37
BAB I PENDAHULUAN 1. TUJUAN PRAKTIKUM a. Tujuan Instruksional Umum - Mahasiswa memahami kebutuhan gizi ibu menyusui. - Mahasiswa memahami pengaruh perubahan-perubahan fisiologis selama menyusui dan pengaruhnya terhadap kebutuhan gizi. - Mahasiswa dapat melakukan penilaian status gizi pada ibu menyusui. - Mahasiswa dapat membuat preskripsi diet pada ibu menyusui. b. Tujuan Instruksional Khusus - Mahasiswa dapat menyebutkan zat gizi apa saja yang penting pada saat menyusui. - Mahasiswa dapat mendemonstrasikan penilaian status gizi pada ibu menyusui dengan metode antropometri, biokimia, fisik- klinis, dan asupan. - Mahasiswa dapat menghitung kebutuhan gizi ibu menyusui. - Mahasiswa dapat menyediakan susunan menu yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan ibu menyusui. 2. LANDASAN TEORI Kelompok ibu menyusui termasuk ke dalam salah satu kelompok rentan gizi. Kelompok rentan gizi merupakan suatu kelompok di dalam masyarakat yang paling mudah menderita gangguan kesehatan atau rentan karena kekurangan gizi. Oleh karena itu, kelompok ibu menyusui perlu mendapat perhatian khusus (Marmi, 2013). 1

2. IBU MENYUSUI 0 - ≤ 6 BULAN.docx

Embed Size (px)

Citation preview

2. IBU MENYUSUI 0 - 6 BULAN.docx

BAB IPENDAHULUAN

1. TUJUAN PRAKTIKUMa. Tujuan Instruksional Umum Mahasiswa memahami kebutuhan gizi ibu menyusui. Mahasiswa memahami pengaruh perubahan-perubahan fisiologis selama menyusui dan pengaruhnya terhadap kebutuhan gizi. Mahasiswa dapat melakukan penilaian status gizi pada ibu menyusui. Mahasiswa dapat membuat preskripsi diet pada ibu menyusui.b. Tujuan Instruksional Khusus Mahasiswa dapat menyebutkan zat gizi apa saja yang penting pada saat menyusui. Mahasiswa dapat mendemonstrasikan penilaian status gizi pada ibu menyusui dengan metode antropometri, biokimia, fisik-klinis, dan asupan. Mahasiswa dapat menghitung kebutuhan gizi ibu menyusui. Mahasiswa dapat menyediakan susunan menu yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan ibu menyusui.

