Upload
gun-awan
View
55
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sejalan dengan pesatnya pembangunan, kebutuhan akan energi semakin
meningkat pula. Sementara itu ketersediaan bahan bakar fosil sudah semakin
terbatas. Akibatnya sejak tahun 1973 dunia mengalami krisis bahan bakar minyak.
Sejak itu pula ketergantungan terhadap bahan bakar fosil dan kebutuhan hidup
sehari-hari cenderung terus meningkat, dan bila hal ini dibiarkan saja sudah tentu
akan menghambat kelancaran roda perekonomian, pembangunan dan bahkan
dapat mengganggu stabilitas keamanan nasional.
Salah satu energi alternatif dalam rangka diversifikasi energi tersebut
adalah mengembangkan sumber energi terbaharukan, salah satunya yaitu energi
panas bumi, karena energi ini bersifat abad dalam artian selama magma di perut
bumi masih bekerja, maka selama itu pula energy tersebut dapat dimanfaatkan.
Berdasarkan data Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)
Republik Indonesia, Indonesia memiliki potensi energi panas bumi sebesar 27.000
MW yang tersebar di 253 lokasi atau mencapai 40% dari cadangan panas bumi
dunia. Dengan kata lain, bisa dikatakan Indonesia merupakan negara dengan
sumber energi panas bumi terbesar di Dunia. Namun, hanya sekitar kurang dari 4
% yang baru dimanfaatkan. Oleh karena itu, untuk mengurangi krisis energi
nasional, pemerintah melalui PLN akan melaksanakan program percepatan
pembangunan pembangkit listrik nasional 10.000 MW tahap ke-II yang salah satu
prioritas sumber energi-nya adalah panas bumi (Geothermal).
1
1.2. Tujuan
Adapun tujuan dalam penulisan makalah ini yaitu antara lain :
1. Mahasiswa dapat mengetahui defenisi dari PLTPB (Pembangkit Listrik
Tenaga Panas Bumi)
2. Untuk mengetahui prinsip kerja dari PLTPB.
3. Untuk mengetahui komponen yang digunakan pada PLTPB.
4. Untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan PLTPB tersebut.
1.3. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penulisan makalah ini yaitu antara lain :
1. Mahasiswa mampu menjelaskan defenisi dari PLTB.
2. Mahasiswa mampu menjelaskan prinsip kerja dari PLTPB.
3. Mahasiswa mampu menjelaskan komponen-komponen yang
digunakan pada PLTPB.
4. Dapat memaparkan kelemahan dan kelebihan dari PLTPB.
1.4. Batasan Masalah
Dalam penulisan makalah ini hanya membahas defenisi dari PLTB, prinsip
kerja dari PLTPB, komponen-komponen yang digunakan pada PLTPB serta
kelemahan dan kelebihan dari pembangunan PLTPB.
1.5. Manfaat
Adapun manfaat yang dapat kita ambil dari penulisan makalah ini yaitu
antara lain :
2
1. Dapat menambah wawasan berfikir sebagai seorang mahasiswa
mengenai Defenisi PLTPB.
2. Mendorong mahasiswa dalam menganalisis prinsip kerja dari PLTPB.
3. Dapat mengetahui komponen-komponen yang digunakan PLTPB.
4. Dapat membandingkan kelebihan dan kelemahan dalam
pembangunan PLTPB.
1.6. Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan dalam penulisan makalah ini yaitu terdiri
dari beberapa baba diantaranya :
BAB I PENDAHULUAN pada baba ini berisi tentang latar belakang,
tujuan, manfaat serta sistematika penulisan.
BAB II PEMBAHASAN pada bab ini berisi penjelasan tentang
PLTPB, yaitu diantaranya defenisi PLTPB,
prinsip kerja PLTPB, komponen-komponen
yang digunakan pada PLTPB, kelebihan dan
kekurangna dalam pembangunan PLTPB.
BAB III PENUTUP pada bab ini berisi kesimpulan dan saran.
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Definisi PLTPB
Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi adalah Pembangkit Listrik (Power
generator) yang menggunakan Panas bumi (Geothermal) sebagai energi
penggeraknya. Pembangkit listrik tenaga panas Bumi termasuk sumber Energi
terbaharui.
