Document2

Embed Size (px)

DESCRIPTION

12 kali

Citation preview

Rencana Tindak Penataan Permukiman Tradisional & Bersejarah Kawasan Tuan Guru Sapat, Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau

Rencana Tindak Penataan Permukiman Tradisional & Bersejarah Kawasan Tuan Guru Sapat, Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau2012

2.1. STUDI LITERATUR PERMUKIMAN TRADISIONAL & BERSEJARAH2.1.1. Defenisi Permukiman atau settlement merupakan kumpulan beberapa pemukim hingga berkembang menjadi ratusan bahkan ribuan pemukim (rumah). Pemilihan tempat bermukim biasanya selain atas pertimbangan keamanan juga kondisinya memungkinkan untuk mendirikan permukiman, serta berdasarkan tersedianya atau dekat dengan sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan untuk kelangsungan hidup. Khusus di daerah Riau, faktor yang paling dominan dalam pemilihan lokasi di tepi sungai. Sungai pada masa lalu merupakan sarana transportasi utama untuk membawa hasil bumi dari wilayah hulu sungai. Pada wilayah ini rumah-rumah tradisional masih cukup banyak bertahan dengan kondisi lingkungan yang tidak banyak berubah (bersih dan teratur).Sasaran identifikasi lokasi lingkungan permukiman tradisional diutamakan pada kawasankawasan hinterland wilayah yang ada di daerah penyangga. Meskipun demikian, melalui identifikasi ini sangat dimungkinkan untuk ditemukan kawasankawasan pemukiman tradisional di daerah penyangga yang bukan kawasan hinterland hal ini mengingat metodologi identifikasi ini tidak menbedakan sebaran kawasan pemukiman tradisional yang akan ditemukan. Bisa saja lokasi yang ditemukan terletak di pusat kota daerah bersangkutan atau kawasan perdesaan nelayan atau kawasan hinterland kota. Untuk itu digunakan kriteria prioritas penanganan yang akan menghasilkan lokasilokasi kawasan pemukiman tradisional dengan kriteria sebagai berikut :1. Lingkungan permukiman yang memiliki/ terdiri dari bangunan bangunan tradisional (kedaerahan), bersejarah, perdagangan, kelompok industry rumah tangga yang mempunyai ciri khas tertentu.2. Secara sosial- budaya perlu untuk di review ( pernah hidup dan dikenal).3. Secara ekonomi, pernah dan mempunyai potensi untuk di kembangkan.4. Lingkungan permukiman dan bangunan yang bercirikan heritage (pustaka).Perkembangan pembangunan yang sudah terjadi selama dua decade lalu sering di laksanakan hanya didasarkan atas pertimbangan ekonomi dan fungsi kawasan. Kecenderungan yang lebih dominan yaitu mengabaikan pertimbangan nilai tradisi dan sejarah. Terjadinya pergeseran terhadap nilai-nilai sosial dan budaya seiring dengan fenomena global yaitu lebih mengedepankan nilai manfaat ekonomi/finansial. Pergeseran nilai tersebut menimbulkan dampak perubahan pada tatanan lingkungan binaan seperti terjadinya perubahan wajah lingkungan permukiman baik dari aspek lingkungan maupun bangunannya.

2.1.2. Konsep Perancangan Tata Bangunan dan Lingkungan Permukiman TradisionalA. PengertianKonsep dasar Perancangan Tata Bangunan dan Lingkungan permukiman tradisional, yang merupakan hasil tahapan analisis program bangunan dan lingkungan membuat gambaran dasar penataan pada lahan perencanaan yang selanjutnya ditindak lanjuti dengan penjabaran gagasan desain secara lebih detail dari masing-masing elemen design kawasan perencanaan.B. Manfaata. Mengarahkan penyusunan visi dan karakter perancangan pada kawasan permukiman tradisional.b. Mengendalikan suatu intervensi design lingkungan sehingga berdampak baik, terarah dan terukur terhadap suatu kawasan yang direncanakan yang memiliki nilai sejarah.c. Mengintegrasikan desain elemen-elemen kawasan yang berpengaruh pada suatu perencanaan kawasan permukiman tradisional yang memiliki ciri ataupun karakteristik tertentu yang memiliki nilai sosial budaya yang tinggi.d. Mengarahkan indikasi program dan design penataan kawasan lingkungan permukiman tradisional yang tepat pada tiap sub bagian kawasan yang direncanakan.

