232944950 Referat Efusi Pleura

8/20/2019 232944950 Referat Efusi Pleura

http://slidepdf.com/reader/full/232944950-referat-efusi-pleura 1/30

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh...

Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan

kesehatan dan kesempatan sehingga penulis dapat menyelesaikan referat dengan

judul “Efusi Pleura”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan

menyelesaikan kepaniteraan klinik di RSUD Budhi Asih.

enyusunan referat ini tidak terlepas dari dukungan dan bantuan

berbagai pihak! maka dari itu penulis mengu"apkan terima kasih. enulis juga

menyadari bah#a referat ini tidak luput dari kesalahan! baik salah ketik! kesalahan

bahasa! maupun kesalahan lainnya $leh karena itu pada kesempatan ini penulis

ingin mem$h$n maaf atas kekurangan pada referat ini. enulis mengharapkan

kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan penulis ini.

Akhir kata! sem$ga referat ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri!

para pemba"a! dan seluruh masyarakat %nd$nesia.

&akarta! ' &uli ()'*

enulis!

+adya ,.D.-.

)).)/.'/

'



DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN 00000000000000000000.......

BAB II TINJAUAN PUSTAKA0000000000000000000.

*

(.'. Definisi00000000.....000000000000000..

*

(.(.Anat$mi dan 1isi$l$gi leura 000000000000000

2

(.. 3pidemi$l$gi ...0000000000......................................

4

(.*. 3ti$l$gi ..................................................................................

4

(.2. 5lasifikasi ................................................................................ ')

(.6. at$fisi$l$gi ................................................................................ '(

(./. 7anifestasi 5linis.......................................................................... '*(.8. emeriksaan enunjang ..................................................................'2

(.4. Diagn$sa .......................................................................................()

(.'). enatalaksanaan ...........................................................................((

(.''. 5$mplikasi ..................................................................................(8

(.'(. r$gn$sis......................................................................................(8

BAB III KESIMPULAN000000...............................................00......

)

DA1TAR USTA5A 00000000000000000000..............

'

(



BAB I

PENDAHULUAN

3fusi pleura adalah penimbunan "airan didalam r$ngga pleura akibat

transudasi atau eksudasi yang berlebihan dari permukaan pleura. 3fusi pleura

bukan merupakan suatu penyakit! akan tetapi merupakan tanda suatu

penyakit.'Akibat adanya "arian yang "ukup banyak dalam r$ngga pleura! maka

kapasitas paru akan berkurang dan di samping itu juga menyebabkan pend$r$ngan

$rgan9$rgan mediastinum! termasuk jantung. -al ini mengakibatkan insufisiensi

pernafasan dan juga dapat mengakibatkan gangguan pada jantung dan sirkulasi

darah. (

Di negara9negara barat! efusi pleuraterutama disebabkan $leh gagal jantung

k$ngestif! sir$sis hati! keganasan! danpneum$nia bakteri! sementara di negara9

negara yang sedang berkembang!seperti %nd$nesia! la:im diakibatkan $leh infeksi

tuberkul$sis.3fusi pleurakeganasan merupakan salah satu k$mplikasi yang biasa

ditemukan pada penderita keganasan dan terutama disebabkan $leh kanker paru

dan kanker payudara.3fusi pleura merupakan manifestasi klinik yang dapat

dijumpai pada sekitar 2)96); penderita keganasan pleura primer atau metastatik.

Sementara 2; kasus mes$teli$ma <keganasan pleura primer= dapat disertai efusi

pleura dan sekitar 2); penderita kanker payudara akhirnya akan mengalami efusi pleura.(

Diperlukan penatalaksanaan yang baik dalam menanggulangi efusi pleura

ini! yaitu pengeluaran "airan dengan segera serta peng$batan terhadap

penyebabnya sehingga hasilnya akan memuaskan. (



BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Defiisi

3fusi pleura adalah adanya penumpukan "airan dalam r$ngga <ka>um=

pleura yang melebihi batas n$rmal.Dalam keadaan n$rmal terdapat ')9() ""

"airan.'

3fusi pleura adalah penimbunan "airan pada r$ngga pleura atau 3fusi

pleura adalah suatu keadaan dimana terdapatnya "airan pleura dalam jumlah yang

berlebihan di dalam r$ngga pleura! yang disebabkan $leh ketidakseimbangan

antara pembentukan dan pengeluaran "airan pleura.(

Dalam k$nteks ini perlu di ingat bah#a pada $rang n$rmal r$ngga pleura

ini juga selalu ada "airannya yang berfungsi untuk men"egah melekatnya pleura

>iseralis dengan pleura parietalis! sehingga dengan demikian gerakan paru

<mengembang dan menge"il= dapat berjalan dengan mulus. Dala! "ea#aa

$r!al% &u!la' (aira #ala! r$))a *leura se"i+ar 1,-2, !l. ?airan pleura

k$mp$sisinya sama dengan "airan plasma! ke"uali pada "airan pleura mempunyai

kadar pr$tein lebih rendah yaitu @ '!2 grdl. '!(

Ada beberapa jenis "airan yang bisa berkumpul di dalam r$ngga pleura

antara lain darah! pus! "airan seperti susu dan "airan yang mengandung k$lester$l

tinggi'!(

a. Hi#r$+$ra"s

ada keadaan hip$albuminemia berat! bisa timbul transudat. Dalam

hal ini penyakitnya disebut hidr$t$rak dan biasanya ditemukan bilateral.

Sebab9sebab lain yang mungkin adalah kegagalan jantung kanan! sir$sis

hati dengan asites! serta sebgai salah satu tias dari syndr$ma meig

<fibr$ma $>arii! asites dan hidr$t$rak=.

. He!$+$ra"s

-em$t$rak adalah adanya darah di dalam r$ngga pleura. Biasanya

terjadi karena trauma t$raks. Trauma ini bisa karna ledakan dasyat di dekat

*



penderita! atau trauma tajam maupu trauma tumpul. 5adar -b pada

hem$th$raks selalu lebih besar (2; kadar -b dalam darah. Darah

hem$th$rak yang baru diaspirasi tidak membeku beberapa menit. -al ini

mungkin karena fakt$r k$agulasi sudah terpakai sedangkan fibrinnya

diambil $leh permukaan pleura. Bila darah aspirasi segera membeku! maka

biasanya darah tersebut berasal dari trauma dinding dada.enyebab lainnya

hem$t$raks adalah

• e"ahnya sebuah pembuluh darah yang kemudian mengalirkan

darahnya ke dalam r$nggapleura.

• 5eb$"$ran aneurisma aorta <daerah yang men$nj$l di dalam a$rta=

yang kemudian mengalirkan darahnya ke dalam r$ngga pleura.