Untuk membangkitkan listrik dengan panas Bumi dilakukan dengan
mengebor tanah di daerah yang berpotensi panas Bumi untuk membuat lubang gas
panas yang akan dimanfaatkan untuk memanaskan ketel uap (boiler) sehingga
uapnya bisa menggerakkan turbin uap yang tersambung ke Generator. Untuk
panas Bumi yang mempunyai tekanan tinggi, dapat langsung memutar turbin
generator, setelah uap yang keluar dibersihkan terlebih dahulu. Pembangkit listrik
tenaga panas Bumi termasuk sumber Energi terbaharui.
Sumber Daya Energi
Menurut beberapa ahli, pada prinsipnya bumi merupakan pecahan yang
terlempar dari matahari, karena itu bumi masih memiliki inti yang panas sekali
dan meleleh. Bumi juga mengandung banyak bahan radioaktif seperti uranium -
23x, uranium 2s51 dan thorium –r3r. Sebagaimana halnya dalam inti sebuah
reaktor nuklir, kegiatan bahan-bahan radioaktif ini membangkitkan jumlah panas
yang tinggi yang berusaha untuk keluar dan mencapai permukaan bumi. Semua
energi panas bumi ini sering tampak dipermukaan bumi dalam bentuk semburan
4
air panas, uap panas, dan sumber air belerang.
Secara garis besar bumi ini terdiri dari tiga lapisan utama, yaitu kulit bumi
(crust), selubung bumi (mantle) dan inti bumi (core). Kulit bumi adalah bagian
terluar dari bumi. Ketebalan dari kulit bumi bervariasi, tetapi umumnya kulit bumi
di bawah suatu daratan (continent) lebih tebal dari yang terdapat di bawah suatu
lautan. Di bawah suatu daratan ketebalan kulit bumi umumnya sekitar 35
kilometer sedangkan di bawah lautan hanya sekitar 5 kilometer. Batuan yang
terdapat pada lapisan ini adalah batuan keras yang mempunyai density sekitar
2.7 - 3 gr/cm3.
Gambar 2.1. Susunan Lapisan Bumi
Panas geotermal ini dijumpai dalam 3 kondisi alamiah:
(1) Steam (uap),
(2) Hot water (air panas), dan
(3) Dry rock (batuan panas).
5
Adapun sumber panas-bumi dikelompokkan menjadi 3 macam, yaitu:
hydrothermal, geopressured, dan petrothermal. Sistem hydrothermal terdiri dari 2
macam yaitu vapor -dominated system dan liquid-dominated system.
Pergerakan lapisan bumi yang saling bertumbukan menyebabkan
terjadinya proses radioaktif di kedalaman lapisan bumi sehingga menyebabkan
terbentuknya magma dengan temperatur lebih dari 2000 °C. Setiap tahun air hujan
serta lelehan salju meresap ke dalam lapisan bumi, dan tertampung di suatu
lapisan batuan yang telah terkena arus panas dan magma. Lapisan batuan itu
disebut dengan geothermal reservoir yang mempunyai kisaran temperatur antara
200° - 300 °C.
Siklus air yang setiap tahun berlangsung menyebabkan lapisan batuan
reservoir sebagai tempat penghasil energi panas bumi yang dapat terus menerus
diproduksi dalam jangka waktu yang sangat lama. Itulah sebabnya mengapa panas
bumi disebut sebagai energi terbarukan dan sumber energi panas bumi tersebut
berasal dari magma.
Jenis – Jenis Energi dan Sistem Panas Bumi
Energi panas bumi diklasifikasikan kedalam lima kategori seperti
diperihatkan pada Dari semua energi tersebut di atas, energi dari sistim
hidrotermal (hydrothermal system) yang paling banyak dimanfaatkan
karena pada sistim hidrotermal, pori-pori batuan mengandung air atau uap, atau
keduanya, dan reservoir umumnya letaknya tidak terlalu dalam sehingga masih
ekonomis untuk diusahakan.
