Upload
others
View
1
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
"-
)
taniah D. Soetikno
RF.KKS.1 7 .01 .201',1
Ristaniah D' Soetikno
Radiologi Emergensi
Editor: dr. Mashuri, dr' Robby Hermawan' dr' Vini Nilasari
Desain SamPul: CuYun Slamet
Setting & LaYout lsi: CuYun Slamet
Diterbitkan & dicetak oleh PT Refika Aditama
Jl' Mengger Cirang No' 98' Bandung 40254
relp' 6"zz) 5205985, Fax' (o2D 5205984
Website: www'ref ika-aditama'com
Emai l: refika-aditama@yahoo'co' id
Anggota lkaPi
Cetakan Pertama' November 201 1
lsBN 978-602-8650-60-102011
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang'
Dilarang mengutip "a",
t"tp"tU'rylft t;g"qLn atau seluruh isi buku ini
TANPA lzli\ TERTULIS dari penerbit'
:r -:
vI
Daftar lsi
Kata Pengantar
Bab 1 Kepata dan Wajah
Bab 2 Tutang SeMkat
Bab 3 Torak
Bab 4 Abdomen
Bab 5 Anggota Gerak Atas
Bab 6 Anggota Gerak Bawah
Bab 7 Kegawatdaruratan pada
Daftar Pustaka
Biografi Penutis
V
1
37
53
115
171
213
Pediatri zs1
297
30'1
--a
l--::.,
E-::-
dan
Radiologi Emergensi
Kontusio serebri
Perdarahan elatradura[ /epiduralFraktur wajah
Fraktur wajah (tanjutan)
Fraktur tengkorak
Fraktur tengkorak (tanjutan)
Stroke
Ferdarahan subaraknoid
Perdarahan subdural
2
6
10
12
15
17
19
29
32
l
1
Kepala dan Wajah
Kontusio serebri
KaraKeristik. Bentuk yang paling umum dari cedera intra-akial akibat trauma.o Kontusio teriadi pada permukaan inferior dan permukaan kutub dari
lobus frontalis dan lobus temporalis.. Cedera terjadi secara sekunder akibat kontak dengan permukaan tulang
selama proses deselerasi dan teriadi akibat kerusakan pada pembuluhdarah parenkim yang menyebabkan perdarahan petekie dan edema.
r Kontusio sering terjadi pada perbatasan antara substansia grisea dansubstansia alba.
. Cedera dapat bersifat coup atau contra-coup.
. Kontusio serebri juga dapat disebabkan secara sekunder akibat frakturdepresi pada tengkorak serta bersama dengan cedera intrakranialyang lain.
Gambaran klinis. Biasanya berhubungan dengan penilrunan kesadaran yang singkat.
Cejala kebingungan dan obtundasi dapat berkepanjangan.
o Defisit neurologis fokal dapat terjadi jika kontusio teriadi dekat dengankortek sensorik-motorik.
o Kebanyakan pasien dapat sembuh tanpa masalah berarti, namunbeberapa mengalami peningkatan tekanan intrakranial, kejang pasca
trauma dan defisit neurofokal yang menetap.
e Hati-hati pada pasien usia lanjut, pecandu alkohol dan pasien dalampengobatan antikoagulan, karena mereka memiliki risiko yang tinggiterhadap perdarahan.
@mbaran radiologi. Computed tomography (Cf) tanpa kontras bermanfaat pada periode
awal pasca trauma.. Kontusio tampak sebagai area dengan atenuasi rendah yang bersifat
fokal atau multifokal. Area tersebut bercampur dengan area-area kecilberdensitas tinggi yang menggambarkan suatu perdarahan.
. Luas cedera yang sebenamya menjadi lebih jelas seiring dengan waktuakibat berlangsungnya proses nekrosis dan edema sel.
. Magnetic resonance imaging (MRl) merupakan modalitas yang terbaikuntuk memperlihatkan distribusi edema dan kontusio.
h:_
:-:
Radiologi Emergensi
Kontusio muttifokat didatam kedua lobus frontatisyang disertai perdarahansubaraknoid pada tentorium(mata panah). Terdapatpembengkakan jaringanlunak (asterik)
Kontusio pada area parieto-oksipital kiri
t,E-:t-_-r:
c,_:
! :-
\=-
l: <
Kepala dan Wajah
Kontusio luas di lobusfrontalis dan temporalis
kanan
Kontusio di lobustemporalis kanan yang
disertai perdarahansubaraknoid di sulkus
(panah) sebelah posteriordari lesi.
Radiologi Emergensi
^.Kontusio serebri pada kedua lobus frontalis (panah). Densitas rendah padaarea di sekitarnya menggambarkan edema [oka[.
I
6 | repala dan Wajah
Perdarahan ektradural / epidural
KaraKeristik. Kebanyakan kasus berasal dari arteri (a. meningea media) dan sebagian
kecil berasal dari vena.
o Biasanya unilateral dan pada orang dewasa, berhubungan denganfraktur. Seringkali tidak terdapat fraktur tengkorak pada anak-anak,oleh karena elastisitas dari tengkorak.
. Perdarahan terbentuk antara tabula intema dari tengkorak dan selaputdura.
o Dapat disertai lesi seperti perdarahan subdural atau kontusio.. Perdarahan arteri biasanya'berkembang dan timbul secara cepat
dalam t jam setelah cedera, sementara perdarahan vena dapat timbulsetelah beberapa hari.
@mbaran klinis. Secara klasik muncul setelah cedera kepala dengan kehilangan kesadaran
pada fase awal yang diikuti oleh fase sadar (lucid interval) sebelumkembali terjadi penurunan kesadaran.
. Hati-hati karena hanya 3o% pasien yang datang seperti ini.
. Geiala tergantung pada seberapa cepat perdarahan berkembang. Rasa
mengantuk yang progresif, sakit kepala, mual dan muntah merupakangejala yang patut diwaspadai.
Gambaran radiologi. Pada CT scan terlihat area hiperdens elips bikonveks dengan batas
yang tegas. Densitas yang beragam menandakan perdarahan aktif.. Perdarahan tidak melewati garis sutura.
. Dapat memisahkan sinus venosa atau falks dari tengkorak; hanyaperdarahan tipe ini yang dapat melakukan hal tersebut.
. Efek massa tergantung pada ukuran perdarahan dan edema yangmenyertainya.
. Perdarahan vena lebih bervariasi dalam bentuk.
. Garis fraktur yang berhubungan mungkin dapat terlihat.
tI
=1 a I
:l
=-!L
_'=:as
=-\'a
=: atr- cul
::?n
: asa
=<an
Radiologi Emergensi
Perdarahan ekstradural akutyang minimal (mata panah).
Perdarahan ekstraduraI akut(mata panah).
7
8 Kepala dan Wajah
)Perdarahan ekstradurat.
Tampak bayangan (panah)hiperdens dan isodens yang
menunjukkan perdarahanyang bersifat akut dan
subakut. Perdarahansubaraknoid juga terdapat
(mata panah).
Perdarahan ekstraduralakut (mata panah),
perdarahan subaraknoid(panah metengkung),
dan kontusio muttifokal(panah).
Radiologi Emergensi
Perdarahan ekstraduraI yang berdensitas tinggi dan berbentuk lentiformisdi sebetah kri (panah). Perhatikan kontusio contra-coup di sebetah kanan
(mata panah).
10 I Kepala dan Walah
Fraktur wajah
lGrakteristik. Seringkali bersifat sekunder, pada orang dewasa akibat penyerangan
dan pada anak-anak akibat jatuh. Penyebab fraktur wajah pada anak-
anak harus dicurigai bukan akibat kecelakaan.
. Kepentingan lebih terhadap diagnosis daripada terapi spesifik pada
kecelakaan dan keadaan emergensi. Kehilangan fungsi dan disabilitas
dapat bersifat signifikan setelah trauma pada wajah.
. Pertimbangkan adanya cedera tulang servikal.
. Diklasifikasi berdasarkan tempat - makila (sub-klasifikasi oleh Le Fort),
malar, infra-orbital, mandibular dan nasal.
Gambaran klinisItalsila. Umumnya berhubungan dengan cedera wajah yang masif dan cedera
organ lain. Pasien datang dengan pembengkakan jaringan lunak yang
masif, mo bil itas mid-f ace dan ma lokl u si. Rhinor rhoea ca ira n serebrospina I
dapat terjadi sekunder akibat robekan dura.
. Epistaksis yang signifikan dapat terjadi dan membahayakan baik jalan
nafas maupun sirkulasi serta memerlukan intervensi.
lrlalar
Zigoma dapat mengalami fraktur secara tersendiri atau lebih seringmeluas ke foramen infra-orbital dengan gangguan pada suturazigomatiko-temporal dan zigomatiko-frontal (fraktur tripod).
Perhatikan adanya pendataran pipi, lekukan yang teraba, kerusakansaraf infra-orbital dan diplopia.
Pemeriksaan intra-oral dapat memperlihatkan iregularitas tulang di atasdan di belakang gigi molar atas.
melibatkan maksila, tulang nasal dan I
aspek medial dari orbita. I
Le Fort I melibatkan maksila, tulang nasal, I
Klasifikasi Le Fort
Le Fort I melibatkan maksila yang menyandang
lll I vomer, etmoid dan tulang-tulang kecilmembentuk basis tengkorak.
dari basis
Radiologi Emergensi 11
=2ngan-- ---t--: . ldK-
'i pada
'.: b ilitas
-= Foft),
'aedera
:< \"ang
r':spinal
= < jalan
- senngsi-rtura
:-*sakan
I :i atas
Fraktur mid-foce - Le Fort ll. Diastasis juga tampak pada sutura
zigomatiko-frontaI kiri (panah).
12 Kepala dan Wajah
Fraktur wajah (tanjutan)
Fraktur infra-orbital (blow out). Emfisema enoftalmus dan orbital dapat terlihat. Diplopia dapat terjadi
sekunder akibat jeratan terhadap otot okular (atau lemak orbita).
. Cedera bola mata tidaklah jarang, misal ablasio retina
Itandibuta. Nyeri, nyeri tekan dan lekukan yang terpalpasi dapat ditemukan.
Maloklusi juga umum ditemukan. Lokasi fraktur dapat teriadi berjauhan
dari lokasi impaki.. Mati rasa pada bibir menyokong adanya kerusakan n. alveolar inferior.
Gambaran radiologiItalsila. Dilakukan foto facial view. Fraktur kadang-kadang sulit dilihat.
. CT scan seringkali bermanfaat untuk menggambarkan jumlah dan luas
fraktur. Berguna dalam perencanaan pembedahan dan tindak lanjutberikutnya.
lialor. Facial view ditambah submentovertex (SMV) view untuk menggambarkan
arkus zigomatikus.
lnfra-orbitalo Fociol view dapat memperlihatkan gambaran teor drop sign, yang
menunjukkan adanya jaringan lunak yang herniasi ke sinus makilaris.Opasifikasi komplit dari sinus makilaris terjadi sekunder akibat perdarahan
dan edema, dan jika unilateral, harus dipertimbangkan sebagai fraktursekunder sampai dibuktikan sebaliknya.
. Depresi dari dasar orbita dapat terlihat.
. Udara dalam jaringan lunak dapat terlihat pada emfisema orbita.
liandibuloro Konfirmasi dengan pemeriksaan panoramik yang dikombinasi dengan
posisi antero-posterior (AP).
. Condylar view dapat memperlihatkan fraktur atau dislokasi senditemporomandibular (TMJ). CT koronal berguna pada kesulitanmemperlihatkan fraktur kondiloid.
I
-!
tas
r.lt
51S.
3n
:UT
ln.an
:an
'rdi
an
Radiologi Emergensi
Fraktur infra-orbita[.(a)Teor drop sign. (b) CTkoronaI mempertihatkan halyang sama.
13
14 Kepala dan Wajah
Fraktur arkus zigomatikus kiri
Panoramik: Fraktur pada korpus kanan dan ramus kiri dari mandibuta
t'
a
G
Lia
a
&a
a
tua
Radiologi Emergensi
Fraktur tengkorak
lGrakteristik. Disebabkan oleh benturan langsung terhadap tengkorak. Diklasifikasi sebagai linear, depresi, atau basal.
. Tipe tergantung pada besamya kekuatan yang mengenai dan rasioantara kekuatan dengan area benturan.
. Secara klinis, sulit untuk dideteksi. Jika terdeteki, kemungkinan disertaicedera otak.
. Berdampak signifikan jika terjadi fraktur terbuka, fraktur yangberhubungan dengan sinus udara, fraktur depresi atau fraktur yang
memotong arteri atau sinus dura mayor.
. Waspada akan cedera yang bukan diakibatkan kecelakaan, terutamapada bayi.
@mbaran klinisLinear. Seringkali tanpa disertai cedera otak, maka relatif asimptomatis.
. Jika garis fraktur melewati sinus, sutura atau lekuk dura atau vaskular,terdapat peningkatan risiko komplikasi seperti perdarahan atau infeki.
Depresi. Depresi tulang dapat dipalpasi. Hal ini sulit ditemukan jika terdapat
hematoma di atasnya. Pada fraktur terbuka, fragmen depresi dapatterlewati karena mobilitas dari kulit kepala.
. Risiko cedera otak meningkat dengan kedalaman dari depresi. Sekitarz5% pasien akan datang dengan penurunan kesadaran. Defisit neurologistergantung pada cedera otak yang didapat.
. Terdapat peningkatan risiko kejang dan meningitis.
Basis
Tanda klinis mencakup hemotimpanum (darah didalam kanalis akustikus),rhinorrho ea, otorrhoeo, Battl es's sign (hematoma retro-a uriku Ia), Racooneyes (ekimosis periorbita) dan defisit saraf kranial (lll, IV, dan V).
Kertas saring berguna pada pasien dengan epistaksis untuk mendiagnosisrhinorrhoea. Jika ditaruh di atas kertas saring, cairan serebrospinal akanmeluas dan tampak seperti cincin lusen di sekitar darah.
Kepala dan Waiah
(a) Fraktur depresi pada tengkorak (mata panah) dengan (b) gambaran
yang berkoretasi (pasien yang berbeda).
Radiologi Emergensi
Fraktur tengkorak (tanjutan)
Gambaran radiologi. Foto polos tengkorak merupakan pemeriksaan awal dan beberapa
dilanjutkan ke pemerikaan CT.
. Fraktur linear akan tampak sebagai garis hitam berbatas tegas. Dapatdisalahartikan sebagai garis sutura atau alur vaskular. AIur vaskularbiasanya bercabang, memiliki batas sklerotik dan lokasinya teftentu.
' Fraktur depresi seringkali sulit dilihat. cari adanya peningkatan ataudensitas ganda yang berhubungan dengan tulang yang tumpang tindih,jika fraktur terproyeki secara tangensial.
o Fraktur basis tengkorak tidak terlihat dengan baik pada foto polos.cari adanya fluid level di dalam sinus sfenoid. Jika terdapat kecurigaan,pasien harus diperiksa dengan CT.
. CT akan memperlihatkan fraktur tengkorak jika menggunakan bonewindow dan CT juga berguna untuk menggambarkan komplikasisekunder.
tB I repala dan Waiah
AFraktur katvaria sederhana (mata panah)
Fraktur basis tengkorak (Panah).
Radiologi Emergensi
StrokeKarakteristik. Didefinisikan sebagai defisit neurologis fokal yang berasal dari kelainan
vaskular dan berlangsung >24 jam. Seringkali didahului oleh transientischaemic ottack (TlA) (to-t5%).
. Dapat akibat infark (8o%) atau perdarahan (zo%).
o Etiologi stroke infark:
0 - 5o% disebabkan ateromatosa pembuluh darah besar yang oklusif
0 z5% pada pembuluh darah kecil yaitu arteri penetrans (infarklakunar)
0 20% akibat emboli kardiogenik
0 S% penyebabnya bersifat non-ateromatosa.. lnfark biasanya sekunder akibat trombosis in situ yang dapat disebabkan
oleh aterosklerosis atau emboli (biasanya berasal dari jantung).. Stroke perdarahan diasosiasikan dengan hipertensi yang biasanya telah
berlangsung lama.. Baik pada stroke perdarahan maupun stroke iskemik, cedera jaringan
lokal akan mengakibatkan edema yang semakin memperburuk suplaidarah.
Gambaran klinis. Stroke iskemik biasanya datang dengan defisit neurologis fokal. Onset
biasanya mendadak, namun bisa juga dengan progresi yang bertahap(step-like). Sakit kepala, kehilangan kesadaran, dan muntah jarangteriadi kecuali jika terdapat keterlibatan batang otak.
. Cedera hemisfer secara klasik datang dengan kelemahan kontralateral,penurunan tonus otot dan refleks, penurunan fungsi sensoris dandisfasia.
. Manifestasi stroke perdarahan beruariasi bergantung pada lokasi dantipe perdarahan. Sakit kepala, muntah, defisit neurologis fokal danpenurunan kesadaran merupakan temuan khas. Hati-hati akan progresiyang cepat menuju koma.
Peron pencitraon radiolqi. CT tanpa kontras saat ini merupakan teknik pencitraan terpilih untuk
mengekklusi perdarahan intrakranial.. Pada 6 jam pertama, stroke iskemik sulit untuk dilihat.o CTbergunauntukmendeteksiperdarahandanjugauntukmengidentifikasi
lesi struktural yang menyerupai stroke, seperti tumor, perdarahansubdural atau ektradural dan abses.
. Gambaran CT normal tidak mengeksklusi peningkatan tekanan intrakranial.o Jaringan iskemik pada CT tampak hipodens akibat kombinasi penurunan
perfusi darah dan edema sitotoksik.
19
20 Kepala dan Wajah
. Dalam j jamwindow period untukterapitrombolitik sistemi( hipodensitas
biasanya minimal jika terlihat.. Jika gambaran hipodens jelas terlihat, maka harus waspada akan
adanya kesalahan dalam pengambilan informasi riwayat onset stroke.. Hal ini memiliki dampak besar dalam penentuan terapi karena semakin
jelas gambaran hipodens maka risiko perdarahan akibat terapitrombolitiksemakin besar.
. Modalitas pencitraan yang dapat mendeteksi stroke pada tahap yang
memungkinkan untuk dilakukan terapi tromboliti( sangat diperlukan.
MRI dengan teknik diffusion weight imoging (DWl) banyak digunakan
untuk kepentingan ini.
Gambaran CT pada stroke infarklnfark hiperakut (<12 jam). CT tanpa kontras dapat normal pada 6o% kasus.
. Namun, bertentangan dengan pandangan sebelumnya, CT dapatmenghasilkan gambaran abnormal pada 75% pasien dengan infark a.
serebri media yang diperiksa dalam 3 jam pertama setelah onset.
. Tanda hyperdens orteri serebri media (MCA) menunjukkan trombusintraluminal akut dan terlihat pada z5-5o% oklusi a. serebri media akut.
. Nukleus lentiformis yang secara normal terlihat jelas, menjadi tidakjelas pada 5o-8o% oklusi a. serebri media.
lnfark akut12-24 jam. Ganglia basalis yang berdensitas rendah.
. Hilangnya batas substansia grisea dengan substansia alba akibat edema.
. Perhatikan insulor ribbon sign.
. Hilangnya pola sulkus yang norrnal mengesankan adanya edema yang
mendasari
1-7 horio Area hipodens pada distribusi vaskular (pada 7o% pasien) akibat edema
sitotokik. Efek massa - kompresi lokal atau menyeluruh pada ventrikel, sistema
basalis dan midline shtft.. Transformasi menjadi hemoragik dapat terjadi setelah z-4 hari pada
hampir 7o% pasien.
lnfark subakutlkonik (>7 hari - tulan). Efek massa berkurang dan terjadi dilatasi ex vdcuo dari ventrikel.
o HilanBnya massa parenkim dengan pelebaran sulkus atau ventrikelakibat ensefalomalasia.
Radiologi Emergensi
lnfark pada area arteri serebral media. Dua contoh arteri serebral media
yang hiperdens akibat trombus intratuminal akut (mata panah).
ADua contoh infark dini pada area arteri serebral media kiri. Perhatikanbatas substansia atba dan grisea yang menjadi tidak jetas akibat edemaserta perhatikan juga insular ribbon sign yaitu hipodensitas dan edemapada korteks insula (area yang sensitif terhadap iskemia akibat jaraknya
pating jauh dari aliran darah kotaterat)
21
:<
fa
22 Kepala dan Wajah
Area hipodensitas yang luas pada sisi kiri (gambar atas) dan sisi kanan(gambar bawah) dari daerah vaskularisasi arteri serebra[ media yang
diakibatkan edema sitotoksik.
lnfark lakunar nukleus lentiformis kiri(mata panah)
Alnfark serebet[um (mata panah)
Radiologi Emergensi
lnfark [obus frontalis superior kanan(panah)
lnfark wotershed posterior kanan.
lni merupakan infark area wotershed(perbatasan) antara area a. serebral media
dan a. serebra[ posterior.
Kepala dan Wajah
lnfark area a. serebral posterior (mata
Panah)
lnfark tuas yang melibatkan a. serebralmedia dan posterior kiri.
Atenuasi tuas pada substansia alba kedua
hemisfer serebrum akibat ketainanpembutuh darah kecil (mata Panah)
^.Contoh lain infark [obus frontalis superiorkanan.
Radiologi Emergensi
lnfark kronik area a.serebri media. Area infark memitiki densitas cairan serebrospinal
karena hitangnya jaringan otak sekunder dari ensefatomatasia (CSS mengisi ruangyang bekas infark). Sebagai akibat, terdapat pelebaran sutkus [oka[ dan dilatasiex vacuo dari ventrikel di dekatnya, pada kasus ini adalah fisura Sytvi dan kornu
oksipitat dari ventrikel lateral kanan.
25
lnfark watershed kronik
lnfark kronik area a. serebral posterior
dengan dilatasi ex vacuo kornu oksipitalventrikel tateral kiri
: -:.=uud':: -:1
: l:^:ll
Kepala dan Wajah
I
Area luas berdensitas rendah pada hemisfer serebri kanan' Ha[ ini.' -- - tnlnggumbarkan infark pada area a' serebral media'
Radiologi Emergensi
Gambaran CT pada stroke perdarahan
CT tanpa kontras merupakan modalitas terpilih.
Perdarahan akut bersifat hiperdens.
Edema di sekitamya menyebabkan hilangnya batas substansia griseadengan substansia alba.
Efek massa akan menyebabkan kompresi sulkus di dekatnya, kompresiventrikular, midline shift dan berkurangnya ukuran sistema basalis.
Tempat dan ukuran perdarahan merupakan hal penting dan akanmempengaruhi pilihan terapi.
27
a
a
a
28 Kepala dan Wajah
Perdarahan parenkim di parieto- oksipitat
kiri
Perdarahan akut yang besar di area arteriserebral media dengan ruptur ke sistem
ventrikeI dan disertaiefek massa.
Perdarahan di tobus frontalis kiri
yang ruptur ke ventrikel dan disertaiperdarahan subaraknoid.
Perdarahan akut parenkima[ pada hemisfer
serebetIum kanan.
r.3a
..8
\-tst
k
a
Radiologi Emergensi
Perdarahan subaraknoid
Karakteristik
Perdarahan subaraknoid (PSA) spontan biasanya terjadi sekunder akibatruptur aneurisma atau malformasi afterio-vena.
Aneurisma yang didapat paling sering di sirkulus Willis; pada bifurkasidengan aliran turbulensi.
. Umumnya sebelum usia 5o tahun, namun dapat terjadi pada usiaberapa pun.
Darah dapat menyebabkan iritasi selaput meningen.
Riwayat sakit kepala terjadi pada kurang lebih dua per tiga pasien.
Gambaran ktinis
Nyeri kepala berat dan akut yang seringkali dideskripsikan sebagainyeri kepala yang paling sakit selama hidup. Walaupun nyeri kepalaringan tidak mengeksklusi PSA.
Muntah, pucat dan berkeringat banyak dapat terjadi.
Kaku kuduk, tanda neurologis fokal tkejang.
Waspada terhadap perubahan tingkat kesadaran yang dengan cepatmenjadi koma.
Komplikasi meliputi hidrosefalus (obstruksi akut dan komunikansIanjut), vasospasme serebral yang mengarah pada infark dan hemiasitranstentorium akibat peningkatan tekanan intra-kranial.
Menyerupai banyak keadaan lainnya termasuk ensefalitis, meningitis,glukoma akut dan migren.
29
a
a
a
a
o
a
a
risfer
Gambaran radiologi
CT tanpa kontras sensitif pada 4-5 jam pertama.
Cari tanda perdarahan akut (peningkatan densitas) di sulkus kortikal,sisterna basalis, fissura Sylvi, sisterna serebellar superior dan di dalamventrikel.
. MRI relatif tidak sensitif dalam 48 jam pertama, namun bergunasetelahnya dan pada perdarahan rekuren untuk melihat deposithemosiderin yang kecil.
Kepala dan Wajah
Darah di subaraknoid tertihat dominan di
hemisfer serebrum kanan dengan kontusiojaringan lunak di atasnya.
Dua contoh perdarahan subaraknoid yang minimal. Bayangan darah subaraknoidhiperdens yang samar-samar tertihat me-muatasi zurtus serebrum (mata panah).
Darah subaraknoid yang hiperdens
membatasi beberapa sutkus di hemisferserebrum kiri.
-l,./
Perdarahan subaraknoid ekstensif yanghiperdens membatasi sisterna basatis
Radiologi Emergensi
Darah subarakrroid di datam ststerna
suprasetlar (mata panah hitarn).Perdarahan subdura[ akut juga terlihatsepan;ang tentorium dan di atas lobus
temporalis kiri (mata panah putih).
Area Iinear berdensitastinggi yang multipeItertihat di dalam sutkusserebri kanan (panah);lni mengqarnbarkan areaperdarahan subaraknoida kut.
31
E-:.ET
32 Kepala dan Wajah
Perdarahan subdurat
Karakteristik. Pendarahan subdural (PSD) biasanya terjadi pada orang tua dan pada
anak-anak (waspada cedera bukan akibat kecelakaan).
. Terjadi di rongga subdural, yaitu rongga potensial antara membran
pia araknoid dengan membran dura.
Disebabkan oleh robekan traumatik daribridgingvein di rongga subdural.
Seringkali sekunder akibat cedera perlambatan atau akibat trauma
langsung dimana terdapat gerakan otak secara relatif terhadap tengkorak.
Waspada akan batu( bersin atau muntah yang hebat pada orang tua.
Tidak terdapat hubungan yang konsisten dengan fraktur tengkorak.
Gambaran klinis. Seringkali tidak jelas akibat peningkatan tekanan yang berjalan lambat.
Efek massa yang diakibatkan dapat menyebabkan kerusakan iskemik
yang signifikan.
. Presentasi klinis bergantung pada besar trauma yang didapat dan
pada kecepatan akumulasi hematoma.
. Diklasifikasikan menjadi akut atau kronis.
. PSD akut datang dalam z4 jam setelah cedera yang biasanya disertai
penurunan kesadaran atau penurunan status mental. Tanda-tanda efek
massa harus dicari.
Gambaran radiologi. CT memperlihatkan koleki cairan berbentuk bulan sabit antara otak
dengan permukaan dalam tengkorak. Batas dalam konkaf denganpergeseran substansia otak yang minimal.
. Melewati garis sutura, namun tidak melewati lipatan dural.
. Pada fase akut, koleksi cairan tampak berdensitas tinggi. Pada fase
subakut (z-4 minggu pasca cedera), koleksi bersifat isodens denganjaringan otak dan pada fase kronis (>4 minggu pasca cedera), kolekitampak berdensitas rendah.
a
a
I
I
Perdarahan subdural akut kiri yang sedikit
(panah).
Perdarahan subdural akut sepanjang
tentorium dan di atas lobus temporatis kiri(panah putih). Terdapat juga perdarahan
subaraknoid (panah hitam).
Radiologi Emergensi
Perdarahan subdural akut kanan yang
banyak (panah).
Perdarahan subdural akut di ataskonveksitas serebrum kiri dengan
perdarahan subduraI interhemisfer yangbersifat ocute on chronic.
33
::r Pada
: il'rb ran
-: d u ral.
:'auma'i<orak.:^g tua.
i<3rak.
=rrbat.><-omik
:=: dan
: seftai:: efek
- otak::: ga n
c3 fase::nganio ieksi
Kepala dan Wajah
Perdarahan subdural kiri dengan densitascampuran (panah) dan efek massa yangsignifikan serta midline shilt ke kanan.
Perdarahan subdural kiri yang isodens/hipodens (panah) dengan efek massa.
l.Perdarahan subdurat kiri yang isodens/
hipodens (panah) dengan midline shiftkekanan.
Perdarahan subdural kronik kiri yang
besar (panah).
34
Radiologi Emergensi
(a) PSD akut; (b) PSD
subakut; (c) PSD kronik.
Tulang Servilal
'/il<al
Radiologi Emergensi
Cedera tulang seMkat 38
37
38 Tulang Servikal
Cedera tutang seMkal
Karakteristik. Kebanyakan terjacli setelah kecelakaan lalu lintas. Jatuh dari ketinggian
dan kecelakaan olahraga merupakan kelompok penyebab terseringyang kedua.
Kebanyakan terjadi pada pria muda. Peningkatan relatif dari insidensi
terdapat pada orang tua karena artritis dan perubahan degeneratif.
Pada sekitar 3o-5o% pasien, foto konvensional dapat menegakkan
diagnosis dan tidak memerlukan pemeriksaan lebih laniut. Pada sisanya
5o-7o% pasien perlu dievaluasi dengan teknik pencitraan cross-sectional.
Fraktur yang tersembunyi paling baik diperika dengan multiple'detector
row computed tomography (MDCT), sementara cedera jaringan lunak
paling baik diperiksa dengan magnetic resononce imagrng (MRl).
Diklasifikasi berdasarkan mekanisme trauma:
0 Cedera fleki0 Cedera rotasional
0 Cedera ektensi0 Cedera kompresi vertikal
ar<
(gr./
F
"a
Gambar A memperlihatkanmekanisme cedera
Tipe Fraktur Odontoid
Radiologi Emergensi
Ktasifikasi frakturprocessus odontoid.
