13
http://kinasihrayii.blogspot.com/2014/01/analisis-pengaruh- praktek-good.html 1.5. Metode Penelitian 1.5.1 Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah perusahaan yang telah mengikuti dan bertahan dalam pemeringkatan CorporateGovernance Perception Index (CGPI) berturut-turut pada tahun 2009 – 2011 yaitu PT jamsostek (persero). 1.5.2 Data/Variabel Data yang tersedia lengkap berupa laporan keuangan periode 2005-2010 yang telah dipublikasikan padaIndonesian Capital Market Directory (ICMD) yang memuat annual report meliputi neraca dan laporan laba rugi untuk tahun 2005-2010. Sampel diperoleh dari The Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG) melalui website (www.iicg.org ). 1.5.3 Metode Pengumpulan Data Dalam penulisan ilmiah ini metode pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh data ini adalah : Data Sekunder Data yang dikumpulkan oleh penulis berasal dari sumber data sekunder, yakni data yang telah ada atau yang telah dikumpulkan pihak lain. Studi Pustaka Dalam hal ini penulis melakukan pengumpulan data melalui beberapa jurnal-jurnal baik yang berhubungan langsung maupun yang tidak langsung dengan Ratio – ratio keuangan perbankan sehingga dapat membantu dalam penyusunan penulisan ilmiah ini. 1.5.4 Alat Analisa yang Digunakan Analisis data adalah cara-cara mengolah data yang telah terkumpul untuk kemudian dapat memberikan interpretasi. Hasil pengolahan data ini digunakan untuk menjawab permasalahan yang telah dirumuskan. Penelitian ini mengguna-kan analisis deskriptif dan analisis statistik untuk mengukur pengaruh praktek Good Corporate Governanceterhadap Return On Assets (ROA) dan Return on Equity (ROE).

Document1

  • Upload
    dee

  • View
    213

  • Download
    0

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Gcg Dan ManfaatPengertian GCG Manfaat GCG

Citation preview

http://kinasihrayii.blogspot.com/2014/01/analisis-pengaruh-praktek-good.html

1.5. Metode Penelitian1.5.1 Objek PenelitianObjek penelitian ini adalahperusahaan yang telah mengikuti dan bertahan dalam pemeringkatanCorporateGovernance Perception Index(CGPI) berturut-turut pada tahun 2009 2011 yaitu PT jamsostek (persero).

1.5.2Data/VariabelData yang tersedia lengkap berupa laporan keuangan periode 2005-2010 yang telah dipublikasikan padaIndonesian Capital Market Directory(ICMD) yang memuatannual reportmeliputi neraca dan laporan laba rugi untuk tahun 2005-2010. Sampel diperoleh dariThe Indonesian Institute for Corporate Governance(IICG) melalui website (www.iicg.org).

1.5.3Metode Pengumpulan DataDalam penulisan ilmiah ini metode pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh data ini adalah :Data SekunderData yang dikumpulkan oleh penulis berasal dari sumber data sekunder, yakni data yang telah ada atau yang telah dikumpulkan pihak lain.Studi PustakaDalam hal ini penulis melakukan pengumpulan data melalui beberapa jurnal-jurnal baik yang berhubungan langsung maupun yang tidak langsung denganRatio ratiokeuangan perbankansehingga dapat membantu dalam penyusunan penulisan ilmiah ini.

1.5.4Alat Analisa yang DigunakanAnalisis data adalah cara-cara mengolah data yang telah terkumpul untuk kemudian dapat memberikan interpretasi.Hasil pengolahan data ini digunakan untuk menjawabpermasalahan yangtelah dirumuskan.Penelitian ini mengguna-kan analisis deskriptif dan analisis statistik untuk mengukurpengaruhpraktek Good Corporate GovernanceterhadapReturn On Assets (ROA)dan Return on Equity (ROE).

