227856882-ruptur-uretra (1).docx

7/25/2019 227856882-ruptur-uretra (1).docx

1/18

I. PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Ruptur uretra adalah suatu kegawatdaruratan bedah yang sering terjadi oleh

karena fraktur pelvis akibat kecelakaan lalulintas atau jatuh dari ketinggian. Sekitar 70%

dari kasus fraktur pelvis yang terjadi akibat dari kecelakaan lalulintas/kecelakaan

kendaraan bermotor !"% kasus akibat jatuh dari ketinggian dan #0% kasus cedera uretra

akibat trauma tumpul. Secara keseluruhan pada fraktur pelvis akan terjadi pula cedera

uretra bagian posterior $"%&'#%( pada pria dan $0%&)%( pada uretra perempuan.

*raktur pelvis merupakan penyebab utama terjadinya ruptur uretra posterior

dengan angka kejadian !0 per '00.000 populasi dan penyebab utama terjadinya fraktur

pelvis adalah kecelakaan bermotor $'""%( diikuti oleh cedera pejalan kaki $'+%(

jatuh dari ketinggian lebih dari '" kaki $'%( kecelakaan pada penumpang mobil

$'0!%( dan kecelakaan kerja $)%(. *raktur pelvis merupakan salah satu tanda bahwa

telah terjadi cedera intraabdominal ataupun cedera urogenitalia yang kira&kira terjadi pada

'"&!0% pasien. ,edera organ terbanyak pada fraktur pelvis adalah pada uretra posterior

$"+%&'-)%( diikuti oleh cedera hati $)'%&'0!%( dan cedera limpa $"!%&"+%(

$Schreiter. !00)(.

*raktur pelvis yang tidak stabil atau fraktur pada ramus pubis bilateral merupakan

tipe fraktur yang paling memungkinkan terjadinya cedera pada urethra posterior.

ilaporkan cedera pada urethra posterior sekitar ')% pada fraktur pubis unilateral dan

meningkat menjadi -'% pada fraktur pubis bilateral. ,edera urethra

prostatomembranaceus bervariasi mulai dari jenis simple $ !"%( ruptur parsial $ !"%(

dan ruptur komplit $ "0%(.


2/18

i merika Serikat angka kejadian fraktur pelvis pada laki&laki yang

menyebabkan cedera uretra bervariasi antara '&!"% dengan nilai rata&rata '0%. ,edera

uretra pada wanita dengan fraktur pelvis sebenarnya jarang terjadi tetapi beberapa

kepustakaan melaporkan insiden kejadiannya sekitar -&)% $Smith. !00#(

ngka kejadian cedera uretra yang dihubungkan dengan fraktur pelvis

kebanyakan ditemukan pada awal dekade keempat dengan umur rata&rata tahun.ada

anak $1'! tahun( angka kejadiannya sekitar +%.2erdapat perbedaan persentasi angka

kejadian fraktur pelvis yang menyebabkan cedera uretra pada anak dan dewasa. *raktur

pelvis pada anak sekitar ")% kasus yang merupakan resiko tinggi untuk terjadinya cedera

uretra $Smith. !00#(

2rauma uretra lebih sering terjadi pada laki&laki dibanding wanita perbedaan ini

disebabkan karena uretra wanita pendek lebih mobilitas dan mempunyai ligamentum

pubis yang tidak kaku $Schreiter. !00)(

B. Tujuan

2ujuan pembuatan referat ini yaitu

'. 3ntuk mengetahui etiologi mekanisme dan terapi ruptur uretra

!. 3ntuk mengetahui perbedaan gejala klinis dari ruptur uretra anterior dan posterior

. 3ntuk mengetahui tanda kegawatan dan komplikasi ruptur uretra


3/18

II. RUPTUR URETRA

A. Anatomi

Sistem kemih seluruhnya terletak di bagian retroperitoneal sehingga proses

patologi seperti obstruksi radang dan pertumbuhan tumor terjadi di luar rongga

abdomen tetapi gejalanya dan tandanya mungkin tampak di perut menembus peritoneum

parietal belakang. 4ajala dan tanda jarang disertai tanda rangsang peritoneum. rteri

renalis dan cabangnya merupakan arteri tunggal tanpa kolateral $end artery( sehingga

penyumbatan pada arteri atau cabangnya mengakibatkan infark ginjal. inding ureter

mempunyai lapisan otot yang kuat yang dapat menyebabkan kontraksi hebat disertai

nyeri yang sangat hebat. inding muskuler tersebut mempunyai hubungan langsung

dengan lapisan otot dinding pielumdi sebelah cranial dan dengan otot dinding buli&buli di

sebelah kaudal. 3reter menembus dinding muskuler masuk ke kandung kemih secara

miring sehingga dapat mencegah terjadinya aliran balik dari kandung kemih ke ureter.