,5
i--.:ZCtOr'=.' lnak!,:
Tipe Fraktur Tulang Belakang
Baji
Tipe-tipe frakturvertebra.
4o Tulang Servikal
Cedera fleki. Fraktur baji sederhana: Fraktur kompresi pada aspek antero-superior
korpus vertebra. Secara umum stabil kecuali jika disertai disrupsiligamentum posterior.
. Fraktur teardrop: Fraktur melalui aspek antero-inferior dari korpusvertebra, seringkali dengan displocement fragmen ke anterior. Biasanya
diasosiasikan dengan disrupsi ligamentum, oleh karena itu frakturdianggap tidak stabil. Tinggi korpus vertebra sisi anterior biasanya
berkurang sesuai dengan mekanisme cederanya.. Fraktur clay shoieler: Fraktur processus spinosus setelah trauma
Iangsung atau avulsi ligamentum - cedera stabil.. Dislokasi atlanto-okipital dan atlanto-akial: Sangat tidak stabil. Dapat
berasosiasi dengan fraktur odontoid.. Dislokasi faset bilateral: Memerlukan kekuatan yang besar dan sangat
tidak stabil. Paling baik dilihat pada proyeksi lateral. Korpus veftebrasebelah atas bergeser ke anterior paling tidak 5o% diameter AP korpus
veftebra. Faset seringkali terlihat mengunci.. Fraktur odontoid: Dibagi berdasarkan tempat. Tipe I terjadi pada ujung
dan bersifat stabil. Tipe z melibatkan perbatasan odontoid dengan
korpus vertebra. Tipe 3 terjadi pada aspek superior dari Cz pada
basis dari odontoid. Tipe z dan 3 bersifat tidak stabil terutama jika
berhubungan dengan pergeseran ke anterior atau ke lateral.. Fraktur processus uncinatus: Teriadi akibat fleksi lateral. Cedera yang
stabil.
Cedera rotasional. Dislokasi faset unilateral: Biasanya sekunder akibat cedera fleksi atau
rotasi. Faset superior mengalami dislokasi ke anterior melalui fasetinferior. Dianggap stabil kecuali jika terjadi pada tingkat C1lC2.
Cedera ektensi. Fraktur arkus posterior dari atlas: Terjadi sekunder akibat tekanan
kompresif antara aksis dan oksipital.. Fraktur t eardrop; Ligamentum longitudinal anterior mengavulsi pojok tepi
inferior dari korpus vertebra. Umum pada Cz dan C5-C7. Tinggi korpus
vertebra tetap dipeftahankan. Cedera ini tidak stabil pada ekstensi.. Fraktur hangman: Fraktur bilateral melalui pedikel Cz. Sedikit sublukasi
C2 terhadap C3 dapat terjadi. Biasanya pada kecelakaan lalu lintas -cedera yang tidak stabil.
Cedera kompresi vertikal. Fraktur Jefferson: Kondilus oksipital menekan massa lateral Ct ke lateral
yang mengakibatkan fraktur arkus anterior dan posterior dengan ruptur
Per
hmr(
dd
o!
a\
Radiologi Emergensi
Iigamentum transversum - cedera yang tidak stabil.o Fraktur burst: Diskus intervertebra tertekan ke korpus vertebra di
bawahnya. Fragmen fraktur dapat menghimpit medulla spinalis, makadari itu dianggap tidak stabil, walaupun fraktur itu sendiri bersifat stabil.
Pemeriksaan klinis
' semua pasien dengan trauma di atas klavikula harus dianggap memilikicedera-tulang servikal sampai terbukti sebaliknya. pasien ini harusmendapat imobilisasi tulang servikal sampai terbukti normal melaluipemeriksaan klinis dan radiologi.
' Dapatkananamnesisyangakuratsebelum pemeriksaan, jika memungkinkan.Mekanisme cedera seringkali akan membantu menemukan abnormalitas.
' Periksa dari ujung kepala sampai ujung kaki secara sistematis untukmencari tanda-tanda trauma. Bicara pada pasien untuk menenangkandan mencari lokasi cedera yang potensial seperti nyeri pada tangandapat menunjukkan adanya cedera tidak stabil pada C6lC7.
' Tulang servikal dapat diperiksa sementara diimobilisasi. palpasi leheruntuk melihat ada tidaknya spasme otot, nyeri tekan tulang di garistengah, lekukan yang teraba dan krepitasi.
' Nilai sistem neurologis secara cermat dan catat temuan besefta waktutemuan.
' cedera medulla spinalis yang komplit didefinisikan sebagai kehilanganyang komplit dari fungsi motoris dan sensoris di bawah tingkatcedera medulla spinalis. Jika gejala menetap >24 jam, kemungkinanpenyembuhan kecil. Syok spinal dapat menyerupai gejala ini, walaupunfungsi kembali <24 jam.
' cedera yang tidak komplit secara umum dapat dikelompokkan menjaditiga sindrom- cedera medulla spinalis sentral, sindroma Brown-sequarddan cedera medulla spinalis anterior.
41
: --)
: -: .-s
5:-''a
5:-" 3
=- d
:-iL
1: :dL
'.=lfa' I
-:US
nd-- b
_ - t-- 3Ud
-= lika
s atau
'faset
El(anan
pktepikorpusstensi.
bluksasi
hltas -
: Lateral
r ruptur
Pemeriksaan radiologi
Cedera tulang servikal jarang terjadi pada pasien yang sadar (tidakdalam pengaruh alkohol atau obat) tanpa nyeri leher, nyeri tekan tulang,defisit neurologis fokal atau cedera dengan nyeri yang mengganggu.Dapatkan proyeksi lateral, Ap dan open mouth peg view jika cederatulang servikal dicurigai:
0 Proyeksi lateral. Perika ABCS:. A Alignmentand adequacy:Visualisasi mulai dari basis tengkorak
sa m pa i ke pe rbatasa n C7 lT.t. I n-line ar m tr a cti on d en ga n cr oss tabl elateral atau swimmer's view dapat membantu memperlihatkan
42 Tulang Servikal
C7fl-t. Perhatikan kurva di anterior dan posterior vertebra sertagaris spino-laminar (lihat diagram). eada anak-anak, pseudo-
subluksasi C2 terhadap C3 dapat membingungkan. Pada kasus
seperti ini, perika garis spinolaminar dari Ct ke C3. Jika basis
dari processus spinosus terletak >2mm dari garis ini, cederaharus dicurigai. Korelasikan dengan temuan jaringan lunak (lihatbawah). Jarak antara arkus anterior Ct dengan odontoid harus<3mm pada orang dewasa dan <5mm pada anak-anak.
. B Bone: Nilai bentuk dan densitas tulang. Peningkdtan densitas
dapat rnengindikasikan fraktur kompresi.. C Cartiloge: Celah intervertebralis harus seragam. Pelebaran
celah ini atau jarak interspinosus dapat mengindikasikandislokasi yang tidak stabil. Peningkatan jarak interspinosus >5o%
mengesankan adanya disrupsi ligamentum. Spasme otot dapatmembuat interpretasi sulit.
. S Soft tissues: Pembengkakan jaringan lunak retro-faringdapat menjadi satu-satunya tanda cedera. Ukuran yang normal
adalah kurang dari 7mm Cz-4 (setengah korpus vertebra pada
tingkat ini) dan kurang dari zzmm di bawah C5 (selebarkorpus vertebra). Udara dalam jaringan lunak mengesankanruptur esofagus atau trakea/bronkus. Penonjolan pre-vertebral
fat stripe merupakan tanda awal.
0 Proyeksi AP. Ujung dari processus spinosus harus terletak dalamgaris lurus di garis tengah. Processus spinosus bifida dapatmempersulit interpretasi. Nilai jarak interspinosus untuk rupturligamentum.
0 Open mouth view. Jarak antara odontoid dengan massa lateralCt harus simetris. Asimetris dapat disebabkan rotasi kepala. Pada
kasus-kasus tersebut batas lateral harus tetap segaris. Fraktur dapatserupa dengan anomali kongenital dan non-fusion pada anak-anak.
Jaringan lunak, oksiput dan gigi juga dapat menyerupai fraktur(usahakan untuk melacak garis yang dicurigai, apakah berjalanIebih jauh dari batas korteks tulang).
Proyeki lain: Oblik dan proyeksi fleksi/ekstensi juga bermanfaat.
lngat jika fraktur ditemukan, ada kemungkinan terdapat abnormalitasIain.
CT: Digunakan untuk mengevaluasi lebih lanjut abnormalitas ketika fotopolos tidak adekuat. Secara teknis lebih superior dibandingkan denganfoto polos dalam menilai fraktur, jaringan lunak dan kanalis spinalis.
MRI: Digunakan untuk menilai jaringan luna( Iigamentum dan medullaspinalis.
Foto aro
a 1. Fm2. sen3. Den
4. TUL5. Prq6. tutq7. itd8. Serx
9. Pra
l
Foto anteroposterior vertebra1. Foramen magnum2. Sendi attantoakial3. Dens dari akis4. Tutang okipitat5. Processus tranwersalis6. Arkus vertebra7- Massa latera[ dari C1
8. Sendi atlantoakial9. Processus spinosus (bifid)
servikal normal
10. Sendi uncovertebral11 . Processus artikutaris yang12. Processus uncinatus13. Pediket14. Processus transversalis'15. Diskus intervertebratis16. Processus transversus Tl17. Trakea18. Costa 1
Radiologi Emergensi
tumpang tindih
43
s:fta- )^:JUU-
<3SUS
lastsSCera
.,ihatl a r'us
: s itas
5aran
,rikan>>U/o
.apat
;: rin d- ,,b:mal:ada
: ebar::kan:ebral
:alam:3Dat--:tu r
::eral?ada
:apat-= rak.-:ktur:ialan
: a itas
i ULU
.- gan- a lis.
=dulla
44 Tulang Servikal
Foto lateral vertebra seMkal normal
1. Arkus anterior attas (C1 )2. Basis tengkorak3. Processus odontoid4. Arkus posterior atlas5. tulandibula6. Processus spinosus7. Korpus dari akis (C2)8. Batas anterior superior
korpus vertebra9. Processus transveruus10. Batas anterior inferior
korpus vertebra
a
10
13
14
11. Facies artikularis superior12. Facies artikutaris inferior13. End plote korpus vertebra superior14. End plote korpus vertebra inferior15. Sendi faset interveftebralis16. Diskus intervertebralis17. Lamina18. Pilar aftikular19. Processus spinosus20. Trakea
12
15
17
19
tI
m
Radiologi Emergensi
Gambar ini memperlihatkan pentingnya visualisasi seturuh tutang servikatsampai ke perbatasan serviko-torakal. Biloterol locked focet pada C6/C7.
45
o
9
11
12
t5
t7
19
Posisi swimmer untuk mempertihatkan vertebra servikat bawah
46 Tulang Servikal
Setalu nilai garis vertebraanterior (A), posterior (P)
dan spinotaminar (SL).
Garis yang metaluiprocessus spinosus harus
lurus, demikian juga garisbatas di kedua tepi korpus
vertebra.
Radiologi Emergensi 47
Fraktur baji (kompresi) padac7
Fraktur teordrop pada C3.
Tulang Servikal
Fraktur cloy-shoveler pada processus spinosus C6.
Radiologi Emergensi 49
Fraktur Jefferson.
Fraktur Hangmon.
5o Tulang Servikal
AFraktur processus odontoid tipe 2.
-
Radiologi Emergensi 51
Bilateral [ocked facets.
Toraks
Radiologi Emergensi 53
raks
Gagat jantung dan edema paru
Efusi pteura
Kontusio Paru
Ruptur aorta dan aneurisma aortaFenyakit paru obstruktif kronik
AteleKasisRuptur/hemia diafragmatika
Flail chest
lnhatasi benda asing
Benda asing yang tertelanHemotoral<s
Ferforasi/ ruptur esofagus
Pneumonia
PneumotorakFraktur costa/stemum
54
62
73
76
80
83
93
95
97
99
101
103
105
108
112
!{ I Toraks
Gagal, jantung dan edema Paru
KaraKeristik.Gagaliantungterjadiketikajantunggagalmempertahankansirkulasi
yang adekuat untuk mensupiai oksgen pada tekanan pengisian yang
normal.
.Gagaljantungda.patdibagimenjadigagaljantungkanandangagaliantung kiri.
.Gagaliantungkananmenyebabkanalirandarahkeparuberkurangdanteriadi kongesti Oilrtingun lunak tubuh' cagal iantung kirimenyebabkan
aliran darah t<e sistem"'* berkurang dan teriadi kongesti di paru'
. Disebut juga sebagai gagal jantung kongestif (congestiv,e hea,rt failure)
karena k"g"g.r"n "po#pl ;tnt'ng iktn t"ny"babkan akumulasi cairan
di Paru dan iaringan lunak tubuh'
. Penyebab gagal jantung antara lain:
0 PenYakit iantung koroner
0 HiPertensi
0 KardiomioPati
0 PenYakit katuP iantung
0 Aritmia
0 HiPertiroid
0 Anemia gravis
' 0 PenYakit iantung kongenital
. Pemeriksaan radiollgi (foto polos toraks) merupakan salah satu
pemeriksaan penunlaig awal untuk mendeteksi gagal iantung secarzr
dini. Akhir-anrir ini pZmeriksaan kimiawi darah dengan mengukur
kadar broin natriuretiZ peptide (BNP) mulai banyak digunakan untuk
mendeteksi gagal iantung secara dini'
Gambalan ktinis
. Sesak, lemah, batuk dan mengi'
. OrtoPnea' poroxysmal nocturnal dyspnoea'
. Sianosis, aritimia, nyeri dada, sinkop'
. HiPertensi atau riwayat angina atau infark miokard'
. Edema, hepatomegali.
' HiPoksia
. Bisa tidak disertai geiala.
C€
Radiologi Emergensi
Gambaran radiologiFoto polos torak. Gagal jantung kanan
0 Biasanya akibat penyakit paru kronik, seperti penyakit paruobstruktif kronik (PPOK) atau tuberkulosis paru.
0 Terdapat kardiomegali dengan apeks yang terangkat akibathipertrofi ventrikel kanan.
0 Arteri pulmonalis juga membesar yang menyebabkan pinggangjantung menonjol.
0 Efusi pleura dapat terjadi dengan cairan mengisi fissura oblik danhorisontal. Hati-hati karena hal ini dapat dikelirukan sebagai massapada foto polos toraks.
. Gagal jantung kiri
0 Kardiomegali dengan apeks yang tertanam pada diafragma.0 Gambaran radiologi di paru bertahap sesuai dengan tingkat
keparahan penyakit yang dapat dilihat dari pulmonary capillorywedge pressure (PCWP). PCWP normal adalah 5-tommHg.
0 Tahap t : kranialisasi atau sefalisasi (PCWP to-t5mmHg).o Terdapat diversi darah ke vena-vena di lobus superior dengan
penebalan vena-vena di lobus superior bilateral.. Fenomena ini terjadi oleh karena dua mekanisme. Peftama
adalah akibat penurunan komplians pembuluh darah di basisparu yang disebabkan edema pada dinding pembuluh darahtersebut. Kedua adalah akibat mekanisme vasokonstriksipembuluh darah di basis paru akibat hipokia.
o Penebalan peribronkial terkadang sudah dapat terlihat di bagianbasis paru sebelum gambaran kranialisasi tampak.
0 Tohap z : edema paru interstitial (PCWP zo-z5mmHg).. Penebalan septa interlobular.\ , Garis Kerley B yang biasanya terlihat pada basis paru (dekat
sulkus kostofrenikus) yang ketebalannya tidak lebih dari rmmdan panjangnya i-2cm serta berialan horisontal.
, Garis Kerley B mulai terlihat pada PCWP r5-zommHgr Penebalan septa ini jika berlangsung lama dapat mengalami
fibrosis dan menetap sehingga disebut garis Kerley B yangkronis.
) Garis Kerley A merupakan distensi saluran anastomosis antarasaluran limfatik perifer dengan saluran limfatik sentral.
t Caris Kerley A (panjang dapat mencapai 6cm) tampakberjalan oblik dari hili dan tidak mencapai bagian periferseperti halnya garis Kerley B.
> Garis Kerley C tampak sebagai garis retikular pada basisparu yang merupakan garis Kerley B yang terlihat en foce.
55
u
-rllasi- :nd
-_ --t=J$dl
-i dan
: =5kan
t;ilure)
; calran
ah satug secara
engukurrn untuk
o Penebalan peribronkial pada kedua hili.
> Tampak seperti doughnut-shaped rings yang rherupakanpenebalan dinding bronkus akibat cairan.
I Adanya cairan pada fissura.> Cairan bisa terdapat antara dua lapisan pleura viseral yang
membentuk fissura (mayor, minor).> Cairan juga bisa terdapat di rongga subpleura (di bawah
pleura viseralis, antara pleura viseralis dengan parenkim paru).I Efusi pleura.
> Normalnya terdapat z-5 mL cairan di rongga pleura dancairan ini tidak terlihat pada foto polos toraks.
> Pada gagal jantung dengan PCWP sekitar 2ommHg, dapatterjadi efusi pleura.
> Efusi pleura biasanya bersifat bilateral.) Efusi pleura dapat asimetris, biasanya pada sisi kanan.> Jika terjadiefusipleura kirimaka harus dipikirkan kemungkinan
penyakit lain seperti metastasis, tuberkulosis, penyakit parutromboemboli. \
Tahap j : edema paru alveolar (PCW\ >z5mmHg).o Perbercakan di bagian z/3 medial paru yang memberikan
gambaran Bat's wing.I Edema paru lebih dominan di lapang paru bawah.. Walaupun edema paru alveolar merupakan kelainan di rongga
udara (air space disease), namun gambaran air bronchogramjarang ditemukan oleh karena penumpukan cairan yang terjadipada edema paru alveolar bersifat difus sehingga bronkusseringkali ikut terisi cairan.
Ekokordiogrofi. Diagnosis yang lebih spesifik didapatkan dengan alat ini. Foto polos
torak digunakan untuk pemantauan dan jika teriadi deteriorasi yangakut.
Gambaran radiologi edema paru non-kardiogenika
a
a
Edema alveolar yang terjadi cenderung lebih ke perifer.Redistribusi ke lobus superior lebih jarang ditemukan.Dapat disebabkan oleh:0 Kelebihan cairan
0 ARDS (Acute respiratory distress syndrome)0 OAINS (obat anti-inflamasi non-steroid)0 Penyakit intrakranial (edema paru neurogenik)0 Tenggelam
Penyakit Iain seperti perdarahan paru, infeki atau penyakit granulomatosadapat menyerupai gambaran edema paru.
r
Radiologi Emergensi
Gagal jantung kanan. Massa yang berbatas tegas tertihat di lapang tengah dan
bawah paru kanan. Pseudotumor ini menggambarkan cairan pteura yang tertetakpada fisura horisontal dan fisura obtik (panah).
57
1.:a
=^3
_L
: can
: lDat
:<inan:-- paru
r erikan
ronggailogrami teriadibronkus
r. Dolos
rasi yang
'tulomatosa
Gambar mempertihatkan garis Kerley B (panah) pada basis paru'
58
A
Gambar mempertihatkan kraniatisasi/sefatisasi (panah)'
Radiologi Emergensi
Garnbar yang memperlihatkan garis Kerley A, B, dan C. Garis Kerley Adipertihatkan oleh panah putih. Garis Kerley B dipertihatkan oteh matjpanah
putih. Garis Kerley C dipertihatkan oleh mata panah hitam.
Toraks
Gambar sebetah kiri mempertihatkan penebatan peribronkia[ yang menyerupaidonat (panah). Gambar sebetah kanan mempertihatkan penebatan fisura minor
(panah).
Edema paru interstitiat.
Radiologi Emergensi 6t
Edema paru alveotar yang memberikan gambaran Bat's wing.
_l
Efusi pLeuna
Karakteristike Merupakan akumulasi cairan di dalam rongga pleura'
. cairan diproduksi di pleura parietal dari pembuluh kapiler paru dan
diabsorbsi oleh pleura viseral serta oleh pembuluh limfatik di pleura
parietal.. Efusi pleura dapat disebabkan oleh:
0 Peningkatan Produksi. peningkatan tekanan hidrostati( seperti pada gagal iantung kiri'
. penurunan tekanan onkotik, seperti pada hipoproteinemia.
. Peningkatan permeabilitas kapiler, seperti pada pneumonia
atau reaksi hiPersensitivitas'
0 Penurunan resorbsi. penurunan absorbsi saluran limfatik baik oleh karena sumbatan
(tumor) atau karena peningkatan tekanan vena yang menurunkan
transportasi cairan melalui duktus torasikus'o Penurunan tekanan di rongga pleura, seperti pada atelektasis
akibat sumbatan bronkus.
. Efusi pleura juga dapat berasal dari perpindahan cairan peritoneum
dari rongga ab-domen melalui diafragma atau melalui saluran limfatik
dari proses di subdiafragma.. Efusi pleura dapat dibagi meniadi transudat atau eksudat berdasarkan
kandungan Protein.0 Transudat (protein < 3gr/dL) - biasanya bilateral akibat peningkatan
tekanan hidrostatik (gagal iantung atau gagal ginial) atau akibat
penurunan tekanan ont otit (sindroma nefrotik atau sirosis hepatis).
0Eksudat(protein>3grldL)-biasanyaakibatpeningkatanpermeabilitas kapiler (infeksi, empiema, keganasan, darah, kelainan
iaringan kolagen dan pankreatitis).
Gambaran klinis. Dapat asimPtomatik. Sesak. Batuk yang dapat disertai dahak atau darah (hemoptisis)
. Nyeri dada
. Edema generalisat
. Penurunan berat badan dan maloise
. Gejala yang berhubungan dengan penyakit sistemik yang mendasari,
seperti artritis rematoid, pankreatitis, atau gagal ginial kronik'
' Hipoksia. Penurunan suara pernafasan pada saat auskultasi dan redup saat
diperkusi
CrilFEol
1
a
I
a
Radiologi Emergensi
Gambaran radiologiFoto polos torak \. Diperlukan volume cathn sejumlah t3oom! agar efusi pleura dapat
terlihat pada foto torak tegak.
o Foto lateral dapat mendeteksi efusi pleura sejumlah t75mL dan fotolateral dekubitus dapat mendeteki cairan sebanyak r5-zoml.
. Foto lateral dekubitus selain untuk mendeteksi efusi yang minimaljuga berguna untuk:
0 Penentuan apakah efusi dapat mengalir secara bebas atau tidak. Halpenting untuk diketahui sebelum dilakukan aspirasi cairan pleura.
0 Melihat bagian paru yang sebelumnya tertutup cairan sehinggakelainan yang sebelumnya terselubung dapat terlihat.
. Efusi pleura memiliki gambaran yang bervariasi antara lain:
0 Efusi subpulmonalo Hampir semua efusi awalnya terkumpul di bawah paru antara
pleura parietal yang melapisi liafragma dengan pleura viseralislobus inferior.
r Gambaran diafragma bukan merupakan diafragma yangsebenarnya, melainkan cairan pleura yang terkumpul di atasdiafragma.
. Menggesertitiktertinggi diafragma (bukan diafragma sebenarnya)ke arah lateral.
o Pada efusi pleura subpulmonal kiri terdapat peningkatan jarakantara udara lambung dengan udara di paru.
o Pada foto lateral biasanya terdapat penumpulan sulkuskostofrenikus posterior.
0 Penumpulan sulkus kostofrenikuso Sulkus kostofrenikus posterior (foto lateral) menjadi tumpul
terlebih dahulu, kemudian diikuti sulkus kostofrenikus lateral(foto torak tegak).
o Penebalan pleura juga dapat menyebabkan penumpulan sulkuskostofrenikus, namun penebalan pleura biasanya berbentuk ski-slope (lereng untuk ski) dan tidak akan berubah jika terdapatperubahan posisi pasien.
0 Tanda meniskuso Tanda ini sangat sugestif akan adanya efusi pleura.o Akibat sifat paru yang elastis, maka cairan pleura lebih tinggi
di bagian tepi.0 Perselubungan pada hemitoraks
o Teriadi ketika rongga pleura mengandung zL cairan padaorang dewasa.
63
-l
k
n
rt
).
n
n
'l
't
lt
6+ Toraks
r Paru akan kolaps secara pasif.
o Efusi paru yang besar ini akan mendorong jantung dan trakea
menjauhi sisi yang terkena efusi.r Pemerikaan CT diperlukan untuk melihat keadaan paru yang
terselubung.
0 Efusi yang terlokalisir. Terjadi akibat adhesi antara pleura viseral dengan pleura parietal.
o Adhesi lebih umum terjadi pada hemotorak dan empiema.o Memiliki bentuk dan posisi yang tidak lazim (tetap di bagiah
apeks paru pada foto tegak).
0 Pseudotumor fisurao Disebut iuga vanishing tumor.o Merupakan koleksi cairan pleura yang berbatas tegas dan
terletak di fisura atau subpleura di bawah fisura.
r Bersifat transudat dan hampir selalu terjadi pada pasien dengangagal jantung.
r Gambarannya khas dan tidak boleh dianggap sebagai tumor.o Berbentuk lentikular dan memiliki ujung yang runcing pada
kedua sisinya (seperti buah lemon).. Biasanya pada fisura minor (75%).
I Tidak berubah dengan perubahan posisi pasien.
o Menghilang ketika gagal jantung diterapi dan cenderung muncul
di tempat yang sama ketika teriadi gagal iantung kembali.
0 Efusi Iaminaro Bentuk efusi pleura yang menyerupai pita tipis di sepanjang
dinding lateral torak, terutama di dekat sulkus kostofrenikus.r Sulkus kostofrenikus cenderung tetap taiam.I Biasanya akibat gagal jantung atau penyebaran limfatik dari
suatu keganasan.I Tidak bergerak bebas sesuai posisi pasien.
0 Hidropneumotorakso Terjadi jika terdapat pneumotoraks dan efusi pleura secara
bersamaan.o Biasanya akibat trauma, pembedahan, atau fistula bronkopleura.o Ditandai oleh air-fluid level di hemitorak.. Batasnya tidak berbentuk meniskus, melainkan berupa garis Iurus.
Sisi yang terkena pada efusi pleura dapat memberikan petuniukmengenai penyebab efusi
0 Bilateralo Cagal jantungo Lupus eritematosus
Radiologi Emergensi
0 Satu sisi, bisa sisi kiri ataupun kananI Tuberkulosis. Penyakit tromboemboli paru. Trauma
0 Sisi kiri. Pankreatitiso Dressler's syndromeo Obstruki duktus torasikus distal
0 S.isi kananc Mei{s syndromeI Artritis rematoido Obstruki duktus torasikus prokimal
Ultrosonqrafir Untuk konfirmasi ukuran cairan pleura.
. Berguna untuk identifikasi lokulasi.
CT. Dapat mengidentifikasi efusi yang minimal, penyebab efusi dan adanya
penebalan pleura.
6S
s
66 Toraks
Ea
hitam). Bayangan yang tampak seperti diafragma berubah konturnya (panah
kosong hitam) ketika berbatasan dengan fisura mayor.
Gambar kiri mempertihatkan sulkus kostofrenikus normal yang tajam (panah
kosong hitam) dan jaringan paru normal yang meluas sampai ke iga (panah hitam).Gambar kanan memperlihatkan sulkus kostofrenikus yang tumpul (panah kosong
putih).
7
Penebalan pteura yang menyerupai efusi pteura. Penebalan pleura
memitiki gambaran ski -sloPe.
Tanda meniskus pada efusi pleura
I
I
Radiologi emergensi I 69
Toraks
Persetubungan hemitoraksakibat efusi pteura yang
mendorong trakea danjantung ke kiri.
Efusi pteura yang tertokalisir.
Radiologi Emergensi
APseudotumor atau vanishing tumour yang berbentuk seperti buah temon
71
Gambar kiri merupakan foto normal dimana jaringan paru metuas sampai ke tepiiga (panah kosong hitam), sedangkan gambar kanan mempertihatkan eiusi taminar
(panah kosong putih) dengan sutkus kostofrenikus yang masih tajam (panahhitam).
1') Toraks
Kc
Kna
a
a
a
Cat
a
Hidropneumotoraks. Batas
udara dengan cairanberbentuk garis Iurus.
Cra
a
Pengaruh posisi pada gambaran efusi pteura. Gambar kiri merupakan fotoyang diambit pada posisi tegak, sedangkan foto sebelah kanan diambi[ padaposisi berbaring. Pada posisi berbaring, efusi pleura memberikan gambaran
persetubungan haIus.
a
Kontusio Paru
Karakteristik
Komplikasi tersering dari trauma tumpul torak.Merupakan perdarahan di intra-alveolar dan interstitial, biasanya padalokasi benturan.
Dapat disertai edema dan mikroatelektasis.
Kelainan ini lebih sering ditemukan pada pasien usia muda, olehkarena dinding torak lebih komplians sehingga lebih banyak kekuatanimpaki yang dihantarkan pada jaringan paru.
Gambaran klinisRiwayat trauma merupakan informasi yang sangat penting oleh karenagambaran kontusio paru sulit dibedakan dengan penyakit oirspace lain(pneumonia, aspirasi).
Sesak nafas.
Demam ringan.
Hemoptisis.
Gambaran radiologi. Perbercakan cenderung terdapat di bagian perifer dan terletak pada
titik dengan benturan yang maksimal.. Air bronchogram biasanya tidak terdapat oleh karena darah selain
mengisi alveoli juga mengisi bronki.. Biasanya muncul 6 jam setelah trauma dan karena darah cepat
diabsorbsi, maka gambaran tersebut akan menghilang dalam 7z jam.. Jika gambaran menetap lebih dari 7z jam, maka kelainan lain harus
dicurigai (pneumonia aspirasi atau laserasi paru).. Laserasi paru sulit didiagnosis pada beberapa hari pertama karena
tertutup gambaran kontusio paru
. Laserasi paru memiliki gambaran:
0 Massa ovoid jika terisi darah secara sempuma.0 Air fluid level jika terisi sebagian oleh udara dan sebagian oleh
darah.