Uji Prasyarat (Uji Asumsi Klasik)1. Uji NormalitasUji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel independent dan variabel dependen atau keduanya terdistribusikan secara normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Untuk mendeteksi normalitas dapat diuji dengan kolmogorof-Smirnof (Imam Ghozali, 2001).2. Uji MultikolinearitasUji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas atau tidak (Ghozali : 2001). Model yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi yang tinggi diantara variabel bebas. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas di dalam model regresi dapat diketahui dari nilai toleransi dan nilaivariance inflation factor (VIF).Tolerancemengukur variabilitas variabel bebas yang terpilih yang tidak dapat dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Jadi nilai tolerance rendah sama dengan nilai VIF tinggi (karena VIF = 1/tolerance) dan menunjukkan adanya kolinearitas yang tinggi. Nilaicut offyang umum dipakai adalah nilai tolerance 0,10 atau nilai VIF diatas 10.3. Uji HeteroskedastisitasBertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual pengamatan satu ke pengamatan yang lain tetap. Hal seperti itu juga disebut sebagai homokedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Salah satu cara untuk mengetahui ada tidaknya heteroskedastisitas dalam suatu model regresi linier berganda adalah dengan melihat grafikscatterplotatau nilai prediksi variabel terikat yaitu SRESID dengan residual error yaitu ZPRED. Jika tidak ada pola tertentu dan tidak menyebar diatas dan dibawah angka nol pada sumbu y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.4.Uji AutokorelasiBertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linier berganda terdapat korelasi antara residual pada periode t dengan residual periode t-1 (sebelumnya). Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi (Ghozali : 2001)

Analisis Regresi Linier BergandaRegresi linear berganda yaitu suatu model linier regresi yang variabel dependennya merupakan fungsi linier dari beberapa variabel bebas. Regresi linier berganda sangat bermanfaat untuk meneliti pengaruh beberapa variabel yang berkorelasi dengan variabel yang diuji. Teknik analisis ini sangat dibutuhkan dalam berbagai pengambilan keputusan baik dalam perumusan kebijakan manajemen maupun dalam telaah ilmiah. Persamaan regresi yang digunakan adalah sebagai berikut :

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + eKeterangan :Y : variabel dependen (Return on Assets dan Return on Equity)a : konstantaX1 :Good Corporate Governanceb1 : Koefisien variabel X1e : Residual

BAB IIPEMBAHASAN

2.1 Good Corporate GovernanceMenurut Rahmawati (2006) dan Putri (2006), GCG didefinisikan sebagai seperangkat aturan dan prinsip-prinsip antara lainfairness, transparency,accountability dan responsibility,yang mengatur hubungan antara pemegang saham,manajemen, perusahaan (direksi dan komisaris), kreditur, karyawan sertastakeholderslainnya yang berkaitan dengan hak dan kewajiban masing-masing pihak.Berdasarkan definisi atau pengertian GCG di atas dapat disimpulkan bahwa, pada dasarnya GCG adalah mengenai sistem, proses, dan seperangkat peraturan yang mengatur hubungan antara berbagai pihak yang berkepentingan (stakeholders) terutama dalam arti sempit hubungan antara pemegang saham, dewan komisaris, dan dewan direksi demi tercapainya tujuan perusahaan. Dua teori utama yang berkaitan dengancorporate governanceadalahstewardship theorydanagency theory(Chinn,2000; Shaw,2003).

1.StewardshipTeori dibangun berdasarkan asumsi filosofis mengenai sifat manusia yaknibahwa manusia pada hakekatnya dapat dipercaya, mampu bertindak dengan penuh tanggung jawab, memiliki integritas dan kejujuran terhadap pihak lain. Inilah yang tersirat dalam hubungan fidusia yang dikehendaki para pemegang saham. Dengan kata lain,stewardship theorymemandang manajemen sebagai dapat dipercaya untuk bertindak dengan sebaik-baiknya bagi kepentingan publik maupunstakeholder.

2.Agency TheoryKeagenan merupakan suatu kontrak antaraprincipal denganagent. Inti darihubungan keagenan adalah adanya pemisahan antara kepemilikan (principal/investor) dan pengendalian (agent/manajer). Kepemilikan diwakili oleh investor yang mendelegasikan kewenangan kepada agen dalam hal ini manajer untuk mengelola kekayaan investor. Investor mempunyai harapan bahwa dengan mendelegasikan wewenang pengelolaan tersebut, mereka akan memperoleh keuntungan dengan bertambahnya kekayaan dan kemakmuran investor.

