20903152 Asuhan Kehamilan Dengan Presentasi Bokong

Embed Size (px)

Citation preview

  • AKBID BM PALEMBANG

    ASUHAN KEHAMILAN DENGAN PRESENTASI BOKONG Page 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1. Latar Belakang

    Presentasi bokong merupakan letak memanjang dengan bokong sebagai bagian

    terendah sehingga kepala berada di fundus uteri dan bokong berada di bagian bawah

    kavum uteri (Rambulangi, 2003)

    1.2. Etiologi

    Letak janin dalam uterus bergantung pada proses adaptasi janin terhadap

    ruangan di dalam uterus. Pada kehamilan sampai kurang lebih 32 minggu, jumlah air

    ketuban relatif lebih banyak, sehingga memungkinkan janin bergerak dengan leluasa.

    Dengan demikian janin dapat menempatkan diri dalam presentasi kepala. Presentasi

    bokong/letak lintang.

    Karena berbagai sebab yang belum diketahui begitu jelas, menjelang kehamilan

    aterm, kavum uteri telah mempersiapkan janin pada posisi longitudinal dengan

    presentasi belakang kepala. Presentasi bokong umumnya terjadi pada akhir trimester

    kedua kehamilan atau mendekati aterm. Faktor predisposisi untuk presentasi bokong

    selain usia kehamilan adalah relaksasi uterus yang dapat disebabkan oleh multiparitas,

    bayi multiple, hidramnion, oligohidramnion, hidrosefalus, presentasi bokong

    sebelumnya, anomali uterus dan berbagai tumor dalam panggul juga pada plasenta yang

    terletak di daerah kornu fundus uteri (Rambulangi, 2003).

    1.3. Rumusan Masalah

    Berdasarkan judul dari makalah ini yaitu Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil

    dengan Presentasi Bokong maka rumusan dalam makalah ini adalah faktor-faktor apa

    saja yang mempengaruhi presentasi bokong? (Josoprawiro, 2005)

    1.4. Tujuan

    Makalah yang berjudul Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil dengan Presentasi

    Bokong ini bertujuan untuk mengetahui lebih dalam tentang kehamilan presentasi

    bokong, faktor-faktor dan cara penanganannya, serta penatalaksanaannya?

  • AKBID BM PALEMBANG

    ASUHAN KEHAMILAN DENGAN PRESENTASI BOKONG Page 2

    1.5. Manfaat

    1.5.1. Bagi Penulis

    Menambah Ilmu Pengetahuan mengenai kehamilan dengan presentasi bokong.

    1.5.2. Bagi Institusi Pendidikan

    Sebagai bahan refrensi untuk perpustakaan.

  • AKBID BM PALEMBANG

    ASUHAN KEHAMILAN DENGAN PRESENTASI BOKONG Page 3

    BAB II

    TINJAUAN TEORI

    2.1. Definisi

    Presentasi Bokong merupakan letak memanjang dengan bokong sebagai bagian

    yang terendah sehingga kepala berada di fundus uteri dan bokong berada di bagian

    bawah kavum uteri (Sarwono Prawirohardjo, 2000).

    2.2. Etiologi

    Letak janin dalam uterus bergantung pada proses adaptasi janin terhadap

    ruangan di dalam uterus. Pada kehamilan sampai kurang lebih 32 minggu, jumlah air

    ketuban relatif lebih banyak, sehingga memungkinkan janin bergerak dengan leluasa.

    Dengan demikian janin dapat menempatkan diri dalam presentasi kepala, presentasi

    bokong atau letak lintang.

    Karena berbagai sebab yang belum diketahui begitu jelas, menjelang kehamilan

    aterm, kavum uteri telah mempersiapkan janin pada posisi longitudinal dengan

    presentasi belakang kepala. Presentasi bokong umumnya terjadi pada akhir trimester

    kedua kehamilan atau mendekati aterm. Faktor predisposisi untuk presentasi bokong

    selain usia kehamilan adalah relaksasi uterus yang dapat disebabkan oleh multiparitas,

    bayi multiple, hidramnion, obgohidramnion, hidrosefalus, anensefalus, presentasi

    bokong sebelumnya, anomaly uterus dan berbagai tumor dalam panggul juga pada

    plasenta yang terletak di daerah kornu fundus uteri (Sarwono Prawirohardjo, 2000).