0 Seperti kista jika terisi seluruhnya oleh udara.. Gambaran laserasi paru memerlukan waktu berminggu-minggu atau
berbulan-bulan untuk bersih sempuma.
Radiologi Emergensi 73
a
a
a
a
a
a
a
Kontusio paru memberikan gambaran air'sPoce diseose'
Laserasi paru. Gambar atas memperti gah paru kanan
beserta fragmen-fragmen peturu. Gam yang diambit 72jam berikutnya yang memperlihatkan adanya taserasi
paru.
76 Toraks
Ruptur aorta dan aneurismaaorta
Karakteristik. Sekitar 8o-9o% pasien meninggal sebelum tiba di rumah sakit.
' Berhubungan dengan tedera perlarnbatan, seperti jatuh dari ketinggianatau kecelakaan lalu lintas dengan kecepatan di atas 64 km/jam.
o Aofta biasanya ruptur pada daerah istmus (88-95%), sedikit distal dariawal arteri subklavia kiri.
o Aneurisma aofta merupakan faktor predisposisi terhadap terjadinyaruptur aofta.
. Aneurisma didefinisikan sebagai pembesaran pembuluh darah lebihdan 5o% ukuran normal
. Penyebab aneurisma antara lain atherosklerosis, hipertensi, sindromaMarfan, dan sindroma Ehlers-Danlos.
Gambaran klinis. Ruptur aorta harus dicurigai dari mekanisme cedera.. Nyeri dada atau inter-skapula
' Perbedaan tekanan darah brakial atau perbedaan isi nadi brakial danfemoral merupakan pertanda. i
' Aneurisma aorta biasanya tidak memiliki gejala, walaupun jika besardapat memberikan gejala nyeri yang menjalar ke punggung (aneurismaaorta desenden).
Gambaran radiologiFoto polos torakRuptur aorta memberikan gambaran:. Mediastinum yang melebar (>8cm pada proyeksi Ap dengan posisi
berbaring).
o Batas aorta yang kabur dengan hilangnya dortic knob.. Pleural cap di apek kiri.
. Hemotorak sebelah kiri.
. Bronkus kanan yang naik atau bronkus kiri yang turun.
. Deviasi trakea ke kanan.
. Selang nasogastrik yang terdorong ke kanan.
oloA
AneurI
fi
CTfiRupflr
r!d
tueriofi
d:
o l"l
oP1ut
Radiologi Emergensi
Aneurisma aorta memberikan gambaran:.
. Bayangan aorta ascenden lebih kanan dari batas jantung kanan padafoto polos toraks yang diambil secara simetris.
. Aortic knob lebih besar dari 35mm dari pinggir trakea
. Aofta descenden menjauh dari vertebra torakalis.
CT torokRuptur aorta
. Disrupsi dinding pembuluh darah atau darah ektra-luminal yang sejalandengan aorta adalah indikasi adanya ruptur.
Aneurisma aorta
. Aneurisma aorta didefinisikan sebagai ukuran diameter yang lebihdari 4cm.
. Ukuran aofta 5-6cm memiliki risiko tinggi untuk ruptur.
. Pembesaran aneurisma yang >rcm / tahun juga memiliki risiko tinggiuntuk ruptur.
77
ggran
n.
ri dari
d inya
lebih
l:oma
dan
D ESAT
nsma
posisi
?a
78 Toraks
ARuptur aorta traumatik: deviasi trakea ke kanan, bronkus utama kanan yang
terdepresi; hemotoraks kiri, batas arkus aorta yang tidak jelas dan pleurol opicalcap kiri. Fraktur costa dan hernia diafragmatika traumatik kiri juga at ditihat.
Radiologi Emergensi
Cara
mengukur aortic knob. Jarak normal dari tepi trakea (panah kosonghitam) ke aortic knob (panah putih) adatah kurang dari 35mm.
AAneurisma aorta yang ditandai dengan aorta ascenden yang lebih kanan
dari batas jantung kanan (panah putih), oortic knob yang membesar, danaorta descenden yang tertetak jauh dari vertebra torakalis (panah kosong
hitam).
79
, 'H
Fa6d
8o Toraks
Penyakit paru obstruktif kronik
Karakteristik. Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) didefinisikan sebagai keterbatasan
aliran udara yang tidak reversibel secara sempuma. Keterbatasan aliran
udara bersifat progresif dan berasosiasi dengan respon peradangan
abnormal paru terhadap partikel atau gas yang berbahaya.
. Definisi terdahulu dari PPOK mencakup istilah bronkitis kronis danemfisema
. Bronkitis kronik merupakan diagnosis klinis yaitu adanya batuk danproduksi sputum paling sedikit selama 3 bulan dalam setahun untukz tahun berurutan.
. Emfisema merupakan istilah patologi untuk menggambarkan adanyadilatasi yang kronik dan ireversibel pada rongga udara distal daribronkiolus terminalis akibat kerusakan dindingnya.
. Etiologi: roko( asma kronik, defisiensi G1-antitripsin dan infeksi kronik.
. Pemerikaan radiologi dapat membantu diagnosis PPOK, namun PPOK
harus dikonfirmasi dengan pemerikaan spirometri.
Gambaran klinis. Eksaserbasi umumnya dicetuskan oleh infeksi.
. Batuk, dispnea, takipnea, mengi, dan lip pursing (usaha untukmeningkatkan positive end expiratory pressure (PEEP) dan penggunaanotot-otot pemafasan tambahan. \
. Sianosis, pletora, dan tanda-tanda gagal jantung jika sudah berat.
. Tanda-tanda hiperkarbia yang meliputi tremor kasar, pulsasi yang besar,
vasodilatasi perifer, mengantu( bingung, dan penurunan kesadaran.
. Manifestasi PPOK secara klasik dibagi menjadi dua:
0 Pink puffer: Pasien biasanya kurus dan tidak sianosis (pink).Pasien tampak terengah-engah (puffer). Manifestasi ini muncul jika
kelainan emfisema lebih dominan. Oleh karena kelainan emfisema
. Iebih dominan, maka pasien akan melakukan kompensasi denganhiperventilasi dan penurunan curah jantung agar rasio ventilasidengan perfusi menjadi seimbang (VlQ ratio). Hiperventilasimenyebabkan pasien tampak terengah-engah dan penurunancurah jantung menyebabkan pasien kurus.
c'a
:asan
a iran
rgan
dan
i dan
i.l ntuk
Janya
I dari
-'onik.
PPOK
u ntukunaan
"t.besar,
laran.
pink).:ul likafisema
enganrntilasintilasirunan
Gambaran radiologio Foto polos torak tidak terlalu sensitif (40-60%), sangat spesifik.
0 Metode yang mudah diperoreh daram menirai luas dan derajatkerusakan struktur parenkim.
0 Pada keadaan emergensi, foto konvensional bermanfaat untukmenilai komplikasi sepefti pneumonia, gagal jantung,,atelektasis,pneumotoraks atau fraktur costa.
0 Gambaran radiografik mencakup paru yang hiperekpansi denganpendataran kedua diafragma, penurunan corakan bronkovaskular,barrel-shoped chest dan bulla.
Paru mengatami hiPerlnflaidengan Pendataran kedua
diafragma
Barrel-shoPed chest'Peningkatan rongga udara
retrosterna[. Perhatikan
diafragma Yang mendatar.
Radiologi Emergensi
Atetektasis
Karakteristiko Atelektasis merupakan kehilangan volume disebagian atau seluruh paru.. Atelektasis disebut juga kolaps paru.
. Penyebab atelektasis dapat dibagi menjadi:
0 Relaksasi/kompresi/pasifo Ekspansi paru dihambat oleh pneumotorak atau efusi pleura
0 Absorbsi/obstruktif/resorbsio Akibat oklusi lumen bronkus yang diikuti oleh absorbsi udara
di jaringan paru bagian distal dari obstruksi.I Obstruksi dapat disebabkan oleh tumor, sumbatan mukus,
benda asing, peradangan bronkus atau kompresi ekstrinsik(pembesaran kelenjar getah bening)
0 AdesifI Surfaktan berfungsi untuk menurunkan tegangan permukaan
alveoli.r Pada kelainan yang mengganggu fungsi surfaktan tersebut,
kolaps dari alveoli dapat terjadi, sepefti pada kasus-kasus dcuterespiratory distress syndrome (ARDS) dan hyaline membranedisease (HMD).
0 Sikatrildkontraksio Teriadi ketika proses fibrosis pada paru atau pleura menghambat
ekspansi paru.o Atelektasis kecuali yang disebabkan sikatri( biasanya bersifat reversibel.
Gambaran klinis. Sesak
. Batuk
. Hemoptisis
o, Asimptomatis. Cejala yang berhubungan dengan penyakit yang mendasari (penurunan
berat badan, kahekia, anorekia dan keringat malam).
83
8+ Toraks
Gambaran radiologi. Secara umum tanda-tanda atelektasis dapat dibagi menjadi:
0 Tanda langsung:I Perubahan letak fisura interlobaris.o Penambahan opasitas (penurunan aerasi)I Corakan bronkovaskular yang bertambah
0 Tanda tidak langsung:r Elevasi diafragmaI Pergeseran mediastinumo Pergeseran trakea. Pergeseran letak hilus
. Hiperaerasi kompensasi dari paru yang normal +
. Penyempitan sela iga
. Atelektasis juga memiliki gambaran khas tersendiri berdasarkan jenis
atelektasis.
0 Atelektasis subsegmental (diskoidlplatdike)Pada pasien yang kurang aktif seperti pasca operasi dan pasien
dengan nyeri pleuritik.I Berhubungan dengan gangguan fungsi surfaktan.I Gambaran linear dengan berbagai ketebalan yang biasanya
paralel dengan diafragmao Terlihat paling sering pada bagian basis paru.o Tidak mengakibatkan penurunan volume yang cukup besar
untuk menyebabkan pergeseran struktur-struktur di rongga dada.
0 Kompresif. Terdapat gambaran pneumotorak atau efusi pleura yang tidak
menyebabkan pendorongan struktur di rongga dada.
0 Atelektasis bundar (round)o Dapat dianggap sebagai tumor pada foto polos torak.o Tampak sebagai massa homogen yang dapat berukuran sampai
5cm dengan batas yang tidak tegas.r Pemerikaan CT bersifat diagnostiko Pada pemerikaan CT, kelainan ini selalu berbasis di pleura dan
terdapat gambaran vaskular yang beradiasi seperti ekor komet.. Selain itu, pola atelektasis di tiap lobus juga berbeda-beda.
Radiologi Emergensi
IS
lak
5ar
Ca.
lan
Atelektasis lobus superior kanan. Peningkatan opasitas (panah kosong hitam)
terdapat pada lobus superior kanan.Fisura minor (panah putih) tertarik ke atas.Trakea (panah hitam) deviasi ke kanan.
86 I roraks
Radiologi Emergensi
Atetektasis tobus inferior kanan. tampai densitas berbentuk kipas yang dibatasipada bagian superior oteh fisura mayor (panah kosong putih). Opasitas membentuk
silhouettes sign dengan diafragma (panah kosong hitam).
e
i=
8l
UIJ;rytf--
Toraks
^.Atetektasis lobus superior kiri. Terdapat persetubungan di tapang atas paru kiri
(panah kosong hitam) dan #;;;'ii;ittt kiri lpanah h-itam)' Fisura mavor tertarik
ke anterior (Panah Putih)'
*
z
E
Radiologi Emergensi
Atelektasis [obus inferior kiri. risurimayor tertarik ke posterior (panahhitam).
Atetektasis subsegmental. Ierdapat densitas berbentuk garis yang paralel
dengan diafragma (panah kosong hitam)'
Atetektasis kompresif (pasif) akibat efusi pteura' Tidak terdapat deviasi trakea
(panah hitam) atau lantung 6inan kosong hitam)karena peningkatan votume
akibat efusi pteura dixoripensasi oteh plnurunan votume dari atetektasis'
Radiologi Emergensi
$ e*euret apae+
d* Psi*sbi deura
Proses terjadinya atetektasis bundar. Reaki inflamasi pteura menyebabkanpenyatuan pleura yang disertai dengan penebalan pleura yang progresif. Hat inimengakibatkan kompresi jaringan paru serta oktusi bronkus yang menyebabkan
sebagian paru menjadi kolaps.
Atetektasis bundar pada pasien dengan riwayat pajanan asbes. pada pemeriksaan
Cl tampak massa bundar dengan bronkovaskutar yang mengarah ke hitusmemberikan gambaran ekor komet.
Gotden s sign merupakan atetektasis lobus superior kanan (panah putih)
yang disertai massa yang menyebabkan.atetektasis tersebut (panah kosong
92
I
t
Radiologi Emergensi
Ruptu r I hernia diafragmatika
lGrakteristik. Berasal dari trauma tumpul atau trauma penetrasi ke dada/perut.
. Sulit didiagnosis. Komplikasi seringkalitimbul akibat herniasi isi abdomen
ke rongga torak. Hemiasi viseral dapat menyebabkan iskemia, obstrukidan perforasi. Kompresi/kolaps paru dapat signifikan.
. Lebih sering melibatkan sisi kiri karena hati diduga melindungi diafragma
kanan.
. Robekan posteroJateral radialmerupakan yang paling umum ditemukanpada trauma tumpul.
Gambaran klinis. Pada keadaan akut, gambaran cenderung tertutup oleh cedera lain.
. Pemeriksaan dapat memperlihatkan takipnea, hipotensi, hilangnya
suara pemafasan yang diganti dengan bising usus di rongga toraks.
o Dengan berjalannya waktu (bulan sampai tahun), gejala seringkali
samar-samar dengan rasa tidak enak di perut.
. Geiala dapat menyerupai ulkus peptikum, penyakit kandung empedu,
sindrom usus disfungsional dan bahkan penyakit iantung iskemik.
. Pada keadaan yang jarang, pasien dapat datang dengan tension
viscero-thorax yang menyerupai tension pneumothorax.
. Curiga pada pasien dengan obstruksi akut atau tanda-tanda yang tidak
biasa di torak dengan riwayat trauma torako-abdominal sebelumnya.
Gambaran radiologi. Pada fase akut, kecuali jika terdapat hemiasi viseral, sensitivitas kurang
baik untuk semua jenis modalitas pencitraan.
. Foto polos toraks:
0 Organ abdomen yang terisi udara atau yang terlihat solid,tampak di atas diafragma. Hal ini mungkin hanya dikenali setelah
pemasangan selang nasogastrik
0 Gambaran lain meliputi Pergeseran mediastinum meniauh dari
sisi yang terkena, elevasi diafragma, penebalan pleura unilateral
atau atelektasis.. Pada keadaan tidak akut pemeriksaan dengan kontras dapat membantu.
93
Presentasi tanjut dari suatu ruptur diafiagmatika. Panah menunjukkan
usus yang herniasi melalui defek di diafragma kiri.
a\ ..,. .-.1
Radiologi Emergensi 95
Flail chest
a
a
a
a
lGrakteristikTeriadi ketika terdapat hilangnya kontinuitas suatu segmen dinding dada.
Biasanya akibat trauma dengan dua atau lebih fraktur costa padadua atau lebih tempat.
Mengakibatkan disrupsipergerakan dinding dada dan gerakan paradokaldapat terlihat.
Selalu pikirkan adanya cedera paru di bawahnya (kontusio paru).
Kombinasi nyeri, gemkan dinding dada yang menurun atau paradokal,dan kontusio paru berkontribusi pada hipokia yang dialami pasien.
@mbaran klinis. Dispnea
o Takikardia
. Sianosis
. Takipnea
. Hipotensi
o Memar pada dinding dada t gerakan abnormal yang terpalpasi ataukrepitasi
. Derajat hipoksia seringkali bergantung pada keparahan kontusio paruyang menyertai.
Gambaran radiologi. Fraktur costa multipel.o Pemisahan costokondral mungkin tidak terlihat.. Perbercakan opak dapat terlihat dengan adanya kontusio paru (seringkali
tidak ada pada foto awal).
Toraks
Floil chest kanan.
Flail chest kiri.
I
Radiologi Emergensi
lnhatasi benda asing
KanKeristik. Biasanya pada anak-anak.
. Merupakan keadaan emergensi karena benda tersebut dapat menyebabkan
obstruki jalan nafas total.
Gambaran klinis
Spektrum luas mulai dari yang berat jika terdapat obstruksi total(distress, agitasi dan tersedak yang mengarah ke penurunan kesadaran
sampai kematian) atau yang ringan (asimptomatis atau batuk-batuk
ringan saja).
Auskultasi rongga dada bisa normal. Mengi monofonik karakteristikuntuk obstruki saluran pernafasan besar. Waspada terhadap hilangnya
suara pemafasan yang lokal.
Gambaran radiologi. Benda asing yang radio-opak dapat terlihat atau tidak terlihat.
. Cari tanda-tanda sekunder seperti penurunan volume, kolaps segmental,
konsolidasi atau hiperinflasi jika benda asing berperan seperti katup.
97
Efek batl valve akibat inhatasi benda asing. Air tropping tampak lebihjetas pada Pemeriksaan ekPirasi.
Be
Kara
Cal
a
a
Ga
a
I
a
Radiologi Emergensi
Benda asing Yang tertetan
Karakteristik.Bendaasingyangtertelancenderunguntuktersangkutpadalokasi
penyempitan anafomis. lni adalah pada lokasi setinggi krikofaringeus,
setinggi.arkusaortadanbronkusutamakiri,sertapadaperbatasangastroesofageal.
. pada anak-anak, krikofaringeus merupakan tempat yang paling sering
untuk teriadi impaksi. setJah melewati bagian ini, benda cenderung
turuntanPahalangan'lmpaksidistaldarilokasiiniharusdicurigaiadanya penyempitan yang Patologis seperti striktur'
. Pada orang dewasa, penelanan benda asing bisa teiadi -secara
sengaia,
kecelakaan- (tulang ikan atau ayam) atau sebagai akibat Penurunan
refleks tersedak.
. Komplikasi berasal dari trauma langsung oleh benda asing, nekrosis
akibat penekanan atau saat pengangkatan'
Gambamn ktinisr Perasaan adanya benda asing.
. Manifestasi yang sesuai dengan komplikasi, e.g. perforasi esofagus.
Gambann radiologi
. Radiografi jaringan lunak leher proyeksi lateral dapat memperlihatkan
benda asing Yang radio-oPak'
. Bengkak jaringan lunak dapat merupakan satu-satunya indikator adanya
benda asing Yang radiolusen.
.Kontrasyanglarutairdapatmemperlihatkanbendaasingintralumenatau menggambarkan komPlikasi'
99
Tulang ikan (panah) yangtersangkut di hipofaring
anterior dari C6.
Koin metal yang tertelanterdapat di mediastinum
supenor.
a
a
G
a
a
a
Ga
a
a
T,' AP ER€erF*fiTEEl F
Gambaran radiologi
Foto torak tegak lebih sensitif dibandingkan foto berbaring.
Penumpulan sudut kostofrenikus-terlihat pada volume darah tz5occ.
Opasifikasi yang menyeluruh pada hemitoraks terlihat pada fotoberbaring.
Radiologi Emergensi
Hemotoraks
KaraKeristik. Akumulasi darah dalam rongga pleura setelah trauma tumpul atau
penetrasi.
o Biasanya berasosiasi dengan pneumotorak dan cedera ekstratorakal lain.
. Perdarahan biasanya lebih sering berasal dari parenkima paru, danseringkali sembuh sendiri.
. Pembuluh darah interkosta dan mamaria intema lebih sering terkenadaripada pembuluh darah hilus atau pembuluh darah besar.
Gambaran klinis. Bergantung pada jumlah kehilangan dar,ah.
. Berbagai derajat syok hipovolemik.
. Suara pemafasan - berkurang atau hilang dan/atau redup pada perkusi.
101
a
a
a
102 Toraks
AOpasifikasi hemitoraks kiri akibat hemotoraks.
G
a
tllc
a
K
Radiologi Emergensi I lOl
Perforasi / ruptur esofagus
Karakteristiko Secara klasi( kasus ditemukan setelah muntah-muntah hebat (Boerhoave
syndrome).. Penyebab yang lebih umum meliputi - trauma iatrogenik, trauma
tumpul/penetrasi, cedera kimiawi, per.forasi akibat benda asing, rupturspontan dan kerusakan pasca-operasi.
. Esofagus tidak memiliki penutup serosa, maka perforasi langsungmenembus ke mediastinum.
. Perforasi esofagus bagian atas/servikal berhubungan dengan retrofaring.
. Perforasi esofagus bagian bawah/tengah cenderung masuk langsungke mediastinum.
0 Reaki peradangan menyebabkan kontaminasi rongga pleura. Halini difasilitasi oleh tekanan negatif pleura.
Gambaran klinis. Nyeri retrosternal umum. Hal ini diperparah dengan menelan atau
gerakan menunduk. Radiasi ke regio inter-skapula. Nyeri biasanyaprogresif dan dapat terlokalisir seiring waktu.
. Tanda-tanda jarang, biasanya lambat muncul, dan berhubungandengan udara di mediastinum dan kontaminasi pleura. Tanda-tanda inimencakup emfisema subkutan dan suara gemerisik pada auskulatasijantung yang dikenal dengan Homman,s.crunch.
o Tanda lain yang sekunder akibat hidrotoraks atau empiema dapat
o Pneumomediastinum spontan dapat menyerupai rupturesofagus, namunini cenderung terjadi pada kelompok usia yang muda dan seringkalisetelah manuver valsalva yang ekstrim.
. Seiring dengan proses inflamasi yang terus berlangsung, kondisipasien akan terus menurun dengan tanda-tanda sepsis dan kolapskardiopulmonal.
Gambaran radiologir Foto polos toraks: Tanda-tanda klasik adalah emfisema subkutan,
pneumomediastinum, efusi pleura kiri, hidropneumotoraks dan pelebaranmediastinum.
. Tulang servikal: Proyeksi lateral dapat memperlihatkan udara retrofaring.r Efusi pleura, infiltrat pulmonal dan true mediostinal air-fluid level
biasanya tidak terlihat pada pneumomediastinum spontan.. Pemeriksaan dengan kontras yang larut air bermanfaat untuk
menggambarkan perforasi. Jika tidak terdapat perforasi, borium meolakan memperlihatkan detil mukosa yang lebih baik. pemeriksaan inidapat diulang.
Toraks
Ruptur esofagus. Udara tertihat membatasi sisi kanan mediastinum
(mata panah).
lni merupakan gambaran inversi dari kontras tarut air yang diminum.Gambar ini memperlihatkan kebocoran kontras (panah) dari .l/3 distat
esofagus.
G
a
Ga
Dap
a
a
a
a
a
a
a
104
a
a
Radiologi Emergensi
Pneumonia
Karakteristik. lnsidensi sedang meningkat - akibat populasi yang semakin tua dan
peningkatan prevalensi imunosupresi.. Tipe:
0 Community acquired: Streptococcus (>6o%), Haemophilus, Mycoplasmo,
- Legionello dan Chlamydio. Secara umum mortalitas rendah kecualipada pasien yang memerlukan perawatan.
0 Hospital acquired: lnfeksi bakteri gram negatif. Mortalitas lebihtinggi dibandingkan dengan community acquired pneumonia. Faktorko-morbid juga penting.
. Virulensi dan jumlah organisme, faktor host, dan pemberian terapidini berkontribusi pada hasil akhir.
e Pneumonia harus selalu dipikirkan pada orang tua, orang denganimunodefisiensi dan orang demam dengan penyebab yang tidak diketahui.
Gambaran klinis. Batuk produktif, dispnea, nyeri pleuritik, mialgia dan hemoptisis dapat
terjadi.. Pada pasien dengan imunosupresi, Pneumocystis bisa terjadi dengan
hipoksia berat.. Pasien muda biasanya datang dengan gejala yang samar-samar seperti
nyeri kepala, nyeri abdomen, atau bahkan diare. Konfusi mungkinmerupakan satu-satunya gejala pada orang tua.
. Pada pemerikaan dapat ditemukan krepitasi inspirasi yang kasar. Nafasbronkial dengan perkusi yang redup terdapat pada <25%.
. Peftanda prognosis yang buruk mencakup - usia >6o tahun, respirasi>3o x/menit, hipotensi, konfusi akut, urea'>7mmol/L dan jumlah lekosityang rendah atau tinggi.
Gambaran radiologi
Dapat tertinggal dari onset klinis dan dapat menetap setelah sembuh!r Pneumonia lobaris: Opasifikasi dari sebuah lobus, biasanyaStreptococcus.
Gambaran air bronchogram dapat terlihat.. TB primer: Adenopati paratrakea kanan (4o%) dan hilus kanan (6o%)
dengan konsolidasi di lapang paru bawah atau tengah.. TB pasca-primer: Bercak lunak di apek yang dapat disertai kavitasi.. Pneumonia lobus media kanan: Batas jantung kanan menghilang.. Pneumonia lobus inferior kanan: Batas diafragma yang menghilang.r Pneumonia segmen lingula: Batas jantung kiri menghilang.o Pneumonia lobus inferior kiri: Batas diafragma kiri menghilang.
105
106 Toraks
Pneumoniatobusmediakanan.Bataskananjantungtidakjetas.Padaproyeksi
laterat, opasifikasi tobus media kanan tertihai antara fisura horisontal dan fisura
obtik.
Pneumonia lobus inferior kanan. Rongga retrokardiak dan retrosterna[ pada
t "aauun
normat, harus memitiki densitas yang sama. Namun, terdaPat
perbercakan di tapang p"d;;;;h k;nan yang tertihat juga di rongga retrokardiak
akibat konsotidasi.
Radiologi Emergensi
Pneumonia lobaris lobussuperior kiri: perhatikanbahwa diafragma kiritertihat yang menunjukkanbahwa [okasi bukan di tobus
inferior. Pada proyeksiIaterat, opasitas Yangekstensif tertihat di anteriordari fisura obtik di [obus
supenor.
PneumotoraK
KaraKeristik. Akumulasi udara dalam rongga pleura.
. Merupakan komplikasi umum dari trauma torak (t5-4o%)'
. Dibagi menjadi tiga kdtegori:
0 sederhana: Tidak terdapat hubungan dengan udara luar atau
mediastinum. Tidak terdapat Pergeseran garis tengah'
0Komunikans:Berhubungandengandefekpadadindingdada.0 rension: Akumulasi udara progresif dengan tekanan dalam rongga
pleural yang menyebabkan pergeseran mediastinum dengan
kompresi paru kontralateral dan pembuluh darah besar'.
Gambaran klinis. Nyeri dada dan sesak.
. Spektrum bervariasi dari yang sangat berat dengan sianosis dan
takipnea sampai yang relatif asimptomatik'
. Tanda dan gejala tidak selalu harus berkorelasi dengan derajat kolaps
paru. Tanda-tanda tension pneumothorax"
0 Takikardia
0 Distensi v. iugularis0 Tidak terdenganr suara pernafasan
0 Hiperresonan Pada Perkusi
0 Pergeseran trakea dan iantung meniauhi sisi yang terkena
0 Kondisi pasien dapat sangat buruk dengan tanda-tanda gangguan
iantung Paru.
Gambaran radiologi. Batas pleura viseral terlihat.. Kehilangan volume pada sisiyang terkena (e.g. hemidiafragma meninggi)'
. Pleural viseral memiliki kurva konveks yang membedakannya dari bula
atau kista di Paru.. corakan bronkovaskular tidak terlihat di distal dari pleura viseral.
. pneumotoraks minimal dapat tidak terlihat pada pemeriksaan inspirasi
standar. Pemeriksaan saat ekpirasi dapat bermanfaat'
. Tension: lni merupakan diagnosis klinis dan bukan diagnosis radiologi'
Pergeseran mediastinum ke sisi yang berlawanan dapat terlihat. Deep
sulcls sign merupakan sutkus kostofrenikus yang tertekan ke bawah
dengan gambaran lusensi pada sulkus tersebut. Deep sulcus sign terlihat
pada proyeksi suPine.
d
,)
Radiologi Emergensi
Pneumotorak ringan: batasjantung kanan tertihat jetas(panah) tanpa corakan paruperifer. Tidak terdapatpergeseran mediastinum.
Iotrogenic tensionpneumotordx.Pneumotorak ini sekunderakibat tekanan tinggiintratorakal yang terbentukselama ventilasi danmengakibatkan rupturdari bleb pleura. Terdapatpergeseran mediastinumyang progresif ke kanan
Traumotic tensionpneumothorax. Frakturcosta sebetah kanan danpneumotoraks denganpergeseran mediastinum kekiri.
109
Pneumotoraks minimal harus diperhatikan secara tetiti seperti yang
tampak pada gambar ini. Pneumotoraks terdapat di hemitoraks kanan
I
Radiologi Emergensi
Deep sulcus sign (panahkosong hitam). Sutkussebetah kanan jauh lebihrendah dari sulkus sebelahkiri (panah putih). Garispteura viseraI ter[ihat(panah kosong putih). Trakeadan jantung tergeser kekanan (panah hitam).
Butta dapat dikelirukandengan pneumotoraks.Dinding butta berbentukkonkaf (panah kosong putih).Dinding bu[[a yang lain jugaterlihat (panah putih).
111
Fraktur costa/sternum
Karakteristik. Biasanya setelah trauma langsung. Dapat bersifat patologis'
. Curiga pada nyeri yang terlokalisir dan nyeri tekan yang semakin nyeri
jika inspirasi dalam atau batuk.
. Pikirkan cedera yang dapat menyertai:
0 Fraktur klavikula, costa ke-t dan ke-z mengindikasikan akibat
kekuatanyangbesar,seringkalidisertaicederapembuluhdarahbesar, trakeo-bronkial atau medulla spinalis'
0 Dislokasi sterno-klavikula, posterior (lebih iarang) berhubungan
dengan peningkatan risiko kerusakan organ dalam'
0 cedera stemum dapat berhubungan dengan kontusio miokardium.
0 Dengan fraktur costa bagian bawah, cedera organ dalam abdomen,
seperti hati, limpa atau ginial dapat terjadi'
Gambamn klinis
. Seringkali berhubungan dengan komplikasi dari cedera yang menyertai,
e.g. disritmia kordis atau ruptur limpa.
