2011-2-00214-AKSI Bab2001

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/25/2019 2011-2-00214-AKSI Bab2001

    1/26

    9

    BAB 2

    LANDASAN TEORI

    2.1 Sistem

    Sistem menurut Krismiaji (2010, p1) merupakan rangkaian komponen

    yang dikoordinasikan untuk mencapai serangkaian tujuan, yang memiliki

    karakteristik meliputi; komponen, atau sesuatu yang dapat diihat, didengar atau

    dirasakan; proses, kegiatan untuk mengkoodinasikan komponen yang terlibat

    dalam sebuah sistem; tujuan, sasaran akhir yang ingin dicapai dari kegiatan

    koordinasi komponen tersebut.

    enurut !elinas dan "ull (2010, p111), sistem adalah sekelompok

    elemen yang bergantung satu sama lain yang bersama#sama mencapai suatu

    tujuan. "an $ames %. &all (2011, p') berpendapat baha A system is a group of

    two or more interrelated components or subsystems that serve a common

    purpose.* %rtinya sistem adalah sekelompok komponen atau sub sistem yang

    memiliki tujuan yang sama.de+inisi menurut -rien (200/,p2) merupakan

    sekelompok elemen yang saling berhubungan atau berinteraksi hingga

    membentuk satu kesatuan.

    "ari keempat de+inisi tersebut, dapat disimpulkan baha sistem

    merupakan komponen#komponen yang saling terhubung dan berinteraksi yang

    bertujuan mencapai suatu tujuan tertentu.

  • 7/25/2019 2011-2-00214-AKSI Bab2001

    2/26

    10

    2.2 Sistem Informasi

    enurut Krismiaji (2010, p1/), cara#cara yang diorganisasikan untuk

    mengumpulkan, memasukan, mengolah dan menyimpan data, dan cara#cara yang

    diorganisasikan untuk menyimpan, mengelola, mengendalikan, dan melaporkan

    in+omasi untuk mencapai tujuan.

    enurut !elinas dan "ull (2010, p12), sistem in+ormasi adalah suatu

    sistem yang terdiri dari seperangkat komponen yang berbasis komputer dan

    komponen manual yang dibangun untuk mengumpulkan, menyimpan, dan

    mengelola data serta menghasilkan in+ormasi bagi pengguna.

    "engan kedua de+inisi tersebut, maka dapat disimpulkan baha sistem

    in+ormasi adalah suatu sistem yang terdiri dari seperangkat komponen yang

    berbasis komputer dan komponen manual dengan cara mengumpulkan,

    memasukan, mengolah dan menyimpan data untuk mengelola, mengendalikan,

    dan melaporkan in+omasi untuk mencapai tujuan.

    2.3 Sistem Informasi Akuntansi

    enurut $ones dan ama (200/, p'), sistem in+ormasi akuntansi adalah

    subsistem dari sistem in+ormasi manajemen yang menyediakan in+ormasi

    akuntansi, keuangan, dan in+ormasi lain yang diperoleh dari proses rutin

    transaksi akuntansi.

    enurut !elinas dan "ull (2010, p1) adalah subsistem khusus dari

    sistem in+ormasi yang ber+ungsi untuk mengumpulkan, memproses, dan

  • 7/25/2019 2011-2-00214-AKSI Bab2001

    3/26

    11

    melaporkan in+ormasi yang berkaitan dengan aspek keuangan dari suatu kejadian

    bisnis.

    Sedangkan menurut $ames %. &all (2011, p3), sistem in+ormasi akuntansi

    adalah suatu subsistem yang memproses transaksi keuangan dan non#keuangan

    yang berpengaruh secara langsung terhadap pemrosesan transaksi keuangan.

    $adi, dapat disimpulkan baha sistem in+ormasi akuntansi merupakan

    subsistem dari sistem in+ormasi yang mengumpulkan, memproses, dan

    menyediakan in+ormasi#in+ormasi yang berkaitan dengan transaksi akuntansi

    perusahaan.

