270110130007_Alvian Budiman_Pendidikan Kewarganegaraan Makna Bhinneka Tunggal Ika(2)

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Bhinneka Tunggal Ika

Citation preview

  • 1

    Tugas ke-5

    PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

    MAKALAH

    Makna Bhinneka Tunggal Ika

    ALVIAN BUDIMAN

    270110130007

    TEKNIK GEOLOGI C

    FAKULTAS TEKNIK GEOLOGI

    UNIVERSITAS PADJADJARAN

    JATINANGOR

    2014

  • 2

    KATA PENGANTAR

    Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan kesehatan, kesempatan, karunia, beserta rahmatnya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan berupa makalah yang berjudul Makna Bhinneka Tunggal Ika.

    Indonesia sebagai negara multikultural tentunya menpunyai beragam suku, etnik, budaya, dan bahasa daerah. Namun, sebagai suatu negara yang berbentuk kesatuan, diperlukan suatu motto atau semboyan untuk mempersatukan keanekaragaman tersebut. Salah satu semboyan yang dijadikan sebagai alat pemersatu keanekaragaman tersebut adalah Bhinneka Tunggal Ika. Oleh karena itu, untuk lebih mengeksistensikan Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan bangsa, maka penulis membuat makalah ini.

    Dengan dapat diselesaikannya makalah ini, penulis berterima kasih kepada dosen pengampu, dosen pembimbing, serta pihak lain yang ikut mendukung proses penyelesaian makalah ini. Penulis berharap makalah ini dapat menjadi salah satu bahan pembelajaran untuk pengembangan ilmu kewarganegaraan. Penulis menyadari bahwa materi yang disampaikan masih sangat jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun sangatlah penulis harapkan.

    Jatinangor, Maret 2014

    Penulis

  • 3

    DAFTAR ISI

    KATA PENGANTAR .................................................................................................2

    DAFTAR ISI ................................................................................................................3

    BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................4

    1.1 Latar Belakang ...........................................................................................4 1.2 Tujuan ........................................................................................................4 1.3 Rumusan Masalah ......................................................................................4

    BAB II ISI ....................................................................................................................5

    2.1 Pengertian Bhinneka Tunggal Ika...............................................................5 2.2 Latar Belakang Terbentuknya Bhinneka Tunggal Ika................................6 2.3 Fungsi Bhinneka Tunggal Ika.....................................................................7 2.4 Makna Bhinneka Tunggal Ika.....................................................................7 2.5 Contoh Pelaksanaan Bhinneka Tunggal Ika..............................................8

    BAB III PENUTUP....................................................................................................10

    3.1 Kesimpulan ..............................................................................................10 3.2 Penutup ....................................................................................................11

    DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................12

  • 4

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Indonesia merupakan salah satu negara yang mempunyai keanekaragaman budaya dan bahasa terbanyak di dunia. Namun sebagai negara kesatuan dengan modal kebudayaan dan bahasa yang beragam, diperlukan suatu alat pemersatu untuk menjaga dan mempersatukan keanekaragaman budaya dan kesatuan bangsa agar tercipta suatu cita-cita bangsa yang satu yang telah tertera dalam konstitusi.

    Salah satu alat dan sarana yang dapat dimanfaatkan sebagai alat pemersatu bangsa yaitu mempertahankan semboyan bangsa Bhinneka Tunggal Ika. Sesuai dengan maknanya Berbeda-beda tetap tetap satu, Bhnneka Tunggal Ika berperan dalam mempersatukan bangsa di tengah perbedaan dan keanekaragaman budaya serta kepercayaan yang telah terbentuk sejak zaman dahulu sebagai warisan kebu dayaan dunia yang harus dipelihara.

    Namun pada zaman sekarang ini semboyan Bhinneka Tunggal Ika sudah mulai terlupakan maknanya akibat keegoisan dan konflik-konflik kepentingan kelompok yang akhirnya mengorbankan rasa persatuan dan kesatuan bangsa sehingga persatuan bangsa Indonesia kini mulai retak dan lemah. Atas dasar hal tersebut, maka penulis pun membuat makalah ini sebgai salah satu jalan untuk mengembalikan fungsi Bhinneka Tunggal Ika sebagai pemersatu bangsa.

