125
Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy) Oleh: RIRI ARISYIA 108046100139 KONSENTRASIPERBANKANSYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM) FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM VIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1434/2012

1434/2012 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26975/1/RIRI... · sebagai salah satu organisasi Islam yang besar di Indonesia dalam penggunaan

  • Upload
    vothien

  • View
    221

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 1434/2012 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26975/1/RIRI... · sebagai salah satu organisasi Islam yang besar di Indonesia dalam penggunaan

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar

Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)

Oleh:

RIRI ARISYIA

108046100139

KONSENTRASIPERBANKANSYARIAH

PROGRAM STUD I MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

VIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1434/2012

Page 2: 1434/2012 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26975/1/RIRI... · sebagai salah satu organisasi Islam yang besar di Indonesia dalam penggunaan

APLIKASI KEBIJAKAN MUHAMMADIYAH DALAM PENGGUNAAN

LAYANANPERBANKANSYARIAH

Skripsi

Diajukan K<ipada Fakultas Syariah dan Hukum

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar

Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)

Oleh:

RIRI ARISYIA

NIP.196303051991031002

KONSENTRASIPERBANKANSYARIAH

PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UIN SY ARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1433/2012

Page 3: 1434/2012 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26975/1/RIRI... · sebagai salah satu organisasi Islam yang besar di Indonesia dalam penggunaan

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang be1judul "Aplikasi Kebijakan Muhammadiyah Dalam Penggunaan

Layanan Perbankan Syariah", telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas

Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 07 Desember

2012. Skripsi ini telah diterima sebagai sa!ah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Program Strata 1 (S 1) pada Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam)

Jakarta, 07 Desember 2012

/' 1 uhammad Amin Suma, SH, MA, MM

Ketua

NIP. 197107011998032002 -Sekretaris : Mu'min Rauf, M.A.

NIP. 197004161997031004 /

Pernbimbing : Noryarnin Aini, MA. (................ . ................. )

( .......... ~ ........... ) NIP. 1963030351991031002

Penguji I : Dwi Nur'aini lhsan, SE,MM.

Penguji II : Mu'min Rauf, M.A.

NIP. 197004161997031004

Page 4: 1434/2012 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26975/1/RIRI... · sebagai salah satu organisasi Islam yang besar di Indonesia dalam penggunaan

LEMEAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah

satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau

merupakan hasil jiplakan karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi

yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 07 Desember 2012

.'~~~~-00; 'it:

Page 5: 1434/2012 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26975/1/RIRI... · sebagai salah satu organisasi Islam yang besar di Indonesia dalam penggunaan

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aplikasi kebijakan Muhammadiyah sebagai salah satu organisasi Islam yang besar di Indonesia dalam penggunaan layanan bank syariah. Penulis mencari tahu apakah kebijakan dalam penggunaan layanan bank syariah yang dibuat oleh PP Muhammadiyah sudah dilaksanakan oleh Amal Usaha Muhammadiyah sebagai salah satu sumber daya ekonomi Muhammadiyah. Selain itu penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui faktor yang menjadi kendala dalam menerapkan kebijakan tersebut. Data yang didapatkan penulis melalui wawacara dengan pihak Amal Usaha Muhammadiyah sebagai pelaksana kebijakan juga dari Tim Asistensi Bendahara sebagai pembuat kebijakan. Penelitian dilakukan di berbagai Amal Usaha Muhammadiyah bidang pendidikan dan kesehatan. Di bidang pendidikan, penulis memilih Sekolah-sekolah yang berada di cabang yang aktif, yaitu cabang Tebet Timur, Kebayoran Lama, dan Kebayoran Baru. Selain sekolah, penulis juga memilih Perguruan Tinggi Muhammdiyah, yaitu Uniersitas Muhammadiyah Jakaiia, STIE Ahmad Dahlan dan Universitas Prof. Hamka. Pada bidang kesehatai1, penulis memilih Rumah Sakit Islam Pondok Kopi dan Rumah Sakit Jiwa Islain Klender. Hasil penelitian menunjukkan bahwa AUM sudah banyak menggunakan layanan bank syariah jauh sebelum adanya kebijakan tersebut, Hal ini terjadi karena para pengurus AUM menyadari bahwa perbankan syai·iah adalah lembaga keuangan yang sesuai dengai1 syariat Islam. Namun dalam menerapkan isi kebijakan dimana setiap AUM harus menandatangani dan menerapkan layanan cash management dalam rangka menyatukan dan mengoptimalkan kekuatan ekonomi Muhammadiyah belum banyak diterapkan. Kendala dalam menerapkan kebijakan ini dikarenakan beberapa faktor, yaitu ketidakjelasan detail dari isi kebijakan karena kurangnya sosialisasi secara mendalam kepada pelaksana kebijakan atau pengurus AUM. Selain itu AUM belum bisa menggunakan bank syariah secai·a total dikarenalcan struktur birokrasi AUM yang berkaitan dengai1 stakeholder lain ataupun pemerintah.

Kata kunci: Kebijakan, Muhammadiyah, Perbankan Syariah

Page 6: 1434/2012 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26975/1/RIRI... · sebagai salah satu organisasi Islam yang besar di Indonesia dalam penggunaan

KATA PENGANTAR

Pttji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Pengasih, Maha

Pemurah, pemelihara dan pengatur semesta alam, Allah SWT. Berka! kehendak dan

kuasa-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga

selalu terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, dengan pengorbanan dan

ketulusan hatinya dapat membuka jalan pengetahnan untuk ummatnya.

Dalam proses penyusunan skripsi ini penulis banyak menemni hambatan yang

harus dihadapi dengan ikhtiar dan tawakal. Penulis menyadari sepenulmya bahwa

pembuatan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak.

Oleh karena itu, penulis secara khusus mengucapkan terima kasih yang tak terhingga

kepada:

I. Dekan Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta, Bapak Prof. Dr. H. Muhammad Amin Summa, SH.,

MA,MM.

2. Ketua Prodi Muamalat (Ekonomi Islam), Ibu Dr. Euis Amalia, M.Ag. dan

Sekretaris Prodi Muamalat Bapak Mu'min Rauf, M.A.

3. Dosen pembimbing Drs. Noryamin Aini, MA yang telah banyak membantu

dalam pengerjaan skripsi ini. Terima kasih telah meluangkan banyak waktu,

atas arahan dan bimbingan, tenaga dan pikiran serta kesabarannya dalam

membimbing penulis.

4. Para penguji dalam ujian Munaqasyah, Ibu Dwi Nur'aini Ihsan, SE,MM dan

Bapak Mu'min Rauf, M.A. Terima kasih atas bimbingan, kritik dan saran

dalam perbaikan skripsi ini.

5. Seluruh dosen Fakultas Syariah dan Hukum khususnya jurusan perbankan

syariah yang telah memberikan ilmunya serta membimbing penulis.

6. Para Narasumber yang meluangkan waktunya untulc memeberi informasi

kepada penulis, yaitu Bapak Syafrudin Anhar, Bapak Agus Suradika, Bapak

ii

Page 7: 1434/2012 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26975/1/RIRI... · sebagai salah satu organisasi Islam yang besar di Indonesia dalam penggunaan

lrfan, Bapak Sukoto, Bapak Suyatno, Bapak Gandang, !bu Yeti, Bapak Pudjo,

Bapak Suparno dan Bapak Waluyo.

7. Terima kasih yang paling utama kepada Mama untuk support, nasehat dan

doanya, juga kepada almarhum Papa untuk nasehatnya <lulu yang selalu

penulis ingat sehingga menjadi penyemangat dalam menyelesaikan skripsi ini.

8. Terima kasih kepada saudara-saudaraku, juga keluarga untuk do'a dan

suppot1nya.

9. Widyo Hatmadi yang setia memberikan semangat, do'a, dan nasihat. Terima

kasih atas bantuannya.

10. Terima kasih kepada sahabat-sahabatku khususnya Wulan, Dinda, Diba, dan

teman-teman seperjuangan PS-D 2008 atas kebersanrnannya selama ini.

Terima kasih atas bantuan, semangat dan do'a nya.

11. Terima kasih juga kepada teman-teman KKN RSP, Marisa, Azmi, Opha,

Muharram, dan Rifa untuk doa dan bantaun-bantuannya.

12. Bu Oke yang selalu sabar dan membantu penulis terkait segala ha! dalam

administrasi dan lain-lain.

13. Terima kasih kepada selurnh teman-teman angkatan 2008 yang ikut

memberikan semangat dan bantuannya kepada penulis.

14. Terima kasih kepada seluruh pihak yang membantu penulis dalam

penyelesaian skripsi.

Akhirnya, kepada semua pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi ini

semoga Allah SWT membalas semua kebaikan dengan yang lebih baik dan

dimudahkan segala urusannya. Aamiin Yaa Robbal 'aalamiin.

Jakarta, 07 Desember 2012

Penulis

iii

Page 8: 1434/2012 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26975/1/RIRI... · sebagai salah satu organisasi Islam yang besar di Indonesia dalam penggunaan

DAFTARISI

ABSTRAK ............................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii

DAFT AR ISi ············································································································ IV

DAFT AR TABEL .................................................................................................... v

DAFT AR GAMBAR ............................................................................................... vi

BAB I PENDAHULUAN

A. La tar Belakang Mas al ah .................................................................. 1

B. ldentifikasi Masalah ......................................................................... 5

C. Pembatasan Masalah ........................................................................ 5

D. Perumusan Masalah ......................................................................... 6

E. Tujuan dan Manfaat Peuelitian ........................................................ 7

F. Metode Penelitian ............................................................................ 8

G. Review Studi Terdahulu .................................................................. 10

H. Sistematika Penulisan ...................................................................... 11

BAB II TINJAUAN TEORITIS

A. Kebijakan

I. Definisi Kebijakan ..................................................................... 13

2. Implementasi Kebijakan ............................................................ 16

3. Evaluasi Kebijakan .................................................................... 23

B. Organisasi

1. Pengertian Organisasi ................................................................ 24

iv

Page 9: 1434/2012 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26975/1/RIRI... · sebagai salah satu organisasi Islam yang besar di Indonesia dalam penggunaan

2. Struktur Organisasi ..................................................................... 26

a. Prinsip Struktur Organisasi .................................................. 27

b. Hubungan dalam Struktur Organisasi .................................. 29

BAB III GAMBARAN UMUM PERSYARIKA TAN MUHAMMADIY AH

A. Sejarah Singkat Muhammadiyah ..................................................... 32

B. Struktur Organisasi Muhammdiyah ................................................. 35

C. Amal UsahaMuhammadiyah .......................................................... 41

BAB IV APLIKASI KEBIJAKAN MUHAMMADIYAH DALAM

PENGGUNAAAN LAY ANAN PERBANKAN ·SYARIAH

A. Kebijakan Muhammadiyah dalam Penggunaan Lembaga

Perbankan Syariah ........................................................................... 46

B. Aplikasi Kebijakan Penggunaan Perbankan Syariah di

Amal Usaha Muhammadiyah .......................................................... 57

1. Aplikasi Kebijakan di AUM Pendidikan Dasar Menengah ........ 60

2. Aplikasi Kebijakan di AUM Perguruan Tinggi Swasta .............. 63

3. Aplikasi Kebijakan di AUM Rumah Sakit Islam

Muhammadiyah ......................................................................... 67

C. Kendala dalam Penerapan Kebijakan ............ .c •••••••••••••••••••••••••••••••• 70

I. AUM Pendidikan Dasar Menengah ............................................ 72

2. AUM Perguruan Tinggi Swasta ................................................. 73

3. AUM Rurnah Sakit Isla111 Muhru11llladiyal1 .............................. 74

v

Page 10: 1434/2012 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26975/1/RIRI... · sebagai salah satu organisasi Islam yang besar di Indonesia dalam penggunaan

D. Analisis Aplikasi Kebijakan Muhammadiyah dalam

Penggunaan Layanan Perbankan Syariah ........................................ 75

BABY PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................... 84

B. Saran ........................................................................... 86

DAFTARPUSTAKA

LAMP IRAN

vi

Page 11: 1434/2012 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26975/1/RIRI... · sebagai salah satu organisasi Islam yang besar di Indonesia dalam penggunaan

DAFTAR TABEL

No. Keterangan Halaman

2.1 Kerangka Kerja (Framework) untuk studi tentang

Organisasi-organisasi .................................................................................... 26

4.1 Data Amal Usaha Muhammadiyah .............................................................. 58

vii

Page 12: 1434/2012 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26975/1/RIRI... · sebagai salah satu organisasi Islam yang besar di Indonesia dalam penggunaan

DAFTAR GAMBAR

No. Keterangan Halaman

2.1 Dampak Langsung dan Tidak Langsung pada Implementasi ....................... 22

3.1 Struktur Organisasi Muhammadiyah ............................................................ 35

4.1 Optimalisasi Bagi Hasil Dana AUM dan PP Muhammadiyah .................... 53

4.2 Optimalisasi Iuran ........................................................................................ 57

viii

Page 13: 1434/2012 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26975/1/RIRI... · sebagai salah satu organisasi Islam yang besar di Indonesia dalam penggunaan

BABI

PENDAHULUAN

A. Latar Bclakang Masalah

Perbankan syariah di Indonesia memiliki potensi yang luar biasa untuk

dikembangkan. Hal ini mengingat mayoritas rakyat Indonesia adalah muslim.

Namun kenyataannya, market share perbankan syariah saat ini barn mencapai

4,23% dari total perbankan nasional. 1 Sebenarnya banyak faktor mengapa umat

Islam belum berhubungan dengan bank. syariah. Menurut Agustianto, Sekjen

Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia (IAEI), salah satu faktornya adalah peran

Organisasi Masyarakat Islam yang belum optimal dalam membantu dan

mendukung gerakan bank syariah. 2

Muhammadiyah sebagai salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia

mulai memiliki perhatian kepada perkembangan perbankan syariah.

Keberpihakan Muhammadiyah terhadap bank syariah dituangkan dalam sebuah

kebijakan dimana seluruh organisasi di bawah naungan Muhammadiyah wajib

menggunakan jasa layanan bank syariah, atau berpindah dari bank konvensional

ke bank syariah. Kebijakan ini lahir alas pertimbangan bahwa Muhammadiyah

sebagai orga111sas1 dakwah Is}am bertanggung j awab untuk berperan dalam

1 Charles MS, "BI Targctkan Market Share Perbankan Syariah 15-20%'', diakses pada 27 Juni 2012 dari http://ekonomi.inilah.com/read/detail/18673 8 l/bi-targetkan-market-share-perbankan-syariah-15-20

2 Agustianto, "10 Pilar Pengembangan Bank Syariah" h. I

Page 14: 1434/2012 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26975/1/RIRI... · sebagai salah satu organisasi Islam yang besar di Indonesia dalam penggunaan

2

pengembangan sistem ekonomi syariah. Sesuai fatwa Majelis Ta1jih dan Tajdid

No 8 tahun 2006, tentang keharaman bunga bank, Muhammadiyah juga ingin

organisasinya secara keseluruhan terbebas dari unsur riba, tidak lagi

menggunakan bank konvensional.

Di samping tujuan pembebasan dari unsur riba, Muhammadiyah dengan

seluruh organisasi di bawah naungannya, memiliki potensi dana untuk dikelola

secara lebih produktif, efektif, efisien, dan akuntabel. Organisasi di bawah

naungan Muhammadiyah merupakan sumber daya ekonomi bagi Muhammdiyah,

salah satunya adalah Amal Usaha Muhammadiyah (AUM). Muhammadiyah

memiliki ribuan AUM, di antaranya lembaga pendidikan sejak taman kanak­

kanak hingga perguruan tinggi, sekian banyak rumah sakit, panti-panti asuhan dan

sebagainya.

Meskipun AUM merupakan sumber daya ekonomi Muhammadiyah,

Muhammadiyah memiliki keterbatasan dalam informasi keuangan dari tiap-tiap

AUM yang dikelola masing-masing pimpinan pusat, wilayah, daerah, cabang

maupun ranting. Akibatnya dana yang di miliki Muhammadiyah tidak dapat

dihitung secara akurat dan tidak dapat dikelola secara efektif. Terlebih lagi tidak

adanya kekuatan Muhan1madiyah pada perbankan karena menggunakan puluhan

bank, sehingga bargaining position organisasi rendah pada setiap bank yang

digunakam1ya. Maka melalui kebijakan ini pula, Muhammadiyah memiliki tujuan

dalam memperbaiki pengelolaan keuangan mereka. Muhammadiyah memilih

Page 15: 1434/2012 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26975/1/RIRI... · sebagai salah satu organisasi Islam yang besar di Indonesia dalam penggunaan

3

layanan cash management perbankan syariah, dimana dengan layanan tersebut,

Muhammadiyah bisa mengetahui cash flow yang dimiliki organisasi di bawah

naungan Muhammadiyah.

Dalam surat keputusan Nomor: 37/KEP/I.O/C/2012 tentang Penetapan Bank

Syariah Mitra Muhammadiyah dalam Sistem Pengelolaan Dana Terpadu Layanan

Manajemen Kas, Muhammadiyah bekerja sania dengan tujuh bank syariah, yaitu

Bank Syariah Bukopin, Bank Syariah Mandiri, Bank Muamalat Indonesia, Bank

BRI Syariah, Bank BNI Syariah, Barile Danamon Syarial1, dan BTN Syariah.

Dalam keputusan ini ditetapkan bahwa Amal Usaha Muhammadiyah harus

menempatkan dananya di bank-bank syariah tersebut.

Kerjasama ini tentunya sangat menguntungkan bank syariah, mengingat

organisasi ini memiliki jumlah jamaah jutaan orang. Menurut Riawan Amin,

Ketua Asosiasi Bank Syarial1 Indonesia, kerjasama ini menjadi simbol

bersinerginya perbankan syariah dengan organisasi massa Islam dan jutaan umat

Muslim yang tergabung di dalamnya.3 Implikasi dari kebijalcan ini tentunya

memiliki efek positif, bukan hanya untuk Muhammadiyah, namun juga bagi

perbankan syariah.

Pimpinan pusat Muhammadiyah sejak awal telah melakukan sosialisasi

kepada seluruh organisasi di bawah naungan Muhammadiyal1 dan memberikan

3 Tim Dak\vatuna, "Tujuh Bank Syariah Jalin Kerja Sama dengan Muhammadiyah", artikel diakses pada 28 Juni 2012 dari http://www.dakwatuna.com/2011/12/17783/tujuh-bank-syariah-jalin-kerja-sama-dengan­muhammadiyah/

Page 16: 1434/2012 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26975/1/RIRI... · sebagai salah satu organisasi Islam yang besar di Indonesia dalam penggunaan

4

waktu atau masa transisi hingga Desember 2012 untuk seluruh organisasi di

bawah naungan Muhammadiyah agar berpindah dari bank konvensional ke bank

syariah seutuhnya. Adanya masa transisi bukan suatu jaminan bahwa suatu

kebijakan nantinya akan sepenuhnya dilaksanakan oleh pelaksana kebijakan.

Menurut Andrew Dunsire dalam buku karya Solichin Abdul Wahab, dalam proses

kebijaksanaan selalu akan terbuka kemungkinan terjadinya perbedaan antara apa

yang diharapkan ( direncanakan) oleh pembuat kebijaksanaan dengan apa yang

senyatanya dicapai (sebagai hasil atau prestasi dari pelaksanaan kebijaksanaan)4.

Sehingga diperlukan evaluasi kebijakan terhadap setiap proses kebijakan itu

sendiri. Begitupun juga dengan kebijakan ini, perpindahan seluruh AUM dari

bank konvenisonal ke bank syariah harus terns dipantau, karena dari langkah

penting inilah kebijakan tersebut akan tercapai tujuan yang diharapkan.

Melalui latar belakang tersebut, penulis ingin mengetahui apakah lembaga-

lembaga di bawah naungan Muhammadiyah sudah melaksanakan kebijakan

pimpinan pusat Muhammdiyah untuk berpindah dari bank konvensional ke bank

syariah, serta permasalahan yang timbul dalam pengaplikasian kebijakan tersebut.

Dari latar belakang tersebut, penulis merumuskan judul penelitian sebagai berikut

"Aplikasi Kebijakan Muhammadiyah dalam Penggunaan Layanan

Perbankan Syariah".

4 Solich in Abdul Wahab, Analisis Kebi)aksanaan dari Fonnu/asi ke llnplenientasi Kebijaksanaan Negara, (Jakarta: Bumi Aksara,2008), cet ke 6, h. 61.

Page 17: 1434/2012 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26975/1/RIRI... · sebagai salah satu organisasi Islam yang besar di Indonesia dalam penggunaan

5

B. ldcntifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, dalam penelitian ini penulis melihat

beberapa faktor yang terkait dalam pebahasan penelitian ini, yaitu:

I. Rendahnya market share perbankan syariah karena beberapa faktor,

salah satunya, kurangnya dukungan dari organisasi Islam.

2. Pengelolaan keuangan Muhammadiyah tidak terkelola dengan baik,

sehingga tidak adanya informasi yang akurat tentang asset yang dimiliki

Muhammadiyah.

3. Dalam sebuah kebijakan terdapat kemungkinan adanya gap antara

pelaksanaan kebijakan dengan harapan dari sebuah kebijakan.

C. Pcmbatasan Masalah

Dalam Penelitian ini, penulis akan melihat penerapan kebijakan tersebut

pada Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) sebagai salah satu sumber daya

ekonomi bagi Muhan1madiyah. AUM bergerak di beberapa bidang, yaitu:

pendidikan, kesehatan, sosial, dan dakwah. Pada bidang pendidikan, terdapat

Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan sekolah dari tingkat taman kanak-kanak

hingga sekolah menengah atas atau kejuruan. Di bidang kesehatan,

Muhanunadiyah mendirikan banyak rumah sakit, serta klinik. Di bidang sosial,

Muhammadiyah memiliki panti asuhan dan di bidang dakwal1, Muhammadiyal1

mendirikan masjid dan mushola. Karena begitu banyaknya amal usaha yang

dimiliki Muhammadiyah, penulis membatasi permasalahan dengan melakukan

Page 18: 1434/2012 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26975/1/RIRI... · sebagai salah satu organisasi Islam yang besar di Indonesia dalam penggunaan

6

penelitian terhadap AUM yang berada di wilayah DKI Jakatia serta AUM yang

tergolong besar, yaitu :

I. Perguruan Tinggi Swasta, yaitu Universitas Muhammadiyah Jakaiia,

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Ahmad Dahlan, dan Universitas

Prof. Hamka.

2. Sekolah Dasar dan Menengah, sekolah dasar dan menengah yang dipilih

penulis adalah sekolah yang berada di bawah cabang-cabang yang besar

dan aktif dengan rata-rata akreditasi sekolah yang baik. Sekolah yang

dipilih adalah, sekolah-sekolah yang berada di bawah cabang Tebet

Timur, Kebayoran Barn, dan Kebayoran Laina. Total Sekolah di tiga

cabang tersebut adalah 13 sekolah.

3. Rumah Sakit, yaitu Rumah Sakit Islam Pondok Kopi dan Rumah Sakit

Jiwa Islam Klender

D. Perumusan Masalah

Untuk menjadikan penelitian ini lebih terarah maka diperlukan rumusan

masalah untuk memperoleh jawaban terhadap masalah tersebut. Perumusan

masalah yang akan diteliti adalah sebagai berikut :

1. Apakah keputusan Pimpinan Pusat Muhammadiyah untuk menjadikan

bank syariah sebagai mitra dalam pengelolaan keuangan suda11

diterapkan oleh lembaga-lembaga "Amal Usaha Muhammadiyah"?

2. Apa faktor yang menjadi kendala dalatn penerapan kebijakan tersebut?

Page 19: 1434/2012 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26975/1/RIRI... · sebagai salah satu organisasi Islam yang besar di Indonesia dalam penggunaan

7

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan dan manfaat penelitian

adalah sebagai berikut :

I. Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui apakah kebijakan Pimpinan Pusat

Muhammadiyah dalam penggunaan layanan perbankan syariah

sudah diterapkan oleh Amal Usaha Muhammadiyah

b. Untuk mengetahui faktor yang menjadi kendala dalam penerapan

kebijakan tersebut.

2. Manfaat penelitian

a. Menambah wawasan, pengetahuan dan pemahaman bagi penulis

khususnya dan masyarakat tentang kebijakan Pimpinan Pusat

Muhammadiyah dalam penggunaan layanan perbank:an syariah.

b. Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan

evaluasi kebijakan bagi Muhammadiyah clan saran bagi organisasi

Islam dalam memanfaatkan dan mendukung pertumbuhan perbankan

syariah.

Page 20: 1434/2012 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26975/1/RIRI... · sebagai salah satu organisasi Islam yang besar di Indonesia dalam penggunaan

F. Metode penelitian

I. Jenis Penelitian

8

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif terkait dengan

penerapan kebijakan Pimpinan Pusat Muhammadiyah dalam penggunaan

layanan perbankan syariah yang harus diterapkan oleh Amal Usaha

Muhammadiyah.

2. Sumber Data

a. Data

Jenis data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah data primer

dan sekunder. Data primer diperoleh melalni hasil wawancara dengan pihak

pembuat kebijakan dan pimpinan atau karyawan Amal Usaha

Muhammadiyah. Data sekunder diperoleh melalui studi dokumentasi yang

terkait dengan kebijakan Pimpinan Pusat dalam penggunaan bank syariah

maupun file yang diterbitkan oleh media lain yang terkait. Data yang

diperlukan dalam penelitian 1m Surat Keputusan Pimpinan Pusat

Muhammadiyah yang terkait dengan penggunaan bank syariah, materi

sosialisasi kebijakan, serta jumlah dan jenis "Amal Usaha Muhan1mdiyah" di

wilayah DKI Jakarta sebagai informasi awal penulis dalam menentukan amal

usaha yang akan dijadikan sasaran penelitian.

Page 21: 1434/2012 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26975/1/RIRI... · sebagai salah satu organisasi Islam yang besar di Indonesia dalam penggunaan

9

b. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang dilakukan penulis adalah dengan cara sebagai

berikut :

1) Studi Dokumentasi

Pengumpulan data melalui studi dokumentasi meliputi Surat

Keputusan Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang terkait dengan

penggunaan bank syariah, materi sosialisasi kebijakan, se1ia jumlah dan

jenis "Amal Usaha Muhammdiyah" di wilayah DKI Jakarta sebagai

infonnasi awal penulis dalam menentukan amal usaha yang akan dijadikan

sasaran penelitian.

2) Wawancara

Penulis melakukan dialog dengan narasumber yang berhubungan

langsung dengan masalah yang dibahas. Pada penelitian ini diperlukan

beberapa narasumber. Pertama, tim asistensi bendahara yang merumuskan

kebijakan ini (Pimpinan Pusat Muhammadiyah). Kedua, Pimpinan

Wilayah Muhammdiyah (PWM) DKI Jakarta, penulis mencari informasi

jenis dan jumlah amal usaha yang ada di DKI Jakarta. Ketiga, Pimpinan

atau perwakilan Amal Usaha Muhammadiyah sebagai pelaksana kebijakan

tersebut.

Page 22: 1434/2012 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26975/1/RIRI... · sebagai salah satu organisasi Islam yang besar di Indonesia dalam penggunaan

No I

2

3

10

3. Teknik penulisan

Teknik penulisan ini berpedoman kepada buku: "Pedoman Penulisan Skripsi,

Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

tahun 2007"

G. Review Studi Terdahulu

Na ma Judul Penelitian Kebijakan dan Strategi Ormas­ormas Islam

Purwanti Naratasati (Fakultas Syariah Hukum

dan Kota Sukabumi UIN dalam

Syarif Hidayatullah Jakarta) tah un 2008.

Kuny Mahfudhoh (Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta) tahun 2010

Guruh Safaat (Do sen Jurusan Ilmu Administrasi Negara Sekolah Tinggi Ilmu Admini strasi Banten) tahun 2008

Pengembangan Ekonomi Syariah

Kebijakan KUR dan Implementasinya oleh Bank Pelaksana

Evaluasi Implementasi Kebijakan Pendidikan Gratis Untuk Sekolah Dasar dan Madras ah Ibtidaiyah di Kabupaten Pandeglang

Fokus Penelitian Skripsi ini membahas mengenai peran ormas Islam melalui kebijakan dan strateginya dalam pengembangan ekonomi syariah. Ormas Islam yang dipilih dalam penelitian ini ada!ah NU, Muhammadiyah, Mathla'ul Anwar, Persis dan PU!. Hasil penelitian tersebut memperlihatkan bahwa keseluruhan omms sudah terfokus kepada program pengembangan ekonomi syariah. Kebijakannya antara lain membentuk koperasi syariah, mengikuti pelatihan ekonomi syariah, sosia!isasi ekonomi syariah, membentuk usaha syariah, pengembangan ZIS serta pengembangan wakaf.

