Upload
ucupio
View
76
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Uploaded from Google Docs
Citation preview
5/11/2018 22077785 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/22077785 1/7
Jurnal Pendidikan Metematika dan Sains ISSN: /907-7/57
PENGARUH PEMBELAJARAN FISlKA MENGGUNAKAN MUSIK
TERHADAP HASIL BELAJAR PADA ENERGI DAN USAHA DI SMP
Sehat Simatupang dan Anggi 1
'Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan, 11.Willem Iskandar Psr. V Medan, Sumatera Utara
ABSTRACT
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil be/ajar siswa sebe/um dan setelah
dilaksanakannya pembelajaran fislka dengan menggunakan musik dan pembelajaran fisika secara
konvensional, serta untuk mengetahui pengaruh pembelajaranfisika dengan menggunakan musik
terhadap hasil be/ajar siswa pada materi pokok energi dan usaha semester genap kelas Vl! SMP
Negeri 2 Pematang Slantar TP. 200612007. Populasinya ada/ah seluruh siswa ke/as VII SM?
Negeri 2 Pematang Siantar TP. 200612007 yang terdiri dari 9 kelas. Sampel diambil dua kelas
secara random yaitu kelas Vfl8 sebagai kelas eksperimen dan kelas VII2 sebagai kelas korurol.
Jenis penelitian ini adalah quasi experiment dengan menggunakan desain two group pretest-postest. fnstrumen penelitian yang digunakan adalah tes berbentuk pilihan ganda berjumlah 20
soal dengan menggunakan 4 option.
Teknik analisis data menggunakan uji-t pada tingkat signifikan a = 0,05. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa (a) nilai rata-rata siswa melalul pembelajaran fisika dengan menggunakan
musik ada/ah 6.32 sedangkan me/alui pembelajaran fisika secara konvensional ada/ah 5,83, (b)
ada pengarun yang lebih balk antara hasil be/ajar siswa melalui pembelajaran fisika dengan
menggunakan musik sebagai model pembelajaran dibandingkan dengan pembelajaran fisika
secara kanvensional dimana thitung > ttabel (/.835 > 1,670). Penelitian ini menawarkan model
pembelajaran dengan menggunakan musik untuk membuat pembelajaran fisika menjadi
menyenangkan dan memberikan hasil belajar yang baik. Melalui angket dapat disimpulkan bahwa
suasana be/ajar menjadi lebih menyenangkan, seperti sebuah permainan sehingga siswa ingin
mengalaminya lagi.
Kata kunci: pembelajaran fisika, musik
PendahuluanmewakiIi cara berpikir non verbal seperti perasaan,
emosi, kesadaran spasial, pengenalan bentuk dan pola,
musik, seni, kepekaan warna, kreativitas dan
visualisasi.
Dalam proses belajar mengajar, siswa yang
hanya memanfaatkan otak kiri, sementara otak kanan-
nya tidak diaktifkan akan menimbulkan perasaan jenuh,
Penggunaan otak secara maksimal sering
terlupakan dalam dunia pendidikan, padahal bila Otak
(belahan kid dan kanan) tidak bekerja secara bersama,
hasil yang dicapai tidak optimal, Otak kanan memiliki
spesifikasi berpikir dan mengoiah data seputar
perasaan, emosi, seni dan musik. Sementara otak kid bosan dan mengantuk. Jika siswa mengantuk ataupunberfungsi mengelola data seputar sains, bisnis dan jenuh, maka pembelajaran tidak akan berjalan dengan
pendidikan. optimal. Begitu juga jika siswa hanya memanfaatkan
Penggunaan sisi belahan otak kiri merupakan otak kanan tanpa diimbangi pemanfaatan otak kiri,
spesifikasi cara berpikir yang logis, sekuensial, linear akan mengakibatkan siswa lebih banyak bernyanyi,
dan rasional. Cirinya sangat teratur dan sangat tepat mengobrol, dan menggambar. Pembelajaran yang se-
untuk memikirkan keteraturan dalam berekspresi secara sungguhnya harus mampu melibatkan kedua belahan
verbal, tulisan, membaca, asosiasi, auditorial, penem-
patan detail, fakta, fonetik serta simbolisrne, Keahlian
otak kiri ada di bidang pendidikan, bisnis dan sains.
