22
Universitas Kristen Petra 16 2. KERANGKA TEORI 2.1 Model Komunikasi Stimulus atau pesan yang disampaikan kepada komunikan mungkin diterima atau mungkin ditolak. Komunikasi akan berlangsung jika ada pehatian dari komunikan. Proses berikutnya komunikan mengerti. Kemampuan komunikan inilah yang melanjutkan proses berikutnya. Setelah komunikan mengolahnya dan menerimanya maka terjadilah kesediaan untuk mengubah Respon (Effendy, 2003, p.254-256). Salah satu model komunikasi yang digunakan untuk menggambarkan proses komunikasi ialah dengan menggunakan model S - O – R (Stimulus – Organisme – Respon). Ketiganya diuraikan menjadi: - Stimulus, yaitu sebuah tindakan yang dilakukan oleh komunikator kepada komunikan. Dalam hal ini, proses komunikasi adalah pesan yang dikirim dan masih dalam tahapan kognitif. - Organisme, yaitu proses dimana komunikan atau orang yang menerima stimuli melakukan proses terhadap apa yang akan dilakukan setelah menerima stimuli, dalam hal stimuli yang dimaksud adalah pesan dalam sebuah proses komunikasi. - Respon, yaitu sebuah efek dari suatu proses komunikasi. Dalam hal ini pendekatan yang dilakukan sudah dalam taraf behavior atau konatif, artinya sudah ada tindakan yang dilakukan setelah menerima stimuli dimana disini unsur kognitifnya bertambah, dan setelah melalui proses afektif atau berpikir, maka tampaklah suatu tindakan yang dilakukan, dan hal ini merupakan salah satu efek komunikasi dalam sebuah proses komunikasi (Mulyana, 2008). Mar’at dalam bukunya “Respon Manusia, perubahan, serta pengukurannya” yang dikutip oleh Effendi mengutip Hovland, Janis,

2. KERANGKA TEORI 2.1 Model Komunikasi · disekitar organisasi. Public Relations mempunyai tugas dan wewenang untuk mengembangkan, mengimplementasikan, serta melakukan evaluasi kegiatan-kegiatan

  • Upload
    others

  • View
    3

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 2. KERANGKA TEORI 2.1 Model Komunikasi · disekitar organisasi. Public Relations mempunyai tugas dan wewenang untuk mengembangkan, mengimplementasikan, serta melakukan evaluasi kegiatan-kegiatan

   

Universitas Kristen Petra

 

16

2. KERANGKA TEORI

2.1 Model Komunikasi

Stimulus atau pesan yang disampaikan kepada komunikan mungkin

diterima atau mungkin ditolak. Komunikasi akan berlangsung jika ada

pehatian dari komunikan. Proses berikutnya komunikan mengerti.

Kemampuan komunikan inilah yang melanjutkan proses berikutnya. Setelah

komunikan mengolahnya dan menerimanya maka terjadilah kesediaan untuk

mengubah Respon (Effendy, 2003, p.254-256).

Salah satu model komunikasi yang digunakan untuk menggambarkan

proses komunikasi ialah dengan menggunakan model S - O – R (Stimulus –

Organisme – Respon). Ketiganya diuraikan menjadi:

- Stimulus, yaitu sebuah tindakan yang dilakukan oleh komunikator

kepada komunikan. Dalam hal ini, proses komunikasi adalah pesan

yang dikirim dan masih dalam tahapan kognitif.

- Organisme, yaitu proses dimana komunikan atau orang yang menerima

stimuli melakukan proses terhadap apa yang akan dilakukan setelah

menerima stimuli, dalam hal stimuli yang dimaksud adalah pesan

dalam sebuah proses komunikasi.

- Respon, yaitu sebuah efek dari suatu proses komunikasi. Dalam hal ini

pendekatan yang dilakukan sudah dalam taraf behavior atau konatif,

artinya sudah ada tindakan yang dilakukan setelah menerima stimuli

dimana disini unsur kognitifnya bertambah, dan setelah melalui proses

afektif atau berpikir, maka tampaklah suatu tindakan yang dilakukan,

dan hal ini merupakan salah satu efek komunikasi dalam sebuah proses

komunikasi (Mulyana, 2008).

Mar’at dalam bukunya “Respon Manusia, perubahan, serta

pengukurannya” yang dikutip oleh Effendi mengutip Hovland, Janis,

Page 2: 2. KERANGKA TEORI 2.1 Model Komunikasi · disekitar organisasi. Public Relations mempunyai tugas dan wewenang untuk mengembangkan, mengimplementasikan, serta melakukan evaluasi kegiatan-kegiatan

   

Universitas Kristen Petra

 

17

dan Kelley yang menyatakan bahwa dalam menelaah Respon ada tiga

variabel penting, yaitu:

- Perhatian

- Pengertian

- Penerimaan

Bagan 2.1 Teori S-O-R

Sumber: Effendy, 2003, p.255

Teori S-O-R beranggapan bahwa organisme akan melakukan perubahan sikap

jika diterpa oleh suatu stimulus. Organisme menghasilkan perilaku jika ada

kondisi stimulus tertentu pula, sehingga seseorang dapat mengharapkan

kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikan. Unsur – unsur yang menyusun

teori S-O-R yaitu stimulus (pesan), organism (komunikan), dan reponse (efek)

(Effendy, 2003, p.254). Menurut Azwar (2011, p.15), respon timbul apabila

individu dihadapkan pada suatu stimulus yang menghendaki adanya reaksi

individual. Respon diklasifikasikan dalam tiga yaitu, respon kognitif (respon

perseptual dan pernyataan mengenai apa yang diyakini), respon afektif (respon

syaraf simpatetik dan pernyataan afeksi), serta respon perilaku atau konoatif

(respon berupa tindakan dan pernyataan mengenai perilaku) (Azwar, 2011, p.7).

STIMULUS ORGANISME:

1. Perhatian 2. Pengertian 3. Penerimaan 4.  

RESPON

Page 3: 2. KERANGKA TEORI 2.1 Model Komunikasi · disekitar organisasi. Public Relations mempunyai tugas dan wewenang untuk mengembangkan, mengimplementasikan, serta melakukan evaluasi kegiatan-kegiatan

   

Universitas Kristen Petra

 

18

2.2 Public Relations

2.2.1 Definisi Public Relationss

Public Relations menurut Cutlip, Center, dan Broom adalah fungsi

manajemen yang menilai sikap publik, mengidentifikasi kebijaksanaan

dan tata cara seseorang atau organisasi demi kepentingan public serta

merencanakan dan melakukan program kegiatan untuk meraih pengertian

dan dukungan dari public.“ Public Relations is the management function

that establishes and maintains mutually beneficial relationship between an

organization and the publics on whom its success or failure depend.”