    2.3.1 Manfaat dan Keunaan Sistem Informasi Akuntansi

    enurut $ones dan ama (200/, p/), sistem in+ormasi memiliki lima man+aat

    dan kegunaan, yaitu 4

    1. embuat laporan eksternal

    Sistem in+ormasi akuntansi membuat manajemen dapat memperoleh

    in+ormasi dengan lebih mudah. "engan in+ormasi yang lebih mudah dan

    cepat diperoleh, maka akan lebih mudah dan cepat pula untuk menghasilkan

    laporan#laporan untuk memenuhi kebutuhan in+ormasi para in5estor, kreditor,

    ataupun pihak#pihak lain.

  • 7/25/2019 2011-2-00214-AKSI Bab2001

    4/26

    12

    2. endukung kegiatan rutin

    Sistem in+ormasi akuntansi akan membantu manajemen untuk menangani

    akti5itas#akti5itas operasi rutin perusahaan selama berlangsungnya siklus

    operasi perusahaan.

    6. endukung keputusan

    Sistem in+ormasi akuntansi akan dapat menyediakan in+ormasi yang

    dibutuhkan oleh manajemen dalam pengambilan keputusan.

    . 7erencanaan dan pengendalian

    8n+ormasi historis yang didapat dari sistem in+ormasi akuntansi dapat

    digunakan untuk melakukan perencanaan dan pengendalian dalam

    perusahaan.

    '. enerapkan pengendalian internal

    Sistem in+ormasi akuntansi yang terkomputerisasi dapat menjadi salah satu

    alat pengendalian internal. 7engendalian internal ini dapat berupa pemberian

    sandi (passord) dan pembagian hak akses sesuai dengan peran dan

    tanggungjaab setiap karyaan.

    2.3.2 Kom!onen Sistem Informasi Akuntansi

    enurut omney dan Steinbart (200/, p/), ada / komponen dari sistem

    in+ormasi akuntansi, yaitu4

  • 7/25/2019 2011-2-00214-AKSI Bab2001

    5/26

    13

    1. rang

    rang yang mengoperasikan sistem dan menjalankan berbagai +ungsi.

    2. 7rosedur

    7rosedur dan instruksi baik manual maupun terotomatisasi yang terlibat di dalam

    kegiatan pengumpulan, pemrosesan, dan penyimpanan data mengenai kegiatan

    organisasi.

    6. "ata

    "ata mengenai organisasi dan proses bisnis dari organisasi.

    . 7erangkat 9unak

    7erangkat lunak yang digunakan untuk mengolah data organisasi.

    '. 8n+rastruktur teknologi in+ormasi

    8n+rastruktur teknologi in+ormasi yang mencakup komputer#komputer, perangkat

    jaringan komunikasi dan perangkat pendukung yang digunakan untuk

    mengumpulkan, memproses, menyimpan dan mentransmisikan data serta in+ormasi.

    /. 7engendalian internal dan langkah pengamanan

    7engendalian yang dilakukan untuk menjaga keamanan data di dalam Sistem 8n+ormasi

    %kuntansi.

    2.3.3 Sik"us Transaksi !ada Sistem Informasi Akuntansi

    enurut $ones dan ama (200:, p), terdapat tiga siklus transaksi utama,

    yaitu 4

  • 7/25/2019 2011-2-00214-AKSI Bab2001

    6/26

    14

    1. Acquisition (purchasing cycle)

    Siklus ini mencakup proses pembelian barang dan jasa.

    2. Conversion cycle

    Siklus ini mencakup proses mengubah sumber daya menjadi barang jadi

    maupun jasa.

    3. evenue cycle

    Siklus ini mencakup proses penyediaan barang atau jasa kepada pelanggan

    dan pengumpulan kas.

    2.# Sistem Informasi Akuntansi $em%e"ian

    2.#.1 $enertian $em%e"ian

    enurut !elinas dan "ull (2010, p60), proses pembelian merupakan

    suatu struktur interaksi antara orang#orang, peralatan, metode#metode, dan

    pengendalian yang dirancang untuk mencapai +ungsi#+ungsi utama sebagai

    berikut4

    1. enangani rutinitas pekerjaan yang berulang#ulang dari bagian pembelian

    dan penerimaan.

    2. endukung pengambilan keputusan dari orang#orang yang mengatur bagian

    pembelian dan penerimaan.

    6. embantu dalam penyajian laporan internal dan laporan eksternal.