Dalam Penelitian nu dibahas mengenai beberapa peraturan Menkeu tentang KUR dimana setiap bank pelaksana wajib menaati peraturan yang telah dibuat oleh pemerintah tanpa melanggar aspek kehati-hatian. Bank pelaksana yang dipilih adalah Bank Mandiri dan Bank Mandiri Syariah. Hasil penelitian ini terlihat kedua bank pelaksana hanya mematuhi beberapa peraturan atau konsep yang dibuat oleh pemerintah dan ada pula konsep yang tidak dipatuhi oleh bank pelaksana yaitu penjaminan dan SID (Sistem Infommsi Debitur).

Fokus penelitian dalam jurnal ini adalah strategi aktor dan kepatuhan serta daya tanggap peaksana kebijakan terkait bebas biaya sekolah. Hasil penelitian m1 menunjukkan pelaksanaan pendidikan gratis temyata masih belum dilaksanakan oleh sekolah di kabupaten Pandeglang. Hal ini disebabkan terbatasnya anggaran yang dimiliki pemerintah Daerah Kabupaten Pandeglang.

Page 23: 1434/2012 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26975/1/RIRI... · sebagai salah satu organisasi Islam yang besar di Indonesia dalam penggunaan

11

Dengan melihat review stndi terdahulu di atas, penulis berkesimpulan

bahwa penelitian yang akan dibahas berbeda dengan penelitian yang telah ada.

Persamaan dengan penelitian sebe!umnya adalah me!akukan penelitian tentang

kebijakan sebuah institusi yang harus dilaksanakan oleh pelaksana kebijakan.

sedangkan perbedaan dengan penelitian sebelumnya adalah penulis memfokuskan

penelitian ini pada Amal Usaha Muhammadiyah sebagai pelaksana kebijakan

Muhammadiyah dalam penggunaan layanan bank syariah, juga dilihat kendala

apa saja yang menjadi faktor penghambat dalam penerapan kebijakan tersebut.

H. Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan dalam slaipsi ini, penulis membagi menjadi

lima bab, yaitu:

BABI

BAB II

PENDAHULUAN

Pendahuluan, meliputi Latar Belakang Masalah, Identifikasi

Masalah, Pembatasan Masalah, Perumusan Masalah, Tujuan

dan Manfaat Penelitian, Metode Penelitian, Review Studi

Terdahulu, dan Sistematika Penulisan.

LANDASAN TEORI

Bab 1111 membahas mengenai Pengertian Kebijakan,

Implementasi Kebijakan, Evaluasi Kebijakan, Pengertian

Page 24: 1434/2012 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26975/1/RIRI... · sebagai salah satu organisasi Islam yang besar di Indonesia dalam penggunaan

BAB III

BAB.IV

BABY

12

Organisasi, Struktur Organisasi, dan Hubungan Komunikasi

Organisasi.

GAMBARAN UMUM

Pada bab III ini akan dibahas mengenai sejarah singkat

Muhammadiyah, Struktur Organisasi, dan Amal Usaha

Muhammadiyah.

APLIKASI KEBI.TAKAN MUHAMMADIYAH DALAM

PENGGUNAAN LA YANAN PERBANKAN SYARIAH

Dalam bab ini dibahas mengenai kebijakan Pimpinan Pusat

Muhammadiyah dalam penggunaan layanan Perbankan

Syariah, dijabarkan data yang didapat mengenai penerapan

kebijakan pada Amal Usaha Muhammadiyah, serta dianalisis

menggunakan variabel yang mempengaruhi penerapan

kebijakan tersebut.

PENUTUP

Bab ini berisi tentang penutup yang meliputi Kesimpulan dan

Saran.

Page 25: 1434/2012 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26975/1/RIRI... · sebagai salah satu organisasi Islam yang besar di Indonesia dalam penggunaan

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kebijakan

1. Definisi Kebijakan

Secara um um istilah "kebijakan" atau policy digunakan untuk menunjuk

perilaku seorang aktor (misalnya seorang pejabat, suatu kelompok, maupun

suatu lembaga pemerintah) atau sejumlah aktor dalam suatu bidang kegiatan

tertentu. 1 Adapun menurut James Anderson yang dikutip oleh Budi Winamo

menyatakan kebijakan merupakan arah tindakan yang mempunyai maksud

yang ditetapkan oleh seorang aktor atau sejumlah aktor untuk mengatasi suatu

masalah atau suatu persoalan.2 Sehingga kebijakan dapat diartikan sebagai

suatu alat yang digunakan oleh sekelompok orang atau Iembaga untuk

mencapai maksud tertentu.

Kebijakan dalam kamus bahasa Indonesia berarti rangkaian konsep dan

asas yang menjadi garis besar dan dasar rencana dalam pelaksanaan suatu

pekerjaan, kepemimpinan dan cara bertindak.3 Berkenaan dengan istilah

1 Budi Winarno, Kebijakan Publik: Teori dan Proses (Yogyakarta: Media Pressindo, 2007), h.16 2 Jbid, h.18 3 Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kanius Besar Bahasa Indonesia, edisi III, Cet.I, (Jakarta: Balai

Puslaka, 2001) h. 149

Page 26: 1434/2012 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26975/1/RIRI... · sebagai salah satu organisasi Islam yang besar di Indonesia dalam penggunaan

14

kebijakan, istilah ini ternyata memiliki keragaman arti dan dapat

mengemukakan beberapa ha!: 4

a. Terdapat perbedaan pendapat di kalangan para ahli tentang pengertian

kebijakan. Jelasnya, konsep kebijakan itu sulit untuk dirumuskan dan

diberikan makna yang tunggal, atau sulit sebagai sebuah gejala yang khas

dan kongkrit, terutama bila kebijakan tersebut dilihat sebagai proses yang

terns berkembang dan berkelanjutan.

b. Terdapat perbedaan "penekanan" tentang kebijakan di antara para ahli.

Sebagian dari mereka melihat kebijakan sebagai sebuah perbuatan dan

sebagian yang lain melihat kebijakan sebagai suatu sikap yang

direncanakan, (suatu rencana) atau bahkan suatu rencana dan juga suatu

tindakan.

c. Para ahli juga berbeda pendapat berkaitan dengan tujuan dan sarana, ada

yang berpendapat, bahwa kebijakan meliputi tujuan dan sarana bahkan ada

yang tidak lagi menyebut.baik tujuan maupun sarana.

Pada dasarnya sangat sulit untuk menjabarkan pengertian kebijakan

dengan earn yang tepat. Namun tidak adanya kebijakan dalam suatu organisasi

akan menimbulkan hal-hal sebagai berikut: 5

a. Tidak jelasnya tujuan yang digariskan oleh pimpinan

4 Bambang Sanggono, Hukum dan Kebijakan Publik. (Jakarta: Sinar Grafika, 1994) h. 14-15 5 Faisal Affif, Paemeleire, Seluk Beluk Organisasi Perusahaan Modern, (Bandung: Pt Eresco, 1994)h. S

Page 27: 1434/2012 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26975/1/RIRI... · sebagai salah satu organisasi Islam yang besar di Indonesia dalam penggunaan

15

b. Tidak jelasnya alat dan cara yang akan ditempuh oleh pimpinan untuk

meraih tujuan yang telah digariskan

c. Tidak tegasnya pimpinan dalam pengambilan keputusan walaupun tujuan

serta alat dan cara yang akan ditempuh telah digariskan.

Dari beberapa ciri di atas, dapat ditarik kesimpulan secara umum bahwa

kebijakan dapat dirumuskan sebagai formulasi terhadap peraturan serta earn

untukmencapai tujuan.

Hakikat kebijakan sebagai jenis tindakan yang mengarah pada tujuan

tertentu di alas akan dapat kita pahami lebih baik lagi apabila kebijakan itu

kita perinci lebih lanjut ke dalam beberapa kategori, yakni policy demands

(tuntutan kebijakan ), policy decision (keputusan kebijakan), policy statement

(penyataan kebijakan), policy outputs ( keluaran kebijakan), dan policy

outcomes (hasil akhir kebijakan). 6

Masing-masing kategori mi akan dibahas secara ringkas dalam

penjelasan sebagai berikut: 7

a. Tuntutan kebijakan ialah tuntutan atau desakan yang ditujukan oleh

pejabat-pejabat pemerintah yang dilakukan oleh aktor-aktor -lain, baik

swasta ataupun kalangan pemerintah sendiri.

6 /bidh.7 7 Ibid,

Page 28: 1434/2012 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26975/1/RIRI... · sebagai salah satu organisasi Islam yang besar di Indonesia dalam penggunaan

16

b. Keputusan kebijakan ialah keputusan-keputusan yang telah dibuat oleh

para pejabat pemerintah yang dimaksud untuk memberikan kesahihan,

kewenangan, atau memberikan arah terhadap pelaksanaan kebijakan

Negara.

c. Pernyataan kebijakan ialah pernyataan resmi atau artikulasi (penjelasan)

mengenai kebijakan publik untuk negara tersebut.

d. Keluaran kebijakan adalah merupakan wujud kebijakan yang paling dapat

dilihat dan dirasakan karena menyangkut hal-hal yang senyatanya

dilakukan guna merealisasikan apa yang telah digariskan dalam

keputusan-keputusan pernyataan kebijakan.

e. Hasil akhir kebijakan adalah akibat-akibat atau dampak yang benar-benar

dirasakan oleh masyarakat, baik yang diharapkan maupun yang tidak

diharapkan sebagai konsekuensi dari adanya tindakan atau tidak adanya

tindakan dalam bidang-bidang atau masalah-masalah tertentu yang ada

dalam masyarakat.

2. Implementasi Kebijakan

Menurut Van Mener dan Van Horn yang dikutip oleh Budi Winarno,

implementasi kebijakan adalah tindakan-tindakan yang dilakukan oleh

individu-individu atau kelonipok-kelompok pemerintah maupun swasta yang

diarahkan untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan dalam

Page 29: 1434/2012 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26975/1/RIRI... · sebagai salah satu organisasi Islam yang besar di Indonesia dalam penggunaan

17

keputusan-keputusan kebijakan sebelunmya. Tindakan-tindakan ini mencakup

usaha-usaha untuk mengubah keputusan-keputusan menjadi tindakan-

tindakan operasional dalam kurun waktu tertentu maupun dalam rangka

melanjutkan usaha-usaha untuk mencapai perubahan-perubahan besar dan

kecil yang ditetapkan oleh keputusan-keputusan kebijakan. 8 Sehingga dapat

dikatakan implementasi kebijakan merupakan tahap yang krusial dalam proses

kebijakan publik karena tanpa implementasi kebijakan, malca tujuan-tujnan

yang telah ditetapkan tidak akan terwujud.

Menurut George C. Edwards yang dikutip oleh Budi Winarno, studi

implementasi kebijakan adalah krusial bagi public administration dan public

policy. Implementasi kebijakan adalah salah satu tahap kebijakan publik,

antara pembentukan kebijakan dan konsekuensi-konsekuensi kebijakan bagi

masyarakat yang dipengaruhinya. Jika suatu kebijalcan tidalc tepat atau tidalc

dapat mengurangi masalah yang merupalcan sasaran dari kebijakan, malca

kebijakan itu mungkin akan mengalami kegagalan sekalipun kebijakan itu

diimplementasikan dengan sangat baik. Sementara itu, suatu kebijakan yang

telah direncanakan dengan sangat baik, mungkin juga akan mengalami

kegagalan, jika kebijakan tersebut kurang diimplementasikan dengan baik

oleh para pelaksana kebijakan. 9

8 Bu di \Vinarno, Kebijakan Publik: Teori dan Proses (Yogyakarta: Media Pressindo, 2007), h.146 9 Ibid. 174

Page 30: 1434/2012 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26975/1/RIRI... · sebagai salah satu organisasi Islam yang besar di Indonesia dalam penggunaan

Dalam ilmu kebijakan atau analisis kebijakan telah banyak

dikembangkan model-model atau teori-teori yang membahas mengenai

implementasi kebijakan. Namun pada bab ini penulis hanya membahas secara

singkat model atau teori implementasi kebijakan yang sesuai derigan tulisan

yang akan penulis bahas.

Berkaitan dengan kompleksitas implementasi kebijakan, para ahli yang

mendalami implementasi kebijakan, keberhasilan implementasi akan

ditentukan oleh banyak variabel, dan variabel-variabel tersebut saling

berhubungan satu sama lain. Budi Winamo berupaya menjelaskan kebijakan

yang merujuk pada model implementasi milik Edwards. Edwards

mengklasifikasikan empat variabel krusial yang mempengaruhi keberhasilan

implementasi kebijakan, yaitu:

a. Komunikasi

Secara umum Edwards membahas tiga ha! penting dalam proses

komunikasi, yakni trasmisi, konsistensi dan kejelasan. 10

1) Transmisi. Sebelum pejabat dapat mengimplementasikan suatu

keputusan, ia harus menyadari bahwa suatu keputusan telah dibuat dan

suatu perintah untuk pelaksanaannya telah dikeluarkan. Hal ini tidak

to Ibid, h.175

Page 31: 1434/2012 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26975/1/RIRI... · sebagai salah satu organisasi Islam yang besar di Indonesia dalam penggunaan

19

selalu merupakan proses yang langsung sebagaimana nampaknya. 11

Ada beberapa hambatan yang timbul dalam mentransmisikan perintah­

perintah menurut Edward. Pertama, pertentangan pendapat antara para

pelaksana dengan perintah yang dikeluarkan oleh pengambil

kebijakan. Kedua, informasi melewati berlapis-lapis birokrasi. Ketiga,

pada akhimya penangkapan komunikasi-komunikasi mungkin

dihambat oleh persepsi yang selektif dan ketidakmauan para pelaksana

untuk mengetahui persyaratan-persyaratan suatu kebijakan. kadang­

kadang para pelaksanan mengabaikan apa yang sudah jelas dan

mencoba menduga-duga makna komunikasi-komunikasi yang

se benarn ya.

2) Kejelasan. Faktor yang kedua yang dikemukakan Edwards adalah

kejelasan. Jika kebijakan-kebijakan diimplementasikan sebagaimana

yang diinginkan, maka petunjuk-petunjuk pelaksanaan tidak hanya

harus diterima oleh para pelaksana kebijakan, tetapi komunikasi

kebijakan tersebut harus jelas. Instruksi-instruksi yang diteruskan

kepada pelaksana-pelaksana seringkali kabur dan tidak menetapkan

kapan dan bagaimana suatu program dilaksanakan. Ketidakjelasan

pesan kornunikasi yang disampaikan berkenaan dengan implemntasi

11 Ibid. h. 176

Page 32: 1434/2012 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26975/1/RIRI... · sebagai salah satu organisasi Islam yang besar di Indonesia dalam penggunaan

20

kebijakan akan mendorong terjadinya interpretasi yang salah bahkan

mnngkin bertentangan dengan makna pesan awal. 12

3) Konsistensi. Faktor ketiga yang berpengaruh terhadap komunikasi

kebijakan adalah konsitensi. Jika implementasi kebijakan ingin

berlangsung efektif, maka perintah-perintah pelaksanaan harus

konsisten dan jelas. Walaupun perinta11-perintah yang disampaikan

kepada para pelaksana kebijakan mempnnyai unsur kejelasan. Tetapi

bila perintah tersebut bertentangan malca perintah tersebut tidak akan

memudahkan para pelaksana kebijakan meajalankan tugasnya dengan

baik. Di sisi lain, perintah-perintah implementasi kebijakan yang tidak

konsisten akan mendorong para pelaksanan mengambil tindakan yang

sangat longgar dalam menafsirkan dan mengimplementasikan

kebijakan. 13 Tindakl!!1 yang sangat longgar menyebabkan

ketidakefektifan dalam implementasi kebijakan sehingga tujuan tidak

dapat tercapai.

b. Sumber-snmber

Perintah-perintah implementasi kebijakan mungkin diteruskan secara

cermat, jelas dan konsisten, tetapi jika para pelaksana kebijalcan

kekurangan sumber-sumber yang diperlukan untuk melaksanakan

12 Ibid, h. 177 13 Ibid.

Page 33: 1434/2012 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26975/1/RIRI... · sebagai salah satu organisasi Islam yang besar di Indonesia dalam penggunaan

21

kebijakan-kebijakan, maka implementasi ini pun cenderung tidak efektif.14

Sumber-sumber yang penting meliputi: staf yang memadai beserta

keahlian-keahlian yang baik untuk melaksanakan tugas-tugas mereka,

wewenang dan fasilitas-fasilitas yang diperlukan untuk menerjemahkan

usul-usul di atas guna melaksanakan pelayanan-pelayanan publik.

c. Kccenderungan-kecenderungan

Kecenderungan dari para pelaksana merupakan faktor ketiga yang

mempunyai konsekuensi-konsekuensi penting bagi implementasi

kebij akan yang efektif. Jika para pelaksana bersikap baik terhadap suatu

kebijakai1 te1ientu, dan ha! ini berarti adanya dukungan, kemungkinan

besar mereka melaksanakan kebijakan sebagaimana yai1g diinginkan oleh

para pembuat keputusan awal. 15

d. Struktur Birokrasi

Pada dasarnya, para pelaksana kebijakai1 mungkin mengetahui apa yang

dilakukan dan mempunyai cukup keinginan serta sumber-sumber untuk

melakukannya. Tetapi dalam pelaksanaannya mungkin mereka masih

dihambat oleh struktur-struktur organisasi dimai1a mereka menjalankan

kegiatan tersebut. Hambatan biasanya berasal dari tekanan-tekanan di luar

unit-unit birokrasi seperti komite legislative, kelompok-kelompok

14 Ibid. 181 15 Ibid, h.194

Page 34: 1434/2012 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26975/1/RIRI... · sebagai salah satu organisasi Islam yang besar di Indonesia dalam penggunaan

22

kepentingan, pejabat-pejabat ekesekutif, konstitusi Negara dan sifat

kebijakan yang memengaruhi organisasi birokrasi-birokrasi. 16

Empat variabel tersebut akan mempengaruhi keberhasilan implementasi

kebijakan. Variabel-variabel tersebut secara tidak langsung mempengaruhi

implementasi kebijakan melalui dampak pada masing-masing faktor. Dengan

kata lain, komunikasi mempengaruhi sumber, kecenderungan dan struktur

birokrasi, yang pada gilirannya mempengaruhi implementasi. Dampak

tersebut terlihat seperti gambar berikut: 17

Gambar 2.1

Dampak Langsung dan Tidak Langsung pada Implementasi

komunikasi

Struktur Birokrasi

16 Ibid, h.203 17 Ibid, h.208

Sumber-sumber

Kecenderungan­

kecenderungan

lmplementasi

Page 35: 1434/2012 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26975/1/RIRI... · sebagai salah satu organisasi Islam yang besar di Indonesia dalam penggunaan

23

3. Evaluasi Kebijakan

Evaluasi menurut William N. Dunn dapat disamakan dengan penaksiran

(apprasial), pemberian angka (rating), dan penilaian (assessment), kata-kata

yang menyatakan usaha untuk menganalisis hasil kebijakan dalam arti satuan

nilai. 18

Adapun Lester dan Stewart dalam kutipan bukn Budi Winarno membagi

evaluasi kebijakan lee dalam dua tugas yang berbeda. Tugas pertaaia adalah

untuk menentukan konsekuensi-konsekuensi apa yang ditimbulkan oleh suatu

kebijakan dengan cara menggambarkan dampaknya. Sedangkan tugas kedua

adalah untuk menilai keberhasilan atau kegagalan dari suatu kebijakan

berdasarkan standar atau kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya. 19

Dalam melakukan evaluasi yang baik dengan margin kesalahan yang

minimal beberapa ahli mengembangkan langkah-langkah dalan evaluasi

kebijakan. Edward A. Suchman dalam Budi Winarno mengemukakan enam

langkah dalan1 evaluasi kebijaJcan, yaitu: 20

a. Mengidentifikasikan tujuan program yang akan dievaluasi

b. Analisis terhadap masalah

c. Deskripsi dan standarisasi kegiatan

18 \Villia1n N. Dunn, Pengantar Ana/isis Kebijakan Publik. Pcncrjemah Sainodra Wibav1a, dkk

(Yogyakarta: Gadjah Mada University Press,2003), h.608

19 Ibid. h.226. 20 Ibid, h.230

Page 36: 1434/2012 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26975/1/RIRI... · sebagai salah satu organisasi Islam yang besar di Indonesia dalam penggunaan

24

d. Pengukuran terhadap tingkatan perubahan yang terjadi

e. Menentukan apakah perubahan yang diarnati merupakan akibat dari

kegiatan tersebut atau karena penyebab yang lain.

f. Beberapa indikator untuk menentukan keberadaan suatu dampak.

Evaluasi memiliki sejumlah fungsi utarna dalam analisis kebijakan.

Pertama, evaluasi memberi informasi yang valid dan dapat dipercaya

mengenai kine1ja kebijakan. Kedua, evaluasi memberikan sumbangan pada

klarifikasi dan kritik terhadap nilai-nilai yang mendasari pemilihan tujuan dan

target. Ketiga, evaluasi memberi sumbangan pada aplikasi metode-metode

analisis kebijakan lainnya, termasuk perumusan masalah dan rekomendasi.21

Hal ini bermii bahwa evaluasi dapat dijadikan altematif kebijakan barn atau

revisi dengan menunjukkan bahwa basil evaluasi lebih baik dm·i sebelumnya.

B. Organisasi

I. Definisi Organisasi

Sifat abstrak menyebabkan organisasi bisa didefinisikan dengan

berbagai macmn cara melalui berbagai literatur. Walaupun begitu, terdapat

kesarnaan pengertian dari keseluruhan definisi tersebut yaitu pada dasamya

21 \Villiam N. Dunn, Pengantar A11alisis Kebijakan Publik. Penerje1nah Sainodra Wiba\va, dkk (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press,2003), h.609-61 l.

Page 37: 1434/2012 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26975/1/RIRI... · sebagai salah satu organisasi Islam yang besar di Indonesia dalam penggunaan

25

menyatakan organisasi sebagai suatu kesatuan sosial dari sekelompok

rnanusia, yang saling berinteraksi menurut suatu pola tertentu sehingga setiap

anggota organisasi memiliki fungsi dan tugasnya masing-rnasing yang sebagai

suatu kesatuan mempunyai tujuan tertentu dan mempunyai batas-batas yang

jelas, sehingga bisa dipisahkan secara tegas dari Iingkungannya. 22

Organisasi adalah kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan secara

sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja

atas dasar yang relatif terns rnenerus untuk rnencapai suatu tujuan bersama

atau sekelompok tujuan. 23

Apabila ingin mempelajari organisasi-organisasi khususnya teori

organisasi, maka perlu dipelajari struktumya, prosesnya, dan perilaku

organisasi-organisasi. Tabel berikut diterangkan oleh Geoffrey Hutton yang

dikutip oleh J. Winarda dalam karyanya manajemen perilaku organisasi,

memberikan penjelasan awal tentang aspek-aspek struktur, proses-proses dan

perilaku manusia sehubungan dengan organisasi-organisasi.

22 1-Iari Lubis & Martani Huseini, Teori Organisasi (Suatu Pendekatan Makro), (Jakarta: Pusat antar Universitas ilmu-ilmu sosial Universitas Indonesia), h.1

23 Stephen P. Robbins, Teori Organisasi: Struktur, Desain & Aplikasi (Jakarta: Penerbit Arcan), h.4

Page 38: 1434/2012 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26975/1/RIRI... · sebagai salah satu organisasi Islam yang besar di Indonesia dalam penggunaan

26

Tabel 2.2

Kerangka Ke1ja (Framework) untuk studi tentang Organisasi­organisasi .24

Apa Organisasi Itu Apa Yang Mereka Miliki Apa Yang Mereka Lakukan Tumbuh Berkembang

Wadah yang Struktur

Berubah terorganisir Mengalami kemunduran

Mengombinasi

Membagi Ia terdiri dari manusia Berkomunikasi

yang melaksanakan Proses-proses Mengan1bil keputusan-kegiatan tertentu keputusan

Memotivasi

Memimpin

Mereka terdiri dari Perilaku manusia Mengembangkan kelompok-kelompok

Mengembangkan iklim

keorganisasian

2. Struktur Organisasi

Struktur organisasi adalah keseluruhan dari tugas-tugas yang

dikelompokkan ke dalam tugas-tugas yang dikelompokkan ke dalam fungsi-

fungsi yang ada sehingga merupakan suatu kesatuan harmonis, yakni

24 J. \Vinarda, Manajenien Perilaku Organisasi (Edisi revisi), (Jakarta: Kencana Prenada media Group, 2004).h. 53-54

Page 39: 1434/2012 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26975/1/RIRI... · sebagai salah satu organisasi Islam yang besar di Indonesia dalam penggunaan

27

diarahkan dan dikembangkan secara terns menerus pada suatu tujuan tertentu

menuju kondisi optimal. 25

Salah satu unsur penting dari struktur adalah pembagian kerja,

maksudnya suatu spesialisasi ke1ja dimana kegiatan-kegiatan yang serupa

pada umumnya dikelompoldcan ke dalam kesatuan-kesatuan fungsional atau

kesatuan-kesatuan kegiatan. 26

a. Prinsip- Prinsip Struktur Organisasi

Prinsip-prinsip struktur orgamsas1 menurut J Winardi adalah sebagai

berikut: 27

I) Pembagian kerja dan spesialisasi

Spesialiasi dapat kita dipandang dari dua macam sudut, yakni :

Pe1iama, dengan jalan rnembagi sesuatu pekerjaan dalam bagian yang

kecil (analogi: perhatian seorang dokter atas mata, telinga, hidung, dan

tenggorokan). Kedua, dengan mernusatkan usaha-usaha individual

pada aktivitas-aktivitas yang memanfaatkan bakatnya semaksimum

mungkin.

25 Faisal Affit: Paen1eleire, Seluk Beluk Organisasi Perusahaan Modern, (Bandung: Pt Eresco, 1994 ), h. 17

26 Jbid,h.54 27 J. Winarda, A1anajemen Perilaku Organisasi (Edisi revisi), (Jakarta: Kencana Prenada Media Group,

2004),h. 119-120

Page 40: 1434/2012 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26975/1/RIRI... · sebagai salah satu organisasi Islam yang besar di Indonesia dalam penggunaan

...... --·-- ..... . ----·-····-- .... - 28 '

FERPUSTP1i(.~N UT/\MA j I UIN SYAHID J1\l<All:!TA I L~.~--------···

2) Garis-garis otoritas yang jelas

Aktivitas-aktivitas perusahaan harns dibagi dalam segmen-segmen

yang digariskan dengan jelas, sehingga masing-masing segmen

ditempatkan dalam hubungan yang berimbang satu sama lain.

3) Penetapan tanggungjawab secarajelas

Setiap orang harns mengerti dengan baik tugas-tugas untuk apa ra

berianggungjawab

4) Otoritas yang sesuai dengan tanggungjawab

Penetapan tanggung jawab diikuti dengan otoritas yang cukup untuk

melaksanakannya. Otoritas untuk membuat keputusan-keputusan harns

diberikan hingga di mana problem timbul dan di mana keputusan-

keputusan akan diterapkan. Seseorang tak dapat diminta pertanggung

jawab tentang kelakuan pihak lain, kecuali apabila orang tersebut

dapat mengendalikan tindakan-tindakan mereka.

5) Kesatuan penugasan (Unity of Assignment)

Fungsi-fungsi yang serupa sebaiknya berhubungan erat di dalam

struktur yang ada. Fungsi-fungsi yang berhubungan dengan masing-

masing posisi barns konsisten dan harus adanya syarat-syarat yang

cukup sama dengan skill.

6) Rentang pengawasan (Span a/Control)

Seorang manajer diharapkan dapat mensupervisi sejumlah bawahan,

( dalan1 jumlah yang la.yak). Apa yang dimaksud dengan la yak

Page 41: 1434/2012 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26975/1/RIRI... · sebagai salah satu organisasi Islam yang besar di Indonesia dalam penggunaan

tergantung dari sejumlah faktor dan batas-batas atbitrer tidak

mempunyai arti.

7) Komunikasi

Semua unit dan individu-individu di dalam organisasi, yang

bersangkutan, yang bertanggung jawab mereka mengharuskan adanya

kontak dengan pihal lain harus dapat melaksanakannya tanpa

pembatasan-pembatasan dari struktur formal

8) Komite-komite

Suatu sistem komite yang dibentuk dengan baik, dapat merupakan alat

administrasi yang berharga.

b. Hubungan dalam Struktur Organisasi

Skema organisasi memberikan gambaran mengenai tugas-tugas,

tanggung jawab, serta hubungan pelaporan resmi dalam suatu organisasi.