(Cutlip, Center, & Broom, 2007, p.5)

Baskin, Aronoff, dan Lattimore mendefinisikan Public Relations

sebagai alat dari manajemen untuk membantu mencapai tujuan organisasi,

merumuskan filosofi organisasi dan juga menjadi fasilitator dalam

perubahan sosial. Public Relations menjalin komunikasi dengan seluruh

publik baik eksternal untuk menjalin hubungan komunikasi dengan

seluruh publik baik internal maupun eksternal untuk membangun relasi

yang positif dan untuk menjaga konsistensi dari lingkungan sosial

disekitar organisasi. Public Relations mempunyai tugas dan wewenang

untuk mengembangkan, mengimplementasikan, serta melakukan evaluasi

kegiatan-kegiatan organisasi yang bertujuan mempertemukan dan

menghasilkan rasa saling pengertian antara organisasi dan publiknya.

“Public Relations is a management function that helps achieve

organizational objectives, define philosophy and facilitate organizational

change. Public Relations practitioners communicate with all relevant

internal and external publics to develop positive relationship and to create

consistency between organizational goals and societal expectations;

public relations practitioners develop, execute and evaluate

organizational programs that promote the exchange of influence and

understanding among an organization’s constituent parts and publics.

(Baskin & Lattimore, 1997, p.5).

Grunig dan Hunt (1984, p. 6) mengatakan bahwa Public Relations

adalah "manajemen komunikasi antara organisasi dengan publiknya”.

Page 4: 2. KERANGKA TEORI 2.1 Model Komunikasi · disekitar organisasi. Public Relations mempunyai tugas dan wewenang untuk mengembangkan, mengimplementasikan, serta melakukan evaluasi kegiatan-kegiatan

   

Universitas Kristen Petra

 

19

Definisi ini menyetarakan PR dengan manajemen komunikasi. PR /

manajemen komunikasi lebih luas dari teknik komunikasi dan juga lebih

luas dari program Public Relations khusus seperti hubungan dengan media

atau publisitas. Public Relations dan manajemen komunikasi menjabarkan

keseluruhan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi komunikasi

organisasi dengan publik / kelompok baik eksternal dan internal yang

mempengaruhi kemampuan organisasi untuk memenuhi tujuan yang

diharapkan.

2.2.2 Public Relations for NonProfit Organizations

Sebuah wilayah yang luas dari pekerjaan Public Relations, dan sumber

dari banyak pekerjaan, adalah organisasi nirlaba. Berbagai lembaga nirlaba

sangatlah menakjubkan, mereka memiliki sejarah dari masyarakat kota

kecil menjadi yayasan internasional raksasa yang mengeluarkan hibah

jutaan dolar (Wilcox, 2005, p.402).

Titik penting tentang organisasi nirlaba adalah bahwa mereka bebas

pajak. Pemerintah federal memberikan mereka status ini karena mereka

meningkatkan kesejahteraan anggotanya, seperti dalam asosiasi

perdagangan, atau meningkatkan kondisi manusia dalam beberapa cara,

seperti lingkungan kerja atau penelitian medis. Banyak organisasi nirlaba

tidak bisa bertahan jika mereka dikenakan pajak karena Public Relations

harus menghadapi tugas mengumpulkan uang untuk membayar

pengeluaran mereka dan membiayai proyek-proyek mereka (Wilcox, 2005,

p.402).

Public Relations for nonprofit Organization adalah hal yang penting.

Hal ini karena lembaga nirlaba membutuhkan kerja PR untuk menyusun

program yang akan dilakukan, menyusun strategi, membantu mencapai

tujuan, menarik perhatian khalayak, dan membentuk citra (Feinglass,

2005, p. 7).

Page 5: 2. KERANGKA TEORI 2.1 Model Komunikasi · disekitar organisasi. Public Relations mempunyai tugas dan wewenang untuk mengembangkan, mengimplementasikan, serta melakukan evaluasi kegiatan-kegiatan

   

Universitas Kristen Petra

 

20

Menurut Mothers Against Drunk Driving dan America Red Cross or

the National Academy of Songwriters, ada tiga cara untuk sukses dalam

kegiatan ini (Feinglass, 2005, p. 7):

1. Ketika membuat kampanye komunikasi dan program-program

seperti acara khusus, situs web internet, brosur, radio dan televisi

yang merangsang minat publik dalam tujuan organisasi dan

mengundang partisipasi publik.

2. Mengembangkan staf yang kuat untuk menangani pekerjaan serta

merekrut relawan dan menjaga mereka tetap antusias sangat

penting.

3. Suatu organisasi menetapkan tujuan penggalangan dana yang

realistis dan rencana untuk mencapainya.

2.2.3 Organisasi Sosial

2.2.3.1 Kategori Organisasi Sosial

Oganisasi sosial nirlaba berdasarkan fungsi dikelompokkan ke

dalam tujuh kategori, antara lain (Wilcox, 2005, p. 411).:

1. Social Service Agencies, melayani kebutuhan sosial dari individu

atau keluarga yang membutuhkan bantuan.

2. Health agencies, organisasi ini bersama-sama melawan penyakit

berbahaya dengan memberikan pendidikan, melakukan penelitian,

dan perawatan ketika yang lain menerima perawatan di dalam

komunitas.

3. Hospitals, peran rumah sakit telah berada pada dimensi baru.

Selain merawat pasien yang sakit dan terluka, rumah sakit

melakukan program kesehatan preventif dan memberikan layanan

lain yang berhubungan dengan kesehatan sosial yang melampaui

konsep kelembagaan tradisional. Rumah sakit mungkin lembaga

yang didukung pajak, organisasi nirlaba, atau usaha mengambil

keuntungan korporasi.

Page 6: 2. KERANGKA TEORI 2.1 Model Komunikasi · disekitar organisasi. Public Relations mempunyai tugas dan wewenang untuk mengembangkan, mengimplementasikan, serta melakukan evaluasi kegiatan-kegiatan

   

Universitas Kristen Petra

 

21

4. Religious Organizations, organisasi ini memiliki fungsi dan tujuan

untuk membimbing seseorang memiliki iman yang kuat melebihi

apa yang hanya mereka pelajari di gereja atau sekolah.