2. LANDASAN TEORIKelompok ibu menyusui termasuk ke dalam salah satu kelompok rentan gizi. Kelompok rentan gizi merupakan suatu kelompok di dalam masyarakat yang paling mudah menderita gangguan kesehatan atau rentan karena kekurangan gizi. Oleh karena itu, kelompok ibu menyusui perlu mendapat perhatian khusus (Marmi, 2013).Status gizi ibu memberikan peran penting terhadap kualitas dan kuantitas air susu ibu (ASI). ASI yang menjadi makanan utama dan nutrisi ideal bagi bayi ini pun harus diperhatikan oleh ibu untuk menjamin kecukupan gizi bayinya. Ibu menyusui dengan gizi baik akan memproduksi ASI sekitar 600-800 ml pada bulan pertama, sedangkan ibu dengan gizi kurang hanya memproduksi ASI sekitar 500-700 ml (Marmi, 2013).Jumlah produksi ASI tergantung pada besarnya cadangan lemak yang tertimbun selama hamil, dan dalam batas tertentu, diet selama menyusui. Untuk menghasilkan 100 ml ASI diperlukan energi sebesar 80-90 kkal. Simpanan lemak selama hamil dapat memasok energi sebanyak 100-200 kkal per hari. Berarti, untuk menghasilkan 850 ml (rata-rata volume ASI di negara sedang berkembang) diperlukan energi sekitar 750 kkal. Penambahan kalori selama menyusui hanya 330 kkal jadi kekurangan 420 kkal diambil dari cadangan kalori (simpanan lemak selama hamil) (Arisman, 2009).Dewasa ini, telah banyak ibu yang sadar akan pentingnya pemberian ASI eksklusif. ASI eksklusif diartikan sebagai pemberian ASI selama 4-6 bulan secara terus menerus tanpa jeda susu formula atau makanan selain ASI (Arisman, 2010). ASI eksklusif ini merupakan nutrisi yang memiliki kualitas dan kuantitas terbaik saat masa imptan pertumbuhan otak pada 0 samapai 6 bulan (Adriyani, dkk., 2014). Jumlah ASI yang diekskresikan pada 6 bulan pertama sebesar 750 ml sehari. Sekresi hari pertama hanya terkumpul sebanyak 50 ml yang kemudian meningkat pada hari ke 5, bulan pertama dan bulan ketiga masing-masing 500, 650, 750 ml (Arisman, 2010). Ibu menyusui tidak memerlukan diet khusus karena makanan yang dikonsumsi hampir sama dengan makanan ibu sehari-hari. Ada beberapa zat gizi yang harus diperhatikan pemenuhannya selama menyusui ini. Namun secara umum memenuhi diet gizi seimbang, memperbanyak minum serta beristrahat yang cukup sangat dianjurkan untuk kesuksesan ibu menyusui (Adriyani, dkk., 2014). Berdasarkan AKG 2013, kebutuhan gizi pada ibu menyusui di antaranya sebagai tersebut:1. EnergiPenambahan kebutuhan energi ibu menyusui 6 bulan pertama yaitu 350 kkal per hari. Untuk mencukupi kebutuhan tersebut dianjurkan selama menyusui mengonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat kompleks. Karbohidrat kompleks adalah salah satu sumber vitamin B dan mineral terbaik untuk pertumbuhan bayi (Marmi, 2013).2. ProteinPenambahan kebutuhan protein ibu menyusui 20 gr per hari bertujuan sebagai transformasi menjadi portein susu dan sintetis hormon prolaktin dan kalsitonin yang memproduksi serta mengeluarkan ASI. Kebutuhan protein tersebut dihitung dengan ketentuan efisiensi konversi protein makanan menjadi portein susu hanya 70%. Dihitung bahwa tiap 100 ml ASI mengandung 1,2 gr protein. Kemudian dengan 750 ml mengandung 9 gr protein dan sisanya 11 gr untuk sintetis hormon (Arisman, 2010). 3. LemakLemak merupakan komponen penting dalam air susu, sebagian kalori yang terkandung berasal dari lemak. Penambahan lemak yang dianjurkan pada ibu menyusui adalah 11 gr per hari dengan omega-6 2 gr dan omega 3 0,2 gr. Kebutuhan lemak berkaitan dengan berat badan, apabila berat badan ibu menyusui turun, maka tingkatkan asupan lemak sampai empat porsi sehari. Hal tersebut sesuai dengan penelitian Yulia (2013), terdapat hubungan pemberian ASI eksklusif dengan penurunan persen lemak tubuh yaitu menyusui secara eksklusif menurunkan persen lemak tubuh 2,7 kali lebih besar dibandingkan dengan tidak menyusui secara eksklusif. 4. Vitamin dan MineralPenambahan asupan vitamin dan mineral setiap harinya baik dari sumber buah maupun sayur dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 1.1 Penambahan kebutuhan vitamin dan mineral ibu menyusui 0 - 6 bulan setiap hari menurut AKG 2013Vitamin A+350 mcgAsam Folat+100 mg

Vitamin C+25 mgVitamin B12+0,4 mg

Vitamin E+4 mgZinc+5 mg

Vitamin B1+0.3 mgIodin+100 mcg

Vitamin B2+0,4 mgzat besi+6 mg

Vitamin B3+3 mgKalsium+200 mg

Vitamin B5+2 mgKalium+400 mg

Vitamin B6+0,5 mgTembaga+400 mcg

5. Air dan SeratIbu menyusui sangat membutuhkan cairan agar dapat menghasilkan ASI dengan cepat. Hampir 90% air susu ibu terdiri dari air, oleh karena itu, perlu penambahan air 800 ml per hari. Waktu minum yang paling baik adalah pada saat bayi sedang menyusu atau sebelumnya, sehingga cairan yang diminum bayi dapat diganti. Begitu pula dengan serat.