1. Komponen Dasar Perancangan pada Kawasan Permukiman Tradisional Visi Pembangunan, yaitu gambaran spesifik karakter lingkungan yang akan dicapai sebagai hasil akhir penataan suatu kawasan yang direncanakan, disesuaikan dengan seluruh kebijakan dan rencana tata ruang yang berlaku pada daerah tersebut. Konsep Perancangan Struktur Tata Bangunan dan Lingkungan, yaitu suatu gagasan perancangan dasar pada skala makro, dari itervensi desain struktur tata bangunan dan lingkungan yang hendak dicapai pada kawasan perencanaan, terkait dengan struktur keruangan yang berintegrasi dengan kawasan sekitarnya secara luas, dan dengan mengintegrasikan seluruh komponen perancangan kawasan yang ada, dengan tidak menghilangkan jati diri kawasan perencanaan Konsep Komponen Perancangan Kawasan , yaitu suatu gagasan perancangan dasar yang dapat merumuskan komponen-komponeperancangan kawasan (peruntukan, intensitas,dll). Blok-blok Pengembangan Kawasan permukiman tradisional dan bersejarah Program Penanganannya, yaitu pembaian suatu kawasan perencanaan menjadi blok-blok pengembangan yang lebih kecil sehingga strategi dan program pengembangannya dapat lebih terarah dan rinci.2. Kriteria Penyusunan Komponen Dasar Perancangan Kawasan BersejarahKriteria Penetapan Isi dari Visi Pembangunan.:i. Spesifik mengacu pada kontek setempat;ii. Memilih spirit untuk membentuk /memperkuat karakter dan identitas suatu tempat; Memperkuat/memperjelas struktur ruang lingkungan/ kawasan dalam konteks makro; Realitas dan rasional: penetapan visi yang memungkinkan dicapai pada kurun waktu penetapan dan secara rasional memungkinkan untuk dicapai berdasarkan konteks dan potensi yang ada; Kinerja dan sasaran terukur ; Mempertimbangkan berbagai sumber daya dukung lingkungan; Memperhatikan kepentingan masyarakat penggunan /masyarakat lokal; 3. Kriteria Penyusunan Perencanaan Lingkungan berdasarkan heritage Merupakan perwujudan Realistis dari Visi Pembangunan; Merupakan sintesa indentifikasi permasalahan, potensi dan prospek kawasan perencanaan yang dilakukan pada tahapan analisis. Membentuk/memperkuat karakter dan identitas suatu tempat. Memperhatikan keterkaitan makro dengan struktur ruang kota, dan keterkaitan mikro dengan lingkungan eksisting sekitarnya; Mengitegrasikan seluruh elemen rancangan lingkungan.4. Kriteria Penyusunan Komponen Perencanaan Kawasan Permukiman Tradisional dan BersejarahSecara sistematis, konsep harus mencakup gagasan yang komprehensif dan terintegrasi terhadap komponen-komponen perancangan kawasan, yang meliputi kriteria: Struktur peruntukan lahan pada kawasan permukiman tradisional; Intensitas pemanfaatan lahan; Tata Bangunan dengan karakteristik bangunan yang unik; Sistem Sirkulasi dan jalur penghubung; Sistem ruang terbuka dan tata hijau; Tata kualitas lingkungan; Sistem prasarana dan utilitas lingkungan; Pelestarian bangunan dan lingkungan.5. Kriteria Penetapan Kawasan Permukiman Tradisional dan BersejarahPenetapan atau pun pembagian blok pengembangan dapat didasarkan pada: Secara fungsional: Kesamaan fungsi, karakter eksisting atau pun karakter yang ingin diciptakan; Kesamaan dan potensi pengembangannya; Kebutuhan pemilahan dan organisasi pekerja serta strategi pengembangannya. Secara fisik: Morfologi blok; Pola/pattern blok; Kemudahan implementasi dan prioritas strategi.Dari sisi lingkungan (daya dukung dan kelestarian ekologi lingkungan) : Keseimbangan dengan daya dukung lingkungan, dan perwujudan sistem ekologis yang berkelanjutan; Peningkatan kualitas kehidupan yang aman, nyaman, sehat dan menarik serta berwawasan ekologis.