    2.3. Klasifikasi

    1. Presentasi Bokong Murni (Frank Breech)

    Yaitu fleksi ekstremitas bawah pada sendi paha dan ekstensi lutut sehingga kaki

    terletak berdekatan dengan kepala.

    2. Presentasi Bokong Lengkap (Complete Breech)

    Yaitu satu atau kedua lutut lebih banyak dalam keadaan fleksi dari pada ekstensi.

  • AKBID BM PALEMBANG

    ASUHAN KEHAMILAN DENGAN PRESENTASI BOKONG Page 4

    3. Presentasi Bokong tidak Lengkap (Incomplete Breech)

    Yaitu satu atau kedua sendi paha tidak dalam keadaan fleksi dan satu atau kedua

    kaki atau lutut terletak dibawah bokong, sehingga kaki atau lutut bayi terletak

    paling bawah pada jalan lahir, terdiri dari :

    Letak kaki :

    Kedua kaki terletak dibawah = letak kaki sempurna

    Hanya satu kaki terletak dibawah = letak kaki tak sempurna

    Letak lutut

    Kedua lutut terletak paling rendah (letak lutut sempurna)

    Hanya satu lutut terletak paling rendah (letak lutut tak sempurna)

    (Sarwono Prawirohardjo, 2000).

    2.4. Diagnosis

    1. Pemeriksaan Abdomen

    Palpasi

    Dengang perasat Leopold didapatkan;

    Leopold I : Kepala janin yang keras dan bulat dengan balotemen menempati

    bagian fundus uteri

    Leopold II : Teraba punggung berada satu sisi dengan abdomen dan bagian-bagian

    kecil berada pada sis yang lain

    Leopold III : Bokong janin teraba di atas pintu atas panggul selama engagement

    belum terjadi

    Auskultasi

    Denyut jantung janin biasanya terdengar paling keras pada daerah sedikit diatas

    umbilicus, sedangkan bila ada engagement kepala janin, denyut jantung janin

    terdengar dibawah umbilikus

    2. Pemeriksaan Dalam

    Untuk mengetahui bokong dengan pasti, kita harus meraba os sacrum, tuber ossis

    ischii, anus.

  • AKBID BM PALEMBANG

    ASUHAN KEHAMILAN DENGAN PRESENTASI BOKONG Page 5

    3. Pemeriksaan Penunjang

    Apabila masih ada keraguan harus dipertimbangkan untuk melakukan

    pemeriksaan ultrasonografik atau M.R.I. (Magnetic Resonance Imaging).

    (Hartono, 1995).

    2.5. Penanganan

    Penanganan dalam persalinan

    Jenis pimpinan persalinan pada presentasi bokong, antara lain;

    1. Persalinan Pervaginam

    Berdasarkan tenaga yang dipakai dalam melahirkan janin pervaginam, persalinan

    pervaginam dibagi menjadi 3 yaitu;

    a. Persalinan Spontan (Spontaneous Breech)

    Janin dilahirkan dengan kekuatan dan tenaga Ibu sendiri. Cara yang Lazim

    dipakai disebut cara BRACHT.

    1) Tahap pertama : fase lambat, lahirnya bokong sampai dengan umbilikus,

    spontan.

    2) Tahap kedua : fase cepat, lahirnya umbilikus sampai mulut.

    3) Tahap ketiga : fase lambat, lahirnya mulut sampai kepala.

    Teknik : Hiperlordosis bahan bayi (Yuliawati, 2001)

    b. Ekstraksi Parsial / EP (Manual aid / partial breech extraction)

    Janin dilahirkan sebagian dengan tenaga dan kekuatan Ibu dan sebagian lagi

    dengan tenaga penolong.

    Indikasi :

    1) Bila pertolongan cara bracht gagal

    2) Elektif, karena sejak semula direncanakan pertolongan dengan manual aid.

    Tahapan dalam manual aid;

    1) Tahap pertama : lahirnya bokong sampai umbilikus, spontan

    2) Tahap kedua : lahirnya bahu dan lengan dengan tenaga penolong baik

    secara klasik (Deventer), Mueller atau Lovset.