Gambaran radiologi
Foto polos toraks atau lateral sternal view dilakukan untuk menilai
komplikasi maupun mengidentifikasi fraktur yang mendasari'
Tanda-tanda komplikasi sekunder dapat terlihat - pneumotoraks,
hemotorak, kontusio Paru, dll.
Radiologi Emergensi
Fraktur sternum.
Fraktur costa pertama kiri. Cedera ini memerlukan gaya yang besar dan
berhubungan dengan insidensi cedera neurovaskular yang tinggi, terutamavena subktavia.
113
f+
Abdomen1'
I
Radiologi Emergensi
116
119
122
125
128
136
138
14143
14155
158
160
162
1U168
115
Aneurisma aorta aMominatis
Appendisitis
lntussusepsi
Kotitis iskemik
lteus
" lteus [oka[
lleus paratitik
Iteus obstiuki tetak rendah
lteus obstruki [etak tinggi
Felforasi
AcitesNef rolitiasis / u reterotitiasis
Votwtus sigmoid
lvlegakoton tokik (kotitis fulminan)Trauma tumpul abdomen
Trauma penetrasi abdomen
- r:3men
Aneurisma aorta abdominatis
Karakteristik
' Didefinisikan sebagai dilatasi lokal yang permanen dari suatu arteriyang mengenai semua lapisan dinding pembuluh darah.
' Dapat terjadi pada aorta bagian apapun tetapi paling sering terjadipada aorta di bawah a. renalis.
o Aorta berukuran lebih besar pada pria dan membesar seiring pertambahanusia. Diameter aorta >jcm merupakan suatu abnormalitas.
o Dapat diakibatkan oleh penyebab yang spesifik seperti trauma, infekiatau inflamasi. Penyebab yang paling sering adalah aterosklerosis.
' Jarang terjadi sebelum usia 5o tahun. Biasanya terdapat pada priausia lanjut.
. Membesar rata-rata o,2-or5cm per tahun
' Risiko ruptur meningkat sesuai peningkatan ukuran aneurisma.
Gambaran klinis. Kebanyakan aneurisma ditemukan secara tidak sengaja.e Dapat timbul secara sekunder akibat fenomena emboli, simptomatik
dari penekanan struktur yang berdekatan atau secara klasik timbuldengan ruptur.
Ruptur klasik muncul dengan trias gejala: nyeri (seringkali nyeripunggung), massa yang pulsatil dan hipotensi. Hati_hati ,kdrlna pasienbisa saja tidak memiliki salah satu gejala tersebut! :
Durasi terjadinya gejala seringkali bervariasi dengan beberapa telahmemiliki gejala berminggu-minggu.
Kebanyakan ruptur terjadi ke dalam retroperitoneum, namun terkadangtimbul sebagai fistula ke dalam usus yang berdekatan atau ke v. cava.
Gambaran radiologi
ultrasonografi dapat menentukan ukuran dengan tepat. Dalam menilairuptur, kemampuannya terbatas.
Cf akurat dalam menilai ruptur aneurisma dan juga struktur yangberdekatan.
Cf juga diperlukan dalam perencanaan operasi elektif.
Radiologi Emergensi 117
Aneurisma aorta abdoririnatis (panah)
€
.f
118
Katsifi kasi pada dindinglateral kiri dari aneurisma
aorta (mata panah).
)Ruptur aneurisma
aorta. Mata panahmemperlihatkan
penembusan pada dindinganeurisma (A), dengan
perdarahan retroperitoneaIyang ekstensif (H).
Radiologi Emergensi
Appendisitis
Karakteristik. Relatif sering terjadi pada kelompok usia 5-zo tahun.
o Etiologi masih tidak diketahui. Mungkin berhubungan dengan obstrukiIuminal, baik oleh kelainan intraluminal maupun mural.
. Proses inflamasi biasanya mengakibatkan peritonitis lokal. Komplikasi
berupa pembentukan abses dan peritonitis difus.
. Hati-hati pada pasien lansia karena appendisitis dapat luput daridiagnosis.
Gambaran klinis. Keluhan klasik berupa riwayat nyeri di abdomen tengah yang kemudian
pindah ke fossa iliaka kanan (titik mcaurney).
. Demam, malaise, nausea dan anoreksia merupakan keluhan yang sering.
. Gejala atipikal seperti disuria, frekuensi, kembung dan diare dapat terjadi.
. Pada pemeriksaan, kebanyakan disertai nyeri tekan lokal pada titikMcBurney yang disertai defence muscular. Nyeri lepas pada titik McBurneyjuga merupakan tanda adanya inflamasi lokal di peritoneum.
. Nyeri abdomen kanan bawah pada palpasi di daerah kuadran kiribawah yang disebut sebagai Rovsing's sign.
. Nyeri pada ekstensi pasif panggul kanan merupakan tanda yangtidak spesifik.
119
Gambaran radiologi
Foto polos abdomen: Cari kalsifikasi appendikolit pada kuadran kananbawah. lndikator lain termasuk udara bebas, ileus usus kecil, udaraektraluminal, penebalan dinding caecum; hilangnya pelvis fat plones
di sekitar vesika urinaria menunjukkan cairan bebas di dalam pelvis;
hilangnya preperitonealfat; distorsi garis psoas dan tanda cut-off padapola udara yang nornal di fleksura hepatika akibat spasme kolon.
Ultrasonogrofi: Gambaran yang menyokong mencakup appendikolit yangmenyumbat - ujung buntu yang non-peristalti( struktur tubular non-
compressible, dan vaskulatur yang jelas pada meso-appendik; ketebalandinding harus <2mm pada appendiks yang normal atau berdiametertotal <6mm.
CT: Pemeriksaan yang sensitif dan spesifik. Tidak rutin dilakukanmengingat dosis radiasi yang ditimbulkan. Distensi luminal dengandinding yang makin menebal dengan atau tanpa appendikolit. lnflamasilokal terlihat sebagai goresan linear pada lemak yang berdekatan.Abses juga dapat ditemukan.
120 Abdomen
Pemeriksaan dengan kontras: Terkadang terlihat secara kebetulan.Dicurigai jika tidak terdapat pengisian atau terdapat edema mukosalokal pada ujung caecum.
Saat ini diagnosis appendisitis banyak ditunjang oleh USG atau CT scan.Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangannya. USG merupakanpemeriksaan yang bersifat operator dependent. CT merupakan altematifyang hasilnya tidak terlalu bergantung pada operator, namun efeksamping radiasi membatasi penggunaannya terutama pada ibu hamildan anak-anak.
Appendikotit terkatsifikasi yang besar (mata panah).
-
Radiologi Emergensi 121
Gambaran appendisitis pada USG.
Appendisitis pada pemeriksaan CT scan.
122 Abdomen
lntussusepsi
KaraKeristik. Tefadiketika segmen usus prolaps ke dalam lumen usus yang berdekatan.
Bagian usus yang prolaps dinamakan intussuseptum, sedangkan bagian
usus yang menerima intussusePtum dinamakan intussusipien.
. Dianggap sebagai penyakit pediatrik, tetapi dapat juga terjadi pada
orang dewasa.
. Penyebab tersering dari obstruksi usus pada anak-anak dan bayi (3
bulan-5 tahun). Jarang terjadi di bawah usia t bulan.
. Terjadi pada t dari zooo kejadian pada usia di bawah t5 tahun.
. lnsidensi meningkat pada saudara penderita.
. KuranBdarito%anakyangmemilikilesiyangdapatmenjadiintussusePtum,seperti divertikulum Meckel atau hiperplasia limfoid.
. Pada pasien dewasa, ujung yang menjadi intussuseptum lebih banyak
ditemukan (selang nasogastrik, benda asing, tumor, dll.).
Gambaran klinis. Nyeri abdomen kolik yang berat dan disertai muntah.
. Anak-anak seringkali menarik lutut mereka ke atas sampai dada.
Keadaan mereka bisa sangat letargik. Di antara dua sgrangan, anak
. Pada kasus klasi( massa berbentuk sosis dapat teraba di abdomen dan
buang air besar pasien menyerupai kismis merah (red currd+t stool).
Gambaran radiologi:
Foto polos abdomen: pada foto polos dapat ditemukan massa iaringanlunak, terkadang dengan bukti adanya obstruksi usus proksimal.
Pemeriksaan kontras akan memperlihatkan gambaran coiled-spring(barium yang terperangkap antara intussuseptum dengan intussusipien.
Penyempitan yang menyerupai paruh burung (beaklike narrowing)dapat terlihat pada pemeriksaan antegrade.
US adalah standar baku emas dan memiliki sensitivitas hampir too%.
Tanda-tanda meliputi gambaran target atau bull's eye pada sconning
transversal. Gambaran sa ndwich dapat terlihat pada scanning longitudinal.Colour Doppler dapat digunakan untuk menilai suplai pembuluh darah.
CT: Adanya gambaran cincin konsentris yang multiple bersifat diagnostik.
r
Radiologi Emergensi
ADua contoh intussusepsi yang terlihat sebagai massa jaringan lunak.
Gambaran coiled spring pada pemeriksaan dengan kontras.
123
I ^_"*
AGambaran intussusepsi Pada USG.
K
1'
a
a
a
o
a
G€
a
a
Cra
a
Potongan aksiat dari intussusepsi jejunum. Perhatikan obstruksi pada
bagian Proksimal usus kecit'
r
Radiologi Emergensi
Kotitis iskemfk
Karakteristik. Kolitis iskemik merupakan peradangan pada dinding kolon akibat
penurunan perfusi ke kolon.. Lebih dan 9o% kasus timbul pada usia lanjut.. Walaupun pembuluh darah mesenterikus mayor biasanya paten, penurunan
aliran darah pada daerah yang diperdarahi oleh a. mesenterikus inferiormenyebabkan iskemia pada mukosa dan submukosa.
. Dapat dicetuskan oleh bermacam-macam sebab termasuk obstruksiusus, emboli atau trombosis. Syok dan penyakit jantung kongestifdapat juga menyebabkan iskemia.
. Merupakan komplikasi yang dapat terjadi saat operasi perbaikananeurisma.
. Dapat juga teriadi akibat obat-obat vasokonstriktor, sepefti kokain.
. Cenderung terjadi pada kolon sebelah kiri, dengan flekura lienalis dansigmoid sebagai area yang paling sering terkena. Rektum biasanyalebih jarang terlibat.
Gambaran klinis. Gambaran klasik adalah nyeri abdomen bawah yang diikuti diare
berdarah.. Ada tiga subgrup;
0 Congrenous: Suplai pembuluh darah terputus seluruhnya yangmenyebabkan infark transmural. Perforasi dan peritonitis dapatterjadi.
0 Stricturing: Suplai pembuluh darah yang terganggu menyebabkaniskemia mukosa dan submukosa. Ulserasi teriadi dengan penyembuh-an melalui fibrosis yang mengakibatkan stenosis.
0 Transient: Gangguan pembuluh darah yang reversibel mengakibatkankerusakan mukosa yang diikuti dengan regenerasi.
125
Gambaran radiologiFoto polos abdomen: Foto polos biasanya normal. Cambaran marginalthumb printing pada sisimesenterik mungkin terlihat yang berhubungandengan peradangan lemak perikolon. Kolitis iskemik dapat memilikigambaran udara intramural atau dalam vena porta (portol venous gas).
Borium enemo akan memperlihatkan mucosal thumb printing yangberhubungan dengan perdarahan submukosal dan edema. Lipatanmukosa yang edema diperlihatkan sebagai lipatan transversal. Ulserasidangkal dapat terlihat tapi ulserasi dalam adalah petanda yang lanjut.Cf dapat memperlihatkan penebalan dari segmen yang terkena. Bekuandarah dalam pembuluh darah mesenterika kadang-kadang terlihat. Udaradalam dinding usus atau dalam sistem vena merupakan petanda lanjut.Ultrasonografi dapat memperlihatkan penebalan dinding, namun penilaianpembuluh darah dengan pemeriksaan Doppler biasanya terbatas.
hlucosol thumb printing pada kotitis iskemik
Usus besar yang mengalamiperforasi nekrotik. Udaratertihat dalam v. porta.
Udara terlihat datam dindingusus: gambaran CT untukiskemia [anjut.
lteus
lleus dapat dibagi meniadi dua, yaitu ileus fungsional dan ileus
obstruksi (mekanik).
lleus fungsional merupakan keadaan di mana usus kehilangan
kemampuannyauntukperistaltissehinggamenyebabkanobstruksiyang bersifat fungsional.
Pada ileus obstruksi, terdapat struktur yang secara fisik menyebabkan
obstruki baik intraluminal ataupun ekstraluminal'
lleus fungsional dibagi menjadi dua lagi, yaitu ileus lokal (sentinel loop)
dan ileus generalisata (ileus paralitik). Pada ileus lokal iuga terdapat
paralitik pa'da sebagian usus, namun istilah ileus paralitik lebih sering
digunakan untuk ileus fungsional yang bersifat generalisata.
lleus obstruksi dibagi dua meniadi ileus obstruksi letak tinggi (usus
halus) dan ileus obsiruksi letak rendah (kolon). Hal ini dibedakan dari
letak obstruksi apakah di distal atau proksimal dari valvula Bauhini
(valvula ileosekal).
Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk membedakan lenis-ienis ileus
tersebui dan membedakannya dari gambaran normal secara radiologi
adalah:
0 Ada tidaknya udara di rektum atau kolon sigmoid'
o Rektum dan kolon sigmoid pada keadaan normal hampir selalu
mengandung udara.
o Pada ileus obstruksi, gerakan peristaltik tidak'terganggu pada
awalnya bahkan meningkat.. Hal ini menyebabkan udara di distal dari obstruksi akan
terdorong keluar, sehingga gambaran udara di rektum dan
kolon sigmoid akan menghilang.
o Pada ileus paraliti( udara di rektum dan kolon sigmoid masih
tetap ada.
0 Ada tidaknya dilatasi usus halus.
. Usus halus normal berukuran kurang dari z,5cm'
. Usus halus yang dilatasi biasanya berukuran antara 3-5cm'
o pada keadaan normal, bisa terdapat sejumlah kecil udara
sekitar dua samPai tiga looP.
o Usus halus memiliki valvula conniventes yang melintasi usus
secara komPli .
1
Radiologi Emergensi
Ada tidaknya dilatasi kolon.. Kolon noffnal berukuran kurang dari 6cm.. Diameter sekum dapat lebih besar namun jika lebih dari 9cm
dianggap abnormal.c Kolon memiliki gambaran haustra yang tidak melintas usus
secara komplit.
Seimbang tidaknya dilatasi pada usus halus dan kolon.o lleus paralitik biasanya terdapat dilatasi yang seimbang pada
usus halus dan kolon.. Ileus obstruki ditandai oleh dilatasi yang tidak seimbang. tleus
letak tinggi ditandai dengan dilatasi usus halus saja. tleus letakrendah ditandai dengan dilatasi kolon dan usus halus
Ada tidaknya penebalan dinding usus.o lleus ditandai dengan adanya penebalan dinding usus.o Jika hanya terdapat distensi usus, tanpa ada penebalan dinding
usus, maka disebut meteorismus/aerofagia.o Distensi usus pada meteorismus juga tidak melebihi diameter
normal.I lstilah dilatasi digunakan jika usus membesar lebih dari ukuran
normal dan istilah distensi digunakan jika terdapat udara yangberlebih dalam usus, namun ukurannya masih dalam batasnormal.
Ada tidaknya air fluid level pada foto tegak atau dekubitus lateral.o Pada usus halus normal bisa terdapat air fluid level sebanyak
dua sampai tiga loop.. Kolon biasanya tidak memiliki oir fluid level atau hanya sedikit
pada keadaan obstruksi, oleh.karena cairan diabsorbsi di kolon.c Air fluid level pada ileus ob3truktif terlihat pendek-pendek,
sedangkan pada ileus paralitik akan terlihat memanjang. Hal inidiakibatkan masih adanya kontraki usus pada ileus obstruki.
Lokasi usus yang dilatasi.o Usus halus terdistribusi di bagian sentral.. Kolon terdistribusi di bagian perifer.
Ada tidaknya feses.. Adanya feses merupakan petunjuk bahwa usus yang
mengandungnya adalah kolon.. Feses memiliki gambaran gelembung udara kecil dan multipel.
129
130 Abdomen
Terkadang terdapat kesulitan dalam membedakan gambaran-gambaran
tersebut, hal ini disebabkan karena:
0
0
Waktu merupakan faktor yang seringkali dilupakan saat menilai
suatu foto. Perlu waktu yang cukup untuk suatu ileus obstruksi
mengosongkan udara di bagian distal. Hal ini menyebabkan ileus
obstruksi dapat menyerupai ileus paralitik
Katup ileosekal yang tidak kompeten. Hal ini menyebabkan ileus
obstruksi letak rendah memiliki gambaran udara di usus halus
sehingga bisa menyerupai gambaran ileus paralitik.
lleus obstruksi yang bersifat parsial.
lleum bagian distal yang dilatasi dapat menyerupai gambaran
udara di rektum atau kolon sigmoid. Valvula conniventes pada
ileum bagian distal terletak lebih berjauhan dan pada keadaan
edema dapat menebal sehingga menyeruPai gambaran kolon.
Lokasi ileum bagian distal juga terletak di abdomen tengah bawah
yang merupakan lokasi rektum dan kolon sigmoid. Haustra iugaterkadang memberikan gambaran lipatan yang memintas usus
secara komplit sehingga menyerupai gambaran valvula conniventes.
Radiologi Emergensi 131
Valvu[a conniventes.
AHaustra
132 | Abdomen
^.Meteorismus atau aerofagia. Udara di rektum tertihat juga'(panah).
'.4
,fl
Radiologi Emergensi 133
Air fluid level pada ileus obstruksi
Air fluid level pada ileus paralitik.
Lokasi koton yang terletak di perifer. Gambaran usus halus pada foto
normal ini tidak tertihat.
Radiologi Emergensi
Gambaran feses pada kolon.
136 Abdomen
l[eus [oka[
lGrakteristik. Disebabkan oleh iritasi lokal seperti peradangan di sekitar usus
(biasanya usus halus).
. Sekum terkadang dapat juga mengalami ileus lokal seperti pada
appendisitis.
. lritasi ini menyebabkan usus kehilangan fungsi peristaltik dan berdilatasi'
. Oleh karena ileus lokal tidak mengakibatkan hambatan seperti obstruksi,
maka udara dapat tetap melewati lokasi ileus lokal.
Gambaran klinis. Sesuai dengan penyakit yang mendasarinya.
Gambaran radiologi. Terdapat satu atau dua loop usus yang secara persiSten berdilatasi.
. Persisten berarti loop usus yang sama tetap berdilaiasi pada berbagai
proyeksi (berbaring, tegak, telungkup) atau tetap'berdilatasi pada
pemerikaan serial.
. Dilatasi usus halus pada ileus fungsional biasanya tidak sebesar dilatasi
pada ileus obstruksi.
, Air fluid level dapat terlihat pada ileus lokal.
. Cambaran udara biasanya terlihat di rektum atau kolon sigmoid.
Ha[ yang dapat menyulitkan diagnosisIleus lokal dapat menyerupai ileus obstruksi dini (mengalami gejala
selama t-z hari), ketika terdapat beberapa loop usus yang berdilatasi,
namun udara belum dikeluarkan dari kolon.
Pasien yang telah mengalami geiala obstruki selama seminggu atau
lebih biasanya tidak lagi memperlihatkan gambaran ileus obstruksi dini.
Ceiala klinis dan pemeriksaan penuniang lain (laboratorium) akan
membantu membedakan kedua kelainan ini.
Radiologi Emergensi
lteus [oka[ atau sentinel loop.
Iteus tokat akibat pankreatitis akut. Gamiaran ileus tokat tertihat secara persistenpada posisi berbaring (kiri) dan posisi tetungkup (kanan).
138 Abdomen
lteus paralitik
Karakteristik. Pada ileus paralitik, seluruh usus menjadi aperistaltik atau hipoperistaltik.
. lleus paralitik biasanya teriadi setelah pembedahan di rongga abdomenatau pelvis.
. cangguan elektrolit khususnya hipokalemia juga sering menyebabkan
ileus paralitik.
. Penyebab ileus paralitik lain adalah peritonitis, iskemia mesenterika,
kolik ureter, perdarahan retroperitoneal, infark miokardium akut, cedera
medulla spinalis, hipotiroid, hiperkalsemia, diabetes, dan obat-obatanseperti atropin, glukagon, morfin, barbiturat, dan phenothiazine.
Gambaran kliniso Kembung.
. Nyeri perut.
. Mual dan muntah.
. Konstipasi.
. BisinB usus menurun atau menghilang.
Gambaran radiologio Gambaran udara tampak pada seluruh usus baik usus halus maupun
kolon.
o Lambung seringkali ikut distensi.
. Air fluid level sedikit daripada ileus obstruksi. Bila ada, biasanyaberbentuk memanjang.
. Cambaran udara di rektum atau kolon sigmoid tetap ada, karenaobstruksi bersifat fungsional.
Radiologi Emergensi
Air fluid tevel yang panjang pada ileus paralitik yang tampak pada foto
tegak abdomen.
1)9
't40 Abdomen
lteus obstruki letak rendah
KaraKeristik.Lebihjarangditemukandibandingkanobstruksiususkecil..Penyebabpalingseringdariobstruksimekanikadalahkeganasan.
Biasanya terdapat di distal dari kolon desenden'
. Penyebab lain meliputi hernia, volvulus, intussusepsi, divertikulitis,
iskemia atau kolitis yang diinduki radiasi'
. Obstruksi lebih sering terjadi pada orang lanjut usia'
. Jika katup ileosekal berfungsi bai( teriadi obstruksi Putaran tertutup
yangmenyebabkangrngg,,nperfusidaniskemia'Perforasiteriadijika obstruksi tidak membaik'
Gambaran ktinis
.NyerikramabdominalbawahbiasanyaberkembangSecaradiam-diamdan disertai gejala konstiPasi'
.Distensiabdomentampaklebihnyatadibandingkandenganobstrukiusushalus.Muntah-muntahmerupakangejalalanjutandariobstruksiusus besar dan teriadi bila katup ileosekal inkompeten'
. Nyeri lokal dengan tanda-tanda peritonitis mengesankan adanya iskemia
aiau per{o.asi. Sekum merupakan daerah paling sering untuk teriadi
perforasi.
Gambaran radiologi I
. Foto polos abdomen: Foto polos abdomen seringkali diagnostik. Usus
besar akan terlihat berdilatasi di perifer (gambaran picture frame). Perlu
dicatatbahwapolahaustratidakmelintasiseluruhpenampangkolon.Hal ini berbeda dengan valvula conniventes di usus halus'
. Lengkungan usus halus yang berdilatasi terlihat pada keadaan katup
ileosekal Yang inkomPeten.
. Distensi sekum >8cm meningkatkan kemungkinan teriadinya perforasi
sekum.
. cambaran air fluid level biasanya sedikit, karena kolon berfungsi untuk
mereabsorbsi cairan.
.Tidakterdapatgambaranudaradirektumjikaobstruksisudahberlangsung cukuP lama.
. Foto toraks tegak atau foto loterol dekubitus harus dilakukan bila
dicurigai terdaPat Perforasi.
. pemeriksaan kontras akan membantu menggambarkan lokasi obstruki'
Radiologi Emergensi
Ha[ yang dapat menyulitkan diagnosis
. Jika tekanan intrakolon meningkat cukup tinggi, maka katup ileosekal
akan terbuka (inkompeten) sehingga udara darikolon akan terdekompresike usus halus.
. Hal ini menyebabkan gambaran dilatasi kolon yang dominan yangbiasanya menyertai ileus letak rendah menjadi tidak ielas.
lteus obstruksi letak rendah. Udara di sekum masih tampak sedikit.
141
Obstruksi usus besar' Titiktransisi tertihat di daerah
kolon sigmoid.
Barium enema paaa Pasienyang sama mempertihatkan
lesi obstruksi.
Obstruksi massa jaringanlunak annutar pada koton
mid-descenden.
Radiologi Emergensi
lteus obstruki Letal< tinggt
Karakteristik. Disebut juga obstruksi dinamik karena usus berusaha untuk melewati
sumbatan fisik. Penyebabnya dibagi menjadi intraluminal (neoplasma,
intussusepsi, dan benda asing); mural (neoplasma dan striktur) atauekstrinsik (adhesi, hernia, volvulus dan neoplasma).
. Seiring waktu, mulai dari titik obstruki ke proksimal, usus halus akanberdilatasi akibat udara yang tertelan dan cairan yang secara terusmenerus diproduksi oleh lambung, pankreas, sistem bilier dan usus
halus itu sendiri.o Peristaltik akan tetap berlanjut dan bahkan meningkat sebagai usaha
untuk mengatasi obstruksi. Hal ini menyebabkan mulai dari titikobstruki ke distal, gelombang peristaltik akan mengosongkan udara
dan isi usus lainnya.. Jika obstruksi sudah berlangsung cukup lama, maka udara di rektum
dan kolon sigmoid akan menghilang.. Penyebab ileus obstruksi letak tinggi antara lain adhesi pasca
pembedahan, keganasan, hernia, ileus akibat sumbatan oleh batuempedu, intussusepsi, dan inflammatory bowel disease.
. Pseudo-obstruksi biasanya memiliki gejala dan tanda obstruki tanpaditemukan penyebab apa pun. Berhubungan dengan berbagai kondisi
medis.
Gambaran klinis (dinamik). Nyeri kram abdomen, distensi dari. muntah sering terdapat. Nyeri
sering kali terlokalisir di daerah epigastrium dan periumbilikal. Pada
obstruksi usus halus, flatus dan pasase feses biasanya tetap adakecuali pada tahap lanjut.
. Secara umum, semakin proksimal obstruksi yang terjadi, semakin cepatgambaran klinis muncul.
. Cari tanda-tanda distensi, jaringan parut, dan hemia. Pada pemeriksaanperkusi, abdomen bersifat timpanik. Pada auskultasi dapat ditemukanpeningkatan bising usus dan metallic sound.
. Nyeri tekan yang nyata mengarah pada adanya komplikasi obstruki.Tanda-tanda iskemia usus harus dicari. Strangulasi usus sulit didiagnosishanya dengan pemerikaan fisik saja.
Gambaran radiologi. Foto polos abdomen: Usus halus dibedakan dari usus besar dari
valvula conniventes yang melintasi usus secara komplit. Petunjuk lain
adalah lokasinya (sentral atau marginal). Terdapat juga lengkungan
143
144 Abdomen
yang berdilatasi pada usus yang terletak di sentral yang saling
menempel satu sama lain (step ladder appeorance) pada obstruksi
usus halus distal. Bandingkan dengan diameter lekukan usus yang
didekatnya (normal <3cm). Udara dalam kolon biasanya jarang atau
tidak ada sama sekali. Pada foto tegak, terdapat gambaran oir fluidlevel multipel (>3). Berhati-hati pada pasien dengan usus yang terisi
penuh cairan karena kasus seperti ini bisa tidak terdiagnosis. lngat
pada ileus obstruksi, terdapat ketidakseimbangan distribusi udara dan
pada ileus obstruksi letak tinggi, maka terdapat dilatasi usus halus
yang dominan. Gambaran string of beadslpearls juga menjadi petanda
adanya ileus obstruksi letak tinggi.
Pemeriksaan kontras: Enema usus halus lebih sensitif dibandingkanpemeriksaan follow through.
. cr: untuk menilai tingkat obstruksi dan ada tidaknya kelainan ekstra-
luminal.
Hal yang dapat menyulitkan diagnosis
. lleus obstruksi letak tinggi yang dini dapat menyerupai ileus lokal.
. lleus parsial (inkomplit atau intermiten) menyebabkan sebagian udara
melewati titik obstruksi sehingga memberikan gambaran udara pada
kolon. lleus obstruksi parsial didiagnosis dengan CT scan atau barium
follow-through.
Iteus tetak tinggi. Pada foto berbaring (kiri), terdapat gambaran usus hatus yang
berditatasi (panah hitam) dan tidak terdapat gambaran udara di rektum (panah
putus-putus hitam). Surgicol clips dapat terlihat juga (panah putih). Pada fototegak (kanan), dapat ditihat adanya air fluid Ievel (panah kosong hitam).
Radiologi Emergensi
Obstruksi usus halus ktasik: yolyuloe conniventes tertihat jetas.
145
Fffi
Abdomen
Gambaran usus hatus pada ileus obstruksi tetak tinggi sering juga disebut sebagai
stack of coins appearance atau coil spring appeoronce.
146
Radiologi Emergensi
AString of beads/ peorls merupakan udara yang terperangkap di antara volvulo
conniventes dan cairan. Terjadi jika cairan terdapat datam jumtah tebih banyakdibandingkan udara.
Hernia femoratis: matapanah menunjukkan lekukan yang kotaps dari usus hatus di
kanatis femoralis dengan obstruki usus hatus bagian proksimal.
147
nffi
148 Abdomen
Perforasi
Karakteristik. Perforasi hollow viscus yang mengandung udara, seperti duodenum
atau divertikulum kolon sigmoid, akan menimbulkan adanya udara
bebas intraperitoneal.
. Lokasi lain yang sering terjadi perforasi adalah appendiks pada
appendisitis akut dan kolon sebagai akibat obstruksi mekanik atau
megakolon toksik.
. Perforasi usus halus terlihat pada trauma, benda asing yang tertelandan kelainan infiltratif seperti limfoma.
. Usia pasien dan anamnesis yang lengkap dapat mengarahkan lokasiperforasi.
Gambamn klinis. Nyeri biasanya terjadi pada semua perforasi. Awalnya terlokalisir lalu
dapat menjadi menyeluruh saat terjadi peritonitis.
. Lokasi nyeri dapat menunjukkan organ yang terlibat. Nyeri abdomen
atas menunjukkan gaster atau duodenum, sementara nyeri abdomenbawah menunjukkan kolon.
. Nyeri tekan dan defons muskulor akan mengikuti pola yang sama,awalnya terlokalisir lalu menjadi menyeluruh.
. Pekak hati akan berkurang bila terdapat udara bebas antara hatidengan dinding abdominal anterior.
Bising usus akan berkurang atau tidak ada pada peritonitis difus.
