21
Ibu Menyusui Menyusui adalah sesuatu yang alami, dan segala sesuatu yang alami adalah yang terbaik bagi semua orang. Namun, alami tidak selalu mudah. Keberhasilan menyusui membutuhkan dukungan baik dari orang yang telah mengalaminya atau dari seseorang yang profesional (Ramaiah, 2007). Menurut Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 1997 dan 2002, lebih dari 95% ibu pernah menyusui bayinya, namun menyusui dalam 1 jam pertama setelah melahirkan cenderung menurun 8% pada tahun 1997 menjadi 3,7% pada tahun 2002. Cakupan ASI eksklusif 6 bulan juga menurun 42,4% pada tahun 1997 menjadi 39,5% pada tahun 2002 (AIMI, 2007). Pengalaman dalam upaya meningkatkan penggunaan Air Susu Ibu (ASI) selama 15 tahun menunjukkan bahwa hambatan utama penggunaan ASI adalah kurang sampainya pengetahuan yang benar tentang ASI dan menyusui pada para ibu. ASI dan menyusui umumnya dianggap hal yang biasa yang tidak perlu di pelajari, manajemen laktasi atau cara menyusui yang kurang tepat, adanya mitos-mitos yang menyesatkan yang sering menghambat pemberian ASI (Roesli, 2000). Seorang ibu dengan bayi pertamanya mungkin akan mengalami berbagai masalah, hanya karena tidak mengetahui cara-cara yang sebenarnya sangat sederhana, seperti cara menaruh bayi pada payudara ketika menyusui, hisapan yang mengakibatkan puting terasa nyeri dan masih banyak lagi masalah lain. Untuk itu seorang ibu butuh seseorang yang dapat membimbingnya dalam merawat bayi termasuk dalam menyusui. Orang yang dapat

Laporan Ibu Menyusui

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Laporan Ibu Menyusui

Ibu Menyusui

Menyusui adalah sesuatu yang alami, dan segala sesuatu yang alami adalah yang terbaik

bagi semua orang. Namun, alami tidak selalu mudah. Keberhasilan menyusui membutuhkan

dukungan baik dari orang yang telah mengalaminya atau dari seseorang yang profesional

(Ramaiah, 2007).

Menurut Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 1997 dan 2002, lebih

dari 95% ibu pernah menyusui bayinya, namun menyusui dalam 1 jam pertama setelah

melahirkan cenderung menurun 8% pada tahun 1997 menjadi 3,7% pada tahun 2002. Cakupan

ASI eksklusif 6 bulan juga menurun 42,4% pada tahun 1997 menjadi 39,5% pada tahun 2002

(AIMI, 2007).

Pengalaman dalam upaya meningkatkan penggunaan Air Susu Ibu (ASI) selama 15 tahun

menunjukkan bahwa hambatan utama penggunaan ASI adalah kurang sampainya pengetahuan

yang benar tentang ASI dan menyusui pada para ibu. ASI dan menyusui umumnya dianggap hal

yang biasa yang tidak perlu di pelajari, manajemen laktasi atau cara menyusui yang kurang tepat,

adanya mitos-mitos yang menyesatkan yang sering menghambat pemberian ASI (Roesli, 2000).

Seorang ibu dengan bayi pertamanya mungkin akan mengalami berbagai masalah, hanya

karena tidak mengetahui cara-cara yang sebenarnya sangat sederhana, seperti cara menaruh bayi

pada payudara ketika menyusui, hisapan yang mengakibatkan puting terasa nyeri dan masih

banyak lagi masalah lain. Untuk itu seorang ibu butuh seseorang yang dapat membimbingnya

dalam merawat bayi termasuk dalam menyusui. Orang yang dapat membantunya terutama adalah

orang yang berpengaruh besar dalam hidupnya atau disegani seperti suami, keluarga atau kerabat

atau kelompok ibu-ibu pendukung ASI dan dokter atau tenaga kesehatan. Untuk mencapai

keberhasilan menyusui diperlukan pengetahuan mengenai teknik-teknik menyusui yang benar

(Soetjiningsih, 1997).

