200700879 Laporan Pendahuluan Dan Strategi Pelaksanaan Terbaru Docx

Embed Size (px)

DESCRIPTION

LP dan strategi pelaksanaan terbaru

Citation preview

  • LAPORAN PENDAHULUAN DAN STRATEGI PELAKSANAAN

    MASALAH KEPERAWATAN HARGA DIRI RENDAH

    Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah kep. Jiwa

    DISUSUN OLEH :

    1. Ida Farida

    2. Ika Mutiara

    3. Miftakhudin

    4. M. Maulidar Arief

    5. Muhammad Rizqon S.

    6. Rossanti Rahardian

    7. SK. Sapta A.

    8. Fary Agniyah M.

    PROGRAM STUDI PROFESI NERS

    STIKES BHAKTI MANDALA HUSADA SLAWI

    Jl. CUT NYAK DHIEN 16 SLAWI 52416

    2013/2014

  • LAPORAN PENDAHULUAN

    A. MASALAH UTAMA

    Harga diri rendah.

    B. PROSES TERJADINYA MASALAH

    1. Pengertian

    Gangguan harga diri rendah adalah evaluasi diri dan perasaan

    tentang diri atau kemampuan diri yang negatif yang dapat secara langsung

    atau tidak langsung diekspresikan ( Townsend, 1998 ).

    Gangguan harga diri rendah digambarkan sebagai perasaan yang

    negatif terhadap diri sendiri, termasuk hilangnya percaya diri dan harga

    diri, merasa gagal mencapai keinginan ( Budi Ana Keliat, 1999 ).

    Jadi dapat disimpulkan perasaan negatif terhadap diri sendiri yang

    dapat di ekspresikan secara langsung dan tak langsung.

    Tanda dan Gejala :

    Perasaan malu terhadap diri sendiri akibat penyakit dan tindakan

    terhadap penyakit.

    Rasa bersalah terhadap diri sendiri.

    Gangguan hubungan sosial.

    Percaya diri kurang.

    Menciderai diri.

    2. Penyebab

    Salah satu penyebab dari harga diri rendah yaitu koping tidak

    efektif. Koping tidak efektif adalah dimana seseorang tidak dapat

    mengatasi atau menyelesaikan masalah pada diri individu itu sendiri.

    Tanda dan Gejala :

    rasa bersalah

    adanya penolakan

    marah, sedih, dan menangis

    perubahan pola makan, tidur, mimpi, konsentrasi dan aktivitas

  • mengungkapkan tidak berdaya

    3. Akibat

    Harga diri rendah dapat beresiko terjadinya isolasi sosial : Menarik

    diri. Menarik diri merupakan percobaan untuk menghindari interaksi

    dengan orang lain, menghindari hubungan dengan orang lain ( Rawlins,

    1993).

    Tanda dan Gejala :

    Apatis, ekspresi sedih, afek tumpul.

    Menghindari dari orang lain.

    Komunikasi kurang atau tidak ada.

    Tidak ada kontak mata, klien sering merunduk.

    Berdiam diri di kamar atau klien kurang mobilitas.

    Menolak berhubungan dengan orang lain.

    Tidak atau jarang melakukan kegiatan sehari hari.

    C. POHON MASALAH

    Core problem

    Resiko isolasi sosial: menarik diri

    Gangguan konsep diri : Harga diri rendah

    Koping tidak efektif

  • D. MASALAH KEPERAWATAN DAN DATA YANG PERLU DIKAJI

    1. Koping tidak efektif

    2. Harga diri rendah

    3. Menarik diri

    E. Data yang perlu dikaji :

    1. Koping tidak efektif

    a) Data Subjektif :

    Mengungkapkan tidak berdaya dan tidak ingin hidup lagi.

    Klien malu bertemu dan berhadan dengan orang lain.

    b) Data Objektif :

    Ekspresi wajah sedih.

    Tidak ada kontak mata ketika diajak berbicara.

    Suara pelan dan tidak jelas.

    Tampak menangis.

