Upload
grandy-talanila
View
215
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7/25/2019 211191703-PBL-6-Rahasia-Jabatan-Dan-Etika-K
1/19
Rahasia Jabatan
Pendahuluan
Di dalam praktik kedokteran terdapat aspek etik, profesi dan disiplin profesi dan aspek
hukum yang sangat luas, yang sering tumpang tindih pada suatu isu tertentu, seperti pada
informed consent, wajib simpan rahasia kedokteran, profesionalisme, dan lain sebagainya.
Norma etik profesi disiplin profesi dan hukum pidana memang berada dalam satu
garis,dengan etik profesi disatu ujung dan hukum pidana diujung lannya. Disiplin profesi
terletak diantaranya dan kadang membaur dari ujung ke ujung. Dalam praktek kedokteran,
aspek etik, profesi, dan/atau disiplin profesi sering kali tidak dapat dipisahkan dari aspek
hukumnya, oleh karena banyaknya norma etik profesi yang telah diangkat menjadi norma
hukum, atau sebaliknya norma hukum yang mengandung nilai-nilai etika.
Aspek etik profesi yang mencantumkan juga kewajiban memenuhi standar profesi
mengakibatkan penilaian perilaku disiplin profesinya. Etik profesi yang memiliki sanksi
moral dipaksa berbaur dengan keprofesian yang memiliki sanksi disiplin profesi yang bersifat
administratif.
Adapun kasus yang dihadapi adalah sebagai berikut. eorang pasien laki-laki datang
ke praktek dokter. !asien ini dan keluarganya adalah pasien lama dokter tersebut, dan sangat
akrab serta selalu mendiskusikan kesehatan keluarganya dengan dokter tersebut. "ali ini
pasien laki-laki ini datang sendirian dan mengaku telah melakukan hubungan dengan wanita
lain seminggu yang lalu. esudah itu, ia masih tetap berhubungan dengan istrinya. Dua hari
terakhir ia mengeluh bahwa alat kemaluannya mengeluarkan nanah dan terasa nyeri. etelah
diperiksa ternyata ia menderita #$. !asien tidak ingin diketahui istrinya tahu, karena bisa
terjadi pertengkaran diantara keduanya. Dokter tahu bahwa mengobati penyakit tersebut pada
pasien ini tidaklah sulit, tetapi oleh karena ia telah berhubungan juga dengan istrinya maka
mungkin istrinya juga sudah tertular. %strinya juga harus diobati.
Kode Etik Kedokteran &
!asal &
etiap dokter harus menjunjung tinggi, menghayati dan mengamalkan sumpah dokter.
!asal '
7/25/2019 211191703-PBL-6-Rahasia-Jabatan-Dan-Etika-K
2/19
eorang dokter harus senantiasa berupaya melaksanakan profesinya sesuai dengan
standar profesi yang tertinggi.
!asal (
Dalam melakukan pekerjaan kedokterannya, seorang dokter tidak boleh dipengaruhi
oleh sesuatu yang mengakibatkan hilangnya kebebasan dan kemandirian profesi.
!asal )
etiap dokter harus menghindarkan diri dari perbuatan yang bersifat memuji diri.
!asal *
+iap perbuatan atau nasehat yang mungkin melemahkan daya tahan psikis maupun
fisik hanya diberikan untuk kepentingan dan kebaikan pasien, setelah memperoleh
persetujuan pasien.
!asal
etiap dokter harus senantiasa berhati-hati dalam mengumumkan dan menerapkan
setiap penemuan teknik atau pengobatan baru yang belum diuji kebenarannya dan hal-
hal yang dapat menimbulkan keresahan masyarakat.
!asal
eorang dokter hanya memberi surat keterangan dan pendapat yang telah diperiksa
sendiri kebenarannya.
!asal a
eorang dokter harus, dalam setiap praktik medisnya, memberikan pelayanan medis
yang kompeten dengan kebebasan teknis dan moral sepenuhnya, disertai rasa kasih
sayang compassion dan penghormatan atas martabat manusia.