BAB IIISI1. STUDI KASUSIbu D kini berusia 32 tahun dan baru saja melahirkan anak kedua berjenis kelamin laki-laki berusia 1,5 bulan. Ibu D memiliki tinggi badan 150 cm dan berat badan pasca melahirkan adalah 48,5 kg. Index massa tubuh Ibu D adalah 21,5 yang termasuk range normal.Ibu D sehari-harinya masih berkuliah S2 Magister Akuntasi di salah satu universitas di Yogyakarta mulai pukul 7.30 pagi hingga siang hari pukul 11.00 atau hingga sore pukul 16.00. Waktu senggang ibu D biasa diisi dengan mengurus bayi, mengerjakan tugas kuliah, dan melakukan perkerjaan rumah tangga lain pada umumnya, sehingga ibu D mengaku tidak sempat dan jarang sekali berolahraga. Sebelum berangkat beraktivitas Ibu D selalu menyiapkan stok ASI di rumahnya sebanyak 120 ml dalam 3 botol susu untuk kebutuhan bayinya. Bayi ibu D biasanya mengkomsumsi ASI setiap jam sekali di luar waktu tidurnya sebanyak 50-60 ml. Ibu D sangat mengerti pentingya memberikan ASI eksklusif pada bayi hingga usia 6 bulan sehingga pada satu kejadian Ibu D merasa sangat menyesal ketika beliau masih memiliki jadwal kuliah dan bayinya menangis terus di rumah minta diberi ASI namun stok ASI yang telah disediakan habis, hingga pada akhirnya suami ibu D terpaksa memberikan si bayi susu formula. Ibu D bukan tipe pemilih-milih makanan sehingga nafsu makannya selalu normal selama hamil dan setelah melahirkan semakin meningkat serta tidak memiliki pantangan atau alergi pada makanan tertentu. Ibu D mengaku sering merasa cepat lapar selama periode menyusui. Ibu D menyukai sayur sehingga setiap harinya selalu dihidangkan sayur di rumahnya. Ibu D juga mengonsumsi daun katuk untuk memperlancar produksi ASI nya dan tambahan tablet Fe dari dokter yang hanya dikonsumsi selama 2 minggu pasca melahirkan. Konsumsi cairan ibu D dirasa masih kurang dari cukup sehingga selama beberapa minggu setelah melahirkan ibu D mengaku sempat mengalami konstipasi. Namun, Ibu D sering mengkonsumsi kopi ketika mengerjakan tugas kuliah di malam hari dan minum teh panas setiap paginya. Ibu D setiap harinya tidur malam pukul 9 apabila tidak memiliki tugas kuliah, bayinya pun tidak terlalu rewel sehingga ibu D tidak sering terbangun sepanjang malam. Selama ibu D berkuliah di pagi hari hingga sore hari, bayinya dirawat oleh mertuanya yang juga membantu memasak di rumahnya, sehingga dirasa tidak ada faktor stress yang dapat menyebabkan terganggunya proses produksi ASI.2. DATA SUBYEKTIFa. Biodata Nama: Ibu D Umur: 32 tahun Umur bayi: 1,5 bulan Suku: Jawa Agama: Islam Pendidikan: S2 Magister Akuntansi Pekerjaan: Pegawai Negeri Sipil Pekerjaan suami: Karyawan Swasta Alamat: Plemburan Jumlah anggota keluarga: 4 orang Vegetarian/tidak: Tidakb. Riwayat Makan Kebiasaan Makana) Setiap hari selalu mengkonsumsi sayuran, terutama daun katuk.b) Kebiasaan makan adalah sarapan, selingan, makan siang, selingan, dan makan sore.c) Porsi sarapan lebih sedikit dibanding porsi makan besar yang lain.d) Biasa mengkonsumsi teh manis panas di pagi hari.e) Biasa mengkonsumsi segelas kopi dimalam hari.f) Nafsu makan meningkat setelah melahirkan.g) Mengkonsumsi tablet Fe selama 2 minggu pasca melahirkan. Makanan yang DisukaiMenyukai makanan dengan bahan sayur-sayuran terutama lotek. Makanan yang Tidak DisukaiTidak memiliki makanan tertentu yang tidak disukai. Makanan PantanganTidak memiliki pantangan untuk memakan makanan tertentu. Makanan yang Menimbulkan AlergiTidak memiliki makanan yang menimbulkan alergi.c. Riwayat PenyakitTidak memiliki riwayat penyakit tertentu.