Sistem pendarahan ureter bersifat segmental dan berasal dari pembuluh arteri ginjal

gonad dan buli&buli. $smith !00#(

3retra adalah saluran kecil yang dapat mengembang berjalan dari vesika urinaria

sampai keluar tubuh yang berfungsi untuk menyalurkan urin dari vesika urinaria hingga

meatus bermuara ke meatus urinarius e5ternus. $smith !00#(

Secara anatomis urethra pada pria terbagi dua menjadi pars anterior dan pars

posterior yang saling berbatasan pada diafragma urogenital. 3rethra proksimal mulai dari

perbatasan dengan buli&buli orificium uretra internum dan uretra prostatica. 3rethra

postatica seluruhnya terdapat di dalam prostat dan berlanjut menjadi urethra


4/18

membranaceus. Struktur yang menjaga adalah ligamentum puboprostatika melekatkan

prostat membran pada arkus anterior pubis. 3rethra membranaceus terdapat pada ujung

anterior diafragma urogenital dan menjadi bagian proksimal urethra anterior setelah

melewati membran perineum. 3rethra bulbosa agak menonjol pada proksimal anterior

berjalan di sepanjang bagian proksimal korpus spongiosum dan berlanjut menjadi urethra

pendulosa di sepanjang uretra anterior. uctus dari glandula ,owper bermuara di urethra

bulbosa. 3rethra penil atau pendulosa berjalan di sepanjang penis dimana berakhir pada

fossa naviculare dan meatus urethra eksternus. $smith !00#(

3retra diperlengkapi dengan sfingter uretra interna yang terletak pada perbatasan

buli 6 buli dan uretra serta sfingter uretra eksterna yang terletak pada perbatasan antara

uretra anterior dan posterior. Sfingter uretra interna terdiri atas otot polos yang dipersarafi

oleh sistem simpatis sehingga pada saat buli 6 buli penuh sfingter ini terbuka. Sfingter

uretra eksterna terdiri atas otot bergaris dipersarafi oleh sistem somatik yang dapat

diperintah sesuai dengan keinginan seseorang. ada saat kencing sfingter ini terbuka dan

tetap tertutup pada saat menahan kencing. anjang uretra pada pria sekitar + inci $!0 cm(


5/18

4ambar ' otongan sagital organ pelvis pada pria dan perempuan.

sedangkan pada uretra wanita sekitar ''/! inci $-cm( yang berada di bawah simfisis

pubis dan bermuara di sebelah anterior vagina. i dalam uretra bermuara kelenjar

pariuretra diantaranya adalah kelenjar skene. 8urang lebih sepertiga medial uretra

terdapat sfingter uretra eksterna yang terdiri atas otot bergaris. 2onus otot sfingter uretra

eksterna dan tonus otot levator ani berfungsi mempertahankan agar urin tetap berada di

dalam buli 6 buli pada saat perasaan ingin miksi. 9iksi terjadi jika tekanan intravesica

melebihi tekanan intrauretra akibat kontraksi otot detrusor dan relaksasi sfingter uretra

eksterna. $smith !00#(

B. Definisi

Ruptur uretra merupakan trauma uretra yang terjadi karena jejas yang mengakibatkan

memar dinding dengan atau tanpa robekan mukosa baik parsial ataupun total.Ruptur


6/18

uretra dibagi berdasarkan anatomi yaitu ruptur uretra anterior dan ruptur uretra posterior

dengan etiologi yang berbeda diantara keduanya $Sjamjuhidajat :im e ;ong. !00-(.