  • AKBID BM PALEMBANG

    ASUHAN KEHAMILAN DENGAN PRESENTASI BOKONG Page 6

    3) Tahap ketiga : lahirnya kepala dengan cara Mauriceau (Veit-smellie,

    Najouk, Wigand Martin-Winckel, Prague terbalik atau dengan cunam

    piper).

    c. Ekstraksi Total / ET (Total Breech Extraction)

    Janin dilahirkan seluruhnya dengan memakai tenaga penolong. Cara ini

    dilakukan hanya bila terjadi fetal distress atau ada indikasi untuk menolong

    persalinan dengan ekstraksi total (Benson, 1980).

    2. Persalinan perabdominam (Sectio Cesaria / SC).

    Persalinan presentasi bokong dengan Sectio Cesaria merupakan cara yang terbaik

    ditinjau dari janin. Banyak ahli melaporkan bahwa persalinan presentasi bokong

    secara pervaginam, memberi trauma yang sangat berarti bagi janin, yang gejala-

    gejalanya akan tampak pada waktu persalinan maupun dikemudian hari.

    Namun hal ini tidak berarti bahwa semua presentasi bokong harus dilahirkan

    secara perabdominam. Beberapa kriteria yang dapat dipakai pegangan bawah

    presentasi bokong harus dilahirkan secara perabdominam, antara lain;

    1) Primigravida tua,

    2) Nilai sosial janin tinggi,

    3) Riwayat persalinan yang buruk,

    4) Taksiran berat janin besar 3500 kg,

    5) Dicurigai terdapat kesempitan panggul

    6) Prematuritas.

    Sebelum melakukan pertolongan persalinan sebaiknya dilakukan penilaian

    persalinan sungsang. Metode penilaian yang lazim dipakai adalah dari Zatuchni-

    Andros (Mansjoer, 2001)

    Denyut jantung janin pada umumnya ditemukan setinggi atau sedikit lebih tinggi

    daripada umbilikus. Apabila diagnosis letak sungsang dengan pemeriksaan luar tidak

    dapat dibuat, karena misalnya dinding perut tebal, uterus mudah berkontraksi atau

    banyaknya air ketuban, maka diagnosis ditegakkan berdasarkan pemeriksaan dalam.

    Pada persalinan lama, bokong janin mengalami edema, sehingga kadang-kadang sulit

  • AKBID BM PALEMBANG

    ASUHAN KEHAMILAN DENGAN PRESENTASI BOKONG Page 7

    untuk membedakan bokong dengan muka. Pemeriksaan yang teliti dapat membedakan

    bokong dengan muka karena jari yang akan dimasukkan ke dalam anus mengalami

    rintangan otot, sedangkan jari yang di masukkan ke dalam mulut akan meraba tulang

    rahang dan alveola tanpa ada hambatan (Prawirohardjo, 2006).

    2.6. Mekanisme Persalinan Letak Sungsang Fisiologis

    Bokong masuk pintu atas panggul dapat melintang atau miring mengikuti jalan

    lahir dan melakukan putar paksi dalam sehingga trochanter depan berada di bawah

    simfisis. Dengan trochanter depan sebagai hipomoklion, akan lahir trochanter belakang

    dan selanjutnya seluruh bokong lahir. Sementara itu bahu memasuki jalan lahir dan

    mengikuti jalan lahir untuk melakukan putar paksi dalam sehingga bahu depan berada

    dibawah simfisis. Dengan bahu depan sebagai hipomoklion akan lahir bahu belakang

    bersama dengan tangan belakang diikuti kelahiran bahu depan dan tangan depan.

    2.8. Bentuk Bentuk Letak Presentasi Bokong

    Berdasarkan komposisi dari bokong dan kaki dapat ditentukan beberapa bentuk

    letak sungsang, sebagai berikut :

    1. Letak Sungsang Murni

    a. Teraba bokong

    b. Kedua kaki menjungkit ke atas sampai kepala bayi

    c. Kedua kaki bertindak sebagai spalk

    2.9. Penyebab Letak Presentasi Bokong

    Penyebab letak presentasi bokong dapat berasal dari :

