199
Peningkatan Kualitas Pembelajaran Dan Optimalisasi Peran Kepala Sekolah Dalam Supervisi Akademik Di Sekolah Dasar Negeri 3 Sawangan Disusun sebagai laporan akhir kegiatan On The Job Learning pada pendidikan dan pelatihan calon kepala sekolah Periode : 2 Agustus s/d 2 November 2013 Oleh NAMA : PUJI KURNIATUN, S.Pd UNIT KERJA : SDN 3 SAWANGAN NIP : 19750326 199803 2 006 PROGRAM PENYIAPAN CALON KEPALA SEKOLAH

2. LAPORAN TINDAK KEPEMIMPINAN.doc

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 2. LAPORAN TINDAK KEPEMIMPINAN.doc

Peningkatan Kualitas Pembelajaran Dan Optimalisasi Peran Kepala Sekolah Dalam

Supervisi Akademik Di Sekolah Dasar Negeri 3 Sawangan

Disusun sebagai laporan akhir kegiatan On The Job Learning

pada pendidikan dan pelatihan calon kepala sekolah

Periode : 2 Agustus s/d 2 November 2013

Oleh

NAMA : PUJI KURNIATUN, S.Pd

UNIT KERJA : SDN 3 SAWANGAN

NIP : 19750326 199803 2 006

PROGRAM PENYIAPAN CALON KEPALA SEKOLAH

KERJA SAMA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN

OLAHRAGA KABUPATEN BANJARNEGARA

DENGAN LPMP JAWA TENGAH

2013

Page 2: 2. LAPORAN TINDAK KEPEMIMPINAN.doc

Lembar Pengesahan1.

2.

3

Jenis Laporan

Judul

Identitas Penyusun

a. Nama Lengkap

b. NIP

c. Pangkat/Gol

d. Unit Kerja

e. Alamat Kantor

:

:

:

:

:

:

Laporan Tindak Kepemimpinan On The Job

Learning (OJL) Calon Kepala Sekolah di

Dinas Pendidikan Kabupaten Banjarnegara

Tahun 2013

Peningkatan Kualitas Pembelajaran Dan

Optimalisasi Peran Kepala Sekolah Dalam

Supervisi Akademik Di SD Negeri 3

Sawangan

Puji Kurniatun, S.Pd

19750326 199803 2 006

Pembina / IVa

SD Negeri 3 Sawangan, UPT. Dindikpora

Kecamatan Punggelan, Banjarnegara

RT1/RW4 Desa Sawangan, Kec. Punggelan

Banjarnegara, 20 September 2013

Penyusun

PUJI KURNIATUN, S.PdNIP.19750326 199803 2 006

Mengesahkan

Pendamping OJL

Drs. SLAMET TRIHARTANTONIP. 19660105 199103 1 010

Banjarnegara, 2 November 2013

Kepala SDN 3 Sawangan

KHALIMI, S.Pd.INIP.19590312 198405 1 002

Laporan OJL Puji Kurniatun SDN 3 Sawangan

ii

Page 3: 2. LAPORAN TINDAK KEPEMIMPINAN.doc

Kata Pengantar

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam dan segala

isinya, Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Shalawat dan salam senantiasa

tercurah atas junjungan Nabiyyullah Muhammad SAW. Berkat curahan rahmat dan

kasih sayang Allah SWT jualah, sehingga laporan akhir kegiatan On The Job

Learning (OJL) pada Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah yang berjudul

“Peningkatan Kualitas Pembelajaran Dan Optimalisasi Peran Kepala Sekolah Dalam

Supervisi Akademik Di SD Negeri 3 Sawangan” ini dapat diselesaikan dengan baik.

Dalam proses penyusunan hingga penyelesaian laporan ini, merupakan

suatu pengalaman dan pelajaran yang sangat berharga bagi penulis. Walau diakui

terasa sangat melelahkan, namun berkat bantuan, bimbingan, dan dorongan dari

berbagai pihak, khususnya Bapak dan Ibu pendamping Diklat, Alhamdulillah

akhirnya laporan kegiatan OJL ini selesai juga.

Demikian pula ucapan terima kasih yang tak terhingga penulis haturkan

kepada Drs. Muhdi, M.Pd. selaku Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga

Kabupaten Banjarnegara yang telah banyak membantu sejak awal seleksi sampai

pelaksanaan diklat selesai. Ucapan terima kasih juga penulis haturkan kepada Kepala

Bidang ketenagaan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Banjarnegara

yang menjadi penanggungjawab pelaksanaan diklat calon kepala sekolah yang telah

banyak membantu sejak seleksi sampai pelaksanaan diklat selesai.

Dan tak lupa ucapan terimakasih tak terhingga kepada semua Fasilitator /

Master Trainer LPMP terutama Drs Slamet Trihartanto yang telah membimbing dan

mengarahkan penulis dalam penyusunan Laporan Tindak Kememimpinan ini.

Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada KUPT dan pengawas TK/SD

Dindikpora Kecamatan Punggelan yang telah memberikan arahan dan masukan

kepada kami dalam pelaksanaan OJL, dan juga ucapan terima kasih terkhusus

penulis sampaikan kepada Khalimi, S.Pd.I selaku kepala sekolah SDN 3 Sawangan

yang telah banyak membantu, memberikan masukan dan bimbingan selama

pelaksanaan magang pada kegiatan OJL.

Laporan OJL Puji Kurniatun SDN 3 Sawangan

iii

Page 4: 2. LAPORAN TINDAK KEPEMIMPINAN.doc

Ucapan terima kasih penulis sampaikan juga kepada Munasir, S.Pd.SD

sebagai guru yunior SDN 3 Sawangan yang bersedia diobservasi pada kegiatan

supervisi akademik peserta diklat calon kepala sekolah.

Tak terlupakan, ucapan terima kasih penulis sampaikan pula kepada

pendidik dan tenaga pendidik serta peserta didik SDN 3 Sawangan yang telah banyak

membantu memberikan data dan informasi kepada penulis dalam melakukan kajian-

kajian dan pelaksanaan rencana tindak kepemimpinan calon kepala sekolah.

Teristimewa terimakasihku buat suami dan anakku tercinta yang telah

membantu dan mendukung terselesainya tugas ini.

Terakhir, ucapan terima kasih yang tak terhingga penulis sampaikan kepada

semua teman peserta diklat calon kepala sekolah kabupaten Banjarnegara tahun 2013

atas kerja sama yang terbangun selama ini mulai dari awal seleksi sampai kegiatan

OJL berakhir.

Kiranya laporan kegiatan OJL ini dapat bermanfaat, dan semoga segala

bantuan, pengorbanan dan dorongan yang diberikan oleh berbagai pihak, mendapat

ganjaran dan pahala dari Allah SWT, Amin.

Penulis,

Laporan OJL Puji Kurniatun SDN 3 Sawangan

iv

Page 5: 2. LAPORAN TINDAK KEPEMIMPINAN.doc

Daftar Isi

halaman

Halaman Judul …………………...................................................................

Pengesahan.....................................................................................................

Kata Pengantar ...............................................................................................

Daftar Isi ........................................................................................................

Daftar Lampiran ............................................................................................

Daftar Tabel...................................................................................................

Daftar Gambar...............................................................................................

Bab 1. PENDAHULUAN……………………………...................................

A. Latar Belakang ............................................................................

B. Tujuan ..........................………………………...........................

C. Hasil yang Diharapkan ...............................................................

Bab II. KONDISI NYATA SEKOLAH SDN 3 SAWANGAN.....................

A. Profil SDN 3 Sawangan ..............................................................

B. Permasalahan yang di temukan di lapangan ...............................

Bab III. RENCANA TINDAK KEPEMIMPINAN........................................

A. Pelaksanaan Rencana Tindak Kepemimpinan

1. Rasional..................................................................................

2. Kerangka Pemikiran..............................................................

3. Implementasi Program ..........................................................

a. Pelaksanaan RTK I….........................................................

b. Pelaksanaan RTK 2............................................................

B. Observasi Guru Junior ...............................................................

1. Siklus I....................................................................................

a. Pra Observasi......................................................................

b. Observasi............................................................................

c. Pasca Observasi..................................................................

i

ii

iii

v

vii

viii

ix

1

1

2

3

4

4

12

16

16

32

34

34

36

40

42

42

43

45

Laporan OJL Puji Kurniatun SDN 3 Sawangan

v

Page 6: 2. LAPORAN TINDAK KEPEMIMPINAN.doc

2. Siklus II ………………………..............................................

a. Pra Observasi......................................................................

b. Observasi............................................................................

c. Pasca Observasi..................................................................

C. PENYUSUNAN PERANGKAT PEMBELAJARAN

1. Silabus....................................................................................

2. RPP.........................................................................................

3. Bahan Ajar..............................................................................

4. Instrumen Evaluasi.................................................................

D. Kajian Hasil On The Job Learning ............................................

1. Kajian RKS/RKAS ..............................................................

2. Kajian Pengelolaan Kurikulum ............................................

3. Kajian Pengelolaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan……

4. Kajian Pengelolaan Sarana Prasarana ..................................

5. Kajian Pengelolaan Peserta Didik ........................................

6. Kajian Pengelolaan Keuangan ............................................

7. Kajian Pengelolaan Administrasi Sekolah ...........................

8. Kajian Pengelolaan Pemanfaatan TIK dalam Pembelajaran...

9. Kajian Monitoring dan Evaluasi ..........................................

Bab IV PENUTUP ………………………………….....................................

A. Kesimpulan ………………………………….............................

B. Saran-saran .................................................................................

47

47

47

50

51

56

57

59

62

62

68

73

78

84

91

96

102

104

113

113

114

Laporan OJL Puji Kurniatun SDN 3 Sawangan

vi

Page 7: 2. LAPORAN TINDAK KEPEMIMPINAN.doc

Daftar Lampiran

Nomor

1. Instrumen Kajian RKJM dan RKAS

2. Instrumen Kajian Pengelolaan Kurikulum

3. Instrumen Kajian Pengelolaan Pendidik dan Tendik

4. Instrumen Kajian Pengelolaan Sarana dan Prasarana

5. Instrumen Kajian Pengelolaan Peserta Didik

6. Instrumen Kajian Pengelolaan Keuangan sekolah

7. Instrumen Kajian Tenaga Administrasi Sekolah

8. Instrumen Kajian Pemanfaatan TIK dalam pembelajaran

9. Instrumen Kajian sistim Monitoring dan Evaluasi sekolah

10. Instrumen Kajian Program Supervisi Kepala Sekolah

11. Supervisi Pembelajaran

2.1 Program Supervisi

2.2 Lembar Pengamatan

2.3 Hasil Observasi Guru Yunior

2.4 Silabus Guru Yunior

2.5 RPP Guru Yunior

12. Silabus Peserta On The Job Leaning ( OJL )

13. RPP Peserta On The Job Leaning ( OJL )

14. Rencana Tindak Kepemimpinan

15. Surat Keputusan (SK) melaksanakan OJL

16. Daftar Hadir Sosialisasi On The Job Learning (OJL)

17. Daftar Hadir Pembimbingan On The Job Learning (OJL)

18. Daftar Hadir Peserta dalam Kegiatan On The Job Learning (OJL)

19. Foto Dokumen Kegiatan

Halaman

115

119

126

129

135

140

145

153

155

159

162

162

164

176

182

186

203

211

253

267

268

269

271

272

Laporan OJL Puji Kurniatun SDN 3 Sawangan

vii

Page 8: 2. LAPORAN TINDAK KEPEMIMPINAN.doc

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Tabel interval ………………………………………………. 46

Tabel 2. Kajian Isi RKJM/RKS ………………………………………... 65

Tabel 3. Rencana Tindak Lanjut Kajian RKJM/RKS …………………. 66

Tabel 4. Kajian Kurikulum …………………………………………….. 71

Tabel 5. Rencana Tindak Lanjut Kajian Kurikulum …………………... 72

Tabel 6. Keadaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan ………………... 75

Tabel 7. Progran Kegiatan Pengelolaan PTK ………………………….. 76

Tabel 8. Rencana Tindak Lanjut Kajian Pengelolaan PTK …………… 77

Tabel 9. Rencana Tindak Lanjut Kajian Sarana dan Prasarana ……….. 82

Tabel 10 Rencana Tindak lanjut Kajian peserta Didik 89

Tabel 11. Program Pengelolaan Keuangan ……………………………... 91

Tabel 12. Rencana Tindak Lanjut Kajian Pengelolaan Keuangan ……… 95

Tabel 13. Rencana Tindak Lanjut Kajian Pengelolaan Administrasi …... 100

Tabel 14. Jumlah guru SDN 3 Sawangan yang memanfaatkan TIK 103

Tabel 15. Rencana Tindak Lanjut Kajian Monitoring dan Evaluasi ……. 110

Laporan OJL Puji Kurniatun SDN 3 Sawangan

viii

Page 9: 2. LAPORAN TINDAK KEPEMIMPINAN.doc

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Anyaman Bambu Dukuh Siwatu……………………………. 5

Gambar 2. Kerangka Pemikiran ………………………………………... 33

Gambar 3. Kegiatan Ekstrakurikuler …………………………………… 88

Laporan OJL Puji Kurniatun SDN 3 Sawangan

ix

Page 10: 2. LAPORAN TINDAK KEPEMIMPINAN.doc

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 tahun 2007 tentang

standar Kepala Sekolah/Madrasah menyatakan bahwa Kepala Sekolah sebagai

pemimpin tertinggi di sekolah dituntut memiliki lima dimensi kompetensi yaitu

dimensi kompetensi kepribadian, manajerial, kewirausahaan, supervisi dan

sosial.Tekhnik pelaksanaan Permendiknas tersebut dijabarkan dalam Peraturan

Mentri Pendidikan Nasional Nomor 28 Tahun 2010 tentang Penugasan Guru

sebagai Kepala Sekolah / Madrasah. Amanat utama dari Permen Diknas tersebut

terdiri dari 6 hal, yaitu:

1. Penyiapan calon Kepala Sekolah/Madrasah, sertifikasi kepala sekolah ini

dimulai dari proses lamaran oleh seorang guru, rekrutmen, seleksi, program

penyiapan kepala sekolah, dan dengan proses pembelajaran sertifikat kepala

sekolah, serta diakhiri dengan uji akseptabilitas.

2. Proses Pengangkatan Kepala Sekolah.

3. Masa Tugas.

4. Pengembangan keprofesian berkelanjutan (PKB).

5. Penilaian kinerja kepala sekolah.

6. Mutasi dan pemberhentian guru sebagai kepala sekolah/madrasah.

Selanjutnya, Pasal 11 Permendiknas No. 28/2010 menyatakan bahwa:

(1) Pengembangan keprofesian berkelanjutan meliputi pengembangan

pengetahuan, ketrampilan, dan sikap pada dimensi-dimensi kompetensi

kepribadian, manajerial, kewirausahaan, supervisi, dan sosial.

(2) Pengembangan keprofesian berkelanjutan dilaksanakan melalui

pengembangan diri, publikasi ilmiah, dan/atau karya inovatif.

(3) PKB dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan Direktur

Jendral.

Laporan OJL Puji Kurniatun SDN 3 Sawangan

Page 11: 2. LAPORAN TINDAK KEPEMIMPINAN.doc

2

Sampai saat ini Pusbang Tendik telah berhasil menulis, menguji coba salah satu

dari tujuh BPU untuk PKB Tingkat 1 Kepala Sekolah adalah Supervisi

Akademik.

Output dari kegiatan On The Job Learning adalah terwujudnya kepala sekolah

yang memiliki kemampuan membuat perencanaan, melaksanakan, analisis, dan

melakukan tindak lanjut supervise akademik, sehingga bermuara pada

peningkatan mutu sekolah.

B. Tujuan

Tujuan dari disusunnya Laporan Pelaksanaan Kegiatan On The Job

Learning Pendidikan dan Pelatihan Kepala Sekolah ini adalah untuk :

1. Meningkatkan kompetensi supervisi akademik calon kepala sekolah yang

mencakup : konsep supervisi akademik, membuat rencana program supervisi

akademik, menerapkan tekhnik supervisi akademik, dan melaksanakan

tindak lanjut supervisi akadmik.

2. Memberikan kesempatan kepada calon kepala sekolah untuk mendapatkan

pengalaman dan pembelajaran melalui praktik supervisi akademik dengan

paradigma, pendekatan dan tekhnik - tekhnik yang telah diperoleh selama

kegiatan diklat In Service Learning.

3. Membantu guru mengembangkan kemampuan profesionalnya dalam

memahami kegiatan akademik, kehidupan kelas, mengembangkan

ketrampilan mengajarnya dan menggunakan kemampuannya melalui tekhnik

- tekhnik tertentu.

4. Mendorong guru menerapkan kemampuannya dalam melaksanakan tugas -

tugas mengajarnya, pengembangan kemampuannya sendiri, serta mendorong

guru agar ia memiliki perhatian yang sungguh-sungguh (komitmen) terhadap

tugas dan tanggung jawabnya.

Laporan OJL Puji Kurniatun SDN 3 Sawangan

Page 12: 2. LAPORAN TINDAK KEPEMIMPINAN.doc

3

C. Hasil yang diharapkan

Kompetensi supervisi akademik intinya adalah membina guru dalam

meningkatkan mutu proses pembelajaran. Sasaran supervisi akademik adalah

guru yang meliputi kegiatan proses pembelajaran, penyusunan silabus dan RPP,

pemilihan strategi / metode / tekhnik pembelajaran, penggunaan media dan

tekhnologi informasi pembelajaran, dan penilaian proses dan hasil pembelajaran.

Dengan demikian, kompetensi yang diharapkan dari kagiatan supervisi

akademik bagi calon kepala sekolah diharapkan mampu :

1. Merencanakan program supervisi akademik dalam rangka peningkatan

profesionalisme guru.

2. Melaksanakan supervisi akademik terhadap guru dengan pendekatan dan

tekhnik supervisi yang tepat.

3. Melakukan tindak lanjut hasil supervisi akademik terhadap guru dalam

rangka peningkatan profesionalisme guru.

Laporan OJL Puji Kurniatun SDN 3 Sawangan

Page 13: 2. LAPORAN TINDAK KEPEMIMPINAN.doc

4

BAB II

KONDISI NYATA SEKOLAH MAGANG

A. PROFIL SEKOLAH SDN 3 SAWANGAN

Sekolah Dasar Negeri 3 Sawangan, merupakan pusat pendidikan di dukuh

Siwatu desa Sawangan RT01/R04, SDN 3 Sawangan ini berdiri pada tahun 1984

dan dibangun di atas tanah seluas 1210 dan luas bangunan 374 dengan

nomor statistik sekolah 101030412049 Sekolah ini beralamatkan di dukuh

Siwatu RT 01/RW04, Desa sawangan, Kecamatan Punggelan, Kabupaten

Banjarnegara Kode Pos 53462 Provinsi Jawa Tengah.

Dukuh Siwatu terkenal dengan anyaman tampah (anyaman bambu) jadi

mayoritas penduduknya bekerja sebagai buruh, yaitu buruh nutus tampah. Dan

ada yang bekerja sebagai penggarap sawah, dan kaum lelakinya kebanyakan

bekerja di luar daerah juga sebagai buruh bangunan. Dan sebagian kecil bekerja

sebagai pedangang.Walaupun mayoritas kondisi orang tua kebanyakan kurang

mampu dalam segi materi dan berada di daerah pedesaan tetapi mereka

mempunyai tingkat kepedulian cukup tinggi terhadap sekolah. Terbukti

masyarakat selalu merespon setiap program sekolah dengan antusias. Walaupun

dalam kenyataannya kalau bicara tentang Dukuh Siwatu yang memiliki sejarah

masa lampau yang kurang menyenangkan, yang pada kenyataannya memang

Siwatu merupakan daerah yang tertinggal/daerah minus, Letaknya sebenarnya

dekat dengan kecamatan, tetapi tingkat ekonomi penduduknya masih kalah jauh

dengan desa-desa di sekitarnya. Kalau bicara tentang oyek/krekel ingat Siwatu,

bicara kebodohan merujuk siwatu , bicara tentang segala ketertinggalan pasti

yang di atas sendiri Siwatu. Saya masih ingat sewaktu kecil kalau tidak mau

belajar, malas mandi diolak-olok seperti ini :“ endah-endah kaya bocah Siwatu

bodongedebo, njijihi ora tau adus “ yang artinya kurang lebih sebagai berikut :

“mirip seperti anak Siwatu bodoh sekali dan jorok menjijihkan tidak pernah

mandi” kalau ingat olok-olokan seperti itu rasanya miris sekali. Ciri khas itu

sudah melekat dari dahulu. Menjadi simbol tak tergantikan, tetapi dengan

berkembangnya zaman, dan pembangunan yang berlangsung, Siwatu terus

Laporan OJL Puji Kurniatun SDN 3 Sawangan

Page 14: 2. LAPORAN TINDAK KEPEMIMPINAN.doc

5

berbenah dan simbol yang kurang baik tadi lama-kelamaan mengikis. ,

kelemahan yang selama ini melekat dipermak menjadi sebuah kekuatan untuk

menuju perubahan, Apalagi dengan adanya pendidikan di Siwatu, SDN 3

Sawangan menjadi proyek rehabilitasi simbul dukuh Siwatu dari sebutan

“kebodohan dan keterbelakangan”. Yang tentunya melalui tahapan dan proses.

Dan SDN 3 Sawangan sedikit demi sedikit telah mebuktikannya. Itulah Siwatu

bagian tak terpisahkan dan seirama dengan degup jantung SDN 3 Sawangan .

Gambar 1. Anyaman Tampah Dukuh Siwatu

Di SDN 3 Sawangan terdapat 14 orang pegawai, yang terdiri dari 1 orang

Kepala Sekolah, 8 guru kelas, 3 orang guru mata pelajaran, 1 orang pengelola

perpustakaan, dan 1 orang penjaga sekolah. Dari 14 personil terdiri dari 6 orang

berstatus PNS dan 8 orang tenaga wiyata bhakti. Sedangkan yang bersertifikat

pendidik sebanyak 5 orang. Pada tahun pelajaran 2013/2014 SD Negeri 3

Sawangan membina 78 peserta didik dalam 6 rombongan belajar yang terdiri

dari : kelas I = 11 siswa, kelas II = 16 siswa, Kelas III = 14 siswa, Kelas IV = 13

siswa, Kelas V = 13 dan Kelas VI = 11 siswa.

Sarana dan prasarana yang dimiliki SD Negeri 3 Sawangan antara lain : 6

ruang belajar, 1 ruang guru, 1 kamar dapur, 1 kamar UKS, 1 kamar WC Guru, 1

kamar WC siswa, 1 unit laptop, 2 Printer, seperangkat sound system.

Prestasi guru yang diraih SDN 3 Sawangan tiga tahun terakhir yaitu juara

I dua tahun berturut-turut guru berprestasi tahun 2010-2011 tingkat kecamatan.

Laporan OJL Puji Kurniatun SDN 3 Sawangan

Page 15: 2. LAPORAN TINDAK KEPEMIMPINAN.doc

6

Sedangkan prestasi siswa yaitu juara 3 lomba Calistung (tahun 2010), Juara III

Popda (tahun 2010), Juara I lomba kreatifitas ketrampilan anyamaan bambu

tingkat kecamatan (tahun 2010), Juara 1 lomba bercerita tingkat kecamatan (th

2011) dan Juara III lomba bercerita Tingkat Kabupaten (tahun 2011)

SDN 3 Sawangan Mempunyai visi yaitu : Unggul dalam prestasi, santun

dalam perilaku berakar pada budaya bangsa, berdasarkan iman dan taqwa. Dan

Misi SDN 3 Sawangan yaitu :

a. Menyelenggarakan kegiatan pembelajaran yang efektif, agar setiap siswa

optimal

b. Menumbuhkan semangat keunggulan kepada seluruh warga sekolah,

terutama siswa

c. Mendorong dalam membantu siswa untuk mengenali potensi dirinya

sehingga dapat berkembang secara optimal

d. Menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran agama yang dianut dan juga

budaya bangsa sehingga menjadi sumber kearifan dalam bertindak

e. Menerapkan manajemen partisipasif dengan melibatkan seluruh warga

sekolah dan komite sekolah.

Dengan visi dan misi tersebut SD Negeri 3 Sawangan telah melakukan

berbagai upaya atau kegiatan yang melibatkan berbagai pihak untuk

mewujudkan tercapainya tujuan pendidikan sekolah yang diinginkan. Adapun

tujuan sekolah adalah : meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian,

akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan

lebih lanjut.

1. Meningkatkan mutu pembelajaran dan profesionalisme guru di SD Negeri 3

Sawangan untuk menghadapi tantangan globalisasi dan kemajuan ilmu

pengetahuan dan teknologi.

2. Tertingkatnya pelayanan pembelajaran terhadap siswa dengan mengacu

kepada kebutuhan siswa dalam menghadapi kemajuan ilmu pengetahuan

dan teknologi.

Laporan OJL Puji Kurniatun SDN 3 Sawangan

Page 16: 2. LAPORAN TINDAK KEPEMIMPINAN.doc

7

Kinerja SDN 3 Sawangan dilihat dari pencapaian delapan standar

pendidikan dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Standar Isi

SDN 3 Sawangan telah memiliki kurikulum sendiri yang dikembangkan

dengan menggunakan panduan yang disusun BSNP dengan

mempertimbangkan karakter daerah, kebutuhan sosial masyarakat, kondisi

budaya, usia peserta didik, dan kebutuhan pembelajaran. Mata pelajaran

bahasa Jawa sebagi muatan lokal propinsi dan pendidikan budi pekerti

merupkan muatan lokal kabupaten serta muatan lokal sekolah yaitu pertanian.

Sebenarnya yang paling sesuai akan dikembangkan muatan sekolah yang

mengangkat ciri khas Siwatu yaitu potensi ketrampilan anyaman bambu,

karena derah Siwatu terkenal dengan daerah penghasil Tampah. Sehingga

tidak mengherankan sebagian besar peserta didik bisa membut tampah.

Kemahiran yang jarang dimiliki oleh anak-anak sekolah seusianya di daerah

lain. Dan sudah sewajarnya bila SDN 3 Sawangan mengangkat anyaman

bambu sebagai muatan lokal sekolah. Untuk semakin meningkatkan kualitas

dari ketrampilan yang satu ini.

Dan keinginan untuk melestarikan bahasa Jawa serta menerapkan

tentang unggah ungguh/subasita sebagai orang Jawa setiap hari Kamis

dibiasakan berbahasa Jawa dan dengan pendidikan budi pekerti sekolah

menanamkan perilaku serta tingkahlaku yang terpuji, terlebih untuk

memupuk karakter yang kuat pada anak dalam pergaulan hidup di sekolah

maupun di masyarakat.

Kurikulum sekolah memuat 8 mata pelajaran muatan nasional dan tiga

mata pelajaran muatan lokal dan pengembangan diri. Alokasi waktu mata

pelajaran Pendidikan Agama, PKn, Penjas masinag-masing 4 jam, Seni

Budaya, , Bahasa Jawa masing-masing 2 jam pelajaran. Mata pelajaran yang

diujinasionalkan yaitu Bahasa Indonesia, Matematika, dan IPA masing-

masing Bahasa dan matematik 5 jam pelajaran sedangkan IPA 4 jam

pelajaran. Mata pelajaran IPS juga diberikan alokasi waktu 3 jam pelajaran.

Pengembangan diri memperoleh alokasi waktu ekuivalen dengan 2 jam

Laporan OJL Puji Kurniatun SDN 3 Sawangan

Page 17: 2. LAPORAN TINDAK KEPEMIMPINAN.doc

8

pelajaran. Satu jam pelajaran setara 35 menit. Jumlah jam pelajaran

perminggu untuk kelas rendah 32 jam pelajaran per kelas sedangkan untuk

kelas tinggi 36 jam. Program pembelajaran remedial dan pengayaan bagi

siswa belum berjalan secara sistematis sebagaimana mestinya. Bagi siswa

yang dinyatakan belum mencapai nilai ketuntasan minimal dalam pencapaian

kompetensi hanya diberikan kesempatan belajar sendiri indikator-indikator

kompetensi yang belum dikuasai untuk mempersiapkan diri dalam mengikuti

ulangan perbaikan. Pembelajaran remedial dan pengayaan mestinya

dilaksanakan diluar jam pelajaran terjadual di sore hari. Hal ini dilakukan

untuk memastikan tercapainya pelayanan kepada siswa yang memerlukan

penjelasan ulang tentang kompetensi yang belum dikuasai ataupun yang ingin

dikembangkan.

Kegiatan ekstra kurikuler yang disediakan mengacu kepada kebutuhan

pengembangan pribadi siswa. Program kegiatan ektra kurikuler yang

disediakan diantaranya pembinaan kepramukaan, bola voly Mini, calistung.

2. Standar Proses

Silabus yang dikembangkan oleh guru-guru berdasarkan Standar Isi

(SI), Standar Kompetensi Lulusan (SKL), dan panduan penyusunan KTSP.

Kegiatan penyusunan dan pengembangkan silabus dilakukan secara mandiri

ataupun berkelompok dalam pertemuan KKG satu dabin. Diakui bahwa

silabus yang dikembangkan oleh guru-guru belum sepenuhnya berasal dari

hasil pemikiran sendiri namun sebahagian masih mencontoh silabus dari

sekolah-sekolah lain dengan beberapa perbaikan-perbaikan.

Kegiatan pembelajaran yang dirancang dalam silabus belum membagi

ke dalam bentuk tatap muka (TM), penugasan terstruktur (PT) dan kegiatan

mandiri tidak terstruktur (KMTT).

Guru-guru memiliki rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang

disusun berdasarkan pada prinsip-prinsip perencanaan pembelajaran baik

mata pelajaran muatan nasional ataupun mata pelajaran muatan lokal. Seperti

halnya dengan silabus, kegiatan penyusunan RPP juga dilakukan oleh guru-

guru secara mandiri ataupun berkelompok dalam pertemuan KKG satu dabin.

Laporan OJL Puji Kurniatun SDN 3 Sawangan

Page 18: 2. LAPORAN TINDAK KEPEMIMPINAN.doc

9

RPP yang disusun guru sebahagian masih meng-copy paste RPP sekolah lain

dengan beberapa perubahan-perubahan. Namun tentu ada juga beberapa guru

yang telah menyusun RPP berdasarkan hasil pemikiran sendiri ataupun

kelompok dengan memperhatikan lingkungan sekolah atau siswa, nilai-nilai,

dan norma-norma yang ada dalam masyarakat Sawangan.

