35
10 10 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Komunikasi 2.1.1 Pengertian komunikasi Kata komunikasi atau communication dalam bahasa Inggris berasal dari kata Latin communis yang berarti “sama”, communico, communicatio atau communicare yang berarti “membuat sama” (to make common), istilah communis paling sering disebut sebagai asal kata komunikasi, yang merupakan akar dari kata-kata Latin lainnya yang mirip. Komunikasi menyarankan bahwa suatu pikiran, suatu makna, atau suatu pesan dianut secara sama. (Mulyana,2011:46) Komunikasi (communication) adalah proses sosial dimana individu-individu menggunakan simbol-simbol untuk menciptakan dan menginterpretasikan makna dalam lingkungan mereka. (Richard,2008:5) Menurut Hovland, Janis dan Kelley, komunikasi adalah suatu proses dimana seseorang (komunikator) menyampaikan stimulus (biasanya dalam bentuk kata-kata) dengan tujuan mengubah atau membentuk prilaku orang lain (khlayak). Kemudian menurut Berelson dan Steiner, Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi, gagasan, emosi, ahlian dan lain-lain melalui penggunaan simbol-simbol seperti kata- kata, gambar, angka, dan lain-lain. Sedangkan menurut Harold Laswell, Komunikasi pada dasarnya merupakan suatu proses yang menjelaskan “siapa”, “mengatakan apa”,

2011-2-00777-MCBab2001library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00777-MC Bab2001.pdf · komunikasi dengan proses sebab akibat atau aksi reaksi, yang arahnya bergantian. Komunikasi

  • Upload
    others

  • View
    8

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

10

10

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Komunikasi

2.1.1 Pengertian komunikasi

Kata komunikasi atau communication dalam bahasa Inggris berasal dari kata

Latin communis yang berarti “sama”, communico, communicatio atau communicare

yang berarti “membuat sama” (to make common), istilah communis paling sering disebut

sebagai asal kata komunikasi, yang merupakan akar dari kata-kata Latin lainnya yang

mirip. Komunikasi menyarankan bahwa suatu pikiran, suatu makna, atau suatu pesan

dianut secara sama. (Mulyana,2011:46)

Komunikasi (communication) adalah proses sosial dimana individu-individu

menggunakan simbol-simbol untuk menciptakan dan menginterpretasikan makna dalam

lingkungan mereka. (Richard,2008:5)

Menurut Hovland, Janis dan Kelley, komunikasi adalah suatu proses dimana

seseorang (komunikator) menyampaikan stimulus (biasanya dalam bentuk kata-kata)

dengan tujuan mengubah atau membentuk prilaku orang lain (khlayak). Kemudian

menurut Berelson dan Steiner, Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi,

gagasan, emosi, ahlian dan lain-lain melalui penggunaan simbol-simbol seperti kata-

kata, gambar, angka, dan lain-lain. Sedangkan menurut Harold Laswell, Komunikasi

pada dasarnya merupakan suatu proses yang menjelaskan “siapa”, “mengatakan apa”,

11

apa”, “kepada siapa”, “dan “dengan akibat apa” atau “hasil apa”. (who says what in

which channel to whom and with what effect).

2.1.2 Tiga Konseptualisasi Komunikasi

Sebagaimana dikemukakan John R Wenburg , William W Willmot, Kenneth K

Sereno, dan Edward M Bodaken, setidaknya ada tiga kerangka pemahaman mengenai

komunikasi yakni komunikasi sebagai tindakan satu arah, komunikasi sebagai interaksi,

dan komunikasi sebagai transaksi. (Mulyana,2011:67-77)

A. Komunikasi sebagai tindakan satu arah

Menurut Michael Burgoon, komunikasi sebagai proses searah biasa

disebut “definisi berorientasi sumber” (source – oriented definition). Definisi

ini mengisyaratkan komunikasi sebagai semua kegiatan yang secara sengaja

dilakukan seseorang untuk menyampaikan rangsangan untuk membangkitkan

respons orang lain. Komunikasi dianggap sebagai tindakan yang disengeja

(intentional act) untuk menyampaikan pesan demi memenuhi kebutuhan

komunikator, seperti menjelaskan sesuatu kepada orang lain atau

membujuknya untuk melakukan sesuatu. Beberapa definisi yang sesuai

dengan konsep ini adalah sebagai berikut:

Bernard Berelson dan Gary A Steiner

“Komunikasi adalah transmisi informasi, gagasan, emosi, keterampilan, dan

sebagainya dengan menggunakan simbol, kata-kata, gambar, figure, grafik

12

dan sebagainya. Tindakan atau proses transmisi itulah yang biasanya disebut

komunikasi.”

Theodore M Newcomb

“Setiap tindakan komunikasi dipandang sebagai suatu transmisi informasi,

terdiri dari rangsangan yang diskriminatif, dari sumber kepada penerima.”

Carl I Houvland

“Komunikasi adalah proses yang memungkinkan seseorang (komunikator)

menyampaikan rangsangan (biasanya lambang-lambang verbal) untuk

mengubah prilaku orang lain (komunikate).”

Gerald R Miller

“Komunikasi terjadi ketika suatu sumber menyampaikan suatu pesan kepada

penerima dengan niat yang disadari untuk mempengaruhi prilaku penerima.”

Everett M Rogers

“Komunikasi adalah proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada

suatu penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah laku

mereka.”

Raymon S Rose

“Komunikasi (Intensional) adalah suatu proses menyortir, memilih, dan

mengirimkan simbol-simbol sedemikian rupa sehingga membantu pendengar

membangkitkan makna atau respon dari pikirannya yang serupa dengan yang

dimaksudkan komunikator.”

13

Mary B Cassata dan Molefi K Asante

“Komunikasi adalah transmisi informasi dengan tujuan mempengaruhi

khalayak.”

Harold Laswell

“Cara yang baik untuk menggambarkan komunikasi adalah dengan

menjawab pertanyaan berikut; Who Says What In Which Channel To Whom

With What Effect?” atau Siapa Mengatakan Apa Dengan Saluran Apa

Kepada Siapa Dengan Pengaruh Bagaimana?”.