Aspek penting lainnya yang digambarkan oleh suatu skema organisasi

adalah yang ada antara para karyawan, bagian-bagian, serta antara

berbagai tingkatan hirarki yang ada dalam organiasai. "Hubungan"

didefinisikan sebagai tingkatan koordinasi yang terjadi antara elemen-

elemen oraganisasi. Para anggota organisasi, dari berbagai bagian dan

tingkatan yang berbeda, mungkin saja berada pada lokasi yangs secara

fisik te1pisah satu sama yang lain, sehingga sulit untuk berhubungan.

Page 42: 1434/2012 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26975/1/RIRI... · sebagai salah satu organisasi Islam yang besar di Indonesia dalam penggunaan

30

Akan tetapi diperlukan adanya mekanisme yang dapat mengkoordinasikan

serta menyatukan kegiatan para individual tersebut.

Dalam organ1sas1 terdapat hubungan vertikal dan horizontal.

Hubungan vertikal diperlukan untuk mengkoordinasikan dan

mengintegrasikan kegiatan dari berbagai tingkatan hirarki dalam suatu

organisasi. Kegiatan setiap anggota organisasi, pada tingkatan manapun

juga ia berada, hams sesuai dengan kegiatan dari semua tingkatan hirarki

lainnya, agar keseluruhan tingkatan tersebut dapat dipersatukan

kegiatannya dengan baik.28

Hubungan horizontal diperlukan untuk mengkoordinasikan kegiatan

individu ataupun bagian organisasi yang berbeda pada tingkatan hirarki

yang sama, tanpa koordinasi horizontal, keputusan-keputusan se1ia

berbagai kegiatan pada bagian-bagian organisasi menjadi tumpang tindih

satu sama lain. Kegiatan yang sama dapat dilakukan satu kali saja untuk

keseluruhan organisasi, sehingga kurang efisien.29

Adapun Faisal Affif dalam buknnya menerangkan bahwa terdapat

empat macan1 hubungan dalam struktur organisasi, yakni:

28 I-Iari Lubis & Martani 1-Iuseini, Teori Organisasi (Suatu Pendekatan Makro), (Jakarta: Pusat antar Universitas ilmu-ilmu sosial Universitas Indonesia), h.122

29 Ibid, h.122-123

Page 43: 1434/2012 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26975/1/RIRI... · sebagai salah satu organisasi Islam yang besar di Indonesia dalam penggunaan

39

31

1) Hubungan gans, hubungan atasan bawahan, dimana pimpinan

memiliki wewenang memberikan perintah pelaksanaan dan para

pelaksana harus mengerjakan yang diperintahkannya.

2) Hubungan staf, hubungan informasi dan nasihat yang disampaikan

oleh staf ahli.

3) I-Iubungan fungsional, hubungan instruksi atas pekerjaan-pekerjaan

tertentu yang berkenaan dengan satu atau sekelompok orang dan

bagian tertentu.

4) Hubungan horizontal, hubungan informasi ke samping antara individu­

individu pada tingkat hierarki yang sanrn. 30

3° Faisal Affif, Paemeleire, Seluk Beluk Organisasi Perusahaan Modern, (Bandung: Pt Eresco, I 994)h.

Page 44: 1434/2012 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26975/1/RIRI... · sebagai salah satu organisasi Islam yang besar di Indonesia dalam penggunaan

BAB III

GAMBARAN UMUM PERSYARIKATAN MUHAMMADIYAH

A. Sejarah Singkat Muhammadiyah

Kata "Muhammadiyah" secara bahasa beratii "pengikut Nabi Muhammad".

Penggunaan kata "Muhammadiyah" dimaksudkan untuk menglrnbungkan dengan

ajaran danjejak perjuangan Nabi Muhammad SAW. Muhammadiyah didirikan di

Kampung Kauman Yogyakarta, pada tanggal 8 Dzulhijjah 1330 H atau bertepatan

dengan 18 Nopember 1912 oleh seorang yaµg bernama Muhammad Darwis,

kemudian dikenal dengan KH Ahmad Dahlan.

Kyai Dahlan dengan Muhammadiyah yang didirikannya, telah menampilkan

Islam sebagai "sistem kehidupan manusia dalam segala seginya". Artinya, secara

Muhammadiyah bukan hanya memandang ajaran Islam sebagai aqidah dan ibadah

semata, tetapi merupakan suatu keseluruhan yang menyangut akhlak dan

mu'amalat dunyawiyah. Selain itu, aspek aqidah dan ibadah pun hams

teraktualisasi dalam akhlak dan mu'amalah, sehingga Islam benar-benar mewujud

dalam kenyataan hidup para pemeluknya. Karena itu, Muhammadiyah memulai

gerakannya dengan meluruskan dan memperluas paham Islam untuk diamalkan

dalam sistem kehidupan yang nyata. 1

1 http://www.m u ham madiya h. or. id/ content-178-det-seja rah-singkat.html

32

Page 45: 1434/2012 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26975/1/RIRI... · sebagai salah satu organisasi Islam yang besar di Indonesia dalam penggunaan

33

Kelahiran Muhammadiyah dengan gagasan-gagasan cerdas dan pembaruan

dari pendirinya, Kyai Haji Ahmad Dahlan didorong oleh dan atas pergumnlannya

dalam menghadapi kenyataan hidup umat Islam dan masyarakat Indonesia kala

itu, yang juga menjadi tantangan untuk dihadapi dan dipecahkan. Menurut

Solichin Salam sebagaimana dikutip oleh Weinata Sairin, terdapat faktor intern

dan ekstern yang mendorong Iahirnya Muhammadiyah, yaitu:2

Hal-ha! yang dimaksud dengan faktor intern adalah:

I. Kehidupan beragama tidak sesuai dengan Al-Qur'an dan Hadits, karena

merajaleleanya perbuatan syirik, bid'ah dan khurafat yang menyebabkan

Islam menjadi beku

2. Keadaan bangsa Indonesia serta umat islam yang hidup dalam

kemiskinan, kebodohan, kekolotan dan kemunduran.

3. Tidak terwujudnya semangat ukhuwah Islamiyah dan tidak adanya

organisasi Islam yang kuat.

4. Lembaga pendidikan Islam tak dapat memenuhi fungsinya dengan baik,

dan sistem pesantren yang sudah sangat kuno.

Faktor-faktor ekstern, mencaknpi:

1. Adanya kolonialisme Belanda di Indonesia

2. Kegiatan serta kemajuan yang dicapai oleh golongan Kristen dan Katolik

di Indonesia.

2 Weinata Sairin, Gerakan Pembaruan Muhammadiyah,(Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 2008)h. 27-28

Page 46: 1434/2012 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26975/1/RIRI... · sebagai salah satu organisasi Islam yang besar di Indonesia dalam penggunaan

35

B. Struktur Organisasi Muhammadiyah

Persyarikatan Muhammadiyah memiliki struktur layaknya seperti sebuah

negara, seperti yang tergambar dalam gambar berikut:

Gambar3.l

Struktur Organisasi Muhammadiyah4

' .. Peri3SCh3t

..., fv1usyc3ri" i

MWM"Jll J . - G>m"o>o•>od,o •~"~"'"" ~. .., --- G,ur~Pt-r>µw~,.d~n B;nibln,i.t<'!

·-···· ·-- C..:in~PiMflin•n Trknh.t>n f.d111l'lio;r1~1,f

4 http://www.muhammadiyah.or.id/id/content-54-det-struktur-organisasi.html

Page 47: 1434/2012 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26975/1/RIRI... · sebagai salah satu organisasi Islam yang besar di Indonesia dalam penggunaan

36

Susunan persyarikatan Muhammadiyah terdiri atas beberapa tingkat, yaitu: 5

1. Pimpinan Pusat Mnhammadiyah

Pimpinan Pusat Muhammadiyah adalah jenjang stmktur

Muhammadiyah tertinggi. Dalam level yang paling tinggi dari selumh level

Pimpinan Muhammadiyah, Pimpinan Pusat Muhamrnadiyah mempunyai

fungsi koordinatif dari selumh Pimpinan Muhammadiyah yang ada di

Indonesia, sekaligus juga mengkoordinasikan gerakan dakwah Islamiyah di

seluruh wilayah Indonesia melalui berbagai bentuk aktivitas dakwah, seperii

aktivitas keagamaan, pendidikan, kesejahteraan sosial, kesehatan, dan

sebagainya.

2. Pimpinan Wilayah Muhammadiyah

Pimpinan Wilayah Muhammadiyah adalah Jen.1ang struktural

Muhann11adiyah setingkat propinsi. Dalam level yang lebih tinggi dari

Pimpinan Daerah Muhamrnadiyah, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah

mempunyai fungsi koordinatif bagi seluruh Pimpinan Muhammadiyah yang

ada di wilayah propinsi tersebut, sekaligus juga mengkoordinasikan gerakan

dakwah Islan1iyah di seluruh wilayah propinsi tersebut melalui berbagai

bentuk, seperti aktivitas keagamaan, pendidikan, kesejahteraan sosial,

kesehatan, dan sebagainya.

5 http://www.m uh am madiya h.or.id/id/ conten t-45-det-ja ri ngan-muha mmadiya h. htm I

Page 48: 1434/2012 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26975/1/RIRI... · sebagai salah satu organisasi Islam yang besar di Indonesia dalam penggunaan

37

3. Pimpinan Daerah Muhammadiyah

Pimpinan Daerah Muhammadiyah adalah jenjang struktural

Muhammadiyah setingkat kabupaten (district). Dalam level yang lebih tinggi

dari Pimpinan Cabang Muhammadiyah, Pimpinan Daerah Muhammadiyah

mempunyai fungsi koordinatif bagi selmuh Pimpinan Muhammadiyah yang

ada di wilayah kabupaten tersebut, sekaligus juga mengkoordinasikan gerakan

dakwah Islamiyah di seluruh wilayah Kabupaten tersebut melalui berbagai

bentuk, seperti aktivitas keagamaan, pendidikan, kesejahteraan, sosial,

kesehatan, dan sebagainya.

4. Pimpinan Cabang Muhammadiyah

Pimpinan Cabang Muhammadiyah adalah jenjang struktural

Muhammadiyah setingkat kecamatan (sub-district). Dalam level yang lebih

tinggi dari Pimpinan Ranting Muhammadiyah, Pimpinan Cabang

Muhammadiyah mempunyai fungsi koordinatif bagi seluruh Pimpinan

Muhammadiyah yang ada di wilayah kecainatan tersebut, sekaligus juga

mengkoordinasikan gerakan dakwah Islamiyah di seluruh wilayah kecamatan

tersebut melalui berbagai bentuk, seperti aktivitas keagamaan, pendidikan,

kesej ahteraan sosial, kesehatan, dan sebagainya.

Page 49: 1434/2012 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26975/1/RIRI... · sebagai salah satu organisasi Islam yang besar di Indonesia dalam penggunaan

38

5. Pimpinan Ranting Muhammadiyah

Pimpinan Ranting Muhammadiyah adalah JenJang struktnral

Muhammadiyah setingkat desa, dan merupakan ujung tombak bagi gerakan

dakwah Islamiyah yang dilaksanakan Muhammadiyah, karena Pimpinan

Ranting Muhammadiyah menjangkau dan berinteraksi secara langsung

dengan warga Muhammadiyah. Sebagai ujung tombak dari gerakan dakwah

Islamiyah yang dilaksanakan oleh Muhammadiyah, Pimpinan Ranting

Muhammadiyah adalah kekuatan paling nyata yang dimiliki Muhammadiyah,

karena di level inilah sebenarnya basis-basis gerakan Muhammadiyah bisa

dilaksanakan secara nyata.

Untuk membantu pimpinan Persyarikatan melaksanakan program-program

persyarikatan, dibentuk satuan organisasi Pembantu Pimpinan

(Majelis/Lembaga/Badan/Biro) yang dibentuk dan bertanggungjawab kepada

Pimpinan Persyarikatan masing-masing tingkat.

1. Majelis

Majelis adalah w1sur Pembantu Pimpinan Persyarikatan yang diserahi

tugas sebagai penyelenggara amal usaha, program, dan kegiatan sesuai

dengan kebijakan Pimpinan Persyarikatan masing-masing tingkat. Majelis

berfungsi sebagai Pembantu Pimpinan Persyarikatan dalam menentukan

perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan penyelenggaraan amal usaha,

program dan kegiatan sesuai dengan kebijalcan Persyarikatan. Majelis

Page 50: 1434/2012 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26975/1/RIRI... · sebagai salah satu organisasi Islam yang besar di Indonesia dalam penggunaan

·--------··--·--_ .. .:l2 .. PF.f::;PUS';:'.'' 'AN UT1\MA l

U!N Sf/\.:rn··. 1'.'\ i

--··--~-···----·---·---·----!%

be1iugas secara operasional menyelenggarakan amal usaha, program dan

kegiatan sesuai dengan kebijakan Pimpinan Persyarikatan. Majelis

berwenang mengarahkan, memutuskan dan memberi tuntutan teknis

operasional pelaksanaan program dalam bidangnya masing-masing.

Majelis-majelis yang dibentuk sesuai keputusan Muktamar ke-46 di

Y ogyakarta ada sebanyak 13 majelis, yaitu:

a. Majelis Tabligh

b. Majelis Tarjih dan Tajdid

c. Majelis Pendidiksn Tinggi

d. Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah

e. Mejelis Pendidikan Kader

f. Majelis Pembina Kesehatan Umum

g. Majelis Pemberdayaan Masyarakat

h. Majelis Wakaf dan Kehartabendaan

I. Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan

J. Majelis Pustaka dan Infonnasi

k. Majelis Hukum dan Hak Asasi Manusia

I. Majelis Pelayanan Sosial

m. Majelis Lingkungan Hidup

Page 51: 1434/2012 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26975/1/RIRI... · sebagai salah satu organisasi Islam yang besar di Indonesia dalam penggunaan

40

2. Lembaga

Lembaga adalah unsur Pembantu Pimpinan yang diserahi tugas dalam

bidang tertentu. Lembaga berfungsi sebagai Pembantu Pimpinan

Persyarikatan dalam pelaksanaan keputusan dan kebijakae Persyarikatan,

sesuai bidang tugasnya. Lembaga bertugas membantu Pimpinan

Persyarikatan dalan1 bidang tertentu yang bersifat pelaksanaan kebijakan.

Lembaga berwenang mengadakan kegiatan setelah mendapat persetujuan

dari Pimpinan Persyarikatan. Lembaga-lembaga tersebut terdiri dari:

a. Lembaga Pengembangan Cabang dan Ranting

b. Lembaga Pembina dan Pengawas Keuangan

c. Lembaga Hubungan dan Kerjasaina Luar Negeri

d. Lembaga Penelitian dan Pengembangan

e. Lembaga Penanggulangan Bencana

f. Lembaga Zakat, Infaq dan Shadaqah

g. Lembaga Hikmal1 dan Kebijakan Publik

h. Lembaga Seni Budaya dan Olal1raga

l. Lembaga Hubungan dan Ke1jasaina Internasional

3. Badan/Biro

Badan/Biro adalah unsur Pembantu Pimpinan yang diserahi tugas

membantu penyelenggaraan administrasi dan manajemen Persyarikatan.

Page 52: 1434/2012 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26975/1/RIRI... · sebagai salah satu organisasi Islam yang besar di Indonesia dalam penggunaan

41

Badan I Biro berfungsi sebagai Pembantu Pimpinan Persyarikatan dalam

pelaksanaan administrasi dan manajemen persyarikatan. Badan I Biro

bertugas membantu Pimpinan Persyarikatan dalam penyelenggaraan

administrasi dan manajemen Persyarikatan. Badan I Biro berwenang

member tuntunan teknis administrasi dan manajemen atas nama Pimpinan

Persyarikatan.

C. Amal Usaha Muhammadiyah

Muhammadiyah dalam mencapai maksud dan tujuannya melaksanakan

usaha-usaha yang dirumuskan secara sistematis melalui kebijakan pengelolaan

amal usaha program dan kegiatan di masyarakat luas.6 Usaha-usaha

Muhammadiyah yang meno1tjol sejak awal kehadirannya di bumi Nusantara ini

adalah kegiatan-kegiatan dakwah yang langsung menyentuh kepentingan nyata

masyarakat yang terdiri dari kegiatan pendidikan, sosial, ekonomi, dan kesehatan.

Jumlah amal usaha Muhammadiyah dari tahun ke tahun mengalami

peningkatan. Pertambahan amal usaha yang secara kuantitatif ini diimbangi oleh

usaha-usaha peningkatan kualitatif agar mampu berkembang secara lebih baik di

masa mendatang. Pimpinan pusat Muhammadiyah bahkan pernah menerapkan

6Tim Penyusun Ensiklopedi Muhammadiyah, Ensiklopedi Muhammadiyah, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada 2005) h. 254

Page 53: 1434/2012 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26975/1/RIRI... · sebagai salah satu organisasi Islam yang besar di Indonesia dalam penggunaan

42

kebijakan mengerem pertumbuhan kuantitas amal usaha jika tanpa dibarengi

perimbangan kualitas. 7

Sudah barang tentu sebagai organisasi yang JUga mendapat predikat

"organsiasi dengan amal usaha terbesar" perlu mulai memikirkan dan

n;.emfokuskan bahwa keberadaan AUM akan dapat pula meningkatkan

kesejahteraan sosial ekonomi anggota Muhammadiyah, mengembangkan jumlah

anggota dan simpatisan, memperkokoh dan memperkuat organisasi, serta

menjadikan Persyarikatan Muhammadiyah memiliki kekuatan politik yang besar,

yang akan dapat mempengamhi jalannya kehidupan bangsa dan negara. Sebagai

lembaga dibawah naungan Muhammadiyah, Amal Usaha Muhammadiyah yang

dijalankan hams mentaati ketentuan-ketentuan sebagai berikut: 8

I. Amal Usaha Muhannnadiyah adalah salah satu usaha dari usaha-usaha dan

media da'wah Persyarikatan untuk. mencapai maksud dan tujuan

Persyarikatan, yakni menegaldrnn dan menjunjung tinggi Agama Islam

sehingga terwujud Masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. Oleh

karenanya semua bentuk kegiatan amal usaha Muhammadiyah hams

mengarah kepada terlaksananya maksud dan tujuan Persyarikatan dan

selumh pimpinan serta pengelola amal usaha berkewajiban untuk

7 Ibid, h. 255 88 http://www. mu ham madiya h.or .id/id/ content-8-det-amal-usa ha. html

Page 54: 1434/2012 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26975/1/RIRI... · sebagai salah satu organisasi Islam yang besar di Indonesia dalam penggunaan

43

melaksanakan misi utama Muhammadiyah itu dengan sebaik-baiknya

sebagai misi da'wahh.

2. Amal usaha Muhammadiyah adalah milik Persyarikatan dan Persyarikatan

bertindak sebagai Badan Hukum/Yayasan dari seluruh amal usaha itu,

sehingga semua bentuk kepemilikan Persyarikatan hendaknya dapat

diinventarisasi dengan baik serta dilindungi dengan bukti kepemilikan

yang sah menurut hukum yang berlaku. Karena itu, setiap pimpinan dan

pengelola amal usaha Muhammadiyah di berbagai bidang dan tingkatan

berkewajiban menjadikan amal usaha dengan pengelolaannya secara

keseluruhan sebagai an1anat umat yang harus ditunaikan dan

dipertanggungjawabkan dengan sebaik-baiknya.

3. Pimpinan amal usaha Muhammadiyah diangkat dan diberhentikan oleh

pimpinan persyarikatan dalam kurun waktu terientu. Dengan demikian

pimpinan amal usaha dalam mengelola an1al usahanya harus tunduk

kepada kebijaksanaan Persyarikatan dan tidak menjadikan anml usaha itu

terkesan sebagai milik pribadi atau keluarga, yang akan menjadi fitnah

dalam kehidupan dan bertentangan dengan amanat.

4. Pimpinan amal usaha Muhammadiyah adalah anggota Muhammadiyah

yang mempunyai keahlian terientu di bidang amal usaha tersebut, karena

itu status keanggotaan dan komitmen pada misi Muhammadiyah menjadi

sangat penting bagi pimpinan tersebut agar yang bersangkutan memahami

secara tepat tentang fungsi amal usaha tersebut bagi Persyarikatan dan

Page 55: 1434/2012 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26975/1/RIRI... · sebagai salah satu organisasi Islam yang besar di Indonesia dalam penggunaan

44

bukan semata-mata sebagai pencari nafkah yang tidak peduli dengan

tugas-tugas dan kepentingan-kepentingan Persyarikatan.

5. Pimpinan amal usaha Muhammadiyah harus dapat memahami peran dan

tugas dirinya dalam mengemban amanah Persyarikatan. Dengan semangat

amanah tersebut, maka pimpinan akan selalu menjaga kepercayaan yang

telah diberikan oleh Persyarikatan dengan melaksanakan fungsi

manajemen perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan yang sebaik­

baiknya dan sejujur jujurnya.

6. Pimpinan amal usaha Muhammadiyah senantiasa berusaha meningkatkan

dan mengembangkan amal usaha yang menjadi tanggung jawabnya

dengan penuh kesungguhan. Pengembangan ini menjadi sangat penting

agar amal usaha senantiasa dapat berlomba-lomba dalam kabaikan

(jastabiq al khairat) guna memenuhi tuntutan masyarakat dan tuntutan

zaman.

7. Sebagai anml usaha yang bisa menghasilkan keuntungan, maka pimpinan

amal usaha Muhammadiyah berhak mendapatkan nafkah dalam ukuran

kewajaran (sesuai ketentuan yang berlaku) yang disertai dengan sikap

amanah dan tanggungjawab akan kewajibannya. Untuk itu setiap

pimpinan persyarikatan hendaknya membuat tata aturan yang jelas dan

tegas mengenai gaji terse but dengan dasar kemampuan dan keadilan.

8. Pimpinan amal usaha Muhammadiyah berkewajiban melaporkan

pengelolaan amal usaha yang menjadi tanggung jawabnya, khususnya

Page 56: 1434/2012 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26975/1/RIRI... · sebagai salah satu organisasi Islam yang besar di Indonesia dalam penggunaan

45

dalam ha! keuangan/kekayaan kepada pimpinan Persyarikatan secara

bertanggung jawab dan bersedia untuk diaudit serta mendapatkan

pengawasan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

9. Pimpinan amal nsaha Muhammadiyah harus bisa menciptakan suasana

kehidupan Islan1i dalam amal usaha yang menjadi tanggung jawabnya dan

menjadikan amal usaha yang dipimpinnya sebagai salah satu a!at da'wah

malrn tentu saja usaha ini menjadi sangat perlu agar juga menjadi contoh

dalam kehidupan bermasyarakat.

IO. Karyawan amal usaha Muhammadiyah adalah warga (anggota)

Muhammadiyah yang dipekerjakan sesuai dengan keahlian atau

kemampuannya. Sebagai warga Muhammadiyah diharapkan karyawan

mempunyai rasa memiliki dan kesetiaan untuk memelihara serta m

engembangkan an1al usaha tersebut sebagai bentuk pengabdian kepada

Allah dan berbuat kebajikan kepada sesama. Sebagai karyawan dari amal

usaha Muhanunadiyah tentu tidak boleh terlantar dan bahkan berhak

memperoleh kesejahteraan dan memperoleh hak-hak lain yang layak tanpa

te1jebak pada rasa ketidakpuasan, kehilangan rasa syukur, melalaikan

kewajiban dan bersikap berlebihan.

11. Seluruh p1mpman dan karyawan atau pengelola amal usaha

Muhan1madiyah berkewajiban dan menjadi tuntutan untuk menunjukkan

keteladanan diri, melayani sesama, menghonnati hak-hak sesama, dan

Page 57: 1434/2012 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26975/1/RIRI... · sebagai salah satu organisasi Islam yang besar di Indonesia dalam penggunaan

46

LPERP'\JST.AK;\<1N UTA!vLA UIN SY/\HIO •. !/\KAH TA

~--·~-·· , ____ ,

memiliki kepedulian social yang tinggi sebagai cerminan dari sikap ihsan,

ikhlas, dan ibadah.

12. Seluruh pimpinan, karyawan, dan pengelola amal usaha Muhanrn1adiyah

hendaknya memperbanyak silatnrahim dan membangun hubungan-

hubungan sosial yang harmonis (persaudaraan dan kasih sayang) tanpa

mengurangi ketegasan dan tegaknya sistem dalam penyelenggaraan amal

usaha masingmasing.

13. Seluruh pimpinan, karyawan, dan pengelola amal usaha Muhammadiyah

selain melakukan aktivitas pekerjaan yang rutin dan menjadi

kewajibannya juga dibiasakan melakukan kegiatan-kegiatan yang

memperteguh dan meningkatkan taqarrub kepada Allah dan memperkaya

ruhani se1ia kemuliaan akhlaq melalui pengajian, tadanus serta kajian Al-

Quran dan As-Sunnah dan bentuk-bentuk ibadah dan mu'amalah laim1ya

yang tertanam kuat dan menyatu dalam seluruh kegiatan amal usaha

Muhammadiyah.

Page 58: 1434/2012 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26975/1/RIRI... · sebagai salah satu organisasi Islam yang besar di Indonesia dalam penggunaan

BAB IV

APLIKASI KEBIJAKAN MUHAMMADIYAH DALAM

PENGGUNAAN LAY ANAN PERBANKAN SY ARIAH

A. Kebijakan Mubammadiyah dalam Penggunaan Layanan Perbankan Syariah

Muhammadiyah sebagai salah satu organisasi Islam memiliki tujuan untuk

meningkatkan dan mengembangkan organisasi dan jaringan untuk menjadi

gerakan Islam yang maju, profesional, dan modem 1• Salah satu usaha

Muhammadiyah untuk mencapai tujuannya dibutuhkan sarana dan prasarana serta

sumber dana untuk mensukseskan gerakannya. Sumber dana keuangan dan

kekayaan Muhammadiyah diperoleh dari beberapa sumber, yaitu:

I. Uang pangkal, iuran dan bantuan

2. Basil hak milik Muhammadiyah

3. Zakat, infaq, shadaqah, wakaf, wasiat dan hibah

4. Usaha-usaha perekonomian Muhairunadiyah

5. Sumber-sumber lain2

Sumber dana Mnhan1madiyah selama ini tidak terkelola dengai1 baik, jika

dianalisis struktur organisasi pengelolaan dana di Muhammadiyah bersifat

otonomi, individual dan egaliter. Pengelolaan dana diserahkan kepada masmg

1 http://\V\Yw.muhamn1adiyah.or.id/7-content-55-det-program-kerja.html 2 Tim Asistensi Bendahara Pimp in an Pusat Muhammadiyah, Juran, lnfaq, Layanan Manajemen Kas Muhanunadiyah,

2012, h. 8

46

Page 59: 1434/2012 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26975/1/RIRI... · sebagai salah satu organisasi Islam yang besar di Indonesia dalam penggunaan

47

masing lembaga di bawah Muhammadiyah. Akibatnya tidak ada aturan yang balm

tentang tata cara pengelolaan dana sehingga alokasi aset sangat bervariatif antar

lembaga dan menciptakan ketidakefisienan dalam memaksimalkan pendapatan

untuk Muhammadiyah. Lembaga yang kekurangan dana meminjam secara

otonom sementara lembaga lain yang kelebihan dana menempatkannya di giro

yang berbagi hasil rendah. Selain itu, banyaknya bank yang digunakan

Muhammadiyah (76 Bank) membuat posisi tawar Muhammadiyah pada level

masing-masing lembaga dalam mengoptimalkan pendapatan menjadi rendah.

Pendapatan penempatan deposito yang tidak seragam pada beberapa bank

menyebabkan tidak maksimalnya return investasi pada deposito.3

Dalam membenahi dan mengatur tata kelola keuangan persyarikatan,

Pimpinan Pusat membentuk Tim Asistensi Bendahara. Sesuai dengan Surat

Keputusan Pimpinan Pusat Muhammadiyah No. 351/KEP/I.O/C/2011, Tim

Asistensi Benda!Jara memiliki tugas sebagai berikut:

1. Menghimpun iuran anggota dan iuran pimpinan serta infaq dari warga

dan simpatisan.

2. Mengelola penempatan dana persyarikatan dan dana Amal Usaha

Muhammadiya!1 di Perbankan dan Lembaga Keuangan lainnya, agar

dapat keuntungan yang sebesar-besarnya bagi persyarikatan.

'Ibid, h. 19

Page 60: 1434/2012 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26975/1/RIRI... · sebagai salah satu organisasi Islam yang besar di Indonesia dalam penggunaan

48

3. Merancang dan mengelola dana investasi yang ada ke tempat-tempat

yang aman dan menguntungkan berdasarkan persetujuan Pimpinan Pusat

Muhammadiyah.