5. Welfare agencies, sebagian pembayaran kesejahteraan terus orang-

orang yang membutuhkan yang dibuat oleh instansi pemerintah,

dengan menggunakan dana pajak yang dihasilkan. petugas

informasi publik dari badan-badan tersebut memiliki fungsinya

yang penting, untuk memastikan bahwa mereka berhak atas

layanan tahu tentang mereka dan untuk meningkatkan

pemahaman publik tentang bagaimana fungsi pelayan.

6. Cultural Organizations, lembaga yang mengurus mengenai

berbagai kegiatan-kegiatan budaya. Seperti pertunjukkan musik,

museum seni, dll.

7. Foundations, suatu organisasi yang membantu masyarakat dalam

hal tertentu dan mendapat bantuan dana dari orang atau keluarga

yang berkecukupan sebagai modal untuk memperoleh tenaga

kerja yang berkualifikasi tinggi.

2.2.4 Fungsi Public Relations

Menurut Oemi, fungsi Public Relations adalah menyelenggarakan

komunikasi yang sifatnya persuasif dan informatif. Jadi, PR dikatakan

berfungsi apabila mampu melakukan tugas dan kewajibannya dengan baik,

berguna atau tidak dalam menunjang tujuan perusahaan dan menjamin

kepentingan publik (Oemi, 2001, p. 35).

Menurut Assumpta, Fungsi PR adalah (Assumpta, 2002, p. 32):

1. Kegiatan yang bertujuan untuk memperoleh goodwill,

kepercayaan, saling pengertian dan juga mendapatkan citra

yang baik dari publik atau masyarakat pada umumnya.

Misalnya saja menyelenggarakan program-program PR.

2. Memiliki sarana untuk menciptakan opini publik yang dapat

diterima dan menguntungkan semua pihak.

Page 7: 2. KERANGKA TEORI 2.1 Model Komunikasi · disekitar organisasi. Public Relations mempunyai tugas dan wewenang untuk mengembangkan, mengimplementasikan, serta melakukan evaluasi kegiatan-kegiatan

   

Universitas Kristen Petra

 

22

3. Unsur penting dalam manajemen guna untuk mencapai tujuan yang

spesifik sesuai dengan harapan publik, tetapi merupakan

kekhasan perusahaan. Sangatlah penting bagi organisasi untuk

memiliki warna, budaya, citra, suasana yang kondusif dan

menyenangkan, kinerja meningkat, dan produktivitas dapat

dicapai secara maksimal.

4. Usaha menciptakan hubungan yang harmonis antara perusahaan

dengan publiknya, internal dan eksternal.

2.2.5 Proses Public Relations dalam melakukan suatu program

Menurut Scott M. Cutlip (2009, p. 321), menyatakan bahwa proses

perencanaan program kerja harus melalui empat tahapan atau langkah-langkah

pokok, yang menjadi landasan acuan untuk pelaksanaan program kerja PR, antara

lain:

1. Mendefinisikan problem ( Defining Public Relations Problem)

Dalam tahap ini, penelitian mencakup penyelidikan dan memantau

pengetahuan, opini, sikap dan perilaku pihak-pihak yang terkait dengan,

dan dipengaruhi oleh organisasi. Pada dasarnya ini adalah fungsi inteligen

organisasi. Fungsi ini menyediakan dasar untuk menjawab masalah

dengan menentukan “Apa yang sedang terjadi saat ini?”

2. Perencanaan dan pemrograman (Planning and Programming)

Informasi yang telah dikumpulkan digunakan untuk mengambil keputusan

tentang program publik, strategi tujuan, tindakan dan komunikasi, taktik,

dan sasaran. Langka kedua ini menjawab pertanyaan “Apa yang harus kita

ubah dan mengapa?”

3. Mengambil tindakan dan berkomunikasi (Taking Action and

Communication)

Mengimplementasikan program dan mengkomunikasikan program

yang telah didesain untuk mencapai tujuan spesifik untuk masing-masing

publik dalam rangka mencapai tujuan program. Langka ini menjawab

pertanyaan “ Siapa yang harus melakukan dan menyampaikan, kapan,

dimana, dan bagaimana caranya?”

Page 8: 2. KERANGKA TEORI 2.1 Model Komunikasi · disekitar organisasi. Public Relations mempunyai tugas dan wewenang untuk mengembangkan, mengimplementasikan, serta melakukan evaluasi kegiatan-kegiatan

   

Universitas Kristen Petra

 

23

4. Mengevaluasi Program (Evaluating)

Melakukan penilaian atau persiapan, implementasi dan hasil

program. Penyesuaian akan dilakukan sembari progam dijalankan, dan

didasarkan pada evaluasi atas umpan balik tentang berhasil atau tidak

program tersebut. Langkah ini menjawab pertanyaan “Seberapa baik

langkah yang telah kita lakukan?”

Pada penelitian kali ini, peneliti akan fokus pada tahap ketiga yaitu

mengambil tindakan dan juga pengkomunikasian yang telah dilakukan oleh para

pengurus Bank Sampah Bina Mandiri. Peneliti ingin melihat apa saja yang telah

dilakukan oleh Bina Mandiri dan apakah cara pengkomunikasian mereka

mengenai bank sampah mendapatkan respon dari masyarakat Surabaya?

2.2.5.1 Tahap Mengambil Tindakan dan Komunikasi

Menurut Harold Burson, PR telah memegang peran membantu organisasi

menentukan bukan hanya apa yang dikatakan, tetapi juga apa yang dilakukan.

Beberapa komponen komunikasi dan strategi (Cutlip, 2009, p.392-408):

1. Membingkai Pesan (framing the message)

- Menggunakan media yang paling dekat pandangannya dengan

pandangan audien.

- Untuk topik komunikasi, gunakan sumber komunikasi yang

berkredibilitas tinggi untuk audien.

- Kurangi perbedaan antara posisi komumikator dan audien.

- Menggunakan bahasa dan isu yang sesuai dengan audien.

- Bangun posisi komunikator sebagai opini mayoritas, dengan

mendefinisikan mayoritas dari audien itu sendiri.

- Gunakan identifikasi kelompok audien apabila identifikasi itu

akan membantu menghasilkan respon positif, sebaliknya juga

berlaku.

- Modifikasikan pesan agar sesuai dengan kebutuhan organisasi.