Hati-hati pada pasien lanjut usia dengan gejala dan tanda yang samar-samar.
a
o
Gambaran radiologi
Foto polos toraks: Foto tegak merupakan metode yang sensitif untukmemperlihatkan udara bebas sub-diafragma. Volume udara bebas sekecil
t-z ml dapat terlihat. Hati-hati pada pasien berbaring yang diberdirikanhanya sesaat sebelum difoto tegak karena udara dapat tidak terlihat.
Foto polos abdomen: Foto lateral dekubitus (biasanya sebelah kanandi atas) dapat dilakukan bila foto tegak tidak dapat dilakukan. Udaraakan berada di tepi lateral dari hati. Ketika terdapat udara bebasdalam abdomen, usus menjadi lebih jelas terlihat dengan adanyaudara pada kedua sisi dinding usus. Ini disebut sebagai Riggler's signldouble wall sign.
Radiologi Emergensi
Volume udara yang besar akan terkumpul di tengah abdomen padaposisi pasien berbaring. Hal ini akan memberikan gambaran football sign.
Cari adanya penampakan struktur lain di intra-abdominal yang biasanyatidak terlihat. lni antara lain slip otot diafragma, ligamentum umbilikalisIateral dan medial, ligamentum falsiformis dan hati.
Kesalahan yang sering teriadi adalah gas di dalam usus yang dianggapudara bebas. Sindroma Chiloiditi memperlihatkan gas kolon diantara hatidan diafragma akibat interposisi usus (biasanya flekura hepatika darikolon). Lipatan haustra merupakan tanda yang dapat membedakannya.Lakukan foto dengan posisi dekubitus lateral kiri jika masih ragu.Pada pasien dengan sindroma Chiloiditi yang dicurigai terdapatpneumoperitoneum, pemeriksaan CT akan membantu menegakkandiagnosis.
Divertikula, hemia, abses sub-diafragma dan kelainan di toraks dapatdisalahartikan sebagai udara bebas.
Pneumoperitoneum: udara bebas dibawah kedua hemidiafragma
Pneumoperitoneum minimaI harus di[ihat secara cermat agar tidak terabaikan.Laparoskopi juga dapat mengakibatkan pneumoperitoneum minimat.
149
Gambar skematis perbandingan antara usus normal dengan Rigler's sign'
PneumoPeritoneum:mempertihatkan Rigglerb
sign (mataPanah)
Yl,4.fi:
Radiologi Emergensi
Rigler's sign dan footbollsign.
,r, I ooo",."."
)Udara datam tambung tidak
boleh diketirukan sebagaipneumoperitoneum. Udara
datam [ambung dapatdibedakan dari bentuknya
yang tebih butat, adanyaair fluid level, dan
dindingnya yang tebihteba[.
Fenomena Chilaiditi yangsering dikelirukan sebagai
pneumoperitoneum.
}}isq
L-.
Radiologi Emergensi
l.Lipatan usus yang dapat diketirukan sebagai Rigler's sign.
Rigler's sign setain ditandai dengan double wall sign juga memitiki karakteristikmembentuk gambaran segitiga dan sudut-sudut tajam di antara segmen-segmenusus (panah hitam). Hat ini tidak ditemukan pada lipatan usus y,ang menyerupai
Rigler's sign.
153
154
Ka
a
a
a
A
Gar
a
Ligamentum falsiform (panah hitam) yang tertihat padapneumoperitoneum.
a
.li
3l
i(
Gam
c)
itp
.Pk
.Cal
'Qtd.
o 7A\s
dc
.Heiut
.Tadapin
ucli
Abdomen
Radiologi Emergensi
Ascites
Karakteristik. fucites merupakan akumulasi cairan di rongga abdomen.
. Penyebab ascites terbanyak adalah sirosis (8o%).
. Penyebab lain adalah gagal jantung, bekuan darah di sistem venaporta, kanker (kolon, pankreas, lambung, payudara, limfoma, paruatau ovarium).
. Mekanisme terbentuknya ascites dapat disebabkan oleh hipertensiportal, penurunan tekanan onkotik (hipoalbuminemia), atau kombinasikeduanya.
Gambaran klinis. Dapat asimptomatik, terutama jika kurang dari too-4ooccm pada
orang dewasa.
. Penambahan ukuran lingkar perut.
. Nyeri perut, perasaan tidak nyaman dan kembung muncul ketikaascites bertambah besar.
. Sesak dapat terjadi jika ascites yang besar menekan diafragma ataujika terdapat perpindahan cairan melintasi diafragma dan menyebabkanefusi pleura.
Gambaran radiologi ),. Jika terdapat sejumlah kecil cairan bebhs di rongga peritoneum, cairan
itu akan jatuh sesuai gravitasi ke daerah pQling bawah yang manapada posisi berbaring adalah rongga pelvis.
. Pada foto polos abdomen, cairan dalam jumlah kecil dapat tidak teramatikarena densitas kandung kemih yang terisi penuh di rongga pelvis.
. Cairan dalam jumlah kecil dapat dideteksi dengan mudah oleh CT
atau USG.
. Cairan dalam jumlah besar akan memasuki rongga abdomen mulaidari sisi lateral dan menggeser kolon ke medial
. Ascites yang masuk ke rongga pelvis dapat memberikan gambarandog's ear sign atau Mickey Mouse sign.
, Hellmer's srgn yaitu pergeseran permukaan lateral dari hati ke medial,juga dapat terlihat pada ascites.
. Tanda lain adalah lemak preperitoneal terdorong ke lateral, sekumdan kolon ascenden yang tergeser ke medial, elevasi diafragma,pinggang yang mencembung, garis psoas yang tidak jelas, sentralisasiudara dalam usus.
155
156
Gambaran skematis dari ascites yang mengisi rongga petvis.
Dog's eor sign alau llickey I'Aouse sign
Radiologi Emergensi
Gambar sebetah kiri merupakan ascites dengan gambaran udara pada usus yangterdorong ke bagian sentrat. Gambar sebetah kanan merupakan gambaran mioma
uteri yang menyerupai ascites, namun dengan gambaran udara pada usus yangterdorong ke perifer.
Gambar sebetah kiri mempertihatkan Hellmert sign (panah hitam). Gambarsebelah kanan merupakan pemeriksaan tomografi konvensionaI yang
memperlihatkan Hellmer's sign dengan tebih jetas.
158 Abdomen
N efro litiasi s / u rete roti ti asi s
Karakteristik. Gangguan traktus urinarius yang paling sering.
o Lima sampai sepuluh persen dari populasi menderita batu traktusurinarius.
. Kebanyakan teriadi pada pria, biasanya pada usia 2o-5o tahun.
. Pembentukan batu bersifat familial. Kejadian berulang lebih sering
teriadi dibandingkan episode tunggal.
. Komposisi batu kebanyakan terdiri dari kalsium oksalat (merupakan
yang paling radio-opak).
Gambaran ktinis. Kolik renal secara klasik berupa nyeri kolik berat dari pinggang sampai
pangkal paha yang semakin lama semakin berat (kresendo).
. Pasien akan merasa gelisah dan teragitasi dengan nyeri yang dialami.
o Biasanya disertai mual dan muntah.
a
a
Gambaran radiologi
Foto ginjal, ureter, kandung kemih: 7o% batu akan terlihat dan 3o%
tidak terlihat. Hati-hati saat memeriksa opasitas di ujung Processustransversus, sendi ,sacroiliaka dan rongga pelvis yang dicurigai batu(bentuk ireguler). Flebolit biasanya cenderung sferis dengan daerah
sentral yang lusen. Kalsifikasi nodus limfatikus juga dapat dianggap
batu ginjal.
lntravenous pyelogram (lVP): penting sekali untuk menilai batu.
CT: pemerikaan yang sensitif dan spesifik.
Radiologi Emergensi 159
obstruksi traktus urinarius kiri yang disebabkan batu vesiko-ureter-ili kiri(matapanah ).
cr traktus urinarius yang tidak menimbutkan penyangatan. Mempertihatkan batu
yang menyumbat di .l /3 atas ureter kiri.
160 Abdomen
Votvutus sigmoid
]Grakteristik. Terjadi bila kolon sigmoid terputar yang menyebabkan obstruksi closed
loop. Vaskular dapat terganggu. Faktor predisposisi pada pasien dengan
kolon sigmoid yang redundan dan mesenterium yang sempit'
. Berhubungan dengan kejadian konstipasi kronis yang berat'
. Terjadi pada orang lanjut usia dan pada pasien dengan penyakit
psikiatri dan neurologis yang berat.
Gambaran klinis. Pasien biasanya datang terlambat dengan riwayat penyakit yang tidak
jelas. Dicurigai pada pasien lanjut usia dengan keluhan obstruksi.
. Nyeri kram abdomen bawah yang disertai distensi sering ditemukan'
r Konstipasi total dan tenesmus (akibat traki rektal)'
. Adanya riwayat kejadian serupa sebelumnya dan sering kali gejala
sembuh dengan sendirinya seiring dengan pergerakan usus'
. Waspada akan tanda-tanda sepsis yang mengindikasikar.l adanya gangren.
Perforasi iarang teriadi. -:
Gambaran radiologi. Pada foto polos abdomen, adanya lekukan usus besar yang memanjang
dari pelvis. Memberi gambaran biii kopi (coffee bean sign).
. Pemeriksaan barium dapat dilakukan selama tidak dicurigai adanya
gangren. Barium akan memberikan gambaran meruncing seperti paruh
burung.
. Pola pusaran (whirled pattern) terlihat pada CT. lni dibentuk dari
Iengkungan aferen dan eferen usus yang berputar.
Radiologi Emergensi
Votvulus sigmoid ktasik:coffee beon sign. LIF:. Leftilioc fossa.
161
Abdomen
Megakoton tokik { [tt{s
fulminan]
KaraKeristik. Biasanya terjadi akibat dari kolitis fulminan (biasanya kolitis ulseratif).
. Kolitis fulminan terjadi pada 'to% pasien dengan kolitis ulseratif. Dari
sebagian kecil ini, hanya sebagian yang berkembang menjadi megakolon
toksik.. Biasanya terjadi saat awal kedatangan pasien kolitis fulminan akut.
. Dapat dicetuskan oleh penggunaan enema, penggunaan obat antidiare
yang berlebihan atau setelah pemeriksaan dengan barium enema'
Gambaran klinis. Nyeri abdomen dengan distensi yang progresif.
. Pada pemeriksaan, terdapat nyeri tekan abdomen. Tanda-tanda sepsis
seperti demam, kaku/rigor, dan takikardia sering ditemui.
. Riwayat kolitis ulseratif yang tidak terkontrol dengan baik.
. sekitar 25% pasien dengan megakolon toksik berkembang ke arah
perforasi. lni ditandai secara klinis dengan adanya nyeri lokal yang
berkembang menjadi peritonitis difus disertai penuruhan keadaan pasien.
Gambaran radiologi t
-
. Paling baik dilihat dengan foto polos abdomen. Kolon transversum
paling sering terkena. Tanda-tanda radiografik yang sugestif adalah:
0 Kolon >8cm. Batas normal yang paling besar adalah 6cm.
0 Pseudopotip memperlihatkan pulau-pulau mukosa yang dikelilingi
daerah tanpa mukosa.
0 Pneumotosis kolon - udara dalam dinding usus akibat nekrosis.
0 Udara bebas yang disebabkan oleh perforasi. Foto lateral dekubitus
dapat membantu.
0 Hilangnya pola haustra yang normal.
. CT: Kolon yang distensi dengan dinding tipis yang nodular. Udara
intramural dan koleksi cairan.
. Kontraindikasi untuk dilakukan pemeriksaan barium enema.
Radiologi Emergensi
Megakoton tokik: pulau-pulau mukosa yang edema (matapanah) pada
inflamasi kolon tranversum.
163
154 Abdomen
Trauma tumPul abdomen
KaraKeristik. Biasanya terjadi setelah kecelakaan lalu lintas'
.Biasanyasulitdinilaikarenacederayangmelibatkanmulti-sistem'
. Cedera biasanya disebabkan oleh tiga mekanisme berikut:
(i) Peningkatan tekanan intra'abdominal: mengarah ke cedera organ
tubular.
(ii) Kompresi: organ visera tertekan antara men
dengan koluirna vertebralis' Limpa dan luka'
(iii) Shear force: Mengakibatkan cedera O i'g'terlihai pada bagian-bagian yang terfiksasi'
. Waspada pada cede.a rongga toraks bagian bawah'. sep.efti yang
ditimbulkanolehsabukpengamanyangkonvensional;iniberhubungandengan cedera Pada hati dan limPa'
.Lapbeltsdapatmenyebabkanrobekanmesenterium/ususdankontusio.Perforasi a.p.t t"l,ai akibat peningkatan yang tiba-tiba dari tekanan
Gambaran Klinis
. cejala klinis bervariasi mulai dari yang relatif ringan sampai yang berat
dengan sYok dan hiPotensi'
.Pasienseringmengeluhkannyeriyangterlokalisirmaupuntidakterlokalisir.
,Defensmuskuloryanginvoluntermenandakanadanyairitasiperitoneum.Nyeri lepas ,"nrnl,Ikfun iritasi peritoneum yang lebih pasti' Penilaian
berkalaolehpemeriksayangsamadirekomendasikanuntukmenilaiPerubahan Yang terjadi'
. Perhatikan adanya memar karakteristik yang mengesankan adanya
cedera org"n uir"'a' Jika memungkinkan' pemeriksaan tambahan
seperti intubasi nasogastrik dan [ateter urin' dapat memberikan
informasi tambahan'
Radiologi Emergensi
Trauma tumput ginjat tertutup. Tampak^Kontur ginjal kiri dan opasifikasi sisiem
terdapat skotiosis di daerah torakotumbatke sisi jejas. lteus tokat terdapat pada fle
tampak norma[.
166 Abdomen
Gambaran radiologi. FOto polOs: Adanya fraktur costa, Prosesus transversum, korpus
vertebra dan fraktur pelvis menandakan adanya cedera pada struktur
lain yang berdekatan. cairan datam rongga abdomen dapat terlihat
,"ngg"i"r struktur berongga, seperti kolon ascendens/descendens
te aiah medial. pada posisi berbaring, usus halus akan tergeser ke
sentral pada abdomen yang terisi penuh cairan. Udara bebas akan
naik dan terlihat di bawah diafragma pada foto tegak. Pada foto
berbaring, akan ditemukan udara sepanjang bagian yang menempel
dengan peritoneum, seperti ligamentum falsiform. Udara retroperitoneal
akan memperielas struktur di sekitamya seperti ginial dan duodenum.
Foto lateral dekubitus dapat membantu.
. USC: pemeriksaan yang cePat, non-invasif dan dapat diulang yang
sangat sensitif terhadap koleksi cairan (>too ml) dalam abdomen.penreriksaan difokuskan pada lekukan splenorenal, Morrison's pouch
dan kavum Douglas tdaerah parakolik sangat sensitif terhadap cairan
bebas. USG juga bermanfaat untuk menilai diafragma'
. CT: Sangat berguna dalam kasus trauma tumpul abdomen. Dapat
."ngg-rbrrkan cedera viscera dan iuga perdarahan. Dapat diperluas
untuk pemerikaan di atas dan di bawah diafragma. Lebih bermanfaat
dibandingkan USG dan DiagnosticPeritoneal Lavage (DPL) dalam menilai
cedera retroperitoneal. Dapat diulang untuk pemantauan cedera. Kurang
sensitif untuk cedera usus halus, pankreas, dan trauma pada diafragma'
, Pemeriksaan kontras: Berguna bila diduga ada perforasi esofagus,
gaster atau duodenum.
, Angiografi: Digunakan pada kasus-kasus tertentu'
I
I
Radiologi Emergensi
ATrauma tumpul ginja[. Hematoma peri-renal yang besar (H) dan perdarahan ke
peritoneum (matapanah). K:kidney.
167
a
a
Trauma penetrasi abdomen
Karakteristik. lnsidensinya terus meningkat.. Luka tusuk dan luka tembak merupakan penyebab terbanyak. Walaupun
luka tusuk merupakan 8o% dari keseluruhan cedera, kematian palingbanyak diakibatkan oleh senjata api.
Hati, limpa, usus halus, usus besar, dan gaster seringkali terlibat.
Mortalitas berhubungan dengan tingkat keparahan hipovolemia danjumlah organ yang mengalami cedera.
Gambaran klinis. Gambaran klinis berhubungan dengan tipe, karakter, dan jumlah dari
cedera penetrasi.
. Dapatkan anamnesis dari saki, paramedi( pasien, dll.
. Seperti pada trauma tumpul, pemerikaan serial perlu dilakukan olehorang yang sama (terutama ahli bedah)
. Waspada pada pasien dengan cedera torak bagian bawah, punggungdan pinggang karena cedera retroperitoneal bisa tidak jelas.
Gambaran radiologi. Pemeriksaan tidak boleh menghambat keputusan ti,ndakan. Hanya
dapat dilakukan bila laparatomi darurat tidak diindikasikan., Foto polos: Dapat memperlihatkan udara bebas intra-peritoneum atau
membantu menentukan lokasi benda asing yang radio-opak.. USC: Lihat pada trauma tumpul. Pada trauma penetrasi USG dapat
digunakan untuk menilai koleksi cairan dalam rongga perikardial. Jugadapat digunakan untuk menilai arah dan kedalaman jalur penetrasi.
. CT: Lihat pada trauma tumpul. Biasanya tidak dilakukan pada kasus-kasus trauma penetrasi karena indikasi untuk laparatomi sudah jelas.lndikator dari hipovolemi dapat dilihat di CT; ini sesuai dengan tandaklinis tetapi tidak dapat menggantikan pemerikaan biofisik yang berulang:
0 Kolaps v. cava inferior.0 Limpa yang berukuran kecil dan kurang menyangat.0 Konstriksi vaskular yang kuat diperlihatkan dari diameter aorta
dan a. mesenterika yang mengecil.
Radiologi Emergensi I t69
Laserasi hati yang besar.
Hematoma peri-nefrikdengan kantung-kantungkeci[ yang berisi udara(matapanah).
Herniasi usus (matapanah)yang terjadi setetah lukatusuk.
Gera
lrn
)
Radiologi Emergensi
Cedera sendi akomio-ktavikuta 172
Distokasi karyat
(temiasuk distokasi lunatum dan peritunatum) 174
Fraktur ktavikuta 178
FraKur Colles' 180
Fraktur pergetangan tangan yang tain 181
Fraktur distokasi Galeui 186
Fraktur humerus-Fraktur permukaan artikular 188
Fraktur epikondilar/epifisis 1X)Fraktur olekanon 191
Fraktur cap.ut radius 193
Fraktur humenrs-Fraktur prokima[ 195
Fraktur humerus-Fraktur pada batang 197
Fraktur humerus-Fraktur suprakondilar 199
Fraktur distokasi lvlonteggia 201
Fraktur skaputa 203
Dislokasi sendi bahu 205Fraktur skapoid 208
Fraktur metakarpat ibu jari 210
172 Anggota Gerak Atas
Cedera sendi akromio-ktavikuta
Karakteristik. Mekanisme cedera umumnya melibatkan benturan pada suatu titik di
bahu dengan posisi lengan dalam keadaan abduksi. Cedera ini sering
terdapat pada olahraga yang banyak melibatkan kontak fisik.
. Ruptur ligamentum akromio-klavikula (AK) pada awalnya diikuti oleh
ruptur ligamentum korako-klavikular dan perlekatan otot deltoideus
dan trapezius.-
o Pada kejadian lituh dengan tangan teriulur ke depan, hanya ligamentum
AK yang terkena.
. t<laiifikasi adaldh sebagai berikut:
0 ' Sprain of ligaments: Hubungan anatomis masih dipertahankan.
0 ' Subluksasi: Ruptur ligamentum AK. Klavikula distal naik ke atas,
, biasanya kurang dari setengah lebarnya. Ligamentum korako-
klavikula masih utuh.
O . Dislokasi: Ruptur ligamentum AK dan ligamentum korako-klavikula.
lnsersi otot trapezius dan dettoideus mengalami avulsi. Jarak korako: klavikula sangat meningkat karena klavikula terdorong ke atas.
. Klasifikasi lain juga digunakan, seperti klasifikasi Rockwood ke dalam
6 tingkat.
Cambaran klinis. Kecurigaan berasal dari anamnesis dan tanyakan kepada pasien untuk
menuniukkan titik lokasi nyeri.
. Periksa pasien dalam keadaan berdiri, karena hal ini akan membuat
keadaan asimetris menjadi terlihat.
. Deirgan adanya sproin minor, pasien seringkali mengeluh nyeri yang
terlokalisir dan nyeri tekan, namun rentang pergerakan masih dalam
batas nomtal.
r Seiring dengan peningkatan keparahan sprain, kehilangan fungsi menjadi
lebih nyata dengan deformitas yang tampak ielas.
,tt)
Radiologi Emergensi 173
Gambamn radiologi
Proyeki yang dianjurkan mencakup Ap, proyeki dengan kemiringanke arah sefalik sebesar 15 derajat, dan proyeksi akiaiProyeki sendi AK yang spesffik harus dijeLskan secaru rinci karenapajanan berbeda dad' shoulder view.
Pada pasien yang normal, permukaan inferior dari akromion danklavikula berada pada satu garis.
Grade I secara radiologis normal. Grode il memperlihatkan pelebarancelah sendi dengan displacement klavikula ke arah atas. Grade illmemperlihatkan celah korako-klavikula yang melebar (>r3mm atauperbedaan >5mm antara kedua sisi) dan disrupsi total dari sendi AK(seharusnya <8mm).
Stress view umumnya diminta, namun tidak dapat direkomendasi olehkarena ketidaknyamanan yang diakibatkan dan tingginya kejadian folsenegative pada spasme otot.
. Distokasi sendi akromio-klavikuta
Distokasi karPal
(termasuk distokasi lunatum dan
peritunatum)
KaraKeristik.Umumnyateriadisetelahjatuhpadapergelangantanganatautangan.o Gambaran cedera dihasilkan oleh hiperekstensidari pergelangan, deviasi
ulna dan suPinasi interkarPal'
. Diklasifikasi ke dqlam emPat kategor!
' 1. Dislokasi skaPolunatum
2. Dislokasi Perilunatum
3.Dislokasiperilunatumdengandislokasitriquetrum(mid.karpal)4. Dislokasi luhatum
Cambaran klinis
. Pasien seringkali mengeluh nyeri dan bengkak'
. Pergerakan pada pergelangan tangan terbatas'
. Nyeri tekan lokal terutama pada area skapolunatum'
Gambaran radiologi
.ProyeksiPostero,anterior(PA)danlateralsangatlahpenting.
.Pembandingandengansisiyangberlawananiugaseringkaliberguna.
.Padaproyeksilateral,lihathubunganantarabagiandistaldaritulangradius,lunatumdancapitatum(seringkalidisebutsebagaisoucer'cupand aPPle)-
o Dengan dislokasi skapolunatum, terdapat peningkatan (>3mm) celah
antara tulang skappid dan lunatum pada proyeksi AP' Gambaran ini
disebut sebagai Teyry Thomos sign yang dinamakan seperti komedian
yang terken"I d"ng"n celah pada gigi depannya'
.Dengandislokasiperilunatum,tulangcapitatummengalamidislokasikedorsal terhadaf iulang.lunatum. Klsegarisan antara tulang lunatum
dan bagian aiti.ii'r'ig radius (saucei and cup) masih normal'
. Pada l, gambaran menyerupai gambaran di atas
kecua t't"ng triquetrum' Hal ini paling baik dilihat
pada triquelrum bertumpang tindih dengan tulang
lunatum atau hamatum'
i'
,. I
o:iil
Radiologi Emergensi
Dengan dislokasi lunatum, tulang lunatum mengalami dislokasi ke
anterior seperti 'gelas yang miring ke depan dan menumpahkan isinya'pada proyeksi lateral. Tulang capitatum tetap berada dalam satu garis
dengan radius. Pada proyekiAP, lunatum memilikigambaran triangularyang karakteristik akibat kemiringan ke arah volar.
ATutang-tulang pergelangan tangan yang norma[.
Anggota Gerak Atas
Distokasi Iunatum
Dislokasi perilunatum
nr
t)
Terry Thomas sign
-i-r78 | nnggota Gerak Atas
Fraktur ktavikuta
lGrakteristik. Kebanyakan diakibatkan oleh benturan langsung ke bahu seperti saat
jatuh. Fraktur lebih jarang diakibatkan oleh gaya yang tidak langsung
(sekunder) akibat iatuh pada tangan yang terentang ke depan'
. Lokasi yang paling sering terkena adalah perbatasan antara t/3 bagian
tengah dengan r/3 bagian distal (8oZf.
. Fraktur dapat berhubungan dengan dislokasi stemo-klavikula atau AK'
Gambamn klinis. pasien akan mengeluh nyeri pada lokasi fraktur dan enggan untuk
menggerakkan bahu maupun lengannya.
. Terdapat displacement ke anterior, inferior dan medial dari bahu pada
fraktur mid-klavikula akibat tarikan otot-otot yang melekat'
. Lekukan yang terpalpasi dan krepitasi seringkali dapat diraba.
. Nekrosis akibat penekanan pada kulit di atasnya jarang -teriadi namun
merupakan keadaan Yang gawat
. Pneumotoraks atau cedera neurovaskular dapat teriadi walaupun jarang.
Gambaran radiologi. Proyeksi AP tunggal biasanya cukup'
. Seringkali garis fraktur terlihat jelas, walaupun pada anak-anak fraktur
greeistick dapat sulit dilihat. Pada anak-ana( seringkali penting untuk
membandingkan kedua sisi.
. Waspada terhadap adanya Pneumotoraks minimal akibatfragmen tulang'
. Pada pasien dengan riwayat kanker payudara, fraktur patologis dapat
terjadi. Hal ini dapat sekunder akibat penyakit yang rekuren, namun
selalu tanyakan riwayat radioterapi karena nekrosis akibat radiasi dapat
menyerupai fraktur.
-r.rl
Radiologi Emergensi 179
AFraktur pada 1 /3 tengah tulang ktavikula kanan.
18o Anggota Gerak Atas
Fraktur Cof{es'
KaraKeristik. Awalnya dideskripsikan pada tahun t8t4 dan merupakan fraktur
pergelangan tangan pada orang dewasa yang paling sering.
. Jatuh dengan tangan yang terentang merupakan penyebab tersering.
. Biasanya ditemukan pada wanita usia paruh baya dan usia lanjutdengan osteoporosis.
. Secara klasik didefinisikan sebagai fraktur transversal dalam jarak
zcm dari permukaan artikular; dengan angulasi dan displacement ke
dorsoradial. Fraktur bersifat impaki dan seringkali berasosiasi dengan
fraktur processus stiloideus ulna.
Gambaran klinis. Pasien akan mengeluh nyeri pada pergelangan tangan.
. Secara klasik deformitas dinner fork dapat terlihat.
. Pembengkakan yang nyata disertai memar'umumnya ditemukan.
. Waspada akan adanya cedera pada pembuluh darah dan:n. medianus.
)
F
a
a
a
a
t
I
I
a
a
Gambaran radiologi
Proyeki AP dan lateral merupakan hal yang penting.
Lima deformitas yang paling umum ditemukan adalah:
t. Angulasi ke dorsal dengan hilangnya kemiringan normal (5-to
derajat) ke arah volar pada permukaan artikular dari radius.
2. Displacement fragmen distal fraktur ke arah dorsal.
3. lmpaksi pada lokasi fraktur.
4. Displacement fragmen distal fraktur ke arah radial.
5. Kemiringan fragmen distal ke arah radial.
Pronator quodratus fat pad cenderung terangkat sekunder akibat efusi.
Radiologi Emergensi
Fraktur pergetangan tangam
yang lain
Fraktur Smith's. Jatuh pada punggung tangan atau akibat benturan langsung.o Pasien datang dengan nyeri dan bengkak pada pergelangan tangan
disertai dengan deformitas.. Seringkali disebut sebagai fraktur reverse Colles'.
. ProyeksiAP dan lateral direkomendasi karena gambarannya menyerupaifraktur Colles' jika hanya proyeksi AP yang diperika.
. Fraktur transversal melalui bagian distal dari metafisis radius yang
disertai angulasi ke arah volar dan pergeseran ke volar.
. Cari tanda-tanda cedera pada n. medianus.
Fraktur Barton's. Garis fraktur terdapat intra-artikular dan berjalan oblik jika dibandingkan
dengan fiaktur transversal seperti yang terlihat pada tipe Colles'.
o Awalnya terbagi dalam dua tipe, pertama dengan fragmen yangmengalami displacement ke arah dorsal sementara yang kedua denganfragmen yang mengalami displocement ke arah volar.
. Fraktur yang saat ini diasosiasikan dengan nama tersebut dideskripsikansebagai fragmen dari pinggir anterior radius dengan sublukasi baiksendi pergelangan tangan maupun sendi "radioulnar distal.
. Cenderung terjadi setelah cedera pada kecepatan tinggi.
. Proyeki AP dan lateral diperlukan. Displocement tulang karpal paling
baik dilihat pada proyeksi lateral.
Fraktur Chauffeur's (Hutchinson). lni merupakan fraktur intra-artikular pada processus styloideus radius.. Biasanya sekunder akibat benturan langsung pada aspek ulnar dari
pergelangan tangan.
. Paling baik dilihat pada proyeksi AP.
FraKur Greenstick. Fraktur inkomplit pada metafisis yang terlihat sebagai disrupsi pada
salah satu sisi korteks dengan angulasi atau pembengkokan pada sisiyang berlawanan.
. Jika angulasi >to derajat mungkin diperlukan reduksi dan imobilisasitergantung pada usia anak, karena remodellingyang terjadi ada batasnya.
r8r
Anggota Gerak Atas
Fraktur Smithb
AFraktur Colles'
rl
-rl
Radiologi Emergensi 183
Cedera epifisis
=g
Paling umum adalah tipe ll, dengan fragmen metafisis triangularterlihat di dorsal.
A.
Cedera Salter Harris tipe ll pada tulang radius bagian distal.
184 Anggota cerak Atas
ACedera Salter Horris tipe I pada tutang tibia bagian distat.