2.2 Prinsip PrinsipGood Corporate Governance1.Fairness(Kewajaran)Fairness(kewajaran) adalah prinsip yang harus diterapkan perusahaansehubungan dengan perlakuan yang sama terhadap para pemegang saham, terutama pemegang saham minoritas dan pemegang saham asing dengan keterbukaan informasi yang penting serta melarang pembagian untuk pihak sendiri dan perdagangan saham oleh orang dalam(insider trading). Dalam hal ini Bank harus memperhatikan kepentingan seluruhstakeholderberdasarkan asas kesetaraan dan kewajaran (equal treatment). Namun, bank juga perlu memberikan kesempatan kepadastakeholdersuntuk memberikan masukan bagi kepentingan bank sendiri serta memiliki akses terhadap informasi sesuai dengan prinsip keterbukaan.

2.Disclosure and Transparancy(Keterbukaan-Transparansi)Disclosure and Transparancy(Keterbukaan dan Transparansi) adalah prinsipyang menyangkut hak-hak para pemegang saham, untuk mendapatkan informasi yang benar, tepat pada waktunya, dapat ikut berperan dalam pengambilan keputusan mengenai perubahan-perubahan yang mendasar atas perusahaan dan turut memperoleh bagian dari keuntungan perusahaan. Prinsip ini mengedepankan pentingnya pengungkapan dan transparansi mengenai hal-hal penting bagi kinerja perusahaan, kepemilikan, serta para pemegang kepentingan (stakeholders). Misalnya bank harus membeberkan informasi secara tepat waktu, memadai, jelas, akurat, dan dapat dibandingkan. Informasi tersebut juga harus mudah diaksesstakeholderssesuai dengan haknya.

3.Accountability(Akuntabilitas)Accountability(Akuntabilitas) adalah prinsip yang menyangkut tanggungjawab manajemen melalui pengawasan yang efektif, berdasarkan keseimbangan kekuatan antara manajer (Dewan Direksi), pemegang saham, dewan komisaris, dan auditor. Prinsip ini merupakan bentuk pertanggungjawaban manajemen kepada perusahaan dan para pemegang saham.

4.Responsibility(Pertanggungjawaban)Responsibility(pertanggungjawaban) adalah prinsip yang menyangkutkesesuaian pengelolaan perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku hal ini merupakan tanggung jawab perusahaan untuk tunduk terhadap hukum dan bertindak dengan memperhatikan kebutuhan-kebutuhan masyarakat sekitarnya.

2.3 Corporate Governance Perception Index(CGPI) Corporate Governance Perception Index(CGPI) adalah program riset danpemeringkatan penerapan GCG pada perusahaan-perusahaan di Indonesia. CGPI diikuti oleh Perusahaan Publik (Emiten), BUMN, Perbankan dan Perusahaan Swasta lainnya. Program CGPI secara konsisten telah diselenggarakan pada setiap tahunnya sejak tahun 2001.CGPI diselenggarakan oleh IICG (The Indonesian Institute of CorporateGovernance)sebagai lembaga swadaya masyarakat independen bekerjasama denganmajalah SWA sebagai mitra media publikasi. Program ini dirancang untuk memicu perusahaan dalam meningkatkan kualitas penerapan konsep CG melalui perbaikan yang berkesinambungan (continous improvement) dengan melaksanakan evaluasi dan melakukan studi banding (benchmarking). Program CGPI akan memberikan apresiasi dan pengakuan kepada perusahaan-perusahaan yang telah menerapkan CG melalui CGPI Awards dan penobatan sebagai perusahaan terpercaya. Penghargaan CGPI Awards dan hasilnya dipaparkan di majalah SWA dalam Sajian Utama.