• Cangguan pembekuan darah! akibatnya darah di dalam r$ngga

pleura tidak membeku se"ara sempurna! sehingga biasanya mudah

dikeluarkan melelui sebuah jarum atau selang.

(. E!*ie!a

Bila karena suatu infeksi primer maupun sekunder "airan pleura

pat$l$gis iniakan berubah menjadi pus! maka keadaan ini disebut pi$t$raks

atau empiema. ada setiap kasus pneum$nia perlu diingat kemungkinan

terjadinya empiema sebagai salah satu k$mplikasinya. 3mpiema bisa

merupakan k$mplikasi dari

• Pneumonia

• %nfeksi pada "edera di dada

• embedahan dada

#. /'0l$+$ra"s

5il$t$raks adalah suatu keadaan dimana terjadi penumpukan

kilgetah bening pada r$ngga pleura.Adapun sebab9sebab terjadinya

kil$t$raks antara lain

• Kongental, sejak lahir tidak terbentuk <atresia= duktus t$rasikus!

tapi terdapat fistula antara duktus t$rasikus r$ngga pleura.

• Trauma yang berasal dari luar seperti penetrasi pada leher dan

dada! atau pukulan pada dada <dengantanpa fratur=.,ang berasal

dari efek $perasi daerah t$rak$lumbal! reseksi es$phagus '

2



tengah dan atas! $perasi leher! $perasi kardi$>askular yang

membutuhkan m$bilisasi arkus a$rta.

• Obstruksi 5arena limf$ma malignum! metastasis karsinima ke

mediastinum! granul$ma mediastinum <tuberkul$sis!

hist$plasm$sis=.

enyakit9penyakit ini memberi efek $bstruksi dan juga perf$rasi

terhadap duktus t$rasikus se"ara k$mbinasi.Disamping itu terdapat juga

penyakit tr$mb$sis >ena subkla>ia dan n$dul9n$dul tir$id yang menekan

duktus t$rasikus dan menyebabkan kil$t$raks.

'!(

2.2 Aa+$!i #a Fisi$l$)i Pleura

leura adalah membran tipis terdiri dari ( lapisan yaitu pleura >is"eralis

dan parietalis.Se"ara hist$l$gis kedua lapisan ini terdiri dari sel mes$thelial!

jaringaan ikat! dan dalam keadaan n$rmal! berisikan lapisan "airan yang sangat

tipis.7embran ser$sa yang membungkus parekim paru disebut pleura >iseralis!

sedangkan membran ser$sa yang melapisi dinding th$rak! diafragma! dan

mediastinum disebut pleura parietalis.R$ngga pleura terletak antara paru dan

dinding th$raks.R$ngga pleura dengan lapisan "airan yang tipis ini berfungsi

sebagai pelumas antara kedua pleura.5edua lapisan pleura ini bersatu pada hillus

paru. Dalam hal ini! terdapat perbedaan antara pleura >iseralis dan parietalis!

diantaranya '!(!

1. Pleura is(eralis

ermukaan luarnya terdiri dari selapis sel mes$thelial yang tipis @

)mm.Diantara "elah9"elah sel ini terdapat sel limf$sit. Di ba#ah sel9selmes$thelial ini terdapat end$pleura yang berisi fibr$sit dan histi$sit! di

ba#ahnya terdapat lapisan tengah berupa jaringan k$lagen dan serat9serat

elastik. apisan terba#ah terdapat jaringan interstitial subpleura yang

banyak mengandung pembuluh darah kapiler dari a. ulm$nalis dan a.

Brakhialis serta pembuluh limfe.7enempel kuat pada jaringan

paru.1ungsinya. untuk mengabs$rbsi "airan pleura.

2. Pleura *arie+alis

6



&aringan lebih tebal terdiri dari sel9sel mes$thelial dan jaringan ikat

<k$lagen dan elastis=. Dalam jaringan ikat tersebut banyak mengandung

kapiler dari a. %nter"$stalis dan a. 7amaria interna! pembuluh limfe! dan

banyak resept$r saraf sens$ris yang peka terhadap rasa sakit dan

perbedaan temperatur. 5eseluruhan berasal n. %nter"$stalis dinding dada

dan alirannya sesuai dengan dermat$m dada. 7udah menempel dan lepas

dari dinding dada di atasnya1ungsinya untuk mempr$duksi "airan pleura

Cambar '. Tampilan depan paru dan pleuranya

FISILGI

?airan pleura berfungsi untuk memudahkan kedua permukaan pleura

parietalis dan pleura >iseralis bergerak selama pernapasan dan untuk men"egah

pemisahan t$raks dan paru yang dapat dianal$gkan seperti dua buah ka"a $bjek

/



yang akan saling melekat jika ada air. 5edua ka"a $bjek tersebut dapat bergeseran

satu dengan yang lain tetapi keduanya sulit dipisahkan.

?airan pleura dalam keadaan n$rmal akan bergerak dari kapiler di dalam

pleura parietalis ke ruang pleura kemudian diserap kembali melalui pleura

>iseralis. 7asing9masing dari kedua pleura merupakan membran ser$sa mesenkim

yang berp$ri9p$ri! dimana sejumlah ke"il transudat "airan intersisial dapat terus

menerus melaluinya untuk masuk kedalam ruang pleura.

Selisih perbedaan abs$rpsi "airan pleura melalui pleura >iseralis lebih

besar daripada selisih perbedaan pembentukan "airan $leh pleura parietalis dan

permukaan pleura >iseralis lebih besar dari pada pleura parietalis sehingga dalam

keadaan n$rmal hanya ada beberapa mililiter "airan di dalam r$ngga pleura. <'=

Ga!ar2 !e!*erli'a+"a #ia!i"a *er+u"ara (aira #ala! rua) *leura.

&umlah t$tal "airan dalam setiap r$ngga pleura sangat sedikit! hanya

beberapa mililiter yaitu '92 ml. Dalam kepustakaan lain menyebutkan bah#a

jumlah "airan pleura sebanyak '(9'2 ml<'=. 5apanpun jumlah ini menjadi lebih

dari "ukup untuk memisahkan kedua pleura! maka kelebihan tersebut akan

dip$mpa keluar $leh pembuluh limfatik <yang membuka se"ara langsung= dari

r$ngga pleura kedalam mediastinum! permukaan superi$r dari diafragma! dan

8



permukaan lateral pleural parietalis<=. Eleh karena itu! ruang pleura <ruang antara

pleura parietalis dan pleura >is"eralis= disebut ruang p$tensial! karena ruang ini

n$rmalnya begitu sempit sehingga bukan merupakan ruang fisik yang jelas.'!(!