    1. Sudut Ibu

    a. Keadaan rahim

    - Rahim arkuatus

    - Septum pada rahim

    - Uterus dupleks

    - Mioma bersama kehamilan

  • AKBID BM PALEMBANG

    ASUHAN KEHAMILAN DENGAN PRESENTASI BOKONG Page 8

    b. Keadaan plasenta

    - Plasenta letak rendah

    - Plasenta letak previa

    c. Keadaan jalan lahir

    - Kesempitan panggul

    - Deformitas tulang panggul

    - Terdapat tumor menghalangi jalan lahir dan perputaran ke posisi kepala

    2. Sudut Janin

    Pada janin terdapat berbagai keadaan yang menyebabkan letak sungsang :

    a. Tali pusat pendek atau lilitan tali pusat

    b. Hidrosefalus atau anensefalus

    c. Kehamilan kembar

    d. Hidramnion atau oligohidramnion

    e. Prematuritas

    Dalam keadaan normal, bokong mencari tempat yang lebih luas sehingga

    terdapat kedudukan letak kepala. Disamping itu kepala janin merupakan bagian

    terbesar dank eras serta paling berat. Melalui hokum gaya berat, kepala janin akan

    menuju kea rah pintu atas panggul. Dengan gerakan kaki janin, ketegangan

    ligamentum rotundum dan kontraksi braxon hicks, kepala janin berangsur-angsur

    masuk ke pintu atas panggul (Sudhaberata, 2000)

    2.10. Konsep Penatalaksanaan Presentasi Bokong

    Pertolongan persalinan letak sungsang memerlukan perhatian karena dapat

    menimbulkan komplikasi kesakitan, cacat permanen sampai dengan kematian bayi

    menghadapi kehamilan letak sungsang dapat diambil tindakan :

    I. Saat kehamilan melakukan versi luar

    II. Persalinan diselesaikan dengan :

    A. Pertolongan persalinan pervaginam

    1. Pertolongan fisiologis secara Brach

    2. Ekstraksi parsial

    a. Secara klasik

    b. Secara Mueller

  • AKBID BM PALEMBANG

    ASUHAN KEHAMILAN DENGAN PRESENTASI BOKONG Page 9

    c. Secara loevset

    3. Persalinan kepala

    a. Secara mauriceau veit smeile

    b. Mempergunakan ekstraksi forsep

    4. Ekstraksi bokong totalis :

    a. Ekstraksi bokong

    b. Ekstraksi kaki

    B. Pertolongan persalinan dengan seksio sesarea (Marlina, 2005)

  • AKBID BM PALEMBANG

    ASUHAN KEHAMILAN DENGAN PRESENTASI BOKONG Page 10

    BAB III

    ASUHAN KEHAMILAN PADA IBU HAMIL

    DENGAN PRESENTASI BOKONG

    Tgl Pengkajian : 25 Oktober 2009 Jam : 11.30 WIB

    I. INDENDITAS

    Nama pasien : Ny. Fitrianingsih Nama suami : Tn. Alex

    Umur : 28 tahun Umur : 38 tahun

    Agama : Islam Agama : Islam

    Suku / Bangsa : Indonesia Suku / Bangsa : Sumatera

    Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA

    Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta

    Alamat : Jl. Sanusi RT 05 Alamat : Jl. Sanusi RT 05

    RW 02 No 35 RW 02 No 35

    Gg. Indah Palembang Gg. Indah Palembang

    II. KELUHAN UTAMA

    Ibu datang ke BPS pada tanggal 25 Oktober 2009, Jam 11.30 WIB untuk

    memeriksakan kehamilannya, Ibu mengaku hamil 7 bulan anak ke 2, mengeluh

    sering nyeri perut bagian kanan.

    III. DATA KEBIDANAN

    a. Haid

    Menarche : 14 tahun

    Siklus : 28 hari

    Lamanya : 7 hari

    Banyaknya : 2x ganti pembalut

    Teratur/tidak : Teratur

    Sifat darah : Encer

    Disminorhoe : Tidak ada

  • AKBID BM PALEMBANG

    ASUHAN KEHAMILAN DENGAN PRESENTASI BOKONG Page 11

    b. Status perkawinan

    Kawin : 1 kali

    Usia kawin pertama : 25 tahun

    Lamanya perkawinan dengan suami sekarang : 5 tahun

    c. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu

    No Tanggal

    partus

    Tempat

    partus

    Umur

    kehamilan

    Jenis

    persalinan

    Penolong penyulit Keadaan Ket

    Nifas Anak

    1.

    2.