Metode pembelajaran yang dirancang guru-guru dalam silabus dan RPP

sebahagian sudah menggunakan metode yang interaktif, inspiratif,

menyenangkan, kreatif, menantang dan memotivasi siswa. Sebahagian guru

masih ada yang menggunakan pembelajaran konvensional dengan model

pembelajaran langsung.

Keterbatasan jumlah buku referensi yang dimiliki sekolah mengakibat-

kan terbatasnya sumber belajar dari buku. Kebijakan pelarangan penjualan

buku paket di sekolah dan terbatasnya anggaran pengadaan buku paket sangat

merugikan siswa sendiri. Buku-buku yang disediakan sekolah paling lama

bertahan satu atau dua tahun dimanfaatkan oleh siswa. Umur penggunaan

buku-buku paket yang singkat sangat terkait dengan kepribadian siswa yang

senang merusak atau menghilangkan buku-buku yang dipinjamkan.

Untuk meningkatkan mutu pelaksanaan proses pembelajaran di kelas,

pengawas, kepala SDN 3 Sawangan, dan guru senior yang berkompeten,

melakukan supervisi dan evaluasi proses pembelajaran. Hanya saja kegiatan

supervisi belum terprogram dan belum dilakukan secara berkala dan

berkelanjutan.

3. Standar Kompetensi Lulusan

Perolehan rata-rata nilai ujian nasional tahun pelajaran 2011/2012 dan

tahun 2012/2013 untuk masing-masing mata pelajaran berturut-turut Bahasa

Indonesia 6,47 dan 8,62, Matematika 7,41 dan 8,24 serta IPA 7,81 dan 7,95.

dapat dikatakan bahwa hasil ini menggambarkan adanya peningkatan

pencapaian kompetensi siswa artinya siswa sudah memperlihatkan kemajuan

yang sangat baik dalam mencapai target atau melebihi yang ditetapkan

SKL.Pencapaian ini tentu saja memerlukan kerja keras dan usaha maksimal

sehingga perlu dipertahankan untuk tahun ke depannya.

Laporan OJL Puji Kurniatun SDN 3 Sawangan

Page 19: 2. LAPORAN TINDAK KEPEMIMPINAN.doc

10

Untuk mengembangkan nilai-nilai agama khusunya Islam dan budaya

masyarakat dukuh Siwatu, SDN 3 Sawangan melaksanakan kegiatan

pesantren kilat setiap bulan ramadhan, sholat duhur berjama’ah, sekolah

membudayakan saling memberi salam setiap bertemu, baik guru ataupun

siswa, berbahasa Jawa setiap hari Kamis.

4. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Jumlah Pendidik dan tenaga kependidikan mencapai 14 orang sudah

memenuhi standar jumlah pendidik dan tenaga kependidikan sekolah bisa

dikatakan sedikit berlebih karena rombelnya hanya 6. Guru yang sudah

berkualifikasi minimal S1 sebanyak 50% sedangkan D2 sebanyak 29%,

SMA sebanyak 7% dan tenaga Perpus pendidikan D2 sebanyak 7%, dan

penjaga sekolah pendidikan SMA sebanyak 7%.

Standar kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan SDN 3

Sawangan belum terukur karena belum ada hasil penilaian yang mengukur

berapa tingkat pencapaian kompetensi masing-masing.

5. Standar Sarana dan Prasarana

SDN 3 Sawangan memiliki luas lahan 1210 m2 dengan jumlah dengan

luas bangunan 374 m2 sedangkan luas kebun dan halaman sekolah 836 m2 .

Dengan jumlah gedung sebanyak 9 unit.

Ruang kelas yang digunakan sebagai tempat proses belajar mengajar

sebanyak 6 ruang kelas dengan luas masing-masing 48 m2 per ruang kelas.

Setiap ruang kelas masing-masing memiliki satu black board, satu papan

data, satu papan absen, satu jam dinding, satu meja dan kursi guru, masing-

masing satu meja dan kursi untuk setiap siswa.

Ruang guru berukuran (12 7) m2 memuat 8 pasang meja dan kursi

guru, 1 set kursi dan meja tamu, 16 lemari buku, satu printer, 1 set sound

system dan 1 buah jam dinding, 2 buah papan data.

Sarana dan prasana sekolah lainnya yaitu ruang kantor, ruang dapur,

WC guru dan jamban (WC) siswa, yang kurang memenuhi standar dan

jumlah.

Laporan OJL Puji Kurniatun SDN 3 Sawangan

Page 20: 2. LAPORAN TINDAK KEPEMIMPINAN.doc

11

Belum ada ruang perpustakaan , dan Jumlah buku teks pelajaran masih

sangat kurang dari jumlah siswa.

Belum adanya ruang UKS, Mushola, ruang laboratorium IPA maupun

laboratorium Multimedia.

6. Standar Pengelolaan

Visi dan misi serta tujuan pendidikan SDN 3 Sawangan sudah

disosialisasikan kepada warga sekolah, masyarakat ataupun pemangku

kepentingan melalui beberapa cara diantaranya menuliskannya ditembok

dinding sekolah, dipasang di blog guru, dan melalui persuratan.

Rencana kerja sekolah (RKS), rencana kerja tahunan (RKT) ataupun

rencana kerja jangka menengah (RKJM) belum disosialisasikan kepada warga

sekolah. Demikian pula dengan rencana kegiatan dan anggaran sekolah

(RKAS) sudah disosialisasikan kepada warga sekolah. Sekolah sudah

melakukan pengisian EDS maka RKAS yang disusun masih mengacu pada

cara baru yang dikelompokkan ke dalam delapan standar.

Kegiatan supervisi belum terprogram secara baik dan belum

dilaksanakan secara berkala dan berkelanjutan sehingga masih sulit untuk

mengukur dan menilai kinerja untuk melakukan perbaikan-perbaikan

terutama dalam peningkatan hasil belajar siswa.

Pengumpulan dan penggunaan data sudah menggunakan sistem

informasi berbasis ICT program office. Sebagian data dan informasi sekolah

dapat diakses pada laptop sekolah.

7. Standar Pembiayaan

SDN 3 Sawangan mempunyai RKAS namun hanya disusun oleh kepala

sekolah, beberapa guru dan bendahara sekolah. Penyusunan RKAS belum

melibatkan secara langsung pihak komite sekolah ataupun pemangku

kepentingan yang relevan, namun demikian tetap mempertimbangkan usulan-

usulannya.

Sumber keuangan sekolah masih tergantung pada bantuan pemerintah

berupa dana BOS APBN dan dana pendidikan gratis pemerintah provinsi

Laporan OJL Puji Kurniatun SDN 3 Sawangan

Page 21: 2. LAPORAN TINDAK KEPEMIMPINAN.doc

12

Jawa Tengah dan pemerintah kabupaten Banjarnegara. Sekolah belum

mampu untuk mencari sumber keuangan lain misalnya dengan membangun

kerja sama yang saling menguntungkan dengan dunia usaha dan industri.

Penyusunan rencana keuangan sekolah belum dilakukan secara

transparan, efisien dan akuntabel. Laporan keuangan sekolah hanya ditujukan

kepada pemerintah sebagai pemberi dana.

8. Standar Penilaian Pendidikan

Sebagian guru mata pelajaran sudah menyusun perencanaan penilaian

berdasarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar. KKM yang telah

ditetapkan oleh masing-masing guru kelas diinformasikan oleh sebagian guru

kepada siswa di awal pertemuan tatap muka dan sebagiannya

menginformasikan KKM sebelum pelaksanaan setiap ulangan harian.

Guru melaksanakan penilaian melalui pelaksanaan ulangan harian,

ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, kenaikan kelas, ujian

sekolah dan ujian nasional. Penilaian melalui ulangan harian kadang tidak

dilaksanakan berdasarkan rencana yang telah dibuat oleh sebahagian guru.

Hasil penilaian sebahagian guru pada pelaksanaan ulangan harian

ataupun tugas-tugas pekerjaan rumah ditambahkan informasi berupa

komentar dan masukan untuk perbaikan. Setiap guru menyampaikan hasil

penilaian sikap dan akademik siswa kepada kepala sekolah melalui guru

senior.

Hasil penilaian dijadikan dasar bagi sebagian guru sebagai koreksi

untuk melakukan perbaikan pembelajaran berikutnya.

Pada tahun 2009 SD Negeri 3 Sawangan memperoleh predikat B dalam

akreditasi sekolah.

B. PERMASALAHAN YANG DI HADAPI SDN 3 SAWANGAN

Permasalahan yang ditemukan di lapangan secara umum dikelompokkan

dalam tujuh hal yaitu :

1. Ketidaklengkapan administrasi pembelajaran guru (pengembangan silabus,

RPP, dan administrasi penilaian)

Laporan OJL Puji Kurniatun SDN 3 Sawangan

Page 22: 2. LAPORAN TINDAK KEPEMIMPINAN.doc

13

a. Guru masih menggunakan Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP) hasil copy paste. Hanya beberapa guru yang mengembangkan

silabus dan menyusun RPP sendiri.

b. Administrasi penilaian masih lemah dalam hal tekhnik dan instrument

penilaian, kisi - kisi dan analisis butir soal, serta program remidial dan

pengayaan.

c. Daftar nilai masih sebatas nilai tugas dan ulangan harian dalam bentuk

kognitif. Lembar penilaian efektif (pengamatan) dan psikomotor juga

belum nampak.

d. Penentuan KKM belum mempertimbangkan berbagai aspek. Banyak guru

belum paham komponen atau dasar penentuan kriteria ketuntasan minimal

(KKM) meski sudah mempunyai daftar KKM.

2. Belum optimalnya sumber daya manusia yang ada dalam melaksanakan

tugas pokok dan fungsinya, teridentifikasi rendahnya kemampuan guru dalam

pengelolaan kelas yang berbasis peserta didik.

a. Hasil pengamatan dan wawancara menunjukkan bahwa masih ada guru

yang mengajar masih menggunakan pola lama dengan mendominasi kelas

dengan ceramah, belum menerapkan pembelajaran inovatif seperti

memanfaatkan model - model pembelajaran kooperatif, CTL atau lainnya.

b. Dari pengamatan muncul fakta bahwa guru yang sudah secara sadar

membawakan pembelajarannya inovatif merasa kekurangan waktu, karena

proses persiapannya terlalu lama dan siswa juga cenderung lambat dalam

hal mengubah posisi tempat duduk atau moving class.

c. Guru juga kurang mengeksplorasi siswa untuk mengembangkan

ketrampilan kooperatif dan berkolaborasi (eksplorasi, elaborasi dan

konfirmasi), meski di dalam RPP dicantumkan guru jarang yang benar-

benar menerapkannya di kelas.

d. Guru belum sepenuhnya memanfaatkan alat bantu dan media

pembelajaran, meski dari penelusuran RPP yang dibuat memang ada

rencana guru memanfaatkan sumber - sumber belajar dan media yang

beragam.

Laporan OJL Puji Kurniatun SDN 3 Sawangan

Page 23: 2. LAPORAN TINDAK KEPEMIMPINAN.doc

14

e. Belum adanya kesadaran pada guru bahwa pemanfaatan lingkungan bisa

lebih mengembangkan daya pikir dan nalar siswa, karena berinteraksi

langsung dengan sumber belajar.

3. Masih ada calon peserta didik di bawah usia 7 tahun akan berdampak pula

pada hasil pembelajaran, latar belakang calon peserta didik yang berasal dari

rumah tangga dan taman kanak – kanak akan menimbulkan pula

permasalahan, latar belakang keluarga, masyarakat dan pergaulan peserta

didik juga membawa permasalahan. Untuk mengatasai hal tersebut kiranya

sangat diperlukan tenaga kependidikan yang lebih mendalami psikologi anak.

Harapannya setiap peserta didik dapat belajar dengan maksimal dan dapat

mengembangkan dirinya sesuai potensi yang terdapat pada peserta didik

bersangkutan.

4. Tenaga Pendidik SD Negeri 3 Sawangan dalam kenyataan tugasnya bukan

hanya sebagai pendidik tetapi masih dibebani tugas sebagai administrasi

sekolah, sebagai tenaga kependidikan seperti pembuatan laporan.

Penambahan tugas ini akan menambah pengalaman Tenaga Pendidik dan

nilai tersendiri walau kadang pelaksanaan tugas pokok sebagai pendidik akan

berbarengan dengan tugas dinas lainnya sehingga menimbulkan ketidak-

konsistenan dalam pelaksanaannya. Kalau hal ini terjadi yang timbul adalah

terbaginya produktifitas sehingga hasilnya tidak sesuai dengan harapan.

Kelebihan Tenaga Pendidik dan kependidikan serta perbedaan status PNS

dengan wiyata bakti sudah saatnya mendapatkan perhatian. Paradigma baru

menuntut Tenaga Pendidik begitu cepat harus menyesuaikan, Tenaga

Pendidik dituntut berupaya meningkatkan kualitasnya dirinya melalui

kegiatan KKG, diklat, seminar, workshop, membaca, atau lainya di samping

secara formal meningkatkan taraf pendidikannya minimal setara S1 bagi

yang belum mengikuti pendidikan SI.

5. Kurikulum/pengajaran yang kurang dipahami oleh Tenaga Pendidik perlu

mendapat perhatian. Antara pembuat dan pelaksana kebijakan tentang

kurikulum kadang kurang seiring sehingga pengajaran yang terjadi tidak

dapat memenuhi harapan, penyelenggaraan dan keikut-sertaan tenaga

Laporan OJL Puji Kurniatun SDN 3 Sawangan

Page 24: 2. LAPORAN TINDAK KEPEMIMPINAN.doc

15

pendidik. Keterlibatan Tenaga Pendidik maupun kependidikan dalam

penyusunan kurikulum sangat membantu keberhasilan dan peningkatan mutu

pengajaran. Input dari masyarakat dapat memudahkan pencapaian tujuan dan

menentukan muatan beban pengajaran yang diharapkan.

6. Kurangnya saran dan prasarana yang mendorong pencapaian keberhasilan

peserta didik dalam KBM. Seperti kurangnya saran olah raga, sarana

multimedia, perlunya gedung perpustakaan dan perlunya penambahan buku

pelajaran, meja dan bangku belajar perlu di penuhi, memaksimalkan media

pembelajaran yang ada serta pengadaannya untuk lebih mendorong

tercapainya standar yang diharapkan, sarana penunjang seperti ruang

perputakaan dan laboratorium yang memadai akan menumbuhkan rasa

nyaman dan gairah membaca/ belajar yang tinggi, sarana yang lain untuk

memaksimalkan pembelajaran dan interaksinya perlu disediakan, sarana dan

prasarana untuk pengembangan diri peserta didik pun perlu disesuaikan.

7. Rendahnya kemampuan dan motivasi guru dalam menyusun karya ilmiah.

Hasil temuan di lapangan menunjukkan fakta bahwa sebenarnya para guru

sangat tertarik dengan kegiatan penulisan karya ilmiah khususnya Penelitian

Tindakan Kelas (PTK), namun guru beralasan banyak kendala yang dihadapi

antara lain sekarang banyaknya tuntutan administrasi pembelajaran yang

dihadapi hingga merasa tidak mempunyai waktu luang menulis karya ilmiah.

Ini terbukti bahwa ketika ditanya apa mereka punya masalah dengan kegiatan

belajar mereka sendiri? Mereka menjawab : punya! Namun hal tersebut

belum ditindak lanjuti dengan kegiatan PTK, meski mereka ingin sekali

mempunyai kemampuan meneliti. Dari pengamatan juga menunjukkan

motivasi guru untuk membaca juga lemah. Jika ada waktu kosong di sela jam

mengajar guru juga lebih banyak mengobrol dari pada membaca.

Laporan OJL Puji Kurniatun SDN 3 Sawangan

Page 25: 2. LAPORAN TINDAK KEPEMIMPINAN.doc

16

BAB III

RENCANA TINDAK KEPEMIMPINAN

A. Pelaksanaan Rencana Tindak Kepemimpinan

Peningkatan Kualitas Pembelajaran dan Optimalisasi Peran Kepala

Sekolah dalam Supervisi Akademik

1. Rasional

Esensi sebuah pendidikan di sekolah adalah proses pembelajaran. Tidak

ada kualitas pendidikan di sekolah tanpa kualitas pembelajaran. Berbagai

uapaya peningkatan mutu pendidikan di sekolah dapat dianggap kurang

berguna bilamana belum menyentuh perbaikan proses pembelajaran. Oleh

karena itu dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan di sekolah,

Pemerintah dalam hal ini Departemen Pendidikan Nasional,

mengembangkan berbagai program yang diharapkan dapat meningkatkan

kualitas pembelajaran.

Di antara keseluruhan komponan dalam pembelajaran, guru merupakan

komponen yang sangat berperan penting dalam peningkatan kualitas

pembelajaran. Tidak ada kualitas pembelajaran tanpa kualitas guru,

sehingga peningkatan kualitas pembelajaran, juga tidaklah mungkin ada

tanpa peningkatan kualitas para gurunya. Guru merupakan sumber daya

manusia yang sangat menentukan keberhasilan pembelajaran. Guru

merupakan unsur pendidikan yang sangat dekat hubungannya dengan anak

didik dalam upaya pendidikan sehari - hari di sekolah dan banyak

menentukan keberhasilan anak didik dalam mencapai tujuan.

Begitu sangat strategisnya kedudukan guru sebagai tenaga profesional,

di dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005

tentang Guru dan Dosen, tepatnya Bab III Pasal 7, diamanatkan bahwa

profesi guru merupakan bidang pekerjaan khusus yang dilaksanakan

berdasarkan prinsip sebagai berikut : (a) memiliki bakat, minat, panggilan

jiwa, dan idealisme; (b) memiliki komitmen untuk meningkatkan mutu

pendidikan, keimanan, ketakwaan, dan akhlak mulia; (c) memiliki

Laporan OJL Puji Kurniatun SDN 3 Sawangan

Page 26: 2. LAPORAN TINDAK KEPEMIMPINAN.doc

17

kualifikasi akademik dan latar belakang pendidikan sesuai dengan bidang

tugas; (d) memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas;

(e) memiliki tanggung jawab atas pelaksanaan tugas keprofesionalan; (f)

memperoleh penghasilan yang ditentukan sesuai dengan prestasi kerja; (g)

memiliki kesempatan untuk mengembangkan keprofesionalan secara

berkelanjutan dengan belajar sepanjang hayat; (h) memiliki jaminan

perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas keprofesionalan; (i) dan

memiliki organisasi profesi yang mempunyai kewenangan mengatur hal-hal

yang berkaitan dengan tugas keprofesionalan guru. Lebih lanjut di dalam

bab dan pasal yang sama juga diamanatkan bahwa pemberdayaan profesi

guru diselenggarakan melalui pengembangan diri yang dilakukan secara

demokratis, berkeadilan, tidak diskriminatif, dan berkelanjutan dengan

menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai kultural,

kemajemukan bangsa, dan kode etik profesi.

Salah satu program yang dapat diselenggarakan dalam rangka

pemberdayaan guru adalah supervisi akademik. Supervisi akademik adalah

serangkaian kegiatan membantu guru mengembangkan kemampuannya

mencapai tujuan akademik. Dengan demikian, esensi supervisi akademik

adalah membantu guru mengembangkan kemampuan profesionalismenya.

Peraturan menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 13

Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah ditegaskan bahwa salah satu

kompetensi yang harus dimiliki seorang kepala sekolah adalah kompetensi

supervisi. Dengan Permendiknas tersebut berarti seorang kepala sekolah

harus kompeten dalam melakukan supervisi akademik terhadap guru-guru

yang dipimpinnya. Supervisi akademik secara umum digunakan dalam

merencanakan, pelaksanaan, dan mengevaluasi kemajuan belajar.

Pengawasan dilakukan untuk memberikan pelayanan yang sesuai dengan

kebutuhan siswa mengoptimalkan potensi dirinya dalam meraih target

akademis mereka. Untuk mendapatkan prestasi yang terbaik, siswa perlu

didorong untuk menyadari adanya prosedur standar yang harus mereka lalui

dan ada target yang harus mereka capai sesuai dengan standar kompetensi

Laporan OJL Puji Kurniatun SDN 3 Sawangan

Page 27: 2. LAPORAN TINDAK KEPEMIMPINAN.doc

18

lulusan (SKL). Oleh karena itu, sasaran esensial dari supervisi akademik

Indonesia guru yang berkaitan dengan rancangan pemanfaatan sumber daya

yang siswa miliki serta memenuhi standar prosedur pembelajaran.

Karena efektifnya pelaksanaan pembelajaran diukur dengan

kemampuan siswa mencapai target sesuai dengan SKL. Sekali pun yang

wajib dipantau adalah prilaku profesional guru dalam perancangan dan

pelaksanaan pembelajaran, namun perlu efektivitas hasilnya harus dilihat

dari prilaku siswa belajar dan hasil belajar yang siswa capai. Pemikiran ini

menegaskan bahwa supervisi akademik baru dinyatakan jika pemantau

melihat proses siswa belajar dalam kelas dan hasil belajarnya.

Sehubungan dengan pentingnya kegiatan supervisi akademik dalam

peningkatan mutu pembelajaran kepala sekolah merupakan salah satu

komponen pendidikan yang paling berperan dalam upaya tersebut. Oleh

karena itu diperlukan kepala sekolah yang kompeten dan efektif. Efektivitas

Kepala Sekolah menurut Dirjen PMPTK (2007) adalah dapat dilihat dari

kriteria - kriteria; 1) mampu memberdayakan guru untuk melaksanakan

proses pembelajaran dengan baik, lancar dan produktif, 2) dapat

menyelesaikan tugas dan pekerjaan sesuai dengan waktu yang telah

ditetapkan, 3) mampu menjain hubungan yang harmonis dengan masyarakat

sehingga dapat melibatkan mereka secara aktif dalam rangka mewujudkan

tujuan sekolah dan pendidikan, 4) berhasil menerapkan prinsip

kepemimpinan yang sesuai dengan tingkat kedewasaan guru dan pegawai

lainnya di sekolah, 5) bekerja dengan tim manajemen, serta 6) berhasil

mewujudkan tujuan sekolah produktif sesuai dengan ketentuan yang telah

ditetapkan.

Salah satu kompetensi yang harus dipenuhi adalah kompetensi

supervisi. Kompetensi supervisi yang harus dilakukan kepala sekolah /

madrasah antara lain adalah sebagai berikut :

a. Memahami konsep, prinsip, teori dasar, karakteristik, dan kecendrungan

perkembangan tiap bidang pengembangan pembelajaran kreatif,

inovatif, pemecahan masalah, berpikir kritis dan naluri kewirausahaan.

Laporan OJL Puji Kurniatun SDN 3 Sawangan

Page 28: 2. LAPORAN TINDAK KEPEMIMPINAN.doc

19

b. Membimbing guru dalam menyusu silabus tiap bidang pengembangan

di sekolah / madrasah atau mata pelajaran di sekolah / madrasah

berdasarkan standar isi, standar kompetensi dan kompetensi dasar, dan

prinsip-prinsip pengembangan KTSP.

c. Membimbing guru dalam memilih dan menggunakan strategi / metode /

tekhnik pembelajaran/ bimbingan yang dapat mengembangkan berbagai

potensi siswa.

d. Membimbing guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran /

bimbingan (di kelas, laboratorium, dan atau di lapangan) untuk

mengembangkan potensi siswa.

e. Membimbing guru dalam mengelola, merawat, mengembangkan dan

menggunakan media pendidikan dan fasilitas pembelajaran.

f. Memotivasi guru untuk memanfaatkan teknologi informasi untuk

pembelajaran.

Peningkatan Kualitas Pembelajaran

a. Kualitas Pembelajaran

Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan guru

dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Proses pembelajaran

perlu direncanakan,dilaksanakan, dinilai, dan diawasi agar terlaksana

secara efektif dan efisien. Mengingat kebhinekaan budaya,keragaman

latar belakang dan karakteristik peserta didik, serta tuntutan untuk

menghasilkan lulusan yang bermutu, proses pembelajaran untuk setiap

mata pelajaran harus fleksibel, bervariasi dan memenuhi standar. Proses

pembelajaran pada setiap satuan pendidikan dasar dan menengah harus

interaktif, inspiratif, menyenagkan, menantang, dan memotivasi peserta

didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup

bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat,minat,

dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.

Agar kualitas pembelajaran dapat tercapai, hal ini sangat

menuntut peran kepala sekolah dalam proses pelaksanaan dan

pemantauan kegiatan pembelajaran tersebut. Proses ini dapat dilakukan

Laporan OJL Puji Kurniatun SDN 3 Sawangan

Page 29: 2. LAPORAN TINDAK KEPEMIMPINAN.doc

20

dengan kegiatan supervisi akademik. Hal tersebut sangat sesuai dengan

tuntutan salah satu kompetensi kepala sekolah dalam Permendiknas No

13 Tahun 2007 yaitu kompetensi supervisi. Kompetensi yang

diharapkan adalah: (1) merencanakan program supervisi akademik

dalam rangka peningkatan profesionalisme guru, (2) melaksanakan

supervisi akademik terhadap guru dengan menggunakan pendekatan

dan teknik supervisi yang tepat, (3) Menindak lanjuti hasil supervisi

akademik terhadap guru dalam rangka peningkatan profesionalisme

guru.

Salah satu kompetensi yang sangat berperan penting dalam

peningkatan kualitas pembelajaran adalah pentingya guru mendesain

rencana pembelajaran, melaksanakan pembelajaran dan mengevaluasi

pembelajaran. Ketrampilan dasar pelaksanaan pembelajaran merupakan

kemampuan pokok (basic skill) yang harus dikuasai oleh setiap guru.

Jika dikaitkan dengan keempat kompetensi di atas, maka ketrampilan

dasar pelaksanaan pembelajaran termasuk ke dalam kompetensi

profesional. Dalam menerapkan setiap jenis ketrampilan dasar mengajar

tersebut tentunya harus disesuaikan dengan kondisi siswa, karena itu

ketrampilan dasar pelaksanaan pembelajaran terkait pula dengan

kompetensi pedagogik.

Rencana tindakan kepemimpinan ini bertujuan untuk

meningkatkan kualitas kompetensi guru dalam pembelajaran dan

meningkatkan kualitas pembelajaran. Oleh karena itu kegiatan ini

dilaksanakan dalam dua tindakan RTK I dan RTK 2 yang masing

masing tindakan terdiri dari : persiapan,pelaksanaan,monev,refleksi dan

hasil.

Pembelajaran merupakan suatu proses yang komplek, karena

dalam kegiatan pembelajaran senantiasa mengintegrasikan berbagai

komponen dan kegiatan, yaitu siswa dengan lingkungan belajar untuk

diperolehnya perubahan perilaku (hasil belajar) sesuai dengan tujuan

(kompetensi) yang diharapkan.

Laporan OJL Puji Kurniatun SDN 3 Sawangan

Page 30: 2. LAPORAN TINDAK KEPEMIMPINAN.doc

21

Setiap individu / siswa merupakan obyek yang dihadapi oleh guru

dengan berbagai kompleksitas permasalahannya, karena menyangkut

dengan segi fisik dan psikis. Perilaku yang ingin dihasilkan dari

pembelajaran juga komplek, karena menyangkut berbagai kemampuan

(kompetensi) seperti kognitif, afektif, dan psikomotor. Demikian pula

dengan interaksi pembelajaran dan lingkungan pembelajarannya itu

sendiri juga komplek, karena menyangkut materi, pendekatan, model,

strategi, metode serta media yang digunakan dalam

mengkomunikasinya dengan siswa untuk diperolehnya tujuan

(kompetensi) pembelajaran yang diharapkan.

Mengingat serba kompleknya tugas-tugas pembelajaran, maka

setiap guru dipersyaratkan memiiki kualifikasi akademik dan

kompetensi sebagai agen pembelajaran. Secara khusus dalam PP

Nomor 19 tahun 2005 ditegaskan bahwa kompetensi yang harus dimilki

oleh para guru meliputi : (1) kompetensi pedagogik, (2) kompetensi

kepribadian, (3) kompetensi profesional, dan (4) kompetensi sosial.

Salah satu kompetensi yang sangat berperan penting dalam

peningkatan kualitas pembelajaran adalah pentingya guru mendesain

rencana pembelajaran, melaksanakan pembelajaran dan mengevaluasi

pembelajaran. Ketrampilan dasar pelaksanaan pembelajaran merupakan

kemampuan pokok (basic skill) yang harus dikuasai oleh setiap guru.

Jika dikaitkan dengan keempat kompetensi di atas, maka ketrampilan

dasar pelaksanaan pembelajaran termasuk ke dalam kompetensi

profesional. Dalam menerapkan setiap jenis ketrampilan dasar mengajar

tersebut tentunya harus disesuaikan dengan kondisi siswa, karena itu

ketrampilan dasar pelaksanaan pembelajaran terkait pula dengan

kompetensi pedagogik.

Pada garis besarnya setiap kegiatan pembelajaran melewati tiga

tahap kegiatan, yaitu kegiatan awal / pembukaan, kegiatan inti, dan

kegiatan penutup. Adapun penerapan ketrampilan dasar mengajar

dilakukan pada ketiga tahapan pembelajaran tersebut. Karena itu

Laporan OJL Puji Kurniatun SDN 3 Sawangan

Page 31: 2. LAPORAN TINDAK KEPEMIMPINAN.doc

22

ketrampilan dasar mengajar merupakan bagian integral dari seluruh

proses pembelajaran. Melalui ketrampilan dasar mangajar dimaksudkan

untuk memfasilitasi proses pembelajaran agar berjalan secara efektif

dan efisien. Oleh karena itu guru harus menguasai jenis - jenis

ketrampilan dasar pelaksanaan pembelajaran.

Ketrampilan dasar pelaksanaan pembelajaran pada dasarnya

adalah kemampuan-kemampuan khusus berkenan dengan aspek - aspek

pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang harus dimilki dan diterapkan

oleh setiap orang yang memilki profesi sebagai guru, tutor, pelatih

maupun fasilitator dalam melaksanakan pembelajaran. Adapun

beberapa kemampuan khusus berkaitan dengan kompetensi dasar

pelaksanaan pembelajaran tersebut, dikemukakan oleh Allen dan Ryan

(1987) dalam Dirjen PMPTK (2008) sebagai berikut : ketrampilan

membuka, memberikan stimulus yang bervariasi, bertanya membuat

ilustrasi / contoh menggunakan isyarat, komunikasi, penguatan dan

balikan, serta ketrampilan menutup pembelajaran.