B. Komunikasi sebagai interaksi

Konseptualisasi kedua yang sering diterapkan pada komunikasi

adalah interaksi. Dalam arti sempit interaksi berarti saling mempengaruhi

(matual influence). Pandangan komunikasi sebagai interaksi menyetarakan

komunikasi dengan proses sebab akibat atau aksi reaksi, yang arahnya

bergantian. Komunikasi sebagai interaksi dipandang sedikit lebih dinamis

daripada komunikasi sebagai tindakan satu arah. Namun pandangan kedua

ini masih membedakan para peserta sebagai pengirim dan penerima pesan,

karena itu masih tetap berorientasi pada sumber, meskipun kedua peran

tersebut dianggap bergantian. Jadi, pada dasarnya proses interaksi yang

berlangsung juga masih bersifat mekanis dan statis.

C. Komunikasi sebagai transaksi

Dalam konteks ini komunikasi adalah proses personal karena makna

atau pemahaman yang kita peroleh pada dasarnya bersifat pribadi.

14

Komunikasi dianggap berlangsung bila seseorang telah menafsirkan prilaku

orang lain, baik prilaku verbal ataupun prilaku nonverbal. Beberapa definisi

yang sesuai dengan pemahaman ini, antara lain:

John R Wenburg dan William W Wilmot

“Komunikasi adalah usaha untuk memperoleh makna.”

Donald Byker dan Loren J Anderson

“Komunikasi (manusia) adalah berbagai informasi antara dua orang atau

lebih.”

William I Gorden

“Komunikasi secara ringkas dapat didefinisikan sebagai transaksi dinamis

yang melibatkan gagasan dan perasaan.”

Judy C Pearson dan Paul E Nelson

“Komunikasi adalah proses memahami dan berbagi makna.”

Stewart L Tubbs dan Sylvia Moss

“Komunikasi adalah proses pembentukan makna diantara dua orang atau

lebih.”

Diana K Ivy dan Phill Backlund

“Komunikasi adalah proses yang terus berlangsung dan dinamis menerima

dan mengirim pesan dengan tujuan berbagai makna.”

Karl Erik Rosengren

“Komunikasi adalah interaksi subjektif purposive melalui bahasa manusia

yang berartikulasi ganda berdasarkan simbol-simbol.

15

Dari berbagai macam pengertian komunikasi secara keseluruhan, dapat

disimpulkan bahwa komunikasi (communication) adalah proses sosial dimana individu-

individu menggunakan simbol-simbol untuk menciptakan dan menginterpretasikan

makna dalam lingkungan mereka. Dengan demikian, penulis dapat mendefinisikan lima

istilah kata kunci dalam perspektif pikiran kita mengenai komunikasi : sosial, proses,

simbol, makna, dan lingkungan. Ketika kita menginterpretasikan komunikasi secara

sosial, maksudnya adalah komunikasi yang selalu melibatkan interaksi / komunikasi

dengan melibatkan 2 orang atau lebih. Komunikasi sebagai proses , hal ini berarti

komunikasi bersifat berkesinambungan dan tidak memiliki akhir. Istilah yang ketiga

adalah komunikasi sebagai simbol. Simbol adalah sebuah label atau representasi dari

fenomena. Kata merupakan simbol untuk konsep dan benda. Label dapat bersifat

ambigu, dapat berupa verbal dan nonverbal, dan dapat terjadi dalam komunikasi tatap

muka dan komunikasi dengan menggunakan media. Selain proses dan simbol, makna

juga memegang peranan penting dalam definisi komunikasi. Makna adalah yang diambil

orang dari suatu pesan. Dan istilah yang terakhir adalah komunikasi adalah lingkungan.

Lingkungan adalah situasi atau konteks dimana komunikasi terjadi. Lingkungan terdiri

atas beberapa elemen seperti waktu, tempat, periode sejarah, relasi dan latar belakang

budaya. Dan tidak menutup kemungkinan juga lingkungan yang dimaksud adalah

komunikasi dapat terjadi dengan adanya bantuan dari teknologi.

16

Gambar 2.1 Definisi Komunikasi

(Sumber : Richard West, Lynn H Turner . Pengantar Teori Komunikasi,

edisi ketiga, Jakarta, 2009:5)

2.1.3 Komponen Komunikasi

Komponen Komunikasi terdiri dari 5 komponen penting yaitu : (Fajar,2009:hal

58-59)

1. Communicator (komunikator, source, sender), yaitu komunikator yang

menyampaikan pesan kepada seseorang atau sejumlah orang. Komunikator

akan menyandi (encode) pesan yang akan disampaikan kepada komunikan,

ini berarti ia memformulasikan pikiran dan perasaannya ke dalam lambang

(bahasa) yang diperkirakan akan dimengerti oleh komunikan.

2. Message (pesan), Pesan merupakan seperangkat lambang bermakna yang

disampaikan oleh komunikator. Penyampaian pesan dapat dilakukan secara

verbal yakni dengan menggunakan bahasa dan secara nonverbal yakni

Lingkungan

Komunikasi

Simbol

Makna Sosial

Proses

17

dengan menggunakan alat, isyarat, gambar atau warna untuk mendapatkan

umpan balik (feed back) dari komunikan.

3. Channel (media), yaitu saluran komunikasi tempat berlalunya pesan dari

komunikator kepada komunikan. Lambang sebagai media primer dalam

proses komunikasi adalah bahasa, isyarat, gambar, warna dan lain

sebagainya yang secara langsung mampu “menerjemahkan” pikiran dan atau

perasaan komunikator kepada komunikan.

4. Communicant , communicate, receiver, recipient (komunikan), yaitu orang

yang menerima pesan dari komunikator.

5. Effect , Impact, Influence (Efek), yaitu tanggapan, seperangkat reaksi pada

komunikan setelah menerima pesan dari komunikator.