Penggunaan otak kanan spesifikasi berpikir yang
otak, pikiran sadar dan bawah sadar serta sernua aspek
seperti tubuh dan jiwa. Jika siswa belajar dengan
dirinya yang utuh, dengan kedua belahan otak ~ama-
sama bekerja, diharapkan mampu meningkatkan hasil
sifatnya acak, tidak teratur, intuitif dan holistik, Cirinya belajar siswa.
77 Sella! dan Anggi., 1.Pend. Mat. & Sains Vol 2(2) 2007 II 77-83
5/11/2018 22077785 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/22077785 2/7
Istiadi (2005: 14) menyatakan bahwa kelemahan
dari kebanyakan sistem pembelajaran selarna ini adalah
belum diaktifkannya belahan otak kanan pada saat be-
lajar, Kreativitas metode pembelajaran hampir-harnpir
tak disentuh, bahkan dianggap sebagai penghambat
Jurnal Pendidikan Metematika dan Sains ISSN: 1907-7157
otak kanan menjadi sinergis untuk pembentukan
motivasi dan minat untuk meningkatkan hasil belajar.
Otak Kid dan Otak Kanan
Sperry dalam Buzan (2004: 39) mengumumkan
proses pembelajaran. Siswa yang belajar dalam suasana hasil penyelidikannya mengenai pembagian otak manu-hati senang, maka otaknya akan terkondisi untuk sia ke dalam dua belahan, yaitu belahan otak kiri dan
menyerap informasi pembelajaran dengan optimal.
Suasana yang menyenangkan dapat diciptakan melaJui
berbagai kreativitas baik pemilihan waktu, tempat, pe-
nataan kursi hingga penggunaan metode pembelajaran-
nya. Kreativitas dapat menghilangkan kejenuhan dan
menimbulkan gairah keingintahuan, tantangan serta
semangat baru. Semakin beragam suasana pembelajar-
an, maka semakin besar potensi otak untuk merekam
informasi sebaik-baiknya,
Suasana yang paling efektif untuk belajar adalah
ketika otak memancarkan gelombang alfa, yaitu ketika
kondisi fisik dan psikis siswa dalam keadaan tenang
(suasana alfa). Dalam suasana alfa proses belajar
mengajar akan lebih baik dibandingkan dalam suasana
terpaksa atau tertekan, Suasana alfa bisa diperoleh
dengan mendengarkan musik. Musik memberikan
banyak manfaat pada siswa seperti merangsang pikiran,
memperbaiki konsentrasi dan ingatan, meningkatkan
aspek kognitif, membangun kecerdasan emosional,
memberi semangat, motivasi dan kekuatan, atau
dengan kata lain rnusik bisa menyeimbangkan fungsi
otak kanan dan kiri serta menyeimbangkan perkem-
bangan intelektual dan emosional.