2.3 E*i#e!i$l$)i

3stimasi pre>alensi efusi pleura adalah () kasus per ')).))) $rang di

negara9negara industri! dengan distribusi eti$l$gi terkait dengan pre>alensi

penyakit yang mendasarinya.

Se"ara umum! kejadian efusi pleura adalah sama antara kedua jenis

kelamin. +amun! penyebab tertentu memiliki ke"enderungan seks. Sekitar dua

pertiga dari efusi pleura ganas terjadi pada #anita. 3fusi pleura ganas se"ara

signifikan berhubungan dengan keganasan payudara dan ginek$l$gi. 3fusi pleura

yang terkait dengan lupus eritemat$sus sistemik juga lebih sering terjadi pada

#anita dibandingkan pada pria. (

2.4 E+i$l$)i

Ruang pleura n$rmal mengandung sekitar ' m "airan! hal inimemperlihatkan adanya keseimbangan antara tekanan hidr$statik dan tekanan

$nk$tik dalam pembuluh darah pleura >iseral dan parietal dan drainase limfatik

luas. 3fusi pleura merupakan hasil dari ketidakseimbangan tekanan hidr$statik

dan tekanan $nk$tik.(

3fusi pleura merupakan indikat$r dari suatu penyakit paru atau n$n

pulm$nary! dapat bersifat akut atau kr$nis. 7eskipun spektrum eti$l$gi efusi

pleura sangat luas! efusi pleura sebagian disebabkan $leh gagal jantung k$ngestif!.

pneum$nia! keganasan! atau emb$li paru. 7ekanisme sebagai berikut memainkan

peran dalam pembentukan efusi pleura

'. Perubahan permeabilitas membran pleura <misalnya! radang! keganasan!

emb$li paru=

(. Pengurangan tekanan onkotik intravaskular ( misalnya!

hip$albuminemia! sir$sis=

4



. Peningkatan permeabilitas kapiler atau gangguan pembuluh darah

<misalnya! trauma! keganasan! peradangan! infeksi! infark paru! $bat

hipersensiti>itas! uremia! pankreatitis=

*. Peningkatan tekanan hidrostatik kapiler dalam sirkulasi sistemik dan /

atau paru-paru <misalnya! gagal jantung k$ngestif! sindr$m >ena ka>a

superi$r=

2. engurangan tekanan dalam ruang pleura! men"egah ekspansi paru penuh

<misalnya! atelektasis yang luas! mes$theli$ma=

6. Penurunan drainase limfatik atau penyumbatan lengkap! termasuk

$bstruksi duktus t$raks atau pe"ah <misalnya! keganasan! trauma=

/. Peningkatan cairan peritoneal, dengan migrasi di diafragma melalui

limfatik atau cacat struktural <misalnya! sir$sis! dialisis perit$neal=

8 Perpindahan cairan dari edema paru ke pleura viseral

4. Peningkatan tekanan onkotik di cairan pleura yang persisiten

menyebabkan adanaya akumulasi "airan di pleura

'). Pembentukan cairan yang berlebihan, karena radang <tuberkul$sis!

pneum$nia! >irus! br$nkiektasis! abses amuba subfrenik yang menembus

ke r$ngga pleura=! karena tum$r dan trauma

2.5 Klasifi"asi

3fusi pleura umumnya diklasifikasikan berdasarkan mekanisme pembentukan

"airan dan kimia#i "airan menjadi ( yaitu atas transudat atau eksudat. Transudat

hasil dari ketidakseimbangan antara tekanan $nk$tik dengan tekanan hidr$statik!

sedangkan eksudat adalah hasil dari peradangan pleura atau drainase limfatik yang

menurun. Dalam beberapa kasus mungkin terjadi k$mbinasi antara karakteristk

"airan transudat dan eksudat.'!(!

! Klasifikasi berasarkan mekanisme pembentukan cairan"

a. Trasu#a+

Dalam keadaan n$rmal "airan pleura yang jumlahnya sedikit itu

adalah transudat. Transudat terjadi apabila terjadi ketidakseimbangan antara

tekanan kapiler hidr$statik dan k$l$id $sm$ti"! sehingga terbentuknya "airan

')



pada satu sisi pleura melebihi reabs$rpsinya $leh pleura lainnya. Biasanya hal

ini terjadi pada

'. 7eningkatnya tekanan kapiler sistemik

(. 7eningkatnya tekanan kapiler pulm$ner

. 7enurunnya tekanan k$l$id $sm$ti" dalam pleura

*. 7enurunnya tekanan intra pleura

enyakit9penyakit yang menyertai transudat adalah

a. Cagal jantung kiri <terbanyak=

b. Sindr$m nefr$tik

". Ebstruksi >ena "a>a superi$r

d. Asites pada sir$sis hati <asites menembus suatu defek diafragma

atau masuk melalui saluran getah bening=

. E6usa#a+

Eksudat merupakan "airan yang terbentuk melalui membrane

kapiler yang permeabelnya abn$rmal dan berisi pr$tein berk$nsentrasi

tinggi dibandingkan pr$tein transudat. Bila terjadi pr$ses peradangan

makapermeabilitas kapiler pembuluh darah pleura meningkat sehingga sel

mes$telial berubah menjadi bulat atau kub$idal dan terjadi pengeluaran

"airan ke dalam r$ngga pleura. enyebab pleuritis eksudati>a yang paling

sering adalah karena mik$bakterium tuberkul$sis dan dikenal sebagai

pleuritis eksudati>a tuberkul$sa.r$tein yang terdapat dalam "airan pleura

kebanyakan berasal dari saluran getah bening. 5egagalan aliran pr$tein

getah bening ini <misalnya pada pleuritis tuberkul$sis= akan menyebabkan peningkatan k$nsentasi pr$tein "airan pleura! sehingga menimbulkan

eksudat.

enyakit yang menyertai eksudat! antara lain

a. %nfeksi <tuberkul$sis! pneum$nia=

b. Tum$r pada pleura

". %infark paru!

d. 5arsin$ma br$nk$genik

e. Radiasi!

''



f. enyakit dan jaringan ikat k$lagen S3 <Sistemi" upus

3ritemat$sis=.

2.7 Pa+$fisi$l$)i

Dalam keadaan n$rmal! selalu terjadi filtrasi "airan ke dalam r$ngga

pleura melalui kapiler pada pleura parietalis tetapi "airan ini segera direabs$rpsi

$leh saluran limfe! sehingga terjadi keseimbangan antara pr$duksi dan reabs$rpsi.