Dalam melaksanakan tugasnya, Tim Asistensi Bendahara yang telah dipilih

oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah merancang empat program dalam tata

kelola keuangan Muhammadiyah, yaitu;

I. Program revitalisasi iuran anggota dan non anggota

2. Progran1 optimalisasi dana di perbankan

3. Program investasi

4. Program Fund Raising (Pengumpulan dana dari luar Organisasi)

Untuk merealisasikan program yang telah dirancang, PP Muhannnadiyah

mengeluarkan kebijakan sebagai pedoman bagi semua organisasi di bawah

naungan Muhammadiyah untuk turut mensukseskan progran1 tersebut. Kebijakan

tersebut djbuat dalam tiga surat keputusan, yaitu:

I. SK PP Muhammadiyah Nomor: 36/KEP/I.O/C/2012 tanggal 18 Shafar

1433 H/12 Januari 2012 M tentang Sistem Pengelolaan Dana Terpadu

Layanan Manajemen Kas.

2. SK PP Muhammadiyah Nomor: 37/KEP/I.O/C/2012 tanggal 18 Shafar

1433 H/ 12 januari 2012 M tentang Penetapan Bank Syariah Mitra

Page 61: 1434/2012 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26975/1/RIRI... · sebagai salah satu organisasi Islam yang besar di Indonesia dalam penggunaan

49

Muhammadiyah dalam Sistem Pengelolaan Dana Terpadu Layanan

Manajemen Kas.

3. SK PP Muhammadiyah Nomor: 38/KEP/I.O/C/2012 tanggal 30 Shafar

1433 H/ 24 Januari 2012 M tentang Iuran Anggota, Infaq Tetap, Infaq

Siswa dan Mahasiswa serta Alokasi Dana Persyarikatan.

Dalam ketiga SK tersebut PP Muhammadiyah menjabarkan secara teknis

tata kelola keuangan Muhammadiyah. Dalam SK Nomor: 36/KEP/I.O/C/2012,

Pimpinan Pusat Muharnmadiyah memberikan pertimbangan sebagai berikut:

I. Bahwa untuk mendukung kesinambungan dan kemandirian

Muhammadiyah dalam menyampaikan dakwah Islamiyah yang sesuai

denga Al-Qur'an dan As-Sunnah, diperlukan dukungan finansial yang

cukup.

2. Bahwa dana Muhammadiyah di setiap jeqjang, unsur dan amal usahanya

perlu dikelola lebih produktif, efektif, efisien dan akuntabel.

3. Bahwa untuk tindak lanjut pertimbangan di atas, serta untuk menjadi

pedoman bagi semua jenjang, unsur dan amal usaha Muhammadiyah,

perlu dibuat sebuah surat keputusan.

Di SK Nomor: 36/KEP/I.O/C/2012 tersebut, dijelaskan dalam diktum

pertama ayat I, bahwa Sistem Pengelolaan Dana Terpadu Layanan Manajemen

Kas adalah sistem dan prosedur manajemen kas terpadu yang dikembangkan oleh

Page 62: 1434/2012 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26975/1/RIRI... · sebagai salah satu organisasi Islam yang besar di Indonesia dalam penggunaan

so

PP Muhammadiyah beserta sistem informasi manaJemen berbasis teknologi

infonnasi dan komunikasi pendukungnya yang ditujukan untuk terciptanya

manajemen kas persyarikatan yang efisien, efektif, dan akuntabel. Layanan

Manajemen Kas ini biasa dikenal dengan layanan cash management perbankan.

Dalam layanan ini, ada beberapa fitur yang bisa digunakan oleh organisasi besar

sepetii Muhammadiyah, dimana salah satunya, Muhammadiyah dapat melihat

real time online pergerakan keuangan seluruh lembaga di bawah naungan

Muhammadiyah. Hal ini yang menjadi dasar kebijakan, yaitu mengetahui arus kas

dari lembaga di bawah naungan Muhammadiyah sehingga terlihat dan dapat

diukur kekuatan ekonomi Muhammadiyah, klmsusnya Amal Usaha

Muhammadiyah yang menjadi salah satu sumber pendapatan Muhammadiyah.

Dasar kebijakan ini juga diungkapakan oleh salah satu anggota Tim Asistensi

Bendahara, Bapak Syafrudin Anhar.

Pengelolaan secara terintegrasi melalui teknologi perbankan, yang di perbankan itu. sendiri disebut cash management. Dalam cash management itu sendiri ada beberapa fitur atau beberapa sistem yang bisa digunakan oleh organisasi besar seperti Muhammadiyah ini. Muhammadiyah besar sekali dengan berbagai amal usahanya yang begitu banyak baik dibidang pendidikan, kesehatan. Sehingga diperlukan sistem pengelolaannya yang pimpinan pusat bisa real time online memantau pergerakan keuangan dari amal nsaha Muhammadiyah itu. Dalam teknologi perbankan atau sistem cash management itu ada namanya inquiry. Aspek inquiry itu bagaimana dia bisa melacak atau melihat pergerakan dari rekening-rekening dari AUM. Itu yang sesungguhnya yang menjadi dasar kebijakan. Kerjasama cash management ini oleh pusat perusahaan multinasional itu sudah dipakai, apalagi perusahaan-perusahaan atau corporate-corporate yang besar.

Page 63: 1434/2012 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26975/1/RIRI... · sebagai salah satu organisasi Islam yang besar di Indonesia dalam penggunaan

Dan Muhammadiyah, meskipun dia sebagai organisasi masyarakat, karena memiliki amal usaha maka sistem atau teknologi perbankan yang seperti itu dibutuhkan oleh Muhammadiyah. !tu kebijakannya, dan mungkin ini satu­satunya yang namanya organisasi masa memanfaatkan teknologi perbankan dalam aspek pengelolaan keuangan atau layanan cashnya secara terpa<lu.4

51

Dalam layanan cash management 1m Muhammadiyah bertujuan

mengefisiensikan pengelolaan dana Muhammadiyah, secara teknis tujuan ini

dilaksankan melalui tata kelola rekening, seperti yang tertera dalam diktum kedua

tentang tata kelola rekening. Dalam diktum tersebut dijelaskan bahwa akan

adanya perpindahan otomatis dali rekening giro lee rekening tabungan, jika dana

untuk kebutuhan operasional di rekening giro melebihi batas minimum, atau

sebaliknya alcan dipindal1ican dari rekening tabungan ke rekeninggiro jika

kebutuhan operasional di bawah batas minimum. Perpindahan ini menggunakan

fasilitas autosave atau transweep. Dengan perpindahan otomatis ini, maka akan

didapatkan bagi hasil yang lebih tinggi.

Dalam rangka transparansi, pengecekan terhadap saldo rekening AUM bisa

diketahui real time online oleh Pimpinan Pusat, Pimpinan Wilayah, Pimpinan

Daerah atau Pimpinan Cabang terhadap AUM yang berada di bawah

kewenangannya. Hal ini seperti yang tertulis pada diktum ketiga di SK Nomor:

36/KEP/LO/C/2012

4Syafrudin Anhar, Anggota Tin1 Asistensi Bendahara PP Muhammadiyah, ~Vawancara Pribadi, Jakarta, 5 Juli 2012

Page 64: 1434/2012 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26975/1/RIRI... · sebagai salah satu organisasi Islam yang besar di Indonesia dalam penggunaan

52

/

1 fii~lfiPllf:H/\/(/11\N UTAMA i

. ~ Y·;,.!l!iv,i\H;o ,JAK1\Rr:__/

Dalam kaitannya dengan bagi hasil yang hams dibagi dengan PP

Muhammadiyah, ha! ini juga diatur dalam diktum ke empat tentang distribusi bagi

hasil, yang berbunyi:

1. PP Muhammadiyah menyepakati bersama bank syariah mitra

Muhammadiyah tarif bagi hasil rekening giro, tabungan bisnis, dan

deposito yang paling menguntungkan bagi Persyarikatan.

2. Bagi Hasi! yang diperoleh dari rekening giro menjadi hak dari jenjang,

unsur, atau Amal Usaha Muhammadiyah yang bersangkutan.

3. Selisih bagi has ii antara tabungan bisnis dan giro didistribusikan antara

jenjang, unsur, atau amal usaha Muhammadiyah dengan perbandingan 2

banding 1.

4. Selisih bagi hasil deposito sebelumnya dengan special rate yang

diperjuangkan oleh PP Muhammadiyah didistribusikan anara jenjang,

unsur, atau Amal Usaha Muhammadiyah dan PP Muhammadiyah

dengan perbandingan 2 banding I.

5. PP Muhammadiyah memerintahkan kepada bank syariah mitra

l\1uhammadiyah untuk melakukan pembagian bagi basil sebagaimana

dimaksud pada ayat 3 secara otomatis.

Page 65: 1434/2012 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26975/1/RIRI... · sebagai salah satu organisasi Islam yang besar di Indonesia dalam penggunaan

53

Aturan tersebut sebagaimana tergambar dalam gambar berikut:

Gambar4.l

Optimalisasi Bagi Hasil Dana AUM dan Pimpinan Pusat Muhammadiyah5

Ta!:mncrnn/Oeposlto

i Tabungan

t 0 Cash Management

i

Kebijakan Muhammadiyah dalam penggunaan layanan bank syariah juga

menerapkan konsep ta'awun sesama AUM. Amal Usaha Muhammadiyah sangat

banyak dengan kondisi infrastruk-tur yang berbeda-beda. Untuk itulah diatur juga

tata kelola pembiayaan dengan agunan deposito (Mudharabah Muqayyadah atau

back to back deposit). Dimana AUM yang melakukan pembiayaan bisa

5 Tim Asistensi Bendahara Pimpinan Pusat Muhammadiyah, !t1ran, lnfaq, Layanan Manajemen Kas Muha111111adiyah, 2012,h.34

Page 66: 1434/2012 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26975/1/RIRI... · sebagai salah satu organisasi Islam yang besar di Indonesia dalam penggunaan

55

Ada tujuh bank syariah yang menjadi mitra Muhammadiyah, yaitu:

a. Bank Syariah Bukopin

b. Bank Syariah Mandiri

c. Bank Muamalat Indonesia

d. Bank BRI Syariah

e. Bank BNI Syariah

f. Bank BTN Syariah

g. Bank Danamon Syariah, dan

h. Bank Syariah lainnya yang ditetapkan Muhammadiyah

dikemudian hari.

Di daiam diktum ketiga SK ini, ditegaskan bahwa setiap jenjang, unsur dan

Amal Usaha Muhammadiyah harus menempatkan dananya di bank­

banksebagaimana tercantum pada diktum kedua yang meajabarkan tujuh bank

syariah mitra Muhammadiyah. Penggunaan bank syariah yang telah ditetapkan

oleh PP, bukan hanya berlaku bagi lembaga di bawah naungan Muhammadiyah,

tetapi seluruh anggota, baik pimpinan persyarikatan, pimpinan amal usaha dan

karyawan diminta untuk membuka rekening di bank syariah terkait pembayaran

iuran dan infaq melalui sistem autodebet dengan membuat surat pernyataan yang

menyatakan bersedia atau memberi kuasa kepada bank syariah yang bersangkutan

untuk mendebet sejumlah dana yang ada pada saldo rekening ke rekening PP

Muhammadiyah yang khusus menampung pembayaran iuran dan infaq.

Page 67: 1434/2012 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26975/1/RIRI... · sebagai salah satu organisasi Islam yang besar di Indonesia dalam penggunaan

56

Ketentuan mengenai mran dan infaq, tertulis dalam SK Nomor

38/KEP/I.O/C/2012.

Mekanisme iuran anggota dirumuskan dalam keputusan tersebui, setiap

iuran yang dikenakan sebagai kontribusi anggota Muhammadiyah berbeda pada

setiap tingkatannya. Semakin tinggi jabatan anggota Muhammadiyah, akan

semakin tinggi juga iuran yang harus dibayarkan. Dalam diktum kedua pasal

kedua dijelaskan ai1ggota Muhammadiyah yang menjabat sebagai Pimpinan Amal

Usaha ditetapkan iurai1 sebesar Rp. 5.000,- perbulan, untuk anggota

Muhammadiyah ditetapkan sebesar Rp. 2.500,- perbulan, dan anggota

Muhammadiyah diluar amal usaha sebesar Rp. 2.500,- perbulan.

Diatur juga infaq dari mahasiswa dan siswa di Sekolah Muhammadiyah,

mahasiswa sebesar Rp. 2.500,- perbulan, dan siswa sebesar Rp. 1.500,-. Infaq

tersebut disetorkan oleh Amal Usaha Muhan11nadiyah yang bersangkutan paling

lambat satu bulan setelah berakhirnya semester yang bersangkutan. Selain

anggota dan mahasiswa serta siswa Muharnmadiyah, ditetapkan juga infaq

donatur tetap dan simpatisan dari donatur tingkat A sebesar Rp. 100.000,­

perbulan, B sebesar Rp. 75.000,- perbulan, C sebesar RP. 50.000,- perbulai1, D

sebesar Rp. 25.000,- perbulan dan tingkat E sebesar Rp. 20.000,- perbulan. Infaq

tersebut dapat dibayarkai1 setiap bulan, tiga bulai1, enain bulan atau setiap

tahunnya.

Page 68: 1434/2012 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26975/1/RIRI... · sebagai salah satu organisasi Islam yang besar di Indonesia dalam penggunaan

57

Setelah dana terkumpul, maka akan ada alokasi dana persyarikatan yang

nantinya akan dibagikan kepada jenjang Muhammadiyah dan untuk

diinvestasikan. Alokasi dana persyarikatan tergambar dalam gambar berikut:

Ket.!rangan: r.1~ Semua.jenis luran ~ wajib disetorkan

secara langsung ke rekening PP (h.any.a 1 r'<ngJ

! 2 ~ l.. .- Dari iuran yang

terkurnpul tersebut PPM mengalokasikan kepad3 seti39 jenjang org.anisasi sesuai por.;.i yang sudah ditetapk.an.

Gambar4.2

Optimalisasi Iuran 7

l.JRAN NON ANGGOTA

...... ;PPM

2. r 7%

;PWM'

1 PDM 13%

·r 20%

30%

Dal<wah 20% Abadi 20'X

B. Aplikasi Kebijakan Muhammadiyah dalam Penggunaan Layanan

Perbaukan Syariah di Amal Us_aha Muhammadiyah

Penggunaan layanan perbankan syariah yang telah dirumuskan oleh

Pimpinan Pusat Mubammadiyah mengikat seluruhjeajang, unsur dan amal usaha

7 Tim Asistensi Bendahara Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Juran, Infaq, Layanan Manajemen Kos Muhan1madiyah, 2012,h.31

Page 69: 1434/2012 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26975/1/RIRI... · sebagai salah satu organisasi Islam yang besar di Indonesia dalam penggunaan

58

Muhammadiyah, yang artinya seluruh lembaga yang terkait dengan hierarki

Muhammadiyah harus menggunakan layanan bank syariah. Dalam penelitian ini,

penulis membatasi aplikasi kebijakan Muhammadiyah dalam penggunaan layanan

bank syariah di AUM (Amal Usaha Muhammadiyah). Pemilihan AUM karena

AUM merupakan salah satu sumber pendapatan terbesar di Muhammadiyah

dengan jumlah yang sangat ban yak seperti yang tertera dalam tabel berikut:

Tabel 4.1

Data Amal Usaha Muhammadiyah

No Jenis Amal Usaha Jumlah

1 TK/TPQ 4.623

2 Seka I ah Dasar (SD )/MI 2.604

3 Sekolah Menengah Pertama (SMP)/MTs 1.772

4 Sekolah Menengah Atas (SMA)/SMK/MA 1.143

5 Pondok Pesantren 67

6 Perguruan tinggi Muhammadiyah 172

7 Rumah Sakit, Rumah Bersalin, BKIA, BP, dll 457

8 Panti Asuhan, Santunan, Asuhan Keluarga, dll. 318

9 Pantijompo * 54

10 Rehabilitasi Cacat * 82

11 Sekolah Luar Biasa (SLB) * 71

12 Masjid * 6.118

13 Musholla * 5.08

14 Tanah * 20.945.504 M'

Sumber : www.muhammad1yah.or.1d

Selama ini Muhammadiyah tidak mengetahui seberapa besar aset yang

dimilikinya, padahal j ika dilihat A UM yang dimiliki sangat ban yak dan

Page 70: 1434/2012 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26975/1/RIRI... · sebagai salah satu organisasi Islam yang besar di Indonesia dalam penggunaan

59

mempunyai potensi yang luar biasa jika dikelola dengan efektif, efisien dan

akuntabel. Denganjumlah AUM yang berjumlah puluhan ribu tersebut diperlukan

waktu dalam menerapkan kebijakan yang sudah dirancang oleh Pimpinan Pusat

Muhammadiyah. Untuk itu Pimpinan Pusat Muhammadiyah memberikan masa

transisi sampai dengan akhir desember 2012, sehingga sampai batas ini, AUM

masih diperbolehkan untuk menggunakan bank konvensional dalam penempatkan

dana mereka, sepe1ti yang diungkapkan Bapak Syafrudin.

Belum semua AUM berpindah ke bank syariah, karena memang kebijakam1ya diberikan tenggang waktu. Memang tidak mudah karena menyangkut ke persoalan ke1jasama yang sudah begitu lama dibangun oleh bank konvensional kepada AUM. Sehingga tidak mudah, tidak secepat apa yang ditargetkan, tapi karena memang kita beri tenggang waktu untuk melakukan perubahan. Ada masa transisi sampai Desember 2012. 8

Menurut penuturannya, hingga saat ini, baru sekitar 40% AUM yang sudah

menerapkan kebijakan ini. Untuk sosialisasi kebijakan tersebut, Pimpinan Pusat

Muhammadiyah dibantu oleh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah, Pimpinan

Pusat mensosialisasikan kebijakan tersebut kepada Pimpinan Wilayah dan Amal

Usaha yang besar melalui forum tertentu, lalu dibuat lagi forum oleh Pimpinan

Wilayah yang mengundang seluruh pimpinan daerah, cabang, ranting, juga

pimpinan dan bendahara AUM untuk disosialisasikannya kebijakan dalam

penggunaan layanan bank syariah. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Bapak

Agus Suradika selaku Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah OKI Jakarta.

8 Syafrudin Anhar, Anggota Tim Asistensi Bcndahara PP Muhammadiyah, ivawancara Pribadi, Jakarta, 5 Juli 2012

Page 71: 1434/2012 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26975/1/RIRI... · sebagai salah satu organisasi Islam yang besar di Indonesia dalam penggunaan

PWM melakukan sosialisasi. baru sekali dipanggil kesini. Semua bendahara daerah, cabang, ranting, kepala mesjid, dan kepala sekolah diberitahukan terkait dengan SK yang hams ke1jasama dengan bank syariah ini. Rencananya memang ada akan ada sekali lagi, kalau tidak September, Oktober. Kita sudah laksanakan bulan Februari. Kalau PP sosialisasinya turun, kita belum, baru panggil sekali. PP turun ke provinsi, ke Makasaar, ke Medan, Kalimantan, ke kita juga DKI, dari DKI itu baru kita sosialisasi ke bawah. Karena PP kan luas, tidak mungkin dikumpul jadi satu.9

60

Dengan sosialisasi ini, seluruh AUM di DKI Jakarta telah mengetahui

kebijakan tersebut. Sehingga penulis membatasi penelitian ini pada AUM di DKI

Jakarta yang menurut informasi tersebut, sosialisasinya sudah menyeluruh ke

seluruh jenjang organisasi. Sepe1ii yang juga sudah dipaparkan dalam batasan

penelitian, penulis membatasi pembahasan an1al usaha pada bidang pendidikan

yaitu pendidikan menengah dasar, perguruan tinggi swasta, dan kesehatan, yaitu

Rumah Sakit Islam.

1. Amal Usaha Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen)

Amal usaha Muhammadiyah untuk pendidikan dasar menengah

(Dikdasmen) umumnya berada di bawah pimpinan cabang. Di wilayah DIG

Jakarta, terdapat setidaknya kurang lebih tiga cabang besar dengan akreditasi

sekolah yang baik sehingga penulis te1iarik untuk melihat apakah amal usaha

atau sekolah dibawah pimpinan cabang atau ketua Majelis Dikdasmen pada

cabang tersebut sudah dijalankan atau belum. Penulis menelusuri tiga cabang,

yaitu cabang Tebet Timur, Kebayoran Baru, dan Kebayoran Lama.

9 Agus Suradika, Ketua Pin1pinan Wilayah DKi Jakarta, rvawancaraPribadi Jakarta, 13 Agustus 2012

Page 72: 1434/2012 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26975/1/RIRI... · sebagai salah satu organisasi Islam yang besar di Indonesia dalam penggunaan

61

Dalam temuan di lapangan, kebijakan dalam pengelolaan keuangan

untuk sekolah tidak berada di bawah putusan pimpinan amal usaha, dalam hal

ini Kepala Sekolah, tetapi keputusan dalam pengelolaan keuangan termasuk

penggunaan rekening bank syariah ada di bawah putusan Majelis Dikdasmen

yang membawahi sekolah-sekolah di cabang tersebut. Pengetahuan tentang

kebijakan tersebut, singkatnya sudah diketahui oleh Majelis Dikdasmen ketiga

cabang tersebut. Dalam penerapannya pun ketiga Majelis Dikdasmen tersebut

sudah menggunakan bank syariah untuk penempatan dana mereka bahkan

jauh sebelum adanya kebijakan Muhammadiyah dalam penggunaan layanan

bank syariah. Hal ini seperti yang dikatakan Bapak Irfan selaku ketua Majelis

Dikdasmen cabang tebet Timur yang menjelaskan "Kita sudah pakai Bank

Syariah Mandiri dari tahun 2007''. 10 Hal yang serupa juga disampaikan oleh

Bapak Sukoto, Ketua Majelis Dikdasmen Cabang Kebayoran Lama "Bank

Muamalat kita pakai itu sudah 6 talmn yang lalu"," begitu pun juga dengan

ketua majelis Dikdasmen cabang Kebayoran Baru, Bapak Suyatno,

menyatakan sekolah yang dikelola sudah menggunakan bank DKI Syariah.

Sayangnya bank tersebut bukan salah satu mitra Muhammadiyah seperti yang

dikatakannya "Sekarang masih pakai bank DKI Syariah, baru akan kita follow

up akhir September" 12

10 lrfan, Kettrn Majelis Dikdasmen Cabang Tcbet Ti1nur, H'awancara Pribadi, Jakarta, 18 Juli 2012 11 Sukoto, Ketua Majelis Dikdasmen Cabang Kebayoran Lama, 1¥awancara Prihadi, Jakarta, 7 Agustus 2012 12 Suyatno, Ketua Majelis Dikdasn1en Cabang kebayoran Barn, Wawancara Pribadi, Jakarta, 14 agustus 2012

Page 73: 1434/2012 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26975/1/RIRI... · sebagai salah satu organisasi Islam yang besar di Indonesia dalam penggunaan

62

Para Ketua Majelis memiliki tanggapan yang positif atas kebijakan ini.

Dinilai dari agama, kebijakan ini membebaskan AUM dari unsur riba danjuga

dari sisi organisasi akan berdampak baik karena PP bisa mengetahui

pergerakan keuangan sekolah dalam rangka mengetahui kekuatan ekonomi

Muhammadiyah. Hanya saja ada sedikit perbedaan respon dalam ha!

ketjasama dengan bank syariah yang dilontarkan oleh ketua majelis

Dikdasmen cabang Kebayoran Lama, Bapak Sukoto. Beliau menyatakan

bahwa "kita menilai kebijakan itu bagus, tetapi bukan serta merta, antara

metaati juga hams berhubungan baik dengan yang selama ini berjasa dengan

Muhammadiyah khusunya cipulir. kita hams sama-sama. ,d3

Selain itu, penggunaan bank syariah di amal usaha pendidikan dasar dan

menengah ini tidak bisa sepenuhnya menggunakan bank syariah, Hal ini

terkait dengan bantuan dari pemerintah yang menghamskan menggunakan

bank lokal. Sehingga meskipun dalam penempatan dana maupun payroll

menggunakan layanan bank syariah, amal usaha Dikdasmen ini tetap saja

hams memiliki dan menempatkan dananya meskipun sedikit di bank

konvensional yang ditunjuk pemerintah.

Dapat disimpulkan bahwa dalam pengaplikasian kebijakan dalam

menggunakan layanan Bank Syariah, AUM Dikdasmen sudah menggunakan

bank syariah sebelum adanya keputusan dari PP Muhammadiyah. Hal tersebut

13 Sukoto, Ketua Majelis Dikdasmen Cabang Kebayoran Lama, 1Vawancara Pribadi, Jakarta, 7 Agustus 2012

Page 74: 1434/2012 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26975/1/RIRI... · sebagai salah satu organisasi Islam yang besar di Indonesia dalam penggunaan

63

menyiratkan kesadaran untuk menggunakan transaksi yang sesuai syariah

sudah terbangun di AUM Dikdasmen. Namun, pengaplikasian kebijakan yang

sesuai dengan substansi SK Nomor: 36/KEP/I.O/C/2012 tentang sistem

pengelolaan dana terpadu layanan manajemen kas belum diterapkan oleh

AUM Dikdasmen. Dengan kata lain mereka sudah menggunakan bank syariah

hanya saja belum menandatangani surat kerjasama layanan manajemen kas di

bank syariah yang mereka gunakan.

2. Amal Usaha Perguruan Tinggi Swasta Muhammadiyah

Di wilayah DKI Jakarta, Muhammadiyah memiliki lima Perguruan

Tinggi Swasta. Penulis mengambil tiga PTS untuk dijadikan sasaran

penelitian untuk mengetahui penerapan kebijakan terkait penggunaan bank

syariah ini, yaitu Universitas Muhammadiyah Jakaiia (UMJ), Sekolah Tinggi

Ilnm Ekonomi Ahmad Dahlan (STIE AD), dan Universitas Prof. DR. Hamka

(Uhamka).

Seperti halnya amal usaha Dikdasmen, PTS dibawah naungan

Muhammadiyah juga sudah mengetahui kebijakan ini melalui sosialisasi dari

Pimpinan Pusat. Hanya saja dalam penerapannya jauh lebih baik

dibandingkan dengan amal usaha Dikdasmen. Hal ini terlihat dari penggunaan

layanan Bank Syariah di UMJ dan STIE AD yang lebih optimal. Kedua PTS

ini sudah menerapkan kebijakan tersebut untuk penempatan dana, payroll,

biaya operasional, pembayarai1 ullilg kuliah mahasiswa, bahkan terkait

Page 75: 1434/2012 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26975/1/RIRI... · sebagai salah satu organisasi Islam yang besar di Indonesia dalam penggunaan

64

kewajiban anggota atau karyawan yang harus mendebet iuran ke rekening PP.

Dengan kata lain dua PTS ini bukan hanya sudah menggunakan bank syariah

untuk menempatkan dana, namun juga sudah mengaplikasikan layanan cash

management. Hal ini diterangkan oleh Direktur Keuangan dan SDM STIE

AD, Ibu Yeti. Dia mengungkapkan bahwa, "Kebijakannya sekitar bulan Mei

begitu juga dengan kewajiban-kewajiban anggota. Sudah langsung debet

rekening ke PP"14. Ketika ditanyakan perihal mekanisme penggunaan

layanan, ibu Yeti menambahkan "Penempatan dana, Bank Muamalat sudah

lama ya. Yang baru BNI dan BRI Syariah Penempatan dana dalam bentuk

deposito dan giro. Kedua, untuk Payroll, tadinya di Mandiri konvensional,

untuk 2 bulan ini sudah di BNI Syariah dan ketiga mungkin nanti ada ruang

lingkup kerjasan1a". 15

Hal senada dinyatakan Bapak Gandang selaku Direktur Keuangan UMJ,

yang menyatakan sudah berpindah Ice Bank Syariah sejak bulan Maret 2012.

Dia menambahkan hal yang terkait dengan infaq anggota atau karyawan UMJ

melalui pemyataannyabahwa, "Kepada staff, khusus untuk payroll kita

beke1jasama dengan dua bank. Dibukakan seluruh karyawan Ice semua

rekening Bank Syariah" 16

Namun, lain halnya dengan Uhamka. Bapak Pudjo Sumedi selaku Wakil

Rektor bagian keuangan menyatakan sudah membangun ke1jasama dengan

14 Husnayetti, Direkiur Keuangan dan SOM STJE Ahn1ad Dahlan, lVawancara Pribadi, Jakarta. 13 Agustus 2012 15/bid, 16 Gandang Sungka\va, Dircktur Keuangan dan SDM Universitas Muhammadiyah Jakarta, Wawancara Pribadi,

Jakarta, 4 Agustus 2012

Page 76: 1434/2012 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26975/1/RIRI... · sebagai salah satu organisasi Islam yang besar di Indonesia dalam penggunaan

66

Keuntungan yang didapat oleh UMJ lebih bersifat proteksi, sedangkan

keuntungan bersifat ekonomis diperoleh oleh Uhamka, seperti yang dikatakan

Bapak Pudjo Sumedi saat ditanyakan tentang maksud dan tnjuan kebijakan.