2.1.4 Tujuan Komunikasi

Menurut Carl I Hovland mengenai ilmu komunikasi didefinisikan sebagai upaya

yang sistematis untuk merumuskan secara tegas asas-asas penyampaian informasi serta

pembentukan pendapat dan sikap. (Fajar,2009:60)

Tujuan komunikasi menurut Wilbur Scramm (1974) dapat dilihat dari dua

perspektif yakni kepentingan sumber (komunikator) dan kepentingan penerima

(komunikan). Dengan demikian dapat dirumuskan bahwa tujuan komunikasi jika dilihat

dari perspektif kepentingan sumber yaitu seperti memberikan informasi, mendidik,

menyenangkan atau menghibur, dan menganjurkan suatu tindakan/persuasi. Sedangkan

18

tujuan komunikasi jika dilihat dari sisi kepentingan penerima mencakup pemahaman

informasi, mempelajari, menikmati, menerima atau menolak anjuran.

Tujuan komunikasi adalah membangun/menciptakan pemahaman atau

pengertian bersama. Saling memahami atau mengerti bukan berarti harus menyetujui

tetapi mungkin dengan komunikasi terjadi suatu perubahan sikap, pendapat, prilaku

ataupun perubahan secara sosial. (Fajar,2009:hal 60-61)

a. Perubahan sikap (attitude change), Seorang komunikan setelah menerima

pesan kemudian sikapnya berubah, baik positif maupun negatif. Dalam

berbagai situasi kita berusaha mempengaruhi sikap orang lain dan berusaha

agar orang lain bersikap positif sesuai dengan keinginan kita.

b. Perubahan pendapat (opinion change), Dalam komunikasi berusaha

menciptakan pemahaman. Pemahaman adalah kemampuan memahami pesan

secara cermat dan sesuai yang dimaksudkan komunikator. Setelah

memahami apa yang dimaksud komunikator maka akan tercipta pendapat

yang berbeda-beda bagi komunikan.

c. Perubahan prilaku (behavior change), Komunikasi bertujuan untuk

mengubah prilaku atau tindakan seseorang.

d. Perubahan sosial (social change), Membangun dan memelihara ikatan

hubungan dengan orang lain sehingga menjadi hubungan yang semakin baik.

Dalam proses komunikasi yang efektif secara tidak sengeja meningkatkan

kadar hubungan interpersonal.

19

2.2 Komunikasi Massa

2.2.1 Pengertian Komunikasi Massa

Istilah ‘komunikasi massa’ yang muncul pertama kali pada akhir tahun 1930-an

memiliki banyak pengertian sehingga sulit bagi para ahli untuk secara sederhana

mendefinisikan komunikasi massa. Kata “massa” sendiri memiliki banyak arti dan

bahkan controversial, dan istilah “komunikasi” sendiri masih belum memiliki definisi

yang dapat disetujui bersama. Namun demikian, definisi komunikasi menurut Gebner

(1967) yaitu interaksi sosial melalui pesan (social interaction through message).

Istilah “massa” menggambarkan sesuatu (orang atau barang) dalam jumlah besar,

sementara “komunikasi” mengacu pada pemberian dan penerimaan arti, pengiriman, dan

penerimaan pesan. Sedangkan menurut Janowitz (1960), Komunikasi massa terdiri dari

lembaga dan teknik dimana kelompok-kelompok terlatih menggunakan teknologi untuk

menyebarluaskan simbol-simbol kepada audience yang luas dan bersifat heterogen.

(Morissan,2010:7)

“Mass communication is state- and interstate-organized transmission of

intelligence, including (1) centralized mass information or entertainment dissemination

(encompassing radio, television, newspapers, film, magazines, books, recorded and

performed music, and advertising); (2) decentralized information or entertainment

dissemination (on the World Wide Web); and (3) provision for decentralized media-

based interaction on a mass scale (via, for example, telephone, the mail, e-mail, pagers,

two-way radio, and fax). “ (Lorimer,2002:hal 63-72).

20

Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa komunikasi massa berupa :

Informasi massa terpusat dan penyebaran hiburan baik dilakukan oleh radio, televisi,

surat kabar, film, majalah, buku, rekaman musik, dan iklan. Desentralisasi informasi

atau penyebaran hiburan. Dan ketentuan untuk desentralisasi media berbasis interaksi

dalam skala massal misalnya melalui telepon, surat, email, pager, radio dua arah, dan

fax.

2.2.2 Ciri-ciri dan Karakteristik Komunikasi Massa

Dennis Mc Quail menjelaskan proses komunikasi massa yang sekaligus

menjelaskan ciri atau karakteristik komunikasi massa sebagai berikut :

(Morissan,2010:hal 9-10)

- Ciri yang dimiliki oleh media massa adalah bahwa institusi ini dirancang

untuk dapat menjangkau masyarakat luas.

- Penerima, yakni organisasi media massa atau komunikator professional,

seperti wartawan, penyiar, produser, artis dan sebagainya yang bekerja untuk

organisasi media massa yang bersangkutan.

- Hubungan antara pengirim dan penerima bersifat satu pihak (one-sided) dan

tidak ditujukan kepada orang-orang tertentu saja (impersional) dan terdapat

jarak sosial dan jarak fisik yang memisahkan kedudukan pengirim dan

penerima pesan.

- Pengirim pesan biasanya memiliki lebih banyak otoritas, keahlian dan juga

gengsi (prestige) dibandingkan penerima pesan.

21

- Hubungan antara pengirim dan penerima pesan tidak saja bersifat asimetris,

namun juga kalkulatif dan manipulatif.

- Pesan komunikasi massa memiliki ciri dirancang dengan cara yang sudah

distandarkan (produksi massa) dan kemudian diproduksi dalam jumlah

banyak. Pada umumnya, pesan media massa merupakan produk kerja yang

memiliki nilai tukar di pasaran media dengan nilai kegunaan bagi

penerimanya yaitu konsumen media.

- Audiens media massa terdiri atas kumpulan besar orang yang terletak tersebar

dan bersifat pasif karena tidak memiliki kesempatan untuk memberikan

respons atau bersifat pasif karena tidak memiliki kesempatan untuk

memberikan respons atau berpartisipasi dalam proses komunikasi dengan cara

yang alami.

- Audiens media massa menyadari bahwa mereka adalah bagian dari audiens

yang lebih besar, namun mereka memiliki hubungan atau pengetahuan yang

terbatas dengan audiens yang lain.