5emampuan untuk reabs$rpsinya dapatmeningkat sampai () kali. Apabila antara

pr$duk dan reabs$rpsinya tidak seimbang <pr$duksinya meningkat atau

reabs$rpsinya menurun= maka akan timbul efusi pleura. '!(!!*

at$fisi$l$gi terjadinya efusi pleura tergantung pada keseimbangan antara

"airan dan pr$tein dalam r$ngga pleura.Dalam keadaan n$rmal "airan pleura

dibentuk se"ara lambat sebagai filtrasi melalui pembuluh darah kapiler.1iltrasi

yang terjadi karena perbedaan tekanan $sm$ti" plasma dan jaringan interstitial

submes$telial kemudian melalui sel mes$telial masuk ke dalam r$ngga

pleura.Selain itu "airan pleura dapat melalui pembuluh limfe sekitar

pleura.ergerakan "airan dari pleura parietalis ke pleura >is"eralis dapat terjadi

karena adanya perbedaantekanan hidr$statik dan tekanan k$l$id $sm$tik. ?airan

kebanyakan diabs$rpsi $leh sistem limfatik dan hanya sebagian ke"il yang

diabs$rpsi $leh sistem kapiler pulm$nal. -al yang memudahkan penyerapan

"airan pada pleura >is"eralis adalah terdapatnya banyak mikr$>ili di sekitar sel9sel

mes$thelial.'!(!!*

Bila penumpukan "airan dalam r$ngga pleura disebabkan $leh peradangan.

Bila pr$ses radang $leh kuman pi$genik akan terbentuk pusnanah! sehingga

terjadi empiemapi$t$raks. Bila pr$ses ini mengenai pembuluh darah sekitar

pleura dapat menyebabkan hem$t$raks. '!(!!*

penumpukan "airan pleura dapat terjadi bila

'(



'. #eningkatnya tekanan intravaskuler dari pleura meningkatkan

pembentukan "airan pleura melalui pengaruh terhadap hukum

Starling.5eadaan ni dapat terjadi pada gagal jantung kanan! gagal jantung

kiri dan sindr$ma >ena ka>a superi$r.

(. Tekanan intra pleura yang sangat rendah seperti terdapat pada

atelektasis! baik karena $bstruksi br$nkus atau penebalan pleura >is"eralis.

. #eningkatnya kadar proteindalam cairan pleura dapat menarik lebih

banyak "airan masuk ke dalam r$ngga pleura

*. $ipoproteinemia seperti pada penyakit hati dan ginjal bisa menyebabkan

transudasi "airan dari kapiler pleura ke arah r$ngga pleura

2. Obstruksi dari saluran limfe pada pleum parietalis. Saluran limfe

bermuara pada >ena untuk sistemik. eningkatan dari tekanan >ena

sistemik akan menghambat peng$s$ngan "airan limfe! gangguan k$ntraksi

saluran limfe! infiltrasi pada kelenjar getah bening.

3fusi pleura akan menghambat fungsi paru dengan membatasi

pengembangannya. Derajat gangguan fungsi dan kelemahan bergantung pada

ukuran dan "epatnya perkembangan penyakit. Bila "airan tertimbun se"ara perlahan9lahan maka jumlah "airan yang "ukup besar mungkin akan terkumpul

dengan sedikit gangguan fisik yang nyata.

5$ndisi efusi pleura yang tidak ditangani! pada akhirnya akan

menyebabkan gagal nafas. Cagal nafas didefinisikan sebagai kegagalan

pernafasan bila tekanan partial Eksigen <a E(=F 6) mm-g atau tekanan partial

5arb$ndi$ksida arteri <a ?$(= G 2) mm-g melalui pemeriksaan analisa gas

darah.

'



2.8 Maifes+asi Kliis

Biasanya manifestasi klinisnya adalah yang disebabkan $leh penyakit

dasar. neum$nia akan menyebabkan demam! menggigil! dan nyeri dada pleuritis!

sementara efusi malignan dapat mengakibatkan dispnea dan batuk. Ukuran efusi

akan menentukan keparahan gejala. ada kebanyakan penderita umumnya

asimpt$matis atau memberikan gejala demam! ringan !dan berat badan yang

menurun seperti pada efusi yang lain. '!(!!*!2

Dari anamnesa didapatkan

a. Sesak nafas bila l$kasi efusi luas. Sesak napas terjadi pada saat

permulaan pleuritis disebabkan karena nyeri dadanya dan apabila jumlah

"airan efusinya meningkat! terutama kalau "airannya penuh

b. Rasa berat pada dada

". Batuk pada umumnya n$n pr$duktif dan ringan! terutama apabila disertai

dengan pr$ses tuberkul$sis di parunya! Batuk berdarah pada karsin$ma

br$n"hus atau metastasis

d. Demam subfebris pada TB?! dernarn menggigil pada empiema

Dari pemeriksaan fisik didapatkan <pada sisi yang sakit=

a. Dinding dada lebih "embung dan gerakan tertinggal

b. H$kal fremitus menurun

". erkusi dull sampal flat

d. Bunyi pernafasan menruun sampai menghilang

e. end$r$ngan mediastinum ke sisi yang sehat dapat dilihat atau diraba

pada trakhea

+yeri dada pada pleuritis

Simpt$m yang d$minan adalah sakit yang tiba9tiba seperti ditikam dan

diperberat $leh bernafas dalam atau batuk. leura >is"eralis tidak sensitif! nyeri

dihasilkan dari pleura parietalis yang inflamasi dan mendapat persarafan dari

ner>us inter"$stal. +yeri biasanya dirasakan pada tempat9tempat terjadinya

pleuritis! tapi bisa menjalar ke daerah lain

'. %ritasi dari diafragma pleura p$steri$r dan perifer yang dipersarafi $leh C.

+er>uis inter"$stal terba#ah bisa menyebabkan nyeri pada dada dan

abd$men.

'*



(. %ritasi bagian "entral diafragma pleura yang dipersarafi ner>us phreni"us

menyebabkan nyeri menjalar ke daerah leher dan bahu.

2.9 Pe!eri"saa Peu&a)

emeriksaan yang biasanya dilakukan untuk memperkuat diagn$sa efusi pleura

antara lain *!2!6

'. R$ntgen dada

R$entgen dada biasanya merupakan langkah pertama yang

dilakukan untuk mendiagn$sis efusi pleura yang hasilnya menunjukkan

adanya "airan.1$t$ dada juga dapat menerangkan asal mula terjadinya

efusi pleura yakni bila terdapat jantung yang membesar! adanya masa

tum$r! adanya lesi tulang yang destruktif pada keganasan! dan adanya

densitas parenkim yang lebih keras pada pneum$nia atau abses paru.

(. USC Dada

USC bisa membantu menentukan l$kasi dari pengumpulan "airan.