Ada faktor–faktor yang mempengaruhi dalam keberhasilan menyusui yaitu pengetahuan

ibu tentang cara menyusui yang baik dan benar yang meliputi posisi badan ibu dan bayi, posisi

mulut bayi dan puting susu ibu(Kristiyansari, 2009). Teknik menyusui yang tidak benar dapat

mengakibatkan puting susu menjadi lecet, ASI tidak keluar optimal sehingga mempengaruhi

produksi ASI selanjutnya atau bayi enggan menyusui (Soetjiningsih, 1997).

Page 2: Laporan Ibu Menyusui

Menyusui – Mengawali dengan Benar

Menyusui adalah cara yang alami dan normal untuk memberikan nutrisi pada bayi dan

batita, dan ASI adalah susu yang dibuat khusus untuk bayi manusia. Mengawali dengan benar

membantu untuk memastikan bahwa menyusui merupakan pengalaman yang menyenangkan

untuk ibu dan bayi. Menyusui seharusnya mudah dan tidak sulit bagi kebanyakan ibu.

Kebanyakan ibu sangat mampu menyusui bayi mereka secara eksklusif selama 6 bulan.

Bahkan kenyataannya kebanyakan ibu memproduksi ASI lebih dari cukup. Sayangnya, kebijakan

dan kebiasaan yang sudah ketinggalan jaman di RS yang menggunakan susu botol masih sering

terjadi di sebagian besar institusi pelayanan kesehatan dan membuat kegiatan menyusui menjadi

sulit, bahkan tidak mungkin, untuk banyak ibu dan bayi. Seringkali juga, ibu-ibu tersebut

menyalahkan diri mereka sendiri. Agar menyusui dapat dilakukan dengan baik dan benar,

mengawali dengan cara terbaik sejak hari pertama dapat memberikan hasil yang sangat berbeda.

Tentu saja, bahkan dengan permulaan yang kurang baik, banyak ibu dan bayi yang berhasil

melakukannya. Dan ya, banyak ibu cukup meletakkan bayi ke payudaranya dapat langsung

berhasil menyusui.

Prinsip dasar dari menyusui adalah membuat bayi melekat dengan baik. Bayi yang

melekat dengan baik akan mendapatkan ASI dengan baik pula. Bayi yang tidak melekat dengan

baik akan lebih sulit mendapatkan ASI, terutama jika ASI sedikit. Produksi ASI di awal

kelahiran memang sedikit; ini hal yang normal dan alamiah, akan tetapi apabila bayi tidak

melekat dengan baik, bayi akan mengalami kesulitan untuk mendapatkan ASI. Inilah sebabnya

mengapa banyak ibu “tidak memiliki cukup kolostrum”. Hampir semua ibu mempunyai cukup

kolostrum tetapi bayinya tidak mendapatkannya.  Bayi tidak membutuhkan ASI yang banyak di

hari-hari pertama, tapi sesuai dengan kebutuhannya.

Bahkan bila produksi ASI seorang ibu banyak, mencoba menyusui bayi dengan pelekatan

yang kurang baik sama halnya dengan memberikan susu pada bayi dengan menggunakan botol

susu dengan lubang dot yang terlalu kecil – botolnya penuh dengan susu, tapi sang bayi tidak

memperoleh banyak susu atau mendapatkannya dengan sangat lambat – sehingga bayi dapat

Page 3: Laporan Ibu Menyusui

menghisap payudara dengan waktu yang lama atau menjadi sering menyusu atau tidak menyukai

saat menyusu, hal-hal yang membuat ibu yakin bahwa ASInya sedikit, padahal sebenarnya tidak.

Jika pelakatan bayi tidak baik, ia juga dapat menyebabkan nyeri pada puting ibunya. Dan,

bila pada saat yang sama bayi tidak mendapatkan cukup ASI, bayi akan menyusu lama, sehingga

ibu semakin kesakitan.  Seringkali ibu diberitahu bahwa bayinya sudah melekat dengan baik, tapi

memang mudah mengatakan bahwa bayi sudah melekat dengan baik bahkan pada saat

sebenarnya tidak. Para ibu juga mendapat banyak informasi yang membingungkan dan

bertolakbelakang dari buku, majalah, internet, keluarga dan petugas kesehatan. Banyak tenaga

kesehatan yang mendapatkan sedikit pelatihan tentang bagaimana mencegah masalah-masalah

menyusui dan bagaimana mengatasinya bila masalah tersebut terjadi. Berikut adalah beberapa

cara agar menyusui terasa lebih mudah:

Bayi seharusnya langsung mendapatkan kontak kulit dengan ibunya dan menyusu

segera setelah ia lahir. Mayoritas bayi yang baru lahir dapat kontak kulit dengan ibunya

dan diberi kesempatan menyusu dalam beberapa menit  setelah dilahirkan. Bahkan,

penelitian membuktikan bahwa, bila diberi kesempatan, banyak bayi berusia beberapa

menit dapat merayap ke arah payudara dari perut si ibu, melekat¸ dan mulai menyusu

sendiri. Proses ini bisa hanya memerlukan waktu beberapa menit atau hingga satu jam

atau lebih, tapi ibu dan bayi sebaiknya diberikan waktu ini (setidaknya satu atau dua jam

pertama) berdua untuk mulai saling mengenal satu sama lain.  Proses ini tidak

membutuhkan usaha apapun dari ibu, dan alasan yang menyatakan bahwa hal tersebut

tidak bisa dilakukan karena ibu terlalu lelah setelah melahirkan merupakan alasan yang

tidak masuk akal, polos dan sederhana.

Bayi sebaiknya tetap mendapatkan kontak kulit dengan ibunya sebanyak mungkin

segera setelah lahir dan pada minggu-minggu pertama dalam kehidupannya.

Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa kontak kulit antara ibu dan bayi dapat

membuat bayi tetap hangat sebagaimana di dalam inkubator (lihat paragraph kontak kulit

di bawah ini, dan lembar informasi Pentingnya Kontak Kulit). Memang benar bahwa

mungkin saat ini banyak bayi secara umum tidak melekat dan menyusu, hal ini bukan

masalah, dan tidak ada ruginya menunggu bayi mulai menyusu. Kontak kulit merupakan

Page 4: Laporan Ibu Menyusui

hal yang baik dan sangat penting untuk ibu dan bayi bahkan bila bayinya tidak

melakukan pelekatan.

Kontak kulit membantu bayi beradaptasi dengan lingkungan barunya: pernapasan

dan detak jantung bayi lebih normal, oksigen dalam darah lebih banyak, suhu tubuh lebih

stabil dan kadar gula darah lebih tinggi. Lebih jauh, ada beberapa bukti yang bagus

bahwa bayi yang mendapatkan kontak kulit pada hari-hari dan minggu-minggu pertama

dalam hidupnya, (bukan hanya saat menyusu) perkembangan otaknya lebih baik. Saat ini

juga diketahui bahwa otak berkembang dengan cara tertentu hanya karena kontak kulit

ini, dan pertumbuhan penting ini terjadi lebih banyak pada 3-8 minggu pertama usia bayi.

Pelekatan yang benar sangat menentukan keberhasilan menyusui. Ini adalah kunci

keberhasilan menyusui. Sayangnya, kebanyakan ibu "dibantu" oleh orang yang tidak tahu

bagaimana pelekatan yang benar. Jika Anda diberitahu bahwa posisi pelekatan bayi Anda

yang berusia dua hari sudah benar walaupun puting Anda sangat lecet, Anda perlu ragu

dan minta bantuan orang lain. Sebelum Anda meninggalkan RS, sebaiknya Anda sudah

ditunjukkan bahwa bayi Anda telah melekat dengan benar dan benar-benar memperoleh

ASI dan Andatahu bagaimana mengetahui apakah ia mendapatkan ASI (mulut terbuka

lebar - jeda - menutup mulut). Lihat juga video bagaimana pelekatan bayi. Ada juga

beberapa video klip bayi-bayi berusia kurang dari 48 jam yang menyusu dan tidak hanya

menghisap. Jika Anda dan bayi meninggalkan RS tanpa mengetahui hal ini, segera cari

bantuan orang yang berpengalaman (lihat juga lembar informasi Ketika Melekat).

Taking the baby off the breast and latching him on again and again only multiplies the

pain and the damage and the mother’s and baby’s frustration.

