2
PENDAHULUAN Asma merupakan gangguan radang kronik saluran napas. Saluran napas yang meng- alami radang kronik bersifat hiperresponsif sehingga apabila terangsang oleh faktor risiko tertentu, jalan napas menjadi ter- sumbat dan aliran udara terhambat karena konstriksi bronkus, sumbatan mukus, dan meningkatnya proses radang. Asma adalah salah satu penyakit kronik yang paling sering dijumpai dan merupa- kan penyebab utama kesakitan kronik dan kematian di seluruh dunia. Diperkirakan 300 juta orang di seluruh dunia menderita asma. Prevalensinya meningkat pesat sela- ma 20 tahun terakhir, terutama pada anak. Untuk meningkatkan kualitas hidup pende- rita asma, khususnya asma berat, baru-baru ini dikembangkan sebuah prosedur baru bernama bronchial thermoplasty. Prose- dur bronchial thermoplasty dirancang un- tuk mengurangi gejala asma, bukan untuk mengobati penyakit asma. Bronchial thermoplasty adalah suatu prosedur yang bertujuan untuk mengu- rangi massa otot polos dan hiperrespon- sivitas di jalan napas dengan cara men- girimkan energi frekuensi radio dengan alat bronkoskop ke beberapa tempat da- lam saluran udara utama penderita asma berat. Bronchial thermoplasty memiliki po- tensi bermanfaat pada mereka yang tidak berrespon terhadap pengobatan asma konvensional. Efektivitas dan Keamanan Bronchial Thermoplasty American Journal of Respiratory and Critical Care Medicine edisi Mei 2006 melaporkan hasil uji klinik bronchial thermoplasty. Pe- nelitian dilakukan pada enam belas orang dewasa dengan asma ringan sampai se- dang yang tidak berespons terhadap peng- obatan asma. Dua tahun setelah perawatan bronchial thermoplasty, 75 persen pasien melaporkan bahwa terapi ini memungkin- kan mereka berfungsi lebih baik dalam ke- giatan sehari-hari. Pasien juga melaporkan adanya peningkatan hari bebas gejala. Efek samping yang dijumpai minimal. Hampir semua pasien mengatakan bahwa mereka akan bersedia menjalani perawatan asma untuk kedua kalinya. Penelitian Castro dkk. (2010) memperlihat- kan perbaikan kualitas hidup yang signifi- kan pada 297 pasien dewasa dengan asma berat di 30 klinik internasional. Perbaikan kualitas hidup diukur dengan Kuesioner Kualitas Hidup Asma (AQLQ) selama satu tahun pengobatan. Penelitian The Asthma Intervention Research 2 (AIR2) Trial yang berupa randomized controlled trial ini membandingkan pasien yang menerima bronchial thermoplasty dengan pasien yang menerima prosedur palsu. Penelitian ini juga membandingkan keamanan prosedur bronchial thermoplasty dengan prosedur palsu. Ditemukan beberapa perburukan gejala asma setelah bronchial thermoplasty, namun efek tersebut tidak lebih buruk dari efek samping bronkoskopi biasa pada pen- derita asma. Sebagian besar terjadi dalam waktu satu hari setelah prosedur dan mem- baik dalam satu minggu dengan pengobat- an asma standar. Berdasarkan tindak lanjut jangka panjang, hanya sedikit pasien yang melaporkan adanya efek samping. Secara Bronchial Thermoplasty Pilihan Terapi Baru untuk Asma Berat Prima Almazini Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/Rumah Sakit Umum Pusat Nasional dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta, Indonesia Normal Inflamasi Asma Bronkokonstriksi Tulang rawan Saluran napas Mukus Saluran napas menyempit Selama serangan asma, serabut-serabut otot di sekeliling saluran napas berkontraksi, me- nyebabkan saluran napas menyempit. Mukus yang berlebih Lapisan otot berkontraksi Bronkiolus Otot yang berkontraksi Alveoli terisi udara yang terperangkap Saluran napas menyempit Lapisan otot berkontraksi Lapisan otot Kelenjar mukosa Pencetus (trigger) asma mengiritasi dinding saluran napas sehingga meradang dan membengkak. Ada- nya mukus yang berlebih membuat bernapas menjadi lebih sulit. Gambar 1. Perubahan saluran napas pada pasien asma. 63 CDK-189/ vol. 39 no. 1, th. 2012 TEKNIK

25_189Teknik-Bronchial Thermoplasty-Pilihan Terapi Baru Untuk Asma Berat

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 25_189Teknik-Bronchial Thermoplasty-Pilihan Terapi Baru Untuk Asma Berat

pEnDaHuluanAsma merupakan gangguan radang kronik saluran napas. Saluran napas yang meng-alami radang kronik bersifat hiperresponsif sehingga apabila terangsang oleh faktor risiko tertentu, jalan napas menjadi ter-sumbat dan aliran udara terhambat karena konstriksi bronkus, sumbatan mukus, dan meningkatnya proses radang.