!asal b
eorang dokter harus bersikap jujur dalam berhubungan dengan pasien dan
sejawatnya, dan berupaya untuk mengingatkan sejawatnya yang dia ketahui memiliki
kekurangan dalam karakter atau kompetensi, atau yang melakukan penipuan atau
penggelapan, dalam menangani pasien
!asal c
' 0 E t i k a ! r o f e s i " e d o k t e r a n d a n 1 a h a s i a 2 a b a t a n
7/25/2019 211191703-PBL-6-Rahasia-Jabatan-Dan-Etika-K
3/19
eorang dokter harus menghormati hak-hak pasien, hak-hak sejawatnya, dan hak
tenaga kesehatan lainnya, dan harus menjaga kepercayaan pasien
!asal d
etiap dokter harus senantiasa mengingat akan kewajiban melindungi hidup makhluk
insani.
!asal 3
Dalam melakukan pekerjaannya seorang dokter harus memperhatikan kepentingan
masyarakat dan memperhatikan semua aspek pelayanan kesehatan yang menyeluruh
promotif, pre4entif, kuratif dan rehabilitatif, baik fisik maupun psiko-sosial, serta
berusaha menjadi pendidik dan pengabdi masyarakat yang sebenar-benarnya.
!asal 5
etiap dokter dalam bekerja sama dengan para pejabat di bidang kesehatan dan bidang
lainnya serta masyarakat, harus saling menghormati.
Kewajiban Dokter Terhadap Pasien
!asal &6
etiap dokter wajib bersikap tulus ikhlas dan mempergunakan segala ilmu dan
ketrampilannya untuk kepentingan pasien. Dalam hal ini ia tidak mampu melakukan
suatu pemeriksaan atau pengobatan, maka atas persetujuan pasien, ia wajib menujuk
pasien kepada dokter yang mempunyai keahlian dalam penyakit tersebut.
!asal &&
etiap dokter harus memberikan kesempatan kepada pasien agar senantiasa dapat
berhubungan dengan keluarga dan penasehatnya dalam beribadat dan atau dalam
masalah lainnya.
!asal &'
etiap dokter wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang seorang
pasien, bahkan juga setelah pasien itu meninggal dunia.
!asal &(
( 0 E t i k a ! r o f e s i " e d o k t e r a n d a n 1 a h a s i a 2 a b a t a n
7/25/2019 211191703-PBL-6-Rahasia-Jabatan-Dan-Etika-K
4/19
etiap dokter wajib melakukan pertolongan darurat sebagai suatu tugas
perikemanusiaan, kecuali bila ia yakin ada orang lain bersedia dan mampu
memberikannya.
Kewajiban Dokter Terhadap Teman Sejawat
!asal &)
etiap dokter memperlakukan teman sejawatnya sebagaimana ia sendiri ingin
diperlakukan.
!asal &*
etiap dokter tidak boleh mengambil alih pasien dan teman sejawat, kecuali dengan
persetujuan atau berdasarkan prosedur yang etis.
Kewajiban Dokter Terhadap Diri Sendiri
!asal &
etiap dokter harus memelihara kesehatannya, supaya dapat bekerja dengan baik.
!asal &
etiap dokter harus senantiasa mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi kedokteran/kesehatan.
2enis hubungan dokter-pasien sangat dipengaruhi oleh etika profesi kedokteran,
sebagai konsekuensi dari kewajiban-kewajiban profesi yang memberikan batasan atau rambu-
rambu hubungan tersebut. "ewajiban-kewajiban tersebut tertuang di dalam prinsip-prinsipmoral profesi.