Beliau memberi contoh adanya kekuatan Muhammadiyah di bank syariah,

seperti yang dinyatakannya berikut ini "Kita menggunakan Bank Muamalat

apa rewardnya untuk Uhamka?. Harns ada timbal balik. Kita diberi dua mobil,

oke kita dorong ke Muamalat semua, jadi ada kekuatan. Selain PP juga bisa

!control keuangan Muhammadiyah seluruh Indonesia." 19

Meskipun pengaplikasian kebijakan ini sudah cukup baik pada PTS

Muhammadiyah, namun PTS Muhammadiyah saat ini juga belum melepaskan

bank konvensional seutuhnya, sepe11i yang dikatakan oleh Ibu Yeti selaku

direktur keuangan STIE AD yang menjelaskan,

Ada hal-hal yang otomatis menggunakan bank konvensional karena berkaitan dengan dana-dana bantuan. Misalnya bank Mandiri. Kita dapat beasiswa dari Kopertis, dimintanya pakai bank pemerintah, mau tidak mau kan. Jadi istilahnya bank konvensional hanya untuk penampungan saja, nanti setelah masuk akan kita pindahkan ke bank syariah lagi. 20

Berbeda dengan Direktur keuangan UMJ, Bapak Gandang menyatakan

masih menggunakan bank konvensional karena saat ini masih masa transisi,

seperti penuturannya saat ditanyakan apakah masih menggunakan bank

konvensional atau tidak.

I'> Pudjo Sumedi, Wakil Rektor II bagian Keuangan Uhamka, TVawancara Pribadi, Jakarta, 13 Agustus 2012 10 Husnayetti, Direktur Keuangan dan SDM STIE Ahn1ad Dahlan, TVawancara Prihadi, Jakarta. 13 Agustus 2012

Page 77: 1434/2012 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26975/1/RIRI... · sebagai salah satu organisasi Islam yang besar di Indonesia dalam penggunaan

2012

2012

68

Penggunaan Bank Syariah sndah lama diterapkan oleh RSJI Klender,

seperti yang diungkapan Kepala Bagian Keuangan RSJI Klender, Bapak

Suparno yang menyatakan bahwa "Kalau kebijakan Muhammadiyah dalam

penggunaan bank syariah, kita sudah menggunakan bank syariah. Kita sudah

dari awal, sudah lan1a sejak tahun 200 I sudah pakai Muan1alat. Sebelumnya

BCA, BRI, sekarang Muamalat."23 Begitupun dengan RSI Pondok Kopi,

Bapak Wa!uyo selaku Manajer Keuangan menyatakan "Kalan bank syariah,

kita memang sudah pakainya bank syariah. Kita pakai Bank Muamalat."24

Meskipun sudah menggnnakan bank Syariah, RSJI Klender jnga masih

menggunakan Bank Konvensional, seperti yang dikatakan Bapak Suparno

berikut;

Kalan disini memang ada yang sifatnya harus memakai bank konvensional karena lmbnngarmya dengan pemerintah. Tetapi kan itn sebagai alat perantara pembayaran rumah sakit dengan dinas-dinas pemerintah. Jadi harus tetap ada. Tapi Iangsnng kita ambil, tidak beku disitu. Itu perihal !claim. Kita melayani pasien, lain klaim, kemudian kita dapat pembayaran. Jadi !claim pembayaran. kita melayani total berapa nanti !claim ke sana.25

Bapak Waluyo sebagai manager keuangan RSI Pondok Kopi jnga

mengatakan bahwa masih menggnnakan Bank Konvensional karena alasan

berikut;

23 Suparno, Kepala Bagian Keuangan Rmnah skit Jiwa Islam Klender, IVawancara Pribadi, Jakarta, 3 sepeten1ber

2~ \Valuyo, Manajer Keuangan Rumah Sakit Islan1 Pondok Kopi, Wawancara Pribadi, Jakarta, 15 September 2012 25 Suparno, Kepala Bagian Keuangan Rumah skit Jiwa Islam Klender, Wawancara Pribadi, Jakarta, 3 September

Page 78: 1434/2012 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26975/1/RIRI... · sebagai salah satu organisasi Islam yang besar di Indonesia dalam penggunaan

Ke1jasama kita itu tidak hanya dengan institusi yang bisa memanfaatkan bank syariah. Misalnya supplier kita. Tapi kalau hams, kenapa tidak?. Karena memang prakteknya sudah di

bank syariah. Prinsipnya jika kita ada instmksi senrna hams ke bank syariah atau bank syariah sendiri menyanggupi di sistemnya. Sistem di bank syariah bisa mendukung. Misalnya pasien pakai kartu !credit, kita bisa ke bank syariah sepenuhnya. 26

69

Sedangkan untuk penerapan dari isi kebijakan belumlah dilaksanakan

oleh kedua Rumah Sakit tersebut. Kedua RSI belum menerapkan perjanjian

layanan cash management. Begitupun juga dengan kewajiban anggota atau

karyawan Rumah Sakit, belum adanya sistem auto debet untuk mentransfer

1uran anggota secara otomaiis Ice rekening PP Muhammadiyah. Meskipun

yang didapat hanya dua RSI, penulis mendapatkan informasi tambahan

tentang penerapan kebijakan di RSI ini dari Bapak Syafrudin disela

wawancarn yang menyatakan bahwa RSI Islam Cempaka Putih, RSI Pondok

Kopi dan RSI Sukapura sudah menerapkan kebijakan ini. Pemyataan ini juga

didukung oleh pernyataan Pimpinan Wilayah DKI Jakarta, Bapak Agus

Suradika yang dengan yakin menyatakan prediksinya tentang penerapan

kebijakan Muhammadiyah dalam penggunaan bank syariah ini. "Kalau

prediksi ,saya belum 100%, hanya tinggal yang kecil-kecil, kalau sekolah-

sekolah belum semua, kalau AUM besar. Saya yakin sudah.".27 Begitupun

dengan RSIA Taman Puring yang berada di bawah naungan Pimpinan Cabang

26 \Va!uyo, Man~jer Keuangan Rumah Sakit Islam Pondok Kopi, Wawancara Pribadi, Jakarta, 15 September2012 27 Agus Suradika, Pin1pinan \Vilayah DKi Jakarta, 11'awancaraPribadi Jakarta, 13 Agustus 2012

Page 79: 1434/2012 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26975/1/RIRI... · sebagai salah satu organisasi Islam yang besar di Indonesia dalam penggunaan

70

Kebayoran Baru. Penulis mendapat infom1asi saat mengurus perizinan

wawancara dengan Majelis Dikdasmen, bahwa RSIA sudah menerapkan

kebijakan tersebut, hanya saja tidak mendetail dengan bank apa dan sejak

kapan menerapkan kebijakan tersebut.

C. Kcndala dalam Mencrapan Kebijakan Muhammadiyah dalam Penggunaan

Layanan Bank Syariah

Seluruh Amal Usaha Muhammadiyah pada dasamya patuh dan taat akan

ketentuan yang telah ditetapkan oleh PP. Hal ini didasari karena mereka

menyadari amal usaha yang dijalankan adalah milik Muhammadiyah, dan barns

taat pada peraturan yang dikeluarkan oleh pimpinan tertinggi Muhammadiyah.

Hal ini dikuatkan oleh pernyataan pimpinan wilayah Muhammadiyah DKI

Jakarta, Bapak Suradika.

Pembangkangan Insya Allah tidak ada. Kendalanya paling perihal teknis. Teknisnya misalnya, bank syariah masih pada lokasi yang belum memadai. Dasamya mereka taat pada pimpinan, sami'na waatho'na. Ialu teknisnya jauh dari jangkauan bank syariah. Juga terkait bantuan BOS, ada kendala itu, sangat dimaklumi, terkait dengan kondisi Iingkungan dan ke1jasama dengan pihak ketiga. Sekarang ini transisi, jadi masih dua-duannya, tidak balik tangan. Masih ada tahapan, tidak 100%, karena juga terkait dengan pihak-pihak lain ya. Sejauh ini tidak ada kendala prinsip.28

Pernyataan Bapak Agus Suradika yang menyatakan tidak adanya

pembangkangan secara prinsip didukung dengan pengamatan penulis bahwa tidak

28 Agus Suradika, Pimpinan Wilayah DKi Jakarta, 1VawancaraPribadi Jakarta, 13 Agustus 2012

Page 80: 1434/2012 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26975/1/RIRI... · sebagai salah satu organisasi Islam yang besar di Indonesia dalam penggunaan

71

ada narasumber yang tidak menyetujui dan mendukung kebijakan ini. Hanya saja

ada kendala-kendala teknis sehingga kebijakan ini belum sepenuhnya dapat

dilaksanakan dengan optimal. Hal lain yang bisa dilihat juga sudah banyak AUM

yang membangun kerjasama dengan bank syariah sebelum adanya kebijakan

Muhammadiyah dalam penggunaan layanan bank syariah.

Hal ini mengindikasikan bahwa amal usaha sendiri sudah memihak kepada

perbankan syariah sebelum a:danya keputusan tersebut. Meskipun sudah

beke1jasama dengan Perbankan syariah, beberapa AUM belum menerapkan

substansi kebijakan yaitu menggunakan layanan cash management seperti terkait

tata kelola rekening dan pembagian bagi hasil belum sepenuhnya diaplikasi!can,

dalam arti belum menandatangani pe1janjian kerjasama layanan cash management

dengan bank syariah bersangkutan. Meskipun begitu, penulis juga tidak

menemukan amal usaha yang dalam penempatan dananya tidak menggunakan

bank syariah sama sekali.

Kendala selain terbatasnya cabang Bank Syariah, kendala lain juga

diungkapkan oleh Bapak Sayafrudin yang menyatakan masih ada bank syariah

yang masih membangun sistem cash management, seperti yang dikatannya bahwa

"Karena ini menyangkut persoalan di banknya itu sendiri melakukan proses

mendevelopnya. Memang ada beberapa bank sayariah mitra Muhammadiyah

Page 81: 1434/2012 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26975/1/RIRI... · sebagai salah satu organisasi Islam yang besar di Indonesia dalam penggunaan

2012

72

yang belum final mendevelopnya. Jadi belum 100 %. Ya mungkin baru ada

beberapa bank, baru 3 atau 4 bank yang sudah"29

Meskipun masih menggunakan bank konvensional, bukan berarti aktivitas

ekonomi atau penempatan dana amal usaha Muhammadiyah Iebih banyak di bank

konvenisonal. Penempatan dana AUM dominan di bank syariah, kecuali pada

AUM Dikdasmen Kebayoran Lama dan Uhamka. Pada umumnya karena saat ini

masih masa transisi, AUM masih menggunakan bank konvensional hanya untuk

penempatan dana sementara, misalnya saja bantuan-bantuan dari pemerintah.

Setelah dana itu didapat, AUM langsung rnemasukkannya pada rekening Bank

Syariah. Secara singkat, AUM sudah menggunakan layanan bank syariah, hanya

saja dalam penerapannya belum sempnrna atau sesuai dengan kebijakan yang

dibuat PP Muhammadiyah.

1. Amal Usaha Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen)

Pada AUM Dikdasmen tidak ada kendala yang berarti karena Iembaga­

lembaga yang diteliti memang sudah beke1jasama dengan bank syariah

sebelum adanya keputusan tersebut. Kendala yang dihadapi AUM Dikdasmen

pada umumnya terkait bantuan operasional sekolah (BOS) yang

mengharuskan mereka menggunakan bukan hanya bank syariah tapi juga bank

konvensional. Namun ha! ini di maklumi karena kaitannya dengan kerjasanm

29 Syafrudin Anhar, Anggota Ti111 Asistensi Bendahara PP Muha:n1nadiyah, H1awancara Pribadi, Jakarta, 5 Juli

Page 82: 1434/2012 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26975/1/RIRI... · sebagai salah satu organisasi Islam yang besar di Indonesia dalam penggunaan

·--- -·----· - ... -7.:L

l PERPUSTl\Ki\!\N UT AMA i

UlN SYAl~iD JA~v\RT~I

dengan pihak ketiga dan uang yang ada di bank konvensional juga tidak beku

disana. Selain dana BOS, kendala terkait hutang juga dialami AUM

Dikdasmen Kebayoran Lama. Hal ini dijelaskan oleh Bapak Sukoto selaku

ketua Majelis Dikdasmen.

Ya instruksi itu juga harus ditelaah Iebih jauh, tidak bisa serta metia ketika ada instruksi Iangsung d:jalankan. Karena selama nu sebelum instruksi juga pakai bank konvensional. Konvensional itu sudah be1jasa sama kita. Bangunan gedung ini bangunan bank konvensional. Bagaimana mungkin kita akan meninggalkan begitu saja dengan kondisi belum Iunas. Paling tidak, kita dalam taat mentaati, kita buka juga bank syaria11. Pakai dua-duanya, kita pakai Muamalat.30

2, Amal Usaha Perguruan Tinggi Swasta Muhammadiyah

Kendala yang dihadapi PTS Muhammadiyah berhubungan dengan

ke1j asama yang sudah lama terbangun dengan bank konvensional seperti di

UMJ, sedangkan bantuan untuk beasiswa juga membuat STIE AD masih

menggunakan bank konvensional sebagai penampungan sementara. Lain

halnya dengan Uhamka, meskipun sudah bekerja sama dengan Bank

Muamalat, namun unutk bayaran mahasiswa dan payroll gaji belum

menggunakan bank syariah karena Uhanika menunggu Bank Muamalat

membangun sistemnya terlebih dalmlu, seperti yang dikatalrnnnya "Belum

30Sukoto, Ketua Majelis Dikdasmen Cabang Kebayoran Lama, ivawancara Pribadi, Jakarta, 7 Agustus 2012

Page 83: 1434/2012 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26975/1/RIRI... · sebagai salah satu organisasi Islam yang besar di Indonesia dalam penggunaan

74

semuanya ke bank syariah, bank Muamalat membangun sistemnya <lulu, bank

M I 'k d . d " 31 uama at menyesuai an engan s1stem yang a a.

Selain sistem harus dibangun terlebih dahulu, yang dirasakan menjadi

kendala adalah tidak adanya ketentuan teknis dalam pemilihan bank syai'iah

sehingga seluruh bank sangat kompetitif menawarkan layanan mereka.

Sehingga ha! ini dikritisi oleh Bapak Pudjo yang menyatakan bahwa,

"Kai·ena dengan kebijakan tersebut seluruh bank syariah datang ke kita. Jadi

unsur kekuatannya kalau dipakai semua juga jadi kecil. Menurut saya

misalnya saja DKI Jakarta ke bank ini, Jawa Barat ke bank ini. Tapi kalau

sudah begitu menjadi kornpetitif, berebutan lahan. Yang pusing kita"32

3. Amal Usaha Kcschatan (Rumah Sakit Islam Muhammadiyah)

AUM RSJI Klender maupun RSI Pondok Kopi sudah menggunakan

bank syariah, hanya masih menggunakan bank konvensional dikarenakan

kepentingan klaim ke pemerintah dan demi kemudahan customer dalam

membayar, seperti yang dipaparkan. Hal yang sama juga dipaparkan Bapak

Waluyo bahwa yang menjadi kendala adalah kerjasama RSI yai1g

menghar,1skan bekerjasama tidak hanya dengan bank syariah. Kendala di RSI

Muhammadiyah terkait dengan sosialiasi yang belum didapatkan secara utuh

31 Syafrudin Anhar, Anggota Tim Asistensi Bendahara PP Muhammadiyah, JVawancara Pribadi, Jakarta, 5 Juli

2012 32

Pudjo Sumcdi, \Vakil Rektor II bagian Keuangan uhamka, fVawancara Pribadi, Jakarta. 13 Agustus 2012

Page 84: 1434/2012 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26975/1/RIRI... · sebagai salah satu organisasi Islam yang besar di Indonesia dalam penggunaan

75

untuk operator pelaksana, sehingga mereka tidak mengetahui ketentuan dalam

ke1jasama layanan cash management yang harus diterapkan oleh AUM,

sepe1ii yang dikatakan Bapak Waluyo yang menyatakan bahawa.

Sosialisasi secara resmi di kami sebagai operator pelaksana belum ya. Tapi kalau untuk di top management sudah ada, di direktur atau dari aliansi, tentunya sudah ada pengarahan dari BPH. BPH dalam ha! ini perwakilan dari PP Muhammdiyah. Ada untuk itu, tapi kalau di tingkat pelaksana kita disini barn dapat himbauan.33

D. Analisis Aplikasi Kebijakan Muhammadiyah dalam Penggunaan Layanan

Perbankan Syariah

Data yang didapatkan penulis melalui studi dokumentasi dan wawancara

dengan narasumber yang sudah dipaparkan sebelumnya. Dalam analisis penelitian

ini, penulis mencoba menganalisis kebijakan Muhamrnadiyah dalam penggunaan

bank syariah dilihat dari aplikasiatau implementasi kebijakan yang dilakukan oleh

amal usaha Muhanunadiyah sebagai pelaksana kebijakan.

Berdasarkan data, dapat disimpulkan bahwa kebijakan ini dalam

pelaksanaannya belum optimal. Penulis mencoba menganalisis berdasarkan teori

implementasi kebijakan yang dipaparkan Edward dalam Budi \Vinarno. Edward

menyatakan ada beberapa variabel yang mempengaruhi proses pelaksanaan

kebijakan, sehingga dengan dianalisis variabel tersebut dapat dilihat apa yang

33 \Valuyo, Manajer Keuangan Rumah Sakit Islam Pondok Kopi, Wawancara Pribadi, Jakarta, 15 September 2012

Page 85: 1434/2012 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26975/1/RIRI... · sebagai salah satu organisasi Islam yang besar di Indonesia dalam penggunaan

76

mempengaruhi belum maksimalnya penerapan kebijakan ini. Variable-variabel

tersebut adalah:

1. Komunikasi

Menurut Edward, jilrn kebijakan-kebijakan ingin diimplementasikan

sebagaimana mestinya, maka petunjuk-petunjuk pelaksanaan tidak hanya

harus dipahami, melainkan juga petunjuk-petunjuk itu harus jelas. Jika

petunjuk-petunjuk itu tidak jelas, maka para pelaksana akan mengalami

kebingungan tentang apa yang hams mereka lakukan. 34 Dalam proses

komunikasi sendiri ada tiga ha! penting yang harus diperhatikan, yaitu

trm1smisi, konsistensi, dan kejelasan.

Komunikasi mengenai kebijakan penggunaan bank syariah ini dilakukan

melalui sosialisasi Pimpinan Pusat kepada seluruh Iembaga di bawah naungan

Muhanunadiyah, dalam ha! ini menjadi tugas Tim Asistensi

Bendahara.Mengenai sosialisasi bapak Syafrudin selaku anggota tim asistensi

bendahara menyatakan,

Sosialisasi dilakukan melalui membuat jadwal sosialisasi, apa mm1faatnya, apa kelebihannya, apa kebaikmmya, sehingga kita jelaskan kepada seluruh pimpinan pengelola an1al usaha. Kita jelaskan bahwa ini adalah satu sistem yang dalam konteks akuntabilitas dan transparansi sangat mendukung, sehingga sesungguhnya mereka tidak perlu Iagi atau hilll1pir bisa dikatakan hanya membuat final report saja nantinya. Karena di final report yang dijelaskan penggunaan dana, tapi kalau

3 ~ Budi Winarno,Kebijakan Pub/ik Teori dan Proses, (Jakarta; PT Buku Kita, 2007)h. 175

Page 86: 1434/2012 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26975/1/RIRI... · sebagai salah satu organisasi Islam yang besar di Indonesia dalam penggunaan

77

melihat dari reporting rekeningnya kita sudah tau real time, dan . I . b. k l . 35 setiap saat Gta 1sa eta mi.

Sosialisasi yang dilakukan pada wilayah DKI Jakarta bisa dikatakan

baik karena penulis tidak mendapati satu narasumber pun yang tidak

mengetahui kebijakan Muhammadiyah dalam penggunaan layanan bank

syariah. Di Iihat dari proses transmisi perintah, perintah untuk menggunakan

bank syariah tidak ada masalah yang berarti dari pelaksana kebijakan. Hal ini

dilihat dari tidak adanya pertentangan pendapat antara pimpinan AUM

sebagai pelaksana dengan perintah yang dikeluarkan oleh PP. Sedangkan

dalam kejelasan dari kebijakan ini, penulis melihat ada sebagian narasumber

yang tidak mengetahui dari isi kebijakan tersebut. Narasumber hanya tahu

untuk menggunakan bank syariah, sedangkan dalam kaitannya dengan

penggunaan ke1jasama layanan cash management dengan bank belum

selurulmya diketahui oleh pelaksana AUM.

Hal terakhir dilihat dari konsistensi. Penulis menemukan ada ha! tidak

senada yang disampaikan · Prof Yunan Yusuf, Ketua Tim Asistensi

Kebendaharaan PP Muhammadiyah dengan Pimpinan Wilayah

Muhammadiyah. Penulis mengutip dari media masa bahwa Bapak Yunan

meminta masyarakat Muhammadiyah segera hijrah ke rekening syariah.

Setidaknya, mereka diberi tenggang waktu hingga pengujung Desember 2012.

Jika dalan1 tempo itu tidak segera pindah dari transaksi ribawi menuju

35 Syafrudin Anhar,Anggota Tim Asistensi Bendahara PP Muhammadiyah, rVawancara Pribadi, Jakarta, 5 Juli 2012

Page 87: 1434/2012 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26975/1/RIRI... · sebagai salah satu organisasi Islam yang besar di Indonesia dalam penggunaan

78

transaksi syar' i alias tidak pindah rekening, ten tu akan ada hukuman setimpal.

Tetapi sayangnya, sanksi yang dimaksud tidak diungkap secara detail.36.

Sedangkan bapak Agus Suradika menyatakan tidak ada sanksi bagi Amal

Usaha yang tidak berpindah ke bank Syariah, seperti yang dikatakannya

"Tidak pakai sanksi, kita himbau terns dan insya Allah orang patuh".37 Untuk

sanksipun seharusnya jelas dikomunikasikan sejak awal ada atau tidak, agar

anggota Muhammadiyah yang terkenal sami 'na wa atho 'na tidak

meremehkan atau setidaknya menunda-nunda untuk segera pindah ke bank

syariah.

Hal tersebut seperti yang dikatakan Edward mengenai tidak

konsistensinya komunikasi. Edward menyatakan jika implementasi kebijakan

diinginkan berlangsung efektif, maka perintah-perintah pelaksanaan harus

konsisten dan jelas. Walaupun perintah-perintah yang disampaikan kepada

para pelaksana kebijakan mempunyai unsur kejelasan, tetapi apabila perintah

tersebut bertentangan maka perintah tersebut tidak akan memudahkan para

pelaksana kebijakan menjalankan tugasnya dengan baik. Di sisi lain, perintah-

perintah implementasi kebijakan yang tidak konsisten akan mendorong para

36"Muham1nadiyah tinggalkan transaksi ribawi" http://www.jpnn.com/index.php?n1ib=berita.detail&id""'l I 1421 diakses pada tanggal 20 Agustus 2012

37 Agus Suradika, Pimpinan Wilayah DKi Jakarta, 1VawancaraPribadi Jakarta, 13 Agustus 2012

Page 88: 1434/2012 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26975/1/RIRI... · sebagai salah satu organisasi Islam yang besar di Indonesia dalam penggunaan

79

pelaksana mengambil tindakan yang sangat Ionggar dalam menafsirkan dan

mengimplementasikan kebijakan. 38

2. Sumber-sumbcr

a. Aparat dan Staff

Jika dilihat dari Pimpiilan Pusat yang merumuskan kebijakan ini, Tim

asistensi bendahara dipandang mampu melaksanakan tugas yang diembam1ya

serta kompeten dalam merumuskan program-program untuk Muhammadiyah

kedepan. Hanya saja dalam pelaksanaannya belum maksimal, ha! ini

mengingat bahwa dengan Tim Asistensi yang hanya be1jumlah sebelas orang

harus . mensosialisasikan kebijakan tersebut Ice seluruh Indonesia. Maka

diperlukan manajemen yang baik untuk mengatumya. Dan ha! itupun telah

diatur dan dikoordinasikan dengan PWM dalam mensosialisasikan sampai ke

tingkat bawah.

b. Informasi

Informasi mempunyai dua bentuk. Pertama, informasi bagaimana

melaksanakan suatu kebijakan. Informasi yang kedua adalah data tentang

ketaatan personil-personil ·Iain terhadap peraturan-peraturan pemerintah.39

Dalam informasi bentuk pe1iama, penulis menyimpulkan bahwa seluruh

pimpinan amal usaha tahu bahwa mereka hams menggunakan bank syariah,

38 Budi Winamo,Kebijakan Pub/ik Teori dan Proses, (Jakarta: PT Buku Kita, 2007)h. 177 39/bid,h.183~184

Page 89: 1434/2012 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26975/1/RIRI... · sebagai salah satu organisasi Islam yang besar di Indonesia dalam penggunaan

80

bank yang terbebas dari unsur ribawi serta bagaimana melaksanakan

kebijakan tersebut, kecuali beberapa ha! yang penulis katakan sebelumnya

bahwa ada sebagian amal usaha yang tidak tahu tentang isi kebijakan tersebut

secara detail. Untuk bentuk kedua yakni informasi ketaatan, belum dapat

diketahui dengan pasti berapa persen AUM yang sudah mentaati keputusan

PP tersebut. Hal ini dinyatakan oleh Bapak Agus Suradika, Pimpinan Wilayah

Muhammadiyah DIG Jakarta, yang dalam mekanismenya berwewenang

dalam melihat berapa amal usaha yang sudah pindah ke bank syariah melalui

layanan cash management,hal ini tersirat dari pernyataannya "Habis

sosialisasi tidak ada la po ran yang kami terima. Dalam arti lisan dari A UM

yang besar-besar saja, itu yang barn bisa kita monitor. Mungkin kalau sudah

satu tahun barn bisa kita data. "40

3. Kecenderungan-kecenderungan

Kecenderungan dari para pelaksana merupakan faktor ketiga yang

mempunyai konsekuensi-konsekuensi penting bagi implementasi kebijakan

yang efektif. Jika para pelaksanan bersikap baik terhadap suatu kebijakan

tertentu, dan ha! ini berarti adanya dukungan, kemungkinan besar mereka

4(1 Agus Suradika, Pimpinan Wilayah DKi Jakarta, TVawancaraPribadi Jakarta, 13 Agustus 2012

Page 90: 1434/2012 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26975/1/RIRI... · sebagai salah satu organisasi Islam yang besar di Indonesia dalam penggunaan

81

melakSanakan kebijakan sebagaimana yang diinginkan oleh para pembuat

keputusan awal. 41

Jika penulis cermati, kecenderungan para p1mpman amal usaha atau

pelaksana kebijakan cenderung positif. Hal ini terlihat dari tanggapan mereka

yang m~ndukung dan mengatakan kebijakan penggunaan bank syariah ini

bagus baik dilihat dari sisi agama maupun dari internal organisasi. Sehingga

kebijakan ini sebenarnya bisa berjalan efektif. Hanya saja diperlukan

komitmen dari pelaksana maupun pembuat kebijakan untuk mengontrol

kebijakan tersebut. Dalam mengontrol kebijakan tersebut PP melakukan

evaluasi dua arah baik dari internal maupun eksternal, yaitu:42

a. Evaluasi eksternal, evaluasi secara ekstemal yang dimaksud disini

adalah koordinasi dengan pihak perbankan, misalnya saja untuk bank

yang belum seutuhnya membangun sistem untuk layanan cash

management atau keluhan-keluhan yang berhubungan dengan sistem

dan layanan perbankan itu sendiri. Evaluasi ini dilakukan rutin oleh

tim asistensi melalui pertemuan-pertemuan dengan mengundang pihak

perbankan untuk membenahi permasalahan-permasalahan yang ada di

lapangan.

41 Budi Winarno,Kebijakan Publik Teori dan Proses, (Jakarta: PT Buku K~ta, 2007)h.l94 42 Syafrudin Anhar, Anggota Tim Asistensi Bendahara PP Muhammadiyah, TVawancara Pribadi, Jakarta, 5 Juli

2012

Page 91: 1434/2012 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26975/1/RIRI... · sebagai salah satu organisasi Islam yang besar di Indonesia dalam penggunaan

82

b. Evaluasi internal, evaluasi internal yang dilak:ukan PP dalam tahap ini

adalah menanyak:an apakah amal usaha tersebut sudah pindah atau

belum ke bank syariah. Namun, yang terjadi di lapangan saat ini, PP

barn melaksanakan eval uasi terse but pada A UM yang besar yang

umumnya berada pada tingkat pusat.