C. Etiologi

2rauma uretra terjadi akibat cedera yang berasal dari luar $eksternal( dan cedera

iatrogenik akibat instrumentasi pada uretra. 2rauma tumpul yang menimbulkan fraktur

tulang pelvis menyebabkan ruptur uretra pars membranasea sedangkan trauma tumpul

pada selangkangan atau straddle injury dapat menyebabkan ruptur uretra pars bulbosa.

emasangan kateter atau businasi pada uretra yang kurang hati&hati dapat menimbulkan

robekan uretra karena false route atau salah jalan demikian pula tindakan operasi trans

uretra dapat menimbulkan cedera uretra iatrogenik $urnomo


7/18

i merika Serikat angka kejadian fraktur pelvis pada laki&laki yang

menyebabkan cedera uretra bervariasi antara '&!"% dengan nilai rata&rata '0%. ,edera

uretra pada wanita dengan fraktur pelvis sebenarnya jarang terjadi tetapi beberapa

kepustakaan melaporkan insiden kejadiannya sekitar -&)% $Smith. !00#(

ngka kejadian cedera uretra yang dihubungkan dengan fraktur pelvis

kebanyakan ditemukan pada awal dekade keempat dengan umur rata&rata tahun.ada

anak $1'! tahun( angka kejadiannya sekitar +%.2erdapat perbedaan persentasi angka

kejadian fraktur pelvis yang menyebabkan cedera uretra pada anak dan dewasa. *raktur

pelvis pada anak sekitar ")% kasus yang merupakan resiko tinggi untuk terjadinya cedera

uretra $Smith. !00#(

2rauma uretra lebih sering terjadi pada laki&laki dibanding wanita perbedaan ini

disebabkan karena uretra wanita pendek lebih mobilitas dan mempunyai ligamentum

pubis yang tidak kaku $Schreiter. !00)(

E. "lasifikasi

Ruptur uretra dibagi berdasarkan anatomi

'. Ruptur uretra anterior

2erletak di proksimal diafragma urogenital hampir selalu disertai fraktur tulang

pelvis. kibat fraktur tulang pelvis terjadi robekan pars membranasea karena prostat

dengan uretra prostatika tertarik ke cranial bersama fragmen fraktur sedangkan

uretra membranasea terikat di diafragma urogenital. Ruptur uretra posterior dapat

terjadi total atau inkomplit. ada rupture total uretra terpisah seluruhnya dan

ligamentum puboprostatikum robek sehingga buli&bulidan prostat terlepas ke kranial.

$urnomo


8/18


9/18

Ruptur uretra posterior terdapat tanda patah tulang pelvis pada daerah suprapubik

dan abdomen bagian bawah dijumpai jejas hematom dan nyeri tekan.


10/18

timbulnya darah setiap instrumentasi terhadap urethra ditunda sampai keseluruhan

urethra sudah dilakukan pencitraan $uretrografi(. arah di introitus vagina ditemukan

pada +0% penderita perempuan dengan fraktur pelvis dan cedera urethra.

b( Retensi urin

c( ada pameriksaan Rectal Tuse didapatkan Floating prostat yakni prostat seperti

mengapung karena tidak terfiksasi lagi pada diafragma urogenital.

d( ada pemeriksaan uretrografi didapatkan ekstravasasi kontras dan terdapat fraktur

pelvis.

4ambar . Ruptur uretra posterior

Ruptur uretra anterior biasanya pasien mengeluhkan perdarahan peruretram berkaitan

dengan cedera kangkang.;ika terdapat robekan pada korpus spongiosum terlihat adanya

hematom pada penis atau hematom kupu&kupu.ada keadaan ini pasien seringkali tidak

dapat miksi $urnomo


11/18

2rauma uretra anterior yang terdiri dari uretra pars glanularis pars pendulans dan

pars bulbosa. ada ruptur uretra anterior didapatkan

a( erdarahan per&uretra/ hematuri.

b( 8adang terjadi retensi urine.

c( ?ematom kupu&kupu/butterfly hematom/ jejas perineum.

3retra anterior terbungkus di dalam korpus spongiosum penis. 8orpus

spongiosum bersama dengan corpora kavernosa penis dibungkus oleh fasia


12/18

emeriksaan penunjang yang dapat dilakukan pada pasien dengan curiga trauma

uretra adalah 3S4 akan tetapi tidak sesuai karena kondisi yang akut dan posisi organ

retroperitoneal. enelitian yang dilakukan di merika menunjukkan hasil yang signifikan

untuk pemeriksaan dengan menggunakan AB $Antra Benous yelogram(.3ntuk pasien

dengan kondisi stabil dapat menggunakan pemeriksaan ct&scan $ereira et al. !0'0(.3retrografi retrograde telah menjadi pilihan pemeriksaan untuk mendiagnosis

cedera uretra karena akurat sederhana dan cepat dilakukan pada keadaan trauma.