- Audiens massa terbentuk untuk sementara waktu karena adanya hubungan

yang bersifat serentak dengan pengirim (sumber), sedangkan eksistensi

audiens itu sendiri tidak pernah ada kecuali dalam industri media.

22

2.2.3 Fungsi Komunikasi Massa

Menurut Harold Laswell, ada 3 fungsi komunikasi massa antara lain fungsi

pengawasan lingkungan, fungsi korelasi / hubungan berbagai bagian di masyarakat

dalam menanggapi lingkungannya, dan fungsi transmisi / pewarisan sosial dari satu

generasi ke generasi berikutnya. Sedangkan fungsi komunikasi massa menurut Devito,

popularitas dan pengaruh dari media massa hanya dapat dipertahankan apabila

menjalankan enam fungsi pokok. Keenam fungsi tersebut antara lain : (Fajar,2009:hal

238-243)

1) Fungsi menghibur. Devito menyebutkan bahwa media mendesain program-

program untuk menghibur khalayak. Media memberikan hiburan tersebut

untuk mendapatkan perhatian dari khalayak sebanyak mungkin sehingga

mereka dapat menjual hal ini kepada para pengiklan. Inilah sebab utama

adanya komunikasi massa.

2) Fungsi keyakinan. Fungsi lain yaitu meyakinkan (to persuade). Persuasi

dapat datang dalam banyak bentuk misalnya :

- Mengukuhkan sikap : media dengan semua sumber daya dan kekuatan

yang ada pada mereka tanpa terkecuali.

- Mengubah sikap : media akan mengubah orang yang tidak memihak

dalam suatu masalah tertentu.

- Menggerakkan : media berfungsi menggerakkan para konsumen untuk

mengambil tindakan.

23

- Menawarkan etika atau sistem nilai tertentu : media mengungkapkan

secara terbuka adanya penyimpangan tertentu dari suatu norma yang

berlaku, media merangsang masyarakat untuk merubah situasi.

3) Menginformasikan. Menurut Devito sebagian besar informasi kita dapatkan

bukan dari sekolah melainkan dari media. Kita belajar musik, politik, seni,

film, sosiologi, psikologi, dan ekonomi.

4) Menganugerahkan status. Menurut Paul Lazarsfeld dan Robert Merton

mengatakan: “Jika anda benar-benar penting, anda akan menjadi pusat

perhatian massa dan jika anda menjadi pusat perhatian massa, berarti

memang anda penting”.

5) Fungsi membius. Berarti bahwa media menyajikan informasi tentang

sesuatu, penerima percaya bahwa tindakan tertentu telah diambil.

6) Menciptakan rasa kebersatuan. Salah satu fungsi komunikasi massa yang

tidak disadari banyak orang adalah kemampuan membuat kita merasa

menjadi anggota suatu kelompok .

2.3 Media Massa

2.3.1 Pengertian Media Massa

Media massa merupakan sarana penyampaian komunikasi dan informasi yang

melakukan penyebaran informasi secara massal dan dapat diakses oleh masyarakat

secara luas. Media massa juga dapat diartikan sebagai institusi yang menghubungkan

24

seluruh unsur masyarakat satu dengan yang lainnya melalui produk hasil media massa.

(Tamburaka,2012:13)

Media massa memberikan informasi tentang perubahan, bagaimana hal itu

bekerja dan hasil yang dicapai atau yang akan dicapai. Fungsi utama media massa

adalah untuk memberikan informasi pada kepentingan yang menyebarluas dan

mengiklankan produk. Ciri khas dari media massa adalah tidak ditujukan pada kontrak

perseorangan, mudah didapatkan, isi merupakan hal umum dan merupakan komunikasi

satu arah. Peran utama yang diharapkan dihubungkan dengan perubahan adalah sebagai

pengetahuan pertama. Media massa merupakan jenis sumber informasi yang disenangi

oleh petani pada tahap kesadaran dan minat dalam proses adopsi inovasi

(Fauziahardiyani,2009)

“ O'Sullivan and his colleagues provide a definition of mass media by providing

a list, which runs as follows: Usually understood as newspapers, magazines, cinema,

television, radio and advertising; sometimes including book publishing (especially

popular fiction) and music (the pop industry). (O'Sullivan, Hartley, Saunders, & Fiske,

1983, p. 130) “ (Lorimer,2002:hal 63-77)

Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa media massa dapat

didefinisikan sebagai Koran, majalah, bioskop, televisi, radio, iklan, dan termasuk

penerbitan buku fiksi popular dan musik.

25

2.3.2 Karakteristik Media Massa

Media massa mempunyai beberapa karakteristik diantaranya sebagai berikut :

- Publisitas, yaitu disebarluaskan kepada publik, khalayak atau orang banyak.

- Universalitas, yaitu pesannya bersifat umum tentang segala aspek

kehidupan dan semua peristiwa di berbagai tempat, juga menyangkut tentang

kepentingan umum karena sasaran dan pendengarnya adalah orang banyak.

- Periodisitas, yaitu tetap atau berkala. Maksudnya adalah harian atau

mingguan, atau siarannya dilakukan setiap beberapa jam sekali.

- Kontinuitas , yaitu berkesinambungan atau terus-menerus sesuai dengan

periode yang sudah ditetapkan.

- Aktualitas , yaitu berisi hal-hal baru seperti informasi dan laporan peristiwa

terbaru.

2.3.3 Jenis-Jenis Media Massa

Media dalam komunikasi massa terbagi menjadi 3 jenis, yaitu media cetak,

media elektronik, dan media online.

1. Media Cetak (Printed Media), yaitu media massa yang dicetak dalam bentuk

lembaran kertas. Media cetak meliputi Koran atau surat kabar, tabloid,

majalah, buku dan newsletter.

2. Media Elektronik (Electronic Media), yaitu jenis media massa yang isinya

disebarluaskan melalui suara dan gambar dengan menggunakan teknologi

elektro seperti radio, film dan televisi.

26

3. Media Online (Cyber Media), yaitu media massa yang dapat ditemukan

melalui internet.

