasiswa.

Rosari Prabawati

F14110025