4. Struktur Birokrasi

Pada dasarnya, para pelak:sana kebijakan mungkin mengetahui apa yang

dilakukan dan mempunyai cukup keinginan serta mengetahui sumber-sumber

informasi yang cukup untuk melakukarmya. Tetapi dalam pelak:sanaannya

mungkin mereka masih dihambat oleh struktur-struktur organisasi dimana

mereka menjalankan kegiatan AUM tersebut. Biasanya berasal dari tekanan­

tekanan di luar unit-unit birokrasi seperti komite legislatif, kelompok­

kelompok kepentingan, pajabat-pejabat ekesekutif, konstitusi Negara dan sifat

kebijakan yang memengaruhi organisasi birokrasi-birokrasi.43

Tekanan dari luar datang dari kelompok kepentingan pihak bank

konvensional yang selama ini sudah beke1jasama dengan AUM. Hal ini

dialami oleh AUM Dikdasmen cabang Kebayoran Lama yang masih memiliki

hutang dengan bank konvensional, atau ada rasa tidak: enak: ketika hams

memutuskan kerjasama dengan pihak bank konvensional karena kerjasama

43 Budi \Vinarno,Kehijakan Publik Teori dan Proses, (Jakarta: PT Buku Kita, 2007)h.203

Page 92: 1434/2012 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26975/1/RIRI... · sebagai salah satu organisasi Islam yang besar di Indonesia dalam penggunaan

83

yang sndah terbangnn lama dan sndah banyak kenntnngan yang AUM dapat

dari Bank Konvensional.

Pengamh dari lnar jnga timbnl dari instansi pemerintah dimana banyak

dana bantnan yang diperoleh AUM yang menghamskan mereka membnka

rekening di bank konvensional. Dari sisi internal biasanya disebabkan oleh

kemndahan dalam membayar biaya knliah bagi mahasiswa seperti yang

dilaknkan Uhamka jnga UMJ. Begitnpnn dengan RSJI Klender dan RSI

Pondok Kopi, yang jnga memperhitnngkan kemndahan pasien dalam

membayar, seperti yang dijelaksan Bapak Snparno "Kalan pasien membayar,

langsnng di Mnamalat, tapi kalan ada yang man membayar ke rekening apa,

pnnyanya apa, man lewat rekening apa, kita tidak bisa snmh cnma kesatn

bank ini. Yang paling mndah yang mana. "44

Dari penjelasan tersebnt ter!ihat bahwa kebijakan dalam penggnnaan

layanan bank syariah sndah baik, namnn pelaksanaannya hams disesnaikan

dengan sifat dan kondisi dari A UM itn sendiri. Seperti halnya sekolal1 yang

hams menerima bantnan dari.instansi pemerintah. Pertentangan kebijakan dari

sisi ektern dan intern Mnhammadiyah membnat pelaksanaan kebijakan ini

belum optimar

44 Suparno, Kepa!a Bagian Keuangan Run1ah skit Jiwa Islam Klender, wawancara Prihadi, Jakarta

Page 93: 1434/2012 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26975/1/RIRI... · sebagai salah satu organisasi Islam yang besar di Indonesia dalam penggunaan

A. Kesimpulan

BABV

PENUTUP

I. Aplikasi Kebijakan Muhammadiyah dalam penggunaan layanan Bank Syariah

di Amal Usaha Muhammadiyah belum diaplikasikan secara optimal. Belum

dikatakan optimal karena masih banyak AUM yang masih menggunakan bank

konvensional serta masih banyak AUM yang belum menerapkan kerjasama

layanan cash management dengan bank syariah. Namun, dalam

pengaplikasian dalam penggunaan layanan bank syariah, sudah banyak AUM

yang menggunakan bank syariah sebelum adanya kebijakan dari

Muhammadiyah mengenai penggunaan layanan bank syariah. Hal ini

mengindikasikan bahwa kesadaran untuk menggunakan transaksi yang sesuai

syariah sudah terbangun terlebih dahulu di A UM.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengaplikasian kebijakan Muhammadiyah

dalam penggunaan layanan perbankan syariah terdiri dari beberapa faktor.

Jika dianalisis menggunakan variabel-variabel yang mempengaruhi penerapan

kebijakan menurut Edwards, setidaknya ada tiga variabel yang perlu

diperhatikan oleh pembuat kebijakan, yaitu:

Page 94: 1434/2012 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26975/1/RIRI... · sebagai salah satu organisasi Islam yang besar di Indonesia dalam penggunaan

85

a. Kejelasan dan konsistensi keputusan

Kejelasan dalam kebijakan penggunaan bank syariah ini sudah

mendetail di jabarkan dalam SK Nomor: 36/KEP/I.O/C/2012 tanggal

18 Shafar 1433 H/12 Januari 2012 M tentang Sistem pengelolaan

Dana Terpadu Layanan Manajemen Kas. Hanya saja tidak semua

pengelola amal usaha mengetahuinya apalagi pada tingkat pelaksana

sehingga perlu dijeiaskan dalam sosialisasi secara utuh. Sedangkan

untuk konsistensi, adanya informasi yang berbeda dari para pimpinan

dan pembuat kebijakan mengenai sanksi jika sampai masa transisi

belum melaksanakan kebijakan ini.

b. Informasi ketaatan

Belum adanya informasi yang akurat di tingkat wilayah tentang berapa

amal usaha yang sudah berpindah atau menggunakan Iayanan bank

syariah membuat kebijakan ini sulit untuk diukur keberhasilannya.

Sehingga diperlukan evaluasi serta koordinasi dari setiap hierarki

organisasi Muhammadiyah.

c. Struktur Birokrasi

Amal usaha memiliki kaitan bukan hanya sebagai unit usaha dari

Muhan1madiyah, namun juga kerjasama dengan berbagai pihak dalan1

menjalankan usahanya. Misalnya, sekolah yang terkait dengan bantuan

dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah) dan beasiswa untuk

mahasiswa di perguruan Tinggi.

Page 95: 1434/2012 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26975/1/RIRI... · sebagai salah satu organisasi Islam yang besar di Indonesia dalam penggunaan

87

2. Perlu ditingkatkannya koordinasi pada tingkatan hierarki Muhammadiyah

dalam mengontrol kebijakan di Amal Usaha Muhammadiyah di tingkat

wilayah, daerah, cabang maupun ranting.

3. Evaluasi rutin mengenai masalah yang dihadapi AUM dalam menerapkan

kebijakan tersebut serta mencarikan solusi bersama sehingga kebijakan

tersebut dapat be1jalan secara optimal.

4. Diharapkan penelitian sdanjutnya bisa meneliti lebih banyak lagi Amal

Usaha khususnya di daerah-daerah serta individu-individu atau anggota

Muhammadiyah yang juga diharuskan menggunakan layanan perbankan

syariah untuk pembayaran infaq.

Page 96: 1434/2012 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26975/1/RIRI... · sebagai salah satu organisasi Islam yang besar di Indonesia dalam penggunaan

87

DAFTAR PUST AKA

Affif, Faisal & Paemeleire, Seluk Beluk Organisasi Perusahaan Modern, Bandung:

PT. Eresco, 1994.

Dunn, William N, Pengantar Analisis Kebijakan Publik. Penerjemah Samodra

Wibawa, dkk ,Yogyakaria: Gadjah Mada University Press,2003.

http://www.jpnn.com/index.php?mib=berita.detail&id= 111421

http:// ekonomi .ini !ah. com/read/ detail/ 18673 81 /bi-targetkan-market-share-perbankan­

syariah-15-20

http://wv.;w.dakwatuna.com/2011/12/17783/tujuh-bank-syariah-jalin-kerja-sama­

dengan-muhammadiyah/

http://www.muhammadiyah.or.id

Lubis, Hari & Maiiani Huseini, Teori Organisasi (Suatu Pendekatan Makro), Jakarta:

Pusat Antar Universitas ilmu-ilmu sosial Universitas Indonesia.

Makmur, Filsafat Administrasi, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008

Minka, Agustianto, artikel "IO Pilar Pengembangan Bank Syariah"

Page 97: 1434/2012 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26975/1/RIRI... · sebagai salah satu organisasi Islam yang besar di Indonesia dalam penggunaan

89

Wawancara Pribadi dengan Gandang Sungkawa, Direktur Keuangan dan SDM

Universitas Muhammadiyah Jakarta, Jakarta, 4 Agustus 2012

Wawancara Pribadi dengan Husnayetti, Direktur Keuangan dan SDM STIE Ahmad

Dahlan,, Jakarta. 13 Agustus 2012

Wawancara Pribadi dengan Sukoto, Ketua Majelis Dikdasmen Cabang Kebayoran

Lama, Jakarta, 7 Agustus 2012

Wawancara Pribadi dengan Suparno, Kepala Bagian Keuangan Rumah skit Jiwa

Islam Klender, Jakarta, 3 sepetember 2012

Wawancara Pribadi dengan Suyatno, Ketua Majelis Dikdasmen Cabang kebayoran

Baru, Jakarta, 14 agustus 2012

Wawancara Pribadi dengan Syafrudin Anhar, Anggota Tim Asistensi Bendahara PP

Muhammadiyah,, Jakaiia, 5 Juli 2012

Wawancara Pribadi dengan Waluyo, Manajer Keuangan Rumah Sakit Islam Pondok

Kopi, Jakaiia, 15 September 2012

Winarda, J, Manajemen Perilaku Organisasi (Edisi revisi), Jakarta: Kencana Prenada

Media Group, 2004

Winarno, Budi, Kebijakan Publik Teori dan Proses, Jakarta: PT Buku Kita, 2007

Page 98: 1434/2012 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26975/1/RIRI... · sebagai salah satu organisasi Islam yang besar di Indonesia dalam penggunaan

PIMPINAN PUSAT MUHAMMADIYAH

SURAT KEPUTUSAN PIMPINAN PUSAT MUHAMMADIYAH

Nomor: 36 /KEP/I.O/C/2012 Tentang

SISTEM PENGELOLAAN DANA TERPADU LA YANAN MANAJEMEN KAS

Bisn1illahirrahn1anirrahin1

Lampiran 1

Pi1npinan Pusat J\1uhan1TI1adiyah:

J\1cnin1hang

lv1engingat

Mcmperhatikan

Menetapkan

1. Bah\va untuk mendukung kesina1nbungan dan kcn1andirian l\1uhan1rnadiyah dala1n n1cnyampaikan dak\vah Islan1iyah yang sesuni dengan Al-Quran dan r'\s-Sunnah, diperlukan dukungan finansial yang cukup.

2. Balnva dana Muhmnmadiyah di setiap jenjang, unsur dan an1al usahanya perlu dikeJola lcbih produktif, cfcktif, efisien clan akuntabel.

3. Balnva untuk tindak lanjut pertin1bangan di atas, serta untuk menjadi pedon1an bagi se1nua jcnjang, unsur dan amal usaha ·Muhainrnadiyah~ perlu dibuat sebuah Surat Keputusai1.

!. AD/ART Muhammadiyah 2. Keputusan Muktamar ke-46 (Muktamar Satu Abad Muhammadiyah) di

Yogyakaita, tanggal 22-27 Rajab 1431 H/3-8 Juli 2010M.

1. Keputusan Rapat Pleno PP Muhammadiyah tanggal 11 November 2011 2. Keputusan Rapat Plcno PP Muhmnmadiyah tanggal 12 Desember 2011 3. Usulan dan pendapat .pcserta Rakernas Kebcndaharaan Regional I

Yogyakarta tanggal 27-29 November 2011, Regional JI Jakarta tanggal 12-14 Descmber 2011, dan Regional III Makassar tanggal 22-24 Desember 201 l.

MEMUTUSKAN Keputusan Pin1pinan Pusat l\1uhaiumadiyah tentang SISTE1Vf PENGELOLAAN DANA TERP ADU LA YANAN MANAJEMEN KAS.

Pcrtama Kctcntuan U1num

I. Sistim Pengelolaan Dana Terpadu Layanan Manajemen Kas adalah sistim dan prosedur rnanajemen kas terpadu yang dikembm1gkan <ileh PP Muhammadiyah beser\a sistim informasi manajemen bcrbasis teknologi infonnasi dan komunikasi pendukm1gnya yang ditujukan untuk terciptanya n1anajen1en kas persyarikatan yang efisien~ efektif, dan akuntabel.

2. Yang dimaksud Oenganjenjang Mubammadiyah dalatn surat keputusan ini adalah jenjang kepe_mitnpinan Persyariktan scsuai AD dan ART Pcrsyarikatan.

90

Page 99: 1434/2012 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26975/1/RIRI... · sebagai salah satu organisasi Islam yang besar di Indonesia dalam penggunaan

Lampiran I (Lanjutan)

3. Yang dimaksud dengan unsur Muhammadiyah adalah semua majelis, lembaga, dan unsur otonom sesuai AD dan ART persyarikatan.

4. Yang dimaksud dengan amal usaba Muhmnmadiyab adalah semua amal usalm yang dimiliki Muhammadiyah <lengan ekuitas lebih dari limapuluh persen.

5. Sen1ua jenjang, unsur, dan an1al usaha Muhamrnadiyah 1ncnempatkan danunya pada bank-bank syarial1 atau lembaga keuangan syariah lainnya yang ditunjuk oleh PP Muhanlmadiyah.

6. Untuk pe!aksanaan sistem pcngelolaan dana terpadu Jayanan manajemen kas, PP Mtman1madiyah dibantu Tim Asistensi Bendahara menerbitkllil aturan teknis pelaksanaan yang mengikat.

7. Setiap saat PP Muhamrnadiyah dapat memperbaiki aturan teknis pelaksanaan sebagaimana dimaksud pada Ayat 6.

8. Dalan1 pelaksanaan sistc1n pengelolaan dana terpadu layanan manajemen kas setiap jenjang, unsur dan a1nal usaha h1uhammadiyah diaudit baik secara periodik atau secara adhoek sesuai kebutuhan oleh Lernbaga Pembina dan Pengawas Keuangan (LPPK) sesuai jcnjang kewenangan masing-masing atau oleh auditor independent yang ditunjuk o!eh PP Muhammadiyah.

9. Audit sebagaimana dimaksud pada ayat 8 dapat merupakan audit keuangau umum, audit investigasi, atau audit khusus 1ainnya.

Kedua Tata Ketola Rekcning

I. Dllila Muhammadiyah disimpan di rekening giro, tabungan bisnis, dan deposito pada bank dllil lembaga keuangllil sebagaimana dimaksud pada diktum Pertama ayat 5.

2. H..ekening giro sebagainu1na din1aksud pada Ayat 1 digunakan untuk menyin1pan dana minimum kebutuhan operasional sehari-hari.

3. Kelebihan dana di rekening giro di atas minimum kebutuhan operasional seliari-hari dipindahkan secant otomatis ke rekening tabungan bisnis sebagai1nana di1naksud pada Ayat I.

4. Dal am hal saldo rckcning giro jum!ahnya di bawah minimum kebutuhm1 operasional sehari­hari kckurangannya dipindahkan secara otomatis dari rekening tabungan bisnis.

5. Pemindahan secara otomatis sebagainu1na dimaksud pada Ayat 3 clan Ayat 4 menggunukan fasi1itas autosave atau trans\veep, yang secara otomatis me1nindahkan dana dari rekening giro ke rekening tabungan bisnis atau sebaliknya.

6. Pimpinoo Pusat Muhammadiyah memerintahkan kepada bank syariah mitra Muhammadiyah sebagaimllila dimaksud pada diktum Pertama untuk memindallkan dana seeara otomatis sebagairnana dimaksud pada Ayat 3, Ayat 4, dan Ayat 5.

7. Saldo rekening tabungan bisnis yang sudah meneapai jumlah tertentu dipindahka11 me1tjadi deposito untuk mendapatkan bagi basil yang lebih tinggi.

8. Jumlah tertentu sebagaimana dimaksud pada Ayat 7 diatur oleh jenjang, unsur, dan amal usaha Muhammadiyah yang !Jersangkutan.

Kctiga Pcngecekan dan Pemantauan Rckcning

I. Da!am rangka mengamankan clan memantau kebutuhan dana sehari-hari sehubungan dengllil pemindahan dllila secara otomatis dari rekening giro ke rekening tabungan, maka setiap Amal Usaha dan Lembaga Persyarikatan Muhammadiyah, diwajibkllil: a. Meminta fasilitas auto debet ke bank syariah mitra Muhammadiyah, yaitu fasilitas yang

dapat memindahkan secara otomatis dana dari rekening giro ke rekening tabungan bisnis atau sebaliknya.

91

Page 100: 1434/2012 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26975/1/RIRI... · sebagai salah satu organisasi Islam yang besar di Indonesia dalam penggunaan

Lampiran 1 (Lanjutan)

b. Setiap je1ljang, unsur, atau amal usaha Muhammadiyah wajib melakukan pengecekan saldo rekening giro dan rekening tabungan bisnis sebelun1 1nelakukan penarikan dana dari rekening giro agar tidak terjadi penarikan dana yang melebihi dana yang dimilikinya (over

draft). c. Pengecekan saldo rekening sebagaimana dimaksud pada huruf b, dapat dilakukan sccara

elektronik baik melalui internet, mobilefsms banking, phone banking atau saluran lainnya, dengan meminta fasilitas transaksi non-financial yang tidak berdampak pada perubahan

saldo rekening. 2. Dalam rangka transparansi kcuangan Persyarikatan:

a. PP Muhanunadiyah berwenang untuk setiap saat mengecck atau memantau saldo rekening giro, tabungan bisnfa, atau deposito yang dimiliki olch setiap jenjang, unsur, dan amal

usaha Muhammadiyah. b. PW Muhan1madiyah berwenang u1'tuk setiap saat mengecek atau memantau saldo rekening

giro, tabungan bisnis, atau deposito yang dimiliki oleh setiap jenjang, unsur, dan amal usaha Muhammadiyah yang berada di bawah kewenangarmya.

c. PD Muhanunadiyah berwenang untuk setiap saat mcngecek atau memantau saldo rekening giro, tabungan bisnis, atau deposito yang dimilil<l oleh setiap jenjang, unsur, dan amal usaha Muhanunadiyal1 yang berada di bawah kewenangannya.

d. PC Muhammadiyah berwenang untuk setiap saat mengecek atau memantau saldo rekening giro, tabungan bisnis, atau deposito yang dimiliki oleh setiap jenjang, tmsur, dan an1al usaha Muhan1madiyah yang berada di bawah lcewenangannya.

Keempat Distribusi Bagi Hasil

!. PP Muhammadiyah menyepakati bersama bank syariah mitra Muhammadiyah tarif bagi hasil rekening giro, tabungan bisnis, dan deposito yang paling mcnguntungkan bagi Persyarikatan.

2. Bagi hasil yang diperoleh dari rekc•'iing giro n1enja<li hak dari jenjang, unsur, atau amal usaha Muhammadiyah yang bersangkutan.

3. Selisih bagi hasil antara tabungan bisnis dan giro didistribusikan antara jenjang, unsur, atau

amal usaha Muhammadiyah yang bersangkutan dan PP Muhammadiyah dengan perbandingan 2 dibanding 1.

4. Selisih bagi basil deposito sebelumnya dengan special rate yang diperjuangkan oleh PP Muhan1madiyah didistribusikan antara jenjang, unsur, atau amal usaha Muhammadiyah dan PP Muhammadiyah dengan perbandingan 2 banding 1.

5. PP Muhammadiyah memerintahkan kepada bank syariah mitra Muhammadiyah untuk melakukan pembagian bagi basil sebagaimana dimaksud pada ayat 3 seeara otomatis.

Kelima

TATA KELOLA PEMBIAYAAN DENG AN A GUN AN DEPOSITO

Dalam rangka mewujudkan prinsip ta'awun atau tolong menolong antara jenjang, unsur, atau

amal usaha Muhammadiyah dalam pembiayaan investasi untukmembangun infrastruktur berlaku aturan sebagai berikut:

!. Untulc meminimwnkan biaya pembiayaan yang dilakukan jenjang, unsur, atau 301aJ usaha

Muhammadiyah dalam rangka investasi untuk membangun infrastruktur, PP Muhammadiyah dapat mengupayakan pembiayaan investasi dengan agunan deposito (mudharabah

muqayyadah atau back to back deposit).

92

Page 101: 1434/2012 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26975/1/RIRI... · sebagai salah satu organisasi Islam yang besar di Indonesia dalam penggunaan

Lampiran I (Lanjutan)

2. Penggunaan deposito sebagai agunan pembiayaan investasi sebagaimana dimaksud pada Ayat J dapat dilakukan dengan mengagunkan deposito milik jenjang, unsur, atau amal usaha Muhammadiyah yang bersangkutan atau deposito milik jenjang, unsur, atau amal usal1a Muhammadiyah Iainnya.

3. Penggunaan deposito sebagai agunan pembiayaan sebagai mana dimaksud pada Ayat 2 han1s

seizin PP Muhammadiyah. 4. Atas penjaminan deposito milik jenjang, unsur, atau amal usaha Muhammadiyah untuk

pe1nbiayaan investasi pe1nbangunan infi·astruktur n1ilik jcnjang, unsur, atau a1nal usaha Muhammadiyah Iainny&, pemilik deposito yang diagunkan dapat memperolch avalist fee sebesar-hesamya 0.5% dari pokok pembiayaan, yang dikreditkan pada rekening yang bersangkutan.

5. Pelaksanaan penjarninan deposito antar jenjang, unsur, atau amal usaha Muhammadiyah scbagaimana dimaksud pada Ayat 2 dapat mendapatkan tambahan jaminan avalis dari Pi1npinan Pusat Muham1nadiyah.

6. Atas pcnjaminan PP Muhammadiyah pada pembiayaan yang dilakukan oleh je1:ijang, unsur, atau amal usaha Muhammadiyah sebagaimana dimaksud pada Ayat 5, PP Muhan1madiyah dapat memperoleh avalist fee sebcsar-besamya 0.5% dari pokok pembiayaan, yang dikreditkan pada rekening PP Muhanuuadiyah.

7. Untuk keperluan pemberian izin sebagaimana dimaksud pada Ayat 3 dan pemberian tambahan jaminan avalist sebagaimana dimaksud pada Ayat 5 PP Muhammadiyal1 dapat memerintahkan Lembaga Pembina dan Pengawasan Keuangan (LPPK) PP Muhammadiyah untuk melakukan studi kelayakan.

8. PP Muharnmadiyah mengupayakan fasilitas pembiayaan back to back deposit kcpada Bank

Syariah mitra Muhammadiyah sampai mendekati 100% dari jumlah deposito yang diagunkan. 9. PP Muhammadiyah mengupayakru1 fasilitas pembiayaan back to back deposit kepada bank

syarial1 mitra Muhammadiyah dengan biaya pembiayaan yang mendekati 0% di atas bagi basil deposito yang diagunkan.

Keenam Pcnutup

Hal-ha! yang belum diatur dalam Surat Keputusan ini akru1 diatur kemudian melalui surat keputusan Pimpinan Pusat Muhan1madiyah.

Tembusan:

Pimpinan Pusat Muhanuuadiyal1 kantor Yogyakarta

Ditetapkan di : Jakarta Pada tanggal : 18 Shafar 1433 H.

12 Januari 2012 M

93

Page 102: 1434/2012 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26975/1/RIRI... · sebagai salah satu organisasi Islam yang besar di Indonesia dalam penggunaan

PIMPINAN PUSAT MUHAMMADIYAH

SURAT KEPUTUSAN PIMP!NAN PUSAT MUHAMMADIYAH

Nomor: 37/KEPII.OIC/2012 Ten tang

PENETAPAN BANK SY AIUAH MITRA MUHAMMADIY AH DALAM SISTEM PENGELOLAAN DANA TERP ADU

LAYANAN MANAJEMEN KAS

Bis1niflahirrah1nanirrahin1

94

Lampiran2 /

?i1npinan Pusat Muhammadiyah:

Mcnilnbang

Mengingat

Memperhatikan

Menetapkan

Pe1inma

I. Bah\va salah satu usaha Muhan1madiyah untulc me\vujudkan visi dan kemandiriannya adalah mengembangkfu1 sarana dan prasarana serta sumber dana untuk n1ensukseskan gerakan.

2. Bah,va Muhmn1uadiyah dengan selun1h an1al usahanya 1nen1iliki potcnsi dana untuk dikelola secara Iebih produktif, efektif, efisien clan akuntabel n1elalui siste1n pengeloiaan dana terpadu layanan manajetnen kas.

3. Bahwa Muhammadiyah sebagai organisasi dakwah Islam bertanggung ja\vab untuk berperan dalam pengeri1bangari sistin1 ekonon1i syaria~:

4. Bah:va P:~ _J\1uham1n_adiyah _telah .trferiefl~_i~~n_S_l111:lt-=K~py_t~<;~Il TI,8:T=b;f: 36/~P/LO(C/2012 tanggal I~ SJmfar j433 Hll2.Jan:iari20J2 M lent~ng' Sisf_cn1 Pengelolaan Dana Terpadu:Layanan Manajemen Kas. - -

5. Bahwa untuk lindak Ianjut pertimbangan di atas, serta ul1tuk menjadi pedon1an bagi sen1ua jenjang, unsur, dan amal usaha l\1uban1triadiyah, pcrlu dibuat sebuah Surat Keputusan.

I. Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga Muhammadiyah 2. Keputusan Muktamar ke-46 (Muktamar Satu Abad Muhammadiyah) di

Yogyakarta, tanggal 22-27 Rajah 1431 H/3-8 Juli 2010 M. 3. Surat Keputusan PP Muhammadiyah nomor: 36/KEPII.OIC/2012

tanggal 18 Shafar 1433 H/12 .Tanuari 2012 M tentang Sistem Pengelolaan Dana Terpadu Layanan Mauajemen Kas.

I. Keputusan Rapat Pleno PP Muhammadiyah tanggal 11 November 2011 2. Keputnsan Rapat Pleno PP Muhamrnadiyah tanggal 12 Desember 201 l 3. Nota Kcsepahan1an PP Muhan1madiyah dengan Bank Syaria11 yang

telah ditetapkan menjadi Bank Syariah Mitra Muhammadiyah tanggal 15 Desember2011.

MEMUTUSKAN Keputusan Pimpinan Pusat Muhammadiyah tentang PENETAPAN BANK SYARIAH MITRA MUHAMMADIYAH DALAM SfSTEM PENGELOLAAN IlANA TERPAilU LA YANAN MANAJEMEN KAS.

Menetapkan Bank-bank Syariah sebagai mitra Muhammadiyah, dalam pelaksanaan Sistem Pengelolaan Dana Terpadu Layanan Manajemen Kas pada setiap jenjang, unsur, dan amal usaha Muhammadiyah.

Page 103: 1434/2012 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26975/1/RIRI... · sebagai salah satu organisasi Islam yang besar di Indonesia dalam penggunaan

Kedua

Ketiga

Keempat

Kelima

Kccnan1

Tembusan:

Lampiran 2 (Lanjutan)

Bank-bank Syariah sebagaimana dimaksud dalam diktum pertama adalah:

1. Bank Syariah Bukopin 2. Bank Syariah Mandiri 3. Bank Muamalat Indonesia 4. Bank BR! Syariah 5. Bank BNI Syariah 6. Bank BTN Syariah 7. Bank Danan1011 Syariah, dan 8. Bank Syariah lain yang ditetapkan oleh PP Muhammadiyah dikemudian

hari.

Setiap jenjang, unsur, dan amal usalm Muharmnadiyah menempatkan dananya di Bank-bank Syariah sebagaimana tercantum pada dik:tum kedua.

Setiap jenjang, unsnr, dan amal usaha __ Muhammadiyah juga diperbolehkan

menempatkan dananya di BPD ~ariaJi. yang ditunjuk oleh Pimpinan Pusat

Muhammadiyah dan di lembaga-lembaga keuangan milik Muhammadiyah

seperti: Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS), Baitul Maal wa Tamwil

(BMT), dan Baitul Tamwil Muhammadiyah (BTM).

Setiap jenjang, unsur, dan amal usaha Muhammadiyah, melaksanakan diktum

Kesatu, Kedua, dan Ketiga, se!ambat-lambatnya tanggal 31 Desember 2012.

Keputusan ini berlaku mulai tanggal ditetapkan.