ifat hubungan antara dokter dengan pasien berkembang dari sifat paternalistik
hingga ke sifat kontraktual dan fiduciary. !ada masa sebelum tahun &5*6-an paternalistik
dianggap sebagai sifat hubungan yang paling tepat, dimana dokter menentukan apa yang akan
dilakukan terhadap pasien berdasarkan prinsip beneficence semua yang terbaik untuk
kepentingan pasien, dipandang dari kedokteran. !rinsip ini telah mengabaikan hak pasien
untuk turut menentukan keputusan. ampai kemudian pada tahun &56-an dikembangkanlah
) 0 E t i k a ! r o f e s i " e d o k t e r a n d a n 1 a h a s i a 2 a b a t a n
7/25/2019 211191703-PBL-6-Rahasia-Jabatan-Dan-Etika-K
5/19
sifat hubungan kontraktual antara dokter dengan pasien yang menitikberatkan kepada hak
otonomi pasien dalam menentukan apa-apa yang boleh dilakukan terhadapnya. "emudian
sifat hubungan dokter-pasien tersebut dikoreksi oleh para ahli etika kedokteran menjadi
hubungan ficuiary atas dasar niat baik dan kepercayaan, yaitu hubungan yang
menitikberatkan nila-nilai keutamaan virtue ethics. ifat hubungan kontraktual dianggap
meminimalkan mutu hubungan karena hanya melihatnya dari sisi hukum dan peraturan saja,
dan disebut sebagai bottom line ethics.&
$tonomi pasien dianggap sebagai cerminan konsepself governance, liberty rights dan
individual choices. %mmanuel "ant mengatakan bahwa setiap orang memiliki kapasitas untuk
memutuskan nasibnya sendiri, sedangkan 2ohn . 7ills berkata bahwa kontrol sosial atas
seseorang indi4idu hanya sah apabila dilakukan karena terpaksa untuk melindungi hak orang
lain.
alah satu hak pasien yang disahkan dalamDeclaration of Lisbondari World Medical
Association 87A adalah 9the rights to accept or to refuse treatment after receiving
adequate information:. ecara implisit amandemen ;;D )* pasal '3# ayat & juga
menyebutkannya demikian 9etiap orang berhak atas perlindungan diri pribadi,... dst:.
elanjutnya ;; No '(/&55' tentang kesehatan juga memberikan hak kepada pasien untuk
memberikan persetujuan atas tindakan medis yang akan dilakukan terhadapnya.
7/25/2019 211191703-PBL-6-Rahasia-Jabatan-Dan-Etika-K
6/19
Informed consentadalah suatu proses yang menunjukkan komunikasi yang efektif
antara dokter dengan pasien, dan bertemunya pemikiran tentang apa yang akan dan apa yang
tidak akan dilakukan terhadap pasien. %nformed consent dilihat dari aspek hukum bukanlah
sebagai perjanjian antara dua pihak, melainkan lebih ke arah persetujuan sepihak atas layanan
yang ditawarkan pihak lain.
7enurut !er7en"es no '56/7en"es/!er/%%%/'663 dan ;; no '5 th '66) !asal )*
ayat & serta 7anual !ersetujuan +indakan "edokteran ""% tahun '663, informed consent
adalah persetujuan tindakan kedokteran yang diberikan oleh pasien atau keluarga terdekatnya
setelah mendapatkan penjelasan secara lengkap mengenai tindakan kedokteran yang akan
dilakukan terhadap pasien tersebut. +ujuan informed consent adalah memberikan
perlindungan kepada pasien serta memberi perlindungan hukum kepada dokter terhadap suatu
kegagalan dan bersifat negatif. Consent dapat diberikan=
Dinyatakan epressed
&. Dinyatakan secara lisan.
'. Dinyatakan secara tertulis. !ernyataan tertulis diperlukan apabila dibutuhkan
bukti di kemudian hari, umumnya pada tindakan yang in4asif atau yang
berisiko mempengaruhi kesehatan pasien secara bermakna. !ermenkes tentang
persetujuan tindakan medis menyatakan bahwa semua jenis tindakan operatifharus memperoleh persetujuan tertulis.
+idak dinyatakan implied
!asien tidak menyatakannya, baik secara lisan maupun tertulis, namun melakukan
tingkah laku gerakan yang menunjukkan jawabannya. 7eskipun consent jenis ini
tidak memiliki bukti, namun consentjenis inilah yang paling banyak dilakukan dalam
praktek sehari-hari. 7isalnya adalah seseorang yang menggulung lengan bajunya dan
mengulurkan lengannya ketika akan diambil darahnya.