Untuk dimilikinya setiap jenis ketrampilan dasar pelaksanaan

pembelajaran tersebut, tidak cukup hanya dengan dihafal, akan tetapi

perlu diasah, dilatih secara sistematis dan terkontrol sehingga diperoleh

kemahiran yang siap untuk digunakan dalam setiap kesempatan

pembelajaran. Oleh karena itu agar penerapan setiap ketrampilan dasar

pelaksanaan pembelajaran dapat berjalan secara efektif dan efisien,

maka dalam pelaksanaannya harus disesuaikan dengan unsur - unsur

lain dalam sistem pembelajaran itu sendiri antara lain dengan kondisi

siswa, tujuan atau kompetensi yang ingin dicapai, karakteristik materi

yang disajikan, sarana dan fasilitas pendukung, dan lingkungan.

Untuk menjaga dan memelihara suasana proses pembelajaran

yang baik dan dapat dipertanggungjawabkan, maka kepedulian dan

kerja sama berbagai pihak yang terkait dengan proses pendidikan atau

pembelajaran di sekolah sangat diperlukan. Oleh karena itu sebagai

upaya meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah perlu dukungan

Laporan OJL Puji Kurniatun SDN 3 Sawangan

Page 32: 2. LAPORAN TINDAK KEPEMIMPINAN.doc

23

berbagai pihak terutama kepala sekolah. Kepala sekolah perlu

meberdayakan guru dalam kegiatan persiapan, perencanaan,

pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran agar kualitas pembelajaran

dapat terpelihara dan ditingkatkan. Dengan meningkatkan kualitas

pembelajaran diharapkan hasil belajar peserta didik juga meningkat.

Oleh karena itu kepala sekolah harus senantiasa menjadi motor

penggerak bagi berfungsi dan berkembangnya kualitas proses

pembelajaran karena keberhasilan proses pembelajaran di sekolah,

secara kelembagaan merupakan tanggung jawab kepala sekolah yang

bersangkutan. Untuk itu setiap kepala sekolah harus mampu

memerankan dirinya sebagai manajer pendidikan yang memilki

pengetahuan dan wawasan yang luas serta mendalam, baik yang

menyangkut konsep, pengelolaan, maupun operasional pendidikan dan

pembelajaran.

b. Peran Kepala Sekolah dalam Pelaksanaan Supervisi Akademik

Kepala Sekolah mempunyai tugas yang sangat penting di dalam

mendorong guru untuk melakukan proses pembelajaran yang berkualitas

sehingga mampu menumbuhkan kemampuan kreatifitas, daya inovatif,

kemampuan pemecahan masalah, berpikir kritis dan memiliki naluri

jiwa kewirausahaan bagi siswa sebagai produk suatu sistem pendidikan.

Oleh karena itu seorang kepala sekolah harus memilki kompetensi

kepemimpinan yang memadai.

Banyak model kepemimpinan yang dapat dianut dan diterapkan

dalam berbagai organisasi / institusi, baik profit maupun non profit,

namun model kepemimpinan yang paling cocok untuk diterapkan di

sekolah adalah kepemimpinan pembelajaran (Kemdiknas, 2010c).

Tentang penerapan kepemimpinan pembelajaran di sekolah, banyak

penelitian yang menyimpulkan bahwa kepala sekolah yang

memfokuskan kepemimpinan pembelajaran menghasilkan prestasi

belajar siswa yang lebih baik dari pada kepala sekolah yang kurang

memfokuskan pada kepemimpinan pembelajaran. Ironisnya,

Laporan OJL Puji Kurniatun SDN 3 Sawangan

Page 33: 2. LAPORAN TINDAK KEPEMIMPINAN.doc

24

kebanyakan sekolah tidak menerapkan model kepemimpinan

pembelajaran.

Beberapa alasan mengapa banyak sekolah tidak menerapkan

kepemimpinan pembelajaran antara lain kurangnya pelatihan tentang

kepemimpinan pembelajaran, kurangnya waktu untuk melaksanakan

kepemimpinan pembelajaran, banyaknya kegiatan administratif yang

harus dilaksanakan, dan adanya harapan dari masyarakat bahwa peran

kepala sekolah utamanya adalah seorang manager (Kemendiknas,

2010c).

Kepemimpinan pembelajaran sangat cocok diterapkan di sekolah

karena misi utama sekolah adalah mendidik semua siswa dan

memberikan kesempatan kepada mereka untuk memperoleh

pengetahuan, ketrampilan, dan nilai-nilai yang diperlukan untuk menjadi

orang dewasa yang sukses dalam menghadapi masa depan yang belum

diketahui dan yang sarat dengan tantangan - tantangan yang sangat

turbulen. Misi inilah yang kemudian menuntut sekolah sebagai

organisasi harus memfokuskan pada kualitas pembelajaran yang

meliputi kurikulum, proses belajar mengajar, dan penilaian hasil belajar.

Agar kualitas pembelajaran dapat tercapai, hal ini sangat menuntut

peran kepala sekolah dalam proses pelaksanaan dan pemantauan

kegiatan pembelajaran tersebut. Proses ini dapat dilakukan dengan

kegiatan supervisi akademik. Hal tersebut sangat sesuai dengan tuntutan

salah satu kompetensi kepala sekolah dalam Permendiknas No 13 Tahun

2007 yaitu kompetensi supervisi. Kompetensi yang diharapkan adalah:

(1) merencanakan program supervisi akademik dalam rangka

peningkatan profesionalisme guru, (2) melaksanakan supervisi

akademik terhadap guru dengan menggunakan pendekatan dan teknik

supervisi yang tepat, (3) Menindak lanjuti hasil supervisi akademik

terhadap guru dalam rangka peningkatan profesionalisme guru.

Agar proses supervisi dapat berjalan sesuai rencana dan

memperoleh hasil sesuai target yang ditetapkan, maka sangat menuntut

Laporan OJL Puji Kurniatun SDN 3 Sawangan

Page 34: 2. LAPORAN TINDAK KEPEMIMPINAN.doc

25

kemampuan seorang kepala sekolah dalam menerapkan

kepemimpinannya, karena kepemimpinan kepala sekolah berpengaruh

sangat kuat terhadap kelangsungan hidup dan keberhasilan suatu

sekolah. Pada kenyatannya kepala sekolah dapat mempengaruhi

semangat guru dan kualitas pembelajaran di suatu sekolah.

Seorang kepala sekolah harus mampu mengembangkan

profesionalisme warga sekolahnya terutama guru secara terus – menerus

agar diperoleh hasil belajar seoptimal mungkin. Seorang kepala sekolah

mempunyai peran yang sangat kritis dalam membantu guru mencapai

tujuan dengan cara meningkatkan motivasinya sehingga kompetensi

guru yang dipimpinnya dapat meningkat. Oleh karena itu kepala sekolah

harus mempunyai strategi kepemimpinan yang kuat untuk meningkatkan

profesionalisme guru.

Kepemimpinan kepala sekolah merupakan kemampuan dari

seorang kepala sekolah dalam mempengaruhi dan menggerakkan

bawahan pada lembaga sekolah guna tercapainya tujuan sekolah. Kepala

sekolah mempunyai tugas yang sangat penting didalam mendorong guru

untuk melakukan proses pembelajaran agar mampu menumbuhkan

kreatifitas, daya inovatif, kemampuan pemecahan masalah, berpikir

kritis dan memiliki naluri jiwa kewirausahaan bagi siswa sebagai produk

suatu system pendidikan.

Desentralisasi dan otonomi pendidikan seperti sekarang ini

membuat posisi kepala sekolah memegang peran sangat penting untuk

kemajuan sekolah. Dalam pengelolaan sekolah model Menejemen

Berbasi Sekolah (MBS) memperlukan kepala sekolah yang dapat

mengimplementasikan upaya – upaya pembaharuan dalam pendidikan

dan aspiratif terhadap perubahan. Agar proses pembelajaran berlangsung

sesuai harapan, maka kepala sekolah harus bertindak sebagai menejer

dan pemimpin yang efektif adalah melaksanakan supervisi akademik.

Oleh sebab itu, setiap kepala sekolah harus memiliki keterampilan

Laporan OJL Puji Kurniatun SDN 3 Sawangan

Page 35: 2. LAPORAN TINDAK KEPEMIMPINAN.doc

26

teknikal berupa kemampuan menerapkan tekhnik – tekhnik supervisi

yang tepat dalam melaksanakan supervisi akademik.

Supervisi akademik adalah serangkaian kegiatan membantu guru

mengembangkan kemampuannya mengelola proses pembelajaran untuk

mencapai tujuan pembelajaran. Supervisi akademik tidak terlepas dari

penilaian kinerja guru dalam mengelola pembelajaran. Praktek nyata

penilaian kinerja guru dalam supervisi akademik adalah melihat kondisi

nyata kinerja guru untuk mengetahui tentang apa yang sebenarnya

terjadi di dalam kelas, apa yang sebenarnya dilakukan oleh guru dan

siswa di dalam kelas, aktivitas – aktivitas mana dari keseluruhan

aktivitas di dalam kelas itu yang bermakna bagi guru dan murid, apa

yang telah dilakukan oleh guru dalam mencapai tujuan akademik, apa

kelebihan dan kekurangan guru dan bagaimana cara

mengembangkannya.

Berdasarkan jawaban terhadap pertanyaan – pertanyaan tersebut

akan diperoleh informasi mengenai kemampuan guru dalam mengelola

pembelajaran. Namun satu hal yang perlu ditegaskan disini, bahwa

setelah melakukan penilaian kinerja bukan berarti telah selesai

pelaksanaan supervisi akademik, melainkan harus dilanjutkan dengan

tindak lanjutnya berupa pembuatan program supervisi akademik dan

melaksanakannya dengan sebaik – baiknnya.

Kepala sekolah dalam menjalankan tugasnya di sekolah berfungsi

sebagai administratror, manajer, supervisor, dan leader. Dalam

melaksanakan tugas kesupervisian, salah satu kemampuan yang harus

dikuasai adalah kemampuan di bidang evaluasi supervisi pendidikan.

Evaluasi supervisi pendidikan sangat penting bagi kelancaran dan

peningkatan kualitas pendidikan dan pembelajaran di sekolah.

Kemampuan supervisi akademik tersebut juga merupakan salah

satu wujud implementasi kepemimpinan pembelajaran sebagai upaya

memimpin para guru agar mengajar lebih baik, yang pada gilirannya

dapat memperbaiki prestasi belajar siswanya. Kepemimpinan

Laporan OJL Puji Kurniatun SDN 3 Sawangan

Page 36: 2. LAPORAN TINDAK KEPEMIMPINAN.doc

27

pembelajaran juga tidak hanya terfokus pada guru saja tetapi juga pada

kegiatan – kegiatan berikut (Kemdiknas), 2010c):

a. Kepala sekolah mensosialisasikan dan menanamkan isi dan makna

visi sekolahnya dengan baik. Dia juga mampu membangun

kebiasaan – kebiasaan berbagi pendapat atau urun rembug dalam

merumuskan visi dan misi sekolahnya, dan dia selalu menjaga agar

visi dan misi sekolah yang telah disepakati oleh warga sekolah hidup

subur dalam implementasinya,

b. kepala sekolah melibatkan para pemangku kepentingan dalam

pengelolaan (manajemen partisipatif). Kepala sekolah melibatkan

para pemangku dalam pengambilan keputusan dan dalam kegiatan

operasional sekolah sesuai dengan kemampuan dan batas – batas

yuridiksi yang berlaku,

c. kepala sekolah memberikan dukungan terhadap pembelajaran,

misalnya dia mendukung bahwa pengajaran yang memfokuskan

pada kepentingan belajar siswa harus menjadi prioritas,

d. kepala sekolah melaukan pemantauan terhadap proses belajar

mengajar sehingga memahami lebih mendalam dan menyadari apa

yang sedang berlangsung di dalam sekolah,

e. kepala seklolah berperan sebagai fasilitator sehingga dengan

berbagai cara dia dapat mengetahui kesuitan pembelajaran dan dapat

membantu guru dalam mengatasi kesulitan tersebut.

Supervisi akademik juga diartikan sebagai rangkaian kegiatan

membantu guru mengembangkan kemampuannya mengelola proses

pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran (LPPKS, 2010).

Supervisi akademik tidak terlepas dari penilaian kinerja guru dalam

mengelola pembelajaran. Praktek nyata penilaian kinerja guru dalam

supervisi akademik adalah melihat kondisi nyata kinerja guru untuk tentang

apa yang sebenarnya terjadi di dalam kelas, apa yang sebenarnya dilakukan

oleh guru dan siswa di dalam kelas, aktivitas – aktivitas mana dari

keseluruhan aktivitas di dalam kelas itu yang bermakna bagi guru dan

Laporan OJL Puji Kurniatun SDN 3 Sawangan

Page 37: 2. LAPORAN TINDAK KEPEMIMPINAN.doc

28

murid, apa yang telah dilakukan oleh guru dalam mencapai tujuan

akademik, apa kelebihan dan kekurangan guru dan bagaimana cara

mengembangkannya.

Rencana tindak kepemimpinan ini bertujuan untuk meningkatkan

pemahaman tentang teknik-teknik supervisi akademik. Kegiatan ini

dilaksanakan melalui beberapa tahapan yaitu : (1) persiapan, (2)

pelaksanaan, (3) monev, (4) refleksi, (5) hasil.

a. Persiapan

1. Menyusun materi supervisi akademik untuk sosialisai pada rekan

guru disekolah

2. Membuat angket dalam rangka mengetahui karakteristik masing –

masing guru terhadap supervisi akademik

3. Menyiapkan instrumen - instrumen supervisi akademik

4. Menyusun jadwal pelaksanaan supervisi akademik

b. Pelaksanaan

1) Melakukan wawancara dengan kepala sekolah untuk memperoleh

data dalam supervisi akademik

2) Membagi angket kepada guru untuk memperoleh data karakteristik

rekan- rekan guru menghadapi supervisi akademik

3) Menyusun materi supervisi akademik berdasarkan hasil angket

rekan guru

4) Melaksanakan sosialisasi supervisi akademik

5) Diskusi dengan rekan – rekan guru tentang instrumen – instrumen

supervisi akademik yang akan digunakan dalam kegiatan supervisi

akademik.

c. Monev

Melaksanakan supervisi kelas sesuai jadwal yang telah disepakati

Monitoring dan evaluasi dilakukan sesuai dengan pedoman instrumen –

instrumen supervisi akademik yang telah di susun

Laporan OJL Puji Kurniatun SDN 3 Sawangan

Page 38: 2. LAPORAN TINDAK KEPEMIMPINAN.doc

29

Melaksanakan tahap – tahap monitoring dan evaluasi yaitu :

1) Pra observasi

Memeriksa kelengkapan perangakat pembelajaran ( Silabus,RPP)

2) Supervisor memberikan penilaian dengan mengisi instrumen

perencanaan kegiatan pembelajaran

3) Observasi

Mengamati pelaksanaan pembelajaran

4) Pasca observasi

Supervisor menghitung nilai kemampuan guru

5) Refleksi pembelajaran dilaksanakan setelah KBM selesai,supervisor

mengundang rekan guru yang di supervisi untuk berdiskusi tentang

hasil observasi yang telah dilaksanakan ( membahas kekurangan dan

kelebihan KBM yang telah dilaksanakan)

d. Refleksi

Teknik supervisi akademik dengan mengobservasi kelas terdapat

beberapa kelebihan dan kekurangan antara lain :

a. Kelebihan : supervisor memperoleh pengalaman langsung dari

observasi kelas, guru berusaha mengelola kelas dengan baik, guru

menyampaikan permasalahan yang dihadapi dalam proses

pembelajaran, guru mau menerima keritik dan saran dari supervisor.

b. Kekurangan : keberadaan supervisor di kelas membuat grogi siswa

dan guru

e. Hasil

Supervisi akademik dengan cara mengobservasi kelas banyak

memberikan pengalaman langsung bagi supervisor dalam rangka

mengetahui kualitas pembelajaran yang dilakukan. Selain itu juga

supervisor mengetahui aspek/bidang ketrampilan yang dibina dan

memahami sifat/kepribadian guru.

Ruang lingkup peran kepala sekolah sebagai pemimpin

pembelajaran dalam supervisi akademik mencakup kurikulum (apa

yang diajarkan) mencakup pengembangan kurikulum tingkat satuan

Laporan OJL Puji Kurniatun SDN 3 Sawangan

Page 39: 2. LAPORAN TINDAK KEPEMIMPINAN.doc

30

pendidikan (KTSP) yang meliputi kegiatan perumusan visi, misi, dan

tujuan sekolah; pengembangan struktur dan muatan kurikulum; dan

pembuatan kalender. Proses belajar mengajar meliputi penyusunan

silabus, pengembangan rencana pelaksanaan pembelajaran,

pengembangan bahan ajar, pemilihan buku pelajaran, pemilihan metode

mengajar dan metode belajar, penggunaan media pembelajaran dan

fasilitas belajar lainnya, pengelolaan kelas, dan pemotivasian siswa.

Asesmen (evaluasi hasil belajar) meliputi aspek yang di evaluasi,

metode evaluasi, dan pelaporan. Penilaian kinerja guru dan

pengembangan profesinya juga merupakan prioritas kepemimpinan

pembelajaran, dan tidak kalah penting, kepemimpinan pembelajaran

mengutamakan layanan prima terhadap pembelajaran siswa serta

membangun warga sekolahnya menjadi komunitas pembelajaran.

Tujuan kepemimpinan pembelajaran utamanya supervisi adalah

untuk memfasilitasi pembelajaran agar siswanya meningkat prestasi

belajarnya meningkat kepuasan belajarnya, kreativitasnya, inovatifnya,

jiwa kewirausahaannya, dan meningkat kesadarannya untuk belajar

secara terus – menerus sepanjang hayat ilmu pengetahuan dan teknologi

serta seni berkembang dengan pesat.

Peran kepala sekolah dalam kepemimpinan pembelajaran

khususnya supervisi akademik sangat penting untuk diterapkan di

sekolah karena seperti dibuat sebelumnya bahwa kepemimpinan

pembelajaran berkontribusi sangat signifikan bahwa kepemimpinan

prestasi belajar siswa. Kepemimpinan pembelajaran mampu

memberikan dorongan dan arahan terhadap warga sekolah untuk

meningkatkan prestasi belajar siswanya. Kepemimpinan pembelajaran

juga mampu memfokuskan kegiatan – kegiatan warganya untuk menuju

pencapaian visi, misi, dan tujuan sekolah. Kepemimpinan pembelajaran

penting diterapkan di sekolah karena kemampuannya dalam

membangun komunitas belajar yang mampu:

Laporan OJL Puji Kurniatun SDN 3 Sawangan

Page 40: 2. LAPORAN TINDAK KEPEMIMPINAN.doc

31

a. Memberdayakan warga sekolah seoptimal mungkin, memfasilitasi

warga sekolah untuk belajar terus dan belajar ulang,

b. mendorong kemandirian setiap warga sekolahnya, memberi

kewenangan warga sekolah untuk akuntabilitas terhadap proses dan

hasil kerjanya, mendorong teamwork yang (kompak, cerdas,

dinamis, harmonis, dan lincah / cepat tanggap terhadap pelanggan

utama yaitu siswa), mengajak warga sekolahnya untuk menjadikan

sekolahnya berfokus pada layanan siswa,

c. mengajak warga sekolahnya untuk siap akrab menghadapi

perubahan, mengajak warga sekolahnya untuk berfikir sistem,

mengajak warga sekolahnya,

d. untuk komitmen terhadap keunggulan mutu, dan mengajak warga

sekolahnya untuk melakukan perbaikan secara terus – menerus.

Sebagai seorang supervisor kepala sekolah harus mengarahkan

dan membimbing program pembelajaran di sekolah yang akan

memberikan kontribusi yang sangat signifikan terhadap peningkatan

efektivitas pembelajaran di sekolah, yang meliputi hal – hal berikut:

menyakini dengan sungguh – sungguh bahwa semua siswa dapat belajar

dengan efektif dan efisien, mengetahui dan mampu menerapkan prinsip

– prinsip pembelajaran yang baik, menyebarluaskan praktik – praktik

proses belajar mengajar yang efektif terhadap guru – guru lain,

menetapkan harapan atau target kualitas kurikulum melalui penggunaan

standar kurikulum dengan pembelajaran dan penilaian, tetapkan

kegiatan kurikulum yang diprioritaskan, dan monitor pelaksanaan

kurikulum, mengecek kemajuan siswa secara berkala berdasarkan data

kinerja yang ada, dan publikasikan kepada guru agar mereka dapat

melihat kesenjangan antar standar yang telah ditetapkan dengan kinerja

yang dicapai oleh siswa, sehingga guru bisa merefleksi apa kekurangan

dan kelebihan.

Selain itu kepala sekolah harus memiliki harapan yang tinggi

terhadap seluruh guru untuk melaksanakan pembelajaran dengan standar

Laporan OJL Puji Kurniatun SDN 3 Sawangan

Page 41: 2. LAPORAN TINDAK KEPEMIMPINAN.doc

32

yang baik, melakukan kunjungan kelas untuk mengamati pemelajaran,

memfokuskan kegiatan superfisi untuk meningkatkan pembelajaran, dan

mempersiapkan serta monitor kegiatan – kegiatan pengembangan guru,

dan mengkomunikasikan program pembelajaran yang telah disepakati

sesuai dengan rencana, strategi peningkatan yang sistematis, prioritas

kegiatan yang jelas, dan pendekatan - pendekatan baru, harus

dilaksanakan dengan baik.

Seorang kepala sekolah sebagai pemimpin pembelajaran harus

melaksanakan tugas dan fungsi sebagai berikut :

a. memanfaatkan sebagian besar waktunya untuk memperhatikan apa

yang sebenarnya terjadi di ruang kelas, melakukan pengamatan

proses pembelajaran, dan mendorong peningkatan kinerja guru dan

siswa untuk mencapai hasil belajar maksimal.

b. Menelusuri hasil - hasil tes siswa dan indikator - indikator lainnya

untuk membantu guru dalam memfokuskan perhatiannya terhadap

siswa yang mengalami kesulitan dan yang memerlukan bantuan guru

untuk mengatasinya.

c. Memfokuskan sebagian besar waktunya untuk meningkatkan mutu

guru dan pemanfaatannya secara optimal dalam pembelajaran.

d. Memberikan tantangan baru kepada guru untuk meneliti tentang

dirinya sendiri apakah yang bersangkutan masih tergolong guru

tradisional (out of date) atau guru modern (update), dan

e. Memberikan kesempatan kepada para guru untuk berbagi informasi

dan bekerja sama untuk mengembangkan kurikulum dan

pembelajarannya.

2. Kerangka Pemikiran

Dalam melaksanakan fungsi kepemimpinannya kepala sekolah harus

melakukan pengelolaan dan pembinaan sekolah melalui kegiatan

administrasi, manajemen dan kepemimpinan yang sangat tergantung pada

kemampuannya. Sehubungan dengan itu, kepala sekolah sebagai supervisor

Laporan OJL Puji Kurniatun SDN 3 Sawangan

Page 42: 2. LAPORAN TINDAK KEPEMIMPINAN.doc

33

berfungsi untuk mengawasi, membangun, mengkoreksi dan mencari inisiatif

terhadap jalannya seluruh kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan di

lingkungan sekolah.

Untuk meningkatkan kualitas pembelajaran seorang kepala sekolah harus

mampu meningkatkan kinerja para guru atau bawahannya. Kepala sekolah

seagai seorang pemimpin sekolah harus mampu memberikan pengaruh -

pengaruh yang dapat menyebabkan guru tergerak untuk melaksanakan

tugasnya secara efektif sehingga kinerja mereka akan lebih baik. Kinerja

guru dapat meningkat jika ada program dari kepala sekolah untuk selalu

memantau dan mengevaluasi pelaksanaan pembelajarannya. Oleh karena itu

penerapan supervisi akademik secara terencana dan terprogram merupakan

langkah yang tepat untuk dilakukan.

Berdasarkan pemikiran tersebut, dibuat kerangka pemikiran sebagai berikut:

Gambar 2. Kerangka Pemikiran

Laporan OJL Puji Kurniatun SDN 3 Sawangan

KUALITASPEMBELAJARAN

RENDAH RENCANA TINDAKANKEPEMIMPINAN

(1)Meningkatkan Kualitas Pembelajaran

OPTIMALISASIPELAKSANAAN

SUPERVISI AKADEMIK

RENCANA TINDAKAN KEPEMIMPINAN

(2) Meningkatkan Kompetensi Supervisi Akademik

KUALITASPEMBELAJARAN

MENINGKAT

Page 43: 2. LAPORAN TINDAK KEPEMIMPINAN.doc

34

3. Implementasi Programa. Pelaksanaan Rancangan Tindakan Kepemimpinan (RTK 1)

Rencana tindak kepemimpinan ini bertujuan untuk meningkatkan

kualitas pembelajaran dan mengoptimalkan kompetensi Supervisi

akademik. Kegiatan ini dilaksanakan terdiri dari :

1). Persiapan

Menyusun instrumen – instrumen untuk menggali data dalam bentuk

kuesioner

2). Pelaksanaan

Menyampaikan RTK kepada Kepala Sekolah

Mengadakan koordinasi dengan guru kelas yang mau di observasi,

untuk menyusun jadwal observasi pembelajaran

Konsultasi dengan Kepala Sekolah untuk mendapat ijin

melaksanakan jadwal observasi kelas sesuai dengan jadwal yang

telah tersusun.

Dari hasil observasi kelas yang dilakukan, maka diperoleh beberapa

data tentang kompetensi guru dalam mengelola pembelajaran antara

lain adalah :

Guru dalam mengatur tempat duduk ada yang belum sesuai

dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran, serta

aktivitas pembelajaran yang akan dilakukan.

Volume dan intonasi suara guru dalam proses pembelajaran ada

yang belum dapat di dengar dengan baik oleh peserta didik

Tutur kata guru sudah santun dan dapat dimengerti oleh peserta

didik

Guru sudah menghargai pendapat peserta didik

Guru belum memberikan penguatan dan umpan balik terhadap

respon dan hasil belajar peserta didik

Guru kurang bisa mengelola waktu dalam proses pembelajaran

Laporan OJL Puji Kurniatun SDN 3 Sawangan

Page 44: 2. LAPORAN TINDAK KEPEMIMPINAN.doc

35

Guru kurang menggunakan variasi metode / pendekatan

pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik peserta didik dan

mata pelajaran

Guru kurang memberi kesempatan kepada peserta didik untuk

melakukan proses eksplorasi,elaborasi, dan konfirmasi.

Instrumen observasi kelas terlampir.

Mensosialisasikan instrumen observasi kepada rekan guru di SDN

3 Sawangan.

Menyampaikan kepada rekan guru tentang cara-cara pengelolaan

kelas yang baik sesuai berdasarkan Permendiknas no 41 tahun

2007, serta berbagai metode / pendekatan yang mengarah ke

pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan

menyenangkan.

3). Monev

Monitoring dan evaluasi program sekolah adalah pemberian

estimasi ( penafsiran ) terhadap keberhasilan yang dicapai oleh

kepala sekolah dalam melaksanakan tugas – tugasnya sebagai

administrator dan supervisor. Tujuan dari monev program sekolah

antara lain adalah untuk menyediakan informasi yang relevan dan

tepat waktu pada pelaksanaan program sekolah yang akan membantu

pembuatan keputusan manajemen satuan pendidikan. Monev

program sekolah bukan tanggung jawab pribadi kepala sekolah,

melainkan tanggung jawab bersama, maka monev program sekolah

harus dilakukan kooperatif dengan berlandaskan pada perinsip –

perinsip pendidikan yang demokratis.

Masing – masing guru mengisi instrumen observasi kelas dalam

rangka mengevaluasi diri terhadap kinerjanya selama melaksanakan

proses pembelajaran, agar mengetahui seberapa jauh tujuan yang

telah ditetapkan telah tercapai.

Laporan OJL Puji Kurniatun SDN 3 Sawangan

Page 45: 2. LAPORAN TINDAK KEPEMIMPINAN.doc

36

4). Refleksi

Dari hasil monev yang dilakukan pada rekan guru SDN 3

Sawangan dan telah di analisis, untuk di jadikan dasar untuk

melakukan refleksi terhadap kinerja yang dilaksanakan.

Kegiatan refleksi dilakukan untuk mencari kelebihan dan

kekurangan dari supervisi akademik yang dilaksanakan, selanjutnya

di carikan solusi atas kekurangan dan motivasi untuk kelebihannya.

Kegiatan ini dilakukan bersama rekan guru dengan bimbingan

kepala sekolah.

5). Hasil

Perolehan hasil monitoring dan evaluasi diri guru kelas SDN 3

Sawangan pada tindakan awal adalah kemampuan guru dalam

mengelola PBM sudah masuk kriteria baik, oleh karena itu, hal ini

perlu untuk ditingkatkan agar kualitas kompetensi guru dalam

pembelajaran dapat memperoleh kriteria baik sekali.Selanjutnya

mengadakan wawancara bersama kepala sekolah dan rekan guru

berkoordinasi untuk menyusun rencana tindakan kepemimpinan

yang ke-2.

2. Pelaksanaan Rencana Tindak kepemimpinan ( RTK ) 2

1). Persiapan

- Menyusun rencana tindakan ke-2 yang bertujuan untuk

meningkatkan kualitas pembelajaran.

- Menyusun jadwal observasi kelas

- Menyiapakan instrumen observasi kelas

- Menyiapkan alat bantu untuk membuat dokumentasi ( kamera)

- Mempelajari Permendiknas nomor 41 tahun 2007 tentang standar

poses yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran yang

merupakan implementasi dari RPP

2). Pelaksanaan

- Sosialisasi observasi / kunjungan kelas pada rekan guru SDN 3

Sawangan

Laporan OJL Puji Kurniatun SDN 3 Sawangan

Page 46: 2. LAPORAN TINDAK KEPEMIMPINAN.doc

37

- Menyampaikan jadwal obserasi kelas pada rekan guru

- Supervisor membantu rekan guru menyusun perangakat

pembelajaran ( Silabus, RPP, bahan ajar, Alat Evaluasi )

- Pelaksanaan pembelajaran merupakan implementasi dari RPP yang

bersumber dari Permendinas no 41 tahun 2007 yang meliputi

kegiatan pendahulauan, kegiatan inti dan kegiatan penutup.