Berdasarkan pada jenis fluida produksi dan jenis kandungan fluida
6
utamanya, sistim hidrotermal dibedakan menjadi dua, yaitu sistim satu fasa atau
sistim dua fasa. Pada sistim satu fasa, sistim umumnya berisi air yang mempunyai
temperatur 90 -1800C dan tidak terjadi pendidihan bahkan selama eksploitasi.
Ada dua jenis sistim dua fasa, yaitu:
1. Sistim dominasi uap atau vapour dominated system, yaitu sistim panasbumi di
mana sumur-sumurnya memproduksikan uap kering atau uap basah karena
rongga-rongga batuan reservoirnya sebagian besar berisi uap panas. Dalam
sistim dominasi uap, diperkirakan uap mengisi rongga-rongga, saluran terbuka
atau rekahan-rekahan, sedangkan air mengisi pori-pori batuan. Karena jumlah
air yang terkandung di dalam pori-pori relatif sedikit, maka saturasi air
mungkin sama atau hanya sedikit lebih besar dari saturasi air konat (Swc)
sehingga air terperangkap dalam pori-pori batuan dan tidak bergerak.
2. Sistim dominasi air atau water dominated system yaitu sistim panas bumi
dimana sumur-sumurnya menghasilkan fluida dua fasa berupa campuran uap air.
Dalam sistim dominasi air, diperkirakan air mengisi rongga-rongga, saluran
terbuka atau rekahan-rekahan. Pada sistim dominasi air, baik tekanan maupun
temperatur tidak konstant terhadap kedalaman.
7
Gambar 2.2
Jenis-jenis Energi Panas Bumi
Dibandingkan dengan temperatur reservoir minyak, temperatur reservoir
panas bumi relatif sangat tinggi, bisa mencapai 3500C. Berdasarkan pada
besarnya temperatur, Hochstein (1990) membedakan sistim panas bumi menjadi
tiga, yaitu:
1. Sistim panas bumi bertemperatur rendah, yaitu suatu sistim yang
reservoirnya mengandung fluida dengan temperatur lebih kecil dari
1250C.
2. Sistim reservoir bertemperatur sedang, yaitu suatu sistim yang
reservoirnya mengandung fluida bertemperatur antara 1250C dan 2250C.
3. Sistim reservoir bertemperatur tinggi, yaitu suatu sistim yang
reservoirnya mengandung fluida bertemperatur diatas 2250C.
8
Sistim panas bumi seringkali juga diklasifikasikan berdasarkan entalpi
fluida yaitu sistim entalpi rendah, sedang dan tinggi. Kriteria yang digunakan
sebagai dasar klasifikasi pada kenyataannya tidak berdasarkan pada harga
entalphi, akan tetapi berdasarkan pada temperatur mengingat entalphi adalah
fungsi dari temperatur. Pada Tabel dibawah ini ditunjukkan klasifikasi sistim panas
bumi yang biasa digunakan.
Tabel 2.3 Klasifikasi Sistim Panasbumi Berdasarkan Temperatur
2.2 Prinsip Kerja PLTPB
Sistem atau Prinsip Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi
Fluida panas bumi yang telah dikeluarkan ke permukaan bumi
mengandung energi panas yang akan dimanfaatkan untuk menghasilkan
energi listrik. Hal ini dimungkinkan oleh suatu sistem konversi energi fluida
panas bumi (geothermal power cycle) yang mengubah energi panas dari fluida
menjadi energi listrik.
Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) pada prinsipnya sama
seperti Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), hanya pada PLTU uap dibuat
di permukaan menggunakan boiler, sedangkan pada PLTP uap berasal dari
reservoir panas bumi. Apbila fluida di kepala sumur berupa fasa uap, maka uap
9
tersebut dapat dialirkan langsung ke turbin, dan kemudian turbin akan
mengubah energi panas bumi menjadi energi gerak yang akan memutar generator
sehingga dihasilkan energi listrik. Apabila fluida panas bumi keluar dari kepala
sumur sebagai campuran fluida dua fasa (fasa uap dan fasa cair) maka terlebih
dahulu dilakukan proses pemisahan pada fluida. Hal ini dimungkinkan dengan
melewatkan fluida ke dalam separator, sehingga fasa uap akan terpisahkan dari
fasa cairnya. Fraksi uap yang dihasilkan dari separator inilah yang kemudian
dialirkan ke turbin.