2. Semantik

Page 9: 2. KERANGKA TEORI 2.1 Model Komunikasi · disekitar organisasi. Public Relations mempunyai tugas dan wewenang untuk mengembangkan, mengimplementasikan, serta melakukan evaluasi kegiatan-kegiatan

   

Universitas Kristen Petra

 

24

Semantik adalah ilmu tentang arti kata-kata. Bahasa senantiasa

berubah, selalu muncul kata baru dan kata yang sudah tidak lagi

dipakai. Public Relations harus mampu memilih dan mentrasmisikan

kata ke berbagai audien sehingga kata-kata tersebut dapat dipahami

oleh mereka karena jika memilih kata-kata yang tidak tepat akan

timbul salah intepretasi dari kata-kata tersebut.

3. Simbol

Komunikasi bukan sekedar semantik, komunikasi juga

menggunakan simbol dan stereotip. Simbol menawarkan cara dramatis

dan langsung untuk komunikasi dengan banyak orang dijalur

komunikasi yang panjang. Simbol harus jelas, berbeda, dan memuat

karakteristik organisasi yang menggunakannya, misalnya logo dari

suatu organisasi.

4. Menyebarkan Pesan

Usaha agar ide atau inovasi diterima bukan hanya sekedar memberikan

informasi kepada audien melalui media massa atau publikasi internal.

Komunikasi harus diarahkan pada sasaran yang tepat, bukan ke segala

arah. Ada lima tahap dalam penerimaan pesan:

- Pengetahuan. Mempelajari tentang inovasi dan mendapatkan

pemahaman terhadapnya.

- Persuasi. Mencari lebih banyak informasi dan

mempertimbangkan manfaatnya secara umum.

- Keputusan. Memutuskan untuk mengadopsi atau menolak

setelah mempertimbangkan manfaatnya.

- Implementasi. Para penerima inovasi akan mengaplikasikannya

pada situasi mereka.

- Konfirmasi. Adopsi akan dilanjutkan, atau keputusan untuk

mengadopsi akan diubah berdasarkan evaluasi.

5. Mempertimbangkan kembali proses

Tiga elemen yang ada untuk semua upaya komunikasi adalah

sumber pengirim, pesan, dan tujuan atau penerima. Komunikator harus

Page 10: 2. KERANGKA TEORI 2.1 Model Komunikasi · disekitar organisasi. Public Relations mempunyai tugas dan wewenang untuk mengembangkan, mengimplementasikan, serta melakukan evaluasi kegiatan-kegiatan

   

Universitas Kristen Petra

 

25

memiliki informasi yang memadai dan juga kredibilitas di mata

penerima. Pesan harus sesuai dengan kapasitas pemahaman penerima

dan relevan dengan kepentingan atau kebutuhan penerima. Pesan juga

harus memotivasi kepentingan penerima dan menimbulkan respon.

2.3 Respon

2.3.1 Definisi Respon

Respon berasal dari kata response, yang berarti balasan atau tanggapan

(reaction). Respon adalah istilah psikologi yang digunakan untuk menamakan

reaksi terhadap rangsang yang diterima oleh panca indra. Hal yang menunjang

dan melatarbelakangi ukuran sebuah respon adalah sikap, persepsi,dan partisipasi.

Respon pada prosesnya didahului sikap seseorang karena sikap merupakan

kecendrungan atau kesediaan seseorang untuk bertingkah laku jika menghadapi

suatu rangsangan tertentu. Jadi, berbicara mengenai respon atau tidak respon

terlepas dari pembahasan sikap. Respon juga diartikan sebagai suatu tingkah laku

atau sikap yang berwujud baik sebelum pemahaman yang mendetail, penelitian,

pengaruh atau penolakan, suka atau tidak suka serta pemanfaatan pada suatu

fenomena tertentu (Sobur, 2003).

Respon sendiri dibagai dalam dua tipe yaitu verbal dan nonverbal. Respon

kognitif verbal merupakan pernyataan mengenai apa yang dipercayai atau diyakini

mengenai objek sikap. Respon kognitif nonverbal lebih sulit diungkapkan

disamping informasi tentang sikap yang diberikannya pun lebih bersifat tidak

langsung. Respon afektif verbal dilihat pada pernyataan verbal perasaan seseorang

mengenai sesuatu. Respon afektif nonverbal berupa rekasi fisik seperti ekspresi

muka yang menjadi petunjuk perasaan seseorang apabila dihadapkan pada objek

sikap. Respon konatif merupakan kecenderungan untuk berbuat atau bertindak.

Dalam bentuk verbal, hal ini terungkap melalui pernyataan keinginan melakukan

atau kecenderungan untuk melakukan. Respon konoatif nonverbal berupa ajakan

pada orang lain (Azwar, 2002, p.20 – 21).

Page 11: 2. KERANGKA TEORI 2.1 Model Komunikasi · disekitar organisasi. Public Relations mempunyai tugas dan wewenang untuk mengembangkan, mengimplementasikan, serta melakukan evaluasi kegiatan-kegiatan

   

Universitas Kristen Petra

 

26

2.3.2. Komponen Respon

Respon memiliki tiga kompenen, yakni komponen Kognitif, Afektif, dan

konatif.

- Komponen Kognitif, yaitu kepercayaan seseorang mengenai apa yang

berlaku atau apa yang benar bagi objek Respon. Kepercayaan datang dari

apa yang telah kita lihat atau apa yang telah kita ketahui. Berdasarkan apa

yang telah kita lihat kemudian akan terbentuk suatu ide atau gagasan

mengenai sifat atau karakteristik umum suatu objek. Sekali kepercayaan

itu terbentuk, maka akan menjadi dasar pengetahuan seseorang mengenai

apa yang diharapkan dari objek tertentu.

- Komponen Afektif, yaitu perasaan yang dimiliki seseorang terhadap suatu

objek. Komponen ini menyangkut masalah emosional terhadap suatu

objek Respon. Objek tersebut dirasakan sebagai hal yang menyenangkan

atau tidak menyenangkan, disukai atau tidak disukai.