1. Kegiatan Pendahuluan

Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti

proses pembelajaran

Mengajukan pertanyaan – pertanyaan yang mengaitkan

pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari

Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang

akan dicapai

Menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan

sesuai silabus

2. Kegiatan Inti

Pelaksanaan kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk

mencapai KD yang dilakukan secara interaktif, inspiratif,

menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk

berapartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi

prakarsa, kreatifitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat,

dan perkembangan fisik serta sikhologis peserta didik. Kegiatan

inti menggunakan metode yang disesuaikan dengan karakteristik

peserta didik dan mata pelajaran yang dapat meliputi proses

eksplorasi,elaborasi,dan konfirmasi.

Eksplorasi

1) Guru melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas

dan dalam tentang topik/tema materi yang akan dipelajari

dengan menerapkan perinsip alam tak kambang jadi guru dan

belajar dari aneka sumber

Laporan OJL Puji Kurniatun SDN 3 Sawangan

Page 47: 2. LAPORAN TINDAK KEPEMIMPINAN.doc

38

2) Guru menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media

pembelajaran dan sumber belajar lain.

3) Memfasilitasi terjadinya interaksi antar peserta didik serta

antara peserta didik dengan guuru, lingkungan, dan sumber

belajar lainnya

4) Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan

pembelajaran

5) Memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di

laboratorium, studio, atau lapangan

Elaborasi

1) Membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang

beragam melalui tugas – tugas tertentu yang bermakna

2) Memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas,diskusi,

dan lain – lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara

lisan maupun tulisan

3) Memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis,

menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut

4) Memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan

kolaboratif

5) Memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk

meningkatkan prestsi belajar

6) Memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang

dilakukan baik lisan maupun tertulis, secara individual maupun

kelompok

7) Memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan kreasi, kerja

individual maupun kelompok

8) Memfasilitasi peserta didik melakukan pameran, turnamen,

festival, serta produk yang dihasilkan

9) Memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang

menumbuhkan kebaggaan dan rasa percaya diri peserta didik

Laporan OJL Puji Kurniatun SDN 3 Sawangan

Page 48: 2. LAPORAN TINDAK KEPEMIMPINAN.doc

39

Konfirmasi

1) Memberikan umpan balik positf dan penguatan di dalam

bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap

keberhasilan peserta didik

2) Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorsi dan elaborasi

peserta didik melalui berbagai sumber

3) Memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk

memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan

4) Memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman

yang bermakna dalam mencapai kompetensi dasar :

a. Berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam

menjawab pertanyaan peserta didik yang menghadapi

kesulitan dengan menggunakan bahasa yang baku dan benar

b. Membantu menyelesaikan masalah

c. Memberikan acuan agar peserta didik dapat melakukan

pengecekan hasil eksplorasi

d. Memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh

e. Memberikan motivasi kepada pesera didik yang kurang

atau belum berpartisipasi aktif.

3. Kegiatan Penutup

1) Bersama – sama dengan peserta didk dan/atau sendiri membuat

rangkuman/simpulan pelajaran

2) Melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah

dilaksanakan secara konsisten dan terprogram

3) Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran

4) Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran

remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau

memberikan

3). Monev

a). Mengobservasi kelas sesuai dengan jadwal yang telah disepakati

bersama antara supervisor dengan rekan guru.

Laporan OJL Puji Kurniatun SDN 3 Sawangan

Page 49: 2. LAPORAN TINDAK KEPEMIMPINAN.doc

40

b). Sehari sebelum observasi, rekan guru yang mau di observasi

menyerahkan foto copy RPP kepada supervisor untuk dilihat dan

dinilai berdasarkan instrumen yang ada

c). Supervisor melaksanakan observasi/ kunjungan kelas

d). Supervisor mengamati KBM dan mengisi instrumen yang ada terkait

dengan proses pembelajaran yang telah dilakukan oleh rekan guru

yang di supervisi.

4). Refleksi

Dari hasil monev yang telah dilakukan dan telah dianalisis. Terdapat

beberapa kelebihan dan kekurangan dari kegiatan observasi antara lain

adalah :

a. Kelebihan

Guru mampu menjadi fasilitator dan motivator siswa

Guru bertindak kreatif dan inovatif dalam menggunakan alat

peraga

Siswa terlibat aktif dalam pembelajaran

Siswa dilibatkan dalam kegiatan eksplorasi,elaborasi,dan

konfirmasi dalam pembelajaran

b. Kekurangan

Guru belum menggunakan TIK dalam pembelajaran

Guru belum mengelola waktu yang tersedia dengan baik

5). Hasil

Nilai kemampuan rekan yang di supervisi dalam mengelola PBM

mendapat kriteria baik sekali

B. OBSERVASI GURU JUNIOR

Kegiatan ini dilaksanakan di SDN 3 Sawangan, teknik yang di gunakan

adalah teknik supervisi akademik yaitu melaksanakan supervisi perorangan

terhadap seorang guru yunior. Pelaksanaan supervisi ini dilaksanakan dengan

cara supervisor datang ke kelas untuk mengobservasi guru yunior. Adapun

tahapan pelaksanaan supervisi antara lain :

Laporan OJL Puji Kurniatun SDN 3 Sawangan

Page 50: 2. LAPORAN TINDAK KEPEMIMPINAN.doc

41

a. Perencanaan

Pada tahap ini, supervisor merencanakan waktu, sasaran dan cara

mengobservasi selama kunjungan kelas.

b. Pelaksanaan

Pada tahap ini, supervisor mengamati jalannya proses pembelajaran

berlangsung.

c. Refleksi dan tindak lanjut

Pada tahap ini, supervisor bersama guru yunior merefleksi

pelaksanaan pembelajaran dengan mendiskusikan kelebihan dan kekurangan

selama pembelajaran. Hasil refleksi ini di jadikan dasar untuk perbaikan

proses pembelajaran berikutnya.

Dari tahapan kegiatan tersebut diadakan pertemuan dengan guru

yunior dengan maksud untuk :

a. Menyampaikan informasi bahwa observasi guru yunior adalah salah satu

tugas peserta diklat calon kepala sekolah pada kegiatan On The Job

Learning dan tidak ada hubungannya dengan penilaian kinerja guru di

sekolah. Observasi ini diharapkan dapat membantu guru yunior

memperbaiki dan meningkatkan kualitas proses dan hasil

pembelajarannya. Informasi ini perlu disampaikan untuk menghindari

kekakuan dan ketegangan guru yunior pada pelaksanaan observasi.

b. Menanyakan kesediaan guru yunior untuk diobservasi proses

pembelajarannya.

c. Membuat kesepakatan waktu pelaksanaan observasi dengan mengikuti

jadwal pelajaran guru yunior.

d. Menyampaikan kepada guru yunior bahan-bahan yang perlu dipersiapkan

yaitu silabus, RPP, bahan ajar, alat peraga atau media dan alat penilaian.

e. Membuat kesepakatan waktu penyerahan silabus, RPP, bahan ajar

kepada calon kepala sekolah/supervisor.

Langkah berikut yang diambil adalah menyiapkan program dan

jadwal pelaksanaan observasi serta menyiapkan instrumen observasi.

Kegiatan observasi guru yunior dilakukan terhadap satu guru yaitu Munasir,

Laporan OJL Puji Kurniatun SDN 3 Sawangan

Page 51: 2. LAPORAN TINDAK KEPEMIMPINAN.doc

42

S.Pd.SD guru kelas III, yang akan mengajar tematik dengan difokuskan

pada mapel IPA. Kegiatan observasi guru yunior ini dilaksanakan dalam

dua siklus meliputi tahap-tahap :

1. SIKLUS I

a. Pra Observasi

Pada awal tahap perencanaan, supervisor menyiapkan sejumlah

instrumen yang akan digunakan pada pelaksanaan observasi

diantaranya : (1) instrumen perencanaan kegiatan pembelajaran, (2)

instrumen observasi kelas, (3) daftar pertanyaan setelah observasi, dan

(4) format tindak lanjut hasil supervisi.

Selanjutnya, melakukan pertemuan dengan guru yunior yang akan

diobservasi. Pada pertemuan pertama supervisor meminta kesediaan

guru yunior untuk diobservasi proses pembelajarannya. Setelah guru

yunior menyatakan bersedia, berikutnya disepakati penentuan waktu

pelaksanaan observasi, konsep atau materi yang akan dibahas

(mengikuti jadual materi guru yunior) dan menginformasikan bahan-

bahan yang perlu dipersiapkan oleh guru yunior dalam pelaksanaan

observasi diantaranya silabus, RPP, bahan ajar, alat peraga atau media

dan penilaian yang akan digunakan.

Diakhir pertemuan disepakati jadwal pertemuan berikutnya yang

dilaksanakan sebelum kegiatan observasi yang bertujuan untuk

mendiskusikan bahan-bahan yang telah dipersiapkan guru yunior.

Pada pertemuan ini supervisor memeriksa silabus, RPP, bahan ajar,

alat peraga atau media dan penilaian kemudian mendiskusikan hal-hal

yang perlu dilakukan perbaikan-perbaikan. Supervisor dapat

memberikan masukan yang sifatnya melengkapi jika terdapat

kekurangan dari bahan-bahan tersebut.

Setelah melakukan perbaikan-perbaikan, supervisor meminta

kopian RPP satu rangkap kemudian memberikan penilaian dengan

mengisi instrumen perencanaan kegiatan pembelajaran, yang

Laporan OJL Puji Kurniatun SDN 3 Sawangan

Page 52: 2. LAPORAN TINDAK KEPEMIMPINAN.doc

43

selanjutnya akan digunakan sebagai bahan kontrol pada saat observasi

nantinya.

Untuk menghindari kemungkinan munculnya kekakuan dan

ketegangan guru yunior pada pelaksanaan observasi nantinya, maka

diinformasikan pula tujuan observasi yang akan dilakukan. Observasi

guru yunior adalah salah satu tugas peserta diklat calon kepala sekolah

pada kegiatan on the job learning dan tidak ada hubungannya dengan

penilaian kinerja guru di sekolah. Observasi ini juga dapat membantu

guru yunior memperbaiki dan meningkatkan kualitas proses dan hasil

pembelajarannya.

b. Observasi

Pada tahap ini supervisor melakukan observasi langsung ke kelas

III, tempat guru yunior melangsungkan proses belajar mengajar

sesuai dengan jadwal yang telah disepakati. Pelaksanaan observasi

dilaksanakan sebanyak 2 kali pertemuan (setiap pertemuan 2 35

menit). Supervisor melakukan pengamatan langsung pelaksanaan

pembelajaran mulai dari kegiatan awal sampai pada kegiatan penutup.

Obyek pengamatan adalah aktivitas guru dan siswa dalam proses

belajar mengajar. Aktivitas guru dan siswa dicatat pada catatan

kejadian dan mengisi instrumen observasi kelas yang telah

dipersiapkan. Catatan kejadian dijadikan sebagai bahan diskusi

sekaligus bahan evaluasi pada saat kegiatan refleksi pembelajaran.

Untuk memperoleh bukti pelaksanaan pembelajaran tersebut

supervisor mendokumentasikannya dalam bentuk foto ( dokumentasi

terlampir )

Laporan OJL Puji Kurniatun SDN 3 Sawangan

Page 53: 2. LAPORAN TINDAK KEPEMIMPINAN.doc

44

Pada pertemuan pertama, dengan mengacu pada RPP yang telah

disusun, guru mengajar Tematik kelas III dengan Dengan tema

Kegiatan dan kompetisi dasar sebagai berikut :

I. STANDAR KOMPETENSI

I. PKn1. Mengamalkan makna Sumpah Pemuda

II. Bahasa IndonesiaMendengarkan 1. Memahami penjelasan tentang petunjuk dan cerita anak yang

dilisankan Berbicara2. Mengungkapkan pikiran, perasaan, pengalaman, dan

petunjuk dengan bercerita dan memberikan tanggapan/ saran

Membaca3. Memahami teks dengan membaca nyaring, membaca

intensif dan membaca dongengMenulis4. Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi dalam

bentuk paragraf dan puisi

III. Matematika1. Menggunakan pengukuran waktu, panjang dan berat dalam

memecahkan masalahIV. IPA

1. Memahami ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup serta hal-hal yang mempengaruhi perubahan pada makhluk hidup

II. KOMPETENSI DASAR

1. PKn : - Mengenal makna Satu Nusa, Satu Bangsa, dan Satu

Bahasa

- Mengamalkan nilai-nilai Sumpah Pemuda dalam

kehidupan sehari-hari

2. IPA : - Menggolongkan makhluk hidup secara sederhana

3. Matematika : - Memilih alat ukur sesuai dengan fungsinya (meteran,

timbangan, jam)

Pada kegiatan awal, ketua kelas menyiapkan teman-temannya

untuk belajar dan mengucapkan salam yang dibalas oleh guru dengan

Laporan OJL Puji Kurniatun SDN 3 Sawangan

Page 54: 2. LAPORAN TINDAK KEPEMIMPINAN.doc

45

salam pula. Dengan menggunakan model pembelajaran langsung,

guru mengawali pembelajaran dengan menanyakan kesiapan siswa

untuk belajar. Guru kemudian memberikan motivasi kepada siswa

untuk lebih giat belajar agar menjadi siswa yang pandai dan sopan.

Selanjutnya, pada kegiatan inti guru dengan membagi 2 kelompok

besar,untuk mulai melakukan kegiatan eksplorasi Kemudian

mengadakan percobaan IPA materi ciri-ciri dan kebutuhan makhluk

hidup, dilakukan secara berdiskusi dengan mengisi lembar kerja yang

sudah disediakan guru serta dengan menggunakan sumber belajar

buku.

Kemudian perwakilan dari setiap kelompok untuk

mempresentasikan hasilnya di depan kelas, sementara kelompok

satunya memberi tanggapan dengan terlebih dulu guru menunjuk pada

nomor dikepalanya untuk yang menanggapi. Guru memberikan tepuk

tangan yang diikuti oleh siswa sebagai pertanda jawaban siswa tadi

adalah benar. Kemudian hasil dari kerja kelompok tadi di pajang di

papan tulis.

Pada bagian penutup, guru langsung memberikan PR serta soal –

soal evaluasi untuk dikerjakan. Beberapa siswa bersamaan berteriak

memberikan simpulan pelajaran, namun terburu – buru guru

menutupnya, sehingga beberapa siswa terlihat kecewa. Berikutnya

guru mempersilakan siswa menutup buku tulisnya karena mereka

harus mengerjakan soal yang telah disediakan. Setelah itu,

pembelajaran hari ini ditutup dengan menyanyikan lagu tepuk tangan,

yang syairnya telah diubah dengan materi kegiatan.

c. Pasca-Observasi

Sebelum pelaksanaan refleksi pembelajaran dimulai, supervisor

menghitung nilai kemampuan guru yunior melaksanakan

pembelajaran berdasarkan hasil isian instrumen observasi kelas. Dari

perhitungan tersebut diperoleh nilai: (i) 62,5% untuk kegiatan awal,

(ii) 71,15% untuk kegiatan inti, dan (iii) 75 % untuk kegiatan penutup.

Laporan OJL Puji Kurniatun SDN 3 Sawangan

Page 55: 2. LAPORAN TINDAK KEPEMIMPINAN.doc

46

Nilai akhir kemampuan guru melaksanakan pembelajaran pada

pertemuan pertama adalah 72,06% (hasil perhitungan pada lampiran).

Nilai 72,06% mengindikasikan kemampuan guru melaksanakan

pembelajaran termasuk ke dalam kategori kemampuan Baik.

Tabel 1: Interval kategori kemampuan guru (KG)

mengelola pembelajaran

Kategori Interval

A: Baik Sekali : 86 % ≤ KG <100 %

B: Baik : 70 % ≤ KG < 85 %

C: Cukup : 55 % ≤ KG < 69 %

D: Kurang : KG < 55 %

Untuk merefleksi pembelajaran yang telah dilaksanakan, guru

yunior dan supervisor sepakat bertemu pada jam istirahat pada hari

yang sama. Sebelum membahas hasil pelaksanaan pembelajaran,

terlebih dahulu supervisor meminta kesediaan guru yunior untuk

menjawab beberapa pertanyaan yang telah dipersiapkan. Agar lebih

rileks dalam menjawab, jawaban pertanyaan dipersilahkan untuk

langsung menuliskannya pada tempat yang telah disediakan.

Pada tahap refleksi, supervisor memuji pembelajaran yang telah

dilaksanakan guru yunior. Kemampuan guru melaksanakan

pembelajaran masuk kategori tinggi. Melengkapi pujian sambil

mengomentari sisi-sisi yang dianggap sudah bagus, misalnya guru

sudah berusaha untuk menggunakan model pembelajaran yang

menarik sehingga ada keceriaan siswa dalam mengikuti pelajaran.

Berikutnya, supervisor mulai menyinggung sisi-sisi yang dianggap

masih kurang atau lemah dan perlu diperbaiki pada pelaksanaan

pembelajaran berikutnya. Misalnya pada saat membuka pelajaran,

menyampaikan tujuan pembelajaran itu sangat penting maka jangan

dilupakan. Sisi lemah lainnya adalah keaktifan siswa yang tidak

Laporan OJL Puji Kurniatun SDN 3 Sawangan

Page 56: 2. LAPORAN TINDAK KEPEMIMPINAN.doc

47

merata, yang salah satu faktornya adalah suara guru yang lemah

lembut, sementara posisi guru belum menguasai kelas. Hanya siswa

tertentu yang selalu aktif sementara lebih banyak siswa yang lainnya

kurang aktif. Hal yang terlupakan juga adalah, guru belum

memanfaatkan papan tulis secara maksimal, padahal dapat digunakan

untuk menulis judul materi maupun menampung pendapat siswa serta

membuat kesimpulan materi. Disarankan pula supaya guru tersebut

memanfaatkan TIK ( Teknologi dan Ilmu Komunikasi ) dalam

pembelajaran.

Supervisor mengangkat pada pembahasan (refleksi) semua

catatan-catatan kejadian pada pelaksanaan pembelajaran. Berikutnya

guru yunior dipersilahkan berkomentar mengenai pelaksanaan

pembelajarannya. Apa kesulitan, kesan yang diperoleh serta pesan

untuk perbaikan pelaksanaan pembelajaran berikutnya.

Pada akhir refleksi disimpulkan bagian-bagian pembelajaran yang

perlu dipertahankan dan bagian-bagian yang perlu mendapat perhatian

untuk diperbaiki. Selanjutnya disepakati waktu pelaksanaan observasi

yang kedua. Guru yunior kembali mempersiapkan RPP, bahan ajar,

alat peraga dan penilaian yang akan digunakan pada pertemuan kedua.

Supervisor kemudian meminta RPP yang sudah final untuk

digandakan sebagai bahan kontrol pada observasi pertemuan kedua.

1. Siklus II

a. Pra observasi

Pelaksanaan kegiatan pra observasi pada siklus II ini dengan

menilai perangkat pembelajaran RPP yang telah direvisi pada kegiatan

inti berdasarkan hasil refleksi pada siklus I.

b. Observasi

Pada pertemuan kedua, guru yunior melaksanakan pembelajaran

sama dengan tahapan pembelajaran yang dilaksanakan pada

pertemuan pertama. Materi pelajaran yang sajikan adalah Tematik

kelas III dengan Dengan tema Kegiatan.

Laporan OJL Puji Kurniatun SDN 3 Sawangan

Page 57: 2. LAPORAN TINDAK KEPEMIMPINAN.doc

48

Dan Standar kompetensi dan kompetensi dasar sebagai berikut :

I. STANDAR KOMPETENSI

I. PKn1. Mengamalkan makna Sumpah Pemuda

II. Bahasa IndonesiaMendengarkan 1. Memahami penjelasan tentang petunjuk dan cerita anak yang

dilisankan Berbicara2. Mengungkapkan pikiran, perasaan, pengalaman, dan petunjuk

dengan bercerita dan memberikan tanggapan/ saranMembaca3. Memahami teks dengan membaca nyaring, membaca intensif

dan membaca dongengMenulis4. Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi dalam

bentuk paragraf dan puisiIII. Matematika

1. Menggunakan pengukuran waktu, panjang dan berat dalam memecahkan masalah

IV. IPA1. Memahami ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup serta hal-

hal yang mempengaruhi perubahan pada makhluk hidup.II. KOMPETENSI DASAR

1. PKn : - Mengenal makna Satu Nusa, Satu Bangsa, dan Satu Bahasa

- Mengamalkan nilai-nilai Sumpah Pemuda dalam kehidupan

sehari-hari

2. IPA : - Menggolongkan makhluk hidup secara sederhana

3. Matematika : - Memilih alat ukur sesuai dengan fungsinya (meteran,

timbangan, jam)

Guru masih menggunakan model pembelajaran langsung. Guru

mengawali pembelajaran dengan terlebih dahulu berdoa kemudian

menyiapkan anak dengan melakukan yel-yel setiap awal masuk kelas

dan menyayikan lagu yang berkaitan dengan tema.

Mengisi daftar kelas, mempersiapkan materi ajar, model dan alat

peraga. Guru menanamkan karakter dengan cerita pengalaman pribadi

Laporan OJL Puji Kurniatun SDN 3 Sawangan

Page 58: 2. LAPORAN TINDAK KEPEMIMPINAN.doc

49

melihat seorang anak sedang menyiksa beberapa ekor capung saat

berangkat sekolah, dengan memutus sayapnya, ekornya, kepalanya,

untuk mainan bersama teman yang lain setelah terlebih dahulu diadu.

Guru memperhatikan ekspresi siswa dan perasaannya terhadap kejadian

yang diceritakan. Guru menggiring siswa kearah penguatan karakter.

Kemudian guru memotivasi siswa untuk mengeluarkan pendapat.

Setelah menyimak materi penggolongan hewan, siswa diminta

menjelaskan cara penegeloimpokkan hewan yaitu berdasarkan

persamaan ciri misalnya jumlah kaki, cara bergerak, penutup tubuh,

jenis makanannya, dan tempat hidupnya. Dan sebagi penguatan

menyayikan lagu yang memuat materi.

Siswa dibagi menjadi kelompok-kelompok, dengan masing-

masing anggota kelompok diberi nomor di kepala dalam diskusi

dilakukan

kuis dengan soal yang disediakan dalam kartu soal oleh guru dan

guru menunjuk setiap anggota sesuai nomor yang tertera. Baik yang

bertanya maupun menjawab pertanyaan tentang ciri-ciri hewan. Hal itu

dilaksanakan sampai kartu soal dan kartu jawaban di baca semua.

Kemudian masing-masing kelompok bergantian yang menjawab soal

dan yang memberi pertanyaan, kelompok yang menjawab betul

mendapat skor dan yang menjawab salah dikurangi skornya. Setelah

selesai siswa memasukan ke dalam tabel ciri-ciri hewan yang telah

dibahas dalam kuis. Dan dipresentasikan melalui wakil kelompok. Hasil

ditempel/dipajang di papan tulis.

Secara umum, pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan lebih

baik dibanding pertemuan sebelumnya. Guru sudah memperbaiki sisi-

sisi lemahnya dan mempertahankan bagian-bagian yang sudah bagus.

Misalnya, Apersepsi dan pemberian motivasi sudah dilaksanakan

dengan baik. Dan siswa sudah terlibat dalam kegiatan secara aktif

dengan sehingga hati semua peserta didik riang dan materi mudah

terekam pada memori mereka. Model pembelajaran ditambah dengan

Laporan OJL Puji Kurniatun SDN 3 Sawangan

Page 59: 2. LAPORAN TINDAK KEPEMIMPINAN.doc

50

melakukan kuis dan nomor di kepala. yakni guru menyiapkan kartu

pertanyaan dan kartu jawaban dan peserta didik melakukan kuis dalam

kerja kelompok. Kelompok satu ditunjuk menggunakan nomor di

kepala dan yang menjawab kelompok lain juga ditunjuk guru sesuai

nomor yang di kepala. Yang tepat menjawab mendapat skor dan yang

tidak dapat menjawab skornya dikurangi setelah itu masing-masing

kelompok melalui wakil kelompok melakukan presentasi, Hal tersebut

membuat anak menemukan sendiri, mendapatkan pengalaman sendiri,

dan peserta didik luar biasa gembira dan bersemangat. Kemudian

peserta diskusi menempel hasil diskusi di papan tulis. Sehingga papan

tulis sudah dipergunakan dengan baik. Guru lebih menyemangati siswa

dengan memberikan penghargaan terhadap siwa yang menjawab

dengan benar. Begitu juga saat melakukan percobaan antar kelompok.

Pada saat presentasi siswa menempel hasil pada tempat yang

ditentukan.

Akhirnya guru menutup pembelajaran dengan terlebih dahulu

bersama-sama siswa menyimpulkan pelajaran pertemuan kedua dengan

Tanya jawab dan menyanyikan lagu anak-anak dengan menggunakan

kaleng bekas minuman yang dipukul dengan irama yang ditentukan.

Dan menyayikan lagu yang bertema materi. Selanjutnya diikuti dengan

pemberian PR pada soal latihan yang ada pada buku paket siswa. Sisa

waktu yang terakhir digunakan untuk mengerjakan evaluasi formatif.

c. Pasca Observasi

Sebelum pelaksanaan refleksi pembelajaran pertemuan kedua

dimulai, supervisor menghitung nilai kemampuan guru yunior

melaksanakan pembelajaran berdasarkan hasil isian instrumen observasi

kelas. Dari perhitungan tersebut diperoleh nilai: (i) 100% untuk

kegiatan awal, (ii) 86,54% untuk kegiatan inti, dan (iii) 100% untuk

kegiatan penutup. Nilai akhir kemampuan guru melaksanakan

pembelajaran pada pertemuan kedua adalah 91,18% (hasil perhitungan

pada lampiran). Nilai 91,18 % mengindikasikan kemampuan guru

Laporan OJL Puji Kurniatun SDN 3 Sawangan

Page 60: 2. LAPORAN TINDAK KEPEMIMPINAN.doc

51

melaksanakan pembelajaran termasuk kedalam kategori kemampuan

BAIK SEKALI.

Sama dengan refleksi pada pertemuan pertama, supervisor

memuji pembelajaran yang telah dilaksanakan guru yunior. Ada

peningkatan dalam pengelolaan pembelajaran dengan memperoleh hasil

kategori kemampuan sangat tinggi. Berikutnya dikomentari bagian-

bagian pembelajaran yang berhasil dipertahankan dan diperbaiki,

misalnya apersepsi dan pemberian motivasi dilaksanakan dengan baik.

Guru lebih menyemangati siswa dalam pembelajaran apalagi bagi siswa

yang telah melakukan kebaikan atau menjawab dengan benar.

Perbaikan lain adalah nampak lebih banyak siswa yang aktif dibanding

pertemuan pertama. Usaha ini berhasil setelah guru lebih aktif

mendekati siswa sambil memberikan motivasi belajar siswa dalam

bentuk nyanyian dan permainan materi pembelajaran.

Terakhir disimpulkan bagian-bagian pembelajaran yang perlu

dipertahankan dan bagian-bagian yang masih perlu mendapat perhatian

untuk diperbaiki pada pembelajaran berikutnya. Supervisor berpesan

agar pelaksanaan pembelajaran berikutnya lebih ditingkatkan lagi

walaupun sudah tidak diobservasi oleh supervisor (peserta diklat

cakep), pengawas atau kepala sekolah.

Berikut ini lampiran perangkat pembelajaran yang telah

dipergunakan untuk mengajar, serta data instrumen penilaian guru

selama kegiatan observasi guru yunior. ( pada lampiran )

C. PENYUSUNAN PERANGKAT PEMBELAJARAN

1. Silabus

Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok

mata pelajaran tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi

dasar, materi pokok, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi

waktu dan sumber/bahan/alat belajar. Silabus merupakan penjabaran standar

kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi pokok/pembelajaran,

Laporan OJL Puji Kurniatun SDN 3 Sawangan

Page 61: 2. LAPORAN TINDAK KEPEMIMPINAN.doc

52

kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk

penilaian.

Pengembangan silabus pembelajaran dapat dilakukan oleh para guru

secara mandiri atau berkelompok dalam sebuah sekolah atau beberapa

sekolah, kelompok Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), Kelompok

Kerja Guru (KKG) dan Dinas Pendidikan.

Pengembangan silabus harus menggunakan prinsip-prinsip sebagai

berikut :

a. Ilmiah.

Keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus

harus benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan.

b. Relevan

Cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian materi

dalam silabus sesuai dengan tingkat perkembangan fisik, intelektual,

social, emosional dan spiritual peserta didik.

c. Sistematis

Komponen-komponen silabus saling berhubungan secara fungsional

dalam mencapai kompetensi.

d. Konsisten

Adanya hubungan yang konsisten (ajeg, taat asas) antara kompetensi

dasar, indicator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar dan

system penilaian.

e. Memadai

Cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar

dan system penilaian cukup untuk menunjag pencapaian kompetensi

dasar.

f. Aktual dan konstekstual

Cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar

dan sistem penilaian memperhatikan perkembangan ilmu tehnologi dan

seni mutakhir dalam kehidupan nyata dan peristiwa yang terjadi.

Laporan OJL Puji Kurniatun SDN 3 Sawangan

Page 62: 2. LAPORAN TINDAK KEPEMIMPINAN.doc

53

g. Fleksibel

Keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi keragaman peserta

didik, serta dinamika perubahan yang terjadi di sekolah dan tuntutan

masyarakat.

h. Menyeluruh

Komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi (kognitif,

afektif dan psikomotor)

Langkah-langkah pengembangan silabus adalah sebagai berikut :

a. Mengkaji standar kompetensi dan kompetensi dasar

Mengkaji standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran

sebagaimana tercantum dalam standar isi, harus memperhatikan hal-hal

berikut ini :

1) Urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu dan atau tingkat

kesulitan materi, tidak harus selalu sesuai dengan urutan yang ada di

Standar Isi.

2) Keterkaitan antara standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam

mata pelajaran.