Brown dalarn Silalahi (2003: 2) menyatakan
bahwa rnusik memiliki dampak terapi dalam pembe-
lajaran, Musik tidak hanya memberi dampak pada
subyek yang diajar, tetapi juga pada pengajar. Peman-
faatan musik dalam pembelajaran melibatkan aspekketaatan dan perkembangan nalar serta perkembangan
emosional antara guru dan siswa, Dalam dunia pendi-
dikan, pengaruh musik terhadap peningkatan kern am-
puan akademik sudah cukup lama diyakini, Interaksi
dini dengan musik, selain berpengaruh positif terhadap
kualitas kehidupan anak-anak, juga dapat rnerangsang
keberhasilan akademik jangka panjang, sehingga
dengan menggunakan musik dalarn pembelajaran siswa
diharapkan marnpu menyelaraskan otak kid dengan
Sehat dan Anggi ..J. Pend Mac. & Sains Vol 2(2) 2007 II 77-83
otak kanan, Kedua otak tersebut memiliki struktur dan
fungsi yang berbeda-beda, Kedua belahan otak tersebut
dihubungkan oleh sebuah jembatan komunikasi yaitu
corpus callosum yang terdiri dad 100.000 sel otak,
Sperry dalam Buzan (2004: 40) menyatakan
bahwa kulit otak besar dari kedua sisi cenderung
memiliki daerah yang menjadi pusat fungsi intelektual
utarna, Belahan otak kanan dominan dalam bidang-
bidang intelektual seperti irama, kesadaran ruang,
gestalt (gambar keseluruhan), imajinasi, melamun,
warna dan dimensi. Belahan otak kiri dominan
terhadap keterampilan mental yang berbeda tapi
memiliki daya guna yang setara kata, logika, angka,
urutan, kelinieran, anal isis dan daftar.
Otak kiri mempunyai fungsi dan cara belajar
yang khusus, yaitu : menyukai hal-hal yang berurutan,
belajar maksirnal dari hal-hal yang khusus dahulu
kemudian ke hal-hal yang bersifat umum, menyukai
sistem membaca yang berdasarkan forietik, menyukai
kata-kata, sirnbol dan huruf, menyukai sesuatu yang
terstruktur dan dapat diprediksi, mengalami lebih
banyak fokus internal dan menyukai inforrnasi yang
faktual, Sedangkan otak kanan lebih menyukai hal-hal
yang bersifat acak, belajar maksimal dari hal-hal yang
bersifat umum dahulu kemudian ke hal-hal yang
bersifat khusus, rnenyukai sistem membaca yang
menyeluruh, rnenyukai gam bar dan grafik, rnenyukai
lingkungan belajar yang spontan dan alamiah,
mengalami lebih banyak fokus eksternal dan menyukai
pendekatan yang bersifat terbuka, baru, serta
menantang.
Pada umumnya setiap belahan otak mengatur 50
% dari setiap bagian tubuh. Belahan otak kiri mengatur
bagian tubuh sebelah kanan dan belahan otak kanan
mengatur bagian tubuh sebelah kiri. Namun Iacciano
dalam Gunawan (2006 : 26) menunjukkan bahwa
78
5/11/2018 22077785 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/22077785 3/7
belahan otak kiri ternyata memainkan peranan yang
lebih besar tanpa melihat posisi yang diatur.
Otak dan Musik
Musik pertama-tama akan diproses oleh auditory
cortex dalam bentuk suara agar dapat dinikmati oleh
otak kanan. Otak kiri akan memproses lirik dalam
musik tersebut. Efek selanjutnya adalah pada sistem
limbic (otak mamalia) yang menangani memori jangka
panjang. Sistem limbic in i menangani respon terhadap
rnusik dan emosi, Penggunaan musik yang tepat akan
sangat membantu dalam meningkatkan daya ingat. Saat
musik digunakan dalam belajar, ketika otak kiri sibuk
belajar maka otak kanan mendapat pekerjaan yang
sangat disukainya yaitu menikmati rnusik, Stimulasi
yang bersarnaan antara otak kid dan otak kanan dikenaldengan istilah whole brain learning (belajar seluruh
otak),
Musik dalam Proses Pernbelajaran
Musik dapat digunakan sebagai .salah satu
alternatif pembelajaran untuk meningkatkan
kemampuan berpikir siswa, Musik pada dasarnya tidak
hanya membantu mengatasi kebosanan, mengusir
kesedihan atau melepas stres, tapi juga merupakan
sarana efekti f bagi guru untuk mernbangun dan
memperkuat ikatan dengan siswa dalam membantu
perkembangan siswa tersebut.