    23-03-2007

    Ini

    BPS 36 Minggu Spontan Bidan T.A.K BAIK Baik

    d. Riwayat kehamilan sekarang

    GPA : G2P1A0

    HPHT : 20 April 2009

    TP : 27 Januari 2010

    ANC : 5x di Bidan

    Imunisasi : -

    Keluhan : Tidak ada

    Trimester I : mual-muntah

    Trimester II : lemas

    Trimester III : sering BAK

    e. Riwayat KB

    Pernah mendengar tentang KB : Ya, pernah

    Pernah menjadi akseptor KB : Ya, pernah

    Alkon yang pernah digunakan : KB suntik

    Alasan berhenti menjadi akseptor KB : Ingin punya anak lagi

    IV. DATA KESEHATAN

    a. Pribadi

    Penyakit / kelainan yang pernah dialami : Diabetes (-), TBC (-)

    Operasi yang pernah dialami : Tidak ada operasi

  • AKBID BM PALEMBANG

    ASUHAN KEHAMILAN DENGAN PRESENTASI BOKONG Page 12

    b. keluarga

    Penyakit / kelainan dalam keluarga : Diabetes (-), tyfoid (-)

    Keturunan kembar : Tidak ada keturunan

    kembar

    V. DATA KEBIASAAN SEHARI-HARI

    a. Nutrisi

    Makan : 3x sehari

    Jumlah/Porsi : 1 piring (nasi, sayur, lauk pauk, buah-buahan,

    susu)

    Pantangan/Keluhan : Tidak ada

    b. Eliminasi

    Pola BAB : 2x sehari

    Pola BAK : 5 x sehari

    Keluhan : Tidak ada keluhan

    c. Olahraga yang sering dilakukan : Jalan pagi dan senam hamil

    d. Istirahat

    Tidur siang : 2 jam

    Tidur malam : 8 jam

    Keluhan : tidak ada keluhan

    e. Personal hygine

    Mandi : 2x sehari

    Sikat gigi : setiap kali mandi dan setelah makan

    Ganti pakaian dalam : sesudah mandi dan bila terasa lembab

    VI. DATA PSIKOSOSIAL

    a. Pribadi

    Alasan datang ke petugas kesehatan : Ingin memeriksakan

    kehamilan

    Harapan terhadap persalinan : Normal, Ibu sehat, bayi

    lahir dengan selamat

    Rencana tempat melahirkan : Klinik bersalin

  • AKBID BM PALEMBANG

    ASUHAN KEHAMILAN DENGAN PRESENTASI BOKONG Page 13

    Persiapan yang telah dilakukan : Perlengkapan bayi

    dan materil

    Rencana menyusui : Sendiri

    Rencana perawatan anak : Sendiri

    Alkon yang pernah digunakan : KB suntik

    Rencana jumlah anak : 3 orang

    b. Keluarga

    Tanggapan suami/keluarga terhadap kehamilannya : Sangat diharapkan

    Dorongan yang diberikan suami/keluarga : moril dan spiritual

    c. Budaya

    Adat/kebiasaan yang sering dijalankan selama kehamilan : Tidak ada

    B. DATA OBJEKTIF

    I. Pemeriksaan Fisik

    KU : Baik

    Kesadaran : Composmenthis

    TD : 120/80 mmHg

    Nadi : 80 x/m

    RR : 20 x/m

    Temperature : 36 0C

    TB : 155 cm

    BB sebelum : 47 kg

    BB sekarang : 57 kg

    Lila : 23,5 cm

    II. Pemeriksaan obstetri

    a. Inspeksi

    Kepala

    Rambut : Bersih, ketombe (-), rontok (-)

    Mata : Sklera bening, konjungtiva merah muda

    Muka : Cloasmagravidarum (-), oedema (-)