Sementara ,2 Scan merupakan pemeriksaan yang ideal untuk saluran kemih bagian atas

dan cedera vesika urinaria dan terbatas dalam mendiagnosis cedera uretra.Sementara 9RA

berguna untuk pemeriksaan pelvis setelah trauma sebelum dilakukan rekonstuksi

pemeriksaan ini tidak berperan dalam pemeriksaan cadera uretra.Sama halnya dengan

3S4 uretra yang memiliki keterbatasan dalam pelvis dan vesika urinaria untuk

menempatkan kateter suprapubik $Rosentain. !00)(.


13/18

4ambar ". 3retrografi retrograde

I. %ekanisme Rutur Uretra

2rauma tumpul atau tembus dapat menyebabkan cedera uretra anterior. 2rauma

tumpul adalah diagnosis yang sering dan cedera pada segmen uretra pars bulbosa paling

sering $+"%( karena fiksasi uretra pars bulbosa dibawah dari tulang pubis tidak seperti

uretra pars pendulosa yang mobile. 2rauma tumpul pada uretra pars bulbosa biasanya

disebabkan olehstraddle injuryatau trauma pada daerah perineum. 3retra pars bulbosa

terjepit diantara ramus inferior pubis dan benda tumpul menyebabkan memar atau

laserasi pada uretra $


14/18

injurymenimbulkan cedera cukup ringan membuat pasien tidak mencari penanganan

pada saat kejadian.asien biasanya datang dengan striktur uretra setelah kejadian yang

intervalnya bulan atau tahun $


15/18

enanganan pada pasien dengan ruptur uretra terutama ruptur uretra posterior

yang dapat mengakibatkan pasien jatuh dalam keadaan syok karena perdarahan yang

banyak maka penanganan awal adalah dengan resusitasi cairan untuk kondisi

hemodinamik stabil.ada ruptur uretra anterior jarang mengakibatkan syok.Selain

resusitasi atasi nyeri yang dikeluhkan pasien dengan pemberian analgetik $Santucci.

!0'!(.

Ruptur uretra posterior ketika tidak disertai cedera organ intraabdomen maka

cukup dilakukan sistostomi. Reparasi uretra dilakukan !& hari kemudian dengan

melakukan anastomosis ujung ke ujung dan pemasangan kateter silicon selama

minggu. pabila disertai dengan cedera organ lain sehingga tidak memungkinkan untuk

dilakukan reparasi dalam waktu !& hari maka dilakukan pemasangan kateter secara

langsir $rail roading(.

4ambar 7. 2ehnik kateterisasi railroading


16/18

ada ruptur uretra anterior total langsung dilakukan pemulihan uretra dengan

anastomosis ujung ke ujung melalui sayatan perineal. ipasang kateter silicon selama

minggu.


17/18

dengan terapi yang tepat. Sedangkan pada ruptur uretra posterior ketika disertai dengan

komplikasi yang berat maka prognosis akan lebih buruk $alinrungi. !00#(.


18/18

Daftar ustaka

nonym anatomi dan fisiologi traktur urinarius. iakases pada hari selasa tanggal !" maret

!0'-. iunduh darihttp//digilib.unimus.ac.id/files/disk'/''-/jtptunimus&gdl&langgengse&

")"7&!&babii.pdf

lseivers SandersE

!00). p. +7"

alinrungi 9. Fecture notes on urological emergencies G trauma. 9akassar ivision of

3rology epartement of Surgery *aculty of 9edicine ?asanuddin 3niversityE !00#. p.

''&)

ereira mergency 9edicine !0'0

urnomo disi ketiga. ;akarta Sagung SetoE !0'!. . '++

Rosentein A lsikafi =* .iagnosis and classification of urethral injuries.An 9cninch ;:

Resinck 9A editors. 3rologic clinics of north america. hiladelpia >lseivers SandersE

!00) . p. 7-&+

Santucci. !0'!. 9anajement of iatrogenic uretral injury

Schreiter * et al. Reconstruction of the bulbar and membranous urethra. An Schreiter * et al

editors. 3rethral reconstructive surgery.4ermany Springer 9ediHin Berlag ?eidelbergE

!00) . p.'07&!0

Sjamsuhidajat R ;ong :9. disi !.;akarta >4,E !00". p. 770&!

2anagho > et al. Anjuries to the genitourinary tract. An 9cninch editor. SmithIs general

urology.'7th>dition. 3nited States of merica 9c 4raw ?illE !00+. p.!7+
http://digilib.unimus.ac.id/http://digilib.unimus.ac.id/http://digilib.unimus.ac.id/

Documents

227856882-ruptur-uretra (1).docx