Otiz dalam Pangaribuan (2004: 2) menyatakan
bahwa musik merupakan salah satu sarana yang dapat
digunakan untuk mempengaruhi manusia dalam proses
perkembangan. Perkembangan disini meliputi aspek
kemampuan kogniti f, penalaran, intelegensi, kreati-
vitas, membaca, bahasa, sosial, perilaku dan interaksi
sosial. Selain itu musik juga mempengaruhi peningkat-
an intelegensi seseorang, dalam musik juga terdapat
analogi melalui persepsi, visual, auditori, antisipasi,
pemikiran induktif-deduktif, rnernori, konsentrasi dan
logis. Musik merangsang pusat ernosi otak, karen a
memiliki dimensi kreatif dan memiliki bagian yang
identik dengan proses belajar secara umum.
Penelitian menunjukkan adanya kaitan langsung
antara musik dan fisiologi tubuh. Musik dapat
mengubah mood atau perasaan dan membantu proses
79
Jurnal Pendidikan Metematika dan Sains ISSN: /907-7 157
pembelajaran dengan cara membangkitkan emosi
positif pendengarnya. Sejalan dengan Otiz, Djohan
(2005: 211) menyatakan bahwa musik sama pentingnya
dengan disiplin ilmu lainnya dan penting untuk merna-
sukkan musik dalam pembelajaran. Proses
pembelajaran memerlukan kondisi fisik, mental dan
emosional yang mendukung pemasukan informasi ke
dalam otak, cara yang paling mudah adalah dengan
menggunakan musik, Hal in i disebabkan karena tubuh
akan mengikuti ritme musik tersebut. Dengan
mendengarkan musik yang sesuai maka siswa dapat
dengan mudah masuk ke dalam kondisi alfa,
Gunawan (2006 : 259) menyatakan :
"Keuntungan musik dalam proses pembelajaran antara
lain:
I.Membuat siswa rileks dan mengurangi stres,2. Mengurangi rnasalah disiplin.
3. Merangsang kreativitas dan kemampuan berpikir.
4. Membantu kreativitas dengan mernbawa otak pada
suatu gelombang tertentu.
5. Merangsang minat baca, keterampilan motorik dan
perbendaharaan kata.
6. Efektifuntuk proses pembelajaran yang melibatkan
pikiran sadar maupun pikiran bawah sadar."
Penting untuk memilih jenis musik yang akan
digunakan untuk menernani siswa belajar. Musik yang
dipergunakan adalah musik instrumen dengan tempo
55-70 bit per menit, yang tidak mengandung kata-kata
karena inforrnasi yang dipelajari akan berbaur dengan
lirik lagu yang digunakan, akibatnya akan terjadi
interferensi dalam proses penyimpanan informasi di
dalam memori. Volume yang digunakan tergantung
pada kebutuhan pembelajaran, karen a pada prinsipnya
musik dimainkan sebagai background. Bila musik yang
digunakan malah mengganggu pembelajaran, maka
volume harus dikecilkan sampai siswa merasa nyaman.
Walaupun dimainkan dengan volume yang kecil, otak
akan tetap mendengar dan memproses musik.
Jenis musik barok, musik klasik atau pop
instrumentalia termasuk jenis-jenis irama tenang yang
coeok membawa otak ke suasana yang lebih rnembu-
tuhkan konsentrasi, seperti ketika siswa harus
mengerjakan tugas latihan yang membutuhkan banyak
pemikiran. Sebelum beranjak ke pelajaran berikutnya
siswa perlu dirangsang untuk menggerakkan badan
Sehot dan Anggi .. J. Pend. Mal. & Sains Vol 2(2) 2007 h 77·83
5/11/2018 22077785 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/22077785 4/7
agar otot-otot tidak kaku, maka perlu diperdengarkan
musik ceria. Ini dilakukan agar ketika memasuki jadual
pelajaran berikutnya siswa telah merasa segar kembali.