  • 7/25/2019 2011-2-00214-AKSI Bab2001

    7/26

    15

    2.#.2 Ta&a!an Sik"us $em%e"ian 'Purchasing Cycle(

    Siklus pembelian mencakup proses pembelian, penerimaan barang

    maupun jasa. Setiap perusahaan memiliki tahapan siklus pembelian yang

    berbeda#beda. amun, secara umum tahapan siklus pembelian pada perusahaan#

    perusahaan memiliki kemiripan satu sama lain. enurut $ones dan ama (200/,

    p20), siklus pembelian mencakup operasi#operasi sebagai berikut 4

    1. 7roses rekuisisi

    "okumen permintaan pembeliaan disiapkan oleh karyaan dan harus

    disetujui oleh supervisor. "a+tar permintaan pembelian ini kemudian akan

    diserahkan kepada bagian pembelian untuk melakukan transaksi pembelian

    dengansupplier.

    2. elakukan kesepakatan dengan supplier untuk membeli barang di masa

    mendatang

    Kesepakatan dengansuppliermencakuppurchaseorder dan kontrak dengan

    supplier.

    6. enerima barang atau jasa dari supplier

    7erusahaan melalui bagian penerimaan harus memastikan baha barang

    yang diterima sesuai dengan pesanan dan dalam keadaan baik.

    . enerima klaim atas barang atau jasa yang diterima

  • 7/25/2019 2011-2-00214-AKSI Bab2001

    8/26

    16

    Setelah barang diterima,supplierakan mengirimkan tagihan dan akan dicatat

    oleh bagian piutang.

    '. emilih tagihan yang akan dibayar

    7emilihan tagihan yang akan dibayar umumnya dilakukan berdasarkan

    jadal yang biasanya adalah jadal mingguan.

    /. enulis cek

    Setelah memilih tagihan yang akan dibayar, maka cek pembayaran akan

    ditulis dan dikirimkan kepadasupplier.

    2.#.3 )unsi *an Terkait

    enurut ulyadi (200:, p600), dalam setiap siklus pembelian, terdapat +ungsi#

    +ungsi yang terlibat, yaitu 4

    1.

  • 7/25/2019 2011-2-00214-AKSI Bab2001

    9/26

    17

    6.

  • 7/25/2019 2011-2-00214-AKSI Bab2001

    10/26

    18

    enurut ulyadi (200:, p''6), persediaan barang dagangan barang yang dibeli

    untuk tujuan dijual kembali.

    "an menurut 8katan %kuntansi 8ndonesia (2003) persediaan adalah akti5a yang

    tersedia untuk dijual dalam kegiatan perusahaan, dalam proses produksi, dalam

    perjalanan, dalam bentuk bahan atau perlengkapan (supplies) untuk digunakan dalam

    proses produksi atau pemberian jasa.

    Secara umum, istilah persediaan menunjuk pada barang yang dimiliki

    perusahaan untuk dijual kembali atau digunakan dalam proses pemberian jasa.

    2.+.2 $rosedur $ersediaan

    Sistem dan prosedur yang bersangkutan dengan sistem akuntansi persediaan

    menurut ulyadi (200:, p'/0) adalah4

    =ipe 7ersediaan yaitu persediaan produk jadi, prosedur yang bersangkutan;

    a. 7rosedur pencatatan produk jadi

    encatat tambahan kuantitas produk jadi dalam kartu gudang.

    b. 7rosedur permintaan dan pengeluaran barang gudang

    "alam prosedur ini dokumen sumber yang digunakan adalah bukti permintaan

    dan pengeluaran barang. ukti ini dipakai oleh bagian gudang untuk mencatat

    pengurangan persediaan karena pemakaian intern.c. Sistem perhitungan +isik persediaan

    Sistem perhitungan +isik persediaan umumnya digunakan oleh perusahaan untuk

    menghitung secara +isik persediaan yang disimpan di gudang yang hasilnya

    digunakan untuk meminta pertanggungjaaban agian !udang mengenai

  • 7/25/2019 2011-2-00214-AKSI Bab2001

    11/26

    19

    pelaksanaan +ungsi penyimpanan, dan pertanggungjaabannya, serta untuk

    melakukan penyesuaian terhadap catatan persediaan dibagian kartu persediaan.