Ditctapkan di : Jakarta

Padatanggal : 18Shafar 1433H. 12 Januari 2012 M

Pimpinan Pusat Muhammadiyah kantor Y ogyakarta

95

Page 104: 1434/2012 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26975/1/RIRI... · sebagai salah satu organisasi Islam yang besar di Indonesia dalam penggunaan

96

Lampiran3 I

PIMPINAN PUSAT MUHAMMADIYAH

SURAT KEPUTUSAN PIMPINAN PUSAT MUHAMMADIY AH

Nomor: 38 /KEP/I.O/C/2012 Tcntang

!UR.Ai'! ANGGOTA, !NFAQ TETAP, INFAQ SISWA DAN MAHASISWA SERTAALOKASIDANAPERSYARIKATAN

Bis1nillahirrahmanfrrahi111

Pimpinan Pusat Muhanunadiyah: Ivfenimb::tng 1. Balnva unt1;1k n1endu_kung kesinambungan dan ke1nandirian Peryarikatan

Mengingat

f\.1en1perhatikan

l\1cnctapkan

dalan1 menyampaikan dak\1.iah lslan1iyah yang sesuai dengan Al-Quran dun As-Sunnah, diperlukan dukungan finansial yang n1encukupi.

2. Persyarikatan Muhamn1adiyah ndalah sebuah organisasi mnndiri daian1 pen1biayaan aktifitasnya.

3. Bah\Va unluk tindak lanjut pcrti1nb~mgan di atas, serta untuk menjadi pedoinan bagi sen1ua unsur yang ada di Persyarikatan dan .i:\111al USaha­nya. perlu dibuat sebuah Surat Keputusan.

I. Anggaran Run1ah Tanggn Muhan1n1ndiyah pasal 4 2. Keputusan Muktamar ke-46 (Muktamar Satu Abad Muhmnmadiyah) di

Yogyakarta, tanggal 20-25 Rajab 143i H/3-8 Juli 2010 M. 3. Progran1 Kerja PP Muhanuuadiyah 2010-2015.

I. Keputusan Rapat Pleno PP Muhammadiyah tanggal 18 Juli 2011 di Jakarta, 1ncngcnai Iuran anggota dan Infaq.

2. Surat Kepulusan PP Muhammadiyah nomor: 36/KEP/1.0/C/2012 tangga! 18 Shaf.:1! 1433 H/12 Januari 2012 M tcnta.ng: Sistin1 Pengelolaan Dana Terpadu Layanan Manajemen Kas.

3. Usulan dan pendapat peserta Rakernas Kebendaharaan Regional I Yogyakarta tanggal 27-29 November 2011, Regional II Jakmia tanggal 12-14 Desember 2011, dan Regional Ill Makassar tanggal 22-24 Desember 2011.

MEMUTUSKAN Keputusan Pi111pinan Pusat ~'1uhamn1adiyah tentang IUllAN ANGG01'A, INFAQ TETAP, INFAQ SISWA- DAN MAIJASISWA SERTA ALOKASI DANA i'ERSY ARIKATAN.

l. Mencabut Surat Ednran Pin1pinnn Pusat J\1uhmnmadiyah nornor: l~t\/3.b/ 764/J 996 tentang lnfaq Mnhasisiva Pcrg:uruan Tinggi !vfuhan1n1adiyah.

2. Mencabut Surat Edaran Phnpinan Pusat :t-.1uha1nn1adiyah nornor: I-1V3.b/ 833/l 996 tenmng Penarikan lnfaq Karyawan Amal Usaha dan lnfaq Mahasiswa Muhamn1adiyah.

Page 105: 1434/2012 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26975/1/RIRI... · sebagai salah satu organisasi Islam yang besar di Indonesia dalam penggunaan

Kedua

Ketiga

Kce1npat

Lampiran 3 (Lanjutan) I. Menetapkan luran Anggota Muhammadiyah, yaitu

a. Anggota Muhan1madiyah yang n1enjabat sebagai Phupinan Persyarikatan disemua tingkatan dan Pimpinan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) sebesar Rp. 5.000,- perbulan.

b. Anggota Muhan1madiyah yang menjabat sebagai karyawan di jenjang, unsur, dan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) sebesar Rp. 2.500,­perbulan.

c. Anggota Muhammadiyah di luar Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) sebesar Rp. 2.500,- perbulan.

2. Iuran anggota sebagaimana di111aksud pada ayat 1 dibayarkan sccara bulanan, 3 bulanan, 6 bulanan, atau tahunan ke rekening PP Muhan1madiyah.

3. Untuk keperluan pembayaran iuran sebagain1ana din1aksud pada ayat l setiap anggota Pcrsyarikatan Muhammadiyah \Vajib inemiliki rekening tabungan Ci bank syariah n1itra J\1uharrunadiyah.

4. Pembayaran iuran bulanan dengan pola sebagaimana ditnaksud pada ayat 2 dilakukan 1nelalui mckanisme autodebet oleh bank syariah 1nitra Muhammadiyah.

l. Menetapkan Jnfoq Mahasiswa di Perguruan Tinggi Muhammadiyah sebesar Rp. 2.500,- perbulan.

2. Menetapkan Infaq Siswa di Sekolah Muhammadiyah sebesar Rp. l.500,­perbulan

3. !nfaq sebagaimana dimaksud pada ayat l dan ayat 2 disetorkan oleh Amal Usaha Muharmnadiyah yang bersangkutan kc rckening PP Muhammadiyah paling Jrunbat I bulan setelah berakhirnya semester yang bersangkutan.

4. Menetapkan lnfaq Tetap Donatur dan Simpatisan, yaitu: a. Donatur TingkatA sebesar Rp. 100.000,- perbulan atau lebih b. Donatur Tit1gkat B sebesar Rp. 75.000,- perbulan c. Donatur Tingkat C sebesar Rp. 50.000,- perbulan d. Donatur Tingkat D sebesar Rp. 25.000,- perbulan c. Donatur Tingkat E sebesar Rp. 20.000,- perbulan atau kurang

5. lnfaq tetap sebagaimana dimaksud pada ayal 4 dapat dibayarkan setiap bulan> setiap 3 bul~ setiap 6 bulan~ ataU sctiap tahun.

6. Pembayaran infaq tetap sebagaimana dimaksud pada ayat 4 dengan pola sebagaimana dimaksud pada ayat 5 dilakukan melalui mekanisme autodebet dan di transfer ke rekening PP Muhammadiyah.

1. Pembagian dari iuran anggota, inf..1q mahasis\va, infaq sis\va dan infaq donatur tetap, adalah sebagai berikut: a. Dana Dakwah dan Pengembangan AUM !0% b. Dana Abadi Persyarikak~n I 0% e. Pimpinan Pusat Muhammadiyah 7% d. Pimpinan Wilayah Muhammadiyah I 0% e. Pin1pinan Daerah Muhan1madiyah 13% f. Pimpinan Cabru1g Muhammadiyah 20% g. Pimpinan Ranting Muhammadiyah 30%

2. Pembagian dana jatah untuk Pimpinan \Vilayah Muhammadiyah sebagaimana dimaksud pada Ayat I huruf d adalah sebagai berikut: a. Sebesar 20% dibagi sama rata untuk semua Pimpinan Wi!ayah

Muhanimadiyah.

b. Sebesar 80% dibagi antar Pimpinan Wilayah Muhammadiyah secara

,Pl'.1?P9~il)µal ~_esuai denga~_k:o_n~ril:J_usi rn~s_ing-:-111P.?i:n,g ':\':ila,ya11. __ -,. '" ,;,;;;,-.-:-:· -- - <"-"'\,> 'v,;,-:.~-, ··cc:-- '·ii)·;~;;;:·;.; i · >:c /_.;_;.,, ~ti:h-:!<.';,0[:;_";.;::,,:; ;-_;;;<<:!:.'0i6:~'. c{{;.~-~;:(Lic•cc,J.,,\;,', :.-

97

Page 106: 1434/2012 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26975/1/RIRI... · sebagai salah satu organisasi Islam yang besar di Indonesia dalam penggunaan

98

Lampiran 3 (Lanjutan) /

Kclhna

Keenmn

Kctujuh

3. Pembagian datia jatah untuk Pimpinan Daerah Muliammadiyah sebagaimana dimaksud pada Ayat 1 huruf e adalah sebagai berikut: a. Sebesar 20% dibagi san1a rata untuk semua Pimpinan Daerah

Muhammadiyah. b. Sebesar 80% dibagi antar Piinpinan Daerah Muhanunadiyah secara

proporsional sesuai dengan kontribusi masing-n1asing daerah. 4. Pcn1bagian dana jatah untuk Pimpinan Cabang Muhan11nadiyah

sebagaiinana dimaksud oada Ayat 1 huruff adalah sebagai berih.-ut:

a. Sebesar 20% dibagi sruna rata untuk semua Pimpinan Cabang

Muhrunntadiyah.

b. Sebesar 80% dibagi antar Pirnpinan Cabang :tvfuhamnK1diyah secara proporsionaI sesuai dengan kontribusi masing-n1asing cabang.

5. Pcmbagian dana jatah untuk Pimpinan Ranting Muhanunadiyah sebagain1ana dimaksud pada Ayat 1 hu1uf g adalah sebagai berikut: a. Sebesar 20% dibat,ri sa1na rata untuk semua Pitnpinan Ranting

Muhan1madiyah.

b. Sebesar 80% dibagi antar Pin1pinan Ranting Mul1amn1adiyah secara proporsional sesuai dengan kontribusi rnasing-n1asing ranting.

Pelaksanaan diktum kesatu, kedua, kctiga~ kecn1pat, dan kelima diatur lebih lanjut oleh Bendahara Umun1 PP Muhan11nadiyah.

Dengan ditetapkannya surat keputusan ini rnaka sennia surat keputusan dan/atau aturan PP lvfuhamn1adiyah yang bertentangan dengan surat keputusan ini dinyatakan tidak berlaku.

Keputusan ini berlaku n1ulai tanggal ditetapkan sampai diadakan petubahan atau dicabut ken:hali.

Ditetapkan di : Jakarta Pada tanggal : 30 Shafar 1433 H.

24 Januari 2012 M ,,%~--:.'::-~

PIMPINAN ~1~ ~l);iADIYAH, Ketua Um um, r;/f! ;l'B'.'.q' Sekretaris Umum,

~ #S -~ .. \ ~ ~ - ~

i~ ;""'?!ii{~::~"' : ~ of.Dr.H.M.DinS amsuddin.MA~~1) · .H.AgungDanarto,M.Ag ~

NBM: 563 653 · ·~"' NBM: 608 658

·ren1busan:

Piinpinan Pusat Muhanunadiyah kantor Yogyakarta

Page 107: 1434/2012 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26975/1/RIRI... · sebagai salah satu organisasi Islam yang besar di Indonesia dalam penggunaan

99

Lampiran4

Hasil Wawancara Pewawancara Narasumber

: Riri Arisyia : Syafruddin Anhar, SE., MM. ( Anggota Tim Asistensi Bendahara PP Muhammadiyah Periode 20120-2015)

Tempat dan Tanggal : Kantor Pimpinan Pusat Muhammadiyah, 5 Juli 2012.

1. Apa yang menjadi dasar kebijakan ini dibnat?

Jawab: Pengelolaan secara terintegrasi melalui teknologi perbankan, yang di perbankan itu sendiri disebut cash management. Dalam cash management itu sendiri ada beberapa fitur atau beberapa sistem yang bisa digunakan oleh organisasi besar seperti Muhammadiyah ini. Muhammadiyah kan besar sekali dengan berbagai amal usahanya yang begitu banyak baik dibidang pendidikan, kesehatan. Sehingga diperlukan sistem pengelolaannya yang pimpinan pusat bisa real time online memantau pergerakan keuangan dari amal usaha Muhammadiyah itu. Dalam teknologi perbankan atau sistem cash management itu ada namanya inquiry. Aspek inquiry itu bagaimana dia bisa melacak atau melihat pergerakan dari rekening-rekening dari AUM. !tu yang sesungguhnya yang menjadi dasar kebijakan. Kerjasama cash management ini oleh pusat perusahaan multinasional itu sudah dipakai, apalagi perusahaan-perusahaan atau corporate-corporate yang besar. Dan Muhammadiyah, meskipun dia sebagai organisasi masyarakat, karena memiliki amal usaha maka sistem atau teknologi perbankan yang seperti itu dibutuhkan oleh Muhammadiyah. Itu kebijakannya, dan mungkin ini satu-satunya yang namanya organisasi masa memanfaatkan teknologi perbankan dalam aspek pengelolaan keuangan atau layanan cashnya secara terpadu.

2. Bagaimana Pim pi nan Pusai Muhammadiyah mensosialisasikan kebijakan ini kepada Amal Usaha?

Jawab:

3. Apakah Usaha? Jawab:

Sosialisasi dilakukan melalui membuat jadwal sosialisasi, disampaikan apa manfaatnya, apa k0lebihannya, apa kebaikannya. Kita jelaskan kepada seluruh pimpinan pengelola AUM. Kita jelaskan bahwa ini adalah satu sistem yang dalam konteks akuntabilitas dan transparansi sangat mendukung, sehingga sesungguhnya mereka hampir bisa dikatakan hanya membuat final report saja nantinya. Karena di final report yang menjelaskan penggunaan dana, tapi kalau melihat dari reporting rekeningnya kita sudah tau real time. Dan setiap saat kita bisa ketahui.

kebijakan ini hanya untuk Amal Usaha yang besar atau seluruh Amal

Semuanya, karena memang target. Tahap awal memang yang besar-besar tapi kebijakan itu untuk seluruh AUM, bahkan bukan hanya AUM , anggota dan warga Muhammadiyah. Seperti saya, saya wajib untuk memiliki rekening di salah satu 7 bank syariah itu. Karena menyangkut pada persoalan kewajiban saya sebagai anggota Muhammadiyah, kewajiban saya sebagai pengurus Muhammadiyah untuk membayar iuran menggunakan teknologi perbankan itu

Page 108: 1434/2012 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26975/1/RIRI... · sebagai salah satu organisasi Islam yang besar di Indonesia dalam penggunaan

100

Lampiran 4 (Lanjutan) I

4. Apakah ada pembagian dalam pemilihan Bank Syariah dari tujuh bank syariah yang sudah ditetapkau PP? Jawab: Tidak, untuk pembagiannya kita bebaskan setiap amal usaha boleh memilih

salah satu, dua atau tiga dari tujuh bank itu. Tergantung kemanfaatan dan kemudahan dari amal usaha untuk melakukan proses transaksi, kemudian juga mungkin meningkatkan hubungan yang selama ini sudah terjalin atau segala macam . Tidak kita khususkan atau kita atur kalau pergurnan tinggi harns dengan bank syariah ini. Kita berikan kebebasan. Setiap AUM boleh memilih satu, dua atau tiga dari tujuh bank. Biasanya memang satu amal usaha itu tidak menggunakan satu rekening bank saja. Mungkin dia bisa ada yang tiga. Jadi kami persilahkan. Bebas.

5. Bagaimana mekanisme kerjasama antara AUM dengan bank syariah mitra Mnhammadiyah? Jawab: Mekanisme teknisnya setiap Amal Usaha Muhamamdiyah itu membuat

perja1tjian kerjasama yang PP Muhammadiyah MoU nya. Tapi implementasi dari MoU itu adalah perserikatan kerjasama antara AUM dengan banknya masing-masing, tidak secara otomatis Muhammadiyah tanda tangan MoU terns kebawahnya mengikuti. Dia perlu tanda tangan kerjasama

6. Apakah dalam kebijakan_ ini Amal Usaha masih boleh menggunakan bank konvensional?

Jawab: Sampai Desember 2012, itu masih dibolehkan memakai bank konvensional ta pi setelah itu ya harns total bank syariah.

7. Apakah kebijakan ini sudah diterapkan oleh seluruh Amal Usaha Muhammadiyah?

Jawab: Memang belum I 00 % ya. Karena ini menyangkut persoalan di banknya itu sendiri melakukan proses mendevelopnya, membangun sistemnya sendiri. Memang ada beberapa bank syariah mitra Muhammadiyah yang belum final mendevelopnya. Jadi belum 100 %. Ya mungkin barn ada beberapa bank, baru 3 atau 4 bank yang sudah, dan kira-kira baru 40% dari amal usahnaya. Selain itu, tidak semuanya bank syariah itu sampai pada kabupaten kota. Dari kabupaten kota yang ada di indonesia tidak seluruhnya perbankan syariah atau tujuh mitra bank syariah itu memiliki cabang-cabang di kabupaten kota.

8. Bagaimana evaluasi yang dilalmkan oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah terkait penerapan kebijakan ini?

Jawab: Evaluasi kita dua arah, internal dan eksternal. Artinya evaluasi terhadap bank itu sendiri. Kita sering mengundang rapat bersama sebagai media evaluasi, kita tanya mereka "bagaimana nih, ada laporan disana staf anda atau kru anda seperti ini, tolong diperbaiki". Lalu dari internal kita evaluasi ke amal usahanya, kita tanya bagaimana perkembangannya sudah sejauh mana.

9. Kalan di Jakarta sendiri yang sudah banyak sekali cabang bank syi:riahnya bagaimana penerapannya?

Page 109: 1434/2012 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26975/1/RIRI... · sebagai salah satu organisasi Islam yang besar di Indonesia dalam penggunaan

102

Lampiran 4 (Lanjutan) /

berkaitan dengan pangsa pasar ini !ah Muhammadiyah kerjasama dengan bank syariah juga untuk mempercepat cakupan bank syariah terhadap pangsa pasar masyarakat Islam yang begitu besar di Indonesia. Karena ini satu-satunya organisasi masyarakat yang bekerja sama dengan bank syariah mengenai satu teknologi perbankan yang kita sebut dengan cash management. Karena biasanya cash management dipakai oleh perusahaan-perusahaan besar.

Page 110: 1434/2012 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26975/1/RIRI... · sebagai salah satu organisasi Islam yang besar di Indonesia dalam penggunaan

104

Lampiran 5 (Lanjutan) /

Jadi keuangan kita tidak perlu lapor ke PP. sama dengan cabang disana, tidak ada hubungannya sama kita, tapi kalau dapat uang, kita dibagi, ada namanya SWO. Artinya teradministrasi. Dalam arti tidak sentralisasi, PP tidak tanggung jawab, tapi kalau kita dapat, tetap dipertanggung jawabkan melalui LPJ. Ada hutang juga tidak dipikirkan. Kaitannya dengan pertanggungjawabannya dimusyawarah. !tu juga yang menjadi prinsip buat acara harus ada sisasnya, kalau dikasih uang orang ga boleh dihabiskan. Kita lapor kesana, tapi tetap ada yang namanya otonomi daerah.

4. Apakah amal usaha di DKI Jakarta sudah menerapkan kebijakan ini?

Jawab: Kalau prediksi saya I 00% belum, paling tinggal yang kecil-kecil, kala:i s<Jkolah­sekolah belum semua, kalau AUM besar sudah. Saya yakin sudah. Karena habis sosialisasi tidak ada laporan yang kami terima dalam arti lisan dari AUM yang besar-besar saja, itu yang baru bisa kita monitor, mungkin kalau sudah I tahun baru bisa kita data.

5. Apakah ada kendala dalam menerapkan kebijakan ini? Jawab: Kendala saya rasa tidak ada. Pembangkangan juga insya Allah tidak ada.

Kendalanya paling perihal teknis. misalnya, itu tadi bank syariah masih pada lokasi yang belum memadai. Taal pada pimpinan sami'na waatho'na. teknisnya jauh dari jangkauan bank syariah. Lalu terkait bantuan BOS. Ada kendala itu, sangat dimaklumi, terkait dengan kondisi lingkungan dan kerjasama dengan pihak ketiga. Sekarang ini masih transisi, jadi masih dua-duanya, tidak balik tangan. Masih ada tahapan, tidak !00%, karenajuga terkait dengan pihak-pihak lain ya.secara prinsip tidak ada kendala.

6. Bagaimana cara bapak dalam mengatasi kendala tersebut? Jawab: Kami akan evaluasi lagi, bulan September atau Oktober kami undang, akan kami

evaluasi siapa yang sudah pindah dan ada masalah apa. 7. Apakah PWM ikut berperan dalam evaluasi kebijakan ini?

Jawab: Evaluasi, kita turut, tapi belum tersistem. Tapi tetap kita punya kewenangan evaluasi. Evaluasi sampai saat ini baru pertemuan. Memang yang dirancang oleh Pembina dan pengawas keuangan, memang di Muhammadiyah sistem keuanganya belum jalan. Kita mungkin yang terbaik dari Ormas lain, meskipnn menurut kita juga belum baik. Karena kita lahir dari bottom up, masih ada egosentris kewilayahan. Disilang belum bisa karena mereka bekerja sendiri. Tidak bisa kita intervensi, A UM yang kurang, kita juga tidak bisa ngapa­ngapain.

8. Apakah ada sanksi jika sampai masa transisi ada AUM yang belum pindah ke bank syariah?

Jawab: Tidak pakai sanksi kita himbau terus, dan Insya Allah orang patuh.

Page 111: 1434/2012 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26975/1/RIRI... · sebagai salah satu organisasi Islam yang besar di Indonesia dalam penggunaan

105

Lampiran 6 I

Hasil Wawancara Pewawancara Narasumber

Tempat dan Tanggal

: Riri Arisyia :Irfan Khaliq, S.Kom (Ketua Majelis Dikdasmen PCM Tebet Timur) : Kantor Pimpinan Cabang Muhammadiyah Tebet Timur, 18

Juli2012

1. Dari mana dan kapan bapak mendapat sosialisasi mengenai kebijakan Muhammadiyah dalam penggunaan la ya nan bank syariah? Jawab: Kita dapat dari PP. semua kerjasama secara simultan begitu, semua bank itu cari

nasabah, saya disini ke tujuh banknya datang. Saya bilang "ini dulu" nanti kalau ada kelebihan barn buka lagi.

2. Apakah bapak tahu maksud dan tujuan dari kebijakan tersebut? Jawab: Agar PP bisa melihat aset secara keseluruhan, karena kalau dengan bank

konvensional dia tidak bisa lihat ada berapa sih uang Tebet Timur. Dalam rangka apa? Dalam rangka mengetahui kekuatan ekonomi Muhammadiyah. Karena selama ini majelis ekonomi Muhammadiyah tidak bisa eksis, karena modalnya kepercayaan dan ternyata ada masalah-masalah. Uangnya ada di cabang sebagai yang terdepan, di sekolah, universitas, rumah sakit. Dan itu sudah otonom ya. Kayak saya disini, disini ya uang tebet timur, tapi saya kasih SWO, dibagi ke wilayah, daerah. Sebcnarnya besar, tapi karena PP tidak bisa memantau, ada sifatnya dia hanya menunggu. Menunggu dan percaya karena dia tidak punya data.

3. Bagaimana tanggapan bapak mengenai kebijakan ini? Jawab: Ya kita ikuti instruksi PP, kan setelah ada bank syariah ini dianggap lebih sesuai

aturan islam. Mt:lailah beberapa cabang pindah ke bank syariah. Wak'tu itu masih BR! karena memang BR! itu ada sampai di tingkat kelurahan. Sekarang yang kerjasama itu kan ada 7 bank, maka 7 bank itu ditunjuk oleh PP untuk jadi banknya Muhammadiyah, jadi tidak dimonopoli oleh satu bank. Kebijakan ini juga untuk menghilangkan keragu-raguan tentang riba ya, jadi intinya itu. Kalau dulu kita disini karena belum ada bank syariah, bank konvensional masih halal buat kita, setalah ada bank syariah baru menjadi haram buat kita. Maka setelah itu, asset-aset kita yag ada di BR! , BNI, kita overbook semuanya ke syariahnya. Tapi masih pakai beberapa bank karena keamanan.

4. Apakah kebijakan tersebut sudah diterapkan di AUM yang bapak jalankan? Jawab: Sudah, kita sudah pakai Bank Syariah Mandiri dari tahun 2007, semua ke BSM.

Guru-gurunya juga sudah kesana. Anak-anak barn juga langsung ke bank, Saya tidak mau ada uang di TU. Saya tidak miiu memberi kesempatan untuk orang jahat.

5. Apakah masih menggunakan bank konvensional? Jawab: Secara umum karena ekonomi kita masih bebas, kita masih terikat juga dengan

bank konvensional, seperti bantuan BOS ada di DK.I, BR!. Kalau kita tidak mau, sayang. Jadi tetap kita buka, tapi uang tidak kita masukkan kesana. cuma untuk bantuan-bantuan saja. Nanti juga ada BOP biar SMA tidak bayar. Jadi intinya kita sudah pindah ke bank syariah, tapi karena sistem ekonomi kita

Page 112: 1434/2012 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26975/1/RIRI... · sebagai salah satu organisasi Islam yang besar di Indonesia dalam penggunaan

106

Lampiran 6 (Lanjutan) J

masih liberal, karena pemerintah masih pakai bank konvensional dan supaya pengiriman itu masih kita dapatkan.

6. Bagaimana tentang iuran anggota yang harus ditransfer langsung ke rekening PP, apa sudah dilaksanakan?

Jawab: Kalau kebijakan di daerah-daerah mungkin dilaksanakan, kalau anggota di Jakarta agak susah. Paling di handle sama cabang. Kan mereka sudah kerja. Kalau disini memang agak susah. Mereka sibuk. Kalau yang pun ya kesadaran untuk bayar, kalau tidak cabang yang handle. Supaya organisasi ini juga jalan. Itu yang kadang dilupakan orang, karena memang kalau tidak ada iuran, tidak ada SWO, ya tidak akan jalan organisasi ini. itu yg kadang dilupakan orang. Jadi semua keuntungan dari unit-unit ini harus diberikan ke perserikatan, dalam rangka membesarkan perserikatan.karena terbalik kadang-kadang.karena kadang pimpinan amalusaha tidak mengerti Muhammadiyah, ujuk-ujuk jadi rektor padahal bukan orang Muhammadiyah. Entar kalau Muhammadiyah minta sumbangan,dibilangnya Muhammadiyah minta sumbangan mulu sih. Padahal itu punya dia, itu dibangun untuk membesarkan perserikatan. Makanya kitajuga harus seleksi orang-orangjadi pimpinan AUM.

Page 113: 1434/2012 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26975/1/RIRI... · sebagai salah satu organisasi Islam yang besar di Indonesia dalam penggunaan

107

Lampiran 7 I

Hasil Wawancara

Pewawancara Narasumber

Tempat dan Tanggal

: Riri Arisyia : Sukoto, S.Pd (Ketua Majelis Dikdasmen PCM Kebayoran Lama)

: Kantor Pimpinan Cabang Muhammadiyah Kebayoran Lama, 7 Agusutus 2012

1. Dari mana dan kapan bapak mendapat sosialisasi mengenai kel>ijakan Muhammadiyah dalam penggunaan layanan bank syariah? Jawab: Ada edaran, edaran saya terima ada 7 bank, ada pemberitahuan dari PP

2. Apakah bapak tahu maksud dan tujnan dari kebijakan tersebut? Jawab: Ya supaya kita untuk mengelola terhindar dari riba, harus mengarah ke syariah.

Kan selama ini banyakan bank konvensional. 3. Bagaimana tanggapan bapak mengenai kebijakan ini?

Jawab: Ide bagus, tapi pelaksanaannya harus kondisional. Contohnya pemabayaran SPP melalui bank belum bisa dilakukan disini karena murid kita menengah kebawah, yang kesadarannya rendah selalu ditagih. Apalagi menambah birokrasi ke bank siapa yang belum bayaran. Kalau uang yg diterima disetor ke bank sudah, tapi kalau sistem kita belum terapkan. Kalau saya kritisi itu tidak cocok.

4. Apakah kebijakan tersebut sudah diterapkan di AUM yang bapakjalankna?

Jawab: Ya instruksi itu kan juga harus ditelaah lebih jauh, tidak bisa serta merta ketika ada instruksi langsung dijalankan. Kan selama ini sebelum instruksi juga pakai bank konvensional. Konvensional itu sudah berjasa sama kita. Bangunan gedung ini bangunan bank konvensional. Bagaimana mungkin kita akan meninggalkan begitu saja dengan kondisi belum lunas. Paling tidak, kita dalam taat mentaati, kita buka juga bank syariah. Pakai dua-duanya, kita pakai Muamalat.

5. Mana yang lebih dominan digunakan antara bank syariah dan bank konvensioanl? Jawab: Untuk penempatan dana sendiri, sama-sama. itu kan nilainya tidak masalah

administrasi, nilainya kan masalah kita terhindar dari bunga-bunga untuk syariahnya tidak ada kan. Itu ditinjau dari sisi agama. Ditinjau dari sisi keamanan pengelolaan keuangan sama saja, orang produknya sama.mau syariah mau konvensioanl, bedanya hanya disitu saja. Bank konvensional juga mau bayar lewat sana, syariah juga mau gaji dibayar lewat sana. Produknya hampir sama, hanya memang produknya beda. Bahasanya yg berbeda. Jadi sekarang kita konvensional jalan , masih punya hutang, tapi pelan-pelan nanti kita akan mengarah ke instruksi PP. kita sudah ke Muamalat. Uang kita tidak banyak, tidak milyaran sebulan. Tapi kita menilai kebijakan itu bagus. Tapi bukan serta merta . antara mentaati, juga harus berhubungan baik dengan yang selama ini berjasa dengan Muhammadiyah khusunya Cipulir, ya kita harus sama-sama.