Informed consent memiliki lingkup terbatas pada hal-hal yang telah dinyatakan
sebelumnya, tidak dapat dianggap sebagai persetujuan atas semua tindakan yang akan
dilakukan. Dokter dapat bertindak melebihi yang telah disepakati hanya apabila gawat darurat
dan keadaan tersebut membutuhkan waktu yang singkat untuk mengatasinya.
!roy"consent adalah consentyang diberikan oleh orang yang bukan si pasien itu
sendiri, dengan syarat bahwa pasien tidak mampu memberikan consentsecara pribadi, danconsenttersebut harus mendekati apa yang sekiranya akan diberikan oleh pasien apabila ia
0 E t i k a ! r o f e s i " e d o k t e r a n d a n 1 a h a s i a 2 a b a t a n
7/25/2019 211191703-PBL-6-Rahasia-Jabatan-Dan-Etika-K
7/19
mampu memberikannya baik buat pasien, bukan baik buat orang banyak. ;mumnya urutan
orang yang dapat memberikan proy"consentadalah suami/isteri, anak, orang tua, saudara
kandung dan lain-lain.
!roy"consent hanya boleh dilakukan dengan pertimbangan yang matang dan ketat.
uatu kasus telah membuka mata orang %ndonesia betapa riskannyaproy"consentini, yaitu
ketika seorang kakek-kakek menurut dokter yang telah mengoperasinya hanya berdasarkan
persetujuan anaknya, padahal ia tidak pernah dalam keadaan tidak sadar atau tidak
kompeten.&
Rahasia Jabatan &-(
akikat Rahasia Kedokteran
1ahasia jabatan bukan berdasarkan a>as kepercayaan, diwajibkan bagi pejabat negara.
edangkan rahasia pekerjaan berdasarkan a>as kepercayaan dan bersifat swasta.
!rofesi kedokteran bidang kesehatan baru dapat berlangsung bila ada kerelaan pasien
untuk mengungkapkan keadaan dirinya, termasuk hal-hal yang amat pribadi. ?entuk
pengungkapan diri pasien dalam hubungannya dengan profesi kedokteran meliputi tindakan
anamnesis wawancara, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan laboratorik.
7/25/2019 211191703-PBL-6-Rahasia-Jabatan-Dan-Etika-K
8/19
Aspek ukum
!enggunaan kata pri4asi, kerahasiaan dan keamanan seringkali tertukar. Akan tetapi
terdapat beberapa perbedaan yang penting, diantaranya=
Pri!asiadalah hak indi4idu untuk dibiarkan sendiri, termasuk bebas dari campur tangan
atau obser4asi terhadap hal-hal pribadi seseorang serta hak untuk mengontrol informasi-
informasi pribadi tertentu dan informasi kesehatan.
Kerahasiaanmerupakan pembatasan pengungkapan informasi pribadi tertentu. Dalam
hal ini mencakup tanggungjawab untuk menggunakan, mengungkapkan, atau
mengeluarkan informasi hanya dengan sepengetahuan dan ijin indi4idu. %nformasi yang
bersifat rahasia dapat berupa tulisan ataupun 4erbal.
Keamanan meliputi perlindungan fisik dan elektronik untuk informasi berbasis
komputer secara utuh, sehingga menjamin ketersediaan dan kerahasiaan. +ermasuk ke
dalamnya adalah sumber-sumber yang digunakan untuk memasukkan, menyimpan,
mengolah dan menyampaikan, alat-alat untuk mengatur akses dan melindungi informasi
dari pengungkapan yang tak disengaja maupun yang disengaja.
"erahasiaan rekam medis diatur di dalam ;; !raktik "edokteran pasal ) ayat '
yang menyatakan bahwa @rekam medis harus disimpan dan dijaga kerahasiannya oleh dokter
atau dokter gigi dan pimpinan sarana kesehatan@.