3) Keterkaitan antara standar kompetensi dan komepetensi dasar

antarmata pelajaran.

b. Mengidentifikasi materi pokok /pembelajaran

Mengidentifikasi materi pokok/pembelajaran yang menunjang

pencapaian kompetensi dasar dengan mempertimbangkan :

a) Potensi peserta didik

b) Relevansi dengan karakteristik daerah

c) Tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial dan

spiritual peserta didik

d) Kebermanfaatan bagi peserta didik

e) Struktur keilmuan

f) Aktualitas, kedalaman, dan keluasan materi pembelajaran

g) Relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan,

dan

Laporan OJL Puji Kurniatun SDN 3 Sawangan

Page 63: 2. LAPORAN TINDAK KEPEMIMPINAN.doc

54

h) Alokasi waktu

c. Mengembangkan kegiatan pembelajaran

Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar

yang melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antar peserta

didik, peserta didik dengan guru, lingkungan dan sumber belajar lainnya

dalam rangka pencapaian kompetensi dasar, Pengalaman belajar yang

dimaksud dapat terwujud melalui penggunaan pendekatan pembelajaran

yang bervariasi dan berpusat pada peserta didik. Pengalaman belajar

memuat kecakapan hidup yang perlu dikuasai peserta didik.

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengembangkan kegiatan

pembelajaran adalah sebagai berikut :

1) Kegiatan pembelajaran disusun untuk memberikan bantuan kepada

peserta didik, khususnya guru, agar dapat melaksanakan proses

pembelajaran secara professional

2) Kegiatan pembelajaran memuat rangkaian kegiatan yang harus

dilakukan oleh peserta didik secara berurutan untuk mencapai

kompetensi dasar

3) Penentuan urutan kegiatan pembelajaran harus sesuai dengan

hierarki konsep materi pembelajaran

4) Rumusan pernyataan dalam kegiatan pembelajaran minimal

mengandung dua unsure penciri yang mencerminkan pengelolaan

pengalaman belajar siswa yaitu kegiatan siswa dan materi.

d. Merumuskan indikator pencapaian kompetensi

Indikator merupakan penanda pencapaian kompetensi dasar yang

ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup

sikap, pengetahuan dan ketrampilan. Indikator dikembangkan sesuai

dengan karakteristik peserta didik, mata pelajaran, satuan pendidikan,

potensi daerah dan dirumuskan dalam kata kerja operasional yang terukur

dan/atau dapat diobeservasi. Indikator digunakan sebagai dasar untuk

menyusun alat penilaian.

Laporan OJL Puji Kurniatun SDN 3 Sawangan

Page 64: 2. LAPORAN TINDAK KEPEMIMPINAN.doc

55

e. Penentuan jenis penilaian

Penilaian pencapaian kompetensi dasar peserta didik dilakukan

berdasarkan indikator. Penilaian dilakukan dengan menggunakan tes dan

non tes dalam bentuk tertulis maupun lisan, pengamatan kinerja,

pengukuran sikap, penilaian hasil karya berupa tugas, proyek dan/atau

produk, penggunaan portofolio dan penilaian diri.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penilaian :

1) Penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian kompetensi

2) Penilaian menggunakan acuan kriteria, yaitu berdasarkan apa yang

bisa dilakukan peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran

dan bukan untuk menentukan posisi seseorang terhadap kelompoknya.

3) Sistem yang direncanakan adalah system penilaian yang berkelanjutan

dalam arti semua indicator ditagih kemudian hasilnya dianalisis untuk

menentukan kompetensi dasar yang telah dimiliki dan yang belum,

serta untuk mengetahui kesulitan siswa.

4) Hasil siswa dianalisis untuk menentukan tindak lanjut berupa

perbaikan proses pembelajaran berikutnya, program remidi bagai

peserta didik yang pencapaian kompetensinya di bawah kriteria

ketuntasan dan program pengayaan bagi peserta didik yang telah

memenuhi kriteria ketuntasan.

5) Sistem penilaian harus disesuaikan dengan pengalaman belajar yang

ditempuh dalam proses pembelajaran.

f. Menentukan Alokasi Waktu

Penentuan alokasi waktu pada setiap kompetensi dasar didasarkan pada

jumlah minggu efektif dan alokasi waktu mata pelajaran per minggu

dengan mempertimbangkan jumlah kompetensi dasar, keluasan,

kedalaman, tingkat kesulitan dan tingkat kepentingan kompetensi dasar.

Alokasi waktu yang dicantumkan dalam silabus merupakan perkiraan

waktu rerata untuk menguasai kompetensi dasar yang dibutuhkan oleh

peserta didik yang beragam.

Laporan OJL Puji Kurniatun SDN 3 Sawangan

Page 65: 2. LAPORAN TINDAK KEPEMIMPINAN.doc

56

g. Menentukan Sumber Belajar

Sumber belajar adalah rujukan, obyek dan/atau bahan yang digunakan

untuk kegiatan pembelajaran yang berupa media cetak dan elektronik,

narasumber serta lingkungan fisik, alam, sosial dan budaya. Penentuan

sumber belajar didasarkan pada standar kompetensi dan kompetensi

dasar serta materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran dan

indikator pencapaian kompetensi.

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Menurut PP No 19 tahun 2005 pasal 20, perencanaan proses

pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang

memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi pembelajaran,

metode pembelajaran, sumber belajar dan penilaian hasil belajar.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana yang

menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk

mencapai satu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam Standar Isi dan telah

dijabarkan dalam silabus. Lingkup RPP paling luas mencakup 1 (satu)

kompetensi dasar yang terdiri atas 1 (satu) atau beberapa indikator untuk 1

(satu) kali pertemuan atau lebih.

Langkah-langkah menyusun RPP adalah :

a. Mengisi kolom identitas

b. Menentukan alokasi waktu yang dibutuhkan untuk pertemuan yang telah

ditetapkan.

c. Menentukan SK, KD dan indikator yang akan digunakan (terdapat pada

silabus yang telah disusun).

d. Merumuskan tujuan pembelajaran berdasarkan SK, KD dan indikator

yang telah ditentukan dan indikator, lebih rinci dari KD dan indikator,

pada saat-saat tertentu rumusan indikator sama dengan tujuan

pembelajaran, karena indikator sudah sangat rinci sehingga tidak dapat

dijabarkan lagi).

Laporan OJL Puji Kurniatun SDN 3 Sawangan

Page 66: 2. LAPORAN TINDAK KEPEMIMPINAN.doc

57

e. Mengidentifikasi materi ajar berdasarkan materi pokok/pembelajaran

yang terdapat dalam silabus. Materi ajar merupakan uraian dari materi

pokok/pembelajaran.

f. Menentukan metode pembelajaran yang akan digunakan.

g. Merumuskan langkah-langkah pembelajaran yang terdiri dari kegiatan

awal, inti dan akhir.

h. Menentukan alat/bahan/sumber belajar yang digunakan.

i. Menyusun kriteria penilaian, lembar pengamatan, contoh soal, tehnik

penskoran dan lain-lain.

3. Bahan Ajar

Bahan ajar merupakan informasi, alat, dan teks yang diperlukan

guru/instruktur untuk perencanaan dan penelaahan implementasi

pembelajaran. Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk

membantu guru/instruktur dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di

kelas. Bahan yang dibuat bisa berupa bahan tertulis maupun bahan tidak

tertulis. Bahan ajar berupa seperangkat materi yang disusun secara

sistematis baik tertulis maupun tidak tertulis sehingga tercipta

lingkungan/suasana yang memungkinkan untuk belajar.

Bahan ajar meliputi :

a. bahan cetak seperti : hand out, buku modul, lembar kerja siswa, brosur,

leaflet, walkchart

b. audio visual : video/film, VCD

c. visual : foto, gambar, model/maket

d. audio : radio, kaset, CD

e. multi media : CD interaktif, computer based, internet

Beberapa bahan ajar yang sering digunakan secara rutin adalah :

a. Lembar Kerja Siswa adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang harus

dikerjakan oleh siswa. Langkah-langkah penulisan LKS sebagai berikut :

b. Melakukan analisis kurikulum, SK, KD, indicator dan materi

pembelajaran

Laporan OJL Puji Kurniatun SDN 3 Sawangan

Page 67: 2. LAPORAN TINDAK KEPEMIMPINAN.doc

58

c. Menyusun peta kebutuhan LKS

d. Menentukan judul LKS

e. Menulis LKS

f. Menentukan alat penilaian

g. Lembar kegiatan berisi petunjuk langkah-langkah untuk menyelesaikan

suatu tugas. Tugas-tugas yang diberikan kepada siswa dapat berupa teori

dan atau praktik.

h. Buku teks yaitu sumber informasi yang disusun dengan struktur dan

urutan berdasarkan tingkatan ilmu tertentu. Syarat-syarat buku teks :

i. Menimbulkan minat baca

j. Ditulis dan dirancang untuk siswa

k. Menjelaskan tujuan instruksional

l. Disusun berdasarkan pola belajar yang fleksibel

m. Struktur berdasarkan kebutuhan siswa dan kompetensi akhir yang akan

dicapai

n. Memberi kesempatan pada siswa untuk berlatih

o. Mengakomodasi kesulitan siswa

p. Memberikan rangkuman

q. Gaya penulisan komunikatif dan semi formal

r. Kepadatan berdasar kebutuhan siswa

s. Dikemas untuk proses instruksional

t. Mempunyai mekanisme untuk mengumpulkan umpan balik dari siswa

u. Menjelaskan cara mempelajari bahan ajar

v. Jenis bahan ajar berupa :

1) Lembar informasi

2) Operation sheet

3) Jobsheet

4) Worksheet

5) Hand out

6) Modul

Laporan OJL Puji Kurniatun SDN 3 Sawangan

Page 68: 2. LAPORAN TINDAK KEPEMIMPINAN.doc

59

4. Instrumen Evaluasi

Evaluasi merupakan proses untuk memberikan atau menetapkan nilai

kepada sejumlah tujuan, kegiatan, keputusan, unjuk kerja, proses, orang

maupun obyek. Pengertian evaluasi lebih dipertegas lagi dengan batasan

sebagai proses memberikan atau menentukan nilai kepada obyek tertentu

berdasarkan suatu kriteria tertentu. Dengan berdasarkan batasan-batasan

tersebut, dapat disimpulkan bahwa evaluasi secara umum dapat diartikan

sebagai proses sistematis untuk menentukan nilai sesuatu berdasarkan

kriteria tertentu.

Evaluasi mencakup tehnik yang tidak bisa diabaikan oleh seorang

guru. Evaluasi bukanlah sekumpulan tehnik semata-mata, tetapi evaluasi

merupakan suatu proses yang berkelanjutan yang mendasari keseluruhan

kegiatan pembelajaran yang baik. Evaluasi pembelajaran bertujuan untuk

mengetahui sejauh mana efisiensi proses pembelajaran yang dilaksanakan

dan efektifitas pencapaian tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.

Pengertian evaluasi pembelajaran adalah proses untuk menentukan

nilai pembelajaran yang dilaksanakan, dengan melalui kegiatan pengukuran

dan penilaian pembelajaran. Pengukuran yang dimaksud adalah proses

membandingkan tingkat keberhasilan pembelajaran yang telah ditentukan

secara kuantitatif, sedangkan penilaian adalah proses pembuatan keputusan

nilai keberhasilan pembelajaran secara kualitatif.

Sasaran evaluasi hasil belajar siswa adalah penguasaan kompetensi.

Kompetensi yang dimaksud diartikan sebagai :

1. Seperangkat tindakan cerdas penuh tanggung jawab yang dimiliki

seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu dalam melaksanakan

tugas.

2. Kemampuan yang dapat dilakukan oleh peserta didik yang mencakup

pengetahuan, ketrampilan dan perilaku.

3. Integrasi domain kognitif, afektif dan psikomotor direfleksikan dalam

perilaku yang harus dikuasai oleh peserta didik setelah pembelajarn

berlangsung sesuai dengan rencana pembelajaran yang disusun oleh guru.

Laporan OJL Puji Kurniatun SDN 3 Sawangan

Page 69: 2. LAPORAN TINDAK KEPEMIMPINAN.doc

60

Tahapan evaluasi meliputi kegiatan sebagai berikut :

a. Menentukan tujuan

b. Menentukan rencana evaluasi

Rencana evaluasi hasil belajar berwujud kisi-kisi, yaitu matriks yang

menggambarkan keterkaitan antara kemampuan yang menjadi sasaran

pembelajarn yang harus dikuasai siswa dan maeri sajian yang dipelajari

siswa untuk mencapai kompetensi serta tehnik evaluasi yang akan

digunakan dalam menilai keberhasilan penguasaan kompetensi oleh

siswa.

c. Penyusunan instrument evaluasi

Instrumen evaluasi hasil belajar untuk memperoleh informasi

deskriptif dan/atau informasi dapat berupa tes maupun non tes. Tes

dapat berupa obyektif atau uraian, sedang non tes dapat berbentuk

lembar pengamatan ataupun kuisioner. Tes obyektif dapat berbentuk:

- Jawaban singkat

- Benar salah

- Menjodohkan

- Pilihan ganda

Tes uraian / tes subyektif dapat berupa tes uraian bebas, terbatas dan

terstruktur.

d. Pengumpulan data atau informasi

e. Analisis dan interpretasi

f. Tindak lanjut

Instrumen dalam lingkup evaluasi didefinisikan sebagai perangkat

untuk mengukur hasil belajar siswa dalam ranah kognitif, afektif dan

psikomotor. Bentuk instrument dapat berupa tes dan non tes. Instrumen

bentuk tes mencakup : tes uraian, pilihan ganda, jawaban singkat,

menjodohkan, benar salah, unjuk kerja dan portofolio. Instrumen

bentuk non tes mencakup : wawancara, angket dan pengamatan

(observasi).

Laporan OJL Puji Kurniatun SDN 3 Sawangan

Page 70: 2. LAPORAN TINDAK KEPEMIMPINAN.doc

61

Sebelum instrument digunakan hendaknya dianalisis terlebih

dahulu. Dua karakteristik penting dalam menganalisis instrument adalah

validitas dan reliabilitasnya.

Instrumen evaluasi yang baik memiliki cirri-ciri dan harus memenuhi

beberapa kaidah antara lain :

a. Validitas

Sebuah instrument evaluasi dikatakan baik manakal memiliki

validitas yang tinggi. Validitas disini adalah kemampuan insrumen

tersebut mengukur apa yang seharusnya diukur.

b. Reliabilitas

Instrumen dikatakan memiliki reliabiltas yang tinggi manakala

instrument tersebut dapat menghasilkan hasil pengukuran yang

ketetapan. Tinggi rendahnya reliabilitas ini dapat dihitung dengan uji

reliabilitas dan dinyatakan dengan koefisien reliabilitas.

c. Obyektifitas

Instrumen evaluasi hendaknya terhindar dari pengaruh-pengaruh

subyektifitas pribadi dari si evaluator dalam menetapkan hasilnya.

Dalam menekan pengaruh subyektifitas hendaknya evaluasi

dilakukan mengacu kepada pedoman terutama menyangkut masalah

kontinuitas dan komprehensif.

d. Praktikabilitas

Sebuah instrument evaluasi dikatakan memiliki praktikabilitas yang

tinggi apabila bersifat praktis mudah pengadministrasiannya dan

memiliki ciri mudah dilaksanakan, tidak menuntut peralatan yang

banyak dan memberi kebebasan kepada audiens mengerjakan yang

dianggap mudah terlebih dahulu.

e. Ekonomis

Pelaksanaan evaluasi menggunakan instrument tersebut tidak

membutuhkan biaya yang mahal, tenaga yang banyak dan waktu

yang lama.

Laporan OJL Puji Kurniatun SDN 3 Sawangan

Page 71: 2. LAPORAN TINDAK KEPEMIMPINAN.doc

62

f. Taraf kesukaran

Instrume yang baik terdiri dari butir-butir instrument yang tidak

terlalu mudah dan tidak terlalu sukar. Butir soal yang terlalu mudah

tidak mampu merangsang peserta didik mempertinggi usaha

memecahkannya, sebaliknya apabila terlalu sukar membuat peserta

didik putus asa dan tidak memiliki semangat untuk mencoba lagi

karena di luar jangkauannya.

g. Daya Pembeda

Daya pembeda sebuah instrument adalah kemampuan instrument

tersebut membedakan antara peserta didik yang pandai

(berkemampuan tinggi) dengan peserta didik yang tidak pandai

(berkemampuan rendah).

D. KAJIAN HASIL ON THE JOB TRENING

1. Kajian RKJM dan RKAS

a. Pendahuluan

EDS adalah proses evaluasi diri sekolah yang bersifat internal

untuk melihat kinerja sekolah berdasarkan SPM dan SNP yang hasilnya

dipakai sebagai dasar penyusunan RKS .Proses EDS merupakan siklus

yang dimulai dengan :

1) Pembentukan Tim Pengembang Sekolah

1) Pelatihan Penggunaan instrumen,

2) Pelaksanaan EDS di sekolah.

3) Proses EDS dilaksanakan setiap tahun sekali

Pemanfaatan hasil EDS sebagai dasar penyusunan RKS dan RKAS.

Mekanisme penyusunan RKJM dan RKS antara lain:

1. RKJM/RKS disusun oleh tim penyusun RKJM/RKS.

2. RKJM dan RKS disetujui rapat dewan pendidik setelah

memperhatikan pertimbangan dari komite sekolah/madrasah dan

disahkan berlakunya oleh dinas pendidikan kabupaten/kota.

Laporan OJL Puji Kurniatun SDN 3 Sawangan

Page 72: 2. LAPORAN TINDAK KEPEMIMPINAN.doc

63

3. Disosialisasikan kepada warga sekolah, masyarakat dan pemangku

kepentingan.

4. Penyusunan RKJM berdasarkan rekomendasi EDS.

Kelengkapan RKJM/RKS sesuai dengan Permendiknas no 19 tahun

2007, RKS meliputi RKJM yang menggambarkan tujuan yang akan

dicapai dalam kurun waktu 4 tahun dan RKT yang dinyatakan dalam

RKAS . RKAS memuat :

1. Kesiswaan

2. Kurikulum dan kegiatan pembelajaran

3. Pendidik dan tenaga kependidikan serta pengembangannya

4. Sarana dan prasarana

5. Keuangan dan pembiayaan

6. Budaya dan lingkungan sekolah

7. Peran serta masyarakat dan kemitraan

Implementasi RKS adalah Rencana kerja lain yang mengarah

kepada peningkatan dan pengembangan mutu.RKS diimplementasi

dalam pelaksanaan semua kegiatan yang dilaksanakan di sekolah.

Evaluasi dan pelaporan dilaksanakan dengan memperhatikan

prinsip – prinsip evaluasi : shohih, objektif, adil, terpadu, terbuka,

menyeluruh dan berkesinambungan, sistematis, beracuan criteria,

akuntabel.

b. Tujuan

1. Meningkatnya kemampuan calon kepala sekolah dalam memahami,

menjabarkan, serta mengembangkan RKJM atau rencana kerja jangka

menengah (4 tahunan) dan rencana jangka pendek (1 tahunan) yang

disebut dengan RKAS yang efektif, akuntabilitas, transparansi dan

efisien;

2. Terwujudnya program tindak lanjut oleh calon kepala sekolah dalam

mengelola mengembangkan RKJM dan RKAS.

Laporan OJL Puji Kurniatun SDN 3 Sawangan

Page 73: 2. LAPORAN TINDAK KEPEMIMPINAN.doc

64

c. Kondisi SDN 3 Sawangan

Hasil EDS SDN 3 Sawangan sudah dipakai sebagai dasar

penyusunan RKS, Kepala Sekolah, beserta Dewan Guru/Karyawan dan

Komite sekolah bersama-sama menyusun Rencana Kegiatan dan Anggaran

Sekolah (RKAS) yang disusun berdasarkan visi dan misi sekolah,Sekolah

sudah membentuk tim pengembang sekolah, yang terdiri dari Kepala

Sekolah, wakil unsur guru, wakil komite sekolah, wakil orang tua siswa,

dan pengawas.

Pemanfaatan EDS di gunakan awal tahun pelajaran 2012/2013

sudah dilaksanakan, Kegiatan ini dilaksanakan setiap tahun sekali. Hasil

EDS untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan sekolah sendiri, yang

selanjutnya dipakai dalam upaya memperbaiki kinerja sekolah, hal ini sudah

dilakukan oleh sekolah. Tim Penyusun RKS ada dan melaksanakan sesuai

dengan SK.

Mekanisme penyusunan RKS yang ada disusun, melalui

musyawarah Tim Pengembang Sekolah berdasarkan rekomendasi EDS,

sebagai bukti fisik, risalah rapat. Tim Penyusun RKS ada dan melaksanakan

sesuai dengan SK. RKS yang ada disusun, melalui musyawarah Tim

Pengembang Sekolah berdasarkan rekomendasi EDS, sebagai bukti fisik,

risalah rapat RKS yang telah tersusun, disyahkan berlakunya oleh Unit

Pendidikan Kecamatan , selanjutnya disosialisasikan kepada warga sekolah,

masyarakat, dan pemangku kepentingan, melalui pelaporan dan pemajangan

di tempat yang tersedia agar dapat dibaca oleh semua warga sekolah.

Penyusunan RKS melalui:

1. Tahap Persiapan

Sebelum penyusunan RKS dilakukan Dewan Pendidik (Kepala

Sekolah dan guru) bersama komite sekolah membentuk tim perumus

RKS yang disebut Kelompok Kerja Rencana Kerja Sekolah (KKRKS).

2. Penyusunan RKS

Penyusunan RKS, terdiri dari 5 tahap :

a.Identifikasi tantangan.

Laporan OJL Puji Kurniatun SDN 3 Sawangan

Page 74: 2. LAPORAN TINDAK KEPEMIMPINAN.doc

65

b.Analisis pemecahan tantangan

c.Perumusan program

d.Perumusan rencana anggaran sekolah.

e. Perumusan Rencana Kerja Tahunan sekolah (RKT) dan Rencana

Kegiatan dan Anggaran sekolah (RKAS).

Tabel 2 : Kajian Isi RKJM/RKS

No Jenis Kajian Hasil KajianKeterangan

1 Prinsip-prinsip RKJM/RKS

1. Indikator-indikator yang dibutuhkan sebagai patokan menilai keberhasilan belum lengkap.

2. Belum responsif terhadap bencana, dan belum menunjukkan daya tanggap terhadap kemungkinan terjadinya bencana

2 Alur Proses Penyusunan RKJM/RKS

1. Belum membentuk Tim Pengembang Sekolah, sehingga Pembuatan RKJM/RKS masih dominan hasil karya Kepala Sekolah, bukan hasil Tim Pengembang Sekolah

3 Pengesahan dan Sosialisasi RKJM/RKS

1. RKJM/RKS yang di buat belum ada persetujuan dari dyang berwewenang

2. RKJM/RKS yang dibuat belum disyahkan dari pihak yang berwewenang hanya ada tanda tangan Kepala Sekolah

3. RKJM/RKS yang dibuat belum disosialisasikan

4 Muatan RKJM/RKS

1. Belum memuat tentang Budaya dan lingkungan sekolah, sehingga perlu ditambahkan

d. Rencana Tindak Lanjut

Penyusunan Rencana Tindak Lanjut dalam rangka memperbaiki dan

melengkapi RKJM/RKS yang telah disusun, sehingga nantinya akan

menjadi lengkap dan sempurna. RKJM/RKS yang lengkap dan dapat

Laporan OJL Puji Kurniatun SDN 3 Sawangan

Page 75: 2. LAPORAN TINDAK KEPEMIMPINAN.doc

66

mengakomodir semua hal yang ada di sekolah, betul-betul akan dapat

membawa sekolah tersebut kearah yang kita kehendaki baik secara mutu

maupun aut put yang dihasilkan.

Berdasarkan hasil kajian RKJM/RKS di atas maka dapat kami susun

Rencana Tindak Lanjut ( RTL ) sebagai berikut :

Tabel 3 : Rencana Tindak Lanjut Kajian RKJM/RKS

No Kegiatan Langkah- langkahHasil yang diharapkan

WaktuKriteria Hasil

Ket

1 Pembentukan Tim Perumus RKS/KKRKS

1. Musyawarah pembentukan tim Perumus RKS

2. Mengadakan pembahasan bersama dengan stakeholder

3. Penyamaan persepsi tentang RKS

i. Terbentuk nya Tim

Perumus RKSii. Stakhplder

paham tentang RKS

Bulan November (I) 2013

90% guru memahami RKS

2 Penyusunan RKS

1. Menganalisa dan mengkaji kelemahan serta kelebihan sekolah

2. Mengidentifikasi kelemahan yang ada.

3. Meyusun program yang tepat untuk mengatasi kelemahan tersebut

4. Menyusun anggaran yang yang sesuai dan efisien

1. teridentifika si segala

kelemahan sekolah

2. tersusunnya program yang tepat

3. tersedianya anggaran sesuai dengan program

Bulan November (II) 2013

Memiliki RKJM/ RKS hasil revisi yang sesuai, sesuai dengan hasil kajian

3 Pelaksanaan RKJM/ RKS

1. Melaksanakan RKJM/RKS yang telah disusun

1. RKJM/RKS dapat dilaksanakan sesuai dengan rencana

Bulan November (II) 2013

Adanya peningkatan baik segi kualitas maupun kwantitas

4 Mengevaluasi RKJM/ RKS

1. Mengkaji dan merevisi RKJM/RKS tiap taun sesuai dengan kenyataan

1. Tersusunnya RKJM/RKS yang sesuai dengan kenyataan setiap taunnya

Bulan November (III) 2013

RKJM/ RKS setiap tahun tersusun

Laporan OJL Puji Kurniatun SDN 3 Sawangan

Page 76: 2. LAPORAN TINDAK KEPEMIMPINAN.doc

67

SD Negeri 3 Sawangan telah memiliki dokumen RKS yang meliputi

RKJM dan RKT . RKJM yang disusun oleh tim pengembang sekolah secara

bermusyawarah telah menggambarkan tujuan yang akan dicapai dalam

kurun waktu 4 tahunan. Penyusunan RKAS sudah sesuai dengan kondis

ideal.

Implementasi RKS sudah sesuai dengan kegiatan sekolah.

Pelaksanaan kegiatan sekolah yang tidak sesuai dengan RKS perlu

mendapat persetujuan melalui rapat dewan guru dan komite sekolah.

Evaluasi dan Pelaporan sudah dilaksanakan secara rutin kepada pihak

terkait, yaitu UPT Dindikpora Kecamatan Punggelan.

e. Saran

Upaya kinerja sekolah sebagai usaha untuk meningkankan kualitas

pendidikan hendaknya dibarengi dengan usaha-usaha natara lain :

1. Terus memberikan motivasi, dukungan pada guru untuk selalu berkarya

yang terbaik, upaya untuk meyakinan akan prinsip-prinsiphidup guru

dalam kesehariannya;

2. Memfasilitasi guru dalam melaksanakan proses pembelajarannya,

sehingga guru merasanyaman dan berkonsentrasi dalam mengembangkan

proses pembelajarannya;

3. Berupaya memenuhi kebutuhan atau media dan bahan pembelajaran

sebagai stimulasi bagi guru agar selalu meningkatkan proses

pembelajarannya;

4. Mengikutsertakan guru dalam pelatihan-pelatihan atau sejenisnya yang

orientasinya pada perbaikan kualitas pembelajaran;

5. Selalum emberikan respon yang positif pada guru dalam pengembangan

pembelajarannya.

c. Kesimpulan

Dari beberapa ulasan di atas serta rencana tindak lanjut yang

dikemukakan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. KJM/RKS merupakan hal penting dalam rangka mencapai tujuan sekolah

yang diharapkan;

Laporan OJL Puji Kurniatun SDN 3 Sawangan

Page 77: 2. LAPORAN TINDAK KEPEMIMPINAN.doc

68

2. Dalam penyusunan RKJM/RKS harus teliti dalam menganalisi

kelemahan kelemahan yang ada dan secara bersama-sama melibatkan

stakholde yang ada;

3. Tim Perumus RKJM/RKS bertanggungjawab secara penuh dalam

penyusunan RKJM/RKS;

4. Pelaksanaan RKJM /RKS dilakukan secara tepat sehingga hasil yang

diharapkan sesuai dengan tujuan sekolah.

2. Kajian Pengelolaan Kurikulum

a. Pendahuluan

Proses penyusunan kurikulum dokumen I antara lain : Kurikulum

sekolah disusun oleh tim pengembang kurikulum (TPK) sekolah. Disetujui

dalam rapat dewan guru.Diketahui oleh Komite sekolah.Disahkan

pemberlakuannya oleh Kepala Dinas pendidikan Kabupaten.

Kelengkapan dokumen/ Sistematika Dokumen 1 antara lain:

BAB I Pendahuluan

- Latar Belakang

- Tujuan Pengembangan KTSP

- Prinsip Pengembangan KTSP

BAB II Tujuan

- Tujuan Pendidikan disesuaikan jenjang satuan pendidikan

- Visi misi sekolah

- Tujuan sekolah

BAB III Struktur dan muatan KTSP

- Mata Pelajaran

- Muatan Lokal

- Kegiatan Pengembangan diri

- Pengaturan Beban Belajar

- Ketuntasan Belajar

- Kenaikan kelas dan Lulusan

Laporan OJL Puji Kurniatun SDN 3 Sawangan

Page 78: 2. LAPORAN TINDAK KEPEMIMPINAN.doc

69

- Pendidikan Kecakapan Hidup dan Pendidikan Berbasis Keunggulan

Lokal dan Global

BAB IV Kalender Pendidikan

Proses penyusunan Silabus dan RPP antara lain : Silabus

dikembangkan oleh satuan pendidikan berdasarkan SI, SKL, dan Panduan

penyusunan KTSP. Pengembangan silabus dilakukan oleh guru secara

mandiri atau berkelompok ( KKG ).Pengembangan silabus disusun di

bawah supervisi Dinas kabupaten.RPP disusun untuk setiap KD yang dapat

dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih.