&umlahnya sedikit dalam r$ngga pleusa. emeriksaan ini sangat

membantu sebagai penuntun #aktu melakukan aspirasi "airan dalam

r$ngga pleura. Demikian juga dengan pemeriksaan ?T S"an dada.

. ?T S"an Dada

?T s"an dada dapat menunjukkan adanya perbedaan densitas "airan

dengan jaringan sekitarnya sehingga sangat memudahkan dalammenentukan adanya efusi pleura. Selain itu juga bisa menunjukkan

adanya pneum$nia! abses paru atau tum$r. -anya saja pemeriksaan ini

tidak banyak dilakukan karena biayanya masih mahal.

*. T$rak$sentesis

'2



enyebab dan jenis dari efusi pleura biasanya dapat diketahui

dengan melakukan pemeriksaan terhadap "$nt$h "airan yang diper$leh

melalui t$rak$sentesis.

T$rak$sentesis adalah pengambilan "airan melalui sebuah jarum

yang dimasukkan diantara sel iga ke dalam r$ngga dada di ba#ah

pengaruh pembiasan l$kal dalam dan berguna sebagai sarana untuk

diuagn$stik maupun terapeutik.

elaksanaan t$rak$sentesis sebaiknya dilakukan pada penderita

dengan p$sisi duduk. Aspirasi dilakukan t$raks! pada bagian ba#ah

paru #i sela i)a : )aris a"silaris !e#iadengan memakai jarum

Abb$"ath n$m$r '* atau '6. engeluaran "airan pleura sebaiknya tidak

melebihi '))) I '2)) "" pada setiap kali aspirasi. Adalah lebih baik

mengerjakan aspirasi berulang9ulang daripada satu kali aspirasi

sekaligus yang dapat menimbulkan pleural sh$"k <hip$tensi= atau edema

paru.

3dema paru dapat terjadi karena paru9paru mengembang terlalu

"epat. 7ekanisme sebenarnya belum diketahui betul! tapi diperkirakan

karena adanya tekanan intra pleura yang tinggi dapat menyebabkan

peningkatan aliran darah melalui permeabilitas kapiler yang abn$rmal.

2. Bi$psi leura

&ika dengan t$rak$sentesis tidak dapat ditentukan penyebabnya

maka dilakukan bi$psi dimana "$nt$h lapisan pleura sebelah luar untuk

dianalisa. emeriksaan hist$l$gi satu atau beberapa "$nt$h jaringan

pleura dapat menunjukkan 2) 9/2; diagn$sis kasus9kasus pleuritis

tuberkul$sa dan tum$r pleura. Bila ternaya hasil bi$psi pertama tidak

memuaskan! dapat dilakukan beberapa bi$psi ulangan. ada sekitar ();

penderita! meskipun telah dilakukan pemeriksaan menyeluruh! penyebab

dari efusi pleura tetap tidak dapat ditentukan. 5$mplikasi bi$psi antara

lain pneum$t$raks! hem$t$raks! penyebaran infeksi atau tum$r pada

dinding dada.

'6



6. Analisa "airan pleura

Untuk diagn$sti" "airan pleura! dilakukan pemeriksaan

a. Warna ?airan

Biasanya "airan pleura ber#ama agak kekuning9kuningan <ser$us9

Janth$9"tr$rne.Bila agak kemerah9merahan! ini dapat terjadi pada

trauma! infark paru! keganasan.adanya keb$"$ran aneurisma a$rta.

Bila kuning kehijauan dan agak purulen! ini menunjukkan adanya

empiema. Bila merah tengguli! ini menunjukkan adanya abses karena

ameba.

b. Bi$kimia

Se"ara bi$kimia efusi pleura terbagi atas transudat dan eksudat yang

perbedaannya dapat dilihat pada tabel di ba#ah ini.

Pere#aa Trasu#a+ E"su#a+

9 5adar pr$tein dalam efusi <gdl=

9 5adar pr$tein dalam efusi

5adar pr$tein dalam serum9 5adar D- dalam efusi <%.U=

9 5adar D- dalam efusi

5adar D- dalam Serum

9 Berat jenis "airan efusi

9 Ri>alta

@ .

@ )!2

@ ())

@ )!6

@ '!)'6

+egatif

K .

K )!2

K ())

K )!6

K '!)'6

p$sitif

Di. samping pemeriksaan tersebut di atas. se"ara bi$kimia

diperiksakan juga pada "airan pleura

'/



9 kadar p- dan gluk$sa. Biasanya merendah pada penyakit9

penyakit infeksi! artitis reumat$id dan ne$plasma

9 kadar amilase. Biasanya meningkat pada pankreatitis dan

metastasis aden$karsin$ma.

". Sit$l$gi

emeriksaan sit$l$gi terhadap "airan pleura amat penting untuk

diagn$stik penyakit pleura! terutama bila ditemukan sel9sel pat$l$gis

atau d$minasi sel9sel tertentu.

9 Sel neutr$fil 7enunjukkan adanya infeksi akut.

9 Sel limf$sit 7enunjukkan adanya infeksi kr$nik

sepertipleuritis tuberkul$sa atau limf$mamalignum

9 Sel mes$tel Bila jumlahnya meningkat!

inimenunjukkanadanyainfark paru. Biasanya juga ditemukan

banyak sel eritr$sit.

9 Sel mes$tel maligna ada mes$teli$ma

9 Sel9sel besar dengan banyak inti ada arthritis rheumat$id

9 Sel .3 ada lupus eritemat$sus sistemik

d. Bakteri$l$gi

Biasanya "airan pleura steril! tapi kadang9kadang dapat mengandung

mikr$$rganisme! apalagi bila "airannya purulen! <menunjukkan

empiema=. 3fusi yang purulen dapat mengandung kuman9kuman

yang aer$b ataupun anaer$b. &enis kuman yang sering ditemukan

dalam "airan pleura adalah neum$k$k! 3. "$li! 5leibsiella!

seud$m$nas! 3nter$9ba"ter.

ada pleuritis tuberkul$sa! kultur "airan terhadap kuman tahan asam

hanya dapat menunjukkan yang p$sitif sampai ();.

emeriksaan ab$rat$rium terhadap "airan pleura dapat dilihat pada

tabel diba#ah ini

emeriksaan ab$rat$rium Terhadap ?airan leura

'8



-itung sel t$tal

r$tein t$tal

aktat dahidr$genase

e#arnaan Cram dan

tahan asam

Biakan

Cluk$sa

Amylase

p-

Sit$l$gi

-emat$krit

5$mplemen

reparat sel 3

-itung diferensial! hitung sel darah merah! sel

jaringan

Rasi$ pr$tein "airan pleura terhadap seum K )!2

menunjukkan suatu eksudat

Bila terdapat $rganisme! menunjukkan empiema

Biakan kuman aer$b dan aner$b! biakan jamur

dan mik$bakteria harus ditanam pada lempeng

Cluk$sa yang rendah <@ () mgd= bila gula

darah n$rmal menunjukkan infeksi atau penyakit

reumat$id

7eningkat pada pankreatitis! r$bekan es$fagus

3fusi parapneum$nik dengan p- K /!( dapat

diharapkan untuk sembuh tanpa drainase ke"uali

bila berl$kusi. 5eadaan dengan p- @ /!)

menunjukkan infeksi yang memerlukan drainase

atau adanya r$bekan es$phagus.