3. DATA OBYEKTIFa. Tinggi Badan: 150 cmb. Berat Badan: Selama Hamil: 56 kg Setelah melahirkan: 48,5 kgc. LILA: 23,5 cmd. Tekanan darah : 100/70 mmHg

4. ASESMENa. Antropometri Berat badan: 48,5 kg Tinggi badan: 150 cm Lingkar lengan atas: 23,5 cm Berat badan (selama hamil): 52 kg IMT (setelah melahirkan): 21,5 (setelah melahirkan)Perhitungan Indeks Massa Tubuh didapatkan dengan menggunakan rumus:

Indeks massa tubuh digunakan untuk menilai atau menentukan status gizi seseorang dengan cara membandingan berat badan dengan tinggi badan (dalam meter) dikuadratkan (Departemen Kesehatan RI, 2003).Tabel 1.2 Indeks Massa TubuhKATEGORILAKI LAKIPEREMPUAN

Kurus< 17 kg/m2< 18 kg/m2

Normal17 - 23 kg/m218 - 25 kg/m2

Kegemukan23 - 27 kg/m225 - 27 kg/m2

Obesitas>27 kg/m2>27 kg/m2

Maka berdasarkan tabel Indeks Massa Tubuh dari Depkes (2003) dapat diketahui bahwa Ibu D memiliki IMT sebesar 21,5 yang masih berada pada kategori normal.Depkes RI merekomendasikan pengukuran lingkar lengan atas untuk mengetahui atau mendeteksi resiko KEK pada kelompok wanita usia subur dan ibu hamil. Kriteria ukuran lingkar lengan atas (LLA) berdasarkan Direktorat Gizi Depkes RI, 1980 adalah :

Tabel 1.3 Kriteria Ukuran Lingkar Lengan AtasLingkar Lengan Atas (cm)Kriteria

25,7 28,5Normal

28,5 34,2Obesitas

34,2 39,7Obesitas berat

>39,7Obesitas sangat berat

Berdasarkan kriteria ukuran LILA diatas, maka diketahui ukuran LILA ibu D berada dibawah normal. Ukuran LILA ibu D pasca melahirkan hanya 23,5 cm sedangkan untuk ukuran normal lingkar lengan atas adalah berkisar 25,7 28,5 cm.

b. BiokimiaIbu D tidak memiliki data atau catatan pemeriksaan biokimia saat kami melakukanasesmen.c. Fisik/KlinisTekanan darah : 100/70 mmHgTabel 1.4 Definisi dan Klasifikasi Tekanan Darah

Berdasarkan klasifikasi tekanan darah di atas maka dapat diketahui bahwa tekanan darah ibu D yaitu 100/70 mmHg masih dalam kategori normal.

d. Asupan Recall 24 jam :Tabel 1.5 Hasil Recall 24 JamWaktu MakanNama makananBahan MakananPorsi (Jumlah)

URTgram

SoreNasi PutihNasi1 gls150

Sayur lodehSantanTerongKacang panjangNangkaDaun melinjo1/3 gls gls gls gls gls4025252525

Ikan gorengIkan tongkolMinyak goreng1 ptg sdg3 sdt4015

Tempe gorengTempeMinyak goreng1 ptg besar1 sdt255

SambelCabe merahTomatMinyak goreng

1 sdt

5

Selingan MalamBiskuitBiskuit 5 buah50

Kopi HangatKopiGula pasir1 gls1 sdt250 ml13

Makan pagiNasi PutihNasi1 gls100

Telur dadar

Telur ayam negriMinyak goreng1 btr1 sdt605

Sayur lodehSantanTerongKacang panjangNangkaDaun melinjo1/3 gls gls gls gls gls4025252525