Kelengkapan RPP antara lain : Komponen RPP: identitas

matapelajaran, SK, KD, indikator pencapaian kompetensi, tujuan

pembelajaran, materi ajar, alokasi waktu, metode pembelajaran, kegiatan

pembejaran (penduhuluan, inti, penutup), penilaian hasil belajar dan sumber

belajar.Identitas memuat nama satuan pendidikan, kelas, semester, program,

mata pelajaran, jumlah pertemuan.Rumusan Standar Kompetensi (SK) dan

Kompetensi Dasar (KD) sesuai dengan standar Isi.Indikator sesua dengan

indikator pada silabus.Tujuan pembelajaran Menggambarkan proses dan

hasil belajar yang diharapkan dicapai oleh peserta didik sesuai dengan

kompetensi dasar.Cakupan materi sesuai dengan kompetensi yang akan

dicapai.Metode pembelajaran sesuai dengan karakteristik dari indikator dan

kompetensi yang akan dicapai pada setiap mata pelajaran.Kegiatan

pembelajaran terbagi kedalam kegiatan pendahuluan, inti, dan

penutup.Penilaian hasil belajar mengacu kepada standar penilaian.Penentuan

sumber belajar didasarkan pada SK, KD, materi ajar, kegiatan pembelajaran,

dan indikator pencapaian kompetensi.

b. Tujuan

Tujuan yang diharapkan dari pengkajian kurikulum adalah:

1. Meningkatnya kemampuan calon kepala sekolah dalam memahami,

menjabarkan, serta mengembangkan kurikulum;

Laporan OJL Puji Kurniatun SDN 3 Sawangan

Page 79: 2. LAPORAN TINDAK KEPEMIMPINAN.doc

70

2. Terwujudnya program tindak lanjut oleh calon kepala sekolah dalam

mengembangkan kurikulum, sehingga proses pendidikan berjalan

optimal.

c. Kondisi SDN 3 Sawangan

Proses penyusunan dokumen I antara lain : Ada tim pengembang

kurikulum ( TPK ) sekolah.Tidak diajukan dalam rapat dinas dewan

guru.Komite sekolah ikut menandatangani Dokumen I dan II. Pengesahan

dilakukan oleh UPK setelah menerima pendelegasian dari dinas kabupaten.

Kelengkapan dokumen I antara lain : Struktur dan muatan kurikulum

komponen KTSP sudah berpedoman pada standar isi.Kriteria kelulusan

perlu disesuaikan dengan PP/2005 psl 72 ayat 1. Belum memuat pendidikan

kecakapan hidup. Belum memuat pendidikan berbasis keunggulan lokal dan

global.Pada BAB III belum mencantumkan strategi pelaksanaan muatan

lokal.Belum menyusun dan menetapkan peraturan akademik seperti

persyaratan minimal kehadiran siswa untuk mengikuti pelajaran dan tugas

dari guru, dan ketentuan menggunakan fasilitas belajar, penggunaan buku

pelajaran, referensi dan buku perpustakaan serta ketentuan mengenai

layanan konsultasi kepada guru mapel, wali kelas dan konselor.Kaldik

belum dilengkapi dengan jadwal pembelajaran dan kegiatan ekstrakurikuler.

Proses penyusunan kurikulum antara lain : Silabus sudah

dikembangkan oleh satuan pendidikan berdasarkan SI, SKL, dan Panduan

penyusunan KTSP, namun teknisnya dilaksanakan secara bersama dalam

KKG, di bawah bimbingan pengawas unit pendidikan kecamatan. RPP

disusun bersama di KKG, dengan memperhatikan komponen –komponen

pembuatan RPP dan dilakukan sesuai pembagian tugas masing-masing

mapel untuk setiap guru.

Kelengkapan RPP antara lain : Komponen RPP yang memuat identitas

mapel, rumusan SK, KD, Indikator, Tujuan Pembelajaran,materi ajar,

alokasi waktu, metode, kegiatan pembelajaran, penilaian hasil dan sumber

belajar sudah mengacu pada kondisi ideal yang berlaku.Perumusan tujuan

pembelajaran yang terkadang masih belum memperhatikan unsure A,B,C,D

Laporan OJL Puji Kurniatun SDN 3 Sawangan

Page 80: 2. LAPORAN TINDAK KEPEMIMPINAN.doc

71

( audion, behavior,condition, degree ).Pada kegiatan inti sudah meliputi

kegiatan eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.Penilaian hasil belajar pada

setiap RPP sudah mengacu kepada standar penilaian, namun untuk

pemanfaatan sumber belajar masih belum maksimal.

Terkait dengan kajian dokumen 1 dan 2 pada pengembangan kurikulum di

SD Negeri 3 Sawangan, dapat dijabarkan dalam tabel hasil kajian berikut

ini:

Tabel 4 : Kajian Kurikulum

No Jenis Kajian Hasil Kajian Keterangan1 Dokumen 1 -KTSP mulai disusun tahun 2008,

sampai dengan saat ini baru mengalami sekali revisi, yaitu pada tahun 2011.

-Mulai tahun 2008-sekarang belum banyak mengalami perubahan kondisi fisik maupun program pencapian tujuan, sehingga

Semua dokumen 2 ini disahkan dan ditanda tangani oleh kepala sekolah

2 Dokumen 2 :a.Silabus -Setiap guru membuat silabus,

kemudian disertai program tahunan, program semester, kaldik (kalender pendidikan) dan KKM.

-Penyusunan silabus ini dilakukan secara mandiri baik dibantu rekan sekolah atau rekan dalam KKG.

b. RPP -Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) setiap mata pelajaran disusun dengan baik oleh guru yang ada.

-Penyusunan RPP ini juga ada yang melibatkan rekan sekerja, juga ada yang hasil pengembangan dari KKG

-Dalam kajian RPP masih banyak dijumpai menggunakan model konvensional, selain itu juga belum memasukkan pengembangan karakter individu.

-RPP yang mengandung pengembangan karakter baru dibuat mulai tahu pelajaran 2011/2012.

Laporan OJL Puji Kurniatun SDN 3 Sawangan

Page 81: 2. LAPORAN TINDAK KEPEMIMPINAN.doc

72

d. Rencana Tindak Lanjut

Hasil analisa kegiatan yang dilakukan di sekolah terkait dengan

pengembangan kurikulum maka dibuat Rencana Tindak Lanjut ( RTL )

dalam hal pengembangan kurikulum sebagai berikut :

Tabel 5 : Rencana Tindak Lanjut Kajian Kurikulum

No

Kegiatan Langkah- langkahHasil yang diharapkan

WaktuKriteria Hasil

Ket

1 Pemahaman/ sosialisasi kurikulum KTSP/yang berlaku/digunakan pada pelaksana di lapangan (guru)

4. Mengadakan pembahasan bersama (diskusi) tentang kurikulum yang berlaku

5. Mengikuti workshop/ seminar/ ceramah tentang pengembangan kurikulum

Guru memahami pengembangan kurikulum

Bulan November 2013

80% guru memahami kurikulum

2 Membentuk tim pengembang kurikulum

1. Menyempurnakan dan melengkapi kurikulum yang sudah ada

Terwujudnya kurikulum yang sudah lengkap

Bulan November 2013

Memiliki kurikulum hasil pengembangan atau revisi

3 Melaksanakan kurikulum dalam penjabaran tugas dan pelaksanaan pembelajaran di sekolah

1. Melakukan perencanaan pelaksanaan pembelajaran dengan mengacu pada hasil pengembangan kurikulum yang ada

Guru membuat Silabus, kaldik, prota, promes, dan RPP

Bulan November 2013

100% guru membuat administrasi pembelajaran yang memuat silabus, prota, promes, dan RPP yang lebih baik.

4 Melakukan evaluasi masa pelaksaanaan kurikulum pada kurun waktu tertentu

1.Bersama tim pengembang kurikulum mengadakan evaluasi keterlaksanaan kurikulum di tingkat sekolahan

2.Menginventarisir masukan-masukan

Ada evaluasi menyeluruh tentang implementasi pengembangan kurikulum di tingkat sekolah

November 2013

Terciptanya revisi kurikulum yang baru

Laporan OJL Puji Kurniatun SDN 3 Sawangan

Page 82: 2. LAPORAN TINDAK KEPEMIMPINAN.doc

73

terkait dengan pelaksanaan pengembangan kurikulum di sekolah

3.Mengadakan perbaikan/revisi dengan memprioritaskan kemajuan pelaksanaan pendidikan

e. Kesimpulan

Dari beberapa ulasan di atas serta rencana tindak lanjut yang dikemukakan,

maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Pengembangan kurikulum merupakan hal yang penting dalam

meningkatkan kualitas pendidikan khususnya di tingkat mikro (sekolah);

2. Dalam pengembangan kurikulum tersebut, setiap sekolah mengacu pada

aturan pengembangan yang ada serta menyesuaikan dengan potensi yang

dimiliki sekolah mengingat ini merupakan salah satu penerapan dalam

kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP);

3. Dalam melakukan pengembangan tersebut, sekolah membentuk tim

pengembang yang merupakan pilihan dari unsur-unsur di sekolah yang

berkompeten;

4. Untuk meningkatkan kualitas pengembangan kurikulum perlu dilakukan

evaluasi secara kontinu dan perbaikan-perbaikan secara khusus.

3. Kajian Pengelolaan Pendidik dan Tenagan Kependidikan

a. Pendahuluan

Perencanaan Pengelolaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Menurut Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No 20 Tahun 2003,

khususnya Bab I Pasal 1 ayat (5), Tenaga kependidikan adalah anggota

masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang

penyelenggaraan pendidikan.Pendidik adalah tenaga pendidikan yang

berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara,

Laporan OJL Puji Kurniatun SDN 3 Sawangan

Page 83: 2. LAPORAN TINDAK KEPEMIMPINAN.doc

74

tutor, instruktur, fasilitator dan sebutan lain yang sesuai dengan

kekhususannya, serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan

pendidikan.Permendikns nomor 39 tahun 2009 tentang pemenuhan beban

kerja guru dan pengawas sekolah yang mewajibkan guru mengajar 24 jam

tatap muka.

Kualifikasi pendidik dan tenaga kependidikan Harus memiliki

kualifikasi akademik pendidikan minimum D-IV atau S-1 dalam bidang

pendidikan.

Perekrutan tenaga kependidikan dengan mengatur komposisi tenaga

kependidikan secara seimbang sesuai dengan tuntutan pelaksanaan tugas

kependidikan melalui penyeleksian yang dilakukan. Penempatan

disesuaikan dengan kebutuhan, baik jumlah maupun kualifikasinya dengan

menetapkan prioritas.Pendidik harus memiliki kompetensi professional,

pedagogik, kepribadian dan sosial.Tenaga kependidikan bertugas

melaksanakan administrasi, pengelolaan, pengembangan, pengawasan dan

pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan pada satuan

pendidikan. Pendidik merupakan tenaga professional yang bertugas

merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil

pembelajaran, melakukan bimbingan dan pelatihan serta melakukan

penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

Administrasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan meliputi data

pegawai, file pribadi pegawai dan pembagian tugas Pendidik dan Tenaga

Kependidikan

Evaluasi pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikan ini

direncanakan secara komprehensif pada setiap akhir semester dengan

mengacu pada standar pendidik dan tenaga kependidikan.Pembinaan dan

pengembangan tenaga kependidikan merupakan usaha mendayagunakan,

memajukan dan meningkatkan produktivitas kerja setiap tenaga

kependidikan yang ada di seluruh tingkatan manajemen organisasi dan

jenjang kependidikan.

Laporan OJL Puji Kurniatun SDN 3 Sawangan

Page 84: 2. LAPORAN TINDAK KEPEMIMPINAN.doc

75

Tata tertib ditetapkan oleh sekolah melalui rapat dewan

pendidik.Kode etik sekolah mengatur guru dan tenaga kependidikan,

memasukkan larangan bagi guru bagi pendidik dan tenaga kependidikan

secara perorangan maupun kolektif.

Pelaporan pendidik dan tenaga kependidikan dilakukan oleh satuan

pendidikan.Guru melaporkan hasil evaluasi dan penilaiansekurang-

kurangnya setiap akhir semester yang ditujukan kepada kepala

sekolah/madrasah danorang tua/wali peserta didik.Tenaga kependidikan

melaporkan pelaksanaan teknis dari tugas masing-masing sekurang-

kurangnyasetiap akhir semester yang ditujukan kepada kepala

sekolah/madrasah. kepala sekolah/madrasah, secara terus menerus

melakukan pengawasan pelaksanaan tugas tenaga kependidikan.

b. Tujuan

Tujuan yang diharapkan dari pengkajian kegiatan pengelolaan

pendidik dan tenaga kependidikan adalah:

1) Meningkatnya kemampuan calon kepala sekolah dalam memahami,

menjabarkan, serta mengembangkan manajemen pendidikdan tenaga

kependidikan sekolah yang efektif dan efisien;

2) Terwujudnya program tindak lanjut oleh calon kepala sekolah dalam

mengelolap endidikdan tenaga kependidikan.

c. Kondisi SDN 3 Sawangan

Program kegiatan pengelolaan pendidik dan tenaga kependidikan di SD

Negeri 3 Sawangan dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 6 : Keadaan Pendidik dan Tenaga Pendidikkan

No Nama Tenaga Pendidik

Gol/Pangkat GT/WBPend. Mengajar Jam

Terakhir kelasPmbelajaran

1 Khalimi, S.Pd,I Pembina/Iva GT S1 PKn IV-VI  6

2 Ma'ruf, S.Pd.I Pembina/Iva GT S1 II 24

3 Umi Sohiroh, AMa Pembina/Iva GT D2 PAI, I-VI 18

4 Sulastri, A.Ma.Pd Pembina/Iva GT S1 I 24

5 Rustini, Ama.Pd Pembina/Iva GT S1 IV 24

6 Puji Kurniatun, S.Pd Pembina/Iva GT S1 VI 24

7 Munasir, S.Pd - WB S1 III 24

Laporan OJL Puji Kurniatun SDN 3 Sawangan

Page 85: 2. LAPORAN TINDAK KEPEMIMPINAN.doc

76

8 Nurhaidah, S.Pd - WB S1 I II-III 12

9 Aris Widiyanto, S.Pd - WB S1 IV-V 16

10 Sarif Sujono - WB SMA V-VI 18

11 Sartono, A.Ma.Pd - WB D2 Penjas IV-VI 12

12 Purwanti, A.Ma.Pd - WB D2  Penjas I-III  6

13 Pondeh Subekti - Penjaga SMA Penjaga - 

14 Karlina Budiati - Perpus D1 Perpustakaan -

Keterangan : GT : Guru Tetap WB : Wiyata Bakti

d. Rencana Tindak Lanjut

Hasil analisa kegiatan yang dilakukan di sekolah magang terkait

dengan pengembangan kegiatan pengelolaan pendidik dan tenaga

kependidikan maka dibuat Rencana Tindak Lanjut sebagai berikut :

Tabel 7 : Program Kegiatan Pengelolaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan

No Komponen Kegiatan Hasil dan Deskripsi Hasil

1 Identifikasi pendidik

dan tenaga

kependidikan

Memiliki jumlah guru yang sudah

memadai, baik secara kuantitas maupun

kualitas dalam standar kualifikasi

pendidikannya walaupun masih banyak

guru yang statusnya wiyata bakti, begitu

juga untuk tenaga kependidikannya semua

wiyata bakti baik tenaga perpustakaan dan

penjaga sekolah.

2 Perbandingan dengan

standar yang berlaku

Sedikit kekurangan yang dimiliki, yaitu ada

guru mapel PAI masih kurang jam sehingga

mengampu di sekolah lain

3 Identifikasi kendala dan

permasalahan yang ada

Segala pengaturan pemenuhan kebutuhan

pegawai sudah diatur oleh pejabat yang

berwenang, sekolah hanya melakukan

penempatan tupoksi sesuai dengan

kompetensi yang dimiliki individu

4 Simpulan

(rekomendasi)

Dilihat dari stausnya maka perlu di tambah

guru kelas yang berstatus PNS sehingga

Laporan OJL Puji Kurniatun SDN 3 Sawangan

Page 86: 2. LAPORAN TINDAK KEPEMIMPINAN.doc

77

guru wiyata bakti dapat diberi tugas lain

5 Refleksi Sebagai kepala sekolah (pemimpin)

memerlukan kemampuan dalam

menempatkan seseorang sesuai dengan

bidang kerja atau tanggungjawabnya dalam

melaksanakan tugas pokok dan fungsinya

sebagai pelayannegara.

d. Rencana Tindak Lanjut

Hasil analisa pada SD magang dengan pengembangan kegiatan pengelolaan

pendidik dan tenaga kependidikan maka dibuat Rencana Tindak Lanjut

( RTL) yang berupa berikut :

Tabel 8 : Rencana Tindak Lanjut Pendidik dan Tenaga Pendidik

No

Kegiatan Langkah- langkah Hasil yang diharapkan

Waktu Kriteria Hasil

Ket

1 Memahami standar tenaga pendidik dan tenaga kependidikan

1. Mengadakan pembahasan bersama /diskusi tentang pendidik dan tenaga kependidikan

2. Memperbanyak referensi tentang pengelolaan pendidik dan tenaga kependidikan

Paham pengelolaan pendidikan dan tenaga kependidikan

Minggu 2 Juni 2013

80% guru dan karyawan memahami pengelolaan pendidik dan tenaga kependidikan

e. Kesimpulan

Dari beberapa ulasan di atas serta rencana tindak lanjut yang dikemukakan,

maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

a) Pengelolaan pendidik dan tenaga kependidikan merupakan salah satu

kegiatan dalam meningkatkan pelayanan pendidikan.

b) Dalam rancangan pengelolaan pendidik dan tenaga kependidikan

tersebut, setiap sekolah mengacu pada pedoman peraturan perundangan

Laporan OJL Puji Kurniatun SDN 3 Sawangan

Page 87: 2. LAPORAN TINDAK KEPEMIMPINAN.doc

78

yang berlaku, dalam hal ini adalah permendiknas nomor 24-28 Tahun

2008, dan nomor 16 tahun 2007 tentang standar kompetensi guru

4. Kajian Pengelolaan Sarana dan Prasarana

a. Pendahuluan

Perencanaan sarana prasarana melibatkan beberapa unsur / pihak terkait

meliputi : Kepala Sekolah,Guru, Bendahara, dan Komite Sekolah.

Perencanaan pengadaan sarpras berdasarkan hasil EDS agar dapat

memenuhi SPM dan SNP.Sekolah memiliki sarana dan prasarana

pendidikan yang sesuai Permendiknas Nomor 24 tahun 2007:

1) Lahan

1. Kepemilikan sah dengan bukti

2. Memenuhi kondisi keamanan

2)Bangunan

1. Memenuhi ketentuan rasio luas lantai terhadap siswa

2. Memenuhi unsur-unsur keselamatan, unsur kesehatan, unsur

kenyamanan, dan daya listrik.

3) Ruang

Sekolah dasar sekurang-kurangnya memiliki prasarana terdiri

dari : ruang kelas,ruang perpustakaan,laboratorium IPA,ruang pimpinan,

ruangguru, ruang beribadah, ruang KS, jamban, gudang, ruang sirkulasi,

tempat bermain.

4)Perabot

a) Perabot Pendidikan :Meja dan kursi siswa di ruang kelas,Meja dan

kursi guru di ruang kelas,Meja dan kursi di ruang

Laboratorium,Lemari, meja dan kursi di ruang perpustakaan.

b) Perabot administrasi : Lemari, meja dan kursi di Ruang kepala

sekolah, Ruang tata usaha, Ruang guru.

c) Perabot Penunjang : Lemari, meja dan kursi di Ruang UKS, Ruang

OSIS, Ruang koperasi.

5)Alat dan Media Pembelajaran

Laporan OJL Puji Kurniatun SDN 3 Sawangan

Page 88: 2. LAPORAN TINDAK KEPEMIMPINAN.doc

79

a) Setiap mata pelajaran memiliki alat peraga,

b) Laboratorium memiliki alat-alat praktek,

c) Guru memiliki buku pegangan,

d) Setiap siswa memiliki buku pegangan/paket untuk semua mata

pelajaran,

e) Guru memiliki buku pelengkap,

f) Memiliki buku bacaan fiksi dan non fiksi.

Prosedur pengadaan sarpras adalah : Menganalisis kebutuhan dan

fungsi sarpras,Mengklasifikasikan sarpras yang dibutuhkan,Membuat

proposal pengadaan sarpras yang ditujukan kepada pemerintah, Ditinjau

dan dinilai kelayakannya untuk mendapat persetujuan dari pihak yang

dituju,Pengiriman sarpras ke sekolah setelah ditinjau dan disetujui.

Cara-cara pengadaan sarpras melalui :

Pembelian,Pembuatan sendiri,Penerimaan,hibah, bantuan-bantuan,

Penyewaan,Pinjaman,Pendaur ulangan,Penukaran.

Perawatan berkala antara lain : Perbaikan/pengecatan kusen-kusen,

pintu, tembok, dan komponen bangunan lainnya yang sudah terlihat

kusam,Perbaikan mebeler,Perbaikan genteng rusak/pecah yang

menyebabkan kebocoran,Pelapisan plesteran pada tembok yang retak

atau terkelupas.

6) Perawatan darurat

(a) Perbaikan kerusakan yang tidak terduga sebelumnya dan

berbahaya bila tidak diantisipasi secepatnya.

(b)Perbaikan yang sifatnya sementara dan harus cepat selesai supaya

kerusakan tidak bertambah parah dan atau supaya PBM tidak

terganggu.Perbaikan dilaksanakan secara swakelola.

b. Tujuan

Tujuan yang diharapkan dari pengkajian pengelolaan sarana dan

prasarana ini adalah:

Laporan OJL Puji Kurniatun SDN 3 Sawangan

Page 89: 2. LAPORAN TINDAK KEPEMIMPINAN.doc

80

1) Meningkatnya kemampuan calon kepala sekolah dalam mengelola

sarana dan prasarana;

2) Terwujudnya program tindak lanjut oleh calon kepala sekolah dalam

mengelola sarana dan prasarana sekolah menjadi lebih optimal.

c. Kondisi SDN 3 Sawangan

Perencanaan sarpras, sudah melibatkan Kepala Sekolah, guru,

bendahara, dan komite sekolah, tujuannya adalah agar pihak-pihak tersebut

dapat memberikan masukan sesuai dengan bidang ahlinya.Perencanaan

pengadaan sarpras sudah berdasarkan hasil EDS. agar dapat memenuhi SPM

dan SNP.Sekolah memiliki sarana dan prasarana pendidikan yang sesuai

Permendiknas Nomor 24 tahun 2007:

Lahan/ Tanah yang digunakan untuk lokasi SD bersetatus hak pakai,

karena tanah milik pemerintah desa, serta ada bukti yang sah berupa SK

Kepala Desa Sawangan No. 141/016/ II/ 2003 tgl 21 Maret 2007.

Keamanan kondisi sekolah terjamin, baik fisik maupun lingkungan. Luas

tanah keseluruhan 1210 m² Luas bangunan 374 m², luas kebun/halaman 836

m². SD Negeri 3 Sawangan baru memiliki prasarana yang terdiri dari :

1) 6 ruang kelas

2) 1 ruang kepala sekolah dan guru

3) 4 ruang WC ( 3 untuk siswa, 1 untuk guru )

4) 1 ruang gudang

5) Tempat bermain

6) Ruang garasi motor

7) Meja kursi siswa belum mencukupi sebagian besar rusak

8) Alat Peraga Met KIP

9) Alat Peraga IPA

10) Guru memiliki buku pegangan

11) Buku pegangan siswa belum mencukupi

12) Buku pelengkap guru belum mencukupi

13) Buku bacaan fiksi dan non fiksi jumlahnya terbatas

14) Seperangkat hadroh sudah rusak sebagian

Laporan OJL Puji Kurniatun SDN 3 Sawangan

Page 90: 2. LAPORAN TINDAK KEPEMIMPINAN.doc

81

15) 2 buah leptop

Pengadaan sarana prasarana semua dianggarkan pada dana BOS

yang disusun bersama dewan guru, KS, dan Komite serta unsur masyarakat

lalu dituangkan dalam RAB atau RKAS. Pengadaan sarana prasarana yang

ada di SD Negeri 3 Sawangan dilakukan dengan cara :

1) Pembelian (paling dominan) komputer dari BOS

2) Pembuatan sendiri(beberapa alat peraga)

3) Penerimaan Komputer dari siswa pindahan dan komite sekolah

SD membentuk tim untuk menangani perawatan barang

1)Ada buku induk barang inventaris

2)Ada buku gol barang inventaris

3)Ada buku catatan non inventaris

4)Ada laporan semester mutasi barang inventaris

5)Buat daftar isian inventaris

6)Buat daftar rekaputulasi barang

7)Melakukan klasifikasi dan pengkodean barang

8)Sudah melakukan pemberian tanda barang inventaris secara rutin pada

setiap barang

Kelengkapan dokumen sudah sesuai dengan kondisi ideal, dan

sudah dilakukan secara rutin Sarana pendidikan yang ada di sekolah seperti

buku pelajaran dan perpustakaan sudah diberdayakan. aktivitas siswa

memanfaatkan pinjaman buku perpustakaan sangat antusias namun buku

bacaan fiksi maupun non fiksi masih sangat kurang.

Program kegiatan Jum’at bersih sudah dibuat untuk melaksanakan

perawatan rutin yang dilakukan oleh para siswa dipandu oleh

guru.Perawatan preventif belum dilaksanakan sesuai dengan kondisi ideal.

Program kegiatan jumat bersih sudah dibuat untuk melaksanakan perawatan

rutin yang dilakukan oleh para siswa dipandu oleh guru. Perawatan

preventif belum dilaksanakan sesuai dengan kondisi ideal.Petugas pengelola

barang di sekolah sudah melakukan pelaporan secara rutin sesuai dengan

prosedur pelaporan yang berlaku ke dinas / pihak terkait.

Laporan OJL Puji Kurniatun SDN 3 Sawangan

Page 91: 2. LAPORAN TINDAK KEPEMIMPINAN.doc

82

d. Rencana Tindak Lanjut

Hasil analisa kegiatan yang dilakukan di dua sekolah terkait dengan

pengelolaan sarana dan prasarana yang dituangkan dalam

permendiknasnomor 19 tahun 2007 tentang pengelolaan pendidikan adalah

bahwa program pengelolaan sarana dan prasarana mengacu pada Standar

Sarana dan Prasarana dalam hal :

1) Merencanakan, memenuhi dan mendayagunakan sarana dan prasarana

pendidikan;

2) Mengevaluasi dan melakukan pemeliharaan sarana dan prasarana agar

tetap berfungsi mendukung proses pendidikan;

3) Melengkapi fasilitas pembelajaran pada setiap tingkat kelas di

sekolah/madrasah;

4) Menyusun skala prioritas pengembangan fasilitas pendidikan sesuai

dengan tujuan pendidikan dan kurikulum masing-masing tingkat;

5) Pemeliharaan semua fasilitas fisik dan peralatan dengan memperhatikan

kesehatan dan keamanan lingkungan.

Dengan dasar analisa diatas, dibuat Rencana Tindak Lanjut( RTL ) dalam

hal pengelolaan sarana dan prasarana sebagai berikut

Tabel 9 : Rencana Tindak Lanjut Kajian Pengelolaan Sarana dan

Prasarana

No Kegiatan Langkah- langkah Hasil yang diharapkan

Waktu KriteriaHasil Ket

1 Perencanaan pengadaansarana dan prasarana

6. Mengetahui arah/tujuan/visi/misi sekolah;

7. Mengadakan musyawarah antara semua bidang terkait rencana pengadaan sarpras

8. Menyesuaikan alokasi anggaran dengan rencana pengadaan sarpras tersebut

Kebutuhan sarpras terdata secara lengkap

Mingguke-1 Oktobe 2013

100% perencanaan lengkap

2 Evaluasi dan pemeliharaan sarpras

2. Membuat prosedur pemanfaatan sarpras beserta prosedur pemeliharaan

3. Melakukan analisis evaluasi terhadap keberadaan sarpras

4. Menerima masukan terkait fungsi atau pemanfaatan sarpras tersebut

Terbentuk teknis pemeliharaansarpras dan evaluasinya

Minggu ke-2 Okto 2013

95% memiliki teknis pemeliharaansarpras dan evaluasi

Laporan OJL Puji Kurniatun SDN 3 Sawangan

Page 92: 2. LAPORAN TINDAK KEPEMIMPINAN.doc

83

3 Pemenuh an fasilitas pembelajaran

2. Menginventaris kebutuhan fasilitas pembelajaran setiap kelas

3. Melengkapi, memenuhi, serta mengontrol keberadaan fasilitas pembelajaran pada tiap kelas dengan membentuk system kerja yang baik

Setiap kelas memiliki standar minimum fasilitas pembelajaran

Mingguke-3-4 Okto 2013

100% sesuai standar minimum pemenuhan sarpras setiap kelasnya

4 Skala prioritas sesuai tujuan pendidikandan kurikulum

5. Memahami kebutuhan sarpras yang sesuai dengan tujuan pendidikan dan kurikulum

6. Memenuhi kebutuhan minimal (standar minimal) sarpras yang harus dimiliki pada institusi pendidikan

Sama dengan perencanaan, biasannya sudah tercakup pada RAPBS

Mingguke-4 Okto 2013

100% memiliki skala prioritas dalam pengadaan sarpras

5 Tindak lanjut pemeliharaan secara menyelu ruh terkait kesehatandan keamanan lingkungan

1. Membentuk prosedur/system pemeliharaan yang bik, dengan melibatkan segenap unsur di sekolah dengan memperhatikan factor kesehatan dan keamanan lingkungan

Memiliki teknis pemeliharaansarpras secara menyeluruh

Mingguke-1 Nov 2013

100% memiliki system pemeliharaansarpras secara menyeluruh

e. Kesimpulan

Dari beberapa ulasan di atas serta rencana tindak lanjut yang

dikemukakan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1) Pengelolaan sarana dan prasarana merupakan hal yang penting dalam

meningkatkan kualitas pendidikan, baik pada tingkat mikro maupun

makro;

2) Dalam pengelolaan sarana dan prasarana tersebut, setiap sekolah

mengacu pada standar pengelolaan sarana dan prasarana;

3) Kemampuan setiap sekolah berbeda dalam memenuhi kebutuhan

sarana dan prasaranya, mengingat kondisi materi yang berbeda;

4) Untuk meningkatkan kualitas pengelolaan sarana dan prasarana, maka

sekolah hendaknya berupaya memenuhi standar-standar dalam

permendiknas nomor 24 tahun 2007 tersebut.