    2.+.3 )unsi $ersediaan

    enurut >ddy &erjanto (2003, p26:),persediaan memiliki +ungsi penting dalam

    memenuhi kebutuhan perusahaan, yaitu4

    1. enghilangkan risiko keterlambatan pengiriman bahan baku atau barang yang

    dibutuhkan perusahaan.

    2. enghilangkan risiko jika material?barang yang dipesan tidak baik sehingga

    harus dikembalikan.

    6. enghilangkan risiko terhadap kenaikan harga barang atau in+lasi.

    . @ntuk menyimpan bahan baku atau barang yang dihasilkan secara musiman

    sehingga perusahaan tidak akan kesulitan jika bahan itu tidak tersedia di pasaran.

    '. endapatkan keuntungan dari pembelian berdasarkan diskon kuantitas .

    /. emberikan pelayanan kepada pelanggan dengan tersedianya barang yang

    diperlukan.

    2.+.# Dokumen *an Terkait Denan $ersediaan

    enurut ulyadi (200:, p'3/) dokumen yang digunakan untuk merekam,

    meringkas dan membukukan hasil perhitungan +isik adalah, da+tar hasil

  • 7/25/2019 2011-2-00214-AKSI Bab2001

    12/26

    20

    perhitungan +isik yaitu dokumen yang digunakan untuk meringkas data yang

    telah direkam. "an juga bukti permintaan dan pengeluaran barang.

    2.+.+ Metode $en,atatan $ersediaan

    "alam siklus persediaan, dikenal ada dua metode pencatatan persediaan,

    yaitu 4

    1. etode utasi(perpetual inventory method)

    7ada metode mutasi persediaan, setiap perpindahan persediaan akan dicatat

    pada kartu persediaan.

    2. etode persediaan +isik(physical inventory method)

    7ada metode persediaan +isik, yang dicatat pada kartu persediaan hanya

    pertambahan perediaan akibat adanya pembelian saja. Sedangkan,

    berkurangnya persediaan akibat pemakaian tidak dicatat pada kartu

    persediaan.

    2.- Sistem Informasi Akuntansi $enua"an

    2.-.1 $enertian $enua"an

    enurut ulyadi (200:, p''), penjualan tunai dilakukan oleh perusahaan

    dengan meajibkan pembeli melakukan pembayaran harga produk terlebih dahulu

    sebelum produk diserahkan oleh perusahaan kepada pembeli. Setelah uang diterima oleh

    perusahaan, maka produk kemudian diserahkan kepada pembeli dan transaksi penjualan

    tunai kemudian dicatat oleh perusahaan.

  • 7/25/2019 2011-2-00214-AKSI Bab2001

    13/26

    21

    2.-.2 Ta&a!an Sik"us $enua"an 'Revenue Cycle(

    enurut ulyadi (200:, p/), jaringan prosedur yang membentuk sistem

    penjualan tunai adalah4

    a. 7rosedur rder 7enjualan.7ada prosedur ini +ungsi penjualan menerima order dari pembeli dan membuat

    +aktur penjualan tunai untuk memungkinkan pembeli melakukan pembayaran

    harga produk ke +ungsi kas dan untuk memungkinkan +ungsi !udang dan +ungsi

    pengiriman menyiapkan produk yang akan diserahkan kepada pembeli.b. 7rosedur 7enerimaan Kas.

    7ada prosedur ini +ungsi kas menerima pembayaran harga barang dari pembeli

    dan memberikan tanda pembayaran (berupa pita register kas dan cap lunas*

    pada +aktur penjualan tunai) kepada pembeli untuk memungkinkan pembeli

    tersebut melakukan pengambilan produk yang dibelinya dari +ungsi pengiriman.

    c. 7rosedur 7enyerahan arang.7ada prosedur ini +ungsi pengiriman menyerahkan produk kepada pembeli.

    d. 7rosedur 7ecatatan &arga 7okok 7enjualan.

    7ada prosedur ini, +ungsi akuntansi membuat rekapitulasi harga pokok penjualan

    berdasarkan data yang dicatat dalam kartu persediaan.