Banyak sistem pembangkitan listrik dari fluida panas bumi yang telah
diterapkan di lapangan, diantaranya:
1. Direct Dry Steam
2. Separated Steam
3. Single Flash Steam
4. Double Flash Steam
5. Multi Flash Steam
6. Brine/Freon Binary Cycle
7. Combined Cycle
8. Well Head Generating Unit
Siklus Uap Kering (Direct Dry Steam Cycle)
Fluida panas bumi dapat berupa fasa cair, fasa uap atau campuran dari
keduanya, tergantung dari tekanan dan temperaturnya. Apabila fluida di kepala
sumur berupa fasa uap, maka uap tersebut dapat dialirkan langsung ke turbin
10
(Gambar 4.1). Turbin akan mengubah energi panas bumi menjadi energi gerak
yang akan memutar generator sehingga dihasilkan energi listrik.
Gambar 2.3 Skema Instalasi Pembangkit Listrik Uap Kering.
Sistem konversi untuk fluida uap kering merupakan sistem konversi yang
paling sederhana dan paling murah. Uap dari turbin dapat dibuang ke atmosfir
(atmospheric exhaust turbine) atau di alirkan ke kondensor untuk dikondensasikan
(condensing turbine). Dari kondensor, kondensat kemudian dialirkan ke menara
pendingin atau cooling tower dan selanjutnya diinjeksikan kembali ke bawah
permukaan. Sebagian dari air kondensat ini dialirkan ke kondensor. Pembangkit
listrik yang menggunakan atmospheric exhaust turbine mengkonsumsi sekitar dua
kali (dalam tekanan inlet yang sama) lebih banyak untuk setiap kilowatt keluaran
sehingga banyak energi dan biaya yang terbuang.
Siklus Uap Hasil Pemisahan (Separated Steam Cycle)
Apabila fluida panas bumi keluar dari kepala sumur sebagai campuran
fluida dua fasa (fasa uap dan fasa cair) maka terlebih dahulu dilakukan proses
pemisahan pada fluida. Hal ini dimungkinkan dengan melewatkan fluida ke
dalam separator, sehingga fasa uap akan terpisahkan dari fasa cairnya. Fraksi uap
11
yang dihasilkan dari separator inilah yang kemudian dialirkan ke turbin. Oleh karena
uap yang digunakan adalah hasil pemisahan maka, sistem konversi energi ini
dinamakan Siklus uap hasil pemisahan. Gambar 4.2 memperlihatkan proses
pembangkitan listrik dari lapangan panas bumi yang menghasilkan fluida dua
fasa, yaitu campuran uap dan air. Fluida dari sumur dipisahkan menjadi fasa uap
dan air di dalam separator dimana uapnya kemudian dialirkan ke turbin dan
airya diinjeksikan kembali kebawah permukaan.
Gambar 2.4
Siklus Uap Hasil Penguapan (Single Flash Steam)
Sistem ini digunakan bilamana fluida dikepala sumur dalam kondisi air
jenuh (saturated liquid). Fluida dialirkan ke sebuah flasher agar menguap.
Banyaknya uap yang dihasilkan tergantung dari tekanan flasher. Fraksi uap
yang dihasilkan kemudian dialirkan ke turbin.
12
Gambar 2.5
Skema Diagram Pembangkit Listrik dengan Siklus “Single Flash Steam”
Siklus Uap Hasil Pemisahan dan Penguapan (Double Flash Steam)
Pada sistem ini digunakan dua pemisahan fluida yaitu separator dan
flasher dan digunakan komposisi 2 turbin, yaitu HP-turbine dan LP-turbine yang
disusun tandem (ganda), seperti diperlihatkan pada Gambar 4. Contoh lapangan
yang menggunakan sistem konversi seperti ini adalah Hatchobaru (Jepang), dan
Krafla (Iceland).
13
Skema Diagram Pembangkit Listrik dengan Siklus Double Flash Steam.