    2. Harga diri rendah

    a) Data Subjektif :

    Mengungkapkan ingin diakui jati dirinya

    Mengungkapkan tidak ada lagi yang peduli

    Mengungkapkan tidak bisa apa apa

    Mengungkapkan dirinya tidak berguna

    Mengkritik diri sendiri

    b) Data Objektif :

    Merusak diri sendiri dan orang lain

    Menarik diri dari hubungan sosial

    Tampak mudah tersinggung

    Tidak mau makan dan tidak mau tidur

    3. Menarik diri

    a) Data Subjektif :

    Mengungkapkan tidak berdaya dan tidak ingin hidup lagi

  • Mengungkapkan enggan berbicara dengan orang lain

    Klien malu bertemu dan berhadapan dengan orang lain

    b) Data Objektif :

    Ekspresi wajah kosong

    Tidak ada kontak mata ketika diajak bicara

    Suara pelan dan tidak jelas

    F. DIAGNOSA KEPERAWATAN

    1. Harga Diri Rendah

    2. Koping Tidak efektif

    G. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

    Diagnosa 1

    a. Tujuan umum: Klien tidak terjadi gangguan konsep diri : harga diri

    rendah/ klien akan meningkat harga dirinya.

    b. Tujuan khusus:

    1. Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat

    Tindakan:

    a. Bina hubungan saling percaya

    - Salam terapeutik

    - Perkenalan diri

    - Jelaskan tujuan inteniksi

    - Ciptakan lingkungan yang tenang

    - Buat kontrak yang jelas (waktu, tempat dan topik

    pembicaraan).

    b. Beri kesempatan pada klien mengungkapkan perasaannya.

    c. Sediakan waktu untuk mendengarkan klien.

    d. Katakan kepada klien bahwa ia adalah seseorang yang berharga

    dan bertanggung jawab serta mampu menolong dirinya sendiri.

  • 2. Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang di

    miliki

    a. Mendiskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki

    pasien

    b. Membantu pasien menilai kemampuan yang masih dapat

    digunakan

    c. Membantu pasien memilih/menetapkan kemampuan yang akan

    dilatih

    d. Melatih kemampuan yang sudah dipilih

    e. Memberikan pujian yang wajar terhadap keberhasilan pasien

    f. Menyusun jadwal pelaksanaan kemampuan yang telah dilatih

    dalam rencana harian

    3. Klien dapat menilai kemampuan kedua yang di miliki dan membuat

    jadwal

    a. Mengevaluasi jawal kegiatan harian pasien

    b. Melatih kemampuan kedua yang dipilih klien

    c. Menganjurkan pasien memasukan dalam kegiatan harian (Latihan

    dapat dilanjutkan untuk kemampuan lain sampai semua

    kemampuan dilatih. Setiap kemampuan yang dimiliki akan

    menambah harga diri pasien)

    Diagnosa 2

    a. Tujuan Umum : Koping klien efektif

    b. Tujuan Khusus :

    a. Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat

    a. Bina hubungan saling percaya

    - Salam terapeutik

    - Perkenalan diri

    - Jelaskan tujuan inteniksi

  • - Ciptakan lingkungan yang tenang

    - Buat kontrak yang jelas (waktu, tempat dan topik

    pembicaraan).

    b. Beri kesempatan pada klien mengungkapkan perasaannya.

    c. Sediakan waktu untuk mendengarkan klien.

    d. Katakan kepada klien bahwa ia adalah seseorang yang berharga

    dan bertanggung jawab serta mampu menolong dirinya sendiri.

    b. Klien mampu mengungkapkan masalah secara baik

    a. Identifikasi koping yang selama ini di gunakan

    b. Membantu menilai koping yang biasa di gunakan

    c. Mengidentifikasi cita-cita atau tujuan yang realistis

    d. Melatih koping : berbincang (meminta, menolak, dan

    mengungkapkan/ membicarakan masalah secara baik)

    e. Membimbing memasukkan dalam jadwal kegiatan.

    c. Klien mampu beraktivitas sesuai dengan jadwal kegiatan

    a. Validasi masalah dan latihan sebelumnya.

    b. Melatih koping: beraktivitas.

    c. Membimbing memasukkan dalam jadwal kegiatan.

    d. Klien mampu berlatih olahraga

    a. Validasi masalah dan latihan sebelumnya.

    b. Melatih koping: olah raga.

    c. Membimbing memasukkan dalam jadwal kegiatan.

    e. Klien mampu melakukan relaksasi

    a. Validasi masalah dan latihan sebelumnya.

    b. Melatih koping: relaksasi.

    c. Membimbing memasukkan dalam jadwal kegiatan.

  • STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

    Diagnosa STRATEGI PELAKSANAAN

    Pasien Keluarga

    Gangguan konsep

    diri : HDR

    SP 1p

    1. Mendiskusikan

    kemampuan dan aspek

    positif yang dimiliki

    pasien

    2. Membantu pasien

    menilai kemampuan

    yang masih dapat

    digunakan

    3. Membantu pasien

    memilih/menetapkan

    kemampuan yang akan

    dilatih

    4. Melatih kemampuan

    yang sudah dipilih

    5. Memberikan pujian

    yang wajar terhadap

    keberhasilan pasien

    6. Menyusun jadwal

    pelaksanaan

    kemampuan yang telah

    dilatih dalam rencana

    harian

    SP 1k

    1. Mendiskusikan

    masalah yang di

    rasakan keluarga dalam

    merawat pasien

    2. Menjelaskan

    pengertian, tanda

    gejala, proses

    terjadinya HDR yang

    di alami pasien

    3. Menjelaskan cara

    merawat pasien dengan

    HDR

    SP 2p

    1. Mengevaluasi jawal

    kegiatan harian pasien

    SP 2k

    1. Melatih keluarga

    mempraktekkan cara

  • 2. Melatih kemampuan

    kedua yang dipilih klien

    3. Menganjurkan pasien

    memasukan dalam

    kegiatan harian

    (Latihan dapat

    dilanjutkan untuk

    kemampuan lain

    sampai semua

    kemampuan dilatih.

    Setiap kemampuan

    yang dimiliki akan

    menambah harga diri

    pasien)

    merawat pasien dengan

    masalah HDR

    2. Melatih keluarga

    melakukan cara

    merawat pasien dengan

    masalah HDR

    lasngung pada pasien

    SP 3k

    1. Membantu keluarga

    membuat jadwal

    aktivitas di rumah

    termasuk minum obat

    (discharge planing)

    2. Menjelaskan follow up

    pasien setelah pulang

    Koping individu

    tidak efetif

    SP 1 p

    1. Identifikasi koping

    yang selama ini

    digunakan.

    2. Membantu menilai

    koping yang biasa

    digunakan.

    3. Mengidentifikasi cita-

    SP1 k

    1. Mendiskusikan

    masalah yang

    dirasakan keluarga

    dalam merawat pasien

    2. Menjelaskan

    pengertian, tanda dan

    gejala koping individu

  • cita atau tujuan yang

    realistis.

    4. Melatih koping:

    berbincang / assertif

    technics (meminta,

    menolak, dan

    mengungkapkan /

    membicarakan masalah

    secara baik).

    5. Membimbing

    memasukkan dalam

    jadwal kegiatan.

    inefektif yang dialami

    pasien beserta proses

    terjadinya

    3. Menjelaskan cara-cara

    merawat pasien koping

    individu inefektif

    SP 2 p

    1. Validasi masalah

    dan latihan

    sebelumnya.

    2. Melatih koping:

    beraktivitas.

    3. Membimbing

    memasukkan

    dalam jadwal

    kegiatan.

    SP 2 k

    1. Melatih keluarga

    mempraktekkan cara

    merawat pasien koping

    individu inefektif

    2. Melatih keluarga

    melakukan cara

    merawat langsung

    pasien koping individu

    inefektif

    SP 2 p

    4. Validasi masalah dan

    latihan sebelumnya.

    5. Melatih koping:

    beraktivitas.

    6. Membimbing

    memasukkan dalam

    jadwal kegiatan.