Tilloux frocture atau cedera Solter Harris tipe lll pada tutang tibia bagian
distat.
-,J
Radiologi Emergensi
Cedera Solter Horris tipelV pada tutang tibia bagiandistat.
Cedera Salter Horris tipeV pada tutang tibia bagiandistat.
186 Anggota Gerak Atas
Fraktur distokasi #{ r
KaraKeristik. Didefinisikan sebagai fraktur radius dengan dislokasi sendi radio-ulna
distal.
. Merupakan fraktur yang jarang dengan kejadian sekitar t dari 't4
fraktur lengan bawah.
Terjadi pada iatuh dengan tangan yang terentang dimana lengan
bawah mengalami pronasi secara paksa.
Seperti juga fraktur Monteggid, fraktur ini dapat terjadi sekunder
terhadap benturan langsung.
Gambaran klinis. Pasien akan mengeluh nyeri dan enggan menggerakkan lengan bawah
atau pergelangan tangannya.
. Deformitas yang nyata pada lokasi fraktur radius dapat terlihat.
. Nyeri tekan dengan atau tanpa krepitasi sepanjang radius distal dapat
ditemukan.. Pada pembandingan dengan sisi yang berlawanan, caput ulnaris akan
. menonjol dengan pembengkakan iaringan lunak.
Gambaran radiologi r.
. Dapatkan proyeksi AP dan lateral dari lengan bawah termasukpergelangan tangan.
. Fraktur pada radius umumnya terjadi pada perbatasan t/3 tengah
dengan t/3 distal.
. Radius seringkali akan tampak memendek.
. Nilai secara hati-hati sendi radio-ulna distal akan adanya pelebaran.
. Pada proyeki lateral, caput ulna biasanya terdorong ke dorsal.
. Seringkali terdapat angulasi ke dorsal pada fraktur radius.
. Fraktur processus styloideus ulna merupakan hal yang umum dan
merupakan pertanda adanya disrupsi sendi radio-ulna distal.
. Cara yang berguna untuk mengingat fraktur tipe ini adalah dengan
akronim 'GFR' - Galeazzi Fractured Radius-
-, il
Radiologi Emergensi 187
l.Fraktur Goleozzi.
!$n
I
Anggota Gerak Atas
Fraktur humerus- Frakturpermukaan artikutar
Termasuk ke dalam kelompok ini adalah fraktur capitullum, troklea,
epikondilus, olekranon dan caput radius.
Fraktur capitullum
Karakteristik. Jatuh dengan tangan yang terentang.
. Seringkali berasosiasi dengan fraktur caput radius'
Gombaran klinis. Bisa datang dalam keadaan terlambat'
. Fleksi yang terbatas dan nyeri tekan yang terlokalisir'
Gamboran radiolqi. Fraktur dapat tampak nyata dengan displocement dari capitullum.
. Fraktur undisplaced minimal biasanya berasosiasi dengan efusi yang
menyebabkan elevasi dan fat Pad.
. Waspada terhadap fraktur caput radius yang menyertai'
Fraktur trokleaFraktur ini iarang teriadi.
,{i
,I
_Jil
Radiologi Emergensi
Cedera tutang yangmendasari harus setaludicari secara seksama ketikaefusi yang signifikan padasendi ditemukan datamkonteks trauma. Perhatikanetevasi /at pod anterior danposterior.
189
I
I
r9o I nnggota cerak Atas
Fraktur epikondi [arlePtftsis
Karakteristiko Biasanya pada epikondilus medial.
. Fraktur pada anak-anak seringkali melibatkan epifisis dari epikondilus
medial.
. Biasanya berasosiasi dengan dislokasi posterior, repetitive volgus strain
atau benturan langsung.
Gambaran klinis. Nyeri pada pergerakan dan nyeri tekan terlokalisir pada epikondilus
medial.
. Kontraksi fleksi lengan bawah akan meningkatkan rasa nyeri. Nilai
fungsi n. ulna.
Gambaran radiologio Penilaian radiologi dapat sulit dilakukan karena- seringkali terdaPat
kebingungan dengan pola normal dari epifisis. Pengenalan dengan
prinsip 'CRITOL' (lihat di bawah) akan mengurangi risiko kesalahan.
Bandingkan dengan sisi yang berlawanan jika gambaran mencurigakan'
Secara tipikal, epifisis tampak sebagai berikut - Capitellum: 1 tahun,
Radial head:3 tahun, medial (lnternal) epicondyle: 5 tahun, Trochlea: 7
tahun, Olecranon:g tahun, Loteral epicondyle: tt tahun (CRITOL: 1, 3,
5, 7, 9, dan tt tahun). Sementara prinsip CRITOL tidak secara tegas
dapat diaplikasikan pada semua pasien, troklea selalu mengalami osifikasi
setelah epikondilus medial. Maka, iika pusat penulangan troklea sudah
tampa( pusat penulangan epikondilus medial iuga harus sudah teriadi.
Waspada akan terlewatnya epifisis epikondilus medial yang avulsi!
. pemerikaanyangsekama diperlukan untukmengidentifikasi kemungkinan
adanya fragmen intra-artikular yang lepas.
I
-r/
Radiologi Emergensi
Fraktur otekran*$'l
Karakteristik. Biasanya sekunder akibat fatuh dengan tangan terentang atau akibat
benturan langsung.
. Lebih jarang akibat kontraksi otot trisep dengan siku yang fleksi
Gambaran klinis. Nyeri yang terlokalisir di atas olekranon. Separasi yang terpalpasi
dapat ditemukan.. Ketidakmampuan untuk ektensi siku terhadap tahanan mengindikasikan
disrupsi yang komplit.
. Nilai fungsi n. ulna karena cedera dapat terladi.
191
Gambaran radiologiAP dan lateral. Displacement paling baik dievaluasi pada posisi fleksi
dengan proyeksi lateral. ;,
Waspada terhadap gambaran epifisis. Epifisis yang bifid adalah normal,walaupun fusi seharusnya sudah terjadi,pada usia t4 tahun. Kalsifikasi
yang bulat dalam tendon otot trisep juga dapat menyesatkan.
192 Anggota Gerak Atas
Avutsi parsia[ dariepikonditus mediat.
I
)(
)
Radiologi Emergensi
Fraktur caput radius
Karakteristik. Secara tipikal akibat gaya yang ditransmisikan sepanjang tulang radius
dengan jatuh pada tangan yang terentang.
. Cedera ligamentum capitullum dan ligamentum kolateral yangberhubungan merupakan hal yang umum terjadi.
Gambaran klinis. Nyeri siku dengan nyeri tekan terlokalisir pada caput radius. Lakukan
pronasi dan supinasi ketika menekan caput radius.
. Ekstensi siku dapat terbatas.
. Seringkali garis fraktur sulit diidentifikasi
. Curiga jika anamnesis mendukung dan efusi sendi (posterior fat padyang terlihat atau terdorong) terdapat.
. Fraktur caput radius yang disploced atau kominutif yang mudah terlihatmerupakan keadaan yang jarang terjadi.
193
194 Anggota Gerak Atas
AFraktur caput radius
{[),,(it
Radiologi Emergensi
Fraktur humerus- FrakturprokimaI
Karakteristik. Umum pada populasi orang tua dengan osteoporosis yang jatuh
dengan tangan yang terentang.. Tergantung pada gaya yang menyebabkan, dislokasi dapat terjadi
secara bersamaan.
. Klasifikasi menurut Neer bergantung pada jumlah dan displacement darisegmen. Empat segmen yang dideskripsikan adalah: caput, tuberkulummayor, tuberkulum minor, dan batang. Displacement didefinisikansebagai separasi >1cm atau angulasi >45 derajat.
Crambaran klinis. Pasien akan mengeluh nyeri dan enggan untuk menggerakan lengannya.
Pasien datang dengan menyokong s_iku dengan tangan kontralateral.. Deformitas dapat terjadi dengan fnemar disertai atau tanpa disertai
krepitasi. i
. Cek dan dokumentasikan fungsi h. aksilaris.
Gambaran radiologi. Proyeksi AP yang dikombinasikan dengan oblik apikal atau trans{ateral
diperlukan untuk mengidentifikasi fraktur serta untuk menilai angulasi.
. Garis fraktur harus dinilai sesuai dengan klasifikasi Neer.
. Lipohemartrosis dapat terlihat sebagai fatlfluid level di bawah processusakromion.
r Hemartrosis yang signifikan dapat mendorong caput humeri ke bawahdan mengakibatkan pseudo-subluksasi.
. Cari adanya dislokasi yang menyertai (anterior atau posterior).
195
196 Anggota Gerak Atas
K[asifikasi Neer untukfraktur dan dislokasi
humerus bagian proksimal.
lltSurgicalnock
tvGreatortuboroEity
vLossortuborosity
vtFracturedislocation
Fraktur metatui kotum chirurgicum dari humerus (proyeksi AP dan Y)
t rtl
),,ttI
il[
_/'
Radiologi Emergensi 197
Fraktur humerus-Fraktur padabatang
Karakteristiko Biasanya diakibatkan benturan langsung. Terkadang akibat jatuh, atau gerakan memuntir pada tangan yang
terentang.. Pada keadaan yang jarang, pemah dilaporkan terjadi setelah olahraga
berat akibat kontraksi otot yang hebat.. Pola fraktur cenderung berhubungan dengan perlekatan otot.
Gambaran klinis. Lengan biasanya ditopang oleh lengan yang lain.
. Pasien akan mengeluh nyeri. Memar dan angulasi seringkali terdapat.
. Lengan dapat memendek dan mengalami rotasi bergantung padadisplacement tulang.
. Krepitasi sering ditemukan pada fraktur komplit.
. Curiga terhadap kerusakan n. radial jika terdapat wrist-drop ataugangguan sensorik pada aspek doi.sal dari ft web space.
o
a
Gambaran radiotogi
Proyeksi AP dan lateral sangatlah penting karena fraktur disploceddapat tidak terlihat jika hanya menggunakan satu proyeksi.
Fraktur cenderung pada r/3 tengah dan bersifat transversal.
Fraktur inkomplit dapat sangat halus. Cari adanya patahan pada korteksdi tempat nyeri tekan yang paling maksimal.
Jika fraktur terjadi di atas insersi otot pectoralis major, fragmenproksimal akan mengalami abduksi. Jika antara insersi otot pectoralismayor dengan otot deltoideus, fragmen proksimal akan mengalamiadduksi. Jika distal terhadap insersi deltoid, fragmen proksimal akanmengalami abduksi.
t98 I nnggota Gerak Atas
Fraktur komptit pada 1 /3 tf,ngah aari batang humerus'
Gambaran radiologi
Dapatkan proyeksi AP dan lateral dari siku.
Spektrum abnormalitas dapat ditemukan mulai dari iregularitas kortikalyang ringan sampai displacement komplit dari fragmen distal humerus
dengan hilangnya kontinuitas.
Seringkali hanya garis fraktur halus yang dapat terlihat.
Cari adanya posterior fat pad, anterior fat pad yang menonjol, ataudisrupsi garis humerus anterior. Garis humerus anterior secara normalmelewati t/3 tengah dari capitullum pada proyeksi lateral dari siku.
lngat untuk menerapkan prinsip CRITOL untuk menghindari terlewatinyacedera epifisis yang konkuren. (lihat permukaan artikular humerus:fraktur epikondilus/epifisis).
Radiologi Emergensi
Fraktur humerus- Fra[qtun
suprakondilar
Karakteristik. Terjadipada humerus bagian distal, disebelah proksimal dariepikondilus.
. Umum terjadi pada anak-anak berusia antara 5 sampai to tahun.
. Biasanya sekunder terhadap jatuh dengan tangan yang terentang.
. Fraktur diklasifikasi sebagai fraktur ekstensi dan fraktur fleksi tergantungpada angulasildisplacement dari fragmen fraktur bagian distal.
. Kebanyakan adalah tipe ektensi.
Crambaran klinis. Curiga dari anamnesis.
. Anak akan mengeluh nyeri dan enggan untuk menggerakkan lengan.
. Deformitas yang nyata dan memar dapat terlihat.
. Tidak seperti dislokasi, hubungan antara olekranon, epikondilus medial
dan epikondilus lateral tetap dipeftahankan.. Waspada adanya cedera vaskular ke a. brakialis oleh fragmen proksimal.
Selalu nilai sirkulasi dan rujuk: ke ortopedi.
199
a
a
a
a
20
A
Fraktur suprakonditar (proyeksi tateral) r metewati
1 /3 anterior dari capitutium akibat di ke dorsal
sekunder terhadap fraktur. Perhatikan fikan yang
menyertai.
Fraktur suprakondilar
yang undisplaced.
Of f - e nd ed f raktur suprakonditar.
Radiologi Emergensi
Fraktur distokasi lvlonteggi a
Karakteristik. Awalnya dideskripsikan pada tahun r8r4 oleh Monteggia.. Didefinisikan sebagai fraktur ulna dengan dislokasi caput radius.
Diklasifikasikan lebih lanjut berdasarkan tingkat fraktur dan arahdislokasi caput radius.
. Merupakan fraktur yang jarang dengan kejadian sekitar t dari t4fraktur lengan bawah.
o Biasanya setelah jatuh dengan tangan terentang disertai sedikit gayapronasi. Dapat juga diakibatkan benturan langsung.
Gambaran klinis. Terdapat nyeri tekan pada lokasi fraktur yang disertai keterbatasan
pergerakan siku.
. Lengan bawah dapat tampak memendek dan deformitas dari caputradius yang mengalami dislokasi dapat terlihat.
Gambaran radiologi
Proyeksi AP dan lateral dari lengan bawah yang mencakup sikudiperlukan.
Selalu curiga adanya dislokasi caput radius pada fraktur ulna yangterisolir.
Periksa dengan seksama elbow view untuk kesegarisan yang normal.Sebuah garis yang digambar sepanjang sumbu radius harus melewatipertengahan capitullum baik pada proyeksi AP maupun lateral. lnidikenal sebagai radiocapitellar line.
Waspada pada anak-anak karena fraktur Creenstick yang halus dapatterlewati. Selalu periksa posisi caput radius pada semua proyeki dannilai deformitas yang kecil pada ulna.
Sebuah cara yang bermanfaat untu mengingat tipe fraktur lenganbawah ini adalah dengan akronim 'BUM'-Broken Ulna Monteggia.
Fraktur Monteggia. Rodiocapitellar line tidak melewati capituttum akibat
dislokasi caput radius.
AFraktur Monteggia
Gambaran radiologi
Foto toraks AP seringkali akan memperlihatkan fraktur. Proyeksi lebih
lanjut termasuk proyeki akila lateral akan bermanfaat.
CT bermanfaat pada fraktur leher skapula dan fossa glenoidalis.
Pada 3% populasi, epifisis akromion yang tidak bersatu (os acromiale)
dapat terlihat dan bisa disalahartikan sebagai fraktur akromion.Pembandingan dengan sisi yang sehat berguna karena keadaan ini
bersifat bilateral pada 6o% pasien.
Radiologi Emergensi
Fraktur skaputa
KaraKeristik. Merupakan cedera yang jarang karena skapula bersifat mobil dan
tertutup oleh otot.o Biasanya akibat jatuh dari ketinggian atau gaya dengan kecepatan
tinggi, seperti kecelakaan lalu lintas.
. Klasifikasi berdasarkan tempat:
0 Melibatkan badan atau spina dari skapula.
0 Fraktur akromion atau processus korakoid.
0 Melibatkan leher skapula atau fossa glenoidalis.
. Akibat sifat dari cedera, fraktur skapula biasanya berhubungan dengan
cedera intratorakal.
Gambaran klinis. Pasien yang sadar akan mengeluh nyeri dan memegang lengan dalam
keadaan adduksi.
. Krepitasi fraktur dan nyeri tekan terdapat pada lokasi fraktur.
. Cedera dapat menyerupai robelian rotator cuff.
. Waspada akan terlewatnya fraktur skapqla pada pasien dengan traumamultipel.
203
a
a
Ia
a
t
G
AT
t
Fraktur melalui tutang skaputa
Fraktur skapula kompleksdengan glenoid yangtertepas dan frakturprocessus korakoid.
dx47
G
Radiologi Emergensi
Distokasi sendf bahu
Karakteristik. Sendi glenohumeral merupakan sendi yang paling sering mengalami
dislokasi.. Berhubungan dengan stabilitas tulang yang kurang.. Distribusi umur bimodal - umur pria zo-3o tahun dan wanita 5o-8o
tahun.. Angka kejadian dislokasi ke anterior, posterior, dan inferior terjadi
dalam frekuensi yang secara berurutan semakin menurun.. Dislokasi ke anterior biasanya sekunder akibat jatuh. Labrum yang
terlepas menyebabkan caput humeri mengalami dislokasi ke anterior.. Pada dislokasi ke posterior, caput humeri mengalami displaced secara
langsung ke belakang dan biasanya sekunder akibat benturan langsung
atau jatuh dengan tangan yang rotasi internal. Keadaan ini dapatterjadi pada bayi yang persalinannya yang sulit.
Gambaran klinis. Nyeri, deformitas, dan keengganan untuk menggerakan lengan. Lengan
seringkali distabilisasi pada siku oleh pasien.. Pada keadaan yang jarang, pada .dislokasi ke anterior, bisa terdapat
kerusakan pada a. aksilaris, Palsi n. aksilaris merupakan cederaneurologis yang paling umum dan oleh karena itu penilaian arearegimental badge dan kontraki deltoid.sejauh rasa nyeri masih dapatditahan, adalah penting.
Gambaran radiologi
Anterior. Kebanyakan terlihat dengan baik pada proyeksi standar AP. Proyeksi
akial atau apikal dapat dilakukan jika terdapat keraguan. Tuberositasmayor bisa fraktur.
. Lesi Hill-Sachs: Depresi pada aspek postero-lateral dari caput humeri;sering pada dislokasi yang rekuren karena caput humeri membenturglenoid.
, Bankart lesion: Defek pada labrum anterior glenoid yang terlihat paling
baik dengan pemeriksaan MRl.. Distorsi bulbosa pada arkus skapulo-humeral.
205
zo6 I nnggota Gerak Atas
Posterior. paling baik terlihat dengan prol:ktl aksilaris'
o Tanda light-bulb p'al-pi"V"ksi AP dan pelebaran celah gleno-humeral
(>6mm).. Arkus skapulo-humeral dapat memiliki sudut taiam yang abnormal'
. Tanda trough ril;ilakan fraktur kompresi dari permukaan
antero_medial hrinzrus, terlihat sebagai garis sklerotik yang paralel
dengan Permukaan sendi'
Distokasi ke anterior dari sendi bahu eroyeki {:ll,tktn*"ngkonfirmasioosisi anterior dari caput l'tumeri' A:Processus acromion' G:Fossa glenoid'
C:Processus korakoid'
<lII
Radiologi Emergensi
Dislokasi ke posterior darisendi bahu. Sutit untukmelakukan proyeksi aksia[pada pasien-pasien inikarena mereka seringka[isutit melakukan abduksilengan untuk pemeriksaanradiotogi ini.
Fraktur skapoid
Kamkteristik. Fraktur karpal yang paling sering, bertanggung jawab untuk sekitar
6o% dan seluruh fraktur karPal.
. Ditemukan pada dewasa muda setelah jatuh dengan tangan yang
terentang.
. Diklasifikasi berdasarkan lokasi:
0 Tuberositas dan Polus Proksimal
0 Pinggang
0 Polus distal. Fraktur melalui pinggang skapoid merupakan yang paling sering.
. Suplai darah ke skapoid seringkali masuk melalui polus distal dan
berjalan ke proksimal. Maka pada fraktur pinggang skapoid, aliran
darah dapat terganggu yang menyebabkan nekrosis avaskular pada
fragmen proksimal.
Gambaran klinis. Pasien akan mengeluh nyeri pada pergelangan tangan atau tangan
dengan keterbatasan pada pergerakan pergelangan tangan'
. pemeriksaan adanya nyeri tekan di anatomical snuff box (ASB), di
atas tuberkulum skapoid (volar-basis dari eminentia thenar), nyeri pada
kompresi akial pada ibu jari dan pada supinasi yang tertahan pada
pergelangan tangan. i. Nyeri tekan dapat diakibatkan fraktur pada strulftur yang berdekatan,
seperti pada basis ibu jari atau pr ocessus styloideus rbdius'
Gambaran radiologi. Scophoid view masih direkomendasi jika ada kecurigaan.
. Fraktur seringkali sulit untuk dilihat dan elongoted magnified view
dapat bermanfaat.
. Pada proyeksi PA, hilangnya navicular fat stripe sugestif ke arah
fraktur skapoid.
. Waspada terhadap tulang sesamoid, karena gambaran ini dapat
disalahartikan sebagai fraktur. Os centrale dapat terlihat dekat dengan
polus distal dan dapat berukuran kecil, besar atau ganda'
. Skapoid bi-portite mungkin disebabkan cedera lama yang tidak menyatu.
Cambaran ini paling baik dibedakan dengan fraktur akut dari permukaan
halus dan bundar pada fragmen-fragmen yang berdekatan'
4tx
I,
AFraktur metatui pinggang skapoid'
Radiologi Emergensi
Nekrosis avaskular Padabagian proksimal dari skaPoid
zto I nnggota Gerak Atas
Fraktur metakarpa[ ibu iari
Karakteristik. Relatif iarang.
.Kebanyakanfrakturmelibatkanbasisibujaridandiklasifikasisebagaifraktur intra atau ekstra ariikular'
oTipeyangUmumdarifrakturintra.artikulartelahdideskripsikanolehBennett dan Rolando'
. Umumnya sekunder terhadap gaya abduksi pada ibu iari
Gambaran klinis
. Nyeri, bengkak dan memar seringkali tampak' Deformitas atau'^ototign^"it
dapat tampak pada ibu iari'
o Pasien enggan untuk menggerakkan ibu jari dan terdapat nyeri di
sekitar Uasis iuu ;aii khusui-ya di sebelah distal dari ASB'
Gambaran radiologi I
.ProyeksiAPdanlateralbermanfaatdenganpr6yeksiobliksebagaiPilihan alternatif'
. FrakturBennet: sterlihatmasih mempertahankan
kesegarisan de Ir1JHlT"ilrur,'"',J;jl:'"*"'
ke dorsal dan
o Fraktur Rolandoz Fraktur pada basis ibu jari yang meluas ke sendi
trapezio-metafJrpal' Garis fraktur memiliki gambaran V atau T dan
cenderung *o*inltit oleh karena itu secara visr'Llterlihat lebih mencolok'
.FraktureKtra.artikular:FrakturinimudahterlihatdankurangPentingsecara umum'
.d
'l
Ir
Radiologi Emergensi 211
Fraktur Bennet.
M
{),t
4I
II
Radiologi Emergensi
230
232234
236
239
242
242474
213
Tulang-tulang akesoris di kaki
Fraktur pergelangan kaki
Fraktur katkaneus
Distokasi panggut - Traumatik
Fraktur kolum femoris
Fraktur korpus femoris
Fraktur basis metatarsal ketima
' lritasi panggul. Cedera Lisfranc
' Fraktur patetla
Fraktur petvis
Penyakit Perthes
Slipped upryr femoral epiphysis
Fraktur ptat tibiaFraktur korpus tibia
214
216
219
222
224
227
2'14 Anggota Gerak Bawah
Tutang-tutang aksesoris di kaki
Biasanya terlihat di pada proyeki pedis dan ankle view. Tulang-tulang
ini diidentifikasi dari posisi dan gambaran korteks yang membundar'
Diagram di bawah ini menggambarkan secara detil tulang-tulang
aksesoris di kaki.
(1) Os tibiale externum(2) Processus uncinatus(3) Os intercuneiforme(4) Pars peronea metatarsatia(5) Cuboides secundarium(6) Os peroneum(7) Os vesalianum(8) Os intermetatarseum
(9) Os suPratalare(10) Tatus accessorius(11) Os sustentaculum(121 Os trigonum(13) Catcaneussecundarius(14) Os subcatcis(15) Os supranavicutare(16) Os talotibiate
Radiologi Emergensi
zt6 I nnggota Gerak Bawah
Fraktur Pergelangan kaki
Karakteristik. Frakturteriadi secara sekunder akibat kekuatan yang dapat mengakibatkan
deformasi atau cedera traksi'
. Danis-weber membuat klasifikasi berdasarkan ketinggian fraktur fibula'
0WeberA:Frakturpadadistaldarisindesmosis(senditibio-fibulardistal)
0WeberB:Padalevelsindesmosis(frakturspiralbermuladariplafontibia dan meluas ke bagian proksimal'
0WeberC:Diataslevelsindesmosisdandisertairobekanmembraninterossea.
0 Perhatikan bahwa tipe B dan C bersifat tidak stabil'
Kl,asi pi tidak memperhitungkan cedera pada struktur
Lain 'Penjetasan tokasi matteotus yang tertibat (taterat'
med penjetasan ada tidaknya disrupsi sendi mortis
atau pergeseran tatus, merupakan informasi yang bermanfaat' .Ketika tatus
tidak berada ai o"*ln ptafon tibia, berarti pergetengan kaki mengatami
distokasi.
Gambaran klinis r"
.Pasienakandatangdengannyeridisekitarsendipergelangankakidan tidak dapat bertumpu pada kakinya'
. pemeriksaan akan memperlihatkan bengkak, deformitas yang nyata,
memar, dan nyeri tekan tulang yang terlokalisir'
. Adanya deformitas yang nyata atau gangguan neurovaskular harus
ditatalaksana sebagai keadaan emergensi'
@mbaran radiologi
. Proyeksi AP dan lateral merupakan proyeksi yang penting'
.Waspada:janganmengirimkanpasiendengandeformitasyangnyata(curiga dislot<a'si) atau Jengan gangguan neurovaskular ke departemen
iaOijogi. Reduksi terleUih-dah rlu iebelum diperiksa secara radiologi.
Radiologi Emergensi
Jika terdapat fraktur fibula, maka nilai ketinggian, displacement danpolanya.
Pikirkan kemungkinan fraktur fibula proksimal dan foto jika nyeri.
Nilai sendi mortis apakah uniform. Celah antara malleolus medial dan
talus harus berukuran sama dengan jarak antara permukaan distal
tibia dengan talus.
Nilai jarak tibio-fibular distal sebagai panduan terhadap adanya disrupsi
sindesmosis/ligamentum tibio-fibular.
Fraktur-dislokasi pada pergelangan kaki kanan. lni merupakan foto x-rayyang seharusnya tidak boteh didapatkan karena pasien dengan distokasi
sendi ini harus sudah direduksi sebelum difoto.
217
a
a
$!riU'
Anggota Gerak Bawah
Fraktur pergelangan kakitiPe Weber C
t(
a
(
Radiologi Emergensi
Fraktur kalkaneus
Karakteristik. Fraktur tulang tarsal yang paling sering dan merupakan tulang tarsal
terbesar.
. Sembilan puluh lima persen teriadi pada orang dewasa dan biasanya
bilateral.
. Mekanisme cedera yang paling umum adalah akibat beban aksialseperti jatuh dari ketinggian.
. Akibat mekanisme cedera tersebut, seringkali terdapat cedera multipelyang berhubungan sepefti fraktur kalkaneus di kaki yang lain, frakturfemur dan asetabulum, sefta fraktur kompresi pada tulang belakang.
. Seringkali diklasifikasi sebagai fraktur intra-ekstra artikular.
Gambaran klinis. Curi€la dari riwayat seperti jatuh dari ketinggian.
. Nyeri dan bengkak berhubungan dengan ketidakmampuan menahanbeban.
. Tumit akan tampak memendek dan melebar ketika dilihat dari belakang.
o Memar yang meluas sepanjang alas kaki cenderung membedakannyadari fraktur pergelangan kaki.
. Waspada akan sindroma komparter.nen.
219
Gambaran radiotogi
Proyeksi AP dan lateral pergelangan kaki harus diambil. Proyeki AP
memungkinkan visualisasi sendi kalkaneo-kuboid dan permukaan antero-superior dari kalkaneus. Proyeksi lateral paling baik dalam memperlihatkanpermukaan posterior dan berguna untuk memperlihatkan kompresi.
Fraktur kompresi minimal dapat dicurigai melalui penilaian sudutBoehler (lihat diagram). Jika sudut menurun di bawah 2oo, frakturharus dicurigai. Pembandingan dengan sisi yang sehat (jikat tidakfraktur) dapat bermanfaat.
Proyeksi akial dari kalkaneus, jika dapat ditolerir, maka akan membantuvisualisasi fraktur.
Akibat sifat fraktur kalkaneus yang kompleks, radiografi polos seringkalimengesankan kerusakan yang lebih ringan darisebenamya. PemeriksaanCT berguna baik untuk menilai cedera maupun untuk merencanakanrekonstruksi.
zzo I nnggota Gerak Bawah
Diagram Yangmempertihatkan sudut
Boehler
Proyeksi taterat dari fraktr-irkalkaneus
Proyeksi katkaneus.
-n,
:I
tl
lil
Radiologi Emergensi
^l-Sudut Boehter < 200 yang mempertihatkan adanya fraktur depresi padatulang katkaneus.
Distokasi panggul - Traumatik
tGrakteristik. Mekanismecederabiasanyamelibatkankekuatanmasifyangditransmisikan
sepanjang batang femur, seperti cedera dashboard pada kecelakaan
lalu lintas atau cedera punggung pada seseorang yang sedang berlutut.
. Dislokasi ke posterior (merupakan yang paling sering) cenderung teriadi
ketika panggul dalam keadaan fleki dan adduksi saat teriadi benturan.
. Seringkali diasosiasikan dengan cedera lain seperti fraktur patella atau
fraktur asetabulum Posterior.
Gambaran kliniso Secara klasik pada dislokasi ke posterior, panggul dalam keadaan
fleksi, memendek, adduksi dan rotasi ke dalam (bandingkan dengan
fraktur leher femur).
. Nyeri cenderung sangat menyakitkan. Dapat tereduki secara spontan
jika disertai dengan fraktur asetabulum-
. Cedera n. skiatik merupakan temuan yang umum (traksi dan kompresi).