7/25/2019 211191703-PBL-6-Rahasia-Jabatan-Dan-Etika-K
9/19
edangkan pasal &' !ermenkes )5a menyatakan bahwa=
& !emaparan isi rekam medis hanya boleh dilakukan oleh dokter yang merawat pasien
dengan ijin tertulis pasien
' pimpinan sarana pelayanan kesehatan dapat memaparkan isi rekam medis tanpa
seijin pasien berdasarkan peraturan perundang-undangan.
Di bidang keamanan rekam medis, !ermenkes No )5a/ 7EN"E/!E1/B%%/&535
menyatakan dalam pasal &(, bahwa pimpinan sarana kesehatan bertanggungjawab atas a
hilangnya, rusaknya, atau pemalsuan rekam medis, b penggunaan oleh orang / ?adan yang
tidak berhak.
Rahasia Jabatan dan Pembuatan SKA"#eR
Peraturan Pemerintah $o% &' tahun ()'*tentang lafal sumpah dokter
Demi +uhan, saya bersumpah/berjanji bahwa=
aya akan membaktikan hidup saya guna kepentingan perikemanusiaan. aya akan
menjalankan tugas saya dengan cara yang terhormat dan bersusila, sesuai dengan
martabat pekerjaan saya.
aya akan memelihara dengan sekuat tenaga martabat dan tradisi luhur jabatan
kedokteran.
aya akan merahasiakan segala sesuatu yang saya ketahui karena pekerjaan saya dan
karena keilmuan saya sebagai dokter........ dst.
Peraturan Pemerintah $o% (* tahun ()''tentang wajib simpan rahasia "edokteran.
!asal & !! No. &6/&5
Cang dimaksud dengan rahasia kedokteran ialah segala sesuatu yang diketahui oleh
orang-orang tersebut dalam pasal ( pada waktu atau selama melakukan
pekerjaannya dalam lapangan kedokteran.
!asal ' !! No. &6 /&5
!engetahuan tersebut pasal l harus dirahasiakan oleh orang-orang yang tersebut
dalam pasal (, kecuali apabila suatu peraturan lain yang sederajat atau lebih tinggi
dari pada !! ini menentukan lain.
!asal ( !! No. &6/&5
Cang diwajibkan menyimpan rahasia yang dimaksud dalam pasal & ialah=
5 0 E t i k a ! r o f e s i " e d o k t e r a n d a n 1 a h a s i a 2 a b a t a n
7/25/2019 211191703-PBL-6-Rahasia-Jabatan-Dan-Etika-K
10/19
a. tenaga kesehatan menurut pasal ' ;; tentang tenaga kesehatan.
b. 7ahasiswa kedokteran, murid yang bertugas dalam lapangan pemeriksaan,
pengobatan dan atau perawatan, dan orang lain yang ditetapkan oleh menteri
kesehatan.
!asal ) !! No. &6/&5
+erhadap pelanggaran ketentuan mengenai wajib simpan rahasia kedokteran yang
tidak atau tidak dapat dipidana menurut pasal ('' atau pasal &&' ";
kesehatan dapat melakukan tindakan administratip berdasarkan pasal ;; tentang
tenaga kesehatan.
!asal * !! No. &6/&5
Apabila pelanggaran yang dimaksud dalam pasal ) dilakukan oleh mereka yang
disebut dalam pasal ( huruf b, maka menteri kesehatan dapat mengambil tindakan-
tindakan berdasarkan wewenang dan kebijaksanaannya.
!asal !!No &6/&5
Dalam pelaksanaan peraturan ini, menteri kesehatan dapat mendengar Dewan
!elindung usila "edokteran dan atau badan-badan lain bilamana perlu.
Pasal +&& K,P
& ?arang siapa dengan sengaja membuka rahasia yang wajib disimpannya
karena jabatan atau pencariannya baik yang sekarang maupun yang dahulu,
diancam dengan pidana penjara paling lama sembilan bulan atau pidana denda
paling banyak sembilan ribu rupiah.
' 2ika kejahatan dilakukan terhadap seorang tertentu, maka perbuatan itu hanya
dapat dituntut atas pengaduan orang itu.
Pasal -. K,P
?arang siapa melakukan perbuatan karena pengaruh daya paksa tidak dipidana.