Catatan: Para ibu seringkali diberitahu bahwa jika menyusui terasa menyakitkan, berarti bayi

tidak melekat dengan baik (yang biasanya benar), sehingga ibu harus melepaskan bayi dan

kemudian mencoba pelekatan lagi dan lagi dan lagi... Ini bukan cara yang tepat. Daripada

melepas dan mengulang pelekatan, sebaiknya perbaiki pelekatan sebisa mungkin dengan cara

mendorong pantat bayi ke tubuh Anda dengan lengan. Kepala bayi akan mendongak sehingga

hidungnya dalam ‘posisi mengendus’. Bila perlu, ibu dapat mencoba menarik lembut dagu bayi

Page 5: Laporan Ibu Menyusui

sehingga sebagian besar payudara masuk ke mulut bayi. Bila cara tersebut tidak berhasil, jangan

lepaskan bayi dari payudara dan melekatkan berulang kali, karena biasanya, rasa sakit di puting

akan mereda.  Pelekatan dapat diperbaiki di payudara satunya atau saat menyusui berikutnya.

Melepaskan bayi dari payudara lalu melekatkannya lagi dan lagi hanya akan menambah

rasa sakit dan luka, dan membuat ibu dan bayi makin frustrasi.

Ibu dan bayi sebaiknya bersama-sama dalam satu kamar (rawat gabung/room in). Sama

sekali tidak ada alasan medis bagi ibu dan bayi yang sehat untuk dipisahkan satu dengan

lainnya, bahkan untuk jangka waktu yang singkat, bahkan setelah operasi caesar. Fasilitas

kesehatan yang biasa memisahkan bayi dan ibu setelah kelahiran berarti tidak melakukan

hal yang benar kepada ibu dan bayi. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa rawat

gabung meningkatkan keberhasilan, bayi lebih tenang dan ibu lebih bahagia sebagaimana

pada tahun 1930-an.  Seringkali, alasan-alasan yang tidak relevan diberikan agar bayi

dipisahkan.  Salah satu contoh adalah bahwa bayi menelan mekonium sebelum lahir. 

Seorang bayi yang menelan mekonium dan baik-baik saja beberapa menit setelah lahir,

akan baik-baik saja dan tidak perlu diletakkan dalam inkubator untuk "observasi" selama

beberapa jam.

Memisahkan ibu dan bayi agar ibu dapat beristirahat. Tidak ada bukti bahwa ibu yang

dipisahkan dari bayi mereka akan beristirahat dengan lebih baik. Kebalikannya, ibu akan

beristirahat lebih baik dan stres lebih ringan ketika bersama bayi. Ibu dan bayi belajar

bagaimana tidur dengan irama yang sama. Dengan demikian, saat bayi mulai bangun

untuk menyusu, maka ibu juga akan bangun dengan sendirinya. Ini tidak semelelahkan

seperti jika ibu terbangun dari tidur lelap, seperti yang sering terjadi jika bayi ada di

tempat lain saat ia terbangun. Jika ibu diajari bagaimana menyusui dengan posisi tidur

bersisian, maka ia akan dapat istirahat dengan lebih baik.

Tanda-tanda bayi akan menyusu. Bayi menunjukkan tanda-tanda lapar jauh sebelum

mulai menangis. Nafasnya mungkin berubah, misalnya. Atau ia mulai menggeliat.

Ibunya, yang tidur bersama bayi, akan terbangun, ASInya akan mulai mengalir dan bayi

dengan tenang akan menyusu sampai puas. Bayi yang terlanjur menangis untuk beberapa

saat sebelum didekatkan ke payudara mungkin akan menolak menyusu, walaupun ia

Page 6: Laporan Ibu Menyusui

sudah kelaparan. Ibu dan bayi harus dianjurkan untuk tidur bersisian di RS. Ini cara yang

baik agar ibu dapat beristirahat sembari bayi menyusu. Menyusui seharusnya

menenangkan, bukan melelahkan.