2.3.4 Manfaat Media Massa

Media massa memiliki beberapa manfaat antara lain sebagai berikut :

(Zulkarimein,2004:10)

1. Menjangkau setau khalayak yang luas dan cepat.

2. Menciptakan pengetahuan dan penyebaran informasi.

3. Mengarahkan perubahan pada sikap yang dianut.

2.3.5 Efek Media Massa

Mc Luhan mengungkapkan medium is the message , media adalah pesan itu

sendiri. Oleh karena itu, bentuk media saja sudah mempengaruhi khalayak. Menurut

Steven M Chaffee, ada 5 jenis efek kehadiran media massa sebagai benda fisik yaitu :

- Efek Ekonomi, kehadiran media massa memberikan berbagai usaha

produksi, distribusi, dan konsumsi jasa media massa.

- Efek Sosial, berkaitan dengan perubahan pada struktur atau interaksi sosial

sebagai akibat dari kehadiran media massa.

- Penjadwalan kegiatan sehari-hari, kehadiran media massa membuat aktifitas

sehari-hari berpengaruh terhadap kehadiran media massa.

- Efek hilangnya perasaan tidak nyaman, orang menggunakan media untuk

memuaskan kebutuhan psikologisnya dengan tujuan untuk menghilangkan

27

perasaan tidak nyaman, perasaan kesepian, marah, kesal, kecewa, dan

sebagainya

- Efek menumbuhkan perasaan tertentu, terkadang seorang akan mempunyai

perasaan positif atau negatif terhadap media tertentu.

2.4 Televisi

2.4.1 Pengertian Televisi

Media televisi merupakan suatu sistem komunikasi yang menggunakan suatu

rangkaian gambar elektronik yang dipancarkan secara cepat, berurutan, dan diiringi

unsur audio. Kata televisi terdiri dari kata tele yang berarti “jarak” dalam bahasa Yunani

dan kata visi yang berarti “cerita atau gambar” dalam bahasa Latin. Jadi kata televisi

berarti suatu sistem penyajian gambar dan suara dari suatu tempat yang berjarak jauh.

2.4.2 Karakteristik televisi

Televisi adalah sebuah alat penangkap siaran bergambar. Kata televisi berasal

dari kata tele (jauh) dan vision (tampak). Jadi televisi berarti tampak atau dapat melihat

dari jarak jauh. Televisi mempunyai bebrapa karakteristik yaitu audiovisual, berpikir

dalam gambar, dan pengoperasian / cara kerja yang kompleks.

2.4.3 Keunggulan dan kelemahan Televisi

Televisi merupakan media komunikasi modern, dimana dalam perkembangannya

televisi menjadi barang pokok sebab pada kenyataannya setiap individu mempunyai

28

televisi. Televisi mempunyai beberapa keunggulan diantaranya jangkauan luas, efek

suara, gambar, dan warna (gambar bergerak), efek demonstrasi, penentuan watu tayang

yang mudah, kontrol mudah dan mempunyai daya rangsang yang tinggi. Kelemahan dari

televisi adalah dapat dilihat dan didengar kembali jika ada pengulangan siaran, cepat

lewat, dan sewa space yang begitu mahal.

2.4.5 Audience

2.4.5.1 Pengertian Audience

Kata khalayak / audience menjadi mengemuka ketika diidentikan dengan

“ receivers” dalam model proses komunikasi massa (source, channel, message, receiver,

dan effect) yang dikemukakan oleh Wilbur Schramm. Audience atau khalayak

merupakan produk dari konteks sosial (mengarah pada kepentingan cultural yang sama

tentang pemahaman akan sebuah informasi) dan tanggapan terhadap informasi yang

diberikan oleh media.

2.4.5.2 Ciri-ciri dan Karakteristik Audience

Menurut Herbert, audience memiliki lima karakteristik antara lain : (Nurudin,

2009: hal 104-105)

a. Audience cenderung berisi individu-individu yang condong untuk berbagai

pengalaman dan dipengaruhi oleh hubungan sosial diantara mereka.

Individu-individu tersebut memilih produk media yang mereka gunakan

berdasarkan seleksi kesadaran.

29

b. Audience cenderung besar. Besar ini berarti tersebar ke berbagai wilayah

jangkauan sasaran komunikasi massa.

c. Audience cenderung heterogen. Mereka berasal dari berbagai lapisan dan

kategori sosial. Beberapa media tertentu mempunyai sasaran, tetapi

heterogenitasnya juga tetap ada.

d. Audience cenderung anonim. Yakni tidak mengenal satu sama lain. Di

samping itu antar individu itu tidak berinteraksi satu sama lain secara

langsung.

e. Audience secara fisik dipisahkan dari komunikator. Dapat dikatakan juga

audience dipisahkan oleh ruang dan waktu.

2.5 Jenis – Jenis Format Acara Televisi

2.5.1 Format Acara Televisi

Format Acara Televisi adalah sebuah perencanaan dasar dari suatu konsep acara

televisi yang akan menjadi landasan kreatifitas dan desain produksi yang akan terbagi

dalam berbagai kriteria utama yang disesuaikan dengan tujuan dan target pemirsa acara

tersebut. (Naratama,2000).

2.5.2 Jenis Format Acara Televisi

1. Program informasi / program berita

Program berita adalah sebuah format acara televisi yang diproduksi

berdasarkan informasi dan fakta atas kejadian dan peristiwa yang

30

berlangsung pada kehidupan masyarakat sehari-hari baik yang bersifat time

less atau time concern. Format ini memerlukan nilai-nilai faktual dan aktual

yang disajikan dengan ketepatan dan kecepatan waktu dimana dibutuhkan

sifat liputan yang independen.

Program berita dibagi menjadi 2 :

a. Hard news yaitu segala informasi penting dan menarik yang harus segera

disiarkan oleh media penyiaran karena sifatnya yang segera untuk

diketahui khalayak. Media televisi biasanya menyajikan hard news secara

regular dan ditayangkan dalam suatu program berita.

b. Soft news yaitu segala informasi penting dan menarik yang disampaikan

secara mendalam namun tidak bersifat harus segera ditayangkan.