Siklus Uap Hasil Pemisahan dan Penguapan dengan Dua Turbin
Terpisah (Flashing Multi Flash Steam)
Sistem siklus konversi energi ini mirip dengan sistem double flash,
bedanya adalah kedua turbin yang berbeda tekanan disusun secara terpisah
(Gambar 4.5), Uap dengan tekanan dan temperatur tinggi yang mengandung air
dipisahkan di separator agar diperoleh uap kering yang digunakan untuk
menggerakkan high pressure turbin. Turbin akan mengubah energi panas bumi
menjadi energi gerak yang akan memutar generator sehingga dihasilkan energi
listrik. Air hasil pemisahan dari separator temperatur dan tekanannya akan lebih
rendah dari kondisi fluida di kepala sumur. Air ini dialirkan ke flasher agar
menghasilkan uap. Uap yang dihasilkan dialirkan ke low pressure turbin
sementara air sisanya dibawa ke condensor.
Gambar Skema Diagram Pembangkit Listrik Untuk Sistem Multi Flash Steam
14
Binary Cycle
Umumnya fluida panas bumi yang digunakan untuk pembangkit listrik
adalah fluida yang mempunyai temperatur 2000C, tetapi secara tidak langsung
fluida panas bumi temperatur sedang (100-2000C) juga dapat digunakan untuk
pembangkit listrik yaitu dengan cara menggunakannya untuk memanasi fluida
organik yang mempunyai titik didih rendah (Gambar 4.6), uap dari fluida
organik ini kemudian digunakan untuk menggerakan sudu-sudu turbin sehingga
menghasilkan listrik. Fluida organik dipanasi oleh fluida panas bumi melalui
mesin penukar kalor atau heat exchanger. Jadi fluida panas bumi tidak
dimanfaatkan langsung melainkan hanya panasnya saja yang diekstraksi,
sementara fluidanya sendiri diinjeksikan kembali kedalam reservoir. Dua
lapangan yang menggunakan siklus konversi energi seperti ini adalah
Parantuka, Kamchatka Peninsula (USSR) dan Otake (Jepang). Di lapangan
Lahendong juga terdapat sebuah pembangkit listrik panasbumi siklus binari
(binary geothermal power plant) berkapasitas 2,5 MW.
Gambar Skema Diagram Pembangkit Listrik Untuk Sistem Binary Cycle
15
Combined Cycle
Untuk meningkatkan efisiensi pemanfaatan energi panas bumi di
beberapa industri mulai digunakan sistim pembangkit listrik dengan siklus
kombinasi (combined cycle), seperti diperlihatkan pada Gambar 4.7. Fluida
panas bumi dari sumur dipisahkan fasa-fasanya dalam separator. Uap dari
separator dialirkan ke PLTP (Turbin ke I), dan setelah itu sebelum fluida
diinjeksikan kembali ke dalam reservoir, fluida digunakan untuk memanaskan fluida
organik yang mempunyai titik didih rendah. Uap dari fluida organik tersebut
kemudian digunakan untuk menggerakan turbin (Turbin ke II).
3
4
Gambar Skema Diagram Pembangkit Listrik Untuk Sistim Siklus Kombinasi
16
2.3 Komponen-Komponen PLTPB
a. Turbin Uap
Turbin adalah suatu mesin penggerak dimana energi fluida kerja, dalam
hal ini adalah uap, dipergunakan langsung untuk memutar roda turbin. Bagian
turbin yang berputar dinamakan roda turbin. Roda turbin ini terletak didalam
rumah turbin. Roda turbin memutar poros yang menggerakan atau memutar
bebannya, yang dalam hal ini adalah generator listrik. Peralatan ini juga yang
berfungsi untuk merubah tenaga uap menjadi tenaga mekanis. Ditinjau dari sistem
kerjanya turbin uap dibagi menjadi dua bagian yaitu ;
Condensing Turbin, turbin yang menggunakan condensor.