6. Apakah kebijakan ini sesuai dengan kebutuhan AUM yang bapakjalankan?

Page 114: 1434/2012 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26975/1/RIRI... · sebagai salah satu organisasi Islam yang besar di Indonesia dalam penggunaan

108

Lampiran 7 (Lanjutan)

Jawab: Relative. Itu tadi, menawarkan anak-anak bayar sekolah dengan bank. Untuk Dikdasmen agak kurang pas, sulit. Sekarang ini kita tau yang belum bayar saja ditagih sulit. Kalau kita mau tau siapa yang belum bayar kesana <lulu lihat print out, ya repot. Bukan salah, itu baik. Tapi dalam pelaksanaan tidak hitam putih. Harns dikondisikan.

7. Apakah ada kendala dalam menerapkan kebijakan ini?

Jawab: Pelayanannya hampir sama. kalau kita sebagai orang Islam, ya ke syariah. Pelayanannya sama. Bank Muamalat itu sudah 6 tahun yang lalu. Untuk PP membuka internet setiap saat keuangan di Cipulir. Yang saya tahu, hal seperti itu di Muhammadiyah tidak menjadi barang penting. Karena pengelolaan keuangan itu ada intern masing-masing. Saya belum dengar kalau PP mau tahu kondisi keuangan cipulir gimana, bukan itu tujuannya. Tapi ada suatu kewajiban organisasi, seperti SWO. !ya seperti begitu, udah bayar belum ni SWO. Tapi maaftidak mengarah kesitu.

Page 115: 1434/2012 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26975/1/RIRI... · sebagai salah satu organisasi Islam yang besar di Indonesia dalam penggunaan

Hasil Wawancara Pewawancara Narasumber

Tempat dan Tanggal

Lampiran 8

: Riri Arisyia : Bapak Suyatno (Ketua Majelis Pendidikan Dasar Menengah Cabang Muhammadiyah Kebayoran Baru)

: Kantor Pimpinan Cabang Muhammadiyah Kebayoran Baru, 14 Agustus 2012

109

1. Apakah bapak sudah mengetahui tentang kebijakan Muhammadiyah dalam pengguuaan layanan bauk syariah? Jawab: Ya, sudah. Kalau kita berkaitan dengan keputusan tersebut nanti bulan

September, sekarang masih pakai Bank DK! Syariah, baru akan kita follow up akhir September.

2. Dari maua dan kapau bapak mendapat sosialisasi mengenai kebijakan Muhammadiyah dalam pengguuaan layanan bank syariah?

Jawab: Sosialisasi kita sudah tahu lama, dikirim melalui wilayah. Malah kita sudah mengundang dari tim keuangan PP. Kita mengadakan sendiri, PDM Jaksel yang memfasilitasi, megundang dari pusat untuk sosialisasi, untuk didatangi oleh cabang se Jaksel. Sudah lama ini. Di puncak sosialisasinya.

3. Apakah bapak tahu maksud dau tujuan dari kebijakan tersebut? Jawab: Maksud dan tujuannya sih bagus karena memang untuk mengetahui kekuatan

dana Muhammdiyah secara nasional. 4. Apakah kebijakan tersebut sudah diterapkan di amal usaha yang bapakjalankan?

Jawab: Kita baru bulan September akan pindah sesuai kebijakan, meskipun sekarang sudah di Bank Syariah DK!. Akan pindah ke bank yng ditunjuk PP.

5. Kena pa belum berpindah menggunakan bank syariah yang ditunjuk oleh PP?

Jawab: Ya ini kan sama-sama syariah, dan masih ada perjanjian. Operasionalnya kan sama, hanya saja DKI itu nasional. Untuk sekolah menggunakan Bank DKI kaitannya dengan bantuan dari pemerintah, seperti BOS, BOP.

6. Apakah masih menggunakan bank konvensional selaian bank DKI syariah?

Jawab: Konven tadinya kita di Mandiri, sudah lama, hanya setoran saja, persoalan dekat saja, lebih nyaman karena dekat. Mekanisme penempatan di Mandiri, di DKI untuk payroll dan pinjaman. Kalau sudah dipindahkan semuanya akan kita pindahkan kesana. Mungkin ke BRI Syariah. Karena dekat, administrasinya lebih kecil dari bank-bank lain. Akhir bulan ini kita kesana, suratnya sudah kita siapkan.

7. Apakah guru, karyawan dan orang tua murid tahu tentang kebijakan ini? Jawab: Untuk guru dan karyawan sudah kita sampaikan akan kita pindahkan ke bank

syariah yang ditunjukkan dari PP. 8. Bagaimana tanggapan mereka?

Page 116: 1434/2012 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26975/1/RIRI... · sebagai salah satu organisasi Islam yang besar di Indonesia dalam penggunaan

110

Lampiran 8 (Lanjutan)

Jawab: Orang tua tidak tahu, karena masih setor sendiri, belum setor ke bank. Karena susah ada yang disiplin ada yang masa bodo, ini pernah kita coba tapi gaga!.

9. Apakah kebijakan ini sesuai dengau amal usaha yang bapakjalankan?

Jawab: Kalau kebutuhan sebenarnya sama saja dengan Bank DK! Syariah juga sama dengan bank-bank syariah yang ditunjuk. Hanya bank syariah nasional tidak bisa dilihat pimpinan pusat. Kalau DK! kan tidak. Karena kerjasama dengan bank konvensional atau syariah pun layanannya sama saja, syaratnya sama saja tergantung kitanya mampu tidak melewati kendala itu.

10. Apakah ada kendala dalam menerapkan kebijakan ini?

Jawab: Selama ini Bank DKI memudahakan para guru dalam peminjaman fasilitas untuk karyo.wan. Soal timing saja, lagi pula guru-guru lebih suka menggunakan bank yang akan kita gunakan karena sifatnya nasional, kalau Bank DKI kan lokal. Kalau nasional dimanapun ada.

Page 117: 1434/2012 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26975/1/RIRI... · sebagai salah satu organisasi Islam yang besar di Indonesia dalam penggunaan

Hasil Wawancara Pewawancara Narasumber

Tempat dan Tanggal

Lampiran 9

: Riri Arisyia : Gandang Sungkawa, SE., MM. (Direktur Keuangan dan SDM

Universitas Muhammadiyah Jakarta) : Universitas Muhammadiyah Jakarta, 4 Agusutus 2012

111

1. Apakah bapak mengharnskan dananya?

sudah mengetahui tentang kebijakan PP Mnhammadiyah yang amal usaha menggunakan bank syariah dalam penempatan

Jawab: Sudah, dan sudah kami terima SK PP Muhammadiyah Nomor: 36/KEP/I.O/C/2012 tentang Sistem pengelolaan Dana Terpadu Layanan Manajemen Kas, SK PP Muhammadiyah Nomor: 37/KEP/I.O/C/2012 tanggal 18 Shafar 1433 HI 12 januari 2012 M tentang Penetapan Bank Syariah Mitra Muhammadiyah Dalam Sistem Pengelolaan Dana Terpadu Layanan Manajemen Kas, dan SK PP Muhammadiyah Nomor: 38/KEP/I.O/C/2012 tanggal 30 Shafar 1433 H/ 24 Januari 2012 M tentang Juran Anggota, lnfaq Tetap, lnfaq Siswa dan Mahasiswa serta Alokasi Dana Persyarikatan. Tentang penetapan dasar inilah kita mensosialiasaiskan AUM di bawah UMJ, terima ini harus disosialisaiakan , contohnya pihak asrama, atau koperasi, atau AUM­AUM lainnya. Jadi pengelolaan dananya harus sentralisasi.

2. Memangnya dulu pengelolaan dana di UMJ belum tersentralisasi pak? Jawab: Awalnya desentralisasi, kita sosialoisasikan ke unit kerja, ada pro dan kontra.

Karena sudah biasa kelola sendiri uangnya. Khawatir uangnya dipakai yang tidak-tidak. Untuk mensosialisasikan itu tidak mudah juga. Kita sebenarnya sudah projek dari PP juga, mensentralisasi dari PP. Bahwa keuangan harus dikelola oleh universitas.

3. Dari mana dan kapan bapak mendapat sosialisasi kebijakan tersebut? Jawab: Begitu kita terima SK PP ini, kita mendapat satu set copy tentang SK-SK

mengenai perujukan bank syariah sebagai mitra kerja. Sejak keluar SK ini kita dapat, langsung kita terapkan, Sekitar maret.

4. Bagaimana tanggapan bapak tentang kebijakan tersebut?

Jawab: Sangat bagus dan harus dilaksanakan. Kebijakan yang luar biasa bagus. Jadi tidak bisa main-main lagi, ngumpetin-ngumpetin dana, semua dana terkontrol oleh PP, fakultas termonitor oleh universitas. Oh berapa sih saldonya. kontrol management tiap hari disini. Pendapatannya berapa, operasional berapa, dengan online sistem bisa termonitor. Berapa saldo kas kita. Ini tersistem lihat saja disini, jadi tidak bisa bohong.

S. Apakah masih menggunakan bank konvensional?Mengapa?

Jawab: Masih, karena ini masa transisi, jadi rekening-rekening itu sebagai penampungan sementara. Mahasiswa yang di daerah masih di konven, tapi sudah ada yang ke bank syariah. Hasil rekening penampungan dipindahkan ke BNI Syariah. Tapi belum ditutup.

Page 118: 1434/2012 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26975/1/RIRI... · sebagai salah satu organisasi Islam yang besar di Indonesia dalam penggunaan

112

Lampiran 9 (Lanjutan) I

6. Mana yang lebih dominan digunakan antara bank konvensional dan bank syariah?

Jawab: Yang Iebih dominan ya syariah, konvensional hanya penampungan sementara.

7. Bagaimana bapak/ibu mensosialisasikan kebijakan tersebut kepada staffyg lain? Jawab :Kepada staff, khusus untuk payroll kita bekerjasama dengan 2 bank, pembayaran

gaji. Dibukakan seluruh karyawan ke semua rekening bank syariah 8. Bagaimana tannggapan karyawan dan mahasiswa tentang perpindahan rekening ke

bank syariah ini? Jawab: Tanggapan awalnya biasa, rame. Namanya perubahan, mereka tanya kok

berubah-berubah sih? !tu dari karyawan. Kalau dari sisi mahasiswa, kok dipusingkan sih?. Terus kita juga harus mensosialisaikan nomor rekening­rekening. Kita juga harus menganalisis cabang-cabangnya dimana ini. Jangan sampai dipersulit. Kalau kemarin ada mobil untuk sementara, mobil layanan yang ada A TMnya.

9. Apakah kebijakan ini sesuai dengan kebutuhan amal usaha yang bapakjalankan?

Jawab: Ya sudah jelas, untuk infaq saja sudah Iangsung ada kelompok, iuran wajib, SWO. Sumbangan wajib organisasi. Sudah ditentukan oleh PP. paling besar UMJ, 600jt.

10. Kendala apa saja yang bapak/ibu hadapi dalam pelaksanaan kebijakan ini?

Jawab: Menyatukan persepsi. Sudah terbiasa dengan bank konven, biasa dapat hadiah, disupport kegiatannya oleh bank. Hampir tiap hari kepala cabang kesini, bertanya kenapa kok dipindahkan. Ada yang sakit. !tu sisi eksternal. Internalnya, kebijakan yang bersifat proteksi di syariah.

11. Bagaimana mengatasi kendala tsb?

Jawab: Ya perlahan-Iahan. Dibuat analisisnya, kendala-kendalanya, ya kita tidak tutup dulu, sebagai penampungan saja , tapi langsung kita pindahkan ke syariah. Kita akan tutup perlahan-lahan di bank konvensional.

Page 119: 1434/2012 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26975/1/RIRI... · sebagai salah satu organisasi Islam yang besar di Indonesia dalam penggunaan

Hasil Wawancara

Pewawancara Narasumber

Tempat dan Tanggal

113

Lampiran IO I

: Riri Arisyia : Husnayetti, SE, MM (Direktur Keuangan dan SDM Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Ahmad Dahlan)

: Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Ahmad Dahlan, 13 Agustus 2012

1. Apakah ibn sndah mengetahni tentang kebijakan PP Mnhammadiyah yang mengharuskan amal nsaha menggnnakan bank syariah dalam penempatan dananya?

Jawab: Sudah semenjak SK itu ada kita sudah sosialisasi ya. Sekitar bulan Juni kita memindahkan gajian kesana. Kebijaknnya sekitar bulan mei begitu juga dengan kewajiban-kewajiban anggota. Sudah langsung debet rekening ke PP. Sebelumnya proses, bank mana sih yang kira-kira memenuhi kebutuhan kita. Sebenernya untuk Bank Muamalat sudah dari dulu ya, kalau sekarag ada 3, Muamalat, BNI Sayariah, dan BRI syariah. Meskipun ada hal-hal yang otomatis tidak menggunakan bank konven karena berkaitan dengan dana-dana bantuan. · Misalnya bank Mandiri. Kita dapat beasiswa dari Kopertis, dimintanya pakai bank pemerintah, mau tidak mau kan. Jadi istilahnya bank konven hanya untuk penampungan saja ya, nanti setelah masuk akan kita pindahkan ke bank syariah lagi.

2. Apakah ibn tahn maksud dan tnjuan dari kebijakan tersebnt?

Jawab: Yang pertama, Kan banyak PTS di bawah naungan Muhammadiyah, 150an seluruh Indonesia, kebijakannya otonom, artinya pendapatan dikelola sendiri, nanti laporan ke PP paling hanya anggaran dan realisasi. Tanpa tahu berapa asset mereka. PP diberi hak untuk melihat asset PTS, sehingga itu bisa menggambarkan kekuatan Muhammadiyah seperti apa, dilihat dari assetnya.Yang kedua, supaya Muhammadiyah itu diperhitungkan, meskipun secara kuantitatif anggota kita lebih banyak, tapi kita belum bisa jadi penentu di suatu bank. Meskipun asset kita ada, tapi karena secara jumlah lebih kecil, berarti tidak ada negosiasi. Tapi ketika nanti akan dihimpun di 7 bank itu dengan asset yang nanti cukup luar biasa, nanti kita ada bargaining position, bahwa kalau kita melakukan invest atas suatu pengembangan dibantu dong, kalau tidak saya tarik lho. Kira-kira begitu. Jadi kita bisa memanfaatkan asset yang ada karena kita menyadari bahwa PTS itu tidak semua eksis, tidak semuanya besar. Sehingga tujuan lainnya adalah dengan asset yang ada atau PTS yang punya asset yang besar nanti bisa mengembangkan PTS atau AUM yang masih kecil, yang baru mulai merangkak, kira-kira begitu. Jadi untuk ke depan Muhammadiyah itu bisa eksis dimanapun, itu salah satu tujuannya kenapa kok perlu ada pengalokasian atau penyamaan bank. Nah kalau untuk kenapa bank syariah sudah tau ya.

Page 120: 1434/2012 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26975/1/RIRI... · sebagai salah satu organisasi Islam yang besar di Indonesia dalam penggunaan

116

Lampiran 11

Hasil Wawancara Pewawancara : Riri Arisyia Narasumber : H. Pudjo Sumedi AS., M.Ed. (Wakil Rektor II bagian

Keuangan Universitas Prof. Dr. Hamka) Tempat dan Tanggal : Universitas Prof. Dr. Hamka, 13 Agustus 2012.

1. Apakah bapak sudah mengetahui tentang kebijakan PP Muhammadiyah yang mengharuskan amal usaha menggunakan bank syariah dalam penempatan dananya?

Jawab: !ya, sudah.

2. Dari mana dan kapan bapak mendapat sosialisasi kebijakan tersebut? Jawab: Dapat sosialisasinya dua kali, di Jakarta dan Makassar, bulannya lupa sebelum

tanda tangan MoU sudah tahu. 3. Apakah bapak tahu maksud dan tujuan dari kebijakan tsb?

Jawab: Supaya Muhammadiyah punya kekuatan, karena keuangan Muhammdiyah yang dikelola perbankan terpisah pisah, sehingga kita punya power. Jika seluruh dana Muhammdiyah dikumpulkan di bank syariah, kita jadi punya kekuatan. Contoh. Kita menggunakan bank Muamalat, apa rewardnya untuk Uhamka? Jadi ada timbal balik. Kita dikasih dua mobil, oke kita dorong ke Muamalat semua, tapi kita bisa dikasih apa sama Muamalat, jadi ada kekuatan. Selain PP juga bisa kontrol keuangan Muhammadiyah seluruh Indonseia.

4. Bagaimana tanggapan bapak tentang kebijakan tersebut?

Jawab: Bagus, hanya saja kalau kritik saya, harusnya lebih bijak jika PP memutuskan pembagian wilayah. Karena dengan kebijakan tersebut seluruh bank syariah datang ke kita. Bingung kitanya, jadi unsur kekuatannya kalau dipakai semua juga jadi kecil. Menurut saya DKI Jakarta ke bank ini, Jawa Barat ke bank ini. Tapi kalau sudah begitu menjadi kompetitif, berebutan lahan. Yang pusing kita.

5. Apakah kebijakan tersebut sudah dilaksanakan oleh Amal Usaha bapak?sejak kapan?

Jawab: Sudah. Kita di Bank Muamalat, kita sudah komit didorong kesana. Mereka juga dengan hati-hati karena kalau pelayanannya mengecewakan akan kami cabut. Kita jadi punya daya tawar. Kita juga punya mahsaiwa jurusan bank syariah, jadi berbagi informasi kalau ada lowongan. Kita juga cari yang menguntungkan kita.

6. Apakah masih menggunakan bank konvensional?mengapa?

Jawab: Uang kuliah, masih di mandiri bank konvensional. Kalau langsung dicabut nanti malah merusak sistem. Kita juga harus jeli melihat perkembangan perbankan, yang tidak menguntungkan. Agar mahasiswa juga dapat

Page 121: 1434/2012 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26975/1/RIRI... · sebagai salah satu organisasi Islam yang besar di Indonesia dalam penggunaan

117

Lampiran 11 (Lanjutan) /

kemudahan. Belum semuanya ke bank syariah, bank Muamalat membangun sistemnya dulu, bank Muamalat menyesuaikan dengan sistem yang ada.

7. Bagaimana Bapak mensosialisasikan kebijakan tersebut kepada staffyg lain?

Jawab : Sering adakan sosialisasi, Melalui forum-forum untuk khusus sosialiasi, secara tertulis juga, secara instruksi. Misalnya saja, untuk simpan pin jam masih pakai BSM. Pegawai bisa pinjam kesana, tapi konsekuensinya payrollnya harus kesana. Kalau dengan bank muamalat belum ada peminjaman.

8. Bagaimana tannggapan karyawan dan mahasiswa tentang perpindahan rekening ke bank syariah ini?

Jawab: Bertahap, kalau mahasiSwa kita tidak memindahkan, yang sudah disana, ya tetap disana. Karyawan, masih manual. Nanti karena ada kerjasama dengan bank barn nanti pengambilan gaji disana.

9. Apakah kebijakan ini sesuai dengan kebutuhan amal usaha yang bapakjalankan?

Jawab: Sesuai, tidak ada masalah, Cuma seharusnya ada ketegasan dari awal bank mana yang harns kita pakai. Karena setengah memaksakan bank syariah itu minta waktu untuk presentasi, saya rasa itu wasting time. Memudahkan kontrolnya juga nanti jika ada pembagian bank.

10. Kendala apa saja yang Bapak hadapi dalam pelaskanaan kebijakan ini?

Jawab: Ya tadi itu kendalanya satu, semua orang ingin masuk, kita sulit memanagenya. Penyesuaian itu tidak mudah, program yaug sudah dibangun disini, selain itu SDM dan sistemnya. Harns sinkron dengan sistem yang ada.

11. Bagaimana mengatasi kendala tersebut?

Jawab: Saya cenderung mereka yang harus menyesuaikan sistem nya dikita

12. Bagaimana dampak kebijakan ini terhadap amal usaha Bapak?

Jawab: Kita jadi bisa menawar, punya keuntungan seperti misalnya sponsor, karena setiap bank ada dana beasiswa, dana masjid, mereka juga akan memilih-milih untuk memberikannya ke nasabah yang bagus, yang loyal. Mudah-mudahan nanti kita bisa gunakan bank Muamalat untuk kegiatan Uhamka, yang penting semua dana kita dorong kesana.

Page 122: 1434/2012 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26975/1/RIRI... · sebagai salah satu organisasi Islam yang besar di Indonesia dalam penggunaan

118

Lampiran 12 I

Hasil Wawancara

Pewawancara : Riri Arisyia Narasumber : Bapak Suparno (Kepala bagian Keuangan Rumah Sakit Jiwa

Islam Klender) Tempat dan Tanggal : Rumah Sakit Jiwa Islam Klender, 3 September 2012

1. Apakah kebijakan Muhammadiyah dalam penggunaan Iayanan bank syariah sudah diterapkan oleh RSJI ini? Jawab: Kita sudah menggunakan bank syariah kalau masalah kebijakan Muhammadiyah

dalam penggunaan bank syariah. Kita sudah dari awal, sudah lama sejak tahun 2001 sudah pakai Muamalat. Sebelumnya BCA, BRI, sekarang Muamalat.

2. Kapan dan dari mana bapak mendapatkan sosialisasi mnegnai kebijakan ini? Jawab: Kita sudah diundang ke semacam workshop di asrama haji sekitar September

atau Oktober, 3 hari tentang penggunaan bank syariah. 3. Sosialisasi dari pimpinan wilayah DKI Jakarta tidak hadir?

Jawab: Yang di PWM kita tidak ada, tidak diundang. 4. Apakah bapak tahu maksud dan tujuan dari kebijakan tersebut?

Jawab: Tujuan intinya seluruh AUM harus menggunakan bank syariah, nah bagi yang belum harap segera pindah. Kan banyak itu ada 9 bank yang ditunjuk, salah satunya bank Muamalat, BR! Syariah, BSM. Kalau kita memang ada yang sifatnya harus memakai bank konvensional.karena dari pemerintah tidak mau, tetap ada hubungannya dengan pemerintah. Tapi kan itu sebagai alat perantara pembayaran rumah sakit dengan dinas-dinas pemerintah. Jadi harus tetap ada. Tapi langsung kita ambil, tidak beku disitu, Dari masing-masing pemerintah itu memberi kebijakan masing-masing. Misalnya kalau departemen kesehatan yang di Rasuna Sahid itu pakai Bank BRl, kan tidak bisa langsung Bank Muamalat. Pertama pemerintah tidak mau langsung ke bank tersebut. Karena setiap ada transaski pembayaran itu akan di eek badan keuangan, akan ketahuan rekening ini kemana. Jadi lebih mudah Departemen Kesehatan ke bank BRl. Kalau dinas kesehatan yang di DK! itu ke bank DKI. Itu perihal klaim kita melayani. Kita klaim, kita dapat pembayaran. 1adi klaim pembayaran . kita melayani total berapa nanti klaim ke sana.

5. Mana yang Iebih dominan digunakan antara bank syariah dan bank konvensional? Jawab: Kalau untuk operasional, Muamalat semua. Kalau pasien membayar, langsung di

Muamalat. Tapi kalau ada yang mau membayar, ke rekening apa, punyanya apa, mau lewat rekening apa, kita tidak bisa suruh hanya kesatu bank ini, yang paling mudah mana. Kalan untuk payrollnya kita Muamalat. Yang dominan muamalat. Semua transaksi dari Muamalat.

6. Apakah ada kendala dalam menerapkan kebijakan ini?

Jawab: Tidak ada masalah, sudah terbiasa dengan kebijakan ini, karena sudah berjalan. Karena juga yang terdekat di kita Bank Muamalat. Kita ditawarin dengan BRlS, banyak yang nawarin tapi kita sudah dengan yang ini. Jadi setelah ada kebijakan ini, kita sudah berjalan.

Page 123: 1434/2012 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26975/1/RIRI... · sebagai salah satu organisasi Islam yang besar di Indonesia dalam penggunaan

119

Lampiran 12 (Lanjutan)

7. Lalu bagaimana dengan infaq anggota atau karyawan yang harus di autodebet ke rekeniug PP? apa sud ah diterapkan? Jawab: Belum autodebet dari karyawan, karena belum semua anggota menyadari. Ada

juga orang yang hatinya belum terbuka, belum ikhlas, hanya orang-orang tertentu yang begitu, kadang cuma seribu, 2 ribu masih dimasalahkan, diomongkan karena ada yang terbebani. Karena kita juga ada sumbangan internal untuk masjid, itupun juga ada yang cuma seribu 2 ribu tiap bulannya. Belum bisa disamakan peserta a dengan peserta b, karena hati Muhammadiyah ada yang iklas ada yang tidak. Jadi belum rutin.

8. Apakah kebijalrnn ini sesuai dengan kebutuhau AUM RSJI ini?

Jawab: Secara namanya pendapatan dari instansi ini, apakah ini dibalikan kembali lagi kesini atau tidak. Intinya kita dapat legalitas sebagai anak rumah sakit. Kan induknya Cempaka putih. Pertimbangan awalnya karena direksi kita memang mengusulkan menggunakan bank syariah,, di sebarkan angket ke karyawan, yang setuju siapa yang tidak setuju siapa. Tenyata 50 lebih mau Muamalat, yasudah Bank Muamalat awalnya kita menalangi pembukaan rekening, nanti pada saat gajian kita kurangi. Memang awal-awal sulit, tapi karena kita kasih kemudahan itu, karyawan mau. Mereka merasa dipersulit kan awalnya pakai BCA. Awalnyajuga untuk menghindari nilai yang tidak-tidak.

Page 124: 1434/2012 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26975/1/RIRI... · sebagai salah satu organisasi Islam yang besar di Indonesia dalam penggunaan

121

Lampiran 13 (Lanjutan) /

rekening bank syariah. Atau bank syariah sendiri menyanggupi di sistemnya. Sistem di bank syariah bisa mendukung tidak. Misalnya pasien pakai kartu kredit, nah sistemnya itu mendukung tidak. Kalau debet sih bisa tapi kalau kredit itu bisa atau tidak, itu masalahnya.

Page 125: 1434/2012 - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26975/1/RIRI... · sebagai salah satu organisasi Islam yang besar di Indonesia dalam penggunaan

123

Lampiran 15 I

KEMENTERIAN AGAMA UNIVERSfTAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARTF HIDAYATULLAH JAKARTA

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

No1nor: Un.01/F4/PI1.0"L1/1Jl!1 /20'12 La1np : 'J (salu) Bcrkns Proposal Ilal : r-.1ohon Kcsedi<lan 1nenjadi Pc1nbimbing Skripsi

Yang Terhonnat, Drs. Noryatnin Aini, M.A Dosen Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jaknrta

Assn/amunlnikmu waralunatullnh wabarakntuh

Jakarta, 29 Februari 2012 Iv1

7 Rabhtl Akhir 1433 H

Pin1pinan Pakullas Syarfo.h dan I-Iuku1n UIN Syarif I·Iidayatullah Jakarta

rncngharapkan kcsediaan Saudara unluk n1enjadi pcn1bimbing skripsi iuahnsis\va: Na1na Riri Arisyia NIM 108046100139 Prodi/Konsentrasi J udu! Skripsi

Muamafot/Pcrbankan Syariah Pcrau Socittf Enterpre11eurship dalm11 Pe11gembm1g1111 Ekonomi .h1asyan1kat

Bcbcrapa ha! yang dapatdipcrtirnbangkan adalah sebagai berikut: 1. Topik bahasan dan out line diinana perhL dapat diadakan per~bahan dan

penyen1purnaan. 2. Teknik penu!isa1t supaya mcrujuk kepada buku "Pedo1nan Pcnu1isan Skripsi

Fakultas Syariah dan Huku1n UIN Syarif I-lidayatuliah Jakarta"

Demikianlah at11s kt'-'>ediaan saudara kami ucapkan terima kasih.

Wassn/r.111uala · u 1 warnlmzntullnlii wnlmrakntuh .,...,'\_. Kct~a Prqgr.~ Studi J\1uamalat (Ekonomi Islan1)

--.. ~~~?~~ii~lo2 ~ Tcu1busan'

Disrunpaikan dengan hormat kepada: I. Kasubag Akade1nik & Kcm.ahasis\Yaau l'akultns Syariah dan 1-Iukmn 2. Sekretaris Program Sl11di Muamalat Fakultas Syariah dan Hukun1 3. Arsip