Musik barok ditandai oleh strukturnya yang
tepat dan akurat. Gerakannya energik dengan ketukan
yang teratur sehingga mampu menjauhkan siswa dari
Jurnal Pendidikan Metematika dan Sains ISSN: 1907-7/57
Hasil belajar adalah terjadinya perubahan
tingkah laku pada diri siswa yang dapat diamati dan
diukur dalam bentuk perubahan pengetahuan, sikap dan
keterampilan. Selanjutnya menurut Bloom dalam
Sudijono (1995 : 49) taksonomi (pengelompokan)
tujuan pendidikan harus senantiasa mengacu pada tiga
perasaan lelah, Pola musik ini sangat khas dan mudah jenis domain (daerah binaan atau ranah) yang melekat
diduga sehingga menimbulkan perasaan aman dan
teratur. "Musik zaman barok terdengar emosional dan
dramatis, karena di dalamnya terdapat elemen musik
yang yang dikelola menjadi satu kesatuan monumental
yang mengagumkan" Machlis dalam Merritt (2003 :
83). Itulah sebabnya musik barok sangat efektif untuk
mengintegrasi seluruh otak.
Musik klasik mengembangkan aspek harrnoni
dengan merubah warna nada atau timbre. Musik zaman
ini ditandai oleh kesinambungan yang mengalir,
kejernihan dan keseimbangan. Kalau musik barok
ditandai dengan dinamika suara yang tidak terlalu
kontras, musik klasik ditandai oleh aksen dan dinamika
yang berubah secara tiba-tiba dan mengejutkan
sehingga iramanya tidak monoton. Oleh karena itu
musik klasik sangat efektif untuk merangsang
keterkaitan dalam memicu ingatan dan kreativitas.
Musik romantis ditandai oleh individualisme
dan keunikan. Musiknya sangat individual dengan
polaritas emosional yang kuat, Musik ini merupakan
cerminan perasaan kornposernya sehingga sangat
efektif membantu seseorang mengungkapkan
perasaann ya.
Musik impresionis mampu membawa seseorang
ke alam mimpi karena gerakannya yang mengalir.
Musik zaman ini sangat baik untuk memicu khayalan
karena banyaknya perubahan dalam warna nada dan
nuansa perasaan yang sangat lembut. Komposerternama zaman ini adalah Debussy, Resphigi dan
Ravel.
Kebanyakan musik klasik zaman modern tidak
digunakan untuk pembelajaran dan penjelajahan diri
karena musiknya terdengar sumbang sehingga tidak
memiliki unsur terapi.
Hasil Belajar Siswa
Sehat dan Anggi .. J. Pend ..,[al. & Sains Vol 2(2) 2()()7 II 77-83
pada diri siswa, yaitu : (1) Ranah proses berpikir
(cognitif domain), (2) Ranah nilai atau sikap (affective
domain), (3) Ranah keterampilan (psikomotoric
domain). Jadi perubahan pada siswa akibat proses
belajar bukan hanya berkaitan pada bidang
intelektualnya saja, tetapi juga meliputi perubahan
sikap dan keterampilan. Namun dari berbagai aspek
yang ada, aspek kognitif atau aspek intelektuallah yang
paling banyak di nilai oleh guru di sekolah, karena
berkaitan dengan kemampuan siswa dalam menguasai
bahan pelajaran, Perubahan-perubahan ke arah yang
lebih baik merupakan keberhasilan belajar yang
diorientasikan pada prestasi belajar, dimana prestasi
belajar merupakan gambaran hasil beJajar siswa dalam
mengikuti proses belajar mengajar pada suatu jenjang
yang diikutinya.
Hasil belajar yang dimaksudkan dalam
penelitian in i adalah hasil beJajar siswa dalam mata
pelajaran fisika yang diperoleh dari hasil tes pada
kategori pengetahuan, pemahaman dan aplikasi (ranah
kognitiftaksonomi Bloom) yang diberikan pada sampel
penelitian.