MA /(0"K"Kr"()'. & Juli ()')
Dalam @noodtoestand@ harus dilihat adanya=
&!ertentangan antara dua kepentingan hukum
'!ertentangan antara kepentingan hukum dan kewajiban hukum
(!ertentangan antara dua kewajiban hukum
Pasal -) K,P
&6 0 E t i k a ! r o f e s i " e d o k t e r a n d a n 1 a h a s i a 2 a b a t a n
7/25/2019 211191703-PBL-6-Rahasia-Jabatan-Dan-Etika-K
11/19
& +idak dipidana, barang siapa melakukan perbuatan pembelaan terpaksa untuk diri
sendiri maupun untuk orang lain, kehormatan kesusilaan atau harta benda sendiri
maupun orang lain, karena ada serangan atau ancaman serangan yang sangat dekat
pada saat itu yang melawan hukum.
' !embelaan terpaksa yang melampaui batas, yang langsung disebabkan keguncangan
jiwa yang hebat karena serangan atau ancaman serangan itu, tidak dipidana.
Pasal 1* K,P
?arang siapa melakukan perbuatan untuk melaksanakan ketentuan undang- undang,
tidak dipidana.
Pasal 1( K,P
& ?arang siapa melakukan perbuatan untuk melaksanakan perintah jabatan yang
diberikan oleh penguasa yang berwenang, tidak dipidana.
' !erintah jabatan tanpa wewenang, tidak menyebabkan hapusnya pidana, kecuali jika
yang diperintah, dengan itikad baik mengira bahwa perinlah diberikan dengan
wewenang dan pelaksanaannya termasuk dalam lingkungan pekerjaannya.
Kode Etik Kedokteran /ndonesia 2K3DEK/4
!asal c
eorang dokter harus menghormati hak-hak pasien, hak-hak sejawatnya, dan hak
tenaga kesehatan lainnya, dan harus menjaga kepercayaan pasien.
!asal &'
etiap dokter wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang seorang
pasien, bahkan juga setelah pasien itu meninggal dunia.
,, R/ $3% &) Tahun &**- Tentang Praktik Kedokteran
Rekam Medis
!asal )
& etiap dokter atau dokter gigi dalam menjalankan praktik kedokteran wajib membuat
rekam medis.
&& 0 E t i k a ! r o f e s i " e d o k t e r a n d a n 1 a h a s i a 2 a b a t a n
7/25/2019 211191703-PBL-6-Rahasia-Jabatan-Dan-Etika-K
12/19
' 1ekam medis sebagaimana dimaksud pada ayat & harus segera dilengkapi setelah
pasien selesai menerima pelayanan kesehatan.
( etiap catatan rekam medis harus dibubuhi nama, waktu, dan tanda tangan petugas
yang memberikan pelayanan atau tindakan.
!asal )
& Dokumen rekam medis sebagaimana dimaksud dalam !asal ) merupakan milik
dokter, dokter gigi, atau sarana pelayanan kesehatan, sedangkan isi rekam medis
merupakan milik pasien.
' 1ekam medis sebagaimana dimaksud pada ayat & harus disimpan dan dijaga
kerahasiaannya oleh dokter atau dokter gigi dan pimpinan sarana pelayanan
kesehatan.
( "etentuan mengenai rekam medis sebagaimana dimaksud pada ayat & dan ayat '
diatur dengan !eraturan 7enteri.
Rahasia Kedokteran
!asal )3
& etiap dokter atau dokter gigi dalam melaksanakan praktik kedokteran wajib
menyimpan rahasia kedokteran.
' 1ahasia kedokteran dapat dibuka hanya untuk kepentingan kesehatan pasien,
memenuhi permintaan aparatur penegak hukum dalam rangka penegakan hukum,
permintaan pasien sendiri, atau berdasarkan ketentuan perundangundangan.
( "etentuan lebih lanjut mengenai rahasia kedokteran diatur dengan !eraturan 7enteri.
