2
KENAPA SAYA MEMILIH GIZI MASYARAKAT IPB Alasan saya memilih departemen gizi masyarakat ipb sangat simple yaitu saya hobi makan walaupun badan saya tak terlihat seperti orang yang suka makan. Gizi, ya diakhir kelas 11 SMA terlintas dipikiran saya untuk ambil gizi setelah melihat kasus-kasus buruknya gizi anak Indonesia di beberapa daerah di pelosok Indonesia. Saya miris melihat mereka dengan tubuh yang ya bisa dibilang tinggal tulang yang dibungkus kulit. Ironi menurut saya, Indonesia itu kaya akan pangan kalo kata koesplus batu dan kayu pun jadi tanaman tapi kebanyakan orang tidak dapat mengolah dan memanfaatkan sumberdaya alam yang tersedia di bumi pertiwi ini. Kebanyakan dari masyarakat kita tidak tahu kalau makanan yang mereka makan itu karbohidrat semua,misalnya kalo makan nasi sama balado kentang. Iya mungkin perut kenyang tapi asupan untuk tubuh bisa jadi kurang. Selain alasan utama diatas alasan lainnya adalah banyak kasus orang gemuk yang ingin kurus dan orang kurus yang berharap menjadi agak berisi. Sudah banyak metode untuk menguruskan badan kan? Mulai dari OCD(obsessive corbuzier diet), makan nasi merah, makan dalam porsi kecil, diet garam dan lain sebagainya. Sedangkan untuk orang kurus yang ingin badanya sedikit berisi? Sangat jarang, paling ada pake susu merk x yang saya perkirakan hanya akan menambah lemak dan mengganggu system hormone tubuh. Saya berharap bisa membantu mereka kaum yang ingin berisi dengan cara yang sehat dan benar tentunya dan tidak dengan asal makan makanan berlemak saja. Saya rasa peran ahli gizi sangat banyak terutama sebagai penyuluh pola makan yang berimbang di daerah- daerah selain itu gizi erat hubungannya dengan pertanian karena ilmu gizi itu mengolah produk-produk pertanian untuk dikonsumsi mulai dari yang popular sampai jenis yang baru dikembangkan pasti dapat diolah sebagai makanan yang sehat dan berguna bagi tubuh. Saya

2_langgeng pambudi_I14150012.docx

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ughghjgj

Citation preview

Page 1: 2_langgeng pambudi_I14150012.docx

KENAPA SAYA MEMILIH GIZI MASYARAKAT IPB

Alasan saya memilih departemen gizi masyarakat ipb sangat simple yaitu saya hobi makan walaupun badan saya tak terlihat seperti orang yang suka makan. Gizi, ya diakhir kelas 11 SMA terlintas dipikiran saya untuk ambil gizi setelah melihat kasus-kasus buruknya gizi anak Indonesia di beberapa daerah di pelosok Indonesia. Saya miris melihat mereka dengan tubuh yang ya bisa dibilang tinggal tulang yang dibungkus kulit. Ironi menurut saya, Indonesia itu kaya akan pangan kalo kata koesplus batu dan kayu pun jadi tanaman tapi kebanyakan orang tidak dapat mengolah dan memanfaatkan sumberdaya alam yang tersedia di bumi pertiwi ini. Kebanyakan dari masyarakat kita tidak tahu kalau makanan yang mereka makan itu karbohidrat semua,misalnya kalo makan nasi sama balado kentang. Iya mungkin perut kenyang tapi asupan untuk tubuh bisa jadi kurang.

Selain alasan utama diatas alasan lainnya adalah banyak kasus orang gemuk yang ingin kurus dan orang kurus yang berharap menjadi agak berisi. Sudah banyak metode untuk menguruskan badan kan? Mulai dari OCD(obsessive corbuzier diet), makan nasi merah, makan dalam porsi kecil, diet garam dan lain sebagainya. Sedangkan untuk orang kurus yang ingin badanya sedikit berisi? Sangat jarang, paling ada pake susu merk x yang saya perkirakan hanya akan menambah lemak dan mengganggu system hormone tubuh. Saya berharap bisa membantu mereka kaum yang ingin berisi dengan cara yang sehat dan benar tentunya dan tidak dengan asal makan makanan berlemak saja.

Saya rasa peran ahli gizi sangat banyak terutama sebagai penyuluh pola makan yang berimbang di daerah-daerah selain itu gizi erat hubungannya dengan pertanian karena ilmu gizi itu mengolah produk-produk pertanian untuk dikonsumsi mulai dari yang popular sampai jenis yang baru dikembangkan pasti dapat diolah sebagai makanan yang sehat dan berguna bagi tubuh. Saya percaya jika orang-orang Indonesia sehat dan terjamin gizinya maka cepat atau lambat pasti dapat membawa Negara ini punya diperhitungkan di dunia internasional( tentunya dengan ditunjang faktor-faktor lain seperti etos kerja, moralitas yang baik, dan lain-lain). Inilah salah satu cara saya untuk memajukan Indonesia.