Kerupuk udangKerupukMinyak goreng4 bh2 sdt1010

Bakwan gorengTepung teriguWortelTaugeMinyak goreng3sdm1/6 gls1/6 gls1 sdt3015155

Teh panasGula sdm6,5

Makan SiangNasi PutihNasi1 gls 150

Ayam goreng pahaDaging ayamMinyak goreng1 ptg sdg1 sdt405

Tumis kacang panjangKacang panjangMinyak gls2 sdt5010

Selingan SiangBrownies coklatTepung teriguTelurGulaMentegaCoklat5 sdm btr sdm sdm1 sdm50256,57,510

Tabel 1.6 Perbandingan Kebutuhan Gizi RespondenEnergi (kkal)Protein (g)Lemak (g)Karbohidrat (g)

Asupan1517,352,559,9197,1

Kecukupan2036,360,169,1290,7

% Asupan75%87%87%68%

Perhitungan dan pengolahan data recall 24 jam pada responden dengan menggunakan software NutriSurvey (NS) diperoleh hasil kebutuhan energi perhari yang dianjurkan adalah 2036,3 kkal namun yang terpenuhi hanya 75% yaitu sebesar 1517,3 kkal. Untuk protein jumlah yang dianjurkan berdasarkan NS sebanyak 60,1 g dan telah terpenuhi asupannya 87% yaitu sebesar 52,5 g. Jumlah asupan lemak yang dianjurkan berdasarkan NS adalah 69,1 g dan telah terpenuhhi 87% yaitu sebesar 59,9 g. Sedangkan untuk karbohidrat jumlah yang dianjurkan berdasarkan NS adalah 290,7 g dan telah terpenuhi 68% yaitu sebesar 197,1 g.Presentase pemenuhan pada kebutuhan energi dan makronutrien (protein, karbohidrat, dan lemak) berdasarkan hasil recall 24 jam pada responden dapat diambil kesimpulan bahwa asupan untuk pemenuhan kebutuhan energi, protein, karbohidrat, dan lemak semuanya masih kurang dari pada yang telah direkomendasikan atau yang dianjurkan berdasarkan software NutriSurvey.

5. PLAN/RENCANA DIETa. Tujuan Diet1. Memenuhi kebutuhan energi, makronutrien, dan mikronutrien ibu menyusui.2. Memberi asupan dari sumber bahan makanan yang dapat meningkatkan produksi ASI. 3. Memenuhi kebutuhan cairan yang meningkat pada ibu menyusui.

b. Prinsip dan Syarat dietPrinsip DietPrinsip diet pada ibu menyusui yang terpenting adalah:1. Memenuhi kebutuhan energi, makronutrien, dan mikronutrien.2. Cukup vitamin dan mineral yang penting bagi produksi ASI.3. Mengonsumsi sumber makanan yang mengandung banyak cairan untuk memenuhi kebutuhan cairan yang meningkat pada ibu menyusui.Syarat DietSyarat diet seimbang ibu menyusui adalah:1. Memenuhi kebutuhan normal dan tambahan energi, makronutrien, dan mikronutrien.2. Menambah kebutuhan kalsium, kalium, zink dan zat besi.3. Menambah konsumsi cairan selain dari air putih, bisa didapat dari susu, sari buah, sayuran berkuah dan buah-buahan. a. Perhitungan kebutuhan sehari respondenTinggi Badan: 150 cmUmur: 32 tahunBB : 48,5 kg (setelah melahirkan)IMT : 21,5 (setelah melahirkan)Jenis Kelamin : PerempuanBMR = 655,1 + (9,563 x BB) + (1,850 x TB) (4,676 x U)= 65215,1 + (9,563 x 48,5) + (1,850 x 150) (4,676 x 32)= 655,1 + 463,8 + 277,5 + 149,6= 1246,8 kkalTEE = BMR x FA = (1246,8 x 1,357) = 1691,9 kkal Kebutuhan energi= TEE + Kebutuhan energi tambahan = 1691, 9 kkal + 330 kkal= 2021,9 kkalKebutuhan protein = 1g/kg BB + Kebutuhan protein tambahan = 48,5 gr + 20 gr= 68,5 gr Kebutuhan lemak= 25% x Kebutuhan energi= 25% x 2021,9 kkal= 505,475 kkal= 56,2 grKebutuhan karbohidrat = Kebutuhan (Energi Protein Lemak) = (2021,9 274 505,475) kkal = 1242,425 kkal= 310, 6 gr

b. Perencanaan menuTabel 1.6 Perencanaan MenuWaktu MakanNama MasakanBahan MakananBanyaknya