1. Program artistik / program hiburan

Program artistik adalah segala bentuk siaran yang bertujuan untuk

menghibur audiens dalam bentuk musik, lagu, cerita, dan permainan.

Program artistik merupakan sebuah format acara televisi yang

diproduksi dan diciptakan melalui proses pengolahan imajinasi kreatif

dari realitas kehidupan sehari-hari tanpa harus menginterpretasi ulang

dan tanpa harus menjadi dunia khayalan. Program artistik meliputi :

a. Drama. Drama adalah program pertunjukan yang menyajikan

cerita mengenai kehidupan atau karakter seseorang atau beberapa

orang / tokoh yang diperankan oleh pemain (artis) yang

melibatkan konflik dan emosi.

31

b. Permainan / Game show. Permainan / game show adalah suatu

bentuk program yang melibatkan sejumlah orang baik secara

individu ataupun kelompok yang saling bersaing untuk menjawab

pertanyaan dan / atau memenangkan suatu bentuk permainan.

Permainan merupakan suatu produksi acara televisi yang mudah

dibuat, biaya produksi yang relatif rendah namun dapat menjadi

acara yang paling digemari.

Permaianan / game show dibagi menjadi 3 jenis anatara lain :

1) Quiz show. Quiz show merupakan bentuk permainan paling

sederhana dimana sejumlah peserta saling bersaing untuk

menjawab sejumlah pertanyaan.

2) Ketangkasan. Ketangkasan adalah suatu bentuk permainan

dimana peserta dalam permainan ini harus menunjukkan

kemampuan fisik atau ketangkasannya untuk melewati suatu

halangan atau rintangan atau melakukan suatu permainan yang

membutuhkan perhitungan dan strategi permainan.

3) Reality show. Reality show merupakan suatu program yang

menyajikan suatu situasi seperti konflik, persaingan, atau

hubungan berdasarkan realitas yang sebenarnya. Program ini

mencoba menyajikan suatu keadaan nyata dengan cara

sealamiah mungkin tanpa rekayasa.

32

c. Musik. Musik dapat ditampilkan dalam 2 format yaitu videoklip

dan konser.

d. Entertainment.

Dokudrama Infotaiment Opera &

Musical Sportaiment Timeless & Imajinatif Reality Show Timeless & Factual Factual & Actual

Timeconcern

Gambar 2.2 Format Acara Televisi

2.5.3 Fungsi Televisi sebagai Media Massa

Penonton televisi mempunyai karakteristik yang agak unik, karena masing-

masing mempunyai kebutuhan yang berbeda satu sama lain. Selain itu penonton televisi

tersebar dimana-mana. Walaupun menontonnya sama tetapi mereka tidak dapat

berkomunikasi satu sama lain. Penonton televisi dapat dikatakan bebas artinya ia

menonton televisi bukan karena paksaan tetapi karena tertarik. Program yang

ditayangkan sesuai dengan kebutuhannya atau bahkan tidak ada program hiburan yang

lain.

Format Acara Televisi

Non Drama Drama

Others

Tragedy

Aksi

Komedi

Cinta

Legenda

Horor

Musik

Megazine

Talk Show

Variety Show

Repackaging

Game Show

Kuis

Berita/News

Feature

Sport

News

33

2.6 Talkshow

2.6.1 Pengertian Talkshow

Program wicara di televisi, atau biasa disebut The Talk Program meliputi banyak

format antara lain vox-pop, kuis, interview (wawancara) baik di dalam maupun di luar

studio dan diskusi planel di televisi. Semua memang dapat disebut Program Wicara (The

Talk Program). Program ini tampil dalam bentuk sajian yang mengetengahkan

pembicaraan seseorang atau lebih mengenai sesuatu yang menarik, sedang hangat

dibicarakan masyarakat atau Tanya jawab persoalan dengan hadiah yang biasa disebut

dengan kuis. (Wibowo,2009:67)

2.6.2 Jenis-Jenis Talkshow

Talkshow dibagi kedalam beberapa jenis, yaitu :

a. Program Uraian Pendek atau pernyataan (The Talk Program)

Ketika penonton menyaksikan acara televisi, pada saat itu muncul seorang

presenter (penyaji) menceritakan sesuatu yang menarik. Presenter ini muncul

ditengah suatu program feature, diantara sajian musik, dan di awal suatu

acara sebagai pembukaan atau dalam suatu acara cerita menarik yang

disajikan secara khusus. Penonton ini sedang menyaksikan the talk program.

Uraian yang disajikan oleh seorang presenter di dalam acara televisi

biasanya sangat pendek.

34

b. Program Vox-pop suara masyarakat

Vox-pop kependekan dari vox-populi dalam Indonesia sebagai “suara

masyarakat”. Artinya, suatu program yang mengetengahkan pendapat umum

tentang suatu masalah.

c. Program Wawancara (Interview)

Program ini termasuk The Talk Show Program. Bentuk yang lain adalah

diskusi planel. Dalam hal ini terdapat dua macam wawancara yaitu luar

studio dan wawancara di studio.

d. Program Planel Diskusi

Program talk show Diskusi atau planel diskusi sebetulnya sebuah program

yang dapat memperkaya wawasan penonton akan suatu permasalahan. Kunci

utama dari kesuksesan program ini adalah kemampuan moderator dalam hal

ini presenter dalam mengendalikan dan menjaga pembicaraan agar tetap

segar.

Program talkshow diskusi adalah program pembicaraan tiga orang atau lebih

mengenai suatu permasalahan. Dalam program ini masing-masing tokoh diundang dapat

saling berbicara mengemukakan pendapat dan presenter bertindak sebagai moderator

yang kadang-kadang juga melontarkan pendapat atau membagi pembicaraan.

2.7 Program Talkshow “Coffee Break”

Keberhasilan sebuah program tidak lepas dari seberapa banyaknya penonton

yang melihat / menonton tayangan di sebuah stasiun televisi. Jika sebuah stasiun televisi

35

berhasil memperoleh penonton yang jumlahnya besar maka hal ini memungkinkan bagi

pemasang iklan untuk melakukan promosi dalam program yang memiliki penonton

dengan jumlah besar tersebut. Pemasang iklan tidak hanya dapat berpromosi melalui

iklan bahkan bisa juga berpromosi di dalam program dengan membeli jam tayang

program atau yang biasanya disebut dengan “blocking time”.