Memandikan bayi.  Tidak ada alasan untuk memandikan bayi segera setelah lahir dan

memandikan bayi dapat ditunda beberapa jam. Segera setelah lahir, bayi dapat

dikeringkan tetapi jangan membersihkan lapisan putih di kulit bayi (vernix) yang

melindungi kulit bayi yang halus. Sebaiknya menunggu sampai ibu dan bayi mendapat

kesempatan untuk memulai menyusu dengan baik, di mana bayi diletakkan di dada ibu

dan melekat dengan mudah.  Lebih lanjut, memakaikan popok ke bayi sebelum bayi

menyusu tidak disarankan karena seringkali membuat bayi marah.  Ibu kadang-kadang

diberitahu untuk memakaikan popok ke bayi akan membuat bayi tetap bangun. Tidak

perlu membangunkan bayi untuk menyusu.  Bila bayi mendapat kontak kulit dengan

ibunya, bayi akan bangun saat siap dan mencari payudara.  Seorang bayi yang menyusu

dengan baik akan memberitahu ibunya untuk menyusu. Menyusui dengan menggunakan

jadwal/ waktu sangatlah tidak masuk akal.

Dot/empeng sebaiknya tidak diberikan pada bayi. Nampaknya ada beberapa

kontroversi tentang apakah "bingung puting" ada. Dengan demikian, di hari-hari pertama

ketika ibu biasanya hanya memproduksi sedikit ASI (seperti seharusnya), dan  bayi

diberikan susu dari botol (seperti seharusnya?) dimana ia mendapatkan aliran yang deras,

bayi kemudian akan cenderung lebih memilih metode dengan aliran yang deras. Bayi

lebih menyukai aliran yang deras. Anda tidak perlu menjadi orang yang sangat pintar

untuk mengerti hal tersebut dan bayi juga mengerti dengan sangat cepat. Sebenarnya,

yang bingung bukanlah bayi. Bingung puting melibatkan serangkaian masalah, termasuk

bayi tidak tidak dapat menyusu di payudara ibu dengan benar, sehingga ia tidak dapat

memperoleh ASI dengan baik dan/atau sang ibu mengalami luka pada puting. Hanya

karena bayi dapat "menerima keduanya" (menyusu dari payudara dan botol) bukan berarti

botol susu tidak memiliki dampak negatif. Karena sekarang banyak alternatif tersedia jika

bayi perlu diberikan asupan tambahan (lihat lembar informasi tentang Alat Bantu

Menyusui, dan Memberikan Minum dengan Jari dan Cangkir) mengapa harus

menggunakan dot? Menggunakan alat bantu menyusui, menggunakan jari atau cangkir

Page 7: Laporan Ibu Menyusui

untuk memberi minum bayi ketika bayi tidak membutuhkan tambahan asupan hanya

sedikit lebih baik daripada memberikan tambahan asupan dengan menggunakan botol

dot.

Jangan batasi lama atau frekuensi menyusui. Bayi yang menyusu dengan benar tidak

akan menyusu selama berjam-jam (lihat video bayi yang masih kecil menyusu dengan

baik). Jika bayi menyusu dengan waktu yang sangat lama, biasanya karena bayi tidak

melekat dengan baik dan tidak memperoleh ASI yang tersedia. Mintalah bantuan untuk

memperbaiki pelekatan dan lakukan penekanan payudara agar bayi mendapat cukup ASI

(lihat lembar informasi Penekanan Payudara/Breast Compression). Penekanan payudara

bekerja sangat baik di hari-hari pertama menyusui agar kolostrum keluar dengan baik.

Inilah yang akan membantu, bukan empeng, bukan botol susu, bukan membawa bayi

ke ruang bayi. Bayi sering menyusu pada hari-hari pertama – hal ini normal dan hanya

sementara. Faktanya, bayi cenderung sering menyusu pada beberapa hari pertama

terutama pada sore dan malam hari.  Hal ini normal dan membantu meningkatkan

produksi ASI dan membantu mengembalikan ukuran rahim ibu.  Pelekatan yang baik,

sambil menekan payudara, dan mempertahankan kontak kulit antara ibu dan bayi

membantu masa tansisi ini berjalan lancar.