- Komponen Konatif, yaitu kecenderungan seseorang untuk berlaku

berkaitan dengan objek Respon yang dihadapinya. Kepercayaan dan

perasaan banyak mempengaruhi perilaku, bagaimana orang berperilaku

dalam situasi tertentu dan terhadap stimulus tertentu, akan banyak

ditentukan oleh bagaimana kepercayaan dan perasaannyaterhadap stimulus

tersebut. Pengertian kecenderungan berperilaku menunjukkan bahwa

komponen konatif meliputi bentuk perilaku yang tidak hanya dapat dilihat

secara langsung saja, tetapi meliputi pula bentuk-bentuk perilaku yang

berupa pernyataan atau perkataan yang diucapkan oleh seseorang (Azwar,

2000).

2.3.3 Respon Kognitif

Secara umum, pengetahuan didefinisikan sebagai informasi yang

tersimpan dalam ingatan sehingga tingkat pengetahuan dapat didefinisikan

sebagai seberapa banyak informasi yang tersimpan dalam ingatan ketika

seseorang menerima sebuah informasi, apakah tinggi, sedang, atau rendah

(Engel, 1994, p.316). Pengetahuan merupakan wujud dari kenyataan atau

Page 12: 2. KERANGKA TEORI 2.1 Model Komunikasi · disekitar organisasi. Public Relations mempunyai tugas dan wewenang untuk mengembangkan, mengimplementasikan, serta melakukan evaluasi kegiatan-kegiatan

   

Universitas Kristen Petra

 

27

kebenaran, informasi dan prinsip-prinsip yang dimiliki oleh umat manusia.

Jika seseorang mengetahui sesuatu berarti ia mengamati secara langsung,

memilik pengalaman, mengenali atau sudah biasa terhadap suatu hal,

menginsyafi kesamaan dengan yang sudah lebih dulu diketahui, memahami,

meyakini atau merasa pasti, serta menyadari kebenaran tentang suatu hal

(Kincaid, Schramm, 1987, p. 115).

Salah satu cara mengukur pengetahuan menurut Engel, Blackwell dan

Miniard (1994) adalah dengan mengukur pengetahuan objektif (objective

knowledge). Pengukuran ini dilakukan dengan cara menyadap apa yang benar-

benar sudah disimpan oleh konsumen di dalam ingatan. Teori kognitif

menghadirkan kapasitas mental seseorang untuk mengelolah suatu informasi.

Kapasitas ini mengacu pada kognitif perorangan yang berdasarkan waktu

untuk pengolahan informasi.

2.3.4 Aspek Respon Kognitif

Respon kognitif Menurut Bloom (1956) tujuan utama respon kognitif

terdiri atas enam bagian

a. Pengetahuan (knowledge)

Mengacu kepada kemampuan mengenal materi yang sudah

dipelajari dari yang sederhana sampai pada teori-teori yang sukar. Yang

penting adalah kemampuan mengingat keterangan dengan benar

b. Pemahaman (comprehension)

Mengacu kepada kemampuan memahami makna materi. Aspek ini

satu tingkat di atas pengetahuan dan merupakan tingkat berpikir yang

rendah.

c. Penerapan (application)

Mengacu kepada kemampuan menggunakan atau menerapkan

materi yang sudah dipelajari pada situasi yang baru dan menyangkut

Page 13: 2. KERANGKA TEORI 2.1 Model Komunikasi · disekitar organisasi. Public Relations mempunyai tugas dan wewenang untuk mengembangkan, mengimplementasikan, serta melakukan evaluasi kegiatan-kegiatan

   

Universitas Kristen Petra

 

28

penggunaan aturan dan prinsip. Penerapan merupakan tingkat kemampuan

berpikir yang lebih tinggi daripada pemahaman.

d. Analisis (analysis)

Mengacu kepada kemampun menguraikan materi ke dalam

komponen-komponen atau faktor-faktor penyebabnya dan mampu

memahami hubungan di antara bagian yang satu dengan yang lainnya

sehingga struktur dan aturannya dapat lebih dimengerti. Analisis

merupakan tingkat kemampuan berpikir yang lebih tinggi daripada aspek

pemahaman maupun penerapan.

e. Sintesa (synthesis)

Mengacu kepada kemampuan memadukan konsep atau komponen-

komponen sehingga membentuk suatu pola struktur atau bentuk baru.

Aspek ini memerluakn tingkah laku yang kreatif. Sintesis merupakan

kemampuan tingkat berpikir yang lebih tinggi daripada kemampuan

sebelumnya.

f. Evaluasi (evaluation)

Mengacu kemampuan memberikan pertimbangan terhadap nilai-

nilai materi untuk tujuan tertentu. Evaluasi merupakan tingkat kemampuan

berpikir yang tinggi.

2.4 Media Komunikasi

Media adalah alat perantara, sedangkan media komunikasi adalah alat

perantara dalam proses komunikasi. Dengan kata lain, media komunikasi adalah

perantara dari seorang komunikator kepada komunikan dalam menyampaikan isi

pesan dan menerima umpan balik dari komunikan ( Soehoet, 2003, p.4).

Sedangkan definisi lain mendefinisikan media komunikasi ialah alat ataupun

sarana yang digunakan dalam proses komunikasi yang dikenal sebagai channel

atau saluran (Pareno, 2002, p.32). John Vivian secara fundamental

Page 14: 2. KERANGKA TEORI 2.1 Model Komunikasi · disekitar organisasi. Public Relations mempunyai tugas dan wewenang untuk mengembangkan, mengimplementasikan, serta melakukan evaluasi kegiatan-kegiatan

   

Universitas Kristen Petra

 

29

mengklasifikasikan media secara umum berdasarkan teknologi yang digunakan

menjadi (Vivian, 2008, p. 26):

1. Printing

Media cetak yang terdiri atas buku, koran, dan majalah.

2. Chemistry

Termasuk fotografi dan film yang menggunakan teknologi kimia

dalam prosesnya.

3. Elektronics

Termasuk rekaman suara atau phonograph, telegraph, radio, dan

televisi.

4. New Technologies

Termasuk di dalamnya orbit satelit dan tv cable yang menggunakan

gelombang satelit sebagai komunikasi.

5. Digital Integration

Termasuk di dalamnya adalah semi konduktor yang berupa chip,

merupakan inovasi yang digunakan dalam jaringan komunikasi

modern dan internet.

2.5 Elemen – elemen dalam event / program

Di dalam membuat suatu kegiatan, program atau event, ada beberapa

elemen yang perlu diperhatikan agar kegiatan dapat sukses diselenggarakan.

Elemen-elemen tersebut adalah (Pudjiastuti, 2010):

1. Who, berkaitan dengan khalayak sasaran, pengisi acara serta siapa saja

yang terlibat dan bertanggung jawab.