METODE PENELlTlAN
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2
Pematang Siantar. Populasi penelitian in i adalah
seluruh siswa kelas VII semester II SMP Negeri 2
Pematang Siantar Tahun Pembelajaran 2006/2007 yang
berjumlah 9 kelas. Sampel penelitian diambil secara
random sampl ing, yaitu kelas eksperimen yaitu kelas
VII8 dan kelas kontrol yaitu kelas VII2.
Penelitian ini menggunakan pendekatan quasi
experiment, dengan memberikan perlakuan pada
kelompok sarnpel. Penelitian dilakukan untuk
mengetahui pengaruh pembelajaran fisika dengan
80
5/11/2018 22077785 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/22077785 5/7
menggunakan musik terhadap hasil belajar siswa
dirancang sebagai berikut :
Tabel 1 Tabel penelitian (two group pretest-posttest
design)
Kelompok Pretes Perlakuan Postes
Kelas TI X T2
EksperimenKelas Kontrol Tl y T2
Keterangan :
Tl =nilai pretes
T2 :00 nilai postes
X = pembelajaran fisika dengan rnenggunakan musik.
Y = pembelajaran konvensional.
Jurnal Pendidikan Metematika dan Sains (SSN.' 1907-7157
kan rnusik adalah 4,43 dan rata-rata nilai siswa
sebelum dilaksanakannya pembelajaran fisika
secara konvensional adalah 4,27.
2. Rata-rata hasil belajar siswa pada kelas eksperimen
(6,32), lebih besar dari pada rata-rata hasil belajar
siswa secara konvensional (5,83), menunjukkan
adanya peningkatan hasil belajar yang lebih baik
menggunakan musik dari pada tanpa musik
Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian dinyatakan bahwa
rata-rata nilai siswa sebelum dilaksanakannya
pembelajaran fisika dengan menggunakan musik
Variabel bebas pada kelas eksperimen adalah adalah 4,43 dan rata-rata nilai siswa sebelum
. pembelajaran fisika dengan menggunakan musik, dilaksanakannya pembelajaran fisika secara
sedangkan variabe! bebas pada kelas kontrol adalah konvensional adalah 4,27. Sete!ah dilaksanakan
pembelajaran konvensional, dan variabel terikat pada pembelajaran yang berbeda, rata-rata nilai siswa pacta
penelitian ini adalah hasil belajar siswa. kelas eksperimen adalah 6,32, yang artinya mengalami
Instrumen peneiitian berupa tes tertulis. Tes peningkatan hasil belajar sebesar 42,66 %, sedangkan
berbentuk pilihan berganda yang terdiri dari 30 butir rata-rata nilai siswa pada kelas kontrol adalah 5,83,
soal dan menggunakan 4 option, diambil berdasarkan
kurikulum berbasis kompetensi. Sebelum digunakan
untuk penelitian, instrumen ini telah diujicobakan pada
siswa SMP Negeri 4 Pematang Siantar, yang memiliki
kualifikasi sarna dengan sampel penelitian dan telah
mendapatkan bahan pelajaran yang sama dengan bahanpelajaran penelitian.
Validitas internal butir-butir soal fisika yang
digunakan sebagai instrurnen penelitian diperoleh
dengan menganalisis 30 butir soal dan seterusnya
dinyatakan valid sebanyak 20 butir soal.
Teknik Analisis Data
Analisa data penelitian ini menggunakan rumus
uji-t . Sebelumnya dilakukan uji normalitas untuk
menentukan apakah data berdistriobusi normal dan uji
homogenitas untuk menyatakan data homogen atau
tidak. Dengan uji-t berguna untuk memeriksa atau
menguji perbedaan mean kedua kelas
Hasil Penclitian dan Pembahasan
1. Rata-rata nilai hasil belajar siswa sebelum dilaksa-
nakannya pernbelajaran fisika dengan mengguna-
81
atau dengan kata lain mengalami peningkatan hasil
belajar sebesar 36,53 %.