2.4 Kinerja Keuangan PerusahaanPerusahaan sebagai suatu organisasi mempunyai tujuan tertentu yang menunjukan apa yang ingin dilakukan untuk memenuhi keinginan anggotanya. Untuk menilai apakah tujuan yang telah ditetapkan sudah dicapai, tidaklah mudah dilakukan karena menyangkut aspek-aspek manajemen yang harus dipertimbangkan. Salah satu cara untuk mengetahui apakah suatu perusahaan dalam menjalankan operasinya telah sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan dan sesuai dengan tujuannya adalah dengan mengetahui dari kinerja perusahaan tersebut. Apakah kinerjanya sudah menjalankan tugasnya dengan baik dan sesuai dengan peraturan perusahaan atau belum (Perwirasari, 2009). Kinerja adalah tingkat pencapaian hasil atas pelaksanaan tugas tertentu dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi suatu organisasi. Kinerja perusahaan adalah tingkat pencapaian hasil dalam rangka mewujudkan tujuanperusahaan. Pelaporan kinerja merupakan refleksi kewajiban untuk mempresentasikan dan melaporkan kinerja semua aktivitas dan sumber daya yang perlu dipertanggungjawabkan. Kinerja perusahaan dapat dilihat dari laporan keuangan sering dijadikan dasar untuk penilaian kinerja perusahaan. Salah satu jenis laporan keuangan yang mengukur keberhasilan operasi perusahaan untuk suatu periode tertentu adalah laporan laba rugi (Simanjuntak, 2005).Kinerja perusahaan adalah hasil banyak keputusan individual yang dibuat secara terus menerus oleh manajemen. Oleh karena itu untuk menilai kinerja perusahaan perlu melibatkan analisis dampak keuangan kumulatif dan ekonomi dari keputusan dan mempertimbangkannya dengan menggunakan ukuran komparatif. Kinerja keuangan merupakan salah satu faktor yang menunjukkan efektifitas dan efisien suatu organisasi dalam rangka mencapai tujuannya. Efektifitas apabila manajemen memiliki kemampuan untuk memilih tujuan yang tepat atau suatu alat yang tepat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sedangkan efisiensi diartikan sebagai ratio (perbandingan) antara masukan dan keluaran yaitu dengan masukan tertentu memperoleh keluaran yang optimal (Hastuti, 2005).Kinerja perbankan sendiri sering dinilai terkait erat dengan tingkat kesehatan bank. Tingkat kesehatan bank dapat dinilai dari beberapa indicator. Salah satu indicator utama yang dijadikan dasar penilaian adalah laporan keuangan bank yang bersangkutan. Dalam UU RI No 7 Tahun 1992 tentang perbankan pasal 29 disebutkan bahwa Bank Indonesia berhak untuk menetapkan ketentuan tentang kesehatan bank dengan memperhatikan aspek permodalan, kualitasasset, rentabilitas, likuiditas, solvabilitas, dan aspek lain yang berhubungan dengan usaha bank. Oleh karena itu Bank Indonesia mengeluarkan surat keputusan direksi Bank Indonesia No 30/277/KEP/DIR tanggal 19 Maret 1998 yang mengatur tata cara penilaian tingkat kesehatan bank.

2.5 HubunganGood Corporate Governancedengan Kinerja PerbankanKinerja keuangan suatu perusahaan ditentukan sejauh mana keseriusannya menerapkan Good Corporate Governance. Di dalam majalah SWA (2001) menyebutkan bahwa sebanyak 25 perusahaan peringkat teratas yang menerapkan Good Corporate Governancedengan baik secara tidak langsung menaikkan nilai sahamnya. Semakin tinggi penerapanCorporate Governanceyang diukur dengan Corporate Governance Indeks Perceptionsemakin tinggi pula tingkat ketaatanperusahaan dan menghasilkan kinerja perusahaan yang baik. Secara teoritis praktik Good Corporate Governancedapat meningkatkan kinerja keuangan mereka, mengurangi risiko yang mungkin dilakukan oleh dewan dengan keputusan yang menguntungkan sendiri umumnya Good Corporate Governancedapat meningkatkan kepercayaan investor untuk menanamkan modalnya yang akan berdampak terhadap kinerjanya.Rumber,et al. (2003) dalam Darmawati,et al. (2005) menyatakan bahwa ada hubungan positif antara indekscorporate governancedengan kinerja perusahaan jangka panjang. Penelitian yang dilakukan oleh Xiaonian,et al. (2000) dan Setyawan (2006) bahwa pemegang saham saat ini sangat aktif dalam meninjau kinerjaperusahaan karena mereka menganggap bahwa Good Corporate Governanceyang lebih baik akan memberikan imbalan hasil yang lebih tinggi bagi mereka. Penerapan Good Corporate Governanceyang baik berfokus pada proses manajemen risiko dan pengendalian internal yang efektif akan meningkatkan kinerja dan daya saing serta kreatifitas nilai perusahaan yang pada nantinya dapat mencapai tujuan yang diinginkan.