    2.-.3 )unsi *an terkait

    enurut ulyadi (200:, p/2), +ungsi yang terkait dalam penjualan tunai

    adalah4

    a.

  • 7/25/2019 2011-2-00214-AKSI Bab2001

    14/26

    22

  • 7/25/2019 2011-2-00214-AKSI Bab2001

    15/26

    23

    2.0 Sistem $enenda"ian Interna"

    Sistem yang baik harus memiliki pengendalian internal agar terhindar dari

    kesalahan atau kecurangan yang mungkin terjadi dan dilakukan oleh karyaan yang

    menjalankan sistem. Sistem pengendalian internal menurut ulyadi (200:, p1/6)

    meliputi struktur organisasi, metode, dan ukuran#ukuran yang dikoordinasikan yang

    bertujuan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian, dan keandalan data

    akuntansi, mendorong e+isiensi dan mendorong pemenuhan manajemen.

    2.0.1 Kom!onen $enenda"ian Interna"

    Sistem pengendalian internal yang diterapkan dalam organisasi terdiri dari

    beberapa komponen atau unsur yang terdapat didalamnya. Komponen tersebut menurut

    ulyadi (200:,p1/) adalah 4

    a. Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jaab +ungsional secara tegas.

    7emisahan tanggung jaab +ungsional dalam suatu orgnisasi harus ditetapkan

    secara tegas. 7embagian tanggug jaab +ugsional dalam organisasi didasarkan

    pada prinsip#prinsip sebagai berikut 4

  • 7/25/2019 2011-2-00214-AKSI Bab2001

    16/26

    24

    Suatu +ungsi tidak boleh bertanggung jaab penuh atas semua tahap

    dalam suatu transaksi.

    b. Sistem eenang dan prosedur pencatatan yang melindungi kekayaan, utang,

    pendapatan dan biaya.Setiap transaksi hanya dapat terjadi atas dasar otorisasi dari pejabat yang

    berenang. leh setiap itu setiap organisasi harus memiliki pembagian

    eenang otorisasi untuk setiap transaksi.

    c. 7raktik yang sehat dalam menjalankan tugas dan +ungsi setiap unit.7embagian tanggung jaab +ungsional, sistem eenang dan prosedur

    pencatatan dapat berjalan dengan baik jika ada cara#cara untuk menjamin praktik

    yang sehat dalm pelaksanaannya, diantaranya 4 7enggunaan +ormulir bernomor urut tercetak

    7emeriksaan mendadak untuk mendorong karyaan selalu melaksanakan

    tugasnya sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan.

    Setiap transaksi tidak boleh dilakukan oleh satu orang atau +ungsi

    organisasi dalam setiap tahapannya.

    7erputaran jabatan untuk menjaga independensi pejabat dan menghindari

    persekongkolan.

    d. Karyaan yang kompeten sesuai dengan tanggung jaabnya.Karyaan yang melaksanakan +ungsi#+ungsi pada organisasi harus kompeten

    sesuai tanggung jaabnya masing#masing sehingga dapat mendukung sistem

    pengendalian internal. Karyaan yang kompeten akan melaksanakan tugasnya

    dengan baik dan jujur serta dapat melaksanakan tugasnya dengan e+ekti+ dan

    e+isien.

    2.0.2 $enenda"ian Interna" $ada $em%e"ian

    enurut ulyadi (200:, p616) sistem pengendalian internal pada siklus

    pembelian mencakup tigas aspek 4

  • 7/25/2019 2011-2-00214-AKSI Bab2001

    17/26

    25

    a. rganisasi

    %spek organisasi pada sistem pengendalian internal siklus pembelian dapat

    dilakukan dengan memisahkan +ungsi penerimaan, +ungsi pembelian dengan

    +ungsi akuntansi, +ungsi penerimaan dengan +ungsi penyimpanan barang, dan

    transaksi tidak boleh dilakukan oleh hanya satu orang.

    b. Sistem otorisasi dan prosedur pencatatanSemua transaksi yang terjadi dalam siklus pembelian harus berdasarkan

    otorisasi pejabat berenang dan dicatat dalam catatan akuntansi melalui

    prosedur pencatatan tertentu.