Hasil ini memperlihatkan adanya perbedaan
hasil belajar siswa, akibat perbedaan perlakuan yang
diberikan pada masing-masing kelas, di mana
pembelajaran fisika dengan menggunakan rnusikmemberikan hasil yang lebih baik jika dibandingkan
dengan pembelajaran fisika secara konvensional.
Pernbelajaran fisika secara konvensional hanya
mengaktifkan satu belahan otak saja, yaitu belahan otak
kiri dan menggunakan hanya sebagian kecil
intelegensi-intelegensi yang ada pada siswa. Pem-
belajaran fisika diiringi musik akan ikut mengaktifkan
otak kanan dan mengikutsertakan intelegensi-
intelegensi lain yang tidak digunakan dalam
pembelajaran fisika secara konvensional.
Adanya kerjasama antara musik dan pembe-
lajaran fisika memberikan pengaruh yang lebih baik,
karena didalam pembelajaran terpadu ini mengandung
banyak faktor kesenangan, dalam hal ini musik
digunakan untuk membantu pembentukan poJa pikir,
mengatasi kebosanan, menangkal kebisingan eksternal
yang mengganggu, dan menangkal percakapan dalam
pikiran.
Se"OI dan Anggi" J. Pend. MOl . & Sains Vol 2(2) 2007 h 77.83
5/11/2018 22077785 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/22077785 6/7
Adanya kelebihan pembelajaran fisika dengan
menggunakan musik dibandingkan pembelajaran
seeara konvensional diuraikan sebagai berikut :
a. Pembelajaran terasa lebih unik; pelaksanaan
pembelajaran lni juga memberikan suatu
pengalaman baru tidak hanya bagi siswa, tetapi
juga bagi guru. Keunikannya menyebabkan
pembelajaran ini memberikan suasana yang
menyenangkan bagi siswa, Siswa tidak lagi harus
diam terpaku di bangkunya, melainkan lebih bebas
bergerak dan lebih bebas mengungkapkan jati diri.
Hal ini tampak ketika siswa melakukan
pengamatan mengenai perubahan energi, dimana
siswa melakukannya dengan riang seeara
bergantian. Suasana seperti ini menyebabkan murid
ingin tetap berada di ruangan kelas dan belajar
fisika waJaupun waktu pembelajaran telah selesai.
b. Melalui kegiatan yang bervariasi, pembelajaran
berlangsung seeara alami. Pengalarnan siswa pada
saat mendemonstrasikan, mengadakan eksperirnen,
bekerja seeara berkelompok dan mengemukakan
pendapat memberikan pemaharnan yang lebih jelas,
Hal ini sejalan dengan cara berpikir holistik pada
siswa dan juga mendukung pendapat bahwa belajar
melalui berbagai pengalaman dengan mengaktifkan
berbagai intelegensi lebih baik daripada melalui
satu pengalaman saja yang hanya menggunakan
satu atau dua intelegensi,
e. Pada pembelajaran fisika dengan menggunakan
musik siswa terpaeu menjadi kreatif, karena siswa
membuat sendiri kesimpulan dari mated yang
dipelajari,
Di samping itu penelitian rru belum
menunjukkan hasil belajar yang optimal. Ada beberapa
hal yang menjadi kelemahan dalam penelitian ini,diantaranya:
a. Pengenalan musik dalam penelitian belum optimal
dapat dijelaskan sebelum pelaksanaannya karen a
waktu yang terbatas.
b. Adanya sebagian siswa yang belum terbiasa
dengan aktivitas belajar sambil mendengarkan
musik sehingga pembelajaran kurang optimal.