Pengganti ASI (tambahan air, air gula, atau susu formula) jarang sekali

dibutuhkan. Kebanyakan pengganti ASI dapat dihindari dengan memastikan bayi

menyusu dengan benar sehingga ia memperoleh ASI dengan baik. Jika ada yang

memberitahu Anda untuk memberikan tambahan asupan tanpa mengamati cara Anda

menyusui, minta bantuan pada seseorang yang lebih tahu. Tidak banyak indikasi untuk

memberikan pengganti ASI, namun seringkali disarankan untuk “kenyamanan” atau

berkaitan dengan kebijakan RS yang sudah lama. Kalaupun pengganti ASI dibutuhkan,

seharusnya diberikan menggunakan alat bantu menyusui yang ditempelkan di payudara

(lihat lembar informasi Alat Bantu Menyusui/Lactation Aid), bukan cangkir, jari,

suntikan, atau botol. Tambahan yang terbaik adalah kolostrum ibu. Kolostrum dapat

dicampur dengan 5% air gula untuk mendapat volume yang lebih banyak jika Anda tidak

dapat memerah banyak pada awalnya. Memang sulit memerah awalnya karena meskipun

produksi kolostrum cukup untuk bayi, memerah tidak selalu mudah bila ASI yang

Page 8: Laporan Ibu Menyusui

diproduksi sedikit, sebagaimana diharapkan pada hari-hari pertama. Formula sangat

jarang dibutuhkan di beberapa hari pertama. (Lihat GamePlan for Protecting and

Supporting Breastfeeding in the First 24 hours di Life and Beyond, yang dapat dipesan

melalui nbci.ca).

Sampel gratis susu formula dan brosur dari perusahaan susu formula bukanlah

hadiah. Hanya ada satu tujuan dari "hadiah" ini, yaitu membuat Anda menggunakan susu

formula. Cara ini sangat efektif dan merupakan pemasaran yang tidak etis. Jika Anda

memperolehnya dari tenaga kesehatan, Anda sebaiknya mempertanyakan pengetahuan

serta komitmennya akan menyusui. "Tapi saya butuh susu formula karena si bayi tidak

mendapat cukup ASI!" Mungkin, tapi lebih mungkin, Anda tidak memperoleh bantuan

yang memadai dan bayi tidak memperoleh ASI yang tersedia. Bahkan jika Anda

membutuhkan susu formula, tak seorang pun seharusnya menyarankan merk tertentu dan

memberikan sampel gratis. Carilah bantuan yang benar. Sampel susu formula bukanlah

bantuan.

Pada kondisi tertentu, bisa jadi ibu tidak dapat menyusui di awal kelahiran bayi. Namun,

bagaimanapun juga, kebanyakan "alasan medis" (misalkan, obat pasca melahirkan)

BUKANLAH alasan utk menunda atau berhenti menyusui, dan berarti Anda mendapat informasi

yang salah. Lihat lembar informasi Pengobatan dan Menyusui dan juga Penyakit dan Menyusui).

Segera cari bantuan yang benar. Bayi prematur (lihat lembar informasi Bayi Prematur dan

Menyusui) seharusnya dapat menyusu sesegera mungkin, bahkan pada usia kurang dari 34

minggu yang sepertinya merupakan aturan di banyak fasilitas kesehatan. Beberapa penelitian

saat ini menunjukkan dengan jelas bahwa bayi prematur relatif tidak stres dengan menyusu pada

ibunya, dibandingkan menyusu dari botol. Sayangnya, terlalu banyak tenaga kesehatan yang

menangani bayi prematur tidak memahami hal ini (lihat lembar informasi Bayi Prematur dan

Menyusui).

Tidak melekat/Tidak menyusu? Bila karena beberapa alasan bayi tidak bisa menyusu, mulailah

memerah kolostrum dengan tangan (seringkali lebih efektif daripada dengan pompa RS)

sebaiknya dimulai sekitar 6 jam setelah melahirkan, atau segera setelah bayi diketahui tidak bisa

menyusu pada payudara.  Lihat lembar informasi Bila Bayi Belum Dapat Melekat.

Page 9: Laporan Ibu Menyusui

12 Makanan Wajib bagi Ibu Menyusui

Sebagai ibu menyusui, penting untuk mengetahui bahwa kualitas ASI

Anda tetap hampir sama tidak peduli apa yang Anda makan. Itu karena

jika Anda tidak mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan dari makanan

Anda, tubuh Anda akan mengambil nutrisi tersebut dari “simpanan”

Anda sendiri. Jadi untuk kesehatan Anda juga,

pastikan Anda mendapatkan nutrisi yang

dibutuhkan oleh bayi Anda dengan mengonsumsi makanan bergizi.