GramURT

PagiNasiPecel

Tahu goreng

Teh

NasiBayam TaugeKacang panjangKacang tanahGula merahTahuMinyak gorengTeh celupGula Air panas150502525405505

132001 1/8 gls gls gls gls4 sdm1sdt1 ptg bsr2 sdt

1 sdm

Selingan pagiPisang KrekersBuah pisang Krekers150501 bh bsr5 bh

SiangNasi Pepes ikan tongkol

Sayur bening daun katuk

Jus Jeruk NasiIkan tongkolCabaiRempahDaun katukJagung mudaWortelJeruk manisGulaAir dingin20040

502525556,52501,5 gls1 ptg sdg

gls gls gls1 bh sdm

Selingan soreRoti putihSingkong rebusRoti Singkong70603 lbr ptg

MalamNasiGarang asem ayam tempe

Capcay

Air mineralNasi AyamTempeCabaiSantanSawiKacang merahKembang kolMinyak1004025

80502050102501 gls1 ptg sdg1 ptg sdg

2/3 gls gls2 sdm gls2 sdt

BAB IIIPEMBAHASAN

Ibu D memiliki berat badan pasca melahirkan sebesar 48,5 kg dan tinggi badan 150 cm, sehingga dapat diketahui IMT Ibu D adalah sebesar 21,5. Dari nilai IMT tersebut Ibu D termasuk dalam kategori normal. Perhitungan dan pengolahan data recall 24 jam pada responden dengan menggunakan software NutriSurvey (NS) diperoleh hasil kebutuhan energi perhari yang dianjurkan adalah 2036,3 kkal namun yang terpenuhi hanya 75% yaitu sebesar 1517,3 kkal. Untuk protein jumlah yang dianjurkan berdasarkan NS sebanyak 60,1 g dan telah terpenuhi asupannya 87% yaitu sebesar 52,5 g. Jumlah asupan lemak yang dianjurkan berdasarkan NS adalah 69,1 g dan telah terpenuhhi 87% yaitu sebesar 59,9 g. Sedangkan untuk karbohidrat jumlah yang dianjurkan berdasarkan NS adalah 290,7 g dan telah terpenuhi 68% yaitu sebesar 197,1 g.Sehingga dari hasil recall 24 jam dapat disimpulkan bahwa pemenuhan kebutuhan energi dan makronutrien protein, lemak, dan karbohidrat pada responden ibu menyusui selama sehari masih kurangPerhitungan jumlah kebutuhan ibu D dihitung menggunakan rumus Harris Benedict dan diperoleh jumlah kebutuhan yang harus dipenuhi untuk kalori sebesar 2021,9 kkal, protein 68,5 gr, lemak 56,2 g, dan karbohidrat 310,6 gr. Maka susunan menu yang kami rencanakan dapat memenuhi kebutuhan responden ibu menyusui tersebut. Berdasarkan perhitungan dan pengolahan data rencana diet menggunakan software NutriSurvey (NS) diperoleh hasil kebutuhan energi perhari yang dianjurkan adalah 2036,3 kkal dan terpenuhi sebesar 107% yaitu sebesar 2183,5 kkal. Untuk protein jumlah yang dianjurkan berdasarkan NS sebanyak 60,1 g dan telah terpenuhi asupannya 129% yaitu sebesar 77,4 g. Jumlah asupan lemak yang dianjurkan berdasarkan NS adalah 69,1 g dan telah terpenuhi 83% yaitu sebesar 57,6 g. Sedangkan untuk karbohidrat jumlah yang dianjurkan berdasarkan NS adalah 290,7 g dan telah terpenuhi 119% yaitu sebesar 345,8 g.Pemilihan menu sarapan pagi yaitu nasi, pecel, tahu goreng dan teh hangat. Menu tersebut telah mewakili setiap golongan sumber makanan baik sumber karbohidrat, sumber protein nabati, maupun golongan sayuran. Salah satu sumber karbohidrat yang kami pilih yaitu nasi karena ibu menyusui membutuhkan karbohidrat kompleks dari nasi tersebut. Karbohidrat kompleks adalah salah satu sumber