    c. 7raktik yang sehat

    Sistem pengendalian siklus pembelian dapat berjalan dengan baik jika

    dipraktekan oleh karyaan dengan baik dalam kegiatan operasional sehari#

    hari. Sistem pengendalian siklus pembelian dapat dilakukan dengan berbagai

    cara, diantaranya 4

    7enggunaan +ormulir bernomor urut tercetak

    7emeriksaan dan penerimaan barang oleh +ungsi penerimaan hanya

    dilakukan setelah menerima tembusan surat order pembelian dari

    +ungsi pembelian 7emeriksaan barang yang diterima +ungsi penerimaan dilakukan

    dengan menghitung dan menginspeksi barang dan membandingkan

    dengan tembusan surat order pembelian.

    2.0.3 $enenda"ian Interna" $ada $ersediaan

    enurut ulyadi (200:, p':1) dalam pengendalian internal siklus persediaan

    yang harus diperhatikan adalah 4

    a. rganisasi

  • 7/25/2019 2011-2-00214-AKSI Bab2001

    18/26

    26

    7erhitungan +isik persediaan harus dilakukan oleh panitia gabungan

    dengan tiga +ungsi, yaitu +ungsi pemegang kartu perhitungan +isik,

    +ungsi penghitung dan +ungsi pengecek.

  • 7/25/2019 2011-2-00214-AKSI Bab2001

    19/26

    27

    c. 7raktik yang sehat

    "ari sisi yang sehat, ada empat pengendalian internal, yaitu 4

    7enggunaan kartu penghitungan +isik bernomor urut tercetak yang

    dapat dipertanggungjaabkan oleh +ungsi pemegang kartu

    penghitungan +isik.

    7enghitungan +isik setiap jenis persediaan dilakukan masing#masing

    satu kali oleh +ungsi penghitung dan +ungsi pengecek. 7enghitungan

    oleh setiap +ungsi ini dilakukan secara independen.

    7encocokan kuantitas dan data persediaan pada bagian kedua dan

    bagian ketiga kartu penghitungan +isik sebelum data tersebut dicatat

    pada da+tar hasil penghitungan +isik. 7encocokan ini dilakukan oleh

    +ungsi pemegang kartu penghitungan +isik.

    7enggunaan peralatan dan metode yang jelas dan ketelitian yang

    terjamin untuk mengukur dan menghitung kuantias persediaan.

    2.0.# $enenda"ian Interna" $ada $enua"an

    enurut ulyadi (200:, p31), unsur pengendalian intern yang seharusnya ada

    dalam penjualan tunai adalah4

    a. rganisasi

    %spek organisasi dalam pengendalian internal siklus penjualan mencakup

    pemisahan +ungsi penjualan dengan +ungsi kredit dan +ungsi akuntansi,

    pemisahan +ungsi akuntansi dengan +ungsi kas, dan pelaksanaan transaksi

    harus dilakukan oleh lebih satu orang.

  • 7/25/2019 2011-2-00214-AKSI Bab2001

    20/26

    28

    b. Sistem torisasi dan 7rosedur 7encatatan

    7enerimaan order dari pembeli diotorisasi oleh +ungsi penjualan dengan

    menggunakan +aktur penjualan tunai.

    7enerimaan kas diotorisasi oleh +ungsi kas dengan cara membubuhkan

    cap lunas* pada +aktur penjualan tunai dan penempelan pita register kas

    pada +aktur tersebut.

    c. 7raktik yang Sehat

  • 7/25/2019 2011-2-00214-AKSI Bab2001

    21/26

    29

    !ambar 2.1 >mpat akti5itas utama dan hasilnya

    (atiassen et al, 2000, p1')

    2..1 System Choice

    2..1.1System Definition

    enurut athiassen et al. (2000, p2), system definition merupakan deskripsi

    singkat dari sebuah sistem terkomputerisasi yang dinyatakan dalam bahasa sehari#hari.

    $ystem definition menggambarkan properti mendasar untuk pengembangan dan

    penggunaan sistem. &al tersebut mendeskripsikan sistem dalam konteks, in+ormasi apa

    yang harus termuat didalamnya, +ungsi mana yang harus tersedia, dimana hal tersebut

    akan digunakan, dan dalam kondisi pengembangan mana diterapkan.