2. When, berkaitan dengan cermat dan penuh perhitungan sesuai dengan

ketersediaan waktu khalayak. Ini penting dilakukan agar kegiatan yang

akan diadakan dihadiri banyak sasaran khalayak.

3. Where, berkaitan dengan lokasi penyelenggaraan serta fasilitas

pendukung. Banyak pertimbangan yang harus dilakukan ketika memilih

tempat, antara lain: strategis, lokasi sesuai dengan kondisi khalayak

sasaran, mampu menampung semua khalayak, fasilitas yang tersedia di

lokasi, dan kegiatan yang diadakan outdoor atau indoor.

Page 15: 2. KERANGKA TEORI 2.1 Model Komunikasi · disekitar organisasi. Public Relations mempunyai tugas dan wewenang untuk mengembangkan, mengimplementasikan, serta melakukan evaluasi kegiatan-kegiatan

   

Universitas Kristen Petra

 

30

4. Why, berkaitan dengan tujuan dan maksud penyelenggaraan kegiatan.

Tujuannya harus ditentukan dengan SMARRTT (specific, measurable,

achievable, realistic, relevant, targeted, timed).

5. What, berkaitan dengan bentuk acara, format acara, dan kesan yang ingin

ditampilkan.

6. How, berkaitan dengan perencanaan dan pelaksanaan acara meliputi:

ramah tamah, fasilitas, staff briefing, katering, perjalanan, informasi,

follow up, dan evaluasi.

2.6 Komunitas

2.6.1. Definisi Komunitas

Dalton et al (2007) menyatakan komunitas sebagai wadah dimana ide

individu-individu muncul bersama-sama di dalam beberapa kegiatan atau usaha

bersama maupun hanya karena adanya kedekatan secara geografis. Hal ini sejalan

dengan pernyataan dari Sarason pada tahun 1974 (dalam Dalton et al, 2007)

bahwa komunitas adalah penyedia dengan mudah jaringan hubungan salaing

mendukung satu sama lain dan masing-masing individu memiliki ketergantungan

di dalamnya.

Berdasarkan makna kata menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,

komunitas adalah kelompok organisme yang terdiri dari individu-individu yang

hidup dan saling berinteraksi satu sama lain di daerah tertentu. Namun

selanjutnya, Dalton et al (2007) menyatakan bahwa definisi dari sebuah

komunitas merupakan defenisi yang diberikan oleh komunitas itu sendiri,

sehingga setiap komunitas akan berbeda-beda dalam mendefenisikan

komunitasnya.

Kata komunitas berasal dari bahasa Latin yaitu communis, yang berarti

umum, publik yang saling berbagi. Istilah community dalam bahasa inggris

berasal dari istilah Latin yaitu communitatus, awalan “Com-“ mengandung arti

dengan atau bersama, “-Munis-“ mempunyai arti perubahan atau pertukaran, dan

akhiran “-tatus” berarti kecil, intim, atau lokal (Dalton et al 2007). Sejak akhir

abad ke 19, istilah komunitas mempunyai makna sebuah perkumpulan dengan

Page 16: 2. KERANGKA TEORI 2.1 Model Komunikasi · disekitar organisasi. Public Relations mempunyai tugas dan wewenang untuk mengembangkan, mengimplementasikan, serta melakukan evaluasi kegiatan-kegiatan

   

Universitas Kristen Petra

 

31

harapan dapat demakin dekat dan harmonis antara sesama anggota (Elias 1974,

dikutip oleh Hogget 1997). Kemudian beberapa definisi tentang komunitas mulai

bermunculan. Beberapa memfokuskan komunitas sebagai daerah geografis;

sebuah kelompok yang terdiri dari beberapa orang yang tinggal berdekatan; dan

ada yang melihat komunitas sebagai daerah yang mempunyai kehidupan yang

sama. Komunitas dapat berarti sebuah nilai (Frazer, 2000). Komunitas dapat

digunakan untuk membawa nilai-nilai seperti: solidaritas, komitmen, saling

tolong-menolong, dan kepercayaan.

Pengertian komunitas mengacu pada sekumpulan orang yang saling

berbagi perhatian, masalah, atau kegemaran terhadap suatu topik dan

memperdalam pengetahuan serta keahlian mereka dengan saling berinteraksi

secara terus menerus (Wenger, 2004). Komunitas merupakan bagian dari

masyarakat yang saling berbagi informasi mengenai suatu subjek tertentu. Mereka

mendiskusikan keadaan, aspirasi dan kebutuhan mereka . Pengertian komunitas

ialah sekelompok orang yang berinteraksi dan saling berbagi sesuatu secara

berkelompok.

2.6.2 Komponen Komunitas

Menurut Crow dan Allan (1994), komunitas dapat terbagi menjadi 3

komponen:

1. Berdasarkan Lokasi atau Tempat

Wilayah atau tempat sebuah komunitas dapat dilihat sebagai tempat

dimana sekumpulan orang mempunyai sesuatu yang sama secara geografis

2. Berdasarkan Minat

Sekelompok orang yang mendirikan suatu komunitas karena mempunyai

ketertarikan dan minat yang sama, misalnya agama, pekerjaan, suku, ras, maupun

berdasarkan gender.

3. Berdasarkan Komuni

Page 17: 2. KERANGKA TEORI 2.1 Model Komunikasi · disekitar organisasi. Public Relations mempunyai tugas dan wewenang untuk mengembangkan, mengimplementasikan, serta melakukan evaluasi kegiatan-kegiatan

   

Universitas Kristen Petra

 

32

Komuni dapat berarti ide dasar yang dapat mendukung komunitas itu

sendiri.

2.6.3 Bentuk-bentuk Komunitas

Menurut Wenger (2002), Komunitas mempunyai berbagai macam bentuk

dan karakteristik, diantaranya:

1. Besar atau Kecil

Beberapa komunitas hanya terdiri dari beberapa anggota atau

bahkan terdiri dari 1000 anggota. Besar atau kecilnya anggota tidak

menjadi masalah, meskipun demikian komunitas yang mempunyai

banyak anggota biasanya dibagi menjadi sub divisi berdasarkan

wilayah atau sub topik tertentu.

2. Berumur Panjang atau Berumur Pendek

Perkembangan sebuah komunitas memerlukan waktu yang lama,

sedangkan jangka waktu eksis sebuah komunitas sangat beragam.