Non Condensing Turbin, Turbin yang tidak menggunakan condensor\
b. Generator
Generator yang digunakan adalah generator tipe sinkron karena mampu
menghasilkan daya yang besar.Disini PLTP,kapasitas daya yang dihasilkan
kecil.Untuk pemilihan generator parameter yang diperlukan adalah efisiensi
generator berdasarkan pabrik.Untuk menghitung keluaran generator disesuaikan
dengan kerja turbin sehingga didapat keluaran yang dihasilkan.
c. Condensor
Merubah uap menjadi air kembali ( kondensasi ) dan juga untuk
menyingkirkan gas yang tidak terkondensasi seperti Baromatric jet condenser.
17
Dalam studi kelayakan, telah dipertimbangkan dua jenis condenser yang dapat
dipakai pada PLTP yaitu ;
a. Barometric Condenser
Condenser jenis ini umumnya terletak di luar power house dan pada elevasi
yang lebih tinggi dari pada turbin.
Kerugian : condenser jenis ini karena uap yang keluar dari turbin harus
melalui pipa penghantar yang panjang untuk ke condenser di samping itu
memerlukan fondasi tersendiri.
Keuntungan : lantai turbin dapat dibuat lebih rendah sehingga rumah
pembangkit ( power house ) juga tidak akan terlampau tinggi.
b. Low Level Condenser
Condenser terletak langsung dibawah turbin sehingga hambatan aliran
praktis kecil sekali. Dalam hal ini perlu dipasang fleksibel guna meredam
getaran yang terjadi.
Kerugian : lantai turbin menjadi lebih tinggi, bangunan menjadi lebih berat
sehingga fondasi power house harus lebih kuat.
Keuntungan : pemanfaatan energi uap menjadi lebih baik sebab hambatan
aliran uap keluar dari turbin lebih kecil dan kemungkinan kebocoran udara
menjadi lebih kecil karena tidak banyaknya terdapat sambungan pipa .
Biaya condensor jenis ini akan lebih murah.
Perlengkapan Condenser
18
Yang dimaksud perlengkapan condenser disini adalah fasilitas pembantu
pada condenser, agar supaya condenser tersebut berfungsi sebagai mana mestinya.
Perlengkapan condenser ini terdiri dari ;
1. Gas Extractor
Di dalam gas extractor ini udara dan non condensable gasses dikeluarkan
dengan jalan tarikan uap tekanan tinggi pada enjectornya. Campuran gas yang
harus dikeluarkan terdiri dari CO2 kebanyakan dan sebagian kecil gas seperti H2S,
CH4, H2, O2, N2, Ag, NH3 dan H2O. Adanya H2S, NH3, Sulfate dan Chlorida
menyebabkan adanya larutan korosi.
Pemilihan gas extractor untuk non condensable gesses tersebut tergantung
dari :
- Mass flow
- Kevakuman condenser
- Cooling water flow
- Temperatur
2. Hot Well Pump atau Condensate Pump.
Hot Well Pump ini berfungsi memindahkan secara kontinyu dan cepat air,
yang jatuh pada hot well. Condensate tersebut dipompa ke dalam storage tank
untuk selanjutnya dipompa ke cooling tower, biasanya condensate pump ini
memakai pompa jenis contrifugal.
3. Circulation Water Pump
19
Circulating water pump ini dipakai untuk mensirkulasi air pendingin
dengan jumlah yang besar. Pada PLTP pompa ini dipakai untuk menaikkan
condensate ke cooling tower dan untuk mensirkulasikan air pendingin kebagian –
bagian yang memerlukan pendingin.
4. Pompa Vakum (Vacuum pumps)
Pompa vakum berfungsi untuk memperbaiki derajat kevakuman
5. Menara Pendingin (Cooling Tower)
Pada PLTP, sistem pendinginannya memenfaatkan udara pegunungan
yang dingin dan bersih. Akan tetapi, karena udara bersifat sebagai gas, maka
dibutuhkan volume yang besar, dan permukaan pertukaran panas yang luas, agar
pendinginannya sempurna. Untuk itu dibutuhkan suatu menara yang tinggi. Pada
menara pendingin ini, udara dihisap kedalam dan setelah mendinginkan
kondensator, udara yang telah menjadi panas ini, dihembuskan keluar melalui
cerobong menara disebelah atas.
d. Generator
Generator yang digunakan adalah generator tipe sinkron karena mampu
menghasilkan daya yang besar.Disini PLTP,kapasitas daya yang dihasilkan
kecil.Untuk pemilihan generator parameter yang diperlukan adalah efisiensi
generator berdasarkan pabrik.Untuk menghitung keluaran generator disesuaikan
dengan kerja turbin sehingga didapat keluaran yang dihasilkan.