Crambaran radiologi. Abnormalitas biasanya tampak jelas pada proyqki AP. Proyeksi lateral
direkomendasikan pada semua kasus untuk rnembantu menentukan
arah dislokasi ke posterior atau anterior dan untuk memperlihatkan
dislokasi yang sulit terlihat.
. Pada dislokasi ke posterior, caPut femoris tampak lebih kecil jika
dibandingkan dengan sisi yang sehat pada proyeksi AP. sebaliknya pada
distokasi ke anterior, caput femoris tampak lebih besar (berhubungan
dengan magnifikasi, dengan alasan yang sama di mana iantung tampak
lebih besar pada proyeki AP)'
. Lihat trokanter minor - bertumpang tindih dengan batang femur pada
dislokasi ke posterior sementara terlihat in profile pada dislokasi ke
anterior (berhubungan dengan rotasi ke intemal/eksternal).
. Cari keterlibatan asetabulum karena hal ini mempengaruhi kemungkinan
kerusakan n. skiatik, stabilitas dan akibat fungsional iangka panjang'
. Selalu nilai cincin pelvis secara utuh karena fraktur/disrupsi sering
ditemukan.
- it
a)a
Radiologi Emergensi
Distokasi panggu[ kiri ke posterosuperior. Tampak caput femoris kiri yang
tebih kecit daripada caput femoris kanan.
Proyeksi latera[ mempertihatkan dislokasi ke posterior. Asetabutum,
H:caput femoris.
223
224 Anggota Gerak Bawah
Fraktur kolum femoris
Karakteristik. PeninElkatan insidensi dengan usia diduga akibat penurunan densitas
tulang.
. Umum pada wanita tua; di bawah usia 6o tahun' pria terkena lebih
sering (biasanya fraktur ekstrakapsular)'
. Terlihat lebih sering pada pasien yang mendapat berbagai macam
obat, seperti kortikosteroid, tiroksin' fenitoin dan turosemto'
. Kebanyakan berhubungan dengan trauma mi or'
. Diba'i menjadi fraktur intra- (suplai darah ke caput femoris terganggu)
dan ekstra-kapsular (suplai dirah tetap baik). Fraktur diklasifikasi lebih
Ianjut berdasart<an teiinggian anatomis. lntra-kapsular dibagi lagi meniadi
subkapital,transervikal"d"anbasiservikal.Ekstra-kapsularberhubungandengan fraktur pertrokanterik (atau intertrokanterik)'
.FrakturintrakapsulardiklasifikasimenurutGardenmenjadi4tingkat:
0 lncomplete Kofteks inferior tidak patah secara komplit'
0 Complete Korteks inferior patah' Pola trabekula terganggu namun
tidak terdaPat angulasi'
0 Stightly disploced: Pola trabekula yang angulasi'
0Fullydisploced:Tingkatpalingparah'seringkalitidakterdapatkontinuitas tulang'
iGambaran ktinis
.Ketidakmampuanmenahanbeban.Waspadakarenaterkadangpasiendapat bergerak.
o Secara klasi( tungkai memendek dan rotasi ke eksterna'
. Nyeri pada rotasi dan nyeri tekan di atas kolum femoris'
Gambaran radiologi
.ProyeksiAPdanlateralbiasanyaakanmemperlihatkangarisfraktur.
.Carikeadaanasimetris.BandingkanShenton,slinepadaproyeksiAP.pada proyeksi lateral, periksalngulasi caput dibandingkan dengan
kolum femoris.
. Fraktur yang kecil mungkin hanya dapat dikenali dari disrupsi pola
trabekula.
.Jikamencurigakan'namuntidakterlihatfraktur,makabonescandalam48 iam atau lebih dapat bermanfaat'
I
Radiologi Emergensi 225
|Ga.d""-l--tifi."tion-l
Complete FractureUndisplacedTrabeculae alignedVascutarity preserved
Grade lllComplete FracturePartially disptacedTrabeculae unalignedBlood suppty damaged butfragment still connected byposterior retinacularattachment
Complete FractureFully disptacedTrabeculae disruptedlschaemic
Fraktur kolum femoriskanan.
Tipe dan ktasifikasi fraktur femur bagian proksimat. Perhatikan: pada
ktasifikasi Gorden grade lll dan lV, suptai darah terganggu.
Anggota Gerak Bawah
A
Fraktur kotum femoris kiri. Perhatikan disrupsi dari Shenton's |ine'
Radiologi Emergensi 227
Fraktur korpus femoris
lGrakteristik. Dibagi menjadi fraktur t/3 proksimal, tengah, dan distal.
' Kekuatan dalam jumlah besar diperlukan, seperti kecerakaan lalu lintas,crush injury atau jatuh dari ketinggian.
o Fraktur patologis terlihat berkaitan dengan fikasi internal, osteoporosisdan keganasan.
' Komplikasi yang harus diwaspadai adalah syok perdarahah (pasiendapat kehilangan antara r sampai z liter darah bergantung padaapakah fraktur terbuka atau tertutup), emboli lemak, kegagalanmenyatu dan infeki.
Gambaran kliniso Nyeri, bengkak, nyeri tekan, deformitas dan kehilangan fungsi
mengindikasikan adanya fraktur.
' Deformitas bervariasi bergantung pada tingkat fraktur dalam kaitannyadengan perlekatan otot dan aksinya.
r Femur yang membesar secara cepat mengesankan adanya perdarahanyang besar dan sedang berlangsung.,,.
' waspada akan adanya cedera lain 'yang terlibat, seperti cederaligamentum lutut fraktur/dislokasi panggul dan fraktur suprakondilar,yang mana semuanya dapat sulit dinilai.
. Kerusakan vaskular/neurologis dapat terjadi dan harus dicari.
Gambaran radiologi. Dua proyeki diperlukan untuk menilai displacement.
' Kebanyakan terlihat sebagai fraktur transversal sederhana. Frakturoblik dan spiral lebih jarang.
228 Anggota Gerak Bawah
Fraktur kominutif Padasepertiga distaI korPus
femoris.
Emergensi
(a) Fraktur korpus femoris kominutif, (b) Fraktur korpus femoris pasca
fiksasi interna.
I ^**." Gerak Bawah230
Fraktur basis metatarsal kelima
Karakteristik. Fraktur paling sering dari anggota gerak bawah'
. Harus dianggap sebagai dua kesatuan yang berbeda, karena berbeda
dalam mekanisme, terapi, dan prognosis.
0 Froktur tuberositas: Bentuk yang paling umum. Sekunder akibat
cedera inversi pada kaki yang plantar fleksi. Awalnya dianggap
sebagai fraktur avutsi pada temPat insersi Peroneus brevis,
walaupun akhir-akhir ini lateral bond dari aponeurosis plantar iuga
dianggap terlibat. Tipe cedera berkisar dari avulsi kecil sampai
fraktur seluruh tuberositas.
0 Fraktur )ones: Fraktur diafisis yang terjadi sekitar t,5cm dari
basis (perbatasan metafisis dan diafisis). Lebih serius dari fraktur
tuberositas. Biasanya disebabkan kombinasi kekuatan yang dihasilkan
saat berlari atau berlomPat.
Gambaran klinis. Nyeri dan nyeri tekan pada lokasi fraktur walaupun terkadang dirasakan
difus dan kurang ielas.
. Hati-hati agar tidak melewati cedera ini pada pasien dengan pergelangan
kaki yang terkilir. io lnversi pasif akan terasa sakit.
Gambaran radiologi
Selalu perhatikan basis metatarsal kelima pada ankle view'
Garis fraktur transversal pada sudut yang tepat terhadap aksis metatarsal.
Jika fragmen berukuran kecil, fraktur seringkali melibatkan persendian
dengan tulang kuboid.
Separasi fragmen daPat terlihat.
Fraktur Jones secara klasik meluas ke persendian inter-metatarsal.
Jangan keliru dengan garis epifisis pada anak-anak. Kelainan ini paralel
dengan batang, oleh karena itu fraktur yang melalui epifisis dapat teriadi.
a
a
a
a
a
a
Fraktur basis metatarsaI ketima
Fraktur spiraI metatarsal
ketima
Radiologi Emergensi
Avutsi parsial dari aPofisis Padabasis metatarsal ketima
Setatu ingat untuk memeriksa basis
metatarsa[ ketima pada ankle X-ray.
231
lritasi panggul
Kamkteristik. Sinovitis sementara
. Penyebab paling sering dari nyeri panggul non-traumatik'
o Biasanya unilateral dengan penyebab yang tidak diketahui'
. Usia berkisar dari 9 bulan sampai t8 tahun dengan puncak 5 tahun.
. Banyak pasien yang memiliki riwayat penyakit sebelum seperti infeksi
traktus respiratorius.
o Penting untuk mengeksklusi artritis septik.
o Pertimbangkan adanya tuberkulosis tulang panggul!
Gambaran klinis. Datang dengan berbagai macam cara termasuk ketidakmampuan
mengangkat beban atau nyeri panggul/paha/lutut.
. Onset dapat mendadak atau bertahap dalam bebergpa hari.
. Geiala cenderung untuk sembuh secara spontan setelah beberapa hari'
. Pada pemeriksaan, gerakan pasif biasanya normal.
Gambaran radiologi. Radiografi dari lutut, femur, dan panggul biasanya normal.
. Terkadang efusi panggul dapat terlihat pada radiografi polos.
. USG merupakan modalitas pencitraan terpilih (sensitivitas >95%).
Perbedaan >3mm antara sisi yang normal dan sisi yang terlibatdianggap patologis.
. USG kurang baik dalam membedakan antara efusi, darah dan pus.
Radiologi Emergensi
Waspada, radiografi potos
dapat tampak normat.
233
,.^.Namun pemeriksaan USG mempeflihatkan efusi panggut kiri yang signifikan
(E)
HasiI akhir dari artritisseptik yang tertewati.
234 Anggota Gerak Bawah
Cedera Lisfranc
Karakteristi ' -^^Ai+1rc'o-metatarsal' maka dislokasi atau
. Sendi Lisfroncterdiri dari t"ldi t"'?l-lt."a Lisfronc.
. g*H*'i::*' ::ilJ[ '1HTT'I"J|, i$,T[#:3:*1lf' ;";;""tuk sendi dan liga
,uu'a"n ying amat besar'
'i)i", ,ia", di area ini '-- i,i rotasionat dengan
o Mekanism I itau crush .in1ury'
tungkai b t;;" kecelakaan olahraga
. Kebanyak -a"ri
."a"tu yang sepele'
walauPun
: $J-1",',lg,i"i:rr::"':-1i'E[ii':* iHL'; ke arah vans sama'
0 Homolateroi: Tulang metatarsal
" ;;n; ke lateral' -rtuk metatarsal dua sampai lima
o ii"'gn: Dislokasi tt: lut"t3''''ula'n ai'rortlii'"l<e* '"J'"t
untuk metatarsal satu'
Gambamn ktinis --u^,ran nasien vang mengeluh
. curiga oari anamnesis' wasp-a11fi'J "* i:::"1"1?l-a"i"io'r:'
;";J'"gan t<.at''i terkilir namun di::';;;;; letidakmampuan
untuk
''$"*:*{*#,'l'iil:1|ilr"T,},il-.#Hr*gan,unakvango Parestesia bisa terdaPat-d* i:ij
berat, curigai'inator.n' kompartemen'
:Hf" radiotogi
tis'dari atignment'iaringan lunak dan kontur
turan yang pentins. aat. proyeks:lr_T;Iff:Ui:ill,
o proye *'::Ilj*"[ilffi iuii'i"v-,-]leran ke dorsarkese '':'*::;:i, untuk menilai Pergest
kedui I berguna
"[:['r;i;k ;"Gecek kesegarisan
atau "tt'i oititt berguna untuk mengec
tarso-metatarsal' ---isan tampakyl*,1t1:fi'i:ffi1' Jika terdapat fraktur dan kesegar
redurci 'p##;: u-; '*"riadi dan stress vrew
(seringkaliiro* "&esi umum)
amnesis serta pemeriksaan sugestif'
. iika'"*'iJio;|31"[Hffi fi: ffi;;;;- tgo^"n'ou' comptex'
mungkin 1
'rr b
{
Radiologi Emergensi
Fraktur Li sf ranc homolateral
Fraktur Li sf ronc divergen
Fraktur patetl"a
Karakteristik
' Tulang sesamoid terbesar di tubuh. Membentuk sebagian darimekanisme ekstensor rutut dan posisinya dipertahankan oreh tendonpatella, quadriceps serta retinakula yang di sekitamya.
' Diklasifikasi menurut tempat dan tampirannya - fraktur vertikar,transversal, stelat (kominutif),,olar atau osteokondral.
' semua kecuari avursi kecir di pinggir, dianggap sebagai intrakapsurar.' Biasanya akibat kekuatan langsung seperti rutut yang membentur
dashboard pada kecerakaan raru linias atau benda berlt yang jatuhpada lutut.
' Juga dapat diakibatkan kekuatan tidak langsung seperti kontraksi ototyang hebat. Har ini juga dapat mengakibaikan"ruptur a"naon patera,robekan quadriceps atau avulsi tuberositas tibia.
' Fraktur yang paring umum adarah tipe transversar yang berasar darikontraksi otot hebat yang dihantarkan ke patera. ripl ini biasanyadisplaced.
Gambalan klinis I
. Curiga dari mekanisme cedera.
' Kebanyakan kasus memperrihatkan ketidakmampuan ekstensi.rututwalaupun bisa saja tidak disertai hal tersebut.
' Pemeriksaan krinis dapat memperrihatkan memar dan abrasi; rekukanyang terpalpasi di tempat nyeri tekan atau displacement p;teila keproksimal.
' waspada terhadap. cedera yang menyertai, seperti fraktur korum/korpusfemoris atau dislokasi caput femoris.
Gambaran radiologi
' Proyeksi Ap dan laterar bermanfaat. pada beberapa kasus skyrineview berguna namun seringkari surit untuk didapatkan pada fase akutkarena diperlukan fleksi luiut.
' Fraktur biasanya nyata. cari adanya lipohemartrosis pada horizontarbeam lateral.
waspada terhadap p |;biasanyaterjadi pada aspek ::^;+agmen ."nJ"i*g ;t"Ij#batas non-sklerotik
Pemeriksaan MRI berguna pada kasus_kasus fraktur yang minimal.
237Radiologi Emergensi
Fraktur transversaI pada patetla
:.-=_-:: Cerak Bawah
Fraktur steIat
Fraktur vertikaI
Radiologi Emergensi
Fraktur pelvis
lGrakteristiko Biasanya sekunder akibat kekuatan yang masif, seperti kecelakaan lalu
lintas atau jatuh dari ketinggian.. Dapat disertai dengan cedera vaskular, iaringan lunak dan viseral.. Jika cincin pelvis patah menjadi dua bagian, fraktur kemungkinan besar
tidak stabil - jangan lupa sendi sakroiliaka sebagai lokasi disrupsi.. Fralcur cincin pelvis yang tunggal biasanya stabil.Klasifikasi Tile:
A- Stabil: Tidak melibatkan cincin pelvis (e.g. fraktur avulsi) ataumelibatkan cincin pelvis tetapi displacement minimal (fraktur ramuspubis).
B- Stabil secara vertikal, tidak stabil secara rotasional: Kompresi AP
(open book) dan kompresi lateral (e.g. fraktur ramus dengancrushing injury dari sendi sakroiliaka).
C- Tidak stabil: Disrupsi cincin pelvis pada dua atau lebih lokasi (e.g.
fraktur rami bilateral atau disrupsi simfisis pubis).
Gambaran klinis. Curiga dari anamnesis.. Syok perdarahan umumnya terlihat akibat sifat vaskular dari tulang
pelvis, berdekatan dengan pembuluh darah besar dan kelompokotot-otot besar.
. Syok seringkali disebabkan juga oleh perdarahan dari cedera yangmenyertai di rongga torak, abdomen dan ektremitas.
. Waspada akan disrupsi traktus urogenital dan rektal - cari tandamemar di perineum, prostat letak tinggi atau tidak teraba, dan darahpada meatus uretra.
. Pemeriksaan pelvis yang cermat dapat memperlihatkan instabilitas.Hindari pemerikaan yang berulang.
. Pada orang tua, dapat datang dengan keluhan yang serupa denganfraktur kolum femoris.
239
Gambaran radiologiDapatkan pelvic view pada pasien dengan trauma multipel dan pasien
dengan syok yang tak terielaskan setelah trauma.Nilai cincin pe.lvis untuk melihat ada tidaknya step atau keadaaanasimetris.Bandingkan bagian per bagian, sambil diingat adanya perbedaanakibat rotasi.Selalu periksa dengan seksama ramus pubis dan asetabulum padapasien tua dengan kecurigaan fraktur kolum femoris.CT merupakan modalitas yang berguna untuk menilai tingkatkeparahan, memperlihatkan cedera yang menyertai dan membantudalam perencanaan pembedahan.
Anggota Gerak Bawah
lngat nitai cincin pelvis untuk ada tidaknya step dan keadaan asimetris.
Fraktur ramus pubis superior dan inferior
Radiologi Emergensi 241
Fraktur pelvis setetah kecetakaan latu lintas
Diastasis simfisis
IJ
:-:gota Cerak Bawah
Penyakit perthes
lGrakteristik. suatu bentuk nekrosis aseptik dari caput femoris, kemungkinan akibat
disrupsi suplai darah ke epifisis femur.. Paling sering antara usia 4 dan g tahun.. Didominasi oleh pria dengan rasio 5:r.. Terjadi pada r dari ro.ooo dan bilateral pada ro% kasus.
Gambaran klinis
' Pasien datang dengan keadaan pincang atau jika bilateral denganpainful gait.
. Nyeri alih bisa ke lutut dan paha sebelah dalim.
' Pada pemeriksaan, abduki panggul dan rotasi intema terbatas.o onset dapat tidak jelas sehingga anak dapat datang terlambat dengan
pemendekan pada sisi yang terkena dan atrofi karena otot tidakdigunakan.
Gambaran radiologi
' Gambaran radiologi biasanya terrihat baik saat kedatangan.. Epifisis femur tampak lebih kecil pada sisi yang teikena.o sklerosis caput femoris dengan deminerarisasi turang di dekatnya.o Sedikit pelebaran celah sendi.. Area lusen di metafisis.. Fraktur subkondral paling baik dilihat dengan frog view.o Fragmentasi sklerotik dari caput femoris.
' coxa magna - pelebamn caput dan korum femoris akibat remodeiling.o cr dapat memperlihatkan kehirangan pora trabekura yang normar.o Bone scan akan memperrihatkan penurunan ambiran yang diikuti
dengan peningkatan ambiran ketika proses perbaikan dan perubahandegenerasi sekunder mendominasi.
' Pemerikaan MRr sensitif dengan tampilan yang bervariasi bergantungfase.
Radiologi Emergensi
Nekrosis aseptik pada epifisis femur kanan
,^Penyakit Perthes tahap lanjut. Perhatikan remodelling caput femoris
kanan yang disertai coxo magno.
243
Anggota Gerak Bawah
Slipped upper d €pip fs
Karakteristik. Penyakit panggul yang paling sering pada remaja (pria:r3-r6 tahun,
wanita:rr-r4 tahun).. Lebih banyak pada pria dengan rasio 3 : r.. Terjadi pada kurang lebih z dari roo.ooo.. Tampak lebih sering pada pasien dengan obesitas.o Etiologi tidak diketahui, walaupun teori genetik dan traumatik telah
diusulkan.
' Biasanya terlihit selama fase peftumbuhan yang cepat ketika epifisislebih rentan terhadap shear forces.
. Riwayat trauma terdapat pada 5o% kasus.
' Enam puluh persen terjadi secara bilateral dan oleh karena itupemantauan penting.
Gambaran klinis
' Datang dengan nyeri dan kepincangan, tidak selalu harus terlokalisasidi panggul.
' Bergantung pada kronisitas, pemendekan tungkai dengan sedikit rotasiekterna dapat terjadi. Atrofi otot terjadi pada kasus'yang lanjut.
. Nyeri dan rotasi interna yang terbatas pada pemqrikaan.
. Pikirkan ke arah kronis jika gejala lebih dari 3 mirflgu.
Gambaran radiotogi. Proyeki PA dan frog view merupakan standar.. Pelebaran epifisis dengan iregularitas metafisis.
' Displacement caput femoris ke postero-medial; hal ini terlihat sebagaikegagalan garis yang digambar sepanjang kolum femoris untukmemotong caput femoris. Garis ini disebut sebagai Line of Ktein
. Epifisis tampak lebih kecil akibat posterior slippage.
. Slippage dapat hanya terlihat pada frog leg view.
. Pembentukan tulang baru (buttressing) telat terjadi.
' Temuan lanjut meliputi sklerosis subkondral, pembentukan kista,pembentukan osteofit dan penyempitan celah sendi.
' USG dapat bermanfaat untuk memperlihatkan efusi pada slippage dini.
Radiologi Emergensi
Slipped femorol capitol epiphysis kanan. perhatikan line of Ktein tidakmemotong epifisis caput femoris kanan.
Frog leg laterol: slipped femorar capital epiphysis postero-mediat kanan.
246 Anggota Gerak Bawah
Fraktur ptat tibia
lGrakteristik. Meningkat pada orang tua (sekitar to% fraktur terlihat pada orang tua).
. Cedera intra-artikular yang menyebabkan hilangnya kongruitas sendi.
. Terdapat spektrum yang luas. Kekuatan yang paling sering adalah
valgus strain dengan abduki maka fraktur plat tibia lateral merupakan
yang paling sering.
. Waspada akan fraktur avulsi pada plat tibia lateral (fraktur Segond)
karena ini seringkali berhubungan dengan cedera ligamentum cruciatumanterior.
. Fraktur plat tibia media jarang terjadi dan diasosiasikan dengan rupturligamentum lateralis dan palsi n. peroneus.
. Diklasifikasi menurut Schatzker.
Gambaran klinis
Curiga pada pasien yang tidak menahan beban dengan anamnesisyang sesuai.
Pemeriksaan dapat memperlihatkan memar, efusi Sendi dan deformitasdari lutut (valgus dengan fraktur plat lateral). -Efusi klinis adalah akibat lipohemartrosis dan seringkali tegang dan
membatasi gerakan.
Selalu periksa dan dokumentasikan status neurovaskular karenavaskularisasi poplitea yang relatif imobil dan n. peroneus dapat rusak,
terutama pada fraktur bikondilar dan plat media.
Pemerikaan lebih lanjut (seringkali dalam anestesi umum dan setelah
rekonstruki) dapat memperlihatkan instabilitas lutut jika berhubungandengan kerusakan ligamentum.
Gambann radiologi, Proyeksi AP dan loterol horisontal biasanya cukup, walaupun fraktur
minimal mungkin baru terlihat dengan proyeki oblik.
. Cari adanya lipohemartrosis pada horizontal beam lateral, yang sugestifke arah adanya hubungan sendi dengan ke sumsum tulang.
a
a
Radiologi Emergensi
Perhatikan dengan seksama adanya fragmen turang avursi dan pelebarancelah sendi pada'kompartemen yang tidak terkena, karena hal inimengesankan adanya cedera ligamentum.
Cf dan MRI bermanfaat dalam perencanaan pembedahan.
sidik tulang dapat membantu memperlihatkan fraktur minimal jikaMRI tidak tersedia.
Foto [ateral fraktur plat tibia yang mempertihatkan lipohemartrosis dandepresi plat tibia. Foto anteroposterior mengkonfirmasi adanya depresi
ptat tibia.
248 Anggota Cerak Bawah
Fraktur korpus tibia
KaraKeristik. Fraktur tulang panjang yang paling sering. Seringkali berhubungan
dengan fraktur fibula.o Biasanya sekunder terhadap trauma direk; seringkali benturan keras
dan mengakibatkan fraktur transversal.o Kekuatan indirek (rotasi dan kompresi) cenderung menyebabkan
fraktur spiral atau oblik.. Fraktur toddler terjadi pada anak berusia di bawah 3 tahun yang
sudah bisa berjalan. secara klasik merupakan fraktur distal. Frakturmid-shoft harus dicurigai cedera bukan akibat kecelakaan.
. Cedera vaskular yang menyertai jarang. Waspada terhadap sindromakompartemen dalam z4 jam peftama.
Gambaran klinis. Nyeri, bengkak dan deformitas umum ditemukan..D-eformitas dan
angulasi dapat terlihat. Kaki dapat rotasi secara abnbrmal.o walaupun cedera vaskular jarang penting untuk menilaipulsasj didistal.o Foot drop terjadi pada kerusakan n. peroneus. Nilai sensasi di first
dorsal web space (n. peroneus profunda).. Disrupsi ligamentum lutut tidaklah jarang dan dapat terlewat.
Radiologi Emergensi
Fraktur spira[ pada 1 /3dista[ tibia kiri, pra danpasca fiksasi interna.Perhatikan fraktur kolumtibia (berhubungan dengancedera n. peroneuskomunis).
Fraktur stress yangmenyembuh (mata panah).
249
II
H
*,il
1aI
Radiologi Emergensi I z5t
269
271
2n280
282285
288
llyaline membrane disease (HMD)
Transient tachypnea of the newborn [nN)lAeconium aspiration slndrome (MAS)
Pneumonia neonatus
Ringkasan gangguan pemafasan pada neonatusllypertrophic ptllwic stenosis (HPS)
Atresia atau'stenosis duodenum: Atresia jejunoiteat
Necrotizing enterocolitis (NEC)
lAeconium plug syndrome (MpS)
Meconium ileus
Hirschprung diseare
Midgut votvutus
Matformasi anorektalAtresia esofagus dan fistula trakeoesofagus
252
256258
260
263
2U767
252 Kegawatdaruratan pada Pediatri
Hyaline membrone s {h{Mm}
lGrakteristik. HMD disebut juga sebagai surfactant deficient disease.. Akibat gangguan produksi surfaktan. Surfaktan yang diproduki oleh
pneumosit tipe z, berguna untuk menurunkan tegangan permukaandi alveoli sehinga alveoli tersebut dapat mengembang.
. Faktor predisposisi antara lain bayi prematur (umumnya <36 minggu),bayi dengan berat badan lahir rendah (<z5oogr), riwayat sekio sesarea,dan ibu yang memiliki penyakit diabetes mellitus.
. Pada masa lalu, hampir semua bayi dengan HMD meninggal dalam 7zjam. Saat ini dengan pemberian alat bantu nafas, tingkat kesembuhanterjadi pada >9o%.
Gambaran klinis. Cejala muncul pada z jam pertama sejak lahir.. Gejala yang muncul >8jam bukan disebabkan oleh HMD.. Dengan penanganan yang baik, perbaikan yang bertahap terjadi
setelah 48-72 iam.
Gambaran radiologi. Penurunan volume paru akibat kolaps alveoli. Gambaran hiperinflasi
mengekklusi diagnosis HMD.. Gambaran retikulogranular yang diakibatkan alveoli yang kolaps diselingi
oleh alveoli yang terbuka.. Gambaran air bronchogram menunjukkan , bronki yang masih paten
yang dikelilingi alveoli yang kolaps. Gambaran efusi pleura sangatlah jarang. Bomsel membagi HMD ke dalam 4 tingkat:
0 Crade t: Cambaran retikulogranular yang sangat halus dan sulitdilihat dengan sedikit gambaran air bronchogram.
0 Crade z: Gambaran retikulogranular yang secara homogen terdistribusidi kedua lapang paru. Gambaran air bronchogram jelas, luas, danbertumpang tindih dengan bayangan jantung. Ada penurunanaerasi paru.
0 Grade 3: Pengelompokan alveoli yang kolaps membentuk gambarannodul-nodul berdensitas tinggi yang cenderung menyatu. pada
keadaan yang sangat ektensif, gambaran air bronchogrom terlihatdi bawah diafragma. Radiolusensi paru sangat menurun sehinggabayangan jantung sulit dilihat.
0 Crade 4: Opasitas yang komplit pada kedua lapang paru dengangambaran air bronchogram yang ekstensif. Bayangan jantung tidakdapat dilihat lagi
AGambaran paru normal pada bayi baru lahir
l.HMD grade I
Radiologi Emergensi
Kegawatdaruratan pada Pediatri
HMD grade lll
254
AHMD grade ll
Radiologi Emergensi I 2!!
HMDgradel-lV
256 Kegawatdaruratan Pada Pediatri
Transient tachYPnea ofthe newborn (TTN)
lGraKeristik. TTN terjadi ketika cairan dalam paru-paru bayi dikeluarkan secara
tidak semPuma.
. Hal ini dapat disebabkan karena ketiadaan kompresi toraks normal
yang terjadi saat persalinan melalui seksio sesarea atau ketiadaan
p"t*tutrn normal yang terjadi pada bayi yang disedasi'
r Biasanya terjadi pada bayi yang aterm atau sedikit prematur.
. Menyebabkan gangguan pemafasan yang ringan, segera setelah lahir'
. Membaik dalam hitungan jam. Cejala respirasi biasanya menghilang
setelah hari ketiga, sementara resolusi radiologis teriadi dalam z4-48 jam.
Gambaran klinis. Gangguan pemafasan ringan atau moderat
. Riwayat sekio sesarea.
. Takipnea terjadi pada 6 jam pertama setelah kelahiran'
. Pada pemeriksaan fisik ditemukan grunting ekspirasi, retraksi dada,
p"-rirrrn cuping hidung, terkadang garhbaran sianosis yang membaik
dengan pemberian oksigen yang minimal'
o Biasanya terdapat pada bayi aterm yang berat badan lahimya normal
Gambaran radiologi
. Foto polos torak0 Ukuran Paru yang normal atau hiperinflasi
0 Gambaran menyeruPai edema Paru
0 Terdapat corakan interstitial yang nyata dengan ukuran jantung
yang normal
0 Peningkatan corakan bronkovaskular yang difus, bilateral dan
simetris.
0 Bisa disertai efusi pleura serta cairan dalam fisura'
Radiologi Emergensi
Bayi dengan TTN pada hari pertama
Bayi yang sama dengan foto diambil 3 hari kemudian yang menunjukkan
tanda-tanda perbaikan.