Dari sisi pemangku kepentingan:Tercapainya keseimbangan berbagai kepentingan yang ada antara para pelaku pembangunan dalam pelestarian peninggalan yang memiliki nilai sosial budaya yang sangat tinggi.2.2. KEBIJAKAN PEMBANGUNAN 2.2.1. Kebijakan Pembangunan Kabupaten Indragiri HilirVisi Pembangunan Kabupaten Indragiri HilirBerdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Kabupaten Indragiri Hilir tahun 2005-2025, telah dinyatakan bahawa Visi Pembangunan Kabupaten Indragiri Hilir adalah : INHIL BERJAYA DAN GEMILANG 2025. Tingkat kemajuan yang akan dicapai oleh Kabupaten Indragiri Hilir dapat diukur dengan menggunakan ukuran-ukuran yang lazim digunakan dalam melihat tingkat kemakmuran yang tercermin dari tingkat pendapatan dan distribusinya dalam masyarakat. Semakin tinggi tingkat pendapatan yang diperoleh masyarakat dan semakin meratanya distribusi pendapatan tersebut dalam masyarakat, maka akan semakin maju tingkat kesejahteraan masyarakatnya.Misi Pembangunan Kabupaten Indragiri HilirDalam mewujudkan visi tersebut diatas, maka ditempuh melalui misi sebagai berikut :1. Mewujudkan Daya Saing Daerah ; yaitu memperkuat perekonomian daerah yang berbasis pada potensi dan keunggulan daerah, meningkatkan pengelolaan dan pemanfaatan kekayaan Sumber Daya Alam secara efesien dan efektif dengan tetap memegang prinsip-prinsip berkelanjutan (sustainable), meningkatkan kualitas sumberdaya manusia yang mampu menguasai IPTEK dengan tetap memiliki nilai-nilai moral religius dan kultural, pembangunan infrastruktur yang maju dan mampu diakses secara merata.

2. Mewujudkan Suasana Kehidupan Masyarakat Dan Penyelenggaraan Pemerintahan Yang Demokratis ; yaitu menjadikan suasana kemasyarakatan dan penyelenggaraan pemerintahan yang dinamis sesuai dengan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Pancasila dan konstitusi negara dalam koridor NKRI, semakin mantapnya kelembagaan politik, masyarakat dan kebudayaan, semakin dinamisnya komunikasi dan interaksi antara masyarakat dan pemerintah dalam memperjuangkan dan mewujudkan kepentingan publik yang lebih luas, serta semaakin berkembangnya dengan mantap dan mapannya suasana kehidupan yang menjunjung hukum dan perwujudan penegakan hukum yang adil, konsisten serta tidak diskriminatif.

3. Mewujudkan Pemerataan Pembangunan Dan Hasil-Hasilnya ; adalah agar seluruh wilayah Kabupaten Indragiri Hilir dan seluruh kelompok masyarakat dapat berkembang, maju dan sejahtera secara bersama-sama tanpa ada yang tertinggal ataupun ditinggalkan, keberpihakan pembangunan kepada kelompok rentan harus menjadi prioritas, berkembangnya aksesibilitas di seluruh wilayah, dan tersedianya pelayanan sosial dan pelayanan dasar lainnya yang bermutu dan menjangkau ke seluruh wilayah dan kelompok masyarakat serta hilangnya diskriminasi termasuk gender.

4. Mewujudkan Suasana Aman, Damai, Dan Harmonis Yang Bermoral, Beretika Dan Berbudaya ; adalah dengan menciptakan keadaan yang kondusif yang memungkinkan berkembangnya seluruh aktifitas masyarakat dan pemerintah pada bebagai aspek seperti aspek ekonomi, sosial budaya dan politik ; sebagai daerah yang pada awalnya memiliki tingkat heterogenitas namun telah melebur dalam satu kultural yang dijunjung secra bersama-sama yakni melayu, maka dipertahankan dan dikembangkan agar mampu menjadi filter yang handal untuk menangkal masuknya nilai-nilai asing yang tidak sesuai dengan nilai-nilai yang ada dan mengkoordinir nilai-nilai yang mampu membawa perubahan masyarakat pada kondisi yang lebih baik dan lebih sejahtera.