20
e. Separator
Separator digunakan untuk memisahkan air dan uap.
f. Jalur Transmisi
Berfungsi menyalurkan energi listrik dari PLTP menuju rumah-rumah dan
pusat industri.
g. Transformator
Transformator adalah alat untuk menaikkan tegangan sehingga menncapai
nilai yang di inginkan untuk tegangan transmisi. Transformator terdiri dari
sebuah inti darisusunan lapisan yang mempunyai dua isolasi yaitu dari segi
tegangan rendah dan dari sisi tegangan tinggi.
2.3 Kelebihan dan Kelemahan PLTPB
Dalam pembangunan PLTPB memiliki kelebihan dan kelemahan didalamnya
diantaranya yaitu :
Kelebihan PLTPB
1. Bersih.
PLTP, seperti Pembangkit Listrik Tenaga Angin dan Matahari tidak
membakar bahan bakar untuk menghasilkan uap panas guna memutar turbin.
Menghasilkan listrik dengan energi geotermal membantu menghemat
pemanfaatan bahan bakar fosil yang tidak bisa diperbaharui, dan dengan
pengurangan pemakaian jenis-jenis bahan bakar ini, kita mengurangi emisi yang
merusak atmosfir kita.
21
2. Tidak boros lahan.
Lokal area yang diperlukan untuk membangun PLTP ukurannya per MW
lebih kecil dibandingkan hampir semua jenis pembangkit lain.Instalasi geotermal
tidak memerlukan pembendungan sungai atau penebangan hutan,dan tidak ada
terowongan tambang, lorong-lorong,lubang-lubang terbuka,timbunan limbah atau
tumpahan minyak.
3. Dapat diandalkan.
PLTP dirancang untuk beroperasi 24 jam sehari sepanjang tahun.Suatu
pembangkit listrik geotermal terletak diatas sumber bahan bakarnya.Hal ini
membuatnya resisten terhadap hambatan penghasilan listrik yang diakibatkan oleh
cuaca dan bencana alam yang bisa mengganggu transportasi bahan bakar.
4. Fleksibel.
Suatu PLTP bisa memiliki rancangan moduler, dengan unit tambahan
dipasang sebagai peningkatan yang diperlukan untuk memenuhi permintaan listrik
yang meningkat.
5. Mengurangi Pengeluaran.
Uang tidak perlu dikeluarkan untuk mengimpor bahan bakar untuk PLTP ’’
Bahan bakar “geotermal, selalu terdapat dimana pembangkit itu berada.
6. Pembangunan PLTP di lokasi terpencil bisa meningkatkan standar dan
kualitas hidup dengan cara membawa tenaga listrik ke orang yang bertempat
tinggal jauh dari sentra populasi yang berlistrik.
22
Beberapa kelebihan energi geotermal dibandingkan dengan sumber energi
lainnya ialah :
1) Dapat dikontrol secara jarak jauh, dapat mengurangi polusi dari
penggunaan bahan bakar fosil energi geotermal yang bersih, bahkan
terbersih jika dibandingkan minyak bumi, batubara, dan nuklir.
2) Pada proses produksi, tidak digunakan bahan bakar fosil. Selain itu, energi
geothermal tidak menyebabkan efek rumah kaca apapun. Setelah
pembangunan pembangkit listrik tenaga geothermal, hanya ada sedikit
pemeliharaan. Dalam hal konsumsi energi, pembangkit listrik tenaga panas
bumi adalah pembangkit energi mandiri.
3) Biaya operasi Pembangkit Listrik Tenaga Panasbumi (PLTP) lebih rendah
dibandingkan dengan biaya operasi pembangkit listrik yang lain.