2.6Kajian Penelitian SejenisAnalisis pengujian pengaruh variabel independen terhadap variable dependen telah dilakukan sebelumnya oleh beberapa peneliti, yaitu :NoNamaJudul PenelitianVariabel PenelitianAlat AnalisisHasil

11.Like Monisa WatiPengaruh Praktek Good Corporate Governance terhadap kinerja keuangan perusahaan di Bursa Efek IndonesiaVariabel dependen : ROE & NPMVariabel penden :GCGRegresi Linier Bergandaberpengaruh signifikan terhadap kinerjakeuangan perusahaan yang diukur dengan ROEdan NPM pada perusahaan yang terdaftar di BEIyang masuk dalam daftar pemeringkatan olehThe Indonesia Institute for CorporateGovernance(IICG).

22.Dr. Waseem "mohammad yahya"Al- Haddad Dr. Saleh Taher Alzurqan Dr. Fares Jamil Al_SufyThe Effect of Corporate Governance on the Performance of Jordanian Industrial Companies: An empirical study on Amman Stock ExchangeVariabel dependen:GCG

Variabel Independen :Earnings per Share (EPS), Size (S), Liquidity (LIQ), Business Risk (BR), Dividends per Share (DPS), Return on Assets (ROA), and Leverage (LV)Regresi Linier BergandaEarnings per Share (EPS), Size (S), Liquidity (LIQ), Business Risk (BR), Dividends per Share (DPS), Return on Assets (ROA), and Leverage (LV), can determine the firms performance indicators through corporate governance

BAB IIIMETODOLOGI PENELITIAN

3.1 Populasi dan Sampel PenelitianPopulasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang bersedia di survey olehThe Indonesian Institute for Corporate Governance(IICG) tahun 2005 sampai dengan tahun 2010. Kriteria yang ditentukan dalam pemilihan sampel adalah sebagai berikut:

1.Perusahaan yang selalu ada dalam pemeringkatan penerapanCorporate Governanceyang dilakukan olehThe Indonesian Institute for Corporate Governance(IICG) selama tiga tahun berturut-turut pada tahun2009-2011.2.Data yang tersedia lengkap berupa laporan keuangan periode 2009-2011 yang telah dipublikasikan padaIndonesian Capital Market Directory(ICMD) yang memuatannual reportmeliputi neraca dan laporan laba rugi untuk tahun 2009-2011.3.Sampel diperoleh dariThe Indonesian Institute for Corporate Governance(IICG) melalui website (www.iicg.org).

3.2 Profil Perusahaan PT jamsostek (persero) (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan)merupakan program publik yang memberikan perlindungan bagi tenaga kerja untuk mengatasi risiko sosial ekonomi tertentu dan penyelenggaraan nya menggunakan mekanismeasuransisosial. SebagaiBadan Usaha Milik Negarayang bergerak dalam bidang asuransi sosial PT jamsostek (persero) yang dahulu bernama PT jamsostek (persero) merupakan pelaksana undang-undangjaminan sosialtenaga kerja.PT jamsostek (persero) sebelumnya bernama Jamsostek (jaminan sosial tenaga kerja), yang dikelola olehPT. Jamsostek (Persero), namun sesuai UU No. 24 Tahun 2011 tentang BPJS, PT. Jamsostek berubah menjadiPT jamsostek (persero)sejak tanggal1 Januari2014.BPJS Kesehatandahulu bernama AskesbersamaPT jamsostek (persero)merupakan program pemerintah dalam kesatuanJaminan Kesehatan Nasional(JKN) yang diresmikan pada tanggal31 Desember2013. UntukBPJS Kesehatanmulai beroperasi sejak tanggal1 Januari2014, sedangkanPT jamsostek (persero)mulai beroperasi sejak1 Juli2014.