    Sebuahsystem definition seharusnya singkat dan tepat, dan berisikan keputusan

    yang paling mendasar tentang sistem.

    2..1.2Rich Picture

  • 7/25/2019 2011-2-00214-AKSI Bab2001

    22/26

    30

    enurut athiassen et al. (2000, p2/), rich picture adalah sebuah gambar

    in+ormal yang menggambarkan pemahaman pengembang sistem terhadap situasi yang

    dihadapi. Selain itu rich picture juga ber+okus pada aspek#aspek penting dari situasi

    yang ada, yang telah ditentukan oleh pengembang sistem. agaimanapun, sebuah rich

    picture harus memberikan gambaran situasi yang singkat yang memungkinkan

    interpretasi dari beberapa alternati5e. !ambar 2.2 menunjukkan contoh dari rich picture4

    !ambar 2.2ich picture

    (atiassen et al" 2000, p26)

    2..1.3 FACTOR Criterion

    enurut athiassen et al. (2000, p6),%AC&' criterion terdiri dari / elemen,

    yaitu sebagai berikut4

  • 7/25/2019 2011-2-00214-AKSI Bab2001

    23/26

    31

    a. %unctionality4 +ungsi sistem yang mendukung tugas#tugas application#

    domain.

    b. Application omain4 bagian#bagian dari organisasi yang mengatur,

    mengaasi, atau mengendalikanproblem domain.

    c. Condition4 kondisi dimanasistem akan dikembangkan dan digunakan.

    d. &echnology4 baik teknologi yang digunakan untuk mengembangkan sistem

    maupun teknologi yang pada sistem yang yang akan dijalankan.

    e. 'b!ect4 objek utama didalamproblem domain.

    +. esponsibility4 tanggung jaab dari keseluruhan sistem dalam hubungannya

    dengan konteks.

    2..2 Problem Domain Analysis

    enurut athiassen et al. (2000, p'), problem domain adalah bagian dari

    konteks yang diatur, diaasi dan dikendalikan oleh sebuah sistem. =ujuan dari akti5itas

    ini adalah untuk mengidenti+ikasi dan memodelkan problem domain. roblem domain

    analysis terdiri dari tiga akti5itas utama, seperti yang ada pada gambar 2.6 berikut4

    !ambar 2.6 %kti5itas padaproblem#domain modeling(atiassen et al" 2000, p/)

  • 7/25/2019 2011-2-00214-AKSI Bab2001

    24/26

    32

    2..3 Application Domain Analysis

    enurut athiassen et al. (2000, p11'), application domain adalah suatu

    organisasi yang mengatur, mengaasi, atau mengendalikan sebuah problem domain.

    Application domain analysis mem+okuskan pada bagaimana target sistem akan

    digunakan dengan memenuhi kebutuhan function dan interface" seperti yang ada pada

    gambar 2. berikut ini4

    !ambar 2.Application domain analysis

    (atiassen et al" 2000, p113)

    2..# Architectural Design

    enurut athiassen et al. (2000, p136), sistem yang berhasil tidak dapat

    dipisahkan dari rancangan arsitekturnya. %rsitektur membentuk sistem berdasarkan

  • 7/25/2019 2011-2-00214-AKSI Bab2001

    25/26

    33

    bagian#bagian dan kriteria perancangan tertentu. %rsitektur juga ber+ungsi sebagai

    kerangka kerja untuk akti5itas pengembangan selanjutnya. %kti5itas pada architectural

    design terbagi menjadi tiga, seperti yang ditampilkan pada gambar 2.' berikut ini4

    !ambar 2.' %kti5itas pada architectural design

    (atiassen et al" 2000, p13/)

    2..+ Component Design

    enurut athiassen et al. (2000, p261), component design bertujuan untuk

    menentukan implementasi dari kebutuhan yang ada pada kerangka kerja arsitektural.

    &asil dari component design adalah deskripsi dari komponen#komponen sistem.

    %kti5itas pada component design terbagi menjadi dua, yaitu design of components dan

    design of component connectionseperti gambar 2./ berikut ini4

  • 7/25/2019 2011-2-00214-AKSI Bab2001

    26/26

    34

    !ambar 2./ %kti5itas pada component design(atiassen et al, 2000, p262)