Coffee Break merupakan program acara televisi yang berformat talkshow

informatif yang berisi mengenai informasi yang disampaikan dengan bincang-bincang

yang menghadirkan narasumber yang berkaitan dengan tema ataupun narasumber dari

sebuah instansi yang sudah membeli jam tayang program. Target audience program ini

merupakan masyarakat kelas ekonomi menengah C dan D. Program Coffee Break terdiri

dari 9 segmen; 6 segmen dengan acara bincang-bincang dengan narasumber dan 3

segmen mengenai informasi yang disajikan dalam video taping liputan mengenai kuliner

dan bisnis rumahan.

2.8 Strategi Produksi Televisi

2.8.1 Pengertian Strategi

Kamus Besar Bahasa Indonesia, strategi merupakan rencana yang cermat

mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus. Strategi juga dapat diartikan sebagai

rencana yang berskala besar dan berorientasi kepada masa depan untuk berinteraksi

dengan lingkungan persaingan guna mencapai sasaran-sasaran perusahaan. Secara

sederhana, strategi merupakan perencanaan dan manajemen untuk mencapai tujuan.

(Effendy,2003:300).

36

Strategi Produksi adalah segala usaha / aktifitas / proses guna mencapai tujuan

secara efektif dan efisien. Strategi berhubungan dengan pembuatan keputusan atau

rancangan desain dan pengawasan produksi termasuk didalamnya semua aktifitas /

proses untuk mewujudkan suatu produk sesuai dengan tujuan yang telah disepakati.

2.8.2 Strategi Produksi Program Televisi

Suatu produksi program televisi yang melibatkan banyak peralatan, orang, dan

biaya yang besar. Selain memerlukan suatu organisasi yang rapih juga perlu suatu tahap

pelaksanaan produksi yang jelas dan efisien. Setiap tahap harus jelas kemajuannya

dibandingkan dengan tahap selanjutnya. Tahapan produksi terdiri dari 3 bagian dan

biasanya disebut dengan SOP (Standard Operasional Procedure), antara lain : (Mabruri,

2011:23).

a. Pra Produksi (Perencanaan dan Persiapan)

Tahap ini sangat penting karena, jika tahap ini dilaksanakan dengan rinci dan

baik, maka sebagian pekerjaan dari produksi yang direncanakan telah

selesai. Tahap pra-produksi meliputi tiga bagian, sebagai berikut :

1) Penemuan ide. Tahap ini dimulai ketika Executive Producer menemukan

ide / gagasan, membuat riset, menulis naskah atau meminta penulis

naskah mengembangkan gagasan menjadi naskah setelah riset dilakukan.

2) Perencanaan. Tahap ini meliputi penetapan jangka waktu kerja (time

schedule), penyempurnaan script, pemilihan host, lokasi, dan crew. Selain

37

estimasi biaya, penyedian biaya dan rencana alokasi merupakan bagian

dari perencanaan yang perlu dibuat secara hati-hati dan teliti.

3) Persiapan. Tahap ini meliputi pemberesan semua kontrak, perijinan, dan

surat menyurat. Latihan para artis dan pembuatan setting, meneliti, dan

melengkapi peralatan yang diperlukan. Semua persiapan ini paling baik

diselesaikan menurut jangka waktu kerja (time schedule) yang sudah

ditetapkan.

Kegaiatan Pra Produksi meliputi beberapa kegiatan antara lain

sebagai berikut: Penuangan ide gagasan kedalam outline, Pembuatan naskah

(script writing) meliputi sinopsis, treatment, dan skenario, Pembuatan

kerabat kerja, Pembuatan storyboard, Penentuan host / artis, Penentuan

kerabat kerja / crew, Pelaksanaan program meeting, Peninjauan lokasi untuk

shooting, Meeting produksi, Pembuatan dekor, dan Perencanaan lain yang

mendukung proses produksi maupun proses paska produksi.

b. Produksi

Tahap produksi adalah seluruh kegiatan pengambilan gambar baik di

studio maupun diluar studio. Asistant Producer bekerja sama dengan para

host dan crew mencoba mewujudkan apa yang direncanakan.

Dalam pelaksanaan produksi biasanya menentukan jenis shoot yang

akan diambil di dalam adegan (scene). Biasanya sutradara mempersiapkan

suatu daftar shoot dari setiap adegan.

38

c. Pasca Produksi

Tahap pasca produksi adalah semua kegiatan setelah pengambilan

gambar sampai materi tersebut dinyatakan selesai dan siap disiarkan atau

diputar kembali. Pasca produksi memiliki tiga langkah utama yaitu editing

offline, editing online, dan mixing. Kegiatan pasca produksi antara lain :

Editing, editing offline dan editing online, memberi ilustrasi musik, efek dan

lain-lain, Dubbing, dan Pembuatan master tape.

Gambar 2.3 Sistem Pra Produksi – Produksi – Pasca Produksi

PRA PRODUKSI

BRAINSTORMING Membuat/menentukan detail konsep bersama-sama dengan Produser,

Tim Creative & Director melakukan analisis

script/scenario/rundown berdasarkan konsep/ide yang telah disepakati

Menentukan peralatan pendukung teknis meliputi : kamera, Lighting, Audio

dan perangkat teknis lainnya sesuai dengan

konsep program.

KOORDINASI Melakukan koordinasi

dengan crew pendukung menyangkut konsep dan

kebutuhan acara.

Mereview kembali kebutuhan teknis produksi

dengan Produser, Tim Creative, dan Director

Ekskusi Membuat/menentukan bloking

karma melakukan supervis terhadap penataan set

panggung, lighting, kamera, audio, switcher, CG, etc.