4) Potensi sumber energi panas bumi terhitung lebih besar dibandingkan
dengan jumlah gabungan sumber energi dari batubara, minyak dan
gasbumi, serta uranium yang sekarang ada
5) Mampu berproduksi secara terus menerus selama 24 jam, sehingga tidak
membutuhkan tempat penyimpanan energi (energy storage),
6) Tenaga panas bumi dapat memberikan/menyediakan 100% kebutuhan
listrik dari 39 negara (lebih dari 620 juta jiwa) di Afrika, Amerika Tengah
dan Selatan, dan di negara-negara Pasifik
7) Keuntungan lain untuk energi geothermal adalah bahwa pembangkit listrik
tidak harus yang besar untuk melindungi lingkungan alam.
Kelemahan dari PLTPB adalah:
23
1. PLTP selalu dibangun di daerah lapang Panas Bumi dimana terdapat banyak
sumber air panas atau uap yang mengeluarkan gas H2S, hal ini akan menyebabkan
kandungan H2S akan meningkat.Kandungan H2S yang bersifat korosit akan dapat
menyebabkan peralatan–peralatan mesin maupun listrik berkarat.
2. Ancaman akan adanya hujan asam.
3. Penurunan stabilitas tanah yang akan berakibat pada bahaya erosi dan
amblesan (subsidence). Amblesan juga didukung letak geomorfologi tapak
kegiatan yang berada pada kaldera vulkanik dengan patahan sekelilingnya sesuai
dengan munculnya kerucut resent. Faktor lain yang berpengaruh adalah posisi
Bali secara regional merupakan daerah rawan gempa bumi. Untuk memantau
dampak amblesan, maka di tapak kegiatan harus dipasang mikro seismograf.
Apabila terjadi amblesan maka kegiatan operasional PLTP harus dihentikan.
4. Menyusut dan menurunnya debit maupun kwalitas sumber mata air tanah
maupun danau-danau di sekitar area pembangunan yang akan menyebabkan
gangguan pada kehidupan biota perairan dan menurunkan kemampuan tanah
untuk menahan air.
5. Berubahnya tata guna lahan, perubahan dan ancaman kebakaran hutan di mana
diperlukan waktu antara 30-50 tahun untuk mengembalikan fungsi hutan lindung
seperti semula.
Terganggunya kelimpahan dan keanekaragaman jenis biota air karena
diperkirakan akan tercemar zat-zat kimia SO2, C02, CO, NO2 dan H2S.
24
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1) Energi panas-bumi potensial untuk mengisi atau bahkan mengganti
kebutuhan sumber energi berbahan bakar fosil untuk pembangkitan tenaga
listrik.
2) Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi adalah Pembangkit Listrik (Power
generator) yang menggunakan Panas bumi (Geothermal) sebagai energi
penggeraknya.
3) Dampak terhadap lingkungan relatif sangat kecil atau dapat dikatakan tidak
ada. Hal ini dikarenakan polusi yang timbul dapat dikontrol oleh sistim
pemanfaatan energi panas-bumi yang dipergunakan.
3.2 Saran
25
Semoga dengan penulisan makalah ini mahasiswa mampu memaparkan
penjelasan mengenai PLTPB serta menambah wawasan mahasiswa untuk terus
belajar belajar dan belajar. Dan dapat bermanfaat bagi yang membaca.
Trimakasih…….
DAFTAR PUSTAKA
Citrosiswoyo Wahyudi.”Tenaga Listrik Panas Bumi”.pdf. ITS:Surabaya. Diakses
24/12/2014
2004. Sumber Alam Terbarukan, (http://www.geodipa.co.id/id/profile04.html). .
Diakses 24/12/2014
Energi panas bumi, (http://id.wikipedia.org/wiki/Energi_panas_bumi) . Diakses
24/12/2014
Kusuma, Buyung Wijaya. 2005. Jangan Ketinggalan Lagi di Energi Panas Bumi,
(http://www.energi.lipi.go.id/utama.cgi?cetakartikel&1115226658) .Diakses
4/12/2014
Dunia.Listrik.2009.”pembangkit-listrik
panas bumi2”, (http://www.dunialistrik.com). Diakses 24/12/2014
26
Pembangkit listrik tenaga panas bumi, (http://id.wikipedia.org/wiki/
Pembangkit_listrik_tenaga_panas_bumi). Diakses 24/12/2014
27