5. Mewujudkan Daerah Yang Memiliki Peran Penting Pada Tingkat Regional, Nasional Dan Internasional ; adalah merupakan upaya untuk menjadikan Kabupaten Indrgiri Hilir sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari sistem kenegaraan dan sistem sosial, ekonomi dan kebudayaan pada tataran Regional, Nasional dan Internsional, sehingga pelu semakin dimantapkan identitas dan integritas yang dapat menjadikan kebanggan tersendiri sebagai masyarakat Indragiri Hilir, mendorong, meningkatkan dan mengembangkn kerjasama yang saling menguntungkan di berbagai bidang dnegan berbagai pihak didalam maupun di luar daerah pada skala regional, nasional dan internasional.Arah PembangunanTujuan jangka panjang periode 2005-2025 adalah mewujudkan Kabupaten Indragiri Hilir yang berjaya dan gemilang sebagia landasan bagi tahapan pembangunan berikutnya dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari masyarakat Riau dan masyarakat Indonesia yang berazazkan Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945, maka Pembangunan Daerah 20 tahun mendatang diarahkan pada pencapaian sasaran-sasran pokok sebagai berikut :1. Mewujdkan daya saing daerah, ditunjukkan oleh :a. Tercapainya pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan mantap sehingga pendapatan perkapita pada tahun 2025 menapai US $ 3.500,- dengan tingkat pengangguran yang rendah dan jumlah penduduk miskin paling tinggi 10 %.b. Meningkatkan mutu Sumber Daya Manusia yang ditandai dengan meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan seimbangnya laju pertumbuhan penduduk dengan pertumbuhan ekonomi, prasarana dan sarana infrastruktur yang merupakan fasilitas umum dan fasilitas sosial.c. Terbangunnya struktur perekonomian daerah yang kokoh dengan berbasis pada ekonomi masyarakat dan potensi Sumber Daya Alam yang memiliki keunggulan komparatif dan kompetitif. Sektor pertanian dalam arti luas dan agri industri, menjadi basis kegiatan ekonomi yang dikelola secara efisien dan efektif serta mampu menghasilkan produk yang merupakan turunan dari produk-produk pertanian yang berkualitas dengan harga yang kompetitif sehingga mampu menjadi motor penggerak perekonomian dan jasa.d. Tersedianya jaringan infrastruktur perhubungan yang handal dan terintegrasi disamping meningkatkan kelancaran mobilitas orang dan barang, juga mampu membuka dan mengembangkan seluruh wilayah serta potensi sumberdaya alam lainnya yang ada di Kabupaten Indragiri Hilir. Tersedianya pasokan dengan jaringan yang dapat dihandalkan untuk menjadi penggerak kegiatan ekonomi terutama yang berskala besar. Serta terkelolanya sumberdaya air dan lahan secara efesien dan efektif yang berkelanjutan guna menjaga dan meningkatkan produktifitas pertaniane. Meningkatkan profesionalisme aparatur pemerintah daerah untuk mewujudkan tata pemerintahan yang baik, bersih, berwibawa, bertanggung jawab, serta profesional yang mampu melaksanakan pelayanan publik dan pembangunan daerah yang berkualitas.