Dapat mengidentifikasine$plasma

ada "airan efusi yang banyak darahnya! dapat

membantu membedakan hem$t$raks dari

t$rasentesis traumatik

Dapat rendah pada lupus eritemat$sus sistemik

Bila p$sitif! mempunyai k$relasi yang tinggi

dengan diagn$sis lupus aritemat$sus sistemik

/. Br$nk$sk$pi

Br$nk$sk$pi kadang dilakukan untuk membantu menemukan sumber

"airan yang terkumpul. Br$nk$sk$pi biasanya digunakan pada kasus9

kasus ne$plasma! k$rpus alineum dalam paru! abses paru dan lain9lain

8. S"anning %s$t$p

'4



S"anning is$t$p biasanya digunakan pada kasus9kasus dengan emb$li

paru.

4. T$rak$sk$pi <1iber9$pti" pleur$s"$py=

T$rak$sk$pi biasnya digunakan pada kasus dengan ne$plasma atau

tuber"ul$sis pleura.?aranya yaitu dengan dilakukan insisi pada dinding

dada <dengan resik$ ke"il terjadinya pneum$t$raks=. ?airan dikeluarkan

dengan memakai penghisap dan udara dimasukkan supaya bias melihat

kedua pleura. Dengan memakai br$nk$sk$p yang lentur dilakukan

beberapa bi$psy.

2.; Dia)$sa

1. Anamnesis dan gejala klinis

5eluhan utama penderita adalah nyeri dada sehingga penderita

membatasi pergerakan r$ngga dada dengan bernapas pendek atau tidur

miring ke sisi yang sakit. Selain itu sesak napas terutama bila berbaring ke

sisi yang sehat disertai batuk batuk dengan atau tanpa dahak. Berat

ringannya sesak napas ini ditentukan $leh jumlah "airan efusi. 5eluhan

yang lain adalah sesuai dengan penyakit yang mendasarinya

2. emeriksaan fisis

ada pemeriksaan fisik t$raks didapatkan dada yang terkena "embung

selain melebar dan kurang bergerak pada pernapasan. Fremitus vokal

melemah! redup sampai pekak pada perkusi! dan suara napas lemah atau

menghilang. &antung dan mediastinum terd$r$ng ke sisi yang sehat. Bila

tidak ada pend$r$ngan! sangat mungkin disebabkan $leh keganasan

3. emeriksaan radi$l$gik

emeriksaan radi$l$gis mempunyai nilai yang tinggi dalam

mendiagn$sis efusi pleura! tetapi tidak mempunyai nilai apapun dalam

menentukan penyebabnya. Se"ara radi$l$gis jumlah "airan yang kurang

dari ')) ml tidak akan tampak dan baru jelas bila jumlah "airan di atras

)) ml.

()



1$t$ t$raks dengan p$sisi $steri$e Anteri$r akan memperjelas

kemungkinan adanya efusi pleura masif. ada sisi yang sakit tampak

perselubungan masif dengan pend$r$ngan jantung dan mediastinum ke sisi

yang sehat.

4. T$rak$sentensi

Tujuan t$rak$sentesis <punksi pleura= di samping sebagai diagn$stik

juga sebagai terapeutik.

2.1, Pea+ala"saaa

3fusi pleura harus segera mendapatkan tindakan peng$batan karena "airan

pleura akan menekan $rgan9$rgan >ital dalam r$ngga dada. Beberapa ma"am

peng$batan atau tindakan yang dapat dilakukan pada efusi pleura masif adalah

sebagai berikut '!(!!*!2!6

1. a+i *e0a"i+ 0a) !e#asari0a

a. -em$t$raks

&ika darah memasuki r$ngga pleurahemp$t$raks biasanya

dikeluarkan melalui sebuah selang.7elalui selang tersebut bisa

juga dimasukkan $bat untuk membantu meme"ahkan bekuan darah

<misalnya strept$kinase dan strept$d$rnase=.&ika perdarahan terus

('



berlanjut atau jika darah tidak dapat dikeluarkan melalui selang!

maka perlu dilakukan tindakan pembedahan

b. 5il$t$raks

eng$batan untuk kil$t$raks dilakukan untuk memperbaiki

kerusakan saluran getah bening.Bisa dilakukan pembedahan atau

pemberian $bat antikanker untuk tum$r yang menyumbat aliran

getah bening.

". 3mpiema

ada empiema diberikan antibi$tik dan dilakukan

pengeluaran nanah.&ika nanahnya sangat kental atau telah

terkumpul di dalam bagian fibr$sa! maka pengaliran nanah lebih

sulit dilakukan dan sebagian dari tulang rusuk harus diangkat

sehingga bisa dipasang selang yang lebih besar.5adang perlu

dilakukan pembedahan untuk mem$t$ng lapisan terluar dari pleura

<dek$rtikasi=.

d. leuritis TB.

eng$batan dengan $bat9$bat antituberkul$sis <Rimfapisin!

%+-! ira:inamid3tambut$lStrept$misin= memakan #aktu 69'(

bulan. D$sis dan "ara pemberian $bat seperti pada peng$batan

tuberkul$sis paru. eng$batan ini menyebabkan "airan efusi dapat

diserap kembalai! tapi untuk menghilangkan eksudat ini dengan

"epat dapat dilakukan t$rak$sentesis.Umumnya "airan dires$lusi

dengan sempurna! tapi kadang9kdang dapat diberikan

k$rtik$ster$id se"ara sistematik <rednis$n ' mgkgBB selama (

minggu! kemudian d$sis diturunkan=. <(=

2. T$ra"$se+esis

5eluarkan "airan seperlunya hingga sesak 9 berkurang <lega=L

jangan lebih '9'!2 liter pada setiap kali aspirasi. Mangelbaum dan are

menganjurkan jangan lebih '.2)) ml dengan #aktu antara ()9) menit.