3.3 Variabel Penelitian.

1.Variabel Dependen(Y). Kinerja Keuangan yang diukur menggunakan ROA dan ROI.a.Return on Asset(ROA) Return on Assetdigunakan untuk menguk-ur kemampuan manajeme-n bankdalam memperoleh keuntungan (laba) secara keseluruhan. Semakin besar ROA suatu bank, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut dan semakin baik pula posisi bank tersebut dari segi penggunaanassets.Return on Asset=Laba sebelum pajak x 100%Total Aktiva

b.Return on Equity(ROE)

Return On Equitymerupakan sebuah rasio yang sering dipergunakan olehpemegang saham untuk menilai kinerja perusahaan. Return on equity mengukur besarnya tingkat pengembalian modal dari perusahaan.

Return on equity= Laba bersih x 100%Total Ekuitas

2.Variabel Independen.a. Good Corporate Governance(X1). Good Corporate Governance(GCG) adalah seperangkat peraturan yang mengatur hubungan antara pemegang saham, pengurus (pengelola) perusahaan, pihak kreditur, pemerintah, karyawan serta para peme gang kepentingan intern dan esktern lainnya yang berkaitan dengan hak-hak dan kewajiban mereka atau dengan kata lain suatu sistem yang mengatur dan mengendalikan perusahaan.

3.4 Kerangka Pemikiran TeoritisBerdasarkan konsep-konsep dasar teori yang dijelaskan di atas, maka dalam penelitian ini variabel-variabel yang digunakan untuk mengetahuipengaruhpraktekGood Corporate Governance (GCG)terhadap Kinerja Keuangan dengan menggunakanReturn On Assets (ROA)dan Return on Equity (ROE) sebagai ukuran makadijelaskan sebagai berikut :Gambar 3.1pengaruhpraktekGood Corporate Governance (GCG)terhadap Kinerja Keuangan

ROA & ROE

Good Corporate Governance

Tabel 3.1. Operasionalisasi Variabel PenelitianNoVariableKonsep VariableSkala

1GCG(X1)Menggambarkantata kelolaperusahaanyang di dasarkan padaCorporate Governance Perception Index (CGPI) oleh TheIndonesian Institute Corporate Governance (IICG)Skor

4ROE(Y)

untuk mengukur kinerja manajemenperusahaandalam mengelola modal yang tersedia untuk menghasilkan laba setelah pajakRasio

5ROA (Y)Penggambaran tingkat keuntungan yang didapat oleh bankRasio

DAFTAR PUSTAKA

Dr. Waseem "mohammad yahya"Al- Haddad Dr. Saleh Taher Alzurqan Dr. Fares Jamil Al_Sufy, 2011.The Effect of Corporate Governance on the Performance of Jordanian Industrial Companies: An empirical study Amman Stock Exchange,International Journal of Humanities and Social Science Vol. 1 No. 4; April 2011

Dani Riandi dan Hasan Sakti Siregar. 2011.Pengaruh Penerapan Good corporate Governance terhadap ROA, NPM dan EPS pada Perusahaan yang Terdaftar di CGPI. Jurnal Ekonomi Volume 14Nomor 3.

Like Monisa Wati, 2012. PengaruhPraktek Goos Corporate Governance terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan di Bursa Efek Indonesia, Jurnal Manajemen, Volume 01, Nomor 01.

Muh. Arief Effendi. 2009.The Power of Good Corporate Governance: Teori dan Implementasi. Jakarta: Salemba Empat

Shaw, John. C.Corporate Governance and Risk: A System Approach, JohnWilley & Sons, Inc.New Jersey.2003.SWA No. 19/XVII/20 September 3 Oktober 2001.