Berikut adalah 12 makanan wajib untuk ibu baru. Tubuh dan bayi anda

akan sangat berterimakasih bila anda rutin mengonsumsi makanan-

makanan ini:

1. Ikan salmon

Tidak ada satu jenis makanan yang sempurna. Tapi salmon paling mendekati. Salah satu

makanan terbaik untuk ibu menyusui, salmon, seperti ikan berlemak lainnya, sarat dengan jenis

lemak yang disebut DHA. DHA sangat penting untuk perkembangan sistem saraf bayi Anda.

Semua ASI mengandung DHA, tetapi tingkat nutrisi penting ini lebih tinggi dalam ASI wanita

yang mendapatkan DHA tambahan dari makanan mereka.

DHA dalam ikan salmon juga dapat membantu mood Anda, sehingga mengurangi resiko terkena

baby blues.

2. Produk susu rendah lemak

Yoghurt, susu, atau keju, yang manapun anda sukai tidak masalah, produk susu adalah bagian

penting dari menyusui sehat. Selain menyediakan protein, vitamin B, dan vitamin D, produk susu

adalah salah satu sumber kalsium terbaik. Jika Anda menyusui, susu yang sarat dengan kalsium

untuk membantu tulang bayi Anda berkembang, sehingga penting bagi Anda untuk makan

kalsium yang cukup untuk memenuhi kebutuhan Anda sendiri. Salah satu cara untuk

Page 10: Laporan Ibu Menyusui

melakukannya adalah untuk menyertakan setidaknya tiga cangkir susu setiap hari sebagai bagian

dari menu makanan Anda.

3. Daging sapi tanpa lemak

Bila Anda sedang mencari makanan untuk meningkatkan energi Anda sebagai ibu baru, carilah

makanan kaya zat besi, seperti daging tanpa lemak. Kekurangan zat besi dapat menguras tingkat

energi Anda, sehingga sulit bagi Anda untuk bersaing dengan tuntutan bayi yang baru lahir.

Juga, ketika Anda menyusui, Anda perlu makan protein tambahan dan vitamin B-12. Daging sapi

tanpa lemak merupakan sumber yang sangat baik untuk keduanya.

4. Kacang-kacangan

Kacang-kacangan, terutama yang berwarna gelap seperti kacang hitam dan kacang merah, adalah

makanan untuk ibu menyusui yang sangat bermanfaat, terutama untuk vegetarian. Bukan saja

mereka kaya akan zat besi tapi juga kaya akan protein berkualitas non-hewani, dengan harga

yang tidak menguras kantong

5. Bluberi

Ibu menyusui harus mendapatkan dua atau lebih porsi buah atau jus setiap hari. Bluberi, kaya

akan antioksidan, adalah pilihan yang sangat baik untuk membantu Anda memenuhi kebutuhan

Anda. Buah ini kaya akan vitamin dan mineral dan karbohidrat dalam dosis yang sehat untuk

menjaga tingkat energi Anda.

6. Beras coklat atau beras merah

Jika Anda ingin segera menurunkan berat badan setelah melahirkan, anda pasti akan mengurangi

asupan karbohidrat Anda. Tapi kehilangan berat badan terlalu cepat menyebabkan Anda

menghasilkan lebih sedikit ASI dan membuat Anda merasa lesu. Makanlah jenis karbohidrat

yang sehat seperti beras coklat / beras merah atau roti gandum untuk menjaga tingkat energi

anda.

Page 11: Laporan Ibu Menyusui

7. Jeruk

Mudah ditemukan dimana-mana dan bergizi, jeruk sangat penting karena ibu menyusui

membutuhkan vitamin C dosis tinggi, bahkan lebih banyak daripada ibu hamil. Tidak dapat

menemukan waktu untuk duduk untuk mengupas jeruk? Minum jus jeruk memberikan manfaat

yang sama. Beberapa jus jeruk yang dijual di supermarket sekarang bahkan telah diperkaya

dengan kalsium, sehingga anda dapat memperoleh manfaat ganda.

8. Telur

Kuning telur adalah salah satu sumber alami vitamin D – nutrisi penting untuk menjaga tulang

Anda kuat dan membantu tulang bayi Anda tumbuh. Selain itu telur adalah cara mudah untuk

memenuhi kebutuhan protein harian Anda. Siapkan telur dadar untuk sarapan dengan roti

gandum, atau tambahkan telur rebus pada soto anda saat makan siang.