    1.2 Tujuan 1. Memahami sejarah Bhinneka Tunggal Ika 2. Memahami makna Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan bangsa 3. Memahami fungsi dari semboyan Bhinneka Tunggal Ika

    1.3 Rumusan Masalah 1. Bagaimanakah latar belakang terbentuknya semboyan Bhinneka Tunggal Ika? 2. Bagaimanakah makan yang dikandung semboyan Bhinneka Tunggal Ika? 3. Bagaimanakah fungsi semboyan Bhinneka Tunggal Ika?

  • 5

    BAB II

    ISI

    2.1 Pengertian Bhinneka Tunggal Ika

    Bhinneka Tunggal Ika adalah semboyan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Bhinneka Tunggal Ika ditulis di atas pita yang dicengkeram oleh burung Garuda dan pemakaiannya diresmikan sebagai Lambang Negara Indonesia pertama kali pada Sidang Kabinet Republik Indonesia Serikat pada tanggal 11 Februari 1950.

    Bhinneka Tunggal Ika merupaka frasa yang berasal dari bahasa Jawa Kuna dan diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia berartikan Berbeda-beda tetapi tetap satu. Apabila diterjemahkan per patah kata, kata bhinneka berarti "beraneka ragam" atau berbeda-beda. Kata neka dalam bahasa Sanskerta berarti "macam" dan menjadi pembentuk kata "aneka" dalam Bahasa Indonesia. Kata tunggal berarti "satu". Kata ika berarti "itu". Secara harfiah Bhinneka Tunggal Ika diterjemahkan "Beraneka Satu Itu", yang bermakna meskipun berbeda-beda tetapi pada hakikatnya bangsa Indonesia tetap adalah satu kesatuan.

    Semboyan ini digunakan untuk menggambarkan persatuan dan kesatuan Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang terdiri atas beraneka ragam budaya, bahasa daerah, ras, suku bangsa, agama dan kepercayaan.

    Kalimat Bhinneka Tunggal Ika merupakan kutipan dari sebuah kakawin Jawa Kuna yaitu : Kakawin Sutasoma, karangan Mpu Tantular semasa kerajaan Majapahit sekitar abad ke-14. Dalam Kakawin Sutasoma (Purudasanta), pengertian Bhinneka Tunggal Ika lebih ditekankan pada perbedaan bidang kepercayaan juga keanekaragam agama dan kepercayaan di kalangan masyarakat Majapahit. Kutipan ini berasal dari Pupuh 139, bait 5. Secara lengkap, kutipan baitnya seperti di bawah ini:

  • 6

    Rwneka dhtu winuwus Buddha Wiswa, Bhinnki rakwa ring apan kena parwanosen, Mangka ng Jinatwa kalawan iwatatwa tunggal, Bhinnka tunggal ika tan hana dharma mangrwa.

    Terjemahan:

    Konon Buddha dan Siwa merupakan dua zat yang berbeda. Mereka memang berbeda, tetapi bagaimanakah bisa dikenali? Sebab kebenaran Jina (Buddha) dan Siwa adalah tunggal Terpecah belahlah itu, tetapi satu jugalah itu. Tidak ada kerancuan dalam kebenaran.

    2.2 Latar Belakang Terbentuknya Bhinneka Tunggal Ika

    Bhinneka Tunggal Ika dilontarkan pada masa Majapahit. Sebenarnya istilah Bhinneka Tunggal Ika telah dimulai sejak masa Wisnuwarddhana, ketika aliran Tantrayana mencapai puncak tertinggi perkembangannya. Oleh karena itulah Nararyya Wisnuwarddhana didharmakan pada dua loka di Waleri bersifat Siwa dan di Jajaghu (Candi Jago) bersifat Buddha. Juga putra mahkota Kertanagara (Nararyya Murddhaja) ditahbiskan sebagai JINA (Jnyanabajreswara atau Jnyaneswarabajra). Inilah fakta bahwa Singasari merupakan embrio yang menjiwai keberadaan dan keberlangsungan kerajaan Majapahit. Narayya Wijaya sebagai pendiri kerajaan tak lain merupakan kerabat sekaligus menantu Sang Nararyya Murddhaja (Sri Kertanagara : Raja Singasari terakhir).