Kelemahan ini dapat diatasi dengan melakukan
kegiatan mendengarkan musik di luar kegiatan
Sehat dan Anggi., J. Pend. Mat . & Sains Vol 2(2) 2007 II 77-83
Jurnal Pendidikan Metematika dan Sains ISSN: 1907-7157
pernbelajaran fisika maupun diwaktu senggang,
sehingga siswa menjadi terbiasa dengan aktivitas
mendengarkan musik, Penugasan kepada siswa
untuk mendengarkan musik di rumah juga dapat
di1akukan sebagai upaya pembiasaan aktivitas
mendengarkan musik.
c. Banyaknya waktu yang dibutuhkan dalam
pelaksanaan pembelajaran ini karena guru hams
menyediakan waktu khusus untuk mendengarkan
musik yaitu diawal dan akhir kegiatan belajar
mengajar, dalam hal ini hams dilakuakn dengan
pengaturan waktu sebaik mungkin.
d. Instrumen pada penelitian ini hanya mengacu pada
tes tertulis yaitu soal berbentuk pilihan berganda,
sehingga hasil belajar yang berupa peningkatan
kemampuan siswa tidak dapat diukur secara riel.
Hal ini memungkinkan dapat diatasi dengan cara
melakukan authentic assessment.
SIMPULAN DAN SARAN
Sirnpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan uj i statistik
pada pernbahasan sebelumnya, maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut :a. Nilai rata-rata nilai siswa sebelum dilaksanakan
pembelajaran fisika denganmenggunakan musik
adalah 4,43 dan nilai rata-rata siswa sebelum
dilaksanakan pernbelajaran fisika seeara
konvensional adalah 4,27.
b. Niiai rata-rata siswa melalui pembetajaran fisika
dengan menggunakan rnusik adalah 6,32
sedangkan melalui pernbelajaran fisika secara
konvensional adalah 5,83.
c. Ada pengaruh yang lebih balk antara hasil belajar
siswa melalui pembelajaranfisika dengan
menggunakan rnusik sebagai model pembelajaran
dibandingkan dengan pembelajaran fisika seeara
konvensional dimana thirung >ttabel (1,835> 1,671).
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S., (1998), Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktek, Penerbit Rineka Cipta,
Jakarta.
82
5/11/2018 22077785 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/22077785 7/7
Buzan, T. dan Barry, P., (2004), Memahami Peta
Pikiran, Penerbit lnteraksara, Batam.
Djohan, (2005), Psikologi Musik, Penerbit Buku Baik,
Yogyakarta,
Gunawan, A. W., (2003), Born to be a Genius, PenerbitGramedia Pustaka Utama, Jakarta.
---------------------, (2006), Genius Learning Strategy,
Penerbit Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Istiadi, L, (2005), Agar Anak Asyik Belajar, Penerbit
Pustaka Inti, Jakarta.
Merritt, S., (2003), Simfoni Otak, Penerbit Kaifa,
Bandung,
Pangaribuan, M. M., (2004), Studi tentang Metode
Pengajaran Vokal Pop di Melodi Musik Studio
Medan Musik, Skripsi, FBS, Unimed, Medan.
Pekerti, W., (2000), Pengaruh Pernbelajaran Terpadu
Matematika dan Musik Terhadap Hasil Belajar
Matematika Murid Kelas I SO, Jurnal Pendidikan
dan Kebudayaan, No. 022, Tahun ke-5, UNJ,
Jakarta.
Silalahi, B., (2003), Pengaruh Musik Terhadap
Perkembangan Kreativitas Anak Pada Usia 4-5
Tahun di TK Kalam Kudus Medan, Skripsi, FBS,Unmed, Medan.
Sudijono, (1995), Pengantar Evaluasi Pendidikan,
Penerbit Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Sudjana, (I 992), Metoda Statistika, Penerbit Tarsito,
Bandung.
Taranggono, A., (1999), Fisika SLTP Kelas I, Penerbit
Bumi Aksara Jakarta.
Tim Statistika Dasar, (2004), Statistika Dasar, FMIPA,
Unimed, Medan.
8 3
Jurnal Pendidikan Metematika dan Sains ISSN: 1907-7157
Sehat dan Anggi., J. Pend Mat. & Sains Vol 2(2) 2007 II 77-83