Terdapat beberapa komunitas yang tetap bertahan dalam waktu

puluhan tahun, tetapi ada pula komunitas yang berumur pendek.

3. Terpusat atau Tersebar

Mayoritas sebuah komunitas berawal dari sekelompok orang yang

bekerja di tempat yang sama atau tempat tinggal yang berdekatan.

Mereka saling berinteraksi secara tetap dan bahkan ada beberapa

komunitas yang tersebar di beberapa wilayah.

4. Homogen atau Heterogen

Beberapa komunitas berasal dari latar belakang yang sama, atau

ada yang terdiri dari latar belakang yang berbeda. Jika berasal dari

latar belakang yang sama komunikasi lebih mudah terjalin, sebaliknya

Page 18: 2. KERANGKA TEORI 2.1 Model Komunikasi · disekitar organisasi. Public Relations mempunyai tugas dan wewenang untuk mengembangkan, mengimplementasikan, serta melakukan evaluasi kegiatan-kegiatan

   

Universitas Kristen Petra

 

33

jika komunitas terdiri dari berbagai macam latar belakang diperlukan

rasa saling menghargai satu sama lain.

5. Internal atau Eksternal

Sebuah komunitas dapat bertahan sepenuhnya dalam unit bisnis

atau bekerjasama dengan divisi yang berbeda. Beberapa komunitas

bahkan bekerjasama dengan organisasi yang berbeda.

6. Spontan atau Disengaja

Terdapat beberapa komunitas yang berdiri tanpa adanya intervensi

atau usaha pengembangan dari organisasi. Anggota secara spontan

bergabung karena kebutuhan berbagi informasi dan membutuhkan

rekan yang mempunyai minat yang sama. Pada beberapa kasus,

terdapat komunitas yang secara sengaja didirikan untuk

mengaspirasikan kebutuhan anggota. Komunitas yang didirikan secara

spontan atau disengaja tidak menentukan formal atau tidaknya sebuah

komunitas.

7. Tidak Dikenal atau Dibawah sebuah Institusi

Komunitas mempunyai berbagai macam hubungan dengan

organisasi, baik itu komunitas yang tidak dikenali, maupun komunitas

yang berdiri dibawah sebuah insitusi.

Berdasarkan teori diatas, Bina Mandiri memiliki bentuk kecil, tersebar,

masih berumur pendek, homogen, eksternal, spontan dan ada dibawah suatu

institusi.

2.6.4. Karakteristik komunitas

Untuk membangun sebuah komunitas yang efektif, sangat penting untuk

mengetahui 7 elemen atau karakteristik yang dibutuhkan dalam sebuah komunitas,

yaitu:

Page 19: 2. KERANGKA TEORI 2.1 Model Komunikasi · disekitar organisasi. Public Relations mempunyai tugas dan wewenang untuk mengembangkan, mengimplementasikan, serta melakukan evaluasi kegiatan-kegiatan

   

Universitas Kristen Petra

 

34

1. Kontak Sosial

Untuk menjadi bagian dari suatu komunitas, sangat penting untuk saling

melakukan kontak dengan anggota komunitas. Interaksi, membuat suatu program,

adalah salah satu contoh dari kontak sosial.

2. Berbagi nilai-nilai

Dalam komunitas, harus ada seperangkat tujuan dan nilai yang diyakini

dan dipenuhi secara konsisten. Sebagai contoh ialah ekspresi dari sebuah nilai,

yaitu multikultural, bahasa spesifik, bidang pekerjaan yang sama.

3. Komunikasi

Dalam komunitas harus mempunyai media komunikasi antara sesama

anggota, sebagai contoh: voice mail, e-mail, web pages, pertemuan, buletin, dan

tatap muka. Jika terdapat lebih dari satu media komunikasi maka dapat

menjangkau lebih banyak orang.

4. Peraturan

Sebuah komunitas harus memiliki peraturan yang dijadikan standar dalam

menjalani rutinitas komunitas tersebut. Setiap anggota memberikan saran dalam

menyusun peraturan tersebut dan harus konsisten.

5. Partisipasi Anggota

Partisipasi aktif anggota ke dalam komunitas dapat membantu

perkembangan komunitas dan pengetahuan anggota maupun kelompok.

Komitmen dan rasa kebersamaan sangat penting.

6. Sarana

Sebuah komunitas memerlukan tempat untuk berkumpul dan berinteraksi

antar sesama anggota.

Page 20: 2. KERANGKA TEORI 2.1 Model Komunikasi · disekitar organisasi. Public Relations mempunyai tugas dan wewenang untuk mengembangkan, mengimplementasikan, serta melakukan evaluasi kegiatan-kegiatan

   

Universitas Kristen Petra

 

35

7. Rasa Kebersamaan

Anggota komunitas harus merasa diterima oleh kelompok dan merasa

dihargai.

2.7 Nisbah Antar Konsep

Teori S-O-R (Stimulus-Organism-Respon) merupakan efek yang

menimbulkan reaksi khusus, sehingga seseorang dapat mengharapkan dan

memperkirakan kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikan. Unsur-unsur yang

mempengaruhi adalah Pesan (Stimulus), Komunikan (organism), dan juga efek

(response). Dalam proses komunikasi berkenaan dengan perubahan sikap adalah

aspek “how” (bagaimana) bukan “what” (apa) dan “why” (mengapa). Dalam

proses perubahan sikap tampak bahwa sikap dapat berubah, hanya jika stimulus

yang menerpa benar-benar melebihi semula.

Stimulus atau pesan yang disampaikan mungkin akan diterima atau

ditolak. Komunikasi akan berlangsung jika komunikan memiliki perhatian

terhadap stimulus tersebut. Setelah tertarik, komunikan akan memasuki tahap

mengerti dan akan berlanjut pada tahap mengolah dan menerimanya. Setelah

menerima stimulus tersebut, maka terjadilah perubahan respon pada komunikan

tersebut.

Respon berasal dari kata response, yang berarti balasan atau tanggapan

(reaction). Respon adalah istilah psikologi yang digunakan untuk menamakan

reaksi terhadap rangsang yang diterima oleh panca indra. Hal yang menunjang

dan melatarbelakangi ukuran sebuah respon adalah sikap, persepsi,dan partisipasi.