2. Mewujudkan suasana kehidupan masyarakat dan penyelenggaraan pemerintahan yang demokratis, yang ditunjukkan oleh :a. Terwujudnya suasana masyarakat dan penyelenggara pemerintah yang dinamis sesuai dengan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam pancasila dan konstitusi negara dalam koridor NKRI, semakin mantapnya kelembagaan masyarakat dan kebudayaan, semakin dinamisnya komunikasi dan interaksi antara masyarakat dan pemerintah dalam memperjuangkan dan berkembangnya dengan mantap dan mapannya suasana kehidupan yang menjunjung hukum dan perwujudan penegakan hukum yang adil, konsisten serta tidak diskriminatif.b. Terwujudnya upaya penegakan hukum yang dilakukan secara sungguh-sungguh, konsisten, berkelanjutan dan berhasil sehingga memberikan jaminan dan kepastian terhadap suasana kehidupan sosial, ekonomi, politik, keamanan dan ketertiban yang pada akhirnya memberikan daya tarik tersendiri terhadap daerah.c. Terwujudnya penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan yang berkualitas, demokratis, profesional, taat azaz dan taat hukum, yang dapat diukur dari keberhasilan dalam memberikan pelayanan publik yang prima dan keberhasilan dan meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat.d. Terwujudnya suasana kehidupan publik yang semakin demokratis, aspiratif dan akomodatif dengan tetap berada dalam koridor hukum dan nilai-nilai budaya.3. Mewujudkan pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya

4. Mewujudkan suasana aman, damai, dan harmonis yang bermoral, beretika dan berbudaya ; adalah dengan menciptakan keadaan yang kondusif yang memungkinkan berkembangnya seluruh aktifitas masyarakat dan pemerintah pada berbagai aspek seperti aspek ekonomi, sosial budaya dan politik ; sebagai daerah yang pada awalnya memiliki tingkat heterogenitas, namun telah melebur dalam satu kultural yang dijunjung secara bersama-sama yakni Melayu, maka dipertahankan dan dikembangkan agar mampu menjadi filter yang handal untuk menangkal masuknya nilai-nilai asing yang tidak sesuai dengn nilai-nilai yang ada dan mengkoordinir nilai-nilai yang mampu membawa perubahan masyarakat pada kondisi yang lebih baik dan lebih sejahtera.5. Mewujudkan daerah yang memiliki peran penting pada tingkat Regional, Nasional dan Internasional ; adalah merupakan upaya untuk menjadikan Kabupaten Indragiri Hilir sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari sistem kenegaraan dan sistem sosial, ekonomi dan kebudayaan pada tahapan Regional, Nasional dan Internasional, sehingga perlu semakin dimantapkan identitas dan integritas yang dapat menjadikan kebanggaan tersendiri sebagai masyarakat Indragiri Hilir, mendorong, meningkatkan dan mengembangkan kerjasama yang saling menguntungkan dengan berbagai pihak didalam maupun di luar daerah pada skala Regional, Nasional dan Internasional.

Arah Pembangunan Jangka Panjang 2005-2025 Arah Kebijakan RPJM (2005-2010)Pembangunan menengah pertama diarahkan untuk memberikan dasar bagi kebijakan perbaikan kondisi ekonomi dan infrastruktur untuk mendukung pencapian pembangunan jangka panjang. Tahapan yang dijalankan adalah :a. Memberikan kesempatan berusaha kepda masyrakat untuk memperoleh penghidupan yang layak melalui penyediaan lapangan usaha dan pekerjaan.b. Perbaikan infrastruktur pertanian.c. Kembali mengaktifkan program Keluarga Berencana.d. Melibatkan masyarakat dalam perencanaan pembangunan.