9. Roti gandum (whole wheat bread)

Asam folat sangat penting untuk perkembangan bayi Anda pada tahap awal kehamilan. Selain

itu, asam folat juga penting bagi bayi. Pastikan dalam ASI Anda mengandung cukup asam folat.

Salah satu sumber terbaik dari asam folat adalah roti gandum, yang juga dapat menyumbangkan

kebutuhan serat dan zat besi Anda.

10. Sayuran berwarna hijau

Banyak manfaat sayuran berwarna hijau seperti bayam, kangkung dan brokoli. Mereka sangat

kaya dengan vitamin A, yang perlu bayi dapatkan dari ASI. Sayuran juga merupakan sumber

kalsium non susu, vitamin C, zat besi, antioksidan dan rendah kalori.

11. Sereal / bubur gandum

Sarapan sehat dengan sereal gandum mampu membantu memberikan energi yang dibutuhkan

setelah malam-malam panjang bergadang menjaga bayi. Tambahkan susu rendah lemak dan

buah-buahan ke dalam sereal anda untuk melengkapi kebutuhan nutrisi harian anda.

Page 12: Laporan Ibu Menyusui

12. Air

Dehidrasi menurunkan tingkat energi seseorang secara drastic. Untuk menjaga tingkat energi

Anda dan produksi ASI, pastikan Anda tetap terhidrasi dengan baik. Variasikan pilihan Anda

dalam memenuhi kebutuhan cairan dengan minum jus dan susu, tapi hindari minuman berkafein

seperti kopi atau teh. Bila terpaksa, minum maksimum 2-3 cangkir saja. Kafein akan memasuki

ASI anda dan bayi anda akan menjadi sulit tidur.

Page 13: Laporan Ibu Menyusui

Contoh Kasus:

Ny.Yani usia 31 tahun, umur bayinya 2 tahun. Waktu menyusui tidak terjadwal. Kebiasaan

makan teratur tiga kali sehari, dengan komposisi nasi, lauk, sayur, dan buah. Minum susu tiga

kali sehari. Tidak mempunyai alergi terhadap makanan dan tidak menderita penyakit apapun.

Mempunyai tinggi badan 155 cm dan berat badan 62 kg.

Pertanyaan:

a) Bagaimana status gizi Ny. Yani?

b) Berapa BBI-nya

c) Bagaimana pendapat Saudara tentang kebiasaan Ny EN?

d) Berapa kebutuhan energi dan zat gizi Ny EN?

e) Susunlah menu sehari untuk Ny. EN!

Jawaban :

a) IMT = BB

[TB (m )]2 =

62

(1,55)2 = 25,8 → Overweight

b) BBI = (TB-100) x 90% = (155−100 ) x 90100

=55 x9

10=49,5 kg → Ny. Yani kelebihan

berat badan = 62- 49,5 =12,5 Kg

c) Menurut kami Ny. Yani perlu diet untuk menurunkan berat badannya dan mengurangi

konsumsi susu.

d) BBI = 49,5

AMB = BBI x 1 x 24 jam = 49,5 x 1 x 24 = 1.188

KT = BBI x 0,1 x 7 jam = 49,5 x 0,1 x 7 = 34,65 _

1.153,35

AF = 30% x 1.153,35 = 346,005 _

1.499,355

SDA = 8-10% x 1.499,355= 10% x 1.499,355 = 149,9355 +

1.649,2905

Page 14: Laporan Ibu Menyusui

TEE (Kebutuhan energi) = 1.649 + 300

= 1.949 kkal

Kebutuhan protein = 10-20% x total energi sehari

= (15% x 1.649)/4 = 247,35/4 = 61,8 gr/hr

Kebutuhan lemak = 20-30% x total energi sehari

= (25% x 1.649)/9 = 412,25/9 = 45,8 gr/hr

Kebutuhan karbohidrat = {Total energi sehari-(total energi dari protein+total energi

lemak)}/4

= {1.649 – (247,35 + 412,25)}/4

= (1.649 – 659,6)/4 = 247,35 gr/hr

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/22339/6/Chapter%20I.pdf

http://www.breastfeedinginc.ca/content.php?pagename=doc-BF-indo

http://dokita.co/blog/12-makanan-wajib-bagi-ibu-menyusui/