5. Kajian Pengelolaan Peserta Didik

Laporan OJL Puji Kurniatun SDN 3 Sawangan

Page 93: 2. LAPORAN TINDAK KEPEMIMPINAN.doc

84

a. Pendahuluan

Penerimaan peserta didik Jumlah ruang = jumlah rombel.Satu

Rombel adalah 28 peserta didik.( Permendiknas 24 th 2007 ). Jumlah pesdik

dalam setiap rombel SD/MI tidak melebihi 32 orang ( Permendiknas No 15

th 2010 pasal 2 ayat 2 ttg SPM ). Persyaratan calon siswa kelas I telah

berusia minimal 6 tahun, jika kurang dari 6 tahun dapat diterima atas dasar

rekomendasi tertulis dari pihak berkompeten.Seleksi calon siswa baru

berdasarkan usia, namun jika daya tampung tidak mencukupi maka dapat

menggunakan kriteria lain yang ditentukan oleh sekolah dengan

pertimbangan komite.Prosedur penerimaan Peserta Didik Baru ( PPDB),

yaitu :

1) Penyusunan rencana PPDB

2) Pembentukan panitia PPDB

3) Rapat kerja dan pembagian tugas

4) Proses pendaftaran

5) Proses seleksi

6) Proses penentuan calon terpilih

7) Proses daftar ulang

Penerimaan peserta didik sekolah/madrasah dilakukan:

1)secara obyektif, transparan, dan akuntabel sebagaimana tertuang dalam

aturan sekolah/madrasah;

2)tanpa diskriminasi atas dasar pertimbangan gender, agama, etnis, status

sosial, kemampuan ekonomi bagi SD/MI penerima subsidi dari

Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah;

3)sesuai dengan daya tampung sekolah/madrasah.

4)Orientasi peserta didik Orientasi = perkenalan, meliputi fisik sekolah dan

lingkungan sosial sekolah. Penerimaan peserta didik dikumpulkan di

gedung/tempat yang dapat menampung mereka secara keseluruhan, di

depan mereka duduk kepala sekolah, guru, dan karyawan untuk

diperkenalkan, kepala sekolah memberikan sambutan penerimaan yang

berisi ; sejarah singkat sekolah, prestasi yang diraih, penghargaan

Laporan OJL Puji Kurniatun SDN 3 Sawangan

Page 94: 2. LAPORAN TINDAK KEPEMIMPINAN.doc

85

kepada peserta didik, dll. Pekan orientasi peserta didik untuk

memperkenalkan lingkungan sekolah secara rinci, misalnya tata tertib,

perpustakaan sekolah , cara belajar yang efektif dan efisien di sekolah ,

dll. Orientasi peserta didik baru yang bersifat akademik dan pengenalan

lingkungan tanpa kekerasan dengan pengawasan guru. Administrasi

peserta didik meliputi : Mengatur kehadiran dan ketidakhadiran peserta

didik, Mengatur evaluasi peserta didik,Mengatur kenaikan kelas, mutasi

dan drop out.

Proses kenaikan dan kelulusan semua peserta didik mempunyai

hak yang sama untuk naik tingkat tertentu. Beberapa pertimbangan

kenaikan tingkat, meliputi :

a)Prestasi yang dicapai pada tingkat sebelumnya, memungkinkan kepada

yang bersangkutan untuk dapat belajar dengan baik pada tingkat

atasnya

b)Waktu kenaikan tingkat, meskipun mungkin peserta didik mempunyai

kemampuan untuk dinaikkan, jika masa kenaikan tingkat belum

dating, yang bersangkutan tidak mungkin dinaikkan sendiri

c)Persyaratan administratif sekolah seperti kecukupan hadir peserta didik

dalam pelajaran yang dilaksanakan sekolah.

Cara menentukan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan

melalui rapat dewan pendidik sesuai dengan kriteria:

1)menyelesaikan seluruh program pembelajaran.

2)memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh

mata pelajaran kelompok matapelajaran agama dan akhlak mulia;

kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian;

kelompok mata pelajaran estetika; dan kelompok mata pelajaran

jasmani, olahraga, dan kesehatan.

3)lulus ujian sekolah/madrasah.

4)lulus UN.

Mengatur organisasi peserta didik yang meliputi OSIS. Melakukan

pelacakan terhadap alumni. Sekolah/Madrasah: memberikan layanan

Laporan OJL Puji Kurniatun SDN 3 Sawangan

Page 95: 2. LAPORAN TINDAK KEPEMIMPINAN.doc

86

konseling kepada peserta didik. Konselor melaksanakan tugas dan

tanggungjawabnya dalam memberikan layanan bimbingan dan konseling

kepada peserta didik.

Peraturan akademik antara lain berisi : ketentuan mengenai layanan

konsultasi kepada guru mata pelajaran, wali kelas, dan konselor. Sekolah

melaksanakan kegiatan ekstra dan kokurikuler untuk para peserta

didik.Pengelolaan fasilitas fisik untuk kegiatan ekstra-kurikuler

disesuaikan dengan perkembangan kegiatan ekstra-kurikuler peserta

didik dan mengacu pada Standar Sarana dan Prasarana.Pengembangan

yang bersifat ekstrakurikuler dilakukan dengan melaksanakan

pembelajaran di luar jam tatap muka pada jadwal pelajaran terprogram.

Waktu pelaksanaannya berdasarkan kesepakatan antara guru dan siswa,

baru kemudian dibuat jadwal pertemuannya dan biasanya dilakukan pada

sore hari.

Evaluasi dan pelaporan dilaksanakan dengan memperhatikan prinsip

– prinsip evaluasi : shohih, objektif, adil, terpadu, terbuka, menyeluruh

dan berkesinambungan, sistematis, beracuan criteria, akuntabel.

1)Melakukan pembinaan prestasi unggulan.

2)Melakukan Pembinaan dan pengembangan peserta didik berupa:

a) Pengembangan bakat, minat, kreatifitas, dan kemampuan

b) Penyiapan perangkat pemantau bakat, minat, kreatifitas, dan

kemampuan peserta didik

c) Menyelenggarakan penuangan wahana kreatifitas

d) Mewadahi/menyalurkan bakat, minat, dan kreatifitas siswa

e) Melaksanakan pemantauan kemampuan siswa

b. Tujuan

Tujuan yang diharapkan dari pengkajian pengelolaan peserta didik ini

adalah:

1) Meningkatnya kemampuan calon kepala sekolah dalam

mengembangkan bakat dan minat siswa;

Laporan OJL Puji Kurniatun SDN 3 Sawangan

Page 96: 2. LAPORAN TINDAK KEPEMIMPINAN.doc

87

2) Terwujudnya program tindak lanjut oleh calon kepala sekolah dalam

mengembangkan bakat dan minat siswa menjadi lebih optimal.

c. Kondisi SDN 3 Sawangan

Jumlah siswa kelas I tahun ini ada 12 siswa baru , saat penerimaan

peserta didik. SDN 3 Sawangan sudah melaksanakan langkah-langkah

PPDB tersebut sesuai juklis. PPDB sudah dilaksanakan secara objektif,

transparan,akuntabel sesuai aturan, dan tanpa diskriminasi. Kegiatan

orientasi sekolah hanya dilaksanakan 3 hari, baik untuk peserta didik baru di

kelas I, maupun kelas II s.d VI

Kegiatan di laksanakan dengan akrab, tumbuhkan rasa kekeluargaan,

dan tanpa kekerasan.Administrasi peserta didik sudah rutin dikerjakan, dan

sudah memenuhi kondisi ideal. Proses kenaikan dan kelulusan peserta didik

sudah mengacu pada kondisi ideal. Belum semua kelas memasang peraturan

/ kode etik, yang ada baru dipasang secara umum di luar kelas agar dapat

terbaca oleh semua peserta didik.Peserta didik, menerapkan keteladanan dari

para pendidik, misalnya melakukan kebiasaan memberi salam/ bersalaman

dengan guru.Penyusunan kode etik di SD hanya dilakukan oleh Kepala

Sekolah beserta dewan guru, belum melibatkan peserta didik. OSIS di SD

belum ada.organisasi siswa yang ada di SD adalah Pramuka, Dokter Kecil,

dan UKS. Pelacakan alumni belum dilakukan.

SD sudah melaksanakan layanan bimbingan dan konseling terhadap

peserta didik, namun dilaksanakan oleh tiap guru kelas, karena tidak ada

tenaga konselor khusus

Sekolah telah melaksanakan kegiatan ekstra dan kokurikuler.Sedangkan

fasilitas fisik untuk kegiatan ekstrakurikuler belum semua mengacu pada

strandar Sarpras.Jadwal kegiatan yang telah disusun untuk kegiatan

ekstrakurikuler adalah di luar jam tatap muka, dan pelaksanaannya

berdasarkan kesepakatan antara guru dan siswa. Sudah melaksanakan

evaluasi dan pelaporan terkait pengelolaan peserta didik secara rutin dan

memperhatikan prinsip yang ada. Sekolah belum memiliki program

unggulan, maka prestasi unggulan yang diperoleh pun belum ada.Sekolah

Laporan OJL Puji Kurniatun SDN 3 Sawangan

Page 97: 2. LAPORAN TINDAK KEPEMIMPINAN.doc

88

telah melakukan pembinaan dan pengembangan bakat , minat, kreatifitas,

dan kemampuan, melalui kegiatan ekstrakurikuler, namun belum dapat

mewadahi semua yang dimilki siswa serta belum memiliki perangkat

pemantau bakat minat kreatifitas siswa.

Gambar 3. Foto Kegiatan Ekstra Kokurikuler

d. Rencana Tindak Lanjut

Hasil analisa kegiatan yang dilakukan di sekolah terkait dengan

pengembangan dan pembinaan bakat dan minat siswa adalah:

1. Kegiatan pengembangan bakat dan minat peserta didik yang ada di

sekolah masih perlu dioptimalkan lagi.

2. Kegiatan pengembangan diri atau ekstrakurikuler dilakukan untuk

mengembangkan bakat dan minat siswa pada kegiatan non akademik

3. Kegiatan pengembangan diri lewat bakat masih perlu ditambah

Kerajinana anyaman bambu mengingat daerah Siwatu daerah yang

mempunyai ciri khas penghasil anyaman bambu yaitu tampah.

Dengan dasar analisa diatas, dibuat Rencana Tindak Lanjut ( RTL ) dalam

hal pembinaan dan pengembangan bakat dan minat peserta didik. RTL

dibuat untuk dua kegiatan yaitu kegiatan yang terkait langsung dengan

pengembangan bakat dan minat peserta didik sebagai berikut :

Tabel 10 : Rencana Tindak Lanjut Kajian Pengelolaan Peserta Didik

No Kegiatan Langkah- langkah Hasil yang diharapkan

Waktu Kriteria Hasil

Ket

1 Pendataan awal

1.Membagikan formulir isian tentang data individu

Semua siswa telah dikelompokkan

Minggu ke-2 November

80% data lengkap

Laporan OJL Puji Kurniatun SDN 3 Sawangan

Page 98: 2. LAPORAN TINDAK KEPEMIMPINAN.doc

89

lengkap2.Mengelompokkan

data sesuai dengan jenisnya

sesuai jenis bakat dan minatnya

2013

2 Perencanaan Program

5. Membuat program pembinaan

6. Sosialisasi program7. Menyelenggarakan

seleksi awal8. Evaluasi rencana

program

Ada program kegiatan yang lengkap

Minggu ke-3 November 2013

90% program lengkap

3 Pelaksanaan Program

4. Melaksanakan program sesuai rencana awal

5. Mengontrol dan membantu kelancaran pelaksanaan program

Program kegiatan berjalan dengan lancar

Minggu ke--4 November 2013

100% program terlaksana

4 Evaluasi Program

7. Ikut serta dalam event-event luar

8. Menerima masukan dari berbagai sumber terkait dengan proses dan hasil program

Siswa memperoleh hasil program yang maksimal, serta ada koreksi terhadap program kegiatan yang telah dilakukan

Minggu ke-1 Desember 2013

80% ikut dalam event dan mendapat masukan program dari pihak luar

5 Tindak lanjut evaluasi

1. Memberikan reward bagi yang berprestasi

2. Bagi yang belum berprestasi terus memberikan motivasi

Ada beberapa siswa yang menerima reward, serta ada dukungan moriil terhadap mereka yang belum berprestasi

Minggu ke-2 Desember 20113

100% siswa berprestasi memperoleh reward dari sekolah, 100% siswa diberikan motivasi bagi belum berprestasi

Dari rencana tindak lanjut tentang pengembangan dan pembinaan bakat dan

minat peserta didik tersebut, perlu ditegaskan kembali bahwa :

1. Pendataan secara lebih optimal, terkait dengan prestasi yang telah

diperoleh atau bakat bawaan dari orang tua atau faktor genetisnya.

2. Mengembangkan program secara semi imbal swadaya dengan

melibatkan orangtua dan sekolah, disini sekolah merupakan manager

yang benar-benar berorientasi pada prestasi sehingga instruktur yang

akan dipilih mengelola kegiatan benar-benar ahli di bidangnya.

Laporan OJL Puji Kurniatun SDN 3 Sawangan

Page 99: 2. LAPORAN TINDAK KEPEMIMPINAN.doc

90

Kemudian secara finansiilnya, kegiatan-kegiatan yang dikembangkan

melibatkan sumber pendanaan dari orangtua dan sekolah, serta tidak

menutup kemungkinan adanya donatur luar sebagai investor.

3. Meningkatkan proses evaluasi hasil dengan mengikutsertakan siswa

pada event-event baik di kegiatan sekolah atau di luar sekolah sebagai

pengalaman nyatanya.

4. Memberikan reward pada mereka yang berprestasi, sehingga ini akan

memberikan motivasi pada yang lainnya.

e. Kesimpulan

Dari beberapa ulasan di atas serta rencana tindak lanjut yang dikemukakan,

maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Pengelolaan peserta didik merupakan hal yang utama dalam

meningkatkan kualitas pendidikan, baik pada tingkat mikro maupun

makro;

2. Dalam pengelolaan peserta didik tersebut, penulis memfokuskan pada

pengembangan bakat dan minat peserta didik;

3. Pengembangan dan pembinaan bakat dan minat peserta didik dapat

dimulai sejak siswa menjadi kelas I baru hingga siswa lulus;

4. Untuk mensukseskan program pengembangan dan pembinaan bakat dan

minat peserta didik maka dilakukan semi imbal swadaya antara sekolah

dengan orang tua siswa dalam mengelola pengembangan bakat dan

minat terse

6. Kajian Pengelolaan Keuangan sekolah

a. Pendahuluan

Sekolah menyusun pedoman pengelolaan biaya investasi dan

operasional yang mengacu pada Standar Pembiayaan. Menurut UU No 20

tahun 2003 pasal 46 sumber keuangan sekolah dapat dikelompokkan sebagai

berikut :

Pemerintah (BOS Pusat, DAK).

Pemerintah Daerah Propinsi dan Kabupaten

Laporan OJL Puji Kurniatun SDN 3 Sawangan

Page 100: 2. LAPORAN TINDAK KEPEMIMPINAN.doc

91

Usaha mandiri sekolah

Orang tua siswa

Dunia usaha dan industry

Sumber lain seperti hibah yang tidak bertentangan dengan peraturan

perundangan yang berlaku.

Tabel 11 : Program Pengelolaan Keuangan

No Komponen Kegiatan Hasil dan Deskripsi Hasil

1 Perencanaan Manajemen

Keuangan di Sekolah

Direncanakan pada saat membuat APBS

pada awal tahun pelajaran

2 Penyusunan RKS Disusun bersama-sama secara diskusi

beriringan pada pembuatan APBS

3 Kiat Penggalian dana Pemerintah : melalui dana BOS, block

grant

Masyarakat : melalui dana sumbangan

pengembangan pendidikan.

4Ragam penggunaan

anggaran

Meliputi pembelanjaan pada bidang

kegiatan kesiswaan, sarana prasarana,

belanja pegawai, administrasi, kurikulum,

penilaian siswa, perpustakaan,

5 Pembukuan keuangan

Dilakukan secara lengkap dan teliti serta

mengutamakan prinsip efektif, efisien,

transparansi, dana kuntabel.

6Pengawasan penggunaan

anggaran

Dilakukan oleh petugas khusus dari

kabupaten pada waktu-waktu tertentu

7

Proses pelaporan dan

pertanggungjawaban

keuangan sekolah

Pertanggungjawaban dilakukan pada

atasan yang berkompeten, dalam halini

pada dinas pendidikan pemuda dan

olahraga

Mekanisme penyaluran dana BOS diatur dalam permen

keuangan.Dana BOS disalurkan secara triwulan ( tiga bulanan ), yaitu :

a) Triwulan I (Januari – Maret )

Laporan OJL Puji Kurniatun SDN 3 Sawangan

Page 101: 2. LAPORAN TINDAK KEPEMIMPINAN.doc

92

b) Triwulan II ( April – Juni )

c) Triwulan III ( Juli – September )

d) Triwulan IV ( Oktober-Nopember)

Penggunaan dana BOS harus didasarkan pada kesepakatan besama

antara Tim Manajemen BOS, dewan guru, dan komite sekolah, dan

dituangkan secara tertulis dalam bentuk berita acara.Pengambilan dana BOS

dilakukan oleh Kepala Sekolah dan / Bendahara BOS dengan diketahui oleh

komite sekolah.Pencatatan setiap transaksi dilakukan dalam sebuah buku

menurut kelompok/jenis akunnya. Buku-buku yang dibutuhkan adalah :

Buku Kas Umum, yang merupakan buku utama untuk mencatat

transaksi keuangan

Buku Pembantu Kas, untuk mencatat transaksi keuangan terkait dengan

uang kas di bendahara

Buku Pembantu Bank, untuk mencatat transaksi keuangan terkait

dengan uang di bank.

Buku Pembantu Pajak, untuk mencatat transaksi keuangan terkait

dengan pemungutan dan penyetoran pajak oleh bendahara sekolah

Selain buku-buku tersebut dokumen lain yang relevan adalah :

Surat pertanggungjawaban kepala sekolah tentang penggunaan dana

Realisasi penggunaan dana per jenis anggaran

Penggunaan dana per triwulan

Akuntabilitas merupakan kewajiban untuk mempertanggungjawabkan

hasil kerja sesuai dengan mandate yang diterima kepada orang lain

(masyarakat, atasan, ataupun pihak-pihak lain yang telah ditetapkan).

Dengan kata lain, akuntabilitas berarti mempertanggungjawabkan dana

sekolah sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan.

Pertanggungjawaban dapat dilakukan kepada orang tua siswa,

masyarakat maupun pemerintah. Laporan pertanggungjawaban

keuangan disampaikan setiap triwulan, semester dan tahunan

Laporan OJL Puji Kurniatun SDN 3 Sawangan

Page 102: 2. LAPORAN TINDAK KEPEMIMPINAN.doc

93

Laporan disusun dengan mengacu pada Buku Kas Umum, Buku

Pembantu Kas, Buku Pembantu Bank, dan Buku Pembantu Pajak

beserta dokumen pendukungnya sebagai bukti

b. Tujuan

1) Meningkatnya kemampuan calon kepala sekolah dalam memahami,

menjabarkan, serta mengembangkan manajemen keuangan sekolah

yang efektif, akuntabilitas, transparansi dan efisien;

2) Terwujudnya program tindak lanjut oleh calon kepala sekolah dalam

mengelola keuangan sekolah.

c. Kondisi SDN 3 Sawangan

Penyusunan pedoman pengelolaan biaya investasi dan operasional

sudah mengacu pada Standar Pembiayaan. Untuk semua biaya operasional

sekolah keuangan bersumber dari dana BOS dan dibantu dari komite

sekolah yang sangat peduli dengan pendidikan. Dana BOS sudah

diterimakan sekolah secara rutin setiap triwulan dengan tidak ada

kendala.Sekolah sudah melaksanakan prosedur penggunaan dana BOS,

terbukti sudah ada bukti tertulis yang telah ditandatangani oleh Tim

manajemen BOS, dewan guru, dan komite sekolah.Pengambilan dilakukan

oleh Kepala Sekolah / bendahara BOS,tidak melalui komite sekolah, namun

saat pelaporan keuangan komite sekolah selalu mengetahuinya.

Sekolah sudah melakukan setiap transaksi keuangan BOS dengan baik,

terbukti Buku Kas Umum, Buku Pembantu Kas, Buku Pembantu Bank,

Buku Pembantu pajak, serta dokumen keuangan lainnya telah dikerjakan

secara rutin dengan diketahui oleh semua pihak yang berkepentingan. Pihak

sekolah sudah mempertanggungjawabkan dana sekolah ( BOS ) sesuai

dengan perencanaan yang telah ditetapkan, hal ini terlihat dari upaya

sekolah untuk memajangkan laporan keuangan di papan pajangan sekolah

supaya dapat dilihat oleh semua pihak terkait. Hasil evaluasi ( MOnev )

BOS sekolah masih terdapat beberapa catatan, antara lain belum ada bukti

penanganan pengaduan dari masyarakat terkait dana BOS. Penyusunan

Laporan OJL Puji Kurniatun SDN 3 Sawangan

Page 103: 2. LAPORAN TINDAK KEPEMIMPINAN.doc

94

laporan pertanggungjawaban keuangan sekolah sudah disajikan secara

terpisah sesuai pada petunjuk teknis laporan keuangan BOS.

1) Hambatan dan Solusinya

a) Hambatan

Dalam pelaksanaan sebuah kegiatan termasuk kegiatan pengelolaan

dana BOS sudah barang tentu ada hambatan-hambatan. Hambatan-

hambatan tersebut antara lain adalah :

(1) Sumber utama pemasukan adalah BOS, maka jika saat kegiatan-

kegiatan akan berlangsung dana dari BOS belum cair sehingga

beberapa kegiatan tidak bisa maksimal dilaksanakan, kecuali ada

yang memberikan dana talangan. Sehingga mekanisme pencairan

dana BOS sangat berpengaruh terhadap kelangsungan dan

semangat para petugas di lapangan terutama waktu pencairannya.

(2) Perubahan harga yang sewaktu-waktu berubah drastis, ini

mempengaruhi kalkulasi dalam alokasi pembelian terhadap

perencanaannya.

b) Solusi :

(1) Melakukan inventarisasi modal biaya seefektif dan seefeisien

mungkin, serta memiliki dana talangan untuk mengantisipasi

andaikata dana BOS belumcair, sedangkan kegiatan harus

dilaksanakan. Jangan sampai kegiatan terhenti hanya dikarenakan

dana tidak ada.

(2) Mengalokasikan dana cadangan pada APBS agar kenaikan

harga sewaktu-waktu dapat ditanggulangi

e. Rencana Tindak Lanjut

Hasil analisa kegiatan yang dilakukan di sekolah terkait dengan

pengembangan kegiatan pengelolaan keuangan sekolah maka dibuat

Rencana Tindak Lanjut( RTL ) yang berupa berikut :

Tabel 12 : Rencana Tindak Lanjut Kajian Pengelolaan Keuangan

No

Kegiatan Langkah- langkahHasil yang diharapkan

Waktu

KriteriaHasil

Ket

Laporan OJL Puji Kurniatun SDN 3 Sawangan

Page 104: 2. LAPORAN TINDAK KEPEMIMPINAN.doc

95

1 Memahamiprosedur atau mekanismepengelolaankeuangan sekolah

9. Mengadakan pembahasan bersama /diskusi tentang mekanisme pengelolaan keuangan sekolah

10. Mengikuti workshop/ seminar/ ceramah tentang pengelolaan keuangan sekolah

Guru dan karyawan memahami pengelolaan keuangan sekolah

Minggu ke -3 Okto2013

70% guru dan karyawanmemahami pengelolaan keuangan

2 Membuat skala prioritas dengan menentukantujuan atau arah pelaksanaanpendidikan di sekolah

1. Melakukan diskusi dengan komponen sekolah dan komite guna membahas skala prioritas atau arah tujuan pendidikan di sekolah

2. Membuat draft skala prioritas kebutuhan dengan mengacu pada studi SWOT

Terbentuknya draft skala prioritas yang tercakup dalam RKJM atau RKAS

Minggu ke-4 Okto2013

100% terwujudnya draft skala prioritas kebutuhan

e) Kesimpulan

Dari beberapa ulasan di atas serta rencana tindak lanjut yang dikemukakan,

maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

a) Pengelolaan keuangan sekolah merupakan salah satu kegiatan dalam

meningkatkan pelayanan pendidikan khususnya di bidang pendanaan

sekolah;

b) Dalam rancangan pengelolaan keuangan sekolah tersebut, setiap sekolah

mengacu pada pedoman penggunaan dana, baik melalui BOS,

sumbangan orang tua/wali, serta bantuan pemerintah (blockgrant).

7. Kajian Tenaga Administrasi Sekolah

a. Pendahuluan

Perencanaan tenaga kependidikan merupakan suatu proses yang

sistematis dan rasional untuk memberikan jaminan bahwa penetapan jumlah

Laporan OJL Puji Kurniatun SDN 3 Sawangan

Page 105: 2. LAPORAN TINDAK KEPEMIMPINAN.doc

96

dan kualitas tenaga kependidikan dalam berbagai formasi dan dalam jangka

waktu tertentu benar-benar representative dapat menuntaskan tugas-tugas

organisasi pendidikan.TAS terdiri dari kepala tenaga administrasi sekolah,

pelaksana urusan dan petugas layanan khusus.Pelaksana Urusan

Administrasi Umum SD yang memiliki maksimal 6 rombongan belajar tidak

perlu kepala tenaga administrasi sekolah, melainkan pelaksana urusan

administrasi umum sekolah.

Kepala Tenaga Administrasi Sekolah dapat diangkat apabila sekolah

memiliki lebih dari 6 rombongan belajar. Kualifikasi kepala tenaga

administrasi sekolah adalah sebagai berikut :

Berpendidikan minimal lulusan SMK atau yang sederajat, program studi

yang relevan dengan pengalaman kerja sebagai tenaga administrasi sekolah

minimal 4 tahun.

Memiliki sertifikat kepala tenaga administrasi sekolah dari lembaga yang

ditetapkan oleh Pemerintah

Pelaksana urusan administrasi umum dapat diangkat apabila

berpendidikan minimal SMK / MAK / SMA / MA atau yang sederajat.

Petugas layanan khusus yaitu penjaga sekolah. Kualifikasinya

berpendidikan minimal lulusan SMP / MTs atau yang sederajat.

Keberadaan TAS sangat penting dalam mencapai tujuan pendidikan,

maka pemenuhan standar kualifikasi yang ditetapkan dalam Peraturan

Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2008

tentang Standar TAS wajib dipenuhi agar dapat mengimbangi pelayanan

yang dilakukan oleh komponen lain di jenjang pendidikan dasar dan

menengah dalam melayani fungsi pembelajaran dan dalam rangka

akuntabilitas terhadap masyarakat, sekaligus dalam mendukung penciptaan

kepemerintahan yang baik, yang satu diantara prinsip yang harus dipenuhi

adalah prinsip efisiensi, keefekifan dan kualitas pelayanan. Di samping itu,

prinsip fokus pada penyelerasan kewenangan dan tanggung jawab sebagai

kunci peningkatan kerja.

Laporan OJL Puji Kurniatun SDN 3 Sawangan

Page 106: 2. LAPORAN TINDAK KEPEMIMPINAN.doc

97

Untuk SD yang memiliki maksimal 6 rombongan belajar tidak perlu

Kepala Tenaga Administrasi Sekolah melainkan Pelaksana Urusan

Administrasi Umum Sekolah. Pelaksana Urusan Administrasi Umum

Sekolah kompetensi sosial dan kepribadian yang harus dimiliki sama

seperti Kepala TAS akan tetapi untuk kompetensi teknisnya sebagai berikut:

Melaksanakan administrasi sekolah

Menguasai penggunaan TIK

Petugas Layanan Khusus (Penjaga Sekolah)

Untuk kompetensi sosial, kepribadian sama seperti Kepala TAS. Sedangkan

untuk Penjaga Sekolah kompetensi teknisnya meliputi :

Menguasai kondisi keamanan sekolah

Menguasai teknik pengamanan sekolah

Menerapkan prosedur operasi standar pengamanan sekolah

Uraian tugas dan tata kerja antara lain :

Tugas Tenaga Administrasi Sekolah adalah memberikan pelayanan

prima kepada pelanggan internal dan eksternal sekolah.

Selain itu tugas Tenaga Administrasi Sekolah adalah mengejakan

sejumlah pekerjaan administrasi sekolah yang berhubungan dengan

pengarsipan, surat menyurat, pelaporan, pemberian layanan informasi

bagi siswa, orang tua, ataupun pihak lain yang memerlukan informasi

sekolah baik langsung maupun melalui perangkat komunikasi lain,

memelihara data, keuangan, pengoperasian alat-alat kantor, ketenagaan,

kesiswaan, ketidakhadiran guru dan lain-lain.

Menurut PP RI Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional

Pendidikan bahwa dalam mengembangkan sistem pelayanan adminisrasi

sekolah, Kepala Sekolah menerapkan konsep pembinaan antara lain

meliputi :

1. Mendefinisikan dan mendeskripsikan tugas TAS dan ruang lingkup TAS

2. Menetapkan pembatasan tugas pokok dan fungsi, wewenang, tanggung

jawab, hak dan kewajiban TAS

3. Meningkatkan kualifikasi TAS

Laporan OJL Puji Kurniatun SDN 3 Sawangan

Page 107: 2. LAPORAN TINDAK KEPEMIMPINAN.doc

98

4. Meningkatkan kompetensi TAS

5. Melakukan rekrutmen dan seleksi TAS

6. Melaksanakan pembinaan karir

7. Mengembangkan sistem penilaian kerja

8. Memberikan penghargaan dan perlindungan

9. Memberikan pelayanan menghentikan tenaga dan memberikan pelayanan

pensiun

Kepala Sekolah melakukan pembinaan berkelanjutan kepada tenaga

administrasi sekolah melalui berbagai media, kesempatan dan cara-cara

yang simpatik serta situasi secara professional.

Kepala Sekolah memberikan pengembangan TAS yang berupa :

Pemberian pengarahan kerja kepada TAS

Memotivasi TAS

Memberdayakan TAS

Penilaian tenaga kependidikan merupakan usaha yang dilakukan

untuk mengetahui seberapa baik performance seorang tenaga kependidikan

dalam melaksanakan tugas pekerjaannya dan seberapa besar potensinya

untuk berkembang. Penilaiandiselenggarakan secara kooperatif,

komprehensif.

Pelaporan tenaga kependidikan dilakukan oleh satuan pendidikan,

secara objektif, adil, terbuka, menyeluruh /rutin, sistematis, dan akuntabel

b. Tujuan

Tujuan yang diharapkan dari pengkajian kegiatan tenaga administrasi

sekolah adalah meningkatnya kemampuan calon kepala sekolah dalam

melakukan pembinaan tenaga administrasi sekolah menjadi semakin

meningkat.

c. Kondisi SDN 3 Sawangan

SDN 3 Sawangan hanya memiliki 6 rombel, jadi tidak memenuhi

persyaratan untuk memiliki Tenaga Administrasi Sekolah, karena menurut

Laporan OJL Puji Kurniatun SDN 3 Sawangan

Page 108: 2. LAPORAN TINDAK KEPEMIMPINAN.doc

99

Permendiknas No.24 th 2008 tentang Standar TAS untuk dapat mengangkat

Kepala TAS jika memiliki lebih dari 6 rombel. Namun untuk pengadaan

pelaksana urusan administrasi umum sekolah, sebenarnya sudah memenuhi

persyaratan, dan di sekolah belum ada tenaga tersebut, namun pihak

sekolah sudah merencanakan dan mengajukan permohonan pengadaan

tenaga tersebut.Petugas layanan khusus ( penjaga sekolah ) sudah memiliki

dan sudah PNS.