    Sehubungan bahwa semboyan tersebut adalah embrio dari Singasari yakni pada masa Wisnuwarddhana sang dhinarmmeng Ring Jajaghu (Candi Jago), maka baik semboyan Bhinneka Tunggal Ika maupun bangunan Candi Jago kemudian disempurnakan pada masa Majapahit. Oleh sebab itu kedua simbol (wijaksara dan bangunan) tersebut lebih dikenal sebagai hasil peradaban era Majapahit. Padahal sesungguhnya hal ter sebut merupakan hasil proses perjalanan sejarah sejak awal. Perumusan Bhinneka Tunggal Ika Tanhana Dharmma Mangrva oleh Mpu

    Tantular pada dasarnya pernyataan daya kreatif dalam upaya mengatasi

  • 7

    keanekaragaman kepercayaan dan keagamaan, sehubungan dengan usaha bina negara kerajaan Majapahit kala itu, telah memberikan nilai-nilai inspiratif terhadap sistem pemerintahan pada masa kemerdekaan, dimana telah menyadari bahwa menumbuhkan rasa dan semangat persatuan itulah Bhinneka Tunggal Ika yang akhirnya diangkat menjadi semboyan yang diabadikan dalam lambang Negara Kesatuan Republik Indonesia, Garuda Pancasila. Dalam lambang Negara Kesatuan Republik Indonesia.

    Pengertian Garuda Pancasila diperluas menjadi tidak terbatas dan diterapkan tidak hanya pada perbedaan kepercayaan dan keagamaan, melainkan juga terhadap perbedaan suku, bahasa, adat istiadat (budaya) dan beda kepulauan (antara nusa) dalam kesatuan Republik Indonesia tercinta. Lambang Negara Kesatuan Republik Indonesia, Garuda Pancasila dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika ditetapkan oleh Peraturan Pemerintah nomor 66 Tahun 1951, pada tanggal 17 Oktober dan diundangkan pada tanggal 28 Oktober 1951 tentang Lambang Negara.

    2.3 Fungsi Bhinneka Tunggal Ika

    Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan bangsa Indonesia tentunya mempunyai beberapa fungsi penting yang harus dimiliki. Fungsi-fungsi tersebut antara lain:

    1. Sebagai alat pemersatu keanekaragaman atau kemajemukan bangsa Indonesia 2. Sebagai dasar fondasi persatuan bangsa 3. Sebagai tolak ukur ketoleransian dalam bermasyarakat

    2.4 Makna Bhinneka Tunggal Ika

    Realitas kemajemukan bangsa adalah warisan sejarah panjang perjalanan Indonesia selama berabad-abad sebagai karunia Tuhan Yang Maha Esa yang harus dijaga dan dipelihara. Dengan luas wilayah Nusantara yang hampir 2 juta kilometer persegi, terdiri dari sekitar 13.700 pulau besar dan kecil, lebih dari 300 ragam etnis, dengan adat istiadat, budaya dan keyakinan agama yang berbeda-beda, menyimpan

  • 8

    potensi keretakan yang kapan saja bisa mengemuka apabila tidak ada alasan atau raison deetre sebagai bangsa untuk bersatu. Raison deetre untuk menjadi satu bangsa, bukanlah sekedar perasaan subjektif para pendiri bangsa menjelang Proklamasi 17 Agustus 1945, melainkan didapatkan dari pijakan sejarah selama berabad-abad seperti yang telah dibuktikan.

    Bhinneka Tunggal Ika sebagai dasar untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan Indonesia, haruslah dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari yaitu dengan cara berkehidupan dengan saling menghargai antara masyarakat yang satu dengan yang lainnya tanpa memandang suku bangsa,agama,bahasa,adat istiadat,warna kulit dan lain-lain. Sesuai makna semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang berarti berbeda-beda tetapi pada hakekatnya satu, memberi makna bahwa secara keseluruhan bangsa ini memiliki perbedaan tetapi pada hakekatnya satu, satu bangsa dan satu Negara Republik Indonesia.

    Dan buah kesadaran putra-putri dari sebuah bangsa besar telah melahirkan Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928, yang kiranya harus menjadi tugas sejarah untuk terus memperjuangkan, menjaga dan mewujudkan kesatuan bangsa Indonesia dan menjadi obor penyuluh, ketika sebagian anak-anak bangsa mulai dijangkiti penyakit sektarian sempit, fanatisme agama dan egoisme kelompok serta golongan yang hanya akan mengorbankan persatuan dan kesatuan bangsa.