Asma adalah salah satu penyakit kronik yang paling sering dijumpai dan merupa-kan penyebab utama kesakitan kronik dan kematian di seluruh dunia. Diperkirakan 300 juta orang di seluruh dunia menderita asma. Prevalensinya meningkat pesat sela-ma 20 tahun terakhir, terutama pada anak.

Untuk meningkatkan kualitas hidup pende-rita asma, khususnya asma berat, baru-baru ini dikembangkan sebuah prosedur baru bernama bronchial thermoplasty. Prose-dur bronchial thermoplasty dirancang un-tuk mengurangi gejala asma, bukan untuk mengobati penyakit asma.

Bronchial thermoplasty adalah suatu prosedur yang bertujuan untuk mengu-rangi massa otot polos dan hiperrespon-sivitas di jalan napas dengan cara men-girimkan energi frekuensi radio dengan alat bronkoskop ke beberapa tempat da-lam saluran udara utama penderita asma berat. Bronchial thermoplasty memiliki po-tensi bermanfaat pada mereka yang tidak

berrespon terhadap pengobatan asma konvensional.

Efektivitas dan keamanan Bronchial Thermoplasty American Journal of Respiratory and Critical Care Medicine edisi Mei 2006 melaporkan hasil uji klinik bronchial thermoplasty. Pe-nelitian dilakukan pada enam belas orang dewasa dengan asma ringan sampai se-dang yang tidak berespons terhadap peng-obatan asma. Dua tahun setelah perawatan bronchial thermoplasty, 75 persen pasien melaporkan bahwa terapi ini memungkin-kan mereka berfungsi lebih baik dalam ke-giatan sehari-hari. Pasien juga melaporkan adanya peningkatan hari bebas gejala. Efek samping yang dijumpai minimal. Hampir semua pasien mengatakan bahwa mereka akan bersedia menjalani perawatan asma untuk kedua kalinya.

Penelitian Castro dkk. (2010) memperlihat-kan perbaikan kualitas hidup yang signifi-kan pada 297 pasien dewasa dengan asma berat di 30 klinik internasional. Perbaikan kualitas hidup diukur dengan Kuesioner Kualitas Hidup Asma (AQLQ) selama satu tahun pengobatan. Penelitian The Asthma Intervention Research 2 (AIR2) Trial yang berupa randomized controlled trial ini membandingkan pasien yang menerima bronchial thermoplasty dengan pasien yang menerima prosedur palsu. Penelitian ini juga membandingkan keamanan prosedur bronchial thermoplasty dengan prosedur palsu. Ditemukan beberapa perburukan gejala asma setelah bronchial thermoplasty, namun efek tersebut tidak lebih buruk dari efek samping bronkoskopi biasa pada pen-derita asma. Sebagian besar terjadi dalam waktu satu hari setelah prosedur dan mem-baik dalam satu minggu dengan pengobat-an asma standar. Berdasarkan tindak lanjut jangka panjang, hanya sedikit pasien yang melaporkan adanya efek samping. Secara

Bronchial Thermoplasty pilihan terapi Baru untuk asma Berat

prima almaziniFakultas Kedokteran Universitas Indonesia/Rumah Sakit Umum Pusat Nasional

dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta, Indonesia

normal

inflamasi

asma

Bronkokonstriksi

Tulang rawan

Saluran napasMukus

Salurannapas menyempit

Selama serangan asma, serabut-serabut otot di sekeliling saluran napas berkontraksi, me-nyebabkan saluran napas menyempit.