    Mulut : Caries (-), stamatitis

  • AKBID BM PALEMBANG

    ASUHAN KEHAMILAN DENGAN PRESENTASI BOKONG Page 14

    Leher

    Kelenjar tyroid : Tidak ada pembengkakan kelenjar tyroid,

    vena jugularis

    Tumor : Tidak ada

    Payudara / Mamae

    Pembesaran : Simetris

    Aereola mamae : Hyperygmentasi

    Puting susu : Menonjol

    Coloctrum : Belum keluar

    Perut / Abdomen

    Pembesaran : Sesuai dengan usia kehamilan

    Linea alba/nigra : Linea nigra

    Striae albican/kivide : Striae albican

    kelainan : Tidak ada

    Genetalia eksterm

    Labia mayora : Simetris

    Kelenjar Bartholini : Tidak ada pembengkakan

    - Jenis secret : Tidak ada

    - Warna : Tidak ada

    - Bau : Tidak ada

    Ekstremitas

    Tungkai : Simetris

    Oedema : Tidak ada

    Varices : Tidak ada

    Kelainan : Tidak ada

    b. Palpasi

    Leopold I : TFU 3 jari diatas pusat

    Leopold II : Teraba punggung berada satu sisi dengan

    abdomen dan bagian-bagian kecil pada sisi

    bagian lain

  • AKBID BM PALEMBANG

    ASUHAN KEHAMILAN DENGAN PRESENTASI BOKONG Page 15

    Leopold III : Teraba bokong di bagian bawah

    Leopold IV : Belum masuk PAP

    TBJ : Belum dilakukan

    c. Auskultasi

    Lokasi : di sebelah kiri perut Ibu, 2 jari di bawah

    pusat

    Frekuensi DJJ : 130 x/m

    d. Perkusi

    Reflek patella : ka/ki +/+

    e. Pemeriksaan panggul

    Distansia spinarum : 26 cm

    Distansia cristarum : 28 cm

    Konjugata eksterna : 19 cm

    Lingkar panggul : 84 cm

    III. Pemeriksaan Laboratorium

    a. Darah

    Golongan darah : O

    HB : 12 gr%

    b. Urine

    Protein : negatif (-)

    Glukosa : negatif (-)

    C. ASSESMENT

    Diagnosa : G2P1A0 hamil 28 minggu, JTH Presbo

    Masalah : Ibu merasa cemas dengan keadaan diri dan janinnya karena

    letak terbawah janin adalah bokong.

  • AKBID BM PALEMBANG

    ASUHAN KEHAMILAN DENGAN PRESENTASI BOKONG Page 16

    Kebutuhan : - Informasi tentang fisiologi kehamilan

    - Informasi tentang keadaan Ibu dan janin

    - Informasi tentang tanda-tanda bahaya kehamilan

    - Informasi tentang istirahat yang cukup

    - Informasi tentang gizi seimbang

    - Informasi tentang kontrol ulang

    Diagnosa potensial : Kala II lama/gawat janin

    Tindakan segera : - Pasang infuse

    - O2

    - Kolaborasi

    - Rujuk ke rumah sakit

    D. PLANNING

    1. Informasi tentang fisiologi kehamilan

    2. Informasi tentang keadaan Ibu dan janin

    3. Informasi tentang tanda-tanda bahaya kehamilan

    4. Informasi tentang istirahat yang cukup

    5. Informasi tentang gizi seimbang

    6. Informasi tentang kontrol ulang

    E. EVALUASI

    1. Menjelaskan pada Ibu tentang fisiologi kehamilan

    2. Menjelaskan pada Ibu tentang keadaan Ibu dan janin

    3. Menjelaskan pada Ibu tentang tanda-tanda bahaya kehamilan

    4. Menjelaskan pada Ibu tentang istirahat yang cukup

    5. Menjelaskan pada Ibu tentang gizi seimbang

    6. Menjelaskan pada Ibu tentang kontrol ulang

    7. Ibu mengerti dan mau mengikuti saran bidan

    Bidan jaga Mahasiswi

    ( Desi Rahmawati)

  • AKBID BM PALEMBANG

    ASUHAN KEHAMILAN DENGAN PRESENTASI BOKONG Page 17

    BAB IV

    PEMBAHASAN

    Presentasi bokong merupakan letak memanjang dengan bokong sebagai bagian

    yang terendah sehingga kepala berada di fundus uteri dan bokong berada di bagian

    bawah kavum uteri.

    Di dalam buku panduan praktis pelayanan kesehatan maternal dan neonatal yang

    dimaksud presentasi bokong (sungsang) dengan partus lama merupakan indikasi seksio

    sesarea. Tidak adanya kemajuan persalinan merupakan salah satu tanda disproporsi.

    4.1. Penanganan

    Tahap I : Fase lambat, lahirnya bokong sampai dengan umbilikus

    spontan

    Tahap II : Fase cepat, lahirnya umbilikus sampai mulut

    Tahap III : Fase lambat, lahirnya mulut sampai kepala

    Teknik : Hiperlordosis badan bayi

    Bila pertolongan bacht gagal

    Elektif, karena sejak semula direncanakan pertolongan dengan manual aid.