T$rak$sentesis ulang dapat dilakukan pada hari berikutnya. T$rak$sentesis

((



untuk tujuan diagn$sis setiap #aktu dapat dikerjakan! sedangkan untuk

tujuan terapeutik pada efusi pleura tuberkul$sis dilakukan atas beberapa

indikasi.

a. Adanya keluhan subjektif yang berat misalnya nyeri dada! perasaan

tertekan pada dada.

b. ?airan sudah men"apai sela iga ke9( atau lebih! sehingga akan

mend$r$ng dan menekan jantung dan alat mediastinum lainnya!

yang dapat menyebabkan kematian se"ara tiba9tiba.

". Suhu badan dan keluhan subjektif masih ada! #alaupun sudah

mele#ati masa minggu. Dalam hal seperti ini biasanya "airan

sudah berubah menjadi py$t$raks.

d. enyerapan "airan yang terlambat dan #aktu sudah mendekati 6

minggu! namun "airan masih tetap banyak.

T$rak$sentesis dapat dilakukan sebagai berikut

'. penderita dalam p$sisi duduk dengan kedua lengan merangkul atau

diletakkan diatas bantalL jika tidak mungkin duduk! aspirasi dapat

dilakukan pada penderita dalam p$sisi tidur terlentang.

(. $kasi penusukan jarum dapat didasarkan pada hasil f$t$ t$raks! atau di

daerah sedikit medial dari ujung s"apula! atau pada linea aksilaris media di

ba#ah batas suara s$n$r dan redup.

. Setelah dilakukan anastesi se"ara memadai! dilakukan penusukan dengan

jarum berukuran besar! misalnya n$m$r '8. 5egagalan aspirasi biasanya

disebabkan karena penusukan jarum terlampaui rendah sehingga mengenai

diahfrahma atau terlalu dalam sehingga mengenai jaringan paru! atau

jarum tidak men"apai r$ngga pleura $leh karena jaringan subkutis atau

pleura parietalis tebal.

(



Cambar (. 7et$de t$rak$sentesis

*. engeluaran "airan pleura sebaiknya tidak melebihi ')))9'2)) "" pada

setiap aspirasi. Untuk men"egah terjadinya edema paru akibat

pengembangan paru se"ara mendadak. Selain itu pengambilan "airan

dalam jumlah besar se"ara mendadak menimbulkan refleJ >agal! berupa

batuk! bradikardi! aritmi yang berat! dan hip$tensi.

3. Pe!asa)a <SD

&ika jumlah "airan "ukup banyak! sebaiknya dipasang selang t$raks

dihubungkan dengan WSD! sehingga "airan dapat dikeluarkan se"ara

lambat dan aman. emasangan WSD dilakukan sebagai berikut

'. tempat untuk memasukkan selang t$raks biasanya di sela iga /! 8! 4 linea

aksilaris media atau ruang sela iga ( atau linea medi$kla>ikuralis.

(. Setelah dibersihkan dan dianastesi! dilakukan sayatan trans>ersal selebar

kurang lebih ( "m sampai subkutis.

(*



. dibuat satu jahitan matras untuk mengikat selang.

*. &aringan subkutis dibebaskan se"ara tumpul dengan klem sampai

mendapatkan pleura parietalis.

2. Selang dan tr$kar dimasukkan ke dalam r$ngga pleura dan kemudian

tr$kar ditarik. an"aran "airan diperlukan untuk memastikan p$sisi selang

t$raks.

6. Setelah p$sisi benar! selang dijepit dan luka kulit dijahit serta dibebat

dengan kasa dan plester.

/. selang dihubungkan dengan b$t$l penampung "airan pleura. Ujung selang

dihubungkan dengan b$t$l penampung "airan pleura. Ujung selang

diletakkan diba#ah permukaan air sedalam sekitar ( "m! agar udara dari

luar tidak dapat masuk ke dalam r$ngga pleura.

Cambar . emasangan jarum WSD

8. WSD perlu dia#asi tiap hari dan jika sudah tidak terlihat undulasi pada

selang! kemungkinan "airan sudah habis dan jaringan paru mengembang.

Untuk memastikan dilakukan f$t$ t$raks.

4. Selang t$rak dapat di"abut jika pr$duksi "airanhari @'))ml dan jaringan

paru telah mengembang. Selang di"abut pada saat ekspirasi maksimum.

Tidaklah bijaksana mengeluarkan lebih dari 2)) ml "airan sekaligus.

Selang dapat diklem selama beberapa jam sebelum 2)) ml lainnya

(2



dikeluarkan. Drainase yang terlalu "epat akan menyebabkan distres pada

pasien dan di samping itu dapat timbul edema paru.

4. Pleur$#esis

leur$desis dimaksudkan untuk menutup r$ngga pleura sehingga

akan men"egah penumpukan "airan pluera kembali. -al ini

dipertimbangkan untuk efusi pleura yang rekuren seperti pada efusi karena

keganasan Sebelum dilakukan pleur$deSis "airan dikeluarkan terlebih

dahulu melalui selang dada dan paru dalam keadaan mengembang

leur$desis dilakukan dengan memakai bahan skler$sis yang

dimasukkan ke dalam r$ngga pleura. 3fektifitas dari bahan ini tergantung

pada kemampuan untuk menimbulkan fibr$sis dan $bliterasi kapiler

pleura. Bahan9bahan yang dapat dipergunakan untuk keperluan

pleur$desis ini yaitu Ble$misin! Adriamisin! Sikl$f$sfamid! ustard!

Thi$tepa! 2 1lur$ urasil! perak nitrat! talk! Corynebacterium parvum dan

tetrasiklin Tetrasiklin merupakan salah satu $bat yang juga digunakan pada

pleur$desis! harga murah dan mudah didapat dimana9mana. Setelah tidak

ada lagi "airan yang keluar masukkanlah tetrasiklin sebanyak 2)) mg yang

sudah dilarutkan dalam ()9) ml larutan garam fisi$l$gis ke dalam r$ngga

pleura! selanjutnya diikuti segera dengan ') ml larutan garam fisi$l$gis

untuk pen"u"ian selang dada dan ') ml lid$kain (; untuk mengurangi

rasa sakit atau dengan memberikan g$l$ngan nark$tik '!29' jam sebelum

dilakukan pleur$desis. 5emudian kateter diklem selama 6 jam! ada juga

yang melakukan selama ) menit dan selama itu p$sisi penderita diubah9

ubah agar tetrasiklin terdistribusi di seluruh r$ngga pleura. Bila dalam (*9

*8 jam "airan tidak keluar lagi selang dada di"abut.