Struktur ekonomi mulai lebih merata dengan semakin besarnya peranan sektor non pertanian dalam pembentukan output daerah, munculnya industri-industri pengolahan hasil pertanian dan terbukanya kesempatan masyarakat dalam mengakses keuangan.Indeks Pembangunan Masyarakat diarahkan semakin baik melalui peningkatan partisipasi anak sekolah, pengurangan angka buta huruf, penyediaan prasarana pembelajaran dan pendirian Sekolah Menengah Kejuruan yang membantu penciptaan peluang berusaha dalam masyarakat. Adapun pesakitan untuk endemik harus diturunkan melalui program-program pembangunan kesehatan seperti penanganan demam berdarah, malaria dan penyakit kulit serta ISPA. Arah Kebijakan RPJMII (2010-2015)Arah pembangunan menengah kedua adalah melanjutkan berbagai kebijakan pembangunan menengah pertama dan juga diarahkan untuk memenuhi target yang dijabarkan didalam RPJP. Tahap ini ekonomi masyarakat masih berazazkan sektor pertanian, baik didalam pembentukan output daerah, maupun didalam penyerapan tenaga kerja. Sumberdaya alam yang melimpah akan semakin menyusut seiring dengan pemanfaatannya pada periode sebelumnya, maka pada tahap ini sudah harus diwujudkan identifikasi pertanian, perkebunan dan perikanan.Pertanian diarahkan untuk memenuhi ketahanan pangan dan juga agribisnis yang dapat menaikkan derajat ekonomi masyarakat. Perikanan tangkap semakin jauh jangkauannya, tidak terbatas di sekitar laut dangkal, tetapi kearah tengah, maka pada tahap ini pembangunan perikanan dijalankan melalui pemberian intensif kepada usaha perikanan modern dan juga perikanan budidaya.Di sektor kesehatan, diwujudkan jaminan kesehatan masyarakat melalui penglibatan dalam asuransi kesehatan dan sosial. Angka pesakitan penyakit menular dan endemik ditekan ketingkat terendah melalui penyuluhan dan penyediaan pelayanan kesehatan yang murah dan merata. Aspek-aspek sosial kemasyarakatan semakin diperhatikan dengan melibatkan kelompok masyarakat didalam pembangunan, dari perencanaan hingga evaluasi. Lembaga sosial kemasyarakatan diberdayakan untuk dapat memacu pertumbuhan ekonomi, pelestarian lingkungan alami dan buatan serta pelestarian adat istiadat yang benilai tinggi.

Arah Kebijakan RPJM III (2015-2020)Kebijakan pembangunan pada jangka menengah kedua ini dilanjutkan dengan semakin memperluas pemerataan hasil-hasil pembangunan dan penyediaan prasarana yang merangsang pemodal masuk serta aksesibilitas yang semakin baik. Walaupun sektor pertanian pada tahap ini masih dominan, tetapi lebih diarahkan pada komoditi ketahanan pangan adan agribisnis untuk meningkatkan daya beli masyarakat pedesaan. Industri kecil dan menengah yang telah ada didorong untuk lebih bersaing dan mampu menghasilkan produk pangan dengan kualitas yang semakin baik dan harga yang kompetitif.Sumberdaya pesisir dan payau semakin ditingkatkan pemanfaatannya dengan tetap menjaga ekosistem. Sistem transportasi perairan masih menjadi sarana utama masyarakat pesisir yang didukung dengan penyediaan infrastruktur yang lebih baik sehingga penyaluran hasil bumi masyarakat menjadi lebih efisien serta penyaluran produk industri dari luar daerah lebih mudah dan guna mendukung penyediaan alat modal bagi masyarakat.Suasana harmoni didalam masyarakat dipertahankan dengan tidak mengurangi kesempatan masyarakat luar untuk menjalankan aktifitas di daerah ini. Keberagaman masyarakat dijadikan sebagai satu modal dasar dalam pembangunan masyarakat dengan menjunjung tinggi adat budaya Melayu serta norma agama yang dapat menyaring nilai-nilai budaya luar yang tidak sesuai dengan kebiasaan masyarakat Arah Kebijakan RPJM IV (2020-2025)Sebagai pintu gerbang bagian selatan dari Propinsi Riau, Kabupaten Indargiri Hilir pada tahapan pembangunan ini telah mampu bersaing dan memiliki peranan yang penting dengan daerah sekitar baik tingkat Regional, Nasional bahkan Internasional. Keinginan untuk meningkatkan pendapatan perkapita masyarakat diwujudkan melalui perluasan kesempatan kerja dan berusaha, pemerataan pembangunan serta penguatan kelembagaan ekonomi masyarakat. Sumberdaya manusia yang maju diwujudkan melalui kesempatan memperoleh pendidikan dan keterampilan yang lebih merata, pendirian dan penguatan lembaga pendidikan dan peningkatan kemampuan tenaga pendidik didalam menjalankan profesinya. Pelayanan kesehatan yang luas baik penanggulangan penyakit menular dan endemik, pencegahan malnutrisi masyarakat, peningkatan pelayanan kesehatan pada ibu dan anak serta penyediaan pelayanan kesehatan bagi orang tua lanjut usia.2.2.2. RTRW Kabupaten Indragiri Hilir Tahun 2004-2014