vitamin B dan mineral terbaik untuk pertumbuhan bayi (Marmi, 2013). Makanan sumber protein yang dipilih yaitu tahu goreng karena tahu terdiri dari asam-asam amino esensial dan menambah kalori. Pemilihan pecel dengan komposisi sayur bayam, tauge, kacang panjang, kacang tanah, dan gula merah juga bertujuan agar diet bervariasi, sumber vitamin, mineral dan serat dapat terpenuhi. Sedangkan teh hangat dipilih selain sebagai penambah kalori, memenuhi kebutuhan cairan juga karena telah menjadi kebiasaan ibu yang tidak bisa dihilangkan.Menu selingan pagi yang diberikan yaitu pisang dan krekers. Pemilihan pisang untuk memenuhi kebutuhan vitamin, serat dan mineral khususnya kalium karena berdasarkan AKG 2013 kebutuhan ibu menyusui akan kalium harus ditambah. Krekers yang juga merupakan karbohidrat kompeks dipilih untuk penambahan kalori ibu menyusui.Menu makan siang yang kami rekomendasikan yaitu nasi dengan pepes ikan tuna, sayur bening daun katuk serta es jeruk. Nasi seperti yang dijelaskan di atas sebagai sumber karbohidrat kompleks. Pepes ikan tuna memenuhi kebutuhan protein dari sumber hewani yang memiliki nilai bioavaibilitas yang baik serta menyediakaan asam lemak omega 3. Protein hewani mempunyai bentuk struktur menyerupai struktur asam amino dalam tubuh manusia, dan susunan asam amino-nya lebih komplit, dan nilai cerna relatif lebih baik daripada protein nabati. Protein ini penting pada pembentukan jaringan dan sel-sel otak saat janin masih berusia dua bulan sampai anak berusia dua tahun. Oleh sebab itu para ibu yang sedang hamil dan menyusui dianjurkan untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi terutama yang banyak mengandung protein hewani. Pemberian es jeruk diperintukkan untuk memennuhi kebutuhan cairan dan vitamin C karena bayi hanya memperoleh vitamin tersebut dari ibunya melalui ASI. Pemberian ekstrak daun katuk pada kelompok ibu melahirkan dan menyusui dapat meningkatkan prosuksi ASI sebanyak 50,7% lebih banyak dibandingkan dengan kelompok ibu menyusui yang tidak diberi ekstrak daun katuk (Saroni, 2004). Selingan sore yang kami pilihkan untuk responden yaitu roti putih dan singkong rebus. Pemilihan kedua makanan yang penyediaanya sangat mudah bertujuan untuk memudahkan baik pekerjaan rumah tangga ibu maupun tugas kuliah yang harus ditanggungnya. Menu makan malam yang disarankan untuk ibu ini adalah nasi, garang asem ayam tempe, capcay, dan air mineral. Pemilihan ayam pada garang asem sebaga protein sempurna ataulengkap yang mampu mendukung pertumbuhan badan dan ppemeliharaan jaringan karena kandunngann asam aminonya lengkap baik macam maupun jumlahnya. Di dalam capcay juga terdapat bervariasi sayuran seperti sawi dan kembang kol serta kacang merah. Sawi dan kembang kol memiliki kandungan vitamin C yang tinggi. Pada vitamin C, bayi tidak dapat memperoleh secara langsung selain ASI. Oleh sebab itu ibu menyusui perlu menambah asupan vitamin C agar bayi cukup mendapatkan vitamin (Marmi, 2013).BAB IVPENUTUP

1. KESIMPULANa. Kebutuhan energi ibu menyusui 0-