5. Pe)$a+a *e!e#a'a !u)"i #i*eru"a u+u" =

a. -emat$raks terutama setelah trauma

b. 3mpiema

". leurekt$mi yaitu mengangkat pleura parietalisL tindakan ini jarang

dilakukan ke"uali pada efusi pleura yang telah mengalami kegagalan

setelah mendapat tindakan WSD! pleur$desis kimia#i! radiasi dan

(6



kem$terapi sistemik! penderita dengan pr$gn$sis yang buruk atau pada

empiema atau hem$t$raks yang tak di$bati

d. igasi duktus t$rasikus! atau pleuropritoneal shunting yaitu

menghubungkan r$ngga pleura dengan r$ngga perit$neum sehingga

"airan pleura mengalir ke r$ngga perit$neum. -al ini dilakukan

terutama bila tindakan t$rak$sentesis maupun pleur$desis tidak

memberikan hasil yang memuaskanL misalnya tum$r atau trauma pada

kelenjar getah bening. (

2.11 K$!*li"asi'. %nfeksi.

engumpulan "airan dalam ruang pleura dapat mengakibatkan

infeksi <empiema primer=! dan efusi pleura dapat menjadi terinfeksi setelah

tindakan t$rasentesis Nempiema sekunader=.3mpiema primer dan sekunder

harus didrainase dan diterapi dengan antibi$tika untuk men"egah reaksi

fibr$tik. Antibi$tika a#al dipilih gambaran klinik. ilihan antibi$tika

dapat diubah setelah hasil biakan diketahui. (

(. 1ibr$sis

1ibr$sis pada sebagian paru9paru dapat mengurangi >entilasi

denganmembatasi pengembangan paru. leura yang fibr$tik juga dapat

menjadi sumber infeksi kr$nis! menyebabkan sedikit demam. Dek$rtikasi9

reseksipleura le#at pembedahan9mungkin diperlukan untuk membasmi

infeksidan mengembalikan fungsi paru9paru. Dek$rtikasi paling baik

dilakukandalam 6 minggu setelah diagn$sis empiema ditegakkan! karena

selamajangka #aktu ini lapisan pleura masih belum ter$rganisasi dengan

baik<fibr$tik= sehingga pengangkatannya lebih mudah.'!!2

2.12 Pr$)$sis

r$gn$sis pada efusi pleura ber>ariasi sesuai dengan eti$l$gi yang

mendasari k$ndisi itu.+amun pasien yang memper$leh diagn$sis dan

peng$bantan lebih dini akan lebih jauh terhindar dari k$mplikasi daripada pasien

yang tidak memedapatkan peng$batan dini.

(/



3fusi ganas menyampaikan pr$gn$sis yang sangat buruk! dengan

kelangsungan hidup rata9rata * bulan dan berarti kelangsungan hidup kurang dari

' tahun.3fusi dari kanker yang lebih resp$nsif terhadap kem$terapi! seperti

limf$ma atau kanker payudara! lebih mungkin untuk dihubungkan dengan

berkepanjangan kelangsungan hidup! dibandingkan dengan mereka dari kanker

paru9paru atau mes$theli$ma.

3fusi parapneum$ni"! ketika diakui dan di$bati segera! biasanya dapat di

sembuhkan tanpa gejala sisa yang signifikan. +amun! efusi parapneum$nikyang

tidakter$bati atau tidak tepat dalam peng$batannya dapat menyebabkan fibr$sis

k$nstriktif.*!2

BAB III

KESIMPULAN

(8



3fusi pleura adalah penimbunan "airan didalam r$ngga pleura akibattransudasi atau eksudasi yang berlebihan dari permukaan pleura. 3fusi pleura

bukan merupakan suatu penyakit! akan tetapi merupakan tanda suatu

penyakit.Akibat adanya "arian yang "ukup banyak dalam r$ngga pleura! maka

kapasitas paru akan berkurang dan di samping itu juga menyebabkan pend$r$ngan

$rgan9$rgan mediastinum! termasuk jantung. -al ini mengakibatkan insufisiensi

pernafasan dan juga dapat mengakibatkan gangguan pada jantung dan sirkulasi

darah.

Biasanya manifestasi klinisnya adalah yang disebabkan $leh penyakit

dasar. neum$nia akan menyebabkan demam! menggigil! dan nyeri dada pleuritis!

sementara efusi malignan dapat mengakibatkan dispnea dan batuk. Ukuran efusi

akan menentukan keparahan gejala. ada kebanyakan penderita umumnya

asimpt$matis atau memberikan gejala demam! ringan !dan berat badan yang

menurun seperti pada efusi yang lain

3fusi pleura harus segera mendapatkan tindakan peng$batan karena "airan

pleura akan menekan $rgan9$rgan >ital dalam r$ngga dada. Ada beberapa ma"am

peng$batan atau tindakan yang dapat dilakukan pada efusi pleura masif.

DAFTAR PUSTAKA

(4



'. 1irdaus! Denny. ()'(. 3fusi leura. RSUD Dr.-.Abdul 7$el$ek. Bandar

ampung.

(. ri"e! Syl>ia A. dan $rraine 7. Wils$n. ())2. Patofisiologi Konsep Klinis

Proses-Proses Penyakit.H$l (. 3d. 6. &akarta 3C?.

. -alim -. enyakit-penyakit pleura, dalam: uku !"ar #lmu Penyakit dalam,

$ilid ##, edisi ke-%! Caya Baru.&akarta.())'L 4(/98

*. -A+3,! 7. 3. O W3S-! ?. -. ()). ?urrent diagn$sis O treatment in

pulm$nary medi"ine. P+e# ,$rkQ 7"Cra#9-ill ?$mpanies.

2. R$fiahmad. ())'. &hora'. httpemedi"ine.meds"ape."$marti"le(444249

$>er>ie# diakses tanggal () &uni ()'*

6. Bahar! Asril. ())'. uku !"ar #lmu Penyakit (alam $ilid ##. 3d. . &akartaBalai enerbit 15 U%

/. -alim! -adi. ())'. uku !"ar #lmu Penyakit (alam $ilid ##. 3d. . &akarta

Balai enerbit 15 U%

8. ri"e! Syl>ia A. dan $rraine 7. Wils$n. ())2. Patofisiologi Konsep Klinis

Proses-Proses Penyakit.H$l (. 3d. 6. &akarta 3C?.

4. R$fiahmad. ())8. &hora'. http###.efusi

pleura)8))8th$raJ#ebl$g.htm. diakses tanggal () &uni ()'*.

'). Smelt:er " Su:anne! uku !"ar Kepera)atan medical edah! Brunner and

Suddarth’s! 3d8. H$l.'! &akarta! 3C?! ())(.

http://emedicine.medscape.com/article/299959-overview




Documents

232944950 Referat Efusi Pleura