Pengungkapan Rahasia Kedokteran &-(
!ada dasarnya rahasia kedokteran harus tetap disimpan walaupun pasien tersebut telah
meninggal. 2adi rahasia itu harus ikut dikubur bersama pasien. 1ahasia kedokteran
merupakan hak pribadi pasien yang tidak diwariskan pada para ahli warisnya. ehingga para
ahli waris itu juga tidak berhak mengetahui rahasia pribadi pasien. 1ahasia kedokteran ini
begitu dijunjung tinggi dalam masyarakat, sehingga walaupun pengadilan meminta seorang
dokter untuk membuka rahasia kedokteran, seorang dokter memiliki hak tolak
verschoningsrecht.
7/25/2019 211191703-PBL-6-Rahasia-Jabatan-Dan-Etika-K
13/19
mereka yang diwajibkan menyimpan rahasia pekerjaan/jabatan dapat minta dibebaskan dari
kewajiban untuk memberi keterangan sebagai saksi. Namun ayat kedua dari pasal &6
";
paksa pasal )3 ";
7/25/2019 211191703-PBL-6-Rahasia-Jabatan-Dan-Etika-K
14/19
7erupakan hal yang la>im bahwa antara suami istri umumnya tidak ada rahasia.
Namun jika menyangkut suatu masalah seperti rahasia medis tertentu, juga di %ndonesia, para
dokter haruslah bertindak lebih hati hati. 2ika yang diderita penyakit penyakit umum seperti
usus buntu, wasir, influen>a tidaklah menjadi persoalan diketahuinya. ain halnya jika
menyangkut penyakit penyakit tertentu yang bisa menularkan seperti penyakit kelamin, atau
hal hal yang bersangkut paut dengan kehidupan seksual seperti keguguran, kehamilan,
kadangkala juga menyangkut penyakit jiwa, jika diminta suatu keterangan tertulis oleh suami
atau istrinya, apalagi jika yang meminta adalah seorang pengacara dari suami atau istri.
2ika hendak memberitahukan hal hal demikian, maka haruslah diminta persetujuan
dari pasien yang bersangkutan. 7isalnya dalam pemeriksaan seorang suami ternyata terkena
penyakit kelamin yang menular.
7/25/2019 211191703-PBL-6-Rahasia-Jabatan-Dan-Etika-K
15/19
!enularan A%D terjadi melalui=
&.
7/25/2019 211191703-PBL-6-Rahasia-Jabatan-Dan-Etika-K
16/19
jarum suntik yang terkontaminasi 4irus, dan melalui plasenta. !enyebaran penyakit
7/25/2019 211191703-PBL-6-Rahasia-Jabatan-Dan-Etika-K
17/19
Dalam kasus kasus tertentu seorang dokter bisa berada dalam keadaan dilema jika
penyakit yang diderita pasien itu juga membahayakan masyarakat sekitarnya
7/25/2019 211191703-PBL-6-Rahasia-Jabatan-Dan-Etika-K
18/19
ditulis dengan inisial saja, begitu pula alamat pasien cukup diisi dengan nama
"abupaten/"otamadya saja.),
'. urat "eputusan 7enko "esra No. 5 +ahun &55) tentang trategi Nasional
!enanggulangan
&3 0 E t i k a ! r o f e s i " e d o k t e r a n d a n 1 a h a s i a 2 a b a t a n
7/25/2019 211191703-PBL-6-Rahasia-Jabatan-Dan-Etika-K
19/19
(. taf !engajar ?agian "edokteran Horensik H";%. !eraturan perundang-undangan
bidang kedokteran.2akarta= H";% &55). h. &3, '*.
). #uwandi 2. +rilogi rahasia kedokteran. 2akarta= H";% &55'.
*. #unawan . !erkembangan masalah A%D. Dalam= etyonegoro ", idabutar 1!,
!ringgoutomo , Khandra ?, Darmojo 1?, adrach %, dkk. Kermin Dunia "edokteran
No. *. 2akarta= !+ "albe Harma &55'. h.*-5.
. Jubairi, amsuridjal. ?uku ajar ilmu penyakit dalam jilid %%%=