Bersama-sama TD memastikan kesiapan

perangkat teknis lainnya memandu jalannya Gladi resik

bersama FD berkoordinasi dengan producer dan krabat

kerja yang lain

Melakukan Briefing produksi bersama seluruh crew

pendukung acara mengenai rundown acara

SHOOTING PROGRAM (live/Taping) Mengarahkan

produksi program acara

PRODUKSI

EVALUASI Bersama Producer dan crew pendukung teknis

lainnya melakukan evaluasi

EDITING Mengikuti proses editing program bila dibutuhkan

PASCA PRODUKSI

39

2.9 Konsep Analisis SWOT

Analisis SWOT adalah mengkaji sebuah kekuatan, kelemahan, peluang, dan

ancaman terhadap organisasi, dalam hal ini adalah stasiun televisi (Iriantara,2005:50)

Kekuatan dan kelemahan itu berada pada lingkungan internal, sedangkan peluang dan

ancaman berasal dari lingkungan eksternal. Analisa ini didasarkan pada logika yang

dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths), dan peluang (Opportunities), namun secara

bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weakness) dan ancaman (Threat).

Perencanaan strategis perusahaan (kekuatan, kelemahan, peluang, dan, ancaman) pada

kondisi yang ada saat ini. Hal ini disebut dengan Analisis Situasi atau popular disebut

dengan Analisis SWOT. Dalam menganalisis data, digunakan teknik deskriptif kualitatif

untuk menjawab perumusan permasalahan mengenai apa saja yang menjadi kekuatan

dan kelemahan yang ada pada objek penelitian dan apa saja yang menjadi peluang dan

ancaman dari luar yang harus dihadapinya.

“As expected priori, SWOT analysis was frequently applied to organizational

assessments for strategic planning. Studies report use of the tool for individual

organizations, for comparing two companies, and for assessing several companies (but

not the entire group of companies comprising an industry). “ (Helms,2010:hal 215–251)

Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa analisis SWOT digunakan

untuk membandingkan dua perusahaan dan melakukan penilaian sendiri terhadap

perusahaan tersebut.

Berikut adalah cara sederhana yang dapat dilakukan dalam menerapkan Analisa

SWOT adalah : (Suharyadi,2007:115)

40

a. Melihat kekuatan (Strength) sesuatu yang dimiliki stasiun televisi dalam hal

ini program acara tersebut.

b. Melihat kelemahan (Weakness) segala sesuatu yang dimiliki agar stasiun

beserta tim produksi tidak memaksakan dan melakukan usaha yang

sebenarnya tidak dapat dilakukan karena kita memiliki kekurangan tertentu.

c. Melihat peluang (Opportunities) adanya kesempatan yang dapat

dimanfaatkan dan memberikan keuntungan.

d. Melihat ancaman (Threats) terhadap usaha-usaha yang beresiko tinggi,

melihat siklus yang pendek dan tidak teratur. Terlebih pesaing-pesaing kita

yang memiliki kemampuan lebih.

Penelitian yang sudah dilakukan penulis dalam program acara Coffee Break di

Tv One, program ini dapat dianalisa berdasarkan analisis SWOT yaitu sebagai berikut :

- Strength (Kekuatan) – Menganalisa bagaimana kekuatan yang dimiliki oleh

program Coffee Break yang tidak dimiliki oleh program lain. Coffee Break

di Tv One mempunyai beberapa kekuatan yang tidak dimiliki oleh program

di stasiun televisi lain seperti penyajian tema dan narasumber yang selalu

berbeda setiap harinya, blocking venue atau tempat yang digunakan dalam

program selalu berbeda di setiap segmen, dan video taping liputan yang

disajikan juga selalu berbeda setiap hari disesuaikan dengan tema yang

sedang dibahas.

41

- Weakness (Kelemahan) – Menganalisa apa saja yang menjadi kelemahan

program Coffee Break untuk bisa bersaing dengan program lain dan

menghasilkan program yang lebih baik lagi. Selain mempunyai beberapa

kelebihan, program ini juga memiliki beberapa kelemahan seperti persiapan

saat di studio kurang matang karena alat dan studio yang digunakan

menunggu program yang sebelumnya selesai terlebih dahulu sehingga

pengaturan properti dan alat yang digunakan hanya dilakukan dalam

beberapa menit saja, video taping liputan yang dimiliki sangat terbatas

sehingga pengulangan pun dapat dilakukan di dalam program ini. Selain itu

juga, karena tv One merupakan salah satu tv berita, jadi jika sewaktu-waktu

ada Breaking news pada jam Coffee Break maka Coffee Break pun tidak

tayang pada hari itu juga.

- Opportunity (Peluang) – Menganalisa bagaimana peluang yang dimiliki oleh

Coffee Break untuk bersaing dengan program lain di stasiun televisi lain.

Coffee Break memiliki peluang untuk memaksimalkan jumlah penonton

seperti jam tayang yang dikhususkan untuk ibu rumah tangga dan kelas

ekonomi C & D sehingga materi yang dibahaspun juga seputar parenting,

kesehatan, dan bisnis rumahan. Selain itu, peluang yang didapatkan oleh

Coffee Break adalah dengan terus mempertahankan tema yang diangkat

supaya penonton dapat terus bertahan untuk melihat program Coffee Break.

Disamping itu juga, disaat program stasiun tv yang lain menayangkan

42

program musik dan hiburan lainnya, Tv One menghadirkan program

talkshow informasi.

- Threat (Ancaman) – Menganalisa bagaimana ancaman yang dihadapi oleh

Coffee Break dengan stasiun tv kompetitor. Ancaman yang dihadapi oleh

Coffee Break adalah ketika stasiun lain mencoba berlomba-lomba untuk

membuat program yang sama. Konsep yang sudah ada akan terus diperbaiki

lagi sehingga konsep program yang sudah ada diperbaharui oleh stasiun

televisi yang lain. Selain itu, jika tema dan narasumber kurang menarik

perhatian penonton maka mereka akan berpindah ke stasiun televisi yang

lain.

43

2.10 Kerangka Pikir

Media Massa

TV ONE

Program Talkshow

Coffee Break

Tahap Produksi

Tahap Pra Produksi

Tahap Pasca Produksi

Menarik Minat Penonton