Berdasarkan arahan struktur ruang wilayah Kabupaten Indragiri Hilir yang tertuang dalam RTRW Kabupaten Indragiri Hilir Tahun 2004-2014, Kecamatan Gaung Anak Serka termasuk dalam Satuan Wilayah Pertumbuhan II dengan Pusat Wilayah Pertumbuhan di Kota Tembilahan. Berdasarkan arahan sistem perkotan di wilayah Kabupaten Indragiri Hilir sebagaimana yang tertuang dalam Rencana Umum Tata Ruang Wilayah Kabupaten Indragiri Hilir 2004-2014, memuat arahan rencana sebagai berikut :1. Arahan struktur tata ruangRencana sistem pusat-pusat permukiman perkotaan terdiri atas 4 (empat) wilayah Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) yaitu Tembilahan, Kuala Enok, Koto Baru dan Sungai Guntung serta 3 pusat kegiatan lokal yaitu Sungai Salak, Kairiah Mandah, dan Selensen. Setiap pusat permukiman perkotaan tersebut ditunjang dengan fasilitas pelabuhan laut, bandara udara, jaringan jalan primer/terminal sebagi simpul koleksi-distribusi sesuai dengan jenjang fungsi yang direncanakan.Perincian sistem pusat-pusat permukiman perkotaan (Urban System) sebagai berikut :a. Puat Kegiatan Wilayah (PKW) Tembilahan diarahkan sebagai : Pusat perdagangan dan jasa. Pusat pariwisata dan budaya. Pusat pemerintahan kabupaten.b. Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) Kuala Enok, diarahkan sebagai : Pusat kegiatan wilayah yang relatif belum berkembang. Pusat kawasan agroindustri. Pusat perdagangan dan jasa. Pusat kegiatan dan alih mat angkutan laut Nasional dan Internasional, angkutan CPO dan batubara.c. Puat kegiatan wilayah (PKW) Koto Baru, diarahkan sebagai : Pusat perdagangan dan jasa. Pusat kolektor dan distributor barang dan jasa. pusat pemerintahan dan pelayanan.d. Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) Sungai Guntung, melayani wilayah Kabupaten Indragiri Hilir bagian utara yang berfungsi sebagai : Pusat pelayanan regional. Pusat kawasan agroindustri. Pusat perdagangan dan jasa. Pusat kegiatan dan alih muat angkutan laut, angkutan CPO dan produk industri lain.

3 (tiga) pusat kegiatan lokal di Kabupaten Indragiri Hilir : PKL Sungai Salak. PKL Kairiah Mandah. PKL Selensen.

2. Arahan Alokasi Pemanfaatan Ruanga. Arahan kawasan lindung. Kawasan suaka alam dan cagar budaya, terwakili oleh Taman Nasional Bukit Tiga Puluh di wilayah Kecamatan Keritang. Kawasan perlindungan setempat, adalah kawasan sempadan sungai dan pantai/kawasan pesisir. Kawasan lindung ini menempati lahan. Kawasan yang emberikan perlindungan terhadap kawasan bawahannya. Kawasan lindung ini berupa lahan gambut dengan kedalaman lebih dari 3 meter.b. Arahan kawasan budidaya Kawasan budidaya yang direncanakan di kabupaten Indragiri Hilir terdiri dari kawasan permukiman, hutan produksi, perkebunan, pertanian tanaaman pangan, pariwisata, pertambangan, perikanan, industri, hutan konversi, dan kawasan peternakan. 3. Arahan sistem transportasi wilayahRencana sistem transportasi wilayah yang diarahkan dalam RTRW kabupaten Indragiri Hilir, terdiri dari :a. jalan darat.b. transportasi air/sungai.c. transportasi udara.

4. Arahan kawasan prioritasRencana kawasan prioritas yang ditetapkan dalam arahan RTRW Kabupaten Indragiri Hilir 2004-2014 terdiri atas:a. kawasan tumbuh cepat.b. Kawasan potensial tumbuh cepaat.c. Kawasan kritis.d. Kawasan yang terbelakang atau kawasan miskin.e. Kawasan rawan bencana alam.f. Kawasan perbatasan.g. Kawasan pengendalian khusus.63| PagePT.MITRA IDEAL KONSULTAN