    Dan cara untuk mengahadapi hal tersebut adalah dengan kembali kepada pemaknaan semboyan bangsa Indonesia sendiri Bhinneka Tunggal Ika berbeda-beda tetapi tetap satu. Mesipun terdiri atas kemajemukan, tetapi bangsa ini tetap satu.

    2.5 Contoh Pelaksanaan Bhinneka Tunggal Ika

    Pelaksanaan Bhinneka Tunggal Ika sebenarnya sudah terimplementasikan pada masa Sumpah Pemuda yang terjadi pada 28 Oktober 1928. Pelaksanaan sumpah pemuda tersebut dihadiri oleh segenap pemuda Indonesia yang berasal dari Sabang sampai Merauke. Tujuan mereka hanyalah satu, yaitu ingin membentuk suatu bangsa yang satu yang memiliki bahasa dan berdarah satu meskipun terdiri atas beraneka ragam kebudayaan dan kepercayaan.

  • 9

    Hal inilah yang seharusnya tetap dipertahankan bangsa Indonesia guna mencapai kemakmuran dan kejayaan sebagai bangsa yang satu. Oleh karena itu, janganlah hanya Sumpah Pemuda yang menjadi contoh pengimplementasian Bhinneka Tunggal Ika. Sudah menjadi tugas kita untuk lebih memaknai dan mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari seperti lebih menghargai dan lebih menyikapi pandapat orang lain.

  • 10

    BAB III

    PENUTUP

    3.1 Kesimpulan

    Bhinneka Tunggal Ika merupakan semboyan bagi bangsa Indonesia yang diambil dari bahasa Jawa Kuna yang mempunyai arti Berbeda-beda tetapi tetap satu. Semboyan ini dikutip dari Kitab Sutasoma yang ditulis oleh Mpu Tantular pada masa kerajaan Majapahit Kuno. Pada awalnya makna dari semboyan ini adalah mengenai ketoleransian dalam kehidupan beragama antara umat Hindu Siwa dengan umat Buddha. Namun setelah diadaptasi menjadi semboyan dalam hal kenegaraan, maka makna Bhinneka Tunggal Ika berubah menjadi meluas bukan hanya pada hal keagaamaan tetapi juga dalam hal kebangsaan seperti persatuan antara berbagai macam etnis, suku, ras, budaya, bahasa, dan kepercayaan.

    Bhinneka Tunggal Ika didapat dari hasil perjalanan sejarah yang dimulai pada masa Kerajaan Singosari sehingga esensi yang dikandung telah terbentuk sejak lama dan memiliki nilai filosofi yang tinggi, bukan merupakan suatu hasil pemikiran subjektif para pendiri bangsa pada zaman penjajahan. Bhinneka Tunggal Ika mempunyai fungsi yang sangat penting dalam memersatukan bangsa. Fungsi tersebut yaitu, 1) Sebagai alat pemersatu keanekaragaman atau kemajemukan bangsa Indonesia; 2) Sebagai dasar fondasi persatuan bangsa; 3) Sebagai tolak ukur ketoleransian dalam bermasyarakat.

    Makna dari Bhinneka Tunggal Ika sendiri berdasarkan arti dan fungsinya adalah meskipun bangsa Indonesia terdiri atas beranekaragam perbedaan dan budaya, namun satu hal yang pasti bahwa perbedaan-perbedaan itu tetaplah menjadi bagian pembentuk dalam sistem persatuan dan kesatuan bangsa ini. Sehingga meskipun berbeda-beda, tetapi tetap satu jua.

  • 11

    3.2 Saran

    Diharapkan pembuatan makalah ini dapat menginspirasi dalam pengembangan dan penelitian berikutnya mengenai pemaknaan Bhinneka Tunggal Ika.

  • 12

    DAFTAR PUSTAKA

    http://id.wikipedia.org/wiki/Bhinneka_Tunggal_Ika diakses pada tanggal 24 Maret 2014 pukul 10.00 WIB

    http://www.erepublik.com/ei/article/pentingnya-semboyan-bhinneka-tunggal-ika 1689090/1/20 diakses pada tanggal 24 Maret 2014 pukul 10.00 WIB

    http://dianrana-katulistiwa.com/bti.pdf diakses pada tanggal 24 Maret 2014 pukul 10.00 WIB