Mukus yang berlebihLapisan ototberkontraksi

Bronkiolus

Otot yangberkontraksi Alveoli terisi

udara yangterperangkap

Salurannapasmenyempit

Lapisanotot

berkontraksi

Lapisan otot

Kelenjarmukosa

Pencetus (trigger) asma mengiritasi dinding saluran napas sehingga meradang dan membengkak. Ada-nya mukus yang berlebih membuat bernapas menjadi lebih sulit.

Gambar 1. Perubahan saluran napas pada pasien asma.

63CDK-189/ vol. 39 no. 1, th. 2012

teknik

Page 2: 25_189Teknik-Bronchial Thermoplasty-Pilihan Terapi Baru Untuk Asma Berat

umum bronchial thermoplasty mengurangi berat eksaserbasi dan mengurangi kunjungan ke gawat darurat karena gangguan perna-pasan serta meningkatkan kualitas hidup pasien asma berat.

prosedur Bronchial ThermoplastyProsedur bronchial thermoplasty hanya membutuhkan anestesi ri-ngan sehingga dapat dilakukan secara rawat jalan. Lama terapi ini hanya 30 menit. Sebuah bronkoskop fleksibel dimasukkan melalui hidung atau mulut dan dibimbing masuk ke dalam paru-paru. Sete-lah bronkoskop mencapai lokasi yang diinginkan, kateter dimasuk-kan melalui bronkoskop tersebut. Ujung kateter mengembang sampai menyentuh sisi-sisi dinding saluran napas.

Gambar 2. Perangkat bronchial thermoplasty untuk pasien asma berat.

Gambar 3. Kateter di dalam saluran napas.

Gambar 4. Ujung kateter yang mengembang di dalam saluran napas.

Energi frekuensi radio kemudian dikirim melalui kateter sehingga terjadi pemanasan dinding otot polos jalan napas dengan suhu sekitar 149°C. Suhu ini cukup untuk menipiskan otot-otot halus di dinding saluran napas tanpa merusak atau menimbulkan jaringan parut.

Selama serangan asma, otot-otot halus dinding saluran napas berkontraksi sehingga mempersempit jalan napas. Karena bronchial thermoplasty menipiskan dinding otot, kontraksinya tidak mem-persempit saluran napas sebanyak sebelum tindakan, sehingga ge-jala asma berkurang.

kombinasi terapi konvensional dan Bronchial ThermoplastyTerapi ini telah disetujui oleh Food and Drug Administration (FDA) pada bulan April 2010 sehingga sudah dapat diaplikasikan. Meski-pun begitu, pengobatan asma harus tetap mengacu pada pedo-man Global Initiative for Asthma (GINA) terbaru (2009): terdapat empat komponen dalam pelayanan kesehatan asma, yaitu mem-bangun kerjasama dokter pasien, mengidentifikasi dan mengurangi faktor risiko, menilai, mengobati serta mengawasi asma, dan me-nangani eksaserbasi asma.

Upaya pertama penanganan penderita asma berat adalah tetap mengoptimalkan manajemen medis sesuai pedoman yang sudah ada, termasuk penekanan pada edukasi dan kepatuhan peng-obatan pasien. Bronchial thermoplasty merupakan pilihan terapi tambahan, selain penggunaan inhalasi corticosteroid dan beta agonis kerja lama, untuk meningkatkan kontrol asma secara me-nyeluruh.

DaftaR pustaka

1. Global Initiative for Asthma. A pocket guide for physicians and nurses updated 2009 [cited August 24, 2010]. Available from: www.ginasthma.com

2. Gross J.N. A new asthma treatment for severe asthma: bronchial thermoplasty. [cited August 23, 2010] Available from: http://www.medscape.com/viewarticle/726474?src=mp&spon=13&uac=95787HK

3. Health tree. Bronchial thermoplasty and asthma treatment [cited August 24, 2010]. Available from: http://www.healthtree.com/articles/asthma/bronchial-thermoplasty/

4. Bas P. Bronchial thermoplasty: A novel asthma treatment [cited August 25, 2010]. Available from: http://asthma.about.com/od/research/a/art_bronchial_thermoplasty.htm

5. Castro M, Rubin AS, Laviolette M, et. al. Effectiveness and safety of bronchial thermoplasty in the treatment of severe asthma: a multicenter, randomized, double-blind, sham-controlled clinical trial. Am J Respir Crit Care Med. 2010; 181:116-24.

kateter

Bronkoskop

ujung kateter

64 CDK-189/ vol. 39 no. 1, th. 2012

teknik