3
1. Pemeriksaan Makroskopik. Pemeriksaan dengan mata telanjang atas luka dapat memperkirakan berapa umur luka tersebut. Pada korban hidup, perkiran dihitung dari saat trauma sampai saat diperiksa dan pada korban mati, mulai dari saat trauma sampai saat kematiannya. Pada kekerasan dengan benda tumpul, umur luka dapat diperkirakan dengan mengamati perubahan- perubahan yang terjadi. Mula-mula akan terlihat pembengkakan akibat ekstravasai dan inflamasi, berwarna merah kebiruan. Sesudah 4 sampai 5 hari warna tersebut berubah menjadi kuning kehijauan dan sesudah lebih dari seminggu menjadi kekuningan. Pada luka robek atau terbuka dapat diperkirakan umurnya dengan mengamati perubahan- perubahannya. Dalam selang waktu 12 jam sesudah trauma akan terjadi pembengkakan pada tepi luka. Selanjutnya kondisi luka akan didominasi oleh tanda-tanda inflamasi dan disusul tanda penyembuhan. 2. Pemeriksaan mikroskopik Perlu dilakukan pemeriksaan mikroskopik pada korban mati. Selain berari guna bagi penentuan intravitalitas luka, juga dapat menentukan umur luka secara lebih teliti dengan mengamati perubahan-perubahan histologiknya. Menurut Walcher, Robertson dan hodge, infiltrasi

Document1

Embed Size (px)

DESCRIPTION

1

Citation preview

1. Pemeriksaan Makroskopik.Pemeriksaan dengan mata telanjang atas luka dapat memperkirakan berapa umur luka tersebut. Pada korban hidup, perkiran dihitung dari saat trauma sampai saat diperiksa dan pada korban mati, mulai dari saat trauma sampai saat kematiannya.Pada kekerasan dengan benda tumpul, umur luka dapat diperkirakan dengan mengamati perubahan-perubahan yang terjadi. Mula-mula akan terlihat pembengkakan akibat ekstravasai dan inflamasi, berwarna merah kebiruan. Sesudah 4 sampai 5 hari warna tersebut berubah menjadi kuning kehijauan dan sesudah lebih dari seminggu menjadi kekuningan. Pada luka robek atau terbuka dapat diperkirakan umurnya dengan mengamati perubahan-perubahannya. Dalam selang waktu 12 jam sesudah trauma akan terjadi pembengkakan pada tepi luka. Selanjutnya kondisi luka akan didominasi oleh tanda-tanda inflamasi dan disusul tanda penyembuhan.2. Pemeriksaan mikroskopikPerlu dilakukan pemeriksaan mikroskopik pada korban mati. Selain berari guna bagi penentuan intravitalitas luka, juga dapat menentukan umur luka secara lebih teliti dengan mengamati perubahan-perubahan histologiknya.Menurut Walcher, Robertson dan hodge, infiltrasi perivaskular dari lekosit polimorfnuklear dapat dilihat dengan jelas pada kasus dengan periode-periode survival sekitar 4 jam atau lebih. Dilatasi kapiler dan marginasi sel lekosit mungkin dapat lebih dini lagi, bahkan beberapa menit sesudah trauma.Pada trauma dengan iinflamasi aseptik, proses eksudasi akan mencapai puncaknya dalam waktu 48 jam.Epitelisasi baru terjadi hati ketiga, sedang sel-sel fibroblas mulai menunjukkan perubahan reaktif sekitar 15 jam sesudah trauma. Tingkat proliferasi tersebut serta pembentukan kapiler-kapiler baru sangat variatif, biasanya jaringan granulasi lengkap dengan vaskularisasinya akan terbentuk sesudah 3 hari. Serabut kolagen yang baru juga mulai terbentuk 4 atau 5 hari sesudah trauma.Pada luka-luka kecil, kemungkinan jaringan parut tampak pada akhir minggu pertama. Biasanya sekitar 12 hari sesudah trauma, aktivitas sel-sel epitel dan jaringan di bawahnya mengalami regresi. Akibatnya jaringan epitel mengalami atrofi, vaskularisasi jeringan di bawahnya juga berkurang diganti serabut-serabut kolagen. Sampai beberapa minggu sesudah penyembuhannya, serabut elastis masih lebih banyak dari jaringan yang tidak kena trauma.Perubahan histologik dari luka sangat dipengaruhi oleh ada tidaknya infeksi karena infeksi akan menghambat proses penyembuhan luka.