Kepala TAS tidak memiliki, Pelaksana urusan administrasi umum

belum ada, memiliki penjaga sekolah sebagai petugas layanan khusus yang

berpendidikan SMA masih wiyata bakti.

Di sekolah dasar Negeri 3 Sawangan belum memenuhi kebutuhan

sesuai standar, sehingga kegiatan pelayanan dalam rangka akuntabilitas

terhadap masyarakat maupun pihak terkait terkadang mengalami hambatan

karena harus mengorbankan salah satu tugas guru yang sedang bertugas

untuk mengurus administrasi sekolah.

Kompetensi teknis yang dimiliki penjaga sekolah,sudah cukup bagus dalam:

Menguasai kondisi keamanan sekolah

Menguasai teknik pengamanan sekolah

Menerapkan prosedur operasi pengamanan sekolah

Urusan administrasi umum sekolah yang ada di sekolah dikerjakan

oleh Kepala Sekolah dengan dibantu oleh para guru yang kompeten

dibidang tertentu yang meliputi :Administrasi kepegawaian, keuangan,

sarana prasarana, hubungan sekolah dan masyarakat, persuratan dan

pengarsipan, kesiswaan,dan kurikulum.

Kepala Sekolah melakukan pembinaan berkelanjutan kepada tenaga

pelaksana administrasi umum sekolah maupun kepada petugas layanan

khusus ( penjaga sekolah ) melalui beberapa kegiatan secara simpatik dan

profesional.

Pengembangan yang diberikan Kepala Sekolah petugas layanan

khusus ( penjaga sekolah ) berupa : pemberian pengarahan kerja,

memotivasi, dan memberdayakan potensi yang ada sudah

Laporan OJL Puji Kurniatun SDN 3 Sawangan

Page 109: 2. LAPORAN TINDAK KEPEMIMPINAN.doc

100

dilaksanakan.Untuk mengetahui seberapa baik performance seorang tenaga

kependidikan dalam melaksanakan tugas pekerjaannya dan seberapa besar

potensinya untuk berkembang, maka Kepala Sekolah telah melakukan

penilaian yang diselenggarakan secara kooperatif, komprehensif.

Kepala Sekolah sudah melaksanakan pelaporan kepada dinas

pendidikan terkait, sesuai dengan aturan yang berlaku.

d. Rencana Tindak Lanjut

Tabel 13 : Rencana Tindak Lanjut Kajian Pengelolaan Administrasi

No KegiatanLangkah- langkah

Hasil yang diharapkan

WaktuKriteria

HasilKet

1 Memahami tugas pokok dan fungsi (tupoksi) tenaga administrasi sekolah secara lengkap

1. Mengadakan diskusi atau pertemuan dinas guna membahas tugas pokok dan fungsi setiap tenaga administrasi sekolah.

2. Membagikan hasil pembahasan pada setiap anggota tenaga administrasi sekolah

Terbentuknya tujuan yang jelas pada kegiatan monitoring dan evaluasi

Minggu 4 September 2013

Adanya referensi yang leangkap terkait dengan tugas pokok dan fungsi (tupoksi) tenaga administrasi sekolah

2 Membuat draf tugas pokok dan fungsi dari masing-masing anggota tenaga administrasi sekolah

Mengacu pada permendiknas atau aturan yang relevan terkait dengan tenaga administrasi sekolah

Terbentuknya draft pembagian tupoksi dari masing-masing tenaga administrasi sekolah

Minggu 1 Okt 2013

Adanya draft tupoksi

3 Melaksanakan tugas pokok

Melaksanakan tugas dan

100% dilakukan

Minggu 2 90% dilakukan

Laporan OJL Puji Kurniatun SDN 3 Sawangan

Page 110: 2. LAPORAN TINDAK KEPEMIMPINAN.doc

101

dan fungsinya secara maksimal penuh kesadaran dan tanggung jawab yang tinggi

kewajibannya tersebut

kegiatan administrasi sekolah

Okt 2013 kegiatan administrasi sekolah

4 Refleksi 1. Meminta tenaga administrasi sekolah memberikan masukan-masukan terkait dengan tupoksinya.

Adanya refleksi dan saran terhadap kegiatan administrasi sekolah tersebut

Minggu 3 Okt 2013

100% dilaksanakan refleksi dan saran/ rekomendasi terhadap administrasi sekolah yang telah dilakukan

e. Kesimpulan

Dari beberapa ulasan di atas serta rencana tindak lanjut yang dikemukakan,

maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Kegiatan tenaga administrasi sekolah dalam melaksanakan tupoksinya

merupakan salah satu kegiatan dalam meningkatkan pelayanan

pendidikan khususnya di bidang perbaikan administrasi sekolah;

2. Dalam rancangan kegiatan tenaga administrasi sekolah tersebut, setiap

sekolah mengacu pada pedoman peraturan perundangan yang berlaku.

8. Kajian Pemanfaatan TIK dalam pembelajaran

a. Pendahuluan

Kelengkapan sarana dalam praktek-praktek di lembaga pendidikan

baik formal maupun non formal TIK meliputi :Computer, laptop, network

computer, printer, scanner, video/DVD player, kamera digital, tape/CD,

interactive whiteboard/smartboard.Ketersediaan Prasarana Depdiknas telah

Laporan OJL Puji Kurniatun SDN 3 Sawangan

Page 111: 2. LAPORAN TINDAK KEPEMIMPINAN.doc

102

memiliki infrastruktur backbone TIK yang cukup besar dan siap untuk

dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk kebutuhan pendidikan,

pelatihan maupun administrasi.Kompetensi/kemampuan guru dalam

pengoperasian TIK. Semua guru memiliki kompetensi TIK yang dibutuhkan

sesuai perkembangan teknologi.

Pelaksanaan TIK dalam pembelajaran Dalam rangka peningkatan

mutu, relevansi dan daya saing maka diharapkan ada penerapan TIK dalam

pembelajaran.Pelaksanaan TIK dalam pembelajaran dengan memanfaatkan

bahan belajar edukasiNet di sekolah dengan cara :

Pola pemanfaatan langsung (di lab computer)

Pola pemanfaatan di kelas dengan menggunakan LCD proyektor dan

computer yang tersambung ke internet.

Pola penugasan, dengan memberi tugas secara kelompok maupun

individual untuk menelusuri bahan belajar tertentu di situs EdukasiNet

atau situs lain dan dipresentasikan.

Pola pemanfaatan individual, siswa atas inisiatif sendiri dibebaskan

mengeksplorasi semua bahan belajar baik materi pokok, pengetahuan

popular, modul online, maupun uji kemampuan.Memiliki program

pengembangan TIK jangka panjang maupun kebutuhan tiap tahun.

B. Kondisi SDN 3 Sawangan

Sarana TIK yang dimiliki oleh SDN 3 Sawangan meliputi : laptop ( 2

unit ), printer ( 2 unit )Video/DVD Player ( 1 unit ), tape recorder & radio ( 1

unit ), dan berlangganan majalah Ancas, Sang Guru sebagai sarana informasi

dan memiliki jaringan internet. Sekolah belum tersedia infrastruktur backbone

TIK.

Kemampuan guru akan TIK sangat terbatas. Di sekolah baru 40% guru

yang sudah mampu mengoperasikan komputer. Komputer dimanfaatkan oleh

para peserta didiknya sebagai sarana belajar. Kemampuan guru akan TIK

sangat terbatas, sehingga pemanfaatan TIK dalam pembelajaran pun belum

dapat maksimal.

Tabel 14 : Jumlah guru SDN 3 Sawangan yang memanfaatkan

Laporan OJL Puji Kurniatun SDN 3 Sawangan

Page 112: 2. LAPORAN TINDAK KEPEMIMPINAN.doc

103

TIK dalam pembelajaran

NO. TIKGURU YANG MENGGUNAKAN

PNS NON PNS JUMLAH1 TELEVISI 4 3 72 RADIO 0 0 03 TAPE RECORDER 3 2 54 VCD/DVD 3 2 55 KOMPUTER/LCD 2 1 36 INTERNET 1 1 2

JUMLAH 13 9 22

Yang baru dilakukan oleh para guru di sekolah antara lain adalah :

a) Guru menggunakan Koran/majalah sebagai sumber atau media

pembelajaran

b) Guru menjadikan acara VCD dan TV sebagai salah satu sumber atau

media pembelajaran

c) Guru dan siswa menggunakan acara televisi sebagai salah satu sumber

atau media pembelajaran.

Sekolah belum memiliki program pengembangan TIK, baik jangka

panjang maupun kebutuhan setiap tahun.

Kendala

1. Belum semua kelas dilengkapi fasilitas TIK

2. Belum semua guru menguasai TIK dalam pembelajaran.

3. Fasilitas TIK belum ada

Solusi

1. Perlu dilengkapi fasilitas TIK minimal satu ruangan kelas.

2. Peningkatan penguasaan TIK Guru, dengan mengadakan IHT, Seminar, dan

lain-lain

3. Menambah jumlah guru berbasis TIK.

Kesimpulan

1. Kebutuhan Fasilitas TIK masih jauh dari yang dibutuhkan.

2. Penguasaan TIK Guru masih sangat jauh dari harapan.

Laporan OJL Puji Kurniatun SDN 3 Sawangan

Page 113: 2. LAPORAN TINDAK KEPEMIMPINAN.doc

104

9. Kajian sistim Monitoring dan Evaluasi sekolah

a. Pendahuluan

Program monitoring dan Evaluasi yang utama mengacu pada ruang

lingkup semua aspek yang terkait dengan penyelenggaraan pendidikan di

sekolah, untuk menjawab tuntutan kualitas pelaksanaannya.

Monev proses pembelajaran dilakukan pada tahap perencanaan,

pelaksanaan, dan penilaian hasil pembelajaran

Monev dilakukan dengan cara diskusi kelompok terfokus, pengamatan,

pencatatan, perekaman, wawancara dan dokumentasi

Kegiatan monev dilaksanakan oleh kepala dan pengawas satuan pendidikan

Pengembangan instrumen monitoring dan evaluasi disusun berdasarkan

indikator-indikator penilaian kinerja sekolah.

Dalam upaya menggali data dan informasi yang komprehensif dalam

kerangka pengambilan kebijakan pemerintah untuk melakukan pembinaan

sekolah secara tepat, maka digunakan beberapa instrument untuk

sasaran/responden yang berbeda-beda.

Instrumen Monev sebagai berikut :

1. Instrumen yang sifatnya tertutup (dengan butir-butir

pertanyaan/pernyataan yang diberikan alternativ jawaban), yaitu untuk

mengetahui kinerja sekolah

2. Instrumen lain untuk menilai kondisi, keberadaan, dan kelengkapan

dokumen portofolio, baik dokumen dalam kerangka pemenuhan indikator

kinerja kunci tambahan yang pertanyaannya dijadikan satu dalam

instrument kinerja sekolah.

3. Instrumen yang bersifat terbuka dan dipergunakan untuk mengungkap

fakta secara kualitatif, di samping itu juga untuk melengkapi instrument

kinerja sekolah termasuk dokumen sekolah juga.

Tujuan kegiatan monitoring dan evaluasi program sekolah adalah :

1) Menyediakan informasi yang relevan dan tepat waktu pada pelaksanaan

program sekolah yang akan membantu pembuatan keputusan manajemen

satuan pendidikan;

Laporan OJL Puji Kurniatun SDN 3 Sawangan

Page 114: 2. LAPORAN TINDAK KEPEMIMPINAN.doc

105

2) Mendorong diskusi mengenai kemajuan pelaksanaan program sekolah

bersama para guru, dan merencanakan berbagai tindakan yang

diperlukan;

3) Menyumbang pada akuntabilitas. Kepala sekolah perlu mengetahui

bahwa pelaksanaan program sekolah yang sedang dilaksanakan sesuai

dengan rencana pelaksanaan program sekolah yang telah dibuat, sesuai

kurikulum tingkat satuan pendidikan, dan sesuai dengan tujuan pada

tingkat satuan pendidikan.

4) Menyediakan sumber informasi kemajuan/prestasi utama bagi para

pengambil keputusan;

5) Memberikan masukan terhadap pengambilan keputusan. Apakah

pelaksanaan program sekolah yang telah dilaksanakan sudah cukup baik,

atau perlu adanya inovasi dan revisi dalam pelaksanaan program sekolah

tahun berikutnya.

Dalam melaksanakan monitoring dan evaluasi perlu berpedoman

pada prinsip-prinsip sebagai berikut :

1) komprehensif

2) komparatif

3) kontinue

4) obyektif

5) berdasarkan kriteria yang valid

6) fungsional

7) diagnostik

Dalam pelaksanaannya, sekolah/madrasah menyusun program

pengawasan secara obyektif, bertanggung jawab dan berkelanjutan.

Penyusunan program pengawasan di sekolah/madrasah didasarkan pada

Standar Nasional Pendidikan. Program pengawasan disosialisasikan ke

seluruh pendidik dan tenaga kependidikan. Pengawasan pengelolaan

sekolah/madrasah meliputi pemantauan, supervisi, evaluasi, pelaporan, dan

tindak lanjut hasil pengawasan. Pemantauan pengelolaan

sekolah/madrasah dilakukan oleh komite sekolah/madrasah atau bentuk

Laporan OJL Puji Kurniatun SDN 3 Sawangan

Page 115: 2. LAPORAN TINDAK KEPEMIMPINAN.doc

106

lain dari lembaga perwakilan pihak-pihak yang berkepentingan secara

teratur dan berkelanjutan untuk menilai efisiensi, efektivitas, dan

akuntabilitas pengelolaan.

Supervisi pengelolaan akademik dilakukan secara teratur dan

berkelanjutan oleh kepala sekolah/madrasah dan pengawas

sekolah/madrasah. Guru melaporkan hasil evaluasi dan penilaian

sekurang-kurangnya setiap akhir semester yang ditujukan kepada kepala

sekolah/madrasah dan orang tua/wali peserta didik. Tenaga kependidikan

melaporkan pelaksanaan teknis dari tugas masing-masing sekurang-

kurangnya setiap akhir semester yang ditujukan kepada kepala

sekolah/madrasah. kepala sekolah/madrasah, secara terus menerus

melakukan pengawasan pelaksanaan tugas tenaga kependidikan.

Kepala sekolah/madrasah melaporkan hasil evaluasi kepada

komite sekolah/madrasah dan pihak-pihak lain yang berkepentingan

sekurang-kurangnya setiap akhir semester. Pengawas sekolah melaporkan

hasil pengawasan di sekolah kepada bupati/walikota melalui Dinas

Pendidikan Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab di bidang pendidikan

dan sekolah yang bersangkutan, setelah dikonfirmasikan pada sekolah

terkait. Pengawas madrasah melaporkan hasil pengawasan di madrasah

kepada Kantor Departemen Agama Kabupaten/Kota dan pada madrasah

yang bersangkutan, setelah dikonfirmasikan pada madrasah terkait. Setiap

pihak yang menerima laporan hasil pengawasan menindaklanjuti laporan

hasil pengawasan tersebut dalam rangka meningkatkan mutu

sekolah/madrasah, termasuk memberikan sanksi atas penyimpangan yang

ditemukan.

Sekolah/Madrasah mendokumentasikan dan menggunakan hasil

pemantauan, supervisi, evaluasi, dan pelaporan serta catatan tindak lanjut

untuk memperbaiki kinerja sekolah/madrasah, dalam pengelolaan

pembelajaran dan pengelolaan secara keseluruhan. Demikian juga dengan

aspek evaluasi, seperti evaluasi diri sekolah.

Laporan OJL Puji Kurniatun SDN 3 Sawangan

Page 116: 2. LAPORAN TINDAK KEPEMIMPINAN.doc

107

Sekolah/Madrasah melakukan evaluasi diri terhadap kinerja

sekolah/madrasah. Sekolah/Madrasah menetapkan prioritas indikator

untuk mengukur, menilai kinerja, dan melakukan perbaikan dalam rangka

pelaksanaan Standar Nasional Pendidikan.

Sekolah/Madrasah melaksanakan:

1). Evaluasi proses pembelajaran secara periodik, sekurang-kurangnya dua

kali dalam setahun, pada akhir semester akademik;

2) Evaluasi program kerja tahunan secara periodik sekurang-kurangnya

satu kali dalam setahun, pada akhir tahun anggaran sekolah/madrasah.

Evaluasi diri sekolah/madrasah dilakukan secara periodik

berdasar pada data dan informasi yang sahih. Evaluasi dan Pengembangan

KTSP Proses evaluasi dan pengembangan KTSP dilaksanakan secara:

1) Komprehensif dan fleksibel dalam mengadaptasi kemajuan ilmu

pengetahuan dan teknologi yang mutakhir;

2) Berkala untuk merespon perubahan kebutuhan peserta didik dan

masyarakat, serta perubahan sistem pendidikan, maupun perubahan

sosial;

3) Integratif dan monolitik sejalan dengan perubahan tingkat mata

pelajaran;

4) Menyeluruh dengan melibatkan berbagai pihak meliputi: dewan

pendidik, komite sekolah/madrasah, pemakai lulusan, dan alumni.

Evaluasi Pendayagunaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan

direncanakan secara komprehensif pada setiap akhir semester dengan

mengacu pada Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Evaluasi

pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikan meliputi kesesuaian

penugasan dengan keahlian, keseimbangan beban kerja, dan kinerja

pendidik dan tenaga kependidikan dalam pelaksanaan tugas. Evaluasi

kinerja pendidik harus memperhatikan pencapaian prestasi dan perubahan-

perubahan peserta didik. Akreditasi Sekolah/Madrasah

Laporan OJL Puji Kurniatun SDN 3 Sawangan

Page 117: 2. LAPORAN TINDAK KEPEMIMPINAN.doc

108

Sekolah/Madrasah menyiapkan bahan-bahan yang diperlukan untuk

mengikuti akreditasi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang

berlaku. Sekolah/Madrasah meningkatkan status akreditasi, dengan

menggunakan lembaga akreditasi eksternal yang memiliki legitimasi.

Sekolah/Madrasah harus terus meningkatkan kualitas kelembagaannya

secara holistik dengan menindaklanjuti saran-saran hasil akreditasi.

Profil sekolah, untuk mengetahui potret sekolah (dilihat secara

kuantitatif) sebagai data pendukung penilaian kinerja sekolah.

Evaluasi yang dilaksanakan antara lain :

Evaluasi proses pembelajaran dilakukan untuk menentukan kualitas

pembelajaran secara keseluruhan, mencakup tahap

perencanaan ,pelaksanaan, dan penilaian hasil proses pembelajaran

Evaluasi proses pembelajaran diselenggarakan dengan cara :

a. membandingkan proses pembelajaran yang dilaksanakan guru dengan

standar proses

b. mengidentifikasi kinerja guru dalam proses pembelajaran sesuai

dengan kompetensi guru.

c. Evaluasi proses pembelajaran memusatkan pada keseluruhan kinerja

guru dalam proses pembelajaran.

Hasil kegiatan pemantauan, supervise dan evaluasi proses

pembelajaran dilaporkan kepada pemangku kepentingan. Tindak lanjut hasil

monev antara lain :

Penguatan dan penghargaan diberikan kepada guru yang telah memenuhi

standar

Teguran yang bersifat mendidik diberikan kepada guru yang belum

memenuhi standar

Guru diberi kesempatan untuk mengikuti pelatihan/penataran lebih

lanjut.

Terkait dengan tugas dalam on the job learning (OJL) program

penyiapan calon kepala sekolah oleh LPMP, maka berikut akan dilaporkan

program kegiatan monitoring dan evaluasi di SD Negeri 3 Sawangan.

Laporan OJL Puji Kurniatun SDN 3 Sawangan

Page 118: 2. LAPORAN TINDAK KEPEMIMPINAN.doc

109

b. Tujuan

Tujuan yang diharapkan dari pengkajian kegiatan monitoring dan

evaluasi program sekolah adalah meningkatnya kemampuan calon kepala

sekolah dalam merencanakan, melaksanakan, dan menindaklanjuti program

monitoring dan evaluasi.

c. Kondisi SDN 3 Sawangan

Monitoring dan evaluasi khususnya dalam hal supervise

pembelajaran sudah dilaksanakan oleh Kepala Sekolah terhadap para guru,

sesuai dengan jadwal yang telah dibuat. Monev proses pembelajaran

dilakukan pada tahap perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian hasil. Monev

dilakukan dengan diskusi terfokus, pengamatan, pencatatan, perekaman,

wawancara, dan dokumentasi. Kepala sekolah sudah melaksanakan

monitoring dan evaluasi kegiatan pembelajaran secara berkala dan rutin.

Biasanya untuk setiap semester dilaksanakan dua kali supervise kelas

Kegiatan monitoring dan evaluasi (monev). Program sekolah di SD Negeri 3

Sawangan dapat dideskripsikan sebagai berikut :

1) Persiapan

Sebelum dilakukan pelaksanaan terlebih dahulu melakukan persiapan-

persiapan antara lain sebagai berikut :

a) Menentukan tujuan melakukan monitoring dan evaluasi program di

SD Negeri 3 Sawangan

b) Membentuk tim monitoring dan evaluasi program sekolah dengan

mengoptimalkan sumber daya manusia yang ada;

c) Membagi tugas dan tanggung jawab antar anggota tim monitoring

dan evaluasi program sekolah;

d) Mengembangkan instrumen yang akan digunakan;

e) Menyusun rencana pelaksanaan monitoring dan evaluasi.

2) Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi Program Sekolah

Dalam pelaksanaan monitoring dan evaluasi di sekolah, meliputi

kegiatan:

o Menyiapkan instrumen yang akan digunakan dalam monev;

Laporan OJL Puji Kurniatun SDN 3 Sawangan

Page 119: 2. LAPORAN TINDAK KEPEMIMPINAN.doc

110

o Mengumpulkan data dari berbagai sumber data;

o Mengidentifikasi atau mengelompokkan data-data yang telah

diperoleh sesuai dengan karakteristiknya;

o Melakukan diskusi antar tim monev guna membahas temuan-temuan

selama kegiatan monev berlangsung.

o Pelaporan Hasil

Secara lengkap laporan belum dapat disampaikan mengingat kegiatan

monev tersebut belum selesai secara optimal. Sehingga diperkirakan

akhir semester gasal tahun pelajaran 2013 / 2014 ini dapat dilengkapi.

d) Rencana Tindak Lanjut

Hasil analisa kegiatan yang dilakukan di SDN 3 Sawangan terkait

dengan kegiatan monitoring dan evaluasi maka dibuat Rencana Tindak

Lanjut (RTL) yang berupa berikut :

Tabel 15 : Rencana Tindak Lanjut Kegiatan Monev

No Kegiatan Langkah- langkahHasil yang diharapkan

WaktuKriteria

HasilKet

1 Menentukan tujuan monitoring dan evaluasi yang akan dikembangkan

1. Mengadakan diskusi guna membahas tujuan monitoring dan evaluasi program sekolah

1. Menentukan aspek-aspek/ indikator monitoring dan evaluasi

Terbentuknya tujuan yang jelas pada kegiatan monitoring dan evaluasi

Minggu 4 Oktober 2013

Adanya tujuan monitoring dan evaluasi yang akan dikembangkan sekolah 100%

2 Membuat instrumen monitoring dan evaluasi

1. Menentukan indikator monitoring dan evaluasi yang akan dilakukan

2. Menuliskan pernyataan-pernyataan dalam instrumen yang akan digunakan

Terbentuknya instrumen monitoring dan evaluasi

Minggu 1 Novem 2013

Adanya instrumen monitoring dan evaluasi yang valid 80%

3 Melaksanakan monitoring dan evaluasi program

1. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap program sekolah

2. Pelaksanaan dapat dibantu orang lain

100% dilakukan monitoring dan evaluasi terhadap

Minggu 1-2 Nove 2013

dilakukan monitoring dan evaluasi

Laporan OJL Puji Kurniatun SDN 3 Sawangan

Page 120: 2. LAPORAN TINDAK KEPEMIMPINAN.doc

111

yang berkompeten program sekolah

program

4 Refleksi kegiatan monitoring dan evaluasi

2. Melakukan analisis/ refleksi terhadap hasil yang telah diperolehnya

3. Membuat kesimpulan dan rekomendasi/ saran yang konstruktif terkait program sekolah

Adanya refleksi dan saran terhadap kegiatan monitoring dan evaluasi tersebut

Minggu 3 Novem 2013

dilaksanakan refleksi dan saran / rekomendasi terhadap programsekolah

e) Kesimpulan

Dari beberapa ulasan di atas serta rencana tindak lanjut yang

dikemukakan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

A. Monitoring merupakan salah satu kegiatan dalam meningkatkan

pelayanan pendidikan khususnya di bidang perbaikan pembelajaran;

B. Dalam rancangan kegiatan monitoring dan evaluasi tersebut, setiap

sekolah mengacu pada pedoman peraturan perundangan yang berlaku.

Instrumen monitoring dan evaluasi disusun berdasarkan indikator-

indikator penilaian kinerja sekolah.Instrumen montoring dan evaluasi

berbeda–beda jenis dan butirnya tergantung dari tujuan monev itu sendiri.

Evaluasi dilaksanakan secara rutin dan berkala, sesuai dengan rencana yang

telah disusun.

Pelaporan hasil kegiatan dilakukan terhadap pihak-pihak terkait

sebagai pemangku kepentingan, untuk kemudian dievaluasi dan

ditindaklanjuti. Penguatan dan penghargaan diberikan kepada guru yang

telah memenuhi standar sudah dilakukan, berbentuk ucapan selamat dan

terima kasih, serta pesan untuk ditingkatkan terus. Teguran yang bersifat

mendidik diberikan kepada guru yang belum memenuhi standar sudah

dilakukan, dengan memanggil guru ybs untuk diajak berdiskusi. Guru diberi

kesempatan untuk mengikuti pelatihan/penataran lebih lanjut belum

dilakukan secara rutin, karena faktor situasi dan kondisi.

Laporan OJL Puji Kurniatun SDN 3 Sawangan

Page 121: 2. LAPORAN TINDAK KEPEMIMPINAN.doc

112

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kompetensi supervisi akademik merupakan salah satu kemampuan yang

harus dikuasai oleh seorang kepala sekolah. Namun, selama ini menunjukkan

bahwa peran kepala sekolah dalam kegiatan akademis sangat kurang karena

disibukkan oleh pekerjaan – pekerjaan rutin yang bersifat administratif,

pertemuan – pertemuan, dan kegiatan – kegiatan yang lain yang bersifat non-

akademis sehingga waktu untuk mempelajari pembaruan / inovasi kurikulum,

proses belajar mengajar, dan penilaian hasil belajar siswa kurang mendapatkan

perhatian secara serius.

Laporan OJL Puji Kurniatun SDN 3 Sawangan

Page 122: 2. LAPORAN TINDAK KEPEMIMPINAN.doc

113

Oleh karena itu seiring dengan upaya pemerintah meningkatkan mutu

pendidikan dengan menetapkan Standar Kompetensi Kepala Sekolah menuntut

peran kepala sekolah untuk lebih memperhatikan aspek akademis, khusunya

dalam hal supervisi terhadap guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

Berdasarkan hasil pelaksanaan RTK yang sudah diterapkan

menunjukkan bahwa:

1. Guru belum banyak yang mengembangkan silabus dan menusun RPP secara

mandiri. Mayoritas guru hanya menggunakan silabus dan RPP hasil copy

paste.

2. Dalam pembelajaran dikelas guru belum banyak menerapkan pendekatan

pembelajaran inovatif seperti CTL, Kooperatif.

3. Guru juga belum banyak memanfaatkan media pembelajaran dan sumber

belajar yang bervariasi.

B. Saran

Agar peran kepala sekolah dalam pelaksanaan supervisi akademik untuk

kemajuan pendidikan dapat optimal maka seorang kepala sekolah dapat

melakukan beberapa hal berikut:

1. Berkoordinasi dengan staf dan guru senior untuk melaksanakan pembagian

tugas yang berkaitan dengan bidang akademik, sehingga semua guru dapat

terpantau kegiatan pembelajarannya melalui supervise akademik.

2. Sekolah perlu memfasilitasi guru dalam hal pengembangan profesinya

khususnya administrasi pembelajaran, pengembangan media dan model

pembelajaran, dan penilaian.

3. Sekolah perlu mengusahakan penyediaan fasilitas pembelajaran dan

mendorong guru untuk memanfaatkan fasilitas yang ada secara maksimal.

Laporan OJL Puji Kurniatun SDN 3 Sawangan

Page 123: 2. LAPORAN TINDAK KEPEMIMPINAN.doc

114

4. Sekolah perlu memfasilitasi guru untuk mengembangkan kegiatan

pengembangan pfofesi bagi guru, khususnya penulisan karya ilmiah. agar

guru termotivasi dan kreatif.

5. Memfasilitasi penyusunan tujuan pembelajaran dan standar pembelajaran

dengan melibatkan guru dan menggunakan standar kompetensi lulusan dan

standar isi (kurikulum nasional sebagai rujukannya).

6. Memfasilitasi pembentukan kelompok kerja guru untuk melakukan

pembaruan pembelajaran yang lebih kreatif, inovatif, efektif,

menyenangkan, berpusat pada siswa, dan kontekstual terhadap kondisi

peserta didik, karakteristik mata pelajaran, dan lingkungannya.

7. Melakukan evaluasi kinerja guru dan tindak lanjut pengembangannya secara

regular mengetahui kekuatan dan kelemahannya. Bagi yang hasil evaluasi

kinerjanya di atas standar perlu diberi pujian dan diberi dukungan untuk

mengembangkan dirinya. Bagi yang hasil evaluasi kinerjanya sudah sesuai

dengan standard dan yang masih dibawah standar. Perlu diciptakan

kesempatan untuk mengembangkan kemampuan mereka dan didukung oleh

kepala sekolah dan dinas dalam pembiayaannya.

Laporan OJL Puji Kurniatun SDN 3 Sawangan