    4.2. Penatalaksanaan

    1. Pertolongan fisiologis secara Brach

    2. Ekstraksi parsial

    a. Secara klasik

    b. Secara Mueller

    c. Secara loevset

    3. Persalinan kepala

    a. Secara mauriceau veit smeile

    b. Mempergunakan ekstraksi forsep

    4. Ekstraksi bokong totalis

    a. Ekstraksi bokong

    b. Ekstraksi kaki

    5. Pertolongan persalinan dengan seksio sesarea

  • AKBID BM PALEMBANG

    ASUHAN KEHAMILAN DENGAN PRESENTASI BOKONG Page 18

    BAB V

    KESIMPUALAN

    5.1. Kesimpulan

    Dari hasil pembahasan dari bab-bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan

    bahwa:

    1. Presentasi bokong merupakan letak memanjang dengan bokong sebagai bagian

    yang terendah sehingga kepala berada di fundus uteri dan bokong berada di bagian

    bawah kavum uteri.

    2. Penanganan dalam kehamilan

    a. Perawatan prenatal yang baik

    b. Periksa darah lengkap HB, golongan darah.

    3. Penanganan

    1. Persalinan pervaginam

    a. Tahap pertama : Fase lambat, lahirnya bokong sampai dengan

    umbilikus spontan

    b. Tahap kedua : Fase cepat, lahirnya umbilikus sampai mulut

    c. Tahap ketiga : Fase lambat, lahirnya mulut sampai kepala

    2. Eksraksi parsial

    a. Bila pertolongan cara Bracht gagal

    b. Elektif, karena sejak semula direncanakan pertolongan dengan manual aid

    Tahapan manual aid :

    Tahap pertama : Lahirnya bokong sampai umbilikus

    spontan

    Tahap kedua : Lahirnya bahu dan lengan dengan tenaga

    penolong baik secara klasik

    Tahap ketiga : Lahirnya kepala dengan cara meuriceau

    3. Ekstraksi total

    Janin dilahirkan seluruhnya dengan memakai tenaga penolong.

  • AKBID BM PALEMBANG

    ASUHAN KEHAMILAN DENGAN PRESENTASI BOKONG Page 19

    5.2. Saran

    5.2.1. Bagi Petugas Kesehatan

    Agar lebih meningkatkan pemberian pengetahuan dan tanda-tanda bahaya bagi

    kehamilan presbo sehingga dapat memberikan asuhan yang tepat dan dapat menolong

    persalinan dengan baik sehingga Ibu dan anak dilahrikan juga dalam kondisi yang baik

    serta tidak ditemukannya kemungkinan buruk.

    5.2.2. Bagi Pendidikan

    Agar makalah ini dapat menjadi bahan refrensi dan merupakan informasi yang

    lengkap dan bermanfaat untuk perkembangan pengetahuan tentang kehamilan presentasi

    bokong.

  • AKBID BM PALEMBANG

    ASUHAN KEHAMILAN DENGAN PRESENTASI BOKONG Page 20

    DAFTAR PUSTAKA

    Yuliawati, S. Analisis Faktor-Faktor Resiko Yang Mempengaruhi Terjadinya Kematian

    Perinatal Di Rumah Sakit Pandan Arang Boyolali tahun 1998 2000, tesis FK

    UGM, Yogyakarta, 2001

    Collea, J.V. Malpresentation and Cord Accident, in; Pernoll, M.L, Benson, R.C,

    Current Obstetric and Gynecologic Diagnostic and treatment, Appleton and

    longer, L.A, 1987

    Benson, R.C, Current Obstetric and Gynecologic Diagnostic and treatment, 3rd

    ed,

    Lange Medical Publication, Maruzen Asia, Singapore, 1980

    Martohoesodo, S, Hariadi, R, Distosia karena kelainan letak serta bentuk janin, dalam

    Ilmu Kebidanan Edisi III, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta,

    2002, hal ; 595 636

    Cunningham, F.G, Mac Donald, P.C, Gant, N.F, Distosia karena kelainan pada

    presentasi, posisi atau perkembangan janin, Obstetri Williams (18th

    ed), Suyono,

    J, Hartono, A (Alih Bahasa, Jakarta : EGC, 1995.

    Angsar, M.D, Setjalilakusuma, L, Persalinan sungsang, dalam Ilmu Bedah Kebidanan,

    Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta, 2000, hal ; 104 122