Respon pada prosesnya didahului sikap seseorang karena sikap merupakan

kecendrungan atau kesediaan seseorang untuk bertingkah laku jika menghadapi

suatu rangsangan tertentu. Jadi, berbicara mengenai respon atau tidak respon

terlepas dari pembahasan sikap. Respon juga diartikan sebagai suatu tingkah laku

atau sikap yang berwujud baik sebelum pemahaman yang mendetail, penelitian,

pengaruh atau penolakan, suka atau tidak suka serta pemanfaatan pada suatu

fenomena tertentu.

Page 21: 2. KERANGKA TEORI 2.1 Model Komunikasi · disekitar organisasi. Public Relations mempunyai tugas dan wewenang untuk mengembangkan, mengimplementasikan, serta melakukan evaluasi kegiatan-kegiatan

   

Universitas Kristen Petra

 

36

Suatu perusahaan, lembaga, atau organisasi melakukan komunikasi

dengan publik bukan merupakan suatu hal yang mudah. Butuh perencanaan

sebelum melakukan komunikasi, sehingga dewasa ini ada bagian khusus dalam

suatu perusahaan, organisasi, lembaga, atau organisasi yang berperan untuk

merencanakan dan menyelanggarakan komunikasi yang dikenal sebagai bagian

Public Relations. Dengan demikian, peran Public Relations dalam suatu

organisasi atau lembaga adalah “ menyelenggarakan komunikasi timbal balik (two

way communication) antara lembaga atau organisasi dengan pihak publik yang

bertujuan untuk menciptakan saling pengertian dan dukungan bagi tercapainya

suatu tujuan tertentu, kebijakan, kegiatan produksi barang atau pelayanan jasa,

dan sebagainya, demi kemajuan perusahaan atau citra positif bagi lembaga

bersangkutan. Jadi, kegiatan Public Relations tersebut sangat erat hubungannya

dengan pembentukan opini publik dan perubahan sikap dari masyarakat”.

Salah satu cara Public Relations untuk mencapai tujuan dan cita-cita dari

perusahaan atau organisasi adalah dengan menyelenggarakan program Public

Relations. Program tersebut yang kemudian dikomunikasikan melalui cara-cara

yang memang telah disiapkan oleh Public Relations atau disebut strategi Public

Relations. Dalam membuat suatu program Public Relations ada 4 tahapan yang

harus dilakukan, yaitu: mendefinisikan problem Public Relations, perencanaan

dan pemograman, mengambil tindakan dan berkomunikasi, dan melakukan

evaluasi program.

Salah satu program yang ingin dikomunikasikan oleh peneliti kepada

masyarakat adalah Bank sampah. Para aktivis yayasan Cita Bina Insani

membentuk bank sampah pada tanggal 11 Oktober 2010. Bank sampah sendiri

adalah jenis program usaha yang disebut social enterprise. Program ini tidak

mungkin dilaksanakan, jika tujuannya hanya profit. Mengelola bank sampah harus

ada misi sosialnya.

Page 22: 2. KERANGKA TEORI 2.1 Model Komunikasi · disekitar organisasi. Public Relations mempunyai tugas dan wewenang untuk mengembangkan, mengimplementasikan, serta melakukan evaluasi kegiatan-kegiatan

   

Universitas Kristen Petra

 

37

2.8 Kerangka Pemikiran

Gambar 2.2. Kerangka Berpikir

Sumber: Olahan Peneliti, 2014

Teori S-O-R beranggapan bahwa organisme akan melakukan perubahan sikap jika diterpa oleh suatu stimulus. Organisme menghasilkan perilaku jika ada kondisi stimulus tertentu pula, sehingga seseorang dapat mengharapkan kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikan. Unsur – unsur yang menyusun teori S-O-R yaitu stimulus (pesan), organism (komunikan), dan reponse (efek) (Effendy, 2003, p.254).  

 

Program Bank Sampah yang dilakukan oleh Komunitas Bina Mandiri sejak Oktober 2010. Program ini adalah program yang dikampanyekan agar masyarakat bisa mengetahui program ini. Kampanye adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan tujuan untuk mempengaruhi khalayak tertentu untuk membujuk dan memotivasi khalayak untuk berpartisipasi terhadap sesuatu dan menciptakan dampak sesuai yang direncanakan. Kampanye dilaksanakan dengan tema spesifik dan dalam waktu yang tertentu. (Ruslan, 2007, p. 24). Hal ini sesuai dengan tujuan dari Komunitas Bina Mandiri untuk mempengaruhi masyrakat dalam hal pengolahan sampah dan ingin menciptakan perubahan agar masyarakat bisa mengolah sampah.

 

Program bank sampah dikomunikasikan kepada masyarakat melalui penyuluhan-penyuluhan di setiap kelurahan yang ada di seluruh wilayah Surabaya. Selain itu juga melalui media cetak, media massa dan sosial media. Media cetak melalui koran Jawapos pada rubrik Green and Clean, media massa disiarkan di Trans 7, sedangkan sosial media melalui web, facebook, dan twitter.

Respon diartikan sebagai suatu tingkah laku atau sikap yang berwujud baik sebelum pemahaman yang mendetail, penelitian, pengaruh atau penolakan, suka atau tidak suka serta pemanfaatan pada suatu fenomena tertentu (Sobur, 2003).  

 

Respon Kognitif merupakan kepercayaan seseorang mengenai apa yang berlaku atau apa yang benar bagi objek Respon. Kepercayaan datang dari apa yang telah kita lihat atau apa yang telah kita ketahui. Berdasarkan apa yang telah kita lihat kemudian akan terbentuk suatu ide atau gagasan mengenai sifat atau karakteristik umum suatu objek. Sekali kepercayaan itu terbentuk, maka akan menjadi dasar pengetahuan seseorang mengenai apa yang diharapkan dari objek tertentu.

 

Respon Kognitif Masyarakat Kelurahan Bratang Surabaya Mengenai Program “Bank Sampah” yang Dilakukan oleh Komunitas Bina Mandiri

 

Peneliti melakukan survei dengan menyebarkan kuesioner kepada sampel penelitian

 

Respon Tinggi mengenai bank sampah

Respon Sedang mengenai bank sampah Sedang

Respon Rendah mengenai bank sampah

Tahap Perencanaan dan pemrograman (Planning and Programming) Informasi yang telah dikumpulkan digunakan untuk mengambil keputusan tentang program publik, strategi tujuan, tindakan dan komunikasi, taktik, dan sasaran. Langka kedua ini menjawab pertanyaan “Apa yang harus kita ubah dan mengapa?” (Cutlip, 2009, p,321)