257
Meconium aspiration sYndrome
(MAS)
Karakteristikr MAS merupakan pneumonia kimiawi yang terjadi akibat aspirasi
mekoneum intrauterin atau intrapartum
. cairan mekoneum terdapat di intra-amnion pada zo% kehamilan.
. Mekoneum dapat mengakibatkan obstruksi bronkial dan air trapping'
. Gangguan pemafasan lebih berat daripada TTN'
. cedera akibat mekonium menyebabkan resistensi pembuluh darah
paru yang meningkat. Hal ini dapat menyebabkan pintas aliran darah
kanan ke kiri melalui duktus afteriosus persisten'
. Hambatan saluran pernafasan juga dapat menyebabkan komplikasi
pneumotoraks atau pneumomediastinum'
Gambaran klinis. Teriadi pada bayi aterrn yang mengalami hipoksia atau stres intrauterin
/intrapartum. Mekoneum jarang ditemukan pada cairan amnion sebelum kehamilan
34 minggu. i,. Terdapal meconium stdin di cairan amnion'
. Gang€lrJiln pemafasan hampir langsung teriadi setelah lahir.
. Gangguan pemafasan djtandai oleh sianosis, pemafasan cuping hidung,
dan retraksi intercosta.
Gambaran radiologi. Foto polos toraks:
0 Hiperinflasi paru, biasanya asimetris.
0 Area-area perbercakan hiperinflasi dan atelektasis yang asimetris
0 Densitas perihilar yang menyerupai tali (rope-like)'
0 Jarang disertai efusi Pleura.
0 Komplikasi MAS seperti pneumotorak, pneumomediastinum, dan
emfisema pulmonal interstitial juga dapat ditemukan'
Radiologi Emergensi
Foto polos torak menggambarkan densitas seperti untaian tati yang besar
pada kasus lMS.
AFoto potos toraks pada bayi aterm dengan perbercakan interstitial yang
kasar pada kasus MAS.
II
259
260 Kegawatdaruratan pada Pediatri
Pneumonia lreonatus
Karakteristik
Pneumonia yang terjadi pada neonatus pada z8 hari pertama kehidupan.
lnfeksi paru terjadi in-utero, selama persalinan, atau selama z8 haripertama tersebut.
Etiologi dari pneumonia neonatus dibagi berdasarkan cara terjadinyainfeki.
0 In-utero. TORCH (Toxoplasmosis, Other infection, Rubella, Cytomegolovirus,
Herpes simplex virus)I Penyebab lain yang lebih jarang: Varicella zoster, Adenovirus,
Enter ovir uses, My cob a cteri um tub er cul o si s, dan T r ep o nema p alli dum.
Selama persalinanI Etiologi adalah mikroorganisme yang berkoloni di saluran lahir.
o Streptococcus hemolytic group B merupakan yang paling sering.o Penyebab lain: E. Coli, Klebsiella, Proteus, Chlamydia, Candido,
Bacteroides, HSV, Enteroviruses.
Setelah persalinanI Virus: Respiratory syncytial virus influenza merupakan yang
paling seringo Bakteri: S. pneumoniae dan H.'influenzae juga cukup sering
ditemukan. Bakteri lainnya adalah Kleb siella,Serrotia, Enterobacter,Stophylococcus oureus.
I Fungal: Postnatal Candido pneumonia.. Faktor risiko
0
0
0
0
0
Bayi yang sakit berat
Bayi prematur
Fistula trakeoesofagus
Palatoskisis
Bayi dengan sistem imun yang tidak baik
Gambaran klinis. Cangguan pernafasan: pernafasan cuping hidung, retraksi, grunting,
sianosis
. Takikardia, hipotermia, Ietargi, nafsu makan menurun
a
a
Radiologi Emergensi
Pneumonia akibat Chlamydia: masa inkubasi yang lama- didapat saatpersalinan, namun manifestasi z-rz minggu kemudian. Dapat disertaikonjungtivitis.
Pneumonia akibat Candida: sering disertai ruam makulopapula.
Pneumonia akibat Herpes simplex: bersifat progresif, cepat dan fatal.
Staphylococcus aureus dapat menyebabkan pneumonia nekrotikansberat dengan pembentukan pneumatokel.
Gambaran radiologi. Perbercakan dengan pola garis di perihilar yang dapat menyerupai TTN
. Efusi pleura pada z5% kasus.
. Perbercakan pada pneumonia akibat S. pneumoniae group B dapatmenyerupai HMD dengan penurunan volume paru. Bayi aterm dengangambaran HMD harus dianggap sebagai pneumonia sampai terbuktisebaliknya.
Pada kebanyakan kasus pneumonia, perbercakan asimetris dan hiperaerasi
dapat tertihat.
261
a
a
a
Kegawatdaruratan Pada Pediatri
Perbercakan retiku[ogranular seperti pada HMD dapat terlihat, terutama
pada pneumonia uttiUat S'pneumonioe group B'
A
Konsotidasi pada tobus superior kiri paru akibat 5' Pneumontoe'
Ringkasan gangguan pernafasanpada n@natus
Aerasi
Radiologi Emergensi 263
Penyakit
HMD
TTN
MAS
Berkurang
Bertambah
Bertambah
Fola
Pneumonia pada neonatus Bertambah
HMD Ground glass, frnelygranulor
TTN Fissural ffuids, fuzzy vesselsMAS Coorse, -ropey densityPneumonia pada neonatus peiihflar streaking
Efusi
EfusiHMD
TTN
MAS
Tidak ada
lya
MungkinPneumonia pada neonatus Mungkin
Penyakit
264 Kegawatdaruratan pada Pediatri
Hypertrophic pyloric sfenosis(HPs)
Karakteristik. Hps merupakan penebalan idiopatik dari otot pilorik pada neonatus
yang menyebabkan obstruksi lambung yang progresif.
. Biasanya teriadi pada bayi yang berusia z-tz minggu.
. Laki-laki : perempuan - 4-5 : 1
o Etiologi masih belum jelas (idiopatik).
Gambaran klinis. Muntah-muntah pada bayi yang sebelumnya dapat makan.
. Penurunan berat badan.
. Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan palpable olive sign yang
spesifitasnya 97% di tangan orang yang berpengalaman.
Gambaran radiotogi. Pada foto polos abdomen, terdapat gambaran lambung yang distensi
berlebihan serta distribusi udara dalam usus yang berkurang' Gambaran
lambung yang distensi iuga disebutsingle bubble sign, walaupun terkadang
dapat memberikan gambaran double bubbld. Lambung dapat terlihat
kolaps tanpa gambaran udara iika bayi baru saia muntah-muntah.
. Pada fluoroskopi, HPS memberikan gambaran
0 caterpillar stomach: motilitas lambung yang berlebihan.
0 tram track atau string sign yang berasal dari barium di dalam
saluran yang sempit.
O tedt alau beak dari gambaran barium yang memasuki saluran
pilorus.
USG merupakan pemerikaan terpilih, ketika gambaran klinis mengarah
pada diagnosis HPS. Gambaran USG yang menyokong HPS:
0 Ketebalan otot pilorik >3mm.
0 Panjang saluran pilorus >16mm.
0 Diameter pilorus >15mm.
0 Hiperperistaltik lambung yang disertai lumen yang terobliterasi.
Radiologi Emergensi
Gambaran single bubble pada foto potos abdomen.
Kegawatdaruratan Pada Pediatri
Gambaran USG dari HPS. Gambar sebetah kiri merupakan potongan
tongitudinat, sedangkan gambar sebetah kanan merupakan potongan
transversa[.
String sign ^.'Double trock sign.
266
Radiologi Emergensi
Atresia atau mf,mrtmsis duodenum
KaraKeristik. Merupakan atresia atau stenosis duodenum yangteriadisecara kongenital.
. Obstruksi saluran pencernaan bagian atas yang paling sering.
. Kegagalan pembentukan duodenum memiliki dua teori:
0 Kegagalan vakuolisasi (rekanalisasi).
0 Proliferasi endodermal yang tidak adekuat.. Sebanyak 5o% penderita kelainan ini memiliki malformasi lain.
. Lokasi atresia atau stenosis biasanya pada duodenum bagian keduadan ketiga.
. Pada atresia sama sekali tidak terdapat udara di distal dari kelainan,sedangkan pada stenosis masih bisa terlihat sedikit udara di bagiandistal dari kelainan.
Gambaran klinis. Muntah dalam jam-jam pertama sejak lahir.
o Muntah bilosa terdapat pada 85%, dan sisanya 15% berupa muntahnon-bilosa (obstruksi di proksimal dari ampulla Vdter).
. Abdomen yang berbentuk skapoid. r
o lntoleransi terhadap makanan.
. Cejala dan tanda lain: dehidrasi, penurunan berat badan, ketidakeimbanganelektrolit.
. Jika tidak diterapi akan menyebabkan kematian.
. Pembedahan membuat tingkat keselamatan >9o%.
267
Gambaran radiotogi
Gambaran khas pada foto polos abdomen adalah double bubble yaitugambaran udara di lambung dan di dalam ujung buntu dari duodenum.
Jika terdapat gambaran do uble bubble,maka tidak diperlukan pemeriksaanlebih lanjut, karena gambaran tersebut sudah diagnostik.
Jika terdapat udara di sebelah distal dari duodenum, maka lakukanpemeriksaan prosedur kontras pada saluran pencernaan atas.
Kegawatdaruratan pada Pediatri
AGambaran doubte bubble pada atresia duodenum.
Gambaran radiotogi
Bayangan multipel dari untaian usus yang dilatasi.
Sulit membedakan usus halus dengan kolon pada neonatus.
Jumlah untaian usus yang dilatasi menentukan tingkat obstruki:0 Banyak untaian: obstruki distal (ileum distal atau kolon)
0 Sedikit untaian: obstruksi proksimal (ejunum atau ileum proksimal)
Stenosis lebih sulit didiagnosis
Cambaran mikrokolon pada atresia ileum distal.
Radiologi Emergensi
Atresia jejunoiteal
Karakteristik. Oklusi komplit atau tidak adanya lumen pada suatu segmen jejunum
atau ileum yang terjadi secara kongenital.
. Stenosis jejunoileal merupakan forme fruste dari atresia. (Forme frusteadalah istilah kedokteran untuk suatu bentuk yang atipikal atau bentukyang tidak lengkap)
Gambaran klinis. Kegagalan pengeluaran mekoneum.
. Distensi abdomen.
. Muntah bilosa.
269
a
a
a
a
a
270 Kegawatdaruratan pada Pediatri
Klasifi kasi atresia jejunoiteat.
Gambaran udara padaatresia jejunum.
Radiologi Emergensi
Necrotizing srTf# dr*, {ruffit}
Karakteristik. NEC merupakan enterokolitis idiopatik yang paling sering terjadi akibat
kombinasi infeki dengan iskemia.. NEC merupakan kegawatdaruratan gastrointestinal yang paling sering
terjadi pada neonatus, terutama di unit perawatan intensif.. Terjadi pada lo% bayi yang memiliki berat badan kurang dari t5oogr
dengan mortalitas 5o% atau lebih, bergantung pada tingkat keparahan.. Walaupun lebih sering terjadi pada bayi yang prematur, NEC dapat
ditemukan juga pada bayi aterm.o Etiologi dari NEC bersifat multifaktorial:
0 lskemia.0 Mikroorganisme.0 Mukosa intestinum yang belum matur.0 Predisposisi genetik.
Gambaran klinisr Terutama pada bayi dengan berat badan lahir < 2ooogr.. paling sering terjadi selama minggu pertama atau kedua kehidupan.. NEC lebih sering terjadi pada bayi yang diberi makanan daripada yang
tidak diberi makanan.o Ditandai dengan distensi perut, intoleransitdrhadap makanan, peningkatan
aspirat dari selang nasogastri( penurunan bising usus, hematochezia,eritema pada dinding abdomen (tahap lanjut).
. Dapat disertai manifestasi sistemik seperti apnea, Ietargi, penurunanperfusi perifer, syok, kolaps kardiovaskular, diatesis hemoragik.
Gambaran radiologio Foto polos abdomen merupakan pemerikaan terpilih.. Klasifikasi menurut Bell :
0 Stage l: NEC dini atau curiga NECI Tidak spesifik. Untaian usus yang scallopinglseparatedlunfoldingI Distensi usus yang asimetris.
0 stage ll: NEC definitif. Pneumdtosis intestinalis: mukosa atau seros; tidak selalu
berkorelasi dengan keadaan klinis.
0 Stage lll: NEC lanjut (perforasi atau ancaman per-forasi)c portal venous gos (nVC).o Udara bebas intraperitoneum.o Ascites.
27'l
Kegawatdaruratan Pada Pediatri
ANEC stage I
Radiologi Emergensi 273
APneumatosis intestinalis pada NEC stage ll
#
274 Kegawatdaruratan pada Pediatri
Modified Bell's Staging Criteria untuk NEC.
IASuspected
lnstabilitastemperatur,aPnea,
bradikardia,letargis
Retensi gaster, Normal atau Puasa,
distensi abdomen, dilatasi usus, antibiotikemesis, feses yang ileus ringan untuk 3 hari
heme-positive
I B Sama seperti diSuspected atas
BAB darah yang
banyak
Sama seperti Sama sepertidi atas lA
lt ADefinite,mildly ill
Sama seperti diatas
Sama seperti di Dilatasi
atas, ditambah usus, ileus,
bising usus yang pneumatosis
hilang dengan atau intestinalistanpa nyeri perut.
Puasa,
antibiotikuntuk 7-rohari
lt B
Definite,moderately'il
Sama seperti diatas, ditambahasidosis metabolikringan dantrombositopenia
Sama seperti diatas, ditambahbising usus yanghilang, nyeri perutyang jelas denganatau tanpa selulitisabdomen ataumassa di kuadrankanan bawah
Sama seperti Puasa,
IlA,ditambah antibiotikascites untuk 14
hari
l[AAdvanced,severelyill, intactbowel
Sama sepeftillB, ditambahhipotensi,bradikardia,apnea, kombinasiasidosisrespiratorik danmetaboli( KlD,
dan netropenia
Sama seperti diatas, ditambahtanda-tandaperitonitis, nyeriperut yang jelas,
dan distensiabdomen
Sama sepertillA, ditambahascites
Puasa,
antibiotikuntuk14 hari,resusitasicairan,inotropi(ventilator,parasentesis
ilt B
Advanced,
severely ill,perforatedbowel
Sama seperti lllA Sama sepefti lllA Sama sepertidi atas,ditambahpneumoperitoneum
Sama
seperti llA,
ditambahpembedahan
KID: Koagulasi intravaskular diseminata
Radiologi Emergensi 275
Pneumotosis intestinalis (panah) pada NEC stage ll.
276 Kegawatdaruratan pada Pediatri
NEC stage lll dengan pneumoperitoneum. Terdapat udara bebas subdiafragma,
Rigler sign dengan gambaran udara pada kedua sisi dinding usus(panah a),gambaran udara di luar usus yang berbentuk segitiga (panah b), dan ligamentum
falsiforme (panah c).
\a\r**I
Radiologi Emergensi
Meconium plug syndrome (MPS)
KaraKeristik. MPS merupakan obstruksi kolon fungsional sementara pada neonatus.
. MPS ditandai dengan keterlambatan pengeluaran mekonium (>24-
48jam) dan dilatasi intestinal.
. Penyebab obstruksi letak rendah yang sering pada neonatus.
o Etiologi diduga akibat imaturitas sel ganglion atau reseptor hormonal.
. Faktor predisposisi:
0 lbu yang menderita diabetes.
0 lbu yang mendapat terapi magnesium sulfat.
Gambaran klinis. Distensi abdomen.
. Keterlambatan pengeluaran mekonium (>24-48jam).
. Muntah bilosa.
. Bersifat sementara, biasanya sembuh spontan.
. Komplikasi yang dapat terjadi adplah perforasi.
.
Gambaran radiologi. Banyak untaian usus yang dilatasi.
. Pada foto polos abdomen neonatus, usus halus dan kolon sulitdibedakan.
. Pada pemerikaan dengan enema kontras:
0 Rasio rektum-sigmoid >t.
0 Kolon descenden dan sigmoid yang kecil.
0 Bisa disertai luput isi (filling defect) yang menggambarkan sumbatmekoneum.
0 Ukuran kolon asenden dan transversum melebar, tidak terdapatmikrokolon seperti pada meconium ileus.
0 Sering disertai pengeluaran plug mekoneum saat enema diberikan.
277
278 Kegawatdaruratan Pada Pediatri
baring pada ilonutw dengan MPS mempertihaikan
distribusi udara datam ,t,t-i'ng d"'i"bih' namun tidak terdapat udaradi dalam
rektum.
Radiologi Emergensi 279
I
Foto dengan enema kontras pada MPS.
28o Kegawatdaruratan pada Pediatri
Meconium ileus
Karakteristik. Obstruksi ileum distal pada neonatus akibat mekonim yang secara
abnormal kental.
. Hampir semua pasien dengan meconium ileus memiliki fibrosis kistik.
o Etiologi disebabkan gangguan fungsi Pompa klorida pada membran
sel yang berakibat pada mekonium yang kental.
o Prognosis buruk jika obstruksi tidak diatasi.
Gambaran klinis. Kegagalan pengeluaran mekonium'
. Distensi abdomen.
. Muntah bilosa.
Gambaran radiologi. Penuniang diagnosis paling baik adalah pemerikaan dengan enema
kontras. Obstruksi usus halus dengan mikrokolon terlihat padapemeriksaan dengan enema kontras.
. Pada foto polos abdomen, terdapat dilatasi usus halus namun tanPa
oir fluid level karena sifat mekonium yang kental.
Radiologi rrn"rg.nri I z8t
Foto polos abdomenmemperlihatkan ditatasi dariUSUS.
Gambaran mikrokolon Yangkhas pada meconium ileus.
282 Kegawatdaruratan Pada Pediatri
Hirschprung disease
Karakteristik.Disebutiugacolonicoganglionosis,congenitalmegacolon,totalintestinal
agangtionisis, atau totdl colonic agonglionosis'
.obstruksifungsionaldarikolonakibatkekuranganselganglionenterikintrinsik.
. Aganglionosis biasanya melibatkan anus dan berlaniut ke proksimal'
. Ketiadaan baik pleksus mienterikus mauPun pleksus submukosa'
Gambaran ktinis
. Keterlambatan pengeluaran mekoneum z4-48
. Distensi abdomen.
. Muntah bilosa.
. Konstipasi sejak lahir'
Gambaran radiologi
. Kolon yang denervasi tampak kecil dan spasmodik'
. Kolon yang membesar adalah kolon di sebelah proksimal dari kolon
yang denervasi.
. TamPak banyak untaian usus yang berdilatasi'
. Udara dalam rektum sedikit'
. Pada enema kontras, rasio rektum-sigmoid <t'
lam.
Radiologi Emergensi 283
Gambaran skematis dariHirschprung diseose.
Foto potos abdomen padaHirschprung diseose.
pada Pediatri
Hirschprung disease pada pemerikaan dengan enema kohtras.
Radiologi Emergensi
Midgut volvulus
Karakteristik. Usus yang terpuntir akibat terdapatnya malrotasi pada masa embrionik.
. Pada masa embrioni( terjadi rotasi yang berlawanan arah jarum jam
pada bagian duodenojejunal dan ileokolik.
. Perbatasan duodenojejunal akan terletak di kuadran kiri atas sedangkansekum terletak di kuadran kanan bawah yang menyebabkan basis
dari mesenterium usus halus panjang dari ligamentum Treitz sampaike sekum.
. Jika proses ini terganggu maka akan menyebabkan malrotasi sehinggabasis mesenterium usus halus menjadi pendek dan rentan terhadappuntiran (volvulus)
. Sebesar 39% muncul pada to hari pertama kehidupan dan lebih dari
9o% terjadi pada tiga bulan pertama kehidupan, namun midgut volvulusdapat terjadi pada usia berapapun.
Gambaran klinis. Muntah bilosa.
. Nyeri abdomen akut.
. Pada anak yang lebih tua, malrotasi dapat bermanifestasi sebagaikegagalan dalam tumbuh kembang, nyeri abdomen kronik yangrekuren, malabsorbsi, dan gejala lain yang tidak khas, seperti muntahnon bilosa dan diare.
. Jika terdapat iskemia usus dan nekrosis, maka gejala syok dapat muncul.
Gambaran mdiologi. Pemerikaan prosedur dengan kontras pada saluran cema bagian atas
merupakan pemerikaan terpilih.o Foto polos abdomen tidak spesifik. Foto dapat memperlihatkan
gambaran normal jika volvulus bersifat intermittent atau jika puntirantidak terlalu ketat. Gambaran lambung dan duodenum proksimalyang terdistensi (double bubble) seperti gambaran hypertrophic pyloricstenosis, akan didapatkan jika puntiran ketat.
. Pada foto prosedur dengan kontras melalui mulut, dapat ditemukancorkscrew srgn dan konfigurasi usus yang malrotasi.
285
Gambar pembentukan saluran cerna yang normal pada masa embrionik'
Gambar skematis dari terjadinya midgut volvulus'
Radiologi Emergensi
Corkcrew sign.
Gambaran double bubbleyang juga dapat ditemukanpada midgut volvulus.
287
#
288 Kegawatdaruratan Pada Pediatri
Matformasi an& aL
Karakteristik.Malformasianorektal(MAR)memilikibanyakvariasiyang.mencakup
anus imper{orata, atresia atau stenosis anorektal' anus ektopik dan
atresia rektal'
.Terdapatberbagaiklasifikasi,namunklasifikasimenurutGanstermasukyang cukuP sederhana dan berguna
Hi"Crt be..khlt ,".ttt ektopik pada lokasi yang
abnoimal (perineum, vestibulum' uretra' kandungAnus ektoPik
embukaan atau fistula'
Stenosis. anus Atresla yant t'ludr\ )Er I rPu'
atau rektum
; uka' namun terdaPat
a
a
lnsidensi MAR adalah t dari t5oo-5ooo kelahiran bayi yang hidup'
Etiologi belum diketahui, namun keadaan ini berasal dari kegagalan
penurunan a"n pemis't'.ra n iirragu'dan traktus genitourinaria selama
trimester kedua' :
. Sering disertai kelainan kongenital lain seperti:
0VACTERL(vertebrdtabnormolities,Analatresia,Cardiacabnormalities,Tracheoesopno["i 1i'tuto andlor Esophageal atresia' Renal agenesis
and dysplasiqind'Limb defects) teriadi pada 45% pasien'
0 OEIS (Omphatocele, Bladder exslrophy' lmperforate anus and Socral
anomalies) teriadi pada 5% pasien'
0 Sindroma Down terdapat pada z'8% pasien'
.MARdiklasifikasimenjadiletaktinggiatauletakrendahbergantungpada lokasi tempaf Lerat<himya '"[tutn
terhadap puborectalis sling'
.PadaMARletaktinggi,kolonberakhirpadaataudi.ataspuborectalissling dan sfing uia'"#ya hipoplasia atiu bahkan tidak ada' Hal ini
melyebabkan fungsinya tidak adekuat
. Jika kolon berakhir rendah, kolon akan melewati puborectalis sling
Vrng Ui.rrnya berkembang dan berfungsi dengan baik'
Radiologi Emergensi
Hal ini penting karena kondisi puborectalis sling dan yang akanmenentukan tatalakana yang akan dipilih. Otot spinkter anus padaMAR biasanya tidak berkembang dan berfungsi baik, sehingga fungsinyabergantung pada puborectalis sling.
Semakin tinggi lokasi hindgut berakhir, maka fungsi kontinensia rektumyang baik akan semakin sulit diperoleh
Crambaran klinis. Memiliki gejala dan tanda obstruki letak rendah.
. Dapat diseftai kelainan kongenital lain.
. MAR letak rendah
0 Biasanya terlihat perineal opening.
0 Pasien perempuan biasanya memiliki orifisium uretra dan vaginayang terpisah.
. MAR letak tinggi
0 Tidak terlihat perineal opening.
0 Pasien laki-laki biasanya memiliki fistula antara anorektum yang
atresia dengan uretra posterior. Fistula ke kandung kemih atauke uretra anterior juga dapat terjadi walaupun jarang.
0 Pasien perempuan memiliki fistula dari anorektum yang atresiadengan vagina atau vestibulum
289
Gambaran radiologi
Pemeriksaan biasanya dimulai dengan foto polos abdomen yangmemperlihatkan gambaran ileus obstruki letak rendah.
Pemeriksaan foto polos juga dapa( membantu dalam menentukanlokasi MAR.
Gambaran udara di dalam kandung kemil'i menandakan MAR letaktinggi dengan fistula rektovesika atau rektouretra pada laki-laki.
Foto polos yang memperlihatkan mekonium intraluminal yang terkalsifikasijuga menandakan MAR letak tinggi karena mekonium akan mengalamikalsifikasi jika berhubungan dengan urin
Pendekatan radiologi yang tradisional untuk menentukan lokasi MARadalah foto lateral dengan posisi bokong bayi menungging ke atas(knee chest position).
Penanda diletakan pada anal dimple dan jarak dari udara dalam rektumke penanda diukur.
0 Jarak > 1cm : MAR letak tinggi
0 Jarak < 1cm : MAR letak rendah
290 Kegawatdaruratan Pada Pediatri
. Metode tradisional ini memiliki kelemahan karena udara dapat tidak
mencaPai rektum bila:
0 Bayi tidak diletakan dalam waktu yang cukup lama pada posisi
a
a
telungkuP.
0 Ada mekonium yang menyumbat udara ke rektum'
0 Jika bayi menangi' 'Iuu
mengedan' rektum akan bergerak ke posisi
yang lebih r."na,r', t"r"'i"i!""ivrnn retak tinggi dapat diinterpretasi
seUigai MAR letak rendah'
Metode lain adalah dengan penarikan (ditarik dari
perbatasan sakrokoksigEal ke perten Jika udara
berakhir di atas garrs ini maka diseb k tinggi'
Garis pubokoksigeal saat ini dianggap terlalu tinggi dan diganti oleh
garis M (berialan 'n"flfu'
ferUat#n z/3 bagian atas dan t/3 bagian
bawah dari tulang ir.r,ir;- caris ini lebih berkorelasi dengan otot
puborektalis.
Baik metode dengan garis pubokoksigeal maupun dengan garis M
memiliki kelemahan y'ig 'ut' dengan metode tradisional'
USG transperineal iuga telah digunakan untuk mengukur iarak dari
rektum ke perineum,?tun intJrpretasi memiliki permasalahan yang
sama dengan metode tradisional'
0 <1omm: MAR letak rendah'
0 >1o-15mm: MAR letak tinggi'
Penggunaan zat kontras Ue'guna dalam menentukan lokasi fistula'
Pemeriksaan kan adalah p"f::'I.tt'n CT
yang, mungki eh pemeriksaan MRI' Kedua
pencitraan ini ra langsung' otot puborektalis
dan lokasi da
Radiologi Emergensi
Variasi IMR pada pria (darikiri atas searah jarum jam): fistula perineum, fistularektouretra buIbar, fistularektouretra prostatika,fi stuta rektovesika urinaria.
Variasi /tMR pada wanita(dari kiri atas searah jarumjam) : fistuta perineum,fi stula vestibutum, fi stutarektovagina rendah, fistularektovagina tinggi.
291
292 Kegawatdaruratan pada Pediatri
Metode tradisional dalam menentukan posisi MAR
llustrasi garis pubokoksigeal dan garis M.
\
Atresia esofagus dan fistulatrakeoesofagus
Karakteristik
Atresia esofagus dan fistula trakeoesofagus memiliki beberapa variasi.Klasifikasi menurut Gross merupakan yang paling sering dipakai.
Atresia esofagus dengan fistula trakeoesofagus distal merupakan tipeyang paling banyak ditemukan.
Etiologididuga akibat kegagalan pemisahan trakea dan esofagus primitif.
Sering disertai kelainan lain. Kelainan ini termasuk dalam sindromVACTERL.
Pada z5% kasus, pasien memiliki i3 atau lebih korpus vertebra torakalisbeserta iganya, atau 6 atau lebih korpus vertebra lumbalis.
Gambaran klinisr Biasanya gejala timbul secara dini.. Sekresi air liur yang berlebihan.. Sering tersedak.. Sianosis.
. Tidak dapat makan atau minum.
. Pneumonia berulang.
. Pada fistula trakeoesofageal tipe E/H (tanpa fistula), jika fistula berukurankecil, maka gejala dapat muncul lambat'setelah anak besar.
Gambaran radiologi
Petunjuk terbaik adalah adanya kantung esofagus yang terdistensidengan ujung selang nasogastrik di dalamnya pada foto polos toraks.Distensi kantung esofagus dapat disertai oir fluid level.
Foto lateral dapat mengkonfirmasi adanya kantung esofagus yangterdistensi yang mendorong trakea ke anterior.Jika atresia esofagus disertai fistula trakeoesofagus, maka terdapatgambaran udara di saluran pencernaan.
Jika atresia esofagus tidak disertai fistula trakeoesofagus, maka tidakterdapat gambaran udara di saluran pencemaan;
Kelainan organ Iain harus diperhatikan seperti, kelainan jantungkongenital, anomali vertebra, atau obstruki saluran pencernaan.
Pneumonia aspirasi dapat ditemukan dan biasanya mengenai lobussuperior kanan
Radiologi Emergensi 293
a
o
294 Kegawatdaruratan Pada Pediatri
Tipe A (5-10%)
Atresia esofagustanPa fistula
Tipe B (1%) TlPe C (80-90%)
Atresia esofagus denqan Atresja esofagus dengan
fistuta tetak tjnggj fistuta tetak rendah
Ktasifikasi atresia esofagus dan fistuta trakeoesofagus berdasarkan Gross'
Tipe D (1-3%)
Atresia esofagus dengan
fistuta tetak tinggi dan rendah
Tipe E
Fistutaatresia ,
Atresia esofagus Perliha ah) Yang
distensi. Perha cernaa udara'
Ketainan ini dik B Yang sofagus
yang mendorong trakea ke anterior'
Radiologi Emergensi
Foto potos toraks memperlihatkan ujungfetang nasogastrik yang tertahan padakantung esofagus. Foto ini merupakan atresia esofagus tipe C yang merupakan
tipe yang paling sering ditemukan.
295